Quick viewing(Text Mode)

Pengenalan Dan Cara Identifikasi Boraks Pada Bahan Makanan Di SDN Satak 2 …

Pengenalan Dan Cara Identifikasi Boraks Pada Bahan Makanan Di SDN Satak 2 …

Muh. Shofi, Pengenalan dan Cara Identifikasi Boraks Pada Bahan Makanan di SDN Satak 2 …

PENGENALAN DAN CARA IDENTIFIKASI BORAKS PADA BAHAN MAKANAN DI SDN SATAK 2 KABUPATEN KEDIRI

Muh. Shofi Prodi S1 Biologi, Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri [email protected]

ABSTRAK Makanan adalah semua produk yang dikonsumsi manusia baik dalam bentuk bahan mentah, setengah jadi, atau jadi yang meliputi produk-produk industri, restoran, katering serta makanan tradisional atau jajanan. Selama ini banyak makanan yang ditambahkan dengan boraks. Boraks atau bleng adalah senyawa kimia yang banyak digunakan masyarakat untuk pengeyal makanan pada pentol , lontong, mie, , dan lain-lain. Nama lain boraks adalah natrium biborat, natrium piroborat atau natrium tetraborat. Adanya boraks pada makanan dapat mengganggu enzim-enzim metabolisme tetapi juga mengganggu alat reproduksi pria. Salah satu cara untuk mengidentifikasi apakah suatu bahan makanan terkontaminasi boraks ataukah tidak, dapat dilakukan uji kualitatif dengan menggunakan senyawa organik yaitu kurkumin pada rimpang kunyit. Tujuan dari kegiatan ini yaitu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mengidentifikasi kandungan boraks pada makanan dengan ekstrak kunyit di SDN Satak 2 Kabupaten Kediri. Metode yang digunakan yaitu melalui ceramah, simulasi, dan demonstrasi. Hasil pengabdian menunjukkan terdapat peningkatan pengetahuan tentang bahaya boraks dan keterampilan mengidentifikasi kandungan boraks pada makanan dengan ekstrak kunyit sebesar 92 % dari total peserta. Adanya hal tersebut dapat disimpulkan bahwa siswa SDN Satak 2 Kabupaten Kediri mengalami peningkatan pengetahuan dan keterampilan mengidentifikasi kandungan boraks pada makanan dengan mengunakan senyawa kurkumin pada rimpang kunyit setelah dilakukan pengabdian masyarakat.

Kata Kunci: Pengenalan, Identifikasi, Boraks, SDN Satak 2 Kabupaten Kediri

1. PENDAHULUAN (BTP) seperti boraks Makanan berasal dari bahan (Puspawiningtyas et. al, 2017). makanan yang sudah atau tanpa Boraks merupakan suatu bahan mengalami pengolahan terlebih kimia berbentuk kristal berwarna putih dahulu. Makanan adalah semua dengan rumus kimia Na2B4O7.10H2O. produk yang dikonsumsi oleh manusia bahan tersebut digunakan pada baik dalam bentuk bahan mentah, industry kaca, porselin, alat setengah jadi, atau jadi yang meliputi pembersih, bahan pestisida, dan bahan produk-produk industri, restoran, pengawet lainnya. Pada bidang katering serta makanan tradisional kedokteran boraks digunkan untuk atau jajanan (Afrianti, 2008). Terdapat antiseptic, bahan pembuatan salep, dan satu kelemahan pada kebanyakan obat pencuci mata. Berdasarkan konsumen makanan. yaitu kebiasaan beberapa penelitian, ternyata boraks konsumen yang hanya melihat banyak digunakan pada bahan tampilannya ketika membeli makanan. tambahan makanan seperti bakso, mie, Kelemahan tersebutlah yang lontong, krupuk, dan tahu. dimanfaatkan oleh produsen untuk Penambahan boraks tersebut bertujuan memberikan Bahan Tambahan Pangan untuk memberikan tekstur padat,

Prosiding Seminar Pengabdian Masyarakat 2017 – Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri 51

52 Muh. Shofi, Pengenalan dan Cara Identifikasi Boraks Pada Bahan Makanan di SDN Satak 2 …

meningkatkan kekenyalan, pengetahuan dan keterampilan kerenyahan, dan memberi rasa gurih mengidentifikasi kandungan boraks serta dapat digunakan sebagai pada makanan di SDN Satak 2 pengawet terutama pada makanan Kabupaten Kediri yang berbahan baku pati (Departemen Kesehatan RI, 1995; Saparinto dan 2. METODE PENGABDIAN Hidayati, 2006). 2.1. Waktu dan Tempat Pengabdian Larangan penggunaan boraks Waktu pelaksanaan program ini yaitu pada makanan yaitu adanya pada tanggal 1-30 April 2016. Adapun Permenkes RI No. tempat pengabdian SDN Satak 2 11688/MENKES/PER/X/1999 Kecamatan Puncu Kabupaten Kediri. tentang bahan tambahan makanan, bahwa Natrium Tetraborate yang lebih 2.2. Metode dan Rancangan Pengabdian dikenal dengan nama boraks Metode yang digunakan yaitu digolongkan dalam bahan tambahan melalui ceramah, simulasi, yang dilarang digunakan dalam demonstrasi. Ceramah digunakan makanan, tetapi pada kenyataannya untuk memberikan pengetahuan masih banyak bentuk penyalahgunaan tentang bahaya boraks pada kesehatan. dari zat tersebut (Amelia et. al, 2014; Simulasi dan demonstrasi digunakan Tubagus et. al, 2013). Mengkonsumsi untuk memberikan pengetahuan boraks dalam makanan tidak secara identifikasi borak dalam makanan. langsung berakibat buruk, namun Rancangan pengabdian yaitu : sifatnya terakumulasi (tertimbun) (a) Perencanaan dan persiapan: Tim dalam organ hati, ginjal, otak dan pelaksana berkoordinasi dengan pihak testis. Zat tersebut tidak hanya diserap mitra yaitu SDN Satak 2. Selanjutnya melalui pencernaan namun juga dapat tim pelaksana mempersiapkan materi diserap melalui kulit. Boraks yang dan metode penyampaian yang terserap dalam tubuh dalam jumlah menarik pada acara penyuluhan. (b) kecil akan dikeluarkan melalui air Penyuluhan boraks: Penyuluhan ini kemih dan tinja, serta sangat sedikit memberikan pengetahuan kepada melalui keringat. Boraks bukan hanya mitra mengenai; (1) definisi boraks; mengganggu enzim-enzim (2) dampak adanya boraks pada metabolisme tetapi juga mengganggu makanan; (3) Tips serta praktek tes alat reproduksi pria (Nasution, 2009; sederhana mendeteksi boraks. (c) Suhendra, 2013). Simulasi: yaitu praktek uji ada SDN Satak 2 Kecamatan tidaknya boraks pada tahu dengan Puncu Kabupaten Kediri terletak pada mengunakan senyawa kurkumin pada kawasan hutan lereng gunung kelud. kunyit. (d) Evaluasi kegiatan: Untuk Pada SDN tersebut banyak penjual mengetahui keberhasilan dari kegiatan makanan seperti bakso, sosis, mie, dan ini maka dilakukan evaluasi. lain-lain. Adanya bahaya boraks pada Parameter keberhasilan kegiatan makanan perlu adanya edukasi pada pengabdian ini adalah meningkatnya siswa SDN tersebut mengenai boraks pengetahuan mitra mengenai boraks. dan cara identifikasinya. Tujuan dari Evaluasi kegiatan ini dilaksanakan kegiatan ini yaitu meningkatkan dengan memberikan kuisioner diawal

Prosiding Seminar Pengabdian Masyarakat 2017 – Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri 53 Muh. Shofi, Pengenalan dan Cara Identifikasi Boraks Pada Bahan Makanan di SDN Satak 2 …

(pre test) dan diakhir (post tes) dan setelah kegiatan diadakan evalusi penyuluhan. Kuisioner yang diberikan untuk mengetahui tingkat keberhasilan berisi pertanyaan-pertanyaan terkait dari kegiatan pengabdian ini. Evaluasi materi yang disampaikan pada hasil yang dilakukan pada kegiatan penyuluhan. Jika skor post test peserta pengabdian ini melalui kuisioner yang yang dihasilkan lebih baik daripada dikerjakan oleh mitra, kuisioner pre test, maka hal tersebut tersebut berisi tentang pertanyaan mengindikasikan jika penyuluhan ini yang terkait materi tentang boraks. telah berhasil. Indikator keberhasilan kegiatan pengabdian ini adalah apabila 80 % 3. HASIL DAN PEMBAHASAN tingkat pengetahuan setelah kegiatan Kegiatan ini diikuti oleh 25 lebih tinggi tingkat pengetahuan siswa SDN Satak 2 yang dilaksanakan sebelum kegiatan. pada tanggal 30 April 2016. Pada kegiatan ini dilakukan penyuluhan mengenai boraks dan cara identifikasi secara sederhana (Gambar 1). Sebelum

Gambar 1. Proses Identifikasi Sampel yang Diduga mengandung Boraks

Gambar 2. Profil Persentase Tingkat Pengetahuan Sebelum dan Sesudah Kegiatan

Prosiding Seminar Pengabdian Masyarakat 2017 – Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri

54 Muh. Shofi, Pengenalan dan Cara Identifikasi Boraks Pada Bahan Makanan di SDN Satak 2 …

Berdasarkan Gambar 2 meningkatkan pengetahuan mitra menunjukkan tingkat pengetahuan tentang pengetahuan tentang boraks setelah kegiatan lebih tinggi tingkat dan bahaya boraks serta cara pengetahuan sebelum kegiatan atau identifikasinya dengan menggunakan lebih dari 80 % dari seluruh peserta ekstraks kunyit. Keberhasilan program kegiatan. Hal ini menunjukkan bahwa ini dapat dilihat dari indikator pada kegiatan pengabdian ini telah berhasil Tabel 1 berikut.

Tabel 1 Indikator Keberhasilan No Kriteria Evaluasi Indikator Tolak Ukur 1 Keberhasilan penyuluhan 1. Siswa mengetahui tentang Produk berupa tentang boraks boraks meningkatkan 2. Siswa dapat membedakan pengetahuan karakteristik makanan tentang bahan yang mengandung boraks boraks 3. Siswa memahami bahaya penggunaan boraks pada makanan 2 Keberhasilan pelatihan Siswa mampu Produk berupa identifikasi boraks pada mengidentifikasi kandungan makanan yang makanan secara sederhana boraks pada makanan secara mengandung dengan ekstrak kunyit sederhana dengan ekstrak boraks kunyit

Selama kegiatan pengabdian 4. SIMPULAN DAN SARAN berlangsung tidak terlepas dari Kesimpulan dari kegiatan beberapa kendala antara lain : pengabdian ini adalah bahwa dengan 1. Keterbatasan alat dan bahan yang metode yang digunakan pada kegiatan dapat digunakan dalam proses ini telah mampu meningkatkan pelatihan menyebabkan tidak pengetahuan mitra yaitu siswa SDN semua peserta melakukan uji coba; Satak 2 terkait pengetahuan tentang 2. Pengabdian ini lebih bersifat boraks dan bahaya boraks serta cara praktikum ilmiah sehingga agak identifikasi boraks dengan ekstrak kesulitan untuk disampaikan kunyit pada sampel makanan. Hal kepada peserta pelatihan; dan tersebut dapat dilihat dari peningkatan 3. Proses identifikasi yang persentase pengetahuan tentang boraks membutuhkan waktu yang cukup dan bahaya boraks serta cara lama juga menjadi kendala identifikasinya setelah kegiatan kegiatan. pengabdian. Adapun saran untuk kegiatan pengabdian selanjutnya yaitu perlu adanya pengembangan metode identifikasi yang digunakan sehingga

Prosiding Seminar Pengabdian Masyarakat 2017 – Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri 55 Muh. Shofi, Pengenalan dan Cara Identifikasi Boraks Pada Bahan Makanan di SDN Satak 2 …

mempermudah dan mempercepat Nasution, A. (2009). Analisa proses identifikasi. Kandungan Boraks pada Lontong di Kelurahan Padang Bulan Kota 5. UCAPAN TERIMA KASIH Makassar. [Skripsi]. Medan: Ucapan terima kasih diberikan pada Universitas Sumatera Utara. SDN Satak 2 Kecamatan Puncu Puspawiningtyas, E., Pamungkas, RB, Kabupaten Kediri dan Kelas Inspirasi Hamad, A. (2017). Upaya Kediri yang telah membantu kegiatan Meningkatkan Pengetahuan pengabdian ini. Bahan Tambahan Pangan Melalui Pelatihan Deteksi Kandungan 6. DAFTAR PUSTAKA Formalin dan Boraks. Jurnal Afrianti, H. (2008). Teknologi Pengabdian dan Pengawetan Pangan. : Pemberdayaanmasyarakat. 1(1). Alfabeta. pp. 46-51 Amelia, R., Endrinaldi, Edward, Z. Saparinto, C. dan Hidayati, D. (2006). (2014). Identifikasi dan Bahan Tambah Pangan. Penentuan Kadar Boraks dalam Yogyakarta: Kanisius. Lontong yang Dijual di Pasar Suhendra, MS. (2013). Analisis Raya Padang. Jurnal Kesehatan Boraks Dalam Bakso Daging Sapi Andalas. 3(3). Pp 458 A dan B di Daerah Tenggilis Departemen Kesehatan RI. (1995). Mejoyo Menggunakan Farmakope Edisi IV. Spektrofotometri [Skripsi]. : Departemen Kesehatan Surabaya: Universitas Surabaya. RI. Pp 605. Tubagus, I., Gayatri, C., Fatimawali. Departemen Kesehatan RI. (1999). (2013). Identifikasi dan Penetapan Peraturan Menteri Kesehatan RI Kadar Boraks dalam Bakso No. 1168/Menkes/PER/X/1999 Jajanan di Kota Manado. Jurnal Tentang Bahan Tambahan Ilmiah Farmasi. 2(4). pp. 142- Makanan. Jakarta: Departemen 148. Kesehatan RI.

Prosiding Seminar Pengabdian Masyarakat 2017 – Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri