<<

PENGOLAHAN BAHAN LONTONG MEDAN SEBAGAI MENU KHAS

DALAM MENINGKATKAN PENGHASILAN HOTEL SANTIKA

PREMIERE DYANDRA MEDAN

KERTAS KARYA

OLEH

JIMMI SIMARMATA

142204093

PROGRAM STUDI D-III PERJALANAN PARIWISATA

FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2018

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

ABSTRAK

Pengolahanbahanlontongmedandilakukanuntukmenghasilkanproduklontongmedan yang berkualitasbaik, makapenggunaanbahandanpengolahanproduk yang tepatharuskonsistendalammenjagacita rasa lontongmedan yang telahditetapkanolehpihakHotel Santika Premiere Dyandra Medan. Tujuan penulisan kertas karya ini adalah untuk mengetahuipengolahanbahanlontongmedandalammeningkatkanpenghasilan di Hotel Santika Premiere Dyandra Medan. Metode pengambilan data yang digunakan oleh penulis dalam kertas karya ini adalah penelitian langsung ke lapangan yakni dengan cara Praktek Kerja Lapangan selama 4 bulan di HotelSantika Premiere DyandraMedan, wawancara dengan karyawandan metode pengumpulan data yang berasal dari buku-buku sebagai faktor pendukung dalam penulisan kertas karya ini. Hasil dari penelitian ini adalah dengan dilakukannyapengolahanbahandanproduklontongmedan yang tepatdanbaik, penghasilanfood and beverage productmeningkatsecarasignifikan, dilihat dari adanya konsistensi cita rasa,takaran, penampilan, dan cara penyajian suatu produk yang dihasilkan.

Key words: Lontong Medan, Food and Beverage Product, Santika Premiere

Dyandra Medan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA i

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan berkat dan karunia-Nya kepada penulis akhirnya kertas karya ini dapat terselesaikan. Kertas karya ini merupakan salah satu syarat akademis untuk mendapatkan gelar diploma D-III Pariwisata Fakultas Ilmu Budaya Universitas

Sumatera Utara.

Penulis menyadari bahwa kertas karya ini masih banyak kekurangan yang disebabkan masih minimnya pengetahuan penulis serta kurangnya diktat dan buku- buku tentang perhotelan yang menjadi acuan penulis. Tidak ada yang sempurna di dunia ini, demikian juga penulis yang membuat kertas karya ini tidak luput dari kesalahan dan kekhilafan. Berdasarkan pemikiran tersebut berdasrkan kerendahan hati, penulis mengharapkan kritik dan saran kearah perbaikan yang diperlukakn dari pembaca guna kesempurnaan kertas karya ini.

Dalam menyelesaikan kertas karya ini, penulis telah banyak menerima bantuan dari berbagai pihak baik dari moril maupun materil. Oleh sebab itu sudah selayaknya penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada :

1. Dr. Budi Agustono, M.Sselaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas

Sumatera Utara.

2. Drs. Jhonson Pardosi, M.Si, Ph.D selaku Ketua Program Studi D-III Perjalanan

Wisata Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

3. Mukhtar S.Sos, S.Par, M.A selaku Sekretaris Program Studi D-III Perjalanan

Wisata Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utarasekaligus Dosen

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA ii

Pembimbing yang dengan susah payah mendidik dan membimbing serta

meluangkan waktu untuk penulis dalam menyelesaikan kertas karya ini.

4. Bapak Muadi Suratmo, S.Eselaku Ketua Praktikum Bidang Keahlian

Perhotelan D-III Pariwisata Perhotelan USU.

5. Seluruh staff dan pengajar pada program Studi Perjalanan Wisata Fakultas

Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

6. Khairul Adnan selaku Executive ChefHotel Santika Premiere DyandraMedan

7. Clara Theresia Sembiring selaku SupervisorHuman Resources

DepartmentHotel Santika Premiere DyandraMedan.

8. AssociatesHotel Santika Premiere DyandraMedan kususnya yang di FBP chef

Jimmy, bang Lizon, kak Ester, bang Sendy, bang Uya, bang Putra yang mau

mengajarkan dan berbagi ilmu bagi saya.

9. Orang tua tercinta, Bapak Daud Simarmata dan Ibu Erlina Silalahi yang selalu

mendoakan dan mendukung administrasi penulis.

10. Kepada abang saya, Darwin Simarmata, dan kakak ipar Elly Susianti

Sinambela yang sudah menyemangati dan mendoakan penulis.

11. Kakak saya, Wisma Magdalena Simarmata, Florida Simarmata, Moria Adelina

Simarmata dan adik saya tercinta Ruthmana Simarmata yang selalu

mendukung, menyemangati dan mendoakan penulis.

12. Kepada saudara terdekat saya kak Florida, kak Mona, kak Tantika, bang

Samuel, dan bangAndro yang selalu mendukung dan memberi ide briliannya.

13. Kepada sahabat saya batara dan budi yang selalu bersama berjuang demi

tercapainya tugas akhir yang sempurna.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA iii

14. Kepada abangda Gian Carlo Saragih yang selalu mendukung dan membantu

memberi ide maupun materi.

15. Rekan – rekan GmnI komisariat FIB USU para bung dan sarinah yang tetap

berjuang menolak penindasan.

16. Teman-teman D-III Perjalanan Wisata Bidang Keahlian Perhotelan stambuk

2014.

Akhir kata penulis mengharapkan semoga kertas karya ini bermanfaat bagi kita semua, khususnya bagi penulis dan para pembaca.

Medan, 19 Januari 2018

Penulis

Jimmi simarmata

142204093

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA iv

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ...... i

KATA PENGANTAR ...... ii

DAFTAR ISI ...... v

DAFTAR TABEL...... vii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ...... 1

1.2 Batasan Masalah ...... 3

1.3 Rumussan Masalah ...... 3

1.4 Tujuan Penulisan ...... 4

1.5 Manfaat Penulisan ...... 4

1.6 Metode Penulisan ...... 4

1.7 Sistematika Penulisan ...... 5

BAB II URAIAN TEORITIS

2.1 Pengertian Menu ...... 7

2.2 Jenis-Jenis Menu ...... 8

2.2.1 Western...... 8

2.2.2 Oriental ...... 9

2.2.3 Lokal ...... 10

2.3 Equipment & Utensil Kitchen ...... 11

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA v

2.4 Teknik Memasak ...... 22

BAB III TINJAUAN UMUM TENTANG HOTEL SANTIKA PREMIERE DYANDRA MEDAN

3.1 Sejarah Hotel Santika Premiere Dyandra Medan ...... 31

3.2 Tentang Hotel Santika Premiere Dyandra Medan ...... 32

3.3 Visi Dan Misi Hotel Santika Premiere Dyandra Medan ...... 38

3.4 Klasifikasi Hotel Santika Premiere Dyandra Medan ...... 39

3.5 Fasilitas Hotel Santika Premiere Dyandra Medan ...... 41

BAB IV PEMBAHASAN

4.1 Pengolahan bahan dan produk lontong medan di Hotel Santika

Premiere Dyandra Medan ...... 46

4.1.1 Bahan Baku ...... 46

4.1.2 Cara Memasak...... 49

4.1.3 Teknik Penyajian...... 52

4.2 Penghasilan Food And Beverage Product dari Penjualan Lontong

Medan Sehingga Meningkatkan Keuntungan di Hotel Santika Premiere

Dyandra Medan ...... 53

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan ...... 56

5.2 Saran ...... 57

DAFTAR PUSTAKA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA vi

DAFTAR TABEL

TABEL

Halaman

Tabel 4.1 Perhitungan Harga Pokok Takaran Baku Per Porsi Lontong Medan...... 53

Tabel 4.2 Penjualan Lontong Medan Per Minggu ...... 54

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA vii

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pariwisata adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata, termasuk pengusahaan objek dan daya tarik wisata serta usaha-usaha yang terkait di bidang tersebut (Yoeti, 2010: 49). Dalam pelaksanaannya, pariwisata seringkali dilakukan lebih dari 24 jam, oleh karena itu diperlukan sebuah akomodasi sebagai tempat beristirahat dan menginap bagi wisatawan. Hotel menjadi salah satu akomodasi yang bisa digunakan untuk sarana menginap pelaku pariwisata. Hotel adalah suatu jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian atau seluruh bangunan untuk menyediakan jasa penginapan, makanan dan minuman serta jasa penunjang lainnya bagi umum yang dikelola secara komersial (Keputusan Menparpostel No. KM

37/PW.340/MPPT-86).

Hotel Santika Premiere Dyandra Medan merupakan hotel bintang empat

(****) yang beralamat di jalan Kapten Maulana Lubis No. 7 Medan. Berbagai fasilitas yang dimiliki untuk menunjang segala aktivitas maupun keinginan para tamu yang menginap atau sekedar berkunjung ke hotel. Hotel Santika Premiere Dyandra

Medan sesuai dengan brand-valuenya, yaitu “ Indonesian Home “ dan motto pelayanannya, “ hospitality from the heart “ selalu menonjolkan nilai kebudayaan

Indonesia. Nilai nilai moral yang ditonjolkan merupakan pelayanan yang tulus dan ikhlas dari dalam hati, selalu senyum, serta ramah tamah kepada seluruh tamu.

Pelayanan yang baik dan memuaskan didalam sebuah hotel tentu disertai dengan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 1 makanan dan minuman yang berkualitas. Makanan dan minuman yang berkualitas pada Hotel Santika Premiere Dyandra Medan sepenuhnya dikelola oleh food and beverage departement.

Food and Beverage Departement merupakan department yang penting di dalam sebuah hotel dimana departmen ini terbagi menjadi dua yaitu F&B Servicedan

F&B Product. F&B Service merupakan depertemen yang bertugas menyajikan makanan yang telah diolah oleh F&B Product serta melayani tamu yang melakukan breakfast, lunch maupun dinner, sedangkanFood and Beverage Product adalah

Departementyangbertanggung jawab terhadap pengolahan makanan dan minuman yang di hidangkan kepada tamu yang menginap di hotel ataupun tamu yang hanya berkunjungdi hotel.Food and Beverage product mempunyai section yang khusus menangani makanan sesuai dengan kriteria dan jenis menu makanan. Section Main

Kitchen sebagai dapur utama bertanggung jawab dalam pengolahan menu makanan yang akan disajikan di restoran yang terdiri dari menu western, oriental, dan menu tradisional nusantara.

Menu tradisional yang ada di Hotel Santika Premiere Dyandra Medan kerap disajikan pada saat breakfast, lunch, maupun dinner. Salah satu menu makanan yang selalu disajikan di restaurant benteng saat breakfast adalah lontong medan. Lontong medan merupakan makanan khas yang terbuat dari beras yang dikukus di dalam bungkus daun pisang sehingga lontong medan dapat berwarna hijau di luarnya dan berwarna putih di dalamnya. Lontong medan ini punya keunikan tersendiri dalam sayur gurih labu siam, dengan tambahan udang plus membuat makanan ini bertambah spesial. Lontong medan disajikan di Benteng Restaurant saat breakfast

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2 kerap menjadi buruan para tamu yang datang dikarenakan adanya kecocokan cita rasa lontong medan dengan para tamu yang datang, sehingga penjualan lontong medan di Benteng Restaurant semakin meningkat. Meningkatnya penjualan lontong medan di Benteng Restaurant pasti akan menambah penghasilan hotel di setiap harinya. Bahkan pada bulan Mei lalu, lontong medan di sajikan sebagai menu khas dalam acara perayaan ulang tahun yang di selenggarakan di hotel. Dalam hal ini jelas bahwa penjualan lontong medan di setiap event dapat menjadi keuntungan dengan skala besar yang mempengaruhi tingkat penghasilan hotel. Dari data penjualan menu makanan benteng restaurant di setiap harinya, lontong medan di catat sebagai salah satu aset menu hotel yang ada di Outlet food and beverage product.

1.2 Batasan Masalah

Untuk memberikan penjelasan terhadap permasalahan yang telah dikemukakan di atas maka penulis menfokuskan titik masalah pada bagian yang erat hubungannya dengan pengolahan bahan lontong medan sebagai menu khas dalam meningkatkan penghasilan di Hotel Santika Premiere Dyandra Medan .

1.3 Rumusan Masalah

Pengkajian rumusan masalah berdasarkan pemaparan dari latar belakang dan batasan masalah adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana pengolahan bahan dan produk lontong medan di Hotel Santika

Premiere Dyandra Medan ?

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 3

2. Bagaimana penghasilan food and beverage product dari penjualan lontong

medan dalam meningkatkan keuntungan Hotel Santika Premiere Dyandra

Medan ?

1.4 Tujuan penulisan

Adapun tujuan penulis dalam penulisan kertas karya ini sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan program studi D-III perjalanan pariwisata di Fakultas

Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara, maka bagian lainnya adalah sebagai berikut:

1. Penulis ingin mengetahui bagaimana pengolahan bahan dan produk lontong

medan di Hotel Santika Premiere Dyandra Medan.

2. Untuk mengetahui bagaimana penghasilan food and beverage product dari

penjualan lontong medan sehingga meningkatkan keuntungan di Hotel

Santika Premiere Dyandra Medan.

1.5 Manfaat penulisan

Adapun manfaat dalam penulisan kertas karya ini adalah:

1. Memperluas cakrawala ilmu pengetahuan penulis serta sebagai bahan

referensi pembaca untuk mengetahui tentang pengolahan lontong medan.

2. Memberi masukan atau feedback dalam meningkatkan penghasilan dan

pemecahan masalah pada lontong medankepada Hotel Santika Premiere

Dyandra Medan.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 4

1.6 Metode penulisan

Dalam penulisan kertas karya ini, metode yang digunakan adalah metode pengumpulan data seperti:

1. Penelitian lapangan (Field Research)Pengamatan yaitu metode yang

dilakukan secara langsung denganmelaksanakan praktek kerja lapangan pada

Hotel Santika Premiere DyandraMedan.

2. Penelitian kepustakaan (Library Research)

Penelitian dilakukan dengan mengumpulkan bahan dan data melalui

bukuatau diktat yang berhubungan dengan topik kertas karya ini.

1.7 Sistematika penulisan

Dalam penulisan kertas karya ini, penulis membagi pokok-pokok pembahasan kedalam lima bab yang saling berhubungan satu sama lain. Adapun pokok-pokok pembahasan tersebut sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Pada bab ini penulis menguraikan pendahuluan yang meliputi pembahasan

tentang latar belakang, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penulisan,

manfaat penulisan, metode penelitian, sistematika penulisan.

BAB II : URAIAN TEORITIS

Pada bab ini penulis memaparkan uraian teoritis yang meliputi mengenai

pengertian menu, jenis-jenis menu, tools and equipment dapur dan teknik

memasak .

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 5

BAB III : GAMBARAN UMUM HOTEL SANTIKA PREMIERE DYANDRA

MEDAN

Pada bab ini penulis menguraikan tentang SejarahHotel SantikaPremiere

Dyandra medan, Tentang HotelSantika PremiereDyandra Medan, VisidanMisi

yang ada di HotelSantikaPremiere Dyandra Medan, KlasifikasiHotel Santika

Premiere Dyandra Medan serta FasilitasHotel Santika Premiere DyandraMedan.

BAB IV : PEMBAHASAN

Pada bab ini penulis menguraikan Tentang Pengolahan BahanLontong Medan

Sebagai Menu Khas Dalam Menambah Income Hotel Santika Premiere

Dyandra Medan

BAB V : PENUTUP

Penutup yang merupakan dari akhir kertas karya ini, meliputi kesimpulan dan

saran

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 6

BAB II

URAIAN TEORITIS

2.1 Pengertian Menu

Menu berasal dari bahasa perancis, yang berarti suatu daftar yang tertulis secara rinci. Menu dapat diartikan sebagai rangkaian jenis makanan dan minuman yang tersedia dan yang akan dihidangkan. Jika dilihat dari sudut pandang tamu pada jamuan makan, menu merupakan daftar urutan makanan yang akan disajikan sedangkan jika dilihat dari sudut pandang juru masak, menu merupakan daftar makanan yang harus disiapkan ke konsumen. (Nurmasari,dkk 2014: 66)

Menurut marwanti dalam buku pengetahuan masakan (2000:13), “...

Mengatakan bahwa menu adalah suatu susunan hidangan yang disajikan dalam satu waktu makan”. Dari beberapa defenisi diatas dapat juga dikatakan bahwa menu adalah susunan hidangan yang terdiri atas makanan dan minuman yang disajikan untuk satu kali makan.

Untuk mendapat susunan hidangan yang sempurna, memenuhi syarat kesehatan, dan syarat gizi diperlukan kemampuan khusus, diantaranya pengetahuan tentang resep masakan, pengalaman dalam hal memasak, pengetahuan tentang bahan makanan dan sifat-sifatnya, serta susunan gizi dalam bahan makanan.

Penyusunan menu penting dilakukakan karena berguna untuk memudahkan penyusunan daftar belanja sehingga menghemat waktu, tenaga, dan pikiran. Bahan makanan yang tahan lama dapat dibeli sekaligus untuk seminggu, atau sebulan lebih.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 7

Hal ini menanggulangi kesulitan karena di kota-kota kecil biasanya hanya ada sekali kesempatan berbelanja dalam lima hari atau lebih.

Sebuah menu dapat terdiri atas masakan yang berasal dari satu negara, misalnya menu indonesia, eropa, atau china. Dapat pula menu atau susunan hidangan berasal dari berbagai negara sehingga dalam sebuah menu terdapat beberapa jenis masakan.

Misalnya masakan indonesia dan eropa yang dikombinasikan dengan baik dan serasi sehingga merupakan susunan hidangan yang baik.

2.2 Jenis-Jenis Menu

Pelayanan food and beverage di hotel harus menyediakan bermacam variasi menu untuk kebutuhan berbagai macam tamu. Variasi menu makanan yang disediakan biasanya menampilkan makanan tertentu yang merupakan makanan khas dari suatu negara atau daerah tertentu seperti western food, asian food dan indonesian food.

2.1.1 Western food (kontinental)

Menu masakan kontinental pada dasarnya berasal dari negara-negara yang mempunyai wilayah daratan yang cukup luas seperti Inggris, Prancis, Amerika

Serikat, Australia, dan negara persekutuan Eropa lainnya. Kekhasan pada masakan ini terletak pada rangkaian makanannya yang terdiri dari protein hewani, makanan pokok, dan sayur-mayur. Menariknya adalah jumlah porsi protein hewaninya lebih banyak daripada makanan pokok. Masakan ini biasanya menggunakan daging sapi sebagai protein hewani. Porsi makanan utama dalam menu lebih sedikit yang terdiri dari

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 8 karbohidrat yang berasal dari kentang dan dirangkai dengan sayur-sayuran dengan jumlah porsi yang sama.

Proses pengolahan masakan kontinental terbilang cukup sederhana, singkat, dan cepat. Masakan ini tidak membutuhkan bumbu yang terlalu banyak. Umumnya digunakan bumbu kering atau bumbu siap saji untuk memperkuat cita rasa masakannya. Ada dua menu dalam masakan kontinental yaitu menu klasik yang terdiri dari 13 hidangan serta menu modern yang terdiri dari 3-5 hidangan. Sistem pelayanan makan dilakukan secara bertahap. Alat makan yang digunakan setiap hidangan juga membutuhkan alat makan yang berbeda yang dilakukan secara bergilir.

2.1.2 Asian Food (Oriental)

Menu masakan oriental berasal dari negara-negara kepulauan, terutama China bagian timur, Jepang, dan Korea. Namun masakan khas Indonesia juga tergolong ke dalam masakan oriental. Ciri-ciri dari masakan ini adalah setiap hidangan berdiri sendiri-sendiri dan tidak memiliki standarisasi berat yang terdiri dari makanan pokok, lauk-pauk, dan sayur-mayur. Jumlah makanan pokok yang dihidangkan juga lebih banyak daripada lauk pauknya. Makanan pokoknya berupa nasi, mie, dan jagung. Sedangkan lauk pauknya berupa protein hewani atau protein nabati yang jumlah porsinya lebih sedikit dari porsi makanan pokok.

Masakan oriental dimasak dalam tempo waktu yang cukup lama karena proses rangkaian pembuatannya cukup kompleks. Bumbu yang digunakan dalam pengolahan makanan masih segar sehingga perlu diracik terlebih dahulu dengan cara ditumbuk atau diiris. Menu yang terdapat didalam masakan oriental hanya terdiri atas makanan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 9 pokok, lauk dan sayuran. Penghidangan menu sangat simple dan cepat karena langsung dihidangkan pada waktu yang sama untuk makanan yang berbeda.

2.1.3 (Indonesian food) Lokal

Menu masakan lokal identik dengan menu khas daerah yang biasa dikomsumsi masyarakat di Indonesia. Karakter masakan di suatu daerah biasanya mencerminkan karakter masyarakatnya. Daerah pegunungan menghasilkan masakan dari sayur mayur karena iklim pegunungan yang dingin, umumnya masakannya serba panas atau pedas, untuk menghangatkan badan. Penduduk di daerah pesisir sering kontak dengan orang asing atau daerah lain sehingga melahirkan banyak masakan campuran yang ikut memperkaya produk makanan khas daerah. Menu masakan lokal di Indonesia kaya dengan bumbu berasal dari rempah-rempah seperti kemiri, cabai, temulawak, lengkuas, jahe, kencur, kunyit, kelapa, dan gula aren dengan diikuti penggunaan teknik-teknik memasak menurut bahan, dan tradisi adat yang terdapat di daerah serta pengaruh melalui perdagangan yang berasal dari India, Tiongkok, Timur Tengah dan

Eropa.

Makanan khas daerah memiliki kandungan gizi dan manfaat yang beragam, sesuai dengan bahan baku, bahan tambahan, dan teknik pengolahan yang digunakan.

Bahan utama produk makanan khas daerah adalah bahan nabati atau hewani.

Kandungan nutrisi utamanya adalah karbohidrat terdapat pada bahan pangan serelalia seperti nasi, ubi, dan jagung. Kandungan nutrisi protein berasal dari kacang- kacangan,telur dan daging ayam serta kandungan vitamin menu lokal berasal dari buah-buahan serta lalapan sayur mentah seperti karedoks.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 10

Menu makanan lokal umumnya dimakan dengan menggunakan kombinasi alat makan sendok pada tangan kanan, dan garpu pada tangan kiri, meskipun demikian di berbagai tempat di Indonesia juga lazim didapati makan langsung dengan tangan telanjang. Penyajian menu makanan lokal yang ada di indonesia berdasarkan pada makan pagi, makan siang dan makan malam hampir sama. Setiap makanan dihidangkan secara bersamaan dimulai dari nasi, , daging, ikan, sayuran, pedas dan buah sebagai tambahan selesai makan.

2.3 Equiment & Utensil Kitchen

Dalam operasional di kitchen, kelengkapan peralatan memegang peranan penting yang digunakan pada saat operasional. Berikut ini adalah peralatan – peralatan yang digunakan pada saat operasional di kitchen:

2.3.1 Kitchen Equipment Dan Fungsinya

Kitchen equipment adalah peralatan besar (peralatan berat) yang fungsinya untuk mengolah (memasak) dan menyimpan bahan – bahan makanan yang masih mentah ataupun sudah matang. Peralatan ini dapat digolongkan sebagai peralatan mesin, serta peralatan ini tidak dapat atau tidak mudah untuk di pindahkan..

Beberapa kitchen equipment (peralatan besar) adalah:

1. Hot Kitchen Equipment

1.1 Deep fat fryer adalah suatu alat untuk menggoreng dengan menggunakan minyak

goring yang cukup banyak. Sumber panas dapat diatur dengan menggunakan

system thermostat sesuai dengan yang diinginkan, yaitu bervariasi antara 900c

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 11

sampai 2200c. Deep fat fryer pada umumnya digunakan untuk menggoreng

makanan, seperti : french fried potatoes.

1.2 Oven adalah suatu alat yang khusus digunakan untuk membakar (baking) atau

memasak (cooking) dengan panas dari atas bawah. Oven dibedakan menjadi 2

(dua), yaitu :

1.2.1 Baking oven, yaitu oven yang digunakan untuk membakar roti dan .

1.2.2 Cooking oven, yaitu oven yang digunakan untuk memasak makanan,

misalnya roast chicken.

1.3 Range tops adalah alat memasak dengan sumber panas yang dihasilkan dari gas,

listrik. Suatu alat (kompor) yang digunakan untuk memasak dengan

dikombinasikan dengan oven.

1.4 Salamander adalah suatu alat yang digunakan untuk memanaskan atau

memanggang makanan dengan panas dari atas, misalnya pizza, pie dan

sebagainya.

1.5 Grilled adalah suatu alat yang digunakan untuk memanggang suatu makanan

tertentu, umumnya daging.dengan sumber panas dari bawah, misalnya : beef

steak, salmon steak dan sebagainya.

1.6 cooker, adalah suatu alat yang digunakan untuk menanak nasi dengan

proses penguapan (steamed).

1.7 Steamheated boiling pan adalah suatu alat yang digunakan untuk merebus

(boiling) dan sekaligus dapat juga untuk menyaring (simmering), dengan system

pemanas dari uap.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 12

1.8 Hot food table adalah meja dengan system pemanas (dari gas atau listrik) yang

digunakan untuk menyimpan makanan matang sebelum disajikan restaurant.

1.9 Microwave adalah suatu alat yang digunakan untuk memasak (menghangatkan)

makanan yang beku dengan menggunakan tenaga listrik yang diubah menjadi

gelombang mikro.

2. Cold Kitchen Equipment

2.1 Refrigerated case adalah lemari pendingin, khusus untuk peragaan bagi

produk yang akan dijual.

2.2 Refreegerator dan freezer adalah untuk mengawetkan makanan atau bahan

pangan dengan cara didinginkan (refreegerator) atau dibekukan (freezer).

2.3 Vending machine adalah mesin yang digunakan untuk menyimpan minuman

(botol atau kaleng) dan sekaligus dapat melayani konsumen secara otomatis.

2.4 Ice maker adalah mesin yang dibuat khusus hanya untuk memproduksi es batu

dalam bentuk dan kapasitas tertentu, mesin juga berfungsi sebagai tempat

menyimpan es batu tersebut.

2.5 Ice cream machine adalah mesin yang digunakan untuk membekukan bermacam-

macam ice cream berdasarkan adonan yang dibuat dan bermacam-macam

“sherbet”

3. Cutter Kitchen Equipment

3.1 Vegetable cutter adalah mesin yang digunakan untuk memotong segala jenis

sayuran, dengan ketebalan sampai dengan 30 mm.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 13

3.2 Meat chopper adalah mesin untuk menggiling daging dengan jumlah yang

banyak, hasil dari gilingan dapat diatur.

3.3 Meat grinder adalah alat yang digunakan untuk menggiling daging atau juga

menghaluskan daging.

3.4 High speed cutter adalah mesin ini pada umumnya digunakan untuk mencincang

atau menghaluskan bahan-bahan sayuran.

3.5 Sharpener adalah mesin pengasah yang digerakkan oleh listrik, biasanya

digunakan untuk menajamkan pisau-pisau dan peralatan sejenis yang digunakan

di kitchen.

2.3.2 Kitchen Utensil dan Fungsinya

Kitchen utensil adalah peralatan kecil yang fungsinya untuk mengolah bahan mentah menjadi bahan matang atau hidangan. Peralatan ini tidak dapat digolongkan sebagai peralatan mesin, serta peralatan ini mudah untuk dipindahkan-pindahkan.

Beberapa dari peralatan kecil (kichen utensil) yaitu :

1. Kitchen pan dan pots

1.1 Grati dish adalah alat masak yang terbuat dari logam tahan panas (api) yang

berguna sebagai mengolah makanan dengan memanaskannya bersama – sama

dengan tempatnya langsung dioven atau di salamander. Bentuknya ada dua

macam yaitu oval dan bundar.

1.2 Cocotte adalah alat masak yang te rbuat dari logam tahan panas (api) yang

fungsinya sama dengan gratin dish. Alat ini juga dapat digunakan sebagai

tempat untuk mencetak suatu jenis makanan.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 14

1.3 Bain-marie pot adalah suatu yang terbuat dari logam tahan panas, bain marie

pot sejenis panic dengan dua pegangan. Fungsinya sebagai tempat menyimpan

makanan yang sudah matang.

1.4 Stock pot adalah yang terbuat dari logam tahan panas (api), stock pot semacam

panic besar dengan dua pegangan serta tutupnya dan fungsinya untuk memasak

makanan yang berkuah, merebus makanan, membuat soup maupun kaldu dan

lain sebagainya.

1.5 Marmite adalah suatu yang terbuat dari logam tahan panas (api) fungsinya

untuk tempat memasak atau merebus dan untuk menggoreng (menumis)

makanan. Marmite sejenis stock pot hanya lebih pendek.

1.6 Roasting pan adalah suatu yang terbuat dari logam tahan panas, yang digunakan

untuk tempat mengolah makanan dengan cara “roasting” yaitu memanggang

langsung dioven.

1.7 Braising pan adalah sama halnya dengan roasting pan, maka braising pan ini

juga digunakan untuk tempat mengolah makanan, tetapi dengan cara “braising”,

yaitu makanan tersebut dimatangkan dengan cara diungkep.

1.8 Frying pan adalah penggorengean dengan satu tangkai atau pegangan.

Penggorengan ini hanya khusus digunakan untuk menggoreng dengan

menggunakan minyak goreng sedikit.

1.9 Saute pan (sauteuse) adalah penggorengan dengan satu pegangan.

Penggorengan ini hanya khusus digunakan untuk menggoreng dengan minyak

goreng sedikit. Hanya bentuknya lebih cekung.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 15

1.10 Wok (wajan) adalah penggorengan cekung dengan dua pegangan, fungsinya

untuk menggoreng dengan minyak goreng yang banyak.

1.11 Crepe pan adalah juga semacam penggorengan kecil yang khusus digunakan

untuk membuat crepe (adonan yang digoreng tipis).

1.12 Griil pan adalah juga semacam penggorengan, pada umumnya digunakan untuk

memanggang. Penggorengan ini juga dilengkapi dengan tutup, sehingga

mempercepat dalam proses pemanggangan.

1.13 Fried egg pan adalah alat penggorengan khusus digunakan untuk menggoreng

telur.

1.14 Pressed cooker adalah alat yang dilengkapi dengan tutup serta alat untuk

mengeluarkan asap yang ditimbulkan dari pengolahan makanan dengan system

mirip peluit (alat akan berbunyi bila makanan yang ada didalammya sudah

matang).

1.15 Mixing bowl adalah semacam panic tanpa pegangan, yang umumya digunakan

untuk mencampur suatu bahan makanan untuk persiapan pengolahan.

1.16 Whisking bowl adalah hamper sama dengan mixing bowl, hanya mempunyai

dua pegangan dan mengaduknya harus menggunakan adukan (whisk).

1.17 Colander adalah sejenis panci dengan dua pegangan dan dilengkapi dengan

saringan dibawahnya, colander biasanya digunakan didapur untuk meniriskan

suatu bahan makanan yang telah dicuci.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 16

1.18 Dandang adalah alat yang sudah umum digunakan, baik dirumah tangga

maupun di hotel atau restaurant. Alat ini di gunakan untuk menanak nasi

dengan cara proses penguapan.

2. Kitchen Knife

2.1 Vegetable knife adalah suatu alat yang terbuat dari bahan logam anti karat, yang

khusus digunakan untuk memotong atau mengiris sayuran.

2.2 French knife / chef knife adalah alat yang terbuat dari bahan logam anti karat,

berguna sebagai alat serbaguna dalam memotong segala jenis bahan yang diolah.

2.3 Filleting knife adalah alat yang terbuat dari logam anti karat, yang digunakan

untuk mengiris daging dengan irisan tipis.

2.4 Meat knife adalah alat yang terbuat dari logam anti karat , yang digunakan untuk

memotong atau mengiris daging.

2.5 Boning knife adalah alat yang terbuat dari logam anti karat, yang digunakan

untuk menghilangkan atau melepaskan tulang dari dagingnya.

2.6 Salmon knife adalah alat yang terbuat dari logam anti karat, yang khusus

digunakan untuk memotong atau mengiris ikan salmon.

2.7 Bread atau biscuit knife adalah alat yang terbuat dari logam anti karat,yang

khusus digunakan untuk memotong roti atau biscuit.

2.8 Bread knife adalah alat yang terbuat dari logam anti karat, sama penggunaannya

dengan bread atau biscuit knife, hanya berbeda modelnya yaitu pisau ini terdapat

bagian gerigi pada bagian tajamnya.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 17

2.9 Carving knife adalah alat yang terbuat dari bahan logam anti karat, yang khusus

digunakan untuk memotong atau mengiris daging yang sudah dimasak.

2.10 Cheese cutter adalah alat yang terbuat dari bahan logam anti karat, yang khusus

digunakan untuk mengiris atau memotong keju, umumnya untuk keju besar

yang agak keras.

2.11 Cheese knife adalah alat yang terbuat dari bahan logam anti karat, untuk

mengiris keju dan biasanya digunakan di depan tamu.

2.12 Bone chopper large adalah alat yang terbuat dari logam anti karat, yang khusus

digunakan untuk mencuncang daging atau tulang.

2.13 Butter riller adalah alat yang terbuat dari bahan logam anti karat, yang khusus

digunakan memotong mentega dengan bentuk yang bulat.

2.14 Column cutter adalah alat yang terbuat dari bahan logam anti karat, yang

khusus digunakan untuk membuang hati (biji) dari buah – buahan.

2.15 Olive pitcher adalah alat yang digunakan untuk mengeluarkan biji dari buah

olive.

2.16 Vegetable peeler atau castor adalah alat yang terbuat dari bahan logam anti

karat, yang khusus digunakan untuk mengupas kulit sayuran.

2.17 Paring knife adalah alat yang terbuat dari bahan logam anti karat yang

digunakan untuk membuat garnish.

2.18 Peaver knife adalah alat yang terbuat dari bahan logam anti karat, yang

digunakan untuk membuat garnish. Namun dengan tingkat kerumitan yang

tinggi, misalnya berpola seperti ukiran –ukiran.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 18

2.19 Parisienne cutter adalah alat yang terbuat dari bahan logam anti karat yang

digunakan untuk memotong buah – buahan dengan bentuk bulat – bulat.

2.20 Palette adalah alat yang terbuat dari bahan logam anti karat, yang digunakan

untuk mengambil atau mengembalikan suatu makanan dalam proses

pengolahannya. Serta dapat pula untuk mengambil makanan dalam proses

penyajian.

2.21 Trusting needle adalah jarum yang digunakan untuk mengikat atau menjahit

daging.

2.22 Knife sharpener adalah alat yang terbuat dari baja yang digunakan untuk

mengasah pisau menjadi tajam.

2.23 Cutlet bat adalah alat yang terbuat dari bahan logam anti karat, digunakan untuk

menipiskan daging. Dengan cara memukul – mukul pada permukaan daging

tersebut.

2.24 Meat fork adalah alat yang terbuat dari bahan logam anti karat, yang berbentuk

garpu. Khususnya digunakan untuk mengambil daging dari proses pengolahan.

2.25 Fish scissors adalah suatu alat gunting yang terbuat dari bahan logam anti karat,

yang khusus digunakan untuk menggunting ikan.

2.26 Poultry scissor adalah suatu alat gunting yang terbuat dari bahan logam anti

karat, yang khusus digunakan untuk menggunting atau memotong daging

unggas atau yang bertulang.

2.27 Tong adalah gunting penjapit berguna membalik makanan yang sedang di

grilled.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 19

2.28 cutter adalah alat yang digunakan untuk memotong kentang, alat ini

dapat diatur agar hasil yang diperoleh sesuai dengan bentuk potongan yang

dikehendaki.

2.29 Egg slicer adalah alat yang terbuat dari bahan logam anti karat, yang khusus

digunakan untuk mengiris tipis – tipis telur rebus.

2.30 chopper adalah alat yang di gunakan untuk mencincang onion.

2.31 Grater adalah alat dari bahan stainless steel, yang berguna untuk memarut keju

dalam berbagai bentuk.

2.32 Meat hook adalah alat yang terbuat dari bahan logam anti karat, yang khusus

berguna untuk menggantung daging, terutama ditempat penyimpanan (freezer).

3. Kitchen laddle

3.1 Kitchen spoon adalah sendok makan yang khusus digunakan untuk juru masak

(cook) bila ingin mencicipi rasa makanan.

3.2 Slotted spoon adalah alat masak yang terbuat dari bahan stainlees steel yang

berfungsi menggoreng bahan makanan.

3.3 Wooden spatula adalah alat yang terbuat dari bahan kayu dan berguna untuk

mengaduk, membalik, dan menumis dalam suatu proses pengolahan makanan.

3.4 Iron spatula adalah alat yang terbuat dari bahan besi yang berguna untuk

mengaduk , membalik dan mengangkat suatu makanan selama dalam proses

pengolahan.

3.5 Roasting spatula adalah alat yang terbuat dari bahan besi atau stainlees steel dan

fungsinya yang sama dengan jenis spatula lainnya, hanya alat ini diutamakan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 20

untuk mengangkat suatu makanan panas dari dalam oven sekaligus dengan

tempatnya.

3.6 Rubber spatula adalah alat masak yang terbuat dari bahan karet yang berguna

untuk membersihkan sisa – sisa adonan makanan yang menempel dipinggir –

pinggir bowl.

3.7 Laddle adalah alat yang terbuat dari bahan stainlees steel dan berguna untuk

menyendok dengan tangkai yang panjang. Alat ini digunakan untuk mengambil

makanan yang berkuah.

3.8 Skimmer adalah alat yang terbuat dari bahan stainlees steel dan berguna untuk

menyaring busa yang dihasilkan dalam suatu proses merebus.

3.9 Spider adalah alat yang terbuat dari bahan stainlees steel dan berguna untuk

mengambil suatu makanan setelah melalui proses penggorengan.

3.10 Strainer adalah saringan dengan satu pegangan, yang dibuat dari kawat anti

karat yang digunakan untuk menyaring suatu bahan makanan yang

mengandung cairan.

3.11 Frying basket adalah semacam keranjang dari besi atau stainlees steel dan alat

ini digunakan untuk menggoreng (sebagai alat bantu deep fat fryer).

3.12 Cooling wire adalah alat yang terbuat dari kawat anti karat dengan 4 buah kaki.

Alat ini digunakan sebagai tatakan untuk makanan yang perlu didinginkan lebih

dahulu.

3.13 Wisk adalah alat yang terbuat dari bahan stainlees steel dan berguna untuk

mengaduk atau mencampur suatu adonan.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 21

2.4 Teknik Memasak

Memasak adalah sebuah cara menstanformasi bahan makanan menjadi sesuatu yang berbeda. Tranformasi makanan pada umumnya memerlukan pemanas yang diperoleh dengan cara memindahkan energi dari sumber-sumber panas ke makanan, sehingga molekul yang terdapat pada makanan berubah cepat dan bereaksi ke bentuk dan struktur baru. Metode memasak dengan teknik merebus, mengukus dan menggoreng menunjukkan ada perbedaan bentuk cara pemindahan panas yaitu melalui perantara air, uap air dan minyak goreng.

Ada beberapa istilah pemindahan energi panas yang digunakan dalam metode memasak yaitu konduksi, konveksi dan radiasi. Istilah konduksi digunakan apabila antara bahan makanan dengan medium penghasil panas terjadi kontak langsung.

Konveksi digunakan apabila selama proses pengolahan terjadi pemindahan panas yang disebabkan oleh perubahan dalam cairan yang menjadi sumber panas. Selama konveksi, panas dihantarkan oleh perubahan molekul dalam cairan seperti air, uap udara dan gas. Radiasi digunakan apabila proses pematangan bahan makanan diperoleh dari energi murni yang memancarkan panas dan mikrowave.

2.4.1 Memasak dengan konveksi air

1. Merebus (boiling) adalah proses memasak makanan di dalam air mendidih, atau

memasak makanan berbasis pada cairan seperti kaldu, santan atau susu yang

direbus. Ketika bahan cair dipanaskan sampai titik didih (1000c), maka terjadi

vaporisasi (penguapan) cairan secara cepat. Merebus terjadi dalam tiga tahap yaitu

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 22

nucleate, transition dan film boiling sesuai suhu perebusan yang bertingkat dari

suhu panas yang rendah sampai ke suhu panas tinggi. Nucleate boiling adalah

karakteristik perebusan yang baru dimulai dan mulai tampak gelembung air di

permukaan. Jumlah gelembung yang seperti sel inti (nucleat) dapat ditingkatkan

dengan cara meningkatkan suhu perebusan.Penguapan mulai terjadi pada saat suhu

permukaan cairan yang direbus telah mencapai nilai maksimum. Karakteristik film

boiling terjadi selama proses perebusan sedang mengalami penguapan, kemudian

sumber panas dihentikan secara tiba-tiba. Lapisan uap yang berada di atas

permukaan cairan dinamakan film boiling. Transition boiling adalah perebusan

yang tidak stabil, hal ini terjadi karena suhu perebusan diubah-ubah antara suhu

maksimum (nucleation) dan minimum (filmboiling).air perebus yang memiliki

suhu tinggi dapat menyebabkan bahan yang direbus menjadi cepat masak.

Peningkatan suhu dapat dilakukan dengan menutup panci perebus sehingga uap air

dari air yang mendidih tidak keluar. Uap air yang tertahan di dalam panci dapat

meningkatkan tekanan udara yang mempercepat proses pemasakan bahan

makanan.

2. Simmering adalah teknik memasak makanan dalam cairan panas yang dijaga pada

titik didih air yaitu rata-rata pada suhu 100°c (212°f). Untuk menjaga suhu air

tetap berada dalam posisi stabil, kecilkan api pada saat gelembung air mulai

terbentuk pada awal air akan mendidih. Awal simering dapat dimulai ketika air

berada pada suhu sekitar 94°c atau 200°f. Simmering menjamin perlakuan yang

lebih halus dari perlakuan boiling untuk mencegah makanan tersebut mengalami

kerusakan tekstur.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 23

3. Poaching berada di antara simmering dan boiling yaitu proses merebus bahan

makanan yang dilakukan dengan perlahan-lahan. Api yang digunakan untuk teknik

poach berpanas sedang sehingga gelembung air perebus kecil-kecil. Proses

pematangan bahan yang direbus dengan teknik poaching berjalan lambat.

Poaching sering dilakukan untuk memasak telur, ayam, ikan dan buah.

4. Blanching adalah teknik memasak dengan cara merebus sayuran atau buah ke

dalam air yang telah mendidih dalam waktu cepat. Blanching sering digunakan

dalam proses persiapan (preparing) bahan makanan (sayur atau buah) yang akan

diolah lebih lanjut menjadi bentuk makanan lain. Bahan makanan yang diblanch

dimasukkan ke dalam air mendidih selama 1-2 menit. Setelah direbus, sayur atau

buah yang diblanching segera diangkat dan dicelupkan ke dalam air es untuk

menghentikan proses pemasakan lanjut. Proses ini menjamin warna sayuran hijau

tetap berwarna hijau setelah mengalami proses pengolahan.

5. Braising berasal dari bahasa perancis „braiser‟ yaitu teknik memasak dengan

pemanasan lembab/basah (moist heat). Tahap awal proses pengolahan dengan

teknik braising dimulai dengan cara membakar (searing) atau memanggang

(roasting) bahan makanan sampai permukaannya berwarna coklat. Setelah

permukaan makanan tersebut berwarna coklat, bahan makan yang diolah dengan

braising diberi cairan yang berasal dari minyak flavour kemudian dimasak dengan

suhu rendah dalam panci tertutup (direbus) atau dioven dalam pan yang tertutup.

6. Stewing merupakan teknik pengolahan bahan makanan padat yang dimasak dalam

air atau berbasis cairan, serupa dengan simmering dan kemudian disajikan tanpa

dikeringkan. Bahan makanan yang dimasak dengan merupakan kombinasi

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 24

berbagai jenis bahan makanan nabati dan hewani. Satu resep masakan stew

misalnya menggunakan bahan-bahan seperti buncis dan brokoli, buah (cabe,

tomat) daging, ayam, sosis, dan seafood. Air yang umum digunakan sebagai cairan

memasak stew adalah wine, kaldu dan beer. Bumbu-bumbu dan penyedap rasa

ditambahkan selama proses memasak berlangsung. Suhu perapian relatif rendah

pada temperatur simmered bukan boiled agar flavor bahan makanan menyatu.

Masakan cina banyak yang menggunakan teknik stewing.

7. Pressure cooking adalah metode memasak dalam panci yang ditutup rapat dan

terkunci sehingga tidak ada udara atau cairan yang dapat keluar. Titik didih air

meningkat seiring dengan peningkatan tekanan udara di dalam panci. Tekanan

memenuhi ruang alat perebus sampai panas melebihi titik didih 100°c .

8. Steaming adalah proses memasak lembab/basah, dengan panas dari uap air atau

dikenal dengan istilah mengukus. Alat pengukus (steamer) terdiri dari beberapa

panci yang disusun ke atas secara berlapis-lapis. Panci paling bawah berisi air

yang direbus. Panci yang disusun di atasnya berlubang untuk memberi kesempatan

uap air masuk melalui lubang-lubang tersebut. Makanan yang dikukus tidak

bersentuhan dengan air. Hal ini dilakukan untuk menjaga zat gizi agar tidak

banyak yang hilang dan menjaga tekstur makanan supaya lebih bagus. Apabila

proses pengukusan dilakukan dalam waktu lama, periksa jumlah air perebus yang

berada pada panci lapisan paling bawah jangan sampai habis.

2.4.2 Memasak dengan konduksi dan konveksi minyak

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 25

1. Menggoreng (frying) adalah metode memasak makanan dalam minyak atau lemak.

Secara kimiawi, lemak dan minyak adalah sama, perbedaanya hanya terletak pada

titik leleh. Istilah minyak digunakan untuk jenis lemak yang cair pada suhu ruang

sedangkan lemak digunakan untuk lemak yang padat pada suhu ruang. Lemak

yang digunakan untuk memasak pada umumnya diambil dari minyak kelapa sawit

yang telah mengalami hidrogenasi sehingga menjadi padat seperti margarine.

Butter merupakan jenis lemak padat yang diambil dari lemak susu hewan. Suhu

pemanasan lemak lebih tinggi daripada air pada tekanan atmosfer yang normal.

Suhu penggorengan yang baik antara 175°c sampai 190°c tergantung pada

kekentalan dan tipe makanan yang digoreng. Suhu yang tinggi menyebabkan

makanan yang digoreng dapat matang lebih cepat, memiliki tekstur dan

kerenyahan khusus.

2. Sauteing adalah metode memasak makanan dengan menggunakan sedikit minyak

atau lemak yang hanya menempel pada permukaan wajan atau alat pemanas

seperti wajan dadar (frying pan), wajan, atau sauteuse. Jenis minyak atau lemak

yang dapat digunakan dalam proses sauteing antara lain minyak zaitun, butter atau

margarin. Lemak dipanaskan dengan panas yang relatif tinggi sehingga proses

memasak makanan dapat berlangsung secara cepat. Proses ini bertujuan agar

permukaan bahan makanan mengalami perubahan warna menjadi kecoklatan dan

menambah aroma. Makanan yang di sauté diselesaikan dengan saus yang dibuat

dari sisa cairan saute yang menempel di wajan.

3. Stir frying merupakan metode menggoreng cepat pada temperatur yang sangat

tinggi. Stir frying menggunakan sedikit minyak dengan alat wajan yang agak

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 26

dalam. Istilah stir menunjukkan bahwa makanan harus di stir (digerakkan, atau

dibolak - balik) secara terus menerus untuk mencegah makanan itu gosong pada

salah satu sisinya atau agar seluruh permukaan makanan matang. Stir frying

merupakan teknik memasak yang banyak digunakan pada masakan china. Lemak

yang digunakan untuk memasak sebaiknya lemak yang mempunyai titik asap

tinggi. Wajan harus sudah sangat panas sebelum lemak ditambahkan. Stir-frying

merupakan metode memasak yang sangat cepat, oleh sebab itu bahan – bahan

harus sudah dipotong-potong dan siap dimasak. Bahan makanan dimasukkan

sesuai urutan dari yang proses matangnya lama ke cepat yaitu dimulai dari bahan

makanan hewani, sayur bertekstur keras kemudian sayur dari daun-daunan yang

cepat matang. Setelah proses memasak hampir selesai baru ditambah penambah

rasa dan pengental.

4. Shallow frying adalah metode memasak makanan dalam jumlah sedikit, dengan

lemak atau minyak yang dipanaskan terlebih dahulu dalam pan dangkal (shallow

pan) atau ceper. Jumlah lemak yang digunakan untuk menggoreng hanya sedikit

yaitu dapat merendam sekitar 1/3 bagian makanan yang digoreng.

5. Deep frying adalah metode menggoreng dengan minyak berjumlah banyak

sehingga semua bagian makanan yang digoreng terendam di dalam minyak panas.

Deep frying diklasifikasikan ke dalam metode memasak kering sebab tidak ada air

yang digunakan dalam proses memasak tersebut. Deep-frying banyak digunakan

untuk mendapatkan hasil penggorengan yang optimal.

6. Pan frying termasuk teknik memasak dengan menggunakan minyak goreng, tetapi

minyak yang digunakan lebih sedikit daripada deep frying. Istilah pan frying lebih

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 27

tepat diterapkan pada teknik menggoreng yang menggunakan pan (pan

penggoreng). Sebagai salah satu teknik penggorengan, pan frying menggunakan

penghantar panas sedang. Metode penggorengan ini bertujuan mempertahankan

kelembaban makanan. Kelembaban makanan berkurang (dapat atau tidak

diinginkan) pada saat makanan digoreng. Bila makanan yang digoreng diharapkan

lebih lembab, maka perlu mengkombinasikan jumlah minyak goreng yang

digunakan sedikit, panas perapian sedang. Apabila makanan yang diharapkan lebih

kering maka panas perapian dapat diperbesar. Makanan yang digoreng harus

dibalik agar ke dua sisinya matang.

2.4.3 Memasak dengan panas kering (Dry heat)

1. Baking merupakan teknik memasak makanan dengan panas kering oleh konveksi

(penghantar) uap udara panas di dalam oven. Beberapa oven domestik

menggunakan dua elemen pemanas, yaitu satu berada di bawah untuk baking dan

satu berada di atas untuk broiling. Energi panas di dalam oven tidak menyentuh

bahan makanan secara langsung tetapi melalui udara panas yang dialirkan dari

celah-celah/lubang oven. Oven dapat dipanaskan dengan api, aliran listrik dan

gelombang elektromagnetik (microwave oven). Makanan yang dipanggang dalam

oven mendapat panas secara tidak langsung dari udara panas yang dialirkan di

dalam oven. Baking umum digunakan dalam pembuatan roti, , , pie,

tarts, dan quiches.

2. Grilling adalah bentuk memasak makanan yang melibatkan panas langsung.

Sumber panas yang dapat digunakan untuk griling ada tiga yaitu arang kayu,

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 28

listrik dan gas. Sumber panas grilling berada di bawah makanan sedangkan

broiling di atas makanan. Kata grill berasal dari grid of wire (panggangan kawat)

yang disiapkan untuk membakar makanan. Bahan-bahan yang dimasak dengan

grilling ditempatkan ± 10 cm di atas sumber panas langsung. Lama pembakaran

tergantung pada besar potongan bahan. Makanan yang dimatangkan hanya dengan

teknik grilling terbatas pada makanan yang bentuk dan potongannya kecil-kecil

supaya semua bagian dalam makanan teraliri panas dan matang.

3. Roasting adalah metode memasak dengan menggunakan panas kering, dari nyala

api yang terbuka, oven atau sumber panas lain. Sejak abad 19, roasting dengan

pemanasan kering di dalam oven dinamakan baking. Secara tradisional, roasting

termasuk metode baking. Makanan yang dimasak dengan teknik roasting

ditempatkan pada rak, pan atau ditusukkan pada batang stainless steel yang dapat

diputar (rotasi). Selama proses roasting, udara panas di oven dialirkan ke seputar

daging dari semua sisi (atas, bawah dan samping). Grilling berbeda dengan

roasting karena bahan makanan yang digrilling selalu direndam dalam bumbu dan

dibakar langsung di atas sumber panas. Smoking juga berbeda dengan roasting

sebab suhu yang digunakan lebih rendah dan selalu menggunakan asap (smoke)

baik panas maupun cair yang menimbulkan aroma khas.Selama proses roasting

akan terjadi karamelisasi pada permukaan makanan untuk memberi flavor yang

diinginkan. Makanan yang dipanggang dengan teknik roasting selalu diolesi

dengan butter/margarine supaya tidak kehilangan kelembaban makanan atau

makanan tidak kering.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 29

Roasting dapat menggunakan suhu rendah, suhu tinggi atau kombinasi antara suhu rendah dan suhu tinggi disesuaikan dengan keadaan yang diinginkan. Kombinasi suhu tinggi dan suhu rendah dilakukan pada awal dan akhir proses memasak. Pada awal memasak, oven dipanaskan dahulu (preheating) dengan suhu tinggi untuk menutup permukaan daging agar mencegah kehilangan cairan, dan pada saat yang sama juga diperlukan teknik karamelisasi permukaan. Setelah 10 – 20 menit, suhu diturunkan dan dilanjutkan dengan roasting sampai matang.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 30

BAB III

TINJAUAN UMUM HOTEL SANTIKA

PREMIERE DYANDRA MEDAN

3.1 Sejarah Hotel Santika Premiere Dyandra Medan.

Kata “santika” berasal dari bahasa sansekerta (jaman hindu kuno)“sanskrit” yang berarti “kokoh”. Sehingga arti dari nama santika adalah rumah yang nyaman dan teduh, rumah yang kokoh. Maksud dari pemilihan nama ini, selain untuk menghormati budaya tradisional indonesia juga untuk memberikan citra perusahaan yang senantiasa memperkuat bidang usaha yang dijalaninya dalam jasa perhotelan baik dalam mutu pelayanan (materi dan non-materi) serta manajemennya.

Untuk perancangan logo pada dasar nya dikerjakan dengan meninjau beberapa faktor pendukung antara lain:

• Latar belakang perusahaan

• Latar belakang budaya

• Nilai estetivisualisasi logo

Bentuk dasar logo diambil dari huruf „H‟ dan „S‟ yaitu inisial nama perusahaan hotel santika, maksud nya agar khalayak dapat mudah untuk mengingatnya. Huruf „H‟ dan „S‟ sendiri pada logo melambangkan: 1. Melambangkan keberadaan dan tujuan perusahaan untuk senantiasa tumbuh dan

berkembang.

2. Perlambangan yang progresif, merambah ke segala peluang yang berprospek

cerah.

3. Melambangkan kebenaran hakiki yang melandasi segala gerak dan laju

pertumbuhan perusahaan.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 31

4. Mengiaskan keramahan perusahaan dalam merangkul dan menerima pemakai jasa

perusahaan dalam bidang perhotelan.

3.2 Tentang Hotel Santika Premiere Dyandra Medan

Santika Indonesia Hotels & Resorts merupakan anak perusahaan kompas gramedia yang didirikan oleh: Jakob Oetama dan Pk Ojong . Dari sekian banyak usaha di bawah bendera kompas gramedia, yang mempunyai visi menjadi perusahaan yang terbesar, terbaik, terpadu & tersebar di asia tenggara melalui usaha berbasis pengetahuan yang menciptakan masyarakat terdidik, tercerahkan, mengharagai kebhinekaan dan adil sejahtera. Perusahaan melakukan diversifikasi usaha kebidang lainnya kini bidang usaha jasa perhotelan. Dan pada tahun 1981 terbentuklah Pt. Grahawita Santika sebagai corporate grup santika indonesia hotels & resorts yang mengelola hotel milik sendiri maupun milik orang lain/investor.

Nama Grahawita Santika, juga berasal dari bahasa sansekerta yang memiliki arti “Rumah Wisata Yang Kokoh Dan Damai”, merupakan cerminan dari pihak yang mengatur jalannya semua kegiatan bisnis dengan system manajemen yang tanggung.

Adapun kelompok usaha di Grahawita Santika antara lain meliputi :

1. Kelompok Kompas.

2. Group Of Printing: Gramedia.

3. Group Of Magazine Group Of Regional News Paper: Tribun

4. Group Of Book Publishing: Gramedia Pustaka Utama (Gpu), Elex Media

Komputindo, Grasindo, Kpg, M & C Comics, Elti, bs

5. Group Of Sport Health Media: Bola, Senior, Sport Centre

6. Group Of Radio: radio sonora, motion

7. Group Of Retail Business: toko buku gramedia, graha kerindo utama (gku –

tisu tessa)

8. Group Of Hotels & Resorts: Santika Hotels & Resorts

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 32

9. Group Of Tv: Kompas Tv, K Vision

• Chain & Brands

Brand di bawah Pt.Grahawita Santika adalah : 1. Santika Indonesia Hotels & Resorts

Pt.Grahawita santika terdapat 3 brands di bawah payung santika Indonesia hotels & resorts, mereka adalah brand hotel santika premiere untuk hotel berbintang 4 sedangkan brand hotel santika Indonesia untuk hotel berbintang 3 dan brand hotel amaris untuk hotel berbintang 2. a. Hotel Santika Premiere (****)

Hotel santika premiere merupakan hotel kategori bintang empat dengan memakai gaya konstruksi dan interior yang berbasiskan semi minimalist modern dan diberikan sentuhan yang luwes, sesuai dengan tren yang ada.brand ini dapat digunakan untuk city hotel maupun resort hotel.

Penyesuaian dilakukan terhadap konstruksi eksterior dan interiornya dengan ketentuan-ketentuan yang ditetapkan agar dapat menjadi hotel yang terbaik di kelasnya.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 33

Hotel santika premiere adalah kategori tertinggi pada kelompok santika indonesia hotels & resorts. Sentuhan kemewahan jelas terlihat dan terasa di semua produk sehingga memberikan rasa nyaman yang berkelas kepada semua tamu hotel. b. Hotel Santika (***)

Berbeda dengan hotel santika premiere, hotel santika juga menawarkan suasana kategori bintang tiga, perbedaannya hanyater dapat pada amenities, fasilitas restoran dan fasilitas pendukung lainnya sedangkan secara phisik; eksterior maupun interiornya tidak begitu menonjol perubahannya. Dan untuk keramah tamahan pelayanannya yang khas indonesian home tetap dipertahankan baik pada brand hotel santika premiere maupun hotel santika. c. Hotel Amaris (**)

Masih dalam rangkaian santika Indonesia Hotels & Resorts, hotel amaris adalah brand hotel yang berbintang dua atau disebut juga dengan“smart” hotel. Amaris sendiri diambil dari bahasa „yunani‟ yang berarti „yang dijanjikan‟. Kategori santika bintang dua ini diadakan karena sebagai jawaban terhadap permintaan yang besar dari pasar segmen ini. Hotel amaris yang trendy ini berkonsepkan smart hotel, cermat dan efisien dari segi biaya, tanpa mengurangi kualitas pada kelasnya. Penampilan hotel amaris jelas dan berani, dipadu dengan ketegasan gaya minimalis modern. Fasilitas hotel yang kompak didesain sedemikian rupa sehingga operation hotel lebih efisien, praktis dan cepat. Kejiwaan, manajemen dan brand santika (by santika) terlihat jelas pada tulisan di bawah logo pokok amaris hotel.

2. Resort a. The anvaya

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 34

The anvaya adalah brand untuk hotel berbintang lima. Hotel dengan design eksterior, interior dan fasilitas yang identik dengan kemewahan. The anvaya tampil khas, unik dan mempesona; bernuansa indonesia sesuai dengan daerah dimana hotel berlokasi dan sesuai dengan brand values indonesian home.the anvaya berasal dari kata „sanskrit‟, yang berarti kenyamanan, pengalaman, tradisional daerah, menjalani dengan penuh kesenangan, dan pencapaian. Hotel bergaya semi minimalis modern yang trendi, dengan pewarnaan yang mewah, lembut dan harmonis memberikan kesejukan hati, baik untuk hotel the anvaya yang berlokasi di pusat kota maupun di resort. b. The kayana

Sedangkan The Kayana adalah boutique villas yang unsur kemewahan dan personal servicenya menonjol. Level pelayanan dengan the samaya hampir tak dapat dibedakan; penuh perhatian dari para buttlers terlatih yang selalu siap sedia melayani setiap tamu dengan segala permintaannya.the kayana dikutip dari kata „kayangan atau paradise‟. Ke-authentikan atmosfir dan landscaping the kayana memiliki eksotisme khas dan unik. Semua fasilitas dengan ciri khas spesifik yang menjamin privacy yang tinggi dan memberikan kenangan tersendiri. c. The Samaya

The samaya adalah brand untuk properti villa-villa pada kategori boutique villas yang mengutamakan keunikan yang berkelas, kemewahan dan aspek privacy dalam tata ruang yang luas. Pemilihan lokasi dan landscapping untuk the samaya adalah faktor penting sehingga brand the samaya identik dengan eksotisme dan keindahan. The samaya berasal dari kata „sanskrit‟ diambil dari tingkat tertinggi yoga, yang berarti „i-am with you‟. Pelayanannya yang sangat personalised dilakukan oleh para butlers yang terlatih dan cekatan. Seluruh fasilitas penyerta; baik restoran, wellness spa dan pernak-perniknya mengekspresikan kehidupan berkelas yang mengandung cita rasa tinggi. The samaya memberikan kenyamanan, pengalaman unik yang tak terlupakan dan juga yang jarang diperoleh adalah suasana yang menciptakan sebuah transformasi diri yang tak terbayangkan sebelumnya.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 35

• Nilai-Nilai Santika

Hotel Santika mempunyai landasan dasar dalam setiap kinerja karyawan. Landasan dasar tersebut tertuang dalam butir nilai-nilai santika, yaitu:

1. Syukur Kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Manusia pada hakekatnya terpanggil untuk bersama dengan sesamanya berkarya demi pengembangan diri serta lingkungannya ke arah kebaikan dan kesempurnaan yang bersumber pada tuhan yang maha esa. Oleh karena itu kita wajib bersyukur atas nikmat dan karunianya. 2. Profesionalisme

Menunjukkan keahlian dan kecintaan seseorang terhadap pekerjaannya, kesediaan untuk bekerja lebihdari yang diharapkan, dan terus menerus melakukan perbaikan secara proaktif. 3. Kejujuran

Bersikap dan berperilaku jujur sesuai dengan nilai-nilai dan norma-norma yang berlaku di tempat kerja/ perusahaan.

4. Kedisiplinan

Ketaatan pada peraturan,standar,sistem & tata kerja perusahaan yang sudah ditetapkan serta keberanian untuk menegakkan kedisiplinan. 5. Keterbukaan

Kesediaan untuk menerima informasi atau masukan dari berbagai pihak dan mengkomunikasikan kebutuhan, harapan atau masalah serta melaksanakan kesepakatan yang telah dibuat dalam satu tim kerja. 6. Kebersamaan

Kesediaan untuk bersama-sama bekerja keras, saling bantu membantu dan berpartisipasi dalam menciptakan suasana kerja yang menyenangkan. 7. Tanggung jawab sosial

Dengan asassolidaritas dan kemanusiaan, kita senantiasa peka dan peduli terhadap permasalahan sosial lingkunganya dan pelestarian lingkungan hidup.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 36

3.3 Visi & Misi Hotel Santika Premiere Dyandra Medan

Hotel santika indonesia mempunyai visi dan misi sebagai berikut:

• Visi

Menjadi jaringan hotel pilihan utama yang terbesar di indonesia dan tersebar di asia tenggara; sedangkan • Misi

Menciptakan nilai lebih bagi “stake holders” dengan menyajikan produk bermutu disertai pelayanan profesional yang ramah dalam mewujudkan “sentuhan indonesia” sebagai citra santika.

3.4 Klasifikasi Hotel Santika Premiere Dyandra Medan a. Berdasarkan jumlah kamar yang dimiliki Hotel Santika Premiere Dyandra Medan

1. Superior room : 152 kamar

2. Deluxe room : 111 kamar

3. Premiere room : 31 kamar

4. Premiere suite : 19 kamar

5. Eksekutif room: 10 kamar

6. Santika suite : 1 kamar

Berdasarkan jumlah kamar yang dimiliki oleh santika premiere hotel medan sebanyak 323 kamar, maka hotel ini dapat digolongkan kedalam. Above average hotel

.kamar-kamar tersebut dibagi-bagi sesuai dengan tipe per kamarnya, yaitu:

1. Superior room.

Superior room didesain minimalis modern dengan desain yang kompak memenuhi

perjalanan bisnis atau kebutuhan pelancong. Memenuhi kebutuhan tamu untuk

varian jenis tempat tidur, twin dan double with nada warna hangat dan sentuhan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 37

indah interior dilengkapi dengan meja kerja dan set stasioner. Terletak pada 5

hingga 12 dengan pemandangan kota yang spektakuler, kamar superior

memberikan suasana modern akomodasi tamu saat bepergian. Set lengkap fasilitas

kamar dan dua cermin tubuh penuh melengkapi kebutuhan tamu di waktu

luang bisnis.

2. Dulexe room.

Deluxe room didedikasi kan untuk pelancong bisnis yang membutuhkan

akomodasi kompak dan sempurna. Ruangan dilengkapi dengan kayu bergaya

dengan twist sentuhan merah, dan dilengkapi dengan meja kerja dan jas kursi

ergonomis untuk membedakan tamu. Ruangan yang tersedia dengan tempat tidur

twin atau double atas nya dengan penutup empuk dan bantal yang nyaman untuk

melepaskan hari anda.

3. Premiere room

Premiere room adalah kudus yang sempurna dan mewah di kota. Para tamu dapat

menikmati kamar yang luas dengan breathtaking view panorama kota dari atas.

Memanjakan diri dengan modern dan indah furnishing dengan sentuhan mewah,

tamu dapat memiliki pekerjaan dan kesenangan suasana langsung. Nikmati akses

eksklusive club premiere sky lounge di lantai 10 di manateh sore disajikan setiap

hari.

4. Premiere suite

Premiere suite adalah kenyamanan tak tertahankan. Terletak di lantai atas,

memberikan eksklusivitas tersendiri untuk tamu hotel yang ingin privasi dan

mewah. Dengan luas 42-49 meter persegi, premiere suite room menyatu interior

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 38

modern, tempat tidur king size lengkap dengan tempat tidur bench. Kamar

dilengkapi dengan kamar mandi dengan bak mandi, wastafel dan fasilitas yang

lengkap.ruang melengkapi dengan menyesuaikan dan sofa nyaman, built-in meja

kerja dan kursi dengan kecepatan tinggi internet.menikmati pemandangan kota

medan dari sandal sentuhan di atas ditambah bijaksana dan koran pagi setiap hari.

5. Excecutive room

Kebesaran 53 persegi ruang meter selesai dengan detail indah dengan kayu dan

built-hal furniture selalu menjadi pilihan bagi prestise tamu. Terletak di 5-12 lantai

excecutive room menawarkan akomodasi yang tinggi dan mewah, dengan meja

kerja dan kursi selesai set stasioner dan nirkabel kecepatan tinggi internet. Luas

lemari laci cocok untuk tamu tinggal lama yang mencari kenyamanan dan dilayani

oleh layanan kamar 24 jam.para tamu memiliki akses eksklusive club premiere sky

lounge di lantai 10.

6. Santika suite room.

Santika suite room adalah kebanggaan bagi para penghuninya. Dirancang dengan

luas lebih dari 71 meter persegi, kamar ini di bagi menjadi dua bagian dengan

desain terpadu. Para tamu dimanjakan dengan kamar yang luas, fasilitas lengkap,

dan atas furniture merek.desain minimalis dan bertemu ergonomis semua

kebutuhan tamu hotel dengan rasa modern. Dilengkapi dengan ruang tamu

eksklusif lengkap dengan sofa dan meja, hotel membuat setiap tamu seperti berada

di rumah. Ruang makan minimalis untuk coffee break dengan keluarga dan

pasangan merasa istimewa menampilkan partisi kaca berkelas .

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 39

3.5 Fasilitas Hotel Santika Premiere Dyandra Medan

1. Ulos Cafe

Ulos Cafe adalah restaurant semi terbuka, yang dikombinasikan dengan sentuhan budaya batak modern yang menawarkan Berbagai jenis , mocktail, jus, teh dan menyediakan menu hidangan buffet pada hari tertentu. Para tamu juga dapat mencicipi kopi dengan berbagai rasa dan unsur seni yang tinggi. Musik akustik pada sore hari juga menjadi pengisi sore hingga malam saat bermalam disini. Berkapasitas 64 orang, mulai beroperasi pukul 09.00-23.00 wib. 2. Benteng Restaurant.

Benteng adalah restaurant yang di rancang khusus untuk buka 24jam sehari. Terdapat berbagai pilihan hidangan lezat indonesia dan internasional. Berkapasitas 220 orang, benteng restaurant terletak di lantai 3. Menyediakan A‟la Carte menu, sarapan pagi, makan siang, dan makan malam. Jam operasional sarapan pagi mulai dari pukul 07.00-10.00, makan siang dimulai pukul 11.30-15.00, sedangkan makan malam dimulai pukul 18.00-22.00. 3. Fitnes Center.

Pusat kebugaran yang dilengkapi dengan peralatan olahraga terbaik. Tersedia pelengkapan latihan beban dan kardio dan kamar ganti yang sangat bersih. Terdapat kolam renang diluar ruangan, dan trainer yang selalu siap melayani tamu yang akan berolahraga. Mulai beroperasi pukul 06.00-23.00. 4. Swimming Pool.

Kolam renang luar ruangan berada di lantai tiga tepat bersebrangan dengan restaurant. Sangat memudahkan tamu yang ingin berenang setelah selesai sarapan di restaurant. 5. Spa Center.

Menawarkan perawatan spa ala bali , terapis professional untuk memberikan perawatan tubuh bagi tamu hotel. Tamu hotel juga bisa menikmati aroma therapy yang bisa menghilangkan penat dan rasa lelah setelah seharian beraktivitas. Spa center siap menerima tamu yang bukan dari tamu hotel dan beroperasi mulai pukul 09.00-23.00 Wib.

6. Vintage Lounge & Wine Cellar.

Vintage memiliki pilihan minuman anggur yang tersusun rapi di Wine Cellar, cerutu, cocktail, teh, kopi, dan aneka minuman lainnya. Tempat yang sangat ideal

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 40

untuk relaksasi. Dengan pertunjukkan piano setiap sore dan akustik setiap hari rabu dan sabtu, tamu akan memiliki waktu yang santai dan menyegarkan disini. Berkapasitas 56 orang , beroperasi mulai pukul 08.00-23.00. 7. Club Premiere Sky Lounge

Club Premiere Sky Lounge memberikan area untuk prasmanan yang lezat dan menu A‟la Carte yang mewah. Hanya di peruntukkan untuk tamu VIP yang menginap di Hotel Santika Dyandra Premiere & Convention. Memiliki pemandangan perkotaan bergabung dengan layanan yang elegan. Berkapasitas 46 orang, dan beroperasi mulai pukul 06.00-22.00. 8. Ballroom 1&2

Ballroom 1 adalah tempat pertemuan dengan kapasitas tempat duduk 200 orang dengan pengaturan meja bundar dan kelas, atau hingga 160 orang dengan pengaturan meja berbentuk U. Ruangan ini berukuran 408m² dilengkapi dengan fasilitas sebagai berikut : - sound system standart

- microfon nirkabel

- papan tulis dan spidol

- flip chart

- buku dan pensil

- air mineral, permen

- layar LCD/ proyektor LCD

Ballroom 2 menyediakan tempat yang elegan untuk acara peruhasaan atau social. Ruangan yang fleksibel dan dapat dikonfigurasikan menjadi berbagai pengaturan tempat duduk sesuai dengan kebutuhan anda. Ruangan ini dapat menampung 275 orang dalam pengaturan teater atau sampai dengan 140 orang dengan tata meja berbentuk U. Memiliki luas 360m² dan fasilitas canggih yaitu : - sound system standart

- microfon nirkabel

- papan tulis dan spidol

- flip chart

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 41

- buku dan pensil

- air mineral, permen

- layar LCD/ proyektor LCD

9. Meeting Room

Hotel Santika Dyandra Premiere & Convention memiliki 8 meeting room yaitu, Santika 5, 6,7,8,9,10,11,12. Merupakan ruang pertemuan nyaman, sempurna untuk pertemuan skala kecil , setiap ruangan memiliki kapasitas 50-100 orang tergantung pengaturan pada tata letak. Ruangan elegan dihias secara professional dilengkapi dengan fasilitas sebagai berikut : - sound system standart

- microfon nirkabel

- papan tulis dan spidol

- flip chart

- buku dan pensil

- air mineral, permen

- layar LCD/ proyektor LCD

10. Convention 1&2Convention 1 dengan luas 1200 m² adalah tempat yang tepat,

cocok untuk mengakomodasi 960 orang dengan bentuk meja teater , 600 orang

dengan bentuk meja ruang kelas, 600 orang dengan bentuk meja bundar dan 100

berdiri. Ruangan elegan dihias secara professional dilengkapi dengan sound

system, mikrofon nirkabel, dan fasilitas pertemuan lainnya.

Convention 2 dengan luas 900 m² ideal untuk pertemuan besar mengakomodasi 700 orang dalam pengaturan teater , 400 orang dengan pengaturan ruang kelas, 400 orang dengan pengaturan meja bundar. Tempat yang luas dan bergaya professional dilengkapi dengan sound system, mikrofon nirkabel, dan fasilitas pertemuan lainnya. 11. Business Center

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 42

Berlokasi dilantai 2 dilengkapi dengan peralatan kantor, lounge, akses internet, mesin foto copy. Serta staf yang melayani kebutuhan anda.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 43

BAB IV

PEMBAHASAN

4.3 Pengolahan bahan dan Produk Lontong Medan di Hotel Santika Premiere

Dyandra Medan

Lontong medan merupakan makanan yang terbuat dari olahan beras yang dikombinasikan dengan kuah tauco, mie bihun, kuah sayur dan ikan teri nasi.

Pengolahan bahan yang tepat dan benar menghasilkan produk lontong medan berkualitas baik, maka pengolahan bahan harus sesuai dengan standart resep dan pemilihan bahan baku yang telah ditetapkan. Berikut merupakan bahan baku baku yang digunakan Food And Beverage Product dalam pembuatan produk lontong medan sebagai berikut:

4.1.4 Bahan Baku

1. Lontong beras

Bahan :

Beras yang telah direndam

2.

Bahan :

Bihun jagung Minyak ikan

Bawang putih (geprek) Telur

Kecap manis Garam

Lada bubuk

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 44

3. Sambal ikan teri kacang

Bahan:

Ikan teri medan Bawang putih

Kacang tanah Daun jeruk

Tempe dipotong kecil panjang Garam

Cabai merah Gula pasir

Bawang merah Minyak goreng

4. Telur bulat sambal

Bahan:

Telur rebus dibelah dua Garam

Bawang merah Gula

Bawang putih Minyak goreng

Cabe merah

5. Tauco medan

Bahan:

Tahu putih potong kotak Tauco

Udang galah Daun salam

Cabai merah Jahe iris tipis

Cabai hijau Garam

Bawang bombai Gula

Bawang merah Kecap manis

Tomat

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 45

6. Kuah

Bahan:

Santan Daun melinjo

Labu siam Bawang putih

Melinjo Bawang merah

Kacang panjang potong pendek Kemiri halus

Terung jari Ketumbar

Lengkuas Kunyit

Serai Garam

7. Kuah kari ayam

Bahan: Bumbu yang dihaluskan :

6 potong ayam Bawang merah

Kentang potong dadu Bawang putih

Santan kental Lombok keriting

Daun jeruk Kunyit

Daun salam Lengkuas

Serei (geprek) Jahe

Kayu manis Ketumbar bubuk

Bunga lawang kecil Jintan bubuk

Cengkeh Merica bubuk

Gula merah Kemiri

Garam

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 46

4.1.2 Cara Memasak

Tahapan dalam mengolah lontong medan perlu keahlian dan pengetahuan untuk mendapatkan kriteria produk yang diinginkan. Keahlian dalam memotong bahan harus tepat dan benar untuk menjaga penampilan produk. Penguasaan dalam memasak sangat dibutuhkan dalam proses kelancaran operasional dan hasil yang optimal.

Pengolahan lontong medan yang baik sesuai dengan tahapan sebagai berikut:

1. Lontong beras

1.1 Sediakan selembar daun pisang, gulung hingga berbentuk silinder dengan

ukuran diameter 8 cm dan panjang 25 cm sesuai dengan cetakan.

1.2 Beras yang telah direndam dimasukkan kedalam cetakan silinder yang telah

dilapisi daun pisang seberat 230 gram per silinder lalu direbus hingga 4 jam

supaya tidak mudah basi.

2. Bihun goreng.

2.1 Rendam bihun, tiriskan dan beri kecap diwadah sampai rata.

2.2 Tumis bawang putih secukupnya hingga wangi, masukkan telur dan

tambahkan minyak ikan, lalu masukan bihun,garam aduk hingga rata.

3. Sambal ikan teri, kacang tanah.

3.1 Goreng ikan teri nasi, kacang tanah, dan tempe yang dipotong kecil secara

bertahap.

3.2 Tumis bumbu yang sudah dihaluskan (bawang putih, bawang merah, cabe

merah, cabe hijau) lalu masukan daun salam, daun jeruk dan gula.

3.3 Masukan ikan teri dan kondimen lainnya yg telah digoreng aduk hingga rata.

47

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

4. Telur bulat sambal.

4.1 Sediakan telur bulat rebus yang telah dikupas kulitnya dan dibelah dua.

4.2 Ulek bumbu sambal (cabe merah, bawang merah, bawah putih, tomat)

panaskan minyak lalu masukan bumbu. Tambahkan air secukupnya, garam dan

gula aduk sesekali hingga rata.

4.3 Masukkan telur kedalam bumbu diamkan hingga air menyusut dan rata.

5. Tauco medan

5.1 Siapkan bahan-bahan, udang diberi sedikit garam dan royco kemudian

digoreng hingga matang kecoklatan, tahu dipotong dadu digoreng setengah

matang.

5.2 Terung jari dipotong potong dan dibelah dua kemudian direndam dalam air,

cabai rawit dirajang halus, cabai hijau dipotong panjang serong, bawang putih

dan merah diiris tipis.

5.3 Tumis bawang putih hingga kecoklatan, masukkan bawang merah, cabai rawit,

cabai hijau, 2 sdm tauco ambil kedelainya, dalam salam, lengkuas dan serai

secukupnya.

5.4 Parut jahe beri air panas kemudian masukan dalam tumisan bumbu.

5.5 Masukan terung jari tambahkan air secukupnya,

5.6 Langkah terakhir masukan udang dan , tambahkan royco dan saus

tiram sesuai selera.

6. Kuah sayur lodeh

48

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 6.1 Rebus dahulu santan yang telah disiapkan dan bumbu tumis (bawah putih,

bawang merah, kemiri, ketumbar dan garam) aduk hingga mendidih.

6.2 Masukkan lengkuas, labu siam, melinjo dan kacang panjang yang telah

dipotong masak hingga matang.

6.3 Masukan daun melinjo, cabai merah, dan terung. Masak kembali hingga

matang serta bumbu meresap.

6.4 Tambahkan garam secukupnya sesuai dengan selera.

7. Kuah kari ayam

7.1 Siapkan bumbu yang telah dihaluskan (bawang merah, bawang putih, lombok

keriting, kunyit, lengkuas, jahe, ketumbar bubuk, merica bubuk,dan kemiri

secukupnya).

7.2 Kemudian siapkan beberapa potong ayam, kentang dipotong dadu, santan,

daun jeruk, daun salam, serai, kayu manis, bunga lawang, cengkeh, gula merah

dan garam secukupnya.

7.3 Rebus bumbu halus bersama dengan semua bahan lainnya kecuali santan,

masak dengan api sedang hingga ayam empuk,

7.4 Lalu masukan santan aduk masak sebentar hingga santan matang.

7.5 Tes rasa, tambahkan garam sesuai selera, terus aduk hingga uap panas

berkurang.

49

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 4.1.3 Teknik Penyajian

Lontong medan tersaji di atas pondokan dalam bentuk susunan kondimen- kondimennya, sehingga perlu diracik agar menjadi suatu menu yang siap untuk dikomsumsi. Untuk menjaga rasa lontong tetap gurih, kondimen yang mempunyai kuah harus terjaga suhu panasnya. Dengan menggunakan anglo atau tungku bakar tanah liat suhu kuah lontong akan tetap terjaga dan menambah eksotisme hidangan.

Penyajian lontong medan dilakukan oleh seorang leader agar hidangan tersaji dalam porsi yang tepat. Dalam penyajian ada beberapa tahap agar lontong medan tersaji dengan sempurna antara lain:

1. Siapkan cereal bowl dan saucer sebagai underliner pada bowl.

2. Pastikan spoon dan fork tersedia diatas pondokan.

3. Siapkan semua kondimen lontong di atas pondokan untuk mempermudah penyajian

kepada tamu.

4. Lontong di potong slice setebal 2 cm dan dibelah menjadi 4 bagian untuk

memudahkan tamu mengkomsumsinya.

5. Masukan lontong pada cereal bowl 5 – 6 potong atau sesuai dengan permintaan

tamu.

6. Campurkan lontong dengan bihun goreng secukupnya, sambal telur bulat, serta

sambal ikan teri kacang.

7. Siram lontong dengan kuah sayur lodeh, kuah kari, dan tauco medan secukupya.

8. Tambahkan kerupuk untuk menambah rasa renyah atau sesuai permintaan tamu.

50

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 4.2 Penghasilan Food And Beverage Product Dari Penjualan Lontong Medan

Sehingga Meningkatkan Keuntungan Di Hotel Santika Premiere Dyandra

Medan.

Penghasilan Food And Beverage Product dari penjualan lontong medan di Hotel

Santika Premiere Dyandra Medan memberi kontribusi yang cukup besar. Data berdasarkan hasil laporan keuangan hotel, Pendapatan jasa kamar penyumbang kontribusi terbesar kurang lebih 65% dari total pendapatan hotel dan yang kedua berasal dari penjualan makanan dan minuman sebesar 30%. Khusus makanan dan kisaran harga pokok 30 – 55% dari harga jual makanan.

Tabel 4.1

Perhitungan harga pokok takaran baku per porsi lontong medan

No Nama Item takaran Harga

1 Lontong beras 5-6 potong 1.500

2 Bihun goreng 50 gr 2.000

3 Sambal ikan teri kacang 50 gr 2.500

4 Telur bulat sambal 1 butir 2.000

5 Tauco medan 75 gr 2.500

6 Kuah sayur lodeh 75 gr 1.500

7 Kuah kari ayam 75 gr 1.000

Jumlah harga pokok Rp 13.000

Sumber: Hotel Santika Premiere Dyandra Medan

51

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Harga pokok per porsi Rp 13.000

Harga jual per porsi Rp 25.000

Persentase harga pokok per porsi : 52,0 %

Tabel 4.2

Data penjualan lontong medan per minggu

Hari Jumlah porsi Harga Rp 25. 000 / porsi

Senin 41 Rp 1.025.000

Selasa 38 Rp 950.000

Rabu 45 Rp 1.125.000

Kamis 53 Rp 1.325.000

Jumat 62 Rp 1.550.000

Sabtu 78 Rp 1.950.000

Minggu 85 Rp 2.125.000

Jumlah 402 Rp 10.050.000

Sumber: Hotel Santika Premiere Dyandra Medan

Persentase cost dari penjualan lontong medan dalam sebulan.

Revenue food : 4 x Rp 10.050.000 = Rp 40.200.000.

Cost of food : 4 x Rp 5.226.000 = Rp 20.904.000

Cost of food % = 52,00 %

52

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Persentase cost food and beverage product dalam sebulan terakhir.

Cost of food : Rp 271.455.767

Revenue food : Rp 745.251.155

Cost of food % : 36.42 %

Untuk mencapai sasaran penghasilan hotel dari penjualan menu lontong medan maka perlu konsistensi cita rasa, takaran, penampilan, dan mutu bahan baku yang digunakan. Adapun cara untuk menjaga konsistensi cita rasa dan meningkatkan penghasilan dari lontong medan antara lain:

1. Mengendalikan mutu produk lontong medan yang ditawarkan sesuai yang

ditentukan.

2. Mengendalikan harga pokok menu lontong medan.

3. Melakukan tindakan koreksi terhadap produk.

4. Meningkatkan efisiensi operasional dalam pengolahan produk.

Pengolahan bahan dan produk lontong medan sebagai menu khas dapat meningkatkan keuntungan bagi hotel santika premiere dyandra medan. Hal ini di dasari pada penggunaan bahan yang berkualitas serta memiliki ciri khas dan pengolahan produk yang istimewa. Sehingga produk lontong medan memiliki cita rasa yang eksotisme yang menjadi penarik bagi para pengunjung atau tamu hotel.

53

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Pengolahan bahan dan produk lontong medan di Hotel Santika Premiere

Dyandra Medan terbuat dari olahan beras yang dikombinasikan dengan tauco, bihun, kuah sayur, ikan teri sehingga menghasilkan produk lontong medan yang berkualitas baik dan disenangi oleh tamu hotel. Dengan proses tahapannya beras dijadikan lontong, bihun digoreng, ikan teri dan kacang sambal juga digoreng, ditambah dengan telur sambal sehingga menghasilkan porsi lontong medan yang performance baik menimbulkan minat tamu untuk menikmatinya.

Penghasilan Food And Beverage Product sudah baik dan meningkat dilihat dari penjualan lontong medansetiap hari. Dimana persentase penjualan lontong medan melebihi cost of food hingga 50%. Dengan kualitas mutu bahan baku yang digunakan, konsistensi cita rasa, takaran, dan penampilan produk yang baik dan tepat sudah cukup mumpuni untuk meningkatkan penghasilan Food And Beverage Product.

54

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

5.2 Saran

Pada bagian ini penulis menuliskan beberapa saran sebagai bahan masukan bagi Hotel Santika Premiere Dyandra Medan dan khususnya pada food and beverage product, diantaranya :

1. Food and beverage product harus melakukan kontrol terhadap pembelian dan

persediaan bahan baku untuk menjaga kualitas produk.

2. Perlunya komunikasi dan kerjasama yang baik antara food and beverage

product dengan department lainnya supaya operasional kerja berjalan dengan

lancar.

3. Food and beverage product diharapkan selalu menggunakan standart recipe

dalam pembuatan produk lontong medan yang sudah ditetapkan oleh pihak

manajemen.

4. Diharapkan main kitchen section selalu mementingkan atau mengedepankan

kepentingan tamu sehingga ketepatan waktu tidak bisa ditawar lagi dalam

pengambilan pesanan tamu dari food and beverage product.

55

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

DAFTAR PUSTAKA

Marwanti, Dra, M.Pd, (2000). Pengetahuan masakan indonesia. Yogyakarta: adicita karya nusa.

Wiyasha, I.B.M, (2006). F&B Cost Control untuk hotel dan restoran. Yogyakarta: Andi Yogyakarta.

Hajah, Tengku, Jaurail, (1975). Buku Masakan Melayu. Medan.Hawari Djohani.

Auliana, Rizqie, (1999). Gizi Dan Pengolahan Pangan. Yogyakarta: Adicita Karya Nusa.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA