PEMANFAATAN DAUN SEBAGAI PEMBUNGKUS MAKANAN TRADISIONAL OLEH MASYARAKAT BANGKA (Studi Kasus di Kecamatan Merawang)

Rini 1) , Yulian Fakhrurrozi 1) , Dian Akbarini 2) 1Jurusan Biologi Fakultas Pertanian, Perikanan dan Biologi Universitas Bangka Belitung [email protected] 2Bappeda Kabupaten Bangka Tengah

Abstract

One of food materials wrappings used are leaves. The leaves are natural and safe material to wrap foods. The use of materials are traditional knowledge is very valuable and including culture wealth. It must be give more attention to perpetuated and developed. This research was taked from April to Desember 2015 in Merawang district Bangka regency. Data colecting tecnic in this research were interview and direct observation, determining informans and location with purposive tecnic. The result of research showed to consist of 12 type from 7 plants family that it’s leaves used as traditional foods wrapping by people Merawang district Bangka regency. Plants species used is Arenga pinnata, Cocos nucifera, Nypa fruticans, Areca cathecu (Arecaceae); Dillenia suffruticosa (Dilleniaceae); Curculigo capitulata (Hypoxidaceae); Musa paradisiaca (Musaceae); Pandanus furcatus, Pandanus tectorius, (Pandanaceae); Bambusa sp. (Poaceae); and Etlingera sp. (Zingiberaceae). Arecaceae family plant is the most plant type is used. The plant type which is often used is banana leaves, namely used to 16 foods type.

Keywords : leaves, foods wrapping, Bangka

PENDAHULUAN Menggunakan daun sebagai pembungkus makanan adalah salah satu upaya untuk Makanan tradisional merupakan makanan mempercantik penampilan makanan, serta dan minuman yang biasa dikonsumsi oleh menambah aroma khas dan kelezatan makanan masyarakat tertentu, dengan citarasa khas yang (Diyah 2013). Menurut Maflahah (2012), jenis diterima oleh masyarakat. Jenis makanan daun yang sering dijumpai sebagai pembungkus tradisional dapat berupa kerupuk, , makanan tradisional yaitu menggunakan daun kacang-kacangan, makanan basah, kering pisang, kelobot jagung (pelepah daun jagung), dan -bumbu masakan (Maflahah 2012). daun kelapa/enau (aren), daun jambu air, dan Kebanyakan makanan tradisional menggunakan daun jati. bahan alami sebagai bahan pembungkusnya. Penggunaan bahan alami tersebut Bahan pembungkus makanan digunakan merupakan pengetahuan tradisional yang sangat untuk memperpanjang usia penyimpanan berharga dan merupakan kekayaan budaya yang pangan serta melindungi secara mekanis dari perlu digali untuk dilestarikan dan kontaminasi kimia dan biologi. Salah satu jenis dikembangkan pengetahuan tersebut tidak bahan pembungkus makanan yang aman hilang. Salah satu pengetahuan tradisional digunakan adalah bahan alami seperti daun. adalah pengetahuan masyarakat lokal Pemanfaatan bahan alami seperti daun sebagai Kecamatan Merawang dalam memanfaatkan pembungkus makanan memberikan dampak daun sebagai pembungkus makanan. Pola positif bagi lingkungan dan konsumen karena pemanfaatan daun sebagai pembungkus merupakan bahan yang tidak mengandung makanan tradisional oleh masyarakat perlu bahan kimia berbahaya atau beracun, mudah untuk diketahui sebelum pengetahuan ditemukan, mudah dilipat dan memberi aroma tradisional atau kearifan tradisional menjadi sedap pada makanan (Astuti 2009). hilang karena pengaruh gaya hidup dan kerusakan lingkungan. Mengingat belum

20

adanya kajian ilmiah mengenai pemanfaat jenis Merawang, maka penggalian informasi tentang tumbuhan yang daunnya digunakan sebagai pengetahuan yang di masyarakat Merawang pembungkus makanan oleh masyarakat Kabupaten Bangka menjadi perlu dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk Pengamatan . Pengamatan lapangan yaitu mengungkapkan dan mendokumentasikan melakukan pengamatan langsung bersama-sama pengetahuan masyarakat tentang jenis dengan informan kunci yang mengetahui tumbuhan dan cara pemanfaatannya sebagai dengan pasti tumbuhan tersebut sambil bahan pembungkus makanan oleh masyarakat mencatat dan mendokumentasi (tumbuhan Bangka. Manfaat dari penelitian ini diharapkan difoto). Pengamatan ini meliputi: jenis dan dapat menyelamatkan pengetahuan masyarakat karakteristik tumbuhan yang daunnya tentang jenis daun yang digunakan sebagai digunakan sebagai pembungkus makanan, jenis pembungkus makanan sekaligus makanan tradisional yang menggunakan daun menginformasikan kepada masyarakat dalam sebagai pembungkus. Pengamatan lapangan upaya pelestarian dan pengembangan potensi dilakukan di kediaman masyarakat, pasar dan jenis tumbuhan yang daunnya dimanfaatkan lokasi tumbuhan. sebagai pembungkus makanan. Identifikasi Spesies Tumbuhan METODE PENELITIAN Identifikasi spesies tumbuhan yang belum Penelitian ini dilakukan pada April- diketahui, dilakukan dengan cek silang dari Desember 2015 di Kecamatan Merawang berbagai buku/literatur tentang tumbuhan yang Kabupaten Bangka meliputi 10 (sepuluh) desa ada. Identifikasi meliputi: nama lokal, nama yaitu: Kimak, Jada Bahrin, Balunijuk, ilmiah, famili, dan habitus. Literatur yang Pagarawan, Baturusa, Air Anyir, Riding digunakan dalam mengidentifikasi spesies Panjang, Dwi Makmur, Jurung dan Merawang. tumbuhan mengacu pada: Flora of Vol III Penentuan lokasi penelitian dilakukan dengan (1968) karangan Backer dan Backuizen van sengaja ( purposive ) berdasarkan pertimbangan Den Brink Jr, Wijayakusuma at al . (1993, 1994, bahwa Kecamatan Merawang merupakan 1996), Hayne (1997), Galam (2011), Sarinah daerah yang dekat dengan perkotaan, akan (2011), dan Mayasari (2013). tetapi hutannya masih cukup terjaga dan salah satu daerah yang penduduknya masih banyak Pengolahan dan Analisis Data penduduk Bangka asli adalah Kecamatan Data dari pengetahuan lokal berupa Merawang Kabupaten Bangka. informasi hasil wawancara dan pengamatan langsung di lapangan diolah dan dianalisis Pengumpulan Data secara deskriptif-kualitatif. Data diolah secara Pengumpulan data dilakukan berdasarkan deskriptif bertujuan untuk merangkum data, informasi masyarakat setempat melalui dua mengidentifikasi tumbuhan dan prosedur yaitu wawancara dan pengamatan. mengklasifikasikanya termasuk nama lokal, Wawancara . Pengumpulan informasi nama spesies, suku, habitus, habitat, dan cara dilakukan dengan sistem wawancara yaitu penggunaan tumbuhan (CIFOR 2002 dalam “open ended” (terbuka-mendalam) terhadap Adelia 2010). Data kemudian dianalisis secara beberapa informan kunci di daerah setempat. kualitatif bertujuan untuk memberikan Penentuan informan kunci dipilih secara gambaran serta penjelasan terhadap seluruh purposive sampling yaitu ditentukan data yang terkumpul. berdasarkan informasi yang diberikan oleh tokoh masyarakat (aparat desa) (Bernard 2004 HASIL DAN PEMBAHASAN dalam Meliki et al . 2013). Informan kunci Pengetahuan Masyarakat tentang Daun untuk diwawancarai yaitu tokoh masyarakat, sebagai Bahan Pembungkus Makanan penjual makanan tradisional dan masyarakat Tadisional yang sering menggunakan daun sebagai Cara pemanfaatan tumbuhan yang daunnya pembungkus makanan. digunakan sebagai pembungkus makanan

21

tradisional oleh masyarakat Kecamatan tradisional diperoleh berdasarkan pengalaman Merawang Kabupaten Bangka tersaji pada sendiri, informasi dari tetangga dan melalui Tabel 1. Menurut masyarakat Merawang penuturan orang tua (nenek moyang) yang Kabupaten Bangka teknik pengolahan diwariskan secara turun-temurun disampaikan tumbuhan yang daunnya digunakan sebagai secara lisan. Hal ini dapat dilihat dari pembungkus makanan tradisonal merupakan kebiasaan masyarakat dalam kehidupan sehari- salah satu cara yang dapat memperpanjang usia hari yang masih melestarikan pengetahuan penyimpanan makanan karena kotoran yang tradisional tentang cara pemanfaatan tumbuhan terdapat pada daun sudah diminimalkan. yang daunnya digunakan sebagai pembungkus Pengetahuan masyarakat Merawang tentang makanan. daun sebagai bahan pembungkus makanan

Tabel 1. Cara pemanfaatan daun sebagai pembungkus makanan tradisional

No. Jenis Tumbuhan Cara Pemanfaatan

1 Kabung Dicuci dengan air bersih lalu diusap menggunakan kain

2 Kelapa Dijemur di bawah sinar matahari lalu tulang daun dibuang

3 Nipah Dicuci dengan air bersih lalu diusap menggunakan kain

4 Pinang Dijemur di bawah sinar matahari

5 Simpur Dijemur, t ulang daun dibuang lalu diusap menggunakan kain

6 Celambek Dicuci dengan air bersih lalu diusap menggunakan kain

7 Pisang Dipanggang di atas bara api lalu diusap menggunak an kain

8 Jelutuk Dipanggang di atas bara api lalu diusap menggunakan kain

9 Mengkuang Dipanggang di atas bara api lalu diusap menggunakan kain

10 Pandan w angi Dicuci dengan air bersih lalu diusap menggunakan kain

11 Bambu Dicuci d engan air bersih lalu diusap menggunakan kain

12 Mengkaneng Dicuci dengan air bersih lalu diusap menggunakan kain

Adapun pengetahuan tentang jenis dengan panjang daun 320 cm, tangkai daun 91 tumbuhan yang daunnya digunakan sebagai cm dan lebar daun 160 cm. Anak daun tersusun pembungkus makanan tradisional dapat beraturan, jumlah anak daun sisi kanan 54, sisi dideskripsikan sebagai berikut: kiri 54, panjang anak daun 76 cm dan lebar anak daun 5 cm. Kue bongkol yang dibungkus 1. Kabung menggunakan daun kabung dapat bertahan Kabung/aren merupakan tumbuhan kurang lebih 3-4 hari. pepohonan yang dapat ditemukan di hutan dan pekarangan rumah. Bagian daun yang 2. Kelapa digunakan sebagai pembungkus makanan Kelapa merupakan salah satu tumbuhan adalah daun muda atau pucuk daun. Cara yang termasuk pepohonan. Tumbuhan ini dapat penggunaannya sebelum digunakan untuk ditemukan di kebun dan pekarangan atau membungkus makanan daun kabung dicuci halaman rumah. Daun kelapa yang digunakan dengan air bersih lalu diusap menggunakan sebagai pembungkus makanan adalah bagian kain. Bagian tulang daun dibuang terlebih daun muda atau pucuk daun. Hal ini dahulu untuk memudahkan pembungkusan. dikarenakan jika sudah dimasak pucuk daun Produk makanan yang dibungkus daun kabung tidak membuat makanan yang dibungkus adalah kue bongkol. Daun kabung menyirip

22

berubah warna. Penggunaan daun kelapa lebih 3-4 hari. Daun nipah tersebut sebagai sebagai pembungkus makanan biasanya pembungkus makanan juga ikut dimasak, digunakan untuk jenis makanan yang dimasak sehingga dapat menambah kelezatan makanan. seperti dan . Daun kelapa muda sebelum dibungkus pada makanan terlebih 4. Pinang dahulu dijemur di bawah sinar matahari, hal ini Pinang merupakan tumbuhan yang dilakukan agar daun tersebut tidak mudah termasuk pepohonan. Tumbuhan ini dapat sobek pada saat dibentuk menjadi pembungkus ditemukan di kebun dan pekarangan rumah. ketupat atau dalam bahasa lokal sering disebut Bagian yang digunakan sebagai pembungkus sarang ketupat . Setelah proses penjemuran makanan adalah pelepah daun atau upih pinang. tulang daun kelapa dibuang menggunakan Hal ini dikarenakan upih pinang memiliki serat pisau. Daun kelapa dapat dibentuk menjadi yang kuat sehingga tidak mudah sobek. bungkus ketupat dengan lebar daun ± 300 cm Penggunaan pelepah pinang sebagai dan panjang ± 150 cm. Bungkus ketupat pembungkus makanan terlebih dahulu dijemur kemudian diisi dengan beras yang telah dicuci di bawah sinar matahari langsung dan bagian sebanyak setengah dari sarang ketupat . bawah upih daun yang berwarna kecoklatan Ketupat kemudian dimasak kurang lebih selama dikikis. Hal ini dilakukan untuk mempermudah 8-10 jam pada suhu kurang lebih 70 0C agar saat melakukan pembungkusan. Pelepah daun ketupat masak sempurna. Makanan yang pinang digunakan sebagai pembungkus dibungkus menggunakan daun kelapa dapat belacan/terasi, dan lempok cempedak. bertahan kurang lebih 3-5 hari. Makanan yang Makanan yang dibungkus menggunakan upih dibungkus menggunakan daun kelapa memiliki pinang dapat bertahan kurang lebih 4-7 hari aroma yang khas dan dapat menambah atau bisa sampai satu bulan. Banyaknya upih kelezatan makanan. Hal ini dikarenakan daun pinang yang digunakan sebagai pembungkus kelapa tersebut juga ikut dimasak bersama- makanan sebanyak satu upih untuk satu sama dengan makanannya, sehingga senyawa pembungkusan. Saat melakukan penyajian perasa yang terkandung dalam daun tersebut makanan yang sudah dibungkus dapat diris dapat diserap oleh makanan. sesuai selera. Penggunaan upih pinang sebagai pembungkus makanan sudah tidak digunakan 3. Nipah lagi pada waktu sekarang. Nipah merupakan tumbuhan pepohonan yang dapat ditemukan di hutan mangrove . 5. Simpur Bagian daun nipah yang digunakan sebagai Simpur merupakan tumbuhan pepohonan pembungkus makanan adalah daun muda atau yang dapat ditemukan di hutan, kebun, dan pucuk daun. Hal ini dikarenakan daun muda pekarangan/halaman rumah. Daun simpur mudah untuk dilipat dan tidak mudah sobek. digunakan untuk membungkus makanan seperti Daun nipah menyirip, dengan panjang daun , ubi, cabai, nasi, daging, hingga 300 cm, lebar daun 98 cm. Anak daun belacan/terasi, dan asam. Penggunaan daun tersusun beraturan dan jumlah anak daun sisi simpur sebagai pembungkus makanan ikut kanan 22, sisi kiri 23 ujung anak daun dikukus bersama makanan seperti lontong meruncing, panjang anak daun 83 cm dan lebar sehingga dapat menambah kelezatan pada anak daun 7 cm. Dalam penggunaannya makanan. Makanan yang menggunakan bahan sebelum digunakan untuk membungkus pembungkus dari daun simpur dapat bertahan makanan, terlebih dahulu daun nipah dicuci 4-5 hari. Cara penggunaan daun simpur sebagai dengan air bersih lalu diusap menggunakan pembungkus makanan, terlebih dahulu daun kain. Bagian tulang daun nipah dibuang untuk simpur dijemur agar daun tidak mudah sobek memudahkan pembungkusan. Jenis makanan dan mudah untuk dilipat, kemudian tulang daun yang dapat dibungkus menggunakan daun nipah dibuang agar daun mudah dilipat, lalu diusap adalah kue bongkol. Kue bongkol yang menggunakan kain untuk membersihkan debu dibungkus daun nipah dapat bertahan kurang yang menempel pada daun. Bagian daun yang

23

digunakan adalah daun hijau tua. Hal ini membungkus makanan, terlebih dahulu daun karena daun hijau tua memiliki serat yang lebih pisang dipanggang di atas bara api agar tidak kuat sehingga tidak mudah sobek. Satu helai mudah sobek dan mudah dilipat, lalu diusap daun simpur dapat digunakan untuk dengan kain hal ini lakukan pada jenis makanan membungkus satu bungkus makanan. seperti , kue kelamai, , kue kimus, lepet, dan naga sari. Makanan yang 6. Celambek dibungkus daun pisang dapat bertahan kurang Celambek merupakan tumbuhan herba lebih 2-4 hari. Bagian daun yang dipakai yang dapat ditemukan di hutan. Daun sebagai pembungkus atau alas adalah daun celambek digunakan sebagai pembungkus tapai, hijau tua karena memiliki serat yang lebih kuat. kue cang, dan wajit. Daun celambek memiliki serat yang kuat sehingga tidak mudah sobek 8. Jelutuk dan dapat menambah kualitas makanan tahan Jelutuk (lais) merupakan tumbuhan herba lama. Daun celambek memiliki panjang ± 80 yang dapat ditemukan di hutan pinggiran sungai cm dan lebar ± 7 cm. Cara penggunaannya, dan kebun. Bagian daun yang digunakan untuk sebelum digunakan untuk membungkus membungkus makanan adalah daun yang makanan, terlebih dahulu daun celambek berwarna hijau muda karena lebih mudah untuk dijemur agar serat daun lebih kuat sehingga dilipat. Daun jelutuk memiliki duri yang tidak mudah sobek dan daun mudah untuk berwarna putih. Penggunaan daun jelutuk dilipat, daun dicuci dengan air bersih lalu sebelum dibungkus atau diikat pada makanan diusap menggunakan kain. Bagian daun yang terlebih dahulu durinya dibuang atau digunakan adalah daun muda karena lebih dibersihkan. Kemudian daun dipanggang di mudah untuk dilipat. Penggunaan daun atas bara api agar daun mudah dilipat dan tidak celambek untuk satu helai daun dapat mudah sobek, lalu diusap menggunakan kain. digunakan untuk membungkus 2-3 bungkus Daun jelutuk biasanya digunakan untuk makanan. Makanan yang dibungkus membungkus kue cang dan sebagai pengikat menggunakan daun celambek dapat bertahan lepet. Makanan yang dibungkus menggunakan kurang lebih 2-5 hari. Daun celambek sebagai daun jelutuk dapat bertahan kurang lebih 2-4 pembungkus makanan tradisional untuk waktu hari. Pembungkusan menggunakan daun ini sekarang sudah tidak digunakan lagi, hal ini dapat menambah kelezatan pada makanan karena daun celambek sudah sulit ditemukan. karena daun tersebut juga ikut dimasak atau dikukus bersama makanannya. 7. Pisang Pisang merupakan tumbuhan herba yang 9. Mengkuang dapat ditemukan di kebun dan Mengkuang merupakan tumbuhan herba pekarangan/halaman rumah. Daun pisang yang dapat ditemukan di hutan lembab dan digunakan sebagai pembungkus nasi, kue bugis, rawa-rawa. Daun mengkuang dimanfaatkan kue kelamai, lemper, kue kimus, tempe, sebagai pembungkus makanan adalah bagian lontong, otak-otak, ikan, lepet, naga sari daun yang berwarna hijau muda karena lebih dan sate ikan. Daun pisang juga dapat mudah untuk dilipat. Daun berduri pada bagian digunakan sebagai alas tapai, empek-empek, tepi yang besar dan tajam, duri terdapat di kiri- , dan kue ipok-ipok . Penggunaan kanan daun dan di bawah daun, duri daun daun pisang sebagai pembungkus atau alas berwarna putih kekuningan, bentuk daun makanan dapat ikut dimasak atau dikukus meruncing seperti pedang. Cara bersama dengan makanan dapat ditentukan penggunaannya sebelum digunakan untuk berdasarkan jenis makanannya. Makanan yang membungkus makanan, terlebih dahulu duri dibungkus daun pisang lalu dikukus akan daun mengkuang dibuang agar duri tersebut memberikan citarasa kelezatan alami dan tidak masuk dalam makanan dan dapat menimbulkan bau harum pada makanan. Cara memudahkan proses pembungkusan, kemudian penggunaannya sebelum digunakan untuk daun dipanggang di atas bara api agar daun

24

mudah dilipat dan diusap menggunakan kain digunakan untuk membungkus makanan, untuk membersihkan kotoran pada daun. Jenis terlebih dahulu daun bambu dicuci dengan air makanan yang dibungkus menggunakan daun bersih lalu diusap menggunakan kain. Jenis tersebut adalah terasi/belacan. Belacan yang makanan yang dibungkus daun bambu yaitu dibungkus menggunakan daun mengkaneng kue cang, kue bongkol, dan kue kelamai. dapat bertahan kurang lebih selama satu bulan. Makanan yang dibungkus menggunakan daun bambu dapat bertahan 2-3 hari. 10. Pandan wangi Pandan wangi merupakan tumbuhan herba 12. Mengkaneng yang dapat ditemukan di pekarangan/halaman Mengkaneng merupakan tumbuhan herba rumah. Bagian daun yang digunakan untuk yang dapat ditemukan di hutan. Bagian daun membungkus makanan adalah daun yang tidak mengkaneng yang digunakan sebagai terlalu tua dan tidak terlalu muda. Dalam pembungkus makanan adalah daun hijau tua penggunaannya sebelum digunakan untuk karena memiliki serat daun yang lebih kuat membungkus makanan, terlebih dahulu daun sehingga tidak mudah sobek. Mengkaneng pandan wangi dicuci dengan air bersih lalu memiliki bentuk daun bundar telur, ujung daun diusap menggunakan kain. Hal ini dilakukan runcing, pangkal daun tumpul dengan pinggiran untuk menghilangkan kotoran seperti debu yang daun bergelombang. Mengkaneng memiliki terdapat pada daun tersebut. Daun pandan panjang daun 70 cm, lebar daun 15 cm, wangi yang digunakan sebagai pembungkus permukaan atas daun licin dan permukaan makanan dengan lebar kurang lebih 4 cm dan bawah daun berbulu halus. Cara panjang ±35 cm. Daun pandan wangi biasanya penggunaannya, sebelum digunakan untuk digunakan untuk membungkus makanan yang membungkus makanan, terlebih dahulu daun dimasak. Jenis makanan yang biasanya mengkaneng dicuci dengan air bersih lalu dibungkus menggunakan daun pandan wangi diusap menggunakan kain. Daun mengkaneng adalah kue cang, kue sampan, nasi, kue tidak ikut dimasak bersama dengan makanan, bongkol, dan lepet. Makanan yang dibungkus akan tetapi dapat dibungkus langsung pada menggunakan daun pandan wangi memiliki bau makanan yang masih panas. Jenis makanan yang harum, memiliki rasa yang khas dan yang dibungkus menggunakan daun kualitas makanan dapat bertahan 2-3 hari. Hal mengkaneng adalah nasi. Nasi yang dibungkus ini dikarenakan daun tersebut juga ikut dimasak menggunakan daun mengkaneng dapat bertahan bersama dengan makanannya sehingga 1-2 hari. Daun mengkaneng sebagai kandungan senyawa perasa dalam daun dapat pembungkus makanan sudah tidak digunakan diserap makanan. lagi untuk waktu sekarang. Hal ini dikarenakan daun mengkaneng sudah sulit ditemukan dan 11. Bambu masyarakat cenderung lebih memilih Bambu merupakan tumbuhan yang dapat menggunakan bahan pembungkus makanan ditemukan di hutan dan pekarangan/halaman yang lebih praktis seperti bahan sintetis. rumah. Jenis bambu yang digunakan sebagai Berdasarkan data kumulatif dari 10 pembungkus makanan adalah bambu yang (sepuluh) desa di Kecamatan Merawang berdaun lebar. Bagian daun yang digunakan Kabupaten Bangka tentang daun sebagai bahan sebagai pembungkus makanan adalah daun pembungkus makanan tradisional didapatkan yang memiliki warna hijau tua karena memiliki 12 jenis dari 7 famili tumbuhan tersaji pada serat daun yang lebih kuat. Daun 4,3-6 cm x Tabel 2. 22-26 cm, lebar dan panjang dengan tangkai daun panjang, permukaan bawah daun berbulu halus. Cara penggunaannya, sebelum

25

Tabel 2. Pengetahuan masyarakat Merawang tentang daun sebagai bahan pembungkus makanan tradisional dari masing-masing desa.

Desa Jumlah No. Nama Lokal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Desa 1 Kabung √ 1 2 Kelapa √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 10 3 Nipah √ √ 2 4 Pinang √ √ √ √ √ 5 5 Simpur √ √ √ √ √ √ √ √ √ 9 6 Celambek √ √ √ 3 7 Pisang √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 10 8 Jelutuk √ √ √ √ √ √ √ √ 8 9 Mengkuang √ √ √ √ √ 5 10 Pandan Wangi √ √ √ √ √ √ √ √ √ 10 11 Bambu √ √ √ √ 4 12 Mengkaneng √ √ √ √ √ √ √ 7 12 11 11 6 7 8 6 9 5 6 4 Keterangan: Desa: (1) Kimak; ( 2) Jada Bahrin; ( 3) Balunijuk; ( 4) Pagarawan; ( 5) Baturusa; ( 6) Air Anyir; ( 7) Riding Panjang; ( 8) Dwi Makmur; ( 9) Jurung; ( 10 ) Merawang).

Pengetahuan masyarakat Merawang dari Makmur dikarenakan cenderung sudah masing-masing desa tentang daun sebagai sedikitnya hutan pada desa tersebut, sehingga pembungkus makanan tradisional yang paling sulit ditemukan jenis tumbuhan yang banyak menggunakan jenis daun adalah Desa digunakan. Penggunaan jenis daun bahan Kimak dan Jada Bahrin hal ini dikarenakan pembungkus makanan pada Desa Balunijuk, hutan sebagai habitat tumbuhan cenderung Pagarawan, Air Anyir, dan Jurung cenderung masih cukup terjaga sehingga jenis tumbuhan tidak jauh berbeda hal ini karena lebih dekatnya yang digunakan masih tersedia. Kedua desa unsur kekerabatan masyarakat desa tersebut, tersebut masih memiliki hutan yang cukup luas sehingga pengetahuan tradisional yang sehingga tumbuhan yang daunnya digunakan diwariskan secara turun-temurun relatif sama sebagai pembungkus makanan belum sulit dan tidak jauh berbeda. Begitu pula halnya ditemukan. Desa Jada bahrin dan Kimak pada Desa Baturusa dan Riding Panjang yang adalah wilayah yang memiliki hutan terluas di cenderung tidak jauh berbeda pengetahuan Kecamatan Merawang Kabupaten Bangka. tentang kearifan lokalnya. Berdasarkan BPS Kabupaten Bangka (2013) wilayah desa terluas adalah Desa Jada Bahrin Pemanfaatan Tumbuhan sebagai (56,00 km 2) diikuti Desa Kimak (48,93 km 2), Pembungkus Makanan Tradisional sedangkan wilayah hutan terkecil adalah Desa Jenis tumbuhan sebagai bahan Dwi Makmur (8,55 km 2). pembungkus makanan tradisional berdasarkan Sedikitnya penggunaan jenis tumbuhan jenis makanan dari 12 tumbuhan dan 27 jenis yang digunakan di Desa Merawang dan Dwi makanan tersaji pada Tabel 3.

26

Tabel 3. Jumlah jenis makanan yang menggunakan bahan pembungkus dari daun

Jumlah Kegunaan Jenis No. Jenis makanan tumbuhan makanan Pbs Lain

1 Kabung Kue bongkol 1 √ 2 Kelapa Ketupat, lepet 2 √

3 Nipah Kue bongkol 1 √

4 Pinang Belaca n/terasi, dodol, lempok cempedak 3 √ 5 Simpur Lontong, tapai, cabai, nasi, daging, 7 √ √ belacan/terasi, asam 6 Celambek Tapai, kue cang, wajit 3 √

7 Pisang Nasi, kue bugis, kue kelamai, lemper, kue kimus, tempe, tapai, lontong, empek- empek, otak-otak, pepes ikan, lepet, 16 √ √ lakso, naga sari, kue ipok-ipok rendang, sate ikan 8 Jelutuk Lepet, kue cang 2 √ √

9 Mengkuang Belacan/terasi 1 √

10 Pandan wangi Kue cang, kue sampan, nasi, kue 5 √ bongkol, lepet

11 Bambu Kue cang, kue bongkol, kue kelamai 3 √ 12 Mengkaneng Nasi, kue cang 2 √ √

27 ∑ Keterangan : Kegunaan: Pbs (pembungkus); Lain (alas/penutup dan pengikat)

Berdasarkan Tabel 12 jenis tumbuhan yang Merawang Kabupaten Bangka adalah dari jenis paling banyak dimanfaatkan sebagai pisang kepok. Hal ini karena menurut pembungkus makanan tradisional adalah daun masyarakat Merawang jenis pisang tersebut pisang 16 jenis makanan. Hal ini dikarenakan daunnya lebih tebal dan lebar sehingga mudah daun pisang dapat memberikan citarasa pada untuk dilipat. Hal ini sesuai dengan penelitian makanan dan berbentuk lebar sehingga mudah Mastuti dan Handayani (2014) yang untuk melakukan pembungkusan pada menyatakan bahwa, daun pisang yang paling makanan. Berdasarkan hasil penelitian, bahwa sering digunakan di untuk nasi yang dibungkus menggunakan daun pisang membungkus makanan sebelum diolah lebih dapat menghasilkan aroma harum sehingga lanjut adalah dari jenis pisang batu. Daun memberikan citarasa lezat pada nasi tersebut. pisang ini lebih tebal, menghasilkan aroma Selain itu, daun pisang juga mudah untuk harum dan tidak memberikan perubahan warna ditemukan karena merupakan salah satu pada makanan yang dibungkusnya. tumbuhan hasil budidaya. Menurut Mohapatra Penggunaan daun pisang sebagai et al . (2010 dalam Mastuti dan Has0ndayani pembungkus makanan selain menambah 2014), secara tradisional daun pisang kelezatan dan aroma pada makanan juga dapat dimanfaatkan sebagai pembungkus makanan memberikan dampak positif bagi lingkungan dan pemberi senyawa perasa ( flavor ) dalam dan konsumen. Penggunaan daun pisang pengolahan bahan pangan. sebagai pembungkus makanan dapat membantu Jenis daun pisang yang paling banyak melestarikan lingkungan. Hal ini karena untuk dimanfaatkan oleh masyarakat Kecamatan kebersihan lingkungan daun pisang lebih ramah

27

lingkungan dikarenakan mudah terurai saat dimanfaatkan sebagai pembungkus kue dibuang di alam. bongkol. Jenis tumbuhan yang paling sedikit digunakan sebagai pembungkus makanan Jenis Tumbuhan yang Daunnya sebagai adalah jenis tumbuhan nipah, kabung, dan Pembungkus Makanan Tradisional mengkuang yaitu 1 jenis makanan. Hal ini Berdasarkan data dan informasi dari 10 dikarenakan jenis daun tersebut susah (sepuluh) desa didapatkan 12 jenis dari 7 famili ditemukan. Selain itu, penggunaan daun tumbuhan yang daunnya digunakan sebagai tersebut hanya digunakan pada jenis makanan pembungkus makanan tradisional (Tabel 4). tertentu saja seperti nipah dan kabung hanya

Tabel 4. Jenis tumbuhan yang daunnya digunakan sebagai pembungkus makanan tradisional

Jenis Tumbuhan Habitus Habitat No. Famili Nama Daerah Nama Spesies Ph Hb Ht Kb Pr 1. Kabung Arenga pinnata √ √ √ 2. Kelapa Cocos nucifera √ √ √ 1 Arecaceae 3. Nipah Nypa fruticans √ √ 4. Pinang Areca cathecu √ √ √ 2 Dilleniaceae 5. Simpur Dillenia suffruticosa √ √ √ √ 3 Hypoxidaceae 6. Celambek Curculigo capitulata √ √ 4 Musaceae 7. Pisang Musa paradisiaca √ √ √ 8. Jelutuk Pandanus furcatus √ √ √ 5 Pandanaceae 9. Mengkuang Pandanus tectorius √ √ 10. Pandan wangi Pandanus amaryllifolius √ √ 6 Poaceae 11. Bambu Bambusa sp. √ √ 7 Zingiberaceae 12. Mengkaneng Etlingera sp. √ √ ∑ 7 12 6 6 8 5 6 Keterangan: Habitus: Ph (Pohon); Hb (Herba), Habitat: Ht (Hutan); Kb (Kebun); Pr (Pekarangan rumah/halaman).

Masyarakat Kecamatan Merawang salah satu famili tumbuhan yang penting dalam Kabupaten Bangka memanfaatkan 12 jenis dari kehidupan sehari-sehari. Menurut Siregar 7 famili tumbuhan yang daunnya digunakan (2005 dalam Nuryanti et al . 2015), bahwa sebagai pembungkus makanan tradisional tumbuhan Arecaceae adalah salah satu famili (Tabel 4). Dari 12 spesies tersebut, spesies tumbuhan terpenting bagi manusia yang dipakai yang paling banyak digunakan sebagai dalam kehidupan sehari-hari, misalnya sebagai pembungkus makanan tradisional oleh bahan kerajinan, makanan, minuman, obat masyarakat Kecamatan Merawang Kabupaten tradisional, hiasan, bahan bangunan, dan Bangka berasal dari famili Arecaceae . Hal ini sebagainya. Pemanfaatan tumbuhan Arecaceae dikarenakan Arecaceae memiliki serat daun oleh masyarakat Merawang Kabupaten Bangka yang kuat, sehingga tidak mudah sobek dan sebagai bahan pembungkus makanan secara dapat menambah kualitas makanan lebih tahan umum dimanfaatkan berdasarkan pengetahuan lama. Daun Arecaceae saat ikut dimasak atau masyarakat yang diwariskan turun-temurun. dikukus dapat menjadi lebih kuat atau tidak Famili Arecaceae memiliki manfaat sangat mudah sobek. Selain itu, Arecaceae merupakan besar bagi kehidupan masyarakat dan dapat

28

dijadikan sebagai sumber penghasilan tambahan obat-obatan 5%, dan peralatan rumah tangga dalam kehidupan sehari-hari. Selain di 3%. Kabupaten Bangka, famili Arecaceae juga Berdasarkan penelitian 12 spesies dari 7 dimanfaatkan oleh masyarakat Kabupaten yang famili tumbuhan yang daunnya digunakan lain di Pulau Bangka. Menurut Sarinah (2011), sebagai pembungkus makanan tradisional yang pemanfaatan Arecaceae di Kabupaten Bangka ditemukan di Kecamatan Merawang Kabupaten Selatan memiliki manfaat sangat besar yaitu Bangka yang dimanfaatkan adalah habitus sebagai bahan furniture 39%, bahan makanan pohon 6 jenis (50%), herba 6 jenis (50%) dapat 37%, bahan bangunan 8%, tanaman hias 8%, dilihat pada Tabel 5.

Tabel 5. Jenis tumbuhan berdasarkan habitusnya yang daunnya digunakan sebagai pembungkus makanan tradisional.

No. Habitus Jumlah jenis Persentase (%)

1 Pohon 6 50

2 Herba 6 50

3 Semak - -

4 Liana - -

Jumlah 12 100

Berdasarkan habitusnya jenis tumbuhan penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari yang daunnya dimanfaatkan sebagai masyarakat agar pengetahuan turun temurun pembungkus makanan tradisional oleh tersebut tetap berkelanjutan. masyarakat Merawang Kabupaten Bangka Upaya yang perlu dilakukan untuk adalah habitus pohon dan herba. Hal ini karena pengembangan pemanfaatan tumbuhan yang Kabupaten Bangka merupakan daerah yang daunnya digunakan sebagai pembungkus beriklim tropis sehingga jenis tumbuhan yang makanan tradisonal sangat sederhana yaitu mendominasi adalah pepohonan dan herba. makanan yang menggunakan pembungkus daun Menurut Indriyanto (2005 dalam Galam 2011), dapat ditampilkan sebagai menu hidangan tegakan hutan tropis didominasi oleh makanan pada saat perayaan acara adat dan pepohonan yang selalu hijau dan jumlah spesies hari-hari besar keagamaan. Pengembangan pohon yang ditemukan dalam hutan tropis lebih penggunaannya dapat juga ditampilkan pada banyak dibandingkan dengan ditemukan pada kegiatan seminar-seminar, festival, pariwisata, ekosistem yang lainnya. dan sebagai menu hidangan di hotel atau penginapan. Pengembangan pemanfaatan Upaya Pengembangan tumbuhan yang daunnya digunakan sebagai Penggunaan daun sebagai pembungkus pembungkus makanan dapat ditingkatkan makanan merupakan bahan kemasan yang penggunaannya yaitu lebih divariasikan cara paling aman digunakan untuk manusia dan membungkusnya. Cara membungkus makanan lingkungan serta bisa menjadi pembungkus dapat menjadikan kualitas makanan terkesan yang mempunyai ciri khas dan menjadi produk lebih menarik sehingga makanan yang potensial untuk dikembangkan secara ekonomis menggunakan pembungkus daun nantinya akan (Widodo 2003 dalam Astuti 2009). dikenal seluruh masyarakat. Pengembangan pemanfaatan tumbuhan yang Pemanfaatan jenis tumbuhan yang daunnya daunnya digunakan sebagai pembungkus digunakan sebagai pembungkus makanan perlu makanan tradisional perlu ditingkatkan ditingkatkan penggunaannya dengan menambah

29

penggunaan jenis-jenis tumbuhan lain yang bisa Upaya Konservasi dimanfaatkan sebagai pembungkus makanan. Berdasarkan hasil penelitian di Kecamatan Selain itu, pemanfaatkan tumbuhan yang telah Merawang Kabupaten Bangka meliputi 10 digunakan di daerah lain tetapi belum (sepuluh) desa ditemukan tumbuhan budidaya, digunakan di Kecamatan Merawang dan liar dan semidomestikasi berdasarkan status tumbuhannya masih bisa ditemukan dapat juga tumbuh dan ekonomi daun sebagai pembungkus digunakan sebagai pembungkus makanan makanan. Status jenis tumbuhan yang tradisional. Akan tetapi cara pengambilan digunakan sebagai pembungkus makanan tumbuhannya tetap diperhatikan agar tradisional berdasarkan status tumbuh pada keberadaan dari masing-masing tumbuhan tetap Tabel 6. terjaga.

Tabel 6. Tumbuhan berdasarkan status tumbuh dan ekonomi daun sebagai pembungkus makanan tradisional

Status ekonomi daun Status tumbuh Nama Lokal sebagai pembungkus Budidaya Liar Semibudidaya Tidak dijual Dijual Kabung √ √ √ Kelapa √ √ Nipah √ √ Pinang √ √ Simpur √ √ Celambek √ √ Pisang √ √ Jelutuk/lais √ √ √ Mengkuang √ √ Pandan wangi √ √ Bambu √ √ Mengkaneng √ √ 2 8 4 9 3

Menurut Adelia (2010), tumbuhan budidaya makanan. Didasari akan peranan jenis-jenis adalah semua jenis tanaman yang telah tumbuhan tersebut sebagai bagian hidup dan mendapatkan perlakuan di dalam siklus kehidupan sosial-budaya masyarakat maka tumbuhnya, misalnya penanaman, perlu diupayakan bagaimana melestarikan pemeliharaan, pemanenan dan penanganan keanekaragaman tumbuhan yang daunnya pasca panen. Tumbuhan liar adalah semua jenis digunakan sebagai pembungkus makanan. tumbuhan yang tumbuh secara alami dan tidak Menurut Fakhrurrozi (2001 dalam Galam mendapatkan perlakuan di dalam siklus 2011), mempertahankan konsep-konsep tumbuhnya. Tumbuhan semibudidaya adalah kearifan masyarakat dalam mengelola segala semua jenis tumbuhan yang tidak pernah kekayaan alam di dalamnya berarti akan ditanam, tetapi tumbuhan tersebut mendapat memelihara dan meningkatkan kesejahteraan perlakuan seperti dilindungi dari pembakaran, masyarakat secara dinamis dan bijaksana. pembabatan dan gangguan lainnya. Berdasarkan habitatnya jenis tumbuhan Berdasarkan status tumbuhnya tumbuhan yang daunnya dimanfaatkan oleh masyarakat liar merupakan tumbuhan yang paling banyak Merawang sebagai pembungkus makanan digunakan oleh masyarakat Merawang tradisional terbanyak di hutan. Hal ini Kabupaten Bangka sebagai pembungkus menunjukkan perlu adanya upaya konservasi

30

secara in-situ dan ex-situ yang harus dilakukan Astuti NP. 2009. Sifat Organoleptik Tempe oleh masyarakat . Upaya konservasi secara in- Kedelai yang Dibungkus Plastik, Daun situ yang perlu dilakukan dengan cara tidak Pisang dan Daun Jati . [karya tulis ilmiah]. merusak hutan sebagai habitat tumbuhan, Program Studi Gizi Diploma III Fakultas Ilmu sedangkan secara ex-situ dengan cara Kesehatan: Universitas Muhammadiyah melakukan budidaya terhadap tumbuhan. Surakarta.http://etd.eprints.ums.ac.id/5714/1/J Jenis tumbuhan yang daunnya digunakan _300_060_002.PDF [13 Maret 2015]. sebagai pembungkus makanan tradisional yang Backer CA, Brink BVD. 1968. Flora of Java dikenali dan dimanfaatkan oleh masyarakat (Spermatophytes only) Vol III. Netherlands: sangat penting untuk dibudidayakan. Proses Wolters-Noordhoof- Groningen. budidaya yang perlu dilakukan oleh masyarakat BPS. 2013. Merawang dalam Angka . sangat sederhana yakni dengan menanam Pangkalpinang: Badan Pusat Statistik. disekitar rumah dan di pinggiran kebun. Diyah I. 2013. Daun Pembungkus Makanan Budidaya tumbuhan yang daunnya digunakan Paling Aman dan Ramah Lingkungan. sebagai pembungkus makanan tradisional http://www.kompasiana.com [04 Juli 2015]. merupakan upaya yang diharapkan dapat t melestarikan sumber plasma nutfah khususnya Galam AAA. 2011. Inventarisasi tumbuhan yang mempunyai nilai ekonomis Keanekaragaman Tumbuhan Buah-buah tinggi. Liar Edibel di Berbagai Habitat di Kabupaten Bangka Selatan. Skripsi . KESIMPULAN Universitas Bangka Belitung, Bangka. Berdasarkan penelitian yang dilakukan Hayne K. 1997. Tumbuhan Berguna Indonesia dapat disimpulkan yaitu terdapat 12 jenis dan 7 IV Badart Litbang Kehutanan, Penerjemah. famili tumbuhan yang daunnya digunakan Terjemahan Dxi: De Nuttige Planten van sebagai pembungkus makanan tradisional oleh Indonesia. Yayasan Sarana Wana Jaya, masyarakat Kecamatan Merawang Kabupaten . Bangka. Jenis tumbuhan yang dimanfaatkan Julianti E, Nurminah M. 2006. Teknologi yaitu Arenga pinnata , Cocos nucifera , Nypa Pengemasan . Departemen Teknologi fruticans , Areca cathecu (Arecaceae ); Dillenia Pertanian Fakultas Pertanian Universitas suffruticosa (Dilleniaceae ); Curculigo Sumatera Utara, Medan. capitulata (Hypoxidaceae ); Musa paradisiaca Maflahah I. 2012. Desain Kemasan Makanan (Musaceae ); Pandanus furcatus , Pandanus Tradisional Madura dalam Rangka tectorius , Pandanus amaryllifolius Pengembangan IKM. Agrointek 6(2):118- (Pandanaceae ); Bambusa sp. ( Poaceae ); dan 122. Etlingera sp. ( Zingiberaceae ). Jenis tumbuhan Mastuti TS, Handayani R. 2014. Senyawa yang paling banyak digunakan adalah famili Kimia Penyusun Ekstrak Ethyl Asetat dari Arecaceae . Tumbuhan yang digunakan adalah Daun Pisang Batu dan Ambon Hasil habitus pohon 6 jenis (50%) dan herba 6 jenis Distilasi Air . [prosiding]. Tangerang- (50%). Jenis tumbuhan yang paling sering Banten: Universitas Pelita Harapan. digunakan adalah daun pisang digunakan pada Mayasari. 2014. Pemanfaatan Etlingera oleh 16 jenis makanan. Masyarakat di Kecamatan Merawang Kabupaten Bangka . Skripsi. Fakultas DAFTAR PUSTAKA Pertanian, Perikanan dan Biologi, Adelia N. 2010. Pengetahuan Tradisional Universitas Bangka Belitung, Bangka. tentang Pemanfaatan Tumbuhan Obat oleh Meliki, Linda R, Lovadi I. 2013. Etnobotani Masyarakat Suku Lom di Dusun Air Abik Tumbuhan Obat oleh Suku Dayak Iban Desa Desa Gunung Muda Kecamatan Belinyu- Tanjung Sari Kecamatan Ketungau Tengah Bangka. Skripsi. Universitas Bangka Kabupaten Sintang. Jurnal Protobiont Belitung, Sungailiat. 2(3):129-135.

31

Nuryanti S, Linda R, Lovadi I. 2015. ______. 1994. Tanaman Berkhasiat Pemanfaatan Tumbuhan Arecaceae (Palem- Obat di Indonesia Jilid III . Pustaka Kartini, paleman) oleh Masyarakat Dayak Randu’ di Jakarta. Desa Batu Buil Kecamatan Belimbing ______. 1996. Tanaman Berkhasiat Kabupaten Melawi. Jurnal Protobiont 4(1): Obat di Indonesia Jilid IV. Pustaka Kartini, 128-135. Jakarta. Sarinah. 2011. Inventarisasi Jenis Palem Yusa NM, Suter IK. 2014. Kajian Pangan (Arecaceae) di Berbagai Tipe Habitat di Tradisional Bali dalam Rangka Kabupaten Bangka Selatan. Skripsi. Pengembangannya Menjadi Produk Universitas Bangka Belitung, Bangka. Unggulan di Kabupaten Gianyar . Widiastuti I. 2013. Sebaran Kristal Kalsium Universitas Udayana: Program Studi Ilmu Oksalat pada Dua Variabel Keladi dan Uji dan Teknologi Pangan Fakultas Teknologi Potensinya sebagai Bahan Sayuran Lempah Pertanian Universitas Udayana. Darat. Skripsi . Universitas Bangka Belitung, http://lppm.unmas.ac.id/wcontent/uploads/2 Bangka. 014/06/33-YUSA_SUTER-KL1.pdf [ 06 Wijayakusuma H, Dalimartha S, Wiriam AS. Mei 2015]. 1993. Tanaman Berkhasiat Obat di Indonesia Jilid II. Pustaka Kartini, Jakarta.

32