Perancangan Mesin Pengolah Kerupuk Ikan Sungai Khas Kotabangun Kalimantan Timur
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
Jurnal Teknik Industri Vol. 3, No. 1, 2017 Jurnal Hasil Penelitian dan Karya Ilmiah dalam Bidang Teknik Industri Perancangan Mesin Pengolah Kerupuk Ikan Sungai Khas Kotabangun Kalimantan Timur Etwin Fibrianie1, Dwi Cahyadi2, Andi Farid Hidayanto3 1,2,3Program Studi Desain Produk, Jurusan Desain, Politeknik Negeri Samarinda Jl. Dr. Ciptomangunkusumo Kampus Gunung Lipan Samarinda 75131 Telp. (0541) 260588. 260553 E-mail: [email protected] Abstrak Kerupuk ikan sungai (ikan gabus dan ikan pipih) Mahakam Kalimantan Timur merupakan salah satu makanan khas Kalimantan Timur. Selain untuk di konsumsi sehari-hari, kerupuk ini juga merupakan salah satu alternatif buah tangan khas Kalimantan Timur. Salah satu contohnya adalah krupuk ikan khas Kotabangun Kalimntan Timur. Dalam pengolahannya, krupuk ikan ini terdiri dari tahapan pengerikan daging ikan sungai, penggilingan daging ikan, pencampuran bahan, perebusan adonan, penjemuran, pemotongan kerupuk. Masalah dalam pengolahan kerupuk ini adalah pada pemotongan adonan kerupuk masih manual, dan peletakan mesin giling dan alat potong kerupuk berjauhan sehingga tidak efisien waktu dalam pengolahannya. Dengan metode preliminary, process design, final design dan prototyping dihasilkan rancangan mesin giling dan mesin potong kerupuk dalam satu meja kerja yang bekerja secara otomatisasi dengan digerakkan dengan motor 1 HP dengan panjang sabuk L1= 1464,72 mm, L2= 978,536 mm, L3 = 1200,39 mm, L4 = 1531,874 mm. Kecepatan sabuk V1 = 5702,554 m/s, V2 = 3801,697 m/s. Putaran poros n1= 1430 rpm, n2= 327,148 rpm, n3= 133,93 rpm. Panjang pisau 180 mm, panjang plat besi pisau 40 cm, ketebalan plat 6 mm, derajat ketebalan pisau 100, panjang engkol penggerak 480 mm. Kata Kunci: perancangan, mesin pengolah kerupuk, otomatisasi, ikan sungai, Kalimantan Timur Latar Belakang mendirikan Usaha Kecil Menengah dalam mebuat serta memasarkan hasil olahan ikan sungai berupa Pada penelitian terdahulu sebagai bahan krupuk. refernsi adalah rancang bangun mesin cetak kue Dalam mengolah ikan menjadi kerupuk, dakak-dakak sistem hantaran screw untuk masyarakat Kota Bangun mayoritas masih manual peningkatan produksi kue dakak-dakak pada dan ada beberapa UKM mengolah dengan cara industri kecil makanan ringan, (Andrianto, dkk, semi otomatis. UD. Sanda misalnya, dalam 2008). Pada kegiatan penelitian ini dirancang mengolah krupuk masih semi manual dengan cara komponen mesin dengan sistem penghantar pengadonan ikan menggunakan mesin giling adonan kue menggunakan screw, pemutar cetakan listrik, kemudian mengadon ikan beserta tepung dengan menggunakan fly well, pelat pengatur tapioka menggunakan tangan dan pemotongan ketepatan cetakan dengan tempat keluar adonan, menggunakan mesin potong yang digerakkan dan rantai sproket sebagai transmisi putaran. dengan tangan. Minat pembeli terhadap krupuk Daya motor didapatkan dari hasil perhitungan ikan cukup tinggi sehingga UD. Sanda harus sebesar 1,4 HP dengan putaran 1400 RPM, dan mampu menyediakan stock dalam jumlah yang dipilih motor 2 HP dari standar motor yang ada di cukup agar permintaan dan penjualan terjadi pasaran. keseimbangan, mengingat ketersediaan ikan Samarinda sebagai salah satu kota sungai (ikan pipih dan ikan gabus) adalah pariwisata Indonesia menawarkan berbagai khas musiman. Ikan pipih dan ikan gabus banyak daerah, mulai dari makanan sampai dengan tersedia pasca air sungai mahakam pasang. cinderamata. Krupuk ikan sungai merupakan satu Dengan latar belakang di atas, dirasa perlu dari sekian banyak makanan khas Samarinda. membuat rancang bangun mesin pengolah krupuk Krupuk ikan yang laris dipasaran antara lain ikan sungai (pipih dan Gabus) yang mampu krupuk ikan belida/ ikan pipih dan krupuk ikan mengoptimalkan hasilnya dan efisien dalam gabus. Daerah Kota Bangun merupakan sentra waktu kerja pengolahan kerupuk ikan sungai. usaha pembuatan krupuk ikan sungai. Masyarakat 59 Jurnal Teknik Industri Vol. 3, No. 1, 2017 Jurnal Hasil Penelitian dan Karya Ilmiah dalam Bidang Teknik Industri Metodologi PERUMUSAN MASALAH Mesin Penggiling dan Pencetak Krupuk masih manual sehingga maksmimum wakut proses produksi harus disediakan DESIGN Studi Pustaka : Rancang Bangun Mesin Pencetak PRELIMINARY Kerupuk dan Penggiling Ikan . Analisis data . Penyusunan program desain PERANCANGAN MESIN GILING IKAN PERANCANGAN MESIN PEMOTONG ADONAN MENT DESIGN DESIGN DEVELOP KOMBINASI MESIN GILING DAN POTONG . Pembuatan gambar presentasi . Pembuatan gambar teknik . Perakitan . Pembuatan prototipe produk FINAL DESIGN & PROTOTYPING Gambar 1 Metodologi penelitian Hasil dan Pembahasan ikan lembut, bumbu dan tepung sesuai takaran pada resep secara manual yang kemudian adonan Analisis proses produksi dan kebutuhan mesin dibentuk menyerupai lontong (panjang +/- 30 cm) Proses produksi kerupuk ikan sungai khas dan di rebus kemudian. Berikutnya adonan berupa Kalimantan Timur oleh UD. Sanda yang terletak lontong tadi angin-anginkan (tidak terkena sinar di Kotabangun adalah diawali dengan pengerikan matahari langsung) selama 2-3 hari lalu langkah (memisahkan daging dan duri) daging ikan selanjutnya adalah proses pemotongan. Berikut sungai. Agar daging lebih lembut dan adalah ringkasan gambar proses produksi krupuk meminimalisir duri ikan, maka daging ikan yang ikan sungai khas Kalimantan Timur (Gambar 2). telah dikerik tadi dimasukkan dalam mesin Berdasarkan pengamatan langsung dan analisa penggiling. Selah daging ikan lembut maka permasalahan dan analisa kebutuhan diperoleh langkah selanjutnya adalah mengadon daging hasil seperti tampak pada tabel 1 di bawah. 60 Jurnal Teknik Industri Vol. 3, No. 1, 2017 Jurnal Hasil Penelitian dan Karya Ilmiah dalam Bidang Teknik Industri Giling daging Adon bumbu, Memisahkan daging ikan giling tulang & duri ikan yang telah Adonan direbus dan tepung, dari ikan dikerik sebelumnya dibuat lontongan Dijemur/ di angin-anginkan Memerlukan Memerlukan alat bantu alat bantu Kerupuk Potongan Adonan siap dipotong, kerupuk terpotong sesuai ukuran menggunakan alat dijemur potong Gambar 2 Alur proses produksi kerupuk ikan sungai Tabel 1 Fasilitas dan Kebutuhan No Kerja/ Kegiatan Fasilitas dan kebutuhan 1 Meletakkan adonan kerupuk (bentuk lontong di Meja/alas stainelss belakang mata pisau dan tatakan potong kerupuk. 2 Tatakan penghubung mesin potongan kerupuk Plat stainless dan hasil 3 Motor penggerak 1 HP Motor penggerak mesin potong, pisau potong dan mesin giling 4 Memotong adonan kerupuk Pisau 5 Menghaluskan daging ikan yang telah di kerik Mesin giling daging ikan sungai kapasitas 6 Rangka mesin Besi Perencanaan Mesin p4)= 50,8 mm; diameter pulley 5 ( p5)= 177,8 A. Perencanaan Penggilingan Daging Ikan mm; diameter pulley 6 ( p6)= 76,2 mm; diameter Untuk menghaluskan daging ikan yang pulley 7 ( p7) = 50,8 mm; panjang adonan telah di kerik sebelumnya, menggunakan mesin kerupuk= 20 – 30cm, mean = 25 cm; diameter giling berkapasitas kecil yang di rangkai seri adonan kerupuk = +/- 50 mm; panjang pisau dengan mesin potong yang keduanya digerakkan = 18 cm bersaman menggunakan msin bertenaga 1 HP. n1 x p7 = n2 x p1 ........................ (1) 1430 x 76,2 = n2 x 203,4 B. Perencanaan Kapasitas Pengirisan n = 472,94 rpm Dari pengukuran terhadap objek yang di 2 teliti maka dapat diketahui bahwa : Kapasitas 푝2 n3 = 357,148 x ............................. (2) Perencanaan (Q )= 71 Kg/jam; putaran motor ( n1 푝3 )= 1430 rpm; diameter pulley 1 ( p1 ) = 203,2 n3 = 133,93 rpm mm; diameter pulley 2 ( p2 )= 76,2 mm; diameter pulley 3 ( p3 )= 203,2 mm; diameter pulley 4 ( Gambar 3 Perencanaan pulley dan kecepatan sudut mesin 61 Jurnal Teknik Industri Vol. 3, No. 1, 2017 Jurnal Hasil Penelitian dan Karya Ilmiah dalam Bidang Teknik Industri C. Perhitungan Kapasitas Pada kasus mesin potong kerupuk ini menggunakan rumus pengembangan yakni : Untuk mengetahui kapasitas Q = berat per-irisan kerupuk x jumlah mesin pemotong kerupuk ikan tersebut pisau x banyaknya lontongan di hitung berdasarkan pengembangan adonan kerupuk yang dapat rumus : diiris x n Q = m × ( a × n ) ..................... (3) 3 3 Q = 1,7gram × 1× 3 x 133,93rpm Dimana :Q = Kapasitas ( kg/jam ) Q = 683,043x 60menit m = Berat satu irisan 1,7( gram ) Q = 41kg/jam n = Putaran pada poros 1 = 408,57 2 D. Menentukan Sabuk (rpm) Dari data yang ada daya perencanaan 1 n = Putaran pada poros 2 piringan = 3 (hp) atau 0,75 kw dan putaran motor penggerak 175,10 (rpm) 1430 rpm, maka sabuk yang akan di ambil atau a = jumlah mata pisau dipilih dalam perencanaan dalam pemilihan sabuk ( Sumber : Sularso suga, Kiokatsu 2002 adalah sabuk V type A. ) E. Menentukan Panjang Sabuk L1 Dan L2 Untuk menentukan panjang sabuk L1,dihitung berdasarkan persamaan : Gambar 4 Panjang sabuk pulley 2 ( 푟1− 푟2 ) L1 = 휋(푟1+ 푟2) + 2 푥 + 푋1 Dimana : r1 = Jari - jari poros ( mm ) diperoleh V1 = 5702,554 m/s dan V2 = 3801,697 r2 = Jari – jari poros ( mm ) m/s L1= Panjang Sabuk ( mm ) G. Perencanaan Poros X1= Panjang sumbu poros ( mm ) Pada perencanaan poros ini bahan yang ( Sumber :Sularso dan Kiokatsu digunakan adalah baja nikel,karena cocok untuk Suga, 2002 :170 ) berhubungan dengan makanan. Poros pada mesin Pada perancangan mesin pengolah kerupuk ikan pengiris adonan kerupuk ini berfungsi untuk sungai khas Kalimantan Timur ini diperoleh : L1 meneruskan daya yang di transmisikan oleh = 1464,72 mm; L2 = 978,536 mm; L3 = 1200,39 pulley, pada perencanaan ini mengunakan 2 mm; L4 = 1531,874 mm. poros. Dari perencanaan, poros yang sudah di teliti maka dapat diketahui bahwa : Daya motor ( P ) = 1 hp ; Putaran poros penggerak ( n1 ) = F. Menentukan Kecepatan Sabuk V1, V2, 1430 rpm; Panjang poros ( N2 )=