<<

Agnes Siwi Purwaning Tyas

Dikumpulkan : 28 Februari 2017 Direvisi : 22 Maret 2017 Diterima : 25 Maret 2017

Identifikasi Kuliner Lokal dalam Pembelajaran Bahasa Inggris

AGNES SIWI PURWANING TYAS Diploma Bahasa Inggris, Sekolah Vokasi, Universitas Gadjah Mada [email protected]

Abstract This study is aimed at identifying the representation of local foods and beverages in English textbooks used in Indonesia. Based on the current curriculum, character building should be promoted as one of the learning goals. This effort is to maintain and strengthen students’ cultural roots and identity in this globalized world. The integration of local culture in the textbooks will help to provide exposures of both cultures and facilitate cultural dissemination of both local and global values. The result of content analysis on 36 English textbooks used in elementary schools to senior high schools in Indonesia shows how the spoken and written texts accommodate the promotion of Indonesian local cultures, particularly the local culinary. The texts mention the names of several local foods and beverages from Indonesia, such as , , , , rica-rica, , and es palu butung. Based on the questionnaire results, the representation of local culinary in the textbooks can promote local identity, disseminate culture, and promote local tourism. However, the integration is still considered insufficient to disseminate the culture and promote local identity because the books have not accommodated all cultural elements in Indonesia.

Keywords: Local Culinary, Identity, Cultural Content, Content Analysis

1 Jurnal Pariwisata Terapan, No. 1, Vol. 1, 2017 Agnes Siwi Purwaning Tyas

Pendahuluan baca atau pelajari. Oleh karenanya, konten- Kurikulum 2013 yang diterbitkan konten buku ajar Bahasa Inggris yang oleh Menteri Pendidikan memasukkan digunakan di Indonesia dirasa perlu untuk muatan budaya dalam pembelajaran mulai mengakomodasi budaya-budaya sebagai usaha untuk memperkuat budaya lokal yang . dan identitas lokal. Pembangunan karakter Upaya pengurangan dominasi dicetuskan sebagai salah satu tujuan budaya asing dan mempromosikan budaya pendidikan untuk membangun karakter nusantara, buku-buku ajar terbitan bangsa yang berakar kuat pada budaya, Indonesia banyak menyisipkan elemen- nilai, dan identitas lokal serta mampu elemen budaya yang meliputi penggunaan berpartisipasi dalam interaksi dan nama lokal, penyebutan tempat yang komunikasi global. Pembelajaran Bahasa menjadi ikon daerah di Indonesia, deskripsi Inggris dalam konteks Indonesia, untuk kesenian daerah, dan penyebutan nama- komunikasi internasional di sekolah kini nama kuliner khas daerah. Penyebutan mulai bertumpu pada worldmindedness, nama beberapa kuliner daerah Indonesia di suatu paham yang mendasari tindakan antara elemen-elemen tersebut, menjadi profesional guru untuk merepresentasikan istimewa karena sering disandingkan budaya bahasa target, namun di saat yang dengan makanan-makanan internasional bersamaan tetap membangun dan seperti , pizza, , dan hamburger, melestarikan budaya pembelajar bahkan jumlahnya lebih banyak dan lebih (Kostogriz dalam Miller, Kostogriz, & variatif bila dibandingkan dengan Gearon, 2009, hal. 115). Paham makanan-makanan internasional populer pembelajaran dimaksudkan untuk yang sering muncul dalam buku ajar bahasa membangun sikap positif terhadap Inggris. Berangkat dari fenomena tersebut, keberagaman dan perbedaan budaya. penelitian ini bertujuan untuk Pembelajaran bahasa merupakan mengidentifikasi keberagaman kuliner pembelajaran yang multikultur. Pembelajar lokal dalam buku-buku ajar Bahasa Inggris dibimbing untuk memperoleh bahasa baru yang digunakan di Indonesia sebagai dan memahami budaya yang sarana untuk mempromosikan budaya melatarbelakanginya, namun perlu disadari Indonesia. bahwa mereka juga membawa budaya, Makanan tradisional atau makanan nilai, dan identitas lokalnya. Pembelajaran lokal merupakan salah satu identitas suatu tersebut perlu diakomodasi dalam kelompok masyarakat yang sangat mudah keseluruhan pembelajaran bahasa untuk untuk ditemukan dan mudah untuk menghindari cultural invasion, suatu dikenali. Setiap wilayah di Indonesia keadaan dimana salah satu kelompok memiliki kekayaan kuliner yang menjadi ciri masyarakat kehilangan budaya atau khas atau identitas daerah tersebut. Salah identitasnya karena exposure budaya lain satu cara untuk mengenalkan dan (Freire, 1970, hal. 152). Salah satu cara mempromosikan kekayaan kuliner untuk mengakomodasi budaya adalah tersebut adalah melalui konten dengan pemberian konten yang lebih pembelajaran di sekolah, tidak terkecuali variatif dan kontekstual. Pembelajar dapat dalam pembelajaran bahasa Inggris. mengenal, memahami, dan memperkuat Konten-konten budaya lokal termasuk identitasnya melalui konten yang mereka makanan tradisional mulai disisipkan dalam

2 Jurnal Pariwisata Terapan, No. 1, Vol. 1, 2017 Agnes Siwi Purwaning Tyas

buku ajar yang digunakan di kelas. makanannya, perannya dalam budaya Penelitian ini mengidentifikasi representasi masyarakat dan tata perayaan, serta resep budaya lokal melalui makanan tradisional yang terjaga secara turun-temurun. dalam buku ajar Bahasa Inggris yang Miller menggambarkan identitas digunakan di Indonesia. budaya sebagai kondisi dimana setiap Makanan tradisional atau kuliner individu menerima dan menghargai lokal adalah jenis makanan yang berkaitan perbedaan dan kearifan lokal serta erat dengan suatu daerah dan diwariskan mengakui hak atas perbedaan (dalam dari generasi ke generasi sebagai bagian Miller, Kostogriz, & Gearon, 2009, hal.127). dari tradisi (Jordana, 2000 seperti dikutip Orang yang memiliki identitas budaya yang oleh Pieniak, et al 2009). Makanan lokal kuat bersedia untuk menerima khas daerah-daerah di Indonesia sudah ada keberagaman budaya dan mampu untuk sejak lama dan masih bertahan hingga saat mengadakan kontak dengan budaya lain ini sehingga sangat dihargai sebagai tanpa menghilangkan budayanya sendiri. warisan budaya. Resep yang digunakan Mereka disebut memiliki multicultural juga sudah diturunkan dari generasi ke awareness. Menurut Kostogriz (dalam generasi, bahkan cara memasaknya juga Miller, Kostogriz, and Gearon, 2009, hal. masih melestarikan cara lama. Walaupun 122), multicultural awareness dapat sudah ada modifikasi atau variasi, namun dibangun dengan membandingkan budaya bahan utama dan prosedur memasaknya asing dengan budaya pembelajar bahasa tidak berubah. Karena menjadi bagian dari melalui kegiatan yang berfokus pada suatu daerah, maka makanan-makanan memahami kesamaan dan perbedaan tradisional ini sangat mudah ditemukan, kedua budaya tersebut. Tujuan akhirnya bahkan menjadi ikon pariwisata di tempat adalah dapat mengurangi cultural gap tersebut, seperti dari , antar dua budaya tersebut. Dengan Gudeg dari , dan dari menyandingkan dua budaya yang berbeda Solo. dalam sebuah konten pembelajaran, maka Menurut Guerrero (2009), makanan proses pembelajaran dapat memfasilitasi tradisional atau kuliner lokal adalah produk diseminasi dua budaya dan membangun makanan yang sering dikonsumsi oleh harmonisasi antar budaya tersebut. suatu kelompok masyarakat atau Buku-buku ajar Bahasa Inggris yang dihidangkan dalam perayaan dan waktu digunakan di sekolah-sekolah Indonesia tertentu, diwariskan dari generasi ke mengintegrasikan budaya Indonesia generasi, dibuat sesuai dengan resep melalui kekayaan kulinernya. Integrasi secara turun-temurun, dibuat tanpa atau tersebut sebagai usaha untuk dengan sedikit rekayasa, dan memiliki merepresentasikan budaya. Bessire (1998) karakteristik tertentu yang menyebut makanan tradisional adalah membedakannya dengan kuliner daerah simbol atau identitas kolektif suatu daerah lain (seperti dikutip oleh Guerrero et al, atau suatu kelompok masyarakat karena 2009). Makanan tradisional artinya dapat keberadaannya sebagai warisan budaya. dikatakan sebagai identitas lokal karena Setiap daerah di Indonesia memiliki keberadaannya yang menjadi bagian dari kekhasan dalam hal kuliner daerahnya. budaya masyarakat, seperti tata cara Kekhasan tersebut membuat beberapa tertentu dalam mengolah bahan daerah di Indonesa dikenal karena

3 Jurnal Pariwisata Terapan, No. 1, Vol. 1, 2017 Agnes Siwi Purwaning Tyas

kulinernya, seperti yang terkenal karena peuyeum atau tape singkong dan yang dikenal karena . Byram dan Morgan menyebutkan bahwa pembelajaran bahasa harus disertai dengan diskusi mengenai makna budaya melalui representasi elemen-elemen budaya (1990, hal. 1). Oleh karena itu, sebagai sumber belajar dan informasi, buku teks Bahasa Inggris menyajikan muatan Figur 1. Diagram alur penelitian budaya untuk memberikan konteks dan Sumber: Gall, Borg, & Gall, 2003, hal. 279-282 setting dimana, kapan, dan bagaimana budaya tersebut berada. Melalui elemen- Penelitian diawali dengan elemen budaya tersebut para pembelajar menentukan permasalahan dan tujuan membangun identitas dan nilai-nilai budaya penelitian. Pembelajaran Bahasa Inggris, sehingga konten dalam pembelajaran pada umumnya didalamnya terdapat bahasa berkontribusi besar dalam konten yang menampilkan budaya-budaya pembangunan karakter. asing misalnya melalui penyebutan nama orang atau nama tempat dan penggunaan Metode gambar. Buku-buku tersebut dalam beberapa unit juga menyebutkan dan Penelitian ini dilakukan dengan menampilkan kuliner-kuliner internasional, metode kualitatif melalui content analysis misalnya pizza, steak, , , dan kuesioner. Analisa dilakukan pada , , , hamburger, beberapa sampel buku ajar Bahasa Inggris dan pasta. Penyebutan istilah-istilah yang digunakan di Indonesia, mulai dari tersebut membawa penetrasi budaya asing level Sekolah Dasar sampai dengan bagi siswa sebagai pembelajar. Untuk Sekolah Menengah Akhir. Seluruh buku ini mengurangi efek penetrasi budaya asing, diterbitkan oleh penerbit Indonesia dan menjembatani cultural gap, dan saat ini digunakan untuk pengajaran mengintegrasikan konten lokal dalam Bahasa Inggris di sekolah-sekolah di pembelajaran bahasa Inggris, buku-buku Indonesia. Penelitian dilakukan dengan ajar tersebut menyisipkan nama-nama menganalisa konten budaya yang ada kuliner lokal. Penelitian ini difokuskan pada beberapa unit buku yang berhubungan identifikasi kuliner-kuliner lokal dalam dengan kuliner lokal dan konten budaya buku-buku tersebut. seperti likes and dislikes, foods and Seiring dilakukakannya proses awal beverages, procedural text, culture, dan content analysis ini, penelitian juga describing city. dilakukan dengan memberikan kuesioner

kepada 16 mahasiswa semester IV Program

Studi Bahasa Inggris tahun akademik

2016/2017 yang memiliki minat di bidang

pendidikan. Mahasiswa-mahasiswa

tersebut pada pertengahan semester ini

dan semester depan akan melakukan

4 Jurnal Pariwisata Terapan, No. 1, Vol. 1, 2017 Agnes Siwi Purwaning Tyas

praktek mengajar di beberapa sekolah. mendeskripsikan, atau menggambarkan Mahasiswa tentu dalam pelaksanaan kuliner lokal Indonesia. Beberapa unit yang praktek mengajar ini akan menggunakan dipilih untuk dianalisa adalah topik likes and buku ajar yang digunakan sesuai dengan dislikes, foods and beverages, procedural kebutuhan sekolah. Guna mendapatkan text, culture, dan describing city yang informasi mengenai pendapat mereka banyak memasukkan kuliner lokal di dalam terhadap konten budaya lokal dalam buku teksnya. Setelah mendapatkan konten ajar, setiap mahasiswa calon guru ini mengenai kuliner lokal, hasilnya dibagi ke diberikan sampel buku ajar dan diberikan dalam beberapa kategori seperti kuliner kesempatan untuk menuliskan pendapat nasional, kuliner Indonesia Barat yang mereka dalam kuesioner. dibagi menjadi kuliner Jawa, Madura, dan Kedua, penelitian content analysis Sumatera, kuliner Indonesia tengah, dilakukan dengan melihat konten dalam minuman lokal, dan jajanan pasar atau buku ajar. Studi ini menggunakan sampel kudapan. 36 buku ajar dari tingkat Sekolah Dasar Konten yang sudah dikategorisasi sampai Sekolah Menengah Akhir yang saat kemudian dianalisa sesuai dengan ini digunakan dalam proses belajar distribusi kuliner lokal di buku-buku ajar mengajar di sekolah. Buku-buku yang dan bagaimana kuliner itu dipilih sebagai sampel tersebut adalah direpresentasikan dalam buku-buku Grow with English untuk Sekolah Dasar tersebut. Selain itu, analisa juga difokuskan kelas I sampai dengan kelas VI, Rainbow pada identifikasi kuliner-kuliner lokal apa untuk Sekolah Dasar kelas I sampai dengan saja yang potensial dan kerap didiskusikan kelas VI, English on Sky untuk Sekolah dalam konten pembelajaran bahasa Menengah Pertama kelas VII sampai Inggris. Analisa konten ini juga didukung dengan IX, Real Time untuk Sekolah dengan analisa kuesioner. Hasil dari analisa Menengah Pertama kelas VII sampai konten akan dikaitkan dengan pendapat dengan kelas IX, When English Rings a Bell mahasiswa calon guru yang dituliskan untuk Sekolah Menengah Pertama kelas VII dalam kuesioner. Keterkaitan antara hasil sampai dengan kelas IX, Scaffolding untuk analisa konten dengan kuesioner dilakukan Sekolah Menengah Pertama kelas VII sebagai triangulasi dimana data diambil sampai dengan kelas IX, English in Focus dari beberapa sumber yang berbeda. untuk Sekolah Menengah Pertama kelas VII Setelah menganalisa data, langkah sampai dengan kelas IX, Contextual terakhir dari penelitian ini adalah Teaching and Learning Bahasa Inggris untuk menginterpretasi hasil dari analisa. Data Sekolah Menengah Akhir kelas X sampai menunjukkan kuliner-kuliner lokal yang dengan XII, Interlanguage untuk Sekolah kerap direpresentasikan dalam buku-buku Menengah Akhir kelas X sampai dengan XII, ajar Bahasa Inggris yang digunakan di dan Look Ahead untuk Sekolah Menengah Indonesia dan perannya dalam Akhir kelas X sampai dengan XII. mempromosikan budaya dan pariwisata Langkah penelitian selanjutnya Indonesia melalui pembelajaran bahasa. adalah mengkategorisasi konten budaya Hasil interpretasi ini digunakan sebagai yang ditemukan dalam buku-buku ajar kesimpulan dari hasil penelitian. tersebut. Penelitian difokuskan pada konten yang menyebutkan, Hasil dan Pembahasan

5 Jurnal Pariwisata Terapan, No. 1, Vol. 1, 2017 Agnes Siwi Purwaning Tyas

Hasil analisa 36 buku-buku ajar daerah di Indonesia. Beberapa daerah Bahasa Inggris yang digunakan di sekolah- bahkan memiliki kuliner yang sama namun sekolah menggambarkan ragam kuliner dengan karakteristik tersendiri. lokal yang mencerminkan identitas Indonesia dan beberapa daerah. Selain 1. Nasi goreng menyebutkan makanan-makanan Kuliner ini dapat ditemui di seluruh internasional seperti pizza, steak, salad, wilayah Indonesia sehingga menjadi ciri french fries, sandwich, fried chicken, curry, khas kuliner nasional Indonesia yang sudah hamburger, dan pasta, buku-buku tersebut dikenal oleh masyarakat internasional. juga merepresentasikan budaya Indonesia Bahan dasar nasi goreng ini pada umumnya melalui kuliner-kuliner lokal yang dapat sama, yaitu nasi, dasar bawang dimuat dalam beberapa unit. Semua buku putih, dan kecap. Namun pada umumnya menunjukkan bahwa Indonesia juga terdapat variasi bumbu yang digunakan, memiliki keragaman kuliner sebagai misalnya tomat, terasi, ebi, kari, rempah- warisan dan identitas budaya. rempah, dan cabai. Bahan pelengkap nasi Buku-buku ajar Bahasa Inggris yang goreng juga bervariasi, seperti sayuran, digunakan di Indonesia sudah telur, daging ayam, daging sapi, daging memasukkan konten yang lebih kambing, ikan, dan sosis. Kuliner nasional kontekstual dan sesuai dengan budaya Indonesia ini dapat disajikan bersama lokal. Tabel di atas menunjukkan distribusi dengan kerupuk, , dan . Hampir konten kuliner lokal yang dipresentasikan seluruh sampel buku yang dianalisa dalam buku-puku ajar tersebut. Selain itu, menyebutkan nasi goreng dalam beberapa dapat dilihat bahwa 36 buku terbitan unitnya. Indonesia yang dianalisa tersebut sudah mengintegrasikan konten yang 2. Soto mengakomodasi identitas dan budaya lokal Beberapa buku menggunakan soto untuk membangun karakter bangsa sebagai salah satu contoh kuliner lokal sehingga lebih sesuai dengan tujuan Indonesia. Soto merupakan kuliner khas pembelajaran dalam Kurikulum 2013. Indonesia yang dapat ditemukan di seluruh Konten yang berupa kuliner-kuliner lokal ini wilayah di Indonesia. Bahkan di beberapa dipresentasikan dalam percakapan, teks daerah, kuliner ini juga disebut sroto, sauto, deskripsi, teks prosedural, dan gambar- tauto, atau Coto. Soto disebut sebagai gambar. Hasilnya meliputi makanan lokal kuliner nasional Indonesia karena soto nusantara maupun khas daerah, minuman sudah menjadi makanan khas beberapa lokal Indonesia, dan jajanan pasar. wilayah di Indonesia, seperti Padang, Betawi, , Lamongan, Banjar, Makanan Lokal Indonesia Kudus, dan Bogor. Variasinya ada pada a. Kuliner Nasional bahan dasar soto. Ada yang menyajikan Beberapa unit dalam buku-buku ajar soto dalam kuah bening, ada yang Bahasa Inggris di Indonesia menampilkan menggunakan kuah santan, ada yang kuliner nasional yang khas dari Indonesia. menggunakan jeroan sebagai pengganti Penggambaran makanan-makanan ini daging, dan ada yang menambahkan mie di sesuai dengan ciri khas kuliner nasional dalam masakannya. Namun, bahan utama Indonesia yang mudah ditemui di seluruh soto adalah daging dalam kuah kaldu yang

6 Jurnal Pariwisata Terapan, No. 1, Vol. 1, 2017 Agnes Siwi Purwaning Tyas

disajikan bersama dengan sayuran seperti Sebagai upaya untuk potongan daun kol, potongan tomat, mempromosikan budaya Indonesia melalui seledri yang dicincang, dan bawang kuliner lokal, beberapa bagian dalam buku- goreng. buku ajar tersebut menampilkan beragam jenis makanan khas Indonesia bagian barat 3. Rujak seperti makanan tradisional dari Jawa, Salah satu buku ajar Bahasa Inggris Madura, dan Sumatera. Jenis-jenis kuliner menyebutkan rujak sebagai salah satu lokal tersebut sudah sangat populer makanan favorit orang Indonesia. Sebagai sehingga mudah untuk ditampilkan dalam salah satu kuliner lokal Indonesia, rujak konten pembelajaran. Kuliner-kuliner memiliki banyak ragam, terutama bila tersebut ditampilkan melalui gambar, dilihat dari bahan dasarnya. Ada rujak yang deskripsi, atau teks prosedural. terbuat dari serutan berbagai macam buah seperti pepaya muda, mangga muda, 1. Kuliner Jawa bengkoang, mentimun, nanas, dan Pulau Jawa memiliki kuliner lokal kedondong. Ada pula rujak yang berbahan yang beragam dan buku-buku ajar tersebut dasar sayuran seperti sawi, kol, dan tauge. merepresentasikan beberapa contoh Ada juga rujak cingur di Betawi yang kuliner khas Jawa yang sudah cukup berbahan dasar cingur atau hidung sapi dikenal. Kuliner pertama adalah sop. Ada dan rujak juhi yang menggunakan cumi. dua jenis sop yang digambarkan dalam Sedangkan di Yogyakarta, orang buku-buku tersebut yaitu sop ayam dan menambahkan es krim di atas rujaknya. sop buntut. Sop ayam yang dideskripsikan Ada pula rujak cuka yang menjadi kuliner dalam buku ajar tersebut lebih mirip khas Bandung dan rujak mie di Pekanbaru. dengan sop manten. Penamaan sop manten karena kuliner ini biasanya 4. disajikan dalam pesta pernikahan. Sop Ketupat termasuk dalam jenis tersebut dalam beberapa sampel buku kuliner nasional khas Indonesia. Oleh dideskripsikan sebagai sop yang berbahan karenanya, salah satu buku ajar dasar daging ayam yang diolah bersama mendeskripsikan ketupat sebagai contoh sayur-sayuran seperti kentang, wortel, kol, makanan yang menjadi representasi dan kacang kapri dan dimasak dalam kaldu budaya lokal Indonesia. Ketupat ayam. Hidangan ini sebenarnya merupakan merupakan beras yang diolah dengan cara kuliner khas Solo. Selain sop ayam atau sop dibungkus dalam anyaman janur dan manten, salah satu buku juga menyebutkan dikukus. Ketupat menjadi makanan sop buntut sebagai makanan lokal pendamping ayam yang selalu Indonesia khas Saraba, atau sop buntut disajikan pada saat atau Hari Raya khas Sunda. Sop buntut ini digambarkan Idul Fitri. Selain itu, ketupat juga sebagai sop berbahan dasar buntut sapi dikonsumsi sehari-hari sebagai bahan yang dimasak dengan sayur-sayuran utama beberapa kuliner lokal Indonesia seperti wortel, kentang, kol, daun bawang, seperti lotek, gado-gado, , tahu dan daun seledri. gimbal, dan kupat tahu. Kuliner lokal kedua adalah bakmi. Bakmi dalam beberapa buku sering disebut b. Kuliner Indonesia Barat sebagai hidangan favorit masyarakat

7 Jurnal Pariwisata Terapan, No. 1, Vol. 1, 2017 Agnes Siwi Purwaning Tyas

Indonesia. Pada dasarnya, bakmi atau mie Kuliner khas Madura yang sudah mudah dijumpai di seluruh wilayah di sangat dikenal dan dapat dijumpai hampir Indonesia, namun deskripsi bakmi dalam di seluruh wilayah di Indonesia adalah sate buku-buku tersebut merujuk pada bakmi Madura. Sate Madura menjadi salah satu khas Jawa, atau bakmi Jawa. Bakmi Jawa kuliner lokal yang dipromosikan dalam digambarkan sebagai bakmi rebus yang salah satu buku ajar Bahasa Inggris yang dimasak dalam kuah kaldu ayam bersama digunakan di Indonesia. Kuliner khas sayuran dan telur atau bakmi goreng yang Indonesia ini digambarkan sebagai dimasak bersama daging ayam, sayuran, makanan favorit masyarakat Indonesia dan telur. yang juga digemari oleh wisatawan asing. Kuliner khas Jawa yang ketiga Sate Madura merupakan daging ayam yang adalah yang menggunakan dipotong kecil, diberi bumbu, dan ditusuk resep khas Betawi atau . Bubur dengan bambu, kemudian dipanggang di ayam digambarkan sebagai hidangan atas bara, disajikan dengan potongan bubur yang disajikan lengkap dengan dan disiram saus kacang dan kecap kedelai goreng, cakwe, kerupuk, daun manis. bawang, , dan disiram dengan kuah kaldu gurih. Selain bubur 3. Kuliner Sumatera ayam, beberapa sampel buku tersebut Kuliner Indonesia Barat yang menyebutkan gado-gado sebagai contoh menjadi ikon wisata kuliner di Sumatera kuliner favorit khas Jawa yang keempat. adalah pempek, rendang, dan . Gado-gado juga berasal dari Betawi, Pempek adalah kuliner khas Palembang Jakarta. Hidangan ini dideskripsikan yang berbahan dasar ikan yang digiling dan sebagai kuliner khas Indonesia yang terdiri dicampur dengan sagu. Masyarakat sudah dari kentang, sayuran, tauge, telur rebus, mengenal beberapa jenis pempek seperti tahu, ketupat, dan kerupuk udang yang pempek kapal selam, pempek bulat, disiram saus kacang. pempek lenjer, dan pempek kulit. Pempek Kuliner kelima adalah kuliner khas yang sudah dipotong-potong akan Jawa Barat, peuyeum. Peuyeum adalah disajikan dengan cuko, atau kuah yang tape singkong. Kuliner lokal ini terbuat dari terbuat dari gula merah, bawang putih, singkong yang difermentasi. Hidangan cabai rawit, dan ebi. khas Jawa yang terakhir yang Rendang sebagai makanan khas dipresentasikan dalam salah satu buku ajar Indonesia yang sudah sangat terkenal di yang dianalisa adalah gudeg. Gudeg dunia, sudah umum digunakan sebagai merupakan kuliner khas Yogyakarta yang contoh kuliner lokal yang sudah sangat dikenal oleh masyarakat direpresentasikan dalam buku-buku ajar Indonesia maupun internasional. Bahan Bahasa Inggris. Banyak buku menyebutkan dasar gudeg adalah nangka muda yang rendang sebagai ikon wisata kuliner khas dimasak dengan bumbu-bumbu dan Indonesia. Rendang merupakan kuliner dihidangkan dengan nasi, telur, ayam, lokal dari Padang yang terbuat dari daging tahu, krecek, dan disiram kuah sapi yang dimasak dalam santan dan santan gurih yang disebut areh. rempah-rempah hingga kering. Rendang dapat disajikan dengan nasi, , sayuran 2. Kuliner Madura hijau, dan sambal cabai hijau.

8 Jurnal Pariwisata Terapan, No. 1, Vol. 1, 2017 Agnes Siwi Purwaning Tyas

Selain sate dari Madura, salah satu Kebanyakan jenis dibuat dari buku ajar menyebutkan sate Padang rimpang, seperti kencur, jahe, kunir, dan sebagai kekayaan kuliner Indonesia temulawak. Jamu-Jamu tradisional lainnya. Hampir sama seperti sate Madura, dijajakan berkeliling dengan cara sate Padang juga terbuat dari potongan digendong. Oleh karena itu, Jamu sering daging ayam yang ditusuk dengan bambu diasosiasikan dengan Jamu gendong. dan dipanggang. Sate Padang juga disajikan Walaupun demikian, ada beberapa Jamu dengan potongan lontong, tetapi yang instan yang diproduksi oleh produsen- membedakannya dengan sate Madura produsen Jamu dan dijual di pasar, adalah sausnya. Sate Padang disajikan swalayan, atau supermarket. dengan siraman saus kare gurih khas Padang. b. Es palu butung Es Palu Butung adalah minuman c. Kuliner Indonesia Tengah khas dari Selatan. Saat ini es Palu Representasi kuliner lokal Indonesia Butung mudah dijumpai di berbagai daerah dalam buku ajar Bahasa Inggris yang di Indonesia, terutama bila bulan puasa lainnya adalah kuliner khas Indonesia tiba. Es Palu Butung terbuat dari tepung tengah. Kuliner ini didominasi oleh kuliner beras, santan, dan potongan buah pisang dari daerah Sulawesi, yaitu rica-rica dan raja yang disiram dengan sirup merah. . Rica-rica merupakan Minuman ini dapat dihidangkan dingin makanan khas Manado yang berbahan dengan Es. Salah satu buku ajar Bahasa dasar ayam, daging, ikan, atau seafood. Inggris mendeskripsikan Es Palu Butung Bahan utama ini dimasak dengan cabe, sebagai minuman lokal yang digemari oleh bawang putih, serai, jahe, daun jeruk, dan masyarakat Indonesia. santan. Kuliner lokal Indonesia tengah lain yang dipromosikan dalam salah satu buku c. ajar tersebut adalah Coto Makassar. Bajigur merupakan minuman khas Pembeda Coto Makassar dengan jenis soto daerah Sunda, Jawa Barat. Minuman ini yang lainnya adalah bahan dasarnya yang sudah menjadi minuman khas Indonesia berupa jeroan sapi. Namun, bila sehingga mudah dijumpai di hampir dibandingkan dengan distribusi makanan seluruh wilayah Indonesia. Selain dijual di Indonesia barat, jumlah diskusi mengenai toko, Bajigur juga dipasarkan dalam bentuk kuliner Indonesia tengah ini masih kurang minuman serbuk instan. Bajigur terbuat sehingga budaya yang direpresentasikan dari santan dan gula aren. Minuman ini masih berfokus pada Indonesia barat. biasanya disajikan hangat dan dapat dinikmati dengan jajanan pendamping Minuman Lokal Indonesia lainnya. a. Jamu d. Es Asam Jawa Salah satu buku ajar yang dianalisa Meskipun tidak terlalu dikenal mendeskripsikan Jamu sebagai salah satu sebagai minuman khas Indonesia, Es Asam minuman khas Indonesia yang menjadi Jawa boleh dikatakan sebagai minuman kekayaan lokal. Jamu terbuat dari bahan- lokal karena bahannya yang didapat dari bahan alami yang tumbuh di Indonesia. daerah di Indonesia. Es Asam Jawa terbuat

9 Jurnal Pariwisata Terapan, No. 1, Vol. 1, 2017 Agnes Siwi Purwaning Tyas

dari sari buah Asam Jawa yang dicampur sayuran atau ragout. Isian ini dibungkus dengan air dan gula Jawa. Penggunaan sari kulit dadar yang dibalut tepung panir dan asam untuk minuman juga sudah umum digoreng. Keberadaan makanan ini di digunakan untuk membuat Jamu seperti Indonesia dipercaya berasal dari pengaruh kunir asam. budaya Belanda. Bila dibandingkan dengan ragam kuliner lainnya, jenis minuman tradisional c. yang disebutkan masih kurang bervariasi. Kebanyakan orang Indonesia Indonesia memiliki berbagai jenis minuman menyukai jajanan yang digoreng. Selain tradisional yang cukup menarik untuk risoles, orang Indonesia juga sering menjadi bahan diskusi pembelajaran, mengkonsumsi pisang goreng untuk seperti wedang ronde, wedang uwuh, es kudapan. Oleh karena itu, salah satu buku dawet, , dan es kacang merah. menyebutkan pisang goreng sebagai Jenis-jenis minuman ini memiliki keunikan jajanan lokal khas Indonesia. Sebelum dalam segi bahan dan proses pembuatan digoreng, buah pisang yang sudah dikupas sehingga dapat menambah ragam konten dan dibelah dicelup pada adonan tepung. dalam buku pembelajaran, misalnya Proses ini disebutkan dalam teks konten dalam teks prosedural dan prosedural yang dimuat dalam buku ajar deskripsi. Selain itu, minuman-minuman untuk Sekolah Menengah Pertama. tersebut mencerminkan kekhasan daerah, misalnya wedang ronde yang sangat d. Lepat dikenal di Yogyakarta dan es dawet yang Contoh jajanan pasar terakhir yang khas dari Banjarnegara. disebutkan sebagai salah satu kuliner lokal Indonesia adalah lepat. Lepat merupakan Jajanan Pasar jajanan khas daerah Minangkabau dan a. Klepon di Sumatera. Makanan ini juga Klepon adalah jajanan pasar khas menjadi kudapan favorit masyarakat Indonesia. Dalam salah satu buku ajar, Indonesia. Jajanan ini berbahan dasar klepon digambarkan sebagai snek tepung ketan yang diisi atau parutan berbentuk bola kecil berwarna hijau berisi kelapa yang disangrai dengan gula merah gula Jawa yang dibalur parutan kelapa. lalu dibungkus daun pisang dan dikukus. Jajanan ini terbuat dari tepung beras yang Sama seperti klepon, rasa lepat ini juga diisi gula Jawa sehingga rasanya sangat manis. manis dan harum. Warna hijau klepon Berdasarkan seluruh sampel buku dapat berasal dari pewarna makanan yang dianalisa, hanya terdapat empat jenis sintetis atau pewarna alami dari daun suji. jajanan pasar tradisional yang disebutkan Biasanya klepon disajikan di atas piring kecil dalam teks. Sebenarnya Indonesia memiliki yang terbuat dari daun pisang. beragam jenis jajanan pasar yang biasa dikonsumsi sebagai kudapan. Mahasiswa b. Risoles calon guru menyebutkan beberapa jenis Salah satu jajanan pasar yang kudapan yang cukup familiar untuk disebutkan sebagai contoh kudapan khas menambah konten tersebut, seperti Indonesia adalah risoles. Risoles adalah sagu, , , jadah jajanan gurih berisi daging cincang dan

10 Jurnal Pariwisata Terapan, No. 1, Vol. 1, 2017 Agnes Siwi Purwaning Tyas

manten, kue kipo, sosis Solo, jenang, dan nasi goreng dan rendang. Oleh karena . makanan ini hanya dimiliki masyarakat Indonesia, maka kuliner tersebut berkaitan Peran Representasi Kuliner Lokal dalam erat dengan identitas bangsa Indonesia. Pembelajaran Penguatan identitas tersebut serupa a. Membangun identitas dengan sushii yang menjadi ikon dan Hampir seluruh mahasiswa calon identitas budaya masyarakat Jepang. guru mengatakan bahwa representasi kuliner lokal dalam buku ajar sangat b. Merepresentasikan budaya penting dalam membangun identitas Beberapa mahasiswa menyebutkan bangsa. Menurut Bertozzi, (1998, seperti makanan sebagai bagian dari budaya dan dikutip oleh Pieniak et al, 2009) makanan identitas bangsa yang perlu dipromosikan lokal adalah representasi dari sebuah melalui pembelajaran Bahasa Inggris di kelompok masyarakat yang tinggal di suatu sekolah. Menurut Berg dan Sevόn, daerah dan bagian dari budaya yang makanan adalah bagian dari budaya karena dimiliki oleh masyarakat tersebut. Menurut merupakan wujud otentik sejarah dan para calon guru, menyisipkan konten budaya suatu daerah (2014). Oleh karena budaya melalui kuliner lokal dapat itu, pemberian konten mengenai kuliner membangun identitas bangsa karena siswa lokal juga penting untuk dilakukan. dapat belajar memahami dan memperkuat Makanan adalah warisan budaya yang identitas, nilai, dan budaya mereka melalui tetap lestari. Keberadaannya tidak akan konten yang mereka pelajari. hilang, tetapi akan terus berkembang Kuliner adalah bagian dari branding melalui sektor pariwisata, industri, dan identitas nasional (Berg dan Sevόn, 2014). pendidikan. Suatu daerah atau wilayah dapat mudah Menurut hasil kuesioner, diskusi dikenali karena kulinernya, seperti mengenai kuliner lokal sebagai Yogyakarta yang disebut Kota Gudeg atau representasi budaya dapat dilakukan Padang yang memiliki sebagai dengan pembahasan teks prosedural ikon kuliner wisata. Kondisi ini tentang cara membuat suatu masakan. menunjukkan bagaimana suatu daerah dan Hasil sesuai dengan pendapat Bessire kuliner lokalnya berkaitan erat. Oleh (1998) bahwa budaya satu daerah dan karena itu, masyarakat dapat memperkuat daerah lain dapat dibedakan dari makanan identitasnya melalui kuliner khas yang tradisionalnya, yang meliputi resep melambangkan daerah dimana kuliner makanan, bahan makanan, dan cara tersebut berasal. memasaknya. Siswa dilibatkan untuk Bessire (1998) mengatakan bahwa menganalisa budaya daerah dimana kuliner adalah warisan budaya menjadi makanan itu berasal dengan mempelajari pembeda dari identitas lainnya. teks prosedur, misalnya kebiasaan makan Keberadaan kuliner lokal secara turun- masyarakat di daerah itu, hasil pangan temurun dalam kelompok masyarakat yang menjadi komoditi dan kegemaran menjadikannya identitas. Negara Indonesia masyarakat tersebut, serta kebiasaan yang memiliki beragam kuliner lokal mereka dalam mengolah makanan. menguatkan identitasnya melalui makanan Namun, seluruh mahasiswa calon yang sudah dikenal di seluruh dunia seperti guru tersebut menyebutkan bahwa buku-

11 Jurnal Pariwisata Terapan, No. 1, Vol. 1, 2017 Agnes Siwi Purwaning Tyas

buku ajar tersebut belum seluruhnya Indonesia, tetapi juga konten budaya yang merepresentasikan budaya Indonesia terkandung. Penggunaan teks yang karena jumlah yang masih terbatas. kontekstual semacam ini dapat Keterbatasan tersebut dapat dilihat bahwa meningkatkan popularitas wisata kuliner. kuliner-kuliner yang disebutkan adalah Orang akan tertarik datang ke daerah kuliner-kuliner populer dari Indonesia barat tersebut karena ingin merasakan kuliner dan tengah sehingga kurang tersebut. mengakomodasi budaya Indonesia Timur. Mereka perlu memberikan konten Kesimpulan tambahan yang kontekstual sebagai usaha Mengintegrasikan konten lokal mengatasi kurangnya budaya Indonesia dalam pembelajaran adalah hal yang Timur diakomodasi dan untuk mendukung penting untuk membangun identitas dan pembangunan budaya, nilai, identitas, dan budaya Indonesia melalui pendidikan di karakter bangsa. sekolah. Buku-buku ajar Bahasa Inggris yang digunakan di sekolah-sekolah, mulai b. Mempromosikan sektor pariwisata dari tingkat Sekolah Dasar hingga Sekolah Para calon guru dalam kuesioner Menengah Akhir sudah memasukkan menyebutkan bahwa representasi konten budaya melalui teks yang makanan lokal dalam buku ajar Bahasa menampilkan kuliner-kuliner lokal Inggris berhubungan dengan pariwisata. Indonesia. Kuliner yang disebutkan di Makanan khas dari setiap daerah adalah dalam teks meliputi kuliner nasional, sumber budaya yang dapat meningkatkan kuliner Indonesia barat, kuliner Indonesia sektor pariwisata daerah tersebut (Buiatti, tengah, minuman tradisional, dan jajanan 2011). Keberadaan makanan lokal daerah pasar. dapat menarik minat wisatawan untuk Kuliner nasional yang digambarkan datang dan mencicipi makanan tersebut. atau dideskripsikan dalam teks merupakan Buku ajar Bahasa Inggris yang digunakan kuliner yang umum dijumpai di hampir dengan merepresentasikan kuliner lokal seluruh wilayah Indonesia, bahkan setiap tersebut, juga mempromosikan budaya daerah memiliki karakteristik kuliner lokal Indonesia disamping budaya asing tersendiri, misalnya nasi goreng, ketupat, lain. soto, dan rujak. Selain itu, buku-buku ajar Berg and Sevόn menyebutkan juga menampilkan kuliner Indonesia barat bahwa banyak teks menampilkan kuliner dari daerah Jawa seperti gudeg, gado- dalam berbagai bentuk untuk menarik gado, peuyeum, dan bakmi, sate Madura minat terhadap suatu daerah (2014). Salah sebagai kuliner dari daerah Madura, dan satu teks yang dapat digunakan dan sangat kuliner dari Sumatera seperti pempek, umum digunakan dalam promosi rendang, dan sate Padang. Kuliner dari pariwisata suatu negara atau daerah Indonesia tengah yang disisipkan dalam adalah buku ajar. Buku ajar yang baik tentu konten budaya adalah rica-rica dari daerah saja menampilkan konten-konten yang Manado dan Coto Makassar. Selain komprehensif mengenai disiplin ilmu yang menampilkan kekayaan kuliner yang perlu dipelajari. Buku ajar tidak hanya berupa makanan lokal, buku-buku tersebut menampilkan konten linguistic dalam juga menyebutkan beberapa jenis konteks pembelajaran Bahasa Inggris di minuman tradisional dan jajanan pasar.

12 Jurnal Pariwisata Terapan, No. 1, Vol. 1, 2017 Agnes Siwi Purwaning Tyas

Representasi kuliner lokal dalam Carter, R. & Nunan, D. (2001). The buku-buku tersebut, selain untuk Cambridge Guide to Teaching mengurangi dominasi budaya asing, juga English to Speakers of Other bertujuan untuk membangun identitas Languages. Cambridge University bangsa, merepresentasikan budaya, dan Press. mempromosikan pariwisata Indonesia. Chao, T. (2011). The Hidden Curriculum of Konten yang lebih kontekstual dan Cultural Content in Internationally terlokalisasi membantu siswa untuk Published ELT Textbooks. The memahami dan mempelajari budaya dan Journal of Asia TEFL 8 (2), 189-210. nilai-nilai yang bermanfaat untuk Freire, P. (1970). Pedagogy of The membangun karakter bangsa. Konten Oppressed. New York: The tersebut sesuai dengan tujuan Continuum pembelajaran Kurikulum 2013. Namun, Gall, M.D., Borg, W.R., & Gall, J.P. (2003). konten budaya lokal dalam buku-buku Educational Research. New York: tersebut masih perlu untuk dikembangkan. Allyn & Bacon. Representasi kuliner yang belum ada dari Greimas, A.J. (1983). Structural Semantics. Indonesia Timur menyebabkan tidak Lincoln: University of Nebraska terakomodasinya semua aspek budaya press. Indonesia dalam konten pembelajaran. Guerrero, L., Claret, A., Verbeke, W., Enderli, G., Biemans, S.Z., Daftar Pustaka Vanhonacker, F., Issanchou, S., Artono, W., Masduki, B., Jahur, Sukiman, Sajdakowska, M., Granli, B.S., M. (2008). English in Focus. Jakarta: Scalvedi, L., Contel, M., Hersleth, M. Pusat Perbukuan Departemen (2010). Perception of Traditional Pendidikan Nasional. Food Products in Six European Bates, N. 2007. Real time: An Interactive Regions Using Free Word English Course For Junior High Association. Food Quality and School Students. Jakarta: Erlangga. Preference, 21, 225-233. Berg, P.O. & Sevόn, G. (2014). Food- Haryati, N., Suhardi, Hamidah, S.C., Branding-Places – A Sensory Ardiana, L.I., & Sumiyadi. (2008). Perspective. Place Branding and Contextual Teaching and Learning: Public Diplomacy, 1-16. Bahasa Inggris untuk Sekolah Bessiere, J. (1998). Local Development and Menengah Pertama Kelas IX. Heritage: and Jakarta: Pusat Perbukuan Cuisine as Tourist Attractions in Departemen Pendidikan Nasional. Rural Areas. Sociologia Ruralis, 38, Haynes, J. (2007). Getting Started with 21-34. English Language Learners. Virginia: Byram, M. & Morgan, C. (1994). Teaching ASCD. and Learning Language and Culture. Khatimah, Y., Gunawan, A., & Wachi, S. Toronto: Multilingual Matters. (2014). When English Rings a Bell. Byram, M. & Grundy, P. (2003). Context and Jakarta: Pusat Kurikulum dan Culture in Language Teaching and Perbukuan Kementerian Learning. Toronto: Multilingual Pendidikan dan Kebudayaan. Matters.

13 Jurnal Pariwisata Terapan, No. 1, Vol. 1, 2017 Agnes Siwi Purwaning Tyas

Kristiyani, C. Maryeni, C. Maharani, F., & School Students. Jakarta: Pusat Utami, I.S. (2014). Rainbow: English Perbukuan Departemen Pendidikan Book Series for Elementary School Nasional. Students. Yogyakarta: Kanisius. Priyana, J., Virga, R., Irjayanti, A.R. (2008). Kumalarini, Th., Munir, A. Setiawan, S., Interlanguage: English for Senior Agustien, H., & Yusak, M. (2008). High School Students X. Jakarta: Contextual Teaching and Learning: Pusat Perbukuan Departemen Bahasa Inggris untuk Sekolah Pendidikan Nasional. Menengah Pertama Kelas VII. Priyana, J., Riandi, & Mumpuni, A.P. (2008). Jakarta: Pusat Perbukuan Interlanguage: English for Senior Departemen Pendidikan Nasional. High School Students XI. Jakarta: LaBelle, J.T. (2011). Selecting ELL Pusat Perbukuan Departemen Textbooks: A Content Analysis of Pendidikan Nasional. Language Teaching Models. Priyana, J., Saridewi, T.R.P., & Rahayu, Y. Bilingual Research Journal 34, 94- (2008). Interlanguage: English for 110 Senior High School Students XII. Miller, J, Kostogriz, A., & Gearon, M. Jakarta: Pusat Perbukuan (2009). Culturally and Lingustically Departemen Pendidikan Nasional. Diverse Classroom. Toronto: Richards, J. & Renandya, W. (2002). Multilingual Matters Methodology in Language Morgan, C. & Cain, A. (2000). Foreign Teaching: An Anthology of Current Language Culture and Learning Practice. Cambridge: Cambridge from a Dialogic Perspective. University Press. Sydney: Multilingual Matters. Sidali, K.L., Spiller, A., & Shulze, B. (2011). Mukarto. (2006). English on Sky. Jakarta: Food, Agriculture, and Tourism. Erlangga Berlin: Springer. Mukarto, Sujatmiko, Josephine, & Widya. Sudarwati. (2007). Look Ahead. Jakarta: (2016). Grow with English. Jakarta: Erlangga. Erlangga. Widiati, U., Ratnaningsih, P., Sulistyo, G.H., Pavlenko, A. (2009). The Bilingual Mental Mirjam, A., Suryati, N., Purwanti, O., Lexicon. Toronto: Multilingual & Setiawan, S. (2008). Contextual Matters. Teaching and Learning: Bahasa Pieniak, Z., Verbeke, W., Vanhonacker, F., Inggris untuk Sekolah Menengah Guerrero, L., & Hersleth, M. (2009). Pertama Kelas VIII. Jakarta: Pusat Association between Traditional Perbukuan Departemen Pendidikan Food Consumption and Motives for Nasional. Food Choice in Six European Countries. Appetite Journal, 53, 101- 108. Priyana, J., Irjayani, A.R., & Virga. (2008). Scaffolding: English for Junior High

14 Jurnal Pariwisata Terapan, No. 1, Vol. 1, 2017