The Roleof Food Innovation Pizza Andaliman in Improving

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

The Roleof Food Innovation Pizza Andaliman in Improving THE ROLEOF FOOD INNOVATION PIZZA ANDALIMAN IN IMPROVING TOURIST INTEREST TO LAKE TOBA (STUDY AT PIZZA ANDALIMAN RESTAURANT BALIGE, KABUPATEN TOBA SAMOSIR) Bantors Sihombing *) Lisanhot Pandiangan**) Akademi Pariwisata dan Perhotelan Darma Agung [email protected] [email protected] Abstract This Research entitled The Role of Food Innovation Pizza Andaliman in Improving Tourist Interest to Lake Toba (Studyat Pizza Andaliman Restaurant Balige, Kabupaten Toba Samosir) intend to reveal about the role of food innovation in improving tourist interest to visit Lake Toba, , this study was conducted at the Pizza Andaliman Restaurant Balige, Kabupaten Toba Samosir. The research metodology used was a qualitative approach. Informants in this research are the owner of izza Andaliman Restaurant, tourism official government, foreign tourist and local tourist who visit Lake Toba, Balige. Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara. The result of research indicated that food innovation Pizza Andaliman has not yet the main reason for tourist to visit Lake Toba, but tourist interest to visit Lake Toba increase after know about food innovation like Pizza Andaliman. Keywords : food innovation,pizza andaliman, tourist 1. Pendahuluan karena gejolak politik dalam negeri, disusul Kawasan Danau Toba memiliki resesi ekonomi global (2014:13). Banyak keindahan alam yang luarbiasa. Melihat perusahaan yang gulung tikar dan melakukan pemandangannya yang eksotis, banyak orang jurus efisiensi demi menekan biaya tak menyangka danau tersebut merupakan operasional. Terjadi pengurangan tenaga hasil letusan gunung Toba. Materialnya kerja, yang membuat mereka kembali ke terlempar dan menutupi wilayah seluas 4 profesi lama sebagai petani. juta km persegi. Chesner dalam Ahmad Arif Hingga 2009, jumlah pelancong yang dkk (2014:20) menemukan jejak vulkaniknya datang ke Toba dan Samosir mencapai ditemukan di Perak dan Pahan (Malaysia), 63.187 orang. Sebanyak 10.323 merupakan bahkan ke India, seluruh Samudra Hindia, wisatawan mancanegara dan 52.864 Laut Arab hingga Laut China Selatan. wisatawan domestik. Angka ini relatif masih Sudah banyak orang dari berbagai kecil dibandingkan pesona alam Danau Toba belahan dunia datang mengunjungi dan dan narasi pembentukannya yang menikmatinya. Jumlah wisatawan asing ke menakjubkan (2014:15). Banyak analisis Toba pernah mencapai 249.656 pada tahun tentang kegagalan berbagai terobosan untuk 1996, menjadikannya tujuan wisata membangkitkan pariwisata Danau Toba. terpopuler kedua setelah Bali (2014:15). Bahkan sudah ada berpendapat, Seiring dengan datangnya wisatawan, kondisinya sudah seperti batang terendam. industri pariwisata mulai dikenal di Danau Salah satunya menyebutkan ego sektoral Toba. Masyarakat yang dulunya mayoritas masing-masing kabupaten di sekitar Danau hidup sebagai petani, sebagian beralih masuk Toba yang menyebabkan kegagalan tersebut. ke dunia pariwisata. Ada yang mendirikan Ada tujuh kabupaten di Danau Toba, yakni hotel, membuka restoran, menjadi pemandu, Samosir, Toba Samosir, Humbahas, Dairi, menyediakan sovenir, mengembangkan biro Simalungun, Tapanuli Utara, dan Karo. perjalanan, dan sebagainya. Dari geliat Koordinasi dinilai sangat lemah, dan masing- menjelma menjadi gairah, sebab ternyata masih daerah berjalan sendiri-sendiri. pariwisata menjanjikan sebagai sumber Melihat hal ini, pemerintahan Jokowi penghasilan bagi warga Danau Toba. menemukan cara untuk mengatasi Sayangnya kegairahan itu tak miskoordinasi antarkabupaten, dengan berlangsung lama. Krisis moneter yang membentuk Badan Otorita Pengelola menerpa Indonesia tahun 1998 berdampak Kawasan Danau Toba, dengan diterbitkanya besar pariwisata di Danau Toba. Kunjungan Perpres. Organisasinya sudah terbentuk wisatawan menurun drastis hingga titik nol dengan sebagai Direkturnya. Berbagai JURNAL DARMA AGUNG Volume XXVI, Nomor 1, Desember 2018: 749 - 761 749 kegiatan sudah dilakukan, bukan hanya Adapun perumusan masalah dalam sosialisasi saja, tetapi secara nyata penelitian ini adalah sebagai berikut : meletakkan pondasi pengelolaan pariwisata 1. Bagaimanakah peran makanan inovasi Danau Toba secara komprehensif. pizza andaliman dalam meningkatkan Masyarakat Batak yang mendiami minat wisatawan ke Danau Toba? kawasan Danau Toba memiliki kekayaan 2. Faktor-faktor apa saja yang membuat kuliner yang luarbiasa. Ada kekhasan Makanan Inovasi Pizza Andaliman tersendiri sehingga menantang untuk meningkatkan minat wisatawan ke Danau dinikmati, serta berkesan dan sulit Toba? dilupakan. Bukan hanya jenis masakannya, 3. Faktor-faktor apa saja yang menjadi tetapi ada bumbu tertentu hanya hanya ada kendala Makanan Inovasi Pizza di Danau Toba. Tetapi sebagai makanan Andaliman meningkatkan minat tradisional dan lokal, masih perlu kerja keras wisatawan ke Danau Toba? mempromosikannya ke dunia internasional, 2. Pengertian Pariwisata agar dikenal dan dicari. Pariwisata terdiri dari dua suku kata Sebastian Hutabarat dan rekannya, (bahasa sansekerta) yaitu “pari” dan yang memiliki Restoran Pizza Andaliman di “wisata”. Kata pari artinya berulang-ulang, Balige, Kabupaten Toba Samosir, Provinsi wisata artinya perjalanan atau bepergian. Sumatera Utara, menyadari kelebihan dan Jadi pariwisata memiliki arti yaitu perjalanan kekurangan kuliner Danau Toba. Apalagi jika yang dilakukan berulangulang. Orang yang targetnya menjadi trade mark, yang menjadi melakukan perjalann disebut “traveler”, daya tarik bagi wisatawan asing dan lokal. sedangkan “tourist” adalah orang yang Mereka melakukan eksprimen dan akhirnya melakukan perjalanan untuk membuahkan hasil. wisata.(Musanef, 1995:8). Menurut Undang- Kreasi tersebut adalah hasil Undang Kepariwisataan No. 10 tahun 2009, modifikasi makanan tradisional dengan wisata adalah kegiatan perjalanan atau makanan internasional. Pizza, makanan khas sebagian dari kegiatan perjalanan tersebut Italia dipilih karena sudah memiliki nama, yang dilakukan secara sukarela serta bersifat dan penyukanya menyebar luas di warga sementara untuk menikmati obyek dan daya lokal, maupun asing. Itu bisa dilihat dari tarik wisata. Pengertian wisata itu hadirnya restoran Pizza berbagai merek di mengandung beberapa unsur yaitu, 8 Jakarta, dan daerah-daerah. kegiatan perjalanan, dilakukan secara Pizza diolah sedemikian rupa sukarela, dan bersifat sementara. dengan menambahkan andaliman, bumbu Perjalanan itu seluruhnya atau sebagian khas yang hanya dimiliki masyarakat Batak. bertujuan untuk menikmati obyek dan daya Andaliman rasanya pedas, tetapi tak sama tarik wisata. Sedangkan Pariwisata itu dengan cabai. Jika dimakan, andaliman sendiri adalah suatu perjalanan yang rasanya pedas menggetarkan. Pizza dilakukan untuk sementara waktu, yang Andaliman, menjadi merek baru, hasil diselenggarakan dari suatu tempat ke tempat inovasi yang menjadi viral di media sosial. lain dengan maksud bukan usaha atau Prapenelitian di Restoran Pizza mencari nafkah di tempat yang dikunjungi, Andaliman, Balige, Kabupaten Toba Samosir, tetapi semata-mata untuk memenuhi Sumatera Utara, beberapa orang mengaku keinginan yang beraneka ragam (Oka A. baru mendarat di Bandara Silangit, Yoeti, 1983, 110). Pariwisata menurut Kabupaten Tapanuli Utara, namun langsung Hubert Gulden adalah pariwisata yang ke Balige karena penasaran seperti apa Pizza didalamnya mengandung unsur perjalanan Andaliman, dan bagaimana rasanya. Bahkan, diartikan peralihan tempat yang bersifat ada yang tujuannya sebenarnya bukan ke sementara, seseorang atau beberapa orang Balige atau melewatinya, tetapi sengaja belok untuk memperoleh pelayanan dan ke Restoran Pizza Andaliman untuk diperuntukan bagi kepariwisataan itu (Joko menikmati Pizza Andaliman. Purwanto dan Hilmi, 1994:10). Itu sebabnya penulis tertarik 2.1 Wisata Kuliner meneliti Peran Makanan Inovasi Pizza Kata wisata kuliner berasal dari Andaliman dalam Meningkatkan Minat bahasa asing yaitu voyages culinaires Wisatawan ke Danau Toba (Studi di Balige, (Prancis) atau culinary travel (Inggris) yang Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara). artinya perjalanan wisata yang berkaitan dengan masak- memasak. Menurut Asosiasi 750 The Roleof Food Innovation Pizza Andaliman In Improving Tourist Interest To Lake Toba (Study At Pizza Andaliman Restaurant Balige, Kabupaten Toba Samosir) Bantors Sihombing *) Lisanhot Pandiangan**) Pariwisata Kuliner Internasional makanan internasional yang sudah memiliki (International Culinary Tourism brand (merek), akan mengangkat citra Association/ICTA), wisata kuliner makanan lokal. Ali Hasan (2015:310), merupakan kegiatan makan dan minum yang menyebutnya sebagai upaya menciptakan unik dilakukan oleh setiap pelancong yang daya saing dengan inovasi brand. Produk berwisata. Berbeda dengan produk wisata wisata dengan konsep pengembangan lainnyaseperti wisata bahari, wisata budaya pariwisata berkelanjutan memang harus dan alam yang dapat dipasarkan sebagai mampu menciptakan jenis wisata baru. produk wisata utama, tetapi pada wisata Lebih lanjut Ali Hasan (2015:400) kuliner biasanya dipasarkan sebagai produk menggolongkan wisatawan dalam dua bagian wisata penunjang. besar. Pertama, wisatawan yang mencari Tidaklah lengkap rasanya destinasi wisata sebagai komoditas. Kedua, berkunjung ke daerah wisata tanpa mencoba wistawan yang mencari keaslian dan nilai- kuliner khas daerah. Meskipun belum nilai lebih dari pengalaman wisata. Kekhasan menjadi produk wisata utama tetapi suatu daerah akan menjadi daya tarik bagi kehadiran wisata kuliner menjadi subproduk wisatawan. Brand internasional yang yang mendukung potensi wisata yang sudah dipadukan dengan nilai lokal
Recommended publications
  • Man Found Dead in Bed. __
    VOLUME -XXXVI. NO, 29. RED BANK, N* J,f WEDNESDAY, JANUARY 14, 1914, PAGES 1 TO 8. AITiQ KILLS PET •; BTOl WANTS TITO BEOIBT1J11. Jo«oph Xuinlltuon IiOnca One PAYING LIFE INSURANCE. J. A. VunHoholk Ha* Somt Fap«r Bent SUMMER HOMES ROBBED. Souj little Fsiendi. MANY DEATH CX.AIMS TA.TD AT THIS to. Bin in Ohio, Joseph. Tomlinson of Lincroft ia J. A. VanSehoick of Pninesvllio, MAN FOUND DEAD IN BED. mourning tho IOHB of a pet squirrel / TIME Or YEAH. __ Ohio, n former resident of Red Bank, THIEVES GOT BOOTY IN TWO OCEAN- which NVLiH killed lust week hy being A£«d Peoplo and Very Young- Children who bought out the Colo coal company run over by an, automobile. Tho Bucoumi) to oiiaaita Ivoia»ut to Iliig at that place after Belling his coal ALTON VOORHEESOF RED BANK KILLED PORT HOUSES FRIDAY NIGHT, .squirrel was ono of a family of four. Boasou—Bom» '£»**• Beftth Clfllim business here to J. S. Hunt, has been Tho animals tiro living in a bird house Paid In TUU DUtriot. taking THE RECHSTEU for years and BY GAS FUMES. on top of a polo on Mr. Tomlinson'i A largo amount of rmsney huR been when he moved to Ohio THE REGIS- The Summer Residences of George 3. Loper and place, 'The house used to be occupied paid out in Monmouth county and in TER followed him there. Mr. Van- by birds, but the squirrels drove them this insurance district, during the past Schoiek, in sending his check for re- He was Found Dead Last Wednesday Night in a out and made it their residence.
    [Show full text]
  • Buku Abstrak
    BUKU ABSTRAK 11th Industrial Research Workshop and National Seminar 2020 Peran Perguruan Tinggi sebagai Center of Excellence untuk Peningkatan Kualitas SDM yang Inovatif dan Berdaya Saing Politeknik Negeri Bandung Bandung, 26-27 Agustus 2020 11th Industrial Research Workshop and National Seminar Bandung, 26-27 Agustus 2020 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, yang telah mencurahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua, serta dengan izin-Nya kegiatan Industrial Research Workshop and National Seminar (IRWNS) ke-11 dengan tema "Peran Perguruan Tinggi sebagai Center of Excellence untuk Peningkatan Kualitas SDM yang inovatif dan Berdaya Saing" dapat terlaksana dengan baik. Tema tersebut dipilih karena melihat perkembangan teknologi di Indonesia pada Era 4.0 menuju 5.0 secara bertahap mengubah gaya hidup menjadi masyarakat modern. Masyarakat modern memiliki 3 (tiga) kriteria yaitu mampu berfikir inovatif, adaptif, dan solutif. Saat ini disadari telah terjadi perubahan paradigma dari bekerja keras menjadi bekerja cerdas. Kebutuhan-kebutuhan masyarakat dapat dipenuhi oleh mesin-mesin pembelajar yang berbasis Internet of Things (IoT). Dampaknya, mobilitas manusia tidak lagi terbatas ruang dan waktu. Perubahan paradigma ini tentu harus didukung oleh ketersediaan sumber daya manusia (SDM) yang memiliki 3 kriteria tersebut. Perguruan tinggi sebagai center of excellence turut berkontribusi mencetak SDM unggul. Melalui kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, perguruan tinggi dituntut untuk terus berkontribusi menyediakan SDM yang berkualitas. Hal ini telah ditunjukkan dengan banyaknya produk-produk inovatif hasil akademisi yang mampu bersaing, baik pada skala nasional maupun internasional. Seminar ini diikuti oleh peneliti-peneliti dari berbagai bidang ilmu dari hampir seluruh Indonesia yang telah membahas berbagai bidang kajian dalam bidang teknologi, MIPA, sosial humaniora, maupun pengabdian masyarakat dalam rangka memberikan pemikiran dan solusi untuk memperkuat peran perguruan tinggi sebagai center of excellence.
    [Show full text]
  • Kamus Bahasa Simalungun-Indonesia
    MILIK NEGARA KAMUS BAHAS A SIMALUNGUN-INDONESIA Edisi Kedua Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Balai Bahasa Provinsi Sumatera Utara 2016 TIM REDAKSI KAMUS BAHASA SIMALUNGUN-INDONESIA Edisi Kedua Penanggung Jawab Tengku Syarfina Kepala Balai Bahasa Provinsi Sumatera Utara Penyunting Penyelia Amrin Saragih Wakil Penyunting Penyelia Amran Purba Ketua Tim Penyusun Zufri Hidayat Anggota Tim Penyusun Anharuddin Hutasuhut, Chairani Nasution, Sri Asrianti, Juliana Kamus Bahasa Simalungun - Indonesia iii PENYUMBANG DAN PENGUMFUL DATA KAMUS BAHASA SIMALUNGUN-INDONESIA Edisi Kedua Penyumbang Data Nekman Saragih, Japiten Sumbayak, Jan Derita Wilson Sinaga, Jaweslin Saragih, Sahdinson Saragih, Jamel Sinaga, J. Sihaloho, Kalkedon Purba, Dearson Damanik, Masrul Purba, Dina Ria Saragih, Jasirman Sinaga Pengumpul Data Anharuddin Hutasuhut,Zufri Hidayat, Chairani Nasution,Sri Asrianti, Juliana, Nurelide iv Kamus Bahasa Simalungun - Indonesia KATA PENGANTAR KEPALA BALAI B AHASA PROVINSI SUMATERA UTARA Edisi Kedua Provinsi Sumatera Utara memiliki beragam bahasa daerah, antara lain bahasa Melayu, Simalungun, Karo, Toba, Angkola/ Mandailing, dan Nias. Semua bahasa daerah tersebut masih dituturkan oleh masyarakat pendukungnya. Balai Bahasa Provinsi Sumatera Utara sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa di Provinsi Sumatera Utara memiliki tupoksi melakukan penelitian, pembinaan, pengembangan, dan pelestarian di bidang kebahasaan dan kesastraan yang bertujuan untuk meningkatkan mutu
    [Show full text]
  • Download (129Kb)
    CHAPTER 1 INTRODUCTION 1.1 Background Different countries have different food to eat. Some countries have their own choices of food based on the history. Traditional food mostly come from the past habits. It means that people keep eating something in the past until now. The eating traditions become their own habit and the food eaten by them become the traditional food. Traditional food usually depends on the habitat. For example for those who live on the mountain, their traditional foods would be any kinds of vegetables. For those who live near the sea or river, their traditional foods would mostly based on fish. Sometimes traditional food also comes from the era. The middle-aged food usually comes from the farm product, for example eggs, cheese or any kinds of lamb or poultry. So thats why different countries have different choices of food. The food that they choose become their own traditional food. The traditional foods use simple traditional tools for cooking. Usually, they are cooked using the traditional way; without any machine. The traditional foods are cooked without using the gas stove, but they are cooked using fireplace. People build the fire using the burning coal or wood. There are also another traditional kitchen utensils such as pot is made from ceramic, cutting board is from wood, food basket is from bamboo, stock pot is from clay, pestle and mortar are from stone etc. The tools for cooking traditional food are quite simple because the traditional cooking utensils are made mostly from the natural sources such as stone, wood, clay or bamboo.
    [Show full text]
  • Kamus Sansekerta Indonesia
    i KAMUS SANSEKERTA INDONESIA Dr. Purwadi, M.Hum Eko Priyo Purnomo, SIP Lisensi Dokumen: Copyright © 2008 BudayaJawa.Com E-book ini dipublikasikan secara resmi melalui BudayaJawa.com. Semua teks dan grafis yang ada di dalamnya merupakan hak cipta BudayaJawa.com. Tidak satupun dari publikasi ini boleh digandakan, disebarkan, atau direproduksi dengan cara apapun juga, termasuk mengcopy tanpa ijin tertulis dari penulis. ii KATA PENGANTAR Bahasa Sansekerta mempunyai nilai logika, etika, dan estetika yang sangat tinggi dalam lingkungan kebudayaan Jawa. Sejak dulu kala, bahasa Sansekerta digunakan dalam penyebaran dan pengembangan ilmu pengetahuan. Banyak kitab Jawa Kuno yang ditulis dengan menggunakan unsur serapan bahasa Sansekerta. Pada perkembangannya, bahasa ini lebih popular dengan penyebutan Bahasa Kawi. Sesuai dengan makna harfiahnya, Kawi berarti pujangga. Bahasa Kawi berarti bahasa yang digunakan oleh para pujangga. Pada jaman dahulu bahasa Sansekerta atau bahasa Kawi memang digunakan oleh para cendekiawan, ilmuwan, dan bangsawan. Hal ini menyebabkan bahasa ini menjadi sangat tinggi kedudukannya dalam masyarakat Jawa. Komunikasi antar kelas menengah kerap kali diukur dari tinggi rendahnya seseorang dalam berbahasa. Karya sastra yang bermutu tinggi kualitas filosofisnya selalu memakai barometer parama sastra, parama kawi, mardawa lagu, nawung kridha, dan sambegana. Buku Kamus Sansekerta – Indonesia ini menjadi kunci untuk membuka lembaran kebudayaan Jawa yang sudah berusia berabad-abad lamanya. Sebuah kamus bermutu dan berguna bagi siapa saja. Selamat membaca! Yogyakarta, 25 Mei 2005 Dr. Purwadi, M.Hum iii Eko Priyo Purnomo, SIP BIOGRAFI PENULIS DR. PURWADI, M.HUM lahir di Grogol, Mojorembun, Rejoso, Nganjuk, Jawa Timur pada tanggal 16 September 1971. Pendidikan SD sampai SMA diselesaikan di tanah kelahirannya. Gelar sarjana diperoleh di Fakultas Sastra UGM yang ditempuh tahun 1990-1995, kemudian melanjutkan pada Program Pascasarjana UGM tahun 1996- 1998.
    [Show full text]
  • Gastronomy Tourism in Danau Toba, Samosir Regency
    Gastronomy Tourism in Danau Toba, Samosir Regency Riadi Darwis, Vyana Lohjiwa, Endah Trihayuningtyas, Tatang Sophian, and Renalmon Hutahahean Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung, Jln. Dr. Setiabudhi 186, Bandung, Indonesia [email protected] Keywords: Gastronomy tourism, history of culinary, technology used in culinary, philosophical values, planning of gastronomy tourism Abstract: Danau Toba is one of the five Super Priority Destinations. The issue of this study is gastronomic tourism and Muslim travelers. Gastronomic tourism can be an alternative tourism to natural attractions. When visiting Danau Toba it is not easy for tourists to find Muslim-friendly restaurants, therefore the issue becomes one of the concerns of the government due to the facts that most tourists are Muslims from neighgouring countries, like Malaysia and Singapore. The research used indepth interview techniques to pentahelix stakeholders namely; Academician, Business, Government, Community, and Media (ABGCM) regarding the food that represent Danau Toba. The findings indicate that there are seven foodies culture from Danau Toba that represent its gastronomy tourism. This study has a high originality by the reasons that when other studies are only identify and inventory the food items, this study include discussions on the complexity of food that correspond to three gastronomy indicators. 1 INTRODUCTION Gastronomy Tourism and Muslim Travelers will go hand in hand where Muslim travelers are the Danau Toba is one of the 10 National Priority current trend of tourism development, and Destinations, now it is one of the five Super Priority gastronomy has aspects to address the problems of Destinations. As evidence of the government's Muslim-friendly restaurants. Gastronomy does not seriousness in the development of the region, the only see food as limited to eating and drinking, but Lake Toba Tourism Zone Management Authority there is also relationships with various branches of (Badan Otorita Pengelola Kawasan Pariwisata knowledge and arts.
    [Show full text]
  • Kamus Simalungun—Indonesia Edisi Kedua Ini
    MILIK NEGARA KAMUS BAHASA SIMALUNGUN—INDONESIA Edisi Kedua Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Balai Bahasa Provinsi Sumatera Utara 2015 TIM REDAKSI KAMUS BAHASA SIMALUNGUN—INDONESIA Edisi Kedua Penanggung Jawab Tengku Syarfina Kepala Balai Bahasa Provinsi Sumatera Utara Penyunting Penyelia Amrin Saragih Wakil Penyunting Penyelia Amran Purba Ketua Tim Penyusun Zufri Hidayat Anggota Tim Penyusun Anharuddin Hutasuhut, Chairani Nasution, Sri Asrianti, Juliana Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia iii PENYUMBANG DAN PENGUMPUL DATA KAMUS BAHASA SIMALUNGUN—INDONESIA Edisi Kedua Penyumbang Data Nekman Saragih, Japiten Sumbayak, Jan Derita Wilson Sinaga, Jaweslin Saragih, Sahdinson Saragih, Jamel Sinaga, J. Sihaloho, Kalkedon Purba, Dearson Damanik, Masrul Purba, Dina Ria Saragih, Jasirman Sinaga Pengumpul Data Anharuddin Hutasuhut, Zufri Hidayat, Chairani Nasution, Sri Asrianti, Juliana, Nurelide iv Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia KATA PENGANTAR KEPALA BALAI BAHASA PROVINSI SUMATERA UTARA Edisi Kedua Provinsi Sumatera Utara memiliki beragam bahasa daerah, antara lain bahasa Melayu, Simalungun, Karo, Toba, Angkola/ Mandailing, dan Nias. Semua bahasa daerah tersebut masih dituturkan oleh masyarakat pendukungnya. Balai Bahasa Provinsi Sumatera Utara sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa di Provinsi Sumatera Utara memiliki tupoksi melakukan penelitian, pembinaan, pengembangan, dan pelestarian di bidang kebahasaan dan kesastraan yang bertujuan untuk meningkatkan mutu
    [Show full text]
  • Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Beli
    Prosiding The 11th Industrial Research Workshop and National Seminar Bandung, 26-27 Agustus 2020 Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Beli Wisatawan pada Kuliner Lokal yang Ada di Kawasan Danau Toba (Jenis Makanan Ringan) Studi Kasus: Kabupaten Toba Samosir Anggreni Munthe1, Mariana Simanjuntak2 1Jurusan Manajemen Rekayasa, Institut Teknologi Del, Toba Samosir 22381 2Jurusan Manajemen Rekayasa, Institut Teknologi Del, Toba Samosir 22381 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh kualitas produk, harga produk, jarak dan lokasi penjualan, dan cita rasa dan kemasan produk terhadap minat beli wisatawan untuk membeli makanan kuliner lokal terkhusus pada makanan ringan. Populasi penelitian adalah wisatawan yang berkunjung ke objek wisata di Kabupaten Toba Samosir dengan jumlah sampel 100 responden. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda dengan menggunakan software IBM SPSS 23. Makanan ringan yang diteliti adalah makanan ringan khas yang paling diminati masyarakat di Kecamatan Balige dan sekitarnya, yaitu Lampet, Ombus-ombus, Tipa-tipa, Sasagun, dan Mie Gomak. Selain makanan ringan, juga diteliti satu jenis minuman khas yaitu Tuak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh variabel bebas secara simultan (bersama-sama) mempengaruhi minat beli wisatawan terhadap makanan ringan. Pada makanan ringan Lampet, variabel bebas yang paling mempengaruhi minat beli wisatawan adalah kualitas. Pada makanan ringan Ombus- ombus, variabel bebas yang paling mempengaruhi minat beli wisatawan adalah jarak dan lokasi penjualan produk. Pada makanan ringan Tipa-tipa, variabel bebas yang paling mempengaruhi minat beli wisatawan adalah kualitas produk. Pada makanan ringan Sasagun, variabel bebas yang paling mempengaruhi minat beli wisatawan adalah kualitas produk. Pada makanan ringan Mie Gomak, variabel bebas yang paling mempengaruhi minat beli wisatawan adalah harga produk.
    [Show full text]
  • Malay/English Word List
    Temuan: World of Words A Temuan/Malay/English Word List Photo: Center for Orang Asli Concerns Looi Siew Teip Adela S. Baer Jalil Mohamad December, 2016 Temuan-English-Malay Word List TABLE OF CONTENTS Preface............................................................................................................................................. 3 Pronunciation Guide ....................................................................................................................... 5 A ...................................................................................................................................................... 7 B .................................................................................................................................................... 10 C .................................................................................................................................................... 19 D .................................................................................................................................................... 23 E .................................................................................................................................................... 26 G .................................................................................................................................................... 26 I ....................................................................................................................................................
    [Show full text]
  • Konektivitas Transportasi Dukung Pariwisata
    KONEKTIVITAS TRANSPORTASI DUKUNG PARIWISATA BIRO KOMUNIKASI DAN INFORMASI PUBLIK Museum Huta Bolon Simanindo 1 Bagi Anda yang menyukai sejarah khususnya adat Batak, sangat direkomendasikan untuk berkunjung ke Museum Huta Bolon Simanindo. 3 Di sana Anda dapat mempelajari kebudayaan Batak dan ikut berlatih tari-tarian ada dipandu oleh seorang instruktur. Air Terjun 2 Binanga Bolon Berada di tengah pemukiman warga, Air Terjun Binanga Bolon dinilai sebagai mutiara 1 yang tersembunyi. Anda bisa berenang sambil berfoto dekat dengan air terjun. Kampung Ulos Hutaraja 3 Kampung Ulos Hutaraja dihuni oleh penduduk yang masih melestarikan budaya leluhur yakni membuat 1 kain ulos dengan cara tradisional. 2 Anda juga bisa mempelajari dan mempraktikkan bagaimana cara membuat kain tradisional ulos tersebut. Pusuk Buhit 1Pusuk Buhit merupakan bukit tertinggi di kawasan Danau Toba. Anda dapat melihat pesona dari semua sisi Danau Toba dari puncak Pusuk Buhit. 3 KULINER Mie Gomak : Mie berukuran seperti spaghetti ini dimasak dengan variasi bahan serta bumbu khas Batak. Mie gomak dapat disajikan dengan berbagai varian mulai dari mie gomak goreng, mie gomak kuah, mie gomak daging babi, dan mie gomak sambal santan kelapa. Arsik : Salah satu makanan khas Tapanuli ini terkenal dengan bumbu yang khas seperti andaliman dan asam cikala. Arsik juga biasa disebut ikan mas bumbu kuning. Naniura : Bagi Anda pecinta menu makanan ikan mentah matang (mentah) Danau Sidihoni wajib mencoba Naniura. Proses masak Naniura tidak menggunakan api, 2 Terletak di tengah Pulau melainkan ikan mas direndam air jeruk limun. Samosir, Danau Sidihoni juga menawarkan pemandangan Dali Ni Horbo : Dali Ni Horbo lebih dikenal dengan Keju Batak. Makanan yang indah. Untuk masuk ke ini memiliki banyak kandungan gizi seperti protein, lemak dan karbohidrat.
    [Show full text]
  • J. Daftar Gambar (Daftargambar.Pdf)
    DAFTAR GAMBAR Gambar 1. 1 Bagan Kerangka Perancangan.................................................................. 8 Gambar 2. 1 Skala Pencampuran Warna .................................................................... 14 Gambar 2. 2 Font Garamond ...................................................................................... 19 Gambar 2. 3 Jenis Huruf Transisi ............................................................................... 19 Gambar 2. 4 Jenis Huruf Modern Roman ................................................................... 20 Gambar 2. 5 Jenis Huruf Sans Serif ............................................................................ 20 Gambar 2. 6 Jenis Huruf Egyptian .............................................................................. 21 Gambar 2. 7 Jenis Huruf Script ................................................................................... 21 Gambar 2. 8 Jenis Huruf Dekoratif ............................................................................. 21 Gambar 2. 9 Bagan kaitan teori .................................................................................. 24 Gambar 3. 1 Logo Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Toba Samosir ........................ 25 Gambar 3. 2 Bagan Struktur Organisasi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan.............. 29 Gambar 3. 3 Ruang Divisi Promosi ............................................................................ 30 Gambar 3. 4 Ruang Divisi Pengembangan ................................................................. 30 Gambar 3. 5 Ruang
    [Show full text]
  • Kuliner Ombus-Ombus Di Siborongborong Kabupaten
    KULINER OMBUS-OMBUS DI SIBORONGBORONG KABUPATEN TAPANULI UTARA TAHUN 1970-1986 SKRIPSI SARJANA Dikerjakan O L E H NAMA : SAPUTRA B. PANGARIBUAN NIM : 160706040 PROGRAM STUDI ILMU SEJARAH FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2021 Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara KATA PENGANTAR Puji Syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Walau banyak, kesulitan, dan cobaan melintang namun penulis masih diberi kesabaran, kekuatan, keteguhan sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini sampai akhir. Tanpa bantuan dan tuntunan Yang Maha Mulia, maka suatu kemustahilan skripsi ini bisa diselesaikan oleh penulis. Dalam perjalanan panjang melakukan penelitian dan pengumpulan data, sungguh sebuah kebanggaan dan anugerah bagi penulis sehingga dapat menyelesaikan sebuah tulisan sejarah yang berbentuk skripsi dengan judul “Kuliner Ombus-ombus di Siborongborong Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 1970- 1986”. Skripsi ini penulis ajukan untuk meraih gelar sarjana di Program Studi Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara. Penulis menyadari skripsi ini masih sangat jauh dari kata sempurna. Untuk itu, dengan kerendahan hati, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca untuk menyempurnakan skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat dan menambah ilmu bagi kita semua. Medan, Oktober 2021 Penulis Saputra B. Pangaribuan Nim. 160706040 i Universitas Sumatera Utara UCAPAN TERIMAKASIH Penulisan skripsi ini tidak akan pernah selesai tanpa bantuan, dorongan, layanan, semangat, dan doa dari berbagai pihak. Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu penyelesaian skripsi ini. Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada: 1.
    [Show full text]