Proposal Skripsi

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

Proposal Skripsi BAB II LANDASAN TEORI II.1. Resep Makanan Resep adalah satu set instruksi untuk menghasilkan makanan tertentu yang hasil porsinya bisa digandakan atau dikecilkan sesuai kebutuhannya, harus disertai catatan tentang bahan, jumlah dan cara membuatnya. Inilah arti dari satu resep. Yang penting untuk diketahui bahwa penulisan resep banyak keterbatasannya karena selalu tertulis dengan singkat. Bagaimana detail resep untuk dapat dimengerti oleh pembaca, biasanya bagi yang telah mempunyai pengetahuan tentang pengertian terminologi yang dipakai akan lebih mudah. Misalnya, apabila sudah mengerti timbangan dan pengetahuan dari aneka bahan makanan yang dipakai dalam resep dan mengerti metode pengetahuan sesuai dalam teori kuliner. (Soenardi, Tuti dan Tim Yayasan Gizi Kuliner;2013:219) II.2. Makanan Khas Toba “Menurut Silaban (2006), masakan toba mengalami stigma yang sama dengan masakan Bali dan Manado. Banyak yang menduga bahwa masakan dari ketiga daerah itu selalu mengandung bahan-bahan yang tidak halal. Padahal bila mengenalinya dengan baik, ketiga daerah itu memiliki kekayaan kuliner yang sangat kaya dengan makanan-makanan yang dapat disajikan dengan secara halal. Jenis-jenis makanan tradisional di kabupaten Toba Samosir adalah tidak jauh berbeda dengan jenis makanan tradisional yang ada di daerah Tapanuli Utara, 14 15 sebab mayoritas penduduk adalah sama dengan mayoritas penduduk di Toba Samosir yaitu Batak Toba. Jeruk sundai, asam gelugur, dan andaliman adalah bumbu-bumbu khas yang banyak hadir dalam masakan Toba. Orang batak juga suka memakai kucai dalam masakan mereka, seperti tampak hadir dalam ikan arsik, naniura, natinombur, dali ni horbo, dan lain-lain. Untuk menciptakan keasamannya dipakai jeruk sundai dan asam gelugur (Garcinia atrovidis). Untuk kepedasan yang khas, selain cabai dipakai juga andaliman (Zanthoxylum piperitum, juga sering disebut Szechuan peppercorn). Andaliman memang bentuknya mirip lada atau merica. Andaliman merupakan rempah-rempah khas Sumatera Utara (rempah-rempah yang hanya tumbuh di tanah Batak), sebagai bumbu penyedap masakan untuk memberikan rasa pedas yang khas (di lidah seperti “menyengat” dan menggetarkan), buahnya bulat kecil-kecil berwarna hijau (berwarna hitam setelah kering di jemur). Kunci makanan khas Batak ada di andaliman. Tanpa andaliman, misalnya : sangsang, panggang, arsik, natimombur, naniura dan lainnya pasti hambar rasanya. Khasnya ada di andaliman, karena rasanya menggetarkan lidah. Buah andaliman, kaya vitamin C dan E guna meningkatkan daya tahan tubuh.” “Menurut Sihotang (2008), asam gelugur sebenarnya adalah tanaman serbaguna yang perlu dipopulerkan kembali karena semakin jarang adanya. Sebagai elemen penghijauan, pohonnya sangat cantik. Di Malaysia, tanaman asam gelugur disebut “Si Pohon Indah dari Semenanjung”. Buahnya dapat dipakai sebagai bumbu masak, selai, sirup, dan manisan. Rasa asamnya khas dan beda dari asam jawa atau tamarind.” 16 II.2.1. Pangan Hewani “Menurut Rutkaya Simanungkalit (2008), terdapat beberapa jenis pangan hewani yang menjadi makanan tradisional khas Toba Samosir, yaitu na tinombur, na niura, ikan arsik, dan dali ni horbo. Pada dasarnya resep masakan ini banyak menghindari penggunaan minyak goreng dalam pengolahannya.” Berikut jenis- jenis makanan tradisional Toba Samosir: a. NaTinombur. Arti harafiahnya: yang di-tombur. Ikan yang dijadikan natinombur dapat dari ikan apa saja, misalnya: ikan mujair, ikan mas, ikan lele, dan sebagainya. Ikannya bisa digoreng, bisa pula dibakar - tergantung kesukaan masing-masing. Tombur-nya adalah sambal atau bumbu yang dilumurkan di atasnya. Jika ikan natinombur dibuat dari ikan lele maka sekilas tampak seperti lele penyet Madiun. Nyata sekali kesamaan bahan dasar sambalnya yang sama- sama dibuat dari kemiri. Kualitas sambal tombur memiliki citarasa yang complicated. Secara umum sambal tombur ini memang mirip dengan bumbu naniura. Tetapi, natinombur tidak semasam naniura. Ada rasa tajam-pedas yang mencuat dari natinombur, menandakan penggunaan andaliman dalam jumlah yang cukup banyak. Bahan untuk membuat tombur sangatlah rumit, seperti tercermin pada citarasanya. Untuk menciptakan keasamannya dipakai jeruk sundai dan asam gelugur (Garcinia atrovridis). Untuk kepedasan, selain cabe dipakai juga andaliman (Zanthoxylum piperitum, juga sering disebut Szechuan 17 peppercorn). Bumbu-bumbu tombur lain adalah sereh, kunyit, lengkuas, daun jeruk, dll b. Na niura Hidangan ini biasanya dibuat dari ikan mas. Keunikan dari makanan tradisional ini adalah na niura tidak dimasak. Ikan mas utuh, atau dipotong-potong bila besar. Direndam selama semalam dalam bumbu- bumbu yang terutama terdiri atas asam jumba. Rendaman asam jumba itulah yang secara kimiawi membuat ikan mentah itu tidak terasa amis dan alot seperti layaknya ikan mentah. Hampir setiap rumah mempunyai resep naniura sendiri, sehingga cukup sulit mencari standar baku naniura. c. Ikan arsik Ikan arsik adalah suatu bentuk makanan khas dari masyarakat Batak, yang juga adalah bagian dari upacara adat Batak. Ada sedikit perbedaan antara arsik Karo dan Tobasa. Biasanya arsik Karo lebih kering, sedangkan arsik Toba lebih berkuah dan encer. Jenis bumbunya pun sedikit berbeda. Kebanyakan arsik dibuat dari ikan mas, direbus atau dikukus dalam kuah bumbu kuning. Masyarakat Batak biasanya memasak ikan ini tanpa dibersihkan sisiknya. Ikan dilumuri bumbu dulu kemudian diungkep sampai matang. Setelah matang pun, tidak boleh dibuka supaya keharumannya tetap terjaga. Bahkan akan lebih enak lagi kalau dimasak secara tradisional menggunakan kayu bakar. Memasaknya cukup lama sampai-sampai tulang ikan pun hancur hingga bisa dimakan. 18 d. Dali ni horbo Dali ni horbo atau susu kerbau merupakan produk olahan susu fermentasi tradisional yang berpotensi sebagai pangan probiotik. Dali merupakan produk susu fermentasi tradisional seperti yoghurt yang terdapat di daerah Sumatera Utara, yang proses pembuatannya sangat sederhana. Susu yang digunakan berasal dari susu kerbau yang diperah langsung. Dali belum begitu dikenal secara meluas seperti halnya keju, yoghurt atau kefir. Produk olahan susu seperti ini yang berasal dari Sumatera Barat disebut dadih dan dari Sulawesi Selatan disebut dengan dangke. e. Sangsang Salah satu dari jenis makanan khas masyarakat Batak Toba. Sangsang adalah pangan hewani (daging babi). Jenis hidangan ini identik dengan upacara adat Batak Toba, baik adat pernikahan, adat duka (upacara penguburan), dan acara keluarga lainnya. Sangsang adalah pangan hewani yang diolah dari daging babi yang dicincang, dan bumbu masak seperti andaliman, cabai, bawang merah, bawang putih, serai dan terutama dimasak dengan darah hewan ini (dalam bahasa Batak Toba disebut bontar). II.2.2. Pangan Padi-Padian “Menurut Rutkaya Simanungkalit (2008), terdapat beberapa jenis pangan padi-padian yang menjadi makanan tradisional khas Toba Samosir, yaitu be nti, ombus-ombus, dan tipa-tipa. Pada dasarnya resep masakan ini berbahan dasar 19 padi, baik beras maupun pulut dalam pengolahannya.” Berikut jenis-jenis makanan tradisional Toba Samosir : a. Benti Tampilan kue ini persis sama dengan Ombus-ombus. Kue ini memanfaatkan daun pisang sebagai pembungkusnya, dan dimasak dengan cara di kukus. Benti dan ombus-ombus hampir sama, perbedaannya bahwa benti (kue bugis) menggunakan tepung ketan, sementara ombus-ombus menggunakan tepung beras. b. Ombus-Ombus Merupakan makanan tradisional berbahan dasar tepung beras. Ombus- ombus selalu dijadikan sebagai buah tangan bagi yang melintas daerah Siborong-borong (daerah yang termasuk kabupaten Tapanuli Utara). Lebih enak disajikan dalam keadaan panas. c. Tipa-Tipa Tipa-tipa adalah makanan tradisional yang telah dijadikan sebagai usaha kecil di kabupaten Toba Samosir yang pada awalnya membuat tipa-tipa merupakan kebiasaan pada masyarakat Batak pada saat musim panen selesai sebagai makanan kecil sebagaimana kebiasaan ini juga terdapat di masyarakat Karo yang menyebut tipa-tipa sebagai beras pahpah. Tipa-tipa biasanya dimakan dengan campuran parutan kelapa dan gula aren. Toba Samosir dikenal sebagai daerah penghasil tipa-tipa yang sentra produksinya berada di desa Marom, kecamatan Uluan. Tipa-tipa bentuknya pipih, berwarna putih dan renyah apalagi jika masih baru 20 ditumbuk. Dalam usaha pembuatan tipa-tipa ini pun masih menggunakan peralatan seadanya dan memakai peralatan tradisional, yaitu periuk yang terbuat dari tanah liat (dalam bahasa Batak disebuthudon tano) dan lumpang (dalam bahasa Batak disebut losung) untuk menumbuk padi yang baru digongseng. Sedangkan tungku yang dipakai untuk menggoseng hanya terdiri dari batu yang disusun menggantikan fungsi tungku. Bahan bakarnya adalah kayu-kayu atau bambu yang dikumpulkan dari lahan kosong atau hutan yang masih tergolong dekat dengan lokasi desa penelitian. Terkadang, bahan bakarnya juga memakai serbuk padi karena api yang dibutuhkan untuk menggongseng tidaklah terlalu besar. II.2.3. Pangan Sayuran “Menurut Rutkaya Simanungkalit (2008), ada satu jenis makanan tradisional yang barbahan dasar sayur dimana masyarakat Toba Samosir menyebutnya dengan ikkau rata.” II.3. Database MySql “Menurut Kadir Abdul (2008), MySQL adalah salah satu jenis database server yang sangat terkenal. Kepopulerannya disebabkan MySQL menggunakan SQL sebagai bahasa dasar untuk mengakses databasenya. Selain itu, ia bersifat Open Source pada berbagai platform (kecuali untuk jenis Enterprise, yang bersifat komersial). Perangkat lunak MySQL sendiri bisa di-download dari http://www.mysql.com. 21 MySQL termasuk jenis RDBMS (Relational Database Management System).
Recommended publications
  • A Description of Manulangi Natua -Tua Ceremony By
    A DESCRIPTION OF MANULANGI NATUA -TUA CEREMONY BY BATAK TOBA SOCIETY A PAPER BY JURAIDA ELPIANA TAMBA REG.NO : 162202033 DIPLOMA III ENGLISH STUDY PROGRAM FACULTY OF CULTURAL STUDIES UNIVERSITY OF NORTH SUMATERA MEDAN 2019 1 Universitas Sumatera Utara 2 Universitas Sumatera Utara 3 Universitas Sumatera Utara AUTHOR’S DECLARATION I am JURAIDA ELPIANA TAMBA declare that I am the sole author of this paper. Except references are made in the text of this paper, this paper contains no material published elsewhere or extracted in whole or in part from a paper by which I have qualified for or awarded another degree. No other person’s work has been used without due acknowledgement in the main text of the paper. This paper has not been submitted for the award of another degree in any tertiary education. Signed : …………….. Date : July 2019 i Universitas Sumatera Utara COPYRIGHT DECRALATION Name : JURAIDA ELPIANA TAMBA Title of paper : A DESCRIPTION OF MANULANGI NATUA-TUA CEREMONY BY BATAK TOBA SOCIETY Qualification : D-III / Ahli Madya Study program : English I am willing that my paper should be available for reproduction at the discretion of the librarian of the Diploma III English Department Faculty of Culture Study USU on the understanding that users are made aware of their obligation under law of the Republic of Indonesia. Signed : …………………. Date : July 2019 ii Universitas Sumatera Utara ABSTRAK Kertas karya ini berjudul “A Description Of Manulangi Natua-tua Ceremony By Batak Toba Society”. Batak Toba memiliki suatu tradisi yaitu Manulangi Natua-tua . Manulangi Natua-tua merupakan satu salah kebiasaan masyarakat Batak Toba, kebiasaan ini dianggap juga sebagai suatu upacara adat yang resmi pada budaya Batak Toba dimana anak-anak datang kerumah orang tua mereka untuk memberi makan orang tua mereka .
    [Show full text]
  • Pesan Semantis Peribahasa Dialek Okinawa Dan Peribahasa Indonesia
    PESAN SEMANTIS PERIBAHASA DIALEK OKINAWA DAN PERIBAHASA INDONESIA 沖縄方言のことわざとインドネシアのことわざにおける意味論の解析 Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Strata 1 Linguistik dalam Bidang Bahasa dan Kebudayaan Jepang Ilmu Bahasa dan Kebudayaan Jepang Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro Oleh : Ratna Kumalasari 13050112130116 PROGRAM STUDI STRATA 1 BAHASA DAN KEBUDAYAAN JEPANG FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2018 i PESAN SEMANTIS PERIBAHASA DIALEK OKINAWA DAN PERIBAHASA INDONESIA 沖縄方言のことわざとインドネシアのことわざにおける意味論の解析 Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Strata 1 Linguistik dalam Bidang Bahasa dan Kebudayaan Jepang Ilmu Bahasa dan Kebudayaan Jepang Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro Oleh : Ratna Kumalasari 13050112130116 PROGRAM STUDI STRATA 1 BAHASA DAN KEBUDAYAAN JEPANG FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2018 ii HALAMAN PERNYATAAN Dengan sebenarnya, penulis menyatakan bahwa skripsi ini disusun tanpa mengambil bahan hasil penelitian baik untuk memperoleh suatu gelar sarjana atau diploma yang sudah ada di universitas lain maupun hasil penelitian lainnya. Penulis juga menyatakan bahwa skripsi ini tidak mengambil bahan dari publikasi atau tulisan orang lain kecuali yang sudah disebutkan dalam rujukan dan dalam Daftar Pustaka. Penulis bersedia menerima sanksi jika terbukti melakukan plagiasi/ penjiplakan. Semarang, Desember 2018 Penulis, Ratna Kumalasari iii iv v MOTTO “Take the risk.” “Makutu sookee nankuru naisa.” -Okinawan Proverb vi PERSEMBAHAN Teruntuk
    [Show full text]
  • Man Found Dead in Bed. __
    VOLUME -XXXVI. NO, 29. RED BANK, N* J,f WEDNESDAY, JANUARY 14, 1914, PAGES 1 TO 8. AITiQ KILLS PET •; BTOl WANTS TITO BEOIBT1J11. Jo«oph Xuinlltuon IiOnca One PAYING LIFE INSURANCE. J. A. VunHoholk Ha* Somt Fap«r Bent SUMMER HOMES ROBBED. Souj little Fsiendi. MANY DEATH CX.AIMS TA.TD AT THIS to. Bin in Ohio, Joseph. Tomlinson of Lincroft ia J. A. VanSehoick of Pninesvllio, MAN FOUND DEAD IN BED. mourning tho IOHB of a pet squirrel / TIME Or YEAH. __ Ohio, n former resident of Red Bank, THIEVES GOT BOOTY IN TWO OCEAN- which NVLiH killed lust week hy being A£«d Peoplo and Very Young- Children who bought out the Colo coal company run over by an, automobile. Tho Bucoumi) to oiiaaita Ivoia»ut to Iliig at that place after Belling his coal ALTON VOORHEESOF RED BANK KILLED PORT HOUSES FRIDAY NIGHT, .squirrel was ono of a family of four. Boasou—Bom» '£»**• Beftth Clfllim business here to J. S. Hunt, has been Tho animals tiro living in a bird house Paid In TUU DUtriot. taking THE RECHSTEU for years and BY GAS FUMES. on top of a polo on Mr. Tomlinson'i A largo amount of rmsney huR been when he moved to Ohio THE REGIS- The Summer Residences of George 3. Loper and place, 'The house used to be occupied paid out in Monmouth county and in TER followed him there. Mr. Van- by birds, but the squirrels drove them this insurance district, during the past Schoiek, in sending his check for re- He was Found Dead Last Wednesday Night in a out and made it their residence.
    [Show full text]
  • Variasi, Keunikan Dan Ragam Makanan Adat Etnis Batak Toba Suatu Kajian Prospek Etnobotani
    PENERAPAN IPTEKS Variasi, Keunikan dan Ragam Makanan Adat Etnis Batak Toba Suatu Kajian Prospek Etnobotani (Ashar Hasairin) Abstrak Etnis Batak Toba mempunyai khas makanan adat yang berbeda dari etnis lain. Hasil inventarisasi jenis makanan khas adatnya antara lain: Makanan khas Batak Toba diantaranya jambar, sipitu dai (mangan upa suhut), indahan sipaet-paet, itak gur-gur, nanidugu, naniura, nani arsik, nani lomang, dan ikan mas nati nombur. Bahan utama makanan dari ikan mas, ikan nila, ayam atau daging, sedang rempah khas adalah bawang Batak, andaliman, kincung. Pengolahan makanan secara sederhana dimasak dengan api dan tidak di masak, tetapi digunakan dengan berbagai rempah. Rasa khas makanan dikonsumsi masyarakat Batak secara luas, terbukti sampai saat ini masih digunakan pada acara-acara suka dan duka. Kata Kunci : Makanan Khas, Batak Toba, Etnobotani PENDAHULUAN Di Indonesia, khususnya Sumatera Utara lomang, dan ikan mas nati nombur. Makanan yang terdiri dari berbagai macam suku dan ini bukan hanya dijual di rumah-rumah makan kebudayaan yang berbeda pada setiap daerah. khas daerah saja. Masakan khas daerah Batak Suku-suku tersebut memiliki makanan adat ini juga sudah merambah ke restoran dan tertentu yang tidak sama dengan etnis lain, perhotelan. Pihak hotel tak segan-segan walaupun berada pada satu wilayah Provinsi menampilkan menu yang jarang disediakan yang sama. Makanan adat Batak Toba berbeda oleh rumah-rumah makan khas daerah (Lubis, dengan makanan adat Batak Simalungun, 2007). Batak Karo, dan Batak Pakpak. Masakan khas Batak Toba bahan Makanan adat yang bersifat khas yang utamanya bisa dari ikan mas, ikan nila, ayam, biasanya hanya dimiliki oleh daerah tertentu atau daging. Bumbu-bumbunya asli dari dan biasanya digunakan dalam setiap acara tumbuhan setempat daerah Batak sehingga dia adat pada daerah tersebut.
    [Show full text]
  • RAMADHAN at NUSA APPETIZER SOUP
    RAMADHAN at NUSA An Edible Story of Indonesia Indulge in a magnificent Indonesian feast for your special Ramadhan. Enjoy sharing menu of authentic and long- lost traditional recipes from around the archipelago, an Edible Story of Indonesia Introducing delicious and healthier Indigenous Staple Foods. *All prices are subject to restaurant tax and service charge APPETIZER Karabu Dendeng 70 Braised Grass-Feed Balinese Beef Served with Watercress & Spicy Coconut Milk Sauce Telur Ikan Sambal Kecombrang 50 Seasonal Fish Roe Served with Ginger Flower Paste SOUP Lodeh Tempe Hitam 75 Vegetable Stew Cooked with Coconut Milk & Served with Fermented Black Soya Bean Ulu Juku 95 Ulu juku is a fish-head soup dish the soup is using coconut milk ingredient of spices and young tamarind Soup Arsik Gindara 75 Fish Cooked with Herbs & Spices, Served with Pickles & Andaliman STAPLE FOOD : NOODLE & RICE Mie Lethek 55 Traditional Noodles From Jogjakarta Sauted with Chicken & Spice Nasi Jagung 25 Steam Corn Rice Bareh Solok 35 Organic Steam Rice Organik Cianjur 35 Organic Steam Rice VEGETABLE Tumis Bunga Pepaya 39 Saute Papaya Blossom & Young Papaya Singkong Tumbuk 39 Pounded Cassava Leaves Braised in Coconut Milk Plecing Pakis 39 Firm Leaves & Wing Beans,Sauted with Plecing Paste Bobor Daun Kelor 39 Braised Moringa Leaves with Light Coconut Milk & Kencur Flavour MAIN COURSE FISH & SEAFOOD Sambal Goreng Pete Udang 90 Deep Fried Prawn, Stingky Bean sauted with potato and chilli paste Gindara Asap Sambal Kecombrang 75 Smoked fish served with ginger flower paste
    [Show full text]
  • Wonderful Indonesia Without a Visa
    FA_Wonderfull Indonesia_Advertorial & Display Ad_OB Golf (420x275mm).pdf 1 5/17/16 3:29 PM Lorem, Ipsum • Indonesia Golf course, Bali • Indonesia the game | driving Wonderful Indonesia without a Visa The government of Indonesia has extended a visa-free facility to 169 countries and territories. Aside from the beautiful and exciting destinations, nothing lifts Entry and Departure Points the mood of an avid traveler better than a free visa. After all, a visa-free facility eliminates one more barrier standing between There are designated points of entry and departure as well. a traveler and his destination. Indonesia, the largest But visitors need not worry, as, according to the Indonesian archipelago in the world known for its pristine beaches, lush Directorate General of Immigration, there are up to 124 tropical forests and diverse culture, has recently extended its immigration checkpoints composing of 29 airports (including visa-free facility to no fewer than 169 countries and territories. Soekarno-Hatta, Tangerang, 30 kilometers from Jakarta; Halim Perdanakusuma, Jakarta; I Gusti Ngurah Rai, Bali; Juanda, The policy to grant visa-free facility to a much larger number of Surabaya; Hang Nadim, Batam; and Kuala Namu and Polonia, countries and territories was made as part of the government’s Medan among others), 88 harbors and 7 land borders. Visitors efforts to boost the country’s economy through tourism. The may enter and depart through all of the listed checkpoints. government has announced its aims to reach 20 million visitors The full list, along with the list of countries, is available on the by 2019. Presidential decree no.
    [Show full text]
  • Gastronomy Tourism in Danau Toba, Samosir Regency
    Gastronomy Tourism in Danau Toba, Samosir Regency Riadi Darwis, Vyana Lohjiwa, Endah Trihayuningtyas, Tatang Sophian, and Renalmon Hutahahean Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung, Jln. Dr. Setiabudhi 186, Bandung, Indonesia [email protected] Keywords: Gastronomy tourism, history of culinary, technology used in culinary, philosophical values, planning of gastronomy tourism Abstract: Danau Toba is one of the five Super Priority Destinations. The issue of this study is gastronomic tourism and Muslim travelers. Gastronomic tourism can be an alternative tourism to natural attractions. When visiting Danau Toba it is not easy for tourists to find Muslim-friendly restaurants, therefore the issue becomes one of the concerns of the government due to the facts that most tourists are Muslims from neighgouring countries, like Malaysia and Singapore. The research used indepth interview techniques to pentahelix stakeholders namely; Academician, Business, Government, Community, and Media (ABGCM) regarding the food that represent Danau Toba. The findings indicate that there are seven foodies culture from Danau Toba that represent its gastronomy tourism. This study has a high originality by the reasons that when other studies are only identify and inventory the food items, this study include discussions on the complexity of food that correspond to three gastronomy indicators. 1 INTRODUCTION Gastronomy Tourism and Muslim Travelers will go hand in hand where Muslim travelers are the Danau Toba is one of the 10 National Priority current trend of tourism development, and Destinations, now it is one of the five Super Priority gastronomy has aspects to address the problems of Destinations. As evidence of the government's Muslim-friendly restaurants. Gastronomy does not seriousness in the development of the region, the only see food as limited to eating and drinking, but Lake Toba Tourism Zone Management Authority there is also relationships with various branches of (Badan Otorita Pengelola Kawasan Pariwisata knowledge and arts.
    [Show full text]
  • SKRIPSI KEMUNDURAN MUTU ARSIK IKAN MAS (Cyprinus Carpio) SELAMA PENYIMPANAN
    SKRIPSI KEMUNDURAN MUTU ARSIK IKAN MAS (Cyprinus carpio) SELAMA PENYIMPANAN QUALITY DETERIORATION OF CARP (Cyprinus carpio) ARSIK DURING STORAGE Yan Fritze D Girsang 05091006012 PROGRAM STUDI TEKNOLOGI HASIL PERIKANAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2016 Universitas Sriwijaya SUMMARY YAN FRITZE D GIRSANG. Quality Deterioration of Carp (Cyprinus carpio) Arsik During Storage (Supervised by ACE BAEHAKI and HERPANDI). The purpose of this research was to analize quality deterioration of arsik carp (Cyprinus carpio) during storage use polipropilene packaging under condition. The research was conducted from March to April 2016. This research used a Factorial Randomized Block Design (FRBD) two factors, the type of packaging factor (vacuum and non-vacuum) and storage time factor (1 day, 2 days, 3 days, 4 day and 5 days). Each treatment was replicated two times. The attributes observed were protein content, fat content, water content, sensory test, and microbiology / TPC. The results showed thet packaging and storage time treatment significantly affect the value of the proximate (protein content, fat content and moisture content) and had a significant effect on the value of organoleptic taste, texture and aroma of carp arsik. The results of TPC analysis showed thet vacuum packaging had lower TPC value than the non vacuum and was safe to be eat end up to 3rd day of storage. The results of proximate analysis on the type of vacuum and non vacuum packaging with nutritional content that is best in protein content (15.67% and 14.32%), fat content (9.76% and 8.89%), water content (57.88% and 57.55%). Key words : Carp, arsik, vacuum, non-vacuum, storage time, polipropylene Universitas Sriwijaya RINGKASAN Yan Fritze D.
    [Show full text]
  • Rice & Noodles
    FOOD SMALL PLATES PLATESSHARING OR ENJOY YOURSELF GADO-GADO (Jakarta) 40 IGA BAKAR SAMBAL KACANG (Makassar) 100 Mix of steamed vegetable and peanut sauce Makassar-style barbecued beef short ribs, beef broth and peanut sauce TAHU SAUS ASAM MANIS (Cirebon) 35 Fried bean curd, garlic, chili, jicama and brown sugar sauce IGA BAKAR SAMBAL MATAH (Bali) 100 Balinese barbecued beef short ribs, vegetable urap, sambal matah BATAGOR IKAN SAMBAL KACANG (Bandung) 45 Fried mackerel dumplings, stued tofu and sweet peanut sauce RENDANG WAGYU (Minang) 105 Minang-style braised wagyu beef TAHU TELUR (East Java) 40 SATE MARANGGI 65/90 Fried beancurd, egg, beansprout, peanut sauce Coriander-marinated wagyu beef (6/12 skewers) SATE CAMPUR NSNTR 65/90 LUMPIA GORENG AYAM UDANG (Semarang) 45 Lamb, chicken, Balinese Lilit skewers with pickles (6/12 skewers) Fried spring rolls with bamboo shoot, carrot, egg, chicken and shrimp DENDENG BATOKOK LADO IJO (Minang) 95 Deep-fried coriander marinated Australian beef RICE & NOODLES with green chili sambal NASI GORENG TERASI (Cirebon) 70 TONGSENG KAMBING MUDA (Yogyakarta) 90 Fried rice, fried chicken, beef satay, omelette and Braised lamb cubes, cabbage, tomato, turmeric with chili prawn crackers sauce NASI GORENG KAMBING (Jakarta) 75 AYAM POP SAMBAL PETAI (Minang) 75 Curry lamb fried rice, omelette, pineapple pickle, Coconut milk braised kampung chicken, tomato emping crackers bitter bean sambal (Minang) NASI GORENG REMPAH 80 AYAM GORENG DAUN JERUK (Aceh) 80 Spicy fried rice with beef rendang, omelette and Coriander, lime
    [Show full text]
  • The Analysis of the Umpasa and the Elements
    BUDDHI DHARMA UNIVERSITY THE ANALYSIS OF THE UMPASA AND THE ELEMENTS USED IN BATAK TOBA WEDDING CEREMONY: SEMIOTIC APPROACH Presented as a partial fulfillment of the requirement For the Undergraduate Program Yosefin Yola Rolita Marbun 20150600047 FACULTY OF SCIENCE AND HUMANITIES ENGLISH DEPARTMENT TANGERANG 2019 ACKNOWLEDGEMENT This final project has been finished well-completed first the researcher thanks to Jesus Christ because of his blessing, guidance, and strength that he always gives her until she finish this project. And also to the researcher’s mother and father who always care about her condition and always support her. The researcher also would like to express her gratitude for the people who have helped, supported, and guided the researcher finishing the final project on time. They are: 1. Dr. Sofian Sugioko, M.M. as the Rector of Buddhi Dharma University 2. Dr. Lilie Suratminto, M.A as the Dean of Faculty of Social Sciences and Humanities 3. Iwan, S.Pd., M.M M.Pd as the Vice Dean of Faculty of Social Sciences and Humanities 4. Riris Mutiara Paulina S, S.Pd., M.Hum as the Head of the English Department 5. Dr. Lilie Suratminto, M.A, the researcher’s supervisor of this final project who has given help, guidance, support, advice and his time to the writer, so the writer can finish this final project on time. 6. The researcher’s friends in Buddhi Dharma University who studied together for four years: Anissa, Marshella, Charles, Dewi. They have shared the sweet memories in this campus. And also for the researcher’s ABSTRACT The title of this research is The Analysis of The Umpasa and The Elements used in the Batak Toba Wedding Ceremony.
    [Show full text]
  • Gambaran Faktor-Faktor Penggunaan Plastik Sebagai Penutup Pada Pengolahan Ikan Arsik Di Desa Sekitar Pusat Pasar Porsea Dan Balige Kabupaten Toba Samosir
    GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PENGGUNAAN PLASTIK SEBAGAI PENUTUP PADA PENGOLAHAN IKAN ARSIK DI DESA SEKITAR PUSAT PASAR PORSEA DAN BALIGE KABUPATEN TOBA SAMOSIR KARYA TULIS ILMIAH NADYA NABABAN P01031116035 KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN MEDAN JURUSAN GIZI PROGRAM STUDI DIPLOMA III 2019 GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PENGGUNAAN PLASTIK SEBAGAI PENUTUP PADA PENGOLAHAN IKAN ARSIK DI DESA SEKITAR PUSAT PASAR PORSEA DAN BALIGE KABUPATEN TOBA SAMOSIR Karya Tulis Ilmiah diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Studi Diploma III di Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan Kemenkes Medan NADYA NABABAN P01031116035 KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN MEDAN JURUSAN GIZI PROGRAM STUDI DIPLOMA III 2019 PERNYATAAN PERSETUJUAN Judul : Gambaran Faktor-faktor Penggunaan Plastik Sebagai Penutup Pada Pengolahan Ikan Arsik di Desa Sekitar Pusat Pasar Porsea dan Balige Kabupaten Toba Samosir. Nama Mahasiswa : Nadya Nababan NIM : P01031116035 Program Studi : Diploma III Menyetujui : Dr. Tetty Herta Doloksaribu, STP, MKM Pembimbing Utama/ Ketua Penguji Dini Lestrina, DCN, M.Kes Mincu Manalu, S.Gz, M.Kes Anggota Penguji I Anggota Penguji II Mengetahui : Ketua Jurusan Dr. Oslida Martony, SKM, M.Kes NIP : 196403121987031003 Tanggal Lulus : 16 Juli 2019 iii ABSTRAK NADYA NABABAN “GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PENGGUNAAN PLASTIK SEBAGAI PENUTUP PADA PENGOLAHAN IKAN ARSIK DI DESA SEKITAR PUSAT PASAR PORSEA DAN BALIGE KABUPATEN TOBA SAMOSIR” (DIBAWAH BIMBINGAN TETTY HERTA DOLOKSARIBU) Ikan Arsik merupakan makanan tradisional khas Batak Toba yang sering dikonsumsi oleh hampir seluruh lapisan masyarakat, Saat ini terdapat sebagian masyarakat menggunakan plastik sebagai penutup pada pemasakan ikan arsik. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui gambaran faktor-faktor penggunaan plastik sebagai penutup pada pengolahan Ikan Arsik di Desa sekitar Pusat Pasar Porsea dan Balige, Kabupaten Toba Samosir.
    [Show full text]
  • Gambaran Keamanan Pangan Ikan Arsik Dengan Pemakaian Plastik Sebagai Penutup Pada Pengolahannya Di Desa Sekitar Pasar Balige Kecamatan Balige Kabupaten Toba Samosir
    GAMBARAN KEAMANAN PANGAN IKAN ARSIK DENGAN PEMAKAIAN PLASTIK SEBAGAI PENUTUP PADA PENGOLAHANNYA DI DESA SEKITAR PASAR BALIGE KECAMATAN BALIGE KABUPATEN TOBA SAMOSIR KARYA TULIS ILMIAH AYU LESTARI P01031116055 KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN MEDAN JURUSAN GIZI PROGRAM STUDI DIPLOMA III 2019 1 GAMBARAN KEAMANAN PANGAN IKAN ARSIK DENGAN PEMAKAIAN PLASTIK SEBAGAI PENUTUP PADA PENGOLAHANNYA DI DESA SEKITAR PASAR BALIGE KECAMATAN BALIGE KABUPATEN TOBA SAMOSIR Karya Tulis Ilmiah diajukan sebagai syarat untuk menyelesaikan Program Studi Diploma III di Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan Kemenkes Medan AYU LESTARI P01031116055 AYU LESTARI P01031116055 KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN MEDAN JURUSAN GIZI PROGRAM STUDI DIPLOMA III 2019 2 3 ABSTRAK AYU LESTARI “GAMBARAN KEAMANAN PANGAN IKAN ARSIK DENGAN PEMAKAIAN PLASTIK SEBAGAI PENUTUP PADA PENGOLAHANNYA DI DESA SEKITAR PASAR BALIGE KECAMATAN BALIGE KABUPATEN TOBA SAMOSIR” (DIBAWAH BIMBINGAN TETTY HERTA DOLOKSARIBU) Ikan Arsik merupakan makanan tradisional suku Batak yang masih sering dikonsumsi masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Sekarang ini terjadi perubahan pada segi pengolahnya yakni penggunaan plastik sebagai penutup saat pemasakannya. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui gambaran keamanan pangan Ikan Arsik dengan pemakaian plastik sebagai penutup pada pengolahanya di desa sekitar Pasar Balige Kecamatan Balige Kabupaten Toba Samosir. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif observasional dengan rancangan penelitian cross sectional yang dilakukan di Desa sekitar Pasar Balige pada bulan Februari sampai April tahun 2019. Sampel pada penelitian ini adalah ibu yang menggunakan plastik sebagai penutup pada pemasakan Ikan Arsik yang berjumlah 30 orang yang ditentukan secara purposive sampling. Data yang dikumpulkan meliputi karakteristik responden, karakteristik pemasakan Ikan Arsik dan karakteristik plastik yang digunakan sebagai penutup pada pemasakannya.
    [Show full text]