Kamus Simalungun—Indonesia Edisi Kedua Ini

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

Kamus Simalungun—Indonesia Edisi Kedua Ini MILIK NEGARA KAMUS BAHASA SIMALUNGUN—INDONESIA Edisi Kedua Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Balai Bahasa Provinsi Sumatera Utara 2015 TIM REDAKSI KAMUS BAHASA SIMALUNGUN—INDONESIA Edisi Kedua Penanggung Jawab Tengku Syarfina Kepala Balai Bahasa Provinsi Sumatera Utara Penyunting Penyelia Amrin Saragih Wakil Penyunting Penyelia Amran Purba Ketua Tim Penyusun Zufri Hidayat Anggota Tim Penyusun Anharuddin Hutasuhut, Chairani Nasution, Sri Asrianti, Juliana Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia iii PENYUMBANG DAN PENGUMPUL DATA KAMUS BAHASA SIMALUNGUN—INDONESIA Edisi Kedua Penyumbang Data Nekman Saragih, Japiten Sumbayak, Jan Derita Wilson Sinaga, Jaweslin Saragih, Sahdinson Saragih, Jamel Sinaga, J. Sihaloho, Kalkedon Purba, Dearson Damanik, Masrul Purba, Dina Ria Saragih, Jasirman Sinaga Pengumpul Data Anharuddin Hutasuhut, Zufri Hidayat, Chairani Nasution, Sri Asrianti, Juliana, Nurelide iv Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia KATA PENGANTAR KEPALA BALAI BAHASA PROVINSI SUMATERA UTARA Edisi Kedua Provinsi Sumatera Utara memiliki beragam bahasa daerah, antara lain bahasa Melayu, Simalungun, Karo, Toba, Angkola/ Mandailing, dan Nias. Semua bahasa daerah tersebut masih dituturkan oleh masyarakat pendukungnya. Balai Bahasa Provinsi Sumatera Utara sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa di Provinsi Sumatera Utara memiliki tupoksi melakukan penelitian, pembinaan, pengembangan, dan pelestarian di bidang kebahasaan dan kesastraan yang bertujuan untuk meningkatkan mutu penggunaan bahasa Indonesia serta mendorong pertum- buhan dan peningkatan apresiasi masyarakat terhadap sastra Indonesia dan bahasa daerah, khususnya di wilayah Sumatera Utara. Berkaitan dengan itu, penyusunan kamus bahasa daerah merupakan salah satu kegiatan kebahasaan yang bertujuan untuk melestarikan bahasa dan budaya serta nilai-nilai moral yang ter- kandung di dalamnya. Balai Bahasa Provinsi Sumatera Utara mengucapkan terima kasih yang setulusnya kepada semua pihak yang telah membantu penyelesaian penyusunan Kamus Bahasa Simalungun–Indonesia. Semoga segala jerih payah itu menjadi amal ibadah kita semua. Amin. Medan, September 2015 Dr. T. Syarfina, M.Hum. Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia v PRAKATA Edisi Kedua Puji syukur tim penyusun ucapkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia sehingga tim dapat menyelesaikan penyusunan Kamus Simalungun—Indonesia Edisi Kedua ini. Bahasa daerah merupakan kekayaan budaya yang perlu dilestarikan. Oleh karena itu, penyusunan dan pemutakhiran kamus bahasa daerah perlu dilakukan agar bahasa daerah tetap lestari dan tidak tergerus arus modernisasi. Pada tahun 1985 Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa (sekarang Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa) telah menyusun Kamus Simalungun—Indonesia, tetapi masih perlu dilakukan pemutakhiran. Balai Bahasa Provinsi Sumatera Utara selaku UPT Badan Pengembangan dan Pem- binaan Bahasa telah melakukan pemutakhiran kamus tersebut selama tiga tahun, yakni 2011—2013. Pemutakhiran kamus dimaksud berupa perbaikan dan penyempurnaan definisi, contoh penggunaan lema, tata bahasa, pemberian label lema dan sublema, serta penambahan lema dan sublema. Dari seluruh lema yang terkumpul dalam kamus ini, baru sebagian yang dapat diberi label asal kata karena keterbatasan waktu. Selain itu, ada beberapa lema yang dimuat pada edisi pertama, tetapi tidak dimuat lagi dalam edisi kedua karena setelah diverifikasi lema-lema tersebut tidak dikenal. Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Prof. Amrin Saragih, M.A., Ph.D. (mantan Kepala Balai Bahasa Provinsi Sumatera Utara) dan Dr. T. Syarfina, M.Hum. (Kepala Balai Bahasa Provinsi Sumatera Utara) yang telah memercayakan tugas ini kepada kami. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada para narasumber yang telah meluangkan waktu dengan penuh kesabaran dalam memberikan informasi yang dibutuhkan. Demikian juga kepada semua peserta Lokakarya Kamus vi Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia Simalungun—Indonesia yang dilaksanakan di Medan pada tanggal 29 Juli 2013, kami ucapkan terima kasih. Seperti peribahasa ”bunga yang harum juga ada durinya” untuk mengungkapkan makna tiada pekerjaan yang sempurna. Kamus ini juga belum sempurna. Akhirnya, semua kekurangan atau pun kesalahan yang terdapat dalam kamus ini akan menjadi tanggung jawab tim. Oleh karena itu, semua kritik dan saran yang bersifat konstruktif terhadap kamus ini akan kami sambut dengan senang hati. Medan, Agustus 2015 Tim Penyusun Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia vii PENGUMPUL DATA KAMUS BAHASA SIMALUNGUN—INDONESIA Edisi Pertama Zubeirsyah M. Hasyim Zainal Abidin Nurhayati Lubis Bahren Umar Siregar Farida Dahlan T. Ayub Sulaiman Zulkifli Safii viii Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia PRAKATA Edisi Pertama Kamus Simalungun—Indonesia ini disusun berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan oleh suatu tim yang ditunjuk oleh Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa di Jakarta dengan surat penunjukan tahun 1981. Dalam melaksanakan penelitian ini, tim telah mengum- pulkan dan mencatat sebanyak lebih kurang 5.500 kartu per kata. Lama mengerjakannya adalah sepuluh bulan, yaitu sejak bulan Januari 1981 sampai dengan Oktober 1981. Sistem yang digunakan ialah pencatatan teks korpus disertai wawancara dengan para manusia sumber, dan dilaksanakan lebih kurang selama lima bulan sejak Januari sampai dengan Mei 1981. Pengolahan data itu dilakukan selama empat bulan, yaitu sejak Juni sampai dengan September 1981. Dengan demikian, jelas bahwa waktu yang dipergunakan untuk menyusun kamus Simalungun—Indonesia ini memang terlalu singkat sehingga sudah tentu pula hasilnya mempunyai kelemahan dan ke- kurangan-kekeurangan. Kepada Prof. Dr. P.W.J. Nababan, selaku Pemimpin Proyek Pengambangan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Jakarta, yang telah memercayakan kepada tim penyusun kamus Simalungun— Indonesia ini, sejak mulai mengerjakannya sampai tersusunnya kamus ini, dengan ini kami mengucapkan terima kasih. Di samping itu, tidak lupa pula kami mengucapkan terima kasih kepada para narasumber, yang dengan sabar dan tidak jemu- jemunya melayani pertanyaan-pertanyaan kami. Demikian juga kepada semua pihak, baik perseorangan maupun kelompok dan instansi yang telah membantu kami dalam menyusun kamus ini, kami ucapkan terima kasih pula. Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia ix Akhirnya semua kelemahan, kekurangan, ataupun ke- salahan yang terdapat dalam kamus ini akan menjadi tanggung jawab tim. Oleh sebab itu, semua tegur sapa, kritik, dan saran yang bersifat konstruktif terhadap kamus ini sangat diharapkan dan akan kami sambut dengan senang hati. Medan, Januari 1982 Tim Penyusun x Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia DAFTAR ISI Tim Redaksi Edisi Kedua -------------------------------------- iii Penyumbang dan Pengumpul Data Edisi Kedua ------------ iv Kata Pengantar Edisi Kedua ----------------------------------- v Prakata Edisi Kedua --------------------------------------------- vi Pengumpul Data Edisi Pertama ------------------------------- viii Prakata Edisi Pertama ------------------------------------------- ix Daftar Isi ---------------------------------------------------------- xi Petunjuk Pemakaian Kamus ----------------------------------- xiii A ---------------------------------------------------------------- 1 B ---------------------------------------------------------------- 18 D ---------------------------------------------------------------- 38 E ---------------------------------------------------------------- 54 G ---------------------------------------------------------------- 57 H ---------------------------------------------------------------- 75 I ---------------------------------------------------------------- 102 J ---------------------------------------------------------------- 108 K ---------------------------------------------------------------- 118 L ---------------------------------------------------------------- 121 M ---------------------------------------------------------------- 142 N ---------------------------------------------------------------- 158 O ---------------------------------------------------------------- 163 P ---------------------------------------------------------------- 169 R ---------------------------------------------------------------- 188 S ---------------------------------------------------------------- 202 T ---------------------------------------------------------------- 233 U ---------------------------------------------------------------- 256 W ---------------------------------------------------------------- 263 Y ---------------------------------------------------------------- 264 Pustaka Acuan --------------------------------------------------- 265 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia xi xii Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia Petunjuk Pemakaian Kamus 1. Abjad Abjad yang digunakan di dalam Kamus Bahasa Simalungun— Indonesia ini adalah abjad latin sebagaimana yang digunakan dalam bahasa Indonesia, yaitu A, B, D, E, G, H, I, J, K, L, M, N, O, P, R, S, T, U, W, dan Y. 2. Ejaan Ejaan yang digunakan dalam kamus ini adalah sebagai berikut. 2.1 Vokal Huruf Fonem Contoh Arti a /a/ abab ’abu’ e /e/ eas ’lalai’ /E/ eta ’ayo’ i /i/ iba ’lebih’ o /o/ dos ’sama’ /O/ dotok ’bunyi’ u /u/ ugah ’luka’ 2.2 Konsonan Huruf Fonem Contoh Arti b /b/ ban ’tetap’ d /d/ deber ’lempar’ g /g/ gaor ’kacau’ h /h/ hata ’kata’ j /j/ jajan ’banyak’ k /k/ kaha ’kakak’ l /l/ lapit ’alas’ m /m/ mosap ’basah’ n /n/ niombah ’anak’ p /p/ pindo ’minta’ r /r/ rosuh ’suka’ s /s/ suli
Recommended publications
  • Buku Abstrak
    BUKU ABSTRAK 11th Industrial Research Workshop and National Seminar 2020 Peran Perguruan Tinggi sebagai Center of Excellence untuk Peningkatan Kualitas SDM yang Inovatif dan Berdaya Saing Politeknik Negeri Bandung Bandung, 26-27 Agustus 2020 11th Industrial Research Workshop and National Seminar Bandung, 26-27 Agustus 2020 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, yang telah mencurahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua, serta dengan izin-Nya kegiatan Industrial Research Workshop and National Seminar (IRWNS) ke-11 dengan tema "Peran Perguruan Tinggi sebagai Center of Excellence untuk Peningkatan Kualitas SDM yang inovatif dan Berdaya Saing" dapat terlaksana dengan baik. Tema tersebut dipilih karena melihat perkembangan teknologi di Indonesia pada Era 4.0 menuju 5.0 secara bertahap mengubah gaya hidup menjadi masyarakat modern. Masyarakat modern memiliki 3 (tiga) kriteria yaitu mampu berfikir inovatif, adaptif, dan solutif. Saat ini disadari telah terjadi perubahan paradigma dari bekerja keras menjadi bekerja cerdas. Kebutuhan-kebutuhan masyarakat dapat dipenuhi oleh mesin-mesin pembelajar yang berbasis Internet of Things (IoT). Dampaknya, mobilitas manusia tidak lagi terbatas ruang dan waktu. Perubahan paradigma ini tentu harus didukung oleh ketersediaan sumber daya manusia (SDM) yang memiliki 3 kriteria tersebut. Perguruan tinggi sebagai center of excellence turut berkontribusi mencetak SDM unggul. Melalui kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, perguruan tinggi dituntut untuk terus berkontribusi menyediakan SDM yang berkualitas. Hal ini telah ditunjukkan dengan banyaknya produk-produk inovatif hasil akademisi yang mampu bersaing, baik pada skala nasional maupun internasional. Seminar ini diikuti oleh peneliti-peneliti dari berbagai bidang ilmu dari hampir seluruh Indonesia yang telah membahas berbagai bidang kajian dalam bidang teknologi, MIPA, sosial humaniora, maupun pengabdian masyarakat dalam rangka memberikan pemikiran dan solusi untuk memperkuat peran perguruan tinggi sebagai center of excellence.
    [Show full text]
  • Kamus Bahasa Simalungun-Indonesia
    MILIK NEGARA KAMUS BAHAS A SIMALUNGUN-INDONESIA Edisi Kedua Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Balai Bahasa Provinsi Sumatera Utara 2016 TIM REDAKSI KAMUS BAHASA SIMALUNGUN-INDONESIA Edisi Kedua Penanggung Jawab Tengku Syarfina Kepala Balai Bahasa Provinsi Sumatera Utara Penyunting Penyelia Amrin Saragih Wakil Penyunting Penyelia Amran Purba Ketua Tim Penyusun Zufri Hidayat Anggota Tim Penyusun Anharuddin Hutasuhut, Chairani Nasution, Sri Asrianti, Juliana Kamus Bahasa Simalungun - Indonesia iii PENYUMBANG DAN PENGUMFUL DATA KAMUS BAHASA SIMALUNGUN-INDONESIA Edisi Kedua Penyumbang Data Nekman Saragih, Japiten Sumbayak, Jan Derita Wilson Sinaga, Jaweslin Saragih, Sahdinson Saragih, Jamel Sinaga, J. Sihaloho, Kalkedon Purba, Dearson Damanik, Masrul Purba, Dina Ria Saragih, Jasirman Sinaga Pengumpul Data Anharuddin Hutasuhut,Zufri Hidayat, Chairani Nasution,Sri Asrianti, Juliana, Nurelide iv Kamus Bahasa Simalungun - Indonesia KATA PENGANTAR KEPALA BALAI B AHASA PROVINSI SUMATERA UTARA Edisi Kedua Provinsi Sumatera Utara memiliki beragam bahasa daerah, antara lain bahasa Melayu, Simalungun, Karo, Toba, Angkola/ Mandailing, dan Nias. Semua bahasa daerah tersebut masih dituturkan oleh masyarakat pendukungnya. Balai Bahasa Provinsi Sumatera Utara sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa di Provinsi Sumatera Utara memiliki tupoksi melakukan penelitian, pembinaan, pengembangan, dan pelestarian di bidang kebahasaan dan kesastraan yang bertujuan untuk meningkatkan mutu
    [Show full text]
  • Download (129Kb)
    CHAPTER 1 INTRODUCTION 1.1 Background Different countries have different food to eat. Some countries have their own choices of food based on the history. Traditional food mostly come from the past habits. It means that people keep eating something in the past until now. The eating traditions become their own habit and the food eaten by them become the traditional food. Traditional food usually depends on the habitat. For example for those who live on the mountain, their traditional foods would be any kinds of vegetables. For those who live near the sea or river, their traditional foods would mostly based on fish. Sometimes traditional food also comes from the era. The middle-aged food usually comes from the farm product, for example eggs, cheese or any kinds of lamb or poultry. So thats why different countries have different choices of food. The food that they choose become their own traditional food. The traditional foods use simple traditional tools for cooking. Usually, they are cooked using the traditional way; without any machine. The traditional foods are cooked without using the gas stove, but they are cooked using fireplace. People build the fire using the burning coal or wood. There are also another traditional kitchen utensils such as pot is made from ceramic, cutting board is from wood, food basket is from bamboo, stock pot is from clay, pestle and mortar are from stone etc. The tools for cooking traditional food are quite simple because the traditional cooking utensils are made mostly from the natural sources such as stone, wood, clay or bamboo.
    [Show full text]
  • Kamus Sansekerta Indonesia
    i KAMUS SANSEKERTA INDONESIA Dr. Purwadi, M.Hum Eko Priyo Purnomo, SIP Lisensi Dokumen: Copyright © 2008 BudayaJawa.Com E-book ini dipublikasikan secara resmi melalui BudayaJawa.com. Semua teks dan grafis yang ada di dalamnya merupakan hak cipta BudayaJawa.com. Tidak satupun dari publikasi ini boleh digandakan, disebarkan, atau direproduksi dengan cara apapun juga, termasuk mengcopy tanpa ijin tertulis dari penulis. ii KATA PENGANTAR Bahasa Sansekerta mempunyai nilai logika, etika, dan estetika yang sangat tinggi dalam lingkungan kebudayaan Jawa. Sejak dulu kala, bahasa Sansekerta digunakan dalam penyebaran dan pengembangan ilmu pengetahuan. Banyak kitab Jawa Kuno yang ditulis dengan menggunakan unsur serapan bahasa Sansekerta. Pada perkembangannya, bahasa ini lebih popular dengan penyebutan Bahasa Kawi. Sesuai dengan makna harfiahnya, Kawi berarti pujangga. Bahasa Kawi berarti bahasa yang digunakan oleh para pujangga. Pada jaman dahulu bahasa Sansekerta atau bahasa Kawi memang digunakan oleh para cendekiawan, ilmuwan, dan bangsawan. Hal ini menyebabkan bahasa ini menjadi sangat tinggi kedudukannya dalam masyarakat Jawa. Komunikasi antar kelas menengah kerap kali diukur dari tinggi rendahnya seseorang dalam berbahasa. Karya sastra yang bermutu tinggi kualitas filosofisnya selalu memakai barometer parama sastra, parama kawi, mardawa lagu, nawung kridha, dan sambegana. Buku Kamus Sansekerta – Indonesia ini menjadi kunci untuk membuka lembaran kebudayaan Jawa yang sudah berusia berabad-abad lamanya. Sebuah kamus bermutu dan berguna bagi siapa saja. Selamat membaca! Yogyakarta, 25 Mei 2005 Dr. Purwadi, M.Hum iii Eko Priyo Purnomo, SIP BIOGRAFI PENULIS DR. PURWADI, M.HUM lahir di Grogol, Mojorembun, Rejoso, Nganjuk, Jawa Timur pada tanggal 16 September 1971. Pendidikan SD sampai SMA diselesaikan di tanah kelahirannya. Gelar sarjana diperoleh di Fakultas Sastra UGM yang ditempuh tahun 1990-1995, kemudian melanjutkan pada Program Pascasarjana UGM tahun 1996- 1998.
    [Show full text]
  • Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Beli
    Prosiding The 11th Industrial Research Workshop and National Seminar Bandung, 26-27 Agustus 2020 Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Beli Wisatawan pada Kuliner Lokal yang Ada di Kawasan Danau Toba (Jenis Makanan Ringan) Studi Kasus: Kabupaten Toba Samosir Anggreni Munthe1, Mariana Simanjuntak2 1Jurusan Manajemen Rekayasa, Institut Teknologi Del, Toba Samosir 22381 2Jurusan Manajemen Rekayasa, Institut Teknologi Del, Toba Samosir 22381 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh kualitas produk, harga produk, jarak dan lokasi penjualan, dan cita rasa dan kemasan produk terhadap minat beli wisatawan untuk membeli makanan kuliner lokal terkhusus pada makanan ringan. Populasi penelitian adalah wisatawan yang berkunjung ke objek wisata di Kabupaten Toba Samosir dengan jumlah sampel 100 responden. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda dengan menggunakan software IBM SPSS 23. Makanan ringan yang diteliti adalah makanan ringan khas yang paling diminati masyarakat di Kecamatan Balige dan sekitarnya, yaitu Lampet, Ombus-ombus, Tipa-tipa, Sasagun, dan Mie Gomak. Selain makanan ringan, juga diteliti satu jenis minuman khas yaitu Tuak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh variabel bebas secara simultan (bersama-sama) mempengaruhi minat beli wisatawan terhadap makanan ringan. Pada makanan ringan Lampet, variabel bebas yang paling mempengaruhi minat beli wisatawan adalah kualitas. Pada makanan ringan Ombus- ombus, variabel bebas yang paling mempengaruhi minat beli wisatawan adalah jarak dan lokasi penjualan produk. Pada makanan ringan Tipa-tipa, variabel bebas yang paling mempengaruhi minat beli wisatawan adalah kualitas produk. Pada makanan ringan Sasagun, variabel bebas yang paling mempengaruhi minat beli wisatawan adalah kualitas produk. Pada makanan ringan Mie Gomak, variabel bebas yang paling mempengaruhi minat beli wisatawan adalah harga produk.
    [Show full text]
  • Malay/English Word List
    Temuan: World of Words A Temuan/Malay/English Word List Photo: Center for Orang Asli Concerns Looi Siew Teip Adela S. Baer Jalil Mohamad December, 2016 Temuan-English-Malay Word List TABLE OF CONTENTS Preface............................................................................................................................................. 3 Pronunciation Guide ....................................................................................................................... 5 A ...................................................................................................................................................... 7 B .................................................................................................................................................... 10 C .................................................................................................................................................... 19 D .................................................................................................................................................... 23 E .................................................................................................................................................... 26 G .................................................................................................................................................... 26 I ....................................................................................................................................................
    [Show full text]
  • The Roleof Food Innovation Pizza Andaliman in Improving
    THE ROLEOF FOOD INNOVATION PIZZA ANDALIMAN IN IMPROVING TOURIST INTEREST TO LAKE TOBA (STUDY AT PIZZA ANDALIMAN RESTAURANT BALIGE, KABUPATEN TOBA SAMOSIR) Bantors Sihombing *) Lisanhot Pandiangan**) Akademi Pariwisata dan Perhotelan Darma Agung [email protected] [email protected] Abstract This Research entitled The Role of Food Innovation Pizza Andaliman in Improving Tourist Interest to Lake Toba (Studyat Pizza Andaliman Restaurant Balige, Kabupaten Toba Samosir) intend to reveal about the role of food innovation in improving tourist interest to visit Lake Toba, , this study was conducted at the Pizza Andaliman Restaurant Balige, Kabupaten Toba Samosir. The research metodology used was a qualitative approach. Informants in this research are the owner of izza Andaliman Restaurant, tourism official government, foreign tourist and local tourist who visit Lake Toba, Balige. Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara. The result of research indicated that food innovation Pizza Andaliman has not yet the main reason for tourist to visit Lake Toba, but tourist interest to visit Lake Toba increase after know about food innovation like Pizza Andaliman. Keywords : food innovation,pizza andaliman, tourist 1. Pendahuluan karena gejolak politik dalam negeri, disusul Kawasan Danau Toba memiliki resesi ekonomi global (2014:13). Banyak keindahan alam yang luarbiasa. Melihat perusahaan yang gulung tikar dan melakukan pemandangannya yang eksotis, banyak orang jurus efisiensi demi menekan biaya tak menyangka danau tersebut merupakan operasional. Terjadi pengurangan tenaga hasil letusan gunung Toba. Materialnya kerja, yang membuat mereka kembali ke terlempar dan menutupi wilayah seluas 4 profesi lama sebagai petani. juta km persegi. Chesner dalam Ahmad Arif Hingga 2009, jumlah pelancong yang dkk (2014:20) menemukan jejak vulkaniknya datang ke Toba dan Samosir mencapai ditemukan di Perak dan Pahan (Malaysia), 63.187 orang.
    [Show full text]
  • Kuliner Ombus-Ombus Di Siborongborong Kabupaten
    KULINER OMBUS-OMBUS DI SIBORONGBORONG KABUPATEN TAPANULI UTARA TAHUN 1970-1986 SKRIPSI SARJANA Dikerjakan O L E H NAMA : SAPUTRA B. PANGARIBUAN NIM : 160706040 PROGRAM STUDI ILMU SEJARAH FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2021 Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara KATA PENGANTAR Puji Syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Walau banyak, kesulitan, dan cobaan melintang namun penulis masih diberi kesabaran, kekuatan, keteguhan sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini sampai akhir. Tanpa bantuan dan tuntunan Yang Maha Mulia, maka suatu kemustahilan skripsi ini bisa diselesaikan oleh penulis. Dalam perjalanan panjang melakukan penelitian dan pengumpulan data, sungguh sebuah kebanggaan dan anugerah bagi penulis sehingga dapat menyelesaikan sebuah tulisan sejarah yang berbentuk skripsi dengan judul “Kuliner Ombus-ombus di Siborongborong Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 1970- 1986”. Skripsi ini penulis ajukan untuk meraih gelar sarjana di Program Studi Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara. Penulis menyadari skripsi ini masih sangat jauh dari kata sempurna. Untuk itu, dengan kerendahan hati, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca untuk menyempurnakan skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat dan menambah ilmu bagi kita semua. Medan, Oktober 2021 Penulis Saputra B. Pangaribuan Nim. 160706040 i Universitas Sumatera Utara UCAPAN TERIMAKASIH Penulisan skripsi ini tidak akan pernah selesai tanpa bantuan, dorongan, layanan, semangat, dan doa dari berbagai pihak. Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu penyelesaian skripsi ini. Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada: 1.
    [Show full text]
  • Sinta Dameria Simanjuntak, S,Si., M.Pd Imelda, S.Pd., M.Pd
    Sinta Dameria Simanjuntak, S,Si., M.Pd Imelda, S.Pd., M.Pd. LEMBAR KERTAS KERJA PESERTA DIDIK MATEMATIKA KELAS 8 SMP BERBASIS BUDAYA BATAK TOBA SESUAI KURIKULUM 2013 Penulis : Sinta Dameria Simanjuntak, S,Si., M.Pd Imelda, S.Pd., M.Pd. i LEMBAR KERTAS KERJA PESERTA DIDIK MATEMATIKA KELAS 8 SMP BERBASIS BUDAYA BATAK TOBA SESUAI KURIKULUM 2013 Penulis: Sinta Dameria Simanjuntak, S,Si., M.Pd Imelda, S.Pd., M.Pd. Isi diluar tanggungjawab penerbit Copyright ©2018 by Jayapangus Press All Right Reserved PENERBIT: Jayapangus Press Anggota IKAPI No. 019/Anggota Luar Biasa/BAI/2018 Jl. Ratna No.51 Denpasar - BALI http://jayapanguspress.org Email : [email protected] Perpustakaan Nasional Republik Indonesia Katalog Dalam Terbitan (KDT) ISBN: 978-602-53015-2-0 ii Kutipan Pasal 44, Ayat 1 dan 2, Undang-undang Republik Indonesia tentang HAK CIPTA : Tentang Sanksi Pelanggaran Undang-Undang No. 6 Tahun 1982 tentang HAK CIPTA sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang No. 7 Tahun 1987 jo. Undang-Undang No. 12 Tahun 1997, bahwa : Barang siapa dengan sengaja dan tanpa hak mengumumkan atau memperbanyak suatu ciptaan atau memberi izin untuk itu, dipidana denganpidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak Rp. 100.000.000,- (seratus juta rupiah). Barang siapa sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual kepada umum suatu ciptaan atau barang hasil pelanggaran Hak Cipta sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), dipidana dengan pidana paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah). iii KATA PENGANTAR Guru mengungkapkan bahwa menyusun rencana pembelajaran sesuai kurikulum 2013 susah dan menuntut kreatifitas yang tinggi.
    [Show full text]
  • Kamus Bahasa Batak
    Kamus Bahasa Batak Toba Panurat : Op Faustin Panjaitan -------------------------------------------- * Untuk kalangan terbatas Dilarang menggandakan tanpa Izin -------------------------------------------- 0 Kata Pengantar Buku Kamus Hata Batak Toba ini dibuat dalam rangka memperkaya literatur keperluan kalangan orang Batak, khususnya bagi mereka yang ingin memperdalam pemahaman tentang “ Hata Batak” sehingga dapat lebih memaknai arti yang tersurat maupun yang tersirat. Mendalami kata dasar atau akar kata memang sangat penting guna merangkai kalimat berupa perumpamaan atau peribahasa termasuk pantun yang bersampiran sehingga terdengar harmonis. Demikian juga dalam rangka menciptakan syair lagu pop maupun lagu rakyat atau folk songs yang ciri khasnya ringkas dan sastrais, maka pemakaian kata-kata dasar haruslah lebih dulu benar- benar dipahami sebelum memilih kata dasar mana yang lebih tepat dan mengena pada ide atau gagasan pemikiran yang hendak disampaikan kepada orang lain. Karena itulah maka daftar kosakata atau hata Batak dalam buku ini disusun tidak seperti penyusunan buku kamus pada umumnya mengikuti susunan abjad, melainkan berdasarkan pengelompokan kosakata dasar yang sama bunyi/ huruf akhirnya. Hemat penulis, dengan cara tersebut, maka selain mudah untuk dihafalkan, juga memudahkan upaya merangkai kalimat-kalimat bersajak berupa “ Umpama dan umpasa”. Jadi para seniman seperti pengarang lagu tidak sulit lagi untuk mencari-cari padanan bunyi suara yang diinginkan. Sama halnya dengan jubir adat Batak “ Raja Parhata atau Parsinabung” yang harus mampu secara cepat dan seksama mengucapkan simpul-simpul pembicaraan adat dalam kalimat pendek namun terkesan santun karena diucapkan berbentuk bahasa berpantun. Penulis sungguh menyadari akan banyaknya pembaca bergumam dan menyampaikan komentar terhadap teori baru cara penyajian kamus bahasa Batak seperti ini, namun hal itu sudah lama menjadi bahan kajian dan akhirnya dituangkan dengan rasa percaya diri sambil menunggu pernyataan pengakuan para pembaca yang memetik buah positifnya.
    [Show full text]
  • Nomor 4 | Juli 2020 ISSN : 2443 – 0536
    JURNAL STINDO PROFESIONAL Volume VI | Nomor 4 | Juli 2020 I S S N : 2443 – 0536 PEMBERIAN MAKANAN PADA UPACARA ADAT BATAK TOBA Kajian Antropolinguistik Oleh: Maslan M.R. Sihombing ABSTRAK Tujuan penelitian ini mendeskripsikan domain, taksonomi, komponen makna, pola penamaan dan kearifan lokal pada pemberian makananpada upacara adat BatakToba. Penelitian dilaksanakan di desa Simarmata, Kabupaten Samosir. Data diperoleh melalui observasi dan wawancara kepada informan yang terlibat dalam pelaksanaan adat. Penelitian ini menggunakan pendekatan antropolinguistik dengan metode penelitian etnografi. Makanan yang diberikan pada upacara adat adalah tudu-tudu sipanganon’penanda makanan’dan dengke simudur-udur ‘ikan beriringan’. Hasil penelitian pada domain upacara adat pernikahan, ditemukan sembilan subdomain yaitu 1)mangarisik‘menelisik’, 2)marhori- hori dinding‘mencari tau’, 3)marhusip‘berbisik’ ,4)martumpol‘berjanji’, 5)martonggo raja‘memohon doa’ ,6)marsibuha-buhai‘pembuka’, 7)unjuk‘pesta’, 8)paulak une‘mengembalikan’, 9)maningkir tangga ‘periksa tangga’. Taksonomi atau pengklasifikasian makanan Batak Toba disusun dalam bentuk diagram garis. Komponen makna marsipanganon ‘makan’ danpola penamaan makanan dalam bahasa Batak Toba. Kata kunci: Makanan, antropolinguistik, domain, komponen makna Latar Belakang tertutup yang diberikan kepada 100 orang Upacara inisiasi yang ada pada responden pemuda Batak Toba usia 20 masyarakat Batak Toba digolongkan atas s.d 27 yang tinggal di Medan, diperoleh 3 yaitu 1) upacara adat, 2) upacara agama data, dari 100 responden, ada 42 dan 3) upacara yang berhubungan dengan responden (42%) yang tidak tahu nama lingkungan hidup. Upacara yang makanan yang diberikan pada upacara berhubungan dengan adat, misalnya adat adat Batak Toba. Sampel data ini kelahiran, adat pernikahan dan adat menggambarkan kecenderungan generasi kematian (Siahaan, E.K.
    [Show full text]
  • S 39 T 1958 TJARITA MANTRI DJERO
    Universitas Indonesia Fakultas Sastra . :i Perpustakaan S 899.23? S 39 t 1958 TJARITA MANTRI DJERO K A R A N G A N R. MEMED SASTRAHADIPRAWIRA TJITAKAN KADUA S 6%,> ; S & (*.J t L%n5) 1958 DINAS PENERBITAN BALAI PUSTAKA DJAKARTA PERPUSTAKAAN F A K (JLTA iS -ViSSRSBtA. Digambaran ku I. Sjahri Dikaluarkeun ku Dinas Penerbitan Balai Pustaka Typographic sareng Njitak ku Balai Pustaka — Djakarta B.P. No. 827 Hak nu ngarang ditangtajungan ku Undang-undang I Rebun-rebun halimun pasusun-susun, ngarimbunan tatangkalan. Wawangunan djeung kakajon siga disangsangan kasang, disampajan boeh rarang. Raong hajam kongkorongok, sorana palambat-lambat. Sisi langit beulah wetan marabat pating arudat — balebat Retjet manuk disarada ; manuk tjatjing, tjangkurileung patembalan djeung saeran, ngabageakeun katineung : sarangenge nu muntjul luhureun gunung, tjahjana ngagebur hurung. Halimun nu pasusun peuraj njingraj lalaunan, njengled saperti lalangse, ngagulung kawas reregan. Lembur anu kapindingan, nu ngan tembong renggenekna, djadi atra katendjona : geus leungit aling-alingna. Sanadjan geus kahalangan ku mangpirang-pirang djaman, ganti taun ganti bulan, kaajaan bumi alam meh henteu aja robahna, kitu deui hawa napsuna djelema teu aja pisan mendingna. Ti bihari nepi ka alam kiwari henteu aja euih-euih, karepna ngan hajang leuwih ; dibelaan metakeun katelengesan, tega nunda kaadilan asal maksudna tin^kan, Teu ngingetkeun manusa, aja. nu-murba ; lain rempakeun, lawaneun ! Awal-ahir wawales tangtu tumiba, moal aja nu bisa manghalangankeun. 4 Tatapi sanadjan kitu, djelema taja euremma njoba-njoba ngarobah kulak-tjanggeumna. Ana henteu kadjadian : ngarasula, teu narima kana takdir anu ngawengku dirina. Geus leuwih tilu ratus taun lilana nepi ka ajeuna, sabagian Ta- nah Priangan tatar wetan, nu katelah Nagara Tengah, djadi pa- mungpungan nu njiar sandang-pangan, panjeundeuhan nu ngum- bara ngadon bubuara, lantaran mangsa harita nu djadi tunggul pajungna eta nagri landung kandunganana, laer aisanana, djembar sagarana.
    [Show full text]