MILIK NEGARA

KAMUS BAHASA SIMALUNGUN—

Edisi Kedua

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Balai Bahasa Provinsi Sumatera Utara 2015

TIM REDAKSI KAMUS BAHASA SIMALUNGUN—INDONESIA Edisi Kedua

Penanggung Jawab Tengku Syarfina Kepala Balai Bahasa Provinsi Sumatera Utara

Penyunting Penyelia Amrin Saragih

Wakil Penyunting Penyelia Amran Purba

Ketua Tim Penyusun Zufri Hidayat

Anggota Tim Penyusun Anharuddin Hutasuhut, Chairani Nasution, Sri Asrianti, Juliana

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia iii

PENYUMBANG DAN PENGUMPUL DATA KAMUS BAHASA SIMALUNGUN—INDONESIA Edisi Kedua

Penyumbang Data

Nekman Saragih, Japiten Sumbayak, Jan Derita Wilson Sinaga, Jaweslin Saragih, Sahdinson Saragih, Jamel Sinaga, J. Sihaloho, Kalkedon Purba, Dearson Damanik, Masrul Purba, Dina Ria Saragih, Jasirman Sinaga

Pengumpul Data

Anharuddin Hutasuhut, Zufri Hidayat, Chairani Nasution, Sri Asrianti, Juliana, Nurelide

iv Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia

KATA PENGANTAR KEPALA BALAI BAHASA PROVINSI SUMATERA UTARA Edisi Kedua

Provinsi Sumatera Utara memiliki beragam bahasa daerah, antara lain bahasa Melayu, Simalungun, Karo, Toba, Angkola/ Mandailing, dan Nias. Semua bahasa daerah tersebut masih dituturkan oleh masyarakat pendukungnya. Balai Bahasa Provinsi Sumatera Utara sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa di Provinsi Sumatera Utara memiliki tupoksi melakukan penelitian, pembinaan, pengembangan, dan pelestarian di bidang kebahasaan dan kesastraan yang bertujuan untuk meningkatkan mutu penggunaan bahasa Indonesia serta mendorong pertum- buhan dan peningkatan apresiasi masyarakat terhadap sastra Indonesia dan bahasa daerah, khususnya di wilayah Sumatera Utara. Berkaitan dengan itu, penyusunan kamus bahasa daerah merupakan salah satu kegiatan kebahasaan yang bertujuan untuk melestarikan bahasa dan budaya serta nilai-nilai moral yang ter- kandung di dalamnya. Balai Bahasa Provinsi Sumatera Utara mengucapkan terima kasih yang setulusnya kepada semua pihak yang telah membantu penyelesaian penyusunan Kamus Bahasa Simalungun–Indonesia. Semoga segala jerih payah itu menjadi amal ibadah kita semua. Amin.

Medan, September 2015 Dr. T. Syarfina, M.Hum.

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia v

PRAKATA Edisi Kedua

Puji syukur tim penyusun ucapkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia sehingga tim dapat menyelesaikan penyusunan Kamus Simalungun—Indonesia Edisi Kedua ini. Bahasa daerah merupakan kekayaan budaya yang perlu dilestarikan. Oleh karena itu, penyusunan dan pemutakhiran kamus bahasa daerah perlu dilakukan bahasa daerah tetap lestari dan tidak tergerus arus modernisasi. Pada tahun 1985 Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa (sekarang Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa) telah menyusun Kamus Simalungun—Indonesia, tetapi masih perlu dilakukan pemutakhiran. Balai Bahasa Provinsi Sumatera Utara selaku UPT Badan Pengembangan dan Pem- binaan Bahasa telah melakukan pemutakhiran kamus tersebut selama tiga tahun, yakni 2011—2013. Pemutakhiran kamus dimaksud berupa perbaikan dan penyempurnaan definisi, contoh penggunaan lema, tata bahasa, pemberian label lema dan sublema, serta penambahan lema dan sublema. Dari seluruh lema yang terkumpul dalam kamus ini, baru sebagian yang dapat diberi label asal kata karena keterbatasan waktu. Selain itu, ada beberapa lema yang dimuat pada edisi pertama, tetapi tidak dimuat lagi dalam edisi kedua karena setelah diverifikasi lema-lema tersebut tidak dikenal. Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Prof. Amrin Saragih, M.A., Ph.D. (mantan Kepala Balai Bahasa Provinsi Sumatera Utara) dan Dr. T. Syarfina, M.Hum. (Kepala Balai Bahasa Provinsi Sumatera Utara) yang telah memercayakan tugas ini kepada kami. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada para narasumber yang telah meluangkan waktu dengan penuh kesabaran dalam memberikan informasi yang dibutuhkan. Demikian juga kepada semua peserta Lokakarya Kamus

vi Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia Simalungun—Indonesia yang dilaksanakan di Medan pada tanggal 29 Juli 2013, kami ucapkan terima kasih. Seperti peribahasa ”bunga yang harum juga ada durinya” untuk mengungkapkan makna tiada pekerjaan yang sempurna. Kamus ini juga belum sempurna. Akhirnya, semua kekurangan atau pun kesalahan yang terdapat dalam kamus ini akan menjadi tanggung jawab tim. Oleh karena itu, semua kritik dan saran yang bersifat konstruktif terhadap kamus ini akan kami sambut dengan senang hati.

Medan, Agustus 2015 Tim Penyusun

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia vii

PENGUMPUL DATA KAMUS BAHASA SIMALUNGUN—INDONESIA Edisi Pertama

Zubeirsyah M. Hasyim Zainal Abidin Nurhayati Lubis Bahren Umar Siregar Farida Dahlan T. Ayub Sulaiman Zulkifli Safii

viii Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia

PRAKATA Edisi Pertama

Kamus Simalungun—Indonesia ini disusun berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan oleh suatu tim yang ditunjuk oleh Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa di Jakarta dengan surat penunjukan tahun 1981. Dalam melaksanakan penelitian ini, tim telah mengum- pulkan dan mencatat sebanyak lebih kurang 5.500 kartu per kata. Lama mengerjakannya adalah sepuluh bulan, yaitu sejak bulan Januari 1981 sampai dengan Oktober 1981. Sistem yang digunakan ialah pencatatan teks korpus disertai wawancara dengan para manusia sumber, dan dilaksanakan lebih kurang selama lima bulan sejak Januari sampai dengan Mei 1981. Pengolahan data itu dilakukan selama empat bulan, yaitu sejak Juni sampai dengan September 1981. Dengan demikian, jelas bahwa waktu yang dipergunakan untuk menyusun kamus Simalungun—Indonesia ini memang terlalu singkat sehingga sudah tentu pula hasilnya mempunyai kelemahan dan ke- kurangan-kekeurangan. Kepada Prof. Dr. P.W.J. Nababan, selaku Pemimpin Proyek Pengambangan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Jakarta, yang telah memercayakan kepada tim penyusun kamus Simalungun— Indonesia ini, sejak mulai mengerjakannya sampai tersusunnya kamus ini, dengan ini kami mengucapkan terima kasih. Di samping itu, tidak lupa pula kami mengucapkan terima kasih kepada para narasumber, yang dengan sabar dan tidak jemu- jemunya melayani pertanyaan-pertanyaan kami. Demikian juga kepada semua pihak, baik perseorangan maupun kelompok dan instansi yang telah membantu kami dalam menyusun kamus ini, kami ucapkan terima kasih pula.

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia ix Akhirnya semua kelemahan, kekurangan, ataupun ke- salahan yang terdapat dalam kamus ini akan menjadi tanggung jawab tim. Oleh sebab itu, semua tegur sapa, kritik, dan saran yang bersifat konstruktif terhadap kamus ini sangat diharapkan dan akan kami sambut dengan senang hati.

Medan, Januari 1982 Tim Penyusun

x Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia

DAFTAR ISI

Tim Redaksi Edisi Kedua ------iii Penyumbang dan Pengumpul Data Edisi Kedua ------iv Kata Pengantar Edisi Kedua ------v Prakata Edisi Kedua ------vi Pengumpul Data Edisi Pertama ------viii Prakata Edisi Pertama ------ix Daftar Isi ------xi Petunjuk Pemakaian Kamus ------xiii

A ------1 B ------18 D ------38 E ------54 G ------57 H ------75 I ------102 J ------108 K ------118 L ------121 M ------142 N ------158 O ------163 P ------169 R ------188 S ------202 T ------233 U ------256 W ------263 Y ------264 Pustaka Acuan ------265

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia xi

xii Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia Petunjuk Pemakaian Kamus

1. Abjad Abjad yang digunakan di dalam Kamus Bahasa Simalungun— Indonesia ini adalah abjad latin sebagaimana yang digunakan dalam bahasa Indonesia, yaitu A, B, D, E, G, H, I, J, K, L, M, N, O, P, R, S, T, U, W, dan Y. 2. Ejaan Ejaan yang digunakan dalam kamus ini adalah sebagai berikut. 2.1 Vokal Huruf Fonem Contoh Arti

a /a/ abab ’abu’ e /e/ eas ’lalai’ /E/ eta ’ayo’ i /i/ iba ’lebih’ o /o/ dos ’sama’ /O/ dotok ’bunyi’ u /u/ ugah ’luka’ 2.2 Konsonan Huruf Fonem Contoh Arti b /b/ ban ’tetap’ d /d/ deber ’lempar’ g /g/ gaor ’kacau’ h /h/ hata ’kata’ j /j/ jajan ’banyak’ k /k/ kaha ’kakak’ l /l/ lapit ’alas’ m /m/ mosap ’basah’ n /n/ niombah ’anak’ p /p/ pindo ’minta’ r /r/ rosuh ’suka’ s /s/ suli ’tunas’ t /t/ tonggor ’lihat’ w /w/ weiweian ’pemintal tali’ y /y/ ya ’bara’ 2.3 Tanda Baca 2.3.1 Tanda Hubung (-) a. Tanda hubung digunakan untuk menyambung unsur-unsur kata ulang. Contoh: doding-doding ’nyanyian’ b. Tanda hubung digunakan di depan kata bilangan yang menunjukkan tingkat atau urutan. Contoh: ke-2, ke-3

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia xiii 2.3.2 Huruf Miring Huruf miring digunakan untuk menuliskan label kelas kata, label kiasan dan peribahasa, serta contoh pemakaian lema atau sublema dalam kalimat. a. Label kelas kata: a (adjektiva), adv (adverbia), n (nomina), num (numeralia), v (verba), pron (pronomina), dan p (partikel). b. Label kiasan dan peribahasa: ki (kiasan) dan pb (peribahasa). c. Contoh pemakaian lema atau sublema dalam kalimat: dadap v raba; 1 jamah: ulang dadap ulog ai jangan jamah ular itu; 2 terka; duga 2.3.3 Garis Bawah Garis bawah digunakan untuk menandai lema atau sublema yang terdapat dalam contoh kalimat. Contoh: ajak v tunggang; naik; mangajak v menunggang: amang mangajak huda ayah menunggang kuda; mangajaki v menunggangi 2.3.4 Kurung Siku ([…]) Kurung siku digunakan untuk menandai pelafalan lema. Contoh: alehon [alEhOn] v peluk 2.3.5 Cetak Tebal Cetak tebal digunakan untuk menandai lema, sublema, gabungan kata, polisemi, dan kata yang dirujuk. Contoh: a. lema: bada v tengkar b. sublema: marbada v bertengkar c. gabungan kata: ompung pron nenek/kakek ompung nini pron 1 ayah dari nenek; 2 ibu dari kakek; ompung nono pron 1 ayah dari kakek; 2 ibu dari nenek d. Kata yang dirujuk: lua → luah 2.3.6 Titik Koma (;) a. Titik koma digunakan untuk memisahkan bentuk- bentuk kata yang bermakna sama atau hampir sama (sinonim) yang terdapat pada penjelasan makna. Contoh: ambulu n bulu; rambut

xiv Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia b. Titik koma digunakan sebagai penanda akhir pen- jelasan makna sebuah sublema yang masih belum merupakan bentuk akhir derivasi. Contoh: atas n atas; bagian (tempat) yang lebih tinggi: i atas lamari di atas lemari; padatas v menaruh di atas; paratas n 1 bagian paling atas; 2 orang atas c. Titik koma digunakan sebagai penanda akhir penjelasan makna polisemi (kata yang bermakna lebih dari satu). Contoh: bajan, mabajan a jelek; 1 buruk; 2 jahat: halak bajan orang jahat 2.3.7 Titik Dua (:) Titik dua digunakan sebagai pengganti kata misalnya di akhir kata deskripsi dan sebelum contoh pemakaian lema dan sublema dalam kalimat. Contoh: bala n musibah: nagori ai hona bala kampung itu kena bencana 2.3.8 Tika Atas atau Superskrip Tika atas atau superskrip (1…, 2…) digunakan untuk menandai bentuk homonim yang homograf dan homofon (diletakkan di depan lema yang memiliki bentuk homonim, setengah spasi ke atas). Contoh: 1baya n bara; benda yang terbakar dan masih berapi 2baya n panggilan antar perempuan yang sebaya atau kepada yang lebih muda 2.3.9 Angka Arab Angka Arab bercetak tebal (1, 2, 3, …) dipakai untuk menandai bentuk polisem (yaitu arti kesatu, kedua, dan seterusnya). Contoh: lisat [lisat] v 1 jepit: ia lisat i labah dia terjepit di pintu; 2 himpit; 3 lindas

3. Label dan Singkatan Kata a adjektiva adv adverbia Bdr Bandar kas kasar ki kiasan kp kependekan

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia xv Kr Karo Mly Melayu n nomina num numeralia p partikel pb peribahasa pron pronomina Ry Raya Sp Sipispis Tb Toba v verba 4. Bentuk Susunan Kamus Kata dasar (lema) dan kata turunan (sublema) Kamus Bahasa Simalungun—Indonesia ini disusun sebagai berikut. 1. Kata dasar 2. Kata berimbuhan 3. Kata ulang 4. Gabungan kata Contoh: a. tortor merupakan kata dasar dan tortor sombah, manortor, manortorhon, panortor, panortoran, dan tartortorhon merupakan bentuk derivasinya, jadi susunannya adalah sebagai berikut: tortor manortor manortorhon panortoran tartortorhon tortor sombah b. dalan merupakan kata dasar sedangkan mandalanhon, mandalani, mardalan, pardalan, pardalanan, mardalan-dalan merupakan bentuk derivasinya, jadi susunannya adalah sebagai berikut: dalan mandalanhon mandalani mardalan pardalan pardalanan mardalan-dalan 5. Lafal a. Kamus ini dilengkapi dengan cara membaca yang ditulis dengan menggunakan lambang fonetis yang diletakkan di samping lema. xvi Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia Contoh: amang [amaG] n ayah eta [Eta] p ayo olo [OlO] p ya b. Pada umumnya bunyi /e/ dalam bahasa Simalungun adalah /E/ (taling), tetapi dituliskan dengan vokal “e”. c. Hampir semua lafal /o/ dalam bahasa Simalungun adalah /O/, ditulis “o”, seperti: oak ’suara’, boli ’beli’, oto ’bodoh’. d. Hampir semua lafal konsonan rangkap mengikuti lafal konsonan akhir yang mengikutinya. Contoh: ambirang [abbiraG] n sejenis ulat: ambirang mamangani pusukni lompah ulat ambirang memakani pucuk sayur ampar [appar] v berserak: ampar haganup ugasta barang- barang kita berserak semua andigan [addigan] pron kapan: andigan do ahu marhasil kapankah aku akan berhasil angka [akka] terka: angka lobei coba terka anjak [ajja?] v pijak: anjak ma gelah hubang in pijak saja lumpur itu

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia xvii

xviii Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia a . aday

abit [abit] n kain: buat abit ai! A pakai kain dulu! abu [abu] n abu a [a] n huruf pertama dalam aksara abuan [abuan] n abu dapur: adong Simalungun (dari surat sapuluh abuan i tataring ada abu di siah) dapur abab [abab] n 1 abu (hasil abuk-abuk [abu? abu?] n debu: pembakaran): abab ni rih abu bahat do abukakbuk i lalang; 2 debu; pardalanan banyak debu di marabab v berdebu: marabab jalan jabu ai rumah itu berdebu abul [abul] a tanggung: abul abal [abal] n jalan setapak (yang ganjang ni hayu kayu itu dilalui oleh manusia): tanggung panjangnya mardalan ia hum abal dia abur [abur] v berserak: omei ai berjalan dari jalan setapak; abur padi itu berserak; abalan n jalan setapak (yang isabur v diserak; dilalui binatang di hutan); maraburan v berserakan; abalan ni rusa jalan yang biasa saburhon v serakkan dilalui rusa abur-abur v berserakan: abur- abalabal [abal abal] n tempat abur bulung ai daun itu garam yang terbuat dari bambu berserakan; abang [abaG] n abang; [acar] n acar marabang v 1 berabang; 2 adad [adad] v memilih bibit: adad berabang (memanggil abang) omei bahen bonih tahun rah abara [abara] n bahu bibit padi dipilih untuk benih abing [abiG] v pangku; tahun ini abingan n pangkuan; adang [adaG] v hambat: adang abinghon v pangkukan; mardalan ia menghambat jalan iabing v dipangku; itu iabinghon v dipangkukan; adangan [adaGan] n waktu (yang mangabing v memangku: sudah ditentukan): lape das halak ai mangambing anggi adangan ni belum sampai orang itu memangku adik; waktunya mangabinghon v memangkukan; adap [maGadap], mangadap v pangabingan v cara menghadap: mangadap hu memangku; lobei ni partongah kamu parabing n pemangku; orang menghadap kearah depan yang memangku; adar [adar] adv 1 tepat pada parabingan n tempat waktunya: adar ni halak memangku mangan sudah waktunya orang- abir [abir] n harapan: abir ni uhur orang makan; 2 musim harapan hati adat [adat] n adat: lang iboto adat abis [abis] v ambil; anak ai anak itu tidak tahu adat mangabisi v mengambili: adatua [adatua] adv moga-moga mangambisi gambiri ia i juma aday [aday] pron itu dia mengambili kemiri di ladang

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 1 adei . agepe adei [adey] v pertimbangkan: maragad v menyadap: adeihon parsoalan ai pertim- margadad bagod menyadap bangkan persoalan ini enau; adon [adOn] pron ini pangagad v cara menyadap; paragad n penyadap adong [adOG] v 1 ada: adong do 2 duitmu ase mamboli buku on agad [agad] v pikir; kira ;duga apakah ada uangmu untuk agad-agad [agad agad] n pahat; membeli buku itu; 2 punya; alat (perkakas): huboli sada adonghon v adakan; agad-agad saya membeli satu iadonghon v diadakan; buah pahat mangadonghon v agadi [agadi] n alat menyadap: mengadakan; mambahen agadi si tukang bosi marnadong berada; 1 v ada si tukang besi membuat alat (di); 2 a berpunya; kaya; untuk menyadap paradongi n keberadaan; agak [aga?] adv kira-kira: agak sinadongan n harta yang pitu halak kira-kira ada tujuh dimiliki orang; taradonghon v teradakan; agakni adv mungkin: agakni adop [adOp] n susu: anggi inum abang roh sadari on mungkin adop adik minum susu abang tiba hari ini adou [madOwadaw], madouadou agam [agam] n 1 jantan: dayok v jalan-jalan: madouadou inang agam ayam jantan 2 bibit: hu Berastagi ibu pergi ke agam ni omei ini bibit padi; Berastagi agam-agam n persediaan: adoyup [adOyup] n nama sejenis agam-agam panganon domma tumbuhan: adoyup i roban bois persediaan makanan telah bapa bapa menebang kayu habis adoyup agan [agan] n pikir: agan lobe adu [maGadu], mangadu v 1 baru boli sabah ai pikir dahulu, mendakwa; 2 n lomba baru beli sawah itu; iagan v dipikir adua duan [adu aduan] n pemberitahuan age [agE ] p biar age ma au laho mi biarlah aku yang pergi adum [adum], mangadum v agembit [agembit] p walaupun: mengaku silap: mangadum agembit laho ia walaupu ia halak ai dia mengaku silap pergi aduri [adduri] n nira (pohon nyiru agena [agEna] p biar: agena hata besar) ni roha mu biar bagaimanapun aek [aEk] n air itu kata hati mu aer [aer] v campur: aer kopi agendo [agEndO] adv sekurang- pangkon dadih campur kopi kurangnya: agendo adong lima dengan susu ribu rupei sekurang-kurangnya agab-agab [agab agab] n berahi lima ribu rupiah 1 agad [agad] v sadap: agad lobei ageni [agEni] p biarlah: ageni bagod ai sadap aren itu saotik biarlah sedikit iagad v disadap; agepe [agepE] p meskipun: agepe roh udan, roh ia meskipun hujan turun, dia datang

2 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia agih . ajar agih [agih] adv agaknya: agih ni ia ahut [ahut] v membersihkan: si maila agaknya dia malu butet ahut bagas ai si Bute agil [agil] v tindih; membersihkan rumah paagil v bertindih: buei urat ai [ai] pron itu: gogoh do lotusan paagil banyaknya urat dolok Sibayak ai letusan bertindih gunung Sibayak itu sangat agoan [agOwan] n kehilangan: dahsyat anak ni dayoh agoan anak ai lo [aylO] p aduh: ai lo borit ayam kehilangan induknya naheihu hona batu aduh, sakit agong [agOG]n 1 arang: mamboli kakiku kena batu agong inang i tiga ibu membeli aik [tari?] v tarik: aik tali lombu ai! arang di pasar; 2 mendapat tarik tali lembu itu! malu: ulang gouskon agong ni i aili [ayli] n babi hutan: aili pakkon ni inang ipardom, pb mamangani jagul i juma babi jangan membuat malu ibu hutan memakani jagung di agoragon [agOragOn] a terkenal: kebun partiga-tiga na agoragon aima [ayma] p 1 ialah: pancasila pedagang yang terkenal aima falsafah ni bangso agu [agu] v campur: agu kopi Indonesia pancasila ialah pangkon gula campur kopi falsafah bangsa Indonesia ; 2 v dengan gula sama maknanya dengan: ah [ah] p ah: dakdanak ai Desember aima bulan mangkkatahon ah bani inangni pasampuluh dua Desember anak itu mengatakan ah, pada sama dengan bulan kedua belas ibunya ain [ayn] v angkat: ain karosi ai aha [aha] pron apa; apakah: aha angkat kursi itu! ma iboan ham hunjai? apakah aing [ayG] v mengaduh: ia aing ia yang kamu bawa dari sana? mengaduh ahap [ahap] n 1 rasa: hurang ajak [aja?] v 1 tunggang: ajak sodap ahap hu menurut saya, mahuda in, ulang mabiar ho rasanya kurang enak; 2 tunggangilah kuda itu, jangan perasaan batin takut; 2 naik; marhasap v merasa: lang mangajak v menunggang: Simalungun anggo marhasap amang mangajak huda ayah Simalungun bukan suku menunggang kuda; simalungun kalau tidak bisa mangajaki v 1 menunggangi; 2 (sanubari) Simalungun menaiki pangahap n perasaan: ajal [ajal] n ajal: lape ajal pangahap hu rahanan sonon marpantang matei belum ajal ibaen menurut saya, lebih baik berpantang mati dibuat seperti ini ajang [ajaG] n kepunyaan: ajang ahar [ahar] v habiskan: ahar ni ise buku ai kepunyaan siapa indahan ai! habiskan nasi itu buku ini? ahir [ahir] a parah: ahir naborit do 1ajar [ajar] n nasehat: tangar ajar danak parah penyakit anak itu ni inang dengar nasihat ibu!; ahu [ahu] pron aku: ahu mamasa 2ajar [ajar] v ajar; buku saya membaca buku; mangajar v mengajar;

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 3 ajat . albak

mangajari v mengajari; mangahui v mengakui: mangajarhon v mengajarkan; panangko ai mangahui salahni marlajar v 1 belajar: ahu pencuri itu mengakui ke- marlajar halani sihol pistar salahannya; saya belajar agar pintar; 2 pangahuon n pengakuan berlatih: sidea marlajar alad [alad] n tujuan: huja alad mu mandoding mereka berlatih kemana tujuanmu? menyanyi; alah [alah] v kalah: ia alah judi dia pangajar n pengajar; kalah bermain judi pangajaran n pengajaran; parlajar n pelajar; alai [alayi] v usir; parlajaran (siparlajari) n mangalai v mengusir: ia pelajaran: ia domma mangalai aili hun jumani dia manamathon parlajaran ni ia mengusir babi hutan dari sudah menamatkan ladangnya pelajarannya; alal [alal] n suara: alal adek jenges tarajari v terajari suara adek merdu ajat [ajat] a gatal: tangan ni adek alaman → laman ajat halani batang buruk alamat [alamat] n tanda: aha tangan adik gatal kena ulat bulu alamat lombu ai apa tandanya aji [aji] n racun: si ucok matei lembu itu? inum aji si Ucok mati minum alamen [alamEn] n halaman: si racun Ani manapu halaman si Ani ajibeot [ajibEyOt] n ilmu sihir menyapu halaman (yang membuat mulut miring) 1alang [alaG] v tanggung: ulang ajiturtur [ajiturtur] n ilmu yang alang hanami horja: jangan membuat tubuh gatal-gatal tanggung kalau bekerja ajimat [ajimat] n ajimat: datu 2alang [alaG] a tanggung (karena mambahen ajimat datu belum biasa mengerjakannya): membuat ajimat ulang pala alang laho ajuk [aju?] v jaja; jajakan: ajukhon marsahap jangan tanggung kueh ai jajakan itu untuk berbicara akah-akah [akah akah] a alani [alani] p karena canggung: anak boru ai alapalap [alap alap] n sangkutan; akahakah tumong gadis itu gantungan: alapalap pakean canggung sekali gantungan baju akal [akal] n pikiran: magou akal alat [alat alat] , alat-alat n tanda- hu akal pikiranku hilang tanda: alat-alat birong dong akim [akim] a yakin: au akim ia bai gurung ni tanda-tanda laho roh aku yakin dia akan hitam ada dibadannya; datang alatan n tandanya: aha altan ia aku [aku], mangaku v mengaku: panangko apa tandanya dia panangko ai mangaku salahni pencuri pencuri itu mengakui ke- albag [albag] v pukul: ulang albag salahannya; huting ai jangan pukul kucing mangahu v mengaku: ia itu! mangahu salah ia mengaku albak [alba?] v kelupas; salah;

4 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia albas . allokkon

mangalbak v mengelubas 2alim [alim] n nama sejenis mangalbak bohi halak ai wajah pohon: ni alim i bahen orang itu mengelupas pustaha kulit pohon alim itu albas [albas] adv jatuh tiba-tiba: buat pustaha; anggi ni albas adiknya jatuh alimi [alimi] v simpan: i pamatang tiba-tiba raya bahat i tubuhhon koperasi albug [albug] v telan: albug lobei alimi pinjom di Pematang Raya aubat telan obatnya banyak didirikan koperasi aldak [alda?] a letih; simpan pinjam; mangaldakkon v meletihkan: alimian v simpanan; pardalanan on mangaldakkon ipaalimihon v disimpankan hami perjalanan ini meletihkan aling [aliG] n perintah: anggo kami pulisi menangkap halak, aldom [aldOm] v tutup: aludom memahei surot aling kalau ibah ai tutup pintu itu polisi menangkap orang harus ale [alE] p hei: ale hasonaman memakai surat perintah tengarma hami mandoding hei, alingit [aliGit] n nama sejenis kawan dengarlah kami pohon: tanom lobei alingit ai menyanyi ase tubuh tanam dulu pohon alehon [alEhOn] v peluk: alingit itu supaya tumbuh maralehon sidea halani alir [aliri] v alir; marsihol mereka berpelukan aliri v alirkan: aliri bah ai hu karena rindu sabah ase tubuh omei alirkan alging [algiG] n seraut: buat masa air itu ke sawah biar tumbuh alging bulu i ambilah seraut padinya bambo itu manjalir n mengalir algup [algup] n sesuap: algup alis [alis] v 1 raut: alis lobei pensel indahan sesuap nasi ai ase runsing ujungni raut aliali [aliali] n kalung ( kalung pensil itu supaya runcing berisikan obat untuk bayi laki- ujungnya; laki) 2 halus (dihaluskan dengan menggunakan alat): alis lobei alih [alih] v 1 berubah: domma alih kayu ai haluskan kayu itu uhurni telah berubah hatinya; 2 v meminjam: alih pensel si alit [alit] n lilit; gulung: alit tali on Butet si Butet meminjam pinsil gulung tali ini; mangalit v melilit; alikan [alikan] n kepunyaan: menggulung; alikan adek buku on buku ini mangaliti v melilit: andor kepunyaan adek mangliti hayu banggal ai alilingei [aliliGEy] n ikat pinggang tanaman andor meliliti kayu yang terbuat dari tembaga: besar itu mamakei alilingei si abang allokkon [allOkkOn] v buang: abang memakai ikat pinggang 1 allokkon hayu ai buang kayu alim [alim] v salin: surat on i itu; alim pakon dawat surat ini mangallokkon v membuang: disalin dengan tinta; anggi angallokkon batu adik ialimko v disalin membuang batu;

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 5 alo . ambah

pangallokkon n pembuang; alud [alud] v memijit: alud orang gurungku pijit punggungku; yang membuang: ise aludi v pijati; panggallokkon sappah ai siapa ialud v dipijat; pembuang sampah itu; ialudhon v dipijatkan; tarallokkon v terbuang mangalud v memijat; 1alo [alO] p ya (menyatakan paralud n pemijat setuju); alug [alug] n keinginan tidak alohon p iyakan; sampai ialohon p diiyakan; aluk [alu?] v menjilat bibir: tingki mangalohon p mengiyakan aluk ia huidah aku melihatnya 2 alo [alO] n lawan; ketika menjilat bibir mangalo v melawan; 1alumalum [alumalum] n nama maralo v berlawanan; penyakit: alum-alum boni sipangalo n pelawan; tonton sakit alumalum di dada; aloalo [alOalO] v sambut; 2alumalum [alumalum] n nama ialoalo v disambut; tumbuhan untuk obat: dong mangaloalo v menyambut alum-alum i juma nima? alog [alOg] n batas: on ma alog ni adakah tumbuhan alum-alum di ini batasnya ladang kalian? alogo-alogo [alogo alogo] n alur [alur] n pihak: alur ni lang penyakit sesak napas yang adong nasapanriahan tidak ada disebabkan karena udara dingin yang sehati dipihaknya alogo [alOgO] n angin alus [alus] a 1 halus: sira na alus alokon [alOkOn] n keinginan tidak garam yang halus; 2 lembut: sampai: ulang tangis ma ho alus do tilam ai tilam itu halani alokon kau jangan lembut menangis karena keingin yang alut [alut] v urut; tidak sampai ialut v diurut; aloling [alOliG] n suara: aloling ni mangalut v mengurut tartenggar hanjon suaranya amak [ama?] n tikar: amparhon terdengar dari sini amak in bentangkan tikar itu; alop [alOp] v ambil: salah alop maramak v bertikar salah ambil; amang [amaG] n ayah: amang mangalop v mengambil: nonoi hanami niombahmon amang mangalop hayu i juma ayah lihat kami anak-anakmu; bapak mengambil kayu di maramang v berayah; kebun amang-amang v suami; alpak [alpa?] v potong: alpak hayu maramang-amang v bersuami on ptong kayu ini ambah [abbah] n 1 tambah dua altang [altaG], maltang a berat ambah sada sama dengan tolu altung [altuG], maltungaltung v dua ditambah satu sama dengan terjurai-jurai tiga; 2 v menjadi lebih banyak: alub [alub] n muka: mardaraoh domma ibere bahat mangindo alub si Ani muka si Ani ambah pe tong sudah diberi berdarah banyak masih meminta lebih banyak lagi

6 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia ambang . ambur ambang [abbaG] n sedia: ambang 2ambit [abbit] v gendong: ambit hepeng mu sediakan uangmu gelah niombahmu ai gendong ambarita [abbarita] n jari manis: di depan saja anakmu; tintin bai ambarita mu cincin di mangambit v menggendong jari manismu ambok [abbO?] v hilang: ambok ambasang [abbasaG] n buah duithu i tongoh dalan hilang bacang: magatol ho na gotahni uangku di tengah jalan ambasang gatal kena getah ambolas [abbOlas] n hujan batu: buah bacang halani ambolas maseda ambat [abbat] v hambat: ulang baganup suan suanan karena ambat ahu laho podas hu misir hujan batu rusak semua jangan hambat aku, aku mau tanaman cepat pergi ambom [abbOm] n pantat: ambom ambei [abbEy] v 1 rendam: ambei ni baggal pantatnya besar boras on rendam beras ini; 2 amboru [abbOru] n saudara melenggang (tidak membawa perempuan (kakak dan adik apa-apa): ambei ia roh perempuan ayah): amboru na hunjuma dia tidak membawa jenges bibi yang cantik apa-apa dari ladang ambotik [abbOti?] n pepaya: dua ambia [abbia] pron panggilan kibul ambotik dua buah pepaya; untuk anak lelaki yang sebaya songon parbuahni ambotik atau lebih muda: ombus lobei seperti pepaya berbuah, pb apui ai, ambia hembus dulu menambah kesusahan orang api itu, polan lain ambil [abbil] a iba: ambil uhurhu ambul [abbul] n saudara mangindah inang mahorja iba perempuan (dari pihak ayah): hatiku melihat ibu bekerja ambul lang adong be saudara ambilan [abbilan] n khotbah: perempuan ayah tidak ada lagi ambilan sadari on kotbah hari ambulu [abbulu] n bulu: ambulu ni ini tanganni alus-alus bulu di ambing [abbiG], mambing v tangannya halus-halus; menggelambir mangambului v mencabuti ambirambir [abbir abbir] n umbai bulu (ayam dsb) yg telah (seperti umbai pada hiou) dipotong: eda mangambului dayok kakak mencabuti bulu ambirang [abbiraG] n sejenis ulat: ayam; ambirang mamangani pusukni marambulu v berbulu lompah ulat ambirang memakani pucuk sayur ambung [ambuG] v buang: ambung boras i baen adek beras ambis [abbis] v habis: ambis terbuang oleh adek; haganupan, aha petang na ambunghon v buangkan; tading semuanya habis tidak iambunghon v dibuangkan; ada yang tertinggal; mangambunghon v melem- pangambis n penghabisan parkan; (paling ujung) pagombung v pelempar 1ambit [abbit] p jika, kiranya: ambur [ambur] v 1 jatuh; 2 ambit ma namin jenges ahu berserakan; 3 menetes jika saja aku cantik

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 7 amburu . ampu amburu [abburu]n saudara laki- ampilaos [appilaOs] n hujan: laki ayah: amburu ai loho ampilos nabodari hujan lebat saudara laki-laki ayah sudah seharian pergi ampin → ampan amis [amis] v kupas (dengan tipis): ampipira [ampipira] n sejenis amis anas ai kupas tipis nenas kayu: ampipira ibaen soban itu kayu ampira dibuat kayu bakar 1ampa [appa] p 1 dan: haduan 1ampir [appir] adv hampir: ampir ahu ampa ia misir hu Jakarta ahu madabuh aku hampir jatuh aku dan dia pergi ke Jakarta 2ampir [appir], mangampir a lusa; 2 adv juga: sadari on kram; kebas: mangampir nahei hanami ampa hu juma kami au kakiku kebas pergi ke ladang juga hari ini ampis [ampis] n tepi: ampis ni 2ampa [appa] adv juga lombang tepi jurang ampan [appan] n kain lampin; ampit [appit] v sepak: ampit bola kain bedung: domma iambang ai das hu atas sepak bola itu ho ampan ni niombahmu? sampai ke atas sudah kau sediakan kain ampod [appOd] v sambung: bedung anakmu? ampodhon ni tali hail ampangampangan [appaG sambungkan tali pancing ini appaGan] n kulit kambing: ampodui [appOduy] n tikus ampang-ampangan bai do bambu: bahat ampodui i juma ibaen gondang kulit kambing namai banyak tikus bambu dapat dijadikan gendang diladang kami ampar [appar] v 1 berserak: ampoldang [appOldaG] n bangsa: ampar haganup ugasta barang- ampoldang Jepang lopak-lopak barang kita berserak semua; 2 haganupan bangsa jepang bentang; semua berkulit putih amparhon v bentangkan; ampong [appOG] v putus angan- iamparhon v dibentangkan; angan: ampog mangidah mangamparhon v meng- pertahou mu nahurong jeges amparkan; putus harapanku melihat pangampar v cara meng- tingkahmu yang tidak baik hampar ampor [appOr] v menuang air amparan [apparan] n tikar: buat sedikit-sedikit: ampor hujon amparan ai bawa tikar hutangan hu ase hususi itu kesini tuangkan air ketanganku ampei [appEy], mangampei v sedidkit-sedikit biar ku cuci tunggang, menunggang: ampordang [appOdaG] n mangampei huda hami kepodang sadarion menunggang kuda ampu [appu] v pangku: ampu ni kami hari ini ombah on pangku adikmu; ampiarawas [appirawas] n sejenis ampuhon v pangkukan; kayu: ampirawas i baen iampuhon v dipangkukan; ompung tungkoni kayu mangampu v memangku; ampirawas dibuat tongkat pangampu v cara memangku parampu n alat memangku

8 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia ampud . andudur ampud [appud] v menghabiskan: andatang [addataG] n sejenis on ma ampud ni inilah yang tumbuh-tumbuhan: andatang penghabisan ipatuduh hubangku tumbuhan ampuk [appu?] n sejenis burung: andatang diperlihatkan padaku anggo do diampuk pangan ho andehit [addehit] n sejenis kayu: pernahkah kamu makan burung andehit buei ni isuan kayu ampuk andehit banyak ditanam ampul [appul] v sapih: baru onam andigan [addigan] pron kapan: umurni domma ampul baru andigan do ahu marhasil enam bulan umurnya sudah kapankah aku akan berhasil; disapih; atap andigan kapan-kapan; iampul v disapih; age andigan kapan saja mangampul v menyapih andilou [addilOw] n sejenis kayu: ampul-ampul [appul appul]n andilou iboan inang hu huta kupu-kupu: ampul-ampul ai kayu andilou dibawa ibu ke sogob bani bunga kupu-kupu kampung itu hinggap di bunga andin [addin] pron itulah: andin ampun [ampun] n ampun: ampun ma imang hu itu suamiku lang manangko be ahu ampun bu, aku tidak mencuri lagi andodot [adOdOt] n sejenis serangga penyengat: bihong anak [ana?] n anak laki-laki: anak naidoit andodot ai bengkak ni sada do hansa anak laki- digigit andodot lakinya cuma satu andohar [addOhar] adv mudah- anas [anas] n nenas: gok do anas i mudahan: andohar ma boi hita huta nami banyak nenas di mandapot gogoh mudah- kampung kami; anason n penyakit yang di- mudahan kita mendapatkan sebabkan makan nenas kekuatan andal [addal] n pantat beruk yang andolog [addOlOg] n sejenis kayu: gundul: andal ni bodat maos andolog buei i harangan kayu seng marbulu on pantat beruk andolog banyak di hutan itu sudah hilang bulunya andon [addOn] pron ini: buat ma andalotung [addalOtuG] n sejenis demban andon ambillah sirih tumbuhan: itondaiho do ini andalotung na songon on andor [andOr] n tali dari tahukah kamu tumbuhan tumbuhan: andor baen andalotung? pengikatni soban min ini tali andalu [addalu] n alu: andalu ai untuk mengikat kayu bakarmu ibahen humbani hayu alu itu andorasi [addOrasi] n sejenis dibuat dari kayu kayu: andorasi na tenger hayu 1andar [addar] n tangga: andar ni pohon andorasi keras kayunya jabu tangga rumah; andori [addOri] n tampah: ise na marandar v bertangga mambayu andori ai? siapa 2andar [addar] a miring: bonani yang menganyam tampah itu? mangga andar halani masursur andudur [addudur[n pohon palem: tanohni pohon mangga itu andudur isuan bapa i lobei ni miring karena tanahnya bagas pohon palem ditanam longsor; bapa di depan rumah

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 9 andugur . anggoh andugur [addugur] n sejenis kayu: anggap [aGgap] v anggap: anggap andugur adong i pudi bagas ma au borumu kandung nami kayu andugur ada di anggaplah aku anak perempuan belakang rumah kami kandungmu anduh [adduh] n anak tiri: piga anggapan [aGgapan] n anggapan: anduh na idapothon ho? anggapan hu ho na galak, hape berapa anak tiri mu? bag aku pikir kau orang yang anduhur [adduhur] n perkutut cerewet, ternyata tidak andui [addui] v ratap: andui boi anggara [aGgara] n hari ketiga mambaenn tangis tangis yang dalam kelender simalungun: meratap membuat hat sedih anggara halak simalungun nama hari orang simalungun andung [adduG] v rasa: andung lobei maborit atap lang coba anggarba [aGgarba] n daun dulu sakit atau tidak pandan yang berdaun lebar dan panjang sebagai bahan pem- andupar [addupar] n sejenis kayu: buat: anggarba boi ibayu andupar boi ibaen tiang jabu mambaen amak daun aggarba kayu andupar dapat dijadikan untuk membuat tikar tiang rumah anggi [aGgi] n adik: anggi anduri [adduri] n tampah: ise mambuat tolur ni dayok adik mamboli anduri ai? siapa mengambil telur ayam; yang membeli tampah itu maranggi v mempunyai adik; andurman [addurman] n sejenis nasianggi n adik ipar; burung: i tembak amang angging [aGging] v cuci rambut; andurman natuari burung keramas: angging ma domma burung andurman ditembak kotor jambulanmu keramaslah, bapak semalam sudah kotor rambutmu aneane [anE anE] n anak bungsu: anggir [aGgir] n sesuatu yang payah do mantubuhkon aneane dipakai untuk keramas (jeruk susah sekali melahirkan anak purut, bunga-bung dll): anggir bungsu ibuat utei keramaslah pakai ang [aG] v mengangakan mulut: buah jeruk ang hupamasuk galuh anggo [aGgo] p jika: anggo ngangakan mulut supaya maborit ulu pangan tambar ai masuk pisangnya kalau sakit kepala makanlah angas [aGas] v dikeringkan obat itu (dengan bara api): angas anggogoh [aGgOgOh] n sejenis indahan ai anggo domma burung: anggogoh habang ai gurgur kalau sudah mendidih burung anggogoh itu terbang nasi itu keringkan dengan bara anggoh [aGgOh] v cium (tentang api bau-bauan): anggoh lobei anget [aGet] a pelan: anget kamar nima ai, bau lang ongga marsahap, ase ulang puho isapu cium dulu kamar kalian ompungmu pelan bericara agar itu, baunya seperti tak pernah tidak bangun nenekmu disapu; angga [aGga] p kalau: angga manganggoh v mencium: banyak hu hai lang bangku huting na manganggoh na laho sombong kalau aku kaya aku sipanganonni kucing selalu tidak akan sombong mencium apa yang akan anggala [aGgala] n jerami dimakan

10 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia anggola . anjaha anggola → anggala angkis [akkis] v habis: angkis angguk [aGgu?], mangangguk v omei ai i pangan dayok menangis: angguk dansa habislah padi itu dimakan ayam horjani tiap ari menangis saja angkit [akkit] v ambil: angkit kerjanya tiap hari hayu ai ambil kayu itu anggur [aGgur] n anggur: boli angkolir [aGkOlir] n sejenis bangku anggur ai belikan aku burung: manangkap angkolir anggur itu hanami i harangan kami anggurisa [anGgurisa] n sejenis menangkap burung angkolir di burung enggang: anggurisa hutan taboh daini burung anggurisa angkora [aGkOra] v panggil: enak rasanya halak na indilo angkora angin [aGin] a tekun: angin ia seorang yang diharap marlajar dia belajar dengan kedatangannya tekun angkulu→angkula angir [aGir] n tahi anak bayi: angir angkulu [akkulu] n 1 tubuh lape marbau tahi anak bayi (keseluruhan bagian tubuh): belum berbau angkulu ni inang galek tumang angka [akka] terka: angka lobei badan ibu lemas sekali; 2 diri coba terka sendiri; marhasadon angkulu angkar [akkar] adv 1 kurang ampa pikiran, pb sesuai masak: iandahan na angkar perkataan dengan perbuatan; nasinya kurang masak; 2 marangkulu, marangkula v kurang tidur: angkar ma au bertubuh: angkula ni anggi nabodari aku kurang tidur ullopak adik mempunyai tubuh semalam lebih putih angkat [akkat] v angkat; 1 angkup [akkup] n sebelah naikkan: angkat tangan angkat menyebelah: angkup juma tangan; 2 ambil; bawa: ulang nami sebelah menyebelah pala maila-ila, angkat ma gela lading kami sudahlah jangan malu-malu, angkut [aGkut] v angkut: angkut angkat saja; ma omei ai angkut dulu iangkat v diangkat; padi itu mangangkat v mengangkat; angsa [aGsa] n angsa: mamalihara tarangkat v terangkat angsa hanami kami angkihi [aGkihi] n sejenis rumput: memelihara angsa i pangan horbo angkihi on anjah [anjah] pron dari mana: rumput angkihi dimakan anjah hani ma dari mana kerbau kamu?; 2 ki mengukur jalan: angkip [akkip] n jepitan janggut: anjah dansa horjani tiap ari bakku lobei angkip ai pinjam mengukur jalan kerjanya setiap dulu jepitan janggut itu hari 1 angkirbung [akkirbuG] n sejenis anjaha [anjaha] adv sambil: ia tumbuhan: ija i buat ho ma juguk i lapou anjaha angkirbung dimana kau ambil mangisop dia duduk di warung daun angkibung itu sambil merokok

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 11 anjaha . antaldon

2 anjaha [anjaha] p dengan: ia ansiansi [assiansi] n sejenis marsahap anjaha ni ompung ia rumput: ansiansi tambar ni berbicara dengan nenek dakdanak rumput asiansi untuk anjai [anjai] adv akan (untuk obat anak-anak menyatakan sesuatu yang tidak ansilum [assilum] n sejenis pohon diharapkan): ibotoh seng anjai buah: mananom ansilum udan dia mengetahui bahwa amang i juma ayah menanam tidak akan hujan pohon ansilum di ladang anjak [ajja?] v pijak: tentara ni ansimun [assimun] n mentimun: jopang ai anjak parsabahan sadia hargani ansimun ai tentara jepang itu melintasi sakilo berapa harga mentimun persawahan; sekilo manganjaki v memijak; ansisi [assisi] a sembarang: ulang melewati: kereta api ai ansisi marhata-hata jangan manganjaki parsabaan kereta sembarang berkata kata api itu melintasi pesawahan ansisibang [assisibaG] n lipan: anjal [ajjal] v mati (ungkapan bahat do ansisibang i pudi kasar): anjal ho, hurang ajar banyak sekali lipan di belakang mati kau, kurang ajar ansoanso [assOansO] v 1 anjang [ajjaG] a angkuh: halak na menganggur: halak ai anjang orang yang angkuh ansoanso orang itu anjei [anjEy] v tangkis: anjei menganggur; 2 melarat: ia gelah, ase ulang hona ansonanso dia hidupnya tangkislah biar jangan kena! melarat anjing [anjiG] n anjing: anjing ansog [assOg] n sejenis binatang manggan holi-holi anjing ansubah [assubah] n tempat air makan tulang-tulang yang terbuat dari bambu dua anjis [anjis] v lari kencang: anjis ruas: amang mambahen ia halani mabiar ia berlari ansubah ayah membuat tempat kencang karena takut; air manganjis v berlari kencang ansuh [assuh] v tampung anju [anju] v bujuk: anju ma (menampung air dimasukkan anggimu bujuklah adikmu; ke dalam ansubah); ianju v dibujuk; maransuh v menampung manganju v membujuk; ansul [assul] v tersentuh: ansul panganju n pembujuk nahei ni bani butu kakinya 1anjuk [anju?], taranjuk a tersentuh batu berlebih: anjuk sobanni sada antah [attah] adv belum tentu hayu kayu bakarnya lebih satu antak [atta?] n agak; kira-kira: 2 anjuk [anju?] n tanjung antak songon nai ma kira-kira anjung [anjuG] v jolok: anjung begitulah jabu ai jolok jambu itu antal [attal] n rasa: sonang antal anjur [anjur] v lewat: anjur uhur ni senang rasa hatinya haganupan lewatlah semuanya antaldon [attaldOn] n sejenis anrip-anrip [arrip arrip] n keladi hutan: ulang jolom kelelawar (yang masih kecil) antaldon ai jangan pegang antaldom itu

12 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia antalis . apit antalis [attalis] n siku: maborit antong [attOG] pron jika begitu: antalis anggi siku adikku sakit antong sonai hatamu dear ma antan [attan] v timbang: antan jika begitu ucapanmu, baiklah boras on timbanglah beras itu antorkis [attOrkis] n keladi hutan: antaran [attaran] n ketika: antorkis sipanjononi babi antaran musim udan ketika keladi hutan adalah makanan musim hujan babi antarsa [attarsa] n sejenis pohon: antuk [attu?] v tersentuh antarsa dairi masiah pohon anturang [atturaG] n mamak antarasa rasanya pedas perempuan: i ja anturang ai di antarsih [attarsih] n sejenis mana mamak perempuan itu burung: ajang nise antarsih ai anturgok [atturgO?] a tegak: milik siapakah burung antarsih anturgok ho lobei tegakkan itu kepalamu antigan → andigan antus [attus] v ceritakan: antus antigau [attigaw] p bilamana turilukian ai boni ceritakan antik [atti?] n sejenis tumbuhan kejadian itu padanya daunnya berasa asam: mombuat aong [aOG] v ada: aong apei i antik i juma si Taing si Taing bagas ada tikar di rumahku mengambil tumbuhan antik di aor [aOr] v keluyuran: mangaor ladang anggi ai anak itu keluyuran antikan [attikan] n harta: bahat apa [appa] p dan antikan halak ai orang itu apap [apap] v panjat: apap lobei banyak harta hayu ai panjat panjat dulu antil [attil] adv kurang (tidak pohon itu cukup) apas [apas] a sombong: apas anting [attiG] n sejenis kelelawar: halak ai orang itu sombong; adong do anting i harangan mangapas v remeh adakah kelelawar di hutan apei [apEy] n tikar: amparhon antinganou [attiGanOw] n lobei apei in bentangkan dulu serangga busuk: ulang jolom tikarnya; antinganou marbau holi marapei v bertikar tanganmu serangga itu jangan 1apil [apil] n pagar yang tidak dipegang serangga itu, dapat ditembus peluru dibuat tanganmu nanti bau dari ruyung atau kayu-kayu antinganting [attiG attiG] n bulat yang disusun untuk kerabu; benteng (kubu pertahanan) maranting-anting v berkerabu 2apil [apil] v hafal: apil parlajaran antipa [attipa] n kura-kura: tolur ai! hafal pelajaran itu!; antipa ipangan halak do telur iapil v dihapal penyu dimakan orang apilan n hafalan antirha [attirha] n sejenis ubi mangapil v menghafal; kayu besar: jual ma antirha ai mangapilhon v menghafalkan; hu tiga jual ubi kayu itu ke pangapilan v penghafalan; pekan apit [apit] v jepit; antoh [attOh] adv belum tentu marapit v menjepit;

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 13 apoh . aribut

tarapit v terjepit: tarapit halak arbap [arbap] n sejenis kecapi: ai orang itu terjepit danak ai maboli arbab anak itu apoh [apOh], apohapoh v hibur; membeli arbab mangapoh v menghibur 1arbong [arbOG] n melintang: apokat [pOkat] n avokad adong hayu arbong i tonga apui [apuy] n api: songon apui dalan ada kayu melintang di milasmu seperti api panas tengah jalan 2 badanmu; arbong [arbOG] v bentang: adong marapui v berapi; sabah arbong i arban dolog ai marapui-apui a ki ada sawah terbentang di lereng bersemangat sekali gunung itu apung [apuG] a kebal ardah [ardah] a rapat; 1apus [apus] n sapu iardahkon v dirapatkan: ulang songon on iardahkon antong 2apus [apus] v hapus; usap; jangan dirapatkan seperti mangapus v menghapus: ia ini, nanti rusak; mangapus lukani sambil mangardahkon v merapatkan mangingat nasib ni na sial ia menghapus lukanya sambil ardak [arda?] v asuh mengingat nasibnya yang sial; ardom [ardOm] v makan beras: mangapushon v mengusapkan manuk ai ardom ayam itu ara [ara] n pohon ara makan beras 1 arah [arah] n peraturan arepat [arEpat] a lumpuh: arepat nahe ni lumpuh kakinya arah-arah [arah arah], 2 mangarahkon v ajak, arepat [arepat] n tumpuan hati: mengajak songon arepat na marhata-hata bani sisombahon segenap kata- arang [araG] n arang: arang ni kata diutarakan dalam hayu arang kayu persembahan arap [arap] v harap: arap uhurhu arga [arga] n harga; ho roh saya berharap engkau mararga v berharga datang; mangarap v mengharap; arhat [arhat] v pegang: ulang mangarapkon v songon i arhat jangan dipegang mengharapkan; begitu tararap v terharap ari [ari] n hari: roh inang ari 1aras [aras] a 1 dangkal: aras ni Minggu on datang ibu hari bah airnya dangkal; 2 bodoh: Minggu ini; aras ni uhur bodoh arian n siang hari: marangkat arian hanami kami berangkat 2aras [aras] n arus: aras ni bah siang; arus sungai marari v berjaga-jaga pada arbah [arbah] a basah: arbah siang hari; bajuni bajunya basah; sadari num sehari mangarbah v membasahi; ari-ari n setiap hari; tarbah v dibasahi arian [arian] n siang: arian arban [arbas] n lereng: arban borngin siang malam dolog ai doldol pakon do juma aribut [aribut] n ijuk: tali aribut nami lereng gunung itu dekat tali ijuk sekali dengan ladang kami

14 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia arid . asah arid [arid] v meraut: inang arid arsan [arsan] n resam pinsil ibu meraut pinsil arsang [arsaG] a sombong: arsang 1arih [arih] v mengikat hewan halak ai orang itu sombong dekat dengan tempat 1arsik [arsi?] n ikan mas yang tambatannya: arih hambing ai dimasak dengan ikat kambing itu; khusus; 2 arih [arih] v tambat: arih tali ai mangarsik v menggulai ikan tambat tali itu; mas (dengan bumbu khusus): arihan n tambatan ompung mangarsik nenek arihan uhur tambatan hati menggulai ikan mas 3 arih [arih], arihkon v ajak; 2arsik [arsi?] v siksa; mangarihkon v mengajak mangarsik v menyiksa: ulang ariharih [ariharih] a mufakat; ham mangarsik baliang ai marariharih v bermufakat: jangan kalian siksa anjing itu; sidea marariharih i jabu nami marsik v tersiksa; mereka bermufakat di rumah pangarsik n penyiksa; kami arta [arta] n harta: arta na bahat aring [ariG] n bau aring: aring harta yang banyak sibuat ursa bau aring arti [arti] n arti disebabkan oleh rusa artikan [attikan] n kepunyaan: arip-arip [arip arip] n kelelawar artikan nisei horbou ai (yang masih kecil): adong arip- kepunyaan siapa kerbau itu arip bani hayu ada kelelawar di arto [artO] n sirih: ajang nisei arto pohon kayu ae milik siapa sirih jalar itu aris [aris] n bambu untuk aru [aru] v jaja; jajakan membuat rumah: halak ai aruk [aru?] v jolok; mambahen jabu aris orang itu aruk-aruk n penjolok: membuat rumah bambu arukaruk ai penjolok itu ariskon [ariskon] n pertimbangan: arun [arun], marun n demam: sonaha ariskon ni bagaimana marun si Ana si Ana sakit pertimbangannya demam arjang [ajjaG] v lari: panangko ai arung-arung [aruG aruG] n mararjang hu harangan seberau; sejenis rumput yang pencuri itu berlar ke hutan ditanam di pinggir sungai arjuk [ajju?] v jolok untuk menahan erosi arjuk [arju?arju?], arjukarjuk n arus [arus], arusan n arti: aha galah: bapa mamboan arjuk arus ni apakah artinya?; arjuk ayah membawa galah; mangarusi v mengerti; mangarjuk v menggalah; pangarusion n pengertian pangarjuk n penggalah; asa [asa] v gosok tararjuk v tergalah asah [asah] v gosok: asah pisaou arob [arOb] n sejenis daun-daunan ai gosoklah pisau itu; aroh [arOh] n keringkan asahan n batu pengasah: asah arot [arOt], marot a tajam: na arot pisaou pangkon asahan asah ma pisou ai pisau itu tajam pisau dengan batu pengasah arsak [arsa?] v menimba: arsak ni bah menimba air

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 15 asak . atok asak [asa?] 1 a lambat: au asak asu [asu] n anjing: asu miise ai roh aku terlambat datang; 2 v anjing siapa ini padatkan: asak omei na irgoni asup [asup] v sanggup: asup au ai padatkan padi di dalam goni mambahen jabu aku sanggup itu membuat rumah asakasak [asa?asa?] v mengisi: atah [atah] n makanan mentah amang asak asak ni bodil ayah atak [ata?] adv mungkin: atak mengisi bedil inang misir hu tiga mamboli 1asal [asal] p 1 kalau: hubere pe dadih mungkin ibu pergi ke hubam duit asal bujur pasar membeli susu marhorja kau akan ku beri atap [atap] adv atau: inang atap uang kalau rajin bekerja; 2 amang ibu atau ayah seandainya: asal porsaya ia atar [atar] a wangi: minak atar seandainya dia percaya minyak wangi 2 asal [asal] n asal (tentang daerah) atar [attar] n ruang depan asap [asap] n asap: asap ni bodil atas [atas] n atas: i atas lamari di asap bedil atas lemari; asar [asar] n sarang: asar ni padatas v menaruh di atas; manuk-manuk sarang burung paratas n 1 bagian paling atas; asas [asas] n merpati: asas ni ise 2 orang atas ai merpati siapa itu atege [atEgE] pron begitu: atege ase [ase] p supaya: inang manapu lobei begitu saja jabu ase borsih ibu menyapu atei [atEy atEy], atei-atei n hati: rumah supaya bersih pangahap ni atei hu perasaan asei [asey] n sapu: inang hatiku kurang sedap; mambahen asei ibu membuat mardiateihon v memperhati- sapu kan; asih [asih] n Aceh: halak asih mampardiateihon v mem- orang Aceh perhatikan: Jasmen asik [asi?] a busuk: aha na asik ai mampardiateihon niombah ni apa yang berbau busuk itu? marguro-guro Jasmen asil [asil] n cukai: pemerintah memperhatikan anaknya mambuat asil pemerintah bermain-main mengambil cukai atene [atEnE] pron begitu: au askei [askEy] n pantun: askei ni hatakon atene aku katakan halak melayu pantun milik begitu orang melayu atiha [atiha] n tenung asok [aso?] a lambat: asok atik [ati?] Tb adv mungkin mardalan berjalan lambat atikan [atikan] n kepunyaan: aspal [aspal] n aspal atikan niise sabah ai? assuan [asuan] n tembilang kayu kepunyaan siapa sawah itu? (alat untuk menggali lubang atipatip [atippatip] n perangkap: bertangkai panjang) begu ai masuk atipatip harimau asta [asta] n hasta: sada asta satu itu masuk perangkap hasta atok [atO?] a sampai hati: atok ni astu [astu] v bantu: astu inang ai ai bakku ia sampai hati benar bantu ibu itu dia

16 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia atur . ayup atur [atur] v atur; pangayak n pengejar; aturan n aturan; tarayak v terkejar; mangatur v mengatur; ayakan [ayakan] n guna: aha maratur v beratur; ayakan ho tangis apa guna kau pangatur n pengatur; menangis paraturan n peraturan; ayam [ayam] n binatang liar yang taratur v teratur; dipelihara au → ahu ayan [ayan] n kaleng: buat ayan aucang [awcaG] v meraung: begu minak lampu ambil kaleng aucang i harangan harimau itu minyak lampu meraung di hutan ayap [ayap] n melayang aum [aum] v mengaum: aum ni ayapan [ayapan] n hidangan: begu harimau mengaum ibere hubani ayapan tulang aup [aup] v timbul tenggelam: paman disuguhkan hidangan hayu ni aup i bah banggal kayu ayat [ayat] n surat; ayat: itu timbul tenggelam di sungai mambassa ayat si tongat awak [awa?] n pinggang: awak ni tongat membaca surat itu dak danak pinggang anak-anak ayob [ayOb] v angkat; awanawan [awan awan] n bagian ayoban n tawanan kepala anak kecil: awanawan mangayob v mengangkat: bain dakdaknak awan awan ada mangayop omei hun goni ia ia di kepala mengangkat padi dengan goni; awang-awang [awaG awaG] n pangayob n pengangkat; udara: manuk-manuk ai i ayum [huyum], huyum n pipi: awangawang burung itu ada di huyum adong i tubuh pipi udara terletak di wajah awas [awas] v kibas: awas hon ayup [ayup] v hanyut: halak ai abit ai kibaskan kain itu ayup i bag banggal orang itu awat [awat] n pengembara: halak hanyut di sungai besar awat orang pengembara awei [awEy] n derita: lang boi mambahen inang mangawei tidak boleh membuat ibu menderita awal awal [awal awal] v terayun: halak ai awal awal orang itu terayun ayun ay [ayi] pron itu ayak [aya?] v 1 kejar: ayak

hambing ai kejar kambing itu; n 2 ingin: ayak uhur ingin memiliki sesuatu; mangayak v mengejar: parburu ayak ursa ai pemburu mengejar rusa itu; marsiayakan v berkejar- kejaran;

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 17 b . ba . bahang

pabagashon v memperdalam B 2bagas [bagas] n rumah bagei [bagey] n macam; 1 jenis; 2 ba [ba] n induk surat ke 19 (dari rupa; surat sapuluh siah) marbagei-bagei v bermacam- baba [baba] n mulut: babah ni macam; berbagai-bagai: bagei baliang mulut anjing; sipanganon bermacam-macam marbabah v bermulut; makanan sangkababah v 1 sesuap; 2 bagi [bagi] n bagi: bagi ma duit ai sepatah kata bagilah uang itu; babeng [babEG] n hantu marbagi v berbagi; babou [babOw] n atas: i babou ni bagian [bagian] n bagian; hayu di atas kayu parbagianan n ki nasib babui [babui] n babi: adong babui (peruntungan) i harangan ai ada babi di hutan bagod [bagOd] n aren: adong itu tubuh bagod i jae pohon aren bada [bada] Tb v tengkar; tumbuh di situ mambadai v membantah; marbagod v menyadap: menyanggah; marbagod do amang marbada v bertengkar pasikolahon ahu ayah parbada n orang yang suka menyadap enau untuk bertengkar; menyekolahkan aku badik [badi] n sejenis pisau 1bah [bah] n air; bador [badOr] a malu: ulang ham mangarbahi v mengairi; mambahen bador jangan kau marbah v berair; membuat malu; tarbahi v terairi; pabadorhon v mempermalu- bah banggal sungai; kan; bah parigi perigi; sumur; tarbador v menjadi malu bah tubuh mata air; badou [badOw] n ikan gabus bah udan air hujan; baen → bahen 2bah [bah] n sungai; marulu do bagah-bagah [bagah bagah] n 1 bah, marindung do suhat, pb janji; 2 persetujuan; ada hulu sungai ada induk mambagah-bagahi v men- keladi; (orang yang lebih janjikan; dihormati); mambagah-bagahkon v men- bah bolon sungai besar janjikan; baha [baha] n tabiat: baha ni marbagah-bagah v 1 berjanji; songon inangni tabiatnya mengucapkan janji; 2 seperti ibunya menyanggupi: halak ai marbagah bagah hubanghu bahah [bahah] n mulut orang itu berjanji padaku bahal [bahal] n jalan setapak yang 1bagas [bagas] a dalam; 1 jauh biasa dilalui manusia sehingga dari permukaan: bagas tumang rumput-rumput di jalan tersebut hondot ni juma ai dalam sekali mati: bahal ni halak jalan biasa jurang ladangnya; 2 paham dilalui orang benar-benar; 3 bagian yang di bahang [bahaG] v larang: bahang dalam: i bagas pikiron di dalam lobe anak ai larang dulu anak pikiran; itu

18 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia bahapal . baju bahapal [bahapal] n nama sungai: bais [bais] n suara lompatan Bahapal goran ni bah na bait [bait] v bangkit: bait ahu aku marulu hun Dolok Simbolon bangkit Bahapal nama sungai yang baja [baja] n waja: bosi baja besi hulunya ke Dolok Simbolon waja bahar [bahar] v gali: bahar tano ai bajak [baja?] a kaya gali tanah itu 1 bajalinggei [bajaliggE] n nama bahat [bahat] a banyak; daerah: au roh hun Bajalinggei pabahatkon v memperbanyak; aku datang dari Bajalinggei 2 bahat [bahat] a parah: bahat do bajan [bajan], mabajan a 1 jelek haborit danak ai penyakit anak (tentang wajah); 2 jahat itu parah; (tentang watak): halak bajan bahatan a lebih banyak; orang jahat; bahat tu a terlampau banyak; bajan tu a terlalu jelek sabahat num sebanyak; sama tarbajan a agak jelek; banyak dengan bajang [bajaG] n pasung bahen [baEn] v buat; lakukan: aha bajar [bajar] n kambing bandot;: na i bahen ni apa yang telah adong do bajar i juma kambing diperbuatnya; jantan ada di ladang mambahen v membuat: mambahen aha inang? ibu bajar-bajar [bajar bajar] n pusar; membuat apa?; poros: anggo maborit boltok ra pambahenan n perbuatan; do mandarat bajarbajar ni sibahen n pembuat; bunga sihalani agar tidak dakit sibahenon n sesuatu yang akan perut letakkan bunga sihalani dibuat; bajaronggi [bajarOGgi] n semacam tarbahen v terbuat; dun seledri: bajaronggi tubuh i bahing [bahiG] v putar: bahing paya paya daun bajaronggi lobei lereng on sepeda itu putar tumbuh di payapaya dulu arahnya baji-baji [baji baji] n pahat bahod [bahOt] a tegap: bahot bajo [bajO] n besan tumang pamatang ni tubuhnya bajoh [bajOh] n bisul sangat tegap 1bajor [bajOr] a miskin; bahul [bahul] n perut anak: borit marbajoran n orang miskin: bahul ni dakdanai ai perut anak sipanganon na ranggak gabe itu sakit marbajoran makanan itu bahul-bahul [bahul bahul] n disediakan untuk fakir miskin keranjang yang terbuat dari 2bajor [bajOr] n nama sejenis kayu anyaman daun pandan bajoraon [bajOraOn] a takut; ngeri bahuta [bahuta] a mulia 1baju [baju] n baju: si Japorman bai [bai] p 1 untuk; 2 pada mamboli baju si Japorman baig [baig] n suara bedil: tab, tub membeli baju; baig ni bodil tab, tub suara mambajui v membajui; bedil marbaju v berbaju 2 baion [bayiOn] n pandan baju [baju] v anyam: mambaju v menganyam: bair [bEir] n suara petir: bahat mambaju baion inang gabe sora ni beir nantuari suara apei ibu menganyam pandan petir terdengar kuat tadi malam menjadi tikar

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 19 bajukan . balos bajukan [bajukan] n telur yang marsibalbalan v saling me- tidak bisa menjadi anak mukul (busuk): tolor ni dayok na pambalbal n orang yang me- bajukan marbau tumang telur mukul; ayam yang busuk sangat bau balding [baldiG] n kijang bajut [bajut] n tempat sirih balei [balEy] n balai: balei ianan bak [ba?] n air enau ni tamui ai balai disesiakan bakal [bakal] n tembakau: bulung- untuk menerima tamu bulung na somal ibahen halak balging [balgiG] a bulat bahen bakal daun-daun itu balhap [balhap] n luka parah biasa digunakan orang untuk bali [bali] n lunas: anggo bali jadi tembakau utang ni sudah lunas hutangnya bakarasan [bakarasan] a sudah baliang [baliang] n anjing; tua: bakarasan anak boru ai parbaliangan n tempat anjing anak perempuan itu sudah tua mencari binatang buruan bangkuang [bakkuwaG] n balibison [balibisOn] a pengkar bengkuang baliga [baliga] n perkakas tenun bala [bala] n musibah: nagori ai balik [bali?] v balik; hona bala kampung itu kena mambalik v membalik; bencana tarbalik v terbalik bala-bala [bala bala] n ulat padi: balikangin [balikaGin] n sejenis balabala sipanganan omei kayu bahat tumang i sabah ulat balikulak [balikula?] v pergi balik: pemakan padi sangat banyak di balikulak au leng hu rumah aku sawah pergi balik ke rumah balaborngin [balabOrGin] n sejenis 1 baling [baliG] a bentuk yang tidak lebah simetris balameha [balamEha] n bekas 2 baling [baliG] a putar batas ladang balimbing [balibbiG] n belimbing balang [balaG] n belalang: balang na gorsing belalang yang balinsah [balissah] a gelisah: kuning balinsah uhur ni gelisah hatiku balanga [balaGa] n belanga; kuali balintang [balittaG] n sejenis kayu besar: manloppah gulei ahu i untuk membuat dapur: hayu balanga saya memasak di andajup do somal ibahen belanga; balintang kayu andajup biasa sabalanga num sebelanga dibuat balintang balas [balas] v balas; baliung [baliuG] n sejenis kapak ibalas v dibalas; yang matanya dapat diputar mambalas v membalas; balobas [balObas] n belebas marsibalas v saling membalas; (penggaris): adong do belebas tarbalas v terbalas ni si Ucok ada belebas si Ucok balbal [balbal] v pukul: balbal balog [balOg] n batas: balog ni lobei baliang ai pukul dulu juma batas ladang; anjing itu; marbalog v berbatas; mambalbal v memukul; parbalogan n perbatasan mambalbali v memukuli; balos [balOs] v jawab;

20 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia baltuk . bangar

balosan n jawaban bambam [bambam] a penyakit biri mambalosi v menjawab: lang biri: bambam das payah balos niombah ai anak itu tidak itambari penyakit biri-biri menjawab; susah diobati marsibalosan v saling jawab; bamu [bamu] n pada tuan: baltuk [baltu?] n tangga: mamboli au lereng bamu ai aku mambahen baltuk tulang i pudi membeli sepeda pada tuan paman membuat tangga di ban [ban] n tetap: banhon uhurmu belakang tetapkan hatimu balu [balu] n janda (ditinggalkan bana [bana] pron ia (orang yang oleh suami atau istri karena dibicarakan): lape ongga bana salah seorang meninggal juppa hotang marduri dia dunia); belum pernah melihat rotan mangkabaluhon, mabalu v berduri menjanda; menduda banban [babban] n sejenis balua [baluwa] n kijang tumbuhan untuk membuat atap baluam [baluwam] n sejenis bandar [badnar] n nama kampung: pandan unatuk membuaat bandar goran ni sada huta i tempat sirih: inang mangalop Pamatang Siantar Bandar baluam ibu mengambil baluam nama sebuah kampung di balubu [balubu] n jurang yang pematang Siantar dalam: ulang dohori balubu bandaran [bandaran] n orang jangan dekati jurang itu yang menjadi bandar dalam balugup [balugup] a bodoh judi: bandaran maningon baluhat [baluhat] n tempat air bahat duit menjadi bandar terbuat dari bambu: mangalop harus banyak duit bah pakon baluhat kaka kaka bandat [baddat] a lambat: bandat mengambil air pakai baluhat tumang dakdanak ai anak-anak baluhur [baluhur] n sejenis pohon itu sangat lamban palem tetapi tidak berduri: bandir [baddir] n sejenis tumbuhan adong tubuh baluhur i balos pakis: poso-poso ni bandir i juma ada tumbuh pohon giling bahen tambar borit baluhur di batas ladang binongei pakis muda digiling baluju [baluju] n lutut: maborit untuk obat sakit pinggang tumang baluju au lututku sakit bandul [baddul] a majal (tumpul) sekali baneibatu [banEbatu] n sejenis baluyu [baluyut] n tulang kering rumput yang tumbuh di batu balut [balut] n bungkus; baneipora [banipOra] n sejenis ibalut v dibungkus: aha na kayu gabur tetapi sangat besar ibalut ia; apa yang sedang bangak [baGa?] a tidak sopan dibungkusnya bangal [baGal] a tidak terajar mambalut v membungkus: mambalut lowoh inang ibu bangar [baGar] a besar: lobih membungkus sayur; banggar ni uluni seng pambalut n pembungkus; marimbang etek ni angkulani tarbalut v terbungkus lebih besar kepalanya tidak berimbang dengan badannya yang kecil

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 21 bangbang . bapa bangbang [baGbaG] a robek: ma bangor [baGOr] n cabang kayu bangbang bajuni bajunya robek yang dibuat untuk mengambil banggal [baggal] a besar: hayu na enau banggal kayu yang besar; bangsa [baGsa] n bangsa pabanggalhon v bangua [baGua] n pantang: bangua membesarkan; do mangan dayo sadari on sibanggalan v paling besar bani [bani] p pada: bani sada tarbanggal a agak besar; panorang pada suatu ketika banggir [baGgir], marbanggir a banitan [banitan] n nama sejenis basi: marbanggir panganon ai kayu makanan itu basi banjar [bajjar] v bersama-sama banggor [baGgOr] a demam: berladang banggor inang ni ibunya sakit banrag [barrag] v tidak teratur bangkang [bakkaG] v tidak sampai bansah [bassah] v lepas dari hati: bangkang do au mangusir bahaya halaki ai aku tidak sampai hati mengusir orang itu bansal [bassal] v pijak; mambansal v memijak bangkei [bakkEy] n bangkai: marbau tumang bangkei i banta [batta] n pada kita: adong bangkai itu sangat bau banta omei lima goni ada padi lima goni pada kita bangkin [bakkin] pron apalagi: na marduit pe seng ra manolong, bantai [bantay] n gantang (alat bangkin na ma sombuh ma untuk mengukur) yang banyak uangpun tidak bantei [bantEy] n bakul: tolu bisa menolong, apalagi orang bantei bahatni banyaknya tiga miskin bakul bangkir [bakkir] n belahan kayu banus [banus] n luka kena goresan yang kecil baoh [baOh] n bambu muda yang bangkis [bakkis] n zina; dibelah tipis untuk membuat marbangkis v berzina: tampah mardusa halak marbangkis 1baor [baOr] n gagang jerat orang berdosa kalau berzina 2baor [baOr], mabaor v hanyut; bangkit [baGkit] v angkat; mambaorhon v menghanyut- ipabangkit v diangkat: kan; ipabangkit gabe raja diangkat tarbaorhon v terhanyutkan; menjadi raja tidak sengaja dihanyutkan bangkou [bakkOw] v berkeliling: bapa [bapa] n bapak: ise goran ni bangkou do halak hunaul laho bapa mu? siapa nama mangan orang-orang makan ayahmu?; duduk berkeliling; habapaon a kebapakan; iabangkouli v dikelilingi marbapa v berbapak; 1bangku [bakku] n kataku bapa anggi adik laki-laki ayah; 2bangku [baGku] n bangku bapa tongah saudara laki-laki ayah yang di tengah; bangkudu [bakkudu] n buah bapa tua abang dari ayah mengkudu bangkuya [bakkuya] n sejenis belalang

22 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia bapbap . basa bapbap [bapbap] v tampar: ulang baringbing [baribbiG] n jengger bapbap panangko ai jangan ayam tampar pencuri itu; baringin [bariGin] n pohon ibapbap v ditampar beringin: manroboh hayu bar [bar] n suara benda jatuh: baringin bapa i juma ayah tartangihon sora bar i jae menebang pohon beringin di terdengar suara benda jatuh di ladang situ baringka [barikka] n ikat: barabara [barabara] n bahu: i baringka soban ai ikat kayu api pokpok halak barabarana itu bahunya dipukul orang baris [baris] v baris; baradang [baradaG] n lumbung: marbaris v berbaris: marbaris bahat omei i baradang dakdanak i sekolah baragas [baragas] n babi hutan barita [barita] n berita; jantan tarbarita v terkenal baragi [baragi] n sejenis burung: barna-barna [barna barna] n bahat baragi i juma nami kulakasar (perabotan rumah) baragu [baragu] n sejenis batu baro [barO] n kudis; baroon v kudisan 1barah [barah] p mari: barah barsang [barsaG] a kasar: lobei hujon mari kesini dulu 2 timbahou barsang tembakau barah [bara] a dekat; hapir tiba yang kasar (waktunya): barah ma das idea barsi [barsi] v bersin: ulang roh mereka dating sebentar lagi 3 marborsi ijon jangan bersin barah [barah] adv akan disini barak [bara?] n badak baru [baru] a baru: baru dope barang [baraG], barangbarang n hiomu sarungmu masih baru tempat keramat baruang [baruaG] n beruang: barasbas [barabas] a ramah: nabirong rupana beruang ai barabas halak ai beruang itu berwarna hitam barean [barEyan] n persembahan barubei [barubEy] n nama untuk mahluk halus: barean kampung di Dolok Silau sada dayok si lopah satu ayam barugu [barugu] n batu penindih putih untuk persembahan yang ditenggelamkan ke dalam bareibe [barEybE] adv air agar benda tersebut teng- tampaknya: bareibe songon na gelam manggila tampaknya seperti baruh [baruh] n semacam marah tumbuhan untuk tali barha [barha] n paduan warna barut [barut] n gondok; hitam dan merah tua pada ayam baruton n gondokan (penyakit bariang [bariaG] n ikat erat-erat: gondok) bariang lobei soban kayu api basa [basa] v baca: basa lobei itu ikat erat buku on baca dulu buku in; baring-baring [bariG bariG] n mambasa v membaca; tulang: baliang mangan mambasahon v membacakan: baring-baring ajing makan mambasahon surat bani tulang ompung membacakan surat untuk nenek;

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 23 basah . batuk

pambasa n pembaca; batang [bataG] n peti mati: tarbasa v terbaca batanghon ma bagkei ai basah [basah] a basah: basah petikanlah mayat itu hiou hu kainku basah batang [bataG],batangbatang n basahan [basahan] n kain basahan batang kayu: tutung (kain yang digunakan sebagai batangbatang ai bakar batang penutup tubuh saat ): kayu itu boban basahan bawa kain batar [batar],batarbatar n basahanmu benteng: mambahen basar [basar] a ramah: basar batarbatar hanami i juma kami tumang ia sonari ramah sekali membuat benteng di ladang ia sekarang: bataraguru [bataraguru] n nama basaran a lebih ramah; dewa basartu a terlalu ramah; batarsiang [batarsiaG] n sejenis habasaran n keramahan; tepung: parbasar n peramah; batik [bati?] n batik: mahal batik tarbasar a agak ramah; hargani batik mahal harganya basbas [bas bas] v 1 libas; batis [batis] n belah: batis hayu ai hantam; belah kayu itu; mambasbas v melibas; batisi v belahi; pambasbas n pelibas; 2 a bulir mambatis v membelah; padi yang telah keluar semua parbatis n pembelah basebase [basE basE] n barang 1 batokan [batOkan] n bingkai: yang sudah lama tidak terpakai batokan ni anduri bingkai basi [basi] a basi tampah basikah [basikkah] n tiang: 2batokan [batOkan] n lengan ponggol basikah bagas hanami batos [batOs] n batas; tiang rumah kami rubuh ibatos v dibatas; basoh [basOh], sibasoh n dukun mambatos v membatas: ise beranak: ise basoh na? siapa mambatos sabah on siapa yang dukunnya? membatas sawah ini basou [basOw] a busuk: domma 1batu [batu] n batu: poyon tubuh basou ambotik on sudah busuk bani batu on rumput itu pepaya ini tumbuh di batu; bastu [bastu] v bantu: bastu ahu marbatu v berbatu: dalan ni mahorja bantu aku bekerja marbatu jalan berbatu; basuh [basuh] v 1 basuh; 2 cuci tarbatu v kena batu basuh boras on beras ini cuci 2batu [batu] n biji: batu ni untei batak [bata?] n suku batak: halak biji jeruk; batak ahu orang batak aku marbatu v berbiji batal [batal] a pembangkang: batuan [batuan] n timah: batal dakadanak ai anak itu mambahen parugas bani pembangkang batuan membuat perkakas batamagaluni [batamagaluni] n rumah tangga dari timah nama tumbuhan batuk [batu?] n batuk; marbatuk v berbatuk;

24 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia batur . beot

mambatukkon v membatuk- 1begu [bEgu] n hantu; setan: kan; adong begu i harangan ada tarbatuk-batuk v terbatuk- hantu di hutan; sipajuh begu batuk; pemuja hantu; batur [batur] v atur: batur dayok marbegu v berhantu; in bani pinggan atur ayam itu parbeguan n tempat yang kedalam piring didiami hantu; bau [bau] n bau: bau bangkei bau begu-begu n berhala; bangkai; begu ganjang hantu panjang; marbau v berbau; begu monggop hantu yang sabau n sebau; selalu mengincar mangsa; tarbau v agak bau begu salih-salihan hantu jadi- baubauan [baubauwan] n rempah jadian 2 rempah begu [bEgu] n harimau bauk [bau?] n tembolok: marisi behek [bEhE?] n embik; tiruan omei bauk ni dayok tembolok bunyi kambing; ayam berisi padi marbehek v mengembik baung [baOG] n ikan baung: tuhor beheng [bEhEG] n hantu: adong baung i tiga membeli ikan beheng i harangan ada hantu di baung di pekan hutan 1bawang [bawaG] n bawang beibei [bEybEy] v menari (sejenis umbi-umbian): memanggil roh 2bawang [bawaG] n rawa bejeg [bEjEg] v hamil: domma 1baya [baya] n panggilan antar bejeg sonari dia sudah hamil perempuan yang sebaya atau sekarang kepada yang lebih muda beliang → baliang 2baya [baya] n bara belimbing [bElimbiG] n belimbing bayak [baya?] a kaya: dob honsi bengek [beGe?] n penyakit asma bayak sesudah kaya; benger [bEGEr] v bengis: benger bayakan a lebih kaya; tumang tulang mu pamanmu bayaktu a terlalu kaya; sangat bengis habayakon n kekayaan; beniat [bEniat] v gembung: beniat sabayak a sekaya; boltok ni perutnya gembung tarbayak a agak kaya bensut [bessut] v mau menangis: bayam [bayam] n bayam bensut dakdanak ai anak itu bayoh [bayOh] n bisul; mau menangis: bayohon v berbisul; ada parbensut n orang yang bisulnya mudah menangis bayu [bayu] v anyam: bayu apei ai benuh [bEnuh] v bunuh: benuh anyam dulu tikar itu; aili ai bunuh anjing hutan itu mambayu v menganyam beoh [bEyOh] a liut (tentang bebet [bEbEt] a gugup: ulang pisau): pisou na lomag beoh bebet au jangan gugup kamu dob itagilhon pisaunya tidak begong [bEgOG] a bodoh: begong tajam meliut dipotongkan tumang dakdanak ai anak itu beot [bEyOt] n peot: beot bibir ni bodoh sekali hudon bibir periuknya peot; ipamambebeot v dipeoti

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 25 berag . bilang berag [bErag] v berserak-serak: bibir [bibir] n bibir: bibir na berag ganuo boras ai beras itu gerger bibir yang merah; berserak semua bibir lombang tebing jurang berang [bEraG] a bengar bidak [bidak] n bidak: bidak goran bere [bErE] v beri; ni buah catur buah catur mambere v memberi: dinamai bidak mambere lereng abang hubani bidang [bidaG] n pagar: bidang ni anggi na dob manamathon bagas pagar rumah parlajaranni abang memberi bidas [bidas] v hantam: bidas hayu sepeda kepada adik yang telah on hantam kayu itu menamatkan pelajarannya; biding [bidiG] n tepi: adong ma marsiberean v saling paes i biding bah banggal ada memberi; seekor kancil di tepi sungai pambere n pemberi; besar: sibere-bere n pemberiann; mabiding v menepi; tarbere v sudah diberi mambidingi v menepi; berean [bErEyan] n barang pabidingkon v menepikan (makanan dan sebagainya) big [big] n suara pukulan yang diberikan sebagai bigbig [bigbig] n pukul persembahan kepada roh halus 1bigou [bigOuw] n tikar lebar, bersah [bEssah] n percik: ulang terbuat dari pandan (plastik barsah i bah jangan percikkan dsb): bigou pandani tikar air itu pandan besan [bEsan] n besan: domma 2 bigou [bigOuw], marbigou n roh besan hanami besan kami buah-buahan yang mulai sudah datang; masak: adong galuh bigou i marbesan v berbesan juma nami ada pisang mulai besseng [bEssEG] n perut yang menguning di lading kami gembung karena masuk angin biha [biha] v terbuka biag [biag], biagbiag a perut bihbihi [bihbihi] n daging suir: besar: biag halak ai orang itu ibihbihi daging ni hum bani perutnya besar holihlini daging disuir dari dari biak [bia?] n tabiat: domma sonai tulangnya biak ni sudah tabiatnya begitu bija [bija] n sumpah; biar [biar], mabiar a takut: halani mambija v menyumpah; biar sidea, sahalak pe lang na pabijahon v penyumpahan pag karena mereka takut, bijak [bija?] a bijak: bijakan ma na seorang pun tidak berani matei asal ulang laho bani bicara; parjudi kebaikan akan mati, habiaran n ketakutan; jangan pergi berjudi mabiartu a terlampau takut; mambiar-biari v menakut- bil [bil] a tajam nakuti; bilak [bila?] a terlihat terang marsihabiaran a saling bilalang [bilalaG] n empedal menyegani; 1bilang [bilaG] v hitung; pambiar-biari n orang yang bilangi v periksa; hitungi menakut-nakuti; 2bilang [bilaG] n sesal; parbiar n penakut

26 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia bilas . biri-birion

marbilang v menyesal; binjora [bijjOra] n jerat (untuk parbilangkon v penyesalan hewan liar) bilas [bilas] n tahi mata binjung [bijjuG] a runcing: bilbil [bilbil] v menumbuk padi: binjung pisou on pisau itu mambilbil lobei ase manaksak runcing menumbuk padi dahulu supaya binongei [binOGey] n pinggang: bisa memasak boritton binongei au aku sakit bilei [bilEy] a hina pinggang; bilgang [bilgaG] v luka parah: marbinongei v berpinggang bilgang tumang ugahni lukanya 1binsar [bissar] v terbit; sangat parah habinsaran n tempat terbit bilik [bili?] n bilik: adong do bilik i matahari lopou? apakah ada bilik di 2binsar [bissar] v campur: binsar warung? dadih pakon kopi campurlah biluk [bilu?] n kamar tidur; bilik kopi dengan susu tempat tidur binsil [bissil] n bagian kemaluan biluluk [bilulu?] n sejenis kayu perempuan binang [binaG] v tertutup: binang binsot [bissOt] n burung kecil; hon labah ai tutup pintu itu sabinsot a sangat kecil binanga [binaGa] n sungai binsusur [bissusur] n binatang binantang [binattaG] n binatang: sejenis biawak binantang harangan binatang bintang [bittaG] n bintang: hutan maribu-ribu bintang na i langit binar [binar], marbinar n beribu-ribu bintang di langit; mengeluarkan banyak darah: marbintang v berbintang marbinar do luhani lukanya bintang marratur [bittaG banyak mengeluarkan darah marratur] n jenis kain adat bindu [bindu] n bab; bagian isi simalungun buku bintatar [bittatar] n sejenis kayu binenge [binEGE] n pinggang untuk kayu bakar bingkarung [bikkaruG] n jangkrik bintih [bittih] n sepak; hutan mabintih v menyepak: lombu bingkat [bikkat] n berangkat: pe mabintih do lembu juga bisa domma bingkat ma bala ai menyepak tentara itu sudah berangkat bintur [bittur] n percik: apui pe bingkawan [bikkawan] n marbintur api memercik cempedak bintutur [bittutur] n binatang bingke [bikkE] n bingkai sejenis kangguru bingking [bikkiG] a manjur: birah [birah] n sejenis keladi bingking ni tambar obat yang birat [birat], marbirat n banyak manjur keluar darah dari luka binjara [bijjara] n perangkap: biri-biri [biri biri]n tahi mata (pada bahen binjara bodat ai buat saat bangun tidur) dahulu perangkap untuk biri-birion [biri birion] n penyakit monyet beri-beri

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 27 birikbirik . bodari birikbirik [biri?biri?] n burung- pamboa n pemberi tahu; burung yang biasa bergerombol pelapor; biring [biriG] n penyakit kulit tarpaboa v terberitahukan; boa-boa n pemberitahuan birong [birOG] n hitam: baju na birong baju hitam; boan [bOan] v bawa: iboan birongan adv lebih hitam; bangkei hertanoman mayat itu pabironghon v menghitamkan; dibawa ke pekuburan; pambirong n penghitam boanon n sesuatu yang dibawa; mamboan v membawa; birsak [birsa?] n percik mamboanhon v membawakan; biruh [biruh] n sejenis tumbuhan marsiboan v saling membawa; berdau lebar: dear do biruh pamboan n pembawa; ganti saong laho hu tiga daun tarboan v terbawa; ia tarboan biruh baik untuk payung pergi ni ugasan hasoman ni terbawa ke pekan olehnya barang temannya bisa [bisa] n bisa (racun): domma boar [bOar] v hanyut matei bisa ni ulog bisa ularnya bobah [bObah] v pimpin; sudah mati mambobahon v memimpin; bisang [bisaG] a ribut; bising: marbobah v berpimpin; bisang tumang ho! ribut sekali pambobahi n pemimpin kau! bobai [bObay] v bawa; bisbis [bisbis] n burung kecil: etek mambobai v membawa dengan soramu tumang songon bisbis tanpa memegang atau kecil sekali suaramu seperti mengangkat yang dibawa: au burung bisbis mambobai hasoman hu Raya biting [bitiG] a bising: biting saya membawa teman ke Raya tumang songon baliang na bobak [bOba?] n kulit binatang darangon bising sekali seperti boban [bOban] v bawa anak anjing sedang bermain- main bobang [bObaG] v banjir: bobang bah Silou seng tarsaborangi bitis [bitis] n betis: banggal bitis ni sungai Silou banjir tidak bisa bitisnya besar disebarangi 1bituha [bituha] n anak hewan bobar [bObar] n luka yang hampir berkaki empat yang baru lahir sembuh tersentuh lagi 2bituha [bituha] n perut; bobat [bObat] n bebat; mambituhai v membersihkan marbobat v berbebat perut hewan dengan cara mengeluarkan isinya: bobod [bObOd] n peralatan rumah mambituha dengke inang ibu tangga untuk menangkap ikan: membersihkan perut ikan manaon bobot amang i bah bius [bius] n bakul: bius do namin bobor [bObOr] a sangat takut gampil martuah bakul menjadi boboru [bObOru] a belia: polo bertuah boboru bapa ni bapaknya muda boa [bOa], paboa v beri tahu belia (bertanya pada yang mandi bodak [bOda?] n bedak; apakah laki-laki atu marbodak v berbedak perempuan); bodari [bOdari] n petang; paboahon v memberitahukan;

28 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia bodat . bolat bodat [bOdat] n beruk: ulang boi [bOi] adv bisa: boi do inang songon bodat parlahoumu mambahen baju ibu bisa jangan seperti beruk membuat baju; kelakuanmu iboihon v membolehkan bodil [bOdil] n senapan; bois [bOis] v habis: bois seng dong mambodil v menembak: tading be habis, tidak ada yang mambodil leto amang i tertinggal lagi; harangan ayah menembak mamboishon v menghabiskan; burung di hutan; tarboishon v dapat dihabiskan mambodil v menembak; boit [bOit] a sakit: boit sahap marbodil v bersenapan; dompah dakdanak selalu sakit marsibodilan v baku tembak; ketika masih kecil parbodil n penembak; bojan [bOjan] a sama-sama: horja tarbodil v tertembak bojan bekerja sama bogang [bOgaG] n ilmu hipnotis: bojei [bOjEy] a jelas: bojei na bogang mambahen siap halak bintang bintang yang terang seng marhata bogang ilmu bojing [bOjiG] v larikan: bojing yang membuaat orang tidak boru ni ai larikan anak bisa berkata-kata perempuannya bogar [bOgar] n buah-buahan: bojol [bOjOl] a bebal: bojol adong bogar songon gadung, dakdanak ai anak ini sangat galuh ijuma ada buah pisang bebal dan ubi di ladang bojon [bOjOn] v berikan kepadaku; bogbog [bOgbOg] v pukul; bogbog hujon p untukku aili ai pukul babi itu; mambogbog v memukul; boku [bOku] a beku: minak mambogbogi v memukuli; halambir pe ra do boku minyak marsibogbogan v berpukul- kelapa juga bisa beku pukulan bola [bOla] n bola; bogei [bOgEy] v dengar; marbola v bermain bola mambogei v mendengar: bolag [bOlag] a luas; hanami manbogei sora ni marsibolagan v tidak sama babui kami mendengar suara luas: marsibolagan juma ni babi; sidea ladang mereka tidak pambogei n pendengar sama luas boh [bOh] n mendengus: boh sora pabolaghon v meluaskan; ni lombu lembu mendengus bolah [bOlah] Ry belah: bolah bohal [bOhal] n bekal: ulang ham joring ai belah jengkol itu; lupa mamboan bohal jangan mambolah v membelah kau lupa membawa bekal bolajan [bOlajan] n ayam liar: bohi [bOhi] n muka: bohi ni seng bolajan songon dayok rimba bolak mukanya tidak lebar; ayam liar seperti ayam rimba marbohi v bermuka bolajat [bOlajat] n mesiu bohok [bOhOk] a patuh: bohok bolang [bOlaG] n belang: si bolang anak ni boru anak perempuan birong si belang hitam itu patuh bolat [bOlat] n batas: i bolat jabu batas rumah

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 29 bolei . bondut bolei [bOlEy] n bekas cambukan: bolu → boru adong so bolei bani lembu ai boluk [bOlu?] n kelelawar ada bekas cambukan pada bombam [bObbam] v memasak lembu itu dengan memendam ke dalam bolgang [bOlgaŋ] Ry v rebus: abu panas bolgang ai ulang igarami 1bona [bOna] Ry n pangkal: ulang rebusan itu jangan digarami; bastu hata na so binotoh bona mambolgang v merebus ujungna jangan ikut bicara yg boli [bOli] Ry v beli; tidak tahu pangkal ujungnya; mamboli v membeli: mamboli seng daoh bonani hubani dayok inang laho hu tiga ibu tutuhoni, pb sifat anak tak jauh pergi ke pasar membeli ayam; dari orang tua; mambolihon v membelikan: bonahon n pangkalan; tulang mambolihon anggi baju marbona v berpangkal na jenges tumang paman bona [bOna] n pohon membelikan adik baju yang bonam [bOnam] v benam: bonam sangat cantik; batu ai i bah benam batu itu di pamboli n pembeli; sungai pambolion n pembelian; bonang [bOnaG] Ry n benang: tarboli v terbeli mamboli bonang bapa bani boliala [bOliala] n nama sejenis inang ayah membeli benang padi: boliala hurang sodapni untuk ibu; daini beras jenis boliala mambonang v membuat rasanya kurang enak dimakan benang bolit [bOlit] v belit: bolit tali hon bonar [bOnar] Ry a benar; bonar hu hayu ai! belit tali ini ke hatani benar katanya; kayu itu! habonaron n kebenaran: bolkih [bOkkih] n kijang: habonaron do bona kebenaran mambodil bolkih amang i adalah segala-galanya harangan ayah menembak bonbon [bOnbOn] n lebah: tolur kijang di hutan bonboni telur lebah bolok [bOlOk], bolok-bolok v bondar-bondar [bOdar bOdar] n perbodoh; pelimbahan ibolok-bolok v diperbodoh: bondil [bOndil] v beliak; ibolok-bolok halak on tarbondil v terbeliak: tarbondil diperbodohi orang ini mata nami dompak lombu na bolon [bOlOn] Ry a besar; luas: banggal tumang terbeliak mata bolon jabuni rumahnya besar kami melihat lembu yang bolong [bOlOG] v cat: domma sangat besar ibolong bagas ni rumah ini 1bondul [bOndul] a majal (tumpul): sudah dicat bondul pisou on pisau ini boltok [bOltO?] Ry n perut; boltok tumpul na banggal perut yang besar; 2bondul [bOndul] n bentuk; marboltok v berperut; sabondul adv sebentuk: boltokni nahei betis: boltokni sabondul cincin sebentuk nahei songon omei betisnya cincin seperti perut padi; bondut [bOndut] Ry v telan; boltokni omei padi bunting

30 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia bongah . boras

ibondut v ditelan; pabonihkon n membenihkan; mambondut v menelan: parbonih n pembenih mambondut ubat anggi ai adik boning [bOniG], boning-boning n menelan obat itu; sejenis binatang penyengat tarbondut v tertelan bonjang [bOnjaG] v makan: bongah [bOGah] a dingin ibonjang v dimakan: podas bongal [bOGal] a kecewa: bongal ibonjang ubat ai! cepat uhurni hatinya kecewa dimakan obat itu!; bong-bong [bOG bOG], bong- mambonjang v memakan; bongan Ry n bendungan; tarbonjang v termakan kolam: marlange name i bonog [bOnOg] n mendung bombongan kami berenang di bonoi [bOnOy] v hilang: bonoi bendungan; horbo hu hilang kerbauku mambombong v bonos [bOnOs] v tidak peduli: membendung; bonos ahu pakon ia aku tidak tarbombong v terbendung peduli kepadanya bongei [bOGey] n sejenis ulat yang bonsala [bOssala] n burung murai kecil bonsong [bOssOG] a gembung: bonggam [bOggam] a bodoh bonsong boltokni perutnya bonggar [bOggar] v ungkit: gembung bonggar lobei laho bontan [bOntan] a berat: bontan mangangkat na borat ungkit tumang boras sada goni on dahulu jika mengangkat yang beras satu goni sangat berat berat bontang [bOntaG] n perangkap bongkala [bOkkala] n monyet bontar [bOttar] putih: bontar rupa bongkat [bOkkat] v masuk: lombu ai warna lembu itu putih bongkat horbo hu juma kerbau bonting [bOntiG] n ikat pinggang masuk ke ladang bontir [bOntir] v lempar: bontir bongoh [bOGOh] a besar: bongoh anjing pakon hayu lempar bitis ini besar betisnya anjing dengan kayu bongsot [boGsot] a basah: bongsot bontuk [bOntuk] a bengkok: hayu bajuni halani udan bajunya na bontuk kayu yang bengkok basah karena hujan bop [bOp] n suatu tiruan bunyi: bonguk-bonguk [bOGu? bOGu?] v bop sorani hayu na dabuh bop menangis: bonguk-bonguk ia suara kayu yang jatuh harani bongal ia menangis karena kecewa bopbopan [bOpbOpan] n landasan boni → bonih dari kayu boniaga [bOniaga] a berniaga: boradang [bOraddaG] n tempat halak ai boniaga sere orang itu batang-barang di atas tungku 1 beniaga emas boras [bOras] Ry n beras: boniara [bOniara] n sejenis pakis mamboli boras inang tolu goni yang sering tumbuh di ibu membeli beras tiga goni; pinggiran sungai parborasan n tempat beras yang terbuat dari satu ruas bonih [bOnih] Ry n benih: bonih bambu yang besar; suanon domma tubuh benih

yang ditanam sudah tumbuh;

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 31 boras . borsih

boras tenger ki beras yang borit uhur sakit hati; diberikan pihak mertua kepada paborit-borithon v menyakit- anak yang memasuki rumah kan baru supaya anak tersebut borkos [bOrkOs] Ry n ikat; selamat menempati rumah baru borkoshon v sesuatu yang 2boras [bOras] Ry n buah; akan diikat marboras v berbuah: parlobei mamborkos v mengikat kecil; marbunga ase marboras, pb borngin [bOrGin] n malam; lebih dahulu berbunga baru marborngin v bermalam; berbuah, (semua ada saborngin n semalam aturannya); borong [bOrOG] n sejenis kacang- boraspati [bOraspati] Ry n cecak kacangan borat [bOrat] Ry a berat: borat borongan [bOrOGan] n pekerjaan hayu ai kayu itu berat; borongan borat uhur segan; borong-borong [bOrOG bOrOG] Ry n borat miut malas (pemalas); kumbang: ulang ham songon borat angkula ki sedang hamil borong-borong seng ra sip borgoh [bOrgOh] Ry a dingin; jangan kau seperti kumbang, borgohan a kedinginan; tidak mau diam maborgoh v mendingin; borsang [bOrsaG] a sampah: paborgohkon v mendinginkan; borsang ni omei parborgoh v orang yang suka borsih [bOrsih] Ry a bersih: bontar kedinginan borsih boras ai beras tu putih borgok[bOrgO?] Ry n leher; bersih; marborgok v berleher; haborsihon n kebersihan; marborgokkon v harga diri: paborsihkon v membersihkan; botul do ho jolma na so pamborsih n pembersih marborgok dasar manusia tidak boru [bOru] Ry n anak perempuan: punya harga diri boru ai mambahen kueh anak borgo [bOrgO] a dingin perempuan itu membuat kue; borhom [bOrhOm] v berhalangan paboru 1 n pihak perempuan; karena penyakit 2 v menikahkan sambil mem- borin-borin [bOrin bOrin] a takut: berangkatkan wanita ke rumah borin-borin ahu halani adong suaminya atau mertuanya begu aku takut karena ada borua [bOruwa]n perempuan: harimau borua ai inangni si Taing borit [bOrit], boritan Ry a sakit: perempuan itu ibu si Taing boriton ia dop mulak hun tiga boru-boru [bOru bOru] n betina: karena sakit ia pulang dari huda boru-boru kuda betina pekan; borsih [borsih] a bersih; borsih borit-boritan v cak sakit- tumang jabu nai rumah ini sakitan; bersih sekali; marboriton v berpenyakitan; haborsihon n kebersihan; marborit-borit v bersakit- mamborsihkon v membersih- sakit; kan; borit batukkon sakit batuk pamborsih n pembersih yang sampai keluar dahak atau lendir;

32 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia bosar . buat bosar [bOsar] a meriah: bosar botokon [bOtOkOn] n tangan: na dakdanak ai i bah meriah anak- borit botokan dakdanak ai anak itu di sungai tangan anak itu sakit bosbos [bOsbOs] v makan: dayok ai botol [bOtOl] n botol: sada botol bosbos omei i juma ayam itu minak lampu satu botol minyak makan padi di ladang lampu (minyak tanah) bosei [bOsey] a banyak: bosei botou [bOtO] Ry n adik: botouhu bodat i harangan banyak roh hujon adikku datang ke sini monyet di hutan botu [bOtu] n kutu busuk bosi [bOsi] n besi botul [bOtul] Ry a betul: botul do bosik [bOsi?] v pukul: bosik huda balos ni jawabannya betul; on! pukul kuda ini! mambotulhon v bosol [bOsOl] a bengkak: hulit membenarkan; nidoit rado bosol kulit yang sabotulni adv sebenarnya; digigit dapat bengkak botul-botul a betul-betul: lang bosur [bOsur] a kenyang: ulang hu boto do botul-botul danak ai songon begu na bosur jangan saya betul-betul tidak kenal seperti harimau yang kenyang anak itu bosur [bOsur] Ry a kenyang: ulang buah [buwah] Ry n buah: buah ni songon begu na bosur jangan ambotik buah pepaya 1 seperti harimau kenyang; bual [buwal] a dusta: bual bosuri v makan sampai sahapni haganupon ucapannya kenyang; semua dusta; bosuran a cukup kenyang; bualan n dusta; bosurtu a terlalu kenyang; marbual v berdusta; marbual tarbosur a agak kenyang do horjaamu berdusta saja botah [bOtah] n antah pekerjaanmu; 2 botang [bOtaG] a kuat: botang do bual [buwal] Ry v berbicara; hayu na i harangan ai kayu marbualbual v bercakap- yang tumbuh di hutan sangat cakap: marbualbual hanami i kuat lopou bercakap-cakap kami di kedai; botar [bOtar] a putih saparbualan n kawan bicara; botik [bOti?] Ry n perangkap bual-bual v berdusta; binatang berbohong: bual-bual halak ai botik → ambotik orang itu berbohong botoh [bOtOh] Ry v tahu; buang [buwaG] v buang: buang mambotoh v mengetahui: tompoh on! buang sampah ini!; ganup do halak mambotoh duit buangan v buangan (orang semua orang mengetahui yang dibuang); tentang uang; tarbuang v terbuang marsibotohan v saling buar-buar [buwar buwar] n nama mengetahui; sejenis rotan pambotoh n orang yang mengetahui; buat [buwat] Ry v ambil: buat jolo parbinotohan n pengetahuan; gadung bulung bangku ambil tarbotoh v ketahuan; dulu daun ubi untukku; si tahu surat n ahli agama

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 33 buaya . bulissah

buathon v ambilkan: buathon buhut [buhut] a banyak kerja: bangku bah sotik ambilkan buhut au sonari banyak sedikit air untukku; pekerjaan aku hari ini mambuat v mengambil; bujang [bujaG] n vagina pambuat n pengambil; bujuk [buju?] n sejenis ikan buat-buat a suka mengambil bujung [bujuG] n perampok: i buaya [buwaya] Ry n buaya tangkap polisi bujung ai bubu [bubu] Ry n bubu: amang perampok itu ditangkap polisi manjual bubu na baru nibuat bujur [bujur] Ry a baik; benar; inang ayah menjual bubu yang tarbujur a agak baik baru dibuat oleh ibu; mabubu v menyerupai bubu; bujur-bujur [bujur bujur] n marbubu v memasang bubu semacam tali yang terbuat dari kayu bubung [bubuG] v naik: bubunghon hayu nai ase marjomur hiou au bujut [bujut] n tupai naikkan kayunya agar aku bisa bukbak [bukba?] v debar: bukbak menjemur kain uhur ni hati ini berdebar buei [buEy] Ry banyak; a 1 besar buku-buku [bukku bukku] n kutil; jumlahnya; tidak sedikit; 2 num marbuku-buku v berkutil jumlah bilangan; bulan [bulan] Ry n bulan: rondang pabuei v perbanyak; bulan bulan purnama tarbuei a agak banyak bulang [bulaG] Ry n tudung (tutup bugah-bugah [bugah bugah] n kepala perempuan ketika pesta pemberitahuan perkawinan); buh [buh] v jatuh: buh hu toruh mambulangkon v menudung- jatuh ke bawah kan buha [buha] Ry v buka; bulawang [bulawaG] n perjanjian: mambuha v membuka: anggi bulawang ni sedea laho kawin mambuha labah ai adik mingon rup matei rup membuka pintu itu; mangoloh ketika menikah pambuha n pembuka; mereka berjanji sehidup semati tarbuha v terbuka bulbul [bulbul] v gigit: bere bani buhak [buhak?] n sejenis penyakit ambotik ase ibulbul ni ombah kulit ni pepaya itu berikan kepada- buhar [buhar] v lari sekampung nya supaya digigitnya dikejar musuh: buhar lang buleile [bulEylE] n belalai: buleile martujuan lari sekampung ni gajah belalai gajah tanpa tujuan buliga [buliga] v campur buhit [buhit] n bukit: pusuk buhit bulih [bulih] adv boleh; di- puncak bukit benarkan: lang bulih songon buhu [buhu] Ry n ruas: buhu ni parlahou mi kau tidak boleh tobu payah itagil buku tebu berkelakuan seperti itu; sukar dipotong ipabulih v dibolehkan; buhu-buhu → buhu pabulihkon v membolehkan buhul [buhul] Ry n janji: janji nami bulissah [bulissah] Ry a resah; nadua janji kami berdua gelisah

34 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia bulugarung . bunuh bulugarung [bulugaruG] n alat ibungkili v ditunggingi; penghisap rokok (candu) ipabungkil v ditunggingkan; buluh [buluh] Ry n bambu mambungkil v menungging: mambungkilhon v menung- bulung [buluG] n daun: songon gingkan; pardabuhi bulung torop, pb mambungkili v menunggingi: seperti jatuhnya daun torop pantang mambungkil bai na (lebih banyak bicara daripada godang pantang menungging bekerja) terhadap orang yang lebih tua bulur [bulur] v telan: bulur tambar bungkulan [buGkulan] n bubung: ni minum obat ini bungkulan ni bagas bubungan bulus [bulus] n lintas: i bulus rumah dakdanak ai dalanan jalan itu bungkus [bukkus] n bungkus: dilintasi anak-anak bungkus gulei on bungkus bulut [bulut] v terikat: bulut daging ini; manuk-manuk ai i bagas ibungkus v dibungkus; harangan burung-burung itu ibungkushon v dibungkuskan; terikat di dalam sangkar mambungkus v membungkus; bunbun [bubbun] n sejenis marbungkus v berbungkus tumbuhan: bunbun parsedahon bunglei [buGlE] n sejenis tanoh tumbuhan perusak tanah tumbuhan: bunglei adong i bundong [buddOG] muram: ulang harangan bunglei ada di hutan bundom uhurmu jangan muram buni [buni] n sembunyi: buni i hatimu lopak ni labah bersembunyi bunga [buGa] Ry n bunga: isuan dibalik pintu; anggi bunga on ditanam adik bunihon v sembunyikan; bunga ini ipabuni v disembunyikan bungaran [buGaran] adv pertama buniat [buniat] v gembung; dipakai: bungaran bajungkon marbuniat v mengembung bajuku ini pertama kali dipakai bunsiak [bussia?] n anak rambut: bungbang [buGbaG] a sangsi: bunsiak ni bahat tumang anak ulang bungbang misir jangan rambutnya banyak sekali sangsi kalau mau pergi bunsit [bussit] n sejenis penyakit bungbung [buGbuG] n lubang besar perut: bunsit songon na besar: bungubung bongbongan kandungan perutnya besar nami, halani udan nabodari seperti orang hamil kolam kami berlubang besar buntu [buttu] Ry n bukit: i buntu karena hujan semalam do ianan ni sidea di bukit bungkar [bukkar] n bongkar: tempat mereka; bungkar hayu halani udan mambuntu n membukit; marambolas terbongkar kayu marbuntu v berbukit; karena hujan deras parbuntuon n perbukitan bungkas [bukkas] v pindah: bunuh [bunuh] Ry v bunuh; bungkas sidea hu Palembang mamunuh v membunuh; mereka pindah ke Palembang; marsibunuhan v saling pabungkashon v membunuhan; memindahkan pamunuh n pembunuh; bungkil [bukkil] Ry v tungging; tarbunuh v terbunuh

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 35 bur . buyur bur [bur] n suara jatuh ke dalam mamburu v memburu; sungai marburu v berburu; bura [bura] Ry n kutuk: ulang parburu n pemburu bura ia jangan kutuk dia; buruk [buru?] a buruk: buruk hiou iburai v dikutuk; ni kain ini buruk mambura v mengutuk; burus [burus] a tiris: burus bah ni bura-bura n sumpah serapah; bagod mengambil air enau parbura-bura n pengutuk burut [burut] a busuk: burut ni buragan [buragan] n teras: adong untei jeruk ini busuk do i bahen buaragan ni bagas busbas [busbas] a tidak kokoh: nima adakah teras rumah kita domma busbas bagas ai rumah dibuat itu sudah lapuk buragas [buragas] a marah: ulang busbusan [busbusan] n kentut: buragas ho jangan marahlah; busbusan dakdanak on anak ini buragason n kemarahan kentut buran [buran] n beruk: songon busir [busir] n tampang buran sorani seperti suara busisa [busisa] a gelisah: busisa beruk do dakadanak naboritan ai burawan [burawan] a sangat borngin on anak yang sakit itu takut: burawan ia halani gelisah malam ini hupambiarbiari dia sangat busung [busuG] Ry a busung; takut ketika ditakut-takuti mambusung v membusung burbar [burbar] a tidak beratur: buta [buta] a bulat: buta matani tartangar burbar i rumah ni matanya bulat terdengar bunyi ribut didalam butah [butah] v butah (ucapan rumah ini untuak mengusir babi) burbur [bubbur] n bubur: burbur butak [buta?] Ry a kotor: butak ni dayok bah ai air itu kotor; burih [burih], burihi v cuci; basuh: mambutaki v mengotori; burih tanganmu laho mangan marbutak v berkotoran; cuci tanganmu sebelum makan pambutakhon n pengotori; burihan [burihan] n nama satu sabutak a sama kotor dengan; kampung di Raya tarbutaki v terkotori; buringan [buriGan] n lembing: butak-butak n kotoran iboli bapa buringan i tiga ayah butar [buttar] n atap dari bambu membeli lembing di pekan butarbutar [butar butar] n tangkai burnang [burnanG] a bengkak: butet [butEt] n panggilan untuk burnang tangan ni dakdanak gadis kecil on bengkak tangan anak ini butir [butir] n butir: tolur tolu burnang [burnaG[Ry a bengkak: butir tiga butir telur burnang tanganni tangannya butong [butoG] Ry a bengkak; bengkak mabutong v membengkak; burning → burnang pabutonghon v menggem- burta [butta] v diusir bungkan burtaburta [butta butta] n nama butuha [butuha] n usus sejenis tumbuh-tumbuhan buyur [buyur] Ry n mayang padi buru [buru] Ry v buru;

36 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia buyut buyut [buyut] n tupai: sapandai pandai ni buyut mallumpat sahali ningon madabuh do sepandai pandai tupai me- lompat, sekali akan jatuh juga;

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 37 d . da . dahan

dadap-dadap v meraba-raba D dadih [dadih] n susu: bahat do pitaminni dadih susu banyak 1da [da] p ya; setuju: ulang misir- vitamin misir hu rumahni halak, da! 1dagang [dagaG] n kebun jangan pergi ke rumah orang 2dagang [dagaG], mardagang v lain jika tidak perlu, ya! berusaha sendiri: mardagang 2 da [da] n huruf kesembilan dalam hu ianan ma daoh berusaha aksara Simalungun (dari surat sendiri pada tempat yang jauh Sapuluh Siah) dagas [dagas] n bara apai dabu [dabu], dabudabu n dagei [dagEy] a sedih: dagei do pertimbangan; pangahap meteian sedih dabudabuhon v rasanya mengalami pertimbangkan: sibotoh kemalaangan dabudabuhon ma hata ompung dagil [dagil] n alat yang ta ai! Pertimbangkanlah kata dipergunakan untuk membuang nenek kita itu! akar-akar pada ladang yang dabuh [dabuh], madabuh Ry v baru dibuka jatuh: halani madabuh ponggol daging [dagiG] n daging naheini karena jatuh, kakinya patah; dagor [dagOr] v goyang: dagor hadabuhan n kejatuhan; hayu ai idais logou kayu itu mandabuhkon v menjatuhkan; bergoyang ditiup angin 1 mangkadabuh v berjatuhan; dagos [dagOs] 1 v memanaskan; 2 marsidabuhan v jatuh- n api yang berbara banyak;

menjatuhkan; mandagos v mandagos inang pardabuhan n tempat jatuh; indahan nabodari ibu memasak tardabuh v terjatuhkan hidangan seharian 2 dadadur [dadadur] n lantai dekat dagos [dagOs] a sengsara: oh, dapur (terdapat pada rumah inang dagos ma au ase boritan bertangga): hundul hanami i boltok ni oh, ibu sengsara aku dadadur kami duduk di lantai karena penyakit perut ini;

dekat dapur madagoskon v dadang [dadaG] v diang; menyengsarakan mardadang v berdiang: dahal [dahal], dahaldahal v mardadang ma anggo menangis keras hingga nafas borgohan berdianglah kalau tersendat-sendat: ulang daha- kedinginan; dahal dassa horjamu, ho pandadangan n tempat untuk jangan menangis saja berdiang kerjamu,ya 1 dadap [dadap] v raba: ulang dahan [dahan], dahan-dahan n dadap ulog ai jangan jamah tangkai: ulang iparseda dahan ular itu; hayu ai jangan dirusak tangkai mandadap v meraba: ulang pohon kayu itu! mandadap bai na golap jangan 2dahan [dahan] v masak; tanak: meraba dalam gelap; ulang mandahan ihan sadari pardadap n peraba: on! jangan memasak ikan hari tardadap v teraba; ini;

38 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia dahkam . daltu

mardahan v memasak; dalahi [dalahi] Ry n laki-laki: piga pardahanan n tempat me- hanima dalahi berapa kalian masak laki-laki? dahkam [dakkam] pron sapaan dalan [dalan] n jalan: adong dua kepada orang yang lebih tua dalan, pilima salah sada ada dari pada kita tanpa mem- dua jalan, pilihlah salah satu; bedakan jenis kelamin dalanan n jalan yang harus dahop [dahOp] v peluk; dekap: dilewati; dohop anggi min ase ulang mandalanhon v menjalankan; madabuh peluk adikmu agar mandalani v menjalani; tidak jatuh; mardalan v berjalan; mandahop v memeluk; pardalan n pejalan; mardahopan v berpelukan: pardalanan n perjalanan; mardahopan sidea halani mardalan-dalan v berjalan- marsihol mereka berpelukan jalan karena rindu daldal [daldal] n lebah; naning: dahupa [dahupa] n kemenyan: iharat daldal bibirku butong datu na i samping rumah nami bibirku bengkak digigit lebah ai sering manutung dahupa dali [dali] Ry n kacang dukun yang di samping rumah dali-dali [dali dali] n kacang kami itu sering membakar panjang kemenyan dalih [dalih] v gencat; terhenti: dai [dai] Ry n rasa: dai lobei mase dalih bodil on? mengapa lompah on rasai dulu sayur ini gencat bedil ini? dais [dais] v bersentuhan: bulung dalihan [dalihan] n tungku: padear ai dais halani iombus alogou lobei dalihan on! baguskan daun itu bersentuhan karena dahulu tungku ini! dihembus angin; dalima [dalima] n delima: isei na mandaiskon v menyentuhkan; mandebar dalima na gargar tardais v tersentuh ai? Siapa yang melempar buah dajal [dajal] a bandal; keras delima yang merah itu? kepala: dajal dassa ho engkau dalit [dalit] v menular: dalit na bandal sekali borit bangku penyakitnya dajar [dajar] n bunyi; menular padaku mardajar v berbunyi: dalnat [dalnat] a rendah: dalnat mardajar songon pardabuhni dasar rumah ai lantai rumah itu jolma berbunyi seperti orang rendah yang jatuh dalnei [dalnEyi] a tidak kuat: dakdak [dakda?] Ry v kejar: dalnei dassa pardalanmu tidak dakdak sampe dapot kejar kuat rasanya jalanmu sampai dapat; mardakdak v mengejar; daloh [dalOh] v mengena ke hati: marsidakdakan v berkejaran daloh parsahapni bani atei hu kata-katanya mengena ke dakdanak [dakdana?] Ry n anak- hatiku anak: pigama dakdanakni si dea? sudah berapa anak daltu [daltu] v ganggu: ulang daltu mereka? parbualanni partua jangan ganggu pembicaraan orang tua

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 39 dalu . danggor dalu [dalu] n babi jantan dampel [dappel] a tebal: dampel daluat → dalnat do boyon i juma tebal rumput 1damar [damar] Ry n getah di ladang damar: anggo hona bani baju damuk [damu?] a busuk: hayu ai gotahni damar payah domma damuk kayu itu sudah tanggalan jika getah damar busuk terkena baju sulit menghilang- danak [dana?] a masih kecil: kannya danak do ope boru tulangku, 2damar [damar] v memintal: lang par paima au anak damar tali ijuk memintal tali perempuanku masih kecil, ijuk tidak sabar aku menunggunya hingga besar damei [dameiy] Ry n damai; hadameion v kedamaian; dandan [dandan] v dandan: ipadamei v didamaikan; dandan lobei jambulanni anggimu! dandani dahulu mandameihon v mendamai- rambut adikmu! kan; mardamei v berdamai dandi [madandi], mardandi v merajuk; damir [damir] a lentur; pardandi n perajuk madamir v melentur: madamir danei [daney] n nanah mayat: hayu on anggo idogei kayu ini jambek danei ai bau nanah melentur jika dipijak mayat itu damok [damO?] Ry a dangkal: 1 dang [daG] Tb adv tidak; bukan damok do bah ai sungai itu 2 dangkal dang [daG] n sejenis tumbuhan untuk mewarnai mensiang damol [damOl] a sedikit manis: danga [daGa] a habis: domma damol dassa daini sedikit danga dingis i juma sudah manis rasanya habis burung di sawah 1damor [ ], madamor v damOr dangadanga [daGa daGa] n kayu menderita: madamor dakdanak lapuk: buat lobei dangadanga ai hulipat halani marladung ai! ambil dahulu kayu lapuk anak-anak itu menderita itu! kupukul karena berbohong dangak [daGa?] n tangis; 2damor [damOr], madamor v dangak-dangak [daGa?daGa?] n pecah: madamor galas ai menangis terus menerus: halani madabuh gelas itu pecah dangakdangak dassa anakni ai karena jatuh anaknya menangis terus damos [damOs] n damar: bahat menerus hayu damos i harangan kayu dang-dang [daG daG] v bayar; damar banyak di hutan mandangdang v membayar: dampal [dappal] n rumput yang ise na mandangdang sonai tebal: i juma bahat dampal banggal ni? siapa yang mau sinuat panganan lombu di membayar utang yang banyak ladang banyak rumput yang ini? tebal untuk makanan lembu danggor [daGgOr] n getar; dampar [dappar] a tidak tepat: mardanggor v bergetar: dampar dassa parsahapanmu mardangor tanah ibahen lalau tidak tepat pembicaraanmu tanah bergetar karena gempa bumi

40 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia danggur . daras danggur [daGgur] v lempar; dapar [mardapar], mardapar v mandanggur v melempar; berdebar: mardapar jantungku marsidangguran v berlempar- manangar mamasa ai jantung- lemparan; ku berdebar mendengar berita pandanggur n pelempar; itu tardanggur v terlempar dapardapar [dapardapar] n lapis, dangi [daGi] n nanah; lapisan: dapardapar ni iponni mandangi v bernanah: domma omas lapisan giginya emas mandangi bai ugah ni nahei ni dapot [dapOt] v dapat; sudah banyak nanah di luka hadpaton adv ditemukan; kakinya mandapot v mendapat: dangir [daGir] a basi; mandapot ihan tingki madangir v membasi: mangkail mendapat ikan se- madangir gulei on gulai ini waktu memancing; sudah membasi tardapot v terdapat dangkah [dakkah] n dahan; dara [dara] n sejenis permainan mandangkah v tumbuh dahan; anak kecil dengan memper- mardangkah v berdahan gunakan batu; dangor [daGOr] a sepi: dangor mardara v bermain dara: dassa pangahapku dobonsi mardara do korjani anak-anak misirni perasaanku sepi setelah anggo kaluar maen-maen anak- kepergiannya anak selalu bermain dara saat dangsina [daGsina] n selatan (arah keluar main-main mata angin) darag [darag] v hantar; dantur [dattur] a hancur; mandarag v ia mandarag mandantur v menjadi hancur: omei hu jabu dia menghantar mandatur ikan anggo lang padi ke rumah ipanasak ikan dapat hancur jika darak [darak], mandarak v 1 tidak dimasak menjerit: mandarak danur [danur] a luluh: danur atei partangisni tangisnya menjerit; ateihu manangar hatamai 2 berderik (tiruan bunyi): hancur hatiku mendengar mardarak hayu ai laho katamu marumbak berderak kayu itu mau tumbang dao [daO] a jauh daram [daram] v cari; daoh [daOh] a jauh: lang daoh idaram v dicari: lang idaram tubis humbani bonani tidak ho hanami tidak usah kau cari jauh anak bambu itu dari kami; batangnya; mandaram v mencari ipadaohkon v dijauhkan; mandaohtu n terlalu jauh; darang [daraG] n sejenis penyakit padaohkon v menjauhkan; kulit pada binantang: baliangku sadaoh n sejauh; merung halani darang anjingku tardaoh n agak jauh; kurus karena kudis undaoh n lebih jauh darapati [darapati] Ry n merpati daordaor [daOrdaOr] v mencari- daras [daras] n bunyi dedaunan cari: daordaor inang bani kering yang tersentuh niombahni ibu mencari-cari anaknya

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 41 darat . dear

1darat [darat] n darat: bolak do datu [datu] Ry n dukun: adong do juma darat ni ma? luaskah datui huta nima? adakah dukun ladang darat kalian? di kampung kalian? 2darat [darat] Ry n luar; dauk [dau?] n lubang kayu yang mandarat v keluar; menjadi sarang burung padaratkon v mengeluarkan; daul [daul] a lain: daul do pardarat n 1 keluar (tentang parsahapanmu lain saja manusia); 2 dari luar (tentang pembicaraanmu manusia) dawadawa [dawa dawa] Ry n daroh [darOh] n darah: bahat do jerawat: dawa-dawa biasani pantan daroh ni banyak tubuh bani huyum jerawat darahnya keluar; biasanya tumpuh pada pipi; mardaroh v berdarah dawa-dawaon v jerawatan; darsat [darsat] a 1 rendah: darsat mardawa-dawa v berjerawat sopo ai bai tanoh rendah rumah dawan [dawan] Ry n cendawan: itu dari tanah; 2 hina: darsat dawan tubuh bani hayu na dassa palahoumu hina masik cendawan tumbuh pada kelakuanmu kayu yang sudah lapuk; darsei [darsEy] v tergeletak: mardawan v bercendawan darsei haganupan halani loja dayas [dayas] v tergelincir: dayas semuanya tergeletak karena halani halandit kami tergelincir capek karena licin das [das] Ry v sampai: lang das dayat [dayat] n lumpur; becek: hujai hanami kami tidak domma gebe dayat dalan on sampai ke sana; jalan ini sudah menjadi lumpur idashon v disampaikan; dayok [dayO?] Ry n ayam: rosuh padashon n tersampaikan inang mangan dayok ni dasar → dasor panggang, ibu makan ayam dasing [dasiG] n timbangan yang dipanggang; ulang dasor [dasOr] Ry n lantai: dasor ni songon dayok sabungan, ki jabu nami papan do lantai jangan sok jago spt ayam jago; rumah kami papan; dayok boru ayam betina; mandasori v melantai; dayok sabungan ayam jantan memasang lantai; dayong [dayOG] v layak: dayong mardasor v berlantai ikan in anjaini gorami! layak dassa [dassa] Ry adv saja ikan itu dan diberi garam datang [dataG] v datang dayuk [dayuk] a lembek: dayuk datas [datas] n atas: udan ruh hun jambu ai halani butu jambu itu datas hujan datang dari atas lembek karena busuk datei [datEy] a lamban: datei do dear [dEar] Ry a baik; mardalan na gomuk orang madear a baik: madear do gemuk lambat berjalan marsahap ampa na matua datob [datOb] n bunyi letusan bedil baik-baik berbicara dengan orang tua; datok [datO?] n salah satu gelar padear v perbaiki dalam kesultanan; datuk

42 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia deba . dengat deba [dEba] Ry n sebagian: deba dejet [dEjEt] v tergelincir: dejet dassa boi ibuat sebagian saja ahu bai hubang ai aku yang boleh diambil tergelincir ke dalam lumpur itu deber [dEbEr] v lempar; dekdek [dEkdEk], mandekdek v deberhon v lemparkan: mencair; deberhon batu on hu dipar ai, mandekdekhon v mencairkan; anggo boi hubere bam duit padekdekhon v mencairkan lemparkan batu ini ke seberang deke [dEkkE] n ikan sana, kalau bisa engkau kuberi dele, mandele → mandolei uang deledele [dElEdElE] n sejenis ruam dedeng → doding kulit yang biasanya menjadi dega-dega [dEga dEga], mardega- bisul dega v berlari-lari: mardega- delima [dElima] n buah delima dega huda i harangni kuda demban [dEbban] Ry n sirih: berlari-lari di kandangnya demban boi do ijadihon dege [dEgE] Ry v pijak; mambahen tambar sirih dapat mandege v memijak: isei na dijadikan obat; mandege nahei danak ai? idembani v diberi (disuguhi) Siapa yang memijak kaki anak sirih; itu? mardemban v menyirih; degol [dEgOl] a bengkok: degol do mardembani v menyirihi; do panulisanmu tulisanmu pardemban n penyirih bengkok; dempar [dEmpar] v menyimpang: ipadegol v dibengkokkan: anggo marcerita ulang dempar ipadegol dalan ni bah ai hu kalau bercerita jangan kehen jalan air itu menyimpang dibengkokkan ke hilir dendang [dEndaG] n sejenis dehdeh [dEhdEh] n air liur nyanyian deisa [dEysa] n mata angin: deisa dengan [dEGan] Ry a gembira; na uwaluh mata angin yang dengan-dengan v bergembira: delapan serma dengan-dengan mari 1 dejeb [dEjEb] a tajam: parang na bergembira dejeb lang boi ipakai dakdanak dengang [dEGaG] a hiruk pikuk: parang yang tajam tidak boleh lang tahan au manangar na dipakai anak-anak dengang aku tidak tahan 2 dejeb [dEjEb] n kilat: dejeb lilap mendengar hiruk pikuk lahoroh udan kilat sambung dengar [dEGar] v ribut menyambung, hujan akan turun dengar-dengar n ribut-ribut: dejeng [dEjEG] a panas hati; dengar-dengar do tong hanima mardejeng v berpanas hati: tiap bodari selalu ribut-ribut mardenjeng pangahap tiap malam manangar hatami panas hati dengardengar → dengang mendengar perkataanmu dengat [dEGat] a bungkuk sedikit dejer [dEjEr], mardejer v keluar ke belakang: songon na dengat air liur: mardejer tijur do pardalanni bungkuk sedikit manganggoh sipangananon na jalannya enak keluar air liur mencium bau makanan yang enak

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 43 dengek-dengek . derset dengek-dengek [dEGE?dEGE?] n di dahon oleskan sedikit lipstik bunyi suara pohon yang di bibirmu agar cantik sedikit bergoyang dihembus anngin: dipandang ibahen dorasni logou dengek- depang [dEpaG] n suara yang dengek hayu na i bolakang ni dibuat-buat rumah nami an karena depdep [dEpdEp] v mengantuk: kencangnya angin, pohon di depdep mando pangahapku aku belakang rumah kami dengek- merasa mengantuk sekali dengek (berbunyi-bunyi) 1depek [dEpE?] n bunyi ranting dengeng-dengeng [dEGEG dEGEG] patah n dengung suara kapal terbang; 2depek [dEpE?] a enak: depek suara nyamuk: ribut dassa tumang daini timbahou on enak hutangar dengeng-dengeng sekali tembakau ini kurasa sorani rongit bodari on bising depeng [dEpEG], mardepeng a sekali dengung suara nyamuk pening karena terkena pukulan: kudengar malam ini mardepeng do na ipukul guru denges-denges [dEGEs dEGEs] v ai pening sekali kena pukul menghentak-hentak kaki: Si guru itu Janaka dengesdenges nahei si derder [dErdE], maderder v Janaka menghentak-hentakkan meleleh: maderder nanah kaki humbani upahni nanah meleleh denget-denget [dEGEt dEGEt] n dari lukanya rasa panas dan berdenyut- dereb [dErEb], mardereb a tajam: denyut di sekitar luka atau bisul mardereb pakkawani, mabiar denggal [dEGgal], mandenggali au aku takut tatapan matanya Ry v 1 pukul, memukuli: awas, sangat tajam hu denggal ho holi ho awas derek-derek [dErEk dErEk] n kupukul kamu nanti; 2 tunjang, derak: podoman ai domma menunjangi (memukul dengan maseda anggo ipodomi kaki): ketuani seden, derekderek tempat tidur itu mandenggali dotong horjani sudah rusak, kalau ditiduri ketua mereka itu kerjanya berderak hanya memukuli dereng-dereng [dErEG dErEG ] v dengke [dEkkE] Tb n ikan: dengke berderang: rattei ni baliang ai jair do hassa ihan si enlakan derengdereng anggo mardalan ikan mujahirlah ikan yg paling berdering rantai anjing itu enak; kalau berjalan mardengke v 1 mencari ikan; 2 beternak ikan; deres [dErEs] v sadap; pardengke n 1 pencari ikan; 2 manderes n menyadap: penangkap ikan; 3 pemelihara manderes rambung dasa horja ikan anggo ihut nami pekerjaan kami dikampung hanya dengkut [dEkkut] a bengkok menyadap rambung deor [dEOr] a kacau: deor dassa derset [dEssEt], manderset v panusunmu kamu kacau tidak bergerak: manderset menyusunnya mando ai halani naborit dia deos [dEOs] v oles: deos otik lipstik tidak bergerak lagi karena sakit in bani bibirmu ase jenges otik

44 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia desa . dihut desa [dEsa] n kampung: anggo i dibag [dibag] v pukul: ulang dibag desa lang pala iboli sayur torus panakkoi pukul terus kalau di kampung, sayur tidak pencuri itu usah dibeli dibag → dibal deseng [dEsEG] n suara desing: dibar [dibar] v debar; deseng sorani bah desing suara dibaron n debaran; air mandibarhon v mendebarkan; deteng [dEtEG] n suara dencing: mardibar v berdebar magigi dassa au manangar didah [didah] v toleh; lihat: didah deteng benci sekali aku ma mataniari domma gajang! mendengar suara dencing lihatlah matahari, sudah detep [dEtEp] v cubit: detep tinggi!; pinggolni ase jora! cubit ididah v dilihat; pinggangnya agar jera! mandidah v melihat detep-detep [detEp detEp] v didas [didas] v bolak-balik jantung bergetar: mase dideng [didEng] v timang: dideng detepdetep darohku adong lobei adek mini! timang dahulu dora na masa bangku mengapa adikmu itu! jantungku bergetar, mungkin didi [didi] v baptis; ada kejadian terhadapku ididi v dibaptis: ija ididi adek 1deter [detEr] v lempar; tai, inang? di mana dibaptis deterhon v lemparkan: adik kita ini, bu? deterhon daoh, ase ulang didihil [didihil] Ry n jari taridah lemparkan jauh, agar kelingking: ugahan didihil ni tidak terlihat anggi luka jari kelingking adik 2 deter [dEtEr], mardeter v berlari diha-diha [dihadiha] n sanak kencang: mardeter sedea tikki saudara: roh do ganup tarjumpah manangko mereka dihadiha tikki pesta ai sanak berlari kencang saat ketahuan keluarga semua datang waktu mencuri pesta itu diah [diah] v hentikan: dilah i jan dihar [dihar], mandihar Ry n lerengmu! hentikan sepedamu pencak silat; di sana! mandihari v berpencak silat; diam [diam] v diam: diam, ulang pandihar v pemain pencak marsahap! diam, jangan silat berbicara! dihil → didihil dian [dian] v jemur: dian lobei, dihir [dihir] n mimpi: dihirhu, ase korah jemur dahulu supaya iayak ayak ulog aku bermimpi kering dikejar-kejar ular diatei [diatEyi] v beruntung: 1dihut [dihut] Ry v berlari-lari diatei, langroh udang tikki sambil melompat-lompat mambuat omei beruntung, 2dihut [dihut] Ry v iring: ia dihut hujan tidak turun saat hu juma manggeori tumang dia memotong padi ikut ke ladang hanya diatei tupa [diatEyi tupa] n terima mengganggu; kasih; rasa syukur dihuti v mengikut; ihut-dihut v ikut-ikutan

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 45 dila . dobug

mandihuti v mengikuti; padingding n pendinding; mandihutkon v mengikutkan; padingdingon n pendindingan; padihutkon v diikutkan; tardingding v terdinding pandihut n pengikut dingis [diGis] n burung pipit: bahat dila [dila] n lidah dingis i juma manangani omei diladila [dila dila] n kemaluan banyak burung pipit di ladang wanita; vagina memakani padi dilah [dilah] Ry n lidah: dilah dimpos [dippos] v tersimpan mandai sipanganon lidah untuk dengan sangat rapi: ase ulang merasai makanan; taridah omasmin, dimpos baen, dilahhon n suka bergosip; da! agar tidak kelihatan emas dilahon parende ki pandai ini, simpan yang rapi, ya! menyanyi dios [diOs] v cari: dios torihi ase dilam [dilam] n sejenis tumbuhan dapot! cari dengan teliti agar yang harum baunya dapat! dilat [dilat] Ry v jilat: dilat lobei dipar [dipar] Ry n seberang: dipar igungmu, anggo boi hubere ham lobei ompung on tolong duit jilat hidungmu, kalau dapat seberangkan nenek dulu kuberikan uang; dirgak [dirga?] a tegak; mandilat v menjilat padirgak v tegakkan; dilo [dilO] Ry v panggil: dilo membuat jadi tegak; amang ase mangan hita padirgakon v akan ditegakkan panggil ayah supaya kita diri [diri] n diri makan; diring [diriG] Ry n dering; tiruan mandilo v memanggil: guru ai bunyi giring-giring; mandilo anak sikola na hotop mardiring v berdering: mangkasowi hasomanni guru mardiring sorani lonceng itu memanggil murid yang berdering suara lonceng selalu mengganggu temannya; diting → deteng marsidiloan v saling do [dO] Ry p lah; kah memanggil; dob [dOb] v selesai: diring solosai pandilo n pemanggil; horja, mangan ma selesai kita tardilo v terpanggil; bekerja, mari kita makan; dilo-dilo n 1 panggilan; 2 idobhon n diselesaikaan; undangan mandobhon v menyelesaikan; dingat [diGat] n ingat; namandobhon n penyelesai; dingati v mengingat; ingat tardobkon v terselesaikan (akan); dobag [dObag], madobag n suara pardingat n ingatan; bnenda yang jatuh: madobag pardingatan n peringatan; nasogod madobag suara tardingat v teringat: inang durian jatuh tadi pagi tardingat bani anggi ibu teringat pada adik dobug [dObug] v memukul dengan tangan: dobug gurung ni! dingding [diGdiG] Ry n dinding: pukul dengan tangan dingding ni jabu nami papan punggungnya dinding rumah kami papan; mandingding v mendinding; mandingdingi v mendindingi;

46 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia dodas . dokik-dokik dodas [dOdas] a selalu: dodas laho dohar [dOhar] n rejeki: dohar hu Pematangsiantar aku sering bahat niombah rejeki anak itu pergi ke Pematangsiantar banyak doding [dOdiG] n lagu; doharling [dOharliG] n sifat (suatu madoding v suka atau gemar benda selalu pecah jika menyanyi; dipegang) mandoding v menyanyi; dohir [dOhir] a kikir; pelit mandodingkon v dohor [dOhOr] a dekat; menyanyikan; idohori v didekati; mardoding v bernyanyi; mandohor v mendekat; pandoding n orang yg mandohori v mendekati; menyanyi; mardohoran v berdekatan; pardoding n penyanyi; padohorhon v mendekatkan doding-doding n nyanyian diri; dogap [dOgap] v hantam: dogap sindohor n keluarga dekat torus! hantam terus! 1dohot [dOhOt] n bingkai: dohot ni 1 dogdog [dOgdOg] Ry n padi yang anduri bingkai isinya kurang bagus (lapung) 2dohot [dOhOt] p dengan 2 dogdog [dOgdOg] Ry v tarik; doit [dOit] v gigit: ulang doit hayu cabut: dogdog ipon ni on jangan gigit kayu itu; namaborit ai! cabut saja gigi idiot v digigit; yang sakit itu!; mandoit v menggigit; mandogdog v mencabut; tardoti v tergigit mandogdoghon v dokah [dOkah] a lama: ia mamboli mencabutkan; sada buku na dob dokah mandogdogi v mencabuti; isurah-surahonni ia membeli pandogdogi n pencabut; sebuah buku yang sudah lama tardogdogi v salah cabut diinginkannya; dogei [dOgey] Ry n pijak: ulang dokahtu a terlalu lama: dogei omei in jangan injak- dokahtu sidea mulak hun juma injak padi itu; terlalu lama mereka pulang dari idogei v dipijak; ladang; madokahton n mandogei v memijak; kelamaan; mandogeihon v memijakkan; padokahkon v melamakan; padogei n 1 pemijak; 2 upacara sadokah n selama; anak kecil memijakkan kaki ke tardokah a agak lama; tanah untuk pertama kalinya; dokah-dokah a berlama-lama: tardogei v terpijak dokah-dokah ase ibalosi dogil [dOgil] n kikir: dogil lobei berlama-lama baru ada jawaban bosi in! kikir dahulu besi ini! dokdok [dOkdO?] v tarik: dokdok do dogos [dOgOs] v lindas: matei poyon i juma cabutlah rumput- dayok idogos motor ayam mati rumput di ladang; dilindas motor idokdok v dicabut; dogus [dOgus] a habis; mandokdok v menarik; idogus v dihabiskan: domma mencabut; idogus dayok omei padi sudah tardokdok v tercabut dihabiskan ayam dokik-dokik [dOkidOki?] n tangis memekik;

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 47 doldol . dongos

mandokik v memekik: mardomu v bertemu: dihirhu madokikdokik halani dokahtu mardomu anak ni dayok aku tangis tangis memekik-mekik mimpi bertemu anak ayam; doldol [dOldOl] a dekat sekali: padomuan n pertemuan; doldol do juma name ladang tarpadomu v terjumpa kami dekat sekali domuh-domuh [dOmuh dOmuh] a dolei [dOlEy], mandolei a putus mendung: au seng laho halani asa: ulang mandolei halani ari domuh-domuh aku tidak hamateian jangan berputus asa jadi pergi karena hari mendung karena kematian don → andon dolog [dOlOg] Ry n gunung: sidea donah [dOnah] v berhenti: antigan manangkoki dolog singgalang amang donah horja? kapan mereka mendaki gunung ayah berhenti bekerja? singgalang; dondang [doddaG[Ry n dandang: pardolog n 1 orang dondang na ibereni ompung i pegunungan; simpan jeges dandang yang 2 tempat yang bergunung- diberikan nenek disimpan baik- gunung (terdiri atas gunung- baik gunung) dondon [dOddOn] v tekan: dondon dolos [dOlOs] v terpulang kepada: bani batu tekan dengan batu tikki dolos ma ai jumpah 1dondong [dOddOG] n buah terpulang kepada waktu ia kedondong ditemui 2dondong [dOddOG] n dengung; doluh [dOlus] a lembek; mardondong v berdengung: madoluh v mulai lembek: mardondong songon sorani domma madoluh ma indahan borong-borong berdengung nasi sudah mulai lembek seperti suara kumbang terbang dolung [dOluG] v putar: dolung ase dongas [dOGas] a kuat dan bising: podas putar biar cepat dongas parhatani kuat-kuat domdom [dOmdOm] v dendam: (dan bising) bicaranya domdom pattang bani dongkap [dOkkap] v terkam: namaragam dendam itu dongkap ma na lang taridah in! pantang di dalam agama tangkaplah yang tidak terlihat domma [dOmma] adv sudah: ia itu! domma laho dia sudah pergi dongkei [dOkkEy] n daging: domok [dOmO?] a dangkal: domok mamboli dongkei inang hu tiga bah banggal ai sungai itu ibu membeli daging ke pekan dangkal; Si Amir mangkail ihan dongkut [dOkkut] n alat tiup untuk i bah banggal na domok Si memanggil rusa saat berburu: Amir memancing ikan di ipahata do dongkut anggo laho sungai yang dangkal marburu dibunyikan dongkut dompak [dOppa?] Ry n sisi atau kalau hendak berburu; bidang sebelah depan; mardongkut v meniupkan mandompak v mengarah: jabu dongkut ai mandompak tu hapoltakon 1dongos [dOGOs], mardongos v rumah itu menghadap ke timur; berlari kencang: na mardongos pardompakan n wajah; au mulak halani roh udan domu [dOmu] Ry v temu; pulang aku berlari kencang ipadomu v menemui; karena turun hujan

48 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia dongos . doromani

2dongos [dOGOs] n dengus; tardorab v tersentuh: ulang mardongos v berdengus: mardalan bai nagolap ase mardongos do parhabang do ulang tardorap batu jangan pidoras burung terbang berjalan dikegelapan supaya berdengus tidak tersandung batu dongot-dongot [dOGOt dOGOt] a doraham [dOraham] n uang emas menyengat menyengat (tentang atau perak zaman dahulu sakit seperti bisul, sakit gigi: dorak [dOra?] n jerit; dongot-dongot iponhu ni lang dorakon n tangisan; tar podom au ibaen gigiku mandorak v menjerit: danak ai sakit sehingga tidak bisa tidur mandorak panasukni duri anak tadi malam itu menjerit tertusuk duri; donok [dOnO?] a dekat: donok dorak-dorak n tangis-tangis mando dapat ma rumahni doramani [dOramani] n barang- tidak berapa jauh lagi aku akan barang paerhiasan pengantin tiba di rumahnya doran [dOran] n bunyi piring yang donos [dOnOs] a lumat jatuh; dop [dOp] adv sudah; mardoran v berbunyi piring mardophon v berkesudahan jatuh: doran i rumah halani berakhir dengan berakibat; madabuh piring berbunyi padophon v menyudahi piring di rumah karena jatuh dopa [dOpa] n depa dorang [dOraG] n gendering dopang [dOpaG] a hingar-bingar doras [dOras] Ry a deras: udan dopar [dOpar] v tampar: dopar doras nabodari hujan deras anggo lang ra suruhan! tampar semalam kalau tidak mau disuruh! dordor [dOrdOr] a lemah: dordor dopir [dOpir] n alat untuk me- lang solo mangan lemah nangkap ikan atau burung karena tidak makan 1 dopok [dOpO?] a patah; dorgak [dOrga?] v tengadah 2 idopok v dipatahkan: idopok dorgak [dOrga?] v teguk; halak do tobu laho mambuatsi mandorgak v meneguk: halak dipatahkan orang tebu itu dan ai mandorgak bagot i galas dibawa orang itu meneguk tuak di dopuk [dOpu?] n suara benda yang gelas pecah dorhap [dOrhap] v tumpah: 1dorab [dOrab] Ry v 1 terkam; 2 dorhap boras ai to tanoh beras tabrak; itu tumpah ke tanah dorabkon v terkaman; dorob [dOrOb] v tumbang: ahu mandorab v menerkam: dorap mambogei hayu dorob aku gelah ulang mabiar tabrak saja mendengar suara kayu tidak usah takut; tumbang; pandorab n penerkam mardorob v bertumbangan: 2dorab [dOrab] Ry v sentuh: ulang mardorob sora ni hayu dorap ni ambotik banggal seperti suara kayu butaktanganmu jangan sentuh bersar bertumbangan pepaya ini kotor tanganmu; doromani [dOrOmani] n barang- mandorab v menyentuh; barang perhiasan pengantin

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 49 dorong . dotor dorong [dOrOG] n bunyi suara ai aku merasa terkejut nyamuk mendengar berita itu dorop [dOrOp] a selalu: dorop laho dosak-dosak [?dOsa?] a hu Pematangsiantar aku sering khawatir: ulang pala dosak- pergi ke Pematangsiantar dosak tidak usah khawatir dorsa [dOrsa] a 1 buruk: dorsa dosih [dOsih] n nama sejenis kayu dassa parbahenanmu buruk dosik [dOsi?] n bunyi suara lidi sekali tingkah lakumu; 2 kotor: yang ducambukkan dorsa tangoran dakdanak ai dosing [dosiG] n neraca; anak itu kotor sekali timbangan: adong do dosing i doruh [dOruh] Ry n raung; lopou? adakah timbangan di mandoruh v meraung; kedai? mandoruh-doruh v menjerit- dosong [dOsOG] n deru; jerit: mandoruh-doruh halani mandosong v menderu: maborit menjerit-jerit karena mandosong logou i tao angin kesakitan; menderu di danau doruh-doruh v meraung dosuh [dOsuh] a mahal dorun [dOrun] a hina: dorun dotak [dOta?] v menokok kepala tumang do au ibaen sidea aku dengan sendi jari tengah yang sangat hina dibuatnya; dilipatkan: hu dotak ulunin doruni v dihina; anggo mananggko kutokok mandorun v menghina: ulang kepalamu jika mencuri mandorun amangmu jangan dotar [dOtar], mardotar v gelegar, menghina ayahmu; menggelegar: mardotar mando pandorun n penghina; tano halani darasni tardorun v terhina; menggelegar rasanya tanah dorun-dorun n penghinaan karena kuatnya dorung [dOruG] n tiruan suara dotei [dOtEy] a lapuk: dotei benda jatuh ke dalam lubang tumang do bajuon lapuk sekali dos [dOs] a sama: dos rupani sidea baju ini nadua, payah ibehon wajah dotik [dOti?] n detik; mereka sama, sulit dibedakan mardotik v berdetik: mardotik dos-dos [dOs dOs] Ry a datar; sorani jam dinding berdetik dos-doshon n dataran; suara jam dinding mandos-dos v mendatar; doting [dOtiG[n denting; mardos-dos v meratakan; mardoting v berdenting: ise mardos-dos, songon manipak kaleng ai? Mardoting simarunap-unap, pb rata sorani siapa yang menyepak seperti marunap-unap karena kaleng itu? berdenting suaranya terbiasa berbuat jahat sehingga tidak tahu lagi untuk berbuat dotir [dOtir] n petir baik; dotok [dOtO?] n bunyi petir yang pados-doskon n proses, cara, berulang-ulang perbuatan mendatarkan dotong [dOtOG] n suara bambu dosa→ dousa kosong yang dijinjing dosak [dOsa?] v kejut; dotop → dotap tardosak v terkejut: tardosak dotor [dOtOr] n pukat; dassa uhurku manangar berita

50 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia dotung . dumpang

mardotor v memukat: duhei [duhEy] v cungkil; mardotor nami ase dapot ihan manduhei v mencungkil: kami memakai pukat supaya manduhei duri ia hubani ni dapat ikan nakei dia mencungkil duri dari dotung [dOtuG] n tempat tuak dari kakinya bambu duhit [duhit] v jungkit dan dotur [dOtur] n suara kayu yang mengeluarkan: duhit duri bai tumbang jarum jungkit dan keluarkan dousa [ ] Ry n dosa: o Tuhan duri dengan jarum dOsa 1 sasapma haganup dousa nami duhut [duhut] Ry n rerumputan: ya Tuhan, ampunilah segala bahat duhut i juma banyak rumput di ladang dosa kami; 2 mardousa v berdosa: ia duhut →duhit mangahapkon mardousa duit [duit] Ry n uang; hubani orang tuani ia merasa marduit v beruang: nabayak berdosa kepada orang tuanya; marduit orang kaya berduit dua [dua] num dua banyak duda [duda] Ry n tumbuk; dujung [dujuG] a gentar: seng manduda v menumbuk: dujung au do pakon hata mui manduda omei hami kami aku tidak gentar dengan kata- menumbuk padi; katamu pandudaan n penumbukan dukduk [dukdu?] v memukul- mukul agar lembek: dukduk dudang [dudaG] adv satu sama hawei baen tambar pukul- lain: dudang marsahapi bicara pukul hingga lembek batang satu sama lain keladi untuk obat duduk [dudu?] v duduk; duku [duku] Ry n duku hadudukan n tempat: hadudukon ni uhur tempanya dulang [dulaG] n pohon jarak di hati dulas [dulas] a besar dan tinggi dudur [dudur], madudur v gugur: duldul [duldul] v kelihatan dudur do jambulanhu rambutku menonjol: duldul uluni ulog gugur; tukki mansamot kelihatan menonjol kepala ular saat aku dugal [dugal], mandugal v ereksi: mencangkul halak na impoten lang 1 mandugal orang yang impoten dulmit [dulmit] a lantam: dulmit tidak pernah ereksi dassa anggimu adikmu lantam 2dulmit [dulmit] Ry a tidak dalam dugot [dugOt] v meneruskan: ulang dan masih kelihatan: dulmit duham dugot mangidas jangan duri ai bai tanganni tidak ter- kamu teruskan memintal lalu dalam duri di tangannya itu dugur [dugur] Ry v goyang: dugur dum [dum] v makan beras bona ni uttei ai goyangkan pohon jeruk itu; duma [duma] n sejenis tumbuhan mandugur v menggoyang; yang dapat dimakan pandugur n penggoyang dumma → domma dumpang [duppaG] a jatuh: duhduh [duhduh] n sejenis burung dumpang hayu hu jabu nami yang dapat dijadikan obat pohon kayu itu jatuh ke rumah keseleo; burung bubut kami

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 51 dumpar . dusun dumpar [duppar] v tatap muka; dungkit → duhei marhata dumpar pakon buanni dungkol [dukkOl] n perasaan berkata bertatap muka dengan dicungkil: dungkol hu ahap musuhnya duri naheiku terasa duri men- dumpas [duppas], mandumpas v cungkil di kakiku mengamuk: mandumpas sidea dungut [duGut] n daki halani lang ibere duit dia dunia [dunia] Ry n dunia mengamuk karena tidak diberi durdur [durdur], mardurdur v uang bertebaran: omei mardurdur i dumut [dumut] n kening; dahi tano padi berserakan di tanah dunam [dunam] v diam tak durhap [durhap] v tumpah; berkata-kata; idurhaphon v ditumpahkan; tardunam v terdiam: ulang tardurhap v tertumpah ham tardunam songion batu! duri [duri] n duri jangan engkau terdiam seperti durian [driyan] n durian: ompung batu maboli durian hun tiga nenek dung [duG] adv sesudah: dung membeli durian ke pekan salosai horja, baru boi marguro sesudah selesai kerja dursat [dursat] a kotor: dursat baru boleh bermain bajuni bajunya kotor dungan [duGan] v diam tidak duru [duru] n semak-semak berkata: dungan lang tungkap durub [durub] n dentum; be terdiam tidak berkata lagi mardurub v berdentum: dungar [duGar] v mengetuk mardurup sorani bodil dengan kuat: dungar galah ase berdentum suara bedil 1 puho! ketuk dengan kuat agar duruk [duru?] n bunyi suara gong terbangun! 2duruk [duru?] v tersungkur: duruk dungdung [duGduG] v menggapai hu naporan tersungkur ke dengan posisi membungkuk: semak-semak dungdung ho, buat demba min! durum [durum] v tersungkur: bungkuklah engkau mengambil durum hu naporan tersungkur sirih itu! ke semak-semak dunggulan [duggulan] Ry n durung [duruG] Ry n durung; pondasi: dunggulan rumah tangguk (keranjang dari rotan maningon gogoh pondasi untuk menangkap ikan); rumah haruslah kuat mandurung v mendurung: ia dungil [duGil] a sumbing mandurung ihan i bongbongan 1dungkap [dukkap] Ry v tumpah; dia menangkap ikan di kolam madungkap v tumpah: durup [durup] n bunyi suara buang madungkap bah hubani golas air kecil air tumpah dari gelas; durus [durus], madurus Ry v mandungkaphon v tumpah: lowoh madurus i meja menumpahkan; kuah sayur itu tumpah di meja; tardungkap v tertumpah mangkadurus v bertumpahan; 2dungkap [dukkap] v menambal dusun [dusun] n kampung: anggo i baju: dungkap jolo bajuku na dusun lang pala iboli sayur maringat on tambal dahulu kalau di kampung, sayur tidak bajuku yang robek ini usah dibeli

52 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia dutub . duyung dutub [dutub] n suara bedil: tarbogei dutup hun daoh terdengar suara bedil dari kejauhan duyung [duyuG] v goyang: duyung ipponni halani mangkarat tobu giginya goyang karena menggigit tebu

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 53 e . ea . elangelang

eduk v dibengkokkan: mase E ieduk ho hayu on? mengapa engkau bengkokkan kayu ini? ea [Eya] p ya: boan on da, ea edut [Edut], medut-edut v bawa ini, ya berjuntai eab [Eab] n bunyi yang keluar dari egab [Egab] v kekenyangan: egab mulut karena kenyang ma use sudah kekenyangan eak [Ea?] p ya: eak tandinghu egal [Egal] v melongok: egal eleng-eleng i jabu ya aku dalanni melongok jalannya sendirian tinggal di rumah egas [Egas] v gegas: egas ma hita! eal [Eal] a lenggang bergegaslah kita! eas [Eas] a acuh: eas ho bani egol [EgOl], mangegol v engkau acuh kepadaku bergoyang seperti ekor anjing yang sedang berjalan: halak ai eba [Eba], eba-eba n sisa, sisa-sisa mardalan mangegol nahei ebang [EbaG] v melenggang: mase orang itu berjalan mengegol ebang si dea mengapa dia eh [Eh] p ah: eh, sedo es ai ah, itu melenggang? bukan es ebas [Ebas] a agak kelihatan ehang [EhaG], maehang-ehang v ebeng [EbEG] v pinta; kangkang, mengangkang- mangebeng v meminta: ulang ngangkang mangebeng duit hubani amang ehe [EhE] cak v sudahlah: ehe da, maila hita jangan meminta dearan mulak sudahlah, lebih uang pada ayah, ya malu kita baik pulang eda [Eda] pron sebutan untuk ehi [Ehi] cak v emoh: ro do ho? saudara perempuan dari suami Ehi, lang-lang bangku edak [Eda?] v menganggur: edak datangkah engkau? emoh, aku dassa horja menganggur saja tidak mau kerjanya ehoe → ehi edang [EdaG] v berjalan ke sana ke ehor-ehor [Ehor Ehor] a mari tidak menentu: edang do berklelok-kelok: ehor-ehor horjain ke sana ke mari saja bokasni kiok ai bekas ular itu kerjanya berkelok-kelok edar [Edar] v salah duga: edar do ei [Ei] p hai: ei ulang sonai, itai! pangahapmu ai salah duga hai, jangan begitu! perasaanmu ejek [EjEk] n kata basa-basi dalam edek [EdE?] v meminta: edek do percakapan tang selalu meminta ejek-ejek [EjEkEjE?], mangejek- edeng-edeng [EdEG EdEG] n lagu ejek a ceria; riang edep [EdEp] Ry n 1 kantuk; 2 ela [Ela] a malu; kedip; maela v malu, bermalu parmedep n orang yang elabelab [Elab Elab] n sejenis kayu mengantuk yang telah dipotong tumbuh edet [EdEp] a elastis: edet gotah kembali on getah ini elastis elangelang [ElaG ElaG] a eduk [Edu?] a bengkok tidak sendirian: seng ma elangelang sampai patah; au i bagas aku tidak sendirian di rumah

54 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia elek . erdak elek [ElE?] Ry n bujuk; ender [EndEr] a ragu-ragu ielek v dibujuk; enel [EnEl] a kecil: halak na enel marsielekan v saling mem- orang yang kecil bujuk; eneng [EnEG] a kecil: enel do mengelek v membujuk: inang danakni anaknya kecil mangelek binuanni halani tangis ibu membujuk anaknya enet [EnEt] n bidikan (nyaris yg menangis; mengenai sasaran); tarelek v terbujuk mangenet v membidik: mangenet hona membidik elel [ElEl] a remeh: elel do hassa nyaris kena panonggomi dia memandang remeh engkar [EGkar] Ry v ingkar; eleng [meleng ElEG], meleng-eleng mangengkar v mengingkar v jual mahal: ulang ho meleng- enong [EnOG] n tiruan suara eleng jangan engkau jual mahal kucing eles [ElEs] a remeh: eles daassa ho enseng [EssEG] a tinggi; mangidah au engkau meng- mangenseng v meninggi: anggap remeh terhadapku domma mangenseng ma bulung elo [ElO] v mencaci; mencemooh; ni galut on daun pisang ini mangelo v mencaci: si Butet sudah meninggi mangelo dakdanak ai si Butet enser [EssEr] a encer mencaci anak-anak itu entes [EttEs] v jalan cepat: mase embal [Embal] a tidak menentu: ho entes? mengapa engkau embal parsahapan percakapan berjalan cepat? yang tidak menentu enus [Enus] n ijuk embar [Embar] a tidak tepat: eor [EOr] v berserakan: eor dassa embar do hatamu kata-katamu buhu-buhu on buku-buku ini tidak tepat berserakan embas [Embas] a melenggang: eos [EOs] v kena sedikit; mase embas ho? mengapa tersentuh; tersinggung: eos engkau melenggang? tanganni banghu tangannya embung [EmbuG] v gantung, tersentuh olehku tergantung eot [EOt], mareot a 1 hampir eme [Eme] n padi rubuh: eot rumah ai rumah itu empang [EppaG] a timpang; hampir rubuh; 2 bengkok pincang eper [EpEr] v menggigil: eper emper [EppEr] Ry n teras: duruk badanhu bandanku menggigil sorani baliang hubogei i emper epok-epok [EpO?EpO?] n sejenis aku mendengar suara anjing kue yang dibungkus kecil-kecil menggonggong di teras erab [Elab] v tabur; serak: elab emur [Emur] v curi; lobei bonih oh! tabur dahulu mangemur v mencuri benih ini! endel [ ], manendel Ry a EndEl erdak [Erda?] v ke sana ke mari; kepala batu (melawan kata atau melanglang buana: erdak nasihat orang): na naposo horjamu tong ke sana ke mari mangendel orang tua anak saja kerjamu remaja suka membantah orang tua

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 55 erdang . etor-etor erdang [ErdaG], merdang-erdang mangetong v menghitung v raun (jalan-jalan tanpa tujuan etor-etor [EtOr EtOr], maretor- untuk mencari udara segar): etor v beriringan: maretor-etor erdang do hansa horjani raun- itik ai hu parik itik-itik itu raun saja kerjanya beriringan ke parit erdeng [ErdEŋ] a pening: erdeng hua ahap aku merasa pening erdeng [ErdEG], pangerdeng n cara menari dengan gemulai hingga menarik perhatian: erdeng pangindungni botan ai gemulai gadis itu menari ersek-ersek [EssE?EssE?] n tampi;

mangersek-ersek v menampi:

mangersek-ersek boras

menampi-nampi beras erung [EruG] a kurus: nase nin erungmu? mengapa kamu sangat kurus? eser [EsEr] v geser: eser lobei buhu in! geser dahulu buku ini eta [Eta] Ry p ayo; kata seru untuk mengajak atau memberikan dorongan:, eta, hu tiga eda kakak, ayo kita pergi ke pasar etek [EtE?] Ry a kecil: rumahni etek rumahnya kecil; etekan a lebih kecil; etektu a terlalu kecil; haetekon n kekecilan; maetek v mengecil; menjadi kecil; marsietekan a tidak sama kecil; taretek a agak kecil; etek-etek a kecil-kecil etel [EtEl] a kecil: etel bagas on rumah ini kecil etem [EtEm] a tekun dan cermat: etem marhorja bekerja tekun dan cermat eteng [EtEG] a kecil: eteng ni buahni durian ai kecil sekali buah durian ini etet [EtEt] n sejenis burung yang memakan belalang etong [EtOG] v hitung;

56 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia ga . gaga

gadam [gadam] n kusta: halak ai G hona gadam, tene? orang itu kena kusta, ya? ga [ga] Ry n huruf ketujuh dalam gadap [gadap] v terlentang: i aksara Simalungun (dari surat tunjang ni, gadap si Ali sapuluh siah) ditunjangnya, si Ali terlentang gab [gab] n tiruan bunyi pukulan gadas [gadas] v terlentang: danak tinju ai gadas ijuljul halak anak itu gabag [gabag] n tengkorak terlentang ditolak orang gaba-gaba [gaba gaba] n gaba- gadei [gadEy] v gadai: rumah hu gaba gadei bani si Borang aku gabar [gabar] a takut: na gabar menggadai rumah kepada si dassa ia songon dakdanak baru Borang lahir ia takut benar seperti gadeol [gadEOl] v menggeliat: anak-anak yang baru lahir gadeol ulog ai baen ibogbog gabe [gabE] Ry v menjadi ular iru menggeliat karena (diangkat, dipilih) sebagai: dipukul bapa ibaen gabe gubernur gading [gadiG] n gading ayah diangkat menjadi gadubang [gadubaG] n kelewang: gubernur ganjang tumang gadubang si gabei [gabEy] n kelakuan: dear Amat panjang benar kelewang tumang gabei anak ni si Malin si Amat ai bagus benar kelakuan anak si gadu-gadu [gadu gadu] Ry n Malin itu pematang sawah: ulog gabgab [gabgab] a makan: babui mardalan i gadu-gadu ular gabgab sipangananni babi berjalan di pematang sawah memakan makanannya gaduh [gaduh] adv susah: gaduh gabug [gabug] a subur: gabug uhur ni amang hati ayah susah tumang do demban ai subur gadul [gadul] a berbelok-belok: benar sirih itu dalan laho tu jai gadul songon gabug-gabug [gabug gabug] a kiok bingbong jalan menuju ke berlari kencang: terpaksa sana berbelok-belok seperti gabug-gabug hani itangar ular dipukul kabar ai na sambor ai terpaksa gadung [gaduG] Ry n ubi: ma lari kencang karena mendengar ngorbat gadung inang i juma: kabar yang buruk ibu mencabut ubi di lading; gabur [gabur] a lunak: jagul gadung hayu n ubi kayu; polgang gabur tumang jagung gadung julur n ubi jalar; inang rebus enak sekali mangorbat gadung julur ibu gadag-gadag [gadag gadag] a mencabut ubi jalar cerewet: ia tong gadag-gadag gaenggang [gaEGgaG] n sejenis doppa dalan ia selalu cerewet kayu yang dapat dijadikan obat ketika berjalan gaer-gaer [gaEr gaEr] n garu gadal [gadal] v berbaring: si Amat gaga [gaga] a lambat: olos gadal, torus tarpodom si Amat mangan in ulang gaga! cepat berbaring, terus tertidur makan itu jangan lambat- lambat

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 57 gagah . galanggang gagah [gagah] v suka naik: gagah gaji [gaji] n gaji maho marhudain suka sekali gajing [gajiG] n nama sebuah engkau menaiki kuda itu kampung di Simalungun gagan [gagan] n guna: aha do gajom-gajom [gajOm gajOm] a gaganni hayu ai? apa guna gatal: gajom-gajom nahei kayu itu? danak ai harona hiram kaki gagap [gagap] a gugup: si Badu anak itu gatal terkena keladi gagap halani bahat do hutan pikiranni si Badu gugup karena gajur [gajur] a lapar: boltokni banyak pikiran gajur perutnya lapar gagar [gagar] v berkembangbiak: 1galah [galah] n tempat menjemur ihan i bongbongan gagar ni jagung yang belum dikupas podas tumang ikan di 2galah [galah] Ry n permainan bendungan cepat sekali anak-anak dengan garis ber- berkembangbiak bentuk petak-petak di tanah di gagat [gagat] Ry v mengunyah mana pemain berusaha mele- rumput; wati garis yang telah ditentu- manggagat v memakan kan dengan berupaya untuk rumput: horbo manggagat i tidak tersentuh oleh kelompok lapangan kerbau memakan yang sedang berjaga; rumput dilapangan margalah n main galah gahgah [gahgah] v cincang; galak [gala?] Ry a mudah marah: margahgah v mencincang: baliang galak mangayak inang margahgah dongkei ibu panangko anjing galak itu mencincang daging mengejar pencuri gait v [gait] merepet: ulang gait galampar [galampar] v berserak: ho! engkau jangan merepet! buah nadop ipatoppu galampar gajag [gajag] Ry v menyala: apui ibahen si Ali buah yang sudah ai doma gajag apinya sudah ditumpuk berserakan dibuat si menyala; ki menyala (dalam Ali hati): gajag do lalap uhur ni galang [galaG] v tidur: inang mangidah halak ai menyala- galang ibu tidur nyala dendamnya (dalam hati) galang [galaG], galangan Ry n kepada orang itu sesaji; gajah [gajag] Ry n gajah: gading manggalang v memberi sajian ni gajah dear ibaen suhu ni kepada roh: ia manggalang pisou gading gajah ini bagus hutoruni hayu baggal: dia untuk gagang pisau memberikan sajian di bawah gajang [gajaG] a panjang pohon besar; gajap [gajap] v terletak: tao Toba sigalangkon n benda yang gajab i Sumatera Utara danau disajikan Toba terletak di Sumatera galanggang [galaGgaG] an] n Utara gelanggang: hanami mambuat gajar [gajar] v bocor: bah i bagas galanggang pandiharan kami kaleng gajar bois hudarat air di membuat gelanggang pencak- dalam kaleng bocor habis silat keluar

58 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia galapang . gamot galapang [galapaG] n roda: lereng galto [galtO] a besar: ihan galto i galapangni dua sepeda rodanya bah Sibayak ikan besar di dua sungai Sibayak galas [galas] Ry n gelas: durhap galugur [galugur] n asam gelugur bah i galas tumpah air di gelas galuh [galuh] Ry n pisang: songon gale [galE] v baring; lambakni galuh, marsiaminan, margale v berbaring pb kehidupan saling bantu galedou [galEdouw] a bengkok: membantu, kasih mengasihi, hotang ai galedou rotan itu tenggang rasa bengkok galung [galuG] n pematang: gale-gale [galEgalE] a 1 lemas: si mananam gadung jalur galung Amat gale-gale halani i galung do ase bahat buahna sugmaga si Amat lemas karena menanam ubi jalar di pematang tudak makan; 2 lemah; agar banyak buahnya galegei [galEgEyi] a galunggung [galunggung] n menyusahkan: anakni galegei belukar: harangan galunggung inangni anaknya menyusahkan hutan belukar ibunya galur [galur] n jalur: sabah nadur galek [galE?] Ry a 1 lemah: galek galur ni ibaen sawah yang baik do akkulani halani nabaru dibuatkan jalurnya boritan lemah badannya karena galut [galut] Ry a susah: anak ai baru sembuh dari sakit; 2 galut halani seng dong napot lemas: hayuni ai galek songon anak itu sedih karena tidak ada pasukni dahu kayu ini lemas yang menyukainya; seperti pucuk pakis hagalutan v kesusahan galgak [galga?] v bacok; potong; gamang [gamaG] Ry a gamang: Ia magalgak v memotong: si gamang i bahu ni bangunan ia Butek galgak hayu si Butet merasa gamang di atas memotong kayu bangunan galgal [galgal] v menghadap ke gambal [gambal] n gembok: bagas atas: ulang ho galgal langit ai gambal ni seng dong rumah jangan engkau menghadap ke itu tidak ada gemboknya atas langit gambir [gambir] Ry n gambir: galinggang [galiGgaG] n sejenis mangan demban gambir attup tumbuhan berdaun sirip ni deba makan sirih gambir majemuk dan daunnya sebagai ramuannya dibagi obat kurap; ketepeng gambiri [gambiri] Ry n kemiri: galir [galir] v meleset: hayu ai dong do i jual ham inang galir isihit kayu itu melesat gambiri? adakah ibu menjual digergaji kemiri; songon na martang galmok [galmO?] n bongkahan tang gambiri, pb orang yang tanah yg bulat bekerja dengan cermat galot [galOt] Ry n musang: gamol [gamOl] v remas; nabodari galot manangkap igamol v diremas: mambahen dayok semalam musang kue igamol lobei membuat kue menangkap ayam diremas dahulu gamot [gamOt] n pegawai

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 59 gampa . gapang gampa [gappa] adv sebatang kara ganjou mardompak n salah gampang [gappaG] n haram satu hiasan simalungun yang (anak): si Baron anak gampang bergambar kepiting berhadap do i huta si Baron anak haram hadapan di kampung ganos [ganOs] a geram: si Ali gampil [gappil] n bakul ganos mangidah si Ani si Ali geram melihat si Ani gampis [gappis] a tinggal sedikit: gansih → gantih bah ikaleng gampis mando tasing air dikaleng tinggal ganpei [gappEy] n udang galah sedikit gantar [gattar] n perisai gampit [gappit] v jepit; gantih [ganti], mangganti Ry v targampit v terjepit: tanganni mengganti: inang manggantih si Badu targampit tangan si pakean ni anakni ibu meng- Badu terjepit ganti pakaian anaknya; iganti v diganti; gampual [gampual] n ikan marganti v berganti; gampual marganti-ganti v saling gan [gan] adv kabar angin berganti; gana [gana] n patung gantong → gantung ganda [ganda] Ry v bertambah: gantung [gattung] v gantung: panianami ganda taunon hasil gantung lobei baju on gantung panennya bertambah tahun ini dahulu baju ini gandal [gandal] a cantik: danak ai ganup [ganup], haganup(an) Ry gandal tumang anak itu cantik num semua; segala; sekalian sekali gaok-gaok [gaOk gaO?] v tegak: gandum [gandum] Ry n gandum: ulang ho gaok-gaok i jae! roti ai ibaen hubani gandum jangan engkau tegak di depan! kue itu dibuat dr tepung gaol [gaOl] n pisang gandum gaor [gaOr] a aduk; ganggang [gaGgaG] Ry a manggaor v mengaduk: ia renggang: parkawanonni doma manggaor topung ia mengaduk ganggang persahabatan mereka tepung renggang; gaot [gaOt] a gugup: danak ai gaot ipaganggang v diregangkan; halani mambogei sorani babui maganggangi v merenggangi; anak itu gugup karena maganggangkon v mereng- mendengar suara babi gangkan; marganggang v merenggang; gapa-gapa [gapa gapa] v parganggang n perenggang telungkup dan terlentang karena jatuh: halak ai gapa- ganggu [gaGgu] a bimbang: gapa halani nium bagot orang ganggu uhurhui halani itu terjatuh tertelungkup dan parhatani bimbang hatiku ini terlentang karena minum tuak karena perkataannya gapang [gapaG] v merangkak: ganjang [ganjaG] Ry a panjang: anak ai gapang do ope ganjang jambulani anak mardalan anak itu masih borunai anak gadis itu panjang merangkak ganjou [ganjO] Ry n kepiting

60 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia gapas-gapas . gatip gapas-gapas [gapas gapas] v sanggup, apalagi saya; sonaha meronta-ronta: dayok isayat au boi manolong, gari au pe gapas-gapas laho matei ayam susah do bagaimana aku dapat yang dipotong meronta-ronta menolongmu, aku sendiri mau mati kekurangan gapgap [gap gap] v merepet: garigit [garigit] Ry n tempat air yg ulang gapgap ho! jangan terbuat dr satu ruas bambu, engkau merepet! memakai sumbat, dan diberi gapo-gapo [gapO gapO] v gugup: tali: i huta garigit do amani gapo-gapo au manorih halak ai bah di kampung bambu untuk aku gugup melihat orang itu tempat air adalah hal umum gapu [gapu] a lumat: karupuk ai garingging [gariGgiG] n bambu gapu irojaki halak kerupuk itu tempat air lumat diijak orang garis [garis] n garis gara [gara] Ry v nyala kecil: garjou [garjouw] Ry v ganggu; pinurunnai mamukkah gara api garjouan n gangguan; unggun itu mulai menyala manggarjou v mengganggu: garak-garak [gara? gara?] a tidak ia manggarjou horjakku dia menentu: parhatani si Ali mengganggu pekerjaanku; garak-garak tumang pem- panggarjou n pengganggu bicaraan si Ali tidak menentu garsei [garseyi] v terlentang: halak garam [garam] n garam au nakkon garsei i jin orang itu terlentang tadi di sana garama [garama] Ry n pemuda: sabotulni garama 17 tahun hu garung [garuG] n cangkir atas do umurni sebenarnya garut [garut] v garuk yang disebut pemuda umurnya gasgas [gasgas] adv berkali-kali: 17 tahun ke atas jumani gasgas do taon on garang [garaG] Ry a galak: ladangnya sudah berkali-kali baliangni garang tumang dibuka tahun ini anjingnya galak sekali gasing [gasiG] Ry n gasing; gareja [garEja] Ry n gereja: laho margasing v berghasing; ma ia hu gareja marminggu ia pargasing n pemain gasing pergi ke gereja setiap minggu gastong [gastOG] v tegak 1gargar [gargar] Ry n tempat ayam gatap [gatap] n daun sirih bertelur gatar [gattar] n perisai 2 gargar [gargar] Ry v biak; gatgat [gatgat] Ry v cincang; manggargari v berkembang manggatgat v mencincang: biak; berketurunan: lombuni magatga gulei inang ibu me- domma manggargari lembunya motong daging sudah berkembang biak; gati [gati] Ry adv selalu 1 margargar v berbiak; senantiasa; selamanya; 2 panggargarhon n pembiakan; sering; terus menerus; tidak pargargar n yang membiakkan pernah tidak: ia gati sirom dia 1 gari [gari] n borgol selalu tersenyum; 2 gari [gari] Ry p sedangkan: gari gatip [gatip] n benang warna- hope lang sanggup apalagi au warni yang dipintal sedangkan kamu tidak

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 61 gawah . gejek gawah [gawah] a merana: anak ai gebeg-gebeg [gEbEg gEbEg] a gawah halani seng dong napot ribut-ribut: gebeg-gebeg ia anak itu merana karena tidak marsahapi sadari sadari on ada yang mau ribut-ribut dia bicara pada hari gawang [gawaG] Ry v rangkak; ini manggawang v merangkak: ia geber-geber [gEbEr gEbEr] v manggawang i atas poyon dia gemetar: geber-geber songon merangkak di atas rumput; bulung do iombusin logou manggawangi v merangkaki; gemetar seperti daun yang panggawang n orang yang dihembus angin merangkak gedat [gEdat] Ry v geliat; gaya [gaya] Ry n waktu tertentu margedat v menggeliat: untuk sesuatu aktivitas: domma margedat bokas ni kiok ai gaya ni halak mangan sudah menggeliat- geliat ular itu waktu orang makan gedeg [gEdEg] n tiruan bunyi suara gayak [gaya?] a lembek: hayuni gendang gayak songon nali kayunya gedek-gedek [gEdE? gEdE?] n lembek seperti tali tiruan suara air yang dituang gayang-gayang [gayaG gayaG] Ry dari ceret n tempat penyimpanan ikan yg geder-geder [gEdEr gEdEr] n digantung dengan tali dan lender: songon geder ni salak dapat naik turun seperti lender buah salak gayap [gayap] v tergelincir: si gedol-gedol [gEdO lgEdOl] a Badu gayap i bah paridian si bengkok-bengkok: hayu ai Badu tergelincir di sungai gedol-gedol, seng gostang kayu pemandian itu bengkok-bengkok, tidak gayok [gayO?] a licin: dalan hu lurus bah ai gayok jalan ke sungai itu gedug [gEdug] Ry a bengkok; licin manggedugkon v membeng- gayom-gayom [gayOm gayOm] a kokkan: ia manggedugkon gatal: Jamin gayom-gayom senduk dia membengkokkkan halani ratu Jamin gatal-gatal sendok; karena kudis pagedugkon n pembengkokan gayung [gayuG] Ry n gayung; geduk [gEdu?] v perbuatan tidak manggayung v menggayung; adil panggayung n penimba gegek [gEgE?] Ry n kotek; gayur [gayur] a lapar: sadea margegek v berkotek: gayur halani lang mangan margegek do indung dayok ai mereka lapar karena tidak induk ayam itu berkotek makan gegu [gEgu] a ragu: sahap ai gegu gebeg [gEbEg] a bising: suarani do ope ahu saya masih ragu mobil ai gebeg halani seng akan pembicaraan itu dong saringanni mobil itu gehkon [gEkkon] a nyaman: lang bising karena tidak ada ape sodap hu gehkon ai belum saringannya; nyaman perasaanku malam ini gejek [gEjE?] n tiruan bunyi menindih

62 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia gejeng . gereh gejeng [gEjEG] a terlalu kenyang: gemong [gEmOG] Ry a bulat: guli gejeng dakdanak ai halani ai gemong tumang kelereng itu bahat mangani anak itu bulat benar; kekenyangan karena banyak hagemongon n bulatan; makannya manggemong v menjadi bulat; gejer [gEjEr] a cepat: pembohani manggemongkon v membulat- ni ma gejer tu dalani jalannya kan; terlalu cepat gendeng [gEndEG] n kelamin gejes [gEjEs] v tarik; wanita igejes v ditarik: Ali domma gendo [gEndo] a sekurang- madabuh igejes use Ali sudah kurangnya: paling lang gendo jatuh, ditarik lagi sapuluh hari nari sekurang- 1gelah [gElah] adv inilah: rahanan kurangnya sepuluh hari lagi gelah on bakku yang ini lebih gendo [gEndo] Ry n bayar: gendo baik untukku pala sonai bayarlah walaupun 2gelah [gElah] Ry v biarkan saja; sedikit manggelah v membiarkan: genong [gEnOG] a bulat kecil: lada polisi manggelah dakdanak ai genong tene lada itu bulat kissah-kissah i dalan polisi kecil membiarkan saja anak-anak genos [gEnOs] a gemuk sekali: mengebut di jalan naboru na sada ai genos geldou [gEldOw] Ry a bengkok; mando anak perempuan yang tidak lurus; satu itu gemuk sekali manggeldouhon v membeng- gensang [gEnsaG] a gelisah kokkan; gente [gEntE] n jangkrik betina margeldou-geldou a bengkok- genteng [gEntEG] n genteng bengkok geol-geol [gEo lgEOl] v geldok [gEldO?] a bengkok terpelanting: geol-geol songon gelek [gElEg] v pijak; kiok itampar terpelanting targelek v terpijak: nahei ni si seperti ulat-ulat yang disentuh Ucok targelek si Birong kaki si geor [gEOr] Ry a ribut: haganupan Ucok terpijak si Birong jolma sambue geor orang- geleng [gElEG] n handalan: laho pe orang sudah menjadi ribut ia marantau domma gelengni gepang [gEpaG] n kue kepang ihuta kemanapun ia merantau handalannya sudah ada di gepol [gEpOl] a gundul: uluni kampung gepol kepalanya gundul gelog → gelug gepong [gEpOG] a bulat gelok [gElO?] a liku-liku; gerda [gErda] v hambur, dibuang- margelog v dalan ai margelok buang; songon kiok binogbog jalan itu igerdari v dibuang-buang: berliku-liku seperti kena pukul ulang igerdari indahan! Jangan gelug [gélug] Ry a bengkok; dibuang-buang nasi margelug a berbengkok- gereh [gErEh] Ry a kelakar; bengkok panuhur margeluk, ki gurau; tidak jujur margereh v berkelakar; ulang gembit [gEmbit] p biarlah: gembit margereh ho ijin jangan ber- bani ai da biarlah itu untuknya kelakar di situ

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 63 gerek . gijang

pargereh n orang yang mangetget v mencincang: si berkelakar Mamin mangetget daging ni gerek → geret horbou si Mamin mencincang geret [gErEt] Ry v tarik; hela; daging kerbau geretan n tarikan; geygek [gEygE?], mageygek v igeret v ditarik: igerek hayu na berkotek: dayok anggo i toruh idas hu atas kayu yang margeygek tandani laho dibawah itu ditarik ke atas; martolur kalau ayam berkotek manggerethon v menarik; tandanya akan bertelur panggeret n orang yang gial [gial], magial v timbul birahi: menarik; ulang magial ho mangidah targeret v kena tarik; danak boru ai jangan timbul gerger [gErgEr] Ry a n merah: birahimu melihat anak gerger bohini halani maila perempuan itu wajahnya merah karena malu: gibang [gibaG] a ribut: gibang baju ni si butet ai gerger baju sesea ase dopma tongah si butet itu merah; borngin mereka ribut padahal gergeran a lebih merah; sudah tengah malam gergertu a terlalu merah; gibig [gibig] n suara; hagergeron n kemerahan; margibig v bersuara: ulang magerger a kemerahan; gibig ho mardalan jangan manggerger v memerah; bersuara kamu berjalan manggergeri v memerahi; gidir [gadir], magidir a cengeng: marsigergeran n tidak sama ulang magidir tu ho kamu merah; sekalian jangan cengeng pagergerhon v memerahkan; targerger a agak merah gigi [gigi], magigi a benci: das magigi ahu mangidah ho aku gesa-gesa [gEsa gEsa] a resah: si benci sekali melihatmu Ahmad gesa-gesa halani bahat ni horjani si Ahmad resah gigian [gigian] Ry n sejenis karena banyak yang hendak penyakit yang membuat kaki dikerjakan gatal dan bengkak karena memijak lumpur atau kubangan gesek [gEsE?] a cakap gigit [gigit] v gigit; geseng [gEsEG] Ry v 1 putar; manggigit v menggigit: si keliling; Badu manggigit jagul si Badu margeseng v berputar: songon menggigit jagung na margeseng dassa pangahap perasaanku seperti berputar; 2 gihgih [gihgih], magihgih v marah: laholaho geseng hamu memukul-mukul: magihgih marah saja pekerjaanmu; 3 pamotongni si Amin si Amin berdebar: geseng na pusupuku memukul-mukul badanya jantungku berdebar-debar gijang [gijaG] Ry a tinggi: gijang pargesengan n berputaran; uhur, ki tinggi hati; getek [gEtE?] a montok: badanni gijangan a lebih tinggi; pondok tapi getek tene gijangtu a terlampau tinggi; badannya pendek, tetapi magijang v menjadi agak montok tinggi; marsigijangan a tidak sama; getget [gEtgEt] v cincang; pagijang v tinggikan;

64 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia gijig . gira-gira

pagijanghon v meninggikan; gilok-gilokkon n ular mainan sagijang a setinggi: sagijang ni gilumbang [gilumbaG] Ry n dolog setinggi gunung; gelombang; ombak: bagal- targijang a agak tinggi; bagal ni gilumbang laut ai do tarpagijang v dapat ditinggi- besar-besar kali ombak laut itu; kan margilumbang v berombak; gijig [gijig] Ry v lempar; gimbal-gimbal [gimbal gimbal] n gijigan v lemparan: gijiganni nama sejenis burung daoh lemparannya jauh; ginang [ginaG] v biarkan: ginang gijig-gijig n alat untuk melem- ia lahou! biarkan ia pergi! par sesuatu; ginei [ginEy], maginei a benci: magijig v jatuh terpelanting; tongon-tongon maginei ahu manggijighon v melemparkan; mangidah ho aku benar-benar manggijigi v melempari; membencimu marsigijigan v saling melempar; gingging [giGgiG] a keras: gingging panggijig n pelempar; tumang batu ai keras sekali targijig v terlempar batu itu gila [gila], manggila Ry v marah: giniling [giniliG] n ulang ho manggila! jangan ginja [gijja], mangginja a kamu marah!; meluap-luap: manginja mando manggilai v memarahi: ulang pabanggal ni bah air sungai itu ho marosuh manggilai meluap-luap benar hasoman! jangan kamu ginong [ginoG] v biarkan memarahi orang saja; gintal [gittal], magintal a ter- hagilaan n kegilaan; kejut: songon magintal lon marsigilaan v marah- anakna modom seperti anak- memarahi; anak terklejut di waktu tidur pargila n pemarah gintil [gittil] adv sedikit sekali: gilang-gilang [gilaG gilaG] n gintil ibuei ho bani au kamu daging bagian dalam ayam aku memberi sedikit sekali gilgil [gilgil] a degil: gilgil ho, ni gintolir [gittOlir] n tukang me- as ease pe lang maruguhon meriksa pekerjaan; mandor dasar degil, siapapun yang me- gintung [gittuG] n kembang nasehati tidak ada yang di- kelapa; mayang dengar 1 gio [giO] n kepunyaanku: gio baju gilgilan [gilgilan] a hendak lekas: kin baju itu kepunyaanku halak ai gilgilan mamboli sada 2 gio [giO] Ry adv ingin: au gio baju i tiga orang itu hendak sihol mangakkon rambutan aku lekas membeli baju di pekan ingin sekali makan rambutan giling [giliG] v giling; giok [giO?] n ulat manggiling v menggiling: si Ani manggiling sambal si Ani gipul [gipul] n beruang menggiling sambal; gipo [gipO] a hemat panggilingan n penggilingan gira → girah gilok [gilO?] Ry n ulat: kasangmu gira-gira [giragira] n nama sejenis dong gilok ni tene kacangmu burung ada ulatnya;

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 65 girah . gocal girah [girah] Ry a cepat; cepat- (ribut), padahal sudah tengah cepat: ho laho girah, huja? malam kamu cepat-cepat, mau pergi gobang [gObaG] n duit lama: kemana?; gobang seng laho be sonari magirah n agak cepat; uang lama tidak berlaku pagirah v dipercepat sekarang ini. girik [giri?] n alat untuk mengorek gobar [gObar] n selimut: buat kuping gobar min anggo modom ma giring-giring [giriG giriG] Ry n pakai selimut kalau mau tidur lonceng; manggobari v menyelimuti; margiring-giring v berlonceng margobar v berselimut girsang [girsaG] n nama salah satu gobgob [gObgOb] n bibit: gobgob marga di simalungun halambir ibahen loppak bibit girtip [girtip] adv tidak kurang dan kelapa yang muda bisa dibuat tidak lebih; pas: pambereni ali sayur girtip songon ni pangidoni si gobgoban [gObgOban] n bibit talas: badu ia ma do gobgoban ni hawei gisang [gisaG], magisang a sisuanon itu bibit talas yang bengis: ulang gisang tu diri, akan ditanam songon horbau na marah! gobir [gObir] ry a cemas: halak jangan engkau bengis seperti nak gobir seng pag mardalan kerbau yang marah borngin orang akan cemas gisgis [gisgis] Ry v mencangkul tidak berani jalan malam; manghobirhon v meng- gisil [gisil] v lindas; khawatirkan targisil v terlindas: anak ni dayok targisil motor anak ayam gobog [gObOg] v potong; gobog terlindas motor hayu ai! potong kayu itu! giti [giti] n burung perkutut gobok-gobok [gObO? gObO?] n tiruan suara air yang dituang gitik-gitik [giti?giti?] n gelitik; manggitik-gitik v menggelitik: gobor [gObOr] a cemas: gobor ho ulang marosuh manggitik- hanami paima handan kami gitik hasoman! kamu jangan cemas menunggu kalian suka menggelitik orang saja! gobug [gObug] a subur: tanoh ni giut [giut] v usik: suba matongon sawah hanami gobug tumang giut ali ai! cobalah usik si ali sawah tanah kami subur sekali itu! gocak [gOca?] a dusta: anggo goak [gOa?] n dusta; halak na gocak biasani do margoak n berdusta: ulang ho dapotan topar-topar kalau margoak jangan engkau orang yang berdusta biasanya berdusta! mendapat tamparan goar [gOar] v aduk: goar tepung in gocal [gOcal] v pukul (biasanya bahen kue aduk tepung ini buat dilakukan dengan gong); kue igocal v dipukul: boi ma igocal goar→ goran gung in halani imulai ma horja-horja gong itu boleh gobag [gObag] a hingar: ribut: dipukul karena pesta itu sudah gobag sedea, ase dopma dimulai tongah borngin mereka hingar

66 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia gocam . golei gocam [gOcam] n nama sejenis gojor [gOjOr] n air masuk: anggo binatang penyengat rohma tong udan, gojor ma goda [gOda] n nama sejenis kain bah masuk hu bagas kalau godang [gOdaG] a panjang: godang datang hujan, masuk air ke tumang hotang ni bobam ai dalam panjang benar rotan yang gojos [gOjOs] v tarik; dibawanya itu manggojos v menarik: bahen godir-godir [gOdir gOdir] n lendir; malah songon manggojos margodir-godir v berlendir: hambing ni! dibuat saja seperti nase margodir-godir hudon ai? menarik kambing mengapa berlendir periuk ini? gok [gO?] Ry a padat: goni ai seng gogoh [gOgOh] ry a kuat: halak tua gok marisi boras goni itu tidak mi sung gogoh bo halani penuh berisi beras; gokan a lebih padat; domma tua; goktu a terlalu padat; gogohan a lebih kuat; hagokon n kepenuhan; gogohtu a terlalu kuat; manggoki v memadati; hagogohan n kekuatan pagokkon v memadatkan; magogoh v agak kuat; targok a agak penuh margogoh v menguat; pagogohkon v menguatkan; golang [gOlaG] Ry n gelang: tulang sagogoh a sekuat; mambere golang omas bakhu targogoh a agak kaut; nantuari paman memeri gelang tarpagogoh v dapat dikuatkan emas padaku semalam; margolang v bergelang; gogor [gOgOr] a gempar: halani pargolangan n pergelangan; parlohou ni gogor sahuta golang-golang n gelang- karena kelakuannya gempar gelang; sekampung margolang-golang v goit [gOit] v cubit; bergelang-gelang; manggoit v mencubit: si Zulfan pargolangan ni tangan manggoit si Ani si Zulfan pergelangan tangan mencubit si Ani golap [gOlap] Ry a gelap: golap i gojab [gOjab] a deras: passur ni bagas halani sanggolong suluh tongah gojab seng songon gelap di rumah karena tidah passur na i pinggir ai pancuran ada lampu; yang di tengah deras, bukan hagolapon n kegelapan; seperti pancuran yang di ipagolapkon v digelapkan; pinggir margolap-golap v bergelap- gojog [gOjOb] 1 a marak: ulang gelapan; gojog apui in jangan marakkan pagolapkon v menggelapkan api itu; 2 v terbakar: dopma golas → galas gojog rumah sopouni si Musa golat [gOlat] v korek: golat lobei rumah si Musa sudah terbakar bonani gadung ase boi na gojog-gojog [gOjOg gOjOg] n bunyi orbat! korek dulu pangkal ubi suara tiruan agar dapat dicabut gojong [gOjOG] a kenyang betul: golei [golEy] v tergores: golei pangahap na gojong na seng tangai nai hona silon-silon min sonang perasaan kenyang betul tergores tanganku terkena tidak enak kukumu

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 67 golek-golek . gompar golek-golek [gOlEk gOlE?] v tidur- Ani ketika sedang tidur tiduran: be apei ai handian semalam golek-golek kami semua tidur- gomal [gOmal] v diikat: hayu tiduran di tikar itu mabolahi gomal ase ulang goli [gOli] n nama sejenis burung saud das hu ujung kayu yang goling [gOliŋ] v putar; sudah dibelah diikat supaya margoling v berputar: motor ai tidak sampai ke ujung margoling hu lombang motor gombit [gOmbit] v ancam; itu berguling ke jurang manggombit v mengancam: ia goloh [gOlOh] a gigih: goloh manggombit torus tapi seng tumang bani garama ai gigih saud ia mengancam terus tetapi sekali pemuda itu tidak jadi golom [gOlOm], manggolom v 1 gombung [gOmbuG] Ry a pegang: ia sanggah golom bani gembung: boltok ni gombung hayu ia sedang memegang tiap nabodari perutnya kayu; 2 menutup: golom lobei kembung setiap malam babah botol in! tutup dulu gombur [gOmbur] Ry a keruh; mulut botol itu! manggomburi v mengeruh; golongangari [gOlOGangari] n manggomburkon v sejenis cacing mengeruhkan; panggomburi n pengeruh golu [gOlu], manggolu n hidup gomgom [gOmgOm] Ry n lindung; goluh [gOluh], manggoluh Ry v gomgoman n lindungan; hidup; cara (keadaan, hal) manggomgom v melindungi; hidup: sadobah goluhni mabiar panggomgom n pelindung do halak bani selama hidupnya semua orang takut kepadanya; gomit [gOmit] Ry n kutu yang hagoluhan v kehidupan; baru menetas; manggoluhi v hidup semua; sagomit num sedikit (tentang manggoluhkon v jumlah) menghidupkan; gomos [gOmOs] a kuat: anggo panggoluhkon n mandilo ho gomos bahen ase penghidupkan itongarni kalau kamu goluk [gOluk] Sp a golok memanggil harus kuat, agar didengarnya goluk [gOluk] Sp a golok gompang [gOppaG] v mengintai;: golung [gOluG] n gulung: tali huting gompang ubar palastik golung paling dong marmonor kucing mengintai godang ni 20 meter tali plastik tikus yang bersemmbunyi gulung panjangnya kira-kira 1 20 meter gompar [gOppar] v biak; manggompar v golut [gOlut] v merajuk: si Situ berkembangbiak; berketurunan golut halani otikon ibere bani 2 duit si Ali merajuk karena gompar [gOppar] Ry a gempar: sedikit diberi uang gompar sidea, halani panangko gempar mereka karena ada gomak [gOma?] v raba: ia gomak pencuri; nabudari i rumahni si Ani manggomparkon v menggem- sanggah modom dia merabat si parkan; pagomparkon n kegemparan

68 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia gomuk . goreng gomuk [gOmu?] a gemuk: si Taing gopos [gOpOs] a erat-erat: anggo gomuk tumang si Taing gemuk ho manggolomi, gopos bahen, sekali ulang maluat kalau kamu gondit [gOndit] Ry n ikat memegang, peganglah yang pinggang: au mamboli gondit i kuat agar tidak lepas tiga aku membeli ikat pinggang gopu [gOpu] a lumat: gopu di pekan; tumang bulung ni gadung ai margondit v berikat pinggang lumat sekali daun ubi itu gondol [gOndOl] a habis: domma gopuk [gOpu?] a pendek gondol aha nari harapanhon gora [gOra] v usik; sudah habis, apalagi yang manggorat v mengusir: ia diharapkan manggorat bodat i jumani ia goni [gOni] Ry v rajuk; mengusir monyet di ladangnya margoni v merajuk: : si Alai goraha [gOraha] n musuh: laho margoni halani otikon ibere roh ma goraha na masambor bani duit si Alai merajuk hu huta on mau datang musuh karena sedikit diberi uang; yang buruk ke kampung ini pargoni n perajuk goran [gOran] Ry n nama: ise gonjong [gOnjOG] a kembung: goranmu siapa namamu; boltokni gonjong halani manggorani v menamai; hudarat tiap borngon perutnya margora n bernama kembung karena masuk angin gorang [gOraG] Ry v goreng; setiap malam manggorang v menggoreng: gonos [gOnOs] a geram: ahu gonos inang manggorang gadung dassa mangidahsi halani jalar ibu menggoreng ubi jalar; dokkah malang pajuppah aku panggorengan n geram betul melihatnya karena penggorengan telah lama tidak berjumpa gorang → goreng gonta [gOtta] n sejenis mainan gorap [gOrap] a ramai: dingis anak-anak gorap roh hu jumanami ramai gonting [gOttiG] a pinggul burung pipit di kebun kami gopa [gOpa] v jatuh: ia nantuari gorasi pe p walaupun gopa ijulukkon si Aman ia tadi gorat [gOrat] n sejenis buah malam jatuh karena ditolak si bacang: buahni gorat Aman parsongon asam buah gorat gopas [gOpas] n sikap; tabiat: asam seperti mangga domma bahat halak mambotok gorba [gOrba] n gertak dengan gopas si Mardan sudah banyak suara: baru hona gorba domma orang yang tahu sikap si tarsonggot baru kena gertak Mardan dengan suara sudah terkejut gop-gop [gOp gOp] v duduk atau gorbong [gOrbOG] v merenguk berbaring sambil berselimutan seperti ayam sakit: mase gopok [gOpOk] a pendek gorbong, songon dayok na gopong [gOpOG] Ry a 1 bulat: boritan? mengapa merenguk donia on gopong do gan nini seperti ayam yang sakit? turi-turian ni guru nami dunia goreng→gorang ini bulat telur menurut cerita guru kami; 2 pendek bulat

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 69 gorga . gotom gorga [gOrga] Ry n hiasan yang gossipgolang [gOssipgOlaG] Ry n berupa dua atau tiga dimensi; kalajengking; (ukiran menggores menoreh, gostang [gOstaG] a lurus: buat memahat, dsb); lobei hayu gostang pala lima igorga Ry v diberi gorga: ulang meter ambil dulu kayu yang pala igorga nadop dear tidak lurus kira-kira lima meter usah diberi gorga lagi yang gostang → gostong sudah bagus gostong [gOstOG] Ry a lurus: buat gorgor [gOrgor] v masak; lobei hayu gostong pala 5 manggorgor v memasak: meter ambil dulu kayu lurus pasang ma apui ase kira-kira lima meter; manggorgor indahan inang magostong v melurus; pasang api, agar ibu memasak pagostong v luruskan; nasi meluruskan; goringgoring [gOriG gOriG] n nama pagostongon v yang sejenis pohon diluruskan; gorit [gOrit] n garis targostong a agak lurus gorob [gOrOb] n suara gemuruh; gotab [gOtab] a rimbun: songon margorob v bergemuruh: aha buah gotab parbulungan na margorob ai? apa yang seperti pohon beringin rimbun bergemuruh itu? daunnya gorojob [gOrOjob] n derap; tiruan gotah [gOtah] n getah: bahat do suara hentakan kaki; gotah ni rambung nai pohon margorojob v berderap: rambung itu getahnya sangat pardalani sidea margorojob banyak halani bahattui jalan mereka gotas [gOtas], manggotas v berderap-derap karena mengambil ijuk dari batang banyaknya enau gorok-goro [gOrO? gOro] n bunyi gotgot [gOtgOt] v cencang: gotgot perut yang masuk angin: lobei baru rap mangokhon gorok-gorok boltok hai ber- cencang dahulu baru dimakan bunyi gorok-gorok perutku gotik [gOtik] Ry v cubit; gorok-gorok [gOrOkgOro?] n igotik v dicubit: ulang igotik sejenis holi tangis jangan di cubit nanti goros [gOris] v lari: dompak menangis; hapoltakan gorosna hu idah manggotik v mencubit; aku melihat larinya ke arah manggotiki v mencubiti; timur manggotikkon v mencubitkan; gorsing [gOrsiG] Ry n kuning: omei marsigotikan v cubit sangat gorsing sodap tumang mencubit; saling cubit; idahon padi saat menguning panggotik n pencubit; sedap sekali dipandang targotik v tercubit gosok [gOsOk] n gosok; gotil → gotik manggosok v menggosok gotol [gOtOl] a cekik; gosou [gOsOuw] a ribut: halani manggotol v mencekik dong na marbiggil gosou halak gotom [gOtOm] a hancur: gotom ai karena ada yang bergaduh, songon timbaho ma niiris ribut orang itu hancur seperti tembakau diiris

70 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia gotong . gubug-gubug

1gotong [gOtOG] n destar goyong-goyong [gOyOGgOyOG] a 2gotong [gOtOG] Ry n milik; telapak kaki: goyong-goyong magotong v memiliki; honani hayu telapak kaki pargotong n pemilik; terkena kayu pargotongkon n pemilikan goyor [gOyOr] a gempar: goyor 3gotong[gOtOG], pargotong Ry sedia halani panangko semua pron suami; gempar karena pencuri marpargotong v bersuami; guah [guwah] v digerakkan dengan sudah kawin (tentang sekuat tenaga; perempuan) guahkon v menggerakkan gotong royong [gOtoGroyoG] v dengan sekuat tenaga: ia gotong royong nokkon isat, untungma ia guahkon anggo lang saud seng gotos [gOtOs] a putus: anggo maluah dia tadi terjepit, domma sonai gotos ma ukur untunglah digerakkan dengan hai mangidah si kalau sudah sepenuh tenaga, kalau tidak demikian, putuslah harapanku tidak jadi lepas melihatnya 1 guak [guwak] Ry a dusta; gotuk [gOtuk] n getuk mangguak v mendusta; 2 gotuk [gOtuk], manggotuk Ry a mangguaki v mendustai; mulas sakit seperti diremas- paguak n pendusta; remas (tentang perut) guak-guak a dusta gougou [gowgow] n kikis (alat gual [guwal] v pukul (memukul yang dibuat dari bambu): gendang): gual gonrang as ipadearma gougou ai ase laho ease manortor hita pukul hita hu juma perbaiki dahulu gendang agar kita menari! kikisnya agar kita berangkat ke guam [guwam] n sejenis lebah ladang; yang halus magougou v mengikis (dengan guas [guas] v berusaha melepas- alat dari bambu) kan diri; gous [gOus] v melepas; guashon [guwashOn] v lepaskan: manggoushon v melepaskan: podas guashon anggo lang halani bahaki menggolongi ia saud mada dapot sidea cepat marpala-pala manggoushon lepaskan dirimu, kalau tidak ase mulak karena banyak yang kamu kedapatan oleh mereka memegang, dia berusaha guba [guba] n halangan yang melepaskan diri datang tiba-tiba; goya [gOya] Ry n cacing; targuba v terhalang dengan goyaon a n cacingan tiba-tiba: soh motor ai halani goyang-goyang [gOyaGgoyaG] Sp targuba motor itu terhenti n pusaka; karena terhalang tiba-tiba goyak [gOyak] a jijik: au guboh [gubOh] n busa; buih: sabun mardalan goyak i pudi rumahni na jenges guboh pasti bahat halani bahat tois aku jijik sabun yang bagus busanya berjalan di belakang rumahnya pasti banyak karena banyak tahi gubug-gubug [gubuggubug] v lari goyok [gOyOk] a gemuk botol: cepat: gubug-gubug sidea babui ni goyok do haganupan halani biarin mereka berlari babinya gemuk semua cepat karena takut

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 71 gudam . gumayom gudam [gudam] v tinju: anggo margulang v berguling domma dapot, gudam maloh gulang-gulang [gulaGgulaG] n hujin! kalau sudah dapat, tinju galang: aha do ibahen ham saja di situ! gulang-gulang ni sopou mu ai? gudang [gudaG] n gudang apa yang kamu buat untuk gugun → gusus galang gubukmu itu? gugus [gugus] Ry n tumpuk; gular-gular [gulargular] n seloroh: gugunan n tumpukan; ai gular-gular ni do nakkan ai, magugun v menumpuk; tadi itu seloroh targugun n ada tumpukan; gulei [gulEy] Ry n lauk pauk dari margugun-gugun v bertumpuk daging: ia mangan gulei i gugut [gugut] Ry n gigi seri bagas au dia makan daging di guit [guwit] v guit; suruh; rumahku guithon v guitkan: Amir, guli [guli] Ry n gundu; tolong lobei guithon si Badu ni marguli v bergundu: sidea laho dong patugah hokku hu marguli i juma mereka bermain bai! Amir, tolong beri tahukan guli di ladang dulu si Badu itu, ada yang akan gulimut [gulimut] a gatal: kukatakan padanya! pangahapku gulimut i bagas mangguit v mengguit badani hai perasaanku gatal gujam [gujam] n tempat sirih: i ja (seperti ada binatang kecil yang gujammu ahu sihol mangan berjalan) di badanku hampuran di mana tempat gulma [gulma] v berkumpul: sirihmu? aku ingin makan sirih hanami nokkan marihan gujus-gujus [gujusgujus] v domma gulma juppah hanan menggigil: badanni sonari kami tadi mencari ikan, kami gujus-gujus halani udan sudah berkumpul di sana natuari badannya menggigil gulmok → gulmot sekarang karena kena hujan gulmot [gulmO] a gemuk: gulmot semalam angkulamu, tene! gemuk gukguk [gukguk] v duduk badanmu, ya! gukgukan [gukgukkan] Ry n gulok-gulok [gulOkgulOk] n ulat- onggok; ulat: gului ni dommsa gulok- manggukgukkon v meng- gulok on dagingnya sudah onggokkan; berulat-ulat margukgukkon v beronggok- gulom [gulOm] n tutup: gulom ni onggok botol tutup botol gula [gula] v gula gulu [gulu] v balut; gulabuk [gulabuk] v cemplung; igulu v dibalut: naheiku igulu mencemplung: si Dali gulabuk kakiku dibalut nantuari i bah, anjaha hampir gumalimut [gumalimut] v mogap si Dali mencemplung di bersileweran sungai kemarin, tetapi hampir gumayom [gumayOm] Ry a gatal tenggelam seluruh tubuh seperti di jalari gulang [gulaG] v berguling: aha do tungau: panghapanku nan rar gulang hulombang ai? gumayom i bagas badani hai apa yang berguling ke jurang rasanya gatal seluruh badanku itu?;

72 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia gumayon . guru gumayon [gumayOn] v puntal; guni [guni] n goni berpuntal-puntal: lindung ai gunsang [gussaG] a guncang, gumayon i bagas poti songonni berguncang: songon bah i sasing belut itu berpuntal- bagas ember, gunsang anggo puntal seperti cacing di dalam itampai berguncang seperti air peti di ember jika disentuh gumba [gubba] n sejenis tumbuhan guntal [guttal], targuntal v hutan yang dapat di jadikan terganggu: Ali targuntal modom halani ribut ni gumbal [gubbal] n gumpal; dakdanak tidur Ali terganggu sagumbal n segumpal: bonan karena anak-anak ribut na sagumbal godangni kira- guntar [guntar] a gempar: halani kira saratus meter benang satu ulahni, guntar sahuta karena gumpal panjangnya sekitar ulahnya gempar orang satu seratus meter kampung gumbang [gubbaG] a bengkak: gunung [gunuG] n belakang gumei [gumEy] n pasangan: sonari pinggang nando gomeimu na dear itulah gupak [gupak] n golok; pasanganmu yang baik 1gurapas [gurapas] Ry a ceroboh: gumis [gumis] n kumis; ia gurapas marlahoan ia sangat margumis v berkumis ceroboh dalam bekerja gumpul [gumpul] v gumul 2gurapas [gurapas] Ry v gelepar; gumuk [gumuk] a bungkuk: halak manggurapas v dobkossi bah na gumuk modom matui pipit moru, bahat dekke orang bungkuk tidur matanya manggurapas setelah air surut, terpicing banyak ikan menggelepar gumul [gumul] v gabung; gurbang, magurbang [gurbaG] a igumulhon v digabungkan; acak-acakan: sonaha, dibulatkan: omas na posah magurbang pakon jambulanni? igumulhon manjadi sada emas mengapa acak-acakan yang pecah digabungkan rambutmu? menjadi satu guribag [guribag] v berjatuhan: guna [guma] n guna: aha do songon durian guribag anggo gunani ibaen ho apa gunanya idudur seperti durian kamu buat itu? berjatuhan jika diturunkan gundal [guddal] adv sepuluh guribig [guribig] n tiruan suara banding satu (10:1): anggo pukulan (gedebug): sura songon hodo gundal do soal ita guribig mando tartangar adongon kalau seperti 10:1 soal halani ibogbog guang ni suara kekayaan gedebuk, terdengar hebat gundang [guddaG] a bungkuk: pukulan di punggungnya halak na gundang pardalani gurindam [gurindam] v ancam untuk orang yang bungkuk guro [gurO] Ry v main; jalannya tunduk marguro-guro v bermain-main gundung [gudduG] a bengkok guru [guru] Ry n guru: ise do guru gundur [gundur] n nama sejenis ni hanim i parsikolahon siapa labu guru kalian di sekolah;

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 73 gurubug . guyun

manggurui v menggurui; marguru v berguru; parguruon n perguruan gurubug [gurubug] n gerobak guruh [guruh] n guruh gurung [guruG] n punggung gusar [gusar] n soda: songon lemon baru ibuka, gusar gogok dope seperti limun baru dibuka, sodanya masih kuat gusi [gusi] Ry n buyung; wadah penampungan tuak atau air di rumah gusok [gOsOk] v gosok; manggusok v menggosok: si Julkar manggusok baju ni nantuari si Julkar menyetrika bajunya kemarin gusta [gusta] n kecambah; margusta v berkecambah: songon kalapa na margusta dean ma suanon seperti kelapa yang berkecambah sudah boleh ditanam gusuh [gusuh] a rusuh: anggo domma gusuh aku pelang tartangar karena rusuh apapun tidak terdengar lagi guyang [guyaG], mangguyang v seruduk tanah: horjani babui mangguyang tanoh, manorik sasing kerja babi menyeruduk tanah untuk mendapatkan cacing guyun [guyun] v tarik; guyunhon v tarikkan: Ali, guyunhon lobei bonang on hu ja ase gostong! Ali, tarik benang ini dahulu agar lurus!

74 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia h . ha . hadap

habinsaran [habissaran] n timur: H mataniari hun habinsaran do poltakni matahari dari timur 1ha [ha] n huruf kedua dalam terbitnya aksara Simalungun (dari surat habirotan [habirotan] n huruf sapuluh siah) batak yang menukar bunyi a 2ha [ha] p ha: ha, sonaima ha, menjadi u begitulah habkab [hakkab] v terbuka: 1haba-haba [habahaba] n hujan mahua do dingding ni rumahmi lebat: nokkan roh haba-haba habkab sambolah? mengapa hujan lebat datang tadi dinding rumahmu terbuka 2haba-haba [habahaba] v sebelah? terbangun tiba-tiba (karena habong [haboG] n sayap: dayok terkejut) habongni dua ayam sayapnya habaluan [habaluan] v mati suami: dua inang na sada ai domma habu [habu], habu-habu n kapuk; habaluan hubani ibu yang satu kabu-kabu: bungani habu dear itu sudah mati suaminya ibaen bani bantal bunga kapuk habandulan [habandulan] v dibuat untuk bantal terantuk: naheini si Badu habungan [habuGan] n 1 dataran habandulan batu kaki si Badu rendah; 2 tanah rata terantuk batu habur [habur] v terbang: pas habang [habaG] v terbang: haluhui nokkan jam 5 pagi habur ai habang daoh hu atas burung manuk-manuk hubani elang itu terbang jauh ke atas; podomanni tadi pagi tepat marhabangan v beterbangan; pukul 05.00 burung-burung pahabangkon v terbang dari tempat tidurnya menerbangkan; habus [habus] v kikis; tarpahabang v dapat manghabus v mengikis: halak diterbangkan; ai manghabus buluhni hurang habang-habang v terbang borsih orang itu mengikis melayang-layang; bambu kurang bersih habar [habar] n kabar: aha do habut [habut] a susah: domma habar ni sidea i parantoan? habut uhurhu halani parlahou apa kabar mereka di ni si Rebo ai sudah susah perantauan? hatiku karena kelakuan si Rebo habaru [habaru] v menunggu itu orang sakit: domma dokah ahu 1hadang [hada:G] n kandang habaru i jon aku sudah lama 2hadang [hadaG] v membawa menunggu orang sakit di sini sesuatu dengan habas [habas] a puas: domma menyangkuntukan di bahu: habas uhurhu halani domma bobanma tas ai, hadang ase ipadas hatiku sudah puas ulang hara! bawalah tas itu, karena sudah disumpah sangkuntukan di bahumu habiar [habiar] a takut: begu supaya jangan payah! habiarni bodat harimau di- hadap [hadap] n hadap; takuti oleh monyet

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 75 hade . hail

manghadap v menghadap: hael [haElan], haelan a bosan ulang ho manghadap ijin! 1haen [haEn] n kain: boli bangku jangan kamu menghadap ke haen bani bajukku! belikan situ! kain untuk bajuku! hade [hadE], hade-hade n famili: 2 haen [haEn] n sebelah hilir na baru roh ai hade-hadeta sebelah bawah yang baru datang itu adalah 1 famili kita haer [haEr] v menyapu 2 hadingan [hadiGan] n wadah tuak haer [haEr] v kais; dikaiskan (dari bambu): bobanma 3haer [haEr] v usir: anggo lang hadingan in ase laho hita! dong gunani haer hon hujin! bawalah bambu tempat tuak itu kalau tidak ada gunanya usir agar kita berangkat! saja dari situ! hadogas [hadOgas] n keringat; haer-haer [haErhaEr] n alat peluh: bapa mansasap hadogas penyapu: buat haer-haer ai, i bohini ayah menghapus ase sapu alaman on! ambil alat keringat di keningnya; penyapu, agar disapu halaman hadogason v berkeringat ini! karena lelah atau panas; haerhon [haErhOn] n cakar marhadogas v berkeringat haes-haes [haEshaEs] n kaki hadorosan [hadOrOsan] v putus: ayam: songon haes-haes ni dua ari ma hadorosan dayok seng mardaging seperti panganon i huta on sudah dua kaki ayam tidak mempunyai hari makanan putus di daging; kaki binatang dari lutut kampung ini sampai jari-jari kaki hadu, hadu-hadu [hadu] a 1 gempar: lang pala hadu-hadu hagar [hagar] n waktu: dasma anggo soni tumang do pan- hagar in halak mangan dangan tidak usah gempar tepatlah waktunya orang makan 2 kalau begitu saja keadaannya hagar [hagar] n musim haduan [haduwan] n lusa hagoan → hagou haduduk [haduduk] n bakul besar: hagonap → haganup biasani haduduk ianani boras i hagou [hagOw] n kehilangan; huta bakul besar biasanya teringat pada seseorang pada tempat beras di kampung keadaan yang telah lampau: 1haduhat [haduhat] a canggung songon halak ma hagou bani 2haduhat [haduhat] n tangan kiri: siang ni ari seperti orang yang ulang haduhatmi makkorja, kehilangan pada siang hari; seng sodap idahan jangan hati bertanya-tanya 1 tangan kirimu bekerja, tidak haha [haha] n saudara semarga sedap kelihatan 2haha [haha] n tiruan suara haduk → haduhat tertawa; gelak tawa hadur [hadur] v bawa semua: hahou [hahOw] a sesat; tersesat domma, hadur hujan gampa! hahu → hahou

sudah, bawa semua ke sana! hail [hail] n pancing; kail: patar hae [haE] n keladi boban hail mu ase makkail haehae [haEyhaEy] n paha: paes hita! bawa pancingmu besok hae-haemu seng mardaging biar memancing kita!; pahamu kurus tidak berdaging

76 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia haila . halawang

manghail v memancing; hajop [hajOp] mari mengail; hajoringan [hajOriGan] n huruf; panghail n pemancing; tata bahasa pengail; 1 tarhail v terpancing; terkail hak [hak] n 1 hak; 2 kuasa; marhak v 1 berkuasa; 2 haila [hayla] a rasa malu; berkuasa: Tuhan do na marhak hailaon n kemaluan i dunia on Tuhan yang ber- hainditan [hainditan] n perkakas kuasa di dunia ini tenun dari ruyung, bentuknya 2hak [hak] n bencana bulat panjang seperti rol atau kayu penggaris haladi [haladi] n keladi; talas: buat hais [hais] 1 n kaki: naha do hais lobei haladi ai ase pamasak ni dayok in? bagaimana kaki hita! ambil dulu keladi itu biar ayammu itu?; 2 kais; kita masak! haishon v kaiskan; halak [halak] n orang: piga halak manghais v mengais; saud dihut? berapa orang yang manghaishon v mengaiskan ikut?; 1hait [hait] n kait; kaut: ulang hait sahalak num seorang; nahei ni! jangan kait kakinya! halak-halak n orang-orangan; haitan v kaitan; halak na gogoh n algojo; manghait v mengait; halak na lagei n orang yang tarhait v terkait menipu dalam perniagaan 2hait [hait] ark n sebelah: hait halam [halam] n sejenis buah kehen sebelah hilir; hait pudi bacang: buah ni halam ai seng sebelah belakang; hait lobe sadiha manisni buah yang sebelah muka sejenis bacang itu tidak se- 1hajang [hajaG] n kajang; hortas berapa manisnya hajang kertas kajang; halambir [halambir] n kelapa: sahajang num sekajang: boli takkih lobei halambir na lobei sahajang bakku kortas ganjang ai! panjat dulu pohon warna! beli dulu satu kajang kelapa yang tinggi itu! kertas berwarna untukku halambuei [halambuwEy] n 2 hajang [hajaG] v tidur telungkup sejenis buah-buahan hajanghajang [hajaGhajaG] n halang [halaG] n penyanggah angkasa; langit rumah yang tidak bertiang; 1 hajap [hajap] a susah: hajap ahu marhalang v berpenyanggah ikaroyok sidea susah aku halangkang [halakkaG] n dikeroyok orang-orang itu selangkang; antara dua paha 2 hajap [hajap] v langlang buana halangulu [halaGulu] n bantal: hajas → hajap anggo sihal modom, andon hajat [hajat] n hajat: halangulu! kalau hendak tidur, mangalopaskon hajat mem- ini bantal!; bayar hajat; niat; maksud marhalangulu v berbantal hajenah [hajEnah] n cara halani [halani] p karena; sebab: au memperindah sesuatu sehingga malas halani loheian aku lemas menarik: buei tumang hajenah karena lapar min banyak sekali caramu halasan [halasan] n sejenis pisau memperindah sesuatu sehingga halawang → halawas menarik; menawan hati

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 77 halawas . halisungsung halawas [halawas] n lengkuas: halimanman [halimanman] v buat lobei halawas ai ase kelebat: halimanmanni mando pamasak hita gulei on! taridah halani golap cuma ambilkan dulu lengkuas biar kelebatnya yang kelihatan kita masak daging ini! karena hari gelap haldung [halduG] v meminta: torus halimantan [halimantan] n ulat do ho haldung hu juma ni bulu: buei tumang halimantan halak ai kamu terus meminta bae bulungni tuyung ai banyak ke ladang orang itu sekali ulat bulu di daun terong haledang [halEdaG] n bahu: mahua itu do haledang min, ugahan? halimata [halimata] n sakit mata kenapa bahumu itu, luka? (mata merah): ulang torihon haleihei [halEyhEy] a sakit parah ahu, ho halimataon! jangan yang sudah lama sehingga lihat aku, kamu sakit mata!; tidak bisa lagi bergerak halimataon v terkena penyakit halesa [halEsa] n sisa: bakku mata madeba halesa duitmi sisa halimbang [halibbaG] v berpilin- uangmu itu untukku sebagian pilin: halimbang do hansa halhal [halhal] v terselip di bonang on benang ini berpilin- pinggang: halhal do tong pilin saja balatini ai pisau belatinya itu halimisan [halimisan] n padang selalu terselip di pinggang pasir: halimisan do hansa hali [hali] n kali: piga hali do ho naidah ganupan hanya padang roh sadari? berapa kali kamu pasir yang terlihat semua datang satu hari?; halingking [halikkiG] n keriting: manghalihon v mengalikan; halingking jambulanni hali-halian n kali-kalian; rambutnya keriting marhali-hali adv berkali-kali halingkip [halikkip] n layar atau halibitongan [halibitOGan] n tutup lobang yang sering dihias pelangi; bianglala: ra dengan ornamin (gorga) halibitongan dong halani udan halinoh [halinOh] n bayang- nokkan ai mudah-mudahan ada bayang: anggo tongah arian pelangi karena hujan tadi; nadogei halinoh diri kalau marhalibitongan v berpelangi tengah hari terpi jak bayang- halihir [halihir] n cincin atau ring bayang diri sendiri tambatan tali pada hidung halintagtag [halintagtag] n tetesan lembu atau kerbau air hujan dari daun-daun kayu ihalihir v dipasang cincin setelah hujan berhenti tambatan tali di hidung halisung [halisuG] n pusaran di manghalihir v dipasang cincin kepala: dua halisung ni si tambatan tali di hidung: patar Bonar dua pusaran di kepala si ihalihir ijeng ni horbou ai Bonar besok hidung kerbau itu halisungsung [halisuksuG] n dipasang cincin tambatan tali di puting beliung: marumbak hidung; pansa ondi ibahen halimaga [halimaga] n sejenis halisungsung gubuk itu kerang besar; tiram besar tumbang dibuat oleh puting beliung

78 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia halitik . hamot halitik [halitik], humalitik a riuh; ham [ham] pron kamu; kau; anda: hiruk-pikuk laho hu ja do ham in? kamu hallung [halluG] n pikul; mau ke mana? hallungon n pikulan; hamali [hamali] n pantang; tabu manghallung v memikul; hamangei [hamaGEy] n rempah- manghallungkon v memikul- rempah kan; hamar [hamar] n kamar: sabolah panghallung n pemikul; jai hamar ni hasoman na roh tarhallung v terpikul kamar tamu di sebelah itu halode [halOde] n keledai hamat [hamat] a hormat; sopan halong [halOG] 1 n semak; 2 v hamata [hamata] n biji; bersemak: juma ni si Ali halong sangkamata num sebiji: tumang ladang si Ali bersemak sangkamata jagul boi betul mandongkon bahat sebiji halot [halOt] n gagap; tersendat- jagung dapat menghasilkan sendat bicaranya: halot mando banyak hatani, halani parah nina hambar [habbar] a tawar: ikan boritni bicaranya tersendat- asin ai domma hambar daini sendat karena penyakitnya ikan asin itu sudah tawar parah rasanya halouhou [halOwhOw] n bundaran: 1hambili [hambili] n kacang tanah halouhou ai bolak do tongon 2hambili [habbili] n umbi: domma bundaran itu lebar betul banggal-banggal hambili ni halput [halput] n semak: domma kasong tanah mui sudah besar- halput juma ondi ladang itu besar umbi kacang tanahmu itu sudah semak hambing [hambiG] n kambing: haltu [haltu] n kolang-kaling domma tambah piga hambing haluang [haluwaG] n kelelawar mu sadokah on? sudah berapa (yang besar) kambingmu bertambah selama haluhui [haluhui] n elang: dopma ini?; itangkup haluhui dayok marhambing a beternak mirahta ayam jago kita sudah kambing; ditangkap elang parhambing n peternak halui [haluwi] n sejenis ikan kambing halung [haluG] n batang tumbuh- hamkam [hakkam] n tutup: tumbuhan berbentuk tali: obog hamkam lobei indahan ai, holi lobei halung ni demban ai isogopi lanog! tutup dulu nasi potong dulu batang sirih itu itu, nanti dihinggapi lalat! halus [halus] a lepas: halos horbou hamonan [hamOnan] n kemenyan: ai bani panrahutanni kerbau rohok siong pahei hamonan itu lepas dari pengikatnya bauni rokok siong pakai halushalu [halushalu] v kemenyan baunya bersetubuh; bersanggama hamot [hamOt] v percaya; halut [halut] a sibuk: tongon halut ipahamot v dipercaya: ai tumang ihorjahon memang boima ipahamot ia dia sudah sibuk betul untuk dikerjakan dapat dipercaya

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 79 hampah . hangkang hampah [happah] n pelepah: hanawei [hanawEy] n semua jenis domma ibuat ho hampah ni kayu hanei mai? sudah kau ambil handalan [handalan] a bagus: pelepah talasmu itu? rumah ai handalan tumang hampar [happar] v berserak: rumah itu bagus sekali bahat hampar ijin nokkan duit handang [handang] n 1 kandang: banyak uang berserak di situ sidea mambahen handang ni tadi lombu mereka membuat hampas [happas] v boikot; kandang lembu; 2 Sp pagar ihampas v diboikot: halani aha hande [handE], handehande n ihampas ia? apa sebab dia perian; tempat air yang terbuat diboikot? dari bambu pendek: boan manghampas v memboikot; hande-hande ai hu bah! bawa hampidi [happidi] n semua jenis perian itu ke sungai! tumbuhan handi [handi], handihandi n adik; hampilis [happilis] n semua jenis orang yang lebih muda dari burung kita: handi-handi hu do hape ia dia itu masih adikku hampit [happit] n bagian (sisi); hampit bagas sisi bagian handian [haddiyan] pron engkau: dalam laho huja handian patar? mau ke mana engkau besok? hampung [happuG] a ringan: handis [handis] n buah kandis: panganon na hampung goranni buah handis domma mabu harupuk makanan yang ringan buah kandis sudah masak namanya kerupuk 1hangalan [haGalan] n keinginan hana [hana] v lahir: andigan hana yang tidak tecapai: dong do anakmu in? kapan lahir sada hangalan aima dapotan anakmu itu? boru ada satu keinginan yang hana → hona belum tercapai, yaitu mendapat hanai [hanay] pron kami: bapa anak perempuan mambotoh hanai on na sombuh 2hangalan [haGalan] n rintangan; bapak mengetahui bahwa kami alangan ini orang miskin 1 hangar [haGar] v tersedu-sedu hanal [hanal] a halal: ai baru 2hangar [haGar] a layu: suan- panganon na hanal goranni itu suanan ai hangar pambahinan baru makanan yang halal ni logoni tanaman-tanaman itu namanya layu karena musim kemarau hanam [hanam] a marah: ulang ho 3hangar [haGar] a panas hanam i jin! jangan kamu hangat [haGat] a panas: kopi marah di situ! hangat pe lang bahni kopi ini hanami [hanami] pron kami: tidak panas airnya haganup hanami makkatahon hanggou [haggOw] v luntang- horas! kami semua mengucap- lantung: hanggou do hansa kan selamat! horjani kerjanya luntang- hanima [hanima] Ry n kamu lantung saja hanar [hanar] a banyak: buah ni hangkang [hakkaG] n kangkang: durian hanar i toruh ni bonani domma, hangkangma tokkin buah durian banyak di bawah sudahlah, kangkang saja pokoknya sebentar

80 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia hangkei . hapilinan hangkei [hakkEy] a pemurah: boltokni indungni anak kera itu halak na hangkei payah do bergendong terus di perut lang mambere orang yang induknya pemurah sulit kalau tidak haor [haOr] a bosan: domma haor memberi ahu paima hanima aku sudah hangus [haGus] v hangus: rumah bosan menunggu kalian ai hangus ipangan apui rumah hapak [hapak] n kapak: holi hita itu hangus dimakan api mamboli hapak ase manabah hanima [hanima] pron kalian: hita nanti kita membeli kapak hubani hanima haganupan untuk menebang dakdanakku kalian semua hapal [hapal] a tebal: isini kalapa adalah anak-anakku ai hapal, seng songon na legan hanjal [hajjal] kas v mati: domma kelapa itu isinya tebal tidak hanjal si Sormin si Sormin seperti yang lain sudah mati hapang [hapaG] n rayap: na idah hanjat [hajjat] a banyak sekali: dear ope hayu in, tapi dopma hanjat do jolma na roh ipangan hapang hampit bagas manusia yang datang banyak tampaknya masih bagus kayu sekali itu, tetapi sudah dimakan rayap hanopan [hanOpan] a rata, datar: sebelah dalam 1 tanoh hanopan jenges bani hapas [hapas] n 1 kapas; 2 kapuk parjumaan tanah rata bagus 2hapas [hapas] n bunga untuk perladangan kecombrang yang sudah hansa [hassa] adv hanya; saja: ia kembang do hansa mambotoh dia saja hape [hapE] p ternyata: ho do yang tahu hape na roh ai nokkan, tene? hansar [hassar] v menceret: ternyata kamu yang datang hansar ia nantuari ia menceret tadi, ya kemarin hapena p ternyata: ho do hansur [hassur] v hancur: bois hapena hutagat tak ise? hansur piring-piring nantuari ternyata kamu, kupikir siapa? ondi piring-piring habis hancur hapeni [hapEni] p rupanya: ho do semalam itu hapeni na dihut ai kau rupanya hantang [hantaG] n kentang yang ikut itu hanting [hantiG] v jinjing: ember hapesong [hapEsOG] n sejenis in hanting malah ase murah pohon yang buahnya dapat mambobanni! ember itu jinjing dimakan saja agar mudah membawa- hapias [hapiyas] n sejenis tum- nya!; buhan yang tumbuh di atas ihanting v dijinjing; kayu manghanting v menjinjing; hapihapi [hapihapi] n potongan panghanting n penjinjing; ijuk yang tertinggal di pohon tarhanting v terjinjing enau hantui [hantuy] v bergantungan hapilinan [hapilinan] n gantinya: disebabkan buahnya lebat lang dapat lada, hapilinan hantul [hantul] v gendong: anakni lassina tidak dapat lada, ganti- kereh ai hantul bani nya cabai

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 81 hapir . harantui hapir [hapir] adv hampir; dekat: hapuyung [hapuyuG] adv ber- hapirni Toba parsahapni duyun-duyun; bicaranya hampir seperti marhapuyung v berduyun- bahasa Toba; duyun: marhapuyung mando hapiri v hampiri; parroh ni sidea nokkan mereka manghapiri v menghampiri datang berduyun-duyun tadi hapit [hapit] v jepit; harad [harad] n pagar; batas: hapithon v jepitkan; bahenma haradni juma ai! manghapit v menjepit; buatlah pagar ladang itu! panghapit n penjepit; haragatanni [haragatanni] a tarhapit v terjepit: mase lang sibuk: horja haragatanni tarhapit konsi do nakkan? pekerjaan yang sibuk kenapa tidak terjepit tadi? harah [harah] n kerah; hapkap [hapkap] n alat yang harahkon v kerahkan: dipakai untuk mengusir burung harahkon sidea ai ase di ladang, terbuat dari sepotong marhorja! kerahkan mereka itu bambu dibelah-belah, kemudian supaya bekerja ditarik-tarik dengan tali hingga iharahkon dikerahkan; menimbulkan bunyi mangharahkon mengerahkan hapolsit [hapOlsit] n sejenis kayu harahkah [harahkah] n sejenis 1 hapor [hapOr] a telor kayu 2hapor [hapOr] a tidak dapat harajaan → harajaon menyebut huruf r harajaon [harajaOn] n kerajaan hapos [hapOs] Bdr a cepat haram [haram] a haram: sada haporas [hapOras] n sejenis ikan horja haram itadikkon satu yang hidup di air tawar, seperti kerja haram ditinggalkan di danau, sungai, dan kolam harang [haraG] n kandang: happung [happuG] a ringan pabagasma hu harang ai hapung [happuG], hapung- hambing in! masukanlah ke kapung v membakar di atas api kandang kambing ini!; seperti ayam yang sudah marharang v berkandang; dibului untuk menghilangkan saharang num sekandang bulu-bulu halus: hapung kon harangan [haraGan] n hutan: buat lobei ase mosog ambuluni lobei hu harangan ai hayu! bakar dulu supaya terbakar ambilkan dulu kayu ke hutan bulunya itu!; hapur [hapur] n kapur: buat lobei marharangan v mencari atau hapur ai ase marpuran ahu! mengambil kayu, rotan, dan ambilkan dulu kapur itu biar sebagainya ke hutan makan sirih aku!; haranjang [haranjaG] n keranjang; manghapur v mengapur; marharanjang v berkeranjang; manghapuri v mengapuri; saharanjang num sekeranjang marhapur v berkapur; harantui [harantui] n banyak hapur barus kapur barus; bergantungan: harantui buahni haput [haput] a gesa: halani nangka ai, halani bueini buah parlahoni anak haput pakon nangka itu bergantungan orang tua karena kelakuan karena banyaknya anak, orang tua ikut gesa

82 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia haraskaras . hasak haraskaras [haraskaras] n bahen iananni omei on! ambil perangkap ikan: patar pasang sumpit itu untuk tempat padi haraskaras i bah ai! pasang ini! perangkap ikan di sungai itu! harosuh [harOsuh] n kesukaan: harat [harat] v gigit; seng do ai harosuhku bukan itu harati, mangharati v meng- kesukaanku unyah; harotas [harOtas] n kertas iharat digigit; harsang [harsaG] a tingkah laku mangharat v menggigit: yang kurang sopan: tongon do mangharat gulei menggigit harsang parlahouni daging; kelakuannya memang kurang mangharathon v menggigit- sopan benar kan; harsat [harsat] v jatuh mangharati v menggigiti; tertelentang: ia nantuari harsat marsiharatan v gigit-meng- i toruh ai dia jatuh tertelentang gigit; semalam di bawah itu pangharat n penggigit; harsi [harsi] a tidak ada nafsu pangharatan n sisa gigitan; makan: ahu domma tolu ari tarharat v tergigit; harsi aku sudah tiga hari tidak harat-harat v mendenyut bernafsu makan harei [harEy] n bubur: boli lobei haru [haru] a susah: ahu sonari harei kasang ijo ai! beli dulu domma haru mamikirhon in itu! aku sekarang sudah susah haretah [harEtah] n peramah: si memikirkan itu Ali haretah pas songon si Badu harumbung [harubbuG] n tempat si Ali peramah pas seperti si perkakas yang terbuat dari Badu bambu harhar [harhar] a lepas; urai: harunduk [harudduk] n tampah; nirahutmu domma harhar penampi nokkan yang kau ikat sudah lepas tadi harunrun [harunrun] a 1 banyak: harunrun nami sihal tapi seng harih [harih] n centong nasi yang do baen banyak kemauan, terbuat dari kayu dan ber- tetapi tidak terpenuhi; 2 lebat tangkai pipih (untuk mengaduk (buah) nasi dalam periuk) hasa [hasa] n 1 kaca; 2 cermin; harintagtag [harintagtag] n tetes- marhasa v bercermin; berkaca: tetes hujan yang turun dari domma ho marhasa ase misir? daun-daunan setelah hujan sudah berkaca kau supaya berhenti berangkat? haroan [haOwan] v gotong- hasak [hasak] n bunyi hujan yang royong; turun ke bumi; marharoan v bergotong- marhasak v berbunyi (seperti royong; deru air hujan): podas hita, parharoan n orang yang ber- dopma natangar hasak ni gotong-royong udan! cepat kita, sudah ter- haronduk [harOnduk] n sumpit dengar deru hujan! kecil yang terbuat dari perut bambu: buat haronduk ai

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 83 hasang . hatarpok hasang [hasaG] n kacang: patar hasta [hasta] n ukuran panjang hasang ganjang ai utip ganup! sekitar 50 cm kacang panjang itu kutip semua hasumba [hasumba] n kain merah: besok!; jomur lobei hiou hasumba ai! marhasang v bertanam kacang; jemur dulu kain merah itu! parhasang n orang yang me- hasundaran [hasundaran] n 1 nanam kacang mundur; 2 air surut hasar [hasar] a kasar: domma hasundutan [hasundutan] n barat: sambor, hasar ma parlahouni mulai mardalan hu hasundutan sudah buruk, kasar pula baru torus hu hapoltakan mulai kelakuannya berjalan dari barat lalu ke timur hasei [hasEy] n sapu: buat lobei hasunsahan [hasussahan] n hasei ase pansing alaman on! kesusahan: bani lang iahankon ambil dulu sapu agar bersih ho sonaha hasunsahanku halaman ini! sonari karena tidak kau rasakan hasia [hasiya] n sejenis kayu bagaimana kesusahanku hasian [hasiyan] n kekasih; buah sekarang hati hasupat [hasupat] n nama kayu: hasiharan [hasiharan] n perkakas hayu hasupat marduri songon tenun: guna hasiharan aima untei makmur kayu hasupat mambahen hiou perkakas tenun berduri seperti jeruk purut itu digunakan untuk membuat hat [hat] num satu per satu: sali kain hat marhorja ihorjahon ase hasilian [hasiliyan] p pengganti; ulang merap pakorjaan satu seperti: hamma huanggap per satu kerja dikerjakan agar hasilian ni inangku kaulah jangan campur pekerjaan kuanggap seperti ibuku hata [hata] n kata; bicara; hasiratan [hasiratan] n gusi hatahon v katakan; hasoman [hasOman] n kawan; ihatai v dikatai; teman; manghatai v mengatai; manghasomani v mengawani; manghatahon v mengatakan; marhasoman v berkawan; ber- marhata v berkata; berbicara; teman; parhata n orang yang panghasomani n orang yang berbicara; mengawani (menjadi pen- sahata v seia sekata; sepakat; damping atau pengiring) mem- hatahata a dusta: seng itu pelai pada waktu berlangsung- tongon ai, hatah ni dassa ai nya upacara perkawinan; tidak betul itu, dustanya parhasomanan n perkawanan; saja pertemanan hatalingan [hataliGan] n aksara hasonor [hasOnOr] v longsor: batak Simalungun yang hasonor tanoh tanah longsor bunyinya ei hasosombopan [hasOsOmbOpan] v hataran [hataran] n 1 arah tersedu-sedu; sesenggukan matahari terbit 2 timur: hanpit hasowor [hasOwOr] n kencur: hataran aima jumahu sebelah tuktuk lobei hasowor bahen timur itulah ladangku tambarni! giling dulu kencur hatarpok [hatarpOk] n alat untuk obatnya! menjaga burung di ladang yang

84 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia hatarum . hayu

terbuat dari sebatang bambu hatulungan [hatuluGan] n per- dibelah dua, kemudian ditarik- kakas tenun tarik dengan tali sehingga hatundalan [hatuddalan] n per- menimbulkan bunyi karena kakas tenun beradu hatuyut [hatuyut] a kusut (rambut hatarum [hatarum] n nama sejenis tidak disisir): hatuyut tumang kayu keras: hayu hatarum jambulanni rambutnya kusut jenges tumang bani suhul pisou sekali kayu hatarum bagus betul haum [haum] n kaum untuk gagang pisau haut [haut] n sangkut; kait: hatengget [hatEggEt] n kaktus: ulang pala mabiar, hautma! pas songon hatengget seng jangan takut, kait saja!; marbulung pas seperti kaktus hauthon v sangkuntukan tidak mempunyai daun hawan [hawan] n kawan: ise do hatiboran [hatibOran] n sejenis hawanmu nongkan ai hujon? ulat siapa kawanmu yang tadi hatilandou [hatilandOw] n sejenis kemari? kayu 1hawar [hawar] a gila: dopma hatimulmul [hatimulmul] n ikat hawar ho in kamu itu sudah pinggang (yang di jalin dari 8 gila atau 6 helai benang berwarna- 2hawar [hawar] a tawar warni hawas [hawas] v berpindah- hatinongnong [hatinOGnOG] n 1 pindah: dong do da bintang par semacam semut 2 rayap: hawas ada bintang yang marlubang-lubang lamari on berpindah-pindah ipangan hatinongnong lemari ini berlubang-lubang dimakan hawat [hawat] n kawat: buat lobei rayap hawat! ambil dulu kawat! hationg [hatiyOG] v putar; hayang [hayaG] n anus; pantat humationg v berputar-putar: hayankayan [hayakkayan] n humationg lanog marganup galah: buatma lobei hayan- dongkei na masik ai lalat kayan ai ase laho hita mam- berputar-putar mengerumuni buat potei! ambil dulu galah bangkai itu supaya berangkat kita meng- hatirongga [hatirOGga] n sejenis ambil petai! kain yang digunakan oleh hayap [hayap] v tercampak: perempuan Simalungun nantuari hayap au hun atas hatoban [hatOban] n pembantu; lereng saya tercampak dari atas buruh; sepeda semalam marhatoban v menggunakan hayop [hayOp] p mari: Saragih, jasa pembantu; hayop lobei! Saragih, mari parhatoban n orang yang dulu! mempunyai pembantu hayu [hayu] n kayu; batang: hatos [hatOs], tarhatos v pingsan: pajongkon hayu in bani tano! lanjar tarhatos ia halani biarni pancangkan kayu itu di tanah!; dia sampai pingsan karena mangayuh v mengayuh; takutnya

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 85 hayuh . herbang hayuh [hayuh] n kayuh: podas heneng → hemong hayuh ase mardalan sampan hengkeng [hEkkEG] a degil; keras on! cepat kayuh agar jalan kepala; sampan ini! mahengkeng v mendegil; hear [hEyar] v kais; pahengkeng n orang yang manghear v mengais: dayok tidak mau mendengar orang manghear panganon i alaman lain; ayam mengais makanan di pahengkengon n kedegilan halaman henong → hemong hebas [hEbas] v bersiap-siap; hensang [hEssaG] a sibuk; tidak bergegas; berkemas-kemas: pernah diam: hensang ia hu jai hebas ma ia, laho hu hujon dia sibuk ke sana ke mari parpestaan berkemas-kemas hentor [hEntOr] v iring; dia hendak ke pesta marhentor v beriring: hede [hEdE] a bangga: hede ia marhentor sidea roh mereka halani marbaju na bayu dia datang beriring bangga karena baju baru heorheor [hEOrhEOr] v bergerak- hei [hEi] Ry p he; hai: hei, aha do gerak seperti binatang yang heja [hEja] v merusakkan diri masuk ke dalam telinga: sendiri; menghancurkan atau heorheor do hansa hugehkon tidak menghargai diri sendiri: ibagas pinggolhu bergerak- heja do sonin pangulah ulah gerak saja kurasa dalam seperti itu merusakkan diri telingaku sendiri hepar [hEpar] v kembang: hepar hela [hEla] n menantu laki-laki; borgokni ulog laho mamagut makkela v mertua; leher ular sendok kembang marhela v bermenantu laki- ketika mau mencatok laki heper [hEpEr] a lancar berbicara; 1helpat [hElpat] n papan fasih: heper do ia massahapkon hata naso tongon dia lancar 2helpat [hElpat] a pipih sekali membicarakan yang helpu [hElpu] a enak; sedap: tidak benar haladi helpu daini keladi enak hepes [hEpEs] a cepat: pardalanni rasanya hepes tumang jalannya cepat helpus [hElpus] a kempis: helpus sekali mando boltokku halani loheini heppot [hEppOt], maheppot v peruntuku sudah kempis karena tergesa-gesa; terburu-buru: laparnya pardalan ni maheppot tu, lobih hemat [hEmat] a hemat songon na marlintun jalannya hembang [hEmbaG] v 1 lebar 2 tergesa-gesa sekali, seperti kembang; berlari pahembangkon v mengem- herbang [hErbaG] v bentang; bangkan: pahembangkon hiou hampar; kembang; bahen apei mengembangkan iherbangkon v dibentangkan: kain untuk tikar biasani iherbangkon do lobei hemong [hEmOG] a bulat: hemong hiou in sibolioni biasanya bahen songon guli! bulat buat dibentangkan dulu kainnya seperti guli! baru dibeli;

86 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia hereh . hidut

mangherbangkon v memben- hiah [hiyah] cak n olok kepada tangkan; anjing agar menggonggong paherbangon n yang diben- atau say berburu tangkan (layar, permadani, hiahiak → iyak lampit, dan sebagainya); hial [hiyal] v melayang: seng tudas tarherbangkon v dapat diben- tinembak ai halani hial do tangkan; timahni tembakan itu tidak tarpaherbang v terbentang tepat karena timahnya me- hereh [hErEh] n kera: dong do layang hereh i juma nami ada kera di hiang [hiyaG] a kering: demban ai ladang kami hiang daun sirih itu kering herek [hErEk] a ramah; ia hiap [hiyap] v terbang memang herek tumang do bani hiat [hiyat] v kocok; sitoras konsi dia memang ihiat v dikocok; ramah betul kepada semua manghiat v mengocok orang yang lebih tua dari dia hida, hida-hida [hida] n usus: hertep bibir [hErtEp bibir] v suka gijigkon malah hida-hidani in! berkata bohong (dengan buang saja ususnya itu! maksud menjelekkan orang) hidat [hidat] a rakus: ia hidat bani hesek [hEsEk] n bujuk; sipanganon dia rakus terhadap manghesek v membujuk: makanan sabar do ia manghesek rossi hidhid [hithit] n ulat yang ada saud dia sabar membujuk dalam kepompong sampai berhasil hidingan [hidiGan] n bumbung heserheser [hEsErhEsEr] n alat: ia tempat tuak: buat lobei hujon mambuat heser laho marlajar hidingan ai ase maragat au! manembak dia membuat alat ambil dulu ke mari bumbung untuk belajar menembak tempat tuak itu supaya hetel [hEtEl], hetelan a suka menyadap nira saya! bicara kotor): jolma na hetel an hidop [hidOp] n kejap; orang yang suka bicara kotor sahidop num sekejap: pas hetep [hEtEp] a cepat: titisni roh sahidop mata tumang magou dokah in roh hetep mandarat pas sekejap mata saja hilang bocornya semakin lama se- hidorat [hidOrat] a mulia: gabe makin cepat keluar hidorat ho halani sonin kamu heter [hEtEr] a latah jadi mulia karena itu hetung [hEtuG] n sejenis burung: hidu [hidu] n ulat (biasa terdapat manuk-manuk hetung jarang pada batang kelapa, enau, dan dapot halak burung hetung rumbia, dapat di jadikan lauk- jarang dapat orang pauk: laho hita mangambe hidu baen antupni indahan! ayo kita hiab [hiyab] v terbang: tonggor mengambil ulat aren untuk lauk lobei, hiou mai hiab ibahen makan! alogo! tengok dulu, kainmu itu hiduhidu [hiduhidu] n usus yang terbang ditiup angin! dijalin untuk dimasak hiad [hiyad] v berdiri: seng ia hiad hidut [hidut] v terkejut: ahu hidut honsi be halani bosurni dia mangidah parlahouni aku tidak sanggup lagi berdiri terkejut melihat kelakuannya karena kekenyangan

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 87 hilang . hirik hilang [hilaG] n tipu; manghiouhon v menyarung- ihilang v ditipu: ulang ham pot kan; ihilang ambia jangan kau mau marhiou v berkain; bersarung; ditipu kawan; parhiou v penjual kain manghilang v menipu 1hipas [hipas] a sehat; waras; hilap [hilap] n kilat: anggo laho pahipaskon v menjadikan marhata longgur hilap do sehat parlobei kalau mau berbunyi 2hipas [hipas] n kipas; gemuruh pasti didahului kilat; marhipas v berkipas; mangkilap v berkilat hipas-hipas n alat untuk himong [himOG] a heran; bingung: berkipas ia himong manonggor rupani hipaskipas [hipaskipas] n alat dia heran melihat wajahnya; pengipas: buat hipaskipas ai! marhimong n kebingungan ambil alat pengipas itu! himpang [hippaG] v kumpul; hira [hira] v kira; duga; berkumpul; mangkira v mengira; mahimpangkon v mengum- pangkiraon n perkiraan; pulkan; perhitungan; pahimpang n pengumpul; tarkira v terkira parhimpang n perkumpulan; hirah [hirah] v asah: hirah lobei tarhimpang v terkumpul parang ai! asah dulu parang himut [himut] v suka mengambil: itu! si Jengkel himut duit agepe i ja hiran [hiran] a kecewa: ahu hiran diponapkon si Jengkel suka roh hu rumahmu saya kecewa mengambil duit meskipun di datang ke rumahmu mana saja disimpan hirap [hirap] v kerumun; hinalang [hinalaG] n nama marhirap v berkerumun kampung: huta hinalang karena diberi makanan (tentang jumpah i Bangun Purba, binatang): marhirap porkis Kabupaten Simalungun bani gula in semut berkerumun kampung Hinalang terletak di di gula itu Bangun Purba, Kabupaten hirdop [hirdop] v kedip; Simalungun manghirdop v mengedip hinan [hina:n] n dahulu: on hinan hirei [hirEy] v jemur; do na hupindohi ini dahulu manghirei v menjemur: inang yang kuminta; manghirei hiou bani kawat ibu hinando n dulunya menjemur kain di kawat; hinsah [hissah] a 1 cekatan; 2 panghirei n penjemur; lancar 3 rajin; 4 giat: anggo ia parhireian n tempat hinsah tumang marhorja kalau penjemuran dia cepat sekali bekerja hiri [hiri] a hina: naiombahni hiri hiong [hiyOG] n tiung: manuk- halani parlahou ni anakni manuk hiong ai domma lamuk orang tua hina karena kelakuan burung tiung itu sudah jinak anaknya; hiou [hiyOw] n kain; sarung: inang manghiri v menghina; mamboli hiou ibu membeli tarhiri v terhina kain; hirik [hirik] n jangkrik manghioui v menyarungi;

88 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia hirim . hiur hirim [hirim] v kirim; hisir - hisir [ hisirhisir ] n semacam manghirim v mengirim: ia cakar yang terbuat dari kayu, manghirim siluah bani danak- digunakan untuk mengumpul- danakni ia mengirim oleh-oleh kan sampah di ladang untuk anak-anaknya; hiskis [hiskis] v telah: si Bandul panghirim n pengirim; hiskis marjudi nantuari si tarhirim v terkirim Bandul telah berjudi semalam hirjat [hirjat] a kejut; kaget; hissan [hissan] a cepat; tangkas; manghirjati v mengejuti; segera panghirjati n orang yang hita [hita] pron kita: patar hita membuat kejutan; laho hu Parapat kita pergi ke tarhirjat a terkejut; terperanjat Parapat besok hirlang [hirlaG] n nama sejenis hitang [hitaG] n tempat tuak tikus kecil sebagai pengganti gelas hirpas [hirpas] v kuatkan hati; 1hitei [hitEy] n bicara; tekat: hirpas malah uhurmu, manghiteihon v membicara- ulang ragu-ragu! kuatkanlah kan; hatimu, jangan ragu-ragu! marhitei v berbicara hirtah [hirtah] n belerang: anggo 2hitei [hitEy] n titi; jembatan: hitei hirtah taranggoh bauni kalau ni bah ai jangin titi sungai itu belerang tercium baunya mengerikan; hirtap [hirtap] keasyikan; kesoran mangitei v meniti; hisa [hisa] n perkakas menangkap marhitei v melalui ikan: buatma lobei hisa ase hitil [hitil] a genit: seng marosuh laho hita! ambil dulu perkakas ahu mangidah halak na hitil menangkap ikan biar berangkat aku tak suka melihat orang kita! yang genit hisab [hisab] v kibaskan: baju na hitir [hitir] a gentar; takut: anggo baru itaptapi hisab lobei ase au otik pe lang hitir mangidah ulang marlukluk baju yang ia kalau aku sedikit pun tak baru dicuci kibaskan dahulu gentar melihat dia; supaya jangan bergulung- manghitir v semakin gemetar; gulung hitir-hitir n gemetar; hisah [hisah] a cepat: anggo ia manghitir-hitirkon v hisah tumang marlintun dia menggetarkan; cepat sekali kalau berlari marhitir-hitir v bergetar; hisap [hisap] a rakus: ia mangan pahitir-hitir n penggetar hisap i bagasku nantuari dia hiung [hiyuG] n burung beo; makan rakus sekali di rumahku burung tiung: hiung nise do na semalam maluah on? beo siapa yang hisar [hisar] a sigap: hisar saotik lepas ini? anggo marhorja kalau bekerja hiur [hiyur] v digeser dan di- sigap sedikit serakkan dengan memakai alat: hisik [hisik] n sejenis rumput yang hiur lobei bayani ase hupodar miangnya dapat menyebabkan gadung on! geser dan serakkan gatal dulu baranya supaya kubakar ubi ini!

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 89 hius-hius . hojor hius-hius [hiyushiyus] v meng- hodar [hOdar] a lapar: si Jendi garuk-garuk (seperti orang hodar do halani lang mangan yang terpercik bunga api) nantuari si Jendi lapar karena hiang [hiyaG] Sp a kering tak makan semalam ho [hO] pron kau; anda: laho huja hodei [hOdey] n kedai: boli lobei ho? mau ke mana kau? rokok hu hodei ai! beli dulu hoba, hoba-hoba [hOba] n rokok ke kedai itu! pembungkus: hoba-hoba ai hodo [hOdO] v tanggok birong do rupani pembungkus hodog [hOdOg] a panas: au seng itu berwarna hitam tahan bani rumah atap seng hobal [hObal] a kebal: songon bos on, hodog huahap aku tidak ni si Mas, hobal seng mampan tahan di rumah atap seng ini, itobak seperti majikan si Mas, panas kurasa; kebal tidak mempan ditikam hodogan v kepanasan hobang [hObaG] Sp n lumbung hodong [hOdOG] n pelepah: boban padi lobei hujon hodong galuh ai! 1hobas [hO:bas] a rajin bawa dulu ke mari pelepah mengerjakan sesuatu pisang itu! 2hobas [hObas] n kerja; hodop [hOdOp] n dedak: hanami ihobashon v dikerjakan; mamboan hodop hu juma kami marhobas v bekerja membawa dedak ke ladang parhobas n yang bekerja (juru hodot [hOdOt] v potong (pelepah masak dalam pesta); aren); tarhobason v dapat dikerjakan manghodot v memotong: Budi hobon [hObOn] n lumbung: omei manghodot hodongni bagod i on masukkon hu bagas hobon harangan Badu memotong ai! tuangkan padi ini ke dalam pelepah aren di hutan lumbung itu!; hoduh [hOduh] a kental: kopi ni si marhobon v mempunyai Aman hoduh songon susu kopi lumbung si Aman kental seperti susu pahobon v memasukkan ke hoih [hOwih] n tiruan bunyi napas lumbung orang yang kelelahan hobong [hObOG] n air yang hois [hOis] v lurut; tergenang: i bagas hobong ai manghois v melurut; menjepit bahat tumang do payak di dan mengurut dengan jari: dalam air yang tergenang itu inang manghois baion i banyak sekali udang alamanai ibu melurut pandan hobot [hObOt] a sempit: lubang ai di halaman hobot tumang lubang itu sempit hojah [hOjah] v jemur: bah luan sekali hojal nantuari hulu sungai hodal [hOdal] n sakit kulit; kering kemarin hodalon v menderita sakit hoji [hOji] a gemar; suka: hoji kulit: halak na hodalon horjani tumang ahu minum bah ni garut-garut orang yang sakit halambir aku suka sekali kulit kerjanya menggaruk- minum air kelapa garuk hojor [hOjOr] v tergesa-gesa; tergopoh-gopoh

90 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia holag . hombar holag [hOlag] n depa; parholit n orang yang kikir; mangholag v 1 mendepa 2 tarholit a agak kikir mengukur: ia mangholag dalan holnoh [hOlnOh] a lembab dia mengukur jalan holom [hOlOm] Str n mendung holam [hOlam] n alas: bahen holong [hOlOG] a sayang; kasih holam ase ulang maborit sayang; ulumu buat alas agar jangan haholongan n kesayangan; sakit kepalamu kekasih; holang [hOlaG] a jarang; mangholongi v menyayangi; marpakholangi a jarang- parholong n penyayang; jarang: marpakholangi do pengasih parroh ni si Ali hujon si Ali holsoh [hOlsOh] n keluh kesah; jarang-jarang datang ke sini holsohan v berkeluh kesah; holang-holang [hOlakkOlaG] n parholsoh n pengeluh antara: pasma holang-holang ni holte [hOltE] a lelah dan lapar; ai paslah antaranya itu holte-holteon a kelelahan dan holar, holar-holar [hOlar] n kelaparan kembali dari mulut: patugah malah holar- perjalanan jauh holar min bicara saja mulutmu holuran [hOluran] n sepotong itu bambu berbentuk pipa yang ke holbab [hOlbab] a lengkung: dalamnya dimasukkan tali songon holbab ni balanga pengikat ternak agar ternak seperti lengkung kuali tersebut tidak bisa menggigiti holbung [hOlbuG] a cekung: tali pengikatnya songon holbung ni balanga holur-holur → holuran mando huyummu pipimu homa [hOma] adv pula; juga: seperti cekung kuali sonaha halak sonai homa ia hole Sp → holey bagaimana orang begitu juga 1holey [hOlEy] n sejenis kayu: dia buatma hayu holey bani suhul homani → homa ni piso min! ambillah kayu hombang [hOmbaG] v kembang: holei untuk gagang pisaumu payung ai lang boi be itu! hombang: payung itu tidak bisa 2holey [hOlEy] n dayung; lagi kembang; marholey v berdayung pahombangkon v holhol [hOlhOl] v paksa (usir); mengembangkan iholholi v dipaksa: anggo seng hombar [hObbar] a berdekatan: iholholi i ja ra ia laho kalau ompung hombar pakon tidak dipaksa mana mau dia pahompuni nenek berdekatan pergi; dengan cucunya; mangholhol v memaksa ihombari v didekati; holi [hOli] n nanti; kelak marhombar v saling berdekatan; holi-holi [hOlihOli] n tulang; pahombarhon v mendekatkan; marholi-holi v bertulang; parhombaran n istilah yang parholi-holion n pertulangan; dipakai dalam acara adat; tarholi-holi v tertulang hombar-hombar n adat per- holit [hOlit] n kikir; pelit; kawinan

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 91 hombun . hopam hombun [hOmbun] n embun: ni jumani ai jurang ladangnya borgok tumang do hombun itu dalam sekali sogot-sogot dingin sekali hondur [hOddur] a kendur: gogoh embun pagi-pagi dokdok tali ai ase ulang homin [hOmin] n jin; hantu: i gua hondur! tarik tali itu kuat-kuat ai dong do homin tapi seng agar jangan kendur! jahat di gua itu ada jin, tetapi hongkong [hOkkoG] n kereta tidak jahat angkung (yang ditarik oleh homitan [hOmitan] n barang manusia): holi naik hongkong simpanan: i ja homitan mondi? ho kamu naik angkung nanti di mana barang simpananmu honjor [hOjjOr] a kendur: tali yang dulu? nipasangmu nokkan honjortu hona [hOna] v kena; tali yang kau pasang tadi manghonai n mengenai; kendur sekali tarhona v terkena: ia honol [hOnOl] a majal: parang ai martinggil, sompat do tarhona honol tumang parang itu majal pisou boltokni dia berkelahi, sekali sempat juga terkena pisau honong [hOnOG] v selam; perutnya manghonongi v menyelami: honas [hOnas] n nenas: ia mamboli manghonongi unong honas natuari i tiga dia menyelami lubuk; membeli nenas semalam di marhonong v menyelam pasar honrap [hOnrap] n konsep; honda [hOnda] n biru: bajuni manghonrap v mengonsep: ia honda rupani bajunya ber- manghonrap surat ia warna biru mengonsep surat; hondar [hOndar] Ry n pagar panhonrap n pengonsep hondali [hOndali] n sejenis umbi honsa [hOssa] pron begitu yang mempunyai pokok seperti 1honsi [hOssi] a baru: ahu das bengkuang tetapi berduri, biasa honsi hun juma aku baru tumbuh di hutan: boban hu jon sampai dari ladang hondali ai! bawa ke mari umbi 2honsi [hOssi] a setelah; sesudah itu! honti [hOnti] n henti; hondi [hOndi] n labu: holi marhonti v berhenti: roh honsi mamboan hondi borasmi deba! nokkan polisi ai marhonti torus nanti kau bawa labu juga sidea marjudi begitu polisi itu berasnya! datang tadi, mereka terus hondor [hOndOr] n pagar: juma ni berhenti berjudi; si Ali hondor ni gogoh ladang parhontian n pemberhentian si Ali pagarnya kuat; hontus [hOntus] v berjalan ke sana manghondori v memagari; ke mari: hontus dassa horjani manghondorkon v kerjanya ke sana ke mari saja memagarkan; hopam [hOpam] a kotor marhondor v berpagar; (diucapkan kepada orang yang panghondoran n pemagaran; mukanya kotor): Mila, hopan tarhondor v kena pagar ni bohi mindo Mila, kotor hondot [hOddOt] n semacam benar mukamu itu jurang: bagas tumang hondot

92 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia hopi . horat hopi [hOpi] n kaleng: buat lobei horah [hOrah] Ry Hg a kering: hopi ai! ambil dulu kaleng itu! domma horah bah ai sungai itu hoping, marhoping [hOpiG] v sudah kering; berminyak: halani goreng ai hahorahan n kekeringan; marhoping pakon peles on horahan a haus; dahaga; karena goreng itu, piring ini ipahorah v dikeringkan; berminyak mahorah v mengering; hopit [hOpit] a sempit: hopit do pahorah v keringkan; dalan laho jai ai jalan yang pahorahon v mengeringkan; mau ke situ sempit panghorah n pengering; panghoraon n pengeringan; 1hopkop [hOpkOp] v bela; tarhorah a agak kering; mamhopkop v membela: horah-horahan v sedang anggo seng halani ia kehausan (ingin banyak mamhopkop, hanami domma minum) saud lehleh kalau tidak karena dia membela, sudah jadi kami horah-horah [hOrahhorah] n lempar kawat atau rotan yang dibentangkan di atas sungai 2hopkop [hOpkOp] v peluk; dekap; dari seberang ke seberang manghopkop v memeluk; untuk pegangan atau alat manghopkopi v memeluki; menyeberangkan rakit agar marhopkop v berpeluk; tidak hanyut dibawa sungai: berdekap; bahen hotang horah-horah marhopkopkon v berpelukan 1 ta laho mandidari bah on hopol [hOpOl] n bungkus; bikin rotan pegangan kita manghopoli v membungkus: untuk menyeberangi sungai manghopoli indahan inang ibu ini; membungkus nasi 2 horak [hOrak] n tenaga: seng dong hopol [hOpOl] n kepal; horak manganghat halani ihopol v dikepal; domma tua ia karena sudah tua, manghopol v mengepal; dia tidak ada tenaga untuk sanghopol n sekepal mengangkat hopos [hOpOs] a ketat: hopos horang [hOraG] n kerang: holi bahen panrahut hambing ai! mamboli horang ho hu poken ketat buat pengikat kambing kamu membeli kerang ke itu! pekan nanti hopuk [hOpuk] n wadah (terbuat horap [hOrap] p dengan: horap ise dari kulit kayu): masukkon do ho nongkan ai? dengan boras in hu bagas hopuk ai! siapa kamu tadi? masukkan beras ini ke dalam horas [hOras] n selamat; ucapan wadah itu! selamat dan berbahagia yang hopur [hOpur] n kata yang tidak biasa dipakai oleh orang Batak berbobot: seng do hopur saat bertemu dengan orang lain; hatami kata-katamu itu tidak manghorasi v memberi ucapan berbobot selamat; hor [hOr] n panjang (umur): hor parhorasan n ucapan selamat hosah panjang umur horat [hOrat] v kerat; manghorat v mengerat;

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 93 horbangan . horuh

manghorati v mengerati: ia horlaito → horleito manghorati lawah laho horleito [hOrlEytO] n nyanyian panganon dia mengerati sayur orang yang mengasuh bayi yang mau dimakan horlom [hOrlOm] a mendung: horbangan [hOrbaGan] n gerbang: horlom langit sadari on langit holi ho manjaga i horbangan mendung satu hari ini ai kamu menjaga di gerbang itu hormat [hOrmat] a hormat: agape nanti sonai, hormat do ia bani na horbou [hOrbO] n kerbau: horbou matorasni biarpun begitu, dia ni lima domma torasan hormat juga kepada orang kerbaunya lima yang sudah tua; tuanya songon horbou si halung, pb horok [hOrOk] n tenaga seperti kerbau bertanduk dua, 1horot [hOrOt] v iris: horot hawei orang yang tidak punya in ase gorgori bahen indahanni pendirian; babui! iris keladi itu supaya marhorbou v berternak digodok untuk nasi babi! kerbau; 2horot [hOrOt] v kerat; parhorbou n peternak kerbau; ihorot v dikerat; horbou ajar-ajar anak kerbau manghorot v mengerat; tanggung sanghorot v sekerat hori [hori] n cangkul kecil horsang [hOrsaG] a kasar: horsang horin [horin] n giliran: si Eka tumang horotanni timbahou ai horin do mardahan bodari on irisan tembakau itu kasar sekali giliran si Eka memasak malam horsik [hOrsik] n pasir: tolu bantei ini horsik pasir tiga bakul; horing [hOriG] a kering: kolamni marhorsik v berpasir domma dokah horing halani hortang [hOrtaG] a kurus kering: seng iisi bah kolamnya sudah hortang ni angkulamin lama kering karena tak diisi air badanmu kurus kering horis [hOris] n keris: ia dapotan hortas [hOrtas] n kertas: bahat horis i kuburan ni ompung in tumang hortas i rumahni dia mendapat keris di kuburan banyak sekali kertas di neneknya rumahnya 1 horja [hOrja] n kerja; hortou [hOrtOw] adv tidak dapat: horjaon n pekerjaan; anggo dokah ho hortou mada horjahon v kerjakan; kalau lama kamu tidak dapat ihorjahon v dikerjakan; bagian manghorjahon v mengerjakan; horu [hOru] n dukacita; bersedih marhorja v bekerja: holi ho hati; marhorja i juma ai nanti kamu marhoru v berduka cita: bekerja di ladang itu; hanami dohot do marhoru bani parhorja v pekerja 2 parmatei ni narombahmi kami horja [hOrja] n pesta turut berdukacita atas me- horjal [hOrjal] a kering sekali: ninggalnya orang tuamu sabahmi horjal halani dokah horuh [hOruh] a ramai: aturan malang roh udan sawahnya horuh ma pesta ai, hape lang kering sekali karena sudah pesta itu semestinya ramai, lama tak datang hujan tetapi ternyata tidak

94 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia horui . hotor horui [hOrui] n tali penjahit tangan marhosing v berputar: bah ai diambil dari kulit batang se- marhosing do anggo jenis pohon marbanggal air itu berputar horung [hOruG] v berlilit: borgok jika banjir ni dayok ai horung ben tali hosong [hOsOG] n asma; bengek: leher ayam itu berlilit tali halak naborit hosong seng tahan marlintun orang sakit horungkorung [hOrukkOruG] n bengek tidak tahan berlari semacam pakaian anak-anak hota → houta terletak pada leher: jenges tumang horungkorung hotab [hOtab] a rimbun: buah ai dakdanak ai cantik benar hotab tumang bulungni horungkorung anak-anak itu beringin itu rimbun betul daunnya horus [hOrus] v habis: hanupan hotah [hOtah] a sering: ulang indahan horus sahalakni hotah ho mangan i rumahni! ipangan semua nasi habis jangan sering kau makan di dimakan sendiri; rumahnya! horushon v habiskan; manghorushon v hotam [hOtam] n ketam; alat serut menghabiskan untuk melicinkan kayu: holi hotam papan na sada ai! ketam horut [hOrut] v gigit; papan yang satu itu nanti!; ihorut v digigit: ia nantuari manghotam v mengetam; ihorut kiok i jumani dia digigit panghotam n pengetam; ular semalam di ladangnya; panghotaman n pengetaman; manghorut v menggigit tarhotam v terketam hosa → hosah hotang [hOtaG] n rotan: lape ongga hosah [hOsah] n napas; ia jumpah hotang marduri ia hosah-hosah v masih dapat belum pernah jumpa rotan ber- bernapas; terengah-engah: duri; hosah-hosah do ia alani na marhotang v merotan; loja dia terengah-engah karena parhotang n orang yang terlalu capek; pekerjaanya mencari rotan marhosah v bernapas hotek [hOtEk] n kotek; hosaya [hOsaya] n bawang: mahal marhotek v berkotek: tumang hosaya anggo mamboli marhotek do indung dayok ai hita i kodei mahal sekali induk ayam itu berkotek bawang kalau kita beli di kedai hoting [hOtiG] n sejenis kayu: hayu hose [hosE] a resah; gelisah; hoting dear tumang bani humose a resah gelisah; cemas parhayu ni rumah kayu hoting hosei [hOsEy] a sibuk: hosei ia bagus betul untuk kayu rumah manghorjahon pakorjahon hotkot [hOkkOt] a kental: si Ani rumah ni dia sibuk mambahen susu hotkot tumang mengerjakan pekerjaan si Ani membikin susu kental rumahnya; sekali ihoseihon v dikerjakan; hotor [hOtOr] n alat untuk manghoseihon v mengerjakan; mengusir gelatik: ia mambuat marhosei v berkerja; hotor i jumani dia membuat tarhosei v dapat dikerjakan alat untuk mengusir burung hosing [hOsiG] v putar; gelatik di ladangnya

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 95 hou . hubit hou [hOu], hou-hou n lingkungan 2hua [huwa] n kesanggupan se- houta [hOwta] n bendungan; seorang mengerjakan sesuatu timbunan tanah yang ditinggi- tarkahua v sanggup kan untuk membendung air: ia hual [huwal] n omong kosong; mambuat houta i bah sipinggan bual dia membuat bendungan di huan [huwan] n kawan; teman: sungai sipinggan dokahma lang hu idah huanhu howot [hOwOt] n kayu yang berapi: kawanku sudah lama tidak boan howot in ase idah hanima kulihat; dalan bawa kayu yang berapi manghuani v mengawani; me- itu agar kalian menampak jalan nemani; hoyah [hOyah] v jemur: holi hoyah marhuan v berkawan; ber- omei in i atas apui padi itu teman jemur di atas api nanti huangkuang [huwakkuwaG] n hoyam [hOyam] v uap; paha: jenges huangkuangni marhoyam v menguap: halak pahanya bagus na hurang modom marhoyam huar [huwar] v gali; mon torus orang yang kurang manghuar v menggali: tidur menguap terus bagunung manghuar lubang ai hoyok [hOyOk] v sembelih; tikus menggali lubang itu; ihoyok v disembelih; panghuar n penggali manghoyok v menyembelih: ia huat [huwat] a kuat: huat do hape manghoyok dayok dia ia mangangkat batu ai ia kuat menyembelih ayam betul mengangkat batu itu hoyu [hOyu] a layu: domma hoyu hotang na poso ai rotan yang hubak [hubak] v kupas; muda itu sudah layu manghubak v mengupas: gopul ai manghubak halambir hu [hu] p ke: laho ia hu tiga ia beruang itu mengupas kelapa; pergi ke pasar tarhubak v terkupas huih → hoih hubal [hubal] v mengambil umbut huja [huja] pron ke mana: ho laho pohon aren: hubal lobei bona huja patar? engkau pergi ke bagod ai! ambil umbut pohon mana besok? aren itu! hujadui [hujaduwi] p ke sana hujai [hujai] pron ke sana: hubang [hubaG] n lumpur: bagas mangaha halak ai hujai? dassa hubang ni sabah ai mengapa orang itu ke sana?; lumpur sawah itu dalam betul hujan [hujan] pron ke sana: ahu hubani [hubani] p kepada: hujan lobei mangalob mangga berehonma buku in hubani! aku ke sana dahulu mengambil berikan buku ini kepadanya! mangga hubei [hubEy] n umbut: hubei ni hujin [hujin] pron ke situ: ia halambir dibahen loppah nokkan laho hujin mardalani ia umbut kelapa di jadikan sayur tadi pergi ke situ berjalan-jalan hubit [hubit] v 1 cubit; 2 kubak; hujon [hujOn] pron ke sini; ihubit v 1 dicubit; 2 dikubak: kemari: ia roh hujon mardalani ulang ihubit ihan nigoreng in! dia datang berjalan-jalan kemari jangan dikubak ikan yang di- 1hua [huwa] pron bagaimana goreng itu!

96 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia hubu . hulhul

manghubit v mencubit; meng- hulambu [hulabbu] n kelambu: kubak pasang hulambu ase sonang hubu [hubu] n benteng; kubu: modom pasang kelambu agar hurakma lobei tanoh ai bani enak tidur hubuta ala tolu halak! gali hulampah [hulappah] n pelepah: dahulu tanah itu untuk benteng gijikkon lobei hulampah ni kita kira-kira tiga orang! halambir ai! buangkan dulu hubur [hubur] n kubur: holi hubur pelepah kelapa itu! baliang na matei on! kubur hulanan [hulanan] n rombongan; anjing yang mati ini nanti!; marhulanan v berombongan: huburhon v kuburkan; bodat marhulanan i jumani manguburhon v menguburkan monyet berombongan di huda [huda] n kuda: bani huta ladangnya ianan hatubuhanni bahat hulangkulang [hulakkulaG] n tali tumang huda di kampung yang dipasang di leher kambing kelahirannya banyak sekali sebagai tempat pengikat tali: kuda; holi bahenma hulangkulang huda-huda n 1 kuda-kudaan; 2 hambing ai bikinlah tali leher kuda-kuda (nama satu tari- pada kambing itu nanti tarian di Simalungun, yang hulasak [hulasak] a hingar-bingar; penarinya menggunakan bising; ribut topeng) hulasar [hulasar] n sejenis kayu marhuda v berkuda; (yang dipergunakan kulitnya): parhudaon n perkudaan hayu hulasar ibuat bani resepni hudali [hudali] n sejenis pacul bagod kayu hulasar dibuat untuk mengorek tanah untuk resep tuak hudei [hudEy] n keranjang rotan hulba [hulba] n nasi lembek: buat yang bentuknya bulat dan pakai indahan na hulba ai! ambil nasi tutup lembek itu! hudon [hudOn] n periuk: paborsih hulepor [hulEpOr] v menggelepar: lobei hudon ai baru mardahan! ihan ai hulepor i bagas besihkan dulu periuk itu baru balanga ikan itu menggelepar memasak nasi!; di dalam belanga hudon tanoh n periuk tanah huleteng [hulEtEG] a tergesa-gesa: hujub [hujub] a semakin ke ujung ia huleteng laho manjumpahi semakin runcing dan layu tunanganni halani porluni dia hukum [hukum] n hukum: hukum tergesa-gesa menemui tuna- na mangatur pakon na manata ngannya karena penting sekali pargoluhan hukum yang huleter → heter mengatur serta menata huletor [hulEtor] a latah kehidupan; hulhul [hulhul] n gulung; manghukum v menghukum ihulhul v digulung; hulabu [hulabu] n kelabu: warna manghulhul v menggulung; hulabu suman bani baju warna marhulhul v bergulung; kelabu cocok untuk baju tarhulhul v tergulung: tali ai hulah [hulah] n perilaku: hulah in hulhul bani hayu ai tali itu dase samborin perilakunya gulung pada kayu itu buruk sekali

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 97 hulihap . hupa hulihap [hulihap] n nama sejenis hunal [hunal] n sejenis tumbuhan: binatang hayu hunal igunahon bani hulimut [hulimut] v campur baur: parhayuni rumah kayu hunal dayok ai hulimut dop ipaluah dipergunakan untuk perkakas humbani harangni ayam itu rumah campur baur sesudah dilepas hunang [hunaG] n kucing: bahat dari kandangnya tumang hunang i rumah kucing huling-huling [hulikkuliG] n kulit banyak sekali di rumah huliput [huliput] v tergesa-gesa; hunbani [hubbani] p daripada tergopoh-gopoh: huliput sidea hundul [huddul] v duduk; bahen na lau laho ai mereka hundulan n tempat duduk; tergesa-gesa karena mau pergi manghunduli v menduduki; hulit [hulit] n kulit: hulit ni galuh marhundulan v berdudukan; kulit pisang; pahundulhon v mendudukkan; manghuliti v menguliti; parhundul n cara duduk; tarhuliti v terkuliti sahundulan n setempat duduk hulitik [hulitik] n riuh; hung [huG] n kata-kata awal atau humalitik n riuh rendah pembuka kalimat mantera- hulojor → hojor mantera di Simalungun hulosor [hulOsOr] v semua ber- hungkam [hukkam] n bagian gerak (seperti lebah di dalam batang pisang dan dapat sarangnya) dibuat menjadi sayur humala [humala] a lebat; hungkung [hukkuG] n penutup marhumala v tumbuh lebat, mulut anjing agar tidak dapat subur, dan merata: ma humala menggigit mando rih ondi i jumanta lalang sudah tumbuh lebat di huning [huniG] n 1 kuning; 2 ladang kita kunyit humalaput [humalaput] a sibuk: hunsa [hussa] n takar: i ja hunsa humalaput ia laho misir dia ni boras ai? di mana takar sibuk mau pergi beras itu? humange [humaGE] n kemangi hunsal, tarhunsal [hunsal] v terkilir usus (perut): si Ali humani [humani] adv juga tarhunsal boltokni nantuari si humar [humar] n tempat sayur Ali terkilir perutnya semalam untuk dibawa ke ladang, terbuat dari sepotong bambu (di atas hunsang [hussaG] n kantong; saku; nya memakai tutup dari ruas- marhunsang v berkantong nya yang dipotong) huntam [huntam] v ikat mulutnya: humbani [hubbani] p daripada anggo dopma itakkap, huntam ase ulang makkarat! kalau humei [humEy] n lubang tiang di sudut agar kelihatan bagus sudah ditangkap, ikat mulutnya agar jangan menggigit! humit [humit] a suka mengambil barang orang hupa [hupa] n sejenis bambu (licin dan tidak banyak miangnya) hun [hun] p dari: hun ja ham? dari yang digunakan untuk tempat mana kau? menulis pada zaman dahulu di huna [huna] a gatal: nahei ni huna daerah batak hona hubang kakinya gatal kena lumpur

98 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia hupang . hurotop hupang [hupaG] n kupang; mata bernyanyi: i hurdo-hurdo ase uang zaman dulu; podas ia tarpodom diayunkan sahupang num sekupang sambil bernyanyi agar dia cepat hupas [hupas] v halusi; perhalus tidur hupi, hupi-hupi [hupi] n sejenis hurei [hurEy] v julur; tumbuhan berduri: hayu hupi- manghurei v menjulur; hupi marduri marot-marot manghureihon v menjulurkan; kayu hupi-hupi berduri tajam- manghureihon dilah do tajam tanggiling laho mangan tenggiling menjulurkan lidah hurabu [hurabu] Ry n kerabu; ketika mau makan subang; marhurabu v berkerabu hurha [hurha] n suara untuk memanggil ayam: hurha lobei hurak [hurak] v gali; korek; dayok ai jadi bere mangan! ihurak v digali; dikorek; panggil dahulu ayam itu, manghurak v menggali; kemudian beri makan! mengorek; panghurak n penggali; huria [huriya] n kelakar; seloroh; pengorek senda gurau; marhuria v berkelakar; ber- huramah [huramah] n sejenis senda gurau; lebah badannya belang kuning parhuria n orang yang suka hurang [huraG] adv kurang: sadiha berkelakar atau bergurau nari hurang ni? berapa lagi huridap [huridap] n sejenis ulat: kurangnya?; ulang songon huridap, hurangan n kekurangan; mardalan pe lang dapot orok marhurang v berkurang jangan seperti ulat, berjalan pun hurap [hurap] n kurap: naborit tidak bertenaga hurap tambarni kalpanak huridi [huridi] n bintik-bintik penyakit kurap obatnya (warna ayam): biasani dayok kalpanak boru-boru huridi do bahatan hurapak [hurapak] n derak; tiruan rupani ayam betina biasanya bunyi dahan patah; kebanyakan berwarna bintik- marhurapak v berderak bintik 1hurasak [hurasak] a hingar- hurisik → hisik bingar; ribut huritap [huritap] v berjatuhan: 2hurasak [hurasak] n 1 gemerisik; huritap bah i toruhni hayu 2 desir; 3 tiruan tiupan bunyi halani baru roh udan air angin; berjatuhan di bawah pohon marhurasak v berdesir karena hujan baru turun hurawang [hurawaG] n macam- hurleh [hurlEh] a layu: hurleh macam anyaman; bulung ni jagul ai daun jagung marhurawang v bermacam- itu layu macam anyaman: hurotop [hurOtOp] n gemeretuk: marhurawang halak na rajin hurotop babahni mangan jagul bermacam-macam anyaman sinaok mulutnya gemeretuk orang yang rajin memakan jagung yang di- hurdo, hurdo-hurdo [hurdO] v goreng mengayunkan anak sambil

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 99 hurpang . huta hurpang [huppaG] a gatal tangan; husapi [husapi] n kecapi: sonari geratil: hurpang tumang tangan on bahat do ipargunahon ni ambia ai tangan kawan itu hursapi laho mandodinghon geratil sekali doding sekarang banyak hursak [hursak] v kursuk; dipergunakan kecapi untuk ihursak v dikursuk: jagul ai menyanyikan sebuah lagu ihursak laho mambere dayokni husil, husil-husil [husil] a mangan jagung itu dikursuk kepedasan: halani bahat ni jika memberi ayamnya makan lassina ni loppah, husil-husil manghursak v mengursuk do lalap ia siap mangankon hursap [hursap] v 1 kunyah; 2 karena cabai sayur banyak, dia decak; kepedasan sesudah makan manghursap v 1 mengunyah: husip [husip] v bisik; si Lintok manghursap gulei ihusipkon v dibisikkan: aha do ihan si Lintok mengunyah gulai na ihusipkon nasiam ai? apa ikan; 2 mendecak yang dibisikkan mereka itu?; hurtek [hurtEk] v letak; manghusipkon v membisik- manghurtekkon v meletakkan: kan; ise manghurtekkon sipatu ijin? marhusip v berbisik siapa meletakkan sepatu di husom [husOm] a kusam: bajuni situ? husom agepe baru iboli hurtuk [hurtuk] v tiruan ayam bajunya kusam meskipun baru betina yang baru menetaskan dibeli anak; 1husor [husOr] n gerak; manghurtuk v ayam betina hulosor v bergerak; yang baru menetaskan anak manghusorkon v menggerak- huruk [huruk] v gali; kan ihuruk v digali; 2husor [husOr] v putar; pusing; manghuruk v menggali: ia marhusor v berputar; ber- manghuruk omas ibagas tanoh pusing dia menggali emas di dalam pahusorhon v memutarkan; tanah; tarpahusor v terputar; tarhuruk v tergali husuk [husuk] v gosok; asah; 1hurung [huruG] n tanggal 29; manghusuk v menggosok: bilangan yang menyatakan hari amang manghusuk pisou bani ke dua puluh sembilan dalam asahan in ase marot ayah satu bulan menggosok pisau pada asahan 2hurung [huruG] v kurung: dayok itu agar tajam; ai hurung do sadari ayam itu manghusukkon v menggosok- kurung satu hari; kan; hurungan n kurungan; huta [huta] n kampung; dusun: manghurung v mengurung; daoh tumang huta ai kampung marhuyung v berkurung itu jauh sekali; hurungantondei [huruGantOddey] marhuta v berkampung; n nama sejenis kayu parhuta n orang kampung; hurus [hurus] a kurus: angkulani parhutaan n perkampungan; hurus tumang badannya kurus parhuta-huta n orang desa sekali yang sangat terpencil

100 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia hutik . huyup hutik [hutik] a sedikit: ia mangindo hutik duit bani inangni dia meminta sedikit uang kepada ibunya hutiltal [hutiltal] a lasak; humatiltal v bergerak ke sana kemari huting [hutiG] n kucing: ulang ibogbog huting in! jangan dipukul kucing itu! hutinta [hutinta] n teka-teki: seng tarbals hutinta tunanganni ai teka-teki kekasihnya itu tidak terjawab hutip [hutip] v kutip: holi hutip lassina na i juma ai! kutip cabai yang di ladang itu nanti! hutipi v kutipi; manghutip v mengutip hutu [hutu] n kutu: si eda hutu ni bahat si kakak banyak kutunya; hutuon v berkutu; marhutu v mengutui; marsihutu-hutuan v berkutu- kutuan hutuk [hutuk] a kecil hati; marhutuk v berkecil hati: ulang pala marhutuk ham mangidah parlahouni ai kamu tidak usah berkecil hati melihat kelakuannya itu hutur [hutur] a gemetar: ulang pala hutur nasiam kalian tidak usah gemetar huyah [huyah] v sembuh: domma huyah naborit mai? sudah sembuh penyakitmu itu?; huyahon v sembuhkan; manghuyahon v menyembuh- kan huyum [huyum] n pipi huyup [huyup] a basah kuyup

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 101 i . igil

marnidah v dapat melihat; I marpangidah v memiliki pengelihatan; i [i] n huruf ketujuh belas dalam marsiidahan v lihat-melihat; aksara Simalungun (dari surat paidahkon v memperlihatkan; sapuluh siah) pangaidah v cara melihat; i [i] prefiks pembentuk verba di; parnidahan n bisa melihat sesuatu yang gaib; i [i] pron di; kata depan untuk taridah v terlihat menandai tempat madabuh ia i saba dia jatuh di sawah idahidahansi [idahidahansi] adv ia [iya] pron dia: ia do misir dia moga-moga; insya Allah yang pergi ida-ida [idaida] menagih; iah [iyak] p iya; terkenang: ida-ida do ho bani? mangiakkon v mengiyakan terkenang engkau padanya? iak [iyak] n ungkapan terkejut idang [idaG] v layan; ian [iyan] n menempati; mangidangi v melayani: iyanan n tempat; wadah; mangidangi tamu ai melayani mangian v menempati; tamu itu mangian v menempati; idang-idang [idaGidaG] n baki; mangianhon v menempatkan sebangsa talam ianan [iyanan] n letak; tempat: idas [idas] v pintal; ianan ni happur tempat kapur; mangidas v memintal; mangianani v menempati; pangidas n pemintal; marianan v bertempat taridas v terpintal iapiap [iyapiyap] v bertualang ke ido → pindo sana ke mari: iapiap dassa ho idop [idOp] n rahmat; belas kasih; ke sana ke mari saja engkau maidop v lebih kasih iba [iba] adv lebih; terlebih: iba do idou [idOw] n piutang: bahat pe ho hun bani kau lebih idou hu bani piutangku banyak daripadanya lagi padanya; ibug [ibug] n tungging (bagian siparidou n yang mempunyai ekor ayam, burung, dan se- piutang jenisnya) iduk [iduk] v kutip; kutipan; ibus [ibus] n kumbuh; sejenis mangiduk v mengutip: sidea rumput yang bisa dianyam mangiduk omei na madabuh menjadi tikar mereka mengutip padi yang ida → idah jatuh idag [idag] n ungkapan terkejut idup [idup] v 1 hidup; 2 berkat idah [idah] v lihat; (tuhan); haidahan n kelihatan; mangidup v memberkati: idahon n yang dilihat; anggo mangidup naibata ro do mangidah v melihat: mabiar ia mangoluh kalau Tuhan mangidah gilok ai ia takut memberikan, maunya hidup melihat ulat itu; igar [igar] a masam; mangidahi v melihati: naruh ai migar a rasa asam ganup mangidahi pameran igil [igil] n tambuh; tambah: igil pengunjung itu melihat semua indahanmi! tambah nasimu!; pameran; mangigil v menambah

102 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia igung . ilog igung [iguG] n hidung; ihut-ihut v ikut-ikut; turut marigung v mempunyai campur hidung i ja [i ja] pron di mana: i ja iha [iha] v meringis (seperti suara iananmu? di mana tempatmu? kuda) i jai [i jai] pron di sana: i jai do ihal [ihal] n dendang; rumahhu rumahku di sana marihal v berdendang tak i jan → i jai peduli waktu; bermain-main i jin [ijin] pron di situ: hita hundul tak menentu: marihal dassa ijin kita duduk di situ horjamu berdendang saja kerja- i jon [ijon] pron di sini: ijon do mu ianan ni buhu tempat buku di ihan [ihan] n ikan: dong do ijual sini ham inang ihan? adakah ibu ila [ila] a malu; menjual ikan? ipaila v dipermalukan; 1ihat [ihat] n alat pengikat: ihat ni maila v malu: ulang maila ho! uhur pengikat hati jangan kau malu!; 2ihat [ihat] n pengawal; bertuah mailaila v pura-pura malu; ihe-ihe [ihEihE] n sorak-sorai; pailahon v memalukan marihe-ihe v bersorak-sorai: ilah [ilah] n lagu yang hanya mase marihe-ihe nasiam? dinyanyikan oleh wanita se- mengapa kalian bersorak-sorai? waktu terang bulan; ihik [ihik] n sedu; isak; marilah v bernyanyi marihik v terisak: marihik ila-ila [ilaila] n tali penyangga partangisni tangisnya terisak pada pohon enau ihot [ihOt] n 1 ikat; 2 tempat ilang [ilaG], ilang-ilang a samar- nyawa berpaut: ihot ni hosah samar: ilang-ilang pardingat pautan nyawa samar-samar ingatan ihot rantei [ihOtrantEi] n destar ilat [ilat] a jahat: ilat tumang pandan uhurmu hatimu jahat sekali; ihur [ihur] n 1 ekor: ihur ni dayok mangilat v berniat jahat ganjang ai ekor ayam ini ilei [ilEy] a kesal; panjang; 2 Sp pantat mangilei v berbuat sebagai mangihur v mengekor; orang kesal, tetapi berlebihan; marihur v berekor; bertingkah kesal pangihur n pengekor; iligi [iligi] v jenguk; marihur-ihur v berekor-ekor; mangiligi v menjenguk: ihut [ihut] v ikut: ihut ahu hu mangiligi na mateian men- Medan aku ikut ke Medan; jenguk yang kematian dihuti v mengikuti; ilik [ilik] n bengkarung mangihutkon v ilir [ilir] v terharap-harap: ilir diri mengikuntukan: mangihutkon terharap-haraplah diri haporsayaan ni halak ilog [ilOg] v 1 menyamar; 2 Simalungun mengikutkan ke- sembunyi; percayaan Simalungun mangiloghon v menyembunyi- paihut v ikut sertakan; kan: ulang ho mangiloghon pangihut n pengikut; diri! jangan kau menyembunyi- kan diri!

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 103 iloh . inganan iloh [ilOh] a padam; impot, marimpot-impot [ippot] a ilohkon v padamkan; gelap gulita; gelap sekali mangilohkon v memadamkan: imput [ipput] n bagian ekor ise mangilohkon apui in? siapa binatang: imput ni dayok memadamkan api itu?; bagian ekor ayam tarilohkon v terpadamkan in [in] pron itu: halak in jahat iluh [iluh] n air mata; orang itu jahat tariluh v keluar air mata: ina-ina [inaina] n mainan anak- tariluh au manangar ai air anak: ina-ina ni si Butet mataku keluar mendengarnya mainan si Butet ima [ima] adv sudah; telah inal-inal [inalinal] n kilat; imas [imas] v tebas; marinal-inal v berkilat: mangimas v menebas: marinal-inal intan ai intan itu mangimas perjumahan mene- berkilat-kilat bas hutan untuk perladangan inang [inaG] pron ibu: aha na 1 imbagas [imbagas] v 1 ialap inang hun juma? apa perhatikan; 2 pikirkan: yang diambil ibu dari ladang?; imbagaskon ma podah ai! marinang v beribu; perhatikanlah nasihat itu!; 3 parinangon n istri: parinangon memasukkan dalam hati si ucok istri si ucok; 2imbagas [imbagas] v memasuk- inang-inang kaum ibu; kan dalam hati; inang simatua iparimbagashon v dimasukkan indahan [indahan] n nasi: indahan dalam hati na maragu silopak ampa imbang [imbaG] n lawan; saingan; sigerger nasi putih yang ber- mangimbang v melawan; campur nasi merah; marimbang v berlawanan: marindahan-indahan n masa- marimbang do sidea orang itu kan lain yang bercampur berlawanan; dengan nasi; tarimbang v terlawan; parindahan n tempat nasi; tarimbangi v tersaingi indat [indat] v ulur; imbou [imbow] n siamang: sora ni mindat v mengulur imbou suara siamang indil-indil [indilindil] n lundi imbuh [imbuh] v merugi: imbuh do (sejenis belut): inang mambuat usahakku usaha saya merugi indil-indil ibu mengambil lundi imbul-imbul [imbulimbul] n tulang indit [indit] n sejenis kayu untuk ekor; tulang tunggit: imbul- alat tenun imbul ni dayok tulang tunggit indo [indo] pron itulah; ayam demikianlah impa-impa [ippaippa] n orang indorop [indorop] n sindiran; yang hidupnya tak berguna menyindir impit [ippit] v himpit: indot [indOt] n nama sejenis ihimpit v dihimpit: ulang tumbuhan ihimpit ho ahu! jangan kau indung [induG] n 1 induk: indung himpit aku! dayok ai matei induk ayam itu impol [ippOl] adv ingin: impol mati; 2 jempol uhurhu songonsi ingin hatiku seperti dia inganan [iGanan] n tempat

104 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia ingar . inum ingar [iGar] a ribut: ulang ingar marutu anak itu merintih ham i jai! jangan kamu ribut di karena kakinya berkudis sana! injam [injam] v pinjam: injam ingat [iGat] v ingat; buku ai lobei! pinjam buku itu mangingat v mengingat; dulu!; taringat v teringat: inang manginjam v meminjam; taringat bani anggi ibu teringat panginjam v pinjamkan pada adik inom → inum inggal-inggal [iGgaliGgal] n sejenis inon [inOn] pron itu burung kecil, sering hinggap di inop [inOp] a tenang; diam: inggan tanah atau di sawah sewaktu inop uhurhu hatiku sangat hendak menanam padi tenang inggan [iGgan] v lebih; amat: insah [issah] v pindah: insah hami inggan milas pamatang danak hu Jakarta kami pindah ke ai badan anak itu amat panas Jakarta; ingganan [iGganan] n batas: i painsah v pindahkan jonma ingananni di sinilah insah → minsah batasnya; insop [issOp] v isap; maringanan v berbatas insopon n isapan; inggot, minggot [miGgot] v manginsop v mengisap; pusing; putar; manginsophon v mengisap- maringgot n berpusing; kan; berputar; panginsop v perokok; paminggot n pemusing; tarinsop v terisap paminggotkon v memusingkan insor [issOr] n sejenis ikan jurung inggou [iGgOw] n lagu; iraman: insur [insur] a tajam aha inggou na? apa lagunya?; intan [intan] n intan: intan batu maringgou v melagu marharga intan adalah batu ingon-ingon [iGOniGOn] n baling- yang berharga baling; kitiran: anggi mamboli intar [intar] n sejenis muntah yang ingon-ingon adik membeli keluar dari mulut bayi apabila baling-baling kekenyangan minum ingor [iGOr] a kacau; ribut; intei [intEy] v intai; perselisihan; mangintei v mengintai maringor v berselisih intir [intir] a getir ingot [ingOt] v ingat; intip [intir] a intip; ingoton n ingatan; mangintip v mengintip mangingot v mengingat; intop [intOp] v padam: intop apui taringot v teringat halani roh udan api padam ingul [iGul] n sejenis kayu untuk karena hujan turun; pengayuh: mambuat ingul paintop v padamkan amang ayah mengambil kayu inu [inu] v pelihara dengan baik: untuk pengayuh inu danak ai! pelihara anak itu inih [inih] a manja dengan baik inih [inih] v rintih; inum [inum] v minum: inum lobei marinih v merintih: marintih nunuk ai! minum dahulu susu danak ai halani nahei ni itu!;

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 105 ipa . isis

inumon n minuman; maririk v beriring; manginum v meminum; pangirik n pengiring; parminum n peminum; pangirikon n bersifat suka tarinum v 1 terminum; 2 sakit mengikuti orang lain; perut karena terminum racun pangirikkon v mengiringkan ipa [ipa] v lihat: ipa lobei omei ai! iring [iriG] v iring; lihat dulu padi itu!; mangiring v mengiring: mangipa v melihat; mangiring halak na matei mangipa-ipa v menanti mengiring orang yang mati ipah [ipah] n nipah: bahat ipah i iris [iris] n iris; kerat; harangan banyak nipah di mangiris v mengiris: ia hutan mangiris asam ia mengiris ipat [ipat], manipat adv hanya; asam; cuma; saborngin on manipat mangiriskon v mengiriskan; horjaon satu malam penuh niiris v diiris; hanya ini pekerjaan saya pangiris n pengiris; ipi → nipi tariris v teriris ipis [ipis] n sirip: ipis ni ihan sirip irup [irup] v hirup; ikan manirup v menghirup ipit-ipit [ipitipit] n anak lidah; irlak [irlak] a berkilat; cemerlang: anak tekak: ipit-ipit hu maborit irlak intan ai intan itu berkilat anak lidahku sakit isah [issah] a gelisah; cemas: isah ipoh [ipOh] n anak panah: ipoh na uhurku halani masihol hatiku marbisa anak panah yang gelisah karena rindu berbisa isap [isap] n pacat: bahat isap i ipol [ipOl] v membobol juma banyak pacet di ladang 1 ipon [ipOn] n gigi: ipon ni kakak isat [isat] v terjepit; tindih: isat borit gigi kakak sakit; naheiku i hayu ai kakiku maripon v bergigi terjepit di kayu itu; ipong-ipong [ipOGipOG] a amat mangisatkon v melindas 2 tinggi: ipong-ipong hayu na i isat [isat] v memadatkan harangan ai kayu yang di ise [isE] pron siapa: dayok ni ise hutan itu amat tinggi na i alaman ai? ayam siapa ipos [ipOs] n kecoa; coro: adong yang di halaman itu? ipos i boras ai ada lipas diberas isi [isi] n isi; itu mangisi v mengisi; ipuh [ipuh] n anak panah marisi v berisi; ipuk [ipuk] v bujuk; pangisi n pengisi; mangipuk v membujuk pangision n pengisian; tarisi v terisi ipus [ipus] a lapar: halak ai matei halani ipus orang itu mati isir [isir] v pindah: isir buku ai hu karena lapar jon! pindahkan buku itu ke sini! irik [irik] v iring; ikut; selidik; isis [isis] a penuh benar: isis omei i irik-irik v selalu mengikuti; belek ai padi di kaleng itu irikhon v ikuntukan; penuh benar mangirik v mengiring; mangirikkon v mengiringkan;

106 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia isuk . itug isuk [isuk] n kanker: inangni maborit isuk ibunya sakit kanker it [it] n sejenis cacing kecil yang terdapat dalam air itak [itak] n makanan khas Simalungun yang terbuat dari tepung beras dengan gula merah itik [itik] n itik; bebek: bahat itik hanami i rumah banyak itik kami di rumah itik-itik [itik-itik] v gelitik: itik-itik v digelitik: binongaihu iitik-itik anggi pinggangku digelitik adik; mangitik-itik v menggelitik itil-itil [itilitil] v genting: tali ai inggan itil-itil tali itu sangat genting itog → itug itok [itOk] n nama sejenis ikan gabus itom [itOm] n nila: halani itom aos nunuk karena nila, rusak susu itom-itom [itOmitOm] n semacam burung ayam-ayam: bahat itam-itam i sabah itug [itug] a cemburu; dendam: itug ahu bani ia aku cemburu pada dia; paritug n pencemburu; pendendam

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 107 j . ja . jahar

tarpajadi v terjadikan J jaga [jaga] v jaga; asuh: jaga dear- dear anggi min! jaga baik-baik ja [ja] n huruf kedelapan dalam adikmu itu!; aksara Simalungun (dari surat manjaga v menjaga; sapuluh siah) manjagahon v menjagakan; ja [ja] pron mana marjaga v berjaga; jabab [jabab] n jawab; balas: tarjaga v terjaga ulang jabab parhataan jagal [jagal] n daging: ongga do inangmu! jangan jawab per- ho mangan jagal? pernahkah kataan ibumu! kau makan daging?; jabat [jabat] n salam: jabat lobei parjagal n tukang daging; au, tongkin nari misirma ho! parjagalan n tempat jual salam dulu aku, sebentar lagi daging engkau akan pergi! jagar [jagar] a bagus; baik: jabek [jabEk] n janggut; jenggot: domma jagar parsahapan pem- jabek ni hambing jenggot bicaraan sudah bagus kambing jagiah [jagiyah] a cantik: jagiah jabi-jabi [jabi jabi] n beringin halakni songon bintang na rondang orangnya cantik jabir [jabir] a lantam: jabir dassa seperti bintang yang bersinar babahni mulutnya lantam sekali jagjag [jagjag] n rambut yang kusut: songon jagjag seperti jabolon [jabolon] n babu; budak: rambut yang kusut ulang suruh ahu i ja dong jabolon mu ahu! jangan suruh- jagul [jagul] n jagung: bahat do suruh aku, aku bukan babumu!; buah ni jagul nami sonari marjabolonkon v memper- banyak buah jagung kami budak; sekarang; parjabolon v perbudak; marjagul v berjagung: domma parjabolonan n perbudakan; panorangni hita marjagul i jabolon ayoban bawahan, juma sudah saatnya kita ber- tawanan menjadi budak; tanam jagung di ladang jabolon tulasik budak turun- jagur [jagur] n ayam laga; ayam temurun; sabungan: ajang ni isei jagur jabu [jabu] Tb n rumah: mardalan ai? kepunyaan siapa ayam laga nahei si Torkis hu jabu si itu?; Torkis berjalan kaki ke rumah; jaguran n ayam jantan marjabu v berumah; jaha [jaha] p dan: halak ai marjabuon v berumahkan; mamboli dayok jaha itik orang marhajabuon v berumah itu membeli ayam dan itik tangga; jahang [jahaG] a gawat: jabang ia sajabu num serumah sonari halani tarjumpah jadi [jadi] v jadi: jadi ia misir hu manangko dia gawat sekarang Medan dia jadi pindah ke karena kedapatan mencuri Medan; jahar [jahar] n pedas: jahar manjadi v menjadi; tumang lassinani cabainya manjadihon v menjadikan; pedas sekali; tarjadi v terjadi; pajahar n perihal rasa pedas

108 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia jahat . jambulan jahat [jahat] a jahat; jalir [jalir] v meleleh; menetes: manjahati v berbuat jahat jalir hadogas mambuat hayu ai terhadap; keringat mengalir mengambil parjahat n penjahat kayu itu jahei-jahei [jahEyjahEy] n sebelah jalo [jalo] v terima: jaloma sibere- hilir; sebelah bawah; i jahei- bere! terimalah pemberian itu!; jahei dolog ai di sebelah hilir jalo-jalo v seberapa diterima, gunung itu sebegitu habis; jahil [jahil] a nakal: dakdanak na manjalo v menerima: manjalo jahil anak-anak yang nakal tinongos hun inang menerima kiriman dari ibu; jahu [jahu] v mengaku: ulang jahu manjalohon v menerimakan; anggo lang tarhorjahon ho! marsijaloan v terima-mene- jangan mengaku kalau tidak rima; dapat kamu kerjakan! panjalo n penerima; jai [jay] p sana panjaloan n penerimaan; jais [jais] a lekas-lekas; terburu- tarjalo v terterima buru: jais dassa panangkutmu jalu [jalu] v baik (tentang letak): gabe maluah terburu-buru jalu partibalni dakdanak ai sekali kamu mengikat sehingga letak (posisi) tidur anak itu baik lepas jalujur [jalujur] v jahit: jalujur jait [jait] v jahit: masin jait nami lobei baju on! jahit dulu baju domma ijual mesin jahit kami ini! sudah dijual; jaluk [jaluk] a canggung: jaluk manjait v menjahit; huahap hundul ijon saya panjait n penjahit merasa canggung duduk di sini jajan [jajan] a banyak: jajan omei jalur [jalur] a jalur; kolom: piga sidea i hobon banyak padi jalur ma nadop siap? sudah mereka di lumbung berapa jalur yang telah selesai? jajari [jajari] n jari-jari jam [jam] n pukul: jam piga jajik [jajik] a cemooh; ejekan: sonari? pukul berapa sekarang? ulangma jajik halak na legan! jamah [jamah] v pegang: ulang jangan cemooh orang lain! jamah tangan hu! jangan jala [jala] n jala: jala ihan ai ase pegang tanganku! ipamasak! jala ikan itu agar jambak [jambak] v pangkas; cukur kita masak!; jamban [jamban] n jamban: daoh manjala v menjala: amang jamban ai humbani jabu manjala ihan i bah ayah jamban itu jauh dari rumah menjala ikan di sungai; jambar [jambar] n bagian parjala n penjala; jambek [jambEk] n janggut tarjala v terjala jambu [jabbu] n jambu: bahat do jalang [jalaG] n 1 jalang; 2 jambu i rumah banyak jambu tunasusilajalir [jalir] v meleleh; di rumah menetes: jalir hadogas jambulan [jambulan] n rambut: mambuat formulir ai keringat halani jambulan ni do ase meleleh mengambil formulir marosuh au bani karena itu rambutnyalah aku menjadi tertarik;

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 109 jambur . japa-japa

marjambulan v berambut; janggir [jaGgir] a bengkok: hayu marjambulan v berambut; ai janggir kayu itu bengkok; parjambul n yang berambut; janggir-janggir a bengkok- sajambulan n serambut: bengkok sajambulan lang ho hu etong janggut [jaGgut] Ry n jembut seujung rambut pun kau tidak jangka [jakka] n 1 tempat kuhitung memaku dinding atau atap 1jambur [jambur] n Kr balai; raya 2 seng; 2 tempat memaku seng; 3 jambur [jambur] n kandang kuda: alat untuk membelah daun anggo i huta-huta jambur untuk tikar pandan; 4 jangka ibaen i tongkarang kalau di jangkah [jakkah] n langkah: uhur kampung-kampung, kandang lobei, atak piga jangkah! ukur kuda dibuat di kolong rumah dahulu entah berapa langkah! jamin [jamin] a pasti: domma jangkat [jakkat] n keranjang jamin ma roh ia! dia sudah panjang yang hanya dapat pasti datang diangkat dan dipikul di pundak: jampak [jappak] a tidak sopan: patugah i ja ianan ni jangkat jampak parsahapni kata- ai! tunjukkan di mana tempat katanya tidak sopan keranjang itu! jampal [jappal] n telapak (kaki jangkit [jakkit] n cara; jalan: aima dan tangan): jampal ni jangkitni ase mangan itulah tanganhu telapak tanganku cara baginya untuk mencari jampang [jappaG] v lakukan: makan jampang tongkin horjamin! jangot [jaGot] n bulu: jangot ni lakukan sebentar pekerjaan itu! dayok bulu ayam janah [janah] p dan: ia janah ho jantan [jantan] n jantan: biasani maningon misir do kau dan dia baliang jantan lobih garang harus pergi juga pakon baliang boru-boru jangal [jaGal] a bandel: jangal anjing jantan biasanya lebih parlahou ni tingkahnya bandel; garang daripada anjing betina majangal v orang yang jantang [jantaG] a jarang: jantang bandel do langkahni raja roh hu jangan [jaGan] v bagian: lang rumahni na malumat jarang dong janganhu ijin tak ada raja datang berkunjung ke bagianku di situ tempat orang kecil jangga [jaGga] a tidak rapi jantung [jattuG] n jantung (tentang rambut): jangga jantir [jantir] a ragu; bimbang: jambulanmu lape marsisir songon na jantir panjolomni mulai puho rambutmu tidak agak ragu ia memegang rapi sebab belum bersisir sejak bangun tidur jap [jap] n bunyi (suara sekop ketika mengorek tanah) janggal [jaGgal] a jahat; sangat jelek: janggal ni parlahou japa-japa [japajapa] a tergopoh- kelakuan yang jahat gopoh; terburu-buru: mardalan japa-japa songon na iayak ni janggil [jaGgil] a ganjil: janggil begu berjalan tergopoh-gopoh tumang ia hun bani hasoman ni dia ganjil sekali dibanding seperti dikejar hantu teman-temannya

110 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia japjap . jengkat japjap [japjap] v makan (cara 1jati [jati] n nama jenis kayu makan binatang babi dan 2jati [jati] a benar; betul anjing) jaur [jaur] n tiruan bunyi air ketika jar [jar] n tiruan bunyi pelepah orang melompat ke air: jaur dihembus angin gilumbang ni tao toba bunyi jarah [jarah] v cari: jarah rosi gelombang air di danau toba dapot! cari sampai dapat!; jeger [jEgEr] a keras; kuat: jeger manjarahi v mencari; ma indahanmon keras sekali parjarahan n pencarian nasimu ini jarang [jaraG] a jarang: jarang do jeham [jEham] adv pura-pura ia roh dia jarang datang baik; munafik: lang bani aha jarangou [jaraGow] n jerangau: jolma na jeham untuk apa jarangou morum anggo iharat manusia yang pura-pura baik jerangau harum kalau digigit jehat-jehat [jEhatjEhat] n jarawat [jarawat] n jerawat; sendawa: jehat-jehat ni bagot marjarawat v berjerawat sendawa karena minum tuak jari [jari] n jari: jari ni naheiku jehet [jEhEt] n salah; jahat: banggal sambolah jari kakiku garama ai iuhum halani jehet besar sebelah pemuda itu dihukum karena jaring-jaring [jariGjariG] n kisi- bersalah kisi: jaring-jaring ni labah jei-jei [jEyjEy] n gores; garis; nami bosi kisi-kisi pintu kami marjei-jei v bergores: marjei- besi jei naheiku igotili inang kakiku jarojak [jarOjak] n sejenis piring bergores-gores dicubit ibu yang dipakai orang terhormat: jeleng [jElEG] a juling; kero: buei gunani jarojak bani tunangan ni anggikku matani namatua banyak fungsi piring jeleng pacar adikku matanya jarojak untuk orang tua juling jarot [jarot] v jerat: amang jembeng [jEmbEG] a bengkak mambahen jarot i harangan (karena kena pukulan): ayah membuat jerat di hutan tanganni jembeng halani itenju jaru [jaru] v jaga: jaru anggimon halak tangannya bengkak tongkin! jaga adikmu ini karena ditinju orang; sebentar!; ambil hati: jaru ia marjembeng v membengkak ase ulang manggila! ambil karena pukulan hatinya agar jangan marah! jenges [jEGEs] a cantik; jarum [jarum] n 1 jarum; 2 jahit pajengeshon v mencantikkan; jarum bosi [jarumbOsi] n warna sijengesan n yang paling pada bulu ayam campuran cantik hitam kemerah-merahan jenggot [jenggoOt] v janggut jarunjung [jarujjuG] n kepala jengkal [jEkkal] v tertancap: (ragam halus): jarunjung ni jengkal duri ai bai tanganni bapa ni domma ubanon kepala duri tertancap di tangannya bapaknya sudah beruban jengkat [jEkkat] v jingkat: jengkat jata [jata] v tarik: jata hujon ase pardalanni halani maborit hupukul! tarik kemari agar nahei ni jalannya jingkat kupukul! karena kakinya sakit

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 111 jengkeng . jobang jengkeng [jEkkEG] a kuat: orang yang bodoh tak dapat jengkeng do rumah batu rumah dibawa ke mana-mana batu kuat jilei [jilEy] a bagus; cantik: jilei jenter; pajenter [jEntEr], n tonggoron dolog ai gunung itu perhiasan: bahat pajenter ni si kelihatan cantik Artini perhiasan si Artini jilok [jilok] n sejenis pohon kayu banyak yang sering dibuat alu jeot [jEyot] n bengkok: jeot jimat [jimat] n jimat: jimat ni ai tiangni televisi nami ibahen marosuh naboru bani jimatnya udan tiang televisi kami itu untuk memikat perempuan bengkok disebabkan hujan jimpo [jippO] v tersimpan rapi: jep [jEp] n tiruan suara kilat: jep jimpo do hubaen tanding- sorani kilat, bur sorani langgur tandingan ompung ondi segala jep suara kilat, bur suara petir peninggalan nenek dahulu jepa [jEpa] a gopoh; tersimpan rapi kubuat tarjepa-jepa a tergopoh- jingkang [jikkaG] n jarak gopoh: tarjepa-jepa ahu hu jingkat [jikkat] v jingkat; sikola aku tergopoh-gopoh ke marjingkat v berjingkat: sekolah marjingkat ase lang tarbegei jepan [jEpan] n berjalan hun kamar berjingkat agar terhuyung-huyung jangan kedengaran dari kamar jer [jEr] n tiruan bunyi anak korek jiris [jiris] v gelincir; api ketika dinyalakan: jer mangkajiris v bergelinciran; hatani anakni korek anggo tarjiris v tergelincir: tarjiris ia isantingkon jer suara anak i dalan tikki mamboan ember korek api ketika dinyalakan dia tergelincir di jalan ketika jerat [jErat] n makam; kuburan: sedang membawa air jerat ni halak na matei i jai jirlak [jirlak] n 1 kilau-kemilau; makam orang yang mati itu di berkilap: jirlak do omas anggo sana hona milas ni ari emas kilau- jerbang [jErbaG] v juntai: jerbang kemilau kalau kena sinar naheini hu tanoh kakinya matahari; 2 terbelalak: jirlak terjuntai ke tanah matani matanya terbelalak jerbeg [jErbEg] a tegap; gagah: jis [jis] n suara yang ditarik dengan jerbeg das tunanganmi tegap tiba-tiba sekali tunanganmu job [jOb] n tiruan suara cangkul: jerget [jErgEt] a bagus (tentang job sorani sangkulni suara ayam): jerget do rupani dayok cangkulnya job ai bulu ayam itu bagus sekali 1jobang [jObaG] n buah jengkol jernget [jErGEt] n jengger atau pial yang sudah berkecambah: ra ayam merah menandakan ayam do ho mangan jobang? maukah akan bertelur kau makan jengkol yang sudah jia-jia [jiyajiya] n nama sejenis berkecambah? 2 kayu jobang [jObaG] n jerat atau jijing [jijiG] a bodoh: halak na perangkap untuk menangkap jijing huja pe lang tarboan burung

112 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia jobat . jombut jobat [jObat] n sejenis minyak obat jolak [jOlak] a bosan; muak: jolak agar jangan lekas tua: ompung ahu mangan durian aku bosan mambahen jobat nenek makan durian membuat minyak agar jangan jolang [jOlaG] n belang: baliang si lekas tua jolang jenges ambuluni anjing jobit [jObit] n sejenis daun si belang cantik bulunya tumbuhan joldu-joldu [jOldujOldu] v jobjob [jObjOb] v terban; rusak tergontai-gontai: joldu-joldu binasa: jobjob sabahta pardalanni na mabuk ai jalan ganupan sawah kita terban orang yang mabuk itu semua tergontai-gontai jodah [jOdah] a bagus: jodah de jolgah [jOlgah] a kasar; pilim ai? baguskah film itu? jolgahan a lebih kasar; jodat [jOdat] a tonjol; sajolgah a sekasar; sama kasar manjodathon v menonjolkan: dengan; sidea manjodathon dirini bei tarjolgah a agak kasar mereka menonjolkan diri jolma [jOlma] n manusia; insan: masing-masing jolma sapari bahat pambotohni jogal [jOgal] Tb a keras: jogal manusia dahulu banyak tanganni halani mangobak hu pengetahuannya; jolma na juma tangannya keras karena ingat parlahou ni, begu na mencangkul di ladang ingat parjolongni, pb manusia jogar [jOgar] a keras: na jogar ingat kelakuannya, setan ingat ateini yang keras hatinya kejelekannya jogjog [jOgjOg] v gembung: jogjog jolom [jOlOm] v pegang: jolom boltokni anakni perut anaknya gogoh ase ulang madabuh! gembung pegang kuat-kuat agar tidak jatuh!; jogoh [jOgOh] a besar pendek: joloman n pegangan; jogoh angkulani badannya manjolom v memegang; besar pendek marjoloman v berpegangan; jogor [jOgOr] a tegak: ulang jogor marsijoloman v berpegang- jongjong i labah! jangan pegangan; berdiri tegak di pintu! panjolom n pemegang; joir [jOir] n nama sejenis tarjolom v terpegang permainan judi jolpok [jOlpOk] a pendek benar: jojak [jOjak] v tetap: domma jojak jolpok jajari ni tanganni sada uhurhu bani Taing hatiku jari tangannya satu pendek sudah tetap pada Taing benar jojong [jOjOG] Tb a bodoh; dungu jomak [jomak] v genggam: jomak jojor [jOjOr] a jelas; lobei utik beras ai bangku! pajojorkon n menjelaskan; genggam sedikit beras itu panjojoron n penjelasan; untukku! tarpajojor a terjelaskan; jombut [jOmbut] a hormat; jokjok [jOkjOk] Bdari n katak: wibawa; bahat jokjok i bagas bah ai marjombut v berwibawa: banyak katak di dalam air itu jombut tonggoron kelihatan berwibawa

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 113 jomput . jorang jomput [jOpput] v jumput; pungut; jonggol ni pargolangan sebesar manjomput v menjumput: lingkaran pergelangan tangan manjomput sira menjumput jonggur [jOGgur] a kokoh: rumah garam; na jonggur rumah yang kokoh panjomput n penjumput jongjong [jOGjOG] v berdiri: jomuk [jomuk] v basuh; cuci: jongjong ia i lobei kalas ia jomuk hu bagas tangan min! berdiri di depan kelas; basuh ke dalam tanganmu!; ipajongjong v didirikan; manjomuk v membasuh; marjongjongan v berdiri parjomukan n tempat (ramai); membasuh pajongjongkon v mendirikan; jomur [jOmur] v jemur: jomur parjongjong n cara berdiri; omei ai ase iduda! jemur padi parjongjongan n tempat itu agar ditumbuk!; berdiri; manjomur v menjemur: inang tarpajongjong v terdirikan manjomur omei i alaman ibu jongkal [jOkkal] n jengkal; menjemur padi di halaman; manjongkal v menjengkal; jomuron n jemuran; manjongkali n menjengkali: marjomur v berjemur; ulang manjongkali halak agepe panjomur v penjemur; miskin! jangan menjengkali tarjomur v terjemur orang walaupun miskin!; jon [jOn] a dekatkan: jon sanjongkal num sejengkal tanganmu ase hubere tintin jongkok [jOGkOk] v jongkok gelap hubam! dekatkan tanganmu jongok [jOGOk] a besar pendek: agar kuberikan cincin padamu! jongok angkulani tubuhnya jonaga [jOnaga] n sejenis kain besar pendek batak, biasa digunakan untuk jonog [jOnOg] a malas: jonog selimut: boan hujon jonaga ai! tumang ahu dohot malas sekali bawa ke mari jonaga itu! aku ikut jonaha [jOnaha] n nama orang jontik [jOntik] v jentik: jontik pintar (pandai seperti Abu idungni na mancung ai! jentik Nawas) dalam cerita hidungnya yang mancung itu! Simalungun: turi-turian ni si jontikon [jOntikOn] n sejenis buah Jonaha cerita tentang Jonaha seperti langsat: jontikon jonam [jOnam] v tetap: jonam margotah do ai buah jontikon ibagas bah tetap di dalam air itu bergetah jondo [jOddO] v termenung; jopan [jOpan] n Jepang: halak tepekur: ia hundul jondo i jai Jopan do manjajah hita dia duduk termenung di sana parpudi orang Jepang yang jongak [jOGak] a nakal; jahat: menjajah kita terakhir jungak la tarbata nakal tak jora [jOra] a jera: jora ahu dapat dinasehati manangko aku jera mencuri jonggi [jOggi] n lembu jantan: jorang [jOraG] v jerang; dong do jonggi hanima? ada ijorang v dijerang: taboh ni lembu jantan kalian? babui ai ijorang lemak babi itu jonggol [jOGgOl] n ukuran ling- dijerang; karan yang pas, tak berlebih: manjorang v menjerang

114 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia jorgah . jujung

1jorgah [jOrgah] n benang juar [juwar] v dorong; tolak; 2jorgah [jOrgah] a kasar: jorgah juarhon v dorongkan: juarhon topung on masih kasar lagi ia tu darat i dorongkan dia tepung ini keluar jorgit [jOrgit] a sehat: jorgit tondui manjuar v mendorong; pamatang sehat jiwa dan raga; juarih [juwarih] a sombong: hata- unjorgit a lebih sehat hata juarih kata-kata yang joring [jOriG] n jengkol: enak do sombong joring isampur pakon bagot jubjub [jubjub] a benci: jubjub jengkol enak dicampur tuak; uhurhu bani aku benci padanya joringon a penyakit karena judi [judi] n judi; makan jengkol judihonon n modal berjudi; jorot [jOrOt] n jerat; perangkap: marjudi v berjudi; lang mangonai jorot ni jeratnya parjudi n penjudi; tidak mengena parjudion n perjudian perihal jorou, majorou [jOrOw] a warna berjudi; tempat berjudi agak kehitaman dan berbintik- juei [juwey] n seorang diri: ulang bintik dan tampak mengerikan: juei mardalan bai na golap! jorou warna ni ulog ai warna jangan jalan sendiri di tempat ular itu mengerikan yang gelap! joruk [jOruk] v jolok: joruk untei juguj [juguj], marjuguj v ai lobei! jolok sebentar jeruk bergumul: danak ai marjuguj itu anak itu bergumul jos; juhar [juhar] n sejenis kayu keras; jotjot [jOtjOt] v 1 terikat erat: hayu juhar boi do ipargunahon jotjot langboi miut terikat mambaen papan kayu juhar (sampai) tidak dapat bergerak; dapat dipergunakan untuk kuat (ikatan): jotjot membuat papan panangkutni kuat ikatannya; 2 juhut [juhut] n daging: enakdo tertutup: jotjo rumah ai tertutup juhut ni paes? enakkah daging rumah itu kelinci? jua [juwa] v bangkang; juja [juja] adv tidak jelas terang: manjua v membangkang; juja parhatani tidak jelas panjua n pembangkang ucapannya juak [juwak], juakjuak n suruhan: jujung [jujuG] v junjung; men- juakjuak ni raja pe domma junjung; beteng (jadi) suruhan raja pun jujungon n junjungan; sesuatu sudah lumayan yang di junjung; jual [juwal] v jual: jual ma rumah manjujung v menjunjung; on ase pindah hita hu kota membawa di atas kepala: au juallah rumah ini biar pindah manjujung soban hun juma, kita ke kota; saya menjunjung kayu bakar manjual v menjual; dari ladang; manjualhon v menjualkan; pajujunghon v menjunjung- marjualan v berjualan; kan; menjunjung sesuatu untuk; panjual n penjual; menaruh sesuatu di atas kepala tarjual v terjual orang supaya di junjung

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 115 jujur . junggar jujur [jujur] a 1 juror; 2 tulus parjuma n peladang; ikhlas: jujur dassa uhurni tulus pajumahon n orang yang ikhlas hatinya memberikan ladangnya pada jujut [jujut] v tertutup: jujut orang lain lubangni tertutup lubangnya jumba [jubba] v tersungkur: jumba jukjuk [jukjuk] v jolok: jukjuk ia bai dalan na sompit ai dia buahni kalapa! jolok buah tersungkur di jalan yang sempit kelapa! jumbak [jumbak] n 1 jambul; 2 julak [julak] v tolak; rambut di kepala sebelah julakkon v tolakkan: julakkon depan: jumbak na gerger hu lobei! tolakkan ke depan! jambul ayam yang merah julak → julnang jumbalang [jumbalaG] 1 wibawa; juling [juliG] a kero: juling 2 pantas; jumbalang ni raja pananggor ni matanya kero wibawa sang raja juljul [juljul], juljulhon v tolak, jumbar [jubbar] v kawin semarga: sorong; jumbar ma sadea mereka panjuljul v alat untuk kawin semarga mendorong jumpah [juppah] v temu; sua; julmuk [julmuk] a picik: na julmuk jumpa; ni yang picik pengetahuannya jumpahan v memperoleh; julnong [julnOG] adv sekonyong- marjumpah v berjumpa; konyong: julnong pajumpah i manjumpahkon v menjumpa- dalan sekonyong-konyong kan; bertemu di jalan manjumpahi v menjumpai; 1julungjulung [juluGjuluG] adv mengalami; menghadapi; berjalan sendiri-sendiri: pajumpah v berjumpa; ber- julungjulung mardalan bai na pandangan; bertemu muka; ramei berjalan sendiri-sendiri parjumpah n perjumpaan di tempat yang ramai jumuk [jumuk] v basuh; cuci: 2julungjulung [juluGjulu:G] adv jumukma hudon ai! basuhlah jalan sendiri periuk itu! julur [julur] v jalar; rayap; junah [junah] a banyak: junah pe majulur v merayap: ulog omei bai hobon masih banyak langboi jongjong, maningon padi di lumbung; num jumlah majulur ular tidak bisa berdiri bilangan melainkan merayap junggal meong [juGgalmEyOG] n juma [juma] n ladang: tulangni i kumbang yang suka di kotoran: juma na dob salosey i suani anggo lopus junggal meong pamannya berada di ladang kalau kumbang tahi lewat pasti yang baru selesai ditanami; berbau busuk manjumahon v proses, cara, junggap [juGgap] v berkelahi memberikan sawahnya kepada (khusus binatang) orang lain dengan cara sewa marjunggap v berkelahi: atau gratis; marjunggap hambing bajar ai marjuma v berkebun; ber- berkelahi kambing bandot itu ladang; junggar [juGgar] n jawaban yang marjuma-juma v bertani; ber- kasarnatau kurang sopan cocok tanam;

116 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia junggu . jutal junggu [juGgu] a yang terbesar: ia jut [jut] a buntu; tertutup: jut ma junggu i rumah dialah yang uhurku mamingkiri anakkin terbesar di rumah buntu pikiranku memikirkan jungjung [juGjuG] n nama sejenis anakku kain yang selalu diletakkan di jutal [jutal] n bengkak dan gatal; kepala: dongdo jungjung ni marjutal v bergatalan: inang? adakah kain junjung marjutal badan ni bergatalan ibu? badannya jungkar [jukkar] n sejenis cangkul (alat pertanian) jungkat [jukkat] a jahat; sangat jelek, buruk; sangat tidak baik (tentang kelakuan, tabiat, perbuatan); hajungkatan n kejahatan; perbuatan yang jahat; sifat yang jahat; perilaku yang bertentangan dengan norma; parjungkat n penjahat; si jungkatan a sejahat; sama jahat dengan; tarjungkat a agak jahat junjun [junjun] v tertumpu di depan: jonjon jolma i lokki, haru lopas banyak orang di depan, susah lewat junjun [junjun] v timbun: junjun utang i kodei bertimbun utang di kedai jur [jur] n tiriuan suara benda yang masuk ke air jurab [jurab] a gondariong tak rapi: jurab songon panangko rambut gondariong (tidak rapi) seperti pencuri juragi [juragi] n sejenis rempah: ulang ahar juragi ai jangan habiskan rempah itu jurak [jurak] v tersangkut (khusus untuk manusia); terjatuh: jurak au bubagas lombang aku terjatuh (tersangkut) ke jurang jurang [juraG] a condong: hayu ai jurang dompak siambilou kayu itu condong ke sebelah kiri jus [jus] n suara lompatan binatang di hutan atau semak- semak

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 117 k . ka . kasar

kais [kais], kaiskais 1 v mengais: K indungni dayok kais manorihi goya induk ayam mengais ka [ka] n huruf kedua dalam mencari cacing tulang cakar: ra aksara Simalungun (dari surat do ho mangan kon kais ni sapuluh siah) dayok? maukah kamu memakan kae [kaE] → 2hae 2 n tulang cakar ayam 1 kaes [kaes] v mengais kakak [kakak] n suara burung kaeskaes [kaeskaes] n tulang (suara orang yang ketawa kuat- cakar kuat) 2 kaha [kaha] pron ipar; istri dari kakak [kakak] n kakak abang; istri dari saudara laki- kakap [kakap] v periksa: kakap i laki; suami dari kakak; suami lobei pangkei! Periksa dulu dari saudara perempuan, ia dengan teliti! kaha ku dia adalah iparku (istri kalah-kalah [kalahkalah] n langit- abang) langit (pada mulut): anggo kahan [kahan] n sulung tangga babah, taridah kalah- kahap [kahap] v periksa; kalah kalau mulut terbuka, kahapi v periksai: kahapi lobei tampak langit-langit pangkei! kaluar [kaluwar] v keluar; kahawa [kahawa] n kopi: adong mangaluarhon v mengeluar- kahawa nima? adakah kopi kan kamu sekalian ? kalukui [kalukuy] Sp n elang kahei [kahEy] v bantu; tolong; kamar [kamar] n kamar; keheion n bantuan; markamar v berkamar; mangkehei v membantu sakamar n tinggal berdiam kahean → kehen beberapa orang dalam satu kaho [kaho] v jamin: aha kahoni ? kamar apakah jaminannya?; kangkung [kaGkuG] n kangkung sikaho n yang menjamin kantang → hantang kahojan → kehen kanting [kantiG] v gandeng; kahombu [kahombu] n semacam mangkating v menggandeng; kayu kalau dicampur dengan markanting v bergandeng; kapur sirih merah warnanya ikanting v digandeng; kahou [kahou] a sesat; keliru; ki sakanting v segandeng salah (keliru); berbuat yang kapak [kapak] n kampak tidak senonoh; menyimpang kapal [kapal] n kapal: jam piga dari kebenaran (tentang agama kapal biasani roh? pukul dan sebagainya); berapa kapal biasanya datang ? hakahouan a lebih sesat kapas [kapas] n kapas mangkahoukon v karas [karaskaras], karaskaras n menyesatkan; penangkap ikan: ise peturehon kahul [kahul] n nafsu; dorongan karas ai? siapa yang membuat hati; hajat; hasrat penangkap ikan itu? kail [kail] n pancing; karoyok [karoyok] v keroyok mangkail v memancing; kasang [kasaG] n kacang pangkail n pemancing kasar [kasar] a kasar

118 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia kata . kobaya kata [kata] n ujar; bicara kata penggolong bagi ber- kateas [tEyas] n kaki macam-macam benda sbg kati [kati] n kati; pengganti butir, buah, batang, mangkatahon v mengatakan: dan sebagainya; mangkatahon guru ai, ulang sangkibul n satu buah (bulat) manyakiti hasoman guru itu satu biji mengatakan, jangan menyakiti kihik [kihik] n ketiak: kihikni orang lain marbau assok ketiaknya berbau katupat [katupat] n keringat kawah [kawah] v lihat; kihir [kihir] n kikir; mangkawah v melihat; mangihir v mengikir; mangkihir v mengikir; mengamat-amati: pangihir n pengikir; alat kikir; kawahan [kawahan] v mengharap- pangkihir n pengikir harap: kawahan bai parrohni anak hun Jakarta mengharap- kikit [kikit] n anak ayam harap kedatangan anaknya dari kikkikan [kikkikan] v tertawa Jakarta gelak-gelak: kikkikan kayuh [kayuh] n kayuh; tongon borngin tertawa markayuh v berkayuh; gelak-gelak tengah malam tarkayuh v terkayuh kiok [kiyOk] n ular: bahat do kiok i kedondong [kedOndOG] n harangan banyak ular dihutan kedondong kios [kiyOs], kioskios v meng- kehen [kEhEn] n hilir: ihan garuk-garuk: kios baliang kahean aima ihan pinoda halani darongon menggaruk- nadop porad ikan hilir adalah garuk anjing itu karena ber- ikan pinoda yang asin; muara; kudis mangehen v bermuara; kira [kira] adv kira-kira: kira keok [kEyok] v berkeok: keok sadiha nabois? kira-kira berapa sorani dayok itangkap golot yang habis? berkeok (suara) ayam kiskis [kiskis] n alat menyiang ditangkap musang rumput dipermukaan tanah keong [kEyoG] n keong; siput yang yang terbuat dari besi dgn besar bentuk setengah lingkaran dan bergagang; keskas [kaskas], kaskas a rajin; mangkiskis v menyiang tidak mau diam: kaskas do rumput dengan kiskis dakdanak on rajin tidak mau diam anak ini kiung [kiyuG] n nama sejenis burung; tiung (semacam kiah [kiyah] v jemur: kiah lobei burung): ulang ho songon baru simpan jemur dulu baru kiung manggorani bani! jangan disimpan kamu seperti burung tiung kiahkiah [kiyahkiyah] n siamang: menyebut nama sendiri! (arti kiah i harangan mamangani kiasan) jagul siamang di hutan kiuskius [kiyuskiyus] v meng- memakani jagung garuk-garuk kibul [kibul] n buah; biji buah; kiwung [kiwuG] n beo; tiung butir buah yang kecil-kecil kobaya [kObaya] n kebaya (seperti butir padi dan jagung):

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 119 kobun . kutang kobun [kObun] n kebun; kopi [kOpi] n kopi; markobun v berkebun; markopi v minum-minum parkobun n pekebun; orang kopi; yang usahanya berkebun; pangopi n pengopi, orang yang parkobunan n perkebunan gemar minum kopi; kodei [kodEy] Mly n kedai; parkopion n perkopian, perihal warung; kopi markodei v berkedai kosong [kOsOG] n kacang; membuka kedai; berbelanja di kotor [kOtOr] a kotor; kedai; mangkotori v mengotori parkodei n orang berkedai; kuasa [kuwasa] n kuasa; parkodean n tempat berkedai markuasa v berkuasa; kohak [kOhak] n dahak; manguasai v menguasai; markohak v mendahaki: panguasa n penguasa; mendahak tarkuasai v terkuasai dapat kohak [kOhak] n dahak: ulang mar dikuasai (diperintah dan kohak age i ja! jangan sebagainya); ganuk halani berdahak di segala tempat! tarkuasai ni Tuhan semua markohak v mendahak berkat kuasa Tuhan kois [kOis], koiskois v pengikis kudis [kudis] n kudis; dan perapi yang pandan terbuat kudison v kudisa dari bambu: kois adongdo ijual kuhui [kuhuy] n balam (semacam i kodei pengikis panda ada burung): kuhui itangkap bapa i dijual di kedai atau di toko juma burung balam ditangkap kokak [kOkak] n tulang; duri bapak di ladang ikan; ulang ipangan kokak kuhup [kuhup] a genap: kuhup tulang jangan dimakan bilangan ni genap bilangannya kokang [kokaG] v barter; ber- kuhur [kuhur] n parut; kukur; dagang dengan cara bertukar kuhuran n kukuran; barang; kuhurkuhur n parutan; kokangokangan a tukar mangkuhur v memarut; tukaran barang; pangkuhur n pemarut, alat mangokanghon v untuk memarut; parut; orang membarterkan; memarut marokang v bertukar barang kulihap [kulihap] Sp n lutung; kol [kOl] n kol kurap [kurap] n kurap; kolor [kOlOr] n kolor; celana kurapon v kurapan dalam kuskus [kuskus] n kerak (nasi): kolag [kOlag] n hasta; jomur lobei kuskus ai ase i mangolag v menghasta; goreng! jemur kerak itu dahulu mengukur dengan hasta; agar digoreng; sangkolag num sehasta; satu manguskusi v memakan kerak hasta nasi [kOlak] n kolak; kussang [kussaG] n kantong; mangolak v mengolak; maksusangi v mengantongi; koling [kOliG] n keling; orang markussang v berkantong yang kulitnya hitam kutang [kutaG] n kutang

120 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia l . la . lage

na salah ni bapak memperbaiki L tulisan yang salah itu; manlabuh v memperbaiki la [la] n huruf keenam belas labuhan [labuhan] n pelabuhan: dalam aksara Simalungun (dari kapal ai labuhan i pinggir ni surat sapuluh siah) laut ai kapal itu berhenti di laba [laba] n untung: lang mar pelabuhan itu laba boniaga nami tak berlaba lada [lada] n lada, merica jualan kami; ladam [ladam] n ladam: karas marlaba v beruntung tumang do ladamni huda si labah [labah] n pintu: padear pintu Sangap ai keras sekali kuku- hanami kami merperbaiki pintu kuku kuda si Sangap itu labang [labaG] n ketika; suatu ladang [ladaG] n ladang waktu ladung [laduG] a dusta; bohong; labar [labar], manlabar v mem- manladungi v mendusta; buat masakan tersendiri: bapa marladung v berdusta; manlabar gadung bapak mem- parladung v mendustai bakar ubi lae [lae] n ipar: saudara suami 1labas [labas] n suara benda yang atau istri; bujur tumang do jatuh lembut; tidak keras: hassa lae ni sungguh baik ipar huidah boras ni unte labas han si Amir kulihat buah jeruk jatuh dari 1laga [laga] a marah; sangat tidak pokoknya senang; 2labas [labas] n merasa beruntung manlagai v memarahi; labau [labaw] n makanan terbuat parlaga n pemarah dari ubi dicampur dengan 2laga [laga] a kuat makan daging dan bumbu lainnya 1lagan [lagan] a kuat; labei [labEy] n tempat perangkap laganan v menguat dipasang 2lagan [lagan] n capah kecil yang labilabi [labilabi] n cacing perut: digunakan untuk menggiling bahat do labilabi i bagas cabai, dan lain-lain boltok ni babui ai banyak lagas [lagas] v berserak: bulung ai cacing di perut babi itu lagas daun itu berserak lablab [lablab] a luas; lebar: juma lagat [lagat], marlagat v ber- nami lablab tumang ladang tengkar: tiap ari do tarbogei kami sangat luas marlagat i rumahni tulang tiap laboh [labOh] n lemak hari terdengar bertengkar di labu [labu] adv guna: seng dong rumah paman labu gadung ai be tidak ada lagatan [lagatan] v menangis terus guna ubi itu; menerus: sanggah lagatan si marlabu v berguna butet ai holong do hanga 1labuh [labuh] n sapu lidi yang pangahap mangidah waktu diikat: hanami mampadear menangis si butet itu, sungguh labuh i juma kami memper- kasihan melihatnya baiki sapu lidi di ladang lage [lage] n tikar: inang mamboli 2labuh [labuh] v ralat; memper- lage i tiga nantuari ibu mem- baiki: bapa man labuh tulisan beli tikar ke pekan kemarin

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 121 lagei . lajang lagei [lagey] v menipu dalam laho [lahO] v pergi; berangkat: perniagaan; amang sogod laho hu tiga 1lagi [lagi] adv tunggu dulu; manjual pisang bapak besok jangan dahulu datang (kode pergi ke pekan menjual pisang orang yang sedang mandi di laho [lahO] adv akan tepian apabila ada orang lahoan [lahOwan] n pekerjaan : datang) 2 inang marsukkun, “ahado lagi [lagi:] n jawaban untuk lahoan mu sonari?” ibu panggilan di pemandian laki- bertanya, “apakah pekerjaan laki atau perempuan saya sekarang?” 1 lagu [lagu] n lagu: hanami lahui [lahui] n sejenis katak mandodinghon sada lagu berwarna coklat, berkaki Simalungun i rumah sikolah panjang, dan sering dijumpai di kami menyanyikan sebuah lagu sungai: huidah lahui i bagas Simalungun di rumah sekolah 2 sabah nantuari kemarin kulihat lagu [lagu] n tingkah laku katak di dalam sawah seseorang: bahat dassa lagumu lai [lay] v hormat; banyak sekali tingkahmu laidaulat v menghormati raja lagut [lagut] v berlumur: horbou lagut i rawang kerbau laig [laig] a lain; tersisih; asing: berlumur di kubangan lang dong laig si Badu lagut → legut hasomanku na bujur tak ada yang lain si Badu kawanku lah [lah] adv lah; saja: lahoma yang jujur lah ho sonari! pergi saja engkau sekarang! lain [lain] a lain: adong na lain laha [laha] v tampi; menampi: ada yang lain laha inang horas laho laing [lai:G] a cantik: anak boru mardahan ibu menampi beras laingan anak perempuan yang mau memasak nasi cantik [lahaG] adv jarang: si Didi lais [lais] a tampan; ganteng: lahang hurumahku sonari si parana lais ai nujape Didi jarang ke rumahku ihasomani anak boru na jenges sekarang ai pemuda yang ganteng itu lahar [lahar] adv banyak habis: kemanapun dikawani anak domma lahar hayu hayuan perempuan yang manis matutung i tanoh Karo sudah laita [lEta] adv ayo; mari: leta banyak habis hutan-hutan laho mahita! mari kita pergi terbakar di tanah Karo 1laja [laja] n lengkuas: hanami lahat [lahat] v ikat; mengikat; manuan laja i juma kami panlahatan n tempat meng- menanam lengkuas di ladang ikat: i jai ma niarih kon bani 2laja [laja] a tidak mau makan panlahatan ai! disanalah ikatkan pada tempat mengikat- lajab [lajab] a ringan kan itu! lajablajab [lajablajab] n tem- lahei [lahey] v mengubik; purung mengupas: adek lahei jagul lajak [lajak] n pemurah bahen laho tutungan ni adik 1lajang [lajaG] v nasib-nasiban; mengubik jagung untuk di- untung-untungan bakarnya

122 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia lajang . lambung

2lajang [lajaG] v pergi tidak laman [laman] n pekarangan; menentu; halaman rumah: i lobe ni laman marlajang v merantau; nami dong bunga tubuh di parlajang v orang yang suka muka pekarangan kami ada pergi tidak menentu tumbuh bunga lajoh [lajOh] a lemah lembut lamari [lamari] n lemari: kakak lajou [lajOw] v mencoba: hu lajou mangosor lamari kakak do na min manandurham aku menggeser lemari coba untuk meminangmu lamba, lambalamba [labbalabba] lajur [lajur] n butir padi yang v dipermudah-mudahkan lurus: ganjang tumang do lambak [labbak] n lapis kulit; lanjur ni omei ai anjuha porugi tobal do lambak ni galuh ai! panjang sekali butir padi itu tebalnya lapis pisang itu tebal dan beruas pula lambang [lambaG] n 1 padi hampa laklak [laklak] n kulit kayu: dear (kosong): ulang ma hita tumang do laklak mambahen songon lambang ai! janganlah soban baik sekali kulit kayu itu kita sebagai padi yang kosong! di jadikan kayu api 2 perempuan yang tidak bisa lala [lala] a cair; lembek berair; memiliki keturunan lalab [lalab] adv berkepanjangan; lambar [labbar] n lembar: bapa terus menerus: udan lalab do mamboli seng ompat lambar i roh tiap tiap ari hujan terus tiga bapak membeli seng empat menerus setiap hari lembar di pekan lalei [lalEy] a lambat mengerjakan lambas [lambas] a lapang; luas: sesuatu rumah ni tulang lambas lalahi [lalahi] Sp n lelaki tumang rumah paman luas sekali; lalaon [lalaOn] n cairan; larutan; malambas v meluas; palalaon v pencairan palambashon v meluaskan; lalar [lalar] n perjalanan yang tarpalambas a dapat dibuat tidak tentu arah: ia lalar do lebih luas lagi; agal lebih luas lalap pardalanani perjalanannya tetap tak tentu lambat [lambat] a lambat; pelan: arah biasani pardalan ni namatua lambat tumang biasanya jalan lalei [lalEy] a lambat mengerjakan orang yang sudah tua lambat sesuatu sekali lali [lali] n elang: tiap ari do lali lambei [lambEy] n daun enau: manakko manuk elang mencuri jenges tumang lambei ai cantik ayam setiap hari sekali daun enau itu lalir [lalir] v larat lambin [lambin] adv semakin; lalou [lalOw] n gempa bumi kian bertambah: lambin gatih lamajang [lamajaG] n sejenis hita marlajar, lambin molo do semut: tiruma songon hita semakin sering kita lamajang mamboyang an hirik belajar, semakin pandailah kita mamben panganon sidea lambok [lambOk] n sebangsa tirulah seperti semut membawa keladi jangkrik untuk makanan lambung [lambuG] n dekat, sisi; mereka

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 123 lambut . lampuyang

ilambungni v bersisian; ber- lampei [lappey] a 1 perlahan- dampingan: rumah nami pas i lahan; lambat-lambat: anggo lambung rumah ni si Amir mallewati titi pagunan do rumah kami bersisian dengan lampei ase salamat kalau rumah si Amir; melewati titi lebih baik marlambung v bersisi perlahan-lahan agar selamat; 2 lambut [lambut] n tanah yang lembut: pb lampei songon subur: biasa na anggo lambut bulungni simaruley-uley dear do tubuh suan- suanan lembut seperti daun kucai biasanya pada tanah yang subur lampet [lappet] n lepat tumbuh dengan baik tumbuh lampis [lappis] n lapis; pem- tumbuhan bungkus: biasa na anggo lamis [lamis] a dusta; bohong; manjolan na milas ibaen do marlamis v berdusta: unang lampis na ase unang panas magati tu hita marlamis hubani biasanya untuk memegang orang tua! jangan terlampau yang panas dibuat lapisan sering kita berdusta kepada supaya jangan panas orang tua kita! lampisi v membungkus 1 lamlam [lamlam] a lembut; lemah berulang-ulang lembut; sejuk: pasahapni seng lampisi [lappisi] n sejenis kulit ongga lamlam hubani kayu: anggo lampisi ai, dear hasomanni-hasomanni do baen soban kalau kulit kayu ucapannya tidak pernah lemah itu sungguh baik untuk kayu lembut terhadap teman-teman- api nya; lampolampo [lappOlappO] n halamlamon n kelemah- tempat berteduh untuk lembutan; sementara hunlamlam v semakin lembut; palamlamhon v melembuntu- lampon [lappOn] n buluh; bambu; kan; aur: inang mambuat bah pakon salamlam a selembut lampon ibu mengambil air 2lamlam [lamlam] a menyejukkan: dengan buluh lamlam dasa bohini botou ai lampot [lappOt] a licin; tidak wajahnya menyejukkan hati kasar; halus: anggo rumah na dipandang borsih lampot do dasarni kalau 3lamlam [lamlam] n sampah daun rumah yang bersih licin kering lantainya lamok [lamok] n lemak; zat lampu [lappu] n lampu minyak yang melekat pd lampudung [lappuduG] n bunga daging; gemuk: biasani anggo petai: pb ulang songon babuy namombur bahat do lampudung jangan seperti lamok ni biasanya babi yang bunga petai (tidak berpen- gemuk banyak sekali lemaknya dirian) lampa [lappa] n dalih lampusung [lappusuG] n indung lampang [lappaG] v mengganggu: lampuyang [lappuyaG] n halak na gutul gatih do lampuyang; sejenis kunyit: lampang jolma na mujur orang lampuyang tambar borit boltok yang nakal sering mengganggu lampuyang obat masuk angin orang yang bodoh

124 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia lamuhei . langgum lamuhei [lamuhey] n sejenis kayu: landoyung [landOyuG] n semacam anggo lamuhei dear do kayu yang biasanya digunakan mambahen soban kalau kayu untuk membuat lumbung padi: itu, baik untuk kayu api dear do baenon landoyung jadi lamuju [lamuju] n semacam hoban sungguh bagus kayu rempah landoyung dibuat lumbung padi lamun [lamun] a ranum; masak : landung [landuG:] n tahi lalat: biasana anggo boras ni lasina banggal do landungni si Ucok na lamun gergerdo biasanya ai i bohini alangkah besarnya tahi lalat si Ucok itu di kalau buah cabe yang ranum wajahnya (sudah dipetik) merah landur [landu:r] n suara yang lamunak [lamunak] n daging merdu buah-buahan yang dimakan landur [landur] n tangkai padi lamur [lamur] a hancur; podas do yang berisi penuh biji padi lamur garam bai bahna milas lang [laG] adv 1 tidak; partikel cepat hancur garam dalam air untuk menyatakan pengingkar- panas an, penolakan, penyangkalan, lana [lana] v tergenang: bah ai dan sebagainya; tiada: lang roh lana air itu tergenang ia dia tidak datang; 2 bukan lanang [lanaG] n makanan langatlangat [laGatlaGat] n bergizi: anggo gatih hita dinihari; menjelang pagi hari; mangankon lanang mintor matahari terbit; mombordu kalau sering kita marlangat-langat n sore hari; makan makanan yang bergizi matahari terbenam kita akan gemuk lange [laGE], marlange Sp v landak [landak] n landak berenang landap [laddap] a luas kelihatan: langei [laGey] v memeriksa kail jabu si Marlon ai landap do atau perangkap apakah sudah anggo itangar hun na dauh mengena atau belum rumah si Marlon itu kelihatan langgatan [laggatan] n tempat luas kalau dilihat dari jauh yang disakralkan; keramat landas [landas] v terus: anggo besar; nini halak langgatan kereta api landas do mardalan rado mangan jolma kata orang paima dapot sitasion kereta api keramat besar mau makan terus berjalan menuju stasiun orang landas → lanjar langgiat [laggiyat] n alat tali landong [landOG] n tahi lalat; bintil untuk memanjat pinang kelapa hitam pd kulit; noda hitam pd langgou [laGgow] n pengikat kulit: banggal do landung si antara pisau dan tangkainya Ucok ai i bohimni alangkah yang terbuat dari besi atau besarnya tahi lalat si Ucok itu rotan di mukanya langgu [laGgu] n simpai; pengikat landit [laddit], malandit a licin gagang pisau atau alat-alat pertanian lainnya landou [landOw:] a panjang: tobu i juma nami domma landon langgum [laggum] n tutup: idia tumang tebu di ladang kami dibaen hamu langgum ni hudon ai? dimana kamu bikin tutup sudah panjang semua periuk itu?

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 125 langit . lansat langit [laGit] n langit parlanguy n perenang; atlet langit-langit [laGitlaGit] n langit- renang; orang yang gemar langit (rumah): lang pala daoh, berenang; langitlangit ni jabu ai tidak palanguyhon n mengajari terlalu jauh langit-langit di berenang; rumah itu tarlanguy v terenangi lanja [lanja] v pikul; langkah [lakkah] v langkah; manlangkah v melangkah: au ilanja v dipi jak: dearamma manlangkah do anggo ilanja karanjangna benggal ai mardalan saya melangkah lebih baik dipikul keranjang kalau berjalan yang besar itu; beban yang digandar (dibawa dengan langkian [lakkiyan] n bantal: apei pikulan yang ditaruh di atas do langkian ni modom tikar bahu); bantalnya tidur marlanja v memikul; langkitang [lakkitaG] n siput: i manlanjahon v memikulkan sabah nami bahat do memikul sesuatu untuk orang langkitang di sawah kami lain; meletakkan di pundak banyak siput supaya dipikul; langkop [lakkOp] n alat penutup palanja n pemikul orang yang wadah; tutup: maseda langkup memikul; alat untuk memikul; ni hudon nami udah rusak tutup tarlanja v terpikul periuk kami; lanjar [lanjar] adv terus marlangkop v menelungkup lanjung [lanjuG] a panjang kecil (biasanya dilakukan oleh anak bayi yang belum bisa berjalan) lanjur [lanjur] adv telanjur: au langkor [lakkor] adv terbengkalai: lanjur mangisop ganja aku horja mu langkor do totap telanjur mengisap ganja pekerjaanmu selalu terbengkalai lanog [lanog] n lalat: bahat do langkup → langkop lanog bani na kotor banyak langkupa [lakkupa] n burung lalat pada yang kotor hantu: bodari do langkupa lanou [lanOw] a 1 bermacam- puho burung hantu bangun macam; 2 banyak: i alaman malam hari rumah nami lanou do isuan langlang [laGlaG] v terhalang; bunga di halaman rumah kami terkendala: hanami langlang do banyak ditanam bunga hu sikolah halani udan kami lansang [lassaG] n tempat babi terhalang ke sekolah karena hutan tidur-tiduran: bahat do hujan lansang i harangan di hutan langsat [laGsat] n langsat banyak terdapat tempat babi hutan tidur-tiduran langu [laGu] a hambar: lowoh nami langu halani hurang lansar [lassar] v pesuk; tembus: masak sayur kami hambar boltokni lansar ihona senapang karena kurang masak perutnya tembus kena senapan languy [laGuy], lansat [lassat] a 1 tidak menaruh marlanguy v renang; hiba: ulang lansat mangidah berenang: hanami langui i nam sombuh! jangan tak bongbongan kami berenang di menaruh hiba melihat orang bendungan; yang tak punya; 2 sombong

126 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia lansei . lape lansei [lassey] a lalai; kurang hati- lantur [lantur] a hancur: indahan hati: halani marguro-guro nima lantur songon bubur lansei ia horjahon i rumah nasinya hancur seperti bubur karena bermain-main ia lalai lao → laho pada pekerjaannya di rumah laho [lahO] v pergi: hanami laho 1lansi [lassi] a pendiam: halak na hu Jakarta kami pergi ke lansi payah do mamah Jakarta hasoman orang pendiam sulit laok [laOk], malaok v aduk di jadikan teman laon [laO:n] adv lama: ulang ma 2 lansi [lassi] n laci meja; laci laon tu laho! jangan lama kamu lemari pergi! lansina [lassina] n cabe: bahatdo laos [laOs] v melintas; melewati; lansina i huta nami banyak ilaosi v dilewati: anggo lang cabe di kampung kami ibotoh ilaosi tumang kalau lansu [lassu] a lalai: ulang lansu tidak tahu lampaui saja; mangkorjahon horja jangan laosi v melampaui; lalui; lalai mengerjakan tugas lewati lansung [lassuG] adv telanjur: au lapa [lapa], lapalapa a sekam: domma lansung marhata hapal do lapa i losung sekam hubani saya telah terlanjur di lumbung tebal bicara padanya lapah [lapah], manlapah v 1 1lantang [lantaG] a luas: lantang toreh; 2 menyadap karet; 3 do rumah nami rumah kami membersihkan perut ikan: luas lapah lobei ihan ai bersihkan 2lantang [lantaG] n kantung pundi ikan itu tempat sirih ilapah v ditoreh; dibelah: do lantar [lantar] a terang domma onggai ilapah perutnya pemandangan: i atas dolog sudah pernah dibelah; lantar do atonggoran di atas tarlapah v tertoreh; terbelah gunung jelas pemandangan lapan [lapan] num delapan: lantas [lantas] a kurang sopan: hanami marsanina lapan halak parsahapni lantas do tong kami delapan orang bersaudara bicaranya kurang sopan sekali lapang [lapaG] a lapang; jalan lantei [lantey] n lantai: lantei ni yang selalu dilalui binatang rumahni ibahen humbani buluh atau manusia: banggal do lantai rumahnya terbuat dari lapang ni bodat ai besar jalan bambu monyet itu 1lanting [lantiG] n ramuan yang lapar [lapar] a lapar: ulang dibuat untuk sakit asma itarohkon anggo lapar jangan ditahankan kalau lapar 2lanting [lantiG] n sejenis pohon (semak) yang mirip dengan lapat [lapat] a mandul; majir: pohon terong tetapi bercabang kakak si Ani lapat torus kakak tiga si Ani mandul terus lantos [lantOs] a pintar: ulang ma lape [lape] adv belum, masih lantos tu jangan terlalu pintar dalam keadaan tidak: au lape mangan aku belum makan;

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 127 lape-lape . lawan

lapelape adv belum terjadi; lasang[lasaG] a congkak; sombong; semasih belum menghargai diri secara ber- lape-lape [lapElapE] n sejenis lebihan: anak na lasang bahat kacang sayur: hasang lape-lape do halak nagigi anak yang sejenis kacang sayur; congkak banyak yang benci lapik [lapik] n alas; lasuan [lasuwan] n nama sejenis malapik v beralaskan: anggo kain hundul i rumah ni malapik apei lata [lata] n anak tanaman; bibit: do kalau di rumahnya, duduk marlata n mempunyai anak beralaskan tikar tanaman; bibit: bayam nami lapis [lapis] n lapis: baju na dua domma marlata bibit bayam lapis tiap ari bajunya dua lapis kami sudah mulai tumbuh tiap hari latak [latak] n rasa panas kapur (di lapit → lapik mulut): taridah do bau ni latak lapu [lapu] v oles; ai anggo maruapuran tampak- ilapu v dioles: tambar ilapu nya rasa panas kapur itu ketika bani oritan ai obat disapukan makan sirih pada yang sakit itu; latakan n lidah yang luka manlapu v mengoles (perih, gatal) karena kebanyak- lapuk [lapuk] a lapuk: indahan na an makan kapur siri lapuk lang boi i pangan nasi latang [lataG] n denting suara yang sudah lapuk tidak boleh di benda jatuih; makan lagi marlatang v berdenting; bunyi lapung [lapuG] a hampa (padi); suara benda yang jatuh: sora na tidak bernas: omei nami marlatang bunyi yang ber- bahatan lapung do padi kami denting banyak yang hampa latap [latap] n tatah; pahat; larang [laraG] v larang; bentuk; malarang v melarang ilatap v dibentuk: pisou ni ilatap pisau yang ditatah larlar [larlar] a terang peman- dangan: larlar panagaran hu latei [latEy] a cemburu: ulangma ngatas dolog terang peman- dong uhur latei janganlah ada dangan dari atas gunung pikiran cemburu latih [latih] a letih lasak [lasak] n tiruan tembakan latong [latoG] n jelatang; sejenis lasalasa [lasalasa] v dibayang- tumbuh-tumbuhan yang meng- bayangkan; dikata-katakan; gatalkan; jelatang: ulang i pura-pura tak sengaja: domma jamah latong ai! jangan di ongga lasa-lasa hon bangku pegang jelatang itu! sudah pernah dikata-katakan padaku laut [laut] n laut 1lasam [lasam] n ilmu yang tidak lawah-lawah [lawahlawah] n laba- ada kebenarannya laba 2lasam [lasam] n sembarangan lawak [lawak] n pelepah: lawakni dalam ucapan dan tindakan: buluh pelepah bambu ulang lasam ho jangan semba- lawan [lawan] n lawan; rangan berbicara malawan v melawan; parlawanan v perlawanan; tarlawan v terlawan

128 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia lawang . legan lawang [lawaG] a sunyi; lengang; layap [layap], layaplayap n sepi: pardalanan nami tempurung: dakdanak nantuari lawang perjalanan mampapulung layaplayap kami semalam lengang mambahen guro-guroni anak- lawei [lawey] pron 1 abang dari anak mengumpulkan tempurung istri; 2 anak dari abang ibu; 3 untuk mainan mereka anak dari kakak ayah; 4 ipar layar [layar] n layar: anggo laya [laya], marlaya adv tidak iombus logou layar parahu ai, mau makan: marlaya do mutor do rohngoh ni parahu ai anakku mangan anakku tidak kalau dihembus angin layar mau makan perahu itu maka bertambahlah layab [layap] a ringan: pilih ma kecepatan perahu itu horjamu na layab ase ulang layas [layas] a kurang mengindah- podas ho matua! pilihlah kan pekerjaanmu yang ringan agar layoh [layOh] a lemah lembut: jangan lekas tua! tong tong do ia layoh marhata layak [laya:k] a pemurah; orang dompak abangni selalu dia yang suka memberi: halak na lemah lembut bicara dengan layak tongtong do Tuhan abangnya mambere hatonangan hu bani layur [layu:r] v berlanjut, terus orang yang pemurah Tuhanlah menerus sehari penuh yang memberikan ketenangan layuran a tinggi, panjang, kepadanya; lurus (untuk tebu yang marsilayaklayak n bersedekah dibiarkan tumbuh, tidak dan memberi dengan ikhlas diambil) 1layam [layam] n sejenis unggas leas [lEyas] Tb a kurang meng- kecil indahkan: ia leas dassa bani 2layam[layam] n daun kemangi hata ni halak dia kurang mengindahkan cakap orang 1layang [layaG], malayang v melayang; leat [lEyat] Tb adv terlambat: au malayanghon v melayangkan; leat do hu sikolah saya ter- menerbangkan; lambat ke sekolah malayang-layang v melayang leban → legan sambil bergerak ke sana- lebas [lEbas] v melenggang: kemari; melayang dengan ber- pardalanni lebas jalannya putar-putar melenggang 2layang [layaG] v langkah; lebat [lEbat] v melintas; lalu; layangi v langkahi: hu layangi lewat: lang ongga lebat ia ho kamu kulangkahi hujan tak pernah ia lewat dari layang-layang [layaGlayaG] n sini layangan; mainan yang terbuat lebow [lEbOw] n penyu dari kertas berkerangka dari leduk [lEduk] a bengkok bambu yang diterbangkan di legan [lEgan] a asing; aneh; tidak udara dengan memakai tali biasa; lain; beda tidak sama: (benang) sebagai kendali; hananipan legan jurusan nami marlayang-layang v bermain (kami berlainan jurusan); layangan marlegan v berlainan; paleganon n pengasingan

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 129 legot . lenger legot [lEgOt] a 1 belok; liku; cair: hanami marleme do hun marlegot v berbelok; berliku: juma kami basah dari ladang; dalan huta nami mar marlegot belum dikeringkan do jalan ke kampung kami lemes [lEmEs] a licin;: dalan hu berliku; 2 bengkok: songon medan lemes do jalan ke hayu na leduk seperti kayu Medan licin yang bengkok lemong [lEmoG] a bulat: tanohon legut [lEgut] a serba kotor; kotoran lemong songon bola bumi bulat ada disana sini seperti bola lehat [lEhat] a melekat bagai pulut lempe [lEppE] v merenung lehleh [lEhlEh] v kalah; tidak memandang ke bawah: tunduk menang: ulang do lehleh na lempe! tunduk yang meng- marlumba! jangan kamu kalah hadap ke bawah! berlomba lempeng [lEppEG] n gumpal; lehuk [lEhuk] n lekuk: juma nami salempeng n segumpal; satu pe bahat do lehuk ladang kami gumpal: lopat salempeng lepat pun banyak lekuknya segumpalan lei [lEy] n batu tulis: sapari i pakei [lEppEr] a ramping: anak do lei minik sikolah dulu boru ai lemper anak gadis itu dipergunakan batu tulis untuk ramping sekolah lena [lEna] v melahirkan yang tak leilei [lEylEy] v dikejar-kejar: cukup umur: orang tuani dayok i leilei husing ayam hasoman nami lena orang tua dikejar-kejar kucing kawan kami melahirkan tak lejep [lEjEp] a jauh: parsikolahkon cukup umur nami lejep dohun rumah lender [lEddEr] n lendir; sekolah kami jauh dari rumah marlender v berlendir: leley, maleley [lElE] adv jelang, marlender ma hayuni galuh menjelang: lele bod menjelang batang pisang berlendir sore lendes [lEddEs] a luas: leler [lElEr] adv lama sekali: ia pakaranganni rumahni lendes leler do ase roh dia lama sekali pekarangan rumahnya luas baru datang lenduk [lEdduk] a bungkuk: anggo lelet [lElEt] a tidak bersemangat; domma matua somal do lenduk kurang jantan kalau sudah tua biasanya bungkuk lemak [l|mak] adv berlemak; berminyak: babui na mambur leneng [lEnEG] a buncit: boltok na bahat do lemak ni babi yang leneng perut yang buncit gemuk banyak lemaknya lenes [lEnEs] a licin: dalan laho lembang [lEmbaG] v menyimpang; hu juma lenes jalan ke ladang marlembang v melenceng; licin memintas; marlembang do ase lengah [lEGah] a lalai: gati do ia podas mengambil jalan pintas lengah bani horja dia sering agar cepat sampai lalai akan kerja atau tugas palembang v dialihkan; lenger [lEGEr] a amat lama leme [lEmE], marleme a basah; mengandung air atau barang

130 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia lenggang . liatliatan lenggang [lEggaG] v duduk goyang leseng [lEsEG] a gundul: lutut: ia hundul lenggang dia haranganni domma leseng duduk goyang lutut hutan itu sudah gundul lengleng [lEGlEG] teleng 1leset [lEsEt] a tak kena; tak tepat: lenter [lEntEr] a kecil tapi tampan: tembakar ni leset tembakannya gurama ai lenter pemuda itu tidak tepat kecil tetapi tampan 2leset [lEsEt] a tergelincir leo [lEO] Hg n sayur; lesset [lEssEt] v berjudi dengan marleo v makan sayur: hanami kartu domino; gati do marleo bulung gadung marlesset v bermain kartu kami sering memakan sayur domino daun ubi leto [lEto] n burung puyuh: i huta leong → lemong nami bahat do leto di kampung leot [lEyOt] v lewat: panorong kami banyak burung puyuh mangan domma leot mereka leto payak [lEtOpayak] Sp n makan sudah lewat burung bangau kecombrang lepak [lEpak] a salah; tidak benar; yang sudah kembang tidak tepat: bolasni lepak letor [lEtOr], maletor a mabuk jawabnya tidak tepat; berasa pening atau hilang halepakon n kesalahan; kesadaran (krn terlalu banyak manlepakkon v menyalahkan; minum minuman keras, makan menyatakan (menganggap) gadung, dan sebagainya): salah; melemparkan kesalahan halani minum bagot ai, maletor kepada ia karena minum tuak itu ia lepe [lEpE] v 1 terbaring; meletak- mulai mabuk; berbuat di luar kan badan dengan punggung kesadaran; lupa diri atau sisi badan di sebelah liab [liyab] a tidak sopan: ulang bawah; tidur-tiduran; 2 lemas liab diri i tongah na mabui kita [lEpEt] v rebah; roboh; harus sopan melintas di tengah tumbang; yang ramai malepethon n merebahkane: liah [liyah] v tak mendapat: ulang malepethon bona ni omei mabiar liah! jangan takut tak merebahkan batang padi mendapat! lepong [lEpOG] a sulah; botak; lian [liyan] n batu asah kecil: gundul: ulumi baru lepong payah do torihon lian sulit kepalanya baru dicukur gundul dicari batu asah lereng [lErEG] n sepeda; kereta liang [liyaG] n 1 gua: dong do angin liang i harangan ada gua di lerler [lErlEr] v dapat di lihat dari hutan; 2 lubang: dong do liang jauh: dolog ai lerler do i dalan ada lubang di jalan humbani na daoh gunung itu liar [liyar] a liar: horbou na liar dapat dilihat dari jauh kerbau yang liar leseh [lEsEh] a genit (bergaya- liat [liyat] n tanah liat: tanoh liat gaya); banyak tingkahnya; boi do ibahen asbak tanah liat keletah: anggini halak ai leseh dapat dibuat asbak tumang adik orang itu genit liatliatan [liyatliyatan] v meramal sekali

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 131 libas . limbaga libas [libas] v pukul; hantam: lihou [lihow] a jernih; terlihat ulang libas ho anak-anak in! terang (tentang air); bening; jangan kau pukul anak-anak itu bersih; tidak keruh: bah nami libei [libEy] v berganti; tukar; lihou air kami jernih marlibei v berganti; bertukar: lihur [lihur] a terang peman- sidea ra marlibei barang dangan: lihur do hami sormin mereka bersedia bertukar terang pemandangan pada barang cermin libey [libey] v tukar; likih [likih] n tungkai; panjang marlibey v bertukar barang tetapi kecil: dakdanak ai likih anak itu panjang tetapi kecil libig [libig] adv suara gedebug; malibig v berbunyi gedebug: liklik [liklik] v terkelupas; maliklik v mengelupas: halis sorani mau libig suaranya ni hayu maliklik kulit kayu (berbunyi) bergedebug terkelupas libit-libit [libitlibit] a dangkal tidak likou [likow] v hilang: tongkin dalam (tentang sungai dan dassa na tadingkon domma sebagainya); tohor; cetek: likou sebentas saja ditinggalkan bongbongan ai libit-libit do sudah hilang hansa bendungan itu dangkal lilie [liliE] n tikus busuk saja lilin [lilin] n lilin: lilin ibuat libog [libOg] a sakit kepala; humbani asar lobah! lilin di- pening: libog do ia halani buat dari sarang lebah! mangan pining ia pening lilir [lilir] n ucapan yang tak karena makan pinang sengaja keluar dari mulut libos [libOs] a amat tinggi: hayu ai lilis [lilis] n lemang; panganan dari libos kayu itu amat tinggi ketan yang dimasak dalam libung [libuG] n nibung: libung bambu dengan menggunakan aima samasam palma na santan dan dipanggang; marduri nibung adalah sejenis manlilis v melemang, me- palma yang berduri masak lemang libut [libut] n gagang tombak lima [lima] num lima; nama bagi lidung [liduG] v ratap; lambang bilangan asli ke-5; malidung v meratap palimahon n yang ke-5; 1ligah [ligah] a tak sama disayangi palimalima v berlima-lima; parlima v membagi lima 2ligah [ligah] v pecah: galas ai Limag [limag] n nama salah satu murah do ligah gelas itu mudah kampung di Raya pecah limar [limar] a tajam: limar do ligat [ligat] a tangkas piso on pisau ini tajam liglig [liglig] v berpisah dari kawan limas [limas] n limas: limas aima atau sanak: ulang ma ibaen bulung lanam daroh limas liglig! janganlah dibuat ialah daun tempat darah berpisah! limbaga [limbaga] n umpama; lihar [lihar] a terang, cerah: bani bagaikan; seakan-akan; sada sogod lihar tumang pada marlimbaga n mengandaikan: suatu pagi udara terang sekali; nanihan gati do halak na panliharhon v membuat lebih marlimbaga dahulu orang cerah sering menggunakan umpama;

132 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia limbas . linir limbas [limbas] n bekas laluan lindir [lindir] n air mandi yang limbat [limbat] n sejenis ikan lele: berlendir (obat): bulung-bulung bahat do limbat i sabah banyak doi baen lindir ni daun-daunan ikan lele di sawah dibuat air mandinya yang limbei [limbEy] n bekas yang berlendir 1 dilalui: lang dong limbei ni tak lindung [linduG] v teduh; ada bekas yang dilaluinya marlindung v berteduh; limbuah [limbuwah] n buah bernaung: anggo roh udan pertama; bungaran: limbuah ni marlindung do sidea i sopo ai banggal-banggal do buah yang jika datang hujan mereka pertama besar-besar berlindung di pondok itu; 2 limbur [limbur] n duri daun rotan: lindung [linduG] Sp v belut limbur bani ujung ni bulung lindut [lindut] n kembar; sama hotang duri daun rotan yang rupanya: niombahni dong do terdapat di ujung na lindut anaknya ada yang limitlimit [limitlimit] a mudah kembar goyang karena dangkal di- linggar [liGgar] adv tidak ber- pancangkan: hayu ai limit kayu sesak-sesak: halak ai linggar itu mudah goyang karena ibagas motor orang itu tidak dangkal dipancangkan bersesak-sesak di dalam motor limlim [limlim] v bercakap; linggarei [liGgarey] n nama sejenis ipalimlim v dicakapi: halani burung magigi ia ipalimlim karena ia linggoh [liGgOh] v bernaung: anggo benci ia tidak dicakapi roh udan linggoh do sidea i limpa [lippa] n limpa sopo ai jika datang hujan limpot [lippOt] adv sudah jauh: mereka berlindung di pondok domma limpot tading sudah itu jauh ketinggalan linggom [liGgOm] a teduh; limuglimug [limuglimug] n ulat marlinggom v berteduh yang hidup dalam air lingkaboh [liGkabOh] n kelelawar: limun [limun] a dalam: lingkaboh ai habang hu rumah pambotohni limun penge- kelelawar itu terbang ke rumah tahuannya dalam lingkar [liGkar] n bulan 12: pas limur [limur] a basah kuyup; bani bulan lingkar laho ma marlimur v basah kuyup: sidea manohu tulang ni tepat hanami marlimur do hujuma pada bulan 12 mereka pergi kami basah kuyup dari ladang mengunjungi pamannya limut-limut [limutlimut] n lumut; lingkat [liGkat] a cepat: amboru ai marlimutlimut v berlumut lingkat mardalan anak linang [linaG] v berseri (wajah); perempuan itu berjalan cepat bercahaya; manis; lingkit [likkit] n anak panah marlina v berseri: ro hini lining [liniG] a gembung: boltokni marlinang wajahnya ber- lining tumang perutnya cahaya, berseri gembung betul linat [lina:t] v pecah: anak dayok linir [linir] a penuh: ember ai linir aima linat anak ayam itu pecah marisi bah ember itu penuh berisi air

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 133 linou . lobak linou [linOw] a kilat; berkilat; lipan [lipan] n lipan, kelabang mengkilap; bercahaya: omas ai lipat [lipat] v pukul linou songon kasa emas itu liplip [liplip] v lipat; berkilat seperti kaca manliplip v melipat: inang linsei [lissey] v bertukar; manliplip hiou ibu melipat kain marlinsei v bertukar: gurama lipur [lipur] a lancip; tirus; ai marlinsei tintin pemuda itu meruncing: tandukni horbou bertukar cincin lipur tanduk kerbau lancip linsuran [lissuran] n yang sudah liput [liput] a jauh sekali: hutani buruk; bekas: hiou ni ai domma liput tumang kampungnya jauh linsuran kainnya itu sudah sekali buruk lisa [lisa] n telur kutu: lisani lintagtag [lintagtag] n titik hujan baliang ai bahat tumang telur jatuh dari daun: lintagtag kutu anjing itu banyak sekali madabuh humbani bulung ni lisak [lisak] a bijak: manuk-manuk hawei titik hujan jatuh dari ai lisak tumang burung itu bi daun keladi jak sekali lintah [lintah] n lintah; rentenir lisat [lisat] v 1 jepit; 2 himpit; 3 lintas [lintas] v melintas: mosai ai lindas: ia lisat i labah dia lintas hum hobon tikus itu terjepit di pintu; melintas dari tempat padi malisatkon v melindas: tong ai lintok [lintOk] a keruh: bah na ma malisatkon anak ni huting lintok air yang keruh tong itu melindas anak kucing lintor [lintOr] n utas; seutas: lising [lisiG] a licin: dalan ai lising ganjang tali ai lintor panjang anggo roh udan jalan itu licin tali itu seutas kalau hujan turun lintun [littun] v lari; listor [listOr] a lurus: buluh ai malintunhon v melarikan; listor tumang bambu itu lurus membawa lari; menjalankan betul kencang-kencang; litap [litap] a basah: hiouni litap marlintun v 1 berlari: halak ai hona udan kainnya basah kena marlintun halani biarni orang hujan itu berlari karena takutnya; 2 litur [litur] a kusut: bajuni litur lari kawin; alani lang igosok bajunya parlintun n pelari; kusut karena tak digosok parlintunan n tempat pelarian; liur [liyur] n air liur: liur ni tarlintunhon v terlarikan; madekdek air liurnya meleleh dapat dilarikan; marlintun-lintun v berlari-lari liut [liyut] n keliling: liutni huta ai kecil; berlari pelan-pelan ipagar sekeliling kampung itu di pagar lior [liyOr] v lihat loba [lOba] n nama sejenis kayu liot [liyOt] v keliling lobah [lObah] n lebah: manisan liotliot [liyOtliyOt] n sejenis lobah matai manisan lebah binatang kecil: rongit aima enak binatang liotliot nyamuk adalah binatang kecil lobak [lObak] n lobak: i juma nami bahat isuan lobak di ladang liou [liOw] v terlampau kami banyak di tanam lobak

134 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia lobang . lolah lobang [lObaG], lobangon a loha [lOha] n semacam tumbuhan ompong: iponni lobang alani kecil untuk ramuan: boan holi domma matua giginya ompong loha ai hun juma bawalah nanti karena sudah tua daun ramuan dari ladang lobar [lObar] n biawak: lobar lohat [lOhat] v rekat; melekat: lang manjulur biawak menjalar taragu topung halani lohat ni lobei [lObEy] adv dahulu, masa tidak tercampur lagi tepung ini lampau; yang mula-mula; karena merekat manglobeihon v lohei [lOhEy] a lapar; mendahulukan; loheian n perihal lapar; v manlobei v mendahului; menderita lapar; kekurangan marsilobeian v saling makan: loheian ia dob marsuan mendahului; i sabah ia kelaparan sesudah palobei a dahulukan; lelah bertanam di sawah; panglobei n pendahulu malohei a merasa lapar parlobei v orang-orang yang loja [lOja] a lelah; letih; penat: ia pertama dahulu: sidea domma loja marlintun ia lelah berlari; misir parlobei dia orang ter- halojaan n kelelahan; perihal dahulu yang pergi; lelah; lobih [lObih] a lebih; lewat dari lojaan a lebih lelah; semestinya lojatu a terlalu lelah; loblob [lOblOb] a rendah: rumah ni parloja n orang yang mudah sidea roh loblob ni rumah atau gampang lelah mereka tambah rendah tarloja a agak lelah; lobong [lObOG] n lubang: ia marloja-loja a berlelah-lelah; madabuh nubagas lobong ia paloja-lojahon v melelahkan; jatuh kedalam lubang; menyebabkan lelah parlobong n tugal lojang [lOjaG] n persegi panjang: lobu [lObu] Tb n kandang babi: bulung ni buluh ai lojang daun lobu ni sidea dong i juma bambu itu persegi panjang kandang babi mereka ada di lojei [lOjEy] a nyenyak: ia modom ladang lojei nantuari dia tidur nyenyak lobur [lObur] v lebur: bosi ai lobur semalam besi itu lebur; lojong [lOjOG] n culah malobur v melebur lojo [lOjO] n depan; muka; logam [lOgam] v saduran: lape parlojo adv terdahulu siap logam tintin mai belum loju [lOju] a lembek: indahan ai siap saduran cincin itu loju tumang nasi itu lembek loging [lOgiG] n semacam kumbuh seperti bubur logo [logo] a kemarau: ulang lokut [lOkut] a enak; sedap, lezat martidah anggo logo ari (tentang rasa); nikmat, me- janganlah menabur padi kalau muaskan: daini sipanganon nai musim kemarau lokut tumang rasa makan itu logou [logow] n angin; hawa; nikmat sekali udara; lolah [lOlah] n halangan: anggo marlogou v berangin; ada lang dong lolah, roh do au holi angin bertiup; kalau tak ada halangan aku logou ni ari musim panas datang nanti

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 135 lolei . longah lolei [lOlEy] a lalai: lolei dot tong malompahkon v memasakkan; bani horjani dia selalu lalai panlompah n pemasak; dalam pekerjaannya parlompahon n tempat me- lolos [lOlOs] v lupa; 1 tidak masak; teringat; 2 lalai; tarlompah v termasak; sudah manloloskon v melupakan; dimasak melalaikan; tidak mengindah- lompit [loppit] v lipat; kan; manlompit v melipat: inang marsilolos v berlupaan; manlompit hiou ibu melipat parlolos n pelupa; kain tarlolos v terlupa; tiba-tiba lompou [loppou], tarlompou n lupa; terlalaikan; terlampau; teramat: ulang lomah [lOmah], lomah-lomah a tarlompou ribut i bagas lemah sikkolah! jangan terlampau lomah-lomah a lemas-lemas ribut di dalam sekolah! 2lomah-lomah [lomahlomah] n lompur [lOmpur] a hancur luluh: nama sejenis burung lompur dassa uhurku lomang [lomaG] n lemang mangidah parlahou min hancur hatiku melihat kelakuanmu lomban [lOmban] v ditolakkan: holi da masarsar soban in lomuk [lOmuk] a jinak: domma anggo lomban ho nanti ber- jinak aili ai babi hutan itu serak kayu itu kalau kau tolak sudah jinak dari sini lonap [lOnap] a jinak: lonap do lombang [lOmbaG] n jurang: pb horbouta si banggalan kerbau lombang naso hagokan jurang kita yang paling besar jinak tidak terpenuhi walau sudah londar [lOndar] n mata: maborit banyak, masih merasa kurang; londarku mangidah mataniari ki lombang hamagouan berbuat mataku sakit melihat matahari dosa londas [lOdas] v memijak-mijak lombu [lOmbu] n lembu; sapi rumput agar dapat dilalui lomok [lOmOk], lomok-lomok n londut [lOndut] a lenting babi kecil: patar mamboan longa [loGa] adv biar: patar lomoklomok mu hita bani mambuat longa ma huja i juma tulang besok bawa babi kecil besok mengambil biarlah kita kita kepada paman ke ladang lompa [lOppa] n alasan : anggo 1longadei [lOngadEy] n sejenis jolma na gutul bahat do lompa gelang untuk anak-anak ase unang ilogai kalau orang 2longadei [lOngadEy] n tempat nakal,banyak sekali alasannya untuk menjemur tembakau supaya jangan dimarahi 1longah [lOGah] a dungu; bodoh lompah [lOppah] n 1 sayur; 2 lauk: 2longah [lOGah] a bisu; indahan pakon lompah nasi marlongah v berdiam diri dan lauk; tidak mau berkata-kata; ki diam lompahon n bahan masakan; saja (tidak memberi kabar): sesuatu yang akan dimasak ulang pura-pura marlongah malompah v memasak: inang ho! jangan berpura-pura bisu malompah indahan ibu me- kau! masak nasi;

136 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia longang . los-los longang [loGaG] a heran, bengong; nokkan omei nokkan omeita i tercengang; takjub juma pemuda itu melintasi padi longgak [lOGgak] n waktu senggang kita di ladang; lontasan n 1 pintasan; 2 longgam [loGgam] a berpahit penyeberangan jalan hitam: badanni pe longgam 1 dokah mage lang maridi [lontoG] a bodoh; dungu 2 badannya kehitam-hitaman lontong [lontoG] a bebal: surung memang sudah lama tidak do lontong mu songon mandi kebodohanmu itu keterlaluan 3 longgi [lOGgi] v berlipat ganda: lontong [lontoG] n lontong longgi do pandapotan nami lopah [lopah] adv sebelah taun on penghasilan kami lopak [lOpak] n putih berlipat ganda pada tahun ini lopas [lOpas] n izin; longgou [lOGgow] a lama sekali: ilopas v diizinkan; lang ilopas mase sonari longgou hamu inang au ihut saya aku tidak roh? mengapa kamu datang diizinkan ibu ikut; lama sekali mangalopas v mengizinkan longgur [lOGgur] n petir lopat [lOpat] n 1 lepat; 2 lemper longkung [lOGkuG] n nama lopei [lOpEy] n nama sejenis kampung yang terdapat di rumput Kecamatan Raya lopik [lOpi?] v susun dengan me- longkot [lOkkOt] v melekat nimpa lonih [lOnih] n areal ladang yang lopou [lOpOw] n 1 tempat ber- telah dicangkul atau dikerjakan musyawarah; 2 wadah lonjan [lOnjan] a banyak: sonari lopus [lOpus] v lewat; melintas: domma lonjan jolma sekarang domma lopus ia hu juma dia manusia sudah banyak sudah melintas di ladang lonong [lOnOG] v tenggelam lor-lor [lOrlOr] v menelan dengan lonsing [lOnsiG] v pukul; cepat: anggo na manis urah do ilonsing v dipukul: ilonsing lorlor on kalau yang manis itu inang au nangkin aku dipukul cepat ditelan ibu; losa [lOsa] n nama sejenis kayu marlonsingkon v memukul- losah [lOsah] a pecah: domma kan; 1 memukul dengan; 2 losah jagul idudai jagung itu memukul untuk orang lain; sudah pecah ditumbuk pallonsing n pencambuk; alat losat [lOsat] v terjepit: ulang untuk mencambuk; marguro-guro i labah, holi tarlosing v terpukul losat jangan bermain-main di lonsing-lonsing v mencambuk; pintu nanti terjepit menyebat dengan cambuk losei [lOsEy] v selesai: anggo lonsoh [lonsoh] v terban jadi domma losei, mulak ma! kalau jurang: lonsoh juma tai ibaen sudah selesai, pulanglah! udan sudah terban ladang kita karena hujan los-los [lOslos] a layu: bulung ai loslos daun itu layu lontar[lontar] v lontar lontas [lontas] v 1 melintasi; melewati: lontas garama ai

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 137 losog . luga losog [lOsOg] a bosan: ulang ura tu kerangkeng, dan sebagainya); 2 losog marlajar! janganlah melarikan diri; mudah bosan belajar! iluahon v larikan; losok [lOsO?], marlosok v luahon v larikan; membawa berkurang: marlosok use bah lari; in? mengapa air itu berkurang luahon v larikan; membawa lagi? lari; maluah a lepas; losop [lOsOp] v terjerumus ke mangaluah v kawin lari; dalam lubang (tentang kaki): mangkaluah v berlepasan; asok-asok ho holi losop paluahon v melepaskan; naheimu! pelan-pelan saja, tarpaluah v terlepas; nanti kakimu terperosok! marluah-luah v kawin lari losou [lOsOw] v basuh luan [luwan] n hulu: ia maridi i losung [losuG] n lesung luan ia mandi di hulu lota [lOta] a banyak: lota ihan i luap [luwap] a lapang sabah banyak ikan di sawah luar [luwar] n luar: ia hu luar lotih [lOtih] a domma lotih iahap hongkan ia tadi keluar ham manduda omei ai? kamu luaran [luwaran] v mengeluarkan sudah letih menumbuk padi getah itu? luas [luwas] a bocor: tayub rumah loting [lOtiG] n korek api nami luas atap rumah kami lotir [lOtir] a senja buta; gelap bocor gulita: mabiar au hudarat ai, luat [luwat] a benci; domma lotir aku takut keluar, iluat v dibeci; sudah gelap gulita maluat v membenci lotok [lOtO?] a keruh lubang [lubaG] n lubang: madabuh lotong [lOtoG] n jelatang huting hu lubang ai kucing lotup [lOtup] n bunyi semak atau jatuh ke lubang rumput yang terbakar lubuk [lubuk] v irama; dendang; lou-lou [lOwlOw] v kumpul; marlubuk v berirama: si Ani marlou-lou v berkumpul: ase marlubuk i alaman si Ani marlou-lou hita i lapangan berdendang di halaman patar besok kita berkumpul di 1luetu [luetu] v gempar; ribut: lapangan luetu dassa hanima seng, lowah Sp → lowoh tarhata ribut saja kalian, tidak lowoh [lowoh] n 1 sayur-mayur; 2 terlarang lagi masakan berkuah (seperti gulai, 2luetu [luwetu] a recok: luetu sup, dan sebagainya); dassa hanima seng tarhata marlowoh v menyayur, me- recok saja kalian, tidak masak sayur terlarang lagi loyar [lOyar] a boros luga [luga] n kayuh; 1 luah [luwah] n buah tangan; oleh- iluga v dikayuh; oleh: inang mamboan luah hun marluga v berkayuh; tiga ibu membawa oleh-oleh bersampan: halak ai marlugah dari pasar i dano orang itu bersampan di 2luah [luwah] v lepas; 1 lolos dari danau kandang (kurungan,

138 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia lugut . lumei lugut [lugut] v lumpur; lulun [lulun] v lipat; marlugut v berlumpur; ilulun v dilipat: hio ilulun marlugut-lugut v berlumpur- inang kain dilipat ibu; lumpur malulun v melipat luha [luha] n luka: naheini luha lulus [lulus] v diang; memanaskan kona piso kakinya luka kena dengan api; inang manlulusi pisau bulung i tataring ibu luhik [luhi?], luhik-luhik n seluk mendiangkan daun di atas beluk: au seng hubotoh sonaha perapian; manlulus v luhik-luhik rana ni aku tidak mendiangkan; tahu seluk beluk perkara itu panlulus n cara mendiangkan luh-luh [luhluh], mangiluh-luh v lumat [lumat] v giling halus; tukar sisik (ular) ilumat v digiling halus: lisina ai ilumat cabai itu digiling luhou [luhow] a rusak; sudah tidak halus sempurna (baik, utuh) lagi lumba [lumba] n nasihat; luhung [luhuG] n jurang: motor ai ilumba v dinasihati; madabuh hu luhung motor itu malumba v menasihati; jatuh ke jurang palumba n nasihatkan; luhur [luhur] v terberita: ia domma palumbahon v menasihatkan; luhur ihuta ai dia sudah menjadikan terlarang; terberita di kampung itu lumba-lumba n nasihat- luhut [luhut] v berkumpul: nasihat; berbagai macam mantuari luhut do inang gereja nasihat: bahat do nokkan pokan kawanni semalam ibu lumba-lumbani tadi ia banyak berkumpul di gereja bersama memberi nasihat kawannya lumbang [lumbaG] a 1 longgar; 2 luhutan [luhutan] n tumpukan: lapang: rumahni tulang luhutan ni omei tumpukan padi lumbang alani banggal ni lujub [lujub] v terbaring: inang rumah paman lapang karena hundul lujub dohon Ani ibu besarnya; duduk terbaring dekat Ani halumbangan n kelonggaran; lukis [lukis] v lukis; lumbangan a lebih longgar; ilukis v dilukis: buluh ai ilukis lumbangtu a terlalu longgar; bana bambu itu dilukis ayah; palumbangkon v malukis itu v melukis melonggarkan; melapangkan; 1 membuat menjadi longgar; luk-luk [lukluk] n kerutan, lipatan salumbang a selonggar; sama pada kulit (dahi dan longgar dengan; sebagainya); tarlumbang a agak longgar; marluk-luk v berkerut: bohini lumbang uhur lapang hati; marluk-luk tiap ari dahinya melapangkan dada berkerut setiap hari lumei [lumey] a kosong 1 tidak 2luk-luk [lukluk] n rabuk: bonani berisi: cuni ai lumei sonari bagod ai lukluk tumang batang goni itu kosong sekarang; 2 enau itu rabuk betul tidak berpenghuni: rumah na luluan [luluwan] n bagian rumah banggal ai lumei sonari rumah yang dijadikan tempat untuk yang besar itu kosong tamu yang dihormati sekarang;

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 139 lumoh . lus-lus

ilumeihon v dikosongkan; lungun [luGun] a 1 sunyi; 2 palumei v kosongkan; perintah kosong; 3 lengang: lungun ni untuk mengosongkan; ahapkon halani pada sora palumeihon v mengosongkan pelang dong lengang kita rasa lumoh [lumoh] n buih; gelembung- karena tidak kedengaran suara gelembung kecil pada apapun; permukaan barang cair (seperti hunlungun a lebih sunyi; pada air, sabun, dan sebagai- lungunan v kesunyian; merasa nya); sunyi marlumoh v berbuih: bahni lunja [lunja] v dipikul; memikul: sabun marlumoh air sabun bapa man lunja omei ibagas berbuih goni ayah memikul padi yang lumpat [lumpat] v lompat; loncat; dibungkus di dalam goni manlumpat v melompat: here lunsat [lunsat] v percik; terpercik malo do marlumpat i harangan luntei [luntey] v dipijat; diurut kera itu pandai melompat di bagian tubuh untuk hutan; melemaskan otot sehingga manlumpati v melompati peredaran darah lancar: luntei lunak [lunak] adv banyak sekali: lobei gurung ni inang diurut omeini lunak tumang padinya dulu pinggang ibu banyak sekali luntur [luntur] a luntur: baru lunci [lunci] n biji buah yang dapat sahali sabun demma luntur dimakan, misalnya biji buah baru sekali dicuci sudah luntur nangka, cempedak, durian, dan lupa [lupa] a lupa: gati do hita lain-lain lupa sai seng ihorjahon kita lundagi [lundagi] adv tidak sama sering lupa sehingga tidak jadi disayangi: anggo inang dikerjakan padohon gatir do anak ni lang lupak [lupa?] n celipar (tempat lundagi kalau ibu tiri, sering gambir): domma magou lupak tidak sama rasa sayangnya ni ompung nantuari sudah terhadap anak-anaknya hilang celipar nenek kemarin; lundu [lundu] n bulu landak salupak num sepetak; setapak lungam [luGam] a kosong: domma lupung [lupuG] a bagai buluh: lungam tas ni ai sudah kosong hujai pe sai lupung tong huja tasnya itu pelang tombus kemana saja lunggar [luGgar] a longgar: na pun tertutup, tidak ada jalan lunggar ma boli bajumu! beli keluar bajumu yang longgar saja! lurlar [lurlar] a longgar lungkang [luGkaG] a lekang: ura lur-lur [lurlur] a merdu: lur-lur panganon buahni rambutan ai tumang tongaran sorani ai halani lungkang do mudah merdu sekali kedengaran dimakan buah rambutan karena suaranya lekang lus-lus [luslus] n garis: ulang lungkar [luGkar] v mengaku salah margelluk gellek baen luslus sendiri: ija lungkar hubani ni! janganlah berbelok-belok kawanni ia mengaku salah membuat garisnya! sendiri kepada kawannya

140 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia lusut . lutung lusut [lusut] v terperosok: tarsonggot ia bani lubang ai halani lusut ia terkejut karena terperosok di lubang itu lutar [lutar] v dicambuk; dihantam lutik [luti?] adv berkurang sedikit: ai ma, anggo i buat otik nangkan lutik use itulah, karena tadi diambil sedikit menjadi berkurang sedikit lutok [luto?] n tuak yang tanak: anglongkon malah lutok in! buang saja air tuak yang tanak itu! lutu [lutu] a gempar lutu-lutu lumajang [lutulutu lumajaG] a berkata-kata tidak menentu lutung [lutuG] v kerumun; ber- himpun banyak-banyak; ber- kerubung; ilutung v dikerumuni; dikerubungi: marluntun ho sunghan ijin holi ilutung ranggiting in! cepat kau lari dari situ, nanti dikerumuni lebah itu!

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 141 m . ma . maju

magor [magor], magor-agor a M termasyur: bapa si Ali magor do i huta ai alani bujur ai 1ma [ma] adv bentuk terikat lah; bapak si Ali termasyhur di yang digunakan untuk mene- kampung itu karena baiknya kankan makna kata yang di magou [magow] v hilang; depannya magouan n yang kehilangan; 2ma [ma] n huruf kesebelas dalam usaha penghilangan; aksara Simalungun (dari surat mamagou v menghilangkan; sapuluh siah) pangagou n orang yang mabar [mabar] n sejenis kayu: menyesatkan; tagil lobei mabar ai tokkin pangagouhon v nari! potong dulu kayu itu menghilangkan sebentar lagi! mahar [mahar] n sesuatu yang mabei [mabEy] a matang; masak: ditumbuk sudah dapat ditampi: hape mabei ambotik tu pepaya anggo dompa mahar ongkal kita belum matang ma ase hupiari kalau sudah mabiyar [mabiyar] a Sr takut lumat tuanglah agar kutampi (pada benturan; pada suasana) maharsa [maharsa] a tak enak mabuk [mabu?] a mabuk: ulang makan; tak enak rasa lidah: bahat tu i minum ho bogot holi maharsa sipanganon ai tak mabuk! jangan terlalu banyak enak rasa lidah makan itu minum tuak itu, nanti mabuk! maila [maila] a malu: ulang mabur [mabur] v sudah tersiram mambehan maila ho i jon jangan kamu membuat malu di mada [mada], simada n empunya; sini; tuannya; pemiliknya parmaila n pemalu madabuh [madabu] v Sp jatuh mahol [mahOl] a mahal: huahap madal [madal] a tebal muka: seng mahol do ituhor ho bajumu ai tarhata na, madal do ai ia tidak kukira mahal kau beli bajumu terlarang, memang ia tebal itu muka mahua [mahuwa] pron kenapa; madat [madat] v menghisap bagaimana keadaan: mahua candu: ulang isuha ho madat uluni na hona gijig ai? holi somal! jangan kamu coba bagaimana keadaan kepalanya untuk menghisap candu nanti yang kena lempar? terbiasa! majal [majal] a tumpul 1 papak maen [maEn] v main: hanami pada ujungnya (tidak runcing); maen bola nantuari kami tebal pada bagian yang tajam bermain bola kemarin (tidak tajam); 2 ki tidak mudah magigi [magigi] a jijik: magigi au mengerti; bodoh saya jijik majol [majOl] a tumpul; majal: magin [magin] a sakit: tiap majol pisor min do i boan ho borngin magin do ulukku tiap tumpul sekali pisau yang kamu malam sakit kepalaku bawa magin-magin a Sr salesma maju [maju] 1 v maju; berjalan magira [magira] adv nanti (bergerak) ke muka; 2 v menjadi lebih baik (laku,

142 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia makus . malum

pandai, dan sebagainya); malbung [malbuG] adv tidak berkembang: bah! maju do mujarab lagi: tambar ai usahamu do wah! semakin malbung be obat itu tidak maju usahamu ini mujarab lagi makus [makus] a jorok: bajuni 1malim [malim] a alim; 1 ulama; 2 makus tumang bajunya jorok berilmu (terutama dalam hal sekali agama Islam) mal [mal], mal-mal adv hampir 2malim [malim] n Sp amil mati: parau ai mal-mal i maling [maliG] a kuat suaranya: hunduli rumput itu hampir mati kapal ai maling sorani kapal diduduki itu kuat suaranya malab [malab] adv agak demam: mallok [mal:ok] v buang; akkulakku malab hona udan mallokkon v buangkan: toppah badan saya agak demam kena ai mallokkon! buangkan hujan sampah itu! malaga [malaga] a lahap malnang-alnang [malnaGalnaG] n malang [malaG] a segan: malang berisi air au manonggah guru saya segan malnou [malnOw] n sejenis rotan: melihat guru godeng tumang malnou ai malapah [malapah] v menoreh; panjang sekali rotan itu membelah malo [malO] adv boleh; diizinkan; malas [malas] a hangat; agak tidak dilarang: anggo malo panas; tidak dingin; mulak au sonari kalau boleh malasi v menghangati; me- aku pulang sekarang manaskan (nasi dan sebagai- malpas [malpas] lemas: au malpas nya) yang sudah dingin; halani lahean saya lemas marmalas v menghangatkan; karena lapar pamalas n penghangat; alat maltang [maltaG] v terayun-ayun untuk menghangatkan; benda besar: maltang pamalaskon v menghangatkan; bungkusan ni iboan terayun- marmalas uhur v menggem- ayun bungkusan dibawanya birakan hati; bergembira: marmalas uhur ma namin maltung-galtung [maltuGgaltuG] v nasiam seharusnya kalian ber- tergantung: begu ai maltung- gembira galtung hona siding harimau itu tergantung kena jerat malbang [malbaG] v terkupak: naheiku malbang hona batu maluah [maluwah] v lepas: horbu i kakiku terkupak kena batu ai maluah humbani talini kerbau itu lepas dari talinya malbas [malbas] a lembab; tidak 1 kering benar; agak basah: malum [malum] v sembuh: podas saluarhu malbas hona udan malum cepat sembuh; celana saya agak basah terkena namalum v pulih dari sakit; hujan napamalumhon n penyembuh; pamalumkon n menyembuh- mabiar [mabiyar] a takut kan malbu [malbu] v ditaburi abu: 2 sabah ai malbu bahen bahat malum [malum] v penurunan haltah sawah itu ditaburi abu suhu panas menjadi dingin karena ada hama padi (tentang air panas)

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 143 mamah . mangida mamah [mamah] v makan nasi mandihei [mandihey] n semangka: (kata untuk anak-anak): mamah buei do mandihei i jumamu lobei ho makanlah dulu engkau banyak semangka di ladangmu mambal [mambal], mambal- mando [mandO] adv 1 hanya: on mambal v luntang-lantung: mando bagianhu hanya ini saja garama ai mambal- mambal kepunyaan saya; 2 selalu; terus hurjani pemuda itu luntang menerus: ho mando tong lantung saja kerjanya dapotan selalu kamu yang mambik [mambik], mambik- mendapatkan ambik v terburai: bi suka ni sili mandur [mandur] n mandor; ai mambik-ambik hona lambing pengawas usus babi hutan itu terburai mane-mane [manEmanE] n Sp kena tombak dingklik mambir-ambir [mambirambir] v mangan [maGan] v 1 makan: ahu terjumbai-jumbai: mambir- mangan tolu hali sadari saya ambir mando tolak ni hioumui makan tiga kali sehari; 2 kainmu itu terjumbai-jumbai mengunyah: ompung mangan karena sudah koyak demban nenek makan sirih; mambung-ambung mangankon v memakan: rosuh [mambuGambuG] v berayun- inang mangankon dayok ayun: Ali mambung-ambung i nipanggang ibu suka memakan toruh ni hayu si Ali berayun- ayam panggang; ayun di bawah pohon marsipanganan v saling mambur [mambur] v dibuang- memakan; buangkan; terbuang: karcis ai pamangan n orang yang bahat mambur halani langbois makan; karcis itu banyak terbuang panganan n tempat makan: karena tidak habis sapah panganan ni sapah hayu mampar [mampar] v berserak: piring tempat makannya piring mampar ganup ginompani ber- kayu; serak bersama keturunannya panganon n makanan; tarpangan v termakan; mampat [mampat] n semacam mangan-mangan v perjamuan; kayu makan-makan mampu [mampu] n sejenis kayu mangge [maGge], mange-mangge berdaun lebar getah akarnya n bunga pinang merah mangga [maGga] n mangga mampul [mampul] adv habis saat pohon enau disadap manggis [maGgis] n manggis mamunah [mamunah] v punah; manggoluh [maGgoluh] a hidup habis: mamunah jagul ai i manggou [maGgOw] v hilang (yang bahen dayok habis jagung itu di biasanya ramai): manggou atap makan ayam huja laho ni hilang entah mandal [mandal] n telapak tangan kemana perginya atau telapak kaki yang tebal mangida [maGida] n lemak kemiri: mandihar[mandihar] n Sr pencak santanni gambiri ai mangida silat tumang santan kemiri itu lemak sekali

144 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia mangir . mar mangir [maGir], mangir-mangir v mantod [mantOd] v tersentak: buang air besar: ilarang mantod ia mardalan tersentak mangir-mangir i dalan dilarang dia berjalan buang air besar di jalan manolon angkahala [manolon mangkar [maGkar] adv tanggung: ak:ahala] n gerhana parrohni udan ai mangkar manuk [manuk] n ayam: bahat tumang hujan itu tanggung tumang manuk i juma banyak sekali turunnya sekali ayam di ladang mangkuk [maGkuk] n tempat manuk-manuk [manukmanuk] minuman dari porselen n sejenis burung maningon [maniGOn] adv harus 1 patut; 2 wajib; mesti (tidak maol [maOl] v terambai-ambai: boleh tidak) maol haini ibaen ikan harambai ambai pancingnya manipat [manipat] adv terambai-ambai oleh ikan seterusnya: memang manipat samai paruhumi memang maor [maOr] v tak tentu per- seterusnya begitu pikirannya jalanannya: maor dotong horjani kesana kemari saja manis [manis] a manis: bahni halambir ai manis tumang air kerjanya kelapa itu manis sekali; maos [maOs] a aus; usang: bajuku manisan n manisan; halua domma maos pakaian saya manisia [manisiya] n manusia: sudah usang lang dong manisia i jai tidak mapan [mapan] a rata: dalani ai ada manusia di sana mapan tumang jalan itu rata manisio [manisiyo] v berteduh: au sekali tarpaksa manisio i toruhni mapap [mapap] n bulir padi yang sapo ai nami roh udan saya hampa; kosong terpaksa berteduh di bawah mapas [mapas] a 1 angkuh; gubuk itu karena datang hujan sombong; 2 suka memandang manja [manja] a manja; rendah pada orang lain pamanjahon v memanjakan mapir [mapir] a keras: batu krikil parjuma n petani: parjuma do ai mapir salian batu kerikil halak ai orang itu petani; keras sekali parjumaan n perkebunan mapit [mapit] v jamin; menjamin: manogkok [manogkok] v mapit do ai bai padanni dia mendaki; menanjak naik menjamin dengan janjinya manoh [manoh] n kenang- mapor [mapOr] a lebat: udan ai kenangan: manoh han bani mapor nokkan tadi hujan lebat ompung kenang-kenangan dari mar [mar] adv ber; prefiks nenek pembentuk verba 1 mem- manolang-nolang [manOlaGOlaG] punyai; 2 menggunakan; 3 n musim peralihan hujan ke menghasilkan; 4 dalam jumlah panas atau kelipatan; 5 mengaku dan mansil [mansil] v tercabut gagang memanggil sebagai: maramang (misalnya gagang parang) berayah; marinang beribu; 6 mantin [mantin] a lezat; sedap: kira-kira atau lebih kurang: buahni durian mantin daini marlimapuluh halak kira-kira buah durian enak rasanya lima puluh orang

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 145 marah . masabun marah [marah] a marah: ulang maris [maris] n hujan gerimis sompat marah au jangan menjelang teduh: seng lobat be sempat aku marah udan, dopma maris hujan tidak marak [marak] a marak (untuk lebat lagi, sudah gerimis api); nyala: hayu ai marak marium [mariyum] a Sr harum halani karak kayu itu marak marlang [marlaG] v tanggung- sekali karena kering tanggung (warna yang tang- marbada [marbada] v berkelahi gung): marlang rupana, mardang [mardaG] v menanam hurang gerger naminei tang- padi (di ladang): etah mardang gung warnanya kurang merah hu jumaku! ayo menanam padi dibuatnya di ladang saya marlangat-langat [marlaGatlaGat] mardapot [mardapOt] v Sr berburu n Sp pagi buta mardum [mardum] v makan beras: marorot [marOrOt] v Sr mengasuh ulang mardum! jangan makan marot [marOt] a tajam; 1 bermata beras tipis; 2 runcing; berujung maregas [marEgas] v meronta- lancip; ronta karena sesuatu: maregas hamarotan n ketajaman; ia halani seng nabere duit marotan a lebih tajam; meronta-ronta ia karena tidak pamarothon v menajamkan; diberi uang tarmarot a agak tajam marga [marga] n Antr kelompok marruma [mar:uma] v mempunyai kekerabatan yang eksogam dan rumah: manuk-manuk ai unilinier secara patrilineal: au marruma dear i atas hayu marga Saragih saya marga burung-burung itu mempunyai Saragih rumah di atas kayu marguro [margurO] v main-main; marsahap [marsahap] v Sp bermain-main berkata-kata marharoan [marharOwan] n kerja marsik [marsik] n sengsara; bakti hamarsikon n kesengsaraan mari [mari] v kata yang biasa marun [marun] n demam; deman dipakai dalam mantera: mari karena malaria: si Ali marun si tondi! mari semangat! Ali demam mariah [mariyah] a meriah; marunan [marunan] v demam: ramai yang bersifat suka ria badanhu marunan halani hona maridi [maridi] v mandi: sodar udan badanku demam karena tumang maridi pagi sedap kena hujan sekali mandi pagi-pagi masa [masa] n kejadian: aha na marindik [marindik] v 1 ber- masa i Saribudolok? apa yang belang, berbintik-bintik: terjadi si Seribudolok? tangkop lobei dayok na masab [masab] v hilang: domma marindik ai! tangkap dulu masab golar hu na dear ayam berbintik-bintik itu!; 2 sadakah ni an halani parlaho menetes, gerimis: dopma na buruk sudah hilang namaku marindik udan sudah menetes yang bagus selama ini karena hujan (gerimis) perbuatanku yang buruk masabun [masabun] n kelambu

146 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia masak . mawas masak [masak] a masak, matang: walaupun telah lama diperam; domma masak pisang ai i 2 belum matang; belum selesai bagas hobon sudah masak diolah untuk dimakan (tentang pisang itu di dalam lumbung makanan); masakah [masakah] adv sering: mangatah v makan lalapan bapa masakah tumang buritan mataniari [mataniyari] n matahari bapak sering sakit matas [matas] n siang hari (tinggi mase [masE] pron mengapa; kata matahari): ulang matas tu tanya untuk menanyakan sebab handian roh sogod ma! jangan atau perbuatan: aha do salahku siang sekali kamu datang besok bamu, boru Payung? mase ham ya! mananingkon au? apakah mate → matei salahku wahai boru Payung, matei [matey] a mati; mengapa kamu meninggalkan hamateian n kematian; 1 aku? perihal mati; 2 menderita masik [masik] a busuk 1 rusak dan karena salah seorang mening- berbau tidak sedap (tentang gal; buah, daging, dan sebagainya): mangkamatei v bermatian; masik use pisang onde halani berturut-turut mati; banyak dokah to iporam pisang itu yang mati; menjadi busuk karena lama pamatei v matikan; sekali diperam; 2 berbau tidak pamateihon v 1 mematikan; sedap (tentang bangkai dan membunuh; 2 memadamkan; sebagainya); tarpamatei v termatikan; 1 makkamasik v berbusukan; dapat dimatikan (dipadamkan); pamasik n pembusuk; 2 tidak sengaja dimatikan pamasikkon n membusukkan (dipadamkan) masjid [masjid] n masjid, rumah matih [matih] a teguh; kuat: matih atau bangunan tempat ibadah bahen sikorup ni ma! buat yang agama Islam kuat sekrupnya ya! masuk [masuk] v masuk: au matobu [matobu] a manis; rasa sadarion lang masuk kuliah seperti rasa gula halani roh udan aku hari ini matoras [matoras] a dewasa tidak masuk kuliah hari ini maujana [maujana] n pengurus; karena hujan; pemegang jabatan; 1 orang- mamasuki v memasuki; orang) yang mengurus; 2 pamasukhon v memasukkan; sekelompok orang yang meng- parmasuk n 1 cara masuk; urus dan memimpin per- aturan masuk; 2 pendapatan; kumpulan (partai dan sebagai- tarmasuk v termasuk nya) mata → matah mawang [mawaG] v tidak menentu matah [matah] a mentah 1 belum tempat tinggalnya; tidak ada masak; belum waktunya untuk yang memperdulikannya: dipetik, diambil hasilnya dan mawang do hugehkon au i jon sebagainya (seperti buah- aku di sini tidak diperdulikan buahan): matah lalap mangga orang ai agape domma dongkah i mawas [mawas] n mawas, sejenis param; mangga itu mentah kera: dongdo mawas i kebun

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 147 mawat . melap

binatang di kebun binatang ada medang-edang [mEdaGEdaG] v mawas jalan-jalan tanpa tujuan: mawat [mawat] v jalan-jalan; medang-edang mando paegah berjalan-jalan (untuk yang ku bora, halani orang tua menjaga): hansip ai mawat tiap hulanga dongbe penghidupan- jam hansip itu berjalan-jalan ku berjalan-jalan tanpa tujuan setiap jam karena orang tuaku sudah tidak 1mayang [mayaG] n tangan pohon ada lagi margat: garsing rupani mayang medar [mEdar] a tidak tepat; tidak bagat ai warna tangan pohon menentu: medar do harsa margat itu kuning pangulahmu tidak menentu 2mayang [mayaG] 1 a segan: ulahmu anggo mangidah dosen mayang medep [mEdEp] n kantuk; rasa do hansa au aku segan sekali hendak tidur; mangedep v kalau melihat dosen; 2 n bunga mengantuk; pinang aren kelapa atau medep-medep v mengantuk sebangsa pohon palem megah [mEgah] a gembira; suka; mayap [mayap] v terbang: bahagia; bangga; senang; tuktukku mayap i ombus logou hamegahon n kegembiraan; topiku terbang di hembus angin ipamegah n digembirakan; mayap-ayap [mayapayap] v mamegahkon v menjadi terbang kesana kemari: domma gembira; mayapayap borang-borang marmegah v bergembira: nongkan kumbang tadi sudah Sidea marmegah halani mereka terbang kesana kemari bergembira karena naik kelas; mayat [mayat] n bangkai: domma pamegahkon v menggembira- mayup mayat hambing ai kan bangkai kambing itu sudah mehel [mEhEl] v gelak tawa; hanyut terkekeh-kekeh: nase handian mayom [mayom] a basi; mulai mehel? mengapa kamu semua busuk: indahan on domma tertawa terkekeh-kekeh? mayom nasi ini sudah basi; meja [mEja] n meja: opat nahei ni domma mayom ihan on ikan itu meja ai kaki meja itu empat sudah mulai busuk mela [mEla] a malu: ulang mela mayong [mayoG] a sakit: Badu ho kamu jangan malu; mayong torus-torusan Badu mamelahon v menjadikan sakit terus-menerus (memberi) malu; mayup [mayup] v hanyut: domma pamelahon v memalukan; mayub bajukku baju saya sudah parmela n pemalu; hanyut tarmela a agak malu; mela-mela a malu-malu 1medan [mEdan] a senang hati; betah; kerasan: medan uhur hu melab [mElab] a manis: melab dai ihutaon halani riahni senang ni bahni bagod air nira rasanya hatiku di kampung ini karena manis ramainya melap [mElap] a silau: mataniari 2medan [mEdan] n ibukota ari melap tumang matahari itu provinsi Sumatera Utara menyilaukan sekali

148 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia melhat . miloh melhat [mElhat] a kental; antara migar [migar] a 1 asam: untei ai cair dan keras; pekat; migar daini jeruk itu asam mamelhat v mengental; rasanya; 2 masam seperti rasa mamelhatkon v mengentalkan; cuka; melhatan a lebih kental; mamigar v mengasam; tarmelhat a agak kental mamigari v mengasami; melinjo [mElinjo] n belinjo membubuhi asam; membar [mEmbar] v tidak mamigartu a keasaman; bergerak, berubah arah terlalu asam; cemberut; mendihei [mEndihEy] n marmigar v berasam; terasa semangka: mangan mendihei asam; ada asamnya; makan semangka pamigaron a proses, cara, mengas [mEGas] a resah; gelisah perbuatan mengasami; dan tidak tenang; gugup; rusuh pamigar n asamkan; perintah hati: mengas ia paimahon untuk menjadikan asam; hasomanni ia resah menunggu pamigarhon v mengasamkan temannya; milas [milas] 1 a panas: mesin hamengason n keresahan; kareta ai milas tumang halani mamengashon v meresahkan dommah dokkah mardalan meranti [mEranti] n sejenis kayu: mesin kereta itu panas sekali hayu meranti ai baggal tumang karena sudah lama berjalan; 2 kayu meranti itu besar sekali ki sangat iri; sakit hati; genting merdeng [mErdEG] a pening: sekali; berbahaya; ulukku merdeng halani hona hamilasan n kepanasan; udan kepala saya pening mamilas v memanas; karena kena hujan milasan a lebih panas; mermer [mErmEr] a ranum: buah milastu a terlalu panas; lokang ai mermer tumang buah pamilashon v memanaskan; lokang itu ranum sekali tarmilas a agak panas; tarpamilas v terpanasi; 1 dapat merung [mEruG] a kurus: dipanasi; 2 terkena panas dakdanak na merung ai domma misir hu juma anak yang kurus milas-milas a hangat itu sudah berangkat ke sekolah; marmilas-milas v berpanas- mamerung v mengurus; panas; menjadi kurus; milas borgohan a demam merungan v lebih kurus; panas merungtu a terlalu kurus; miling [miliG] a miring: ulang pamerungkon v menguruskan; miling bahen galas ai kali menjadikan kurus; madurus! jangan miring di- merung-merung n letakkan gelas itu, nanti pembawaan badan kurus: tumpah! merung-merung halak ni miloh [miloh] v padam; mati pembawaan badannya memang (tentang api); tidak menyala kurus atau tidak berkobar lagi: miduk [miduk] v terkumpul: domma miloh use lampu ai bukuhu miduk tumang i atas halani domma bois minak ni meja hang ongga hubaca lampu itu tadi telah padam bukuku terkumpul saja di atas karena sudah habis minyaknya; meja tidak pernah kubaca

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 149 mimik . mirah

pangilohkon v memadamkan; minggot [miGgot] a pusing: meredakan (kemarahan) minggot huahap mamikir hon mimik [mimi?] v minum ujian ai pusing kurasa me- (digunakan pada anak-anak) mikirkan ujian itu mimis [mimis] n mimis: domma minggu [miGgu] n hari minggu; bois mimis lereng ai patut ma marminggu v berminggu; ban ni lenggang sudah habis pergi ke gereja di hari Minggu mimis sepeda itu, pantaslah untuk beribadah; bannya lenggang parmingguan v rumah gereja; minak [mina?] n minyak: domma bangunan gereja miloh use lampu ai halani minik [minik] n umat: Tuhan domma bois minak ni telah pasu-pasu hamma si minik mati tadi lampu itu karena mon! Tuhan, berkatilah umat- sudah habis minyaknya; Mu ini! maminaki v meminyaki: minsah [minsah] v pindah: maminaki lampu meminyaki hanami minsah hu Medan kami lampu; pindah ke Medan marminak v 1 berminyak: minsal [minsal] v pindah: sidea jambulanni marminak rambut- minsal halani boritan mereka nya berminyak; 2 ki ceria: pindah karena sakit songon na marminak hu minsur [minsur] a runcing: minsur tonggor bohimu ceria kulihat pensel ni pinsil dia runcing wajahmu; parminakan n perminyakan mintop [mintop] v padam: mintop apui ai halani isi ram bani bah minal [minal], minal-minal a padam api itu karena disiram bercahaya: kaca ai minal- dengan air minal anggo hona matani ari kaca itu bercahaya kalau mintor [mintor] v terus: kaluar dikenai cahaya matahari sikolah ia mintor hu juma pulang sekolah, dia terus ke minar [minar] a murah: nahnar ai ladang minar tumang rara itu murah sekali minum [minum] v minum: minum teh in! minum teh ini!; mindoh [mindoh] adv berkurang inumon n minuman; sakitnya: mindoh pangahapmu manginum v meminum; dongkansi mangan tambar paimumhon v meminumkan; kurasa berkurang sakitnya parinuman n tempat atau alat setelah makan obat minum (cangkir, gelas); minei [minEy] adv maunya; parminum n 1 peminum; hendaknya: ulang minei roh orang yang suka (gemar) udan in hendaknya jangan minum minuman keras; 2 cara datang hujan ini minum: so naha parminummu? minggip [miGgip] adv nyaris: ia bagaimana cara minummu?; minggip i langgar motor dia tarinum v 1 terminum; 2 ki nyaris dilanggar motor kondisi bayi yang salah (tidak) minggol [miGgol] a manja: adekhu terurus minggol tumang adikku manja mirah [mirah] n ayam merah: ia sekali marosuh mangan dayok mirah minggor [miGgor] n para-para dia suka makan ayam merah

150 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia mirdong . mogap mirdong [mirdoG] v pening; modang [mOdaG] n sejenis kayu: pusing: mirdong huahap hayu maratentangi tarmasuk pening kurasa modang na jenges kayu mirik [mirik] n sejenis ikan: ikan meranti termasuk sejenis kayu mas mirik na enak ikan mas yang bagus sejenis ikan yang enak modar [mOdar] a sengsara mirlak [mirlak] v bercahaya: modei [mOdEy] a lemah: ia lampu mirlak torang tumang tarmasuk jolmana modei dia lampu bercahaya terang sekali termasuk manusia yang lemah misam [misam] a panas: tongah modoh-odoh [mOdOhOdOh] v on songon na misam pangahap menekan: ia modoh-odoh kurasa agak panaslah tengah botokni nama borit dia hari menekan perutnya yang sakit mise [misE] n kumis: ia mansukur modom [mOdOm] v tidur; mise i muka rumah dia men- makkamodom v bertiduran; cukur kumis di depan rumah marsimodoman v bertiduran; misir [misir] v pergi; berangkat: papodomhon v menidurkan; amang misir hu Siantar parmodom n 1 penidur; nasogod ayah pergi ke Siantar tukang tidur; 2 cara tidur: naha besok pagi; modom mi? bagaimana cara marsimisir v (pada) berangkat tidurmu?; mistak [mistak] v tercampak: parmodoman n tempat (ruang, mistak ia hun atas karetani ia area) tidur; tercampak dari atas keretanya; podoman n tempat tidur mangkamistak v bercampakan (ranjang, tikar, dan sebagai- nya); mitiltil [mitiltil] a gelisah: ia tarpodom v tertidur; 1 (sudah) songon mitiltil paima hon tidur: tarpodom ganup sidea tulanganni roh ia agak gelisah semua mereka tertidur; 2 tidak menunggu pacarnya datang sengaja tidur; miut [miyut] v bergerak (bergeser modom-modom v tidur- dari tempat duduk): rayok tiduran; berbaring-baring (untuk tumang ahu miut ai aku malas melepaskan lelah); sekali bergerak modong [mOdOG] v berputar: banni moak [mOwak] v mual: halani motor pasti modong ban motor minggot ia moak ia mual pasti berputar karena pening moduk → modung mobi [mObi] n jenis kayu yang modung [mOduG] v luntur: bajukku berbuah modung baju saya luntur monci [mossi] n tikus mogah [mOgah] a bertuah: ia mocor [mOcOr] a tegang: hayu ai tarmasuk jolma na mogah dia mocor agape i ombus togou termasuk manusia yang bertuah kayu itu tegang biarpun di- mogan-ogan [mOganOgan] a goyang angin mewah: ia mogan-ogan tumang modak [mOdak], modak-modak v dia mewah sekali melancong: nantuari ia modak- mogap [mOgap] v tenggelam: modak hu Siantar semalam dia kapal ai mogap i laut kapal itu melancong ke Siantar tenggelam di laut

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 151 mogar . monggor mogar [mOgar] v kena hukum: ia (tentang tubuh dan sebagai- mogar ibahen polisi dia kena nya); tambun; 3 subur (untuk hukum oleh polisi tanaman); 4 lemak mogop [mOgOp] v tiarap: ia mogop pamomburhon n pengge- halani roh kapal ni musuh dia mukan tiarap karena kapal musuh momo [mOmO] a lunak: rondom datang lobei boras ai ase momo mogor-ogor [mOgOrOgOr] a sia- rendam dulu beras itu agar sia: mogor-ogor tumang ahu lunak hujai seng dong hasilni sia-sia momot [mOmOt] v banjir keringat: saja aku kesana tidak ada hadoye ni mar momot dia hasilnya banjir keringat mogos [mOgOs] v gesek; bergesek mompak [mOmpak] v terbelah: mohol [mOhOl] v tertawa: ia mohol domma mompak hayu ai sudah halani negah dia tertawa terbelah kayu itu karena gembira mompas [mompas] v terjatuh mohop [mOhOp] n kepanasan; monang [mOnaG] v menang; kegerahan: ahu muhup halani hamonangan n kemenangan; ari milas tumang aku namonang n pemenang; kegerahan karena hari ini pamonang n pemenang; sangat panas pamonanghon v mok [mOk] v mendangkalkan; memenangkan; membuat jadi dangkal monang butong n menang dengan tidak jujur mokah [mOkah] n kota Mekah mondei [mOndEy] n rasa berayun: mokor [mOkOr] a mujur; ia songon na mondei dia seperti beruntung: mokor ma ia rasa berayun tertolong beruntunglah dia tertolong mondok [mOndO?], mondok- andok v berjoget: ia mondok- molei [mOlEy] v gugur: molur andok anggo marhapma tep dia molei hu tanoh bunga mawar berjoget kalau tepdek berbunyi gugur ke tanah mondun-ondun [mOndunOndun] v molor [mOlOr] a licin: dalan bubah bergerak ke atas ke bawah: nami molor jalan ke sungai balok ai mandun-ondun balok licin itu ke atas ke bawah molos [mOlOs] a gembira: ia molos monggak [moGgak] a lemas: ikan mambosa suratku dia gembira ai monggak ikan saya lemas membaca suratku monggal [mOGgal[, monggal- molur [mOlur] n bunga mawar: onggal v bergerak ke atas ke molur marum tumang bunga bawah: halak ai latab mawar harum sekali monggal-onggal orang itu terus momah [mOmah] n sejenis ikan ke atas ke bawah lele yang yang besar dan monggor [mOGgOr] v taksir; kuning warnanya: bahat menaksir: garama ai monggor momah i pandau ai banyak halani anak boru ai pemuda itu ikan lele di rawa-rawa itu menaksir anak gadis itu mombur [mOmbur] a 1 gemuk; 2 besar karena banyak dagingnya

152 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia mongkak . mosal mongkak [mOGka?] v mau muntah: mopop [mOpOp] v telungkup ia mongkak mangan ikan ai dia seperti induk ayam menjaga mau muntah makan ikan itu anaknya atau mengerami telur- mongkap [mOkkap] v sesak: nya mongkap buahap tontonbu mopuk [mOpuk] a harum: bunga sesak kurasa dadaku mawar mopuk tumang bunga mongkik-mongkik [mok:ikmok:ik] mawar harum sekali v tercekik karena tulang ikan: 1mora [mOra] a kaya: sidea halak mongkik-mongkik mando ia na mora ihuta nami mereka halani tarpangan koak tercekik orang yang kaya di kampung dia karena termakan tulang kami ikan 2mora [mOra] a takut mongkoh-ongkoh [mOGkOhOGkOh] n orang yang keberatan morah[mOrah] pron beliau: morah membawa beban sehingga laho tu Medan beliau pergi ke payah berjalan (tertatih-tatih): Medan mongkoh-ongkoh mando ia morbou [mOrbOw] n semacam halani boratan tertatih-tatih kayu; kayu merbau sudah ia karena keberatan morga → marga mongkol [mOkkOl] a agak mentah: morgot [mOrgOt], morgot-orgot v indahan ai mongkol nasi itu susah berjalan karena keberatan agak mentah atau kesakitan mongkos-ongkos [mOkkOsOkkOs] mornang [mOrnaG] v tergenang: v batuk terus menerus: sabah nami mornang sawah mongkos-ongkos mando batuk kami tergenang ni ondi terus menerus sudah 1morong [mOrOG] 1 v menyalak: batuknya itu baliang nami morong i laman moning [mOniG] n kalung biji yang anjing kami menyalak di jernih rupanya halaman; 2 n lolongan anjing monis [mOnis] a lembut 2morong [mOrOG], morong-orong monis-monis [mOnismOnis] n v mengaduh kesakitan: bapa semacam kayu bakar morong-orong nabodari bapak monok [mOnO?] n dendam: ulang mengaduh kesakitan tadi monok bani halak! jangan malam dendam sama orang lain! morpo [mOrpO] v diam: sidea monsi [mOnsi] n tikus: omei nami baganup morpo mereka semua bois ipangan monsi padi kami diam habis dimakan tikus morsik [mOrsik] a keras: roti ai monsong [mOnsOG] v hangus morsik tumang roti itu keras montik [mOntik], montik-ontik v sekali berdebar-debar: montik-ontik morto [mOrtO] a rapat di belakang: jantungni paimahon pengumu- hayu hai morto i pudini kayu man berdebar-debar jantungnya itu rapat di belakangnya menunggu pengumuman morum [morum] a harum mopiopi [mOpiyOpi] v tunduk mosal [mOsal] n barang-barang karena dimarahi: mopiopi ia ilobeini amang ni ai, halani bekas: domma mosal pakean biarni dia tunduk di depan on sudah jadi barang bekas ayahnya karena kena marah pakaian ini

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 153 mosap . muget mosap [mOsap] a basah: mosap moyak [mOya?] v muntah: ia hanami hona udan basah kami moyak manganggoh bau ai ia kena hujan muntah mencium bau itu mosog [mOsOg] v terbakar: moyat [mOyat] a anyir: moyat rumahni halak ai mosog rumah daini gulai on sayur ini rasanya orang itu terbakar anyir mosong[mOsOG] v hangus; moyoh [mOyOh] v buang air: anggi mamosonghon v menjadikan moyoh ipodohman adik buang hangus; air di tempat tidur mangkamosong v berhangus- moyuk [mOyu?] a layu: dopma an; pamosonghon v peng- moyuk bulung gadung natuari hangusan daun ubi semalam sudah layu mosor [mOsOr] v geser: mosor moyut [mOyut] a lemah kurus: ia bulung gadung ai geser dulu jolma na moyut dia manusia daun ubi itu yang kurus lemah mosos [mosos] v seret: mosos mu [mu] kl p kamu: in bagian mu pardalani seret jalannya itu bagianmu motak [motak] a mentah: motak muak [muwa?] v terkupas: muak daini indahan on rasa nasi ini halak ai kulit manis nami ter- mentah kupas orang itu kulit manis kami mote [mote], mote-ote a loyo: mase songon na mote-ote ho? muap [muwap] adv mulai busuk: kenapa kamu sepertinya loyo? ihan na muap lang enak ikan yang mulai busuk rasanya tidak mot-mot [motmot] v orang yang enak berkeringat ketika demam muat [muwat] v muat: lang muat motok [motok] n denyut: motok buku au i bagas tas buku saya jantungna lang tetap denyut tidak muat di dalam tas jantungnya tidak tetap mubah [mubah] a 1 berubah: motol [motol] n sebutan untuk parlahouni mubah sonari tanaman yang tumbuhnya tidak kelakuannya berubah sekarang; subur 2 sembuh kembali: ompung motor [motor] n motor: motor ni mubah borit ai kakek sembuh sidea baggal tumang motor kembali dari sakit itu orang itu berat sekali mubang [mubang] v apung motos [motos], motos-otos v muda [muda] a muda: ia muda tersentak-sentak: motos-otos ia tumang dia muda sekali mardalan tersentak-sentak dia mudaha [mudaha] adv hari berjalan keempat dalam hitungan adat motot [mOtOt] a gugup: ia motot Simalungun manjawab ia gugup menjawab mudar [mudar] n darah motung [mOtuG] n sejenis pohon mugar [mugar] v mengganggu: ia kayu bergetah daunnya lebar, mugar halak na bujur dia perut daun berwarna hijau, dan mengganggu orang yang baik punggung daun berwarna putih muget [mugEt] v terbuka: anggo moug [mOug] adv satu kali: ia surat hu sikolah maningan angga moug hu Medan ia muget kalau surat untuk ke pernah satu kali ke Medan sekolah harus terbuka

154 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia mug-mug . mungkah mug-mug [mugmug] a gemuk: mulur [mulur] a cak molor (ber- angkulani mugmug tumang tambah panjang atau lebas): badannya gemuk sekali kaus hu domma mulur kausku muha [muha] n anjing: muha nami sudah molor baggal anjing kami besar mumbag [mumbag] v semakin muhup → mohop besar: ia mumbag sonari dia muhut [muhut] a kecil-kecil: semakin besar sekarang muhut buah ai tapi manis mumbang [mumbang] v apung; tumang buah itu kecil-kecil tapi mengapung rasanya manis mumbal [mumbal] v meng- muit [muwit] v bergerak: au royok gonggong: baliang mumbal muit aku malas bergerak halak na lewat anjing meng- mula [mula] n lebih dahulu: ia gonggong orang yang lewat mula masuk ni jabu dia masuk mumbang [mumbaG] v terapung: rumah lebih dahulu; kapal ai mumbang i laut kapal mamulai v memulai; itu terapung di laut marmula v bermula; mumpat [mup:at] v tercabut: mulani n (seperti) yang bunga ai mumpat ibahen adik dahulu; bunga itu tercabut oleh adik parmulaan n permulaan; mumuk [mumu?] a buruk: kaen ai mula-mula adv mula-mula domma mukmuk kain itu sudah mulak [mulak] v 1 pulang: amang buruk baru mulak hun huta ayah baru munah [munah] v tenggelam: pulang dari kampung; 2 balik; kapal ai munah kapal itu paulakkon v memulangkan: si tenggelam Tina paulakkon buku nami si mundar [mundar] v mundur: ia Tina memulangkan buku kami mundar hupudi dia mundur mulei-ulei [mulEyulEy] n sejenis kebelakang tanaman (rumput bau-bauan) munduk [mundu?] v tunduk: omei mulgap [mulgap] v timbul: ai domma munduk padi itu domma mulgap ihan ai sudah sudah mulai tunduk timbul ikan itu; munggal-unggal [muGgaluGgal] v marsimulgap v bermunculan: goyang-goyang (ke kanan dan bahat dekke marsimulgap i ke kiri): ia munggal-unggal bongbongan banyak ikan ber- mardalan: dia jalan bergoyang- munculan di kolam; goyang ke kanan dan ke kiri mulgap-ulgap v tampak- tampak munggil-unggil [muGgiluGgil] v bergoyang-goyang (naik dan mulia [muliya] a mulia; turun): munggil-unggil do iparmuliahon n dimuliakan: ia hansa motor on halani bojanni iparmuliahon halak dia dalan motor ini bergoyang- dimuliakan orang goyang karena jalannya buruk mulih [mulih] v mati: baliang ai ditiup angin domma mulih anjing itu sudah mungkah [muk:ah] v mulai: anggi mati au mungkah boima mardalan multak [multa?] n ujung jalan: adikku mulai berjalan ija do multak ni dalan on? dimana ujung jalan ini?

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 155 mungkal . musuh mungkal [muk:al] v keluar muntul [muntul] a kebal: si kembali Bontang tarmasuk jolma na mungkap [muk:ap] v terbuka: muntul si Bontang termasuk mungkap tayub rumah ibahen manusia kebal logou atap rumah terbuka muntut [muntut] n kentut (buang mungkat [muk:at] a pincang: ia angin): ia muntut i sikolah dia mardalan mungkat dia berjalan buang angin di sekolah pincang murah [murah] a murah; mungkil [muk:il] v tunduk: ia pamurahkon v memurahkan; mungkil lobei rumah ia tunduk ummurah a lebih murah di depan rumah murak [mura?] n daun salam: 1 mungkor [muk:Or] n dengkur: ia murak tarmasuk bumbu gulai mungkor tingki modom ia tidur daun salam termasuk bumbu mendengkur; sayur 2 mungkor [muk:Or]; mamungkor murik [muri?] n binatang berkaki v melubangi; membuat lubang empat yang berkembang biak dengan alat bor dengan cara melahirkan: mungkur [muk:ur] n jeruk purut: dopma murik lombu dian? untei mungkur tambardo jeruk sudah beranak lembu kalian? purut adalah obat murmak [murma?] v gembung: mungkut [muk:ut] v terangkat: bohini murmak muka wajahnya badanni boi mungkut hu atas gembung badannya terangkat ke atas murtik [murti?] a sedikit-sedikit: mungmung [muGmuG] n gong: ia mambere murtik dia mem- mungmung marhata tolu hali beri sedikit-sedikit gong berbunyi tiga kali muruh [muruh] a marah: amang mungut [muGut] v pelan-pelan ia muruh hubakku ayah marah marhata mungut tumang dia padaku berbicara pelan-pelan murut [murut] a bertambah tinggi; muni [muni] v sembunyi; bertambah panjang: ia murut marmuni v bersembunyi: ia sonari dia bertambah tinggi marmuni hutoruh bunga dia setiap hari bersembunyi di bawah bunga musang [musaG] a sudah buruk: ia munjar [munjar] v keinginan hati: mambere baju na musang dia ia manliar munjar dassa dia memberi baju yang sudah berpidato atas keinginannya buruk sendiri musei [musEy] v tumpah: boras munjei [munjEy] v terjatuh: ia musei ibahen beras ditaruh munjei hu nakkon dia terjatuh tumpah tadi muntad [muntad] v terhalang: musil [musil] a miskin: hanami tulang muntad hu Siantar musil tumang kami miskin paman terhalang pergi ke sekali Siantar musim [musim] n musim: sonari muntol-untol [muntOluntOl] v musim marsuan omei sekarang tidak bisa ditarik: muntol-untol waktu menanam padi do tarihon horbou on kerbau musuh [musuh] n musuh; itu tidak bisa ditarik mamusuhi v bermusuh;

156 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia mutah . muyup

parmusuhan n permusuhan 1mutah [mutah] v muntah: anggi mutah i parsikolahan adik muntah di sekolah; mamutahkon v memuntahkan; marsimutah v banyak orang yang bermuntahan; pamutahkon v mengupayakan supaya muntah; parmutah n orang yang mudah muntah; mutah-utah v muntah-muntah 2mutah [mutah] a luntur; berubah atau kehilangan warnannya: kaus anggi mutah ai kaus adik itu sudah luntur warnanya; mamutahi v melunturi mutik [mutik] n berputik; marmutik v putik: unte tangai name tikki marmutik jeruk kami sedang berputik mutir [mutir] a payah (membutuhkan waktu yang lama): mutir tumang pulitan botahni boras on payah sekali mengutipi antah beras ini muyog [muyOg] v goyang: ia muyog mardalan dia bergoyang jika berjalan muyom [muyOm] v terjatuh: anggi muyom hu bagas bah adik terjatuh ke dalam air muyuk [muyu?] v mengejar: muyuk dayok ai! kejar ayam itu!; mamuyuk v mengejar: ia mamuyuk huting dia mengejar kucing muyun [muyun] a mudah: ia muyun bani halak dia orang yang mudah terpengaruh muyup [muyup] a loyo: muyup dassa ho kamu loyo sekali

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 157 n . na . naman

naha [naha] pron bagaimana: N naha ma hoi dopni? bagaimanakah nanti akhirnya na [na] n 1 huruf kelima dalam nahei [nahey] n kaki: mardalan aksara Simalungun (dari surat nahei berjalan kaki sapuluh siah); 2 yang; nahi [nahi] n isi menunjukkan kondisi sesuatu: nahit [nahit] n nyala: paima lobei, dong jolma na boritan ada nahit listrik tunggu sebentar, orang yang sakit listrik akan nyala; nabi [nabi] n nabi: nabi Daud nabi mannahiti v menyalakan: Daud; amang domma mannahiti apui hanabion n kenabian ai ayah sudah menyalakan api naboru [naboru] n wanita; itu perempuan nahkon [nahkOn] v taruh: nahkon nabung [nabuG] v cukur: nabung hu atas taruh ke atas humismu cukur kumismu; nai [nai] n isi: nai indahan hu parnabung n alat untuk bagas pelsi isi nasi itu ke mencukur dalam piring nada [nada] adv bukan: nada naibata [naibata] n Allah; Tuhan; hubuat bukan aku yang ambil marnaibata v bertuhan; nadom [nadOm] a kuat hati: marnaibatahon v bertuhan- nadom uhurni manangar hata kan; ai kuat hatinya mendengar parnaibataan ki dalam perkataan itu kandungan nadong [nadOG] v ada: maruah naik [nai?] v naik: naik hu atas nadong orang yang berada jabu naik ke atas rumah; nae [naE] n kaki hanaikan n perihal naik; naenei [naEnEy] adv semoga: ipanaik v dinaikkan; sonaima naenei ompung mubah manaiki v menaiki; semoga nenek sembuh kembali panaikhon v menaikkan naninei → naenei naima [naima] pron seperti itu; naga [naga] n naga: dong do naga begitulah tapi lang onggana idah naga nalih [nalih] n sepuluh kaleng: itu ada tapi tidak pernah nalih ma haganupan omei ai tampak padiku sepuluh kaleng semua- nagaraja [nagaraja] n nama desa nya yang dibentuk dari kata nagori nam [nam] n kata yang diucapkan dan raja yang berarti benua raja seseorang ketika menyerahkan atau kampung raja sesuatu kepada orang yang nagori [nagOri] n kampung: lebih dihormati nagori hu ja do hanima? namalum [namalum] n daging dimana kampung kalian? yang dimasak dengan bumbu nagur [nagur] n nama sebuah khusus untuk disajikan kepada kerajaan dahulu kala orang tua nah [nah] n kata yang diucapkan naman [naman] adv hanya: ia saat memberi: nah, on doon naman anakni dia hanya duit mai! nah, ini uangmu itu! tinggal dengan anaknya

158 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia namangalop . naring namangalop [namaGalOp] n suami manangkong v mendaki: nambom [nambOm] n pantat ngayot tumang hugehkon manangkong dolog on aku namin [namin] adv sebenarnya: capek sekali mendaki gunung songon do namin maksud hai itu beginilah maksud yang se- benarnya nang-nang [naGnaG] v dimarahi: naminei → namin nang-nang inang ia halani marayoh ibu memarahi dia namur [namur] n sisa air hujan karena malas yang tertinggal di rerumputan pinggir jalan nanialop [naniyalOp] n istri nan, nai [nai] n orang tua: nai naninei [naniney] adv sebenarnya Japarman orang tua Japarman nanjadihan [nanjadihan] n dua nanah [nanah] n nanah: bahat hari yang lalu: nanjadihan nanah ni bayohni bisulnya inang mulak hun Siantar dua banyak nanah; hari yang lalu ibu pulang dari marnanah v bernanah: lukanya Siantar marnanah luka sudah bernanah nangka [naGkO] n nangka nandigan [nandigan] pron kapan; nangkon [nak:On] v taruh: nakkon bila: nandigan ham roh? kapan ibabouni meja ni taruh di atas kamu datang? meja ini nandok [nandO?] n sebutan untuk nansiam [nas:iyam] pron kalian: anak yang mulai belajar ber- lau huja nansiam? kalian mau jalan kemana? nang → inang nansungguh [nansuGguh] n siput nangar [naGar] n landasan kecil yang hidup di dalam air nanget [naGEt] a pelan; lambat: nantigan [nantigan] pron kapan: mardalani nanget ompung nantigan handian hu jon? nenek jalannya pelan-pelan; kapan kalian ke mari? panengethon v melambatkan; nandigan → nantigan nanget-nanget a pelan-pelan; nantuari [nantuwari] n kemarin lambat-lambat napa [napa] n pupuk: amang nanggalutu [naGgalutu] n nama mambaon napa hu juma ayah kerbau dalam cerita Raja membawa pupuk ke ladang Negeri Raya naporon [napOrOn] n semak: nanggas [naGgas] n sejenis kayu adong do ulog i naporon ular berbatang besar dan kayunya ada disemak-semak; sangat keras marporon n bersemak nanggei [naGgey] a lambat: napu [napu] n pupuk: amang nanggei pardalani jalannya mambaon napu hu juma ayah lambat membawa pupuk ke ladang nangging [naGgiG] num seraup: i nari [nari] adv lagi: sadari nari buatni indahan san nangging mulak inang hun kota ibu diambilnya nasi seraup pulang dari kota sehari lagi nanggordaha [naGgOrdaha] n naring [nariG] a 1 perlahan: burung garuda naring parohni perlahan nangka [naGka] n nangka datangnya; 2 nyaring: naring nangkog [nak:Og] v daki; sorani suaranya nyaring

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 159 nar-nar . nger nar-nar [narnar] n bara api: kamu jangan menjerit-jerit di ulang idogei nar-nar ai jangan situ, ada orang yang sedang dipijak bara api itu; sakit marnar-nar v membara ngais [Gais] n suara melangkah nase [nasE] pron mengapa: nase atau melompat (yang terdengar ibuat ho in? mengapa kau tiba-tiba) ambil itu? ngal [Gal] n sebutan pada bayi me- nasikaha [nasikaha] pron abang nangis yang tidak mengeluar- dari suami; ipar kan suara nasi-nasi [nasinasi] n daun katu: ngalut [Galut] a susah: ngalut do in nasi-nasi molah bahen mansari horja susah sekali lowah ta sayur daun katu saja mencari kerja; untuk kita marngalutan v berasa susah; nata [nata] a nyata ngalutan a lebih susah; ngalutentangu a terlalu susah natu [natu] n kemaluan laki-laki 1 ngangang [GangaG] v ternganga: ne [nE] p ayo 2 ngangang balbani mangindo ne [nE] n kaki mangan mulutnya ternganga neang [nEyaG] n sebutan untuk minta makan anak-anak yang baru belajar ngar-ngar [GarGar], ngar-ngaran bicara untuk mengatakan cantik n pecahan kaca neh [nEh] n kata yang diucapkan ngar-ngaran → ngur-nguran untuk menyuruh orang pergi: ngarut-ngarut [GarutGarut] n neh, hu jabu ni pangulu bunyi gigi yang berdenyit pergilah ke rumah penghulu karena makan sesuatu yang nehei → nahei rapuh atau mentah: ngarut- nei-nei [neyney] n sebutan untuk ngarut mangatah botik na mengatakan hujan turun terus matah ai dia makan pepaya menerus mentah itu berdenyit denyit nekam [nEkam] v makan: nekam ngat-ngat [GatGat] n gigitan dongkei hanami ijai kami ngayot [GayOt] n pegal; letih; makan daging di sana marngayot a berpegalan; nengel [nEGEl] a tuli; pegal-pegal; nanengel n orang yang tuli; ngayotan v merasa pegal; panengel-nengel v pura-pura merasa letih tuli: ulang panengel-nengel do ngem-ngem [GEmGEm] a mulut janganlah pura-pura tuli tertutup: ngem-ngem do hassa neta [nEta] p ayo: neta ma hita babahmu i, seng pat marhata misir ayo kita pergi mulutmu tertutup tidak mau nga [Ga] n huruf kelima belas bicara dalam aksara Simalungun (dari ngeong [GEyOG] n tiruan bunyi surat sapuluh siah) kucing; ngadol [GadOl] n gigi geraham: marngeong v mengeong; naborit ngadol au tumang sakit mengeluarkan bunyi kucing sekali gigi gerahamku nger [GEr] n bunyi benda yang ngair-ngair [GairGair] v menjerit- terpelanting jerit: ulang ho ngair-ngair i jai, dong halak na bontan

160 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia nges . nira nges [GEs] v mengambil sesuatu niadok [niyadO?] n maksud bicara: dengan sangat cepat (yang aha do niadokmu apa maksud dilakukan pencuri) pembicaraanmu nges-nges [GEsGEs] v gigi atas dan niak [niya?] n pedih: niak tumang bawah terkatup rapat (kejang ugahku lukaku pedih sekali pada wajah disebabkan oleh niat [niyat] n niat; hajat: niat ni penyakit) uhur niat hati nget-nget [GetGEt] adv sangat: nidokan [nidOkan] n perkataan: nget-nget halak ni lang aha si nidokanmu? apa yang tarimbang orang itu sangat kau katakan? kuat tidak terimbangi ningon [niGOn] adv musti: ningon ngida [Gida] n rasa tembakau misir do ho sonari kamu harus ngidol [GidOl] n benda atau sesuatu pergi sekarang yang besar nin [nin] pron begitu: nin dong ni, ngil-ngil [GilGil] v tertawa yang nin ma napa oatik-oatik begitu tampak hanya gigi adanya, itulah dipada-padai ngimngir [GimGir] a bosan ningan-ningan [niGanniGan] v mendengar: ngimngir au sikap mencemooh manangar hatamu bosan aku ningku [nik:u] n kataku: domma mendengar kata-katamu sonai niangku sudah demikian ngis-ngisan [GisGisan] a gelisah: kataku ngis-ngisan ia paimahon ninta [ninta] n kata kita: domma inangni dia gelisah menunggu sondi ninta kita sudah ibunya mengatakan demikian nguh-nguh [GuhGuh] v bertengkar niombah [niOmbah] n anak: - mulut: nguh-nguh si dea i jai niombah ni baru mulak hun halani ulahni anak mereka Raya anaknya baru pulang dari bertengkar karena ulah anak Raya; ngul-ngul [GulGul] a sengau: ngul- iniombahkon v dijadikan anak; ngul sonari dakdanak ai suara marniombah v beranak; anak itu niombah daboru n anak sengau perempuan; ngur-nguran [GurGuran] v niombah dalahi n anak laki- mimisan; keluar darah dari laki hidung nipi [nipi] n mimpi; 1 sesuatu ni [ni] pron nya; bentuk terikat yang dialami dalam tidur: aha yang merupakan varian nipini si Butet apa mimpi si pronomina persona dia dan Butet; 2 angan-angan; pronomina benda yang manipihon v 1 memimpikan; menyatakan milik, pelaku, atau 2 mencita-citakan; penerima: bagianni bagiannya marnipi v 1 bermimpi; 2 1nini [nini] v katanya: domma berkhayal; sonai nini sudah demikian nipion v impian; katanya parnipi n pemimpi; 2 orang yang suka mengkhayal; 2nini [nini] pron cicit tarnipi-nipi v termimpi-mimpi nira [nira] n nira

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 161 nolih . nunut nolih [nOlih] n batas (untuk pekerjaan): nolih domma bolog sudah banyak yang aku kerjakan nol-nol [nOlnOl] v melotot: nolnol panonggomi bai botentangou ai matanya melotot melihat gadis itu nongkan [nOk:an] n tadi: nongkan

ai marguro-guro i alaman ia

tadi bermain-main di halaman

rumah nong-nong [nOGnOG], manongnong v tenggelam: nombis ahu nong-nong i bah aku hampir tenggelam di sungai; manong-nonghon v meneng- gelamkan; tarnong-nonghon v terteng- gelamkan nono [nOnO] pron cicit nonoi [nOnOy] v lihat: nonoi dolog ai! lihat gunung itu! nonok [nOnO?] v kencing: ulang nonok bae pedom ma jangan kencing di tempat tidur nor [nOr] v putar: nor sampai habang putar sampai terbang noran [nOran] n baris; susun noran ni suan suanan! susunkan tanaman itu! nu [nu] n kata untuk memanggil babi nuan [nuwan] n sekarang: lang i jon ia nuan dia tidak berada di sini sekarang nukna [nu?na] n ucapan yang berubah ubah nungnang [nuGnaG] n keadaan bertengkar nunut [nunut] v terus; hanunuton n keterusan; inunut n diteruskan: ulang inunut tangis jangan diteruskan menangis; manunuti v menembuskan

162 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia o . oak . okang

odon [OdOn] v ejan (orang yang O hendak melahirkan agar bayi- nya keluar) oak [Owa?] n suara orang muntah: odong [OdOG] a selidik: odong i oak mangigi au manangar aku lobei, ulang mintor itangkop tidak suka mendengar suara selidiki terlebih dahulu jangan orang muntah terus ditangkap oang [OwaG], oang-oang n meniru odor [OdOr] v iring; suara elang terbang: oang-oang marodor v beriring: marodor sorani anak-anak i darat suara do porkis mardalan semut jalan anak anak seperti elang di luar beriring; obeng [ObEG] n obeng: pinjam odoran v iringan: ganjang lobei obeng nima pinjam dulu odoran iringannya panjang; obeng kamu marodor-odor v beriring-iring; obog [ObOg] v memotong; odot [OdOt] v tekan: odot baen ase mangobogkon v memotong- marhata tekan supaya berbunyi kan; oduk [Odu?] a bengkok (keadaan marobogan adv berpotongan ; suatu tumbuhan yang tumbuh marsiobogan v saling me- tidak lurus atau tidak sem- motong; purna): oduk rih ai halani pangobog n pemotong; tutup ibaen batu lalang itu pangobogan n 1 pemotongan; bengkok karena tertutup batu 2 bekas potongan; ogung [OguG] n gong sangobog num satu potong; 1ojak [Oja?] n alas: aha ibaen ho tarobog v terpotong; ojak ni apa yang kau gunakan mangobog-obog v memotong- untuk alasnya motong 2ojak [Oja?] n suara orang muntah obor [ObOr] v melintang: hayu ai obor i dalan kayu itu melintang ojal [Ojal] adv sering digunakan: di jalan hiou na dop ojal ini kain sarung yang sering dipakai odak [Oda?] n aksi oji [Oji] a suka: oji uhur mangidah odar [Odar] n sengsara: odar ma ai suka hati melihatnya sedea dopkonsi matei inangni mereka menjadi sengsara ojoh [OjOh] v paksa: ojoh malah setelah ibunya meninggal; ase laho ai paksa saja biar dia mangodar v menyakiti, pergi menyiksa: ulang mangodar ojur [Ojur] v bujuk: ojur ia ase na huting on jangan menyakiti ra missir hu sikolah bujuk dia kucing itu biar mau pergi ke sekolah; odih [Odih] a galak: odih do ojuran n bujukan; anjuran; baliang ai anjing itu galak pangojur v orang yang sekali membujuk; tarojur v tersuruh odoh [OdOh], mangodoh v tekan: odoh ujung ni tekan ujungnya; okak [Oka?] n tulang: baliang mangodohkon v menekankan; marosuh mangan okak anjing suka makan tulang odohkon v tekankan; 1 pangodoh n penekan; okang [OkaG] Ark n nasib; tarodoh v tertindih; haokangon n keberuntungan; odoh-odoh n banyak tekanan parokangan n peruntungan

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 163 okang . ombou

2okang [OkaG] n sorot; menyorot omar [Omar] n ancam (dengan okoh [OkOh] n keberatan (orang kata-kata) yang tampak keberatan mem- omas [Omas] n emas; bawa beban) haomasan n keemasan; olad [Olad] v mengambang: olad mangomasi v melapisi dengan hayu ibah kayu mengambang emas; di sungai mangomaskon ki v meman- olang [OlaG] n sejenis pisang jakan; maromas v beremas; olat [Olat] a 1 kosong: olat lobei paromas n pengrajin emas; bah ai kosongkan air itu; 2 penjual emas emas hambat, rintangi: ulang olat ho ombah [Ombah] v gendong: ombah parlahoni jangan rintangi ke- ade min ase ulang tangis! pergiannya; gendong adikmu agar tidak pangolat n penghambat; menangis!; pangolatan n penghambatan; mangombah v gendong pakai tarolat v terhambat kain; olbuk [Olbug] v mengorek atau ombahan n anak-anak yang membalik padi yang ditumbuk digendong; di lesung dengan menggunakan parombah n alat untuk tangan menggendong; oldog [oldog], oldog-oldog n tarombah v tergendong tenggorokan ombak [Omba?] n cangkul ole-ole [OleOle] n terompet dari ombik [Ombi?] n cabut (mem- batang padi: ole-ole aima guro bongkar anak pisang untuk guroni dakdanak terompet dari ditanam): inang mangatahon batang padi adalah permainan bannami ombik anakni galuh, anak-anak ase isuan hu juma ibu olob [OlOb] n sorak; menyuruh kami mencabut anak marolob v bersorak-sorak: pisang untuk ditanam di ladang hanami marolob mamestahon ombing [OmbiG] n anting-anting parkawinan angkang nami yang bulat dan tipis: ombing ai kami bersorak-sorak ia iberehkon simantuani bani merayakan pesta perkawinan parumaenni anting-anting itu kakak kami diberikan mertua kepada me- olom [OlOm] v simpan: ulang olom nantunya hata na salah jangan simpan ombis [Ombis] adv nyaris (tentang kata-kata yang salah sesuatu yang membahayakan): olos [OlOs] adv lekas: olos mulak ombis madabuh au hubai hayu hu rumah, dong na roh! lekas aku nyaris jatuh dari pohon pulang ke rumah, ada yang ombob [OmbOb] n lintah kecil: datang; ombob bahat i sabah nami mangoloskon v mempercepat; lintah kecil banyak di sawah taroloskon v dapat dicepatkan; kami marolos-olos adv berlekas- lekas ombou [Ombow] n jasa: ombou ni bam domma banggal besar oma [Oma] n jenis tumbuhan jasanya padamu; lalang berdaun tajam bergerigi marombou v berbuat jasa tumbuh di rawa-rawa

164 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia ombuk . ondong

1ombuk [Ombug] v hembus: ompot [OmpOt] v habiskan; gasak: ombuk lobei apui ai hembus ompot ma mangan ase dong dulu api itu gogohmu habiskan makananmu 2ombuk [Ombug] n bubuk: ombuk biar kamu bertenaga jogul na i duda ini bubuk ompung [Op:uG] pron kakek: jagung yang ditumbuk manja do niombah anggo ma ombun [Ombun] n embun; ompung anak menjadi manja hombunon n terkena embun; jika merindukan neneknya; mangombunhon v meng- ompungahni [Op:uGahni] n embunkan; pemilik mangombuni v mengembuni; ompu-ompu [Op:uOp:u] n ibu jari marombun v berembun; pangombun n alat untuk men- on [On] pron ini: on do huting na dinginkan manangkoi iahan ai inilah kucing yang mencuri ikan itu ombut [Ombut] n bagian dalam pucuk tumbuh-tumbuhan seperti onah [Onah] v tanam: onah omei kelapa aren dan pinang on tanam padi itu omei [Omey] n padi: ibotoh ho do ondam [Ondam] v ancam: ondam mangotam omei tahukah kamu ase jora ia manangko ancam mengetam padi?; dia agar jera mencuri maromei v berpadi; ondas [Ondas] v serah: au ondas paromei n juragan padi; ma hu tanganmu aku serahkan omou [OmOw] a dusta; bohong: ke tanganmu ganupan turi-turianmu omou ondei [Ondey] v ayun; berayun- hagasupan ceritanya semua ayun: ondei ma mataku dusta; solmodom mataku sudah ber- maromou v berdusta; ber- ayun-ayun mengantuk mau bohong tidur ompak [Ompa?] n potongan kayu: ondi [Ondi] p cak dulu: ondi etek ompak pe hoi do ibaen soban pe au, sonari domma banggal potongan kayu itu dapat dibuat dulu aku masih kecil sekarang kayu bakar sudah besar ompan [Op:an] n umpan: aha do onding [OndiG] v lindung: onding ibaen ho ompan ni hailmu? apa bani labah terlidung oleh pintu yang kamu buat untuk ondit [Ondit] v urut: ondit lobei umpanmu? gurung hu pijat dulu pung- ompas [Ompas] v jatuh (tidak gungku disengaja): ompas ompung i 1 ondok [OndO?] v angguk: ondok dalan halani lojatu nenek ter- tanda ni satuju mengangguk jatuh di jalan karena kelelahan tandanya setuju ompat → opat 2ondok [ ] v lenggok tari: ompon [Op:On] n bakul berbentuk OndO? bulat dan panjang: ompon in ondok ni tortor Simalungun bahen iananni omeimu bakul lampei-lampei lambat lenggok ini untuk tempat padimu tari simalungun ompong [Op:OG] v lempar: ondong [OndOG] a selidik: ompong batu on hu dipar ai ondong lobei sonopha do ia lempar batu itu ke seberang sasihongi selidiki dulu bagai- sana mana dia sebenarnya

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 165 ondos . onom ondos [OndOs] v serah; ongkik [Ok:ik] n ketulangan: mangondos v menyerah; ongkik ibaen ongkak na oslot mangondosi v menyerahi; bai borgok au saya ketulangan mangondoskon v menyerah- karena duri ikan tersangkut di kan; leher marondos v berserah; ongkos [Ok:Os] v batuk serak: ondosan n serahan; ongkos aima naborit nalang ondoskon v v serahkan: parah, tapi loja batuk serak ondoskan bani serahkan pada- penyakit yang tidak parah nya; tetapi capek karenanya pangondosan n penyerahan ongon [oGon] v ejek; ondun [Ondun], ondun-ondun n marongon v mengejek ulang ayunan: i bolakang jabu nami marongon bani urusanni halak dong ondun-ondun di belakang jangan mengejek urusan orang rumah kami ada ayunan lain; ongga [OGga] adv 1 pernah: ongga marsiongonan v saling meng- do si Poltak hu penjara si ejek Poltak pernah di penjara; 2 ada onil [Onil] a sedikit: dia onil nari kalanya: ongga do ia dia minta sedikit lagi tartangkap seng dong ia oning [OniG] a sedikit: baju ni berbuat adakalanya orang yang domma oning maribak bajunya tidak bersalah juga dihukum koyak sedikit onggang [OGgaG] n burung onja [Onja] n beras yang enggang: padung ni onggang dipergunakan untuk tepung baggal paruh burung enggang tawar besar onjap [Onjap] n perintah: onjap onggih [oGgih] n pembual: hon mangkorja hu juma onggih dassa ai na lang perintahkan dia bekerja ke marbukti pembual ceritanya ladang banyak tapi tak terbukti onjar [Onjar] v dorong; tolak; onggop [OGgOp] v intai: onggop ia mangonjar v mendorong; laho mulak hu jabu bodari intai mangonjarhon v mendorong- dia nanti malam, dia pulang ke kan; rumah marsionjaran v dorong-men- ongkah → ongkak dorong; ongkak [Okka?] n duri ikan; pangonjar n pendorong; ongkakkon v ketulangan taronjar v terdorong ongkal [OGkal] v gali: ongkal onjat [Oj:at] a padat: onjat baen gadung ni ase au i tutung gali ase siat haganuppan padatkan ubi itu biar kubakar; agar muat semuanya ngongkal v menggali; onjol [OnjOl] v istirahat: onjol na pangongkal n orang yang lobei nasiam istirahat dulu menggali; kalian pangongkalan n penggalian; onom [OnOm] num enam; tarongkal v tergali paonomhon n yang keenam; ongkap [Ok:ap] a panas (karena saparonom v seperenam; tertutup): ongkap songon nai marsionom-onom v berenam- tutung panas seperti terbakar enam

166 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia onsit . osor onsit [Os:it] n binatang sejenis ulat ordong [OrdOG] v 1 berputar; 2 kecil yang memakan sayur- pusing: ordong pangahap hu sayuran: onsit mamangani aku merasa pusing bonani assimun ulat onsit orgos [OrgOs] v makan dengan memakani batang timun rakus: orgos parmangani dia onsop [Os:op] v hisap; hirup makan dengan rakus ontang [OntaG] v undang: ontang ornang [OrnaG] v tergenang: hasonam mu ase mangan- ornang bah i lobei halani jujut mangan hita ari minggu i baen tompoh tergenang air di undang teman-temanmu biar halaman rumah karena tertutup kita makan-makan hari minggu sampah opan [Opan] v memasang api: orngak [OrGa?] ki bual; membual; opan pui in ase marmasak besar mulut: orngak dassa ia i inang hidupkan api itu biar ibu kodei ai dia membual di kedai memasak itu ompat [Op:at] num empat; orod [OrOd] a rapat: orod i pudini paopathon n yang keempat; jarak di belakangnya rapat saparopat v seperempat; orom [OrOm] a tahan diri; tahan maropat-opat v berempat- selera: orom manginsopi! tahan empat diri, jangan merokok! ope [ ] adv lagi: aha ope OpE orong [OrOG] n bunyi lenguh sihorjoaonkonku? apa lagi (karena sakit); yang akan kukerjakan? mangorong v 1 melenguh; 2 openi [OpEni] adv lagi: seng melenguh; openi roh bapa ayah belum ortong [OrtOG] n binatang terikat datang lagi yang berusaha melepaskan opi [Opi], mopiopi v mengangguk ikatannya angguk (karena ketakutan) oruk [Oru?] n kunci: oruk labah in! opop [OpOp] v menghangatkan kunci pintu itu! anaknya di bawah sayap: opop do ibaen dayok ai anakni induk osal [Osal] a kusut: ulang i osal ayam itu menghangatkan anak- hiou in! jangan dibuat kusut nya di bawah sayap kain itu! opuk [Opug] n bau busuk: osang [OsaG] n dagu: osang ni teranggoh au bau opuk aku anak-anak lombut dagu anak- mencium bau busuk anak masih lembut; osang-osang n dagu hewan ora [Ora] v usir: ora dayok in usir ayam itu osap [Osap] n air kencing anak- anak: osap ni si butet air orak-orak [Ora?Ora?] n paru-paru kencing si butet ora-ora [OraOra] n pengikat osor [OsOr], mossor v geser: beliung: buat ora -ora ai ambil pengikat beliung itu hunduanni mossor otik tu siamun geser sedikit ke kanan orbat [Orbat] v cabut: orbat bonani duduknya; gadung ai! cabut pokok ubi itu; mangosor v menggeser; mangorbat v mencabut; marsiosoran v saling bergeser; tarorbat v tercabut pangosoran n penggeseran; orbuk [Orbu?] n debu; tarosor v tergeser; dapat di- marorbuk v berdebu geser

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 167 osos . oyok osos [OsOs] v bergeser sedikit demi ou [Ow] p ya (jawaban dari yang sedikit: osos hujungkon otik! lebih muda terhadap orang geser ke sana sedikit demi yang lebih tua ketika dipanggil) sedikit! oyang [OyaG] a 1 pincang: oyang osuh [Osuh], mangosuh n suara pardalanami pincang jalannya; keras dan nyaring: mangosuh 2 sakit (tulang); 3 encok do sorani bodil ai keras sekali oyok [OyO?] v kencing: oyok ni suara bedil itu dakdanak lape marbual otak [Ota?] n otak kencing anak anak belum otik [Oti?] a dikit: otik dassa omei berbau nami padi kami sedikit; otikan a lebih sedikit; otiktu a terlalu sedikit; paotik v sedikitkan; kurangi: paotik parrupeyanni! kurangi jatahnya!; sasaotik adv sedikit demi sedikit; tarotik a agak sedikit; umotik a lebih sedikit otil [Otil] a sedikit: nasi otil ipangan ho? mengapa sedikit kamu makan nasinya? oting [OtiG] a sedikit: bakku oting

nari minta sedikit lagi oto [OtO] a bodoh: oto aha pelang ibotoh bodoh, apapun tidak tahu; mangoto-otoi v membodoh- bodohi; pangoto-otoi n orang yang membodoh-bodohi otos [otOs] v sembelih: otos dayok pojom ai sembelih ayam hitam itu otou [OtOw] n warna putih yang terdapat pada mata apabila sakit mata (jenis penyakit mata) otur [Otur] v selesai: mangotur i bonang menyelesaikan tenunan otute [OtutE] n cara pandang anak yatim piatu ketika melihat anak yang mempunyai orang tua memakan makanan yang enak

168 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia p . pa . pagori

padung [paduG] n paruh: ongga P baggal padung ni burung enggang besar paruhnya pa [pa] n huruf keempat dalam padur-padur [padurpadur] n aksara Simalungun (dari surat sejenis burung sapuluh siah) paduya [paduya] n sejenis tumbuh paboa [pabOwa] n tandanya: tumbuhan tali buahnya marposa do halak paboa dong berwarna merah sebesar lada na matei matua kain berwarna pae [paE] a terang; jelas: pae putih tandanya ada orang tua bahen alingmu! perjelas yang meninggal dunia suaramu! pacat [pacat] n pacat pae-pae [paEpaE] adv hati-hati: padan [padan] n janji; pae-pae hadian! berhati-hatilah marpadan v berjanji; kalian! mamadanhon v menjanjikan; paer-paer [paErpaEr] n 1 jejak: parpadanan n perjanjian; paer-paerni ursa jejak rusa; 2 a tarpadanhon v terjanjikan bekas: baju paer-paerni si padang [padaG] n padang: Bona baju bekas si Bona pejalangkon lombu au hu paes [paEs] a kancil: begu padang aku mengembalakan manangkap paes harimau me- lembu ke padang nangkap kancil padar [padar] v bakar: padar lobei paet [paEt] a 1 pahit: bulungni ngadung on! bakar dulu ubi botik paet daini daun pepaya itu!; pahit rasanya; 2 sengsara; mapadar v membakar hanami melarat: paet goluh hidup mapadar jagul i juma nami sengsara; kami membakar jagung di hapaetan n kepahitan; ladang paetan a lebih pahit; padas [padas] v sampai; paetentangu a terlalu pahit; mandashon v menyampaikan; papaethon v memahitkan; tarpadas v tersampaikan sapaet a sepahit; padat [padat] a rapat tarpaet a agak pahit; padehal [padEhal] n gigi yang ber- mapaet-paet v berpahit-pahit tumpuk-tumpuk tumbuhnya pag [pag] a berani; pader → padar parpag n pemberani; padil-padil [padilpadil] n rabung: pag-paghon v memberanikan; baen padil-padil ni sopoumin! pagar [pagar] n jimat (penjaga buat pulungannya rumahmu! badan): padot [padOt] v beriring; ber- bahen pagar ni! ini buat samaan: padot sidea roh jimatmu! mereka datang hampir ber- pagoling [pagoliG] v balik samaan pagori [pagOri] n anggota: pagori paduk [padu?] n lubang kayu: ni angkula anggota badan; marpaduk do hape bonani hapagorion n keanggotaan; durian ai rupanya, batang marpagori v beranggota; durian itu berlubang marpagorihon v beranggota- kan

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 169 pagut . pakei pagut [pagut] n patuk pahular [pahular] adv pura-pura: ipagut n dipatuk: ulang paturut pahular misir ia marsiklah ipagut dayok jangan biarkan hun jabu dia pura- pura pergi ayam itu dipatuk; ke sekolah dari rumah ipaguthon v dipatuk: paik [pai?] n tampar: ulang paik ipaguthon dayok au aku di- baen anggi min! jangan patok ayam; ditampar adikmu! mamagut v mematuk; paima [paima] v tunggu; tarpagut v terpatuk ipaima v ditunggu; paham [paham] n teras napaima n penunggu; pahan [pahan] v pelihara: sadiha paimahon v menunggui; pahan i ho hambing? berapa tarpaima v tertunggu (yang ekor kambing yang kamu belum pasti datang) pelihara?; paina [paina] v tunggu: paina marpahan v beternak; hanami holi kami tunggu nanti marpahan dayok beternak pair [pair] n tum (suara dentuman) ayam; marpinahan v memelihara pais [pais] v dikatakan kepada (tentang binatang atau tana- binatang yang melompat man); dengan tiba-tiba pahan-pahanan n ternak-ter- paja [paja] a mahir: paja tumang nakan tuhang tukang itu sangat mahir pahang [pahaG] a parah: pahang pajak [paja?], mamajak n lang- naboritni sakitnya parah ganan: hanami mamajak durian pahar [pahar] v 1 gali; 2 dulang; bae Ali kami berlangganan ipahar v 1 digali: ulang ipahar durian pada si Ali on jangan digali di sini; 2 pajat [pajat] v tetap; tidak ber- didulang: tulang mambuat gerak: ijonlah ho pajat di sini omas ipahar i bah paman saja kamu menetap mendulang emas di sungai pajog [pajOg] n pancang; pahara [pahara] n macam: piga mamajoghon v memancang- pahara tumang tambar on? ada kan; berapa macam obat itu? pajogkon v pancangkan; pahat [pahat] n pahat: buat pahat tarpajoghon v terpancangkan ai ambil pahat itu pajom [pajOm] a hitam: nase pahei [pahey] v pakai: ulang pajom bohini mengapa wajah- pahei baju na kotor in jangan mu hitam? pakai baju kotor itu pajuh [pajuh] v puja paheng [pahEG] n orang yang ipajuh n dipuja: ulang ipajuh melihat ke bonani hayu! jangan dipuja pahil [pahil] a tidak cocok: pahil kayu! 1 do i pakeiho baju in! kamu pak [pa?] n pak tidak cocok pakai baju itu! 2pak [pa?] v petak (sawah) pahompu [pahOp:u] pron cucu; pake → pakei marpahompu v bercucu pakei [pakey] v cak pakai; pahu [pahu] n pakis: buat pahu ai mamakeihon v memakaikan; bahen lowoh ambil pakis itu marpakeian v berpakaian; buat disayur pakeian n pakaian;

170 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia pakis . palou

pamakeian n pemakaian; palas [palas] n pondasi rumah: sipakeihonon n sesuatu yang bahen palas ni besikah ni dipakai; sopou min! buat pondasi tarpakei v terpakai rumahmu! pakis [pakis] a bersih: pakis paldou [paldOw] a tidak tepat; bahen jabu on bersihkan dulu menyimpang: paldou do rumah ini! hatentanga mai pembicaraan pakon [pakon] p 1 dan; 2 dengan: itu telah menyimpang pakon ise do roh? dengan siapa palei [paley] a 1 lalai; 2 lamban: kamu datang? palei dassa ho mahorja kamu pakou [pakOw] n pakau (permain- sangat lamban bekerja an kartu Cina dengan kartu tiga palget [palgEt] a nyaring: palget helai di tangan dan dapat di- baen alingmu nyaringkan suara tukar-tukarkan seperti main kamu! ceki; permainan tiga helai) palging [palgiG] v tengok; lihat: pak-pak [pa?pa?] n bagian marga palging hu jon lihat kemari dari suku simalungun palguk [palgu?] v duduk lama- paksa [pa?sa] v paksa; lama: ulang ho palguk jangan mamaksa v memaksa; duduk lama-lama di situ mamaksahon v memaksakan; palia [paliya] n petai: on ma palia tarpaksa v terpaksa; nisuan ni ompung inilah petai mamaksa-maksa v memaksa- yang ditanam nenek kita; maksa palia gunung n petai cina: paku [paku] n paku: tuktuk paku songon manakih palia gunung, in tokok paku itu; mulak singgan gutulni, pb mamaku v memaku; seperti memanjat petai cina mamakuhon v melekatkan karena tantangan sedikit, gagal dengan paku; rencana marpaku v berpaku; paling [paliG] n penyakit sampar; tarpaku v terpaku (sudah kolera: naborit paling ia do dipaku) hape dia kena penyakit sampar 1pala [pala] n buah pala palionggang [paliyOGgaG] n nama 2pala [pala], marpala-sapala adv sejenis rumput ilalang sepenuh hati palis [palis] p cis (kata ejekan 3pala [pala], sengpala adv tidak menunjukkan rasa tidak suka): usah: sengpala ibere bani! palis otik pelang pot au bani tidak usah diberikan padanya! cis, aku tidak suka kepadanya palait [palait] n lembing: hu sedikitpun tanya bae palait aku palit [palit] a lengket: palit hapur menombak dengan lembing bani apei in bahen tandani! palak [pala?] a benci: palak lengketkan kapur itu pada tikar tumang au mangindahsi aku sebagai tandanya! sangat benci melihatnya palkus [palkus] a montok: palkus palang-palang [palaGpalaG] n huyum ni tumang pipinya jerat untuk menangkap bina- sangat montok tang: aili hona palang-palang palou [palOw] n bintik putih yang babi hutan terkena jerat tumbuh di mata dan menye- babkan mata kabur atau buta

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 171 pal-pal . panggang pal-pal [palpal] a gundul; panas [panas] n biang keringat: mamalpal v menggunduli bahat ni panas palta [palta] n petai: hanami pandak [panda?] n tiang pendek mambuat palta i juma kami (terdapat pada raumah mengambil petai di kebun panggung): pandak ni sopou palu → parpalu domma maseda tiang pendek paluh [paluh] n jalan air: i jado rumahnya sudah rusak paluh ni sabahmon? di mana pandan [pandan] n pohon pandan: saluran air sawahmu itu? bulung pandan ni i bayu bahen palung [paluG] n tempat pancuran apei daun pandan dibuat untuk air hujan: domma i pasang tikar palung ni? apakah palungnya pandang [pandaG] v larang: age sudah dipasang? do seng au pandang aku tidak pamah [pamah] n tanah yang melarang, biarlah datar dan rendah: bolak do pandau [pandaw] n pandau; rawa: pamah ni juma mai ladangmu ai ma pandau itu rawa itu lebar tanah datarnya pandei [pandEy] a pandai: pb pamal [pamal] n nama sejenis pandei lang tarpanggurui, burung yang terbang bergerom- bodoh lang tarajari pintar tidak bol yang datangnya bermusim dapat dipergurui, bodoh tidak (saat tertentu) mau diajari; pamarentah [pamarEntah] n hapandeian n kepandaian; pemerintah mapandei v bertambah pandai; pamatang [pamataG] n badan pandeian a lebih pandai; (jasad manusia keseluruhan) pandaitu a lebih pandai; tarpandei a agak pandai; pamohot [pamOhOt] v pergunakan: papandei-pandeihon v ber- ulang pamohot in rumang i! lagak pandai jangan hanya itu yang kau pergunakan! pandir [pandir] a 1 jauh berbeda: pandir pambotoh mai pen- pamonggor [pamOGgOr] n mata dapatmu jauh berbeda; 2 lain: pan [pan] pron pengganti nama pandir dahassa pangulahni untuk kaum laki-laki: pan lain saja perbuatannya Jamaruli bapak si Jamaruli panduja [panduja] n sejenis panagolan [panagolan] pron ke- rumput tali yang buahnya ber- ponakan; kemanakan warna merah sebesar merica pangan [paGan] v makan panei [paney] v terang peng- pangani v makani: ulang lihatan; jelas: panei do pangani indahan no dopma hotonggor nokan tadi aku bayur jangan makani nasi yang melihat sangat jelas sudah basi panggang [paGgaG] v panggang: panah [panah] n panah panggang lobei dekke ai ikan panaili [panaili] n mata itu dipanggang dulu; panakboru [panakboru] pron ipanggang v dipanggang; puteri raja mamanggang v memanggang: panal [panal] a nyata; jelas: ia mambahen mamanggang panal do hu idah rusa ai aku babui dia membuat babi pang- melihat dengan jelas rusa itu gang;

172 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia panggar . panogolan

pinanggang a panggangan pangku [pak:u] n persamaan: yang sudah matang; Ginting pangku Saragih marga panggangon v sesuatu yang Ginting sama dengan marga dipanggang; Saragih sipanggangon n sesuatu yang pangkuh [pak:uh] n 1 ruyung dipanggang (kayu keras dari batang enau, panggar [paGgar], marpanggar- kelapa untuk tangkai pacul atau panggar n berbenjol benjol: sula); 2 bagian batang enau marpanggar-panggar do hayu yang keras (bagian luar) ai, gabe payah bolahan kayu 1pangkur [pak:ur] v patuk; itu berbenjol benjol susah sekali membelahnya ipangkur v dipatuk: au ipangkur ulog aku dipatuk ular panggilingan [paGgiliGan] n cobek 2pangkur [pak:ur] n cangkul; panggur [paGgur] v pagut; cotok; mamangkur v mencangkul; ipanggur v dipagut: danak ai mamangkuri v mencangkuli; ipanggur ulog anak itu dicatok mamangkurhon v ular mencangkulkan; pangituai [paGituway] n ketua pamangkur n pencangkul; adat tarpangkur v tercangkul pangkah [ ] v pukul: gosing pak:ah pangoloi [paGOlOi] n Sp hari ni nan sada pangkah gosing ni sekitar pukul delapan malam na sada nari gasing yang satu memukul gasing yang lain; pang-pang [paGpaG] v gulung: tarpangkah v terkena pukul timbahon pang-pang tembakau segulung tembakau pangkar [pak:ar] a berani: pangkar do si Tongat mardalan pangulu [paGulu] n penghulu; golap age sahalaksi si Tongat kepala kampung berani berjalan sediri di malam pangului [paGului] n Sr matahari hari sepenggalan pangkas [pak:as] v pangkas; pangus [paGus] v rampok; mamangkas v memangkas; ipangus v dirampok: ipangus marpangkas v berpangkas; halak duitni uangnya dirampok parpangkas n pemangkas; orang tukang pangkas panihala [panihala] n urat yang pangkei [pak:Ey] adv hati-hati: sakit karena kelelahan bekerja pangkei ma ho mangatur isi keras bajut i hati-hatilah kamu meng- paninggoyongon [paniGgoyoGon] isi bakul; a Sr kejang urat hapangkeian n kehati-hatian panjar [panjar] v larang: nase pangkorhon [paGkorhon] n se- langbi panjar hu? mengapa suatu yang merupakan akhir kamu tidak melarangnya? atau hasil suatu peristiwa: pangkorhon ni ai kurang ma panjil [panjil] a lain: panjil do yakinhasoman hu bam akibat pananggaranmu lain yang perbuatanmu itu orang kurang kamu dengar mempercayaimu panogolan [panogolan] pron anak pangkou [pak:Ow] n semarga (me- dari kakak; generasi kedua atau miliki keturunan yang sama) keturunan pertama dari saudara perempuan

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 173 panou . para panou [panOw] n panu (sejenis pantil [pantil] n pantat: pantil ni penyakit kulit); mangkuk pantat mangkuk marpanou v berpanu; pantis [pantis] n lilin: osos panohon a panuan: panohon bonang in bani pantis! gosok dassa alani ipakkei baju ni lilin itu dengan benang! halak terasa panuan karena pantom [pantom] 1 n tombak: aili memakai baju orang lain pantom i harangan babi hutan pansa [pansa] n kebiasaan dengan ditombak di hutan; 2 v tikam; menggunakan empat: do pansa menikam: tuan nabolon di si somal basikahni tiangnya biasa pantom horbou tuan Nabolon berjumlah empat menikam kerbau pansang [pansaG] n tonggak; 1pantuk [pantu?] v cucuk ke tanah: pancang: ipasuki hayu ai ma pantuk hon hayu on cucukkan pansang cucukkan kayu ke tanah kayu itu sebagai pancang 2 pantuk [pantu?] n patok; pansar [pansar] v pancar; me- ipantuk v dipatok: harangan ai mancar: songon bah bani domma ipantuk hutan itu sudah pansar seperti air yang me- dipatok mancar pantun [pantun] n sindir; pansing [pas:iG] a bersih; mampantuni v menyindir: papansinghon v membersih- sidea mampantuni au mereka kan; menyindir saya papasing n pembersih; panumbahan [panumbahan] n papasingon n pembersihan rumah ibadat adat pansung [pansuG] n cukai: paok [paO?] v gantung (digantung pansung ni hontang na nijual diatas batu) cukai barang yang dijual paok-paok [paO?paO?] v tangis pansur [pansur] v pancur: bah ni pansur air pancur paol [paOl] a lain pantang [pantaG] n pantang; papa [papa] n kutuk; ipantanghon v dipantangkan: ipapa v dikutuk: ipapa naibata ipantanghon mangan daging do halak na mardusa Tuhan aili alani lang tahan badanni mengutuk orang yang berdosa tidak diperbolehkan makan papaga [papaga] n nama sejenis daging babi karena badannya rumput yang pahit dan dapat tidak tahan; dijadikan sayur marpantang v berpantang; papan [papan] n papan: pantanghon v tidak boleh dingdingni sopouni papan pantangan [pantaGan] n tempat rumahnya berdinding papan berkumpul anak-anak muda papat [papat] n belikat pantas [pantas] a pandai: anggi 1par [par] n suara benda yang pantas manghorjakaon horja meletus tangan adik pandai mengerja- 2par [par] v asal seseorang: par kan pekerjaan tangan dolok hanami kami orang pantei [pantey] n pantai gunung pantik [panti?] v tercucuk: nahei para [para] n para-para: tempat ni pantik duri kakinya tercucuk barang-barang yang letaknya di duri atas seperti bagasi di kereta api

174 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia parah . pasal parah [parah] v parah: parah do pariyudan [pariyudan] n Sr pangahapni penyakitnya parah; musim hujan maparahtu a terlalu parah; parlaho [parlahO] n tingkah laku: paparahkon v memperparah; parlaho ni si Jawes hurang tarparah a agak parah dear kelakuan si Jawes kurang parakpak [parakpak] n semacam baik kayu keras yang tumbuh di parmahan [parmahan] n gembala tanah yang keras dan berbunga parmahanan [parmahanan] n wangi kandang; bangunan tempat parang [paraG] n parang: bapa tinggal binatang mamboan parang tu juma ayah parmanis [parmanis] n jari manis membawa parang ke ladang; parpalu [parpalu] n palu: ulang mamarang v memarang ipalu hayu on kayu itu jangan parap [parap] v memegang dipalu; kepala: ulang i parap! jangan mamalukon v memukulkan memegang kepala! dengan palu; parati [parati] n ranjang: maparpalu v memalu; tarpodom gunup sidea i parati parpaluon n pukulan dengan mereka semua tertidur di palu; ranjang tarpaluhon v terpalu parbatu [parbatu] n alat pemintal parsat [parsat] v berkubang: benang buat lobei parbatu! parsat horbou ai tauban bani ambil dulu alat pemintal hubang kerbau itu berkumbang benang! dalam lumpur pareman [parEman] n centeng parsontingan [parsOt:iGan] n Sr parentah [parEntah] n perintah; pelipis parentahkon v perintahkan partao-tao [partaOtaO] n Hg pargolangan [pargOlaGan] n nelayan pergelangan; 1partongah [partOGah] n jari pargolangan ni tangan n tengah pergelangan tangan 2partongah [partOGah] n sebutan paria [pariya] n buah peria untuk raja-raja pariama [pariyama] n panen; parugasan [parugasan] n per- marpariama v memanen: kakas (seperti alat untuk parsaba marpariama omei i makan, bekerja di dapur, saba petani memanen padi di perang): boan parugasan ai tu sawah; bengke perkakas itu bawa ke pamariama n pemanen; bengkel tarpariama v sudah dapat paruh-paruh [paruhparuh] n dipanen kerongkongan: paruh paruh hu parik [pari?] n parit: sidea naborit kerongkongan ku sakit mangkuruk parik dia menggali parumaen [parumaEn] pron parit menantu: parumaen na parinangon [parinaGon] pron istri majenges menantu yang cantik paris [paris] n gerimis; hujan pasal [pasal] n pasal rintik rintik: roh udan paris hujan gerimis turun

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 175 pasang . pauk pasang [pasaG] v pasang; kena- pasuk [pasu?] n cucukkan ke kan: pasang lobei mandar min! tanah: pasuk hayu on! Cucuk- kenakan dahulu kainmu!; kan ke tanah kayu ini!; mamasangkon v memasang- mamasuk v memancang; kan; mamasukon v memancangkan; marpasangan v berpasangan; memasang pamasangan n pemasangan; pasul [pasul] a takabur: ulang pasangan n 1 pasangan; 2 pasul jangan takabur taruhan untuk berjudi; pasung [pasuG] n belenggu; marpasang-pasang num ber- mamasung v membelenggu pasang-pasang; seseorang dengan pasung marpasang-pamasang n pe- pat [pat] n kata permulaan pada masang; umpama; bunga kata untuk sapasang n sepasang; menarik perhatian bagi orang tarpasang v terpasang yang akan mendengar umpama pasar [pasar] n jalan raya; jalan atau pantun: pat gulipat, dua besar: pasar hu Pamatang gundur marbuah, hu jape au Raya jalan besar ke Pematang marlumpat, tong marulih tuah Raya pat gulipat, dua gundu berbuah, pasi [pasi] n gagang; 1 tangkai ke mana aku melompat, akan (daun, bunga, dan sebagainya); selalu mendapat 2 hulu (pisau, golok, dan patar [patar] n besok: patar sogod sebagainya); besok pagi pasihon [pasihon] 1 n pegangan patei [patey] a lamban: patei sewaktu keluar masuk rumah parmiutni gerakannya lamban (biasanya ditempatkan pada pating [patiG] n tangga (terbuat kiri-kanan pintu); 2 bagian dari bambu atau kayu) pisau yang dimasukkan pada hulunya (gagang) pator [patOr] a terang; jelas: pator do parsahapni perkataannya pasir [pasir] n pantai: eta hu pasir jelas ayo, kita ke pantai pat-pat [patpat] v babat pendek; pas-pas [paspas] v banting: ulang ipat-pat v dibabat pendek: pas-pas golas on jangan ipatpat poyon ai rumput itu di- banting gelas itu babat pendek passing → pansing patung [patuG] n patung: amang pastap [pastap] v lempar: pastap mamboli patung ayah membeli batu on hu lombang lempar patung batu itu ke jurang paturut [paturut] v biarkan: pastima [pastima] n Sr barat paturut misir lobei biarkan dia pasu [pasu], pasu-pasu n berkat; pergi dahulu doa: manjolo pasupasu me- patut [patut] a pantas: seng patut mohon doa; tidak pantas marpasu-pasu v memberkahi; berdoa pauk [pau?] n paruh: pauk onggang ganjang tumang pasuang [pasuwaG] v kembalikan: paruh burung elang sangat pasuang duit pamboliku kem- panjang balikan uang pembelianku

176 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia paus . pepege paus [paus] n suara binatang yang peles [pElEs] n piring kecil: melompat dengan tiba-tiba dan manaruhkon peles bani inang terburu-buru mengantarkan piring untuk ibu paya [paya] n paya-paya: bolag pelet [pElEt] v meleset; tidak kena: timang paya i jon paya-paya itu pelet do panggijikmu lemparan- sangat lebar mu meleset payah [payah] a sulit: payah pelong [pElOG] a tidak lurus: horjaonkan susah sekali me- pelong pardalani jalannya ngerjakannya; tidak lurus hapayahan n kesulitan; pelor [pElOr] n peluru: lang adong payahan a lebih sulit; pelor ni bodil bedil ini tidak payahtu a terlalu sulit ada pelurunya 1payak [paya?] n udang: ibah peltou [pEltow] a buta sebelah buei payak udang banyak di mata: peltou matani hona sungai 2 tembak matanya buta sebelah payak [paya?] adv terjerembab; karena kena tembak tarpayak adv jatuh ter- pelu [pElu] n perajuk: urah pelu ia jerembab: tarpayak nokkan ambia ai i jai halani madabuh dia gampang merajuk hun ngatas kareta anak muda pena [pEna] n pena: pena bahen jatuh terjerembab di sana manulis pena untuk menulis karena jatuh dari kereta peneng [pEnEG] v pusing: peneng payas [payas] v tergelincir: payas huahap ulungku aku merasa au bae hubang aku tergelincir pusing di lumpur pene-pene [pEnEpEnE] n mainan payo [payO] num semuanya: hu jai anak-anak yang terbuat dari nansiam payo kalian semua ke buah pinang sana penggur [pEGgur] a tangan yang payung [payuG] n payung bengkok: penggur tanganni pe [pE] adv masih halani madabuh tangannya pede [pEdE] v mengantuk: pede bengkok karena jatuh matangku mataku mengantuk pentar [pEntar] a pintar: halak na pedo [pEdO] adv lagi: seng roh pentar orang yang pintar; pedo belum datang lagi umpentar lebih pintar pegol [pEgOl] a lengkung: pegol peor [pEOr], marpeor v air jatuh balobasni mistarnya meleng- berkelok kelok: marpeor kung pardurusni airnya jatuh ber- pegut [pEgut] a lengkung: pegut kelok-kelok hayu on melengkung kayu ini peos [pEOs] v tersentuh: posah pehul [pEhul] n kaki atau tangan golas halani peos bai batu yang terkilir karena terantuk gelas pecah karena terantuk batu batu pei-pei [pEypEy] n pinggir atau peot [pEyOt] a tidak lurus: peot tepi lesung dalan on jalan ini tidak lurus pejel [pEjEl] a orang kerdil: halak pepege [pEpEgE] n sejenis kayu na pejel orang kerdil yang mengeluarkan getah dan peleng [pElEG] a oleng: peleng hu buahnya sering dimakan burung siamun oleng ke kanan

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 177 peper . pinahan peper [pEpEr] v cecer; piga [piga] pron berapa; 1 kata mangkapeper v berceceran: tanya untuk menanyakan bila- mangkapeper omei i tongah ngan yang mewakili jumlah, dalan padi berceceran di ukuran, nilai, harga, satuan, tengah jalan waktu: piga halak? berapa perak [pEra?] n perak: pahen orang?; piga dari berapa hari?; perak do pahean ni raja 2 kapan; bilamana: tahun piga pakaian perak adalah pakaian ho tubuh? tahun berapa kamu raja lahir? perang [pEraG] v seram: perang piga-piga num beberapa tonggoran kelihatannya seram pigo [pigo] a sering peret-peret [pErEtpErEt], pigul [pigul] n telinga yang ber- marperet-peret n air menetes: kerut karena penyakit marperet-peret parroh ni bah pihik [pihi?] a sempit: pihik dalan air menetes di kakinya on jalan ini sempit pesta [pEsta] n pesta: pesta olob- pihir [pihir] a keras olob pesta besar; pih-pih [pihpih] a pipih: pih-pih marpesta v berpesta; pergi ke hayu halani iodohkon kayu itu pesta; pipih karena ditekan; pestahonon v menggelar pesta pijor [pijOr] n patri petak [pEta?] n petak; petak mapijor v mematri: mapijor sawah; kaleng mematri kaleng sapetak n sepetak pijot [pijOt] a tuli: pijot peteng [pEtEG] n sejenis penyakit panangarni pendengarannya mata yang dibawa sejak lahir tuli petor [pEtor] v putar; pikas [pikas] v jalin: pikas bae petorhon v putarkan: petorhon bonang jalin dengan benang iruhni putarkan ekornya pikul [pikul] v pikul; piah [piyah] a senang: naha tarpikul v terpikul: lang pelang piah uhurni bagaimana tarpikul halani borat tidak tidak senang hatinya terpikul karena berat piah-piah [piyahpiyah] n tangis: pilih [pilih] v pilih; memilih: pilih piah-piah tangaron hun jon buat sidearan pilih yang tangisnya terdengar dari sini terbaik; piak-piak [pia?pia?] n tangisan tarpilih v terpilih anak yang sangat kuat: piak- pilit [pilit] n tetesan air enau yang piak dakdanak ai itadingkon tidak masuk ke dalam bambu inang ni anak itu menagis kuat- penampungan kuat karena ditinggalkan ibu- pilou [pilOw] n panji; nya pilou-pilou n panji-panji piar [piyar] v ayak: piar i lobei pinadas [pinadas] n pengantar omei in ayak dulu padi itu kiriman 1 pidoras [pidOras] n ilmu bertinju pinah [pinah] v memancing ikan 2 pidoras [pidOras] n nama sejenis pinahan [pinahan] n binatang; burung yang dapat terbang parpinahan n pemiaraan; dengan sangat kencang pinah-pinahan n piaraan; piduk [pidu?] n sejenis burung

178 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia pinaras . pipol

pinahan harangan n binatang pingor [piGOr], mapingor a buas; pening: mapingor dassa ulukku parpinahan tanom n binatang kepalaku terasa pening; yang disembelih sehubungan pingoran v menyebabkan dengan meninggalnya orang pening (kepala): pingoran dasa tua au mamikkiri in pening aku pinaras [pinaras] n hujan gerimis: memikirkan ini ari pinaras harinya hujan pining → pinang gerimis pinjam [pinjam] v pinjam pindah [pindah] v cari: pindah ma pinjot [pinjOt] a sesak: pinjot hasonangan mencari kesenang- rumah on halani bahat jolma an rumah ini sesak karena banyak pindo [pindo] v minta: pindo banta orang deba kami minta sedikit; pinjung [pinjuG] a runcing: mamindo v meminta: pinjung bahen ujungni buluh! marsitangis niombahni runcingkan ujung bambu! mamindo duit anaknya mena- pinsang [pinsaG] n ajar: anak naso ngis meminta uang; tar pinsang anak tidak terajar mangindo v meminta; pinsur [pinsur] a lonjong; mangindoi v meminta-minta; pinsuran a lebih lonjong; pamindo n peminta; pinsurtu a terlalu lonjong; pamindoan n permintaan; tarpinsur a agak lonjong pangindoan n orang (tempat) meminta; pintal [pintal] v pintal: timbahon tarpindo v terminta; pintal memintal tembakau mamindo-indo v meminta- pintor [pintOr] a jujur; parpintor minta; uhurni orangnya jujur; pamindo-indo n peminta- pintoran a lebih jujur; minta pintortu a terlalu jujur; pinggan [piGgan] n piring por- tarpintor a agak jujur; selen: bahen pangan ni amang parpintor uhur ki orang yang bai pinggan ambilkan makanan lurus hati atau orang jujur; di piring porselen untuk bapak pintu [pintu] n tutup: pintu labah pinggil [piGgil] n alat perangkap in tutup pintu itu pinggol [piGgOl] n telinga: pinggol pinuh [pinuh] n bekas ketaman do panangar telinga untuk kayu yang ada di ladang mendengar pinurun [pinurun] n api unggun: pinggung [piGguG] v jongkok: ma mambahen pinurun hanami pinggung parhundulni kami membuat api unggun duduknya jongkok pio [piyO] v panggil: pio lobei pingkal [pik:al] v jungkit: pingkal anggimu! panggil dulu adikmu! paku i hayu on jungkit paku di pipi [pipi] n pipi: lemes pipi ni kayu itu mulus sekali pipinya pingkir [pik:ir] n pikir; pipil [pipil] v pipil marpingkir v berpikir: pipol [pipOl] a salah; marpingkir ia idahon tampak- marpipol v bersalah: lang nya dia sedang berpikir marpipol ia dia tidak bersalah

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 179 pipot . piuk pipot [pipOt] n karma karena lupa pistar [pistar] a pandai: pistar akan janji atau karena tidak anggi mandoding adik pandai tahu balas budi menyanyi pir [pir] a keras: gambiri pir [pita] n pita tumang kemiri ini sangat sekali pitah [pitah] a tulen: omas pitah pira [pira] n telur: pira ni dengke emas tulen telur ikan pitah [pitah] adv hanya: pitah ho pirak Sr → perak suna mamboloh parsoalan pirei [pirEy], mahkapirei a tidak hanya kamu yang mengetahui tepat: dear pangonah, ulang persoalan ini mahkapirei tanam baik-baik pitak [pita?] v bidik: pitak na jangan tidak tepat (di lubang- daoh bidik yang jauh nya) pitil-pitil [pitilpitil] v remas; pirik [piri?] v periksa: pirik bahen ipitil-pitil v diremas: ulang ase dapot hasahanni periksa ipitil-pitil gadung on jangan dengan teliti agar dapat diremas daun itu kesalahannya pitolon [pitOlOn] n celana: boli piring [piriG] n piring: buat piring sada pitolon sikolah na jenges! ase mangan hita ambil piring belilah sebuah celana sekolah biar makan kita yang bagus!; pis [pis] n cis (ucapan rasa benci) marpitolon v bercelana pisak-pisak [pisa?pisa?] n buah pitor [pit:Or] a lurus yang masih muda: galuh pisak- 1pit-pit [pitpit] n gareng; binatang pisak pisang yang masih muda pohon sejenis kumbang yang pisang [pisaG] n pisang: bonani berbunyi nyaring pisang pohon pisang 2pit-pit [pitpit] v pejam: pit-pit pe pisat [pisat] v pijat; matani lape bodak matanya ipisat v dipijat: ulang ipisat masih terpejam belum ter- jangan dipijat; buka; mamisat v memijat; mapit-pit v pejamkan; pamisat n pemijat; tukang pijat papit-pithon v menidurkan; pisi [pisi] n nama sejenis burung tarpapit-pit v terpejam; tertidur pisik [pisi?] a ganjil: bilangan pisik bilangan ganjil pitu [pitu] num tujuh; papituhon n yang ketujuh; piso [pisO] n pisau papitupuluhon num ketujuh- pisot [pisOt] a sempit: pisot lang puluhan dong hundulan be sempit, tidak pituah [pituwah] n petuah: pituah ada lagi tempat ni ompung petuah nenek pispi [pispi] v siram; pitung [pituG] a buta ipispi v disiram: ulang ipispi au! jangan disiram aku! pitut [pitut] v tersumbat: pitut lubangni igung hidungnya pis-pis [pispis] n percik: ulang tersumbat ipis-piskon! jangan dipercikkan! piuha [piyuha] n sejenis kera yang bentuk wajahnya seperti kucing pistak [pista?] v campak: na pistak daoh hur jon tercampak jauh piuk [piyu?] a lisut: domma piuk ke sana buah ni buahnya sudah lisut

180 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia poda . pokan

1poda [pOda] a terlalu asin (terlalu pogi [pOgi] v terkilir: pogi tangan banyak garam): poda daini siamun ia halani madabuh lowoh on rasa sayur ini terlalu tangan kananya terkilir karena asin jatuh 2poda [pOda] n nasihat: namatoras pogih [pOgih] a pahit: pogit daini diri do mambere poda orang bagad on rasa tuak ini pahit tua kita memberi nasehat; sekali mamodahi v menasihati pogo [pOgO] n tipu; podah → poda ipogo v ditipu: ipogo halak ia podalayam [pOdalayam] n alat dia ditipu orang untuk mencampur sirih pogong [pOgOG] n sejenis bina- podang [pOdaG] n pedang: tang yang hidup dalam air podang ni raja daud pedang (bukan ikan) biasa hidup di Raja Daud sawah podas [pOdas] a cepat: podas ho pogos [pogos] a miskin; laho tu sikolah lekas engkau hapogoson n kemiskinan; pergi ke sekolah; keadaan miskin podasan lebih cepat; pogot [pOgOt] a rajin: pogot do ia podastu a terlalu cepat; bae horjanai dia tekun dalam papodaskon v cepatkan pekerjaanya podi [pOdi] n patri: podi do bosi pogu [pOgu] n empedu in! patri dulu besi ini!; pohir [pOhir] v jentik (menjentik mamodi v mematri: mamodi sesuatu dengan jari tangan) bosi amang i bengkel ayah pohol [pOhOl] v urut; mematri besi di bengkel; mapohol v mengurut: ahu pamodi n pematri; tukang mapohol gurung ni ompung patri: pamodi pordomuan ni na aku mengurut punggung nenek pin bosi tukang patri menyatu- kan besi pohul [pOhul] v kepal; genggam: pohul indahan in bangku podou [pOdOw] a gila: domma ro genggam nasi ini untuknya; podou ia dia sudah gila mamohul v mengepal; podu [pOdu] a kasar: podu do tong pamohul n pengepal; perbalosni jawabannya selalu sapohul num segenggam; kasar pohul-pohul n kepalan tangan poga [pOga] n sejenis rumput yang poilar [pOilar] n sekrup: poilar ni bisa dijadikan sayuran dopma maseda sekrupnya pogang [pOgaG] v pegang: pogang sudah rusak hayu on pegang kayu itu; pojan [pOjan] a gelap: pojan ipogang v dipegang: ulang huahap aku merasa gelap ipogang aili on! jangan di- pojon [pOjon] v sembunyi; pegang hutan itu! ipojonhon v disembunyikan poge [pOgE] n jahe: manjual poge pojong [pOjoG] v lari: pojong ia inang hun tiga ibu menjual halani seng tangkop dia lari jahe ke pasar; agar tidak ditangkap poge-poge n jahe kecil pogei → poge pokan [pOkan] n pekan: eda marjual sia hu pokan kakak menjual cabe ke pekan

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 181 polang . pongkir polang [pOlaG] n katak; pondir [pOndir] v lari: mapondir marpolang v mencari katak; ganup panangko ai semua pen- parpolang n penangkap katak curi itu lari polas [pOlas] n ampelas (kertas pondok [pOndO?] a pendek: pasir) pondok angkulani tubuhnya poldas [pOldas] v apit: poldas on pendek; bajutmu in! apit tas kamu! papondohkon v memendekkan poldung [pOlduG] n perantara: pondol [pOndOl] a pendek: pondol poldung sirotap padan, ki angkulani ia dia bertubuh pemutus janji pendek poldut [pOldut] a betul: poldut do ponggal [pOg:al] n pohon enau parsahap ni ucapannya benar yang tidak memiliki air polgap [pOlgap] v sergap; ponggei [poGgEy] n petir: ulang ipolgap v disergap; hudarat, marhata pongei mamolgap v menyergap jangan keluar ada petir polgei [pOlgey] a nyata; terang; ponggol [pOg:Ol] a patah: ponggol jelas: polgei sorani tangaron hayu iombus logou kayu itu suaranya terdengar jelas patah dihembus angin; ponggol polod [pOlOd] n alas: ulang tobu, ki patah dua: ponggol do podoktu polod ni ansubah alas nahei ni kakinya patah dua; bambu untuk tempat air jangan mamonggol v mematahkan; terlalu pendek maponggol v patah; pamonggol n pematah; pol-pol [pOlpOl] n dukun wanita tarponggol v terpatahkan poltak [pOlta?] v terbit: poltak pongit [pOGit] n angin mataniari matahari terbit; hapoltakan n 1 timur: dompak pongkah [pOGkah] v tetak yang jabu ai tu hapoltakan rumah itu ada pada pohon: mambahen menghadap ke timur; 2 tempat pongkah ni halambir membuat terbit (matahari) tetak pada pohon kelapa mapoltak v terbit; pongkal [pOk:al] n tempat ikan poltak mataniari n Sr fajar pongkalan [pOk:alan] n pohon poltik [pOlti?] a erat: poltik bahen enau yang sedang disadap panangkut eratkan ikatannya airnya poltop [pOltOp] v putus: poltop tali pongkat [pOk:at] n cara: pongkat ni soban pengikat kayu bakar ni panriahan cara bermufakat ini putus pongkik [pOk:i?] v cekik; poluk [pOlu?] v ambil: poluk mamongkik v 1 mencekik; 2 ki golang hu bagas lubang ambil mematikan; menindas; gelang itu dari dalam lubang marsipongkikan v saling men- pondang [pOndaG] n suluh; pelita: cekik; adong pondang i tongga bonog pamongkik n pencekik; ada pelita di tengah kegelapan pamongkikan n bekas cekik- an; pondar-pondar [pOd:arpOd:ar] n tarpongkik v tercekik mata: ulang jawar pondar- pondar min lihat kemari mata- pongkir [pOk:ir] v lulur (mudah mu jangan arah sana! menelan)

182 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia pongkut . porngi pongkut [pOk:ut] a rajin: ia poram [pOram] v peram; monang ujian halani ia iporam v diperam: iporam pongkut marlajar ia lulus ujian mangga ase mabei mangga di- karena ia rajin belajar; peram supaya masak hapongkutan n kerajinan; porang [pOraG] n perang; pamongkut n orang yang marporang v berperang; bersifat rajin; parporangan n peperangan: pongkutan a lebih rajin; turi-turian parporangan ni tarpongkut a agak rajin Sisingamangaraja songit do pongok [pOGO?] a gemuk pendek : hujaha i buku sejarah cerita pongok tonggoron halani peperangan Sisingamangaraja orangnya terlihat gemuk pendek sengit sekali kubaca di buku pongut [pOGut] a rajin: pongut sejarah bani horja rajin dalam bekerja pora-pora [pOrapOra] n nama ponjal [pOnjal] v remas; sejenis ikan kecil yang hidup di iponjal v diremas: ulang danau Toba iponjal indahan ai! jangan di- pordah [pOrdah] n gagang: pordah remas nasinya! ni sangkul gagang cangkul ponjot [pOnjOt] a sesak: ponjot porei [pOrEy] v libur: domma jabu ai halani bahat na porei sikolah sudah libur seko- martandang rumah itu sesak lah karena banyak yang bertamu porgam [pOrgam] v kerumun: ponop [pOnOp] v simpan; porgam porkis manarik balang mamonopkon v menyimpan: matei semut berkerumun mena- mamonopkon arta bani rik belalang mati simatoras menyimpankan harta porhan [pOrhan] v berpilin kepada orang tua; porhot [pOrhOt] a tidak licin pamonop n penyimpan; pori [pOri] p sekiranya: pori dong parponopan n penyimpanan; duithu domma huboli rumah ponopan n simpanan; sekiranya uangku sudah cukup ponopkon v simpankan; aku membeli rumah tarponopkon v tersimpan porih [pOrih] v lihat: porih ge ponot [pOnOt] n jalur air di bawah dompak siamunmu coba kamu tanah lihat sebelah kananmu pontas [pOntas] v lewat; porini [pOrini] n pori-pori mamontas v melintasi; mele- wati; porkas [pOrkas] n halilintar: pamontasan n jalan pintas: au marhata porkas roh udan suara pamontasan dalan ai saya halillintar pertanda hujan turun melewati jalan pintas itu porkis [pOrkis] n semut: borit ponut [pOnut] v membakar per- padaitni porkis na etek-etek ladangan yang baru ditebangi sakit gigitan semut yang kecil; kayunya marporkis v bersemut; ada semutnya popor [pOpOr] v musnah; habis: popor ganup dayok nami ayam porling [pOrliG] n sejenis burung kami semua habis porlu [pOrlu] adv perlu porad [pOrad], maporad a asin: porngi [pOrGi] a lama menanti: maporad daini ihan on ikan ini porngi au mahon ho aku sudah rasanya asin lama menanti

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 183 poroh . pual-pualon poroh [pOrOh] v peras: poroh tobu poti [pOti] n peti: boanhon tolu in ase bahat bahni peras tebu poti! bawakan tiga peti!; itu supaya banyak airnya mamotihon v menyimpan porsa [pOrsa] n perca dalam peti; porsan [pOrsan] v pikul: porsan marpoti-poti num berpeti-peti hayu on hu huta pikul kayu itu potik [pOti?] n ujung kain perca ke kampung poting [pOtiG] n angin: poting porsaya [pOrsaya] v percaya; baliung angin puting beliung haporsayaan n kepercayaan potir [pOtir] a gelap gulita: potir i porsou [pOrsOw] a dusta; bohong dalan roh homa udan sudah iporsou v didustai: iporsou ni gelap gulita di jalan datang orang tuani dia mendustai pula hujan orang tuanya potol [pOtOl] v pegang: potol uluni porus [pOrus] v lari; dayok in ase ulang mangguas maporus v berlari dengan ken- kepala ayam itu dipegang agar cang; berjalan dengan cepat- tidak menggelepar cepat: maporus panangko ai potong [pOtOG] v memotong; ganup semua pencuri itu berlari pamotongan n pintasan; jalan dengan kencang pintas pos [pOs] a sampai hati; tega: pos pou-pou [pOwpOw] v bentuk: uhurni madingkon ahu sampai jenges poupou ni huta ai ben- hati dia meninggalkan aku tuk desa itu sangat cantik posah [pOsah] v pecah: posah poyad [pOyad] a banyak: poyad golas ibahen anggi gelas pecah durian ni sidea buah durian dibuat adik mereka banyak posal [pOsal] n Sr pecal poyok [pOyO?] n tahi mata: baru posaya → porsaya puho bahat poyok ni ketika poso [poso] a muda: poso pe bangun tidur tahi mata sangat halani domma mompo masih banyak muda tetapi sudah menikah; poyon [pOyOn] n rumput: bahat maposo v buah yang sudah tua poyon i juma nami banyak tetapi belum masak; rumput di ladang kami; namaposo a muda-mudi; marpoyon v berumput; posoan a anak muda; marpoyoni v ditumbuhi posotu a terlalu muda; rumput; tarposo a agak muda; poyon-poyon n rumput- poso-poso n buah-buahan yang rumputan masih muda; poyut [pOyut] a lepas; posong [pOsOG] n kemaluan mamoyut v melepas; postop [pOstOp] v putus: postop poyuthon a lepaskan: tali itagil halak tali putus di- poyuthon buah ni gambiri! potong orang lepaskan buah kemiri itu! potei [pOtEy] n petai: mautin do pual-pualon [puwalpuwalon] a daini potei petai enak rasanya; gila: domma roh pual-pualon potei-potei n sebangsa petai ni dia sudah gila cina (lamtoro) tetapi tidak bisa dimakan

184 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia puang . pulig puang [puwaG] n 1 raja; peme- puho [puhO] v bangkit; bangun: rintah: puang sibanggalan girahma ho puho cepatlah pemerintah tertinggi; 2 istri kamu bangun; raja: haganupan puang mamuhoi v membangungkan marhumpul semua istri raja puhot [puhOt] n pukat: mamasang berkumpul; puhot memasang pukat puanglima [puwaGlima] n pang- puh-puh [puhpuh] n tanda-tanda: lima puh-puh ijuma ase ulang puang-puang [puwaGpuaG] n ibu- ibontas di ladang ada tanda- ibu tanda untuk tidak dilewati puar [puwar] a berhamburan; ber- puhung [puhuG] v terjerumus: cerai-berai: puar huramah puhung motor hu lombang bus humbai harangni lebah ber- terjerumus ke jurang hamburan dari kandangnya puhur [puhur] v mengorek (kearah puas [puwas] a puas: puas uhur dalam); saud pinirta puas hatinya ipuhur v dikorek: ipuhur ubag karena permintaannya dikabul- tanoh baen asarni tikus kan mengorek tanah dalam-dalam untuk membuat sarang pudi [pudi] n belakang: mulak hu pudi! kembali ke belakang!; puji [puji] v memuji: hata pujian kata-kata pujian; ipudihon v dibelakangkan; pujian n pujian; mamudihon v membelakang- sipujion n orang yang terpuji; kan, urutan; tarpuji a terpuji parpudi n belakangan; tarpudi v terlambat; pujuk [puju?] n bujuk marsipudi-pudian v saling puking [pukiG] v usahakan: puking membelakangi ho mahorja usahakan bekerja pudun [pudun] n simpul: pudun ni pukou [pukOw] n ilmu sihir yang bonang lang tartanggali memukau manusia simpul benang itu tidak dapat pukul [pukul] n pukul: ulang pukul dibuka baliang ai! jangan pukul anjing puei [puwey] n punai (sejenis itu!; burung): manangkop puei mamukul v memukul; menangkap punai marsipukulan v saling memu- kul; pugar [pugar] a hancur pukulan n pukulan berantakan; cerai berai: pugar pulas [pulas] n surat kaleng: juma hanami ase poting mambahen pulas bani musuhi baliung ladang kami hancur musuhnya membuat surat berantakan karena angin puting kaleng beliung puldir [puldir] v pungut; pugul [pugul] v menggulung: mamuldir v memungut: pugul bonang au aku meng- mamuldir rimah-rimah memu- gulung benang ngut nasi yang berceceran puhei [puhey] v terkilir: puhei pulensa [pulEnsa] n influenza tanganni halani mamboan hayu pulig [pulig] v tersendiri: puling na borat tangannya terkilir juma nami ijai ladang kami karena membawa kayu yang tersendiri di sana berat

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 185 pulisi . pupuk pulisi [pulisi] n Ind polisi pungkah [puk:ah] 1 v mulai; pulo holang [puloholaG] n delta mengawali berbuat (bertindak, pulou [pulow] ni pulau: Pulou melakukan, dan sebagainya); 2 Samosir Pulau Samosir p sejak; ipungkah v dimulai: pesta pul-pul [pulpul] v mengasapi; domma ipungkah pesta telah ipul-pul v diasapi: gulei na dimulai; ipul-pul daging asap mamungkah v memulai peker- pultak [pulta?] v pecah jaan pulu → puluh pungkor [puk:Or] n bor puluh [puluh] num puluh 1 pungpang [puGpaG] v tengkar: pulung [puluG] v kumpul; pungpang do tong tiap bodari mamulung v mengumpulkan; setiap hari bertengkar pamulung n pengumpul; 2 pungut [puGut] a rajin: pungut ia pulung [puluG] n ramuan; mandalanhon horjani dia rajin pulungan n ramuan; hasil mengerjakan tugasnya meramu: pulung ni tambar punil [punil] a bengkak sedikit: ramuan obat; pulungan ni hituha na punil perutnya agak tambar ramuan obat bengkak pulur [pulur] a bulat: mapulur kue punjung [punjuG] a tersendiri dan membuat kue bulat sunyi: punjung do huta ai desa pulur-pulur [pulurpulur] n daging terpencil yang dicincang halus dan di- punjut [punjut] v membungkus bentuk bulat dengan kain: punjut indahan pulut [pulut] n getah perekat: pulut in! bungkus nasi itu dengan mambuat manuk-manuk getah kain! getah perekat menangkap punsa [pus:a] n ujung: punsa ni burung pisou on ujung pisau ini punah [punah] v habis: punah punsi [pus:i] n pisang ganup dayok hanami ayam kami habis semua punsu [pus:u] n penghabisan: punsu ni dalan penghabisan punak-punak [punakpunak] a jalan kecil: nangka punak-punak nangka kecil-kecil puntal [puntal] n bungkusan yang menggelembung punar [punar] v menjadi besar: punar bayokni bisulnya ber- puntar [puntar] v 1 pecah: puntar tambah besar bayok ni pecah bisulnya; 2 Sr meletus pungga [puGga] n gerenda puntung [puntuG] v hangus: punggar [puGgar] a samar-samar domma puntung gambiri ai punggur [puGgur] n cabang kayu sudah hangus kemiri itu besar yang sudah tua dan punuk [punu?] v menyembunyikan lapuk: idabuh motor punggur kepala (seperti kura) ai motor itu dijatuhi kayu lapuk pupuk [pupu?] n obat atau ilmu pungil [puGil] v merajuk: pungil ia sihir yang dapat mengobati laho hu pudi ni labah dia me- atau merusak rajuk di belakang pintu

186 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia pupus . puyuh-puyuh pupus [pupus] n upacara adat marpusok v bersedih; (memercikan air sirih ke tubuh marpusok ni uhur v berduka seseorang cita; puraga [puraga] n limau: untei pusok uhur v bersedih; puraga jeruk limau pusok ni uhur v kecewa pusor [pusOr] n pusar puran [puran] n sirih; marpuran v bersirih; makan pus-pus [puspus] v hembus: i pus- sirih: marpuran ni opung nenek pus logo doras dihembus angin memakan sirih kencang purih [purih] n lidi: mambuat pusuh [pusuh] a manjur; purih baen sapu mengambil hapusuhan n kemanjuran lidi untuk dibuat sapu pusuk [pusu?] n pucuk: pusuk ni galuh pucuk pisang purik [puri?] n air tajin: mambuat purik mengambil air tajin pusu-pusu [pusupusu] n jantung purikas [purikas] a gelisah: dansa putar [putar] v pusing; putar; ho purikas lalab lang ro sok tarputar v terpusing; terputar: kamu gelisah terus tidak pernah lang tarputar sitiur ni setirnya diam tidak terputar purpar [purpar] n suara letusan putat [putat] n sejenis buah bambu: purpar sorani buluh bergetah dan getahnya biasa digunakan untuk obat na itungtung suara dentuman bambu putei [putey] v ambil; petik mamutei v memetik: mamutei pur-pur [purpur] v tiupan angin; bulung gadung inang i juma ipur-pur v ditiup angin: hiap ibu memetik daun ubi di ladang ipur-pur logou terbang ditiup iputey v dipetik: iputei inang angin buah ni ambotik buah pepaya puru [puru] n puru (nama sejenis dipetik ibu penyakit): bahat puru ni putik [puti?] v petik; banyak purunya mamutik v memetik: mamutik pus [pus] n kata atau ucapan untuk buah ni halambir memetik memanggil atau mengusir buah kelapa kucing putor [putOr] v putar: putor hu pusa [pusa] v mati: pusa dayok siamun putar ke kanan ibaen maborit ayam banyak put-put [putput] v cabut; yang mati karena sakit iput-put v dicabut: iput-put pusat [pusat] n pusat: maborit poyon in! cabuti rumput itu! sangkan ni pusat sakit dipusat- putus [putus] v putus: putus i tali nya panangkutni tali pengikatnya pusil [pusil] n benda yang berikat putus bulat seperti telur ayam puyuh [puyuh] v pintal; pusing [pusiG] v putar: pusing hu mapuyuh v memintal: sianmun putar ke kanan mapuyuh tali memintal tali pusog [pusOg] n pusar: lape puyuh-puyuh [puyuhpuyuh] v mahun pusog ni dakdanak ai digesek; dipulas dengan kedua anak itu belum sembuh tangan: puyuh-puyuh bulung pusarnya gadung ai pulas dulu daun ubi pusok [pusO?] a duka; itu sebelum direbus

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 187 r . ra . rahang

manradang v terkenang; ter- R ingat radean [radEyan] v terletak: 1ra [ra] adv ingin; mau: ra do au bahat radean omei i pinggir dihut ingin aku ke sana sabah banyak padi diletakkan 2ra [ra] adv mudah-mudahan: ra di pinggir sawah ma malum iahap halak ai dob radei [radEy] v terletak martambar hun ruma sakit (terlentang): anggita madabuh mudah-mudahan orang itu radei hu tano adik jatuh sudah sehat kembali setelah terlentang di tanah berobat di rumah sakit radig [radig] a lebat: parbeu ni 3ra [ra] n huruf kesepuluh dalam mangga ai radig tumang buah aksara Simalungun (dari surat mangga itu sangat lebat sapuluh siah) radis → radig rabi [rabi] n sabit: ahu mamboli raga [raga] n keranjang tempat sada rabi aku membeli satu ayam bertelur: au mambahen buah sabit sada raga aku membuat satu rabing-rabing [rabiGrabiG] v keranjang tempat ayam bertelur tating; ragam [ragam] n rencana; irabing-rabing v ditating: manragam v berencana: anak ai irabing-rabing halani manragam hanami hu Jakarta maborit niheini anak itu kami berencana ke Jakarta ditating karena kakinya sakit ragas [ragas] v habis: domma rabin-rabin → rabing-rabing ragas jagui ai i harangan aili rabis [rabis] n bulu ekor kuda: jagung itu sudah habis dimakan rabis ibahen tali biola bulu babi hutan ekor kuda dibuat tali biola ragat [ragat] n waktu: ragat ni rabojon [rabOjOn] n lereng: halak mangan sudah waktunya hanami mananom omei i untuk makan rabojon ni dolok ai kami ragei [ragEy] a payah menanam padi di lereng bukit ragi [ragi] n jenis kain tenun: rab-rab [rabrab] n nama sejenis martonun ragi do ho sonari? burung kecil apakah kamu sedang menenun rabu [rabu] n nama hari: ia laho ragi sekarang? hu Medan iari rabu dia pergi ragi panei n nama jenis ke Medan hari rabu tenunan Simalungun rabut [rabut] a lebat: nebodari ragum [ragum] n campuran: dan rabut i huta nami di buatma lobe ragum ni tambar kampung kami tadi malam ai ambil dulu campuran untuk hujan lebat obat itu radag [radag] v terletak: hubotoh rahanan [rahanan] a lebih baik: buku ai radag i atas meja saya rahanan sip tumang no i jabu melihat buku itu terletak di atas kamu lebih baik diam di rumah meja rahang [rahaG] a loba: pangobak radang [radaG] v kenang; ingat: halak na rakus rahang ulang radang nari namasa ai! nahumingganup na dong ai jangan kenang lagi peristiwa sikap orang yang rakus ingin itu!; memiliki semua

188 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia rahid . ramei rahid [rahit] n rakit: lahi rambas [rambas] v tebas: mandipari bah ai hanami rambasma poyon ai! tebas tarpaksa ma rahit kami ter- rumput itu! paksa membuat rakit untuk rambat [rambat] n sejenis ikat menyeberangi sungai kepala yang diikat ujung- rahu [rahu] n nama sejenis kayu ujungnya untuk tempat sumpit yang bergetah rambei [rambEy] n rambe (seperti rahut [rahut] n ikat; buah duku dan langsat tetapi marahut v mengikat; menge- hanya berisi tiga biji di dalam- bat; mengeratkan (menyatukan nya rasanya asam manis): dan sebagainya) dengan tali: papan ma buah ni rambei ai! marahut soban amang makanlah buah rambe itu! iharangan i ayah mengikat rambese [rambEsE] a rabun (tidak kayu di hutan; terang penglihatan): amangta rahutan n ikatan domma rambese matani mata raih [raih] v meminjam uang: raih ayah kita sudah mulai rabun ma lobe sen ai hubani tulang! rambing [rambiG] a lebat: pinjamlah dahulu uang kepada rambing hu buah gambiri ai paman! buah kemiri itu terlalu lebat rais [rais], marais a jauh: marais rambit [rambit] n marga yang do hunjou hu Medan ke hampir sama: jauling ampa Medan sangat jauh daraulung aima goranna pa raja [raja] n raja: Hayam Wuruk rambit jauling dan daraulung raja harajaon Majapahit adalah marga yang hampir Hayam Wuruk adalah raja sama Majapahit ramboan [rambOwan] n sejenis rajah [rajah] n tanda: rajah tempat cuci tangan yang ter- binahen ni dato bani angkula buat dari bambu tanda yang dibuat dukun pada rambu [rambu] n rumbai kain: tubuh ganup rambu ni hiou jenges rajamantan [rajamantan] n nama semua rumbai kain itu sangat sejenis pohon kayu besar cantik rajapinayungan [rajapinayuGan] rambung [rambuG] n pohon karet n sejenis tumbuhan berdaun rambus [rambus] a tawar; lebar manrambus v menawari: datu rajum [rajum] v jerat; ai manrambus i tabas dukun manrajum v menjerat: amang itu menawari obat manrajum jala ayah menjerat rambut [rambut] n rambut ikan rambutan [rambutan] n buah ram- rajung [rajuG] n sejenis hidangan butan: sonari bahat rambutan yang telah disiapkan: lawoh i ijual halak sekarang banyak bahen laho manombah atap rambutan dijual orang mangkormati sayur dibuat rame → ramei untuk persembahan ramei [ramEy] a ramai: domma rambang [rambaG] n sejenis per- ramei tumang halak i pesta ai mainan judi dengan memasuk- kan uang logam ke dalam sudah ramai sekali orang di lubang pesta itu;

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 189 rami . ranggak

harameian adj terlalu ramai; marampishon v menipiskan; marameihon v meramaikan; parrampis v pertipis; rameian a lebih ramai; rampisan lebih tipis; rameitu a terlalu ramai; rampistu a terlalu tipis; saramei a seramai; tarrampis a agak tipis tarramei a agak ramai; rampok [rap:O?] a rapuh: pangkei marramei-ramei v beramai- ho manangkih gambiri, ai ramai rampok do rantingni berhati- rami [rami] a meriah: pesta horja hati kamu memanjat pohon on rami dihorjahon sidea pesta kemiri, rantingnya rapuh kerja ini ramai sekali di- rampus [rampus] a dongkol: laksanakan rampus au ma ia aku merasa ramos [ramOs] a lebat: ramos ni dongkol padanya; buah ambotik ai lebat sekali manrampus v mendongkol 1 buah pepaya itu ramuk [ramu?] n luluk (mata pada ramot [ramOt] v jaga; batang enau): ramos ramuk ni manramot v menjaga: badan ni bagod banyak luluk di batang pohon enau manramot anggi i jabu ia dia 2 menjaga adik di rumah ramuk [ramu?] n rabuk: sangon rampah [rampah] n nama batu ramuk urah gara halani horak ni seperti rabuk mudah terbakar atau kayu yang dibuat ber- karena sangat kering bentuk empat persegi ramuk-ramukon [ramu?ramukOn] rampak [rampa?] v rambas (mela- n jari-jari busuk karena banyak lui jalan yang belum pernah luka dilalui orang sebelumnya); manrampak v merambas: ia rana [rana] n pekara: rana manrampak i harangan pambunuhan ai ape das sonari perkara pembunuhan itu belum nagolap dia berjalan di hutan selesai sampai sekarang yang lebat ranang [ranaG], manranang v rampas [rap:as] v rampas: ulang tergenang: domma manranang rampas duit ai jangan rampas bah ai ladang itu sudah ter- duitnya; genang manrampas v merampas: randang → rondang manrampas hartani halak lang jeges merampas harta milik randei [randEy] n tandu; irandei v ditandu: halak na orang lain tidak baik bahat boritan ai irandei ma rampasbire [rampasbirE] n nama boan si hu rumah sakit orang sejenis tumbuh-tumbuhan yang sakit parah itu ditandu ke ramping [rap:iG] a sumbing; rumah sakit manramping v menjadi randung [rad:uG] a susah bergerak sumbing; sangkul ai (karena kebanyakan beban): manramping hona batu huda ni sidea randung cangkul itu sumbing terkena mardalan kuda mereka susah batu berjalan rampis [rap:is] a tipis: rampis ranggak [raGga?] v sedia: etah dasa buku on tipis sekali buku manggan domma ranggak hu ini bahen mari kita makan aku marampis v menipis; sudah menyediakannya

190 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia ranggang . rantam ranggang [raGgaG] adv kaki ter- rangin-rangin [raGinraGin] n nama kangkang karena jatuh (ter- sejenis binatang air jengkang) rangit [raGit] a keras: rangit dassa 1ranggas [raGgas] n nama sejenis uhurmu sungguh keras hatimu rumput: bahat tumang ranggas rangkah [rak:ah] a rakus; i juma nami rumput ranggas rangkahan a lebih rakus; banyak di ladang kami rangkahtu a terlalu rakus; 2 ranggas [raGgas], manranggas v tarrangkah a agak rakus berlubang (dimakan serangga): rangkei [rak:Ey] n rangka: dinding jabu ai manranggas rangkei ni jabu rangka rumah dinding rumah itu berlubang dimakan rayap rangrang [raGraG] a jarang; tidak padat; marangrang a terbuka; ranggei [raGgEy] a payah: hoja lekang hu adap, halani ranggei ni manangkul tanah dolging ai rangrung [raGruG] n alat bunyi- aku merasa sangat lelah karena bunyian penghalau burung susah sekali mencangkul tanah (binatang): amang mambahen yang keras itu rangrung i juma nami ayah ranggi [raGgi] n aturan: aloima membuat penghalau burung di ranggi ni lalu lintas patuhilah ladang kami peraturan lalu lintas ranjak [ranja?] v anjak; ranggisgis [raGgisgis] n batu manranjak v beranjak: sidea apung: i topi bah bahat daot manranjak hu topi ni bah ranggisgis batu apung banyak mereka beranjak ke tepi sungai di tepi sungai ran-ran [ranran], manran-ran v ranggitgit [raGgitgit] n jambul berjuntai: manran-ran buah ni pada ayam betina: bolag hayu ai buah kayu itu ber- ranggitgit ni dayok lebar sekali juntai-juntai jambul ayam itu ransah [ras:ah] a ceroboh; tidak ranggiting [raGgitiG] n lebah kecil hati-hati: ulang ransah marduit penghasil madu: au idoit jangan ceroboh kalau memiliki ranggiting aku digigit lebah uang: ulang rasah dassah ho 1ranggou [raGgOw] a jarang: manjaga anggimu jangan cero- ilangma ranggou bahen boh menjaga adikmu panuanmu tane jangan buat ransang [ras:aG] v tembus: jarang tanamanmu; ransang do dinding binodil ai, maranggou v menjarang; lopus do timah hulopah tembus maranggouhon v menjarang- ke sebelah dinding yang ditem- kan; bak itu paranggouhon n dikurangi ransap [ras:ap] v atur: ransap 2ranggou [raGgOw] n tanduk rusa: ambotik ai i topi! atur pepaya ranggou ni ursa do ai itu itu di pinggir!; tanduk rusa manransap v mengatur: ia rangguan [raGguwan] n pasangan; manransap parhorjaan on dia parangguan n pasangan; yang mengatur pekerjaan ini sarangguan n satu campuran rantam [rantam] n maksud: aha rangin [raGin] n bagian: rangin mu rantam mu roh ho hu huta on sibarjon bagian kamu sampai apa maksud tujuan kamu di sini datang ke kampung kami

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 191 rantang . rasei rantang [rantaG] n rantang: ianan iraot v dikait; ni indahan na rantang rantang manraot v mengait tempat nasi rap [rap] p bersama-sama: rap ma rante [rantE] v melubangi hidung hita patar laho hu tiga da! kuda atau kerbau; bersama-samalah kita irante v dibuat lubang (pada berangkat ke pekan, ya! hidung hewan): igung ni huda rapat [rapat] a rapat: rapat ma ai irante ase buat talina hidung susun soban susun rapat kayu kuda itu dilubangi supaya di- itu pasang talinya rapit [rapit] a lekat; erat; tidak rantei [rantEy] n rantai; kalung: bercelah: domma rapit goni ai anak boru i huta bahat tumang hu sangkut goni itu sudah aku mamakei rantei anak gadis di ikat erat kampung banyak sekali me- 1rap-rap [raprap] v petik: rap-rapi makai rantai ma ganup bulung ni dumban ai ranting [rantiG] n ranting: petik semua sirih itu haganup hayu na mardangkah 2rap-rap [raprap] adv bersama- pasti dong ranting ni setiap sama: rap-rap do hanami laho kayu bercabang pasti ada ran- hu sikola kami sama-sama tingnya pergi ke sekolah rantou [rantOw] n rantau; rapuh [rapuh] a rapuh: batang manrantau v merantau: si tobu ai rapuh tumang batang Manahan manrantau hu Medan tebu itu sangat rapuh si Manahan merantau ke rapus [rapus] v tangkap: rapus Medan balalang ai tangkap belalang ranuh [ranuh] v peram; itu iranuh v diperam: domma i rarat [rarat], mararat v ranuh mangga ai mangga itu merambak; merembet: apui ai sudah diperam mararat das hu juma dipar ni ranum [ranum] a matang; masak api itu merembet ke ladang (buah-buahan) sebelah raok [raO?] n cakar; rarik [rari?] n cakar: rarik huting manraok v mencakar cakar kucing; 1raot [raOt] n pisau kecil: buatma manrarik v mencakar: huting raot ai ase isayat dayok on boi manrarik musuhni kucing ambil pisau itu untuk memo- dapat mencakar musuhnya tong ayam ini raru [raru] n campuran untuk 2raot [raOt], raot-raot n kait: membuat tuak; biasani i tanoh Simalungun mararu v mencampurkan raru anggo mangipas loho i jadihon pada nira untuk membuat tuak: juma raot pakon pisou panjang pabagas mararu ai hubani na lurus di Simalungun jika tunggom ai masukkan raru itu membuka hutan untuk dijadi- ke dalam bambu tempat tuak kan ladang harus memakai kait rasei [rasEy] a banyak: durian ai dan parang lurus (panjang); si domma rasei madabuh, ijumpai Helen mambuat jambu nami kami mendapat banyak mamakai raot-raot si Helen durian jatuh mengambil jambu dengan kait;

192 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia rasi . remes rasi [rasi] n ramal; tenung; marhata anak itu berbicara manrasi v meramal; sembarangan panrasi n peramal; raut [raut] n pisau kecil panrasian n peramalan; rawak [rawa?] v periksa: rawak rasian n ramalan lobei horjakon atap dong opa rasip [rasip] n gunting: na salah periksa dahulu painjamma lobei rasipmu pekerjaanku ini apakah masih pinjam dulu guntingmu ada yang salah rasipan [rasipan] n tidak rugi: rawang [rawaG] n rawa: i bagas jualkon lobei tano ijai ase rawang ai bahat ulok di dalam rasipan jualkan dulu tanah rawa itu banyak ular yang di sana agar tidak rugi rakyat [ra?yat] n rakyat: anggo rasog [rasOg] a hangus: gambiri ni rakyat i huta nami pistar-pistar rasog tambar barit binongei do haganupan rakyat di kemiri yang dibakar adalah kampung kami pandai-pandai obat sakit pinggang semua rassah → ransah rayoh [rayOh], marayoh a malas: rasuk [rasu?] v kemasukan (jin); anak na rayoh anak yang kesambet; kerasukan: dong malas; jolma na hona rasuk begu-begu harayohan n kemalasan; ada orang yang kerasukan setan parrayoh a pemalas; rasun [rasun] n racun: sonari rayohan 1 a lebih malas; 2 v domma dong rasun nirrik racun membosankan; ilalang sudah ada sekarang rayohtu a terlampau malas; ratah [ratah] a hijau: ratah idahon sarayoh a semalas; pamandangan di Dolog tarrayoh a agak malas Simbolon ai hijau dilihat pe- rayung [rayuG] n buah-buahan zmandangan di Gunung yang tergantung: rayung buah Simbolon itu ni durian buah durian itu rati [rati] a lekat; terbenam: motor bergantungan ai rati lusop i bagas lubang reben [rEbEn] n lereng: hanami motor itu terbenam di dalam mananom omei i reben dolok lubang kami menanam padi di lereng rating [ratiG] adv sangat: sonari gunung jolma rating bahatni sekarang regeng [rEgEG] a tegap: garuma manusia sangat banyak ai reteng janah hisah pemuda ratou [ratOw] a gila: parlahomu itu bertubuh tegap dan lincah pas songon halak na ratou rek-rek [rE?rE?] n papan tempat kelakuanmu seperti orang gila barang yang dibuat di 1ratus [ratus] num ratus; n satuan boncengan sepeda: rek-rek bilangan kelipatan seratus bahen lobei on i atas lereng ai ase urah ho mamboan 2ratus [ratus] n sejenis semak yang barangon buat dulu papan jikalau kering bunganya ber- tempat barang ini di atas warna putih dan daunnya dapat sepeda supaya mudah mem- terbang jika dihembus angin bawa barang-barang raus [raus] a tidak telaten; remes [rEmEs] a bulat tanpa sembarangan: danak ai raus berlubang-lubang

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 193 rempang . rih rempang [rEmpaG] a pincang: ise ribi [ribi], manribi n memanggil mardalan rempang ai siapa babi: nu! nu! ia manribi baui ai yang berjalan pincang itu nu! nu! ia memanggil babi itu rende [rEndE] n tidak teratur: rib-rib [ribrib] n dinding: rib-rib aimma barisan na rende itulah ni ruma sonari i bahen umbani barisan yang tidak teratur batu dinding rumah sekarang reng [rEG] n suara agak tinggi terbuat dari batu renges [rEGEs] a nyenyak; ribu [ribu] n ribu; rengesan a lebih nyenyak; marribu n beribu; rengestu a terlalu nyenyak; parsaribu n bagi seribu; tarrenges a agak nyenyak saribu num bilangan yang rengseng [rEGsEG] n periuk nasi dilambangkan dengan angka yang terbuat dari tembaga 1000 sonari duit saribu lang marharga nari sekarang uang renjeng [rEnjEG] a sedikit: ulang seribu tidak berharga lagi renjeng ho mabiar ibuat ho tobu ni jangan sedikit diambil ribu-ribu [riburibu] n jantan: seng tebunya bagot ribu-ribu ai itu bukan reong [rEyoG] v rebah pohon enau jantan repat [rEpat] v tidak dapat ribut [ribut] a ribut: ulang ham berjalan dan berdiri hanya ribut! jangan ribut kamu! berjongkok ridi [ridi], maridi v mandi: maridi rere [rErE] n tikar: rere aima i amang bodari ayah mandi pada bayu nasi inang tikar adalah malam hari; kerajinan kaum ibu paridian n tempat mandi; retak [rEta?] a tidak tentu: mase paridihon v memandikan lang retak ibahen ho buku on riga [riga] n serkah: anggo laho mengapa tidak teratur susunan mambola hayu i tonggor lobei buku ini riga ni ase urah kalau mem- retel [rEtEl] a teguh belah kayu, harus dilihat dulu serkahnya agar mudah reteng [rEtEG], manreteng a sangat panas; terik: manreteng rigap [rigap] n suluh: pagara lobei milas ari on harinya sangat rigap ai ase idah lihar! panas nyalakan dulu suluh itu agar retes [rEtEs] v bayar: retes ma ai! lebih terang lagi; bayarlah itu! marrigap v bersuluh rian [riyan] n penyakit pada rigat [rigat], manrigat a koyak; perempuan yang baru melahir- manrigati v mengoyaki: anggi kan manrigati bulung pisang ai adik mengoyaki daun pisang riang-riang [riyaGriyaG] n nama sejenis daun yang asam rasanya itu; riap → rap manrigathon v mengoyakkan; panrigat n pengoyak; ria-ria [riyariya] n semacam tarrigati v terkoyakkan; tumbuhan yang hidupnya me- rigat-rigat v koyak-koyak manjat rih [rih] n ilalang: isuan omei ribak [ribag] n cabik; turuh rih ditanam padi tumbuh maribak v tercabik: baju ni domma maribak bajunya telah ilalang tercabik

194 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia rikah-rikah . rintis rikah-rikah [rikahrikah] n sisa: ringgas [riGgas] a rajin; ringgas rikah-rikah ni bam ma, da! tumang do ai marsiajar rajin sisanya untukmulah, ya! sekali ia belajar; rimah [rimah] n rimah (nasi): ringgasan a lebih rajin; anggo ho mangan ulang ringgastu a paling rajin bahatentangu rimah ni! kalau ringgubug [riGgubug] n semacam kamu makan, jangan terlalu kayu: batang ai ma usik banyak rimahnya! ringgubug jombu batang itu rimak → rimah adalah semacam kayu jambu 1rimas [rimas] n nama sejenis ringguguh [riGguguh] n sejenis tumbuhan di hutan kayu yang tidak banyak dahan 2rimas [rimas], marimas a marah: selalu dibuat alu marimasi v memarahi: ringis [riGis] n omel; marimasi niombah lang maringis v mengomel; madear memarahi anak tidak- menggerutu: ulang maringis lah baik; anggo tingki marhorja! jangan parrimas n pemarah; menggerutu kalau sedang rimastu a terlalu marah; bekerja! rimasan a lebih marah; ringkad [rik:ad], manringkad v tarrimas a agak marah; mengatai: ulang manringkad tarrimasi v termarahi halak ase madear! jangan rimbang [rimbaG] n rimbang: mengatai orang supaya baik! buahni rimbang mautin dauni, ring-ring [riGriG] n anggota: jolma, anggo i bahen lowoh buah bahat ring-ring badan ni rimbang enak rasanya jika manusia, banyak anggota dibuat sayur badannya rimis [rimis] n gerimis rin-rin [rinrin] n semacam rimpang [rimpaG] n jahe campuran yang pedas rasanya rimpong [rimpOG] adj patah: rinsan [rinsan] n tempat menyim- dangkah ni mangga ai rimpong pan lemang halani longon marhalissung rintabu [rintabu] n azimat dahan mangga itu patah karena marrintabu v berazimat: angin beliung halak-halak na jola marrintabu rimpusu [rimpusu] n sisa: boan orang-orang dahulu berazimat lobei hu jou rimpusu ni bah ai! rintagtag [rintagtag] n tetes hujan bawa dulu ke mari sisa air itu! di atas daun kayu rindang [rindaG] n keturunan: rintang [rintaG] v berbaris: rintang halak Batak gati bahat rindang hujae hujon berbaris ke sana ni orang Batak selalu banyak ke mari keturunannya rintik [rintik] n belang: huting ai rindih [rindih] n bunting rintik kucing itu belang rinding → tapang rintis [rintis] n rintis; rindung [rinduG] n semacam kayu: manrintis v merintis; mem- hayu ai das pakon rindung ni buat jalan baru: bahat halak na hayu durian pohon itu semacam marhorja manrintis dalan ai kayu durian banyak orang yang bekerja merintis jalan itu

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 195 rintop . roga-roga rintop [rintOp] a gatal: rongon ni roba [rOba] baru: juma nami roba bulu ai rintop miang bambu na isurbui hanami nantoari itu gatal ladang kami baru, yang kami riog [riyOg], manriog v tegak bakar kemarin ripas [ripas] a rusak karena habis roba-roba [rObarOba] n nama dimakan ulat: bulungni domma burung: hanami laho mambidik ripas daunnya sudah rusak roba-roba kami pergi menem- karena habis dimakan ulat bak burung roba-roba rip-rip n [riprip] n jagung roboh [rObOh] v tebang; manroboh v menebang: au ripuk [ripu?] pecah: golas ai ripuk manroboh an hayu i harangan gelas itu pecah saya menebang pohon di hutan ririd [ririd], manririd v memi- rob-rob [rObrOb] n timbunan; nang: garama domma biakni, lindungan; manririd anak boru bahen irob-rob v ditimbun: tano na parinangan ni pemuda berke- irob-rob tanah yang ditimbuni wajiban meminang seorang oleh daun-daun wanita menjadi istrinya robu [rObu] pantang: hata-hata riris [riris] v berbaris; berbaris- masambar ma robu do baris: rambung kobun ai i suau isihaphon kata-kata kotor riris rambung perkebunan itu pantang diucapkan ditanam berbaris-baris robung [rObuG] n lubang; ris [ris] num sedikit: ris bei asalma marrobung v berlubang ganup dapotan sedikit-sedikit rodam [rOdam] buta; kabur: asal semua kebagian panonggorni orang tua domma risa [risa] n cela; mulai rodam penglihatan orang manrisa v mencela: ulang ma tua sudah mulai kabur ho manrisai na ihatahon rodi [rOdi] v 1 kerja paksa; inangmu! janganlah kamu men- marrodi v melakukan kerja cela perkataan ibumu paksa; risou [risOw] v teringat; terkenang: parrodi n orang–orang yang au risou bani bapa aku teringat melakukan kerja paksa; 2 pajak kepada ayah yang dikenakan kepada pen- ristei [ristey] n baris; duduk marristei v berbaris: halak- rodong [rOdOG] v tarik; halak singkola marristei anak- marrodong v menarik: huda hi anak sekolah berbaris bahen laho manrodong gareta riting [ritiG] a cerewet: inang kuda dipergunakan untuk me- paduahon kahatan na riting narik pedati bani anak ni nani dapot rodop [rOdOp] n rapat; padat: kebanyakan ibu tiri cerewet rodop ni tubu hayu ai kayu itu kepada anak tirinya tumbuh rapat rium [riyum], marium a harum: rogang [rOgaG] a 1 retak; 2 belah: marium goarmi halani dosar ai domma rogang lantai habujurami namanya semakin itu sudah retak harum karena kebaikannya; roga-roga [rOgarOga] n fitnah: mamarium v mengharum; roga-roga aima pambahenan mamariumi v mengharumi; na kejam fitnah itu perbuatan rium-riuman n wewangian kejam

196 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia rogat . rompah rogat [rOgat] a retak: anggo masa marsirohopan v berpelukan: milas ni ari das, tolu puluh hami marsirohopan halani taon manorus, sado bumi on marsihol kami saling berpe- rogat jika terjadi panas hari lukan karena rindu; sampai tiga puluh tahun terus marsirohop-rohopan v meme- menerus, mungkin bumi ini luki akan retak rojam [rOjam] a buta: penedek- rogon [rOgOn] n miang nedek ai domma rojam peminta-minta itu sudah buta rogong [rOgOG] v undang; rojan [rojan] disentri: rojan aima manrogong v mengundang: sada panahit (naborit) na manrogong halak mengundang marbahaya disentri itu suatu orang penyakit yang berbahaya rogop [rOgOp] v 1 sembah; 2 rojat [rOjat] v injak; sujud; irojat v diinjak; manrogop v 1 menyembah; , 2 manrojat v menginjak; bersujud: manrogop do halak tarrojat v terinjak laho manombah na marsangan rojog [rOjOg] a susut bersujud tanda orang mulia rokam [rOkam] v cetak; rogou [rOgOw] merdu: halak ai tarrokam v tercetak: buku- mardodingan rogou orang itu buku anak nisikola dung bernyanyi merdu tarrokam buku-buku anak roh [rOh] v datang; hadir: sidea sekolah sudah tercetak roh hun Jakarta mereka datang rokrok [rOgrOg], marokrok n dari Jakarta: ia roh dob borngin susut: aek bah Bolon marokrok bagas ia datang sesudah malam air sungai Bolon menyusut larut ise na roh in? siapa yang romak [rOmag] v jamah; pegang: hadir itu?; ulang ham romag gulei hai! marsiroh v berdatangan; jangan kau jamah gulai itu! marsirohan v datang-men- romban [rOmban] v damping; datangi: domma dokah sidea berdampingan: hami hundul lang marsirohan sudah lama romban kami duduk berdam- mereka tidak saling men- pingan datangi; rombang [rOmbaG] n kedua belah parohkon v mendatangkan; pihak: rombang domma parrohni n kedatangan mardamei kedua belah pihak rohat [rOhat] a lengket; sudah berdamai parohat 1 v merekatkan: rombuk [rOmbug] v tumbuk; parohat lobei surat on rekat manrombuk v menumbuk: dahulu surat ini; 2 n perekat; inang manrombuk jagul ibu lem menumbuk jagung rohok [rOhO?] n rokok; romei [rOmey] adv perasaan haru manrohok v merokok: yang datang secara tiba-tiba angkulani horah halani karena sesuatu manrohok badannya kering rompa [rOmpa] v simpai karena merokok rompah [rOp:ah] n rempah: bahat rohop [rOhOp] v peluk; halak koling mambahen manrohop v memeluk; rompah banyak orang keling membuat rempah

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 197 rompas . rongut rompas [rOp:as] n diare kain yang berbintik itulah rompoh [rOp:Oh] n kayu yang punyaku; tumbang: dong rompoh i tonga marronggot-ronggot v ber- dalan ada kayu yang tumbang bintik-bintik di tengah jalan rongit [rOGit] n nyamuk: anggo rom-rom [rOmrOm] n pembukaan borngin roh, bahat rongit pertama: songon dong sada habang kalau malam tiba horja na banggal dipalobei banyak nyamuk berterbangan 1 pahon hata-hata ni rom-rom rongkap [rOk:ap] n pelepah daun begitu ada kerja besar di- talas yang dilengketkan pada dahului dengan kata-kata pem- pelepah aren untuk menam- bukaan pertama pung air aren yang sedang di- roncon [rOc:On] v tunggui: roncon sadap 2 ma si Bona i kodei hai! tunggui rongkap [rOk:ap] n jodoh: ia si Bona di kedai itu! lalap ma torasan halani lang 1rondang [rOndaG] a terang: ape roh rongkap ni ia hidup domma randang na juma sendiri (sampai lanjut usia) ladang itu sudah terang karena belum datang jodohnya; 2 marrongkap v memasang(kan) rondang [rOndaG] n berondong 3 jagung rongkap [rOk:ap] n nasib: anggo rongkap ni badan aima goran rondang bintang [rOndaGbintaG] v na rotak kalau nasib badan sejenis pesta muda-mudi untuk itulah namanya suratan menampilkan keterampilan me- nari, bernyanyi, berpantun, dan rongkat [rOk:at] v bongkar; lain-lain irongkat v dibongkar: parngan i jabu hanami, i rongkat tuhang rondoh [rOndOh] v reda (tentang alat rumah kami dibongkar marah dan sebagainya); tukang marondoh v menurunkan emosi rongkih [rok:ih] capek; letih: rongkih angkula manghorjahon rongam [rOGam] n sakit yang horja ai capek badan menger- berdenyut-denyut: boltok ni jakan kerja itu rongam perutnya sakit berdenyut-denyut rongkob [rOk:Ob] n tutup; irongkob v ditutup; ronggak [rOGgak] v ternanti marrongkob v menutup tarronggak v ternanti-nanti: ia rungkub → rongkob hundulni taronggak dia duduk ternanti-nanti rongkon [rOk:On] v bersama: na rongkon si Jensen narap pakon ronggang [rOGgaG] a renggang: si Budi si Jensen bersama si solot ai artini ronggang celah Budi itu artinya renggang rongom [rOGOm] kerumun: bahat ronggit [rOGgit] v simpai: ronggit halak marrongom i jai banyak lobei buluh ai! simpai dulu orang berkerumun di sana bambu itu! rongut [rOGut] a cermat: si Tohir ronggot [rOGgOt] n bintik; rongut tumang marhorjakon marronggot v berbintik: hiou horja ai si Tohir sangat cermat na marronggot aima ajanghu mengerjakan kerja itu

198 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia ronjam . rudang ronjam [rOnjam] v rendam; rorot [rOrOt] 1 jaga; 2 ikat kuat: ronjam hayu ai i bagan bah rorot bahen panrahutni! kuat tolu ari! rendam kayu itu ke buat ikatannya! dalam air selama tiga hari; rosa [rOsa] a kerdil: rosa manronjam v merendam; angkulani badannya kerdil panronjaman n perendaman; rosak [rOsa?] pecah: ulang rosak tarronjam v terendam golas ini jangan pecah gelas ini ronjang [rOnjaG] v dicucuk dengan rosuh [rOsuh], marosuh a 1 suka: kayu kuat-kuat au seng marosuh saya tidak ronjo → ronjom suka; 2 senang ronjom [rOnjOm] v benam: rota [rOta] v sentak; ronjomkon hayu ai hu bagan irota v disentak: irota hon no bah! benamkan kayu itu ke hayu hai ase matei disentak- dalam air! kannya kayu itu supaya mati; ronsang [rOs:ang] a tembus: marrota v menyentak ronsang dinding hona binodil rotak [rOtag] a retak; tembus dinding itu kena tem- rotak ni tangan n suratan bak tangan; nasib ronsi [rOs:i] p sehingga: torongkob rotap [rOtap] v putus: ia rongkon sidea, ronsi matei manambung tali horbo na tertutup bersama mereka se- rotap ia menyambung tali hingga mati kerbau yang putus; rontong [rOntOG] a tegang manrotap v memutus; rontos [rOntOs] rintis: rontos lobei manrotaphon v memutuskan; dalan ai, ronsi ronsang hu topi panrotap n pemutus; ni bah rintis dulu jalan itu tarrotap v terputus; sehingga tembus ke tepi sungai tarrotaphon v terputuskan ropang [rOpaG] n sumbing: halak rotas [rOtas] cair: domma rotas es na ropang seng orgou anggo ai sudah cair es itu mardoding orang yang roti [rOti] Ind n roti sumbing tidak merdu kalau rotol [rOtOl] v pijat bernyanyi ruak [ruwak] a koyak: hiou ni ropos [rOpOs] v peluk; ruak haganup kainnya koyak maropos-ropos v berpeluk- semua pelukan; ruang [ruwaG] n lubang: ruang ni hundul marropos ki duduk jarum etek tumang lubang berpeluk tangan berarti orang jarum sangat kecil yang malas rubei [rubEy] n semacam kayu ropou [rOpOw] n tali rotan yang yang bergetah dicocang rubing [rubiG] 1 sumbang; 2 ropuk [rOpu?] a hancur luluh: sumbing: sangkul ai rubing rosah bulanga hai ronsi ropuk halani hona batu cangkul itu pecah belanga itu sehingga sumbing karena kena batu hancur luluh 1rudang [rudaG] n rambut gimbal rorang [rOraG] a kerdil: rosa 2 angkulani kerdil badannya rudang [rudaG] n kumpulan bunga

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 199 rudang . runggang

3rudang [rudaG] n mayang; marrumah v berumah; me- marrudang v 1 bermayang; miliki rumah; sunting; 2 hiasan (bunga dan rumah bolon n rumah adat: sebagainya) yang dicucukkan rumah bolon i Simalungun di rambut atau di belakang jeges-jeges, janah ibahen telinga; gana-ganaan rumah adat di marrudang v bermayang; ber- Simalungun sangat cantik, sunting; mengenakan sunting: penuh dengan ukiran daboru i huta biasani rumang [rumaG] n rangka: marrudang do anggo hu pesta mabahen sopoh parlobei i wanita kampung biasanya bahen rumang ni membuat bersunting ke pesta gubuk harus didasari dengan rugi [rugi] a rugi: sahalak rangkanya mahasiswa anggo lang rumbak [rumbak] v roboh; marlajar pasti roya rugi bani tumbang; dirina rap pokok orang tuani mangkarumbak v bertumba- seorang mahasiswa kalau tidak ngan: halani logou rajin belajar pasti merugikan marappelaos mangkarumbak dirinya sendiri dan orang tua- on gambiri i juma karena angin nya kencang bertumbangan pohon rugun [rugun] v kumpul; kemiri di ladang; marrugun v berkumpul: anak marumbak v rebah dayok marrugun i toruh rumbun [rumbun] n rimbun: habong ni indung ni anak ayam bulung mangga ai rumbun berkumpul di bawah sayap daun mangga itu rimbun induknya rumbung [rumbuG] n suara yang ruhu [ruhu] n nama bunga: ruhu ai besar: si Tongat jenges jeges pangidahan ni bunga marrumbung si Tongat bagus ruhu itu cantik kelihatannya bersuara besar ruhun [ruhun] n pakaian: rumis [rumis] n gerimis marbutak ruhun do idahon runda [runda] v ronda tampaknya, pakaian itu kotor rundut [rundut] a kusut: ulos on ruhup [ruhup] n rebung anggo lang lang igosok pasti rujak [rujak] tertusuk: nakei ni si rundut ulos itu kalau tidak Ani rujak bani tarugi kaki si disetrika pasti kusut Ani tertusuk oleh lidi aren rung [ruG] v rebah: sopoh ai rukas [rukas] geledah; domma laho rung tapi lape marrukas v menggeledah: homa i paturei gubuk itu telah ulang ho marrukas kamar hu mulai rebah (rusak), tetapi da! jangan kamu menggeledah belum juga diperbaiki kamarku, ya! runggang [ruGgaG] v terjatuh: rukruk [ru?ru?] v cuci bagian sahalak humbani mahasiswa dalam dengan mengguncang: sastra runggang tingki rukruk lobei emberni, ase marbaris hona milas ni ari i tanggo bah ni ai! cuci dulu barisan seorang mahasiswa embernya, baru tampung sastra terjatuh dalam barisan airnya! karena terlalu lama dijemur di rumah [rumah] n rumah; panas matahari

200 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia runggas . rutuh runggas [ruGgas] n anak yang parrupei n pemberian lasak: si Sormin ai danak na rurus [rurus] n gugus: rurus ma runggas si Sormin itu anak ganup mangga ai gugur semua yang lasak mangga itu runggu [ruGgu], marrunggu v rusak [rusak] a sangat takut: rusak berkumpul: laho manriah sada hu ahap halani marrakit horja, dearma lobei ibahen ase mantuari saya merasa sangat marrunggu untuk merencana- takut naik rakit kemarin kan sesuatu pekerjaan, lebih rusia [rusiya] n rahasia: baiklah terlebih dahulu ber- hupatagah holi rusia i lobei kumpul untuk musyawarah simbuli, anggo lang i urupi ho rungkub [rukkub] n tutup; ahu aku akan membongkar manrungkub v menutup; rahasiamu di depan umum jika panrungkub n penutup: i ja kamu tidak menolongku panrungkub ni hudon on? di rusuh [rusuh] a rusuh; recok: hei mana penutup periuk ini? anggi, ulang rusuh i jai! adik, rungrung [ruGruG] v keluarkan: jangan recok di situ! rungrungma indahan ai rusuk [rusuk] n rusuk; tulang iga humbagas bahul-bahul! ruti [ruti] n roti; kue keluarkanlah nasi itu dari rutu [rutu] n kudis; borok: rutu dalam bakul tempat nasi! aima termasuk panakit ni kulit runjang [rujjaG] v membersihkan kudis itu termasuk penyakit bagian dalam dengan meng- kulit; gunakan alat kayu, berus, dll: marutu v berkudis; runjang lobei botolni, ase rutuon n kudisan tanggo bah ni ai! cuci dulu rutuh [rutuh] n gemuruh: rutuh botolnya, baru tampung airnya! sora ni bodil gemuruh suara runsang [russaG] n bunga padi bedil yang mekar runsi [russi] n tangkai padi: anggo hita mardongi, ase sirang ma omei ni pakon runsini jika kita menginjak padi, biar terpisah padi dari tangkainya runta [rutta] n barang yang ber- serak runting [ruttiG] v potong: runting lobei bulung galuh ai! potong dulu daun pisang itu! rup [rup] v bersama-sama: rup hita horjahu juma bersama- sama kita kerja ke ladang rupa [rupa] n warna; rupa: hortas ai rupa ni lopak kertas itu warnanya putih rupei [rupey] v memberi; rupeian n jatah;

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 201 s . sa . sadokah

sabou [sabow] v 1 terhibur; 2 S hilang: sabou pingkiranhu hilang pikiranku sa- [sa-] 1 se-; satu: sajabu sabsab [sabsab] v kibas; kibar: serumah; 2 sama: saogung sabsabkon hioumu ase ulang sebesar gong longkot orbuk! kibaskan sa [sa] n huruf ketiga belas dalam kainmu agar jangan lengket aksara Simalungun (dari surat abu! sapuluh siah) 1sabun [sabun] n sabun; sab [sab] a banyak: sab jolma i manabun v menyabun 2 tanoh on banyak manusia di sabun [sabun] Sp n embun dunia ini sabung [sabuG] v laga; sabung: sabah [sabah] n sawah: manuan sabung dayok in! laga ayam omei inang i sabah ibu me- itu!; nanam padi di sawah manabung v menyabung sabal [sabal] n sejenis kayu: sabur [sabur] v hambur; jenges tumang do hayu sabal manaburhon v menaburkan: ia ibahen jadi gitar kayu sabal manaburhon omei jadi samei bagus sekali dibuat jadi gitar dia menaburkan padi menjadi bibit; sabang [sabaG] n alat untuk mangkasabur v berhamburan bertenun sabut [sabut] n sabut: sabut sabar [sabar] a sabar; kalapa bahat i bolakang rumah parsabar a penyabar nami sabut kelapa banyak di sabas [sabas] p syabas: sabas belakang rumah kami mangan durian i Sembahe sada [sada] num satu; puas makan durian di Sembahe hasadaon n kesatuan; sabat [sabat] n Sabtu marsada v bersatu; berkumpul; sabei [sabey] v selimut; parsadaan n persatuan; isabei v diselimutkan: bani perkumpulan; perserikatan: horja adat, disabeihon hiou parsadaan merga Saragih “bintang marratur” bani persatuan marga Saragih; namatua dalam upacara adat pasadahon v menyatukan; akan diselimutkan kain sada-sada adv cak satu per “bintang marratur” pada orang satu tua; sadari [sadari] n sehari: sadari on manabeihon v menyelimutkan lalap ho lang marhorja sehari sabi [sabi] 1 n sabit; 2 v potong: ini penuh kau belum bekerja sabi omei ai! potong padi itu!; sadei → sandei manabi v menyabit; memo- sadih [sadih] a lelah: sadih tong; pangahapku lelah perasaan panabi n penyabit; pemotong; sadiha [sadiha] pron berapa: sabion n sesuatu yang mau sadiha harga ni hiou in iboli disabit (biasanya tanaman) ho, baya? berapa harga kain ini sabing [sabiG] n selimut; sabing kamu beli, nak? hiou on ambia, anggo ma sadokah [sadokah] adv selama: bongah iahap hoi! selimutkan burju maho sadokah kain ini nak, kalau kamu ke- manggoluh baik-baiklah kau dinginan! selama hidup

202 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia sagad . sais sagad [sagad] a tampan: sagad parsahap n pembicara; botouni abangnya tampan pinarsahapkon n hal yang sagadon [sagadOn] n kayu api dibicarakan yang besar: hun ja do iboan ho sahar [sahar] n pedas: sahar sagadon na banggal on? dari parsahapni mambaen sigi mana kau bawa kayu api yang uhurhu kata-katanya pedas besar ini? membuat tersinggung perasa- sagak [sagak] n tunas: domma roh anku sagak na baru tunas yang baru sahat [sahat] v sampai: sahat bani sudah tumbuh tujuanni sampai pada tujuan- sagakan [sagakan] n kaki: nya; sagakan ni suluh kaki lampu ipasahat v disampaikan; pasahathon v menyampaikan sagala [sagala] num sekalian: sagala marhorja, seng adong sahei [sahEy] v selesai: domma na sonang semua bekerja, tak sahei haganupan semuanya ada yang senang sudah selesai; pasaheihon v menyelesaikan sagar [sagar] n taruhan; marsagar v bertaruh sahira [sahira] adv sekiranya; seperti: sahira tua-tua do sagi [sagi] n fitnah: sagi lobuh parsahapmu bicaramu seperti borit pakon pambunuhan fitnah orang tua lebih sakit daripada pembu- nuhan; sahit [sahit], marsahit v sakit: managi v memitnah dommah piga dongkah ia marsahit? sudah berapa lama ia sagu [sagu] n sagu: tingki mahal sakit?; boras mangan sagu do hanami parsahit n orang yang sering waktu beras mahal kami makan sakit sagu saholat [saholat] n coklat sagur [sagur] n sampan besar di sungai yang dapat mengangkut sahor [sahOr] v kencing: bau barang-barang yang dilengkapi sahor ho tiop ari kamu bau dengan ruangan seperti kamar kencing setiap hari sebagai tempat berteduh sai [sai] adv sesudah itu; setelah sahal [sahal] a tengik: sahal dai ni itu: au maridi, sai lahoma hu salak ai rasa salak itu tengik juma saya mandi, setelah itu pergi ke ladang sahala [sahala] n sembahan; sahala ni ompung yang harus saik [saik] v pukul: saik huda in! disembah pukul kuda itu!; isaik v dipukul; sahan [sahan] n cawan: boan hu manaik v memukul; jon sahan in! bawa kemari panaik n pemukul cawan itu! saing [saiG] n tanda tangan: saingi sahang [sahaG] adv terlalu; amat; lobei bukuku on! tanda tangani sangat: sahang ho marosuh dulu bukuku ini!; bani kau terlalu cinta padanya manaingi v menandatangani sahap [sahap] n kata; sais [sais] n kusir: sais ni sadu marsahap v berkata: ia tartunduh kusir sado itu marsahap hubakku ia berbicara mengantuk kepada saya;

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 203 sait . saluhsuh sait [sait] n gigi taring: domma salih [salih] v berubah menjadi: tubuh saitmu? sudah tumbuh tolur ni ampul-ampul salih gigi taringmu? gilok-gilok telur kupu-kupu sait dilah [saitdilah] n nama berubah menjadi ulat sejenis kayu: hayu sait dilah salimbubu [salimbubu] n ubun- dear do ibahen soban kayu sait ubun dilah baik digunakan untuk salimut [salimut] Mly n selimut; kayu api manalimuti v menyelimuti; saja [saja] v rapat: saja i rumah ni marsalimut v berselimut Juni bodari patar rapat di salin [salin] v salin; rumah si Juni malam ini manalin v menyalin; sajuh [sajuh] a sama buruknya panalin n penyalin sakah [sakah] a kerap: pala sakah salipotpot [salipOtpOt] n kunang huidah ibana mangkai hu juma kunang; ai ia kerap kali kulihat mencuri marsipotpot v berkunang- ke ladang itu kunang (karena pusing); nanar: salabang [salabaG] n salak: dopma marsipotpot pangindahni masak salabang ai? sudah halani tarantuk uluni peng- masak salak itu? lihatannya berkunang-kunang salah [salah] a salah; karena kepalanya terantuk marsalah v bersalah; saloh [salOh] n sejenis kayu: pihir pasalahkon v menyalahkan tumang do saloh kayu saloh salahsah [salahsah] n tebing; keras sekali jurang: tungkis ni salahsah ai salohot [salohOt] n nama sejenis do tebing itu curam sekali rumput: sada hutinta ni halak salang [salaG] v telanjang; Simalungun, nini songon anggo marsalang v bertelanjang diidah lang iboban, ahama ai? aima salohot satu teka-teki salangan [salaGan] n rak piring orang Simalungun, katanya yang terbuat dari rotan begini, kalau dilihat tidak di- salapsap [salapsap] Spp n dahi bawa, tetapi kalau tidak dilihat, salei [salEy] n : salei aima dibawa-bawa, apakah itu? Itu- sipanganon harosuhku den- lah salohot deng adalah makanan kege- salpu [salpu] v selesai: haganupan maranku na masa na laho salpu do salendang [salEddaG] n selendang semua hal yang terjadi akan salenggam [salEggam] n ikan berakhir yang dicincang halus, dicampur salsal → sinalsal dengan lengkuas dan serai saluar [saluwar] n celana salep [salep] n salep salud [salud] adv lewat (tentang saleper [salEpEr] n terompah waktu): domma salud baru ia salhod [salhOd] v terlambat: salhod roh sudah lewat waktunya, roh ia dia datang terlambat baru ia datang 1salibon [salibOn] n dahi: salibon saluhsuh [saluhsuh] n corong: ni anak ai bolag dahi anak itu saluhsuh ni minak lampu lebar corong minyak lampu 2salibon [salibOn] n alis

204 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia saluju . sampak saluju [saluju] n hati yang tulus: sambou [sabbow] n padang; payoh do manonggori paruhur rumput: bunga ni sambou saluju payah sekali mencari ibaen inang tambar bunga orang yang hatinya tulus rumput digunakan ibu untuk salung [saluG] n tempat air terbuat obat dari satu ruas bambu; tempat sambu [sabbu] v dikentuti: sambu minum adikni kakakni adik dikentuti salungkar [salukkar] v cabut; oleh kakaknya bongkar: salungkar gadung ai! sambubu [sabbubu] n ubun-ubun cabut ubi itu!; sambung [sambung] n baskom manalungkar v mencabut sambut [sabbut] n utang: sambut salur [salur] v menceret: salur do lobei ma utang dulu ya ia hape dia menceret rupanya samei [samey] v semai; sama [sama] v sama: sama isameihon v disemaikan: haganupan semuanya sama dopma isameihon batu ni saman [saman] n uang meja: i ja tuyung nantuari biji terung samanni? mana uang meja- sudah disemaikan semalam; nya? manamei v menyemai samar [samar] n racun: samar samih-samih [samihsamih] n ubag racun tikus saudara: bahat do samih-samih sambahou [sabbahOw] n hiasan nami i Balige banyak saudara bagian samping dan belakang kami di Balige rumah yang biasa dilukis samir [samir] n tapisan; saringan: sambang [sabbaG] v gagal; tidak samir ni bagod saringan tuak berhasil: sambang haganupan samista [samista] adv kalau semuanya tidak berhasil memang: anggo samista dong sambat [sabbat] v sambung: tontu ibere do pangindoanta sambat tali on! sambung tali kalau memang ada tentu ini! permintaan kita diberinya sambei [sabbEy] v terjurai: samoja [samoja] v tahbis; jambulanni sambei das hu ban isamojai v ditahbiskan: binongeini rambutnya terjurai niombah ni ai lape isamojai sampai ke pinggangnya anaknya belum ditahbiskan; sambil [sabbil] n jerat: sambil manamojai v menahbiskan ipakei bapa manangkap 1 samon [samOn] a rabun manuk-manuk jerat dipakai 2 bapak menangkap burung; samon [samOn] n senja: malele manambil v menjerat; samon marhatama pitpit tarsambil v terjerat menjelang senja berbunyilah sambilou → siambilou hewan malam (pitpit) sambilu [sabbilu] n sembilu: sampah [sappah] n sepah: ulang songon na isayat-sayat sambilu marampar ibahen ho sampah seperti disayat-sayat sembilu na i alaman in ambia! jangan sambolah [sabbolah] n sebelah kau buat berserakan sampah yang di halaman ini, nak! sambor [sabbOr] a jelek; buruk: ulang sai na sambor ai tong sampak [sappak] v tabur; campak; ihorjahon! jangan yang jelek manampakhon v menaburkan; itu selalu dikerjakan! mencampakkan;

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 205 sampak hotang . sandei

tarsampak v tertabur; ter- sampilutut [sappilutut] n sejenis campak: tarsampak i tongah rumput: ruahi ma holi dalan! bertabur di tengah jalan! sampilutut na turahan i tonga sampak hotang [sappa?hotaG] n juma ai baya! cabuti nanti sepak raga rotan rumput yang tumbuh di tengah sampal [sappal] a banyak: sampal ladang itu, nak! hutu bani uluni banyak kutu di sampinur [sappinur] n sejenis kepalanya kayu: sampinur tubuh i sampalan [sappalan] n padang harangan sampinur tumbuh di (penggembalaan): etah hu hutan sampalan mardalani! ayo, sampir [sappir] adv kurang tepat: jalan-jalan ke padang tempat sampir pangonaini tujuannya penggembalaan! kurang tepat sampan [sappan] n sampan; sampulelet [sappulElet] n sejenis marsampan v bersampan permainan: sampulelet ni sampang [sappaG] n jawaban: danak-danak sejenis permainan layoh tangaran sampangni anak-anak jawabannya lembut terdengar; sampul-sampul [sappulsappul] n isampang v dijawab; kipas anglo manampang v menjawab; sampur [sappur] v campur: ulang tarsampang v terjawab sampur ibahen ho boras ai, da! sampar [sappar] n sampar: jangan kau campur beras itu, sampar do na borit ni ombahni ya!; ai penyakit anaknya adalah manampur v mencampur; sampar panampur n pencampur; sampat [sappat] v bantu: sampat tarsampur v tercampur lobei ahu sadari on ambia! sampuran [sappuran] n air terjun: bantu dulu aku satu hari ini, sampuran ai bagas tumang air nak! terjun itu dalam sekali sampei [sappEy] v sampai: samuk [samuk] v bercampur aduk: taruhkon ia sampei hu domma samuk boras pakon rumahni! antarkan dia sampai horsik beras sudah bercampur ke rumahnya!; aduk dengan pasir pasampeihon v menyampai- samun [samun] n senja; menjelang kan; malam: anggo domma samun tarpasampei v tersampaikan sonon, ulang be mardalani sampik [sappi?] v sembur; percik: kalau sudah senja begini, sampik baen ase hona jangan jalan-jalan lagi haganupan! sembur agar kena sandang hamil [saddaGhamil] v semuanya!; hamil: sandang hamil manampik v menyembur parinangon ni Jalotup sonari sampilpil [sappilpil] n resam; se- istri Jalotup hamil sekarang jenis tumbuh-tumbuhan: pae- sandei [saddey] v sandar; pae ho mardalan i sabah ai isandeihon v disandarkan: ambia, bahat i jai sampilpil! isandeihon ia sigei ai bani hati-hati kau berjalan di sawah bagod na martangan tangga itu itu nak, banyak di situ tum- disandarkannya pada pohon buhan resam! aren yang bermayang

206 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia sandiri . sanggoh

manandeihon v menyandar- sangap [sangap] a hormat; mulia; kan; sempurna: sangap iahapkon mangunsandei v menyandari: halani tamat sarjana haganup au mangunsandei labah saya ni ombahni terhormat dirasanya menyandari pintu; karena semua anaknya tamat marsandei v bersandar: sarjana; marsandei do ia i dingding ia hasangapon n kehormatan; ke- bersandar di dinding; muliaan; pasandeihon v menyandarkan; marsangap v mulia; sandeian n sandaran pasangapkon v memuliakan sandiri [saddiri] adv sendiri: sangar-sangar [saGarsaGar] n bagod ai iagati sandiri do aren laras senjata yang lebar mulut- itu disadap sendiri nya di ujung sandu [saddu] n candu: sandu ia sangat [saGat] n waktu: sangat mangisop ia candu merokok mangan sidea sanari sekarang sanduduk [sadduduk] n sejenis waktu makan mereka kayu: buah ni sanduduk sangei [saGEy] v berserakan: ipangan manuk-manuk buah sangei omei nami halani lape senduduk dimakan burung ibaen hu bagas hobon padi sanduhu [sadduhu] a bungkuk kami masih berserakan karena sabut: halakni pe sanduhu aha belum dimasukkan ke dalam lang pardalanni gundung lumbung orangnya pun bungkuk sabut, sanggah [saggah] adv sedang apakah tidak bungkuk jalannya sanggar [saGgar] n pimping: on sandumahop [saddumahOp] n ma sada umpama ni halak sepelukan (tentang ukuran): Simalungun, nini sonon: sandumahop banggal ni hayu ulangma ho songon sanggar na na iroboh ai kayu yang di- i atas uruk-uruk, hun jai ia tebang itu besarnya sepelukan meleng inilah satu perumpama- sandur [saddur] a miring (tentang an orang Simalungun, katanya pohon): sandur halambir begini, janganlah kamu seperti halani doras udan na bodari pimping di atas bukit, ke mana miring kelapa itu karena hujan datang angin ke situ dia rebah lebat semalam sanggat [saggat] n ketika; sandut [saddut] a sedikit: bangku sewaktu: sanggat ia roh, sandut sambalmu! mintalah mangan hanami ketika dia sedikit sambalmu! datang, kami sedang makan sanei [sanEy], parsaneian n sangge-sangge [saGgesaGge] n dubur (binatang): hudarat tois serai: alop lobei sangge-sangge humbae parsaneianni tahi hu juma! ambil dulu serai ke keluar dari duburnya ladang! sanei-sanei [sanEysanEy] n anai- sanggoh [saggOh] v cium; anai: buei tumang sanei-sanei isanggoh v dicium: mase in banyak sekali anai-anai itu isanggoh ho indahan mi? sang [saG] n nama kehormatan: mengapa kau cium nasimu itu?; sang raja harodes sang raja mananggoh v mencium; harodes tarsanggoh v tercium

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 207 sanggou . sangkut sanggou [saggow] a hebat: sangkar [sakkar] n raja monyet: sanggou do turi-turianni awas ho da idakdak sangkar ceritanya hebat sekali ai! awas kau dikejar raja 1sanggul [saggul] n cacar; campak; monyet itu! 2sanggul [saggul] n sanggul; konde sangkat [sakkat] n halangan: sanggum [saggum] n tutup: halani lang roh ho, sangkat sanggum ni hudon na birong horja ai nantuari karena kau tutup periuk yang hitam; tidak datang, kerja itu jadi mananggum v menutup terhalang semalam sangir [saGir] v mukanya lembam sangkil [sakkil] v berhenti: sangkil dan darah keluar dari hidung: i tongah dalan motor ai mobil ma sangir bohini ilanggar itu berhenti di tengah jalan motor mukanya lembam di- sangkir [sakkir] n cangkir: tolu langgar motor sangkir tes teh tiga cangkir sangka [sakka] n sebatang: tobu sangkob [sakkOb] v tutup; sakka sebatang tebu isangkobi v ditutupi: suan- sangkah [sakkah] v elak; sanan i topi dalan isangkobi manangkah v mengelak; abu tumbuhan di tepi jalan manangkahon v mengelakkan: ditutupi debu; manangkahon ase ulang hona manangkobi v menutupi mengelakkan agar jangan kena sangkot [sakkOt] v sangkut: sangkak [sakka?] n sangkar ayam; sangkot layang-layang si tempat ayam bertelur yang ter- Benny bani hayu layang-layang buat dari bambu: bahen lobei si Benny tersangkut di kayu; sangkak ni dayok ai! buat dulu manangkothon v menyangkut- sangkar ayam itu; i bagas kan; sangkak do dayok martolur sangkotan n sangkutan; ayam bertelur di dalam sangkar gantungan: bahat tumang dassa sangkil sipilit [sakkilsipilit] n sangkotan ni baju nima! sejenis kayu; beluntas: bulung banyak sekali gantungan baju ni sangkal sipilit boi do ibaen kalian! tambar danak-danak daun sangkal sipilit dapat dijadikan sangkul [sakkul] n cangkul; obat anak-anak isangkul v dicangkul: tanoh ai sangkalan [sakkalan] n talenan isangkul parjuma tanah itu dicangkul petani; sangkaluat [sakkaluwat] n alat manangkul v mencangkul; musik tiup udara bebas tarsangkul v tercangkul sangkamata [sakkamata] num sangkup [sakkup] v tutup: sebiji: sangkamata jagul boi sangkup lobei indahan in! mandongkon bahat sebiji jagung dapat menghasilkan tutup dulu nasi itu!; banyak manangkup v menutup; manangkupi v menutupi; 1sangkan [sakkan] adv tepat: manangkuphon v menutupkan tembakanni sangkan temba- tarsangkup v tertutup kannya tepat 2sangkan [sakkan] a karib: sangkut [sakkut] v ikat: sangkut sangkan pe parpalion ni sidea lobei soban ai! ikat dulu kayu hubungan famili mereka masih api itu!; karib

208 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia sangkuttoi . sapsap

manangkut v mengikat; magou ho tahi lalatmu yang manangkuthon v mengikat- besar itulah tandamu seandai- kan; nya engkau hilang panangkut n pengikat; sapa [sapa] v tegur: sapa guru tarsangkut v terikat mai! tegur gurumu itu!; sangkuttoi [sakkuttOy] n kecibung: isapa v ditegur; sangkuttoi habang-habang i manapa v menegur atas nami kecibung terbang di sapah [sapah] n dulang; piring atas kami yang terbuat dari kayu: halak sanina [sanina] n saudara sapari mangan bani sapah santan [sattan] n santan: poroh orang-orang dahulu makan lobi santan ai ase ibaen kuahni dengan dulang gulei on! peras dulu santan itu pahara [pahara] n perkara; biar ditaruh air daging ini!; ipaharahon v diperkarakan; manantani v menyantani; mamaharahon v memerkara- marsantan v bersantan kan; santik [sattik] v berantuk; sapahara n seperkara: bergesek: santik solok in sapahara sedea na satangga berantuk korek itu age pesonai lang marhaila santou [sattOw] n racun: ulang karena seperkara mereka se- sompat tarpangan santou! keluarga walaupun demikian jangan sempat termakan racun!; tak ada rasa malu manantou v meracun; sapal [sapal] v cakap kotor: ulang manantoui v meracuni ho sapal i jon! jangan kau santun [sattun] a serupa buruk: cakap kotor di sini! santun dansa baliang inangmu sapala [sapala] adv sepala-pala: ai serupa buruknya istrimu itu sapala domma ihorjahon, dengan anjing masema lang dear ibahen santung [sattuG] n jantung (ten- sepala-pala sudah dikerjakan, tang pisang): arjuk santung ni mengapa tidak baik dibuat galuh ai! jolok jantung pisang sapari [sapari] adv dulu; dahulu: itu! sapari das listrik hu huta-huta saoh [saOh] n sawo: ongga doho dulu belum sampai listrik ke mangan saoh? pernahkah desa-desa engkau makan buah sawo? sapata [sapata] v kutuk: hona saong [saOG] n payung; sapata ho halani parlahoumu isaongi v dipayungi; na lang madear kamu kena manaongi v memayungi; kutuk karena kelakuanmu yang marsaong v berpayung ia kurang baik; marsaong bulung galuh dia isapata v dikutuk; berpayung daun pisang manapata v mengutuk saor [saOr] v campur; sape [sapE] n tikar: amparhon marsaor v bercampur: minak sape in! bentangkan tikar itu! pakon bah seng boi marsaor sapih [sapih] n sesama: seng minyak dengan air tidak dapat mahua, sapih hita do hansa bercampur tidak apa, ini sesama kita saja 1 sap [sap] v tanda: landongmu na sapsap [sapsap] n lereng; tebing banggal inma sapmu anggo

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 209 sapsap . sarung

2sapsap [sapsap], masapsap v sari [sari] v cari: payah tumang do luka; lecet: mase sapsap sari mangan i Medan sulit naheimi ambia? mengapa kaki- sekali cari makan di Medan; mu luka, nak?; mansari v mencari; sapsapon n cacat pansarian n pencarian sapu [sapu] n sapu: sapu lobei sarib [sarib], sarib-sarib n tempu- alaman ai! sapu dulu halaman rung kelapa itu!; sarigupgupan [sarigupgupan] n manapu v menyapu; kodok panapu n penyapu sarindan [sariddan] n benalu: saput [saput] n kain: saput tumang sarindan pe sarondun hotang pe lang targanti ho kainmu saja pajalin-jalin sai inang pe pun tidak dapat kau ganti saompung marga palain-lain sar [sar] a masyhur; satu mamak satu nenek, tetapi hasaron n kemasyhuran; marganya berbeda-beda massarhon v memasyhurkan ; saringkut [sarikkut] n semacam tarsar a termasyhur kayu: saringkut buei i juma sarad [sarad] v tarik; seret: sarad saringkut banyak di ladang hujon in! tarik kemari itu!; sarip [sarip] n cangkir (dari manarad v menarik; menyeret; tempurung kelapa): enak do manaradhon v menarikkan; daini bagod minum humbani panarad n penarik; penyeret; sarib enak rasanya minum tuak tarsarad v tertarik; terseret dari tempurung kelapa sarah [sarah], sarah-sarah n peti sarita [sarita] n cerita: aha (tempat pakaian, padi, dsb): saritamu bani? apa ceritamu sarah-sarah ianan ni omei peti padanya?; tempat padi manaritahon v menceritakan; saran [saran] v istirahat; marsarita v bercerita manaranhon v mengistirahat- saro [saro] v rodi: horja saro i kan; juma ni raja sadarion kerja marsaran v beristirahat: rodi di ladang raja hari ini marsaranma anggo domma sarsar [sarsar] v kibas; urai: loja beristirahatlah kalau sudah sarsar lobei ganup sigundal in, lelah ase diidah ho sen mai! sarande [saraddE] a landai kibaskan dulu semua kain itu sarang [saraG] v larang: sarang biar kau tampak uangmu itu!; danak ai mambasa buku on! manarsarhon v mengibaskan; larang anak itu membaca buku menguraikan ini!; saru [saru] n syukuran (pesta isarang v dilarang; syukur): anggo dopma dapotan manarang v melarang horja, na bahenma saru kalau sarat [sarat] syarat: aha sarat ni? sudah dapat kerja, buatlah apa saratnya?; acara syukuran marsarat v bersyarat sarung [saruG] n sarung: sarung sareisei [sarEysey] n fajar: balati ni bapa magou sarung sareisei binsar pagi-pagi fajar belati bapak hilang; menyingsing di pagi hari manarungi v menyarungi; marsarung v bersarung

210 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia sasa . sayur sasa [sasa] v timbun: sasa lobei satei [satey] n sate; lubang in ase ulang taridah! manatei v menyate timbun dulu lubang itu, agar saud [saud] v jadi: domma saud jangan kelihatan!; ipadear dalan hu jumani jalan manasa v menimbun; ke ladangnya sudah jadi diper- panasa n penimbun; baiki; tarsasa v tertimbun ipasaud v dijadikan; sasabi [sasabi] n arit; sabit: pasaudhon v menjadikan pariama omei irotap bani sawi [sawi] n sawi sasabi panen padi digunakan- sayag [sayag] a landai: sayag tu kah sabit do tayub ni sopoumin atap sasadiha [sasadiha] num beberapa rumahmu itu landai sekali sasanggul [sasaggul] n penyakit sayak [sayak] a boros; bubul; muncil: na borit marsayak v memboroskan: sasanggul masa i huta nami marsayak duit do hansa sonari penyakit bubul musim horjamu kerjamu memboros- di kampung kami sekarang kan uang saja sasap [sasap] v hapus; sayat [sayat] v sayat; isasap v dihapus; isayat v disayat; manasap v menghapus; manayat v menyayat; manasaphon v menghapuskan; panayat n alat yang digunakan panasap n penghapus; untuk menyayat; tarsasap v terhapus sayaton n sayatan; 1 sasar [sasar] n cacar; tarsayat v tersayat: ulang marsasar v bercacar: dopma menggagah, tarsayat holi ongga ho marsasar? sudah tanganmu! jangan mencacah, pernah kau bercacar? tersayat tanganmu nanti! 2 sasar [sasar] v suntik: sasar ia, sayoh [sayOh] v saring; milas borgohon angkulani! isayoh v disaring: dopma suntik dia, badannya panas isayoh santan ai santan itu dingin! sudah disaring; sasei [sasEy] v berjangkit: dopma manayoh v menyaring; sasei ganup bana panahitna panayoh n penyaring; ondi penyakitnya dulu sudah tarsayoh v tersaring berjangkit semua padamu sayop [sayOp] adv tidak akan: sasih [sasih] n sewa: sadiha sasih anggo sonin do ulahmu sayop ni sabulan? berapa sewanya ma ho dapotan horja kalau satu bulan?; begitu ulahmu, kamu tidak manasih v menyewa; akan dapat pekerjaan panasih v penyewa sayu [sayu] n sejenis burung sasing [sasiG] n cacing berekor panjang sasou [sasow] a kacau: sasou sayung [sayuG] a serong: tampak haganupan domkonsi matei bahen, ulang sayung! rata buat, inangni semua kacau setelah jangan miring!; ibunya meninggal manayung v menyerong; sat [sat] n cat: alop lobei sat na i pasayunghon v menyerongkan atas lamari ai! ambilkan dulu sayur [sayur] a lurus; tidak patah cat yang di atas lemari itu! sampai ke ujung;

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 211 sayurmatua . senggeh

pasayurhon v meluruskan sehang [sEhaG] v kangkang; sayurmatua [sayurmatuwa] n terkangkang: ulang ho sehang i orang usia uzur dan telah me- jin! jangan kau terkangkang di miliki cucu dari anak laki-laki situ!; dan anak perempuan isehangi v dikangkangi; sebak [sEbak] v sibak: sebak manehang v mengangkang jambulanmu! sibak rambutmu!; sehu [sEhu] a kacau; manebak v menyibak; marsehu v mengacau: marsehu manebakhon v menyibakkan do hansa horjamu! mengacau sebe → sengbe saja kerjamu! 1sebok [sEbo?] n sendok nasi yang seis [seis] n kata yang digunakan terbuat dari tempurung untuk mengusir anjing 2sebok [sEbo?], sebok-sebok n alat sekoh [sEkOh ] v sembelih; gorok; atau tempat cuci tangan isekoh v disembelih; seda [sEda], maseda a rusak; manekoh v menyembelih; hasedaon n kerusakan; panekoh n penyembelih marsedaan v berusakan; seksek [sEksEk] n tampi: ibotoh parseda v merusak; ho do seksek? tahukah kau paseda-sedahon v merusak- tampi?; rusak(kan) maneksek v menampi (beras sedea → sidea dsb) seder [sEdEr] a miring; seleng [sElEG] n bentuk papan se- ipaseder v dimiringkan; tengah inci manederhon v memiringkan; sember [sEbbEr] v sindir; sederan a lebih miring; isember v disindir: anggo roh tarseder a agak miring au hu jai tong isember kalau sedo [sEdo] adv bukan: sedo sonai aku datang ke sana aku tetap mampodear ase dear bukan disindirnya; begitu membuatnya agar cantik manember v menyindir; seer [sE?Er] adv semua bagi rata: tarsember v tersindir seer berei sidea baya! semua semporong [sEpporOG] n mereka beri, nak! semprong (kaca lampu): dopma sege [sEgE] v ayak: sege lobei posah semporong ondi borasta in baya! ayak dulu semprong ini sudah pecah beras kita itu nak!; sendol [sEddol] n manege v mengayak; seng [sEG] adv tidak: seng dong panege n pengayak pambotohni na bawok tidak segei [sEgEy] v sebar: segei i bai ada pengetahuan orang yang tanoh sebar di tanah; bodoh: seng be songon sogari manegei v menyebar; lobei ho huidah kau tidak lagi manegeihon v menyebarkan; seperti dulu kulihat tarsegei v tersebar senger [sEGEr] a makin ke ujung segu [sEgu] v kocok (tentang makin besar kartu): segu lobei pakou in, ase senggeh [sEggEh] n senyum; maen hita! kocok dulu kartu itu tarsenggeh v tersenyum: biar kita main!; tarsenggeh ia bae anak boru ai isegu v dikocok; ia tersenyum kepada gadis itu manegu v mengocok

212 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia sengkeh . sibaran sengkeh [sEkkEh] n cengkih: opat 2siang [siyaG], pasiangkon v rimpang sengkeh empat tangkai mengebiri hewan cengkeh; siap [siyap] adv selesai: dopma marsengkeh v bertanam ceng- siap ihorjahon ho? sudah kih; selesai kau kerjakan?; parsengkeh n petani cengkih; pasiaphon v menyelesaikan parsengkehon n perihal peng- siar [siyar] v trans; kemasukan usahaan dan pembudidayaan (roh): dopma siar datu ai! cengkeh dukun itu sudah kemasukan! sengon [sEGon] n sengon siat [siyat] a muat: ulang hubagas, seret [sErEt] n ceret; tempat air seng siat! jangan masuk, tidak minum muat lagi!; serleng [sErlEG] v delik; lotot; maniat v memuat; manerleng v mendelik; tarsiat v termuat melotot siatup [siyatup] n kawan; teman: ses [sEs] n suara menyayat sesuatu ise do siatupmu horja ai? siapa set → sat kawanmu bekerja itu? si [si] pron kata penunjuk orang sibaguri [sibaguri] n sejenis ketiga rumput, daun dan akarnya sia [siya] n rantang tempat nasi: direndam untuk obat panas nongkan indahan bae sia! taruh sibahuei [sibahuwey] n burung nasi ini ke rantang! merbuk siah [siyah] num sembilan; sibahut [sibahut] n ikan lele: bahat pasiahkon n yang kesembilan: dapot sidea sibahut mereka au anak pasiahkon aku anak dapat banyak ikan lele yang kesembilan sibak [sibak] n asam durian (buah siak [siyak] a pedas: siak ni posal durian masak yang diasamkan): on do pecal ini pedas; topong sibak ai hu bagas buluh pasiakhon v memedaskan; on! masukkan asam durian itu siakan a lebih pedas; ke dalam bambu ini! tarsiak a agak pedas sibalik angin [sibalikaGin] n sial [siyal] a sial: sial tumang au sejenis pohon kayu, warna arian on aku sial sekali hari ini; punggung daunnya putih dan hasialan n kesialan perut daunnya hijau siam [siyam] n siam sibalik kuning [sibalikkuniG] n siambilou [siyabbilOw] n kiri: teja ulang tangan sambilou sibalingse [sibaliGsE] n sejenis manjalohon jangan tangan kiri bunga, dapat dibuat ramuan menerima obat-obatan siamun [siyamun] n kanan: sibar [sibar] n ukuran; sampai; maborit tangan siamunhu batas; tangan kananku sakit tarsibar v terukur: lang 1siang [siyaG] n siang; terang: tarsibar tidak terukur nahiti lobei suluh ase siang! sibaran [sibaran] n nasib; per- pasang dulu lampu biar terang!; untungan: sononma sibaranni pasiangkon v membuat jadi angkula beginilah nasib badan terang

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 213 sibarangan . siding sibarangan [sibaraGan] n jenis sibur-sibur [sibursibur] n kulit keladi yang warnanya hitam penutup ujung penis; kulup: dan rasa umbinya enak bila di- isunat do sibur-sibur ni rebus hailaonni kulup kemaluannya sibarou [sibarow] n nama sejenis disunat ikan sungai, badannya besar, siburuk [siburuk] n sejenis burung mulutnya lebar, dan ada garis pemakan serangga dan terbang- pinggangnya, serta mau me- nya tidak jauh, selalu dicari nangkap dan memakan ikan tabib untuk diambil minyaknya kecil menjadi obat terkilir atau patah sibasoh [sibasOh] n dukun: dong tulang do i huta on sibasoh? adakah di sidabuhan [sidabuhan] n nasi; kampung ini dukun? makanan: rajinma hita sibayak [sibayak] n sebutan orang marhorja ase ulang holi Simalungun kepada raja-raja hurang sidabuhan! rajin-rajin- dari tanah Karo; raja Karo lah kita bekerja agar nanti sibetu [sibEtu] n sejenis kayu jangan kurang nasi (makanan) (menurut kepercayaan zaman Sidadolog [sidadolOg] n bagian dahulu kayu sibetu ini dibuat dari marga Purba hambatan di bendungan agar 1 jangan dilanggar naga) sidalan [sidalan] v pura-pura 2 sibigou [sibigow] n sejenis burung; sidalan [sidalan] n perantara: ise kepodang: sibigou itembak do naboron sidalan niar sahap bapak natuari burung sibigou hu ibana? siapa dulu perantara- ditembak bapak kemarin mu untuk bicara dengannya? sibirong [sibirOG] n hitam sidalian [sidaliyan] n alasan; sibit [sibit] n cumi-cumi marsidalian v saling menolak tanggung jawab (dengan mem- siboruduma [sibOruduma] n buat alasan-alasan) sejenis rumput: siboruduma 1 ipangan babui rumput Sidamanik [sidamanik] n nama siboruduma dimakan babi daerah di Simalungun 2 sibou [sibOw] a hilang; tidak Sidamanik [sidamanik] n salah tampak lagi: dopma sibou satu marga Simalungun lomoman ni inang ondi sudah sidanggir-danggor tidak tampak lagi kuburan ibu [sidaggirdaggor] n gong yang dulu besar: gual lobei sidanggir- sibunbun [sibubbun] n sejenis danggor ai! pukul dulu gong kayu kecil, biasanya tumbuh di itu! tanah keras sidea [sidEa] pron mereka: sibur [sibur] n minum (binatang): andigan do sidea roh? kapan bere lobei sibur lombu ai! beri mereka datang? dulu minum lembu itu!; siding [sidiG] n jerat: bahen holi manibur v minum (binatang): siding i tongah juma ai! buat manibur lombu ai i bongbongan nanti jerat di tengah ladang lembu itu minum di bendungan itu!; siburnei [siburney] n sejenis maniding v menjerat; pohon yang keras, tetapi tidak parsiding n penjerat; begitu besar batangnya dan tarsiding v terjerat bagus untuk gagang pisau

214 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia sidogetan . sihong sidogetan [sidogEtan] n tempat sihampilis [sihappilis] n jenis ubi berpijak; pijakan: buat kursi ai jalar sidogetan ambil kursi itu untuk sihampir [sihappir] n nama sejenis tempat berpijak rumput: boan holi sihampir ai sidok [sidOk] n salah satu alat ibahen tambar ipon! bawa untuk bertenun: onga do ho nanti sihampir itu untuk obat mangidah sidok? pernahkah gigi kau melihat salah satu alat sihap [sihap] a cepat: sihap do ia untuk bertenun? roh cepat juga ia datang; sidorik [sidorik] n sejenis kayu: pasihaphon v mencepatkan bahat i juma nami hayu sidorik sihat [sihat] n perekat gagang banyak kayu sidorik di ladang parang atau pisau: sihat dong kami do ijual i tiga perekat parang sidungari [siduGari] n musang: ada dijual di pasar sidungari marlintun i topi sihiap [sihiyap] n nama sejenis lombang musang berlari di tepi rumput tebing sihid [sihid] n nama sejenis rumput sigap [sigap] a cekatan air sigei [sigey] n tangga bambu: sigei sihil [sihil] a nyaring (menggelikan ibahen humbani buluh tangga telinga): ulang ikiskisi ho buluh dibuat dari bambu in sihil pinggol! jangan kau 1 sigi [sigi] n cara memakai kain gesek-gesek bambu itu, geli yang kurang sopan sehingga rasanya telinga! tampak bagian paha: sigi sihilang [sihilaG] n nama sejenis pamakeini kain sarung ai tebu: sihilang ijual inang hu kurang sopan memakai kain tiga tebu dijual ibu ke pekan sarung itu 2 sihit [sihit] n gergaji: buat bangku sigi [sigi] a mudah tersinggung sihit! ambilkan saya gergaji!; sigoh [sigOh] v sembelih; sayat; manihit v menggergaji; isigoh v disembelih: tangkap manihiti v berulang-ulang dayok ai ase isigoh! tangkap menggergaji: tuhang ai ayam itu biar disembelih!; manihiti hayu tukang itu manigoh v menyembelih menggergaji banyak kayu sigor [sigOr] n air buah jeruk: pisat sihol [sihOl], marsihol a rindu: na untei in, ase hudarat sigor ni! marpadan somal do marsihol pencet jeruk itu supaya keluar bani badanni yang bertunangan airnya itu biasanya selalu rindu sigorsing [sigOrsiG] n kuning: buat dengan kekasihnya; baju sigorsing ai! ambil baju hasiholan n tumpuan rindu; kuning itu! kesayangan; kekasih sigundal [siguddal] n kain buruk: sihonda [sihOdda] n coklat ai mase ragei-ragei ibahen ho sihong [sihOG] a benar; sigundal in? mengapa di situ sasihongni adv sebenarnya: kau letakkan kain buruk itu? ondong lobei sonaha do ia sihala [sihala] n tumbuhan asam: sasihongni! selidik dulu siapa boanma holi sihala ondi hu ia yang sebenarnya! huta! bawalah asam itu ke kampung nanti!

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 215 sihorhor . simargalunggung sihorhor [sihOrhOr] n nama sejenis silad [silad], marsilad v member- rumput yang daunnya dapat di- sihkan dengan kayu: halani jadikan obat lang dong bah, paksama sihorlu [sihOrlu] n penanda vokal o dakdanak ai marsilad karena pada aksara Batak tidak ada air, terpaksalah anak- anak itu membersihkan pantat- sihor-sihor [sihOrsihOr] n 1 pagar: nya dengan kayu bahen nasiamma sihor-sihor ni lasina in! kau buatkan pagar silah [silah] v mengelak: jolma na tanaman cabai itu!; 2 kayu malo mandihar biasani malo yang dipancangkan untuk silah sorangan lawanni orang tempat merambat tanam-tana- yang pandai bermain pencak man silat biasanya pandai meng- elakkan serangan lawannya sihotang [sihOtaG] n rotan: i silamlambau [silamlambaw] n harangan toras buei do nama sejenis dedaunan: ijumpah sagala masam silamlambau ai ma samasam sihotang di hutan belukar bulung-bulung na sambor banyak dijumpai jenis rotan tumang bauni daun silam- sijalu sohei [sijalusohey] n lambau adalah sejenis daun- penerima pajak daunan yang baunya tidak sijumekjek [sijumEkjEk] Sp n jari mengenakkan manis silanton [silattOn] n nama sejenis sikah [sikah] a retak: domma sikah pohon yang tidak besar, huidah pinggan silopak ai daunnya berwarna merah dan sudah retak kulihat piring putih dapat dijadikan obat itu; silastom [silastOm] n nama sejenis pasikahkon v meretakkan kayu sikaos [sikaOs] n kiri silip [silip] v selip; sikolah [sikolah] n sekolah: maniliphon v menyelipkan; marsikolah v bersekolah: au tarsilip v terselip: buat lobei marsikolah i SD nagori saya suri ai tarsilip bani bajuthu! bersekolah di SD negeri ambil dulu sisir itu terselip di parsikolahon v persekolahan; tempat sirihku! pasikolahkon v menyekolah- silon-silon [silOnsilOn] n kuku: kan; obog silonsilonmin, domma sikolahon n gedung sekolah ganjang! potong kukumu itu, sikou [sikOw] a mati: ripas ganup sudah panjang! songkeh ai sikou halani juma ai silou [silow], marsilou a silau: isurbui halak habis semua silou do mata mammonoi cengkih itu mati karena ladang- mataniari mata silau melihat nya dibakar orang yang tidak matahari dikenal siltag [siltag] a retak: golas ai siku [siku] n siku; siltag hona bah milas gelas itu marsiku v bersiku retak terkena air panas; mangkasiltag v beretakan silabu [silabu] a abu-abu: dayokni lang piga silabu ayamnya tidak simargalunggung [simargalugguG] banyak yang abu-abu n nama sejenis rumput yang daunnya selalu dibuat untuk obat

216 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia simarganjo-ganjo . singat simarganjo-ganjo simbora [sibbora] n pemberat jala [simargajjogajjo] n nama simbur [sibbur] n percikan air: sejenis kayu: hayu simarganjo- halani udan marhaba-haba, ganjo dear ibahen jadi parugas sompat simbur das hu bagas ni sopou kayu simarganjo- jabu karena hujan lebat dan ganjo baik sekali dibuat bahan angin kencang, percikan air itu untuk membuat gubuk sampai ke dalam rumah; simarpaman [simarpaman] n manimbur v memercik nama sejenis pohon berduri, simbut [sibbut] a buru-buru: mase dahan dan rantingnya jarang, min simbut ham? mengapa dan buahnya kecil-kecil di- engkau begitu buru-buru? makan burung siminik [siminik] n ciptaan: jolma simartolu [simartolu] n nama siminik ni Tuhan manusia sejenis kayu besar dan dibuat adalah ciptaan Tuhan jadi kayu bangunan simarultop-ultop simir [simir] n semir; pembersih sepatu; [simarultOpultOp] n nama se- manimir v menyemir: manimir jenis pohon kayu sipatu menyemir sepatu simarumbalang [simarubbalaG] n nama sejenis pohon kayu, simou [simow] a samar-samar; batangnya bagus dibuat tiang kabur: simou do hansa huidah karena tahan dalam tanah nongkan samar-samar kulihat tadi sima-sima [simasima] n nama sejenis keturunan: bahatma ra simpok [sippOk] v terkilir; sima-simamu, tene? mungkin tarsimpok v terkilir: tarsimpok keturunanmu sudah banyak, baluyuhu lututku terkilir ya? simu [simu] n kuman: bani simatua [simatuwa] n mertua kotoran bahat simu kotoran simbalog [sibbalOg] n batas; yang banyak kumannya berbatasan dengan tanah atau sinalsal [sinalsal] n sinar; ladang kita; marsinalsal v bersinar: marsimbalog n berbatasan: mataniari marsinalsal torang marsimbalog Indonesia pakon matahari bersinar terang Malaysia Indonesia berbatasan sinata [sinata] n tanda: ibahen dengan Malaysia sinata ase lang magou dibuat simbat [sibbat] v tengkar; kelahi; tanda agar tidak hilang; marsimbat v bertengkar; mansinatai v menandai berkelahi: ulang handian 1sindar [siddar] n sinar: sindar ni marsimbat i jin! jangan kalian lampu ai masilou tumang sinar berkelahi di situ! lampu itu sangat silau simbei [sibbey] a silap: simbei do 2sindar [siddar] Spp n fajar panonggorhu ai hape da sindulpak [siddulpak] n nama se- penglihatanku itu rupanya silap jenis pohon, getahnya pahit dan simbil [sibbil] v hindar; baik untuk obat gigi yang sakit manimbil v menghindar; singat [siGat] v ingat; ingatkan: manimbili v menghindari: ia anggo lupa au holi singatma! manimbili au halani hutang kalau aku lupa nanti kau dia menghindari aku karena ingatkan, ya! utang

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 217 singatei . sinta singatei [siGatey], marsingatei a marsingkadou a sengsara; rajin; suka: marsingatei tumang merana: marsingkadou tumang ma ia na marhorja ai dia ma hugehkon na manggoluhon bekerja rajin sekali sengsara sekali kurasa hidup ini singat-singat [siGatsiGat] v singkaes [sikkaes] Sp n kiri berhati-hati: singat-singat singkal [sikkal] a salah: singkal do handian borngin on! kalian ma ibahen ho ai da salah yang berhati-hati malam ini! kau buat itu; singgah [siggah] v singgah: ulang maningkali v menyalahi; singgah ase girah das! jangan maningkalhon v menyalahkan singgah agar cepat sampai!; singkam [sikkam] n nama sejenis maninggahi v menyinggahi; pohon kayu keras yang getah pasinggahkon v menyinggah- kulitnya merah dan dibuat kan menjadi kuah masakan ayam singgan [siggan] n hingga; batas singkap [sikkap] v singkap; buka: penghabisan maningkap v membuka: maningkap tingkap membuka singgip [siggip] a nyaris; hampir: jendela; si Nelli singgip ilanggar motor maningkaphon v membuka- nattuari i tiga si Nelli nyaris kan; dilanggar motor kemarin di tarsingkap v terbuka pekan singkot [sikkOt] n celana dalam; singgohgoh [siggOhgOh] n nama cawat: jomur singkotmu na sejenis lumut yang berbentuk bonsot ai! jemur celana dalam- tali mu yang basah itu! singgok [siggOk] v sedak; sinjata [sijjata] n senjata; tarsinggok v tersedak: marsinjata v bersenjata tarsinggok ia halani sinog [sinOg] a nyenyak: sinog marhonang dia tersedak karena modom halani loja hu juma berenang; nyenyak tidur karena lelah dari singgokon v tersedak ladang singgom [siggOm] a cukup; sinokok [sinokOk] n kalung: halak paspasan: duit Rp 10.000 na mamboli sinokok ai domma singgom bae ongkos do hansa misir hu Jakarta orang yang ai uang Rp 10.000 paspasan membeli kalung itu sudah untuk ongkos saja berangkat ke Jakarta; singgorah [siggorah] n waktu; marsinokok v saling menga- saat yang tertentu untuk me- lungkan; lakukan sesuatu: singgorah masinokokhon v mengalung- mangan waktu makan kan; singguboh [siggubOh] n nama masinokoki v mengalungi; sejenis pohon kayu yang sasinokok n sekalung buahnya selalu dipakai untuk sinongkuk [sinOkkuk] n kalung peluru mainan anak-anak sinta [sitta] n maksud: ahu singgung [sigguG] n pipa bambu ringgas marlajar ase pintar, untuk meniup api di dapur sintakku podas manjadi singkadou [sikkadow], sarjana sastra aku rajin belajar agar pintar, maksudku agar cepat menjadi sarjana sastra

218 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia sintak . sirat sintak [sittak] v sentak; tarik: sipata [sipata] adv kadang-kadang sintakma hail ai, domma sipatu [sipatu] n sepatu: sipatu na dapotan huidah! sentakkan gerger sepatu yang merah; pancing itu, kulihat sudah dapat marsipatu v bersepatu; ikan!; manipatui v menyepatui manintak v menarik; Sipayung [sipayuG] n salah satu manintakhon v menarikkan; marga Simalungun tarsintak v tertarik sir [sir] a suka: sir au mangan sintakan [sittakan] n kain adat buah apel hun Surabaya aku Simalungun yang dibuat untuk suka makan buah apel yang menutup keranda ketika mem- berasal dari Surabaya bawa mayat ke kuburan sira [sira] n garam; sintig [sittig] n hingga; sampai: manirai v menggarami; sintig ija hita mardalan? marsira v bergaram: tawar do sampai di mana kita berjalan? daini lawoh anggo lang sintong [sittOG] a baik; benar; marsira rasa sayur hambar jika pasintonghon v memperbaiki tidak bergaram; sio-sio [siosio] n nama sejenis parsiraan n pergaraman; rumput yang selalu dibuat pasiraan n proses menggaram- untuk gaba-gaba dalam pesta kan; natal dan tahun baru tarsirai v tergarami sior [siyor] n panah; sirabun [sirabun] n abu manior v memanah sirak [sirak] a robek; koyak: sirak sip [sip] v diam: sip lobei, ulang bajukku haut bani andor-andor marsahap! diam dulu, jangan hayu bajuku robek terkait pada berbicara!; ranting kayu; parsip n pendiam; manirak v merobek; pasiphon v mendiamkan; manirakhon v merobekkan; sip-sip adv diam-diam manirak-nirak v merobek-robek sipaha [sipaha] n bulan: bani sirakan [sirakan] n gusi sipaha dua hanami pariama sirang [siraG] v cerai; pisah; lerai; kami panen pada bulan dua manirang v memisah; melerai; sipahuk [sipahuk] n burung hantu manirangkon v menceraikan; sipak [sipak] n sepak; marsirang v bercerai; ber- manipak v menyepak: ia pisah: au domma marsirang manipak bola dia menyepak pakon binuatku saya sudah bola; bercerai dengan istri saya; manipakhon v menyepakkan; panirang n pemisah; marsisipakan v bersepak- parsirangan n perceraian; sepakan; sirang-sirang v satu usaha agar panipak n penyepak; suami istri saling membenci panipakan n penyepakan; sehingga bercerai; sipakan n sepakan; tarsirang v terpisah; terlerai tarsipak v tersepak siranggang [siraggaG] n nyamuk sipang-sipang [sipaGsipaG] n sirat [sirat] n atap lalang: sopouhu nama sejenis pohon kayu, tayubni i tombei humbani sirat batangnya lembek serta tidak atap gubukku dibuat dari atap banyak cabang dan ranting lalang;

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 219 siratah . siut

marsirat v beratap lalang sisilon [sisilOn] n kuku: sisilon ni siratah [siratah] n hijau singa ai marot kuku singa itu siratan [siratan] n gusi tajam; sirdok [sirdOk] adv matahari tepat marsisilon v berkuku tegak lurus di atas kepala: sisip [sisip] v suap; sogok: sadiha dopma sirdok mataniari sudah ibere ho duit sisip? berapa kau tegak lurus matahari beri uang sogok?; sirgang [sirgaG] a retak; manisip v menyuap; manirganghon v meretakkan; panisip n penyuap masirgang v meretak sisir [sisir] n cakar untuk mem- siri-siri [sirisiri] n capung bersihkan sawah: olap lobei sisir hu pansa ambil dulu cakar sirom [sirOm] n senyum: sirom ia ke pondok laho manjumpahi hasiholanni ia senyum menjumpai kekasih- sisorlei [sisOrley] n sejenis tum- nya; buhan bertali yang daunnya tarsirom v tersenyum dibuat untuk bahan campuran memasak ikan atau udang sirsir [sirsir] adv siap sedia; tersedia: sipanganon domma sitabiar [sitabiar] n babi hutan sirsir i meja makanan sudah sitabolan [sitabolan ] v sibak tersedia di meja rambut; bentuk sisiran rambut: sis [sis] a suara yang mengejutkan jempes ni sitabolanmin do sibakmu itu cantik sekali sisa [sisa] n sisa; marsisa v bersisa; sitalasari [sitalasari] n nama pasisahon v menyisakan sejenis bunga sisei [sisey] v tegur: sisei do ia sitarak [sitarak] n sejenis kayu anggo pajumpah dia selalu yang batangnya mudah dibelah menegur jika berjumpa; dan bagus untuk kayu api isisei v ditegur; sitolu bulung [sitolubulung] n manisei v menegur sejenis pohon kayu yang daun- sisibang [sisibaG] n kelabang; nya terdiri dari tiga helai tiap- lipan tiap tangkai sisik [sisik] n sisik; sitomu dalan [sitomudalan] n marsisik n bersisik: haporas sejenis rumput tali yang selalu marsisik sibahut lang ikan tumbuh dipinggir jalan dan pora-pora bersisik, ikan lele kalau dibiarkan dapat menutupi tidak jalan sisik naga [sisiknaga] n nama situalang [situwalaG] n jari tengah sejenis tumbuhan, daunnya situnjuk [situjjuk] n sejenis rumput dapat dicampur bumbu untuk yang daunnya dapat dibuat obat pinggang lalapan, rasanya agak pahit sisik rabrab [sisikrabrab] v men- siut [siyut], maniut v memetik cari kutu ramai-ramai; senjata supaya berbunyi; manisik rabrab v saling men- isiut v dipetik (tentang senjata): cari kutu: sidea manisik rabrab ulang isiut bodil in, holi tolkas! mereka mencari kutu ramai- jangan dipetik bedil itu nanti ramai meletus!

220 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia siwah . sohad siwah → siah sodar [sodar], tarsodar v teringat: soak [sowak] v sangrai; gongseng: tarsodar au bani amang ondi soak kopi ai, ase niduda! teringat aku kepada bapakku sangrai kopi itu biar ditumbuk! dulu sobal [sobal] a bosan: sobal do sogam [sogam] a benci: halani anggo ai dassa torus bosan kita godalni hasoman ai sogam kalau begitu-begitu terus; uhurhu manonggorsi karena sobalan v merasa bosan kawan itu jahat, aku benci sobali [sobali] p kecuali: ganup melihatnya; warna dong, sobali na birong manogami v membenci semua warna ada kecuali yang sogan [sogan] a segan: sogan do hitam au manonggor pangulunta ai soban [soban] n kayu api: anggo i aku segan melihat kepala kam- juma, buei do soban kalau di pung kita itu; sawah, banyak kayu api; isogani v disegani; marsoban v mencari kayu manogani v menyegani bakar; sogar [sogar] a kasar: jambulan ni parsoban n pencari kayu si Risman sogar songon ijuk sobat [sobat] a rapat; hampir tidak rambut si Risman kasar seperti berantara: sobat tumang suga i ijuk; dalan ai duri di jalan itu rapat tarsogar a agak kasar sekali; sogih [sogih] n batas: i ja do sogih pasobathon v merapatkan; ni jumamu ai? di mana batas tarsobat a agak rapat ladangmu itu? sobu [sobu], sobu-sobu n busut; sogod [sogOd] n 1 besok; 2 pagi: longgok tanah sarang semut sogodma ihorjahon besok saja sobur [sobur] v minum (tentang dikerjakan; binatang): bere lobei sobur marsogod-sogod v berbesok- lombu ai! beri dulu minum besok lembu itu! sogop [sogOp] v hinggap: manuk- sobut [sobut] v sebut: sobut manuk sogop bani hayu tumang goran tulangmon pasti burung-burung hinggap di domma itanda halak huta ai! pohon; sebut saja nama pamanmu, manogopi v menghinggapi; pasti telah dikenal orang kam- marsogopan v berhinggapan pung itu!; soh [sOh] n henti; berhenti; diam: isobut v disebut; ulangma nasiam soh anggo manobut v menyebut; garama ope! jangan kamu manobuthon v menyebutkan; diam selagi muda!; tarsobut v tersebut marsohan v berhenti ramai- sodang [sodaG] adv sedang: ramai; sodang mardiha ho nabudari i pasohkon v menghentikan; jabu? sedang apa kau semalam mendiamkan; di rumah? soha [soha] adv waktu memulai sodap [sodap] a enak: kueh on membuat sawah: ai dopma sodap ipangan kue ini sedap soha handian? apa kalian dimakan sudah mulai membuat sawah? sohad [sohad] n sokong;

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 221 sohak . somal

manohad v menyokong: ambilkan dulu belatiku yang manyohad hunjin, holi terselip di atap itu; marumbak sokong dari situ, manginsolat n orang yang ber- nanti tumbang; gantung hidup pada orang lain; panohad n penyokong manolathon v menyelipkan sohak [sohak] n genggaman solo [solo] adv mau; hendak: solo tangan terhadap nasi: halak na do nasiam mangan ambasang? loheian anggo mangan maukah kalian makan bacang? banggal-banggal do sohak ni solok [solOk] n korek api: buat orang yang lapar kalau makan solok ase hu nahiti palita on! sangat besar genggaman ambil korek api agar kupasang tangannya terhadap nasi lampu teplok ini! sohal [sohal] a parau; serak solong [solOG] a rabun (tentang suara) solop [solOp] n sandal: solop na soham [soham] n bau busuk; huning sandal yang kuning; soham mando indahan on, marsolop v bersandal halani dokahni nasi ini sudah solot [solOt] v sisip: solotma tayub bau busuk lantaran lamanya na tirisan ase anggo roh udan sohei [sohEy] n pajak: satiap taun holi ase ulang mosap hubagas! au manggalar sohei setiap sisipilah atap yang bocor itu tahun saya membayar pajak; agar kalau turun hujan nanti manohei v memajaki; tidak basah di dalam; marsohei v berpajak manolot v menyisip; sohit [sohit] n nama sejenis manolothon v menyisipkan; tumbuh-tumbuhan yang bentuk tarsolothon v tersisipkan batangnya seperti tali dan solpah [sOlpah] a matang; masak berduri solu [solu] n perahu: solu na lopak sohol [sohOl] v membuka mulut on perahu yang putih ini; anak-anak dengan paksa seperti marsolu v berperahu: marsolu hendak memberi obat: sohol hun Parapat hu Ajibata ber- lobei babahni ase nibere perahu dari Parapat ke Ajibata; tambar! bukakan dulu mulut- parsolu n pemilik perahu nya agar diberi obat! solup [solup] v celup; soirgaga [soirgaga] n nama sebuah manolup v mencelup; sungai yang terdapat di sebuah manoluphon v mencelupkan; desa di Simalungun tarsolup v tercelup sol [sOl] adv akan: au sol misir hu soma [soma] n nama jenis bambu Medan saya akan berangkat ke yang besar dan tinggi: buluh Medan soma bambu soma solam [solam] v menutup muka somal [somal] a biasa; lazim; dengan kain seperti orang mau hasomalon n kebiasaan: hipnotis hasomalon hanami do solar [solar] a koyak lebar: marsiseian anggo pajumpah masema solar hiou min? kebiasaan kami bertegur sapa mengapa kainmu itu koyak kalau berjumpa; lebar? ipasomal v dibiasakan; solat [solat] v terselip: buat lobei pasomalhon v membiasakan raotku na solat bani tayup ai

222 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia soman . sonang soman [soman] n kawan: ise tarsombuh a agak miskin somanmu nokkan hu jon? siapa sombul [sObbul] n mata air: i suah kawanmu tadi ke mari? an dong do sombul di lembah 1sombah [sObbah] n sembah; sana ada mata air isombah v disembah: sapari sompat [sOppat] v sempat: anggo isombah halak do begu-begu sompat singgah be au holi dahulu kala berhala disembah kalau sempat, aku singgah; orang hasompatan v kesempatan; manombah v menyembah: manompathon v menyempat- hanami manombah Tuhan kami kan; menyembah Tuhan; marhasompatan v berkesem- marsombah v bersembah; patan panombah n penyembah; sompit [sOppit] v sempit; panombahan n penyembahan; manompiti v menjadikan parsombahon n persembahan; sempit; sombahon n yang (akan) di- pasompithon v menyempitkan; sembah; sompitan n kesempitan; tarsombah v tersembah tarsompit a agak sempit; 2sombah [sObbah] v panggang marsompit-sompit v bersem- dengan cara diletakkan pit-sempit langsung di atas bara api: sompong [sOppOG] adv tiba-tiba: sombahhonma gadung in sompong do parujungni hubani nagara in ase podas goluhni ai tiba-tiba dia sampai tongka! masukkanlah ubi itu ke di ujung hidupnya (meninggal) dalam bara api yang marak sompul [sOppul] v tiup; agar cepat masak!; manompul v meniup: ia manombah v memanggang manompul apui dia meniup api; langsung di atas bara parmahan ai manompul sulim sombam [sObbam] v sembam; anak gembala itu meniup memanggang dengan cara di- seruling; letakkan di panggangan se- manompulhon v meniupkan; belum diletakkan di atas bara manompul-nompul v meniup- api; niup; isombam v disembam: ulang marsompul v bertiup; isombam dekke in! jangan di- panompul n peniup; panggang daging itu!; tarsompul v tertiup; manombam v menyembam sompul-sompul n kipas sombop [sObbOp] a sedu: si Beti sonaha [sonaha] pron bagaimana: dokahtu tangis sombop dokah sonaha do manari tortor? si Beti terlalu lama menangis bagaimana caranya menari tersedu-sedu tortor? sombuh [sObbuh] a miskin; sonai [sonay] pron begitu hasombuhon n kemiskinan; sonam [sonam] n senam; masombuh v menjadi miskin: marsonam v bersenam; anggo masombuh diri idoruni parsonam n pesenam halak do kalau kita miskin di- sonang [sonaG] a senang: sonari lecehkan orang; sonangma goluhni sekarang sombuhon a lebih miskin; senanglah hidupnya;

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 223 sonari . sonson

hasonangan n kesenangan; tarsonggot v terkejut: ia pasonanghon v menyenang- tarsonggot mangida au roh dia kan; terkejut melihat saya datang; marsonang-sonang v ber- songgot-songgot n kejutan- senang-senang; bergembira kejutan; sonari [sonari] adv sekarang songit [soGit] a sengit: turi-turian sondah[sOddah], sondahan adv parporangan ni Sisingamanga- sekarang: sondahan on raja songit do hujaha i buku bahatma na sonangon sekarang sejarah cerita peperangan ini banyak orang senang Sisingamangaraja sengit sekali sondahi [sOddahi] n kotoran gigi; kubaca di buku sejarah tahi gigi: anggo lang ongga songkak [sOkkak] n nama sejenis igugus ipon bueima sondahi kayu yang batangnya lembek kalau tidak pernah gosok gigi dan tidak bagus untuk bahan pasti banyak tahi gigi bangunan sondi [sOddi] n tempat paling atas songkeh [sOkkEh] n cengkih sondia [sOddia] pron bagaimana songkik [sokkik] v cekik: halani sondihi [sOddihi] n jeroan; alat rangaptu songkik pala ia bagian dalam dada atau perut mangan ruti ai karena rakus- seperti paru-paru, hati, jantung, nya, ia tercekik makan roti itu; usus, limpa, empedu manongkik v mencekik; panongkik n pencekik; sondop [sOddOp] v masuk (ke tarsongkik v tercekik dalam lubang); manondophon v memasukkan songom [soGOm] v tutup: ulang ke dalam lubang: manondophon ribut, hu songom holi galuh memasukkan bibit pisang pamanganmin! jangan ribut, ke dalam lubang kututup nanti mulutmu itu!; manongom v menutup; sonduk [sOdduk] n sendok (nasi); tarsongom v tertutup centong; manonduk v menyendok songon [soGOn] adv seperti; mirip: (nasi); tonggor ge hiouni an, usih marparsonduk v beristri; songon hiouhu! lihatlah kain- marparsondukhon n beristri- nya, persis seperti kainku!; kan; songonin adv seperti ini; parsonduk n orang yang biasa- songonon adv seperti itu; nya menyendokkan nasi untuk songon-songon adv mirip- lelaki yang menikahinya; istri mirip song [sOG] adv bukan: song ahu na songkir [sOkkir] n gagang: mambuat tarompahmu ai bukan patureima songkir sangkulhu aku yang mengambil selopmu na maseda in! perbaikilah itu gagang cangkulku yang rusak ini!; songa [sOGa] n bau pesing; marsongkir v bergagang marsonga v berbau pesing sonson [sOssOn] v tersumbat: songgak [sOggak] n tanah rata di patutma nongnong bah i jon, atas bukit sonson hape parik ai patutlah songgot [sOggOt] v kejut; tergenang air di sini, parit itu manonggoti v mengejuti; tersumbat rupanya;

224 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia sonto . sorgi

manonson v menyumbat; sorah [sorah] a retak: somenni SD panonson n penyumat Inpres ai domma sorah, sonto [sOtto] v berhenti; padahal sangga dope salpu marsonto-sonto v berhenti- semen SD Inpres itu sudah henti (tentang bicara); gagap: retak, padahal baru selesai ia marsahap marsonto-sonto soran [soran] v limpah; melimpah: dia berbicara tergagap-gagap soran lalap bagod ni si Ali ai sopah [sopah] n sepah: bois air nira si Ali melimpah terus namatobu sopahi ambungkon, sorap [sorap] v meresap; masuk: bois sopah pe ipangan pb habis sorap bah niduruskon ai bani manis sepah dibuang, habis tanoh air yang ditumpahkan itu sepah ampas pun dimakan meresap ke dalam tanah; sopal [sopal] a bosan: ulang ho i manoraphon v meresapkan jon, sopal ahu manonggor 1`sorba [sOrba] num semua bohimu! jangan kau di sini, 2sorba [sOrba] v terdiri dari: huta bosan aku melihat mukamu! sorba dolog i kampung yang manopalhon v membosankan terdiri dari gunung sopit [sopit] v sunat; khitan; sorbing [sOrbiG], manorbing v marsopit v berkhitan: dopma melintang: ulang ho manorbing marsopit ho? sudah berkhitan i jin, haru lewat! jangan kau kau? melintang di situ, payah lewat! sopot [sopOt], mansopoti v meng- sorbob [sOrbOb] v tidak beranjak: akui: mansopoti parlahouni na anggo si Pirman sorbob i lobei lepak mengakui kelakuannya ni inangni ai kalau si Pirman, yang salah tidak beranjak dari depan ibu- sopou [sopow] n gubuk kecil di nya ladang atau sawah; dangau; sordam [sOrdam] n serdam; pondok: anggo roh udan marsordam v bermain serdam: manisio hu sopou kalau hujan malo do ho marsordam pandai- turun berteduhlah ke gubuk nya kau memainkan serdam sopuh [sopuh] n sepuh; sordu [sOrdu] v berkurang: buahni isopuh v disepuh: dopma durian nami domma sordu taun isopuh gupak na baru itopa ai? on humbani taun na salpu buah sudah disepuh golok yang baru durian kami berkurang tahun ditempa itu?; ini dibanding tahun yang lewat manopuh v menyepuh; sorei [sorEy] a urai; terurai: panopuh v penyepuh; jambulan ni anak boru ai, usih pasopuhkon v menyepuhkan songon mayang na sorei ram- sor [sOr], tarsor v silap; terlanjur: but anak gadis itu persis seperti tarsor do hatahu ai nongkan mayang terurai kata-kataku terlanjur tadi sorgang [sOrgaG] a kasar; sora [sora] n suara: sorani maling tarsorgang a agak kasar suaranya keras; sorgi [sOrgi] a seram; ngeri; manorahon v menyuarakan; merinding: sorgi ahu halani marsora n bersuara: mardingat parmateini si anu marsorama kiah i atas bona ondi na mandolos i bona ni potei monyet lampung bersuara nangka ai aku merinding di atas pohon petai

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 225 sorha . sosal

karena mengingat matinya si sorngot [sOrGOt] a dendam: ulang Anu dulu yang gantung diri di nasiam sorngot samah pohon nangka itu hasoman nasiam! janganlah sorha [sOrha] n sejenis alat kalian dendam sesama teman penganyam benang: patureihon kalian! hiou ipakei halak do sorha sornob [sOrnOb] v celup; orang membuat kain isornobkon v dicelupkan: menggunakan alat penganyam tanda na dop mambere sora, benang isornobkon do jari-jari hu tinta sorhop [sOrhOp] n perangkap: buei tanda sudah memberi suara sorhop hutaon, tapi sada pe (pada pemilu) dicelupkan jari lang dapotan letou banyak ke tinta; perangkap kupasang, tetapi manornobkon v mencelupkan satu burung puyuh pun tidak sorod [sorOd] n sengat (pada lebah dapat ; atau tawon): anggo idoit manorhop v memerangkap; ranggiting da tading do tarsorhop v terperangkap sorodni kalau digigit tawon, sori [sori] a seri; imbang: sori, sengatnya tertinggal; seng dong na talu seri, tidak isorod v disengat; ada yang kalah manorod v menyengat soridi [soridi] n ayam yang berbulu sorok [sorOk] n pacul; cangkul bintik: dayokhu buei na soridi yang lebar: boan sorok ai hu ayamku banyak yang berbulu juma! bawa pacul itu ke bintik ladang! sorigudam [sorigudam] n nama sorot [sOrOt] n sirat; simpul tali sejenis lumut, hidup di batu yang membentuk mata jala; padas manorot v menyirat; merajut sorlup [sOrlup] n nama sejenis tali jala atau jaring ikan racun (binatang); sorou [sorOw] a ranum (buah): manorlup v meracun; sorou mando buah ni rambutan sorlupan v beracun; berbisa: ai buah rambutan itu ranum ulang pangan lampet na sogot sekali in, sorlupan! jangan makan sorpa hudon [sOrpahudOn] n nama lepat yang tadi pagi itu karena sejenis kayu yang tidak begitu beracun! keras dan tumbuh di semak- sormin [sOrmin] n cermin: anggo semak dan bisa dibuat jadi manorikah bohi, itorih bani kayu rumah sormin kalau melihat wajah, sosah [sosah] v oles; lihatlah di cermin; isosahi v diolesi; marsormin v bercermin manosah v mengoles; sorminan [sOrminan] n hiasan manosahkon v mengoleskan depan biasanya dilukis sosak [sosak] a sesak; ornamen manosak v menyesak; sormou [sOrmOw] a gemar: manosakhon v menyesakkan sormou do sidea mangkail i sosal [sosal] n sesal; bah anak-anak na i suah ni manosal v menyesal: ia huta on mereka gemar meman- manosal mamarahi inangni dia cing di sungai kecil yang di menyesal telah memarahi lembah kampung ini ibunya;

226 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia sosap . sual

manosalhon v menyesalkan; sotol [sotOl] v peluk kuat-kuat; manosali v menyesali isotol v dipeluk erat-erat: isotol sosap [sosap] n tangguk (empat au ase seng boi maluah aku segi); dipeluk kuat-kuat agar tidak manosap v menangguk bisa lepas; sosar [sosar] v memisahkan manotol v memeluk kuat-kuat daging dari tulang-tulang: sotong [sotOG] n cumi-cumi domma isayat lombu ai, sousou [sOwsOw] n pesan orang sosarma lobei ase hubuat yang akan meninggal; inganan ni! lembu itu sudah marsousou v berpesan (tentang dipotong, pisahkanlah daging- orang yang akan meninggal): nya dari tulangnya agar ku- paima marujung goluhni, ambil tempatnya! ompung marsousou do ia bani sosob [sosOb] v celup; ni ombah pakon hompuni manosobhon v mencelupkan; sebelum nenek menghembus- tarsosobhon v tercelupkan kan napasnya yang terakhir, dia sosohotan [sosohotan] v cegukan meninggalkan pesan pada anak- sosopan [sosopan] n nama sejenis anak serta cucunya kayu lembek dan buahnya yang soya [soya] a sayang; sia-sia: matang berasa manis sehingga anggo marsikolah ringgasma disukai anak-anak nasiam marlajar, anggo lang, sosot [sosOt] a rapat; padat; soyama bois ganup artani sempit: halani bahatni jolma, niombah nasiam! kalau ber- sosod use i kantur samat sekolah rajinlah kamu belajar, karena banyaknya orang, sempit kalau tidak, sayang habis jadinya kantor camat; semua harta orang tuamu!; isosoti v dipadatkan: isosoti manoyahon v menyayangkan joring ai hubagas goni jengkol sua [suwa] adv tidak; bukan itu dipadatkan ke dalam goni; manosoti v menyempiti; suag [suwag] v menolak ke pinggir tarsosot v agak sempit agar bisa lewat: husuag mando jolma na buei ai baru boi au sotei [sotEy] v putus; mamontas orang ramai itu marsotei-sotei v putus-putus: marsotei-sotei mando andor kutolaki ke pinggir baru aku ondi igatgat tali itu sudah bisa lewat putus-putus dipotongnya suah [suwah] n lembah sotek [sotEk] a campur; aduk: suak [suwak] a patah (dahan atau sotek lobei dongkei na dob cabang): dopma suak tupangni itaktaki in pakon bituhani! durian ai cabang durian itu campur dulu daging yang sudah patah; sudah dicincang itu dengan manuakhon v mematahkan; ususnya!; tarsuakhon v terpatahkan isotek v dicampur; suak-suak [suwaksuwak] kas n manotek v mencampur; mulut: sip suak-suak min, tarsotek v tercampur ulang marhatai! tutup mulut- sotok [?] n patuk; mu, jangan banyak bicara! isotok v dipatuk: isotok ulog sual [suwal], marsual adv terus- tulangku pamanku dipatuk ular; menerus: anggo musim bunga, manotok v mematuk marsual bongkik roh kalau

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 227 suali . sugar

musim bunga, kalong datang cobalah pikirkan bagaimana terus- menerus jadinya berjalan malam di suali [suwali] cak p maaf-maaf hutan lebat!; cakap: suali hata, si Butet isuba v dicoba; domma bunting maaf-maaf mansuba v mencoba cakap, si Butet katanya sudah subali [subali] p kecuali: haganup hamil roh subali si Erni semua datang suan [suwan] v tanam; kecuali si Erni manuan v menanam: sidea subil [subil] a iri: subil ia manuan omei i sabah mereka mangidah sinadonganku dia iri menanam padi di sawah; melihat kekayaanku; manuani v menanami; manubil v mengiri; marsisuan v masing-masing parsubil n pengiri menanam; subut [subut] v diterangkan; marsuan v bertanam: domma ditegaskan: dopma subut guru panorangni hita marsuan jagul parlajaran ai pelajaran itu i juma sudah saatnya kita sudah diterangkan guru bertanam jagung di ladang; suda [suda] a tersinggung; sakit panuan n penanam; hati: suda uhurhu halani hatani panuanan n penanaman; perasaanku tersinggung karena suanon n tanaman: bonih kata-katanya suanon domma tubuh benih sudol [sudOl] v membal: sudol tanaman sudah tumbuh; sangkulhu halani hona batu suan-suanon n tanam-tanam- cangkulku membal karena kena an; batu tarsuan v tertanam suduk [suduk] n tembilang: alop suap [suwap], marsuap v mencuci lobei suduk i rumah! ambil muka: marsuap si Ucok i bah dulu tembilang di rumah! Bolon si Ucok mencuci muka di sungai Bolon; sudur [sudur] v julur; menjulur parsuapan n alat atau tempat (keluar): anggo i datas mobil untuk mencuci muka: buat bah ulang sudur ulu! kalau naik bahen parsuapan! ambil air mobil, kepala jangan menjulur untuk cuci muka! keluar! suasah [suwasah] n suasa: sadiha suga [suga] n duri: suga ni ikan ai ituhor ho tintin suasah na marot duri ikan itu tajam; ipakaimin? berapa kamu beli marsuga v berduri; cincin suasa yang kamu pakai tarsuga v terduri itu? sugad [sugad] v terhalang suat [suwat] n corak: ai sonaha do (disebabkan sesuatu benda suat ni hioumu ai? bagaimana yang melintang): sugad au corak kainmu itu? halani hayu na bartong ai jalanku terhalang karena kayu suawa [suwawa] n nama sejenis yang melintang itu rumput yang dapat digunakan untuk obat sugar [sugar] a benci: sugar uhurhu manonggor halak na suba [suba] v coba: subama pikkiri butak hatiku benci melihat sonaha janginni mardalan orang yang jahat; borngin i harangan toras! manugari v membenci

228 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia sugarang . sulang sugarang [sugaraG] n tutup pintu suhung [suhuG] v tunduk dan ter- bubu agar ikan yang sudah guling (seperti orang yang masuk tidak dapat keluar lagi: terjatuh kena tumbuk tengkuk- siapkon sugarang ni bubumu nya) ai! siapkan pintu bubumu itu! suhur [suhur] v cukur; sugud [sugud] v tersuruk; isuhur v dicukur; tersungkur: hutenju ia lanjar marsuhur v bercukur; sugud kutinju dia sampai ter- parsuhur n alat mencukur: sungkur pisau parsuhur marot salian sugui [suguy] n nama sejenis do, ase boi isuhurhon pisau binatang cukur sangat tajam, agar dapat suha [suha] n nama bagian dari dicukurkan marga Simalungun, yaitu Purba suhut [suhut] n orang yang punya Dasuha (laki-laki) dan Boru pesta: nini suhut, “haganup Suha (perempuan) ontangan ase ijalo ibagas suhap → suap dear” orang yang punya pesta suhar [suhar] v terbalik: suanma berkata, “semua undangan agar hayu gadung in janah ulang diterima dengan baik” suhar panuanni! tanamlah kayu suing [suwiG] a payah dibelah; ubi ini dan jangan terbalik me- tidak mau lurus dibelah: suing nanamnya! do bolah ni hayu on belah kayu 1suhat [suhat] n takar: adong do ini tidak lurus dua kaleng suhat ni kopini ai suju [suju] n menir beras yang ada dua takar kopinya itu; hancur; lembut: bahatni suju manuhat v menakar; boras in do banyak sekali suhatan n takaran menir beras itu 2suhat [suhat] n talas; umbi talas: sujuk [sujuk] n sejenis perangkap hanami mambolgang suhat ikan kami merebus umbi talas suku [suku] n nasihat: tangarhon suhi [suhi] v asing; lain: suhi baen suku ni inang ai! dengarkan ia mangan asing buat dia nasihat ibu itu!; makan manukui v menasihati suhi-suhi [suhisuhi] n sudut: i sula [sula] v membakar dengan suhi-suhi ai ho hundul di sudut puntung kayu yang berapi sana kau duduk; sulang [sulaG] n suap; marsuhi-suhi v bersudut isulangi v disuapi: anak-anak suhil [suhil] a mengotot untuk isulangi do mangan anak-anak meminta sesuatu makan (dengan cara) disuapi; suhul [suhul] n hulu; gagang: manulang v menyuap; domma maseda suhul ni manulangi v menyuapi; pisouhu gagang pisauku sudah marsisulangan v bersuap- rusak; suapan; marsuhul v bergagang marsulang v bersuap; panulang n penyuap; suhun [suhun] a tepat: pajuppah tarsulang v tersuap; hita holi jam onom suhun kita sulang-sulang n nasi atau berjumpa nanti pukul enam makanan untuk anak-anak tepat

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 229 sulei . sundar sulei [suley] n sisa: mase sonin suma [suma] n nama hari kedua buei ni suleini? mengapa pada penanggalan suku Batak begitu banyak sisanya?; sumbah [subbah] v sembah; manuleihon v menyisakan; manumbah v menyembah; marsulei v bersisa; panumbah n penyembah; tarsulei v tersisa sumbahan n sesuatu yang sulelet [sulElEt] v jalan-jalan; dipuja-puja (batu, pohon, marsulelet v berjalan-jalan: eta patung, dll): sumbahan ni halak marsulelet hu tiga! ayo parhuta on do in puja-pujaan berjalan-jalan ke pekan! orang kampungnya itu suli [suli] n tunas; sumbang [subbaG] n banjir marsuli v bertunas: dopma sumbi [subbi] n bagian dari alat marsuli jagul na isuan nantuari tenun yang berfuingsi untuk jagung yang ditanam kemarin menyamakan lebar sisi kain sudah bertunas summah [summah] v cium; sulig [sulig] n tempias: bossat marsummah v berciuman: dasor ondi sulig hunbai tayub marsummah do sidea halani lantai basah karena tempias dakkah lang pajumpah mereka dari atap berciuman karena lama tidak suligi [suligi] n alat tulis yang berjumpa; terbuat dari lidi ijuk yang di- sumpit [suppit] n karung: nangkon runcingkan ujungnya seperti boras on hu bagas sumpit ai! pena (pada suku Batak dahulu taruh beras ini ke dalam karung ini dipakai untuk menulis di itu!; kulit-kulit kayu) marsumpit v berkarung; suligor [suligor] v sebut; ingat; marsumpit-sumpit num ber- tarsuligor v tersebut: karung-karung tarsuligor use goran ni amang sumpol [suppOl] n sumbat; ondi tersebut pula nama ayah manumpol v menyumbat; dahulu panumpol n penyumbat; sulim [sulim] n seruling: suling: ise tarsumpol v tersumbat do na manompul sulim ai? sumsam [sumsam] v sembam; siapa yang meniup seruling isumsam v disembam: taboh itu?; do hape dekke na isumsam marsulim v berseruling; enak rasanya ikan yang di- parsulim v pemain seruling sembam; sulit [sulit] n cara memasak sagu manumsam v menyembam dengan membentuknya seperti sunat [sunat] v sunat; bentuk kuali, tipis, lalu isunat v disunat: isunat do dijerangkan di api seperti kue hailaonni ase borsih kemaluan- martabak nya disunat supaya bersih; suluh [suluh] n lampu: suluh manunat v menyunat; rigapan bani na golap lampu marsunat v bersunat menerangi tempat gelap; sundalap [suddalap] n nama per- marsuluh v berlampu kakas rumah suluk [suluk] n tembilang sundar [suddar] v mundur; menye- sulur [sulur] v lebih; bersisa: mase ah: ulang sundar anggo lape sulur ibahen? mengapa lebih kalah! jangan mundur kalau dibuat? belum kalah!

230 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia sundat . sura sundat [suddat] v berhalangan: manungkun v bertanya: ia mase sundat nasiam roh bani manungkun alamat bakku dia partumpuan i jambur nongkan? bertanya alamat pada saya; kenapa kamu berhalangan hadir manungkunhon v menanya- pada rapat tadi? kan; 1 marsisungkunan v tanya- sundol [suddOl] a suntuk 2 menanya; saling bertanya; sundol [suddOl] v terantuk: halani panungkun n penanya; ganjang ni si Bona, sundolma sungkunon n yang ditanya ia i labah karena si Bona ter- sungui [suGuy] n ingus; lalu tinggi, ia terantuk di pintu marsungui-sunguion n dalam sundut [suddut] v 1 mati; 2 keadaan pilek: anak ni ai terbenam: paima sundut marsungui-sunguion anak saya mataniari paksa do ahu i juma ingus-ingusan; mamuro menunggu matahari sungui-sunguion n pilek terbenam aku terpaksa menjaga suni [suni] v sembunyi; padi di ladang; isunihon v disembunyikan: i ja hasundutan n barat; tempat do isunihon ho? di mana kau terbenam (mati) matahari; sembunyikan?; sasundut adv seumur hidup tarsuni v tersembunyi sungguh [sugguh], tarsungguh a suntei [suttEy] n pantat tabung tepat; betul: seng tarsungguh bambu tempat kapur hatami bicaramu itu tidak tepat suntil [suttil] n suntil; tembakau; sunggul [suggul], tarsunggul v marsuntil v bersuntil; mengu- sadar dari pingsan atau dari nyah tembakau: marsuntil do sakit: lang pe tarsunggul ia oppung sonari on nenek humbae na sogod dia belum menyuntil sekarang sadar dari tadi pagi 1supak [supak] n petak; sungkak [sukkak] v melintang: manupaki v memetaki; sungkak hayu na mayup ai bae marsupak v berpetak; batu kayu yang hanyut itu me- sasupak num sepetak (tentang lintang di batu sawah) sungkei [sukkey] v bongkar; 2supak [supak] n takaran beras manungkei v membongkar: yang terbuat dari tempurung manungkei aili do gadung nami kelapa yang isinya sekitar 0,5 nabodari babi hutan mem- liter bongkar ubi kami tadi malam; supan [supan] a sopan: supanma tarsungkei v terbongkar nasiam marpangbak hubani sungkod [sukkOd] v terhalang; toras-toras nasiam! sopanlah sangkut (kepala): sungkod ulu kamu berkenalan pada orang hu bae labah ai kepalaku tua kamu!; terhalang di pintu itu hasupanan n kesopanan; sungkok [sukkO?] v terhalang: marsupan v bersopan ulang i labah, sungkok sura [sura] adv ingin; hasoman mardalan! jangan di sura-sura n keinginan: sura- pintu, terhalang teman ber- suraku haganup dakdanak on jalan! salih sarjana keinginanku semua anakku menjadi sarjana; sungkun [sukkun] v tanya; isura-surahon v diinginkan

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 231 surambih . suyuk surambih [surabbih] n serambi: au manurui v menyisir; hundul i surambih saya duduk marsurui v bersisir di teras; suruk [suruk] v suruk; marsurambih v berserambi manuruk v menyuruk; surar [surar] v bertaburan: surar tarsuruk v tersuruk haganup tayub rumah halani surung [suruG], surungan a logou marampilaos semua atap berlebihan: ringgasma ho rumah bertaburan karena angin suruhan ni inang halani puting beliung surungan do pambereni bam surat [surat] n 1 surat: au pakon saninamu rajinlah kau mambasa suratni hasiholanku disuruh ibu sebab pemberian- saya membaca surat kekasih nya berlebihan kepadamu dari- saya; 2 huruf: seng mambotoh pada saudaramu surat tidak tahu huruf; surup [surup], hasurupan v manurat v menulis: au kesurupan manurat doding saya menulis sus [sus] a 1 lincah; 2 cerdik: lagu; hasoman ai pardalanni hinsah manurathon v menuliskan: tumang, sus hu jai, sus hu jon panurat n penulis; kawan itu berjalan cepat sekali, panuraton n penulisan; lincah ke sana, lincah ke mari tarsurat v tertulis susa [susa] n ilmu untuk surbui [surbuy] v bakar (tentang melemahkan dan menundukkan hutan, rumah, dsb); orang manurbui v membakar; susat [susat] a sempit; tidak muat panurbui v pembakar lagi: susat mando i bagas surduk [surduk] v sodor; mobil ai sudah sempit dalam isurdukhon v disodorkan: mobil itu isurdukhon hu jon sipanganon susu [susu] n tetek; ai makanan itu disodorkan manusu v menetek; kemari; manusui v meneteki manurdukhon v menyodorkan suyuk [suyuk] n nama sejenis surdung [surduG] a condong: perangkap ikan; tangguk robohma hayu na surdung hu dalan ai! tebanglah kayu yang condong ke jalan itu! suri [suri], suri-suri n nama sejenis kain adat Simalungun: dear tumang suri-suri ni amboru ai tene inang! bagus sekali kain adat punya bibi itu, ya bu! suruh [suruh] v suruh; manuruh v menyuruh; panuruh v penyuruh surui [suruy] n sisir: surui jambulanmi ase ulang mangajuyut! sisir rambutmu agar tidak kusut!;

232 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia t . ta . tagam

taboh [tabOh] a enak: gulei na T iboanni nantuari taboh tumang daging yang dibawanya kema- ta [ta] n huruf kedua belas dalam rin enak sekali aksara Simalungun (dari surat tabu [tabu] n nama sejenis sapuluh siah) tumbuhan labu tabak [tabak] n dulang; talam: tabun [tabun] a rimbun: hayu tabak ibahen ianan gulei dayok mangga ai tabun bulungni dulang dibuat tempat gulai pohon mangga itu daunnya ayam rimbun; 1taban [taban] v tahan; kekang; manabun v merimbun itaban v ditahan; dipenjara: na tadah [tadah] n bekal: otik tumang marsalah itaban pulisi yang tadah jabolon ai bekal buruh bersalah ditahan (dipenjara) itu sedikit sekali; polisi; manadahi v membekali; manaban v menahan; menge- martadah v berbekal kang 2 tadi [tadi] n taji: ganjang tumang taban [taban] n lawan: taban ai tadi ni dayok ai taji ayam itu domma lumpat borngin panjang sekali; nabudari lawan itu sudah lari manadi v menaji; malam semalam martadi v bertaji tabar [tabar] n obat penawar: ia tading [tadiG] v tinggal; mamboli tabar bani datu ia itadingkon v ditinggalkan; membeli obat penawar pada manadingkon v dukun meninggalkan: ia manadingkon tabar-tabar [tabartabar] n nama au i tiga dia meninggalkan saya sejenis tumbuhan: porlu do di pasar; tabar-tabar suanon i topi juma tading-tadingan n peninggalan halani jenges tumang rupani taduhan [taduhan] n keruntung; tabar-tabar perlu ditanam di tabung: banggal tumang tepi rumah karena warnanya taduhanni ai keruntungnya itu cantik besar sekali tabas [tabas] n mantera; jampi; taduk [taduk] n mayang kuncup: manabas v menjampi; bahat do taduk ni kelapa nami martabas v berjampi-jampi: banyak mayang kuncup kelapa datu ai martabas dukun itu kami berjampi-jampi; partabas n tukang jampi tadur → tajur tae [taE] a nyata tabi [tabi] n kata yang digunakan untuk mendapatkan persetujuan taes [taEs] a retak atau izin (untuk melakukan taga [taga] v kencing: si Jengo ai sesuatu, ingin lewat, dsb) taga i podomanni nabodari si sebagai penanda kesopanan: Jengo itu kencing di tempat tabi, tabi,au laho lupus maaf, tidurnya tadi malam maaf , saya mau lewat; 1tagam [tagam] v sedia; bersiap: ia mangtabi v menghormati: domma tagam paimahon anggo hita mariapusi halak parrohni pamilini hun Jakarta dear do hita mangtabi kalau dia sudah sedia menunggu kita melewati orang tua lebih kedatangan familinya dari baik menghormatinya Jakarta

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 233 tagam . taja

2tagam [tagam], tagam-tagam n tartahan v tertahan serap; cadangan; pengganti: tahar [tahar] a besar (tentang diatia dong tagam-tagam inang lubang): tahar do babahni begu da, ase sandia laho untung ada mulut hantu besar lubangnya pengganti ibu, jadi dia pergi taheak [tahEa?] n ketiak 1 tagan [tagan] n tabung: domma tahi [tahi] n khianat: bahat do magou tagan ni oppung itakko jolma na hona tahi halani halak tabung nenek sudah bujatni banyak orang yang hilang dicuri orang kena khianat karena jujurnya; 2tagan [tagan], tagan-tagan n martahi v berkhianat; nama sejenis cetakan gula partahi n pengkhianat merah: tangka kossi gula ai tahu [tahu], tahu-tahu n timba; dob ai, iduruskonma bani gayung; tagan-taganni setelah gula itu manahu v menimba: au masak, dituangkanlah ke dalam manahu bah hun sumur saya cetakan menimba air dari sumur; tagas [tagas] a habis: domma panahu n penimba; tagas indahan ai ipanganni tartahu v tertimba nasi itu sudah habis tahuk [tahuk] n gerakan: ulang dimakannya; songon tahukni guyut! jangan managashon v menghabiskan; seperti geraknya tupai! tartagashon v terhabiskan tahul → tahu tagih [tagih] v tagih; taun [taun] n tahun katagih v ketagihan; kecan- tahur [tahur] v gali; duan: katagih ia minum bagod manahur v menggali: tulang dia ketagihan minum tuak; manahur tanoh laho mambahen managih v menagih sumur paman menggali tanah tagil [tagil] v sembelih; hendak membuat sumur; itagil v disembelih; dipotong: panahur n penggali; lombuni itagil bani horja tartahur v tergali anakni lembunya disembelih tahuru [tahuru], tahuru-tahuru n untuk pesta anaknya; nama sejenis semut: bahat managil v menyembelih; tumang tahuru-tahuruni bagod panagil n penyembelih ai banyak sekali semut tahuru taha [taha] v belah; di pohon enau itu martaha v membelah: inang 1tail [tail] n enau yang tidak lagi martaha hayu bani parmasak menghasilkan nira ni indahan ibu membelah kayu 2tail [tail] n sejenis mata uang pada untuk memasak nasi; zaman Belanda partaha n pembelah; tartaha v terbelah tair [tair] v tergantung: ulangma ipaturut tair andor in halani tahan [tahan] a tahan: ia tahan sangkot hasoman mardalan! manggoluh bani hasombuhan jangan dibiarkan tergantung dia tahan hidup dalam kemis- tali-tali itu karena kalau teman kinan; berjalan bisa tersangkut manahan v menahan; manahankon v menahankan; taja [taja] v rebut; rampas; panahan n penahan;

234 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia tajak . talpak

itaja v direbut; dirampas: ipatalag v dibuka; duitni itaja halak na seng patalaghon v membuka itandaini uangnya direbut talaga [talaga] n bawah: na hotor orang yang tidak dikenalnya; ulang iluan-luan bahen, tapi i manaja v merebut; merampas talaga nakkon yang kotor tajak [tajak] n tajak; jangan di atas, tetapi letakkan manajak v menajak; di bawah tartajak v tertajak talanjang [talajjaG] v telanjang: tajal [tajal] a keras kepala: si Obo dakdanak maridi talanjang tajal tumang, seng dapot anak-anak mandi telanjang; ipodahi namatorasni si Obo martalanjang v bertelanjang keras kepala sekali, tidak dapat talar [talar] 1 v terlihat jelas: talar dinasehati orang tuanya do ganup bani naibata semua tajan [tajan] n sangkar: bahat terlihat jelas oleh Tuhan; 2 a tumang tulur ni dayok bani terang: domma talar sonari tajan age otik do dayokni pamikiranhu pikiranku sudah banyak sekali telur ayam di terang sekarang sangkar biarpun ayamnya se- dikit talbang [talbaG] n tebal (tentang sayatan) tajap [tajap] a pipih: domma tajap ember ni bani hayu na talbis [talbis] a sipi: hampirma marumbak halani odoh nokkan ia madabuh, talbis embernya sudah pipih oleh nando dia tadi hampir jatuh, kayu yang tumbang sipi lagi tajom [tajOm] n tarum: boi do talbug [talbug] v jatuh: pangkei ho tajom bani tambar borit boltok manangkih gambiri ase lang tarum dapat dijadikan obat talbug berhati-hati kamu me- sakit perut manjat pohon kemiri agar tidak tajuk [tajuk] v anjur; jatuh manajukhon v menganjurkan: taldou [taldOw] a berselisih jauh: kopala lorong manajukhon godang ni on taldou humbani paborsih dalan pakon bah na legan in besarnya ini jauh kepala lorong menganjurkan berselisih daripada yang lain pembersihan jalan dan sungai talempong [taleppOG ] n tajur → tajuk talempong takengan [takeGan] n lereng tali [tali] n tali: buat tali bani taktak [taktak] v cincang: buat panrahut barang on! ambil tali gadung in, taktak lumat bani untuk pengikat barang ini!; panganon ni dayok! ambil ubi martali v bertali itu, cincang halus untuk tali sior [talisiyor] n busur makanan ayam!; talkah [talkah] n potongan pada manaktak v mencincang; batang kelapa untuk tempat tartaktak v tercincang berpijak saat memanjat taktak habong [taktakhabOG] n tallung [talluG] n lentera anai-anai talotas [talotas] a jelas: sahapni ai talag [talag] v terbuka: mase talotas botohon perkataannya domma talag bajuni si Ali ai? jelas kita ketahui kenapa sudah terbuka baju si talpak → talpok Ali itu?;

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 235 talpang . tambun talpang [talpaG] a luas: lang tambalan n tambalan: mase talpang parhorjaanta ai peker- sab tambalan bani bajumin jaan kita itu tidak luas mengapa banyak tambalan di talpok [talpOk], matalpok a bajumu itu? patah: hayu ai matalpok pohon tambam [tabbam] v duduk itu patah; tamban [tabban] v timbun: manalpokhon v mematahkan: tamban lobei lubang ai! timbun ia manalpokhon tungkot ai dia dulu lubang ini!; mematahkan tongkat itu; manamban v menimbun; mangkatalpok v berpatahan panamban n penimbun; talpung [talpuG] v jatuh (semua): tartamban v tertimbun nonoima tongon, talpung do tambang [tabbaG] v sewa haganupan? coba lihat betul, tambar [tabbar] n obat; semuanya jatuh bukan? martambar v berobat: laho au taltal [taltal] v pukul; martambar saya pergi berobat; italtal v dipukuli: si Jaiman martambari v berulang-ulang italtal tapi seng mahua si berobat; jaiman sering dipukuli tetapi martambar-tambar v menye- tidak apa-apa; nangkan hati; manaltal v memukuli partambaran n perobatan; talun [talun] n hutan: i jai dong patambarhon v mengobatkan talun bani parjumaan di sana tambat [tabbat] v ikat; ada hutan untuk perladangan manambat v mengikat; talup [talup] a cocok; pantas: manambathon v mengikatkan; anggo ho talup pakon si tartambat v terikat: hambing Junaha kalau engkau cocok ni si Amir tartambat do dengan si Junaha haganupan kambing si Amir talutuk [talutuk] n bebatuan: akar terikat semuanya pe lang ra tubuh i talutuk ai tambihul [tabbihul] n tumit: nahei akar pun tidak mau tumbuh di ni si Ali tambihulni godang bebatuan itu kaki si Ali tumitnya besar tama [tama] a cocok; pantas; tambing [tabbiG] a bengkak: patut: haganupan tama hu bani tambing mata si Ali halani semuanya pantas untuk dia idoit bala borngin mata si Ali tambah [tabbah] n tambah: piga bengkak karena disengat lebah nari tambahni ase sukkup kemarin berapa lagi tambahnya biar tambirik [tabbirik] n kuku cukup; (binatang): tonggor lobei itambahi v ditambah; tambirik ni huda ai! lihat manambah v menambah; dahulu kuku kuda itu! manambahi v menambahi; tambos [tabbOs] n nama sejenis manambahkon v menambah- tanaman hutan kan; tambul [tabbul] n kudapan: etah martambah v bertambah mangan tambul lobei paima tambahur [tabbahur] n tempat mangan ayo makan kudapan makan dari bambu terlebih dahulu sebelum makan tambal [tabbal] v tambal; (resmi) manambal v menambal; tambun → timban

236 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia tambur . tangar tambur [tabbur] n tanah galian: tanak [tanak] v endap; bahat do tambur igijikkon marnanak v mengendap: ia banyak tanah galian dilempar- marnanak roh hu anak boru na kan jenges ai ia mengendap-endap tambus [tabbus] v timbun: tambus datang kepada anak gadis yang lobei lubang ai! timbun dahulu cantik itu lubang itu! tanda [tadda] n tanda; kenal; tampak [tappak] a rata: domma mananda v mengenal; tampak ujung hu ujung sudah patandahon v mengenalkan; rata dari ujung ke ujung partandaan n pertanda; tampang [tappaG] n bibit 1tandang [taddaG] v tandang; tampar [tappar] v tampar; martandang v bertandang; itampar v ditampar: itampar si tandangkon v mengajak orang Ali nokkan mangkap untuk bertandang haganupan semua tumpah 2tandang [taddaG] n kentongan: ditampar si Ali tadi; anggo dong na masa i huta manampar v menampar; igual do tandang ase ibotoh manampari v menampari; parhuta jika ada kejadian di manamparhon v menampar- kampung maka dipukullah kan kentongan agar penduduk tampar apui [tapparapuy] n mengetahui arang para-para: dos mando tanduk [tadduk] n tanduk; birong ni bajuni pakon tampar mananduk v menanduk; apuy warna bajunya sampai hitam oleh arang para-para manandukhon v menandukkan; tampei [tappEy] n letak; martanduk v bertanduk; itampeihon v diletakkan; pananduk n penanduk; manampeihon v meletakkan tandukon n tandukan tampin [tappin] v terima; manampin v menerima: ia tandur [taddur] n kuda-kuda manampin surat bani tang [taG] adv hanya: sai do tang harompakni ia menerima surat harosukni hanya itu cintanya dari orangtuanya; tangah [taGah] n kutu busuk; panampin n penerima kepinding: lang tarpodom tamporan [tapporan] n hilir: halani iherati tangah tidak bisa pasma i tamporan paridianni tidur karena digigiti kepinding daboru pemandian perempuan tangan [taGan] n tangan: tangan tepatlah di hilir manjolom, nahei manipak tamporung [tapporuG] n tembolok tangan menjabat, kaki menye- tampua [tappua] n tempua pak; tampuk [tappuk] n tangkai; martangan v bertangan; martampuk v bertangkai: matangani v memberi mangga ai lang martampuk langsung dari tangan; mangga itu tidak bertangkai tangan siamun ki pemurah tampulak [tappulak] n musang: tangar [taGar] v dengar; dayokni itangkap tampulak i manangar v mendengar; 1 bagas harang bagasni dapat menangkap suara (bunyi) ayamnya ditangkap musang di dengan telinga: manangar dalam sarangnya radio mendengar radio; 2

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 237 tangas . tangkap

mendapat kabar: ia manangar 1tanggopul [taggopul] n nama kabar na jenges dia mendengar sejenis tumbuhan yang dapat kabar yang baik; 3 mengindah- dimakan kan: manangar podah 2tanggopul [taggopul] n mendengar nasihat; kepompong manangarhon v mendengar- tanggor [taggOr] v jerang: tanggor kan; balanga ai! jerangkan belanga marsitangar v saling mende- itu!; ngar; mananggor v menjerang; panangar n pendengar; mananggorhon v menjerang- panangaran n pendengaran; kan tartangar v terdengar tanggoruh [taggoruh] n punggung: tangas [taGas] n uap: tangkas do tanggoruh ni horbou sodap taridah tangas bah anggo bahen sup tulang punggung sogot-sogot uap air tampak kerbau sedap dibuat sop jelas jika pagi hari tangguh [tagguh] v tinggal; tangga [tagga] n tangga; manangguhkon v meninggal- martangga v bertangga: jabu kan; nami martangga rumah kami tartangguh v tertinggal: si bertangga Badu tartangguh ope bani Ali tanggak [taggak] v terbuka: mase si Badu tertinggal lagi oleh Ali tanggak labahni rumah ai? tanggulon [taggulOn] n rukam mengapa terbuka pintu rumah itu? tanggung [tagguG] v tanggung; itanggung v ditanggung; tanggal [taggal] v lepas; copot; mananggung v menanggung iponni domma tanggal giginya sudah lepas tanggungan [tagguGan] n tempat makanan babi tanggam [taggam] v tetak; itanggam v ditetak: domma tanggurung [tagguruG] n itanggam ho hayu ai? sudah punggung: ia mamboan engkau tetak kayu itu?; siboanon bani tanggurungni mananggam v menetak dia membawa beban dengan punggungnya tanggek [taggE?] v sedia: domma tanggek i jai sipanganon tangi [taGi] v dengar; makanan sudah sedia di situ itangihon v didengarkan; manangihon v mendengarkan: tanggian [taggian] n nama sejenis si Ali manangihon parbualan pakis kayu yang dapat dibuat ni sidea si Ali mendengarkan tiang gubuk pembicaraan mereka tanggiling [taggiliG] n tenggiling tangis [taGis] v tangis; menangis: tanggiripan [taggiripan] n penyu tangis adik halani itadingkon tanggo [taggo] v tampung: tanggo inang adik menangis karena di- bah udan ai! tampung air hujan tinggalkan ibu; itu!; tangkal [takkal] n tangkal; mananggo v menampung; penangkal; pananggo n penampung; manangkal v menangkal; tartanggo v tertampung martangkal v bertangkal tanggong [taggOG] n jelaga yang tangkap [takkap] v tangkap; terdapat di periuk atau belanga

238 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia tangkar . tanom

manangkap v menangkap; tangkol [takkOl] v hinggap: manuk manangkaphon v menangkap- na marhabong tangkol bani kan; ranting hayu burung yang panangkap n penangkap; terbang hinggap di ranting kayu tartangkap v tertangkap tangkong [takkOG] v mendaki: tangkar [takkar] n cupak yang ter- dalanni tangkong hu dolog buat dari tempurung kelapa jalannya mendaki ke bukit tangkas [takkas] a jelas: domma tangkop [takkOp] v tiarap: halak tangkas huidah sudah jelas ai tangkop i atas buhit orang kulihat; itu tiarap di atas bukit ipatangkas v diperjelas; tangkuhuk [takkuhuk] n tengkuk; patangkashon v memperjelas; kuduk: manongi ambulu ni tartangkas a agak jelas tangkuhukni halani mabiar tangkei [takkey] n sejenis kapak; bulu kuduknya berdiri karena beliung takut tangkidik [takkidik] a kecil: dong tangkuluk [takkuluk] n topi; do na banggal, ibuei tangkidik tudung kepala; ni ada yang besar, diberinya martangkuluk v bertopi; me- yang kecil makai topi: ahu martangkuluk tangkih [takkih] v panjat; saya memakai topi manangkih v memanjat: tangkul-tangkul [takkultakkul] n manangkih here i hayu ai kera nama sejenis tanaman yang memanjat di pohon itu; ujung daunnya bergulung panangkih n pemanjat; tangtang [tattaG] v gugur: torih tartangkih v terpanjat lobei tangtang ni demban! cari tangking [takkiG] v gendong; dahulu sirih yang gugur manangking v menggendong: tanja [tajja] n tombak; inang ai manangking anakni mananja v menombak: ia ibu itu menggendong anaknya; mananja aili dia menombak panangking n penggendong; babi hutan tartangking v tergendong tanjak [tajjak] v terjang; tangkir [takkir] adv kurang; itanjak v diterjang; tanggung: parsuma horjani ai, mananjak v menerjang: tangkir do haganupan percuma mananjak dayok baliang ai saja pekerjaannya, semua anjing itu menerjang ayam tanggung tano → tanoh tangkis [takkis] v ; tanoh [tanoh] n tanah; 1 per- manangkis v menyambar: mukaan bumi atau lapisan manuk-manuk hampiles bumi yang paling atas; 2 manangkis kiok burung layang- daerah: au marianan i tano layang menyambar ulat Simalungun saya tinggal di tangko [takko] v curi; tanah Simalungun manangko v mencuri: anak ai tanom [tanOm] v tanam; manangko durian anak itu mananom v menanam: au mencuri durian; mananom omei saya menanam panangko n pencuri; padi; tangkoan n curian; hasil mananomi v menanami; mencuri martanom v bertanam;

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 239 tantan . taron

pananom n penanam; manaptapi v membasahi; men- pananoman n penanaman; cuci: au manaptapi baju i topi tanomon n sesuatu yang di- bah saya mencuci baju di tepi tanam; sungai; tartanom v tertanam taptapan a sudah jadi basah; tantan [tattan] n akar yang tartaptapi v terbasahi bergantung; buat lobei tantan tara [tara] n meterai; tera ni hayu ai! ambil dulu akar tarahuak [tarahuwak] n sejenis yang bergantung di pohon itu! rumput menjalar tantoban [tattoban] n galang di taram [taram] n saat; musim atas tiang tempat melengketkan taran → taram lantai tarasih [tarasih] n nama sejenis tao [taO] n danau: tao Toba na burung berparuh panjang dan laingan Danau Toba yang pengisap bunga indah tarei [tarEy], mantarei v memuja: tapa [tapa] v tapa; semedi; nattuari dong huidah mantarei martapa v bertapa; bersemedi: siumbah tadi malam aku me- piga borngin ho martapa i jai? lihat ada orang memuja hantu berapa malam kau bertapa di tare-tare [tarEtarE] n penumpang situ?; targok [targOk] a sesak: ia targok partapaan n pertapaan halani borit napas ia sesak tapak [tapak] n tapak karena sakit napas tapang [tapaG] adv bersamaan: tarhatos [tarhatOs] v pingsan lahoma hita tapang hu jai kita tarik [tarik] v tarik; hela; pergi besamaan ke sana itarik v ditarik: sisir itarik tapangan [tapaGan] n tali perian horbo bajak ditarik oleh kerbau; tape → tapei manarik v menarik; tapei [tapey] n ; manarikhon v menarikkan; manapei v menapai: ibotoh panarik n penarik; inang mambahen tapei ibu tartarik v tertarik pandai membuat tape; tarngalut [tarGalut] a agak susah; panapei n penapai goluhni tarngalut hidupnya tapi [tapi] p tetapi agak susah tapi garo-garo [tapigarOgarO] n tarnitni [tarnitni] n cincin elang tarombo [tarobbo] n silsilah (ten- tapian [tapiyan] n pemandian; tang keluarga); urutan marga- tempat mandi; marga dari zaman dahulu martapian v pergi ke tempat hingga kini; mandi: au martapian i tao saya martarombo v bersilsilah: pergi mandi ke danau; anggo pajumpa pakon jolma na patapianhon v memandikan baru maningon martarombo anak yang baru lahir serta kalau bertemu dengan orang memberi nama baru harus bersilsilah 1tapis [tapis] a pecah taron [tarOn] n derita; 2tapis [tapis] n saringan sitaronon n yang diderita (ten- tang perasaan dsb): parngit do tapongan [tapoGan] n bakul sitarononni sonari sulit sekali taptap [taptap] a basah; yang dideritanya saat ini

240 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia taronong-onong . teba taronong-onong [tarOnOngOnOng] tatang [tataG] v tatang; n nama sejenis rumput manatang v menatang tarsop [tarsOp] adv terlanjur: tatap [tatap] v tinjau; ulangma ho marhoru halani manatap v meninjau: ia palahoumu domma tarsop manatap bangunan in ia me- sonon! janganlah kau bersedih ninjau bangunan itu; karena perbuatanmu telah ter- panatap n peninjau lanjur begini! tataring [tatariG] n tempat tungku; tartar [tartar] v serak; dapur; manartarhon v menyerakkan; martataring v berdapur martartar v berserak: bahat tauk lawan [tauklawan] v duitni martartar i jai banyak melawan: pang ho tauk lawan uangnya berserak di sana danak on? beranikah engkau tarugui [taruguy] n lidi ijuk melawan anak itu? taruh [taruh] v antar; taur [taur] v panggil; manaruhkon v mengantar; itaur v dipanggil: si Ani itaur mengantarkan: manaruhkon si Badu si Ani dipanggil si tinongos bani inang meng- Badu; antarkan kiriman untuk ibu; manaur v memanggil; marsitaruhkon v saling meng- manaurhon v memanggilkan antar; tawa [tawa] n tawa; panaruhkon n pengantar; tartawa v tertawa: bahat halak tartaruhkon v terantar tartawa i bagas jabumu i taruhuah [taruhuwah] n sejenis banyak orang tertawa di dalam rumput yang menjalar rumahmu itu taruitui [taruituy] n bulu roma tawar [tawar] n ; penawar tarup → tayup racun 1tasak [tasak] n kapur tawas [tawas] n tawas 2tasak [tasak] a tanak: domma tawei-tawei [taweytawey] n nama tasak indahanmu i? sudah sejenis ulat matang nasimu itu? tayup [tayup] n atap: tayup ni tastas [tastas] v retas; rumah nami ibaen aribut atap itastas v diretas: domma itastas rumah kami dibuat dari ijuk; ho dindingmu i? sudahkah martayup v beratap; engkau retas dindingmu itu?; martayupkon v beratapkan; manastas v meretas beratap tata [tata] v tuntun; teal [tEal] a tidak sama: pas mantata v menuntun: si Aman songon kilo na teal lang dos mantata adekni laho mardalan borat ni seperti timbangan si Aman menuntun adeknya yang tidak sama beratnya yang mau berjalan teas [tEas] n kaki: teasni dayok ai tatabu [tatabu] n tebu ginjang kaki ayam itu panjang tatada [tatada] n nama sejenis teba [tEba] n sisa; tertinggal: dong kayu pe na teba? ada lagi yang ter- tinggal? tatadu [tatadu] n ulat daun keladi teba-teba n sisa-sisa: ia tatah [tatah] v tatah; memberi mangan teba-teba ni halak dia hiasan emas atau permata memakan sisa-sisa orang

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 241 tedang . terab tedang [tEdaG] a jelas; tembak [tebbak] v tembak; patedanghon v menjelaskan itembak v ditembak: mase tedek [tEdEk] v tadah; itembak ho buyut ai? mengapa itedek v ditadah; engkau tembak tupai itu?; manedek v menadah; manembak v menembak; manedekhon v menadahkan: manembakhon v menembak- ulang pala ho manedekhon kan; tangan humbani halak bekon! panembak n penembak; jangan lagi engkau menadah- tartembak v tertembak kan tangan kepada orang lain; tembok [tEbbO?] n tembok; panedek n penadah manembok v menembok teget [tEgEt] a cocok; pantas: tempang [tEppaG] a pincang sonari teget ia jadi polisi sekarang ia pantas menjadi tendel [tEddEl] a keras kepala: si polisi Mudin tendel do, seng tarpodahi si Mudin keras teh [tEh] n teh; pohon teh kepala, tidak bisa dinasihati tehan [tEhan] v tahan; tenger [tEGEr] a keras; padat dan itehan v ditahan; manehan v menahan; kuat; tenger pe batu, tengeran tartehan v tertahan do uhur pb keras pun batu, lebih keras pikiran tehor [tEhOr] a kurus: lang pala mabiar ho, badanni pe do tehor tenjalak [tejjalak] v loncat; songon balang hayu engkau meloncat: mase tenjalak ho i tidak usah takut, badannya pun jin? mengapa engkau meloncat kurus seperti belalang kayu di situ? tekeh [tEkEh] n tembakau isapan tenju [tejju] n tinju; tektek [tEktEk] v tetes; titik; manenju v meninju; manektek v menetes: bagod na martenju v bertinju: si Maung marbah manektek sali-sali enau martenju pakon si Daulat si yang berair (setelah disadap) Maung bertinju dengan si menetes sekali-sekali; Daulat; mangkatektek v bertetesan partenju n petinju telambung [tElabbuG] n pelam- tepak [tEpak] n tepak; tempat pung: bahen telambungni ase rokok atau sirih ulang mogap! buat pelam- tepal [tEpal] adv tidak sama: mase pungnya supaya jangan teng- tepal panimbanganmu? gelam! mengapa tidak sama timba- teleng [tElEG] a miring; nganmu? patelenghon v memiringkan tepek [tEpEk] n tepek: gula merah telep [tElEp] v terbang: peles telep ni si Butek 20 tepek bahatni piring terbang gula merah si Butek banyaknya telpak [tElpak] adv kurang; tidak 20 tepek lengkap: ai mase telpak na tepung [tEpuG] n markisa sada on? mengapa yang satu terab [tErab] n serdawa; ini kurang? marterab v berserdawa: telpang [tElpaG] v berbeda: ai marterab si Ali siap mangan si mase telpang pahorjaan Ali berserdawa setelah selesai nasiam on? mengapa pekerjaan makan kalian ini berbeda?

242 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia terbad . tilam terbad [tErbad] a patah: terbad pat tiga [tiga] n pasar; pekan: ni dayok ai igijig si Munir kaki mardalan si Amir hu tiga si ayam itu patah dilempar si Amir berjalan ke pasar; Munir martiga v pergi ke pasar; teres [tErEs] n utang: holi teresmu martiga-tiga v berjualan; bayar! bayar utangmu nanti!; berdagang; berniaga; marteres v berutang partiga-tiga n pedagang: tolu halak partiga-tiga tiga orang tete [tEtE] n kemaluan perempuan; pedagang; vagina tiga-tiga n dagangan; barang tetet [tEtEt] v setubuh; senggama; dagangan maneteti v menyetubuhi; tigtig [tigtig] v timang: neh tigtig martetet v bersetubuh; ber- lobei adek ni si Jonaha ai! ayo senggama timang dulu adik si Jonaha itu! tiak [tiyak], martiak a kencing: 1tiha [tiha] n umpat; anak-anak ai martiak i dalan mantiha v mengumpat: ulang anak-anak itu kencing di jalan mantiha humbani hasoman tiang [tiyaG] n tiang; jangan mengumpat kepada se- martiang v bertiang sama kawan tias [tiyas] v tunduk; 2tiha [tiha], mangatiha v meramal maniashon v menundukkan; tiham [tiham] v tikam; tartias v tertunduk maniham v menikam; tibal [tibal] v tidur; berbaring; manihamhon v menikamkan; patibalhon v menidurkan; marsitihaman v tikam-me- membaringkan: patibalhon nikam; inang anakni i podoman ibu itu paniham n penikam; menidurkan anaknya di tempat tartiham v tertikam tidur tijur [tijur] n ludah; tibis [tibis] n lemang martijur v meludah: ulang martijur bani dasor! jangan tibtib [tibtib] v potong rata: holi meludah di lantai! tibtib hotang ai! potong rata tikal [tikal] a meninggal: domma rotan itu!; tikal ia i topi tao Toba ia manibtib v memotong rata meninggal di tepi danau Toba tidah [tidah] v tanam; holi tidah tikar [tikar] n tikar omei on i juma! tanam padi ini di ladang nanti!; tikas [tikas] n parut; bekas luka mantidah v menanam; pada kulit; martikas v berparut: bohini tidahan n tempat menanam martikas hona piso wajahnya (sawah atau ladang) berparut terkena pisau tidak [tida?] a jelas; nyata: nai tilaha [tilaha] n anak yang telah tidak taridah begitu jelas meninggal: piga halak terlihat tilahamu? berapa orang tidos [tidOs] v mati: domma tidos anakmu yang telah meninggal? ulog ai ular itu telah mati; tiktik [tiktik], tiktikan n katak; patidoskon v mematikan kodok tidur [tidur] v sodor; tilam [tilam] n tilam; kasur: mantidurhon v menyodorkan amparhon tilam ase modom! bentangkan tilam agar tidur!

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 243 tili . tingkis tili [tili] n jelas: naima tili baroti! kalau sudah disusun, hutangar begitu jelas kudengar tindih lagi dengan beroti!; tiling [tiliG] a terarah: haganupan manindih v menindih; tiling humbani hu parsahapan panindih n penindih; pangulu semua terarah kepada tartindih v tertindih pembicaraan penghulu tindang [tiddaG] Tb v tegak; berdiri: tindang ia i atas bukit tilpak [tilpak] v petik; dia berdiri di atas bukit itilpak v dipetik: mase itilpak bunga on? mengapa dipetik ting [tiG] n tiruan bunyi; denting: bunga ini?; songon bosi ipokpok, ting manilpak v memetik; sorani seperti besi dipukul, ting panilpak n pemetik; bunyinya tartilpak v terpetik tinggala [tiggala] n bajak; mata bajak timah [timah] n timah tinggil [tiggil] v kelahi; tengkar; timbahou [tibbahOw] n tembakau maninggili v menengkari; timbang [tibbaG] v timbang: boan martinggil v berkelahi; hujon lasina ai ase hita bertengkar: ulang martinggil timbang! bawa kemari cabai itu handian! jangan kalian supaya kita timbang!; berkelahi!; manimbang v menimbang; partinggil n orang yang suka panimbang n penimbang bertengkar timbas [tibbas] a jelas: tinggir [tiggir] a tinggi: tinggirhu parsahapan si Ali timbas 165 cm tinggiku 165 cm pembicaraan si Ali jelas tingkal [tikkal] v anjur; timbuk [tibbuk] v muncul; maningkal v menganjurkan: martimbuk v bermunculan: maningkal kopala lorong in martimbuk sibahut ai ikan lele paborsih dalan dohot bah itu bermunculan kepala lingkungan menganjur- sibahut [sibahut] n ikan lele kan untuk membersihkan jalan timbun [tibbun] n timbun; dan sungai itimbun v ditimbun: ulang tingkap [tikkap] n jendela: dong itimbun parit ai! jangan tolu tingkap rumahku ada tiga ditimbun parit itu!; jendela rumahku; manimbun v menimbun; martingkap v berjendela 1 panimbun n penimbun; tingki [tikki], partingkian n tartimbun v tertimbun peringatan timbul → timbuk 2tingki [tikki] adv sedang timpal [tippal] v terkapar tingkir [tikkir] v lihat; timuk [timuk] n rotan yang sudah itingkir v dilihat: mase lang tua itingkir ho nokkan hu ja timus [timus] n asap; lahoni? mengapa tidak dilihat martimus v berasap olehmu ke mana perginya?; maningkir v melihat tinada [tinada] Sp n muara sungai tingkis [tikkis] v harap; mohon; tinaru [tinaru] n telur; martingkis v berharap: martinaru v bertelur haganupan halak martingkis tindih [tiddih] v tindih: anggo hasonangan semua orang domma isusun, tindih ase bani berharap kesenangan

244 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia tingkup . titir tingkup [tikkup] v sergap; manipu v menipu; itingkup v disergap; panipu n penipu; maningkup v menyergap: tartipu v tertipu domma maningkup polisi tirahap [tirahap] a teruk; parah: panangko ai polisi telah na borit tirahap biasani menyergap pencuri itu mangutahkon daroh yang sakit tingting [tittiG] n pengumuman; teruk biasanya memuntahkan pemberitahuan: dong tingting i darah kantor kepala desa ada peng- tirangkap [tirakkap] n perangkap; umuman di kantor kepala desa manirangkap v memerangkap; tingtingbah [tittiGbah] n nama tartirangkap v terperangkap sejenis burung tirdang [tirdaG] a mati: dayok ai 1tinjak [tijjak] n perangkap domma tirdang ayam itu telah 2tinjak [tijjak] n keturunan mati tinop [tinOp] v tenggelam; karam; tirei [tirey] n layar; patinophon v manirei v memasang layar menenggelamkan tirgas [tirgas] Spp a cekatan tinta [titta] n tinta tiris [tiris] a bocor: ulang tintin [tittin] n cincin: tintin omas mambuat aek pakon ember na cincin emas; tiris! jangan mengambil air martintin v bercincin dengan ember yang bocor! tios [tiyOs] v abai; tirtir [tirtir] v tabur; itioshon v diabaikan: otik pe manirtir v menabur: manirtir lang itioshonni hita sedikitpun gulo inang i kopi ibu menabur kita tidak diabaikannya; gula di kopi; manioshon v mengabaikan; manirtiri v menaburi; tartioshon v terabaikan manirtirhon v menaburkan tipa [tipa] v timpa; tiru [tiru] v tiru; itipa v ditimpa: naheiku itipa maniru v meniru: maniru ia hayu kakiku ditimpa kayu; hasil horja ni halak ia meniru manipa v menimpa; hasil pekerjaan orang; tartipa v tertimpa marsitiruan v tiru-meniru; paniru n peniru; tipak [tipak] a sopan: parlahouni tartiru v tertitu tipak pakon haganupan jolma kelakuannya sopan kepada titah [titah] n perintah; semua orang manitah v memerintah; manitahi v memerintahi; tipis [tipis] a tipis: mamasang manitahkon v memerintahkan; kaca tipis Ali i tingkap rumahni panitah n pemerintah Ali memasang kaca tipis di jendela rumahnya; titeng [titeG] v timang; patipishon v menipiskan; maniteng v menimang tartipis a agak tipis titi [titi] a gila; tidak waras tiptip [tiptip] n nama sejenis titir [titir] n baris; burung martitir v berbaris: haganup tipu [tipu] n tipu: hona tipu si Anto martitir roh hu jon semua ber- i tiga nantuari si Anto kena baris datang ke mari; tipu di pasar kemarin; patitirhon v membariskan

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 245 tittit . tohod tittit [tittit] n nama sejenis burung tobus [tobus] v tebus; kecil manobus v menebus; tiung [tiyuG] n terong belanda panobus n penebus; tiur [tiyur] a nyaring: hatani tiur tartobus v tertebus pas songon i bagas lubang tobtob [tObtOb] a gemuk pendek: suaranya nyaring seperti di badanni tobtob badannya dalam lubang gemuk pendek toal [toal] a bijak todei [todEy] n sisa: domma bois, tob [tOb] n tiruan suara dentuman tading todeini mando sudah habis, tinggal sisa-sisanya lagi; Toba [toba] n salah satu subsuku manodeihon v menyisakan; Batak martodei v bersisa tobak [tobak] v tikam; todei-todei → todei manobak v menikam; todoh [todOh] v pilih; tunjuk; manobakkon v menikamkan: itodoh v dipilih: na sada on parburu ai manobakkon pisou domma itodoh si Badu ai yang hu borgokni singa pemburu itu satu ini telah dipilih si Ali; menusukkan pisau ke leher manodoh v memilih; singa; todohan n pilihan marsitobakan v bertikam- tikaman; todos [todOs] v terlentang: anggo panobak n penikam; domma modom todos torus das tartobak v tertikam bani sogod kalau sudah tidur, ia terlentang terus sampai pagi tobal [tobal] a tebal: dong sadiha tobalni bukumu? seberapa tebal togap [togap] a tegap; gagah: bukumu?; togap dakdanak ai marangkula tartobal a agak tebal anak lelaki itu berbadan tegap tobas [tobas] v tebas; togas [togas] a segar: baru pe itobas v ditebas; songon na togas ia idahon baru manobas v menebas: manobas dia kelihatan segar harangan parjuma tolu rante togong [togOG] v tahan: togong petani menebas hutan tiga halak ai, ulang ibere ia misir! rantai; tahan orang itu, jangan biarkan partobas n penebas; ia pergi!; tartobas v tertebas manogong v menahan tobat [tobat] v tobat: sonari togu [togu] v bimbing; tuntun; domma tobat ia, seng songon manogu v membimbing; ondi be ia telah tobat sekarang, marsitoguan v bimbing-mem- tidak lagi seperti dahulu; bimbing; martobat v bertobat panogu n pembimbing tobayas [tobayas] n nama sejenis toguh [toguh] a teguh; kukuh; ular patoguhkon v meneguhkan tobu [tobu] n tebu; toha [toha] v mulai; matobu a manis; manoha v memulai: manoha matobui v memanisi; sabah memulai bersawah matobu-tobu a asam manis; tohang [tohaG] n palang dada; atap bercampur rasa asam dan tohod [tohOd] n lutut; manis martohod v berlutut

246 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia tohuk . tompu tohuk [tohuk] n katak (yang hidup tombaga [tObbaga] n tembaga di sungai) tombak [tObbak] n hutan; rimba: i toi → tois tombak bahat hayu na banggal tois [tois] n tahi; kotoran; banyak kayu besar di hutan martois v buang air besar; tombei [tObbey] v buat; berak manombei v membuat: tojok [tojOk] v tusuk; tikam; manombei rumah membuat manojok v menusuk; men- rumah; cucuk; panombei n pembuat tartojok v tertusuk: tartojok tombom [tObbOm] n pantat; paku naheihu kakiku tertusuk bokong paku tombu [tObbu] n ayam laga tokan [tokan] n cap; stempel; tombuk [tObbuk], matombuk v manokan v mencap; tembuk; menstempel; manombuk v menembuk martokan v bercap; berstempel tombul [tObbul] n air yang terdapat tolah [tolah] v cerai: dong tolah dalam bambu rombani sudah cerai kedua tombur [tObbur] v campur; belah pihak; manombur v mencampur: manolahkon v menceraikan; manombur bah ni tambar martolah v bercerai mencampur air obat; tolon [tolOn] v telan; panombur n pencampur; manolon v menelan; tartombur v tercampur tartolon v tertelan tomos [tomOs] adv amat; sangat; tolonan [tolonan] n kerongko- parah: na boritni tomos tumang ngan: borit tolonanni manolon penyakitnya sangat parah indahan kerongkongannya sakit tompas [tOppas] v pukul; tampar; menelan nasi manompas v memukul; me- tolngou [tOlGOw] v tergenang: i nampar: ia lang onggah sabahta tolngou bah ni udan manompas anak-anakni dia air hujan tergenang di sawah tidak pernah menampar anak- kita anaknya; tolor → tolur manompasi v memukuli; me- tolu [tolu] num tiga; nampari partolu num pertiga; tompoh [tOppOh] n sampah: patoluhon num yang ketiga: au tompoh bulung ni botik sampah anak patoluhon bani keluarga daun papaya; saya anak ketiga dalam martompoh v bersampah keluarga; 1tompu [tOppu] v cabut; toluhon num tigakan; jadikan itompu v dicabut: ipon na borit tiga podasma itompu gigi yang tolur [tolur] n telur; sakit cepatlah dicabut; martolur v bertelur: marhotek manompu v mencabut; do indung ni dayok dob tartompu v tercabut martolur ayam betina berkotek 2tompu [tOppu] adv tiba-tiba: hape sesudah bertelur tompu roh udan hujan turun tomat [tomat] a mahir: tomat bani tiba-tiba marsahap mahir berbicara

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 247 tompul . tongkar tompul [tOppul] v tiup; tondung [tOdduG] v ramal; manompul v meniup: ise do na manondung v meramal: si manompul sulim ai? siapa yang Lotung manondung halak ai si meniup seruling itu?; Lotung meramal orang itu panompul n peniup 1tong [tOG] adv selalu: tong ia tomu [tomu] v temu; marguro-guroi hu jabuku dia manomuhon v menemukan; selalu bermain ke rumahku martomu v bertemu: martomu 2tong [tOG] n tong; tempat air: halak ai i pardalanan orang itu buluh dapot ibahen ianan ni bertemu di perjalanan bah songon tong bambu dapat tomulang [tomulaG] adv mesti; dibuat tempat air seperti tong harus: tomulang marhata tongah [toGah] n tengah; longgur anggo domma satongah num setengah; marjepjep hilap kalau telah tongah-tongah n pertengahan; berkata silap harus berkata tongak [toGak], manongak v me- keras nengadah: manongak tanganni tona → tonah hu atas tangannya menengadah tonah [tonah] n pesan: padas ke atas tonahku bani halak ai tongantagan [toGattagan] n sampaikan pesanku untuk tunangan: jenges tumang orang itu; tongantagan na ipadear ni manonahkon v memesankan; tulang tunangan yang dipilih tinonahkon n yang dipesan- paman cantik sekali kan; tongar → tangar tonahon n pesanan tonggo [tOggo] n doa; tonan [tonan] n upa-upa; hadiah itonggohon v didoakan; tonang [tonaG] a tenang; manonggohon v mendoakan; patonanghon v menenangkan martonggo v berdoa; tondang [tOndaG] n nama marga tonggohonon n yang akan di (bagian dari marga Purba) doakan tondok [tOddOk] v menginap tonggor [tOggOr] v lihat; tondol [tOddOl] v tumbuk; hatonggoron n kelihatan; itondol v ditumbuk: itondol itonggor v dilihat; omei ai i bagas losung padi itu manonggor v melihat: au ditumbuk di dalam lesung; manonggor mara saya melihat manondol v menumbuk kecelakaan; tondong [tOndOG] n kerabat laki- manonggori v melihati; meng- laki dari pihak ibu; abang/ amat-amati; kakak/adik istri; manonggor-nonggor v me- martondong v beripar (laki- lihat-lihat; laki dengan saudara laki-laki marsitonggoran v saling me- istri) lihat; panonggor n orang yang me- 1tondui [tOdduy] n roh: domma roh lihat; pengunjung; penonton; tondui halak na matei roh panonggoran n penglihatan; orang mati itu telah datang tartonggor v terlihat 2tondui [tOdduy] a berat tongkar [tOkkar], martongkar v bertengkar: si Amir dohot si

248 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia tongkarang . topot

Mina martongkar i dalan si partonun n penenun; Amir dan si Mina bertengkar di partonunan n rumah tenun jalan; top [tOp] n tiruan bunyi letupan partongkar n orang yang suka topa [topa] v tempah; bertengkar; manopa v menempah; partongkaran n pertengkaran panopa n penempah; pandai tongkarang [tokkaraG] n kolong besi: panopa ai mambaen pisou rumah pandai besi itu membuat pisau; tongkol [tOkkOl] n tungkul: patopahon v menempahkan malopah inang tongkol jagol topak [topak] v petik; na poso ibu memasak tungkul manopak v memetik: manopak jagung muda inang bulung timbahou ibu tongon [toGOn] a benar; memetik daun tembakau; patongonhon v membenarkan; manopakhon v memetikkan menyatakan benar topap [topap] n tepuk; tongos [toGOs] v kirim; martopap v bertepuk: itongos v dikirim; dakdanak martopap halani itongoskon v dirimkan: malasni uhurna anak-anak itongoskon surat humbani betepuk tangan karena sedang kantor pos surat dikirimkan bergembira melalui kantor pos; topar [topar] v tampar; tepuk; manongos v mengirim; manopar v menampar: ia lang manongoskon v mengirimkan; onggah manopar anak-anakni panongos n pengirim; dia tidak pernah menampar tinongos n kiriman anak-anaknya tongos-tongos [toGOstoGOs] n topas [topas] n tepas: topas ipake nama sejenis tumbuhan bera- gabe dingding tepas dipakai cun untuk dinding tongtong [tOttOG] adv senantiasa; topat [topat] a tepat: ai topat selalu; selamanya tumang pambotohmu ai tonja [tOjja] v titip; memang tepat sekali penge- itonja v dititip: itonja ugasni i tahuanmu itu rumah si Neli barangnya dititip topi [topi] n tepi; pinggiran: topi di rumah si Neli; tao Toba tepi danau Toba itonjahon v dititipkan; topik [topik], matopik a sompek: manonjahon v menitipkan domma matopik pinggan ondi tonjan [tOjjan], tartonjan v pinggan yang dulu sudah termenung: halak ai hundul sompek tartonjan orang itu duduk toping [topiG] n topeng; termenung martoping v bertopeng tonton [tOttOn] n dada; topong [topOG] v masuk: martonton n berdada (yang matopongkon v memasukkan: berisi penuh) matopongkon bah ia hu bagas tonun [tonun] n tenun; buluh ia memasukkan air ke manonun v menenun; dalam bambu martonun v bertenun: anak 1topot [topOt] v mengakui boru marosu martonun anak gadis suka bertenun;

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 249 topot . totap

2topot [topOt], topot-topot n torkis [tOrkis] n sehat: ia domma ampun; torkis ia sudah sehat; manopoti v mengampuni: hata hatorkisan n kesehatan manopoti na salah kata yang tornoh [tOrnOh], matornoh v mengampuni salah runtuh: domma matornoh tanoh topu [topu] n sejenis daun yang ai tanah itu sudah runtuh dapat dijadikan sayur torop [torOp] n sejenis kayu topung [topuG] n tepung: inang bergetah dan berdaun lebar mambahen itak pakon topung torsa [tOrsa] 1 v selesai: sidea ibu membuat itak dari tepung torsa marhorja mereka telah torab [torab] n kali selesai bekerja; 2 a baik sekali; torang [toraG] a terang; sempurna: domma torsa sudah sempurna manorangi v menerangi; panorang n penerang; tortor [tOrtOr] n tari; patoranghon v menerangkan; manortor v menari; tartorang a agak terang manortorhon v menarikan: ia manortorhon Sitalasari, tortor toras [toras] a tua; na tarbarita i Simalungun ia patorashon v menuakan; menarikan Sitalasari, tarian tartoras a agak tua; yang terkenal di Simalungun; torasan n orang (laki-laki atau panortor n 1 penari; 2 cara perempuan) yang tidak kawin menari; walau umur sudah lanjut; panortoran n 1 tempat menari; namatoras n orang tua 2 perihal yang berkaitan tordou [tOrdOw] n alas kaki dengan tari-menari; torih [torih] v cari; periksa; tartortorhon v tertarikan; manorihi v mencari: dapat ditarikan; humationg do ia manorih tortor sombah n tari persem- duitni na magou in ia berputar- bahan atau penghormatan; tari putar mencari uangnya yang untuk menghormati pihak hilang itu; mertua atau raja-raja pada masa marsitorihan v bercari-carian; lampau dan sekarang untuk panorihi n pencari; pemeriksa; menyambut kedatangan tamu panorihon n pencarian; toruh [toruh] n bawah; tartorih v tercari; partoruh n bagian bawah torih-torih v sedang mencari- torus [torus] adv terus: marhorja cari torus ia i saba ia bekerja terus torik [torik] a capek; lelah: torik di sawah; amang halani dongkah patorushon n meneruskan; mardalan ayah capek karena torus uhur ki pikiran tenang lama berjalan torusuk [torusuk] a dingin (yang torjang [tOrjaG] n sejenis pisau meresap); yang biasa diselipkan di partorusuk n hal dingin: pas pinggang; golok songon partorusuk ni es persis seperti dinginnya es torjok [tOrjOk] n pancang: bahenma torjok batas tanoh ai totap [totap] v tetap: seng pala i jai! buatlah pancang sebagai mabiar ham, totaphon uhurmu! batas tanah itu di sana! engkau tidak usah takut, kuatkan hatimu!;

250 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia totok . tugah

manotaphon v menetapkan tuang [tuwaG] v tuang: domma, totok [totO?] n gigi anak-anak: tuanghon hubagas kaleng on! domma piga totokni tubuh? sudah, tuangkan ke dalam sudah berapa giginya tumbuh? kaleng ini; totor [totOr] a terang: domma totor ituanghon v dituangkan; pangahaphu sudah terang pera- manuanghon v menuangkan saanku tuangan [tuwaGan] n lumbung towod [towOd] n lutut: mahua padi towodmu mardaroh? mengapa tuar [tuwar] n perangkap ikan lututmu berdarah?; tuba [tuba] n tuba; semacam manowod v berlutut; menyem- tanaman berduri, mempunyai bah: manowod do ia ro dia getah beracun, selalu dipakai datang menyembah untuk menuba ikan tu [tu] kp tumang adv terlalu; tubar [tubar] n alat untuk meme- sangat: bahattu terlalu banyak rahkan benang tua [tuwa] a tua; tubir [tubir] v makan matua n yang tua; tubuh [tubuh] v lahir: domma partua n orang yang dituakan; tubuh anakmu? sudah lahir partua-tua n orang yang tua anakmu?; yang pernah menikah; hatubuhan n kelahiran; ia laho sintua n orang yang dituakan; hu huta ianan hatubuhanni dia imam dalam agama Kristen pergi ke kampung tempat tuah [tuwah] n peruntungan; tuah; kelahirannya; hatuahon n keberuntungan: manubuhkon v melahirkan; hatuahon do halak na partubuh n 1 hari lahir; 2 cara manangihon hata ni naibata lahir; keberuntungan bagi orang yang tubuhan v melahirkan; mendengarkan sabda Tuhan; tubuh tuah ki melahirkan anak martuah v beruntung; ber- bahagia tubung [tubuG] n sejenis kayu tuak [tuwak] Tb n tuak; tuda [tuda] a canggung panuakon n proses membuat tudu [tudu] a tepat; kena tuak tuduh [tuduh] v tunjuk; tuakal [tuwakal] v kuat bekerja: ituduh v ditunjuk; tuakal si Jusli i jumani si Jusli manuduh v menunjuk; kuat bekerja di ladang panuduh n penunjuk; tualah [tuwalah] n kain lap: anggo patuduhkon v menunjukkan domma maridi, pakai tualah tuduh-tuduh [tuduhtuduh] n jari ase koring kalau sudah mandi telunjuk pakai kain lap agar kering tudung [tuduG] n tudung: mamakai tualang [tuwalaG] n kayu raja: tudung ia anggo milas ari dia hayu tualang biasani bagal- memakai tudung kalau hari bagal janah godang kayu raja panas biasanya besar-besar dan pan- tugah [tugah] v beri tahu; jang itugah v diberi tahu: domma tualu [tuwalu] n sejenis burung itugah nokkan sudah diberi tuamalang [tuwamalaG] n jari tahu tadi; tengah

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 251 tugan . tulang

patugahkon v partuhil n pemahat; memberitahukan; patuhilon n pemahatan; panugah n pemberi tahu; tuhilon n pahatan pelapor; 2tuhil [tuhil] n telinga patugah v memberi tahu; tuhong [tuhOG] n makanan yang tarpatugah v terberitahukan; menguatkan badan tugah-tugah n pemberitahuan; tuho-tuho [tuhotuho] n tunggul pengumuman tuhu [tuhu] a benar; asli: bagod tugan [tugan] n ejek; tuhu ibahen gula nira asli itugan v diejek: ulang itugan dibuat gula torus jangan diejek terus; tuhuk [tuhuk] n pundak; manugan v mengejek manuhuk v memundak tugat [tugat] n sangka; tuhul-tuhul [tuhultuhul] n siku; manugat v menyangka; lutut tartugat v tersangka tujur [tujur] n ludah; liur; tugo [tugo] n bekal: hita mamboan manujur v meludah; tugo untuk di dalan kita manujuri v meludahi; membawa bekal untuk di jalan manujurkon v meludahkan; tuha [tuha] a tua: domma tuha tujur-tujur 1 n penyakit: barang in barang itu sudah tua; tujur-tujur do ia dia penyakitan partuha n pengetua; ketua 2 v menghina dengan meludah: (adat) roh si Jedi tujur-tujur do si tuhak [tuhak] n lubang: ia Butet si Jedi datang si Butet mambahen tuhak ni sulim dia meludah membuat lubang seruling tukas [tukas] v tuduh; tuham-tuham [tuhamtuham] n itukas v dituduh; rabung: pasang lobei tuham- manukas v menuduh; tuham ni rumah on! pasang panukas n penuduh; dulu rabung rumah ini! tartukas v tertuduh Tuhan [tuhan] n Tuhan; tukason [tukasOn] n aren pertama martuhan v bertuhan dibuka untuk mengambil nira- nya tuhang [tuhaG] n tukang; martuhang v bertukang: arian tuktodung [tuktOdung] a lapar on au martuhang rumah ni si tuktuk [tuktuk] n batu giling; Godi hari ini aku bertukang di manuktuk v menggiling; rumah si Godi manuktukhon v menggiling- kan; tuhar [tuhar] v tukar; tartuktuk v tersandung: au manuharhon v menukarkan; tartuktuk batu aku tersandung martuhar v bertukar; batu tartuhar v tertukar 1 tula [tula] n 1 purnama: i bulan tuhil [tuhil] n pahat: boban tuhilni tula huingot rupamu di bulan ase martuhang hita bawa purnama kuingat wajahmu; 2 pahatnya agar kita bertukang; hari kelima belas dalam setiap ituhil v dipahat; bulan manuhil v memahat: ia tulan [tulan] n paha sanggah manuhil hayu dia sedang memahat kayu; tulang [tulaG] pron saudara laki- martuhil v berpahat; laki ibu

252 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia tulbas . tunggar tulbas [tulbas] v mandi bunga; manumbak v menombak; itulbasi v dimandikan pakai panumbak n penombak bunga: patar itulbasima ia ia tumbalelang [tubbalElaG] v ber- dimandikan pakai bunga besok guling terpelanting manulbasi v memandikan tumbeng [tubbeG] n semacam tali pakai bunga yang dibuat dari akar tumbuhan tuldak [tuldak] n alat yang dipakai tumbor [tubbOr] n tunas; dalam pertenunan martumbor v bertunas tuldik [tuldik] n nama sejenis tumbuk [tubbuk] v sentuh; burung itumbuk v disentuh; tuldom [tuldom] v menentang manumbuk v menyentuh; tulduk [tulduk] v tunjuk; tartumbuk v tersentuh itulduk v ditunjuk; tumpak [tuppak] n pemberian; manulduk v menunjuk: ia bantuan manulduk jolma na marsala dia tumpanan [tuppanan] n tempat menunjuk orang yang bersalah; nasi di atas pahar atau nampan panulduk n penunjuk; orang tumpang → tumpak yang menunjuk tumpang-tumpang tulila [tulila] n semacam seruling [tuppaGtuppaG] n sejenis tabung (dari bambu) tempat menyimpan obat tulimat [tulimat] a cermat dan tuppol [tuppOl] v berayun (naik berhati-hati: tulimat do ia turun) marhorja dia bekerja dengan tumpur [tuppur] a binasa; hancur; cermat; tumpur itulimati v dicermati; tumtum [tuttum] n bungkus; manulimati v mencermati itumtum v dibungkus: mase tulluk → tulduk itumtum bani hortas? mengapa tulpang [tulpaG] n anak sungai dibungkus pakai kertas?; tului [tuluy] v singgah; mampir manuntum v membungkus tuluk [tuluk] n menonjol; sangat tunam [tunam] n bara api baik tunangan [tunaGan] n tunangan: tulus [tulus] v kejar; ise tunanganmu? siapa tuna- manulus v mengejar; nganmu? marsitulusan v berkejar-kejar- tunas [tunas] n tunas; an; martunas v bertunas partulus n pengejar tundal [tuddal] v paling; berpaling; tumang [tumaG] adv amat; sangat; manundalhon v memalingkan terlalu: borit tumang huahap tunei [tuney] adv tunai; kontan na so marnadong on sangat tunggal [tuggal] a jantan: horbou sakit kurasa karena ketiadaan tunggal kerbau jantan uang tunggal isang [tuggalisaG] v jung- tumba [tubba] n gantang; ukuran kir balik; berat: laho boli boras dua martunggal isang v berjungkir tumba hu kodei! pergi beli balik beras dua gantang ke kedai! tunggar [tuggar] n ranggas; tumbak [tubbak] n tombak; ranting kayu yang terbenam itumbak v ditombak; dalam air

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 253 tunggom . turbung tunggom [tuggom] n tabung bambu disokong supaya jangan tempat tuak atau nira tumbang; tunggu [tuggu] v tagih; manungkol v menyokong; itunggu v ditagih; panungkol v penyokong; manunggu v menagih tungkol-tungkol n penyokong tunggul [tuggul] n modal: sadiha tungkot [tukkot] n tongkat; kira-kira tunggulni? berapa martungkot v bertongkat kira-kira modalnya?; tungou [tuGOw] n kutu ayam; martunggul v bermodal tungau tunggung [tuggung] a mulia; tungtung [tuttuG] n penyu terhormat tungub [tuGup] n tutup: domma tungir [tuGir] n sejenis binatang iboli bapa tungub ni hudon na yang kecil: bahat do tungir i dokah ai tutup periuk yang harangan toras banyak lama itu sudah dibeli bapak; binatang kecil di hutan rimba martungub v bertutup tungkal [tukkal] a habis: domma tunila [tunila] n sapu; tungkal omei iparseda aili i itunila v disapu: mase lang jumanami padi kami di ladang itunila holah tompoh ai? habis dirusak babi hutan; mengapa tidak disapu saja itungkalhon v dihabiskan; sampah itu?; manungkalhon v menghabis- matunila v menyapu kan tuntun [tuttun] v sengaja: pas tungkang [tukkaG] v tengkar; songon na tuntun parrohni martungkang v bertengkar bani sadari on kedatangannya tungkap [tukkap] v tumpah; seperti disengaja hari ini manungkaphon v menumpah- tuok [tuwOk] v sejenis permainan kan; judi (menggunakan uang tartungkaphon v tertumpah- logam); kan martuok v bermain judi tungkik [tukkik] n congek; tupa [tupa] adv bagus (baik tungkikon v menderita congek sekali); mujur; terima kasih: tungking [tukkiG] v tengkar; tupa ma roh nasiam terima martungking v bertengkar kasih kalian sudah datang; patupahon v membaguskan tungkir [tukkir] v jenguk; manungkir v menjenguk: tupang [tupaG] n cabang; manungkir na boritan men- martupang v bercabang jenguk orang sakit; tupang pipis [tupaGpipis] n se- tungkir-tungkir v perhatikan; jenis burung awasi turab [turab] v baru tumbuh tungkis [tukkis] n curam; terjal: turah [turah] Kr v tumbuh dalan laho hu jumani tungkis turahan [turahan] n lesung yang tumang jalan mau ke ladangnya dipelihara di rumah bolon curam sekali turak [turak] v keluar (tentang tungkol [tukkol] n sokong; keringat) itungkol v disokong: pisang ai turan [turan] n kucing jantan paksa do itungkol ase ulang turbung [turbuG] n bambu yang maumbak pisang itu terpaksa dibelah ujungnya

254 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia turei . tuyung turei [turey] a baik: turei uhur ni manusukhon v menusukkan; si Juan hati si Juan baik; menikamkan; ipaturei v diperbaiki; panusuk v penusuk; penikam; patureihon v memperbaiki tartusuk v tertusuk; tertikam turgis [turgis] v suntik; tutua [tutuwa] n nenek iturgis v disuntik; tutualang [tutuwalaG] n jari tengah manurgis v menyuntik tutuduh [tutuduh] n jari telunjuk 1 turih [turih] n gores; garis; tutuhuyon [tutuhuyon] n sejenis iturih v digores; tikus iturihkon v digoreskan; tutung [ ] v bakar; manurih v menggores; meng- tutuG garis; itutung v dibakar; manurihkon v menggoreskan; manutung v membakar; tarturih v tergores: meja ai memanggang: sidea manutung tarturih pisou meja itu tergores dekke i topi tao mereka pisau; membakar ikan di tepi danau; turihon n goresan situtungon n yang dibakar; 2 tartutung v terbakar turih [turih] n urat: turih ni hayu urat kayu tutungei [tutuGey] n jarum: inang turik [turik] n bopeng; burik; mamboli tutungei i kodei ibu turikon v kena bopeng; bekas membeli jarum di kedai campak tutup [tutup] n tutup: tutup ni turpa [turpa] n bentuk (bangun- hudon tutup periuk; an): jenges tumang turpa manutup v menutup: manutup rumah ni si Anggi bentuk tuhil menutup telinga; rumah si Anggi cantik tartutup v tertutup tursam [tursam] a aib tutupan [tutupan] n penjara: ia turtar [turtar] n tiruan suara tem- baru mulak hun tutupan ia baru bakan; bunyi yang tidak teratur pulang dari penjara turun [turun] v turun; tutur [tutur] v tutur; ipaturun v diturunkan; martutur v bertutur; manurun v menurun; manuturhon v menuturkan; manuruni v menuruni; partuturan n pertuturan: paturunhon v menurunkan palobei nisungkun marga ase turut [turut] v turut; ikut nibotoh partuturan lebih dulu ditanya suku supaya jelas tusa [tusa] n kutu; tuma: bahat pertuturan tumang tusa longkat bani baju ai banyak sekali kutu lengket tutut [tutut] n sejenis kudis yang dibaju itu terdapat di kepala manusia; tututon v menderita penyakit tusam [tusam] n tusam kulit di kepala tusik [tusik] a karat; martusik v berkarat: mase tuyung [tuyuG] n terung domma martusik parang mon? mengapa sudah berkarat parangmu ini? tusuk [tusuk] v tusuk; tikam;

manusuk v menusuk; meni- kam;

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 255 u . ualuh . ugup

udan [udan] n hujan: anggo roh U udan, lang roh au kalau hujan turun, saya tidak datang; ki ualuh [uwaluh] num delapan; udan songon tangtang ni na, marualuh-ualuh v berdelapan- manektek hu bongbongan delapan; seperti sisa air hujan jatuh ke parualuh v membagi delapan; dalam kolam, datang tak paualuhkon n yang kedelapan tambah pergi tak kurang; uang [uwaG] n uang: bahat do haudanan n kehujanan; gunani uang uang banyak mangudani v menghujani; gunanya marudan v berhujan-hujanan; ubag [ubag] n tikus: bahat do ubag paudan n terkena hujan; i rumah nami banyak tikus di udan marsira-sira hujan lebat rumah kami udang [udaG] n udang ubah [ubah] n ubah: ubahma udor [udOr] v pintal: udor aribut ai parlahoumu! ubahlah kelaku- ase ibaen tali pintal ijuk itu anmu!; biar dijadikan tali; mangubah v mengubah; iudor v dipintal; marsiubah v masing-masing mangudor v memintal mengubah; ugah [ugah] n luka: tambari ugah marubah v berubah; mu in obati lukamu itu; tarubah v terubah mangugahi v melukai; uban [uban] n uban; marugah v mempunyai luka: maruban v beruban; marugah ni pakkuh terluka ubanon v beruban sampai dalam (hingga tak ter- ubar [ubar] n arah: ubar hu lupakan) siamun arah sebelah kanan parugahon n pelukaan 1ubat [ubat] n obat; ugama [ugama] n agama; mangubati v mengobati; ugama Islam agama Islam; marubat v berobat; ugama Kristen agama Kristen paubathon v mengobatkan ugar [ugar] v aduk: ugar lowoh ai! 2ubat [ubat] n mesiu: au maoban aduk sayur itu!; ubat saya membawa mesiu mangugar v mengaduk ubi [ubi] n ubi; sejenis umbi- ugas [ugas], ugas-ugas, ugasan n umbian barang perhiasan; ubit [ubit], ubit-ubit v komat- parugasan n hal tentang kamit: ubit-ubit babahni barang perhisan manabas mulutnya komat- ugei [ugEy] a kacau: ulang ugei kamit membaca mantera; hiou ai! jangan kacau kain itu! marubit-ubit v berkomat- uget [ugEt] v terus; lanjut: uget kamit mardalan sidea hun tiga ubung [ubuG] v sambung; mereka teruskan berjalan ke maubung v menyambung; pekan maubunghon v menyambung- uguh [uguh] a lemah: uguh kan; angkulani badannya lemah tarubung v tersambung ugup [ugup] n buih: bahat ugup ni ucok [ucOk] n panggilan untuk bagod on tuak ini banyak buih- anak laki-laki kecil nya;

256 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia ugus . ulih

marugup v berbuih manguji v mencoba ugus [ugus] v gosok; ujung [ujuG] n ujung; iugus v digosok; marujung v berujung; mangugus v menggosok; parujung n bagian ujung; pangugus v penggosok ujung goluh ajal; uhal [uhal] v gali: ulang uhal na ujung sombah uang atau ma- dop isuan in! jangan gali yang kanan untuk acara menyembah sudah ditanam itu!; ukur [ukur] n ukur: ukurma sadiha manguhal v menggali; godangni! ukurlah berapa panguhal n penggali; besarnya!; taruhal v tergali mangukur v mengukur; uhir [uhir] v ukir; pangukur n pengukur; manguhir v mengukir: tarukur v terukur manguhir karosi mengukir ulah [ulah] n perangai; kelakuan: kursi; ulahni pe lang jenges panguhir n pengukir perangainya pun tidak baik uhub [uhub] n selimut; ulak [ulak] v ulang; coba lagi: ulak maruhub v berselimut sahali nari ulang sekali lagi; uhum [uhum] n hukum; mangulaki v mengulangi; iuhum v dihukum: parjahat ai tarulaki v terulangi iuhum jolma simbue orang ulang [ulaG] adv jangan: ulang jahat itu dihukum masyarakat ibuat duit inang mai! jangan manguhum v menghukum; diambil duit ibumu! uhumon v akan dihukum ulangan [ulaGan] n jala besar uhur [uhur] n hati; pikiran: ular [ular] a boros: ular do duit marmalas uhurma namin anggo i tiga uang boros kalau nasiam bersuka hatilah kiranya pergi ke pekan kalian; ulbei [ulbEy] n tambah: ulbei maruhur v hati-hati; indahanmu, ulang maila! Tam- paruhur n perhatian; bah nasimu, jangan malu!; uhur-uhur adv suka hati: maulbei v menambah; uhur-uhurmuma: suka hatimu- maulbeihon v menambahkan lah ulbuk [ulbuk] v sisip (tentang ui [uwi] n sejenis burung: na i atas tanaman); bagod aima manuk-manuk ui iulbuk v disisip; yang di atas pohon enau itu maulbuk v menyisip burung ui ulgap [ulgap] v timbul: ulgap ujar [ujar], ujar-ujaran n guna- mataniari hun timur matahari guna: hona ujar-ujaran terkena terbit dari timur guna-guna ulig [ulig] v dekap (saat tidur): ulig ujat [ujat] a masyhur: domma ujat ia ase ulang borgohan! dekap goranni namanya sudah dia biar tidak kedinginan!; masyhur maulig v mendekap uji [uji] v coba; ulih [ulih] n untung (tidak bersifat iuji v diuji: lang pala iuji materi): ulih do ai marboru na domma masak gulei ai tidak rajin dia beruntung punya anak perlu dicoba daging itu sudah perempuan yang rajin masak;

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 257 uli-uli . undar uli-uli [uliuli] n alat pemintal maummah v mencium; benang marsiummahan v berciuman; ulog [ulOg] n ular; maummahi v menciumi; ulog sabah ular sawah; maummahkon v menciumkan; ulog siratah ular hijau pangummah n pencium; ulok → ulog tarummah v tercium; maummah-ummah v men- ulos [ulOs] n selimut atau kain khas cium-cium Batak; mangulosi v menyelimuti; umpama [uppama] n umpama; manguloskon v menyelimut- maumpamahon v mengum- kan; pamakan; marulos v berselimut; marumpama v berumpama; maruloshon v berselimutkan parumpamaan n perumpama- an ulpak [ulpak] v pukul: ulpak ulog ai! pukul ular itu!; umpasa [uppasa] n pantun; maulpak v memukul; marumpasa v berpantun paulpak n pemukul umpat [uppat] v cabut; ultop [ultOp] n sumpit; maumpat v mencabut: lawei iultop v disumpit; maumpat gadung i juma maultop v menyumpit; saudara (ipar) mencabut ubi di parultop n penyumpit ladang; maumpati v mencabuti; ulu [ulu] n kepala: pantang ijolomi maumpathon v mencabutkan; ulu ni halak kepala orang pangumpat n pencabut; pantang dipegangi; tarumpat v tercabut marulu v berkepala; pangulu n kepala desa umpong [uppOG] n senggulung umbak [ubbak] n ombak; umung [umuG] n ulat dalam air marumbak v berombak umur [umur] n umur; umbal [ubbal] v gonggong; marumur v berumur mangumbal v menggonggong: umut [umut] n lumut; mangumbal aili baliang anjing marumut v berlumut menggonggong babi hutan unang → ulang umbalos [ubbalOs] n kata-kata unap [unap], maunap v menguliti yang diucapkan dalam tangisan (mengambil kulit kayu sehingga untuk meratapi kematian mertua tinggal kayu kerasnya); umban [ubban] n ganti: umban iunap v dikuliti tiang ni bagas ai domma undalap [uddalap] n nama sejenis buruk! ganti tiang rumah itu ikan tawar yang hidup di danau sudah rusak! atau di rawa umbang [ubbaG] v terapung: aha undalit [uddalit] n nama sejenis na umbang ai? apakah yang kayu terapung itu? undar [uddar] v mundur: undar umboh [ubbOh] n suara lembu otik ase lang tartabrak mundur umbung [ubbuG] v sambung sedikit agar tidak tertabrak; (membuat kamar, dapur, atau mangundarhon v memundur- teras bagian dari rumah utama) kan ummah [ummah] v cium;

258 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia undong . unjat undong [uddOG] a agak banyak: unggur [uggur] n rantai yang di- undong do halak na roh kalungkan ke leher anjing; marhorja agak banyak orang marunggur v berantai yang datang bekerja ungkal [ukkal], ungkal-ungkal v unduh [udduh] v mengantuk: goyang-goyang; jingkat-jingkat unduh ma au, parlobei au ungkap [ukkap] v buka: ungkap modom da aku sudah mengan- lobei labah in! buka dulu pintu tuk, aku tidur duluan, ya itu!; unduk [udduk] v tunduk; maungkap v membuka; maunduk v menunduk: tarungkap v terbuka maunduk au halani maila aku ungkat [ukkat], ungkat-ungkat a menunduk karena malu; pincang: ungkat nahei ni itojok paundukhon v menundukkan; duri kakiku pincang tertusuk tarunduk v tertunduk duri undur [uddur] v surut; ungkil [ukkil] v cungkil; paundurhon v menyurutkan maungkil v mencungkil; ungar [uGar], ungar-ungar n paungkil n pencungkil; tengkorak tarungkil v tercungkil unggal-unggal [uggaluggal] v ungkoh [ukkOh], ungkoh-ungkoh bergoyang turun naik v sesak napas (karena meng- unggas [uggas] n alat (kuas) untuk angkat beban berat): ungkoh menghaluskan benang agar sidea mangangkat omei sada tidak berbulu; goni dia sesak napas meng- mangunggas v menguas angkat padi satu goni benang ungkor [ukkOr] n dengkur: unggat [uggat] v goyang: ulang tartangar ungkorni hu jon unggat ambotik ai ase lang dengkurnya terdengar ke sini; madabuh buahni! jangan mungkor v mendengkur goyang pohon pepaya itu agar tidak jatuh buahnya!; ungut [uGut], ungut-ungut n iunggat v digoyang; gerutu; sungut-sungut; maunggat v menggoyang marungut-ungut v meng- gerutu; bersungut-sungut unggil [uggil] v membungkukkan badan (sambil mengoyang- unjah [ujjah] a sayang; murah goyangkan pantat biasanya hati: unjah do ia marboru dia untuk memanas-manasi lawan); sayang beranak gadis tungging; unjal-unjal [ujjalujjal] v goyang maunggili v memantati; me- naik turun (seperti mengendarai nungging; motor di jalan berlubang); maunggilhon v menungging- marunjal-unjal v bergoyang- kan goyang unggul [uggul] n keputusan yang unjar [ujjar] v pancang; diambil orang tua ketika anak maunjarhon v memancang- perempuannya akan menikah kan: maunjarhon besikah ni unggun [uggun] n bujuk rayu; pansa! memancangkan tiang bujukan terus-menerus yang di- gubuk! lakukan orang tua kepada anak unjat [ujjat] v bergoyang naik perempuan untuk segera me- turun; jungkat-jungkit nikah

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 259 unjei . upar unjei [ujjEy] a condong: unjei untalas [uttalas] v meronta-ronta: hayu in hu ambilou kayu itu untalas aili ai hona siding babi condong ke kiri hutan itu meronta-ronta terkena unjom [ujjOm] v tersungkur: perangkap unjomma au i bagas pudi aku untam [uttam] v ikat (tentang tersungkur di belakang rumah hewan piaraan): untam horbou unjuk [ujjuk] v menikah: dopma mai ase ulang maluah! ikat ho marunjuk? apakah kamu kerbaumu biar tidak lepas! sudah menikah?; mauntam v mengikat; paunjukhon v menikahkan; taruntam v terikat siparunjuk n pengantin untei [uttEy] n jeruk unob [unOb] v tenggelam: unob untong [uttOG] v tahan napas; ibagas bah sidea sada borngin manguntong v menahan napas mereka tenggelam di sungai untor [uttOr] v sentak: untorhon satu malam; tali panrahutni ase madabuh iunobhon v ditenggelamkan; halambir ai! sentakkan tali maunobhon v menenggelam- pengikatnya biar jatuh buah kan kelapa itu!; unok [unOk] n bagian dalam kayu mauntorhon v menyentakkan; yang lembut; empulur taruntor v tersentak unong [unOG] n lubuk: bagas untungan [uttuGan] n untung; tumang unong ai do lubuk itu laba: utik do untungan martiga- dalam sekali tiga sedikit sekali laba dari unsaga [ussaga] v bangga (atas berdagang diri sendiri); untut [uttut] n kentut: untut ise do mangunsaga v na marbau masik? siapa yang membanggakan: ulang ho kentut berbau busuk? mangunsaga i jin! jangan kau manguntuti v mengentuti; membanggakan diri sendiri di taruntut-untut v terkentut- sini! kentut unsagah [ussagah] a andal: uor [uwOr] v putar (tentang angin); unsagahkonma pambotoh min! maruor v berputar andalkanlah kemampuanmu uos [uwOs] v hembus (tentang sendiri! angin); mangunsagahkon v meng- maruos v berhembus andalkan upah [upah] n gaji; upah: sadiha unsim [ussim] n sejenis pisang upah ni? berapa upahnya?; yang tumbuh liar di hutan dan mangupahi v mengupahi; tidak bisa dimakan marupah v berupah unsok [ussOk] n panggilan untuk upak [upak] a hormat anak laki-laki kecil upam [upam] v gesek (ke tanah): unsum [ussum] n moncong upamhon lobei sandal min unta [utta] n unta sandalmu gesekan dulu ke untal [uttal] v gigit (menggigit tanah; kain atau baju biasanya pada mangupamhon v menggesek- anak-anak): ulang untal baju kan ke tanah min! jangan gigit bajunya! upar [upar] n ular sendok

260 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia upas . usap upas [upas] n pesuruh; opas mangurat v mengakar; upat [upat] n serupa: upat bohini marurat v berakar 2 sidea wajah mereka serupa urat [urat] n urat; upa-upa [upaupa] n upa-upa; marurat v berurat sajian; urdo [urdo], mangurdo v me- mangupa-upa v mengupa-upa nimang; membuai upih [upih] n pelepah pinang: urling [urliG], urling-urling n dua songon upih halak ai orang itu potong bambu yang diselipkan seperti pelepah pinang (sangat di tengah-tengah sebagai pe- kurus) misah antara dua bagian upir [upir] v geleng; ursa [ursa] n rusa: eta hita mangupir v menggeleng: lalap marburu ursa mari kita berburu mangupir do tong uluni anggo rusa isuruh kepalanya selalu ursak [ursak] v muntah (tentang menggeleng kalau disuruh anak bayi): ursak anakni halani upok [upOk] n anak tumbuhan bosurtu minum anaknya mun- yang baru tumbuh dari dalam tah karena terlalu banyak tanah minum ura [ura] n jenis masakan dari ursam [ursam] a mulut kotor daging yang diberikan kepada (karena berbicara tidak pantas): orang yang sakit agar cepat ursam dasa pamanganmui sembuh ucapanmu kotor sekalli urah [urah] a 1gampang; mudah: urung [uruG] n bukit barisan urah horjaonkon gampang urup [urup] v tolong; bantu: urup dikerjakan; 2 murah: urah au da mamboan hayu on! hargani sipatu ai harga sepatu tolong aku mengangkat kayu itu murah itu!; urak [urak] adv kurang: harga mangurupi v menolong; mem- bajuni seng boi urak harga baju bantu; ini tidak boleh kurang; marsiurupan v tolong-meno- manguraki v mengurangi; long; bantu-membantu; mangurakhon v mengurang- pangurup n pembantu; kan pangurupi n dukun bayi; uram [uram] n campur; pangurupion n penolongan; iuram v dicampur; tarurupi v tertolong iuramhon v dicampurkan: usah [usah] v basuh: usah naheimu bulung bawang iuramhon hu ase borsih! kakimu basuh lowoh daun bawang dicampur- supaya bersih! kan ke dalam sayur; mangusah v membasuh mauram v mencampur usang [usaG] a lama: omei usang uras [uras] v bersih: urasma lang boi mambaen boni padi jabulanmu bani untei mungkur! yang sudah lama tidak baik bersihkan rambutmu dengan untuk dijadikan benih: jeruk purut!; hausangon a kelamaan iuras v dibersihkan; usap [usap] v hapus: usap iluh manguras v membersihkan min! hapus air matamu!; 1urat [urat] n akar; mangusap v menghapus;

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 261 usat . uyup

mangusaphon v menghapus- pautanghon v mengutangkan; kan; marutang v berutang; tarusap v terhapus parutang v pengutang; usat [usat] a sedih: usat uhurhu tarutang v terutang mamingkiri ganup on hatiku utap [utap] a marah: ulang utap sedih memikirkan semua ini ho! jangan marah kau! use → usei 1utar [utar], utar-utar n penanda usei [usEy] adv lagi: mulak usei dalam permainan ilmu mistik hanami hu juma kami balik lagi 2utar [utar], utar-utar n ikat ke ladang kepala 1 usih [usih] n serupa: usih bajumin utok [utOk], utok-utok n otak; songon baju edamu bajumu marutok-utok v berotak serupa dengan baju kakakmu utus [utus] v sengaja: utus au 2 usih [usih], usih-usih n patung marlajar bodari on aku sengaja yang dibuat menyerupai belajar malam ini; manusia marutus v bersengaja usil [usil] n pedas: usil tumang utut [utut] n kepompong sambal in sambal ini sangat uyuk [uyuk], uyuk-uyuk n ucapan pedas ketika memasukkan ayam ke usir [usir] v usir: usir dayok in hun dalam kandang alaman! usir ayam itu dari uyup [uyup], uyup-uyup n tempat halaman! udara dalam perut ikan mangusir v mengusir; tarusir v terusir usog [usOg] n sejenis burung yang memakan padi di sawah; pipit usop [usOp] v benam; terbenam: usop naheini hu bagas lumpur kakinya masuk ke dalam lumpur usta [usta] v endus; mangusta: mangusta bauni begu horbou ai kerbau itu mengendus bau harimau usung [usuG] n pikul: usung jagul ai hu bagas! pikul jagung itu ke dalam! mangusung v memikul utah [utah] v muntah: ulang utah i parmodoman! jangan muntah di tempat tidur!; mangutahkon v memuntah- kan; parutah n pemuntah utang [utang] n utang: sadiha utang mu i kodei? berapa hutangmu di kedai?;

262 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia w . wa . weiwei

W wa [wa] n huruf keenam dalam aksara Simalungun (dari surat sapuluh siah) wajip [wajip] v wajib; mawajiphon v mewajibkan weiwei [wEywEy], weiweian n alat memintal tali

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 263 y . ya . yangon

Y

1ya [ya] n huruf keempat belas dalam aksara Simalungun (dari surat sapuluh siah) 2ya [ya] n bara yangon [yaGOn] a lumpuh

264 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia

PUSTAKA ACUAN

Atkins, B.T. Sue and Michael Rundell. 2008. The Oxford Guide to Practical Lexicography. New York: Oxford University Press. Chaer, Abdul. 2007. Leksikologi & Leksikografi Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta. Damanik, Urich H. dkk. 1984. Morfologi dan Sintaksis Bahasa Batak Simalungun. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengem- bangan Bahasa, Depdikbud. Hasyim, Zubeirsyah M. ddk. 2001. Kamus Bahasa Simalungun- Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Jackson, Howard. 2002. Lexicography An Introduction. London and New York: Routledge. Lingga, S. Andareas, dkk. 2002. Terjemahan Pustaha Lak-lak ke Dalam Aksara Latin. Pematangsiantar: Disparsenibud, Pemkab Simalungun. Saragih, St. J.E. 1989. Kamus Simalungun Indonesia. Pematang- siantar: Kolportase GKPS. Sinaga, Salmon. 2008. Adat ni Simalungun, Hasil Seminar/ Bedah Buku Presidium Partuha Maujana Simalungun 2008. Pematangsiantar: tanpa penerbit. Sinaga, Salmon. 2010. Uppasa & Uppama Simalungun. Medan: tanpa penerbit. Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka.

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 265