Kamus Bahasa Simalungun-Indonesia

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

Kamus Bahasa Simalungun-Indonesia MILIK NEGARA KAMUS BAHAS A SIMALUNGUN-INDONESIA Edisi Kedua Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Balai Bahasa Provinsi Sumatera Utara 2016 TIM REDAKSI KAMUS BAHASA SIMALUNGUN-INDONESIA Edisi Kedua Penanggung Jawab Tengku Syarfina Kepala Balai Bahasa Provinsi Sumatera Utara Penyunting Penyelia Amrin Saragih Wakil Penyunting Penyelia Amran Purba Ketua Tim Penyusun Zufri Hidayat Anggota Tim Penyusun Anharuddin Hutasuhut, Chairani Nasution, Sri Asrianti, Juliana Kamus Bahasa Simalungun - Indonesia iii PENYUMBANG DAN PENGUMFUL DATA KAMUS BAHASA SIMALUNGUN-INDONESIA Edisi Kedua Penyumbang Data Nekman Saragih, Japiten Sumbayak, Jan Derita Wilson Sinaga, Jaweslin Saragih, Sahdinson Saragih, Jamel Sinaga, J. Sihaloho, Kalkedon Purba, Dearson Damanik, Masrul Purba, Dina Ria Saragih, Jasirman Sinaga Pengumpul Data Anharuddin Hutasuhut,Zufri Hidayat, Chairani Nasution,Sri Asrianti, Juliana, Nurelide iv Kamus Bahasa Simalungun - Indonesia KATA PENGANTAR KEPALA BALAI B AHASA PROVINSI SUMATERA UTARA Edisi Kedua Provinsi Sumatera Utara memiliki beragam bahasa daerah, antara lain bahasa Melayu, Simalungun, Karo, Toba, Angkola/ Mandailing, dan Nias. Semua bahasa daerah tersebut masih dituturkan oleh masyarakat pendukungnya. Balai Bahasa Provinsi Sumatera Utara sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa di Provinsi Sumatera Utara memiliki tupoksi melakukan penelitian, pembinaan, pengembangan, dan pelestarian di bidang kebahasaan dan kesastraan yang bertujuan untuk meningkatkan mutu penggunaan bahasa Indonesia serta mendorong pertum- buhan dan peningkatan apresiasi masyarakat terhadap sastra Indonesia dan bahasa daerah, khususnya di wilayah Sumatera Utara. Berkaitan dengan itu, penyusunan kamus bahasa daerah merupakan salah satu kegiatan kebahasaan yang bertujuan untuk melestarikan bahasa dan budaya serta nilai-nilai moral yang ter- kandung di dalamnya. Balai Bahasa Provinsi Sumatera Utara mengucapkan terima kasih yang setulusnya kepada semua pihak yang telah membantu penyelesaian penyusunan Kamus Bahasa Simalungun-Indonesia. Semoga segala jerih payah itu menjadi amal ibadah kita semua. Amin. Medan, 2016 Dr. T. Syarfina, M.Hum. Kamus Bahasa Simalungun - Indonesia PRAKATA Edisi Kedua Fuji syukur tim penjoisun ucapkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia sehingga tim dapat menyelesaikan penyusiman Kamus Simalungim—Indonesia Edisi Kedua ini. Bahasa daerah merupakan kekayaan budaya yang perlu dilestarikan. Oleh karena itu, penyusunan dan pemutakhiran kamus bahasa daerah perlu dilakukan agar bahasa daerah tetap lestari dan tidak tergerus arus modemisasi. Pada tahun 1985 Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa (sekarang Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa) telah menyusun Kamus Simalungun—Indonesia, tetapi masih perlu dilakukan pemutakhiran. Balai Bahasa Provinsi Sumatera Utara selaku UPT Badan Pengembangan dan Pem binaan Bahasa telah melakukan pemutakhiran kamus tersebut selama tiga tahun, yakni 2011—^2013. Pemutakhiran kamus dimaksud berupa perbaikan dan penyempumaan defmisi, contoh penggunaan lema, tata bahasa, pemberian label lema dan sublema, serta penambahan lema dan sublema. Dari seluruh lema yang terkumpul dalam kamus ini, baru sebagian yang dapat diberi label asal kata karena keterbatasan waktu. Selain itu, ada beberapa lema yang dimuat pada edisi pertama, tetapi tidak dimuat lagi dalam edisi kedua karena setelah diverifikasi lema-lema tersebut tidak dikenal. Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Prof. Amrin Saragih, M.A., Ph.D. (mantan Kepala Balai Bahasa Provinsi Sumatera Utara) dan Dr. T. Syarfma, M.Hum. (Kepala Balai Bahasa Provinsi Sumatera Utara) yang telah memercayakan tugas ini kepada kami. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada para narasumber yang telah meluangkan waktu dengan penuh kesabaran dalam memberikan informasi yang dibutuhkan. Demikian juga kepada semua peserta Lokakarya Kamus vi Kamus Bahasa Simalungun - Indonesia Simalungun—Indonesia yang dilaksanakan di Medan pada tanggal 29 Juli 2013, kami ucapkan terima kasih. Seperti peribahasa "bunga yang hanim juga ada durinya" untuk mengungkapkan makna tiada pekeijaan yang sempuma. Kamus ini juga belum sempuma. Akhimya, semua kekurangan atau pun kesalahan yang terdapat dalam kamus ini akan menjadi tanggung jawab tim. Oleh karena itu, semua kritik dan saran yang bersifat konstruktif terhadap kamus ini akan kami sambut dengan senang hati. Medan,2016 Tim Penyusun Kamus Bahasa Simalungun - Indonesia vii PENGUMPUL DATA KAMUS BAHAS A SIMALUNGUN-INDONESIA Edisi Pertama Zubeirsyah M. Hasyim Zainal Abidin Niirhayati Lubis Bahren Umar Siregar Farida Dahlan T. Ayub Sulaiman Zulkifli Safii viii Kamus Bahasa Simalungun - Indonesia PRAKATA Edisi Peitama Kamus Simalimgun—Indonesia ini disusun berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan oleh suatu tim yang ditnnjuk oleh Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa di Jakarta dengan surat penunjukan tahun 1981. Dalam melaksanakan penelitian ini, tim telah mengum- pulkan dan mencatat sebanyak lebih kurang 5.500 kartu per kata. Lama mengeijakannya adalah sepuluh bulan, yaitu sejak bulan Januari 1981 sampai dengan Oktober 1981. Sistem yang digunakan ialah pencatatan teks korpus disertai wawancara dengan para manusia sumber, dan dilaksanakan lebih kurang selama lima bulan sejak Januari sampai dengan Mei 1981. Pengolahan data itu dilakukan selama empat bulan, yaitu sejak Juni sampai dengan September 1981. Dengan demikian, jelas bahwa waktu yang dipergunakan untuk menyusun kamus Simalungun—^Indonesia ini memang terlalu singkat sehingga sudah tentu pula hasilnya mempunyai kelemahan dan ke- kurangan-kekeurangan. Kepada Prof. Dr. P.W.J. Nababan, selaku Pemimpin Proyek Pengambangan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Jakarta, yang telah memercayakan kepada tim penyusun kamus Simalungun— Indonesia ini, sejak mulai mengerjakannya sampai tersusunnya kamus ini, dengan ini kami mengucapkan terima kasih. Di samping itu, tidak lupa pula kami mengucapkan terima kasih kepada para narasumber, yang dengan sabar dan tidak jemu- jemunya melayani pertanyaan-pertanyaan kami. Demikian juga kepada semua pihak, baik perseorangan maupun kelompok dan instansi yang telah membantu kami dalam menyusun kamus ini, kami ucapkan terima kasih pula. Kamus Bahasa Simalungun - Indonesia ix Akhimya semua kelemahan, kekurangan, ataupun ke- salahan yang terdapat dalam kamus ini akan menjadi tanggung jawab tim. Oleh sebab itu, semua tegur sapa, kritik, dan saran yang bersifat konstruktif terhadap kamus ini sangat diharapkan dan akan kami sambut dengan senang hati. Medan, Januari 1982 Tim Penyusun Kamus Bahasa Simalungun - Indonesia DAFTAR ISI Tim Redaksi Edisi Kedua iii Penyumbang dan Pengumpul Data Edisi Kedua iv Kata Pengantar Edisi Kedua v Prakata Edisi Kedua vi Pengumpul Data Edisi Pertama viii Prakata Edisi Pertama ix Daftar Isi xi Petunjuk Pemakaian Kamus xiii A 1 B j8 D 38 E 54 G 57 H 75 I JQ2 J JQg K 118 L 121 M 142 N 158 O 163 p 169 R Igg S 202 T 233 U 256 W 263 Y 264 PustakaAcuan 265 Kamus Bahasa Simalungun - Indonesia xi Petunjuk Pemakaian Kamus 1. Abjad Abjad yang digimakan di dalam Kamus Bahasa Simalungun— Indonesia ini adalah abjad latin sebagaimana yang digunakan dalam bahasa Indonesia, yaitu A, B, D, E, G, H, I, J, K, L, M, N, O,P, R, S, T, U, W,dan Y. 2. Ejaan Ejaan yang digunakan dalam kamus ini adalah sebagai berikut. 2.1 Vokal Humf Fonem Contoh Arti a /a/ abab 'abu' e /e/ eas 'lalai' /E/ eta 'ayo' i I'll iba Tebih' 0 fol dos 'sama' 101 dotok 'bunyi' u lul ugah Tuka' Konsonan Humf Fonem Contoh Arti b fb/ ban 'tetap' d /d/ deber Tempar' g /g/ gaor 'kacau' h fh/ hata 'kata' j /j/ jajan 'banyak' k /W kaha 'kakak' 1 /y lapit 'alas' m /ml mosap 'basah' n In/ niombah 'anak' P ¥ pindo 'minta' r It/ rosuh 'suka' s Is/ suli 'tunas' t /y tonggor 'lihat' w /w/ weiweian 'pemintal tali' y /y/ ya 'bara' 2.3 Tanda Baca 2.3.1 Tanda Hubung (-) a. Tanda hubung digunakan untuk menyambung unsur-unsur kata ulang. Contoh: doding-doding 'nyanyian' b. Tanda hubung digunakan di depan kata bilangan yang menunjukkan tingkat atau urutan. Contoh: ke-2, ke-3 Kamus Bahasa Simalungun - Indonesia Xlll 2.3.2 Huruf Miring Huruf miring digunakan untuk menuliskan label kelas kata, label kiasan dan peribahasa, serta contoh pemakaian lema atau sublema dalam kalimat. a. Label kelas kata: a (adjektiva), adv (adverbia), n (nomina), num (numeralia), v (verba), pron (pronomina), dan p (partikel). b. Label kiasan dan peribahasa: ki (kiasan) dan pb (peribahasa). 0. Contoh pemakaian lema atau sublema dalam kalimat: dadap v raba; 1 jamah: ulang dadap ulog ai jangan jamah ular itu; 2 terka; duga 2.3.3 GarisBawah Garis bawah digunakan untuk menandai lema atau sublema yang terdapat dalam contoh kalimat. Contoh: ajak V tunggang; naik; mangajak v menunggang: among mansaiak huda ayah menunggang kuda; mangajaki v menunggangi 2.3.4 Kurung Siku ([...]) Kurung siku digunakan untuk menandai pelafalan lema. Contoh: aiehon [alshon] v peluk 2.3.5 CetakTebal Cetak tebal digunakan untuk menandai lema, sublema, gabungan kata, polisemi, dan kata yang dirujuk. Contoh: a. lema: bada v tengkar b. sublema: marbada v bertengkar 0. gabungan kata: bapa n bapak bapa anggi adik laki-laki ayah bapa tongah saudara laki-laki ayah yang di tengah d. Kata yang dirujuk: lua —*■ luah 2.3.6 TitikKoma(;) a. Titik koma digimakan untuk memisahkan bentuk- bentuk kata yang bermakna sama atau hampir sama (sinonim) yang terdapat pada penjelasan makna. Contoh: ambulu n bulu; rambut b. Titik koma digunakan sebagai
Recommended publications
  • Dalam Konteks Kuih Tradisional Etnik Brunei Di Sabah
    Journal of Borneo Social Transformation Studies (JOBSTS), Vol. 5. No. 1, 2019 ISSN 2462-2095 Universiti Malaysia Sabah IDENTITI BUDAYA: DALAM KONTEKS KUIH TRADISIONAL ETNIK BRUNEI DI SABAH CULTURAL IDENTITY:IN THE CONTEXT OF SABAH BRUNEI ETHNIC TRADITIONAL KUIH Surayah Hj Bungsu [email protected] Musnin Misdih (Ph.D), Dayang Damit @ Saidah Mohd Yassin [email protected] Fakulti Kemanusiaan, Seni dan Warisan Universiti Malaysia Sabah. ABSTRACT Product efficiency of the Brunei ethnic traditional kuih is highligted through the priceless knowledge inherited from their ancestors. The manufacturing of these traditional kuih is closely related to its culture or rites such as the celebration of marriage, birth or respecting deaths. These traditional kuih are very unique in the Brunei ethnic context because it was produced through innovative thinking. This way of thinking hence produces kuih-muih that comes in various functions and shapes that represents the heart and identity of a culture. This research is conducted to explore the cultural identity of the Brunei Ethnic kuih-muih production in Beaufort district. These kuih-muih include Kuih Jalurut, Kuih Tilapam, Kuih Lamban Udang, Kuih Tapai, Katupat Lupas and Bikang. This research involved two Brunei ethnic village; Kampung Weston and Kampung Lubuk; situated in Beaufort district, Sabah. This research applied Visualisation Technique and discussed several aesthetical elements like packaging designs, manufacturing ingredients and packaging methods. Every element discussed will be able to explain the role of these traditional Brunei ethnic kuih-muih in the context of identifying its culture identity and ancient rites. This is a qualitative research that utilises field research data that was obtained from interviews, observations and researcher’s direct involvement.
    [Show full text]
  • Buku Abstrak
    BUKU ABSTRAK 11th Industrial Research Workshop and National Seminar 2020 Peran Perguruan Tinggi sebagai Center of Excellence untuk Peningkatan Kualitas SDM yang Inovatif dan Berdaya Saing Politeknik Negeri Bandung Bandung, 26-27 Agustus 2020 11th Industrial Research Workshop and National Seminar Bandung, 26-27 Agustus 2020 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, yang telah mencurahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua, serta dengan izin-Nya kegiatan Industrial Research Workshop and National Seminar (IRWNS) ke-11 dengan tema "Peran Perguruan Tinggi sebagai Center of Excellence untuk Peningkatan Kualitas SDM yang inovatif dan Berdaya Saing" dapat terlaksana dengan baik. Tema tersebut dipilih karena melihat perkembangan teknologi di Indonesia pada Era 4.0 menuju 5.0 secara bertahap mengubah gaya hidup menjadi masyarakat modern. Masyarakat modern memiliki 3 (tiga) kriteria yaitu mampu berfikir inovatif, adaptif, dan solutif. Saat ini disadari telah terjadi perubahan paradigma dari bekerja keras menjadi bekerja cerdas. Kebutuhan-kebutuhan masyarakat dapat dipenuhi oleh mesin-mesin pembelajar yang berbasis Internet of Things (IoT). Dampaknya, mobilitas manusia tidak lagi terbatas ruang dan waktu. Perubahan paradigma ini tentu harus didukung oleh ketersediaan sumber daya manusia (SDM) yang memiliki 3 kriteria tersebut. Perguruan tinggi sebagai center of excellence turut berkontribusi mencetak SDM unggul. Melalui kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, perguruan tinggi dituntut untuk terus berkontribusi menyediakan SDM yang berkualitas. Hal ini telah ditunjukkan dengan banyaknya produk-produk inovatif hasil akademisi yang mampu bersaing, baik pada skala nasional maupun internasional. Seminar ini diikuti oleh peneliti-peneliti dari berbagai bidang ilmu dari hampir seluruh Indonesia yang telah membahas berbagai bidang kajian dalam bidang teknologi, MIPA, sosial humaniora, maupun pengabdian masyarakat dalam rangka memberikan pemikiran dan solusi untuk memperkuat peran perguruan tinggi sebagai center of excellence.
    [Show full text]
  • Download (129Kb)
    CHAPTER 1 INTRODUCTION 1.1 Background Different countries have different food to eat. Some countries have their own choices of food based on the history. Traditional food mostly come from the past habits. It means that people keep eating something in the past until now. The eating traditions become their own habit and the food eaten by them become the traditional food. Traditional food usually depends on the habitat. For example for those who live on the mountain, their traditional foods would be any kinds of vegetables. For those who live near the sea or river, their traditional foods would mostly based on fish. Sometimes traditional food also comes from the era. The middle-aged food usually comes from the farm product, for example eggs, cheese or any kinds of lamb or poultry. So thats why different countries have different choices of food. The food that they choose become their own traditional food. The traditional foods use simple traditional tools for cooking. Usually, they are cooked using the traditional way; without any machine. The traditional foods are cooked without using the gas stove, but they are cooked using fireplace. People build the fire using the burning coal or wood. There are also another traditional kitchen utensils such as pot is made from ceramic, cutting board is from wood, food basket is from bamboo, stock pot is from clay, pestle and mortar are from stone etc. The tools for cooking traditional food are quite simple because the traditional cooking utensils are made mostly from the natural sources such as stone, wood, clay or bamboo.
    [Show full text]
  • Kamus Sansekerta Indonesia
    i KAMUS SANSEKERTA INDONESIA Dr. Purwadi, M.Hum Eko Priyo Purnomo, SIP Lisensi Dokumen: Copyright © 2008 BudayaJawa.Com E-book ini dipublikasikan secara resmi melalui BudayaJawa.com. Semua teks dan grafis yang ada di dalamnya merupakan hak cipta BudayaJawa.com. Tidak satupun dari publikasi ini boleh digandakan, disebarkan, atau direproduksi dengan cara apapun juga, termasuk mengcopy tanpa ijin tertulis dari penulis. ii KATA PENGANTAR Bahasa Sansekerta mempunyai nilai logika, etika, dan estetika yang sangat tinggi dalam lingkungan kebudayaan Jawa. Sejak dulu kala, bahasa Sansekerta digunakan dalam penyebaran dan pengembangan ilmu pengetahuan. Banyak kitab Jawa Kuno yang ditulis dengan menggunakan unsur serapan bahasa Sansekerta. Pada perkembangannya, bahasa ini lebih popular dengan penyebutan Bahasa Kawi. Sesuai dengan makna harfiahnya, Kawi berarti pujangga. Bahasa Kawi berarti bahasa yang digunakan oleh para pujangga. Pada jaman dahulu bahasa Sansekerta atau bahasa Kawi memang digunakan oleh para cendekiawan, ilmuwan, dan bangsawan. Hal ini menyebabkan bahasa ini menjadi sangat tinggi kedudukannya dalam masyarakat Jawa. Komunikasi antar kelas menengah kerap kali diukur dari tinggi rendahnya seseorang dalam berbahasa. Karya sastra yang bermutu tinggi kualitas filosofisnya selalu memakai barometer parama sastra, parama kawi, mardawa lagu, nawung kridha, dan sambegana. Buku Kamus Sansekerta – Indonesia ini menjadi kunci untuk membuka lembaran kebudayaan Jawa yang sudah berusia berabad-abad lamanya. Sebuah kamus bermutu dan berguna bagi siapa saja. Selamat membaca! Yogyakarta, 25 Mei 2005 Dr. Purwadi, M.Hum iii Eko Priyo Purnomo, SIP BIOGRAFI PENULIS DR. PURWADI, M.HUM lahir di Grogol, Mojorembun, Rejoso, Nganjuk, Jawa Timur pada tanggal 16 September 1971. Pendidikan SD sampai SMA diselesaikan di tanah kelahirannya. Gelar sarjana diperoleh di Fakultas Sastra UGM yang ditempuh tahun 1990-1995, kemudian melanjutkan pada Program Pascasarjana UGM tahun 1996- 1998.
    [Show full text]
  • Kamus Simalungun—Indonesia Edisi Kedua Ini
    MILIK NEGARA KAMUS BAHASA SIMALUNGUN—INDONESIA Edisi Kedua Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Balai Bahasa Provinsi Sumatera Utara 2015 TIM REDAKSI KAMUS BAHASA SIMALUNGUN—INDONESIA Edisi Kedua Penanggung Jawab Tengku Syarfina Kepala Balai Bahasa Provinsi Sumatera Utara Penyunting Penyelia Amrin Saragih Wakil Penyunting Penyelia Amran Purba Ketua Tim Penyusun Zufri Hidayat Anggota Tim Penyusun Anharuddin Hutasuhut, Chairani Nasution, Sri Asrianti, Juliana Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia iii PENYUMBANG DAN PENGUMPUL DATA KAMUS BAHASA SIMALUNGUN—INDONESIA Edisi Kedua Penyumbang Data Nekman Saragih, Japiten Sumbayak, Jan Derita Wilson Sinaga, Jaweslin Saragih, Sahdinson Saragih, Jamel Sinaga, J. Sihaloho, Kalkedon Purba, Dearson Damanik, Masrul Purba, Dina Ria Saragih, Jasirman Sinaga Pengumpul Data Anharuddin Hutasuhut, Zufri Hidayat, Chairani Nasution, Sri Asrianti, Juliana, Nurelide iv Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia KATA PENGANTAR KEPALA BALAI BAHASA PROVINSI SUMATERA UTARA Edisi Kedua Provinsi Sumatera Utara memiliki beragam bahasa daerah, antara lain bahasa Melayu, Simalungun, Karo, Toba, Angkola/ Mandailing, dan Nias. Semua bahasa daerah tersebut masih dituturkan oleh masyarakat pendukungnya. Balai Bahasa Provinsi Sumatera Utara sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa di Provinsi Sumatera Utara memiliki tupoksi melakukan penelitian, pembinaan, pengembangan, dan pelestarian di bidang kebahasaan dan kesastraan yang bertujuan untuk meningkatkan mutu
    [Show full text]
  • Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Beli
    Prosiding The 11th Industrial Research Workshop and National Seminar Bandung, 26-27 Agustus 2020 Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Beli Wisatawan pada Kuliner Lokal yang Ada di Kawasan Danau Toba (Jenis Makanan Ringan) Studi Kasus: Kabupaten Toba Samosir Anggreni Munthe1, Mariana Simanjuntak2 1Jurusan Manajemen Rekayasa, Institut Teknologi Del, Toba Samosir 22381 2Jurusan Manajemen Rekayasa, Institut Teknologi Del, Toba Samosir 22381 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh kualitas produk, harga produk, jarak dan lokasi penjualan, dan cita rasa dan kemasan produk terhadap minat beli wisatawan untuk membeli makanan kuliner lokal terkhusus pada makanan ringan. Populasi penelitian adalah wisatawan yang berkunjung ke objek wisata di Kabupaten Toba Samosir dengan jumlah sampel 100 responden. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda dengan menggunakan software IBM SPSS 23. Makanan ringan yang diteliti adalah makanan ringan khas yang paling diminati masyarakat di Kecamatan Balige dan sekitarnya, yaitu Lampet, Ombus-ombus, Tipa-tipa, Sasagun, dan Mie Gomak. Selain makanan ringan, juga diteliti satu jenis minuman khas yaitu Tuak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh variabel bebas secara simultan (bersama-sama) mempengaruhi minat beli wisatawan terhadap makanan ringan. Pada makanan ringan Lampet, variabel bebas yang paling mempengaruhi minat beli wisatawan adalah kualitas. Pada makanan ringan Ombus- ombus, variabel bebas yang paling mempengaruhi minat beli wisatawan adalah jarak dan lokasi penjualan produk. Pada makanan ringan Tipa-tipa, variabel bebas yang paling mempengaruhi minat beli wisatawan adalah kualitas produk. Pada makanan ringan Sasagun, variabel bebas yang paling mempengaruhi minat beli wisatawan adalah kualitas produk. Pada makanan ringan Mie Gomak, variabel bebas yang paling mempengaruhi minat beli wisatawan adalah harga produk.
    [Show full text]
  • Malay/English Word List
    Temuan: World of Words A Temuan/Malay/English Word List Photo: Center for Orang Asli Concerns Looi Siew Teip Adela S. Baer Jalil Mohamad December, 2016 Temuan-English-Malay Word List TABLE OF CONTENTS Preface............................................................................................................................................. 3 Pronunciation Guide ....................................................................................................................... 5 A ...................................................................................................................................................... 7 B .................................................................................................................................................... 10 C .................................................................................................................................................... 19 D .................................................................................................................................................... 23 E .................................................................................................................................................... 26 G .................................................................................................................................................... 26 I ....................................................................................................................................................
    [Show full text]
  • The Roleof Food Innovation Pizza Andaliman in Improving
    THE ROLEOF FOOD INNOVATION PIZZA ANDALIMAN IN IMPROVING TOURIST INTEREST TO LAKE TOBA (STUDY AT PIZZA ANDALIMAN RESTAURANT BALIGE, KABUPATEN TOBA SAMOSIR) Bantors Sihombing *) Lisanhot Pandiangan**) Akademi Pariwisata dan Perhotelan Darma Agung [email protected] [email protected] Abstract This Research entitled The Role of Food Innovation Pizza Andaliman in Improving Tourist Interest to Lake Toba (Studyat Pizza Andaliman Restaurant Balige, Kabupaten Toba Samosir) intend to reveal about the role of food innovation in improving tourist interest to visit Lake Toba, , this study was conducted at the Pizza Andaliman Restaurant Balige, Kabupaten Toba Samosir. The research metodology used was a qualitative approach. Informants in this research are the owner of izza Andaliman Restaurant, tourism official government, foreign tourist and local tourist who visit Lake Toba, Balige. Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara. The result of research indicated that food innovation Pizza Andaliman has not yet the main reason for tourist to visit Lake Toba, but tourist interest to visit Lake Toba increase after know about food innovation like Pizza Andaliman. Keywords : food innovation,pizza andaliman, tourist 1. Pendahuluan karena gejolak politik dalam negeri, disusul Kawasan Danau Toba memiliki resesi ekonomi global (2014:13). Banyak keindahan alam yang luarbiasa. Melihat perusahaan yang gulung tikar dan melakukan pemandangannya yang eksotis, banyak orang jurus efisiensi demi menekan biaya tak menyangka danau tersebut merupakan operasional. Terjadi pengurangan tenaga hasil letusan gunung Toba. Materialnya kerja, yang membuat mereka kembali ke terlempar dan menutupi wilayah seluas 4 profesi lama sebagai petani. juta km persegi. Chesner dalam Ahmad Arif Hingga 2009, jumlah pelancong yang dkk (2014:20) menemukan jejak vulkaniknya datang ke Toba dan Samosir mencapai ditemukan di Perak dan Pahan (Malaysia), 63.187 orang.
    [Show full text]
  • Media Release
    MEDIA RELEASE LABUAN LURES TOURISTS WITH FRESH SEAFOOD AND GOOD FOOD ALL YEAR ROUND Best known for its scenic beaches and challenging wreck diving sites, Labuan Island is now set on luring tourists with its fresh catch and local foods. As a food haven, Labuan offers fresh seafood like crabs and lobsters at affordable prices and other local delicacies such as ambuyat, made from sago starch, jelurut, a custardy dessert made of coconut milk, and punjung, a jelly wrapped in banana leaves. To position Labuan as a haven for food enthusiasts, Tourism Malaysia recently launched the ‘Labuan Fabulous Food Trail’ brochure at the Terumbu Warisan Restaurant, Federal Territory of Labuan, on 13 January 2012 at 7.30 pm. The launch was officiated by the Director of Tourism Malaysia Sabah Office, Mr. Mohd Roslan Abdullah. The Chief Executive Officer of Labuan Corporation, Mr. Zainul Abidin bin Abdullah and the Director of Tourism, Cultural and Arts Department of Labuan Corporation, Mr. Mahathir Hamid were also present. The brochure features 32 of Labuan’s best places to eat and is divided into several categories i.e. Seafood Delight, Western Food Delight, Malay Food Delight, Chinese & Asean Food Delight and Indian Food Delight. Each restaurant or stall listed in the brochure is accompanied with contact details, images and a short listing of the restaurant’s most popular dishes. A map of all the eateries is also included. Special travel packages have also been developed to promote the Labuan food trail and especially the unique experience of making the ambuyat. They are also listed in the brochure.
    [Show full text]
  • Kamus Lampungandonesia
    TIDAK DIPERDAGANGKAN (JNTUKUMUM Kamus LampungAndonesia DATA en Kamus Lam pung Indonesia OIeh: Junaiyah H.M. dkk. Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Jakarta 1985 lffl Hak Cipta pada Departemen Pendidikan dan Kebudayaan SAW b is %mull, I : 1729 O 1101 L I...411 1 1t -- Cetakan Pertatna Naskah buku ml semula merupakan hasil Proyek Pengembangan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah—Jakarta 1976/1977 dlterbitkan dengan dana Proyek Pengembangan Bahasa dan Sastra Indonesia. Staf inti ProyekDrs. Hans Lapoliwa, M. Phil. (Pemimpin), Yusnan Yunus (Bendaharawan), Drs. Nafron Hasjim, Drs. Dendy Sugono (Sekretaris), Drs. Farid Hadi, Drs. S.R.H. Sitanggang, Drs. Tony S. Racmadie Drs. S. Amran TasaiDrs. A. Patoni, H. Abd. Mutalib, BA. (para asisten). Sebagian atau seluruh isi buku ml dilarang dipergunakan atau diperbanyak dalain bentuk apa pun tanpa izin tertulis daii penerbit kecuall dalam hal ku- tipan untuk keperluan penulisan artikel atau karangan ilmiah. Alamat penerbit: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Jalan Daksinapatl Barat IV, Rawamangun Jakarta Tirnur 13220. Iv PRAKATA Sejak Rencana Pembangunan Lima Tahun 11 (1974), telah digariskan kebi- jakan pembinaan dan pengembangan kebudayaan nasional dalam berbagai seginya. Dalam gris haluan mi, masalah kebahasaan dan kesastraan merupa- kan salah satu masalah kebuyaan nasional yang perlu digarap dengan sung- guh-sungguh clan berencana sehingga tujuan akhir pembinaan dan pengemba- ngan bahasa Indonesia dan daerah, termasuk sastranya, dapat tercapai. Tujuan
    [Show full text]
  • List Agen 201610.Xlsx
    REGION KABUPATEN KECAMATAN KELURAHAN ALAMAT AGEN AGEN ID NAMA AGEN PIC AGEN JARINGAN KANTOR EAST JAVA BANGKALAN BANGAKALAN PEJEGEN JL KEMUNING SUMUR KEMBANG 213GE0103P000001 ARIES 2 CELL SAIFUL ARIF BTPN PURNABAKTI BANGKALAN EAST JAVA BANGKALAN BANGKALAN MLAJAH PERUM BANGKALAN INDAH BLOK MC 15 RT 001 RW 004213GE0104P000001 ASSHEGAF LPG DEWI FATIMATUS ZAHRAH BTPN PURNABAKTI BANGKALAN EAST JAVA BANGKALAN BURNEH BURNEH JL KUSUMA BANGSSA 213GE0106P000002 ADON ACCESSORIES PUTRI WULAN DHANI BTPN PURNABAKTI BANGKALAN EAST JAVA BANGKALAN LABANG KESEK JL PASAREAN DSN KOROT LAOK 213GE0104P000003 TOKO HENI HENI RETNOWATI BTPN PURNABAKTI BANGKALAN EAST JAVA BANGKALAN TANJUNG BUMI BUMI ANYAR JL RAYA BUMI ANYAR 213GE0116P000001 ANTI MAHAL SAHRONDI BTPN PURNABAKTI BANGKALAN EAST JAVA BANGKALAN TANJUNG BUMI PANDIYAN DSN PANDIYAN DS TLANGOH 213GE0116P000006 SINAR ABADI TOKO DAN MEUBEL SAIRI BTPN PURNABAKTI BANGKALAN EAST JAVA BANGKALAN TANJUNG BUMI PASESEH DSN PASESEH 213GE0116P000003 NOVI CELL SON HAJI BTPN PURNABAKTI BANGKALAN EAST JAVA BANGKALAN TANJUNG BUMI PASESEH DSN RANG MANTEN 213GE0116P000005 OUTLET HELIZA NAZARUDDIN BTPN PURNABAKTI BANGKALAN EAST JAVA BANGKALAN TANJUNG BUMI TANJUNG BUMI JL WONGSO GATI / DSN JETREBUNG 213GE0116P000002 LOUNDRY NOUVAL DIAH RIA AGUSTIN BTPN PURNABAKTI BANGKALAN EAST JAVA BANGKALAN TANJUNG BUMI TLANGOH DSN PAKERENGAN 213GE0116P000004 TOKO AL-BAROKAH SUYADI BTPN PURNABAKTI BANGKALAN EAST JAVA BANYUWANGI BANYUWANGI BAKUNGAN LINGKUNGAN GAPLEK 03 03 213GD0109P000009 RYO MOTOR YENI ROSITAWATI BTPN MUR PASAR BESAR BANYUWANGI
    [Show full text]
  • Jurnal Kesehatan Prima P-ISSN: 1978-1334 (Print); E-ISSN: 2460-8661 (Online)
    Jurnal Kesehatan Prima http://jkp.poltekkes-mataram.ac.id/index.php/home/index p-ISSN: 1978-1334 (Print); e-ISSN: 2460-8661 (Online) IDENTIFICATION AND FARMER FAMILY’S PREFERENCE OF INDIGENOUS FOOD IN RURAL BENGKULU Betty Yosephin Simanjuntak1, Desri Suryani2, Miratul Haya3, Ali Khomsan4 1-4 Poltekkes Kemenkes Bengkulu, Indonesia [email protected] Tlp: +628573286858 Received: 29 July 2019/Accepted:09 August 2020/Published Online: 17 August 2020 © This Journal is an open-access under the CC-BY-SA License Abstract These traditional foods have nutritional value and more specific taste. These foods use the ingredients obtained from the local food sources and they have the taste which is relatively acceptable for Bengkulu people. Purpose of this research was to identify the kinds of traditional foods, preferences in the consumption pattern in the family of farmers. The data collection method used a combination of quantitative and qualitative techniques such as indepth interviews and Food Frequency Questionnaire . FGD was performed on each ethnic group, and the members were mothers who understood the traditional foods consumed by people in the related ethnic group and they resided in the ethnic group. The identification of traditional foods is obtained from FFQ (Food Frequency Questionnaire). Most of the food sources of vegetables consumed by the community were vegetables that many people got from rice fields/dryfields/ gardens Traditional food snacks, side dishes and vegetables in the agricultural households as such as bolu semut, rebung asam ikan gaguk, guasan, gulai nangko,and gulai jamur gerigit. Preferences for indegenous foods among different generations show preference for traditional snacks, traditional side dishes and vegetables in households.
    [Show full text]