Performansi Pemberian Makanan Tradisional Pada Upacara Adat Batak Toba

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

Performansi Pemberian Makanan Tradisional Pada Upacara Adat Batak Toba PERFORMANSI PEMBERIAN MAKANAN TRADISIONAL PADA UPACARA ADAT BATAK TOBA TESIS Oleh MASLAN M.R. SIHOMBING 157009030/ LNG FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2019 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA PERFORMANSI PEMBERIAN MAKANAN TRADISIONAL PADA UPACARA ADAT BATAK TOBA TESIS Oleh MASLAN M.R. SIHOMBING 157009030/ LNG FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2019 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA PERFORMANSI PEMBERIAN MAKANAN TRADISIONAL PADA UPACARA ADAT BATAK TOBA TESIS Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Magister Sains dalam Program Studi Linguistik pada Program Pascasarjana Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara Oleh MASLAN M.R. SIHOMBING 157009030/ LNG FAKULTAS ILMU BAHASA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2019 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA PERNYATAAN Judul Tesis PERFORMANSI PEMBERIAN MAKANAN TRADISIONAL Pada UPACARA ADAT BATAK TOBA Dengan ini penulis menyatakan bahwa tesis ini disusun sebagai syarat untuk memperoleh gelas Magister Sains di bidang Linguistik pada Program Studi Linguistik Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara adalah benar hasil karya penulis sendiri. Adapun pengutipan-pengutipan yang penulis lakukan pada bagian-bagian tertentu dari hasil karya orang lain dalam penulisan tesis ini, telah penulis cantumkan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah, dan penulisan ilmian Apabila dikemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian tesis ini bukan hasil karya penulis sendiri atau adanya plagiat dalam bagian-bagian tertentu, penulis bersedia menerima sanksi pencabutan gelar akademik yang saya sandang dan sanksi-sanksi lainnya sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. Medan, Juli 2019 Penulis Maslan M.R. Sihombing UNIVERSITAS SUMATERA UTARA PERFORMANSI PEMBERIAN MAKANAN TRADISIONAL PADA UPACARA ADAT BATAK TOBA ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan domain, taksonomi, komponen makna, dan menemukan pola penamaan makanan, mendeskripisikan performansi dan menemukan kearifan lokal pemberian makanan tradisional Batak Toba. Sumber data pemberian makanan pada upacara adat kelahiran, pernikahan dan kematian diperoleh dari penelitian di desa Simarmata, Kabupaten Samosir dan Medan. Informan yang diwawancarai adalah orang yang terlibat aktif dalam upacara adat kelahiran, pernikahan, dan kematian. Penelitian ini menggunakan pendekatan antropolinguistik dengan metode penelitian etnografi. Hasil penelitian makanan yang diberikan adalah tudu-tudu sipanganon ’penanda makanan’ dan dengke simudur-udur ‘ikan beriringan’. Teks yang diucapkan saat pemberian makanan disebut pasahat hata. Hasil penelitian ditemukan domain kelahiran, dengan lima subdomain yaitu 1)mambosuri ‘membuat kenyang’, 2)maranggap ‘menjaga’, 3)mamboan aek ni unte ‘membawa air asam’, 4)martutu aek ‘dipermandikan’, dan 5)mebat ‘datang’. Domain pernikahan memiliki sembilan subdomain yaitu 1)mangarisik ‘menelisik’, 2)marhori-hori dinding ‘mencari tau’, 3)marhusip‘berbisik’ ,4)martumpol ‘berjanji’, 5)martonggo raja‘memohon doa’ ,6)marsibuha-buhai ‘pembuka’, 7)unjuk ‘pesta’, 8)paulak une ‘mengembalikan’, 9)maningkir tangga ‘periksa tangga’. Domain kematian, terdiri atas delapan subdomain yaitu: 1)saur matua mauli bulung ‘panjang umur’,2) saur matua ‘panjang umur’, 3)sari matua ‘masih ada anak yang belum menikah’, 4)mate mangkar ‘mati anak yang ditinggal masih kecil’, 5)mate poso ‘mati muda’, 6)mate dakdanak ‘mati usia anak-anak’, 7)mate di bortian ‘mati dalam kandungan, dan 8)mate maningkot ‘bunuh diri’. Ditemukan taksonomi atau pengklasifikasian makanan Batak Toba yang disusun dalam bentuk diagram garis. Ditemukan komponen makna marsipanganon ‘makan’, komponen makna cara pengolahan makanan dan aktivitas memasak. Performansi pemberian makanan melibatkan pamoruan ‘orangtua suami’, hula-hula ‘orangtua istri’, dan tulang ‘paman’. Kearifan lokal pemberian makanan adat Batak Toba diantaranya, nilai spritual, rasa syukur, gotong royong, kesehatan, kerukunan dan penyelesaian konflik. Temuan pada pola penamaan makanan. Pola penamaan makanan tradisional berubah pada saat makanan tersebut menjadi makanan adat. Pola penamaan makanan tradisional na ni + arsik (Verba), berubah menjadi: dengke simudur-udur (Adj), dengke sahat (Adj), dengke sitio-tio (Adj), dengke naporngis (Adj), dengke upa (Adj). Kata kunci: Makanan, antropolinguistik, domain, performansi, kearifan lokal. i UNIVERSITAS SUMATERA UTARA PERFORMANCE OF BATAK TOBA TRADITONAL FEEDING CEREMONY ABSTRACT The purposes of this study are to describe the domain, taxonomy, and semantic components; to find food naming patterns; to describe performance; and to find local wisdom in Batak Toba feeding tradition. Data collection was conducted by observation and interview. The object of observation was the feeding tradition conducted during birth ceremony, marriage ceremony and funeral in Batak Toba society located in the village of Simarmata, Samosir district and around the city of Medan. Informants interviewed were the ones you actively participated or acted as actors in the ceremony of birth, marriage and funeral. Anthropolinguistic approach was applied in this study with ethnographic method. The results of the study showed that there were two kinds of food fed in the ceremony of birth, marriage and funeral, namely: tudu-tudu sipanganon ‘food marker’ and dengke simudur-udur ‘fish put together on plate’. The text spoken at the time of feeding is called pasahat hata. It was found that birth domain consists of five sub-domains, namely 1) mambosuri 'to make full', 2) maranggap 'to guard', 3) mamboan aek ni unte 'to carry sour water', 4) martutu aek 'to be bathed', and 5) mebat 'to come'; marriage domain consists of nine sub-domains, namely 1) mangarisik 'to approach', 2) marhori-hori dinding 'to find out', 3) marhusip 'to whisper', 4) martumpol 'to promise', 5) martonggo raja 'to pray', 6 ) marsibuha- buhai 'opener', 7) unjuk 'party', 8) paulak une 'to return', 9) maningkir tangga 'check the stairs'; and the domain of death consists of eight sub-domains, namely: 1) saur matua mauli bulung 'longevity', 2) saur matua 'longevity', 3) sari matua 'there are still unmarried children', 4) mate mangkar 'died and leaving small child behind', 5) mate poso' died young ', 6) mate dakdanak 'died in the age of children', 7) mate di bortian 'died in the womb’, and 8) mate maningkot ‘the type of death caused by suicide’. It was also found the food taxonomies or classifications of Batak Toba foods arranged in a line diagram. Semantic component of marsipanganon ‘to eat’, semantic component of how to process food and cooking activities, naming patterns of traditional food na ni + verbs. The performance of feeding involves the recognition of 'husband's parents', hula-hula 'parent wife', and tulang 'uncle'. Local wisdom of Batak Toba feeding tradition, namely gratitude, mutual cooperation, health, harmony and conflict resolution. The research findings are the naming pattern of traditional food differs from the naming patterns of ritual foods. Traditional food na ni+ arsik (Verb) ‘stewed fish dish’, turns to : dengke simudur-udur (Adj), dengke sahat (Adj), dengke sitio-tio (Adj), dengke naporngis (Adj), dengke upa (Adj). Keywords: Food, anthropolinguistics, domain, performance, local wisdom. ii UNIVERSITAS SUMATERA UTARA KATA PENGANTAR Puji dan syukur Penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas kemurahanNya, tesis ini dapat diselesaikan dengan baik. Tesis ini diajukan untuk memenuhi persyaratan dalam memperoleh gelah magister linguistik pada Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara. Penulis menyadari bahwa tesis ini dapat diselesaikan karena dukungan dan bantuan baik moril maupun materil dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang tulus kepada pihak-pihak terkait. 1. Bapak Prof. Dr. Runtung, S.H, M.Hum., Rektor Universitas Sumatera Utara, atas kesempatan yang diberikan kepada penulis untuk mengikuti dan menyelesaikan pendidikan Program Magister. 2. Bapak Dr. Budi Agustono, M.A., Dekan Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara, atas kesempatan yang diberikan kepada penulis untuk mengikuti dan menyelesaikan pendidikan di Program Studi Linguistik 3. Bapak Dr. Eddy Setia M.Ed. TESP., Ketua Program Studi Linguistik Program Pascasarjana, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara, atas kesempatan dan bantuan yang diberikan kepada penulis selama kuliah hingga dapat menyelesaikan penulisan tesis ini. 4. Ibu Dr. T. Thyrhaya Zein, M.A., Sekretaris Program Studi Linguistik Program Pascasarjana, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara. Terima kasih atas kelembutan, perhatian, bimbingan dan motivasi yang telah beliau berikan selama penulis menjalani pendidikan di program pascasarjana linguistik. iii UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 5. Prof. Dr. Robert Sibarani, M.S., Ketua Komisi Pembimbing. Terima kasih atas bimbingan, motivasi tanpa pamrih dan ketulusan Bapak dalam membimbing penulis hingga dapat menyelesaikan penulisan tesis ini 6. Dr. Mulyadi, M.Hum, Anggota Komisi Pembimbing yang telah memberikan waktunya, dan dengan penuh perhatian memberikan dukungan, motivasi, bimbingan, saran serta masukan yang sangat berarti. 7. Prof . Dr. Amrin Saragih, M.A., Prof. Hamzon Situmorang, M.S., Ph.D dan ibu Dr. T.Thyrhaya Zein, M.A., tim penguji, terima kasih telah menilai, memeriksa dan memberikan banyak saran dalam rangka perbaikan tesis ini. 8. Bapak dan Ibu dosen yang dengan tulus memberikan ilmu yang sangat bermanfaat dan dan staf pegawai yang sangat profesional
Recommended publications
  • Restoran Jilid 2
    Prihastuti Ekawatiningsih, dkk. RESTORAN JILID 2 SMK Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional Hak Cipta pada Departemen Pendidikan Nasional Dilindungi Undang-undang RESTORAN JILID 2 Untuk SMK Penulis : Prihastuti Ekawatiningsih Kokom Komariah Sutriyati Purwanti Perancang Kulit : TIM Ukuran Buku : 17,6 x 25 cm NUG EKAWATININGSIH, Prihastusti. a Restoran Jilid 2 untuk SMK oleh Prihastuti Ekawatiningsih, Kokom Komariah, Sutriyati Purwanti ---- Jakarta : Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional, 2008. xxiv, 234 hlm Daftar Pustaka : Lampiran. A Glosarium : Lampiran. B Indeks : Lampiran. C ISBN : 978-979-060-003-4 ISBN : 978-979-060-005-8 Diterbitkan oleh Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional Tahun 2008 KATA SAMBUTAN Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia Nya, Pemerintah, dalam hal ini, Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional, telah melaksanakan kegiatan penulisan buku kejuruan sebagai bentuk dari kegiatan pembelian hak cipta buku teks pelajaran kejuruan bagi siswa SMK. Karena buku-buku pelajaran kejuruan sangat sulit di dapatkan di pasaran. Buku teks pelajaran ini telah melalui proses penilaian oleh Badan Standar Nasional Pendidikan sebagai buku teks pelajaran untuk SMK dan telah dinyatakan memenuhi syarat kelayakan untuk digunakan dalam proses pembelajaran melalui Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 45 Tahun 2008 tanggal 15 Agustus 2008. Kami menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruh penulis yang telah berkenan mengalihkan hak cipta karyanya kepada Departemen Pendidikan Nasional untuk digunakan secara luas oleh para pendidik dan peserta didik SMK.
    [Show full text]
  • A Description of Manulangi Natua -Tua Ceremony By
    A DESCRIPTION OF MANULANGI NATUA -TUA CEREMONY BY BATAK TOBA SOCIETY A PAPER BY JURAIDA ELPIANA TAMBA REG.NO : 162202033 DIPLOMA III ENGLISH STUDY PROGRAM FACULTY OF CULTURAL STUDIES UNIVERSITY OF NORTH SUMATERA MEDAN 2019 1 Universitas Sumatera Utara 2 Universitas Sumatera Utara 3 Universitas Sumatera Utara AUTHOR’S DECLARATION I am JURAIDA ELPIANA TAMBA declare that I am the sole author of this paper. Except references are made in the text of this paper, this paper contains no material published elsewhere or extracted in whole or in part from a paper by which I have qualified for or awarded another degree. No other person’s work has been used without due acknowledgement in the main text of the paper. This paper has not been submitted for the award of another degree in any tertiary education. Signed : …………….. Date : July 2019 i Universitas Sumatera Utara COPYRIGHT DECRALATION Name : JURAIDA ELPIANA TAMBA Title of paper : A DESCRIPTION OF MANULANGI NATUA-TUA CEREMONY BY BATAK TOBA SOCIETY Qualification : D-III / Ahli Madya Study program : English I am willing that my paper should be available for reproduction at the discretion of the librarian of the Diploma III English Department Faculty of Culture Study USU on the understanding that users are made aware of their obligation under law of the Republic of Indonesia. Signed : …………………. Date : July 2019 ii Universitas Sumatera Utara ABSTRAK Kertas karya ini berjudul “A Description Of Manulangi Natua-tua Ceremony By Batak Toba Society”. Batak Toba memiliki suatu tradisi yaitu Manulangi Natua-tua . Manulangi Natua-tua merupakan satu salah kebiasaan masyarakat Batak Toba, kebiasaan ini dianggap juga sebagai suatu upacara adat yang resmi pada budaya Batak Toba dimana anak-anak datang kerumah orang tua mereka untuk memberi makan orang tua mereka .
    [Show full text]
  • BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bangsa Indonesia, Terdiri
    BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Bangsa Indonesia, terdiri dari berbagai suku. Tiap suku memiliki masakan dengan karakter dan keunikannya sendiri. Jika dijumlahkan ratusan masakan yang ada tentunya merupakan sumber kekayaan budaya yang tidak ternilai harganya. (Alamsyah, 2008) Masakan tradisional mempresentasikan daerah asal atau mewakili simbol daerah. Di tiap daerah meski terkadang ada kesamaan selalu memiliki perbedaan. Perbedaan bisa dari cara makan, komposisi bumbu, fungsi masakan atau cara hidang. Masakan tradisional tidak terlepas dari identitas daerah asal. (Alamsyah, 2008) Masakan Khas Suku Batak adalah salah satu aset penting yang memperkaya keanekaragaman kuliner nusantara. Namun masakan Khas Suku Batak cenderung dikategorikan sebagai masakan non-halal, padahal pada kenyataanya masakan Tapanuli memiliki banyak jenis masakan yang halal, seperti Ikan Na Niura, Ikan Arsik, Napinadar. Masakan Khas Suku Batak juga memiliki fleksibilitas terhadap bahan utama. Seperti daging babi yang bisa dialternatifkan menggunakan daging sapi, ayam ataupun kerbau. Masakan Khas Suku Batak yang sering dikenal orang karena menggunakan darah hewan adalah saksang dan manuk na digotai. 1 2 Manuk na di gotai merupakan salah satu masakan Khas Suku Batak yang enggan dinikmati oleh khalayak ramai. Bahkan, orang Suku Batak sendiri ada yang enggan untuk menyantapnya. Mereka memiliki persepsi tersendiri terhadap masakan ini, karena dimasak menggunakan darah ayam, meskipun sebenarnya darah ini telah melalui proses pengolahan masak. Masakan tradisional mengalami beberapa perubahan dan penyesuaian baik dari penampilan, komposisi, memasaknya, cara hidang bahkan cara menyantapnya. (Alamsyah, 2008) Kuliner bisa terdiri atas cara memasak, didalamnya melibatkan variasi dan teknik memasak yang akan menghasilkan, rasa, penampilan dan bentuk yang bisa mengundang selera. (Alamsyah, 2008) Untuk menghilangkan kesan yang lahir dari masakan manuk na di gotai, penulis akan melakukan eskperimen substitusi bahan darah ayam dengan bahan lain yang bisa dikonsumsi oleh orang secara umum.
    [Show full text]
  • Modul Dasar-Dasar Kuliner (Nut 161)
    MODUL DASAR-DASAR KULINER (NUT 161) DISUSUN OLEH PUTRI RONITAWATI, SKM., M.Si. UNIVERSITAS ESA UNGGUL 2020 Universitas Esa Unggul http://esaunggul.ac.id 0 / 226 MODUL DASAR-DASAR KULINER (NUT 161) MODUL 1 PENGANTAR KULINER DAN PERKEMBANGANNYA DI MANCANEGARA DISUSUN OLEH PUTRI RONITAWATI, SKM., M.Si. UNIVERSITAS ESA UNGGUL 2020 Universitas Esa Unggul http://esaunggul.ac.id 1 / 226 PENGANTAR A. Kemampuan Akhir Yang Diharapkan Setelah mempelajari modul ini, diharapkan mahasiswa mampu : 1. Menguraikan visi dan misi Universitas Esa Unggul 2. Merinci topik-topik perkuliahan Dasar-dasar Kuliner 3. Mengidentifikasi buku referensi serta komponen dan proporsi penilaian mata kuliah Dasar-dasar Kuliner. 4. Menguraikan perkembangan kuliner di berbagai negara B. Uraian dan Contoh 1. Visi dan Misi Universitas Esa Unggul mempunyai visi menjadi perguruan tinggi kelas dunia berbasis intelektualitas, kreatifitas dan kewirausahaan, yang unggul dalam mutu pengelolaan dan hasil pelaksanaan Tridarma Perguruan Tinggi. Untuk mewujudkan visi tersebut, maka Universitas Esa Unggul menetapkan misi-misi sebagai berikut : a. Menyelenggarakan pendidikan tinggi yang bermutu dan relevan b. Menciptakan suasana akademik yang kondusif c. Memberikan pelayanan prima kepada seluruh pemangku kepentingan 2. Topik Perkuliahan Kuliner merupakan perpaduan antara ilmu dan seni,karena dibutuhkan pengetahuan terkait dengan ilmu gizi, ilmu bahan makanan, alat-alat penyelenggaraan makanan, ketrampilan seni memasak(membaca,praktek dan mengembangkan resep). Kuliner dapat didefinisikan
    [Show full text]
  • Man Found Dead in Bed. __
    VOLUME -XXXVI. NO, 29. RED BANK, N* J,f WEDNESDAY, JANUARY 14, 1914, PAGES 1 TO 8. AITiQ KILLS PET •; BTOl WANTS TITO BEOIBT1J11. Jo«oph Xuinlltuon IiOnca One PAYING LIFE INSURANCE. J. A. VunHoholk Ha* Somt Fap«r Bent SUMMER HOMES ROBBED. Souj little Fsiendi. MANY DEATH CX.AIMS TA.TD AT THIS to. Bin in Ohio, Joseph. Tomlinson of Lincroft ia J. A. VanSehoick of Pninesvllio, MAN FOUND DEAD IN BED. mourning tho IOHB of a pet squirrel / TIME Or YEAH. __ Ohio, n former resident of Red Bank, THIEVES GOT BOOTY IN TWO OCEAN- which NVLiH killed lust week hy being A£«d Peoplo and Very Young- Children who bought out the Colo coal company run over by an, automobile. Tho Bucoumi) to oiiaaita Ivoia»ut to Iliig at that place after Belling his coal ALTON VOORHEESOF RED BANK KILLED PORT HOUSES FRIDAY NIGHT, .squirrel was ono of a family of four. Boasou—Bom» '£»**• Beftth Clfllim business here to J. S. Hunt, has been Tho animals tiro living in a bird house Paid In TUU DUtriot. taking THE RECHSTEU for years and BY GAS FUMES. on top of a polo on Mr. Tomlinson'i A largo amount of rmsney huR been when he moved to Ohio THE REGIS- The Summer Residences of George 3. Loper and place, 'The house used to be occupied paid out in Monmouth county and in TER followed him there. Mr. Van- by birds, but the squirrels drove them this insurance district, during the past Schoiek, in sending his check for re- He was Found Dead Last Wednesday Night in a out and made it their residence.
    [Show full text]
  • Buku Abstrak
    BUKU ABSTRAK 11th Industrial Research Workshop and National Seminar 2020 Peran Perguruan Tinggi sebagai Center of Excellence untuk Peningkatan Kualitas SDM yang Inovatif dan Berdaya Saing Politeknik Negeri Bandung Bandung, 26-27 Agustus 2020 11th Industrial Research Workshop and National Seminar Bandung, 26-27 Agustus 2020 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, yang telah mencurahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua, serta dengan izin-Nya kegiatan Industrial Research Workshop and National Seminar (IRWNS) ke-11 dengan tema "Peran Perguruan Tinggi sebagai Center of Excellence untuk Peningkatan Kualitas SDM yang inovatif dan Berdaya Saing" dapat terlaksana dengan baik. Tema tersebut dipilih karena melihat perkembangan teknologi di Indonesia pada Era 4.0 menuju 5.0 secara bertahap mengubah gaya hidup menjadi masyarakat modern. Masyarakat modern memiliki 3 (tiga) kriteria yaitu mampu berfikir inovatif, adaptif, dan solutif. Saat ini disadari telah terjadi perubahan paradigma dari bekerja keras menjadi bekerja cerdas. Kebutuhan-kebutuhan masyarakat dapat dipenuhi oleh mesin-mesin pembelajar yang berbasis Internet of Things (IoT). Dampaknya, mobilitas manusia tidak lagi terbatas ruang dan waktu. Perubahan paradigma ini tentu harus didukung oleh ketersediaan sumber daya manusia (SDM) yang memiliki 3 kriteria tersebut. Perguruan tinggi sebagai center of excellence turut berkontribusi mencetak SDM unggul. Melalui kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, perguruan tinggi dituntut untuk terus berkontribusi menyediakan SDM yang berkualitas. Hal ini telah ditunjukkan dengan banyaknya produk-produk inovatif hasil akademisi yang mampu bersaing, baik pada skala nasional maupun internasional. Seminar ini diikuti oleh peneliti-peneliti dari berbagai bidang ilmu dari hampir seluruh Indonesia yang telah membahas berbagai bidang kajian dalam bidang teknologi, MIPA, sosial humaniora, maupun pengabdian masyarakat dalam rangka memberikan pemikiran dan solusi untuk memperkuat peran perguruan tinggi sebagai center of excellence.
    [Show full text]
  • Restoranoran Jilid 2
    Prihastuti Ekawatiningsih, dkk. RESTRESTORANORAN JILID 2 SMK RI HAN U DA W Y T A U N T I Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional Hak Cipta pada Departemen Pendidikan Nasional Dilindungi Undang-Undang RESTRESTORANORAN JILID 2 Untuk SMK Penulis : Prihastuti Ekawatiningsih Kokom Komariah Sutriyati Purwanti Perancang Kulit : TIM Ukuran Buku : 17,6 × 25 cm NUG EKAWATININGSIH, Prihastuti. a Restoran Jilid 2 untuk SMK oleh Prihastuti Ekawatiningsih, Kokom Komariah, Sutriyati Putwanti --- Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional, 2008. x, 166 hlm Daftar Pustaka : Lampiran A Glosarium : Lampiran B ISBN : 978-979-060-003-4 ISBN : 978-979-060-005-8 Diterbitkan oleh Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional Tahun 2008 KATA SAMBUTAN Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia Nya, Pemerintah, dalam hal ini, Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional, telah melaksanakan kegiatan penulisan buku kejuruan sebagai bentuk dari kegiatan pembelian hak cipta buku teks pelajaran kejuruan bagi siswa SMK. Karena buku-buku pelajaran kejuruan sangat sulit didapatkan di pasaran. Buku teks pelajaran ini telah melalui proses penilaian oleh Badan Standar Nasional Pendidikan sebagai buku teks pelajaran untuk SMK dan telah dinyatakan memenuhi syarat kelayakan untuk digunakan dalam proses pembelajaran melalui Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 45 Tahun 2008 tanggal 15 Agustus 2008. Kami menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruh penulis yang telah berkenan mengalihkan hak cipta karyanya kepada Departemen Pendidikan Nasional untuk digunakan secara luas oleh para pendidik dan peserta didik SMK.
    [Show full text]
  • Kamus Bahasa Simalungun-Indonesia
    MILIK NEGARA KAMUS BAHAS A SIMALUNGUN-INDONESIA Edisi Kedua Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Balai Bahasa Provinsi Sumatera Utara 2016 TIM REDAKSI KAMUS BAHASA SIMALUNGUN-INDONESIA Edisi Kedua Penanggung Jawab Tengku Syarfina Kepala Balai Bahasa Provinsi Sumatera Utara Penyunting Penyelia Amrin Saragih Wakil Penyunting Penyelia Amran Purba Ketua Tim Penyusun Zufri Hidayat Anggota Tim Penyusun Anharuddin Hutasuhut, Chairani Nasution, Sri Asrianti, Juliana Kamus Bahasa Simalungun - Indonesia iii PENYUMBANG DAN PENGUMFUL DATA KAMUS BAHASA SIMALUNGUN-INDONESIA Edisi Kedua Penyumbang Data Nekman Saragih, Japiten Sumbayak, Jan Derita Wilson Sinaga, Jaweslin Saragih, Sahdinson Saragih, Jamel Sinaga, J. Sihaloho, Kalkedon Purba, Dearson Damanik, Masrul Purba, Dina Ria Saragih, Jasirman Sinaga Pengumpul Data Anharuddin Hutasuhut,Zufri Hidayat, Chairani Nasution,Sri Asrianti, Juliana, Nurelide iv Kamus Bahasa Simalungun - Indonesia KATA PENGANTAR KEPALA BALAI B AHASA PROVINSI SUMATERA UTARA Edisi Kedua Provinsi Sumatera Utara memiliki beragam bahasa daerah, antara lain bahasa Melayu, Simalungun, Karo, Toba, Angkola/ Mandailing, dan Nias. Semua bahasa daerah tersebut masih dituturkan oleh masyarakat pendukungnya. Balai Bahasa Provinsi Sumatera Utara sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa di Provinsi Sumatera Utara memiliki tupoksi melakukan penelitian, pembinaan, pengembangan, dan pelestarian di bidang kebahasaan dan kesastraan yang bertujuan untuk meningkatkan mutu
    [Show full text]
  • Evelyn D. Christina Wildlife Hunting in Indonesia Spring 2012 1 Hunting In
    Evelyn D. Christina Wildlife Hunting in Indonesia Spring 2012 Hunting in Indonesian Oil Palm Landscapes: A Case Study in Jambi Province, Sumatra Evelyn D. Christina ABSTRACT With the on-going expansion of oil palm plantations replacing biodiverse tropical rainforests, it is necessary to understand impacts of these practices on conservation. Increased densities of wild boar, Sus scrofa, and altered hunting practices are a few of the secondary effects from oil palm that threaten remaining wildlife communities in plantation landscapes. Increased wild boar will negatively affect remaining forests and agriculture. also suggest that demography can potentially be used as a proxy for hunting activity. To better understand the social factors that influence wild meat hunting and consumption, I carried out a study on hunting practices present in Jambi Province of Sumatra, Indonesia. Through interviews with hunters, hunter-follows, and visiting wild meat markets, I explore how hunting is changing with the rise of oil palm. My results suggest that hunting with nets exerts removes the most animals, but almost exclusively capture wild boar. Overall, hunting provided food and income to local people, but was rarely a primary livelihood strategy. Wild boars have been shown to negatively impact forests when their densities are above normal. I suggest that hunting wild boar may be beneficial to both the local ecology and communities. I’m advocating the regulated use of nets as the hunting method that most selectively targets wild boars, minimizing the by catch of more threatened forest wildlife and removing pest boars from plantations. In addition, my results also suggest that demography can potentially be used as a proxy for hunting activity KEYWORDS wild boar, wildlife hunting, pest management, ethnicity, wildlife demand 1 Evelyn D.
    [Show full text]
  • Download (129Kb)
    CHAPTER 1 INTRODUCTION 1.1 Background Different countries have different food to eat. Some countries have their own choices of food based on the history. Traditional food mostly come from the past habits. It means that people keep eating something in the past until now. The eating traditions become their own habit and the food eaten by them become the traditional food. Traditional food usually depends on the habitat. For example for those who live on the mountain, their traditional foods would be any kinds of vegetables. For those who live near the sea or river, their traditional foods would mostly based on fish. Sometimes traditional food also comes from the era. The middle-aged food usually comes from the farm product, for example eggs, cheese or any kinds of lamb or poultry. So thats why different countries have different choices of food. The food that they choose become their own traditional food. The traditional foods use simple traditional tools for cooking. Usually, they are cooked using the traditional way; without any machine. The traditional foods are cooked without using the gas stove, but they are cooked using fireplace. People build the fire using the burning coal or wood. There are also another traditional kitchen utensils such as pot is made from ceramic, cutting board is from wood, food basket is from bamboo, stock pot is from clay, pestle and mortar are from stone etc. The tools for cooking traditional food are quite simple because the traditional cooking utensils are made mostly from the natural sources such as stone, wood, clay or bamboo.
    [Show full text]
  • Kamus Sansekerta Indonesia
    i KAMUS SANSEKERTA INDONESIA Dr. Purwadi, M.Hum Eko Priyo Purnomo, SIP Lisensi Dokumen: Copyright © 2008 BudayaJawa.Com E-book ini dipublikasikan secara resmi melalui BudayaJawa.com. Semua teks dan grafis yang ada di dalamnya merupakan hak cipta BudayaJawa.com. Tidak satupun dari publikasi ini boleh digandakan, disebarkan, atau direproduksi dengan cara apapun juga, termasuk mengcopy tanpa ijin tertulis dari penulis. ii KATA PENGANTAR Bahasa Sansekerta mempunyai nilai logika, etika, dan estetika yang sangat tinggi dalam lingkungan kebudayaan Jawa. Sejak dulu kala, bahasa Sansekerta digunakan dalam penyebaran dan pengembangan ilmu pengetahuan. Banyak kitab Jawa Kuno yang ditulis dengan menggunakan unsur serapan bahasa Sansekerta. Pada perkembangannya, bahasa ini lebih popular dengan penyebutan Bahasa Kawi. Sesuai dengan makna harfiahnya, Kawi berarti pujangga. Bahasa Kawi berarti bahasa yang digunakan oleh para pujangga. Pada jaman dahulu bahasa Sansekerta atau bahasa Kawi memang digunakan oleh para cendekiawan, ilmuwan, dan bangsawan. Hal ini menyebabkan bahasa ini menjadi sangat tinggi kedudukannya dalam masyarakat Jawa. Komunikasi antar kelas menengah kerap kali diukur dari tinggi rendahnya seseorang dalam berbahasa. Karya sastra yang bermutu tinggi kualitas filosofisnya selalu memakai barometer parama sastra, parama kawi, mardawa lagu, nawung kridha, dan sambegana. Buku Kamus Sansekerta – Indonesia ini menjadi kunci untuk membuka lembaran kebudayaan Jawa yang sudah berusia berabad-abad lamanya. Sebuah kamus bermutu dan berguna bagi siapa saja. Selamat membaca! Yogyakarta, 25 Mei 2005 Dr. Purwadi, M.Hum iii Eko Priyo Purnomo, SIP BIOGRAFI PENULIS DR. PURWADI, M.HUM lahir di Grogol, Mojorembun, Rejoso, Nganjuk, Jawa Timur pada tanggal 16 September 1971. Pendidikan SD sampai SMA diselesaikan di tanah kelahirannya. Gelar sarjana diperoleh di Fakultas Sastra UGM yang ditempuh tahun 1990-1995, kemudian melanjutkan pada Program Pascasarjana UGM tahun 1996- 1998.
    [Show full text]
  • Gastronomy Tourism in Danau Toba, Samosir Regency
    Gastronomy Tourism in Danau Toba, Samosir Regency Riadi Darwis, Vyana Lohjiwa, Endah Trihayuningtyas, Tatang Sophian, and Renalmon Hutahahean Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung, Jln. Dr. Setiabudhi 186, Bandung, Indonesia [email protected] Keywords: Gastronomy tourism, history of culinary, technology used in culinary, philosophical values, planning of gastronomy tourism Abstract: Danau Toba is one of the five Super Priority Destinations. The issue of this study is gastronomic tourism and Muslim travelers. Gastronomic tourism can be an alternative tourism to natural attractions. When visiting Danau Toba it is not easy for tourists to find Muslim-friendly restaurants, therefore the issue becomes one of the concerns of the government due to the facts that most tourists are Muslims from neighgouring countries, like Malaysia and Singapore. The research used indepth interview techniques to pentahelix stakeholders namely; Academician, Business, Government, Community, and Media (ABGCM) regarding the food that represent Danau Toba. The findings indicate that there are seven foodies culture from Danau Toba that represent its gastronomy tourism. This study has a high originality by the reasons that when other studies are only identify and inventory the food items, this study include discussions on the complexity of food that correspond to three gastronomy indicators. 1 INTRODUCTION Gastronomy Tourism and Muslim Travelers will go hand in hand where Muslim travelers are the Danau Toba is one of the 10 National Priority current trend of tourism development, and Destinations, now it is one of the five Super Priority gastronomy has aspects to address the problems of Destinations. As evidence of the government's Muslim-friendly restaurants. Gastronomy does not seriousness in the development of the region, the only see food as limited to eating and drinking, but Lake Toba Tourism Zone Management Authority there is also relationships with various branches of (Badan Otorita Pengelola Kawasan Pariwisata knowledge and arts.
    [Show full text]