Jurnal Akademi Pariwisata Medan ISSN 2656-0992 (Online), ISSN 1858 – 2842 (Print), Januari - Juni 2021, Vol. 9 No.1

The Behavior of Millenial Generations to Ward the Interests in Traditional Foods in Kecamatan Ajibata Kabupaten Toba Samosir

Enny Hasriyani 1

1Politeknik Pariwisata Medan Correspondence: Enny Hasriyani, Politeknik Pariwisata Medan Email: [email protected] DOI : https://doi.org/10.36983/japm.v9i1.105

ABSTRACT The behaviors of millenial generations are reactions of behaviors of a group of generations, were born in 1980-1990 or in the beginning of 2000, to their environment, whilst the interest in traditional foods are the factors of the appearances of their attentions, interest in traditional foods. This is analysis descriptive research where the method used by observing the problems appear at this time, then analyze the data. The respondents of this research are the millenial generations in Kecamatan Ajibata Kabupaten Toba Samosir, they are 100 persons. The method of collecting data is by distributing questionnaires to the respondents, then the questionnaires are collected as data, and then the data are analyzed and presented based on the items. The analysis shows that the behaviors of millenial generations are less interested in traditional foods, because most of millenial generations are more interested in using gadget, where they get less information about traditional foods in social media that makes the traditional foods are not popular in their lives. It is hoped the millenial generations to open culture blogs, so as the young generations they will love and understand the culture, the philosophies, and the gtraditional foods.

Keywords : behavior, millenial generation,interest, traditional food

Perilaku Generasi Milenial terhadap Minat pada Makanan Tradisional di Kecamatan Ajibata Kabupaten Toba Samosir

ABSTRAK Perilaku generasi milenial adalah reaksi atau sikap dari kelompok generasi yang lahir pada tahun 1980-1990 atau pada awal 2000 terhadap lingkungannya, sedangkan minat pada makanan tradisional adalah faktor timbulnya perhatian, ketertarikan dan aktivitas pada makanan khas daerah. Adapun jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif analisis yaitu metode penelitian dengan cara mengamati masalah yang ada pada saat ini, kemudian data yang ada dianalisis, responden dalam penelitian ini adalah generasi milenial yang berada di kecamatan Ajibata kabupaten Toba Samosir sebanyak 100 orang. Data diperoleh dengan cara menyebar kuesioner dalam bentuk angket kepada responden, kemudian angket tersebut di kumpul kembali sebagai data, lalu data yang diperoleh di analisis berdasarkan item dan di persentasikan. Dari hasil analisis menunjukkan bahwa perilaku generasi milenial terhadap minat pada makanan tradisional cenderung kurang diminati, karena generasi milenial ini perilakunya cenderung sangat berhubungan dengan gadget, dimana kurangnya informasi yang mereka temui dalam sosial media sehingga pengetahuan dan minat terhadap makanan tradisional sangat kurang populer, untuk itu diharapkan pada generasi milenial sebagai

Jurnal Akademi Pariwisata Medan 68

Jurnal Akademi Pariwisata Medan ISSN 2656-0992 (Online), ISSN 1858 – 2842 (Print), Januari - Juni 2021, Vol. 9 No.1 mau membuka laman (blog) budaya, sehingga sebagai generasi penerus tetap memiliki rasa cinta terhadap budaya dan paham akan makna filosofi dari budaya dan kuliner (makanan tradisional).

Kata kunci : perilaku, generasi milenial, minat, makanan tradisional

PENDAHULUAN makanan daerah asalnya.karena di dalam media sosial tempat tongkrongan remaja Latar Belakang banyak menyajikan jenis makanan seperti Mendengar kata milenial spaghetti dengan bermacam-macam saus. merupakan hal yang tidak asing lagi di Sedangkan untuk makanan daerah di telinga kita,begitu juga dengan aktivitas- sumatera utara saja itupun hanya daerah aktivitas generasi ini. Generasi milenial ini tertentu saja karena makanan-makanan adalah generasi yang terlahir di kisaran tradisional ini tidak terdapat di media tahun delapan puluhan hingga dua sisoal, sehingga banyak generasi Y itu ribu,generasi ini juga sering mendapat tidak mengenal makanan daerah. julukan generasi Y,dimana kehidupan nya Di sumatera utara memiliki tidak bisa terlepas dari gadget yang keanekaragaman masakan khas masing- dimiliki sehingga terlihat lebih masing daerah misalnya, mmelayu, , individual,sebenarnya mereka tidak begitu karo, nias, Tapanuli tengah tiap-tiap daerah karena generasi milenial ini juga memiliki ciri khas nya masing-masing berinteraksi, tetapi menggunakan teknologi dimana masakan tersebut adalah makanan seperti berkomunikasi dengan teman, yang bisa di konsumsi di suatu daerah belajar,berbelanja dll, artinya mereka dengan ke khasanya, biasanya makanan selalu mencari tahu tentang segala hal tersebut juga menunjukkan cerminan dengan HP nya. Pada generasi ini daerah tersebut. Di daerah dataran tinggi teknologi sangat berperan penting dalam umumnya beriklim sejuk sudah pasti kehidupan nya. banyak menghasilkan sayur dan Karena aktivitas tersebut diatas di buah,sehingga masakan daerah tsb anggap mampu memenuhi kebutuhan biasanya banyak berbahan dasar sayur dan hidup mereka yang serba canggih, buah yang di sajikan panas dan pedas sehingga mereka terkadang lupa dengan sehingga berfungsi mengakgatkan tubuh tradisi/budaya sendiri, bahwa budaya itu serta meningkatkan selera makan. berbeda satu suku dengan suku yang lain Informasi hal-hal tersebut di atas atau bahkan berbeda dengan tiap-tiap banyak yang kurang di ketahui oleh negara. Seiring berjalan nya waktu generasi milenial bahkan jenis-jenis perkembangan teknologi semakin canggih makanan daerah juga sudah banyak yang sehingga dengan menggunakan sebuah tidak di ketahui generasi milenial. Hanya gadget saja mereka bisa melihat dunia segelintir masyarakat lah yang masih tanpa ada faktor dari lingkungan sekitar. memahami hal tersebut di atas, kondisi ini Perkembangan teknologi sangatlah baik bila di biarkan terus menerus maka habis bisa di pengunakan untuk hal-hal yang lah informasi tentang kuliner daerah positif tanpa kita harus meninggalkan khususnya tanah karo terkikis oleh budaya atau tradisi bangsa maupun suku teknologi, untuk itulah penulis pada kita. Hal kecil saja pengaruh gadget ini kesempatan ini mengangkat judul banyak generasi Y ini lebih mengenal penelitian Perilaku Generasi Milenial kuliner dari mancanegara dibanding terhadap Minat pada Makanan Tradisional

69 Jurnal Akademi Pariwisata Medan

Jurnal Akademi Pariwisata Medan ISSN 2656-0992 (Online), ISSN 1858 – 2842 (Print), Januari - Juni 2021, Vol. 9 No.1 di Kecamatan Adjibata Kabupaten Toba Respon ini mencakup hal yang kurang Samosir” mengenakan organisme yang Perumusan masalah bersangkutan. Misalnya menangis Dari latar belakang masalah di atas, karena sedih atau sakit atau sebaliknya rumusan masalah yang dapat di ambil hal yang menyenangkan misal tertawa. sebagai berikut : 2. Instrumental respons adalah respons Apakah informasi pada media yang timbul dan berkembang diikuti sosial berdampak pada pengetahuan oleh perangsang semacam ini disebut generasi milenial khusus nya pada kuliner reinforang stimuli atau reinforce, karena daerah. perangsang-perangsangan tersebut Tujuan penelitian memperkuat respons yang telah 1. Adapun tujuan di lakukan penelitian ini dilakukan oleh organism. Mis : adalah agar mengetahui perilaku yang seseorang anak belajar atau telah di dapat generasi milenial dari sosial melakukan sesuatu perbuatan kemudian media. memperoleh hadiah, maka ia akan 2. Melihat pengetahuan generasi milenial menjadi lebih giat belajar atau akan terhadap kuliner daerah. lebih baik lagi melakukan perbuatan 3. Melihat minat generasi milenial tersebut. terhadap kuliner daerah. Berbicara mengenai sekelompok Manfaat penelitian generasi (milenial), bisa diungkapkan 1. Dapat melihat perilaku generasi mengenai perilaku kelompok. Menurut milenial. Neil Smelser, seorang ahli sosiolog ( dalam 2. Untuk melihat pengetahuan generasi Sarlito, 2009:211) perilaku kelompok milenial tentang kuliner daerah. ditimbulkan oleh 6 faktor yang berurutan 3. Untuk menimbulkan minat generasi secara logis, walaupun tidak usah milenial terhadap kuliner daerah. berurutan secara kronologis yaitu : 1. Keadaan masyarakat yang tertekan TINJAUAN PUSTAKA (structural Strain), disini kondisi masyarakat merasa tidak nyaman dalam Perilaku Generasi Milenial dalam kondisi-kondisi tertentu. Misal : Perilaku sering juga di artikan Karena harga BBM naik, maka sebagai suatu reaksi seseorang terhadap berdampak kepada kenaikan harga- lingkungannya, hal ini dapat di lihat dari harga yang lain seperti sembako, dll sikap seseorang terhadap suatu yang di 2. Keadaan masyarakat yang kondusif terima dalam diri individu tersebut. untuk terjadinya perilaku massa Defenisi dari pada perilaku itu menurut (Structural Conducivemeness), seperti skinner (dalam Notoatmodjo, 2003:2018), banyak nya isu-isu negatif yang ada di adalah hasil hubungan antara stimulus dan sosial media. Sehingga terjadi rasa tidak respon. Dimana respon tersebut terbagi dua percaya pada secara anggota seperti : masyarakat. 1. Reflaxtive respon yaitu yang 3. Adanya kepercayaan masyarakat bahwa ditimbulkan rangsangan-rangsangan sesuatu akan terjadi (generalized bilief), tertentu. Perangsangan semacam ini seperti : tarif listrik akan naik atau hal- disebut elicting stimuli, karena hal yang merugikan orang banyak. menimbulkan respon-respon yang 4. Ada sarana dan prasarana untuk relative tetap. Misal : Makanan lezat mengerahkan kelompok (mobilization menimbulkan air liur keluar, cahaya for action), misalnya dengan adanya yang kuat menimbulkan mata tertutup.

Jurnal Akademi Pariwisata Medan 70

Jurnal Akademi Pariwisata Medan ISSN 2656-0992 (Online), ISSN 1858 – 2842 (Print), Januari - Juni 2021, Vol. 9 No.1

HP, internet, sehingga informasi cepat merasa betah dengan gadget nya mereka diketahui banyak orang. merasa tidak lengkap jika tidak 5. Kurangnya kontrol sosial (lack of social memanfaat kan kecanggihan teknologi control), misalnya pihak bank sentral sehingga tidak heran jika kaum tidak dapat mengendalikan uang yang millenial tidak bisa melepaskan gadget beredar, lebih banyak massa dibanding dadi genggaman nya. personil polisinya. 3. Melakukan Non Cash 6. Ada peristiwa pencetus(triggering Dalam melakukan transaksi kaum factor), seperti kejadian tahun 1999 Di millenial juga semakin modern kali mantan Barat, tawuran yang terjadi berkembangnya model non tunai dalam antara pada Melayu dengan Madura, bertransaksi tidak di siasiakan oleh sehingga banyak orang Madura yang generasi kaum milenial mereka sangat menjadi korban dimana pemicu nya menyukai bertransaksi non cash adalah karena urusan perempuan ketika 4. Senang serba cepat dan instan mereka menonton layar tancap. Perkembangan teknologi sangat Kalau lima persyaratan tersebut mempengaruhi kaum millenial untuk sudah terpenuhi, maka kejadian apapun mendapatkan apa yang diinginkan tanpa bisa disebut pemicu tetapi tanpa ada faktor harus menunggu lama. Mobilitas yang pemicu kelima syarat tersebut diatas tidak padat membuat mereka memiliki serba akan terjadi aksi massa. instan dan tidak mau merepotkan diri. Di kutip dari www.kominfo.go.id 5. Memiliki pengalaman dari pada aset sebutan generasi milenial berasal dari Kaum millenial lebih suka millennial, sebutan ini di ciptakan William menghabiskan uang untuk mendapatkan Strauss dan Neil Howe sebagai pengalaman tertentu di banding pakarvsejarah dan penulis amerika mereka menabung untuk menambah aset seperti menulis tentang millenial di dalam misalnya lebih memilih Travelling di beberapa bukunya. Pengelompokan banding berinvestasi generasi Y itu bentuk bagi Mereke yang 6. Berbeda perilaku dalam grup satu lahir pada 1980-1990, atau pada awal dengan yang lain 2000, dan seterusnya. Berbagai kemajuan Semua orang bisa mengobrol dengan teknologi dan perilaku konsumtif memang banyak teman sekaligus dalam fitur melekat sebagai karakteristik generasi grup chat kebanyakan millenial punya millenial. pembawaan yang berbeda ketika ia Ada 10 ciri-ciri jarak karakteristik berada di grup yang satu dengan grup dasar generasi millenial yaitu : yang lain. 1. Gampang bosan pada barang yang 7. Jago multitasking dibeli kaum millenial kalau sedang Kaum millenial memiliki kemampuan keluar produk baru langsung mengakses lebih ketika mengerjakan beberapa internet dan dapat lah barang yang tugas bersamaan karena mereka sudah diinginkan. Dan ketika dia bosan terbiasa melakukan aktivitas dengan dengan barang tersebut maka barang cepat. tersebut akhirnya di jual kembali di 8. Kritis terhadap fenomena sosial situs jual beli online. Generasi millenial umumnya banyak 2. No Gadget No Life menghabiskan waktunya dengan Gadget merupakan separuh jiwa mereka prangkat pintarnya di situ lah mereka kemudahan-kemudahan yang di banyak mendapatkan informasi dari tawarkan, dengan akses internet yang seluruh dunia tak heran jika mereka tidak terbatas membuat kaum millenial lebih aktif di media sosial untuk

71 Jurnal Akademi Pariwisata Medan

Jurnal Akademi Pariwisata Medan ISSN 2656-0992 (Online), ISSN 1858 – 2842 (Print), Januari - Juni 2021, Vol. 9 No.1

beropini tentang berita yang sedang lebih matang karena tanggung jawab yang hangat di bicarakan. lebih besar yang harus di pikul oleh remaja 9. Selalu posting dan berkurang nye waktu maka remaja Salah satu ciri kaum millenial segala yang lebih besar terpaksa membatasi minat sesuatu yang dilakukan selalu ingin di nya. Pada umumnya remaja memperoleh posting di sosial media. nilai yang berbeda dan lebih matang. Hal 10. Sharing is cool ini terlihat pada peralihan penekanan minat 11. Ciri kaum millenial yang terakhir ini yang berbeda, dimana pada awal remaja sangat senang berbagi walaupun minat pada penampilan merupakan hal sekedar hal yang kecil sekalipun. yang sangat penting tetapi seiring berjalan Minat nya waktu minat terhadap penampilan Setiap individu memiliki minat, menjadi kurang penting karena sudah minat ini cenderung mempengaruhi beralih ke pada minat terhadap karier. seseorang untuk bersikap, oleh karena nya Makanan Tradisional minat sangat berperan dalam kehidupan Makanan tradisional ialah makanan seseorang, terkadang dengan adanya minat asli atau khas daerah tertentu di dalam diri individu mampu mendorong nya dimana dalam proses pengolahan nya untuk mencapai suatu tujuan. sangat di kuasai oleh masyarakat di daerah Menurut Slameto (2003:180), tersebut, serta cita rasanya sangat sesuai minat adalah sebagai suatu rasa suka dan dengan masyarakat setempat ketertarikan pada sesuatu hal ataupun (www.brainly.co.id). aktivitas tanpa ada yang menyuruh. Karakteristik Makanan Khas Daerah Artinya minat akan mampu menggerakkan Nahan pangan umumnya berasal seseorang untuk melakukan sesuatu secara dari bahan pangan nabati dan hewani, sukarela atau pengaruh dari faktor bahan pangan nabati yang berasal dari eksternal. Hal ini didukung oleh Kartini tumbuh-tumbuhan, sedangkan bahan Kartono (1996:12), minat merupakan pangan hewani berasal dari hewan momen dan kecenderungan yang searah (www.awalilmu.com). secara intensif kepada suatu objek yang Indonesian terdiri dari beberapa dingaap penting. Timbul nya minat pulau, suku sehingga ketersediaan bahan seseorang itu di sebabkan oleh beberapa pangan pun akan berbeda selain itu juga faktor intern dan ekstern di mana faktor budaya(kebiasaan) tiap-tiap daerah juga intern itu terdiri dari perhatian, akan berbeda, itulah sebabnya tiap-tiap ketertarikan, dan aktifitas. Sedangkan daerah memiliki ciri khas makanan faktor ekstern itu terdiri dari lingkungan tradisional. Misalnya makanan sumatera baik keluarga maupun lingkungan sosial. menggunakan banyak ,sumatera Menurut Elizabeth B. Hurlock barat cita rasanya pedas dan santan kental. (1991:216) bahwa semua usia, Minar Berbeda masakan jawa lebih menyukai memainkan peran yang penting dalam rasa manis begitu juga dengan makanan kehidupan seseorang dan mempunyai khas batak yang terdiri dari beberapa jenis dampak besar atas perilaku dan sikap, baik berbahan dasar dari nabati maupun terutama pada masa kanak-kanak karena hewani yang banyak terdapat di kawasan jenis pribadi sebagian besar di tentukan ini seperti, di kutip dari oleh minat yang berkembang selama masa (www.gotravelly.com). Beberapa contoh kanak-kanak. masakan tradisional khas batak di Pada masa remaja, minat yang di antaranya, Dali Ni Horbo masakan yang bawa dari masa kanak-kanak cenderung berbahan dasar susu kerbau kemudian berkurang dan diganti oleh minat yang ditambah air dengan serta perasan daun

Jurnal Akademi Pariwisata Medan 72

Jurnal Akademi Pariwisata Medan ISSN 2656-0992 (Online), ISSN 1858 – 2842 (Print), Januari - Juni 2021, Vol. 9 No.1 pepaya yang hasil nya seperti tahu karena Metode pengumpulan data dalam susu kerbau itu mengental setelah penelitian ini digunakan dengan didiamkan, ikan , daerah ini sangat menyebarkan kuesioner dalam bentuk dekat dengan danau sehingga banyak ikan angket kepada responden. yang di masak dengan bumbu-bumbu yang Metode Analisa Data berempah termasuk andaliman yang Data yang telah terkumpul pada berfungsi memberikan rasa pedas pada penelitian ini kemudian di analisis, dengan ikan mas tersebut. Uniknyal rempah cara metode deskriptif dengan cara tersebut tidak semuanya di haluskan akan mengamati masalah yang ada pada saat ini tetapi di cacah sehingga ada tekstur bumbu kemudian data yang ada di analisis. rempah pada ikan. Makanan ini di sajikan dengan kuah yang nikmat, selain itu ada HASIL DAN PEMBAHASAN lagi Manuk Napinadar yaitu berbahan dasar ayam yang di bakar dengan rempah Hasil Penelitian khusus selain itu ada juga Dengke Mas Lokasi Penelitian Naniura untuk makanan yang satu ini Penelitian dilakukan di lokasi objek prosesnya sedikit unik yaitu tidak di masak wisata Ajibata Kabupaten Toba. tetapi prosesnya dengan cara memotong- Kriteria Generasi Milenial motong daging ikan yang masih segar Milenial pada umumnya adalah anak- kemudian atasnya di ooesi dengan bumbu anak dari generasi Baby Boomers dan Gen khusus dengan di siram dengan perasan X yang tua. Milenial disebut sebagai echo asam. Perasan asam inilah yang membuat boomers karna adanya booming ikan tersebut matang selain makanan- (peningkatan besar) tingkat kelahiran pada makanan tersebut di atas ada juga Mie tahun 1980 dan 1990 an. Gomak serta makanan ringan lainnya Gambaran Umum/Ciri-ciri Generasi seperti ombus-ombus, laper dan otak Milenial gugur. Generasi milenial adalah kelompok generasi yang selalu melakukan hal-hal METODOLIGI seperti di bawah ini : 1. Akrab dengan penggunaan teknologi. Jenis Penelitian 2. Membuat inovasi baru yang bermanfaat. Penelitian ini menggunakan tipe 3. Pendidikan yang ungggul. design desktif yang di tujukan untuk 4. Informatif, kreatif, dan produktif. memperoleh gambaran kenyataan yang 5. Pola pikir yang open minded. sudah berlangsung kepada subjek. Adapun 6. Kritis terhadap situasi politik sosial dan pengertian deskriptif menurut Sugiyono (2 ekonomi. 012 : 29) adalah metode yang berfungsi 7. Complex problem solving. untuk mendeskripsikan atau memberi 8. Critical thingking. gambaran terhadap objek yang diteliti Karakteristik Subjek Penelitian melalui data atau sampel yang telah Pada penelitian ini yang menjadi terkumpul sebagimana adanya, tanpa subjek adalah kelompok generasi milenial melakukun analisis dan membuat yang berjumlah 100 orang. Adapun kesimpulan yang berlaku umum. karakteristik subjek penelitian di Lokasi Penelitian distribusikan Jenis Kelamin, Umur, Penelitian di kawasan pelebuhan Pendidikan. ajibata kabupaten toba Samosir. Metode Dan Teknik Pengumpulan Data

73 Jurnal Akademi Pariwisata Medan

Jurnal Akademi Pariwisata Medan ISSN 2656-0992 (Online), ISSN 1858 – 2842 (Print), Januari - Juni 2021, Vol. 9 No.1

Tabel Distribusi Generasi Milenial Jumlah 100 Orang 100 % Berdasarkan Jenis Kelamin Sumber : Data diolah, 2020 n = 100 Jenis Kelamin Jumlah Jumlah (%) (Orang) Berdasarkan tabel di atas dapat Pria 40 40 diketahui bahwa 80 orang yang menjadi subjek adalah pendidikan diploma dan Wanita 60 60 sarjana. Hal ini diambil untuk dapat dijadikan tolak ukur bahwa generasi Jumlah 100 Orang 100 % milenial ini cenderung memiliki tingkat Sumber : Data diolah, 2020 pendidikan yang baik. Berdasarkan tabel dapat dilihat Hasil Analisis yang menjadi subjek pada penelitian ini 40 Setiap generasi umumnya memiliki orang pria dan 60 orang wanita. Hal ini suatu karakter tersendiri hal ini bisa terlihat terlihat wanita lebih dominan jumlah nya dari perilakunya. Begitu juga dengan dibanding pria di kawasan Ajibata untuk generasi milenial yang memiliki generasi milenial. kecenderungan tidak bisa jauh dari gadget. Tabel Distribusi Generasi Milenial Di dalam penelitian ini data Berdasarkan Usia diperoleh dari sebarang angket yang n = 100 diberikan pada sekolompok orang Umur Jumlah Jumlah (%) mewakili generasi milenial yang berada di (Orang) kawasan objek wisata Ajibata. 17-19 20 20 Hasil Analisis Perilaku Generasi Mlienial Terhadap Makanan 20-25 60 60 Tradisional Tabel Tanggapan Responden Tentang 26-30 20 20 Terambisi Terhadap Barang Baru n = 100 Jumlah 100 Orang 100 % Pernyataan Jumlah Jumlah (%) (Orang) Sumber : Data diolah, 2020 Ya 95 95

Berdasarkan tabel diketahui bahwa Tidak 5 5 tingkat usia yang terbanyak sebagai responden itu dikisaran 20-25,karena Jumlah 100 Orang 100 % mereka sudah tamat, SMA dan PT. Sumber : Data diolah, 2020 Dimana para responden ini baru tamat dan sedang mencari dan menuju panggilan Dari tabel terlihat bahwa 95 orang pekerjaan. responden menjawab YA artinya secara Tabel Distribusi Generasi Milenial umum generasi milenial ini cenderung Berdasarkan Tingkat Pendidikan berambisi untuk mendapatkan barang baru, n = 100 apalagi barang baru tersebut belum Pendidikan Jumlah Jumlah (%) dimiliki sehingga mereka terus berusaha (Orang) bagaimana caranya harus memiliki barang- SMA 20 20 barang tersebut Tabel Tanggapan Responden Tentang Perguruan 80 80 Merasa Terhadap Barang yang Sudah Tinggi Dimiliki n = 100

Jurnal Akademi Pariwisata Medan 74

Jurnal Akademi Pariwisata Medan ISSN 2656-0992 (Online), ISSN 1858 – 2842 (Print), Januari - Juni 2021, Vol. 9 No.1

Pertanyaan Jumlah Jumlah (%) Dari tabel di atas, 85 orang (Orang) responden menjawab YA dimana untuk Ya 95 95 menjual barang-barang milik nya, generasi milenial ini cenderung melakukan Tidak 5 5 (menjual) secara online. Dimana cara ini dianggap lebih efisien dan efektif bagi Jumlah 100 % 100 % sesama generasi mereka. Sumber : Data diolah, 2020 Tabel Tanggapan Responden Tentang Ketergantungan Terhadap Gadget Dari tabel di atas,responden yang n = 100 menjawab YA, itu sebanyak 95 orang Pertanyaan Jumlah Jumlah (%) hanya 5 responden yang menjawab tidak (Orang) artinya bahwa responden cenderung cepat Ya 100 100 merasa bosan terhadap barang yang sudah dimiliki. Tidak - - Tabel Tanggapan Responden Tentang Berbelanja Secara Online Jumlah 100 % 100 % n = 100 Sumber : Data diolah, 2020 Pernyataan Jumlah Jumlah (%) (Orang) Dari tabel di atas seluruh responden Ya 100 95 menjawab YA artinya mereka sudah sangat tergantung dengan gadget nya dan bila Tidak - tidak memengangnya merasa ada yang - tidak lengkap pada diri mereka. Jumlah 100 Orang 100 % Tabel Tanggapan Responden Tentang Sumber : Data diolah, 2020 Tidak Bisa Beraktifitas Tanpa HP n = 100 Dari tabel diatas, 100 orang Pertanyaan Jumlah Jumlah (%) menjawab ya, dimana semua responden (Orang) merasa ssangat senang melakukan belanja secara online dari gadget nya dibanding Ya 100 100 mendatangi langsung ke restoran atau toko, mereka cukup memesan dari hp pesanan Tidak - - datang baik itu makanan maupun dalam Jumlah 100 % 100 % bentuk barang atau dengan kata lain diantar ke tempat. Sumber : Data diolah, 2020 Tabel Tanggapan Responden Tentang Menjual Secara Online Dari tabel di atas 100 responden n = 100 menjawab YA, dimana tidak bisa Pernyataan Jumlah Jumlah (%) beraktifitas kalau tidak dengan HP. Karena (Orang) mereka sudah terbiasa beraktifitas melalui Ya 85 85 HP. Tabel Tanggapan Responden Tentang Tidak 15 15 Segala Kegiatan yang Dilakukan Berkaitan dengan SOSMED Jumlah 100 Orang 100 % n=100 Pertanyaan Jumlah Jumlah (%) Sumber : Data diolah, 2020 (Orang)

75 Jurnal Akademi Pariwisata Medan

Jurnal Akademi Pariwisata Medan ISSN 2656-0992 (Online), ISSN 1858 – 2842 (Print), Januari - Juni 2021, Vol. 9 No.1

Ya 95 95 Dari tabel di atas 100 orang responden menjawab YA, artinya generasi Tidak 5 5 milenial ini memiliki kemampuan untuk melakukan pekerjaan dengan cara Jumlah 100 % 100 % menggunakan HP. Semua dapat Sumber : Data diolah, 2020 terselesaikan dimanapun mereka berada, Dari tabel di atas, 95 orang mereka bisa bekerja tidak perlu harus responden selalu melakukan kegiatan berada di tempat kerja. sehari-hari selalu berhubungan dengan Hasil Analisis Generasi Milenial Sosial Media. Kegiatan yang mereka Terhadap Minat Pada Makanan lakukan tidak jauh dari apa yang mereka Tradisional lihat di Sosial Media. Tabel Tanggapan Responden Tentang Tabel Tanggapan Responden Tentang Perilaku yang Sangat Erat Apa yang Dilihat di Sosial Media Hubungannya Dengan apa yang Mampu Menimbulkan Minat Untuk Terlihat di Sosial Media Mencoba n = 100 n = 100 Pertanyaan Jumlah Jumlah (%) Pertanyaan Jumlah Jumlah (%) (Orang) (Orang) Ya 100 100 Ya 100 100

Tidak - - Tidak - -

Jumlah 100 % 100 % Jumlah 100 % 100 % Sumber : Data diolah, 2020 Sumber : Data diolah, 2020

Dari tabel di atas seluruh responden Dari tabel di atas, 100 orang menjawab YA dimana perilaku mereka responden menjawab YA, dimana menurut tanpa disadari cenderung berhubungan erat mereka apa-apa yang sering terlihat di dengan yang ada pada Sosial Media. Sosial Media maka itulah yang dapat Artinya perilaku generasi ini secara menimbulkan minat, artinya makanan keseluruhan cenderung sama terlihat kekinian lebih diminati oleh generasi termasuk dalam hal memilih makanan. milenial dibanding makanan tradisional karena makanan kekinian lebih sering Tabel Tanggapan Responden Tentang terlihat di sosial media sehingga timbul Kemampuan Melakukan Pekerjaan minat untuk mencicipinya atau dengan Menggunakan HP menikmatinya. n = 100 Tabel Tanggapan Responden Tentang Pertanyaan Jumlah Jumlah (%) Lebih Kenal Makanan Kekinian (Orang) Dibanding Makanan Tradisonal n=100 Ya 100 100 Pertanyaan Jumlah Jumlah (%) (Orang) Tidak - - Ya 100 100 Jumlah 100 % 100 % Tidak - - Sumber : Data diolah, 2020

Jurnal Akademi Pariwisata Medan 76

Jurnal Akademi Pariwisata Medan ISSN 2656-0992 (Online), ISSN 1858 – 2842 (Print), Januari - Juni 2021, Vol. 9 No.1

Jumlah 100 % 100 % Sumber : Data diolah, 2020

Sumber : Data diolah, 2020 Dari tabel diatas, 100 orang Dari tabel di atas, 100 orang responden menjawab YA artinya mereka responden menjawab YA dimana mereka senang mencicipi semua makanan yang di lebih mengenal makanan kekinian promosikan di sosial media dan yang di dibanding makanan Tradisional, hal ini promosikan itu umumnya makanan terjadi dikarenakan makanan kekinian ini kekinian yang di gemari generasi milenial. lebih sering muncul di sosial media. Artinya setiap hari mereka melihat Tabel Tanggapan Responden Tentang promosi-promosi tentang makanan Makanan Kekinian Lebih Mudah di kekinian sehingga mereka lebih mengenal Dapat Secara online Dibanding makanan tersebut dibanding dengan Makanan Tradisional makanan tradisional. n=100

Pertanyaan Jumlah Jumlah (%) Tabel Tanggapan Responden Tentang (Orang) Lebih Sering Membicarakan Makanan Kekinian di Sosial Media Ya 100 100 n=100 Pertanyaan Jumlah Jumlah (%) Tidak - - (Orang) Jumlah 100 % 100 % Ya 95 95 Sumber : Data diolah, 2020 Tidak 5 5 Dari tabel di atas, 100 responden Jumlah 100 % 100 % menjawab YA dimana makanan kekinian lebih mudah di dapat secara online Sumber : Data diolah, 2020 dibanding makanan tradisional. Artinya bila mereka menginginkan makanan Dari tabel di atas 95 orang kekinian tanpa harus keluar cukup beli dan responden menjawab YA dimana generasi pesan, makanan pun di antar kapan saja ke ini lebih banyak membicarakan makanan rumah sesuai keinginan. kekinian. Hal ini disebabkan makanan Tabel Tanggapan Responden Tentang kekinian lebih menarik perhatian dan Generasi Milenial Banyak yang Tidak diminati oleh karenanya lebih sering mengetahui Makanan Tradisional dibahas atau dibicarakan diberbagai n=100 kesempatan. Pertanyaan Jumlah Jumlah (%) Tabel Tanggapan Responden Tentang (Orang) Mencicipi Semua Makanan yang Dipromosikan di Sosial Media Ya 85 85 n=100 Pertanyaan Jumlah Jumlah (%) Tidak 15 15 (Orang) Jumlah 100 % 100 % Ya 100 100 Sumber : Data diolah, 2020 Tidak - - Dari tabel di atas, 85 orang Jumlah 100 % 100 % responden menjawab YA, dimana generasi mikenial ini cenderung tidak mengetahui

77 Jurnal Akademi Pariwisata Medan

Jurnal Akademi Pariwisata Medan ISSN 2656-0992 (Online), ISSN 1858 – 2842 (Print), Januari - Juni 2021, Vol. 9 No.1 makanan tradisional hal ini terjadi Karena artinya makanan tradisional ini tidak ada mereka selalu mendapatkan informasi dari atau jarang terposting pada sosial media. gadgetnya yang tidak menemukan informasi tentang makanan tradisional sehingga banyak dari mereka tidak Tabel Tanggapan Responden Tentang mengenal makanan tradisional. Lebih tertarik Praktik Masak makanan kekinian dibanding Makanan Tabel Tanggapan Responden Tentang tradisional tidak mengetahui Jenis Makanan n=100 Tradisional Pertanyaan Jumlah Jumlah (%) n=100 (Orang) Pertanyaan Jumlah Jumlah (%) Ya 100 100 (Orang) Ya 90 90 Tidak - -

Tidak 10 10 Jumlah 100 % 100 % Sumber : Data diolah, 2020 Jumlah 100 % 100 %

Sumber : Data diolah, 2020 Dari tabel di atas, terlihat bahwa 100 orang responden menjawab YA Dari tabel di atas 90 orang mereka lebih tertarik praktik makanan responden menjawab YA artinya mereka kekinian dibanding makanan tradisional. tidak mengetahui jenis makanan tradisional Hal ini terjadi karena minat mereka lebih karena mereka cenderung tidak kepada makanan kekinian sehingga mendapatkan informasi tentang mendorong mereka untuk mencoba keistimewaan dari makanan tradisional dan memasak, karen cara memesannya pun filosofi nya. lebih sederhana dibanding memesak makanan tradisional. Tabel Tanggapan Responden Tentang Sangat Jarang Membeli Makanan Tabel Tanggapan Responden Tentang Tradisional Sulit Memaksa Makanan Tradisional n=100 Karena tidak Mengenal Rempah- Pertanyaan Jumlah Jumlah (%) Rempah (Orang) n=100 Pertanyaan Jumlah Jumlah (%) Ya 100 100 (Orang) Tidak - - Ya 95 95

Jumlah 100 % 100 % Tidak 5 5

Sumber : Data diolah, 2020 Jumlah 100 % 100 %

Dari tabel di atas, 100 orang Sumber : Data diolah, 2020 responden menjawab YA tentang tidak pernah memebeli makanan tradisional hal Dari tabel diatas, 95 responden ini jelas sekali bahwa mereka selalu menjawab YA, dimana mereka merasa berminat terhadap apa yang terlihat, sulit memasak makanan tradisional karena mereka merasa sulit memasak makanan

Jurnal Akademi Pariwisata Medan 78

Jurnal Akademi Pariwisata Medan ISSN 2656-0992 (Online), ISSN 1858 – 2842 (Print), Januari - Juni 2021, Vol. 9 No.1 tradisional karena mereka cenderung tidak Saran mengenal bahan dasar untuk bumbunya. Dari kesimpulan yang didapat Generasi milenial kurang berminat dalam maka disarankan agar para generasi memasak makanan tradisional karena milenial ini hendaknya membuka laman sudah terbiasa dengan yang serba instan. (blog) budaya, karena pada laman ini akan Tabel Tanggapan Responden Tentang ada informasi tentang budaya-budaya Cukup Orangtua Saja yang Pintar leluhur kita termasuk kuliner (makanan Memasak Makanan tradisional tradisional) sehingga sebagai generasi n=100 penerus tetap memiliki rasa cinta terhadap Pertanyaan Jumlah Jumlah (%) budaya dan mendapat filosofi dari budaya (Orang) termasuk makanan tradisionalnya. Dengan timbulnya rasa cinta terhadap hal tersebut Ya 85 85 di atas terutama makanan tradisional. Tidak 15 15 Maka akan tergerak lah membuatkan promosi terhadap makanan tradisional Jumlah 100 % 100 % seperti makanan kekinian sehingga di harapkan dari perilaku yang selalu melihat Sumber : Data diolah, 2020 makanan tradisional timbul minat untuk mencicipi sampai mempraktekkan Dari tabel di atas, 85 responden makanan-makanan tradisional yang ada. menjawab YA, mereka beranggapan cukup orang tua saja lah yang pintar memasak DAFTAR PUSTAKA makanan tradisional tersebut karena mereka tidak terlibat sehingga tidak Elizabeth, B. H. (1991) Psikologi memahami makna dari makanan Perkembangan. Erlangga, Jakarta. tradisional yang sangat di butuhkan ketika Notoatmodjo, S. (2003). Ilmu Kesehatan ada pesta adat. Maayarakat. Rineka Cipta, Jakarta. Kartini Kartono. (1996). Psikologi Umum. PENUTUP Mandar Maju, Bandung. Sarwono, W. S. (2009). Rajawali Pers Simpulan Jakarta. Dari hasil analisis pada bab Slameto. (2003). Belajar dan Faktor- sebelum nya dapat disimpulkan bahwa Faktor yang Mempengaruhinya. perilaku generasi milinial itu cenderung Rineka Cipta; Jakarta. sangat berhubungan dengan gadget hal apa Sugiyono. (2012). Metode Penelitian saja mereka bisa lakukan dengan hp mulai Kuantitatif Kualitatif dan R&B. dari bersosialisi, menerima informasi dan Bandung: Alfabeta. pengetahuan, hingga melakukan pekerjaan dapat diselesaikan dengan benda tersebut UCAPAN TERIMA KASIH (hp). Sehingga apa saja yang selalu mereka Penulis mengucapkan terima kasih kepada lihat pada sosial media itulah yang menjadi Bapak Direktur Politeknik Pariwisata perhatian dan diminati termasuk dalam hal Medan atas bantuan dan dukungannya makanan tradisional karena kurangnya sehingga publikasi hasil penelitian ini informasi yang mereka temui dalam sosial dapat diterbitkan. media sehingga pengetahuan dan minat terhadap makanan tradisional sangat kurang populer pada generasi milinial.

79 Jurnal Akademi Pariwisata Medan