Jurnal Widya Citra Majalah Bobo Sebagai Arena Konstruksi Sosial
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
Jurnal Widya Citra Volume 2, Nomor 1, April 2021 Majalah Bobo Sebagai Arena Konstruksi Sosial Dalam Pengembangan Literasi Sosial Pada Anak-Anak I Wayan Mudana Universitas Pendidikan Ganesha Email: [email protected] Artikel info Abstrak. Majalah Bobo merupakan salah satu majalah anak- Keywords: anak yang perkembangannya sangat eksis dan menarik bagi Bobo, Arena, Kontruksi, Literasi Sosial anak-anak. Hal itu telah mendorong berbagai kajian dari berbagai disiplin ilmu. Kajian ini bertujuan untuk mendeskrepsikan secara kritis keberadaan majalah Bobo sebagai arena konstruksi sosial dalam pengembangan literasi sosial pada anak-anak. Dalam mengkaji hal tersebut digunakan pendekatan kualitatif. Melalui hal itu terungkap bahwa majalah bobo secara konsisten pada moto ”Bobo teman bermaindan belajar. Moto tersebut selalu ditampilkan pada sampul majalah bobo yang terbitan bulan Juni tahun 2017. Moto Bobo teman bermain dan belajar mecerminkan kesadaran dan keberpihakkan dari majalah bobo terhadap dunia anak-anak. Hal itu menjadikan majalah bobo sebagai arena bermain dan belajar. Bemain dan belajar merupakan bentuk proses konstruksi sosial. Sehingga dengan demikian majalah bobo dapat dinyakatan sebagai arena konstruksi sosial. Berbagai arena konstruksi sosial dalam pengembangan literasi sosial dapat disimak dalam menu bobo, seperti dalam Menu RUPA-RUPA, menu DARI TEMAN, Menu CERITA PILIHAN, Menu CERGAM, dan dari Menu ARTIKEL PILIHAN. Abstract. Bobo magazine is a children's magazine that its development is very existing and exciting for children. That fact has encouraged various studies from various disciplines. This study aims to critically describe Bobo magazine's existence as an arena for social construction in developing children's social literacy. In examining this, a qualitative approach was used. It revealed that Bobo magazine is consistent with the motto “Bobo is a friend to play and study. This motto is always featured on the cover of Bobo magazine, which was published in June 2017. Bobo magazine's motto as a playmate and learning partner reflects Bobo magazine's awareness and partiality towards the children's world. This makes Bobo magazine an arena for play and learning. Playing and learning is a form of the social construction process. So that bobo magazine can be regarded as an arena for social construction. Various arenas of social construction in social literacy development can be seen in the bobo menu, such as in the RUPA-RUPA Menu, FROM FRIENDS Menu, SELECTED STORIES Menu, DIFFERENT Menu, and from the CHOICE ARTICLE Menu. Coresponden author: Email: [email protected] Jurnal Widya Citra | 24 25 | Jurnal Widya Citra Pendahuluan berkembangan adalah terjadinya Media telah menjadi sarana utama komodifikasi dan hegemoni dunia bagi kebanyakan dari kita untuk kehidupan masyarakat. Hal seperti itu mengalami dan belajar tentang berbagai tentu juga bisa terjadi dalam dunia aspek dunia disekitar kita. Dalam satu kehidupan anak-anak. Karena media dekade terakhir kita terbiasa hidup dalam anak-anak sangat mungkin dijadikan budaya media, atau masyarakat media. sebagai ruang bagi konstruksi berbagai Budaya media jelas mencakup dua kepentingan dan idiologi dari kelompok pengertian budaya baik sebagai ekspresi masyarakat tertentu. Dalam konteks inilah kreatif, estetis, dan intelektual, maupun pendampingan dari orang yang lebih sebagai keseluruhan cara hidup. Dalam dewasa dalam hal ini utamanya orang tua konteks ini produk media dapat sangat penting artinya, sehingga anak dipandang sebagai ekspresi kreatif tidak terjerumus dalam jeratan maupun budaya media yang menjadi kepentingan dan ideologi yang tidak bagian dari bagaimana kita menjalani selaras dengan apa yang diidealkan oleh hidup atau mengabiskan waktu luang kita masyarakat. sehari-hari (Ibrahim, dan Bachruddin Ali Media anak-anak khususnya media Akhmad, 2014).Ungkapan tersebut sejalan massa elektronik dan cetak-dalam dengan fungsi media diantaranya fungsi perkembangannya tidak hanya menjadi informasi, hiburan, persuasi, transmisi bahan bacaan dan tontonan, tetapi juga budaya, pengawasan, interpretasi, agen- menjadi salah satu sumber rujukan dalam setting, pembentuk, cermin, guru, ritual proses perkembangan kognitif dan (Atmadja, 2018; Ibrahim & Bachruddin internalisasi dalam diri anak. Karena Ali Akhmad, 2014). Sehubungan dengan Media dalam hal ini majalah merupakan hal itu dinyatakan media sebagai bagian salah satu media publikasi yang bisa integral dari masyarakat. Bahkan media dipergunakan sebagai sumber telah berkembangan menjadi industri pengetahuan dan pembentuk literasi bagi budaya dan telah masuk dalam sistem anak-anak. Hal itu sejalan dengan sosiokultural masyarakat. Peraturan Menteri Pendidikan dan Masuknya media ke dalam sistem Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 23 sosiokultural memunculkan suatu gejala Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi sosial budaya yang tidak saja Pekerti memperkuat upaya pembentukan berdialektika, tetapi juga kompleks dan budaya literasi tersebut. Salah satu hal holistik. Karena melalui medialah yang diatur dalam Permendikbud itu diproduk dan disebarkan secara luas adalah kegiatan 15 menit membaca buku antitesis dan sintesis budaya secara nonpelajaran sebelum waktu belajar dialektika dan berkelanjutan dalam ruang dimulai. Pembiasaan membaca buku ini dan waktu. Masuknya media dalam dianggap dapat menumbuhkan minat baca sistem sosiokultural masyarakat di satu serta meningkatkan keterampilan sisi memberikan kemudahan bagi manusia membaca agar pengetahuan dapat untuk memenuhi berbagai kebutuhan dikuasai secara lebih baik( Madia akan aneka informasi. Namun, di sisi Komunikasi dan Inspirasi, Jendela yang lain telah mengakibatkan terjadinya Pendidikan dan Kebudayaan, VI/ perubahan sosial yang tidak selamanya Oktober – 2016). sejalan dengan cita-cita ideal dalam Membaca majalah akan masyarakat. Dengan kata lain fungsi memberikan tambahan wawasan dan media bagi masyarakat tidak selamanya perspektif tentang suatu informasi. fungsional tetapi juga bisa disfungsional Majalah juga bisa menjadi sumber hiburan bagi masyarakat (Atmadja, 2018). Salah yang menarik karena mengandung cerita satu fenomena yang belakangan ini dengan gaya bahasa yang menarik, 26 | Jurnal Widya Citra ilustrasi yang indah, kuis dengan mengkaji tentang Kajian Semiotika bermacam hadiah, rubric pertemanan, Desain Sampul Majalah Bobo Periode informasi tentang lagu, film atau artis Februari- April 2013 (E Journal kesayangan, bermacam-macam hobi unik, Universitas Pendidikan Ganesha, 2014). dan sebagainya. Dalam konteks itulah Hayati, dkk mengkaji tentang Kajian maka majalah juga dapat menjadi media Psikologi Terhadap Sastra Anak Pada dalam pengembangan moral dan Majalah Bobo Edisi 2010 (2010). Eri karakteranak. Dengan kata lain media Retnowati, mengkaji tentang Kajian anak, lebih-lebih media mainstream dapat Bentuk dan Makna Reduplikasi Dalam mengkonstruksikan dunia anak. Karena dongeng Majalah Bobo Edisi Bulan media adalah pembentuk kesadaran sosial Agustus 2014 (2015). yang lebih lanjut menentukan persepsi Kajian-kajian tersebut telah terhadap dunia dan masyarakat tempat menginspirasiuntuk melakukan kajian hidupnya. Majalah anak-anak yang tentang Majalah Bobo sebagai Arena beredar di Indonesia cukup banyak, Konstruksi Sosial Pengembangan Literasi diantaranya Bobo, Kuncung, Fantasi, Sosial Pada Anak-Anak. Dilakukan kajian Koki Kata, Anas, Kawanku,Mobi, Donal tentang hal ini disamping diinspirasi oleh Bebek, XY Anak, Nanda dan sebagainya. kajian-kajian yang telah ada, tetapi juga Majalah Bobo merupakan media karena kajian tentang Majalah Bobo massa yang sangat populer di kalangan sebagai arena Konstruksi Sosial dalam anak-anak Indonesia. Sebagai salah satu rangka pengembangan literasi sosial majalah anak-anak yang mempunyai belum ada yang mengkaji dan kajian eksistensi yang stabil dari waktu ke waktu semacam ini penting dilakukan. Sehingga selama puluhan tahun, karena majalah majalah Bobo terus dapat meningkatkan Bobo merupakan salah satu majalah yang kebermaknaannya bagi anak-anak berkualitas dari isi (Antara, Agus generasi penerus bangsa. Kajian terhadap Sudarmawan, dan Luh Suartini, e-Jurnal majalah bobo pada dasarnya merupakan Undiksha, Vol XI, 2014). Fenomena ini proses pencarian pesan dan makna di satu sangat menarik bukan saja karena sisi, di sisi lain media juga merupakan Majalah Bobo sangat digemari oleh anak- subjek yang mengkonstruksi realitas. anak tetapi juga karena majalah dapat Berkaitan dengan hal itulah media menjadi sebagai arena, kreatifitas, dipandang sebagaai agen konstruksi sosial rekreasi, dialog, museum, transper yang mendefinisikan realitas. Dalam budaya, dan konstruksi sosial bagi anak- konteks demikian, media massa anak. Sehubungan dengan hal itu mengemuka dengan peran mediasinya keberadaannya sebagai majalah anak-anak sebagai sarana sosialisasi dan telah menginspirasi beberapa kalangan penyampaian pesan. Lewat pesan-pesan untuk mengkajinya. Hal ini dapat dilihat yang disampaikan, realitas sosial dari adanya beberapa kajian yang direkonstruksi sedemikian rupa oleh memfokuskan kajiannya pada Majalah media massa. Sehubungan dengan hal itu Bobo, seperti yang dilakukan Fatwa media massa berperan sebagai agen of Amalia dalam kajiannya yang berjudul change, baik sebagai institusi pencerahan Kajian Moral Cerita Pendek Pada masyarakat, media informasi, maupun Majalah Bobo Sebagai Upaya Pemilihan sebagai hiburan ( Bugin, 2007). Bahan Ajar Apresiasi Sastra di Kelas Kajian ini dilakukan menggunakan Tinggi Sekolah Dasar ( 2013). PP Meyrina pendekatan kualitatif