Partai Golkar, Sehingga Tidak Ada Yang Namanya Pertarungan Di Dalamnya, Karena Keputusan Diambil Dengan Musyawarah

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

Partai Golkar, Sehingga Tidak Ada Yang Namanya Pertarungan Di Dalamnya, Karena Keputusan Diambil Dengan Musyawarah H. Bambang Soesatyo, S.E., M.B.A. (Ketua DPR RI Periode 2014-2019/Ketua MPR RI Periode 2019-2024) Dianugerahi Tanda Kehormatan Bintang Jasa Utama Pemerintah Republik Indonesia BAMBANG SOESATYO : SOLUSI JALAN TENGAH, MENGATASI KRISIS, GAGASAN MENJAWAB TANTANGAN SOLUSI JALAN TENGAH MENGATASI KRISIS GAGASAN MENJAWAB TANTANGAN SEKRETARIAT JENDERAL MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA 3 BAMBANG SOESATYO : SOLUSI JALAN TENGAH, MENGATASI KRISIS, GAGASAN MENJAWAB TANTANGAN Perpustakaan Nasional RI: Katalog Dalam Terbitan (KDT) Judul: Bambang Soesatyo, Solusi Jalan Tengah, Mengatasi Krisis, Gagasan Menjawab Tantangan Penulis: Bambang Soesatyo, September 2020 25x26 Cm ISBN: 978-602-741-0732 1. Politik Desain Cover Agus WIRO Cetakan Pertama September 2020 Penerbit: BIRO HUBUNGAN MASYARAKAT Sekretariat Jenderal Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia Jl. Gatot Subroto No 6 Gedung Nusantara III lantai 5 Jakarta 10270 Telp. (021) 57895049, (021) 57895063 Fax. (021) 57895047, (021) 57895178 Email: [email protected] Dilarang memperbanyak dan/atau mengutip sebagian isi buku ini tanpa izin tertulis dari penerbit. All Right Reserved Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang 4 BAMBANG SOESATYO : SOLUSI JALAN TENGAH, MENGATASI KRISIS, GAGASAN MENJAWAB TANTANGAN prakata ERAIH jabatan Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Re- publik Indonesia tidak melalui pertarungan politik yang sengit M membuat pihak-pihak lain terlalu sensitif. Saya terpilih secara musyawarah mufakat sebagai Ketua MPR periode 2019- 2024, setelah seluruh fraksi dan kelompok DPD RI aklamasi menyetujuinya dalam Rapat Paripurna MPR pada Kamis malam, 3 Oktober 2019. Dalam proses pemilihan Ketua MPR 2019-2024, itu fraksi-fraksi dan kelompok DPD sepakat se- cara musyawarah mufakat bahwa kursi ‘diberikan’ kepada Partai Golkar, sehingga tidak ada yang namanya pertarungan di dalamnya, karena keputusan diambil dengan musyawarah. Saya tidak pernah berpikir untuk menjadi Ketua MPR, ka- rena yang selalu menjadi prinsip adalah menjalankan takdir secara wajar dan normal. Namun, nasib seorang memang tidak ada yang tahu. Buktinya setelah gagal empat kali mencalonkan diri sebagai anggota legislatif, saya bisa melenggang ke Se- nayan pada Pemilu 2009, yang diikuti dua periode berikutnya. Tugas menjadi Ketua MPR juga tidak mudah, sehingga saya selalu berpandangan, menikmati amanah tersebut de- ngan mengerjakan apa yang menjadi tugas secara natural, tanpa perlu merasa tertekan ataupun terbebani. Namun, tentu saja saya akan berusaha melakukan yang terbaik atas apa yang menjadi tugas konstitusional sebagai Ketua MPR. Di antaranya menjaga konstitusi dan melantik presiden serta wakil presiden dalam Sidang Paripurna MPR, berdasarkan hasil pemilihan umum. Juga bertugas memutuskan usul DPR RI berdasarkan pu- tusan Mahkamah Konstitusi, untuk memberhentikan presiden dan/atau wakil presiden dalam masa jabatannya, setelah presiden dan atau wakil presiden diberi kesempatan untuk menyampaikan penjelasan di dalam Sidang Paripurna MPR, melantik wakil presiden menjadi presiden apabila presiden mangkat, berhenti, diberhentikan, atau tidak dapat melaksa- nakan kewajibannya dalam masa jabatannya. 5 BAMBANG SOESATYO : SOLUSI JALAN TENGAH, MENGATASI KRISIS, GAGASAN MENJAWAB TANTANGAN Saya selalu berharap tidak ada impeachment alias pemakzulan, karena ujungnya hanya menyengsarakan rakyat, jika pemerintahan diturunkan di tengah jalan. Tugas lain tidak boleh dilupakan sebagai Ketua MPR adalah, menyosialisasikan dan membumikan Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia kepada generasi muda. Dalam hubungan kelembagaan, khususnya sistem Trias Politika, saya melihat adanya hubungan kemitraan antara legislatif dan ekseku- tif, sehingga bukan hanya sekadar pengawasan dan koordinasi saja. Se- mangat tersebut yang ingin saya ciptakan selama memimpin MPR lima tahun ke depan, karena hubungan kemitraan merupakan konsep yang pas dalam konteks Trias Politika yang sudah berjalan di Indonesia. Tiga ranah pembagian kekuasaan (eksekutif, legislatif, dan yudika- tif) ini sudah baik, dan hubungan antara legislatif-eksekutif yang paling baik adalah kemitraan harmonis. Saya menyadari, tugas konstitusional yang besar tersebut harus disikapi dengan bijak, sehingga saya mem- biasakan diri membagi waktu bahwa urusan pekerjaan hanya ada di kantor, dan urusan pribadi ada di rumah. Karena itu, ketika berada di rumah, tidak boleh ada beban pekerjaan yang dibawa. Dan, ketika be- rada di kantor, urusan pribadi dan rumah tangga harus disingkirkan. Setelah menjadi Ketua MPR, pasca mengakhiri masa jabatan selaku Ketua DPR RI, saya langsung dihadapkan pada wacana amandemen UUD 1945 yang berkembang di masyarakat, dan kalangan partai poli- tik. Apakah dilakukan secara terbatas atau menyeluruh. Amandemen konstitusi itu merupakan rekomendasi MPR periode 2014-2019. Salah satunya adalah, perlu ada Garis-garis Besar Haluan Negara dan aman- demen UUD 1945 sehingga pimpinan MPR periode 2019-2024 harus melaksanakan rekomendasi itu. Ada sejumlah rekomendasi MPR periode 2014-2019 kepada pim- pinan MPR 2019-2024, yaitu (1) pokok-pokok haluan negara; (2)pena- taan kewenangan MPR; (3)penataan kewenangan DPD; (4)penataan sistem presidensial; (5)penataan kekuasaan kehakiman; (6)penataan sistem hukum dan peraturan perundang-undangan berdasarkan Pan- casila sebagai sumber segala sumber hukum negara; (7)pelaksanaan pe- masyarakatan nilai-nilai Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika, serta ketetapan MPR. Ada perbedaan pendapat di masyarakat terkait amandemen tersebut, ada yang setuju, ada yang menilai tidak sejalan dengan semangat para pendiri bangsa Indonesia, dan ada yang mengatakan perlu dihadirkan 6 BAMBANG SOESATYO : SOLUSI JALAN TENGAH, MENGATASI KRISIS, GAGASAN MENJAWAB TANTANGAN GBHN agar pembangunan ekonomi Indonesia lebih terarah. Terkait be- ragam pendapat tersebut, pimpinan MPR akan terus menyerap aspirasi masyarakat luas dan berprinsip, bahwa ber bagai pandangan tersebut tidak boleh dipadamkan. Saya tidak mau terlalu jauh menyimpulkan bera gam aspirasi masyarakat itu, karena saat ini baru membuka waca- na, dan untuk mengubah UUD 1945 ada aturannya, yang diatur dalam Pasal 37 UUD 1945 dan itu tidak mudah untuk dipenuhi. Dalam Pasal 37 ayat 1 UUD 1945 disebutkan, bahwa usul perubahan UUD dapat diagendakan dalam sidang MPR apabila diajukan oleh se- kurang-kurangnya 1/3 dari jumlah anggota MPR. Saat ini jumlah anggota MPR adalah 711 orang, sehingga 1/3 dari 711 orang adalah 237 orang yang harus mengusulkan amandemen UUD. Dalam Pasal 37 ayat 2 UUD 1945 disebutkan setiap usul perubahan pasal-pasal UUD diajukan secara tertulis dan ditunjuk dengan jelas bagian yang diusulkan untuk diubah beserta alasannya. Setelah pengusul memenuhi kuorum, maka dibawa ke Sidang MPR untuk disetujui. Selanjutnya pada Pasal 37 ayat 3 UUD 1945 disebutkan untuk mengubah pasal-pasal UUD, Sidang MPR dihadiri sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah anggota MPR atau sebanyak 474 orang. Setelah semua materi dibahas dan disetujui Sidang MPR, proses ter- akhir adalah pengesahan amendemen UUD 1945 di Sidang MPR. Persetu- juan itu minimal dihadiri 50 persen plus 1 dari jumlah anggota MPR yaitu 357 anggota, syarat tersebut diatur tegas dalam Pasal 37 ayat 4 UUD 1945. Jelas bahwa proses mewujudkan amandemen UUD 1945 itu masih panjang, karena hingga saat ini belum ada anggota MPR yang mengusul- kannya, sehingga masyarakat tidak perlu curiga macam-macam terkait wacana tersebut. Saya menyadari wacana amandemen itu menimbulkan polemik, misalnya dianggap ‘modus’ untuk mengendalikan kekuasaan presiden melalui MPR. Pendapat sejenis itu boleh saja dan sah-sah saja, namun pada kenyataannya hingga saat ini saja belum ada yang men- gusulkan amandemen, karena baru sebatas wacana, kecuali kalau sudah ada pengusul maka akan dibicarakan arah konkret ke depan. Pimpinan MPR ingin memastikan dahulu, bahwa MPR menyerap aspirasi dan isu yang berkembang di masyarakat terkait amandemen tersebut secara mendalam dan komprehensif, karena MPR tidak mau meng ambil keputusan yang tergesa-gesa ataupun gegabah terkait kon- stitusi negara. Hal itu disebabkan semua keputusan MPR pasti akan berdampak luar biasa pada bangsa dan negara, karena yang dibicarakan adalah konstitusi yang mengatur kehidupan berbangsa dan bernegara. 1 [1]. Wawancara Eksklusif Bambang Soesatyo dengan Kantor Berita Antara, Minggu 3 November 2019 7 BAMBANG SOESATYO : SOLUSI JALAN TENGAH, MENGATASI KRISIS, GAGASAN MENJAWAB TANTANGAN pendahuluan OLITISI Partai Golkar H Bambang Soesatyo, SE, MBA terpilih secara musyawarah dan mufakat sebagai Ketua MPR RI periode 2019-2024. PKeterpilihan Bamsoet merupakan keputusan sepuluh fraksi yang ada di DPR RI, meski sebelumnya Fraksi Partai Gerindra bersikeras mengajukan kader terbaiknya, yakni Ahmad Muzani. Belakangan, Partai Gerindra dan Muzani mundur, serta memberikan dukungan terhadap mantan Ketua DPR RI tersebut. Pemilihan dan pelantikan Ketua MPR berlangsung hingga pukul 22.30 WIB, pada hari Kamis 3 Oktober 2019, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta. Sebelumnya telah terpilih para Wakil Ketua MPR. Antara lain Ahmad Basarah (Fraksi PDI Perjuangan), Ahmad Muzani (Fraksi Partai Gerindra), Lestari Moerdijat (Fraksi Partai NasDem), Jazilul Fawaid (Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa), Syarief Hasan (Fraksi Partai Demokrat), Zulkifi Hasan (Fraksi Partai Amanat Nasional), Hidayat Nur Wahid (Fraksi Partai Keadilan Sejahtera), Arsul Sani (Fraksi Partai Persatuan Pembangunan), dan Fadel Muhammad (Kelompok DPD di MPR). 2 Bamsoet memiliki jejak karier panjang, sebelum akhirnya melenggang ke Senayan, dari menjadi
Recommended publications
  • Analisis Faktor Penyebab Siswa Terindikasi Lamban Belajar Di Sd Negeri 4 Percobaan Wates Kulon Progo
    ANALISIS FAKTOR PENYEBAB SISWA TERINDIKASI LAMBAN BELAJAR DI SD NEGERI 4 PERCOBAAN WATES KULON PROGO TUGAS AKHIR SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Oleh: Eko Okfianto NIM. 13108241048 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKRTA 2018 ANALISIS FAKTOR PENYEBAB SISWA TERINDIKASI LAMBAN BELAJAR DI SD NEGERI PERCOBAAN 4 WATES KULON PROGO Oleh Eko Okfianto NIM 13108241048 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor yang menyebabkan siswa terindikasi lamban belajar di kelas II A dan II B SD Negeri Percobaan 4 Wates Kulon Progo, pada tahun ajaran 2016/2017. Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus. Sumber data pada penelitian ini ditentukan dengan menggunakan teknik purposive yang meliputi 2 guru, 1 siswa kelas II A, 1 siswa kelas II B, dan orang tua dari kedua siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumen. Analisis data menggunakan model Miles dan Huberman, yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan. Keabsahan data menggunakan triangulasi teknik dan triangulasi sumber. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fakor genetik dan kondisi keluarga GS dan EG tergolong baik, sehingga tidak menyebabkan GS dan EG terindikasi lamban belajar. Faktor biologis non keturunan menyebabkan EG terindikasi lamban belajar, faktor ini berkaitan dengan kebutuhan gizi, konsumsi obat, serta kesehatan ibu selama mengandung. Faktor lingkungan keluarga GS dan EG tergolong baik, dan tidak menyebabkan siswa terindikasi lamban belajar. Faktor lingkungan sekolah GS dan EG tergolong baik, serta tidak menyebabkan siswa terindikasi lamban belajar. Faktor masalah pribadi menyebabkan GS dan EG terindikasi lamban belajar. Saran untuk guru, sebaiknya memberikan pendampingan personal kepada siswa supaya bisa memahami dan menyelesaikan masalah yang dimiliki siswa.
    [Show full text]
  • Dalam Konteks Kuih Tradisional Etnik Brunei Di Sabah
    Journal of Borneo Social Transformation Studies (JOBSTS), Vol. 5. No. 1, 2019 ISSN 2462-2095 Universiti Malaysia Sabah IDENTITI BUDAYA: DALAM KONTEKS KUIH TRADISIONAL ETNIK BRUNEI DI SABAH CULTURAL IDENTITY:IN THE CONTEXT OF SABAH BRUNEI ETHNIC TRADITIONAL KUIH Surayah Hj Bungsu [email protected] Musnin Misdih (Ph.D), Dayang Damit @ Saidah Mohd Yassin [email protected] Fakulti Kemanusiaan, Seni dan Warisan Universiti Malaysia Sabah. ABSTRACT Product efficiency of the Brunei ethnic traditional kuih is highligted through the priceless knowledge inherited from their ancestors. The manufacturing of these traditional kuih is closely related to its culture or rites such as the celebration of marriage, birth or respecting deaths. These traditional kuih are very unique in the Brunei ethnic context because it was produced through innovative thinking. This way of thinking hence produces kuih-muih that comes in various functions and shapes that represents the heart and identity of a culture. This research is conducted to explore the cultural identity of the Brunei Ethnic kuih-muih production in Beaufort district. These kuih-muih include Kuih Jalurut, Kuih Tilapam, Kuih Lamban Udang, Kuih Tapai, Katupat Lupas and Bikang. This research involved two Brunei ethnic village; Kampung Weston and Kampung Lubuk; situated in Beaufort district, Sabah. This research applied Visualisation Technique and discussed several aesthetical elements like packaging designs, manufacturing ingredients and packaging methods. Every element discussed will be able to explain the role of these traditional Brunei ethnic kuih-muih in the context of identifying its culture identity and ancient rites. This is a qualitative research that utilises field research data that was obtained from interviews, observations and researcher’s direct involvement.
    [Show full text]
  • When the Constitutionality of the Revised Corruption Eradication Commission (Kpk) Law Is Questioned
    Number 160 • June 2020 i 5th and 6th Floor, Constitutional Court Building Jl. Medan Merdeka Barat No. 6 Jakarta Pusat Lantai 5 dan 6 Gedung Mahkamah Konstitusi Jl. Medan Merdeka Barat No. 6 Jakarta Pusat ii Number 160 • June 2020 Number 160 • June 2020 DIRECTING BOARD: Editorial Greetings Anwar Usman • Aswanto • Arief Hidayat Enny Nurbaningsih • Wahiduddin Adams he Constitutional Magazine released in June 2020 provides a variety of Suhartoyo • Manahan MP Sitompul interesting information through distinctive rubrics. The news that is in our Saldi Isra • Daniel Yusmic Pancastaki Foekh Tspotlight is the development of the review of Law Number 19 of 2019 DIRECTOR: concerning the Corruption Eradication Commission (KPK Law) for Cases Number M. Guntur Hamzah 62, 70, 71, 73, 59, 77, 79 / PUU-XVII / 2019. Although it has not been decided yet, EDITOR IN CHIEF: the review of this law contains various interesting and important aspects for the Heru Setiawan public. Therefore, the editorial team determined this news as the Main Report. Petitioners for reviewing the KPK Law come from various professions. DEPUTY EDITOR-IN-CHIEF: There are advocates who are of the opinion that the process of ratifying the KPK Fajar Laksono Suroso Law amendments is not in accordance with the applicable laws and regulations. MANAGING EDITOR: Because at the plenary session the number of People's Representative Council Mutia Fria Darsini members who attended was 80, at least less than half of the total number of EDITORIAL SECRETARY: People's Representative Council members. Changes to the KPK Law were carried Tiara Agustina out in secret and discussed in People's Representative Council meetings in a EDITOR: relatively short period of time.
    [Show full text]
  • Weekly Update Human Rights in Indonesia –28-04-2014 Impunity
    Weekly Update Human Rights in Indonesia –28-04-2014 Prabowo also gave his view on the 1998 Reformasi, namely that it came too Impunity quickly, as well as the foreign pressure. The developments in Indonesia, according to Prabowo, brought the state in real danger. Fact was that East Timor was on the loose, while Aceh was a state within the state with a very different Prabowo ready to explain 1998 law system from the Republic as a whole. “And we accepted all that,” said Kompas, 23-04-2014 Prabowo. The presidential candidate from the Partai Gerindra, Prabowo Subianto, is ready According to Agum the Pepabri continues to be neutral. That is in compliance to explain a few stories and qualifications that stick to him in relation to the with the principle of neutrality of the army and the police, he said. incidents that took place around the fall of President Suharto in 1998. Prabowo said this during a meeting with the board members of the Association of Elections 2014 retired (Pepabri). Prabowo briefly spoke privately with the Chairman of the Pepabri, former generals Agum Gumelar, Wismoyo Arismunandar, Suryo New Parliament is not better Prabowo, and Yunus Yosfiah. Kompas, 26-04-2014 In the meeting with dozens of Pepabri members he declared: “It all started in At first sight the Parliament (Dewan Perwakilan Rakyat, DPR) for the period 2014- 1998, or rather I was drawn to step down from 1993 onwards.” In those years the 2019 is not better than the current DPR. That is because quite a number of Indonesian economy grew with astonishing speed, had 8 percent growth, which candidates have been elected by money-politics or just because of their has only been matched by China.
    [Show full text]
  • B-992-1-2018.Pdf
    NOMOR 992/IV/I/2018 Januari 2018 1 BULETINBULETIN PARLEMENTARIA PARLEMENTARIA terhadap persiapan venue, wisma atlet, DPR Pantau Venue Asian Games acara pendukung, dan lain sebagainya. Terutama dalam aspek kebijakan maupun anggaran yang direncanakan. 2018 “Untuk sukses prestasi, kami mengawasi sinergitas para pemangku Asian Games 2018 dilaksanakan pada 18 Agustus 2018 mendatang, di dua kepentingan Asian Games 2018 baik provinsi, yaitu Provinsi DKI Jakarta dan Sumatera Selatan, serta melibatkan dari pemerintah, KONI, KOI, PB Provinsi Banten dan Jawa Barat. Untuk mengetahui seluruh persiapan yang Cabor, untuk dapat mencapai target yang telah dilakukan oleh pihak-pihak terkait, Komisi X DPR RI menyambangi direncanakan, yaitu masuk peringkat 7 Komplek Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, Rabu (24/1), yang besar dari 45 negara peserta. Dengan menjadi salah satu venue tempat berlangsungnya Asian Games 2018. target perolehan 10 sampai 13 medali emas,” jelasnya. Sementara terkait sukses pemberdayaan ekonomi, lanjut politisi asal dapil Jawa Tengah itu, pihaknya juga memantau kesiapan masyarakat, khususnya kesiapan masyarakat pelaku usaha di dua kota penyelenggara Asian Games 2018 dalam memperoleh keuntungan dari penyelenggaraan Asian Games 2018 itu. Dalam kesempatan yang sama, Wakil Ketua Komisi X DPR RI Sutan Adil Hendra menekankan, venue- venue cabang olahraga yang ditargetkan dapat menyumbang medali emas bagi Indonesia, harus memiliki sarana dan prasarana yang lebih baik. Oleh karenanya, venue tersebut harus menjadi prioritas utama yang dikerjakan. Foto: Oji/hr Foto: “Semangatnya, kita ingin venue- Tim Komisi X DPR RI meninjau sarana dan prasarana persiapan Asian Games 2018 di Senayan, Jakarta venue cabang olahraga yang ditargetkan dapat menyumbang medali harus memiliki sarana dan prasarana yang Kami bermaksud untuk melakukan menyampaikan, Asian Games 2018 lebih baik.
    [Show full text]
  • Majalah Majelis Edisi Juli 2021
    01-04 CVR JUL.pmd 1 1/1/2003, 12:46 AM 01-04 CVR JUL.pmd 2 1/1/2003, 12:46 AM 01-04 CVR JUL.pmd 3 1/1/2003, 12:46 AM 01-04 CVR JUL.pmd 4 1/1/2003, 12:46 AM Daftar Isi EDISI NO.07/TH.XV/JULI 2021 39 SELINGAN 74 Profil Sejarah Perjalanan Ibadah Haji Aliyah Mustika Ilham ...................................................... 08 BERITA UTAMA Pengantar Redaksi 04 Amandemen Terbatas UUD NRI Tahun 1945 Perspektif .......................................................................... 06 ................................................................................ Untuk mewujudkan PPHN memang tidak mudah karena harus ada Kolom 26 komunikasi politik yang intensif. MPR masa jabatan 2014 – 2019 ..................................................... belum berhasil mencapai konsensus untuk melakukan amandemen Aspirasi Masyarakat 47 UUD NRI Tahun 1945 terkait PPHN. Kini, MPR periode 2019 – 2024 ............................................................ kembali berupaya membangun konsensus tersebut. Gema Pancasila 36 Varia MPR ....................................................................... 66 Wawancara ..................................................... 68 Figur .................................................................................... 70 Ragam ................................................................................ 72 Dari Rumah Kebangsaan ............................................. 78 Rehal ................................................................................ 82 16 Nasional UMKM di Masa Pandemi: Pelu
    [Show full text]
  • Utut Adianto Dilantik Jadi Wakil Ketua DPR RI
    NOMOR 1000/IV/III/2018 MARET 2018 1 BULETIN PARLEMENTARIA Utut Adianto Dilantik Jadi Wakil Ketua DPR RI Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (F-PDIP) Utut Adianto dilantik menjadi Wakil Ketua DPR RI. “Demi Allah saya bersumpah, Penetapan Wakil Ketua DPR RI ini sesuai dengan disetujuinya bahwa saya akan memenuhi Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2018 tentang Perubahan Kedua Undang-Undang MPR, DPR, DPD, dan DPRD (UU MD3). Selain itu, juga kewajiban saya sebagai Wakil berdasar dengan telah diterimanya surat dari Dewan Pimpinan Pusat Ketua Dewan Perwakilan PDI Perjuangan, untuk menetapkan Utut Adianto sebagai Wakil Ketua Rakyat dengan sebaik- DPR RI periode sisa masa jabatan 2014-2019. baiknya dan seadil-adilnya, sesuai dengan peraturan perundang-undangan ebelum memangku jabatannya, Dalam sumpah Wakil Ketua DPR dengan berpedoman pada Utut diwajibkan mengucapkan itu memiliki kewajiban dan bekerja sumpah janji, pengucapan dengan sungguh-sungguh demi Pancasila dan Undang- sumpah menurut agama Islam tegaknya kehidupan demokrasi serta Undang Dasar Negara Syang dipandu oleh Ketua Mahkamah mengutamakan kepentingan bangsa dan Republik Indonesia Agung RI Hatta Ali. Sumpah yang negara dari pada kepentingan pribadi, diucapkan mengandung tanggung jawab seseorang dan golongan. Tahun 1945” terhadap bangsa dan negara Republik “Bahwa saya akan memperjuangkan Indonesia. aspirasi rakyat yang saya wakili untuk “Demi Allah saya bersumpah, bahwa mewujudkan tujuan nasional,” ucap Utut terhadap Tuhan Yang Maha Esa yang saya akan memenuhi kewajiban
    [Show full text]
  • Power Shifting and the Challenges of Presidential System in Indonesia (1945-2019)
    OISAA Journal of Indonesia Emas OISAA J. Indones. Emas, 4, 2021, 77-87 POWER SHIFTING AND THE CHALLENGES OF PRESIDENTIAL SYSTEM IN INDONESIA (1945-2019) Muhammad Naufal, Kamal Muntaha Ahmad, Dara Purnama Padjadjaran University [email protected] [email protected] [email protected] ABSTRACT The dynamics of government system in Indonesia has a long way road since Indonesia secure their independence in 1945. Acco rding to Indonesia constitution, Indonesia adhere the presidential system. Yet, in practice the government system in Indonesia seems more like a Parliamentary system. During the period of 1945-1959, the presidential system in Indonesia doesn’t have any places to operate, entered the guided democracy era, the presidential system obtain its first place. Seeing that, the president success to obtain their power and became a dictator, after Sukarno was remove from the office, Indonesia entered the “new order” regime. This regime just like guided democracy era, the President became center of the power because president was choosed by the parliament and most the fellow comes from the party government. After reformasi in 1998, the presidential system has their own challenges. Considering, the multyparty system felt is not compatible with the presidential system. Hence, as long as Indonesia established, the presidential system in Indonesia has their own dynamic and challenges. Every regime has their own dynamic and challenges. This article aims to provide a study to strengthen the presidential system and using a qualitative approach based on a comprehensive literature review. Keywords: Presidential system, Democracy, Indonesia Government. Received 4 February 2021 Accepted 23 July 2021 INTRODUCTION Indonesia was build upon a great notion and a great dialectics of our founding fathers thoughts.
    [Show full text]
  • Kamus Minangkabau-Indonesia
    Kamus Minangkabau-Indonesia Oleh: Marah Rusmali Amir Hakim Usman Syahwin Nikelas Nurzuir Husin Busri Agusli Lana M.Yamin ; Isna Sulastri Irfani Basri Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Jakarta 1985 an Penyunting Hans Lapal Sen : K---85.031 Cetakan Pertama Naskah buku mi, yang semula merupakan hasil Proyek Pengembangan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah tahun 1982/1983, diterbitkan dengan dana Proyek Pengembangan Bahasa dan Sastra Indonesia. Staf Intl Proyek Drs. Tony S. Rachmadie (Pemimpin), Samidjo (Bendaharawan), Drs. S.R.H. Sitanggang (Sekretaris), Drs. S. Amran Tasai, Drs. A. Patoni, Dra. Siti Zahra Yundiafi, dan Drs. E. Zainal Arifin (Asisten). Sebagian atau seluruh isi buku mi dilarang diperbanyak dalam bentuk apa pun tanpa izin tertulis dari penerbit, kecuali dalam hal kutipan untuk ke- perluan penulisan artikel atau karangan ilmiah. Alamat Penerbit Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Jalan Daksinapati Barat IV, Rawamangun Jakarta 13220 PRAKATA Sejak Rencana Pembangunan Lima Tahun II (1974), telah digariskan kebijakan pembinaan dn pengembangan kebudayaan nasional dalam ber. bagal seginya. Dalam garis haluan mi, masalah kebahasaan merupakan salah satu masalah kebudayaan nasional yang perlu digarap dengan sungguh. sungguh dan berencana sehingga tujuan akhir pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia dan daerah, termasuk sastranya, dapat tercapai. Tujuan akhir pembinaan dan pengembangan itu, antara lain, adalah meningatkan mutu kemampuan menggunakan bahasa Indonesia sehingga sarana
    [Show full text]
  • Vol-12-No-1-2012.Pdf
    DIPUBLIKASIKAN OLEH FAKULTAS PARIWISATA UNIVERSITAS UDAYANA Analisis Pariwisata terbit sebagai media komunikasi dan informasi ilmiah kepariwisataan, yang memuat tentang hasil ringkasan penelitian, survei dan tulisan ilmiah populer kepariwisataan. Redaksi menerima sumbangan tulisan para ahli, staf pengajar perguruan tinggi, praktisi, mahasiswa yang peduli terhadap pengembangan pariwisata. Redaksi dapat menyingkat atau memperbaiki tulisan yang akan dimuat tanpa mengubah maksud dan isinya. SUSUNAN PENGURUS JURNAL ANALISIS PARIWISATA Penanggung Jawab Drs. I Putu Anom, M.Par. (Dekan Fakultas Pariwisata Universitas Udayana) Penasehat Dra. Ida Ayu Suryasih, M.Par. (Pembantu Dekan I Fakultas Pariwisata Universitas Udayana) Dra. Ni Made Oka Karini, M.Par. (Pembantu Dekan II Fakultas Pariwisata Universitas Udayana) I Nyoman Sudiarta, SE., M.Par. (Pembantu Dekan III Fakultas Pariwisata Universitas Udayana) Ketua Dewan Penyunting Drs. Ida Bagus Ketut Astina, M.Si. Penyunting Ahli (Mitra Bestari) ▪ Prof. Adnyana Manuaba, ▪ Prof. Ir. Wiendu Nuryanti, M.Arch. Ph.D. M.Hons.F.Erg.S.FIPS,SF. Universitas Gajah Mada Universitas Udayana ▪ Prof. Dr. Ir. I Gede Pitana, M.Sc. ▪ Prof. Dr. I Wayan Ardika, MA. Universitas Udayana Universitas Udayana ▪ Prof. Dr. I Made Sukarsa, SE., MS. ▪ Prof. Dr. Michael Hichcoch Universitas Udayana University of North London ▪ Prof. Dr. I Nyoman Sirtha, SH., MS. ▪ Prof. Dae-Sik Je, M.Pd. Universitas Udayana Young San University – Korsel. ▪ Dr. Hans-Henje Hild SES Bonn – Germany Penyunting Pelaksana ▪ I Wayan Suardana, SST.Par., M.Par. ▪ I Nyoman Sukma Arida, S.Si., M.Si. ▪ IGA. Oka Mahagangga, S.Sos., M.Si. ▪ Yayu Indrawati, SS., M.Par. ▪ I Made Kusuma Negara, SE., M.Par. ▪ I Gde Indra Bhaskara, SST.Par., M.Sc.
    [Show full text]
  • Analisis Framing Pemberitaan Setya Novanto Dalam Kasus Korupsi E-Ktp Pada Majalah Tempo
    ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN SETYA NOVANTO DALAM KASUS KORUPSI E-KTP PADA MAJALAH TEMPO SKRIPSI TASYA NADHIFAH SIREGAR 140904032 Jurnalistik PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2018 Universitas Sumatera Utara ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN SETYA NOVANTO DALAM KASUS KORUPSI E-KTP PADA MAJALAH TEMPO SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Program Strata I (S-1) pada Departemen Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara TASYA NADHIFAH SIREGAR 140904032 Jurnalistik PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2018 Universitas Sumatera Utara UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI LEMBAR PERSETUJUAN Skripsi ini disetujui untuk dipertahankan oleh: Nama : Tasya Nadhifah Siregar NIM : 140904032 Judul Skripsi : Analisis Framing Pemberitaan Setya Novanto Dalam Kasus Korupsi E-KTP Pada Majalah Tempo Medan, 24 Agustus 2018 Dosen Pembimbing Ketua Departemen Drs. Syafruddin Pohan, M.Si, Ph.D Dra. Dewi Kurniawati, M.Si, Ph.D NIP. 1958 1205 198903 1002 NIP. 1965 0524 198903 2001 Dekan FISIP USU Dr. Muryanto Amin, S.Sos., M.Si NIP. 1974 0930 200501 1002 i Universitas Sumatera Utara HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri, semua sumber baik yang dikutip maupun yang dirujuk telah saya cantumkan sumbernya dengan benar. Jika di kemudian hari saya terbukti melakukan pelanggaran (plagiat)
    [Show full text]
  • Ketua MPR : Ruh Kedaulatan Rakyat Di MPR Tidak Boleh Hilang
    Ketua MPR : Ruh Kedaulatan Rakyat di MPR Tidak Boleh Hilang Realitarakyat.com – Ketua MPR Bambang Soesatyo mengatakan walaupun kedudukan dan wewenang MPR sudah banyak berubah, namun ruh yang disematkan oleh para pendiri bangsa tidak boleh hilang, yaitu ruh kedaulatan rakyat. MPR harus senantiasa menjembatani berbagai aspirasi masyarakat dan daerah, mengedepankan etika politik kebangsaan, dengan selalu berusaha menciptakan suasana harmonis antarkekuatan sosial politik dan antarkelompok kepentingan. “Dalam setiap aktifitasnya, MPR harus selalu mengingatkan kepada seluruh komponen bangsa bahwa dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara memerlukan sikap dan tindakan saling menghormati, mengedepankan kejujuran, amanah, keteladanan, sikap toleransi, rasa malu, tanggung jawab, menjaga kehormatan, serta martabat diri sebagai warga bangsa,” kata Bambang Soesatyo, dalam pidato pada peringatan Hari Konstitusi dan Hari Ulang Tahun Ke-76 MPR RI, di Gedung Nusantara IV, Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (18/8/20210. Peringatan Hari Konstitusi dan HUT Ke-76 MPR RI ini dihadiri Wakil Presiden K.H. Ma’ruf Amin secara virtual. Tampak hadir di Gedung Nusantara IV, para Wakil Ketua MPR, yaitu Ahmad Muzani, Jazilul Fawaid, Syarifuddin Hasan, Arsul Sani, dan Fadel Muhammad. Wakil Ketua MPR lainnya, yaitu Lestari Moerdijat, Zulkifli Hasan, dan Hidayat Nur Wahid mengikuti acara secara virtual. Hadir juga secara fisik Menko Polhukam Mahfud MD , Ketua DPD La Nyalla Mattalitti, Ketua MK Anwar Usman, Wakil Ketua DPR Rahmat Gobel, Aziz Sjamsuddin, dan Sufmi Dasco. Juga dihadiri pimpinan fraksi di MPR RI, pimpinan Badan sosialisasi, Badan Pengkajian, dan Badan Penganggaran, serta Komisi Kajian Ketatanegaraan. Bambang Soesatyo menjelaskan melalui perubahan UUD pada tahun 1999 sampai dengan tahun 2002, MPR sebagai satu-satunya lembaga negara yang berwenang mengubah dan menetapkan Undang-Undang Dasar, justru mendegradasi kedudukan dan kewenangannya sendiri.
    [Show full text]