Kamus Minangkabau-Indonesia

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

Kamus Minangkabau-Indonesia Kamus Minangkabau-Indonesia Oleh: Marah Rusmali Amir Hakim Usman Syahwin Nikelas Nurzuir Husin Busri Agusli Lana M.Yamin ; Isna Sulastri Irfani Basri Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Jakarta 1985 an Penyunting Hans Lapal Sen : K---85.031 Cetakan Pertama Naskah buku mi, yang semula merupakan hasil Proyek Pengembangan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah tahun 1982/1983, diterbitkan dengan dana Proyek Pengembangan Bahasa dan Sastra Indonesia. Staf Intl Proyek Drs. Tony S. Rachmadie (Pemimpin), Samidjo (Bendaharawan), Drs. S.R.H. Sitanggang (Sekretaris), Drs. S. Amran Tasai, Drs. A. Patoni, Dra. Siti Zahra Yundiafi, dan Drs. E. Zainal Arifin (Asisten). Sebagian atau seluruh isi buku mi dilarang diperbanyak dalam bentuk apa pun tanpa izin tertulis dari penerbit, kecuali dalam hal kutipan untuk ke- perluan penulisan artikel atau karangan ilmiah. Alamat Penerbit Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Jalan Daksinapati Barat IV, Rawamangun Jakarta 13220 PRAKATA Sejak Rencana Pembangunan Lima Tahun II (1974), telah digariskan kebijakan pembinaan dn pengembangan kebudayaan nasional dalam ber. bagal seginya. Dalam garis haluan mi, masalah kebahasaan merupakan salah satu masalah kebudayaan nasional yang perlu digarap dengan sungguh. sungguh dan berencana sehingga tujuan akhir pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia dan daerah, termasuk sastranya, dapat tercapai. Tujuan akhir pembinaan dan pengembangan itu, antara lain, adalah meningatkan mutu kemampuan menggunakan bahasa Indonesia sehingga sarana komuni- kasi nasional, sebagaimana digariskan dalam GansGaris Besar Haluan Negara. Untuk mencapai tujuan itu, perlu dilakukan kegiatan kebahasaan dan ke. sastraan, seperti (1) pembakuan ejaan, tata bahasa, dan peristilahan, (2) pe- nyusunan berbagai kamus bahasa Indonesia dan kamus daerah serta kamus istilah dalam berbagai bidang ilmu, (3) penyusunan buku-buku pedoman; (4) peneijemahan karya kebahasaan dan buku acuan serta karya sastra daerah dan karya sastra duma ke dalam bahasa Indonesia; (5) penyuluhan bahasa Indonesia melalui berbagai media, antara lain televisi dan radio; (6) pengem. bangan pusat informasi kebahasaan dan kesastraan melalui inventarisasi, peneitian, dokumentasi, dan pembinaan jañngan informasi kebahasaan; dan (7) pengembangan tenaga, bakat, dan prestasi dalam bidang bahasa dan sastra melalui penataran, sayembara mengarang, serta pemberian bea siswa dan hadiah penghargaan. Sebagai salah satu tmdak lanjut kebijakan itu, dibentuklah oleh Peme- rintah, dalam hal mi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Proyek Pengembangan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah pada Pusat Pem- binaan dan Pengembangan Bahasa pada tahun 1974. Setelah Proyek Pengem- bangan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah berjalan selama sepuluh tahun, pada tahun 1984 Proyek Pengembangan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah itu dipecãh menjadi dua proyek yang juga berkedudukan di Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, yaitu (1) Proyek Pengembangan Bahasa dan Sastra Indonesia, serta (2) Proyek Pengembangan Bahasa dan Sastra Daerah. Proyek Pengembangan Bahasa dan Sastra Indonesia mempunyai tugas pokok melaksanakan kegiatan kebahasaan yang bertujuan meningkatkan mutu pemakaian -bahasa Indonesia yang baik dan benar, menyempurnakan sandi (kode) bahasa Indonesia, mendorong pertumbuhan sastra Indonesia, dan meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap sastra Indonesia. Dalam rangka penyediaan sarana kerja dan buku acuan bagi mahasiswa, dosen, guru, tenaga peneliti, tenaga ahil, dan masyarakat umum, naskah-nas- kah hasil Proyek Pengembangan Bahasa dan Sastra Indonesia diterbitkan dengan dana Proyek Pengembangan Bahasa dan Sastra Indonesia setelah dinilai dan disunting. Buku Kamus Minangkabau - Indonesia mi semula merupakan naskah yang bei:judul "Kamus Bahasa Mmnangkabau—Indonesia" yang disusun oleh tim dari Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni, IKIP Padang. Setelah di- niiai dan disunting, naskah itu diterbitkan dengan dana Proyek Pengem- bangan Bahasa dan Sastra Indonesia. Akhirnya, kepada Pemimpm Proyek Pengembangan Bahasa dan Sastra Indonesia, beserta seluruh staf sekretariat Proyek, tenaga pelaksana, dan semua pihak yang memungkinkan terwujudnya penerbitan buku inj, kami ucapkan terima kasih yang tidak terhingga. Mudah-mudahan buku mi bermanfaat bagi pembinaan dan pengem- bangan bahasa dan sastra Indonesia dan bagi masyarakat luas. Jakarta, November 1985 Anton. Moeliono Kepala Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Iv KATA PENGANTAR Kamus Minangkabau-Indonesia liii disusun dalain rangka pembmaan dan pengembangarl bahasa Minangkabau. Di samping itu, karnus iiii dimaksud- kan juga untuk para pembaca yang tertarik mempelajari bahasa Mingkabau dalam tugasnya. Data yang digunakan dalam menyusun kamus mi adalah bahasa Minang kabau umum, yaitu bahasa yang dipahami oleh orang Minangkabau pada umumnya.,Mesklpun demikian, kata-kata yang bersifat kedaerahan atau digu- nakan di daerah tertentu saja dimasukkan juga dalam karnus mi untuk meni- perlengkapi kamus mi. Dalam menyusun kamus mi, karni menemukan beberapa hambatan. Hambatan yang paling dirasakan adálah rneningkatnya kegiatan akademis di lembaga para peneliti bekerja sehingga memperlambat selesainya penulisan ka- mus mi. Akan tetapi, ketekunan para anggota peneliti, akhimyakarnus mi da- pat diselesaikan. Sesuai dengan waktu yang dibeiikan untuk menyusun Kamus mi, maka wajarlah kiranya apabila kamus mi masih bersifat sederhana. Kamus mi dapat diselesaikan atas bantuan dari berbagai piliak. Pada kesempa- tan mi kami ingin menyanipaikan rasa terima kasih kepada: a. Kepala Pusat Pembmaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidik- an dan Kebudayaan; b. Pernimpin Proyek Pengembangan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah, Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Departernen Pendidikan dan V Kebudayaan; c. Pimpinan institut, temtama Rektor Institut Keguruan dan Ihnu Pendidik- an Padang dan Dekan Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni, Institut Kegu- ruan dan Ilmu Pendidikan Padang; d. Para nara sumber, tenitaina Drs. Tamsin Medan (almarhum) dan Drs.Nur Aiias Djamil; e. Bakri Ismail, staf Tata Usaha path Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni, Institut Keguruan dan ilmu Pendidikan Padang dan Saudara Mailendra, Emida, Agustina, Ermawati Arif, Yendriati, Elfidema, serta Petmawati, mahasiswa Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni, Institut Keguruan dan II- mu Pendidikan Padang yang telah banyak membantu thiam penyelesaian kamus mi. Akhimya, kami berharap semoga kamus mi bermanfaat untuk usaha pembinaan dan pengembangan bahasa Nusantara di tanah air kita. Padang, Oktober 1983 Tim Penyusun vi PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Bahasa Minangkabau Bahasa Minangkabau ialah salah satu bahasa daerah di Indonesia yang dipelihara dan dipakai sebagai alat komunikasi sehari-hari oleh masyarakat pendukungnya. Dia juga dipakai sebagai media pengekspresian sastra Minang- kabau balk lisan maupun tulisan. Dengan sendirinya, bahasa itu merupakan pendukung kebudayaan sekaligus sebagai lainbang masyarakat daerah terse- but. Bahasa Minangkabau termasuk bahasa Melayu Austronesia. 1.1 Wilayah Pemakaian Hasil penehuian yang dilakukan oleh Marjusman Maksan et al. (1981) menunjukkan bahwa bahasa Minangkabau dikelilingi oleh bahasa-bahasa yang serumpun (Austronesia), yaitu bahasa Batak dan Mandailing cli sebelah utara, bahasa Rejang Lebong dan Kennel disebelah selatan, dan bahasa Melayu (Riau dan Jambi) di sebelah timur. Dalam laporan peneitian itu clisebutkan juga bahwa bahasa liii mempunyai vaniasi dalam pemakaiannya, balk secara vertikal maupun secara horizontal. Luas daerah Sumatra Barat—yang disebut daerah Minangkabau - 42. 297,3 2 dengan jumlah penduduk 3.190.943 jiwa (Bappeda Sumbar, 1978). I2etak daerah liii membujur dari barat laut ke tenggara antara 00 54 LU dan 20 18' LS serta 980 36' BT dan 101 0 53' (Bappeda Sumbar, 1978). Sebelah utara berbatas dengan Propinsi Sumatra Utara, sebelah selatair dengan Propinsi Bengkulu, dan sebelah barat dengan Samudra Indonesia. 1 .2 Variasi Dialek Bahasa Minangkabau mengenal variasi dialek, yaitu bahasa Minangkahau ragain Again, ragani Lima Puluh Kota, ragam Pariaman, ragain Tanali Datar, ragam Pesisir Selatan, dan ragam Solok. Variasi itu pada umuninya merupa- kan variasi fonetis. 1.3 Tulisan-tulisan Mengenai Bahasa Minangkabau Sampai saat mi, telah ada beberapa tulisan tentang bahasa Minangkabau yang berupa hasil penelitian seperti berikut. 1. An Analysis of Minangkabau and Morphological Grammar of the Verb (Be Kim Hoa Nio, Tesis, Indiana University, 1961). 2. A Proposed Minangkabau Orthography (Agustiar Syah Nut, Tesis, [KIP Malang, 1966), 3. Some Transformation in Minangkabau (Zainuddin HRL, Tesis, IKIP Ma- lang, 1967). 4. An Introduction to Minangkabau Morphology (Mhd. Ansyar, Tesis, IKIP Malang, 1981). 5. Struktur Bahasa Minangkabau Dialek Lima Puluh Kota, Tanah Datar, Agam, dan Pesisir Selatan Fonologi dan Morfologi (Syahwin Nikclas et at Proyek Penelitian Bahaa dan Sastra Indonesia dan Daerah Sumatra Barat, 1978). 6. Struktur Bahasa Minangkabau Dialek Lima Puluh Kota. Tanah Datar, Agam, dan PesisirSelatan (Be Kim Hoa Nio et at. Proyek Penelitian Baha- sa dan Sastra Indonesia dan Daerah Sumatra Barat, 1978). 7. Morfologi dan Sintaksis Bahasa Minangkabau (Be Kim Hoa Nio et at., Pro- yek Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah Sumatra Barat, 1979). 8. Kata Tugas Bahasa Minangkabau (Syamsir Arifm et at., Proyek Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah Sumatra Barat, 1980). 9. Morfologi Kaa Keija Bahasa Minangkabau (Be Kim i-ba Nio e at.,
Recommended publications
  • Analisis Faktor Penyebab Siswa Terindikasi Lamban Belajar Di Sd Negeri 4 Percobaan Wates Kulon Progo
    ANALISIS FAKTOR PENYEBAB SISWA TERINDIKASI LAMBAN BELAJAR DI SD NEGERI 4 PERCOBAAN WATES KULON PROGO TUGAS AKHIR SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Oleh: Eko Okfianto NIM. 13108241048 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKRTA 2018 ANALISIS FAKTOR PENYEBAB SISWA TERINDIKASI LAMBAN BELAJAR DI SD NEGERI PERCOBAAN 4 WATES KULON PROGO Oleh Eko Okfianto NIM 13108241048 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor yang menyebabkan siswa terindikasi lamban belajar di kelas II A dan II B SD Negeri Percobaan 4 Wates Kulon Progo, pada tahun ajaran 2016/2017. Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus. Sumber data pada penelitian ini ditentukan dengan menggunakan teknik purposive yang meliputi 2 guru, 1 siswa kelas II A, 1 siswa kelas II B, dan orang tua dari kedua siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumen. Analisis data menggunakan model Miles dan Huberman, yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan. Keabsahan data menggunakan triangulasi teknik dan triangulasi sumber. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fakor genetik dan kondisi keluarga GS dan EG tergolong baik, sehingga tidak menyebabkan GS dan EG terindikasi lamban belajar. Faktor biologis non keturunan menyebabkan EG terindikasi lamban belajar, faktor ini berkaitan dengan kebutuhan gizi, konsumsi obat, serta kesehatan ibu selama mengandung. Faktor lingkungan keluarga GS dan EG tergolong baik, dan tidak menyebabkan siswa terindikasi lamban belajar. Faktor lingkungan sekolah GS dan EG tergolong baik, serta tidak menyebabkan siswa terindikasi lamban belajar. Faktor masalah pribadi menyebabkan GS dan EG terindikasi lamban belajar. Saran untuk guru, sebaiknya memberikan pendampingan personal kepada siswa supaya bisa memahami dan menyelesaikan masalah yang dimiliki siswa.
    [Show full text]
  • Rules and Options
    Rules and Options The author has attempted to draw as much as possible from the guidelines provided in the 5th edition Players Handbooks and Dungeon Master's Guide. Statistics for weapons listed in the Dungeon Master's Guide were used to develop the damage scales used in this book. Interestingly, these scales correspond fairly well with the values listed in the d20 Modern books. Game masters should feel free to modify any of the statistics or optional rules in this book as necessary. It is important to remember that Dungeons and Dragons abstracts combat to a degree, and does so more than many other game systems, in the name of playability. For this reason, the subtle differences that exist between many firearms will often drop below what might be called a "horizon of granularity." In D&D, for example, two pistols that real world shooters could spend hours discussing, debating how a few extra ounces of weight or different barrel lengths might affect accuracy, or how different kinds of ammunition (soft-nosed, armor-piercing, etc.) might affect damage, may be, in game terms, almost identical. This is neither good nor bad; it is just the way Dungeons and Dragons handles such things. Who can use firearms? Firearms are assumed to be martial ranged weapons. Characters from worlds where firearms are common and who can use martial ranged weapons will be proficient in them. Anyone else will have to train to gain proficiency— the specifics are left to individual game masters. Optionally, the game master may also allow characters with individual weapon proficiencies to trade one proficiency for an equivalent one at the time of character creation (e.g., monks can trade shortswords for one specific martial melee weapon like a war scythe, rogues can trade hand crossbows for one kind of firearm like a Glock 17 pistol, etc.).
    [Show full text]
  • Representations of Pleasure and Worship in Sankei Mandara Talia J
    Mapping Sacred Spaces: Representations of Pleasure and Worship in Sankei mandara Talia J. Andrei Submitted in partial fulfillment of the Requirements for the degree of Doctor of Philosophy in the Graduate School of Arts and Sciences Columbia University 2016 © 2016 Talia J.Andrei All rights reserved Abstract Mapping Sacred Spaces: Representations of Pleasure and Worship in Sankei Mandara Talia J. Andrei This dissertation examines the historical and artistic circumstances behind the emergence in late medieval Japan of a short-lived genre of painting referred to as sankei mandara (pilgrimage mandalas). The paintings are large-scale topographical depictions of sacred sites and served as promotional material for temples and shrines in need of financial support to encourage pilgrimage, offering travelers worldly and spiritual benefits while inspiring them to donate liberally. Itinerant monks and nuns used the mandara in recitation performances (etoki) to lead audiences on virtual pilgrimages, decoding the pictorial clues and touting the benefits of the site shown. Addressing themselves to the newly risen commoner class following the collapse of the aristocratic order, sankei mandara depict commoners in the role of patron and pilgrim, the first instance of them being portrayed this way, alongside warriors and aristocrats as they make their way to the sites, enjoying the local delights, and worship on the sacred grounds. Together with the novel subject material, a new artistic language was created— schematic, colorful and bold. We begin by locating sankei mandara’s artistic roots and influences and then proceed to investigate the individual mandara devoted to three sacred sites: Mt. Fuji, Kiyomizudera and Ise Shrine (a sacred mountain, temple and shrine, respectively).
    [Show full text]
  • Words You Should Know How to Spell by Jane Mallison.Pdf
    WO defammasiont priveledgei Spell it rigHt—everY tiMe! arrouse hexagonnalOver saicred r 12,000 Ceilling. Beleive. Scissers. Do you have trouble of the most DS HOW DS HOW spelling everyday words? Is your spell check on overdrive? MiSo S Well, this easy-to-use dictionary is just what you need! acheevei trajectarypelled machinry Organized with speed and convenience in mind, it gives WordS! you instant access to the correct spellings of more than 12,500 words. YOUextrac t grimey readallyi Also provided are quick tips and memory tricks, such as: SHOUlD KNOW • Help yourself get the spelling of their right by thinking of the phrase “their heirlooms.” • Most words ending in a “seed” sound are spelled “-cede” or “-ceed,” but one word ends in “-sede.” You could say the rule for spelling this word supersedes the other rules. Words t No matter what you’re working on, you can be confident You Should Know that your good writing won’t be marred by bad spelling. O S Words You Should Know How to Spell takes away the guesswork and helps you make a good impression! PELL hoW to spell David Hatcher, MA has taught communication skills for three universities and more than twenty government and private-industry clients. He has An A to Z Guide to Perfect SPellinG written and cowritten several books on writing, vocabulary, proofreading, editing, and related subjects. He lives in Winston-Salem, NC. Jane Mallison, MA teaches at Trinity School in New York City. The author bou tique swaveu g narl fabulus or coauthor of several books, she worked for many years with the writing section of the SAT test and continues to work with the AP English examination.
    [Show full text]
  • Dalam Konteks Kuih Tradisional Etnik Brunei Di Sabah
    Journal of Borneo Social Transformation Studies (JOBSTS), Vol. 5. No. 1, 2019 ISSN 2462-2095 Universiti Malaysia Sabah IDENTITI BUDAYA: DALAM KONTEKS KUIH TRADISIONAL ETNIK BRUNEI DI SABAH CULTURAL IDENTITY:IN THE CONTEXT OF SABAH BRUNEI ETHNIC TRADITIONAL KUIH Surayah Hj Bungsu [email protected] Musnin Misdih (Ph.D), Dayang Damit @ Saidah Mohd Yassin [email protected] Fakulti Kemanusiaan, Seni dan Warisan Universiti Malaysia Sabah. ABSTRACT Product efficiency of the Brunei ethnic traditional kuih is highligted through the priceless knowledge inherited from their ancestors. The manufacturing of these traditional kuih is closely related to its culture or rites such as the celebration of marriage, birth or respecting deaths. These traditional kuih are very unique in the Brunei ethnic context because it was produced through innovative thinking. This way of thinking hence produces kuih-muih that comes in various functions and shapes that represents the heart and identity of a culture. This research is conducted to explore the cultural identity of the Brunei Ethnic kuih-muih production in Beaufort district. These kuih-muih include Kuih Jalurut, Kuih Tilapam, Kuih Lamban Udang, Kuih Tapai, Katupat Lupas and Bikang. This research involved two Brunei ethnic village; Kampung Weston and Kampung Lubuk; situated in Beaufort district, Sabah. This research applied Visualisation Technique and discussed several aesthetical elements like packaging designs, manufacturing ingredients and packaging methods. Every element discussed will be able to explain the role of these traditional Brunei ethnic kuih-muih in the context of identifying its culture identity and ancient rites. This is a qualitative research that utilises field research data that was obtained from interviews, observations and researcher’s direct involvement.
    [Show full text]
  • Il Mondo Femminile Nell'arte Giapponese
    oggetti per passione il mondo femminile nell’arte giapponese A cura di Anna Maria Montaldo e Loretta Paderni copertina e pagine illustrate Le immagini sono tratte da: Suzuki Harunobu, Ehon seirō bijin awase, “Libro illustrato a paragone delle bellezze delle case verdi”, 1770 Oggetti per passione Scenografia Un sentito ringraziamento Il mondo femminile Sabrina Cuccu per la realizzazione della mostra nell’arte giapponese Progetto e del catalogo alla Soprintendenza Indice Fondazione Teatro Lirico di Cagliari al Museo Nazionale Preistorico Etnografico Luigi Pigorini Cagliari, Palazzo di Città Realizzazione Il museo come luogo di scambio e relazione culturale 7 Museo d’Arte Siamese Francesco di Gennaro 27 giugno – 8 settembre 2013 Progetto grafico Soprintendente L’oriente ad ovest della penisola 9 Subtitle Egidio Cossa Progetto e cura della mostra Responsabile della sezione L’arte giapponese nelle collezioni 11 Anna Maria Montaldo, Loretta Paderni Fotografie Eventi e Mostre di Stefano Cardu e Vincenzo Ragusa Fabio Naccari Grazia Poli I collezionisti 12 Realizzazione della mostra Foto oggetti Sezione Eventi e Mostre L’oriente, la ricerca e la passione 14 Musei Civici Cagliari in collaborazione Chise Saito, Art Research Centre, Mario Mineo Il Museo Civico d’Arte Siamese Stefano Cardu 16 con la Soprintendenza al Museo Ritsumeikan University, Kyoto, Responsabile del Laboratorio L’arte giapponese nella collezione Stefano Cardu 19 Nazionale Preistorico Etnografico Foto libro Harunobu Fotografico e dell’Archivio Fotografico Luigi Pigorini, Roma Quando fuori “c’era tanto mondo...” 22 © Soprintendenza al Museo Nazionale e Storico Preistorico Etnografico Luigi Pigorini Testi su concessione del Ministero per i Si ringraziano inoltre Anna Maria Montaldo, Loretta Paderni Beni e le Attività Culturali Ikuko Kaji e Maria Cristina Gasperini Presentarsi in pubblico 25 Giuseppe Ungari (foto pag.
    [Show full text]
  • Parang Ilang Sebagai Interpretasi Falsafah Alam Takambang Jadi Guru Dalam Budaya Masyarakat Iban
    ASIAN PEOPLE JOURNAL 2020, VOL 3(1), 1-18 e-ISSN: 2600-8971 ASIAN PEOPLE JOURNAL, 2020, VOL 3(1), 1-18 https://doi.org/10.37231/apj.2020.3.1.118 https://journal.unisza.edu.my/apj PARANG ILANG SEBAGAI INTERPRETASI FALSAFAH ALAM TAKAMBANG JADI GURU DALAM BUDAYA MASYARAKAT IBAN (Parang Ilang As An Interpretation Of Alam Takambang Jadi Guru Philosophy In Iban’s Culture) Adilawati Asri1*, Noria Tugang1 1Fakulti Seni Gunaan dan Kreatif, Universiti Malaysia Sarawak, 94300 Kota Samarahan, Sarawak, Malaysia *Corresponding author: [email protected] Received: 5 September 2019 • Accepted: 25 November 2019 • Published: 30 April 2020 Abstract This research explores the craft and creativity of the art of Ilang as an interpretation of the philosophy of ‘Being a Teacher’ in the life of the Iban community. Symbolism towards the elements of nature is often used to express various ideas and meanings about their practices, culture, and life. This research uses a qualitative approach as a whole. Data obtained through qualitative approach using observations and interviews. Overall research has found that the human mind is made up of natural properties. Humans learn from nature and create the aesthetics they learn from it. Nature is made as a 'teacher', a human mind built from nature. This means that the developing world teaches humans to think creatively and to create something using natural resources, such as parang Ilang. Every event that happens around human life may not be separated from nature. The Iban people live in a natural environment. For them, nature is a ‘teacher’ to solve all the problems that occur in their lives.
    [Show full text]
  • List of Test Passers - Secondary Level (I-L)
    DEPARTMENT OF EDUCATION 2015 ALTERNATIVE LEARNING SYSTEM ACCREDITATION AND EQUIVALENCY (ALS A&E) TEST LIST OF TEST PASSERS - SECONDARY LEVEL (I-L) Last Name First Name Middle Name Division Testing Center IBA JHUGIN General Santos City General Santos City National High School IBABAO WENELYN ABENOJA Occidental Mindoro San Jose Pilot Elementary School IBABAO ARA VICTORIA Tanauan City Tanauan South Elementary School IBABAO NORVIN TANGLAO Manila V. Mapa High School IBAD MELODY GUINID Tacurong City Tacurong Pilot Elementary School IBAG SADEN CLAUDIO Mt. Province Guinzadan National High School IBAJAN VANESSA MAE TABON Palawan Narra Pilot School IBAJAN GERLIE ARCILLAS Palawan Narra Pilot School IBALARROSA GENEVIEVE RAGOT Tacloban City Rizal Central School IBALE EDRIAN DE LEON Aurora Baler Central School IBALIG AGNES CONTAD Tanjay City Tanjay National High School IBALIN HENRY PEREZ Camarines Sur Pili Central School IBALLA PAULINE BONGCAWEL Bacolod City Bacolod City National High School IBALLA REYMAR CONSIGNA Siargao BJMP - Dapa Detention Center IBANA DIANA ROSE MATOCDO Ilocos Norte Ilocos Norte Agricultural College IBANA CARLOS JR. PONAYO Calamba City Jose Rizal Memorial School IBAÑES ARDEN MANTIQUILLA Bohol San Roque National High School IBAÑES NELIA INTERVALO Batanes Basco Central School IBAÑEZ JON MARK ABRAHAM Manila V. Mapa High School IBAÑEZ RHAYMARK PEÑAROYO Marikina City Concepcion Integrated School IBAÑEZ JOHN LEO SONDIA Silay City Silay South Elementary School IBAÑEZ ROGER LUCHEROS Baybay Baybay I Central School IBAÑEZ RODEL ESCASINAS Baybay Baybay I Central School IBAÑEZ ALVINA ACASO Eastern Samar Dolores National High School IBAÑEZ MARIA JOSIEFE SALAZAR Davao City Francisco Bangoy National High School IBAÑEZ JOESTEN LIBO-ON Cavite Trece Martires City National High School IBAÑEZ RHOJUN LALIC Pampanga Guagua Elementary School IBAÑEZ MARIE PAZ INTO Angeles City Francisco G.
    [Show full text]
  • 12 Disember 2001
    'X ♦» UAt&WfA 9AAN PETIKAN TTTAH seUAOA dan aaniaara- hOALAM amatan barpuaaa, ^ kasKi bag* ewwa* Kita bukan sa}a diamal dan t^aiats AM^aoar iaMw d< diiattti untuk merahan did -r>T—----" ■ j ari melafcukan dari nsart se'sv,^^ twataw iv- arlura-perkara yang di- Anr acAan Ramadan.* kegah malahan juga dl- =et*a8art SaAa*- lanlurtcan untuk aentlaaa Ki^rs Weaaflaae yirvg icart kacamertangan da- apa {uga bldang dan fartanynkan o*ah Ai-^ m yang tdts lakuKan." • cnxri dafi A/sy^ Raoa^ aampana Hari Raya ihutetii- Hri200a BRUNEI TAHUN 46 BILANCAN 50 RABU 12 DISEMBER. 2001/1422 ^vOWaaj 26 jjlj DITERBITKAN PAOA SETIAP HARI RABU PERCUMA )UN]UNG ZIARAH HARI RAYA AIDILFITR! YANG 1422 HIJRAH NARIK MENJUNJUNG lilah Kebawah Duli Yang Maha Muliu Paduka Scri Baginda Sultan Haji Hassanal uan: Bolkiah Mu'izzaddin Waddaulah, Sultan dan Yang Oi-Pcrtuan Negara Brunei Darussaiont. Yang Amai Muiia Pengiran Penggawa Laita SentaiB Istiadai Pelbagai prodiik dan Diraja Dalam Istana, Grand Chamberlain meng- perkhidmatan umumkan bahawa sempena Hari Raya Aidilfitri Thhun 1422 Hijrah, Istana Nuiul Iman akan dibuka - Muka 2 selama tiga hari. mulai dari Hari Raya Kedua dari jam 10.00 pagi hingga 12.00 tengah han dan dari jam 2.00 petang hingga 4.00 petang. bagi membolehkan elirik Masa Silam : orang ramai mengadap dan menziarahi Kebawah Duli Yang Maha Mulia Paduka Seri Baginda Sultan Terkenang tempat dan Yang Di-Pertuan Negara Brunei Darussalom dan kerabat dtraja. jatuh • Muka 3 Penglihatan ■Mempelbagaikan KPaawAH Dull Yang Maha Mulls Paduka Serl Baginda Sultan Haji Hassanal Bolkiah Mu'izzaddin Waddaulah, Sultan dan lekonomi menjadi Vang CM-Partuan Negara Brunei Darussalam ketika berkenan menerlma mengadap dua setiausaha tetap yang baru dllantlk laitu Awang Ha)l DIrIa, Setiausaha Tetap Kementerlan Perindustrlan dan Sumber-Sumber Utama dan Oslo Paduka Awang Ikeperluan utama Hilal Syawal HaJI Dtnl, Setiausaha Tetap Kementerlan tCrttudayaan, Bella dan Sukan.
    [Show full text]
  • Vol-12-No-1-2012.Pdf
    DIPUBLIKASIKAN OLEH FAKULTAS PARIWISATA UNIVERSITAS UDAYANA Analisis Pariwisata terbit sebagai media komunikasi dan informasi ilmiah kepariwisataan, yang memuat tentang hasil ringkasan penelitian, survei dan tulisan ilmiah populer kepariwisataan. Redaksi menerima sumbangan tulisan para ahli, staf pengajar perguruan tinggi, praktisi, mahasiswa yang peduli terhadap pengembangan pariwisata. Redaksi dapat menyingkat atau memperbaiki tulisan yang akan dimuat tanpa mengubah maksud dan isinya. SUSUNAN PENGURUS JURNAL ANALISIS PARIWISATA Penanggung Jawab Drs. I Putu Anom, M.Par. (Dekan Fakultas Pariwisata Universitas Udayana) Penasehat Dra. Ida Ayu Suryasih, M.Par. (Pembantu Dekan I Fakultas Pariwisata Universitas Udayana) Dra. Ni Made Oka Karini, M.Par. (Pembantu Dekan II Fakultas Pariwisata Universitas Udayana) I Nyoman Sudiarta, SE., M.Par. (Pembantu Dekan III Fakultas Pariwisata Universitas Udayana) Ketua Dewan Penyunting Drs. Ida Bagus Ketut Astina, M.Si. Penyunting Ahli (Mitra Bestari) ▪ Prof. Adnyana Manuaba, ▪ Prof. Ir. Wiendu Nuryanti, M.Arch. Ph.D. M.Hons.F.Erg.S.FIPS,SF. Universitas Gajah Mada Universitas Udayana ▪ Prof. Dr. Ir. I Gede Pitana, M.Sc. ▪ Prof. Dr. I Wayan Ardika, MA. Universitas Udayana Universitas Udayana ▪ Prof. Dr. I Made Sukarsa, SE., MS. ▪ Prof. Dr. Michael Hichcoch Universitas Udayana University of North London ▪ Prof. Dr. I Nyoman Sirtha, SH., MS. ▪ Prof. Dae-Sik Je, M.Pd. Universitas Udayana Young San University – Korsel. ▪ Dr. Hans-Henje Hild SES Bonn – Germany Penyunting Pelaksana ▪ I Wayan Suardana, SST.Par., M.Par. ▪ I Nyoman Sukma Arida, S.Si., M.Si. ▪ IGA. Oka Mahagangga, S.Sos., M.Si. ▪ Yayu Indrawati, SS., M.Par. ▪ I Made Kusuma Negara, SE., M.Par. ▪ I Gde Indra Bhaskara, SST.Par., M.Sc.
    [Show full text]
  • Depuration Plant Owner Defies State
    County planners cut off Silverside extension, B1 GREATER RED BANK EATONTOWN Burned up Cops a plea LONG BRANCH White Sox1 Britt Burns Death penalty witness guilty of armed robbery. Today's Forecast: smokes Yankees, 1-0 Sunny today, warmer tomorrow Page B3 Page B1 Complete weather on A2 The Daily Register VOL.106 NO. 38 YOUR HOMETOWN NEWSPAPER . SINCE 1878 TUESDAY, AUGUST 16, 1983 . 25 CENTS Depuration plant owner defies state By RAY GERMANN tion boarded Harvey's boat Satur- "The enforcement people will "I'm tired of being pooped since June 1, and has changed areas clammers — who are primarily day, and informed him he was en- decide what summons, or sum- upon," he declared. every few weeks. from Ocean County — can now State officials are pondering couraging illegal clamming, accord- .nonses, his actions warrant," she Before clamming began June 1, Officials of the Bureau of harvest on Monday, in addition to whether to take legal action against ing to Gale Critchlow, spokesperson said. The DEP's marine police state officials agreed to allow Shellfisheries and the DEP's Wednesday and Friday. Highlands clam depuration plant for the DEP's Bureau of planned to discuss the incident with Harvey to harvest the area of his Division of Fish. Game and Wildlife Under the relay program, owner Jayson Harvey after he de- Shellfisheries. DEP officials before taking action, choosing, Harvey said. "I believe I voted Friday to expand the Bayshore clams are transported to fied state guidelines and started said Robert Winkel, a DEP enforce- Bayshore hard-clam relay program cleaner Ocean County waters and A "buy boat" owned by Harvey, should have that choice, and that's clamming in restricted areas of the ment officer.
    [Show full text]
  • S.B. Grand Jury to Probe 'Questioned' L V. Funds by JOHN BAUR David Strayhorn
    w Vol. 58, No. 47 University of California, Santa Barbara Thursday, November 17, 1977 ¡T ¡ggglmf ï In Wake of Audit S.B. Grand Jury to Probe 'Questioned' L V. Funds By JOHN BAUR David Strayhorn. The files received the payment from The Santa Barbara County contain no warrants, Chabrow. Grand Jury will begin an inquiry authorizations, or approval by the Nancy Sieh of the District today into questions raised by the IV-MACboardforthedisbursal of Attorney’s office stated that audit of the Isla Vista Municipal these funds. All four checks were return of the funds would not Advisory Council (IV-MAC). written by Chabrow, who worked affect the investigation, if it was r The involvement of the Grand under Strayhorn. determined that a crime was Jury follows an investigation by In a letter to Parsons dated committed. “It is no defense to the District Attorney’s office that November 8, Howard Dyck, the any crime of theft that the money examined the actions of two present administrative analyst was later returned.” she said. “former employees” of the IV- for the IV-MAC, acknowledged Sieh would not confirm that the MAC in regards to “questioned that the Council would try to Grand Jury would begin con­ appropriations” of $700 in federal return all of the questioned ex­ sideration of the case today, or Comprehensive Employment and penditures, including the $700. even that the D.A.’s investigation Training Act (CETA) funds. An The Letter says in part, would be completed this week. audit of the IV-MAC by the “Attached is the first part of She stated that the investigation Former UCSB Director of the Center for Black County Auditor-Controller our repayment of the $1,202 in centered on the question of Studies Gerald C.
    [Show full text]