Majalah Majelis Edisi Juli 2021

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

Majalah Majelis Edisi Juli 2021 01-04 CVR JUL.pmd 1 1/1/2003, 12:46 AM 01-04 CVR JUL.pmd 2 1/1/2003, 12:46 AM 01-04 CVR JUL.pmd 3 1/1/2003, 12:46 AM 01-04 CVR JUL.pmd 4 1/1/2003, 12:46 AM Daftar Isi EDISI NO.07/TH.XV/JULI 2021 39 SELINGAN 74 Profil Sejarah Perjalanan Ibadah Haji Aliyah Mustika Ilham ...................................................... 08 BERITA UTAMA Pengantar Redaksi 04 Amandemen Terbatas UUD NRI Tahun 1945 Perspektif .......................................................................... 06 ................................................................................ Untuk mewujudkan PPHN memang tidak mudah karena harus ada Kolom 26 komunikasi politik yang intensif. MPR masa jabatan 2014 – 2019 ..................................................... belum berhasil mencapai konsensus untuk melakukan amandemen Aspirasi Masyarakat 47 UUD NRI Tahun 1945 terkait PPHN. Kini, MPR periode 2019 – 2024 ............................................................ kembali berupaya membangun konsensus tersebut. Gema Pancasila 36 Varia MPR ....................................................................... 66 Wawancara ..................................................... 68 Figur .................................................................................... 70 Ragam ................................................................................ 72 Dari Rumah Kebangsaan ............................................. 78 Rehal ................................................................................ 82 16 Nasional UMKM di Masa Pandemi: Pelu Mendapat Perlindungan dan Bantuan 52 Sosialisasi COVER Universitas Syiah Kuala Aceh: Dukung Hadirnya Pokok-Pokok Haluan Negara Edisi No.07/TH.XV/Juli 2021 Kreatif: Jonni Yasrul - Foto: Istimewa EDISI NO.07/TH.XV/JULI 2021 3 03-07 JUL.pmd 3 1/1/2003, 4:10 AM PENASEHAT Pimpinan MPR-RI PENANGGUNG JAWAB Budi Muliawan Ma’ruf Cahyono Redaktur Pelaksana PEMIMPIN REDAKSI Siti Fauziah DEWAN REDAKSI Yana Indrawan, Dyastasita, Menuju Amandemen Terbatas Heri Herawan, Maifrizal REDAKTUR PELAKSANA UUD NRI Tahun 1945 Budi Muliawan ALAM berbagai kesempatan Ketua MPR seperti disampaikan Ketua Badan Pengkajian KOORDINATOR REPORTASE Bambang Soesatyo mengungkapkan Djarot Saiful Hidayat, bahwa bentuk hukum yang Ario Setiawan Dpentingnya keberadaan Pokok-Pokok paling pas untuk PPHN adalah Ketetapan MPR REDAKTUR FOTO Haluan Negara (PPHN). Bangsa Indonesia (Tap MPR). Artinya, perlu dilakukan amandemen Oni Arief Benyamin, sangat membutuhkan PPHN. Alasannya, terbatas UUD NRI Tahun 1945. Slamet Eko Suprayitno pembangunan nasional memerlukan panduan Apa yang perlu diamandemen? Bambang arah dan strategis. Bukan hanya itu, jauh lebih Soesatyo memberikan jawaban, “Pembentukan REPORTER penting lagi, PPHN merupakan manifestasi dan PPHN melalui perubahan terbatas terhadap Bayu Nugroho, Yenita Revi, implementasi dari ideologi negara dan falsafah konstitusi, setidaknya berkaitan erat dengan Ikhwan Bimo F, Amelia Rubinta bangsa, yaitu Pancasila. Jadi, pembangunan dua pasal yang harus diselaraskan. Pertama, FOTOGRAFER nasional yang mengacu pada PPHN hakikatnya penambahan ayat pada Pasal 3 yang memberi Ahmad Suryana, Frinda, adalah untuk menjaga dan memperkuat ideologi kewenangan kepada MPR untuk mengubah dan Restu, Suprianto, Faridz Rizky, negara Pancasila. menetapkan PPHN. Kedua, penambahan ayat Wira, Subhan Sejak lama MPR sebenarnya sudah merasakan pada Pasal 23 yang mengatur kewenangan adanya kebutuhan PPHN itu. Pada MPR periode DPR untuk menolak RUU APBN yang diajukan PENANGGUNG JAWAB/ 2009 – 2014, kebutuhan PPHN itu dituangkan oleh presiden apabila tidak sesuai dengan KOORDINATOR DISTRIBUSI dalam rekomendasi yang perlu ditindaklanjuti MPR PPHN,” katanya dalam satu kesempatan. Cucu Riwayati periode berikutnya. Salah satu rekomendasi itu Sekaligus amandemen terbatas UUD NRI STAF DISTRIBUSI berisi tentang reformulasi sistem perencanaan Tahun 1945 ini memupus masuknya agenda- Ati Oktafia, Amiruddin, pembangunan model “GBHN”. Maka, MPR periode agenda lain, seperti perpanjangan masa jabatan Anggun Permana, 2014 – 2019 melakukan kajian terhadap presiden menjadi tiga periode, perubahan Armansyah rekomendasi tersebut. Selama lima tahun, MPR pemilihan presiden, MPR kembali menjadi periode 2014 – 2019 menghasilkan satu lembaga tertinggi, dan isu lainnya. Dengan kata SEKRETARIS REDAKSI keputusan berupa meneruskan rekomendasi itu lain, amandemen UUD NRI Tahun 1945 tidak akan Djarot Widiarto kepada MPR periode 2019 – 2024. melebar kemana-mana. Ketentuan Pasal 37 UUD TIM AHLI Rekomendasi MPR periode 2014 – 2019 lebih NRI Tahun 1945 juga sudah mengatur secara Syahril Chili, Jonni Yasrul, mengerucut lagi tertuang dalam Keputusan MPR ketat perubahan UUD, misalnya usulan per- Ardi Winangun, Budi Sucahyo, No. 8 Tahun 2019. Dalam Pasal 2 Keputusan ubahan UUD harus menyertakan pasal yang Derry Irawan, M. Budiono MPR itu disebutkan, “MPR masa jabatan 2019 – akan diubah, alasan atau argumentasinya, dan 2024 perlu melakukan pendalaman hasil kajian bunyi perubahan pasal itu. MPR RI masa jabatan 2014 – 2019 berkenaan Selangkah lagi menuju amandemen UUD NRI dengan substansi dan bentuk hukum Pokok- Tahun 1945. Jika pada periode 2014 – 2019, Pokok Haluan Negara, termasuk membangun Ketua MPR saat itu Zulkifli Hasan belum berhasil konsensus politik yang memungkinkan ditetap- mencapai konsensus di antara partai politik dan kannya dalam Ketetapan MPR, dengan catatan kelompok DPD untuk melakukan amandemen, ALAMAT REDAKSI terdapat pandangan dari Fraksi Partai Golongan kini MPR periode 2019 - 2024 di bawah Biro Hubungan Masyarakat dan Karya, Fraksi Partai Demokrat, dan Fraksi Partai kepemimpinan Bambang Soesatyo mendapat Sistem Informasi, Keadilan Sejahtera bahwa Pokok-Pokok Haluan giliran untuk membangun konsensus tersebut. Sekretariat Jenderal MPR-RI Negara juga dimungkinkan dibentuk dalam bentuk Pimpinan MPR harus melakukan komunikasi Gedung Nusantara III, Lt. 5 undang-undang”. politik dengan stakeholder lainnya, khususnya Jl. Jend. Gatot Subroto No. 6, MPR saat ini di bawah kepemimpinan Bambang ketua umum partai politik sehingga ada Senayan, Jakarta 10270. Soesatyo dan sembilan wakil ketua yang kesepahaman agar amandemen UUD NRI Tahun Telp. (021) 57895237, 57895238, merepresentasikan semua partai politik dan 1945 bisa berjalan lancar dan pada akhir masa kelompok DPD tinggal selangkah lagi merealisasikan jabatan MPR bisa menghadirkan haluan 57895251 Fax.: (021) 57895237 PPHN. Setelah bekerja kurang lebih dua tahun, negara. ❏ Email: [email protected] 4 EDISI NO.07/TH.XV/JULI 2021 03-07 JUL.pmd 4 1/1/2003, 4:10 AM ILUSTRASI: SUSTHANTO EDISI NO.07/TH.XV/JULI 2021 5 03-07 JUL.pmd 5 1/1/2003, 4:10 AM Empat Pilar untuk Harmonisasi dan Keluhuran Budaya Bangsa ETIKA semakin banyak elemen masyarakat menyuarakan ‘NKRI upaya para petualang memecah NKRI selalu gagal karena Harga Mati’, aspirasi ini hanya memperjelas adanya persoalan masyarakat pun menolak, dan tetap bersetia menjadi bagian tak Kpada aspek harmoni dalam dinamika kehidupan masyarakat. terpisah dari Republik Indonesia. Kini, dengan menyuarakan aspirasi Benih disharmoni muncul karena adanya pandangan atau pengajaran ‘NKRI Harga Mati’ itu, sebagian besar elemen masyarakat kembali yang bertentangan dengan keagungan, keluhuran dan kearifan bersikap tegas untuk menyatakan Empat Pilar dan NKRI itu sudah budaya bangsa sebagaimana sudah terpatrikan dalam Empat Pilar. final. Dan, menjadi kewajiban generasi sekarang dan generasi Keagungan, keluhuran dan kearifan budaya bangsa Indonesia penerus untuk menjaga dan merawat eksistensi NKRI, termasuk sejak awal sudah dibingkai oleh para bapa bangsa dalam Empat mempertahankan dan merawat keagungan, keluhuran dan kearifan Pilar, yakni Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika. budaya bangsa. Empat Pilar adalah rahim budaya bangsa. Rahim yang kodrati, Aspirasi ‘NKRI Harga Mati’ itu memang harus disuarakan mayoritas mempertautkan persaudaraan putera-puteri ibu pertiwi dari Sabang masyarakat untuk menanggapi upaya kelompok-kelompok tertentu hingga Merauke dan dari Miangas hingga Pulau Rote. Putera-puteri merusak nilai-nilai luhur dari Empat Pilar itu. Upaya merusak itu masih sebangsa dan satu tanah air yang adab dan laku hidupnya terdengar dan terlihat. Isu khilafah belum dapat dikatakan berlandaskan Ketuhanan Yang Maha Esa, peduli sesama, santun, sepenuhnya sudah hilang. Setelah isu khilafah, berlanjut dengan toleran di tengah keberagaman, bersemangat gotong royong dan ulah sekelompok orang yang dengan seenaknya menuduh orang menjadikan musyawarah sebagai keutamaan. lain sebagai komunitas kafir hanya karena beda keyakinan dan Catatan sejarah memberi bukti kepada generasi sekarang dan beda budaya. Tuduhan kafir bahkan tak jarang melebar hingga ke generasi penerus bahwa komunitas internasional lebih mengenal produk dan jasa tertentu. masyarakat Indonesia sebagai komunitas yang adat ketimurannya Pandangan dan pengajaran yang bertentangan dengan nilai- sangat kental, sehingga sangat ramah, santun dan terbuka. Bukan nilai luhur Empat Pilar itu kemudian dieskalasi dengan ajakan komunitas yang senang berperilaku menista atau menghina memusuhi negara dan pemerintah. Bahkan, kewajiban warga komunitas lain. Sekarang pun, sebagian besar masyarakat Indone- negara menghormati Bendera Merah Putih pun sempat sia sejatinya masih memegang teguh nilai-nilai luhur itu. dipermasalahkan. Masyarakat tentu memiliki sejumlah catatan Rahim Empat Pilar itu pula menjadi bagian tak terpisah dari proses lainnya tentang pandangan atau pengajaran yang menentang nilai- terwujudnya Negara
Recommended publications
  • When the Constitutionality of the Revised Corruption Eradication Commission (Kpk) Law Is Questioned
    Number 160 • June 2020 i 5th and 6th Floor, Constitutional Court Building Jl. Medan Merdeka Barat No. 6 Jakarta Pusat Lantai 5 dan 6 Gedung Mahkamah Konstitusi Jl. Medan Merdeka Barat No. 6 Jakarta Pusat ii Number 160 • June 2020 Number 160 • June 2020 DIRECTING BOARD: Editorial Greetings Anwar Usman • Aswanto • Arief Hidayat Enny Nurbaningsih • Wahiduddin Adams he Constitutional Magazine released in June 2020 provides a variety of Suhartoyo • Manahan MP Sitompul interesting information through distinctive rubrics. The news that is in our Saldi Isra • Daniel Yusmic Pancastaki Foekh Tspotlight is the development of the review of Law Number 19 of 2019 DIRECTOR: concerning the Corruption Eradication Commission (KPK Law) for Cases Number M. Guntur Hamzah 62, 70, 71, 73, 59, 77, 79 / PUU-XVII / 2019. Although it has not been decided yet, EDITOR IN CHIEF: the review of this law contains various interesting and important aspects for the Heru Setiawan public. Therefore, the editorial team determined this news as the Main Report. Petitioners for reviewing the KPK Law come from various professions. DEPUTY EDITOR-IN-CHIEF: There are advocates who are of the opinion that the process of ratifying the KPK Fajar Laksono Suroso Law amendments is not in accordance with the applicable laws and regulations. MANAGING EDITOR: Because at the plenary session the number of People's Representative Council Mutia Fria Darsini members who attended was 80, at least less than half of the total number of EDITORIAL SECRETARY: People's Representative Council members. Changes to the KPK Law were carried Tiara Agustina out in secret and discussed in People's Representative Council meetings in a EDITOR: relatively short period of time.
    [Show full text]
  • Weekly Update Human Rights in Indonesia –28-04-2014 Impunity
    Weekly Update Human Rights in Indonesia –28-04-2014 Prabowo also gave his view on the 1998 Reformasi, namely that it came too Impunity quickly, as well as the foreign pressure. The developments in Indonesia, according to Prabowo, brought the state in real danger. Fact was that East Timor was on the loose, while Aceh was a state within the state with a very different Prabowo ready to explain 1998 law system from the Republic as a whole. “And we accepted all that,” said Kompas, 23-04-2014 Prabowo. The presidential candidate from the Partai Gerindra, Prabowo Subianto, is ready According to Agum the Pepabri continues to be neutral. That is in compliance to explain a few stories and qualifications that stick to him in relation to the with the principle of neutrality of the army and the police, he said. incidents that took place around the fall of President Suharto in 1998. Prabowo said this during a meeting with the board members of the Association of Elections 2014 retired (Pepabri). Prabowo briefly spoke privately with the Chairman of the Pepabri, former generals Agum Gumelar, Wismoyo Arismunandar, Suryo New Parliament is not better Prabowo, and Yunus Yosfiah. Kompas, 26-04-2014 In the meeting with dozens of Pepabri members he declared: “It all started in At first sight the Parliament (Dewan Perwakilan Rakyat, DPR) for the period 2014- 1998, or rather I was drawn to step down from 1993 onwards.” In those years the 2019 is not better than the current DPR. That is because quite a number of Indonesian economy grew with astonishing speed, had 8 percent growth, which candidates have been elected by money-politics or just because of their has only been matched by China.
    [Show full text]
  • B-992-1-2018.Pdf
    NOMOR 992/IV/I/2018 Januari 2018 1 BULETINBULETIN PARLEMENTARIA PARLEMENTARIA terhadap persiapan venue, wisma atlet, DPR Pantau Venue Asian Games acara pendukung, dan lain sebagainya. Terutama dalam aspek kebijakan maupun anggaran yang direncanakan. 2018 “Untuk sukses prestasi, kami mengawasi sinergitas para pemangku Asian Games 2018 dilaksanakan pada 18 Agustus 2018 mendatang, di dua kepentingan Asian Games 2018 baik provinsi, yaitu Provinsi DKI Jakarta dan Sumatera Selatan, serta melibatkan dari pemerintah, KONI, KOI, PB Provinsi Banten dan Jawa Barat. Untuk mengetahui seluruh persiapan yang Cabor, untuk dapat mencapai target yang telah dilakukan oleh pihak-pihak terkait, Komisi X DPR RI menyambangi direncanakan, yaitu masuk peringkat 7 Komplek Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, Rabu (24/1), yang besar dari 45 negara peserta. Dengan menjadi salah satu venue tempat berlangsungnya Asian Games 2018. target perolehan 10 sampai 13 medali emas,” jelasnya. Sementara terkait sukses pemberdayaan ekonomi, lanjut politisi asal dapil Jawa Tengah itu, pihaknya juga memantau kesiapan masyarakat, khususnya kesiapan masyarakat pelaku usaha di dua kota penyelenggara Asian Games 2018 dalam memperoleh keuntungan dari penyelenggaraan Asian Games 2018 itu. Dalam kesempatan yang sama, Wakil Ketua Komisi X DPR RI Sutan Adil Hendra menekankan, venue- venue cabang olahraga yang ditargetkan dapat menyumbang medali emas bagi Indonesia, harus memiliki sarana dan prasarana yang lebih baik. Oleh karenanya, venue tersebut harus menjadi prioritas utama yang dikerjakan. Foto: Oji/hr Foto: “Semangatnya, kita ingin venue- Tim Komisi X DPR RI meninjau sarana dan prasarana persiapan Asian Games 2018 di Senayan, Jakarta venue cabang olahraga yang ditargetkan dapat menyumbang medali harus memiliki sarana dan prasarana yang Kami bermaksud untuk melakukan menyampaikan, Asian Games 2018 lebih baik.
    [Show full text]
  • Sonderbericht Regierungsbildung in Indonesien
    Indonesien Regierungsbildung in Indonesien - wie Gewinner der Wahl zu Verlierern werden POLITISCHER SONDERBERICHT Ergebnisse der Parlamentswahlen Das indonesische Abgeordnetenhaus ( Dewan Perwakilan Rakyat, DPR ) wurde am 9. April 2009 neu gewählt mit folgenden Ergebnissen: • Die Demokratische Partei ( PD ) um den Präsidenten Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) konnte im Vergleich zur Wahl 2004 ihre Stimmenanzahl verdreifachen und ist damit stärkste Kraft im Parlament (20,85%). • Die ehemals staatstragende Partei Golkar (Partei der funktionellen Gruppen) musste erhebliche Verluste hinnehmen und ist nur noch zweitstärkste Partei in Indonesien (14,45%). • Einen Rückgang der Wählerstimmen erlitt auch die PDI-P (Partei des demokratischen Kampfes), die nur 14,03% der Stimmen auf sich vereinigen konnte. • Die islamischen Parteien PKS (Partei der Sozialen Wohlfahrt), PAN (Partei des Nationalen Mandats), PPP (Nationalen Entwicklungspartei) sowie PKB (Partei des Nationalen Aufbruchs), erhielten nur rund 25% der Stimmen, wobei die PKS mit 7,88% stärkste Partei des islamischen Flügels ist. Das Wahlergebnis zeigt eindeutig eine Zunahme bei Parteien mit nationaler Ausrichtung, während die Entwicklung der Parteien mit islamischem Hintergrund eher negativ ist. Sie konnten im Vergleich zur letzten Parlamentswahl, bei der sie ca. 38% der Stimmen erhielten, nur noch ein Viertel der Wähler ansprechen. Koalitionsverhandlungen vor der Präsidentschaftswahl Trotz dieses eindeutigen Mandats für den nationalen Block, wurde im Vorfeld der Präsidentschaftswahl deutlich, dass die großen Parteien miteinander nicht koalitionsfähig sind. Aufgrund persönlicher Differenzen kam es zwischen dem Präsidenten SBY und seinem Stellvertreter Jusuf Kalla zu einem Bruch. Auf einem Parteitag von Golkar am 23. April 2009 wurde beschlossen, dass eine Koalition mit der Demokratischen Partei nicht weitergeführt werden solle und Jusuf Kalla selbst als Präsidentschaftskandidat antritt.
    [Show full text]
  • Utut Adianto Dilantik Jadi Wakil Ketua DPR RI
    NOMOR 1000/IV/III/2018 MARET 2018 1 BULETIN PARLEMENTARIA Utut Adianto Dilantik Jadi Wakil Ketua DPR RI Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (F-PDIP) Utut Adianto dilantik menjadi Wakil Ketua DPR RI. “Demi Allah saya bersumpah, Penetapan Wakil Ketua DPR RI ini sesuai dengan disetujuinya bahwa saya akan memenuhi Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2018 tentang Perubahan Kedua Undang-Undang MPR, DPR, DPD, dan DPRD (UU MD3). Selain itu, juga kewajiban saya sebagai Wakil berdasar dengan telah diterimanya surat dari Dewan Pimpinan Pusat Ketua Dewan Perwakilan PDI Perjuangan, untuk menetapkan Utut Adianto sebagai Wakil Ketua Rakyat dengan sebaik- DPR RI periode sisa masa jabatan 2014-2019. baiknya dan seadil-adilnya, sesuai dengan peraturan perundang-undangan ebelum memangku jabatannya, Dalam sumpah Wakil Ketua DPR dengan berpedoman pada Utut diwajibkan mengucapkan itu memiliki kewajiban dan bekerja sumpah janji, pengucapan dengan sungguh-sungguh demi Pancasila dan Undang- sumpah menurut agama Islam tegaknya kehidupan demokrasi serta Undang Dasar Negara Syang dipandu oleh Ketua Mahkamah mengutamakan kepentingan bangsa dan Republik Indonesia Agung RI Hatta Ali. Sumpah yang negara dari pada kepentingan pribadi, diucapkan mengandung tanggung jawab seseorang dan golongan. Tahun 1945” terhadap bangsa dan negara Republik “Bahwa saya akan memperjuangkan Indonesia. aspirasi rakyat yang saya wakili untuk “Demi Allah saya bersumpah, bahwa mewujudkan tujuan nasional,” ucap Utut terhadap Tuhan Yang Maha Esa yang saya akan memenuhi kewajiban
    [Show full text]
  • Power Shifting and the Challenges of Presidential System in Indonesia (1945-2019)
    OISAA Journal of Indonesia Emas OISAA J. Indones. Emas, 4, 2021, 77-87 POWER SHIFTING AND THE CHALLENGES OF PRESIDENTIAL SYSTEM IN INDONESIA (1945-2019) Muhammad Naufal, Kamal Muntaha Ahmad, Dara Purnama Padjadjaran University [email protected] [email protected] [email protected] ABSTRACT The dynamics of government system in Indonesia has a long way road since Indonesia secure their independence in 1945. Acco rding to Indonesia constitution, Indonesia adhere the presidential system. Yet, in practice the government system in Indonesia seems more like a Parliamentary system. During the period of 1945-1959, the presidential system in Indonesia doesn’t have any places to operate, entered the guided democracy era, the presidential system obtain its first place. Seeing that, the president success to obtain their power and became a dictator, after Sukarno was remove from the office, Indonesia entered the “new order” regime. This regime just like guided democracy era, the President became center of the power because president was choosed by the parliament and most the fellow comes from the party government. After reformasi in 1998, the presidential system has their own challenges. Considering, the multyparty system felt is not compatible with the presidential system. Hence, as long as Indonesia established, the presidential system in Indonesia has their own dynamic and challenges. Every regime has their own dynamic and challenges. This article aims to provide a study to strengthen the presidential system and using a qualitative approach based on a comprehensive literature review. Keywords: Presidential system, Democracy, Indonesia Government. Received 4 February 2021 Accepted 23 July 2021 INTRODUCTION Indonesia was build upon a great notion and a great dialectics of our founding fathers thoughts.
    [Show full text]
  • Volume 18 Number 1 2021 Approved: 05-06-2021
    ISSN 1829-9903 (Print) 2541-6944 (Online) Submitted: 23-02-2021 Reviewed: 01-03-2021 Volume 18 Number 1 2021 Approved: 05-06-2021 Url Website: http://e-journal.iainpekalongan.ac.id/index.php/Penelitian/article/view/3492 Url DOI: https://doi.org/10.28918/jupe.v18i1.3492 Pesantren Al-Khairaat of Gorontalo: Hadrāmī Tradition and Habāib Domination Ahmad Zaenuri IAIN Sultan Amai Gorontalo.ac.id [email protected] Habibie Yusuf IAIN Sultan Amai Gorontalo.ac.id [email protected] Abstract: Al-Khairaat is an Islamic Boarding School founded by a charismatic cleric of Hadramaut descent, Sayyid Idrus bin Sālim Al-Jufrie in Palu, Central Sulawesi. Since its establishment in 1930, more than 500 branches of Al-Khairaat schools have spread in the central, northern, southeast, and western parts of Sulawesi Island to Gorontalo area. The development of Al-Khairaat became interesting because the school curriculum represents a pattern of Hadrāmī tradition offered in society (ahwal). Besides, the charismatic dominance of Sayyid Idrus bin Sālim Al-Jufrie as a descendant of the Prophet became an appeal in gaining public trust in Al-Khairaat. This research aimed to analyze the extent of how the Hadrāmī tradition applied and the influence of Sayyid Idrus Bin Sālim Al-Jufrie as a descendant of the Prophet to develop Al- Khairaat boarding school. The field research was carried out using an ethnographic method. The research results showed that the tradition of Hadrāmī in the form of wirid, dhikr, and shalawat had become an appeal. It conforms to the social conditions of Gorontalo people, who appear to be traditionalists in the practice of religion and some of their people are similar to the rituals of urban sufism.
    [Show full text]
  • 49 BAB III ALKHAIRAAT DI KOTA PALU Pada Bab Sebelumnya Telah
    BAB III ALKHAIRAAT DI KOTA PALU Pada bab sebelumnya telah diuraikan dasar teoritis tentang konsep dan peran agama dalam kemajemukan. Pada bab ini akan diuraikan tentang organisasi islam Alkhairaat yang uraiannya dimulai sejak Alkhairaat masuk ke wilayah Lembah Palu hingga uraian tentang konsep dan peran Alkhairaat dalam kemajemukan agama masyarakat di Kota Palu. Sebagai pengantar masuk ke dalam pembahasan pokok utama tersebut, terlebih dahulu akan diuraikan secara singkat situasi masyarakat Kota Palu sebelum agama Islam masuk dan masuknya Islam di lembah Palu sebelum Islam Alkhairaat. 1. Situasi Masyarakat Lembah Palu Sebelum Agama Islam Masuk Palu dikenal sebagai sebuah Lembah. Hal ini dikarenakan secara geologi, Kota Palu terletak bahkan merupakan sebuah Lembah. Secara singkat proses terbentuknya Lembah Palu tersebut diuraikan sebagai berikut: Menurut Abendanon, teluk Palu pernah membentuk suatu danau dengan dataran Palu bagian selatan. Apa yang dimaksudkan oleh Abendanon tersebut, semakin memperkuat cerita legenda bahwa tepi laut teluk Palu yang sekarang ini, dulunya sampai ke batas Kerajaan Bangga dan Sigi (Bora). Sebelum adanya laut tersebut, terlebih dahulu terbentuk danau gunung, kemudian menjadi laut yang bersambung dengan teluk yang sudah ada. Namun mengapa kemudian mengering dan menjadi lembah? Tidak ada penelitian yang menjelaskan proses pengeringan tersebut hingga membentuk suatu lembah, kecuali Abendanon yang memperkirakan bahwa proses pengeringan tersebut hingga membentuk sebuah lembah 49 diakibatkan oleh peristiwa gempa bumi. Kisah inilah yang kemudian oleh masyarakat setempat mengaitkan dengan cerita kadatangan Sawerigading dari Tanah Bugis ke Tanah Kaili, saat itulah terjadi Lembah Palu.1 Sehingga dapat disimpulkan bahwa terbentuknya Lembah Palu, di karenakan peristiwa alam, yakni gempak bumi. Penduduk asli Lembah Palu adalah suku Kaili.
    [Show full text]
  • Analisis Framing Pemberitaan Setya Novanto Dalam Kasus Korupsi E-Ktp Pada Majalah Tempo
    ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN SETYA NOVANTO DALAM KASUS KORUPSI E-KTP PADA MAJALAH TEMPO SKRIPSI TASYA NADHIFAH SIREGAR 140904032 Jurnalistik PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2018 Universitas Sumatera Utara ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN SETYA NOVANTO DALAM KASUS KORUPSI E-KTP PADA MAJALAH TEMPO SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Program Strata I (S-1) pada Departemen Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara TASYA NADHIFAH SIREGAR 140904032 Jurnalistik PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2018 Universitas Sumatera Utara UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI LEMBAR PERSETUJUAN Skripsi ini disetujui untuk dipertahankan oleh: Nama : Tasya Nadhifah Siregar NIM : 140904032 Judul Skripsi : Analisis Framing Pemberitaan Setya Novanto Dalam Kasus Korupsi E-KTP Pada Majalah Tempo Medan, 24 Agustus 2018 Dosen Pembimbing Ketua Departemen Drs. Syafruddin Pohan, M.Si, Ph.D Dra. Dewi Kurniawati, M.Si, Ph.D NIP. 1958 1205 198903 1002 NIP. 1965 0524 198903 2001 Dekan FISIP USU Dr. Muryanto Amin, S.Sos., M.Si NIP. 1974 0930 200501 1002 i Universitas Sumatera Utara HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri, semua sumber baik yang dikutip maupun yang dirujuk telah saya cantumkan sumbernya dengan benar. Jika di kemudian hari saya terbukti melakukan pelanggaran (plagiat)
    [Show full text]
  • Ketua MPR : Ruh Kedaulatan Rakyat Di MPR Tidak Boleh Hilang
    Ketua MPR : Ruh Kedaulatan Rakyat di MPR Tidak Boleh Hilang Realitarakyat.com – Ketua MPR Bambang Soesatyo mengatakan walaupun kedudukan dan wewenang MPR sudah banyak berubah, namun ruh yang disematkan oleh para pendiri bangsa tidak boleh hilang, yaitu ruh kedaulatan rakyat. MPR harus senantiasa menjembatani berbagai aspirasi masyarakat dan daerah, mengedepankan etika politik kebangsaan, dengan selalu berusaha menciptakan suasana harmonis antarkekuatan sosial politik dan antarkelompok kepentingan. “Dalam setiap aktifitasnya, MPR harus selalu mengingatkan kepada seluruh komponen bangsa bahwa dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara memerlukan sikap dan tindakan saling menghormati, mengedepankan kejujuran, amanah, keteladanan, sikap toleransi, rasa malu, tanggung jawab, menjaga kehormatan, serta martabat diri sebagai warga bangsa,” kata Bambang Soesatyo, dalam pidato pada peringatan Hari Konstitusi dan Hari Ulang Tahun Ke-76 MPR RI, di Gedung Nusantara IV, Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (18/8/20210. Peringatan Hari Konstitusi dan HUT Ke-76 MPR RI ini dihadiri Wakil Presiden K.H. Ma’ruf Amin secara virtual. Tampak hadir di Gedung Nusantara IV, para Wakil Ketua MPR, yaitu Ahmad Muzani, Jazilul Fawaid, Syarifuddin Hasan, Arsul Sani, dan Fadel Muhammad. Wakil Ketua MPR lainnya, yaitu Lestari Moerdijat, Zulkifli Hasan, dan Hidayat Nur Wahid mengikuti acara secara virtual. Hadir juga secara fisik Menko Polhukam Mahfud MD , Ketua DPD La Nyalla Mattalitti, Ketua MK Anwar Usman, Wakil Ketua DPR Rahmat Gobel, Aziz Sjamsuddin, dan Sufmi Dasco. Juga dihadiri pimpinan fraksi di MPR RI, pimpinan Badan sosialisasi, Badan Pengkajian, dan Badan Penganggaran, serta Komisi Kajian Ketatanegaraan. Bambang Soesatyo menjelaskan melalui perubahan UUD pada tahun 1999 sampai dengan tahun 2002, MPR sebagai satu-satunya lembaga negara yang berwenang mengubah dan menetapkan Undang-Undang Dasar, justru mendegradasi kedudukan dan kewenangannya sendiri.
    [Show full text]
  • Are Foreign Investors Attracted to Politically Connected Firms?
    International Journal of Business and Society, Vol. 19 No.1, 2018, 87-102 ARE FOREIGN INVESTORS ATTRACTED TO POLITICALLY CONNECTED FIRMS? Amertya A. Putantri Institut Teknologi Bandung Yunieta Anny Nainggolan. Institut Teknologi Bandung Yessy Peranginangin Monash University ABSTRACT This research investigates whether 2014 Indonesia Presidential election, as an opportunity to examine political connection, could give any benefit/loss in terms of foreign investment – given the candidates were equally powerful. Based on the objective mentioned, this research analyzes the relationship between politically connected firms in Indonesia and their foreign share ownerships in one-year period (December 30, 2014 to December 31, 2014). This time bound is selected to represent the time before and after Jokowi-Prabowo 2014 presidential election. Politically connected firms in this research are divided into politically connected winning firms (Jokowi’s party) and politically connected losing firms (Prabowo’s party). In addition, this research also measures the effects of ownership structure, performance, size, and market value of the firms to foreign share ownership. Our findings show that politically winning firms have attracted foreign share ownership. However, it depends on the perspective of the investor (individual or institutional) and with whom the firm is connected. In 2014 Presidential election, where Jokowi was elected as the president, a firm where its board/shareholder is a parliament member of winning party impacts most on attracting foreign investment. Keywords: Foreign investment; Indonesian Political Connection; Jokowi Effect; Presidential election; Share ownership. 1. INTRODUCTION Indonesia has been known for its richness in natural resources, mineral, oil, and fertile land to support agricultural products. Its richness and its location between India and China have made Indonesia so attractive to foreign traders, rulers, and investors.
    [Show full text]
  • Risalah Sidang Tahunan Mpr Ri Dan Sidang Bersama Dpr Ri Dan Dpd Ri
    TERBUKA MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA ----------- RISALAH RISALAH SIDANG TAHUNAN MPR RI DAN SIDANG BERSAMA DPR RI DAN DPD RI Jumat, 14 Agustus 2020 ii Nomor : 53/RISALAH/VIII/2020 MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA ------------------ RISALAH RISALAH SIDANG TAHUNAN MPR RI DAN SIDANG BERSAMA DPR RI DAN DPD RI I. Keterangan: Hari : Jumat Tanggal : 14 Agustus 2020 Waktu : 09:10 WIB – 10:40 WIB Tempat : Gedung Nusantara, Jakarta Pimpinan Sidang : 1. H. Bambang Soesatyo, S.E., M.B.A. (Ketua MPR RI) 2. Dr. (HC) Puan Maharani (Ketua DPR RI) 3. Ir. AA La Nyalla Mahmud Mattalitti (Ketua DPD RI) Sekretaris Rapat : 1. Dr. Maruf Cahyono, S.H., M.H. (Sekjen MPR RI) 2. Ir. Indra Iskandar, M.Si (Sekjen DPR RI) 3. Dr. Drs. Reydonnyzar Moenek, M.Devt.M. (Sekjen DPD RI) Acara : 1. Sidang Tahunan MPR RI Dalam Rangka Sidang Tahunan Tahun 2020 2. Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI Agenda : Mendengar Pidato Presiden Republik Indonesia Hadir : Secara Fisik : 173 Anggota Secara Virtual : 349 Anggota Tidak Hadir : 189 Anggota 1 II. Jalannya Rapat: 1. Pembawa Acara Hadirin dimohon berdiri Presiden Republik Indonesia, Wakil Presiden Republik Indonesia Didampingi Ketua MPR, Ketua DPR, Dan Ketua DPD Memasuki Ruang Sidang Paripurna. Lagu Kebangsaan Indonesia Raya. Menyanyikan Lagu Kebangsaan Indonesaia Raya Mengheningkan Cipta Dipimpin Oleh Ketua MPR. 2. Pimpinan Sidang : H. Bambang Soesatyo, S.E., M.B.A. (Ketua MPR RI) Saudara-saudara sekalian, marilah sejenak kita menundukan kepala seraya berdoa kehadirat Allah Subhanahu Wata’ala Tuhan Yang Maha Kuasa, semoga pahlawan bangsa yang telah mendahului kita mendapat tempat yang layak di sisi-Nya dan semoga kita semua diberikan kekukatan untuk melanjutkan perjuangannya.
    [Show full text]