Kakatua Langka Di Kediaman Siti Nurbaya

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

Kakatua Langka Di Kediaman Siti Nurbaya KAKATUA LANGKA DI KEDIAMAN SITI NURBAYA PENGUASAAN satwa liar yang dilindungi masih saja terus terjadi. Berbelitnya prosedur kepemilikan secara resmi membuat banyak orang memilih jalan pintas memelihara satwa liar secara ilegal. Tak hanya oleh masyarakat biasa, banyak satwa yang dilindungi justru dimiliki tanpa izin oleh para pejabat tinggi di republik ini. Penelusuran Tempo menemukan satwa-satwa langka itu di vila Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Zulkifli Hasan, Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Fadli Zon, dan Ketua Komisi Hukum DPR Bambang Soesatyo. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya juga kedapatan mengurung burung langka yang tak jelas identitasnya. Investigasi yang digelar sejak September lalu ini merupakan kerja sama antara Tempo, Tempo Institute, dan Free Press Unlimited. KENDRA PARAMITHA KENDRA 26 NOVEMBER 2017 | | 45 ICAU burung terdengar ber- sahutan dari balik vila berga- ya Eropa milik Bambang Soe- satyo. Pagar tumbuhan men- julang hingga tiga meter. Ger- Kbangnya tertutup rapat. Pada pertengahan Oktober itu, kandang-kandang bundar di- susun berjejer di balik pagar. Ada burung rangkong, kakatua jambul kuning, kasua- ri, dan elang bondol. Ada juga kandang rusa tutul berdampingan dengan burung- burung itu. Vila pribadi Ketua Komisi Hukum Dewan Perwakilan Rakyat ini berada di Desa Ci- lember, Cisarua, Bogor, Jawa Barat. Tepat di sebelahnya, ada Villa Farras milik Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Zulkifli Hasan. Kedua vila ini sama-sama memeli- hara burung. Zulkifli memeliharanya di da- lam satu kandang baja setinggi enam me- ter dan panjang lima meter. Villa Farras di- sewakan untuk umum. Pengunjung bebas melihat dua merak hijau, dua rangkong, dua kakatua jambul kuning, dan dua kaka- tua raja yang tampak kuyu. ”Vila Pak Zulkifli dan Pak Bambang me- mang bersebelahan,” ujar Rahmat Hida- yat, Sekretaris Desa Cilember, kepada Tem- po. Rahmat menjelaskan, vila Zulkifli dan Bambang memiliki surat lengkap. Kedua- nya pun rutin membayar pajak bumi dan bangunan. Namun ia mengangkat bahu Burung-burung dilindungi milik soal kesahihan satwa-satwa itu. Zulkifli Hasan di Villa Farras, Puncak, Hampir semua burung di vila Zulkifli dan Bogor. Bambang berkategori dilindungi. Nama spesies mereka tercantum dalam lampir- Izin penangkaran atas nama Supardi, an Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun penjaga Villa Farras (kiri). 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuh- an dan Satwa yang berisi daftar hewan di- tahun. Kerugian ini dihitung dari akumu- lindungi. Hanya pemilik izin penangkaran lasi transaksi satwa dilindungi di pasar ge- dan lembaga konservasi yang boleh meme- lap. ”Kerugian akibat ekosistem yang rusak lihara mereka. Jika tak berizin, satwa-sat- lantaran hilangnya satwa nilainya jauh le- wa dilindungi itu haram dimiliki. bih besar,” kata Irma Pradityo, aktivis sat- Saat ini, Kementerian Lingkungan Hi- wa yang sudah bertahun-tahun menelusu- dup dan Kehutanan bersama kepolisian te- ri para pemilik satwa ilegal itu. ngah getol mengumpulkan lagi satwa ilegal Di level internasional, nilai kerugian itu yang berserakan di masyarakat. Kemente- mencapai US$ 1 miliar per tahun. ”Polisi di rian Lingkungan Hidup mencatat kejahat- luar negeri sudah menetapkan kejahatan an eksploitasi satwa-satwa dilindungi itu satwa di peringkat ketiga setelah terorisme merugikan negara hingga Rp 9 triliun per dan narkotik,” kata Kepala Subdirektorat TIM INVESTIGASI PENANGGUNG JAWAB: Setri Yasra KEPALA PROYEK: Mustafa Silalahi PENYUNTING: Setri Yasra, Mustafa Silalahi, Stefanus Teguh Edi Pramono PENULIS: Mustafa Silalahi, Erwan Hermawan, Stefanus Teguh Edi Pramono PENYUMBANG BAHAN: Mustafa Silalahi, Erwan Hermawan, Stefanus Teguh Edi Pramono (DKI Jakarta–Bogor–Bandung) DESAIN: Eko Punto Pambudi, Kendra Paramita, Tri W. Widodo BAHASA: Iyan Bastian, Heru Yulistiyan, Uu Suhardi PERISET FOTO: Ratih Purnamaningsih TEMPO/SUBEKTI TEMPO/PRAMONO, 46 | | 26 NOVEMBER 2017 SATWA DILINDUNGI MILIK PEJABAT Tindak Pidana Tertentu Markas Besar Ke- polisian RI Komisaris Besar Adi Karya To- bing kepada Tempo, akhir Oktober lalu. Di sisi lain, penegakan hukum di Indone- sia masih tebang pilih. Awal Oktober lalu, 15 petugas gabungan Kementerian Ling- kungan Hidup pernah ke vila Zulkifli dan Bambang untuk menyita satwa-satwa ter- sebut. Namun para petugas balik kanan se- telah mengetahui pemilik kedua vila ter- nyata petinggi di Senayan. Zulkifli pun per- nah menjadi bos mereka saat ia menjabat Menteri Kehutanan periode 2009-2014. ”Rombongan langsung pulang setelah ke- pala tim menerima panggilan telepon dari ajudan seorang pejabat,” kata seorang pe- tugas yang ikut dalam operasi itu. Sebelum pulang, para petugas me motret satwa-satwa di vila Bambang Soesatyo. Dari foto-foto yang diperoleh Tempo, ter- nyata Bambang juga memelihara elang laut, jalak Bali, dan cenderawasih, yang di Burung rangkong di vila Bambang luar negeri disebut paradise bird karena ke- Soesatyo, daerah Puncak. indahannya. Direktur Konservasi Keane- karagaman Hayati (KKH) Bambang Daho- no Adji dan Kepala Balai Konservasi Sum- pesan pendek. ber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Jawa Ba- Izin lingkungan yang disebut Bambang rat Sustyo Iriyono sempat saling pandang lazim digunakan sebagai modus memeli- saat Tempo menanyakan izinnya. ”Kami ti- hara satwa dilindungi. Izin semacam itu dak menemukan izin Pak Bambang Soesat- biasanya dikeluarkan pejabat setingkat ke- Izin itu diberikan kepada penangkaran yo,” kata Bambang Dahono dengan suara tua rukun tetangga/rukun warga hingga reptil, mamalia, dan burung yang tidak di- datar, akhir Oktober lalu. lurah. Padahal pemerintah hanya menge- lindungi. Izin kedua dari Kementerian Ke- Bambang Soesatyo seharusnya mengan- luarkan dua model izin untuk pemelihara- hutanan lewat Direktorat Jenderal Perlin- tongi izin spesial karena memelihara cen- an satwa dilindungi, yakni izin penangkar- dungan Hutan dan Konservasi Alam yang derawasih. Sustyo memastikan Bambang an dan izin lembaga konservasi. Peraturan dikeluarkan pada 10 Februari 2014. Ini izin tak memiliki izin itu. Sesuai dengan Per- Pemerintah Nomor 8 Tahun 1999 mencan- untuk menangkarkan biawak, ular sanca, aturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 1999 tumkan kedua model izin satwa dilindungi tarsius, kura-kura moncong babi, dan bu- Tentang Pemanfaatan Jenis Tumbuhan dan hanya dikeluarkan menteri. BKSDA hanya rung merak. Satwa Liar, ada 11 satwa yang izinnya hanya mengeluarkan izin untuk satwa yang tidak Tempo tak menemukan satu pun spe- bisa dikeluarkan oleh presiden karena ke- dilindungi. sies yang tercantum dalam izin itu. Sebalik- langkaannya. Di antaranya harimau Suma- Berdasarkan dokumen yang diper- nya, burung-burung yang berkategori di- tera, orang utan, dan cenderawasih. Popu- oleh Tempo, ada 151 penangkaran berizin lindungi yang ada di kandang vila Zul kifli lasi cenderawasih pada 2000 diperkirakan di Jawa Barat. Nama Bambang Soesatyo justru tak tercantum di dua izin tersebut. hanya tinggal 12 ribu spesies. ”Proses izin 11 tak tercantum di dalamnya. Nama Zulki- Kedua izin dikeluarkan saat Ketua Umum satwa itu sangat ketat, sulit mengurusnya,” fli pun tak ada. Zulkifli mengaku mengan- Partai Amanat Nasional itu masih menjabat ucap Sustyo. tongi izin atas nama Supardi. Saat dicek, Menteri Kehutanan. Ia lengser pada 1 Okto- Lewat pesan pendek, Bambang berkali- nama itu memang tercantum dalam daftar ber 2014. kali mengatakan satwa-satwa miliknya su- pemegang izin penangkaran. Supardi ter- Zulkifli tercatat pernah menerima tujuh dah berizin. ”Saya punya izin lingkungan catat memiliki alamat yang sama dengan burung yang dilindungi dari Pusat Penye- hingga Direktur Jenderal Konservasi Sum- vila milik Zulkifli. Ternyata Supardi adalah lamatan Satwa Tegal Alur, Jakarta, yang ber Daya Alam dan Ekosistem Kementeri- penjaga vila milik Zulkifli yang biasa disapa dikelola BKSDA DKI Jakarta pada 15 April an Lingkungan Hidup,” kata politikus Par- Joko. Ia wafat tahun lalu. 2014. Surat Angkut Tumbuhan dan Satwa tai Golkar itu. Zulkifli menegaskan hal yang Ada dua izin penangkaran atas nama Su- Liar Dalam Negeri (SATS-DN) menyebut- sama. ”Satwa di vila saya itu punya negara pardi. Izin pertama dikeluarkan BKSDA kan di antaranya adalah delapan cendera- TEMPO/FAKHRI HERMANSYAH, DOK TEMPO/STR/EKOTEMPO/FAKHRI HERMANSYAH, DOK TOYUDHO SISWONO dan ada izinnya,” ujar Zulkifli, juga lewat Provinsi Jawa Barat pada 20 Januari 2014. wasih. Bambang Dahono mengatakan he- 26 NOVEMBER 2017 | | 47.
Recommended publications
  • Gerlndra Berkomltmen Bangun Desa
    PEMILU 2014 DIKLAT CALEG VANIA LARISSA Partai Gerindra: PARTAI GERINDRA Mengubah Hidup KPU Agar Cermat Prabowo Subianto: Menyusun DPT Jadilah Pejuang Politik GEMA UTAMA>>04 INDONESIA >>06 FIGUR >>13 GEMA TERBIT 16 HALAMAN/EDISI 31/TAHUN III/NOVEMBER 2013 Indonesiawww.partaigerindra.or.id Raya GELORA HAK KONSTITUSIONAL RAKYAT DIKEBIRI OLEH FADLI ZON DALAM Badan Legislasi DPR, Fraksi Partai Demokrat, Partai Golkar, PDIP, PAN, dan PKB sepakat RUU Pilpres tak dibahas lagi. Fraksi lainnya, termasuk Gerindra, tetap menginginkan revisi UU Pilpres. Sidang paripurna DPR akhirnya memutuskan menghentikan pembahasan. Sehingga ambang presidential threshold (PT) tetap 20 persen perolehan kursi DPR atau 25 perolehan suara nasional. Angka PT 20 persen, patut dipertanyakan. Dalam UUD 1945 pasal 6, tak diamanatkan penetapan ambang batas. Konstitusi hanya menyebutkan pasangan presiden – wapres diajukan oleh partai politik atau gabungan parpol. Sehingga penetapan PT 20 persen jelas berlawanan dengan konstitusi. Partai Gerindra tak khawatir angka PT 20 persen. Namun ini merupakan cermin permainan oligarki partai yang bertentangan FO dengan semangat demokrasi. Ada kepentingan subyektif jangka T O F pendek partai tertentu. Keputusan ini juga bertentangan dengan ACE hak setiap warga negara untuk memilih dan dipilih. Oligarki partai BOO mengebiri hak konstitusional warga negara untuk mencalonkan diri K.C O sebagai presiden atau wapres. Ini membatasi potensi munculnya M/ G pasangan capres-cawapres terbaik bagi bangsa. ERINDRA Partai Gerindra menginginkan PT sesuai parliamentary threshold sehingga semakin banyak sajian alternatif pasangan capres – cawapres. Biarlah rakyat yang memilih. Selain UU Pilpres, hak konstitusional rakyat juga dicederai PRABOWO SUBIANTO persoalan daftar pemilih tetap (DPT). Di era globalisasi yang penuh kemajuan teknologi, seharusnya masalah DPT tak mungkin ada.
    [Show full text]
  • Policy Conflict Between President Joko Widodo and Governor of Dki Jakarta Anies Baswedan in Fighting the Spread of Covid -19
    Jurnal Syntax Transformation Vol. 1 No. 9, November 2020 p-ISSN : 2721-3854 e-ISSN : 2721-2769 Sosial Sains POLICY CONFLICT BETWEEN PRESIDENT JOKO WIDODO AND GOVERNOR OF DKI JAKARTA ANIES BASWEDAN IN FIGHTING THE SPREAD OF COVID -19 Auderey G. Tangkudung dan Agus Sugiharto Institut Bisnis & Multimedia (IBM) ASMI Jakarta Indonesia Email: [email protected] dan [email protected] INFO ARTIKEL ABSTRACT Diterima 2 Agustus 2020 The spread of COVID-19 in Jakarta and Indonesia is very fast, Diterima dalam bentuk revisi especially in Jakarta and its surroundings. The central 15 Agustus 2020 government led by President Jokowi has policies to combat the Diterima dalam bentuk revisi spread of COVID-19, while Jakarta Governor Anies Baswedan 20 Agustus 2020 also has separate policies to combat the spread of COVID-19. Keywords: There are two different policies, and both have their own view Conflict, Policy, Leadership, in combating COVID-19. This paper discusses these policies Power. differences, the motives behind these differences, and how this policy conflict end. Further, this paper also analyzes whether or not this policy conflict represents both sides political view, and whether or not this policy conflict is related to the 2024 Presidential Election, and also which policy will be the best option for the people of Indonesia. The research methodology used is a qualitative methodology based on researching social media coverage and analyzing the news and writings contained in these media. Introduction States as the country with highest confirmed Corona virus has been known for a COVID-19 cases, followed by Italy, China, long time.
    [Show full text]
  • Dismantling the Ideology About News of Expatriate Workers Towards the 2019 Presidential Election in Indonesia (Study Critical Discourse Analysis Teun A
    Dismantling the Ideology about News of Expatriate Workers towards the 2019 Presidential Election in Indonesia (Study Critical Discourse Analysis Teun A. Van Dijk on Online Media RMOL.co and Tempo.co) Dian Tri Cahyani1, Henni Gusfa2 {[email protected], [email protected]} Universitas Mercu Buana, Indonesia1, 2 Abstract. Expatriate Workers coverage has become an interesting commodity and is closely related to the political situation ahead of the presidential elections in Indonesia. Nowadays the media is not only a tool to convey information but also as a tool to master the political, economic and ideological systems. The purpose of this study is to uncover the meaning of the news of the Regulation of the President of Foreign Workers and the practice of global capitalist ideology through news in the online media RMOL.id and Tempo.co from April to May 2018. The methodology used in this study is a critical paradigm through critical analysis of Teun A. Van Dijk. The unit of analysis of this research is the news about the Regulation of the President of Foreign Workers produced by the online media RMOL.id and Tempo.co during April to May 2018. The results of this study indicate that there are ideological, political, economic, and other interests carried out by RMOL.id, and the same thing was done by Tempo.co which has the same ideological alignments with the government, and tends to be more balanced in terms of news to maintain its relationship with the government. This Expatriate Workers News also contains other ideologies that reinforce the legality of investors in Indonesia, alignments with the Chinese industry, management legality, product legality, competency standard or profession, benefit the government and foreign investors.
    [Show full text]
  • Selected Speeches by the Vice Speaker of the House of Representatives of the Republic of Indonesia I I Undang-Undang Republik Indonesia No
    Selected Speeches by the Vice Speaker of the House of Representatives of the Republic of Indonesia I i Undang-Undang Republik Indonesia No. 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta Lingkup Hak Cipta Pasal 2 1. Hak Cipta merupakan hak eksklusif bagi Pecipta atau Pemegang Hak Cipta untuk mengumumkan atau memperbanyak Ciptaannya, yang timbul secara otomatis setelah suatu ciptaan dilahirkan tanpa mengurangi pembatasan menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku. Ketentuan Pidana Pasal 72: 1. Barang siapa dengan sengaja atau tanpa hak melakukan perbuatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) atau Pasal 49 ayat (1) dan ayat (2) dipidana dengan pidana penjara masing-masing paling singkat 1 (satu) bulan dan/atau denda paling sedikit Rp. 1.000.000,00 (satu juta rupiah), atau pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/ atau denda paling banyak Rp. 5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah). 2. Barang siapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual kepada umum suatu Ciptaan atau barang hasil pelanggaran Hak Cipta atau Hak Terkait sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 tahun dan/atau denda paling banyak Rp. 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah). ii I Selected Speeches by the Vice Speaker of the House of Representatives of the Republic of Indonesia Dr. H. Fadli Zon, S.S., M.Sc. Selected Speeches by the Vice Speaker of the House of Representatives of the Republic of Indonesia I iii Copyright © 2019, Fadli Zon Semua pertanyaan tentang hal dan izin, termasuk hak-hak tambahan sekaligus saran dan masukan dialamatkan ke: Dewan Perwakilan Rakyat Indonesia Gedung Nusantara III Lantai 3 Jl.
    [Show full text]
  • When the Constitutionality of the Revised Corruption Eradication Commission (Kpk) Law Is Questioned
    Number 160 • June 2020 i 5th and 6th Floor, Constitutional Court Building Jl. Medan Merdeka Barat No. 6 Jakarta Pusat Lantai 5 dan 6 Gedung Mahkamah Konstitusi Jl. Medan Merdeka Barat No. 6 Jakarta Pusat ii Number 160 • June 2020 Number 160 • June 2020 DIRECTING BOARD: Editorial Greetings Anwar Usman • Aswanto • Arief Hidayat Enny Nurbaningsih • Wahiduddin Adams he Constitutional Magazine released in June 2020 provides a variety of Suhartoyo • Manahan MP Sitompul interesting information through distinctive rubrics. The news that is in our Saldi Isra • Daniel Yusmic Pancastaki Foekh Tspotlight is the development of the review of Law Number 19 of 2019 DIRECTOR: concerning the Corruption Eradication Commission (KPK Law) for Cases Number M. Guntur Hamzah 62, 70, 71, 73, 59, 77, 79 / PUU-XVII / 2019. Although it has not been decided yet, EDITOR IN CHIEF: the review of this law contains various interesting and important aspects for the Heru Setiawan public. Therefore, the editorial team determined this news as the Main Report. Petitioners for reviewing the KPK Law come from various professions. DEPUTY EDITOR-IN-CHIEF: There are advocates who are of the opinion that the process of ratifying the KPK Fajar Laksono Suroso Law amendments is not in accordance with the applicable laws and regulations. MANAGING EDITOR: Because at the plenary session the number of People's Representative Council Mutia Fria Darsini members who attended was 80, at least less than half of the total number of EDITORIAL SECRETARY: People's Representative Council members. Changes to the KPK Law were carried Tiara Agustina out in secret and discussed in People's Representative Council meetings in a EDITOR: relatively short period of time.
    [Show full text]
  • Weekly Update Human Rights in Indonesia –28-04-2014 Impunity
    Weekly Update Human Rights in Indonesia –28-04-2014 Prabowo also gave his view on the 1998 Reformasi, namely that it came too Impunity quickly, as well as the foreign pressure. The developments in Indonesia, according to Prabowo, brought the state in real danger. Fact was that East Timor was on the loose, while Aceh was a state within the state with a very different Prabowo ready to explain 1998 law system from the Republic as a whole. “And we accepted all that,” said Kompas, 23-04-2014 Prabowo. The presidential candidate from the Partai Gerindra, Prabowo Subianto, is ready According to Agum the Pepabri continues to be neutral. That is in compliance to explain a few stories and qualifications that stick to him in relation to the with the principle of neutrality of the army and the police, he said. incidents that took place around the fall of President Suharto in 1998. Prabowo said this during a meeting with the board members of the Association of Elections 2014 retired (Pepabri). Prabowo briefly spoke privately with the Chairman of the Pepabri, former generals Agum Gumelar, Wismoyo Arismunandar, Suryo New Parliament is not better Prabowo, and Yunus Yosfiah. Kompas, 26-04-2014 In the meeting with dozens of Pepabri members he declared: “It all started in At first sight the Parliament (Dewan Perwakilan Rakyat, DPR) for the period 2014- 1998, or rather I was drawn to step down from 1993 onwards.” In those years the 2019 is not better than the current DPR. That is because quite a number of Indonesian economy grew with astonishing speed, had 8 percent growth, which candidates have been elected by money-politics or just because of their has only been matched by China.
    [Show full text]
  • B-992-1-2018.Pdf
    NOMOR 992/IV/I/2018 Januari 2018 1 BULETINBULETIN PARLEMENTARIA PARLEMENTARIA terhadap persiapan venue, wisma atlet, DPR Pantau Venue Asian Games acara pendukung, dan lain sebagainya. Terutama dalam aspek kebijakan maupun anggaran yang direncanakan. 2018 “Untuk sukses prestasi, kami mengawasi sinergitas para pemangku Asian Games 2018 dilaksanakan pada 18 Agustus 2018 mendatang, di dua kepentingan Asian Games 2018 baik provinsi, yaitu Provinsi DKI Jakarta dan Sumatera Selatan, serta melibatkan dari pemerintah, KONI, KOI, PB Provinsi Banten dan Jawa Barat. Untuk mengetahui seluruh persiapan yang Cabor, untuk dapat mencapai target yang telah dilakukan oleh pihak-pihak terkait, Komisi X DPR RI menyambangi direncanakan, yaitu masuk peringkat 7 Komplek Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, Rabu (24/1), yang besar dari 45 negara peserta. Dengan menjadi salah satu venue tempat berlangsungnya Asian Games 2018. target perolehan 10 sampai 13 medali emas,” jelasnya. Sementara terkait sukses pemberdayaan ekonomi, lanjut politisi asal dapil Jawa Tengah itu, pihaknya juga memantau kesiapan masyarakat, khususnya kesiapan masyarakat pelaku usaha di dua kota penyelenggara Asian Games 2018 dalam memperoleh keuntungan dari penyelenggaraan Asian Games 2018 itu. Dalam kesempatan yang sama, Wakil Ketua Komisi X DPR RI Sutan Adil Hendra menekankan, venue- venue cabang olahraga yang ditargetkan dapat menyumbang medali emas bagi Indonesia, harus memiliki sarana dan prasarana yang lebih baik. Oleh karenanya, venue tersebut harus menjadi prioritas utama yang dikerjakan. Foto: Oji/hr Foto: “Semangatnya, kita ingin venue- Tim Komisi X DPR RI meninjau sarana dan prasarana persiapan Asian Games 2018 di Senayan, Jakarta venue cabang olahraga yang ditargetkan dapat menyumbang medali harus memiliki sarana dan prasarana yang Kami bermaksud untuk melakukan menyampaikan, Asian Games 2018 lebih baik.
    [Show full text]
  • NO. NAMA DOSEN PROGRAM STUDI STATUS PENDIDIKAN 1 Prof. Dr
    NO. NAMA DOSEN PROGRAM STUDI STATUS PENDIDIKAN 1 Prof. Dr. Makarim Wibisono Ilmu Politik Tidak Tetap UNIVERSITAS ANDALAS 2 Dr. Ir. H. Teddy Suratmadji, M.Si Ilmu Politik Tidak Tetap UNIVERSITAS NASIONAL 3 Dr. Aris Munandar, M.Si Ilmu Politik Tetap UNIVERSITAS INDONESIA 4 Dr. Drs. Zainul Djumadin, M.Si. Ilmu Politik Tetap UNIVERSITAS PADJADJARAN 5 Dr. Andi Yusran, M.Si. Ilmu Politik Tetap UNIVERSITAS PADJADJARAN 6 Dr. T.B. Massa Djafar, M.Si. Ilmu Politik Tetap UNIVERSITI KEBANGSAAN MALAYSIA 7 Prof. Dr. H. Yuddy Chrisnandi, S.E., M.E. Ilmu Politik Tetap UNIVERSITAS INDONESIA 8 Dr. Diana Fawzia, M.A. Ilmu Politik Tetap UNIVERSITI MALAYA 9 Dr. Firdaus Syam, M.A. Ilmu Politik Tetap UNIVERSITI KEBANGSAAN MALAYSIA 10 Dr. Asran Jalal, M.Si. Ilmu Politik Tetap UNIVERSITAS INDONESIA 11 Dr. M. Alfan Alfian, M.Si. Ilmu Politik Tetap UNIVERSITAS GAJAH MADA 12 Dr. H. Ramlan Siregar, M.Si. Ilmu Politik Tetap UNIVERSITAS PADJADJARAN 13 Dr. Fadli Zon, S.S., M.Sc. Ilmu Politik Tidak Tetap UNIVERSITAS INDONESIA 14 Dr. Aiyub Muksin, M.A., MM Hubungan Internasional Tidak Tetap UNIVERSITAS NASIONAL 15 Dr. Drs. Harun Umar, M.Si. Hubungan Internasional Tidak Tetap UNIVERSITAS NASIONAL 16 Dr. Zulkarnain, S.IP., M.Si. Hubungan Internasional Tetap UNIVERSITAS PADJADJARAN 17 Dr. Robi Nurhadi, S.I.P., M.Si. Hubungan Internasional Tetap UNIVERSITI KEBANGSAAN MALAYSIA 18 Dr. Irma Indrayani, S.I.P., M.Si. Hubungan Internasional Tetap UNIVERSITAS NASIONAL 19 Doddy W. Syahbudin, Ph.D. Hubungan Internasional Tidak Tetap THE UNIVERSITY OF MANITOBA 20 Dr. Robert P. Silalahi, M.Si. Administrasi Publik Tidak Tetap UNIVERSITAS INDONESIA 21 Dr.
    [Show full text]
  • Prabowo Subianto: Membubung Tinggi, Rakyat Yang Tak Berdaya Semakin Tersingkirkan
    GEMA TERBIT 16 HALAMAN /EDISI 01/TAHUN I/APRIL 2011 Indonesiawww.partaigerindra.or.id Raya TIGA TAHUN BERGERAK Meski Pimpinan DPR Ngotot HALIDA NURIAH HATTA BERSAMA RAKYAT PARTAI GERINDRA TETAP TOLAK Pejuang Ekonomi Kerakyatan Gerindra Terus Kedepankan GEDUNG BARU DPR dan Kesetaraan Gender Delapan Program Aksi GEMA UTAMA>>5 INDONESIA>>6 PROFIL>>16 F OTO MUSTA ada petinggi partai secara terang- GELORA terang an dan terbuka menyampaikan pesan moral untuk para kadernya agar F A KE jangan mau disogok atau apa pun Tiga Tahun Gerindra M namanya yang sifatnya tercela. Ini AL PARTAI Gerakan Indonesia Raya (GERINDRA) baru penting, karena Prabowo tak ingin nama tiga tahun berkiprah. Waktu yang masih muda bagi se- baik partai tercoreng, karena ulah kader buah partai, perjuangan yang masih belia untuk bangsa. sehingga beramai-ramai masuk bui. Sebagai alat perjuangan, Gerindra lahir dari semangat Memang di usianya yang ketiga tahun untuk memperbaiki keadaan. Keadaan apa? Kondisi pada 2011 ini, Partai Gerindra berupaya yang paradoks antara Indonesia yang kaya dan rakyatnya tetap pada cita-cita awalnya pada saat di- yang miskin. Negeri yang berlimpah sumber daya alam, dirikan, yaitu ingin mengangkat mayo- tapi rakyatnya masih jauh dari kemakmuran. Kenapa ritas rakyat dari kubangan penderitaan bisa terjadi? dengan membangun sistem ekonomi ke- Tak lain dan tak bukan karena dua faktor. Pertama, rakyatan. Gerindra menilai sistem ekono- haluan kita masih tak jelas. Mau kemanakah kita ber- mi pasar yang dikembangkan pemerintah layar? Akan dibawa kemana Indonesia? Kedua, masalah saat ini telah gagal mengangkat harkat kepemimpinan, masalah elit bangsa yang tak berpihak dan martabat mayoritas bangsa Indonesia lagi pada rakyat.
    [Show full text]
  • Majalah Majelis Edisi Juli 2021
    01-04 CVR JUL.pmd 1 1/1/2003, 12:46 AM 01-04 CVR JUL.pmd 2 1/1/2003, 12:46 AM 01-04 CVR JUL.pmd 3 1/1/2003, 12:46 AM 01-04 CVR JUL.pmd 4 1/1/2003, 12:46 AM Daftar Isi EDISI NO.07/TH.XV/JULI 2021 39 SELINGAN 74 Profil Sejarah Perjalanan Ibadah Haji Aliyah Mustika Ilham ...................................................... 08 BERITA UTAMA Pengantar Redaksi 04 Amandemen Terbatas UUD NRI Tahun 1945 Perspektif .......................................................................... 06 ................................................................................ Untuk mewujudkan PPHN memang tidak mudah karena harus ada Kolom 26 komunikasi politik yang intensif. MPR masa jabatan 2014 – 2019 ..................................................... belum berhasil mencapai konsensus untuk melakukan amandemen Aspirasi Masyarakat 47 UUD NRI Tahun 1945 terkait PPHN. Kini, MPR periode 2019 – 2024 ............................................................ kembali berupaya membangun konsensus tersebut. Gema Pancasila 36 Varia MPR ....................................................................... 66 Wawancara ..................................................... 68 Figur .................................................................................... 70 Ragam ................................................................................ 72 Dari Rumah Kebangsaan ............................................. 78 Rehal ................................................................................ 82 16 Nasional UMKM di Masa Pandemi: Pelu
    [Show full text]
  • Utut Adianto Dilantik Jadi Wakil Ketua DPR RI
    NOMOR 1000/IV/III/2018 MARET 2018 1 BULETIN PARLEMENTARIA Utut Adianto Dilantik Jadi Wakil Ketua DPR RI Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (F-PDIP) Utut Adianto dilantik menjadi Wakil Ketua DPR RI. “Demi Allah saya bersumpah, Penetapan Wakil Ketua DPR RI ini sesuai dengan disetujuinya bahwa saya akan memenuhi Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2018 tentang Perubahan Kedua Undang-Undang MPR, DPR, DPD, dan DPRD (UU MD3). Selain itu, juga kewajiban saya sebagai Wakil berdasar dengan telah diterimanya surat dari Dewan Pimpinan Pusat Ketua Dewan Perwakilan PDI Perjuangan, untuk menetapkan Utut Adianto sebagai Wakil Ketua Rakyat dengan sebaik- DPR RI periode sisa masa jabatan 2014-2019. baiknya dan seadil-adilnya, sesuai dengan peraturan perundang-undangan ebelum memangku jabatannya, Dalam sumpah Wakil Ketua DPR dengan berpedoman pada Utut diwajibkan mengucapkan itu memiliki kewajiban dan bekerja sumpah janji, pengucapan dengan sungguh-sungguh demi Pancasila dan Undang- sumpah menurut agama Islam tegaknya kehidupan demokrasi serta Undang Dasar Negara Syang dipandu oleh Ketua Mahkamah mengutamakan kepentingan bangsa dan Republik Indonesia Agung RI Hatta Ali. Sumpah yang negara dari pada kepentingan pribadi, diucapkan mengandung tanggung jawab seseorang dan golongan. Tahun 1945” terhadap bangsa dan negara Republik “Bahwa saya akan memperjuangkan Indonesia. aspirasi rakyat yang saya wakili untuk “Demi Allah saya bersumpah, bahwa mewujudkan tujuan nasional,” ucap Utut terhadap Tuhan Yang Maha Esa yang saya akan memenuhi kewajiban
    [Show full text]
  • Power Shifting and the Challenges of Presidential System in Indonesia (1945-2019)
    OISAA Journal of Indonesia Emas OISAA J. Indones. Emas, 4, 2021, 77-87 POWER SHIFTING AND THE CHALLENGES OF PRESIDENTIAL SYSTEM IN INDONESIA (1945-2019) Muhammad Naufal, Kamal Muntaha Ahmad, Dara Purnama Padjadjaran University [email protected] [email protected] [email protected] ABSTRACT The dynamics of government system in Indonesia has a long way road since Indonesia secure their independence in 1945. Acco rding to Indonesia constitution, Indonesia adhere the presidential system. Yet, in practice the government system in Indonesia seems more like a Parliamentary system. During the period of 1945-1959, the presidential system in Indonesia doesn’t have any places to operate, entered the guided democracy era, the presidential system obtain its first place. Seeing that, the president success to obtain their power and became a dictator, after Sukarno was remove from the office, Indonesia entered the “new order” regime. This regime just like guided democracy era, the President became center of the power because president was choosed by the parliament and most the fellow comes from the party government. After reformasi in 1998, the presidential system has their own challenges. Considering, the multyparty system felt is not compatible with the presidential system. Hence, as long as Indonesia established, the presidential system in Indonesia has their own dynamic and challenges. Every regime has their own dynamic and challenges. This article aims to provide a study to strengthen the presidential system and using a qualitative approach based on a comprehensive literature review. Keywords: Presidential system, Democracy, Indonesia Government. Received 4 February 2021 Accepted 23 July 2021 INTRODUCTION Indonesia was build upon a great notion and a great dialectics of our founding fathers thoughts.
    [Show full text]