BADAN KERJA SAMA ANTAR PARLEMEN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK

LAPORAN KUNJUNGAN KERJA BADAN KERJA SAMA ANTAR PARLEMEN DPR RI DALAM RANGKA BKSAP DAY KE , JAWA BARAT TANGGAL 12 – 14 FEBRUARI 2021 ------

I. PENDAHULUAN Seiring dengan perkembangan zaman dan globalisasi, parlemen dewasa ini menjadi salah satu elemen penopang dalam melakukan aktivitas dan hubungan luar negeri. Parlemen berperan menjadi lapis lanjutan dari aktivitas negara dalam berdiplomasi. Parlemen membangun kesepahaman, menjadi jalur komunikasi, dan lobi ekstra hingga sarana penguatan kapasitas anggota parlemen. Peran ini kerap disebut sebagai Diplomasi Parlemen (Parliamentary Diplomacy).

Peran BKSAP yang semakin meningkat dibarengi dengan perkembangan dunia yang memiliki sifat saling bergantung mendorong BKSAP untuk lebih dekat dengan masyarakat demi memotret aspirasi dan membangun berbagai perspektif. BKSAP Day merupakan salah satu agenda BKSAP DPR RI yang dimaksudkan untuk memperkenalkan konsep dan implementasi diplomasi parlemen kepada publik.

Sebagai perimbangan informasi kepada seluruh masyarakat, acara tersebut menyasar pemerintah daerah, mahasiswa, dan sivitas akademika guna membangun komunitas masyarakat yang terinformasi secara memadai mengenai diplomasi, diplomasi parlemen, dan diplomasi total.

A. Dasar Pengiriman Delegasi Kegiatan BKSAP Day di Depok, Jawa Barat, pada tanggal 12-14 Februari 2021, didasarkan pada Surat Tugas No.: 11/D/ST-PD.DN/BKSAP- MINLUNA/02/2021 tanggal 9 Februari 2021. B. Susunan Delegasi 1. Dr. H. Fadli Zon, S.S., M.Sc. Ketua BKSAP F-P. Gerindra/A-86 2. Hj. Himmatul Aliyah, S.Sos., M.Si. Kapokdan F-P. F-P. Gerindra/A-78 Gerindra BKSAP DPR RI 3. Hasbi Anshory, S.E., M.M. Anggota BKSAP F-P. Nasdem/A-355 4. Dr. H. Jazuli Juwaini, M.A. Anggota BKSAP F-PKS/A-449

1

C. Tujuan Kegiatan

1. Menginformasikan kepada publik dan sivitas akademika mengenai BKSAP sebagai Alat Kelengkapan Dewan beserta fungsinya dalam peran politik luar negeri Indonesia. 2. Menyebarluaskan informasi mengenai diplomasi parlemen, perkembangan, dan pencapaiannya yang dilakukan BKSAP dalam kerangka memperjuangkan kepentingan nasional Indonesia. 3. Membangun sinergi dan kerja sama serta menghimpun aspirasi pemangku kepentingan termasuk sivitas akademika dan kaum pelajar dalam pelaksanaan diplomasi parlemen. 4. Mendorong peningkatan partisipasi kalangan mahasiswa dalam memahami kepentingan Indonesia di dunia internasional.

II. ISI LAPORAN

A. Agenda BKSAP Day

JAM KEGIATAN KETERANGAN

Jumat, 12 Februari 2021

08.00 Keberangkatan menuju Hotel Santika Depok Dari Gedung DPR WIB

09.00 Tiba di Hotel Santika Depok

15.00 Rapat Koordinasi Sekretariat DPR RI dengan Hotel Santika Depok Protokol Pemda Kota Depok

Sabtu, 13 Februari 2021

07.00 Sarapan Pagi Hotel Santika Depok

10.00 – 12.00 Pertemuan dengan Wali Kota Depok, rektor atau Tempat : Ruang yang mewakili dari Universitas Gunadarma dan Rapat Sadewa, Hotel Universitas Bina Sarana Informatika serta Santika Depok perwakilan lima orang mahasiswa masing-masing dari dua universitas tersebut. Jl. Margonda Raya No. Kav. 88, Depok

Acara: 1. Sambutan dari Wali Kota Depok 2. Paparan dari Ketua Delegasi 3. Tanya Jawab 4. Penutup 5. Ishoma

2

14.00 Delegasi kembali ke Hotel

Minggu, 14 Februari 2021

07.00 Sarapan Pagi Delegasi

08.00 Kembali ke

B. Jalannya BKSAP Day

Mengawali diskusi Ketua BKSAP DPR RI Dr. H. Fadli Zon, S.S., M.Sc. menyampiakan bahwa sosialisasi dilakukan di Depok karena kota ini penting sebagai kota penyangga (buffer zone) Jakarta. Selian itu, pertemuan ini penting karena Depok memiliki banyak universitas ternama seperti Universitas Indonesia, Universitas Gunadarma, dan Bina Sarana Informatika (BSI). Sosialisasi ini untuk membangun networking kerja sama ke depan di berbagai bidang. Bung Hatta pernah menyampaikan bahwa tugas diplomasi bukan semata tugas Kementerian Luar Negeri, tapi semua komponen bangsa.

Foto 1. Ketua BKSAP Fadli Zon memaparkan materi mengenai diplomasi parlemen sebagai bagian dari diplomasi total Indonesia.

Dua minggu sebelumnya, Ketua Delegasi berkesempatan melakukan kunjungan ke Uzbekistan. Diketahui bahwa di sana ternyata Universitas Gunadarma sudah menjalin hubungan kerja sama dengan sejumlah

3 universitas di negara tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa sudah tidak ada tembok yang membatasi hubungan antarnegara (boardesless world). Yang ada hanya disruption selama satu tahun ini berupa pandemi Covid-19. Pepatah Inggris mengatakan, “In three words, I can sum up everything I’ve learned about life: it goes on.”

BSKAP adalah frontline diplomasi parlemen di DPR berdasarkan UU 37/1999 tentang Hubungan Luar Negeri, UU 17/2014 tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD (MD3) beserta perubahannya, dan Peraturan DPR RI No 1/2020 tentang Tata Tertib DPR RI.

Di dalam BKSAP terdapat empat desk. Pertama adalah desk kerja sama internasional yang mengatur dan mengorganisasi pertemuan-pertemuan seperti yang digelar pada Inter-Parliamentary union (IPU), yaitu tempat berkumpulnya anggota parlemen dari seluruh dunia. Pertemuan biasanya dilakukan dua kali dalam satu tahun. Kemudian terdapat forum Parliamentary Union of the OIC Member States (PUIC), yaitu perkumpulan anggota-anggota parlemen Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) yang menaruh perhatian pada isu-isu di dunia Islam.

Selain itu, terdapat G-20 Speakers’ Conference (P-20) atau parlemennya G- 20, yang biasa digelar menjelang sidang G-20. Indonesia rencananya akan menjadi tuan rumah pertemuan G-20 pada 2022. Oleh karena itu, diharapkan sidang P-20 bisa digelar sebelum pertemuan G-20. Beberapa forum internasional lainnya adalah Open Parliament dan Gopac (organisasi parlemen dunia untuk melawan korusi).

Kedua adalah desk Kerja Sama Regional. Ada sejumlah organisasi regional yang diikuti seperti ASEAN Inter-Parliamentary Assembly (AIPA), Meeting of Speakers of Eurasian Countries of Parliaments (MSEAP), dan South East Asia Parties Against Corruption (SEAPAC).

Ketiga adalah Desk Kerja Sama Bilateral, yang memiliki tugas untuk melebarkan sayap komunikasi bilateral antarparlemen dua negara melalui Grup Kerja Sama Bilateral (GKSB). Pada 2019-2024, BKSAP membentuk sedikitnya 102 GKSB.

Yang terakhir adalah desk Diplomasi Individu, yaitu untuk memfasilitasi minat, kepentingan dan upaya aktivitas diplomasi anggota DPR secara perorangan. Karena jumlah anggota DPR adalah 575 orang, dengan demikian negara memiliki ekstra 575 diplomat parlemen.

Pada prinsipnya, apabila Pemkot Depok ataupun universitas-universitas di Depok memiliki gagasan, aspirasi dan kepentingan yang terkait, BKSAP bisa menyampaikan dan menjembatani, misalnya untuk program sister city, dsb.

4

Parlemen bisa bergerak lebih luwes. Karena mewakili rakyat parlemen tentu akan lebih bebas bicara dengan parlemen negara lain.

Sesi Tanya Jawab

Termin pertama sesi tanya jawab dibuka oleh pertanyaan dari Aldi Aprilia, mahasiswa BSI. Ia mengatakan tugas BKSAP adalah aktif menyuarakan isu- isu internasional, termasuk isu kemanusiaan seperti kasus Muslim Rohingya. Bagaimana sikap BKSAP dalam menyikapi kudeta militer yang tengah berlangsung di Myanmar? Apakah memiliki dampak buruk bagi kepentingan nasional. Kepada Himatul Aliyah yang mewakili Komisi X, COVID-19 memiliki dampak buruk terhadap sektor pariwisata, lalu bagaimana sikap BKSAP dalam menggairahkan perekonomian nasional, khususnya sektor pariwisata dan ekonomi kreatif?

Foto 2. Aldi Aprilia, mahasiswa BSI, mengajukan pendapat serta pertanyaan kepada para pembicara.

Ujiani Dwi Hasanah, mahasiswa BSI, menanyakan apa feedback atau hasil dari diplomasi parlemen yang selama ini dilakukan bagi daerah, khususnya dalam konteks Depok? Apa upaya yang telah dilakukan BKSAP dalam melakukan sosialisasi terhadap masyarakat terkait isu disinformasi yang marak terjadi dalam berbagai topik?

Muhammad Haekal Hirawan, mahasiswa Universitas Gunadarma, apa langkah diplomasi yang telah dilakukan DPR RI, khususnya BKSAP, dalam pengadaan vaksin COVID-19, mengingat Indonesia merupakan salah satu negara yang termasuk cepat dalam menanggapi pengadaan vaksin ini?

5

Menjawab pertanyaan terkait kasus Rohingya, BKSAP dalam kurun waktu empat tahun berturut-turut DPR RI telah mengajukan draf resolusi tentang Rohingya, dan walaupun prinsip ASEAN adalah tidak turut campur urusan dalam negeri sesama negara Anggota ASEAN lainnya, BKSAP tetap mendorong agenda ini untuk alasan kemanusiaan. Sebagai wujud komitmennya, Ketua BKSAP Dr. Fadli Zon, yang kala itu masih menjabat sebagai Wakil Ketua DPR RI, bahkan sempat memboikot Komisi Bidang Politik AIPA karena dianggap tidak memiliki kerja konkret jika menolak untuk membahas isu Rohingya ini.

Pada akhir tahun 2017, Fadli Zon bahkan sempat berkunjung ke salah satu kamp pengungsian Rohingya di Bangladesh dan bertemu Kofi Annan, mantan Sekjen PBB yang juga pernah merilis sebuah laporan terkait pengungsi Rohingya ini, Annan Report. Ketika kudeta militer terjadi di Myanmar pun, BKSAP langsung mengeluarkan pernyataaan mengecam kudeta karena dianggap akan mengancam demokrasi di ASEAN. Dari krisis ini, sekitar satu juta warga Rohingya terpaksa mengungsi ke negara tetangga, termasuk dan sebagian di Aceh, Indonesia.

Terkait kontribusi yang telah diberikan BKSAP melalui langkah diplomasi parlemennya, Ketua BKSAP menyampaikan beberapa hal. Dalam hal ekspor kelapa sawit yang mengalami pemboikotan di Eropa, misalnya, BKSAP melakukan diplomasi melalui mitra kerjanya di parlemen dalam kerangka sidang internasional. Untuk program yang lebih spesifik seperti di kota Depok, ia menegaskan bahwa diplomasi parlemen yang dapat difasilitasi oleh BKSAP tergantung dari program yang dimiliki oleh kota tersebut. Jika misalnya kota Depok ingin mengembangkan kerja sama bidang pendidikan dengan negara tertentu, tentu BKSAP dapat mendorong suksesnya rencana ini melalui jalur parlemen atau forum internasional, walaupun teknis pelaksanaannya tentu saja berada di tangan kedutaan besar RI. Dalam hal ini, Fadli Zon mengakui bahwa ada banyak kemacetan diplomasi dalam mengembangkan suatu kerja sama oleh pemerintah yang justru menjadi lancar berkat dorongan diplomasi parlemen karena kerangka kerjanya lebih bebas.

Menambahkan pernyataan yang disampaikan oleh Ketua BKSAP sebelumnya, anggota BKSAP Fraksi PKS Jazuli Juwaini menyampaikan bahwa diplomasi parlemen adalah langkah yang penting dilakukan oleh parlemen suatu negara. Dalam tataran hubungan bilateral antarnegara, ia berpendapat bahwa suatu negara mungkin memiliki sudut pandang netral dan tidak tidak bersifat mengganggu kedaulatan negara lainnya. Akan tetapi, dalam tataran parlemen khususnya partai oposisi, suara-suara kontra seperti yang digaungkan sebagian negara Pasifik terhadap Papua Barat menjadi contoh mengapa diplomasi parlemen diperlukan untuk menyuarakan narasi sanggahan bahkan merangkul pihak-pihak yang berupaya mengganggu kedaulatan Indonesia ini.

6

Foto 3. Anggota BKSAP Jazuli Juwaini memberikan tanggapan atas pertanyaan mengenai urgensi diplomasi total.

Menyinggung urgensi diplomasi total yang dilakukan oleh berbagai pemangku kepentingan, Jazuli juga menyebutkan bahwa berbagai inovasi daerah mulai dari kuliner hingga teknologi yang ada saat ini seharusnya dapat dipromosikan melalui kemajuan teknologi informasi yang kian pesat oleh berbagai aktor lokal termasuk universitas. Hal ini menurutnya dapat berperan dalam meningkatkan hubungan antarnegara dan meningkatkan citra negara di luar negeri. Sejalan dengan hal ini, ia juga menyampaikan apresiasinya kepada Universitas Gunadarma yang telah mengembangkan kerja sama dengan universitas di Uzbekistan. Hal ini diharapkannya dapat terus berkembang dan semakin memajukan dunia pendidikan di Indonesia.

Menanggapi pertanyaan terkait rekonstruksi ekonomi pasca Covid-19, Anggota BKSAP yang sekaligus merupakan anggota Komisi X (pendidikan, pariwisata, olahraga) DPR RI menjelaskan bahwa DPR RI telah membentuk dua panitia kerja dalam kaitannya dengan pemulihan pasca COVID-19, yaitu Panja Pemulihan Sektor Pariwisata dan Panja Pembelajaran Jarak Jauh. Sejak masa pandemi COVID-19, sektor pariwisata mengalami penurunan jumlah wisatawan sebanyak 12 juta orang, diikuti penurunan pendapatan sebesar 15 miliar dolar AS. Industri ini menjadi sektor yang paling terimbas sekaligus yang paling lama untuk mampu pulih sepenuhnya. Sama dengan sektor pemerintahan lainnya, sektor pariwisata, ekonomi kreatif, dan UMKM mengalami pemangkasan dan realokasi anggaran. Anggaran Kemenparekraf saja dipangkas menjadi Rp2,4 triliun. Untuk mandorong sektor ini, Indonesia telah menetapkan lima destinasi wisata super prioritas baru, yaitu Danau Toba, Labuan Bajo, Mandalika, Borobudur, dan Likupang. DPR RI meminta Kemenparekraf untuk memperhatikan manajemen pariwisata sekaligus mengedepankan pariwisata yang aman dan

7 disesuaikan dengan protokol Kesehatan COVID-19. Hal ini meliputi manajemen toilet di tempat-tempat umum sehingga mengikuti standar kesehatan COVID-19.

Sementara itu, dari hasil diplomasi dengan Uzbekistan, DPR RI juga menjajaki kemungkinan untuk kerja sama di bidang pariwisata dengan membuat paket umrah yang menjadikan Uzbekistan sebagai salah satu tujuan wisatanya, mengingat lokasi-lokasi ziarah yang dapat dikunjungi seperti makam sepupu Rasulullah SAW dan imam besar seperti Imam Bukhari. Orang Uzbekistan kebanyakan baru tahu Jakarta dan Bali saja, dan pada kesempatan itulah BKSAP mempromosikan tujuan pariwisata baru di Indonesia.

Foto 4. Mahasiswa dari Universitas Gunadarma menyampaikan pertanyaan kepada pembicara.

Pada sesi kedua tanya jawab, Gani Pramana Putra, mahasiswa Universitas Gunadarma, menanyakan produk-produk apa saja yang sudah dihasilkan BKSAP baik di masa normal maupun masa pandemi Covid-19 ini. Kemudian apa yang menjadi fokus kerja sama BKSAP yang dikembangkan di tingkat regional dan internasional? Apa tanggapan dari negara lain terkait tingginya jumlah kasus positif Covid-19 dan vaksinasi di Indonesia?

Aldi Aprilia, mahasiswa BSI, kembali mengajukan pertanyaan. Kali ini tentang bagaimana DPR RI menanggapi disinformasi atau berita simpang siur tentang DPR RI itu sendiri, seperti rendahnya tingkat kepercayaan masyarakat terhadap lembaga legislatif ini akibat tingginya angka korupsi yang melibatkan Anggota DPR RI. Apa masukan bagi masyarakat yang ingin berinvestasi di pasar modal dan bagaimana BKSAP memandang

8 investor asing di Indonesia dengan maraknya kampanye hitam yang melekat pada predikat investor asing. Terkait rencana perpanjangan visa jangka panjang untuk pengusaha asing, bagaimana BKSAP memandang isu ini dan apa kaitannya dengan upaya akselerasi pemutusan rantai penyebaran Covid-19?

Sementara Intan Kartika Wijayanti, mahasiswa BSI, menanyakan keberhasilan dalam hubungan luar negeri apa saja yang telah dicapai oleh BKSAP dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Apakah mahasiswa Indonesia terlibat dalam berbagai forum kerja sama antarparlemen?

Menjawab capaian yang telah diraih BKSAP, Ketua BKSAP Fadli Zon menyatakan bahwa berbagai inisiatif yang diangkat DPR RI di forum regional dan internasional bukan saja menyangkut isu terkait kepentingan nasional Indonesia, tetapi juga isu internasional yang menjadi perhatian masyarakat Indonesia, seperti isu Palestina. Untuk itu, dalam berbagai kesempatan, DPR RI sudah beberapa kali secara proaktif mengusulkan draf resolusi dalam sidang internasional untuk membela kepentingan masyarakat Palestina dan menjamin pemenuhan hak asasi manusia mereka. Hal yang sama juga diupayakan DPR RI untuk Muslim Rohingya dan Uighur.

Terkait vaksinasi, secara umum DPR RI mendorong pemerintah agar selalu menyesuaikan dengan standar kesehatan terkini terkait penanganan Covid- 19, termasuk dalam hal vaksinasi. DPR RI juga terlibat aktif dalam jejaring parlemen internasional tentang penanganan dan standar kesehatan Covid- 19.

Menanggapi isu disinformasi yang berkembang di tengah masyarakat seperti pelanggaran HAM di Papua, BKSAP berupaya untuk memberikan kontra narasi dengan membeberkan fakta-fakta yang ada dalam berbagai forum internasional yang dikunjunginya. Selain itu, di sela-sela pertemuan pun, delegasi BKSAP bahkan mengadakan pertemuan secara langsung dengan perwakilan negara-negara yang kerap menyuarakan pelanggaran HAM di Papua seperti Australia dan Fiji. Lebih lanjut, pada tahun 2018 lalu DPR RI bahkan mengadakan Indonesia-Pacific Parliamentary Partnership (IPPP) dan mengundang Ketua-Ketua Parlemen negara Pasifik Selatan untuk berdiplomasi dan memberikan pemahaman tentang isu sebenarnya terkait Papua.

9

Foto 5. Anggota BKSAP Himmatul Aliyah memberikan tanggapan atas pertanyaan yang diajukan para mahasiswa, terutama terkait perpanjangan visa kunjungan bagi turis asing.

Menjawab pertanyaan tentang usul perpanjangan visa kunjungan jangka panjang, pada prinsipnya DPR RI melalui Komisi X memberikan persetujuannya kepada Kementerian Hukum dan HAM jika kebijakan ini dianggap akan menambah pemasukan terhadap pendapatan negara. Namun demikian, DPR RI juga tentunya akan mempertimbangkan aspek untung dan rugi yang didapatkan Indonesia jika Indonesia memberikan kebijakan visa yang terlalu leluasa kepada negara lain tanpa diimbangi kebijakan yang sama dari negara bersangkutan. Hal ini, menurut Anggota BKSAP Himmatul Aliyah, akan dikonfirmasikan kembali dengan rapat dengar pendapat berikutnya dengan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Terkait sikap masyarakat terhadap investasi di pasar modal, Anggota BKSAP sekaligus anggota Komisi XI Hasbi Anshory menjelaskan bahwa pasar modal saat ini sangatlah sensitif, dan timing sangat menentukan harga saham. Oleh karena itu, masyarakat diharapkan agar melakukan riset dan mempelajari terlebih dahulu seluk beluk investasi di pasar modal sehingga tidak mengalami kerugian.

Terkait investor asing, unsur ini juga merupakan bagian penting dari pasar modal Indonesia, karena tanpa investor asing kepercayaan negara lain terhadap pasar modal Indonesia akan turun. Di sisi lain, investor lokal juga tak kalah penting untuk menggairahkan bursa saham karena jika investor dalam negeri saja tidak mau berinvestasi di bursa lokal, investor asing pun akan berpikir ulang sebelum berinvestasi di pasar bursa Indonesia.

10

Foto 6. Anggota BKSAP Hasbi Anshory memberikan tanggapan atas pertanyaan mengenai investasi di Indonesia.

Foto 7. Ketua BKSAP Fadli Zon memberikan cendera mata kepada Sekretaris DPRD Kota Depok Kania Parwanti.

11

Foto 8. Ketua BKSAP Fadli Zon memberikan cendera mata kepada Wakil Rektor III Universitas Gunadarma Dr. Irwan Bastian.

III. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Pemerintah Depok dan mahasiswa mengikuti kegiatan BKSAP Day dengan antusias. Hal ini menjadi modal penting dalam upaya diplomasi yang dilakukan BKSAP. 2. Dibutuhkan kebersamaan oleh semua pihak untuk berkontribusi dalam diplomasi yang dilakukan pemerintah. 3. Kunjungan ke daerah seperti ini bisa dijadikan sarana untuk terus menggali aspirasi dan sudut pandang baru terutama untuk menjembatani kepentingan daerah dengan pihak-pihak lain di luar negeri.

B. Saran

1. BKSAP mendorong pemerintah daerah dan universitas di Depok untuk terus memainkan peran yang lebih besar di kancah internasional dengan memanfaatkan berbagai potensi dan sumber daya yang dimiliki.

12

2. BKSAP Day agar terus menggali tema-tema paling relevan agar ditemukan variasi masukan dan sumber informasi.

IV. PENUTUP

A. Anggaran

Biaya yang dipakai untuk melakukan perjalanan dinas 4 (empat) Anggota DPR, 3 (tiga) pejabat dan 6 (enam) staf Bagian Administrasi Kegiatan Luar Negeri Anggota, 2 (dua) wartawan pemberitaan parlemen, 1 (satu) wartawan TVRI, dan 1 (satu) orang Tenaga Ahli BKSAP adalah sebesar Rp. 116.132.000.

B. Keterangan Lampiran

Laporan ini dilengkapi dengan tautan pemberitaan kegiatan pada: 1. https://www.instagram.com/p/CLOiEd- n6af/?utm_source=ig_web_copy_link 2. https://www.dpr.go.id/berita/detail/id/31791/t/BKSAP+DPR+Sosialisasi+ Fungsi+Diplomasi+Parlemen+di+Depok

C. Kata Penutup

Demikianlah pokok-pokok laporan pelaksanaan BKSAP Day pada tanggal 12-14 Februari 2021 di Depok, Jawa Barat. Atas nama delegasi, kami mengucapkan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan kepada delegasi untuk melaksanakan tugas mulia demi bangsa dan negara Indonesia.

Semoga bermanfaat bagi kita semua.

Jakarta, 18 Februari 2021

Ketua Delegasi,

ttd.

Dr. H. Fadli Zon, S.S., M.Sc. A-86

13

PRESENTASI KETUA BADAN KERJA SAMA ANTAR PARLEMEN DR. H. FADLI ZON, S.S., M.SC. DALAM RANGKA BKSAP DAY KE DEPOK 13 FEBRUARI 2021

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23