Laporan Kunjungan Kerja Dalam Rangka BKSAP Day Ke Depok
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
BADAN KERJA SAMA ANTAR PARLEMEN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA LAPORAN KUNJUNGAN KERJA BADAN KERJA SAMA ANTAR PARLEMEN DPR RI DALAM RANGKA BKSAP DAY KE DEPOK, JAWA BARAT TANGGAL 12 – 14 FEBRUARI 2021 ------------------------------------------------------------------- I. PENDAHULUAN Seiring dengan perkembangan zaman dan globalisasi, parlemen dewasa ini menjadi salah satu elemen penopang dalam melakukan aktivitas dan hubungan luar negeri. Parlemen berperan menjadi lapis lanjutan dari aktivitas negara dalam berdiplomasi. Parlemen membangun kesepahaman, menjadi jalur komunikasi, dan lobi ekstra hingga sarana penguatan kapasitas anggota parlemen. Peran ini kerap disebut sebagai Diplomasi Parlemen (Parliamentary Diplomacy). Peran BKSAP yang semakin meningkat dibarengi dengan perkembangan dunia yang memiliki sifat saling bergantung mendorong BKSAP untuk lebih dekat dengan masyarakat demi memotret aspirasi dan membangun berbagai perspektif. BKSAP Day merupakan salah satu agenda BKSAP DPR RI yang dimaksudkan untuk memperkenalkan konsep dan implementasi diplomasi parlemen kepada publik. Sebagai perimbangan informasi kepada seluruh masyarakat, acara tersebut menyasar pemerintah daerah, mahasiswa, dan sivitas akademika guna membangun komunitas masyarakat yang terinformasi secara memadai mengenai diplomasi, diplomasi parlemen, dan diplomasi total. A. Dasar Pengiriman Delegasi Kegiatan BKSAP Day di Depok, Jawa Barat, pada tanggal 12-14 Februari 2021, didasarkan pada Surat Tugas No.: 11/D/ST-PD.DN/BKSAP- MINLUNA/02/2021 tanggal 9 Februari 2021. B. Susunan Delegasi 1. Dr. H. Fadli Zon, S.S., M.Sc. Ketua BKSAP F-P. Gerindra/A-86 2. Hj. Himmatul Aliyah, S.Sos., M.Si. Kapokdan F-P. F-P. Gerindra/A-78 Gerindra BKSAP DPR RI 3. Hasbi Anshory, S.E., M.M. Anggota BKSAP F-P. Nasdem/A-355 4. Dr. H. Jazuli Juwaini, M.A. Anggota BKSAP F-PKS/A-449 1 C. Tujuan Kegiatan 1. Menginformasikan kepada publik dan sivitas akademika mengenai BKSAP sebagai Alat Kelengkapan Dewan beserta fungsinya dalam peran politik luar negeri Indonesia. 2. Menyebarluaskan informasi mengenai diplomasi parlemen, perkembangan, dan pencapaiannya yang dilakukan BKSAP dalam kerangka memperjuangkan kepentingan nasional Indonesia. 3. Membangun sinergi dan kerja sama serta menghimpun aspirasi pemangku kepentingan termasuk sivitas akademika dan kaum pelajar dalam pelaksanaan diplomasi parlemen. 4. Mendorong peningkatan partisipasi kalangan mahasiswa dalam memahami kepentingan Indonesia di dunia internasional. II. ISI LAPORAN A. Agenda BKSAP Day JAM KEGIATAN KETERANGAN Jumat, 12 Februari 2021 08.00 Keberangkatan menuju Hotel Santika Depok Dari Gedung DPR WIB 09.00 Tiba di Hotel Santika Depok 15.00 Rapat Koordinasi Sekretariat DPR RI dengan Hotel Santika Depok Protokol Pemda Kota Depok Sabtu, 13 Februari 2021 07.00 Sarapan Pagi Hotel Santika Depok 10.00 – 12.00 Pertemuan dengan Wali Kota Depok, rektor atau Tempat : Ruang yang mewakili dari Universitas Gunadarma dan Rapat Sadewa, Hotel Universitas Bina Sarana Informatika serta Santika Depok perwakilan lima orang mahasiswa masing-masing dari dua universitas tersebut. Jl. Margonda Raya No. Kav. 88, Depok Acara: 1. Sambutan dari Wali Kota Depok 2. Paparan dari Ketua Delegasi 3. Tanya Jawab 4. Penutup 5. Ishoma 2 14.00 Delegasi kembali ke Hotel Minggu, 14 Februari 2021 07.00 Sarapan Pagi Delegasi 08.00 Kembali ke Jakarta B. Jalannya BKSAP Day Mengawali diskusi Ketua BKSAP DPR RI Dr. H. Fadli Zon, S.S., M.Sc. menyampiakan bahwa sosialisasi dilakukan di Depok karena kota ini penting sebagai kota penyangga (buffer zone) Jakarta. Selian itu, pertemuan ini penting karena Depok memiliki banyak universitas ternama seperti Universitas Indonesia, Universitas Gunadarma, dan Bina Sarana Informatika (BSI). Sosialisasi ini untuk membangun networking kerja sama ke depan di berbagai bidang. Bung Hatta pernah menyampaikan bahwa tugas diplomasi bukan semata tugas Kementerian Luar Negeri, tapi semua komponen bangsa. Foto 1. Ketua BKSAP Fadli Zon memaparkan materi mengenai diplomasi parlemen sebagai bagian dari diplomasi total Indonesia. Dua minggu sebelumnya, Ketua Delegasi berkesempatan melakukan kunjungan ke Uzbekistan. Diketahui bahwa di sana ternyata Universitas Gunadarma sudah menjalin hubungan kerja sama dengan sejumlah 3 universitas di negara tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa sudah tidak ada tembok yang membatasi hubungan antarnegara (boardesless world). Yang ada hanya disruption selama satu tahun ini berupa pandemi Covid-19. Pepatah Inggris mengatakan, “In three words, I can sum up everything I’ve learned about life: it goes on.” BSKAP adalah frontline diplomasi parlemen di DPR berdasarkan UU 37/1999 tentang Hubungan Luar Negeri, UU 17/2014 tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD (MD3) beserta perubahannya, dan Peraturan DPR RI No 1/2020 tentang Tata Tertib DPR RI. Di dalam BKSAP terdapat empat desk. Pertama adalah desk kerja sama internasional yang mengatur dan mengorganisasi pertemuan-pertemuan seperti yang digelar pada Inter-Parliamentary union (IPU), yaitu tempat berkumpulnya anggota parlemen dari seluruh dunia. Pertemuan biasanya dilakukan dua kali dalam satu tahun. Kemudian terdapat forum Parliamentary Union of the OIC Member States (PUIC), yaitu perkumpulan anggota-anggota parlemen Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) yang menaruh perhatian pada isu-isu di dunia Islam. Selain itu, terdapat G-20 Speakers’ Conference (P-20) atau parlemennya G- 20, yang biasa digelar menjelang sidang G-20. Indonesia rencananya akan menjadi tuan rumah pertemuan G-20 pada 2022. Oleh karena itu, diharapkan sidang P-20 bisa digelar sebelum pertemuan G-20. Beberapa forum internasional lainnya adalah Open Parliament dan Gopac (organisasi parlemen dunia untuk melawan korusi). Kedua adalah desk Kerja Sama Regional. Ada sejumlah organisasi regional yang diikuti seperti ASEAN Inter-Parliamentary Assembly (AIPA), Meeting of Speakers of Eurasian Countries of Parliaments (MSEAP), dan South East Asia Parties Against Corruption (SEAPAC). Ketiga adalah Desk Kerja Sama Bilateral, yang memiliki tugas untuk melebarkan sayap komunikasi bilateral antarparlemen dua negara melalui Grup Kerja Sama Bilateral (GKSB). Pada 2019-2024, BKSAP membentuk sedikitnya 102 GKSB. Yang terakhir adalah desk Diplomasi Individu, yaitu untuk memfasilitasi minat, kepentingan dan upaya aktivitas diplomasi anggota DPR secara perorangan. Karena jumlah anggota DPR adalah 575 orang, dengan demikian negara memiliki ekstra 575 diplomat parlemen. Pada prinsipnya, apabila Pemkot Depok ataupun universitas-universitas di Depok memiliki gagasan, aspirasi dan kepentingan yang terkait, BKSAP bisa menyampaikan dan menjembatani, misalnya untuk program sister city, dsb. 4 Parlemen bisa bergerak lebih luwes. Karena mewakili rakyat parlemen tentu akan lebih bebas bicara dengan parlemen negara lain. Sesi Tanya Jawab Termin pertama sesi tanya jawab dibuka oleh pertanyaan dari Aldi Aprilia, mahasiswa BSI. Ia mengatakan tugas BKSAP adalah aktif menyuarakan isu- isu internasional, termasuk isu kemanusiaan seperti kasus Muslim Rohingya. Bagaimana sikap BKSAP dalam menyikapi kudeta militer yang tengah berlangsung di Myanmar? Apakah memiliki dampak buruk bagi kepentingan nasional. Kepada Himatul Aliyah yang mewakili Komisi X, COVID-19 memiliki dampak buruk terhadap sektor pariwisata, lalu bagaimana sikap BKSAP dalam menggairahkan perekonomian nasional, khususnya sektor pariwisata dan ekonomi kreatif? Foto 2. Aldi Aprilia, mahasiswa BSI, mengajukan pendapat serta pertanyaan kepada para pembicara. Ujiani Dwi Hasanah, mahasiswa BSI, menanyakan apa feedback atau hasil dari diplomasi parlemen yang selama ini dilakukan bagi daerah, khususnya dalam konteks Depok? Apa upaya yang telah dilakukan BKSAP dalam melakukan sosialisasi terhadap masyarakat terkait isu disinformasi yang marak terjadi dalam berbagai topik? Muhammad Haekal Hirawan, mahasiswa Universitas Gunadarma, apa langkah diplomasi yang telah dilakukan DPR RI, khususnya BKSAP, dalam pengadaan vaksin COVID-19, mengingat Indonesia merupakan salah satu negara yang termasuk cepat dalam menanggapi pengadaan vaksin ini? 5 Menjawab pertanyaan terkait kasus Rohingya, BKSAP dalam kurun waktu empat tahun berturut-turut DPR RI telah mengajukan draf resolusi tentang Rohingya, dan walaupun prinsip ASEAN adalah tidak turut campur urusan dalam negeri sesama negara Anggota ASEAN lainnya, BKSAP tetap mendorong agenda ini untuk alasan kemanusiaan. Sebagai wujud komitmennya, Ketua BKSAP Dr. Fadli Zon, yang kala itu masih menjabat sebagai Wakil Ketua DPR RI, bahkan sempat memboikot Komisi Bidang Politik AIPA karena dianggap tidak memiliki kerja konkret jika menolak untuk membahas isu Rohingya ini. Pada akhir tahun 2017, Fadli Zon bahkan sempat berkunjung ke salah satu kamp pengungsian Rohingya di Bangladesh dan bertemu Kofi Annan, mantan Sekjen PBB yang juga pernah merilis sebuah laporan terkait pengungsi Rohingya ini, Annan Report. Ketika kudeta militer terjadi di Myanmar pun, BKSAP langsung mengeluarkan pernyataaan mengecam kudeta karena dianggap akan mengancam demokrasi di ASEAN. Dari krisis ini, sekitar satu juta warga Rohingya terpaksa mengungsi ke negara tetangga, termasuk Malaysia dan sebagian di Aceh, Indonesia. Terkait kontribusi yang telah diberikan BKSAP melalui langkah diplomasi parlemennya, Ketua BKSAP menyampaikan beberapa hal. Dalam hal ekspor kelapa sawit yang mengalami pemboikotan di Eropa, misalnya, BKSAP melakukan diplomasi melalui mitra kerjanya di parlemen dalam kerangka sidang internasional. Untuk program yang lebih spesifik seperti di kota Depok, ia menegaskan bahwa diplomasi