Analisis Makna Emotif Dalam Pepatah Nasihat Bahasa Melayu Serdang
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
ANALISIS MAKNA EMOTIF DALAM PEPATAH NASIHAT BAHASA MELAYU SERDANG TESIS Oleh : JUAIRI HIKMAH NIM : 097009035/LNG SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2011 Universitas Sumatera Utara ANALISIS MAKNA EMOTIF DALAM PEPATAH NASIHAT BAHASA MELAYU TESIS Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Humaniora Pada Program Studi Linguistik Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara Oleh : JUAIRI HIKMAH NIM : 097009035/LNG SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2011 Universitas Sumatera Utara Judul : Analisis Makna Emotif dalam Pepatah Nasihat Bahasa Melayu Serdang Nama Mahasiswi : Juairi Hikmah Nomor Induk : 097009035 Program Studi : Linguistik Konsentrasi : Linguistik Menyetujui Komisaris pembimbing (Prof. T. Silvana Sinar, M.A.Ph.D) (Dr. Mahriyuni, M.Hum) Ketua Anggota Ketua Program Studi Direktur (Prof. T. Silvana Sinar, M.A.Ph.D) (Prof.Dr.Ir.A.Rahim Matondang,MSIE) Tanggal Lulus: 17 Desember 2011 Universitas Sumatera Utara Telah Diuji pada Tanggal 17 Desember 2011 ____________________________________________________________________ Panitia penguji tesis: Ketua : Prof. T. Silvana Sinar, M.A.Ph.D Anggota : 1. Dr. Mahriyuni, M.Hum 2. Dr.Eddy Setia, M. Ed. TESP 3. Dr. T. Thyrhaya Zein, MA Universitas Sumatera Utara ABSTRAK Penelitian ini menganalisis makna emotif dalam pepatah Bahasa Melayu Serdang (BMS), yang dituturkan oleh Masyarakat Melayu Serdang (MMS) di daerah Pantai Cermin. Studi ini memokuskan pada makna emotif dalam pepatah BMS, yaitu bagaimana makna emotif yang terdapat dalam pepatah berdasarkan pada emosi dasar Melayu, menemukan makna tersirat dalam pepatah, dan menelaah makna emotif dan perangkat emotif yang dominan dalam pepatah BMS dalam mempengaruhi jiwa, sikap, karakter, cara berbicara, bersopan-santun, cara berpikir, dan bergaul dalam masyarakat. Teori yang digunakan adalah teori semantik kognitif. Teori ini berhubungan dengan emosi dan pikiran. Teori semantik untuk menelaah emosi digunakan perangkat fonetik (tekanan suara dan hembusan nafas yang kuat), perangkat leksikal (bahasa figuratif/kias yang menajamkan arti dan membandingkan), dan perangkat sintaksis (pengulangan kata, arahan kata, urutan kata kerja, kata benda, kata sifat, atau kata keterangan). Sumber data yang digunakan adalah emosi dasar Melayu Serdang (kajian terdahulu), dan pepatah BMS. Data diambil melalui instrumen penelitian, dan rekaman suara informan. Data diolah dan dianalisis dengan metode kualitatif deskriptif. Berdasarkan pepatah BMSB yang diperoleh, berjumlah 93 (Sembilan puluh tiga) pepatah, yang berfungsi untuk menasihati antara orang tua dengan anak, dan antar sesama warga. Selain itu pepatah berfungsi untuk menyindir, memperingatkan, berdiplomasi,dan memuji. Analisis dilakukan dengan cara mengklasifikasikan pepatah berdasarkan pada acara adat pernikahan, khitan/Sunat Rasul, khatam Al-Qur’an ke dalam perangkat emotif, dan menginterpretasikan bahasa figuratif atau metafora leksikal yang digunakan dalam pepatah BMS. Hasil analisis makna emotif berdasarkan pada emosi dasar Melayu dan perangkat emotif, diperoleh makna emotif senang ada 39, sedeh ada 13, marah ada 22, benci ada 4, malu ada 6, takut ada 5, dan bosan ada 6 pepatah. Perangkat emotif fonetik ada 16, perangkat leksikal ada 93, dan perangkat sintaksis ada 29 pepatah. Makna emotif dalam pepatah BMS memengaruhi sikap, karakter, dan cara berbicara seseorang dalam kehidupan. Dari jumlah yang dipaparkan makna emotif senang dan perangkat leksikal adalah yang dominan dalam pepatah BMS. Emosi Melayu dipengaruhi oleh keadaan alam, tempat tinggal, dan tumbuh- tumbuhan disekitarnya. Bahasa Melayu melambangkan bangsanya. Bahasa Melayu selalu menngunakan bahasa figuratif dan metafora leksikal untuk membandingkan dan menajamkan arti, serta untuk membuat bahasa Melayu lebih sopan, halus, dan lembut. Pepatah BMS tidak hanya memiliki makna kebahasaan, tetapi juga menggambarkan nilai-nilai budaya, jiwa, karakter yang positif yang bercondong pada ajaran Islam. Hal ini menjadi pedoman hidup bagi MMS khususnya, untuk manusia pada umumnya. Selain itu berguna untuk membentuk kepribadian baik yang berguna bagi nusa dan bangsa. Kata Kunci: pepatah, makna emotif, perangkat fonetik, perangkat leksikal, perangkat sintaksis Universitas Sumatera Utara ABSTRACT This research analysis emotive meaning of Pepatah in Serdang Malay Language (SML). It is spoken by Serdang Malay Community (SMC) in Pantai Cermin. This study focuses on the emotive meaning of Pepatah in SML, they are: what kinds of emotive meanings of pepatah based on the basic Malay emotive, find the inside meaning of pepatah find the emotive meaning, and find the dominant emotive meaning of Pepatah in SML influencing the soul, character, the way of speaking, politeness, the way of thinking, and friendness in community. This research uses cognitive semantic theory which relate to the emotion and mindset .The semantic theory which analyses emotion uses the phonetic device (the stress and strong aspiration), lexical device (figurative or metaphor to compare and intensify of meaning), and syntax device (word reduplication, word mobility, word parallel in verb, adjective or adverb). This research uses the basic Malay emotion of Serdang (the previous research), and Pepatah in SML as the source of data. Data is taken from research instrument, interview, and informan, processed by descriptive qualitative method. Based on the data, there are 93 Pepatah which function as advice between parents and children, and among communities in their daily life of them. In addition, its function as allusion, warning, diplomacy, and praise. The analysis is done by classifying pepatah based on cultural ceremony i.e. wedding ceremony, khitan/sunat Rasul, khatam Al-Qur’an), in emotive device and interprate the figurative or metaphor of Pepatah in SML. Analysis of emotive meaning based on the basic Malay emotion and emotive device are 39 data of senang , 13 data of sedeh , 22 data of marah, 4 data of benci 4, 6 data of malu 6, 5 data of takut 5, and 6 data of bosan emotives. There are 16 data of Phonetic device, 93 data of lexical device, and 29 data of syntax device. The amount which is described, emotive meaning in senang and lexical device are dominated in Pepatah in SML. Malay emotion is influenced by the condition of nature, residence, and the plants around it. Malay language symbolize nation. Malay language always uses figurative and lexical metaphor to compare and intensify the meaning, as well as makes Malay language is more polite, and softer. Pepatah in SML not only has language meaning, but it also describes the values of culture, soul, positive character which tendence to the education of Islam (moslem). It becomes way of life specially to the Malay communities, and to the human life in general. In addition, it is for perform good character of teenagers for the country. Key words: pepatah, emotive meaning, phonetic device, lexical device, syntax device Universitas Sumatera Utara PERNYATAAN ANALISIS MAKNA EMOTIF DALAM PEPATAH NASIHAT BAHASA MELAYU SERDANG Dengan ini saya menyatakan bahwa Tesis ini disusun sebagai syarat untuk memperoleh gelar Magister Humaniora pada Program Studi Linguistik Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara adalah benar merupakan hasil karya saya sendiri. Adapun pengutipan yang saya lakukan pada bagian-bagian tertentu dari hasil karya orang lain dalam penulisan tesis ini, telah saya cantumkan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah dan etika penulisan ilmiah. Apabila dikemudian hari ternyata ditemukan seluruh atau sebagian tesis ini bukan hasil karya saya sendiri atau adanya plagiat dalam bagian-bagian tertentu, saya bersedia menerima sanksi pencabutan gelar akademik yang saya sandang dan sanksi- sanksi lainnya sesuai dengan peraturan perundangaan yang berlaku. Medan, 17 Desember 2011 Juairi Hikmah Universitas Sumatera Utara KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat ALLAH SWT, karena atas berkat dan rahmat-Nya tulisan ini dapat selesai dengan baik. Tulisan yang berjudul Analisis Makna Emotif dalam Pepatah Nasihat Bahasa Melayu Serdang, merupakan tugas akhir untuk mencapai gelar Magister Humaniora. Analisis semantik dan emotif dengan judul ”Analisis Makna Emotif dalam Pepatah Nasihat Bahasa Melayu Serdang” merupakan penelitian yang menganalisis makna emotif melalui tekanan suara dan hembusan nafas yang kuat pada saat mengucapkan pepatah, makna emotif yang tersirat dari pepatah melalui bahasa figuratif atau metafora yang dipakai, dan dari urutan kata kerja, kata sifat, kata keterangan yang disusun secara pararel atau adanya arahan kata dalam pepatah yang menajamkan arti atau maksud. Pepatah berpengaruh dalam kehidupan sosial Masyarakat Melayu Serdang. Akhir kata, kiranya tesis ini bermanfaat bagi kita semua. Kritik dan saran yang membangun untuk penulisan tesis ini penulis harapkan dari pembaca Medan, 17 Desember 2011 Penulis, Juairi Hikmah Universitas Sumatera Utara UCAPAN TERIMA KASIH Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat ALLAH SWT, karena atas berkat dan rahmat-Nya tulisan ini dapat selesai dengan baik. Tulisan ini berjudul: Analisis Makna Emotif dalam Pepatah Nasihat Bahasa Melayu Serdang. Tesis ini ditulis sebagai tugas akhir untuk mencapai gelar Magister Humaniora pada Program Studi Linguistik Sekolah Pasca Sarjana Universitas Sumatera Utara (USU). Penulis merasa bersyukur karena tulisan ini akhirnya dapat selesai juga setelah menjalani beberapa hambatan yang sangat berat, dan terwujud dalam bentuk tesis. Tulisan ini dapat selesai atas adanya bantuan