<<

LEGISLASI TAK TUNTAS DI AKHIR MASA BAKTI Catatan PSHKtentang KinerjaLegislasiDPR2009 Website. Email. www.pshk.or.i Pusat StudiHukum &Kebijakan (PSHK) Puri ImperiumOfficePlaza,UnitUG 11-12, Jl. Kuningan Madya Kav 5-6,Jakarta 12980 [email protected] Telp. 021-83701809, Fax. 021-83701810 Herni SriNurbayanti Gita PutriDamayana Siti Maryam Rodja Kartika Saraswati Eryanto Nugroho Ronald Rofiandri M. NurSholikin Erni Setyowati Farli Elnumeri d Rizky Argama Imam Nasima , Aria Suyudi www.parlemen.ne Penulis d , [email protected] t , www.danlevlibrary.ne t t  Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009 328.348

t

t www.danlevlibrary.ne , t [email protected] , d www.parlemen.ne

, d I. Rodja, Siti Maryam Siti I. Rodja, viii +220 Hlm: illus.; 170 x 245 mm Eryanto Nugroho Eryanto Elnumeri Farli Gita Putri Damayana Herni Sri Nurbayanti Imam Nasima Saraswati Kartika M. Nur Sholikin Rizky Argama Rofiandri Ronald Amalia Puri Handayani Ghulam Ahmad Rival Aria Suyudi Erni Setyowati Siti Maryam Rodja Siti Maryam : Cetakan pertama: 2010 : Cetakan : Fahmy Hidayat : Fahmy & Kebijakan) : PSHK (Pusat Studi Hukum : :

www.pshk.or.i – Jakarta: Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia (PSHK), 2010. & Kebijakan Pusat Studi Hukum – Jakarta: viii, 215 hlm.: ill.; 24 cm.

[email protected]

Website. Website. Jl. Kuningan Madya Kav 5-6, Jakarta 12980 5-6, Jakarta Kav Madya Jl. Kuningan 021-83701810 021-83701809, Fax. Telp. Email. Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia (PSHK) & Kebijakan Pusat Studi Hukum Puri Imperium Office Plaza, Unit UG 11-12, ISBN : 1. Legislasi Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009/Siti Maryam Rodja, dkk[et.al.]. – Cet.1. Rodja, Legislasi DPR 2009/Siti Maryam Kinerja Catatan PSHK tentang Kolasi & Tata Letak & Tata Penerbit Disain Sampul Editor Penulis Penulis LEGISLASI TAK TUNTAS DI AKHIR MASA DI AKHIR BAKTI TUNTAS LEGISLASI TAK Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009 Legislasi Kinerja tentang PSHK Catatan

ii

Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009  iii  Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009

iv

Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009 

C. B. BAB IIIInstitusiInternal DPR A. BAB IIDPRdanRelasi Kelembagaan A. BAB IDetikTerakhir Pengabdian Isi Daftar C. B. A. D. C. B. Struktur AnalisisCatatanAwal Tahun Catatan Awal Tahun PusatStudiHukum danKebijakan Indonesia Relasi DPRdanPresiden: Total diPelaksanaan, Lemah diTindak Lanjut PestaNasib LegislasidiSekitar Demokrasi Persiapan Pemilu vs Kehadiran AnggotaDewan Studi BandingpadaAkhir MasaJabatan:Kebutuhan atauSekadar Peningkatan Kinerja: Rekomendasi Maksimal,Realisasi Minimal 1. DPR danKomisi Pemberantasan Korupsi (KPK): 2. 1. 1. Menghabiskan Anggaran? Gempuran Sistemik Tiada Ujung Produk Legislasi? DPR danMK:Hubungan Kuantitas UjiMateriil danKualitas 4. 3. 2. 1. DPR danDPD:MenaikkanPosisi Tawar diUjungPengabdian 4. 3. 2. Pelaksanaan Fungsi: Bagaikan Arena Permainan Pemandulan Pengujian Undang-undangdanTindakLanjutnya 2009 Selama Kuantitas Uji Materiil dan Kualitas Produk Legislasi: Belum Tentu Berhubungan Hak Angket tentang Kenaikan Harga BBMdanHakMenyatakan DPD 2009—2014 Tantangan Mempertahankan KinerjadanMelanjutkan Perjuangan bagi Kinerja DPDdanRelasi dengan Pemerintah Undang-undang MPR,DPR,DPRD, danDPD:Penguatan DPDSetengah Hati Uji Materiil danPengakuan terhadap DPD Panitia KhususuntukKasusPenculikan Aktivis 1997—1998 Hak Angket tentang DaftarPemilih Tetap Pemilihan Umum2009 Hak Angket tentang Penyelenggaraan Hijriyah IbadahHaji1429 Pendapat tentang Pelanggaran Presiden atasUndang-undangAPBN2009

17 16 11 42 40 37 37 32 31 30 29 28 19 28 27 26 25 24 23 22 21 20 11 19

 v Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009

80 47 47 52 52 54 63 68 87 97 57 77 152 128 146 108 111 149 113 126 131 140 120 118

Solusi Pintas dalam Solusi Pintas

Jaminan Peningkatan Kualitas Kualitas Jaminan Peningkatan Semangat Desentralisasi Transmigrasi Transmigrasi Desentralisasi Semangat Kado Akhir Masa Jabatan yang yang Masa Jabatan Akhir Kado

Sepi Komentar dari Organisasi Pemuda dari Organisasi Sepi Komentar

Kerja Panjang Hasil Penuh Kontroversi Hasil Penuh Panjang Kerja

Antara Liberalisasi dan Pelayanan Pelayanan dan Liberalisasi Antara

Penguatan Lembaga, Pemberatan Sanksi, Pemberatan Lembaga, Penguatan Semangat Reformatif, Inisiatif Setengah Hati Inisiatif Setengah Reformatif, Semangat

Menjaga Nasionalisme Simbolik Menjaga

Langkah Positif, tetapi Berpotensi Menimbulkan Menimbulkan Berpotensi tetapi Positif, Langkah Paspor Hijau untuk Jamaah Haji Hijau Paspor Berpotensi Mengakibatkan Inkonsistensi Perundang-undangan Inkonsistensi Mengakibatkan Berpotensi Analisis Undang-undang yang Disahkan pada 2009 pada Disahkan yang Undang-undang Analisis Undang-undang Kesehatan: Undang-undang Kesehatan: Undang-undang Kepemudaan: Undang-undang Kepemudaan: Undang-Undang Ketenagalistrikan: Undang-Undang Ketenagalistrikan: Bebas Pasar di Era dan Klimatologi Meteorologi 2009 tentang Undang-undang No. 31 Tahun Geofisika: Undang-undang No. 27 Tahun 2009 tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD: MPR, DPR, DPD, 2009 tentang Undang-undang No. 27 Tahun Undang-undang No. 41 Tahun 2009 tentang Perlindungan Lahan Pertanian Lahan Pertanian Perlindungan 2009 tentang Undang-undang No. 41 Tahun Berkelanjutan: Masyarakat Konflik Undang-undang Narkotika: Undang-undang Narkotika: Selesai Tak dan Hal-hal yang Menuju Persaingan Bebas? Menuju Persaingan Revisi Undang-undang Pos: Undang-undang Pos: Revisi di Indonesia Publik Jasa Pos Khusus: Ekonomi Undang-undang Kawasan Undang-undang No. 16 Tahun 2009: Peningkatan Kepatuhan Pajak versus versus Pajak Kepatuhan 2009: Peningkatan No. 16 Tahun Undang-undang DPR Keberatan Perppu untuk Penyempurnaan Rekapitulasi Daftar Pemilih Tetap (DPT): (DPT): Tetap Pemilih Daftar Rekapitulasi untuk Penyempurnaan Perppu Amandemen Undang-undang Penyelenggara Haji dan Undang-undang Amandemen Undang-undang Penyelenggara Keimigrasian: Antara Kelestarian Ekologi dan Tren Globalisasi dan Tren Ekologi Kelestarian Antara Undang-undang Perfilman: Undang-undang Perfilman: Metamorfosis DPR yang Belum Sempurna Belum DPR yang Metamorfosis bagi Daerah Harapan Menjanjikan Tidak Efisien dan Tidak Efektif Tidak Efisien dan Tidak Jelas yang Aturan Tanpa Daerah dan Investasi Kegentingan atau Kepentingan Memaksa? Kepentingan atau Kegentingan Visi Terukur Tanpa Regulasi Berjasa bagi Yang Kepastian Undang-undang Peternakan dan Kesehatan Hewan: Hewan: dan Kesehatan Undang-undang Peternakan Jalan: Lalu Lintas dan Angkutan 2009 tentang 22 Tahun Undang-undang No. serta Lambang Negara, Bahasa, dan Undang-Undang Bendera, Lagu Kebangsaan: Daerah: dan Retribusi Daerah Undang-undang Pajak Undang-undang Ketransmigrasian: Undang-Undang Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan: Kehormatan: Jasa, dan Tanda Tanda Undang-Undang Gelar, Undang-undang Pelayanan Publik: Undang-undang Pelayanan Dikawal Masih Perlu

17. 20. 11. 12. 8. 21. 13. Undang-undang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup: Lingkungan dan Pengelolaan 13. Undang-undang Perlindungan 16. 18. 19. Kurang Besar Capaian 2009: Nafsu Prolegnas Realisasi 2009 Pada Disahkan yang Undang-undang 1. 2. 15. 14. 3. 5. 6. 9. 10. 4 7.

A. B.

BAB IV BAB

vi

Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009 

BAB VBenangMerah Legislasi 2009danPrediksi 2010 Daftar Pustaka

B. A. . Kumulatif terbuka (Ratifikasi) C.

23. 4. 3. 2. 22. 28. 27. 26. 25. 1. 24. Prediksi Legislasi2010:BabakBaruPrilaku Lama Legislasi 2009:Tujuan Tak Sampai Terbatas danSediaanIkan yang Beruaya Jauh) Berkaitan dengan Konservasi danPengelolaan SediaanIkan yang Beruaya Bangsa-bangsa tentang Hukum LautTanggal 10Desember 1982yang (Persetujuan Pelaksanaan Ketentuan-ketentuan Konvensi Perserikatan and ManagementofStraddling FishStocks andHighly Migratory Fish Stocks on theLaw oftheSea10December1982Relating to theConservation for theImplementationofProvosions oftheUnited NationsConvention Undang-undang Nomor21Tahun 2009tentang Pengesahan Agreements tentang BahanPencemar Organik yang Persisten) Convention OnPersistent Organic Pollutants (Konvensi Stockholm Undang-undang Nomor19Tahun 2009tentang Pengesahan Stockholm Pidana Transnasional yang Terorganisasi) Melengkapi Konvensi Perseikatan Bangsa-bangsaMenentangTindak (Protokol Menentang Penyelundupan Migran danUdara, MelaluiDarat,Laut, the United Nations Convention Against Transnational Organized Crime Against the Smuggling of Migrants by Land, Sea, and Air, Supplementing Undang-undang Nomor15Tahun 2009tentang Pengesahan Protocol Transnasional yang Terorganisasi), Undang-undangNomor14Tahun 2009 Melengkapi Konvensi Perserikatan Bangsa-bangsa MenentangTindakPidana Menghukum Perdagangan Orang, Terutama Perempuan danAnak-anak, Transnational Organized Crime(Protokol untuk Mencegah, Menindak,dan Women andChildren, SupplementingtheUnited NationsConvention Against Protocol to Prevent, Suppress, andPunishTrafficking inPersons, Especially Undang-undang No. 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan: Upaya Pengembalian Prestasi danWibawa Pengendalian JumlahPenduduk Penjualan atas Barang Mewah: Undang-undang Pajak Pertambahan NilaiatasBarang danJasaPajak Undang-undang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga: Perubahan Paket Undang-undangBidangPeradilan Antikorupsi Undang-undang No.46Pengadilan Tipikor: Sinyal Lemahnya Semangat Undang-undang Perikanan: Undang-undang Rumah Sakit: Pemecah Rekor Pembahasan UUTercepat diDPR Tumpuan BaruPerbaikan Layanan Kesehatan Menggenjot Pendapatan Negara Melalui Pajak

Beratnya Jadi Arsipari

160 204 202 200 199 184 181 175 172 197 165 212 217 209 209 193

vii  Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009

39 48 14 47 12 13 43 43 163 104 Delegasian UU PPN dan PPnBM Delegasian Delegasian UU PDRD Delegasian TKPK Rekomendasi Realisasi Pengelompokkan Undang-undang berdasarkan Bobot Pembahasan Bobot Pembahasan Undang-undang berdasarkan Pengelompokkan Undang-undang Rancangan Pembahasan) (dari Perspektif Jenis Undang-undang Perencanaan dan Realisasi Legislasi 2009 Realisasi dan Perencanaan Perbandingan Klasifikasi RUU yang Disahkan 2008—2009 Disahkan yang RUU Klasifikasi Perbandingan Diputus oleh Badan Kehormatan yang Perkara oleh Badan Kehormatan Diputus yang Kehadiran Perkara Klasifikasi Undang undang 2009 Klasifikasi Jenis Rapat Berdasarkan

Diagram 10 Diagram Diagram 9 Diagram Diagram 4 Diagram Diagram 8 Diagram Diagram 2 Diagram 3 Diagram Diagram 6 Diagram Diagram 5 Diagram Diagram 1 Diagram Diagram 7 Diagram

Daftar Diagram

Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009

viii 

Daftar Daftar Tabel

Tabel 25 Tabel 24 Tabel 23 Tabel 22 Tabel 21 Tabel 20 Tabel 19 Tabel 18 Tabel 17 Tabel 16 Tabel 15 Tabel 14 Tabel 13 Tabel 12 Tabel 11 Tabel 10 Tabel 9 Tabel 8 Tabel 7 Tabel 6 Tabel 5 Tabel 4 Tabel 3 Tabel 2 Tabel 1

Perundang-undangan yang Lain Delegasian Pengaturan UUKesehatan kepada Peraturan dalam Undang-undangKesehatan Hak danKewajiban Masyarakat versus Tanggung Jawab Pemerintah Perundangan Lainnya Delegasian Undang-undangPerfilman kepada Peraturan Daftar Delegasian UUMKG Rangkuman Ancaman PidanapadaUUMKG Pembagihasilan Pajak PrvinsidanKabupaten/Kota Fungsi dariKetentuan dalamUU MD3 Ketentuan Sanksi dalamUUNo.25/2009tentang Pelayanan Publik Daftar Materi UUNo.22/2009yang MasihHarusDiatur terhadap RUU PLP2B Daerah danPihakyang Dilibatkan dalamPenjaringan Masukan Delegasian UUKepemudaan Pengaturan Tindak PidanaPos Materi MuatanDelegasian UUPDRD Delegasian Pengaturan kepada Peraturan Perundang-undangan Lain bahasan RUU Susduk Rangkaian RDPUdanPelibatan Stake HolderdalamPem Fase Perubahan Paket Undang-undangPolitik diIndonesia Perbandingan Hukuman dalamUUNo.14/1992dan22/2009 Perbandingan UUNo.14/1992dan22/2009 Perbandingan UUNo.6/1967dan18/2009 Daftar Undang-undangyang Dihasilkan pada2009 Jumlah Realisasi Rekomendasi TKPK Konstitusi Republik Indonesia pada2003—27Januari2010 Rekapitulasi Perkara Pengujian Undang-undangMahkamah Penggunaan HakKelembagaan DPRpada2009 Delegasian Pengaturan kepada Peraturan Perundang-undangan Lain Rincian Peraturan yang MasihHarusDibuatatauDipersiapkan 138 133 126 116 115 100 153 150 143 105 93 82 75 96 89 88 73 69 57 50 39 29 24 68 62

 ix Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009

184 191 164 165 168 169 179 181 155 157 174 Pidana Korupsi pada Pemilu 2009 pada Pemilu Pidana Korupsi Peradilan Lembaga-lembaga Perbandingan Anggota Pansus RUU Pengadilan Tindak Tindak Pengadilan RUU Anggota Pansus Perbandingan Mengenai Undang-undang dalam Tiga Perubahan Delegasian Pengaturan UU Perikanan kepada kepada UU Perikanan Pengaturan Delegasian dan DPR, Pemerintah, antara Perdebatan Materi dari Sisi Materi PPN dan PPnBM UU Delegasian dan UU No. 43/2009 UU No. 17/1971 Perbandingan UU Kearsipan Delegasian dalam UU Kearsipan Sanksi Delegasian Pengaturan UU Rumah Sakit kepada Peraturan Peraturan Sakit kepada UU Rumah Pengaturan Delegasian Perbandingan Sistematika RUU LPL2B dengan UU PLP2B UU dengan LPL2B RUU Sistematika Perbandingan dan Perubahannya dalam UU PLP2B Pengaturan Delegasian Lain Perundang-undangan Peraturan kepada Lain Perundang-undangan

Tabel 35 Tabel 36 Tabel Tabel 33 Tabel 34 Tabel Tabel 32 Tabel Tabel 28 Tabel 29 Tabel 30 Tabel 31 Tabel Tabel 27 Tabel Tabel 26 Tabel

x

Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009 10 edrna pmaaa aa dfksa kpd udn-nag ag enli politis bernilai rendah dancepatdalamproses pembahasan. yang undang-undang kepada difokuskan Dengan akan koalisi. pembahasan pembangunan sendirinya, kepentingan demi friksi menimbulkan berpotensi yang (RUU) undang-undang rancangan pembahasan menghindari berusaha akan parpol logis, Secara legislasi. proses mempengaruhi berpotensi dikhawatirkan itu seperti Pola depan. ke pemerintahan dalam itu partai posisi termasuk depan, ke tahun lima pada partai nasib Presiden. Wakil dan Presiden Umum Pemilihan tentang 42/2008) No. (UU 2008 tahun 42 Nomor undang mengharuskan dukungan dari parpol atau gabungan parpol sesuai dengan pasal 9 Undang- maupun pengawasan. tahun pada terjadi anggaran, legislasi, fungsi menjalankan dalam benar baik 2004—2009, bakti masa DPR terakhir itu Prediksi selanjutnya. presiden pemilihan pada posisinya fokusmempersiapkanakanlebih untuk parpol politik dan aliansi (parpol) mencari politik antarpartai- relasi mencairnya hal dalam 2009 DPR kinerja mempengaruhi sangat akan pemilu agenda bahwa memprediksi telah 2009 awal pada (PSHK) Kebijakan pada dan Hukum legislatif (pemilu) Studi Pusat 2009. Juli umum pada presiden pemilu dengan dilanjutkan langsung dan 2009 pemilihan April dengan dalam Dimulai akbar berdemokrasi. agenda menjalani kehidupan Indonesia bangsa tahun merupakan 2009 tahun 2009, A. Pesta Nasib Legislasi diSekitar Demokrasi Detik Terakhir Pengabdian BAB I ayk epnaui iej lgsai Btp tdk Pd aa thn sma anggota semua tahun, awal Pada tidak? Betapa legislasi. kinerja akan mempengaruhi diperkirakan banyak juga langsung secara dipilih parlemen anggota yang sistem menjadi  Pasal 9UUNo. 26/2008:  Lihatpadapresentasi PSHKpadaDiskusidanPeluncuran Buku Selain itu, putusan Mahkamahputusan itu, Selain Konstitusiyang (MK) sistemmengubah legislatif pemilu Aliansi politik menjadi penting karena pencalonan seorang presiden dan wakil presiden 2004— PerwakilanDewanRakyat(DPR) bakti terakhirmasa tahun merupakan Selain dalam Pemilu anggota DPR, sebelum danWakil pelaksanaanPemilu Presiden dalam Pemilu anggota Presiden”. 25%(duapuluh limapersen)darisuarasahnasional kursipalingsedikit20%(duapuluh persen)darijumlahkursiDPRataumemperoleh perolehan  Selain itu, koalisi dengan calon dan partai yang tepat akan memastikan akan tepat yang partai dan calon dengan koalisi itu, Selain “Pasangan CalondiusulkanolehPartai Politik atau Gabungan Partai Politik pemiluyang peserta memenuhipersyaratan  Mengais Harapan diUjungPengabdian pada 10Februari 2009. 11 Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009   Diagram 1 Klasifikasi Undang undang 2009 1 Klasifikasi Diagram  Kelompok undang-undang yang merupakan amanat Mahkamah Konstitusi (MK); Konstitusi amanat Mahkamah merupakan yang undang-undang Kelompok Susunan dan tentang UU usai pemilu, yaitu dibutuhkan Undang-undang yang Perwakilan (MPR), DPR, Dewan Rakyat Majelis Permusyawaratan Kedudukan (DPRD); Daerah Rakyat Perwakilan (DPD), dan Dewan Daerah lama dan perdebatan waktu tidak memakan pembahasannya Undang-undang yang ratifikasi. undang-undang panjang, misalnya Ibid. Akan Akan tetapi, tahun 2009 adalah tahun tanpa legislasi pemekaran wilayah. Pada 2008, Hal itu perlu dilakukan untuk memastikan target yang memenuhi kualitas. yang target untuk memastikan dilakukan Hal itu perlu Ternyata,catatan kinerja legislasi 2009 justru jauh dari yang diprediksi. Pada masa Masih dalam penerbitan yang sama, PSHK juga memperkirakanbahwa energi DPR untuk untuk DPR energi memperkirakanbahwa juga PSHK sama, yang penerbitan dalam Masih  Aria Suyudi, et.al, Mengais Harapan di Ujung Pengabdian, Jakarta, PSHK, 2009.  Aria Suyudi, et.al, Mengais Jakarta, Harapan di Ujung Pengabdian,  Pengganti Undang-undang (Perppu). Pemerintah beberapa penetapan Peraturan  Termasuk a. b. c.

pembahasannya singkat, pembahasannya fungsi legislasi DPR 2009 dapat dikatakan tetap berjalan dengan beban tahun sebelumnya. dengan sama beratnya relatif beban yang jumlah RUU pemekaran wilayah jumlah mencapai RUU pemekaran wilayah 42 RUU. Jumlah itu sama kurang-lebih dengan selisih antara total RUU yang disahkan 2008 untuk dan mengabaikan beban 2009. yang Artinya, apabila timbul kita dari sepakat legislasi pemekaran wilayah karena sifat bakti 2008—2009, DPR tercatat berhasil 39 menyelesaikan itu RUU.Jumlah jauh dibawah 55 RUU. sebanyak capaian pada 2008, yaitu seperti: melaksanakan melaksanakan fungsi legislasi pada 2009 jauh berkurang dibanding tahun kerja biasanya. Oleh itu, karena DPR perlu untuk diri memfokuskan kepada beberapa topik realistis, yang yang yang mencalonkan diri akan kembali. sibuk Padahal, setelah itu, berkampanye anggota yang guna sudah pasti tidak memastikan untuk bekerja. terpilih antusiasnya untuk kehilangan memiliki dirinya peluang terpilih

Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009 12 kelembagaan negara dengan disahkannya UU No. 27/2009 tentang MPR, DPR, DPD, dan DPD, DPR, MPR, bidang tentang 27/2009 sebagai No. UU dikategorikan disahkannya dengan negara itu kelembagaan hal DPR, (Baleg) Legislasi Badan klasifikasi Menurut PSHK menjadi diprediksikanprioritasternyatahanya 15%. yang terpenuhi dalam elemen konteks mencapai TigaRUU bidang 15%. pemerintahan. alamyang mencapai daya budaya sosial sumber bidang RUU Selanjutnya, bidang RUU dengan disusul yaitu Kemudian, legislasi, 18%. produk mendominasi yang klasifikasi merupakan pemerintahan bidang Lalu, apakah adaperubahandalamkinerjayang berhasil dipertahankan selama2009? 2008. dibanding berat lebih justru 2009 pada disahkan yang RUU bobot legislator,para 2009 dapatdilihatsebagai berikut. bidang sumberdaya alamdansosialyang disahkan padaperiodeitu. bukan RUUdalam persentase juga mengejutkancukup itu, Selain 2009. pada kilat waktusecepat disebut bisa peradilan 2004. pada diamandemen bidang terakhir baru karena prioritas undang-undang paket RUU Misalnya, tersebut. Komisi Yudisial (KY),tidaktersentuh olehDPR. RUU yaitu penting, juga yang lain RUU disahkan. berhasil 30/2009 yang ketenagalistrikan No. tentang UU dan korupsi pidana tindak pengadilan tentang MK, 46/2009 amanat No. UU dengan hanya terkait itu, Sementara Kabupaten/Kota. DPRD dan Provinsi DPRD  Kecuali RUU Pengadilan Agama. ei ju lg, ebnign naa lsfks RU ag iakn aa 08 dan 2008 pada disahkan yang RUU klasifikasi antara perbandingan lagi, jauh Lebih Menariknya, hal-hal lain yang sebenarnya tidak mendesak justru disahkan pada periode RUU 2009, pada disahkan yang undang-undang klasifikasi dari dilihat itu, Sementara Terlepas dari agenda pemilihan umum yang diperkirakan menyedot waktu dan tenagadiperkirakanyangmenyedot dan umum waktuTerlepas pemilihan agenda dari Diagram 2Perbandingan Klasifikasi RUU yang Disahkan 2008—2009  RUU itu selesai dibahas dalam dibahas selesai itu RUU 13 Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009  http://m.suaramerdeka.com/index.php/read/cetak/2009/06/12/67650. Diagram 3 Jenis Undang-undang (dari Perspektif Pembahasan) 3 Jenis Undang-undang (dari Perspektif Diagram Daftar 284 RUU Program Legislasi Nasional (Prolegnas) 2005—2009 Legislasi Nasional (Prolegnas) Program Daftar 284 RUU dari terdiri yang kehakiman, kekuasaan paket RUU empat menyelesaian DPR ini, Tahun

Secara Secara lengkap, jenis-jenis RUU yang disahkan pada 2009 dari perspektif status pada Seolah memang telah diatur sedemikian rupa, tahun 2009 merupakan tahun legislasi tahun-tahun sebelumnya tahun-tahun Hanya 21% dari RUU prioritas 2009 yang disahkan 2009. Harus diakui bahwa dari Masuknya beberapa RUU yang sebenarnya tidak tercantum dalam tidak tercantum sebenarnya yang RUU beberapa Masuknya Mayoritas RUU yang disahkan (68%) adalah luncuran dari pembahasan dari pembahasan adalah luncuran (68%) disahkan yang RUU Mayoritas  Lihat antara lain “Syarat Pembentukan Fraksi masih Alot”, Fraksi  Lihat antara lain “Syarat Pembentukan

Umum, RUU Perubahan Kedua atas UU No. 5/1986 tentang Usaha Peradilan Tata Negara, RUU Kekuasaan Kehakiman, RUU Perubahan Kedua atas UU No. 2/1986 tentang Peradilan Peradilan tentang 2/1986 No. UU atas Kedua Perubahan RUU Kehakiman, Kekuasaan RUU 2. awal 2009 sebagai berikut. 2009 sebagai awal poin krusial belaka, mengenai minimum misalnya syarat pembentukan Hal fraksi. itu pun legislatif. guna menunggu hasil pemilu diulur pembahasannya terlihat jelas sekali hanya melibatkan pembahasan beberapa pasal saja (55%). Beberapa undang-undang baru undang-undang Beberapa (55%). saja pasal beberapa pembahasan melibatkan hanya yang memiliki nilai politik yang tinggi, seperti UU MPR, DPR, DPD, dan DPRD, juga relatif sudah rampung sejak 2008. Pembahasan sepanjang 2009 hanya menyisakan beberapa yang secara politis berbobot ringan. Namun, perlu diperhatikanbahwa RUU yang diselesaikan diselesaikan yang RUU diperhatikanbahwa perlu Namun, ringan. berbobot politis secara yang pemekaran adalah mendominasi yang RUU sebelumnya. tahun daripada banyak lebih jauh wilayah. RUU yang diselesaikan pada 2009 sebagian besar adalah RUU perubahan yang Ras Ras dan Etnik—telah disahkan pada Presiden. 2008. dan DPRD serta Pemilu DPR, DPD, agenda politik seperti pemilu menyambut Semua undang-undang itu berlaku untuk penataan institusi demokrasi—seperti UU Pemilu Presiden dan Wakil Presiden; UU Pemilu Pemilu UU Presiden; Wakil dan Presiden Pemilu UU demokrasi—seperti institusi penataan DPR, DPD, dan DPRD; UU Kementrian Negara; UU Keterbukaan Informasi Publik; sampai undang-undang yang kontroversial, seperti UU Pornografi, Penghapusan Diskriminasi perspektif perspektif bobot undang-undang pada 2009, memiliki tantangan berat DPR dalam tugas legislasi. DPR memang telah menyelesaikan hampir semua sudah tidak beban lagi legislasi banyak ‘kelas berat’ pada 2008. Berbagai undang-undang yang penting bagi 1. Ada beberapa hal penting yang patut dicatat dari hasil legislasi 2009. Berikut beberapa hal itu. hal beberapa Berikut 2009. legislasi hasil dari dicatat patut yang penting hal beberapa Ada

Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009 14 Kabupaten/Kota memang bisa ditunda sampai sesaat sebelum DPR hasil pemilu memulai pemilu hasil DPR sebelum sesaat sampai ditunda bisa memang Kabupaten/Kota denganberjalan lancar. Sementara RUUitu, DPD,DPR, MPR, ProvinsiDPRD dan DPRD dan dapat 2009 pemilu memastikan untuk logis konsekuensi merupakan itu Hal 2008. pada diselesaikan Presiden—sudah Wakil dan Presiden Pemilu RUU DPRD; DPD, DPR, Pemilu 2004—2009. periode DPR oleh disahkan Sebelumnya, sebagian besar paket RUU politik—seperti RUU yangPenyelenggaran Pemilu; RUU politik RUU paket dari terakhir bagian 4. yang serius. itu merupakan RUU yang menarik perhatian publik, meskipun tidak memiliki bobot politis RUU itu merupakan kebalikan dari fenomena yang disebut pada poin pertama. Kedua RUU hanya rumitkarena tidak mengatur aspekadministratif suatupengadilan tindakpidanakorupsi. sekali sama itu RUU teknis, bobot sisi dari Meskipun korupsi. itu merupakan simbol yang merepresentasikan keseriusan negara terhadap pemberantasan bahwamenunjukkan menyorotinyaitu sangat undang-undang publik karena pembahasan 2009.Pembahasan Desember pada MK diberikan yang waktu batas sebelum diselesaikan diberikan olehlembaga pelayanan publik. RUU itu vital bagi peningkatan kualitas hidup warga negara dalam menerima layanan ketentuanyang implementasi demikian, Dengan itu. standar memenuhi tertentuserta kinerja RUU itu penting untuk ‘mengikat’ lembaga penyedia jasa publik sehingga memiliki standar berkualitas. yang publik layanan memperoleh dalam negara warga hak menjamin untuk penting elemen merupakan itu 2005 sejak prioritas masuk sudah yangRUU 2004—2009. Prolegnas dalam masuk telahmasyarakat pengesahannyadan oleh ditunggu-tunggu lama Korupsi, diselesaikan pada periode tersebut. RUU Pelayanan Publik adalah RUU yang sudah 3. paket UUKekuasaan Kehakimanyang akhirnya disahkan pada2009. pengawasan hakim pada UU MA. Belakangan, strategi itu juga ditempuh dalam amandemen mengamandemenkan UU MA. Kemudian, memasukkan ketentuan tentang peran KY dalam yang dilakukan terhadap UUNo.24/2004tentang KY. kewenangan pengawasan antara MA dan KY sebagai akibat dari pengujian undang-undang pembagian terkait itu Undang-undang (MA). Agung Mahkamah tentang 14/1985 atas No. KeduaUU Perubahan tentang 3/2009 No. UU pengundangan konsekuensi dari masuk tersebut prioritas Utamanya, 2009. sidang masa tahun pada luncuran menjadi dan 2008 tahunan prioritas pada muncul mendadak tetapi 2004—2009, prioritas masuk tidak itu RUU Keempat Agama. Peradilan tentang 7/1989 No. UU atas Kedua Perubahan RUU dan disimpulkan bahwa DPR memfokuskan strategi legislasi kepada penyelesaian RUU yang RUU penyelesaian kepada legislasi strategi memfokuskan DPR bahwa disimpulkan pekerjaannya. RUU tersebut merupakan amanatdariputusan MKNo. RUU tersebutmerupakan yang 012-06-09/PUU-IV/2006atas pengujianUUTindakPidanaKorupsi Penyelesaian RUU MPR,DPR,DPD, danDPRDProvinsi danDPRD Penyelesaian beberapa RUU sensitifyang ditunggu-tunggupublik Dari kecenderungan yang terjadi dalam prioritas legislasi DPR sepanjang 2009,dapat sepanjang DPR legislasi prioritas dalam terjadi yang kecenderungan Dari RUU MPR, DPR, DPD, dan DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota akhirnyaKabupaten/Kota merupakan Penyelesaian kedua RUU tersebut merupakan kontribusi penting DPR pada 2009. Kedua RUU lainnya adalah RUU Pengadilan Tindak Pidana Korupsi. Pidana Tindak Pengadilan RUU dan Publik Pelayanan RUU yaitu penting, RUU Dua justru diambil yang solusi KY, UU amandemen menyelesaikan Ketimbang mengamanatkan bahwa suatu pengadilan harus diaturoleh undang-undang,bukandalamundang-undang. harus bahwa suatu pengadilan mengamanatkan  Akhirnya, RUU itu berhasil 8 15 Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009 Pada Pada tahun 2009 ini, substansi pengaturan menjadi titik berat pembahasan. Latar Metode dan perspektif yang digunakan oleh PSHK dalam menyusun Cawahu berkembang berkembang Cawahu menyusun dalam PSHK oleh digunakan yang perspektif dan Metode Catatan Awal Tahun (Cawahu) adalah catatan pemantauan legislasi yang dibuat oleh Sementara itu, pengundangan UU Pengadilan Tipikor dan UU Pelayanan Publik bisa dilihat dilihat bisa Publik Pelayanan UU dan Tipikor Pengadilan UU pengundangan itu, Sementara Sebelumnya Sebelumnya telah disinggungbahwa RUU yang disahkan pada 2009 ternyata 68%

dipetakan dengan mendaftar peraturan-peraturan delegasian sebagai bentuk pelaksanaan pelaksanaan bentuk sebagai delegasian peraturan-peraturan mendaftar dengan dipetakan undang-undang terkait. Pada gilirannya nanti, daftar peraturan delegasian tersebut yang datang. akan legislasi lanjutan di masa yang menjadi tugas akan juga dilihat dari penjelasan pembentuk undang-undang sendiri. Dampak yang akan timbul akan yang Dampak sendiri. undang-undang pembentuk penjelasan dari dilihat juga dilakukan dengan analisis substansi peraturan dan pembahasan beberapa poin penting yang akan mempunyai dampak luas. Sementara proyeksi pelaksanaan suatu peraturan suatu peraturan menjadi pokok undang-undang bahasan yang dihasilkan utama selama dalam tahun 2009. pembahasan selain Untuk menyoroti masing-masing latar perbandingan antara belakang peraturan pemikiran, baru dengan peraturan lama terkait, dan dapat dipahami oleh para pemangku kepentingan terkait. kepentingan pemangku dan dapat dipahami oleh para belakang pemikiran, dampak dari pengaturan tersebut, serta proyeksi pelaksanaan dari dua syarat berikut. Pertama, proses pembentukan peraturan perundang-undangan harus usaha dari berangkat pengaturan substansi Kedua, akuntabel. dan transparan, partisipatif, untuk memecahkan suatu permasalahan tertentu dalam kerangka pengaturan yang logis secara sosial, dalam hal ini pembentukan peraturan perundang-undangan (produk legislasi) (produk perundang-undangan peraturan pembentukan ini hal dalam sosial, secara yang membawa kemanfaatan bagi publik secara luas. Pada prinsipnya, kemanfaatan bagi publik secara luas akan dapat tercapai, apabila produk perundang-undangan memenuhi dari tahun ke tahun, dari analisis yang kompleks dengan memasukkan perspektif sederhana pembentukan hukum yang hingga bertanggungjawab menjadi analisis yang lebih untuk pertama kalinya Cawahu diterbitkan sebagai catatan pemantauan legislasi DPR masa DPR legislasi pemantauan catatan sebagai diterbitkan Cawahu kalinya pertama untuk persidangan tahun 2003-2004. kemudian terjadi Cawahu Penerbitan setiap dan tahunnya Cawahu. pada tahun 2007 saja PSHK tidak menerbitkan hanya PSHK setiap tahunnya untuk memberikan gambaran umum substansi produk legislasi yang proses dihasilkan setiap tahunnya. Sejak tahun pembentukan 2002 PSHK telah dan pembentukan proses legislasi terhadap di monitoring dan DPR mengadakan advokasi dan B. Catatan Awal Tahun Pusat Studi Hukum dan Kebijakan Indonesia dan Kebijakan Hukum Studi Pusat Tahun Awal Catatan B. sebagai pengimbang adanya RUU berbobot yang dapat diwariskan ke masa depan. Dengan dapat yang diwariskan RUU berbobot adanya pengimbang sebagai kinerja. hampa yang tahun merupakan bukan DPR bakti masa penutup tahun demikian, UU Perikanan, dan RUU Perfilman yang merupakan amandemen dari UU No 8/1992. Dengan Dengan 8/1992. No UU dari amandemen merupakan yang Perfilman RUU dan Perikanan, UU DPR. bagi aman yang pilihan merupakan itu langkah pengambilan demikian, 21% dari seluruh RUU yang disahkan datang dari daftar prioritas 2009. Apabila dilihat lebih lebih dilihat Apabila 2009. prioritas daftar dari datang disahkan yang RUU seluruh dari secara 21% sensitif tidak dan sederhana kriteria memiliki yang RUU merupakan pun itu RUU jauh, Perubahan RUU Ketransmigrasian, RUU Kearsipan, RUU Kepemudaan, RUU misalnya politis, kinerja proses politik. kinerja proses sebelumnya.Hanya tahun dari pembahasan luncuran merupakan yang RUU oleh didominasi menghindari menghindari beban yang terlalu berat dalam melakukan pembahasan dari titik nol serta parpol koalisi dalam menghindari friksi politik rangka mungkin bisa yang membahayakan pemilihan presiden. Secara teknis, pilihan itu cukup amandan tidak terlalu mengganggu sudah berjalan pembahasannya, dan tidak sudah sensitif berjalan politis. itu, secara Sementara pembahasannya, DPR tetap kepedulian portofolio kepada publik. menyisakan Hal itu masuk akal untuk sebagai upaya

Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009 16 baru terpilih. yang 2009—2014 periode DPR anggota para bagi perbaikan masukan mendorong tujuan beberapa menyampaikan penulis tim ini, rekomendasi terkait permasalahan yang telah dibahas dalam bab-bab sebelumnya catatan dengan penutup Sebagai 2009. selama DPR mungkin yang masalah potensi serta muncul akibatdiberlakukannya suatuundang-undang. DPR, di undang-undang pembuatan proses dan substansi aspek-aspek mencakup Analisis 2009. selama dihasilkan yang undang-undang dalam periode 2004—2009, kemudian dilanjutkan dengan analisis singkat terhadap setiap Diawalikeempat. kuantitatifdengananalisis terhadap tren yang tahun terjadilima selama DPRdiulas dalambabitu. Jenderal Sekretariat oleh internal sistem pembenahan hingga anggota, kehadiran tingkat dari tindak lanjut dan realisasi hasil kerja Tim Kajian Peningkatan Kerja, studi banding dan Mulai DPR. kelembagaan lingkungan di terjadi yang internal dinamika kritis—menyoroti ketiga—secara bab Berikutnya, (KPK). Korupsi Pemberantasan Komisi serta MK, (DPD), antara DPR dan beberapa lembaga negara lainnya, yakni presiden, Dewan Perwakilan Daerah kental ditengah suasanakerja legislasipara anggotaDPR. sekaligus sebagai pengisi bab pertama. ini Pada bagian catatan itu, hiruk-pikukmengawali pesta 2004—2009 demokrasi terasaDPR jabatan masa terakhir tahun mengamati dalam Pendahuluan yang memaparkan latar belakang, konteks, serta cara pandang yang digunakan C. Struktur Analisis Catatan Awal Tahun kecenderungan pembentukan peraturan perundang-undangan selamatahun2009. menjadi yang kuantitatif analisis serta lain, negara lembaga beberapa dengan DPR antara kekuasaan relasi dinamika pula digambarkan akan legislasi, dengan berhubungan yang teknis pembahasan sekedar dari luas diharapkan perundang-undangan semata. Sebagai tambahan gambaran lebih besar peta politik di Indonesia begitu, yang Dengan gambaran tersebut. mendapat akan analisis pembaca membumikan untuk massa media dari dikumpulkan, dan beberapa peraturan terkait, digunakan juga kliping-kliping yang berasal berhasil yang pembahasan proses selama dokumen-dokumen sendiri, itu legislasi produk nu sme dt yn dgnkn aa aaii msn-aig eaua, selain peraturan, masing-masing analisis dalam digunakan yang data sumber Untuk eahr bb eia egls eaa ai bsr rss eils yn trai di terjadi yang legislasi proses besar garis secara mengulas kelima bab Terakhir, bab dalam terakhirutama setahun menu selama menjadi DPR legislasi kinerja Analisis kekuasaan relasi terkait terjadi yang dinamika menguraikan kedua bab Selanjutnya, bab. lima dalam disusun 2009 selama DPR legislasi kinerja atas PSHK Catatan 17 Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009

Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009 18 aa 08 a msh aa poe hng thn eiuna naa an dlh angket adalah lain antara berikutnya tahun hingga proses dalam masih dan 2008 pada diajukan yang hak pelaksanaan Beberapa sebelumnya. tahun pada terealisasikan belum selesai yang DPR hak-hak implementasi dari kelanjutan merupakan pengawasan fungsi pemakzulan ataspresiden dan/atauwakil presiden. usul hal dalam serta internasional maupun nasional tingkat di biasa luar kejadian terkait pemerintah kebijakanterhadap DPR digunakan dapat juga menyatakanpendapat hak itu, angkethak interpelasidan dilakukan menyatakandenganpengajuanhak Selain pendapat. luas. berdampak serta strategis, penting, dianggap yang hal-hal terkait pemerintah kebijakan dan/atau undang-undang suatu pelaksanaan mengenai kebijakan tertentu yang dianggap penting,strategis, sertaberdampak luas. dan DPRD (UU MD3), DPR mempunyai hak untuk meminta keterangan kepada pemerintah menyatakanDPD,DPR, tentang27/2009 MPR, No. interpelasi,UU Hak menurut pendapat. hak dan angket, hak interpelasi, hak yakni utama, hak mempunyaitiga DPR kelembagaan, menggunakan hak-haknya, fungsi semakinseringbergulir diberbagai forum rapat DPR. sebelumnya, periode dalam dewan anggota usulan berbagai dengan mencakup yang 2004—2009, selama pengawasan dibandingkan Menurutnya, meningkat. semakin DPR pengawasan fungsi penggunaan bahwa Laksono--menyatakan itu—Agung saat DPR A. DPR dan Relasi Kelembagaan BAB II atas kebijakan pemerintah menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), angket terhadap

 10 11 12 Relasi DPRdanPresiden: Total diPelaksanaan, Lemah di Tindak Lanjut aa au trki ms jbtn ngt DR 0420, eain pelaksanaan sebagian 2004—2009, DPR anggota jabatan masa terakhir tahun Pada penyelidikanmelakukanterhadap untuk DPR oleh diajukanangket hak itu, Sementara secara pengawasan, fungsi melaksanakan dalam (2), ayat A 20 Pasal Berdasarkan Ketua 2009, Agustus pada RI MPR/DPR Tahun Ulang Hari peringatan pidato Dalam

“Fungsi Pengawasan DPRSemakinMeningkat,” wasan-dpr-semakin-meningkat>, 28Agustus2009. Lihat Pasal 77ayat (2)UUMD3. Lihat Pasal 77ayat (3)UUMD. Lihat Pasal 77ayat (4)UUMD3. DPR.go.id, , fo/06/23/sidang-paripurna-dpr-tolak-hak-menyatakan-pendapat-tentang-bbm.html> Ibid. Ibid. Ibid. Dalam Sidang Paripurna pada 23 Juni 2009, DPR akhirnya menolak usul hak menyatakan menyatakan hak usul menolak akhirnya DPR 2009, Juni 23 pada Paripurna Sidang Dalam Sebagai kelanjutan pelaksanaan angket ini, pada awal 2009, sejumlah anggota DPR lintas lintas DPR anggota sejumlah 2009, awal pada ini, angket pelaksanaan kelanjutan Sebagai Hal tersebut diharapkan turut mendorong upaya pembenahan manajemen energi Sejak awal, panitia tidak ditugaskan sebatas mempersoalkan kenaikan harga BBM, tentang Pelanggaran Presiden atas Undang-undang APBN 2009 Undang-undang atas Presiden Pelanggaran tentang Meskipun hingga akhir 2008 pemerintah telah tiga kali menurunkan harga BBM jenis Hak Angket tentang Kenaikan Harga BBM dan Hak Menyatakan Pendapat Pendapat Hak BBM dan Menyatakan Harga Kenaikan tentang Hak Angket 17 “Sidang Paripurna DPR Tolak Hak Menyatakan Pendapat tentang BBM,” tentang BBM,” Hak Menyatakan Pendapat DPR Tolak 15 “Sidang Paripurna 14 “Agung Laksono: Panitia Angket BBM Tetap Jalan,” Surya Online, Jalan,” BBM Tetap Angket Laksono: Panitia 13 “Agung 16

pemerintah mengambil keuntungan dari penjualan BBM dunia. minyak harga kembali kenaikan dinilai untuk mengantisipasi sebagai langkah siaga lain menolak dengan tegas usul itu, sedangkan Fraksi Partai Golkar menyatakan abstain. pihak pendapat usul tidak yang harga minyak beralasan hak Para menyetujui menyatakan motif itu, Selain dilanjutkan. untuk relevan lagi tidak itu usulan sehingga turun sudah dunia pendapat yang merupakan kelanjutan dari hak angket kenaikan harga BBM. Dari sepuluh fraksi, hanya Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (FDIP) dan Fraksi Pelopor Demokrasi Bintang yang menyetujui usul itu untuk disahkan. Sementara itu, tujuh fraksi pemerintah pemerintah tetap diuntungkan hingga triliun. Rp2,06 mencapai Rp1,24 lagi meningkat 2009 triliun Januari pada penjualan per keuntungan 20 Desember 2008. Bahkan, hak hak itu pemerintah. bagi menjadikan keuntungan fakta memberikan justru bersubsidi penurunan BBM harga harga penurunan mereka, BBM sebagai pangkal persoalan. Menurut diturunkan, BBM telah harga meskipun bahwa itu menunjukkan argumen Data pendukung lebih lebih tegas terkait isu presiden terhadap harga kenaikan BBM. Hak pendapat menyatakan UU 2008 No. terhadap 41 Tahun Pelanggaran Melakukan Telah tajuk “Presiden diberi yang DPR. anggota orang puluh dua inisiatif atas diajukan itu 2009” APBN tentang harga berbagai kebutuhan pokok. kebutuhan berbagai harga fraksi berusaha mengajukan hak menyatakan pendapat untuk menunjukkan sikap yang negosiasi ulang terhadap beberapa kontrak terkait kerja sama dengan pihak swasta dan asing. Selain itu, panitia angket turunnya dengan ditandai juga yang masyarakat bagi berkomitmen besar berpengaruh BBM harga untuk penurunan meningkatkan tugasnya agar pemerintah dalam hal pengelolaan minyak nasional. pemerintah dalam hal pengelolaan minyak nasional, termasuk di peningkatan produksi antaranya mentah minyak serta pelaksanaan itu. Oleh karena itu, DPR untuk menganggap relevan tetap mendukung panitia itu bekerja dengan target selesai sebelum pelaksanaan pemilu penyelenggaraan legislatif angket 2009. itu, fokus Pada kerja tahun panitia kedua angket adalah menuntut transparansi menjadi Rp5.500 per liter. menjadi Rp5.500 per kebijakan menetapkan dalam pemerintah oleh digunakan yang alasan meminta juga tetapi premium premium dan solar, DPR pemerintah setelah dibentuk tetap itu 2008 pertengahan mempertahankan sejak dibentuk yang keberadaan Panitia BBM. Harga Panitia Angket Kenaikan Rp4.500 dari solar dan liter per Rp6.000 menjadi Rp4.500 dari premium harga menaikkan 1. pelanggaran pelanggaran presiden terhadap UU Anggaran Pendapatan dan tahun tersebut. dalam masa sidang proses melewati sempat 2009 juga Belanja Negara (APBN) penyelenggaraan ibadah haji tahun 1429 Hijriyah, serta angket terkait Daftar Pemilih Tetap Tetap Pemilih Daftar terkait angket serta Hijriyah, 1429 tahun haji ibadah penyelenggaraan (DPT) pemilu legislatif 2009. Selain itu, sebuah usul hak menyatakan pendapat terkait

Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009 20 bercorak agama itumenginginkan permasalahanhajitidakmenjadihakangket. masa pada haji pelayanan agar mendatang menjadi lanjut lebih baik. Berdasarkan argumentasi itu, lebih kedua fraksi yang sama-sama dipelajari dapat diharapkan itu persoalan DPR menyerahkan Dengan VIII agama.Depag, denganberkoordinasi langsung untuk KomisiVIII kepada sepenuhnyaitu masalah urusan Komisi adalah kerjanya kepada bidang satu diserahkan salah memang tersebut yang haji penyelenggaraan terkait masalah juga pemerintah Kerajaan Arab Saudi, pihak swasta, serta para jamaah haji. pemerintahIndonesia,tetapimelibatkanhanyapihak tidak pelaksanaankarena haji tepat evaluasi dilakukannya adalah secara mereka profesional dan terbuka. menurut Selain itu, sikap (Depag) menyalahkan Agama Departemen terbaik olehpemerintah dilaksanakan yang juga objektif evaluasidinilai keluar yakni menyeluruh, kurang Jalan sesaat. politik kepentingan pada didasarkan bukan proporsional, secara fungsinya melaksanakan harus Partai Fraksi dan Damai Sejahtera (PDS)—yang (PPP), menolakusulanhakangket itu. Pembangunan Persatuan Partai Fraksi (PD), Fraksi Demokrat fraksi— Partai tiga adanya akibat itu Hal antarfraksi. lobi-lobi adanya Sidang karena tertunda dalam membahasnya mengesahkan hak angket penyelenggaraan dengan ibadah haji. Proses pengesahan awalnya sempat haji Paripurna, 17 Februari penyelenggaraan 2009. Melalui perdebatan yang alot dalam sidang itu, DPR akhirnya masalah mengangkat terburuk pelayanansepanjang merupakansejarah penyelenggaraan 2008 haji yang pada dikelola oleh pemerintah. haji pelayanan bahwa berpendapat bahkan pemondokan haji—yang hampir selalu terjadi dari tahun ke tahun. Para pengusul hak angketmendalam penyebab buruknya penyelenggaraan haji—di antaranya terkait transportasi dan angketdiajukansekadaritutidakmempertanyakan,untuk secaratetapimencarijugatahu fraksi mengajukan usul hak angket tentang penyelenggaraan ibadah haji 1429 Hijriyah. 2. satu persatusepertiyang dilakukan beberapa anggotasaatitujelasmenyalahi peraturan. DPR. untuk pimpinan kepada pengusul kembali semua disampaikan oleh ditandatangani harus pendapat menyatakan hak usul atas orang inisiator. beberapa diri penarikan mengorganisasi cara dengan pendapat menyatakan hak usul terhadapdukungan ‘menggembosi’ berusaha yangtertentuadanya mencurigaipihak menyatakan pendapat hingga ke tahap Sidang Paripurna. Anggota DPR Alvin Lie, misalnya, hak pengajuan memotori telah yang DPR anggota kalangan oleh BBM—disesalkan harga 23 18 22 20 21 19 Hak Angket tentang Penyelenggaraan IbadahHaji1429Hijriyah Penolakan tersebut—yang juga menjadi penanda berakhirnya riwayat angket kenaikan eaa dna pnlkn esbt Fas PP a Fas PS egsla agar mengusulkan PDS Fraksi dan PPP Fraksi tersebut, penolakan dengan Sejalan FraksiPartai Demokrat—sebagai pihak yang menolak usulan—berpendapat bahwa DPR kembali DPR 2009, pada persidangan masa memasuki reses, masa melewati Setelah Menjelang penutupan masa sidang pada akhir 2008, sebanyak 122 anggota DPR dari tujuh

Baik Fraksi PPP, maupunFraksi PDS, yangdiwakili IdielSuryadi, yangdiwakili Stefanus Amalo, argumentasi sekaligus mengajukan hukumonline.com/berita/baca/hol21 224/hak-angket-haji-disahkan-dpr-dengan-syara Paripurna DPR,17Februari Syarat,” 2009.Lihat“HakAngket HajiDisahkanDPRdengan Hukumonline.com, < bicaraFraksi Partai Demokratpada Sidang ImanMustopoyangmenjadijuru Argumentasi penolakaninidisampaikanoleh Nurul diperoleh dariEfriza,S.H., hlm.17. DPRRIPeriode 2009,” 29September 2004—2009:Datasampaidengan dokumenBamus DPR, Hak-hakAnggota “Penggunaan “Hak Angket HajiDibahasAwal Februari 2009,” Okezone, Ibid. usulan yang serupa terkaitpenolakan usulhakangket. Lihat usulan yangserupa hak-angket-haji-dibahas-awal-februari-2009> Lihat Pasal 188ayat (2)Peraturan Tata Tertib DPRRITahun 2005. 18 Padahal, sesuai Peraturan Tata Tertib DPR, perubahan atau penarikan kembali penarikan atau PeraturanTataperubahan Tertibsesuai DPR, Padahal, , 24Desember2008. , 18Februari 2009. 21 22 http://www. 23 20 Hak 21 Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009

24 - 32 29 30 28 Ibid. http://www.hukumonline.com/berita/baca/hol21843/anggota- < Februari 2009. , 17 Februari > = Peraturan itu juga menguraikan hak-hak 26 UU Adminduk menjelaskan bahwa pemerintah UU bahwa pemerintah menjelaskan Adminduk 31 25 ). Hal itu, menurut anggota DPR pengaju usul hak angket, Kelalaian pemerintah memenuhi itulah ketentuan-ketentuan 27 , 28 April 2009. > u http://www.antara.co.id/view/?i=1234857909&c=NAS&s good good governance < . Ibid Ibid. Ibid. dpr-gagas-hak-angket-dpt-pemil 5 UU Adminduk. Pasal 5 UU Adminduk dan Penjelasan Lihat Pasal ibadah; kurangnya fasilitas, seperti pemondokan; sertaibadah; kurangnya fasilitas, pasar dan suplai air di wilayah kurangnya jumlah armada transportasi untuk mengangkut Anta jemaah sehingga Haji,” DPR Dukung Angket Fraksi sebagian jemaah terpaksa berjalan kaki. Lihat “Tujuh ranews, Lihat Pasal 6 UU Penyelenggaraan Ibadah Haji. Lihat Pasal 7 UU Penyelenggaraan Ibadah Haji. Lihat Pasal Hukumonline.com, DPR Gagas DPT Pemilu,” Hak Angket “Anggota

Beberapa aspek pelayanan yang dikeluhkan jemaah haji asal Indonesia pada 2008 antara lain lokasi pemondokan jauh dari tempat yang dikeluhkan Beberapa aspek pelayanan

Pendapat Fraksi PAN yang disampaikan oleh juru bicaranya, Akmaldin Noor. Lihat yang disampaikan oleh juru bicaranya, Akmaldin Noor. PAN Fraksi Pendapat

Menurutnya, pemerintah tidak hanya melanggar hak konstitusional warga negara untuk negara warga hak konstitusional melanggar tidak hanya pemerintah Menurutnya, Pengusul hak angket juga berpendapat, bukan hanya Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang yang (KPU) Umum Pemilihan Komisi hanya bukan berpendapat, juga angket hak Pengusul Para Para pengaju hak angket juga menyertakan bukti-bukti yang menunjukkan proses yang DPT yang mewarnai berbagai permasalahan dalam pemilu legislatif 2009 berlanjut ke Kurangnya kualitas pelayanan dari penyelenggara juga dinilai telah menyalahi peraturan peraturan menyalahi telah dinilai juga penyelenggara dari pelayanan kualitas Kurangnya Penyelenggaraan Penyelenggaraan ibadah haji memang selalu menjadi sorotan dari tahun ke tahun. Hak Angket tentang Daftar Pemilih Tetap Pemilihan Umum 2009 Pemilihan Tetap Daftar Pemilih tentang Hak Angket 32 28 26 27 31 29 24 30 25

(dalam hal ini adalah presiden) wajib menyelenggarakan administrasi kependudukan secara secara kependudukan administrasi menyelenggarakan wajib (Mendagri). presiden) Negeri hal ini adalah (dalam Dalam Menteri oleh dilakukan pelaksanaannya dalam yang nasional, memilih, tetapi juga melanggar UU No. 23/2006 tentang adminstrasi kependudukan (adminduk) (adminduk) kependudukan adminstrasi tentang 23/2006 No. UU melanggar juga tetapi memilih, serta UU APBN 2008 dan UU APBN 2009. dianggap dianggap terlambat memberikan dana operasional kepada KPU tingkat kota. pemutakhiran Akibatnya, kabupaten data pemilih tidak bisa dilakukan dan sehingga parpol peserta (DPS). Sementara Daftar Pemilih pemilu tidak pernah menerima salinan DPT dapat menyebabkan perencanaan logistik pemilu juga menjadi tidak akurat. tidak menjadi juga pemilu logistik perencanaan menyebabkan dapat DPT bertanggung jawab terkait persoalan kacaunya tetapi DPT, juga pemerintah. Pemerintah bukti itu adalah tidak dilakukannya pemutakhiran data pemilih karena Petugas Pemutakhiran Pemutakhiran Petugas karena pemilih data pemutakhiran dilakukannya tidak adalah itu bukti Data Pemilih (PPDP) yang tidak Ketidakakuratan pemilu. sempat dibentuk pelaksanaan oleh kualitas Panitia tingkat Pemungutan pada Suara (PPS). berpengaruh itu tahap Luputnya konstitusional warga negara untuk memilih akibat kekisruhan DPT. kekisruhan untuk memilih akibat negara warga konstitusional satu Salah legislatif. pemilu tentang 10/2008 No. UU dengan bertentangan DPT penyusunan tingkat parlemen. Akhir April 2009, sejumlah anggota DPR mengajukan usulan hak angket angket hak usulan mengajukan DPR anggota sejumlah 2009, April Akhir parlemen. tingkat tentang DPT. Hak angket diusulkan atas dasar dugaan telah terjadinya pelanggaran hak yang dianggap sebagai pelanggaran atas undang-undang. pelanggaran sebagai dianggap yang 3. jemaah haji adalah kewajiban pemerintah. jemaah haji harus serta yang dipenuhi perlindungan pembinaan, dalam terkait pelayanan, melaksanakan ibadah haji. perundang-undangan. perundang-undangan. UU No. 13/2008 tentang ibadah penyelenggaraan haji menyatakan bahwa penyediaan segala layanan—mulai dari akomodasi, transportasi, pelayanan kesehatan, hingga keamanan—yang dibutuhkan oleh administrasi, bimbingan ibadah haji, yang yang baik ( penyelenggara. kesalahan merupakan DPR memandang, jaminan akuntabilitas perlu diprioritaskan oleh penyelenggara pemerintah sebagai haji. Tiadanya pemerintahan administrasi kelola tata prinsip-prinsip diterapkannya standar belum menunjukkan pelayanan, profesionalitas, dan akuntabilitas Terlebih Terlebih lagi, tahun 2008 dianggap sebagai tahun dengan pelaksanaan haji terburuk.

Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009 22 28 September 2009.Keempat rekomendasi itu,yaitu: kepada ditujukan pemerintah yang dalam rangka rekomendasi penyelesaian kasus empat penghilangan menyampaikanaktivis dalam merekaSidang Paripurna, 2004—2009, DPR tetap menjadi dasar pemanggilan nama-nama yang akanpenghilangan dimintai keterangan orang. olehIa Pansus.menyatakan bahwaseperti laporan sengaja Komnas mengincar HAM sejumlah yang nama disampaikanpurnawirawan kepada TNI yang DPR diduga terlibat dalam kasus Kejaksaan memangbelummeneruskan kasus ituke tingkat penyidikan. yang Faktanya,pihak HAM). (Komnas penyelidikan Manusia Asasi Hak Nasional Komisi oleh berdasarkandilakukan telah temuan hasil menindaklanjuti dalam lambat dianggap pemerintah ini, Selama itu. paksa secara orang penghilangan kasus terkait rekomendasi Simbolon menegaskan 2009. bahwa pembentukan Januari Pansus oleh pertengahan DPR ditujukan III untuk menghasilkan persidangan masa memasuki DPR saat kembali mengemuka kemudian walau meredup, sempat Hilang kepada sejumlah pihak. keterangan meminta dengan kerja-kerjanya melanjutkan untuk merencanakan yang sebenarnya telah dibentuk sejak Februari 2007, tetapi berhenti tanpa kejelasan itu— Pansus— Hilang). Orang (Pansus 1997—1998 pada aktivis para penculikan kasus untuk DPR Khusus Panitia kembali menghidupkan DPR ketikameningkat sempat manusia asasi 4. serta ketua pemberhentian diturunkan, rekomendasi itubelumditindaklanjutiolehDPRperiode2009—2014. (1)rekomendasi yakni pendapat, beberapa anggota KPU dan (2)rekomendasi pemberhentian ketua KPU. dua menjadi lainnya fraksi terbagi tujuh itu, Sementara KPU. anggota seluruh pemberhentian rekomendasi yang Angket menyetujuifraksisebanyaktiga 2009, Desember 29 Paripurna, Panitia Rapat dalam disampaikan Pimpinan Laporan Dalam KPU. anggota seluruh memberhentikan terulang lagipadamasamendatang. tidak negara warga politik hak pelanggaran demikian, Dengan pemilu. penyelenggaraan tujuan hak angket itu bukan untuk memakzulkan presiden, melainkan memperbaiki sistem jawabpresiden.kepada tanggung melimpahkan akhirnyaakan pada yang pemilu, hasil adanyaupayadelegitimasi 39 36 35 34 33 37 40 38 Panitia Penculikan Khususuntuk Kasus Aktivis 1997—1998 Memasuki masa reses DPR pada akhir 2008, kabar seputar keberadaan Pansus Orang Pansus keberadaan seputar kabar 2008, akhir pada DPR reses masa Memasuki hak pelanggaran kasus penyelesaian akan masyarakat harapan 2008, Oktober Pada i jn poe, P mrkmnaia aa DR eid 2009—2014 periode DPR agar merekomendasikan DPR proses, ujung Di Pada awal bergulirnya hak angket tersebut, pihak pemerintah sempat mengkhawatirkan eahry tgs ass rn Hln braan egn ki ms jabatan masa akhir dengan bersamaan Hilang Orang Pansus tugas Berakhirnya politis, menyebutkan tujuan memiliki Pansus yang bahwa membantah isu juga Effendi

Mugiyanto, “NasibOrang-orangHilangdiParlemen,” “KPUPasrah SikapiRekomendasi Pemberhentian,” MediaIndonesia, “HakAngket DPTTidakuntukPemakzulan,” PikiranRakyat, “HakAngket DPTAncamLegitimasiPemilu 2009,” Hukumonline.com,

0 angket-dpr-ancam-legitimasi-pemilu-200 read/2009/09/28/14383630/pansus.orang.hilang.rekomendasikan.pembentukan.pengadilan.ham.adho id=438:pansus-orang-hilang-persilakan-kejaksaan-agung-ambil-alih&Itemid=15 pansus-orang-hilang-dpr-&catid=34:artikel&Itemid=62&lang=en> 1/KPU-Pasrah-Sikapi-Rekomendasi-Pemberhentia “Pansus OrangHilangRekomendasikan Pembentukan Pengadilan HAMAdhoc,” “Pansus OrangHilangPersilakan Kejaksaan AgungAmbilAlih,” Ibid. Ibid. > , diakses26Januari 2010. 36 33 Namun, Ketua DPR saat itu, Agung Laksono, menegaskan bahwamenegaskanLaksono, Agung itu, saat KetuaDPR Namun, 9 > , 2Mei2009 n > 34 0 September 2009. , 30September http://www.mediaindonesia.com/read/2009/09/09/97931/3/ 40 < , 12Maret2009. http://www.hukumonline.com/berita/baca/hol21887/hak- < http://nasional.kompas.com/ c > , 28 September 2009. , 28September 35 38 Hingga tulisan ini 39 23 Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009 HAM; Ad Hoc Ad HAM. Ad Hoc Ad 2009. bahwa rekomendasi dengan Berakhir DPR periode 2009—2014 melakukan seluruh anggota KPU. pemberhentian pembentukan rekomendasi dengan Berakhir Pengadilan Keterangan pendapat. hak menyatakan dengan Berlanjut tentang hak angket kelanjutan Merupakan BBM. harga kenaikan sebagian besar mundurnya dengan Berakhir pengusul. lanjutan dan dianggap Tidak ada kejelasan 29 September Paripurna, selesai pada Rapat Tabel 1 Penggunaan Hak Kelembagaan DPR pada 2009 Kelembagaan Hak 1 Penggunaan Tabel Ibadah Haji 1429 H (lanjutan 2008) tentang Hak Angket 2009 DPT Pemilu Hilang Orang Pansus Perihal tentang Hak Angket BBM Harga Kenaikan (lanjutan 2008) Hak Menyatakan tentang Pendapat Presiden Pelanggaran atas UU APBN 2009 tentang Hak Angket Penyelenggaraan menghentikan praktik penghilangan paksa di Indonesia. paksa penghilangan praktik menghentikan Rekomendasi kepada presiden untuk membentuk Pengadilan Pengadilan membentuk untuk presiden kepada Rekomendasi terkait untuk segera melakukan pencarian terhadap tiga belas orang yang HAM; Komnas catatan berdasarkan hilang masih dinyatakan kompensasi memberikan dan merehabilitasi untuk pemerintah kepada Rekomendasi hilang; dan yang korban keluarga terhadap Konvensi meratifikasi segera agar pemerintah kepada Rekomendasi untuk dan dukungan komitmen bentuk sebagai Paksa Anti-Penghilangan Rekomendasi kepada Rekomendasi presiden serta segenap institusi pemerintah dan pihak-pihak Ketika usaha amandemen UUD 1945 tidak berhasil dilakukan, DPD tetap memanfaatkan memanfaatkan tetap DPD dilakukan, berhasil tidak 1945 UUD amandemen usaha Ketika Seperti tahun-tahun sebelumnya, relasi DPD-DPR dipenuhi dengan upaya-upaya DPD Akar Akar masalah DPD selama ini adalah kewenangannya yang lemah sebagai sebuah DPR dan DPD: Menaikkan Posisi Tawar di Ujung Pengabdian di Ujung Tawar Menaikkan Posisi DPR dan DPD: - - - -

Januari—September Januari—September 2009 April—September April—September 2009 Januari—September Januari—September 2009 Juni 2009 Jangka Waktu Jangka Januari—Juni 2009

diberi kewenangan dan peran yang lebih besar dalam proses pembahasan undang-undang pembahasan proses dalam besar lebih yang peran dan kewenangan diberi di tingkat satu. Lalu, anggota DPD mendapat kesempatan yang setara dengan anggota segala peluang yang ada untuk menaikkan posisi tawarnya terhadap DPR sebagai lembaga lembaga sebagai DPR terhadap tawarnya posisi menaikkan untuk ada yang peluang segala representasi. Usaha itu membuahkan hasil, meski masih jauh dari yang diharapkan. DPD terdapat terdapat momen-momen politik yang penting, utamanya perubahan aturan main dalam politik. undang-undang legislasi paket melalui proses berdemokrasi yang yang konsisten meningkatkan kewenangan dan posisi tawarnya terhadap DPR. Bahkan, pada 2009, dapat dikatakan sebagai titik eskalasi usaha-usaha itu. Alasannya adalah kepada kepada DPD sehingga DPD tidak dapat menjalankan fungsi sebagai lembaga perwakilan akan tidak DPD, dan DPR relasi tentang bicara bila mengherankan, Tidak maksimal. secara DPR. lemah dibandingkan DPD yang lepas dari permasalahan kewenangan lembaga lembaga representasi terbatas yang rakyat. kewenangan Permasalahan memberikan 1945) menjadi (UUD 1945 kompleks Indonesia karena Republik Negara Undang-Undang Dasar B.

Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009 24 itu harusdinyatakan tidakberalasan hukum. hal demikian, Dengan MPR. pimpinan pemilihan prosedur dualisme MPR—menimbulkan yang hanya berlaku bagi pemilihan ketua MPR dan tidak berlaku bagi pemilihan wakil ketua pasal-pasal itutidakberkekuatan hukum mengikat. (2), (3), (4), dan (5) UU No. 27/2009 bertentangan dengan UUD 1945. MK menyatakannya DPD”,orangwakilanggota ketua(dua) berasal dari 2 dan DPR anggota ayatPasal14 serta berasal dari anggota DPR” dan frasa “yang terdiri atas 2 (dua) orang wakilyang ketua orang ketua(satu) 1 berasalatas terdiri MPR dari “Pimpinan menyangkutfrasa 27/2009 No. UU dan Intsiawati Ayus (Riau). Victor Poly (Sulawesi Utara), Sri Kadarwati (Kalimantan Barat), Sofyan Yahya (Jawa Barat), terpilih kembali untuk periode 2009—2014, yaitu Wahidin Ismail (Papua Barat), Marhany tanpa mengakomodasi kepentingan DPD, uji materiil diajukan oleh lima anggota DPD yang pemikiran dalam berkembangPansus RUU juga Susduk. MPR Namun, DPR ketika Ketuaunsur akhirnya ketentuandari wacana UU dipastikan MD3 disahkan MPR Bahkan, anggota DPD. oleh demokratis unsur dipilih yang satu dan DPR unsur dua menjadi DPRD) DPD, dan DPR, MPR, Kedudukan dan (Susunan RUUSusduk Pansus diubah ingin DPD unsur dua dan DPR unsur dua dari terdiri kini yang MPR pimpinan komposisi itu, Saat MD3. UU mencantumkan Pasal 22DUUD1945padabagian“mengingat”. pertimbangannya,denganbagian yaitu kosiderans atau dalam DPD posisi mencantumkan Kedua MPR. Pimpinan sebagai diri mengajukan atau diajukan untuk DPR anggota dengan sama yanghak memiliki DPD hukumnyakuasabahwa anggota melalui berpendapat DPD MD3). Dewan Rakyat, Permusyawaratan Majelis UU PerwakilanDewanPerwakilanDewanRakyat,Rakyat dan (UU Daerah terhadap materiil uji kali. mengajukan dua sebanyak DPD materiil uji mengajukan ( telah DPD materiil 2009, uji selama Tercatat mengajukan adalah tawarnya posisi menaikkan 1. “berpartisipasi”, posisinya masihbelumdiperhitungkan dalampengambilan kebijakan. belum dilakukan yang penguatan cukup. Peran tetapi, DPD masih dipinggirkan Akan dalam proses DPR. legislasi. Meski DPD di diberi ruang untuk pembahasan proses dalam melibatkan DPD dengan MD3) (UU DPRD dan DPD, DPR, MPR, UU di dilakukan berusaha itu penguatan Upaya perwakilan. lembaga sebagai fungsinya menjalankan untuk substansial dan prestasi yang baik. kinerja menunjukkan dan pemerintah dengan positif yang hubungan menjalin juga itu, DPD Selain undang-undang. naskah sebuah dalam usahanya dan eksistensi memperoleh untuk DPD usaha keberhasilan Kemudian, MPR. pimpinan sebagai menjabat untuk DPR 41 Uji Materiil danPengakuan terhadap DPD au, onpi pstf esbt ia mmu egakn oii P secara DPD posisi menguatkan mampu tidak tersebut positif poin-poin Namun, MK juga berpendapat bahwa dalil dan petitium (tuntutan) tentang tafsir “ditetapkan”— (1) ayat 14 Pasal bahwa menyatakan MK tersebut. DPD tuntutan mengabulkan MK Keseriusan DPD melihat persoalan tersebut telah ditunjukkan saat proses pembahasan untuk 1945 UUD amandemen selain DPD dilakukan yang strategis upaya satu Salah

, uji materiil DPD terhadap UU Pembentukan Kabupaten/Kota/Provinsi yang tidak yangKabupaten/Kota/Provinsi Pembentukan UU terhadap DPD materiil uji , DPD mengajukan ujimaterilterhadapPasalDPD mengajukan 14ayat ( 1) yangmenyatakanpimpinanMPRterdiri atassatuorangketua dari DPR memilih. MPRuntukdipilihdan anggota DPDsebagai MPR.Penetapangota Ketua MPRhanyadariunsurDPR mengingkarihakanggota ang DPD dalamkapasitasnyasebagai DPDyangdipilihmelalui pemilihanumum. Rumusan anggota itumerugikan dan anggota DPR DPRmenyalahiPasalPenetapan 2ayat (1)UUD945yangmenyatakanMPRterdiriatasanggota Ketua MPRdarianggota DPD. DPRdanduawakildan empatorangwakil ketua ketua darianggota yangterdiridariduaorang wakil ketua darianggota uiil review judicial k MK. ke ) Pertama - 41 ,

25 Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009 43 . p (syarat mutlak) dalam proses legislasi.” proses dalam mutlak) (syarat conditio sine qua non qua sine conditio http://www.dpd.go.id/dpd.go.id/press_release.php?r=arsi

. 42 Siaran Pers DPD, diunduh dari DPD, Siaran Pers Januari 2010. 11 Januari DPD, Siaran Pers

UU MD3 mengatur bagaimana Sidang Paripurna DPR memperlakukan usul RUU UU MD3—yang sebelumnya diberi nama UU Susduk—mengatur perubahan aturan Telah Telah ada sekitar 59 daerah otonom baru. Namun, hanya undang-undang tentang “....bahwa “....bahwa ketentuan Pasal 22 D ayat (2) UUD 1945 untuk “ikut membahas” RUU Persoalan Persoalan tersebut penting karena menyangkut tugas konstitusional DPD untuk Uji materiil yang kedua didorong dari seringnya DPD menerima salinan UU Pembentukan Pembentukan UU salinan menerima DPD seringnya dari didorong kedua yang materiil Uji Menurut Menurut MK, kedudukan, hak, dan kewajiban anggota MPR—dari mana pun asalnya, Undang-undang MPR, DPR, DPRD, dan DPD: Penguatan DPD Setengah Hati Setengah DPD Penguatan DPD: dan DPRD, DPR, MPR, Undang-undang 43 42

menjadi RUU usul DPR. Jika keputusan Rapat Paripurna “persetujuan dengan pengubahan”, pengubahan”, dengan “persetujuan Paripurna Rapat keputusan Jika DPR. usul RUU menjadi RUU usulan DPD itu juga bertransformasi menjadi DPR. Baleg, atau Pansus komisi, gabungan komisi, disempurnakan RUU usulan DPR yang selanjutnya penolakan. penolakan. Mekanisme memberi memutuskan itu DPR Paripurna sama Rapat bila jika adalah RUU Masalahnya itu DPR. Baleg diajukan atau komisi, oleh anggota, komisi, gabungan persetujuan dari usulan berasal usul terhadap DPD, yang DPD RUU tadi “bertransformasi” Sidang Paripurna DPD. DPD. Sidang Paripurna yang berasal dari DPD, yaitu berupa persetujuan, persetujuan dengan pengubahan, atau Tata Tata Tertib DPD yang terdiri dari pimpinan, Panitia Musyawarah (Panmus), Pantia Kerja (Panker), Panitia Perancang Undang-undang dibentuk dan diperlukan yang lain kelengkapan alat dan (BK), Kehormatan Badan (PPUU), (PURT), Panitia Urusan Rumah Tangga legislasi, DPD diberi kesempatan menyampaikan pandangan awal dan akhir di Pembicaraan Pembicaraan di akhir dan awal pandangan menyampaikan kesempatan diberi DPD legislasi, Tingkat I serta Pembicaraan Tingkat II. Dari dari segi UU penguatan Susduk, kelembagaan, Pasal lebih 234 UU maju MD3 mengatur alat kelengkapan DPD sesuai Peraturan 2. main dalam parlemen yang salah satunya adalah menguatkan fungsi DPD. Dalam bidang Kabupaten/Kota/Provinsi Kabupaten/Kota/Provinsi memuat pandangan dan pendapat 22 D UUD 194 DPD Pasal ketentuan baru sesuai dengan otonom untuk membentuk daerah terhadap usul DPR pembentukan Kota Sungaipenuh di Provinsi Jambi yang menyebut posisi DPD sesuai dengan dengan sesuai DPD posisi menyebut yang Jambi Provinsi di Sungaipenuh Kota pembentukan ketentuan UU Susduk. DPD berharap bagian konsiderans “mengingat” UU Pembentukan pembentukan daerah (bersama DPR dan Pemerintah) bersifat imperatif dan bukan fakultatif. fakultatif. bukan dan imperatif bersifat Pemerintah) dan DPR (bersama daerah pembentukan maka dan amanat Karena Pandangan merupakan DPD konstitusi, Pendapat RUU terhadap merupakan daerah pemekaran rapat kerja (raker) bersama rapat kerja (raker) DPR dan pemerintah di hadapan II Komisi Ketua E DPR Evert berikut. sebagai Dalam Negeri. Pandangannya Menteri Mangindaan serta “ikut “ikut membahas” undang-undang tersebut sesuai ketentuan Pasal 22 D UUD 1945. DPD memberikan pandangan resmi yang disampaikan terhadap pada RUU Pembentukan Rapat Daerah pada Dengar 15 Pendapat Februari 2007. DPD Hal itu disampaikan saat itu disampaikan tertulis DPR secara Ketua kepada dengan tembusan presiden dan kepada MK Ketua dipilih dari anggota DPD. anggota DPD. dipilih dari Kabupaten/Kota/Provinsi yang mengabaikan eksistensi DPD secara formal. Protes DPD pemilihan pimpinan MPR. Kesetaraan itu terlihat pada Pasal 7 UU Susduk yang menyatakan menyatakan yang Susduk UU 7 Pasal pada terlihat itu Kesetaraan MPR. pimpinan pemilihan pimpinan MPR terdiri atas seorang ketua dan tiga orang wakil ketua yang dipilih dari dan oleh anggota MPR dalam Sidang Paripurna MPR. Oleh karena itu, Ketua MPR juga boleh usul keanggotaannya—adalah usul setara keanggotaannya—adalah atau sederajat, termasuk memilih dan dipilih dalam

Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009 26 Daerah Istimewa . dan penting, yaitu RUU tentang Perubahan Ketiga atas UU No. 3/1950 tentang Pembentukan hanyaRUUsatu yang RUUSatu ditindaklanjuti. bukanlahitu RUU yang ‘substansial’ dinilai Namun, DPR. kepada diserahkanantaranya di 10 DPD, inisiatif RUU usul 12 dari catatan, anggaran rendah, sangat belanja justruMPRlebihtinggidariDPD. kinerjanya yang MPR dengan dibandingkan Negara Namun, Belanja (APBN). dan Pendapatan Anggaran terkait keputusan 24 serta UU; pelaksanaan usul RUU; 87 pandangan, pendapat, dan pertimbangan atas RUU; 39 hasil pengawasan atas 12 dari terdiriyangkeputusan 162 bahwamenghasilkanpihaknyamelaporkan telah DPD RUURancangan Anggaran NegaraPendapatanBelanja Padadan (RAPBN) pimpinan 2008, atas pertimbangan 29 serta pengawasan; hasil 49 RUU; atas pertimbangan dan pendapat pandangan, 99 inisiatif; usul RUU 19 dari terdiri yang keputusan 196 menghasilkan DPD sebagai dilihat masih MPR diambil simbol kekuasaan, tanpadiikuti kinerjayang baik. politik. MPR elit kalangan pimpinan di pengisian jabatan pembagian itu, momen Sementarasebagai jabatan. masa awal hanya pada MPR tahun, bersidang lima Selama MPR. kinerja dan eksistensi mengenai juga tetapi MPR, 3. pembentukan mengenai terutama kantor-kantor DPD, didaerah pemilihananggotaDPD, alurkerja, pelaporan, danlainnya. kerja mekanisme akan persoalan tentunya itu pada pasal berdampak Dua DPD. penugasan dengan sesuai lain tempat dan daerah di Pasal 268 ayat (4) menyatakan kegiatan DPD meliputi sidang di ibukota negara serta rapat pemilihannya.daerahprovinsi ibukota di mempunyaikantor pemilihannyadan daerah di perannyamenjalankan dalam berdomisilimenyatakan DPD MD3 anggota UU ayat (4) 227 seperti komisi ataukepanjangan tangan partaisepertifraksi. DPR kelengkapan alat bagian sebagai diposisikan DPD Alternatifnya, terbatas. meskipun pelaksanaannya,pengawasananggaran,serta atas legislasi, bidang di wewenangDPD dan tugas, fungsi, rumusan merinci dapat seharusnya MD3 UU 1945. UUD aturan karena DPD memperbesar peran DPDsebagai lembaga perwakilan. yangsemu diikutitidak dengan ketentuan yang secara nyata memberdayakanmampu dan demikian, dapat Dengan dikatakan penguatan I. DPD dalam TingkatUU MD3 Pembicaraanmasih berupa pernyataan dalam politik (DIM) Masalah Inventarisasi Daftar pembahasan RUU usulanDPDdanpresiden yang sama-samadisampaikan kepada DPR. implementasi Pasal 5 ayat (1) UUD 1945 dan Pasal 22 D ayat (1) UUD 1945 dalam pengajuan usulan DPD dan RUU usulan presiden. Dalam hal itu, DPD mempertanyakan keseimbangan DPD dan pemerintah ditunjukkan dalam proses penyampaian pandangan, pendapat, pendapat, pandangan, penyampaian proses pertimbangan, hasilpengawasan, dankeputusan DPDyang terkait dalam APBNsecara rutin. ditunjukkan pemerintah dan DPD 45 44 Kinerja DPDdanRelasi dengan Pemerintah Selain itu, meskipun DPD dilibatkan dalam pembahasan, tetapi tidak disertakan dalam disertakan tidak tetapi pembahasan, dalam dilibatkan DPD meskipun itu, Selain RUU antara berbeda yang perlakuan mengatur juga MD3 UU 144 Pasal lanjut, Lebih eaina pmrna jsr mmeia rsos oii. eai ag ak antara baik yang Relasi positif. respons memberikan justru pemerintah Sebaliknya, Sebagai tersebut. baik yang DPD kinerja positif secara merespons tidak DPR Namun, 2009, pada catatan, Sebagai baik. yang kinerja dengan didukung tersebut DPD Upaya pimpinan komposisi mengenai sebatas tidak sebenarnya DPD dari membangun Kritik Pasal keputusan. pengambilan dan persidangan adalah MD3 UU dalam lain Masalah Sebenarnya, DPD telah memberikan alternatif jalan keluar terbatasnya ruang penguatan

SiaranPers DPD. Siaran Pers DPD, 30Desember2009. 45 44 27 Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009 - - www.jawapos.com/hala Hanya Hanya dengan melihat 47 , 30 Desember 2009, data diunduh dari Januari 2010). Menurutnya, perundangan banyaknya ketentuan pada 27 Januari yang Jawa Pos Jawa 3

. Dalam hubungan antara kedua lembaga itu, isu yang mengemuka praktis Catatan Awal Tahun PSHK Tahun Catatan Awal 2008 46 Lihat juga yang mengaku prihatin (Tingginya Uji Ma Kuantitas MK Mahfud M.D. tersebut bahkan dinyatakan sendiri oleh Ketua Pendapat teri UU Cermin Legislasi DPR, Kualitas Rendahnya man/index.php?act=detail&nid=10823 legislasi anggota kemampuan rendahnya menunjukkan dinyatakan inkonstitusional yang sama, kesempatan DPR. Meskipun, dalam jumlah permohonan MK menandaskan pula bahwa Ketua yang dikabulkan jauh lebih sedikit dari total permohonan yang diajukan sehingga itu sesungguhnya bisa dibilang kualitas produk legislasi tidak terlalu buruk. ada Pendapat membantah hipotesis bahwa hubungan sebab-akibat antara kuantitas permohonan uji materi dan kualitas produk legislasi.

Sehubungan dengan kewenangan MK untuk melakukan uji materiil tersebut, rekapitulasi rekapitulasi tersebut, materiil uji melakukan untuk MK kewenangan dengan Sehubungan Berbeda Berbeda dengan tahun 2008 pergantian yang (reguler) diwarnai hakim konstitusi dari Upaya pengakuan dan penguatan DPD tersebut tidak hanya dilakukan dalam jalur formal formal jalur dalam dilakukan hanya tidak tersebut DPD penguatan dan pengakuan Upaya Usaha-usaha Usaha-usaha penguatan DPD tentu belum berhenti. DPD periode 2004—2009 DPD 2009—2014 DPD Tantangan Mempertahankan Kinerja dan Melanjutkan Perjuangan bagi Perjuangan dan Melanjutkan Kinerja Mempertahankan Tantangan DPR dan MK: Hubungan Kuantitas Uji Materiil dan Kualitas Produk Legislasi? Produk Kualitas dan Materiil Uji Kuantitas Hubungan MK: dan DPR 46 47

tingginya tingginya permohonan uji materiil yang diajukan kepada MK dapat disimpulkan keahlian legislasi masih memprihatinkan. produk anggota DPR dalam menyusun merupakan merupakan sejarah permohonan uji materiil tertinggi yang diajukan kepada MK. Selama 2009, telah diajukan 78 permohonan uji materiil. Tingginya permohonan itu melahirkan hipotesis bahwa kualitas produk legislasi yang dihasilkan buruk. hanya menyangkut pengujian undang-undang terhadap UUD 1945 pada 2009. terhadap pengujian undang-undang menyangkut hanya yang dipublikasikan oleh MK menunjukkan permohonan yang diajukan sepanjang 2009 unsur DPR, pada 2009, tidak terdapat isu kelembagaan sehubungan dengan relasi antara DPR dan MK. C. penguatan DPD semakin meningkat pada masa yang akan datang. tingkat di kebijakan Selain pengambilan dalam daerah itu, kepentingan memperjuangkan dalam DPD kontribusi maksimal. secara nasional dapat dilakukan atau hukum. DPD juga melakukannya melalui hal-hal yang bersifat simbolis. Sebagai contoh, contoh, Sebagai simbolis. bersifat yang hal-hal melalui melakukannya juga DPD hukum. atau atau MPR/DPR/DPD Gedung menjadi nama berganti Senayan bilangan di parlemen gedung dan pengakuan, eksistensi, harapan dengan dilakukan itu Hal Senayan. Parlemen Kompleks menaikkan menaikkan posisi tawar dalam konstelasi internal parlemen maupun eksternal lainnya. negara lembaga dengan DPD sebagai lembaga perwakilan. Meski upaya-upaya penguatan yang dilakukan selama ini masih jauh dari harapan, DPD terbukti mampu menemukan celah-celah digunakan untuk yang menguatkan dapat posisinya sebagai lembaga perwakilan. DPD juga mampu telah telah memberikan dasar pijakan yang kuat bagi DPD periode melanjutkan 2009—2014 perjuangan dalam mempertahankan kinerja yang untuk baik dan penguatan upaya terus 4.

Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009 28 demikian, kemungkinan inkonstitusionalnya suatu produk legislasi bukan hanya disebabkan dasar materi MK,konstitusional materiilhakadalahpermohonan ujiwarga negara yang dilanggar. UU dalam dengan diatur yang dibuatnya materiil uji mekanisme yang dari berangkat Jika peraturan konstitusi. menguji untuk undang-undang perancang tingginya permohonanujimateriil. menunjukkan yang data dari tidak kesimpulan hasil yang merupakan bukan UU itu ketentuan Hal konstitusional. dengan dirugikan merasa oleh pihak benar—dikukuhkan banyak bahwa jadi fakta adanya bisa konstitusi—sekalipun dalam materi ini undang-undang mengindahkan selama pembuat undang-undang tidak perancangan kesalahan praktik ada bahwa Kemungkinan tentu merancangnya. belum Jadi, dikabulkan. akan kepada MKmenunjukkan kualitas legislasiyang buruk? undang-undang pengujian (banyaknya) Benarkah valid. tentu belum tersebut hipotesis Namun, persis. secara aturan suatu penerapan dari akibat mengetahui untuk perancang dalam catatan, Dengan dihasilkan. proses pembentukan yangundang-undang terdapat faktor politik legislasi dan keterbatasan kemampuan produk kualitas dan undang-undang 1. a iu aa pl dsbba oe aay aia pnrpn ut ktnun undang- ketentuan suatu penerapanundang yang sebelumnya akibat tidak terpikirkan adanya oleh perancang peraturan oleh tersebut. disebabkan pula dapat itu hal Namun,disahkan).perancangundang-undang(sebelum olehadanya pengujian tidak oleh NO -1 8 7 6 5 4 3 2 1 48 Kuantitas UjiMateriil danKualitas Produk BelumTentu Legislasi: Kedua Pertama merancang keahlian antara sebab-akibat hubungan terdapat bahwa kecurigaan Ada Berhubungan Jumlah

Tabel 2Rekapitulasi Perkara Pengujian Undang-undangMahkamah Konstitusi Republik Indonesia Pasal 51UUNo. 24/2003tentangMahkamahKonstitusi. 2010 2009 2008 2007 2006 2005 2004 2003 THN -2 , inkonstitusionalnya suatu produk legislasi tidak selalu disebabkan oleh kelalaian , perlu dipahami bahwa belum tentu permohonan uji materiil yang diajukan yang materiil uji permohonan tentu belum bahwa dipahami perlu , YANG LALU SISA 109 39 12 10 12 20 -3 7 9 0

TERIMA 249 78 36 30 27 25 27 24 -4 2 JUMLAH (3+4) 358 41 90 46 37 36 37 47 24 -5

KABUL 58 15 10 10 11 -6 pada 2003—27Januari2010 0 4 8 0 TOLAK 70 17 12 11 14 -7 0 8 8 0 PUTUS DITERIMA TIDAK 11 12 56 12 -8 7 7 4 3 0

KEMBALI TARIK 24 -9 5 5 2 0 4 1 0 7

(6+7+8+9=10) PUTUSAN JUMLAH 208 -10 34 27 29 28 35 51 4 0

(5—10) TAHUN SISA 150 -11 INI 12 10 12 20 41 39 7 9

JUMLAH YANG DIUJI 109 -12 UU 18 12 12 14 16 27 9 1

48

berwenang (8) 2tidak Dengan KET -13 - - 29 Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009 ”, Jakarta: ”, Jakarta: ) sebagai sebagai ) Dengan metode itu, hitungan . d legal standing legal 51 Hal itu merupakan kenaikan kenaikan merupakan itu Hal 50 www.mahkamahkonstitusi.go.i Menurut data rekapitulasi perkara pengujian perkara rekapitulasi data Menurut 49 Mengais Harapan Di Ujung Pengabdian: Catatan Awal Tahun Kinerja Legislasi DPR Tahun 2008 Kinerja DPR Tahun Tahun Catatan Awal Legislasi Harapan Di Ujung Pengabdian: Mengais Meskipun demikian, MK memberi catatan bahwa sekalipun permohonan itu , banyaknya , uji banyaknya materiil pada 2009 belum tentu menyangkut produk legislasi 52 Pusat Studi Hukum dan Kebijakan Indonesia, Januari 2009. Indonesia, Januari Pusat Studi Hukum dan Kebijakan yang dihasilkan berbeda dengan data rekapitulasi MK. Beberapa permohonan menyangkut dengan nomor berbeda kemungkinan materi yang sama sehingga pada akhirnya dipublikasikan sebagai satu putusan. legislasi, misalnya karena kurangnya antisipasi dalam penyusunan peraturan terkait pemilu yang hanya memikirkan kepentingan tertentu. permasalahansesaat/kelompok Namun, tersendiri. mendapat porsi pembahasan itu layak 2009. 18/PUU-VII/2009, 24 November No. Putusan Mahkamah Konstitusi Lihat juga Aria Suyudi, dkk. “ Data berdasarkan hitungan putusan yang dipublikasikan oleh MK dalam Harus tingginya diakui bahwa permohonan disebabkan oleh buruknya perselisihan hasil pemilu bukan tidak mungkin kualitas

Permasalahan yang diajukan dalam pengujian UU No. 13/2009 menyangkut penentuan menyangkut 13/2009 No. UU pengujian dalam diajukan yang Permasalahan Dari 46 putusan tersebut, hanya 2 perkara menyangkut produk legislasi 2009 yang Selama 2009, terdapat 143 perkara yang diputus oleh MK. oleh diputus yang perkara 143 terdapat 2009, Selama Dengan demikian, kualitas produk legislasi kecil kemungkinan ditentukan oleh kuantitas kuantitas oleh ditentukan kemungkinan kecil legislasi produk kualitas demikian, Dengan Terakhir Pengujian Undang-undang dan Tindak Lanjutnya Selama 2009 dan Tindak Lanjutnya Undang-undang Pengujian 52 51 49 50

keputusan yang partisipatif oleh pemerintah daerah dan penduduk wilayah terkait. terkait. dan penduduk wilayah partisipatif oleh pemerintah daerah yang keputusan pemohon, tidak terjadi kerugian konstitusional, dan tidak ada pelanggaran konstitusi. atas norma dinyatakan tak dapat diterima, tak menutup kemungkinan adanya proses pengambilan masalah fasilitas dapat pelayanan tidak publik dinyatakan yang itu tidak Permohonan pula. diperhatikan, dipertimbangkan ternyata tidak ada yang permasalahan antarsuku konflik ( kualifikasi memiliki tidak pemohon pihak karena MK oleh diterima Maybrat tidak memperhatikan aspek pelayanan publik dari pemerintahan yang efektif. Selain Selain efektif. Ibukota Kabupaten Maybrat. yang Menurut para pemohon, pemerintahan beberapa orang dari penduduk wilayah publik pelayanan aspek memperhatikan tidak Maybrat perkara terkait UU No. 27/2009 tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD; satu perkara terkait UU terkait perkara satu DPRD; dan DPD, DPR, MPR, tentang 27/2009 No. UU terkait perkara No. 30/2009 dan tentang satu Ketenagalistrikan; UU terkait perkara No. 18/2009 tentang Hewan. dan Kesehatan Peternakan Kabupaten Maybrat Kabupaten Provinsi Papua Maybrat Barat (pasal 7) yang tidak dinyatakan dapat diterima. Selain kedua putusan itu, tercatat masih ada empat uji materiil produk perkara legislasi 2009 yang telah menyangkut didaftarkan. Empat perkara permohonan itu meliputi dua telah diputus. Dua perkara itu, yaitu menyangkut UU No. 27/2009 tentang MPR, DPR, DPD, DPD, DPR, MPR, tentang 27/2009 No. UU menyangkut yaitu itu, perkara Dua diputus. telah dan DPRD (pasal 14 ayat 1) yang dikabulkan dan UU No. 13/2009 tentang Pembentukan banyaknya putusan menyangkut PHPU. Selain putusan PHPU, pada 2009 juga terdapat satu terdapat juga 2009 pada PHPU, putusan Selain PHPU. menyangkut putusan putusan banyaknya 143 dari demikian, Dengan (SKLN). Negara Lembaga Kewenangan Sengketa putusan pengujian undang-undang. menyangkut 46 putusan yang hanya itu yang sangat drastis dibandingkan 55 perkara yang diputus pada 2008. Namun, sebagian besar besar sebagian Namun, 2008. pada diputus yang perkara 55 dibandingkan drastis sangat yang (PHPU/D), Umum/Daerah Pemilihan Hasil Perselisihan putusan merupakan itu putusan dari atas penjelasan menjadi 2009 pada diselenggarakan yang Pemilu putusan. 96 sebanyak yaitu 2. uji materiil. Kualitas produk legislasi terlihat setelah dilakukan analisis terhadap produk dapat materiil uji kuantitas saja—bahwa kemungkinan—tentu membuka tetap Dengan itu. tertentu. kualitatif suatu kecenderungan menunjukkan pertimbangkan pertimbangkan bahwa produk legislasi yang dimohonkan uji merupakan produk legislasi anggota DPR 2004—2009. misalnya periode tertentu, dari DPR pada suatu yang sama hanya tujuh dari 33 permohonan. 33 dari tujuh hanya sama yang undang-undang pada 2009, jumlah ujinya pada tahun yang sama produk hanya tujuh dari 51 legislasi permohonan. Belum lagi, apabila kita yang didaftarkan permohonan pada pada tahun itu. Pada 2008, misalnya, produk legislasi yang dimohonkan uji pada tahun

Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009 30 III DPRRIataskasus itu,cukup memberigambaran tentang posisiDPRdanKPK Komisi reaksi dengan dilanjutkan Zulkarnaen, Nasrudin pembunuhan kasus dalam Azhar itu belum fokus benar. Dari sisi fungsi pengawasan DPR, ditangkapnya Ketua KPK Antasari pendayagunaan tujuan meski DPR, oleh didayagunakan coba pengawasan—terlihat dan anggaran,DPR—legislasi, fungsi ketiga itu, tahun Pada 2009. pada baru babak memasuki D. akan dipaparkan dalamanalisiskedua undang-undang itu. menyatakan ketentuan sebelumnya bertentangan dengan konstitusi, dan tindak lanjut DPR yangMK pertimbangan permasalahan, mengenai Korupsi.Pembahasanmendalam Pidana Tindak Pengadilan tentang 46/2009 No. UU dan Perfilman tentang 33/2009 No. UU yaitu peraturan, produk dua ada 2009 pada MK oleh mengikat tidak dinyatakan pernah yang sedari awal dalamproses pembentukan peraturan-peraturan itu. peternakan. sektor untuk digunakan mengatur standarisasi produk yang peternakan. Pemohon menganggap telah terjadi liberalisasi kebijakan mempermasalahkan pemohon para 18/2009, No. UU ketenagalistrikan. untuk sektor kebijakan adalah liberalisasi dipermasalahkan melakukan yang 30/2009, No. UU para dengan Sehubungan itu, peraturan dua undang-undang. pembuat Dalam oleh ditetapkan yang kebijakan Hewan. mempermasalahkan No. pemohon Kesehatan UU dan dan Ketenagalistrikan Peternakan tentang tentang 30/2009 18/2009 No. UU pengujian yaitu lain, perkara dilanggar sertamasukranah pilihankebijakan pembuatundang-undang. ketentuankonstitusiyangada karena tidak MPR komposisiPimpinan dari berbeda itu hal Ketua dan Wakil Ketua DPRD berasal dari bahwa partai dua mengatur pemenang yangpemilu. MK 27/2009 dalam memutuskan No. bahwa UU diajukan dalam pasal coba beberapa menyangkut permohonan itu seperti lembaga pimpinan menentukan yang norma atas konstitusi. norma dengan sesuai dinyatakanjugatidak DPD) Wakildari Ketua Wakil-wakil Ketua MPR berdasarkan lembaga asal calon (dua Wakil Ketua dari DPR dan dua diajukan. yang MPR anggota calon lembaga asal melihat tanpa ParipurnaRapatMPR ditentukanmelalui harus MPR Pimpinan komposisi penentuan demikian, Dengan DPD. maupun DPR berasal baik terkait, anggota kelembagaan representasi dari terlepas dilihat harus MPR keanggotaan MK DPD, anggota dari berasal berpendapat bahwa yang aturan itu tidak sesuai dengan MPR Pasal 2 ayat Ketua (1) UUD 1945. Menurut MK, penentuan mempermasalahkan yang

57 56 55 54 53 58 Ujung DPR danKomisi Pemberantasan Korupsi (KPK): Gempuran Sistemik Tiada eetr iu shbna dna pnuin aa 1 aa () U o 27/2009 No. UU (1) ayat 14 Pasal pengujian dengan sehubungan itu, Sementara Selain membahas hubungan DPR dan MK sebelumnya, relasi DPR dengan KPK Indonesia perundangan ketentuan dari (revisi) lanjut tindak sebagai legislasi produk lain, sisi Di dua adalah legislasi fungsi dengan sehubungan digarisbawahi untuk menarik Yang

Perlu yangdimohonkanuji,yaitume dibericatatanbahwa selainmenyangkutpilihankebijakan, satudariempat permasalahan Besok”, “MKMulaiSidangkanUjiMateriUUKetenagalistrikan Putusan MahkamahKonstitusi No. 142-6/PUU-VII/2009,8Februari 2010. Putusan MahkamahKonstitusi No. 2009. 117/PUU-VII/2009,30September hak yangsifatnyakonkrit. Untuklebihjelasnya,masalahitu diulaslebihlanjutdalampembahasanundang-undang terkait. nyangkut tidakdiberikannya kompensasi memang secaralangsungakanmenimbulkan pelanggaran dalamhalpemusnahan ternak, read/2010/01/19/175858/1281836/4/mk-mulai-sidangkan-uji-materi-uu-ketenagalistrikan-besok> Ibid “KPK Terancam Mandul”, . 57 53 Hal itu terjadi karena para pemangku kepentingan tidak dilibatkan tidak kepentingan pemangku para karena terjadi itu Hal Sebagai konsekuensinya, MK juga memutuskan bahwa penentuan bahwa memutuskan juga MK konsekuensinya, Sebagai , 5Mei2009. www.detik.co 56 eetr iu dlm permohonan dalam itu, Sementara m , 19Januari 2010 .

Lengkapnya mengenai bisa dilihat di UU Pornografi dan Pornoaksi,

Komisi Komisi Hukum DPR mengirimkan surat pada Menteri Keuangan Sri Mulyani DPR memiliki tiga fungsi, yaitu anggaran, dan pengawasan, legislasi. Jika ingin melihat Ketiga Ketiga peristiwa tersebut meninggalkan trauma bagi anggota DPR. Trauma itu KPK ’berani’ ikut serta dalam rapat-rapat Panitia Anggaran. Lalu, reaksi DPR terlihat Sebagai Sebagai pengingat, pada 2008, terdapat beberapa peristiwa penting yang sangat Sementara Sementara dari sisi anggaran, masa persidangan DPR pada 2009 diiringi tak kunjung Kemudian, Kemudian, dari sisi legislasi, pembahasan RUU Pengadilan Tindak Pidana Korupsi dan Pelaksanaan Fungsi: Bagaikan Arena Permainan Pemandulan Permainan Arena Bagaikan Fungsi: Pelaksanaan - - - 60 59 61

pada 14 November 2008 yang mempertanyakan bernomor mata TU.03/8199/DPR-RI anggaran 2008 senilai dengan Rp180 maksud miliar yang dialokasikan untuk KPK. a. pelaksanaan pelaksanaan fungsi, harus dilihat dari ketiga aspek itu. Oleh karena itu, bagian ini dibagi bagian. mejadi tiga bertentangan dengan semangat antikorupsi yang berkembang di masyarakat. berkembang yang antikorupsi semangat dengan bertentangan 1. dalam badai perkara yang menimpa KPK tidak pernah tegas. Mulai dari ditangkapnya Ketua Ketua ditangkapnya dari Mulai tegas. pernah tidak KPK menimpa yang perkara badai dalam Hamzah, M. Chandra dan Rianto S. KPK—Bibit pimpinan kriminalisasi Azhar, Antasari KPK sampai pembahasan RUU Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, posisi DPR cenderung legislative review legislative Ketua kini menjadi Bangsa (FPKB) Mahfud M. D.—yang Kebangkitan Partai anggota Fraksi DPR Posisi 2009. pada jelas terlihat pun itu Hal terpisah. kesempatan berbagai MK—dalam adalah melalui DPR. menimbulkan wacana pembubaran KPK dan kemungkinan DPR untuk melakukan defensif defensif yang berujung pada permainan pertanda politik awal soal anggaran. relasi DPR Kedua dan hal KPK yang itu membenarkan ‘serangan merupakan balik’ koruptor signifikan dalam relasi DPR dan KPK, yaitu: dalam relasi signifikan stigma negatif atas DPR. Untuk melihat pemosisian DPR pada 2008. terjadi harus dilihat apa yang dalam relasinya dengan KPK, kepentingan atas isu pemberantasan korupsi di Indonesia. di Indonesia. korupsi pemberantasan atas isu kepentingan direalisasikannya mata anggaran untuk KPK menjadi penanda yang sangat memperkuat seperti RUU Pornografi pada 2008. Pihak yang berpolemik terbagi dalam dua kubu, bahkan bahkan kubu, dua dalam terbagi berpolemik yang Pihak 2008. pada Pornografi RUU seperti terefleksikan juga dalam internal DPR. Korupsi, wacana yang berkembang sangat spesifik dan mencerminkan pertarungan catatan tersendiri dalam proses legislasi. Dalam sejarah DPR, pertarungan wacana materi RUU itu yang melibatkan pemerintah, pro-kontra, menimbulkan kali sering lain DPR, RUU Pembahasan lain. RUU pembahasan dengan dan masyarakat sipil cenderung berbeda segala segala bentuk dinamikanya—baik di dalam maupun di luar persidangan DPR—menjadi

Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009 32 21 UU KPK No. 30/2002 tentang komposisi pimpinan kolektif kolegial. Pembangunan(FPP)—kewenangannya Persatuanbatasmelampauitelahmenafsirkanmenyatakan Pasaldalam KPK bahwa Fraksi dari dari Johan lain—Maiyasyak Anggota DPR. HukumKomisi oleh sementaradihentikan minta yangitulah tahapan Semuapenuntutan. sementara. Unsur penindakan yang dimaksud adalah tahap penyelidikan, penyidikan,belum sampai memperoleh surat bebas tugas dari presiden,Katjasungkana unsurdari Fraksipenindakan Kebangkitan Bangsadi (FKB)—menyarankanKPK harus selama Antasaridihentikan Azhar kolegial, yaitu limaorang. Komisi Ketua Panjaitan, Hukum DPR. TrimedyaMenurutnya, pengambilan pengambilan keputusan baru oleh di KPK harus berdasarkan diperkuat proses kolektif juga itu dalam Pendapat KPK. bermasalah di keputusan bisa kolegial. Antasari kolektif nonaktifnya bersifat demikian, KPK Dengan kepemimpinan Saifudin—menyatakan Hakim KPK. Lukman Ketua sebagai Azhar Hukum— Komisi Antasari dari DPR anggota itu, diselenggarakannyarapat sebelum hari Beberapa nonaktifnya menyikapi guna rapat untuk mengadakan KPK mengundang DPR 2009, Mei 7 pada setelahnya, Seminggu 2009. Mei 1 pada b. dilanjutkan olehDPRsetahunkemudian, yaitu Januari2010. terlalu tidak media oleh dikesankan yang sehingga seperti dramatis dieliminasi bisa sebetulnya DPR anggota oleh dipermasalahkan yang pengajuan prosedural Masalah akal. masuk tersebut Rutan sendiri, pembangunan untuk KPK Rutan anggaran memiliki Kejaksaaan dan Kepolisian seperti hukum HAM penegak DPR. dan Mattalatta—kepada Hukum Andi itu Menteri saat ini pada dikoordinasikan (Menhukham) hal pemerintah—dalam seharusnya diserahkan KPK sudah sebenarnya untuk Rutan Dephukham dengan pembangunan dahulu Asmara, Dewi disampaikan juga serupa oleh Hal (Dephukham). HAM dan Hukum Departemen HAM serta Paproeka menyatakan Arbab kewenangan sendiri. untuk (Rutan) membangun Tahanan Rutan Rumah ada memiliki bisa di untuk Dirjen KPK Pemasyarakatan keinginan adalah KPK upaya mendukung ia meski menyetujui prosedur, KPK. telah tubuh di melanggar reformasi menolak karena menyatakan itu (FPAN) anggaran Nasional penambahan Amanat Partai Fraksi dari belanja dan fasilitas berbagai akan KPK kurang pegawai milyar Rp230 lebih senilai kebutuhan merinci Azhar Antasari itu) (saat Wakil Ketua Panitia Anggaran Jhonny AllenMarbun. dinyatakanitu Hal DPR. oleh oleh disetujui Komisi bisa di Hukumdibahas sehinggabelum pernah belum karena itu anggaran mata pengalokasian mempertanyakan Hukum Komisi 66 65 64 63 62 Dalam rapat kerja antara KPK dan Komisi III DPR pada 12 Januari 2009, Ketua KPK KPK Ketua 2009, Januari 12 pada DPR III Komisi dan KPK antara kerja rapat Dalam DalamRapat Dengar Pendapat dengan KPK,anggota Komisi Hukum DPR—Nursyahbani Antasari Azhar ditangkap dengan tuduhan pembunuhan terhadap Nasarudin Zulkarnaen Pembahasannya 2009. awal pada terjadi tersebut DPR anggaran soal Pembahasan anggaran penambahan kebutuhan atas DPR penolakan dasar sebagai lain Argumen

Fungsi Pengawasan: Fakta yang sangat menarik adalah Ketua Panitia Anggaran DPR—Emir Moeis—diperiksa oleh KPKdalamkasusdana stimulus DPR—EmirMoeis—diperiksaoleh Fakta menarikadalah Ketua Panitia yangsangat Anggaran yang sudahmenjebloskan “HariIniEmirMoeisDiperiksaKPK”, http://korupsi.vivanews.com/news/read/15055-dpr_tangguhkan_anggaran_tambahan_kp http://korupsi.vivanews.com/news/read/15930-menteri_hukum_serahkan_ke_dewa http://web.dpr.go.id/index.php?page=berita.ReadBadan&id=1014&PHPSESSID=dj4fjd0nchi8n94sl4fha1fg6 http://www.hukumonline.com/berita/baca/hol21177/permintaan-kpk-untuk-tambah-anggaran-dipertanyaka Reaksi CepatBerbeda denganSemangat 63 . Namun, menariknya, persoalan pembangunan Rutan itu itu Rutan pembangunan persoalan menariknya, Namun, . 62 . Merespons kebutuhan KPK, Arbab Paproeka . kebutuhan Merespons 65 Kompas , 12April2009. n , diunduh3Maret2010. k , diunduh 3Maret2010. 66 64 Mengingat sesama aparat aparat sesama Mengingat n , diunduh 3Maret2010. 4 , diunduh 3Maret2010. 33 Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009 0. 1 Maret 20 Maret 5 diunduh 5 , 0 Pernyataan 69 diunduh diunduh , , K diunduh pada 3 Maret 2010. , R diunduh 5 Maret 2010. , l diunduh 5 Maret 2010. , L 71 Hasil akhir dari pertemuan antara KPK dan DPR 67 , 19 September 2009. Kompas dengan Semangat Minor Fungsi Pemanfaatan dan belum maksimal mengembalikan kekayaan negara yang hilang yang negara kekayaan mengembalikan maksimal belum dan Di sisi lain, Ketua PD Fraksi Syarif Hasan bahwa menyatakan pemerintah 70 68 show off show Maret 2010. http://nasional.kompas.com/read/2009/05/07/17332320/KPK..quot.Dipaksa.Libur.quot..oleh.DP http://www.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2008/bulan/07/tgl/03/time/121557/idnews/966402/idkanal/1 http://nasional.kompas.com/read/2009/09/16/1128009/Demokrat:.Pemerintah.Tak.Usah.Campuri.Kasus.Pimpinan.KP http://www.antaranews.com/view/?i=1245952014&c=NAS&s=PO http://www.tempointeraktif.com/hg/hukum/2009/09/23/brk,20090923-199147,id.htm “Ada “Skenario” Lemahkan KPK”, “Skenario” “Ada Legislasi: Fungsi

Apabila melihat perjalanan selama 2009, sangat menarik jika memperhatikan siapa Salah satu highlight kinerja DPR bidang legislasi yang paling berkesan pada 2009 adalah adalah 2009 pada berkesan paling yang legislasi bidang DPR kinerja highlight satu Salah Berbagai Berbagai pernyataan di atas meninggalkan kesan tidak adanya posisi politik tegas Ketika Ketika situasi KPK semakin buruk, pernyataan yang keluar dari beberapa anggota Namun, kasus yang menimpa pimpinan KPK terus bergulir, bahkan dua pimpinan KPK— pimpinan dua bahkan bergulir, terus KPK pimpinan menimpa yang kasus Namun, Hal tersebut direspons oleh Pimpinan KPK, Bibit S. Rianto, dengan pernyataan bahwa 70 71 67 68 69

Ketua Ketua sebelumnya, Dewi sebagai didudukkan Asmara—dari ia Kemudian, DPR. di Fraksi legislasi politik mengelola Partai dalam berpengalaman’ Golkar (FPG)—terhitung ‘belum Korupsi. Pengadilan RUU Pansus Ketua Pengadilan Tindak posisi Pidana Pengadilan Beberapa anggotaKorupsi. dengan semangat cenderung minor, seperti Arbab Paproeka—yang mempertanyakan 2009 untuk alokasi infrastruktur KPK–diposisikan sebagai Ketua Panja RUU Pengadilan Korupsi. anggaran pada awal saja anggota yang bersuara vokal mengenai KPK (sebagaimana tercatat dalam berbagai kliping media) dan posisi mereka ketika membahas berbagai isu penting dalam RUU undang yang disahkan selama 2009. Dalam subbab ini dipaparkan penggunaan fungsi legislasi legislasi fungsi penggunaan dipaparkan ini subbab Dalam 2009. selama disahkan yang undang Korupsi) Pidana Tindak Pengadilan RUU pembahasan dalam khusus (secara KPK terkait DPR itu. fungsi penggunaan dinamika dalam terlayani yang siapa kepentingan dan Korupsi. Secara detil, teknis perjalanan dan pembahasan disorot dalam bagian analisis undang- analisis bagian dalam disorot dinamika selama proses pembahasan sampai pembahasan pengesahan RUU Tindak dan Pengadilan Pidana perjalanan teknis detil, Secara Korupsi. mengurangi kewenangan KPK. kewenangan mengurangi c. dalam kisruh yang menimpa KPK. Yang tercatat di media adalah pernyataan-pernyataan anggota Komisi Hukum sebagaimana dikutip di atas. Semangat mereka cenderung ingin lain terkait kewenangan KPK melakukan penyadapan juga disikapi DPR Lukman Hukum oleh anggota Komisi penyadapan pembatasan kewenangan dengan perlunya pernyataan Hakim Saifudin. akibat korupsi. Kepolisian-Kejaksaan. dan KPK antara ‘perseteruan’ dalam campur turut tidak seharusnya Sebaiknya, pemerintah segera mencari pengganti dua pimpinan KPK itu. Komisi Hukum seperti Trimedya Panjaitan ternyata kurang suportif, seperti kerja KPK lebih KPK kerja seperti suportif, kurang ternyata Panjaitan Trimedya seperti Hukum Komisi faktor banyak RUU RUU Pengadilan Tipikor sedang bekerja sehingga perhatian media lebih pada posisi DPR DPR dan KPK Selain itu, ‘pertarungan’ Tipikor. dalam Pengadilan pembahasan isu-isu RUU hukum. teknis cenderung wacananya yang legislasi dalam ranah diposisikan Chandra M. Hamzah dan Bibit S Rianto—dijadikan tersangka penyalahgunaan kewenangan kewenangan penyalahgunaan tersangka Rianto—dijadikan S Bibit dan Hamzah M. Chandra dan tuduhan menerima suap. Beruntung bagi DPR, pada saat yang bersamaan, Pansus KPK dalam pemberantasan korupsi. itu adalah komitmen KPK untuk tetap melaksanakan agenda pemberantasan korupsi ke KPK. tanpa Ketua depan, meski KPK ibarat ‘diliburkan’ kerjanya karena penindakan merupakan fungsi strategis utama

Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009 34 UPKHP eugia bsr kn ejd aea au etrna kepentingan pertarungansebagaimana terjadi diRUU Pengadilan TindakPidanaKorupsi pada2009. baru arena menjadi akan RUU besar dan kemungkinan Korupsi KUHP/KUHAP Pidana Tindak mendominasi RUU banyak pembahasan itu, akan Sementara KPK. KPK, dan Ketua DPR relasi sebagai pimpinan pemilihan seperti ada yang situasi memanfaatkan maupun anggaran politik memainkan dengan baik politis, secara Upaya-upayaKPK DPR). menekan anggota mantan (atau DPR anggota banyakmelibatkan setiap saat, mengingat kasus-kasus yang menjadi perhatian masyarakat yang ditangani KPK anggota DPRyang ditangkap olehKPK. terlihat, yang empat dari dinamikalebih ada mengingat signifikan, Dari terlalu tidak ternyataparlemen keberpihakan penjuru. segala dari mengepung itu balik Serangan main. Penutup dengan KPK. Terlihat pula semangat seperti apa yang dimiliki anggota-anggota parlemen. contoh pandangan mini fraksi tersebut lebih dari cukup untuk merefleksikan hubungan DPR bisa diperpanjang15hari. dan hari 30 waktu dalam dilakukan dan KetuaPengadilanNegeri izin dengan miliar Rp10 melebihi yangnegarakerugian dengan korupsi kasus hanyauntuk penyadapandiatur itu, Tipikor Pengadilan Selain Agung. Kejaksaanke sidang kembali kewenanganpenuntutan dan karier mayoritashakim pada hakim komposisi catatan dengan itu RUU pengesahan menyatakanmenyetujuifraksi Muzakkir Khahir FPG Bicara Juru khususnyaFPG. Korupsi, RUUpembahasan Pengadilanakhir fraksitahapan mini pandangandalam saat dilihat bisa menjadi andalan KPK dalam melakukan penindakan dalam penanganan kasus. penyadapansoalpula yangmemerlukanKetua dari Pengadilanizin Negeriyangselamaini diatur itu, Selain Kejaksaan. tentang 16/2004 No. UU dengan disesuaikan alasan dengan diperluas, dipaksa misalnya Korupsi soal kewenangan Pengadilan penuntutan RUU hendak muatandikembalikan Materike Kejaksaan Korupsi. Agung Pengadilan RUU pembahasan legislasinya terkait KPK adalah besarnya semangat pengamputasian kewenangan KPK selama DPR yang diperiksa, baiksebagai saksi maupunsebagai tersangka diKPK. hukum kuasa oleh KPK. keterlibatan ketentuan diperiksa ketika tersangka mendampingi turut dilonggarkannyabisa hukum penasihat sehingga tersangka adalah pembahasan proses 73 72 eeaa niai an ag eprut euian P mmnata fungsi memanfaatkan DPR kecurigaan memperkuat yang lain indikasi Beberapa selama diusulkan coba yangKorupsi Pidana Tindak PengadilanRUU materi satu Salah Relasi DPR dan KPK diperkirakan akan berada dalam posisi bersinggungan keras nyaris balik— serangan bahwa terbuktilah 2009, Pada Namun, Kejaksaan. ke kembali tidak KPK ke tetap penuntutan wewenangAkhirnya, Contoh paling nyata soal pemanfaatan fungsi legislasi untuk kepentingan pihak tertentu

Tujuh danDelapan”, hlm.102. “Kewenangan KPKTetap: Pemerintah Pertahankan Kewenangan Penuntutan”, sistem penyidi yangmengeluh Pengusulan untuk‘melindungi’paratersangkakarenabanyakpengacara materiinidinilaibertujuan penyidik KPKmaksimal duaorangyangbisamasuk.Lihat tidakbisaikutmendampingitersangka,karenaketika diperiksa pengacara sehingga diKPKsedemikianrupa kan tersangkakorupsi 72 Materi itu sempat masuk dan dianggap sebagai ‘titipan’ karena banyak anggota 73 Majalah Tempo Edisi 29Januari-4 Desember2008,“Studio diLantai orpos ih back fight corruptors Kompas, 29 September 2009. 29 September tdk main- —tidak - 35 Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009

Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009 36 pihak eksternal, antara lain: programdan kerjaprogramyangmelibatkanlembaga menjadi kerja internal dibagi dapat itu Program-program kerja. program-program melakukan TPK jawabnya, tanggung dan anggaran, danpengawasan. legislasi, bidang di DPR kinerja perbaikan pada bermuara akhirnya tujuan juga kebijakanyang internal membuat itu dalam acuan Laporan dijadikan akan yang DPR. rekomendasi dan permasalahan solusi memuat berbagai mengidentifikasi rangka dilaksanakan dalam telah yang TKPK kegiatan rangkaian berisi lain antara itu Laporan laporannya. pada 21Februari 2006. Paripurna Rapat dalam diumumkan yang 12/PIMP/111/2005-2006 No. DPR Keputusan Surat melalui 2006 Februari 16 pada dibentuk sendiri TKPK sebelumnya. dibentuk telah Kinerja terhadap hasil pelaksanaan Peningkatan Rekomendasi Tim evaluasi Kajian serta Peningkatan Tim pemantauan Kineria melakukan (TKPK) dan DPR Pembentukan yangmenindaklanjuti untuk ditugaskan TPK tentang DPR. C/PIMP/III/2006-2007 72 No. DPR A. Institusi Internal DPR BAB III

- - - - - Peningkatan Kinerja: Rekomendasi Maksimal, RealisasiMinimal Sebagai tim yang mengimplementasikan rekomendasi TKPK dalam melaksanakan tugas menyampaikan telah TKPK 2006, Desember 8 pada DPR Paripurna Rapat Dalam Tim Peningkatan Kinerja (TPK) dibentuk berdasarkan pada Surat Keputusan Pimpinan 7 Desember2008 danke lnggris pada6—12Desember2008. Melakukan kunjungan kerja luarnegerike Amerika Serikat pada 30November— Melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan rekomendasi dari TKPKDPR;dan Melakukan diskusi untuk bertukar pengalaman mengenai pelaksanaanpemerintah (LPPM,IAI,dll); dan sistem kerja Melaksanakan rapat-rapat eksternal dengan kalangan akademisi dan Jenderal (Setjen); (Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) dan Pansus RUU Susduk), dengan Sekretariat Melaksanakan kegiatan rapat internal TPK, rapat TPK bersama alat kelengkapan DPR Assistance Committee parlemendengananggota kongres Amerika yangtergabung dalam (HDAC) yang datang berkunjung ke lndonesia pada 2008; HouseDemocratic lembaga non- lembaga 37 Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009 mempertim- e f e k t iv i t a s disampaikan pembahsan RUU; pembahsan RUU; Pengaturan lebih lanjut mengenai akses dan dalam pembahasan RUU; masyarakat mekanisme penyampaian aspirasi undang-undang yang modul perancangan tentang buku Penyusunan DPR). Sekretariat periode 2009—2014 (bersama dengan Anggota DPR kepada Pengaturan mengenai perlunya penentuan batas waktu pembahasan RUU; penentuan batas waktu mengenai perlunya Pengaturan Pengaturan lebih lanjut mekanisme kerja staf pendukung dalam penyusunan dan pembahasan RUU; untuk pembicaraan tingkat lebih lanjut penyederhanaan Pengaturan bersifat bersifat tertutup, direkomendasikan untuk dinyatakan terbuka agar dapat diakses oleh publik, dengan atau Pansus komisi oleh RUU penanganan kriteria Penetapan bangkan substansi yang dibahas, bersangkutan. mitra kerja, dan beban kerja komisi yang masyarakat dalam pembahasan RUU; masyarakat Peningkatan intensitas pencapaian rapat evaluasi serta koordinasi Prolegnas, prioritas menjadi antara yang RUU Baleg masukan mendapat dan komisi-komisi untuk prioritas setiap tahunnya, dan penetapan RUU RUU pembahasan Pengembangan transparansi khusus RUU, pada penentuan sifat Rapat memiliki kencederungan sebelumnya yang Kerja Panitia Pengaturan Pengaturan tugas dan fungsi Badan Dewan, anggota DPR dan alat kelengkapan antara kerja mekanisme Legislasi (Baleg), mekanisme kerja usul inisiatif anggota. RUU Baleg dalam pengajuan Baleg; dengan Pengaturan mengenai hak anggota, komisi, gabungan usul inisiatif DPR; RUU mengajukan komisi, dan Baleg dalam Peningkatan efektivitas Prolegnas dengan membuka akses bagi partisipasi Menyusun Menyusun draf revisi UU No. 22/2003 tentang Susduk MPR, DPR, DPD, dan DPRD Berbagai Berbagai program kerja TPK yang dilaksanakan telah menghasilkan capaian yang Jika Jika TPK merasa ada kebutuhan yang sangat signifikan mengenai bagaimana Program kunjungan kerja TPK ke Amerika dan Inggris merupakan hal yang berlebihan. berlebihan. yang hal merupakan Inggris dan Amerika ke TPK kerja kunjungan Program Memberikan masukan untuk revisi Peraturan DPR tentang Tata Tertib, yang antara ------

lain berisi: masukan. Materi revisi undang-undang yang dimaksud, yaitu: dimaksud, undang-undang yang revisi Materi masukan. dilaporkan dalam Rapat Paripurna pada 25 September 2009. Berikut hasilnya. 2009. Berikut 25 September pada Paripurna dalam Rapat dilaporkan yang kemudian disampaikan kepada Pansus yang membahas revisi UU itu sebagai bahan dengan berkorespondensi melalui dengan internet. Dengan berkorespondensi cara itu, komitmen kerja sama antara terealisasi. dapat melulu kunjungan berupa tidak Indonesia dan Amerika parlemen HDAC ketika berkunjung ke lndonesia. Jika waktunya terbatas, diskusi itu dapat ditindaklanjuti ditindaklanjuti dapat itu diskusi terbatas, waktunya solusi menindaklanjuti dan Jika TKPK, rekomendasi TPK dapat diskusi dengan memanfaatkan lndonesia. ke berkunjung ketika HDAC rinci karena berangkat dari identifikasi masalah internal. Dengan demikian, hendaknya TPK dapat membaca dengan jelas prediksi kendala-kendala yang akan implementasi. tataran dihadapi dalam Reformasi/Tim Kinerja parlemen di negara-negara itu dilaksanakan, apa saja kegiatannya, kegiatannya, saja apa dilaksanakan, itu negara-negara di parlemen Kinerja Reformasi/Tim bagi peningkatan menindaklanjuti serta hasil bagaimana bermanfaat dari tim itu sehingga kinerja parlemen. Sebenarnya, solusi dan rekomendasi dari TKPK sudah sangat jelas dan Kunjungan kerja itu ditujukan untuk mendapat masukan tentang bagaimana Program Tim Tim Program bagaimana tentang untuk masukan mendapat itu ditujukan kerja Kunjungan

Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009 38 rekomendasi TKPK. pengaduan masyarakat yang masukke DPR. menjadi 21bagianyang bermuara dikelompokkan padaperbaikan kinerjalegislasi. TKPK Rekomendari TKPK. rekomendasi 63 dari 12 TKPK. hanya rekomendasi TPK dalam Capaian tersurat yang apa dari jauh masih TPK oleh dilakukan yang capaian kuantitatif, secara tetapi, Akan TKPK. oleh direkomendasikan yang apa dengan 4 3 2 1 No. 6 5 - Sistem pendukung fungsilegislasi(bersamadengan Sekretariat DPR)yang meliputi: - DPR sebagai salah satu sarana publikasi kegiatan dan produk-produk DPR, termasuk DPR, produk-produk dan kegiatan publikasi sarana satu salah sebagai DPR iia dr sbtni aaa TK aa ag iauana ua ckp konsisten cukup sudah dilakukannya yang apa TPK, capaian substansi dari Dilihat hanyaTPK terkaitcapaian TPK DPR, capaian legislasi Dari kinerja penguatan dari 16% eacna porm hss itm noms Lgsai SLG dna materi dengan (SILEG) Legislasi Informasi Sistem khusus program Perancangan untuk memudahkan publikasi danakses informasi melalui Peningkatan muatan yang dimasukkan dalamintranet daninternet; mengakses datadaninformasi Meningkatkan kemauan dankemampuan anggotaDPRRIdalam bank datadanpusatpelayanan informasi Membentuk danmengembangkan Perpustakaan DPRRIsebagai Peningkatan kualitas danprofesionalisme stafpendukung DPRRI penyerapan/penyaluran aspirasi rakyat Merumuskan format (mekanisme, bentuk,dantatacara) Membuka peluangpartisipasipublik masyarakat Peningkatan sosialisasimekanisme danpenyusunan RUU kepada Pembagian Rekomendasi TKPKdiBidangLegislasi band-with Tabel 3JumlahRealisasi Rekomendasi TKPK Diagram 4Realisasi Rekomendasi TKPK dan kapasitas server serta pengaman jaringan server DPR server jaringan pengaman serta server kapasitas dan 6 4 3 2 3 3 Rekomendasi Jumlah website . 0 0 1 1 1 1 Terealisasi 39 Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009 ). website 0 0 0 0 0 0 1 0 1 Terealisasi 3 1 1 0 1 0 1 7 3 1 2 2 1 5 5 Jumlah Jumlah Rekomendasi 4 3 1 3 2 2 Membuka kesempatan yang lebih luas bagi publik untuk lebih luas yang kesempatan Membuka berpartisipasi dalam pembahasan RUU Mengusahakan keseimbangan fungsi-fungsi pada alat kelengkapan fungsi-fungsi pada alat kelengkapan keseimbangan Mengusahakan DPR pembahasan RUU mekanisme tentang Tertib Tata Peraturan Revisi menjadi terbuka) rapat (mengubah sifat masyarakat kepada sosialisasi RUU mekanisme Merumuskan Mengalokasikan anggaran sesuai dengan kebutuhan (otonomi (otonomi kebutuhan sesuai dengan anggaran Mengalokasikan pengelolaan anggaran) tinggi dan institusi di perguruan dengan kerjasama Meningkatkan bidang penelitian pemerintah dan DPR antara komunikasi Meningkatkan Menentukan batas jumlah RUUyang dibahas oleh komisi (paling dibahas oleh komisi RUUyang batas jumlah Menentukan 3 RUU) banyak secara membahas RUU yang Pansus batas jumlah Menentukan bersamaan (paralel) (28 orang) jumlah anggota Pansus batas maksimal Menentukan P3DI Mengembangkan Penataan fungsi Baleg sebagai pintu masuk pembahasan RUU pintu fungsi Baleg sebagai Penataan tata cara dan anggota tentang alat kelengkapan Sosialisasi kepada RUU penyusunan DPR (bila rapat-rapat jadwal penyusunan Membentuk tim khusus pihak ketiga) dengan kerjasama perlu Pembagian Rekomendasi TKPK di Bidang Legislasi Rekomendasi Pembagian alat kelangkapan bersama Baleg dan pembahasan Melakukan tahunan dan prioritas Prolegnas menentukan dalam DPR lainnya RUU pembahasan Sebagai referensi penyusunan rencana dan strategi DPR periode 2009—2014; dan dan strategi rencana penyusunan referensi Sebagai Susduk. RUU Pansus kepada masukan memberikan upaya Sebagai Selain mengejutkan publik, rencana studi banding beserta alasannya tidak diinformasikan diinformasikan tidak alasannya beserta banding studi rencana publik, mengejutkan Selain Pada Pada 22 Juli 2009, masyarakat dikejutkan dengan rencana kunjungan kerja BURT ke - - Studi Banding pada Akhir Masa Jabatan: Kebutuhan atau Sekadar atau Kebutuhan Banding pada AkhirStudi Masa Jabatan: Menghabiskan Anggaran?

20 21 19 17 18 16 14 15 12 13 11 9 10 8 7 No.

Alasan kunjungan kerja itu terkesan terlalu mengada-ada. mengada-ada. terlalu itu terkesan kerja Alasan kunjungan secara secara resmi, seperti melalui konferensi pers dan media informasi formal DPR ( itu, yakni: Amerika Amerika dan Prancis pada 27 Juli—3 Agustus 2009. Padahal, pada 30 September masa 2009, jabatan mereka berakhir. Mereka harus digantikan dengan anggota 2009—2014 yang lebih DPR dari 70% periode merupakan anggota baru. Alasan dari kunjungan kerja B.

Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009 40 easna sui adn dna cr bradn k la ngr dpt diminimalisir. DPR dapatmemaksimalkan dapat pemanfaatan informasi yang terhimpun dalamGLIN. negeri luar ke dan bertandang cara diakses dengan banding mudah studi pelaksanaan lebih relatif yang banding studi terjangkauprosesdalam perancangan peraturan perundang-undangan. Dengan demikian, bahan dan referensi akan DPR di pembahasan dokumen parlemen danliteratur hukum. adalah tersedia yang sekunder Sumber pengadilan. putusan peraturanordonansi,serta undang-undang, atau yangantaralain tersedia primer Sumber GLIN. anggota menjadi yang internasional organisasi atau negara oleh dikeluarkan yang Congress, Amerika Serikat. Data yang disediakan dan bisa diakses adalah dokumen otentik DPR—merupakan langkah yang patutdiapresiasi. itu hal BergabungnyaIndonesia—dalam itu. jaringan tentang pelatihan ada bahkan 2008, Januari sejak diperkenalkan sudah itu Jaringan DPR. Ketua oleh diresmikan yang (GLIN) RUU Susduk juga sudah melakukan studi banding, Pansus yaitu Apalagi, ke: banding. studi perencanaan dalam buruk yang koordinasi menunjukkan itu Hal 2009. Agustus 3 pada Susduk RUU mengesahkan berencana telah Pansuskarena Ketua DPR Agung Laksono. TPK juga melakukan studi banding ke beberapa negara, seperti: lebih samasepertiyang diinginkan olehBURT. dibentuk untuk merumuskan arah dan rekomendasi perbaikan kinerja DPR. Misi itu kurang itu Tim banding. studi kali beberapa melakukan telah yang TKPK oleh didokumentasikan sisa masajabatannya kurang lebih2,5bulan. kebutuhan Jadi, BURT lebih lanjut. 2004—2009 tidak bisa memprogramkan hal itu karena periode 2009—2014. Merekalah yang melaksanakan program BURT, termasuk mengetahui - - - - Selain itu, informasi yang ingin didapatkan oleh BURTsebenarnyaoleh dan dilakukan didapatkantelah yangingin informasi itu, Selain Rencana dan strategi DPR yang akan datang lebih tepat dipersiapkan oleh anggota DPR egbnna noei sbgi eaa ngt GI tnuy dpt memperkaya dapat tentunya GLIN anggota negara sebagai Indonesia Bergabungnya of Library Law oleh difasilitasi yang dunia di antarparlemen jaringan adalah GLIN Pada 16 Desember 2008, Indonesia bergabung dalam aneh terkesan juga Susduk RUU Pansus kepada masukan memberikan untuk Alasan kepemimpinan bawah melanjutkannya di TPK tugasnya, masa berakhir TKPK Setelah - Beberapa negara yang telah dikunjungi antara olehtimtersebut, lain: - Jerman (26—31Januari2009). Amerika Serikat (26—31 Januari2009);dan Australia (28November—1 Desember2008). Amerika Inggris,danCeko Serikat, (November 2008);dan Amerika Serikat (16—22November 2007)dengan materi Kanada (19—26November 2007). Global Legal Information Network legislative budget ; dan 41 Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009 - 77 Dari detik. 74 ). Untuk memenangkan 560 kursi kursi 560 memenangkan Untuk ). Dari daftar absensi, terdapat 80 76 ). Menyusul kemudian trio FPBR, FPDS, dan Bintang Pelopor De Pelopor Bintang dan FPDS, FPBR, trio kemudian Menyusul ). http://www.detiknews.com/read/2008/09/02/151207/998984/10/ 3 incumbent http://www.detiknews.com/read/2008/10/29/233402/1028142/10/ 9 anggotanya mengajukan izin. Di ranking bawahnya berturut-turut fraksi fraksi berturut-turut bawahnya ranking Di izin. mengajukan anggotanya 9 1 , < ) dan PPP ( PPP dan ) 5 >, 2 September 2008. n Detik.com 0), PKS ( PKS 0), 1 , kegiatan persiapan pemilu yang menyita banyak waktu waktu banyak menyita yang pemilu persiapan kegiatan , http://www.detiknews.com/read/2009/01/19/141758/1070886/10/seratusan-anggota-dpr-bolos- >, 29 Oktober 2008 9 ), Demokrat ( Demokrat ), Kondisi yang lebih memprihatinkan lagi terlihat saat pembukaan pembukaan saat terlihat lagi memprihatinkan lebih yang Kondisi 11 incumbent 75 ), PAN ( PAN ), 13 izin masing-masing. izin 1 6), PKB ( PKB 6), 1 . Mereka harus pandai membagi waktu agar tugas-tugas DPR bisa dilaksanakan 9 Januari 2009. >, 19 Januari g mokrasi dengan dengan mokrasi Golkar ( Golkar kpu-umumkan-daftar-caleg-tetap-pemilu-200 kehadiran-anggota-dpr-di-sidang-paripurna-memprihatinka sidan kehadiran kehadiran fisik hanya mencapai 200-an anggota. Dilihat dari daftar hadir paripurna pembukaan masa sidang pada tahun persiapan pemilu pemilu persiapan tahun pada sidang masa pembukaan paripurna hadir daftar dari Dilihat Kemenangan Kemenangan pemilu merupakan harapan besar bagi para Caleg. Bolosnya anggota Pada Pada 18 Maret 2009, Keputusan KPU No. 178/Kpts/KPU/Tahun 2009 menyatakan Persiapan Persiapan kampanye tidak hanya membutuhkan kesiapan mental dari para Caleg, Kegiatan Kegiatan persiapan untuk memenangkan pemilu dengan mekanisme pemilihan KPU mengumumkan Daftar Calon Legislatif Tetap (DCT) pada 29 Tetap Daftar Calon KPU 2008. Legislatif Oktober Dalam mengumumkan Persiapan Pemilu vs Kehadiran Anggota Dewan Anggota Kehadiran vs Pemilu Persiapan Rekor tidak hadir tertinggi masih dimenangi Fraksi PDIP dengan dengan PDIP Fraksi dimenangi masih tertinggi hadir tidak 77 Rekor “Kehadiran Anggota75 “Kehadiran Memprihatinkan”, < DPR di Sidang Paripurna < AnggotaSidang”, “Seratusan Bolos DPR 76 “KPU Umumkan Daftar Caleg Tetap Pemilu 2009” Pemilu Caleg Tetap Daftar 74 “KPU Umumkan

tersebut, memang ditandatangani oleh 351 anggota. Namun, berdasarkan pemantauan pemantauan berdasarkan Namun, 351 oleh anggota. ditandatangani memang tersebut, com, mereka. alasan ketidakhadiran izin dan 119 anggota lain tidak diketahui anggota yang masa sidang III tahun sidang 2008—2009 yang dilaksanakan pada 19 Januari 2009. Sidang 2009. Januari 19 pada dilaksanakan yang 2008—2009 sidang tahun III sidang masa dari 50 persen anggota DPR. dihadiri kurang itu hanya dimulainya waktu dimulainya bahkan kampanye, jauh Persiapan sebelumnya. pemilu telah dilakukan sejak akhir 2008. Hal itu pun diakui oleh anggota DPR kala anggota. sidang kehadiran dari paripurna yang sepi anggota tentunya berdampak pada tidak maksimalnya performa kinerja DPR. performa pada tidak maksimalnya berdampak anggota tentunya DPR pada tahun masa terakhir tidak terjadi jabatannya setelah hanya KPU menabuh gong banyak banyak waktu tentunya tidak berisiko terhadap tanggung jawabnya kepada masyarakat. Caleg para bagi Namun, ternyata berdampak pada intensitas kehadiran anggota. Rendahnya tingkat kehadiran bahwa waktu kampanye boleh dilakukan pada 16 Maret 2009 sampai dengan 5 April 2009. April 5 dengan sampai 2009 Maret 16 pada dilakukan boleh kampanye waktu bahwa Bagi para Caleg baru di luar anggota DPR, kegiatan persiapan pemilu yang membutuhkan dengan dengan penuh tanggung jawab dan mereka juga harus mempengaruhi menjaga kampanye kegiatan-kegiatan apakah padat, loyalitas sangat yang kesibukan calon Dengan pemilih. DPR? anggota dalam rapat-rapat kehadiran tingkat kesiapan kesiapan keuangan dan kesediaan waktu yang penjaringan calon cukup pemilih. juga Waktu mempengaruhi menjadi sangat efektivitas penting, incumbent khususnya bagi para Caleg calon pemilih. Kebanyakan Caleg melakukan penjaringan masa dengan cara menyambangi menyambangi cara dengan masa penjaringan melakukan Caleg Kebanyakan pemilih. calon masing-masing. (Dapil) Pemilihan di Daerah langsung calon pemilih partai yang berbeda, persaingan mereka bahkan terlihat sengit dalam tubuh partai mereka mereka partai tubuh dalam sengit terlihat bahkan mereka persaingan berbeda, yang partai sendiri. Terlebih, para Caleg yang berada di daerah pemilihan memiliki Bilangan Pokok Pemilih (BPP) sangat tinggi. Berbagai kegiatan dilaksanakan guna menarik simpati para dan kreativitas diupayakan untuk memikat para pemilih di daerah pemilihan masing-masing. pemilihan daerah di pemilih para memikat untuk diupayakan kreativitas dan langsung sangat berat. Kompetisi tidak dilakukan oleh hanya para Caleg yang berasal dari 11.301 11.301 Calon (Caleg) Anggota itu, Legislatif di banyak anggota merupakan DPR antaranya ( 2004—2009 priode pada menjabat masih yang cara Berbagai ketat. sangat yang persaingan tingkat itu memiliki calon-calon DPR, tentunya pengumuman itu, Ketua KPU menyampaikan bahwa 11.301 calon dari calon 44 11.301 lolos telah bahwa partai KPU itu, Ketua menyampaikan pengumuman seleksi dan di dapat berkompetisi ajang pemilu 2009 untuk kursi menduduki DPR. C.

Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009 42 fisik sebanyak tiga kali berturut-turut dalam rapat sejenis, tanpa izin dari Pimpinan Fraksi, kewajibannya. Kemudian, dalam ayat (2), ditegaskan bahwa ketidakhadiran anggota secara menjadi yang rapat setiap fisik secara menghadiri cara dengan tugasnya mengutamakan tertulis dariBK.Mengapa BKhanya memproses sedikitperkara kehadiran?. teguran sanksi dengan diputus hanyasemuanya Artinya, dan diproses yang anggota BK. 28 ada hanya oleh ditindak yang perkara 28 hanya 2009, pertengahan hingga Ironisnya, mereka bisa mencapai puluhan, bahkan ratusan anggota, khususnya dalam rapat paripurna. menggambarkanmassa—telahketidakhadan kondisiyangJumlah serius diperbaiki.perlu perkara kehadiran anggota. ada pada 2005 dan 2006 saja. Pada 2007 hingga Juni 2009, BK sama sekali tidak menindak hanyaPerkarakehadirankehadiran.perkara antaranya merupakan di 28 dan DPR di etik perkara 72 memutus telah BK 2009, Juni 18 Hingga tahun. setiap ketidakhadirananggota masalah dengan terkait persidangan melakukan DPR—selalu anggota etik permasalahan DPR awal sejak terjadi 2004—2009. periode sudah anggota ketidakhadiran Fenomena usai. kunjung belum merupakan pelanggaran kode etik. ≤ DPRBolosRapatDisuratiBadan Kehormatan”, 78 “10Anggota Masalah ketidakhadiran anggota sesungguhnya merupakan permasalahan lama yang lama permasalahan merupakan sesungguhnya anggota ketidakhadiran Masalah aa psl aa () oe tk P, ieukn aw agoa P harus DPR anggota bahwa disebutkan DPR, etik kode (1) ayat 6 pasal Dalam media peliputan DPR—sebagaimanarapat-rapat dalam anggota ketidakhadiranFakta tgl/12/time/162041/idnews/271915/idkanal/10 Diagram 6Perkara Kehadiran yang Diputusoleh BadanKehormatan Berdasarkan JenisRapat 78 Diagram 5perkara yang DiputusolehBadanKehormatan BK—selaku alat kelengkapan yang bertanggung jawab menindak jawab bertanggung yang kelengkapan alat BK—selaku ≥, 12Januari 2005. http://www.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2005/bulan/01/ 43 Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009 - - Rapat Paripurna; Rapat Luar Biasa; Paripurna Rapat Fraksi; Rapat DPR; Pimpinan Rapat Musyawarah; Badan Rapat Komisi; Rapat Komisi; Gabungan Rapat Badan Legislasi; Rapat Anggaran; Panitia Rapat BURT; Rapat BKSAP; Rapat Badan Kehormatan; Rapat Khusus; Panitia Rapat Kerja; Panitia Rapat Kerja; Rapat dan Pendapat; Dengar Rapat Umum. Pendapat Dengar Rapat tentang Pemilihan Umum; Pemilihan tentang sebagai kewajiban melaksanakan tidak dan/atau etik, kode sumpah/janji, Melanggar anggota; atau ketentuan dalam diatur sebagaimana jabatan rangkap larangan peraturan Melanggar perundang-undangan. Ttidak dapat melaksanakan tugas secara berkelanjutan Anggota; sebagai atau berhalangan tetap calon anggota sebagaimana dimaksud dalam UU Tidak lagi memenuhi syarat-syarat Seharusnya, Seharusnya, setelah dilahirkan peraturan tata beracara BK, alat kelengkapan ini harus Dalam tata tertib DPR, dapat disimpulkan bahwa pelanggaran kode etik dapat diproses diproses dapat etik kode pelanggaran bahwa disimpulkan dapat DPR, tertib tata Dalam Dalam Pasal 59 ayat (1) aturan Tata Tertib, disebutkan bahwa Pimpinan DPR, Dari tujuh belas jenis rapat DPR, hanya empat jenis rapat yang diproses pelanggaran Ada tujuh belas jenis rapat DPR yang diatur dalam Pasal 75 Tata Tertib DPR, yaitu: Tertib 75 Tata Pasal dalam diatur DPR yang rapat jenis tujuh belas Ada 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 3. 4. 1. 2.

oleh BK hanya ada pada 2005 dan 2006. Pada 2007 hingga Juni 2009, tidak ada keputusan Juni 2009, tidak 2007 hingga ada keputusan ada pada 2005 dan 2006. Pada oleh BK hanya lebih proaktif dalam menindak pelanggaran kode etik Jika para anggotanya. disandingkan dengan data, justru diproses yang semakin memprihatinkan 28 kehadiran karena perkara Republik Republik Indonesia. Dalam pasal 6 peraturan dalam DPR anggota itu, ketidakhadiran atas pelanggaran adalah disebutkan pengaduan memerlukan tidak bahwa pelanggaran yang menjadi kewajibannya. yang rapat-rapat oleh BK jika ada pengaduan dari Pimpinan DPR, masyarakat, dan/atau pemilih. Pada 10 Juni 2008, DPR melahirkan Rakyat Perwakilan Dewan Peraturan Kehormatan Badan DPR Wewenang dan Tugas Pelaksanaan No. Beracara 1 DPR RI/IV/2008-2009 tentang Tata masyarakat, masyarakat, dan/atau pemilih dapat mengajukan pengaduan tertulis dilengkapi dengan kondisi: BK atas adanya kepada identitas pengadu hui bahwa pelanggaran kehadiran dapat diproses tanpa adanya pengaduan tertulis dari pemilih? dan/atau Pimpinan DPR, masyarakat, nya nya oleh BK. Apakah rapat-rapat lain selalu dihadiri oleh anggota DPR secara fisik? Atau, apakah BK yang hanya berjumlah tujuh belas orang tidak mampu mengontrol dinamika 550 kehadiran anggota dalam tujuh belas jenis rapat? Apakah anggota BK tidak mengeta

Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009 44 rapat. Kemudian, BKdapatmenindakanggotajika sudahditemukan adanya pelanggaran. kian, BK terbantu untuk lebih optimal memantau ketidakhadiran anggota dalam setiap jenis jumlah yang terdapat dalam daftar hadir dan kehadiran anggota secara fisik. Dengan demi mempertimbangkan dengan itu Hal anggota. kehadiran jumlah terkait BK kepada laporan kelengkapanmemberikanalat setiap untuk pelaporanmekanismedari diatur saja bisa itu, samping memperolehnya.Di DPR—untuk internal kelengkapan alat BK—selaku bagi sulit yang hal Bukan rapat. setiap di tersedia selalu yang hadir daftar hanyakarenamerupakan pat-rapat DPR,terlebih anggotayang tidakhadirtanpaalasanyang jelas. kinan adanya ‘kenakalan’ anggota yang sering kali mensiasati ketidakhadirannya dalam ra tungkan jumlah anggota fraksi. Selain itu, dicari mekanisme terbaik yang menutup kemung hadir tidakmengetahuisubstansidandinamika pembahasandalamrapat-rapat itu. tidak yang anggota adalah penting lebih yang hal etik, dikenakansanksi dapat Selain entu. Sering kali, anggotanya tidak dapat hadir untuk mewakili fraksinya dalam rapat-rapat tert mun, hal itu menjadi permasalahan bagi fraksi-fraksi yang memiliki jumlah anggota sedikit. Na diatasi. dapat itu banyak,hal anggota jumlah fraksi-fraksimemiliki yangBagi optimal. tidak DPR kinerja membuat itu hal fraksisaja, ¾ oleh dihadiri dinyatakandengan kuorum bersamaan dengan rapat lain sangat berkorelasi denganfaatkan banyaknyauntuk bertemu dengan jumlahmasyarakat. fraksiSoal rapat-rapat di DPR. yang harus dihadiri alokasikandalam waktu waktunya pada masa reses. Di sampingkelembagaan itu, forumyangbaik. Kunjungan kunjungan terhadap konstituen/masyarakatkerja juga dapat dimansesungguhnya sudahdi yang lebihpentingyang diselenggarakan dalamwaktu bersamaan. rapat menghadiri harus karenatertentu rapat menghadiri tidak yang anggota banyakjuga gota adalah melakukan kunjungan untuk menemui konstituen/masyarakat. Di samping itu, kepada anggota dengan jumlah yang izin sangat signifikan. Alasan izin yangmemberikan sering digunakan parafraksi ang pimpinan kali, Sering izin. surat berupa fraksi pimpinan dari ‘katebelece’ mendapat sudah hadir tidak yang anggota dari banyak hadir,karena ak DPR dilaksanakan tanpamenunggupengaduan. rapat-rapat saat mangkir kali sering yang DPR anggota para menindak dengankinerjanya memaksimalkan dapat BK itu, peraturan melalui 2008, pada Padahal, kehadiran. perkara hss ai K aa bki nu mmrss eiahdrn agt ua didapat mudah sangat ketidakhadiran memproses untuk bukti alat BK, bagi Khusus memperhi yang rapat mekanisme mengatur kelembagaan—hendaknya DPR—secara sudah rapat Meski fraksi. setiap dari perwakilan oleh dihadiri harus DPR rapat Setiap Melihat kondisi tersebut, sangat jelas terlihat bahwa DPR belum memiliki sistem manajemen tid yang DPR anggota banyaknya atas jawab bertanggung turut fraksi pimpinan Para ------45 Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009

Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009 46 legislasi yang lebihrealistis pada 2009. dapat dijadikan indikator pembelajaran yang baik bagi DPR dalam menyusun perencanaan sebelumnyatahun empat Padahal,kurangrealistis. dan ambisius terlihat saja masih 2009 ( luncuran RUU 37 39 dari dan terdiri baru RUU 2009 Prolegnas dalam RUU Ketujuh-puluh-enam pemerintah. bersama disetujui akan yang prioritas sebagai RUU 76 menargetkan telah DPR 2009, (Prolegnas) pembentukan sebagaimana undang-undang yang bersifat substantif. pembahasan dalam besar upaya membutuhkan tidak yang wilayah pemekaran undang-undang mengesahkan tidak sekali sama DPR adalah catatan kedua selama 5 tahun masa bakti DPR 2004—2009 Pada 2009, DPR hanya menyetujui 39 undang-undang. Hal itu merupakan capaian terendah yang rata-rata mendekati angka 50 undang-undang, bahkan 62 undang-undang pada 2008. sebelumnya tahun-tahun pada kuantitas dengan dibandingkan menurun jauh dihasilkan yang undang-undang bahwa terlihat memang kuantitas, Secara 2009. pada DPR legislasi A. pada2009 yang Disahkan Analisis Undang-undang BAB IV

79 Realisasi Prolegnas 2009: Nafsu Capaian Besar Kurang Jika dilihat dari beban legislasi tahunan yang terdapat dalam Program Legislasi Nasional kinerja kuantitas maupun kualitas mempengaruhi sangat pemilu menjelang Kondisi

Capaian jumlah terendah DPR dalam menyetujui undang-undang adalah pada tahun 200 Diagram 7Perencanaan danRealisasi Legislasi2009 ar over carry dr thnthn eeuna Prolegnas sebelumnya. tahun-tahun dari ) 79 . Namun, hal positif yang perlu menjadi 5 , yakni hanya menyetujui 14 undang-undang. 47 Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009 copy-paste) copy-paste) , pembahasan undang- , pembahasan , , tidak ada lagi pengesahan Kedua Pertama Bobot Pembahasan Rancangan Undang-undang Rancangan Bobot Pembahasan Diagram 8 Pengelompokkan Undang-undang berdasarkan berdasarkan Undang-undang 8 Pengelompokkan Diagram DPR mengesahkan Perubahan Paket RUU Paket dari di yang terdiri RUU Perubahan bidang DPR peradilan mengesahkan Kekuasaan Kehakiman, RUU Perubahan Kedua atas UU No. 2/1986 tentang Peradilan Peradilan tentang 2/1986 No. UU atas Kedua Perubahan RUU Kehakiman, Kekuasaan Umum, dan RUU Agama; Perubahan Kedua Peradilan atas tentang UU 7/1989 No. UU No. atas 5/1986 Kedua tentang Peradilan Tata Perubahan Usaha RUU dan Negara, DPR mengesahkan RUU penting yang menjadi perhatian publik yang terdiri RUU Tindak Pidana Korupsi. Pengadilan Publik dan RUU Pelayanan 1. 2. Ada dua isu penting terkait undang-undang yang masuk dalam kategori substantif, yaitu: substantif, kategori dalam masuk yang undang-undang terkait penting isu dua Ada RUU substantif merupakan RUU yang materi dan proses pembahasannya membutuhkan membutuhkan pembahasannya proses dan materi yang RUU merupakan substantif RUU Ada Ada beberapa capaian positif DPR yang perlu diapresiasi dari segi bobot undang- Dari segi bobot pembahasan RUU, PSHK mengelompokkan 39 undang-undang yang Dilihat dari segi waktu, masa bakti pada 2009 relatif lebih singkat dibandingkan tahun- dibandingkan singkat lebih relatif 2009 pada bakti masa waktu, segi dari Dilihat

selain RUU substantif sangat sederhana dan cenderung sama dengan UU sejenis yang telah telah yang sejenis UU dengan sama cenderung dan sederhana sangat substantif RUU selain disahkan. Jadi, sering kali RUUsejenis itu dibuat hanya dengan cara ( menyalin ada. telah dari undang-undang yang upaya upaya yang lebih besar membutuhkan luar upaya biasa dan ringan untuk dibahas. Di dibandingkan samping itu, format isi RUU RUU lain dengan materi aturan yang tidak undang yang bersifat substantif berjumlah 28 undang-undang. Pada 2009, DPR paling banyak banyak paling DPR 2009, Pada undang-undang. 28 berjumlah substantif bersifat yang undang sebelumnya. tahun empat dibandingkan substantif bersifat yang RUU mengesahkan undang yang dibahas bersama pemerintah pada 2009. pemerintah bersama undang dibahas yang moratorium DPR kebijakan Akhirnya, wilayah. merealisasikan pemekaran undang-undang pemerintah. dengan disepakati telah yang wilayah pemekaran disahkan menjadi lima kelompok sebagai berikut. sebagai menjadi lima kelompok disahkan dalam merealisasikannya. DPR dengan masa dalam bakti merealisasikannya. 2009 dan akan yang datang hendaknya menargetkan jumlah yang lebih realistis, mulai dari penentuan realisasinya. legislasi dengan jumlah perencanaan materi konsistensi dibahas hingga RUU yang akan RUU di luar Prolegnas dalam UU No. 10/2004 tentang pembentukan peraturan perundang- peraturan pembentukan tentang 10/2004 No. UU dalam Prolegnas luar di RUU undangan sering kali dimanfaatkan Prolegnas. Hal itu menunjukkan DPR tidak dalam konsistennya perencanaan legislasi dan DPR untuk mengesahkan banyak RUU di luar yang yang minim, hendaknya DPR dapat indikator mengukur capaian kemampuannya legislasi dengan pada tahun-tahun berkaca sebelumnya pada yang tidak jumlah yang ditetapkan dalam Prolegnas tahunan. Apalagi, pengusulan pernah diperbolehkannya mencapai tahun tahun sebelumnya; praktis hanya menghabiskan waktu sembilan bulan. Dengan waktu

Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009 48 perjanjian internasional sebagai berikut. RUU pengesahan Perppu, dan tiga RUU tentang APBN. Adapun, empat RUU terkait ratifikasi RUU di antaranya merupakan pengesahan ratifikasi internasional, empat lainnya merupakan merepresentasikan keseriusan negara terhadap pemberantasan korupsi. undang-undang itu sangat disorot oleh publik. Undang-undang itu merupakan simbol yang Pembahasan 2009. Desember pada MK diberikan yangwaktu batas sebelum diselesaikan menerima layanan yang diberikan olehlembaga pelayanan publik. Implementasi ketentuan RUU itu vital bagi peningkatan kualitas hidup warga negara dalam itu. standar memenuhi tertentuserta kinerja standar penyediamemiliki untuk publik jasa dalam negara warga hak menjamin untuk memperoleh pelayanan publik yang penting berkualitas. RUU itu penting elemen untuk ‘mengikat’ lembaga merupakan itu sejak RUU legislasi prioritas 2005. dalam masuk Publik Pelayanan RUU publik. sorotan mendapat paket UUKekuasaan Kehakiman yang akhirnya disahkan pada2009. hakim dimasukkan dalam UU MA. Belakangan, strategi itu juga ditempuh dalam amandemen solusi untuk mengamandemen UU MA. Lalu, ketentuan tentang peran KY dalam pengawasan yang dilakukan terhadap UUNo.24/2004tentang KY. pembagian dengan terkait itu kewenangan pengawasan antara Hal MA dan KY sebagai akibat dari pengujian undang-undang MA. tentang tentang 14/1985 No. 3/2009 UU No. atas Kedua UU Perubahan pengundangan dari konsekuensi merupakan karena prioritas dalam itu RUU keempat masuknyaUtamanya, 2009. sidang masa pada luncuran menjadi itu RUU keempat demikian, Dengan pembahasannya. selesai tidak tetapi 2008, tahunan prioritas dalam muncul mendadak itu RUU Empat 2004—2009. Prolegnas dalam masuk 80 ema Prbhn U dlm ae RU i iag eaia ssnghy tidak sesungguhnya peradilan bidang di RUU Paket dalam RUU Perubahan Keempat Selama 2009, DPR telah mengesahkan sebelas RUU di luar kategori substantif, empat substantif, kategori luar di RUU sebelas mengesahkan telah DPR 2009, Selama Korupsi. Pidana Tindak Pengadilan RUU Terakhiradalah banyak yang RUU merupakan Tipikor Pengadilan RUU dan Publik Pelayanan RUU mengambil pemerintah bersama DPR KY, UU amandemen menyelesaikan Ketimbang 4. 3. 2. 1.

RUU ini merupakan amanat dariputusanMahkamahKonstitusiRUU Nomor 012-06-09/PUU-IV/2006 ataspengujian Undang- inimerupakan undang-undang. diaturolehundang-undang, bukandalam harus bahwa suatupengadilan yangmengamanatkan undang TindakPidana Korupsi dan Udara, Melengkapi Konvensi Perserikatan United Nations Convention on the Law of the Sea Of 10 December 1982 Relating to Relating 1982 December 10 Of Sea the of Law the on Convention Nations United Pengesahan tentang 20/2009 No. UU Organik yang Persisten; dan UU No. 19/2009 tentang Pengesahan Konvensi Stockholm tentang Bahan Pencemar Tindak PidanaTransnasional yang Terorganisasi); OrganizedCrime AgainstConventionTransnational Nations United the Air,Supplement and Sea Land, UU No. 15/2009 tentang Pengesahan Menentang Bangsa-bangsa Tindak PidanaTransnasional Perserikatan Yang Terorganisasi); MelengkapiKonvensi Anak-anak, dan TerutamaPerempuanOrang, Perdagangan Menghukum dan Menindak, Mencegah, Nations Convention Against Transnational United the Supplementing Children, and Women Especially Persons, in Trafficking Pengesahan tentang 14/2009 No. UU h Cnevto ad aaeet f tadig ih tc ad ihy Migratory Stock Highly Fish and Stock Fish Straddling of Management and Conservation the (Persetujuan Pelaksanaan Ketentuan-ketentuan Konvensi Perserikatan Konvensi Ketentuan-ketentuan Pelaksanaan (Persetujuan (Protokol Menentang Penyelundupan Migran Melalui Darat, Laut, Laut, Darat, (ProtokolPenyelundupanMelalui Menentang Migran Protocol Against the Smuggling of Migrants by rtcl o rvn, upes ad Punish and Suppress, Prevent, to Protocol gemn fr h Ipeetto o the of Implementation the for Agreement raie Crime Organizes agabns Menentang Bangsa-bangsa 80 Akhirnya, RUU itu berhasil itu RUU Akhirnya, Pooo untuk (Protokol 49 Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009 (Protokol untuk Mencegah, Menindak, dan Menindak, dan untuk Mencegah, (Protokol Protocol Against the Smuggling of Migrants by by of Migrants Smuggling the Against Protocol Protocol to Prevent, Suppress,and Punish Trafficking Punish Trafficking Prevent, Suppress,and to Protocol Nomor dan Nama Undang-undang (Protokol Menentang Penyelundupan Migran Melalui Darat, Laut, dan Migran Menentang Penyelundupan (Protokol Tabel 4 Daftar Undang-undang yang Dihasilkan pada 2009 Dihasilkan 4 Daftar Undang-undang yang Tabel UU No. 17/2009 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti UU No. 1/2009 Pengganti Pemerintah Peraturan Penetapan UU No. 17/2009 tentang Umum Anggota DPR, DPD, Pemilihan atas UU No. 10/2008 tentang Perubahan tentang DPRD Menjadi Undang-undang. hewan dan kesehatan perternakan UU No. 18/2009 tentang Land, Sea and Air, Supplement the United Nations Convention Against Transnational Transnational Against Nations Convention United the Supplement Land, Sea and Air, Crime Organized Bangsa-bangsa Menentang Tindak Pidana Perserikatan Konvensi Melengkapi Udara, Terorganisasi) yang Transnasional UU No. 5/2008 Pengganti Pemerintah Peraturan Penetapan UU No. 16/2009 tentang Cara Umum dan Tata Ketentuan atas UU No. 6/1983 tentang Keempat Perubahan tentang Menjadi Undang-undang Perpajakan in Persons, Especially Women and Children, Supplementing the United Nations Convention Nations Convention United the Supplementing and Children, Especially Women in Persons, Crime Organizes Transnational Against Melengkapi dan Anak-anak, Perempuan Terutama Orang, Perdagangan Menghukum yang Tindak Pidana Transnasional Bangsa-bangsa Menentang Perserikatan Konvensi Terorganisasi) Pengesahan UU No. 15/2009 tentang UU No. 14/2009 tentang Pengesahan Pengesahan UU No. 14/2009 tentang dengan dengan Konservasi dan Pengelolaan Sediaan Jauh). Berupaya yang Sediaan Ikan Ikan yang Beruaya Terbatas dan Bangsa-bangsa Bangsa-bangsa tentang Hukum Laut Tanggal 10 Desember 1982 yang Berkaitan UU No. 23/2009 tentang 2007; Pertanggungjawaban Anggaran atas Pelaksanaan APBN Tahun APBN 2009; dan Perubahan UU No. 26/2009 tentang APBN 2010. UU No. 47/2009 tentang Perubahan atas UU No. 13/2008 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji; dan Penyelenggaraan UU No. 13/2008 tentang atas Perubahan UU No. 37/2009 tentang Peraturan Pemerintah Pengganti UU No. 2/2009 tentang keimigrasian. UU No. 9/1992 tentang atas Perubahan UU No. 16/2009 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti UU No. 5/2008 5/2008 No. UU Pengganti Pemerintah Peraturan Penetapan tentang 16/2009 No. UU Tata Dan Umum Ketentuan tentang 6/1983 No. UU atas Keempat Perubahan tentang Menjadi Undang-undang; Perpajakan Cara 1/2009 No. UU Pengganti Pemerintah Peraturan Penetapan tentang 17/2009 No. UU tentang Perubahan atas UU No. 10/2008 tentang Pemilihan Umum Anggota DPR, Undang-undang; DPRD Menjadi DPD, UU No. 34/2009 tentang Peraturan Pemerintah Pengganti UU No. 2/2009 tentang 1. 2. 3. 4. 1. 2. 3. Dilihat secara keseluruhan, berikut daftar undang-undang yang dihasilkan selama 2009. selama dihasilkan yang undang-undang daftar berikut keseluruhan, secara Dilihat Tidak hanya pengesahan perjanjian internasional saja. Selama 2009, DPR juga mengesahkan mengesahkan juga DPR 2009, Selama saja. internasional perjanjian pengesahan hanya Tidak Dalam legislasi di bidang anggaran, DPR telah mengesahkan tiga RUU tentang APBN 5. 4. 3. 2. 1.

No.

sebagai berikut. sebagai empat Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (Perppu) sebagai berikut. sebagai (Perppu) Undang-undang Pengganti Pemerintah Peraturan empat

Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009 50 No. 17. 16. 15. 14. 13. 12. 11. 10. 31. 30. 29. 28. 27. 26. 25. 24. 23. 22. 21. 20. 19. 18. 9. 8. 7. 6. UU No.30/2009tentang Ketenagalistrikan UU No.29/2009tentang Ketransmigrasian UU No.28/2009tentang Pajak Daerah danRetribusi Daerah UU No.27/2009tentang MPR,DPR,DPD, danDPRD Provinsi danDPRDKab/Kota UU No.26/2009tentang Perubahan APBN2009 UU No.25/2009tentang Pelayanan Publik UU No.24/2009tentang Bendera, Bahasa,danLambangNegara sertaLagu Kebangsaan 2007 UU No.23/2009tentang Pertanggungjawaban atasPelaksanaan APBNTahun Anggaran UU No.22/2009tentang LaluLintasdanAngkutan Jalan UU No.21/2009tentang Gelar, Tanda Jasa,danTanda Kehormatan Sediaan Ikan yang Beruaya Terbatas danSediaanIkan yang Beruaya Jauh). Laut Tanggal 10Desember1982yang Berkaitan dengan Konservasi danPengelolaan Pelaksanaan Ketentuan-ketentuan Konvensi Perserikatan Bangsa-bangsa tentang Hukum and Management ofStraddling ishStock andHighlyMigratoryFishStock Nations Convention onthe Lawofthe Seaof10December 1982Relating to the Conservation UU No.20/2009tentang Pengesahan Organik yang Persisten UU No.19/2009tentang Pengesahan Konvensi Stockholm tentang BahanPencemar UU No.44/2009 tentang Rumah Sakit UU No.43/2009tentang Kearsipan (RUU PPndanPPnBM) UU No. 42/2009 tentang Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah UU No.41/2009tentang Perlindungan LahanPertanian Pangan Berkelanjutan UU No.40/2009tentang Kepemudaan UU No.39/2009tentang Kawasan Ekonomi Khusus UU No.38/2009tentang Pos Perubahan atasUUNo.9/1992 tentang Keimigrasian UU No.37/2009tentang Peraturan Pemerintah Pengganti UUNo.2/2009tentang UU No.36/2009tentang Kesehatan UU No.35/2009tentang Narkotika Perubahan atasUUNo.13/2008tentang Penyelenggaraan IbadahHaji UU No.34/2009tentang Peraturan Pemerintah Pengganti UUNo.2/2009tentang UU No.33/2009tentang Perfilman UU No.32/2009tentang Perlindungan danPengelolaan Lingkungan Hidup UU No.31/2009tentang Meteorologi, Klimatologi, danGeofisika Nomor danNamaUndang-undang Agreement for the Implementation ofthe United (Persetujuan 51 Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009 memperkuat berlaku untuk tahun pajak 2007 dengan dengan 2007 pajak tahun untuk berlaku sunset policy sunset Nomor dan Nama Undang-undang dan Nama Nomor adalah suatu kebijakan yang memberikan keringan pada wajib pajak . menjadi 28 Februari 2009. Alasan yang mendorong pemerintah mengeluarkan mengeluarkan pemerintah mendorong yang Alasan 2009. Februari 28 menjadi UU No. 52/2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga dan Pembangunan Kependudukan Perkembangan UU No. 52/2009 tentang UU No. 48/2009 tentang Kekuasaan Kehakiman Kekuasaan UU No. 48/2009 tentang Umum Peradilan atas UU No. 2/1986 tentang Kedua Perubahan UU No. 49/2009 tentang Agama Peradilan atas UU No. 7/1989 tentang Kedua Perubahan UU No. 50/2009 tentang Tata Peradilan atas UU No. 5/1986 tentang Kedua Perubahan UU No. 51/2009 tentang Usaha Negara UU No. 45/2009 tentang Perubahan atas UU No. 31/2004 tentang Perikanan No. 31/2004 tentang atas UU Perubahan tentang UU No. 45/2009 Korupsi Tindak Pidana Pengadilan tentang UU No. 46/2009 2010 Negara dan Belanja Pendapatan Anggaran tentang UU No. 47/2009 basis perpajakan nasional guna lebih stabil; yang perpajakan mendukung penerimaan negara Masih banyak dari masyarakat waktu yang perpanjangan sektor memberikan ingin yang perpajakan memanfaatkan administrasi fasilitas sanksi penghapusan pengurangan atau nasional. basis perpajakan untuk memperkuat tepat langkah merupakan yang Menghadapi dampak krisis keuangan global, sangat mendesak untuk sangat global, dampak krisis keuangan Menghadapi - - Namun, ada beberapa hal yang menyebabkan pemerintah memperpanjang batas waktu waktu batas memperpanjang pemerintah menyebabkan yang hal beberapa ada Namun, Sunset Sunset policy Pemerintah Pemerintah terus-menerus memperbaiki peraturan perundang-undangan dalam versus Keberatan DPR Keberatan versus Undang-undang No. 16 Tahun 2009: Peningkatan Kepatuhan Pajak Pajak Kepatuhan 2009: Peningkatan 16 Tahun Undang-undang No. Undang-undang yang Disahkan Pada 2009 Disahkan yang Pada Undang-undang

38. 39. 36. 37. 34. 35. 32. 33. No.

Perppu Alasan Dikeluarkannya perpanjangan itu. Jadi, Perppu dinilai sebagai jalan keluar terbaik. Meski dikeluarkan dalam dikeluarkan Meski terbaik. keluar jalan sebagai dinilai Perppu Jadi, itu. perpanjangan umum, Secara alasan-alasannya. mengutarakan harus tetap pemerintah terdesak, keadaan No. 5/2008, yaitu: Perppu alasan dikeluarkannya sunset policy kebijakan sunset mengeluarkan untuk dimiliki yang waktu mendesaknya adalah 5/2008 No. Perppu pelunasan kekurangan pembayaran pelunasan pajak. diatur pembayaran kekurangan Ketentuannya dengan atau berdasarkan Semula, Keuangan. Menteri Peraturan 31 Desember 2008. batas waktu PPh) sebelum periode wajib pajak tertentu. masih Misalnya, sebenarnya harus membayar pajak yang lebih besar, tetapi ia menyampaikan SPT PPh. Maka pengurangan itu, atau ia penghapusan dapat sanksi diberikan administrasi berupa bunga atas keterlambatan sunset policy yang menyampaikan pembetulan Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan (SPT bidang perpajakan. UU No. 6/1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan telah diperbarui tiga kali melalui UU No. 9/1994, UU No. 16/2000, dan UU No. 28/2007. Salah satu kebijakan yang dikeluarkan dalam perbaikan ketentuan perpajakan itu adalah 1. B.

Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009 52 mengantisipasi dampak krisis keuangan global dan merupakan langkah untuk memperluas waktu danperbaikan desain wajib pajak. Dengan demikian, FPAN menyetujuikepada kuat lebih Perppu yang hukum kepastiandengan jaminan memberikansyarat dengan serupa adanyakebijakan perpanjangan desain memperbaiki dapat masih juga pemerintah itu, Selain itu. fasilitas memanfaatkan ingin yang masyarakat kepada kesempatan memberi cukup tidak bulan dua hanya yang reformasi perpajakan. RUU memandang kebijakan adalah RUU mengajukan seharusnya digunakan pemerintah memandang yang istilah policy, Meski sunset pemerintah. kebijakan ambiguitas pelaksanaan dan kejanggalan yang diberikan. catatan beberapa ada perlu masyarakat.Namun, permintaan merespons serta pajak basis perpanjangan pemerintah menggunakan kewenangannya untuk mengeluarkan Perppuevaluasi terhadapsebagai pelaksanaan jalan keluar. berpendapat seharusnya pemerintah melakukan DPR intinya, Pada alot. perdebatan yang Keberatan danCatatan DPR meningkat bila dari PPh badan. Oleh karena itu, diharapkan kepatuhan wajib pajak pribadi dapat semakin mayoritas pribadi orang PPh peranan maju, negara di terjadi yang dengan Berbeda biasa. dengan nilaipajak kurang bayar sebesarRp5,56triliun. rangka dalam PPh SPT menerima Data yang dimiliki pemerintah melalui Menkeu hingga Desember 2008 adalah pemerintah triliun. Rp36,57 sebesar penerimaan surplus terdapat Kesimpulannya, triliun. Rp534,53 sebesar 2008 pajak penerimaan 2008, yaituAPBN targetdalam atas 15% di sekitar pajak penerimaan atau triliun Rp571,1 realisasi mencatat Pemerintah 15,2%. sebesar 2008 Data terakhir, pendaftarNPWPpada28Januari2008tercatat 745.172NPWP. per 1.573.995. mencapai NPWP pendaftar 118.663 jumlah 2008, Desember pada Sementaraitu, bulan. atau hari per 4.747 sebanyak rata-rata 2008 Januari—September periode lebih dari 3,2% hingga mencapai 163.255 pendaftar. peningkatan terjadi yaitu tajam, sangat peningkatan mengalami 2008 Desember 31 pada NPWP pendaftar jumlah Pertama, alasan-alasannya. lanjut lebih mengutarakan Mulyani 83 82 81 aaa kda aag ai PN Mrk bredpt aw prajna waktu perpanjangan bahwa berpendapat Mereka FPAN. dari datang kedua Catatan sejumlah adanya mengemukakan (FPKS) Sejahtera Keadilan Partai Fraksi Pertama, menyetujui telah DPR bahwa mengatakan Zawawi, Hafiz A DPR, XI Komisi Ketua melalui setelah 2009 Maret 3 pada DPR oleh disahkan dan disetujui tersebut Perppu luar sangat tersebut dimilikinya yang data-data bahwa menambahkan Pemerintah Dalam pembahasan dengan DPR, pemerintah melalui Menteri Keuangan (Menkeu) Sri (Menkeu)Keuangan Menteri melalui pemerintah DPR, dengan pembahasan Dalam Alasan kedua adalah kontribusi dari kontribusi adalah kedua Alasan http://www.ortax.org/ortax/?mod=berita&page=show&id=5529&q=rpp&hlm= Bisnis Indonesia http://www.pajakonline.com/engine/artikel/art.php?artid=475 aa patky, eeith eeakn kebijakan menerapkan pemerintah praktiknya, dalam ust policy. sunset sunset policy , http://www.ortax.org/ortax/?mod=berita&page=show&id=5096&q=rpp&hlm= a Amnesty Tax 83 diperpanjang. sunset policy Menurutnya pula, penerbitan Perppu itu bertujuan untuk untuk bertujuan itu Perppu penerbitan pula, Menurutnya ust policy sunset ust policysunset euaa bga yn tk epsha dr kebijakan dari terpisahkan tak yang bagian merupakan ust policy sunset sunset policy sunset . 7 terlebih dahulu. DPR juga beranggapanjugaterlebihdahulu.DPRbahwa . el mnaa prain Msly, adanya Misalnya, perhatian. mendapat perlu eulh 5.9 srt pemberitahuan surat 556.194 sejumlah 81 Disebutkan, pendaftaran NPWP pada terhadap surplus penerimaan pajak penerimaan surplus terhadap 1 . a amnesty Tax 3 , diunduh pada30Januari 2009 Lbh ajt FPKS lanjut, Lebih . a amnesty tax 82 FPKS . . 53 Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009 Sementara Sementara 86 Dengan alasan 85 . / http://www.jppr.or.id/content/view/2525/80 84 , JPPR, diunduh dari Anatomi Kekisruhan DPT , 26 Maret 2009. 170.022.239 jiwa yang memiliki hak suara. Jumlah itu tidak termasuk DPT dari November 2009. , 25 November Detik News Viva Irvan Mawardi, Irvan Mawardi,

Akan Akan tetapi, pada kasus-kasus kenyataannya, tentang tidak data akuratnya KPU mulai Data DPT terus diperbaharui oleh KPU dengan jumlah yang berbeda. Akhirnya, Pada Pada umumnya, KPU hanya mengumumkan DPT pada hari H-nya. Jadi, tidak ada Selain itu, proses pengolahan data tersebut juga tidak dapat diakses oleh publik. Awal permasalahan DPT adalah keakuratan data yang digunakan oleh Komisi Pemilihan Pemilihan Komisi oleh digunakan yang data keakuratan adalah DPT permasalahan Awal Indonesia sudah dianggap negara yang demokratis karena berhasil menyelenggarakan Indonesia sudah berhasil dianggap karena demokratis yang negara menyelenggarakan Kegentingan atau Kepentingan Memaksa? Kepentingan atau Kegentingan Perppu untuk Penyempurnaan Rekapitulasi Daftar Pemilih Tetap (DPT): (DPT): Tetap Daftar Pemilih Rekapitulasi Penyempurnaan untuk Perppu 85 86 84

HAM pun menganggap hal itu merupakan pelanggaran HAM. Dampaknya, banyak pihak menggugat KPU melalui mekanisme hukum Makassar. di ganda DPT 100 formal. sekitar menemukan Makassar (Panwaslu) Sebagai Pemilu contoh, Panitia Pengawas menyeruak. Mengingat skala pemilu yang cukup besar, bila ada ketidakakuratan data DPT, data bila DPT, ada ketidakakuratan Mengingat skala pemilu cukup besar, menyeruak. yang Angka signifikan. menjadi pun pilihnya hak menggunakan dapat tidak yang korban potensi warga negara yang tidak terdaftar dalam DPT mencapai jutaan jiwa. Bahkan, Komnas bahwa bahwa undang-undang lagi. hanya diubah dapat tidak itu final data membolehkan diumumkan, setelah pemilih pencantuman jumlah menambah data tambahan dan tidak Dibandingkan sebelumnya, data DPT final mengalami penurunan sebanyak 710.635 jiwa. KPU KPU jiwa. 710.635 sebanyak penurunan mengalami final DPT data sebelumnya, Dibandingkan memasukkan dalam permasalahan adanya disebabkan itu pengurangan bahwa menjelaskan data pada proses dan sebelumnya mobilitas warga pada saat pendataan. Papua Barat dan pemilih luar negeri. Barat Papua dikeluarkanlah data DPT final pada 24 November 2008 sejumlah 171.068.677 jiwa. KPU akurat KPU dan akurat dapat data Akibatnya, dipertanggungjawabkan. dari KPU terus diperbaiki dan tetap dianggap tidak akurat. Pada 24 Oktober 2008, KPU mengumumkan jumlah DPT sebanyak bahwa data itu akurat dan tidak bermasalah. data itu akurat bahwa oleh dikeluarkan yang DPT agar masyarakat dari pengawasan dan pencegahan mekanisme mendorong mendorong KPU atau Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) sosialisasi untuk aktif kepada melakukan masyarakat. jaminan memberikan (Mendagri) Meski Negeri Dalam Menteri data, keakuratan media memperingatkan massa dan publik secara umum sudah Terlebih, mekanisme pemutakhiran data Terlebih, yang digunakan masih berdasarkan stelsel pasif, yaitu menekankan pada keaktifan warga negara untuk mengecek statusnya. Hal itu tidak (pilkada). Data yang dikumpulkan Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR) (2009) (JPPR) Rakyat untuk Pemilih Pendidikan Jaringan dikumpulkan yang Data (pilkada). menunjukkan banyak warga negara yang terdaftar dalam pilkada, tetapi tidak terdaftar dalam DPT pemilu nasional. Departemen Departemen Dalam Negeri pemilih (Depdagri) data pemutakhiran memaksimalkan belum yang Kependudukan Dinas melalui Depdagri diserahkan pada 5 April 2008. di daerah, terutama Padahal, daerah yang baru selesai menyelenggarakan Pemilu Umum Daerah DPT Marut Persoalan Carut Umum (KPU). Data DPT didasarkan pada Data Penduduk Potensial Pemilih Pemilu (DP4) terdapat beberapa permasalahan. Salah satunya adalah persoalan banyaknya jumlah pemilih jumlah banyaknya persoalan adalah satunya Salah permasalahan. beberapa terdapat sudah dikeluarkan. nasional DPT secara rekapitulasi padahal terdaftar, belum yang pemilihan pemilihan umum dengan baik sejak pascareformasi. Namun, menjelang pemilu 2009, 2.

Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009 54 bila DPR menolak, otomatis tidak berlaku dan presiden harus mengajukan RUU tentang RUU mengajukan harus presiden dan berlaku tidak otomatis menolak, DPR bila bahwa menyatakan 10/2004 No UU 25 Pasal undang-undang. menjadi ditetapkan untuk berikutnyapersidangan masa pada DPR ke diajukan harus Perppu Perundang-undangan, upaya-upaya diluarkebiasaan untuksegera mengakhiri kondisi itu. membutuhkan yang abnormal kondisi menetapkan suatu sebagai digambarkan dapat memaksa” berhak yang “kegentingan Presiden itu, Sementara undang-undang”. memaksa, pengganti yang sebagai pemerintah kegentinganperaturan ihwal hal “Dalam bahwa Kegentingan atauKepentingan Memaksa? yang suara surat dinyatakan pada sebagai suara yang sah.Perppu itumenyelipkan tiga ayat kali berikut. satu dari dengan lebih dilakukan tanda pemberian juga pengaturan itu mengeluarkan Hal pemilih. suara kehilangan tidak kepastian memberikan No. 1/2009yang kemudian disahkan menjadiUUNo.17/2009olehDPR. tidak dapat menggunakan hak pilihnya. Oleh karena itu, pemerintah mengeluarkan Perppu terancam merasa negara warga banyak mengakibatkan pengadilan di diperkarakan atau pemilih harus terdaftar dalam DPT. Banyaknya kasus DPT yang diberitakan di media massa Perppu sebagaiJawaban berharap proses hukum dapatditegakkan. halnya kasus DPT di Jawa Timur, presiden menganggap kasus itu sudah ada titik terang dan pemilu. mengganggu kekuasaan KPU. Bahkan, presiden juga beranggapan tidak ada celah kecurangan yang akan domain adalah DPT berpendapat Mendagri sementaradatanyaakurat, berpendapat tetap Timur dinilaifiktif. Jawa KPU oleh dikeluarkan yang DPT data juta 2 sekitar atau 61% Timur,Jawasekitar di untuk membahas Perppu tersebut pada masa sidang berikutnya, yaitu setelah pemilu pemilu setelah yaitu berikutnya, sidang masa pada tersebut Perppu membahas untuk pencabutan Perppu yang dapat mengatur segala akibat daripenolakan itu. 88 87 3. 2. 1. Respons dari presiden, Mendagri, KPU, dan KPUD pun tidak menyelesaikan masalah. KPU Namun, karena keterbatasan jadwal DPR, termasuk masa reses, DPR sepakat sepakat DPR reses, masa termasuk DPR, jadwal keterbatasan karena Namun, Peraturan Pembentukan tentang 10/2004 No UU dalam prosedur sesuai Selanjutnya, Dasar presiden mengeluarkan Perppu adalah Pasal 22 ayat (1) UUD 1945 yang mengatur yaitu tersebut, Perppu dikeluarkannya mendasari yang lain alasan ada itu, Selain DPD,DPRD,DPR, dan Anggota Pemilihantentang Umum 10/2008 Berdasarkan No. UU

anggota DPD yang sama, suara tersebut dinyatakan sah dan dihitung satu suara. tanda satu kali atau lebih pada nomor urut dan/atau kolom foto dan/atau namapemberian menemukan calon suarapenghitungan melakukan saat pada KPPS hal Dalam sama, suara tersebut dinyatakan sahdandihitungsatusuara. DPRD provinsi, dan DPRD kabupaten/kota yang sama dan dalam partai politik yang nama partai dan/atau kolom nomor calon dan/atau kolom nama calon anggota DPR, kolom pada kali satu dari lebih tanda pemberian menemukan suara penghitungan lakukan saat pada (KPPS) Suara PemungutanPenyelenggara Kelompok hal Dalam rekapitulasi DPT secara nasional sebanyak satu kali. perbaikanmelakukan kelebihanKPU nasional, secararekapitulasi terdapat DPTdalam pemilih jumlah dan/atau nasional secara DPT rekapitulasi dalam tercantumbelum tetapi DPR, dalam terdaftar sudah yang pemilih terdapat masih hal Dalam Viva News Online, Surya , 26Maret2009. 29Maret209. 87 88 Kalaupun ada kasus DPT yang diperkarakan di pengadilan, seperti pengadilan, di diperkarakanyang DPT kasus ada Kalaupun 55 Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009 unsur 91 ) yang tersedia. ) yang Sementara itu, FPAN, Fraksi Fraksi Sementara itu, FPAN, limited time limited 89 adalah jumlah anggota yang setuju 186 ); unsur kebutuhan yang mengharuskan voting Pada awalnya, terdapat dua fraksi yang menolak, yaitu yaitu menolak, yang fraksi dua terdapat awalnya, Pada 2007, hlm. 3. Raja Grafindo Persada, PT. Jakarta: , Edisi ke-1, 90 dangerous dangerous threat ); dan/atau unsur keterbatasan waktu ( waktu ); dan/atau unsur keterbatasan Hukum Tata Negara Darurat Negara Hukum Tata Hal itu diperlukan karena ada perbedaan antara data rekapitulasi yang 92 pada 28 April 2009. April 28 pada , 21 April 2009. Februari 2010. , 27 Februari voting Jimly Ashiddiqie, Kompas KR Online Situs DPR, 29 April 2009.

Jimly Jimly Ashiddiqie (2007) berpendapat, “kegentingan yang memaksa” dalam Pasal 22 Yang Yang menarik adalah beberapa anggota DPR pun menyadari bahwa Perppu tersebut Oleh karena itu, Perppu tersebut tidak menyasar permasalahan mendasar dari data Pihak juru bicara kepresidenan menjelaskan bahwa perbaikan rekapitulasi yang diatur yang rekapitulasi perbaikan bahwa menjelaskan kepresidenan bicara juru Pihak Unsur ancaman yang membahayakan mengacu pada ancaman atau keadaan bahaya, misalnya misalnya bahaya, keadaan atau ancaman pada mengacu membahayakan yang ancaman Unsur Perppu No. 1/2009 disahkan oleh Rapat Paripurna yang dipimpin No. oleh 1/2009 Agung yang Perppu disahkan oleh Laksono Rapat Paripurna 90 91 92 89

reasonable necessity reasonable

tidak menyelesaikan permasalahan carut-marut DPT. Juru bicara FPAN, Andi Yuliani daftar rekapitulasi tetap. Dalam data itu masih banyak pula Banyak terekap, tetapi negara warga warga yang juga terdaftar pada tidak pemilu terdaftar. negara bukan saja tidak pada pemilu nasional. terdaftar tidak daerah rekapitulasi rekapitulasi itu. dimiliki Depdagri dan KPU. pemilih terdaftar yang tidak perbaikan terekapitulasi persoalan bagi jawaban memberikan bisa hanya Perppu demikian, Dengan terekap suaranya. dan dapat menggunakan hak rekapitulasi, sedangkan KPU memerlukan dasar hukum untuk melakukan tindakan DPT atau sebaliknya—menimbulkan masalah baru. masalah sebaliknya—menimbulkan atau DPT Perppu tersebut tidak Namun, menambah ketentuan jumlah Perppu memungkinkan DPT. tidak dapat digunakannya hak pilih warga negara dalam pemilu. Apalagi, keterbatasan waktu waktu keterbatasan Apalagi, pemilu. dalam negara warga pilih hak digunakannya dapat tidak Perppu. untuk dikeluarkannya yang mengharuskan” “kebutuhan menjadi pemilu menjelang carut-marut masalah itu Perppu memecahkan apakah kemudian, permasalahannya Namun, seperti bahaya terorisme atau ancaman lain yang sekiranya mengganggu kepentingan nasional. nasional. kepentingan mengganggu sekiranya yang lain ancaman atau terorisme bahaya seperti pada mengacu membahayakan yang ancaman adanya potensi 1/2009, No. Perppu hal Dalam unsur penting yang dapat menimbulkan suatu “kegentingan yang memaksa”, yaitu: memaksa”, yang “kegentingan suatu menimbulkan dapat yang penting unsur ancaman yang membahayakan ( ( UUD 1945 lebih menekankan pada aspek kebutuhan hukum yang bersifat mendesak atau tiga terdapat setidaknya juga, Dijelaskan terbatas. yang waktu dengan terkait yang urgensi itu, dari enam orang anggota BPD yang hadir, empat orang menyetujui, satu orang menolak, orang satu menyetujui, orang empat hadir, yang BPD anggota orang enam dari itu, dan satu orang lainnya abstain. Hasil akhir abstain. menolak, dan 10 orang 67 orang orang, melalui FPDIP dan FBPD. Namun, setelah dilakukan lobi, hanya FPDIP yang menolak. Sementara substansi Perppu. Akan tetapi, karena sembilan fraksi lain menyatakan setuju, Ketua Komisi Komisi Ketua setuju, menyatakan lain fraksi sembilan karena tetapi, Akan Perppu. substansi II, EE Mangindaan, menyatakan penetapan Perppu No 1/2009 untuk disahkan DPR. Paripurna Rapat ke dibawa undang-undang patut menjadi perlu dilakukan perlu pembahasan dilakukan terhadap substansi materinya. Partai Bintang Reformasi (FPBR), dan Fraksi Bintang materi Pelopor soal Demokrasi lanjut lebih (FBPD) pembahasan ada setuju. harus bahwa catatan memberikan mereka Namun, PDIP merupakan fraksi satu-satunya yang secara gamblang menolak Perppu itu. Alasan pertama adalah Perppu itu belum memenuhi naskah merupakan salah satu pembahasan Alasan syarat RUU. kedua dilihat akademis dari sisi mekanisme, oleh pemerintah yang legislatif (9 April 2009). Pada kenyataannya, Perppu itu menimbulkan perdebatan pada kontroversi proses pembahasan dan disetujui atau tidaknya Perppu itu oleh DPR. Fraksi

Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009 56 struktur kedua peraturan itudapatdilihatdalamtabelberikut. yaitu dengan menambahkan beberapa materi tambahan yang lebih mendetil. Perbandingan dari UU No. 6/1967 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Peternakan dan Kesehatan Hewan, 3. dikeluarkan dengan harga pelanggaran hak warga negara untuk menggunakan hak pilihnya.pembelajaran Satupresiden. wakil danpresiden pemilumenghadapipembelajaran untuk bahan dijadikan bisa dianggap dan disetujui tetap Perppu pengadilan, ke diajukan yang terselesaikan—terutamabelum tekananmelaluimassamediakasus-kasuspublikdan DPT Perppuitu.Dengan demikian, meski DPRmenyadari masih adapersoalan yang muncul dan dalam DPTperbaikan materiada sebelumnya memberikancatatanagarParipurna,meski perhatianFPANRapatNamun,dibawaKPU.pemerintahpenetapankesetujutetapitu dan substansi menjadi yang menjadipatutyangkrusial menjelaskan, haladalah materi iapersoalanlanjutDPT Lebih Perppu. satu salah dari perbaikan ada perlu menyatakan Paris, sebagai materi bab-bab lama. Tanpadimasukkan alasan yang jelas, lahir bab-bab baru yangdapat sebenarnya sebenarnya yang bab-bab maupun lama, bab-bab materi dari bagian Undang-undang Peternakan danKesehatan Hewan: Regulasi Tanpa Visi ebnign esbt eujka bbrp bb au ag eain merupakan sebagian yang baru bab beberapa menunjukkan tersebut Perbandingan UU No. 18/2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan merupakan pengembangan Terukur IV. Lain-Lain (Ketentuan Umum?) III. Kesehatan Hewan II. Peternakan I. Ketentuan Umum UU No.6/1967 Tabel 5Perbandingan UUNo.6/1967dan18/2009 XV. Ketentuan Penutup XIV. Ketentuan Peralihan XIII. Ketentuan Pidana XII. Sanksi Administratif XI. Penyidikan X. Penelitian danPengembangan Manusia IX. Pengembangan SumberDaya Usaha diBidangPeternakan VIII. Pemberdayaan Peternak dan III. SumberDaya VII. Otoritas Veteriner dan Kesejahteraan Hewan VI. Kesehatan Masyarakat Veteriner V. Kesehatan Hewan IV. Peternakan II. AsasdanTujuan I. Ketentuan Umum UU No.18/2009 57 Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009 93 10/2004. C lampiran UU No. huruf lebih lanjut mengenai klasifikasi substansi dapat dilihat pada di bawah Penjelasan Pengaturan yang berlebihan dapat ditemukan pula dalam pengaturan sanksi. Ketentuan Ketentuan sanksi. pengaturan dalam pula ditemukan dapat berlebihan yang Pengaturan Selain itu, terlihat pula penjabaran secara berlebihan. Contoh dari penjabaran seperti Selain adanya kelemahan dalam struktur, UU No. 18/2009 juga menyimpan Meski terkesan sepele, kejelasan struktur dan sistematika suatu peraturan berpengaruh berpengaruh peraturan suatu sistematika dan struktur kejelasan sepele, terkesan Meski Ketiadaan Ketiadaan klasifikasi substansi yang jelas—meski belum tentu berdampak pada Dilihat Dilihat dari tampak strukturnya, jelas bahwa perubahan tersebut tidak dipersiapkan 93

sanksi sanksi administratif dan pasal 86 yang mengatur (1)sanksi sanksi pidana. Pertanyaannya, pengenaan denda untuk perbuatan menyembelih ternak dapat ditemukan dalam ruminansia dua pasal berbeda. Hal itu betina diatur dalam pasal 85 produktif yang mengatur yang sudah ada. Jadi, hal itu tidak perlu diatur lagi. Kata “kastrasi” dan “inseminasi buatan” buatan” “inseminasi dan “kastrasi” Kata lagi. diatur perlu tidak itu hal Jadi, ada. sudah yang dan umum ketentuan bagian dalam itu; undang-undang dalam kali dua dijabarkan bahkan itu. memuat kata-kata bagian penjelasan pasal yang sebenarnya sebenarnya sudah cukup dijabarkan UU dalam isinya, dicermati Kalau peraturan Daerah). Pemerintahan tentang yang 32/2004 No. (UU itu hal memang tentang khusus mengatur peraturan dengan berbeda yang daerah pemerintahan konsep menganut tidak 18/2009 No. itu terlihat dalam penjabaran “pemerintah daerah”, “pemerintahan daerah”, “kastrasi”,dan “kastrasi”,dan itu terlihat “pemerintahan dalam daerah”, penjabaran “pemerintah daerah”, “inseminasi buatan”. Pengertian “pemerintah daerah” dan “pemerintahan daerah” dari uraian penjabaran yang diberikan pada bagian ketentuan umum terdapat setidaknya “benih istilah-istilah lain antara itu, peraturan dalam digunakan tidak yang istilah beberapa hewan”. kesehatan atau “teknologi “pemuliaan ternak”, jasad renik”, permasalahan dalam penjabaran istilah-istilah yang tentu sedikit digunakan. disebabkan banyak oleh tidak struktur adanya yang jelas. Salah satu Kacaunya contoh, penjabaran level yang sama. Bab “Kesehatan Masyarakat Veteriner dan Kesejahteraan Hewan” serta Bab Bab serta Hewan” Kesejahteraan dan Veteriner Masyarakat “Kesehatan Bab sama. yang level Hewan” “Kesehatan Bab dari subbab merupakan sebenarnya misalnya, Veteriner”, “Otoritas hewan. kesehatan adalah itu bab kedua dari pokok permasalahan karena dapat dibayangkan bentuknya. Pengembangan struktur peraturan mengenai peternakan dan dan peternakan mengenai peraturan struktur Pengembangan bentuknya. dibayangkan dapat kesehatan hewan—dalam hal ini—justru menambah kompleks substansi undang-undang yang terkait. Klasifikasi dijadikan dasar penentuan bab bukan pada merupakan klasifikasi dalam bab tersendiri dengan judul yang sesuai dengan materi yang diatur.” yang materi dengan sesuai judul yang dengan dalam bab tersendiri dan terukur harus nantinya itu aturan Pelaksanaan tersebut. peraturan implementasi pada lampiran lampiran UU No. 10/2004 di bawah huruf C angka 42, “Dalam pengelompokan substansi, sedapat mungkin dihindari adanya bab bersangkutan diupayakan untuk ketentuan masuk ke lain dalam bab yang atau ada atau sejenisnya. dapat pula Materi dimuat yang efektivitas efektivitas peraturan tersebut—akan membuat peraturan tersebut menjadi sulit untuk dipahami. Padahal, perlunya kejelasan klasifikasi substansi itu telah ditegaskan dalam suatu pengaturan yang sitematis juga dibutuhkan untuk menyusun klasifikasi pengaturan yang yang pengaturan Selain itu, atau mengubah isinya, adanya melengkapinya. klasifikasi itu—membatalkannya, peraturan menyusun untuk dibutuhkan juga sitematis yang pengaturan suatu jelas. dan runut dengan sistematis, yaitu mempertimbangkan peraturan-peraturan yang sebelumnya pernah yang sebelumnya peraturan-peraturan yaitu mempertimbangkan sistematis, dengan peraturan- dengan diambil akan ada. yang apa hubungan Penjelasan suatu baru peraturan (rancangan) langkah dengan peraturan-peraturan memutuskan untuk dibutuhkan sebelumnya Peraturan Sistematika dapat dapat menjadi bagian dari bab-bab yang ada atau dapat dijadikan satu bab saja, terutama hewan). dan kesehatan (peternakan pokoknya materi pengaturan pada

Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009 58 oog ea (P) nu pou yn aa deakn dpraaga) Menurut (diperdagangkan). diedarkan akan yang produk untuk (RPH) Hewan Potong Rumah di hewan (penyembelihan) pemotongan kewajiban mengenai pengaturan dalam itu. Namun, melihat minimnya visi pemerintah, hal itumenjawab patutapakah ditanggapipemerintah telah denganbenar-benar skeptis.siapdengan pemberlakuan standar kualitasproduk impor hanya bisa dilakukan berdasarkan standar itu. prinsipnya,produkyangdiekspor harus memenuhi standar kualitas tertentu penolakan dan dengan pemberlakuan standar ekspor/impor produkpemerintah peternakan perlu pada memberlakukan level internasional. standar kualitas Pada produk peternakan dalam negeri berkaitan sendiri, akankah regulasi itudilaksanakan secara optimal? Tren obat-obatan. ketersediaan regulasi itu tentu akan mengundang pertanyaan termasuksehubungan dengan kesiapan pemerintah hewan, penyakit pencegahan/penanganan notabene peternakan—yangtidak hanya sektor menyangkut regulasi trenmasalah perkembangbiakan adanya saja, menunjukkan tetapi itu juga Perubahanmenyangkut produktif). betina ruminansia ternak menyembelih (larangan produktif ternak atas (4)perlindungan serta modern; bioteknologi aplikasi wilayah(3)pengaturanpenggunaan dalam Indonesia; ke bibit/benih keluar/masuknya untuk menteri izin (2)perlunya menteri; bawahkewenangan di bibit/benih (1)sertifikasi yaitu diatur, Setidaknya, yang berbeda. baru permasalahan pendekatan beberapa dengan ada 18/2009) No. UU 13—18 (Pasal pasal enam sehingga tidak mengandung konsekuensi hukum apa-apa. itu tidak mengatur secara jelas mengenai tugas, kewenangan, hak, atau kewajiban tertentu untuk seperti perundang-undangan Aturan usaha pemerintah. peraturan ditetapkan dapat dengan rinci, lebih serta itu hal-hal mengatur tiruan, Untuk jantan. dan pembuahan betina ternak unggul jumlah menyeimbangkan bibit penyediaan diperlukan, kastrasi diperlukan,apabila apabila persilangan murni, peternakan meliputi yang 6/1967) No. UU 13 (Pasal pasal satu hanyadalam Sebelumnya,ketersedianbibit diatur bibit). masalah tidak sepenuhnya dipersiapkan dengan seksama. ada beberapa hal yang tetapi menunjukkan adanya itu, kebijakan-kebijakan peraturan regulasi baru mendominasi yang sayangnya berlebihan yang penjabaran dan penjelasan ada 18/2009 No. UU dalam itu, Sementara sekali. sama hukum konsekuensi membawa tidak pemerintah. peraturan membuka ruang yang luas bagi pembuat kebijakan untuk mengatur lebih detil lagi melalui Materi Peraturan dikenai sanksi pidana?. dan produktif?; (2)kapan perbuatan itu harus dikenai sanksi administratif dan kapan harus betina ruminansia menyembelihyangternakseseorang kepada dijatuhkan akanyang apa 94 95 Jika dilihat dari isi UU No. 6/1967, memang pengaturandan sebelumnyamemang umum 6/1967, begitu No. UU isi dari dilihat Jika oth ei knrt egni eiasaa pmrna bs dlht eaa jelas secara dilihat bisa pemerintah ketidaksiapan mengenai konkret lebih Contoh menghadapi untuk karena global. usaha 18/2009 demikian, Dengan lahir pasar No. UU setidaknya menjadi lagi diuraikan benih penyediaan atau perkembangbiakan Bagian (ketersediaan perkembangbiakan mengenai pengaturan adalah contohnya satu Salah

Pasal 12UUNo. Peraturan bahwa: “Dengan 6/1967,misalnya,mengatur yang Pemerintah jumlahdanjenisternak ditertibkan kehidupan ataukesehatan manusia, hewan, tanaman,danlingkungan.” Measures andPhytosanitary Sanitary of konvensi Misalnya, internasional. ketentuan dengan bangkan komitmen Indonesiauntukmelakukanpenyesuaiandanpenyetaraanperaturanperundang-undangan yang bersangkutan.” jenisternak keadaan tanahdengan dankeseimbangan untukdisesuaikandengan disuatubidangtanah tertentu boleh diternakkan Dalam Penjelasan Umum UUNo. 18/2009antaralaindisebutkanbahwa: “Pembentukan mempertim undang-undang itujuga 94 akn aua iu elht elbhn tu a pru karena perlu tak atau berlebihan terlihat itu aturan Bahkan, General Agreement onTradeGeneral Agreement andTariffs (SPS) yang mengatur tentang impor dan ekspor produk hewan dan perlindungan terhadap tentangimpor daneksporprodukhewan danperlindungan (SPS) yangmengatur (GATT), khususnya tentang 95 Tentu hanya waktu yang dapat Agreement on the Application ontheApplication Agreement - 59 Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009 - he http:// ( 101 http://www.bps.go.id/aboutus. ) 1 99 Singkatnya, peraturan itu akan efektif kalau kalau efektif akan itu peraturan Singkatnya, 98 ). 6 Hal itu tidak berlaku untuk kewajiban RPH pengadaan oleh Hal itu untuk tidak kewajiban berlaku 97 . 4 100 Pelanggaran atas Pelanggaran kewajiban memotong hewan yang akan diedarkan di RPH akan http://www.mahkamahkonstitusi.go.id/index.php?page=website.BeritaInternalLengkap&id=344 pasal 59 ayat (2)). pasal 59 ayat Penggunaan ‘kaidah internasional’ sebagai salah satu acuan standar kualitas yang (4)). pasal 59 ayat (lihat juga tidak jelas dianggap Peraturan mengurangi yang telah dianggap veteriner otoritas (4)). kepada kewenangannya ayat memungkinkan melimpahkan) 68 pasal juga (lihat menteri veteriner otoritas untuk kewenangan melimpahkan (atau tidak memberantas penyakit hewan yang mewabah (lihat juga pasal 44 ayat (3)). ayat 44 pasal juga (lihat mewabah yang hewan penyakit memberantas Pemberlakuan standar pada produk dari suatu juga (lihat keseluruhan zona secara negara suatu dari dalam produk untuk berlaku suatu yang standar negara, bukan Tidak Tidak adanya kompensasi untuk peternak dalam hal terjadi depopulasi untuk populasi sapi, apalagi data tersebut diambil dalam periode 8 tahun. Artinya, jumlah sapi yang tidak dipotong di rumah potong BPS: Untuk kambing, bahkan bisa dibilang persentasenya jauh lebih besar lagi. Data diperoleh dari website besar. cukup wan php?tabel=1&id_subyek=2 media menggambarkan betapa buruknya pengelolaan fasilitas itu, antara lain RPH di Subang yang dianggap lagi tidak layak www.pikiran-rakyat.com/prprint.php?mib=beritadetail&id=8890 Sampai tulisan ini selesai dibuat, perkara ini belum diputus oleh MK. Sejauh ini tak banyak data bisa didapatkan mengenai rumah beberapa pemberitaan di keberadaan (RPH). Namun, potong hewan 29 Oktober 2009. Hewan”, dan Kesehatan Ujikan UU Peternakan dan Konsumen Petani, Nelayan, “Peternak, ( Pasal 62 UU No. 18/2009. 62 UU No. Pasal 18/2009. 85 UU No. Pasal Menurut di rumah10% dari populasi sapi potong yang dipotong data BPS 2001—2008, bahkan hanya sekitar potong hewan atau tidak dipotong di rumah tetapi dilaporkan. Seluruh potong hewan jumlah sapi yang dipotong jelas jauh lebih besar dari 10% 96

3. 4. 2. 1. Untuk permasalahan kedua dan ketiga, misalnya, harus dipahami bahwa pemberlakuan pemberlakuan bahwa dipahami harus misalnya, ketiga, dan kedua permasalahan Untuk Dari beberapa permasalahan di atas, sebenarnya, duduk persoalannya tidak terlalu Permohonan yang oleh diajukan Permohonan organisasi for Institute Global Justice (IGJ)—beberapa Patut Patut diberi catatan pula bahwa UU No. 18/2009 merupakan peraturan yang segera Namun, adanya kewajiban untuk melakukan pemotongan di RPH hanya akan efektif 100 101 99 98 96 97

standarisasi pada suatu zona serta kaidah internasional berlaku timbal balik bagi negara pengekspor dan pengimpor. Artinya, keberatan pemangku kepentingan pembatasan bahwa adanya standarisasi pada suatu zona akan membahayakan perlu ditimbang pula rumit. Strategi kebijakan peternakan dan kesehatan hewan yang ditetapkan dalam ditetapkan dan rumit.yang UU peternakan hewan kesehatan kebijakan No. Strategi baik. dengan tidak tersosialisasikan 18/2009 ternyata yang mewakili kepentingan peternak/petani serta sebuah organisasi profesi dokter hewan— dokter profesi organisasi sebuah serta peternak/petani kepentingan mewakili yang berikut. sebagai 18/2009 No. UU dalam hal empat mempermasalahkan setidaknya mendapat reaksi dari para pemangku kepentingan terkait begitu peraturan diundangkan. uji Hal terkait UU konstitusionalitas itu No. No. terlihat dalam 137/PUU-VII/2009 perkara 18/2009. Kepentingan Pemangku Reaksi pada suatu daerah tidak tersedia RPH, juga masyarakat tidak pilihan banyak punya untuk RPH. selain lain, tempat di hewan memotong layak. yang RPH pengadaan memfasilitasi pemerintah segera seperti apa yang akan dijatuhkan. dijatuhkan. akan yang seperti apa apabila pemerintah juga menyediakan RPH yang layak di setiap kabupaten/kota. Apabila teknis. dijatuhi administratif. sanksi pemerintah kabupaten/kota. Di sisi lain, sulit pula dibayangkan mekanisme dan sanksi Pasal Pasal 61 UU No. ketentuan 18/2009, memenuhi yang hewan pemotongan rumah hal mengadakan untuk kabupaten/kota itu diwajibkan. Ketentuan itu mewajibkan pemerintah

Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009 60 eaa hss ieakn nu dau dna prtrn rsdn bkn peraturan tentang bukan penjelasan didapat belum presiden, ditulis, selesai ini peraturan tulisan sampai Namun, dengan pemerintah. diatur untuk ditetapkan khusus secara hewan daya budi mengenai peraturan mengapa pertanyaan melahirkan karena menarik meninggalkan beban legislasi yang cukup banyak. Ada satu peraturan presiden yang cukup Legislasi Beban lepas seharusnyatangan begitu saja tak untuk suatu perkara yang pemerintah menyangkut Intinya, kepentingan umum seperti terduga. ini. tak yang penyakit) (wabah bencana terjadinyamenghadapi untuk peternak oleh dikumpulkanyang khusus dana atas subsidi peternakan, anggaranpemerintah usaha dapat melakukan pada dari fungsi melekat koordinasi, dipandang seperti subsidi itupengenaan pajak risiko khusus termasuk Kalaupunternak masyarakat.atau kesehatan pemerintah, kewenangan merupakan yang tertentu kebijakan-kebijakan dengan diatasi dapat sebenarnya itu Hal diperoleh? itu kompensasi semestinya pemerintah tidak begitu saja lepas tangan. partikulir.Pertanyaannya kemudian: oleh dari mana sendiri dicegah untuk sulit mewabah yang penyakit adanya itu, menyebar.Selain tidak itu penyakit dan publik masyarakat dan peternak lain, kesehatan yaitu daging melindungi yang terkontaminasi untuk penyakit tidak bertujuan dikonsumsi ternak hewan (depopulasi) pemusnahan bahwa hewan yang mewabah. Dapatkah risiko itu dicegah oleh peternak sendiri? Harus dipahami penyakitmemberantas untuk depopulasi atas kompensasi memberikan tidak pemerintah tangan politikataspengambilan keputusan olehotoritas tersebut. campur menimbulkan (Siskeswanas) Nasional Hewan Kesehatan Sistem melaksanakan dalam veteriner otoritas kepadakewenanganan yangmendelegasikan menteri memungkinkan (4) ayat 68 pasal adanya benar apakah dipertanyakan perlu Namun, birokrasi Indonesia. kondisi di melihat apabila dimaklumi dapat mungkin politik pertimbangan dari KeberatanIndonesia. di bahwapemohon bebas harus keputusanpengambilanotoritasitu dan otoritas veteriner. Otoritas veteriner dimaksudkan untuk mengawasi kesehatan hewan peternakan daridaerah yang masih/sedang dilandawabah penyakit. pemerintah ekspor/impor kebijakan atas mungkin tak lepas dari adanya kepentingan kebijakan yang dianggap salah, seperti pemangku memasukkan produk Kecurigaan (CAC). pada ketentuan Badan Kesehatan Hewan Dunia mengacu(WOAH) itu–dengan dan ketentuan Codex penjelasan Alimentarius dalam Comission dilihat apabila setidaknya jelas, cukup dan kemungkinan akses darisuatudaerah ke daerah lain. penyakit jenis pada tergantung itu hal saja, dilokalisir.Tentu dapat sebenarnya penyakit penyebaran teknis, secara haruskah Padahal, diekspor? penyakit, boleh wabahtidak Indonesia terjangkit dari produk Indonesia semua di daerah suatu Apabila Indonesia. di lain wilayah kondisi tergantung tidak Indonesia) produk di tertentu ekspor (daerah wilayah Jadi, suatu dari zona. sistem memberlakukan untuk Indonesia kebutuhan dengan Peraturan Pemerintah (PP), dan Peraturan Presiden (Perpres) sebagai ketentuan turunan ketentuanPeraturan(Perpres)sebagai Presiden dan Peraturan (PP), undang-undang, Pemerintah oleh ditentukan yang penetapan waktu batas untuk Kemudian, itu. hal 102 Selain itu, maksud penggunaan ‘kaidah internasional’ dalam pasal 59 sebenarnya sudah ean egtr idkntnaa naa ai eeith U N. 820 juga 18/2009 No. UU pemerintah, dari nyata tindakan-tindakan mengatur Selain bahwadigarisbawahipenegasanyang perlu adalah atas di penting hal empat dari Satu Kesalahpahaman mungkin perlu juga diperjelas menyangkut hubungan antara menteri ayam mewabah diLampung? Dapatkahmerekamem diBekasi,apayangdapat dilakukanolehpeternak fluburung Katakanlah boikot pengirimanayam hidupdariJawa yangmelalui daerahnya? Tersisa 102 aea ekia dna kpnign umum, kepentingan dengan berkaitan Karena - 61 Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009 Distribusi Sediaan Premiks Dalam Negeri Distribusi Sediaan Premiks Obat Hewan Penggunaan Standar Pembuatan Pakan Standar Pembuatan Antibiotik Imbuhan Pakan Hormon dan/atau Penggunaan Budi Daya Kawasan Penetapan dan Industri Pengolahan Pemasaran, Pascapanen, Panen, Hasil Peternakan Hewan Penyakit terhadap Pengamanan Hewan Penyakit Pemberantasan Menular pada Perusahaan Bebas Penyakit Pernyataan di Bidang Pembibitan Peternakan Penyelenggaraan Kesehatan Hewan Kesehatan Penyelenggaraan Hewan Kesehatan Tenaga dan Usaha di Bidang Peternakan bagi Kemajuan Kemudahan Hewan Kesehatan Administratif Sanksi Pengenaan Cara Tata Hewan Budi Daya Hewan Mutu dan Kesehatan Persyaratan Betina Ruminansia Ternak dan Penyingkiran Penyeleksian Produktif Pemanfaatan dan Pelestarian Sumber Daya Genetik Sumber Daya Pelestarian dan Pemanfaatan dan ketentuan hewan kedokteran praktik Ketentuan ini diatur dalam undang-undang belum cukup yang veteriner Genetik Sumber Daya Nasional Pembibitan Jenis dan Standar Alat dan Mesin Peternakan Hewan Penyakit dan Penanggulangan Pengendalian Hewan Jenis dan Standar Alat dan Mesin Kesehatan Hewan Produk Standarisasi dan Sertifikasi Materi yang Perlu Diatur Perlu yang Materi Tabel 6 Rincian Peraturan yang Masih Harus Dibuat atau Dipersiapkan Masih Harus Dibuat atau yang 6 Rincian Peraturan Tabel Peraturan Menteri Peraturan Menteri Peraturan Menteri Peraturan Peraturan Menteri Peraturan Menteri Peraturan Menteri Peraturan Menteri Peraturan Peraturan Menteri Peraturan Menteri Peraturan Menteri Peraturan Menteri Peraturan Peraturan Pemerintah Peraturan Pemerintah Peraturan Presiden Peraturan Peraturan Pemerintah Peraturan Pemerintah Peraturan Pemerintah Peraturan Pemerintah Peraturan Pemerintah Peraturan Peraturan Pemerintah Peraturan Pemerintah Peraturan Pemerintah Peraturan Jenis Peraturan Undang-Undang Undang-Undang

51 (4) 49 (5) 44 (5) 46 (7) 38 42 (2) 22 (5) 27 (3) 18 (4) 22 (2) 33 15 (4) 85 (3) 75 76 (5) 65 68 (7) 26 48 55 (4) 12 (1) 14 (4) 96 Pasal Pasal (Ayat) 12 (2)

(Perda) (Perda) selambat-lambatnya satu tahun sejak PP, Menteri ditetapkan. Perpres, Rincian peraturan yang masih harus Peraturan dibuat atau dipersiapkan atau dapat Keputusan ini. daftar di bawah dilihat pada peraturan peraturan perundang-undangan itu sudah harus ditetapkan Peraturan atau dalam Keputusan waktu Menteri dua dalam tahun; waktu satu tahun; serta Peraturan Daerah

Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009 62 di bawah tanahitudanmembawanya ke Jakarta untukdilakukan tes DNA. tersimpan tahun puluhan telah yang tulang-belulang mengeluarkan berinisiatif kemudian bahwa jenazah pahlawan nasional Tan Malaka terkubur di titik itu. Keluarga Tan Malaka pun Harry A. Poeze. Melalui riset yang dilakukan selama 32 tahun terakhir, Poeze menyimpulkan lanjut dari hasil penelitian yang dilakukan oleh seorang sejarawan berkebangsaan Belanda, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, dibongkar. Penggalian kuburan itu dilakukan sebagai tindak 4. yang kemudian disusun menjadi suatu kebijakan yang terstruktur. baik. Akan tetapi, tidak menutup kemungkinan regulasi itu tidak lahir dari sebuahitu ditetapkan.visi terukur Satu dan lain hal mungkin hal itu terjadi karena tidak tersosialisasikan dengan munculnya keberatan-keberatan para pemangku kepentingan yang diajukan undang.begitu peraturanUntuk yang undang-terakhir pembuat pengamatanitu, dari meskipun luput sepertinya tidak juga bisa terkait kepentingan dipastikanpemangku sepenuhnya, dapat dilihat dari padasektor peternakan, misalnya efektivitas RPH.Selain itu,sosialisasi nyatadanpartisipasi masalah-masalah para mengenai pendahuluan studi dengan didahului tidak tampaknya ada setidaknya karena diapresiasi usahauntuk meningkatkan patut kualitas halproduk peternakan. beberapaNamun, beberapa Dalam pilihan kebijakan itu. sektor di aspek segala diaturnya dengan yaitu Indonesia, di peternakan sektor pada pengaturankecenderungan Kesimpulan dalam tulisannyaberjudul dalam muncul kali pertama Indonesia rakyat bagi republik negara pendirian awal Ide Indonesia. 6 (5) 78 (8) 70 (5) 66 (4) 66 (4) 63 (4) 59 (5) 58 (6) 54 (5) 53 (3) (Ayat) Pasal

103 Yang Berjasa Undang-Undang Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan: Kepastian bagi Pertengahan September 2009, sebuah makam di Desa Selopanggung, Kecamatan Semen, ada mulai bahwa terlihat dapat 18/2009, No. UU mengenai singkat ulasan Dari a Mlk aaa slh ern pjag eouinr ag enh iiii bangsa dimiliki pernah yang revolusioner pejuang seorang salah adalah Malaka Tan

“Kerangka ‘Tan Malaka’Diangkutke Jakarta,” kut-ke-jakart Peraturan Daerah Peraturan Menteri Peraturan Menteri Peraturan Menteri Peraturan Menteri Peraturan Menteri Peraturan Menteri Peraturan Menteri Peraturan Menteri Peraturan Menteri Jenis Peraturan a 2 September 2009. >, 12September Naar de Republiek IndonesiaRepubliek de Naar Kawasan Penggembalaan Umum Pengembangan Kualitas SumberDaya Manusia Kriteria Tenaga Kesehatan Hewan Pengembangan Komite Kesejahteraan Hewan Nasional Kesejahteraan Hewan Penjaminan HigienedanSanitasi dalam Wilayah Indonesia Persyaratan danTata Cara Pemasukan Produk Hewan ke Sertifikasi danRegistrasi Produk Hewan Ekspor ImporObatHewan Pembuatan SediaanBiologik Materi yang Perlu Diatur Antaranews , < http://www.antaranews.com/berita/1252741958/kerangka-tan-malaka-diang (Menuju Republik Indonesia) yang Indonesia) Republik (Menuju 103 - 63 Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009 - tersebar 109 106 104 dan satu MPRS Ketetapan 107 http://www.vhrmedia.com/Pemerintah-Wajib-Temukan- 108 http://cms.sip.co.id/hukumonline/detail. , < , < VHRmedia.com Hukumonline.com http://news.okezone.com/read/2009/09/13/1/257032/menguak-misteri-kema , < >, 6 Februari 2009. >, 6 Februari l 105 bertugas memberikan pertimbangan kepada presiden Okezone.com 110 >, 20 Mei 2009. a >, 13 September 2009. a Pahlawan-Nasional-Yang-Hilang--konsultasi469.htm dengan undang-undang.” asp?id=22056&cl=Berit tian-tan-malak ”Menguak Misteri Kematian Tan Malaka,” Malaka,” Tan ”Menguak Misteri Kematian berbunyi, “Presiden memberi gelar, tanda jasa, dan lain-lain tanda kehormatan1945 berbunyi, “Presiden memberi gelar, 15 UUD yang diatur Pasal Secara lengkap, Lihat Penjelasan Umum UU GTK. Umum Lihat Penjelasan a dan b UU GTK. Menimbang Lihat konsiderans Kehormatan Indonesia dan Republik Kehormatan Tanda-tanda dibentuk, Dewan dan Tanda Jasa, Tanda Gelar, Sebelum Dewan (2) UU GTK. 40 ayat tetap dapat melaksanakan tugasnya. Lihat Pasal Pahlawan Badan Pembina

Gelar,” Aturan Pemberian ‘Kodifikasi’ “DPR Sahkan RUU

Dalam melaksanakan hak prerogatif tersebut, presiden dibantu oleh Dewan Gelar, Tanda Tanda Gelar, Dewan oleh dibantu presiden tersebut, prerogatif hak melaksanakan Dalam Jaminan tersebut secara tidak langsung menekankan bahwa negara—dalam hal ini Seperti tercantum dalam konsideransnya, undang-undang tersebut menjamin bahwa UU No. 20/2009 tentang Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan (UU GTK) telah Rangkaian Rangkaian fakta di atas menunjukkan bahwa telah terjadi politisasi gelar pahlawan 107 104 Nasional yang Hilang,” Pahlawan Temukan Wajib 105 “Pemerintah 106 108 109 110

Jasa, dan Tanda Kehormatan. Dewan yang harus sudah dibentuk dalam jangka waktu enam enam waktu jangka dalam dibentuk sudah harus yang Dewan Kehormatan. Tanda dan Jasa, bulan sejak UU GTK berlaku ini itu, ketidakpastian jejak pahlawan kepada jawab tanggung menyerahkan nasional GTK UU lagi. terulang akan tidak diharapkan Malaka seperti dialami bangsa ini terhadap itu. kepastian pemerintah untuk menjamin segala Tan presiden—tidak presiden—tidak dibenarkan melakukan politisasi gelar pahlawan nasional, maupun tanda kehormatan tanda dalam segala bentuknya. Jadi, dengan adanya undang-undang jasa, yang yang sama dalam membangun masyarakat, bangsa, dan negara. Oleh warga karenanya, setiap negara juga patut mendapatkan penghargaan atas jasa-jasa yang telah Indonesia. Republik dan kemajuan diberikan bagi kejayaan wujud pengabdiannya sebagai setiap warga setiap negara berhak warga memajukan, memperjuangkan, dan memperoleh kesempatan No. XXIX/1966 tentang Pengangkatan Pahlawan Ampera. Pahlawan Pengangkatan No. XXIX/1966 tentang dalam tujuh belas undang-undang, antara lain UU No. 30/1954 tentang Tanda Kehormatan Kehormatan Tanda tentang 30/1954 No. UU lain antara undang-undang, belas tujuh dalam Sewindu Angkatan Perang Republik Indonesia dan UU No. 65/1958 tentang Pemberian Bintang Kehormatan Sakti dan Bintang Tanda-tanda Dharma, disahkan disahkan sebagai sebuah kodifikasi sekaligus unifikasi ketentuan terkait pemberian gelar, tanda jasa, dan tanda kehormatan oleh presiden pada Mei 2009. Sebelum undang-undang itu dibentuk, berbagai ketentuan yang menjadi turunan Pasal 15 UUD 1945 Peraturan Melalui Unifikasi Jaminan Kepastian keluarga keluarga yang bersangkutan maupun peneliti asing. Padahal, penelusuran terulangnya riwayat untuk menghindari demi dilakukan harus nasional pahlawan para status memastikan masa sekarang. politisasi gelar pada belum melaksanakan kewajibannya dengan baik untuk menelusuri dan memastikan status memastikan dan menelusuri untuk baik dengan kewajibannya melaksanakan belum nasional para seperti pahlawan tidak yang Sebaliknya, dalam diketahui nasibnya. kasus di baik nonnegara, pihak oleh dilakukan Malaka Tan pahlawan jenazah pencarian justru atas, sejalan dengan Presiden Soeharto yang sedang berkuasa pada masa itu. pada berkuasa sedang yang Soeharto Presiden sejalan dengan nasional pada masa pemerintahan sebelum reformasi. Selain itu, negara hingga kini juga Malaka Malaka gelar dianugerahi nasional pahlawan oleh Presiden Soekarno pada 28 Maret 1963 melalui penetapan Keputusan Presiden No. 53/1963. Namun, sejak Orde Baru berkuasa, nama Tan Malaka dengan sengaja dilupakan karena ideologi perjuangannya yang tidak ia tulis pada 1925 di Tiongkok. Pascaperang Malaka kemerdekaan, Tan menghilang, yang kemudian oleh Poeze disimpulkan bahwa ia tewas ditembak pada 1949. Mendiang Tan

Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009 64 bidangnya masing-masing.Pasal 27 secara rincimengatur pembagianitusebagai berikut. dan prestasi Tandajenis berdasarkanpenerima Jasa kepadadianugerahkan untuk medali sipil dalam UU GTK dikhususkan dalam kategori Tanda Jasa. Kategori itu membagi tiga jenis pemberian penghargaan khusus bagi kalangan sipil. Pemberian penghargaan bagi kalangan penghilangan bukan GTK, kesan dominasi militer. UU dalam militer dominasi kesan pergeseran terjadi bahwa sedang ketikamemimpin dan melakukan perjuangan bersenjata ....”. utama Oleh karena itu, lebih tepat dikatakan yang “pernah adalah pertama butir pada disebut yangpahlawan nasional gelar penerima calon dianggap bagi khusus persyaratan tetap misalnya, 26, pasal seolah pada Masih kepahlawanan. ketentaraanmembicarakan dengan lekat yang Terminologi tersebut. undang-undang pembuat para oleh dihilangkan dapat sepenuhnya yang mengangkat senjata,tetapi bisapuladarikalangan sipil. ayat itu menegaskan bahwa gelar pahlawan nasional tidak hanya diberikan kepada pejuang ....”.negara; dan bangsa pembangunan menunjang Bunyi gagasan dapat yang besar pemikiran atau melahirkan pernah d. ... hidupnya: semasa yang ... seseorang kepada diberikan “...Gelarmisalnya, d huruf 26 Pasal dunia. pahlawan meninggal telah gelar yang seseorang pemberian bagi nasional khusus prasyarat Baru. beberapa Orde pada tergambar dan lain Lama antara Ordeitu Pemerintahan masa pada penghargaan pemberian praktik pada melekat ini selama yang militer dominasi kesan dari terhindar diupayakan yang luarbiasaterhadap bangsadannegara. samkaryanugraha Kehormatan besar.bermanfaatyang tertentu bidang terakhiradalah Kategori suatu memajukan medali adalah selanjutnya Kategori negara. dan bangsa Nasional adalah pertama Kategori MenggeserKesan Militer Dominasi selama inimenjalankan fungsinya masing-masingsecara terpisah. Pahlawanyang Pembina Badan dan Indonesia Tanda-tandaRepublik KehormatanDewan kepahlawanan. pembinaan mengenai kebijakan menetapkan dan merencanakan untuk kewenangan memiliki juga itu dan Lembaga membahas, meneliti, berwenang yang memverifikasi segala usulan lembaga mengenai pemberian gelar, tanda jasa, satu-satunyadan tanda kehormatan. menjadi itu dewan dalam pemberian gelar, tanda jasa, dan tanda kehormatan. Dalam melaksanakan tugasnya, 112 111 1. egsrn ea dmns mltr esbt iadi ua egn kategorisasi dengan pula ditandai tersebut militer dominasi kesan Pergeseran Namun, kesan gelar pahlawan yang amat dekat dengan dunia militer tampaknya belum kehormatan tanda maupun jasa, tanda gelar, pemberian semangat GTK, UU Melalui kategori. tiga dalam ke jasa atas penghargaan bentuk-bentuk membagi GTK UU

a. “Nantinya HanyaAda SatuPahlawan,” Lihat Pasal 15ayat (1)danPasal 18ayat (1)UUGTK. yang diberikan kepada seseorang yang berjasa dan berprestasi luar biasa dalam biasa luar berprestasi dan berjasa yang seseorang kepada diberikan yang Medali Kepeloporan diberikan kepada seseorang yang: eaa eern yn tlh uu aa prunana ag ur is demi biasa luar yang perjuangannya atas gugur telah yang seseorang kepada ejs dn epets la baa aa mrni, egmaga, dan mengembangkan, merintis, dalam biasa luar berprestasi dan Berjasa eaua pniia, eeooin ssa, ei bdy, gm, hukum, agama, kesehatan, budaya, pertanian,kelautan, lingkungan, dan/ataubidang lain; seni, sosial, perekonomian, pendidikan, memajukan yiu egaga—ag iuukn berupa diwujudkan penghargaan—yang yaitu , —yang diberikan kepada seseorang maupun insititusi atas kesetiaannya Gelar Warta Online Unair yiu egaga brp pmein gelar pemberian berupa penghargaan yaitu , 111 eeaan ea iu atna menggantikan nantinya itu dewan Keberadaan , < http://warta.unair.ac.id/news/?id=80 ad Jasa Tanda yki egaga berupa penghargaan yakni , bintang 2 >, 27November 2007. , satyalancana Pahlawan 112 Tanda atau , Hal 65 Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009

114 ”, 19 117 ”, 19 Mei 2009, hlm. 48. 113 Proses Besar pada Awal Agenda Risalah Resmi Rapat Paripurna ke-27 Masa Sidang IV Tahun Sidang 2008-2009 Masa Sidang IV Tahun ke-27 Risalah Resmi Rapat Paripurna Untuk Samkaryanugraha, terdapat satu jenis untuk 115 WNA 116 Risalah Resmi Rapat Paripurna ke-27 Masa Sidang IV Tahun Sidang 2008-2009 Masa Sidang IV Tahun ke-27 Risalah Resmi Rapat Paripurna teknologi; dan/atau teknologi; pembangunan. bidang dalam besar karya menciptakan biasa luar Berjasa Berjasa Berjasa luar biasa dalam penemuan dan pengembangan ilmu pengetahuan dan Nasional: sebagai Pahlawan Tomo biasa dalam mengembangkan dan memajukan perdamaian, diplomasi, persahabatan, persahabatan, diplomasi, perdamaian, memajukan dan mengembangkan dalam biasa dan persaudaraan. Medali Kejayaan diberikan kepada seseorang yang berjasa dan biasa dalam berprestasi mengharumkan nama bangsa luar dan negara di bidang pendidikan, ilmu bidang lain. dan/atau agama, budaya, seni, olahraga, teknologi, pengetahuan, Medali Perdamaian diberikan kepada seseorang yang berjasa dan luar berprestasi Lihat Pasal 11 dan 12 UU GTK. Lihat Pasal Uraian proses pembentukan UU GTK ini disarikan dari ”Laporan Hasil Pembicaraan Tingkat I RUU GTK” yang dibacakan oleh GTK” yang dibacakan Tingkat I RUU Uraian proses pembentukan UU GTK ini disarikan dari ”Laporan Hasil Pembicaraan Ketua Pansus RUU GTK Bomer Pasaribu dalam “ GTK Bomer Pasaribu RUU Pansus Ketua Mei 2009. Lihat Pasal 6 ayat (3) UU GTK. 6 ayat Lihat Pasal 7-9 UU GTK. Lihat Pasal Lihat “ c. b.

RUU GTK pertama kali mengemuka pada 15 Mei 2007, yaitu ketika Rapat Paripurna DPR Rapat Paripurna 15 ketika Mei 2007, yaitu pada mengemuka kali pertama GTK RUU Pengaturan yang terbilang baru dalam UU GTK adalah penyebutan secara eksplisit bahwa bahwa eksplisit secara penyebutan adalah GTK UU dalam baru terbilang yang Pengaturan Setiap bentuk Tanda Setiap Kehormatan Kehormatan bentuk dipisahkan bagi antara Tanda kalangan Tanda Bentuk penghargaan lain yang diatur dalam undang-undang tersebut adalah Tanda 2. 3. 116 117 113 114 115

menyetujuinya sebagai Usul Inisiatif DPR. Selanjutnya, pembentukan Pansus disahkan pada disahkan Pansus pembentukan Selanjutnya, DPR. Inisiatif Usul sebagai menyetujuinya 19 Juni 2007 dan ditindaklanjuti oleh pemerintah melalui Surat Presiden Nomor: R.64/ Pres/10/2007 tertanggal 24 Oktober 2007. Melalui Surat Presiden itu, Menteri Hukum Bung jenis Tanda Jasa dan Tanda Kehormatan yang dapat dianugerahkan kepada WNA, yaitu terdiri terdiri yaitu WNA, kepada dianugerahkan dapat yang Kehormatan Tanda dan Jasa Tanda jenis terkait ketentuan Berbagai dari dan enam sipil, tiga medali, militer. Bintang empat Bintang PP. dalam lanjut lebih diatur untuk diamanatkan itu WNA kepada penghargaan pemberian 38 ayat (2) menyebutkan bahwa WNA yang dapat menerima penghargaan itu dari presiden presiden dari itu penghargaan menerima dapat yang WNA bahwa menyebutkan (2) ayat 38 harus memenuhi kesetaraan hubungan timbal kenegaraan dan/atau berjasa besar jenis- pada diuraikan sama, (3) di yang pasal ayat pada Sementara Indonesia. dan negara bangsa Hak Penegasan Pasal Kehormatan. Tanda atau Jasa Tanda mendapatkan berhak (WNA) asing negara warga militer militer dan dua jenis untuk sipil. Sementara lanjut dalam PP. Satyalancana, pembagiannya diatur lebih Sejalan dengan semangat reformasi yang mengedepankan penghargaan atas manusia dan demokrasi, dua jenis Bintang sipil ditambahkan, hak yaitu Bintang Kemanusiaan asasi dan Bintang Penegak Demokrasi. sipil dan Paling kalangan tidak, militer. terdapat tujuh jenis Bintang untuk sipil dan tujuh kelas. beberapa atau satu atas dibagi Bintang jenis setiap dan militer, untuk Bintang jenis berdasarkan berdasarkan jenis-jenis Kehormatan, Kehormatan yaitu Tanda berupa Tanda Bintang dan Satyalancana bagi perseorangan dan Tanda Kehormatan berupa Samkaryanugraha bagi institusi pemerintah, maupun organisasi. kesatuan, Kehormatan. Kehormatan. Berbeda dengan gelar dapat pahlawan diberikan kepada nasional individu tertentu, dan penghargaan Tanda Kehormatan tanda dapat dianugerahkan pula jasa kepada yang nonperseorangan. Kategori hanya penerima penghargaan ini dibagi

Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009 66 19 Mei 2009.Akhirnya, RUU GTK disetujui menjadi undang-undang. final RUU GTK untuk diteruskan ke tahap Pembicaraan Tingkat II. Rapat Paripurna DPR pada terkait.Pada 18Mei2009, Pansus bersama pemerintah memutuskan menyetujui isinaskah Penegak “Bintang Demokrasi” menjadi Kerakyatan”karena “Bintangdianggap istilahlebih tegas mengubah dan jelas untuk untuk kesepakatanmenggambarkan makna penghargaan “Bintang nama tercapailah penggunaan pihak, antarkedua intensif lobi rencana Kerakyatan”. dan pertemuan beberapa Melalui dengan berkaitan Pansus dan pemerintah antara uji publikdibeberapa provinsi sertadiLembaga Pertahanan Nasional(Lemhanas). RUUmengadakanPansusserangkaiandifinalisasikan,akhir terlebihdahulu naskah forum Sebelum 2009. Februari hingga 2007 November (DIM) sejak waktu kurun dalam intensif Masalah secara Inventarisasi Daftar membahas untuk pemerintah bersama Kerja rapat daerah, hinggamengadakan kebanding studi Selanjutnya,negeri. luar berbagai Pansus mengadakan Rapat- ke kunjungan melakukan berkonsultasi, untuk masyarakat tokoh dan pakar para mengundang dengan lain antara aspirasi, menampung dan menyerap rangka gelar pahlawan nasionaldianugerahkan kepada BungTomo. Pahlawan,Hari dengan bertepatan November2008, 10 Pada hasil. akhirnyaberbuah GTK RUU Pansus oleh dilakukan yang maupun pemerintah ke lobi Lama dan sejarahPenelusuran OrdeBaru. Orde masa pada baik presiden, oleh disematkan pernah belum itu gelar nasional tidak saja oleh warga Surabaya, tetapi hampir seluruh bangsa Indonesia. Padahal, asal Surabaya. GTK, yaitu memperjelas status kepahlawanan Bung Tomo, tokoh perjuangan kemerdekaan pembahasan RUU itubersamaDPR. dalam turut untuk ditugaskan yang pejabat-pejabat menjadi (Mensos) Sosial Menteri (Mensekneg), dan Negara Sekretaris Menteri Pertahanan, Menteri (Menhukham), HAM dan 118 Ketika pertama kali terbentuk, Pansus memiliki agenda besar selain penyusunan RUU penyusunan selain besar agenda memiliki Pansus terbentuk, kali pertama Ketika Dalam Rapat Kerja (Raker) terakhir pada 26 Februari 2009, muncul perbedaan pendapat dalam kegiatan berbagai melaksanakan Pansus GTK, RUU penyusunan proses Dalam

Lihat “ Nantinya Hanya Ada...”. 118 Pemilik nama asli Sutomo itu selama ini dikenal sebagai seorang pahlawan 67 Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009 Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan. Jasa, dan Tanda Tanda Kehormatan. Jasa dan Tanda pencabutan Tanda cara Tata kepada Kehormatan Jasa dan Tanda pemberian Tanda cara Tata WNA. Bentuk, ukuran, kriteria, dan tata cara pemakaian Tanda Jasa dan Tanda pemakaian dan tata cara kriteria, Bentuk, ukuran, Kehormatan. Tanda Jasa, dan Tanda Tanda Gelar, Dewan rinci tentang Pengaturan Kehormatan. dan Tanda Jasa, Tanda Gelar, usul pemberian pengajuan cara Tata Kehormatan. Jasa, dan Tanda Gelar, usulan pemberian verifikasi cara Tata Kehormatan. Tanda Kehormatan Jasa, dan Tanda Tanda pemberian Gelar, cara Tata ditunjuk. yang dan/atau pejabat oleh Presiden bagi penerima Gelar, dari negara dan penghargaan Penghormatan Materi yang Diatur yang Materi Indonesia. Republik Veteran rinci tentang Pengaturan Satyalancana. Kehormatan Tanda rinci tentang Pengaturan 9 Jumlah yang Materi Diatur 1 Tabel 7 Delegasian Pengaturan kepada Peraturan Perundang-undangan Lain Perundang-undangan Peraturan kepada Pengaturan 7 Delegasian Tabel Yang juga perlu diperhatikan, UU No. 22/2009 banyak menuai kritik dari penyelenggara penyelenggara dari kritik menuai banyak 22/2009 No. UU diperhatikan, perlu juga Yang Tujuan Tujuan nyata yang kerap disuarakan sebagai dasar adanya peraturan baru itu adalah UU No. 22/2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan ditetapkan dalam Rapat Paripurna Paripurna Rapat dalam ditetapkan Jalan Angkutan dan Lintas Lalu tentang 22/2009 No. UU Undang-undang No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan dan Angkutan Lalu Lintas 2009 tentang Tahun 22 No. Undang-undang Jalan: Tidak Efisien dan Tidak Efektif Tidak Efisien dan Tidak Jalan:

Peraturan Peraturan Pemerintah Undang- undang Jenis Peraturan

Kementerian Pekerjaan Umum (PU) menunjukkan sikap menolak, khususnya menyangkut menyangkut menolak, khususnya sikap Umum (PU) menunjukkan Pekerjaan Kementerian jalan sendiri karena dianggap termasuk hubungan serta dan sarana antara penyiapan anggaran. prasarana ketersediaan tidak memperhitungkan implementasi peraturan itu, peraturan untuk menjamin keamanan dan keselamatan pengguna jalan. Dengan demikian, Dengan jalan. pengguna keselamatan dan keamanan menjamin untuk peraturan dapat dikatakan wajar apabila aturan itu justru menambah kerumitan. menjadi yang pengaturan ketidakefisienan begitu kompleks, meskipun adanya usaha untuk menekan angka pengguna dan jalan. keselamatan keamanan Namun, apabila diamati lebih jauh, peraturan kecelakaan atau dengan kata itu lain sebenarnya memiliki usaha latar peningkatan belakang yang lebih kompleks dari sekadar menyusun tidak terlihat secara jelas bagian apa yang dikembangan dari peraturan sebelumnya—tidak sebelumnya—tidak peraturan dari dikembangan yang apa bagian jelas secara terlihat tidak sebelumnya. peraturan dan ini saat peraturan antara perbandingan tergambar pada 26 Mei 2009 dan disahkan oleh presiden pada 22 Juni 2009. Peraturan itu merupakan merupakan itu Peraturan 2009. Juni 22 pada presiden oleh disahkan dan 2009 Mei 26 pada pengembangan dari UU No. 14/1992. Pengembangan itu cukup besar, dari yang tadinya 16 bab dan 74 pasal menjadi 22 bab dan 326 pasal. Meskipun begitu, dalam penjelasan 5.

Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009 68 itu diragukan olehbanyak pihakdengan mempertimbangkan kesiapan pemerintah. pemidanaan yang tidak dipahami dengan baik pemeliharaanoleh perancang. Mengenai efektivitas aturan melakukan tidak apabila jalan. jalan penyelenggara pemidanaan pasal-pasal Bab XVIKetentuan Penutup Bab XVKetentuan Peralihan Bab XIVKetentuan Lain-lain Bab XIIIKetentuan Pidana Bab XIIPenyidikan Bab XIPenyerahan Urusan Bab XDampakLingkungan Cacat Angkutan bagiPenderita Bab IXLaluLintasdan Bab VIIIAngkutan Bab VIILaluLintas Bab VIPengemudi Bab VKendaraan Bab IVPrasarana Bab IIIPembinaan Bab IIAsasdanTujuan Bab IKetentuan Umum UU No.14/1992 119 119

“PU Tolak JikaDipidanakan”, undang? jalan, padaprinsipnya adalahpelaksanaanundang-undang. Wajarkah yangmemidanakan pelaksanaundang- aturanperundangan penyelenggaraan jalanyangmemang secarahukumtidakberdasarkankonsepyang kuat.Fungsipemerintahan,termasuk elenggara Hal itu sebenarnya berhubungan dengan penguasaan masalah hukum menyangkut Tabel 8Perbandingan UUNo.14/1992dan22/2009 www.kompas.co m Bab XIVKecelakaan LaluLintas Sarana danPrasarana LaluLintasdanAngkutan Jalan Bab XIIIPengembangan IndustridanTeknologi Bab XIIDampakLingkungan Angkutan Jalan Bab XIKeamanan danKeselamatan LaluLintasdan Bab XAngkutan Bab IXLaluLintas Bab VIIIPengemudi Bab VIIKendaraan Bab VIJaringan LaluLintasdanAngkutan Jalan Bab VPenyelenggaraan Bab IVPembinaan Bab IIIRuang Lingkup Keberlakuan Undang-undang Bab IIAsasdanTujuan Bab IKetentuan Umum UU No.22/2009 Bab XVIIIPeran SertaMasyarakat Bab XVIISumberDaya Manusia dan Angkutan Jalan Bab XVISistem Informasi danKomunikasi LaluLintas Orang Sakit Anak-Anak,Manusia UsiaLanjut, Wanita Hamil,dan Bab XVPerlakuan KhususbagiPenyandang Cacat, , 12 Januari pasalpemidanaanpeny 2010.Kementerian PUmempermasalahkan - 69 Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009 diatur diatur 121 122 123 Bab XIX Penyidikan dan Penindakan Pelanggaran Pelanggaran dan Penindakan Penyidikan Bab XIX Jalan dan Angkutan Lalu Lintas Pidana Bab XX Ketentuan Peralihan Bab XXI Ketentuan Penutup Ketentuan Bab XXII Selain mengatur mengenai pembagian kewenangan pemerintah daerah 120 jalan dilakukan oleh kementerian yang bertanggung jawab di bidang teknologi. bertanggung jawab yang oleh kementerian jalan dilakukan dan bermotor kendaraan dan di identifikasi bidang Urusan registrasi pemerintahan serta lintas, lalu rekayasa dan manajemen operasional hukum, penegakan pengemudi, Indonesia. Republik Negara Kepolisian oleh dilakukan lintas berlalu pendidikan Urusan pemerintahan di bidang prasarana jalan dilakukan oleh kementerian yang jalan dilakukan oleh kementerian yang bertanggung jawab di bidang sarana jalan. lalu lintas dan angkutan prasarana dan Urusan pemerintahan di bidang pengembangan industri lalu lintas dan angkutan di bidang industri. bertanggung jawab yang oleh kementerian jalan dilakukan Urusan pemerintahan di bidang pengembangan teknologi lalu lintas dan angkutan bertanggung jawab di bidang jalan. bertanggung jawab Urusan pemerintahan di bidang sarana dan prasarana lalu lintas dan angkutan diserahkan oleh pemerintah pusat. UU No. 22/2009. 5 UU No. Pasal 22/2009. 13 UU No. Pasal 14/1992. 5 UU No. Pasal tersebut hanya ada apabila pemerintah provinsi/kabupaten/kota yang diberikan kepada 22/2009. Kewenangan 6 UU No. Pasal

5. 1. 3. 4. 2. Delegasi Delegasi kewenangan tersebut menyudahi perdebatan mengenai kewenangan Salah satu isi peraturan yang menunjukkan kompleksitas pengaturan lalu lintas dan 122 123 120 121

mengatur khusus tentang forum lalu lintas. forum khusus tentang mengatur pengaturan pengaturan aspek-aspek yang berhubungan dengan lalu lintas dan angkutan jalan. Akan tetapi, adanya pembagian kewenangan pelaksanaan fungsi itu kepada beberapa instansi tentu membutuhkan adanya koordinasi yang terpadu. Dalam hal itu, UU No. 22/2009 antara antara Departemen Perhubungan (Dephub) dan Kepolisian. Pengurusan SIM dan STNK telah ditegaskan menjadi memang kewenangan dibutuhkan untuk menjamin fungsi terlaksananya tertentu, termasuk dalam hal Kepolisian. Adanya kewenangan yang jelas pembuatan Surat Izin Mengemudi (SIM) dan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) dan pemerintah pusat (pada prinsipnya pengaturan mengenai jalan/angkutan provinsi/ provinsi/kabupaten/kota), pemerintah kepada diserahkan dapat kabupaten/kota berikut. pusat meliputi hal-hal di tingkat pula pembagian kewenangan angkutan jalan adalah diaturnya pembagian kewenangan pembinaan dan penyelenggaraan. penyelenggaraan. dan pembinaan kewenangan pembagian diaturnya adalah jalan angkutan Aturan mengenai pembinaan dan penyelenggaraan dulunya didelegasikan untuk diatur dengan PP. Jalan Angkutan Lintas dan Lalu dan Penyelenggaraan Pembinaan

Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009 70 P e aa udn-nag ugi dtmi aa hl egtrn syarat-syarat pengaturan hal dalam ditemui mungkin undang-undang dalam ke PP menimbulkan ketidakefisienan. hanyamembuat itu akhirnya,langkah Pada perubahan. beberapa disertai telah meskipun PP? dengan diatur dapat tersebut jalan kelas mengenai pengaturan Bukankah undang-undang. ke dalam itu pengaturan pemindahan dasar pertanyaan timbul apabila wajar dikatakan dapat Menariknya, ketentuan lebih lanjut mengenai jalan kelas khusus diatur lagi dengan PP. Jadi, khusus. kendaraanjalan klasifikasimaksimal tambahan dan yangitu melewati boleh jalan tinggi 14/1992. ukuran pencantuman kecuali No. ditentukan, yang klasifikasi UU perubahan banyak tidak pelaksana peraturan sebagai Jalan Lintas Lalu dan jalan. No. 14/1992. norma UU No. 22/2009, maupun beberapa peraturan sebenarnya berasal dari PP pengaturan pelaksanan peraturan UU norma berupa larangan (peraturan lalu lintas). Dari beberapa norma peraturan yang ditambahkan dalam baik dilakukan Perubahan penambahan. Perubahan Norma Peraturan secara tidak karena efisien tidak konkret ditujukan untukmemecahkan ataumengantisipasi suatumasalahtertentu. jelas itu seperti Pengaturan tertentu. kebijakan satu yang diatur juga sebenarnya cenderung abstrak dan umum, dalam arti tidak menunjukkan hal-hal lagi, Terlebih penunjang)? prasarana (untuk prasarana urusan dan standarisasi) penunjang, prasarana (untuk identifikasi dan adanyaregistrasi urusan kerja lingkup dalam memastikan masuk sudah itu bukankah ataupun jalan pengguna keselamatan dan UU LaluLintasdanJalanRaya menyangkut sektor industridanpengembangan teknologi. dalam tersendiri pengaturan ada harus mengapa jelas cukup tidak karena digarisbawahi PP.dengan lagi diatur akan masih itu forum Pengembangan Industridan melihat ada perubahan berarti dengan pengaturan tidak dalamperaturan sebelumnya (UUNo.14/1992). Kalau sebenarnya PP. pemerintah, kepada dalam dikuasakan akhirnya pada diatur yang delegasinya akan penyelenggaraan dan pembinaan kewenangan baru) adalah masalah pengembangan industri dan teknologi. dalam UU No. 22/2009 (yang sebenarnya masih berhubungan dengan delegasi kewenangan 129 128 127 126 125 124 Forum lalu lintas sudah harus dibentuk dalam waktu satu tahun. Dasar yang lebih kuat untuk menarik peraturan yang sebelumnya sudah diatur dalam diatur sudah sebelumnyayang peraturan menarik untuk kuat lebih yang Dasar kelas klasifikasi mengenai aturan adalah tersebut aturan dari contoh satu Salah merupakan atau revisi berupa dapat berubah yang peraturan Norma-norma keamanan rangkamenjamin dalam standarisasi melakukan untuk ditujukan Kalaupun diatur yang baru hal penyelenggaraan, dan pembinaan kewenangan masalah Selain 127

Kalau kita tilik norma terkait hal tersebut, pada dasarnya, materiyang terkaithaltersebut,padadasarnya, kitatiliknorma Kalau Pasal 11PPNo. 43/1993. Pasal 19ayat (2) UUNo. 22/2009. Bab XIIIUUNo. 22/2009. Pasal 13ayat ( 5) UUNo. 22/2009. Pasal 321UUNo. 22/2009. undang. adalahuntukapa. Namun, pertanyaannya undang-undang. ke Memang, tidakmenutup dalamundang- kemungkinan halyangtidakdiharuskan pembuatperaturanmengatur (2)diperintahkansuatu negara; keuangan serta dankependudukan, danpembagiandaerah,kewarganegaraan wilayah negara negara, pembagiankekuasaan serta kedaulatan negara, nyangkut HAM,hakdankewajiban pelaksanaandanpenegakan negara, warga Klasifikasi itu sebelumnya sudah diatur dalam PP No. 43/1993 tentang Prasaranatentang 43/1993 No. PP dalam sebelumnyadiatur itu Klasifikasisudah 129 ia jls p aaa pmnaa mtr P k dlm undang-undang, dalam ke PP materi pemindahan alasan apa jelas Tidak Teknologi 125 Dengan kata lain, pada akhirnya, masalah akhirnya, pada lain, kata Dengan harus diaturdalamundang-undang,yaitu(1)materime 126 Hal itu cukup menarik untuk 124 Bagaimana persisnya 128 eaa umum, Secara - 71 Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009 - Kewenangan itu Kewenangan tidak 136 Mengenai aturan belok kiri, Hal itu jelas tidak efisien dan 133 131 132 Sementara itu, kewajiban untuk menyalakan lampu Sebelumnya, hal Sebelumnya, itu diatur sangat sederhana dalam Pasal 134 130 liknya, pada aturan baru pada persimpangan belok kiri pada prinsipnya ditentukan bahwa dengan pemberi isyarat lalu lintas, alat ditentukan sebaliknya. tidak boleh langsung, kecuali 14/1992. 52 UU No. Pasal UU No. 22/2009. 83 UU No. Lihat Pasal 22/2009. 82 UU No. Lihat Pasal 22/2009. 86 UU No. Lihat Pasal pengemudi sepeda (3) dan mengenai mengenai 112 ayat kewajiban Ketentuan larangan berbelok kiri langsung diatur dalam Pasal (2). 7 ayat 10 motor menyalakan lampu utama pada siang hari dalam Pasal ditentukan seba belok kiri boleh pada prinsipnya langsung, kecuali 43/1993. Bila sebelumnya diatur bahwa 59 PP No. Lihat Pasal (1) huruf 260 ayat Pasal d. Pengaturan kewenangan penyitaan itu penyitaan dalam UU No. kewenangan 22/2009 dirumuskan dengan Pengaturan

135 Aturan Aturan baru sehubungan dengan norma berlalu lintas yang cukup banyak menarik Apabila diperhatikan aturan-aturan yang selama ini melahirkan perdebatan, barangkali barangkali perdebatan, melahirkan ini selama yang aturan-aturan diperhatikan Apabila 135 133 134 136 130 131 132

menimbulkan menimbulkan penggunaan kewenangan penyitaan tidak pada perancang memperhatikan ketentuan sebelumnya tempatnya. (Pasal 52 UU Seharusnya, No. 14/1992) yang jelas penyitaan. wewenang penyalahgunaan terjadinya untuk menghindari ditujukan penyidikan penyidikan tindak pidana berwenang menyita SIM, kendaraan bermotor, muatan, STNK, dan/atau tanda Coba Surat Bermotor, lulus Kendaraan Tanda uji. disertai dengan batasan (kriteria) penggunaan kewenangan yang jelas. Hal itu dapat pengemudi tidak dapat menunjukkan STNK, atau pengemudi tidak dapat menunjukkan SIM. lebih umum, yaitu bahwa penyidik kepolisian dalam hal penindakan pelanggaran dan dengan dengan beberapa alasan, yaitu kendaraan digunakan bermotor untuk diduga melakukan tindak hasil pidana, tindak pelanggaran mengakibatkan pidana meninggalnya orang, atau pengemudi tidak dapat menunjukkan tanda bukti lulus uji kendaraan bermotor, masih ada aturan penting kewenangan penyitaan. yang Menurut UU masih dilakukan boleh No. hanya itu hal Maksudnya, limitatif. secara diatur STNK 14/1992, dan/atau luput bermotor kewenangan dari penyitaan kendaraan pengamatan, yaitu menyangkut keselamatan keselamatan pengguna jalan. Karena tidak didasari kebutuhan mendesak, yang kewajiban lingkungan. dan tidak ramah energi justru memboroskan itu pada akhirnya pada siang hari menuai protes dari beberapa kalangan pengendara sepeda motor karena mempertanyakan yang kuat. tidak Menurut dianggap alasan didasari mereka dengan yang peraturan itu, tidak ada relevansi antara menyalakan lampu pada siang hari dan tingkat lampu pada siang hari berbeda kiri bagi belok ketentuan mengingat intensif pengendara yang sosialisasi membutuhkan setidaknya sepeda motor. dengan ketentuan sebelumnya. menunjukkan konsekuensi yuridis sama sekali. konsekuensi menunjukkan perhatian antara lain aturan mengenai menyangkut belok kiri dan menyalakan kewajiban dalam peraturan pelaksana saja juga diatur di dalamnya. mengaburkan materi peraturan perundang-undangan. Ketidakefisienan akan lebih nyata lagi apabila mencermati peraturan fungsi surat izin mengemudi yang sebenarnya tidak UU No. 22/2009—dalam hal ini—sudah tepat. Meskipun demikian, permasalahan yang kemudian diatur dalam aturan undang-undang, ternyata bukan hanya syaratnya masalah saja, syarat- penggolongan surat izin mengemudi yang sebenarnya cukup diatur PP No. 44/1993 tentang Kendaraan dan Pengemudi yang mengatur hal itu). Pengaturan mengenai mengemudi syarat-syarat memang harus diatur dalam undang-undang karena menyangkut hak dan kewajiban warga negara. Dengan demikian, keputusan perancang memperoleh memperoleh izin mengemudi. 18—19 UU No. 14/1992 dan didelegasikan untuk diatur dalam PP (kemudian timbul

Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009 72 nag t. a iu edr dr ept ain yiu ecghn eeaan au lintas, lalu kecelakaan pencegahan yaitu bagian, empat dari terdiri itu Bab itu. undang undang- pada tersendiri bab dalam diatur lintas lalu Kecelakaan pengguna. keselamatan Kecelakaan Lalu Lintas sama dengan UUNo.14/1992.Lalu,untukapaadaperubahansepertiitu? Upah Minimum Regional (UMR), pelaksanaan UU No. 22/2009 akan mengalami nasib yang perhitungan dilandasi tidak itu penyesuaian Apabila 14/1992. No. UU bawah di lapangan lapangan, di praktik dan di tertulis aturan antara kesenjangan praktik didasari itu aturan Padameringankan yang saja. kertas atas ditetapkan.yangangka daripada rendah lebih jauh di itu hukuman perhitungan angka merupakan lebih (maksimal) hukuman ancaman kenyataannya, Pada masyarakat. minimum pendapatan dengan dibandingkan jika berat terlampau yang (maksimal) hukuman ancaman memuat sangat yang tidak masukakal. Perbandingan itudanlainnya dapatdilihatdalamtabelberikut. hukuman ancaman lain antara kelemahan, mengandung yang sebelumnya peraturan dari positif perubahan bentuk merupakan tentu itu Hal 2009. daripada berat turunnya nilai uang, pada 1992, ancaman hukuman denda (maksimal) yang diatur jauh lebih hukuman (maksimal) yang diatur dalam peraturan sebelumnya. Dengan dijatuhkan. memperhitungkan yang (maksimal) ancaman daripada ringan lebih diatur yang(maksimal) hukuman hukuman ancaman umum, Secara ancaman menyangkut adalah baru yang lintas Perubahan Ancaman Hukuman Tidak MemilikiSIM Menunjukkan SIM Kewajiban Menunjukkan STNK Kewajiban Jalan Rambu danMarka (Roda 2) Kelengkapan Teknis JENIS PELANGGARAN Helm Estándar Tidak Memakai 137 lsn edsr iuuna U o 2/09 dlh eigakn emnn dan keamanan meningkatkan adalah 22/2009 No. UU disusunnya mendasar Alasan masih dianggap karena pihak banyak dari kritik menuai tersebut perubahan Namun, Selain perubahan norma peraturan, hal yang juga perlu diketahui dari peraturan lalu peraturan dari diketahui perlu juga yang hal peraturan, norma perubahan Selain

hakim, polisi, dan pengemudi yang terkena tilang, mengenai denda maksimal yang dikenakan sebesar Rp Organisasi Pengusaha Angkutan Darat (Organda) bahkan menyebutkan bahwa selama ini telah ada kesepakatan di pengadilan antara Surat Edaran Mahkamah Agung (SEMA). Pada masing. SEMA itu merupakan hasil kesepakatan Ketua MA, Menteri Kehakiman, Jaksa Agung, dan Kapolri saat itu. titipan maksimal kepada Ketua Pengadilan Negeri dengan memperhatikan keadaan sosial dan ekonomi di wilayah hukumnya Pelaksanaanmasing- Tata Cara Penyelesaian Perkara Pelanggaran Lalu Lintas Jalan Tertentu) yang melimpahkan kewenangan penentuan uang co.id/index.php/bisnis/news/14913/Organda-Bawa-UULLAJ-Anyar-ke-Mahkamah-Konstitus Tabel 9Perbandingan Hukuman dalamUUNo.14/1992dan22/2009 (Pasal) 22/2009 UU NO. 291 281 288 288 287 285 1 bulan 4 bulan 1 bulan 2 bulan 2 bulan 1 bulan KURUNGAN 1 99 3 , MA memang mengeluarkan surat edaran (SEMA No. 250 ribu (Rp) DENDA 250 ribu 1 juta 250 ribu 500 ribu 500 ribu 54 (Pasal) 14/1992 UU NO. 61 59 59 57 61 i ). Besar kemungkinan praktik itu dilandasi 137 Masalahnya,kebijakan 3 bulan KURUNGAN 1 bulan 6 bulan 2 bulan 2 bulan 1 bulan 5 0.000 ( 4 / 1 99 http://www.kontan. 3 tentang Petunjuk 3 juta (Rp) DENDA 1 juta 6 juta 2 juta 2 juta 1 juta 73 Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009

138 Pertanyaannya 141 Juli 2009. 15 Juli , m Mungkin saja, hal itu dibutuhkan 139 www.hukumonline.co Aturan baru itu menarik perhatian karena dianggap 140 Tabel 10 Daftar Materi UU No. 22/2009 yang Masih Harus Diatur UU No. 22/2009 yang 10 Daftar Materi Tabel Turunan “UU Lalu Lintas 2009 Pertegas Konsep Tanggung Renteng”, Renteng”, “UU Lalu Lintas 2009 Pertegas Tanggung Konsep UU No. 22/2009. 227 UU No. Pasal 22/2009. 229 UU No. Pasal 22/2009. 234 UU No. Pasal

Peraturan Peraturan yang berlebihan tersebut akan menimbulkan permasalahan pada tataran Selain itu, pengaturan dalam penggolongan kecelakaan lalu lintas menjadi kecelakaan Peraturan yang juga berlebihan dalam terdapat Peraturan aturan bagian yang tersebut. Misalnya, Setelah Setelah memperhatikan beberapa ketentuan yang diatur dalam UU No. 22/2009, 141 138 139 140

Kepolisian yang sedikit lebih banyak dari Kementerian/Departemen. Hal itu menunjukkan menunjukkan itu Hal Kementerian/Departemen. dari banyak lebih sedikit yang Kepolisian lintas lalu masalah pengaturan dalam Kepolisian lembaga peran besarnya indikasi adanya dan jalan raya. ternyata masih ada 73 aturan turunan yang harus dibuat (43 PP, dua Perpres, 11 Peraturan Peraturan 11 Perpres, dua PP, (43 dibuat harus yang turunan aturan 73 ada masih ternyata Provinsi, Perda dua TNI, Panglima Peraturan satu Kapolri, Peraturan 12 (Permen), Menteri dan dua Perda Kabupaten/Kota). Perlu diperhatikan porsi pengaturan di bawah lembaga terlihat terlihat peraturan yang ada begitu rumit dan menunjukkan ketidakefisienan di sana-sini. Meskipun demikian, bukan berarti pengaturan yang ada sudah cukup. Jika diperhatikan, Dengan demikian, peraturan itu sebenarnya tidak mendesak. itu sebenarnya demikian, peraturan Dengan Legislasi media yang digunakan oleh korban untuk menuntut pemulihan haknya. Terlebih, dalam praktik sekali pun, pertanggungjawaban kualitatif pengusaha—dalam hal pengemudinya Perdata. 1365 jo. 1367 KUH diatur dalam Pasal kecelakaan–telah terjadinya menyebabkan susulannya susulannya adalah dengan cara apa pertanggungjawaban itu mesti jawab seperti dituntut. itu memang Tanggung tidak menutup kemungkinan untuk diatur, tetapi seharusnya ditegaskan pula bahwa hal itu menyangkut pertanggungjawaban perdata. Jadi, jelas pula kerugian kerugian yang diderita oleh penumpang dan/atau pemilik barang dan/atau pihak ketiga karena kelalaian pengemudi. menegaskan aturan mengenai pertanggungjawaban tanggung renteng. implementasi. Hal itu juga daat ditemui dalam pengaturan mengenai pertanggungjawaban pertanggungjawaban mengenai pengaturan dalam ditemui daat juga itu Hal implementasi. pengemudi, pemilik kendaraan bermotor, dan/atau perusahaan angkutan umum atas sehubungan dengan pendataan. Akan tetapi, hal itu dapat langsung dilakukan dalam praktik praktik dalam dilakukan langsung dapat itu hal tetapi, Akan pendataan. dengan sehubungan pendataan karena tidak akan membawa akibat hukum apa-apa, apalagi menyangkut hak negara. warga dan kewajiban ringan, ringan, sedang, dan ditimbulkannya berat juga yang tidak perlu akibat dilakukan. berdasarkan terjadi yang kecelakaan angka mendapatkan untuk kemudian menjadi pertanyaan sendiri. Lalu, pertanyaan susulannya apakah selama ini aparat aparat ini selama apakah susulannya pertanyaan Lalu, sendiri. peraturan pertanyaan dalam menjadi ini kemudian kewajiban diatur perlu sehingga tugasnya melaksanakan tidak Kepolisian undang-undang. norma menjadi diatur perlu tidak sebenarnya itu Hal perundangan. mewajibkan mewajibkan aparat kepolisian untuk melakukan penanganan Tindakan kecelakaan yang harus lalu diambil oleh aparat lintas. Kepolisian harus diatur dalam undang-undang demikian, demikian, lagi-lagi, pembuat undang-undang melakukan beberapa pengaturan yang tidak dan ketidakjelasan diatur justru hal dapat yang pertanyaan menimbulkan perlu. Beberapa implementasi. pada tataran penanganan penanganan kecelakaan lalu lintas, Meskipun baik. dengan lintas lalu kecelakaan kewajiban tertanganinya memastikan adalah Tujuannya dan tanggung jawab, dan hak korban.

Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009 74 Pengawasan muatanangkutan barang penyelenggaraannya Angkutan multimoda,persyaratan, dantatacara memperoleh izin Angkutan orang dengan kendaraan bermotor umumdalamtrayek Mobil barang yang digunakan untukangkutan orang dampak lalulintasdanpenggunaanjalanselainuntukkegiatan lalulintas Kriteria dantatacara pengenaansanksi administratif sehubungan dengan analisis Manajemen kebutuhan lalulintas jalan Kekuatan hukum alatpemberiisyarat lalulintas,rambu lalulintas,dan/ataumarka Pelaksanaan analisis dampaklalulintas kendaraan umum ketentuan mengenaiwaktu kerja, waktu istirahat, danpergantian pengemudi Kriteria dantatacara pengenaansanksi administratif dalampemberlakuan pengujian teknis laikjalan Kriteria dantatacara pengenaansanksi administratif pelanggaran persyaratan dan Persyaratan keselamatan Persyaratan dantatacara penyelenggaraan bengkel umum Tata cara penggunaanlampuisyarat dansirene Persyaratan, prosedur, dantatacara pemasangan lampuisyarat dansirene Perlengkapan kendaraan bermotor Uji berkala (kendaraan) Modifikasi danujitipe(kendaraan) Uji tipe(kendaraan) danunitpelaksananya Persyaratan teknis danlaikjalan pendukung lalulintasdanangkutan jalan Pembangunan, pengelolaan,pemeliharaan, sertaspesifikasi teknis fasilitas fasilitas danparkir untukumum Pengguna jasa fasilitas parkir, perizinan, persyaratan, dan tata cara penyelenggaraan dan pengoperasian terminal Fungsi, klasifikasi, tipe,penetapanlokasi, fasilitas, lingkungan kerja, pembangunan, Pemasangan perlengkapan jalan Perlengkapan jalan Batas kecepatan Pengelompokan kelas jalandantatacara penetapankelas jalan Jalan kelas khusus Rencana indukjaringan danangkutan jalan Forum lalulintasdanangkutan jalan hilang, ataurusak akibatpenyelenggaraan angkutan Besaran ganti kerugian yang dideritaolehpengirimbarang karena barang musnah, luka akibatpenyelenggaraan angkutan Besaran ganti kerugian yang dideritaolehpenumpangyang meninggal duniaatau Pemberian subsidiangkutan penumpangumum tarifkelas ekonomi Materi yang MasihHarusDiatur 43 Jumlah

Pemerintah Peraturan Peraturan Jenis

75 Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009 Peraturan Kapolri Peraturan Presiden Peraturan Menteri

12 2 11

Persyaratan dan tata cara pemberian dan penggunaan Surat Tanda Coba Kendaraan Coba Kendaraan Tanda pemberian dan penggunaan Surat dan tata cara Persyaratan Bermotor Coba Nomor Kendaraan dan Tanda Bermotor Indonesia Republik Negara Kepolisian Bermotor Kendaraan Registrasi Registrasi kendaraan bermotor (sebagai pelaksanaan sistem administrasi administrasi sistem pelaksanaan (sebagai bermotor kendaraan Registrasi satu atap) manunggal Bermotor Nomor Kendaraan dan Tanda Bermotor Nomor Kendaraan Tanda Surat Kriteria dan tata cara pengenaan sanksi administratif sehubungan dengan dengan sehubungan administratif pengenaan sanksi dan tata cara Kriteria jasa angkutan pelaksanaan lalu lintas pada jalan dan gerakan penggunaan jaringan kebijakan Penetapan (untuk jalan nasional) jalan tertentu jaringan Tarif penumpang untuk angkutan orang dalam trayek orang penumpang untuk angkutan Tarif umum angkutan penyelenggara jawab Tanggung Tata cara dan persyaratan pemberian izin penyelenggaraan angkutan orang tidak orang angkutan pemberian izin penyelenggaraan dan persyaratan cara Tata dalam trayek khusus barang angkutan penyelenggaraan pemberian izin dan persyaratan cara Tata dan alat berat Angkutan barang dengan kendaraan bermotor umum bermotor kendaraan dengan barang Angkutan dalam trayek orang angkutan Izin penyelenggaraan Ketersediaan angkutan masal berbasis jalan untuk memenuhi kebutuhan angkutan angkutan jalan untuk memenuhi kebutuhan masal berbasis angkutan Ketersediaan umum di kawasan bermotor kendaraan dengan orang Perkotaan Standar pelayanan minimal angkutan orang minimal angkutan Standar pelayanan umum tidak dalam trayek bermotor kendaraan dengan orang Angkutan Persyaratan dan prosedur serta pelaksanaan sistem administrasi manunggal satu manunggal administrasi sistem serta pelaksanaan dan prosedur Persyaratan atap Sistem informasi dan komunikasi lalu lintas dan angkutan jalan lintas dan angkutan lalu dan komunikasi informasi Sistem jalan manusia di bidang lalu lintas dan angkutan sumber daya Pengembangan Jalan Dana Preservasi Unit Pengelola dan tata kerja Organisasi penyandang cacat, manusia usia lanjut, anak-anak, wanita hamil, dan orang sakit hamil, dan orang wanita cacat, usia lanjut, manusia anak-anak, penyandang dengan sehubungan administratif pengenaan sanksi dan tata cara Kriteria khusus perlakuan perusahaan umum untuk memberikan kewajiban untuk mencegah terjadinya pencemaran udara dan kebisingan udara pencemaran terjadinya untuk mencegah jalan dan angkutan lalu lintas prasarana industri dan teknologi Pengembangan jalan kepada di bidang lalu lintas dan angkutan khusus perlakuan Pemberian Tata cara, persyaratan, dan prosedur penanganan ambang batas emisi gas buang ambang batas emisi gas penanganan dan prosedur persyaratan, cara, Tata bermotor oleh kendaraan diakibatkan yang kebisingan dan tingkat umum perusahaan kewajiban administratif sanksi pengenaan dan kriteria cara Tata Pengawasan keamanan dan keselamatan lalu lintas dan angkutan jalan lalu lintas dan angkutan dan keselamatan keamanan Pengawasan lalu hidup di bidang lingkungan pencemaran dan penanggulangan Pencegahan jalan lintas dan angkutan Penetapan rencana umum nasional keselamatan lalu lintas dan angkutan jalan dan angkutan lalu lintas keselamatan umum nasional rencana Penetapan umum membuat, dan angkutan perusahaan melaksanakan, dan kewajiban alat pemberi serta persyaratan manajemen keselamatan sistem menyempurnakan lalu lintas kecelakaan informasi Standar pelayanan dan persaingan yang sehat menyangkut industri jasa angkutan angkutan jasa industri sehat menyangkut yang dan persaingan pelayanan Standar umum

Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009 76 Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan RI. Akhirnya,Agenda agenda utama itu rapattetap hariberjalan itu adalahsesuai penyampaianrencana setelah pidatoterlaksana seorang mengingatkan yang ada tidakAnggota kalau sajakenegaraan DPR melalui interupsi. presiden menyambut Hari lagu kebangsaan “IndonesiaRaya”. hampir seluruh Anggota DPR dan oleh pejabat disadari negara tanpa terlewatyang itu hadir.seremonial acara dalam Agenda penting itu agenda adalah Satu menyanyikanterganggu. 6. Undang-Undang Bendera, Bahasa, Negara, danLambang Lagu serta mereka semua yang berada di ruang sidang menyanyikan lagu kebangsaan. jaringan jalantertentu (untukjalandesa/kabupaten/kota) Penetapan kebijakan penggunaanjaringan jalandangerakan lalulintaspada Jenis danpenggunaankendaraan tidakbermotor jaringan jalantertentu (untukjalanprovinsi) Penetapan kebijakan penggunaanjaringan jalandangerakan lalulintaspada lintas kabupaten/kota Jenis danpenggunaankendaraan tidakbermotor Registrasi Kendaraan Bermotor Tentara NasionalIndonesia Tata cara penanganan kecelakaan lalulintas Penetapan program nasionalkeamanan lalulintasdanangkutan jalan menteri penggunaanjalanselainuntukkegiatan lalulintas Rambu lalulintas,marka jalan,dan/ataualatpemberiisyarat lalulintasperaturan dalam penerbitan Surat IzinMengemudi Tata cara danprosedur pengenaansanksi administratif pelanggaran petugas polri Pemberian tandaataudatapelanggaran padaSurat IzinMengemudi Tata cara, persyaratan, pengujian,danpenerbitan Surat IzinMengemudi kendaraan bermotor Buku Pemilik Kendaraan Bermotor, penghapusan registrasi danidentifikasi Registrasi Kendaraan Bermotor perwakilan negara asingdanlembaga internasional 14 Kebangsaan: Nasionalisme Menjaga Simbolik Kealpaan tersebut terkesan ironis karena dua bulan sebelumnya, pada awal Juni 2009, awalsebelumnya,Juni pada bulan dua karenaterkesanironistersebutKealpaan Ritualyangsenantiasa dilakukan padasetiapawal acara kenegaraan tersebut hampirtak tiba-tiba 2009 Agustus pertengahan pada DPR Paripurna Sidang khidmat Suasana 2

Indonesia Tak Berkumandang di DPR,” Hukumonline.com , < http://www.hukumonline.com/detail.asp?id=22877&cl=Berit 1 2 2 142 a >,

15 TNI Panglima Peraturan Kabupaten Kota/ Daerah Peraturan Provinsi Daerah Peraturan Agustus 2009. 77 Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009 >, 10 a 143 Risalah Resmi Rapat Paripurna ke-30 Masa Sidang ke-30 Risalah Resmi Rapat Paripurna http://www.hukumonline.com/detail.asp?id=22256&cl=Berit < , , undang-undang itu memberikan kepastian Terhambat Kedua Hukumonline.com , undang-undang itu mengamanatkan pembentukan Investasi Keempat ,” 9 Juni 2009, hlm. 25. 9 Juni ,” Meningkat, , dimuatnya ketentuan pidana bagi siapa saja yang secara sengaja Pertama , UU Simbol Negara secara yuridis memberikan kepastian hukum untuk 144 IV Tahun Sidang 2008-2009 IV Tahun Juni 2009. Juni Keempat hal yang menonjol dalam pengaturanKeempat UU Simbol Negara dapat dilihat di “ “Menaikkan Derajat Pengaturan dari PP ke UU,” UU,” dari PP ke “Menaikkan Derajat Pengaturan

Pengundangan Pengundangan ketentuan mengenai simbol-simbol negara dimaksudkan untuk tujuan Ketiga Secara Secara substansial, ada beberapa pengaturan yang menonjol dalam UU Simbol Sebelum Sebelum UU Simbol Negara dibentuk, berbagai PP telah menjadi dasar hukum dalam Selain mengatur tentang kewajiban dan tata cara penggunaan lagu kebangsaan, UU Simbol Simbol UU kebangsaan, lagu penggunaan cara tata dan kewajiban tentang mengatur Selain Kewajiban Kewajiban menyanyikan lagu kebangsaan tercantum dalam Pasal 59 ayat (1) huruf d 144 143

Namun, tidak berbeda dengan yang dialami undang-undang lain, UU Simbol Negara pun sempat menghadapi tanggapan yang kurang hangat dari sebagian kalangan. Para advokat menjadi salah satu kalangan yang merasa resah karena adanya kewajiban penggunaan “Nasionalisme” mulia, yaitu menjaga kehormatan serta menunjukkan kedaulatan bangsa dan negara. membina, serta melindungi bahasa Indonesia dan bahasa daerah, serta fungsi bahasa Indonesia menjadi bahasa internasional. peningkatan mengupayakan dalam urutan jumlah penutur bahasa-bahasa di dunia setelah bahasa Mandarin, bahasa Inggris, dan bahasa Hindi. lembaga kebahasaan yang berwenang dan bertanggung jawab untuk mengembangkan, dilatarbelakangi besarnya jumlah penutur bahasa (asal Melayu mula dilatarbelakangi besarnya bahasa Indonesia) di keempat bahasa dunia. Berdasarkan statistik merupakan penggunaan bahasa di dunia, jumlah Melayu penutur bahasa Melayu bahasa itu, Selain orang. juta 400 mencapai diperkirakan hanya bagi bahasa dan sastra Indonesia, tetapi juga bahasa daerah. juga tetapi Indonesia, bagi bahasa dan sastra hanya meningkatkan fungsi bahasa Indonesia menjadi bahasa internasional. Upaya itu melakukan pelanggaran terhadap ketentuan terkait tata cara penggunaan bendera, bahasa, bendera, penggunaan cara tata terkait ketentuan terhadap pelanggaran melakukan lambang negara, dan lagu kebangsaan. perlindungan hukum terhadap pengembangan, pembinaan, serta perlindungan, tidak Indonesia belum dimuat secara khusus dalam suatu peraturan perundang-undangan. peraturan suatu dalam khusus secara dimuat belum Indonesia Negara. penggunaan bendera dan penggunaan itu lambang negara serta bahasa lagu Peraturan-peraturan itu, kebangsaan. Sementara Kebangsaan. Lagu PP adalah Indonesia, PP No. Republik tentang No. 66/1951 Kebangsaan Bendera tentang 40/1958 44/1958 No. PP dan Negara, Lambang tentang Keempat hal yang menjadi penanda resmi negara ini memang diamanatkan oleh Pasal 36 C Pasal oleh diamanatkan memang ini negara resmi penanda menjadi yang hal Keempat undang-undang. dalam khusus secara diatur untuk 1945 UUD Deminegara. Nasionalisme Sebuah Unifikasi lambang serta bahasa, bendera, terkait ketentuan sejumlah menghimpun juga Negara Permusyawaratan Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah ....”. Daerah; Perwakilan dan Dewan UU Simbol Negara yang secara lengkap berbunyi, “Lagu kebangsaan wajib diperdengarkan diperdengarkan wajib kebangsaan “Lagu berbunyi, lengkap secara yang Negara Simbol UU dan/atau dinyanyikan: ... d. dalam acara pembukaan Sidang Paripurna Majelis pembentuk pembentuk undang-undang tercatat sebagai yang pertama kali melakukan pelanggaran atas ketentuan dalam UU No. 24/2009 tentang Bendera, Bahasa, dan (UU Simbol Negara). Kebangsaan serta Lagu Lambang Negara, DPR menyetujui RUU tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan Kebangsaan Lagu serta Negara, Lambang dan Bahasa, Bendera, tentang RUU menyetujui DPR menjadi undang-undang. Akibat insiden di Sidang Paripurna itu, DPR sebagai lembaga

Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009 78 semestinya dijawab olehpembuatundang-undangantara lainsebagai berikut. yang itu hal terkait pertanyaanlanjutan beberapa dan hadir mungkin yang permasalahan berada dalamposisi“ dapat menentukan bahasa yang digunakan. Pihak yang memiliki posisi tawar lebih rendah itu pihak yanglain, pihak dengandibandingkan mempunyaitinggi tawaryanglebih posisi pihak pihak, satu salah Bila tinggi. para lebih yangtawar posisi memiliki bagi yang siapa pada berkontrakdidasarkan kebebasan satu salah merupakan yang bahasa, Pemilihan lapangan menunjukkan posisi sebaliknya lebih sering berlaku. padaposisi tawar yang lebih tinggi pada setiap transaksi internasional. penggunaan bahasa dalam pembuatan menentukan perjanjian. dalam Seolah-olah, Indonesia perspektif pihak dariIndonesia melihat selalu hanya berada undang-undang pembentuk bahwa berpendapat Juwana Hikmahanto Prof. internasional. bisnis kontrakkeberadaan dalam perjanjian dapat dicegah. meminimalisasisehinggaselisihpahamkesalahanmengenai penafsiran istilah-istilah serta berbunyi sebagai berikut. dapat membuat orang asing enggan bekerja sama atau berinvestasi di Indonesia. Akibatnya,penggunaanIndonesiahubunganbahasatersebut Inggris.dalamhukumdikhawatirkan bahasa dalam ditulis perjanjian umumnya ini, saat global perkembangan dalam segiekonomi, ketentuan itudinilai dapatmenghambat lajuinvestasi Indonesia.di Pasalnya, berpotensi mengganggu hubungan mereka dengan para klien yang berwarga negara asing. Dari bahasa Indonesia. 2. 1. 146 145 148 147 149 ai aa doa, eaia mngnkn aaa noei dlm perjanjian dalam Indonesia bahasa menggunakan kewajiban advokat, para Bagi Situasi yang dimunculkan setelah adanya ketentuan tersebut adalah berbagai potensi berbagai adalah tersebut ketentuan adanya setelah dimunculkan yang Situasi penting. amat yang peran memiliki bahasa internasional, bisnis kontrak Dalam untuk perjanjian berguna dalam Indonesia kewajiban penggunaan bahasa sisi, satu Di lengkap secara yang 31 Pasal dalam tercantum tersebut meresahkan yang Ketentuan 1. 2.

dan/atau bahasaInggris. melibat-kan pihakasingditulisjuga dalambahasanasionalpihakasingtersebut Nota kesepahaman atauperjanjiansebagaimana dimaksud padaayat lembaga Indonesia, Republik swasta pemerintah Indonesiaatauperseorangan warga negara Indonesia. instansi negara, lembaga melibatkan yang perjanjian atau kesepahaman nota dalam digunakan wajib Indonesia Bahasa Prof. menghendakidemikian. dibuatdalambahasaIndonesiajikaundang-undang Rosa bahwa kontrak Agustinamenegaskan harus “Kewajiban Kontrak BerbahasaIndonesiaResahkan Advokat,” Seminar “ImplikasiHukumKewajiban Kontrak BerbahasaIndonesia dalamDuniaUsaha”diJakarta, 8Oktober2009,hlm.3. Hikmahanto Juwana, “Kewajiban BahasaIndonesiadalamKontrak Penggunaan BisnisInternasional,” makalahdisampaikanpada )penegakan hukum.Lihat dokumenhukum;dan( 4)penegakan (3)kualitasterjemahan baku asalluarnegeri; internasional tersebut mencakup(1)kemungkinan31. Komplikasi kewajiban permasalahan yang dapatmembatalkankontrak; (2)kontrak bisnis Prof. HikmahantoJuwana muncul yangakan akibatketidakjelasan menyatakan terdapatsejumlahkomplikasi Pasal permasalahan asp?id=23006&cl=Berit Ibid. ,” dapatdilakukanjikapihakasingmenginginkannya. Lihat“Kewajiban Kontrak ... dalam bahasaInggris penerjemahan Menurutnya, Apakah kewajiban penggunaan bahasa Indonesia dalam perjanjian merupakan kaidah Apakah kewajiban penggunaan bahasa Indonesia juga berlaku pada kontrakbisnis pada berlaku juga Indonesia bahasa kewajibanpenggunaan Apakah di dalam Kitab Undang-undang Hukum Perdata (KUHPer). pertanyaaninibertalian erat dengan syarat sahdankekuatan Pertanyaan-perjanjian digunakan?yang diatur tidak atau digunakan Indonesia bahasa jikakonsekuensi memaksa? Kemudian, apakah pembentuk undang-undang telah mempertimbangkan loc. cit. , hlm.2. a take itorleave it > , 31Agustus2009. 146 Akan tetapi, rumusan pasal 31 terkesan luput memperhatikan ”. 148 Hukumonline.com , < http://www.hukumonline.com/detail. 147 Padahal, kondisi di Ibid. (1) yang 149 , hlm.3—5. 145 79 Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009 , e-mail Dari segi proses, RUU Pelayanan Publik merupakan merupakan Publik Pelayanan RUU proses, segi Dari . sekali sekali pun tidak memiliki latar menerjemahkan? pendidikan hukum sehingga sering kali salah dari luar negeri? Apakah ini diterapkan? kewajiban timbul jika yang konsekuensi pembentuk undang-undang juga pula? diwajibkan di telah yang Bila hal atas kewajiban-kewajiban suatu bersifat memikirkan imperatif atau menjadi memaksa, apakah Indonesia proses bahasa ke dokumen penerjemahan Apakah pembuat undang-undang telah memberikan jalan keluar untuk menjamin yang para hukum dokumen tersumpah penerjemah mengingat terjemahan kualitas internasional internasional baku (seperti biasa dilakukan melalui fasilitas internet) yang berasal 3. Selain itu, keterlibatan publik terlihat dengan adanya perwakilan masyarakat dari Dua kriteria yang dijadikan umumnya dasar penilaian RUU adalah kualitas proses dan Setelah melalui masa pembahasan hampir empat tahun, RUU Pelayanan Publik akhirnya akhirnya Publik Pelayanan RUU tahun, empat hampir pembahasan masa melalui Setelah Menempatkan Menempatkan ketentuan-ketentuan tentang simbol-simbol negara dalam konstruksi Di sisi lain, tidak dimasukkannya ancaman sanksi atas pelanggaran terhadap kewajiban kewajiban terhadap pelanggaran atas sanksi ancaman dimasukkannya tidak lain, sisi Di Undang-undang Pelayanan Publik: Kado Akhir Masa Jabatan yang Masih yang Kado Akhir Masa Jabatan Publik: Pelayanan Undang-undang Perlu Dikawal Perlu

dari tingkat Panja hingga Tim Sinkronisasi (Timsin). Dengan demikian, pengawasan yang internal internal di Kementerian Pendayagunaan Aparatur RUU Pansus Negara adalah pembahasan proses dari (MenegPAN) lainnya positif dan Hal MenegPAN. dan pertemuan DPR antara dimulai pembahasan, setiap membuka untuk politik keputusan membuat Publik Pelayanan Masyarakat Masyarakat Peduli Pelayanan Publik (MP3); PSHK menjadi salah satu anggotanya. MP3 diizinkan mengikuti tidak saja persidangan-persidangan di DPR, tetapi juga pembahasan Meskipun demikian, tidak ada laporan mengenai masukan dari masyarakat dan bagaimana bagaimana dan masyarakat dari masukan mengenai laporan ada tidak demikian, Meskipun pemerintah mengolah masukan itu. Namun, usaha pemerintah untuk menyebarluaskan diapresiasi. dibahas di DPR perlu itu sebelum dan ketika RUU pemerintah telah menyebarluaskan draf naskah akademis dan RUU, alamat mencantumkan setidaknya dengan melalui lainnya negara lembaga dan kementerian situs-situs surat, dan nomor telepon serta fax yang dapat dihubungi untuk memberikan masukan. kualitas substansi RUU yang dihasilkan yang RUU substansi kualitas salah satu contoh proses pembahasan peraturan perundang-undangan yang baik, yaitu dilihat dari prinsip partisipasi publik, keterbukaan, dan transparansi. Semenjak awal, DPR 2004—2009. dari dapat Publik Tujuan pengesahan adalah UU masyarakat Pelayanan publik. adil dalam bidang pelayanan yang hak dasar dan perlakuan memperoleh disahkan dalam Sidang Paripurna DPR pada Selasa, 23 Juni 2009, ujung akhir masa jabatan masa akhir ujung 2009, Juni 23 Selasa, pada DPR Paripurna Sidang dalam disahkan 7. 7. bangsa sendiri. Semoga UU nasionalisme semu Simbol dan simbolik Negara serta terus tidak membuka pada masa mendatang. diri sekadar pada perbaikan-perbaikan menghadirkan semangat peraturan yang kokoh, seperti undang-undang, memang dibutuhkan. Akan tetapi, semangat semangat tetapi, Akan dibutuhkan. memang undang-undang, seperti kokoh, yang peraturan meningkatkan “nasionalisme” yang tidak substantif tanpa memperhatikan aspek esensial dalam peraturan serta implikasi negatif yang berpotensi muncul justru bisa merugikan penegakan hukum atas pemberlakuan pasal 31? Kewajiban penggunaan bahasa Indonesia pasal atas 31? pemberlakuan Kewajiban hukum penegakan hukum. penegakan melakukan tanpa ada pihak yang efektif tidak akan tentu berbahasa berbahasa Indonesia dalam perjanjian justru menjadi hal yang patut dipertanyakan. Isu penegakan hukum itu semestinya sudah ditegaskan oleh pembuat undang-undang dalam peraturan yang disusunnya. Jadi, kini menjadi persoalan, siapakah yang akan melakukan

Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009 80 masyarakat tertentu yang mencakup penyandang cacat, lanjut usia, wanita hamil, anak- hamil, wanita usia, lanjut cacat, penyandang mencakup yang tertentu masyarakat 3. bahu- dapat membahu menciptakan pelayanan yang lebihbaiklagi. masyarakat dan Penyelenggara masukan. memberikan dan komprehensif dihadapi oleh penyelenggara dan masyarakat sehingga dapat melihat permasalahan secara yang kendala-kendala membicarakan juga diharapkan itu Pelayanan Standar Pelayanan. Standar melaksanakan penyelenggaranya aparat mendorong untuk penyelenggara janji adalah Pelayanan Maklumat itu, Sementara pelayanan. misalnya hasil jenis dan (masyarakat),biaya,pelayanan, waktu penyelenggara, layanan jasa oleh penerima dilakukan dan penyelenggara yang antara kesepakatan standar pelayanan ‘janji’ semacam adalah PelayananPelayanan.Standar Maklumat Pelayanandan Standar mengharuskan penyelenggaramembuat Publik Pelayanan UU publik. pelayanan pengawas lembaga membentuk dengan publik pelayananpenyelenggaraan mengawasi untuk keleluasaan diberikan juga masyarakat pengawasan, hal dalam tambahan, Sebagai pelayanan. standar menetapkan dan menyusun dalam terkait pihak dan masyarakat menyertakan untuk kewajiban dan 2. itu penyelenggara Keberadaanuntuk menjalankan misinegara yang ditetapkan dalamperaturan perundang-undangan. dibiayai. tidak yang maupun APBN/APBD oleh dibiayai pemenuhan yang baik publik, penyelenggarapelayanan semua kepada administratif bentuk dan jasa, barang, sebagai meliputi publik pelayanan administratif lingkup Ruang masyarakatnya. pelayanan kepada pelayanan kebutuhan dan/atau jasa, barang, berupa memandang bahwa pelayanan publik sebagai kegiatan yang dilakukan oleh penyelenggara Politik dan Sipil PelayananPublik Hak-hakUU negara. terhadapmasyarakat kedudukan dan tentang posisi menjamin yang Internasional Pengesahan tentang 12/2005 No. UU serta Budaya dan Sosial Ekonomi, Hak-hak tentang Internasional Pengesahan mengenai 1. Paradigma RUU Pelayanan Publik Beberapa Poin Penting UUPelayanan Publik masyarakat, perlindungan terhadap kelompok rentan, mekanisme komplain, dan sanksi. partisipasi publik, pelayanan paradigma yaitu Pelayanan Publik, RUU dalamdiakomodasi menurut umum, Secara progresif. kemajuan memiliki disahkan baru yang Publik Pelayanan RUU UU setelah terbuka secara dilakukan yang ketiga Kewarganegaraan danUUPenghapusan TindakPidanaPerdagangan Orang (PTPPO). pembahasan merupakan Publik Pelayanan RUU Pembahasan intensif. secara dilakukan dapat masyarakat oleh dilakukan anak, korban bencana alam, dan korban bencana sosial. Pelayanan itu mencakup sarana, mencakup itu Pelayanan sosial. bencana korban dan alam, bencana korban anak, 150 Perlindungan terhadap Kelompok Rentan Partisipasi Masyarakat: StandarPelayanan danMaklumatPelayanan Sementara dari segi substansi, bila dibandingkan dengan draf awal pada awal pembahasan, U eaaa Pbi mnau plynn hss ag ieia kpd anggota kepada diberikan yang khusus pelayanan mengatur Publik Pelayanan UU pelayanan standar mengatur yang 20 pasal pada diakomodasi partisipasi Semangat 11/2005 No. UU memasukkan telah konsideransnya dalam Publik Pelayanan UU Setidaknya, ada lima hal penting yang diatur dalam UU Pelayanan Publik sebagai berikut:

Juni 2009di Pers Release es release pers MP3. “Pengesahan RUU Pelayanan Publik: Awal BeberapaCatatanPenting”, yangBaikdengan disampaikan pada23 Pers Room DPR. MP3, 150 eeaa aaa pnig ag ioog lh P telah MP3 oleh didorong yang penting gagasan beberapa 81 Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009 ya. mengeluarkan mengeluarkan izin. Sanksi yang diatur meliputi sanksi administratif,

Tabel 11 Ketentuan Sanksi dalam UU No. 25/2009 tentang Pelayanan Publik Pelayanan dalam UU No. 25/2009 tentang Sanksi 11 Ketentuan Tabel Penyelenggara wajib memeriksa pengaduan dari masyarakat mengenai pelayanan publik yang publik yang mengenai pelayanan dari masyarakat pengaduan memeriksa wajib Penyelenggara diselenggarakannya. berpedoman pada prinsip wajib penyelenggara pengaduan, materi Dalam memeriksa independen, nondiskriminasi, tidak memihak, dan tidak memungut bia Pelaksana wajib memberikan laporan kepada penyelenggara mengenai kondisi dan kebutuhan dan kebutuhan mengenai kondisi penyelenggara kepada laporan memberikan wajib Pelaksana tuntutan sesuai dengan publik serta pelaksana pelayanan dan/atau fasilitas prasarana, sarana, standar pelayanan. kebutuhan khusus sebagaimana perlakuan publik dengan pelayanan dan/atau fasilitas prasarana, Sarana, tidak berhak. yang oleh orang digunakan (1) dilarang pada ayat dimaksud pengaduan. tanda terima memberikan Ombudsman wajib dan/atau Komisi Penyelenggara Melaksanakan pelayanan sesuai dengan standar pelayanan. standar sesuai dengan pelayanan Melaksanakan oleh penyelenggara. diberikan yang penugasan sesuai dengan pelayanan kegiatan Melakukan dan sah jelas, rasional, alasan yang mempunyai kecuali dan kewajiban, tugas Meninggalkan perundang-undangan. peraturan sesuai dengan tanpa persetujuan penyelenggara. Menambah pelaksana Penyelenggara berkewajiban menginformasikan perjanjian kerja sama kepada masyarakat. sama kepada kerja perjanjian menginformasikan berkewajiban Penyelenggara untuk dan sarana mengadu alamat tempat mencantumkan dan pihak lain wajib Penyelenggara singkat pesan layanan lain telepon, antara mudah diakses, yang masyarakat menampung keluhan pengaduan. (e-mail), dan kotak pos-el (Short Message Service (SMS)), laman (website), publik. pelayanan penyelenggaraan asas sesuai dengan berkualitas yang pelayanan Memberikan Penyelenggara berkewajiban melaksanakan evaluasi terhadap kinerja pelaksana di lingkungan di lingkungan kinerja pelaksana terhadap evaluasi melaksanakan berkewajiban Penyelenggara dan berkelanjutan. berkala secara organisasi berkewajiban (1), penyelenggara pada ayat dimaksud sebagaimana hasil evaluasi Berdasarkan pelaksana. kapasitas peningkatan upaya melakukan Penyelenggara wajib memberikan hukuman kepada pelaksana yang melakukan pelanggaran pelanggaran melakukan yang pelaksana kepada hukuman memberikan wajib Penyelenggara penyelenggara. internal ketentuan dengan terkait yang perundang-undangan mematuhi peraturan Berpartisipasi aktif dan publik. pelayanan penyelenggaraan publik. pelayanan asas penyelenggaraan Melanggar Penyelenggara wajib memberikan penghargaan kepada pelaksana yang memiliki prestasi kerja. memiliki prestasi yang pelaksana kepada penghargaan memberikan wajib Penyelenggara UU Pelayanan Publik mengandung ketentuan sanksi untuk setiap pelanggaran yang Sanksi

48 (1) 44 (1) 47 (1) 29 (2) 17 c 25 (2) 16 a 17 b 15 e 15 f 13 e 10 (2) 13 b 10 (1) 17 e sanksi dikenai dimaksud ketentuan bulan tidak melaksanakan tiga apabila dan dalam waktu tertulis Teguran pembebasan dari jabatan 15 g 11 (2) 11 (3) Teguran tertulis Teguran

pemerintah pemerintah yang Publik. dalam UU Pelayanan diatur yang sanksi daftar Berikut dan pidana. perdata, 4. instansi sampai jawab, penanggung penyelenggara, petugas penyelenggara, oleh dilakukan prasarana dan/atau fasilitas. dan/atau prasarana

Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009 82 15 h 15 d 15 c Sanksi penurunangaji sebesarsatukali kenaikan gaji berkala untukpalinglamasatutahun 36 (4) 36 (1) 33 (2) 50 (9) 50 (2) 44 (3) 43 (2) 37 (1) 36 (2) 29 (1) 28 (1) 25 (1) 23 (5) 23 (4) 15 i paling lambatempat belasharisejakdiputuskan. Keputusan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)wajib disampaikan kepada pihakpengadu lengkap atautidaklengkapnya materi aduansebagaimana dimaksud dalampasal42ayat (3). lambat empatbelasharisejakpengaduan diterima yang sekurang-kurangnya berisiinformasi Penyelenggara dan/atau Komisi Ombudsmanwajib menanggapi pengaduan masyarakat paling penyelenggara dan/atau pelaksana wajib memberikannya. dan/atau pelaksana untukmendukung pembuktiansebagaimana dimaksud padaayat (1), Dalam halpengadu membutuhkan dokumen terkait dengan pengaduannya daripenyelenggara pelayanan dengan mengedepankan asaspenyelesaian yang cepatdantuntas. Penyelenggara berkewajiban menyusun mekanisme pengelolaanpengaduan daripenerima waktu tertentu. rekomendasi Komisi Ombudsman,DPR,DPRDProvinsi, danDPRDKabupaten/Kota dalambatas Penyelenggara berkewajiban mengelolapengaduan yang berasal daripenerimapelayanan, masyarakat tertentu sesuaidengan peraturan perundang-undangan. Penyelenggara berkewajiban memberikan pelayanan dengan perlakuan khususkepada anggota secara jelasdanterbuka. pelayanan publik wajib mengumumkan danmencantumkan bataswaktu penyelesaian pekerjaan Penyelenggara yang bermaksud melakukan perbaikan sarana, prasarana, dan/ataufasilitas fasilitas pelayanan publik. bertanggung jawab terhadap pemeliharaan dan/ataupenggantian sarana, prasarana, dan/atau pelayanan publik secara efektif, efisien,transparan, akuntabel, danberkesinambungan serta Penyelenggara danpelaksana berkewajiban mengelola sarana, prasarana, dan/ataufasilitas kepada masyarakat secara terbuka danmudahdiakses. Penyelenggara berkewajiban menyediakan informasi sebagaimana dimaksud padaayat (4) f. e. d. c. b. a. elektronik ataunonelektronik, sekurang-kurangnya meliputi: Penyelenggara berkewajiban mengelolasistem informasi yang terdiri atassistem informasi Membantu masyarakat dalammemahamihakdantanggungjawabnya. Memberikan pertanggungjawaban terhadap pelayanan yang diselenggarakan. terciptanya iklimpelayanan yang memadai. Menyediakan sarana, prasarana, dan/ataufasilitas pelayanan publikyang mendukung Menempatkan pelaksana yang kompeten. pengaduan sertasarana pengaduan yang disediakan. Penyelenggara berkewajiban mengumumkan namadanalamatpenanggungjawab pengelola kompeten dalampengelolaanpengaduan. Penyelenggara berkewajiban menyediakan sarana pengaduan danmenugaskan pelaksana yang pelayanan publik. mengalokasikan anggaran yang memadaisecara proporsional untukpeningkatan kualitas Korporasi dan/ataubadanhukum yang menyelenggarakan pelayanan publikwajib penyelesaian perkara yang diadukan. Penyelenggara berkewajiban memberikan tembusan keputusan kepada pengadu mengenai penilaian kinerja. pengelolaan pengaduan; dan maklumat pelayanan; standar pelayanan; profil pelaksana; profil penyelenggara; 83 Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009 Penyelenggara dilarang memberikan izin dan/atau membiarkan pihak lain menggunakan sarana, sarana, pihak lain menggunakan izin dan/atau membiarkan memberikan dilarang Penyelenggara dan/atau prasarana, sarana, mengakibatkan publik yang pelayanan dan/atau fasilitas prasarana, peruntukannya. publik tidak berfungsi atau tidak sesuai dengan pelayanan fasilitas yang anggaran alokasi menggunakan dengan lain kegiatan membiayai dilarang Penyelenggara publik. pelayanan diperuntukkan Penyelenggara wajib menyediakan anggaran guna membayar ganti rugi. ganti guna membayar anggaran menyediakan wajib Penyelenggara standar pelayanan. dan menetapkan Menyusun dengan standar pelayanan dan menetapkan menyusun berkewajiban Penyelenggara lingkungan. dan kondisi masyarakat, kebutuhan penyelenggara, kemampuan memperhatikan Penyelenggara berkewajiban menindaklanjuti hasil pengelolaan pengaduan sebagaimana sebagaimana menindaklanjuti hasil pengelolaan pengaduan berkewajiban Penyelenggara (2). pada ayat dimaksud pengaduan. menerima dan merespons wajib Penyelenggara paling lambat enam puluh hari pengaduan hasil pemeriksaan memutuskan wajib Penyelenggara lengkap. dinyatakan pengaduan sejak berkas pernyataan kesanggupan penyelenggara dalam melaksanakan pelayanan sesuai dengan standar sesuai dengan pelayanan dalam melaksanakan penyelenggara kesanggupan pernyataan dalam pasal 21. dimaksud sebagaimana pelayanan pada ayat dimaksud sebagaimana kewajiban melakukan tidak yang dan pelaksana Penyelenggara kelalaian. melakukan telah (1) dinyatakan dan negara oleh institusi penyelenggara publik dilakukan pelayanan Dalam hal penyelenggaraan mengalokasikan wajib undang-undang, negara dibentuk berdasarkan yang independen lembaga atau APBD. memadai melalui APBN yang anggaran Membuat perjanjian kerja sama dengan pihak lain tanpa persetujuan penyelenggara. sama dengan Membuat perjanjian kerja (1), ayat pada dimaksud sebagaimana standar pelayanan dan menetapkan Dalam menyusun dan pihak terkait. masyarakat mengikutsertakan wajib penyelenggara pada ayat. dimaksud sebagaimana standar pelayanan menerapkan berkewajiban Penyelenggara merupakan yang maklumat pelayanan dan menetapkan menyusun berkewajiban Penyelenggara Memenuhi panggilan atau mewakili organisasi untuk hadir atau melaksanakan perintah suatu untuk hadir atau melaksanakan organisasi mewakili Memenuhi panggilan atau atau instansi negara dari lembaga berwenang pejabat yang atas permintaan hukum tindakan perundang-undangan. peraturan dan sah sesuai dengan berwenang, berhak, pemerintah yang dari berasal yang usaha bagi pelaksana pengurus organisasi atau komisaris sebagai Merangkap (BUMN), dan Badan Usaha Milik instansi pemerintah, Badan Usaha Milik Negara lingkungan (BUMD). Daerah Memberikan pelayanan yang berkualitas sesuai dengan asas penyelenggaraan pelayanan publik. pelayanan asas penyelenggaraan sesuai dengan berkualitas yang pelayanan Memberikan publik. pelayanan penyelenggara pengelolaan organisasi dalam Bertanggung jawab apabila mengundurkan berlaku yang hukum dengan sesuai pertanggungjawaban Memberikan atas posisi atau jabatan. jawab tanggung diri atau melepaskan Penyelenggara berkewajiban melakukan penilaian kinerja penyelenggaraan pelayanan publik pelayanan penyelenggaraan penilaian kinerja melakukan berkewajiban Penyelenggara berkala. secara transparan, secara pelaksana dan promosi penyeleksian melakukan berkewajiban Penyelenggara perundang-undangan. peraturan dengan dan adil sesuai tidak diskriminatif, maklumat pelayanan. dan mempublikasikan menetapkan, Menyusun,

20(2) 15 b 33 (3) 20 (1) 26 Pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri hormat tidak atas permintaan dengan Pemberhentian 15 a 50 (1) 50 (4) 48 (2) 36 (3) 28 (4) 33 (1) 22 20 (3) 17 d 17 a 15 k 15 l 15 e 15 j Pembebasan dari jabatan Pembebasan 11 (1) 38 (1)

Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009 84 emnn apn eetr—tu ods ssanaaia rls aa struktur atau demikian, mereka dapat Denganmelakukan relasi kegiatan sehari-hari khusus. dan mendapatkan kebutuhan manfaat sosialnya–akibatserta seimbang–membutuhkan kesempatan tidak yang kondisi masyarakat sementara—atau maupun permanen yang Pasal MP3 telah memberikan masukan yang cukup komprehensif mengenai kelompok rentan. itu. UU dalam di lanjut lebih mengatur percepatan pelayanan penjelasan publik bagi kelompok ada rentan pun sangat tidak terbatas. Padahal, yang rentan kelompok Beberapa Catatan tentang UUPelayanan Publik publik yang menempatkan masyarakat sebagai subjek kebijakan, bukan sebatas objek. pelayanan dalam masyarakat aktif keterlibatan sebagai diartikan masyarakat partisipasi Idealnya, rugi. ganti soal sebatas tidak publik pelayananpengaduan dengan terkait yang kewenangan progresif itu pengaduanterbatas pada bahwapermasalahan ganti jaminan rugi semata. adanyaPadahal, persoalan peluang diselesaikandapat membuka secaraakuntabel, dipertanggungjawabkan.cepat,dapat dan lain,sisi Di itu hal secara sisi, pengaduan satu menyelesaikan Dari ajudikasi. untuk tambahan kewenangan diberikan dan publik psikologis masyarakat pengadu terhadap lembaga peradilan diIndonesia. lembaga oleh kendala besar,serta yang biaya penyelesaian, waktu penyelesaian batas memiliki tidak misalnyayang peradilan kelemahan, beberapa dan memiliki ORI melalui dinilai pengaduan peradilan penyelesaian itu, Sementara sedikit. tidak yang biaya dan penyelesaianwaktukejelasan memiliki tidak pengaduan banyakterjadi mengingat positif bernilai itu Aturanpenyelenggara. bagi penyelesaian waktu batas dan biaya, pengaduan, badan hukum miliknegara, badanswasta, danperseorangan juga diawasi ORI. itu, Selain APBD. pelayanan dan/atau publik yang dilakukan APBN oleh penyelenggara dari negara, pemerintahan, BUMN, BUMD, bersumber dananya seluruh atau publik sebagian pelayanan yang penyelenggaraan mengawasi untuk wewenang diberi lembaga ORI dan peradilan. (ORI) Indonesia Republik Ombudsman publik melalui pelayanan eksternal penyelenggara mekanisme dan melalui internal secara pengaduan mekanisme yaitu 5. yang sama.Berikut adalah kelompok yang digolongkan rentan. 49 (1) 27 (1) Pemberhentian dengan hormat 1. Mekanisme Komplain eopk etn dlh rn-rn yn krn knii ii aa mentalnya– atau fisik kondisi karena yang orang-orang adalah rentan Kelompok menyangkut pertama Catatan Publik. Pelayanan UU terhadap catatan beberapa Ada pelayananpenyelesaipengaduan lembaga sebagaidiposisikan tersebut UU dalam ORI teknis meliputi penyelenggara internal melalui pengaduan mengenai Pengaturan Publik, Pelayanan UU dalam diatur yang pengaduan penanganan mekanisme dua Ada a. Kelompok rentan karena kondisi fisikatau mentalnya, yaitu: braille membutuhkan melakukan netra penunjuktuna denganmisalnya huruf sehari-hari, kegiatan dapat agar khusus perlakukan membutuhkan mentalnya maupun Kelompok difabel ( Dalam melakukan pemeriksaan materi pengaduan, penyelenggara wajib menjaga kerahasiaan. sebagaimana diaturdalamperaturan perundang-undangan. kekuasaan menjalankan korporasi atauhilangnya hak-hak yang menjadimilikkorporasi langsung, melaluipenjualan,penjaminan,atauhal-halyang mengakibatkan beralihnya publik dilarang dipindahtangankan dalamkeadaan apapun,baiklangsungmaupuntidak Saham penyelenggara yang berbentuk BUMNdanBUMDyang berkaitan dengan pelayanan untuk dapat membaca different abbility ; ), yaitu orang-orang yang karena kondisi fisik 85 Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009 kepada ORI. Hal 151 berada di bawah garis kemiskinan; dan kemiskinan; garis di bawah berada Masyarakat adat, yaitu sekelompok orang yang tergabung dalam di Indonesia. adat tertentu masyarakat bencana; terkena yang masyarakat Kelompok dan dalam situasi konflik; masyarakat Kelompok hukum. dengan berkonflik yang masyarakat Kelompok Masyarakat miskin, yaitu yang Masyarakat di orang-orang berpenghasilan bawah UMR atau penggunaan fasilitas pelayanan publik untuk kelompok rentan; dan rentan; untuk kelompok publik pelayanan penggunaan fasilitas Melarang mengubah fungsi sarana dan prasarana yang rentan. khusus bagi kelompok perlakuan memberikan jaminan Memberikan sarana dan prasarana; sarana Memberikan Menyediakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang dapat publik; pelayanan fasilitas menggunakan membantu rentan kelompok Melakukan kewajiban perawatan/penjagaannya dan pengawasan terhadap UU Perlindungan Anak; UU Perlindungan atau menyusui; hamil Perempuan dan usia (lansia); lanjut Orangtua khusus. perlakuan membutuhkan yang sakit Orang Anak, yaitu orang yang belum mencapai umur 18 tahun–batas kedewasaan sesuai sesuai kedewasaan tahun–batas 18 umur mencapai belum yang orang yaitu Anak, ruang-ruang publik maupun tempat usaha yang dikelola mereka. dikelola usaha yang ruang-ruang publik maupun tempat Memberikan Memberikan kerangka hukum dan fasilitasi agar privat menyediakan pelayanan atau kelompok perlakuan khusus bagi kelompok rentan masyarakat pada usaha/ Memberikan Memberikan dan menyediakan pelayanan atau perlakuan khusus bagi kelompok di dalamnya: termasuk negara, oleh dikelola ruang-ruang publik yang di rentan Ajudikasi adalah proses penyelesaian sengketa pelayanan publik antarpara pihak yang diputus oleh Ombudsman pelayanan Ajudikasi adalah proses penyelesaian sengketa b. yaitu: lainnya, khusus kondisi atau biasa luar kondisi karena rentan Kelompok a. b. c. Kelompok rentan karena kondisi sosialnya akibat relasi atau struktur akibat relasi sosialnya kondisi karena rentan Kelompok seimbang, yaitu: tidak yang masyarakat a. d. a. b. c. c. d. e. b.

2. 1. Keempat, UU Pelayanan Publik diposisikan sebagai mercusuar bagi standar pemenuhan standar bagi mercusuar sebagai diposisikan Publik Pelayanan UU Keempat, Ketiga, Ketiga, UU Pelayanan Publik memberikan wewenang ajudikasi Catatan kedua mengenai berjenjang aturan pelayanan pada Pasal 30 (3) UU Pelayanan UU Pelayanan Publik seharusnya mengatur mengenai pemberian pelayanan publik yang yang publik pelayanan pemberian mengenai mengatur seharusnya Publik Pelayanan UU 3. 2. 151

hak-hak masyarakat dalam pelayanan publik yang lebih baik. Namun, posisi mercusuar itu mercusuar posisi Namun, baik. lebih yang publik pelayanan dalam masyarakat hak-hak dan peran aktif baik, publik. pelayanan dari ORI maupun masyarakat, untuk mengawasi pelaksanaan itu tentu berpotensi menimbulkan masalah pada kemudian hari Ombudsman memberikan kepada mengingat wewenang ORI hanya sebatas pemberian rekomendasi. UU Komisi Ombudsman Komisi UU perubahan dengan didukung perlu ORI penguatan itu, karena Oleh pelayanan pelayanan berjenjang. Lebih jauh lagi, UU itu hanya mengatur prinsip-prinsip dasar yang PP. lebih lanjut ke didelegasikan akan Publik yang sangat kontradiktif dan Publik sangat tidak yang kontradiktif jelas. Di Publik satu mencoba sisi, UU Pelayanan mengakomodasi kepentingan kelompok rentan. Di sisi lain, UU itu mengatur pelayanan berjenjang. Akibatnya, muncul persoalan mengenai akses kelompok rentan dalam tidak diskriminatif kepada kelompok rentan. Berikut beberapa caranya. beberapa Berikut rentan. kelompok tidak diskriminatif kepada

Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009 86 ua eiii ii oii. oetm t mrpkn eun utk terakomodasinya untuk peluang merupakan pembaruan menujusistem yang lebihbaik. itu Momentum positif. sisi memiliki juga politik undang-undang paket perubahan bahwa dinafikan dapat tidak maksimal, belum melanggengkan demi yang 2003 politik politik undang-undang paket materi kepentingan melihat jika demikian, perang Meski kekuasaan. nuansa dengan kental sangat serta merupakanpemborosanpemilu waktukalimenjelang anggaran setiap dan politik undang undang- paketketatanegaraan.Perubahan sistem perubahan pada berdampakyang 1945 dirancangjangkaUUD waktudapat untuk amandemen yanglagi karena ada panjang tidak 2003 pada politik undang-undang perubahan materi seharusnya keempat 2002, pada Pascaamandeman 1945 UUD perubahan. mengalami telah politik undang-undang paket yang partisipatif,transparan, danakuntabel. sistem yakni demokrasi, konteks dengan sesuai yang politik sistem membentuk rangka Indonesia mulai memperbarui perangkat hukum di bidang politik buatan Orde Baru dalam politik itulah, Saat 1945. undang-undang UUD terjadinyaamandemen dengan seiring 1999, paketreformasi awal sejak perubahan tolak Titik lima pemilu. perhelatan menjelang yakni kali tahunan, setiap politik bidang di hukum perangkat berubahnya dari tercermin dapat pascareformasi kepartaian sistem dan pemilu, sistem perwakilan, UUMD3dalamPaket Undang-undangPolitik yang dicita-citakan. perbaikan arah ke perwakilan lembaga mentransformasi untuk masuk pintu merupakan yang menggantikan MD3) UU tentang (UU Susunan dan DPRD Kedudukan MPR, dan DPR, DPD, DPD, dan DPRD DPR, (UU Susduk) MPR, lembaga tentang terhadap Undang-undang mewakilinya. rakyat yang kepercayaan mengikis sehingga mengusik sangat itu Hal-hal dan penyerapan maksimalnya perwakilan. lembaga di tidak fenomena-fenomena masyarakatmerupakan aspirasi pengolahan dan jelas, yang atau dasar barang tanpa diwujudkan pengadaan yang berlebihan, jasa yang banding studi publik, pejabat pemilihan dan 8. Undang-undang No. 27 Tahun 2009tentang MPR, DPR, DPD, danDPRD: pengawalan dari pijakan menjadi aturan-aturan teknis sekaligusyang tentunya lebihdirasakan langsungolehmasyarakat. itu UU tetapi, Akan baik. lebih yang publik tempat-tempat terpencil diIndonesia. dari terutama pos, pelayanan jasa mendapatkan dalam masyarakat hak hak-terlanggarnya akan besar yang potensi dan peluang membuka Pos UU dalam pembukaan pasar contoh, Sebagai setelahnya. disahkan yang lain UU diikuti untuk diragukan 152 Metamorfosis DPR yang Belum Sempurna DPRyang Belum Metamorfosis Oleh karena itu, UU Pelayanan Publik ini merupakan awal yang bagus bagi pelayanan bagi bagus yang awal merupakan ini Publik Pelayanan UU itu, karena Oleh acrfrai tg kl pml tlh iasnkn i noei dn ia ai pula kali tiga dan Indonesia di dilaksanakan telah pemilu kali tiga Pascareformasi, lembaga sistem khususnya Indonesia, politik sistem matangnya belum dari Refleksi legislasi proses dalam korupsi kasus adanya DPR, di rapat Tertutupnyaforum-forum

Paket Undang-undangPolitik Legislatif, Undang-undang Pemilihan terdiridariUndang-undangPemilihan Umum Umum Anggota DPD, danDPRD(UUSusduk). Presiden danWakil Presiden,Undang-undangPartai Politik, danUndang-undangtentangSusunanKedudukan MPR,DPR, 152 dimulai 87 Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009 (Mencabut UU No. 12/2003) UU No. 27/2009 tentang dan DPRD MPR, DPR, DPD, (Mencabut UU No. 22/2003) UU No. 42/2008 tentang Umum Presiden Pemilihan Presiden dan Wakil (Mencabut UU No. 23/2003) Tahun 2008 dan 2009 2008 Tahun tentang UU No. 2/2008 Politik Partai (Mencabut UU No. 31/2002) UU No. 10/2008 tentang Umum Anggota Pemilihan DPRD (UU dan DPR, DPD, Legislatif) Anggota Pemilu UU No. 22/2003 Susduk MPR, tentang dan DPRD DPR, DPD, (Mencabut UU No. 4/1999) UU No. 23/2003 Pemilihan tentang dan Umum Presiden Presiden Wakil UU No. 12/2003 Pemilihan tentang Umum Anggota DPR, dan DPRD DPD, (Mencabut UU No. 3/1999) Tahun 2003 Tahun UU No. 31/2002 Politik Partai tentang (Mencabut UU No. 2/1999) Dimenangkan? Siapa yang Tabel 12 Fase Perubahan Paket Undang-undang Politik di Indonesia Politik Undang-undang Paket Perubahan 12 Fase Tabel Dalam Rapat Paripurna Luar Biasa pada 3 Agustus 2009, DPR bersama pemerintah telah telah pemerintah bersama DPR 2009, Agustus 3 pada Biasa Luar Paripurna Rapat Dalam Undang-undang yang mengatur tentang lembaga perwakilan merupakan bagian yang

sebagaimana telah beberapa kali kali beberapa telah sebagaimana diubah; UU No. 5/1995) dengan terakhir (Mencabut UU No. 16/1969 tentang (Mencabut UU No. 16/1969 tentang Susduk MPR, DPR, dan DPRD dengan UU No. 4/1975) dengan Susduk MPR, UU No. 4/1999 tentang DPR, dan DPRD Pemilihan Umum Anggota-anggota Umum Anggota-anggota Pemilihan Badan Permusyawaratan/Perwakilan diubah telah sebagaimana Rakyat (Mencabut UU No. 15/1969 tentang (Mencabut UU No. 15/1969 tentang Golongan Karya) Golongan Pemilihan UU No. 3/1999 tentang Umum sebagaimana telah diubah dengan UU diubah dengan telah sebagaimana UU Perubahan No. 3/1985 tentang dan Politik Partai No. 3/1975 tentang (Mencabut UU No. 3/1975 tentang tentang (Mencabut UU No. 3/1975 Karya dan Golongan Politik Partai Tahun 1999 Tahun Politik Partai tentang UU No. 2/1999

No. 22/2003 UU Susduk. Pengesahan undang-undang itu menyusul ketiga undang-undang ketiga menyusul itu undang-undang Pengesahan Susduk. UU 22/2003 No. Pembahasan, Proses UU mencabut yang MD3) (UU DPRD dan DPD, DPR, MPR, tentang UU bersama menyepakati Semua materi penting, baik substansi maupun dinamika proses komprehensif. diulas secara pembahasan UU MD3, Adapun, Adapun, materi penting mekanisme dan pimpinan kewenangan fraksi, pembentukan yang mekanisme DPD, kewenangan menjadi sorotan media antara pemilihan pimpinan, serta lain peran Setjen dalam kedudukan mendukung kinerja lembaga perwakilan. MPR, tak kalah penting dengan materi ketiga undang-undang politik lain. Perangkat hukum itu akan memberikan kepastian bagaimana sistem perwakilan dibentuk dan dilaksanakan.

Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009 88 eagu eetna d dea. eiu rnkin DU a pelibatan dalam pembahasanRUU Susduk. dan RDPU rangkaian Berikut daerah. di kepentingan pemangku aspirasi menyerap rangka dalam Indonesia di daerah lima ke (kunker) Kerja Kunjungan jugaDPD.dan MPR, Pelibatan Keuangan negara,anggaran Departemen penggunaan pada berimplikasi yang hal-hal membahas untuk Sekjen, (Depkeu) Pemberdayaan membahas rangka dengan dalam konsultasi MenPAN menggelar dari asosiasi juga serta Pansus RDPU, akademisi, Selain (NGO), dilibatkan. turut Organization Non-Government pihak- kalangan dan digelar dari RDPU pihak kali enam Sebanyak (RDPU). Umum Pendapat Dengar Rapat RUU Kewarganegaraan, RUU pembahasan dalam dilakukan yang RUU seperti Pansusprogresif langkah karena mengambil apresiasi berani Susduk diberikan patut itu Hal pembahasan. akhir tahap hingga untuk bersepakat pemerintah terbuka bersifat yang rapat dan forum-forum dalam Susduk RUU Pansuspembahasan kepentingan melaksanakan anggota didasari semua hanya tertentu, kelompok yang politik keputusan pengambilan terjadinya meminimalisir Untuk sendiri. itu perwakilan lembaga dalam antaraktor khususnya politik, aktor-aktor pengesahannyapada Rapat Paripurna LuarBiasa3Agustus2009. hingga bulan dua tahun dua lebih kurang waktu menghabiskan Susduk RUU membahas untuk Partai Politik dan RUU diamanatkan Susduk. Terhitung kedua sejak pembentukan Pansus itu, pembahasan PansusRUU itu, Sementara Presiden. Wakil dan Presiden Pemilu RUU dan Legislatif Anggota Pemilu pertama RUU membahas Pansus untuk diamanatkan masing-masing. RUU dua membahas yang Pansus dua membentuk itu Pansus yang membahas paket RUU Politik dalam Rapat Paripurna 26 Juni 2007. Paripurna dengan Surat Presiden (Surpres) No.R-27/Pres/05/2007. merupakan undang-undang yang diinisiasi oleh pemerintah kepada DPR pada 25 Mei 2007 itu politik undang-undang Keempat 2009. pemilu sebelum disahkan telah yang Presiden) Wakil dan Presiden Pemilu UU dan Legislatif, Anggota Pemilu UU Parpol, lain(UU politik 2008 Januari Kamis, 31 Waktu Proses pembentukan UU Lembaga Perwakilan diawali oleh pengesahan terbentuknya pengesahan oleh diawali Perwakilan Lembaga UU pembentukan Proses Pembahasan RUU Susduk diawali dengan penampungan aspirasi masyarakat melalui masyarakat aspirasi penampungan dengan diawali Susduk RUU Pembahasan kepentingan pertarungan arena menjadi tentunya Susduk UU perubahan Momentum Tabel 13Rangkaian RDPUdanPelibatan - - - Lembaga yang - RDPU dengan: Terlibat Parliament Watch. dan Indonesia (PSHK); dan Kebijakan Pusat StudiHukum Institute (NDI); National Democratic (Formappi); Parlemen Indonesia Pemantau Forum Masyarakat Trafficking stakeholder Keterangan memenuhi undangan. perwakilan. DalamRDPUitu, Parliament Watch tidak Susduk merupakan pintumasukpenguatanlembaga negara-negara lain.PSHKmenjelaskan bahwa RUU sistem pemerintahan DPD. Sementara itu,NDImemberikan perbandingan secara umumtentang RUU Susduk,khususnya fungsi mengenai RUU Susduk.Formappi memberikan masukan RDPU tersebut menampungsaran dan masukan , danRUU Pelayanan Publik. juga dilakukan pada saat Pansusjugadilakukansaat melaksanakan pada Stake Holder dalamPembahasan RUU Susduk soft bicameral Indonesiadengan tk holder stake tk holder stake

89 Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009 , termasuk , termasuk joint session) joint Susduk MPR, DPR, DPD, dan DPRD tidak harus berburu dan DPRD tidak harus berburu Susduk MPR, DPR, DPD, waktu. kunjungan Pansus, dari staf sekretariat info Berdasarkan gubernur setempat sama dengan bekerja tersebut kerja yang di daerah akademisi dan LSM serta melibatkan dikunjungi. akan RUU Susduk, antara lain mengenai sumpah anggota antara Susduk, RUU serta pertanggungjawaban Pimpinan MPR, MPR, tugas MPR. Di akhir pemaparan tugas atas penyelenggaraan MPR bahwa menyatakan Nur Wahid usulan, Hidayat permanen (bukan bersifat tetap pimpinan dan kesekretariatannya. termuat yang hal beberapa mengkritisi Konstitusi Forum lain penamaan Susduk, antara RUU dalam materi unsur memasukkan karena tepat kurang yang RUU lebih lanjut dalam undang-undang penjabaran DPRD, MPR, DPR, dan DPD, dan wewenang mengenai tugas Dalam setiap lembaga. tata tertib serta peraturan bahwa menyatakan Konstitusi Forum kesimpulannya, UU No 22/2003 tentang perubahan atau penggantian diketahui. disampaikan dan pandangan tanggapan Beragam UUD amandemen lain konsekuensi antara DPD, Indonesia, struktur ketatanegaraan 1945 terhadap DPD dan keterlibatan peran seharusnya bagaimana undang-undang, rancangan dalam pembahasan suatu Keuangan Pemeriksa Badan terhadap pengawasan undang- pelaksanaan (BPK), dan pengawasan dan kajian melakukan DPD telah undang. Bahkan, terdiri Susduk usulan DPD yang RUU mempersiapkan atas sepuluh bab dan 67 pasal. MPR dihadiri MPR. Ketua hanya tersebut Konsultasi delapan poin usulan perubahan atas menyampaikan Keterangan lain antara tersebut dalam RDPU berkembang Isu yang DPD; fungsi legislasi MPR; penguatan kelembagaan di DPR dan DPRD; keterbukaan; fraksi jumlah anggota Pimpinan DPR, dalam perempuan tata tertib; peraturan DPRD. orientasi bagi anggota dan DPRD; serta DPD, tidak alasan yang dengan dibatalkan RDPU tersebut (ditunda). daerah: Manado; Barat; Sumatera Tengah; Jawa Kalimantan tengah; Nusa Tenggara Barat Saldi Isra; Indrayana; Denny Astawa. I Gde Pantja - - - - - Kunjungan kerja ke ke kerja Kunjungan Forum Konstitusi. Forum Konsultasi dengan dengan Konsultasi MPR dan BPK. Kalangan Universitas Universitas Kalangan dan IKAHI. DPD. RDPU dengan Lembaga yang yang Lembaga Terlibat RDPU dengan: - - -

27—29 Februari 2008 Kamis, 14 Februari 2008 Februari Februari 2008 Rabu, 13 Rabu, Rabu, 6 Rabu, Februari 2008 Waktu

Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009 90 menggambarkan peta konstelasi politik 2009—2014. Sisa masa pembahasan RUUSusduk pembahasan masa Sisa 2009—2014. konstelasipolitik menggambarkanpeta 2009. Hasil pemilu anggota legislatif serta pemilu presiden dan wakil presiden cukup jelas alot dan belum disepakati, baik antarfraksi maupun antara DPR dan pemerintah. masihmengkritisiyangkrusial isu-isumengkajidanyang publikasi media maupun publik mendorongperbaikan sistem perwakilan. Upaya itudilakukan melalui forum-forum diskusi dengandinamika eksternal diwarnaiyang dilakukan juga oleh Susdukkalangan akademisi RUU dan pembahasanNGO dalam rangka internal, dinamika samping Di pemerintah. dan DPR antara lobi-lobi dengan diselingi sambil Perumus, Tim tahap hingga bahkan Panja, Rapattahap diluncurkan ke ituIsu-isu DPR. Setjen peran serta penggunaanhak-hak DPR, DPD, kewenangan MPR, kedudukansyarat pembentukan RUU,fraksi, DPR,mekanismekomposisi pemilihandan danpimpinan MPR judul seperti itu Isu-isu Pansus. Raker tahap dalam disepakati dapat tidak pembahasannya dan alot sangat yang krusial isu beberapa perundang-undangan diserahkan kepada tim teknis, yaitu para perancang kalimat menyangkut dan di teknis bahasa hal-hal kemudianDPR. politik, secara materi-materi itu menyepakatihanyaPansusAnggotaada. yang DIM luarberpendapat dibebas lebih dapat dalam memperdebatkan kata, bahkan titik dan koma.Pansus tidaklagiterperangkap Dengandengan yangDIMpada akhirnya carasering kalimemakan waku alternatif itu, anggota Pansus itumerupakan metode alternatif yang menjadikan pembahasan lebih efektif karena anggota Kesekretariatan.DPRD,danDPD, DPR,hanyadipakaiMPR,sebagai Halpetunjuk DIMsaja. Pembahasan yakni kelembagaan, DIM. jenis pada berdasarkan kluster/pengelompokan materi terpaku dengan dilakukan lagi tidak yang RUU pembahasan mekanisme dengan ipnn P msly. eeu pml 20, ebln rki ean P menolak FPD pemilu. pemenang selain partai kader oleh fraksi ditempati akan DPR sembilan ketua bahwa FPD usulan 2009, tegas pemilu mekanisme Sebelum dan komposisi misalnya. materi DPR memutuskan pimpinan saat pada tercermin itu Hal tertentu. pihak-pihak kepentingan akan sarat dan cair semakin politik Konstelasi koalisinya. para dan besar partai khususnya politik, hasrat dengan terkontaminasiakhirnya pasca-Pemilu Maret 2008 Rabu, 19 Waktu Sumber: diolahdariLaporanPemantauanSumber: PSHKyangdipublikasikandi RUU Susduk merupakan satu-satunya paket RUU Politik yang disahkan pasca-Pemilu disahkan yang Politik RUU paket satu-satunya merupakan Susduk RUU Dari materi-materi yang sudah dikelompokkan berdasarkan jenis kelembagaan, terdapat Dalam membahas substansi RUU Susduk, Pansus RUU Susduk telah melakukan terobosan - - - - - RDPU dengan: Terlibat Lembaga yang Center (IPC). Parliamentary Indonesian MPO); dan Organisasi (HMI Majelis Penyelamat Mahasiswa Islam Himpunan Marhaen (GRM); Gerakan Rakyat ORBA); Orde Baru(Tewas Komite Waspada (Pokja) Petisi 50; Kelompok Kerja evaluasi kinerjasecara periodikuntukperbaikan kinerja. pengelolaan keuangan DPRdanDPDsecara mandiri;dan dewan danpimpinanalatkelengkapan); tidak bolehmerangkap jabatan(termasuk pimpinan anggota BK; memasukkan wakil masyarakat dalamkomposisi MPR sebagai pembahasan RUU; mendorong proses keterbukaan dalamrapat RDPU tersebut memberikan masukan, antara lain: Keterangan www.parlemen.ne joint session ; t . 91 Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009 FPAN FPAN Pertama, yaitu sembilan fraksi. Jadi, , FPDIP dan FPKS mengusulkan ketiga parliamentary threshold, , FPG dan FPD mengusulkan 25 orang. Lalu, Di samping itu, frase “susunan dan kedudukan” dalam UU Susduk sangat membatasi Dilihat dari komposisi materi muatan UU Susduk 2003, UU MD3 memiliki komposisi Pengesahan Pengesahan UU MD3 setelah pemilu harus menjadi catatan penting yang tidak boleh Setelah Setelah pembacaan laporan dalam Raker 28 Juli 2009 yang beragendakan Laporan Pada awalnya, terdapat tiga usulan mengenai syarat pembentukan fraksi. fraksi. pembentukan syarat mengenai usulan tiga terdapat awalnya, Pada Materi Materi lain yang jelas ditunggangi kepentingan politik jangka pendek adalah syarat

DPR, DPD, dan DPRD. Dihapusnya “susunan dan kedudukan” telah membuka koridor menyeluruh. menyeluruh. Peraturan itu tidak hanya mengatur dihilangkan soal judul dalam susunan dan kedudukan” dan kedudukan ”susunan lembaga frase demikian, Dengan saja. perwakilan dan langsung menyebutkan lembaga yang diatur; judulnya menjadi UU tentang MPR, aturan yang berbentuk undang-undang. berbentuk yang aturan ruang lingkup pengaturan yang seharusnya mengatur lembaga perwakilan secara Susduk hanya memiliki 114 pasal. Hal itu diakibatkan masuknya beberapa ketentuan Tata memiliki Susduk 114 hanya pasal. Hal Tata ketentuan beberapa itu diakibatkan masuknya materi karena positif langkah merupakan itu Hal MD3. UU muatan materi dalam DPR Tertib tingkat dalam dimuat idealnya yang hal-hal mengatur kebanyakan DPR Tertib Tata muatan Dalam Substansi Positif Transformasi hampir empat kali lipatnya. Batang tubuh UU MD3 berjumlah 408 pasal, sedangkan UU karena karena sudah terkontaminasi dengan kepentingan politik praktis yang telah kekuatannya dari hasil pemilu. tergambar kelengkapan DPR. Sayangnya, usulan FPG ditolak. DPR. Sayangnya, kelengkapan terulang pada masa mendatang. Kondisi itu akan menggeser objektivitas anggota DPR fraksi membacakan pandangan mini fraksi dan FKB mengubah pendapat yang disampaikan disampaikan yang pendapat mengubah FKB dan fraksi mini pandangan membacakan fraksi saat menanggapi laporan Ketua Panja. Akan tetapi, FPG tetap pada harus posisi diperkecil bahwa jumlahnya fraksi sehingga jumlah anggotanya harus berjumlah tiga kali alat bahwa jumlah fraksi harus diminimalisir dengan cara memperbesar jumlah anggota sebagai sebagai anggota jumlah memperbesar cara dengan diminimalisir harus fraksi jumlah bahwa persyaratan pembentukannya. Karena masih ada beberapa hal yang pada pertengahan itu Raker dilakukan lobi selama belum lebih kurang dua jam. Pascalobi, setiap disepakati, setiap partai memiliki satu fraksi di parlemen. di parlemen. setiap partai memiliki satu fraksi Ketua Panja terhadap Pansus RUU Susduk, FPG dan FKB masih memberikan tanggapan minimal 10% dari seluruh anggota DPR, yakni 56 orang. Menjelang pengesahan, lagi-lagi usulan itu mencair dan sampai pada titik kesepakatan bahwa syarat pembentukan fraksi adalah setiap partai yang memenuhi dan FKB mengusulkan 2,5% dari jumlah anggota DPR (560 orang), yakni empat belas orang. orang. belas empat yakni orang), (560 DPR anggota jumlah dari 2,5% mengusulkan FKB dan Kedua anggota dalam beberapa alat kelengkapan. Ditambah lagi, intensitas kali diselenggarakan dalam rapat waktu yang bersamaan membuat yang anggota tidak efektif dalam sering tugasnya. melaksanakan dan mekanisme pengambilan keputusan di DPR. Banyaknya jumlah fraksi pengisian menyulitkan perwakilan fraksi dalam satu menempatkan harus keanggotaan terpaksa sedikit anggota memiliki yang partai demikian, Dengan alat kelengkapan yang banyak pula. berdasarkan urutan partai pemenang pemilu. pemenang pemilu. urutan partai berdasarkan pembentukan Meminimalisir fraksi. jumlah dapat fraksi berdampak pada kerja efektivitas partai minoritas dan kelompok perempuan. Menjelang akhir pengesahan, suara FPD yang awalnya minoritas (dibandingkan dengan ditentukan DPR Pimpinan suara yakni MD3, sembilan UU 82 fraksi pasal dalam lain) tertuang itu tiba-tiba Usulannya pemenang. menjadi Dengan Dengan demikian, muncul usulan alternatif bahwa Pimpinan (tidak DPR mengacu pada dipilih urutan pemenang secara pemilu 2009) paket dan memperhatikan keterwakilan

Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009 92 ebnhn ii U M3 egtr eeaa eooa dlm aga pelaksanaan rangka dalam terobosan prinsip akuntabilitas beberapa mengatur MD3 UU melaksanakan diri. harus perwakilanpembenahan lembaga bahwa nyata gambaran merupakan korupsi kasus hingga tepat, tidak yang alokasi dengan anggaran penggunaan banding, studi atau kunkerPertanggungjawaban kalangan. berbagai dari buruk nilai mendapat akuntabilitas tidak berdimensi justru demokratis; seluruhrapat-rapat DPRbersifat tertutup, kecuali dinyatakan itu terbuka. hal mengenai ketentuan DPR, Tertib Tata Peraturan dalam Bahkan, Susduk. UU dalam sebelumnya ada tidak yang transformatif langkah merupakan menyelenggarakanuntuk rapatsemua secara terbuka, kecuali dinyatakan tertutup. itu Hal berkewajiban itu lembaga-lembaga bahwa menegaskan itu Pasal-pasalDPRD kabupaten/kota.untuk 370 pasal dan provinsi, DPRD untuk 319 pasal DPD, untuk 269 pasal DPR, pantauan masyarakat. syaratdari perwakilandenganterbukanyaperwakilan lembaga kegiatanlembaga seluruh tidak memilihnya kembali pada pemilu selanjutnya. Siklus itu dapat meningkatkan kualitas objektif. Kemudian, masyarakat dapat mengambil tindakan yang tepat untuk memilih atau wakilnyakinerja karenamasyarakatmenilai penting secaramudah menjadi dengan dapat itu Hal fungsinya. seluruh menjalankan dalam terbuka lebih menjadi mewakilinya yang lembaga agar berharap Masyarakatsangat perwakilan. lembaga kerja prosestertutupnya korupsi kasus Berbagai demokrasi. perundang-undangan mencerminkan isidariaturan itu. peraturan suatu judul Perundang-undangan, Peraturan Pembentukan tentang 10/2004 No. UU Berdasarkanperwakilan. lembaga mengaturyang muatan materi membatasi yang akhir masajabatan. kelengkapan pada beberapa alat kinerja dari Adanya laporan 154 153 rnprni ebg praia mrpkn aa st saa terwujudnya syarat satu salah merupakan perwakilan lembaga Transparansi eajn praaa pree Idnsa acrfrai pneegaan prinsip penyelenggaraan pascareformasi, Indonesia parlemen perjalanan Sepanjang harapanmasyarakatMD3, untuk adanyaUU dengan200 diresponsDalam positif pasal

Lihat: PSHK, Baca dalam Diskusi Publik, September 2009. dalam DiskusiPublik, September kasuskorupsi. DPR yangterjerat http://www.tempointeraktif.com/hg/hukum/2009/03/04/brk,20090304-16301 “Memahami Pengaturan Terbaru UULembaga Perwakilan danRekomendasi terhaap Peraturan Tata Tertib DPR” 154 - Pasal 120(2)bagi - Pasal 102(1)hurufi - Pasal 96ayat (7)bagi DPR: Ketentuan dalamUUMD3 . Parlemen (BKSAP); Badan Kerjasama antar bagi Baleg; komisi; Tabel 14Fungsi dariKetentuan dalamUUMD3 153 i P muu DR mrpkn apk dari dampak merupakan DPRD maupun DPR di Kelemahan: Fungsi - Memberikan informasi kepada publik - Sarana lembaga perwakilan untuk selanjutnya. terselesaikan kepada anggotaperiode capaian dantugas yang belum mentransfer pengetahuanmengenai (laporan BURT danPURT). 7 ,id.html, disebutkan ada sembilan orang anggota disebutkanadasembilanoranganggota , disampaikan 93 Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009 kepada publik; kepada satu fraksi. menilai rekan yang BPK hasil pemeriksaan temuan DPR. kepada disampaikan komisi. atas permintaan komisi. komisi pemerikasaan kerja atas rencana serta tahunan, hambatan pemeriksaan laporan. dan kualitas penyajian, jabatan,tidak ada laporan tahunan atau tahunan atau ada laporan jabatan,tidak permasa sidang; laporan bagi kecuali dipublikasikan, laporan laporan karena dan PURT BURT Paripurna Rapat dalam disampaikan untuk ini. khusus diselenggarakan yang Tidak disebutkan secara jelas bahwa jelas bahwa secara - Tidak disebutkan Melakukan penelaahan terhadap penelaahan terhadap - Melakukan penelaahan kepada - Menyampaikan - Menindaklanjuti hasil pembahasan BPK kepada masukan - Memberikan Mendorong implementasi akuntabilitas - Mendorong pelaporan waktu - tidak ada jangka karena bias kepentingan - Berpotensi Kelemahan: laporan hanya dibuat pada akhir masa akhir dibuat pada hanya - laporan bagi PPUU; bagi PURT. BURT. Pasal 110—122 Pasal - Pasal 246 ayat (4) bagi BK; ayat 246 - Pasal (1) huruf e ayat 249 - Pasal (2) 80 ayat Pasal - Pasal 133 huruf e bagi 133 huruf e bagi - Pasal DPD: Pasal 127 (4) bagi BK; 127 (4) bagi - Pasal (1) huruf g ayat 244 - Pasal UU MD3 juga telah berkontribusi positif dalam rangka pelaksanaan fungsi legislasi Selain prinsip transparansi dan akuntabilitas yang diusung oleh UU MD3, prinsip

Akuntabilitas Akuntabilitas Negara Keuangan (BAKN). Badan Dibentuknya

Adanya laporan laporan Adanya kinerja terkait fraksi anggotanya.

DPR. Realita pembentukan undang-undang sering kali dilahirkan tanpa justifikasi jelas, yang hanya menguntungkan pihak-pihak tertentu saja, bahkan di sisi lain merugikan bagi DPD dan DPRD. keterwakilan perempuan menurut perimbangan jumlah anggota tiap-tiap fraksi. Meskipun fraksi. tiap-tiap anggota jumlah perimbangan menurut perempuan keterwakilan aturan itu tidak berlaku dalam pemilihan Pimpinan DPR, langkah awal itu menunjukkan adanya sensitivitas keterwakilan perempuan di DPR. aturan Sayangnya, itu tidak berlaku komisi komisi dan panitia khusus. Pasal itu menegaskan pimpinan komisi terdiri atas satu ketua dan tiga paling dipilih wakil ketua yang banyak dari dan oleh anggota komisi berdasarkan prinsip musyawarah untuk mufakat dan proposional dengan memperhatikan prinsip kesetaraan kesetaraan gender juga terlihat dalam materi muatannya. Pasal 138 ayat 95 (2), ayat pada intinya, (2) mensyaratkan adanya dan keterwakilan dalam Pasal jabatan pimpinan

Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009 94 Jadi, transformasi lembaga perwakilan belumusai. kelemahan-kelemahanada yang denganyangsesuai apa belum dicita-citakanmasyarakat. demikian, meski seluruh pembahasan dilaksanakan secara terbuka, materi UU MD3 masih dilakukan oleh lembaga politik yang belum memiliki iklim demokrasi yang matang. Dengan Pansus RUU Susduk. Namun, harus diingat bahwa proses pembentukan undang-undang ini Kelemahan UUMD3 akuntabel. serta transparanyang seleksi proses dan baik yangkualifikasi penetapan dengan objektif yang seleksi proses dengan disertai harus itu kelembagaan Dukungan pakar. kelompok atau ahli tim dari dukungan mendapat untuk perwakilan lembaga anggota kepada ruang Pasal 301 ayat (10), Pasal 352 ayat (10), Pasal 397, dan Pasal 399 UU MD3 fungsinyamenjalankantelah dukunganada kelembagaan.secaratidak jikaPasalmaksimal 395, memberikan jika baik berjalan akan tidak diisi dengan anggota-anggota yang berkualitas. Anggota-anggota itu juga tidak dapat tidak perwakilan Lembaga perwakilan. lembaga kelembagaan bersama antara DPRdanpemerintah. persetujuan merupakantetapakhirnya, undang-undang materikesepakatan segaladalam Pada DPD. mini pandangan mengikuti tidak untuk DPR bagi peluang membuka masih itu undang-undang. Namun, DPD belum memiliki posisi yang setara dengan DPR karena pasal II, Tingkat Pembicaraanyaitu melaluipenyampaian pendapatminiDPD. hingga dilaksanakan dalam undang-undang DPD rancangan kedudukan bahwa menyatakanpembahasan yang a huruf (1) ayat 151 Pasal bunyi dari memaksimalkan fungsi DPD dalam proses legislasi masih belum optimal. Hal itu tercermin untuk Susduk RUU Pansus anggota Semangat 1945. UUD amandemen sejak dianut telah undang yang berasal dariDPR,presiden, atauDPD(pasal142ayat (1)). undang- rancangan setiap pada akademik naskah penyertaan mewajibkan MD3 UU Kini, proses legislasi tidak diwajibkan sehingga keberadaannya hanya sebatas formalitas belaka. yangdata akuratdipertanggungjawabkan. dapat dan Keberadaan dalam akademiknaskah dengan didukung yang fakta-fakta didasari harus undang-undang Lahirnya masyarakat. c. b. a. iga 09 Idnsa ai blm easmla sse bkmrlse yang bikameralisme sistem memaksimalkan belum masih Indonesia 2009, Hingga Berikut kelamahan-kelemahan yang terkandung dalamUUMD3. kepada apresiasi diberikan patut dicapai telah yang transformatif materi Segenap dukunganterobosan-terobosanadalah tersebutdari positif penting kalah yangtak Hal Pasal tersebut memberikan peningkatan yang positif bagi DPD dalam rangka membentuk Pasalayat80tentang (2) evaluasi terhadap kinerja anggota melaluiDPR fraksitidak untuk kepentingan pihak-pihak tertentu yang tidak sesuai dengan kehendak rakyat. Jika tidak ada pengaturan mengenai kriteria rapat tertutup, pasal itu dapat digunakan mengaturtidakMD3bagaimana UU kriteria alasanrapatdanyang bersifat tertutup. Pasal 200 yang mengatur implementasi prinsip transparansi masih belum optimal. kelengkapan memilikiperwakilan fraksi dengan jumlahanggotayang cukup. treshold t, ea eaus kpd fas broes ba kpnign aea adanya oleh komisi. karena kepentingan bias berpotensi penilaian terhadap rekan satu fraksi. Sebaiknya, fraksi evaluasi kinerja anggota dilakukan kepada evaluasi peran itu, memiliki ketentuan jangka waktu evaluasi dan pelaporan (kepada publik). Di samping aa 8 aa () etn saa pmetkn rki berdasarkan fraksi pembentukan syarat tentang (4) ayat 80 Pasal jumlah anggota minimal tiga kali alat kelengkapan sangat berpotensi melemahkan kerja DPR. Idealnya, untuk membentuk fraksi,

P shng sta alat setiap sehingga DPR parliamentary 95 Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009

MPR, Setjen DPR, dan Setjen DPD yang susunan MPR, Setjen DPR, dan Setjen DPD yang Perpres diatur dengan dan tata kerjanya organisasi masing-masing. atas usul lembaga Penggantian (dalam rangka anggota DPRD provinsi (PAW)). Antar-Waktu penggantian antarwaktu, verifikasi terhadap terhadap verifikasi antarwaktu, penggantian dan antarwaktu, calon pengganti persyaratan anggota antarwaktu calon pengganti peresmian DPRD provinsi. anggota DPRD kabupaten/kota. lembaga peraturan dengan diatur DPD dan DPR, pemerintah bersama dibahas yang masing-masing PP. dalam ditetapkan untuk MPR, DPR, dan DPD dibentuk Setjen dan wewenang anggota DPRD provinsi. Peresmian keanggotaan DPRD provinsi. keanggotaan Peresmian DPRD provinsi. Ketua dan Wakil Ketua Peresmian dan pengangkatan pemberhentian Peresmian Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pengajuan pengajuan cara lebih lanjut mengenai tata Ketentuan pimpinan dan dan administratif Hak keuangan MPR, kepegawaian manajemen mengenai Ketentuan tugas pelaksanaan kelancaran Untuk mendukung Materi yang Diatur yang Materi pimpinan dan dan administratif Hak keuangan (4) bagi BK; (1) huruf g bagi PPUU; yang Diatur yang 3 1 Jumlah Materi Jumlah Materi 4 Pasal 244 ayat 244 ayat - Pasal 246 ayat - Pasal Tabel 15 Delegasian Pengaturan kepada Peraturan Perundang-undangan Lain Perundang-undangan Peraturan kepada Pengaturan 15 Delegasian Tabel pada akhir masa jabatan/keanggotaan DPR. Hal itu tidak membuka ruang kontrol atas kontrol Pasal ruang 96 ayat (7) membuka menyatakan tidak bahwa itu laporan Hal atas DPR. kinerja komisi dilakukan hanya jabatan/keanggotaan masa akhir pada masa periode. pada tengah kinerja DPR pengaduan. berdasarkan bekerja masih BK mengatur (1) ayat 12 Pasal menunggu pengaduan. tanpa harus proaktif secara BK dapat bekerja Hendaknya, Pasal 393 tentang pengusulan calon sekjen tidak mengatur keterlibatan anggota DPR. pengusulan calon Sekjen DPR dalam proses Berikut Berikut adalah delegasian pengaturan lebih lanjut dari UU MD3 kepada peraturan Kelemahan Kelemahan dalam muatan UU MD3 dapat dijadikan acuan dalam perubahan UU MD3 d. e. f.

Keputusan Menteri Menteri Keputusan Dalam Negeri (Perpres)/ Presiden Keputusan (Kepres) Peraturan Presiden Presiden Peraturan

Pemerintah (PP) Pemerintah Jenis Peraturan Peraturan

yang dicita-citakan. yang lain. yang perundang-undangan yang yang telah diagendakan dalam prioritas legislasi 2010. Capaian harus positif tetap dikawal dalam tataran dalam implementasi demi mewujudkan UU lembaga perwakilan MD3

Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009 96 Akan tetapi, pungutan itu ternyata bertentangan dengan kriteria yang ditetapkan dalam ditetapkan yang kriteria dengan bertentangan ternyata itu pungutan tetapi, Akan daerah. pungutan-pungutan membuat dalam kreatif sangat oleh menjadi daerah banyak pemerintah dibuat membuat telah yang tampaknya PAD memaksimalkan retribusi Tuntutan daerah. khususnya pemerintah pungutan-pungutan, mengontrol untuk pusat mengganggu ikliminvestasi. untuk dan bermasalah terbukti ini selama yang pungutan-pungutan diarahkan terjadinya menekan untuk dan kepada ketergantungan beriringan menekan Dana guna Alokasi Umum (DAU). berjalan Namun, ketiga perbaikan itu juga (PAD) tetap memberikan kepastian Daerah itu Asli Pendapatan hal meningkatkan Ketiga pengawasan. lebih efektivitas yang kewenangan pemberian ( daerah, perpajakan bidang di daerah kepada besar retribusi dan daerah pajak pemungutan sistem penyempurnaan yaitu lama, yang UU berdasarkan pengaturan rezim dari hal tiga Secara 34/2000. memperbaiki—setidaknya—untuk misi beberapa memiliki No. baru PDRB UU materi umum, UU dengan diubah telah yang Daerah Retribusi dan Daerah Pajak PDRB) disahkan oleh DPR pada September 2009. UUitu mencabut UU No. 18/1997 tentang 9. dan kepentingan umum. Perda yang mengatur pajak undang-undangdan denganbertentangan retribusiyang Perda setiapharus membatalkan untukdisampaikan pemerintah kepada pungutan-pungutan lolosnya mengatasi bermasalah mampu tersebut. Pada tidakdasarnya, undang-undang ternyata telah memberikan Daerah kewenangan Pemerintahankepada undang-undang sehingga banyak dikeluhkan olehpelaku usahadaninvestor. (BAKN). Keuangan Negara Akuntabilitas Dibentuknya Badan anggotanya. fraksi terkait kinerja Adanya laporan bagi Daerah Undang-undang Pajak Daerah danRetribusi Daerah: Harapan Menjanjikan Masalah klasik dalam implementasi RUU PDRB yang lama adalah sulitnya pemerintah sulitnya adalah lama yang PDRB RUU implementasi dalam klasik Masalah luu pnaaa pmetkn ed yn dau scr tria oe UU oleh terpisah secara diatur yang Perda pembentukan pengawasan Klausul eea dbhs ea 20,ahry RU aa Dea dn erbs Dea (RUU Daerah Retribusi dan Daerah Pajak RUU akhirnya 2007, sejak dibahas Setelah - Pasal 249ayat Pasal 110—122 Pasal 80ayat (2) bagi PURT. (1) hurufe Kelemahan: -Mendorong implementasiakuntabilitas - Memberikan masukan kepada BPKatas - Menindaklanjuti hasilpembahasankomisi atas - Menyampaikan penelaahankepada komisi. - Melakukan penelaahanterhadap temuan hasil - Berpotensi biaskepentingan karena menilairekan - Tidak adajangka waktu pelaporan kepada publik; pemeriksaan sertapenyajian, dankualitas laporan. rencana kerja pemerikasaan tahunan,hambatan permintaan komisi. pemeriksaan BPKyang disampaikan kepada DPR. satu fraksi. local taxing empowerment taxing local ), dan peningkatan dan ), 97 Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009 (pertumbuhan natural natural growth ), kegiatan memasyarakatkan bahaya merokok, dan iklan smoking area Rokok Pajak Pajak Pajak Rokok dikenakan atas cukai rokok yang ditetapkan oleh pemerintah. Hasil Terdapat Terdapat penambahan empat jenis pajak daerah, yaitu satu jenis pajak provinsi dan Penguatan Penguatan perpajakan lokal dilakukan dengan menambah jenis pajak daerah dan Aspek keberlakuan RUU PDRD berbeda-beda. Ada beberapa variabel yang perlu Kenyatannya, hal tersebut tidak efektif karena banyak daerah yang tidak menyampaikan menyampaikan tidak yang daerah banyak karena efektif tidak tersebut hal Kenyatannya, Penambahan jenis pajak daerah Penambahan

bagi perokok ( (pemberantasan hukum penegakan serta merokok), bahaya mengenai masyarakat layanan merokok). mengenai larangan aturan dan penegakan ilegal rokok peredaran alamiah) dari industri itu. Selain itu, penerimaan Pajak Rokok dialokasikan minimal 50% untuk mendanai pelayanan kesehatan sarana umum memadai yang kesehatan, penyediaan sarana dan unit prasarana pelayanan (pembangunan/pengadaan dan pemeliharaan lain, pengenaan pajak itu tidak terlalu berdampak pada industri rokok. Beban Pajak Rokok Rokok Pajak Beban rokok. industri pada berdampak terlalu tidak itu pajak pengenaan lain, akan disesuaikan dengan kebijakan strategis di bidang cukai disesuaikan nasional dengan daya dan pikul besarannya industri rokok mengikuti yang yang bersangkutan. Walaupun merupakan jenis bukan merupakan barang rokok karena tidak membebani terlalu masyarakat Rokok Pajak pajak baru, diperkirakan pihak Di dikendalikan. perlu pengenaan konsumsinya tertentu, tingkat pada bahkan pokok, kebutuhan a. penerimaan Pajak Rokok sebesar 70% dibagihasilkan kepada kabupaten/kota di provinsi Walet. Walet. Sebagai catatan, ada penambahan satu jenis pajak kabupaten/kota, yaitu Pajak Air pajak provinsi. merupakan sebelumnya yang Tanah kabupaten/kota. kabupaten/kota. Jenis pajak provinsi yang baru adalah Pajak Rokok, sedangkan tiga jenis pajak kabupaten/kota yang baru adalah Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) Perdesaan dan Perkotaan, Bea Perolehan Hak Tanah dan Bangunan (BPHTB), dan Pajak Sarang Burung tiga tiga jenis pajak kabupaten/kota. Dengan enam tambahan belas itu, jenis pajak secara daerah, keseluruhan, yaitu lima terdapat jenis pajak provinsi dan sebelas jenis pajak kondisi daerahnya. Secara umum, strategi itu dapat dijabarkan sebagai berikut. sebagai dapat dijabarkan itu strategi umum, Secara daerahnya. kondisi 1. (keleluasaan) (keleluasaan) kepada daerah untuk menetapkan tarif. Di samping beberapa itu, jenis pajak tarif daerah maksimum juga dinaikkan untuk memberikan ruang gerak yang fleksibel lebih bagi daerah dalam melakukan pemungutan pajak daerah sesuai kebijakan dan retribusi retribusi daerah, memperluas basis pajak daerah dan retribusi daerah yang sudah mengalihkan beberapa jenis ada, pajak pusat menjadi pajak daerah, dan memberikan diskresi tahun sejak undang-undang itu diundangkan. tahun sejak undang-undang Perubahan Pokok Materi ketentuan mengenai Pajak Rokok sebagaimana diatur pada pasal 26—31 baru akan berlaku berlaku akan baru 26—31 pasal pada diatur sebagaimana Rokok Pajak mengenai ketentuan diperlukan pelaksanaan—yang peraturan Lalu, 2014. Januari 1 yaitu kemudian, tahun lima untuk harus paling melaksanakan undang-undang dikeluarkan lama itu—dinyatakan satu pemerintah daerah yang melanggar ketentuan itu. ketentuan melanggar yang daerah pemerintah diperhatikan. Pertama, keberlakuan UUitu baru efektif pada 1 Januari 2010, tetapi Perda-nya Perda-nya kepada pemerintah. Beberapa daerah terhadap juga sanksi tidak tetap memberlakukan terjadi—utamanya—karena itu Perda Hal yang pemerintah. oleh dibatalkan telah pemerintah dalam jangka waktu paling lambat lima belas hari kerja sejak ditetapkan; di sisi sisi di ditetapkan; sejak kerja hari belas lima lambat paling waktu jangka dalam pemerintah itu. Perda membatalkan dapat pemerintah hari, puluh tiga waktu dalam lain,

Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009 98 c. tidak sehingga rupa sedemikian melampaui 2%dariNilaiJualObjekPajak retribusi (NJOP)PBBmenara dirumuskan telekomunikasi. tarif telekomunikasi berlebihan, menara tidak pengendalian daerah pungutan agar bagi menjamin kepastian Untuk memberikan pengusaha. aspek sekaligus keindahan, memenuhi keselamatan, akan keamanan, ruang, telekomunikasi tata menara Keberadaan telekomunikasi. menara meningkatkanpelayanan daerahpengendalian pemeliharaandan dan akanpembangunan merugikan masyarakat. tidak baik dengan berfungsi yang timbang ukur,takar,dan alat Penggunaan masyarakat. oleh perlengkapannya dan ukur,takar, timbang, alat penggunaan terhadap pengendalian a. yaitu retribusi retribusi, jasaumum,retribusi jasausaha,danretribusi perizinantertentu. golongan tiga menjadi dikelompokkan yang daerah oleh dipungut retribusi dapat jenis yang puluh tiga terdapat keseluruhan, Secara Perikanan. dan Usaha Izin Pendidikan, Retribusi Pelayanan Retribusi Telekomunikasi, Menara Pengendalian Retribusi 2. yang besarakan dapatmeningkatkan PAD. walet burung sarang potensi memiliki yang Daerah wilayahnya. di walet burung sarang perkembangan dan keberadaan dari ekonomis manfaat memperoleh untuk daerah oleh d. menjadi pajakdaerah. Penetapan BPHTBsebagai pajakdaerah akan meningkatkan PAD. daerah. Untuk meningkatkan akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah, BPHTB dialihkan c. penerimaan jenispajakituakan diperhitungkan sebagai pendapatanaslidaerah (PAD). daerah, pajak menjadi Perkotaan dan Perdesaan PBB dijadikannya Dengan pusat. pajak daerah. pajak menjadi dialihkan Sementara itu, PBB sektor perkebunan, perhutanan, dan pertambangan masih merupakan perkotaan dan perdesaan keuangan sektor pengelolaan PBB khusus akuntabilitas daerah, meningkatkan Untuk daerah. kepada diserahkan b. hss ag ieegaaa oe pmrna dea—aa dknkn pungutan. dan pelatihanyang dimaksud. dikenakan daerah—dapat pemerintah Hasilnya digunakan oleh untuk membiayai kesinambungan diselenggarakandan peningkatan kualitas pendidikan yang khusus keahlian untuk pelatihan dan pendidikan seperti menengah, dan dasar pendidikan luar di b. Retribusi Pengendalian Menara Telekomunikasi Penambahan Jenis Retribusi Daerah eaa n, B mrpkn aa pst ttp hmi slrh penerimaannya seluruh hampir tetapi pusat, pajak merupakan PBB ini, Selama Pengenaan retribusi pelayanan pendidikan dimaksudkan agar pelayanan pendidikan— untuk ditujukan Telekomunikasi Menara Pengendalian Retribusi Pengenaan fungsi membiayai untuk dimaksudkan Ulang Tera/Tera Retribusi Pengenaan Tera/TeraRetribusi Ulang, yaitu daerah, retribusi jenis empat penambahan Terdapat dipungut dapat yang baru daerah pajak jenis merupakan Walet Burung Sarang Pajak namun seluruh hasilnyaSelama ini BPHTB merupakan pajakpusat, diserahkan kepada Retribusi Pelayanan Pendidikan Perolehan Bea atas Hak PBBPerdesaan danPerkotaan Pajak Burung Sarang Retribusi Tera/Tera Ulang Walet Tanah (BPHTB) danBangunan 99 Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009 Kab/Kota 30% 30% 70% Provinsi 70% 70% 30% Tabel 16 Pembagihasilan Pajak Prvinsi dan Kabupaten/Kota Pajak 16 Pembagihasilan Tabel Jenis Pajak Bermotor Kendaraan Pajak Bermotor Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor Kend. Bakar Bahan Pajak No. 1. 2. 3. PKB dan BBNKB, termasuk kendaraan pemerintah; kendaraan PKB dan BBNKB, termasuk dan di hotel; seluruh persewaan mencakup Hotel, Pajak boga. katering/jasa termasuk Restoran, Pajak Pengambilan Bahan Galian Golongan C) dinaikkan dari 20% menjadi 25%. C) dinaikkan Bahan Galian Golongan Pengambilan Tarif maksimum Pajak Kendaraan Bermotor dinaikkan dari 5% menjadi 10%. Khusus 10%. menjadi 5% dari dinaikkan Bermotor Kendaraan Pajak maksimum Tarif tarif progresif. pribadi dapat diterapkan kendaraan maksimum Bea Balik Bermotor dinaikkan Nama dari 10% Kendaraan menjadi Tarif 20%. menjadi 5% dari dinaikkan Bermotor Kendaraan Bakar Bahan Pajak maksimum Tarif lebih rendah. ditetapkan dapat tarif umum, angkutan kendaraan Khusus 10%. dari 20% menjadi 30%. dinaikkan Parkir Pajak maksimum Tarif Tarif maksimum Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan (sebelumnya Pajak Izin Perikanan Usaha Retribusi Pemerataan Pemerataan pembangunan dan peningkatan kemampuan keuangan kabupaten/kota Daerah Daerah diberi ruang gerak untuk mengatur sistem perpajakannya dalam rangka Perluasan Perluasan basis retribusi daerah dilakukan dengan mengoptimalkan pengenaan Perluasan basis pajak daerah antara lain, yaitu: antara daerah basis pajak Perluasan Pengenaan Pengenaan Retribusi Izin Usaha Perikanan tidak akan memberikan beban tambahan Bagi Hasil Pajak Provinsi Bagi Hasil Pajak Kenaikan Tarif Maksimum Pajak Daerah Maksimum Pajak Tarif Kenaikan Perluasan Basis Retribusi Daerah Basis Retribusi Perluasan Perluasan Basis Pajak Daerah Basis Pajak Perluasan a. b. c. a. b. c. d. e.

Oleh karena itu, pajak provinsi dibagihasilkan kepada kabupaten/kota dengan proporsi berikut. sebagai 6. sedang berusaha dikembangkan untuk membiayai fungsi pelayanan kepada masyarakat. pelestarian/perbaikan pelestarian/perbaikan lingkungan. Sehubungan dengan hal itu, tarif maksimum beberapa dimaksud. jenis pajak yang beberapa Berikut dinaikkan. jenis pajak daerah 5. peningkatan pendapatan dan peningkatan kualitas pelayanan, penghematan energi, dan Retribusi Retribusi Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL), serta Retribusi Pemeriksaan Kerja. dan Keselamatan Kesehatan Retribusi Izin Gangguan. Retribusi itu mencakup berbagai retribusi yang berkaitan dengan dengan berkaitan yang retribusi berbagai mencakup itu Retribusi Gangguan. Izin Retribusi Cair, Limbah Pembuangan Izin Retribusi seperti dipungut, telah ini selama yang lingkungan 4. bidang perikanan dapat terlaksana secara terus-menerus dengan kualitas yang lebih baik. lebih yang kualitas dengan terus-menerus secara terlaksana dapat bidang perikanan 3. bagi masyarakat karena selama ini, jenis retribusi itu telah dipungut oleh sejumlah daerah dipungut oleh sejumlah daerah itu telah selama ini, jenis retribusi karena pemungutan bagi masyarakat lain, retribusi jenis dengan halnya Sebagaimana kewenangannya. dengan sesuai di kegiatan pengendalian dan pelayanan agar dimaksudkan Perikanan Usaha Izin Retribusi d.

Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009 100 eeuin acna Pra egn eeta U Pjk a Rtiui arh itu, Daerah Retribusi dan Pajak UU kepentingan umum, ketentuan dan/atau peraturan perundang-undangan lain dengan yang lebih tinggi. Dalam Perda Rancangan kesesuaian diberlakukan (pasal 157 ayat (1) jo (2)). danMenkeu paling lambat tigahari sejak tanggal persetujuan yang dimaksud, sebelum dapat Perda provinsi. Bagi Perda kabupaten/kota, rancangannyaretribusi daerah telah yang disetujui dan wajib disampaikan perlu pajak kepada Mendagridisampaikan Menkeu mengenai bagi dan Perda rancangan kepada menyebutkan bahwa Gubernur itu pascapengundangan. UU b. UU ituakan menekan keluarnya berbagai Perda yang bermasalah. ayatJadi, 2 (3)). (pasal itu undang-undang yangtercantumdalam luar di pajak memungut a. pajak danretribusi daerah. Berikut siasatnya. 8. yang dimaksud sebagai berikut. Pengaturan masyarakat. oleh diterima dapat langsung manfaat memastikan sementara akuntabel, dan transparan lebih yang pengelolaan menjamin untuk bertujuan pembatalan Perda yang dimaksud melalui Mendagri(pasal158 ayat (2)). merekomendasikan Menkeu tinggi, lebih yang perundang-undangan peraturan dan/atau umum kepentingan dengan bertentangan Perda Jika paling ditetapkan. setelah Menkeu hari tujuh dan lama Mendagri kepada tersebut Perda menyampaikan Bupati/Walikota melaksanakan evaluasi, MendagridanGubernurberkonsultasi dengan Menkeu. 7. dapat dinikmati oleh pembayar pajak dan seluruh masyarakat ( daerah tertentu untuk mendanai pembangunan sarana dan pajak prasarana jenis yang beberapa secara langsung penerimaan persentase mengalokasikan untuk daerah pemerintah

c. b. a. Pengawasan danPembatalan Perda tentang Pajak danRetribusi Earmarking Selain itu, pascapengundangan Perdapascapengundanganretribusi itu, dan daerah,Selain pajak Gubernur/ mengenai meliputi konsultatif secara dilakukan tersebut Perda rancangan terhadap Evaluasi prapengundangan meliputi pengawasan sistem menganut yang berlapis dan PDRD UU untuk daerah pemerintah kepada peluang memberikan lagi tidak Daerah Pajak RUU pungutan pelaksanaan dalam klasik masalah menyiasati untuk penting hal dua Ada kewajiban adalah tersebut UU dalam diperkenalkan yang lain penting Pengaturan Pengawasan preventif danberlapis (closedlist) pungutantertutup Sistim Selain itu,UUitujuga memberikan kepastian hukum bagisemuapihak. dihindari. dapat Perda-Perdaberlebihan secara masyarakat karena membebani yang kondusif daerah pungutan lebih menjadi penyediaan daerah di investasi untuk iklim baik, lebih digunakan Jalan Penerangan menjadi PDRD,APBD diharapkanUU struktur penetapan Dengan penerangan jalan. Pajak pelayanan penerimaan mendanai Sebagian untuk dialokasikan Rokok kesehatan danpenegakan Pajakhukum. penerimaan dari 50% liharaan danpembangunanjalansertapeningkatan sarana transportasi umum. 10% daripenerimaanPajak Kendaraan Bermotor wajib dialokasikan 5. 4. No. Pajak Rokok Pajak AirPermukaan Jenis Pajak 30% 50% Provinsi earmarking 70% 50% Kab/Kota ). Ketentuan itu nu peme- untuk earmarking 10 Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009 - 475/DPR_Yakin_Pajak_Ro http://www.kontan.co.id/index.php/Nasional/news/8 Konsepnya sendiri dimasukkan atas usul DPR dan 155 > diakses pada Oktober 2009. a kok_Bakal_Diterim “DPR Yakin Pajak Rokok Bakal Diterima”, < Rokok Pajak “DPR Yakin

Perspektif Perspektif lain yang terlihat dari RUU PDPR adalah pemerintah upaya untuk menekan Memang, pajak rokok termasuk salah satu pajak yang perdebatannya selesai paling Namun, dari pendapat akhir fraksi yang kami peroleh (hanya pendapat akhir fraksi PKS PKS fraksi akhir pendapat (hanya peroleh kami yang fraksi akhir pendapat dari Namun, Dari sisi proses, pembahasan RUU memakan waktu tidak kurang dari dua tahun Namun, yang paling penting justru diperkenalkannya sanksi bagi pemerintah daerah UU tersebut juga mengatur mekanisme tidak bagi merasa yang sepakat daerah dengan Selanjutnya, Selanjutnya, dalam waktu paling lambat enam puluh hari setelah diterimanya Perda 155

konsumsi konsumsi BBM yang bersumber dari penggunaan kendaraan bermotor pribadi. Ada untuk Siapa? Bermotor Kendaraan Pajak Kenaikan pajak yang tercatat, pemerintah nyaris berhasil mempertahankan seluruh tingkat besaran berhasil mempertahankan seluruh besaran tingkat tercatat, pemerintah pajak nyaris yang pajak yang diinginkan. Di sisi lain, usulan pemerintah. keinginan dibandingkan pajak lebih rendah DPR–kebanyakan menyuarakan—tingkat belakangan belakangan dibanding lainnya. kelihatannya perdebatannya cukup alot dalam hal itu. Terlepas dari perdebatan besaran komentar komentar FPKS mengenai Pajak Rokok. Menurut FPKS, pajak dibandingkan itu standar regional. hal masih Tentunya, itu menimbulkan sangat pertanyaan sejauh rendah mana tembakau. dari bahaya rakyatnya kesehatan terhadap negara kepedulian dan PKB yang berhasil diperoleh), tidak terlihat adanya perdebatan konseptual yang keras keras yang konseptual perdebatan adanya terlihat tidak diperoleh), berhasil yang PKB dan di belakang pembahasan RUU tersebut. Salah satu yang patut dijadikan catatan adalah Dagang Dagang dan Industri (Kadin), Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (Gapkindo), Forum Konsultasi Penghasil Migas, dan Organisasi Pengusaha Nasional Kendaraan Bermotor di terbuka. cukup secara pembahasan dilakukan dari sisi proses, Artinya, Jalan (Organda). (Dispenda) seluruh Indonesia, Badan Kerjasama Kabupaten se-Indonesia (BKKSI), Center for Information and Development Kamar (PPPI), Indonesia Periklanan Studies Perusahaan (Indef), Persatuan Finance and (CIDES), Economics The Institute for Development of sejak pertama kali pembahasannya disetujui untuk dilakukan RDPU pada 21 dilakukan Februari 2007. dengan melibatkan antara lain Asosiasi Dinas Pendapatan Daerah tidak lagi seperti masa lalu yang praktis tidak memiliki konsekuensi apa pun. tidak memiliki konsekuensi praktis tidak lagi seperti masa lalu yang Sejauh PDRD Bertanggung Mana RUU Sosial? Jawab merupakan ancaman serius, meskipun tidak ada sanksi kedisiplinan. Penundaan pembayaran pembayaran Penundaan kedisiplinan. sanksi ada tidak meskipun serius, ancaman merupakan atau pemotongan bisa DAU berakibat fatal bagi pembiayaan kegiatan pemerintah daerah. diharapkan Oleh bisa karenanya, menimbulkan insentif untuk kepatuhan di lapangan dan pelanggaran pelanggaran terhadap ketentuan Pasal 157 ayat (1) dan ayat (2) serta Pasal 158 ayat (1) dan (6) UU PDRD akan mengakibatkan dijatuhkannya pemotongan Dana Alokasi sanksi Umum (DAU) dan/atau berupa Dana Bagi penundaan Hasil atau restitusi. atau Hal itu yang yang tidak menaati kewajiban untuk menempuh proses persetujuan prapengundangan maupun proses persetujuan pascapengundangan. Pasal 159 bahwa (1) ayat menyebutkan Perpres Perpres perintah pencabutan untuk mengajukan keberatan kepada MA. hukum. batal dan tidak memiliki kekuatan Perpres dapat menyatakan MA dikabulkan, Jika keberatan itu. Dalam waktu paling lama tujuh hari setelah Perpres pembatalan dikeluarkan, Kepala Daerah harus menghentikan pelaksanaan Perda dan selanjutnya DPRD bersama Kepala dimaksud. yang Perda mencabut Daerah oleh Mendagri/Menkeu, presiden mengeluarkan Perpres yang mengatur pembatalan Perda Perda pembatalan mengatur yang Perpres mengeluarkan presiden Mendagri/Menkeu, oleh

Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009 102 pia dlm euukn osmi B. Sasaran BBM. konsumsi menurunkan dalam optimal empat sasaran utama. Sasaran Kebijakan 30%. menjadi 20%pemberlakuan maksimum menaikkan dari dengan tarif parkir pajak untuk kendaraan pribadi, kendaraan umum, danmenjadi 5%jenis maksimum 10%.bahan bakar. menghemat konsumsi BBM. PAD, kebijakan itu sekaligus sebagaikendaraan disinsentifbermotor, kepemilikan,untuk usiadankendaraanmembeli bermotor. kendaraanSelainuntuk meningkatkan Penerapanbermotor progresif pajak diterapkan juga Ukurannya itu. pajak jenis agar pada adalah jual nilai mampu kendaraan bermotor, jenisbahanbakar, sertanamadan/ataualamatyang sama. progresif. pajak Dasar penilaian progresivitas tarif adalah nilai jual kendaraan menerapkan bermotor, kepemilikan, serta usia 10% menjadi 5% dari bermotor kendaraan pajak beberapa kebijakan pentingterkait halitu. eeta trf egna pjk edra broo aaa cria rltf tingkat relatif cerminan adalah bermotor kendaraan pajak pengenaan tarif penentuan menyebutkanfaktorkoefisiensudah satu bahwa b ayatsalah huruf 5 (1) pasal disinggung industri otomotif yang memilikikaitan yang sangat luas. sektor kontraksi akibat turun akan justru negara penerimaan tetapi naik, akan mungkin seluruh industri pendukungnya. Salah satu kritik sektor otomotif adalah penerimaan pajak dikawatirkanmenimbulkan yang bermotor kendaraan penjualan jumlah menurunnya adalah Implikasinya naik. akan bermotor kendaraan harga PPnBM, dan PPN RUUdisahkannya dengan bermotor.Dipadu kota sebesarDKIJakarta, masihjauhdaripredikat tertata dengan baik. alternatiftransportasi infrastrukturdan angkutan umumyang sekarang,sampai bahkan di kesiapan misalnya diperhatikan, perlu yang lain aspek banyak Masih pribadi. kendaraan atas kebutuhan mengganti untuk alternatif sebagai diandalkan dapat serta nyaman, baik, yang transportasi infrastruktur pembentukan dibarengi harus itu Hal fiskal. pendekatan earmarking mekanisme memperkenalkan PDRD UU Meskipun komprehensif. yang agenda dan jelas yang visi dibarengi tidak jika ekonomi pertumbuhan membebani dan masyarakat beban menambah hanya berpotensi bisa itu baik niat jauh, lebih dilihat apabila Namun, PDRD. UU kasus dalam terlihat yang seperti besar,energi lebih penghematanmisalnya yang lain kemacetan. penurunan adanyaSasaran dengan masyarakat produktivitas meningkatkan yaitu Sasaran lintas. lalu kemacetan sumber sebagai semrawut yang darat transportasi 16 160 159 158 157 156 Kedua, Selain itu, RUU PDRD juga masih kurang memiliki perspektif lingkungan. Meskipun sudah kendaraanindustri keduabagi telakpukulanRUU merupakan tersebut lagi, jauh Lebih Penggunaan instrumen pajak memang sudah lazim dipakai untuk mencapai suatu tujuan memiliki substantif secara tersebut PDRD UU (reformulasi) kebijakan paket Lima

1906840/name/OPINI+PAJAK+DAERAH+DAN+RETRIBUSI+DAERAH.doc UUPajakM. AmierArham,“Dampak Perubahan DaerahdanRetribusi Daerah”, < Pasal 65RUU PDRD. untukpribadi. pajakbahanbakarkendaraan bermotor ditetapkan palingsedikit50%lebihrendahdaritarif Berdasarkan Pasal Pajak untukbahanbakarkendaraan 19ayat umum (2) RUU BahanBakarKendaraan Bermotor PDRD, tarif Pasal 19RUU PDRD. Pasal 12RUU PDRD, sebesar1%. sementaraituuntukpenyerahankedua danseterusnya 20%untukpenyerahanpertama, 2%danmaksimal10%untuk palingrendah progresif Paling tarif serta rendah1%danmaksimal2%untukkendaraan pertama, kendaraan kedua dan seterusnya. Lihat Pasalkendaraan kedua danseterusnya. 6RUU PDRD. keempat kelima tarif Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor dinaikkan dari 10% menjadi 20%. menjadi 10% Kendaraandari Nama dinaikkanBermotor Balik Bea tarif , penghematan konsumsi BBM nasional jelas tidak bisa diselesaikan melulu dari adalah pengenaan retribusi pengendalian lalu lintas. adalah meningkatkan PAD. Ketiga, multiplier effect multiplier 158 pertama Pajakjenis menganutitu diskriminasi tarif,yakni dibedakan tarif Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor dinaikkan dari adalah pemerintah menginginkan daerah berperan Pertama, 161 kepada kontraksi pada industri otomotif dan otomotif industri pada kontraksikepada yang diajukan adalahmenaikkan tarif kedua http://d.yimg.com/kq/groups/16788602/ 145 x > diaksespadaOktober 2009 dlh eprak moda memperbaiki adalah 159 Kebijakan keempat adalah ketiga 157 156 160

103 Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009 >, diakses pada Oktober 2009. 7 162 (FCTC). http://fpks-dpr.or.id/main.php?op=isi&id=777 Diagram 9 Delegasian UU PDRD 9 Delegasian Diagram Tidak Prorakyat Framework Convention on Tobacco Control on Tobacco Convention Framework Pendapat akhir FPKS terhadap RUU PDRD, < PDRD, akhir FPKS terhadap RUU Pendapat

UU PDRD termasuk salah satu undang-undang dengan amanat delegasian yang banyak. banyak. yang delegasian amanat dengan undang-undang satu salah termasuk PDRD UU Kemudian, Kemudian, muncullah pertanyaan, kenapa strategi yang digunakan pada kendaraan Dalam UU PDRD ditetapkan bahwa tarif rokok sebesar 10% dari cukai rokok. FPKS secara secara FPKS rokok. cukai dari 10% sebesar rokok tarif bahwa ditetapkan PDRD UU Dalam 162

61 norma delegasian pada UU PDRD yang sebarannya dapat dilihat sebagai berikut. dapat dilihat sebagai sebarannya pada UU PDRD yang 61 norma delegasian Hal itu merupakan konsekuensi dari materi muatan yang memberikan ruang bagi daerah untuk menentukan sendiri pajak, retribusi, dan ada pungutan beserta Tercatat ragamnya. buruk tembakau kepada rakyat. rakyat. kepada buruk tembakau Delegasian bermotor bermotor tidak ditempuh dalam masalah tersebut. Rendahnya tarif cukai dan kenyataan bahwa ketentuan tentang Pajak Rokok baru akan diberlakukan pada 2014 menunjukkan pengaruh mengenyahkan untuk DPR maupun pemerintah pihak dari keseriusan ada belum mengingat Indonesia merupakan satu-satunya negara di kawasan Asia belum di mengingat yang Pasifik Indonesia negara kawasan merupakan satu-satunya meratifikasi pemula dari 0,4% menjadi 2,8 %. Walaupun penerimaan cukai rokok sekitar Rp50 trilyun/ Rp50 sekitar rokok cukai penerimaan Walaupun %. 2,8 menjadi 0,4% dari pemula tahun, pemerintah harus mempertimbangkan dana yang dibelanjakan untuk mengatasi dampak negatif akibat rokok, yaitu sekitar Rp127 trilyun/tahun, menurut PSHK. Hal itu tarif rokok ditetapkan berkisar 15—30% dari cukai rokok. Pajak itu akan mengakibatkan harga jual meningkat. rokok Sisi adalah positifnya hal itu berpotensi mengurangi perokok pemula, khususnya para remaja—data 2004 menunjukkan terjadi peningkatan perokok ini, cukai rokok di Indonesia paling rendah dibandingkan negara-negara tetangga. Cukai rokok Indonesia hanya 36%, sedangkan Singapura 64%, Thailand 63%, dan Filipina Vietnam 49% 45%. , Untuk mencapai cukai minimal sama dengan Vietnam, seharusnya yang Rokok Pajak saat bahwa menyatakan FPKS akhirnya, pendapat Dalam itu. ketentuan mengkritik terbuka pajak atas dasar polusi yang dihasilkan dari kendaraan itu sebagaimana telah ditentukan di ditentukan telah sebagaimana itu kendaraan dari dihasilkan yang polusi dasar atas pajak sudah jauh lebih maju. yang negara-negara kerusakan jalan dan/atau pencemaran lingkungan akibat penggunaan kendaraan bermotor, bermotor, kendaraan penggunaan akibat lingkungan pencemaran dan/atau jalan kerusakan insentif memberikan PDRD RUU Seharusnya, jauh. lebih melangkah sudah harus PDRD RUU

Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009 104 1 (46) Pasal 55 (4) 52 (3)d 50 (2) 49 (6) 49 (5) 47 (3)e 45 (4) 40 (2) 37 (3) 35 (2) 27 (5) 24 23 (4) 21 (2)b 19 (6) 19 (3) 9 (3)d 8 (4) 5 (9) 3 (3)d 2 (4) Berikut materi muatandelegasian dariUUtersebut. Perda Jenis Aturan Perda Perda Perda Kepala Daerah Peraturan Perda Perda Perda Perda Perda Perda Keuangan Menteri Peraturan Perda Gubernur Peraturan Perda Perda Perpres Perda Gubernur Peraturan Permendagri Perda Perda Tabel 17Materi MuatanDelegasian UUPDRD tidak melebihibatastertentu. Pelayanan yang disediakan olehrestoran yang nilaipenjualannya Tarif Pajak Hotel. Tata cara pemungutandanpenyetoran Pajak Rokok. Tarif Pajak AirPermukaan. Besarnya NilaiPerolehan AirPermukaan. Permukaan lainnya. Pengecualian objekPajak Pengambilan dan/atauPemanfaatan Air Tarif Pajak BahanBakar Kendaraan Bermotor. Perda. Mengganti tarifpajakbahanbakar yang telah ditetapkan oleh Pengecualian pengertianKendaraan Bermotor. Tata cara pelaksanaan restitusi. Penghitungan dasarpengenaanPajak Kendaraan Bermotor. Penetapan objekpajaklainnya. disesuaikan dengan kebijakan daerah. tidak dipungutapabilapotensinya kurang memadai dan/atau Jenis pajaksebagaimana dimaksud padaayat (1)danayat (2)dapat melaporkan pajak yang terutang. dasar bagiWajib Pajak untukmenghitung, menyetor, dan Penghitungan waktu lainbagimasapajakkalender yang menjadi Perihal Tarif Pajak Penerangan Jalan. listrik lainnya. Pengecualian Pajak Penerangan Jalanbagipenggunaantenaga Tarif Pajak Reklame. Hasil perhitungan Nilai Sewa Reklame. Cara perhitungan NilaiSewa Reklame. Pengecualian sebagai objekPajak Reklame. Tarif Pajak Hiburan. Tarif Pajak Restoran. 105 Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009

Ketentuan jenis pajak yang dapat dipungut berdasarkan penetapan dapat dipungut berdasarkan jenis pajak yang Ketentuan pajak. sendiri oleh wajib atau dibayar daerah kepala Tidak dikenakan Bea Perolehan Hak atas Bea Perolehan Tidak dikenakan dan Bangunan adalah objek pajak. Tanah sebagaimana Pajak Tidak Kena Objek Pajak Nilai Perolehan (5). (4) dan ayat pada ayat dimaksud dan Bangunan. Hak atas Tanah Bea Perolehan Tarif bagi pembuatan akta atau risalah lelang pelaporan cara Tata dan/atau Bangunan. Hak atas Tanah Perolehan lebih lanjut mengenai bagi hasil penerimaan pajak Ketentuan bagi kabupaten/kota. diperuntukkan yang provinsi Daerah. Pajak Penetapan Tarif Pajak Air Tanah. Pajak Tarif sarang pengambilan bagi kegiatan pengenaan pajak Pengecualian lainnya. burung walet Burung Walet. Sarang Pajak Tarif objek PBB. Pengecualian tarif NJOP bebas pajak. Penetapan dan Perkotaan. Bumi dan Bangunan Perdesaan Pajak Tarif Tarif Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan. Logam Bukan Mineral Pajak Tarif lainnya. parkir tempat pajak bagi penyelenggaraan Pengecualian Parkir. Dasar pengenaan Pajak Parkir. Pajak Tarif bagi pengambilan/ Air Tanah objek Pajak sebagai Pengecualian air tanah lainnya. pemanfaatan Air Tanah. Nilai Perolehan Besarnya Perihal dan batuan logam bukan mineral pengambilan Pengecualian lainnya. logam bukan mineral pasar dari hasil produksi standar nilai Harga diperoleh. sulit yang dan batuan Perda Provinsi Perda Perda PP Perda Perda Peraturan Daerah Kepala Perda Perda Peraturan Menteri Keuangan Perda Peraturan Menteri Keuangan Peraturan Peraturan Walikota/ Bupati Perda Perda Perda Perda Perda Perda dalam bidang pertambangan bukan mineral dan logam batuan Perda Jenis Aturan Jenis Perda Ketetapan instansi yang berwenang

95 (1) 98 94 (4) 88 (2) 92 (2) 87 (6) 80 (2) 85 (4) c 77 (5) 75 77 (3) f 72 (2) b 70 (2) 67 (2) b 69 (4) 64 (2) 65 (2) 60 (2) 62 (2) d 57 (2) c 59 (4) Pasal

Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009 106 99 (1) Pasal 171 (3) 171 (2) 170 (3) 169 (2) 168 (4) 165 (8) 161 (2) 160 (5) 159 (2) 158 (5) 156 (8) 156 (1) 155 (3) 150 149 (3) 107 (3) 101 (4) PP APBD Kepala Daerah Peraturan Kepala Daerah Peraturan Kepala Daerah Peraturan Kepala Daerah Peraturan Perda Kepala Daerah Peraturan Keuangan Menteri Peraturan Perpres Kepala Daerah Peraturan Retribusi Perda PP Perda Kepala Daerah Peraturan Kepala Daerah Peraturan Kepala Daerah Peraturan Jenis Aturan retribusi. Tata cara pengembaliankelebihan pembayaran pajakatau Ketentuan mengenaialokasi pemanfaatan penerimaanretribusi. Tata cara pelaksanaan pemungutan retribusi. Dana BagiHasil(DBH)ataurestitusi. Tata cara pelaksanaan penundaan ataupemotongan DAU dan/atau Keputusan pembatalanPerda. ayat (7). pelaksanaan penyebarluasan Perda sebagaimana dimaksud pada Ketentuan lebihlanjutmengenaitatacara danmekanisme Penetapan retribusi. Penetapan tarifretribusi. Jenis Retribusi. dalam pasal110ayat (1),pasal127,dan141. Rincian jenisobjekdarisetiapretribusi sebagaimana dimaksud pembatalan ketetapan pajak. penghapusan sanksi administratif danpengurangan atau Ketentuan lebihlanjutmengenaitatacara pengurangan atau pembayaran pajak. penyetoran, tempat pembayaran, angsuran, danpenundaan Ketentuan lebihlanjutmengenaitatacara pembayaran, (3) danayat (5). Tambahan (SKPDKBT) sebagaimana dimaksud dalampasal96ayat (SKPDKB), danSurat Ketetapan Pajak Daerah Kurang Bayar Daerah (SPTPD),Surat Ketetapan Pajak Daerah Kurang Bayar dokumen lainyang dipersamakan, Surat Pemberitahuan Pajak Tata cara penerbitan SatuanKerja Perangkat Daerah (SKPD)atau Perihal Tata cara pemberiandanpemanfaatan insentif. Pemberian insentifpemungutan pajak. retribusi. Ketentuan lebihlanjutmengenaitatacara pemeriksaan pajakdan pembukuan atau pencatatan. Kriteria Wajib Pajak danpenentuanbesaran omzetsertatatacara sudah kedaluwarsa. Tata cara penghapusan piutangpajakdan/atauretribusi yang 107 Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009

163 , 19 Agustus 2009. / http://nasional.tvone.co.id/berita/view/20514/2009/08/19/dpr_setujui_ruu_perubahan_uu_ketransmigrasian

Transmigrasi Umum, yaitu transmigrasi yang dilaksanakan oleh pemerintah dan/atau dan/atau pemerintah oleh dilaksanakan yang transmigrasi yaitu Umum, Transmigrasi tinggal dan lahan usaha, yaitu dalam Transmigrasi Swakarsa Mandiri. Swakarsa Transmigrasi dalam yaitu usaha, lahan dan tinggal berusaha, kesempatan kerja, lapangan ketersediaan mengenai informasi Memberikan transmigrasi. dan adat istiadat di kawasan geografis, kondisi tinggal, tempat Penyiapan permukiman meliputi penyiapan area, perencanaan permukiman. perencanaan area, meliputi penyiapan permukiman Penyiapan permukiman. dan prasarana umum, sarana, perumahan, fasilitas Pembangunan Transmigrasi serta penyiapan lahan berdasarkan potensi sumber dan/atau daya alam dan ruang sumber daya lainnya secara usaha. terpadu dengan Hal pembangunan itu sektoral dan disusun badan usaha. sama dengan bekerja dengan dilakukan bantuan pembangunan swakarsan, daerah. Untuk transmigrasi Memberikan bantuan kepada transmigran dalam hal pembukaan lahan tempat pemerintah dan/atau pemda dengan mengikutsertakan badan usaha sebagai mitra maju. untuk berkembang berpotensi bagi penduduk yang usaha transmigran Transmigrasi Swakarsa Mandiri, pemerintah bantuan dan/ dan yaitu layanan, arahan, atas bersangkutan yang transmigrasi transmigran yang merupakan prakarsa memiliki kemampuan. telah atau pemda bagi penduduk yang pemda bagi penduduk yang mengalami keterbatasan dalam mendapatkan peluang dan usaha. kerja Transmigrasi Swakarsa Berbantuan, yaitu transmigrasi yang dirancang oleh

5. 2. 3. 4. 1. Tujuan dari transmigrasi adalah mengembangkan kawasan agar layak huni, layak usaha, layak huni, layak agar kawasan mengembangkan adalah transmigrasi dari Tujuan Undang-undang tersebut mengatur tiga jenis transmigrasi sebagai berikut. sebagai jenis transmigrasi tiga mengatur Undang-undang tersebut Salah satu tujuan UU dilahirkannya tersebut adalah mempertegas peran pemda dalam Menjelang akhir Agustus 2009, sepuluh fraksi di DPR dalam sidang paripurna mengesahkan mengesahkan paripurna sidang dalam DPR di fraksi sepuluh 2009, Agustus akhir Menjelang 1. 3. 2. dan Investasi Daerah Tanpa Aturan yang Jelas yang Aturan Tanpa Daerah Investasi dan 163

dan layak berkembang. Pemerintah diharapkan memfasilitasi dan mengeluarkan kebijakan kebijakan mengeluarkan dan memfasilitasi diharapkan Pemerintah berkembang. layak dan yang mendorong hal itu. Berikut tindakan-tindakan pemerintah yang diharapkan dalam UU Ketransmigrasian. transmigrasi hingga pembangunan dan pengembangannya. Selain itu, UU itu juga dipandang juga itu UU itu, Selain pengembangannya. dan pembangunan hingga transmigrasi maupun berkelompok, perseorangan, baik masyarakat, aktif peran mendorong untuk perlu badan usaha. pelaksanaan transmigrasi yang sebelumnya sangat didominasi oleh pemerintah pusat.pemerintah oleh didominasi Hal sangat sebelumnya yang transmigrasi pelaksanaan itu diwujudkan dalam bentuk peran aktif pemda dalam penyediaan lahan untuk kawasan Semarang, DI Yogyakarta, Bandar Lampung, Palembang, Bengkulu, dan Jambi. dan Bengkulu, Palembang, Lampung, Bandar Yogyakarta, DI Semarang, Masyarakat dan Partisipasi Daerah Aktif Pemerintah Peran Desember 2009, Direktorat Jenderal Pembinaan Penyiapan Permukiman dan Permukiman Desember Penyiapan Penempatan Pembinaan 2009, Jenderal Direktorat Depnakertrans) P4Trans (Ditjen dan Kerja Transmigrasi Tenaga Departemen Transmigrasi telah melakukan sosialisasi di Makassar, Palu, Kupang, Mataram, Samarinda, Bandung, Ketransmigrasian Ketransmigrasian (UU Ketransmigrasian). Proses pembahasan RUU itu terbilang cukup cepat. RUU pada diajukan 19 No. Surpres Maret R-14/Pres/03/2009. 2009 berdasarkan UU juga Ketransmigrasian dengan tersosialisasikan baik. sejak Terhitung Oktober hingga UU UU No. 29/2009 tentang Ketransmigrasian yang mengubah UU No. 15/1997 tentang 10. Undang-undang Ketransmigrasian: Semangat Desentralisasi Transmigrasi Transmigrasi Desentralisasi Semangat Ketransmigrasian: Undang-undang 10.

Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009 108 dari pemerintahdan/ataupemdaberupa: 2. pemerintah dan/ataupemdatersebut diaturdengan Permen. hak transmigran, yaitu hakuntukmendapatkan: 1. itu didelegasikan ke PP. hal mengenai lanjut lebih Ketentuanberkelanjutan. dan menguntungkan, saling keadilan, itu hanya mengatur prinsip dasar dari kemitraaan yang dimaksud, yaitu prinsip kesetaraan, memfasilitasi badan usaha dan trasmigran Pada dalam menjalin hubungan kemitraan usaha. UU Mandiri. Swakarsa Transmigrasi Fungsinyaadalah pemda. jawabnya tetap penanggung itu, transmigrasi jenis pelaksanaan dan Berbantuan Swakarsa Transmigrasi pada pengembangan, baik yang dilakukan olehpemerintahmaupunbadanusaha. kebutuhan dengan sesuai yang pelatihan dan pendidikan memperoleh d. c. b. a. g. f. e. d. c. b. a. f. e. d. c. b. a. Selain itu,mereka juga dapatmemperoleh bantuandaribadanusahaberupa: bantuan memperoleh adalah tersebut program mengikuti yang transmigran Hak-hak oleh bantuan pemberian pelaksanaan mengenai lanjut lebih ketentuan Namun, mengenai mengatur Ketransmigrasian UU 1 ayat 13 Pasal umum, transmigrasi Untuk Kolaborasi antara pemda dan peran aktif masyarakat, terutama yaitubadan usaha, difokuskan transmigran, hak-hak mengatur juga Ketransmigrasian UU itu, Sementara 7. 6.

Transmigrasi Swakarsa Berbantuan Transmigrasi Umum Jaminan pendapatan yang memenuhikebutuhan hiduplayak; Jaminan pemasaran hasil produksi; Informasi usaha; Bimbingan, pelatihan, danpenyuluhan usahaekonomi; Transmigran; Perolehan kredit investasi dan modal kerja yang diperlukan bagi kegiatan usaha; Catu pangan. Bimbingan, pengembangan, dan perlindungan hubungan Sebagian kebutuhankemitraan sarana produksi; usaha; dan Lahan tempat tinggal besertarumahdengan status hakmilik; Bantuan sesuaidengan pola usahanya; Sarana usaha atau lahan usaha dengan status hak milikPelayanan perpindahandanpenempatan dipermukimantransmigrasi;atau dengan status lain; Catu pangan untukjangka waktu tertentu. Sarana produksi; dan Lahan usaha dan lahan tempat tinggal beserta rumah denganPerbekalan, pengangkutan, danpenempatandipermukimantransmigrasi; status hak milik; dan pembangunandaerah sertaberwawasan lingkungan. dan sumber daya lainnya secara terpadu dengan berbagai sektor pembangunan lain usaha pola dan transmigrasi dayamanusia, sumber dayaalam, sumber potensi pada didasarkanpokoknya serta jenis dengan sesuai dilakukan itu Pengembangan berkelanjutan. secara lingkungan fungsi kelestarian sekitar,dan penduduk dengan transmigrasi kawasan kesejahteraan,mencapai yangdiarahkankemandirian,integrasiuntuk transmigran dan transmigrasi masyarakat pengembangan Melakukan dilaksanakan setelah adakepastian kesempatan kerja atauusahadantempat tinggal. transmigrasi permukiman di transmigran penempatan Melakukan 109 Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009 Pengurusan perpindahan dan penempatan di permukiman transmigrasi; dan penempatan di permukiman perpindahan Pengurusan usaha atau fasilitasi; atau lapangan kerja lapangan untuk mendapatkan Bimbingan lahan usaha; Mendapatkan dan status hak milik; dengan tinggal Lahan tempat usaha. kemitraan hubungan dan perlindungan pengembangan, Bimbingan, Bimbingan sosial kemasyarakatan; dan kemasyarakatan; sosial Bimbingan sosial. dan fasilitas umum Fasilitas Kalimat perundang-undangan pada dasarnya adalah kalimat yang disusun dengan Hal yang bisa diatur dalam UU Ketransmigrasian adalah hak dan kewajiban pemda, badan pemda, kewajiban dan hak adalah Ketransmigrasian UU dalam diatur bisa yang Hal Meskipun demikian, UU Ketransmigrasian minim aturan-aturan yang memberikan UU Ketransmigrasian dilahirkan dengan niat dan semangat untuk mendorong peran Sementara Sementara itu, kebutuhan pengembangan usaha transmigran di luar bantuan Transmigrasi Transmigrasi Swakarsa Mandiri dapat dilakukan oleh pemerintah atau kerja sama b. c. d. e. a. g. h.

tidak sekadar mencantumkan hak dan seharusnya merumuskan secara jelas kewajiban tindakan apa yang harus dilakukan oleh pihak saja. atau Kalimat perundang-undangan itu terpenuhi hak dan kewajiban agar badan tertentu tata bahasa Indonesia yang baik dan benar dengan menyelipkan kata “harus” normatif, dan Pada “wajib”. seperti dasarnya, perumusan kalimat perundang-undangan yang baik memenuhi prinsip siapa melakukan apa. Dengan demikian, undang-undang seharusnya kewajiban. kewajiban. Hal ini terlihat dari kalimat perundang-undangannya yang tidak memberikan atau “harus”. “wajib” misalnya tegas, norma yang kata usaha, dan transmigran yang dapat mewujudkan relasi setara, adil, saling menguntungkan, menguntungkan, saling adil, setara, relasi mewujudkan dapat yang transmigran dan usaha, bukan tetapi pemda, dan pemerintah peran mengenai mengatur itu UU berkelanjutan. dan PP dan mengatur soal tidak Permen. Undang-undang prinsip hanya dasar sebaiknya yang ketentuan mengandung perlu juga tetapi saja, undang-undang pembuat semangat menjadi apa hal itu dapat diwujudkan. cara dan dengan menjamin bagaimana yang dilakukan dilakukan dengan memenuhi prinsip kesetaraan, keadilan, saling transmigran hak-hak mengenai menguntungkan, ketentuan pada terlihat juga sama yang Hal berkelanjutan. dan serta mekanisme penempatan. Pada umumnya, ketentuan teknis didelegasikan kepada solusi bagaimana tujuan dan semangat untuk mengefektifkan program transmigrasi untuk transmigrasi program mengefektifkan untuk semangat dan tujuan bagaimana solusi pembangunan di daerah dapat terwujudkan. Sebagai contoh, UU itu solusi tidak memberikan bagaiman agar hubungan kemitraan antara transmigran dan badan usaha dapat hak calon transmigran yang hak telah yang lolos calon seleksi transmigran dan semangat untuk menciptakan kawasan berkembang. dan layak usaha, huni, layak layak yang transmigrasi aktif pemda dan investasi daerah dalam konteks desentralisasi pembangunan, termasuk transmigrasi. Dua solusi yang ditawarkan adalah partisipasi masyarakat—dalam mendorong hal ini peran badan usaha. aktif UU itu pemda juga memberi dan jaminan hak- Minim Panduan untuk Pendelegasian Aturan Teknis Aturan untuk Pendelegasian Minim Panduan pemerintah dan/atau pemda diupayakan melalui kemampuan dan/atau swadaya melalui bantuan badan usaha. Swakarsa Mandiri berhak memperoleh bantuan dari pemerintah dan/atau pemda berupa: pemda dan/atau pemerintah dari bantuan memperoleh berhak Mandiri Swakarsa dengan dengan badan usaha. Pasal 9 ayat 2 menuangkan hak dan badan kewajiban usaha dan serta transmigran cara pelaksanaannya UU Ketransmigrasian mengatur kewajiban untuk dalam sebuah perjanjian kerja sama. yang Transmigran mengikuti program Transmigrasi 3. Mandiri Swakarsa Transmigrasi

Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009 110 menikmati listrik. mampu belum yang mayoritasrakyatIndonesia bagi perlindungan jaminan lagi ada tidak menjadikan bersamaan penyediaan tenaga listrik, swasta dapat masuk dan berkompetisi bersama PLN. Akibatnya, secara mengusahakan mampu tidak dan PLN kondisi pasar.Dalam komoditas PLN sebagai listrik tenaga privatisasi upaya adanya mengindikasikan itu Hal ketenagalistrikan. sektor dalam usaha pemain satu salah merupakan hanya PLN listrik tenaga penyediaan usaha umum. pelaku kepentingan untuk menjadi prioritas mendapatkan tetap BUMN sebagai PLN sementara pemda, dan pemerintah oleh dipegang akan yang regulasi fungsi Kini, (PKUK) Ketenagalistrikan ketenagalistrikan. jasa Usaha penyedia perusahaan sekaligus Kuasa regulator sebagai (PLN). fungsi memiliki Pemegang Negara merupakan Listrik PLN Perusahaan ini, peran Selama pemangkasan pada berkonsekuensi itu Hal disebut kali listrik—sering tenaga penyediaan Peran yang Dipangkas penolakan menyatakan yang konsumen kelompokterhadap rancangan peraturan serta itu. NGO, petani, serikat pekerja, terkesanjugaPemerintahDPRmengabaikan dan berbagai kelompokmasukandari serikat substansi yang diamanatkan oleh MK ketika membatalkan UU Ketenagalistrikan sebelumnya. sektor yang melekat dengan hajathiduporang banyak. ketenagalistrikan— sektor di liberalisasi sebagai prinsip penerapan dianggap mendorong yang Ketenagalistrikan kebijakan UU atas adalah di Sebabnya swasta) (rakyat). (perusahaan publik privatkepentingan kepentingan pengutamaan bentuk sebagai dinilai Ketenagalistrikan. Rapat Paripurna itu pun hanya dihadiri oleh 25 orang anggota DPR. menyetujuipengesahanRUUlainfraksisembilan Sementara itu, abstain. bersikap dengan Paripurna, FPDIP menjadi satu-satunya pihak yang menolak RUU itu menjadi undang-undang sehingga harusdicabutdandiubaholehpara pembuatnya. pasar mekanisme mengadopsi dominan terlampau itu peraturan berpendapat, MK 1945. UUD 33 Pasal dengan bertentangan Desember 20/2002 No. 21 UU substansi bahwa pada menyatakan 2004 materiilnya uji putusan melalui MK tetapi, tentang Akan 15/1985 Ketenagalistrikan. No. UU pengganti sebagai Ketenagalistrikan tentang memberlakukan 20/2002 No. sempat UU pemerintah 2004, akhir hingga Sebelumnya, undang-undang. 11. Undang-Undang Ketenagalistrikan: Jaminan Peningkatan Kualitas diEra 166 164 167 165 Pasar Bebas aa Spebr 09 DR kina eytji U Ktnglsrkn menjadi Ketenagalistrikan RUU menyetujui akhirnya DPR 2009, September 8 Pada Peran baru sebagai Pemegang Izin Usaha Ketenagalistrikan Umum (PIUKU) menjadikan usaha pemisahan Ketenagalistrikan, tentang 30/2009 No. UU diberlakukan Dengan UU Ketenagalistrikan yang baru dianggap belum mampu menjawab kebutuhan perbaikan kalanganberbagai oleh mayoritastersebutfraksi sikap dari tercerminyang DPR Sikap Dalam pandangan akhir fraksi yang dibacakan oleh setiap perwakilan fraksi dalam Rapat ”UU Ketenagalistrikan CideraiRakyat,” ”UUKetenagalistrikan

Ardiansyah, “LiberalisasiUUKetenagalistrikan,” RiauPos, < ?catId=1&newsId=86 “LSM Kecewa DPRSahkanUUKelistrikan,” PME-Indonesia.com, < 20 Oktober2009. Ibid . 167 7 >, 8 September 2009. >, 8September 166 JPNN.com 165 , < http://www.jpnn.com/index.php?mib=berita.detail&id=4073 http://www.riaupos.com/berita.php?act=full&id=5229&kat=1 nudig system unbundling http://www.pme-indonesia.com/news/ —mulai diterapkan. diterapkan. —mulai 3 >, 8 September 2009. >, 8September 164 1 >, 111 Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009 , penerapan tarif listrik tarif penerapan , 169 , penghapusan monopoli Kedua Pertama

168 1259/PDI- http://www.kontan.co.id/index.php/nasional/news/2 bisa diterapkan. Dengan adanya aturan itu, aturan Dengan adanya bisa diterapkan. >, 8 September 2009. k unbundling system dengan membuka kesempatan kepada swasta. Secara prinsipil, ada P-Asing-Berpotensi-Masuk-Di-Industri-Listri Ardiansyah, “Liberalisasi…,” loc. cit. loc. Ardiansyah, “Liberalisasi…,” < Kontan, “PDI-P: Asing Berpotensi Masuk di Industri Listrik,”

Di samping pelbagai kemungkinan kemunculan masalah baru, UU Ketenagalistrikan Sejalan dengan pasal 10 dan 11, pasal 12 dan 13—yang khusus mengatur tentang Kemudian, Kemudian, Pasal 11 ayat (1) UU Ketenagalistrikan secara tegas juga memberikan Secara Secara substansial, beberapa pasal dalam UU Ketenagalistrikan patut mendapat Idealnya, antisipasi atas ketidakmampuan PLN dalam mengusahakan penyediaan listrik listrik penyediaan mengusahakan dalam PLN ketidakmampuan atas antisipasi Idealnya, Penyediaan Penyediaan listrik bagi masyarakat seharusnya menjadi tanggung jawab negara. 168 169

kaya kaya dan miskin yang tidak dapat dialiri tenaga listrik. regional regional memungkinkan perbedaan tarif listrik di wilayah masing-masing. Kebijakan itu daerah antara lebar kian yang ekonomi kesenjangan melahirkan berpotensi dikhawatirkan Poin Positif Poin Asosiasi kalangan. beberapa oleh positif dianggap yang ketentuan butir-butir memiliki tetap ketenagalistrikan. ketenagalistrikan. Dalam jangka Indonesia. rakyat jelas merugikan artinya panjang, yang negara kedaulatan hal itu dikhawatirkan dapat mengancam PLN membuka kemungkinan terjadinya liberalisasi ketenagalistrikan. Sebagian kalangan menyorot isu liberalisasi sebagai pintu masuk intervensi asing dalam pembangunan dua potensi masalah yang dapat muncul di kemudian hari. kemudian di muncul dapat yang masalah potensi dua usaha penyediaan tenaga unbundling system listrik untuk kepentingan sendiri—juga membolehkan untuk menyediakan tenaga listrik—berdasarkan pasal 11 ayat (4)—baru berlaku listrik tenaga ketika menyediakan dapat yang koperasi atau swasta, usaha badan BUMD, ada tidak listrik. belum teraliri yang di suatu wilayah kesempatan kesempatan bagi badan usaha swasta untuk listrik untuk kepentingan umum. pasal Walaupun 11 (2) ayat tetap melaksanakan memberikan prioritas usaha penyediaan tenaga pertama PLN dibebankan kepada negara kepada dalam yang usaha, melakukan kewajiban jenis-jenis usaha yang meliputi pembangkitan, transmisi, distribusi, serta penjualan tenaga tenaga penjualan serta distribusi, transmisi, pembangkitan, meliputi yang usaha jenis-jenis penguasaan negara. di bawah berada terintegrasi listrik tidak harus secara adalah pasal 10, 11, 12, dan 13. Ketentuan usaha pasal penyediaan 10 listrik ayat untuk (2) kepentingan yang umum menyatakan dapat bahwa dilakukan secara terintegrasi mengandung makna bahwa Pasal Bermasalah Pasal perhatian khusus karena memiliki potensi menimbulkan masalah baru. Pasal-pasal itu kelistrikan. kelistrikan. Di sisi lain, UU tidak Ketenagalistrikan menentukan regulasi yang ketat untuk perusahaan swasta. mengatur Pemangkasan Pemangkasan peran yang diterapkan UU Ketenagalistrikan terhadap PLN juga bermakna pelemahan karena negara—yang diwakili PLN—tidak proteksi kepada lagi rakyat, melainkan punya sekadar menjadi salah kuasa satu pemain memberikan di bidang usaha dalam menjamin kesejahteraan rakyat akan semakin berkurang. semakin akan rakyat kesejahteraan dalam menjamin dilakukan dengan cara melibatkan BUMN dan BUMD, bukan justru mengundang swasta. tanggung tanggung jawab dan kepada menyerahkannya swasta. Apabila swasta diberi peran lebih besar dalam sektor itu, potensi timbulnya persoalan baru pada semakin mengemuka. masa Tidak mendatang hanya akan tarif listrik yang akan semakin mahal, peran negara Keterbatasan modal tidak cukup layak menjadi alasan bagi pemerintah modal untuk tidak layak melepaskan cukup Keterbatasan

Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009 112 yang sesuai,dikhawatirkan pengelolaanMKG tidakefektif. undang- setiap itu, kemampuan Selain koordinasi memadai yang dimandatkan oleh peraturan perundang-undangan terintegrasi. tidak Tanpaadanyasektoral. secara jawab bertanggung yang sendiri dan instansi memiliki undang terkait sektor mengatur terbatas hanya itu undang-undang Berbagai hidup. lingkungan pengelolaan dan ruang, penataan pelayaran, penerbangan, air,daya sumber iklim, perubahan mengatur undang- yang lain tujuh undang dalam setidaknya tersebar, secara diatur sebelumnya MKG pengelolaan MKG secara berkesinambungan. kebijakan koordinasi penyelenggaraan menjamin sekaligus pelaksanaan baik, lebih dengan demikian, dilaksanakan bisaantarinstansi Dengan lain. lembaga oleh dilaksanakan jugayang merupakanfungsidilakukanMKG mengingatpelaksanaanfungsi itu Hal BMKG. yang (BMKG) Geofisikatentang61/2008 No. yaitu Perpres, dan setingkat peraturan dalam diatur Klimatologi hanya sebelumnya Meteorologi Badan kelembagaan aspek bagi mewujudkan rangka dalam kesejahteraan masyarakat. nasional bidang pembangunan di kebijakan teknologi mendukung dan serta pengetahuan MKG; ilmu penerapan dan penguasaan dalam bangsa dalam rangka nasional peningkatan keamanan potensidan ketahanan nasional; meningkatkan dan kemandirian kepentingan melindungi harta; dan jiwa keselamatan mendukung dapat MKG umum, penyelenggaraan agar Secara hukum landasan 2009. sebagai dibentuk September itu undang-undang 1 pada undang-undang menjadi (MKG) Geofisika dan akhirnya Rapat Paripurna DPR secara aklamasi mengesahkan RUU Meteorologi Klimatologi 12.Undang-undang No. 31 Tahun 2009tentang Meteorologi Klimatologi dan di bidangkelistrikan bagimasyarakat Indonesia. menjadi seharusnya sudah Ketenagalistrikan UU cambuk bagi PLN untuk pemberlakuan meningkatkan kualitas pelayanan sekaligus muka, jaminan kesejahteraan di hadir akan bangsa. ekonomi akhirnya sumber-sumber pada merugikan dan terkendali Ketenagalistrikan tak UUkompetisi suasana dalam memungkinkan yang masalah sebelumnya mengatasi telah dianggap Ketenagalistrikan UU masyarakat. bagi listrik tenaga memasok berperan ikut untuk PLN luar di usaha pelaku bagi kesempatan membuka itu undang-undang lain, sisi Di tunggal. pemasok menjadi selama ini yang BUMN sebagai PLN kepentingan melindungi tetap itu undang-undang sisi, mengatasi segera masalah kekurangan pasokan dapat listrikdidaerah. Ketenagalistrikan. dipastikan UU listrik diberlakukannyapenyedia perusahaan dengan jumlah Bertambahnya sejalan terjadi akan daerah ekonomi pertumbuhan percepatan menargetkan berani misalnya, (Apindo), Indonesia Pengusaha 171 170 Geofisika: InkonsistensiBerpotensiMengakibatkan Perundang-undangan a treu pnig aea aa st mslh ag ni dpcha dalam dipecahkan ingin yang masalah satu salah karena penting tersebut Hal kuat lebih yang hukum dasar memberi untuk dimaksudkan utamanya tersebut RUU 2008, Juni 18 pada DPR V KomisiKerja Rapat sejak dimulai yang pembahasan Setelah Oleh para legislator, UU Ketenagalistrikan juga dikatakan sebagai jalan tengah. Di satu Di tengah. jalan sebagai dikatakan legislator,Ketenagalistrikanjugapara UU Oleh DjanFaridz, Maslahat atauMudaratbagiDaerah?,” “Undang-UndangKetenagalistrikan MediaIndonesia,< ”UU Ketenagalistrikan DorongPertumbuhan”UU Ketenagalistrikan Ekonomi Daerah,” Analisadaily.com, < September 2009. September september-2009&Itemid=22 php?option=com_content&view=article&id=29561:uu-ketenagalistrikan-dorong-pertumbuhan-ekonomi-daerah-&catid=426:26- aindonesia.com/read/2009/09/09/97726/68/11/Undang-Undang-Ketenagalistrikan-Maslahat-atau-Mudarat-bagi-Daera 0 >, 26 September 2009. >, 26September 171 170 ea dr sdrt emslhn yang permasalahan sederet dari Lepas http://www.analisadaily.com/index. http://www.medi h >, 30 - 113 Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009 (WMO). permanent permanent pemantauan,

World Meteorological Organization Meteorological World ) pemerintah Indonesia di di Indonesia pemerintah ) Pembinaan MKG ditujukan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang manusia daya sumber kualitas meningkatkan untuk ditujukan MKG Pembinaan dan evaluasi penerapan kebijakan. penerapan evaluasi dan Kerja sama internasional dan penunjukan badan sebagai wakil tetap ( representative akurat, luas cakupannya, dan mudah dipahami berdasarkan standar yang ditetapkan. yang standar berdasarkan dipahami mudah dan cakupannya, luas akurat, dini, peringatan dan informasi pelayanan menyediakan untuk pemerintah Kewajiban dan media lembaga penyiaran serta massa kewajiban milik pemerintah dan pemda untuk menyebarluaskannya. memanfaatkan untuk lain kepentingan pemangku dan pemda, pemerintah, Kewajiban MKG. informasi berkala. secara dan dikalibrasi harus laik operasi pengamatan Peralatan pemanasan dampak terhadap adaptasi dan mitigasi melakukan pemerintah pengendalian, Kewajiban kegiatan koordinasi melalui iklim perubahan dan global dan efektif. dikoordinasi- dan dilaksanakan MKG penyelenggaraan dalam pemerintah Kewajiban ditetapkan. induk yang rencana oleh badan berdasarkan kan Pengamatan MKG dilakukan berdasarkan standar tepat, cepat, metode yang dalam informasi sistem ditetapkan. yang pengamatan jaringan menghasilkan untuk badan oleh dilakukan data Pengelolaan profesional dan menghasilkan penyelenggaraan yang komprehensif, terpadu, efisien, terpadu, komprehensif, yang penyelenggaraan menghasilkan dan profesional Secara garis besar,UU MKG mengatur hal-hal sebagai berikut. hal-hal sebagai mengatur MKG besar,UU garis Secara RUU RUU MKG yang merupakan inisiatif pemerintah telah masuk dalam Prolegnas 2004— Ide mengenai RUU MKG telah digulirkan sejak 2004, sebelum akhirnya mulai dibahas Selain itu, efek perubahan cuaca iklim terhadap ketahanan nasional juga merupakan RUU RUU MKG diperlukan untuk mengantisipasi berbagai aspek yang ditimbulkan dari a. i. e. f. g. h. b. c. d.

Materi Muatan Materi tujuh bab dan 58 pasal. Namun, pada naskah akhir yang disahkan DPR, RUU sedemikian rupa menjadi tujuh belas bab dan 105 pasal. berkembang MKG telah 2009. RUU itu baru masuk daftar prioritas pada 2008 dan menjadi 2009. RUU Pada naskah luncuran awal yang pada dimasukkan oleh pemerintah, RUU MKG hanya terdiri dari diselesaikan diselesaikan pada 21 Agustus 2009 dilanjutkan dengan pembahasan pada telah pemerintah mini akhir tingkat pendapat Kemudain, Panja 2009. Agustus 24 pada diselesaikan yang 25 Agustus 2009. Kerja I dalam Rapat Tingkat pada Pembicaraan disampaikan Proses Pembahasan Proses oleh Komisi V DPR pada 18 Juni 2008. Pembahasan pada tingkat Timus dan Timsin yang informasi tentang MKG dan antisipasi bencana yang lebih terkoordinasi perlu dikelola oleh dikelola perlu terkoordinasi lebih yang bencana antisipasi dan MKG tentang informasi dari undang-undang. kewenangan memiliki yang lembaga atau cuaca bisa mengakibatkan banjir atau kekeringan. Hal itu tidak hanya berpengaruh terhadap keselamatan manusia, tetapi memiliki efek jangka panjang terhadap ketahanan bangsa sehubungan dengan kemampuan produksi pangan nasional. Dengan demikian, rawan bencana alam. rawan aspek penting yang mengukuhkan signifikansi RUU MKG. Perubahan curah hujan dan/ kerja kerja sama, dan partisipasi masyarakat. Apalagi, Indonesia secara geografis merupakan tempat bertemunya tiga lempeng patahan tektonik (Indo-Australia, Eurasia, dan Pasifik) yang bergerak ke arah yang berlawanan. Hal itu menjadikan Indonesia sebagai daerah perubahan-perubahan perubahan-perubahan faktor MKG terhadap Indonesia melalui pembinaan, koordinasi,

Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009 114 penjara sepuluhtahunataudendaRp2miliar. operasi dan tindakan itu laik mengakibatkan orang tidak meninggal. Pidana MKGyang diancamkan pengamatanadalah alat mengoperasikan yang orang mengancam yang (3) ayat 94 pasal pada diatur serius paling pidana Ancaman korporasi. oleh dilakukan itu pidana tindak jika lipat kali tiga pemberatan dengan dikenakan yang pidana tindak tergantung lainnya sanksi bisa pidana alternatif, penjara Sebagai mulai miliar.dari Rp2 maksimal dua maksimal tahun sampai sampai maksimal juta sepuluh tahun Rp150 maksimal dari mulai untukKepatuhan? adalahSolusi Sanksi Beberapa AspekPenting 91 Pasal 96 95 94 93 92 k. j. Berikut rangkuman ancamanpidanapadaUUMKG secara ringkas. denda ancaman dengan pidana diancam yang tindakan belas dua memuat MKG UU eybrusa ifrai mmat mtgs dn dpai euaa iklim, perubahan serta menjaga sarana danprasarana. adaptasi dan mitigasi membantu informasi, menyebarluaskan Hak masyarakat untuk mendapatkan informasi dan peran sertanya dalam membantu peneliti instansipemerintahterkait. mengikutsertakan dan sensitif yang penelitian hasil melaporkan untukKewajiban Ayat 3 2 1 diatur padapasal37. dengan kejadian ekstrem MKG sebagaimana menyampaikan informasi yang berkaitan Setiap petugas dengan sengaja tidakseketika (1). badan sebagaimana diaturpadapasal20ayat jaringan yang merelokasi stasiuntanpaizin Setiap pemilikstasiunpengamatan dalam sebagaimana diaturdalampasal17ayat (3). jaringan menghentikan kegiatan pengamatan Setiap pemilikstasiunpengamatan dalam Ringkasan Delik pada pasal63. frekuensi telekomunikasi sebagaimana diatur Setiap orang yang dengan sengaja mengganggu pada pasal62. fungsi sarana danprasarana sebagaimana diatur melakukan kegiatan yang dapatmengganggu Setiap orang yang merusak,memindahkan, atau mengakibatkan orang mati. rusak. mengakibatkan orang luka berat ataubarang sebagaimana diaturdalampasal48(4). pengamatan yang tidaklaikoperasi Setiap orang yang mengoperasikan alat Tabel 18Rangkuman AncamanPidanapadaUUMKG Rp1.000.000.000 Rp500.000.000 Rp2.000.000.000 Rp1.000.000.000 Rp500.000.000 Rp500.000.000 Rp150.000.000 Rp150.000.000 Denda 5 tahun 5 tahun 2 tahun 10 tahun 2 tahun Penjara 115 Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009 Penjara 2 tahun 2 tahun 5 tahun 5 tahun Denda Rp1.000.000.000 Rp500.000.000 Rp500.000.000 Rp1.000.000.000 Tabel 19 Daftar Delegasian UU MKG 19 Daftar Delegasian Tabel Ketentuan pengembangan industri MKG. pengembangan Ketentuan Sanksi melanggar standar minimum dan menggunakan hasil standar minimum dan menggunakan melanggar Sanksi untuk eksternal. pengamatan izin, tidak mendaftarkan stasiun tidak dengan mendirikan Sanksi komunikasi. untuk memiliki jaringan badan, kewajiban stasiun ke aktif peneliti dari instansi secara tidak mengikutsertakan Sanksi menteri, hasil penelitian kepada pemerintah, tidak melaporkan tanpa uji coba oleh hasil penelitian meteorologi menggunakan publik hasil penelitian, tanpa kepada menginformasikan BMKG, BMKG. izin Kepala seperti: (i)peringatan administratif, pengenaan sanksi cara Tata penelitian atau izin; (iii)penghentian (ii)pembekuan tertulis; izin. hasil penelitian; atau (iv)pencabutan pembekuan Mengenai hasil pengamatan. tidak melaporkan Sanksi langsung. tidak mempublikasikan ketentuan melanggar Sanksi pengamatan. metode melanggar Sanksi MKG yang tidak memiliki sertifikat kompetensi kompetensi tidak memiliki sertifikat yang MKG diatur sebagaimana persyaratan sesuai dengan pada pasal 86. melaporkan hasil penelitiannya sebagaimana sebagaimana hasil penelitiannya melaporkan (3). ayat diatur pada pasal 71 industri mengembangkan yang Setiap orang standar dengan tidak sesuai yang sarana (2). pasal 77 ayat diatur pada sebagaimana di bidang tertentu pekerjaan Melaksanakan Ringkasan Delik Ringkasan hasil tidak melaporkan yang Setiap orang luas dan berdampak sensitif yang penelitian (3). ayat pada pasal 70 diatur sebagaimana yang internasional penelitian Lembaga tidak di Indonesia, tapi penelitian melakukan Peraturan Peraturan Pemerintah Peraturan Pemerintah Pemerintah Peraturan Pemerintah Peraturan Peraturan Pemerintah Peraturan Pemerintah Peraturan Jenis Aturan Peraturan Pemerintah Peraturan Pemerintah

Ayat 79 Pasal Selain itu, secara total, UU MKG mendelegasikan sepuluh norma kepada peraturan Sementara Sementara itu, terdapat empat belas hal yang apabila dilanggar dapat dikenai sanksi 76(2) 59(2) 28(2) 19(3) 22(5) 73 (2) 13 (4)

100 99 98 97 Pasal

diatur lebih lanjut dengan PP. PP. diatur lebih lanjut dengan daftarnya. Berikut lebih rendah. yang perundang-undangan administratif. administratif. Ancaman sanksi sementara, pembekuan operasional, dan penutupan stasiun pengamatan. Semuanya akan administratif meliputi teguran tertulis, pelarangan

Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009 116 yang satualternatif, sementara yang lainnya tidakalternatif. berbeda; yang pemidanaan jenis dua ada sama, yang kualifikasi dengan delik satu Untuk dengan Pasal 359 KUHP. Dengan demikian, konstruksi berbeda pemidanaan sekali sama menjadi yang sesuatu tidak denda, konsisten.atau penjara pidana yaitu tersebut, delik untuk akhirnya dan sempurna dua peraturan berfungsi perundang-undangan sebagai berikut. tidak itu alat pada—setidaknya—diatur Kualifikasiyangsudah pidana mati. oranglain mengakibatkan berakibat peneraan, dan kurangnya karena kalibrasi operasi laik tidak yang pengamatan karena alat yang menggunakan orang kelalaiannya tentang berbicara itu ketentuan prinsipnya, Pada meninggal. orang mengakibatkan sehingga operasi laik tidak pengamatan alat mengoperasikan yang orang tahun dan/ataudendapalingbanyak Rp1.000.000.000. itu jauh berbeda dengan Pasal 27 UU ITE yang mengatur pidana penjara paling lama enam pidana Ancaman Rp4.500. banyak paling denda atau bulan sembilan lama paling mengancam pidana pidana tindak KUHP 310 Pasal KUHP. pada penghinaan tentang ketentuan terhadap (ITE) TransaksiElektronik dan Informasi UU 27 Pasal pada diatur sebagaimana dalam dibuat yang berbeda internet melalui penghinaan pidana tindak undang-undang saja, contohSebagai pula. waktuyangberbeda oleh terpisah diatur karena besar sangat Akibatnya, potensi inkonsistensi pemidanaan antara delik dan delik sejenis lainnya menjadi merupakan tren dalam dua terakhir; pemidanaan dibuat terpisah dari KUH Pidana. terkait dengan aspekpemidanaandapatdiaturdalamsatuPP. terbagi menjadi informasi publik dan informasi khusus. MKG terkait informasi bahwa mengatur MKG UU MKG. informasi terhadap publik akses No. 14/2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik, UU MKG juga mengatur dan menjamin Tata Cara Publik Akses terhadap InformasiMKG 2. 1. Sebagai tambahan dari mekanisme akses publik terhadap informasi berdasarkan UU berdasarkan informasi terhadap publik akses mekanisme dari tambahan Sebagai alternatif pidana menganut Perkeretaapian UU maupun MKG RUU baik Menariknya, setiap mengancam yang (3) ayat 94 pasal pada contoh dilihat dapat MKG, UU Dalam itu Hal undang-undang. tujuan mencapai untuk sanksi digunakan MKG UU Dalam Dari sepuluh norma, kemungkinan diperlukan setidaknya empat PP karena hal-hal yang Pasal 90 87 ejr yn brea U MG egna mkia 1 thn smnaa UU sementara tahun, 10 perkeretaapian mencancam6tahunpenjara. maksimal mengancam MKG UU berbeda. yang penjara Kedua pidana tetapi miliar, kematian. Rp2 yaitu mengoperasikan mengakibatkansama, yang denda dan mengancam itu yaitu undang-undang standar memenuhi sama, tidak yang tindakannya peralatan kualifikasinya meskipun yang pidana ancaman berbeda, memberikan 23/2007 No. UU 187 Pasal sama, yang delik Pasal 187 ayat (1) dan (3) UU No. 23/2007 tentang Perkeretaapian, untuk kualifikasi pidana penjara paling lama lima tahun atau pidana kurungan paling lama satu tahun. Pasal 359 KUHP, yaitu kelalaian yang mengakibatkan meninggalnya seseorang diancam Pemerintah Peraturan Pemerintah Peraturan Jenis Aturan Peran sertamasyarakat. Pengembangan SDMMKG. Mengenai 117 Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009 http://www.beritabumi.or.id/ 172 Prakiraan cuaca; Prakiraan musim; Prakiraan laut; tinggi gelombang Prakiraan atau lahan; hutan kebakaran potensi Prakiraan udara; kualitas Informasi gempa bumi tektonik; Informasi magnet bumi; Informasi dan tanda waktu; Informasi udara. kelistrikan Informasi “UU PPLH: Harapan Terwujudnya Keadilan Ekologi,” Berita Bumi, < Ekologi,” Keadilan “UU PPLH: Harapan Terwujudnya Cuaca ekstrim; Cuaca Iklim ekstrim; dan Gelombang lautberbahaya; Tsunami. Informasi yang wajib disediakan dan diumumkan secara berkala; secara dan diumumkan disediakan wajib yang Informasi serta-merta; secara diumumkan wajib yang Informasi setiap saat; tersedia wajib yang Informasi dan dikecualikan; yang Informasi permintaan. berdasarkan diperoleh yang Informasi

Semua fraksi di DPR secara aklamasi menyetujui RUU Perlindungan dan Pengelolaan Pada prinsipnya, apa yang telah diatur dalam UU No. 14/2008 sudah mencakup apa yang yang apa mencakup sudah 14/2008 No. UU dalam diatur telah yang apa prinsipnya, Pada Bandingkan Bandingkan penjelasan tersebut dengan klasifikasi informasi pada UU No. 14/2008 Sementara itu, informasi peringatan dini merangkup: peringatan itu, informasi Sementara Informasi Informasi publik terbagi menjadi dua, yaitu informasi rutin dan informasi peringatan a. b. c. d. Kelestarian Ekologi dan Tren Globalisasi Tren dan Ekologi Kelestarian a. b. c. d. e. f. g. h. i. 172 - - - - -

diperkuatnya upaya diperkuatnya pengendalian lingkungan, serta instrumen diperkuatnya pencegahan hidup. lingkungan atau perusakan pencemaran terkait terkait penguatan kewenangan Kementerian Negara Lingkungan Hidup (KNLH) serta hal lain seputar perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. Beberapa isu strategis itu, institusi antara lain kewenangan pengelola adanya hidup lingkungan di pusat dan daerah, Lingkungan Lingkungan Hidup (PPLH) menjadi undang-undang dalam Rapat Paripurna DPR pada 8 September 2009. Undang-undang itu sekaligus menggantikan UU No. 23/1997 Pengelolaan Lingkungan Hidup. tentang Secara umum, UU PPLH mengatur beberapa isu strategis peringatan dini MKG sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. perundang-undangan. peraturan ketentuan dengan sesuai dini MKG peringatan Antara Hidup: Lingkungan dan Pengelolaan Perlindungan Undang-undang 13. penyiaran publik dan media massa milik pemerintah pusat dan daerah untuk menyediakan menyediakan untuk daerah dan pusat pemerintah milik massa media dan publik penyiaran penyiaran—termasuk lembaga itu, Sementara hari. setiap kolom ruang atau waktu alokasi lembaga penyiaran swasta—harus menyediakan alokasi waktu untuk menyebarluaskan diatur kembali dalam RUU MKG. Namun, jelas bahwa RUU MKG memiliki intensi lain. Pasal Pasal lain. intensi memiliki MKG RUU bahwa jelas Namun, MKG. RUU dalam kembali diatur 34 UU MKG menjamin akses terhadap informasi publik dengan memerintahkan lembaga yang meliputi : yang dini. Informasi rutin meliputi: rutin Informasi dini.

Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009 118 Lingkungan Hidup,yaitu: peraturan dalam Negara Menteri termuat oleh dikoordinasikan akan belum yang baru kewenangan Delapan dan sebelumnya. dilekatkan kali pertama baru yang kewenangan Penambahan tentang PPLHdanUUNo.23/1997. terdiri darilingkup hukum perdata, pidana,danadministrasi. yang lingkungan hukum penegakan adalah penting terhadap kalah tak akses yang terakhir Isu dan demokrasi keadilan. partisipasi, penegasan akses informasi, dan akses—akses tiga penguatan melalui lingkungan serta ekosistem, penegakan sistem, perbaikan 174 173 e. d. c. b. a. 5. 4. 3. 2. 1. f. eiu bbrp sbtni eojl ag ebdkn naa U o 32/2009 No. UU antara membedakan yang menonjol substansi beberapa Berikut perizinan, adalah PPLH UU dalam termuat juga yang lain strategis isu-isu itu, Selain aa U PL dau 2 kwnna KL yn dlpn i naay adalah antaranya di delapan yang KNLH kewenangan 26 diatur PPLH UU Dalam

Melakukan pengawasan terhadap usaha/kegiatan yang izin usahanya dikeluarkan usahanya izin yang usaha/kegiatan terhadap pengawasan Melakukan Menerbitkan izinlingkungan hidupbagiusaha/kegiatan skala besardankecil; Menetapkan wilayah ekoregion; Membuat KLHS; rencana perlindungan pengelolaanlingkungan nasional; memasukkan untuk nasional tingkat di hidup lingkungan inventarisasi Melakukan maksimal—bagi pidana sanksi pencemar danperusaklingkungan. menentukan tetap samping minimal—di sanksi ancaman pidana memperkenalkan juga PPLH UU itu, Selain 112). lingkungan dan pengawasan 111 (pasal tugas melaksanakan tidak yang pejabat serta prosedur Penjatuhan sanksi pidana terhadap pejabat pemberi izin lingkungan yang tidak sesuai penuntut umum(pasal94ayat (2)). jaksa kepada penyidikan hasil menyampaikan serta penahanan dan penangkapan melakukan untuk wewenang diberikan juga PNS penyidik itu, hidup Selain (pasal (1)). ayat lapangan 74 lingkungan di seketika pengawas hidup lingkungan pelanggaran UU pejabat menghentikan (PNS). untuk kepada Sipil kewenangan Negeri memberikan Pegawai penyidikPPLH dan pengawas pejabat kewenangan penambahan dengan lain antara lingkungan, hukum penegakan sistem Perbaikan dapat dibatalkan apabila izin lingkungan dicabut (pasal 40 ayat (2)). memperolehusaha/kegiatan.izin Denganadanya ketentuanusaha/kegiatan izinitu, Penguatan mekanisme perizinan dengan bagi menjadikan izin hukum lingkungan utama dalammemperoleh izinlingkungan (pasal36ayatsebagai (1)). sanksi prasyarat penerapan dan pelanggar bidang AMDAL. AMDAL, UU PPLH juga menempatkan AMDAL sebagai persyaratan dokumen penyusun kompetensi sertifikasi penerapan akuntabilitas, peningkatan jalan dengan AMDAL Penguatan rencana, danprogram pembangunan(pasal15ayat (1)). Hidup pembangunan berkelanjutan telah menjadi dasar Lingkunganyang terintegrasi dalam kebijakan, Kajian membuat untuk Strategis (KLHS). Penyusunan kajian itu pemda bertujuan untuk memastikan bahwa prinsip dan pemerintah Kewajiban terhadapnya tidak dilaksanakan dengan baik; Mencabut izin lingkungan hidup yang dikeluarkan kepala daerah apabila pengawasan oleh KNLHdankepala daerah; Ibid. Ibid. ?g=beritadtl&newsID=B0200&ikey= Wewenang KNLH 174 1 >, 2November 2009. 173 119 Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009

177 176 178 , 10 Oktober 2009. Bali Post 175 179 loc. cit. . Ibid. Ibid tampung lingkungan lingkungan Sedangkan daya hidup adalah kemampuan lain, dan keseimbangan antarkeduanya. hidup untuk 1 angka 7 dan 8 UU PPLH. dalamnya. Lihat Pasal lain yang masuk atau dimasukkan ke menyerap zat, energi, dan/atau komponen Wardhana, “Membaca...,” “Membaca...,” Wardhana, Agung Wardhana, “Membaca Politik Hukum UU PPLH,” Hukum UU PPLH,” “Membaca Politik Agung Wardhana, dukung lingkungan makhluk hidup lingkungan manusia, Daya hidup adalah kemampuan hidup untuk mendukung perikehidupan UU Perfilman yang berlaku saat ini, termasuk pengaturan lembaga mengenai sensor film, sudah sensor tidak sesuai dan dengan semangat zaman sehingga sangat baru. yang mendesak untuk dibentuk UU Perfilman Mengembangkan dan menjalankan instrumen ekonomi lingkungan hidup; dan lingkungan ekonomi instrumen dan menjalankan Mengembangkan kaitannya dalam negara merugikan yang pihak kepada perdata gugatan Mengajukan hidup. pengelolaan lingkungan dan perlindungan dengan

1. Pada Pada 30 April 2008, MK dalam putusannya menolak tuntutan MFI dengan beberapa Pada14 Pada14 November 2007, Masyarakat Film Indonesia (MFI) mengajukan permohonan Dengan berbagai kelemahan yang ada serta harapan yang digantungkan, ketentuan baru ketentuan digantungkan, yang harapan serta ada yang kelemahan berbagai Dengan Namun, para aktivis lingkungan kini—dengan diundangkannya UU PPLH—menghadapi PPLH—menghadapi UU diundangkannya kini—dengan lingkungan aktivis para Namun, Terkait perlindungan bagi para aktivis pembela HAM, UU PPLH dapat dikatakan sebagai sebagai HAM, UU pembela PPLH dikatakan dapat bagi para aktivis perlindungan Terkait Melalui pengaturan beberapa hal krusial—seperti KLHS, kajian dukung daya dan daya g. h. 178 175 177 179 176

catatan sebagai berikut. catatan sebagai dan 41 UU No. 8/1992 bertentangan dengan pasal 28F UUD 1945. Jadi, dalam tuntutannya, tuntutannya, dalam Jadi, 1945. UUD 28F pasal dengan bertentangan 8/1992 No. UU 41 dan LSF. dasar hukum MFI minta pencabutan UU 8/1992 sebagai uji materiil atas UU Perfilman No.8/1992 ke MK. Permohonan uji materiil itu sehubungan Argumen (LSF). Film Sensor Lembaga penyensoran kewenangan serta sensor materi dengan 20 Pasal dalam diatur sebagaimana penyensoran melakukan dalam LSI peranan adalah MFI 14. Undang-undang Perfilman: Semangat Reformatif, Inisiatif Hati Inisiatif Setengah Reformatif, Semangat Perfilman: Undang-undang 14. ancaman baru berupa ’kekerasan ilmiah’ yang menggantikan kekerasan fisik atas hidup. sikap lingkungan aktivis kritis para tersebut diharapkan lebih memberikan maslahat bagi kelestarian ekologi di Indonesia. UU Indonesia. di ekologi kelestarian bagi maslahat memberikan lebih diharapkan tersebut melahirkan tidak dan globalisasi arus mengikuti semata tren menjadi bukan diharapkan itu Kepastian Kepastian yang oleh UU PPLH coba dibangun melalui kajian ilmiah itu dapat menjadi alat baru untuk suara-suara aktivis ’membungkam’ lingkungan yang kritis terhadap kebijakan hidup. pemerintah dalam pengelolaan lingkungan atas lingkungan hidup yang baik dan sehat dari segala bentuk kriminalisasi. bentuk segala dari sehat dan baik yang hidup lingkungan atas tantangan baru berupa kajian daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup. pembuka lembaran baru, khususnya bagi para aktivis lingkungan. Undang-undang itu memberikan memberikan itu Undang-undang lingkungan. aktivis para bagi khususnya baru, lembaran pembuka hak dan perlindungan pemenuhan mendorong sedang yang lingkungan bagi aktivis jaminan kelompok-kelompok yang diuntungkan. yang kelompok-kelompok Aktivis Hak Asasi Manusia (HAM) Baru Perlindungan Harapan kembali kembali lingkungan hidup di Indonesia. Karakter UU untuk memenuhi PPLH aspek kepastian hukum dianggap tanpa memperhatikan hanya aspek filosofis ditujukan keadilan lingkungan hidup bagi rakyat, sementara aspek kemanfaatan akan terlihat kemudian dari tampung, tampung, serta perlindungan aktivis lingkungan, UU PPLH lingkungan pengelolaan dan perlindungan baru bentuk memperkenalkan sebenarnya karena progresif dapat dianggap pelestarian memastikan dapat belum itu aturan menilai pengamat sebagian Namun, hidup.

Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009 120 aiiaa Mnupr mnapia bbrp uaa nu mmjkn perfilman Indonesia, yaitu: memajukan untuk upaya beberapa menyampaikan (Menbudpar) Pariwisata tersendiri dalam proses pembahasan dan persetujuan RUU itu menjadi undang-undang. aksesmasyarakat terhadap informasi. Selanjutnya, posisi FPDIP memberi warna dan catatan strategikebudayaankemerdekaandarijaminanmemberi sertaberekspresi membuka dan bagian sebagai Perfilman menawarkanRUU pendekatan FPDIP lain, sisi internasional. Di film dengan materi pendidikan, budaya, patriotisme serta film yang berpotensi meraih prestasi keterwakilan unsuragama dalamLSF. pentingnya menambah dengan FBR usulan dengan sependapat (FPDS) Sejahtera Damai dan mendorong peran pemerintah menjadi pelayan dalam perfilman nasional. Fraksi Partai hukum, mendorong FPBR setuju dengan larangan kandungan materi film yang mendorong perbuatan melawan Misalnya,fraksimasing-masing. posisi dari ditarik yangharus perbedaan Garis signifikan. peredaran filmdikota besar. akan memperkuat daya saing mereka dalam menghadapi jaringan bioskop yang menguasai daerah bioskop pengusaha oleh diyakini edar tata soal regulasiAdanya maksimal. belum masukan bahwa akses pengusaha bioskop daerah untuk film-film keluaran terbaru ternyata memperoleh Yogyakarta.lain dan antaraHasilnya Palembang, Batu, Semarang, ke kunker komunitas dan daerah, bioskop jaringan perfilman yang diwakili Masyarakat Perfilman Indonesia. Anak, Perlindungan Nasional Komisi (KFT), Televisi dan Film Karyawan (BP2N), Nasional Perfilman Pertimbangan Badan (GAPBSI), adalah Persatuan Artis Indonesia (Parfi), Gabungan Pengusaha Bioskop Seluruh Indonesia tercatatpembahasan, pihak-pihak yang RDPUdalam dengandiundang Komisi Panjadan X rapat-rapatSelama pasal. 90 yaitudisahkan,terakhir yang sampai pasal, 89 pasal, 92 dari berubah-ubah, pengusulan kali pertama sejak beredar yang draf dalam pasal Jumlah kali. Namun, RUU itu baru dijadikan materi RUU luncuran dari Prolegnas 2008 pada 2009. sebetulnya dijadikansudahinisiatif pengusulantahun-tahun padaDPRoleh sebelumnya. menjadi RUU Usul Inisiatif Komisi X DPR. Patut dicatat bahwa agenda pengusulan mensyaratkanRUU perlunya dilakukan revisi atasUUNo.8/1992. Perfilman - - - - 180 ai aaa M treu, ek prooa dtlk scr tdk agug MK langsung tidak secara ditolak, permohonan meski tersebut, MK catatan Dari aa pnaa ahr eeith eki RU efla, etr Bdy dan Budaya Menteri Perfilman, RUU terkait pemerintah akhir pendapat Dalam menekankanSementarapentingnyaFPDitu, pemerintahalokasipendanaan dariuntuk yang perbedaan memiliki tidak RUU pembahasan dalam fraksi posisi umum, Secara melakukan Panja Panja. membentuk DPR Perfilman, RUU pembahasan proses Dalam empat atau tiga tidak paling berganti sudah Perfilman RUU draf pengusulan, Sejak Padapembukaan masasidang AprilDPR292009, secara resmi RUUPerfilman disahkan 2.

Meningkatkan ketahanan budaya bangsadankesejahteraan masyarakat. Menjadi tamuterhormat diluarnegeri;dan Menjadi tuanrumahdinegeri sendiri; Mencapai jumlahjudulyang lebihbanyak danmutuyang lebihbaik; UU Perfilman saat ini bersifat dengan dimaknai pelaksanaannya semangat dalam baru sepanjanguntuk dipertahankanmenjunjung tetaptinggi demokrasi ini dan saat HAM. berlakuDengan kata lain, yang Perfilman UU keberadaan terjadinya kekosongan hukum, menghindari Untuk < diakses 28Januari 2009 http://www.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2007/bulan/01/tgl/2/time/002923/idnews/ 729444/idkanal/1 self sensorship sebelum penyensoran oleh Lembaga Sensor Film (LSF), conditionally constitutional (konstitusional bersyarat). 0 >, 180

12 Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009 Pengaturan dalam Pasal dalam Pengaturan 52, 53 Pasal 10—13, 41—45 Pasal 27, 28, 29 Pasal 54—61 Pasal Daftar Permasalahan yang Dijawab RUU Perfilman RUU Dijawab yang Daftar Permasalahan Sensor Materi kelembagaan Dukungan pendanaan dan apresiasi) (termasuk Produksi Distribusi Selain itu, diupayakan pembentukan lembaga baru, yaitu Badan Perfilman Indonesia yang yang Indonesia Perfilman Badan yaitu baru, lembaga pembentukan diupayakan itu, Selain Dalam UU Perfilman, dukungan pemerintah untuk aktivitas perfilman bisa dari perfilman untuk terlihat Dalam aktivitas pemerintah UU dukungan Perfilman, Pasal-pasal tersebut hanya sebagian kecil dari solusi yang ditawarkan oleh UU Perfilman. Perfilman. UU oleh ditawarkan yang solusi dari kecil sebagian hanya tersebut Pasal-pasal Secara Secara detil, beberapa masalah mendasar perfilman Indonesia dijawab oleh RUU Film sebagai karya seni sebaiknya dipersepsi sebagai sesuatu yang utuh sehingga Sementara Sementara itu, DPR juga menyetakan pendapatnya dalam Rapat Paripurna. Melalui Lebih lanjut, Menbudpar menyebutkan bahwa draf RUU Perfilman telah mengakomodasi mengakomodasi telah Perfilman RUU draf bahwa menyebutkan Menbudpar lanjut, Lebih

Indonesia di festival film, mempromosikan Indonesia sebagai lokasi pembuatan film, serta pembuatan film, lokasi sebagai Indonesia mempromosikan film, festival di Indonesia pengarsipan film dan pembuatan film dokumenter sebagaimana diatur dalam pasal 54. pasal dalam diatur sebagaimana dokumenter film pembuatan dan film pengarsipan film menyelenggarakan/mengikutsertakan untuk bertugas itu Badan 69. pasal dalam diatur inisiatif pendanaan yang berasal dari APBN/APBD. Pemerintah pusat dan daerah juga membuka membuka juga daerah dan pusat Pemerintah APBN/APBD. dari berasal yang pendanaan inisiatif ruang untuk keringanan pajak yang dikenakan pada untuk anggaran aktivitas untuk dengan perfilman mengalokasikan mendukung perfilman. diwajibkan Secara spesifik, pemda Dukungan Kelembagaan Dukungan jawaban jawaban atas permasalahan perfilman nasional selama menambah ini—jika permasalahan. tidak mau Apabila dikatakan mengacu berikut. sebagai kesimpulan beberapa dapat diambil pasal-pasal terkait, materi terhadap pada tabel diatas dan hasil pembacaan Dalam dinamika pembahasannya, UU Perfilman belum dianggap cukup memberikan Perfilman. Berikut penjelasannya. Berikut Perfilman. Secara spesifik, tuntutan itu mempertanyakan kewenangan LSF sebagai polisi moral dalam moral polisi sebagai LSF kewenangan mempertanyakan itu tuntutan spesifik, Secara menentukan apa-apa yang boleh atau tidak boleh ditonton oleh masyarakat. Sementara dipertanyakan. LSF praktik akuntabilitas internal, secara pemotongan adegan dalam film tanpa dikonsultasikan atau dinegosiasikan dengan pembuat dengan dinegosiasikan atau dikonsultasikan tanpa film dalam adegan pemotongan film merupakan pelecehan. Dalam tuntutan saat uji materiil UU Perfilman, pemohon jelas menyebutkan materi yang penting untuk direformasi adalah soal LSF dan tata edar film. Miskin Solusi di Permukaan, Gagah UU Perfilman: Materi merupakan merupakan bukti bahwa bangsa Indonesia berbudaya dan sadar betul bahwa perfilman adalah pilar utama yang berkontribusi pada masyarakat. kesejahteraan dan ekonomi dalam pertumbuhan berperan dikatakan pembangunan. Selain itu, perfilman juga mencerminkan paradigma dan sikap politik pemerintah dalam menghadapi isu perfilman. dalam menghadapi politik pemerintah sikap dan paradigma mencerminkan Ketua Komisi X Irwan Prayitno, DPR menyatakan bahwa pengesahan draf RUU Perfilman yang disebut pertama sebagai pemangku kepentingan oleh Menbudpar adalah pemerintah pemerintah adalah Menbudpar oleh kepentingan pemangku sebagai pertama disebut yang dan pemda, baru kemudian berturut-turut pelaku kegiatan perfilman dan pelaku usaha perfilman. Dalam bagian analisis materi, pemosisian dalam pendapat akhir itu relatif berbagai pemangku kepentingan. Menariknya, dalam pendapat akhir pemerintah tersebut, pemerintah akhir pendapat dalam Menariknya, kepentingan. pemangku berbagai

Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009 122 eaa patk ag eig ejrmsa bna ognss poei aa rezim dalam profesi organisasi banyak menjerumuskan sering yang praktik sebagai peluang perilaku koruptif karena sertifikasi mensyaratkan kewenangan dan wadah tunggal memiliki itu sertifikasi Inisiatif 74. pasal dalam diatur sebagaimana pendidikan) lembaga dengan mengadakan sertifikasi bagi pekerja film yang dikelola oleh organisasi profesi (dan satu ada hanya institusi pendidikan formal. karena perfilman pendidikan dengan diantisipasi belum sayangnya itu lokal SDM pemanfaatan Tuntutan Permen. dalam diatur detil lebih secara yang mungkin membantu. akan tentu itu Terkait bahan-bahan SDM, Pasal pajak 10 UU Perfilman menurunkan menyatakan SDM lokal bersedia harus dimanfaatkan semaksimal pemerintah bila tetapi Padabermasalah, tidak perfilman. relatif perfilman produksi SDM baku bahan serta ketersediaan prinsipnya, kerja asuransi jaminan dan cipta hak perlindungan seperti Produksi elemen masyarakat, sepertiSinematek. berbagai dilakukan sudah yang pengarsipan aktivitas pada pajak keringanan dan subsidi memberikan diwajibkan itu UU dalam pemerintah apabila signifikan lebih Akan di Jakarta. justru dijalankan riil secara yang pengarsipan aktivitas memberikan mengingat dini terlalu untuk masih pemda sebetulnya film pengarsipan melakukan kepada untuk pemda Kewajiban dikembalikantidak. atau keringanan tetap pilihannya bukan sehingga “kewenangan” kata “wajib” menggunakan hanya riil secara itu perundangan-undangan Kalimat efektif. yang bantu kata menggunakan soal tidak perintah misalnya, pengaturan pajak keringanan jeli, lebih diamati apabila Namun, maksimal. relatif dan positif terlihat apresiasi pada pekerja film yang karyanya mendapat penghargaan di luar negeri.film,kritik-resensi film, dan diskusi/seminar/lokakarya. Pemerintah juga wajib memberikan swasta, pemerintah pusat, dan pemda. Bentuk apresiasi itu antara lain penyelenggaran festival zamannya untuk mengarahkan kesenian. bukan karena lagi didebat harus masih tentunya itu internasional. ide demikian, festival Meskipun dalam Indonesia perfilman mengikutsertakan aktif dan nasional kelembagaan dari pemerintah, sebetulnya cukup forum yang mendesain strategidukungan perfilman perlu dianggap Kalaupun nasional. perfilman menghidupi dapat tidak pun itu ini melakukan aktivitas penyelenggaraan festival dan berbagai kerja inventarisasi. Lembaga undangan, pasalitusangat bermasalah tidak dikenal dalam perundang-undangan nasional. Secara material dan formal perundang- dirasa janggal karena ‘pengukuhan’ sebagai tindakan hukum yang dilakukan oleh presiden oleh presiden. Dimana esensi ‘swasta dan mandiri’ yang dimaksud? Redaksi pasal 68 dikukuhkanayat itu 5 badan bahwa menyebutkan 5 ayat 68 pasal dalam pengaturan 1, ayat pasal 68 dalam swasta institusi sebagai disebutkan Meski pendanaan. fasilitasi membantu ketertutupan dan antitransparansi. Seharusnya, yang didorong adalah perkumpulan atau perkumpulan adalah didorong yangSeharusnya, antitransparansi. dan ketertutupan 18 Semangat pendirian badan tersebut seakan menihilkan inisiatif masyarakat yang selama Keahlian perfilman, yang lebih dari sekadar keterampilan teknis belaka, coba dijawab coba belaka, teknis keterampilan sekadar dari lebih yang perfilman, Keahlian film, produksi aspek luar di lain aktivitas mencakup sebetulnya produksi Kategori dukunganSekilas, kelembagaan yang diberikanberdasarkan pemerintah PerfilmanUU Pihak yang diakui oleh UU Perfilman bisa memberikan apresiasi atas karya film adalah pihak mengikutipraktik pem badanperfilmanIndonesiaseharusnya berdasarkanundang-undang seperti Pembentukan baru lembaga Ulasan lebih lengkap bisa dilihat di Cornelis Lay “ Ulasan lebihlengkapbisa dilihatdiCornelis rendahnyaefektivitas danakuntabilitas. akanmengakibatkan tanparencanakomprehensif plikasi luaskarenadesain kelembagaan yangbisaberim solusi’;suatu kekeliruan sebagai ‘organisasi mengenai pemahamanyangkeliru sebetulnya mencerminkan baru bentukan komisi, seperti pembentukanKPK (UUNo.bentukan komisi, seperti 30/2002)danKY(UUNo. 22/2004).Wacana soalpembentukanlembaga State Auxiliary Agencies State Auxiliary 181 . ”, Jurnal Jentera Edisi 12Tahun III,2006. - - 123 Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009 film mata 183 yang yang tidak shooting Lastri > 182 . Diduga keras, pelarangan itu karena film menceritakan percintaan ibid. shooting http://www.kompas.com/read/xml/2008/11/14/02230560/eros.djarot.gagal.buat.film.lastri < Eric Sasono, Eric Sasono,

Distribusi atau tata edar perfilman merupakan salah satu titik permasalahan perfilman permasalahan titik satu salah merupakan perfilman edar tata atau Distribusi Pasal lain yang bisa dijadikan contoh adalah pasal 22 tentang perizinan lokasi lokasi perizinan tentang 22 pasal adalah contoh dijadikan bisa yang lain Pasal Salah satu pasal terkait produksi film yang kurang jelas tujuan pengaturannya adalah Dalam UU Perfilman, terdapat target-target yang kembali terlihat mengandung 182 183

mempertontonkan film harus berdasarkan kriteria urutan prioritas. Artinya, hak pembuat urutan prioritas. Artinya, kriteria film harus berdasarkan mempertontonkan film untuk mempertontonkan karyanya pengedaran/bioskop. Aturan yang dibatasi bersifat pembatasan hak seperti itu seharusnya diatur oleh skala prioritas pemilik usaha UU Perfilman mengatur pelaku usaha peredaran film dilarang terintegrasi secara vertikal dengan pelaku usaha pertunjukan film. Semangat antimonopoli pasal itu. seolah Akan tetapi, tercermin pasal dari 27 dan 28 mengatur bahwa kesempatan mengedarkan dan yang yang coba diberi solusinya oleh UU Perfilman. rantai distribusi Berdasarkan film terintegrasi secara kertas vertikal dengan kerja pelaku usaha MFI, pertunjukan film. diskriminatif terhadap pelaku usaha kecil. pelaku diskriminatif terhadap Distribusi Alasannya Alasannya adalah badan hukum yang dimaksud dan berarti Perseroan Koperasi. Terbatas Kegiatan usaha selain badan hukum, seperti persekutuan dagang (CV) dan usaha dagang (UD), tidak berbisnis jasa diperkenankan teknik film. Dengan demikian, pasal itu terkesan jenis-jenis jasa teknik film. Pengaturan itu terlalu detil dan bukan merupakan prioritas. Ditambah, pasal 23 jasa menyebutkan teknik film itu harus dilakukan oleh badan hukum. Pengaturan itu membatasi ruang untuk berusaha secara komersil di industri perfilman. luar negeri harus dikeluarkan oleh Semangat Menbudpar. pasal itu bertentangan dengan pasal 68 yang hendak menjadikan Indonesia sebagai lokasi pembuatan film luar negeri. Selain itu, pasal 23 menyatakan perlu penetapan dari Menbudpar untuk mengatur diberi izin anggota TNI. dengan Gerwani dibuat kepada masyarakat. Semangat keterbukaan inisiatif pasal itu patut dihargai. Namun, dihargai. patut itu pasal inisiatif keterbukaan Semangat masyarakat. kepada dibuat pelarangan sehingga film produksi proses ketika perlindungan adalah mendesak lebih yang produksi dengan alasan yang dicari-cari tidak terjadi, seperti kasus film pasal 17. Pasal itu mewajibkan pembuat film untuk mendaftarkan judul, cerita, dan rencana rencana dan cerita, judul, mendaftarkan untuk film pembuat mewajibkan itu Pasal 17. pasal pembuatan film pada Menbudpar. Tujuannya adalah tidak Selain terjadi itu, Menbudpar kesamaan juga produksi. bisa mengumumkan secara berkala film apa saja yang akan bioskop sebaliknya menutup akses masyarakat untuk ikut menikmati film sebagai ekspresi ekspresi sebagai film menikmati ikut untuk masyarakat akses menutup sebaliknya bioskop lain. bangsa budaya untuk film nasional. Namun, dalam tataran realitas, pasal itu menjadi bumerang bila dalam bila bumerang menjadi itu pasal realitas, tataran dalam Namun, nasional. film untuk memproduksi terus yang usaha pelaku satu ada hanya ternyata bulan, enam waktu rentang film. Sementara itu, larangan penayangan film impor yang melebihi 50% masa tayang Pasal itu melarang penayangan film impor yang melebihi 50% masa tayang di bioskop dan bioskop di tayang masa 50% melebihi yang impor film penayangan melarang itu Pasal usaha pelaku satu dari berturut-turut bulan enam selama film mempertunjukkan melarang bioskop layar ketersediaan menjamin yaitu positif, mungkin itu pasal Semangat perfilman. semangat positif. Namun, bila dikritisi lebih lanjut, realisasinya menyulitkan dan cenderung dan menyulitkan realisasinya lanjut, lebih dikritisi bila Namun, positif. semangat tidak solutif terhadap permasalahan perfilman nasional. Contoh lainnya adalah pasal 12. organisasi organisasi pekerja yang keanggotaannya memiliki daya tawar disyaratkan. yang kompetenesi sertifikasi bukan untuk ekonomis/politis, kepentingan memperjuangkan

Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009 124 No.23/2002 tentang perlindungan berdasarkan Padahal, UU 11. anak, pasal batas dalam tahun usia belas dewasa tujuh dewasa anak usia adalah batasmengatur delapan belas tahun. kehidupan dalam bermasyarakat lagi diIndonesia. dilakukan lagi bisa tidak film pelarangan bahwa undang-undang yang pembuat mencegahnya.oleh pelajaranuntuk Seharusnya,diambil LSFdilakukan bisa bisa ada tidak dan pihak banyak mengundang dengan itu film memutar langsung (AJI) Jakarta di International Film Festival diputar Sehari setelah (Jiffest). pelarangan, Aliansi Jurnalis Independen dilarang itu Film Leste. Timor di Australia jurnalis tewasnya tentang permasalahan untukdiangkat dalammediumfilm. Namun, mengelaborasi dalam masyarakat.film pekerja kreativitas terhadap represif terhadap berdampaksemangatnya protektif dan garang terlihat itu Materi sebagainya. dan pemakaian obat terlarang, memicu terjadinya perpecahan antarkelompok, menistai agama, mendorongpornografi, menonjolkan yang isi mengandungdilarang bahwafilm mengatur itu PasalPerfilman. UU 6 Pasal dalam terkandungyang materi adalah ketertutupanrezim memberikan peringkat terhadap film berdasarkan kesiapan penontonkepentingan berdasarkansebetulnya adalah usianyalebihLSFberfungsi sebagailembaga klasifikasi. Lembagaitu mengenaiperfilman yangdiaturabaiPerfilman.dalamUU Yangdiharapkan pemangkuoleh konsultasi dengan pihakpembuat. tanpa dituju yang adegan memotong langsung untuk LSF mengatur yang No.8/1992 UU dibanding baik lebih jelas itu setelahPengaturan dipotong. harus pembuatnya yang mana kepada adegan diberitahu dikembalikan film dan perfilman kepentingan pemangku mewakili harus LSF anggota penunjukan Misalnya, sensor. lembaga mereformasi untuk MK. Dalam UU Perfilman baru memang sudah mencakup perubahan yang cukup mendasar Sensor parameterproporsional imporfilm. dan indikasi penentuan bagaimana adalah selanjutnya Pertanyaan perfilman nasional. membenahi untuk solutif dan serius usaha diiringi tidak jika meragukan dan naif terkesan itu tujuan asing, budaya dominasi pencegahan adalah itu pasal dengan UU pembuat tujuan Apabila asing. budaya dominasi mencegah tujuan dengan lokal film dan film. terhadap masyarakatPasal 41, misalnya, mengatur pembatasan film impor dengan akses menjaga proporsi film impor restriksi adalah terjadi yang praktiknya, dalam tetapi terlihatitu bermaksudmelakukanpasal Sekilas, terlihatproteksi,sama. mengandung pola bukan dengan Permen yang proses pembahasannya tidakmelibatkan masyarakat. secara lebih detil dalam UU Perfilman agar mekanisme 184 Semangat yang tercermin dalam pasal 41 dan 42 yang mengatur soal impor film juga film impor soal mengatur yang 42 dan 41 pasal dalam tercermin yang Semangat au a lg yn bs djdkn aaa kcl ag agt etn, at U Perfilman UU penting, yaitu sangat yang dijadikan kecil catatan bisa yang lagi hal Satu Korban terbaru dari LSF adalah film dokumenter Australia berjudul Selain itu, yang patut diwaspadai dapat mengembalikan perfilman dan ruang publik pada pendidikan publik LSF, yaitu dimainkan oleh seharusnya bisa yang penting peran Ada ke 8/1992 No. UU materiil uji pengajuan utama materi adalah sensor Pengaturansoal

Ibid. checks and balances Balibo lebih terpenuhi, yang berkisah 184 . 125 Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009 Masyarakat perfilman mengaku telah 185 . 186 Kegiatan perfilman selain yang diatur dalam pasal 8. selain yang perfilman Kegiatan diatur dalam pasal sebagaimana film Indonesia, Pengutamaan penggunaan SDM dalam negeri secara 1 dan kewajiban 10 ayat 2. dalam pasal 10 ayat diatur optimal sebagaimana dan tata cara lebih lanjut mengenai syarat Ketentuan usaha dan permohonan izin usaha sebagaimana pendaftaran (4), (3), ayat (2), ayat (1), ayat ayat pada pasal 14 dimaksud (8). (6), dan ayat (5), ayat ayat Materi yang Diatur yang Materi dan denda administratif. pengenaan sanksi Ketentuan Tidak Ada Jumlah yang Materi Diatur Tabel 20 Delegasian Undang-undang Perfilman kepada Peraturan Perundangan Lainnya Perundangan Peraturan kepada Undang-undang Perfilman 20 Delegasian Tabel “Kejar Tayang Undang-undang”, Majalah Tempo, 21 September 2009. Majalah Tempo, Undang-undang”, Tayang “Kejar Selasa 8 September 2009, Kompas, Perfilman”, RUU Pengesahan “Insan Film Tolak Ada dua hal yang menjadi pendorong terbitnya Perppu No. Perppu 2/2009 tentang Perubahan Ada dua hal menjadi terbitnya yang pendorong Perfilman Perfilman tidak berhenti diatur dalam undang-undang saja. Beberapa hal diatur lebih Dalam Rapat Paripurna pada 8 September 2009, pekerja film ramai-ramai menolak Keimigrasian: Paspor Hijau untuk Jamaah Haji Jamaah Hijau untuk Paspor Keimigrasian: 185 186

Peraturan Peraturan Menteri Pemerintah Peraturan Presiden Jenis Peraturan

disahkan dan melakukan uji materiil atas UU uji materiil dan melakukan disahkan detilnya. lain. Berikut lanjut dalam peraturan diketahui diketahui sejauh mana diakomodasi atau Mizwar, Deddy ditolak. film—seperti pekerja 2009, Ujungnya, September 8 karena pada Perfilman DPR RUU mengesahkan tetap memilih baru untuk melanggar yang UU kemungkinan Perfilman , Anwar—membuka Joko berusaha berusaha memberikan masukan pasal, mengingat pasal-pasal dan dalam UU menyatakan Perfilman menumbuhkan. memiliki Usulan tendensi ketidaksetujuan dan mengatur, bukan masukan yang atas diberikan oleh masyarakat sejumlah perfilman tidak penggunaan paspor hijau, bagi yang akan menunaikan haji pada 2009, bukan paspor coklat paspor bukan 2009, pada haji menunaikan akan yang bagi hijau, paspor penggunaan selama ini. dilakukan seperti yang atas UU No. 13/2008 tentang Penyelenggaraan Haji. Pertama, rekomendasi panitia Haji. atas angket rekomendasi Pertama, UU No. 13/2008 tentang Penyelenggaraan mengharuskan yang Saudi Arab pemerintah kebijakan Kedua, haji. ibadah penyelenggaraan 15. Amandemen Undang-undang Penyelenggara Haji Undang-undang dan Penyelenggara Undang-undang Amandemen 15. pengesahan pengesahan RUU Perfilman. Pengesahan itu dinilai tergesa-gesa penutupan dan masa sidang mengejar DPR belaka oleh tenggat masyarakat perfilman sebagaimana dinyatakan dalam konferensi pers pada 26 Agustus 2008. Proses Pembahasan: Partisipasi Tebang Pilih, Penolakan Maksimal Maksimal Penolakan Pilih, Tebang Partisipasi Pembahasan: Proses

Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009 126 menteri di Pemerintahan Arab Saudi. Pertama, pada 9 Januari 2009, surat dikirim kepada dikirim surat 2009, Januari 9 pada Pertama, Saudi. ArabPemerintahan di menteri 2009. Menteri atau Agama Hijriyah(Menag) telah 1430 menanggapi haji hal itu musim dengan mengirim terhitung surat hijau, kepada dua paspor yaitu haji, keperluan untuk biasa Pemerintah Arab Saudi mengenai kewajiban semua jamaah haji untuk menggunakan paspor Paspor Hijauvs Paspor Coklat Ibadah Hajiyang memuatrekomendasi aspekkelembagaan. PenyelenggaraanKelembagaan tentang RUU penyusunan ada perlu signifikan, perbaikan mengalami tidak Indonesia haji ibada penyelenggaraan depan ke tahun tiga sampai dua Rp7 mencapai triliun per yang tahun secara haji syariah. penyelenggaraan Selain itu, dana Paniti pengelolaan Angket juga mengatur merekomendasikan bila itu dalam RUU intinya, regulator, operator, daninspektor. kalangan profesional dan keterlibatan masyarakat dalam mengenai penyelenggaraaan serta utamanyamemperjelas pemisahan antara haji, penyelenggaraan tentang 13/2008 No. kebijakan. dan legislasi, UU mengamandemen perlu memandang AngketPanitia BPK, legislasi, aspek dengan Berkaitan investigatif audit hukum, penegakan pengorganisasian, dalam beberapa halberikut. manajerial kelembagaan aspek penyimpanganPertama, bagian. dua menjadi dibagi dapat pemondokan haji,danpengelolaantransportasi bagijamaahhaji. pengadaan katering, pelayanan mengenai yaitu haji, penyelenggaraan mengenai keluhan pelbagai didorong itu angket Hak 2009. September 29 pada DPR Paripurna Rapat dalam laporannyamenyampaikan dan haji ibadah penyelenggaraan angket panitia membentuk Rekomendasi Panitia Angket keberatan ( suratmengirimkan (Deplu) Negeri Luar Departemen Maret2009. 3 pada Indonesia untuk Saudi Arab Besar Duta kepada sama kebijakan. yang surat mengirimkan mengeluarkan juga DPR yangKetua itu, Selain lembaga sebagai Saudi Arab Pemerintah Negeri Dalam coklat bagi jamaah haji Indonesia. Kedua, pada 24 Mei 2009, surat dikirim kepada Menteri Menteri Urusan Haji Pemerintah Arab Saudi yang meminta dispensasi penggunaan paspor c. b. a. Kedua, adabeberapa aspekkesalahan yang menyebabkan kegagalan, yaitu: c. b. a. Salah satu isu hangat pada 2009 adalah penyelenggaraan haji yang buruk. Akibatnya, DPR Surat Edaran dari Menteri Haji Arab Saudi tertanggal 3 Desember 2008 dikeluarkan oleh Pada Haji. Keuangan Lembaga tentang RUU pengajuan adalah lainnya Rekomendasi aspek yaitu hal, lima menyangkut Angket Panitia oleh diberikan yang Rekomendasi yang haji ibadah penyelenggaraan dalam penyimpangan dugaan ada Kesimpulannya, pengaturan antar-jemput. maupun kendaraan jumlah segi dari baik memadai, tidak transportasi Pengelolaan VIII Komisi denganDPR; dan kesepakatan hasil sesuai tidak haji pemondokan Pengadaan Pelayanan katering kurang profesional danpenunjukannya tidaktransparan; eylngra iaa hj d Aa Sui ia dtnai lh D yang yang memadaidanpolakoordinasi lintassektoral yang jelas. SDM oleh ditangani Penyelenggaraan ibadah haji kurang tidak didukung oleh peraturan perundang-undangan Saudi Arab berkompeten danberkualitas sesuaibidangtugas yang diberikan. di haji ibadah Penyelenggaraan beban tugas, fungsi,dankebutuhan yang ditangani. dengan sesuai tidak haji ibadah penyelenggara kelembagaan struktur dan Bentuk demarche ) juga kepada Menteri Luar Negri Arab Saudi melalui Duta Besar Arab 127 Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009 . 188 187 tentang Badan Narkotika Nasional, Nasional, Narkotika Badan tentang 7 /200 3 Kelima substansi penting itu dapat dilihat di “Pendapat Akhir Presiden terhadap RUU tentang Narkotika dalam Rapat Paripurna Rapat Paripurna dalam Narkotika tentang Akhir Presiden terhadap RUU substansi penting itu dapat dilihat di “Pendapat Kelima 14 September 2009, hlm. 4—6. DPR,” Badan Narkotika Nasional (BNN) telah dibentuk sebelumnya berdasarkan Perpres No. 8 No. Perpres berdasarkan sebelumnya dibentuk telah (BNN) Nasional Narkotika Badan

Untuk meningkatkan efektivitas pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan serta penyalahgunaan pemberantasan dan pencegahan efektivitas meningkatkan Untuk Beberapa substansi penting yang diatur dalam UU Narkotika terbaru dimaksudkan untuk dimaksudkan terbaru Narkotika UU dalam diatur yang penting substansi Beberapa Setelah empat tahun melakukan penyusunan dan pembahasan bersama pemerintah, DPR pemerintah, bersama pembahasan dan penyusunan melakukan tahun empat Setelah Perppu menjadi pilihan di tengah situasi ‘darurat’, yaitu permohonan dispensasi ditolak ditolak dispensasi permohonan yaitu ‘darurat’, situasi tengah di pilihan menjadi Perppu Hal-hal tersebut mendorong dikeluarkannya Perppu. Kendala utama adalah pengaturan pengaturan adalah utama Kendala Perppu. dikeluarkannya mendorong tersebut Hal-hal Di sisi lain, paspor hijau memiliki keuntungan sendiri. Paspor hijau sulit dipalsukan dan dipalsukan sulit hijau Paspor sendiri. keuntungan memiliki hijau paspor lain, sisi Di Selama ini, jamaah haji menggunakan paspor coklat yang memang diperuntukkan khusus diperuntukkan memang yang coklat paspor menggunakan haji jamaah ini, Selama Kelembagaan Hal-hal yang Tak Selesai Tak Hal-hal yang 187 188

peredaran gelap narkotika, UU Narkotika membentuk Badan Narkotika Nasional (BNN) Nasional membentuk BadanNarkotika Narkotika UU narkotika, gelap peredaran 1. memperkuat memperkuat upaya pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan berikut. sebagai hal-hal baru itu terkait pengaturan Beberapa gelap narkotika. serta peredaran akhirnya menyetujui RUU Narkotika menjadi undang-undang dalam Rapat Paripurna DPR pada pada DPR Paripurna Rapat dalam undang-undang menjadi Narkotika RUU menyetujui Narkotika akhirnya tentang 35/2009 No. UU sebagai diundangkan Narkotika. yang tentang Peraturan 2009. /1997 22 September No. 14 UU yaitu sebelumnya, ketentuan menggantikan itu 16. Undang-undang Narkotika: Penguatan Lembaga, Pemberatan Sanksi, dan Sanksi, Pemberatan Lembaga, Penguatan Narkotika: Undang-undang 16. Haji terdiri dari dua pasal. Perppu itu menghapus pasal 1 angka 11 serta mengubah pasal 7, 32, dan Perppu itu 40. tidak Sayangnya, dapat dimanfaatkan sebagai momen perbaikan sebelumnya. hasil panitia angket haji, seperti rekomendasi penyelenggaraan mengubah UU Keimigrasian hanya terdiri dari dua pasal, yaitu mengubah pasal 29 menghapus pasal dan 33. Intinya, mengubah ketentuan mengenai penggunaan paspor coklat untuk haji. penyelenggaraan Sementara itu, Perppu yang mengubah UU Penyelenggaraan Perubahan Seadanya dalam Waktu Singkat dalam Waktu Seadanya Perubahan oleh Pemerintah Arab Saudi dan terdesaknya waktu penyelenggaraan haji. Perppu yang mengatur kewajiban mengatur paspor kewajiban coklat bagi jamaah haji Indonesia. Oleh karena itu, ketentuan itu perlu diubah. paspor coklat dalam dua undang-undang mengenai pemberlakukan soal paspor haji dalam UU Ibadah Penyelenggara Haji dan UU Keimigrasian. Berdasarkan paspor biasa, yaitu dinas, UU ada No. empat 9/1992 macam tentang Keimigrasian, paspor, juga Haji Ibadah Penyelenggaraan tentang 13/2008 No. UU itu, Selain haji. dan diplomatik, tahun sebelumnya. Hal itu tentu merugikan dari segi Saudi. Arab Pemerintah dari kuota sistem penerapan mengingat pemerataan kesempatan berhaji, pengawasan pengawasan pemerintah terhadap kaum muslimin yang sudah pernah melaksanakan haji dapat lebih terkendali. Dengan menggunakan paspor coklat, rata-rata setiap tahun, 10% dari jumlah jamaah—yang akan menunaikan ibadah haji—sudah pergi haji pada tahun- biaya biaya pembuatan paspor hijau sebesar Rp270.000. Biaya pembuatan paspor hijau perlu haji. biaya dalam komponen untuk dimasukkan DPR dengan dibicarakan keperluan haji. Paspor coklat hanya dapat digunakan satu kali, yaitu untuk kepentingan haji kepentingan untuk yaitu kali, satu digunakan dapat hanya coklat Paspor haji. keperluan saja. Selain relatif lebih itu, pembuatannya murah, biaya yaitu sekitar Rp4.000, sementara Saudi Saudi untuk Indonesia pada 30 Maret 2009. Namun, permohonan dispensasi itu ditolak Saudi. Arab Pemerintah oleh

Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009 128 ebnu ecghn a pmeatsn eylhuan et prdrn gelap peredaran serta penyalahgunaan pemberantasan dan pencegahan membantu 5. rehabilitasi medisdansosial. gelap peredaran narkotika dan prekursor penyalahgunaan narkotika. Selain itu, hasil rampasan juga digunakan untuk upaya pemberantasan dan pencegahan kepentingan untuk tindak pidana narkotika dan prekursor narkotika—dirampas untuk negara dan digunakan dari hasil uang pencucian pidana tindak serta narkotika prekursor dan narkotika pidana perampasan harta. Seluruh harta kekayaan atau harta benda—yang merupakan hasil tindak yang digunakan untuk melakukan tindak pidana narkotika dan/ataumaupuntidak bergerak,prekursor berwujudtidakatauberwujud, narkotika. sertabarang-barang peralatanatau narkotikadan/atau tindak pidana prekursor narkotika. Aset itu dapat berupa benda bergerak 4. pidana dendatiga kali daripidanadendamaksimal. itu, Sementara pemberatan narkotika. pidana juga prekursor diberikan bagi dan korporasi yang narkotika melakukan tindak pidana pidana itu tindak berupa hasil uang pencucian dilakukan itu pidana sanksi Pemberatan dengan mengacu padagolongan, jenis,ukuran, danjumlahnarkotika. mati. pidana bahkan hidup, seumur penjara pidana tahun, puluh penjaradua pidana khusus, minimal pidana bentuk itu pidana Sanksi narkotikaprekursordan narkotika, NarkotikaUU menentukanpemberatan sanksipidana. 3. dengan bahkan dipidana, dapat ancaman pidanapemberatan. juga narkotika prekursor narkotika, terhadap penyalahgunaan penyalahgunaan dengan halnya Sama undang-undang. dari terpisahkan tak yang lampiran dalam ditempatkan prekursor jenis-jenis sementara Narkotika, UU dalam penting unsur merupakan muatan materi satu salah menjadi produksiprekursornarkotika.itu dalam Isu utama dan serta narkotika dengan sama yang bahaya tingkat Prekursor memiliki 2. angka 1 pasal dalam disebutkan yang seperti narkotika pembuatan dalam 2. dan kabupaten/kota provinsi sebagai instansivertikal (pasal64—66). daerah di perwakilan bertanggung mempunyai BNN dan itu, Selain bawah presiden. kepada jawab di berkedudukan yang (LPNK) Nonkementerian Pemerintah Lembagasistemadalah BNN dalam peradilanmerupakanStatus bagian 71). (pasal pidana penyelidikankewenanganpenyidikanBNN bidang diberikansehingga dan di itu Lembaga 190 189 Peran Masyarakat Serta Perampasan Aset Pemberatan Pidana Sanksi Prekursor Narkotika U aktk mmeia ksmaa kpd msaaa utk eprn serta berperan untuk masyarakat kepada kesempatan memberikan Narkotika UU Putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap mengatur mengenai Undang-undang tersebut mengatur perampasan aset hasil yang diperoleh dari tindak pidana melakukan yang pidana tindak pelaku bagi berlaku juga pidana sanksi Pemberatan gelap peredaran dan penyalahgunaan pelaku bagi jera efek menimbulkan Untuk Prekursor narkotika adalah zat, bahan pemula, atau bahan kimia yang dapat digunakan

nonkementerian (LPNK) dengan kewenangan melakukan penyelidikan dan penyidikan. Lihat Penjelasan Umum UU Narkotika. yang hanya mempunyai tugas dan fungsi melakukan koordinasi. Oleh UU Narkotika, BNN diperkuat menjadi lembaga pemerintah Badan Narkotika Provinsi, dan Badan Narkotika Kabupaten/Kota. BNN itu merupakan lembaga nonstruktural di bawah presiden Ibid. Ibid . 190 189 129 Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009 194 191 http://aids-ina.org/modules. http://www.pewarta-indonesia.com/ 8 November 2009. >, 18 November l International International Drug Policy Reform 14/132618/1203 http://www.detiknews.com/read/2009/09/ >, 14 September 2009. r 192 November 2009. >, 21 November 5 Menghadang Penolakan 193 Terabaikan, yang berlangsung di Amerika Serikat, pertengahan November 2009, salah 083/10/uu-narkotika-disahkan-menkum-ham-bersyuku “UU Narkotika Disahkan, Menkum HAM Bersyukur,” Detiknews, < Detiknews, Disahkan, Menkum HAM Bersyukur,” “UU Narkotika php?name=News&file=article&sid=212 Ibid. Warta-Berita/Hukum/icdpr-proses-pembuatan-uu-narkotika-sangat-tidak-partisipatif.htm “ICDPR: Proses Pembuatan UU Narkotika Sangat Tidak Partisipatif,” Pewarta Indonesia, < Pewarta Sangat UU Narkotika Tidak Partisipatif,” “ICDPR: Proses Pembuatan “UU Narkotika Baru, Sembunyikan Anak Pecandu, Orang Tua Bisa Dipidana,” Riau Terkini, < Riau Terkini, Bisa Dipidana,” Baru, Orang Tua “UU Narkotika Sembunyikan Anak Pecandu,

Asmin Fransisca, perwakilan ICDPR dalam forum itu, mengungkapkan bahwa Setelah Setelah UU Narkotika diundangkan, suara penolakan dari kalangan pemerhati hak RUU RUU Narkotika yang kini telah sah menjadi undang-undang mereka nilai belum dapat Dari sisi proses, menjelang perampungan hingga saat persetujuan oleh RUU Narkotika Selain bagi pengguna dan pengedar narkotika, ancaman penjatuhan sanksi juga UU Narkotika mencantumkan ancaman sanksi yang lebih berat dibandingkan undang- 193 192 194 191

sikap sikap parlemen yang kurang membuka pintu partisipasi—bahkan terkesan sengaja tidak mempublikasikan informasi—bagi kalangan masyarakat sipil dalam proses penyusunan RUU itu. Menurutnya, organisasi pengguna NAPZA sudah seharusnya dilibatkan dalam berdasarkan berdasarkan pengalamannya terlibat dalam advokasi sejak 2008, proses proses yang legislasi berlangsung di DPR RUU sangat tidak partisipatif. Narkotika Ia menyayangkan kecamannya kecamannya terhadap UU Narkotika. Pengabaian keterlibatan para pengguna narkotika, pandang ia Narkotika UU pembahasan proses dalam (NAPZA) adiktif zat dan psikotropika, beserta keluarganya. pengguna NAPZA HAM para pelanggaran awal sebagai pengguna narkotika tidak berhenti bergema. Dalam Conference seorang perwakilan ICDPR yang hadir sebagai pembicara kembali menyuarakan mengidentifikasi orang yang ketergantungan narkotika sebagai pelaku tindak pidana yang tindak pidana yang pelaku sebagai narkotika ketergantungan yang orang mengidentifikasi harus dijatuhi sanksi. mengatasi mengatasi masalah ketergantungan pecandu narkotika. Alih-alih mengedepankan upaya rehabilitasi (pemulihan) untuk mengatasi adiksi (ketergantungan), UU Narkotika justru dengan dengan tegas menentang rencana pengesahan RUU Narkotika menjadi undang-undang. Alasannya, substansi rancangan peraturan itu cenderung mencederai proses demokrasi HAM. prinsip-prinsip dan mengkhianati DPR, sebagian penolakan kalangan menyatakan terhadap masyarakat peraturan tersebut. Indonesian Coalition for Drugs Policy Reform (ICDPR) adalah salah satu kelompok yang dalam membantu upaya pemberantasan penyalahgunaan narkotika. penyalahgunaan pemberantasan dalam membantu upaya HAM Prinsip itu, Pasal 128 UU Narkotika memberikan ancaman pidana kurungan paling bulan atau pidana lama denda paling banyak Rp1.000.000. enam serta Pengaturan pemberian sanksi himbauan— sekadar lagi keluarga—bukan serta peran mendorong untuk dimaksudkan itu diterapkan diterapkan kepada orangtua atau wali dari pecandu narkotika yang dengan sengaja tidak melaporkan perbuatan anaknya itu kepada pihak berwajib. Terhadap jenis pelanggaran undang lama. Berbeda dengan peraturan terdahulu yang hanya memuat ancaman sanksi pidana maksimal, UU Narkotika kali ini memuat ancaman pengedar narkotika. pengguna maupun sanksi kepada dapat dikenakan pidana minimal yang Berat Sanksi Lebih narkotika. Masyarakat mempunyai hak dan tanggung jawab dalam upaya-upaya pencegahan pencegahan upaya-upaya dalam jawab tanggung dan hak mempunyai Masyarakat narkotika. Narkotika. UU 104—108 Pasal dalam itu diatur itu. Hal

Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009 130 rangkaian UU dengan materi kesehatan, di antaranya UU Perkembangan Kependudukan Perkembangan UU antaranya di kesehatan, materi dengan UU rangkaian di SekjenDPRmaupunanggota. massa. Hal itu juga menyorot satu hal terpenting di DPR, yaitu minimnya akuntabilitas, baik zat adiktif yang membahayakan kesehatan mendapat perhatian luas melalui liputan media sebagai tembakau mengatur yang pasal Hilangnya UU. menjadi RUU pengesahan setelah isu krusial. Akan tetapi, catatan terpenting dari UU Kesehatan adalah hilangnya pasal isu- justru perkosaan—merupakan dan (KB), Berencana Keluarga aborsi, kontroversi—seperti isu pergulatan dengan penuh dan panjang yang pembahasan masa Rentang DPR. jabatan masyarakat akan materi membuat UU itu baru disahkan setelah melewati dua periode masa UU yang menjadi prioritas revisi. Namun, luasnya cakupan masalah serta luasnya perhatian UU Kesehatan yang baru. “Menimbang” masyarakat.bagian sebagaimanadisebutkanpada dicabut perlu itu UU Jadi, Kesehatan yang tentang sudah tidak 23/1992 sesuai lagi No. dengan perkembangan,UU tuntutan, revisi dan kebutuhan merupakan hukum dalam itu UU 2009. September 30 pada 17. Undang-undang Kesehatan: Kerja Panjang Penuh Hasil Kontroversi depan masa merusak berpotensi paling bangsa—harus senantiasadijunjungtinggi. yang satu narkotika—salah gelap dan peredaran penyalahgunaan kejahatan terhadap hukum penegakan prinsip itu, dengan Seiring penyusunan dalam utama. kepentinganpemangku partisipasi perwujudan sebagai narkotikadilakukan perlu kebijakan pengguna komunitas Pelibatan itu. persoalan mengatasi untuk terbaik keluar jalan memikirkan serius lebih harus pemerintah, maupun DPR baik denganpengaturanberbeda jauh sebelumnya. kebijakan,pembuat Padamendatang, masa mengabaikan HAM para korban pengguna sebagai narkotika terbukti dan yang keluarganya. guna penyalah Dengan bagi demikian, kewajiban hal sebagai itu tidak bukan sanksi pidanakurungan. untuk sesuai menyembuhkan ketergantungan yang mereka pendekatan adalah proses rehabilitasi sehingga medis dan korbansosial, dianggap tepat lebih Mereka kriminal. pelaku sebagai dikategorikan dapat tidak narkotika pecandu atau pengguna bahwa berpendapat cenderung berulang, yaitu seputar isu kriminalisasi pengguna narkotika. Sebagian kalangan Pengguna: Kriminalisasi belum tentu dimilikiolehpara anggotaparlemen. yangnarkotika isu relevanyangdengan pengalaman serta khusus, keahlian pengetahuan, memiliki yang orang-orang adalah mereka mengingat Narkotika, UU amandemen proses 2014 adalahRUU Keperawatan, RUU Psikotropika, RUU Karantina, danRUU Wabah. terkait bidang kesehatan yang menjadi lain RUU RUU luncuran materi untuk masa Beberapa persidangan DPR Sakit. 2009— Rumah UU dan Narkotika, UU Berencana, Keluarga dan 195 196 esaa dlm rss ebaa ktnun uu trat aktk memang narkotika terkait hukum ketentuan pembuatan proses dalam Persoalan Dalam masa persidangan DPR pada 2009, UU Kesehatan merupakan salah satu dari satu salah merupakan Kesehatan UU 2009, pada DPR persidangan masa Dalam Sejak DPR baru terbentuk pasca-1998, yaitu pada 1999, UU Kesehatan menjadi salah satu yaitu 2004—2009, DPR persidangan masa terakhir hari pada disahkan Kesehatan UU sosial dan medis rehabilitasi upaya mencantumkan telah walaupun Narkotika, UU

Lihat Pasal 127ayat (3)UUNarkotika. Ibid. Polemik yang Tak Selesai 195 196 msh dianggap masih , 131 Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009 Terabaikan Isu Lain Wacana, , 3 Agustus 2009 Kompas . 197 Pertarungan Jebakan “RUU Kesehatan Bertentangan Negara”, Kesehatan “RUU dengan Hak Warga

Hak dan kewajiban masyarakat versus kewajiban pemerintah dipaparkan dalam Satu hal yang harus diapresiasi dalam UU Kesehatan adalah pasal 4 yang menyebutkan menyebutkan adalah pasal 4 dalam yang UU Kesehatan harus diapresiasi Satu hal yang Berangkat Berangkat dari paradigma tersebut, tidak heran apabila banyak pasal dalam UU Dari pembahasan yang berkembang di media, terkesan bahwa kontroversi materi Proses pembahasan RUU Kesehatan dinilai dilakukan secara tertutup. Dengan demikian, Dengan tertutup. secara dilakukan dinilai Kesehatan RUU pembahasan Proses Dalam Dalam proses pembahasan, UU Kesehatan merupakan salah satu undang-undang yang 197

dilekatkan dilekatkan untuk pemerintah adalah “tanggung Kata jawab”. itu bukan pilihan kata yang tegas. apa secara melakukan siapa yang untuk mendeksripsikan tepat Pembentukan Pembentukan Peraturan Perundang-undangan, kata “wajib” berimplikasi kepada pihak yang bersangkutan (dalam hal ini mematuhi masyarakat) hukum akan yang dijatuhi berlaku. hukuman Tentu saja, apabila hal tidak itu tidak seimbang apabila kata yang adalah “tanggung jawab”, bukan adalah secara eksplisit “tanggung yang “kewajiban” menyebutkan memiliki jawab”, konsekuensi terhadap pemberian sanksi jika tidak dipenuhi. Sementara bagi masyarakat, Berdasarkan Lampiran UU kata No. yang digunakan 10/2004 adalah tentang “kewajiban”. hak dan kewajiban bagi para pihak dalam UU, terutama untuk pemerintah. terutama pihak dalam UU, bagi para hak dan kewajiban tabel berikut. Menariknya, dalam kolom tanggung jawab pemerintah, kata yang dipilih 1945. Pernyataan pasal itu disampaikan secara singkat, tegas, dan mudah siapa pun dicerna dengan pengaturan lebih spesifik oleh dalam pasal-pasal Namun, berikutnya. dalam kalimat pasal-pasal yang tegas itu berikutnya, tidak mencerminkan pengaturan kelugasan Hak dalam UU Kesehatan Perspektif bahwa setiap orang berhak atas kesehatan. Jelas, pasal itu mengacu pada Pasal 28 H UUD pengaturan soal sanksi pidana dalam UU Kesehatan memiliki kecenderungan kriminalisasi kecenderungan memiliki Kesehatan UU dalam pidana sanksi soal pengaturan tinggi. yang dan penjatuhan sanksi pada masyarakat Kesehatan Kesehatan yang—meski diasumsikan bertujuan baik—formulasi redaksinya sedemikian rupa. Jadi, UU itu terlihat mengabaikan realitas lapangan, tidak berpihak pada kelompok marginal, dan cenderung diskriminatif. Buah dari materi yang cenderung diskriminatif, dan ‘membina’ upaya kesehatan. Keterlibatan masyarakat dipandang dari perspektif ikut kesehatan. upaya dalam menyelenggarakan serta’ ‘berperan berkewajiban ditawarkan ditawarkan dalam memberikan solusi undang (dan mitra kerja) bahwa mencerminkan dalam relasi antara pemerintah dan paradigma masyarakat, posisi pembuat pemerintah secara struktural berada di ‘mengatur’, atas. undang- Pemerintah ‘menyelenggarakan’, UU Kesehatan banyak berkutat di isu reproduksi perempuan. Namun, materi reproduksi perempuan hanyalah sebagian dari masalah dalam UU Kesehatan. Pendekatan yang masukan secara langsung pada Pansus langsung pada secara masukan UU Kesehatan: Materi Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Palang Merah Indonesia (PMI). Indonesia Merah Indonesia (IDI) dan Palang Dokter Ikatan kalangan masyarakat sipil sulit mengakses wacana yang berkembang dan memberi masukan masukan terkait lain—ke RUU—antara Koalisi untuk Indonesia Sehat, Jaringan Prolegnas pula Ada Kesejahteraan. Yayasan dan (JKP3), Perempuan, Nasional Komisi Perempuan Pro masukan yang dapat diberikan melalui kelompok profesi dan lembaga terkait, antara lain mendapat mendapat perhatian penuh dari sipil, kalangan mulai masyarakat dari aktivis perempuan, secara Kesehatan UU mengawal kalangan Tiap-tiap antikorupsi. LSM sampai buruh, aktivis ketat dan rajin mengangkat berbagai isu terkait ke publik. Berbagai kalangan memberi Pembahasan Proses

Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009 132 3. 2. 1. No. 7. 6. 4. 5. akan diterimanya pengobatan yang tindakan dan dirinya termasuk data kesehatan informasi tentang Berhak memperoleh bertanggung jawab. seimbang dan kesehatan yang edukasi tentang informasi dan mendapatkan Berhak untuk kesehatan. pencapaian derajat yang sehatbagi lingkungan mendapatkan Berhak dirinya. yang diperlukan bagi pelayanan kesehatan menentukan sendiri bertanggung jawab mandiri dan Berhak secara dan terjangkau. yang amanbermutu pelayanan kesehatan memperoleh Hak dalam kesehatan. daya bidang akses atassumber dalam memperoleh Hak yang sama (Pasal 4—8) Hak Masyarakat kesehatan. dari tenaga Tabel 21HakdanKewajiban Masyarakat versus Tanggung Jawab Pemerintah kesehatan sosial. program asuransi Turut sertadalam jawabnya. menjadi tanggung bagi orang lainyang derajat kesehatan Meningkatkan tingginya. kesehatan setinggi- dan memajukan mempertahankan, mewujudkan, hidup sehatuntuk Berperilaku sosial. biologi, maupun sehat baikfisik, lingkungan yang upaya memperoleh orang laindalam Menghormati hak tingginya. masyarakat setinggi- derajat kesehatan dan meningkatkan mempertahankan, Mewujudkan, (Pasal 9—13) Masyarakat Kewajiban dalam Undang-undangKesehatan kesehatan yang diinginkan. bagi masyarakat untukmencapaiderajat fasilitas kesehatan, fisikmaupunsosial Ketersediaan lingkungan, tatanan, masyarakat. kesehatan yang mertadanterjangkau oleh mengawasi penyelenggaran upaya menyelenggarakan, membina,dan Merencanakan, mengatur, (Pasal 14—20) Tanggung Jawab Pemerintah bagi upaya kesehatan perseorangan. melalui sistem jaminansosialnasional Pelaksanaan kesehatan masyarakat dan terjangkau. kesehatan yang bermutu,aman,efisien, Ketersediaan segala bentukupaya upaya kesehatan. aktif masyarakat dalamsegala bentuk Memberdayakan danmendorong peran setinggi-tingginya. dan memelihara derajat kesehatan edukasi, danfasilitas untukmeningkatkan Ketersediaan akses terhadap informasi, adil danmerata bagimasyarakat. Ketersediaan sumber daya kesehatan yang 133 Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009 . 199 198 , 4 September 2009. Media Indonesia ”. Dalam bagian Penjelasan, yang dimaksud dimaksud yang Penjelasan, bagian Dalam ”. upaya kesehatan perlu digerakkan dan diarahkan diarahkan dan digerakkan perlu kesehatan upaya ”. Artinya, pemerintah wajib mendorong inisiatif inisiatif mendorong wajib pemerintah Artinya, ”. Fasilitator Bukan Pemerintah bertanggung jawab bertanggung Pemerintah dan mendorong peran aktif Regulator, kesehatan, sediaan farmasikesehatan, dan teknologi yang dimanfaatkan untuk serta kesehatan dan alat kesehatan, fasilitas pelayanan menyelenggarakan yang dilakukan oleh pemerintah, pemda, dan atau masyarakat. kesehatan upaya “Sarat Komersialisasi: Pembahasan RUU Kesehatan Sebaiknya Dihentikan”, Kesehatan RUU Pembahasan “Sarat Komersialisasi: Yang dimaksud dengan dimaksud dalam UU tersebut berdasarkan pasal 1 adalah segala ‘sumber daya’ bentuk dana, tenaga, perbekalan Yang

Misalnya, Misalnya, kata “dilaksanakan” terkait fasilitas kesehatan dan tingkat pelayanan Dalam UU Kesehatan terlihat jelas bahwa pemerintah memilih berperan sebagai Hak atas kesehatan adalah HAM yang menjadi tanggung jawab negara untuk Perhatikan juga pasal 12 yang mengatur tentang kewajiban masyarakat untuk menjaga dan dan menjaga untuk masyarakat kewajiban tentang mengatur yang 12 pasal juga Perhatikan Pasal 18 dari UU Kesehatan terkesan rancu; apakah mengenai hak masyarakat atau justru justru atau masyarakat hak mengenai apakah rancu; terkesan Kesehatan UU dari 18 Pasal Perhatikan dalam Perhatikan pasal 14 ayat 1, tanggung jawab pemerintah lebih pada perencaan, 199 198

pemerintah, pemda, dan swasta. Untuk pemenuhan hak, seharusnya pasal itu menyebutkan menyebutkan itu pasal seharusnya hak, pemenuhan Untuk swasta. dan pemda, pemerintah, bahwa pelayanan kesehatan tingkat dasar sepenuhnya menjadi kewajiban dalam disebutkan tidak juga saja apa dari dan terdiri itu dasar kesehatan Layanan pemerintah. dijamin subspesialistik. Hal yang paling mendasar dari kewajiban pemerintah dalam memenuhi disebutkan secara spesifik hak disebutkan dalam kesehatan masyarakattidak UU itu. Yang dalam pasal 30 ayat 3 justru fasilitas pelayanan kesehatan dilaksanakan oleh pihak kesehatan seperti disebutkan dalam pasal 30 ayat 1. Apalagi, dalam Penjelasan disebutkan disebutkan Penjelasan dalam Apalagi, 1. ayat 30 pasal dalam disebutkan seperti kesehatan bahwa tingkat pelayanan kesehatan dibuat bertingkat, dari kesehatan dasar sampai (karena (karena mengeluarkan peraturan) atau operator “diselenggarakan” kata penggunaan dari tafsir ruang pelayanan terbukanya mengakibatkan itu peran kesehatan. Ketidakjelasan dalam pasal. digunakan acap kali yang atau “dilaksanakan” Pemerintah: Kewajiban bukan regulator, Tidak fasilitator. jelas juga peran pemerintah; apakah sebagai regulator masyarakat. masyarakat. Apakah soal pemilihan kata yang bersifat teknis mencerminkan paradigma dari pembuat undang-undang? tertentu dan pemihakan UU Kesehatan. Dalam UU itu, penyebutan kata “fasilitasi” sangat jarang disebutkan untuk mendeskripsikan lingkup kerja pemerintah. Kata “tanggung jawab” yang tafsirnya sangat umum dan tidak spesifik dipilih untuk mendeskripsikan relasi antara pemerintah dan menyediakan fasilitas pelayanan kesehatan dan pelayanan umum yang layak, sebagaimana sebagaimana layak, yang umum pelayanan dan kesehatan pelayanan fasilitas menyediakan disebutkan dalam pasal 34 2 ayat UUD 1945. Hal itu juga dalam tertera bagian Mengingat “kewajiban” dalam “kewajiban” keharusan bagi mendeskripsikan pemerintah dalam mewujudkan hak kesehatan seperti masyarakat membenarkan kritik sipil. masyarakat Peran negara dirasa kesehatan bidang di (swasta) masyarakat peran mendorong lebih dan minim meningkatkan derajat kesehatan. Peran negara kembali sebatas regulator dan miskin inisiatif inisiatif miskin dan regulator sebatas kembali negara Peran kesehatan. derajat ketimbang meningkatkan jawab” “tanggung istilah Penggunaan 20. sampai 14 pasal kembali melihat apabila Masalahnya adalah beban inisiatif ada di masyarakat tanpa ada ruang atau forum untuk ikut ikut untuk forum atau ruang ada tanpa masyarakat di ada inisiatif beban adalah Masalahnya menentukan ke arah mana mengingat parameter pemerintah berupaya mengarahkannya, pemerintah. domain menjadi sepenuhnya guna’ berhasil dan guna ‘berdaya dengan peran serta aktif masyarakat adalah “ adalah masyarakat aktif serta peran dengan guna berhasil dan guna berdaya dapat agar masyarakat dan mengarahkan agar inisiatif itu bisa berdaya guna dan berhasil guna. kewajiban. Pasal kewajiban. itu “ berbunyi kesehatan upaya bentuk segala dalam masyarakat bukan fasilitasi upaya masyarakat untuk mencapai derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. setinggi-tingginya. yang kesehatan ketersediaan derajat adalah mencapai untuk utamanya masyarakat upaya perhatian fasilitasi 16, bukan pasal dalam bertugas yang daya sumber Mengenai itu. daya sumber layak-tidaknya atau kompetensi bukan merata, dan adil yang pengaturan, serta penyelenggaraan upaya kesehatan. Artinya, perspektifnya adalah regulasi, regulasi, adalah perspektifnya Artinya, kesehatan. upaya penyelenggaraan serta pengaturan,

Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009 134 iooga dlm aeoi nk elna aa tdk Hl t shrsy bs terjawab bisa seharusnya itu Hal tidak. atau terlantar akan anak kategori asuhan dalam digolongkan panti anak Misalnya, detil. lebih yang operasional langkah membutuhkan ternyata anggaran alokasi tetapi, terlantar. Akan anak dan usia, lanjut kelompok miskin, itu pembiayaan Alokasi APBD. dari 10% ditujukanuntukpelayanan dan kesehatan bidangdipelayanan gaji)publik, terutama bagipenduduk luar (di APBN 5% mengalokasikan pemerintahwajib 172, pasal dan anggaran.171membutuhkanBerdasarkanalokasi pasal makanan yang mempunyai nilaigizitinggisecara merata danterjangkau. tentang pemeliharaan kesehatan remaja, dan pasal 143 ayat 3 tentang ketersediaan bahan hanya tidak itu dalam pasal itu seperti saja, seperti pasal 49 tentang penyelenggaraan kewajibanupaya kesehatan, pasal 137 pembagian jelas tidak yang pasal rumusan Berbagai anak. tidak bermain tempat fasilitas membangun wajib spesifik Jadi, secara yang mana insitusi masyarakat.jelas dan pemda, pemerintah, kepada undang-undang pembuat oleh dibebankan itu Kewajiban sehat. secara bersosialisasi serta optimal dan secara berkembang tumbuh anak memungkinkan yang anak bermain sarana penyediaan pasal contoh, dalam pasal yang memuat kewajiban dan tanggung jawab pemerintah dan pemda. Sebagai apakah kesehatan gigi dan mulut termasuk dalam fasilitas pelayanan dasar tingkat pertama. bisa mengakses hak kesehatan gigi dan mulut mereka. Selain itu, masyarakat juga tidak tahu Tidak masyarakat.disebutkan bagi dalam bermutu pasal atau dan ayat aman terusannya yang di unit gigi layanan kesehatan pelayanan kesehatan fasilitas manakah dan masyarakat mewajibkanMisalnya,menjaminketersediaanpemdaitu.94pemerintah pasal dan tenaga kewajiban pelaksana menjadi akan yang mana instansi mengenai merinci tidakternyata pemerataan atas pemda dan pemerintah kewajiban penyediaan fasilitas pelayanan seperti kesehatan dengan melibatkan peran aktif masyarakat. lanjut, lebih penjelasan dalam kewajiban pemerintah. Namun, kewajiban itu termasukcenderung juga normatif2) ayatdan 115 membutuhkanwilayahnya(pasal di rokok tanpa kawasanmenetapkan wajib pemda dan 73) (pasal berencana Keluarga masyarakat. terjangkau dan bermutu, aman, menjaminketersediaan sarana informasi dan sarana pelayanan kesehatan reproduksi yang perundang-undangan, setiapkata-kata itumemilikiakibathukumnya tersendiri. “harus”. Apabila merujuk pada Lampiran UU No. 10/2004 tentang pembentukan peraturan yang digunakan untuk merujuk tugas pemerintah adalah “wajib”, “bertanggung jawab”, dan mendeskripsikan apa yang wajib dilakukan pemerintah. Dalam UU Kesehatan, pilihan kata untuk umum yang terlalu itu jawab”.Frase “tanggung kata adalah Kesehatan UU Pemilihan dalam digunakan lampiran. dicegah bagian bisaPerundang-undangan Peraturan seharusnya Pembentukan pemerintah diskresi TataCaratentang 10/2004 No. UU dalam dan pengaturan pada merujuk UU pembuat apabila kondisi prasyarat menjadi yang apa yang dijaminpemerintahuntukwarganya. UU Kesehatan. Seharusnya, ada spesifikasi yang jelas dan detil mengenai layanan kesehatan dengan tuntasdalamUUKesehatan 200 201 edni nu tdk eia scr tgs p yn mnai eaia dn apa dan kewajiban menjadi yang apa tegas secara memilah tidak untuk Tendensi egtrn eaia pmrna, ean ebtha isiui pelaksana, institusi membutuhkan selain pemerintah, kewajiban Pengaturan disertakan kerap masyarakat unsur adalah tersebut UU dalam terlihat yang lain Hal Apabila ditelusuri lebih lanjut, pasal-pasal yang menyebutkan soal kewajiban pemerintah wajib seperti banyak, memang pemerintah kewajiban menyebutkan yang Pasal-pasal

Dalam LampiranUU No. 10/2004tentangpilihankataatau istilah,kata“dapat”menyatakan sifatdiskresionerpadaorangatau “Bupati Sumenep MintaLayanan“Bupati Sumenep Kesehatan AnakYatim Digratiskan”, alatuntukmenjelaskankalimathukumpada pasal. sebagai diwajibkan akan dijatuhisanksihukumapabilatidakmelaksanakan. Perhatikan jawab” bahwa tidakdigunakan kata“tanggung pemenuhan sementarakata“wajib” suatu kondisi berarti berimplikasipihakyang ataupersyaratantertentu, kata“harus” lembaga, 201 Tempointeraktif , 3Januari 20 10. 200 135 Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009 Pasal yang 203 orang berhak Dalam rumusan 202 setiap Pembuat undang-undang 204 (LGBT) yang termarginalisasi termarginalisasi yang (LGBT) , 4 September 2009. Kompas . Lesbian, Gay, Bisexual, Transgender Transgender Bisexual, Gay, Lesbian, sampai mengusulkan tindakan korektif apabila ada pelaksanaan http://www.p3skk.litbang.depkes.go.id/ monitoring monitoring Ibid. Lihat situs “Selamat Datang Undang-Undang Kesehatan yang Diskriminatif!”,“Selamat Datang Undang-Undang Kesehatan

Masalah lain yang disorot oleh kalangan NGO adalah indikasi medis atau keadaan Kesan diskriminatif juga muncul dalam pasal 74 tentang tata cara pelayanan reproduksi. reproduksi. pelayanan cara tata tentang 74 pasal dalam muncul juga diskriminatif Kesan Mengatur Mengatur hak atas layanan kesehatan, sebagaimana rumusan Pasal 28 H UUD 1945, UU Kesehatan melahirkan lembaga baru, yaitu badan independen yang disebut Badan 202 204 203

128 ayat 128 1 ayat mengatur hak bayi untuk mendapatkan ASI Ekslusif yang dikecualikan apabila ada indikasi medis. Parameter indikasi medis yang dijelaskan dalam Penjelasan apabila adalah kondisi kesehatan ibu tidak memungkinkan untuk memberikan ASI menurut potensi merebaknya penyakit menular tetap tinggi. menular tetap penyakit merebaknya potensi untuk dijadikan pasal melakukan perbuatan syarat kerap darurat yang tertentu. Misalnya, mengabaikan mengabaikan pelanggaran terhadap konstitusi yang menyatakan atas kesehatan, tetapi layanan kelompok itu tidak kesehatan. diberikan Selain layanan itu, sehingga terpenuhi tidak penyakit menyebarnya dari preventif aspek mengenai pengaturan Dikatakan Dikatakan bahwa pelayanan kesehatan UU (FPDIP), Soepomo Luwih reproduksi Dewan anggota oleh Diakui agama. dilakukan nilai dengan bertentangan dengan cara yang tidak Kesehatan mempertahankan rumusan perkawinan yang sah. seks komersil (PSK), dan komersil seks dan sosial. ekonomi secara reproduksi tanpa reproduksi pasangan yang sah; apabila pasangan sah yang dimaksud adalah suami- yang masyarakat kelompok Mayoritas kependudukan. administrasi dalam tercatat yang istri dimaksud tersebut adalah pasangan yang menikah di bawah tangan (nikah siri), pekerja reproduksi reproduksi dan kehidupan seksual yang sehat, aman, serta bebas dari paksaan dan/atau kekerasan dengan pasangan yang sah. Menurut kalangan NGO, pasal itu seolah menutup mata dari realitas sosial bahwa ada sekelompok masyarakat yang menjalani kehidupan itu meliputi kesehatan organ reproduksi. Pengaturan soal organ reproduksi menjadi ajang reproduksi soal organ Pengaturan reproduksi. organ itu meliputi kesehatan pertarungan wacana antara kalangan NGO dan anggota dewan dalam RDPU. kehidupan menjalani orang setiap hak tentang 72 pasal adalah lain antara dipermasalahkan Diskriminatif Rumusan Berbuah Kriminalisasi berarti mengakui hak setiap orang atas layanan kesehatan. Hak atas layanan kesehatan diharapkan diharapkan rumusan itu membuka ruang komunikasi sehingga menghasilkan masyarakat. kebutuhan berbasis keluaran ruang komunikasi antara masyarakat dan instansi penyedia layanan kesehatan. Padahal, rumusan Mengingat signifikan. sangat kebijakan sasaran target riil kebutuhan mengetahui BKPN dan BKPD akan didelegasikan ke peraturan pelaksana dalam bentuk Perpres, undang hendak menciptakan sistem birokrasi baru dengan fungsi yang seharusnya bisa dilakukan oleh Pusat Penelitian Sistem penciptaan usaha disebutkan tidak 177 pasal dalam BKPD dan BKPN wewenang dan tugas Pengembangan Kesehatan. strategi strategi (baik prioritas maupun target pencapaian), advokasi alokasi penggunaan dana, evaluasi, dan pembangunan kesehatan yang menyimpang. Dari rumusan itu, terlihat pembuat undang- daerah, tingkat kecamatan. Berdasarkan pasal tingkat Berdasarkan kecamatan. daerah, 177, tugas BKPN atau Badan Pertimbangan Kesehatan Daerah (BKPD) masalah bertugas menginventarisasi pembangunan kesehatan, menyusun pembangunan kesehatan, memberi pada masukan pemerintah sasaran tentang Pertimbangan Pertimbangan Kesehatan Nasional (BKPN) yang berkedudukan di ibukota sampai ke

Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009 136 itu masihada. ayatPenjelasan, bagian di karenabelaka teknis kesalahan bukan dan terburu-burusecara aktor. banyak melibatkan dan bisa luas tembakau sangat Kesehatan petani UU di kalangan bermain ditengarai yang dari kepentingan bahwa Gugatan indikator menjadi rokok. industri terkait mencurigakan itu sangat pasal itu Hal karena lanjut. lebih dikritisi harus belaka teknis kesalahan mata Kesehatan (Depkes) setelah diberikan salinannya oleh Sekjen melalui Setjen DPR menghilang dari naskah sekelilingnya.”UU masyarakatKesehatan dan/atau ketika dirinya diperiksa bagi oleh kerugiananggota menimbulkanDewan dapatdan Departemen penggunaannya yang adiktif bersifat yang gas dan cairan, padat, tembakau, mengandung berbunyi “ Pasal Pengelolaan Keuangan BadanLayanan Umum(BLU), berbeda dengan korporasi. tentang 23/2005 No. PP berdasarkan Umum Layanan Badan dalam dikategorikan milik pemda hanya bukan kesehatan fasilitas karena korporasi saja, tapi juga BUMN dan pemerintah. Fasilitas kesehatan milik pemerintah atau diskriminatif itu Pengaturan tiga lipat. pemberatan dengan denda kali denda dan pidana penjara dijatuhkan pidana dapat korporasi selain pengurusnya, bahwa pada disebutkan spesifik secara 201 pasal Dalam selain menjalanipidanapenjara, pelaku wajib membayar denda. miliar.Rp1 kumulatifmerupakankarenapidana itu Pidana adanya menggugurkan kata“dan” yang berarti yang perempuan aborsi dalam satu ketentuan dengan pidana maksimal sepuluh tahun dan denda maksimal dan pelaku untuk kandungannya. Bandingkan dengan Pasal 194 UU Kesehatan pemidanaan yang menyamaratakan pelaku dibedakan KUHP dalam Artinya, 346. pasal berdasarkan tahun empat kandungannya maksimal menggugurkan pidana terancam yang sendiri Perempuan bulan. enam tahun lima maksimalnya pengandung maksimal dua belas tahun, sementarapersetujuan tanpa dengan kandungan persetujuan menggugurkan pengandung, yang pidana orang setiap untuk maksimal membedakan pidana KUHP 348 pasal dan 347 KUHP.Pasal aborsi pasal dengan Kesehatan UU aborsi pasal membandingkan untuk Menarik masyarakat. mengkriminalisasi cenderung pada berimplikasi bisa praktiknya penolakan dalam pasien karena tidak Jadi, memenuhi bersangkutan. unsur ‘darurat’ yang yang ditetapkan kesehatan secara sepihakfasilitas itu. kebijakan oleh ditentukan sangat darurat Indikasi muka. uang meminta dan/atau pasien menolak untuk swasta maupun pemerintah milik kesehatan pelayanan fasilitaslarangan disebutkan(yang hanya tenaga kesehatan dalampasal1). KesehatanUU definisi dalam secaradisebutkandetil tidak tenaga medis yangdisebut bisa siapa penjelasan penafsirannya,ditambah terbuka sangat itu Hal medis. tenaga pendapat 207 206 205 eetr iu psl ag egtr ol eauaa aaa psl 2 yt tentang 2 ayat 32 pasal kedaruratan adalah soal mengatur yang pasal itu,Sementara Argumentasi yang diberikan oleh pihak Setjen DPR bahwa hilangnya ayat adalah semata- Hilangnya pasal tembakau yang menghebohkan itu terdapat dalam pasal 113 ayat 2 yang pidana. kasus sanksi dari terlihat juga diskriminasi aborsi, kasus pidana dalam Selain yang pidana ketentuan adalah tersebut diskriminatif yang pendekatan dari Dampak

“Ayat Tembakau Petani”, UUKesehatan Merugikan “Menkes Tolak AkuiUU“Revisi”: UsutPelaku danPenghilangan Ayat Tembakau”, penyelundupanayat tembakau dalam pasal113 yangramaidiberi samadengan nyarisbernasib Pasal 128tentangASIEksklusif sehingga akhirnya tidakdimuat dalamnaskah akhirUUKesehatan. akhirnya Lihat sehingga masyarakat sipilkemudian ramai-ramaimenolakpasalitu sebelumnya.Kalangan atas indikasimedis. Hal itutidakdiaturdalamdraf padabayi yangbocor ke medisbolehmemberikan susuformula masyarakatdisebutkanbahwa tenaga takan dimedia.Dalamdraf Tembakau yang Menghebohkan: Zat adiktif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi tembakau, produk yang 207 elht aw pnhlna psl t dilakukan itu pasal penghilangan bahwa Terlihat Antara , 27Oktober2009. Kotak Pandora yang Akhirnya Kompas 205 , 22Agustus2009. Kompas , 8Oktober2009 206 Terbuka aa itu Pasal . - 137 Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009 208 serta serta begitu banyak faktor teknis prudent prudent mendapatkan air susu ibu secara eksklusif air susu ibu secara mendapatkan (1) pada ayat dimaksud sebagaimana kesehatan Informasi melalui lintas sektor dan informasi melalui sistem dilakukan penyelenggaraan dan tata cara mengenai syarat Ketentuan implan obat dan/atau alat kesehatan pemasangan bedah plastik dan rekonstruksi dan tata cara Syarat untuk meningkatkan diselenggarakan sekolah Kesehatan hidup sehat peserta didik dalam lingkungan kemampuan tumbuh, dan peserta didik dapat belajar, hidup sehat sehingga menjadi harmonis dan setinggi- tingginya secara berkembang berkualitas manusia yang sumber daya pengolahan limbah alat, fasilitas, dan obat dalam tenaga, Ketersediaan ibu untuk kesehatan kesehatan pelayanan penyelenggaraan dapat dilakukan alamiah hanya di luar cara kehamilan Upaya sah suami-istri yang oleh pasangan manusia terhadap teknologi atau produk Uji coba teknologi atau hewan dan/atau produk teknologi mengembangkan Dilarang buruk risiko dan membawa dapat berpengaruh yang teknologi masyarakat kesehatan terhadap minimal kesehatan Standar pelayanan untuk hak bayi menjamin dalam rangka Kebijakan Materi yang Diatur yang Materi Kesehatan Standar Pelayanan kesehatan pendidikan Penyelenggaraan darah Pelayanan pembinaan, dan pendayagunaan, pengadaan, Perencanaan, kesehatan mutu tenaga pengawasan pengembangan, pengedaran, produksi, Pengolahan, diatur dan penggunaan obat tradisional peningkatan, jiwa kesehatan Pengaturan dan proses lingkungan mutu kesehatan Standar baku

20 yang Diatur yang Jumlah Materi Jumlah Materi http://news.antara.co.id/berita/1255851876/icw-laporkan-nama-penghilang-ayat-uu-kesehatan Tabel 22 Delegasian Pengaturan UU Kesehatan kepada Peraturan Perundang-undangan yang Lain yang Perundang-undangan Peraturan kepada UU Kesehatan Pengaturan 22 Delegasian Tabel

Ibarat kotak Pandora, hilangnya pasal tembakau tersebut membuka mata banyak pihak banyak mata membuka tersebut tembakau pasal hilangnya Pandora, kotak Ibarat 208

Peraturan Peraturan Pemerintah Jenis

diyakini sebagian pihak sebagai pintu masuk korupsi politik. korupsi pintu masuk pihak sebagai sebagian diyakini administratif administratif yang harus diwaspadai karena segolongan membuka orang. Sangat menarik ruang untuk dicermati bagaimana intervensi tindak lanjut kepentingan dari Setjen, Sekretariat Negara (Sekneg), dan Kepolisian untuk membongkar kudeta pasal itu yang bahwa bahwa proses legislasi tidak dilakukan secara

Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009 138 murah membuat lebih banyak masyarakat mampu mengakses informasi. semakinyang internetsambungan dan menguntungkanTarif terbuktiteleponkonsumen. telekomunikasi, misalnya penting, penerbangan, usaha dan pelayaran. bidang Pembukaan di akses pasar negara terhadap monopolibidang usaha mengakhiri telekomunikasi mulai masih dikuasai dan dimonopoli oleh negara. Sejalan dengan reformasi pada 1998, Indonesia bagi perusahaanuntukselalumelakukan perbaikan manajemendanlayanan. kuat paling pendorong menjadi mampu diyakini kompetitif yang usaha Iklim konsumen. merugikan juga itu hal kompetitif, dan berkembang tidak menjadi monopoli melakukan yang perusahaan membuat Selain menguntungkan. tidak dinilai negara suatu monopoli 18. Langkah pertama adalah memberikan landasan hukum dengan merevisi UU No. 6/1984 No. UU merevisi dengan hukum landasan memberikan coba adalah pertama Langkah sama yang Hal konsumen. kepada diterapkan pada jasa pos baik yang selama ini dimonopoli oleh PT Pos lebih Indonesia, sebuah BUMN. yang pilihan-pilihan memberikan kemudian yang antarpemain layanan dan tarif persaingan kompetitif.adalah kemudian terjadi Yang semakin telekomunikasi pasar menjadikan dan arena memasuki untuk lain Menteri Peraturan Presiden Peraturan egkia mnpl d bdn tlkmnks mmua eun bg pemain bagi peluang membuka telekomunikasi bidang di monopoli Pengakhiran Dalam suatu negara yang masih dalam tahap awal, umumnya bidang-bidang usaha penting tindakan menghegemoni, yang terbuka pasar tekanan dan globalisasi era tengah Di Revisi Undang-undang Pos: Antara Liberalisasi danPelayanan Publik Jasa Pos diIndonesia 7 2

melakukan aborsi Penyedia layanan kesehatan yang memenuhisyarat untuk standar prosedur operasional Hak penggunapelayanan kesehatan, standarpelayanan, dan Izin pelayanan kesehatan untuktenaga kesehatan Teknis pengaturan bedahmayat Teknis pengaturan bedahmayat anatomis fasilitas kesehatan yang melakukan pelangggaran Tata cara pengambilan tindakan administratif untukinstansi/ kepada penyidik Pelaporan dan pemeriksaan pelanggaran hukum dari pengawas organisasi danpembiayaan BPKNdanBPKD Ketentuan lebihlanjutmengenaikeanggotaan, susunan pemberdayaan masyarakat, ilmupengetahuan,danteknologi upaya kesehatan, pembiayaan kesehatan, peran sertadan kesehatan, informasi kesehatan, sumberdaya kesehatan, pemda, dan/ataumasyarakat melaluipengelolaanadministrasi Pengelolaan kesehatan yang diselenggarakan olehpemerintah, penduduk miskin,kelompok lanjutusia,dananakterlantar. Pelayanan kesehatan dibidangpelayanan publik,terutama bagi Pengamanan bahanyang mengandung zatadiktif Tata cara danjenispelayanan kesehatan tradisional mutu pelayanan farmasi sediaan farmasi dan alatkesehatan harusmemenuhistandar Pengadaan, penyimpanan, pengolahan,promosi, pengedaran 139 Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009 Perubahan sepenting pasar membuka mengubah pos, akan Perubahan bukan suatu tentu hal yang UU Pos juga membuka keran investasi asing. Penyelenggara pos dapat melakukan kerja kerja melakukan dapat pos Penyelenggara asing. investasi keran membuka juga Pos UU Melalui UU Melalui Pos, pasar pos dibuka untuk dan BUMN, Indonesia BUMD, swasta, koperasi Selama ini, kinerja PT Pos Indonesia tidak beda dengan BUMN lain yang menangani Sebelum UU Pos disahkan, PT Pos Indonesia memonopoli layanan pos universal, yaitu

melimpahkan pengaturan lebih lanjutnya ke PP dan Permen. ke lebih lanjutnya pengaturan melimpahkan perusahaan swasta yang selama ini sudah menjadi ditawarkan oleh UU pemain Pos adalah di mengatur hal-hal bisnis mendasar, seperti prasyarat, larangan, pos. dan umum secara pos pidana tindak Solusi dan rugi, ganti mekanisme izin, memberi kewenangan yang dunia usaha pos sehingga perlu penyesuaian atau transisinya. Tidak aturan-aturan saja bagi PT yang Pos Indonesia, tetapi juga memberi perusahaan- landasan bagi proses saham mayoritas dimiliki oleh penyelenggara pos dalam negeri. pos dalam negeri. oleh penyelenggara dimiliki saham mayoritas Pelaksana untuk Aturan Panduan Lemahnya yang yang memiliki pelabuhan udara atau laut internasional. Badan usaha asing hanya dapat berinvestasi melalui usaha patungan dengan satu penyelenggara pos dalam negeri yang sahamnya dimiliki oleh warga negara atau badan usaha Indonesia. Dalam kerja sama itu, sama dengan pos penyelenggara dalam negeri, asing, dan badan usaha dalam negeri atau asing, usaha badan dengan sama kerja untuk Khusus pos. penyelenggara bukan yang asing modal provinsi dan pada hal saham serta ibukota itu terbatas tidak kepemilikan termasuk jawab jawab di jawab. bertanggung bidang yang pertahanan. pos Menteri Penyelenggara dari izin dapat mendapat menjadi setelah perusahaan terbuka publik perusahaan atau layanan logistik, layanan transaksi keuangan dan layanan keagenan pos. Sementara itu, layanan layanan paket, itu, layanan elektronik, surat Sementara atau tertulis pos. komunikasi layanan keagenan kegiatan melakukan untuk layanan dan keuangan transaksi layanan logistik, layanan bertanggung yang menteri oleh terpisah secara dilakukan lainnya dinas dan militer dinas pos pos universal tetap dilakukan oleh PT Pos Indonesia sampai lima tahun ke depan diiringi pasar. akses persiapan pembukaan dalam rangka penyehatannya upaya dengan menstimulus kinerja PT Pos Indonesia agar memiliki daya saing. Namun, penyusun UU Pos Pos UU penyusun Namun, saing. daya memiliki agar Indonesia Pos PT kinerja menstimulus dan dirinya untuk memperbaiki waktu Indonesia membutuhkan PT Pos bahwa menyadari layanan pelaksana Penugasan tahun. lima selama penyesuaian waktu tenggat memberikan jasa pelayanan publik, yaitu kurang memuaskan. Ketika keran pasar pemain pos lainnya, hal itu dibuka memberikan pilihan yang untuk lebih baik kepada konsumen, sekaligus untuk melayani pengiriman dokumen dan paket dengan berat di atas 2000 ketentuan itu kenyataannya, Pengiriman sering dokumen gram. dilanggar. dan barang di Pada bawah pelaksanaannya. mengawasi tanpa ada yang pihak swasta oleh dilakukan juga 2000 gram layanan pos jenis tertentu yang wajib dijamin seluruh oleh pemerintah untuk menjangkau wajib yang pos jenis tertentu layanan wilayah Indonesia yang diizinkan hanya swasta pihak Sementara dunia. di memungkinkan lain tempat ke tempat satu dari kiriman masyarakat mengirim dan/atau menerima Membuka Pasar Pos Indonesia Indonesia Pos Pasar Membuka tentang tentang Pos dengan UU No. 38/2009 tentang Pos (UU 38/2009 UU No. dengan bertentangan tidak sepanjang berlaku masih Pos). Ketentuan UU No. 6/1984

Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009 140 Penyelenggaramemberikankontribusipospembiayaan dalam universal.layanan posOleh untuk pemerintah kewajiban menyatakan hanyamenyediakan itu layanan pos Pasal universal universal. dan memberikan pos kesempatan layanan yang soalsama serta kewajiban mengatur yang 15 pasal PP,pada misalnya selanjutnya pengaturankepadamelimpahkan darisuatu pengaturan, pemberian wewenang dan prinsip dasar yang harus dilakukan, serta SK klmt eudn-nagn ag eguaa kt “a” a “kewajiban” dan “hak” kata menggunakan yang perundang-undangan kalimat PSHK, oleh dikembangkan yang peraturan perancangan dalam masalah pemecahan metodologi dilakukan. Pengundangan merupakan langkah awal dan bukan titik akhir advokasi legislasi. karenapengawalanitu, advokasi dan tetapperluPosmengenai aturanUU lanjut darilebih Pemerintah Peraturan Jenis Peraturan Peraturan Menteri Peraturan Presiden Peraturan Menteri Delegasi yang diaturdalamUUPos sebagai berikut. Hal lain yang perlu dicermati adalah pengaturan soal hak dan kewajiban.Berdasarkandan hak soal pengaturan adalah dicermati perlu yang lain Hal cakupan dan definisi mengenai umum yang hal-hal mengatur hanya Pos UU Namun, 2 Penetapan tariflayanan poskomersial. Substansi 7 9. Peningkatan danpengembangan penyelenggaraan pos. 8. Sistem kode poswilayah layanan posRepublik Indonesiadan 7. Tata cara penetapantariflayanan posuniversal (pasal19ayat 2). 6. Layanan posuniversal yang dilakukan olehpenyelenggara pos(pasal 5. Interkoneksi antara penyelengara posyang dilakukan secara 4. Tata cara pemberianizinpenyelenggaraan posdariMenteri (pasal10 3. Penyelenggaraan posdinaslainnya, misalnya dinasmiliter (pasal8 2. Standar pelayanan penyelenggaraan pos(pasal7ayat2). 1. Tata cara pelaksanaan layanan pos,terdiri darilayanan komunikasi 11. Sanksi administratif terhadap penyelenggara posyang dengan sengaja 10. Tata cara penjatuhansanksi administratif olehMenteri berkaitan dan tanpahaktidakmenjaga keamanan dankeselamatan kiriman. dalam pemberianlayanan posuniversal. dengan kewajiban penyediaan jaringan, interkoneksi, dankontribusi alamat atauwilayah (pasal25ayat 3). pengguna layanan posmencantumkan kode posuntukmengidenifikasi ketentuan lebihlanjutmengenaikeharusan penyelenggara dan 15 ayat 6). menguntungkan (pasal14ayat 5). nondiskriminatif, transparan, bertanggungjawab, dansaling ayat 2). ayat 2). keagenan pos(pasal5ayat 2). tertulis, surat elektronik, paket, logistik,transaksi keuangan dan Tabel Delegasi yang DiaturdalamUUPos 141 Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009 Namun, 210 mengatur soal hasil Output dan umpan balik. output, , konversi, , konversi, Pada intinya, yang seharusnya lebih Pada yang seharusnya intinya, diutamakan 209 input (Jakarta: PSHK, 2007), hlm. 263. (Jakarta: , 16 September 2009). 2009). , 16 September , 16 September 2009). , 16 September Kontan Kompas bicara mengenai prasyaratan dokumen yang dibutuhkan dan siapa yang mengolah. Konversi mengaturbicara mengenai tentang prasyaratan dokumen yang dibutuhkan dan siapa yang mengolah. Konversi Input , hlm. 87. 9 Jurus Merancang Peraturan untuk Transformasi Sosial Merancang Peraturan 9 Jurus Op.cit pengolahan dokumen sampai proses pengeluaran izinnya, termasuk pengambilan keputusan akhir. umpan balik bagi penyelenggara umpan balik mengatur soal mekanisme dan upaya-upaya pos untuk Terakhir, akhir. keluaran terhadap proses-proses perizinan. mengajukan atau keberatan keluhan

Jasa layanan Jasa pos layanan di universal seluruh Indonesia wilayah adalah pemerintah kewajiban Ketika Ketika suatu bidang dimonopoli oleh perusahaan milik negara, jasa yang diberikan Dalam pasar yang demikian, masyarakat akan terbagi dalam segmen-segmen sesuai Pembukaan Pembukaan pasar juga memiliki potensi yang merugikan bagi konsumen, yaitu ketika Contoh Contoh lain misalnya persoalan perizinan. Dibandingkan dengan aturan perizinan di Mengapa Mengapa hal tersebut penting? Pada level undang-undang, substansi tersebut 210 209

bidang-bidang usaha yang terkait dengan pelayanan publik, yaitu UU No. 25/2009 tentang tentang 25/2009 No. UU yaitu publik, pelayanan dengan terkait yang usaha bidang-bidang Publik. Pelayanan itu, perlu ada jaminan bagi akses kelompok marginal, masyarakat desa, dan dan adat terpencil. tersedianya perundang-undangan Indonesia yang layanan telah mencoba mengatasi memiliki yang potensi peraturan masalah dari terjangkau pembukaan pasar daerah-daerah pedalaman ( daerah-daerah yang kemudian dibuka bagi penyelenggara pos (Pasal 15 ayat 1 UU Pos). Dalam konteks Indonesia memiliki sekitar 3000 kantor pos di Indonesia. Mendirikan kantor pos di bagian di pos kantor Mendirikan Indonesia. di pos kantor 3000 sekitar memiliki Indonesia timur Indonesia, secara bisnis, merupakan tindakan yang tidak menguntungkan karena topografinya yang sulit. Namun, PT Pos Indonesia tetap melakukan pengiriman hingga tertutupnya akses kelompok masyarakat marjinal terhadap jasa layanan yang berkualitas. berkualitas. yang jasa layanan marjinal terhadap masyarakat kelompok akses tertutupnya dipastikan memperhatikan persoalan akses kelompok marginal. Sebagai contoh, PT Pos Pembukaan Pembukaan pasar juga berarti pilihan posisi yang dapat contoh Dalam ditawarkan. yang harga serta dimainkan layanan jasa kualitas dan jenis dari tergantung oleh pemain pasar, yang ekstrem, misalnya di bidang kesehatan, pembukaan pasar dapat berdampak pada triliun-–Rp8 triliun per tahun ( pilihan jasa yang ditawarkan. Seperti pepatah mengatakan, ada harga, ada barang. pelayanan pelayanan publik Indonesia di pos industri pertumbuhan dikomersialkan. Iskandar, Basuki Bisnis Postel Dirjen (Plt) Tugas pos Pelaksana adalah bisnis yang potensial. bisa mencapai 10% per Menurut tahun. Diperkirakan, total omzet industri ini bisa mencapai Rp7 Dilema Membuka Pasar dan Pelayanan Publik untuk Masyarakat Marginal untuk Masyarakat Publik dan Pelayanan Dilema Membuka Pasar dengan dengan mekanisme atau proses, yaitu UU itu kewajiban perizinan hanya menyatakan bagi pos penyelenggara dan menyerahkan PP. lebih lanjut ke pengaturannya undang-undang yang lain, UU Pos tidak cukup jelas menguraikan mekanisme perizinan. ada Setidaknya, empat hal yang perlu dalam tertera merancang ketentuan yang berkaitan oleh pemerintah dengan mengacu pada undang-undang. Oleh karena itu, penting untuk mengatur dan menguraikan garis besar dalam undang-undang yang akan menjadi acuan pelaksana. bagi peraturan dalam penyusunan PP. dalam penyusunan dibahas bersama oleh pemerintah dan DPR. PP dan peraturan pelaksana lainnya dibuat adalah bagaimana suatu peraturan menguraikan agar kewajiban dapat prinsip- mengatur juga tetapi kewajiban, tidak menyebutkan sekadar pasal terpenuhi. 15 seharusnya Jadi, prinsip dasar bagaimana kewajiban itu dapat dipenuhi yang nantinya menjadi panduan cenderung cenderung tidak menyatakan siapa yang melakukan tindakan apa dan hanya menjadikan kalimat itu sebagai belaka. pernyataan

Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009 142 pidana posberdasarkan KUHP, UUNo.6/1984,dan38/2009. Ketentuan Tindak PidanaPos: KUHP, UUNo. 6Tahun 1984danUUNo. 38 layanan posdalamsuatukontrak StandarPelayanan. jasa penerima dengan pos penyelenggara antara partisipatif secara yang ditentukan Publik itu Pelayananbiaya UU pada merujuk perlu pelaksanaannya dalam itu, karena Oleh komersial ditetapkan oleh penyelenggara pos dengan formula perhitungan berbasis biaya. yang hal-hal mengenai mendasar dalampelayanan, penerima misalnya jamdanwaktu layanan sertabiaya. dan penyelenggara antara mengenai perjanjian atau kontrak merupakan itu Pelayanan.Hal Standar bentuk dalam publik pelayanan penerima publik Publik mensyaratkan adanya pelayanan partisipasi antara pihak penyelenggara pelayanan publik dan mengenai mengatur seharusnya mengacu pada yangketentuan itu. Terkait dengan standar pelayanan, UU Pelayanan perundang-undangan peraturan semua ditetapkan besarannya dengan yang formula perhitungan berbasis biaya. komersial pos layanan kegiatan melaksanakan dalam pos oleh masyarakat marginal. UU Pos menyerahkan hak penentuan tarif kepada penyelenggara itu tidak menjamin bahwa layanan itu juga dapat diakses dan digunakan secara terjangkau yang DPD dan merepresentasikan kepentingan rakyat. DPR anggota melibatkan prosesnya yang undang-undang bentuk dalam diatur itu substansi PP.Selayaknya, ke pelayanan standar pengaturan menyerahkan Pos UU tarif. penetapan dan pelayanan standar mengenai ketentuan contoh, Sebagai Publik. 1. maksimal satutahunempatbulan. pembawa surat. Sanksi: pidana atau dipercayakan kepada seorang telah dimasukkan ke kotak pos, pos, ataukantor telegraf, atauyang lain yang diserahkan ke kantor merusak surat-surat, ataubarang tidak sampaike alamatnya, membuka, Pasal 234:dengan sengaja membuat KUHP Pasal 26 UU PosPasalUU menyatakan26 layananorangmendapat berhak“Setiap pos”. hal Namun, Pelayanan UU dalam ada yang ketentuan memperhatikan tidak Pos UU Penyusunan UU Pos juga mengatur soal tindak pidana pos. Berikut adalah tabel pengaturan tindak pengaturan tabel adalah Berikut pos. pidana tindak soal mengatur juga Pos UU Tahun 2009 pos layanan tarif besaran bahwa mengatur Pos UU (2) ayat 10 Pasal tetapi, Akan Publik, Pelayanan tentang 25/2009 No. UU dikeluarkannya dengan itu, Sementara Tidak memenuhikewajiban mengirimkan posataumenjaga kerahasiaan pengiriman (individu maupunpejabatatau penyelenggara pos) Tabel 23Pengaturan TindakPidanaPos UU No.6Tahun 1984 maksimal Rp500 juta. tiga tahunataudenda penjara maksimal pengiriman. Sanksi: kerahasiaan hak tidakmenjaga sengaja dantanpa Pasal 46:dengan UU No.38Tahun 2009 143 Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009 barang yang dilarang. dilarang. yang barang penjara Sanksi: lima tahun maksimal atau denda maksimal Rp1 miliar. Pasal 10 (1): jika 10 (1): jika Pasal tidak memiliki izin pos penyelenggaraan Sanksi: dari Menteri. maksimal penjara tujuh tahun atau denda Rp2 milliar. maksimal 47: dengan Pasal mengirimkan sengaja UU No. 38 Tahun 2009 38 Tahun UU No. dua tahun atau denda Rp20 juta. maksimal melanggar 13: jika Pasal pengiriman benda larangan dapat membahayakan yang kiriman, kiriman pos, atau Sanksi: orang. keselamatan satu maksimal kurungan tahun atau denda maksimal rugi. Rp1 juta dan ganti ditunjuk Menteri. Sanksi: Sanksi: ditunjuk Menteri. satu maksimal kurungan tahun atau denda maksimal Rp1 juta. perusahaan 4 (4): jika Pasal usaha melakukan yang pos pengiriman surat paket, dan jenis tertentu, uang tidak memiliki izin persyaratan berdasarkan oleh Menteri. diatur yang maksimal penjara Sanksi: untuk pihak ketiga tidak untuk pihak ketiga padahal melakukannya, sudah memungut biaya. maksimal penjara Sanksi: dua tahun atau denda Rp20 juta. maksimal 10 (1): jika Pasal darat, perusahaan angkutan dan media laut, udara, untuk telekomunikasi umum tidak mengangkut kiriman pos yang oleh kepadanya diserahkan yang dan Giro badan Pos UU No. 6 Tahun 1984 6 Tahun UU No. perusahaan 4 (2): jika Pasal dan media angkutan untuk telekomunikasi umum, termasuk atau perwakilan yang pegawainya, dan/ menerima, membawa, surat, atau menyampaikan pos pos, dan kartu warkat Tidak memiliki izin penyelenggaraaan pos Tidak memiliki izin penyelenggaraaan Pemalsuan materai dan barang pos barang dan materai Pemalsuan Mengirim barang yang dilarang yang Mengirim barang

2. Sanksi: penjara maksimal lima tahun. maksimal penjara Sanksi: atau menghancurkan, menghilangkan, menghilangkan, atau menghancurkan, memiliki sendiri, atau mengubah sendiri, barang atau memiliki isinya, ada didalamnya. sesuatu yang barang yang dengan sengaja memberikan memberikan sengaja dengan yang berhak, lain daripada yang orang ke pos, atau paket kartu tertutup, surat itu, lembaga kepada diserahkan yang Pasal 432: seorang pejabat suatu 432: seorang Pasal umum untuk pengiriman lembaga delapan bulan. pejabat telegraf atau dalam tangan atau dalam tangan pejabat telegraf tugas menjalankan lain yang orang umum. keperluan untuk telegraf dua tahun maksimal penjara Sanksi: atau paket yang diserahkan kepada kepada diserahkan yang atau paket atau umum, pengangkutan lembaga ada dalam tangan yang kawat kabar Pasal 430: pejabat yang melampaui melampaui 430: pejabat yang Pasal menyuruh kekuasaannya, atau kepadanya, memperlihatkan pos, barang, kartu surat, merampas KUHP 4. 3.

Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009 144 yang dimaksud adalah kawasan yang dinilai memiliki potensi ekonomi yang cukup besar,cukup yang ekonomi potensi memiliki dinilai yangkawasan adalah dimaksud yang Kawasan tertentu. kawasan di modal penanaman untuk tambahan fasilitas memberikan amanat dariPasal 31ayat (3)UU No. 25/2007tentang Penanaman Modal. sebagai DPR di pembahasan agenda dalam juga dimasukkan tetapi Prolegnas, dari bagian awalnyapada memang RUUitu merupakan2007. bukan akhir sejak DPR di dibahas mulai 19. Undang-undang Kawasan Ekonomi Khusus: Pintas Solusi dalamMenuju pemalsuan barang-barang pos. dengan kaitannya dalam individu oleh dilakukan yang pidana tindak menekankan lebih tidak 38/2009 No. yangPos UU Namun, terlarang.barang mengirimkan larangan serta pos izin memiliki penyelenggara bagi 6/1984 administratif No. sanksi UU soal itu, pengaturan Sementara mengenalkan pos. benda-benda dan pemalsuan pos barang pidana paksa tindak pembukaan mengenai melakukan dengan memenuhi tidak hak bila melanggar berwenang atau yang kewajiban pos pejabat oleh dilakukan yang pidana tindak aa idsr, etmagn a eeg, rnprai mrtm a prknn ps dan pos telekomunikasi, perikanan, pariwisata,s ertabidanglain. dan maritim transportasi, Indonesia energi, dan pertambangan Republik industri, perdagangan, jasa, bidang Kesatuan di usaha Negara mengembangkan dan hukum melakukan untuk wilayah ditetapkan yang dalam tertentu batas dengan kawasan merupakan KEK bahwa menyatakan itu RUU umum dan Penjelasan alam murah. dayatenaga sumber ketersediaan serta teritorial secara kedudukan soal dalam baik dan barang pos. Pasal 260bis(1):pemalsuan materai KUHP Persaingan Bebas? aa niy, d pmutn U KK dlh ebra dsr uu dalam hukum dasar pemberian adalah KEK RUU pembuatan ide intinya, Pada yang pemerintah inisiatif merupakan (KEK) Khusus KawasanEkonomi mengenai RUU pengaturan pada menekankan cenderung bahwaKUHP dilihat dapat atas di tabel Dari UU No.6Tahun 1984 maksimal Rp1,5miliar. lima tahunataudenda penjara maksimal perangko palsu.Sanksi: menggunakan memiliki, atau sengaja menjual, Pasal 44:dengan miliar. maksimal Rp1,75 enam tahun atau denda penjara maksimal perangko. Sanksi: atau memalsukan Pasal 43:menirudan UU No.38Tahun 2009 maksimal Rp2miliar. tujuh tahunataudenda penjara maksimal perangko palsu.Sanksi: mencetak ulang hak mencetakatau sengaja dantanpa Pasal 45:dengan 145 Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009 ), seperti Free Free Trade Zone penolong produksi; pajak; kena barang Tidak dipungut PPN atau PPnBM untuk Tidak dipungut pajak impor. Penangguhan bea masuk; Penangguhan Pembebasan cukai, sepanjang barang itu merupakan bahan baku atau bahan Izin mempekerjakan tenaga kerja asing sebagai direksi atau komisaris diberikan sekali sekali koperasi; diberikan komisaris atau direksi sebagai asing kerja tenaga mempekerjakan Izin dan komisaris; atau direksi menjadi masih bersangkutan yang selama berlaku dan Pembentukan lembaga kerja sama tripartit untuk industrial. hubungan menangani masalah-masalah perdagangan, perdagangan, kepelabuhanan, dan keimigrasian bagi orang asing pelaku bisnis dan keamanan; fasilitas adanya Tanpa daftar negatif investasi, kecuali yang dicadangkan untuk UMKM dan tempat lain ke KEK. lain ke tempat serta daerah, retribusi dan daerah pajak keringan atau pembebasan berupa Insentif oleh pemda. bisa diberikan lain yang kemudahan usaha di KEK. Bumi Bangunan dalam periode tertentu. Pajak Fasilitas KEK berupa: masuk ke impor barang Fasilitas Kemudahan untuk memperoleh hak atas tanah; untuk memperoleh Kemudahan perindustrian, usaha, kegiatan usaha, perizinan bidang di keringanan dan Kemudahan Fasilitas Fasilitas tidak dipungut PPN dan PPnBM bagi penyerahan barang kena pajak dari Fasilitas Fasilitas Pajak Penghasilan (PPh) bagi setiap wajib pajak yang melakukan kegiatan c. d. a. b. 4. 5. 3. 5. 2. 3. Selain itu diberikan juga kemudahan nonfiskal yang meliputi: yang nonfiskal kemudahan juga Selain itu diberikan 1. 2. RUU RUU KEK merupakan payung hukum untuk memberikan fasilitas tertentu untuk Secara umum, respons yang terjadi pada proses legislasi menunjukkan kecenderungan legislasi kecenderungan menunjukkan pada terjadi proses yang umum, respons Secara Konsep Konsep KEK bukan sesuatu yang sangat asing bagi Indonesia. Pada masa sebelumnya, 4. 1. ,

kawasan tersebut. Fasilitas diberikan dalam bentuk fiskal maupun nonfiskal. Dalam bentuk bentuk Dalam nonfiskal. maupun fiskal bentuk dalam diberikan Fasilitas tersebut. kawasan fiskal, fasilitas diberikan dalam bentuk perpajakan, kepabeanan, dan cukai yang meliputi hal berikut. beberapa Materi Muatan Materi kemudahan investasi kepada daerah/kawasan tertentu guna menambah daya saing UU itu segera disahkan agar kepastian hukum dalam penyelenggaraan kegiatan-kegiatan dimantapkan. KEK dapat segera pengembangan positif terhadap ide adanya RUU KEK. Bahkan, DPD dalam Pandangan dan Pendapatnya justru menyambut baik disahkannya UU saatnya sudah berpendapat lain antara DPD KEK daerah. ekonomi pembangunan mempercepat sebagai sesuatu elemen penting dalam tiap KEK nantinya akan ditangani Administrator Kawasan yang beroperasi mirip otorita Batam. khusus, seperti otorita kepabeanan dan cukai pajak daerah dan retribusi daerah. Kedua, fasilitas nonfiskal berupa nonfiskal fasilitas Kedua, daerah. retribusi dan daerah pajak cukai dan kepabeanan fasilitas pertanahan perizinan keimigrasian investasi dan ketenagakerjaan serta fasilitas Tiap- perundang-undangan. peraturan ketentuan dengan sesuai yang lain kemudahan dan yang pernah diberikan kepada Batam, melalui Perppu No. 1/2007, maupun kepada Sabang, Sabang, kepada maupun 1/2007, No. Perppu melalui Batam, kepada diberikan pernah yang melakukan bisa internasional maupun lokal investor itu, daerah Di 37/2000. UUNo. melalui kegiatan usahanya dengan fasilitas-fasilitas. Pertama, fasilitas fiskal berupa perpajakan KEK dikenal juga dalam bentuk Kawasan Perdagangan Bebas (

Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009 146 jenis peraturan perundang-undangan. Secara umum norma delegasian diatur sebagai berikut. Delegasian suatu wilayah sebagai KEK tanpa melalui proses pengusulan sebagaimana disinggung di atas. KEK kepada presiden. Pembentukan KEKdilakukan melaluiPP. pembentukan rekomendasi mengajukan lalu pertimbangan, memberikan setelah usulan nasional untuk menyelenggarakan KEK. provinsipemerintah atau kepada Dewan dewanNasional—suatu yang tingkatdi dibentuk UU No.39/2009 UUNo. 39/2009 UUNo. 39/2009 UUNo. 39/2009 UUNo. 39/2009 UUNo. 39/2009 Nama UU 21 211 1. Secara umum, suatu daerah dapat ditetapkan sebagai KEK apabila memenuhi kriteria: UU KEK memuatKEKsepuluhUU norma delegasian yangharusdiatur lebih lanjut olehberbagai menetapkan sepihak secara pemerintah untuk bagi dimungkinkan jugaSementara itu, Pembentukan KEK dapat diusulkan oleh Badan Usaha atau pemerintah kabupaten/kota 4. 3. 2.

eui egn ecn Tt Rag iaa dn ia broes mengganggu berpotensi tidak dan Wilayah Ruang Tata Rencana dengan Sesuai Usulan disampaikan secara bertingkat darisatuanpemerintahanyangpalingkecil memilikikewenanganUsulan disampaikansecarabertingkat untuk mengajukan Pasal 4RUU Kawasan Ekonomi Khusus Memiliki batasyang jelas. sumber daya unggulan;dan dengan jalur pelayaran internasional di Indonesia atau terletak pada wilayah potensi Terletakperdagangandekat yangjalur denganatau internasionaldekatposisi pada Pemerntah provinsi/kabupaten/kota yang bersangkutanmendukung KEK; kawasan lindung; Kawasan Ekonomi Khusus. melalui Pemerintah Provinsi, setelahterlebihdahulu memperolehpersetujuanpemerintahkabupaten/kota. LihatPasal 5RUU diajukan memperoleh persetujuan daripemerintahkabupaten/kota. KhususuntukusulanyangdiajukanolehBadan Usahaharus pengusulan melaluiPemerintah diajukanolehPemerintah Provinsi. Provinsi, Apabilapermohonan usulandisampaikansetelah (3) 16 (6) 12 9 Pasal (4) 30 (2) 25 (2) 19 Perpres PP PP Jenis Aturan PP PP Keppres Tabel Delegasian UUKEK 212 Dewan Nasional memutuskan untuk menyetujui fasilitas PPh. Ketentuan lebihlanjutmengenaipemberian Administrator KEK. Dewan Nasional,Dewan Kawasan, dan Ketentuan lebihlanjutmengenaipembiayaan Penetapan Dewan Kawasan. kesekretariatan Dewan Nasional dan Ketentuan mengenaikeanggotaan, tatakerja, pertimbangan dariDewan Kawasan. perpanjangan waktu setelah mendapat majeure karena bukan darikelalaian ataukarena pada ayat (4)hurufbKEKbelumsiapberoperasi Hal perpanjangan waktu sebagaimana dimaksud penetapan KEKdiaturdengan PP. Ketentuan lebihlanjutmengenaitatacara Mengenai

, Dewan Nasionaldapatmemberikan force 211

147 Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009 yang yang diderita akibat 213 potensial potensial lose Pembentukan forum serikat pekerja/serikat pekerja/serikat serikat forum Pembentukan buruh. Mengenai ke barang impor pemberian fasilitas Mengenai KEK. lain. dan kemudahan fasilitas Mengenai upah minimum. dan pemberlakuan Penetapan http://www.globaljust.org/index.php?option=com_content&task=view Permen yang yang Permen menangani urusan pemerintahan di bidang ketenaga- kerjaan Jenis Aturan Jenis PP Diatur oleh instansi berwenang dan ditetapkan diatur oleh gubernur >, diakses 20 Januari 2010. >, diakses 20 Januari 8 45 (1) 46 (2) Pasal 21 (4) 40 (2) &id=171&Itemid=14 Eddy Burmansyah Dari Batam, < KEK: Sebuah Pelajaran

Sementara Sementara investasi pemerintah dari tahun ke tahun terus menunjukkan kenaikan. Kritik terbesar terhadap implementasi KEK adalah pola pembentukan Daerah Ide KEK sangat baik untuk mendorong ketertinggalan kinerja ekonomi daerah-daerah di di daerah-daerah ekonomi kinerja ketertinggalan mendorong untuk baik sangat KEK Ide Keberadaan RUU KEK RUU Keberadaan membentuk apa dulu yang dikenal sebagai Daerah Perdagangan 213

UU No. 39/2009 UU No. 39/2009 UU No. 39/2009 UU No. 39/2009 Nama UU Nama

triliun, plus pendapat asli daerah Batam Rp273.62 miliar. Batam Rp273.62 triliun, plus pendapat asli daerah perhitungan perhitungan kembali potensi penerimaan pajak di batam bilamana PPn dan PPnBM pada tidak 1998 diperkirakan Rp1,3 triliun per diberlakukan tahun. Di sisi lain, penerimaan Rp1,806.08 sebesar hanya 2007 pada Batam Pulau dari berasal yang pajak dari pemerintah Dalam sepuluh tahun terakhir, rata-rata investasi tahun mencapai lebih dari US$25,8 juta. pemerintah Sementara itu, di Pulau Batam setiap pembebasan PPN dan PPnBM menurut hasil penelitian Badan Pusat Statistik tentang investasi investasi pemerintah atau swasta nasional dalam bentuk proyek pembangunan mal dan masih tidak berpenghuni. yang ruko Perdagangan Bebas Batam Perdagangan telah yang menelan tidak dari US$2,43 kurang anggaran miliar untuk Namun, infrastruktur. sampai 2006, dari total investasi wilayah sebesar US$12,15 US$4,25 miliar hanya atau 34,98% adalah asing. merupakan yang Sisanya investasi miliar, Perdagangan Perdagangan Bebas seperti menguntungkan KEK hanya justru dikhawatirkan yang pemborosan merupakan kecuali negara, belum dapat dibuktikan Kawasan adalah dilihat dapat manfaatnya yang Contoh masyarakat. dan negara bukan modal, penanam bagi ekonomi fasilitas fasilitas itu untuk usaha mengembangkan atau itu. merelokasi usaha mereka kawasan ke di kawasan itu. ekonomi perkembangan lokomotif menjadi bisa diharapkan karenanya, Oleh Indonesia yang sebenarnya memiliki potensi untuk berkompetisi karena potensi geografisnya. geografisnya. potensi karena berkompetisi untuk potensi memiliki sebenarnya yang Indonesia usaha memanfaatkan pelaku banyak diharapkan dan kemudahan fasilitas berbagai Adanya artinya artinya melibatkan pembahasan dan persetujuan oleh DPR. Saat ini, keputusan itu cukup diputuskan oleh presiden, mengingat instrumen yang yang sama diperlukan hanyalah PP, pembahasan DPR. tidak memerlukan sekali Bebas—seperti Batam pembentukan Daerah Perdagangan Bebas atau harus dilakukan melalui undang-undang yang Sabang—menjadi jauh lebih mudah. Sebelumnya, KEK Tidak Melulu Pasti Menguntungkan Menguntungkan KEK Tidak Melulu Pasti

Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009 148 pada 15September 2009. disetujui pun itu UU Menegpora.dengan pertemuanmengadakan DPR 2009, September 9 pada Lalu, pembahasannya. dikebut mulai itu RUUSetelahnya, 2009. Juni 18 pada itu UU lokakaryapendalaman diadakanKemudian, 2009. Juni 15 Senin, pada Menegporadengan Kemasyarakatan Pemuda (OKP). Dilanjutkan dengan pertemuan Rapat Kerja Komisi X DPR Perpustakaandi Universitas NegeriJakarta (UNJ). 2008 November 12 Rabu, pada Kepemudaan tentang RUU Aspirasi Jaring dan Publik NegaraPemuda RagaOlah dan (Menegpora) menyelenggarakansempat Temu Konsulatasi Presiden mengingat UU itu merupakan usul pemerintah. Walaupun begitu, Kantor Menteri Pengantar Surat penerbitan terlambatnya disebabkan ini Hal 2009. pada intensif secara dibahas mulai baru itu draf Namun, Baleg. ke dimasukkan sudah itu UU draf 2007, pada mulai Rapat Koordinasi Pemuda dan Olahraga pada Kamis, 17 November 2005. Kemudian, melakukan dalam aktifis pemudaterhadap UUKepemudaan yang disahkan pada15September 2009. negara berbagai disampaikan yang komentar panduan banyak Tidak pemuda. dikatakan para terhadap pembinaan dapat Kepemudaan UU kepemudaan, organisasi terhadap kooptasi bentuk sebagai dipandang sempat Walau undang-undang. 20. Undang-undang Kepemudaan: Komentar Sepi dari Organisasi Pemuda kepentingan jangka pendek investor ketimbang manfaat maksimumKEK-KEKdibentukhanya datang.yangakanyangakanbagibarumasadipakaiKEKpadauntuk pendapatan negara. justru mengambil kuota tekstil Indonesia. sehingga Indonesia Republik produk sebagai diklaim dan Batam melalui Serikat Amerika ke ekspor di Cina Rakyat Republik kedari berasal yang reekspor barang jenis di Beberapa lain. selanjutnya negara yang mereka produk-produk untuk transit tempat justru sebagai tetapi negeri, asing, luar maupun investasi dalam baik importer, minat dan eksportir menarik perusahaan oleh untuk dimanfaatkan itu hal mulanya, Pada masuk. bea pajak ketimbangan pendapatan potensi kehilangan lebih Indonesia justru ini, saat sampai demikian, Dengan berlipat ( Batam dampak di konsumsi barang-barang maupun modal, memberi impor.akan dari tidak bersumber itu kawasantipikalsemacam ekonomi, Secara barang baku, bahan Baik Batam. sumber- sumber dengan keterkaitan memiliki tidak itu Industri-industri rendah. dan pajak murah, fasilitas kerja tenaga memanfaatkan lahan, menumpang untuk pabrik pemindahan eaa ens ept au sjk U t dudnkn yn bratn egn U itu UU dengan berkaitan pelayanan dengan yangterkait yang dan kepemudaan diundangkan, organisasi seperti menyesuaikan, harus itu UU sejak tahun empat teknis, Secara cukup aktifmenyuarakan pendapatnya, sepertiHMIdanGerakan Pemuda Ansor. kepemudaanorganisasi beberapa itu, Selain MenPAN,Menegpora,yaituMenhukham. dan ean t, iua ei ivsai sn yn msk eaykn dlh praktik adalah kebanyakan masuk yang asing investasi jenis diduga itu, Selain UU No. 40/2009 tentang Kepemudaan terdiri dari XVI Bab, 54 pasal, dan Penjelasan. dan pasal, 54 Bab, XVI dari terdiri Kepemudaan tentang 40/2009 No. UU tersebutselakuAdapunyangpemangkupembahasan kepentingan,dalam terlibat aktif Organisasi dan DPD (PAH)III Hoc Ad Panitia antara pertemuan ada mulai 2009, Pada penting dirasa Kepemudaan tentang 40/2009 No. UU ada, yang catatan Berdasarkan menjadi juga dapat kepemudaan pembinaan akhirnya berproses, tahun dua Setelah Apabila tidak dikontrol dengan baik, bukan tidak mungkin, kejadian yang sama terjadi pada dan pajak pembebasan fasilitas yaitu merugikan, sangat yang kejadian pula Ada input (bahan baku) yang berasal dari wilayah perekonomian Indonesia, khususnya utpir effect multiplier multiplier effect ag infkn ehdp eeooin nasional. perekonomian terhadap signifikan ) yang yang diharapkan. 149 Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009 Oktober 2011) Oktober Dua tahun sejak UU (14 itu diundangkan 2011) Oktober Target Selesai Target Dua tahun sejak UU (14 itu diundangkan Pengembangan kepemimpinan Pengembangan Materi yang Diatur yang Materi 1. Pengembangan Kewirausahaan Kepeloporan 2. Pengembangan Pemuda personalia, dan 3. Organisasi, lembaga kerja mekanisme permodalan kewirausahaan pemuda Tabel 24 Delegasian UU Kepemudaan 24 Delegasian Tabel 1 Diatur 3 Jumlah Materi yang Peraturan Peraturan Menteri Peraturan Peraturan Pemerintah Jenis Peraturan Pemuda Pemuda yang tidak mau terlalu berkecimpung dalam dunia politik juga diberi UU tersebut memperjelas posisi pemuda. Pemuda adalah orang yang berusia enam Secara Secara filosofis, UU tersebut bertujuan untuk mewujudkan pemuda yang beriman dan Secara Secara substansi, hanya soal usia yang cukup mengejutkan bagi beberapa kalangan

dan kepeloporan. Terlebih, dalam pengembangan kewirausahaan, pemerintah wajib ruang melalui UU tersebut. Selama ini, organisasi kepemudaan kepemimpinan dan kepentingan politik. hanya Dalam UU itu terfokus seperti yang termaktub dalam kepada Bab VIII pasal 26 sampai 29, pengembangan terfokus pada kepemimpinan, kewirausahaan, kepemudaan. kepemudaan. Dengan demikian, pemerintah berkewajiban menyiapkan dana, sarana dan kepemudaan. dalam layanan prasarana kepemudaan kepemudaan maupun pemerintah, dalam memfokuskan layanan kepemudaan, walaupun baru penerapannya berlaku empat tahun setelah diundangkan. Namun, kepastian hukum baik itu APBN juga anggaran, memberikan kepastian dalam maupun pembangunan APBD, pembangunan nasional. organisasi untuk baik hukum, kepastian memberikan itu Hal tahun. puluh tiga sampai belas mengenai pemuda dan menyatukan pandangan dalam pembangunan kepemudaan yang selama ini berantakan karena hampir setiap instansi punya pedoman sendiri-sendiri. UU itu memberikan perlindungan dan menempatkan posisi strategis untuk pemuda dalam kewirausahaan, kepeloporan, dan kebangsaan berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dalam 1945 UUD dan Pancasila berdasarkan kebangsaan dan kepeloporan, kewirausahaan, Negara kerangka Kesatuan Republik Indonesia. Pembangunan kepemudaan dilaksanakan persepsi menyamakan positif secara itu Keberadaan kepemudaan. pelayanan bentuk dalam bertakwa bertakwa kepada Tuhan yang kepemimpinan, Mahaesa, jiwa berakhlak memiliki serta mulia, saing, sehat, berdaya cerdas, awab, bertanggungj kreatif, demokratis, inovatif, mandiri, sampai usia 40 tahun, kemudian pemerintah mengusulkan 35 tahun. Akhirnya, pada UU 16—30 tahun. itu, usia pemuda ditetapkan organisasi organisasi pemuda, khususnya yang dipimpin orangtua yang masih merasa muda. organisasi semacam Dari Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) mendefinisikan pemuda kepemudaan. kepemudaan. Selain itu, peraturan pelaksanaan UU itu harus ditetapkan paling lama dua itu berlaku. sejak UU tahun

Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009 150 eeaan NI Psl 6 ay mneukn raiai eeuan sebagaimana kepemudaan organisasidimaksud dalam menyebutkan pasal hanya 40 dapat 46 membentuk Pasalforum komunikasi KNPI. kepemudaan keberadaan atau berhimpun Ujung-ujungnya Ketegasan Pemerintah menangani yang menteri khususnya kepemudaan. pusat, Selainitu,koordinasi strategis lintassektor dipimpin langsungpresiden. pemerintah pembangunan oleh tugas dilakukan pelaksanaan atas kepemudaan pengawasan d. (2) ayat 10 pasal pada harapan, dan lembaga permodalankewirausahaan. kepeloporan, pengembangan kewirausahaan, PP,pengembangan yaitudalam diatur yang Hal itu terlihat dari hanya satu Permen mengenai pengembangan kepemimpinan dan tiga hal kepada pihak-pihak yang tidak berhak untuk menerimanya. ayat45 (1).Halitupenting untukmenghindari adanya penyalahgunaan pemberian fasilitas organisasikepemudaan yangwajibdifasilitasi, sepertiyang terdapat penjelasanpada pasal tidak adasanksi yang jelas. itu, UU dengan sesuai kepemudaan pengembangan menyelenggarakan tidak pemerintah kemurahan tergantunghati pemerintah pusat. UU itu pun sangatsama sekali tidak membahas penindakannyasanksi. Apabila ada fungsinya, dan Apabila tugas menjalankan langsung. tidak yang pusat pemda pemerintah pengawasan bawah di kepemudaan dalam layanan tugas pelaksanaan atas pengawasan untuk terlebih sewenang-wenang, bersikap dengan permasalahan yang ada. disesuaikan harus memang penggunaannya Jadi, berbeda-beda. sering memang itu usia Soal tahun. 18 sampai anak usia anak, perlindungan tentang UU dalam sedangkan tahun, 21 usia sampai anak usia menyebutkan anak kesejahteraan tentang UU berbeda. secara anak mendefinisikan UU itu undang-undang kedua atau Anak, Perlindungan tentang Anak 23/2002 No. Kesejahteraan tentang 4/1979 No. UU seperti apabila lain, Namun, UU (5). ayat dengan dan dikaitkan (4), ayat (1), ayat 31 pasal dan C, 28 pasal 27, pasal pada pemuda seperti yang tercantum dalam pasal 51 ayat 3. yang timbul dari UU tersebut. Pemerintah membentuk lembaga permodalan kewirausahaan kepastiaanprogram apa saja untuk pengembangan kepemudaan. Namun, ada lembaga baru padahal selamainihanya diaturuntukkalangan orang tua(pasal48). pemuda, kepada adanyapenghargaan mengatur itu UU itu, Selain tumpang-tindih. terjadi sedangkan tidak Permen, dan terarah lebih dapat sehingga kepemudaan pembangunan dalam kepada berpengaruh diatur kepemimpinan pengembangan kewirausahaan dan kepeloporan diatur dalam pengembangan PP. Dengan demikian, UU itu Teknis pemuda. menyediakan dana dan akses permodalan untuk mendukung pengembangan kewirausahaan organisasi kepemudaan yang melanggar UUitu,apakah organisasi itudiakui atautidak. menyesuaikan untuk ada apabila pemerintah ketegasan menunggu berbenah Tinggal KNPI. termasuk itu, UU dengan harus diri kepemudaan organisasi seluruh mau usia, tidak batasan mau adanya dengan demikian, Walaupun terpenuhi. langsung bisa tidak KNPI denganharapanorganisasikepemudaanberkaitan demikian, wadah.Dengan suatu dalam a li yn tdk eslsia scr lnsn mlli U eeuan yaitu Kepemudaan, UU melalui langsung secara terselesaikan tidak yang lain Hal eaa mm bbn eeith ia trau epnau, akn memberikan bahkan berpengaruh, terlalu tidak pemerintah beban umum, Secara ekia dna eaus dan evaluasi dengan Berkaitan kepemudaan. pembangunan pedoman sebagai rinci cukup tersebut UU umum, Secara jelas lebih mengatur perlu pemerintah kepemudaan, organisasi dengan Berkaitan untuk pemerintah kepada celah memberikan masih pun bagaimana tersebut UU yaitu 1945, UUD dengan itu UU keterkaitan Kepemudaan, UU pada merujuk Apabila monitoring gr U esbt aa braa sesuai berjalan dapat tersebut UU agar 151 Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009 ) - reforming agrarian systems agrarian reforming International Covenant On Economic, Social And And Social Economic, On Covenant International http://www.solopos.com/2009/channel/nasional/dpr-sahkan-uu-perlindungan-lahan-per 214 215 (Konvenan Internasional tentang Hak-hak Ekonomi, Sosial dan Budaya/ , diakses 19 Desember 2009.

9 tanian-481 “DPR Sahkan UU Perlindungan Lahan Pertanian”, Lahan Pertanian”, “DPR Sahkan UU Perlindungan Bomer Pasaribu “Rancangan Undang-Undang Pengelolaan Lahan Berkelanjutan”. “Rancangan Lahan Berkelanjutan”. Undang-Undang Pengelolaan Bomer Pasaribu

Permasalahan di bidang pertanian yang menghambat terpenuhinya hak di atas Permasalahan bidang pangan— pertanian menghambat terpenuhinya yang Selama periode 1979—1999, konversi lahan sawah di Indonesia mencapai 1.627.514 Reformasi Reformasi agraria merupakan salah satu keniscayaan dalam pemenuhan hak atas Langkah-langkah yang harus ditempuh dalam upaya pemenuhan hak atas pangan antara antara pangan atas hak pemenuhan upaya dalam ditempuh harus yang Langkah-langkah Pada 2005, Indonesia telah meratifikasi meratifikasi telah Indonesia 2005, Pada Selain Selain itu, ada tugas pemerintah untuk menerbitkan PP yang berkaitan dengan UU Masyarakat Berkelanjutan: Langkah Positif, tetapi Berpotensi Menimbulkan Konflik Berpotensi Menimbulkan tetapi Konflik Langkah Positif, Berkelanjutan: 214 215

subjek dalam produktivitas pangan. Corak sektor pertanian Indonesia yang cenderung sebagaimana sebagaimana yang diamanatkan permasalahan dalam lahan sebagai objek produksi pangan. Peran petani sangat penting sebagai Kovenan Ekosob—tidak hanya dilihat dari 625.459 ha (38,43%) atau 31.273 ha/tahun. Pada 1999—2002, lahan konversi pertanian menjadi lahan nonpertanian diperkirakan mencapai 110.000 ha/tahun. 330.000 ha atau setara dengan ha atau 81.376 ha/tahun. Khusus untuk konversi lahan (61,57%) sawah atau 50.100 ha/tahun mencapai terjadi di Jawa, sedangkan di 1.002.005 luar Jawa mencapai sekitar ha lahan pertanian menjadi lahan nonpertanian, seperti perumahan, industri, kawasan serta 56,1% memproduksi mampu yang tempat sebagai Jawa Pulau di terutama bisnis, kawasan nasional. beras produksi pangan. pangan. Permasalahan yang kebutuhan terjadi meningkatnya di dengan lurus berbanding Indonesia itu Hal adalah tahun. per 1,34% peningkatan mencapai yang jumlah penduduk pangan nasional. Di sisi lain, pertambahan jumlah penduduk juga berimbas pada konversi sumber daya sumber alam daya yang efisien. Hal itu juga memastikan distribusi pasokan pangan dunia permasalahannya. segala memperhitungkan dengan sesuai kebutuhan adil yang yang pengetahuan teknis dan ilmu pengetahuan, penyebarluasan pengetahuan tentang asas-asas tentang pengetahuan penyebarluasan pengetahuan, ilmu dan teknis pengetahuan ( agraria sistem memperbaiki atau mengembangkan dan nutrisi, sedemikian rupa. Dengan demikian, tercapailah suatu perkembangan dan pemanfaatan lain melaksanakan program-program khusus yang diperlukan untuk meningkatkan cara- memanfaatkan dan dengan distribusi Hal pangan. itu dilakukan konservasi, produksi, cara Ekosob menyebutkan bahwa negara pihak pada kovenan itu pihak hak negara mengakui pada mendasar bahwa kovenan dari menyebutkan Ekosob setiap orang untuk bebas dari kelaparan, baik secara individual sama internasional. maupun melalui kerja Cultural Cultural Rights Kovenan Ekosob) melalui UU No. 11/2005. Salah satu pengaturan yang tercantum dalam kovenan itu adalah hak sosial masyarakat atas pangan yang cukup. Pasal 11 Kovenan 21. Undang-undang No. 41 Tahun 2009 tentang Perlindungan Lahan Pertanian Perlindungan 2009 tentang Tahun 41 No. Undang-undang 21. PP merupakan hal yang biasa bagi pemerintah, apalagi untuk undang-undang yang tidak Kepemudaan. seperti UU tentang sanksi, memberikan lembaga permodalan kewirausahaan. PP itu harus terselesaikan dalam dua tahun sejak UU UU sejak tahun dua dalam terselesaikan harus itu PP kewirausahaan. permodalan lembaga menerbitkan itu keterlambatan diterbitkan. Oleh rasanya karena lain, itu, yang diharapkan ketegasan undang-undang pemerintah dari untuk Becermin melaksanakan itu. UU amanat tersebut, yaitu mengenai pengembangan kewirausahaan, pengembangan kepeloporan, dan kepeloporan, pengembangan kewirausahaan, pengembangan mengenai yaitu tersebut,

Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009 152 ke beberapa daerah sebagai berikut. perikanan, danpangan. kelautan, kehutanan, perkebunan, pertanian, bidang menangani yang DPR IV Komisi dilaksanakan oleh PLP2B RUU pembahasan penanganan bahwa memutuskan baru (Bamus) pemerintah untukmelaksanakan pembahasanRUU bersamaDPR. wakil sebagai Menhukham dan Mendagri, Umum, Pekerjaan Menteri Pertanian, Menteri pertanian pangan berkelanjutan dan perlindungan petani. Dalam Surpres itu juga menunjuk lahan perlindungan terhadap hukum kepastian memberikan upaya sebagai PLP2B) (RUU BerkelanjutanPangan Pertanian Lahan Perlindungantentang RUU mengenai DPR kepada Pembahasan Cepat Apakah SubstansiTepat? pangan kebutuhan nasionaldan mencederai pemenuhan hakataspangan. terpenuhinya tidak akhirnya pada yang budaya, dan sosial, ekologi, petani pada2003,dengan rata-rata peningkatan sekitar2,4%pertahun. lahan garapan <0,5 ha) meningkat dari 10,8 juta pada 1993 menjadi 13,7 juta rumah tangga lahan pertanian (petani gurem). Secara nasional, jumlah petani gurem (petani dengan luas memiliki lagi tidak yang tani buruh tepatnyahanyakesejahteraan.menjadi Petanimeraih besar industri kepada memihak Dengar Pendapat (RDP) dan RDPU dengan para pakar mendapatkanpertanian.negeri. Untuk komprehensif, lebih menggelar masukan yang juga Rapat DPR 216 ovri aa dlm ulh ag ea dpt edma pd sko ekonomi, sektor pada berdampak dapat besar yang jumlah dalam lahan Konversi Selainkunjungan kebeberapa daerah, Komisi IVjuga melaksanakan studi banding keluar Sebelum menggelar pembahasan bersama dengan pemerintah, DPR menjaring aspirasi setelahLima bulan sampainya Surpres tersebut15 Mei2009,Musyawarah padaBadan R-73/Pres/12/2008 No. Surpres menyampaikan 2008,presiden Desember 19 Pada Sumatera Utara Daerah Istimewa Yogyakarta Sulawesi Selatan Provinsi Bali Daerah

Ibid. Tabel 25Daerah danPihakyang Dilibatkan dalamPenjaringan Masukan terhadap RUU PLP2B Stake holder LSM Universitas Hasanudin Pemda Provinsi Sulawesi Selatan Stake holder Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Universitas Udayana Pemda Provinsi Bali Pihak yang Dilibatkan Stake holder LSM Universitas Sumatera Utara Pemda Provinsi Sumatera Utara Stake holder LSM Universitas GajahMada Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (industrial heavy) (industrial dibidangpertanian dibidangpertanian di bidangpertanian di bidangpertanian semakin meminggirkan petani dalam petani meminggirkan semakin 216 153 Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009 217 1249865656/mentan- http://www.antaranews.com/berita/ , diakses 21 Desember 2009. u september-ruu-perlindungan-lahan-pertanian-jadi-u “Mentan: September RUU Perlindungan Lahan Pertanian Jadi UU”, Jadi Lahan Pertanian Perlindungan “Mentan: September RUU produksi dan kesejahteraan petani; dan kesejahteraan produksi Memberikan perlindungan kepada petani sebagai subjek dari ancaman gangguan alih fungsi lahan; serta petani. insentif kepada khusus dan berbagai pendidikan Memberikan Melindungi eksistensi lahan pertanian secara berkelanjutan; lahan pertanian secara Melindungi eksistensi lahan cadangan; sebagai Melindungi lahan-lahan potensial Memberikan jaminan dan kepastian hukum untuk perluasan lahan mengantisipasi peningkatan dalam jumlah penduduk yang berimplikasi pada pemenuhan upaya produksi; melalui peningkatan pangan kebutuhan Mengoptimalkan fungsi lahan pertanian agar lebih produktif untuk meningkatkan

Selama pembahasan, materi muatan dari RUU PLP2B mengalami perubahan dari draf Tujuan dari pembentukan RUU tersebut antara lain: antara tersebut RUU dari pembentukan Tujuan RUU PLP2B merupakan pengaturan lebih lanjut dari UU No 26/2007 tentang Penataan lebih lanjut Penataan dari UU No 26/2007 tentang pengaturan PLP2B merupakan RUU Pembahasan Pembahasan RUU PLP2B memakan waktu kurang lebih empat bulan terhitung Dalam proses pembahasan, telah dilaksanakan tiga kali raker antara DPR dan pemerintah pemerintah dan DPR antara raker kali tiga dilaksanakan telah pembahasan, proses Dalam 217 5. 6. 1. 2. 3. 4.

belas bab, 77 pasal, dan 135 ayat. Berikut adalah perbandingan sistematika RUU PLP2B dan UU PLP2B: awal awal yang semula terdiri dari enam belas bab, 72 pasal, dan 88 kini ayat menjadi delapan tindak lanjut dari UU No. 5/1960 tentang peraturan dasar pokok-pokok agraria. agraria. dasar pokok-pokok peraturan tindak lanjut dari UU No. 5/1960 tentang ketahanan ketahanan pangan. Dalam ayat (2) pada dimaksud disebutkan sebagaimana pangan pertanian bahwa abadi lahan ketentuan kawasan terhadap lebih pelindungan lanjut mengenai ayat (1) huruf e diatur dengan undang-undang. Di samping itu, UU itu juga merupakan Ruang. Dalam ketentuan pasal 48 ayat (1) huruf e pasal diatur Dalam 48 tentang penataan ayat ketentuan Ruang. ruang kawasan perdesaan diarahkan untuk pertahanan kawasan lahan abadi pertanian pangan untuk RUU itu menjadi undang-undang. menjadi itu RUU UU PLP2B dalam Aturan dan Pendelegasian Sistematika Timus dan Timsin, pembahasan RUU PLP2B memasuki tahap Pembicaraan Tingkat II, yakni yakni II, Tingkat Pembicaraan tahap memasuki PLP2B RUU pembahasan Timsin, dan Timus diselenggarakan yang Paripurna Rapat dalam PLP2B RUU atas DPR keputusan pengambilan pada 16 September 2009. seluruh Dalam fraksi sepakat keputusannya, untuk menjadikan sejak sejak keputusan Bamus yang menunjuk Komisi IV sebagai bersama pada pemerintah membahasnya Mei alat 2009. Setelah Panja menerima laporan dari kelengkapan DPR yang dalam dalam forum Panja. dilaksanakan Timsin dan Timus Pada rapat Forum tahap perundang-undangan. peraturan finalisasi, perancangan Timsin 2009. merampungkannya September 9 dari pada Panja ke dilaporkan segi akhirnya hasil dan kali teknis tujuh sebanyak forum raker. Setelah raker, DPR dan pemerintah membentuk Panja untuk membahas materi materi membahas untuk Panja membentuk pemerintah dan DPR raker, kali. Setelah lima raker. sebanyak forum dilakukan Panja Forum raker. forum dalam dibahas belum yang substantif disepakati belum yang substansi membahas yang Timsin dan Timus dibentuk Panja, Setelah yang mampu membahas 146 DIM dari 513 DIM. Pembahasan itu relatif cepat dalam tiga kali kali tiga dalam cepat relatif itu Pembahasan DIM. 513 dari DIM 146 membahas mampu yang

Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009 154 Bab VII Perubahan Bab VI Bab V Perubahan Bab IV Perubahan Bab III Perubahan Bab II Perubahan Bab I Sistematika Bab IX Perubahan Bab VIII Tabel 26Perbandingan Sistematika RUU LPL2Bdengan UUPLP2BdanPerubahannya Pasal 5 Pengawasan menjadi 10pasal(pasal44—53). Bagian Ketiga tentang alihfungsiyang semulaterdiri dari7pasalberubah Pengendalian Pembinaan berkelanjutan. yang memilikihakatastanahyang ditetapkan sebagai lahanpertanianpangan Penambahan rumusanpasal 34yang barutentang kewajiban atassetiaporang Pemanfaatan Penelitian kawasan pertanianpangan berkelanjutan. Perubahan pasal29yang semula2ayat menjadi7ayat tentang ekstentifikasi Pengembangan berkelanjutan. Perubahan pasal22tentang rencana perlindungan lahanpertanianpangan zonasi. penetapan kawasan pertanianpangan berkelanjutan dandasarperaturan Perubahan rumusanpasal19darisatuayat menjadiduaayat tentang Berkelanjutan. Perubahan pasal18tentang penetapan Perlindungan LahanPertanian Pangan Perencanaan danPenetapan b. a. dapat berupa: Pertanian Pangan Berkelanjutan ditetapkan sebagai Lahan Lahan Pertanian Pangan yang Asas, Tujuan, danRuang Lingkup ------Menambah rumusandefinisi: Ketentuan Umum RUU PLP2B e. d. c. bank bagipetani. tanah terlantar; pusat informasi lahan pertanianpangan berkelanjutan; kedaulatan pangan; ketahanan pangan; kemandirian pangan; sawah beririgasi semiteknis, sawah beririgasi teknis; lahan kering. maupun lebak;dan/atau lahan rawa baikpasangsurut sawah tadahhujan; sederhana, danpedesaan; sebagai LahanPertanian Pangan Lahan Pertanian Pangan yang ditetapkan Asas, Tujuan, danRuang Lingkup Ketentuan Umum UU PLP2B Pengawasan Pengendalian Pembinaan Pemanfaatan Penelitian Pengembangan Perencanaan danPenetapan b. a. Berkelanjutan dapatberupa: d. c. Pasal 5 lahan reklamasi rawa pasang surut lahan beririgasi; lahan tidakberirigasi. surut (lebak);dan/atau dan nonpasang 155 Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009 Penambahan bab baru terdiri dari 4 ayat bab baru terdiri Penambahan Penyidikan dari 6 ayat bab baru terdiri Penambahan Pidana Ketentuan Peralihan Ketentuan Penutup Ketentuan UU PLP2B Informasi Sistem Petani dan Pemberdayaan Perlindungan Pembiayaan Serta Masyarakat Peran Administratif Sanksi kota; usaha; badan sosial dan lingkungan dari tanggung jawab dalam PP. diatur c. pembiayaan pembiayaan yang dibebankan kepada APBN dan APBD provinsi/kabupaten/ kepada dibebankan yang pembiayaan b. c. - pemerintah menjadi: “Peraturan rumusan pasal 76 sehingga Penyempurnaan paling lama 24 bulan sejak undang-undang ini ditetapkan pelaksana sebagai UU ini diundangkan”. Ketentuan Peralihan Ketentuan bab baru dan Ketentuan Perubahan menjadi bab XVII Peralihan Penutup Ketentuan - Peran Serta Masyarakat Peran Pidana Ketentuan bab baru dan Ketentuan Perubahan Pidana menjadi bab XVI Pembiayaan tentang: ayat menjadi tiga dua ayat semula 66 yang Pasal a. RUU PLP2B RUU Informasi Sistem dan Pemberdayaan Perlindungan Petani bagi petani. bank pembentukan pasal 65 baru tentang rumusan Penambahan Dalam materi muatan UU PLP2B, terdapat hal-hal yang pengaturannya didelegasikan Berbeda dengan ketentuan pidana yang ditempatkan dalam bab tersendiri, dalam angka 42, 42, angka dalam tersendiri, bab dalam ditempatkan yang pidana ketentuan dengan Berbeda Secara Secara teknis penyusunan sistematika peraturan perundang-undangan, perubahan Perubahan Bab XVII Bab XVIII Perubahan Bab XVI Bab XV Bab XIV Perubahan Bab XIII Perubahan Perubahan Bab XII Bab X Bab XI Sistematika

undang itu diundangkan. Berikut rincian dari delegasian pengaturan khusus tersebut. pengaturan rincian dari delegasian Berikut undang itu diundangkan. dalam peraturan perundang-undangan yang lebih rendah berupa Permen, dan PP, Perda. undang- sejak bulan 24 yakni PP, pembuatan waktu batas memberikan PLP2B UU 76 Pasal memberikan memberikan sanksi atau administratif sanksi Jika keperdataan. norma yang memberikan sanksi atau administratif terdapat keperdataan lebih dari satu pasal, itu. sanksi (pasal) administratif bagian dari terakhir pasal dalam dirumuskan keperdataan sanksi atau 43, dan 44 lampiran UU No. 10/2004 tentang pembentukan peraturan perundang-undangan perundang-undangan peraturan pembentukan tentang 10/2004 No. UU lampiran 44 dan 43, disebutkan bahwa substansi yang berupa sanksi administratif atau sanksi atas norma pelanggaran keperdataan itu dirumuskan menjadi satu bagian (pasal) dengan norma yang dalam hal pengelompokan isu. Namun, dari segi penataurutan, terdapat kesalahan dalam tersendiri. dalam satu bab administratif penempatan sanksi maupun penambahan bab, pasal, dan ayat dalam UU PLP2B tidak ada masalah yang signifikan signifikan yang masalah ada tidak PLP2B UU dalam ayat dan pasal, bab, penambahan maupun

Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009 156 a pntpn pnebna; eeiin pmnatn pmian pengendalian; petani; pemberdayaan pembinaan; dan perlindungan informasi; pemanfaatan;sistem pengembangan pengawasan; penelitian; pengembangan; penetapan; dan diberikan patut itu Hal 67—69. apresiasi. Peran sertamasyarakat dapatdilakukan secara individu maupun berkelompok. pasal XIII Bab dalam berkelanjutan pangan pertanian itu lahan dan kawasanperlindungan UU masyarakatdalam serta peran antaranya,khusus secara mengatur di satu Salah rangka perlindungannya. dalam serta lahan elitis peruntukan sangat menentukan yang lama paradigma membongkar ingin yang pembaruan Langkah Positif yang BelumMaksimal pengembangan, penelitian,pengawasan, pemberdayaan petani,dan/ataupembiayaan. berkelanjutan itu, enam di antaranya memuat peran serta masyarakat, yakni perencanaan, secara lahan pengelolaan tahapan sepuluh masyarakat.Dari serta peranpembiayaan; dan Provinsi Peraturan Daerah Peraturan Menteri diundangkan) (24 bulansetelah Pemerintah Peraturan Jenis Peraturan 218 Pengelolaan lahan secara berkelanjutan meliputi beberapa tahapan, yaitu perencanaan semangat terdapat PLP2B, UU muatan materi dari keseluruhan secara dilihat Jika

Pasal 67ayat (3)UUNo 41/2009 tentangPerlindungan LahanPertanian Pangan Berkelanjutan. 5 1 9 Materi Jumlah Tabel 27Delegasian Pengaturan dalamUUPLP2B kepada Peraturan Perundang-undangan Lain terletak didalamsatu kabupaten/kota padasatuprovinsi Lahan pengganti LahanPertanian Pangan Berkelanjutan yang dalam duakabupaten/kota ataulebihpadasatuprovinsi Lahan pengganti LahanPertanian Pangan Berkelanjutan yang wilayah kota Penetapan LahanPertanian Pangan Berkelanjutan pada Rencana tataruangwilayah kabupaten/kota Rencana tataruangwilayah provinsi Pembinaan Tata cara pengenaansanksi danbesarnya dendaadministratif Pembiayaan Sistem informasi penggantian lahan lahan yang dialihfungsikan, ganti rugipembebasanlahan,dan Pengalihfungsian, nilaiinvestasi infrastruktur, kriteria, luas Berkelanjutan yang terletak didalamduaprovinsi ataulebih Penetapan lahanpengganti LahanPertanian Pangan Insentif dandisinsentif pengembangan LahanPertanian Pangan Berkelanjutan pengambilalihan sertapendistribusianTanah Telantar untuk Kriteria penetapan,tatacara, danmekanisme Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan Tata cara, persyaratan, dankriteria penetapanPerlindungan Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional Materi yang Diatur 218 157 Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009 220 Kelemahan dari pengaturan ayat itu adalah tidak ada penjelasan dan kriteria kriteria dan penjelasan ada tidak adalah itu ayat pengaturan dari Kelemahan 219 penutupan lokasi; pencabutan izin; pembatalan izin; pembongkaran bangunan; pemulihan fungsi lahan; pencabutan insentif; dan/ lokasi; pencabutan izin; pembatalan izin; pembongkaran bangunan; pemulihan penutupan atau denda administratif. Sanksi administratif dapat berupa peringatan umum; tertulis; sementara pelayanan penghentian penghentian sementara kegiatan; lahan adalah lahan yang secara biofisik, terutama Kesesuaian dari aspek kelerengan, fisik, kimia, dan biologi cocok iklim, sifat, Langkah Langkah positif lainnya adalah UU tersebut memberikan kewenangan kepada pemda Pasal 34 ayat (5) menyebutkan jika setiap orang yang memiliki lahan pertanian pangan pangan lahan pertanian memiliki yang orang jika setiap 34 Pasal (5) ayat menyebutkan UU tersebut dapat dikatakan memiliki perspektif ramah dengan lingkungan yang diatur diatur yang lingkungan dengan ramah perspektif memiliki dikatakan dapat UU tersebut Langkah positif lainnya adalah akan dibentuknya Pusat Informasi Lahan Pertanian Pangan Pangan Pertanian Lahan Informasi Pusat dibentuknya akan adalah lainnya positif Langkah Pasal Pasal 68 huruf a—h telah menjelaskan lebih lanjut rincian peran serta masyarakat 220 219

yang yang dialihfungsikan jika lahan tersebut adalah lahan tidak beririgasi. Selain luas lahan, lahan. atas dasar kesesuaian lahan ditentukan kualitas paling sedikit: tiga kali luas lahan yang dialihfungsikan jika lahan beririgasi; lahan dua kali tersebut luas lahan merupakan yang dialihfungsikan jika lahan itu adalah reklamasi rawa pasang-surut dan nonpasang-surut (lebak); dan paling sedikit satu kali luas lahan untuk menambah insentif kepada petani. Di samping itu, jika terjadi alih fungsi lahan untuk untuk lahan fungsi alih terjadi jika itu, samping Di petani. kepada insentif menambah untuk pengganti lahan penyediaan 46, jo 44 pasal dalam diatur sebagaimana umum kepentingan administratif. rusaknya lahan belaka. pertanian. Jika tidak subjektif hal diatur, penilaian itu dengan dapat berpotensi terhadap pemberian dilandasi hanya yang lahan pemilik kepada sanksi pertanian diwajibkan untuk memperbaiki kerusakan tersebut. Pasal itu diancam dengan sanksi sanksi dengan diancam itu dan lahan akibat rusaknya menimbulkan Pasal kewajibannya tidak melaksanakan berkelanjutan tersebut. kerusakan memperbaiki untuk diwajibkan pertanian pangan berkelanjutan juga berkewajiban untuk memanfaatkan tanah sesuai peruntukan dan dan peruntukan sesuai tanah memanfaatkan untuk berkewajiban juga berkelanjutan pangan meningkatkan dan menjaga dalam serta berperan orang Setiap irigasi. kerusakan mencegah lingkungan. kelestarian memelihara dan lahan, kerusakan mencegah tanah, kesuburan menjamin menjamin konservasi tanah dan air. Konservasi itu meliputi perlindungan sumber daya lahan dan air; sumber pelestarian daya lahan dan air; kualitas pengelolaan lahan dan air; lahan pertanian itu, memiliki Selain yang bagi orang setiap pencemaran. dan pengendalian disebutkan pengaturan lebih lanjut mengenai sistem informasi akan diatur dalam PP. akan informasi lanjut mengenai sistem lebih pengaturan disebutkan dalam pasal 33 dan 34. Dalam lahan, pemanfaatan pemerintah bertanggung jawab untuk Di samping itu, penyebaran informasi dilakukan sampai ke tingkat kecamatan dan desa. dan informasi menyebarkan untuk kewajiban memiliki yang pemerintah pihak Sayangnya, bagaimana proses penyebaran informasinya belum diatur dalam UU itu. Dalam pasal 60 Pertanian Pertanian Pangan Berkelanjutan dan menentukan telah itu Lahan UU pertanahan. bidang Cadangan di berwenang Pertanian yang pemerintah Pangan lembaga pada Berkelanjutan informasi apa saja yang harus disediakan dalam sistem informasi yang akan dibangun. berwenang, berpotensi terjadi saling melempar tanggung jawab antarinstansi. melempar tanggung jawab saling terjadi berpotensi berwenang, Lahan administrasi serta informasi sistem menyelenggarakan akan itu Pusat Berkelanjutan. masyarakat. Khususnya, masyarakat (termasuk masyarakat adat) (termasuk yang tinggal masyarakat di masyarakat Khususnya, kawasan masyarakat. itu merasa keberatan jika lahan yang mana instansi jelas yang penunjukan ada tidak jika pemerintah, sisi dari itu, samping mereka dijadikan lahan pertanian berkelanjutan. Di masyarakat. Akan masyarakat. tetapi, subjek yang ditugaskan untuk menampung dan menindaklanjuti masukan dari masyarakat tidak disebutkan. Hal itu dalam tataran implementasi dari sisi konflik menimbulkan berpotensi dan mereka membingungkan dapat tentunya masyarakat luput dari pengaturan adalah pasal itu tidak menyebutkan kepada siapa masyarakat dapat masyarakat siapa kepada menyebutkan tidak itu pasal adalah pengaturan luput dari memberikan masukan atau menyampaikan laporan-laporan terkait dengan perlindungan serta peran jenis-jenis menyebutkan hanya itu Pasal berkelanjutan. pangan pertanian lahan dalam setiap tahapan yang dimaksud dalam pasal 67 ayat (3). Selain dari huruf g, hal yang dalam dimaksud pasal dalam 67 setiap ayat tahapan yang

Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009 158 pasal 75 ayat (2) menyebutkan pada saat UU itu berlaku, sedangkan Rencana TataRuangRencanasedangkan berlaku, itu UU saat menyebutkanpada (2) ayat 75 pasal itu, Sementaradiundangkan. itu undang-undang sejak terhitung tahun dua waktu dalam Pertanian CadanganPanganBerkelanjutan—sebagaimanalama18—disesuaikan paling pasal dalamdimaksud Lahan dan Berkelanjutan, Pangan Pertanian Lahan Berkelanjutan, Pangan PertanianKawasan menetapkan belum yangkabupaten/kota wilayah ruang tata petani tetap sajamenjadiburuhtanidilahanyang tidakdimilikinya. berkelanjutandan pangan pertanian lahan menguasai lebih akan korporasikapasitasnya, maupun korporasi untuk petani memiliki bagi lahan sama itu. yang kesempatanDengan membuka demikian, masih dikhawatirkan tersebut dengan UU segala berkelanjutan. pangan pertanian lahan memiliki dalam khusus secara kemudahan diberikan atau diprioritaskan Perlindunganbagi petaniantara lain: 61—65. pasal dalam diatur petani bagi pemberdayaan dan Perlindungan petani. milik pangan pertanian lahan kepemilikian melindungi adalah itu UU dari tujuan sebagai objekyang dapatmenguntungkan oknumtertentu secara ekonomi. tanpa dimanfaatkan dikhawatirkan diberikan itu wajar.Laporan yang dapat harga dengan informasi atau biaya dipungut bahwa klausul tersebut. menambahkan laporan itu mengakses aturan Sebaiknya, dapat masyarakat bagaimana serta mengumumkannya, DPRD sesuai jenjangnya, sertadiumumkan dandapatdiakses secara dan terbuka olehmasyarakat. DPR kepada disampaikan juga Laporan provinsi, pemerintah. pemda kepada provinsi kepada pemda kabupaten/kota pemda kabupaten/kota, pemda kepada desa pemerintah dari berjenjang dilakukan pengawasan Laporan evaluasi. dan pemantauan, sebagaiupaya Kegiatan pelaksanaantersebut. jaminan UU pengawasan pelaporan,berupa lahannya dialihfungsikan. jika lahannyasemula yangdari luas lebih yangpengganti lahan mendapatkan pasti sudah berkelanjutan pangan pertanian lahan pemilik setiap Jadi, itu. lahan pemberian dengan pemilik lahan kepadatetap seluas pemberian tanah dan yang dalamnya dialihfungsikan. di Penafsiran diatur lain sebagaimana adalah lipat penyediaan berkali lahan yang sama luas yang melakukan alih fungsi lahan hanya berkewajiban sebatas ‘menyediakan’ lahan dengan pengganti”.lahan “pemberian menimbulkanmultitafsir.dapat itu Hal diartikan,pihak Bisa sampai diadakan perubahan atas Perda Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten/Kota. Pangan Pertanian CadanganPangan PertanianBerkelanjutan Lahan sebagaimana dandimaksud Kawasan pada Berkelanjutan,pasal 18 Pangan dilakukan Pertanianoleh bupati/walikota Lahan penetapan Berkelanjutan, ditetapkan, sudah Kabupaten/Kota Wilayah 5. 4. 3. 2. 1. Kelemahan pasal 46 adalah menggunakan kata “penyediaan lahan pengganti” bukan pengganti” lahan “penyediaan kata menggunakan adalah 46 pasal Kelemahan Dalam ketentuan peralihan pasal 75 ayat (1) menyebutkan secara tegas bahwa rencana tidak petani adalah petani terhadap perlindungan pengaturan dari Kekurangan satu Salah petani. melindungi untuk semangat memiliki terlihat juga tersebut UU cara bagaimana dan mana di mengatur tidak adalah tersebut aturan Kelemahan positif langkah merupakan juga IX bab dalam diatur yang pengawasan Langkah Ganti rugiakibatgagal panen. kebutuhan memenuhi pangan nasional;dan/atau untuk negeri dalam pangan pertanian hasil Pengutamaan Pemasaran hasilpertanianpangan pokok; Memperoleh sarana produksi danprasarana pertanian; Harga komoditas pangan pokok yang menguntungkan; dikembangkan untuk pertanian pangan. dikembangkan untukpertanian 159 Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009 seperti real real property, http://www.dannydarussalam.com/engine/artikel/print.php?lang=id&arti diakses dari Koran Jakarta Online Koran Jakarta Hanya saja, dalam UUitu , tarif PPN bisa diubah antara 5% sampai 5% antara diubah bisa PPN tarif , UUitu dalam saja, Hanya 221 diakses terakhir Oktober 2009 , 1 d=6149&print= ‘Menunggu Beleid Bebas Pajak’ ‘Menunggu Beleid Bebas Pajak’

Perubahan signifikan justru signifikan Perubahan terjadi pada tarif PPnBM. Pada sektor itu, tarif akhir yang Tidak ada perubahan dalam tarif PPN, tarif 10% yang telah ada sejak 1983 masih Aspek yang paling penting dari amandemen UU tersebut tentunya adalah berapa besar adalah berapa paling tentunya penting dari amandemen UU tersebut Aspek yang RUU PPN dan PPnBM merupakan salah satu instrumen penting yang sangat menentukan menentukan sangat yang penting instrumen satu salah merupakan PPnBM dan PPN RUU Bagi RUU Pajak Pertambahan Nilai atas Barang dan Jasa serta Pajak Penjualan atas Barang Barang atas Penjualan Pajak serta Jasa dan Barang atas Nilai Pertambahan Pajak RUU Bagi Pasal Pasal 75 ayat (2) tidak memberikan ketegasan mengenai batas waktu penyesuaian Penjualan atas Barang Mewah: Menggenjot Pendapatan Negara Melalui Melalui Negara Pendapatan Menggenjot Mewah: Barang atas Penjualan Pajak 221

PPnBM memang terus menaik. Pertama kali ditetapkan dalam UU PPnBM dalam tarif No. 8/1983, ditetapkan kali Pertama menaik. terus memang PPnBM disetujui adalah 10% sampai 200%. Angka itu meningkat hampir tiga kali lipat dari tarif terakhir terakhir tarif dari lipat kali tiga hampir meningkat itu Angka 200%. sampai 10% adalah disetujui tarif Kecenderungan 10%—50%. antara berkisar hanya yang UU pada No. 18/2000 PPnBM tarif PPN sebesar 7,5% dan tarif FPDIP tarif yang mengajukan sebesar 8%. akhirnya, Pada 10%. tetap disepakati 15%melalui PP. Cenderung Naik Cenderung dipertahankan, meskipun dalam pembahasan tingkat Panja, FPAN telah mengusulkan merupakan merupakan kebutuhan primer. Hal itu membawa pertanyaan kedua, barang-barang apa pada 1 April 2010. baru berlaku dari PPN atau PPnBM. UU tersebut dibebaskan yang ada kepentingan bagi negara untuk pengenaan tarif PPN semaksimal akan sangat mempengaruhi beli daya apabila masyarakat dikenakan mungkin mengenakan PPN. Namun, terlalu tinggi atau dikenakan secara eksesif terhadap barang-barang yang sebenarnya tarif besaran pajak akan yang kepada PPN dikenakan dan makin PPnBM. prinsipnya, Pada intens aktivitas ekonomi, makin besar pula penerimaan negara yang masuk sehingga terjadi terjadi di Indonesia—dari pembelian tusuk gigi sampai pembelian rumah dan tanah—yang merupakan objek PPN. Selain itu, dan keuangan. biasa sampai jasa perbankan jasa, dari jasa dalam bentuk layanan sektor PPN juga berlaku terhadap penerimaan pendapatan negara dan menentukan pertumbuhan ekonomi. Betapa tidak? Pajak Pertambahan Nilai (PPN) terhadap dikenakan nyaris semua aktivitas ekonomi yang waktu yang relatif tidak terlalu lama. Sekitar tujuh bulan diperlukan untuk menyelesaikan tidak lama. terlalu relatif Sekitar tujuh yang bulan untuk diperlukan waktu menyelesaikan pembahasan RUU PPN dan PPnBM dari mulai pembahasan pada Februari 2009 2009. sampai pada September disahkan Mewah yang biasa disebut sebagai UU PPN dan PPnBM, perubahan kali ini merupakan kali kali merupakan ini kali perubahan PPnBM, dan PPN UU sebagai disebut biasa yang Mewah termuat sebelumnya Amendemen PPnBM. dan PPN tentang 8/1983 No. UU terhadap ketiga dalam UU No. 11/1994 dan yang kedua dalam UU No. 18/2000. RUU itu dibahas dalam Perubahan Ketiga Perubahan 22. Undang-undang Pajak Pertambahan Nilai atas Barang dan Jasa dan Pajak Pajak dan Jasa dan Barang atas Nilai Pertambahan Pajak Undang-undang 22. secara secara memaksa. Sebaiknya, dalam pasal 75 ayat (2) juga diberikan tenggang waktu yang (1). diatur dalam pasal 75 ayat dua tahun sebagaimana sama, yakni politik yang tidak dapat diprediksi dari segi waktu. jelas Jika dan UU memasrahkan penyesuaian sampai itu diadakannya perubahan tidak atas mengatur Perda itu, secara hal itu dapat menghambat implementasi lahan perlindungan pertanian pangan berkelanjutan perda perda yang belum sesuai dengan UU tersebut. Proses perubahan Perda adalah proses

Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009 160 4. 3. 2. 1. berikut. Pokok-pokok Perubahan UU PPNdanPPnBM Terakhir, pada UU No. 18/2000, tarif PPnBM dinaikkan menjadi antara 10%%—75%.amandemenpertama8/1983,No. UU tarif PPnBM dinaikkan menjadi antara 10%%—50%. Pada 35%. maksimal menjadi PP dengan diubah dapat dan 10%%—20% antaraberkisar - 222 ------Secara ringkas, pokok-pokok perubahan UU PPN dan PPnBM mencakup hal-hal sebagai Pajak Penjualan atasBarang Mewah Pengembalian (Retur) JKP Bukan Objek Objek danNonPajak

Pajak Masukan (DeemedPajak Masukan). pengkreditan pedoman mekanisme menggunakan akan PPN-nya pengenaan yang BKP sebagai tetap sumbernya dari langsung diambil yang pertanian hasil Barang Kena Pajak (JKP) dan BKP Tidak Berwujud dalam RUU PPNKena dikenakan Pajak (BKP) tarif Tidak 0%. Berwujud dari Indonesia di yangluar daerahdilakukan pabean, atasoleh eksporpengusaha Jasa Indonesia Dalamrangkadi menetralkanluar daerahpembebanan PPNdanmenambahpabean daya saingdan kegiatan jasa egni elka PN ts eyrhn K yn dibatalkan/dikembalikan yang JKP penyerahan sebagian atauseluruhnya. atas PPN perlakuan mengenai diatur PPN RUU dalam BKJ, (retur) pengembalian perlakuan dengan paralel Agar oleh atas penyerahannya yang tidakdikenakan PPN. JKP dilakukan bukan sebagai yang ditetapkan syariah, keuangan perbankan termasuk jasa pun, siapa sama, yang perlakuan memberikan jasa Untuk sejenisnya; dan warung, makan, rumah perhotelan; sertajasaboga atau katering. restoran, dari hotel, di dikecualikan disajikan daerah yang pajak dikenakan minuman dan makanan C; galian pertambangan yaitu sudahhasil barangPPN, pengenaan yang tertentu objek-objek sama, yang objek suatu terhadap berganda pajak pengenaan menghindari Untuk segar ditetapkan sebagai barang kebutuhan pokok yang tidakdikenakan PPN. terjangkau, yang sayuransegar, hargaperah, buah-buahan susu dan diolah, segar, belum daging yang telur dengan Indonesia rakyat gizi pemenuhan rangka Dalam tetap sebagai barang yang tidakdikenakan PPN. batubara termasuk sumbernya dari langsung diambil yang umum pertambangan Untuk menjamin ketersediaan bahan baku industri energi dalam negeri, barang hasil PPN danPPnBM. UU tubuh batang ke PP—dinaikkan dengan diatur semula PPN—yang dikenakan tidak yang jasa dan barang jenis pengaturan hukum, kepastian memberikan Untuk Pokok-Pokok Undang-undangPPN danPPnBM, Perubahan egn uun nu mmeia rag eaa eeith aa rangka dalam pemerintah kepada ruang memberikan untuk tujuan Dengan diperlukan. 75% dari dinaikkan benar-benar PPnBM apabila diterapkan akan 200% sebesar Tariftertinggi tarif 200%. menjadi atas batas regulasinya, fungsi melaksanakan 222 http://www.klinik-pajak.com/uuppn2009.htm

pemanfaatan Barang l , diakses Oktober2009. 161 Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009 pada tanggal 15 dan tanggal 20 setelah Masa Pajak berakhir sebagaimana diatur dalam Mengingat UU berakhir. KUP. Pajak Untuk Masa membantu setelah likuiditas berikutnya bulan Wajib akhir Pajak, lambat paling waktu menjadi itu diperlonggar PPN. RUU itu diatur dalam ketentuan itu tidak diatur dalam UU KUP, ketentuan Pajak Pajak adalah pada saat terutangnya pajak, yaitu pada saat penyerahan. Dalam hal pembayaran mendahului penyerahan, Faktur Pajak dibuat pada saat pembayaran. Dengan pengaturan itu, Wajib Pajak tidak perlu Pajak. Faktur dengan berbeda yang lagi (invoice) membuat faktur penjualan dilakukan lambat paling semula PPN Masa SPT pelaporan dan PPN penyetoran Saat kemudahan kemudahan prosedur penetapan pemusatan tempat terutang, yaitu cukup dengan Pajak. Jenderal Direktur kepada tertulis pemberitahuan secara melakukan Faktur pembuatan saat Pajak, Wajib administrasi beban meringankan rangka Dalam penetapan besarnya Pajak Masukan yang dapat dikreditkan bagi Wajib Pajak tertentu, tertentu, Pajak Wajib bagi dikreditkan dapat yang Masukan Pajak besarnya penetapan baik berdasarkan omzet maupun PPN-nya. kewajiban menghitung dalam Pajak kegiatan Wajib kemudahan memberikan usaha (sektoral). Tujuannya adalah Dalam rangka mengurangi beban administrasi Wajib Pajak, RUU memberikan dengan dengan pengembalian pendahuluan tanpa melalui pemeriksaan terlebih Pemeriksaan dahulu. dapat dilakukan kemudian bila diperlukan. Sanksi yang lebih rendah dikenakan dari UU Ketentuan Umum dan Cara Tata Perpajakan (UU KUP), yaitu 2% perbulan, kecuali terdapat indikasi diatur dalam UU KUP. sebagaimana sesuai ketentuan tindak berlaku pidana perpajakan, sanksi yang RUU tersebut mengatur mengenai Deemed Pajak Masukan, yaitu mekanisme buku. Kecuali, Wajib Pajak tertentu—yang secara mekanisme PPN tertentu—yang Pajak akan mengalami buku. Wajib Kecuali, lebih bayar seperti eksportir dan penyalur/pemasok pemerintah—diperkenankan untuk restitusi pada setiap Masa Pajak. Dengan pertimbangan untuk likuiditas, membantu memberikan pelayanan yang lebih sukarela Wajib Pajak baik dalam melaksanakan kewajiban pajaknya dan (self assessment), mendorong kepatuhan Wajib Pajak tertentu yang memiliki risiko rendah dapat diberikan restitusi berlaku untuk semua sektor usaha. semua sektor untuk berlaku Apabila dalam suatu Masa Pajak terdapat kelebihan pajak, atas kelebihan pajak itu dikompensasikan ke Masa dan Pajak berikutnya dapat direstitusi pada akhir tahun Dalam Dalam RUU PPN diatur bahwa pengusaha yang mengkreditkan belum PPN berproduksi tetap yang dapat telah dibayar atas berproduksi, gagal atas ternyata itu pengusaha tertentu waktu kurun dalam apabila pembelian barang modal. Namun, PPN yang telah dikreditkan dan telah dimintakan pengembaliannya wajib dibayar yang (PKP) Pajak Kena Pengusaha untuk waktu jangka batasan Pengaturan kembali. gagal berproduksi disepakati tiga tahun sejak pengkreditan Pajak Masukandan - - - - - Pengkreditan Pajak Masukan Pajak Pengkreditan Saat Pembuatan Faktur Pajak Faktur Saat Pembuatan Pemusatan Tempat PPN Terutang Tempat Pemusatan Pajak Masukan Deemed Pajak Restitusi PPN Restitusi -

9. 8. 7. 6. 5.

Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009 162 delegasian yang diaturdalam amandemenketiga. Berikut komposisi delegasiannya. norma belas tujuh ada Tercatat delegasian. untuk ruang banyak cukup menyisakan juga amandemen umum, Secara itu. undang-undang naskah dari sebagian terhadap dilakukan Delegasian 13. MasaBerlaku RUU PPNdanPPnBM 12. Tanggung Renteng 11. Restitusi Turis Asing 10. Fasilitas Perpajakan nagudn treu mrpkn mnee ktg dn mnee hanya amandemen dan ketiga amandemen merupakan tersebut Undang-undang ------mulai 1April2010. diberlakukan PPnBM dan PPN eksternal—RUU maupun internal sosialisasi—baik pelaksanaan prosedur,pelaksanaan dan serta sistem penyempurnaan tersebut, peraturanundang-undang mempersiapkan untuk waktu diperlukannya Mengingat pembeli maupunpenjual. dimasukkan material pengaturan dalam RUU merupakan PPN, mengingat ketentuan karena itu masih sangat dihapus diperlukan untuk melindungi diputuskan KUP RUU pembahasan waktu pada yang PPN renteng tanggung mengenai Pengaturan paspor luar negeri (turis asing) dengan syarat pemegang nilai pribadi PPN orangminimal sebesar oleh Rp500.000. pabean daerah luar ke dibawa yang bawaan barang atas BM PPn dan pengembalianPPNpemberian mengenai diatur PPN RUU Dalam Bahan baku kerajinan perak. yang harus dipindahkan dengan sarana transportasi transportasiyang tersedia kelancaranlainnya sangat sarana mendorong tersedia tinggi; yang tidak tertentuyang dan daerahmemadai, untuk di orangyang dan udaraperbandingan barang perpindahan arus antara di volume umum barang angkutan dan tersedianyaorang Menjamin Kegiatan penanggulangan bencanaalamnasional; Listrik danair; pemerintah proyek yang dibiayai pinjaman/hibah/bantuanluarnegeri; pelaksanaan rangka dalam BKP/JKP penyerahan dan Impor Perwakilan negara asing/badan-badaninternasional; penambahan fasilitas, antara lainuntuk: Untuk memberikan kepastian hukum bagi pemberian fasilitas perpajakan, diberikan Diagram 10Delegasian UUPPNdanPPnBM 163 Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009

Lokasi pembayaran pajak pembayaran Lokasi pedoman dan tata penghitungan, mengenai penentuan waktu, Ketentuan kembali pembayaran cara usaha sebagaimana mengenai peredaran Ketentuan usaha tertentu (7), kegiatan pada ayat dimaksud (7a), dan pedoman pada ayat dimaksud sebagaimana sebagaimana Masukan Pajak pengkreditan penghitungan (7a) (7) dan ayat pada ayat dimaksud Pajak pengembalian kelebihan dan tata cara Penghitungan Masukan ayat (1) ayat PPnBM dikenai yang mengenai jenis barang Ketentuan (3) pada ayat dimaksud sebagaimana pada ayat dimaksud mengenai nilai lain sebagaimana Ketentuan (1) diberikan yang rendah mengenai PKP berisiko Ketentuan pajak pengembalian pendahuluan kelebihan untuk dapat dikreditkan yang Masukan Jumlah Pajak menggunakan pajak dihitung dengan terutang yang penyerahan Ketentuan mengenai batasan kegiatan dan jenis JKP yang atas dan jenis JKP yang batasan kegiatan mengenai Ketentuan (1) pada ayat dimaksud PPN sebagaimana dikenai ekspornya PPnBM PPN atau pengurangan tata cara mengenai Ketentuan PPN (1) dan pengurangan ayat pada dimaksud sebagaimana ayat(2) pada dimaksud sebagaimana (1) dapat pada ayat dimaksud pajak sebagaimana Tarif 5% dan paling tinggi 15% yang diubah menjadi paling rendah diatur dengan perubahan tarifnya mewah tergolong BKP yang mengenai kelompok Ketentuan pada dimaksud tarif sebagaimana dengan PPnBM dikenai yang Mengenai BKP Tidak memanfaatkan badan yang pribadi atau Orang dimaksud pabean sebagaimana dari luar daerah Berwujud JKP memanfaatkan (1) huruf dan/atau yang dalam pasal 4 ayat dalam pasal dimaksud pabean sebagaimana dari luar daerah melaporkan memungut, menyetor,dan (1) huruf e wajib 4 ayat dan tata caranya penghitungan yang terutang PPN yang Tabel 28 Delegasian UU PPN dan PPnBM dari Sisi Materi UU PPN dan PPnBM 28 Delegasian Tabel Peraturan Peraturan Menteri Keuangan Dirjen Peraturan Pajak Keuangan Peraturan Menteri Keuangan Keuangan Peraturan Menteri Keuangan Peraturan Menteri Keuangan Peraturan Menteri Keuangan Peraturan Menteri PP Peraturan Menteri Peraturan Peraturan Menteri Keuangan PP Keuangan Peraturan Menteri Keuangan Jenis Aturan Peraturan Menteri Dari sisi materi, delegasian memuat hal-hal sebagai berikut. sebagai hal-hal memuat delegasian sisi materi, Dari

12 (1) 9 (13) 9 (7b) 9 (6b) 9 (6) 9 (4d) 8 (a) 8 (4) 8 (3) 7 (3) 5A (3) 4 (2) Pasal 3A (3)

Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009 164 Pasal, UUyang baruterdiri dari11Babdan92Pasal. Berikut perbandingannya. pokok kearsipan. Apabila pada undang-undang yang lama hanya terdiri dari VI Bab dan 13 dengan DPR MenPAN, Raker saatMenkeu, Menteri pada Pendidikan dibahas Nasional selesai (Mendiknas). RUU 2009, September 16 Rabu, RUU. draf penandatanganan dan pengesahan, persetujuan, pemerintah, fraksi-fraksi dan Mini Akhir September 2009, Komisi II melapor kepada Panja dalam Pleno, dilanjutkan dengan Pendapat dilakukan perubahan redaksional/penyesuaian nomor pasal, ayat, dan huruf sebanyak 57. sebanyak 240, yang itu perlu dilakukan penyempurnaan Rapat substansi sebanyak MenPAN. 132, dankeseluruhan. usulanperubahanfraksi-fraksiadadariyangtidakyang DIM dinyatakan dan denganperlu tetap raker mengadakan mengesahkan Kearsipan jadwal, sekaligus mulai RUU membahas RUU itu. DIM membahasRUU itu berjumlah 429 secaramandat diserahkan pemerintahke DPRpada24Agustus2009. baru itu UU mengingat selesai, cepat termasuk itu UU pembahasan, proses Dalam 2009. saat ini berjudul UU No. 43/2009 tentang Kearsipan. UU itu mulai berlaku pada 23 Oktober 23. Undang-undang No. 43 Tahun 2009tentang Kearsipan: Beratnya Jadi Rapat berlanjut pada 7–9 September 2009 dengan penambahan beberapa substansi. UU NO. 17TAHUN 1971 16 E(5) 16 (B)1 13 (8) 13 1)a Pasal Umum Bab IKetentuan-Ketentuan Prps. tahun 196 atasUUNo.Perubahahan 19 Arsiparis UU Kearsipan merombak total UU yang lama, yaitu UU No. 7/1971 tentang ketentuan tentang 7/1971 No. UU yaitu lama, yang UU total merombak Kearsipan UU Pada 4—6 September 2009, Timus merumuskan dan mensikronisasi RUU secara konsinyir. Proses pembahasan relatif lancar. Pada Rabu, 26 Agustus 2009, Komisi II yang mendapat Senin, 28 September 2009, RUU Kearsipan disahkan dalam Sidang Paripurna DPR yang Keuangan Menteri Peraturan PP Keuangan Menteri Peraturan Keuangan Menteri Peraturan Jenis Aturan Tabel 29Perbandingan UUNo.17/1971dan No.43/2009 Bab IKetentuan Umum atasUUNo.Perubahan 7/1971 UU No.43Tahun 2009 permintaan kembali PPNdanPPnBM Ketentuan mengenaitatacara pengajuan danpenyelesaian maupun selamanya dibebaskan daripengenaanpajak,baikuntuksementara waktu Pajak terutang tidakdipungutsebagianatauseluruhnya atau Pajak dantatacara pembetulanataupenggantian Faktur Pajak Ketentuan lebihlanjutmengenaitatacara pembuatanFaktur Waktu pembuatanfaktur pajak Mengenai

Pada 14 165 Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009 Bab XI Ketentuan Penutup Bab XI Ketentuan Paragraf 1 Akuisisi Arsip Statis 1 Akuisisi Paragraf Arsip statis 2 Pengolahan Paragraf Arsip Statis 3 Preservasi Paragraf Arsip Statis 4 Akses Paragraf Bab VI Autentikasi Serta Masyarakat dan Peran Profesi Bab VII Organisasi Profesi Organisasi Bagian Kesatu Serta Masyarakat Peran Bagian Kedua Bab VIII Sanksi Administratif Pidana Bab IX Ketentuan Peralihan Bab X Ketentuan Bagian Kesepuluh Kerja Sama Kerja Bagian Kesepuluh Pendanaan Bagian Kesebelas Arsip Dinamis Bab IV Pengelolaan Pengelolaan Lingkup Ruang Bagian Kesatu Arsip Dinamis Pengelolaan Pelaksanaan Bagian Kedua 1 Penciptaan Paragraf Arsip Dinamis dan Pemeliharaan 2 Penggunaan Paragraf arsip 3 Penyusutan Paragraf 4 Arsip vital Paragraf Arsip Pencipta Kewajiban Bagian Ketiga Arsip Statis Bab V Pengelolaan Pengelolaan Lingkup Ruang Bagian Kesatu Arsip Statis Pengelolaan Pelaksanaan Bagian Kedua Paragraf 1 Pembangunan SKN 1 Pembangunan Paragraf SIKN 2 Pembangunan Paragraf JIKN 3 Pembentukan Paragraf Kearsipan Organisasi Bagian Ketiga Unit Kearsipan Bagian Keempat Kearsipan Lembaga Bagian Kelima Indonesia (ANRI) 1 Arsip Nasional Republik Paragraf Provinsi 2 Arsip Daerah Paragraf Kabupaten/Kota 3 Arsip Daerah Paragraf Tinggi 4 Arsip Perguruan Paragraf Manusia Sumber Daya Pengembangan Bagian Keenam dan Sarana Prasarana Bagian Ketujuh Arsip dan Penyelamatan Perlindungan Bagian Kedelapan Sosialisasi Kearsipan Bagian Kesembilan UU No. 43 Tahun 2009 43 Tahun UU No. Lingkup dan Ruang Asas, Tujuan, Bab II Maksud, dan Tujuan Maksud Bagian Kesatu Azas Bagian Kedua lingkup Ruang Bagian Ketiga Bab III Penyelenggaraan Kearsipan Umum Bagian Kesatu (SKN), Nasional Kearsipan Sistem Pembangunan Bagian Kedua (SIKN), dan Nasional Kearsipan Informasi Sistem Pembangunan Nasional (JIKN) Kearsipan Informasi Jaringan Pembentukan

Bab VI Ketentuan Penutup Bab VI Ketentuan Bab V Ketentuan Pidana Bab V Ketentuan Bab IV Kewajiban Kearsipan Bab IV Kewajiban Bab III Organisasi Kearsipan Bab II Tugas Pemerintah Bab II Tugas UU NO. 17 TAHUN 1971 17 TAHUN UU NO.

Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009 166 pada turunanperaturan dariUUsebagai berikut. tergambarkan itu Hal tercapai. dapat itu UU dari tujuan demikian, Dengan terpadu. dan pengelolaan arsip secara nasional. Lembaga itu seharusnya dapat berjalan secara sistematis berbangsa, dan bernegara. bermasyarakat, kehidupan kebutuhan dan perkembangan dalam informasi pengaruh memberikan teknologi perkembangan Apalagi, negara. penyelenggara kalangan termasuk pemaknaanumumterhadap arsipyang masihterbatas dansempit olehberbagai belum kalangan, ini saat nasional bersifat terpadu, kearsipansistemik, dan komprehensif. penyelenggaraan Semua itu tidak terlepas itu, dari pemahaman dan Selain perundang-undangan. dengan berkaitan yang peraturanberbagaidalam tersebar pengaturan danpenyelenggaraan parsialbersifat masihkearsipan dan ketentuan disebabkan itu Hal nasional. secara arsip pengelolaan dalam ada yangpermasalahan menjawab dapat tidak kearsipanpokok pemanfaatan arsipyang autentik danterpercaya. perubahan itu juga untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik dalam pengelolaan dan budaya, pertahanan, serta keamanan—sebagai identitas jati diri sah, bangsa. Tak kalah penting, yang bukti alat sebagai pertanggungjawabankehidupandalam baik masyarakat–dalamekonomi,bidang sosial,politik, arsip, keamanan dan lainnya keselamatan Tujuan menjamin nasional. adalah kearsipan penyelenggara sebagai (ANRI) Nasional Indonesia Arsip Republik serta perseorangan, dan kemasyarakatan, organisasi politik, organisasi perusahaan, pendidikan, lembaga pemda, negara, lembaga oleh dilakukan yang kegiatan Perubahan terhadap UU Kearsipan bertujuan untuk menjamin tersedianya arsip dari arsip tersedianya menjamin untuk bertujuan Kearsipan UU terhadap Perubahan ebg Kaspn kuuna NI mmlk ooia yn ckp ea dalam besar cukup yang otoritas memiliki ANRI, khususnya Kearsipan, Lembaga tentang7/1971No. yaitutersebut,UU dipecahkanUU ingindalamyang Permasalahan 167 Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009

sejak UU tersebut diundangkan Satu tahun sejak UU tersebut diundangkan (23 Oktober 2010) Target Selesai Target Satu tahun Tabel 30 Delegasian UU Kearsipan UU 30 Delegasian Tabel 4. Pelayanan berdasarkan norma, standar, norma, standar, berdasarkan 4. Pelayanan dan fasilitas pelayanan dan kriteria prosedur, akses untuk kepentingan penelitian dan untuk kepentingan 5. Akses ilmu pengetahuan, kepentingan pengembangan dan penyidikan penyelidikan arsip inaktif dari unit pengolah ke Pemindahan unit kearsipan 8. Akuisisi, pengolahan, preservasi, dan akses dan akses pengolahan, preservasi, 8. Akuisisi, arsip statis secara tercipta arsip statis yang 9. Autentisitas harus dan/atau hasil alih media yang elektronik persyaratan dengan dapat dibuktikan membuat daftar arsip dinamis dan cara 1. Tata dan keselamatan keamanan, keutuhan, menjaga arsip dinamis arsip dan pelaporan pemberkasan cara 2. Tata arsip vital 3. Program pendidikan dan pelatihan arsiparis dan pelatihan pendidikan penggunaan, dan pemeliharaan 3. Penciptaan, arsip dinamis arsip mengenai penyusutan 4. Pengaturan Arsip (JRA) Retensi 5. Jadwal pemusnahan arsip 6. Prosedur arsip arsip inaktif, pemusnahan 7. Pemindahan arsip bernilai guna, dan penyerahan tidak yang mengenai JRA statis, serta ketentuan Materi yang Diatur yang Materi JIKN SIKN, 1. SKN, kompetensi, kewenangan, hukum, 2. Kedudukan 1 5 9 Jumlah Materi yang Diatur UU Kearsipan memberikan kepastian mengenai lembaga kearsipan yang terdiri dari

Pimpinan Arsip Pencipta Peraturan Peraturan Arsip Kepala Nasional RI Peraturan Peraturan Pemerintah Jenis Peraturan

pengelolaan arsip. Pada Pada UU sebelumnya, lembaga lembaga dalam yang termasuk tinggi disebutkan perguruan arsip hanya bahwa tambahan Arsip Adanya Daerah. Nasional Nasional Pusat dan Arsip kearsipan memberikan kesempatan kepada civitas akademika untuk terlibat aktif dalam ANRI, arsip daerah provinsi, arsip daerah kabupaten/kota, dan arsip perguruan tinggi.

Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009 168 menebar hukuman yang cukup berat yang 88 sampai 81 pasal pada terlihat itu Hal arsipnya. mengelola dalam hati-hati tidak terjadinya tumpang–tindihperaturan daninefisiensi anggaran legislasi. mengakibatkan dapat yang NegaraKerahasiaan mengenai UU adanya lagi perlu tidak itu, Dengan tidak. atau karena Oleh tersebut. UU dalam umum pula diatur sudah rahasiabersifat yang hal-hal demikian, oleh diakses dapat ditanganinya yang arsip apakah menilai arsip apabilaitudibuka dapat: itu menjadi terbuka. UU itu mengatur pula arsip yang dapat diakses untuk umum atau tidak. arsip statis yang tertutup, setelah melewati masa penyimpanan selama 25 tahun, arsip statis Publik. Pada UU itu, lembaga kearsipan menjamin kemudahan akses arsip stasis. Apabila ada Tak Perlu UUKerahasiaan Negara ada beberapa hallainyang dapatmenjadicatatan. Namun, terhormat. lebih secara arsip memosisikan dapat agar ini negara pengelola dan 82 Pasal 83 81 ------U eria sdh iikoiaia, hssy dna U Kbbsn Informasi Kebebasan UU dengan khususnya disinkronisasikan, sudah Kearsipan UU Beberapa hal positif dari UU tersebut diharapkan dapat mengubah perilaku masyarakat Pada UU Kearsipan, ada ancaman yang luar biasa bagi pejabat atau masyarakat yang masyarakat atau pejabat bagi biasa luar yang ancaman ada Kearsipan, UU Pada untuk kewajiban memiliki berwenang yang pejabat atau arsiparis sendirinya, Dengan UU tersebut turut memberikan kepastian bagi pencipta arsip untuk menutup akses atas Mengungkap memorandum atausurat yang menurutsifatnya perlu dirahasiakan. Mengungkapkan rahasia ataudatapribadi;dan Mengungkapkan isiaktaautentik yang bersifat pribadi; Merugikan kepentingan politikluarnegeridanhubungan luarnegeri; Merugikan ketahanan ekonomi nasional; kerahasiaannya; dilindungi kategori dalam masuk yang Indonesia alam kekayaan Mengungkapkan Membahayakan pertahanandankeamanan negara; usaha tidaksehat; persaingan intelektualdan kekayaan hak perlindungan kepentingan Mengganggu Menghambat proses penegakan hukum; pengguna arsipyangberhak) pengguna arsip wajib menyediakan arsipdinamisbagikepentingan dimaksuddalam pasal42ayat1) (Pencipta ( berhak sebagaimana arsipyangtidak Menyediakan arsipdinamiskepada pengguna arsipmiliknegara) dinyatakansebagai sumber dananegara dankegiatan yang menggunakan negara dari kegiatan lembaga dimaksuddalampasal33(arsipyangtercipta sebagaimana sendiriatauoranglainyang tidakberhak kepentingan untuk arsipnegara sengaja Menguasai/memiliki dengan Perilaku yang masuk dalam kategori arsipterjaga) yang masukdalam kategori keutuhan, keamanan,menjaga dankeselamatan arsip dinamis (3) (Pencipta dimaksudpadaayat (2)wajib arsipsebagaimana dimaksuddalampasal42ayat sebagaimana negara kepentingan untuk keamanan, yang terjaga dankeselamatan arsipnegara keutuhan, tidak menjaga sengaja Setiap orangyangdengan Tabel 31Sanksi dalamUUKearsipan satu tahun paling lama tahun tiga paling lama lima tahun paling lama Penjara Rp25.000.000 paling banyak Rp125.000.000 paling banyak Rp250.000.000 paling banyak Denda 169 Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009 paling banyak Rp500.000.000 paling banyak Rp250.000.000 Denda paling banyak Rp500.000.000 paling banyak Rp250.000.000 paling banyak Rp500.000.000 paling lama sepuluh tahun paling lama lima tahun Penjara paling lama sepuluh tahun paling lama lima tahun paling lama sepuluh tahun dibiayai dengandibiayai anggaran negara kepada pemberi kerja) Pihak ketiga menyerahkan arsip yang tercipta dari yang tidak dengan yang dibiayai anggarankegiatan negara sebagaimana (3) (Pihak ketiga yang menerima dimaksud dalam pasal 58 ayat pekerjaan dari lembaga negara, pemerintahan daerah, perguruan tinggi negeri, dan/atau BUMD serta BUMN berdasarkan perjanjian kerja sebagaimana dimaksud pada ayat yang tercipta dari kegiatan menyerahkan arsip yang (1) wajib wajib dilaksanakan sesuai denganwajib prosedur yang benar) Setiap orang yang memperjualbelikan atau menyerahkan arsip pihak lain di luar kepada yang memiliki nilai guna kesejarahan yang telah ditentukan sebagaimana dimaksud dalam pasal 53 memberkaskan dan melaporkan arsipnya kepadamemberkaskan dan melaporkan ANRI) Setiap orang yang dengan sengaja tidak menjaga kerahasiaan arsip tertutup sebagaimana 44 ayat dimaksud dalam pasal menjaga arsip tertutup wajib arsip kerahasiaan (2) (Pencipta sebagaimana (1)) dimaksud pada ayat Setiap orang yang dengan sengaja arsip di luar memusnahkan prosedur yang benar sebagaimana 51 dimaksud dalam pasal arsip sebagaimana (1) pada ayat dimaksud (Pemusnahan (2) ayat Perilaku yang dengan sengajaPejabat melaksanakan pemberkasan tidak sebagaimanadan pelaporan pasal 43 dimaksud dalam yang bertanggung dalam kegiatan (1) (Pejabat ayat jawab perjanjian perbatasan, kepulauan, kewilayahan, kependudukan, internasional, karya, kontrak pemerintahan yang dan masalah strategis sebagaimana (2) wajib ayat dalam pasal 34 dimaksud dimaksud dimaksud pada ayat (1) wajib menyerahkan arsip yang tercipta dari kegiatan yang kerja. pemberi kepada negara anggaran dengan dibiayai Lembaga negara, pemda, perguruan tinggi negeri, serta BUMN dan/atauBUMD wajib wajib dan/atauBUMD BUMN serta negeri, tinggi perguruan pemda, negara, Lembaga perjanjian kerja. Pengelolaan arsip sebagaimana dimaksud pada (1) ayat dilaksanakan setelah pihak ketiga mempertanggungjawabkan kegiatannya kepada pemberi kerja dan lembaga terkait. lain yang tinggi perguruan pemda, negara, lembaga dari pekerjaan menerima yang ketiga Pihak negeri, serta BUMN dan/atau BUMD berdasarkan perjanjian kerja sebagaimana mengelola arsip yang diciptakan oleh pihak ketiga yang diberi pekerjaan berdasarkan berdasarkan pekerjaan diberi yang ketiga pihak oleh diciptakan yang arsip mengelola Peraturan Peraturan itu disertai sanksi pidana, yaitu penjara paling lama lima tahun atau denda Ada peringatan penting bagi NGO agar berhati-hati dalam mengelola arsip dinamisnya, dinamisnya, dalam mengelola arsip berhati-hati penting bagi NGO agar peringatan Ada 2) 3) 1)

84 85 87 88 86 Pasal

paling banyak Rp250.000.000. paling banyak (1) berlaku pula bagi perusahaan dan perguruan tinggi swasta terhadap arsip yang tercipta tercipta yang arsip terhadap swasta tinggi perguruan dan perusahaan bagi pula berlaku (1) dari kegiatan yang dibiayai dengan anggaran negara dan/atau bantuan luar negeri. Lalu, hal berikut. jelas pula mengenai beberapa pada pasal 58 tergambar terlebih terlebih apabila menggunakan dana negara atau bantuan asing. ayat pada Pada dimaksud sebagaimana dinamis arsip pengelolaan kewajiban bahwa pasal dinyatakan 57 ayat (2) Hati-hati Menggunakan Dana Negara atau Bantuan Asing Hati-hati Menggunakan Dana Negara

Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009 170 baik dalambentukPP, Peraturan Kepala ArsipNasional,danpimpinanpenciptaarsip. itu. Terlebih, hanya diberikan waktu satu tahun untuk menyusun berbagai aturan turunan, UU menerapkan dalam kearsipan lembaga dan negeri, tinggi perguruan negara, lembaga kesiapanbanyakmembutuhkanlembaga-yang itu dilakukan.fundamental Hal perubahan 80 yang diberikan berupa: sampai 78 pasal pada dibahas itu Sanksi administrasi. sanksi dikenakanmereka tersebut, publik merupakan tantangan yang berat. (DPA)ke Arsip Pencarian Daftar menyampaikan untuk berkewajiban arsiparis itu, Selain menyerahkan arsipnya kepada lembaga kearsipan merupakan tantangan yang tidak ringan. kedisiplinanpihak-pihakmemantau yang berkewajiban dinamisnyaarsip mengelola serta juga arsiparis Khususnya, menjalankannya. dalam kearsipan lembaga keberaniaan serta untuk mewujudkan harapan yang tertuang dalamUUtentang kearsipan. maksimal secaralebih kearsipandituntut lain,lembaga sisi Di arsip. pengelolaan terhadap Kesiapan Lembaga Kearsipan hati kebaikan kritis dari tergantung pemerintah danpemdaselaku bersikap pembina. sangat arsiparis kearsipan untuk profesi sistem organisasi sulit pengembangan pengembangan dan Jadi, sangat profesinya. organisasi akan mengembangkan arsiparis dalam Akibatnya, organisasi. pembina agar profesi arsiparis menjadi profesi yang diminati dan sejajar dengan profesi arsiparislainnya. bagi perlindungan memberikan serta keahlian, kepemimpinan dan membangun arsiparis sangatlah penting. Organisasi itu berguna untuk membangun profesionalitas profesi, Organisasi Profesi ------Namun, pada pasal 70 ayat (2), pemerintah dan pemda turut campur tangan selaku tangan campur turut pemda dan pemerintah (2), ayat 70 pasal pada Namun, Organisasiprofesiarsiparis.untuk organisasiprofesiadanya adalah menarik yang Hal UU tentang Kearsipan dibahas hanya dalam jangka waktu satu bulan. Namun, begitu Namun, bulan. satu waktu jangka dalam hanya dibahas Kearsipan tentang UU UU dalam peraturan menjalankan tidak pejabat serta Kearsipan Lembaga Apabila tersebut UU pelaksanaan dalam tinggi cukup yang profesional arsiparis Kebutuhan kepedulian terciptanya mendorong dalam positif sangat tersebut UU sisi, satu Di perbaikan. melakukan tidak berikutnya bulan enam selama apabila jabatan dari Pembebasan satu tahunapabilaselamaenambulanberikutnya tidak melakukan perbaikan; lama paling untuk rendah lebih setingkat yang pangkat pada pangkat Penurunan apabila selamaenambulantidakmelakukan perbaikan; Penurunan gaji sebesar satu kali kenaikan gaji berkala untuk paling lama satu tahun bulan berikutnya tidakmelakukan perbaikan; enam selama apabila tahun satu lama paling untuk pangkat kenaikan Penundaan bulan tidakmelakukan perbaikan; Penundaan kenaikan gaji berkala untuk paling lama satu tahun apabila selama enam Teguran tertulis; 171 Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009 223 sehingga tidak mencukupi sebagai dasar hukum. sebagai tidak mencukupi sehingga Tanggung jawab negara dalam menyediakan fasilitas kesehatan; fasilitas menyediakan dalam negara jawab Tanggung dan kompleks; yang kesehatan pelayanan Permasalahan Permen tingkat masih RS materi mengatur untuk digunakan yang peraturan Tingkat anggaran untuk memberikan pelayanan bagi masyarakat miskin; dan bagi masyarakat pelayanan untuk memberikan anggaran Perlindungan maksimal terhadap hak-hak pasien, sesuai standar medis. dari pelayanan hak atas informasi dan Keseimbangan Keseimbangan fungsi RS pemerintah dan swasta dengan penekanan fungsi sosial pemerintah; Ada kewajiban dari RS yang didirikan oleh korporasi untuk mengalokasikan 0 Juli 2008 Departemen 10 Juli Publik Sekretariat Jenderal Kesehatan, Pusat Komunikasi Siaran Pers

Dalam Pendapat Akhir Presiden yang disampaikan saat Pembicaraan Tingkat II Soal hak-hak pasien yang kerap terlanggar dalam relasi fasilitas kesehatan (baca: rumah rumah (baca: kesehatan fasilitas relasi dalam terlanggar kerap yang pasien hak-hak Soal Apabila Pendapat Akhir Presiden dikaitkan dengan wacana yang mengemuka selama Atas Atas pengusulan tersebut, mayoritas fraksi menyetujui. Elva Hartati dari FPDIP RUU RUU RS adalah RUU usulan pemerintah, luncuran dari Prolegnas 2008. Naskah RUU Pada Pada 2009, banyak materi terkait kesehatan yang menjadi prioritas legislasi, antara ------Kesehatan 223

pasien dalam pasal 31 yang hanya terdiri dari dua ayat. Pasal itu berisikan kewajiban pasien kewajiban berisikan itu Pasal ayat. dua dari terdiri hanya yang 31 pasal dalam pasien privasi privasi atas rekam medis kondisi kesehatannya, menggugat/menuntut rumah sakit, bisa mencari second opinion, dan bisa menggugat rumah sakit apabila memberikan pelayanan tidak sesuai standar. Cukup menarik apabila hak itu dibandingkan dengan kewajiban sakit) dengan pasien terlihat menjadi salah satu materi utama dari UU RS. Hak pasien dalam pasien Hak RS. UU dari utama materi satu salah menjadi terlihat pasien dengan sakit) UU RS antara lain memperoleh informasi tentang diagnosis penyakitnya, mendapatkan pasien dalam relasi pasien dan fasilitas kesehatan. pasien dan fasilitas pasien dalam relasi Lebih Detil Perlu Sakit: Lebih Baik, tetapi Rumah Pengaturan pembahasan, publik baru memerhatikan RUU RS karena dipicu oleh kasus Prita Mulyasari. Mulyasari. Prita kasus oleh dipicu karena RS RUU memerhatikan baru publik pembahasan, Kasus Prita membuka mata banyak kalangan bahwa harus ada jaminan akan hak-hak pemerintah, yaitu: antara Komisi IX dan pemerintah, dasar pemikiran pengusulan RUU RS dari perspektif kepastian/perlindungan hukum, baik bagi pasien maupun bagi RS. baik bagi pasien maupun hukum, kepastian/perlindungan perlunya: mengusulkan RS RS diajukan pemerintah melalui Menteri Kesehatan (Menkes) pada 2 pengantarnya, Juli 2008. Menkes Dalam menyatakan perlunya penyelenggaraan RUU di RS RS dan perlindungan untuk bagi pasien, mengarahkan peningkatan kegiatan mutu layanan dan seperti yang terlihat dalam pembahasan RUU Kesehatan. Jadi, RUU RS cenderung luput dari luput cenderung RS RUU Jadi, Kesehatan. RUU pembahasan dalam terlihat yang seperti publik. perhatian Narkotika. Narkotika. Secara materi, pengaturan spesifik mengenai rumah sakit (RS) dalam UU dalam RS bentuk UU merupakan yang mengemuka yang pertama substansif perdebatan kali ada tercatat di tidak IX, Indonesia. Komisi dalam Dari dilakukan yang proses pembahasan lain UU Kesehatan, UU Perkembangan Kependudukan dan Keluarga Berencana, serta UU 24. Undang-undang Rumah Sakit: Tumpuan Baru Perbaikan Layanan Layanan Perbaikan Baru Tumpuan Sakit: Rumah Undang-undang 24.

Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009 172 Daerah (BLU/D) karena berdasarkan pasal 20, RS publik yang dikelola pemerintah dan pemerintah dikelola yang publik RS 20, pasal berdasarkan karena (BLU/D) Daerah BUMN yang ada sekarang? Apakah mereka harus berubah menjadi Badan Layanan Umum/ RS 88 privat,RSdikategorikanstatus sebagaibagaimanakah Bila privatRSpublik. RS atau perseroan terbatas. RS semacam itu tidak masuk dalam jenis RS mana diantaranyaberbentuk pun, lima 93, berjumlah apakah itu seperti termasuk RS RS. UU diaturnyaoleh bagaiman standar kompetensi pimpinanmanajemeninstitusimedis. manajemen kemampuan adalah dibutuhkan medis. perumahsakitan. Aspek yang medis profesisebetulnya aspek 34 yang tidak pada menentukan pasal untuk menentukan tempatnya dalam sebetulnya pada Apalagi, tidak cenderung yang apresiasi mencerminkan belakang latar memiliki medis sebagaimana dalampasal34. harus yang sakit rumah pimpinan mengenai atau BUMN milik RS status seperti itu, UU dari menggantung masih yang permasalahan beberapa terdapat Namun, misalnya. pajak insentif sebagai diperhitungkan akan anggarannya dalam sosial fungsi melakukan yang privat) RS (terutama dalam RS bahwa sakit, diatur rumah bisa pelaksana sosial peraturan fungsi tentang F 29 pasal pengaturan dengan Terkait profit. adalah itu sakit rumah tujuan Terbatas, Perseroan UU berdasarkan Terbatas, Perseroan hukum berbadan KarenaTerbatasPersero.Perseroan berbentukatau yang hukum badan berasal darisubsidipemerintahpusat-daerah. bisa juga penerimaan, dari selain RSpembiayaan bahwa 48 pasal dalam dijawab coba itu dari pemerintah. Hal itu menjadi cermin kekhawatiran pihak RS. Sebetulnya, kekhawatiran sebagaimana diatur dalam pasal 29 F, membebani RS karena tidak mendapatkan anggaran sosial, undang- fungsi memiliki semangat RS bahwa dengan pengaturan mengenai sesuai Herkutanto Pernyataan posisi undang. menyesuaikan untuk RS dan medis kalangan kewajiban Rumah pasiendarijumlahpasalnya. Perhimpunan Hukum Kompartemen (PERSI), Indonesia Seluruh KetuaSakit Herkutanto, oleh disikapi berbeda itu Hal secara Permen. dalam pasien—seperti pengaturannya kewajiban detil adalah kosong—mengamanatkan mengenai kelak blanko pasal Permen itu, dari Sementara dibutuhkan belaka. teknisnya yang panduan sehingga detil cukup secara disebutkan sudah RS Kewajiban 31. pasal dalam pasien kewajiban pengaturan dengan semangatnya berbeda terlihat Permen dalam diatur lanjut lebih yang RS kewajibanKeterangan huruf. memang tanpapartisipasikarena seharusnya mengenaiteknis prosedural belaka. materi menjadi kewajiban pasien dibahas melalui mekanisme proses detil Permen karenayang didesain pasien hak-hak pelanggaran terjadinya berpotensi itu semacam Pengaturan Permen. dalam detil lebih secara diatur pasien kewajiban tetapi UU, dalam panjang-lebar lanjut mengenai kewajiban pasien didelegasikan ke Permen. Hak pasien dijabarkan dengan lebih ketentuan dan sakit rumah oleh diberikan yang layanan atas sakit rumah terhadap pemda harusdikelola dengan menerapkan prinsipBLU. 225 224 ehtkn egtrn eaia R dlm aa 2 yn trii ai 0 urutan 20 dari terdiri yang 29 pasal dalam RS kewajiban pengaturan Perhatikan PengaturanRSseperti sebetulnyayanglain BUMN oleh jugadimiliki jelas belum masih banyak sedikit RS manajemen pimpinan mengenai 34 pasal dalam Pertimbangan adalah privat RS bahwa 21 pasal dalam menyebutkan sudah RS UU tegas, Secara keengganan kesan ada sidang, luar di terjadi yang wacana perkembangan Dari

Berdasarkan PPNo. pemerintahyangdibentuk untuk BLU adalah instansidilingkungan 23/2005yangdimaksuddengan UR auJg trTrfRumah Sakit, Juga AturTarif UU RSBaru dan dalammelakukankegiatannyakeuntungan didasarkanpadaprinsipefisiensi danproduktivitas. penyediaanbarangdan/ataujasayangdijual tanpamengutamakanmencari memberikan pelayanan kepada masyarakatberupa 224 Antara News yang membandingkan kewajiban rumah sakit versus sakit rumah kewajiban membandingkan yang , 28 September 2009 , 28September 225 173 Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009 Ketentuan lebih lanjut mengenai Dewan Pengawas Rumah Rumah Pengawas lebih lanjut mengenai Dewan Ketentuan Sakit Ketentuan lebih lanjut mengenai insentif pajak lebih lanjut mengenai insentif Ketentuan pasien lebih lanjut mengenai kewajiban Ketentuan kedokteran lebih lanjut mengenai rahasia Ketentuan RS lebih lanjut mengenai akreditasi Ketentuan RS rujukan lebih lanjut mengenai sistem Ketentuan lebih lanjut mengenai standar keselamatan Ketentuan pasien dan tata cara lebih lanjut mengenai syarat Ketentuan lapangan dan RS bergerak RS penyelenggaraan lebih lanjut mengenai pembinaan dan Ketentuan RS pengawasan Pedoman organisasi RS Pedoman lebih lanjut mengenai teknis Ketentuan persyaratan bangunan RS lebih lanjut mengenaiKetentuan prasarana RS lebih lanjut mengenai kefarmasianKetentuan standar pelayanan RS lebih lanjut mengenai klasifikasi Ketentuan RS lebih lanjut mengenai perizinan Ketentuan RS lebih lanjut mengenai kewajiban Ketentuan layanan lebih lanjut mengenai promosi Ketentuan kesehatan Materi yang Diatur yang Materi lebih lanjut mengenai pendayagunaan Ketentuan tenaga asing kesehatan lebih lanjut mengenaiKetentuan RS pendidikan lebih lanjut mengenai bantuan Ketentuan subsidi atau pemerintah dan pemda Sakit Rumah lebih lanjut mengenaiKetentuan Badan Pengawas Sakit Provinsi Rumah Indonesia dan Badan Pengawas 16 1 Jumlah yang Materi Diatur 4 Tabel 32 Delegasian Pengaturan UU Rumah Sakit kepada Peraturan Perundang-undangan Lain Perundang-undangan Peraturan Sakit kepada UU Rumah Pengaturan 32 Delegasian Tabel Pengaturan Pengaturan lebih lanjut soal badan hukum RS tersebut seharusnya bisa memberikan Dalam praktiknya, banyak RS—meski dimiliki oleh pemerintah/pemda RS—meski atau instansi— banyak Dalam praktiknya, Peraturan Menteri Peraturan Peraturan Presiden Peraturan Peraturan Peraturan Pemerintah Jenis

miskin terhadap hak kesehatan mereka. hak kesehatan miskin terhadap badan hukum menjadi BLU bukan perkara mudah. perkara bukan menjadi BLU badan hukum masyarakat akses minimnya yaitu Indonesia, di kesehatan problem kecil sebagian dari solusi pasal 51 tentang kewajiban RS ke yang praktiknya dalam sakit, rumah dikelola operasional untuk langsung pendapatannya pemerintah/pemda keseluruhan dalam menggunakan depan, bisa diprediksi akan banyak terjadi kekisruhan di lapangan mengingat pengalihan menggunakan menggunakan RS itu sebagai alat untuk meningkatkan pendapatan asli daerah. Apabila

Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009 174 R-51/Pres/09/2009 mengenai RUU tentang Perubahan atas UU No. 31/2004 tentang tentang 31/2004 No. UU atas Perubahan tentang RUU mengenai R-51/Pres/09/2009 kecacatan yang dimaksud. undang perubahan atas UU No. 31/2004 tentang Perikanan yang dapat menjelaskan alasan undang- lahirnya kronologis Berikut cacat. yang legislasi proses Sungguh membahasnya. hanyaRUUitu Bahkan,untuk 2004—2009. perubahan jam periode waktu memakan2x24 tentang Perikanan disahkan DPR bertepatan dengan penutupan masa sidang terakhir DPR 31/2004 No. UU atas Perubahan tentang 45/2009 No. UU 1999—2004, DPR bakti masa ini, belumadaundang-undangtentang pengesahanPerppu itu. pembentukan Oktober 2007. Perpputetapisudah disetujui DPRmenjadiundang-undang, itu hingga saat masa penambahan 6 menjadi 2006 Oktober 6 mengenai pada terbentuk sudah seharusnya yang perikanan terterapengadilan dalamnya Di Perikanan. tentang 31/2004 No. UU (5) 71 Pasal dalam dimaksud sebagaimana perikanan pengadilan fungsi dan tugas pelaksanaan penangguhan tentang 2/2006 No. Perppu lahirlah 2006, Oktober mengeluarkanPerppu.presidenpertimbangandalam Pada menjadi Surat 2 perikanan.itu yudikatif. Menurut Ketua MA, hal itu perlu dilakukan penundaan pembentukan pengadilan Perppu tentang penangguhan pelaksanaan tugas dan fungsi Penerbitan pengadilan perihal perikanan. KMA/295/IX/2006 bernomor presiden kepada surat MAmenyampaikan Ketua 2006, September 7 pada itu, UU dalam perikanan khusus ketentuan pengadilan tentang dibuatnya Setelah diberlakukan. undang-undang sejak tahun dua lambatnya bidang perikanan. Dalam undang-undang di pidana tindakitu, memutuspengadilan dan mengadili, memeriksa,perikanan untuk berwenangharus yang perikanan dibentuk selambat- No. UU demikian, Denganpembentukannya dilakukan dipenghujung masabaktiDPR1999—2004. proses yang ikan. perikanan tentang 31/2004 No. daya UU dengan digantikan dan sumber dicabut 9/1985 pengelolaan rangka dalam perkembangan teknologi serta hukum kebutuhan perkembangan mengantisipasi mampu kurang tahun dianggap belum dapat menampung semua aspek pengelolaan sumber daya ikan dan aturan perikanan zamanpemerintahanBelanda. Indonesia dengan UU No. 9/1985 tentang Perikanan. Undang-undang itu mencabut seluruh Belanda. daya sumber potensi kepentingan bangsa. Regulasi di bidang perikanan sudah memiliki diatur sejak zaman pemerintahan Indonesia tentunya perikanan yang melimpah dan merupakan daratan, potensi ekonomi yang dapat dengandimanfaatkan untuk dibandingkan 25. 227 Jodi Santoso, Perppu Bukan HakTanpa dipublikasi pada25Oktober2009. BatasdariPresiden,artikel

226 eaa ngr kplun ebsr i ui yn mmlk wlyh earn 70% perairan wilayah memiliki yang dunia di terbesar kepulauan negara Sebagai Pada 25 September 2009, presiden menyampaikan surat ke DPR dengan Surpres No. No. Surpres dengan DPR ke surat menyampaikan presiden 2009, September 25 Pada Serupa dengan pembentukan UU No. 31/2004 yang dilaksanakan pada akhir penutupan kekuasaan dari objektif kondisi adanya menunjukkan tersebut MA Ketua Surat khusus pengadilan dibentuknya adalah 31/2004 No. UU dari substansi satu Salah Pada 2004, UU No. 9/1985 tentang Perikanan yang telah berlaku selama sembilan belas Undang-undangPerikanan:

e. b. d.

c. a. Terdapat limaperaturan dibidangperikananyangdibuatolehpemerintahBelanda,yaitu: Ketentuan perikanan dalamTerritoriale mengenai Ordonnantie (Staatsbladtahun193Nomor442). ZeeenMaritiemeKringen Visscherij Bepalingen ter Bescherming van denVischsstand terBescherming Visscherij Bepalingen Algemeene regelen voordejachtop walvisschenAlgemeene regelen binnendenafstandvan van driezeemijlen dekustenvan Nederlandsch Indie Nomor 145);dan Algemeene Regeling voordeVisscherijbinnenhetzeegebied van NederlandschIndie zeemijlen vanzeemijlen dekusten van NederlandschIndie voorhetvisschen naarParelschelpen,Algemeene regelen Parelmoerschelpen, Teripang enSponsenbinnendeafstandvan nietmeer dandrieEngelsche 226 Pada 1985, baru dibuat peraturan di bidang perikanan di bawah pemerintahan Pemecah Rekor Pembahasan UU ( Staatsblad ( Staatsblad tahun 196Nomor157); tahun 1920Nomor396); ( Staatsblad tahun 1927Nomor144); Tercepat diDPR ( Staatsblad 227 tahun 1927

175 Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009 kapal perikanan berbendera indonesia; berbendera perikanan kapal Pemberian sanksi yang berat bagi yang memalsukan dan menggunakan dokumen SIPI, dan SIKPI palsu; SIUP, dan penyidikan; koordinasi Penguatan Perikanan. Pengadilan Pengaturan bagi nelayan kecil; bagi nelayan Pengaturan Kewajiban membawa dokumen Surat Izin Penangkapan Ikan (SIPI) dan Surat Izin perikanan; kapal (SIKPI) asli pada saat mengoperasikan Ikan Kapal Pengangkut Penenggelaman kapal perikanan berbendera asing bedasarkan perikanan; dan/atau pengawas penyidik oleh cukup yang bukti permulaan bagi Indonesia negara warga kapal buah anak dan nahkoda menggunakan Kewajiban Jika Jika dilihat dari keseluruhan materi muatan UU No. 45/2009, terdapat 46 perubahan Miskin Perubahan Substantif, Kaya Permainan Kata dan Delegasian Aturan Aturan Kata dan Delegasian Permainan Substantif, Kaya Miskin Perubahan Dalam rapat paripurna pada 30 September 2009 yang beragenda pengambilan Pada Pada 29 September 2009, Timus dan Timsin telah selesai bekerja dan hasil kerjanya Hal yang tidak lazim dilakukan dalam pembahasan RUU tersebut adalah adanya lima Pada Pada 28 September 2009, berdasarkan hasil rapat konsultasi antara Pimpinan DPR, 5. 6. 7. 1. 2. 3. 4.

mendasar dalam UU No. 45/2009. Berikut perubahan signifikan dalam UU itu. perubahan signifikan mendasar dalam UU No. 45/2009. Berikut materi, materi, baik berupa perubahan pasal penambahan aturan baru yang atau sebelumnya belum pernah Tujuh substansi diatur. krusial ayat dari peraturan sebelumnya itu tidak mengalami semuanya perubahan yang signifikan. ada Hanya sepuluh maupun perubahan keputusan keputusan terhadap RUU perubahan UU Perikanan, Pimpinan Komisi IV DPR melaporkan ada dalam UU itu, yakni: tujuh substansi krusial yang terdapat bahwa bertepatan dengan penutupan masa sidang terakhir DPR periode 2004—2009. periode DPR terakhir sidang masa penutupan dengan bertepatan dalam dalam Raker Pansus Komisi Pada IV. hari yang sama, Pansus Komisi IV melaporkan hasil pembahasan RUU tersebut dalam forum paripurna dalam keputusan rangka pengambilan untuk menjadikan RUU itu sebagai undang-undang. Kesepakatan bersama atas UU itu ahli atau akademisi untuk memberikan mengenai substansi yang akan diubah. akan substansi yang mengenai untuk memberikan ahli atau akademisi pembahasannya hasil melaporkan Panja harinya, Keesokan Panja. kepada dilaporkan langsung adalah tidak ada di RDPU melibatkan kepentingan pemangku bidang yang para perikanan untuk didengar pendapatnya, khususnya pemangku kepentingan yang terkait langsung dengan klausul-klausul pasal yang mengalami perubahan. Tidak ada pelibatan kalangan membuat DIM yang biasanya memakan waktu dua sampai tiga minggu untuk membuatnya. membuatnya. untuk minggu tiga sampai dua waktu memakan biasanya yang DIM membuat Mengapa tiba-tiba muncul 178 DIM pada hari yang sama ketika terlewatkan baru pasti saja sudah menunjuk yang penting alat hal itu, samping Di membahasnya? yang kelengkapan IV sebagai pembahas, raker yang langsung membahas 178 DIM, rapat Panja yang membahas membahas yang Panja rapat DIM, 178 membahas langsung yang raker pembahas, sebagai IV 169 DIM, dan rapat Timus dan Timsin yang berhasil melakukan finalisasi sehingga RUU itu disahkan. ‘layak’ yakni Kondisi kapan itu setiap menimbulkan besar, fraksi pertanyaan oleh Timus dan Timsin. oleh Timus dan Timsin. Komisi Pansus kelengkapan alat memutuskan yang rapat dari mulai satu, dalam rapat jenis IV di Paripurna saat pengesahan UU DIM itu 178 membahas disampaikan berhasil bahwa DPR telah telah pemerintah dan menginventarisir DPR antara raker forum Dalam DIM. 347 dilanjutkan pembahasan Panja, forum Setelah Panja. forum dalam dibahas sisanya 169 dan pembahasan RUU tersebut dilakukan oleh Pansus Komisi IV. Dalam laporan Pimpinan Komisi Komisi Pimpinan Pimpinan Komisi-komisi, laporan dan Dalam Pimpinan Fraksi, IV. akhirnya diputuskan Komisi bahwa penanganan Pansus oleh dilakukan tersebut RUU pembahasan Menhukham sebagai wakil pemerintah untuk melaksanakan pembahasan RUU bersama DPR. bersama RUU Surat Perikanan. itu pembahasan sekaligus menunjuk Menteri Kelautan dan melaksanakan Mendagri, Perikanan, dan untuk pemerintah wakil sebagai Menhukham

Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009 176 substansial. Perubahan 76%lainnya hanya berupa: f. e. d. c. b. a. f. e. d. c. b. a. 228 Dengan demikian, hanya 24% kandungan UU No. 45/2009 yang merupakan perubahan

penerimaan berkas daripenyidik dinyatakan lengkap. tanggal sejak hari kepada puluh tiga lama umum paling yaitu berwenang, yang penuntut negeri pengadilan oleh perkara berkas penyampaian ayat waktu 76 pasal mengatur itu, (9) samping Di perikanan. pidana tindak ditemukannya sejak hari tentang tujuh lama (1) paling umum ayat penuntut kepada B penyidikan dimulainya 73 pemberitahuan ayat penambahan terdapat hanya penyidikan Koordinasi subjektivitas peluang membuka karena mengacu padakeyakinan penyidik dan/ataupengawas perikanan. masih itu khusus tindakan melakukan dan/atau tidaknya penyidik agar ditekankan atau penjelasan boleh batasan sewenang-wenang.berlakupengawasNamun, jangan perikanan Dalam cukup. yang bukti berdasarkanpermulaan asing berbendera yang perikanan kapal penenggelaman atau dan/ pembakaran berupa khusus tindakan melakukan dapat perikanan pengawas dan/atau penyidik pengawasan, melaksanakan dalam mengatur (4) ayat 69 Pasal kawsan konservasi perairan. kapal ayat 7 (1) huruf r dan pasal pasal 7 ayat buah (2) huruf dalam k. Suaka perikanan perairanmerupakan bagian dari konservasi kawasan anak menjadi perikanan suaka 70% Perubahan sedikit paling menggunakan berkewarganegaraan Indonesia. berbendera untuk kapal itu, diwajibkan Sementara asing Indonesia. berbendera kapal bagi kapal awak dan nahkoda sebagai Indonesia SDM penggunaan mewajibkan (1) ayat A 35 Pasal pungutan perikanan. dari dan kecil nelayan mengecualikan memiliki juga (2) untuk ayat 48 kecil Pasal SIKPI. nelayan SIPIdan membawa bagi pengecualian mengatur juga (4) ayat 28 pasal dan (5) ayat 27 pasal (3) Dalam perikanan. kapal ayat pemantauan sistem mematuhi 7 pasal untuk kecil ikan dalam daya pembudi dan terlihat kecil nelayan bagi 11 pengecualian terdapat yang angka 1 pasal perubahan dari Konsekuensi perikanan kapal menggunakan ia berukuran palingbesarlimagross ton (GT). bahwa penjelasan dengan ditambahkan kecil nelayandefinisi itu, Sementara sehari-hari. hidup kebutuhan memenuhi untuk ikan penangkapan melakukan pencahariannya mata yang orang adalah nelayan Definisi Pasal 1 angka 11 menambah istilah baru yang membedakan nelayan dan nelayan kecil. (lihat Pasal 8 PP No. 60/200 Kawasan Konservasi Perairan terdiri dari taman nasional perairan, taman wisata perairan, suaka alam perairan, dan suaka perikanan berkelanjutan. yang dilindungi, dikelola dengan sistem zonasi untuk mewujudkan pengelolaan sumber daya ikan dan lingkungannya secara ikan tertentu, yang berfungsi sebagai daerah perlindungan. Sementara itu, kawasan konservasi perairan adalah kawasan perairan air tawar, payau, maupun laut, dengan kondisi dan ciri tertentu sebagai tempat berlindung/berkembang biak jenis sumber daya peraturan perundang-undangan lainnya. Perubahan hanya penambahan ayat yang berisi pendelegasian pengaturan ke dalam Kekeliruan pengaturan; dan Ketidaksinkronan pasal; perubahan; materi dalam dimasukkan tetapi pasal, terhadap sekali sama perubahan ada Tidak Perubahan letakpasalatauayat, Perubahan kata-kata yang tidakberdampak signifikan terhadap arti; 7 tentang Konservasi Sumber Daya Ikan). Suaka perikanan adalah kawasan perairan tertentu, baik 228 177 Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009 UU lama ke posisi ayat (5) 230 UU lama, termasuk penjelasannya. penjelasannya. termasuk lama, UU 229 menangkap ikan di wilayah pengelolaan perikanan Republik Indonesia wajib dilengkapi SIPI”. Ayat (2), “Setiap kapal perikanan dilengkapi SIPI”. Ayat pengelolaan Indonesia wajib menangkap ikan di wilayah perikanan Republik dilengkapi SIKPI”. Dalam yang dipergunakan untuk mengangkut pengelolaan Indonesia wajib ikan di wilayah perikanan Republik SIPI sebagaimana (1) disebutkan bahwa dimaksud dalam pasal itu adalah SIPI asli dan bukan fotokopi penjelasan pasal 31 ayat dan/atau salinan yang mirip dengan SIPI asli. ) diberikan surat tanda kebangsaan sesuai (4): kapal perikanan yang telah terdaftar sebagaimana surat tanda kebangsaan (1) diberikan 36 ayat dimaksud pada ayat Pasal lebih lanjut mengenaidengan peraturan perundang-undangan. pendaftaran sebagaimana (5): ketentuan ketentuan 36 ayat Pasal (3) diatur dengan (2), dan ayat Permen. (1), ayat dimaksud pada ayat ), “Setiap kapal perikanan yang dipergunakan untuk (1), “Setiap kapal perikanan 31 ayat 31/2004 beserta penjelasannya. Pasal 31 UU No. Lihat Pasal Perairan Indonesia; Perairan Indonesia; dan eksklusif Zona ekonomi lahan serta diusahakan dapat yang lain air genangan dan rawa, waduk, danau, Sungai, Indonesia. Republik di wilayah potensial yang ikan pembudidayaan

Pembebanan Pembebanan pungutan atas pengelolaan perikanan di luar wilayah pengelolaan Dalam pasal 48 yang mengatur tentang pungutan perikanan, terdapat kalimat yang Ketidaksinkronan Ketidaksinkronan pasal terdapat dalam pasal 100 B yang mengatur ketentuan pidana Aturan Aturan tentang Pengadilan Perikanan dalam Pasal 71 UU No. 45/2009 tidak ada Perubahan Perubahan Pasal 36 dalam UU No. 45/2009 sama sekali tidak mengubah muatan Perubahan Perubahan kata-kata yang pengertiannya sama dapat dilihat dalam pasal 27 dan 28 230 229 a. b. c.

undang tersebut. Dengan demikian, pemerintah tidak berhak membebankan perikanan bagi pungutan setiap orang yang memperoleh manfaat langsung dari sumber daya ikan Indonesia. pengelolaan perikanan luar wilayah di dan lingkungannya perikanan perikanan Republik Indonesia bukan merupakan yurisdiksi pemberlakuan undang- lingkungannya lingkungannya di wilayah pengelolaan perikanan Negara Republik perikanan”. Indonesia pungutan dan di dikenakan luar Indonesia Republik Negara perikanan pengelolaan wilayah 5 UU No. 31/2004, yaitu: dalam Pasal pengelolaan perikanan Wilayah yang melanggar pasal 27 dan 28 karena mereka telah dikecualikan. telah mereka pasal 27 dan 28 karena melanggar yang janggal, “Setiap orang yang memperoleh manfaat langsung dari sumber daya ikan dan terlihat terlihat pengecualian bagi nelayan kecil untuk tidak memiliki SIKPI. dan Lalu, mengapa membawa mereka SIPI diancam dan pidana jika melanggar pasal-pasal pengaturan yang itu? keliru Sungguh dan perlu ada penghapusan ancaman pidana bagi nelayan kecil telah diatur, telah di diatur, antaranya pasal 27 ayat (1) dan (3) serta pasal 28 ayat (1) dan (3). Pasal 27 mengatur soal kepemilikan SIPI dan kewajiban membawa SIPI asli, sedangkan pasal 28 mengatur soal kepemilikan SIKPI. Pasal 27 ayat (5) dan pasal 28 ayat (4) sangat jelas tidak masuk lagi dalam substansi UU No. 45/2009. tidak masuk lagi dalam substansi UU pasal-pasal yang jika melanggar ketentuan ikan kecil dan pembudi kecil daya bagi nelayan dalam Pasal 71 (5) UU No. 31/2004 tentang Perikanan. Hingga saat ini, belum ada undang- ada belum ini, saat Hingga Perikanan. tentang 31/2004 No. UU (5) 71 Pasal dalam undang tentang pengesahan Perppu itu, meski DPR pada telah praktiknya, menyetujuinya hendaknya (5) ayat 71 pasal perubahan materi demikian, Dengan undang-undang. menjadi perubahan sama dimaksud sekali. sebagaimana Perikanan Pengadilan Fungsi dan Pasal Tugas Pelaksanaan Penangguhan itu pernah diubah oleh Perppu No 2/2006 tentang perubahan pasal itu hanya menukar posisi struktur dari yang ayat-ayat ada di dalamnya. sekali sama bahkan itu pasal muatan Materi baru. UU 14 pasal pada juga terjadi serupa Hal dalam UU lama. perubahan dari pengaturan tidak mengalami kalimat. Namun, perubahan hanya menukar materi ayat (4) Singkatnya, baru. UU (4) ayat posisi ke lama UU (5) ayat materi meletakkan serta baru, UU No. 31/2004. Namun, dalam perubahan itu hanya dilakukan pengolahan kalimat saja sehingga sehingga saja kalimat pengolahan dilakukan hanya itu perubahan dalam Namun, 31/2004. No. membawa untuk kewajiban Padahal, perubahan. ada terkesan agar ayat banyak lebih terlihat 31 pasal dalam diatur sudah asli SIKPI dan SIPI tentang SIPI dan SIKPI. Materi pasal itu sesungguhnya sudah diatur dalam Pasal 27—32 UU 27—32 Pasal dalam diatur sudah sesungguhnya itu pasal Materi SIKPI. dan SIPI tentang

Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009 178 materi yang didelegasikan pengaturannya dalam peraturan perundang-undangan lain. sepuluh materi berbentuk Permen, dan satu materi berbentuk Peraturan MA. Berikutkeseluruhan meteri- materi yang didelegasikan adalah empat belas materi; tiga materi berbentuk PP,mengandungdelegasianaturanmelimpah.Jumlahituyangternyataberjumlahsedikit, UU denganperaturan perundang-undangan lainnya. Dalammateri perubahan substansial yang Menteri Peraturan Pemerintah Peraturan Jenis Peraturan Agung Mahkamah Peraturan UUNo. 45/2009 sangat kaya dengan aturan yang mendelegasikan ketentuan lebih lanjut 1 10 3 yang Diatur Jumlah Materi Tabel 33Delegasian Pengaturan UUPerikanan kepada Peraturan Perundang-undangan Lain Persyaratan administrasi dankelayakan teknis bongkar muatikan tangkapan dipelabuhanyang ditetapkan Sanksi administratif bagisetiaporang yang melakukan Pendaftaran kapal bagi kapal berbendera asing Indonesia, dan70%ABKberkewarganegaraan Indonesia berkewarganegaraan Indonesiabagikapal berbendera penggunaan nahkoda danAnakBuahKapal(ABK) Pengenaan sanksi administrati pasal35Atentang SIPI, danSIKPI Penerbitan, tatacara, dansyarat-syarat pemberianSIUP, Standar mutuhasilperikanan Praproduksi, produksi, pengelolaan,danpemasaran ikan yang mengganggu danmerusakkeberlanjutan sumberdaya Alat penangkapan dan/ataualatbantupenangkapan ikan Pemberian penghargaan pembudidayaan ikan Pengaturan danpembinaantatapemanfaatan airdanlahan Pemanfaatan danpelestarianplasmanutfah Materi yang Diatur subkepaniteraan Pengadilan Perikanan perikanan sertasusunanorganisasi, tugas, dantatakerja panitera mudadanpanitera pengganti pengadilan Persyaratan, tatacara pengangkatan, danpemberhentian Pelaksanaan tugas pengawas perikanan Jabatan fungsionalpengawas perikanan 179 Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009 , 3 Mei 2008. legalitas.org 231 Prof.Romly Atmasasmita, “Lima Ketentuan Strategis RUU PEngadilan Tindak Pidana Korupsi”, Strategis RUU Atmasasmita, “Lima Ketentuan Prof.Romly Pengadilan Niaga, yang diatur dalam Perppu No. 1/1998 yang kemudian diundangkan diundangkan kemudian yang 1/1998 No. Perppu dalam diatur yang Niaga, Pengadilan dengan UU No. 4/1998; dengan (UU No. 14/2000); Pajak Pengadilan HAM (UU No. 26/2000); Pengadilan (UU No. 30/2002); Tindak Pidana Korupsi Pengadilan dan 2/2004); No. (UU Industrial-PHI Hubungan Perselisihan Penyelesaian Pengadilan (UU No. 31/2004). Perikanan Pengadilan

Pertanyaan yang timbul adalah kebutuhan macam apa yang mensyaratkan keberadaan keberadaan timbul adalah macam mensyaratkan yang kebutuhan apa yang Pertanyaan Bila merunut sejarah soal pengadilan khusus, sebenarnya bukan hal baru di dunia Pertanyaan tersebut Pertanyaan tidak dijawab dengan tegas oleh MK. Namun, dengan putusannya Putusan MK tersebut sama sekali tidak bertujuan untuk melemahkan pemberantasan Menurut Prof. Romly Atmasasmita, tujuan RUU Pengadilan Korupsi secara filosofis, Sejarah Putusan MK dan mengenai Pengadilan Khusus Putusan MK bernomor MK/PUU- bernomor MK Putusan Khusus Pengadilan mengenai dan MK Putusan Sejarah Antikorupsi Antikorupsi 231 1. 2. 3. 4. 5. 6.

haruslah undang undang. pengadilan khusus, dalam hal ini pengadilan korupsi. Yang pasti, berdasarkan Pasal 15 ayat ayat 15 Pasal berdasarkan pasti, Yang korupsi. pengadilan ini hal dalam khusus, pengadilan 1 UU No. 2/2004 tentang Kekuasaan Kehakiman, landasan hukum pengadilan khusus itu Secara berurut, pengadilan khusus pada era reformasi antara lain: antara reformasi berurut, khusus pada era pengadilan Secara peradilan peradilan Indonesia. Sebelum era reformasi, ada pengadilan pengadilan-pengadilan ekonomi khusus, (UU Darurat yaitu No. 7/1955) dan pengadilan anak (UU No. 3/1997). tersebut, secara implisit MK telah dengan mensyaratkan pembentukannya harus memperkuat berdasarkan suatu UU khusus. Pengadilan eksistensi pengadilan khusus tipikor tahun sejak putusan MK dijatuhkan. tiga waktu jangka dalam itu pun harus diselesaikan yaitu apakah tidak sebaiknya pengadilan khusus tipikor dihapuskan saja dan kewenangan pengadilan khusus dihapuskan saja tipikor dan apakah tidak kewenangan yaitu sebaiknya negeri. pengadilan dalam lingkup dipertahankan tetap korupsi perkara pemeriksaan korupsi, korupsi, justru sebaliknya. Putusan itu 30/2002, No. untuk UU menjawab melalui pertanyaan yang tipikor muncul pengadilan pembentukan ketika tentang materiill uji hak diajukan perpajakan, perpajakan, dan yang berhubungan dengan kerusakan sumber alam daya dapat diperiksa dan diadili secara profesional dan objektif. Selain ahli. itu, keterangan kepada tidak selalu ada ketergantungan penyusunan RUU Pengadilan Tipikor dilandaskan pada tiga pertimbangan. Pertama, melalui Pertama, pertimbangan. tiga pada dilandaskan Tipikor Pengadilan RUU penyusunan pembentukan Pengadilan Tipikor dengan UU khusus, diharapkan pada masa mendatang korupsi berkaitan dengan perkara yang masalah pengadaan dan barang jasa, pertanahan, seluruh penanganan perkara tindak seluruh pidana penanganan pengadilan perkara menjadi dalam korupsi wewenang Umum. Peradilan lingkungan Pidana Korupsi Pidana tidak Korupsi kunjung terwujud hingga tiga tahun terhitung sejak Putusan MK No. 012-016-019/PUU-IV/2006 diucapkan pada 19 Desember dan 2006 inkonstitusional menjadi Korupsi Pidana (artinya Tindak Pengadilan eksistensi 19 sehingga 2009) Desember putusan itu sebetulnya sangat logis dan sangat signifikan memperkuat pengadilan korupsi korupsi pengadilan memperkuat signifikan sangat dan logis sangat sebetulnya itu putusan dengan mengeluarkan pengaturan soal pengadilan korupsi dari UU No. 30/2002 tentang KPK dan memerintahkan DPR untuk menyusun UU baru. UU tentang Pengadilan Tindak IV/012-16-019/2006 IV/012-16-019/2006 membuka babak baru dalam pertarungan Tujuan dengan koruptor. 26. Undang-undang No. 46 Pengadilan Tipikor: Sinyal Lemahnya Semangat Semangat Lemahnya Sinyal Tipikor: 46 Pengadilan No. Undang-undang 26.

Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009 180 P dn eeith Dlm ae brkt ielhta cno mtr yn menjadi yang materi contoh diperlihatkan perdebatan antara DPR,pemerintah,danmasyarakat sipil. berikut tabel Dalam pemerintah. dan DPR tawar-menawar politik antarpihak-pihak yang berkepentingan, kalau tidak mau menyebut menjadi terlihat yang Korupsi Pengadilan RUU di materi banyak Begitu pembahasannya. Perjalanan Materi: RiuhRendah MinimSignifikansi bobot keistimewaan pengadilan korupsi. menambah semakin KPK oleh kewenanganpenyelidikan,penuntutan itu, penyidikan, dan umumnya.Selain pada acara hukum dari berbeda juga tersangka, menjadi negara pejabat bentuk Segala korupsi. pengadilan menetapkan serta menahan rahasiaatau membuka bank untuk izin seperti lain, perizinan dalam berperkara proses dalam dikenal tidak juga (SP3) Penyidikan Penghentian Perintah Surat korupsi. pengadilan pada berlaku tidak itu misalnya, dalam perkara pidana biasa harus dilakukan dengan seizin ketua pengadilan. Hal yang diaturnya. Yang termasuk dalamkategori pertama,yaitu: No 4. 3. 2. 1. 2. 1. 5. 4. 3. 2. 1. Dasar pengkhususan pengadilan bisa dibagi dua, yaitu dari lingkup materi dan subjek dan materi lingkup dari yaitu dua, dibagi bisa pengadilan pengkhususan Dasar ejlnn aei U Pnaia Krpi ejln eidn egn proses dengan kelindan berjalin Korupsi Pengadilan RUU materi Perjalanan Penyitaan, paksa. upaya adalah korupsi pengadilan keistimewaan khusus, Secara Pengkhususan pengadilan berdasarkan subjekyang yaitu: terlibat, pemeriksaan perkara tetap padapengadilan negeri. oleh KPK, sementara perkara korupsi yang penuntutannya dilakukan oleh Kejaksaan, Pengadilan korupsi; kekhususan pada kasus korupsi yang penuntutannya dilakukan antara 8—18tahun;dan hubungan dalam UUNo.31/2004. memeriksa untuk ada yangperikanan pidana perkaratindak memeriksa untuk Pengadilanperikanan industrial hubungan perburuhan industrial;dan perselisihan Pengadilan Pengadilan pajakuntukmemeriksa sengketa perpajakan; kewajiban penundaan Pengadilan HAMuntukmemeriksa pelanggaran HAMberat; dan kepailitan perkara pembayaran utang; setiap untuk niaga Pengadilan Pengadilan anak; kekhususan pada tersangka atau terdakwa, yaitu anak yang berusia hoc Status hakim Komposisi hakim Materi Umum Penuntutan Kewenangan pengadilan tipikor Kedudukan Ad Tabel 34Materi Perdebatan antara DPR,Pemerintah, dan perubahan Tidak ada provinsi Di setiapibukota Tetap Seimbang DPR Masyarakat SipildalamUUPengadilan Korupsi Kejaksaaan dikembalikan ke Dipisahkan dariKPK, negeri Di setiaplokasi pengadilan pengadilan negeri Jadi bagianhakim Lebih banyak hakimkarier Pemerintah sekarang tetap sebagaimana Tidak berubah, region Maksimal per pengadilan tipikor Hanya di Ad hoc Mayoritas hakim Masyarakat Sipil 181 Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009 Masyarakat Sipil Masyarakat KPK pada Tetap Tidak ada perubahan Tidak berubah , , seolah menguatkan kesan 232 ”. dan penuntutan Pemerintah Pengadilan Butuh izin Korupsi perubahan Tidak ada Dibatasi soal penyadapan DPR Butuh izin Pengadilan Korupsi Diberi kelonggaran sejak penyelidikan Tidak jelas , kunci penuntasan RUU Pengadilan Korupsi berada di tangan elit politik 233 walaupun walaupun kita menghadapi kendala waktu dengan adanya dua pemilu di tahun Relasi antara DPR dan KPK akan dibahas dalam bab tersendiri dalam Catatan Awal Tahun ini. Tahun KPK akan dibahas dalam bab tersendiri dalam Catatan Awal antara DPR dan Relasi Dinyatakan oleh Andrinof Berwenang Juga Kejaksaan Berfungsi: pengajar “KPK Akan Kesulitan Chaniago, UI dalam Kompas 19 September 2009. Menyelidiki, Menyidik, dan Menuntut”, Kewenangan KPK Kewenangan Materi Pengaturan tentang penyadapan acara Hukum pemeriksaan

Beberapa Beberapa kekhawatiran soal kompetensi yang tidak sepadan dengan semangat Timbullah pertanyaan ketika anggota yang ditempatkan sebagai Ketua Pansus RUU Komitmen Komitmen sudah dinyatakan dengan tegas oleh pimpinan DPR. Metode yang dipilih Proses Proses pengusulan RUU Pengadilan Tipikor dimulai sejak putusan MK direspons oleh Dalam rentang waktu pembahasan, tujuh materi tersebut mendominasi proses pembahasan pembahasan proses mendominasi tersebut materi tujuh pembahasan, waktu rentang Dalam 232 233

5. 6. 7. No

antikorupsi antikorupsi seolah terbukti bertentangan Pansus yang Ketua dengan berbagai pernyataan dengan semangat itu seperti mengeluarkan pernyataan bahwa pembahasan RUU untuk duduk sebagai Ketua Pansus tak terhindarkan. Asumsi serupa juga diutarakan oleh sebagian pihak dari FPG. berasal Dewi Asmara, pimpinan Pansus, FPG, mengingat Pengadilan Pengadilan Korupsi tidak memenuhi syarat tersebut. Karena yang berhak duduk sebagai FPG senior politisi dari penghindaran upaya ada kesan pelak tak FPG, adalah Pansus Ketua bisa dilakukan secara disiplin dan konsisten. Logikanya, Ketua Pansus seharusnya adalah politisi yang berpengalaman dan memiliki jaringan anggota parlemen. sesama koleganya serta daya ikat yang kuat kepada manajemen waktu dan penjadwalan sidang tidak tergantung agenda komisi. Peran Ketua Pansus menjadi sentral karena sifat Pansus yang lintas komisi dan lintas fraksi. Dengan demikian, pengelolaan rapat pembahasan kerja Pansus yang berkejaran dengan waktu pembahasan RUU tentang Pengadilan Korupsi Pengadilan tentang pembahasan RUU DPR ketika memilih Pansus untuk mengelola forum pembahasan sangat tepat karena akan akan selesai sebelum DPR masa bakti 2004—2009 hukum Penegakan mengakhiri tugasnya. korupsi terhadap harus kasus-kasus terus Untuk dilanjutkan… itu, saya menghimbau fraksi- fraksi agar dapat mendorong anggotanya untuk memberikan perhatian lebih terhadap waktu dinyatakan Ketua DPR Ketua Agung waktu dinyatakan Laksono secara tegas dalam pidato pembukaan masa sidang III, “ 2009, maka sebagai komitmen kita terhadap pemberantasan korupsi, kita percaya RUU ini pemerintah dengan mengirimkan Surpres No. 49/Pres/8/2009 2009, bulan dalam Juli pembukaan 2008. masa sidang Pada tepat III, secara Korupsi Pengadilan RUU RUU menyelesaikan untuk Komitmen 2009. Prioritas Pengadilan RUU Korupsi dinyatakan sebagai pelemahan sistematis dari DPR kepada KPK yang selama ini disangkakan pada DPR. pada disangkakan ini selama yang KPK kepada DPR dari sistematis pelemahan korupsi korupsi tetap bisa berlangsung tanpa pengadilan korupsi dalam rapat-rapat Pansus. Beberapa pernyataan dari anggota DPR, pernyataan seperti pemberantasan Beberapa Pansus. dalam rapat-rapat

Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009 182 enaa ay 2 oag ag eeui yrt Smnaa euu Kaii Pemantau Koalisi menurut Sementara syarat. memenuhi yang orang 27 hanya ternyata korupsi,pengadilan untuk hakim calon 61 Dari terjadi. itu kota tiap korupsidi pengadilan pembentukan tuntutan memenuhi untuk anggaran serta SDM kurangnya Kekhawatiran korupsi di tiap kabupaten/kota, sebagaimana diatur dalam pasal 3 ayat 1 UU No. 46/2009. semangat Tumpa pun menolakberkomentar terkait rencana penerbitan RPPitu tetapi Harifin Agung pemerintah, Mahkamah Ketua prasangka. dari mengundang begitu atribusi penerbitannya kewenangan merupakan RPP Meski Penyadapan. RPP penerbitan menerbitkan untuk Kominfo rencana dengan atas di 1 pasal ayat 28 dari perundang-undangan” peraturan ketentuan untuk “berdasarkan kalimat menarik potongan sangat (Kominfo) 46/2009, Informasi Penyadapan.Kaitkan tentang (RPP) PemerintahPeraturan Rancangan membentuk dan No. untuk Komunikasi Korupsi Kementerian inisiatif Pidana perkembangan mengikuti Tindak Pengadlilan UU dari pelaksana peraturan perkembanganperundang-undangan”. peraturanApabila ketentuan berdasarkan sah secara diperoleh harus penyadapan, hasil dari diperoleh yang bukti alat kepada kembali 28 ayat tidak 1, disebutkan pasal bahwa “semua alat bukti yang dalam diajukan di dalam persidangan, termasuk tetapi KPK, pengadilan, ketua pada izin memerlukan tidak tetap Penyadapan kejaksaan. penuntutan Kewenangan sebagian. terbukti itu, KPK harus mendapat izin dari Ketua Pengadilan Negeri untuk melakukan penyadapan. bagiankewenangan KPK,sempat dijadikan salahsatuisupembahasan. Dalampembahasan menjadi sebenarnya yang materi penyadapan, mengatur Masalah penuntutan. kewenangan bertujuan sampai tidak dan korupsi pengadilan berdirinya hukum dasar sebagai UU PengadilanKorupsi RUU materi penyusunan dalam jauh terlalu bertindak telah dianggap Panja, lobi forum melalui terselesaikan dengan pemerintah yang inginkewenangan penuntutantetap padaKPK. kemudian itu Tuntutan Kejaksaan. pada penuntutan korupsi. pengadilan kewenangan kewenangan mengembalikan ingin fraksi mayoritas menjadi mini, pemandangan sampai Bahkan, yang apa mempertahankan tetap alih-alih daerah, di korupsi pengadilan pendirian atau penuntutan kewenangan seperti signifikan, tidak. atau umum pengadilan lingkup sumpah hakim pengadilan korupsi atau tidak serta pengistilahan pengadilan korupsi masuk dalam dalam disebutkan perlu Pancasila apakah semacam permasalahan adalah DPR oleh ‘dipermasalahkan’ yang Terlihat(FPAN). Paproeka Arbab oleh diketuai yang Panja, sebagaimana diharapkan oleh Pansus, termasuk ketika pembahasan sudah sampai ke tahap kalangan oleh dikecam sangat masyarakat sipilkarena dianggap melecehkan putusanMK. itu Pernyataan hukum. harus substansi melainkan masyarakat, mempertimbangkan desakan pada didasarkan bisa tidak Korupsi Pengadilan 235 234 236 238 237 eeaa s yn mnai ehta msaaa spl enaa ia direspons tidak ternyata sipil masyarakat perhatian menjadi yang isu Beberapa eeaa aaa li yn datsps aa trai dlh edra pengadilan pendirian adalah terjadi akan diantisipasi yang lain masalah Beberapa hanya sipil masyarakat kalangan kekhawatiran memang disahkan, setelah Akhirnya, tersebutkalangandikecaminisiatifmasyarakatolehlagi,DPRSekali melalui DPR, sipil.

“Rancangan Undang-Undang Pengadilan Korupsi: Melibas Pasal Krusial”, MajalahTempo, MelibasPasal Undang-UndangPengadilan Korupsi: “Rancangan Krusial”, 2009. 29/XXXVIII 0 7 September “Dewi AsmaraDitolakJadi Panitia Kerja”, “Panja Terus SebutkanGajiJaksa”, Pangkas KPK:Hendarman 2009. 12 September pisahan antarajaksadiKejaksaan AgungdanKPK.Lihat“Panja Terus SebutkanGajiJaksa”, Pangkas Kompas, KPK:Hendarman antaralain,diungkapkanolehKetua Panja yangserupa, Pendapat RUU, semangat laindengan ArbabPrapoeka,bahwa adaketer “RPP Penyadapan UUKPK”, Tak dengan Boleh Bertentangan “DPR SudahMelenceng: HindarkanPembusukan KPK”, 237 ; melenceng dari amanat MK. Putusan MK hanya memerintahkan untuk menyusun Kompas 235 , 22Agustus2009. Sementara untuk topik lain yang substansif dan substansif yang lain topik untuk Sementara Kompas Kompas Kompas September 2009. , 11September 2 September 2009. , 12September , 18Desember2009. 234 238 . 236 - 183 Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009 239 Draf paket paket Draf 240 Persentase 80% 20% 100% 40 10 50 Jumlah 8 Februari 2010. , 18 Februari Kompas Total Posisi pada Pemilu 2009 Pemilu pada Posisi Diri Mencalonkan Kembali Diri Tidak Mencalonkan Lihat Prolegnas RUU tahun 2008 berdasarkan keputusan DPR, sub B, tentang daftar RUU kumulatif tentang daftar RUU tahun 2008 berdasarkan keputusan DPR, sub B, Lihat Prolegnas RUU terbuka akibat Putusan MK nomor 1, 5, 6, dan 7. “Pembentukan Pengadilan Semakin Tidak Jelas”, Semakin Tidak Jelas”, Pengadilan “Pembentukan Tabel 35Perbandingan Anggota Pansus RUU Pengadilan Tiindak Pidana Korupsi pada Pemilu 2009 pada Pemilu Tiindak Pidana Korupsi Pengadilan RUU Pansus Anggota 35Perbandingan Tabel

Alasan yang digunakan untuk mengajukan paket RUU tersebut adalah Putusan MK Draf Draf paket RUU Peradilan disiapkan oleh Baleg DPR dalam Prolegnas 2008 sebagai Melihat proses-proses tersebut, komitmen parlemen kita dalam pemberantasan korupsi korupsi pemberantasan dalam kita parlemen komitmen tersebut, proses-proses Melihat Sebagai Sebagai catatan pula, dalam UU No. 46/2009, nyaris tidak terdapat pendelegasian Komitmen Komitmen anggota pun dipertanyakan dalam proses pembahasan RUU, baik dari sisi Tanpa bermaksud Tanpa mempersalahkan pihak tertentu, pemerintah mengajukan draf RUU Kerja Kerja Pansus dalam rentang waktu 2009—tahun diadakannya pemilu legislatif dan Hal menarik yang patut dicermati dari Pansus-Panja RUU Pengadilan Korupsi adalah Proses Proses Pembahasan dan Teknis Perundangan: Hiruk Pikuk Lempar Tanggung Jawab 240 239

Tata Usaha Negara (TUN). Usaha Negara Tata No. 005/PUU-IV/2006. Di dalamnya, MK antara lain menyatakan bahwa Pasal 34 UU bentuk tindak lanjut dari putusan MK bersama dengan beberapa draf RUU lain. RUU draf beberapa dengan bersama MK putusan dari lanjut tindak bentuk RUU Peradilan meliputi RUU Perubahan UU Kekuasaan Kehakiman, RUU Perubahan UU Umum, Agama, UU Perubahan dan RUU Peradilan UU Peradilan Perubahan RUU Peradilan 27. Perubahan Paket Undang-undang Bidang Peradilan Undang-undang Paket Perubahan 27. yang diharapkan akan selalu aktual patut dipertanyakan (kembali). (kembali). selalu aktual patut dipertanyakan akan diharapkan yang kewenangan kewenangan untuk peraturan pelaksana. Rata-rata yang disebutkan dalam UU itu adalah perundang-undangan”. ketentuan “berdasarkan Dewan, Dewan, melainkan dari keterwakilan Fraksi. Artinya, karena ada sembilan fraksi di DPR, sudah kuorum. dianggap rapat enam fraksi, sudah terwakili Panja bila dalam Rapat kehadiran kehadiran dalam pembahasan maupun keanggotaan sistem keterwakilan penghitungan berdasarkan kuorumnya. bukan Dalam diubah, tingkat kuorum penghitungan metode Panja, pada pada masa tetap DPR sidang berikutnya, yaitu sebetulnya, 2 Namun, 2006. September pada 2008. MK Memang Putusan betul, sejak pemerintah tahun baru dua itu draf memasukkan MK. pascaputusan berikutnya sidang masa pada itu RUU pengusulan memprioritaskan bisa sudah mencalonkan dan tidak terpilih lagi (untuk kerja Pansus pascapemilu legislatif). Pansus lagi (untuk kerja terpilih dan tidak sudah mencalonkan ke DPR pada 11 Agustus 2008. Otomatis DPR menjadikan draf usulan pemerintah itu pemilu presiden—diasumsikan memberi kontribusi pada kerja tidak maksimal. Pansus Apalagi, ada anggota Pansus yang yang tidak mencalonkan diri serta dianggap ada yang Minus Komitmen berikut. Perhatikan keanggotaannya. komposisi Peradilan, dari 27 orang itu hanya sembilan orang yang betul-betul memenuhi syarat. memenuhi betul-betul yang orang sembilan itu hanya dari 27 orang Peradilan,

Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009 184 ebg-ebg prdln i aa kodns M yn mnai usas undang- substansi menjadi undang mengenailembaga-lembaga itu. yang MA mengenai koordinasi pembahasan bawah pada di sampai peradilan sebelum lembaga-lembaga KY UU dan MK, UU MA, UU Kehakiman, KekuasaanUU sinkronisasi dan harmonisasi dari sistematisyang penataan melalui diatur MK, saja. Putusan sesaat politik atas proses bahkan parsial atau reaksi berupa hanya dan peradilan lembaga penataan dalam latar adanya menunjukkan tidak belakang samayang memangsudahdipersiapkan sebelumnya. itu perundangan produk beberapa berkaitan, saling dipersiapkan. PeradilanRUU itu, RUU Perubahan Kedua UU MA merupakan usul inisiatif DPR pada 2007; sebelum paket No. 14/1985 tentang MA yang notabene baru disahkan pada 29 Januari 2009. perubahan juga merupakan respons atas UU No. 3/2009 tentang Perubahan Kedua atas UU oleh RUU Kekuasaan didelegasikan Kehakiman. juga kemudian yang konstitusi hakim pengawasan mekanisme termasuk 005/PUU-IV/2006. No. MK pengawasan itu saja. Perubahan itu juga tidak menyertakan perubahan UU KY dan UU MK, Putusan oleh hanyamenyangkutKenyataannya,tidak mekanisme dilakukan kemudian yang perubahan dimaksudkan sebagaimana pengawasan yangsubstansi Satu-satunyaterkait. saling kesamaanaturanmekanisme adalah mengenai pengaturan beberapa ada mungkin tidak bukan demikian, Walaupun peradilan. lembaga MK terkait, RUU Kekuasaan Kehakiman, dengan tiga RUU yang mengatur tentang lembaga- yang KY dan dikhawatirkan dapatmendelegitimasi kekuasaan kehakiman. MA antara hubungan dalam kekisruhan dan ketegangan menambah akan justru dianggap itu Hal MK. oleh tepat tidak dianggap juga balances and checks hubungan subjek, objek,danprosedur sehingga menimbulkan adanya ketidakpastian hukum. bertentangan. mekanismepengawasan ketika cukupdianggaptidak itu MK oleh komprehensif mengatur termasuk juga pengawasan mekanisme UUD menyangkutKY dengantentang 22/2004 No. UU dalam lain pasal beberapa itu, samping rinci–bertentanganDi 1945. secara diatur tidak mekanismenya fungsi yang pelaksana pengawasan sebagai KY kehakiman—menyangkut kekuasaan tentang 4/2004 No. 246 245 243 24 241 247 244 Selain itu, konsepsi pengawasan saat itu yang menempatkan MA dan KY dalam pola dalam KY dan MA menempatkan yang itu saat pengawasan konsepsi itu, Selain Hal tersebut menunjukkan tidak adanya suatu konsep yang sistematis dan komprehensif Terlebih lagi, dalam penjelasan RUU tersebut masing-masing disebutkan bahwa adanya putusan antara langsung hubungan jelas tidak paket, satu dalam diajukan Meskipun

. Artinya, proses politik yang terjadi lebihmenen LuncuranPembahasan proses politikyangterjadi belum selesaidibahasmeskipunmerupakan dari200 5. Artinya, RUU UUPeradilan Perubahan peradilan—kenyataannya Militer, lembaga bagiandariundang-undangtentang misalnya—sebagai RUU Perubahan MA”, UsulInisiatif “DPR Sepakati Lihat PutusanMKNo. 005/PUU/IV/2006,23Agustus2006,hlm.200—201. Penjelasan Umum UUNo. 48/2009tentangkekuasaan kehakiman. Perlu digarisbawahi bahwa proses pengajuan usul perubahan UU MA juga tak lepas dari akibat adanyaputusanMKyangmenggar dariakibat taklepas UUMAjuga Perlu usulperubahan digarisbawahi bahwa prosespengajuan http://www.gatra.com/2007-11-21/artikel.php?id=10967 7/1989 tentangPeradilan Tata UsahaNegara. UU No. disebutkansecaraeksplisitdalamPenjelasan 3/2009juga Umum UUNo. 50/2009tentangPerubahan Kedua atasUUNo. Penjelasan Umum UUNo. 49/2009tentangPerubahan Kedua atasUUNo. 2/1986tentang Peradilan dengan Umum. Hubungan Ibid. Legislasi DPRTahun 2008 dan substansiUUNo. 3/2009tentangMA,lihat AriaSuyudi,dkk. prosespembahasan peradilan.Untukpemaparanlebihlanjut mengenai Kehakiman danundang-undang terkaitlembaga-lembaga UUMKdanKY. UUKekuasaan dengan perubahan dilakukan bersamaan dengan halitujuga logika, seharusnya Menurut mekanismepengawasan yanglebihjelas. mengenai diajukan bersamaan iskan perlunyapengaturan PerubahanUUMAsebenarnya tober 2009dari “Dibahas4Tahun,tertentu. RUU Peradilan MiliterTak Rampung”, peradilanyangdilandasisuatukonsep tukan ketimbang suatuusahaterencana yangditujukanuntukmembangundesainlembaga http://nasional.kompas.com/read/xml/2009/09/30/13510246/Dibahas.4.Tahun..RUU.Peradilan.Militer.Tak.Rampun , Jakarta: PusatStudiHukum danKebijakan Indonesia,Januari 2009,hlm.127—131. 245 Dengan demikian, meskipun mengandung substansi yang substansi mengandung meskipun demikian, Dengan 246 247 8 www.gatra.co ). Seharusnya, pengaturan kekuasaan kehakiman kekuasaan pengaturan Seharusnya, m , 21November 2007(datadiaksespada11Oktober2009dari Mengais Harapan DiUjungPengabdian: Catatan Awal Tahun Kinerja www.kompas.co 241 m trn ag d mengenai ada yang Aturan 0 September 2009(datadiaksespada11Ok , 30September 243 244 Sementara 242 - g ). - - 185 Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009

254 248 Hal itu Hal 252 , 2 September 2008, m http://cetak.kompas. ). l , 5 September 2008 (data diakses m ). a www.hukumonline.co , 10 September 2009 (data diakses pada 11 Oktober m 9 Juli 2008 (data diakses pada 11 Oktober 2009 dari 2008 (data diakses , 19 Juli www.hukumonline.co m ). r ). a 253 ). a www.hukumonline.co www.hukumonline.co Pada perkembangannya, ide pencabutan itu berubah itu pencabutan ide perkembangannya, Pada 251 , 10 September 2009 (data diakses pada 11 Oktober 2009 dari m http://www.hukumonline.com/detail.asp?id=20048&cl=Aktua http://www.hukumonline.com/detail.asp?id=20076&cl=Berit www.kompas.co Artinya, kalau pun kemudian diterjemahkan ke dalam beberapa undang- beberapa dalam ke diterjemahkan kemudian pun kalau Artinya, 250 http://cms.sip.co.id/hukumonline/detail.asp?id=23095&cl=Berit 249 Lihat catatan kaki nomor 243. (data diakses pada 11 Oktober 2009 dari com/read/xml/2009/09/10/03252738/pemerintah.setujui.120.dim..dp 2009 dari lebih tepatnya, bukan pembahasannya yang lama, tetapi draf yang cukup lama. “Pemerintah tersebut tidak dibahas dalam waktu Setujui 120 DIM DPR”, http://cms.sip.co.id/hukumonline/detail.asp?id=19754&cl=Berit pada 11 Oktober 2009 dari Dalam pembahasannya kemudian, terbukti tidak banyak permasalahan Dalam pembahasannya kemudian, yang diperdebatkan oleh DPR dengan pemerintah. Jadi, “DPR Kejar Target Revisi Empat UU Bidang Peradilan”, Empat UU Bidang Peradilan”, Revisi Target “DPR Kejar “RUU Pencabutan atas UU Kekuasaan Kehakiman Resmi Menjadi Usul Inisiatif Resmi Kehakiman atas UU Kekuasaan Pencabutan “RUU DPR”, Kehakiman”, UU Kekuasaan Pencabutan “Pro Kontra tentang Kekuasaan Kehakiman. Lihat Bab IX UUD 1945 tentang Kekuasaan “MA Tanggapi Dingin Rencana Pencabutan UU Kekuasaan Kehakiman”, Kehakiman”, UU Kekuasaan Pencabutan “MA Tanggapi Dingin Rencana

Pembahasan Pembahasan RUU MA pada Desember 2008 dianggap cukup politis dan mengundang Sebenarnya, Sebenarnya, materi yang akan diatur telah cukup jelas, setidaknya apabila berpegang Bagaimanapun Bagaimanapun juga, pada UU kenyataannya, Kekuasaan Kehakiman masih dipandang Sebagian kalangan yang menolak pencabutan undang-undang tersebut berdalih bahwa bahwa berdalih tersebut undang-undang pencabutan menolak yang kalangan Sebagian Pada Pada tahap awal proses pembahasan, RUU Kekuasaan Kehakiman sebenarnya Draf Draf paket RUU Peradilan dimasukkan dalam Prolegnas 2008 dengan klasifikasi RUU 252 253 249 248 250 251 254

banyak reaksi negatif dari berbagai kelompok masyarakat sehubungan dengan usia pensiun usia dengan sehubungan masyarakat kelompok berbagai dari negatif reaksi banyak hakim agung. Hal itu mengakibatkan paket RUU Peradilan luput dari pembahasan. DPR 2004—2009. Pembahasan yang terjadi pun tidak menunjukkan adanya yang antusiasme Panja anggota minimnya dari dilihat dapat ketidakseriusan bahkan DPR, anggota para Proses Proses pembahasan baru mulai lagi pada September 2009, mendekati akhir masa tugas kemungkinan kemungkinan besar disebabkan oleh skala prioritas DPR, bukan karena tarik-ulur adanya pengaturan. materi menyangkut kuat politik yang pada latar belakang lahirnya ide perubahan tersebut, yaitu akibat adanya putusan MK. Pada Pada MK. putusan adanya akibat yaitu tersebut, perubahan ide lahirnya belakang latar pada lama. cukup berlangsung Peradilan RUU paket pembahasan proses kenyataannya, Kehakiman. Di samping akan Kehakiman. mengubah itu, dan pemerintah juga mengambil posisi hanya itu. undang-undang mencabut tidak Kehakiman. menjadi perubahan atas UU Kekuasaan sangat sangat penting oleh kalangan peradilan, sentimentil. sekalipun Usul alasannya mungkin inisiatif lebih DPR bersifat MA hakim kemudian senior. menunjukkan reaksi menolak tersebut ide pencabutan UU Kekuasaan mendapat tanggapan negatif dari beberapa undang terpisah, selama pengaturan itu masih ada dalam kerangka aturan konstitusi, tidak konstitusi, aturan kerangka dalam ada masih itu pengaturan selama terpisah, undang konstitusi. dengan ada pertentangan hanya disebutkan bahwa “[b]adan-badan lain yang fungsinya berkaitan dengan kekuasaan kekuasaan dengan berkaitan fungsinya yang “[b]adan-badan lain bahwa disebutkan hanya kehakiman diatur dalam undang-undang” di samping perlunya pengaturan menyangkut KY. dan MK, MA, perdebatan. sebenarnya 1945 UUD teks dalam Namun, konstitusi. dengan bertentangan akan pencabutan undang itu nantinya dipandang undang tidak tersendiri diperlukan lagi yang mengingat mengatur masalah itu resmi, memang mengundang secara telah sikapnya Sebelum DPR menyatakan akan lembaga ada peradilan undang- masing-masing secara rinci. terkait sehingga perlu ada penyesuaian sebagaimana sudah dijelaskan sebelumnya. sudah dijelaskan sebagaimana ada penyesuaian perlu sehingga terkait dipersiapkan sebagai RUU Pencabutan UU Kekuasaan Kehakiman. Alasannya, undang- kumulatif kumulatif terbuka. Hal itu berarti paket RUU itu sebenarnya bukan merupakan prioritas legislasi. perundangan Namun, dalam keadaan tertentu, peraturan usulan dapat diajukan dalam oleh DPR aturan atau presiden. berisi yang MK putusan adalah digunakan yang Alasan Proses Pembahasan Paket UU Bidang Peradilan UU Bidang Paket Pembahasan Proses

Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009 186 yang tidakefisien. duplikasi bentuk merupakan kembali pengaturan lain, perundang-undangan peraturan dengan diatur sudah harus itu hal kemudian Kalaupun efektif. yang secara berlaku dapat siapa jaminan memastikan dan bagaimana, apa, mengenai tuntas secara diatur dapat baru efektif setelah ada peraturan perundangan yang khusus yang mengaturnya. sekalipunditegaskantelahadanyaaturandalam itu, jaminankeamanankesejahteraan dan perundang-undangan”. ketentuan dengan sesuai “diaturpengaturan, diatur secara tuntas, tetapi justru merujuk ke pengaturan tersendiri dengan hubungannyakehormatanmenutuphakim.wibawadandengan kalimat jaminan keamanan dan kesejahteraan hakim. Pada awalnya, hal itu merupakan isu yang erat pelaksanaanpositifbagikekuasaan Indonesia,kehakiman sepertipengaturan di mengenai Kehakiman dapatdiuraikan sebagai berikut. mewarnai juga KY) dan MK lahirnyaperubahan yang dilakukan dalamUUKekuasaan Kehakiman. (baca: 1945 UUD amandamen dari konsekuensi menyangkut yakni MK, putusan mekanisme pengawasan, pada termasuk pembagian didasarkan peran antara MA perubahan dan KY. poin Selain itu, Beberapabeberapa 4/2004). Perubahan UUKekuasaan Kehakiman: Sekedar Pepesan Kosong? selesai dibahaspada29September 2009. tiga minggu pada September), draf yang telah disiapkan dalam Prolegnas 2008 itu akhirnya pembahasan. dalam hadir 9. 8. 7. 6. 5. 4. 3. 2. 1. 255 258 257 256 d bbrp prbhn ag iaua dlm U eusa Khkmn U No. (UU Kehakiman Kekuasaan UU dalam dilakukan yang perubahan beberapa Ada Dengan kata lain, aturan tersebut masih mengambang. Sebenarnya, aturan seperti itu seperti aturan Sebenarnya, mengambang. masih tersebut aturan lain, kata Dengan Dari beberapa perubahan di atas, sebenarnya terdapat beberapa poin yang terlihat cukup Kekuasaan UU dalam diamati perlu yang perubahan poin beberapa ringkas, Secara

“Nasib Paket RUU BidangPeradilan Mengkhawatirkan”, Pasal 48ayat (2)danPasal 49ayat (2)UUNo. 48/2009tentangKekuasaan Kehakiman. 2005. Program, dalam SebastianPompe, 2009 dari Pembahasan mendetiltentangsejarah dandinamikainstitusiperadilandiIndonesiayangmenunjukkan haltersebut dapat dilihat Lihat Penjelasan Umum UUNo. 48/2009tentangKekuasaan Kehakiman. Pengaturan mengenai penyelesaian sengketa di luarPengaturan mengenaibantuanhukum (BabXI;pasal56—57). pengadilan (Bab XII; pasal 58—61). Pengaturan mengenaiakses informasi (pasal52). 48—49). Pengaturankesejahteraankeamananpasal dan jaminan VIII; mengenai (Bab hakim Pengaturan mengenaimekanisme pengawasan (BabVI;pasal 39—44). fungsi dengan berhubungan kekuasaan kehakiman (BabV; pasal38). yang lain lembaga-lembaga mengenai Pengaturan (Bab IV; pasal30—37). Pengaturan mengenai pengangkatan dan pemberhentian hakim dan hakim konstitusi umum, peradilan agama, peradilan militer, dan tata usaha negaraPengaturan (pasal 25).mengenai yurisdiksi tiap-tiap badan peradilankhusus (BabIII;pasal18—29). di bawah secara MA, konstitusi yaitu hakim penyebutan peradilan termasuk KY, dan MK mengenai Pengaturan http://www.hukumonline.com/detail.asp?id=23074&cl=Berit h noeinSpeeCut td fInstitutionalCollapse AStudyof Court: The IndonesianSupreme 255 Setelah melalui suatu proses kilat (kurang lebih dalam waktu(kurangdalam proses kilat lebih suatu melalui Setelah www.hukumonline.co a ). 257 m , 8 September 2009(datadiaksespada11Oktober , 8September Meskipun demikian, hal itu tidak itu Meskipundemikian,hal , Ithaca,N.Y.: University, Cornell Southeast Asia 256 258 egn demikian, Dengan 187 Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009 http:// Pengaturan 259 260 Oktober 2009). Bandingkan dengan Pasal diakses pada 13 Oktober 2009). Bandingkan dengan Pasal

f terjadi pada mekanisme pengawasan hakim di bawah pengawasan MA dan KY. pengawasan terjadi hakim di bawah pada mekanisme pengawasan hukumham.info/images/UU/2007/dim%20mk%2026%20juni%202008.pd UU MK (UU No. 24/2003). 23 UU MK (UU No. 8/2009 tentang Kekuasaan Kehakiman. Masalah rujukan Kehakiman. perundang-undangan peraturan 48/2009 tentang Kekuasaan ke lain juga (2) UU No. 44 ayat Pasal 2008 (informasi 24/2003 tentang MK pada 26 Juni tersebut didapatkan dari Perubahan atas UU No. Lihat DIM atas RUU

Masukan Masukan untuk penataan organisasi peradilan di Indonesia dengan konsep yang Kesalahan Kesalahan tersebut tidak akan terjadi apabila pembuat undang-undang konsisten Pengaturan yurisdiksi empat lingkungan peradilan, meski mungkin dimaksudkan untuk dimaksudkan mungkin meski peradilan, lingkungan empat yurisdiksi Pengaturan Anggaplah bahwa pembuat undang-undang telah merencanakan untuk mengatur (telah (telah mengatur untuk merencanakan telah undang-undang pembuat bahwa Anggaplah Permasalahan Permasalahan duplikasi dapat ditemui dalam pengaturan mengenai mekanisme 259 260

inkonsistensi inkonsistensi pengaturan, yaitu dengan mengelompokkan penataan lembaga peradilan lebih terstruktur telah dilakukan oleh RUU PSHK Peradilan pada 20 Mei dalam 2009. Intinya, perlu ada RDPU pengaturan yang terstruktur adanya terkait dalam kemungkinan menutup dapat itu hal demikian, Dengan pembahasan paket. dua setidak-tidaknya Paket digunakan, digunakan, yaitu perkara pidana dan perdata (pengadilan tata usaha negara). (pengadilan usaha negara umum), serta sengketa tata dengan dengan menggunakan obyek pengadilan perkara, kewenangan penetapan Dalam peradilan. bukan lingkungan masing-masing yurisdiksi subjek perkara, sebagai faktor telah tersebut metode (5)), dan (2) ayat 25 (pasal negara usaha penentu tata pengadilan dan umum Perbankan Perbankan Syariah). Bagaimana apabila ada sengketa dalam perkara Islam? tidak beragama yang orang melibatkan lebih lanjut,diperjanjikan yang seperti ini, tanpa beragama beragama Islam. Salah satu contohnya apabila terjadi sengketa menyangkut perbankan syariah. Secara umum, perkara semacam itu masuk dalam yurisdiksi pengadilan agama, kecuali apabila diperjanjikan lain oleh para pihak (Pasal 55 UU No. 21/2008 tentang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan” (pasal permasalahan 25 untuk yang perkara-perkara masuk dalam kewenangan pengadilan agama. ayat (3)), timbul Namun, perkara yang dimaksud bukan merupakan perkara antara orang-orang yang memperjelas yurisdiksi tiap-tiap lingkungan peradilan, ternyata menyimpan permasalahan menyimpan ternyata peradilan, lingkungan tiap-tiap yurisdiksi memperjelas mengadili, untuk “memeriksa, agama peradilan Apabila kita amati kewenangan tersendiri. memutus, dan menyelesaikan perkara antara orang-orang yang beragama Islam beberapa beberapa peraturan lain yang nantinya akan diatur tersendiri. Kalaupun memang seperti dipertanyakan. itu tetap “undang-undang payung” keistimewaan itu adanya, UU Bantuan Hukum (masih berupa RUU), atau penyelesaian sengketa di luar pengadilan dalam UU Arbitrase dan Sengketa (UU Penyelesaian No. 30/1999). Atau dengan kata lain, UU Kekuasaan Kehakiman memang dimaksudkan sebagai peraturan yang memayungi mengatur) mengatur) mekanisme pengawasan hakim dalam UU dalam MA UU No. 3/2009) dan (perubahan UU (pemberian) KY, bantuan telah hukum yang akan diatur dilakukan dalam (telah (telah diusulkan adanya Bab IVA tentang Kode Etik dan Pedoman Perilaku serta Majelis Kehormatan Hakim Konstitusi), konsep itu sebenarnya bukanlah hal baru. Hal itu dapat (UU No. 24/2003). ada dalam UU MK yang juga ditemukan seperti itu tentu membuka lagi perlunya aturan khusus yang mengaturnya. Meskipun bagi mengaturnya. khusus yang aturan seperti itu tentu membuka lagi perlunya bahwa memahami akan MK RUU pembahasan proses mengikuti telah yang pihak sebagian dalam RUU MK memang telah disiapkan konsep Majelis Kehormatan Hakim Konstitusi mengenai pengawasan hakim konstitusi, misalnya, dirumuskan, “Pengawasan sebagaimana sebagaimana “Pengawasan dirumuskan, misalnya, konstitusi, hakim pengawasan mengenai dimaksud pada ayat (1) [yaitu pengawasan hakim konstitusi yang dilakukan oleh Majelis Kehormatan Hakim Konstitusi, red.] diatur dengan undang-undang”. pengawasan yang diamanatkan oleh MK melalui putusannya untuk diperjelas. Pengaturan untuk diamanatkan oleh diperjelas. MK yang Pengaturan melalui putusannya pengawasan

Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009 188 naa A egn Y Dna dmka, ia breia aaia iaaa bha UU Kekuasaan Kehakiman tidaklebihdaripepesankosong belaka. bahwa dikatakan apabila berlebihan tidak demikian, Dengan KY. dengan MA antara konflik ruang menutup tidak tetap yangpengawasan menyangkutmekanisme perubahan dengan undang-undang lain. Kalaupun ada perubahan, diatur hal untuk itu hanyaditentukan kemudianmemasukkan beberapayang aturan banyakkenyataannya, Pada Kehakiman. harus tetap adakarena sebelumnya tidakada.Jadi,UUitudipertahankan. bahwa UUKekuasaanKehakiman mungkinlebih dari taksekedar sentimentil, yaitualasan IX UUD 1945 tentang Kekuasaan Kehakiman). (Bab konstitusi dalam ditemukan dapat Indonesia di kehakiman kekuasaan pelaksanaan perundangan itutidakdapatditemukan. dianggap saling berhubungan. Artinya, apabila dianalisis, hubungan antara produk-produk MK, RUU KY, substansinyayang RUUHukum Bantuan RUU serta Sengketa,Penyelesaian MA, dan Arbitrase RUU RUU dengan bersamaan diajukan tidak Kehakiman RUUKekuasaan RUU, paket sebagai dibentuk Meskipun sistematis. dan terencana yang perubahan tergantung tidak sekali pada ada atau sama tidaknya fungsi Pemisahan aturan 3/2009).dalam UU Kekuasaan No. Kehakiman UU yang baru. A 11 (Pasal hakimpemberhentian menyangkutpengawasan,apabilaterutamapelaksanaanfungsi dalam peraturan bersama sebelumnyadalam(UU MAUUNo.3/2009), danMAmauKYtidak mauharus menyepakati keuanganmemang akan ada perbedaan. Pada akhirnya, sebagaimana juga sudah ditetapkan dalam ruang lingkup pengawasan masuk hanyainternal itu Pengawasan saja. hakim.Selain perilaku pengawasanitu, pelaksanaan fungsi pelaksanaan terhadaptugas administrasi dan tidak menunjukkan adanya pembagian kewenangan yang jelasdiantara dualembaga itu. Kehakiman Kekuasaan UU dalam aturan praktiknya, dalam kewenangan jelas, menentukan secara cara masing-masing dengan KY dan MA antara konflik menghentikan dimaksudkan untuk itu mekanisme diaturnya pun Kalau terselesaikan. tidak saja tetap tindih yang mengawasi (KY). Dalam hal itu, masalah adanya dua fungsi pengawasan yang tumpang selain pelakunya adalah pihak yang mengawasi lembaganya sendiri (MA) atau lembaga luar eksternal, dan pengawasaninternal antara sebenarnyaperbedaan apa jelas tidak Namun, eksternal. pengawas sebagai dinyatakan KY sedangkan internal, disebut pengawasan melakukan MA Perbedaannya, hakim. perilaku juga terhadap KY pengawasan bahwa melakukan menyatakan bertugas kewenangan 40 pasal sementara menyangkut hakim, laku tingkah yaitu atas pengawasan ketidakpastian, melakukan celah berwenang MA bahwa menyatakan 39 Pasal ambigu. terbuka tetap yang pengawasan saja tetap tersebut, dengan efektif danefisien. prosedur dan peradilan organisasi paketberacara dalam paket kodifikasi hukum acara. Dengan begitu, pengaturan dapat dilakukan dalam kewenangan) dan struktur, (prinsip, 261 Hal yang juga penting untuk digarisbawahi adalah setelah adanya ketentuan perubahan aaa, ia bna prbhn au ai ii usas dlm U Kekuasaan UU dalam substansi sisi dari baru perubahan banyak tidak Padahal, mengenai undang-undang ‘memayungi’ yang umum ketentuan juga, Bagaimanapun Apabila disimpulkan, proses pembahasan UU Kekuasaan Kehakiman tidak menunjukkan Pemisahanfungsipengawasan internaleksternaldan nyatanya tidakberpengaruhakan

Pengaturan-pengaturan selain pelaksana kekuasaan kehakiman, seperti misalnya aturan mengenai bantuan hukum, pada akhirnya bantuanhukum,padaakhirnya misalnya aturan mengenai selain pelaksanakekuasaanPengaturan-pengaturan kehakiman, seperti tetap harus diatur dengan peraturantersendirilagi. diaturdengan tetap harus 261 Dari proses pembahasannya, dapat dilihat 189 Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009 Poin-poin perubahan dalam tiga undang-undang mengenai lembaga-lembaga peradilan peradilan lembaga-lembaga mengenai undang-undang tiga dalam perubahan Poin-poin Menurut PP No. 83/2008 tentang persyaratan dan tata cara pemberian bantuan hukum hukum bantuan pemberian cara tata dan persyaratan tentang 83/2008 No. PP Menurut Jika Jika substansi pengaturannya diperhatikan, terlihat pengulangan pengaturan yang Contoh pengaturan tersebut dapat dilihat pada Pasal 13 D UU Peradilan Umum. Aturan Umum. Aturan 13 D UU Peradilan dapat dilihat pada Pasal tersebut pengaturan Contoh Yang patut digarisbawahi dari perubahan tiga undang-undang tersebut adalah kesamaan kesamaan adalah tersebut undang-undang tiga perubahan dari digarisbawahi patut Yang Perubahan tiga peraturan perundang-undangan mengenai lembaga peradilan—UU No. peradilan—UU mengenai lembaga perundang-undangan peraturan tiga Perubahan Miskin Imajinasi dan Inefisiensi, Pengulangan,

dapat dilihat secara lengkap pada tabel di bawah ini. pada tabel di bawah lengkap dapat dilihat secara telah telah siap dengan konsep pemberian bantuan diatur sebelumnya. telah yang hukum bantuan hukum itu sehubungan dengan konsep bantuan hukum menjadi tidak jelas. Haruskah permohonan dilakukan melalui pos bantuan pos melalui dilakukan permohonan Haruskah jelas. tidak menjadi hukum bantuan hukum? Ataukah, pos bantuan hukum pada pengadilan merupakan salah satu alternatif? undang-undang pembuat mana sejauh dipertanyakan Patut prosedurnya? bagaimana Lalu, secara secara cuma-cuma, permohonan bantuan hukum diajukan kepada bersangkutan, advokat organisasi advokat, atau lembaga pemberian bantuan bantuan hukum). Dengan adanya hukum aturan dalam Bab (pihak XI, prosedur pemberian yang bertugas mengelola (perhatikan (perhatikan bahwa yang diatur adalah bantuan hukum. mengelola pemberian bantuan akan yang hukum). timbul adalah siapa sebenarnya Tentu pertanyaan yang akan lama yang telah dihapus). Beberapa konsep baru yang cukup positif, seperti pembebasan biaya perkara bagi pencari keadilan yang tidak mampu, juga tidak lepas dari kelemahan- kelemahan. Pembebasan biaya perkara diatur dalam Bab XI tentang Bantuan Hukum Ad Ad hoc yang belum diatur dalam UU Peradilan TUN. Kekeliruan konseptual dapat terlihat juga dengan tidak diaturnya syarat menjadi sekretaris. Meskipun dalam peraturan yang Umum 45 (lihat dipisahkan UU telah dan Pasal baru, Peradilan sekretaris jabatan panitera sama pada beberapa undang-undang. Hal itu mungkin disebabkan rumitnya mengelola substansi serupa yang tersebar dalam beberapa undang-undang yang berbeda. Selain itu, tidak jarang terjadi kekeliruan konseptual, misalnya menyangkut pengangkatan hakim tabel). Pasal itu mengatur tentang tugas dan Semestinya, aturan wewenang KY. itu cukup KY. dalam undang-undang tentang saja sekali disebutkan dan peradilan agama. dan peradilan serupa juga dapat ditemukan dalam UU Peradilan Agama dan UU Peradilan TUN (lihat substansi peraturan itu. Kalaupun pembuat undang-undang berniat menggunakan konsep konsep menggunakan berniat undang-undang pembuat Kalaupun itu. peraturan substansi ‘undang-undang beberapa payung’, substansi yang berbeda bisa saja digabungkan dalam umum peradilan tentang bab misalnya berbeda, yang bab-bab dengan undang-undang satu materi materi dengan UU Kekuasaan Kehakiman dan (terutama) UU MA. Hal itu adanya menunjukkan duplikasi dan inefisiensi pengaturan. Duplikasi itu sebenarnya apabila dapat substansi dihindari peraturan cukup disebutkan sekali pada aturan yang khusus untuk peran KY. Beberapa hal Beberapa mengenai hal itu sudah dalam dibicarakan pembahasan KY. peran mengenai Kehakiman. UU Kekuasaan Kehakiman. Kehakiman. Alasan itu adalah perlunya aturan yang yang lebih baru rinci hal menyangkut pelaksanaan banyak tidak itu, perubahan hasil melihat apabila Namun, pengawasan. fungsi mengakomodir yang perubahan teknis mendapat khusus, perlu perhatian selain beberapa 2/1986 tentang Peradilan Umum, UU No. 7/1989 tentang Peradilan Agama, dan UU No. 5/1986 alasan TUN—mempunyai Peradilan yang sama dengan perubahan UU Kekuasaan Perubahan Tiga Undang-undang Mengenai Lembaga Peradilan: Peradilan: Lembaga Mengenai Undang-undang Tiga Perubahan

Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009 190 KY) (mengakomodir peran dan hakimAd hoc pengangkatan hakim Tata cara pengabdian) prasyarat waktu pimpinan (mengubah Syarat menjadi kode etik) akibat pelanggaran pernah dijatuhisanksi eksaminasi dantidak ada prasyarat lulus Pengadilan Tinggi untuk hakim dan rohani, khusus kemampuan jasmani serta menambahkan prasyarat karakter, anggota PKIdan prasyarat bukan bekas hakim (menghapus Syarat menjadi peran MAdanKY) pengawasan (membagi Mekanisme hakim Ad hoc Menguatkan eksistensi Poin Perubahan Tabel 36Perubahan dalamTiga Undang-undangMengenai Lembaga-lembaga Peradilan Perubahan syarat menjadiketua/ tahun (pasal14) menjadi tujuhtahundarisepuluh Pengadilan Negeridiubah Syarat menjadiketua/waka 15) Hakim Pengadilan Tinggi(pasal Penambahan syarat menjadi hakim (pasal14) Perubahan syarat-syarat menjadi proses pemberhentian (pasal20) kode etik)danperan KYdalam pemberhentian (pelanggaran Penambahan alasan kode etik(pasal13A—13 F) dan eksternal (KY),termasuk fungsi pengawasan internal (MA) Penambahan sehubungan dengan (pasal 8) Ad hocpadapengadilan khusus Pengaturan mengenaihakim UU Peradilan Umum A dan14B) memasukkan peran KY(pasal14 pengangkatan dengan Penambahan tatacara 15) waka Pengadilan Tinggi(pasal Pasal 19 F Pasal 12A—12 Pasal 3A Agama UU Peradilan Pasal 15 Pasal 14 Pasal 13 Pasal 13 Pasal 20 F Pasal 13A—13 Pasal 9A TUN UU Peradilan hakim Ad hoc) (pengangkatan pasal 14B Tidak ada Pasal 14A Pasal 15 Pasal 15 Pasal 14 19 Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009 Pasal 28 Pasal 28 dan Pasal pasal 29 38 A dan Pasal 38 B 41 Pasal dihapus 42 Pasal UU Peradilan UU Peradilan TUN 16 Pasal 21 Pasal 19 Pasal 25 Pasal Pasal 27 Pasal 27 dan Pasal pasal 30 38 A dan Pasal 38 B 44 Pasal dihapus 45 Pasal UU Peradilan UU Peradilan Agama 15 Pasal 20 Pasal 18 Pasal 24 Pasal Panitera tidak merangkap sebagai sebagai tidak merangkap Panitera (pasal 45 dihapus) sekretaris untuk menjadi wakil Syarat “mampu ditambahkan sekretaris dibuka jasmani dan rohani”, peluang untuk sarjana juga (pasal 46) administrasi undangan lain. undangan menjadi panitera Syarat “mampu secara ditambahkan (pasal 28) jasmani dan rohani” panitera syarat Perbedaan Negeri dan Pengadilan masalah Tinggi hanya Pengadilan (pasal 28 dan kerja pengalaman pasal 29) pemberhentian Syarat-syarat 36 A dan 36 B) (pasal panitera menjadi ketua/waka yang yang menjadi ketua/waka hormat dengan diberhentikan sebagai berhenti tidak otomatis hakim (pasal 21) tahun Usia pensiun 60—63 (pasal 19) menjadi 65—67 tahun hakim protokol Kedudukan keputusan oleh diatur dari diubah menjadi diatur dengan presiden perundang-undangan peraturan dan hak- (pasal 25). Tunjangan diatur, juga hak kesejahteraan diatur akan meskipun disebutkan perundang- peraturan dengan UU Peradilan Umum UU Peradilan MA peran Pengaturan (pengangkatan/pemberhentian) hakim dan KY (pemberhentian) (pasal 16) dari hakim yang Perubahan tidak otomatis diberhentikan negeri, pegawai sebagai berhenti

meskipun panitera meskipun panitera udah dan sekretaris dipisah) sekretaris (syarat (syarat sekretaris menjadi sekretaris justru tidak diatur, Pemisahan panitera panitera Pemisahan dan sekretaris menjadi wakil Syarat pemberhentian pemberhentian panitera Syarat-syarat Syarat-syarat rohani) Syarat menjadi Syarat (penambahan panitera mampu prasyarat dan jasmani secara pensiun protokol Kedudukan (perubahan dasar hukum) Perpanjangan usia Perpanjangan KY) Tata cara cara Tata hakim pemberhentian peran (mengakomodir Poin Perubahan Poin

Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009 192 Dari dijaminnya hak masyarakat dalam UU itu, terlihat beberapa hal yang secara substansif masyarakat. hidup kualitas peningkatan pada berdampak akan seimbang yang komposisi periode DPR sidang masa 2009—2014, RUU iturelatif minimpublikasi danliputanmediamassa. terakhir hari-hari pada Disahkan sebelumnya. tahun-tahun pemerintah wakil untuk membahasRUU. penunjukan mengenai 2006 Desember 19 98/ tertanggal No. Surpres Pres/12/2006 melalui DPR oleh diterima presiden dari Respons 2006. November 14 untuk diputuskan telah yangSuratRU dalam 02/8719/DPR-RI/2006 2006 tertanggalsejak inisiatif RUUdijadikanusul DPR IX Komisi inisiatif usul merupakan itu UU sejahtera. keluarga pembangunan dan kependudukan perkembangan tentang 10/1992 No. UU dari Pengusulan danProses Pembahasan 28. Undang-undang Perkembangan Kependudukan danPembangunan eet pneia plynn eeddkn ag rts ai eura ikn dan miskin keluarga KB bagi Praktik (KB). Berencana Keluarga gratis melaksanakan dalam suami-istri hak yangseimbangnya kependudukan pelayanan penyediaan seperti hak untukmengangkat anak. hak reproduksi, kesehatan memilih dan mempertahankan untuk status kewarganegaraan, informasiserta pengaturan hak akses yang baru— hak diakuinya seperti berarti, cukup bantuan hukum Pengaturan pos atas biaya perkara Pertanggungjawaban informasi Pengaturan akses Poin Perubahan Penduduk Keluarga: Upaya Pengembalian Prestasi dan Wibawa Pengendalian Jumlah Berbagai kebijakan baru yang menjadi inisiatif UU tersebut terlihat sangat menjanjikan, Tujuan UU tersebut adalah pengendalian jumlah penduduk dengan harapan jumlah dan Penciptaan Berbagai HakBarudanSalinRupa Kelembagaan Prolegnas dari luncuran merupakan ersebut RUUt 2009, Prioritas Prolegnas Dalam revisi merupakan Keluarga Pembangunan dan Kependudukan Perkembangan UU pengadilan (pasal68C) pos bantuanhukum ditiap (pasal 68B)danpembentukan memperoleh bantuanhukum Pengaturan mengenaihak hormat. pemberhentian dengan tidak telah ditentukan, dikenai sanksi perkara melebihidariapayang pejabat pengadilan menarikbiaya (pasal 57AdanB).Apabila perkara/pemeriksaan olehBPK pertanggungjawaban atasbiaya Ditambahkan aturan mengenai Ketua MA berupa teguran tertulis dari akan dikenai sanksi administratif tidak dipenuhiKetua Pengadilan sejak putusandiucapkan, bila dalam waktu empatbelashari antara laininformasi putusan Akses informasi (pasal52A); UU Peradilan Umum 91 B Pasal 91Adan Pasal 64A Agama UU Peradilan 60 C Pasal 60Bdan dan 144B Pasal 144A Pasal 51A TUN UU Peradilan dan 144D Pasal 144C 193 Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009 kesejahteraan keluarga; dan keluarga; kesejahteraan Wajib mengolah, mengumpulkan, dan menyajikan data dan dan keluarga. kependudukan informasi mengenai miskin; alat, teknologi dan pengembangan kontrasepsi; obat, dan cara Penelitian kematian; penurunan angka Upaya Pengumpulan data, analisis, serta penduduk; proyeksi angka mobilitas Menetapkan kebijakan pembangunan keluarga melalui dan pembinaan ketahanan dan persebaran Pengadaan, penyediaan, dan penyebaran alat-obat kontrasepsi; dan penyebaran penyediaan, Pengadaan, Pengadaan, penyediaan, dan penyebaran alat-obat kontrasepsi untuk masyarakat Menetapkan pelaksanaan perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga keluarga pembangunan dan kependudukan perkembangan pelaksanaan Menetapkan di kabupaten/kota; dan di kabupaten/kota; Melakukan sosialiasi, advokasi, kependudukan dan pembangunan keluarga sesuai dengan kebutuhan, aspirasi, dan dan koordinasi setempat. masyarakat kemampuan pelaksanaan perkembangan Menetapkan kebijakan dan program jangka menengah/panjang; jangka dan program kebijakan Menetapkan kriteria; dan prosedur, meliputi standar, yang pedoman terlaksananya Fasilitasi serta fasilitasi; supervisi, dan pembinaan, bimbingan, Melaksanakan dan koordinasi. Sosialisasi, advokasi, Dalam hal penguatan kelembagaan, UU tersebutmemberi dasar hukum baru bagi Badan bagi baru hukum dasar tersebutmemberi UU kelembagaan, penguatan hal Dalam Materi Materi lain yang diatur dalam UU tersebut adalah soal mobilitas penduduk yang Sementara itu, tanggung jawab pemerintah kabupaten/kota berdasarkan pasal 14, yaitu: 14, pasal berdasarkan kabupaten/kota pemerintah jawab tanggung itu, Sementara Selain soal jaminan hak masyarakat, terdapat pendelegasian kewenangan dari Pengaturan Pengaturan positif lainnya adalah kebijakan yang cukup ramah perempuan dalam 1. 2. 3. 4. 1. 2. 7. 3. 4. 5. 6. 1. 2.

Kependudukan Kependudukan dan Keluarga Berencana Daerah (BKKBD) yang berkedudukan di ibukota provinsi/kabupaten/kota. Koordinasi Koordinasi Keluarga Berencana, yang kini berganti nama menjadi Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). Untuk tingkat daerah, dibentuk Badan spesifik untuk tingkat daerah, pemda berwenang untuk menetapkan kebijakan mobilitas penduduk sebagaimana diatur dalam pasal lain: antara pemda, pemerintah pusat dengan bersama antara dilakukan 34. Untuk kebijakan atau aktivitas yang dianggap dianggap perlu diarahkan sehingga tercapai persebaran penduduk yang optimal. Secara pasal 13, antara lain: pasal 13, antara sebagai kepala keluarga. Pemihakan seperti itu cukup mewarnai keseluruhan materi UU. materi keseluruhan mewarnai itu cukup seperti Pemihakan keluarga. kepala sebagai dalam pemerintah pemda UU pusat provinsi itu pemda. kepada berdasarkan Kewenangan hal berperan pelaksanaan yang perempuan bagi terutama kemiskinan, kebijakan penghapusan upaya penyelenggaraan pembangunan keluarga. Salah satu aktivitasnya adalah kontrasepsi kontrasepsi juga dijamin. Keluhan masyarakat miskin bahwa alat kontrasepsi harganya mahal dan sulit didapat dijamin bahwa pemerintah dan pemda miskin. untuk masyarakat wajib menyediakannya paksa paksa seperti yang terjadi kerap pada masa lalu sebagai dinyatakan praktik yang dilarang alat pemasangan risiko mengenai informasi mendapatkan untuk pasien Hak itu. UU dalam

Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009 194 lain berupa: antara dimaksud yang aksi Rencana ICPD. dalam Indonesia keikutsertaan buah sebagai lahir banyak sedikit 10/1992 No. UU merevisi Inisiatif kependudukan. wawasan dengan pembangunan melaksanakan negarauntuk bagi acuan sebagai aksi)(rencana Action-Plan and ICPD mengadopsi Population telah ICPD peserta on satu salah sebagai Conference Indonesia (ICPD). Development International disebut yang kependudukan konferensi Ir khusus yang menangani kependudukan mengingat kompleksitas masalah. Dr. Bappenas Perempuankementerian dibentuk kabinet dalam sebaiknyamenyatakan yang PemberdayaanMsc Sardjoko, Subandi dan Anak Perlindungan itu. Kependudukan, UU yang kelembagaan dalam penguatan keberadaannya adalah substansif BKKBD dan BKKBN pembentukan yang Supari menyatakan Fadillah Siti Menkes komentar Misalnya, normatif. cenderung tersebut UU Keberpihakan Inkosisten Eksekusi Diragukan secara spesifikdalamundang-undang. dijelaskan seharusnya itu seperti Hal-hal jawab. bertanggung yang mana instansi lanjut lebih dijelaskan tidak Namun, kontrasepsi. layanan memberikan untuk pemerintah pada ada istri”.Kewajiban dan suami bagi kontrasepsi pelayanan bantuan menyediakan wajib Pemerintah 1, ayat “dalam dalam menyebutkan,dimaksud sebagaimana 2 berencana keluarga ayat cara menentukan 25 pasal dalam Misalnya, peran. mengemban yang mana konseling—karena berkaitan dengan hak-hak dan masyarakat. pendidikan, informasi, akses Permen—seperti setingkat pelaksana peraturan pada insentif undang-undang bisa tidak tercapai. Selain itu, seharusnya atau pengaturannya tidak diserahkan disinsentif tentu peraturan, dalam karena melakukan/tidak melakukan perilaku tertentu ada wajib ada. Apalagi, tujuan UU untuk wajib tidak sanksi Meski sanksi. dengan dilengkapiternyata tidak pelayananpaksa kontrasepsisecara dan 27 pasal dalam terekstensifikasi total dantidakmungkin dibatasisebagaimana dalampasal1. sudah realitasnya dalam sendiri “kependudukan” dan “perkembangan” kata dari makna yang dapat berpengaruh kependudukandan dipengaruhi oleh keberhasilan pembangunan keadaanberkelanjutan”, perubahan dengan berhubungan yang “kondisi sebagai 1 pasal definisi dalam tersendiri didefinisikan kependudukan perkembangan berkelanjutan”. meski yang Logikanya, antara nasional pembangunan pelaksanaan keseimbangan menunjang guna dan lingkungan keselarasan, keserasian, kuantitas, kualitas, dan persebaran mewujudkan penduduk dengan daya dukung alam dan daya tampung untuk dilakukan kependudukan“Perkembangan menyebutkan, 17 pasal Misalnya,awam.masyarakat bagi Teknis perundang-undangan 2. 1. 263 262 264 Bila dikaitkan dengan konteks luar negeri, pada 1994 di Kairo, Mesir, telah berlangsung eaa ens pngna bhs dlm U esbt edrn slt dimengerti sulit cenderung tersebut UU dalam bahasa penggunaan teknis, Secara Pernyataan dan komentar pejabat terkait yang berkepentingan dalam pengundangan dalam berkepentingan yang terkait pejabat komentar dan Pernyataan lembaga mengenai spesifik kurang tersebut UU dalam pasal-pasal teknis, Secara kontrasepsi cara dan obat, alat, penyalahgunaan dan pemalsuan larangan itu, Selain

Persamaan jenis,keadilan, danpemberdayaan perempuan; Bagaimana mengaitkan kependudukan, pertumbuhanekonomi, danpembangunan; Rilis dalam rangka pengundangan UUPerkembanganRilis dalamrangkapengundangan Kependudukan danPembangunan Keluarga, Siaran Pers PusatKomunikasi Kesehatan, Publik,SekretariatJenderal 2009 30 September Departemen Surya ChandraSurapaty,Surya RUU Kependudukan dan Pembangunan, Oktober 2009 264 262 a snd jg dsmakn Direktur disampaikan juga senada Hal Kompas , 5April2004. www.bkkbn.go.i 263 d , diunduh6 195 Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009 Keluarga, perannya, hak-haknya, susunan, dan strukturnya; susunan, hak-haknya, perannya, Keluarga, penduduk; dan struktur Pertumbuhan reproduksi; dan kesehatan reproduksi Hak-hak dan kematian; kesaksian, Kesehatan, serta dan pendidikan; penduduk, pembangunan, Distribusi penelitian, dan pengembangan. teknologi, Pemanfaatan Kebijakan Kebijakan lain dengan perspektif pemihakan yang dipertanyakan adalah pengaturan Pengaturan lain Pengaturan yang terlihat rancu adalah pasal 24 3 ayat mengenai penyelenggaraan Di sisi lain, bila memeriksa pasal 5 huruf l yang menyebutkan bahwa “dalam Aktivitas yang disasar untuk diatur oleh UU tersebut adalah penggunaan hak reproduksi reproduksi hak penggunaan adalah tersebut UU oleh diatur untuk disasar yang Aktivitas Namun, bila kembali ke materi UU tersebut, terlihat semangat menekan laju pertambahan pertambahan laju menekan semangat terlihat tersebut, UU materi ke kembali bila Namun, Apabila dikritisi lebih lanjut, poin-poin tersebut terlihat cukup mewarnai materi muatan materi mewarnai cukup terlihat tersebut poin-poin lanjut, lebih dikritisi Apabila 3. 4. 5. 6. 7. 8.

secara serius. Memang disebutkan berikutnya dalam pasal 34 bahwa penetapan kebijakan penetapan kebijakan dalam pasal 34 bahwa berikutnya serius. Memang disebutkan secara soal mobilitas penduduk yang diatur mulai pasal 33. Mobilitas penduduk disederhanakan sebagai persoalan demografis semata dan aspek sosial-lingkungan-adat tidak dipikirkan dengan dengan indikator yang jelas apalagi dan bila terukur, mengingat dalam masa persidangan DPR 2009 disahkan juga UU Publik. Pelayanan Dengan demikian, UU itu ada sinkronisasi UU lain. dengan agama, norma budaya, etika, dan norma kesehatan. Pasal itu tidak solutif dalam melakukan melakukan dalam solutif tidak itu Pasal kesehatan. norma dan etika, budaya, norma agama, monitoring dan evaluasi layanan kontrasepsi oleh petugas. Seharusnya, yang dipilih oleh pembuat undang-undang untuk menilai kualitas layanan kontrasepsi adalah paramater reproduksi pada tiap orang tanpa kecuali. pada tiap orang reproduksi sisi dari dipertanggungjawabkan dapat yang cara dengan dilakukan kontrasepsi pelayanan reproduksi reproduksi seseorang oleh negara sebatas memosisikan berstatus pembuat undang-undang suami sebagai penjaga atau moral yang istri. menentukan kapan Pasal seseorang itu bisa jelas dipenuhi hak reproduksinya, padahal alam telah memberikan organ reproduksi reproduksi hanya mungkin terwujud dalam lembaga perkawinan. Persepsi itu terkesan mengabaikan realitas bahwa begitu banyak anak yang lahir di luar lembaga perkawinan dengan berbagai latar dan kasus. Muatan pasal itu seolah memagari penjaminan hak penduduk mempunyai hak berkenaan mewujudkan dengan hak kehidupan perkawinannya”, ada reproduksinya kesan itu dan mengindikasikan diskriminatif. bahwa Materi semua pembuat undang-undang pasal hal memiliki persepsi yang bahwa fungsi keturunan setelah menikah. menikah. setelah keturunan penyelenggaraan perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga, setiap tidak terjadi lonjakan jumlah penduduk yang dapat mengganggu pembangunan nasional. Karena sifatnya adalah pembatasan hak untuk reproduksi, jangkauan UU itu sangat luas, memiliki untuk berpandangan cenderung masyarakat mengingat pemangku, spesifik tidak HAM dan kehilangan perspektif gender. perspektif gender. HAM dan kehilangan penduduk. Penduduk diharapkan mampu mengendalikan penggunaan hak itu sehingga banyak banyak hak yang relatif baru bagi sebagaimana masyarakat sudah diuraikan sebelumnya. Apabila ditelaah lebih dalam, sebetulnya ada ketidaksinkronan materi antara satu pasal dengan bertentangan cenderung pasal yang materi dan pasal lain. Selain itu, ada beberapa penduduk demi mendukung pembangunan nasional. Akan tetapi, hal memuat itu telah itu tidak UU diimbangi 5 pasal Misalnya, masyarakat. kepada keberpihakan perspektif dengan UU Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga. Meskipun, rencana aksi tersebut disepakati sebagai acuan negara untuk melaksanakan program dan tidak mengikat. pembangunan

Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009 196 undang-undang, yaitu: Kumulatif terbuka (Ratifikasi) A. organisasi masyarakat, organisasi profesi dan pembentukannya tidak difasilitasidibatasi oleh Partisipasi negara.bentuknya tersebut. sebagai forum-forum ‘peran menciptakan serta’ dan untuk inisiatifnya negara lebih kewajiban ditekankanmembebankan pada individu, NGO, Dengan demikian,kebijakaninput. yang memperkaya ditetapkan akan tepat sasaran. untuk kepentingan pemangku dan otoritas antara dialog ruang membuka akan itu Forum warga? forum-forum diciptakan tidak mengapa tempat), berpindah hak dan kelahiran (pembatasan masyarakat keseharian dengan kualitas dekat dan (peningkatan penerus) generasi penting sangat yang tujuan untuk pertanyaan, menjadi tentu itu Hal ada. masyarakattidak aspirasi menjaring rangka dalam kebijakan menetapkan dalam sifatnya partisipatif yang forum penciptaan Artinya, setempat. masyarakat kemampuan pelaksaanperkembangan kependudukan keluarga dengansesuai kebutuhan, aspirasi, dan dan kependudukan perkembangan pembangunan pelaksanaan keluarga disertai dengan menetapkan tanggung jawab sosialisasi, advokasi, untuk dan koordinasi kabupaten/kota pemerintah jawab tanggung soal 14 pasal Misalnya,dalam kebijakan. pengambilan dalam pada teknologi dancara kontrasepsi luarnegeri. Tanpa usaha melakukan riset dan penelitian secara mandiri, akan tercipta ketergantungan kontrasepsi. cara dan obat, alat, teknologi mengembangkan untuk riset melakukan wajib mengatur bahwa untuk memaksimalkan kualitas penduduk, pemerintah itu (pusat dan pasal perundang-undangan”.daerah)Seharusnya, ketentuan berdasarkan daerah pemerintah dan Pemerintah dilakukan kontrasepsi cara “Penelitian dan obat, menyebutkan, alat, teknologi yang pengembangan dan UU 3 ayat 29 pasal sentral dengan ditindaklanjuti titik bagian Menimbang pada menjadi terkandung yang harus niatan logis, pembangunan Secara berkelanjutan’. dominan pembangunan dalam faktor dan ‘penduduk menempatkan dasar serta bagian modal menyebutkan yang dengan sebagai itu Kaitkan UU miskin. dalam B penduduk huruf untuk Menimbang kontrasepsi layanan dan obat, alat, menyediakan kontinyu secara harus negara Artinya, miskin. penduduk bagi kontrasepsi dan alat menyediakan untuk pemda dan pemerintah mewajibkan 29 pasal 2 Ayat 3. ayat bergerak, sosial-ekonomi bebas sebagai dampak mobilitas tidak diantisipasi konflik oleh pembuat undang-undang. untuk potensi tetapi, Akan Indonesia. penduduk wilayah dalam tinggal bertempat hak dan berpindah, menghormati dengan dilaksanakan mobilitas 2. 1. 4. 3. aa li yn scr lgk cneug etnagn dlh aa 2 aa 2 dan 2 ayat 29 pasal adalah bertentangan cenderung logika secara yang lain Pasal Pada 2009, DPR dan pemerintah meratifikasi empat perjanjian internasional melalui internasional perjanjian empat meratifikasi pemerintah dan DPR 2009, Pada tidak 58 pasal dalam disebutkan yang masyarakat partisipasi mengenai Pengaturan Satu aspek terpenting yang abai termuat dalam UU tersebut adalah partisipasi masyarakat eegai ovni B Mnnag idk iaa rnnsoa yang Transnasional Pidana Tindak Menentang Udara, dan PBB Laut, Konvensi Darat, Melalui Melengkapi Migran Penyelundupan Menentang Protokol Orang, Perdagangan bangsa (PBB)MenentangTindakPidanaTransnasional yang Terorganisasi; Menghukum dan Bangsa- Perserikatan Konvensi Melengkapi Anak-anak, dan Menindak, PerempuanTerutama Mencegah, untuk Protokol egn osrai a Pneoan eia Ia yn Braa ebts dan Terbatas Beruaya yang Ikan Sediaan Ikan yang Beruaya Jauh. Sediaan Pengelolaan dan Konservasi Berkaitan dengan yang 1982 Desember 10 Tanggal Laut Hukum tentang Bangsa-bangsa KonvensiPerserikatanKetentuan-ketentuan Pelaksanaan Persetujuan Pengesahan Pengesahan Konvensi Stockholm tentang Bahan PencemarTerorganisasi; Organik yang Persisten; dan 197 Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009 (Protokol untuk (Protokol Kepentingan Indonesia untuk meratifikasi protokol tersebut merupakan suatu kebutuhan kebutuhan suatu merupakan tersebut protokol meratifikasi untuk Indonesia Kepentingan Dalam Rapat Paripurna Pengesahan RUU yang dipimpin oleh Wakil Ketua DPR Proses Proses pembahasan RUU Pengesahan Protokol untuk Melawan, Mencegah, dan Protokol Protokol tersebut diadopsi oleh Sidang Umum Resolusi 55/25 dan berlaku mulai 23 bangsa Menentang Tindak Pidana Transnasional yang Terorganisasi), Terorganisasi), yang Pidana Transnasional Tindak bangsa Menentang 2009 14 Tahun Nomor Undang-undang Dalam Masa Rapat ke-19 Paripurna Sidang III 2008—2009 pada 2009, 3 DPR Februari Mencegah, Menindak, dan Menghukum Perdagangan Orang, Terutama Terutama Orang, Perdagangan Menghukum Menindak, dan Mencegah, Bangsa- Perserikatan Konvensi Melengkapi dan Anak-anak, Perempuan Nations United the Supplementing Children, and Women Especially Crime Organized Transnational Against Convention in Persons, Trafficking Punish and Prevent, Suppress, Protocol to

instrumen hukum internasional untuk upaya pemberantasan perdagangan orang, terutama terutama orang, perdagangan pemberantasan upaya untuk internasional hukum instrumen dan pertukaran informasi antara negara-negara tentang perdagangan dan anak. perempuan orang, terutama merupakan merupakan instrumen hukum internasional yang ditujukan pidana untuk perdagangan orang memuat definisi penanganan dan peraturan perundangan yang tindak disepakati secara global. Selain itu, protokol itu juga berisi parameter kerja sama di bidang hukum menyebutkan bahwa Menghukum Protokol Kejahatan untuk Perdagangan Manusia, Melawan, terutama Mencegah, Perumpuan dan dan Anak-anak internasional yang mempengaruhi hukum nasional nantinya. hukum mempengaruhi yang internasional Protokol Materi bahasa seperti itu seharusnya bukan oleh DPR merupakan karena sudah ada fokus timsin dan pembahasan ahli bahasa yang yang melakukan pekerjaan seharusnya membahas dilakukan itu. hal yang DPR bersifat materi dan prinsipil dari pengesahan perjanjian pembahasan hanya berkisar pada persoalan bahasa, bukan materi pokok protokol. Salah satunya adalah judul dalam naskah RUU. Kata “kejahatan” diganti pidana” dengan dan kata “tindak kata “terorganisir” diganti menjadi “terorganisasi”. Pembahasan kata dan Menghukum Menghukum Kejahatan Perdagangan Manusia, menggunakan terutama waktu yang sangat singkat. Pendalaman Perumpuan materi RUU pengesahan protokol dan Anak-anak, dilakukan oleh fraksi-fraksi DPR pada 5 Desember 2008 sampai 16 Januari 2009. Proses tidak cepat bertindak dalam menindaklanjuti perjanjian internasional yang melibatkan langsung. Indonesia secara lambatnya lambatnya Indonesia meratifikasi Konvensi tahun Palermo sejak penandatanganan yang konvensi oleh memakan pemerintah Indonesia waktu pada 2003. 23 delapan Kritikan Desember terhadap proses ratifikasi merupakan evaluasi kepada pemerintah yang menunggu proses pengesahan Konvensi PBB Menentang Tindak Pidana Transnasional yang yang Transnasional Pidana Tindak Menentang PBB Konvensi pengesahan proses menunggu (atau Terorganisasi biasa dikenal dengan Konvensi Palermo) yang dilakukan pemerintah dan DPR pada 17 Desember 2008. Lambatnya ratifikasi terhadap protokol diakibatkan 2008 dan dibahas dalam Rapat Bamus DPR pada 3 Juli 2008. Bamus DPR pada dalam Rapat 2008 dan dibahas Desember 2003. Pembahasan dan pengesahan RUU Pengesahan Protokol sejalan dan Sebelumnya, Sebelumnya, RUU itu telah diratifikasi dalam UU No. 5/2009 (Risalah Rapat Paripurna). Pembahasan RUU itu diawali dengan Surpres diberikannya No. R-37/Pres/06/2008 pada 23 Juni 2008 kepada DPR. Kemudian, dibacakan pada Rapat Paripurna DPR pada 1 Juli dan pemerintah menyetujui pengesahan RUU Protokol untuk Mencegah, Menindak, dan Menghukum Perdagangan Orang, Terutama Perempuan dan Anak-anak yang merupakan pelengkap Konvensi PBB Menentang Tindak Pidana Transnasional yang Terorganisasi. 1.

Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009 198 s pooo yn tdk aa treeakn eau jlr eois, aa menunjuk dapat negosiasi, jalur melalui terselesaikan dapat tidak yang protokol isi (2) dan berpendirian. Apabila terjadi preseden akibat perbedaan penafsiran dan penerapan melalui Internasional Mahkamah kepada permintaan sesuaidengan StatutaMahkamah.) sengketa melimpahkan dapat Pihak negara Negara- satu salah arbitrasi, organisasi disepakati setelah bulan enam Apabila, arbitrase. melalui diselesaikan Pihak, Negara-negara satu salah permintaan atas wajib, sepatutnya pelaksanaan Protokol ini yang tidak dapat diselesaikan melalui negosiasi dalam wakti yang Justice by request in accordance with the Statute of the Court.” arbitration,anythoseofone States Parties refermay thedispute thetoInternational Court of therequest forarbitration, those States Parties areunable toagree theonorganization theof request of one of those States Parties, be submitted to arbitration. If, six months after ofthe thisdate Protocolof that cannot be settled through negotiation within a reasonable time shall, at the pasal 15ayat (2): disesuaikan dengan hukum pidananasional. itu protokol dalam “organizing” kata Penggunaan hukum. akibat membawa itu dalam ratifikasi pernyataan demikian, Dengan internasional. perjanjian dalam negara kewajiban dan hak mempengaruhi adalah untuk dimaksudkan tidak dan itu ketentuan Gunanya makna memperjelas multilateral. bersifat yang menyetujui, internasional menerima, perjanjian mengesahkan menandatangani, atau dalam ketika ketentuan dibuat suatu yang mengenai internasional, penafsiran perjanjian atau pemahaman tentang negara suatu sepihak pernyataan adalah 6 butir 1 Pasal Internasional Perjanjian tentang 24/2000 No. keutuhandan wilayah negara.suatu Pengertian Pernyataan (Declaration) berdasarkan UU dengan ketentuan hukum pidana nasional yang memperhatikan prinsip-prinsip kesesuaiankedaulatan mempertimbangkan ”organizing” kata penggunaan dengan terkait Indonesia article 3ofthis Protocol, when committed intentionally.) other measures as may be necessary to establish as criminal offences the conduct set forth in and legislative such adopt shall Party StateEach 1: (Articlearticle. this of 1 paragraph with to establish ascriminaloffences: Protokol itu melalui undang-undang dilakukan dengan ketentuan berikut. perempuan dan anak-anak, yang sudah berkembang melewati batas-batas negara. Ratifikasi sinkronisasi terhadap hukum positif di Indonesia. PeraturanIndonesia. di yangpositif sinkronisasihukumterhadapterkaitprotokoldengan Indonesia antara terjadi dengan negara lainmengenaiprotokol tersebut. yang sengketa setiap terhadap Indonesia persetujuan adanya otomatis—tanpa secara Internasional Mahkamah tangan campur menolak Indonesia lain, kata Dengan bersengketa. yang pihak para kesepakatan dengan Internasional Mahkamah b. Persyaratan (reservatoir) terhadap Pasal 15ayat (2). a. Pernyataan (Declaration) terhadap Pasal 5ayat (2)hurufc. “Each State Party shall also adopt such legislative and other measures as may be necessary Pasal 5ayat (2): a yn hrs iaua pmrna dn P aaa mlkkn amnss dan harmonisasi melakukan adalah DPR dan pemerintah dilakukan harus yang Hal Penjelasan pemerintah Republik Indonesia menyatakan tidak terikat pada pasal 15 ayat atau penafsiran mengenai Pihak Negara lebih atau dua antara sengketa (Setiap “Any dispute between two or more States Parties concerning the interpretation or application Indonesia meratifikasi Protokol dengan menyatakan persyaratan (reservatoir) terhadap dilakukan yang c huruf (2) ayat 5 pasal ketentuan terhadap (Declaration)Pernyataan offencetocommitOrganizingdirectingan accordanceotherpersons established(c) or in ” 199 Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009 Protocol Protocol ) Kerja Kerja Luar Negeri Depnakertrans, dan Desember 2008 dan 28 Januari 2009. Prof. Hikmahanto Juana pada 3 Kunjungan kerja dan ke Tanjung 4 Balai Karimun Kepulauan Riau pada 16 sampai 19 Desember 2008. tanggal Desember 2008 dan Kalimantan Timur 16 sampai 18 RDPU dengan akademisi, pakar, NGO, dan pejabat pemerintah, yaitu Migrant Care International Organization for Migration, Keadilan Koalisi dan Perempuan Demokrasi, Center Indonesia for untuk Indonesian National and Democratic Studies, Migrant Direktur Keamanan Internasional dan Pelucutan Workers, Institute for Senjata Departemen Luar Negeri, Dirjen Imigrasi, Direktorat Penempatan Tenaga Undang-undang Nomor 15 Tahun 2009 tentang Pengesahan Pengesahan tentang 2009 15 Tahun Nomor Undang-undang Kegiatan Kegiatan yang dilakukan DPR tersebut merupakan upaya DPR untuk mempelajari Proses Proses pembahasan RUU tersebut diawali dengan dibacakan Surpres dalam Rapat Pengesahan Pengesahan RUU tersebut seperti halnya Protokol untuk Melawan, Mencegah, dan Tindak Pidana Transnasional yang Terorganisasi yang Tindak Pidana Transnasional Protocol (The Udara dan Laut, Darat, Melalui Migran Penyelundupan Melawan Protokol (Protokol Menentang Penyelundupan Migran Melalui Darat, Laut, Melalui Darat, dan Migran Penyelundupan Menentang (Protokol Bangsa-bangsa Menentang Perseikatan Konvensi Melengkapi Udara, Supplementing Sea, and Air, Land, by Migrants of Smuggling the Against Crime Organized Transnational Against Nations Convention the United

2. 1.

seperti layaknya RUU pada umumnya mengingat pentingnya suatu perjanjian internasional internasional perjanjian suatu pentingnya mengingat umumnya pada RUU layaknya seperti nasional. hukum dampak langsung terhadap mempunyai yang bagi suatu negara pemerintah telah melakukan kajian mendalam dan telah paham betul mengenai materi perjanjian internasonal yang diajukannya. Dengan demikian, DPR mendalam pembahasan yang melakukan harus tetap DPR ulang saja. Padahal, pengecekan terkesan melakukan sinkronisasi sinkronisasi dan harmonisasi peraturan perundang-undangan bisa dibilang sinkronisasi dan tidak harmonisasi akan ada; dibahas lebih lanjut. Pembahasan-pembahasan yang sederhana dan tidak mendalam memang acap kali dilakukan oleh DPR. DPR beranggapan protokol. Akan tetapi, pembahasan mengenai pematangan materi secara mendalam berupa mendalam secara materi pematangan mengenai pembahasan tetapi, Akan protokol. Berdasarkan Berdasarkan Risalah Rapat Paripurna DPR, dilakukan Ketua terhadap RUU Pansus Pengesahan Protokol melaporkan Melawan Penyelundupan kegiatan Migran, antara yang berikut. lain sebagai Paripurna Paripurna DPR pada 1 Juli 2008 dan dibahas dalam Rapat Bamus DPR pada 3 Juli 2008. Dalam rapat itu, diputuskan untuk menugaskan Pansus DPR untuk membahas RUU itu. harus menungu PBB pengesahan Menentang Konvensi Tindak Pidana yang Transnasional Terorganisasi yang menjadi induk protokol-protokol itu. Dengan demikian, pengesahan 2009. pada 17 Februari itu baru dilaksanakan Protokol RUU Pres/VI/2008 pada 23 Juni 2008. pada 23 Juni Pres/VI/2008 Menghukum Kejahatan Perdagangan Manusia, terutama Perempuan dan Anak-anak, DPR 55/25 dan berlaku mulai 28 Januari 2004. itu Protokol merupakan satu dari tiga protokol Konvensi PBB Menentang Tindak Pidana Transnasional yang diratifikasi Terorganisasi oleh yang UU telah No. 5/2009. RUU itu masuk di DPR berdasarkan Surpres No. R.36/ Against the Smuggling Migrants by Land, Sea, and Air) diadopsi oleh Sidang Umum Resolusi Resolusi Umum Sidang oleh diadopsi Air) and Sea, Land, by Migrants Smuggling the Against 2. tersebut tersebut antara lain UU No. 21/2007 tentang pemberantasan tindak pidana perdagangan anak. perlindungan tentang No. 23/2002 dan UU orang

Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009 200 time shall, at the request of one of those States Parties, be submitted to arbitration. If, six agreeIf, to unable StatesareParties thosearbitration, arbitration.for request the of date the toafter months submitted be Parties, States those of one of request the at shall, time reasonable a within negotiation through settled be cannot that Protocol this of application pasal 20ayat (2). Protokol Antiperdagangan Orang, terutama perempuan dan anak. dalam penegakan hukum di Indonesia yang telah Pernyataandijelaskan padayang keterangan dilakukan Pernyataanratifikasi dalamprotokol sama,sepertiitu pertukaran membawainformasi, kebaikandapat diwujudkan dan dalam pengaturankeburukan bilateral tersendiritersendiri. berlaku di negara masing-masing. Kemudian, mengenaianggota pengaturan konvensi. implementasi Artinya, klausul segala kerja tindakan yangMigran bahwaaturanprotokoldalamdikenakanberpegangkedaulatanmasih asas padateguhnegara selalu merujuk pada peraturan yang prinsip-prinsip terhadap tunduk kedaulatan dankeutuhan wilayah negara. dengan dilaksanakan akan itu pasal-pasal bahwa ketentuanpendirian dengan protokol (2) ayat 9 pasal dan a, huruf (1) ayat 9 pasal c, huruf melalui sebuahundang-undangdilakukan dengan ketentuan berikut. teknis, serta memberikan bantuan dan tindakan pemulangan bagi korban penyelundupan. sama kerja dan pelatihan melakukan masing-masing, perjalanan dokumen pengamanan saling memberi informasi, bekerja sama dalam memperkuat perbatasan, hal menjaga keamanan dan dalam sama kerja melakukan mewajibkan untuk meratifikasinya itu telah Protokol yang negara berbeda. setiap yang negara- hukum bilamana sistem ditumpas menganut dan terlibat yang dicegah negara untuk sulit sangat itu pidana Tindak negara. yuridiksi luar dari aktivitas mengendalikan dapat migran penyelundupan pidana tindak kedaulatan negara dari persoalan penyelunduan migran yang terus meningkat. Para pelaku undangan lainnya. perundang- peraturan dengan didukung kemudian yang Udara dan Laut, Darat, Melalui ratifikasidenganProtokoldiharapkanterwujud akan itu Melawan Penyelundupan Migran Hal dilakukan. harus dengan orang penyelundupan sama praktik kerja mencegah untuk itu, lain negara-negara karena Oleh dunia. migran dan penyelundupan asal bagi negara transit menjadi negara telah Indonesia bahwa menunjukkan kasus Berbagai orang. terbanyak—sangatpenduduk penyelundupanperdagangandenganberjumlah rentan dan Perlukah Protokol melalui arbitrase. Apabila, enam bulan setelah disepakati organisasi arbitrasi, salah satu salah diselesaikan arbitrasi, organisasi disepakati Pihak, setelah bulan Negara-negaraenam Apabila, arbitrase. satu melalui salah permintaan atas wajib, waktu sepatutnya dalam yang negosiasi melalui diselesaikan dapat tidak yang ini protokol pelaksanaan the International Court ofJustice by request in accordance with the Statute ofthe Court.” on the organization of the arbitration, any one of those States Parties may refer the dispute to b. Persyaratan (reservatoir) terhadap Pasal 20 ayat (2). a. Pernyataan (Declaration) terhadap Pasal 5ayat (2)hurufc. noei—eaa ngr kplun ebsr i ui dna slh au negara satu salah dengan dunia di terbesar kepulauan negara Indonesia—sebagai Sta snkt atr da tu ei Ngr Phk egni easrn atau penafsiran mengenai Pihak Negara lebih atau dua antara sengketa (Setiap Indonesia meratifikasi protokol dengan menyatakan persyaratan (reservatoir) terhadap Penyelundupan Menentang Protokol Hearing Bahan dalam menjelaskan Dephukham Indonesia juga membuat Pernyataan (Declaration) terhadap ketentuan pasal 6 ayat (2) Udara dan Laut, Darat, Melalui Migran Penyelundupan Melawan Protokol Ratifikasi menjaga upaya merupakan tersebut dalam tunduk untuk Indonesia Kepentingan Ay ipt bten w o mr Sae Pris ocrig h itrrtto or interpretation the concerning Parties States more or two between dispute “Any Tersebut Diratifikasi olehIndonesia? 201 Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009 -

265 Stockholm Stockholm http://www.analisadaily. < .

(Konvensi Stockholm Stockholm (Konvensi >, diakses pada 6 Oktober 2009 9 com/index.php?option=com_content&view=article&id=23982:pentingnya-penyelarasan-ratifikasi-konvensi-stockholm-dalam-pe nyelamatan-ekosistem-&catid=380:06-agustus-2009&Itemid=21 Ekosistem, dalam Penyelamatan Stockholm Ratifikasi Konvensi Penyelarasan Pentingnya Ichyar, Tauhid

Pollutants Organic On Persistent Convention Salah satu cara menjalankan Konvensi Stockholm adalah melarang, mengurangi, Secara politik dan hukum, ratifikasi Konvensi Stockholm diperlukan sebagai instrumen Secara diperlukan politik Stockholm dan Konvensi hukum, ratifikasi Lambatnya proses yang dilakukan oleh ratifikasi Lambatnya Indonesia kepada bisa dipertanyakan Dalam waktu tujuh tahun setelah penandatanganan konvensi atau empat tahun setelah setelah tahun empat atau konvensi penandatanganan setelah tahun tujuh waktu Dalam tentang Bahan Pencemar Organik yang Persisten) yang Organik Pencemar Bahan tentang On Convention (Stockholm Peresisten yang Organik Bahan tentang Stockholm Konvensi Undang-undang Nomor 19 Tahun 2009 tentang Pengesahan Pengesahan tentang 2009 19 Tahun Nomor Undang-undang 265

jawab jawab untuk menjamin bahwa kegiatan di dalam yurisdiksi atau pengendaliannya tidak mengakibatkan kerugian bagi lingkungan hidup negara lain atau mengatur wilayah yurisdiksi materi nasional. pokok berupa Konvensi tindakan untuk mengurangi di luar batas berdasarkan berdasarkan prinsip hukum hak internasional, berdaulat untuk yaitu mengeksploitasi bahwa sumber daya lingkungan setiap alamnya hidup sesuai negara dan dengan kebijakan pembangunannya. mempunyai Selain itu, setiap negara juga bertanggung membatasi produksi dan penggunaan, berwawasan serta lingkungan mengelola (Penjelasan timbunan UU bahan No. POPs 19/2009). Konvensi yang Stockholm disusun meminimalkan risiko penggunaan senyawa POPs. Tujuannya adalah melindungi kesehatan kesehatan adalah melindungi POPs. Tujuannya senyawa risiko penggunaan meminimalkan lingkungan. ramah yang manusia Indonesia dan produk lingkungan jual hidup nilai melalui penggunaan senyawa alternatif. meningkatkan Secara itu ekonomi, konvensi ratifikasi global global untuk yang secara internasional legal aksi mengikat memuat untuk juga itu bekerja sama Ratifikasi dalam POPs. masa penyelamatan depan penggunaan dari bebas yang global laporan laporan akhir di Rapat Paripurna DPR itu RUU Kedua lebih Minerba dibandingkan dengan komersial dan Ketenagalistrikan. RUU bahwa DPR mengutamakan pembahasan RUU Konvensi. Pengesahan RUU mengajukan mengajukan usulan RUU (pasal 21 UUD 1945). DPR dinilai tidak tanggap atas suatu sangat yang penting, dalam hal ini dan isu penyelamatan mengenai masyarakat kesehatan isu lingkungan dan H. ekosistem. Ketua Komisi VII, Airlangga Hartanto, Ir. dalam menyatakan pemerintah yang lagi-lagi bergerak lambat dalam setiap kebijakan. Akan tetapi, DPR juga dapat dipersalahkan mengingat tidak adanya inisiatif Pengesahan untuk Konvensi mengajukan Stockholm. usulan Padahal, RUU DPR mempunyai kewenangan DPR untuk 2008 dan menjadi RUU Prioritas 2008. Akan tetapi, baru pada Februari 2009, Komisi VII pembahasan. DPR melakukan pemberlakuan pemberlakuan konvensi, pemerintah baru melakukan konvensi usulan kepada DPR untuk pada RUU 8 April pengesahan 2008 melalui Pengesahan Surpres Konvensi Stockholm No. diputuskan R-26/Pres/4/2008. dalam Rapat RUU Paripurna DPR pada 10 April mengatur dua belas jenis bahan kimia yang dikategorikan sebagai bahan pencemar organik organik pencemar bahan sebagai dikategorikan yang kimia bahan jenis belas dua mengatur POPs. dengan dikenal lebih atau pollutants) organic (persistent persisten yang Konvensi itu diadopsi pada 22 Mei 2001 oleh 151 negara, termasuk Indonesia, dan berlaku berlaku dan Indonesia, termasuk negara, 151 oleh 2001 Mei 22 pada diadopsi itu Konvensi pada 17 Mei 2004. Kovensi Stockholm mempunyai tujuan untuk melindungi manusia dan hidup lingkungan dari itu bahan kesehatan pencemar organik yang Konvensi persisten. Persistent Organic) disahkan oleh DPR dalam Masa Sidang IV 2008—2009 pada 12 Mei 2009. 2009. Mei 12 pada 2008—2009 IV Sidang Masa dalam DPR oleh disahkan Organic) Persistent 3. Negara-negara Negara-negara Pihak dapat melimpahkan Mahkamah.) Statuta dengan sesuai permintaan melalui sengketa kepada Mahkamah International

Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009 202 ayrkt ag eaa n dpnh dna mngnkn aa PP ttp dapat tetap POPs bahan menggunakan terjamin kelangsungannya. dengan dipenuhi dan ini industri selama kebutuhan yang demikian, masyarakat Dengan itu. pengganti bahan dan memanfaatkan menggunakannya dapat lagi harus tidak masyarakat agar pemerintah dimaksudkan POPs itu, pengganti bahan ratifikasi Setelah PCB. melakukan pelarangan serta terhadap dua belas jenis POPs dalam Konvensi Stocholm. Pencarian benzene, mirex, heptacchlor, hezachlor endrin, DDT, telah toxaphene, aldrin, 74/2001 No. penggunaan PP terhadap pelarangan POPs. melakukan bahan dari serta pengganti PP, bahan penerbitan ketersediaan lembaga, memfasilitasi pembentukan seperti kelembagaan ratifikasi, maupun hasil hukum mendukung guna perangkat berbagai mempersiapkan perlu Pemerintah dua tahunsejakkonvensi berlaku untukpihakitu. konvensi dan menyampaikan rencana pelaksanaan kepada Sidang Para Pihak dalam waktu berdasarkan kewajibannya pelaksanaan bagi rencana suatu pelaksanaan mengupayakan limbah (pasal6),yaitu: Pengecualian Khusus MemuatDaftar secara penggunaan dan sengaja. Halitudapatdilakukan antara laindengan cara: produksi dari POPs bahan pelepasan menghentikan dan/atau ------7. 6. 4. 3. 2. 1. Peraturan perundang-undangan nasionalyang terkait, yaitu antara lain: kewajiban. beberapa mempunyai Indonesia Stockholm, Konvensi meratifikasi Setelah dan mengembangkan wajib negara setiap yaitu pelaksanaan, rencana Memuat dan POPs bahan timbunan dari pelepasan menghentikan atau mengurangi Tindakan Negara Republik Indonesia Nomor 3815) jo PP No. 85/1999 tentang perubahan PP perubahan tentang 85/1999 No. PP jo 3815) Nomor NegaraIndonesia Republik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 31, Tambahan Lembaran yang cara limbah—dengan dengan serta menyimpan guna berwawasan POPs lingkungan. dan pengelolaan mengangkut, bahan mengumpulkan, melakukan timbunan menangani, untuk dan pelepasan diperlukan menghentikan yang tindakan Mengambil lingkungan; serta berwawasandan efisien, aman, yangcara dengan POPs bahan timbunan Mengelola Mengidentifikasi timbunan bahan yang terdiri atas Mengembangkanatau danmelaksanakan strategi identifikasi; yang mengandung bahan POPs; pembuangan kepentingan untuk berwawasan lingkungan. kecuali diekspor, anggota—tidak negara bagi lagi berlaku tidak berwawasankhusus penggunaan dan produksi POPs—yang bahan yang Menjamin pembuangan untuk diimpor lingkungan; dan hanya POPs bahan Menjamin Menghentikan ataumembatasiproduksi danpenggunaanbahanPOPs; UU No.32/2009 tentang perlindungan danpengelolaanlingkungan hidup. UU No.36/2009 tentang kesehatan; dan PP No.74/2001tentang pengelolaanbahanberbahaya danberacun; Republik IndonesiaNomor3910); Negara Lembaran Tambahan 190, Nomor 1999 Tahun Indonesia Republik Negara No. 18/1999 tentang pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun (Lembaran P o 1/99 etn pneoan ibh aa braaa a beracun dan berbahaya bahan limbah pengelolaan tentang 18/1999 No. PP UU No.12/1992tentang sistem budidaya; UU No.5/1984tentang perindustrian; 203 Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009 - - 9

Agreements ) (straddling fish) serta jenis 266 (highly migratory fish). migratory (highly UNIA Tujuan 1995, pasal berdasarkan 2 267 (Persetujuan Pelaksanaan Ketentuan-ketentuan Konvensi Konvensi Ketentuan-ketentuan Pelaksanaan (Persetujuan negara dalam pemanfaatan dan konservasi penangkap ikan jarak jauh khususnya ikan baik di ZEE maupun di Laut Lepas yang 21/2009). UU No. Umum berbatasan dengan ZEE ( Penjelasan Jenis ikan yang beruaya terbatas merupakanJenis jenis ikan yang beruaya antara ZEE suatu negara dan ZEE negara lain sehingga 21/2009). UU No. pengelolaannya Umum melintasi batas yurisdiksi beberapa negara (Penjelasan ikan yang beruaya jauh merupakanJenis jenis ikan yang beruaya Laut Lepas dan sebaliknya yang jangkauannya dapat dari ZEE ke sehinggamelintasi perairan beberapa samudera kepentingan timbulnya konflik antara negara pantai dan memiliki kemungkinan Uraian Uraian prinsip umum mengenai (highly jauh konservasi beruaya yang ikan sediaan dan dan stocks) fish (straddling terbatas beruaya pengelolaan sediaan ikan yang fish stocks); migratory Penerapan pendekatan kehati-hatian dalam konservasi dan pengelolaan sediaan ikan yang beruaya terbatas (straddling fish stocks) dan sediaan ikan yang beruaya fish stocks); migratory jauh (highly

Secara umum, UNIA 1995 mengatur mengenai beberapa spesies ikan yang mempunyai mempunyai yang spesies ikan umum, UNIA mengenai 1995 mengatur beberapa Secara UNIA 1995 merupakan ketentuan pelaksana dari UNIA pelaksana Pasal 63 1995 ketentuan merupakan dan Pasal 64 UNCLOS 1982 http://www.analisadaily.com/index.php?option=com_content&view=article&id=23982:pentingnya-penyelarasan- ratifikasi-konvensi-stockholm-dalam-penyelamatan-ekosistem-&catid=380:06-agustus-2009&Itemid=21 Pada seperempat abad yang lalu, Indonesia meratifikasi United Nation Convention Convention Nations of the United of the Provosions for the Implementation the Conservation to 1982 Relating Sea of 10 December of the on the Law Fish Migratory and Highly Stocks Fish of Straddling and Management Stocks 10 Desember Tanggal Laut Hukum tentang Bangsa-bangsa Perserikatan Sediaan Ikan dan Pengelolaan Konservasi dengan Berkaitan 1982 yang Jauh Beruaya dan Sediaan Ikan yang Terbatas Beruaya yang Undang-undang Nomor 21 Tahun 2009 tentang Pengesahan Pengesahan 2009 tentang Tahun 21 Nomor Undang-undang 266 267 1. 2.

efektif efektif atas ketentuan-ketentuan yang terkait dari konvensi. Materi 21/2009, yaitu: dimuat dalam penjelasan umum UU No. pokok UNIA 1995 ikan yang beruaya jauh ikan beruaya yang adalah menjamin konservasi jangka panjang dan penggunaan berkelanjutan atas sediaan terbatas dan ikan beruaya sediaan yang jauh ikan melalui beruaya yang pelaksanaan yang sifat sifat khusus, termasuk jenis ikan yang beruaya terbatas Pengesahan UNIA 1995 dalam keputusan Bamus DPR yang merupakan RUU inisiatif DPR. inisiatif RUU RUU pembahasan Baru DPR pada 2008, tahun. menetapkan belas empat merupakan sekitar yaitu lama, yang DPR Bamus keputusan dalam 1995 UNIA Pengesahan 1995 UNIA Pokok dan Materi Tujuan bertindak cepat dalam melakukan ratifikasi, yaitu tiga tahun setelah ditandatanganinya konvensi konvensi ditandatanganinya setelah Indonesia UNCLOS, tahun Ketika ikan. sediaan tiga dan pengelolaan konservasi dengan yaitu yang berkaitan ratifikasi, melakukan dalam cepat sangat bertindak yang waktu memakan ratifikasi proses 1995, UNIA Untuk anggota. negara-negara oleh Agreement (UNIA) 1995. Agreement Pelaksanaan Ketentuan-ketentuan Konvensi Pelaksanaan PBB Konvensi Ketentuan-ketentuan tentang Hukum Laut tanggal 10 Desem ber 1982 yang Berkaitan dengan Konservasi dan Pengelolaan Sediaan Ikan yang Beruaya Implementing Nation United disingkat atau Jauh) Beruaya yang Ikan Sediaan dan Terbatas pada 1994, terdapat Agreement for Implementation of the Provision on of the of Law the Sea of tions 10 Convention the December to Conservation 1982 Relating the United Na and Management of Straddling Fish Stock and Highly Migratory Fish Stock (Persetujuan on the Law of the Sea (UNCLOS) atau PBB Konvensi tentang Hukum Laut melalui UU No. 17/1985. Konvensi itu memiliki arti penting untuk Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia yang dikelilingi oleh lautan. Setelah dua belas tahun adanya UNCLOS,

4.

Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009 204 a Smdr Hni dn edr dr krn lbh 740 ua. ean t, Indonesia itu, Selain pulau. mengandung sumber 17.480 daya alam lebih hayati yang kurang sangat besar. dari Potensi terdiri yang besar dan itu, khususnya Hindia Samudera dan Pasifik Samudera antara di terletak Indonesia km. 95.181 mencapai pantai garis dengan kewajiban memberikan kepada negara, yaitu 1995 antara lain: UNIA lampiran. dua serta pasal puluh lima memuat yang oes sme dy ia 64 ua o/au, edr dr braa jns trau di termasuk jenis, berbagai dari terdiri antaranya sediaanikan yang beruaya ton/tahun, terbatasdan beruaya jauh. juta 6,4 ikan daya sumber potensi 11. 10. 9. 8. 7. 6. 5. 4. 3. 2. 1. 8. 7. 6. 5. 4. 3. 268 noei mrpkn eaa aii dna da e tg wlyhy brp laut berupa wilayahnya tiga per dua dengan maritim negara merupakan Indonesia UNIA dengan terikat Indonesia mengakibatkan Indonesia oleh UNIA Diratifikasinya Fishing,DPRSetujuiRatifikasiKonvensi Ilegal “Cegah PBBtentangHukumLaut”, < Surya, tata laksana perikanan yang bertanggungjawab untukoperasi penangkapan ikan. untuk direkomendasikanyang internasional minimum umum standar Menerapkan rangka melindungi sumber daya kelautan dan konservasieksploitasi lingkungan sediaan laut; ikan serta yang beruaya terbatasMelakukan pendekatan dan kehati-hatian konservasi, untuk sediaan luas secara pengelolaan, danikan yang beruaya jauh dalamyang beruaya terbatas dansediaanikan yang beruaya jauh; ikan sediaan untuk regional dan subregional pengelolaan dan konservasi tindakan Menjamin penaatan oleh kapal-kapal yang mengibarkan pengaturan bendera negaranya berdasarkan terhadap Lepas dalam UNIA1995hukum nasional; Laut di perikanan sumber-sumber prinsip pengelolaan dengan (ZEE) Eksklusif Ekonomi Zona di jauh beruaya yang ikan sediaan dan terbatas beruaya yang ikan sediaan pengelolaan kebijakan Mengintegrasikan Menetapkan mekanisme penaatandanpenegakan hukum; memperkuat peranan dariorganisasi pengelolaanperikanan regional; menetapkan larangan pembenderaan semu; spesies target danspesiesnontarget; mewajibkan negara untuk mengumpulkan dan menginformasikan data penangkapan dan pengelolaan; dan pengelolaannya konservasisecara terpadu,yangkonservasi dijadikansubjek nontargetspecies skema melalui luar species), di target (non laut ditangkap burung akan dan yang laut, spesies penyu laut, mamalia ikan, seperti lain, sumber hayati jenis daya bagi catch) (by samping tangkapan hasil mengurangi wajib Negara Mengelola perikanan dengan pendekatan ekosistem; Menerapkan pendekatan kehati-hatian (precautionary approach); Melakukan tindakan konservasi danpengelolaanyang kompatibel; Persyaratan standarpengumpulandanpertukaran data. Sistem pemantauan,pengawasan, danpengendalian;serta Pengumpulan danpenyediaan informasi dankerja samapenelitianilmiah; berkembang; Memperkenalkan ketentuan yang berkaitan dengan persyaratan bagi negara-negara Memperkenalkan ketentuan penaatandanpenegakan hukum diLautLepas; mengibarkan benderanya yang melakukan kegiatan penangkapan ikan di Laut Lepas; Uraianmengenaikewajiban negaraanggotaberkaitan dengan perikanankapal yang pada 14Oktober2009 read/2009/05/2001/14332.Cegah-Ilegal-Fishing,-DPR-Setujui-Ratifikasi-Konvensi-PBB-tentang-Hukum-Laut.htm . 268 http://www.batamtoday.com/news/

l >, diakses 205 Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009 UU No.5/1983 tentang ZEE Indonesia; UU No.5/1983 tentang UU No. 17/1985 tentang pengesahan United Nations on Convention the Law of the Sea (Konvensi Perserikatan bangsa-bangsa tentang Hukum Laut); Hukum bangsa-bangsa tentang Perserikatan Sea (Konvensi Ekosistemnya; dan Alam Hayati Sumber Daya Konservasi UU No. 5/1990 tentang Indonesia; perairan UU No. 6/1996 tentang hidup; pengelolaan lingkungan UU No. 23/1997 tentang Internasional; Perjanjian UU No. 24/2000 tentang dan perikanan; UU No. 31/2004 tentang pelayaran. UU No. 17/2008 tentang 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Terdapat Terdapat dua aliran dalam teori hukum internasional mengenai hubungan antara Beberapa peraturan terkait dengan UNIA 1995, yaitu: dengan terkait peraturan Beberapa Indonesia Indonesia diuntungkan dengan diklasifikasikan sebagai negara berkembang yang Adanya beberapa kewajiban terkait ratifikasi UNIA 1995 tersebut membebani Indonesia membebani tersebut 1995 UNIA ratifikasi terkait kewajiban beberapa Adanya Kebutuhan Kebutuhan akan perangkat hukum yang mengatur perikanan bagi Indonesia begitu

sebagai berikut. sebagai kehidupan kehidupan manusia. Akibat pandangan itu adalah hukum antara dua ketentuan perangkat mungkin ada hubungan hierarki. Persoalan hierarki antara hukum nasional dan hukum internasional melahirkan beberapa sudut pandang yang berbeda dalam aliran monoisme monolisme yang didasarkan atas pemikiran kesatuan dari seluruh hukum yang mengatur hidup manusia. Dalam rangka pemikiran itu, hukum internasional dan hukum merupakan nasional dua bagian dari satu kesatuan yang lebih yaitu besar, hukum yang mengatur hukum hukum nasional dan hukum Mochtar Kusumaatmadja internasional. dan Etty Dalam R Agoes Pengantar mengemukakan dua Hukum teori. Pertama, Internasional, aliran Internasional dan Hukum Nasional Hukum Kaitan dan konsisten dengan ketentuan UNIA 1995, mengingat praktik pengrusakan lingkungan laut laut lingkungan pengrusakan praktik mengingat 1995, UNIA ketentuan dengan konsisten dan peledak, bahan menggunakan dengan penangkapan karang, terumbu penghancuran berupa Indonesia. di terjadi banyak yang lain laut lingkungan merusak yang cara-cara dan mendapatkan bantuan dana untuk melakukan konservasi dan penjagaan lingkungan laut dan dan laut lingkungan penjagaan dan konservasi melakukan untuk dana bantuan mendapatkan adalah harus ikan pemerintah lebih di serius ketersediaan seluruh dunia. Konsekuensinya untuk melakukan tindakan-tindakan dalam rangka konservasi dan ketersediaan ikan yang yang ikan dan ketersediaan konservasi dalam rangka tindakan-tindakan untuk melakukan perairan dari terdiri Indonesia wilayah Apalagi, jauh. beruaya yang ikan dan dekat beruaya di seluruh dunia untuk bertelur. ikan berkumpulnya luas dan tempat yang hanya mendorong hanya bukan untuk negara-negara menjadi pihak dan hukum menyetujui dan (pasal 33 UNIA). ketentuan-ketentuannya dengan sesuai perundang-undangan peraturan dilakukan dilakukan oleh negara yang tidak tunduk, tidak UNIA. dapat Indonesia, bahkan PBB sekali pun, digunakan tidak mempunyai kekuasan untuk memaksakan ketentuan-ketentuan setiap negara untuk meratifikasi suatu perjanjian internasional. Yang bisa dilakukan tangkap, tangkap, operasi penangkapan ikan, dan kegiatan kegiatan terkait di pelanggaran wilayah terjadi (pasal 19 (1) c adalah itu UNIA ketentuan tidak 1995). mengikat Permasalahannya fishing illegal apabila demikian, Dengan penundukan. melakukan tidak yang negara kepada sediaan ikan yang beruaya jauh. Ketentuan yang illegal fishing setiap adalah kewajiban untuk kapal adanya yang mengibarkan benderanya lebih tegas untuk mengatasi praktik memberikan informasi kepada otoritas penyelidik mengenai posisi kapal, tangkapan, alat terjawab dengan pengaturan pasal 20 UNIA 1995 yang mewajibkan negara-negara bekerja bekerja negara-negara mewajibkan yang 1995 UNIA 20 pasal pengaturan dengan terjawab konservasi tindakan-tindakan bagi hukum penegakan dan penataan menjamin untuk sama dan pengelolaan subregional dan regional untuk sediaan ikan yang beruaya terbatas dan mendesak, mendesak, terutama permasalahan illegal fishing di Indonesia. perairan Permasalahan itu

Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009 206 iaua hroiai a snrns shng rtfks hna eaa formalitas sebatas hanya ratifikasiadalah contohnya satu Salah langsung. yang dampak sehinggamempunyai tidak dan makna tanpa sinkronasi dan harmonisasi dilakukan segeranya tidak adalah internasional perjanjian suatu pascaratifikasi muncul selalu yang Persoalan itu. hukum tujuan tercapainya tidak dan hukum ketidakpastian akan menimbulkan itu hal komprehensif, dan dalam yang pengkajian dengan dilakukan tidak Apabila pekerjaan berat dan tidak mudah karena akan menimbulkan akibat hukum yang luar biasa. Perjanjian danSinkronisasi Harmonisasi Internasional terhadap Hukum internasional diantara keduanya. menjadi bercampur dalam hukum nasional. Tidak ada hierarki antara hukum nasional dan nasional hukum menjadi ditransformasikan itu. telah yang transformasi internasional proses hukum Kedudukan setalah berlaku dapat baru sehingga nasional hukum transformasimenjadi suatu merupakan itu Cara undang-undang. suatu sebagai ditempatkan itu internasional perjanjian Kemudian, undang-undang. lewat pengesahan melalui satunya dapat teridentifikasi dengan diperlukannya proses tetapi, ratifikasi suatu perjanjian internasional salah Akan internasional. perjanjian tentang 24/2000 No. UU dalam dinyatakan berikut. sebagai Kusumaatmadja, Mochtar menurut itu, aliran dari akibat Beberapa lainnya. yang dan hukum nasional merupakan dua sistem atau perangkat hukum yang terpisah satu dari ieu CDW oe Idnsa aa 94 Prtrn nu mnuug pelaksanaan mendukung untuk Peraturan 1984. pada Indonesia oleh CEDAW) disebut (Convention On The Elimination Of All Forms of Discrimanation Against Women atau biasa pengesahan Konvensi Mengenai Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi terhadap Wanita 269 Positif Nasional rss amnss dn ikoiai ehdp uu pstf ainl merupakan nasional positif hukum terhadap sinkronisasi dan harmonisasi Proses Dari kedua aliran Indonesia tersebut, menganut dualisme, walaupun tidak secara tegas internasional Hukum negara. kemauan pada bersumber yang dualisme aliran Kedua, 1. 3. 2. 2. 1.

Kusumaatmadja, Mochtar dan Etty R Agoes. Pengantar Hukum Internasioanl, edisi kedua, cetakan kesatu, PT Alumni: 200 adhkia dr prnkt uu yn st tdk ugi brubr atau bersumber mungkin tidak satu yang hukum perangkat dari Kaidah-kaidah nasional. hanyahukuminternasionalhukum ditransformasikan menjadi setelahberlaku dan lain, perkataan Dengan nasional. hukum lingkungan dalam berlaku dapat sebelum Ketentuan hukum internasional memerlukan transformasi menjadi hukum nasional hanya penunjukan (renvoi) saja. Tidak mungkin ada pertentangan antara kedua perangkat hukum itu, yang mungkin lainnya. saja tidak itu yang dari satu lepas hukum juga tetapilainnya, sama satu bergantung tidak perangkatdan berlainan kedua hakikatnya, dan Pada nasional hukum internasional. antara hukum hierarki persoalan bagi tempat ada terori tidak dalam dualisme lain, perkataan Dengan lain. yang hukum perangkat pada berdasar ketentuan hukum lebihtinggisecara hierarki. perangkatyangmerupakan internasional hukum pada bersumber nasional Hukum internasional. hukum ialah utama yang internasional hukum dan nasional hukum Monoisme dengan primat hukum internasional, yaitu menganggap hubungan antara antara hubungan hukum nasionaldanhukum internasional yang utamaadalahhukum nasional. menganggap yaitu nasional, hukum primat dengan Monoisme 269

3 . hlm. 5 8. 207 Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009 Dalam Catatan Awal Tahun PSHK Tentang Kinerja Legislasi DPR Tahun 2008, PSHK telah telah PSHK 2008, Tahun DPR Legislasi Kinerja Tentang PSHK Tahun Awal Catatan Dalam Melalui harmonisasi dan sinkronisasi, terlihat dan terpetakan dengan jelas bagaimana

pengaturan pengaturan itu memuat ketentuan mengenai batas waktu dibuat atau diubahnya aturan pelaksananya. Akan tetapi, untuk usulan itu, belum saat ini. dengan pemerintah sampai ditindaklanjuti oleh DPR maupun selain memuat pasal yang menyatakan pengesahan perjanjian, juga memuat mengenai ketentuan aturan pelaksana apa saja yang perlu diatur pengaturan atau itu diubah. Dengan selaras demikian, dan memenuhi standar perjanjian yang diratifikasi. Selain itu, telah ada merupakan tindak lanjut setelah dilakukannya ratifikasi. dilakukannya lanjut setelah tindak merupakan ada telah memberikan usulan bahwa setiap undang-undang pengesahan perjanjian internasional keadaan keadaan peraturan yang ada sehingga memberikan jawaban apa yang selanjutnya. Membuat harus suatu dilakukan peraturan baru, mengubah, atau mengganti peraturan yang CEDAW baru diterbitkan hampir lima belas tahun kemudian melalui Kepres No. 181/1998 181/1998 No. Kepres melalui kemudian tahun belas lima hampir diterbitkan baru CEDAW Perempuan. terhadap Antikekerasan Nasional Komisi pembentukan tentang

Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009 208 tidak pernahtertangkap secara resmi. mereka kinerja pada berdampak sedikit-banyak pemilu bahwa jujur pengakuan dewan. Namun, fungsi menjalankan dalam DPR signifikan yang bagaimana faktor seperti sebagai dicermati, pemilu untuk memanfaatkan menarik itu Hal anggota. aktivitas mewarnai Konteks Relasi Kelembagaan DPR2009 pula simpulanakhirpemosisianDPR2004—2009dalam akhirmasajabatann ada itu, Selain sebelumnya. disebutkan sebagaimana negara, lembaga dengan DPR relasi titik tertentu dalamprosesnya. anggaran dan pengawasan. Keistimewaan itu adalah jaminan partisipasi masyarakat sampai lainnya— fungsi kedua dimiliki tidak yangkeistimewaan memiliki legislasi fungsi Namun, indicator.sebagai legislasi fungsi menjadikan hanya cukup DPR—tidak privilese—seperti proses legislasi di DPR. Harus diakui mempengaruhi bahwa itu Relasiuntuk presiden. menilai termasuk kinerja KPK, lembaga dan denganMK, DPD, beban seperti dan negara, lembaga DPR bagaimana pertanyaan muncullah menjalankan fungsilegislasinya selamatahunbersejarah 2009. Kemudian, kolektif. memori dalam membekas Ketiga kalinya. Indonesia. bukan sejarah dalam itu dicatat patut yang isu peristiwa beberapa demikian, ada 2009, pada Dengan Namun, baru. persidangan, isu termasuk tahun akhir setiap DPR ke dialamatkan biasa yang rutin kekecewaan daftar dari satu salah hanyalah legislasi target Melesetnya pemenuhan disahkan. yang antaranya di 39 hanya 2009, Prolegnas target 74 Dari pikuk. A. dan Prediksi 2010 Benang Merah Legislasi 2009 BAB V

Legislasi 2009: Tujuan Tak Sampai eaa ai bsr pml lgsai dn eiia peie lnsn pd 2009 pada langsung presiden pemilihan dan legislatif pemilu besar, garis Secara dan 2009 legislasi karakteristik mengulas TahunAwalini Catatan dari terakhir Bagian beberapa dan DPR antara relasi konteks dalam juga diajukan tersebut Pertanyaan Tahun penutup masa bakti DPR periode 2004—2009 dapat dikatakan tahun yang hiruk- traiy kiiaiai ehdp ipnn P. eitw-eitw iu sangat itu Peristiwa-peristiwa KPK. Pimpinan terhadap kriminalisasi terjadinya , Kedua , adanya dinamika sosial politik masyarakat dalam merespons kasus Prita. kasus merespons dalam masyarakat politik sosial dinamika adanya , Pertama pmlhn rsdn agug idkn nu yn kedua yang untuk diadakan langsung presiden pemilihan , ya. 209 Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009 Beberapa pihak Artinya, DPR Artinya, bisa 272 270 bersamaan agenda dengan 271 yang merekomendasikan pemberhentian sebagian atau hanya ketua saja. sebagian atau hanya ketua pemberhentian yang merekomendasikan Lepas dari spekulasi yang bersifat politis di atas, ada pula kesan bahwa terdapat Kemudian, Kemudian, di penghujung masa persidangan pada 28 September 2009, Pansus Orang Ujung dari pembentukan Pansus soal DPT merupakan rekomendasi DPR agar pemerintah agar DPR rekomendasi merupakan DPT soal Pansus pembentukan dari Ujung Sebagai Sebagai contoh adalah pelaksanaan hak angket tentang DPT pemilu 2009. Beberapa Sementara Sementara itu, jika dilihat dari pelaksanaan fungsi pengawasan, ada tiga hak angket Dari 39 undang-undang yang disahkan pada 2009, 26 di merupakan antaranya usulan 2 Rekomendasi lengkapnya bisa dilihat dalam Bab II DPR dan Relasi Kelembagaan. Relasi lengkapnya bisa dilihat dalam Bab II DPR dan 272 Rekomendasi 0 Tercatat, UU No. 23/2006 mendelegasikan lebih dari 50 peraturan pelaksana. UU No. 270 Tercatat, tiga Angket, sementara sisanya ada fraksi menyetujui pemberhentian seluruh271 Berdasarkan Laporan Pimpinan Panitia anggota KPU,

sebagai tersangka, DPR mempertanyakan keabsahan penindakan KPK ke depan mengingat mengingat depan ke KPK penindakan keabsahan mempertanyakan DPR tersangka, sebagai kolegial. kolektif diambil di KPK bersifat yang keputusan fungsi dewan fungsi untuk dewan membendung sepak terjang KPK dianggap mengancam yang anggota. Perhatikan bahwa sejak awal 2009 ketika membahas soal anggaran mata KPK, anggaran dipersulit penambahan oleh DPR. Puncaknya adalah ketika Antasari Azhar dinyatakan tawar-menawar tawar-menawar politik yang menguat dalam relasi antara DPR dan pemerintah 2009. Sementara untuk isu selama pemberantasan korupsi, kesan yang kuat adalah pemanfaatan hilang itu merupakan alat untuk menekan beberapa purnawirawan yang diduga terlibat kasus pelanggaran HAM. Dengan demikian, pemerintah tidak pemilu 2009. legitimasi menggugat sifatnya yang aktivitas ditekan dalam beberapa Hilang menyampaikan sejumlah rekomendasi kepada berspekulasi pemerintah. bahwa rekomendasi Pansus untuk melakukan pencarian terhadap orang berlangsungnya berlangsungnya pemilu legislatif dan pemilihan presiden usul KPU membubarkan nasional. Tentunya, secara serentak langsung yang dilaksanakan solutif. yang pemecahan masalah DPT pemilu di depan mata tidak merupakan memberhentikan memberhentikan seluruh anggota hak KPU. angket Perhatikan itu terjadi bahwa pada April—September proses 2009. penyelenggaraan Rentang waktu itu adalah masa sudah dibentuk atau belum peraturan-peraturan itu? kependudukan administrasi Jadi, penyelenggaraan konteks dalam 23/2006 menggugat No. UU pelaksanaan pemerintah soal sendiri”. muka pepatah “menepuk air di dulang, memercik ibarat menagih soal pembentukan peraturan pelaksana itu kepada pemerintah. Alasannya adalah Alasannya pemerintah. kepada itu pelaksana peraturan pembentukan soal menagih detil pendaftaran penduduk yang ada di peraturan pelaksana UU No. Adminduk 23/2006 tentang merupakan kewenangan DPR untuk melakukan pengawasannya. Apakah ditagih DPR dalam rapat-rapat kerjanya dengan pemerintah, apalagi bila DPR menyebutkan menyebutkan DPR bila apalagi pemerintah, dengan kerjanya rapat-rapat dalam DPR ditagih UU No. 23/2006 tentang Administrasi Kependudukan (Adminduk). UU salah satu undang-undang dengan peraturan pelaksana yang itu banyak. merupakan pendapat yang dikemukakan oleh pengusul hak angket adalah keterlambatan mengalokasikan mengalokasikan keterlambatan adalah angket hak pengusul oleh dikemukakan yang pendapat dana untuk pendaftaran pemilih dan penyelenggaran administrasi bisa kependudukan secara itu pendapat-pendapat Sebetulnya, Depdagri. adalah penyelenggara itu, hal Dalam baik. dan satu hak menyatakan pendapat. Akan tetapi, sebenarnya, tidak ada tindak lanjut dan riil dari semuanya. yang realisasi RUU inisiatif DPR tidak ada sama sekali yang betul-betul berupa naskah baru, bukan revisi, revisi, bukan baru, naskah berupa betul-betul yang sekali sama ada tidak DPR inisiatif RUU luncuran. ataupun bukan belas RUU untuk dibahas selama 2009. Kemudian, apabila ditelisik lebih lanjut, dari undang-undang yang disahkan 39 itu, tidak ada yang murni berasal dari inisiatif pada tahun persidangan 2009 maupun luncuran dari masa persidangan sebelumnya. Artinya, usulan pemerintah. Fakta itu patut dijadikan refleksi bahwa DPR hanya mampu mengusulkan tiga tiga mengusulkan mampu hanya DPR bahwa refleksi dijadikan patut itu Fakta pemerintah.

Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009 210 kecenderungan darilegislasidengan keuntungan maksimal padabirokrasi. RUU Rumah Sakit. dan Perfilman, RUU Ketenagalistrikan, RUU seperti spesifik, RUU secara konstituennya Publik, Pelayanan RUU lain antara masyarakat, Kesehatan, dan RUU Pengadilan Tindak Pidana Korupsi. RUU perhatian lain mendapat perhatian dari dan media di tempat tetap tak terhindarkan. Tercatat hanya tiga RUU yang pembahasannya relatif mendapatkan tekanan publik pada anggota DPR. Meskipun demikian, aksi-aksi publik dan liputan media RUU yang dibahaspadamasapersidangan 2009cenderungamandariperdebatan politis. Revisi UU No. 25/1992 tentang Koperasi. Namun, RUU itu urung dibahas. RUU dan Sebaliknya, Anak Pengadilan RUUmateri seperti substansif, materi dengan RUUbanyak begitu ada diperiksa daftar prioritas Prolegnas yang dikeluarkan Baleg DPR pada 27 November 2008, Apabila legislasi. terlihat ranah di berlebihan yang itu politik dinamika potensi meredam Hal upaya dari mencerminkannya. banyak sedikit DPR disahkan yang undang-undang Karakter LegislasiDPR2009 antara DPRdengan pemerintahdanDPRdengan KPK. kelak adaujimateri dariundang-undangyang mereka susun? undang- mengadili untuk undang yang mereka susun. Apakah hal itu diposisikanbisa menimbulkan konflik kepentingan apabila bisa mereka demikian, Dengan undang-undang. pembuat adalah itu konstitusi hakim para posisi Dulu, menarik. sangat (PBB)—menjadi Hakim Konstitusi—yaitu M. Mahfud MD (FKB), HM Akil Mochtar (FPG), dan Hamdan Zoelva kasus berbagai korupsi, semakintegang dalam relasi antara DPRdanKPK;demikianpulaberlaku sebaliknya. DPR anggota (mantan) memeriksa KPK frekuensi dan intensitas tinggi Semakin ini. selama ada yangtensi sinyal.mempertahankanTerkait akan DPR KPK, DPR untuk mengaktualisasikan karakter oposisi secara riil terhadap pemerintah. Hal itu Hal pemerintah. terhadap riil secara oposisi karakter mengaktualisasikan untuk DPR kapasitas keterbatasanadanyaKedua, bersama. kepentingan mengamankan pengertian usaha dalam saling unsur Ada pemerintah. Pertama, keinginan sudut. merangkul berusaha beberapa memang dari DPR dipandang bisa legislasi Birokratisasi materi warga. dalam pada berlebihan berpihak yang yang legislasi materi terhadap DPR dari tegas dan 3. 2. 1. Jika melihat relasi DPR dengan MK, terpilihnya beberapa mantan anggota DPR sebagai DPR terpilihnyaanggota MK, mantan beberapadengan DPR relasi melihat Jika memberi seolah KPK dengan relasinya dalam DPR oleh diambil yang posisi Pilihan Benang merah dari semua simpulan tersebut adalah tidak ada keberpihakan yang konkret berikut 2009, pada disahkan berhasil yang RUU dari materi menilik Apabila dan ‘intervensi’ meminimalkan untuk tepat cukup terbukti tersebut posisi Pilihan Materi politik. dinamika dan agenda dengan penuh yang tahun adalah 2009 Tahun Dalam relasi DPR dengan lembaga eksternal, yang terlihat cukup signifikan adalah relasi

lebih lanjut. Hal itu menunjukkan bahwa pendelegasiankeberpihakan Bahkan,kewenangan detil.bukan untuk secarapadamengatur warga. diaturpelaksanaan tidakhakitu dilaksanakansecara lebihteknis juga itutidak diatur hak bagaimana berpartisipasi pengambilan dalam dan kebijakan. tetapi, Akan ketentuan teknis mengenai sendiri pidana Pengakuan sanksi semu partisipasi memiliki warga. RUU Materipemidanaan lebihditekankan padaperilaku warga secara pribadi,bukan materiaparat. RUU rata-rata Setiap mencantumkan warga. hak Kriminalisasi warga di untuk ada sudah yang daya instansi, pembuatRUU memilihuntukmembentuklembaga baru. sumber memberdayakan dan fungsi Alih-alih itu. memaksimalisasi UU menjalankan untuk baru yang lembaga pasal pembentukan RUU menambahkan materi banyaknya dari terlihat itu Hal berlebihan. Birokratisasi 211 Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009 273 274 pengaturan pengaturan baru soal partisipasi dalam UU No. 27/2009 Informasi tentang Keterbukaan MPR, tentang 14/2008 DPR, No. DPD, UU implementasi dan (MD3) DPRD dan Publik (UU KIP)? Apakah DPR mampu menyelesaikan target prioritas legislasi 2010? target DPR mampu menyelesaikan Apakah oleh DPR pada 2010? dihasilkan akan yang undang-undang macam apa Karakter Bagaimanakah peran publik dalam proses legislasi ke depan, mengingat adanya PSHK dengan Adenauer Stiftung (KAS) Konrad Pertanyaan dan model pembahasan yang sama jugaPertanyaan diajukan dalam Catatan PSHK tentang Kinerja DPR 2005, kerja Legislasi sama akan akan berpengaruh pada watak dan bentuk relasi yang tercipta dari para aktor yang itu? RUU diatur dalam materi ekonomi ekonomi politik, baik dalam skala nasional maupun internasional, yang kemudian Bagaimanakah materi RUU tersebut berdampak signifikan pada tersebut berdampak perubahan materi RUU tatanan Bagaimanakah

1. 2. 3. Kompleksitas Kompleksitas substansi sebuah RUU ditentukan dengan menggunakan alat bantu Baleg dan Komisi mempunyai agenda pada paruh pertama masa persidangan. Dalam Realitasnya, pelaksanaan fungsi legislasi setelah melewati dua masa persidangan hanya hanya persidangan masa dua melewati setelah legislasi fungsi pelaksanaan Realitasnya, Target prioritas legislasi pada 2009 adalah 58 RUU. Terakhir, pada Februari, ditambahkan ditambahkan Februari, pada Terakhir, RUU. 58 adalah 2009 pada legislasi prioritas Target Namun, sebagai awal, bisa diajukan beberapa pertanyaan mendasar sebagai berikut. mendasar sebagai pertanyaan beberapa bisa diajukan awal, Namun, sebagai Mencermati produk hasil fungsi DPR pada 2009, sedikit banyak mempengaruhi warna dan dan warna mempengaruhi banyak sedikit 2009, pada DPR fungsi hasil produk Mencermati Apa artinya semua itu? Jawabannya ternyata mudah saja. Keluaran DPR selama 2009 Prediksi Legislasi 2010: Babak Baru Prilaku Lama Babak Baru Prilaku 2010: Legislasi Prediksi 1. 274 Ibid. 273

analisis sebagai berikut. analisis sebagai RUU RUU Keimigrasian. Apabila melihat kenyataan objektif dan materi RUU dalam Prolegnas, prioritas sepertinya pantas untuk merasa pesimis dengan capaian kuantitatif maupun dicapai dalam masa sidang 2010. berhasil substansif yang pidato penutupan masa sidang II, Ketua DPR menyebutkan bahwa RUU yang sudah disetujui disetujui sudah yang RUU bahwa menyebutkan DPR Ketua II, sidang masa penutupan pidato untuk dibahas dalam masa sidang berikutnya adalah RUU Protokol, RUU Mata Uang, dan menyangkut menyangkut beberapa hal. Pertama, DPR menolak Perppu No. APBN 2008. Pelaksanaan Pertanggungjawaban RUU DPR menyetujui 30/2002. Kedua, 4/2009 tentang UU No. sepuluh RUU oleh Baleg DPR sehingga total prioritas menjadi 68 RUU. Angka Perppu. berupa terbuka daftar kumulatif belum termasuk itu masih Target Penyelesaian Legislasi 2010 Penyelesaian Target Gerindra dalam konstelasi politik legislasi di DPR. Bagaimana posisi dua fraksi itu memainkan memainkan itu fraksi dua posisi Bagaimana DPR. di legislasi politik konstelasi dalam Gerindra diketahui, seperti Apalagi, kini. hingga diprediksi bisa kedua. belum oposisinya atau persidangan ideologis peran masa setelah dimulai baru RUU pembahasan rapat-rapat B. dan Hanura menempatkan 2009 pemilu Hasil 2010. pada undang-undang pembentukan proses secara positif bagi kelompok rentan, seperti perempuan, anak-anak, orang miskin, orang positif difabel, secara bagi seperti rentan, anak-anak, kelompok perempuan, minoritas. adat, dan kelompok manula, masyarakat mengekspresikan mengekspresikan secara maksimal keuntungan dari elit politik, yaitu anggota DPR elit birokrat. Sementara itu, sebagai warga dan pemangku kepentingan signifikan lepas dari klaim-klaim berpengaruh tidak itu hal Ternyata, lemah. kaum pembela sebagai partai ideologis kedewanan kedewanan menjadi sebatas simbol dan prosedural belaka, tidak menyentuh pemerintah. dengan substansi, menawar posisi tawar memperkuat untuk belaka seperti persyaratan bisa jadi karena ada atau kerancuan; batasan mengenai pihak mana yang menjadi oposan atau pendukung pemerintah memang tidak (pernah) tegas. Ketiga, pelaksanaan fungsi

Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009 212 mampu memberi warna tersendiri dalam pertarungan wacana materi muatan legislasi legislasi muatan materi wacana pertarungan dalam tersendiri warna memberi mampu kerakyatan’ ‘ekonomi usungan dengan Gerindra fraksi keberadaan untuk apakah menarik mencermati Sangat pemerintah. oleh diusulkan itu sektor-sektor untuk pengusulan Prolegnas; prioritas dengan dijawab seolah itu sektor-sektor di regulasi akan Kebutuhan rendah—untuk sektor minerba, lingkungan, kehutanan,hariSBYadalah abainya perpajakan,regulasi—baik tingkatdan undang-undanginformasi maupun geospasial.peraturan diisyaratkanyang gagalnya gagalnya SBY. darilebih dari utama hari Kritik program program 100 100 corak ideologis dari partai masing-masing. persidangan seharusnya merupakan pertarungan elit politikUU No. tingkat 5/1984 tinggi tentang yang mencerminkanPerindustrian. Penentuanseperti RUU RUU manaLembaga yang Keuangan akan Mikro,dibahas RUUdalam Jaring tiapPekerja Pengaman masaRumah Tangga, Sektor RUUKeuangan,Peradilan Pidana danAnakversus RUU perwakilan Revisi kepentinganmelindungi yang kelompokekonomi, rentan. Sebagai contoh, RUUBantuan Hukum, RUUPerlindungan muatan kepentinganmateripertarunganantaraRUU dan ada dilihat bisa Baleg, pimpinan Karakter Undang-undangyang akanDihasilkanDPR 2010 tetap sekarang dipraktikkan sebagaimana aktivitas dipertahankan olehDPR,target 68RUU menjaditerlalu mulukuntukbisadicapai. pilihan dan perilaku apabila legislasi. Jadi, ketimbang pengawasan fungsi pelaksanaan pada condong prioritas lebih mempertimbangkan DPR dilakukan yang turut fungsi itu Prediksi DPR. oleh tercapai akan RUU pengesahan 68 target kemungkinan kecil tersebut, RUU sepuluh dari kompleksitas unsur usulanprioritas. mungkin terjadi adalah pengulangan pola-pola yang mengesankan adanya inisiatif positif inisiatif adanyamengesankan yang pola-pola pengulangan adalah terjadi mungkin 2010. pada 275 2. 3. 10. 9. 8. 7. 6. 5. 4. 3. 2. 1. Berikut sepuluh RUU yang masuk dalam parameter kompleksitas yang memenuhi tiga memenuhi yangkompleksitasparameter dalam masuk yangRUU sepuluh Berikut Namun, apabila berefleksi pada pencapaian legislasi pada 2009, sebetulnya yang paling sudah sebetulnya ekonomi kepentingan memperkuat yang legislasi akan Kebutuhan dari tambahan RUU 10 dan lampiran) (lihat legislasi prioritas memerhatikan Apabila Melihat III. sidang masa pada dibahas untuk direncanakan baru yang RUU Perhatikan

aamnkh ko–ko yn dbhs aa RU esbt ag memiliki yang tersebut RUU dalam dibahas yang aktor–aktor Bagaimanakah tersebut? Bagaimanakah kapasitas alat kelengkapan yang bertanggung jawab membahas RUU kepentingan berbeda, relatif memilikikekuatan pengaruh yang seimbang? ultno IndonesianEconomicStudies Bulletin of RUU Pengambilalihan Tanah untukKepentingan Pembangunan. RUU Perubahan UUNo.25/1984tentang Koperasi. RUU Revisi UUNo.32/2004. RUU tentang Intelijen. RUU tentang Pengendalian DampakProduk Tembakau terhadap Kesehatan. RUU tentang Pencegahan danPemberantasan Pembalakan Liar. RUU tentang Penanganan Fakir Miskin. RUU Perlindungan Pekerja Rumah Tangga. RUU Hukum Materi Peradilan Agama. RUU KUHP. , Vol. 46,No. 1,200:7––31AriantoA.Patunru* Christianvon Luebke, hlm.26. 275

213 Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009 Dari uraian di atas, pertama harus dihargai inisiatif Panja RUU MD3 ketika menyusun Berdasarkan Pasal 211 Tata Tertib, alat kelengkapan berkewajiban menerima masukan masukan menerima berkewajiban kelengkapan alat Tertib, Tata 211 Pasal Berdasarkan Hal yang menarik adalah bagaimana masukan dari masyarakat tersebut diperlakukan Secara Secara spesifik, partisipasi masyarakat bisa dilakukan dalam fungsi pengawasan, Berdasarkan Berdasarkan Pasal 83 UU No. 27/2009, tata tertib DPR wajib memuat mekanisme Dengan Dengan demikian, prediksi untuk 2010 adalah tekanan-tekanan masyarakat agar Hal tersebut menjadikan karakter legislasi 2010 akan lebih banyak bertolak dan

penerapannya, penerapannya, belum terlihat adanya pembahasan RUU yang melibatkan partisipasi pembahasan masukan yang dimaksud. dimaksud. yang pembahasan masukan RUU karena menekankan unsur keterbukaan dan partisipasi masyarakat. Namun, dalam tertulis tertulis dan lisan. Kemudian, alat melalui kelengkapan surat atau memberi melalui media respons elektronik. Respons kepada yang diberikan masyarakat berupa kemajuan kemudian kemudian dijadikan masukan dalam pembahasan RUU. Artinya, tidak ada kewajiban bagi Tata pasal-pasal apabila masyarakat dari tertulis masukan mempertimbangkan untuk DPR harfiah. secara diartikan tersebut Tertib tertulis tertulis (anggota atau alat kelengkapan) adalah kepada meneruskannya alat kelengkapan yang sedang melakukan Bandingkan pembahasan/pengawasan. dengan pengaturan pasal 210 tentang masukan lisan. Pasal itu mewajibkan diadakannya RDPU. Hasil RDPU itu secara berbeda apabila merujuk pasal 209 tentang masukan tertulis dan pasal 210 tentang tentang 210 pasal dan tertulis masukan tentang 209 pasal merujuk apabila berbeda secara masukan lisan. Pasal 209 menyebutkan kewajiban bagi pihak yang menerima masukan penetapan Prolegnas, penyusunan RUU, pengawasan pemerintah bisa pelaksanaan disampaikan melalui alat kelengkapan atau anggota. UU, Hasilnya kemudian dan kebijakan pembahasan. melakukan ketika bagi alat kelengkapan masukan dijadikan legislasi, dan anggaran DPR. Partisipasi bisa diajukan, baik secara lisan maupun tertulis. Khusus masukan untuk fungsi anggaran disampaikan pada Ketua Komisi. Penyusunan/ keterlibatan keterlibatan dan partisipasi masyarakat. Kemudian, pasal itu diterjemahkan dalam Tata khusus dalam Bab XIV Tatib. DPR dan diatur secara Tertib yang sama berlaku pula pada ranah legislasi. pula pada ranah sama berlaku yang Legislasi di DPR 2010 Proses Publik Dalam Peran akuntabilitas akuntabilitas publik tidak akan efektif. Respons yang tanggap dan segera hanya mungkin terjadi secara sektoral, seperti respons Menkeu Hal internasional. dunia Sri dari tekanan ada Kecuali, bermasalah. yang pajak pejabat puluhan Mulyani Indrawati yang mencopot menarik garis pemisah dengan pemerintah. pemerintah. pemisah dengan menarik garis legislasi lebih berpihak kepada kelompok rentan. Prediksi lainnya adalah penciptaan harus diprioritaskan—adalah investasi untuk menjamin kelangsungan rezim yang masih menunjukkan DPR pilihan posisi, Dalam berbagai global. ketergantungan memiliki banyak untuk cukup tidak ternyata ideologis perbedaan atau oposisi sebagai diri pengakuan bahwa pada DPR periode sebelumnya. pada DPR bertumpu pada kepentingan elit, baik politik maupun ekonomi. Titik utamanya—yang kerumitan kerumitan dan beban bagi birokrasi belaka. DPR belum mampu melakukan transformasi yang solutif bagi masyarakat. Inisiatif yang mampu secara progresif melepaskan diri dari terjadi sebagaimana minim, akan diasumsikan semata pragmatis kepentingan kungkungan dari pelaksanaan tingkat mempertinggi fungsi hanya mungkin dewan. DPR Akan legislasi produk tetapi, dari bila ditawarkan yang ditelisik perubahan lebih jauh, secara substansi,

Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009 214 dan/atau pidanadendapalingbanyak Rp5.000.000,00(limajutarupiah). 52 UU KIP sanksi yang akan dikenakan adalah pidana kurungan paling lama 1 (satu) tahun pasal Berdasarkan pidana. sanksi dikenakan dapat jawab, bertanggung yang pihak ini hal permintaan dari masyarakat dan mengakibatkan kerugian bagi orang lain, maka DPR dalam dasar atas diberikan yangharus publik informasimemberikan tidak dan/atau saat, setiap tidak berkala, publik menyediakaninformasi tidak merta, serta secarasecara publik informasi mengumumkan publik informasi menerbitkan tidak dan/atau memberikan tidak secara legislasi proses mengawal dapat partisipatif atasRUU yang akan dansedangdibahasbersamaolehDPRPemerintah. serta DPR informasi mengakses mudah lebih akan kepentingan, pemangku para khususnya masyarakat demikian Dengan 2008. April 30 pada disahkan ini UU setelah tahun dua selama waktu memberikan dengan informasi KIP telah memperhitungkan persiapan Badan Publik untuk menyelenggarakan keterbukaan KIP. Pelaksanaan UU KIP akan berlaku efektif pada 30 April 2010, dimana para pembuat UU konsisten melaksanakan keterbukaan informasi publik sebagaimana yang diamanatkan UU RUU juga belumberjalanmaksimal. sebagai pembatasan partisipasi bagi masyarakat. Selain itu, penginformasian pembahasan diartikan juga bisa itu pembatasan efisiensi, meningkatkan bertujuan Meski sidang. masa proses dalam pengambilan kebijakan masih jauh masyarakatpanggang dari api. Pembahasan dibatasi hanya dari dua kali substansif yang Partisipasi mengherankan. tidak itu Hal berbagai unsurmasyarakat277. bagi partisipasi ruang membuka perguruan daripada legislasi untuk dari masukan memberi untuk tinggi akademisi dan pakar dengan sama kerja memantapkan untuk memilih DPR itu Pimpinan 2010. Maret Hal 5 pada berlangsung.276 DPR Pimpinan sudah penutupan pidato dari yang tercermin juga masa kali dua dari dilihat riil, secara masyarakat 276 277 Pada legislasi 2009, banyak pendelegasian kewenangan dari DPR kepada pemerintah. kepada DPR dari kewenangan pendelegasian banyak 2009, legislasi Pada UU KIP menegaskan jika DPR sebagai Badan Publik dengan sengaja tidak menyediakan, Partisipasi masyarakat akan lebih optimal dalam proses legislasi jika DPR secara internal

Untuk mengetahui lebih detil, agenda pembahasanDPRbisamelihat danmengunduhdokumen di lebihdetil, agenda Untuk mengetahui resmi DPR Pidato Penutupan Masa Sidang II yang disampaikan oleh Ketua DPR Marzuki Alie dalam sidang paripurna tanggal 5Maret2010. Pidato Penutupan tanggal MasaSidangIIyangdisampaikan olehKetua DPR Marzuki Aliedalamsidangparipurna www.dpr.go.i d

tentang jadwal pembahasan Balegdankomisi. www.parlemen.ne t

atau disitus 215 Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009

Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009 216 “DPR Sahkan RUU ‘Kodifikasi’ Aturan Pemberian Gelar,” “DPR Kejar Target Revisi EmpatUUBidangPeradilan”, “Dibahas 4Tahun, RUU Peradilan Militer Tak Rampung”, “Dewi Asmara Ditolak JadiPanitia Kerja”, “Demokrat: Pemerintah Tak UsahCampuriKasusPimpinanKPK”≤ “Daftar Penelitian PusatPenelitian danPengembangan Sistem danKebijakan Kesehatan Tahun “Bupati SumenepMintaLayanan Kesehatan AnakYatim Digratiskan”, “Ayat Tembakau UUKesehatan Merugikan Petani”, “Ada “Skenario” Lemahkan KPK”, “10 AnggotaDPRBolosRapat Disurati BadanKehormatan”, < Artikel Berita Pustaka Daftar “DPR Sepakati UsulInisiatifPerubahan RUU MA”, “DPR Sahkan UU Perlindungan Lahan Pertanian”, < “Anggota DPRGagas HakAngket DPTPemilu,” “Agung Laksono: Panitia Angket BBMTetap Jalan,” berita/baca/hol21843/anggota-dpr-gagas-hak-angket-dpt-pemil co.id/2009/01/22/agung-laksono-panitia-angket-bbm-tetap-jalan.htm asp?id=23095&cl=Berit 2009 (datadiakses pada11Oktober 2009dari< xml/2009/09/30/13510246/Dibahas.4.Tahun..RUU.Peradilan.Militer.Tak.Rampun 2009 (datadiakses pada11Oktober 2009dari< diunduh 5Maret 2010. read/2009/09/16/1128009/Demokrat:.Pemerintah.Tak.Usah.Campuri.Kasus.Pimpinan.KP Anggaran 2009,” < 2010. 12 Januari2005. php/detik.read/tahun/2005/bulan/01/tgl/12/time/162041/idnews/271915/idkanal/1 11 Oktober 2009dari< dpr-sahkan-uu-perlindungan-lahan-pertanian-481 hukumonline/detail.asp?id=22056&cl=Berit http://www.p3skk.litbang.depkes.go.id a http://www.gatra.com/2007-11-21/artikel.php?id=10967 ≥. Kompas , 19September 2009. Kompas Hukumonline.com , 22Agustus2009. www.gatra.co Antara Surya Online http://www.solopos.com/2009/channel/nasional/ a >, 20Mei2009. www.hukumonline.co Hukumonline.com www.kompas.co http://cms.sip.co.id/hukumonline/detail. http://nasional.kompas.com/read/ , 27Oktober 2009. 9

>, diakses 19Desember2009. http://www.detiknews.com/index. m , < , / , 21November 2007, diakses pada < http://www.surya. > http://www.hukumonline.com/ http://nasional.kompas.com/ , 2009 Tempointeraktif u m >, , < , 30September 28April2009. m http://cms.sip.co.id/ l , 10September > , 22Januari2009. , 3Januari g 8 >. >. 0 >, K

> , 217 Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009 29 , > 4 http:// , > , < 19 Agustus 19 Agustus , 9 > 2 Mei 2009 / http://www. >, 28 Agustus 2009. 9 , < >, t Kompas, Kompas, 5 Mei 2009.

, 18 Februari 2009. 18 Februari >, > t >, R t >, 12 September 2009. >, 12 September http://www.hukumonline. a < , http://www.hukumonline.com/ Pewarta Indonesia Pewarta < , http://www.detiknews.com/ , 11 September 2009. , 11 September Hukumonline.com http://nasional.kompas.com/ http://www.pikiran-rakyat.com/ > diakses pada Oktober 2009. pada Oktober > diakses < http://www.hukumonline.com/detail. http://www.dpr.go.id/id/berita/ http://www.antaranews.com/ , a < , 31Agustus 2009. http://news.okezone.com/index.php/ , > < , < , a Kompas http://nasional.tvone.co.id/berita/ , 4 Januari 2009. Hukumonline.com diunduh 3 Maret 2010. Maret diunduh 3 Hukumonline.com , diakses 26 Januari 2010. , diakses DPR.go.id, < DPR.go.id, Okezone , > > Tempo 0 Antaranews , 12 April 2009. < k Pikiran Rakyat Pikiran http://www.kontan.co.id/index.php/Nasional/ Hukumonline.com >, 14 November 2008 >, 14 November i http://www.kompas.com/read/xml/2008/11/14/02230560/ >, 18 November 2009. >, 18 November Kompas l http://korupsi.vivanews.com/news/read/15055.dpr_ 15 Agustus 2009. http://www.bps.go.id/aboutus.php?tabel=1&id_subyek=2 http://lipsus.kompas.com/grammyawards/ >, a ”, < ”, 8 , 2 September 2008. , 2 September > n

19 September 2009. 19 September . 29 September 2009. 29 September Kompas, memprihatinka berita/1252741958/kerangka-tan-malaka-diangkut-ke-jakart hukumonline.com/detail.asp?id=23006&cl=Berit asp?id=22877&cl=Berit 2000-200 Dilaporkan 2009 Oktober read/2008/09/02/151207/998984/10/kehadiran-anggota-dpr-di-sidang-paripurna- www.pewarta-indonesia.com/Warta-Berita/Hukum/icdpr-proses-pembuatan-uu-narkotika- sangat-tidak-partisipatif.htm news/8475/DPR_Yakin_Pajak_Rokok_Bakal_Diterim eros.djarot.gagal.buat.film.lastr view/20514/2009/08/19/dpr_setujui_ruu_perubahan_uu_ketransmigrasian 2009 tangguhkan_anggaran_tambahan_kp read/2009/05/05/17215562/KPK.Tetap.Terancam..quot.Mandul.quo read/2009/05/07/17332320/KPK..quot.Dipaksa.Libur.quot..oleh.DP 2010. diunduh pada 3 Maret ReadStory/2008/12/24/1/176479/hak-angket-haji-dibahas-awal-februari-200 24 Desember 2008. berita/baca/hol21224/hak-angket-haji-disahkan-dpr-dengan-syara pimpinan/2009/sep/15/656/fungsi-pengawasan-dpr-semakin-meningka com/berita/baca/hol21887/hak-angket-dpr-ancam-legitimasi-pemilu-200 prprint.php?mib=beritadetail&id=7931 “Fulus Dipotong, Peran Digergaji’, Majalah Digergaji’, Peran Dipotong, “Fulus

Jumlah Ternak yang Dipotong di Rumah Potong Hewan dan Di Luar Rumah Potong Hewan yang yang Hewan Potong dan Di Luar Rumah Hewan Potong di Rumah Dipotong yang Jumlah Ternak “KPK Akan Kesulitan Berfungsi: Kejaksaan Juga Berwenang Menyelidiki, Menyidik, dan Menuntut”, Menuntut”, dan Menyidik, Menyelidiki, Berwenang Juga Berfungsi: Kejaksaan Kesulitan “KPK Akan < Mandul”, Terancam “KPK Tetap “Kewenangan KPK Tetap: Pemerintah Pertahankan Kewenangan Penuntutan”, Penuntutan”, Kewenangan Pertahankan Pemerintah KPK Tetap: “Kewenangan “Kewajiban Kontrak Berbahasa Indonesia Resahkan Advokat,” Advokat,” Indonesia Resahkan Berbahasa Kontrak “Kewajiban “Kehadiran Anggota DPR di Sidang Paripurna Memprihatinkan” < Memprihatinkan” Anggota DPR di Sidang Paripurna “Kehadiran Jakarta,” ke Diangkut Malaka’ ‘Tan “Kerangka “ “Indonesia Tak Berkumandang di DPR,” di DPR,” Berkumandang “Indonesia Tak “ICDPR: Proses Pembuatan UU Narkotika Sangat Tidak Partisipatif,” Partisipatif,” Tidak Sangat UU Narkotika Pembuatan “ICDPR: Proses “Hari Ini Emir Moeis Diperiksa KPK”, KPK”, “Hari Ini Emir Moeis Diperiksa “Hak Angket Haji Disahkan DPR dengan Syarat,” Syarat,” DPR dengan Haji Disahkan “Hak Angket “Hak Angket Haji Dibahas Awal Februari 2009,” 2009,” Februari Haji Dibahas Awal “Hak Angket “Hak Angket DPT Ancam Legitimasi Pemilu 2009,” 2009,” DPT Ancam Legitimasi Pemilu “Hak Angket DPT Tidak untuk Pemakzulan,” “Hak Angket “Fungsi Pengawasan DPR Semakin Meningkat,” DPR Semakin Meningkat,” Pengawasan “Fungsi “Eros Djarot Gagal Buat Film Lastri,” < Buat Film Lastri,” Gagal Djarot “Eros “DPR Yakin Pajak Rokok Bakal Diterima”, < Diterima”, Bakal Rokok Pajak “DPR Yakin “DPR Tangguhkan Anggaran KPK” < Anggaran “DPR Tangguhkan “DPR Sudah Melenceng: Hindarkan Pembusukan KPK”, KPK”, Pembusukan Hindarkan Sudah Melenceng: “DPR < UU Ketransmigrasian” Perubahan RUU “DPR Sutujui

Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009 218 “Pemerintah Wajib Temukan Pahlawan Nasional yang Hilang,” “Pemerintah Setujui120DIMDPR”, “Pembentukan Pengadilan SemakinTidakJelas”, “PDI-P: AsingBerpotensi MasukdiIndustriListrik”, “Panja Terus Pangkas KPK:HendarmanSebutkan GajiJaksa”, “Organda bawa UULLAJ Anyar ke Mahkamah Konstitusi”, < “Nasib Paket RUU Bidang Peradilan Mengkhawatirkan”, “Nasib Orang-orang HilangdiParlemen”, “Nantinya Hanya Ada SatuPahlawan”, “MK MulaiSidangkan UjiMateri UUKetenagalistrikan Besok”, “Menunggu Beleid Bebas Pajak’ “Mentan: September RUU Perlindungan LahanPertanian Jadi UU”, < “Menkes Tolak Akui UU “Revisi”: Usut Pelaku dan Penghilangan Ayat Tembakau”, “Menaikkan Derajat Pengaturan dariPPke UU,” “MA Tanggapi DinginRencana Pencabutan UUKekuasaan Kehakiman”, “Lukman: SBY Tak Inginkan KPKKerdil”, < “LSM Kecewa DPRSahkan UUKelistrikan,” “KPU Pasrah Sikapi Rekomendasi Pemberhentian,” “Peternak, Nelayan, Petani, danKonsumen Ujikan UUPeternakan danKesehatan Hewan”, “Permintaan KPK untuk Tambah Anggaran Dipertanyakan”, ≤ diakses 18Februari 2010. &view=article&id=127:-pansus-orang-hilang-dpr-&catid=34:artikel&Itemid=62&lang=e 19 Januari2010 010/01/19/175858/1281836/4/mk-mulai-sidangkan-uji-materi-uu-ketenagalistrikan-beso 30 September 2009. com/read/2009/09/09/97931/3/1/KPU-Pasrah-Sikapi-Rekomendasi-Pemberhentia html vhrmedia.com/Pemerintah-Wajib-Temukan-Pahlawan-Nasional-Yang-Hilang--konsultasi469. pemerintah.setujui.120.dim..dp 11 Oktober 2009dari< nasional/news/21259/PDI-P-Asing-Berpotensi-Masuk-Di-Industri-Listri bisnis/news/14913/Organda-Bawa-UULLAJ-Anyar-ke-Mahkamah-Konstitus 74&cl=Berit (data diakses pada11Oktober 2009dari< 27 November 2007. com/engine/artikel/print.php?lang=id&artid=6149&print= 21 Desember2009. berita/1249865656/mentan-september-ruu-perlindungan-lahan-pertanian-jadi-u detail.asp?id=22256&cl=Berit detail.asp?id=20076&cl=Berit September 2008(datadiakses pada11Oktober 2009dari< ?i=1245952014&c=NAS&s=PO news/?catId=1&newsId=867 29 Oktober 2009 www.mahkamahkonstitusi.go.id/index.php?page=website.BeritaInternalLengkap&id=344 hol21177/permintaan-kpk-untuk-tambah-anggaran-dipertanyaka >, 6Februari 2009. a >. Koran Jakarta Online http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/09/10/03252738/ www.kompas.co >, 8September 2009. a a L Warta OnlineUnair >, 10Juni2009. >. r > >. , diunduh5Maret 2010. < http://www.antaranews.com/view/ http://www.ikohi.org/index.php?option=com_content PME-Indonesia.com Hukumonline.com Kompas http://www.hukumonline.com/detail.asp?id=230 Media Indonesia diakses dari < m Kontan , 10September 2009(datadiakses pada www.hukumonline.co , 18Februari 2010. , < http://www.hukumonline.com/berita/baca/ http://www.kontan.co.id/index.php/ , < http://warta.unair.ac.id/news/?id=80 Kompas http://www.kontan.co.id/index.php/ < , < VHRmedia.com http://www.detikfinance.com/read/2 http://www.pme indonesia.com/ 1 http://www.dannydarussalam. , > < , http://www.antaranews.com/ http://www.hukumonline.com/ , < http://www.hukumonline.com/ diakses terakhir Oktober 2009 , 12September 2009. http://www.mediaindonesia. n www.hukumonline.co > , diunduh 3 Maret 2010. Kompas m k , < >, 8 September 2009. , 8September 2009 http://www. i >, 3Juni2009. , 8 Oktober 2009 u < n >, diakses http:// >, m

n , 5 >, 1

2 k >, >, >, 219 Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009 >, , r http:// <

http:// , 29/ www. Tempo diunduh diunduh , > 0 >, 13 September 2009. >, 13 September Riau Terkini, Riau a , 19 Juli 2008 (data , 19 Juli 2008 Media Indonesia , 4 September 2009. , 4 September m http://kabar.in/2009/ < 21 November 2009. 21 November >, , 18 Desember 2009. 5 , 3 Agustus 2009. >, diakses 28 Januari 2009. >, diakses http://www.beritabumi.or.id/ 0 Kompas http://www.detiknews.com/read , < >. , < l http://www.klinik-pajak.com/ http://korupsi.vivanews.com/news/ diunduh 5 Maret 2010. diunduh 5 Maret 4 Maret 2009. 4 Maret Kompas http://www.tempointeraktif.com/hg/ , Kompas < > >, l l diunduh 3 Maret 2010. diunduh 3 Maret , http://news.okezone.com/ > , 19 Januari 2009. , 28 September 2009. , 28 September http://www.antara.co.id/view/ , < n Edisi 29 Januari-4 Desember 2008, hlm. 102. Edisi > http://www.tempointeraktif.com/hg/ Berita Bumi Berita www.hukumonline.co g Detiknews , 23 Juni 2009. > l http://cms.sip.co.id/hukumonline/detail.asp?id=19754 >, 2 November 2009. >, 2 November 1 http://www.detiknews.com/index.php/detik.read/ Antara News Antara Okezone.com http://www.detiknews.com/read/2009/01/19/141758/107 Antaranews, < Antaranews, Majalah Tempo Tempo Majalah 17 Februari 2009. 17 Februari http://www.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2007/ >, = diakses Oktober 2009. Oktober diakses , , 2 September 2008, (data diakses pada 11 Oktober 2009 dari < 2009 pada 11 Oktober 2008, (data diakses , 2 September > l m >. a 4 September 2009. 4 September ?g=beritadtl&newsID=B0200&ikey= read/2009/09/13/1/257032/menguak-misteri-kematian-tan-malak ?i=1234857909&c=NAS&s aids-ina.org/modules.php?name=News&file=article&sid=212 /2009/09/14/132618/1203083/10/uu-narkotika-disahkan-menkum-ham-bersyuku 2009. 14 September hukum/2009/03/04/brk,20090304-163017,id.htm 0886/10/seratusan-anggota-dpr-bolos-sidan www.hukumonline.com/detail.asp?id=20048&cl=Aktua hukum/2009/09/23/brk,20090923-199147,id.htm bulan/01/tgl/12/time/002923/idnews/729444/idkanal/1 hukumonline.co tahun/2008/bulan/07/tgl/03/time/121557/idnews/966402/idkanal/1 2010. Maret 5 uuppn2009.htm 2009 dari < Oktober pada 11 diakses &cl=Berit 2009. September XXXVIII 07 menyatakan-pendapat-tentang-bbm.htm indonesia-headline/rilis-berita-depkominfo/06/23/sidang-paripurna-dpr-tolak-hak- read/15930-menteri_hukum_serahkan_ke_dewa

UU RS Baru Juga Atur Tarif Rumah Sakit”, Sakit”, Rumah Tarif Atur Baru Juga UU RS “ Malaka,” Tan Kematian ”Menguak Misteri “UU PPLH: Harapan Terwujudnya Keadilan Ekologi”, Ekologi”, Keadilan Terwujudnya “UU PPLH: Harapan “UU Narkotika Baru, Sembunyikan Anak Pecandu, Orang Tua Bisa Dipidana,” Bisa Dipidana,” Tua Orang Anak Pecandu, Baru, Sembunyikan “UU Narkotika HAM Bersyukur”, Menkum Disahkan, “UU Narkotika “Tujuh Fraksi DPR Dukung Angket Haji”, Haji”, Angket DPR Dukung Fraksi “Tujuh “Studio di Lantai Tujuh dan Delapan”, dan Delapan”, “Studio di Lantai Tujuh Siapa Menyusul?”, Korupsi, “Sudah 9 Anggota DPR Terjerat “Sidang Paripurna DPR Tolak Hak Menyatakan Pendapat tentang BBM”, BBM”, tentang Pendapat Hak Menyatakan DPR Tolak “Sidang Paripurna “Seratusan Anggota DPR Bolos Sidang”, < Anggota DPR Bolos Sidang”, “Seratusan 10 Juli 2008. Kesehatan”, Departemen Jenderal Publik Sekretariat Pusat Komunikasi Pers “Siaran “Selamat Datang Undang-Undang Kesehatan yang Diskriminatif!”, Diskriminatif!”, yang “Selamat Datang Undang-Undang Kesehatan “RUU Pengadilan Korupsi Disahkan 29 September”, < September”, 29 Disahkan Korupsi Pengadilan “RUU Dihentikan”, Sebaiknya Kesehatan RUU Pembahasan Komersialisasi: “Sarat “RUU Pencabutan atas UU Kekuasaan Kehakiman Resmi Menjadi Usul Inisiatif DPR”, Menjadi Usul Inisiatif DPR”, Resmi Kehakiman atas UU Kekuasaan Pencabutan “RUU “RUU Film Masuk Prolegnas 2007”, < 2007”, Film Masuk Prolegnas “RUU Negara”, Hak Warga dengan Bertentangan Kesehatan “RUU “Rumah tahanan KPK, Menteri Hukum Serahkan ke Dewan”, < Dewan”, ke Serahkan Hukum KPK, Menteri tahanan “Rumah “RPP Penyadapan Tak Boleh Bertentangan dengan UU KPK”, UU KPK”, dengan Bertentangan Boleh Tak “RPP Penyadapan “Rancangan Undang-Undang Pengadilan Korupsi: Melibas Pasal Krusial”, Majalah Majalah Krusial”, Melibas Pasal Korupsi: Pengadilan Undang-Undang “Rancangan < DPR”, Kesepakatan Sudah Tertutup “Rapat “Pro Kontra Pencabutan UU Kekuasaan Kehakiman”, Kehakiman”, Kekuasaan UU Pencabutan Kontra “Pro “Pokok-Pokok Perubahan Undang-undang PPN dan PPnBM”, < dan PPnBM”, PPN Undang-undang Perubahan “Pokok-Pokok

Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009 220 Ashiddiqie, Jimly. Bisnis Indonesia ”UU Ketenagalistrikan Dorong Pertumbuhan Ekonomi Daerah,” ”UU Ketenagalistrikan Ciderai Rakyat,” Wardhana, Agung,“MembacaPolitik Hukum UUPPLH,” Suyudi, Aria,dkk. Surya, “Cegah Surapaty, Surya Chandra. “RUU Kependudukan danPembangunan”, Santoso, Jodi. “Perppu Bukan Hak Tanpa Batas dari Presiden”, artikel dipublikasi pada 25 Oktober 2009. Pasaribu, Bomer. “Rancangan Undang-UndangPengelolaan LahanBerkelanjutan”, artikel diakses 25 Mawardi, Irvan, Lay, Cornelis“ Kusumaatmadja, MochtardanEtty RAgoes. Juwana, Hikmahanto, “Kewajiban Penggunaan BahasaIndonesiadalamKontrak Bisnis Ichyar, Faridz, Djan.“Undang-UndangKetenagalistrikan MaslahatatauMudarat bagi Daerah?,” Burmansyah, Eddy, “KEK:SebuahPelajaran DariBatam”, < Atmasasmita, Romly. “LimaKetentuan Strategis RUU PEngadilan TindakPidanaKorupsi”, Arham, M.Amier, “DampakPerubahan UUPajak Daerah danRetribusi Daerah”, < Ardiansyah, “Liberalisasi UUKetenagalistrikan,” Ahmad, Rival Gulam, dkk. Buku, Makalah,Artikel Opini Tauhid, “Pentingnya Penyelarasan Ratifikasi Konvensi Stockholm dalamPenyelamatan 2009&Itemid=22 ketenagalistrikan-dorong-pertumbuhan-ekonomi-daerah-&catid=426:26-september- www.analisadaily.com/index.php?option=com_content&view=article&id=29561:uu- detail&id=4073 Tahun 2008 Ratifikasi-Konvensi-PBB-tentang-Hukum-Laut.htm www.batamtoday.com/news/read/2009/05/2001/14332.Cegah-Ilegal-Fishing,-DPR-Setujui- Oktober 2009. view/2525/80 kesatu, PT. Alumni,2003. Berbahasa IndonesiadalamDuniaUsaha” diJakarta, 8Oktober 2009,hlm.3. Internasional,” makalah disampaikan padaSeminar“Implikasi Hukum Kewajiban Kontrak ekosistem-&catid=380:06-agustus-2009&Itemid=21 &id=23982:pentingnya-penyelarasan-ratifikasi-konvensi-stockholm-dalam-penyelamatan- Ekosistem”, Undang-Ketenagalistrikan-Maslahat-atau-Mudarat-bagi-Daera Indonesia php?option=com_content&task=view&id=171&Itemid=14 org H.doc kq/groups/16788602/1451906840/name/OPINI+PAJAK+DAERAH+DAN+RETRIBUSI+DAERA full&id=5229&kat=1 , 3Mei2008. x State Agencies Auxiliary Ilegal Fishing > , 30Januari2009. diakses padaOktober 2009. Anatomi Kekisruhan DPT Hukum Tata Negara Darurat , Mengais Harapan DiUjungPengabdian: Catatan Awal Tahun Kinerja LegislasiDPR < . Jakarta: PusatStudiHukum danKebijakan Indonesia,2009. http://www.mediaindonesia.com/read/2009/09/09/97726/68/11/Undang- < http://www.analisadaily.com/index.php?option=com_content&view=article / 3 > >, 8September 2009. . 9 Jurus Merancang Peraturan untuk Transformasi Sosial. 0 >, 26September 2009. , DPRSetujuiRatifikasi Konvensi PBBtentang Hukum Laut”, < 1 >, 20Oktober 2009.

”, JPNN.com Jurnal Jentera , JPPR,diunduhdari< Pengantar Hukum Internasioanl , Edisi ke-1, Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2007. Riau Pos , < http://www.jpnn.com/index.php?mib=berita. Edisi 12 Tahun III,2006. Bali Post , < l http://www.globaljust.org/index. >, diakses pada14Oktober 2009 9 http://www.riaupos.com/berita.php?act= >, diakses pada6Oktober 2009 http://www.jppr.or.id/content/ Analisadaily.com , 10Oktober 2009. 8 >. Kompas h >, 30September 2009. , 5April2004. , edisikedua, cetakan Jakarta: PSHK, 2007. , < http://d.yimg.com/ http:// Media http:// legalitas. . . 221 Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009 diakses diakses >,

>, 11 7 > f p ,” 9 Juni 2009, hlm. 25. hlm. 2009, Juni 9 ,” DPR. (Protokol untuk Mencegah, Menindak, untuk Mencegah, (Protokol Protocol to Prevent, Suppress,and Punish Prevent, Suppress,and to Protocol Pers Room Room Pers http://fpks-dpr.or.id/main.php?op=isi&id=777 , diunduh 6 Oktober 2009. , diunduh 6 Oktober d http://www.dpd.go.id/dpd.go.id/press_release.php?r=arsi < www.bkkbn.go.i http://hukumham.info/images/UU/2007/dim%20mk%2026%20juni%202008.pd dan Menghukum Perdagangan Orang, Terutama Perempuan dan Anak-anak, Melengkapi Melengkapi dan Anak-anak, Perempuan Terutama Orang, Perdagangan dan Menghukum yang Bangsa-bangsa Menentang Tindak Pidana Transnasional Perserikatan Konvensi Terorganisasi). Trafficking in Persons, Especially Women and Children, Supplementing the United Nations United the Supplementing and Children, Especially Women in Persons, Trafficking Crime Organizes Transnational Against Convention januari 2010. Release MP3. disampaikan pada 23 Juni 2009 di MP3. disampaikan Release dari Efriza, S.H., hlm. 17. Bamus DPR, diperoleh dokumen 2009,” Keluarga.” diakses pada Oktober 2009. pada Oktober diakses 2009, hlm. 4—6. 14 September 2009 Akmaldin Noor, FPAN bicara < 2009. pada 13 Oktober 2009. pada 10 Februari Buku

Risalah Resmi Rapat Paripurna ke-30 Masa Sidang IV Tahun Sidang 2008-2009 Sidang Tahun IV Sidang Masa ke-30 Paripurna Rapat Resmi Risalah Undang-undang No. 42 Tahun 2008 tentang Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden. dan Wakil Umum Presiden Pemilihan 2008 tentang Undang-undang No. 42 Tahun Pengesahan 2009 tentang Undang-undang No. 14 Tahun Undang-undang No. 22 Tahun 2004 tentang Komisi Yudisial. Komisi 2004 tentang Undang-undang No. 22 Tahun Perikanan. 2004 tentang Undang-undang No. 31 Tahun Kependudukan. Administrasi 2006 tentang Undang-undang No. 23 Tahun Undang-undang No. 24 Tahun 2003 tentang Mahkamah Konstitusi. Mahkamah 2003 tentang Undang-undang No. 24 Tahun Perundang-undangan. Peraturan Pembentukan 2004 tentang Undang-undang No. 10 Tahun Undang-undang No. 6 Tahun 1967 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Peternakan dan Kesehatan Hewan. Hewan. Kesehatan dan Peternakan Pokok Ketentuan-ketentuan tentang 1967 Tahun 6 No. Undang-undang Jalan. Lalu Lintas dan Angkutan 1992 tentang Undang-undang No. 14 Tahun Tindak Pidana Korupsi. Pemberantasan Komisi 2002 tentang Undang-undang No. 30 Tahun Peraturan Perundang-undangan dan Putusan Pengadilan Perundang-undangan Peraturan 1945. Tahun Indonesia Republik Undang-undang Dasar Negara “Siaran Pers Pusat Komunikasi Publik Sekretariat Jenderal Departemen Kesehatan.” 30 September 2009. 2009. September 30 Kesehatan.” Departemen Jenderal Sekretariat Publik Komunikasi Pusat Pers “Siaran “ diunduh dari DPD”, Pers “Siaran “Rilis BKKBN dalam rangka pengundangan UU Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan dan Pembangunan Kependudukan UU Perkembangan pengundangan “Rilis BKKBN dalam rangka 19 Mei 2009. Sidang 2008-2009.” IV Tahun Masa Sidang ke-27 Paripurna Rapat “Risalah Resmi “Penggunaan Hak-hak Anggota DPR RI Periode 2004—2009: Data sampai dengan 29 September 29 September Data sampai dengan 2004—2009: DPR RI Periode Anggota Hak-hak “Penggunaan “Pendapat Fraksi PAN tentang Hak Angket Penyelenggaraan Ibadah Haji.” Disampaikan oleh juru Disampaikan Ibadah Haji.” Penyelenggaraan Hak Angket tentang PAN Fraksi “Pendapat Pers Penting.” Catatan Beberapa Baik dengan yang Publik: Awal Pelayanan RUU “Pengesahan “Pendapat akhir FPKS terhadap RUU PDRD.” < PDRD.” RUU terhadap akhir FPKS “Pendapat DPR,” Paripurna dalam Rapat Narkotika tentang RUU terhadap Akhir Presiden “Pendapat “Mengais Harapan di Ujung Pengabdian.” Lembar Presentasi PSHK pada Diskusi dan Peluncuran dan Peluncuran PSHK pada Diskusi Lembar Presentasi Pengabdian.” di Ujung Harapan “Mengais Dokumentasi DPR, DPD, Lembaga Pemerintah, dan Lembar Advokasi dan Pemerintah, Lembaga DPD, DPR, Dokumentasi dari Diunduh MK pada 26 Juni 2008”. UU No. 24/2003 tentang atas Perubahan RUU “DIM atas

Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009 222 Undang-undang No.37Tahun 2009tentang Peraturan Pemerintah Pengganti UUNo.2/2009 Undang-undang No.36Tahun 2009tentang Kesehatan. Undang-undang No.35Tahun 2009tentang Narkotika. Undang-undang No.34Tahun 2009tentang Peraturan Pemerintah Pengganti UUNo.2/2009 Undang-undang No.33Tahun 2009tentang Perfilman. Undang-undang No.32Tahun 2009tentang Perlin Undang-undang No.31Tahun 2009tentang Meteorologi, Klimatologi, danGeofisika. Undang-undang No.30Tahun 2009tentang Ketenagalistrikan. Undang-undang No.29Tahun 2009tentang Ketransmigrasian. Undang-undang No.28Tahun 2009tentang Pajak Daerah danRetribusi Daerah. Undang-undang No.27Tahun 2009tentang MPR,DPR,DPD, danDPRDProvinsi danDPRD Undang-undang No.26Tahun 2009tentang Perubahan APBN2009. Undang-undang No.25Tahun 2009tentang Pelayanan Publik. Undang-undang No.24Tahun 2009tentang Bendera, Bahasa,danLambangNegara sertaLagu Undang-undang No.23Tahun 2009tentang Pertanggungjawaban atasPelaksanaan APBNTahun Undang-undang No.22Tahun 2009tentang LaluLintasdanAngkutan Jalan. Undang-undang No.21Tahun 2009tentang Gelar, Tanda Jasa,danTanda Kehormatan. Undang-undang No.20Tahun 2009tentang Pengesahan Undang-undang No.19Tahun 2009tentang Pengesahan Konvensi Stockholm tentang Bahan Undang-undang No.18Tahun 2009tentang Perternakan danKesehatan Hewan. Undang-undang No.17Tahun 2009tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti UUNo. Undang-undang No.16Tahun 2009tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti UUNo. Undang-undang No.15Tahun 2009tentang Pengesahan Undang-undang No.42Tahun 2009tentang Pajak Pertambahan Nilaidan Pajak Penjualan atas Undang-undang No.41Tahun 2009tentang Perlindungan LahanPertanian Pangan Berkelanjutan. Undang-undang No.40Tahun 2009tentang Kepemudaan. Undang-undang No.39Tahun 2009tentang Kawasan Ekonomi Khusus. Undang-undang No.38Tahun 2009tentang Pos. tentang Perubahan atasUUNo.13Tahun 2008tentang Penyelenggaraan IbadahHaji. Kabupaten/Kota. Kebangsaan. Anggaran 2007. Pengelolaan SediaanIkan yang Beruaya Terbatas danSediaanIkan yang Beruaya Jauh). tentang Hukum LautTanggal 10 Desember1982yang Berkaitan dengan Konservasi dan (Persetujuan Pelaksanaan Ketentuan-ketentuan Konvensi Perserikatan Bangsa-bangsa Conservation andManagement ofStraddling ishStock andHighlyMigratoryFishStock the United NationsConvention onthe Lawofthe Seaof10December 1982Relating to the Pencemar Organik yang Persisten. DPR, DPD, DPRDMenjadiUndang-undang. 1/2009 tentang Perubahan atasUUNo.10Tahun 2008tentang Pemilihan UmumAnggota Umum danTata Cara Perpajakan MenjadiUndang-undang. 5/2008 tentang Perubahan Keempat atasUndang-undangNo.6/1983tentang Ketentuan Transnasional yang Terorganisasi). Udara, Melengkapi Konvensi Perserikatan Bangsa-bangsaMenentangTindakPidana Organized Crime by Land,SeaandAir, Supplement the United NationsConvention Against Transnational Barang Mewah (RUU PPndanPPnBM). tentang Perubahan atasUUNo.9Tahun 1992tentang Keimigrasian. (Protokol MenentangPenyelundupan Migran dan Melalui Darat,Laut, dungan danPengelolaan Lingkungan Hidup. Protocol Against the Smuggling ofMigrants Agreement for the Implementation of 223 Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009 orupsi. Lalu Lintas Jalan Tertentu. Narkotika Kabupaten/Kota. Narkotika Peradilan Agama. Peradilan Negara. Usaha Tata Peradilan Peradilan Umum. Peradilan

Peraturan Tata Tertib DPR RI Tahun 2005. DPR RI Tahun Tertib Tata Peraturan PP No. 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum. Badan Layanan Keuangan Pengelolaan 2005 tentang PP No. 23 Tahun Ikan. Sumber Daya Konservasi PP No. 60/2007 tentang Pelanggaran Perkara Penyelesaian Cara Tata Pelaksanaan Petunjuk tentang SEMA No. 4 Tahun1993 Putusan MK No. 005/PUU/IV/2006, 23 Agustus 2006. Putusan MK No. 005/PUU/IV/2006, dan Lalu Lintas Jalan. Prasarana 1993 tentang PP No. 43 Tahun dan Badan Provinsi, Nasional, Badan Narkotika Badan Narkotika tentang No. 83/2007 Perpres Putusan MK No. 012-016-019/PUU-IV/2006 atas pengujian UU Tindak Pidana K atas pengujian UU Putusan MK No. 012-016-019/PUU-IV/2006 2009. 24 November 18/PUU-VII/2009, No. Konstitusi Putusan Mahkamah 2009. 30 September 117/PUU-VII/2009, No. Konstitusi Putusan Mahkamah 2010. 8 Februari 142-146/PUU-VII/2009, No. Konstitusi Putusan Mahkamah Undang-undang No. 51 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua atas UU No. 5 Tahun 1986 tentang 1986 tentang atas UU No. 5 Tahun Kedua Perubahan 2009 tentang 51 Tahun Undang-undang No. Keluarga. Pembangunan dan Kependudukan Perkembangan tentang 2009 Tahun 52 No. Undang-undang Undang-undang No. 49 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua atas UU No. 2 Tahun 1986 tentang tentang 1986 2 Tahun atas UU No. Kedua Perubahan 2009 tentang No. 49 Tahun Undang-undang 1989 tentang atas UU No. 7 Tahun Kedua Perubahan 2009 tentang 50 Tahun Undang-undang No. Undang-undang No. 46 Tahun 2009 tentang Pengadilan Tindak Pidana Korupsi. Tindak Pidana Pengadilan 2009 tentang No. 46 Tahun Undang-undang 2010. Negara dan Belanja Pendapatan Anggaran 2009 tentang No. 47 Tahun Undang-undang Kehakiman. Kekuasaan 2009 tentang No. 48 Tahun Undang-undang Undang-undang No. 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan. tentang 2009 No. 43 Tahun Undang-undang Perikanan. tentang 2004 Tahun 31 No. UU atas Sakit. Rumah tentang 2009 No. 44 Tahun Undang-undang Perubahan tentang 2009 Tahun 45 No. Undang-undang

Catatan PSHK tentang Kinerja Legislasi DPR 2009 224