Analisa Tahun XXXII No. 4 2003
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
Tahun XXXI 1/2003 No. 4 Analisis Dinamika Persiapan Pemilu ANALISIS PERISTIWA Tinjauan Perkembangan Politik • Persiapan Pemilu 2004 dan Dinamikanya Tinjauan Perkembangan Ekonomi • Stabil dan Perlahan ARTIKEL Mengelola Utang Indonesia UU Pemilu, UU Susduk dan Konsekuensinya Terhadap Kinerja DPR: Suatu Analisis Komparatif Globalisasi atau Hegemoni Intelektual Global? CENTRE FOR STRATE' Penguasa Militer dan Pemerintahan Daerah: AND l^4TERNATI0NAL Sumatera Barat Akhir 1950-an dan Awal 1960-an STUDIES Analisis CSIS Diterbitkan oleh CENTRE FOR STRATEGIC AND INTERNATIONAL STUDIES (CSIS) sebagai jurnal berkala untuk menyajikan tulisan-tulisan tentang ber- bagai masalah nasional dan internasional. ANALISIS CSIS adalah suatu forum terutama untuk para staf peneliti CSIS sendiri. Tetapi sumbangan tuiisan dari luar CSIS akan dipertimbangkan untuk dimuat sesuai dengan kebutuhan. Isi tulisan-tulisan yang dimuat dalam ANALISIS CSIS sepenuh- nya menjadi tanggung jawab pribadi penulis masing-masing. Logo CSIS Mulai tahun 1989 CSIS menggunakan logo baru: Nalar Ajar Terusan Budi. Logo berbentuk sebuah piringan cekung berukirah bola dunia yang melatarbelakangi gambaran orang tanpa busana duduk memangku buku terbuka ber- alaskan kain lampin. Tangan kiri menunjuk ke buku dan tangan kanan menunjuk ke atas menggambarkan orang yang sedang menguraikan pengetahuan yang ditimba dari buku. Ketelan- jangan gambar orang di tengah piringan melambangkan keterbukaan budi — tiadanya sikap a priori — pada warga CSIS, seperti pada para analis umumnya, dalam kegiatan studinya. Gambar ini menunjukkan kegiatan belajar dan mengajar atau menguraikan pikiran, sebagaimana para analis CSIS melakukan studi dan menguraikan pikiran mereka kepada siapa saja yang membutuhkannya. Sedangkan bola dunia melambangkan alam jagad raya yang menjadi cakrawala dan lingkup CSIS berada dan berkarya. Ka- limat Nalar Ajar Terusan yang tertera pada lingkaran piringan adalah surya sengkala: cara merangkai kata dalam tradisi Jawa untuk menandai suatu tahun penting menurut peredaran matahari dan sekaligus menge- mukakan makna yang terkandung dalam peristiwa yang tahunnya ditandai itu. Nalar menurut tradisi Jawa itu betwatak 1, Ajar berwatak 7, Terusan berwatak 9, dan Budi berwatak 1. Sebagaimana lazimnya sengkala dibaca dalam urutan terbalik: 1971, tahun CSIS berdiri. Nalar Ajar Terusan Budi juga menggambarkan alam pikiran, dan hakikat kegiatan CSIS. CSIS se- bagai lembaga profesi keilmuan, yang didukung oleh kreativitas individu, pada hakikatnya mempunyai kegiatan intelektual yang bukan hanya meng- analisa kebenaran tetapi juga terpanggil untuk menunaikan kewajiban sosialnya. Makna Nalar Ajar Terusan Budi adalah bahwa bagi CSIS, ber- nalar, belajar serta menguraikan pikiran adalah kelanjutan wajar dari budi yang arif. Logo ini dituangkan dalam wujud piringan perunggu oleh G. Sidharta. Pemimpin Redaksi/ Medelina K. Hendytio Penanggung Jawab Dewan Redaksi Mari Pangestu, M. Hadi Soesastro, J. Kristiadi, Bantarto Bandoro, Rizal Sukma, Pande Radja Silalahi, Tubagus Feridhanusetyawan, T.A. Legowo Redaksi Pelaksana Julius A. Mulyadi Dokumentasi Faustinus Andrea STT SK Menpen Rl No. 509/SK/DITJEN PPG/STT/1 978, tanggal 28 Agustus 1978 ISSN 0126-222X Tahun XXXII/2003 No. 4 Analisis CSIS DAFTAR ISI PENGANTAR REDAKSI 402 ANALISIS PERISTIWA Tinjauan Perkembangan Politik: Persiapan Pemilu 2004 dan Dinamikanya M. Djadijono 403 Tinjauan Perkembangan Ekonomi: Stabil dan Perlahan Tim Departemen Ekonomi CSIS 426 ARTIKEL Mengelola Utang Indonesia Tubagus Feridhanusetyawan dan Mari Pangestu 433 UU Pemilu, UU Susduk dan Konsekuensinya Terhadap Kinerja DPR: Suatu Analisis Komparatif Poltak Partogi Nainggolan 475 Globalisasi atau Hegemoni Intelektual Global? Nicholas A. Rahallus 498 Penguasa Militer dan Pemerintahan Daerah: Sumatera Barat Akhir 1950-an dan Awal 1960-an Gusti Asrmn 516 PENGANTAR REDAKSI MENJELANG pelaksanaan Pemilu, tinjauan perkembangan politik da- lam terbitan Analisis CSIS kali ini difokuskan pada inventarisasi ke- giatan persiapan pemilu baik yang dilakukan oleh KPU, Partai Politik maupun Civil Society. Sedangkan Analisis ekonomi membahas tentang kon- disi ekonomi makro yang membaik meskipim perlahan. Meskipun isu politik yang menyangkut kegiatan partai politik dan persiap- an teknis pemilu memperoleh perhatian besar, masih ada beberapa persoalan yang secara langsung dan tidak langsung berpengaruh terhadap pelaksanaan pe- milu. Isu pertama adalah besarnya utang luar negeri Indonesia, yang jika tidak dikelola dengan tepat akan mengakibatkan ketidakstabilan keuangan selama Pe- milu 2004. Karena sebagian besar obligasi pemerintah yang dikeluarkan untuk me- rekapitalisasi bank-bank dan melunasi bantuan likuiditas yang diberikan oleh Bank Indonesia selama masa krisis tahun 1997-1998 akan jatuh tempo pada ta- hun 2004-2009. Tubagus Feridhanusetyawan dan Mari Pangestu menunjukkan bah- wa beban utang Indonesia sangat besar, dan dampak kewajiban pembayaran utang terhadap posisi fiskal pemerintah maupun neraca pembayaran sangatlah berat. Isu kedua menyangkut peran dan kedudukan DPR setelah Amandemen UUD 1945. Hadirnya dua undang-undang baru itu UU Pemilu dan UU Susduk sebagai konsekuensi Amandemen UUD 1945, menurut Poltak Partogi Nainggolan, telah memberikan kewenangan besar kepada DPR. Analisis komparatif dengan membandingkan esensi UU baru tersebut dengan model-model yang berlaku di negara lain adalah untuk melihat apakah UU baru tersebut berdampak secara signifikan terhadap kinerja DPR terutama dalam kerangka check and balances. Persoalan ketiga adalah kekhawatiran akan adanya dampak negatif He- gemoni Intelektual Global (HIG) yang terbentuk akibat arus globalisasi. Menu- rut Nicholas A. Rahallus, ketidaksiapan Indonesia ataupun negara-negara berkem- bang lainnya dalam menghadapi perubahan tatanan serta sistem sosial inter- nasional yang baru mehimbulkan kekhawatiran akan timbulhya kegagalan ter- hadap rancangan-rancangan pembangunan yang sebelumnya sudah dimiliki. Untuk itu kebebasan intelektual yang memadai menjadi tantangan untuk meng- usahakan kemungkinan bagi pembangunan negara yang lebih baik. Refleksi mengenai hubungan Pemerintah Daerah dan Militer ditulis oleh Gusti Asnan dengan mengambil contoh kasus di Sumatera Barat. Penulis berpen- dapat bahwa kehadiran penguasa: militer ternyata hanya baik bagi penegakan ke- tertiban dan keamanan (dalam perspektif pemerintah pusat) namun tidak bagi kehidupan sosial-politik daerah. Refleksi semacam ini menjadi relevan untuk saat sekarang terkait dengan UU No. 22/1999 yang mengatur tentang pelaksa- naan otonomi daerah. Terlebih undang-undang tersebut juga belum mengatur hubungan antara keduanya secara memadai. Febmari 2004 REDAKSI ANALISIS PERISTIWA TINJAUAN PERKEMBANGAN POLITIK Persiapan Pemilu 2004 dan Dinamikanya M. Djadijono PENDAHULUAN da Pemilu putaran pertama. Adapun garis besar jadwal pelaksanaan Pe- tidak ada aral melintang, Pe- JIKA milu legislatif dan eksekutif tersebut milihan Umum (Pemilu) untuk me- dapat dilihat pada Tabel 1. milih para anggota Dewan Perwa- kilan Rakyat/DPR, Dewan Perwakilan Menurut data dari Proses Pendaf- Daerah/DPD, Dewan Perwakilan Rak- taran Penduduk dan Pemilih secara yat Daerah/DPRD Provinsi/Kabupa- Berkelanjutan (P4B) sebagaimana dila- ten/Kota (Pemilu legislatif), akan dilak- porkan oleh Badan Pusat Statistik sanakan pada 5 April 2004. Sementa- (BPS) kepada Komisi Pemilihan Umum ra itu Pemilu untuk memilih pasang- (KPU) pada 12 Januari 2004, jumlah an calon Presiden dan Wakil Presiden pemilih dalam Pemilu 2004 diperki- (Pemilu eksekutif) secara langsung rakan sekitar 145.701.340 orang (be- oleh rakyat akan dilaksanakan pada lum termasuk dari provinsi Nanggroe 5 Juli 2004. Jika pada Pemilu 5 Juli Aceh Darussalam) dari 214.831.302 2004 tersebut pasangan calon Presi- penduduk yang tersebar di 32 provin- den dan Wakil Presiden belum dapat si di Indonesia ( http: / /www.kpu.go. terpilih karena persyaratannya cukup id, 12 Januari 2004). Para pemilih ter- berat, yakni harus mendapatkan sua- sebut akan menggunakan hak pilih- ra lebih dari 50 persen pemilih yang nya di 543.024 TPS di seluruh In- tersebar di lebih dari 1/2 jumlah pro- donesia (Media Indonesia Online, 9 Ok- vinsi dengan sedikitnya 20 persen tober 2003). suara di tiap provinsi, maka akan di- laksanakan pemilihan langsung pii- Tulisan ini hendak menelaah ber- taran kedua dengan peserta pasang- bagai aspek dari persiapan Pemilu an calon Presiden dan Wakil Presi- den yang memperoleh suara terba- nyak urutan pertama dan kedua pa- Vasal 6 A Perubahan UUD 1945. 404 ANALISIS CSIS, Tahiin XXXII/2003, No. 4 Tabell GARIS BESAR JADWAL KEGIATAN PEMILU LEGISLATIF DAN EKSEKUTIF TAHUN 2004 Tanggal / Bulan/Tahun Jenis Kegiatan 11 Maret-1 April 2004 Kampanye Pemilu Legislatif. ' 2-4 April 2004 Masa tenang. 5 April 2004 Pemungutan dan penghitur\gan suara Pemilu DPR, DPD dan DPRD. 21-28 April 2004 Penetapan dan pengumuman hasil Pemilu DPR, DPD dan DPRD secara nasional. 29-30 April 2004 Penetapan perolehan kursi DPR, DPD dan DPRD. 1- 7 Mei 2004 Pendaftaran Pasangan Calon Presiden/Wakil Presiden ke KPU oleh Parpol/gabungan Parpol, 19 Mei 2004 Penetapan nomor urut, dan pengumuman Calon Presiden dan Wakil Presiden. ljuni-ljuli 2004 Kampanye Pemilu Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden pada putaran pertama. 2-4 Juli 2004 Masa tenang. .5Juli2004 Pemungutan suara dan penghitungan suara Pemilu Presiden dan Wakil Presiden putaran pertama. 26 Juli 2004 Pengumuman hasil Pemilu Pasangan Presiden-Wakil Presiden putaran pertama secara nasional. 30 Juli - 5 Agustus 2004 Penetapan Dua