Analisa Tahun XXXII No. 4 2003

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

Analisa Tahun XXXII No. 4 2003 Tahun XXXI 1/2003 No. 4 Analisis Dinamika Persiapan Pemilu ANALISIS PERISTIWA Tinjauan Perkembangan Politik • Persiapan Pemilu 2004 dan Dinamikanya Tinjauan Perkembangan Ekonomi • Stabil dan Perlahan ARTIKEL Mengelola Utang Indonesia UU Pemilu, UU Susduk dan Konsekuensinya Terhadap Kinerja DPR: Suatu Analisis Komparatif Globalisasi atau Hegemoni Intelektual Global? CENTRE FOR STRATE' Penguasa Militer dan Pemerintahan Daerah: AND l^4TERNATI0NAL Sumatera Barat Akhir 1950-an dan Awal 1960-an STUDIES Analisis CSIS Diterbitkan oleh CENTRE FOR STRATEGIC AND INTERNATIONAL STUDIES (CSIS) sebagai jurnal berkala untuk menyajikan tulisan-tulisan tentang ber- bagai masalah nasional dan internasional. ANALISIS CSIS adalah suatu forum terutama untuk para staf peneliti CSIS sendiri. Tetapi sumbangan tuiisan dari luar CSIS akan dipertimbangkan untuk dimuat sesuai dengan kebutuhan. Isi tulisan-tulisan yang dimuat dalam ANALISIS CSIS sepenuh- nya menjadi tanggung jawab pribadi penulis masing-masing. Logo CSIS Mulai tahun 1989 CSIS menggunakan logo baru: Nalar Ajar Terusan Budi. Logo berbentuk sebuah piringan cekung berukirah bola dunia yang melatarbelakangi gambaran orang tanpa busana duduk memangku buku terbuka ber- alaskan kain lampin. Tangan kiri menunjuk ke buku dan tangan kanan menunjuk ke atas menggambarkan orang yang sedang menguraikan pengetahuan yang ditimba dari buku. Ketelan- jangan gambar orang di tengah piringan melambangkan keterbukaan budi — tiadanya sikap a priori — pada warga CSIS, seperti pada para analis umumnya, dalam kegiatan studinya. Gambar ini menunjukkan kegiatan belajar dan mengajar atau menguraikan pikiran, sebagaimana para analis CSIS melakukan studi dan menguraikan pikiran mereka kepada siapa saja yang membutuhkannya. Sedangkan bola dunia melambangkan alam jagad raya yang menjadi cakrawala dan lingkup CSIS berada dan berkarya. Ka- limat Nalar Ajar Terusan yang tertera pada lingkaran piringan adalah surya sengkala: cara merangkai kata dalam tradisi Jawa untuk menandai suatu tahun penting menurut peredaran matahari dan sekaligus menge- mukakan makna yang terkandung dalam peristiwa yang tahunnya ditandai itu. Nalar menurut tradisi Jawa itu betwatak 1, Ajar berwatak 7, Terusan berwatak 9, dan Budi berwatak 1. Sebagaimana lazimnya sengkala dibaca dalam urutan terbalik: 1971, tahun CSIS berdiri. Nalar Ajar Terusan Budi juga menggambarkan alam pikiran, dan hakikat kegiatan CSIS. CSIS se- bagai lembaga profesi keilmuan, yang didukung oleh kreativitas individu, pada hakikatnya mempunyai kegiatan intelektual yang bukan hanya meng- analisa kebenaran tetapi juga terpanggil untuk menunaikan kewajiban sosialnya. Makna Nalar Ajar Terusan Budi adalah bahwa bagi CSIS, ber- nalar, belajar serta menguraikan pikiran adalah kelanjutan wajar dari budi yang arif. Logo ini dituangkan dalam wujud piringan perunggu oleh G. Sidharta. Pemimpin Redaksi/ Medelina K. Hendytio Penanggung Jawab Dewan Redaksi Mari Pangestu, M. Hadi Soesastro, J. Kristiadi, Bantarto Bandoro, Rizal Sukma, Pande Radja Silalahi, Tubagus Feridhanusetyawan, T.A. Legowo Redaksi Pelaksana Julius A. Mulyadi Dokumentasi Faustinus Andrea STT SK Menpen Rl No. 509/SK/DITJEN PPG/STT/1 978, tanggal 28 Agustus 1978 ISSN 0126-222X Tahun XXXII/2003 No. 4 Analisis CSIS DAFTAR ISI PENGANTAR REDAKSI 402 ANALISIS PERISTIWA Tinjauan Perkembangan Politik: Persiapan Pemilu 2004 dan Dinamikanya M. Djadijono 403 Tinjauan Perkembangan Ekonomi: Stabil dan Perlahan Tim Departemen Ekonomi CSIS 426 ARTIKEL Mengelola Utang Indonesia Tubagus Feridhanusetyawan dan Mari Pangestu 433 UU Pemilu, UU Susduk dan Konsekuensinya Terhadap Kinerja DPR: Suatu Analisis Komparatif Poltak Partogi Nainggolan 475 Globalisasi atau Hegemoni Intelektual Global? Nicholas A. Rahallus 498 Penguasa Militer dan Pemerintahan Daerah: Sumatera Barat Akhir 1950-an dan Awal 1960-an Gusti Asrmn 516 PENGANTAR REDAKSI MENJELANG pelaksanaan Pemilu, tinjauan perkembangan politik da- lam terbitan Analisis CSIS kali ini difokuskan pada inventarisasi ke- giatan persiapan pemilu baik yang dilakukan oleh KPU, Partai Politik maupun Civil Society. Sedangkan Analisis ekonomi membahas tentang kon- disi ekonomi makro yang membaik meskipim perlahan. Meskipun isu politik yang menyangkut kegiatan partai politik dan persiap- an teknis pemilu memperoleh perhatian besar, masih ada beberapa persoalan yang secara langsung dan tidak langsung berpengaruh terhadap pelaksanaan pe- milu. Isu pertama adalah besarnya utang luar negeri Indonesia, yang jika tidak dikelola dengan tepat akan mengakibatkan ketidakstabilan keuangan selama Pe- milu 2004. Karena sebagian besar obligasi pemerintah yang dikeluarkan untuk me- rekapitalisasi bank-bank dan melunasi bantuan likuiditas yang diberikan oleh Bank Indonesia selama masa krisis tahun 1997-1998 akan jatuh tempo pada ta- hun 2004-2009. Tubagus Feridhanusetyawan dan Mari Pangestu menunjukkan bah- wa beban utang Indonesia sangat besar, dan dampak kewajiban pembayaran utang terhadap posisi fiskal pemerintah maupun neraca pembayaran sangatlah berat. Isu kedua menyangkut peran dan kedudukan DPR setelah Amandemen UUD 1945. Hadirnya dua undang-undang baru itu UU Pemilu dan UU Susduk sebagai konsekuensi Amandemen UUD 1945, menurut Poltak Partogi Nainggolan, telah memberikan kewenangan besar kepada DPR. Analisis komparatif dengan membandingkan esensi UU baru tersebut dengan model-model yang berlaku di negara lain adalah untuk melihat apakah UU baru tersebut berdampak secara signifikan terhadap kinerja DPR terutama dalam kerangka check and balances. Persoalan ketiga adalah kekhawatiran akan adanya dampak negatif He- gemoni Intelektual Global (HIG) yang terbentuk akibat arus globalisasi. Menu- rut Nicholas A. Rahallus, ketidaksiapan Indonesia ataupun negara-negara berkem- bang lainnya dalam menghadapi perubahan tatanan serta sistem sosial inter- nasional yang baru mehimbulkan kekhawatiran akan timbulhya kegagalan ter- hadap rancangan-rancangan pembangunan yang sebelumnya sudah dimiliki. Untuk itu kebebasan intelektual yang memadai menjadi tantangan untuk meng- usahakan kemungkinan bagi pembangunan negara yang lebih baik. Refleksi mengenai hubungan Pemerintah Daerah dan Militer ditulis oleh Gusti Asnan dengan mengambil contoh kasus di Sumatera Barat. Penulis berpen- dapat bahwa kehadiran penguasa: militer ternyata hanya baik bagi penegakan ke- tertiban dan keamanan (dalam perspektif pemerintah pusat) namun tidak bagi kehidupan sosial-politik daerah. Refleksi semacam ini menjadi relevan untuk saat sekarang terkait dengan UU No. 22/1999 yang mengatur tentang pelaksa- naan otonomi daerah. Terlebih undang-undang tersebut juga belum mengatur hubungan antara keduanya secara memadai. Febmari 2004 REDAKSI ANALISIS PERISTIWA TINJAUAN PERKEMBANGAN POLITIK Persiapan Pemilu 2004 dan Dinamikanya M. Djadijono PENDAHULUAN da Pemilu putaran pertama. Adapun garis besar jadwal pelaksanaan Pe- tidak ada aral melintang, Pe- JIKA milu legislatif dan eksekutif tersebut milihan Umum (Pemilu) untuk me- dapat dilihat pada Tabel 1. milih para anggota Dewan Perwa- kilan Rakyat/DPR, Dewan Perwakilan Menurut data dari Proses Pendaf- Daerah/DPD, Dewan Perwakilan Rak- taran Penduduk dan Pemilih secara yat Daerah/DPRD Provinsi/Kabupa- Berkelanjutan (P4B) sebagaimana dila- ten/Kota (Pemilu legislatif), akan dilak- porkan oleh Badan Pusat Statistik sanakan pada 5 April 2004. Sementa- (BPS) kepada Komisi Pemilihan Umum ra itu Pemilu untuk memilih pasang- (KPU) pada 12 Januari 2004, jumlah an calon Presiden dan Wakil Presiden pemilih dalam Pemilu 2004 diperki- (Pemilu eksekutif) secara langsung rakan sekitar 145.701.340 orang (be- oleh rakyat akan dilaksanakan pada lum termasuk dari provinsi Nanggroe 5 Juli 2004. Jika pada Pemilu 5 Juli Aceh Darussalam) dari 214.831.302 2004 tersebut pasangan calon Presi- penduduk yang tersebar di 32 provin- den dan Wakil Presiden belum dapat si di Indonesia ( http: / /www.kpu.go. terpilih karena persyaratannya cukup id, 12 Januari 2004). Para pemilih ter- berat, yakni harus mendapatkan sua- sebut akan menggunakan hak pilih- ra lebih dari 50 persen pemilih yang nya di 543.024 TPS di seluruh In- tersebar di lebih dari 1/2 jumlah pro- donesia (Media Indonesia Online, 9 Ok- vinsi dengan sedikitnya 20 persen tober 2003). suara di tiap provinsi, maka akan di- laksanakan pemilihan langsung pii- Tulisan ini hendak menelaah ber- taran kedua dengan peserta pasang- bagai aspek dari persiapan Pemilu an calon Presiden dan Wakil Presi- den yang memperoleh suara terba- nyak urutan pertama dan kedua pa- Vasal 6 A Perubahan UUD 1945. 404 ANALISIS CSIS, Tahiin XXXII/2003, No. 4 Tabell GARIS BESAR JADWAL KEGIATAN PEMILU LEGISLATIF DAN EKSEKUTIF TAHUN 2004 Tanggal / Bulan/Tahun Jenis Kegiatan 11 Maret-1 April 2004 Kampanye Pemilu Legislatif. ' 2-4 April 2004 Masa tenang. 5 April 2004 Pemungutan dan penghitur\gan suara Pemilu DPR, DPD dan DPRD. 21-28 April 2004 Penetapan dan pengumuman hasil Pemilu DPR, DPD dan DPRD secara nasional. 29-30 April 2004 Penetapan perolehan kursi DPR, DPD dan DPRD. 1- 7 Mei 2004 Pendaftaran Pasangan Calon Presiden/Wakil Presiden ke KPU oleh Parpol/gabungan Parpol, 19 Mei 2004 Penetapan nomor urut, dan pengumuman Calon Presiden dan Wakil Presiden. ljuni-ljuli 2004 Kampanye Pemilu Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden pada putaran pertama. 2-4 Juli 2004 Masa tenang. .5Juli2004 Pemungutan suara dan penghitungan suara Pemilu Presiden dan Wakil Presiden putaran pertama. 26 Juli 2004 Pengumuman hasil Pemilu Pasangan Presiden-Wakil Presiden putaran pertama secara nasional. 30 Juli - 5 Agustus 2004 Penetapan Dua
Recommended publications
  • Kajian Musikologis Teknik Improvisasi Biola Oleh Hendri Lamiri Pada Lagu Cintaku Karya Eros Djarot
    KAJIAN MUSIKOLOGIS TEKNIK IMPROVISASI BIOLA OLEH HENDRI LAMIRI PADA LAGU CINTAKU KARYA EROS DJAROT TUGAS AKHIR Program Studi S-1 Musik Disusun Oleh: Natalia Mutiara Dewi NIM. 15100460131 Semester Gasal 2019 / 2020 JURUSAN MUSIK FAKULTAS SENI PERTUNJUKAN INSTITUT SENI INDONESIA YOGYAKARTA 2019 i LEMBAR PENGAJUAN KAJIAN MUSIKOLOGIS TEKNIK IMPROVISASI BIOLA OLEH HENDRI LAMIRI PADA LAGU CINTAKU KARYA EROS DJAROT Oleh: Natalia Mutiara Dewi NIM. 15100460131 Karya Tulis ini disusun sebagai persyaratan untuk mengakhiri jenjang pendidikan Sarjana pada Program Studi S-1 Musik Diajukan Kepada JURUSAN MUSIK FAKULTAS SENI PERTUNJUKAN INSTITUT SENI INDONESIA YOGYAKARTA Semester Gasal 2019/2020 ii MOTTO Allah menyatakan bahwa Ia akan turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia (Roma 8:28) Skripsi ini penulis persembahkan untuk: Tuhan Yesus Kristus, atas kasih karunia, kesehatan, dan segala limpahan berkat-Nya. Kedua orang tua dan kakak-kakak tercinta atas kehangatan, kesabaran, dan dukungan serta doa selama ini. v KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, atas segala karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir Skripsi yang berjudul “Kajian Musikologis Teknik Improvisasi Biola Oleh Hendri Lamiri Pada Lagu Cintaku Karya Eros Djarot” dengan baik. Tugas Akhir dalam bentuk karya tulis ini merupakan salah satu syarat utama untuk mengakhiri jenjang S1 Musik Fakultas Seni Pertunjukan Institut Seni Indonesia Yogyakarta. Karya tulis ini tidak dapat diselesaikan dengan baik jika tidak didukung oleh beberapa pihak, baik dukungan secara langsung maupun tidak langsung. Maka dari itu dengan segenap hati penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada: 1. Kustap, S.Sn., M.Sn., selaku Ketua Prodi Musik Fakultas Seni Pertunjukan, Institut Seni Indonesia Yogyakarta.
    [Show full text]
  • Analisis Cover Artwork Album-Album Chrisye Chrisye's
    Versi online: JURNAL TITIK IMAJI http://journal.ubm.ac.id/index.php/titik-imaji/ Volume 2 Nomor 1: 1-10, Maret 2019 Hasil Penelitian p-ISSN: 2620-4940 e-ISSN: 2621-2749 ANALISIS COVER ARTWORK ALBUM-ALBUM CHRISYE CHRISYE’S ALBUM COVER ARTWORKS ANALYSIS Yana Erlyana1*, Steffani2 1Universitas Bunda Mulia, Fakultas Teknologi dan Desain, Desain Komunikasi Visual Diterima: 20 Febuari 2019 / Disetujui 4 Maret 2019 ABSTRACT Motivated by a long dicography of Chrisye in Indonesia music industry, this research was made to analyze cover artworks of Chrisye. This research used both design theories and another related theories, hopping that results of this study particulary useful for designers and business people who will make similiar works. This research uses qualitative method which deliver descriptive data of cover artwork design and its information which is aligned with the theory and literature used. The result of research is a form of analysis of each cover artwork from Chrisye’s albums that consist of visual attractiveness analysis and practical appeal on every artwork. Keywords: Cover, Artwork, Chrisye, Album ABSTRAK Dimotivasi oleh panjangnya diskografi Chrisye di industri musik Indonesia, penelitian ini dibuat untuk menganalisis cover artwork Chrisye. Penelitian ini menggunakan baik teori desain maupun teori lainnya yang berhubungan, dengan harapan hasil dari pembelajaran ini dapat berguna bagi desainer serta pebisnis yang hendak melakukan pekerjaan yang sama. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang menyajikan data deskriptif dari desain cover artwork dan informasinya yang berkesinambungan dengan teori serta literatur yang digunakan. Hasil dari penelitian ini adalah bentuk dari analisis dari setiap cover artwork album Chrisye yang masing-masing terdiri dari analisis ketertarikan visual dan tampilan praktis dari setiap karya.
    [Show full text]
  • Inventaris Arsip Perseorangan Guruh Sukarno Putra 1973 - 1990
    INVENTARIS ARSIP PERSEORANGAN GURUH SUKARNO PUTRA 1973 - 1990 DIREKTORAT PENGOLAHAN DEPUTI BIDANG KONSERVASI ARSIP ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA JAKARTA 2016 KATA PENGANTAR Pasal 19 Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan menyatakan bahwa Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) sebagai lembaga kearsipan nasional wajib melakukan pengelolaan arsip statis yang berskala nasional agar dapat diakses dan dimanfaatkan untuk kepentingan pengguna arsip dan masyarakat secara luas. Salah satu hasil pengolahan arsip statis yang telah diselesaikan pada Tahun Anggaran 2016 adalah Inventaris Arsip Perseorangan Guruh Sukarno Putra 1973-1990. Substansi arsip yang dimuat dalam Inventaris Arsip ini terdiri dari arsip tekstual yang tercipta atas kegiatan pencipta arsip yang dalam hal ini adalah Guruh Sukarno Putra (GSP) sebagai seorang seniman dan anggota masyarakat. Dengan tersusunnya inventaris arsip ini diharapkan dapat meningkatkan akses masyarakat terhadap arsip statis Perseorangan Guruh Sukarno Putra yang tersimpan di ANRI. Kami menyadari inventaris arsip ini masih belum sempurna, namun inventaris arsip ini sudah dapat digunakan untuk mengakses arsip statis Perseorangan Guruh Sukarno Putra periode 1973- 1990 yang tersimpan di ANRI. Akhirnya, kami mengucapkan banyak terima kasih kepada pimpinan ANRI, Keluarga Besar Guruh Sukarno Putra, para anggota tim dan semua pihak yang telah membantu penyusunan inventaris arsip ini. Semoga Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa membalas amal baik yang telah Bapak/Ibu/Saudara berikan. Amin. Jakarta, Maret 2017 Direktur Pengolahan Drs. Azmi, M.Si ii ! DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL i KATA PENGANTAR ii DAFTAR ISI iii I. PENDAHULUAN 1 A. Riwayat Hidup 1 B. Sejarah Arsip 10 C. Pertanggungjawaban Pembuatan Inventaris Arsip 12 D. Petunjuk Akses Arsip 17 1. Persyaratan Akses Arsip 17 2.
    [Show full text]
  • Islamic Popular Culture and the New Identities of Urban Muslim
    ISLAMIC POPULAR CULTURE AND THE NEW IDENTITIES OF URBAN MUSLIM YOUNG PEOPLE IN INDONESIA: THE CASE OF ISLAMIC FILMS AND ISLAMIC SELF-HELP BOOKS HARIYADI This thesis is presented for the degree of Doctor of Philosophy at The University of Western Australia School of Social Sciences Discipline of Asian Studies 2013 ii ABSTRACT My thesis examines the emerging phenomenon of Islamic popular culture in Indonesia. Islamic popular culture has been thriving in Indonesia for more than a decade. It is a new and important aspect of the Islamic revival in this country and beyond. Popular culture has sometimes been viewed as a Western product and many people in Indonesia think that it introduces a Western lifestyle that is incompatible with Islam. Some Islamic teachings in Indonesia indeed challenge values from the West. However, my thesis shows that Islam and Western-influenced popular culture are not necessarily incompatible with each other. In this thesis, I examine Islamic films and Islamic self-help books as forms of popular culture. I also look at how Indonesian Muslim young people in urban areas interpret Islamic films and Islamic self-help books as a way of constructing their identity. I analysed some Islamic films and self-help books, as well as conducted interviews, focus group discussions and participant observation of young people who watch Islamic films or read Islamic self-help books. My informants were university students in Jakarta and Bandung, particularly students of Universitas Negeri Jakarta and Institut Teknologi Bandung respectively. Their consumption of Islamic popular culture suggests that urban young people in Indonesia are aiming to be modern and pious at the same time.
    [Show full text]
  • Hak Cipta Dan Penggunaan Kembali: Lisensi Ini Mengizinkan Setiap
    Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis dan melisensikan ciptaan turunan dengan syarat yang serupa dengan ciptaan asli. Copyright and reuse: This license lets you remix, tweak, and build upon work non-commercially, as long as you credit the origin creator and license it on your new creations under the identical terms. Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa merupakan sebuah alat yang digunakan untuk menyampaikan pesan-pesan dari sumber kepada khalayak. Kita menggunakan media massa secara teratur termasuk radio, televisi, buku, majalah, surat kabar, film, rekaman, dan jaringan komputer (Baran, 2008, p.7). Komunikasi massa sendiri adalah proses penciptaan makna bersama antara media massa dan khalayaknya. Film menjadi salah satu bagian dari media massa, seorang pembuat film yang berusaha mengkonstruksikan pesan melalui film yang ia buat untuk ditonton oleh khalayak. Konsep komunikasi massa pada satu sisi mengandung pengertian suatu proses di mana organisasi media memproduksi dan menyebarkan pesan kepada publik secara luas dan pada sisi lain merupakan proses di mana pesan tersebut dicari, digunakan, dan dikonsumsi oleh audience (Daryanto & Rahardjo, 2015, p.115). Film berfungsi untuk mentransmisikan suatu pesan dari pembuat film kepada khalayak luas. Dengan fungsi mentransmisikan pesan, menempatkan film dalam sebuah proses komunikasi. Salah satu bentuk komunikasi yang mentransmisikan pesan kepada khalayak dalam jumlah yang luas pada saat yang bersamaan disebut dengan komunikasi massa. McQuail (2010, p.35) menyebutkan, “Film mampu menjangkau populasi dalam jumlah besar dengan cepat, bahkan di wilayah pedesaan.
    [Show full text]
  • Logos) ISSN : 2620-8091 Print | 2620-3812 Online Journal Homepage
    Volume 3 (2) (2020). 164-181 Journal of Local Government Issues (Logos) ISSN : 2620-8091 print | 2620-3812 online Journal Homepage : http://ejournal.umm.ac.id/index.php/LOGOS/index Institutionalization of Political Parties on Post New Order Authoritarianism and It’s Implications for Indonesian Democracy La Ode Muhammad Muliawan1, Imam Sumantri2 1 Department of Political Studies, Faculty of Political and Social Science, Universitas Bangka Belitung, Kampus Terpadu UBB Balunijuk, Gd. Babel 1 Jl. Kampus Peradaban Balunijuk, Merawang, Bangka, Bangka Belitung, Indonesia 33172 2 Boyolali’s Student Association (KMB) Yogyakarta, Jl. Sosio Yustisia No.1, Karang Malang, Sleman, Yogyakarta 55281 Corresponding author: [email protected] ABSTRACT Article Info : The article aims to explain how the institutionalization of political Article history : parties in Indonesia after the collapse of New Order regimes and Received: July 11, 2020 how it affects the democratization in Indonesia. This paper used a Revised: August 24, 2020 literature research method with a qualitative descriptive research Accepted: September 21, 2020 type. The results showed that political parties in Indonesia after the authoritarianism regime, it had not been institutionalized and was even far from it if it was compared to the magnitude level its current Keywords: problem. Political parties are trapped on long term internal conflict democracy; of interest, drained their energy, and continued until now. Moreover, institutionalization; political the depth oligarchies pattern in its management is getting worse by parties the personalized figure, and the dominance of the party’s management from the central, thus the conclusion points out that political party is merely the sub-ordinates of elite’s interest.
    [Show full text]
  • Chap. 12 to Reader
    Tink A pi: Harry Roesli, M usic, and Politics in Bandung, Indonesia Adam D. Tyson' On June 5, 2009, a memorial concert was held at the Institute of Technology in Bandung (Institut Teknologi Bandung, hereafter ITB). Celebrated was the lifework of Djauhar Zaharsjah Fahrudin Roesli, popularly known as Harry Roesli. Harry Roesli was considered to be at the forefront of the so-called tradisi baru, or "new tradition," of Indonesian artists committed to experimentation with traditional culture in order to address contemporary society.1 2 For a variety of reasons, however, Roesli did not enjoy the level of popular success that other tradisi baru artists achieved, particularly playwright Willibrordus Surendra Broto Rendra (hereafter W. S. Rendra), director Putu Wijaya, novelist Remy Sylado, and musicians Guruh Soekarno Putra, Franki Raden, Leo Kristi, Slamet Abdul Syukur, Jack Lesmana, Nano Suratno, and, later, Iwan Gunawan.3 1 "Titik Api" in my title is borrowed from the name of one of Roesli's music albums and can be translated "Point of Fire." My sincere gratitude is expressed to the Roesli family for their patience and generosity in providing me access to the Harry Roesli archive, as well as their willingness to discuss with me many of the finer points regarding his artistic career. I am also grateful to Michael Bodden, Barbara Hatley, Indra Ridwan, R. Anderson Sutton, Jeremy Wallach, and Andrew N. Weintraub for their critical comments on earlier versions of this article, which has been significantly improved as a result of their insights and notes. With that said, any remaining shortcomings are solely my responsibility.
    [Show full text]
  • Konflik Partai: Perbandingan Antara Pkb Dan Pdip
    KONFLIK PARTAI: PERBANDINGAN ANTARA PKB DAN PDIP Muhtar Haboddin Staf Pengajar Program Studi Ilmu Pemerintahan Universitas Brawijaya Malang Abstrak Tulisan ini menfokuskan diri pada kajian konflik yang terjadi dalam tubuh PKB dan PDIP. Studi perbandingan ini menarik, bukan saja karena jumlahnya masih kurang dilakukan tetapi juga memberikan ruang yang cukup luas dalam mendalami anatomi konflik yang terjadi di PKB maupun di PDIP. Pada kedua partai ini tidak pernah lepas dari intrik dan konflik. Hasil kajian menunjukkan bahwa terdapat model konflik. Pertama, konflik secara horizontal dimana yang terlibat dalam konflik ini adalah para petinggi partai politik. Konflik ini biasa terjadi pada saat pemilihan ketua umum partai. Kedua, konflik yang terjadi secara vertikal. Konflik senantiasa terjadi dalam konteks pemilihan kepala daerah. Implikasi yang ditimbulkan akibat konflik adalah terjadinya perpecahan di partai PKB maupun PDIP. Kata Kunci: Konflik Partai, PKB, PDIP Pendahuluan Salah satu fungsi partai politik adalah manajemen konflik. Namun, dalam konteks partai politik Indonesia fungsi ini tidak bisa dilakukan, dijalankan dengan baik oleh hampir semua partai politik. Dikatakan demikian karena hampir semua partai politik, baik yang besar maupun yang kecil, tidak pernah sepi dari konflik yang terjadi dalam dirinya sendiri1. Kondisi seperti itu menyebabkan energi partai politik habis terkuras hanya soal-soal yang tidak substansial. Konflik selalu muncul menjelang atau sesudah kongres atau muktamar partai2. Inilah fenomana rutin yang 1 Sultani ‘Partai Baru Diantara Pemilih Yang Ragu’ Kompas, 2 Oktober 2006. Periksa juga Muhtar Haboddin ‘Mengurai Perpecahan Partai Politik’ Makalah Mata Kuliah Politik Indonesia Kontemporer, Tahun Ajaran 2007. Lihat juga Saiful Mujani ‘Konflik-konflik Dalam Partai Politik’ Kompas, 3 Desember 2001; Azyumardi Azra ‘Menunggu Pemimpin Baru’ Kompas, 24 April 2007.
    [Show full text]
  • Ludruk Armada Merupakan Salah Satu Ludruk Dari Dampit Kabupaten
    BENTUK DAN EKSISTENSI LUDRUK ARMADA MALANG PADA MASA PANDEMI COVID-19 Oleh Ninda Puspita Fitri [email protected] Jurusan Sendratasuj, Fakultas Bahasa dan Seni Universitas negeri Surabaya Dr. Autar Abdillah, S.Sn., M.Si. [email protected] Jurusan Sendratasik, Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Surabaya ABSTRAK Ludruk Armada merupakan salah satu Ludruk dari Dampit Kabupaten Malang, biasa dikenal sebagai ludruk percontohan, dimana karya-karya yang dihasilkan dari Ludruk Armada Malang ini banyak diminati oleh masyarakat bahkan kalangan muda-mudi tertarik oleh karya-karya Ludruk Armada. Pandemi Covid-19 membuat Ludruk Armada mengalami vakum untuk beberapa waktu. Hal ini membuat proses kreatif dari Ludruk Armada menjadi terdampak akan adanya Pandemi ini. Permasalahan yang dikaji dari penelitian ini adalah 1) Bagaimana Eksistensi Ludruk Armada Malang Saat Pandemi Covid-19? dan 2) Bagaimana Bentuk Pertunjukan Ludruk Armada Malang Sebelum adanya Pandemi Covid-19?. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif, mendiskripsikan informasi dengan menggunakan teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara dan dokumen. Sumber data didapatkan melalui wawancara langsung dan observasi di dukung melalui data pustaka dan dokumentasi pertunjukan. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa Bentuk dan Eksistensi Ludruk Armada Malang, saat terjadinya pandemi mengalami hambatan dari segi pertunjukan, dan juga ekistensi sebelum pandemi memiliki ciri khas. Ludruk Armada mengalami Vakum untuk sementara waktu, namun Ludruk Armada masih berusaha menunjukkan ekisistensi mereka. Meskipun dengan adanya pandemi, namun Ludruk Armada berusaha menunjukkan eksistensi dengan ide kreatif. Kata Kunci : Ekistensi, Bentuk Pertunjukan, Ludruk Armada, Covid-19 ABSTRACT Ludruk Armada is one of the original Ludruk from Dampit Malang, which is commonly known as a pilot ludruk.
    [Show full text]
  • Contemporary Indonesian Film: Spirits of Reform and Ghosts from the Past Heeren, C.Q
    Contemporary Indonesian film: spirits of reform and ghosts from the past Heeren, C.Q. van Citation Heeren, C. Q. van. (2009, June 9). Contemporary Indonesian film: spirits of reform and ghosts from the past. Retrieved from https://hdl.handle.net/1887/13830 Version: Not Applicable (or Unknown) Licence agreement concerning inclusion of doctoral thesis in License: the Institutional Repository of the University of Leiden Downloaded from: https://hdl.handle.net/1887/13830 Note: To cite this publication please use the final published version (if applicable). Contemporary Indonesian film: Spirits of Reform and ghosts from the past Katinka van Heeren Contemporary Indonesian film: Spirits of Reform and ghosts from the past Proefschrift ter verkrijging van de graad van Doctor aan de Universiteit Leiden, op gezag van Rector Magnificus prof.mr. P.F. van der Heijden, volgens besluit van het College voor Promoties te verdedigen op dinsdag 9 juni 2009 klokke 16.15 uur door Catherine Quirine van Heeren Geboren te Jakarta in 1973 III Promotiecommissie Promotor: Prof. dr. B. Arps Referent: Prof. dr. H. Schulte Nordholt (Vrije Universiteit Amsterdam) Leden: Prof. dr. K. van Dijk Prof. dr. B. Meyer (Vrije Universiteit Amsterdam) Prof. dr. P. Nas Prof. dr. I. Smits Prof. dr. P. Spyer . The research for this dissertation was carried out under the auspices of the Indonesian Mediations Project, part of the Indonesia in Transition programme (2001-2005), funded by the Royal Netherlands Academy of Arts and Sciences (KNAW). I would like to thank the School of Asian, African, and Amerindian Studies (CNWS), and the Netherlands Organization for Scientific Research (NWO) for their financial support.
    [Show full text]
  • Kajian Musikologis Teknik Improvisasi Biola Oleh Hendri Lamiri Pada Lagu Cintaku Karya Eros Djarot
    KAJIAN MUSIKOLOGIS TEKNIK IMPROVISASI BIOLA OLEH HENDRI LAMIRI PADA LAGU CINTAKU KARYA EROS DJAROT JURNAL Program Studi S-1 Musik Disusun Oleh: Natalia Mutiara Dewi NIM. 15100460131 Semester Gasal 2019 / 2020 JURUSAN MUSIK FAKULTAS SENI PERTUNJUKAN INSTITUT SENI INDONESIA YOGYAKARTA 2020 KAJIAN MUSIKOLOGIS TEKNIK IMPROVISASI BIOLA OLEH HENDRI LAMIRI PADA LAGU CINTAKU KARYA EROS DJAROT Natalia Mutiara Dewi¹, Pipin Garibaldi², Umilia Rokhani³ Program Studi S-1 Musik, Fakultas Seni Pertunjukan, Institut Seni Indonesia Yogyakarta; email: [email protected] ABSTRACT Improvisation is the spontaneous creation of a series of melodies performed by players, in the form of creating spontaneous compositions when on stage by all players in a group, or can be in the form of varying the framework of existing compositions. In this study, the author will analyze the song "Cintaku" because Hendri Lamiri's improvisation in the song has complex techniques, good improvisation players in Indonesia, jazzy intervals and good musicality is needed, so it is interesting to analyze. The song "Cintaku" was released in 1999. The purpose of this study was to investigate Hendri Lamiri's improvised technique on the song "Cintaku". The research method used is a qualitative method with a musicological approach. The qualitative method is carried out with literature study, observation, interview, documentation and data analysis. Hendri Lamiri's improvisation on the song "Cintaku" is in the interlude section and there are also some song entries. At the end of the thesis writing, the writer gets a conclusion on the improvisation technique from Hendri Lamiri, which is approaching cord, capital, and pentatonic scales, and there is a double stop technique, slides, glissando, sag, stacatto, and arpeggio.
    [Show full text]
  • £INDONESIA @Free Speech Protesters Detained and Beaten
    £INDONESIA @Free Speech Protesters Detained and Beaten Introduction More than 50 people were detained or badly beaten by Indonesian security forces during a peaceful protest in Jakarta against government restrictions on press freedom on Monday 27 June. In Amnesty International's view, the detention and beating of peaceful protesters are symptomatic of the government's contemptuous attitude toward civil and political liberties. The organization deplores the heavy-handed tactics used to suppress the demonstrations, and is calling for the immediate and unconditional release of those detained. 1. The Detention and Beating of Free Speech Protesters Those detained and beaten were among some 300 protesters who had tried to march to the Ministry of Information in one of a series of peaceful protests against the recent banning of three of the country's major news magazines on 21 June. They included well-known Indonesian cultural figures, journalists, members of non-governmental organizations, human rights activists and university students. The protesters were articulating three main demands: • the revocation of decrees by the Minister of Information withdrawing the publishing licences of the news magazines Tempo, Editor and Detik;1 • the repeal of the country's press licensing system; • an end to government restrictions on freedom of expression. According to eyewitnesses, the protesters gathered at the Sarinah Jaya Department store in the heart of Jakarta at about 9am. An hour later, following instructions from protest organizers, the group began to walk in an orderly fashion down Jalan Thamrin [street] toward the Ministry of Information to present their demands. The protesters stopped about 200 metres from the Ministry when organizers noticed that the building was surrounded by government forces.
    [Show full text]