Komitmen Parlemen Asia Terhadap Pekerja Migran
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
PESAN PIMPINAN Komitmen Parlemen Asia Terhadap Pekerja Migran Baru-baru ini DPR-RI telah menjadi tuan rumah ad hoc committee on migrant workers atau pertemuan komite ad hoc tentang Tenaga Kerja Migran dan Konferensi Internasional tentang Friendship and Cooperation in Asia atau Konferensi Internasional tentang Persahabatan dan Kerjasama di Asia. ulisan ini diarahkan kepada ma- Hingga saat ini, pekerja migram ma- pada tahun 2011 telah mengadopsi salah pekerja migran yang men- sih menghadapi sejumlah tantang- sebuah konvensi yakni Convention jadi fokus utama bagi DPR-RI an seperti kekerasan fisik dan seksual, Concerning Decent Work for Do- Tdalam memberikan saran pertimba- penyelundupan dan perdagangan mestic Workers yang memberikan ngan dan langkah-langkah yang ha- manusia, pemberian upah yang tidak pengakuan secara global, bahwa ada rus diambil berkaitan dengan Tenaga memadai serta tidak terpenuhinya hak-hak kerja bagi pekerja rumah Kerja Indonesia (TKI). Konferensi ini hak-hak sebagai pekerja migran. tangga, atau dikenal dengan pe- dihadiri oleh 17 delegasi dari berba- Instrumen penting yang menjadi kerja domestik yang sebagian dian- gai negara Asia dan 2 delegasi tamu, dasar perlindungan hak-hak bagi pe- taranya adalah pekerja migran. Lebih dari Brunai Darussalam dan Hong- kerja migran adalah konvensi interna- dari itu, berbagai Resolusi PBB telah kong China. sional mengenai perlindungan hak- mendesak negara-negara termasuk Indonesia, melalui delegasinya hak buruh migran dan keluarganya. parlemen-parlemen, untuk mening- telah memperjuangkan masuknya Konvensi yang dimaksud adalah The katkan perlindungan terhadap para resolusi tentang kepentingan Tenaga United Nation International Conven- pekerja migran. Kerja Indonesia dengan memasuk- sion on The Protection of The Rights Salah satu tantangan terbesar kan isu-isu penting bagi perlindun- of All Migrant Workers and Members yang kini dihadapi oleh negara-ne- gan hak-hak Tenaga Kerja Indonesia. of Theirs Families (UN-ICRMW). Dalam gara di dunia berkaitan masalah ini Nantinya, resolusi ini akan disahkan konvensi ini diatur secara konprehen- adalah perlindungan terhadap hak- di dalam Sidang Pleno Asian Parlia- sif bentuk-bentuk perlindungan HAM hak migran tersebut. Belum pernah mentary Assembly (APA) di Suriah bagi pekerja migran dan keluarganya terjadi sebelumnya, begitu banyak menjelang akhir tahun ini, sesuai me- yang perlu dilakukan oleh negara orang yang bergerak meninggalkan kanisme APA, untuk mendapatkan pengirim, transit, maupun penerima. negara asal menuju ke segala penjuru persetujuan, sehingga mengikat selu- Konvensi tersebut juga mengatur dunia untuk mencari pekerjaan. Data ruh anggota APA. mengenai subjek dari pekerja migran. pada bulan Agustus 2009, Organisasi Sejumlah kampanye global untuk Buruh Internasional (ILO) memperki- Latar Belakang mendorong ratifikasi universal dari rakan, terdapat 100 juta tenagakerja Isu buruh migran telah menjadi konvensi ini telah dilakukan oleh ba- migran di seluruh dunia. Dalam perki- isu global, mengingat isu tersebut nyak pihak, termasuk PBB, melalui UN raan itu, tentu saja, tenaga migran mempengaruhi hubungan bernegara. Human Right High Commissioner. dari Asia termasuk dari Indonesia, ada Negara pengirim dan negara penerima Selain adopsi konvensi internasi- didalamnya. Jumlah ini diperkirakan sama-sama merasakan dampak posi- onal tersebut, PBB melalui ILO, pada akan terus berkembang seiring de- tif dari keberadaan pekerja migran. konferensinya ke-100 di Jenewa Swis ngan semakin terbukanya hubungan | PARLEMENTARIA | Edisi 86 TH. XLII, 2011 | | PARLEMENTARIA | Edisi 86 TH. XLII, 2011 | antarnegara dewasa ini, yang menan- bagi pekerja migran, baik dari negara nesia yang memang pahit dirasakan dai babak baru era globalisasi. Salah pengirim maupun penerima, masih oleh sebagian pekerja migran. satu masalah serius yang dihadapi belum maksimal dilakukan. Ini terlihat Komitmen dan kesungguhan dari oleh para pekerja migran, khusus- dari masih banyaknya kasus terkait negara pengirim dan penerima sangat nya pekerja domestik, adalah adanya buruh migran yang berdampak, baik penting dalam upaya melindungi hak pelanggaran terhadap hak-hak mere- secara domestik maupun bilateral dan asasi para tenaga kerja migran teru- ka dan terlanggarnya kebebasan fun- regional. Kami, mengharapkan negara tama para pekerja di sektor domestik/ damental yang dialaminya. pengirim untuk: [1] mempersiapkan rumahtangga. Sangat ironis, kemajuan eko- langkah-langkah yang memadai untuk Kedua, mendorong dan mem- nomi di kawasan Asia yang sangat menjamin kualitas sumberdaya para perkuat bagi proses ratifikasi konvensi luar biasa seperti yang dipublikasikan buruh migran, [2] negara penerima bagi negara-negara anggota APA. Ini oleh Bank Pembangunan Asia bulan perlu untuk menjamin dibukanya ak- sejalan dengan komitmen Indonesia Mei 2011, ternyata tidak diimbangi ses yang memadai, termasuk jaminan yang memasukkan upaya ratifikasi dengan kondisi sosial ekonomi dan kesetaraan hukum bagi para pekerja konvensi tersebut sebagai bagian dari keamanan para pekerja migran. Keti- migran, [3] Asia perlu memberikan Rencana Aksi Nasional tentang HAM dakadilan yang dialami para pekerja pesan yang kuat pada dunia bahwa, (RAN-HAM) periode 2011-2014. migran ini beragam, seperti pengupa- kami negara-negara Asia terlepas Ketiga, Konferensi ILO ke-100 han dibawah standar gaji, dan bahkan dari status kependudukannya, adalah di Jenewa Swis merupakan bagian tidak dibayar gajinya, jam kerja yang merupakan sahabat besar yang saling yang tidak kalah penting untuk diakui berlebihan, keselamatan yang terabai- mendukung dan bekerjasama. ke dalam instrumen legislasi/pe- kan, perlakuan yang tidak manusiawi Berbagai permasalahan tersebut, rundang-undangan nasional dari seperti penyiksaan fisik, pelecehan merupakan tantangan yang perlu dia- negara-negara anggota APA. Oleh seksual, sampai dengan menjadi kor- tasi melalui aspek pertimbangan yang karenanya, saya selaku Ketua DPR- ban trafficking, dan bahkan ancaman lebih luas, semenjak isu pekerja mi- RI, menekankan perlunya langkah- deportasi jika kehadiran mereka di- gran melibatkan banyak dimensi ter- langkah strategis untuk menyikapi anggap ilegal. masuk keamanan nasional, hubungan pelembagaan instrumen legislasi Jutaan tenagakerja dari berbagai bertetangga antarnegara, juga terma- tersebut dalam perundang-unda- negara di Asia bermigrasi mencari suk dalam penegakan HAM. ngan nasional Republik Indonesia. pekerjaan di negara lain. Bagi tena- Tantangan global saat ini adalah DPR-RI kini sedang melakukan revisi gakerja, migrasi menawarkan kesem- untuk membentuk kebijakan dan me- terhadap UU No. 39 tahun 2004 ten- patan untuk mendapatkan upah yang letakkan pemahaman tentang pen- tang Penempatan dan Perlindungan lebih baik daripada di negaranya tingnya mengatur migrasi pekerja TKI di Luar Negeri. sendiri. Bagi negara pengirim, migrasi migran, menjamin bahwa keberadaan Keempat, untuk itulah diperlukan merupakan sarana untuk menawar- mereka akan dapat terus memberi- pengembangan kerja sama optimal kan peluang bagi warganya bekerja kan kontribusi secara positif terhadap terutama di antara negara-negara di luar negeri, sekaligus sebagai sum- negara pengirim dan penerima, dan ASEAN untuk mendapatkan kesamaan ber devisa negara. Sedangkan bagi juga terhadap perlindungan hak-hak pandangan dalam perlindungin hak negara penerima migrasi tenagakerja, pekerja migran itu sendiri. asasi para pekerja migran. Posisi inilah merupakan peluang untuk dapat ikut yang harus terus diperjuangkan dele- memberikan latihan dalam pemba- Solusi Langkah Penanganan gasi Indonesia yang kemarin menjadi ngunan ekonomi, dengan tersedianya terhadap Pekerja Migran tuan rumah ad hoc committee on mi- tenagakerja murah dalam tingkat per- Pertama, parlemen Indonesia se- grant workers.* tumbuhan ekonomi yang tinggi. bagai wakil rakyat, memiliki kewajiban untuk mencari cara atau mekanisme Posisi Indonesia yang tepat dalam melindungi dan Indonesia menyadari, baik negara memajukan hak-hak para pekerja pengirim maupun penerima mengakui, migran, baik di negara asal maupun betapa pentingnya peran dan dampak di negara tujuan. Jalan terbaik yang positif dari perkembangan ekonomi perlu dilakukan adalah mengupaya- dan arus migrasi dari pekerja migran. kan kerjasama yang lebih baik antara Namun demikian parlemen Indonesia negara pengirim dan penerima, untuk berpendapat, implementasi dari kebi- memaksimalkan keuntungan yang jakan yang secara kongkret memberi- didapat, serta mengurangi dampak kan perlindungan secara menyeluruh negatif dari migrasi tenagakerja Indo- | PARLEMENTARIA | Edisi 86 TH. XLII, 2011 | | PARLEMENTARIA | Edisi 86 TH. XLII, 2011 | DAFTAR ISI DAFTAR ISI Parlementaria Edisi 86 Tahun XLII 2011 PESAN PIMPINAN > Komitmen Parlemen Asia Terhadap Pekerja Migran LAPORAN UTAMA > Menanti APBN 2012 Yang Pro Rakyat 06 > Presiden Minta APBN dan APBD Dikelola Secara Cermat, Transpara, dan Akuntabel 09 > DPR Minta Pemerintah Lakukan Efisiensi Anggaran 1 > Pemerintah Belum Tempatkan Infrastruktur Sebagai Skala Prioritas 16 > Fraksi Hanura DPR Ingatkan Neraca Perdagangan RAPBN 2012 Bisa Negatif 18 > Target Pajak Harus Diimbangi Program Pengentasan Kemiskinan 19 > Prioritaskan Program Buat Rakyat Miskin 0 > Pemerintah Diminta Mengedepankan Kesejahteraan Rakyat Sebagai Tujuan Pembangunan Nasional. 1 > APBN 2012 Harus Dorong Percepatan Infrastruktur Laporan Utama dan Sektor Pendidikan 24 06 | Menanti APBN Yang Pro Rakyat > Optimis APBN 2012 Untuk Kesejahteraan Rakyat 25 PENGAWASAN Pidato yang sama juga disampaikan