Edisi IX, April 2016 KORAN

INDONESIA DIAMBANG DEPARPOLISASI

MUSEUM Buka 10.00-17.00

OPINI KEBUDAYAAN Parpol di Tengah Jaman Deparpolisasi Yang Berubah (Diselingkuhi Parpol Sakitnya Tuh di Sini) Anom Astika Partai Politik dan Kita Politik sebagai Jalan Generasi (Yang Tak Percaya Diri) Rocky Gerung SIKAP KITA Calon Independen adalah DISKURSUS Terapi Demokrasi Deparpolisasi: Sikap PSI Terhadap Peolemik Deparpolisasi Menagih Janji Partai Politik Editorial

Partai-partai politik sepertinya sulit menerima kenyataan bahwa jaman sedang berubah. Sama dengan ketidakpahaman pengusaha taksi yang mengerahkan sopir dan armada mereka untuk melakukan pemogokan massal menentang operasi taksi (yang menurut mereka gelap) berbasis aplikasi digital. Tidak ada kesadaran reflektif sedikitpun dari para pengusaha taksi lama yang sudah puluhan tahun diuntungkan dari hasil memerah keringat sopir dan ketidaknyamanan konsumen. Tiba-tiba hadir Grab, Uber, dll yang sangat memanjakan konsumen dengan berbagai fasilitas, juga memberikan keuntungan yang lebih besar kepada sang sopir. Apa yang terjadi? Intinya sederhana, setiap orang punya akses langsung kepada sopir dan armada taksi yang akan menjemput anda, disisi lain pemilik aplikasi tidak mengambil marjin keuntungan sebesar yang ditumpuk oleh pengusaha taksi konvensional. Era kedaulatan konsumen/rakyat bersamaan dengan era kesejahteraan dan kemandirian kaum buruh. Selama berpuluh tahun partai politik menikmati banyak sekali fasilitas sebagai pilar penting demokrasi. Mereka DEPARPOLISASI: bahkan telah membentengi diri mereka dengan berbagai regulasi dengan celah yang sangat sempit jika seseorang Nyali Ahok dan Kutukan coba-coba meminggirkan peran penting parpol, calon independen misalnya. Bukannya belajar mengapa Parpol Bandung Bondowoso dan DPR setiap tahun menjadi lembaga dengan kinerja terburuk sejak tapak pertama demokrasi ditemukan pada idak menunggu lama, sejak Ahok mendeklarasikan Mei 1998 silam, parpol malah menuduh balik Ahok telah dirinya akan maju melalui mekanisme independen, melakukan deparpolisasi. Thantaman datang terus menerus. Tampaknya partai politik merasa ditampar keras, kini Ahok benar-benar tanpa Ahok memang tidak takut, baginya perlawanannya kepada pembelaan. Belum tuntas urusan mengumpulkan ulang korupsi dan keberpihakannya kepada warga yang formulir dukungan sebagai syarat utama majunya Ahok dipimpinnya jauh lebih penting daripada memaksakan diri sebagai Calon Gubernur DKI , badai teluk Jakarta mencari uang untuk menebus tiket menjadi Cagub lalu datang menghantam, begitu juga pembelian tanah Rumah disetor ke Parpol. Ahok rupanya telah siap, pun jika dirinya Sakit Sumber Waras yang dipersoalkan BPK menjadi tidak lagi bisa menjadi Calon Gubernur, dia akan dikenang epicentrum goncangan terhadap Ahok. sebagai martir demokrasi tahap lanjut. Martir yang sangat ditakuti oleh partai politik, karena jika Ahok berhasil melaju Seakan tidak cukup melihat ratusan anak muda hilir mudik masuk ke lorong-lorong RT Kota Jakarta demi sebagai Cagub independen, bisa dipastikan (dari berbagai mengumpulkan ulang KTP, Komisi Pemilihan Umum (KPU) survey dan polling) Ahok akan memenangkan Pilkada DKI melontarkan persyaratan baru bagi Ahok, seluruh formulir hanya dengan satu putaran. harus ditandatangani diatas materai. Pada titik ini kita Tidak ada pilihan lain, Ahok harus dihentikan, dengan cara teringat sepotong cerita rakyat tentang Roro Jongrang dan apapun dan berapapun harga yang harus dibayar demi Bandung Bondowoso. Dalam cerita itu Roro Jonggrang langgengnya kehidupan surgawi partai politik yang mengajukan syarat kepada Bandung Bondowoso yang dibentengi perangkat peraturan yang membuat mereka berniat menikahinya. Syarat yang mustahil diwujudkan semakin tidak tersentuh. Partai politik semakin menjauh dalam waktu semalam, mendirikan 1.000 candi. Benar saja, dari mandatnya sebagai penyambung lidah rakyat, Parpol keesokan harinya (berkat cara curang yang juga dilakukan bagaikan raksasa besar yang limbung karena menghirup Jonggrang) hanya 999 candi yang bisa dirampungkan racun dari tubuhnya sendiri. Ahok adalah pilihan rakyat Bondowoso. Merasa dicurangi, Bondowoso mengutuk Roro Jakarta, sudah seharusnya partai politik mendukung pilihan Jonggrang menjadi candi yang keseribu, lalu Roro rakyat DKI, bukan malah membunuh harapan jutaan warga Jonggrang menjadi arca yang kini dikenal sebagai candi DKI yang masih menginginkan Ahok memimpin DKI. Prambanan. Parpol harus belajar dari direksi perusahaan taksi Inti cerita ini, terjadi pada Ahok, tidak satupun yang bisa konvensional, yang keki dan malu bukan main, ketika menghalangi kehendek dan kedaulatan rakyat. Jika rakyat ternyata aksi mereka malah disambut hashtag menginginkan Ahok maka tidak ada jalan untuk #BoikotBlueBird di media sosial. Tidak ada yang bisa menghalanginya. Cara curang bisa dilakukan, tapi itu hanya membendung arus dan kehendak sejarah. Atau mungkin semakin membuat rakyat murka, lalu langit menjatuhkan partai politik ingin berakhir sama dengan nasib Roro hukuman kepadanya. Baik Jokowi maupun Ahok adalah daulat rakyat. Telah diperlihatkan tanda-tanda bagi orang Jonggrang, menjadi arca candi yang kelak akan dikenang yang berpikir, setidaknya itulah ayat yang sering diulang- karena kecurangannya terhadap Bandung Bondowoso, ulang dalam kitab suci Umat Islam. curang pada Ahok.

KORAN Gedung Pakarti Center Lt. 7 Jl. Tanah Abang III No. 23-27 Jakarta Pusat 10160 Tlp: +62 21 389 019 37 ext. 114 Email: [email protected]| Informasi dan Laporan: [email protected] Opini:[email protected] | Promosi: [email protected]

Pembina/Penasehat :Dewan Pimpinan Pusat PSI | Penanggungjawab : Nita Triyana Pemimpin Redaksi: Ramli Hussein | Redaktur Pelaksana:Sudi Arto | Redaksi Opini dan Sikap Kita: Arif Negara | Redaksi Kebudayaan: Sjahrazad Ilyas | Produksi dan Distribusi:Mohammad Iqbal | Ilustrator dan Layout: Anzi Matta, Faruq Zulkarnain | IT:Endika Wijaya, Uji Baskoro | Promosi Digital: Willy Jonathan CALON INDEPENDEN MENDOBRAK OLIGARKI PARPOL 15 01 OKT Setelah sukses penyeleng- Gelombang Pilkada Langsung dimulai, JUNE 2004 garaan Pilpres Langsung pertama kali digelar di Kabupaten Kutai 2005 2004, Presiden Megawati Kartanegara. Berdasarkan UU 32/2004, menandatangani UU Pemer- calon kepala daerah hanya boleh diusung intahan Daerah No 32/2004 oleh partai politik. yang mengatur Pilkada dilakukan secara langsung, tidak lagi oleh DPRD

Ditandatangani kesepakatan Sebagai turunan dari MoU Helsinki, damai (MoU) di Helsinki Undang-Undang Pemerintahan Aceh antara Pemerintah RI dan (UUPA) No 11/2006 disahkan, di 15 AUG Gerakan Aceh Merdeka 01 AUG 2005 antaranya membolehkan berdirinya 2006 (GAM), salah satu poinnya partai-partai lokal dan calon inde- tentang penyelenggaraan penden dalam Pilkada Aceh. pemerintahan di Aceh.

11 04 DEC Delapan calon bertarung dalam Pilgub Pada putaran kedua Pilkada Aceh MAR 2006 2007 Aceh, tiga di antaranya maju dari jalur inde- Barat, calon independen yang penden. Calon independen yang diusung diusung GAM juga menang, yaitu GAM menang, yaitu pasangan Irwandi pasangan Ramli S-Fuadri dengan Yusuf-Muhammad Nazar, dengan perole- suara telak 79,11%. han suara 38,20%. Di tingkat kabupat- en/kota, calon independen yang diusung GAM menang dalam satu putaran di 6 daerah, yaitu Kota Sabang, Pidie, Aceh Aceh Barat Jaya, Aceh Timur, Aceh Utara dan Kota Lhokseumawe.

Sebanyak 16 partai politik di DKI PKS yang dikeroyok oleh banyak menggalang koalisi besar men- partai politik mengusung Waka- 15 MAR dukung gubernur petahana Fauzi polri sebagai 01 AUG 2007 Bowo untuk maju kembali dalam calon gubernur DKI. 2006 Pilkada DKI 2007.

27 19 MAR Mengerucutnya dua nama cagub DKI dinilai Ratusan massa Forum Betawi Rempug (FBR) APR 2007 sebagai minimnya peran aktif warga DKI. Agar menggelar demonstrasi di depan gedung Mah- 2007 masyarakat lebih bersemangat, muncul kamah Konstitusi (MK) menuntut dibolehkann- wacana dibolehkannya calon independen, seperti ya calon independen dalam Pilkada DKI. dilontarkan Wakil Ketua Pansus RUU DKI Effendy Choirie. Tetapi usulan tersebut ditolak oleh Ketua Pansus RUU DKI Effendi Simbolon, dengan alasan bahwa presiden calon independen dalam Pilkada Aceh adalah kecelakaan sejarah. 03 04 JUNE JUNE 2007 Survei LSI menyebutkan sebanyak 59,3% Pasangan calon gubernur DKI Sarwo- 2007 warga DKI akan memilih calon indepeden jika no-Jeffrie Geovannie menyatakan dibolehkan maju dalam Pilkada. mundur dari pencalonan melalui jalur partai politik, setelah PAN dan PKB men- galihkan dukungan kepada Fauzi Bowo. Sarwono menyatakan akan maju lewat jalur independen.

Pasangan Sarwo- Berpegangan pada UU 32/2004, KPU DKI 07 JUN no-Jeffrie tetap memutuskan mendaftar Jakarta menolak melakukan verifikasi terha- 08 JUN 2007 sebagai calon independen ke KPUD DKI, dap calon independen dalam pemilihan 2007 meskipun tidak ada payung hukum yang gubernur dan wakil gubernur DKI membolehkan. 25 23 JUNE JULY 2007 Kabupaten Bireuen terlambat mengikuti Mahkamah Konstitusi (MK) mengabulkan 2007 jadwal pilkada Aceh karena belum habis gugatan Lalu Ranggalawe, anggota DPRD masa tugas bupati definitif. Calon indepen- Lombok Tengah NTB, terhadap UU den yang diusung GAM yaitu Nurdin Abdul 32/2004 agar calon independen diperbole- Rahman-Busmadar Ismail menang dengan hkan maju dalam Pilkada. MK memutuskan raihan suara 62,27%. menghapus beberapa ketentuan dalam Pasal 56 dan 59 yang membatasi calon hanya boleh dari partai politik.

Rapat konsultasi antara pemerintah dan 08 AUG Pilkada DKI tetap digelar pimpinan DPR memutuskan Pilkada 2007 22 AUG 2007 tanpa keikutsertaan calon independen, digelar tanpa calon independen, karena 2007 mengingat belum ada aturan turunannya. akan dibahas dulu dalam revisi UU 32/2004. 28 11 APRIL AUG 2008 Ditetapkan UU 12/2008 yang mengubah Untuk pertama kali calon independen maju 2008 ketentuan dalam UU 32/2004, menye- dalam Pilkada, yaitu di Kota Bandung. suaikan dengan putusan MK, yaitu mem- Sayang hasilnya mengecewakan, pasangan bolehkan calon independen dalam Pilkada, calon independen Hudaya Prawira-Nahadi dengan syarat dukungan 3% hingga 6,5% berada di urutan terakhir di antara tiga fotokopi KTP, tergantung banyaknya calon, dengan raihan suara hanya 9,56%. jumlah penduduk

Pasangan OK Arya Zulkar- Calon independen kembali menang 16 OKT nain-Gong Martua Siregar dalam putaran kedua Pilkada Rote 24 NOV 2008 jadi calon independen Ndau (NTT), yaitu pasangan Christian 2008 pertama yang berhasil Nehemia Dillak-Zachrias P Manafe menang dalam Pilkada, (32,33%). yaitu di Kabupaten Batubara (Sumatera Utara) dengan suara 34,67%. 21 31 DES Pasangan calon independen Aceng MK mengabulkan judicial review UU Pemer- DES 2008 Fikri-Dicky Chandra menang dalam putaran intahan Aceh, bahwa calon independen 2010 kedua Pilkada Garut (Jawa Barat) dengan dibolehkan maju dalam Pilkada tahap beri- suara 55,80% kutnya, bukan hanya sekali pada Pilkada 2006-2007.

Hasil akhir Pilkada DKI 2012, salah satu Wakil Gubernur DKI Ahok menyatakan pasangan calon independen Faisal keluar dari Partai Gerindra sebagai bentuk 19 JUL Basri-Biem Benyamin meraih suara 4,98%, penolakan terhadap sikap partai tersebut 10 SEPT 2012 melebihi suara calon yang diusung koalisi terkait RUU Pilkada yang mengubah aturan 2014 Partai (Alex Noerdin-Nono Sampo- pemilihan kepala daerah oleh DPRD no) yaitu 4,67%. Pilkada DKI sendiri dimenangkan pasangan Jokowi-Ahok dalam dua putaran. 19 18 NOV Ahok dilantik oleh Presiden Jokowi sebagai UU Pilkada No 8/2015 menaikkan syarat MAR 2014 Gubernur DKI, setelah sepekan sebelumnya dukungan calon independen menjadi kisa- 2015 rapat paripurna DPRD DKI yang diboikot ran 6,5% hingga 10%, tergantung jumlah partai-partai Koalisi Merah Putih mengu- penduduk. mumkan Ahok menjadi gubernur pengganti Jokowi.

Kelompok relawan Teman Ahok bertekad Teman Ahok berencana menggalang 1 juta dukungan KTP agar membangun 150 posko 08 JUN Ahok bisa maju kembali dalam Pilkada DKI pengumpulan KTP di 26 JUN 2015 2017. Aksi tersebut dilakukan menyusul seluruh wilayah DKI. 2015 Peraturan KPU No 9/2015 yang memper- Menurut juru bicara ketat syarat calon independen, di antaranya Amalia Ayuningtyas, pengumpulan KTP harus memiliki keabsah- sudah 25 posko Teman an dalam bentuk cetak fisik, tidak boleh Ahok yang didirikan. 29 melalui email atau online. 09 SEPT DES 2015 Pada Pilkada Serentak 2015, sebanyak 187 2015 pasangan maju dari jalur independen yang MK meringankan syarat dukungan calon berlangsung di 8 provinsi, 170 kabupaten independen, bukan berdasarkan jumlah dan 26 kota. Di antaranya 8 pasangan calon 180 penduduk tetapi dari DPT (Daftar Pemilih independen berhasil memenangkan Pilkada Tetap) Pilkada sebelumnya. Ketentuan 2015. Tetapi menurut Skala Survei Indone- tersebut baru akan diberlakukan pada Pilka- sia, setidaknya 35% wilayah memiliki calon da Serentak 2017. independen, tetapi hanya 14,4% yang menang, sebagian besar di wilayah dengan jumlah pemilih kurang dari 500 orang. Ahok menyatakan akan maju Pilkada DKI Sekretaris DPD PDIP DKI yang juga Ketua 2017 dari jalur independen, berpasangan DPRD DKI, Prasetio Edi Marsudi melontar- 07 MAR dengan Heru Budi Hartono, Kepala Badan kan istilah "deparpolisasi" menanggapi 08 MAR 2016 Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah keputusan Ahok maju sebagai calon inde- 2016 (BPKAD) DKI. penden. Sebelumnya Wakil Gubernur DKI dari PDIP, Djarot Saidul Hidayat 11 digadang-gadang bakal mendampingi 18 MAR Ahok dalam Pilkada 2017. MAR 2016 Teman Ahok berhasil mengumpulkan Menghadapi fenomena menguatnya calon 2016 dukungan sebanyak 784.977 KTP, tetapi independen, muncul wacana dari Komisi II diputuskan untuk diulang karena belum DPR untuk memperberat syarat dukungan mencantumkan nama Heru sebagai calon dari sebelumnya 6,5%-10% menjadi wakil gubernur pendamping Ahok. 15%-20%, disamakan dengan syarat calon Berdasarkan DPT Pilkada 2012, syarat dari partai politik. dukungan untuk calon independen maju di DKI adalah 7,5% atau 525.000 KTP.

Geliat calon 20 independen mengemuka di berbagai daerah. Di MAR antaranya deklarasi Gerakan Rakyat Jogja Independent (JOINT) 2016 oleh sejumlah tokoh seperti Busyro Muqoddas, Butet Kartaredjasa dan Garin Nugroho, untuk menjaring nama-nama yang dianggap layak menjadi calon Walikota Yogyakar- ta dari jalur independen. CALONCCatatanata tINDEPENDENan KemenanganKemenangan

3URYLQVL$FHK 3URYLQVL6XPDWUD8WDUD

tahun tahun

Irwandi Yusuf & Muhammad Nazar OK Arya Zulkarnain & Gong Martua Siregar 2006 Provinsi Aceh 38.20% 2008 Kab Batubara 34.67% Munawar Liza Zainal & Islamuddin M Syahrial & Ismail Marpaung 2006 Kota Sabang 35.58% 47.34% Mirza Ismail & Nazir Adma 2015 Kota Tanjung Balai 2006 Kab. Pidie 56.04% :DOLNRWDEHUXVLDWDKXQ Azhar Abdurrahman & Zamzami A Rani 2006 Kab Aceh Jaya 63.43% Muslim Hasballah & Nasruddin Abu Bakar 3URYLQVL6XPDWUD%DUDW 2006 Kab Aceh Timur 36.40% Tgk. Ilyas A Hamid & Syarifuddin 2006 Kab Aceh Utara 67.35% Munir Usman & T. Suadi Yahya 2006 Kota Lhokseumawe 38.94% Ramli MS & Fuadri tahun 2007 Kab Aceh Barat 79.11% Nurdin Abdul Rahman & Busmadar Ismail 2007 Kab Bireuen 62.27% Ramlan Nurmatias - Irwandi 2015 Kota Bukittinggi 41.84%

3URYLQVL*RURQWDOR 3URYLQVL/DPSXQJ

tahun tahun

Haris Najamudin & Hamim Pou Satono & Erwin Arifin 2010 Kab Bone Bolango 32.74% 2010 Kab Lampung Timur 47.72% 3URYLQVL-DZD%DUDW 3URYLQVL177

tahun tahun

Aceng Fikri & Dicky Chandra Christian Nehema Dillak & Zachrias P Manafe 2008 Kab Garut 55.80% 2008 Kab Rote Ndau 32.33% Dadang M Naser & Gun Gun Gunawan Jonas Salean & Herman Man 2015 Kab Bandung 64.28% 2012 Kota Kupang 56.76% Marthen L Dira Tome & Nikodemus N Rihi Heke 59.26% 3URYLQVL-DZD7LPXU 2015 Kab Sabu Raijua

3URYLQVL-DZD7HQJDK

tahun

Saifullah & MG Hadi Sutjipto tahun 2010 Kota Sidoarjo 60.46% Abdul Hafidz & Bayu Andriyanto 2015 Kab Rembang 68.50% 3URYLQVL.DOLPDQWDQ7LPXU

3URYLQVL.DOLPDQWDQ%DUDW

tahun

Neni Moerniaeni & Basri Rase tahun 2015 Kota Bontang 55.86% Rita Widyasari & Edi Damansyah Muda Mahendrawan & Andreas Muhrotien 2015 Kab Kutai Kartanegara 89.43% 2009 Kab Kubu Raya 58% Martin Rantan & Suprapto 2015 Kab Ketapang 31.23%

3URYLQVL%HQJNXOX 3URYLQVL.DOLPDQWDQ7HQJDK

tahun tahun Suherman & Slamet Diyono 2010 Kab Rejang Lebong 45.49% Sudarsono & Yulhaidir 2013 Kab Seruyan 53.65% Satir DEPARPOLISASI (Diselingkuhi Parpol Sakitnya Tuh di Sini)

Oleh: Geger Riyanto

ewaktu Ibu Megawati, sang mantan, menyampaikan Dalam ilmu persingkatan yang baik dan benar, tentu saja Sdeparpolisasi membahayakan dan harus dilawan, saya keliru. Tetapi untuk kepentingan mengajar Udin dan apakah rakyat tergugah dan mengangkat panji-panji Mamad, saya cukup yakin, keputusan saya tak sepenuhnya perlawanan bersamanya? Atau apakah rakyat, seturut kata keliru. Deparpolisasi terjadi ketika para bakal pemilih para pengamat dan pakar, kecewa berat karena pernyataan berduyun-duyun menyingkir dari partai politik ke calon tersebut menengarai parpol terpojok dan tak punya strategi perseorangan karena situasi yang sama dengan yang mempertahankan dukungan selain dengan manuver dialami oleh para gadis Pantura yang kemasygulan hatinya kekuasaan? terwakili lirik menyayat Cita Citata. Mereka diselingkuhi. Sayangnya, pertama, rakyat bukanlah sebatas kader partai Tugas saya menggambarkan fenomena ini ke Udin dan Ibu Megawati. Kedua, rakyat pun bukan sebatas 0,01 persen Mamad pun selanjutnya tak terlalu sulit lagi. Bedanya, saya penduduk —kawula terdidik yang bukan hanya akan bilang, yang ini buayanya bukan lelaki tetapi partai cukup beruntung dapat mengenyam pendidikan namun politik. Lelaki juga sih—segerombolan lelaki tepatnya. juga cukup berselera mengunyah perkembangan politik Bagaimana bentuk diselingkuhinya? Mudah saja terkini yang selalu runyam dan tak selalu bermanfaat. menunjuknya. Sewaktu pemilu atau, sebut saja PDKT, Saya menerka yang terjadi di kebanyakan warung kopi pemilih adalah segalanya. Rayuan-rayuan paling gombal Pantura, misalnya, kurang-lebih adalah keseharian terlantun. Janji-janji paling manis terucap. Tetapi sesudah semacam ini. terpilih, bulan madu pun bahkan tak sempat dirayakan. Mereka tak henti-hentinya diberitakan menikmati kekayaan, "Ibu Mega bilang sekarang lagi jamannya deparpolisasi," kemewahan, privilese dari kebijakan atau kesepakatan yang ujar Udin. "Kamu tahu deparpolisasi itu apa?" mengecer murah aspirasi konstituennya. "Depar... Apaan tuh? Lagu dangdut baru ya?" Mamad Para pengrajin kata yang pandai menyebutnya di koran- bertanya balik. koran sebagai pengkhianatan demokrasi. Namun, Udin dan Mamad pastinya lebih mudah memahaminya dari ref lagu "Iya kali ya." favorit yang penetrasinya sepuluh kali lebih hebat dari koran Keduanya lalu pasrah. Lantas, lanjut menyeruput kopi. paling besar sekalipun. "Sakitnya tuh di sini, di dalam hatiku. Obrolan tentang Liga Champions terasa jauh lebih menarik Sakitnya tuh di sini, melihat kau selingkuh." dibandingkan satu istilah yang tak jelas juntrungannya. Pada saat yang demikian, dari antah berantah datanglah Dan, memang, pada kenyataannya, media sendiri tak yakin calon kekasih baru yang pemarah, bermulut serampangan, kalau yang memahami istilah ini lebih dari beberapa gelintir berpotensi suka menyakiti pasangan, namun memegang pembacanya. Baru-baru ini saya mencoba menelisik satu kualitas yang selama ini gagal dimiliki semua kekasih deparpolisasi di mesin pencari Google dan, alih-alih sebelumnya: setia. Dan kian menambah nilai lebihnya, ia mendapati pemberitaan, yang muncul pertama-tama datang tanpa gorengan-gorengan gombal parpol. Parpol adalah artikel media mentereng yang menerangkan "apa itu ditinggal kendati menunjuk lelaki baru ini tidak santun? deparpolisasi." Tentu. Parpol menjadi posesif dan menggunakan ancaman- Ketika saya mengetik "deparpolisasi," Google pun mau ancaman agar kekasih tak meninggalkannya? Inilah yang mengarahkan saya ke pencarian "deparpolisasi artinya" dan nampaknya terjadi. "makna deparpolisasi." Yang, artinya, profil kebanyakan Pada titik ini, Udin dan Mamad seharusnya sudah mafhum pencari di Google dalam bahasa Indonesia nampaknya dengan deparpolisasi, mengutuk kekurangajaran parpol seperti Udin dan Mamad. Mereka ingin mengetahui apakah dan, semoga, menjauhkan diri seandainya niat berselingkuh deparpolisasi merupakan tembang dangdut yang sedang terbersit. naik daun, dan memastikan diri mereka tak ketinggalan tren. Kuliah kecil ini berakhir? Belum. Nah, seandainya saya diminta membantu memahamkan Sejujurnya, saya tak yakin dinamika dan intrik yang Udin dan Mamad makhluk apakah sebenarnya sebenarnya bergulir sesederhana itu. Calon kekasih yang deparpolisasi, saya agaknya tidak akan memulai dengan datang seorang diri tak pernah ada yang menjamin bebas menampik dugaan awam mereka. dari syahwat menyelingkuhi konstituen. Malah, bisa jadi "Ya, benar!" jawab saya dengan percaya diri selayaknya citra buruk sang mantan yakni mereka yang diusung parpol motivator handal. "Deparpolisasi itu lagu dangdut terbaru!" membutakan pemilih dari kritisisme yang diperlukannya. Kita tahu, lagu dangdut gemar menggunakan singkatan- Sayangnya, drama parpol vs perseorangan, rezim vs rakyat, singkatan menawan sebagai judulnya. Jagung Bakar, kotor vs bersih, selingkuh vs setia inilah yang jauh lebih misalnya, yang merupakan singkatan janda tanggung baru mudah dan lebih sering menghinggapi benak kebanyakan mekar atau meriang—merindukan kasih sayang. Saya akan insan. menjelaskan, deparpolisasi itu semacam lagu-lagu Namun, untuk poin terakhir saya ini, tak ada cara untuk tersebut. Singkatannya yakni "diselingkuhi partai politik menyampaikannya dengan sederhana. Udin dan Mamad, sakitnya tuh di sini." mungkin, yang paling penting harus ingat. Tak ada jalan Mari kita ulang. "Deparpolisasi. Diselingkuhi partai politik pintas untuk keluar dari kisah masa silam yang kelam. sakitnya tuh di sini." Deparpolisasi tak menjawab semua kegalauan.

Koran Solidaritas, Edisi IX - April 2016 Kebudayaan Partai Politik dan Kita (Yang Tidak Percaya Diri)

artai politik adalah sebuah keniscayaan membuktikan mampu mengalahkan calon-calon yang dalam demokrasi. Pada hakikatnya didukung partai politik dalam pemilihan kepala daerah. Ppartai politik adalah sarana untuk Mesin partai politik mulai aus karena sibuk berputar dalam menampung aspirasi dalam satu kerangka konflik internal. Lantas muncul pertanyaan, akankah lebih kepentingan dan visi yang sama. Sebagai baik bila partai politik dibubarkan saja? salah satu perangkat utama demokrasi maka Oleh: Sejenak gagasan itu terlihat menarik dan seketika partai partai politik memiliki andil penting dalam E.S. Ito politik terlihat seperti makhluk asing di tengah demokrasi menjamin keberlangsungan demokrasi. Akan pancasila ini. Padahal apabila ditengok ke belakang, tetapi peran vital itu tidak serta merta keberadaan partai politik dalam bentuk gerakan membuat partai politik lantas bebas dari kesalahan apalagi kemerdekaan telah muncul jauh sebelum kemerdekaan sampai dikultuskan. Sebab partai politik menghimpun Indonesia. Mulai dari Indische Partij hingga Partai Nasional manusia yang kemudian mengerucut dari elit partai yang Indonesia dengan tokohnya Sukarno. Itu artinya kesadaran seringkali kepentingan pribadinya mengalahkan aspirasi untuk menghimpunkan gagasan dan aspirasi dalam satu yang tumbuh di tengah-tengah partai politik itu sendiri. wadah gerakan telah muncul lebih dari seratus tahun yang Maka umur partai politik bisa seumur jagung atau berhitung lalu di bumi pertiwi ini. Partai politik bukanlah entitas asing abad tergantung pada individu-individu yang dalam sejarah kebangsaan Indonesia. Dalam berbagai menakhodainya serta dinamika yang tumbuh di antaranya. bentuk dan ideologi partai politik memiliki saham dalam Banyaknya permasalahan yang muncul karena perilaku elit pasang surut demokrasi di Indonesia. Bila sekarang banyak partai selama beberapa tahun belakangan mulai membuat pihak ingin merayakan deparpolasasi mungkin pada banyak pihak jengah dengan partai politik. Suara-suara prinsipnya mereka tidak percaya diri untuk melakukan mulai bermunculan mempertanyakan urgensi partai politik perubahan baik di dalam partai politik maupun melakukan di Indonesia. Apalagi di era digital ini masyarakat memiliki perubahan lewat partai politik. beragam corong untuk menyuarakan sikapnya mulai dari Kita tentu saja butuh partai politik untuk menjamin sosial media hingga petisi online. Aspirasi lewat partai mulai berlangsungnya demokrasi. Tetapi lebih dari itu, partai dipertanyakan efektitasnya dalam perumusan kebijakan. politik juga butuh pikiran-pikiran segar yang tidak hanya Masyarakat cenderung mulai menghimpun sendiri dalam bisa menggugat tetapi berani melakukan perubahan. gerakan-gerakan yang berubah jadi gelombang viral di Dengan demikian, kita masih berani berharap akan muncul dunia maya. Masyarakat muak dengan perilaku elit yang politisi-politisi baru yang tidak sekedar memenangkan kursi seringkali menjadikan suara mereka sebagai alat tukar dalam kontestasi politik tetapi juga berhasil memenangkan transaksi pribadi. Di beberapa daerah calon independen hati rakyat lewat program dan kerja nyatanya.

Koran Solidaritas, Edisi IX - April 2016 Opini

partai sebagai institusi, melainkan pada sifat oligarki Politik sebagai di dalam partai, maupun antar partai. Pada sifat itulah partai menelantarkan demokrasi. Tentu feodalisme dan politik dinasti juga tak disukai publik, kendati Jalan Generasi merupakan prakti k kepartaian nyata di sini. Feodalisme menutup kritisisme dalam partai karena artai adalah pembuluh pemimpin partai dipilih untuk dipuja, bukan dipilih darah demokrasi. Ia karena ia visioner. Dalam partai yang dinastik, ketua Pmengalirkan nutrisi ke partai adalah sekaligus pemilik partai. Sirkulasi politik dalam tubuh politik. Karena itu, dan kaderisasi dijalankan untuk mempersiapkan bila ia tersumbat, maka tubuh Oleh: anggota dinasti. Praktek feodalisme dan dinastik itu Rocky Gerung politik jatuh sakit. membuat politik tak tiba di rakyat. Politik menjadi sangat eksklusif, dan rakyat sekedar dihitung sebagai Memang, politik tak terbagi habis pengikut. dalam partai. Karena itu ada “calon independen”, ada “golput”. Tetapi itu hanya memperlihatkan Tetapi praktik kepartaian yang paling ketakcukupan sistem politik dalam mewadahi menjengkelkan adalah ketika suara rakyat dijadikan aspirasi rakyat melalui partai. Bukan membatalkan sekedar alat tukar tambah antar elite partai, untuk perlunya partai sebagai peralatan demokrasi. kepentingan materil jangka pendek. Itulah praktik oligarkis. Demokrasi menjamin partisipasi melalui Namun secara hakiki, demokrasi tetap lebih primer partai. Tetapi partai hanya peduli pada transaksi ketimbang partai. Artinya, demokrasi tak boleh oligarkis. berakhir seandainya pun seluruh partai tak berfungsi. Demokrasi adalah “inner beauty” politik, sedangkan Akibatnya, tak terjadi sirkulasi elite. Kaderisasi tak partai adalah kosmetik. ada gunanya bila potensi menjadi kader sudah dibatasi oleh “kurikulum oligarki”. Kecuali bagi para Kita kini ada dalam suasana “anti partai”. Yaitu oportunis, ideologi partai tak ada artinya karena ketakpercayaan publik terhadap partai. Orang politik dijalankan sepenuh-penuhnya hanya untuk melihat partai sebagai rampok, calo, bromocorah. kepentingan transaksi. Pendalaman dan perspektif Tentu karena ada yang tak bersih dalam prakti k ideologi tak diperlukan. partai, yaitu korupsi, arogansi, inkonsistensi, dan seterusnya. Politik memerlukan kritik untuk menjaga netralitas ruang publik. Yaitu untuk menjamin agar demokrasi Tetapi sebetulnya, sinisme itu bukan tertuju pada tak dimonopoli oleh satu golongan. Tetapi ideal ini

Koran Solidaritas, Edisi IX - April 2016 tak mungkin terjadi bila ada oligarki. Oposisi tak PSI bukanlah sekumpulan bekerja pada situasi oligarki. Suara publik tidak anak muda dan diagregasikan sebagai kepentingan, tetapi dimanfaatkan oleh klik oligarki untuk transaksi perempuan cengeng, pragmatik antar partai. Inilah yang Anda saksikan yang hanya bisa memaki sebagai kedangkalan politik: dua partai yang di media-media sosial. berselisih secara ideologi dapat bersekutu untuk kepentingan tukar-tambah politik di daerah. KaderPSI tidak hanya Tentu ada inkonsistensi ideologis dalam praktik andalkan kemudaannya tukar-tambah semacam itu. Dengan kata lain, kepentingan pragmatis materil telah membatalkan untuk mengemis kekuasaan. identitas ideologi partai. Kalau demikian, untuk apa inilah PSI yang Anti Korupsi sebuah partai bersikeras menganut ideologi pada dan Anti Intoleransi. saat kompetisi elektoral? Distingsi ideologi ia tawarkan di forum kampanye, tetapi oportunisme yang ia sajikan setelah berkuasa. PSI adalah anak muda Oligarki menyebabkan hasil pemilu berjarak dengan yang sadar bahwa kebijakan pasca pemilu. Artinya, suara rakyat pada kekuasaan bisa saat pemilu, diterjemahkan hanya demi kepentingan sangat membutakan. strategis elite oligarki setelah pemilu. Jadi, keinginan rakyat tak tersambung dengan kebijakan partai. Itulah penghinaan terhadap rakyat. Grace Natalie Maka disitulah politik memburuk: saat pemilu, sang politisi mengemis suara rakyat. Saat berkuasa, ia tukar- tambahkan suara itu tanpa ijin rakyat. Sebelum pemilu ia adalah pengemis, setelah terpilih ia jadi calo.

Apa yang salah dalam kaderisasi politik kita? Pada pengertian yang paling dasar, kita telah salah menerjemahkan“political animal” sebagai “binatang politik”. Kita tak paham bahwa politik adalah ide tentang keadilan. Politisi tugasnya maha agung karena ia harus mendistribusikan keadillan. Jadi “political animal” itu bukan “binatang politik”, melainkan “binatang yang berpolitik”. Artinya, manusia berada satu tingkat di atas binatang, karena ia menjalankan hal yang tak dapat dilakukan binatang, yaitu mendistribusikan keadilan. Jadi, berpolitik mengandaikan dua kualitas: diri yang merdeka, dan diri yang adil. Hanya pada nilai-nilai itu sebuah generasi dapat tiba di masa depan. Karena itu, politik hari ini memerlukan kepemimpinan intelektual. Yaitu kapasitas untuk membaca masa depan dan mengkonsepsikannya sebagai jalan generasi.**

Koran Solidaritas, Edisi IX - April 2016 Opini Parpol di Tengah Zaman Yang Berubah

Sudah waktunya partai politik memikirkan lebih jauh bagaimana membuat sebuah sistem dan teknologi yang akan membantu kerja kerja mereka di lapangan. Mulai dari teknologi pengambilan data sampai dengan teknologi yang dapat membantu pengambilan keputusan yang berpihak kepada rakyat

i tengah golak-golak macam Partai politik di masa pemerintahan Jokowi ragam isu politik yang marak tampaknya tidak mendapat tempat yang baik di hati Ddi dalam beberapa bulan publik. Bukan karena partai-partai politik terakhir ada dua fenomena penting menghadapi represi dari pemerintah, tetapi justru yang menarik untuk diperhatikan. karena partai politik tidak berperan sebagaimana Oleh: Anom Astika* Pertama, keberanian Ahok untuk mestinya, sebagai institusi penganjur etika politik di maju sebagai calon gubernur DKI tingkat praktis. Kasus 'pencatutan' nama Jokowi oleh lewat jalur independen. Ini sebuah ketua DPR Setya Novanto, dan keputusan Mahkamah terobosan politik yang baru dan unik. Sebelumnya, Kehormatan DPR di dalam merespon kasus tersebut sepanjang sejarah pemilihan Gubernur DKI semua sedikit banyak melukai hati publik. Kisruh internal calon selalu diusung oleh partai politik. Pun Ahok yang berlangsung di Partai Golkar dan Partai ketika maju menjadi calon wakil gubernur Persatuan Pembangunan menunjukkan kepada mendampingi Jokowi di tahun 2012, diusung oleh publik perihal ketidakmampuan partai-partai Partai Gerindra. Namun untuk Pilgub DKI Jakarta tersebut di dalam mengorganisasikan dirinya. mendatang, Ahok sebagai calon petahana seperti Bahkan di masa pemerintahan SBY dengan tidak menganggap penting dukungan partai politik, munculnya sejumlah kasus korupsi yang melibatkan dan memilih untuk mengandalkan relawan non partai pejabat publik dan pejabat negara, sudah cukup pendukungnya. Bahkan untuk calon wakil menjadi bagian dari akumulasi sakit hati rakyat saat gubernurnya pun Ahok tidak mengambil dari tokoh ini terhadap partai politik. partai politik, tetapi dari jajaran birokrasi Pemda DKI Jakarta, Heru Budi Hartono. Ada apa sebenarnya Dalam konteks DKI, ketika Ahok mulai menjabat antara Ahok dan partai politik? sebagai Gubernur DKI menggantikan Jokowi yang

Koran Solidaritas, Edisi IX - April 2016 Opini terpilih sebagai Presiden RI, muncul kasus korupsi online tersebut melanggar UU Perhubungan Darat UPS yang diduga melibatkan beberapa oknum dari atau tidak; apakah bisnis transportasi online itu anggota DPRD DKI Jakarta. Perseteruan antara bisnis aplikasi ataukah jasa rental; berikut Ahok dan DPRD pun mencuat dan melahirkan pro persaingan antara bisnis jasa transportasi kontra di media massa. Bahkan isu UPS diangkat konvensional versus jasa transportasi online, lagi oleh Ahok dalam konteks sekolah rusak di semuanya mengharubiru dalam aksi massa di lingkup DKI Jakarta terkait kecilnya anggaran bulan November 2015 dan Februari 2016. Tetapi rehabilitasi sekolah di Jakarta dibandingkan segala macam protes dan polemik yang muncul dengan anggaran pengadaan pembelian terkait penyelenggaraan bisnis jasa transportasi Uninterubtable Power Supplies(UPS), scanner , online tersebut pada akhirnya juga tidak mampu dan lain-lain. Terakhir, ricuh seputar Reklamasi menahan tekanan publik, yang makin lama makin Teluk Jakarta, yang didahului dengan Operasi terbiasa dengan teknologi aplikasi. Tangkap Tangan (OTT) KPK terhadap anggota DPRD DKI, Sanusi dari Partai Gerindra, semakin Problematiknya sekarang dengan segala membuat Ahok maupun publik menjadi tidak perkembangan teknologi yang tersedia, apakah bersimpati terhadap keberadaan partai politik. partai politik bisa beradaptasi? Jika dunia ekonomi dan birokrasi sudah mampu menyerap teknologi Fenomena kedua, sebenarnya lebih terkait dengan sebagai bagian dari kinerjanya, bagaimana dengan dunia bisnis dan teknologi komunikasi, tetapi dunia politik dalam hal ini partai politik? memiliki dampak sosial-politik. Kemunculan generasi baru yang percaya dengan kemampuan Tugas partai politik bagaimana pun bukan sekedar teknologi di dalam menyelesaikan problem- sebagai sarana penyambung lidah rakyat, dan atau problem sosial, ekonomi, dan politik mewujud sebagai mediator (wakil rakyat) dari setiap semenjak berkembangnya pemanfaatan media penyusunan kebijakan-kebijakan untuk sosial sebagai media politik publik. Mulai dari kepentingan rakyat. Partai politik juga memiliki urusan promosi produk rumahan sampai dengan kewajiban untuk mengajarkan etik dari gosip intrik politik seputar istana semuanya pencarian/pengupayaan kebenaran yang berpihak berkembang di media sosial facebook dan twitter. kepada rakyat. Partai politik dan atau wakil rakyat Bahkan sampai pilpres 2014 kedua jenis media tidak mungkin mengupayakan kebenaran jika sosial tersebut ramai dengan 'perang suara' antara dirinya tidak memiliki etik untuk memperjuangkan masing-masing pendukung calon presiden. kepentingan rakyat. Pun etik juga tidak berarti sesuatu yang abstrak, karena aturan-aturan Tetapi pada periode 2016, semua yang ramai maupun norma-norma hukum sebagai 'berperang' di dua jenis media sosial di muka turunannya, sudah bisa membimbing partai politik seperti 'terendam masuk' ke dalam ruang-ruang dan atau wakil rakyat untuk memperjuangkan publik digital yang lebih privat, yaitu ke dalam kebenaran. Persoalannya hal etik berpolitik grup-grupwhatsapp . Kritik dan debat tentang tersebut selalu dilanggar, dan dilanggar sebuah isu kini lebih marak di dalam berbagai sebagaimana kasus-kasus di awal tulisan ini. macam grup grup tersebut. Sementara untuk kepentingan ekonomi, promosi produk dan jasa Sudah waktunya partai politik memikirkan lebih layanan semuanya kini diikat dalam moda-moda jauh bagaimana membuat sebuah sistem dan aplikasi yang bisa diunduh melalui media teknologi yang akan membantu kerja kerja mereka komunikasi seluler. Bahkan dalam mekanisme di lapangan. Mulai dari teknologi pengambilan layanan birokrasi masyarakat di DKI Jakarta, data sampai dengan teknologi yang dapat gubernur Ahok juga menerapkan sistem aplikasi membantu pengambilan keputusan yang berpihak yang berjaring sampai tingkat kecamatan dan kepada rakyat. Jikalau ini diabaikan, maka fungsi kelurahan. partai politik secara umum tidak akan berbeda jauh dengan grup-grup whatsapp, dan fungsi kerja Efeknya kemudian, di satu sisi layanan birokrasi lapangannya akan bisa dengan cepat digantikan Pemda DKI Jakarta terhadap persoalan-persoalan oleh aplikasi-aplikasi android. Ketika itu terjadi, riil masyarakat menjadi cepat tertangani, maka de-parpolisasi adalah sesuatu yang tak sebagaimana layanan bisnis online pada umumnya terhindarkan, dan demokrasi pun pada akhirnya terhadap para konsumen. Negatifnya kemudian, cukup dengan menekan satu tombol di ponsel dalam konteks layanan jasa transportasi online pintar. sebagaimana yang tampil dalam bentuk aplikasi ponsel pintar, GO-JEK, Grab Bike/Car, Uber Taxi telah memunculkan polemik dan aksi massa. *. Penulis adalah Redaktur Portal Prisma Perbedaan pendapat apakah bisnis transportasi

Koran Solidaritas, Edisi IX - April 2016 Diskursus DEPARPOLISASI: Menagih Janji Partai Politik Oleh: Ramli Hussein (Pimred Koran Solidaritas)

Partai Politik Membawa Kerusakan politik harusnya diatur dan dikelola sebagai alat kesejahteraan, oleh Hitler dijadikan industri mesin- Jika memiliki kesempatan dan kekuatan, niscaya mesin pembunuh berkualifikasi canggih partai politik akan membungkam kekuatan politik dijamannya. lainnya untuk berkuasa secara tunggal disalah satu Negara. Demikianlah kekuasaan mampu membuat Tidak butuh waktu lama, Hitler yang disokong oleh batas-batas baru yang belum pernah terbayangkan Mussolini Sang Tiran dari Italia, menguasai hampir sebelumnya. Siapa yang membayangkan Partai seluruh daratan Eropa, kecuali Inggris Raya di ujung kecil yang pada Pemilu Jerman tahun 1928 hanya Barat benua dan Rusia di ujung Timur Eropa. mampu memperoleh 2,6% suara itu, kemudian Jepang merasa siap untuk menjadi penguasa Asia, menjadi kekuatan politik sekaligus tempur yang ekspansi dilakukan, Asia Tenggara, Korea, Taiwan paling menakutkan dalam sejarah peradaban dan akhirnya mendarat di Shanghai. Setelah manusia. menguasai China, meski belum sepenuhnya stabil, Jepang mulai maruk dengan melancarkan sebuah NAZI dibawah kepemimpinan Sang Fuehrer Adolf serangan Kamikaze ke pangkalan militer Amerika Hitler, keluar sebagai pemenang Pemilu Maret 1933 Serikat di Pearl Harbour. Perang dunia yang dengan perolehan suara 43,91%. Kesempatan itu sebenarnya dimulai, Amerika Serikat ikut dalam tidak dilewatkan oleh Hitler, seluruh Partai Politik dua perang sekaligus, di Eropa melawan Italia dan yang tidak setuju untuk tunduk dibawah kekuasaan Jerman, juga di Pasifik melawan Jepang. Hitler dibubarkan, elitnya menjadi buron hingga ke Rumania dan Yunani. Partai Komunis dan Partai Partai Politik Yang Membebaskan Sosialis menjadi sasaran utama kemarahan Hitler. Berbeda dengan Partai NAZI di Jerman yang NAZI berkuasa secara absolut hingga menggelar membawa petaka bagi umat manusia, di Nusantara Pemilu November 1933 dengan perolehan suara tahun 1912 lahir sebuah partai politik pertama sebesar 92,11%. Hitler bersama sekutu dekatnya, bernama de Indishce Partij yang didirikan tiga Mussolini dari Italia, menyulut perang di daratan serangkai Douwes Dekker, Tjipto Mangunkusumo, Eropa, dendam Afrika yang dibawa pulang. Dalam Ki Hajar Dewantara. Peletak pondasi pertama waktu singkat mesin-mesin industri dan produksi gagasan kebangsaan Indonesia, meski digagas Jerman disulap menjadi industri perang yang oleh kelas Priyai, Indische Partij merajut perbedaan memproduksi pesawat tempur dan tank-tank kelas sosial dan kelas ekonomi bangsa jajahan dengan kecepatan tinggi. Teknologi yang oleh

Koran Solidaritas, Edisi IX - April 2016 Diskursus menuju gagasan persatuan nasional. Dalam Kemerdekaan RI pada 17 Agustus 1945. perjalanannnya, Indische Partij memang tidak mampu mencapai cita-cita pendiriannya Afiliasi, Fusi, Koalisi dan Aliansi mengupayakan Indonesia merdeka, namun sebagai Gagasan deparpolisasi harus dibedakan dengan sebuah Partai Politik, IP telah meletakkan pondasi beberapa istilah politik lainnya seperti: Afiliasi, Fusi, awal bangunan Indonesia Merdeka yang menjadi Koalisi dan Aliansi. Meskipun semua istilah tersebut lebih bergairah pada tahun-tahun berikutnya, memiliki makna yang hampir sama namun berbeda bahkan setelah ketiga pendiri IP dibuang ke tempat dalam praktik. yang terpisah. Afiliasi, istilah ini biasanya digunakan dalam struktur organisasi yang lebih kompleks. Maknanya adalah pertalian sebagai anggota atau cabang. Sering digunakan antara organisasi induk dengan organisasi sayap. Misalnya di Jerman, DGB sebagai konfederasi sarekat buruh terbesar di Jerman memiliki afiliasi politik (meski tidak resmi dan wajib) secara tradisional memiliki afiliasi politik dengan SPD Partai Sosial Demokrat Jerman. Jenis kerjasamanya adalah kesamaan platform dan program kerja, aspirasi buruh melalui DGB dititipkan kepada SPD yang memiliki perwakilan di Parlemen Federal, sebaliknya dalam Pemilihan Umum, DGB mempromosikan SPD ke kalangan anggotanya. Afiliasi merujuk pada hubungan yang imbang, meski kadang secara struktur independen namun cara pandang, ideologi dan program kerja menyatukan sebuah afiliasi politik. Fusi, Indonesia pernah mengalami masa dimana pemerintah menjalankan politik penyederhanaan partai politik melalui jalan Fusi. Fusi artinya Kedatangan para orang yang dibuang di Belanda. Duduk dari kiri: Tjipto Mangoenkoesoemo, Douwes Dekker, Soewardi Soerjaningrat, berdiri dari kiri: F. menyatukan secara total seluruh aktifitas, struktur Berding, G. L. Topee, dan J. Vermaesen. - Sumber: indischhistorisch.nl dari dua organisasi atau lebih menjadi satu partai. Demi memantapkan visi Orde Baru yang mengutamakan stabilitas politik untuk percepatan Pondasi utama yang diletakkan oleh IP adalah pembangunan, maka diluncurkan paket Fusi Partai kemampuan untuk merasa setara. Meski didirikan pada tahun 1973. Akhirnya dimulailah masa oleh Priyai dan Indo-Belanda, namun IP Demokrasi Pancasila versi Orde baru dengan hanya menempatkan persamaan rasial dalam segala menyertakan tiga partai politik dalam setiap urusan politik dan pemerintahan adalah hal utama. Pemilu, yakni: PPP (Partai Persatuan Tidak ada yang lebih tinggi dan tidak ada yang lebih Pembangunan) merupakan penggabungan partai- rendah. Palajaran lain dari kelahiran IP adalah partai politik Islam, yang terdiri dari NU, Parmusi, pentingnya perjuangan legal, yang terlihat PERTI dan PSII. Kelompok kedua dilebur kedalam kooperatif dan damai namun jelas tidak lebih PDI (Partai Demokrasi Indonesia), partai yang mudah dari gerakan bersenjata yang membuat dilebur menjadi PDI ini terdiri dari: PNI, Murba, IPKI, banyak nyawa dan kerugian lainnya berjatuhan. IP Parkindo, Partai Khatolik. Sementara Golkar diisi adalah inspirasi politik baru, sebagai organisasi oleh tokoh-tokoh arsitek Orba dan juga petinggi moderen ketiga setelah Boedi Utomo dan Sarekat militer. Sementara partai lain yang berhaluan Islam, IP merupakan organisasi pertama di Komunis dan Sosialis secara resmi dibubarkan: Nusantara yang mendeklarasikan diri sebagai seperti PKI dan PSI. Fusi PPP dan PDI bukannya partai politik. Dalam perjalanan menuju tidak menyisakan persoalan, dimanapun proses pembuangan masing-masing, disadari atau tidak, politik yang dipaksakan, atau Fusi yang tidak berkat IP telah lahir benih-benih pembebasan melewati hasil kesadaran akan menemukan nasional baru, yang pada babak selanjutnya akan keretakan dikemudian hari. Ini terjadi pada saat era dimulai dari Gang Peneleh, di sebuah rumah milik Reformasi 1998, ketika Pemilu demokratis pertama HOS Cokroaminoto tokoh Sarekat Islam, ramuan digelar tahun 1999, partai-partai politik kembali berbagai ideologi dan gagasan Indonesia merdeka bermunculan, pecahan dari hasil fusi 1973 mencoba sedang diramu. Sebagian besar mereka akan meraih kembali eksistensinya di Pemilu 1999. menjadi pendiri-pendiri partai politik, dan mengantarkan Soekarno membacakan Proklamasi Koalisi sebenarnya memiliki makna yang dekat

Koran Solidaritas, Edisi IX - April 2016 Diskursus dengan Aliansi, keduanya bermakna kerjasama kehidupan ekonomi yang semakin baik, konfrontasi antara dua atau lebih partai politik, didalam atau kelas sosial yang menjadi basis teoritik diluar parlemen. Hanya saja koalisi biasanya lebih pengorganisasi buruh dan kader partai menjadi dimaknai sebagai kerjasama insidental untuk mengabur. Teorikelas sulit digunakan dalam meraih memenangkan sebuah kebijakan atau kelebihan dukungan elektoral. Karenanya kemudian struktur suara hasil Pemilu. Contoh misalnya Koalisi Merah partai yang ketata dan sentralis tidak mungkin Putih dalam memenangkan Capres Prabowo bekerja efektif dalam era masyarakat yang terbuka. Subianto melawan Koalisi Indonesia Hebat untuk Hal yang sama terjadi di Indonesia, sejak Pemilu memenangkan Jokowi dalam Pilpres 2014 yang 1955 politik aliran masih sangat kental mewarnai lalu. Koalisi jarang yang bersifat permanen, pertarungan politik, bahkan perdebatan di media demikian juga dengan aliansi. Hanya saja aliansi massa tidak kalah sengitnya. Islam, Nasionalis, digunakan lebih banyak untuk hal yang bersifat Sosialis dan Komunis meletakkan Bahasa-bahasa programatik dan aksi nyata, misalnya Aliansi politik aliran, wajar jika masa itu media partai politik Bhineka Tunggal Ika, adalah gabungan beberapa oplahnya melebihi media massa umum. organisasi untuk melakukan kampanye pro Pertarungan ini berhenti pada masa Orde Baru, keragaman dan melawan bentuk intoleransi. terutama pasca fusi partai 1973. Orde Baru Beberapa partai politik membaginya menjadi memegang kendali politik dan keamanan melalui aliansi taktis dan aliansi strategis, ini hanya Golkar dan Dwi fungsi ABRI. Namun politik aliran didasarkan pada durasi dan penting tidaknya masih terasa pada saat kebebasan politik kembali sebuah aksi politik dijalankan. dibuka melalui Pemilu tahun 1999, politik aliran Seluruh istilah tersebut bisa saja diseret masuk ke kembali terasa meski tidak lagi banyak memakan dalam konteks DEPARPOLISASI, sehingga dengan korban seperti masa Orde Lama. membenturkan kata deparpolisasi dengan keberadaan mekanisme calon independen Pemilu 2004 membawa cerita baru, pasca jatuhnya merupakan sebuah simplifikasi yang bisa saja Gusdur, gagalnya Amin Rais menanamkan destruktif dalam diskursus demokrasi di Indonesia. pengaruh dan Megawati yang ketika memimpin Apalagi semangat kelahiran mekanisme calon juga tidak mampu merawat kecintaan publik pada independen karena justru ingin memberikan terapi saat itu. Pemilu 2004 mengantarkan figur Susilo serius terhadap partai politik yang semakin jauh Bambang Yudhoyono menjadi presiden, padahal dari mandat pendiriannya. Partai Demokrat adalah partai politik baru dengan perolehan suara hanya 7,45% suara.

Apa ideologi Partai Demokrat? Apa rekam jejak Partai Demokrat? Apakah Partai Demokrat jauh lebih berjasa melahirkan demokrasi baru Indonesia disbanding PAN, PDI-P, PPP, bahkan dengan partai yang programnya melawan rezim militer dan otoritarianisme Soeharto seperti PRD dan PUDI pimpinan Sri Bintang Pamungkas? Jawabannya tidak sama sekali, yang terjadi adalah perubahan cara pandang pemilih dan juga mengaburnya politik ideologi di Indonesia.

Meski mayoritas beragama Islam, pemilih Indonesia secara konsisten tidak menjatuhkan pilihannya kepada partai bernafas Islam. Pun ketika Pemilu 1955 umat Islam Indonesia terbagi ke partai yang memilih partai Islam, lebih banyak mengidentifikasi dirinya sebagai nasionalis bahkan tidak sedikit yang

Ilustrasi: Politik Pencitraan menyatakan diri berhaluan sosialis dan komunis. Pasca depolitosasi dan deideologisasi Orde Baru, Catch All Party dan Deparpolisasi politik aliran sudah tidak relevan lagi, tentu saja unsur traumatik pasca tragedi kemanusiaan 1965, Masa mengaburnya ideologi, berakhirnya membuat pemilih sangat hati-hati menjatuhkan konfrontasi bipolar (blok barat vs blok timur) pasca pilihan politiknya. perang dingin membuat partai politik yang tadinya sangat ideologis, mulai kehilangan basis dukungan Era poilitik pencitraan menjadi trend baru dalam suara. Otto Kirchmer mengambil contoh Partai kontestasi parpol pasca 2004. Adopsi teori Sosialis Jerman, pasca unifikasi Jerman, ditambah marketing dan branding masuk kedalam praktek

Koran Solidaritas, Edisi IX - April 2016 Diskursus pemenangan politik menjadi hal yang biasa. kebosanan dan depresi akibat krisis ekonomi. Panggung yang tadinya diisi oleh guru kader Menu politik yang tidak berbeda antara satu partai sekarang diambil alih oleh para pengampuh parpol dengan parpol lainnya membawa pemilih kaidah-kaidah pemasaran modern. Bagaimana kedalam keadaan kehilangan gairah. Bagaimana membaca perilaku pemilih dan menciptakan membedakan partai kiri dan kanan ketika brand yang kredibel ditengah pertarungan partai- keduanya ternyata mendukung Perang Iraq? Atau partai adalah diskusi baru yang membuat Pemilu bagaimana sikap partai terhadap nuklir, krisis di era Reformasi menjadi sangat berbeda dengan ekonomi, imigran, paket jaminan sosial dll tidak Politik masa-masa sebelumnya. Seluruh partai lagi bisa dibedakan berdasarkan ideologi dan politik akhirnya bertaruh di spektrum tengah, hal program ini dilakukan demi memperoleh cukup ruang gerak Parpol gelagapan ketika ternyata di internet, didalam menciptakan diferensiasi dengan parpol- diskusi-diksusi ideologis kembali bisa dibangun parpol lainya. Jargon bertebaran, janji politik dalam konteks yang lebih baru. Di Indonesia, masa diproduksi, relevansi politik realitas terbenam catch all party harus mengalami kenyataan bahwa dalam kreasi iklan dan alat peraga kampanye. Party ID atau identifikasi kedekatan pemilih Bahkan yang paling miris adalah prinsip “kalau terhadap partai politik jauh menurun dibanding tidak bisa jadi yang terbaik, jadilah yang terlucu tahun 1999 yang mencapai 68,6% menjadi hanya meski terlihat bodoh” asal materi kampanye anda 11, 1% pada Pemilu 2014 (Data SMRC 2016). mendapatkan perhatian dan pembicaraan dipublik. Yang paling meresahkan adalah kekuatan figur jauh lebih kuat dibanding faktor partai politik PKS yang tadinya sangat kuat bernafaskan Islam, dalam pertimbangan pemilih menjatuhkan akhirnya bergeser ke tengah dengan jargon Bersih dukungan. Ini adalah fenomena global, tidak dan Peduli, PDIP yang harusnya tampil Nasionalis hanya terjadi di Indonesia. Kemenangan Partai Kiri Kerakyatan menggeser ke tengah dengan slogan Yunani misalnya menunjukkan betapa pemilih partai wong cilik, hampir seluruh parpol bertarung Eropa kembali ke jalur ideologis ketika di spektrum tengah. Perbincangan ideologi menghadapi krisis. Begitu juga kemunculan menjadi topik pinggiran yang tidak lagi relevan partai-partai alternatif seperti Internet Party di dan mempengaruhi dasar kebijakan politik dan Selandia Baru, Piraten Partei di Jerman, Sex Party program aksi. Ini yang disebut era catch all party, di Australia dll, menjadi sebuah kritik baru pada saat itu sebagian ruh Partai Politik terhadap partai politik. Pilihannya bertahan sebenarnya sudah hilang. ditengah sebagaicatch all party ? Atau segera mengambil jalan baru re-ideologisasi politik. SPD Era Digital, Demokrasi dan Re-Radikalisasi Jerman misalnya, pasca kekalahan telak pada tahun 2009, mengambil langkah percepatan regenerasi partai SPD, karena menganggap bahwa elit SPD sudah sangat tua untuk memahami perkembangan politik dunia baru, dunia digital.

Disisi lain partai-partai berhaluan ultra kanan seperti Neo-NAZI dan di timur tengah diwarnai dengan munculnya ISIS sebagai buah kegiatan kontra terorisme barat, adalah fenomena bahwa Catch All Party telah meninggalkan ceruk kosong dunia politik. Ruang yang tadinya hangat dengan perbincangan ideologi. Akhirnya diisi oleh tidak hanya gerakan alternatif tapi juga gerakan- gerakan anti-demokrasi yang mencoba meraih dukungan politik ditengah kealpaan politik ideologis. Di Indonesia, kehadiran Hizbut Tharir Indonesia (HTI) yang secara terang-terangan menolak Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika ternyata cukup signifikan meraih dukungan. Begitu juga dengan keberadaan Front Pembela Islam (FPI) yang seringkali menempuh jalur kekerasan Belum lagi penyesuaian sedang berlangsung, untuk menyelesaikan perbedaan , hingga hari ini partai yang sedang sibuk-sibuknya bertarung di Negara tidak bisa secara tegas melakukan spektrum tengah, tiba-tiba pemilih dilanda penindakan.

Koran Solidaritas, Edisi IX - April 2016 Diskursus

Masa Depan Partai Politik kemenangan demi kemenangan diraih oleh Jika demikian maka meninggalkan ideologi dan calon perseorangan. Di sisi lain partai politik berlomba meraih dukungan suara dengan semakin merosot dalam hal kepercayaan menampilkan sosok Parpol tengah yang publik, bahkan berada dibawah TNI, Polri dan terbuka dan non-ideologis bukannya tanpa DPD-RI berdasarkan data CSIS 2015. risiko. Sayangnya di Indonesia keterbatasan dan persoalan tersebut tidak dijawab dengan upaya serius partai politik untuk melakukan perubahan mendasar di internal maupun eksternal Parpol. Yang terjadi adalah upaya untuk menjaga zona aman dan nyaman dengan menciptakan regulasi yang diperkirakan akan mempersulit lahirnya partai atau kekuatan politik baru yang akan merongrong kekuasaan mereka.

Ada tiga upaya yang terbukti gagal membendung arus perubahan politik di Indonesia: Pertama, dengan mempersulit pendirian partai politik baru. Sejak lahirnya UU Partai Politik No. 2 tahun 2008, maka sangat jelas bahwa tidak ada lagi gerakan sosial yang Di masa yang berubah, partai politik di akan mampu bertransformasi menjadi partai Indonesia akan menghadapi Pemilu 2019. Meski politik. Karena dalam Undang-undang tersebut masih jauh namun Pemilu 2019 merupakan jelas persyaratan administrasi yang sangat tahun penting bagi demokrasi baru Indonesia. berat dan mahal tidak akan mampu dibiayai Untuk pertama kalinya jumlah pemilih berusia oleh Ormas atau kekuatan ideologis manapun 45 tahun, menjadi pemilih mayoritas, tercatat untuk menjadi partai politik. Namun tahun 2014 65% jumlah pemilih berada dalam rentan usia dengan modal finansial cukup dan dukungan 17-45 tahun. Untuk pertama kalinya pula, sesuai media yang kuat, Nasional Demokrat mampu keputusan Mahkamah Konstitusi bahwa mengatasi rezim administrasi tersebut dan lolos Pemilihan Umum Legislatif akan digelar menjadi peserta Pemiliu, bahkan tercatat bersamaan dengan Pemilu Eksekutif. Artinya sebagain Parpol yang mengantar Presiden selain pemilih yang relatif berusia muda, partai Jokowi ke kursi Presiden. politik tidak akan menjadi faktor penentu Upaya kedua adalah dengan memperberat kekuasaan di Indonesia. Kekuatan elektoral persyaratan di Undang-undang Pemilihan 2019 justru akan ditentukan oleh siapa figur Umum. Biasanya dengan mengutak-atik Capres dan Cawapres yang diusung partai persyaratan verifikasi KPU, dan juga menaikkan politik tersebut. Pada saat yang sama, apakah ambang batas parlemen. Faktanya tahun 2014 figur tersebut disukai oleh mayoritas rentan Nasdem mampu meraih suara jauh diatas usia pemilih 17-45 tahun, yang notabene parliamentary threshold yang ditetapkan 3,5%, mereka adalah pengguna aktif media sosial. bahkan beberapa pertain lama seperti PBB dan Selamat datang di era demokrasi baru, PKPI tidak berhasil melampaui PT tersebut, demokrasi orang muda, demokrasi berbahasa bahkan Hanura hampir saja masuk ke zona digital. Demokrasi anti-oligarki, demokrasi yang degradasi akibat kesulitan dalam meraih mengembalikan gairah politik kepada hal-hal dukungan di Pemilu 2014. sederhana namun bisa dinikmati khalayak luas. Upaya ketiga adalah dengan mempersulit Sederhana, setara dan beradab. Bagi Parpol kemungkinan ikut sertanya calon independen yang tidak bisa menyesuaikan diri dengan arus didalam kontestasi Pilkada, hal ini pun sudah perubahan ini, tentu harus bersiap-siap terbukti gagal untuk membendung arus dimasukkan ke dalam sebuah etalase sejarah. perubahan politik. Dalam catatan sejak Dikenang sebagai masa lalu, bukan masa dikabulkannya gugatan mengenai calon depan. perseorangan di Mahkamah Konstitusi,

Koran Solidaritas, Edisi IX - April 2016 JEJAK PARTAI POLITIK YANG MENGHILANG 1859

Partai Whig adalah pendukung monarki konstitusional 1981 PARTAI LIBERAL 1678 Inggris, berhadapan dengan Tory yang konservatif. Posisi Liberal mulai membaik setelah meng- 1859 Partai Liberal didirikan sebagai penerus tradisi Whig, bersama galang aliansi dengan kelompok Radikal dan faksi Tory pendukung pasar bebas. Liberal Partai Sosial Demokrat WHIGS menjadi partai besar di Inggris, pesaing kuat Konservatif (Tory). (SDP). 1906 Liberal menguasai pemerintahan, di antaranya empat periode di Aliansi Liberal-SDP berujung pada merger menjadi bawah Perdana Menteri William Gladstone. 1988 Liberal Demokrat (LibDem), yang hingga sekarang menempati posisi ketiga setelah Konservatif dan Buruh. 1924 Posisi Liberal tergeser oleh Partai Buruh, yang berhasil memben- tuk pemerintahan pertama pada masa Ramsay MacDonald. Sekelompok kecil politisi Liberal yang menentang 1988 merger bertahan menggunakan nama Liberal, tetapi Jumlah kursi Liberal merosot tajam, berkali-kali hanya mendapat tidak pernahengland mendapat satu kursi pun di parlemen. 1950 enam kursi di parlemen. Penentang utama merger LibDem (Michael Meadow- 2007 croft) akhirnya bergabung dengan LibDem. 1988 Pemimpin SPA Norman Thomas juga mengambil garis pasifis dengan menolak keterlibatan Amerika dalam Perang 1940 Dunia II dan kebijakan New Deal Presiden Roosevelt 1901 Partai Sosialis Pada pilpres terakhir yang diikuti, capres 1956 SPA hanya berhasil meraih 2 ribuan suara. Meskipun bukan partai sosialis pertama di Amerika, tetapi 1901 SPA jauh lebih berhasil dari pendahulunya, Partai Buruh Amerika SDF kembali bergabung dengan SPA. america1957 Sosialis (SLP). SPA mengirim dua orang wakil ke Kongres, Pada dasawarsa terakhir keberadaannya, lusinan wakil di parlemen negara bagian, dan lebih dari 70 SPA di bawah kepemimpinan Max Shact- walikota. man terlibat dalam gerakan hak-hak sipil spa yang didominasi mahasiswa. Tokoh pendiri SPA, Eugene V Debs meraih 1912 suara lebih dari 900 ribu suara dalam Pilpres. Pada konvensi terakhir, SPA memutuskan berhenti menjadi 1972 Sikap oposisi terhadap Perang Dunia I dan pecahnya Revolusi 1918 partai. Pertimbangannya bahwa Amerika telah berubah, Rusia membuat keanggotaan SPA merosot, banyak pula yang sehingga membuang-buang tenaga untuk maju pencapresan. beralih ke partai komunis. Debs dihukum penjara selama 10 SPA berganti nama menjadi Sosial Demokrat Amerika tahun karena berpidato menolak perang, tetapi kemudian (SDUSA), dengan taktik memperkuat serikat buruh dan diampuni oleh Presiden. mendorong Partai Demokrat bergeser ke arah sosial demokrat. Upaya SPA untuk meraih dukungan kalangan muda 1936 Faksi SPA yang menolak pembubaran partai sosialis baru, 1973 Trotskyis dalam taktik Front Persatuan bersama Komunis SPUSA. Pada setiap Pilpres SPUSA rata-rata meraih suara di menyebabkan partai kembali terbelah. Faksi sosial bawah 7 ribu, dengan suara terbesar 70 ribu pada Pilpres 1984. demokrat Garda Lama keluar dan mendirikan Federasi 1859 1972 Sosial Demokrat (SDF). Seiyukai menguasai Diet (191 Konstitusi Meiji disusun sebagai percampuran antara model kursi), disusul oleh Kensei Rikken Seiyukai 1868 Prusia (Reichstag) dan Inggris (Westminster). Jalan tengah 1902 Honto (95 kursi). Seiyukai Constitutional Association tersebut diambil untuk menghindari model Amerika yang diang- menjadi paling kuat of Political Friendship gap terlalu liberal dan model Prancis-Spanyol yang mengarah pengaruhnya di Jepang, pada despotisme. mula-mula di bawah kepemimpinan Perdana Menteri Ito Hirobumi, selanjutnya Saionji Kinmochi Pada pemilu pertama di Jepang, partai Rikken Kaishinto (Progre- 1890 sif Konstitusional) meraih posisi ketiga dengan 41 kursi sedang- yang menjabat 7 kali perdana menteri. kan posisi pertama dipegang partai Jiyuto (Liberal) dengan 139 Seiyukai mencapai puncak populari- kursi di parlemen Jepang, Diet. 1920 tasnya pada masa PM Hara Takashi. japanSempat menjadi oposisi, Seiyukai Jiyuto dan partai Shimpoto (Progresif) yang meraih posisi Partai 1932 kembali menang dalam pemilu. 1898 pertama dan kedua di Diet bergabung menjadi partai Kenseito (Pemerintahan Konstitusional) dengan 208 kursi. 1940 Seiyukai memutuskan membubarkan diri dengan bergabung ke dalam Perpecahan di tubuh kabinet PM Okuma Shigenobu membuat Perhimpunan Bimbingan Kekuasaan 1900 anggota Kenseito bergabung ke dalam Rikken Seiyukai, sedang Kekaisaran sebagai partai tunggal sebagian membentuk partai Kensei Honto. bentukan PM Fumimaro Konoe, untuk mendukung kebijakan perang. 1988 1913

Demokrat merger dengan Republik dan 1913 Kesatuan membentuk Progresif, untuk mengimbangi kekuatan Kuomintang (Sun Yat Sen). Progresif juga menjadi alat politik tokoh kuat jenderal Yuan Shikai yang menjadi presiden pertama Tiongkok secara de facto. Tokoh dari unsur Republik adalah jenderal Li Bouhunghui berganti nama menjadi Partai Konstitu- Yuanhong yang menjadi wakil presiden bagi 1908 sionalis dan diizinkan beroperasi di Tiongkok. Sun Yat Sen dan Yuan Shikai, serta tiga kali menjabat presiden. Ideologi resmi unsur Kang dan Liang merumuskan Konstitusi Qing yang Republik mengacu pada konsep Kontrak 1910 nyaris mirip dengan Konstitusi Meiji. Sosial J.J. Rousseau. Tokoh dari unsur Kesat- 1911 Pecah revolusi Xinhai yang mengakhiri dinasti Qing, uan yaitu filosof Zhang Binglin, yang menga- berdiri Republik Tiongkok. Sebagiantiongkok besar pendukung dopsi pendekatan dialektika Hegel untuk Konstitusionalis yang frustasi dengan reformasi memahami konsepsi tradisional Tiongkok partai bergabung dengan gerakan revolusi. Hanya Kang yang dan ajaran Buddha. tetap mendukung Kaisar Puyi. Setelah serangkaian perpecahan dan kembali ke Tiongkok, mengubah nama Liang 1946 mundurnya Liang Qichao, para penerus 1912 Konstitusionalis menjadi partai Demokrat, progresif Progresif mendirikan Liga Demokrasi Tiong- yang menempati posisi keempat di Majelis kok (CDL) yang menjadi kekuatan penengah Nasional setelah Nasionalis (Kuomintang), di antara Kuomintang dan Komunis (PKC). Republik dan Kesatuan. CDL bertahan hingga sekarang di Tiongkok 1949 Daratan (RRT), dan terwakili dalam Konfer- ensi Konsultatif Politik, lembaga penasihat politik yang setara dengan parlemen Kongres Rakyat Nasional. Unsur Sosialis 1915 1916 Demokratik yang menentang Komunis bergabung dengan Taiwan. Setelah berdiri Uni Afrika Selatan disertai pemilu perta- 1910 ma, sebagian anggota Partai Afrika Selatan (SAP) dari kelompok Afrikaner (anti-Inggris) pimpinan JBM Hertz- og mendirikan Partai Nasional (NP). Hertzog mengkam- panyekan "South Africa first" sebagai upaya membe- NP juga berhasil mendorong referendum yang menga- baskan Afrika dari pengaruh Inggris. 1961 khiri status dominion Afrika Selatan, sehingga berdiri sebagai republik merdeka. south africa 1920 NP mengalahkan SAP, tetapi tidak berhasil meraih suara Debat tentang apartheid membayangi NP sehingga mayoritas, sehingga SAP terus menjalankan pemerin- 1973 beberapa kali mengalami perpecahan. Sebagian kalan- tahan. gan yang anti-apartheid mendirikan Partai Pecahnya aksi mogok kaum buruh kulit putih menye- Demokratik. Pada awal 1980-an PW Botha mulai 1922 babkan pemerintahan SAP jatuh, digantikan koalisi melakukan reformasi antara lain membolehkan NP-Buruh, dengan Hertzog sebagai perdana menteri. perkawinan antar-ras, ditentang oleh sebagian NP kemudian berkoalisi dengan SAP dan merger menja- kalangan yang kemudian mendirikan Partai Konservatif, 1934 di Partai Bersatu (UP), sebagian kalangan garis keras oposisi utama NP. Akhirnya di bawah kepemimpinan FW Afrikaner dipimpin DF Malan menolak merger dan de Klerk, sistem apartheid diakhiri, dan dominasi NP mendirikan Partai Nasional Murni (PNP). digantikan oleh Kongres Nasional Afrika (ANC) Penolakan terhadap ikut sertanya Afrika Selatan dalam pimpinan Nelson Mandela. 1939 Perang Dunia II menyebabkan UP pecah, faksi Hertzog Perdana Menteri PW Botha mulai melakukan reformasi kembali bergabung dengan PNP, membentuk kembali 1980 antara lain membolehkan perkawinan antar-ras. Reunited NP. Penentang reformasi mendirikan Partai Konservatif, 1982 oposisi utama NP. NP memenangkan pemilu, dan sejak itu dimulailah 1948 politik apartheid Afrika Selatan yang dengan tegas Di bawah kepemimpinan FW de Klerk, sistem apart- memisahkan antara kaum kulit putih dengan kulit hitam 1989 heid diakhiri. dan kulit berwarna. Dominasi NP digantikan oleh Kongres Nasional 1994 Afrika (ANC) pimpinan Nelson Mandela. NP berganti nama menjadi New National Party (NNP) 1997 untuk memutus hubungan dengan masa lalu, tetapi gagal dalam setiap pemilu, kalah terhadap ANC dan Demokratik. np 2005 NNP memutuskan merger dengan ANC.partai nasional 1997 1920 Nazi hanya berhasil meraih 2,6% suara Ditugasi sebagai agen intelijen militer, Adolf Hitler mendapat perintah dalam pemilu. Keanggotaan partai menca- 1928 untuk menginfiltrasi Partai Buruh Jerman. Sambil melakukan 1919 pai 130 ribu orang dan milisi SA mulai mata-mata, Hitler sendiri tertarik dengan pandangan pemimpin partai melancarkan aksi-aksi kekerasan terhadap (Anton Dexler) yang nasionalis, anti-Semit, dan anti-komunis. milisi Komunis (Rotfront). Dexler tertarik dengan kemampuan orator Hitler sehingga mengang- Dalam suasana krisis malaise, Nazi dan katnya sebagai kepala propaganda partai. Hitler mengusulkan 1920 Komunis berhasil menaikkan dukungan 1930 perubahan nama partai untuk meraih dukungan luas masyarakat. rakyat Jerman. Suara Nazi meningkat Hitler kemudian mengambil alih kepemimpinan partai dan menjuluki dramatis menjadi 18,25%, menjadikannya dirinya Fuhrer. Keanggotaan Nazi meningkat pesat, baik karena faktor sebagai partai terbesar kedua di Reichstag Hitler dan sayap paramiliter SA, maupun krisis ekonomi yang dihadapi sesudah Partai Sosial Demokrat (SPD).GERmany Republik Weimar. Hitler maju pada Pilpres bulan April. Presiden petahana Paul Nazi melancarkan putsch (kudeta) yang gagal di Munchen. Hitler 1923 von Hindenburg disorong-sorong untuk maju kembali demi 1932 diadili, dan dalam penjara menulis karyanya yang terkenal, Mein mengganjal laju Hitler. Hitler meraih posisi kedua, tetapi Nazi Kampf. berhasil meraih kemenangan pada pemilu legislatif bulan Juli Dalam kondisi dilarang, Nazi berpartisipasi dalam pemilu bulan Mei dengan meraih 37,27% suara. Pemerintahan baru gagal diben- dengan nama baru, merebut 32 kursi (6,55%) di parlemen Reichstag. 1924 tuk, sehingga digelar kembali pemilu pada bulan November. Tapi pada pemilu Desember, kehilangan 18 kursi dengan suara 3%. Nazi tetap meraih posisi pertama, tetapi suaranya turun Hitler dibebaskan, Nazi juga tidak dilarang lagi. Dalam refleksinya menjadi 33,09%. Begitu dilantik sebagai kanselir, Hitler Hitler meyakini bahwa kekuasaan partai Nazi bisa diraih melalui jalan mendesak Hindenburg mengeluarkan dekrit untuk menutup demokratis, tidak lagi dengan revolusi. kebebasan sipil. Nazi mendukung Eric Ludendroff dalam Pilpres, tetapi hanya meraih Nazi menang mutlak pada pemilu bulan 1,1% suara. 1925 Maret dengan 43,91% suara. Setelah 1933 semua partai oposisi dilarang, Nazi meraih suara mutlak 92,11% pada pemilu bulan November. Sejak itu Nazi berkua- sa mutlak dengan 99% suara pada setiap pemilu. Kudeta tak berdarah dilancarkan terhadap 1932 pemerintahan Raja Rama VII, dikenal sebagai Setelah kekalahan Jerman terha- Revolusi Siam. Aksi tersebut mengakhiri 150 dap Sekutu, Nazi dibubarkan. 1945 tahun monarki absolut Dinasti Chakri. Selama Tokoh-tokoh yang terlibat kejaha- dua dasawarsa Khana Ratsadon mendominasi tan perang diadili di Nuremberg. pemerintahan Thailand sebagai partai tunggal berkuasa, dipimpin enam perdana menteri. nazi 1941 Perpecahan melanda partai, antara faksi Nationalsozialistische 1945 militer (Mayor Phibunsongkhram) dan faksi Deutsche Arbeiterpartei sipil (Pridi Phanomyong). Ketika Jepang (NSDAP) menginvasi Asia Tenggara, Phibun menawarkan gencatan senjata dan menyatakan perang terhadap Inggris dan Amerika Serikat. Pridi menentang kebijakan tersebut dan menggalang kekuatan bawah tanah anti-Jepang, Seri Thai (Gerakan Thailand Merdeka). Phibun berhasil dijatuhkan, digantikan 1944 Khuang Aphaiwong yang kemudian mendiri- kan Partai Demokrat. Khana Ratsadon lenyap dari politik Thailand, sedangkan Demokrat 1932 terus bertahan hingga sekarang, jadi partai tertua di Thailand. Sekelompok perwira militer bersama mahasiswa berpendidikan Partai Rakyat 1927 Barat yang menamakan diri The Promoter berkumpul di Paris (1927), bertekad mengubah Thailand menjadi monarki konstitusi. Ironisnya, mereka sejalan dengan pandangan para penasihat raja, Khana Ratsadon bahwa masyarakat Thailand belum siap dengan demokrasi. Mereka meyakini revolusi rakyat tidak akan terjadi, sehingga jalan kudeta paling mungkin. Untuk memimpin gerakan tersebut, dibentuk Khana Ratsadon, partai politik pertama di Thailand. Tokoh-tokoh Khana Ratsadon kembali ke Thailand dan mulai 1931 merekrut pengikut. Jumlah anggotanya mencapai 102 orang, dipecah ke dalam faksithailand militer dan faksi sipil. 1944 1957

partai progresif Manuel Manahan dan Raul Manglapus, pendiri Partai Progresif, adalah dua tokoh penting dalam pemerintahan Presiden Ramon 1953 Magsaysay. Meskipun tidak mengantongi dana besar, Manahan berhasil meraih posisi suara tiga besar (20,9%) dalam Pilpres, berkat identifikasi diri 1957 dengan program-program warisan mendiang Magsaysay. Begitu pula pasangannya Vicente Araneta sebagai cawapres (7,97%). ppp philippineManglapus jadi menteri luar negeri termuda Filipina. Progresif menggalang Aliansi Besar dengan sempalan Nasionalis dan Liberal untuk menggoyang pemerintahan Presiden Carlos P 1959 Garcia. Raul Manglapus hanya berhasil memperoleh suara 5,17% sebagai capres dan Manahan 3,40% sebagai cawapres, meskipun tetap di 1965 posisi ketiga. Partai dibubarkan. Meskipun hanya berumur singkat, Progresif dianggap sebagai partai alternatif paling genuin terhadap dua 1969 kemudian merger dengan Partai KAMPI Lakas partai dominan di Filipina, yaitu Partai Nasionalis yang berhaluan pimpinan Presiden Gloria Macapagal-Arroyo. 2009 konservatif dan Partai Liberal.

1969 Kekuatan teokratik mullah pro-Khomeini menguat, sehingga berhasil memakzulkan 1981 Presiden Banisadr dan menindas kelom- pok-kelompok pro-demokrasi. FMI bergerak secara terbatas di parlemen, tetapi 1961 sempat dua kali mengajukan calon pada dua kali pilpres, salah satunya berhasil meraih 626.301 suara. Pemerintahan PM Mohammad Mosaddegh yang pro-nasi- Human Rights Watch (HRW) melaporkan Dr. Ebrahim Yazdi 1953 onalisasi minyak dikudeta, mengembalikan kekuasaan Syah 1996 pengganti mendiang Bazargan didiskualifikasi oleh Dewan Reza Pahlevi. Muncul Gerakan Perlawanan Nasional (NRM) Pengawal Revolusi, setelah sebelumnya hanya 4 dari 15 menuntut Majlis (parlemen) yang bebas dan terbuka. calon FMI yang diajukan dibolehkan ikut pemilu legislatif. Faksi NRM pimpinan Mehdi Bazargan dan ulama terkemuka Pemerintah menindas FMI dengan menangkapi dan 1961 Mahmoud Taleghani menentang taktik faksi Mosaddegh 2000 menyeret ke pengadilan para pimpinan partai, sehingga (Front Nasional) yang memilih garis negosiasi terhadap praktis tidak bisa beroperasi lagi. rezim Syah Reza Pahlevi. 1963 Bazargan dkk melancarkan pembangkangan sipil mendesak Freedom Movement of Iran iranSyah mengembalikan demokrasi. FMI mendukung sistem demokrasi dengan menempatkan Islam pada peran penting Negara, berbeda dengan Front Nasional yang orientasinya Nehzat-e-Azadi-e-Iran (FMI) lebih sekuler. Rezim Syah melalui kekuatan intelijennya SAVAK menindas 1965 kelompok-kelompok sayap kiri dan liberal, sehingga meny- isakan kalangan relijius di bawah pimpinan kaum mullah. Para pendukung Khomeini melancarkan perlawanan dimulai 2000 1978 dari kota suci Qom dan meluas ke penjuru Iran. Syah menun- juk Shapour Bakhtiar dari Front Nasional sebagai perdana menteri terakhir. Khomeini membentuk Pemerintahan Transisi Revolusioner 1979 dan menunjuk Bazargan sebagai perdana menteri tandin- gan. Syah kabur dari Iran dan Republik Islam Iran diproklam- asikan. Bazargan hanya memerintah kurang dari setahun, bersama kabinetnya mengundurkan diri sebagai protes terhadap aksi penyanderaan kedutaan Amerika. 1965

MDB hampir meraih mayoritas kursi di Presiden Joau Goulart dari Partai Buruh Brazil (PTB) yang Kongres, dan mengajukan calon dalam 1974 dianggap pro-sosialisme dikudeta oleh militer dengan 1964 pilpres dalam pilpres. Akhirnya junta dukungan Amerika. menghapus sistem dua partai pada 1979, junta militer melarang semua partai politik, ARENA dan MDB dibubarkan. Sebagai Pemerintahan tetapi kemudian membentuk sistem dua partai. Pertama, 1965 penerusnya, Partai MDB berhasil meraih partai pro-pemerintah Aliansi Pembaruan Nasional posisi signifikan dalam setiap pemilu, (ARENA) yang terutama berasal dari politisi konservatif sedangkan pengganti ARENA yaitu PDS, (NDU) dan sayap kanan sosial demokrat (PSD). Kedua, Partai Front Liberal (LFP) dan Partai partai oposisi Gerakan Demokratik Brazil (MDB) yang berisi Progresif (PP) terus merosot suaranya. politisi PTB dan sayap kiri PSD. ARENA berperan layaknya Junta militer menghapus sistem dua cap stempel bagi junta militer dan menguasai Kongres. partai, ARENA dan MDB dibubarkan. 1979 Awalnya MDB tidak mampu menyatukan kekuatan Sebagai penerusnya, Partai MDB pendukungnya yang beragam, dan memilih memboikot berhasil meraih posisi signifikan pemilihan presiden yang bersifat tidak langsung. dalam setiap pemilu, sedangkan pengganti ARENA yaitu PDS, Partai Front Liberal (LFP) dan Partai Progre- ARENA sif (PP) terus merosot suaranya. brazil Alianca Renovadora Nacional 1979 1977

India merdeka, politik didominasi terutama oleh Janata bertahan sebagai partai kecil di parlemen, 1947 Partai Kongres. 1989 dan sempat mengulang kembali pemerintahan aliansi anti-Kongres yang juga bertahan singkat, Perdana Menteri Indira Gandhi yang berusaha hanya setahun memerintah. 1975 mengonsolidasikan kekuatan mendesak Presiden Fakhruddin Ali Ahmed untuk menyatakan keadaan Janata memutuskan merger dengan Bharatiya darurat. 2013 Janata Party (BJP) yang sekarang berkuasa. Meski- Berbagai kelompok politik oposisi menggalang pun hanya sebentar-sebentar berkuasa, tetapi 1977 aliansi dipimpin Jayaprakash Narayan, dan memben- pengaruh Janata sangat besar. Di kemudian hari tuk Partai Janata untuk mengikuti pemilu. Janata Janata melahirkan banyak perdana menteri dengan menguasai mayoritas kursi di parlemen, sehingga berbagai kendaraan politik berbeda ideologi, seperti untuk pertamaindia kali pemerintahan India non-Kongres Chandra Shekar (Samajwadi Janata Party), Atal dibentuk. Bihari Vajpayee (BJP) dan Deve Gowda (Janata Dal). Beragamnya pandangan ideologi faksi-faksi di 1980 dalam Janata, dari pro-bisnis hingga kalangan komu- nis dan nasionalis Hindu, membuat pemerintahan PM Morarji Desai kesulitan dalam bidang sosial ekonomi. Penggantinya Charan Singh kehilangan dukungan Partai Janata dari para anggota partainya sendiri, sehingga pemilu kembali digelar pada awal. Janata hanya berhasil Partai rakyat meraih 31 kursi, pemerintahan kembali dikuasai Indira. 2013 Sikap Kita CALON INDEPENDEN ADALAH TERAPI DEMOKRASI Sikap PSI Terhadap Polemik Deparpolisasi

artaip olitik diadakan salah satunya Munculnya calon independen bukan saja untuk membawa aspirasi rakyat yang sebagai teroboir san dan af masi politik untuk Pmajemuk menjadi sebuah kebijakan menggugah oligarki partai. PSI nasional yang berkeadilan sosial bagi berkeyakinan bahwa calon independen seluruh rakyat Indonesia. Itu harusnya adalah sebentuk terapi yang menyehatkan menjadi ruh utama kehadiran partai politik bagi demokrasi Indonesia. Demokrasi butuh sebagai menifestasi pelaksanaan amanat terapi calon independen agar tidak terjebak UUD 1945. Fenomena partai politik yang pada oligarki atau bahkan poliarki dimana gamang berada ditengah keterbukaan kekuasaan akan berputar dan berpusat di informasi dan demokrasi tidak seharusnya segelintir elit politik saja. Demokrasi yang dijawab dengan arogansi dan proteksi. tidak akan tumbuh sempurna karena Partai politik harus melakukan perenungan menolak regene rasi politik bahkan yang reflektif dan jernih, bahwa jaman kemudian terjebak untuk memuja sedang menuntut perubahan. gerontokrasi dan feodalisme politik. Jika

Koran Solidaritas, Edisi IX - April 2016 Sikap Kita sekarang partai politik berteriak-teriak soal partai politik yang ada saat ini maupun deparpolisasi, artinya memang benar sistem yang baru didirikan untuk melepaskan kepartaian kita sedang sakit. Berbagai survei diri dari model kepartaian lama yang menunjukkan, identifikasi publik terhadap sudah usang. Sudah saatnya partai partai (Party ID) terus merosot dariP emilu politik tidak lagi diurus oleh politisi, keP emilu, dan kepercayaan publik terhadap jangan lagi diserahkan pada kekuasaan DPR berada pada titik yang lebih rendah politik, tetapi harus diurus oleh orang- dibanding institusi-institusi negara yang lain. orang profesional. Harus dipisahkan antara peran administratif dan peran Partai Solidaritas Indonesia (PSI) melihat politik, di mana pengurus organisasi fenomena deparpolisasi dimunculkan dalam harus profesional dan memiliki konteks Pilkada DKI Jakarta, demi menjegal kemampuan manajerial yang bagus, dan pemimpin baik yang mendapat dukungan politisi harus memiliki modal sosial luas publik. PSI sebagai partai baru yang jaringan dan dukungan politik yang didirikan anak-anak muda yang ingin terlibat mengakar. PSI secara konsisten aktif dalam perubahan pun merasa terkena membatasi umur ketua umum maksimal dampaknya. Karena itu PSI melihat alih-alih 45 tahun dan para pengurus lainnya 40 deparpolisasi, yang terjadi adalah tahun, dengan komposisi 40% pengurus DEGRADASI terhadap fungsi partai politik, adalah perempuan. dan PSI akan melawan dengan keras upaya DEPOLITISASI di kalangan anak muda. 4. PSI menyerukan kepada civil society Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PSI untuk tidak saja bersikap kritis, tetapi mengambil sikap sebagai berikut. juga mendukung proses politik ke arah lahirnya sistem demokrasi yang lebih 1. Calon Independen adalaht erapi transparan dan melayani publik. Artinya, demokrasi. PSI mendukung sepenuhnya jangan sampai kritik-kritik yang hak warga negara untuk maju sebagai dilancarkan justru berpotensi CALON INDEPENDEN dalam Pilkada. ditunggangi kekuatan oligarki untuk Tidak dihalang-halangi ataupun membalikkan situasi ke arah yang diperbesar syaratnya oleh semua sebaliknya. PSI meyakini perubahan kekuatan politik maupun regulasi oleh yang terjadi di Indonesia saat ini bersifat parlemen dan penyelenggaraP emilu, ireversibel, tak lagi dapat dibendung, bahkan jika perlu dipermudah untuk betapapun kerasnya upaya untuk meningkatkan partisipasi dan kompetisi menghambat. dalam Pilkada

2. PSI mendorong bermunculannya PEMIMPIN BAIK yang tidak terkait dengan oligarki atau berorientasi DEWAN PIMPINAN PUSAT kepada sistem politik yang oligarkis, PARTAI SOLIDARITAS INDONESIA sebagaimana ditunjukkan oleh fenomena Jokowi-Ahok pada Pilkada GRACE NATALIE DKI 2012, dan kemudian bermunculan KetuaUmum pula di sejumlah daerah. Meskipun belum resmi menjadi partai politik yang RAJA JULI ANTONI mempunyai wakil di DPR/DPRD, PSI SekretarisJenderal akan berjuang agar semakin banyak pemimpin baik yang muncul dalam Pilkada Serentak 2017 dan 2018.

3. PSI sebagai representasi politik kaum muda dan perempuan mengajak partai-

Koran Solidaritas, Edisi IX - April 2016 Kiprah Calon Independen Pilkada Aceh 2006: dalam Pentas Politik Nasional Buah Manis Perdamaian Memulihkan kepercayaan publik harusnya Sebelum Mahkamah Konstitusi memberikan segera menjadi pekerjaan serius partai politik lampu hijau untuk calon perseorangan, saat ini. Sejak Ahok secara terang-terangan keadaan khusus terjadi di Aceh. Ini adalah bernegosiasi dengan Partai Politik, tren politisi buah dari kesepakatan perdamaian antara atau tokoh publik untuk maju menjadi kepala Pemerintah RI dan GAM di Helsinki, salah daerah; Gubernur, Walikota, maupun Bupati satunya adalah mengijinkan kandidat tidak melalui partai politik, tampaknya bakal Eks-GAM maju secara perseorangan dalam meninggi. Apalagi jika sutradara kondang Pilkada Aceh tahun 2006. Ketika itu Komite Garin Nugroho yang telahmendeklarasikan Peralihan Aceh (KPA) sebagai wadah diri untuk maju Eks-GAM sebelum terbentuknya partai lokal, menjadi walikota merekomendasikan nama Irwandi Yususf Yogyakarta sebagai Calon Gubernur berpasangan dalam pilkada dengan Muhammad Nazar representasi 2017 nanti, SIRA sebagai Calon Wakil Giubernur. Hasiln- ternyata menang. ya, pasangan Irwandi Yusuf dan Muhammad Undang-Undang Nazar memenangkan Pilkada 2006 dengan Nomor 2 Tahun perolehan suara sebesar 768.745 atau 2011 tentang 38,20%. Tidak hanya pada level Gubernur, Partai Politik pada tahun yang sama, pasangan calon secara rinci independen Ramli MS dan Fuadri me- Basuki Tjahaja Purnama menyebutkan menangi pilkada Kabupaten Aceh Barat Gubernur DKI Jakarta lima fungsi utama 2007, demikian pula dengan pasangan parpol, yaitu Nurdin Abdul Rahman dan Busmadar Ismail sebagai pendidikan politik; persatuan dan dalam pilkada Kabupaten Bireuen-Aceh. kesatuan; penyerap, penghimpun, dan penyal- ur aspirasi politik; partisipasi politik dan per- Aceh memang adalah keadaan khusus, ekrutan politik. Namun mengapa namun sebagai preseden awal keterlibatan- orang-orangbaik atau dianggap bersih itu calon perseorangan dalam Pilkada menjadi justru menjauhi Parpol dan memilih me- terang benderang dengan adanya presiden, kanisme independen? Bahkan di beberapa kemenangan Eks-GAM di beberapa wilayah tempat Ketua Partai Politik yang seharusnya di Aceh hingga kemudian Mahkamah Konsti- maju melalui mekanisme Parpol malah memi- tusi memutuskan hak calon perseorangan lih jalur independen untuk berlaga dalam kon- untuk ikut serta dalam kontestasi Pilkada testasi Pilkada. Faktor mahalnya mahar politik melalui Undang-Undang nomor 12 tahun disebut-sebut sebagai salah satu penyebab 2008 tentang Perubahan Kedua terhadap figur berkualitas enggan berurusan dengan Undang-undang Nomor 32 tahun 2004. Parpol disaat menjelang Pilkada. Kiprah Calon Independen dalam Pentas Politik Nasional Ahok memang tidak sedang menggertak Parpol, namun Ahok cukup percaya diri mampu memenangkan Periode kedua jabatan Gubernur DKI Jakarta. Persoalannya semua partai politik meyakini bahwa Pilkada 2017 DKI Jakarta adalah roadmap menuju Pilpres 2019. Membiarkan Ahok melenggang tanpa Parpol menuju kursi Gubernur DKI sama dengan menutup jalan hegemoni parpol dalam Pilpres 2019 yang akan diadakan bersamaan dengan Pemilu Legislatif. Ketakutan ini bukannya tanpa alasan, bisa dibayangkan jika penentu kemenangan 2019, baik Pilpres maupun Pileg adalah figur perseorangan, maka tradisi jual tiket,tradisi setoran partai, tradisi macam-macam yang melanggengkan fasilitas Parpol akan dipangkas habis. Karena masyarakat melihat, tidak ada pentingnya Partai Politik tanpa figur yang berintegritas. Pada titik itu Deparpolisasi akan menjadi kenyataan sejarah. sama nyatanya dengan daun tua yang gugur digantikan tunas muda yang segar dan hijau merekah di musim semi. Gebrakan Ahok dan catatan kemenagn calon independen tidak harus dijawab lagiu dengan upaya membentengi diri Parpol dengan aturan yang menyulitkan ikutsertanya calon perseorangan. Itu hanya sebentuk paranoia Pasrpol yang dihantui oleh masa lalu mereka yang penuh dosa karena lalai menunaikan tugasnya. Parpol harus berbenah diri supaya tidak menjadi bagian sistem utama yang menghancurkan demokrasi. Parpol harus keluar dari jebakan kenyamanan fasilitas dan previleg, Parpol harus kembali menjadi pompa yang mengalirkan kader-kader terbaiknya ke panggung politik nasional dan lokal. Melakukan refleksi untuk kemudian terlahir kembali sebagai institusi dimana rakyat Indonesia menemukan atap untuk bernaung dan dinding untuk berlindung dari kekejaman kekuasaan yang elitis dan korup. Oka Arya Zulkarnaen: Independen dua Periode Kiprah Calon Independen Melawan Oligarki Parpol

Barangkali di Indo- Pada tahun 2008, bersamaan dengan nesia baru kali ini kemenangan Oka Arya, juga terekam ditemukan fenom- namapasangan Christian Nehema Dillak dan ena sosok ketua Zachrias P Manafe menang di Pilkada Kabu- partai politik maju paten Rote Ndao Nusa Tenggara Timur dan dalam pilkada kemudian pasangan Aceng Fikri dan Dicky lewat jalur inde- Chandra di Kabupaten Garut, Jawa Barat. penden, lucu Aceng Fikri kemudian dilengserkan oleh bukan? Oka adalah DPRD Garut karena urusan menikahi anak Bupati Kabupaten dibawah umur.Tahun 2010, angka kemenan- Batu Bara yang gan calonm perseorangan makin tinggi, ter- juga Ketua Partai catat pasangan Haris Najamudin dan Hamim Golkar Kabupaten Pou di Kabupaten Bone Bolango-Gorontalo. Orang Kaya Arya Zulkarnaen Batubara, Sumat- Di Bengkulu pasangan Suherman dan Slamet Bupati Batubara ke - 1 era Utara. Oka Diyono di Pilkada Kabupaten Rejang Lebong. bupati pertama di Ada juga pasangan Satono dan Erwin Arifin negeri ini yang terpilih dua kali dari jalur inde- yang memenangkan Pilkada Kabupaten Lam- penden, pertama tahun 2008-2013 dan terpilih pung Timur. Setidaknya sepanjang 2010 ter- lagi untuk periode kedua pada tahun catat di 71 pilkada yang tersebar di 17 provinsi 2013-2018. Siapa sih sebenarnya Oka ini, kok dengan 10 diantaranya memenangi pilka- bisa dia menang dua kali via jalur independen? da.Pada perhelatan Pilkada Serentak Desem- Pokoknya, pengalaman Oka dalam birokrasi ber 2015, menurut catatan KPU untuk pas- pemerintahan sudah pasti tak diragukan lagi. angan Bupati dan Wakil Bupati, KPU meneri- Ia berhasil memenangkan pilkada di kabupat- ma 676 pasangan calon, berasal dari 223 en Batubara yang baru terbentuk tersebut. Ia kabupaten. Dari jumlah itu 126 merupakan bersama wakilnya Gong Matua Siregar berha- pasangan perseorangan dan 550 dari jalur sil memenangkan pemilihan bupati yang diiku- partai politik. Selanjutnya ada 114 pasangan ti oleh delapan calon tersebut dengan meraup calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota dari 36 suara sebesar 34%. Dan ia diangkat sebagai kota, yang telah mendaftarkan diri. Dari bupati Batubara untuk periode 2008-2013. jumlah itu 28 pasangan calon mendaftar Pokoknya, pengalaman Oka dalam birokrasi melalui jalur perseorangan dan 86 dari partai pemerintahan sudah pasti tak diragukan lagi. politik. Di tingkat Provinsi terdapat 20 pas- Ia berhasil memenangkan pilkada di kabupat- angan calon Gubernur dan Wakil Gubernur di en Batubara yang baru terbentuk tersebut. Ia sembilan provinsi, terdiri atas dua pasangan bersama wakilnya Gong Matua Siregar berha- calon "independen" atau perseorangan dan 18 sil memenangkan pemilihan bupati yang diiku- pasangan yang diusung daripartai politik. ti oleh delapan calon tersebut dengan meraup suara sebesar 34%. Dan ia diangkat sebagai Dari jumlah tersebut hanya 5 pasangan bupati Batubara untuk periode 2008-2013. perseorangan yang berhasil memenang- Pada pesta demokrasi Pilkada 2013, pasangan kankursiu Walikota, dan sekitar 8 yang Oka dan Harry menang satu putaran.Ke- menang di tingkat Kabupaten. Dari data ini menangan kedua Oka lewat jalur independen bisa dikatakan kekhawatiran Partai Politik itu menjadi catatan sejarah tersendiri dalam sangat berlebihan jika menuduh fenomena pesta demokrasi di daerah di Indonesia. Pasal- Calon independen memiliki korelasi yang kuat nya, Oka Arya adalah Bupati pertama di Indo- terhadap deparpolisasi. nesia dua kali berturut-turut terpilih dari jalur independen. Karena itu Oka Arya memperoleh penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (Muri).