Download Koran Solidaritas
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
Edisi IX, April 2016 KORAN INDONESIA DIAMBANG DEPARPOLISASI MUSEUM Buka 10.00-17.00 OPINI KEBUDAYAAN Parpol di Tengah Jaman Deparpolisasi Yang Berubah (Diselingkuhi Parpol Sakitnya Tuh di Sini) Anom Astika Partai Politik dan Kita Politik sebagai Jalan Generasi (Yang Tak Percaya Diri) Rocky Gerung SIKAP KITA Calon Independen adalah DISKURSUS Terapi Demokrasi Deparpolisasi: Sikap PSI Terhadap Peolemik Deparpolisasi Menagih Janji Partai Politik Editorial Partai-partai politik sepertinya sulit menerima kenyataan bahwa jaman sedang berubah. Sama dengan ketidakpahaman pengusaha taksi yang mengerahkan sopir dan armada mereka untuk melakukan pemogokan massal menentang operasi taksi (yang menurut mereka gelap) berbasis aplikasi digital. Tidak ada kesadaran reflektif sedikitpun dari para pengusaha taksi lama yang sudah puluhan tahun diuntungkan dari hasil memerah keringat sopir dan ketidaknyamanan konsumen. Tiba-tiba hadir Grab, Uber, dll yang sangat memanjakan konsumen dengan berbagai fasilitas, juga memberikan keuntungan yang lebih besar kepada sang sopir. Apa yang terjadi? Intinya sederhana, setiap orang punya akses langsung kepada sopir dan armada taksi yang akan menjemput anda, disisi lain pemilik aplikasi tidak mengambil marjin keuntungan sebesar yang ditumpuk oleh pengusaha taksi konvensional. Era kedaulatan konsumen/rakyat bersamaan dengan era kesejahteraan dan kemandirian kaum buruh. Selama berpuluh tahun partai politik menikmati banyak sekali fasilitas sebagai pilar penting demokrasi. Mereka DEPARPOLISASI: bahkan telah membentengi diri mereka dengan berbagai regulasi dengan celah yang sangat sempit jika seseorang Nyali Ahok dan Kutukan coba-coba meminggirkan peran penting parpol, calon independen misalnya. Bukannya belajar mengapa Parpol Bandung Bondowoso dan DPR setiap tahun menjadi lembaga dengan kinerja terburuk sejak tapak pertama demokrasi ditemukan pada idak menunggu lama, sejak Ahok mendeklarasikan Mei 1998 silam, parpol malah menuduh balik Ahok telah dirinya akan maju melalui mekanisme independen, melakukan deparpolisasi. Thantaman datang terus menerus. Tampaknya partai politik merasa ditampar keras, kini Ahok benar-benar tanpa Ahok memang tidak takut, baginya perlawanannya kepada pembelaan. Belum tuntas urusan mengumpulkan ulang korupsi dan keberpihakannya kepada warga yang formulir dukungan sebagai syarat utama majunya Ahok dipimpinnya jauh lebih penting daripada memaksakan diri sebagai Calon Gubernur DKI Jakarta, badai teluk Jakarta mencari uang untuk menebus tiket menjadi Cagub lalu datang menghantam, begitu juga pembelian tanah Rumah disetor ke Parpol. Ahok rupanya telah siap, pun jika dirinya Sakit Sumber Waras yang dipersoalkan BPK menjadi tidak lagi bisa menjadi Calon Gubernur, dia akan dikenang epicentrum goncangan terhadap Ahok. sebagai martir demokrasi tahap lanjut. Martir yang sangat ditakuti oleh partai politik, karena jika Ahok berhasil melaju Seakan tidak cukup melihat ratusan anak muda hilir mudik masuk ke lorong-lorong RT Kota Jakarta demi sebagai Cagub independen, bisa dipastikan (dari berbagai mengumpulkan ulang KTP, Komisi Pemilihan Umum (KPU) survey dan polling) Ahok akan memenangkan Pilkada DKI melontarkan persyaratan baru bagi Ahok, seluruh formulir hanya dengan satu putaran. harus ditandatangani diatas materai. Pada titik ini kita Tidak ada pilihan lain, Ahok harus dihentikan, dengan cara teringat sepotong cerita rakyat tentang Roro Jongrang dan apapun dan berapapun harga yang harus dibayar demi Bandung Bondowoso. Dalam cerita itu Roro Jonggrang langgengnya kehidupan surgawi partai politik yang mengajukan syarat kepada Bandung Bondowoso yang dibentengi perangkat peraturan yang membuat mereka berniat menikahinya. Syarat yang mustahil diwujudkan semakin tidak tersentuh. Partai politik semakin menjauh dalam waktu semalam, mendirikan 1.000 candi. Benar saja, dari mandatnya sebagai penyambung lidah rakyat, Parpol keesokan harinya (berkat cara curang yang juga dilakukan bagaikan raksasa besar yang limbung karena menghirup Jonggrang) hanya 999 candi yang bisa dirampungkan racun dari tubuhnya sendiri. Ahok adalah pilihan rakyat Bondowoso. Merasa dicurangi, Bondowoso mengutuk Roro Jakarta, sudah seharusnya partai politik mendukung pilihan Jonggrang menjadi candi yang keseribu, lalu Roro rakyat DKI, bukan malah membunuh harapan jutaan warga Jonggrang menjadi arca yang kini dikenal sebagai candi DKI yang masih menginginkan Ahok memimpin DKI. Prambanan. Parpol harus belajar dari direksi perusahaan taksi Inti cerita ini, terjadi pada Ahok, tidak satupun yang bisa konvensional, yang keki dan malu bukan main, ketika menghalangi kehendek dan kedaulatan rakyat. Jika rakyat ternyata aksi mereka malah disambut hashtag menginginkan Ahok maka tidak ada jalan untuk #BoikotBlueBird di media sosial. Tidak ada yang bisa menghalanginya. Cara curang bisa dilakukan, tapi itu hanya membendung arus dan kehendak sejarah. Atau mungkin semakin membuat rakyat murka, lalu langit menjatuhkan partai politik ingin berakhir sama dengan nasib Roro hukuman kepadanya. Baik Jokowi maupun Ahok adalah daulat rakyat. Telah diperlihatkan tanda-tanda bagi orang Jonggrang, menjadi arca candi yang kelak akan dikenang yang berpikir, setidaknya itulah ayat yang sering diulang- karena kecurangannya terhadap Bandung Bondowoso, ulang dalam kitab suci Umat Islam. curang pada Ahok. KORAN Gedung Pakarti Center Lt. 7 Jl. Tanah Abang III No. 23-27 Jakarta Pusat 10160 Tlp: +62 21 389 019 37 ext. 114 Email: [email protected]| Informasi dan Laporan: [email protected] Opini:[email protected] | Promosi: [email protected] Pembina/Penasehat :Dewan Pimpinan Pusat PSI | Penanggungjawab : Nita Triyana Pemimpin Redaksi: Ramli Hussein | Redaktur Pelaksana:Sudi Arto | Redaksi Opini dan Sikap Kita: Arif Negara | Redaksi Kebudayaan: Sjahrazad Ilyas | Produksi dan Distribusi:Mohammad Iqbal | Ilustrator dan Layout: Anzi Matta, Faruq Zulkarnain | IT:Endika Wijaya, Uji Baskoro | Promosi Digital: Willy Jonathan CALON INDEPENDEN MENDOBRAK OLIGARKI PARPOL 15 01 OKT Setelah sukses penyeleng- Gelombang Pilkada Langsung dimulai, JUNE 2004 garaan Pilpres Langsung pertama kali digelar di Kabupaten Kutai 2005 2004, Presiden Megawati Kartanegara. Berdasarkan UU 32/2004, menandatangani UU Pemer- calon kepala daerah hanya boleh diusung intahan Daerah No 32/2004 oleh partai politik. yang mengatur Pilkada dilakukan secara langsung, tidak lagi oleh DPRD Ditandatangani kesepakatan Sebagai turunan dari MoU Helsinki, damai (MoU) di Helsinki Undang-Undang Pemerintahan Aceh antara Pemerintah RI dan (UUPA) No 11/2006 disahkan, di 15 AUG Gerakan Aceh Merdeka 01 AUG 2005 antaranya membolehkan berdirinya 2006 (GAM), salah satu poinnya partai-partai lokal dan calon inde- tentang penyelenggaraan penden dalam Pilkada Aceh. pemerintahan di Aceh. 11 04 DEC Delapan calon bertarung dalam Pilgub Pada putaran kedua Pilkada Aceh MAR 2006 2007 Aceh, tiga di antaranya maju dari jalur inde- Barat, calon independen yang penden. Calon independen yang diusung diusung GAM juga menang, yaitu GAM menang, yaitu pasangan Irwandi pasangan Ramli S-Fuadri dengan Yusuf-Muhammad Nazar, dengan perole- suara telak 79,11%. han suara 38,20%. Di tingkat kabupat- en/kota, calon independen yang diusung GAM menang dalam satu putaran di 6 daerah, yaitu Kota Sabang, Pidie, Aceh Aceh Barat Jaya, Aceh Timur, Aceh Utara dan Kota Lhokseumawe. Sebanyak 16 partai politik di DKI PKS yang dikeroyok oleh banyak menggalang koalisi besar men- partai politik mengusung Waka- 15 MAR dukung gubernur petahana Fauzi polri Adang Daradjatun sebagai 01 AUG 2007 Bowo untuk maju kembali dalam calon gubernur DKI. 2006 Pilkada DKI 2007. 27 19 MAR Mengerucutnya dua nama cagub DKI dinilai Ratusan massa Forum Betawi Rempug (FBR) APR 2007 sebagai minimnya peran aktif warga DKI. Agar menggelar demonstrasi di depan gedung Mah- 2007 masyarakat lebih bersemangat, muncul kamah Konstitusi (MK) menuntut dibolehkann- wacana dibolehkannya calon independen, seperti ya calon independen dalam Pilkada DKI. dilontarkan Wakil Ketua Pansus RUU DKI Effendy Choirie. Tetapi usulan tersebut ditolak oleh Ketua Pansus RUU DKI Effendi Simbolon, dengan alasan bahwa presiden calon independen dalam Pilkada Aceh adalah kecelakaan sejarah. 03 04 JUNE JUNE 2007 Survei LSI menyebutkan sebanyak 59,3% Pasangan calon gubernur DKI Sarwo- 2007 warga DKI akan memilih calon indepeden jika no-Jeffrie Geovannie menyatakan dibolehkan maju dalam Pilkada. mundur dari pencalonan melalui jalur partai politik, setelah PAN dan PKB men- galihkan dukungan kepada Fauzi Bowo. Sarwono menyatakan akan maju lewat jalur independen. Pasangan Sarwo- Berpegangan pada UU 32/2004, KPU DKI 07 JUN no-Jeffrie tetap memutuskan mendaftar Jakarta menolak melakukan verifikasi terha- 08 JUN 2007 sebagai calon independen ke KPUD DKI, dap calon independen dalam pemilihan 2007 meskipun tidak ada payung hukum yang gubernur dan wakil gubernur DKI membolehkan. 25 23 JUNE JULY 2007 Kabupaten Bireuen terlambat mengikuti Mahkamah Konstitusi (MK) mengabulkan 2007 jadwal pilkada Aceh karena belum habis gugatan Lalu Ranggalawe, anggota DPRD masa tugas bupati definitif. Calon indepen- Lombok Tengah NTB, terhadap UU den yang diusung GAM yaitu Nurdin Abdul 32/2004 agar calon independen diperbole- Rahman-Busmadar Ismail menang dengan hkan maju dalam Pilkada. MK memutuskan raihan suara 62,27%. menghapus beberapa ketentuan dalam Pasal 56 dan 59 yang membatasi calon hanya boleh dari partai politik. Rapat konsultasi antara pemerintah dan 08 AUG Pilkada DKI tetap digelar pimpinan DPR memutuskan Pilkada 2007 22 AUG 2007 tanpa