RELIEF NARRATIVE ARJUNAWIWAHA DI GUA SELAMANGLENG DALAM PERSPEKTIF EDUKATIF Y. Murdiyati Fakultas Seni Pertunjukan Institut Seni
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
RELIEF NARRATIVE ARJUNAWIWAHA DI GUA SELAMANGLENG DALAM PERSPEKTIF EDUKATIF Y. Murdiyati Fakultas Seni Pertunjukan Institut Seni Indonesia Yogyakarta Abstract Relief is onenf the decorations which was carved on the wall of temple.The most of the relieves of East Java style have rather flat form as wayang, different from the relieves of Centre Java style which have realistic form. There was the relief narrative Atjunawiwaha which was carved on the wall of Selamangleng Cave, which have an education values which was necessary to the continue generation to face the epoch challange globalisation. This matter to remember the education values of Indonesian more pale. Although properly the .,ducation values which was still relevance with the epoch development 2006/2007 percisted were defended, and the culture which not relevance with the need of Indonesian society could be left. In the asceticism scene contains belief in One God element, because the reached of purpose asceticism of was determined by the One God. It was location of the education value which was necessary planted to the children early. In the Goddess scene was expressed freely and naturally. The describe of female person who tempts a male person, conform with the character of East Javanese include the female person, who has the extrovert character. It's different from the Centre Javanese who has the introvert character. There was also the ethic and aesthetic value, that was described in the Goddess scene with low level, it means they honor Atjuna. In the Bethara Guru scene gave a Pasopati heirloom to Arjuna to killed Newatakawaca, indicated that Arjuna was responsible to reach the purpose. The scene of Arjuna and Dewi Supraba went together to k.iIIed Newatakawaca, indecated there were an union and unit value between the Arjuna and Supraba. Thus in the relief of Selamangleng Cave contains a lot of educational values which was necessary transmited to the continue generation. Keyword: relief, Atjunawiwaha narrative, education value A. Pendahuluan dan masa yang akan datang. Hasil-hasil Masa lampau dalam segala aspek peninggalan purbakala yang berupa nya perludiperkenalkan kepada masya candi-candi di Jawa Timur merupakan rakat kbususnya generasi penerus salah satu bukti warisan budaya masa bangsa Indonesia, antara lain sebagai lampau, yang di dalamnya banyak bekal untuk meneguhkan diri dalam terkandung nila-nilai budaya nenek menghadapi masa yang akan datang. moyang yang perlu diinformasikan ke Apalagi mengingat muncuInya era pada para.generasi penerus bangsa. globalisasi, sehingga diperlukan ada Selain berbentuk candi, hasil-hasil nya kesatuan masa lampau, masa kini, peninggalan sejarah tersebut juga ber- 240 241 bentuk petirtaan atau kolam pemandi atau pesan kepada masyarakat. Sudah an, pintu gerban~ dan gua pertapaan. barang tentu pesan-pesan tersebut di Kata eandi merupakan segala maeam harapkan dapat menjadi pandangan bangunan Jawa Hindu/Budha yang hidup, pegangan hidup, bahkan per berkaitan dengan pemujaan kepada juangan hidup khususnya bag! generasi dewa-dewa atau raja-raja yang telah penerus dalam menghadapi tantangan meninggal. Candi itu tidak dapat di zaman globalisasi. Dikatakan demikian sebut makam raja,raja karena di dalam antara lain karena nilai,nilai pendidik nya memang tidak ada sisa-sisa jenazah an bangsa Indonesia tampak semakin yang dimakamkan. Raja yang. telah memudar. Padahal seharusnya nilai meninggal yang selama hidupnya di nilai pendidikan yang masih relevan anggap sebagai penjelmaan dewa yang dengan perkembangan zaman sekarang tertinggi, menurut kepereayaan saat itu (2006/2007) tetap dipertahankan, dan belum dianggap kembali kepada asal budaya yang tidak relevan dengan nya. kebutuhan masyarakat tersebut dapat Salah satu hasil peninggalan pur ditinggalkan. Hal ini terutama dalam bakala yang akan dikaji adalah Gua menghadapi tantangan era globalisasi, Selamangleng khususnya relief naratif yang perlu ditanggapi untuk memper~ Arjunawiwaha. ArtikeL ini pemah di tahankan jati diri bangsa. presentasikan dalam kuliah Teori K~ Bahkan, dapat dikatakan bahwa budayaan pada Program Paseasarjana unsur-unsur asing yang mempengaruhi (S3) lnstitut Sen! Indonesia Yogyakarta kebudayaan bangsa Indonesia berlang (2006/2007). Mengingat informasi pen sung sangat eepat dan beraneka ragam, didikan sen! ini perlu disosialisasikan misaInya melalui televisi, radio, film, khususnya kepada generasi penerus, kaset, seni pertunjukan, seni lukis, sem penulisan artikel ini diajukan kepada patun~ seni kriya, mode pakaian, dan Redaksi Jumal Cakrawala Pendidikan sebagainya. Oleh sebab itu, masalah Universitas Negeri Yogyakarta, barangc globalisasi yang pada tahun 1990-an kali bermanfaat bag! pembaca generasi banyak dibicarakan orang, merupakan penerus. tantangan bangsa Indonesia yang harus Relief adalah suatu hiasan yang ditanggapi untuk menanggulang! dan biasanya dipahatkan pada dinding ean menyeleksi pengaruh"pengaruh asing di dalam kombinasi berbagai ragam tersebut. Dalam art! hanya diambil bu hias yang indah dan menarik, misaInya daya yang relevan dengan kebutuhan bentuk manusia, binatang, sulur-sulur bangsa Indonesia dalam menghadapi atau bagian pohon yang lain dan se tantangan zaman, dan coeok dengan bagainya. Pada umumnya relief-relief kepribadian bangsa Indonesia itu sen gaya Jawa Timur berbentuk agak pipih diri. Contohnya perihal disiplin waktu, seperti wayan~ berbeda dengan relief" serius dalam belajar, memanfaatkan relief gaya Jawa Tengah yang. ber waktu untuk sesuatu yang positif dan bentuk naturalis1realistik, dalam arti sebagainya, patut diteladani oleh bang mendekati bentuk model yang sebenar~ sa Indonesia antara lain karena dapat nya (Wisnoewhardono, 1995: 17). meningkatkan sumber daya manusia Melalui visualisasi relief"Jelief ini, agar sejajar dengan bangsa yang telah para seniman peneiptanya berkeingin maju. Sebaliknya hal-hal yang ber an untuk menyampaikan inh'rmasi seberangan dengan tradisi bangsa Indo- Relief Narrative Arjunawiwaha diGua Selamangleng dalam Perspektif Edukatif 242 nesia yang sudah berakar kuat, sebail< lamnya yang masih relevan dengan nya disisihkan, sehingga hanya me perkembangan zaman sekarang (20061 rupakan tambahan pengetahuan. 2007) dan masa yang akan datang. Maksud globalisasi adalah globali Dalam membicarakan masalah pen sasi ekonomilglobalisma, yaitu terse- didikan, teringat Plato yang mengata barnya dominasi ekonomi pasar bebas kan bahwa seni seharusnya menjadi hampir diseluruh jagat. Dalam arti dasar pendidikan (Rohidi, 2000: 55). umum, globalisasi adalah pembuah Dalam perspektif pendidikan, seni di an 1terjadinya suatu peristiwa yang me pandang sebagai salah satu alat atau liputi atau berakibat padasebagian media untuk memberikan keseimbang besar dunia, bukan soal baru Uacob, an antara intelektualitas dan sensi 1998: 8-9). Sejak abad XVI, terjadi glo bilitas, rasionalitas dan irrasionalitas, balisasi bersamaan dengan zaman eks serta akal pikiran dan kepekaan emosi plorasi geografis oleh ekspedisi-ekspe agar memanusia, bahkan dalam batas disi Eropa, diil<uti oleh perdagangan batas tertentu menjadi sarana untuk yang mulai membuana, migrasi pen mempertajam moral dan watak (Rohidi, duduk interkontinental, diil<uti migrasi 2000: 55). Dengan demikian, seni me tumbuh-tumbuhan dan hewan dengan rupakan bagian yang tidak terpisahkan bantuan rnanusia, serta membuananya dari seluruh kehidupan manusia. Oleh peradaban dan agama yang dominan di karena itu, seni rupa, seni pertunjllkan, Barat Uacob, 1998: 9). Bahkan akhir dan seni yang lain, perlu diaplikasikan akhir ini globalisasi tersebut semakin atau diapresiasikan sejak dini kepada bertambah dengan peran utama yang generasi penerus bangsa Indonesia dipegang oleh Amerika Serikat. Apa khususnya, baik ke dalam kerangka lagi Barat juga membawa unsur-unsur dasar pendidil<an formal maupun non dari India, Cina, dan Amerika Selatan formal. Hal in! mengingat dalam seni ke Indonesia. Sebaliknya, unsur-unsur seni tersebut terkandung nilai etika, yang sejenis termasuk manusianya, dari estetika, moral dan sebagainya, yang Indonesia dibawa ke Asia, Afrika, berlaku dalam masyarakat tempat seni Eropa, Oseania, dan Hindia Barat. seni itu tumbuh dan berkembang, se Kontak budaya yang terjadi sepanjang hingga perlu direalisasil<an dan di sejarah Indonesia makin intensif pada wariskan kepada generasi penerus. akhir abad in! bersamaan dengan ke Melalui pendidikan seni diharap majuan yang pesat dalam teknoIogi kan anak-anak didik dapat meneruskan transportasi, komunikasi, dan informasi kelangsungan hidup seni~senitersebut, Uacob, 1998: 10). dan mengembangkannya sesuai de Walaupun sejak tahun 1998 krisis ngan perkembangan zaman. Sudah ba politik dan moneter telah merebak rang tentu keberhasilan pendidikan bangsa Indonesia, namun masih di seni itu tergantung pada berbagai pihak harapkan jumlah kunjungan wisatawan antara lain kurikulum pendidikan, pen tersebut meningkat, bail< untuk me- dukung dana atau manajemen, peng nyaksikan seni pertunjukan maupun ajar, dan anak didik itu sendiri. Ber seni rupa termasuk candi-candi dan kaitan derigan hal tersebut, relief cerita relief-reliefnya. Hal ini antara lain di atau yang hanya menggambarkan se sebabkan oleh adanya makna nilai-nilai suatu biasanya dipahatkan pada din pendidikan yang terkandung di da- ding-dinding candi antara lain sebagai Cakrawala Pendidikan, November 2007, Th. XXVI, No.3 243 masan, namun relief naralif yang di pusat kebudayaan, namun zaman 1tu jadik'ah objek penulisan ini dipahatkan disebut