Mimikri Dalam Kuliner Indonesia Melalui Kajian Poskolonial

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

Mimikri Dalam Kuliner Indonesia Melalui Kajian Poskolonial Prosiding The 4th International Conference on Indonesian Studies: “Unity, Diversity and Future” MIMIKRI DALAM KULINER INDONESIA MELALUI KAJIAN POSKOLONIAL Sri Utami1 Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia [email protected] Abstract. This paper intends to explore the theoretical nuances which may be applied in the Indonesian culinary through the ‘lense’ of postcolonial theory, especially Homi Bhabha’s concept of mimicry. Bhabha (1994) said, that mimicry is a strategy to confront the colonializer’s hegemony. This strategy is constructed around an ambivalence, ‘almost the same, but not quite’. Mimicry is like a coin that has two sides. At one side preserving the cultural heritage of colonial dominance, and at the other side negating colonization. It is in line with Edward Said’s concept (1978) about new consiousness against colonizer’s hegemony, which has related to the process that turns the culinary mimicry in Indonesia. Dutch food becomes a role model in Indonesian culinary, because Dutch colonialization not only physically, but also in the life style and in the way of discourse. The problems in this paper are why and how the process of mimicry in the Indonesian culinary relates to the former colonial hegemony? Why and how do this processing continues progressing and changing the culture in globalization?. The purpose of this paper is to creat awareness facing relentless process of mimicry in Indonesian culinary to preserve indegenious culinary wisdom. Keywords : postcolonial, mimicry, hegemoni, culinary, conciousness A. PENDAHULUAN Penjajahan Belanda di Indonesia berlangsung selama tiga setengah abad dengan meninggalkan jejak dampak yang hingga kini masih terasa. Hubungan antara Belanda sebagai bangsa penjajah dan bangsa pribumi (Inlander) sebagai bangsa terjajah berlangsung tidak setara. Belanda menempatkan dirinya sebagai penjajah dengan pola yang tidak hanya menjajah secara fisik, namun juga menjajah pemikiran secara politis, sosial, dan kultural dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Masyarakat terjajah tidak pasrah atas semua perlakuan penjajah itu.. Mereka mulai memberikan perlawanan. Bersamaan dengan perlawanan bersenjata, juga timbul usaha-usaha besar dalam pertahanan budaya hampir di semua tempat, penegasan akan identitas nasional, dan dalam bidang politik2. Poskolonialisme senantiasa menunjukkan adanya perbedaan dan pembedaan, yang memberi kesadaran pada subyektivitas dari kaum yang mengalami kolonialisme. 1 Sri Utami, S.Sos, M.Hum, saat ini sedang menyelesaikan Program Doktor Filsafat pada Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia. 2 Edward Said, Culture and Imperialism. Vintage. 1996. halaman 12 806 Prosiding The 4th International Conference on Indonesian Studies: “Unity, Diversity and Future” Dalam ‘Orientalism’, Edward Said mengacu pada wacana-wacana khusus dalam mengkonseptualisasikan Timur sehingga menyebabkan Timur mudah untuk dikendali- kan. Dalam uraian tersebut, menunjukkan cara Barat untuk mendominasi, merestrukturasi, dan menguasai Timur.3 Pemikiran Edward Said telah membuka cakrawala pemikiran yang sangat luas, terutama dengan pandangan kritis teori poskolonial yang membawa implikasi perlawanan atas wacana-wacana yang dikembangkan Barat. Dengan adanya wacana poskolonial, muncul suatu kesadaran yang dipicu oleh berlangsungnya kolonialisme pada suatu kawasan tertentu, walaupun penaklukan secara fisik telah berakhir. Penjajahan terhadap pikiran, jiwa, dan budaya masih terus berlangsung. Penjajahan pikiran (colonizing mind) merupakan senjata utama kalangan bekas penjajah (Barat) untuk membuat bangsa terjajah tetap tunduk pada dalam kekuasaan, yang menjelma dalam bentuk lain Untuk itu Edward Said mengemukakan perlunya suatu kesadaran untuk ‘membaca’ keadaan tersebut. Masalah utama dari masyarakat terjajah dalam menghadapi wacana penjajah adalah problem emansipasi dan peningkatan martabat diri agar setara dengan kaum penjajah. Antara lain ditempuh melalui mimikri atau cara peniruan. Sejalan dengan pemikiran Said tersebut, Homi Bhabha mengemukakan konsep ‘mimikri’ dengan pandangan bahwa yang terjajah memiliki kekuatan untuk melawan dengan upaya meminjam berbagai elemen budaya untuk peniruan. Fenomena mimikri tidaklah menunjukkan ketergantungan yang terjajah kepada yang menjajah, tetapi peniru menikmati dan bermain dengan ambivalensi yang terjadi dalam proses imitasi tersebut. Dengan demikian mimikri merupakan suatu strategi untuk menghadapi dominasi penjajah. Strategi ini bersifat ambivalen, melestarikan warisan budaya kolonial sekaligus menegasikan dominasi penjajahan. Ambivalen ini dinyatakan Bhabha dengan “almost the same, but not quite”4. Mimikri berproses karena adanya perbedaan identitas dari penjajah dan terjajah. Kolonial Belanda melakukan penaklukan yang mempengaruhi kebudayaan kaum pribum, terutama kelompok masyarakat yang mengalami pendidikan gaya Belanda. Dengan sendirinya akan berupaya mendapatkan identitas diri dari penjajahnya. Dalam makalah ini, saya menyingkap pengaruh penjajahan tersebut pada budaya bangsa yang terjajah, dengan kajian poskolonial yang berkaitan dengan hegemoni yang mendominasi kehidupan masyarakat terjajah, dan bagaimana masyarakat terjajah merespon pengaruh itu. Aspek yang menjadi sorotan penelitian adalah kuliner Indonesia. Secara etimologis, kata ”kuliner’ merupakan terjemahan dari kata dalam bahasa Inggris ’culinary’ yang berasal dari bahasa Latin ’culinarius’ yang didapat dari kata ’culina’ yang berarti dapur. Memasak memiliki makna universal yaitu transformasi dari alam menuju ke budaya. Selain itu memasak juga merupakan ’bahasa’ yang kita gunakan untuk berbicara tentang diri kita dan tempat kita berada di dunia. Mungkin kita bisa memetik ungkapan Descartes dan mengubahnya menjadi ”Saya 3 Dinyatakan Edward Said dalam “Orientalism” hal 204 : "My contention is that Orientalism is fundamentally a political doctrine willed over the Orient because the Orient was weaker than the West, which elided the Orient’s difference with its weakness. As a cultural apparatus Orientalism is all aggression, activity, judgment, will-to-truth, and knowledge" 4 Homi K. Bhabha, The Location of Culture, Routledge London and New York, 1994. halaman 86. 807 Prosiding The 4th International Conference on Indonesian Studies: “Unity, Diversity and Future” makan, maka saya ada”5 Apa yang kita makan menunjukkan banyak hal tentang siapa diri kita, serta tentang budaya dari keberadan kita. Makanan adalah medium dari masyarakat untuk menyatakan tentang dirinya. Ungkapan ” we are what we eat” dan ”we are what we don’t eat” menunjukkan suatu identitas dalam budaya dari satu komunitas, bahkan lebih luas dapat menunjukkan identitas suatu bangsa. Dari uraian diatas, dalam kaitan dengan penjajahan di Indonesia, dapat dipahami mengapa makanan Barat menjadi panutan dalam kuliner di Indonesia. Hal ini disebabkan karena dampak hegemoni dalam penjajahan masa silam yang mewariskan representasi ke arah dunia yang lebih bergengsi. Sebagai bagian dari kebudayaan, kuliner Indonesia juga tidak luput dari proses mimikri yang berlangsung sejak masa kolonialisme Belanda sampai hari ini, dan kemungkinan akan berlangsung terus pada hari esok. Ternyata walau Indonesia telah mencapai kemerdekaaan bangsanya, tetapi masyarakat Indonesia tak serta merta bisa menghapus gaya hidup yang diwariskan oleh bekas penjajahnya. Dari tinjauan pustaka tentang kuliner Indonesia terdapat bukti adanya mimikri dalam sebagian besar kuliner Indonesia. Mimikri tersebut tidak berhenti sampai pada mimikri dari budaya Belanda, akan tetapi mengikuti pergeseran imperialis global, dari Eurosentris ke Amerikasentris. Proses mimikri senantiasa terjadi dalam proses ambivalensi terhadap kekuatan hegemoni dalam globalisasi. Menyeruak adanya mimikri dalam kuliner di Indonesia, penulis mengulas kaitan identitas dan mimikri secara lebih mendalam dalam makalah ini. Dari uraian tersebut, penulis ingin mengemukakan permasalahan yaitu mengapa dan bagaimana proses mimikri dalam kuliner Indonesia yang berkait dengan hegemoni kolonial pada masa lalu? Mengapa dan bagaimana proses tersebut berlanjut dan perubahan budayanya dalam globalisasi. Apakah mimikri dalam kuliner di Indonesia hanya merupakan bentuk penyejajaran identitas dengan kaum penjajah Belanda, yang berlanjut dengan penyejajaran dengan martabat imperalis baru pada globalisasi? Bagaimana pengaruh mimikri yang terus berproses ’menjadi’ dalam wacana perbedaan dalam kesatuan dalam khasanah kearifan lokal kuliner di Indonesia? Adapun tujuan penulisan makalah ini untuk memberi pemahaman yang tepat untuk menganalisis kuliner di Indonesia sehingga menimbulkan kesadaran dalam menghadapi proses mimikri tanpa henti dengan melestarikan kearifan lokal (indegenious wisdom). Pernyataan penelitian dalam makalah ini adalah kesadaran kritis dapat menjadi strategi untuk menghadapi hegemoni dalam bentuk proses mimikri dalama kuliner Indonesia, sehingga memperkaya dan memperkukuh nilai-nilai masa depan budaya bangsa B. METODOLOGI Dalam penulisan makalah ini, saya menggunakan metode analisis kritis melalui studi pustaka. Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan obyek material adalah kuliner di Indonesa. Sementara itu, objek formalnya adalah mimikri dalam kuliner Indonesia. Prosedur penelitian pengumpulan data yang dilakukan dengan studi pustaka dan pengamatan langsung tentang perkembangan kuliner di Indonesia saat ini. 5 Kathryn Woodward (Ed.), Identity and Difference, Sage Publication London, 1999, halaman 31,32 808 Prosiding The 4th International Conference on Indonesian
Recommended publications
  • Discover the Taste of Solo
    Discover the Taste of Solo Sejak tahun 1988, Dapur Solo berdedikasi untuk melestarikan kuliner tradisional Jawa. Dapur Solo dikenal akan keahliannya dalam kreasi hidangan khas Jawa untuk masyarakat modern, tanpa meninggalkan nilai unik dan tradisional. Seluruh sajian dimasak dengan penuh perhatian akan keunggulan dan keasliannya. KHAS SOLO 01 01. Nasi Urap Solo 40,5 Nasi, sayuran urapan dengan rasa sedikit pedas, pilihan lauk ayam / empal goreng, tempe bacem Dengan nasi kuning +1.000 02. Nasi Langgi Solo 41,5 Nasi langgi kuning khas Solo yang disajikan dengan ayam / empal goreng, terik daging, sambal goreng kentang, abon sapi, telur dadar tipis, serundeng kelapa, kering kentang, lalap serta kerupuk udang dan sambal Dengan nasi putih 40.500 02 04 03. Nasi Langgi Si Kecil 30,5 Nasi kuning dengan pilihan ayam goreng, abon sapi, telur dadar tipis dan kerupuk udang 04. Nasi Liwet Solo 40,5 Nasi gurih dengan suwiran ayam kampung, telur pindang, tempe bacem dan potongan ati ampela ayam disiram dengan sayur labu dengan rasa gurih sedikit pedas Menu favorit Menu pilihan anak 05 06 05. Lontong Solo 40,8 Lontong yang disiram dengan kuah opor kuning lengkap dengan suwiran ayam, telur pindang dan sambal goreng kentang 06. Timlo Solo 37,5 Sop kuah bening berisi sosis Solo, suwiran ayam, dan telur pindang 07. Selat Solo 41 Perpaduan daging semur yang manis dan mustard yang asam serta sayuran, menghasilkan cita rasa perpaduan dua budaya Jawa dan Belanda 07 Menu favorit Menu pilihan anak NUSANTARA 01 01. Nasi Timbel Sunda 42 Nasi timbel dengan pilihan lauk ayam / empal goreng, sayur asem, ikan asin, tempe bacem serta disajikan dengan kerupuk udang, lalap dan sambal 02 02.
    [Show full text]
  • The Sunan Hotel Solo Luncurkan Paket Halal Bihalal Dan Reuni
    PRESS RELEASE Kontak Media: RETNO WULANDARI Director of Marketing Communications Tel: +62 271 731312 Fax: +62 271 738677 e-mail: [email protected] THE SUNAN HOTEL SOLO LUNCURKAN PAKET HALAL BIHALAL DAN REUNI Untuk mengakomodir kebutuhan para tamu yang hendak menggelar acara Halal Bihalal dan reuni The Sunan Hotel Solo meluncurkan paket Halal Bihalal Lebaran Package. Director of Marketing Communications The Sunan Hotel Solo Retno Wulandari menyampaikan bahwa Paket Halal Bihalal dan Reuni sangat diminati bersamaan dengan momentum ketika para tamu sedang merayakan lebaran di kota Solo. Banyak kalangan mengadakan halal bihalal dan reuni pada bulan Juli, tuturnya. The Sunan Hotel Solo menyiapkan sebuah paket yang menarik untuk menggelar acara Halal Bihalal bersama keluarga besar ataupun kolega. Paket tersebut dipatok dengan harga Rp 120.000,- net / orang dengan minimal pemesanan 30 orang. Tidak hanya menyediakan hidangan dengan menu prasmanan, para tamu juga bebas menggunakan ruangan seperti di Soemaryo Grand Ballroom, Wiryowidagdo Ballroom, Syailendra Ballroom, Narendra Resto atau di Imperial Taste dengan kapasitas sesuai dengan pemesanan. Paket halal bihalal dan reuni ini juga memberikan suguhan menu - menu istimewa mulai dari hidangan pembuka sampai penutup seperti hidangan ketupat lebaran, Opor Ayam Kering, Sambal Goreng Ati, Gulai Ikan, Tengkleng Kambing, Gulai Pariaman, Rendang Ayam, Gepuk Daging, Bihun Goreng Bangsawan, Selat Solo, Soto Kwali, Es Dawet Gempol Pleret dan potongan buah segar. Bagi masyarakat yang berminat untuk mengadakan acara Halal Bihalal atau Reuni di The Sunan Hotel Solo bisa menghubungi Sales & Marketing ( 0271) 731312 .
    [Show full text]
  • SNACKS) Tahu Gimbal Fried Tofu, Freshly-Grounded Peanut Sauce
    GUBUG STALLS MENU KUDAPAN (SNACKS) Tahu Gimbal Fried Tofu, Freshly-Grounded Peanut Sauce Tahu Tek Tek (v) Fried Tofu, Steamed Potatoes, Beansprouts, Rice Cakes, Eggs, Prawn Paste-Peanut Sauce Pempek Goreng Telur Traditional Fish Cakes, Egg Noodles, Vinegar Sauce Aneka Gorengan Kampung (v) Fried Tempeh, Fried Tofu, Fried Springrolls, Traditional Sambal, Sweet Soy Sauce Aneka Sate Nusantara Chicken Satay, Beef Satay, Satay ‘Lilit’, Peanut Sauce, Sweet Soy Sauce, Sambal ‘Matah’ KUAH (SOUP) Empal Gentong Braised Beef, Coconut-Milk Beef Broth, Chives, Dried Chili, Rice Crackers, Rice Cakes Roti Jala Lace Pancakes, Chicken Curry, Curry Leaves, Cinnamon, Pickled Pineapples Mie Bakso Sumsum Indonesian Beef Meatballs, Roasted Bone Marrow, Egg Noodles Tengkleng Iga Sapi Braised Beef Ribs, Spicy Beef Broth, Rice Cakes Soto Mie Risol Vegetables-filled Pancakes, Braised Beef, Beef Knuckles, Egg Noodle, Clear Beef Broth 01 GUBUG STALLS MENU SAJIAN (MAIN COURSE) Pasar Ikan Kedonganan Assorted Grilled Seafood from Kedonganan Fish Market, ‘Lawar Putih’, Sambal ‘Matah’, Sambal ‘Merah’, Sambal ‘Kecap’, Steamed Rice Kambing Guling Indonesian Spices Marinated Roast Lamb, Rice Cake, Pickled Cucumbers Sapi Panggang Kecap – Ketan Bakar Indonesian Spices Marinated Roast Beef, Sticky Rice, Pickled Cucumbers Nasi Campur Bali Fragrant Rice, Shredded Chicken, Coconut Shred- ded Beef, Satay ‘Lilit’, Long Beans, Boiled Egg, Dried Potato Chips, Sambal ‘Matah’, Crackers Nasi Liwet Solo Coconut Milk-infused Rice, Coconut Milk Turmeric Chicken, Pumpkin, Marinated Tofu &
    [Show full text]
  • Download Article
    Advances in Social Science, Education and Humanities Research, volume 259 3rd International Seminar on Tourism (ISOT 2018) The Reinforcement of Women's Role in Baluwarti as Part of Gastronomic Tourism and Cultural Heritage Preservation Erna Sadiarti Budiningtyas Dewi Turgarini Department English Language Catering Industry Management St. Pignatelli English Language Academy Indonesia University of Education Surakarta, Indonesia Bandung, Indonesia [email protected] [email protected] Abstract—Surakarta has the potential of gastronomic I. INTRODUCTION heritage tourism. The diversity of cuisine becomes the power of Cultural heritage is one of the attractions that is able to Surakarta as a tourist attraction. Municipality of Surakarta stated that their Long Term Development Plan for 2005-2025 will bring tourists. One of the cultural heritage is gastronomic develop cultural heritage tourism and traditional values, tourism, which is related to traditional or local food and historical tourism, shopping and culinary tourism that is part of beverage. Gastronomic tourism is interesting because tourists gastronomic tourism. The study was conducted with the aim to do not only enjoy the traditional or local food and beverage, identifying traditional food in Baluwarti along with its historical, but are expected to get deeper value. They can learn about the tradition, and philosophical values. This area is selected because history and philosophy of the food and beverage that is eaten it is located inside the walls of the second fortress. Other than and drink, the making process, the ingredients, and how to that, it is the closest area to the center of Kasunanan Palace. The process it. If tourism is seen as a threat to the preservation of participation of Baluwarti women in the activity of processing cultural heritage, gastronomic tourism shows that tourism is traditional food has become the part of gastronomic tourism and not a threat to conservation, but can preserve the food and cultural heritage preservation.
    [Show full text]
  • Graduation Assignment
    Vidyadhana, S. (2017, January 22). Kenapa Sih Anak Muda Indonesia Bersedia Terbebani Resepsi Pernikahan Mahal? Retrieved June 5, 2017, from VICE: https://www.vice.com/id_id/article/kenapa-sih-anak-muda-indonesia-bersedia-terbebani- resepsi-pernikahan-mahal Wahyuni, T. (2015, March 7). Makanan yang Paling Diincar Tamu di Pesta Pernikahan. Retrieved from CNN Indoneisa : http://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20150307100907-262- 37404/makanan-yang-paling-diincar-tamu-di-pesta-pernikahan/ Wisnu, K. (2017, April 27). Mr. (B. Kusuma, Interviewer) 12. Appendices Appendix I: Products of Karunia Catering Buffet Packages Buffet Package A @ IDR 55,000 Soup Salad Vegetables Red Soup Caesar Salad Seafood Stir Fry Asparagus Soup Red Bean Salad Sukiyaki Beef Stir Fry Asparagus Corn Soup Marina Salad Crab with Broccoli Sauce Corn Soup Mix Vegetables Salad Szechuan Green Bean Waru Flower Soup Special Fruit Salad Squid and Broccoli Stir Fry Fish Meatball Soup Avocado Salad Sapo Seafood Mango Salad Broccoli and Squid Spicy Food Fish / Chicken Bistik Tongue Balado Special Kuluyuk Chicken Beef Rolade Meat Beef Balado Sweet and Sour Shrimps Beef Tongue Tongue Black Pepper Shrimp with Bread Crumb Betutu Chicken Beef Black Pepper Floured Fried Shrimp Roasted Chicken Roll Tongue Asem-asem Mayonnaise Shrimp Chicken Satay Tongue with Cheese Drum Stick Shrimp Meat Kalio Fish with Padang Sauce Lungs with Coconut Sour Salad Fish Fish with Bread Crumb 45 Bistik Dish served with sliced vegetables except for roasted chicken and satay Drink: Tea, soft drink / lemon tea
    [Show full text]
  • 5 Makanan Khas Solo Yang Wajib Di Cicipi, Jawa Tengah
    5 Makanan Khas Solo Yang Wajib Di Cicipi, Jawa Tengah Advertisement 5 Makanan Khas Solo Yang Wajib Di Cicipi, Jawa Tengah - Kota Solo atau Surakarta ini terletak di Jawa tengah, di Solo terkenal dengan banyaknya makanan khas tradisional. makanan khas solo/surakarta di antaranya adalah : sate kambing, nasi liwet, nasi timlo, nasi gudeg dan gudeg cakar, pecel desa, cabuk rambak, bestik Solo, selat Solo, bakso Solo, srabi, intip, tengkleng, bakpia, roti mandarin, kambing guling, sate buntel, sate kere, dll. nah untuk ngomong-ngomong soal makanan khas yang beraneka ragam berikut ini merupakan 5 makanan khas solo yang wajib anda coba : 1. Tengkleng Tengkaleng Tengkleng ini adalah makanan semacam gulai kambing akan tetapi kuahnya tidak memakai santan. Isi tengkleng adalah tulang-tulang kambing dengan sedikit daging yang menempel, bersama dengan usus, sate jerohan, otak dan organ-organ lain seperti mata, telinga, pipi, kaki dan lain-lain. Keunikan memakan makanan khas ini akan terasa ketika kita menggerogoti sedikit daging yang menempel pada tulang dan menghisap isinya. 2.Cabuk Rambak Cabuk Rambak Cabuk Rambak ini biasanya dijajakan berkeliling kampung pada hari-hari biasa. Saat perayaan sekaten makanan ini bisa dijumpai di sekitar halaman Masjid Agung Keraton. Cabuk rambak ini di sajikan dengan menu utama ketupat yang sangat khas di Solo. Di solo/surakarta ketupat sering disebut juga dengan gendar janur, bahan utamanya untuk ketupat ini adalah beras yang dimasak dalam anyaman janur / daun kelapa yang masih muda. yang menjadikan khasnya makanan ini adalah Bumbu cabuk rambak memakai wijen yang digoreng bersama santan kelapa, cabai, bawang putih, kemiri dan gula merah. biasanya makanan ini disantap dengan karak, sejenis krupuk dengan bahan dasar beras.
    [Show full text]
  • An Analysis on the English Translation of The
    perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id AN ANALYSIS ON THE ENGLISH TRANSLATION OF THE INDONESIAN CULTURAL TERMS IN THE BILINGUAL TOURISM BOOKLET OF SURAKARTA THESIS Submitted as a Partial Fulfillment of the Requirement for Sarjana Degree at English Department of Faculty of Letters and Fine Arts Sebelas Maret University By: MARIA DWI RATNANI WIDHI ASTUTI C 1308507 ENGLISH DEPARTMENT OF NON-REGULAR PROGRAM FACULTY OF LETTERS AND FINE ARTS SEBELAS MARET UNIVERSITY commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id SURAKARTA 2010 AN ANALYSIS ON THE ENGLISH TRANSLATION OF THE INDONESIAN CULTURAL TERMS IN THE BILINGUAL TOURISM BOOKLET OF SURAKARTA By: MARIA DWI RATNANI WIDHI ASTUTI C 1308507 Approved to be examined before the Board of Examiners Faculty of Letters and Fine Arts Sebelas Maret University Thesis Consultant Dra. Rara Sugiarti, M.Tourism NIP. 196305301990032001 Head of English Department of Non- Regular Program Drs. S. Budi Waskito, MPd. NIP. 195211081983031001 commit to user ii perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id AN ANALYSIS ON THE ENGLISH TRANSLATION OF THE INDONESIAN CULTURAL TERMS IN THE BILINGUAL TOURISM BOOKLET OF SURAKARTA By: MARIA DWI RATNANI WIDHI ASTUTI C 1308507 Accepted and Approved by the Board of Examiners Faculty of Letters and Fine Arts Sebelas Maret University on November, 2010 Chairperson : Dra. Diah Kristina, M.A (………………...) NIP. 195905051986012001 Secretary : Ida Kusuma Dewi, S.S., M.A. (………………...) NIP. 197105251998022001 First Examiners : Dra. Rara Sugiarti, M.Tourism (………………...) NIP. 196305301990032001 Second Examiners : Drs. Agus Hari Wibowo, M.A (………………...) NIP. 196708301993021001 Dean of Faculty of Letters and Fine Arts Sebelas Maret University Drs.
    [Show full text]
  • Galantine Catfish (Galafish) Kuah Selat Solo Berbahan Dasar Ikan Patin Untuk Meningkatkan Konsumsi Ikan Di Masyarakat Pada Era Milenial
    GALANTINE CATFISH (GALAFISH) KUAH SELAT SOLO BERBAHAN DASAR IKAN PATIN UNTUK MENINGKATKAN KONSUMSI IKAN DI MASYARAKAT PADA ERA MILENIAL Taqy Khanif Alfata1, Prihastuti Ekawatiningsih2 Pendidikan Teknik Boga, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Yogyakarta E-mail : [email protected], [email protected] ABSTRAK Galantine catfish (GALAFISH) adalah produk hasil olahan berbahan dasar ikan patin yang disajikan ala selat solo lengkap dengan makanan pendamping berupa sayuran seperti kentang, wortel, dan buncis. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan resep produk galantine catfish kuah selat solo, mengemas dan memberikan label yang menarik terhadap produk galantine catfish kuah selat solo, menghitung harga jual produk galantine catfish kuah selat solo, dan mengetahui tingkat penerimaan masyarakat terhadap produk galantine catfish selat solo. Jenis penelitian ini menggunakan metode Research and Development dengan prosedur 4D yaitu tahap define, design, development dan disseminate. Data tersebut dianalisis secara deskriptif dengan hasil penelitian resep produk galantine catfish kuah selat solo substitusi ikan patin sebesar 30% adalah tingkat penerimaan galantine catfish memperoleh hasil P value T test antara kontrol dengan pengembangan tidak berbeda nyata, sehingga antara produk kontrol dengan produk pengembangan memiliki karakteristik produk yang sama, produk galantine catfish kuah selat solo termasuk produk layak jual. nilai daya terima masyarakat terhadap produk galantine catfish kuah selat solo secara keseluruhan sebesar 3,95 dengan keterangan sangat disukai, dari data tersebut menunjukan bahwa produk tersebut dapat diterima oleh masyarakat luas. Kata kunci : Ikan patin, Galantine, Milenal ABSTRACT Galantine catfish (GALAFISH) is a processed product made from catfish, that is served ala selat solo complete with vegetable side dish like a potatoes, carrots, and greanbeans.
    [Show full text]
  • Perceptual Mapping Potensi Ekonomi Makanan Tradisional Sebagai Pangan Fungsional Berbasis Pangan Lokal Kota Surakarta
    Jurnal JOBS, Vol. 5, No. 1, Okt. 2019. pISSN:2461-0704, eISSN: 2467-8790 https://jurnal.polines.ac.id/index.php/jobs Business Administration Department, Polines PERCEPTUAL MAPPING POTENSI EKONOMI MAKANAN TRADISIONAL SEBAGAI PANGAN FUNGSIONAL BERBASIS PANGAN LOKAL KOTA SURAKARTA Utami Tri Sulistyorini*, Jusmi Amid, Sri Widiyati, Nurseto Adhi Jurusan Akuntansi, Politeknik Negeri Semarang, Semarang, Indonesia. ABSTRACT This research is based on previous research’s result that there was a image changing of Surakarta City from Batik’s City toward City of traditional Food. There are four objectives of this research, those are; (1) identify Surakarta traditional food’s as functional foods; (2) Mapping the growth of Surakarta’s traditional foods at least five periode; (3) mapping the potential of Surakarta’s traditional foods as a culture heritage’s foods, functional food dan popular foods. (4) mapping the economic potential of Surakarta’s tradisional foods. The objective of this research will be achieved toward analysis primary and secondary datas. Primary datas are obtained by survey method with 200 respondents and analyzed by using BiPlot, Pearson Correlation and Descriptive method. Sencondary datas are obtained from BPS, and Disperindag, and analyzed by using linier regression dan Pearson Correlation. This researh results that the eight of Surakarta’s traditional foods are culture inheritage’s foods, functional foods, favorite foods and have economic potential to rise t Surakarta’s economy growth. Therefore if the Surakarta’s region government should employ three stages to develope these traditional foods as their food city branding. There are clustering analysis, SAP analysis and developing trust (social capital) toward their food city branding.
    [Show full text]
  • Menu Lengkap
    Dapur Solo @dapursolo1988 @dapursolo1988 www.dapursolo.com Discover the Taste of Solo Sejak tahun 1988, Dapur Solo berdedikasi untuk melestarikan kuliner tradisional Jawa. Dapur Solo dikenal akan keahliannya dalam kreasi hidangan khas Jawa untuk masyarakat modern, tanpa meninggalkan nilai unik dan tradisional. Seluruh sajian dimasak dengan penuh perhatian akan keunggulan dan keasliannya. KHAS SOLO 01 01. Nasi Urap Solo 40,5 Nasi, sayuran urapan dengan rasa sedikit pedas, pilihan lauk ayam / empal goreng, tempe bacem Dengan nasi kuning +1.000 02. Nasi Langgi Solo 41,5 Nasi langgi kuning khas Solo yang disajikan dengan ayam / empal goreng, terik daging, sambal goreng kentang, abon sapi, telur dadar tipis, serundeng kelapa, kering kentang, lalap serta kerupuk udang dan sambal Dengan nasi putih 40.500 02 04 03. Nasi Langgi Si Kecil 30,5 Nasi kuning dengan pilihan ayam goreng, abon sapi, telur dadar tipis dan kerupuk udang 04. Nasi Liwet Solo 40,5 Nasi gurih dengan suwiran ayam kampung, telur pindang, tempe bacem dan potongan ati ampela ayam disiram dengan sayur labu dengan rasa gurih sedikit pedas Menu favorit Menu pilihan anak 05 06 05. Lontong Solo 40,8 Lontong yang disiram dengan kuah opor kuning lengkap dengan suwiran ayam, telur pindang dan sambal goreng kentang 06. Timlo Solo 37,5 Sop kuah bening berisi sosis Solo, suwiran ayam, dan telur pindang 07. Selat Solo 41 Perpaduan daging semur yang manis dan mustard yang asam serta sayuran, menghasilkan cita rasa perpaduan dua budaya Jawa dan Belanda 07 Menu favorit Menu pilihan anak NUSANTARA 01 01. Nasi Timbel Sunda 42 Nasi timbel dengan pilihan lauk ayam / empal goreng, sayur asem, ikan asin, tempe bacem serta disajikan dengan kerupuk udang, lalap dan sambal 02 02.
    [Show full text]
  • Kuliner Sebagai Identitas Budaya: Perspektif Komunikasi Lintas Budaya
    CORE Metadata, citation and similar papers at core.ac.uk Provided by Universitas Pancasila Journal ISSN 2087-3352 Kuliner Sebagai Identitas Budaya: Perspektif Komunikasi Lintas Budaya SRI UTAMI Doktor dari Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia E-mail: [email protected] Abstrak Istilah «kuliner» didefinisikan sebagai sesuatu yang berkaitan atau berhubungan dengan memasak. Memasak mengubah makanan dari alam menjadi budaya. Makanan menopang kehidupan. Pada saat yang sama, kuliner melambangkan kehidupan sosial dan identitas budaya bagi berbagai kelompok orang di seluruh dunia. Memang, setiap bangsa memiliki kulinernya sendiri yang telah diterima secara bertahap dan menjadi ideologi kuliner yang diterima begitu saja. Kuliner juga merupakan indikator bagaimana budaya berkembang dan berubah seiring waktu dan ruang. Dengan pemikiran tersebut, artikel ini akan mengeksplorasi bagaimana kuliner mewakili identitas budaya dalam komunikasi lintas budaya dengan berbagai cara. Dalam hubungan ini, kuliner diakui sebagai sumber kekuatan. Kuliner adalah sumber yang relevan dari penandaan dan bentuk komunikasi yang efektif dari budaya yang khas, dengan karakter nasional yang kuat dan keragaman fitur. Memahami kuliner dari segi perbedaan dan konotasi budaya yang mendalam, mengeksplorasi warisan budaya mereka, dan mempromosikan pertukaran budaya. Kata kunci: Kuliner, konstruksi sosial, identitas, komunikasi lintas budaya, multikulturalisme. Abstract The word "culinary" is defined as something related to, or connected with, cooking. Cooking transforms food from nature to culture. Food sustains life. At the same time, it symbolizes social life and cultural identity for various groups of people throughout the world. Indeed, every nation has its own culinary which has been gradually accepted and becomes a taken-for-granted culinary ideology. Culinary is also an indicator of how these develop and alter over time and space.
    [Show full text]
  • INDONESIAN BUFFET IDR 110,000 / Person
    INDONESIAN BUFFET IDR 110,000 / Person APPETIZER Chicken SIDE DISH Selada Ayam Bali Ayam Bakar Bali Mie Goreng Jawa Lawar Ayam Bali Ayam Goreng Lengkuas Kering Kering Tempe Asinan Jakarta Kare Ayam Aceh Kentang Asam Manis Rujak Pengantin Ayam Special Fleudelys Keripik Kentang Balado Asinan Buah Bogor Ayam Goreng Kemangi Kering Tempe Kacang Gado-Gado Siram Ayam Woku Belanga Teri Kacang Seset Rujak Serut Ayam Fillet Bumbu Madu Bihun Goreng Ayam Karedok Ayam Bakar Bumbu Rujak Sohun Goreng Jamur Kuping Ayam Bakar Singgang SOUP Ayam Goreng Daun Temurui RICE Sup Iga Sapi Ayam Fillet Rica-Rica Nasi Putih Sup Iga Asam-Asam Nasi Pandan Wangi Sup Buntut Fish & Seafood Nasi Goreng Kampung Soto Ayam Lamongan Ikan Bakar Kecap Limau Nasi Goreng Roa Soto Jakarta Cakalang Woku Nasi Daun Jeruk Sup Baso Sapi Ikan Sambal Lado Nasi Kecombrang Sup Kimlo Cakalang Suwir Cabe Jeletot Nasi Goreng Hijau Rawit Tekwan Gulai Ikan Medan + Teri Medan Sup Ayam Jamur Sambal Goreng Udang Kapri Udang Balado Pete DESSERT (choose 2 item) Cumi Asin Cabe Ijo MAIN COURSE Assorted Fresh Fruit Ikan Tuna Balado Beef Assorted Pudding Ikan Goreng Asam Manis Dendeng Krispi Balado Jajanan Pasar Rendang Sapi Empal Balado Vegetable BEVERAGE (choose 1 item) Empal Serundeng Tumis Buncis Jagung Muda Softdrink Bistik Sapi Gulai Daun Singkong Ice Tea Bistik Lidah Remet Nangka Ice Flavour Tea Sapi Sambal Lado Hijau Tumis Jagung Manis Ikan Jambal (Lemongrass Tea/ Lidah Sambal Lado Hijau Tumis Daun Melinjo Ikan Teri Lychee Tea/ Lemon Tea) Bola Daging Sambal Goreng Tumis Bunga Pepaya Mineral
    [Show full text]