Peranan Lembaga Sensor Film Terhadap Perfilman Indonesia : Upaya Dakwah Melalui Sensor

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

Peranan Lembaga Sensor Film Terhadap Perfilman Indonesia : Upaya Dakwah Melalui Sensor PERANAN LEMBAGA SENSOR FILM TERHADAP PERFILMAN INDONESIA : UPAYA DAKWAH MELALUI SENSOR Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial Islam (S. Sos. I.) Oleh ACHMAD FADLI NIM : 104051101929 KONSENTRASI JURNALISTIK JURUSAN KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1429 H. / 2008 M. PERANAN LEMBAGA SENSOR FILM TERHADAP PERFILMAN INDONESIA : UPAYA DAKWAH MELALUI SENSOR Skripsi Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Sosial Islam (S.Sos.I) Oleh Achmad Fadli NIM 104051101929 Pembimbing Drs. Helmi Rustandi, M. Ag. NIP 150235946 KONSENTRASI JURNALISTIK JURUSAN KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1429 H. / 2008 M. PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul PERANAN LEMBAGA SENSOR FILM UPAYA DAKWAH MELALUI SENSOR telah diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada 16 Desember 2008. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Sosial Islam (S. Sos.I.) pada Program Studi Konsentrasi Jurnalistik. Jakarta, 16 Desember 2008 Sidang Munaqasyah Ketua Merangkap Anggota, Sekertaris Merangkap anggota, H. Mahmud Jalal, MA. Dra. Hj. Musfirah Nurlaily. MA NIP: 150202342 NIP: 150299324 Anggota, Penguji I Penguji II Rubiyanah, MA. Dra. Hj. Asriati Jamil, M.Hum. NIP: 150286373 NIP: 150244766 Pembimbing Drs. Helmi Rustandi, M.Ag. NIP: 150235946 ABSTRAK Perfilman Indonesia kini sudah bangkit kembali. Hal ini ditandai dengan banyaknya perfilman Indonesia yang diproduksi dan diputar di bioskop sepanjang tahun 2008 film yang masuk di lembaga sensor film sudah mencapai 77 buah judul. Film sebagai media komunikasi massa dibuat dengan tujuan tertentu, kemudian hasilnya tersebut ditayangkan untuk dapat ditonton oleh masyarakat. Karakter psikologisnya khas bila dibandingkan dengan komunikasi interpersonal yaitu film bersifat satu arah. Jadi bila dibandingkan dengan jenis komunikasi lainnya, film dianggap jenis yang paling efektif. Salah satu kelebihan yang dimiliki film, baik yang ditayangkan lewat tabung televisi maupun layar lebar, film mampu menampilkan realitas kedua (the second reality) dari kehidupan manusia. Kisah-kisah yang ditayangkan bisa lebih bagus dari kondisi nyata sehari- hari, atau sebaliknya bisa lebih buruk. Film haruslah sesuai dengan arah dan tujuan perfilman Indonesia sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang perfilman yaitu pelestarian dan pengembangan nilai budaya bangsa, pembangunan watak dan kepribadian bangsa serta peningkatan harkat dan martabat manusia, pembinaan persatuan dan kesatuan bangsa, peningkatan kecerdasan bangsa. Setiap industri perfilman Indonesia pastilah sudah tidak asing mendengar Lembaga Sensor Film yaitu satu- satunya lembaga yang menjadi regulator perfilman di Indonesia karena fungsinya melindungi masyarakat dari kemungkinan dampak negatif yang timbul dalam peredaran, pertunjukkan dan atau penanyangan film dan reklame film yang tidak sesuai dengan dengan dasar, arah dan tujuan perfilman Indonesia. Selain itu, setiap film yang akan diputar atau ditayangkan baik dibioskop maupun ditelevisi terlebih dahulu harus disensorkan ke lembaga sensor film untuk mendapatkan surat lulus sensor. Peranan lembaga sensor film terhadap perfilman merupakan bagian dari dakwah dikarenakan sensor film bertujuan untuk melindungi masyarakat dari dampak negatif perfilman begitu pula dengan dakwah secara universal ialah mengajak umat manusia ke arah yang lebih baik di dunia dan di akhirat. Skripsi ini lebih lanjut akan membahas bagaimana peranan Lembaga Sensor Film terhadap perfilman Indonesia, sebagai upaya dakwah melalui sensor. Metodologi yang peneliti gunakan adalah kualitatif yang memungkinkan untuk mengumpulkan informasi mengenai peranan lembaga sensor film dan data- data yang diperoleh dianalisis kembali untuk lebih dikembangkan. Dalam menganalisis peneliti menggunakan metode analisis deskriptif yaitu menggambarkan sebagaimana mestinya secara sistematis mengenai keberadaan lembaga sensor film. Dalam era globalisasi dimana era keterbukaan ini segala informasi bisa masuk begitu juga dengan perfilman baik itu film impor maupun lokal menyerang budaya bangsa ini terlebih atas modernisasi budaya. Keberadaan lembaga sensor film itu sendiri untuk menyaring perfilman dan menjaga moralitas bangsa selain itu lembaga sensor film merupakan sebagai gardaya budaya bangsa untuk menjembatani keragamaan kebudayaan yang ada di Indonesia. Oleh karena itu, sudah seharusnya lembaga sensor film ini harus diperkuat. DAFTAR ISI LEMBAR JUDUL .........................................................................................i LEMBAR PERNYATAAN .......................................................................... ii LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................. iii LEMBAR PENGESAHAN...........................................................................iv ABSTRAK .....................................................................................................v KATA PENGANTAR...................................................................................vi DAFTAR ISI.................................................................................................ix DAFTAR GAMBAR.....................................................................................xi BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah...................................................... 1 B. Pembatasan dan Perumusan Masalah................................... 5 C. Tujuan dan Manfaat Penelitian............................................ 6 D. Metodologi Penelitian......................................................... 7 E. Sistematika Penulisan......................................................... 10 BAB II : TINJAUAN TEORITIS A. Peranan.............................................................................. 12 B. Film ................................................................................... 13 C. Komunikasi massa ............................................................. 22 D. Sejarah Perfilman Indonesia .............................................. 26 E. Pengertian Sensor Film....................................................... 31 F. Dakwah .............................................................................. 35 BAB III : GAMBARAN UMUM LEMBAGA SENSOR FILM A. Latar Belakang Berdirinya LSF...........................................40 B. Visi dan Misi...................................................................... 43 C. Fungsi, Tugas, dan Wewenang LSF ....................................44 D. Struktur Organisasi LSF..................................................... 47 E. Program kerja LSF ..............................................................49 F. Mekanisme Administarasi Penyensoran.............................. 51 G. Pedoman dan Kriteria Penyensoran.....................................53 H. Tata Tertib Penyensoran .....................................................56 I. Tarif Biaya Penyensoran......................................................57 BAB IV : ANALISIS LEMBAGA SENSOR FILM TERHADAP PERFILMAN INDONESIA A. Peran LSF dalam melindungi masyarakat dari dampak negatif Perfilman...............................................................59 1. Peran LSF dalam penyensoran film pornografi…………62 2. Peran LSF dalam penyensoran film kekerasan………….65 B. Konsistensi LSF dalam Penyensoran ...................................67 C. Faktor Pendukung dan Hambatan Sensor Film ....................68 BAB V: KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan.........................................................................70 B. Saran-saran .........................................................................72 DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 73 LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR GAMBAR Gambar 1 Struktur Organisasi.........................................................................48 Gambar 2 Skema: Prosedur Administrasi Penyensoran film dan Rekaman Video ............................................................................................52 Gambar 3 Tarif Penyensoran...........................................................................57 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan kemajuan teknologi informasi dewasa ini, media massa yang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan dakwah seperti surat kabar, radio, televisi, internet dan film memberikan kemudahan bagi para da`i untuk menyampaikan pesan dakwah. Karena dengan menggunakan media massa tersebut maka jangkauan dakwah tidak lagi terbatas oleh ruang dan waktu.1 Sebagai media komunikasi massa film dibuat dengan tujuan tertentu, kemudian hasilnya tersebut ditayangkan untuk dapat ditonton oleh masyarakat. Karakter psikologisnya khas bila dibandingkan dengan sistem komunikasi interpersonal yaitu film bersifat satu arah. Jadi bila dibandingkan dengan jenis komunikasi lainnya, film dianggap jenis yang paling efektif.2 Salah satu kelebihan yang dimiliki film, baik yang ditayangkan lewat tabung televisi maupun layar lebar, film mampu menampilkan realitas kedua (the second reality) dari kehidupan manusia. Kisah-kisah yang ditayangkan bisa lebih bagus dari kondisi nyata sehari-hari, atau sebaliknya bisa lebih buruk. 1 Mustafa Mansur, Jalan Dakwah, (Jakarta : Pustaka Ilmiah, 1994), h. 26. 2 Joseph M. Boggs, The Art of Watching Film, (Terj) Asrul Sani (Jakarta
Recommended publications
  • Guru Bangsa Tjokroaminoto”
    ANALISIS SEMIOTIK NILAI-NILAI NASIONALISME DALAM FILM “GURU BANGSA TJOKROAMINOTO” Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah Dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) Oleh : Egy Giana Setyaningsih NIM : 1111051000141 JURUSAN KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1437 H / 2016 M LEMBAR PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa : 1. Skripsi ini merupakan hasil karya saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar strata satu (S1) di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Jika di kemudian hari terbukti karya ini hasil jiplakan dari hasil karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. Jakarta, 29 Juli 2016 EGY GIANA SETYANINGSIH ii ABSTRAK Egy Giana Setyaningsih 1111051000141 Analisis Semiotik Nilai-Nilai NasionAalisme Dalam Film “Guru Bangsa Tjokroaminoto” Film “Guru Bangsa Tjokroaminoto” adalah salah satu film tokoh pahlawan nasional yang jejaknya hampir hilang di mata anak-anak bangsa. Ia adalah salah seorang tokoh pencetus generasi muda bangsa berbakat, dan juga berperan penting dalam sejarah kemerdekaan Indonesia seperti Soekarno, Semaoen, Kartosoewiryo dan Musso. Berbagai konflik yang muncul dari film
    [Show full text]
  • The Cultural Traffic of Classic Indonesian Exploitation Cinema
    The Cultural Traffic of Classic Indonesian Exploitation Cinema Ekky Imanjaya Thesis submitted for the degree of Doctor of Philosophy University of East Anglia School of Art, Media and American Studies December 2016 © This copy of the thesis has been supplied on condition that anyone who consults it is understood to recognise that its copyright rests with the author and that use of any information derived there from must be in accordance with current UK Copyright Law. In addition, any quotation or extract must include full attribution. 1 Abstract Classic Indonesian exploitation films (originally produced, distributed, and exhibited in the New Order’s Indonesia from 1979 to 1995) are commonly negligible in both national and transnational cinema contexts, in the discourses of film criticism, journalism, and studies. Nonetheless, in the 2000s, there has been a global interest in re-circulating and consuming this kind of films. The films are internationally considered as “cult movies” and celebrated by global fans. This thesis will focus on the cultural traffic of the films, from late 1970s to early 2010s, from Indonesia to other countries. By analyzing the global flows of the films I will argue that despite the marginal status of the films, classic Indonesian exploitation films become the center of a taste battle among a variety of interest groups and agencies. The process will include challenging the official history of Indonesian cinema by investigating the framework of cultural traffic as well as politics of taste, and highlighting the significance of exploitation and B-films, paving the way into some findings that recommend accommodating the movies in serious discourses on cinema, nationally and globally.
    [Show full text]
  • Pesan Dakwah Dalam Film November 1828 (Analisis Nilai-Nilai Jihad Dan Kepemimpinan Dalam Film November 1828)
    PESAN DAKWAH DALAM FILM NOVEMBER 1828 (ANALISIS NILAI-NILAI JIHAD DAN KEPEMIMPINAN DALAM FILM NOVEMBER 1828) SKRIPSI untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Sarjana Sosial Islam (S.Sos.I) Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) AHMAD SYUKRON 1101145 FAKULTAS DA'WAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2008 NOTA PEMBIMBING Lamp : 5 (eksemplar) Hal : Persetujuan Naskah Usulan Skripsi Kepada Yth. Bapak Dekan Fakultas Da’wah IAIN Walisongo Semarang Assalamualaikum Wr. Wb. Setelah membaca, mengadakan koreksi dan perbaikan sebagaimana mestinya, maka kami menyatakan bahwa skripsi saudara : Nama : Ahmad Syukron NIM : 1101145 Jurusan : DA’WAH /KPI Judul Skripsi : PESAN DAKWAH DALAM FILM NOVEMBER 1828 (ANALISIS NILAI-NILAI JIHAD DAN KEPEMIMPINAN DALAM FILM NOVEMBER 1828) Dengan ini telah saya setujui dan mohon agar segera diujikan. Demikian atas perhatiannya diucapkan terima kasih. Wassalamu’alaikum Wr. Wb. Semarang, Juni 2008 Pembimbing, Bidang Substansi Materi Bidang Metodologi & Tatatulis Drs. H. M. Nafis, MA Dra. Siti. Sholihati, MA NIP. 150 232 928 NIP. 150 247 011 ii SKRIPSI PESAN DAKWAH DALAM FILM NOVEMBER 1828 (ANALISIS NILAI-NILAI JIHAD DAN KEPEMIMPINAN DALAM FILM NOVEMBER 1828) Disusun oleh AHMAD SYUKRON 1101145 telah dipertahankan di depan Dewan Penguji pada tanggal: 9 Juli 2008 dan dinyatakan telah lulus memenuhi sarat Susunan Dewan Penguji Ketua Dewan Penguji/ Dekan/Pembantu Dekan, Anggota Penguji, Drs. Ali Murtadho M.Pd Drs. H. Moh. Zuhri, M.Si NIP. 150 274 618 NIP. 150 089 424 Sekretaris Dewan Penguji/ Pembimbing, Dra. Siti. Sholihati, MA. Drs. Fachrurrozi, M.Ag. NIP. 150 247 011 NIP. 150 267 750 iii PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil kerja saya sendiri dan di dalamnya tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi di lembaga pendidikan lainnya.
    [Show full text]
  • Hubungan Kegiatan Ekstrakurikuler Tahfidz Qur‟An Juz 30 Dengan Aktivitas Belajar Siswa Di Smp Negeri 54 Palembang
    HUBUNGAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER TAHFIDZ QUR‟AN JUZ 30 DENGAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA DI SMP NEGERI 54 PALEMBANG SKRIPSI S.I Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ( S.Pd ) Oleh: MARWANSYA NIM. 14210306 Program Studi Pendidikan Agama Islam FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) RADEN FATAH PALEMBANG 2018 MOTTO Artinya: "Berdirilah kamu", Maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan. (Al-Mujadilah,: 11) “Orang-orang yang berhenti belajar, akan menjadi pemilik masa lalu”. “Orang-orang yang masih terus belajar, akan menjadi pemilik masa depan”. (Mario Teguh) “Asal kita bersungguh-sungguh, maka kita akan Menjadi apa yang diinginkan”. (Pejuang Skripsi) “Perjuanganku adalah Doaku” (Marwansya) PERSEMBAHAN Skripsi ini kupersembahkan untuk: Ayah dan Mama, dengan penuh semangat mendorong pendidikanku dan tak lelah untuk senantiasa berusaha dan berdo’a Adik-adik penulis, semoga kalian bisa jauh lebih baik dari kakak kalian ini, serta seluruh keluargaku dan teman-teman semua yang tak pernah berhenti memberikan motivasi, perhatian, bimbingan, doa, semangat dan nasihat kalianlah hingga dapat menyelesaikan studiku Almamater tercinta, Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang KATA PENGANTAR . Alhamdulillahirobbil‟alamin, segala puji hanya bagi Allah SWT, Tuhan seluruh alam semesta‟ karena berkat rahmat, taufik dan hidayah-Nya serta kekuatan-Nya yang diberikan kepada penulis, sehingga dapat merapungkan skripsi yang berjudul “Hubungan Kegiatan Ekstrakurikuler Tahfidz Qur‟an Juz 30 Dengan Aktivitas Belajar Siswa Di SMP Negeri 54 Palembang”. Kemudian shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan dan tauladan kita Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga, sahabat dan pengikut beliau yang selalu istiqomah di jalan-Nya.
    [Show full text]
  • Islamic Popular Culture and the New Identities of Urban Muslim
    ISLAMIC POPULAR CULTURE AND THE NEW IDENTITIES OF URBAN MUSLIM YOUNG PEOPLE IN INDONESIA: THE CASE OF ISLAMIC FILMS AND ISLAMIC SELF-HELP BOOKS HARIYADI This thesis is presented for the degree of Doctor of Philosophy at The University of Western Australia School of Social Sciences Discipline of Asian Studies 2013 ii ABSTRACT My thesis examines the emerging phenomenon of Islamic popular culture in Indonesia. Islamic popular culture has been thriving in Indonesia for more than a decade. It is a new and important aspect of the Islamic revival in this country and beyond. Popular culture has sometimes been viewed as a Western product and many people in Indonesia think that it introduces a Western lifestyle that is incompatible with Islam. Some Islamic teachings in Indonesia indeed challenge values from the West. However, my thesis shows that Islam and Western-influenced popular culture are not necessarily incompatible with each other. In this thesis, I examine Islamic films and Islamic self-help books as forms of popular culture. I also look at how Indonesian Muslim young people in urban areas interpret Islamic films and Islamic self-help books as a way of constructing their identity. I analysed some Islamic films and self-help books, as well as conducted interviews, focus group discussions and participant observation of young people who watch Islamic films or read Islamic self-help books. My informants were university students in Jakarta and Bandung, particularly students of Universitas Negeri Jakarta and Institut Teknologi Bandung respectively. Their consumption of Islamic popular culture suggests that urban young people in Indonesia are aiming to be modern and pious at the same time.
    [Show full text]
  • Peran Kegiatan Ekstrakurikuler Dakwah Untuk Meningkatkan Ketaatan Beragama Siswi Di Ma Nu Mu’Allimat Kudus
    PERAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER DAKWAH UNTUK MENINGKATKAN KETAATAN BERAGAMA SISWI DI MA NU MU’ALLIMAT KUDUS SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Sosial Islam (S.Sos.I) Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam (BPI) Oleh : SITI DUROTUN NAFISAH 111111080 FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2015 ii iii PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil kerja saya sendiri dan di dalamnya tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi di lembaga pendidikan lainnya. Pengetahuan yang diperoleh dari hasil penerbitan maupun yang belum/tidak diterbitkan, sumbernya dijelaskan di dalam tulisan dan daftar pustaka. Semarang, Siti Durotun Nafisah 111111080 iv KATA PENGANTAR بسم اهلل الرحمه الرحيم Alhamdulillah, puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik, hidayah serta inayah-Nya, selain itu yang telah memberikan kenikmatan berupa sehat jasmani serta rohani, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas skripsi ini. Sholawat serta salam senantiasa penulis curahkan kepada Nabi Muhammad SAW, yang telah kita nantikan syafaat kelak di yaumul qiyamah. Amin. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar sarjana strata satu (S1) pada Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam (BPI), Fakultas Dakwah dan Komunikasi, UIN Walisongo Semarang. Dengan pertolongan Allah SWT disertai ikhtiar penulis yang sungguh-sungguh, akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Peran Kegiatan Ekstrakurikuler Dakwah untuk Meningkatkan Ketaatan Beragama Siswi di MA NU Mu‟allimat Kudus”. Penulis menyadari skripsi ini tidaklah mungkin terselesaikan tanpa adanya dukungan dan bantuan dari semua pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung, tanpa adanya dukungan dan dorongan moril maupun materil dari berbagai pihak.
    [Show full text]
  • Program Magister Ilmu Religi Dan Budaya Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
    PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI MEMANDANG LAKI-LAKI DALAM FILM KOMEDI DEWASA: Analisis Visual Quickie Express dengan Perspektif Psikoanalisis Thesis Untuk memenuhi persyaratan mendapat gelar Magister Humaniora (M.Hum.) di Program Magister Ilmu Religi dan Budaya Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Oleh: Maria Dovita 096322006 PROGRAM MAGISTER ILMU RELIGI DAN BUDAYA UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2013 PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI LEMBAR PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa thesis berjudul: “Memandang Laki-Laki dalam Film Komedi Dewasa: Analisis Visual Quickie Express dengan Perspektif Psikoanalisis” merupakan hasil karya dan penelitian saya pribadi. Di dalam thesis ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi. Peminjaman karya sarjana lain adalah semata-mata untuk keperluan ilmiah sebagaimana diacu secara tertulis di dalam catatan kaki dan daftar pustaka. Yogyakarta, September 2013 Maria Dovita iii PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma, Nama : Maria Dovita NIM : 096322006 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya
    [Show full text]
  • Suhu Teater Indonesia
    Suhu Teater Indonesia Terlahir dengan nama Liem Tjoan Hok, di Pandeglang, Jawa Barat, 22 September 1937, Teguh Karya yang oleh rekan terdekatnya akrab dipanggil Om Steve, adalah sutradara film pelanggan piala citra. Dia layak disebut suhu teater Indonesia yang banyak melahirkan sineas-sineas terkemuka. Bagi para seniman ia dianggap sebagai bapak, guru, sekaligus teman. Beberapa aktor-aktris film Indonesia yang layak disebut sebagai bentukan Teguh, sebab mereka menjadi berjaya dan populer setelah membintangi film-film Teguh Karya, antara lain Slamet Rahardjo Djarot, Nano Riantiarno, Christine Hakim, Franky Rorimpandey, Alex Komang, Dewi Yul, Rae Sahetapi, Rina Hasyim, Tuti Indra Malaon (Alm), George Kamarullah, Henky Solaiman, Benny Benhardi, Ninik L. Karim, dan Ayu Azhari. Setali tiga uang, Teguh pun seakan menjadi abadi sebagai sutradara terbaik spesialis peraih Piala Citra, untuk setiap karya-karya film terbarunya. Dan bersamaan itu, film yang disutradarainya, sering pula terpilih menjadi film terbaik yang dianugerahi Piala Citra. Sejumlah judul film karya Teguh yang berhasil mengangkat nama sutradara dan pemain bintangnya, diantaranya, Wajah Seorang Laki-Laki (1971), Cinta Pertama (1973), Ranjang Pengantin (1974), Kawin Lari (1975), Perkawinan Semusim (1977), Badai Pasti Berlalu (1977), November 1828 (1979), Di Balik Kelambu (1982), Secangkir Kopi Pahit (1983), Doea Tanda Mata (1984), Ibunda (1986), dan Pacar Ketinggalan Kereta (1986). Film pertama karya Teguh di tahun 1968 adalah film untuk anak-anak. Film serius konsumsi dewasa untuk pertama kali dihasilkannya pada tahun 1971, dan langsung menyabet beberapa penghargaan untuk kategori akting maupun penyutradaraan terbaik. Karir dalam dunia film dirintisnya saat melakukan tugas praktik penulisan skenario film-film semi dokumenter, pada Perusahaan Film Negara (kini PPFN).
    [Show full text]
  • Contemporary Indonesian Film Indonesian
    This highly informative book explores the world of Post- film Indonesian Contemporary Soeharto Indonesian audio-visual media in the exiting era of Reform. From a multidisciplinary approach it considers a wide variety of issues such as mainstream and alternative Contemporary film practices, ceremonial and independent film festivals, film piracy, history and horror, documentary, television soaps, and Islamic films, as well as censorship from the state Indonesian film and street. Through the perspective of discourses on, and practices of film production, distribution, and exhibition, this book gives a detailed insight into current issues of Indone- Spirits of Reform and ghosts from the past sia’s social and political situation, where Islam, secular reali- ties, and ghosts on and off screen, mingle or clash. Dr. Katinka van Heeren was born on 7 January 1973 in Jakarta Indonesia. She has been a student of Indonesian Languages and Cultures since 1995. Over the years she built up a specialization in Javanese culture, Indonesian Islam, and contemporary audio-visual media. In 2000 she obtained her Masters degree at the University of Leiden with a thesis on media, identity politics and socio-political influences of New Order rule in Indonesian culture in the analysis of two Katinka van Heeren van Katinka Indonesian films. From 2001 to 2005 she was member of the Indonesian Mediations research project. This project was part of a larger Dutch KNAW research project of Indonesia in Transition. In June 2009 she obtained her doctorate. Between 2001 and 2010 she has organized several film screenings in the Netherlands and Indonesia, as well as took part at different film festivals as a member of the jury.
    [Show full text]
  • Hanny Vitri Hartono Phd Thesis.Pdf
    Research Portfolio of Hanny Savitri Hartono Collated for Examination for PhD (Posthumously) by Supervisors: Graeme MacRae, Massey University; Sharyn Graham Davies, Auckland University of Technology; and Barbara Andersen, Massey University The attached portfolio includes the chapters of Vitri’s partially-completed PhD thesis, as well as several articles published in refereed journals, and other minor publications and unpublished work. The PhD Thesis The topic of the thesis is the way in which Muslim mothers in Java, Indonesia, negotiate a media landscape dominated by un-Islamic material and values, while trying to live their own lives and bring up their children in a properly Islamic way. Research was conducted both in the city of Semarang and by way of a closed Facebook group. The topic lies at the intersection of media studies and anthropology, Islamic studies and parenting studies, and is informed by wide reading of literatures from all these fields. We estimate the PhD thesis to be around around 80% complete: • Six substantive chapters are complete, amounting to a total of approximately 70 000 words. • The introduction is partly written and the conclusion is not written. • Abstract and references are included. We have presented this material as it stands, rather than proofread and edited. Publications The primary publications included are four journal articles, directly related to her PhD research. Three are published in peer-reviewed journals, the fourth is under review: 1. “Muslim mothers and Indonesian gossip shows in everyday life”, Indonesia and the Malay World 43 (126), pp. 298-316. 2015. 2. “'How Funny (This Country Is)': A Moral and Religious Debate Through the Lens of an Indonesian Film”, New Zealand Journal of Asian Studies 17 (1): 79-96.
    [Show full text]
  • Pendidikan Kepemimpinan Di Man 4 Jakarta
    PENDIDIKAN KEPEMIMPINAN DI MAN 4 JAKARTA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mecnapai Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd) Oleh: Ainu Rahmah NIM. 11150110000010 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1441 H / 2020 M ABSTRAK Ainu Rahmah (11150110000010). Pendidikan Kepemimpinan di MAN 4 Jakarta. Skripsi Program Strata 1 (S1) Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2019. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pendidikan Kepemimpinan di MAN 4 Jakarta, mengetahui urgensi OSIS di madrasah, mengetahui kegiatan- kegiatan yang dilaksanakan OSIS, mengetahui fakor pendukung dan penghambat dalam pendidikan kepemimpinan, mengetahui fungsi OSIS dalam pendidikan kepemimpinan, dan evaluasi pendidikan kepemimpinan di MAN 4 Jakarta. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus sampai Desember 2019. Jenis Penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif deskriptif. Prosedur pengumpulan data yang digunakan menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Pengecekan keabsahan data menggunakan teknik triangulasi data, triangulasi data terbagi menjadi tiga tahap yaitu triangulasi teknik, waktu, dan sumber. Analisis data dilakukan dengan tiga tahapan, yaitu reduksi data, penyajian data, dan verifikasi kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pendidikan kepemimpinan di MAN 4 Jakarta sudah berjalan dengan baik dan
    [Show full text]
  • Conclusion: 'Placing Culture'
    CONcLUSION: ‘PLAcING CULTURE’ This book has explored the way Indonesian films have engaged with issues of traditional cultures in diverse regions, the forms these regional societ- ies take, and particularly the cultural phenomena to which they give rise. It has also explored the issue of broad cultural dominants in Indonesian society, in particular group orientation and group body language, which are also addressed by Heider in his book Indonesian Cinema: National Culture on Screen, though in quite different ways. At the same time, this study has eschewed attempting to define a national culture or a national identity, on the ground that most of the cultural dominants with which it has engaged, and especially body language, are pre-national in origin, and not only pertain to local communities in which the individual is raised, but are part of the habitus of an individual. Nevertheless, the arguments and analyses presented in this book are grounds for thinking further about the differences between individualistic Western societies and group-oriented societies, certainly beyond bland and non-specific generalizations, because the phenomena explored are fundamental to the constitution and forms of interaction of an individual, ultimately producing a quite different kind of human experience. This is something demonstrated by the films them- selves. At the same time, in Chap. 7 I have provocatively raised questions about alternative positioning(s) of women in some Indonesian films. One of the examples investigated—the West Javanese legend of ‘incest avoided’ with the help of the mother, a story found also in various forms elsewhere in Indonesia, and retold in the popular filmSangkuriang —provides an alternative myth to the Oedipus story, used widely in the West as a singular © The Author(s) 2017 297 D.
    [Show full text]