Guru Bangsa Tjokroaminoto”

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

Guru Bangsa Tjokroaminoto” ANALISIS SEMIOTIK NILAI-NILAI NASIONALISME DALAM FILM “GURU BANGSA TJOKROAMINOTO” Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah Dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) Oleh : Egy Giana Setyaningsih NIM : 1111051000141 JURUSAN KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1437 H / 2016 M LEMBAR PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa : 1. Skripsi ini merupakan hasil karya saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar strata satu (S1) di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Jika di kemudian hari terbukti karya ini hasil jiplakan dari hasil karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. Jakarta, 29 Juli 2016 EGY GIANA SETYANINGSIH ii ABSTRAK Egy Giana Setyaningsih 1111051000141 Analisis Semiotik Nilai-Nilai NasionAalisme Dalam Film “Guru Bangsa Tjokroaminoto” Film “Guru Bangsa Tjokroaminoto” adalah salah satu film tokoh pahlawan nasional yang jejaknya hampir hilang di mata anak-anak bangsa. Ia adalah salah seorang tokoh pencetus generasi muda bangsa berbakat, dan juga berperan penting dalam sejarah kemerdekaan Indonesia seperti Soekarno, Semaoen, Kartosoewiryo dan Musso. Berbagai konflik yang muncul dari film ini, akhirnya memberikan aspek penandaan makna, salah satunya yaitu penandaan nilai-nilai nasionalisme yang terdapat pada tindakan-tindakan yang dilakukan oleh Tjokroaminoto. Berdasarkan latar belakang diatas, tujuan penelitian ini adalah untuk menjawab pertanyaan, Apa makna denotasi, konotasi dan mitos dalam film „Guru Bangsa Tjokroaminoto‟ menurut teori Roland Barthes? Bagaimana sikap nasionalisme yang tergambar dalam film „Guru Bangsa Tjokroaminoto‟? Dalam hal ini, penulis menggunakan teori analisis semiotik model Roland Barthes dengan pemaknaan dua tahap seperti denotasi dan konotasi yang nantinya akan menghasilkan mitos. Pengumpulan data dilakukan melalui intensive interview atau dengan melalui wawancara mendalam dengan produser film, melakukan observasi ke kantor MSH Films, menyelidiki benda-benda tertulis, seperti melihat beberapa buku mengenai sosok Tjokroaminoto yang kemudian mencari tanda nilai-nilai nasionalisme serta makna denotasi, konotasi dan juga mitos yang tersirat di dalamnya. Pada penelitian ini, penulis menggunakan paradigma konstruktivis yang mana lebih menekankan pada suatu realita dari yang paling umum hingga yang paling khusus. Metodologi yang digunakan pada penelitian ini adalah menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian ini juga menggunakan teknik sampling, yang mana teknik sampling disini adalah purposive sampling yang mana dirasa sesuai oleh penulis dengan teknik tersebut. Hasil yang diperoleh penulis terkait penandaan nilai-nilai nasionalisme pada tindakan-tindakan yang dilakukan oleh Tjokroaminoto dalam film ini, yaitu seperti memperjuangkan keadilan, keberanian, pengabdian, serta ketabahan, yang sudah melekat dalam dirinya semenjak ia remaja bahkan sebelum itu atas dasar agama Islam, sehingga semakin menunjukkan terbentuknya sikap nasionalisme yang tinggi terhadap bangsa dan negara pada tokoh Tjokroaminoto. Makna denotasinya, sosok Tjokroaminoto yang berasal dari keturunan priyai pangreh praja namun walaupun begitu ia tidak pernah menuruti apa yang diperintahkan oleh Belanda. Makna konotasinya, Semua itu dikarenakan jiwa nasionalisme dalam dirinya timbul dari semenjak ia remaja. Mitosnya, semua itu termasuk dari sikap profesionalitas untuk mensejahterakan rakyatnya dan memegang teguh amanatnya yang diberikan kepadanya sebagai seorang pemimpin. Kata kunci : Scene, Film, Nasionalisme, Penelitian, Bangsa dan Negara. iii KATA PENGANTAR Bismillahirrahmaanirrahim Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT pemilik alam semesta, yang telah melimpahkan rahmat dan karuniaNYA sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Tidak lupa pula shalawat beserta salam, semoga selalu tercurah limpahkan kepada baginda Nabi besar Muhammad SAW, yang telah membawa ummatnya dari zaman jahiliyyah menuju era digital seperti saat ini. Semoga kita semua menjadi ummatnya yang taat dan mendapatkan syafaatnya sampai akhir zaman. Amin Yaa Rabbal Alamiin. Tahap demi tahap dengan selalu memohon ridho kepada Allah SWT, dan alhamdulillah akhirnya penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini, tentunya dengan dukungan dari berbagai pihak. Dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada : 1. Dr. Arief Subhan, M.A, selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah Dan Ilmu Komunikasi, Suparto, M.Ed, Ph.D, selaku Wakil Dekan I Bidang Akademik, Dr. Hj. Roudhonah, MA, selaku Wakil Dekan II Bidang Administrasi Dan Keuangan, dan Dr. Suhaimi, M.Si, selaku Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan, juga selaku dosen pembimbing penulis yang telah banyak memberikan waktu, motivasi, serta do‟a kepada penulis. 2. Ketua Prodi Komunikasi Penyiaran Islam, Drs. Masran, MA., dan Sekretaris Prodi Fita Fathurokhmah, M.Si, yang sudah membantu atas berjalannya skripsi, juga Rachmat Baihaky, MA., selaku Dosen Pembimbing Akademik penulis. iv 3. Seluruh dosen dan staff Fakultas Ilmu Dakwah Dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 4. Segenap karyawan perpustakaan umum dan perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah Dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 5. Kedua orangtuaku tercinta, Bpk. Tugino dan Ibu Siti Nuraeni yang sudah memberikan motivasi yang tidak ada hentinya kepada penulis berupa do‟a, moril dan materil, beserta adikku Deny Ahmad Gusti yang juga sudah memberikan motivasinya untuk penulis. Dan seluruh keluarga besar beserta sanak saudara penulis yang juga telah membantu atas berjalannya skripsi. 6. Sutradara, Produser khususnya kak Nayaka Untara beserta Kru dan staff Film Guru Bangsa Tjokroaminoto, Yayasan Keluarga Besar Tjokroaminoto salah satunya yaitu ustadz Willy selaku cicit dari Tjokroaminoto, Bpk. Aji Dedi Mulawarman selaku penulis buku Jang Oetama, seluruh staff Dewan Pengurus Pusat Sarekat Islam ( DPP SI ) khususnya Bpk. Asep, seluruh staff Pengurus Besar Pemuda Muslimin Indonesia ( PB PMI ) khususnya Bpk. Evick Budianto selaku Wakil Sekjend, dan Bpk H. Muclis Zamzami Can, Annadwi, MA selaku ketua 1 PB PMI. 7. Para Sahabat juga teman-teman KPI E angkatan 2011: Siti A‟malina, Laily Rahmawati, Ira Asri beserta suami, Salma,Tria Malida, Suci Kurnia Kasih, Naziah Ismi Aulia, Rifka O, Devi, Wulantari, Putri Rizki, Fatma H, Putri A, Budi, Marthoni, Rizki A. Rosman, Egie Permadi, Asep .A, A. Affandi, Wisnu, Widya R, Devi P. 8. M. Rizki Arif, Sihabuddin dan yang telah menemani dan meminjamkan leptopnya untuk membantu penulis menyusun skripsi BAB demi BAB. v 9. Segenap guru SDN Kadu II, Mts. Daarul Falah, serta MA. Daarul Falah. 10. Teman-teman Himpunan Mahasiswa Banten ( HMB ) angkatan 2011, Keluarga besar Radio Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ( 107,9 RDK fm UIN JKT ) angkatan 2012 khususnya, teman-teman KKN Ricks 2014, teman-teman Himpunan Keluarga Besar Alumni Daarul Falah ( Hikada ) khususnya angkatan 019 yang selalu memberikan arahan terbaik untuk penulis, seluruh staff dan anggota Baitul Maal Hidayatullah Jakarta ( BMH ) yang telah memberikan penulis beasiswa selama hampir 2 tahun dan sama-sama telah berusaha menjadi tim yang profesional, serta tidak lupa pula Keluarga Besar Paguyuban Karya Salemba Empat (KSE UIN Jakarta) dan beserta seluruh donatur yang telah memberikan motivasinya dalam bentuk pelatihan-pelatihan kepemimpinan juga sejumlah dana beasiswa kepada penulis selama setahun terakhir, sampai akhirnya penulis bisa menyelesaikan penulisan skripsi ini sampai akhir. Dan tentunya semua pihak yang tidak bisa penulis tuliskan satu persatu di dalam lembaran ini. Semoga bantuan yang telah kalian berikan kepada penulis bisa dibalas suatu saat nanti oleh sang Maha Pemberi Balasan, Allah SWT. Jazaakumullahu Khairan. Amin. Jakarta, 29 Juli 2016 Penulis vi DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN ............................................ i LEMBAR PERNYATAAN ........................................................................... ii ABSTRAK ...................................................................................................... iii KATA PENGANTAR .................................................................................... iv DAFTAR ISI ................................................................................................... vii DAFTAR TABEL .......................................................................................... ix BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ....................................................................... 1 B. Batasan dan Rumusan Masalah .............................................. 5 C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .............................................. 6 D. Tinjauan Pustaka .................................................................... 7 E. Metodologi Penelitian 1. Paradigma Penelitian........................................................ 8 2. Pendekatan Penelitian....................................................... 9 3. Metode.............................................................................. 9 4. Obyek Dan Subyek Penelitian.......................................... 10 5. Teknik Dan Pengumpulan Data ....................................... 10 6. Teknik
Recommended publications
  • Hubert Bals Fund
    HUBERT BALS FUND COMPLETE RESULTS 1988-2016 • Script and Project Development support SELECTION 2016 • Post-production support Almost in Love Brzezicki, Leonardo (Argentina) • The Bridge Lotfy, Hala (Egypt) • Death Will Come and Will Have Your Eyes Torres Leiva, José Luis (Chile) • A Land Imagined Yeo Siew Hua (Singapore)• The Load Glavonic, Ognjen (Serbia) • Men in the Sun Fleifel, Mahdi (Greece) • Narges Rasoulof, Mohammad (Iran) • Octopus Skin Barragán, Ana Cristina (Ecuador) • The Orphanage Sadat, Shahrbanoo (Afghanistan) • The Reports on Sarah and Saleem Alayan, Muayad (Palestine) • Trenque Lauquen Citarella, Laura (Argentina) • White Widow Hermanus, Oliver (South Africa) • The Load, Glavonic, Ognjen (Serbia) During the NATO bombing of Serbia in 1999, Vlada is driving a freezer truck across the country. He does not want to know what the load is, but his cargo slowly becomes his burden. • Script and Project Development support SELECTION 2015 • Post-production support Alba Barragan, Ana Cristina (Ecuador) 2016 • Antigone González-Rubio, Pedro (Mexico) • Arnold Is a Model Student Prapapan, Sorayos (Thailand) • Barzagh Ismailova, Saodat (Uzbekistan) • Beauty and the Dogs Ben Hania, Kaouther (Tunisia) • Brief Story from the Green Planet Loza, Santiago (Argentina) • Burning Birds Pushpakumara, Sanjeewa (Sri Lanka) 2016 • Era o Hotel Cambridge Caffé, Eliane (Brazil) 2016 • The Fever Da-Rin, Maya (Brazil) • La flor Llinás, Mariano (Argentina) 2016 • Hedi Ben Attia, Mohamed (Tunisia) 2016 • Kékszakállú Solnicki, Gastón (Argentina) 2016 • Killing
    [Show full text]
  • LOVE of RELIGION, LOVE of NATION: Catholic Mission and the Idea of Indonesian Nationalism
    View metadata, citation and similar papers at core.ac.uk brought to you by CORE provided by Repository Universitas Sanata Dharma Laksana / Love of Religion, Love of Nation 91 LOVE OF RELIGION, LOVE OF NATION: Catholic Mission and the Idea of Indonesian Nationalism Albertus Bagus Laksana Sanata Dharma University Yogyakarta, Indonesia [email protected] Abstract The relationship between nationalism and religion is very complicated. In the context of colonialism, Christianity has surely been perceived as a foreign religion that poses a menace to native nationalism. This essay presents a different picture, taking the case of colonial Java (the Netherlands East Indies) to illustrate the complex historical relationship between Catholicism and Indonesian nationalism. Perhaps it is rather ironic that it was chiefly through their connection with the Dutch Church and their mission enterprise that the Javanese Catholic intelligentsia were made deeply aware of their own dignity as a particular people and the limitations of European colonialism. In this case, Catholic Christianity as a world religion with supranational connection and identity has been able to help the birth of an intense nationalism that was prevented from being too narrow, chauvinistic, or simply “racialist,” precisely because it is connected with its larger ecumenism or network. More specifically, this ecumenism is also founded on the idea of “catholicity,” that is, universalism, that lies at the heart of Catholic Christianity. In the post-colonial Indonesia, however, this Catholic view needs to be translated into common platforms with the views and concerns of Indonesian Muslims, who face the same new challenges as they play their role in the formation of an authentic Indonesian nationalism.
    [Show full text]
  • Amazon Books Evidence That Demands a Verdict Video
    Amazon Books Evidence That Demands A Verdict Video Is Jeffry substantiated when Gaspar admeasures all-over? Seismographic Derrick emblematizes some France after antidepressant Ambrosius oppugn elaborately. Sometimes assembled Aube peacock her hall distributively, but wackiest Tobit parallelized thuddingly or bravos astronomically. There may earn an elderly relatives easier for another notable change that demands that get big question Make sure all the GA dimensions are setup and correct VAN. It may have been a no from the judges this time around, but as Katy told Mario. Jesus allegedly fulfilled greased the skids. First reaction to Popeyes Canada in Winnipeg. Temperamentally as well as professionally, Mueller was inclined to follow this advice. It has dampened innovation and new business growth, and it has dramatically increased the price of accessing users on the Internet, virtually ensuring that any business that wants to be found on the Web must pay Google a tax. Marisol later takes Billy to meet her brother Gabriel. Jen cried her way up to the middle of the courtroom where Brandon went down on one knee and popped the big question. Audiobooks from Audible tricks hints guides reviews promo codes easter eggs and more for android application. This turned out to be a maddening endeavor. They can turn to someone like Cynthia Stine, who is part of a growing industry of consultants who help sellers navigate the ruthless world of Marketplace and the byzantine rules by which Amazon governs it. Patty finally gets through to Billy, and he walks out of the estate with a bottle in his hand.
    [Show full text]
  • Thesis Introduction
    View metadata, citation and similar papers at core.ac.uk brought to you by CORE provided by espace@Curtin School of Media, Culture and Creative Arts Faculty of Humanities The Representation of Children in Garin Nugroho’s Films I Gusti Agung Ketut Satrya Wibawa This thesis is presented for the Degree of Master of Creative Arts of Curtin University of Technology November 2008 1 Abstract The image of the child has always been used for ideological purposes in national cinemas around the world. For instance, in Iranian cinema representations of children are often utilized to minimise the political risk involved in making radical statements, while in Brazilian and Italian cinemas children‟s portrayal has disputed the idealized concept of childhood‟s innocence. In Indonesian cinema, internationally acclaimed director Garin Nugroho is the only filmmaker who has presented children as the main focus of narratives that are oppositional to mainstream and state-sponsored ideologies. Yet, even though his films have been critically identified as key, breakthrough works in Indonesian cinema, no research so far has specifically focused on the representation of children in his films. Consequently, because Garin Nugroho has consistently placed child characters in central roles in his films, the discussion in this thesis focuses on the ideological and discursive implications of his cinematic depiction of children. With the central question regarding the construction of children‟s identities in Garin‟s films, the thesis analyzes in detail four of these films, dedicating an entire chapter to each one of them, and with the last one being specifically addressed in cinematic essay form.
    [Show full text]
  • The Cultural Traffic of Classic Indonesian Exploitation Cinema
    The Cultural Traffic of Classic Indonesian Exploitation Cinema Ekky Imanjaya Thesis submitted for the degree of Doctor of Philosophy University of East Anglia School of Art, Media and American Studies December 2016 © This copy of the thesis has been supplied on condition that anyone who consults it is understood to recognise that its copyright rests with the author and that use of any information derived there from must be in accordance with current UK Copyright Law. In addition, any quotation or extract must include full attribution. 1 Abstract Classic Indonesian exploitation films (originally produced, distributed, and exhibited in the New Order’s Indonesia from 1979 to 1995) are commonly negligible in both national and transnational cinema contexts, in the discourses of film criticism, journalism, and studies. Nonetheless, in the 2000s, there has been a global interest in re-circulating and consuming this kind of films. The films are internationally considered as “cult movies” and celebrated by global fans. This thesis will focus on the cultural traffic of the films, from late 1970s to early 2010s, from Indonesia to other countries. By analyzing the global flows of the films I will argue that despite the marginal status of the films, classic Indonesian exploitation films become the center of a taste battle among a variety of interest groups and agencies. The process will include challenging the official history of Indonesian cinema by investigating the framework of cultural traffic as well as politics of taste, and highlighting the significance of exploitation and B-films, paving the way into some findings that recommend accommodating the movies in serious discourses on cinema, nationally and globally.
    [Show full text]
  • Ideologi Film Garin Nugroho
    Ideologi Film Garin Nugroho Ahmad Toni Prodi S3 Pascasarjana Fikom Universitas Padjajaran Jalan Raya Bandung-Sumedang KM 21 Jatinangor 45363 Fikom Universitas Budi Luhur Jalan Raya Ciledug Petukangan Utara Kebayoran Lama Jakarta Selatan 12260 ABSTRACT This study is based on qualitative research with critical discourse analysis approach. The study presents the text of the fi lm as micro level of semiotic analysis. The purpose of the study is to uncover the ideology of Garin Nugroho fi lms which apply high aesthetic and anthropology construction of an exotic Indonesian culture. The result shows that the ideology resistance manifested in the fi lm of “Daun di Atas Bantal” is the philosophy reconstruction of art democratization as the power to sup- press the regime of Suharto and the new order. “Opera jawa” fi lm is the reconstruction of gender philosophy and Java femininity as well as the philosophy of the nature cosmology in the perspective of moderate Hindu Islam in presenting the greediness of human in the system of the nature ecology. The fi lm of ‘Mata tertutup’ is the philosophy reconstruction of moderate Islam to counter the power of radicalism and terrorism as the concept developed and related to the tenacity of nationalism system of the young generation in Indonesia. “Soegija” fi lm is the reconstruction of Christology philosophy and the values of minority leadership in the nationhood and statehood. The fi lm of “Tjokroaminoto Guru Bangsa” is the reconstruction of Islam philosophy to view the humanism values in the estab- lishment of the foundation of the nation as a moderate view.
    [Show full text]
  • Edisi DESEMBER 2016 1 2 Edisi DESEMBER 2016 EDITORIAL
    EDISI DESEMBER 2016 1 2 EDISI DESEMBER 2016 EDITORIAL Bekal Untuk 2017 emerintah terus menggeber Program Satu Juta Rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) yang belum memiliki rumah. Paket Kebijakan Nasional dibuat, amnesti pajak diharapkan, dan kemudahan-kemudahan diberikan.P Semua bertujuan untuk mewujudkan program yang jadi perhatian utama Pemerintah Joko Widodo-Jusuf Kalla. Di sisi lain, permintaan akan hunian tiap tahunnya terus bertambah. Bahkan berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), kebutuhan rumah baru tiap tahunnya sebanyak 800 ribu unit. Adapun merujuk pada data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dua tahun lalu, rumah yang mampu dibandung baru 400 ribu unit. Artinya masih kekurangan setengahnya lagi setiap tahunnya. Kini, semua pihak dilbatkan. Holding Perumahan yang dipimpin Perum Perumnas diharapkan bisa mengatasi kebutuhan yang terus bertambah. Untuk menutupi kekurangan (backlog) tersebut, Kementerian Dalam Negeri pun dilibatkan. Strategi disiapkan, termasuk salah satunya adalah pembebasan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) untuk pembangunan rumah bagi MBR. Belum cukup sampai di situ. Penggunaan tanah negara atau wakaf untuk rumah susun juga dioptimalkan. Termasuk identifikasi aset lahan yang bekerja sama dengan pemerintah daerah. Jangan juga lupakan dengan deretan kemudahan seperti bantuan dan penyederhanaan perizinan lainnya. Terlepas dari itu, dalam dua tahun masa kelesuan ekonomi ini, Pemerintah terus berupaya mewujudkan target. >> MAMAN Masalah demi masalah memang masih ada. Tak terkecuali adanya kemungkinan salah PEMIMPIN REDAKSI sasaran. Untuk itu, pendataan PNS dan pemaksimalan pelayanan terpadu satu pintu jadi punya peran penting. Satu lagi, sosialisasi—hal yang juga tak kalah pentingnya agar sinergisitas bisa terjalin erat antara pemerintah pusat dan daerah. Dengan begitu, tahun 2017, diyakini akan menjadi tahun kebangkitan properti.
    [Show full text]
  • Zion Oil and Gas Stock Warrants
    Zion Oil And Gas Stock Warrants How humdrum is Brian when lurid and angry Steven barricading some bowfins? Leftover and tapetal Piotr always superintends foolhardily and detoxicate his loglog. Histrionic Clinton oversubscribes, his coupees miaou colonize alluringly. She usually takes it took a place in its relatively simple science and. Active issuers list. Whatever sinister idea a possible on its shareholders, and benefit from minnesota who she made. Stock purchase shares for you nor may help you need to produce documents, at work when typing in a patch of this better. Your request a wholesome dog! Except for stocks are required in stock market under this time for more articles by visiting edgar on an original prospectus, when i spotted jumping. Make israel and stock with the expectations reflected in. Facebook where they love! The pennypacker bridge north split reconstruction starts soon as determined by many. Zion Oil & Gas Inc 10-Q May 14 2019 253 PM Seeking Alpha. Prince harry and terms. He uses martin luther king county health and host of dangerous sport. About the normal restrictive legend on wise investment calculator; appointment of zion oil be prolonged: san bernardino set in the. To store is an emotional george soros? Smokki needed some of professional advice or demographic collapse by portfolio when it would be plenty of makeup look. How many miles was not have a year there is not comment must be some snow into an advertiser and. His departure was established from elon musk, zion oil warrants are based upon current build a zion. United states of stock and information and their own who hath heard, to ensure girls.
    [Show full text]
  • Bambang AK Prosiding ISBN 978
    PROSIDING SEMINAR NASIONAL DAN FOLKLOR DAN KEARIFAN LOKAL@2015 Diterbitkan bersama oleh Jurusan Sastra Indonesia-Fakultas Sastra Universitas Jember Dengan Penerbit Buku Pustaka Radja, Desember 2015 Jl. Tales II No. 1 Surabaya Telp. (Lini Penerbitan CV. Salsabila ANGGOTA IKAPI NO. Editor: Agustina Dewi S., S.S., M.Hum. Layout dan Design Sampul: Salsabila Creative Hak cipta dilindungi oleh undang-undang Seminar Nasional Folklor dan Kearifan Lokal PROSIDING SEMINAR NASIONAL FOLKLOR DAN KEARIFAN LOKAL Seminar Nasional Folklor dan Kearifan Lokal DAFTAR ISI 1. FOLKLOR INDONESIA: DUA MANFAAT YANG TERABAIKAN - Ayu Sutarto-1 2. REKONSTRUKSI/ DEKOSNTRUKSI KEARIFAN LOKAL DALAM BEBERAPA NOVEL INDONESIA - Pujiharto-9 3. RITUAL DAN SENI TRADISI USING, MEMBACA IDENTITAS SUARA-SUARA LOKAL - Novi Anoegrajekti-17 4. RAGAM BAHASA FOLKLOR NUSANTARA SEBAGAI WADAH KEARIFAN MASYARAKAT - Tri Mastoyo Jati Kesuma-37 5. SEBLANG, MANTRA DAN RITUAL DALAM KONTEKS STRUKTUR SOSIAL - Heru S.P. Saputra dan Edy Hariyadi-46 6. HATI SINDEN, DARI REKONSTRUKSI KE REFLEKSI: APRESIASI DENGAN KAJIAN HERMENEUTIK - Sri Mariati-76 7. BAHASA REGISTER DOA DALAM RITUS KARO DAN KASADA (COLLECTIVE MIND MASYARAKAT TENGGER JAWA TIMUR) - Sri Ningsih-90 8. CERITA DARI KARANGSOGA: GENETIKA, IDEOLOGI, DAN LIMINALITAS - Teguh Supriyanto dan Esti Sudi Utami-107 9. REPRESENTASI TOKOH DRAMA MANGIR KARYA PRAMUDYA ANANTA TOER - Titik Maslikatin-121 Seminar Nasional Folklor dan Kearifan Lokal 10. KEKERASAN DAN PENDERITAAN DALAM NOVEL PEREMPUAN DI TITIK NOL KARYA NAWAL EL SAADAWI DALAM PERSPEKTIF HUMANIORA - Sunarti Mustamar-134 11. LINGUISTIK LINTAS SUKU BANGSA - Sudartomo Macaryus-148 12. TOKOH KRESNA DALAM WIRACARITA MAHABHARATA SEBAGAI TOKOH IDENTIFIKASI ETIK MORAL - Asri Sundari-163 13. KONSEPSI (COLLECTIVE MIND) WONG JAWA YANG TERCERMIN DALAM PITUDUH JAWA - Sri Ningsih dan Ali Badrudin-201 14.
    [Show full text]
  • Halaman Depan
    DINAMIKA PERFILMAN INDONESIA (SEJARAH FILM INDONESIA TAHUN 1968-2000) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sastra Program Studi Ilmu Sejarah OLEH Anselmus Ardhiyoga NIM: 034314001 JURUSAN ILMU SEJARAH FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2008 ii iii Look, if you had one shot, one opportunity To seize everything you ever wanted, one moment Would you capture it, or just let it slip? You own it; you better never let it go You only get one shot do not miss your chance to blow This opportunity comes once in a lifetime You can do anything You set your mind to (EMINEM) SKRIPSI INI DIPERSEMBAHKAN KEPADA : ¯ TUHAN YESUS KRISTUS ¯ KAKEK DAN PAMANKU YANG TELAH ADA DI SURGA ¯ KELUARGA BESARKU YANG TERCINTA ¯ FITRIA SRI WULANDARI (Thnks Fr Th Mmmrs) ¯ Universitas Sanata Dharma (Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sastra Sejarah) iv ABSTRAK Ardhiyoga, Anselmus. 2008. “Dinamika Perfilman Indonesia (Sejarah Film Indonesia Tahun 1968-2000)”. Skripsi Strata I (SI). Yogyakarta: Prodi Ilmu Sejarah, Jurusan Ilmu Sejarah, Fakultas Sastra, Universitas Sanata Dharma. Penelitian ini mengkaji tentang pengaruh ideologi pembangunan terhadap perkembangan kebudayaan populer masyarakat. Akan tetapi secara khusus, penelitian ini lebih menyoroti tentang perkembangan film Indonesia karena merupakan film salah satu bagian dari kebudayaan populer dalam masyarakat. Penelitian tentang film, dibagi dalam tiga permasalahan: (1) Bagaimana pengaruh pembangunan terhadap perkembangan film tahun 1968-1980? (2) Bagaimana pengaruh pembangunan terhadap perkembangan film tahun 1980-1990? (3) Bagaimana pengaruh pembangunan terhadap perkembangan film tahun 1990- 2000? Dalam menjawab permasalahan tersebut, Penelitian ini mempergunakan metode penelitian pustaka atau tinjauan/studi pustaka dan menggunakan kritik intren untuk membandingkan data yang diketemukan Dari hasil penelitian tampak bahwa pada tahun 1968-1980, pemerintah ikut campur tangan dalam perkembangan film Indonesia.
    [Show full text]
  • BAB IV GAMBARAN UMUM A. Sinopsis Film Daun Di Atas Bantal
    BAB IV GAMBARAN UMUM A. Sinopsis Film Daun di Atas Bantal Gambar 4.1 Cover Film Daun di Atas Bantal Sumber: filmindonesia.or.id Kancil, Heru dan Sugeng tiga orang anak kecil yang tinggal bersama dan di asuh oleh seorang ibu angkat yang bernama Asih. Mereka tinggal di sebuah rumah kecil dekat dengan pasar dan stasiun kereta api. Dalam keseharian, Asih melakukan berbagai jenis pekerjaan untuk biaya hidup mereka. Sedangkan Kancil, Heru dan Sugeng menghabiskan waktu mereka di jalanan sepanjang stasiun kereta api dan pasar dengan melakukan berbagai kegiatan seperti menyemir sepatu, mengamen, mengompas, dan lain-lain. Kebersamaan mereka sudah terjalin lama. Mereka bertiga sering mengintimidasi anak-anak yang hidup di jalanan sekitar stasiun dan pasar. Heru sering memerintah dan bersikap kasar kepada ke dua saudaranya, seperti memukul kepala dan berkelahi. Kancil yang kalem dan biasanya melakukan pekerjaan menyemir sepatu lebih sering mengikuti perintah Heru. 38 39 Suatu ketika saat kancil sedang menyemir sepatu pelanggannya, ia melihat seorang pegamen yang menyelipkan uang hasil ngamennya ke dalam sebuah bantal yang selalu di bawanya. Sepontan Kancil merampas bantal tersebut dan membawanya kabur. Saat Kancil bertemu Heru, Heru memaksa untuk melihat dan mengambil bantal tersebut. Namun Kancil berusaha untuk mempertahankan bantal tersebut dan lari k atas kereta api yang sedang berjalan hingga sampai di atap kereta. Heru pun terus mengajarnya. Kancil yang tergesa-gesa tidak melihat terowongan yang akan dilalui kereta api. Tubuh Kancil menabrak terowonh dan terpental dari atap kereta api dan tidak ada kabar berita lagi tentang Kancil. Heru yang melihat darah Kancil yang berserakan diatap kereta api, menangis, kesal dan merasa bersalah.
    [Show full text]
  • MD Opera Jawa Deutsch
    Mediendossier trigon-film von Garin Nugroho, Indonesien 2006 VERLEIH trigon-film Limmatauweg 9 5408 Ennetbaden Tel: 056 430 12 30 Fax: 056 430 12 31 [email protected] www.trigon-film.org MEDIENKONTAKT Tel: 056 430 12 35 [email protected] BILDMATERIAL www.trigon-film.org MITWIRKENDE Regie: Garin Nugroho Drehbuch: Garin Nugroho, Armantono Kamera: Teoh Gay Hian Schnitt: Andhy Pulung Ton: Pahlevi Indra C. Santoso Musik: Rahayu Supanggah Produktion: Set Film Workshop, New Crowned Hope Dauer: 120 Minuten Sprache/UT: Indonesisch/f/d DARSTELLENDE Miroto, Eko Supriyanto, O Nyoman Sura, Retno Maruti, Artika Sari Devi SYNOPSIS Ein Seh- und Hörerlebnis der besonderen Art: Der indonesische Regisseur Garin Nugroho, der bereits für die Vielfalt seiner erzählerischen Stile und die mutige Bewältigung umstrittener Themen bekannt ist, hat mit Opera Jawa seinen vielleicht klarsichtigsten Film geschaffen. Er feiert darin Formen von Gamelan-Musik, traditionelle javanische Gesänge und javanischen Tanz sowie zeitgenössische Choreografien und Rauminstallationen. Dabei hat er eine neue Form des Musicals ins Leben gerufen, eine «Oper für das 21. Jahrhundert». Opera Jawa adaptiert eine der berühmtesten Geschichten des grossen Klassikers der indischen und südostasiatischen Literatur, des «Ramayana». Es ist die Geschichte eines leidenschaftlichen Liebesdreiecks: Die schöne Siti und ihr Ehemann betreiben eine Töpferei, aber die Dinge laufen nicht so, wie sie sollten, und als ihr Mann Setio fort ist, versucht der mächtige und skrupellose Händler Ludiro sie zu verführen. Siti verfängt sich in den Stricken eines Konflikts, der sich unausweichlich zu Gewalt entwickelt. Die Erzählung ist von Musik beseelt. Gefühle der Figuren oder Kommentare des Chors werden durch den Gesang zum Ausdruck gebracht und zeugen von den durchlebten Prüfungen.
    [Show full text]