Maria Erry Susianti: Koran Bungkus Cabai Pengantar Karya Terlaris Pendidikan Keluargaedisi 6 l tahun kedua l agustus 2017 Liput Khu an Sekolah Keren sus Optimalisasi SMP Negeri 1 Pengua Karawang Barat: Karaktert danan Bersinergi dengan Prest Orang Tua Siswa asi Anak Menata Sekolah Darius Sinathrya- Donna Agnesia Memberi Kebebasan Sekaligus Batasan

Mulailah kebiasaan membaca dari keluarga SahabatInformasi Pendidikan KeluargaKeluarga di Ujung Jari Anda

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN Republik indonesia

PerpustakaanKELUARGA Tidak harus menyediakan Ayah dan bunda, kita semua Aktivitas ruangan khusus tahu bahwa buku adalah perpustakaan jendela dunia. Namun • Cukup dengan meletakkan • Dorong anak untuk rak-rak buku di sudut sadarkah jika minat baca menceritakan kembali ruangan anak-anak Indonesia rendah? buku yang sudah • Upayakan ruangan ini Yuk tingkatkan budaya baca dibacanya memiliki sirkulasi udara dan pada anak dengan membuat • Sediakan alat tulis tata cahaya yang baik perpustakaan keluarga. sehingga anak bisa • Ajak anak untuk menulis, menggambar menentukan desain dan atau mendesain cerita penataan ruang sendiri dari buku yang sudah dibacanya • Suasana ruangan idealnya jauh dari ruang-ruang yang • Sesekali bisa mengajak menimbulkan suara bising, keluarga lain untuk seperti dapur dan garasi berkunjung atau bertukar koleksi buku • Hindari koleksi yang ada di rak terkena langsung sinar matahari karena dapat merusak bahan pustaka Pengembangan koleksi perpustakaan yang dikoleksi • Tidak harus dengan membeli buku baru, tapi • Letakkan buku dalam bisa dimulai dari koleksi buku yang sudah kita jangkauan, gunakan rak miliki yang rendah sehingga anak • Sesuaikan bahan bacaan dengan usia anak bisa memilih buku sendiri • Tidak hanya buku, jika keluarga mendukung keberadaan koleksi audio-visual, maka DVD, VCD dan kaset yang berisi kisah-kisah fiksi dan pengetahuan akan menjadi koleksi • Libatkan anak ketika membeli koleksi perpustakaan • Klasifikasikan koleksi

http://sahabatkeluarga.kemdikbud.go.id/ Sahabat Keluarga @ShbKeluarga sahabatkeluargabindikkel [email protected] salam keluarga Empat program Keterlibatan keluarga di Sekolah

Salah satu program utama Direktorat Pem- ber pakar psikologi atau pendidik dan mem- binaan Pendidikan Keluarga adalah penguatan bahas tentang pola pengasuhan anak, seperti pelibatan keluarga dan masyarakat dalam men- pengasuhan positif dan mendidik anak di era dukung pendidikan anak di satuan pendidikan digital. Materi lain dapat disesuaikan dengan dan di rumah untuk penguatan pendidikan ka- kesepakatan masing-masing paguyuban orang rakter dan budaya prestasi anak. tua. Waktu dan tempat pelaksanaan disepakati Hal ini didasari oleh beberapa kajian dalam dan bersama oleh paguyuban kelas. luar negeri, bahwa keterlibatan orang tua di seko- Ketiga adalah kelas inspirasi dengan meng- lah mendukung terbentuknya perilaku positif dan hadirkan nara sumber dari orang tua terpilih, prestasi anak. Untuk itu, Direktorat Pembinaan alumni, tokoh masyarakat, pengusaha/pedagang/ Pendidikan Keluarga merancang, melaksanakan petani sukses, anak berprestasi baik secara akade- dan melakukan evaluasi atas empat program ke- mik maupun nin akademik atau berbagai profesi terlibatan orang tua di sekolah. lainnya. Tujuan kelas inspirasi adalah memberi- Pertama adalah pertemuan orang kan inspirasi, motivasi, atau pengenalan profesi tua dengan wali kelas minimal dua kepada siswa. Kelas inspirasi ini dapat di- kali dalam satu semester. Perte- laksanakan dengan memanfaatkan muan pertama dilakukan pada waktu saat upacara bendera hari pertama sekolah. Pada atau waktu lain minimal pertemuan itu, orang tua sebulan sekali. dapat berkenalan de- Keempat adalah pen- ngan lingkungan seko- tas kelas akhir tahun ajaran. lah, guru-guru dan Acara ini diselenggarakan oleh sesama orang tua serta orang tua bekerjasama dengan pi- saling tukar nomor telepon. hak satuan pendidikan dengan me- Orang tua juga dapat memahami manfaatkan waktu setelah ujian akhir program dan tata tertib sekolah, menye- semester sebelum penerimaan rapor ke- pakati cara berkomunikasi dengan pihak seko- naikan kelas. lah, dan membentuk paguyuban orang tua guna Pentas kelas akhir tahun itu tidak ha- saling berkomunikasi dan wadah kepentingan rus diartikan pentas di panggung, tapi juga bisa bersama. Pada pertemuan itu juga disepakati berupa pentas yang menampilkan hasil karya kegiatan dan jadwal kelas orang tua, kelas inspi- dan prestasi yang dicapai siswa selama satu ta- rasi, pentas akhir tahun, dan kegiatan lain untuk hun. Setiap kelas diminta pentas secara bergilir mendukung kemajuan sekolah. Pertemuan ber- disaksikan oleh para orang tua, undangan, dan ikutnya bisa dilakukan pada tengah dan akhir siswa kelas lainnya. Acara diakhiri dengan pem- semester saat pembagian raport. berian penghargaan dari orang tua atau sekolah Kedua adalah diadakannya kelas orang tua kepada orang tua, guru, dan siswa atas prestasi yang dilaksanakan oleh paguyuban orang tua. non akademik yang dicapai atau perilaku baik Kelas orang tua dapat menghadirkan narasum- yang patut diteladani. l sapa redaksi

Budaya Literasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat untuk Menumbuhkan Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga Karakter Bangsa susunan redaksi PEMBINA Ir Harris Iskandar, Ph.D. Direktur Jenderal PAUD dan DIKMAS Budaya literasi menjadi salah satu persoalan yang diperhatikan secara [email protected] serius oleh pemerintahan Joko Widodo. Wujudnya dengan dicanan- PENANGGUNG JAWAB Dr.Sukiman, M.Pd. gkannya Program atau Gerakan Literasi Nasional (GLN) yang lantas Direktur Pembinaan Pendidikan Keluarga diturunkan dalam Gerakan Literasi Sekolah (GLS), Gerakan Literasi [email protected] Keluarga (GLK), dan Gerakan Literasi Masyarakat (GLM). Inti dari se- PENGARAH Warisno, S.Sos., M.Pd. mua gerakan ini, pemerintah mendorong, menghimbau dan sekaligus [email protected] memfasilitasi segala upaya agar masyarakat di semua lapisan dan semua Dra.Palupi Raraswati, MAP. [email protected] jenjang pendidikan memiliki kebiasaan membaca dalam kesehariannya. Nani Suwaryani, Ph.D. Mendukung upaya pemerintah itu, Majalah Pendidikan Keluarga [email protected]. edisi ke-6 periode Mei-Agustus 2017 ini mencoba menyajikan Sajian Eko Budi Hartono, SE., MM. [email protected]. Utama dengan fokus pada literasi. Melalui tulisan di Sajian Utama ini, PEMIMPIN REDAKSI pembaca berharap tergugah kesadarannya, bahwa kebiasaan membaca Edy, SS., secara rutin bisa mengubah hidup seseorang dan suatu bangsa. [email protected] Seperti edisi sebelumnya, terkait Sajian Utama tersebut, juga di- PENULIS NASKAH Drs. Yanuar Jatnika tampilkan profil Maria Erry Susianti. Yang mampu menciptakan pem- [email protected] biasaan membaca di keluarganya. Hasilnya, dua orang anaknya kini ber- Bunga Kusumadewi, SS [email protected] hasil menjadi penulis dengan karya-karya fenomenalnya. Kedua orang Sri Lestari Yuniati itu yakni Helvy Tiana Rosa dan Asma Nadia. [email protected]

Di luar persoalan literasi, seperti edisi sebelumnya, pada edisi ini EDITOR juga ditampilkan beberapa pihak yang punya kepedulian terhadap ke- HN Purwanto terlibatan orang tua dalam proses pendidikan anak. Profil-profil mereka DESAIN dan TATA LETAK itu terangkum dalam rubrik Keluarga Hebat, Sekolah Keren, Pemda Dhoni Nurcahyo

Peduli, dan Komunitas Peduli Keluarga. FOTOGRAFER Selain itu, kami tampilkan juga beberapa program yang telah dan Fuji Rachman Nugroho

akan dilaksanakan Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga, seperti SEKRETARIAT Meitina Ventini, SE., Diah Kas Budiarti, SS., model penyelenggaraan pendidikan keluarga berupa ‘Sekolah Ibu’. Mo- Memet Casmat, MT., del ini akan menjadi salah satu model penyelenggaraan pendidikan ke- PENERBIT luarga yang bisa diaplikasikan semua pihak. Selain itu, juga ada hasil Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga Direktorat Jenderal PAUD dan DIKMAS supervisi terhadap penyelenggaraan Hari Pertama Sekolah (HPS) dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (PLS) di beberapa propinsi pada tanggal 17-19 Juli lalu. ALAMAT REDAKSI Melalui Majalah Pendidikan Keluarga ini, diharapkan para pembaca Kompleks Kemdikbud, Gedung C. Lt. 13 terbuka dan tergugah pemikiran dan perasaannya, bahwa betapa pen- Jl. Jenderal Sudirman, Senayan Jakarta Pusat, 10270 tingnya keluarga dalam menumbuhkan karakter atau budi pekerti dan Telp. 021-5737930 Email : [email protected] budaya prestasi anak. Semoga!! http://sahabatkeluarga.kemdikbud.go.id

2 pendidikan keluarga l Agustus 2017 daftar isi

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini 4 dan Pendidikan Masyarakat Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga Mulailah kebiasaan membaca dari keluarga

Waspada Radikalisme 8 20 dan Intoleransi!

Waspadai Depresi Facebook 10

Ubah Hidupmu dengan Membaca! 14

liputan khusus Berbagai pihak penyelenggaraan pendidikan keluarga selama ini masih 72 berjalan sendiri-sendiri tanpa adanya karjasama. Untuk itulah sinergi mulai dibangun untuk mengoptimalkan penguatan karakter dan prestasi anak.

Optimalisasi Penguatan Karakter dan Prestasi Anak 36 Kader PKK Bisa 40 Segera Bergerak 42 sekolah Sahabat keluarga

SMP Negeri 1 Karawang Barat: Bersinergi dengan Orang Tua Siswa Menata Sekolah 46 SLB Negeri B Kabupaten Garut: 52 Membangun Jiwa Siswa dengan Dukungan OrangTua

Darius Sinathrya-Donna Agnesia: 64 Memberi Kebebasan Sekaligus Batasan

Upaya Aktifkan Trisentra Pendidikan 70

pendidikan keluarga l agustus 2017 3 Sajian utama

Mulailah kebiasaan membaca dari keluarga Di balik manfaatnya, dunia digital membuat orang lebih berani bersuara lantang lewat media sosial namun mengabaikan tanggung jawab. Ujaran kebencian, penyebaran informasi hoax dan radikalisme termasuk sebagian di antaranya.

Yanuar Jatnika

residen Joko ”Terutama remaja, kita ha- Widodo meng- ti-hati buat status. Apakah me- ingatkan para nyinggung orang lain, apakah me- generasi muda un- nyebabkan sakit hati orang lain. tuk berhati-hati Apalagi niatnya langsung mencela, dalam mengguna- mencemooh. Itu jangan,” kata kan media sosial. Salah satunya, ja- Jokowi dalam sambutan peres- Pngan sampai generasi muda mem- mian acara Pembukaan Pasanggiri buat status di media sosial yang Nasional Tingkat Remaja Pergu- menyinggung perasaan orang lain. ruan Pencak Silat Nasional (Persi-

4 pendidikan keluarga l Agustus 2017 nas) ASAD 2017 di Pondok Pesan- tren Minhaajurrosyidin, Lubang ”Terutama remaja, kita hati-hati buat Buaya, Jakarta Timur, Selasa, 8 status. Apakah menyinggung orang lain, Agustus 2017 lalu. apakah menyebabkan sakit hati orang Presiden menegaskan, masya- lain. Apalagi niatnya langsung mencela, rakat Indonesia merupakan satu mencemooh. Itu jangan.” bangsa dan satu tanah air. Untu kitu, unggahan yang mencemooh dan menyinggung perasaan orang lain di media sosial seharusnya

pendidikan keluarga l agustus 2017 5 Sajian utama

tidak dilakukan. ”Saya ingatkan, kita ini saudara sebangsa dan se- tanah air. Jangan lakukan itu,” katanya. Soal kehati-hatian dalam peng- gunaan media sosial ini merupa- kan yang kesekian kali diungkap- kan Presiden. Pada 22 Juli lalu, saat membuka Rakorpimnas PGRI di Yogyakarta, Presiden Joko Widodo meminta para guru agar peserta didik mendapatkan pen- didikan karakter sehingga tidak terkontaminasi pengaruh buruk media sosial (medsos). ”Jangan sampai anak-anak kita dididik oleh medsos. Jangan sampai anak-anak kita dididik oleh perubahan yang merusak ka- rakter kita. Hati-hati, semuanya harus mempersiapkan ini,” kata Presiden. Menurut Presiden, perubahan tidak akan bisa ditolak, sehingga antisipasi yang tepat dapat men- jaga anak-anak dari arus global- isasi. ”Bagaimana kita menganti- sipasi agar perubahan itu bisa Permintaan dan juga per- Kasus penghinaan terhadap kita kendalikan, bisa kita kontrol, ingatan Presiden itu bukan tanpa seseorang melalui media sosial se- dan menangkan dengan mengisi alasan. Dalam beberapa tahun ter- betulnya sudah berlangsung sejak anak-anak kita dengan hal-hal ter- akhir ini, banyak kasus yang men- lama. Survei yang dilakukan se- utama yang berkaitan dengan ka- jerat generasi muda terkait peng- buah media daring menyebutkan, rakter,” katanya. gunaan medsos. sejak tahun 2009 sampai 2016, ada Ditegaskan Presiden, pendi- Kasus terakhir, Muhammad 26 kasus hukum yang diawali de- dikan memegang peran vital da- Farhan Balatif (18), seorang pelajar ngan tulisan di media sosial. lam membentuk karakter anak SMK di Medan, Sumatera Utara, Salah satunya, seperti dilapor- bangsa. Siswa harus memiliki fon- diciduk kepolisian medan pada 18 kan portal berita merdeka.com, dasi karakter yang kuat sehingga Agustus lalu karena dugaan peng- Nur Arafah atau Farah, seorang tidak tergerus arus perubahan za- hinaan terhadap Presiden Joko pelajar SMA asal Bogor, divonis man. Widodo dan Kapolri Jenderal Tito 2 bulan 15 hari dengan masa per- ”Pendidikan adalah jalan pan- Karnavian, yang jadi viral di media cobaan 5 bulan lantaran terbukti jang sebuah bangsa untuk men- sosial. Pelaku dengan nama akun menghina Felly Fandani mela- jawab tantangan-tantangan yang Ringgo Abdullah itu dijerat de- lui facebook. Dia dijerat Pasal 310 ada dalam membangun martabat ngan Undang-Undang Informasi dan 311 KUHP dan UU ITE, Pasal bangsa ini,” imbuh dia. dan Transaksi Elektronik (ITE). 27 ayat 3.

6 pendidikan keluarga l Agustus 2017 ”Kami sedang melakukan gerakan dengan Pak Menkominfo yang namanya literasi digital. Jadi nantinya termasuk bagaimana menggunakan media sosial secara benar dan secara bermartabat sesuai bentuk prinsip literasi itu.”

Perempuan yang masih duduk yaan (Kemdikbud) bekerja sama di bangku kelas 2 SMA ini bertam- dengan Kementerian Komunikasi bah emosi karena status si pacar di dan Informatika (Kemkominfo) FB dibaca oleh teman sekolah dan gencar meningkatkan literasi digi- saudaranya. SR muntab melihat tal kepada masyarakat agar meng- status itu, lalu memilih melapor- gunakan media sosial secara benar kan pacarnya ke polisi. dan bermartabat. ”Kami sedang melakukan ge- Perlunya Literasi Digital rakan dengan Pak Menkominfo Peringatan Presiden yang dilatar- yang namanya literasi digital. Jadi belakangi berbagai kasus terkait nantinya termasuk bagaimana penggunaan media sosial itu me- menggunakan media sosial secara nunjukkan perlunya digalakkan benar dan secara bermartabat se- literasi digital di masyarakat. Ter- suai bentuk prinsip literasi itu,” utama anak-anak dan remaja, dua kata Menteri Pendidikan dan Ke- Kasus lain, juga dimuat di kelompok umur yang merupakan budayaan Muhadjir Effendy. merdeka.com, terjadi pada 19 Juli mayoritas pengguna media sosial. Muhadjir mengatakan, fokus 2013 lalu. Edy Syahputra (20), Sejatinya literasi digital sudah gerakan literasi digital tidak se- warga Desa Boyan, Kecamatan giat dikampanyekan pemerintah kadar penguasaan teknologi ma- Batang Serangan, dilaporkan pa- melalui Kementerian Pendidikan syarakat, namun lebih pada etika carnya SR (16), ke Polres Langkat. dan Kebudayaan sejak tahun 2014 penggunaannya. Dia dilaporkan dengan tuduhan lalu. Literasi digital merupakan Mendikbud menambahkan, telah melakukan perbuatan tidak salah satu komponen dari enam meskipun Kemdikbud dan Kem- menyenangkan terhadap SR mela- literasi dasar yang harus dikua- kominfo menjadi penggagas ge- lui statusnya di facebook. sai setiap orang di zaman tekno- rakan tersebut, namun pelaksa- SR mengaku kecewa dan me- logi informasi seperti sekarang naannya harus dilakukan seluruh rasa dipermalukan lantaran Edy ini. Literasi digital itu melengkapi elemen masyarakat. ”Gerakan mengungkapkan kisah asmara an- lima literasi lainnya, yakni literasi ini tidak mungkin sepihak, harus tara mereka di facebook. Pasalnya, bahasa dan sastra, literasi sains, frontal terhadap seluruh elemen dalam status-statusnya di FB, Edy literasi finansial, literasi kewarga- masyarakat dan terus melakukan juga mengungkapkan pernah ber- negaraan, dan literasi budaya. penyadaran besar-besaran ten- hubungan intim sehingga SR kini Sejak awal tahun 2017, Kemen- tang prinsip etika tentang penggu- tengah hamil. terian Pendidikan dan Kebuda- naan media sosial,” katanya. l

pendidikan keluarga l agustus 2017 7 Sajian utama

Waspada Radikalisme dan Intoleransi! Punya beberapa sisi positif, namun belakangan media sosial kembali bikin resah karena banyaknya peredaran ujaran kebencian. Tak sedikit anak-anak terpengaruh dan ikut-ikutan mengumbar kata kasar dan penuh kebencian.

Christina

Akibat mengunggah pernyataan di media sosial se- ”Sudahkah kita sebagai orangtua memaknai arti orang remaja menjadi korban persekusi. Ia didatangi keberagaman dalam kehidupan sehari hari?” tanya Li- sejumlah anggota sebuah organisasi yang merasa dil- zie mengajak merenung. ecehkan oleh pernyataannya di Facebook. Lizie lantas merangkum beberapa trik bagi para Mewakili Komnas Anak Indonesia, Juni lalu Eliza- orang tua untuk menangkal radikalisme dan intol- beth Santosa melakukan pendampingan psikologis eransi SARA (suku, agama, ras, antar golongan) pada terhadap korban di sebuah Rumah Aman. anak dan remaja. Berikut di antaranya: Kisah ini membuat Lizie, demikian ia disapa, kian • Mengizinkan dan membuka topik mengenai prihatin dengan perpecahan dan intoleransi yang SARA dan toleransi dalam diskusi dalam ru- belakangan merebak bahkan hingga ke banyak seko- mah sehari-hari. lah di Indonesia. ”Anak anak tidak lagi paham makna • Mendidik anak untuk mengenal etika dalam keindahan dari keberagaman ras, suku, agama, ke- mengungkapkan pendapat dan berkomentar to- yakinan, cara pandang dan status sosial di muka bumi pik SARA di media sosial yang berpeluang me- ini,” sesalnya. nimbulkan kesalahpahaman dan perseteruan.

8 pendidikan keluarga l Agustus 2017 • Ekspos pemahaman anak mengenai budaya landaskan kepada rasa hormat kepada Sang Pencipta. dengan mengunjungi pameran atau event yang Oleh sebab itu, anak-anak dapat dididik untuk memu- bertemakan budaya sebagai aktivitas rekreasi lai aktivitas sehari-hari di sekolah dengan berdoa se- keluarga. suai agamanya masing-masing. • Buka diskusi kepada anak mengenai dampak Sila ke-2: Kemanusiaan yang adil dan beradab. radikalisme terhadap SARA yang terjadi di In- Anak-anak dapat diajarkan mengenai konsep ”adil” donesia. Latih anak berpikir kritis dan tekankan dan ”sama rata” melalui metode pengajaran matema- penanaman solusi yang terbaik dalam menghadapi tika mengenai besaran dan proporsi atau melalui me- perbedaan pandangan terhadap SARA. tode bermain lainnya yang mengedapankan nilai ke- • Rayakan hari besar budaya dan agama yang adilan. dianut. Selain mendidik anak bertoleransi, Sila ke-3: Persatuan Indonesia. Anak-anak da- budaya dan agama masing-masing pat diajarkan konsep teamwork untuk mencapai perlu dihormati dan rasa syukur. Dalam momen tujuan. Anak dapat bermain dalam kelompok yang spesial ini, anak dapat diajarkan nilai nilai luhur telah dibagi masing-masing dan diberi waktu untuk dari aktvitas perayaan hari besar agama dan et- menentukan strategi terbaik agar misi tercapai. Da- nis yang dianutnya. Begitupun anak perlu untuk lam hal permainan kelompok, ada banyak hal yang menghormati hari besar budaya dan agama lain dapat dipelajari oleh anak seperti mengidentifikasi dapat membuat aktivitas prakarya kartu ucapan kekuatan dan kelemahan masing-masing anggota, untuk diberikan kepada teman yang sedang me- bertukar pikiran dan pendapat, menghargai kepu- rayakan. tusan yang diambil oleh mayoritas anggota dan te- • Take action. Khusus usia remaja, anak dapat di- tap sportif. berikan kesempatan untuk mengambil peran da- Sila ke-4: Kerakyatan yang dipimpin oleh hik- lam implementasi konsep toleransi SARA. Semisal mat kebijaksanaan dalam permusyawaratan per- mendesain atau menggambar poster, menulis ar- wakilan. Anak-anak dapat diajarkan mengenai tikel opini untuk dikirimkan ke penerbit, meng- konsep kepemimpinan (leadership) dimana dalam ungkapkan pendapatnya saat acara keluarga dan posisi tersebut terdapat tanggung jawab yang wajib lain sebagainya. dipenuhi. • Menanamkan nilai kebhinekaan kepada anak Misalnya dalam pemilihan ketua kelas dilakukan anak sebagai sesuatu kekuatan bangsa Indo- bergantian secara regular. Semisal dirotasi satu kali nesia di mata dunia. Contoh: Memperkenalkan sebulan atau dwi-mingguan. Dalam hal ini, setiap kekayaan budaya di negara Indonesia, adat isti- anak dapat ”merasakan” pengalaman menjadi pemim- adat, karakteristik agama yang dianut, busana dae- pin, memahami hak dan kewajibannya. rah, bahasa daerah, rumah adat, dan sebabagainya. Sila ke-5: Keadilan sosial bagi seluruh rakyat In- Tekankan landasan Bhineka Tunggal Ika sebagai donesia. Dalam implementasi sila ke-5 anak anak da- media persatuan berbagai budaya dalam memben- pat belajar mengenai konsep ”keadilan sosial”. tuk negara Indonesia. Anak-anak dapat diajarkan untuk bersedekah de- • Menanamkan nilai Pancasila dalam aktivitas ngan cara menyisihkan uang jajan dalam kurun waktu sehari-hari. Orangtua perlu mengidentifikasi dan sebulan agar hasilnya dapat dikumpulkan untuk memahami nilai-nilai Pancasila dan secara kre- membeli keperluan sekolah salah satu teman sekelas atif mengimplementasikannya dalam kehidupan yang kurang mampu secara materi. sehari-hari anak. Kegiatan bakti sosial secara reguler baik pembe- rian materi, pemberian pendampingan belajar atapun Contoh: sekadar berkunjung dan menghibur komunitas lansia Sila ke-1: Ketuhanan Yang Maha Esa. Segala se- atau anak-anak yang kurang mampu dapat menum- suatu yang bekerja di dalam lingkup masyarakat di- buhkan sikap tolong-menolong dalam diri anak. l

pendidikan keluarga l agustus 2017 9 Sajian utama

Anak dan Media Sosial: Waspadai Depresi Facebook Belum ada data pasti, namun banyak berita beredar tentang kejahatan dan efek buruk yang mengintai anak dan remaja melalui jaringan media sosial yang tanpa batas. Apa solusinya?

Christina

Media sosial umumnya mensyaratkan penggunanya Dampaknya beragam. Yang patut diperhatikan berusia di atas 13 tahun. Namun dalam praktiknya, be- tentu efek negatifnya. Melarang anak-anak begitu saja gitu banyak anak berusia di bawahnya yang telah aktif tidak menyelesaikan masalah. Lantas, apa yang harus menggunakan media sosial. diperbuat orang tua?

10 pendidikan keluarga l Agustus 2017 Berikut perbincangan dengan Elizabeth Santosa, sebaya. Ini merupakan risiko terbesar bagi remaja M.Psi, Psi, SFP, ACC, Komisioner Komnas Perlin- saat aktif di jejaring sosial media. dungan Anak Indonesia yang kerap menjadi pembicara Pelecehan secara online dapat mengakibatkan dalam berbagai seminar pola asuh anak dan remaja. gangguan psikis pada remaja yang menjadi korban. Sebutlah depresi, gangguan kecemasan atau Secara umum, bagaimana pengaruh media sosial ketakutan berlebih, mengisolasi diri dari lingkungan di kalangan anak dan remaja masa kini? dan yang paling tragis bunuh diri. Media sosial seperti Facebook, Instagram hingga Snapchat pada umumnya mensyaratkan para Nah, soal sexting? penggunanya berusia di atas 13 tahun. Pasti ada Sexting adalah perilaku mengirim, menerima atau alasannya. meneruskan pesan dan gambar berkonten seksual Secara emosional, kemampuan kontrol diri melalui telepon genggam, komputer dan alat digital pada anak dan remaja memanglah belum optimal. lainnya. Fenomena ini muncul di kalangan remaja. Pra remaja (usia 9-12 tahun) dan remaja (usia 12-16 Sebuah survei menyatakan bahwa 20% populasi tahun) mudah terpengaruh tekanan teman sebaya. remaja pernah mengirimkan atau mengunggah foto Sungguh berisiko saat mereka bereksperimen dengan atau video mulai dari semi terbuka hingga tanpa media sosial. Misalnya dapat muncul perilaku berbusana. Bahkan beberapa remaja dan para orang cyberbully, geng (berkelompok), perilaku seksual, tua dari sekolah terkemuka di Jakarta mengakuinya. sexting (mengirim pesan dengan konten seksual), Mereka bercerita, umumnya dalam satu kelas kecanduan internet, berkurangnya waktu tidur dan terdapat remaja yang pernah mengirimkan foto tak beristirahat hingga ada istilah depresi Facebook. berbusana dirinya kepada teman sekelasnya. Foto itu kemudian disebarluaskan lagi oleh teman-temannya. Depresi Facebook? Apa itu? Terkejutnya saya, fenomena ini tidak hanya Depresi Facebook adalah karakteristik depresi yang terjadi di sekolah publik menengah atas, namun juga muncul saat remaja menghabiskan waktu berlebih sekolah berlatar agamis. Namun anehnya, sebagai pada situs media sosial seperti Facebook, Path, pembicara seminar pola asuh anak dan remaja, saya Instagram atau Twitter. jarang mendengar permintaan topik sexting dari Pada masa remaja, sebuah penerimaan dan pihak sekolah. pengakuan teman sebaya merupakan elemen penting agar mereka merasa bahagia. Intensitas yang terlalu Apakah media sosial sama sekali tak ada tinggi di dunia maya menjadi faktor utama yang manfaatnya?’ memicu depresi bagi beberapa remaja. Wah, sebenarnya banyak. Dalam keadaan depresi tidak jarang remaja mencari jawaban dan bantuan melalui situs internet. Apa saja? Hal ini berisiko karena internet mempertemukan Pertama, kesempatan bagi remaja untuk terlibat remaja dengan predator yang mempromosikan dalam komunitas yang bersifat positif. Misalnya penyalahgunaan obat-obat terlarang seperti narkoba, mengikuti program amal untuk panti asuhan dan perilaku seksual bebas serta agresivitas atau perilaku kegiatan sosial lain yang diumumkan melalui media merusak diri. sosial. Kedua dapat menjadi media pengayaan Bagaimana dengan cyber bully? kompetensi remaja dan kreativitas yang terbentuk Cyber bully atau pelecehan secara online adalah atas berbagi informasi, misalnya di bidang musik dan penggunaan media digital untuk mengomunikasikan kesenian. informasi yang salah, mempermalukan dan Ketiga, banyak inspirasi yang bisa menambah ide mengintimidasi orang lain. Umumnya antar teman untuk penulisan blog atau membuat dan mengunggah

pendidikan keluarga l agustus 2017 11 Sajian utama

video musik atau tarian dan kreasi lainnya. Keempat, para remaja dapat tergabung dalam koneksi jaringan komunitas yang berbagi minat sama, namun memiliki anggota lain dengan latar belakang budaya yang berbeda. Dalam hal ini remaja mendapatkan kesempatan untuk mempelajari perbedaan gaya komunikasi, perspektif yang berbeda dengan dirinya. Hal ini juga berpeluang untuk meningkatkan kemampuan saling menghargai, toleransi dan adaptasi.

Nah, bagaimana supaya anak tidak terseret arus negatif sosial media? Pertama, sekali lagi ingat aturan dasarnya, penggunaan media sosial tidak diperuntukkan bagi Elizabeth Santosa anak di bawah usia 13 tahun! Jadi pastikan anak tidak memiliki akun media sosial sebelum usia tersebut. Selanjutnya, pastikan Saya pribadi tidak menyarankan penggunaan kesiapan mental dan tanggung jawab anak saat laptop di kamar untuk anak di bawah usia 14 tahun. memutuskan anak boleh menggunakan media sosial Sebaiknya fasilitas laptop atau komputer digunakan atau tidak. di ruang keluarga, di mana orang dewasa bisa turut Kedua, buat aturan dasarnya dan pastikan memonitor kegiatan anak. Jika pun memang harus dipatuhi. Misalnya soal pengaturan privasi dalam memberikan laptop karena alasan tertentu, tidak boleh media sosial. Orang tua wajib mengaktifkan privasi ada privasi antara orang tua dan remaja. Maksudnya, pada internet serta media sosial seperti Facebook orang tua dapat mengakses histori, dokumentasi, dan Instagram dalam pengaturan yang ketat. Dimulai gambar atau file apapun dalam laptop tersebut. dengan selektif memilih pertemanan, selanjutnya gunakan setingan ’private’ supaya tak semua orang Ada lagi? dapat melihat postingan anak. Artinya orang tua Tak perlu memata-matai segala aktivitas online anak harus berperan aktif melindungi anak-anak dari setiap saat namun jelilah. Perhatikan situs-situs incaran predator di luar sana. yang sering ia kunjungi dan orang-orang yang sering Ketiga, gunakan perangkat lunak yang dapat berkomunikasi dengannya. Sama halnya saat orang menyaring website (filtering software). Ini dapat tua mengenal teman-teman sekolah, orang tua perlu diterapkan oleh orang tua yang masih menyediakan juga mengenal teman-teman online anaknya. PC (personal computer) di rumah. Ada banyak aplikasi Walau anak sudah legal memiliki akun media software yang cocok untuk memonitor aktivitas di sosial, buatlah syarat orang tua diizinkan kapan internet oleh anak. Beberapa di antaranya dapat saja melihat akses penuh akun anak, setidaknya memunculkan topik yang ditelusuri anak saat online hingga mereka berusia 17 tahun. Waspadai trik dan aktivitas lain secara umum. Salah satu program anak membuat akun bayangan di media sosial demi populer adalah ’Net Nanny’ dan ’PureSight PC’. Ini mengelabui orang tua. akan memudahkan Anda untuk memonitor situs Oya, selalu ingatkan anak untuk menghindari media sosial dan memblokir chat room yang tidak pengisian kuesioner atau survei dengan penawaran sesuai untuk anak. Apalagi sekarang ini media sosial hadiah menarik, gratis ataupun berbagai jenis kontes. banyak digunakan untuk mempromosikan tautan Katakanlah berhadiah gadget ternama. tertentu. Remaja biasanya mudah terpengaruh dengan

12 pendidikan keluarga l Agustus 2017 tawaran ini. Jadi cegahlah supaya dia tidak jatuh Satu lagi, ingatkan anak untuk menghindari dalam perangkap demikian. Sebab dengan memasuki penggunaan fasilitas check in yang menunjukkan beberapa link tersebut dapat membuat seseorang di mana lokasi anak pada saat tertentu. Ini mengakses informasi pribadi anak. memudahkan predator untuk mengincar mereka.

Bagaimana dengan ponsel pintar? Tentunya orang tua juga harus menaati aturan Batasi penggunaannya! Sama seperti Anda yang sama? membatasi penggunaan komputer, laptop, televisi Tepat sekali! Agar adil, orang tua harus membiasakan atau games, orang tua juga perlu membatasi anak disiplin yang sama: menjauhkan telepon genggam dengan telepon genggamnya. pada jam tertentu. Pada tahun 2010 muncul fenomena nomophobia Begitupun dalam penggunaan media sosial. (no mobile phone phobia). Ini merupakan gangguan Sekarang ini dengan alasan menyesuaikan diri psikis dengan gejala kecemasan yang muncul dengan pergaulan anak tak sedikit orang tua yang saat seseorang tidak menggenggam ponselnya. memiliki media sosial. Pastinya sebagai orang tua Gangguan kecemasan ini disebabkan pola kebiasaan wajib mencontohkan perilaku teladan. Sebab anak membawa smartphone kemanapun pergi, sehingga adalah peniru ulung. ketergantungan. Jadi perhatikan kembali saat Anda mem-post Studi yang dilakukan pemerintah Inggris melalui status, meng-update foto atau berkomentar di yougov.co.uk membuktikan 53% pengguna internet berbagai jenis media sosial. dan media sosial mengalami gangguan kecemasan Apakah konten atau komentar tersebut dapat nomophobia dalam level sedang. Untuk menghindari melukai atau mempermalukan orang lain? Apakah gejala ini, orang tua sebaiknya menetapkan peraturan melanggar etika bersosialiasi? Atau apakah Anda gadget. Misalnya larangan penggunaan ponsel pada jam- mengekspos kehidupan pribadi terlalu vulgar kepada jam tertentu, apalagi saat tugas sekolah belum selesai. publik?* l

pendidikan keluarga l agustus 2017 13 parenting

Ubah Hidupmu dengan Membaca! Kebiasaan membaca berdampak luar biasa bagi seseorang maupun sebuah bangsa. Terbukti, begitu banyak tokoh sukses dan panutan adalah orang yang suka membaca. Termasuk kemajuan sebuah bangsa, tak lepas dari budaya membaca masyarakaatnya.

Yanuar Jatnika

Lima orang terkaya sejagat ter- membaca 500 halaman buku se- nyata punya kebiasaan membaca tiap hari. yang menjadi kunci kesuksesan- Dia mengaku, sebanyak 80% nya itu. Yang pertama adalah waktunya di kantor dihabiskan- Warren Edward Buffet, pimpinan nya dengan membaca laporan, dan CEO Berkshire Hathway. Pe- sementara di rumah, Buffet mem- milik kekayaan Rp 807,6 triliun baca koran dan buku-buku. Buffet ini mengatakan, rahasia orang melakukan ini agar dirinya selalu sukses berpikir cerdas dan meng- bisa mengikuti perkembangan ambil keputusan tepat adalah tren dunia bisnis yang terjadi.

14 pendidikan keluarga l Agustus 2017 Dari sinilah biasanya dia bisa membuat perencanaan bisnis Di Indonesia, tokoh-tokoh bangsa yang yang lebih matang lagi. dikenal rakus dalam membaca buku antara lain Kedua adalah pembuat pro- Presiden RI ke-4 KH Abdurachman Wahid atau gram microsoft dan sekaligus Gus Dur. Kegemaran beliau dalam membaca pimpinan Microsoft Corporation, buku terdokumentasi dalam sebuah buku yang yakni Bill Gates, pria yang selama berjudul Gus Gerr: Bapak Pluralisme dan Guru 10 tahun terakhir ini dinobatkan Bangsa karangan M. Hamid. sebagai pengusaha terkaya seja- gat. Pria dengan kekayaan sekitar

pendidikan keluarga l agustus 2017 15 parenting

Rp 996,3 triliun itu menyatakan bahwa dirinya harus dipaksa un- tuk menuntaskan satu buku se- tiap minggunya. Dia membaca berbagai buku ekonomi yang di- anggap berguna untuk menam- bah insight-nya sebagai seorang pebisnis. Selain itu bos Microsoft ini membaca aneka surat kabar untuk mengikuti perkembangan bisnis dunia terkini. Ketiga adalah Carlos Slim, CEO perusahaan bidang teleko- Di Finlandia kebiasaan ibu membacakan cerita kepada anak-anak sudah menjadi budaya. munikasi di Meksiko, yakni Teléfo- nos de México, Telcel dan América Móvil. Dengan kekayaan sekitar Rp nya, membaca buku bisa mengeta- tokoh kemerdekaan Indonesia di- 664,25 triliun, dia memiliki kebia- hui banyak hal baru di budaya dan ketahui memiliki satu kegemaran saan membaca sejak muda. Kebia- agama yang berbeda. yang sama, yakni membaca buku. saan ini memperluas wawasan dan Di Indonesia, tokoh-tokoh Begitu dahsyatnya pengaruh pengetahuannya terutama dalam bangsa yang dikenal rakus dalam buku atau tepatnya membaca ter- bidang bisnis. Pengetahuan luas ini, membaca buku antara lain Pre- hadap intelektualitas dan peru- dimanfaatkannya untuk mengelola siden RI ke-4 KH Abdurachman bahan hidup seorang manusia. bisnis, saham, serta keuangannya. Wahid atau Gus Dur. Kegemaran Keempat yakni Elon Musk, beliau dalam membaca buku ter- Pemicu Kemajuan Bangsa CEO sekaligus pendiri SpaceX, dokumentasi dalam sebuah buku Dahsyatnya dampak membaca CEO Tesla Motors dan salah satu yang berjudul Gus Gerr: Bapak juga sangat berkaitan dengan ke- pendiri PayPal. Dia memiliki ke- Pluralisme dan Guru Bangsa ka- majuan suatu bangsa. Amartya biasaan membaca sejak kecil, yaitu rangan M. Hamid. Sen, pemikir India yang meraih mampu menghabiskan waktu 5 Sejak kecil Gus Dur telah mela- Nobel Ekonomi tahun 1998 me- jam per hari untuk membaca. Ke- hap Das Kapital (versi bahasa Ing- nyoroti kebangkitan Jepang dari biasaan ini masih dilakukannya gris), karya agung Karl Marx yang perspektif literasi atau keaksara- hingga sekarang, sehingga mampu dinilai oleh banyak orang sebagai an. Amartya Sen melihat Jepang membuatnya menjadi seorang je- karya yang sangat sulit dipahami, yang bangkit pada pertengahan nius dan berwawasan luas. buku filsafat Plato, Fiksi karangan abad ke-19 dengan restorasi Meiji- Berikutnya, nomor lima, ada- Tolstoy, Dostoyevsky, Andre Mal- nya—ketika itu Jepang memulai lah Mark Zuckerberg, pendiri raux dan buku-buku kaliber dunia kebangkitannya dengan memba- media sosial facebook. Memiliki lainnya. ngun manusianya melalui pembe- kekayaan sekitar Rp 592,5 triliun, Di samping Gus Dur, banyak rantasan buta huruf. dia mengatakan, salah satu kunci pula tokoh terkemuka di Indo- Pada saat itu Jepang telah me- suksesnya adalah pada kebiasaan- nesia yang terkenal gemar mem- miliki tingkat keberaksaraan yang nya membaca buku. Zuckerberg baca, seperti Tan Malaka-seorang lebih tinggi daripada Eropa. Bah- pun kemudian menggencarkan pejuang revolusioner, Presiden RI kan pada 1913, meski Jepang se- kampanye membaca buku mela- ke-1 Soekarno, Wakil Presiden RI cara ekonomi belum berkembang, lui facebook lewat halaman yang ke-1 Mohammad Hatta dan lain se- negara ini telah menjadi salah satu berjudul A Year of Book. Menurut- bagainya. Bahkan, sebagian besar produsen buku terbesar di dunia—

16 pendidikan keluarga l Agustus 2017 menerbitkan lebih banyak buku dibandingkan Amerika Serikat. Negara lain yang dikenal dengan Masyarakat Finlandia menyadari betul bahwa tradisi membacanya adalah Fin- apa yang diperlukan bayi tak hanya pakaian, landia, sebuah negara Skandinavia selimut hangat dan mainan, tapi juga perlu di Eropa Utara yang sampai saat ini kasih sayang dan buku sebagai ’nutrisi’ bagi dikenal dengan sistem pendidikan perkembangan otak dan perilakunya kelak. terbaiknya sejagat. Sebuah pene- litian bertajuk The World’s Most Literate Nations (WMLN) yang di- umum selalu tinggi. Finlandia menghimbau masyarakat untuk lakukan Jhon W. Miller, Presiden menerbitkan lebih banyak buku menanamkan kebiasaan mem- Central Connecticut State Univer- anak-anak daripada negara lain- baca di keluarganya. Diawali Pro- sity, New Britain menyebutkan Fin- nya, sehingga stok buku-buku gram Gerakan Literasi Nasional landia sebagai negara paling literat baru yang sesuai dengan rentang (GLN) 2016-2019, berikutnya atau terpelajar di dunia. usia selalu tersedia. lebih difokuskan pada Gerakan Apa yang membuat Finladia Ketiga, program televisi asing Literasi Sekolah, Gerakan Lit- bisa menjadi negara gemar memba- tidak pernah menggunakan dubber erasi Keluarga, Gerakan Literasi ca urutan pertama dunia? Pertama, (penyulih suara), tapi mengguna- Bangsa, dan Gerakan Literasi Ma- setiap ada bayi yang baru lahir, kan teks terjemahan. Di Finlandia, syarakat. sudah tradisi bila semua kerabat mereka lebih memilih mencantum- Sementara itu, Kementerian orang tua akan memasukkan buku kan subtitles atau teks terjemahan Pendidikan dan Kebudayaanjuga ke dalam daftar maternity package. di tayangan asing yang tampil di TV. menerbitkan penerbitan Per- Masyarakat Finlandia menyadari Tujuannya adalah meningkatkan aturan Menteri Pendidikan dan betul bahwa apa yang diperlukan kebiasaan membaca pada anak. kebudayaan Nomor 23 tahun 2015 bayi tak hanya pakaian, selimut ha- Jika mereka ingin mengetahui ke- lalu tentang penumbuhan budi ngat dan mainan, tapi juga perlu lanjutan kisah superhero favorit pekerti yang lantas diintegrasikan kasih sayang dan buku sebagai ’nu- mereka, tentunya mereka harus dengan Gerakan Indonesia Mem- trisi’ bagi perkembangan otak dan bisa membaca dengan cepat. baca (GIM) yang sudah dicanang- perilakunya kelak. ”Aku rela dipenjara asalkan ber- kan Kemendikbud. Setiap ibu akan menggunakan sama buku, karena dengan buku Literasi apa yang hendak ditu- buku-buku itu untuk meningkat- aku bebas.” Kutipan dari Prokla- mbuhkan melalui berbagai gerakan kan wawasan bagi dirinya, serta mator Kemerdekaan Indonesia, literasi tersebut? Mengacu pada untuk membacakan beragam ce- Mohammad Hatta atau Bung Hatta definisi UNESCO, literasi merupa- rita yang baik kepada buah ha- ini memberi ilham bahwa buku me kan kemampuan mengidentifikasi, tinya. Terlebih, status sosial ibu miliki peran penting dalam menen- memahami, menafsirkan, men- sebagai teladan pendidikan di- tukan masa depan seseorang, masa ciptakan, mengomunikasikan, dan pandang amat penting di negeri depan keluarga, bahkan masa de- kemampuan berhitung melalui berjuluk seribu danau itu. Bahkan pan sebuah bangsa. materi-materi tertulis dan varian- demi kedekatan dan pengetahuan, nya. Koiichiro Matsuura, Direktur dongeng sebelum tidur jadi tradisi Gerakan Literasi Nasional jenderal UNESCO, menjelaskan, penting dalam keluarga Menyadari bahwa kebiasaan literasi bukan hanya membaca Kedua, perpustakaan adalah membaca memiliki dampak dah- dan menulis, tetapi mencakup ba- institusi budaya yang jadi kebang- syat bagi perubahan hidup se- gaimana berkomunikasi dalam gaan. Setiap tahun, jumlah buku seorang dan suatu bangsa, pe- masyarakat, terkait dengan penge- yang dipinjam dari perpustakaan merintah terus mendorong dan tahuan, bahasa dan budaya. l

pendidikan keluarga l agustus 2017 17 parenting

Mulailah Kebiasaan Membaca dari Keluarga!

Gerakan Literasi Nasional dan Gerakan Literasi Sekolah tidak akan berhasil tanpa dukungan publik, terutama orang tua. Di banyak negara maju membuktikan reformasi pendidikan yang hanya mengintervensi siswa dan sekolah tidak akan berlanjut dalam jangka panjang.

Yanuar Jatnika

Orang tua atau tepatnya keluarga sebagai guru utama dan pertama seorang anak, merupakan sa- lah satu kunci sukses GLN dan GLS. Karena itu, menyusul GLS tersebut, juga dicanangkan Gerakan Literasi Keluarga (GLK), yakni menjadikan ke- luarga sebagai motor utama dalam menanamkan kebiasaan membaca pada peserta didik.

18 pendidikan keluarga l Agustus 2017 Langkah Menanamkan Kebiasaan Membaca di Rumah

enurut Mohammad Fauzil Adhim, pakar dan ini bisa sekaligus untuk rekreasi sekeluarga, dan tentunya penulis buku-buku parenting, dalam buku semakin mengakrabkan anggota keluarga. Bisa juga ke Membuat Anak Gila Membaca terbitan Al Bayan, perpustakaan umum, bagian anak-anak. Selain membuat MBandung (2004), ada 9 langkah keluarga dalam orang tua hemat, karena tidak perlu membeli buku, tetapi menanamkan kebiasaan membaca: pengadaan buku untuk kegiatan anak membaca tetap tersedia. Bacakan buku sejak anak baru lahir Secara psikologis anak sudah dapat diajak berkomunikasi Ajakanakpergikepameranbuku sejak lahir, bahkan sejak di dalam kandungan. Maka Ajaklah anak pergi ke pameran buku dan biarkan mereka kenalkanlah anak dengan buku sejak dini. memilih buku yang ingin dibeli. Dengan begitu dia akan membaca buku tersebut karena dia sendiri yang memilih. Biasakan membaca di depan anak Jangan lupa mintalah anak menceritakan kembali isi buku Anak-anak biasanya meniru apa yang dilakukan orang-orang tersebut. Bersikaplah seolah-olah Anda adalah orang yang di sekitarnya, istilah psikologinya adalah imprinting: mencetak. tidak tahu apa-apa, biarkan anak mengajari Anda. Jadi, orang tua dan orang-orang yang berada di sekitar anak dapat membiasakan membaca di depan anak-anak. Buatlah jam wajib baca Buatlah kesepakatan dalam keluarga mengenai jam wajib Membacakan cerita untuk anak baca. Misalnya setiap hari jam 18.00-19.30. Pada jam tersebut, Membacakancerita/dongeng dapat merangsang imajinasi seluruh anggota keluarga wajib berkumpul dan membaca. anak. Hal ini membuat anak semakin kreatif. Biasakan memberi buku sebagai hadiah untuk anak Rekreasi ke toko buku Jika anak meraih prestasi di sekolah atau prestasi apapun Ajaklah anak rekreasi ke toko buku. Agendakan misalnya tiap yang cukup membanggakan, berilah hadiah buku. Hal hari Minggu. ini membuat anak akan mengerti betapa berharganya buku (bukua dalah ’harta’ yang tak ternilai). Jangan Ajak anak mengunjungi perpustakaan sekali-kali memberikan hadiah lainnya, karena anak akan Ajaklah anak rutin mengunjungi perpustakaan. Misalnya ke membandingkan benda-benda yang lainnya. perpustakaan kebun binatang untuk mengetahui hewan. Hal

Salah satu alasan penguatan telah mencapai kemampuan ber- berkaitan dengan konvensi atau budaya literasi dengan pem- pikir logis dari berbagai gagasan aturan tak tertulis yang harus dila- biasaan membaca di rumah ada- yang abstrak. kukan dalam berinteraksi dengan lah pandangan dari perspektif Usia SMP/ MTs juga disebut dengan orang lain. perkembangan kognitif menurut sebagai usia seseorang meng- Hal lain yang menonjol dalam teori Piaget. Dikatakan, pada usia alami perkembangan penalaran usia remaja adalah berkurangnya remaja (12–17 tahun) seorang anak moral (moral development) yang durasi waktu berinteraksi dengan

pendidikan keluarga l agustus 2017 19 parenting

Jauhkan anak dari televisi, gadget atau play station. (misal bentuk segitiga, segiempat, lingkaran dan lain-lain) dan Jane M. Healy, Ph.D mengemukakan, anak yang terbiasa menggambar. Kegiatan menggambar akan memotivasi anak menonton televisi otaknya cenderung ’banyak istirahat’. Otak untuk meniru sebuah bentuk. anak cenderung malas karena terbiasa menangkap saja. Maria Conroy (1993) menyerukan orang tua melarang atau sekurang- Ajarkan anak untuk peka pada bunyi kurangnya membatasi anak menonton televisi dan komputer Asah otak anak dengan mendengarkan lagu untuk melatih yang difungsikan sebagai video game karena keduanya kepekaannya terhadap silabel atau kata-kata yang runtut. membuat anak menjadi pasif. Padahal untuk mengembangkan kualitas diri dan kepribadiannya, anak harus aktif. Ajarkan anak kepekaan pada gambar Anak-anak umumnya punya imajinasi sendiri tentang gambar- Sementara itu Maya Lestari, seorang novelis, penulis, gambar yang mereka lihat di sebuah buku. Biarkan dia instruktur menulis, yang juga penggagas Kelas Kreatif menceritakan gambar-gambar di buku ceritanya untuk Anda Indonesia di Sumatra Barat, mengatakan, agar anak- atau minta dia menceritakan gambar yang dia buat. anak tertarik membaca sedini mungkin anak-anak harus mempelajari kemampuan pramembaca dan pramenulis Ajaklah anak-anak bicara setiap menemukan sesuatu yang terlebih dahulu. menarik. Cara mengasahnya, menurut Maya adalah: Hal ini untuk melatih dia memperhatikan sesuatu. Ajaklah Ajarkan anak untuk bicara, mendengarkan dan memahami anak bercerita tentang apa saja. Tentang baju yang Anda Orang tua membacakan cerita secara rutin, mengajak anak kenakan, buku-buku di toko buku, cuaca, makanan dan bercerita, menyimak ia bicara dan mengajarkan anak untuk lain-lain. Minta pendapatnya tentang sesuatu. Misal, ketika menyimak perkataan orang lain anda hendak membeli sepatu, minta pendapatnya mengenai sepatu pilihan Anda. Ini untuk melatih dia berpikir dan Ajarkan anak mengenal bentuk mengemukakan pendapat.

Orang tua mengenalkan anak pada berbagai bentuk objek Yanuar Jatnika

orang tua dan lebih banyak meng- cinta baca. Jika membaca sudah verbal dalam mengulas infor- gunakan waktunya untuk ber- menjadi sebuah budaya keluarga, masi yang telah didapat dari interaksi dengan dunia luas. Oleh kecerdasan anak pun terbentuk. bacaan; sebab itu, pembiasaan membaca di Tujuan Gerakan Literasi Ke- d. Mempererat ikatan dan hu- rumah ini diharapkan dapat diba- luarga melalui pembiasaan mem- bungan personal dalam ke- ngun hubungan komunikasi yang baca di rumah antara lain: luarga inti; lebih baik di dalam keluarga seba- a. Meningkatkan rasa cinta mem- e. Menciptakan budaya literasi gai upaya pengembangan budaya baca di lingkungan keluarga; di lingkungan keluarga yang literasi di rumah. b. Meningkatkan kemampuan diharapkan akan membawa Setiap keluarga perlu menjadi- memahami bacaan dan berpi- dampak positif bagi pening- kan membaca sebagai sebuah bu- kir kritis; katan prestasi peserta didik; daya keluarga. Anak-anak perlu di- c. Meningkatkan kemampuan f. Mengembangkan kearifan lo- bentuk agar menjadi generasi yang menganalisis dan kemampuan kal, nasional, dan global. l

20 pendidikan keluarga l Agustus 2017 Opini

Asef Umar Fakhruddin Dari Literasi dalam Keluarga, Untuk Peradaban Manusia

Jika waktu itu Thomas Alva Edison tidak rensi dalam interaksi kita di dalam keluarga. tegar dalam menghadapi bully terhadap sang anak, Fenomena anak merokok di dalam kelas saat guru maka bola lampu mungkin belum ditemukan. Di ke- mengajar, anak menonton film porno saat tiada guru mudian hari, inovasi terhadap bola lampu pun terus di kelas, dan anak yang menuntut orantuanya di peng- bermunculan. Masih sangat banyak pula kisah “keku- adilan, menjadi bahan evaluasi penting untuk kita atan” keluarga yang kemudian membentuk karakter para orangtua: sudahkah kegiatan literasi kita laksa- pribadi di dalamnya, khususnya yang berhubungan nakan di rumah, di keluarga kita? dengan literasi keluarga. Literasi penting, tetapi apabila diinternalisasikan Tatkala spirit literasi mengkristal dalam keluarga, di dalam keluarga, maka energinya menjadi lebih be- maka dari keluarga tersebut akan bermunculan visi, sar. Orang tua yang senantiasa menampilkan sikap kreasi, dan inovasi. Kenapa demikian? Sebab literasi yang baik, mengajak anak berdiskusi dan bersosialisa- sebenarnya tidak hanya tentang kegiatan atau ranah si, dan memberikan ruang kepada anak untuk meng- membaca dan menulis, melainkan juga tentang re- ekspresikan diri, merupakan di antara implementasi spon terhadap kehidupan. Literasi tidak hanya ten- makna literasi. tang aksara, Tatkala anak-anak kita mendapatkan asupan be- tetapi juga ten- rupa konsep literasi yang bagus, mereka akan ber- tang persepsi kembang menjadi yang santun, kritis, tenang, ber- terhadap semesta. pandangan luas dan terbuka, dan berbakti kepada Maka dari itu, literasi dalam ke- orangtua. luarga sangat penting dan begitu fun- Peradaban manusia ditentukan oleh sikap orang- damental. Kita sebagai orangtua perlu tua dalam mendidik anak-anaknya. Makna literasi mengikuti perkembangan dan pergerakan pun harus senantiasa dikristalisasikan dalam diri kita zaman. Hal ini agar kita bisa memetik ulir para orangtua. Apabila selama ini kita menjadi “pem- indah dari perkembangan tersebut, seka- baca-penulis” tunggal di dalam keluarga, mari saatnya ligus mengantisipasi elemen negatif dari kita mengajak anak-anak kita berperan serta, sekali- pergerakan tersebut. Agar anak-anak kita gus kita bekerja sama dengan anak-anak kita. berkembang menjadi pribadi unggul dan Praktik dan kegiatan literasi di dalam keluarga ti- penuh kemanfaatan. dak perlu menunggu diwajibkan oleh pemerintah, Media sosial, misalnya, bisa ber- atau imbauan dari tokoh masyarakat. Sudah waktunya dampak baik dan juga sebaliknya kita menjadi “faktor” di dalam keluarga; sebagai istri untuk perkembangan anak kita. dan suami. Anak-anak kita kemudian akan menjadi Saat kita menguasai, atau se- nirmala bagi kehidupan. tidaknya mengetahui, maka Peradaban manusia ditentukan oleh keluarga yang kita bisa mengontrolnya. hebat, yang baik, yang penuh perhatian dan kasih say- Kita dituntut untuk belajar ang, dan penuh implementasi dari praktik literasi. Se- dan mengkaji apa yang ter- lamat datang peradaban indah berbasis literasi dari jadi. Hal ini sebagai refe- dan dalam keluarga. l

pendidikan keluarga l agustus 2017 21 keluarga hebat

Maria Erry Susianti Koran Bungkus Cabai Pengantar Karya terlaris

Serba kekurangan membuat Maria Erry Susianti membawa pulang koran bekas pembungkus untuk bahan bacaan untuk anak-anaknya. Hasilnya, tak hanya suka membaca, mereka menjadi penulis produktif yang karyanya terlaris dan diterjemahkan ke berbagai bahasa asing.

Bunga Kusuma Dewi

22 pendidikan keluarga l Agustus 2017 su Aeron Tomino. Ketiga anaknya sering memperhatikan ibunya membaca dan sering bertanya-tanya kenapa suka membaca dan apa pentingnya membaca. Pertanyaan polos dari anak-anak ter- sebut selalu dijawab Maria sangat antusias. ”Saya bilang pada mereka, saya selalu mengintip dunia dari dalam buku. Mereka tertawa-tawa dan jadi ingin juga mengintip dan ’pergi’ ke dunia yang ada dalam buku. Karena saya menja- laninya dengan riang, anak-anak berpikir, saya bertambah baha- gia setiap membaca sebuah buku. Saya juga yakinkan, buku bisa membuat pembacanya bertambah pintar,” jelas Maria Selain membaca, Maria juga rutin membacakan dongeng. Me- nurutnya, membacakan dongeng berarti membuka kesempatan untuk bisa lebih dekat dengan ketiga anaknya. Selain itu, dengan Ratusan buku telah tercipta dari kakak mendongeng, ia bisa memberi arahan, mengajarkan keteladanan beradik Helvy Tiana Rosa dan Asma Nadia. dan hikmah yang terkandung dalam sebuah cerita tanpa mereka Beberapa karya novel mereka mencapai merasa digurui. penjualan terbaik, bahkan beberapa telah Maria selalu antusias ketika mendongeng karena anak-anak diangkat dalam film layar lebar dan me- selalu senang mendengarnya. Selesai mendongeng, dia mengajak nembus box office. berdiskusi mengenai jalan cerita dongeng untuk memetik pela- Kesuksesan Helvy dan Asma tak lepas jaran dari cerita tersebut. dari peran ibunya, Maria Erry Susianti. Di ”Saya suka lihat binar mata anak-anak kalau saya dongeng. Rtengah keterbatasan hidup di tepi rel kere- Apalagi kalau saya peragakan. Saking seringnya saya mendo- ta api di kawasan Gunung Sahari, Jakarta ngeng, anak-anak terbiasa dan belajar juga untuk mendongeng. Pusat, Maria memuaskan minat baca anak- Jadi biasanya sesudah saya mendongeng, anak-anak rebutan i- anaknya dengan mengumpulkan kerta- ngin mendongeng,” kenang Maria. kertas bekas bungkus cabai sebagai bahan Lucunya, dongeng yang anak-anak ceritakan sering spontan bacaan anaknya. dan tak terduga. Apalagi saat itu mereka belum bisa membaca. Saat anak-anak kecil, Maria tinggal tak ”Di situlah selain melatih anak-anak untuk belajar menyimak, se- jauh dari tepi rel kereta api di Gunung Sa- benarnya tanpa saya sadari, saya telah melatih mereka kecakapan hari. Tak lama pindah ke Kebon Kosong berbicara,” tambah Maria. Kemayoran Gang 8, Jakarta Pusat. Di gang sempit dan tak dapat dilalui mobil itu, Ma- Mengasah Jiwa ria membantu perekonomian suaminya, Selain membaca dan mendongeng, Maria juga menunjukkan se- Amin Usman, dengan cara berjualan keli- mangat menulis. Hampir setiap hari dia menulis di buku harian. ling dagangan seprai milik kakaknya. Aktivitas itu sering kali dilihat anak-anaknya. Kadang Maria men- ”Meski kehidupan kami sederhana, tapi ulis sambil tersenyum atau kadang sedih. Hal itu membuat pe- kami selalu riang gembira dan bahagia. Tak pernah ada kata menyerah. Yang terpen- ting, anak-anak tetap bisa sekolah,” kata Maria kepada Sahabat Keluarga. Di sela-sela menjalankan peran sebagai ”Saya suka lihat binar mata anak-anak kalau ibu rumah tangga, Maria meluangan waktu saya dongeng. Apalagi kalau saya peragakan. untuk membaca. Buku apapun yang dite- Saking seringnya saya mendongeng, anak- anak terbiasa dan belajar juga untuk muinya dia baca. mendongeng. Jadi biasanya sesudah saya Aktivitas tersebut terekam dengan baik mendongeng, anak-anak rebutan ingin oleh tiga anaknya, Helvy, Asma dan si bung- mendongeng,”

pendidikan keluarga l agustus 2017 23 keluarga hebat nasaran anak-anak dan bertanya-tanya tentang aktivitas ibunya. Namun, Maria harus berjuang keras ”Saya tak pernah menyuruh mereka. Saya hanya melakukan, untuk mewujudkan minat anak-anak pada mencontohkan mereka. Saat mereka penasaran dan bertanya, membaca dan menulis. Kehidupan mereka baru saya ceritakan bahwa nanti kalau saya sudah tidak ada, saya ketika itu sangat sederhana. Kebutuhan ingin apa yang saya alami mereka ketahui dari buku catatan ha- ekonomi cukup untuk makan dan biaya se- rian itu,” kata Maria. kolah. ”Untuk membeli sebuah buku cerita Maria juga menjelaskan kepada anak-anaknya, menulis bisa tipis sekalipun susah sekali,” ujarnya de- membuat jejak manusia di dunia jadi abadi. ”Lagi pula asyik ka- ngan mata menerawang. rena kita bisa menulis apa saja, suka-suka kita di catatan harian Pada masa itu belum banyak per- sendiri. Semua kebahagiaan, kesedihan, kemarahan, keindahan pustakaan dan taman bacaan di sekitar bisa kita tuliskan. Akhirnya anak-anak merasakan juga asyiknya rumah. Kalaupun ada tempat penye- dan terbiasa menulis catatan harian,” tambahnya. waan komik, Maria dan anak-anaknya tak Maria percaya tingkat peradaban suatu negara akan tinggi mampu menyewa. ”Anak-anak sering diu- bila semakin banyak orang yang membaca dan menulis di negeri sir dari sana, padahal cuma dengan riang itu. Membaca akan menambah ilmu pengetahuan dan wawasan, kagum lihat-lihat buku,” kenangnya sedih. menulis membuat kita berbagi pikiran hingga perasaan pada Untuk mengganti bahan bacaan orang lain. anak-anak, Maria terpaksa memberikan Membaca dan menulis menjadikan kita lebih berani. Hanya kertas bekas bungkus cabai atau bawang mereka yang berani yang selalu ingin menambah wawasan. Ha- sepulangnya dari pasar. Meski koran bekas, nya orang-orang hebat yang berani mengungkapkan gagasan, anak-anak sangat antusias dan berebutan buah pikirnya pada masyarakat. Membaca dan menulis bukan membacanya. hanya menambah pengetahuan, tapi mengasah jiwa yang berani ”Saya sedih melihatnya. Tapi setiap kali berbagi dan peduli. ke pasar, saya minta bungkus korannya Dengan banyak alasan tersebut di atas, Maria merasa sangat dibanyakin agar anak-anak bisa membaca perlu menularkan minat baca dan menulis pada ketiga anaknya, lebih panjang. Saya juga sering jalan kaki Helvy, Asma dan Aeron. Hasilnya sangat mengagumkan, saat ini kemana-mana agar bisa menghemat ong- dua anak perempuannya menjadi novelis dengan karya best seller. kos dan uangnya bisa sekadar beli sebuah ”Saya menanamkan pada anak-anak, apapun profesi mereka buku yang tipis atau majalah bekas,” ke- kelak, membaca dan menulis harus menjadi keterampilan me- nang Maria. reka dalam menghadapi kehidupan ini,” ungkap Maria. Maria melihat minat anak-anak membaca dan menulis su- Mengamen di Bus dah muncul sejak mereka balita. ”Mungkin karena mereka sering Selain mengumpulkan kertas bekas, Maria melihat saya tiap hari membaca dan menulis, maka mereka ’ikut- juga mencari cara untuk memenuhi minat ikutan’ dan lama-lama jadi kebiasaan. Jadi budaya di rumah,” baca anaknya. Sambil membawa barang tuturnya. dagangan seprai ke kawan-kawan, biasanya dia bercerita kalau anaknya suka membaca namun tidak memiliki buku. Maria memberanikan diri memin- jam buku-buku cerita milik anak-anak te- ”Alhamdulillah setiap hari saya bisa membawa mannya dan berjanji pada mengembalikan 5-10 buku untuk dibaca anak-anak. Wah buku dalam keadaan baik dan tidak rusak. mereka bahagia bukan kepalang. Tapi saya Bahkan dia juga berjanji untuk menyam- minta mereka berjanji tidak boleh rusak, bahkan tidak boleh ada bagian halaman yang pulnya. dilipat agar orang tidak kapok meminjami ”Alhamdulillah setiap hari saya buku lagi.” bisa membawa 5-10 buku untuk dibaca

24 pendidikan keluarga l Agustus 2017 ngeng yang mereka ceritakan sendiri. Maria juga memotivasi anak-anaknya menulis catatan harian setiap hari meski hanya satu atau bahkan seperempat halaman. Salah satu cerita pilu yang dialami anak-anak ketika mereka duduk di bangku SD ingin menulis untuk majalah dan koran, na- mun mereka tidak memiliki mesin ketik. Anak-anak tidak putus asa, mereka tetap menulis dengan tulisan tangan dan mengirim- kannya. Sayang, tulisan tangan tersebut selalu dikembalikan, tidak bisa dimuat. Maria akhirnya meminjam sebuah mesin ketik dari tetangganya. Anak-anak menuliskan ulang cerita yang sudah di- buat menggunakan mesin ketik, lalu mengirim kembali ke ma- jalah dan koran. Tak berapa lama cerita tersebut diterima dan dimuat. ”Saya bertekad suatu hari nanti bisa membelikan mereka me- sin ketik. Tapi kelak mereka bisa membeli mesin ketik dari uang hasil mereka menulis saat remaja. Namun saat mereka berhasil membeli mesin ketik, orang-orang sudah memiliki komputer, he- hehehe,” ujar Maria sembari tertawa. Helvy dan Asma sendiri menyadari pentingnya mesin ketik untuk menyalurkan minat menulis. Untuk itu mereka bertekad mencari uang sendiri dengan jalan mengamen di bus tanpa sepengetahuan ibunya untuk membeli mesin ketik. ”Mereka tidak memberitahu saya, mungkin karena tidak mau saya sedih. Tapi akhirnya saya tahu juga. Saya tidak marah, tapi menasihati mereka untuk rajin menabung dan terus menulis,” anak-anak. Wah mereka bahagia bukan kata Maria. kepalang. Tapi saya minta mereka berjanji Maria berpesan kepada anak-anaknya agar tidak lagi menga- tidak boleh rusak, bahkan tidak boleh ada men di bus kota karena masih kecil dan khawatir jatuh atau di- bagian halaman yang dilipat agar orang jahati orang di jalan raya. Dia lantas mengarahkan anak-anak un- tidak kapok meminjami buku lagi,” kata tuk ikut lomba menulis, puisi dan bercerita. Maria. ”Nah mereka mulai memenangkan lomba-lomba ini dan Begitu juga dalam hal menulis. Saat akhirnya bisa membeli buku dan perlengkapan sekolah, serta anak-anak menulis, Maria selalu antusias menabung,” kenang Maria. membacanya. ”Saya tidak pernah meng- hina, tapi selalu menyemangati dan me- Tak Mengejar Ranking nunjukkan rasa bangga saya akan kegiatan Buku-buku cerita yang dibeli anak-anak tidak hanya memuaskan mereka,” tuturnya. minat baca tapi juga dimanfaatkan dengan baik oleh mereka. Di- Beberapa hal dilakukan Maria untuk ceritakan Maria, dari hasil menabung, anak-anak bisa membeli menambah kosa kata anak-anaknya yang buku, namun hanya 10 eksemplar saja. ketika itu masih duduk dibangku Sekolah Namun, dari 10 buku itu, Helvy yang ketika itu duduk di bang- Dasar. Antara lain melalukan permainan ku kelas 3 SD dan Asma yang duduk dibangku kelas 1 SD sudah teka-teki silang, scrabble, permainan Pan- berani menyewakannya dengan cara menggelarnya di atas meja casila 5 Dasar, tebak kata, bermain sinon- kayu di depan rumah kontrakan. ”Kalau mereka melihat ada anak im-antonim kata, hingga merekam do- kecil yang hanya memandang dan tidak punya uang seperti me-

pendidikan keluarga l agustus 2017 25 keluarga hebat reka, maka anak itu dipinjamkan gratis asal menjadi sahabat mereka,” kenang Maria. ”Kebenaran Maria juga membangun perpustakaan mini di rumahnya. Tapi jangan membayangkan per- Tidak Datang pustakaan dalam arti sebenarnya. Anak-anak me- naruh rak buku di kamar mereka dan menyebutnya dari Satu perpustakaan. ”Padahal isinya hanya beberapa buku, kebanyakan buku bekas, tapi anak-anak bangga. Saat itu saya ha- Arah” nya bisa mendoakan kelak semua rumah anak saya ada perpustakaan,” kenang Maria. Doa ibu terkabul, bukan hanya perpustakaan esuksesan Helvy Tiana Rosa dan Asma di rumah, tapi Helvy dan Asma bisa membuat per- Nadia menjadi penulis novel tak hanya pustakaan umum. Helvy dengan Forum Lingkar Pena berasal dari ibunya, Maria Erry Susianti. Ada membangun Rumah Cahaya (Rumah baca dan Hasil- Kjuga peran besar dari ayahnya, Amin Usman. kan Karya) di berbagai daerah di Indonesia, sedang- Sebagai musisi yang melahirkan banyak karya, kan Asma membangun lebih dari 300 rumah baca di suami Maria termasuk sosok yang sibuk. Namun, ayah seluruh Indonesia. dari tiga anak itu tidak pernah absen untuk memantau Lalu bagaimana pola pendidikan yang diterapkan perkembangan putra-putrinya. Mereka saling Maria pada anak-anaknya? Prioritas utamanya ada- berdiskusi mengenai pendidikan anak-anak. Usman lah menjadikan mereka cerdas dan berahlak mulia. juga suka bercerita dan berdiskusi dengan anak-anak ”Meski tidak paham teori, saya yakin kecerdasan anak terkait apapun. bermacam-macam. Tidak semua harus jago matema- ”Semua dilatih untuk terbiasa mengemukakan tika, misalnya. Saya juga ingin menjadikan anak-anak pendapat. Kebenaran tidak datang dari satu arah, yaitu saya orang yang selalu punya empati tinggi terhadap orang tua. Kami belajar menjadi orang tua yang bahagia orang lain,” kata Maria. mendengar ragam kisah, pengetahuan, bahkan mungkin ”Mungkin kami susah, tapi banyak orang lain le- kritik dari anak-anak kami,” beber Maria. bih susah. ’Apa yang bisa kita bantu, ayo kita bantu!’ Usman juga kerap melibatkan anak-anak dalam Itu yang saya ajarkan pada anak-anak. Saya juga se- hal pekerjaannya. Dikisahkan Maria, begitu mengetahui lalu menanamkan rasa syukur. Rasa syukur itu harus anak-anak suka menulis dan bercerita, suaminya lantas menuntun kita menjadi hamba Allah yang baik,” tam- melibatkan anak-anak dan berdiskusi dengan mereka bah Maria. saat menciptakan lagu. Karena itulah Maria tidak pernah memaksakan ketiga anaknya belajar akademik secara keras. Me- nurutnya, proses belajar seseorang tidak hanya dari guru di depan kelas tapi dari semua orang dan alam se- mesta. ”Belajar adalah hidup itu sendiri. Setiap gerak relevansinya bagi kehidupan. Itulah yang membuat kita adalah proses belajar,” katanya. anak-anak suka diskusi,” jelasnya. Dengan pola seperti itu Maria melihat anak- Maria bersama suami juga tidak pernah memaksa anaknya lebih nyaman belajar dengan cara diskusi. anak-anaknya harus menjadi juara kelas, meskipun Baik antar kakak adik maupun dengan orang tua. kenyataannya ketiganya merupakan juara kelas. Dia ”Kami tidak pernah mengharuskan belajar 2 jam se- juga tidak pernah memaksa menentukan jurusan pen- hari, tapi anak-anak dengan kesadaran sendiri meng- didikan anak. ulang dan membaca kembali pelajaran sekolah di Misalnya, Maria ingin agar Helvy menjadi dokter rumah dan saya coba sampaikan pada mereka apa karena kemampuannya cukup baik untuk kuliah ke-

26 pendidikan keluarga l Agustus 2017 ”Salsa membentangkan makalahnya sampai ke LonDon tentang persoalan hukum. Nadya yang baru berumur 10 tahun bilang pada saya, ’Oma, membaca dan menulis bagiku adalah kebutuhan, seperti aku butuh makan, minum dan bernapas. Saya kaget dan sangat bahagia.”

”Suami saya akan bertanya ke anak-anak, ‘Bagaimana syair muslim paling berpengaruuh di dunia versi RISCC, sebuah lagu ini menurut kalian?’ Atau, ’Papa punya nada lagu baru nih, lembaga riset di Jordan. coba kita semua bikin syairnya yuk!’,” kenang Maria. Sedangkan si bungsu, Aeron Tomino, yang juga menggeluti Kolaborasi baik antara ayah dan ibu dalam mendidik bidang membaca dan menulis. Dia membantu usaha sang anak-anak yang diterapkan Maria dan Usman nyatanya telah kakak di bidang penerbitan. melahirkan dua sosok hebat di bidang literasi. Semuanya tentu Tak hanya tiga anaknya, kebiasaan membaca dan menulis tidak instan dan proses yang dilalui pun tidak mudah. juga turun pada cucu-cucu Maria. ”Faiz dan Salsa merupakan Helvy kini penulis 55 buku, dosen sastra dan penulisan salah satu pelopor seri KKPK Mizan. Mereka masing-masing kreatif, juga produser film. Lewat Forum Lingkar Pena yang ada menulis lebih dari 10 buku. Ada cucu saya, Adam, pemain di 150 kota, dia dan kawan-kawannya berkomitmen membidani bola di Spanyol, tapi ia juga penulis. Ia bahkan menulis buku kelahiran banyak penulis baru di Indonesia dan mancanegara. antologi cerpen bersama saat ia baru berusia 5 tahun,” Asma telah menulis 80 buku, membangun lebih dari 300 bebernya. rumah baca di seluruh Indonesia dan diundang ke lebih dari 60 ”Salsa membentangkan makalahnya sampai ke London negara. tentang persoalan hukum. Nadya yang baru berumur 10 tahun Karya-karya Helvy dan Asma juga telah diterjemahkan ke bilang pada saya, ’Oma, membaca dan menulis bagiku adalah dalam bahasa Inggris, Jerman, India, Prancis, Arab, Swedia dan kebutuhan, seperti aku butuh makan, minum dan bernapas. Korea serta diangkat menjadi film layar lebar dan sinetron. Saya kaget dan sangat bahagia,” lanjut nenek 6 cucu ini. Jutaan orang telah mengikuti berbagai workshop menulis Maria bangga terhadap anak-anaknya bukan karena yang sering mereka adakan di berbagai Indonesia. Helvy dan prestasi pribadi mereka, tapi karena dengan prestasi itu telah

Asma juga sering mendapat penghargaan baik nasional dan peduli dan berbagi inspirasi dengan banyak orang. l international. Mereka juga tercatat sebagai 1 dari 500 tokoh Bunga Kusuma Dewi

dokteran. Tapi, Helvy memilih masuk fakultas sastra. Dia pun mendukung keputusan tersebut karena tahu ”Meski tidak paham teori, saya sejak kecil anak sulungnya itu memiliki minat besar yakin kecerdasan anak bermacam- pada sastra. macam. Tidak semua harus jago ”Kebersamaan yang berkualitas bersama matematika, misalnya. Saya juga ingin menjadikan anak-anak saya anak-anak membuat kita tahu apa yang mereka ingin- orang yang selalu punya empati kan, apa yang mereka sukai dan kuasai. Saya dan sua- tinggi terhadap orang lain.” mi mencermati dan mendorong mereka ke arah itu,” tegas Maria. l

pendidikan keluarga l agustus 2017 27 keluarga hebat

Di balik Kejeniusan George Saa George Saa adalah mahasiswa asal Papua dengan prestasi luar biasa. Ia memenangkan First Step to Nobel Tahun 2004 lalu, seorang siswa SMA Prize bidang Fisika saat masih asal Papua Barat bernama Septinus menjadi pelajar SMU di Jayapura. George Saa mengguncangkan dunia. Ia pun mendapat beasiswa kuliah Melalui temuannya berjudul Infi- jenjang S1 di Amerika Serikat dan nite Triangle and Hexagonal Lattice Networks of Identical Resisto, George saat ini sedang melanjutkan studi memenangkan lomba First Step to S2 di Inggris. Kesuksesan tersebut Nobel Prize in Physics. George meng- berkat hasil didikan orang tuanya. ungguli ratusan paper dari 73 negara yang masuk ke meja juri. Atas prestasinya yang sangat men- Yanuar Jatnika/Yohan Rubiantoro Tcengangkan itu, George memperoleh

28 pendidikan keluarga l Agustus 2017 beasiswa dari Freedom Insitute milik Aburizal Bak- Ibu Seribu Rupiah rie untuk melanjutkan studi S1 di jurusan Aerospace Nelce Wofam, ibunda George, menyebutkan, nyaris se- Engineering, Florida Institute of Technology, Florida, tiap hari kekurangan uang untuk ongkos anak-anaknya Amerika Serikat, pada tahun 2006. Hanya membutuh- sekolah. Ia terpaksa gali lubang tutup lubang. kan waktu sekitar 3,5 tahun bagi pemuda kelahiran ”Oleh orang sekitar kami, saya sering disebut ibu se- Manokwari pada 22 september 1986 ini untuk menun- ribu rupiah. Mengapa? Karena dulu, waktu anak-anak taskan pendidikan S1 nya. masih sekolah di SD sampai SMA di Jayapura, mereka Lulus tahun 2009, George sempat menjalani masa masing-masing hanya diberi uang Rp 1000 untuk ong- bekerja di sebuah perusahaan pertambangan di Bintu- kos taksi (angkot) pulang pergi, sekitar tahun 1990-an,” ni, Papua Barat. Tahun 2015 lalu, George melanjutkan kenangnya saat ditemui Sahabat Keluarga di rumahn- S2 di bidang teknik material Universitas Birmingham, ya, di Komplek Kehutanan Lama ’Dwikora’ Kelurahan Inggris. Kaibus, Teminabuan, Sorong Selatan, Papua Barat. Keenceran otak George terpantau Yohanes seja- Uang itu diperoleh Nelce dengan berbagai cara, tinya saat tahun 2001. Waktu itu ia menjuarai lomba salah satunya meminjam uang ke bendahara kantor olimpiade kimia tingkat Provinsi Papua. Karena pres- suaminya. ”Saya sering ke kantor suami untuk me- tasinya itu, melalui beasiswa dari Pemerintah Provinsi minjam uang yang dibayar dengan memotong uang Papua, George memperoleh gemblengan di Surya In- perjalanan Bapak,” tuturnya. stitute milik Yohanes Surya di Karawaci, Tangerang. Cara lain, mereka mengolah lahan milik masyara- George merupakan bungsu dari lima bersaudara kat adat di pinggiran Jayapura. Keluarga Silas mena- dan dari keluarga sederhana. Ayahnya, Silas Saa, ada- nam berbagai macam sayuran, sebagian dikonsumsi, lah Kepala Dinas Kehutanan Kabupaten Sorong Sela- sisanya dijual ke pedagang. tan, Papua Barat, periode 2003-2008. Jangan bayang- ”Setiap saya dapat uang, entah pinjam atau dari ha- kan hidup Goerge sekeluarga berkecukupan dengan sil jual sayur, harus dibagi-bagi secara ketat kepada ke- jabatan ayahnya itu. Saat ayahnya menjabat kepala lima anak selain untuk beli buat makan,” ungkap Nelce. dinas itu, George sudah kelas 2 di SMA Negeri 3 Buper Nelce mengenang, setelah lewat tanggal 15 setiap Jayapura dan lantas kuliah di Amerika Serikat, semen- bulan, anak-anaknya diingatkan untuk siap-siap ha- tara kakak-kakaknya sudah ada yang selesai kuliah. nya makan tahu, tempe atau sayur dan menunda dulu Sebelumnya, saat George di bangku SD sampai SMP, keinginan untuk makan ikan apalagi daging. kehidupan mereka sangat memprihatinkan. Ayahnya se- Beruntung, Silas Saa punya kegemaran berburu bagai kepala seksi dengan jabatan eselon 4 di Jayapura. ikan di sungai dan laut, sehingga sering membawa pu- Sebagai pegawai negeri, gaji ayahnya tidak memadai un- lang ikan untuk dimakan. ”Mungkin itu, secara tidak tuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga dengan lima sadar, mengonsumsi ikan itulah yang mungkin mem- orang anak yang semuanya sekolah dan kuliah. Kakak George, anak keempat Silas, Agustinus, me- nuturkan, ayahnya hanya berperan mencari nafkah dan memutuskan hal-hal yang besar dalam urusan ke- luarga. ”Untuk urusan pengelolaan keseharian, Mama paling berperan. Saya tidak bisa bayangkan. Bagai- mana keberlangsungan pendidikan kami bila tidak ada Mama,” katanya. Saat itu gaji Silas hanya cukup untuk biaya pendi- dikan dan biaya hidup kira-kira setengah bulan. ”Baru sejak jadi kepala Dinas, ada tunjangan ini dan itu, serta fasilitas lainnya. Sebelumnya hanya mengandalkan gaji saja,” ungkap Agustinus.

pendidikan keluarga l agustus 2017 29 keluarga hebat buat anak-anak pintar, padahal kesehariannya, sama Semangat saja makanan di rumah,” katanya. Dari perbincangan dengan kedua orang tua ’Anu Beta George, nampak peran kuat Silas dalam membentuk prestasi dan karakter anak-anaknya. Kelima anaknya Tubat’ untuk meraih gelar sarjana. Apulena Saa, puteri sulung Silas, mengikuti jejak Kemajuan ayahnya. Ia adalah Sarjana Kehutanan lulusan Uni- versitas Cendrawasih. Franky Albert Saa, putera ke- Papua dua, lulusan Magister Manajemen pada Universitas Cendrawasih. Yopi Saa, putera ketiga, adalah Sarjana George Saa, si jenius dari Papua, mengakui, Kedokteran Universitas Kristen Indonesia, Jakarta. prestasi yang diraihnya selama ini tak lepas Agustinus Saa, putera keempat, lulusan Fakultas Ke- dari peran kuat ayahnya, Silas Saa, serta hutanan Universitas Negeri Papua, Manokwari. ibunya, Nelce Wafom.

Memberi kesadaran enurut George, ayahnya selalu menekankan Memberi kesadaran bukan intervensi apalagi memaksa. pentingnya pendidikan kepada seluruh Itulah konsep atau pola asuh yang diterapkan Silas Saa. anak-anaknya. Ayahnya selalu menyemangati ”Saya memberi pengarahan atau kesadaran kepada Mputra-putrinya untuk sekolah. Padahal menurut lima anak saya, kalau kita punya biji, kita semaikan, George, penghasilan ayahnya sebagai pegawai negeri sipil akan menghasilkan seperti apa. Saya tidak memaksa. di Dinas Kehutanan Kabupaten Sorong Selatan, Papua Barat, Kalau kamu sekolah baik, akan kamu nikmati seperti tidak selalu mencukupi kebutuhan sekolah anak-anaknya. ini dan itu,” kata Silas. George malah lebih senang menyebut ayahnya petani Namun diakui Silas, ada pola kedinasan yang ia ketimbang pegawai. Sebab, untuk memenuhi kebutuhan terapkan dalam hal mengasuh dan mendidik anak. hidup sehari-hari, ayah dan ibunya dan dibantu kelima anak Pola itu, berupa dibuatnya matrik atau semacam lem- mereka, harus mengolah ladang, menanam umbi-umbian bar perencanaan dan evaluasi tahunan terhadap ke- untuk menambah penghasilan keluarga. lima anaknya. Namun mereka tidak pernah patah semangat. ”Makan ”Setiap bulan Desember, semua anak saya kumpul- tidak makan, yang penting kamu sekolah,” kenangnya. kan, saya evaluasi apa yang sudah dilakukan selama se- Namun, diakui George, semangat kedua orang tuanya tahun, rencana apa yang sudah dipenuhi dan apa yang belum. Selanjutnya, saya buat rencana untuk tahun berikutnya. Semuanya saya cetak dan masing-masing memegang perencanaan selama setahun kedepan un- Desember tahun berikutnya dievaluasi, mana yang tuk dievaluasi pada Desember tahun depan,” jelasnya. sudah terlaksana dan mana yang masih kurang, dan Lembaran yang berisi rencana masing-masing mana yang belum,” kata Agustinus. anak selama setahun itu dibawa kemanapun mereka Ditegaskan Silas, arahan atau pemberian ke- pergi sebagai pedoman. sadaran itu diberikan pada anak-anaknya dengan Agustinus Saa, anak keempat Silas, menambahkan, mengambil hikmah atas pengalaman hidupnya, ber- perencanaan itu dibuat oleh ayahnya sebagai bentuk pindah-pindah kantor karena penugasan, sejak dari pengharapan terhadap anak-anaknya selama setahun. Sorong, Biak, Merouke, Jayapura dan terakhir di So- ”Semacam nasihat, misalkan saya, selama setahun ha- rong Selatan. rus selesaikan studi, jaga keselamatan, tidak boleh ini Dari pengalaman hidup keluarganya, Silas mem- dan itu, itu saja, tergantung Bapak. Saya bawa, saya buat motto ”Lama hidup, manis pahit dirasakan, simpan, saya baca dan saya ingatkan selama setahun. jauh berjalan banyak melihat.” Dari motto itu, ia lan-

30 pendidikan keluarga l Agustus 2017 beasiswa itu tak lepas dari prestasinya yang mencengangkan dunia pada tahun 2004 lalu dengan memenangkan lomba lomba First Step to Nobel Prize in Physics di Polandia. Atas prestasinya saat ini, George mengatakan, sejak kecil, ia tidak pernah menyangka bisa mengikuti kompetisi fisika tingkat dunia. Anak-anak seusianya di Papua biasanya tidak berani punya mimpi besar. ”Dulu anak Papua itu cita-citanya kalau tidak jadi tentara, ya PNS,” ujarnya sembari tertawa. George mengaku, semula merasakan beban yang sangat berat. Sebab, ia tidak hanya harus menjalani pelatihan yang super menyekolahkan putra-putri mereka hingga jenjang sarjana padat untuk mengikuti kompetisi dunia, namun ia juga membawa didorong oleh budaya Maybrat yang kokoh. Maybrat merupakan ’nasib’ masa depan pendidikan di Papua. Karena ia adalah angkatan suku di Papua yang kini menjadi salah satu Kabupaten di Papua pertama pelajar papua yang dilatih. Jadi ia harus membuktikan Barat. bahwa anak Papua juga bisa menjadi juara kompetisi dunia. ”Kalau Budaya itu, kata George disebut dengan istilah anu beta kamu gagal, adik-adik kelasmu, para pelajar di Papua akan susah tubat yang artinya Bersama Kita Mengangkat. ”Ini semacam budaya sekolah. Kamu harus bisa menjadi inspirasi buat mereka,” ujar gotong royong dalam hal pendidikan. Apabila ada seorang anak George mengenang pesan Prof. Yohanes Surya kepadanya. di Maybrat yang ingin sekolah, maka seluruh keluarga dan para George ingin sekolah dan universitas di Papua mempunyai saudara akan bergotong royong untuk membiayai anak tersebut. kualitas yang sama dengan sekolah dan universitas di pulau Semangat ini membuat Maybrat memiliki banyak anak yang Jawa. Sehingga anak-anak asli Papua dapat bersekolah setinggi bersekolah hingga sarjana, “ ujar George. mungkin di tanah kelahiran mereka. ”Saya ingin anak-anak Menurut George, sejak kecil, dirinya terkenal sebagai anak Papua menjadi insinyur, sehingga bisa membangun tanah yang aktif. Ia memiliki rasa ingin tahu yang tinggi sejak sekolah kelahiran mereka sendiri,” katanya. dasar. ”Saudara-saudara bilang saya tukang nanya sejak kecil,” Tahun depan George akan lulus dari Inggris dan kembali ujar bungsu dari lima bersaudara ini tertawa. ke Indonesia. Ia siap untuk meraih mimpinya memajukan George saat ini melanjutkan pendidikan S2 di Universitas pendidikan di Papua. ”Kelak, apabila Presiden membutuhkan Birmingham, Inggris, melalui beasiswa LPDP. Sebelumnya, ia putra daerah Papua menjadi bagian penting di kabinetnya, saya menyelesaikan pendidikan S1 di jurusan Aerospace Engineering, siap!” ujar George menutup perbincangan dengan Sahabat

Florida Institute of Technology, Florida, Amerika Serikat, pada Keluarga. l Yohan Rubiantoro/Staf Kemendikbud yang tahun 2006 dengan beasiswa dari Freedom Institute. Kedua sedang menempuh S2 di Universitas Birmingham, Inggris.

tas menegaskan visi dan misinya dalam pendidikan dan diparaf. Dari catatan itu saya bisa tahu apa yang anak, yakni membangun SDM dulu baru memba- sudah dilakukan selama sehari,” terangnya. ngun fisik. Silas juga menegaskan pada anak-anaknya un- ”Maksud saya, orang tua itu membangun jiwa dan tuk tidak mengonsumsi minuman keras dan mero- kesadaran anak-anak lebih dahulu. Kalau itu sudah di- kok. ”Saya tekankan, semuanya itu untuk masa depan lakukan, hasilnya nanti anak bisa membangun rumah anak-anak sendiri, bukan untuk orang tua,” katanya. sendiri, mobil atau apapun,” tegas Silas. Yang juga ditekankan Silas, anak-anaknya minimal Dalam hal pergaulan, Silas membebaskan anaknya meraih gelar sarjana. ”Saya ini kan sarjana muda. Saya tapi tetap terkontrol. Metodenya, di rumah dipasang bisa dikatakan orang tua berhasil bila anak-anak saya whiteboard. Di situ, setiap anak menulis kegiatan ha- meraih gelar minimal sarjana penuh. Jangan sama rian, seperti pergi jam berapa, keperluan apa, dengan apalagi di bawah, tapi harus lebih tinggi dari orang siapa dan pulang jam berapa. ”Ditulis masing-masing tuanya. Itu saya tanamkan,” tandasnya. l

pendidikan keluarga l agustus 2017 31 keluarga hebat Janu, Anak Tukang Sayur yang Kuliah S2 di Inggris

Meskipun bapaknya tidak tamat SD, semangat Janu Muhammad untuk kuliah di luar negeri tidak pernah pupus. Anak tukang sayur tersebut meraih IPK tertinggi di jurusan Pendidikan Geografi UNY tahun 2015. Kini ia melanjutkan kuliah S2 di Inggris.

Hari masih teramat pagi saat pasangan Ngadiyo dan Di pasar, mereka berbagi tugas. Ngadiyo mengangkat Lasiyem menyiapkan sayur mayur untuk dijajakan di sayur-sayuran yang berat, sedangkan Lasiyem menata Hpasar Sleman, Yogyakarta. Sejak pukul tiga dini hari, sayur mayur tersebut dengan rapi dan menarik pembeli. rumah yang mereka huni bersama dua anak sudah Kesibukan Ngadiyo dan Lasiyem tak berhenti riuh. hingga matahari terbit. Saat pembeli berdatangan, Ngadiyo dan Lasiyem bahu membahu memberes- mereka saling membahu melayani. kan sayur mayur yang siap dibawa ke pasar. Mengen­ Menjelang siang seiring mulai berkurangnya pem- darai motor bebek, pasangan setengah baya ini me- beli, kesibukan Ngadiyo dan Lasiyem menurun. Be- nembus dinginnya pagi. gitu azan Zuhur berkumandang, mereka bergegas

32 pendidikan keluarga l Agustus 2017 merapikan dagangannya. Beberapa sayuran dibawa harap hasil risetnya dapat diterapkan untuk menata pulang, sebagian lagi disimpan dalam kios di pasar. kota di Indonesia menjadi lebih baik. Kegiatan tersebut rutin dilakukan Ngadiyo dan Janu menilai, pemuda Indonesia yang mempelaja- Lasiyem sejak dua anaknya masih kecil. ”Sejak meng- ri Geografi masih jarang. Padahal, ilmu ini dibutuhkan alami kecelakaan, Bapak berhenti menjadi kuli ba- dalam penataan kota. ngunan, lalu membantu Ibu berjualan sayur. Jadi se- Di konferensi geografi internasional, Janu jarang jak kecil saya sudah terbiasa beraktivitas sejak pagi,” bertemu orang Indonesia. Ia lebih banyak bersua pe- ungkap Janu Muhammad mengenang. neliti dari Amerika dan Eropa. ”Saya ingin sekali ada Dari berjualan sayur mayur itu, Ngadiyo dan Lasi- wakil Indonesia di forum internasional geografi. Oleh yem membiayai pendidikan anak-anaknya. Anak per- karena itu saya mendaftar sebagai geografer muda di tamanya, Janu Muhammad, saat ini sedang menem- beberapa asosiasi geografi internasional,” urainya. puh pendidikan di Inggris, sementara adiknya, Isti, bersekolah di SMA Negeri Sleman. Aktif Berorganisasi Keberhasilan Janu menempuh pendidikan luar Kecintaan Janu berorganisasi dimulai sejak SMA. Ia negeri sangat spesial. Ia peraih Indeks Prestasi Kumu- aktif di tujuh organisasi sekaligus, salah satunya se- latif (IPK) tertinggi di jurusan Pendidikan Geografi bagai Ketua Kelompok Ilmiah Remaja SMA 2 Yog- Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) tahun 2015 yakarta. Aktivitas berorganisasi dibarengi prestasi dan saat ini menempuh studi MSc Research in Human akademik di sekolah. Tak heran, kedua hal ini meng- Geography di University of Birmingham, Inggris ber- antarkannya kuliah S1 Pendidikan Geografi UNY me- bekal beasiswa dari Lembaga Pengelola Dana Pendi- lalui jalur undangan alias tanpa tes. dikan (LPDP). Pria berusia 24 tahun ini adalah contoh Kegemarannya berorganisasi pun berlanjut di mahasiswa sederhana dengan prestasi berderet. bangku kuliah. Sejak tahun pertama, Janu aktif di be- Janu terpilih sebagai Ketua Perhimpunan Pelajar ragam organisasi kemahasiswaan. Antara lain Him- dan Masyarakat Indonesia Birmingham 2016-2017. Ia punan Mahasiswa Pendidikan Geografi, Unit Kegiatan juga menjadi Student Representatives College of Life Mahasiswa bidang Penelitian, kepala relawan maha- and Enviromental Science. Posisi ini menjadikannya siswa UNY untuk konferensi internasional, Center for sebagai satu-satunya wakil mahasiswa se Asia Pasifik Excellence Student Yogyakarta dan beberapa organi- di kampusnya. sasi kampus lainnya. Saat menjadi mahasiswa di Yog- Tak hanya itu, pria yang pernah terpilih sebagai sa- yakarta, bersama kawan-kawan, ia menginisiasi kon- lah satu Calon Pemimpin Muda Potensial Indonesia ferensi mahasiswa geografi tingkat ASEAN. versi Mckinsey ini juga getol tampil di beragam konfe- Aktivitasnya ini mengantarkan Janu meraih peng- rensi geografi internasional. hargaan Aktivis Terbaik di kampusnya. Ia pun meraih Sulung dari dua bersaudara ini anggota pene- beasiswa Peningkatan Prestasi Akademik dari Direk- liti muda di Internasional Geographical Union, Royal torat Jenderal Pendidikan Tinggi. ”Alhamdulillah, Geographical Society dan Regional Studies Associa- saya tidak minta uang kepada orang tua lagi sejak ta- tion. Ketiganya organisasi internasional yang fokus hun kedua kuliah di UNY,” ucapnya sumringah. pada kajian riset di bidang geografi dan studi kawasan. Prestasi akademik di kampus juga membawa Janu ”Saya menyukai Geografi sejak SMA,” kenang alum- mendapatkan kesempatan summer school di Utrech, nus SMA 2 Yogyakarta itu. Belanda dan pertukaran mahasiswa ke Australia. Ia Sepanjang menuntut ilmu di Inggris, Janu telah pun pernah mendapatkan beasiswa singkat untuk menghadiri konferensi internasional di Paris, India, mengikuti pelatihan calon pemimpin muda di Arizona Cardiff, Cambridge, dan beberapa kota di Inggris. Di se- State University, Amerika Serikat. bagian konferensi tersebut, ia tampil sebagai pembicara. Kunci sukses Janu berorganisasi tanpa mengu- Kini, Janu sedang meneliti regenerasi kota atau rangi prestasi akademiknya adalah mengatur waktu urban studies renewal di Rotterdam, Belanda. Ia ber- sebaik-baiknya. Ia selalu membuat jadwal kegiatan

pendidikan keluarga l agustus 2017 33 keluarga hebat harian secara tertulis dan membuat target bulanan di Lasiyem, buku saku. ”Kebiasaan ini terbawa hingga sekarang. Saya selalu membawa buku saku kemana-mana,” ujar- ibunda Janu: nya tersenyum. Selain itu, pesan orang tuanya sejak kuliah di Jogja Jangan Pernah selalu membekas. ”Meskipun kamu aktif di kampus, nilai kuliah harus bagus,” ucap Janu mengenang nasi- Mencontek! hat orang tuanya. Jerih payah orang tuanya pun terbayar saat Janu Ibunda Janu, Lasiyem, punya cara sendiri mengantongi IPK 3,7, yang tertinggi di jurusan Pen- dalam melatih kreatifitas dan kemandirian didikan Geografi UNY. Sebagai bentuk penghargaan, putranya. Sejak sudah bisa berjalan, ia nama orang tua Janu disebut saat wisuda. ”Momen ini membiasakan anak sulungnya membantu yang paling membahagiakan buat saya,” ucapnya. pekerjaan rumah. Selain aktif di kampus, Janu mengikuti kegiatan sosial di masyarakat. Salah satunya menjadi Sekreta- aat Janu berusia 3 tahun, Lasiyem sudah ris Karang Taruna Ngemplak, Sleman. Bersama para memberikan sapu kepada putranya untuk belajar pemuda desa lainnya, ia mendirikan taman bacaan membersihkan rumah. ”Bukan berarti saya gratis untuk anak-anak, Karung Goni Learning Centre Ssuruh kerja beneran. Saya ajarin dia biar kreatif. pada tahun 2014. Janu senang pegang sapu, jadi saya biarkan menyapu Kegiatan Karung Goni Learning Centre memikat rumah meskipun nggak terlalu bersih,” tuturnya ditemui di Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta. Mereka kediamannya, di Sleman, Yogyakarta. mengunjungi lokasi taman baca tersebut. Sejak kecil, Janu banyak mengikuti aktivitas orang Kepedulian Janu dalam meningkatkan kualitas tuanya. Sebelum berjualan di pasar, Lasiyem berjualan pendidikan di Sleman melalui gerakan literasi digan- ayam kampung milik tetangganya. Jika musim panen tiba, jar penghargaan sebagai Pemuda Pelopor Bidang Pen- ia beralih berjualan cabai ke pedagang di pasar. didikan dari Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta. Menurut Lasiyem, Janu kecil anak penurut. Ketika Ia juga terpilih sebagai Young Leaders for Indonesia dari McKinsey&Company, sebuah konsultan manaje- men tersohor dari Amerika Serikat. Usai lulus dari UNY, Janu sempat bekerja selama dua bulan di ruangguru.com, perusahan startup di SMA hanya berujung menjadi buruh pabrik tekstil. bidang pendidikan dan teknologi. Ia menjabat seba- Semangat Janu menempuh pendidikan tinggi gai staf hubungan pemerintah pada tahun 2016. Pada menggugah teman-temannya di Sleman. Kini, tiga tahun yang sama, ia mendapatkan beasiswa LPDP ke orang kawannya yang juga mengelola taman baca Ka- Inggris untuk melanjutkan S2. rung Goni berkuliah di Yogyakarta. ”Saya percaya tiap Keinginan Janu sangat kuat untuk belajar ke luar orang punya potensi dan kesempatan, meskipun me- negeri karena ingin mengubah nasib keluarganya. Ia reka tinggal di desa. Selama berusaha keras kita bisa sangat yakin dapat meningkatkan kualitas hidup ke- kuliah, bahkan di luar negeri,” ujarnya yakin. dua orangtuanya melalui pendidikan. Ia juga ingin mendapatkan pengalaman dan wawasan di negeri Teladan Orang Tua Ratu Elizabeth. Sejak Janu kecil orang tuanya selalu mengajarkan ke- Selain itu ada hasrat tersirat, Janu ingin membuka mandirian. Mulai kelas satu SD ia sudah dibiasakan jalan baru bagi teman-teman dan adiknya di Dusun mencuci baju dan menyiapkan makanan sendiri. Ngemplak, Sleman. Ia ingin menghapuskan anggapan Ayahnya, Ngadiyo, juga selalu menekankan kejujuran bahwa anak-anak di desanya setelah lulus SMP atau dan tanggung jawab.

34 pendidikan keluarga l Agustus 2017 Prestasi Janu terus bertahan hingga duduk di bangku SMP 1 Sleman. Meski tak selalu juara kelas, tapi peringkat Janu tak pernah jauh dari 3 besar. Ia lantas diterima di SMA 2 Yogyakarta, salah satu SMA favorit di Yogyakarta. Lasiyem bangga anaknya bisa sekolah di Kota Yogyakarta, tapi ada satu hal yang membuat ia sangat berat. Uang SPP Janu per bulan sebesar Rp 200 ribu membuatnya harus bekerja makin keras. ”Saya nabung, setiap hari walaupun dapat atau nggak dapat, pasti saya sisihkan. Kalau nggak gitu, bagaimana bisa bayaran Janu,” kenang Lasiyem yang menyisihkan Rp 20 ribu setiap hari. Beruntung, ditingkat akhir SMA, prestasi Janu tetap bertahan dan mendapatkan beasiswa dari sekolah. Hal itu cukup meringankan Lasiyem. Di tengah keterbatasan itu, Lasiyem tetap memberikan yang dipesan agar tidak main-main jauh dari rumah, ia selalu menurut. terbaik untuk anaknya. Salah satunya adalah membawakan Sejak TK Janu sudah tumbuh menjadi anak yang tertib. bekal setiap hari. Ia menyempatkan diri memasak di sela Pulang sekolah, dia makan, tidur, bangun sore, kemudian berjualan sayur. Hal itu dia lakukan agar Janu tidak banyak jajan mengaji. Aktivitas itu berlanjut hingga SD. Tak heran jika nilai di sekolah. prestasinya cukup bagus, selalu menjadi juara 1 di kelasnya. ”Saya hanya kasih uang Rp 5 ribu setiap hari. Kasihan Seperti apa sistem belajar yang diterapkan Janu? Menurut sampai sore pasti tidak cukup. Uang segitu hanya untuk jajan Lasiyem, dia tidak pernah mengajari Janu belajar. sekali saja, makanya setiap hari pasti bawa bekal,” kata Lasiyem ”Janu belajar sendiri, saya tidak pernah mengajari, saya yang sering membawakan tempe, makanan kesukaan Janu. hanya menemaninya sampai selesai belajar. Saya suruh Janu Selain itu, ibunya selalu mengingatkan tentang kejujuran. tanya ke tetangga kalau tidak mengerti, tapi Janu tidak mau. Ia ”Biarpun hasilnya jelek, yang penting hasil sendiri, jadi jangan hanya belajar sendiri,” kata Lasiyem. pernah mencontek,” kata Lasiyem. l Bunga Kusuma Dewi

Meskipun hanya mengenyam pendidikan hingga Janu pun ikut membantu membungkus sayur-sayur kelas 3 SD, Ngadiyo sangat memerhatikan pendidikan yang dijajakan orang tuanya. ”Ibu saya selalu jujur ke- kedua putranya. ”Kalau sedang ujian sekolah, TV harus pada pembelinya. Kalau dirasa barang dagangannya su- mati. Saya dan adik tidak boleh nonton,” kenangnya. dah busuk, dia akan bilang apa adanya dan dijual murah. Semula Ngadiyo bekerja sebagai kuli bangunan di Kalau pembeli mau, ya silakan, kalau nggak mau biasa- Sleman. Namun, ia mengalami kecelakaan saat men- nya sama ibu dikasihkan ke yang mau,” ungkapnya. gendarai motor. Kondisinya semakin sulit setelah be- Meskipun orang tuanya tidak tamat SD, menu- berapa waktu kemudian terjatuh dari tangga saat be- rut Janu, mereka berhasil mendidik secara luar biasa. kerja. Misalnya dalam hal pendidikan agama, bapaknya tidak Ngadiyo pun berhenti menjadi kuli bangunan dan sekadar menyuruhnya mengaji, tetapi mengajaknya ikut membantu istrinya, Lasiyem, berjualan ayam mengaji bersama. ”Bapak dan Ibu saya adalah ’Profe- di pasar. Namun usaha mereka meredup, permin- sor’ terhebat yang memotivasi saya. Bapak langsung taan menurun tajam lantaran makin banyak pesaing. memberi contoh, memberi teladan,” ucapnya bangga. l Orang tua Janu pun banting setir berdagang sayur dan Yohan Rubiyantoro, Pegawai Kemendikbud, sedang cabai, hingga kini. melaksanakan tugas belajar di Inggris

pendidikan keluarga l agustus 2017 35 laporan khusus

Kerjasama Penyelenggaraan Pendidikan Keluarga: Optimalisasi Penguatan Karakter dan Prestasi Anak Berbagai pihak penyelenggaraan pendidikan keluarga selama ini masih berjalan sendiri-sendiri tanpa adanya kerjasama. Untuk itulah sinergi mulai dibangun untuk mengoptimalkan penguatan karakter dan prestasi anak.

Yanuar Jatnika

36 pendidikan keluarga l Agustus 2017 lam memodifikasi dan menginisiasi pendidikan usia dini,” kata Muhadjir. Diakui Muhadjir, secara kultural, pembentukan ka- rakter dan peningkatan prestasi anak-anak lebih ba- nyak dilakukan oleh keluarga dan masyarakat. Salah satu indikatornya, di jenjang pendidikan anak usia dini atau PAUD, dari sekitar 192 ribu lembaga PAUD, hanya sekitar 4000 yang dikelola pemerintah, dalam hal ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Sisanya, sebagian besar dikelola oleh masyarakat, salah satunya masyarakat yang tergabung di bawah payung kelem- bagaan PKK (Pembinaan Kesejahteraan Keluarga). ”Pemerintah, dalam hal ini Kementerian Pen- didikan dan Kebudayaan harus diakui tidak banyak terlibat,” terang Muhadjir pada pembukaan seminar tersebut.

”Kita ingin bergandengan tangan. Saya kira ibu-ibu di Tim penggerak PKK dipastikan lebih luwes dalam memodifikasi dan menginisiasi pendidikan usia dini.”

Kerjasama sinergis antara Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga, Ditjen PAUD dan Dikmas, Ke- menterian Pendidikan dan Kebudayaan dengan or- ganisasi Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) mulai terjalin. Mengawali kerjasama tersebut, kedua lembaga tersebut menggelar Seminar Nasional Pen- didikan Keluarga di Hotel Sunan, Surakarta, Jawa Te- ngah, pada 21-23 Mei 2017 lalu. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengapresiasi kerjasama tersebut. Ia ber- harap melalui kerjasama tersebut bisa menghasilkan pandangan dan wawasan yang bisa menggerakkan ja- jaran tim Penggerak PKK di seluruh Indonesia untuk menyelenggarakan pembinaan keluarga di seluruh Indonesia, terutama pendidikan anak usia dini di ling- kungan keluarga. ”Kita ingin bergandengan tangan. Saya kira ibu- Muhadjir Effendy Menteri Pendidikan ibu di Tim penggerak PKK dipastikan lebih luwes da- dan Kebudayaan

pendidikan keluarga l agustus 2017 37 laporan khusus

Ketua Umum Tim Penggerak PKK Pusat Erni untuk memperkuat program Pendidikan Keluarga Guntarti Tjahjo Kumolo mengatakan, pembinaan yang telah diselenggarakan melalui satuan pendi- pendidikan dan pemberdayaan keluarga secara na- dikan sejak jenjang TK/PAUD sampai SMA/SMK dan sional, terutama dalam hal penerapan pola asuh anak SLB serta PNF. Sejak dibentuk tahun 2015, program dan remaja, memang akan sangat optimal bila terjadi telah diimplementasikan di 12.000 satuan pendidikan kerjasama yang sinergis antara semua pihak yang ter- di 34 provinsi dan 240 kabupaten/kota. kait dengan pembinaan keluarga. Seperti Tim Peng- ”Kemitraan dengan Tim Penggerak PKK ini me- gerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (Tp-PKK), rupakan usaha bersama dalam meningkatkan kom- Kementerian Kesehatan, Badan Kependudukan dan petensi keluarga untuk menumbuhkan karakter dan Keluarga Berencana (BKKBN) dan Kementerian Pen- budaya prestasi putra/putri kita,” terang Direktur didikan dan Kebudayaan. Jenderal PAUD dan Dikmas Ir. Harris Iskandar, Ph.D. ”Sinergitas pola asuh anak dan remaja dapat di- Seminar yang berlangsung selama tiga hari tersebut laksanakan dengan semua sektor yang mempunyai dihadiri sekitar 350 penggerak PKK propinsi dan kabu- visi dan misi yang sama baik dengan kementrian atau paten/kota dari seluruh propinsi di Indonesia. pemda, ormas atau CSR atau lembaga lainnya,” kata istri Menteri Dalam Negeri tersebut. Melalui Pokja Erni berharap, melalui kerjasama tersebut, bisa Menurut Erni, sebenarnya kegiatan pendidikan ke- terbangun kesepahaman tentang bagaimana peran luarga sudah dilakukan kader-kader PKK sejak lama, keluarga dalam menumbuhkan karakter dan budaya yakni melalui adalah Pokja 1 dengan program ung- prestasi anak. ”Seminar ini sangat bernilai dan ber- gulannya adalah pola asuh anak dan remaja dengan penuh cinta dan kasih sayang. ”Program unggulan itu dalam rangka meningkatkan pendidikan karakter keluarga melalui upaya peningkatan pengetahuan, si- kap dan keterampilan keluarga yang penuh cinta dan ”Sinergitas pola asuh anak dan remaja kasih sayang,” paparnya. dapat dilaksanakan dengan semua sektor Dikatakannya, sejak 2015, organisasi PKK telah yang mempunyai visi dan misi yang sama baik dengan kementrian atau pemda, melaksanakan program keorangtuaan atau parenting ormas atau CSR atau lembaga lainnya.” di berbagai daerah, seperti Jakarta, Aceh, Lombok, dan Solo. Tak hanya menyasar keluarga, menurut Erni, orga- makna bagi gerakan PKK, kita menyakini gerakan nisasi PKK juga menyasar anak muda yang akan segera PKK tidak hanya kekuatan kelembagaan, tetapi perlu menikah atau calon orang tua. Tujuannya, agar saat me- kesinambungan dan kualitas program-programnya, reka menikah dan punya anak, sudah dibekali penge- termasuk program pendidikan keluarga. Kerjasama tahuan dan pemahaman dalam hal mengasuh anak. ini penting sebagai pilar utama pemberdayaan ke- Dasarnya, ungkap Erni, pembentukan karakter luarga,” katanya. anak itu dimulai dan bahkan sangat penting saat anak Menurut Erni, kerjasama tersebut bertujuan agar masih dalam usia dini, yakni usia 0-5 tahun. Atas dasar setiap keluarga semakin berdaya dan mampu melaku- itu pula, PKK sangat komitmen untuk mendirikan kan banyak hal sesuai kapasitas dan porsinya. ”Kerja- lembaga pendidikan anak usia dini (PAUD) di ber- sama ini akan memperkuat ketahanan keluarga yang bagai daerah. ”Kami juga menginstruksikan kepada pada akhirnya akan sangat berpengaruh pada kualitas penggerak PKK daerah untuk ikut membantu meng- pemerintahan dan pembangunan nasional umum- awasi PAUD di daerahnya masing-masing,” katanya. nya,” tuturnya. ”Kita butuh PAUD yang berkualitas, bukan PAUD Upaya menjalin kemitraan dengan TP PKK ini di- yang asal-asalan. Kalau guru-guru PAUD asal-asalan, lakukan Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga tidak tahu cara mendidik anak, karakter anak juga

38 pendidikan keluarga l Agustus 2017 Erni Guntarti Tjahjo Kumolo, Ketua Umum Tim Penggerak PKK Pusat akan terbentuk dengan tidak baik, bahkan menurun- kan motivasi anak untuk berprestasi di kemudian hari,” tegas Erni. ”Seminar ini sangat bernilai dan Menurut Erni, program lain PKK adalah mengajak bermakna bagi gerakan PKK, kita penggerak PKK untuk memikirkan pemberian pela- menyakini gerakan PKK tidak hanya tihan pada asisten rumah tangga dan babysitter. Hal itu kekuatan kelembagaan, tetapi perlu kesinambungan dan kualitas program- dilatarbelakangi kian banyaknya pasangan suami istri programnya, termasui program yang bekerja sehingga pola asuh anak diserahkan ke- pendidikan keluarga. Kerjasama pada asisten rumah tangga atau babysitter di rumah. ini penting sebagai pilar utama Dalam kesempatan itu, Erni juga mengingatkan, pemberdayaan keluarga.” orang tua punya kewajiban memberikan keteladanan, kemandirian dan kreatifitas pada anak-anak. Selain itu, orang tua juga wajib memberikan kasih sayang, gizi yang seimbang, stimulasi dini dan perawatan kesehatan. nya, kalau semua pihak yang peduli pada pendidikan Wuri, perwakilan dari tim penggerak PKK DI Yog- karakter generasi muda saling bergandengan tangan, yakarta mengakui, selama ini belum ada sinergitas an- apapu tujuan akan terlaksana dengan baik. tara sektor-sektor terkait pendidikan keluarga, seperti Salah satunya adalah terbentuknya PAUD yang Kemendikbud, Kemenag dan PKK. ”Masing-masing berkualitas di setiap desa. ”Saat ini begitu banyak sudah bekerja tapi belum ada sinergitas di antara PAUD di setiap desa, tetapi kualitasnya banyak yang semuanya. Marilah kita sama-sama bekerja dengan meragukan. Melalui kerjasama ini, diharapkan bisa sasaran akhir anak-anak yang berkualitas untuk jadi segera dibuat kriteria atau standar dalam pendirian pemimpin di masa yang akan datang,” katanya. PAUD,” kata Anneke. Ia berharap, melalui kerjasama antara PKK dengan Melalui kerjasama antara PKK dengan Direktorat Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga, keluarga Pembinaan Pendidikan Keluarga, Aneke berharap, sebagai lembaga pendidikan pertama dan utama bagi akan ada sinergitas antara penyuluh keluarga beren- anak-anak itu akan memiliki karakter dan budaya cana, Posyandu, PAUD untuk mendukung program prestasi. ”Setidaknya, anak-anak di masa depan akan 1000 hari pertama kehidupan. berani mengatakan say no to drug, say no to free sex, Ia juga mengusulkan, kerjasama tersebut bisa dan say no to kenakalan remaja lainnya,” tegas Wuri. menghasilkan aksi mempersiapkan dan merencana- Hal senada diungkapkan Anneke Dwikora Siaila kan pendidikan pra nikah bagi anak-anak muda yang dari penggerak PKK Kota Ambon, Maluku. Menurut- akan memasuki jenjang pernikahan. l

pendidikan keluarga l agustus 2017 39 laporan khusus

Sukiman, Direktur Pembinaan Pendidikan Keluarga, Ditjen PAUD dan Dikmas, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (tengah) saat mengisi sesion di Seminar Nasional Pendidikan Keluarga di Hotel Sunan, Surakarta, Jawa Tengah, pada 21-23 Mei 2017 lalu. Kader PKK Bisa Segera Bergerak

Menyusul kerjasama yang terjalin antara Direk- Sebetulnya pelibatan keluarga di lembaga PAUD re- torat Pembinaan Pendidikan Keluarga dengan Tim latif sudah cukup bagus karena umumnya anak-anak Penggerak Pembinaan kesejahteraan Keluarga (PKK) PAUD masih diantar sehingga mudah orang tuanya dalam hal Pendidikan, Pembinaan dan Pemberdayaan dilibatkan lebih dari sekadar mengantar. Tetapi untuk Keluarga, Direktur Pembinaan Pendidikan Keluarga, untuk yang 1000 hari pertama kehidupan itu, banyak Ditjen PAUD dan Dikmas, Kementerian Pendidikan yang belum melakukan,” jelas Sukiman. dan Kebudayaan Sukiman berharap, agar para kader Soal gagasan agar kader PKK menggelar perte- PKK dan jajaran di Kementerian Pendidikan dan Ke- muan sebulan sekali dengan para orang tua, Sukiman budayaan mulai melaksanakan aksi-aksi sebagai tin- mengapresiasinya. Menurutnya, sebagai kader PKK, dak lanjut kerjasama itu. fungsinya bukan hanya sebagai penggerak. Tetapi tidak Diakui Sukiman, saat ini baru tahap sosialisasi ke menutup kemungkinan juga bertindak selaku nara- seluruh dinas pendidikan dan kader-kader PKK di se- sumber. Kemungkinan lain, adalah mengajak orang tua luruh Indonesia. atau tokoh masyarakat untuk menjadi narasumber. ”Tidak perlu kaku di lapangan, tetapi bagaimana ”Intinya, mulailah dengan program yang sederha- kita fokus pada 1000 hari pertama kehidupan tadi. na. Tidak perlu menunggu komplet dulu, apa yang bisa

40 pendidikan keluarga l Agustus 2017 kita sampaikan pada orang tua sekiranya dibutuhkan, pokja saling terkait dan saling membutuhkan, saling sampaikan,” harap Sukiman. berhubungan,” katanya. Namun Sukiman menegaskan, apa yang dilakukan Ia juga sepaham dengan Sukiman, sejak saat ini, kader PKK bukan diformalkan. ”Pendidikan yang di- para kader PKK sudah bisa mulai melakukan kegiatan selenggarakan lingkungan ini menurut UU masuk ka- pendidikan keluarga ini, tidak harus menunggu mo­ tegori pendidikan informal, tidak perlu berizin. Yang dul, aturan atau hal lain yang baku, tapi mulai lakukan perlu berizin itu pendidikan nonformal dan formal,” hal yang sederhana. katanya. Saat ini, menurut Sukiman, sudah terbentuk ke- Sudah Dilakukan PKK lompok kerja (Pokja) pendidkan keluarga di semua Sebenarnya program pendidikan keluarga sudah dila- dinas pendidikan kabupaten/kota. Anggota Pokja kukan organisasi PKK sejak lama. Bahkan Tim Peng- tersebut adalah lintas bidang, salah satunya yang di- gerak PKK sudah menyusun Pedoman Simulasi Pola harapkan terlibat adalah PKK. ”Pokja ini dibentuk Asuh Anak Dalam Keluarga. untuk mengatur strategi tentang bagaimana program Melalui pedoman tersebut, para kader PKK di se- pendidikan keluarga diselenggarakan di wilayah ma- luruh sudah mulai menyelenggarakan berbagai ke- sing-masing,” jelasnya. giatan. Sebagai contoh, Tim Penggerak (TP) PKK Sukiman juga setuju segera digelarnya pendidikan Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, pada Maret 2017 pra nikah untuk pemuda dan pemudi yang akan me- lalu, menyelenggarakan pelatihan pendidikan ke- masuki jenjang pernikahan. Misalnya dengan materi luarga bagi pengurus TP PKK Kecamatan. bagaimana menstimuli bayi dalam kandungan, ke- Pada pelatihan ini menghadirkan berbagai nara- sehatan reproduksi dan sebagainya. sumber antara lain Ir Dr Rahayu Budi Saptono, SE Sekretaris Umum Tim Penggerak PKK Pusat Rossi MSi dengan materi Pengasuhan Positif, Ina Yukawa- Anton Apriyantono menjelaskan, program pendi- ti dengan materi Mendidik Anak di Era Digital, Ny dikan keluarga telah dilakukan organisasi PKK me- Rhode Slamet Samiono dengan materi Menjadi Orang lalui Pokja 3 dan 4. Walaupun begitu, pokja-pokja Tua Hebat dan APE Kreatif disampaikan Ny Endang lainnya juga terkait pendidikan keluarga itu, seperti dari Himpaudi. Pokja 1 terkait pendidikan karakter dan Pokja 2 terkait Contoh lain, Tim Penggerak PKK Kabupaten PAUD. ”Kita sebetulnya tidak terkotak-kotak, semua Kapuas, Kalimantan Tengah melalui Pokja 2 me- laksanakan acara Pelatihan Pendidikan Kecakapan Keorangtuaan pada Agustus 2015 lalu. Materi yang di- berikan dalam pelatihan antara lain pendidikan anak dan keluarga, pencegahan KDRT dan pernikahan dini, pola asuh anak remaja dan dewasa, gizi seimbang dan jajanan sehat anak dan keluarga dan pencegahan pe- nyebaran HIV/AIDS dan narkoba di wilayah Kabu- paten Kapuas. Sementara, pada Maret 2016 lalu, Pokja 1 Tim Penggerak PKK Kota Tangerang Selatan, Banten, menggelar simulasi tentang pola asuh anak. Simu- lasi tersebut dilaksanakan dalam rangka persiapan lomba tingkat Provinsi Banten mengenai pola asuh anak. Secara nasional, TP PKK juga menggelar Jambore Kader PKK yang salah satu agendanya adalah lomba Simulasi pola asuh anak. penyuluhan PA2K (pola asuh anak dalam keluarga). l

pendidikan keluarga l agustus 2017 41 Komunitas

Merangkul Keluarga demi Masa Depan Anak dan Bangsa Menjadi orang tua adalah peran yang istimewa. Bukan hanya untuk keluarga sendiri, sebagai orang tua, kita bisa berperan aktif untuk saling mendukung orang tua di sekitar untuk terus belajar. Seperti kiprah orang tua yang bergabung dalam Yayasan Rangkul Keluarga Kita.

Yanuar Jatnika

42 pendidikan keluarga l Agustus 2017 5 Prinsip CINTA 1. ’Keluarga Kita’ mencintai dengan CARI CARA sepanjang masa. Tantangan hadir setiap hari, dan setiap keluarga tak henti belajar untuk selalu mencari cara terbaik untuk menemukan jalan keluar dari berbagai tantangan tersebut.

2. ’Keluarga Kita’ mencintai dengan INGAT IMPIAN TINGGI. Pengasuhan adalah perjalanan panjang, dan berpegangan pada tujuan pengasuhan di akhir akan mencegah kita untuk mengambil jalan pintas, seperti melalukan kekerasan, ancaman dan cara tidak efektif lainnya yang berdampak negatif pada anak.

3. ’Keluarga Kita’ mencintai dengan me-NERIMA TANPA DRAMA. Setiap anak terlahir dengan keunikannya, menerima hal-hal terbaik dari anak juga menerima anak di saat sulit tanpa syarat adalah salah satu kunci keberhasilan pengasuhan.

4. ’Keluarga Kita’ mencintai dengan TIDAK TAKUT SALAH. Kesalahan adalah kesempatan belajar, dan dari keluarga yang mencontohkan dengan baik penerapan prinsip ini akan menumbuhkan anak yang bahagia, mandiri dan cerdas.

5. ’Keluarga Kita’ mencintai dengan ASYIK BERMAIN BERSAMA. Interaksi positif dan menyenangkan dapat dilakukan semua keluarga, tanpa batas sosial ekonomi, ruang dan waktu. Anak yang tumbuh dalam keluarga dengan interaksi yang baik, akan dapat menularkan hal-hal positif pada lingkungan di sekitarnya.

Banyak yang perlu diperjuangkan di negeri tercinta kita: Indonesia yang demokratis dan anti korupsi, ke- luarga yang terus belajar dan berdaya, anak yang baha- gia, mandiri dan cerdas. Tak sedikit jalan untuk berkontribusi dalam me- wujudkan cita-cita di atas. Contohnya Yayasan Rang- ”Perjalanan keluarga memang berbeda- kul Keluarga Kita atau sebagai organisasi lebih populer beda tapi berbagi cerita jadi salah satu kebiasaan yang harus kita lakukan dengan sebutan ’Keluarga Kita’ memilih pendidikan, bersama. Tidak ada sekolah jadi orang dalam hal ini khususnya pendidikan keluarga. tua, karenanya pelajaran satu keluarga ’Keluarga Kita’ percaya bahwa keluarga adalah adalah refleksi dan inspirasi yang tak pendidik pertama dan utama karena dari keluarga ternilai bagi keluarga lainnya.”

pendidikan keluarga l agustus 2017 43 Komunitas

anak belajar berbagai keterampilan dasar untuk kelak memberdayakan dirinya dan menjadi yang terbaik bagi dunianya. Tak hanya itu, semua hal dilakukan dalam keluarga memiliki tanggung jawab sosial, tidak hanya akan memengaruhi anak dan anggota keluarga tersebut, namun juga berdampak pada anak dan ke- luarga lain. ’Keluarga Kita’ didirikan pada 2012 dan diselengga- rakan berdasar pengalaman sebagai orang tua, dikurasi oleh pakar, didasari riset dan praktik baik di bidang pendidikan serta psikologi anak. Tujuan ’Keluarga Kita’ adalah meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia dengan melibatkan semua orang sebagai pendidik dan menjadi bagian dari pendidikan keluarga. Wujud nyatanya adalah program pemberdayaan keluarga yang dinamai Rangkul (Relawan Keluarga Kita). Rangkul adalah kumpulan orangtua dan tak sedikit juga yang belum menjadi orangtua yang ber- gabung dengan program ini, yang dalam satu tahun menyebar di 39 Kabupaten/Kota di berbagai wilayah Orang Tua Realistis Indonesia. Slogan utama ’Keluarga Kita’ adalah ’Mencintai de- Rangkul adalah mereka yang telah mendapat pem- ngan Lebih Baik’ dan para Rangkul menjalankan bekalan materi kurikulum pengasuhan yang disusun perannya berpegangan pada 5 Prinsip CINTA (lihat ’Keluarga Kita’. Ada tiga kurikulum yang disusun ber- infografis) dasar data, riset dan bukti, yaitu Hubungan Reflektif, Rangkul bukanlah orang tua yang sempurna, na- Disiplin Positif dan Belajar Efektif. Tiga kurikulum mun orang tua yang realistis yang terus berusaha ini berisi pemahaman dan keterampilan dasar yang menerapkan prinsip-prinsip di atas, terlepas dan ber- diperlukan orangtua untuk dapat menjalankan peran- bagai kekurangan dan kegagalan yang dihadapi. Men- nya dengan baik dalam tumbuh kembang anak. Penje- jadi orang tua adalah peran yang istimewa, bukan ha- lasan lengkap tentang tiga kurikulum tersebut dapat nya berkontribusi dalam keluarga masing-masing, dilihat di situs resmi: www.keluargakita.com. dengan menjadi Rangkul maka juga berperan aktif un- Setelah Rangkul mendapatkan pembekalan atas tuk saling mendukung orang tua di sekitarnya untuk Kurikulum ’Keluarga Kita’ dan keterampilan untuk terus belajar. menjadi fasilitator, mereka dapat menjalankan sesi Berikut ini adalah beberapa cerita dari Rangkul ’Berbagi Cerita Rangkul’ yaitu sesi parenting yang uta- yang tersebar di berbagai wilayah. manya adalah berbagi pengalaman menghadapi per- ”Rangkul itu menjawab mimpi saya untuk ber- masalahan sehari-hari berdasarkan panduan materi sama berbagi praktik baik pengasuhan,” kata Tyas, dari Keluarga Kita. pemerhati anak, Rangkul Yogyakarta. ”Perjalanan keluarga memang berbeda-beda tapi ”Karena belajarnya berkelanjutan, lebih termoti- berbagi cerita jadi salah satu kebiasaan yang harus vasi untuk menjadi individu dan keluarga yang lebih kita lakukan bersama. Tidak ada sekolah jadi orang dan bermanfaat untuk keluarga lain juga,” cerita Syah- tua, karenanya pelajaran satu keluarga adalah refleksi ri, yang berprofesi sebagai Sales Marketing dan aktif dan inspirasi yang tak ternilai bagi keluarga lainnya,” menjadi Rangkul di Sukabumi, berpasangan dengan papar Najelaa Shihab, psikolog dan pendidik, pendiri istrinya Widdy yang juga menjadi Rangkul di Jakarta ’Keluarga Kita’. Timur.

44 pendidikan keluarga l Agustus 2017 Dhila, seorang Ibu Rumah Tangga di Sorowako, Sulawesi Selatan mengatakan, ”Sejak menjadi Rang- Berbagai macam kegiatan Rangkul untuk berperan aktif untuk kul, saya jadi ibu yang lebih rileks.” saling mendukung orang tua di sekitarnya untuk terus belajar. ”Setiap selesai mengadakan sesi Berbagi Cerita Rangkul, rasanya ingin segera mengadakan sesi lagi,” Vivi yang sehari-hari bekerja sebagai manajemen se- buah sekolah, aktif mengadakan sesi sebagai Rangkul Pekanbaru dan sesekali di Bandung, kota lain tempat- nya beraktivitas. ”Rangkul itu menjawab mimpi saya Semoga Rangkul dapat menjadi bagian dari peru- untuk bersama berbagi praktik baik bahan pendidikan Indonesia menuju kualitas yang pengasuhan.” lebih baik dan dapat menjadi teman seperjalanan ke- luarga Indonesia. l

pendidikan keluarga l agustus 2017 45 sekolah sahabat keluarga

SMP Negeri 1 Karawang Barat: Bersinergi dengan Orang Tua Siswa Menata Sekolah Kerjasama yang baik antara sekolah dengan orang tua siswa berdampak positif. Seperti yang dilakukan SMP Negeri 1 Karawang Barat.

Yanuar Jatnika

46 pendidikan keluarga l Agustus 2017 awang Amid Mulyana. Selain itu, juga ha- dir beberapa anggota Dewan Pendidikan Kabupaten Karawang, dan beberapa kepala sekolah di Kabupaten Karawang. Menurut Rukmana, Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Karawang Barat, yang diper- lombakan ada sekitar 31 kelas, yakni kelas 7 dan kelas 8. ”Lomba ini diikuti siswa dan siswi, orang tua, bahkan anggota keluarga lain para siswa,” katanya, Kamis, 20 April 2017. Sekitar tiga hari sebelum penilaian, siang dan malam, paguyuban orang tua pada kelas-kelas itu membantu anak- anaknya bahu membahu memperindah kelas. Baik dari sisi interior, alat pembela- jaran, furnitur maupun bahan bacaan. Se- bagian besar kelas juga menata taman yang ada di depan kelas. Hari itu suasana SMP Negeri 1 Karawang Barat sangat berbeda. Di lapangan yang berada di tengah komplek persekolahan nampak panggung dan tenda besar de- ”Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Cianjur ngan ratusan kursi. Di sebelah kanannya, malam-malam datang ke sini, dalam kondisi hujan, berbagai stand menampilkan aneka hasil pakai kantong kresek membuat taman bersama anggota komite sekolah dan hadir protokoler karya siswa. pemerintah Kabupaten Karawang turun tangan. HSMP favorit warga Karawang itu te- Kalau sudah barengan dengan anaknya, mereka ngah menggelar Lomba Kelas Anyanang lupa jabatan, lupa pekerjaan, itu yang kami atau kelas aman, nyaman dan menyenang- manfaatkan.” kan. Lomba yang digelar pertama kali itu memperebutkan piala Direktorat Pembi- naan Pendidikan Keluarga, Ditjen PAUD dan Dikmas Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, untuk juara I, II, dan III. Se- lain itu, piala untuk Juara Harapan I-III dari Bank Rakyat Indonesia (BRI) Cabang Karawang Barat. Hadir dalam acara Lomba Kelas Anya­ nang itu antara lain Staf Ahli Mendikbud Bidang Inovasi dan Daya Saing Ananto Ku- suma Seta, Kasubdit Pendidikan Anak dan Remaja Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga Nanik Suwaryani dan Kepala Bi- dang PNFI Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Kar-

pendidikan keluarga l agustus 2017 47 sekolah sahabat keluarga

Dewan juri lomba terdiri dari Direktorat Pembinaan Pendi- misalnya sepulang kerja, menyempatkan dikan Keluarga, Dewan Pendidikan dan Dinas pendidikan Kabu- diri mampir ke sekolah. paten Karawang. Ada 25 item yang dinilai, termasuk kreativitas Sri, wali murid dari kelas 8-C, menam- siswa dan orang tua mereka dalam mendesain dinding dengan bahkan, semua kelas punya paguyuban orang aneka lukisan atau hiasan, melengkapi foto-foto, jadwal pelajaran tua. Keberadaan paguyuban kelas sudah ada dan kata-kata motivasi. sejak kepala sekolah SMPN 1 dijabat Cucu Apapun yang dilakukan di kelas itu, yang paling utama dalam Sumaryani. Namun waktu itu belum begitu penilaian itu adalah bagaimana pola dan intensitas kerjasama aktif dan hanya beberapa kelas yang punya. siswa dan orang tua dalam penataan kelas yang aman, nyaman ”Dengan paguyuban itu, kita ng- dan menyenangkan itu. gak perlu door to door ke rumah orang, cu- Untuk kelas 7, Juara I diraih oleh kelas 7-B, Juara 2 Kelas 7-A kup lewat grup WhatsApp saja, orang tua dan Juara 3 diraih kelas 7-I. Sedangkan untuk kelas 8, Juara 1 di- pada mengerti. Semua kelas punya grup raih kelas 8-H, Juara 2 kelas 8-G, dan Juara 3 diperoleh kelas 8-A. WA untuk saling berkomunikasi dan peng- awasan anak,” jelas Sri. Orang Tua Aktif Keberadaan paguyuban orang tua itu di- Sita, Ketua Paguyuban Kelas 7 B, menjelaskan, Lomba Kelas Any- respons positif bahkan didorong oleh guru. anang ini diberitahukan pihak sekolah pada akhir Maret lalu. Ia Melalui paguyuban itu ada komunikasi dua mengapresiasi kegiatan itu karena kelas menjadi bagus, mem- buat terjalinnya kekompakan antara siswa dengan ibu dan bapak. ”Beberapa, termasuk saya, sampai malam dan ada yang me- nginap karena pulang agak jauh. Saya senang, tidak ada keter- paksaan. Hasilnya untuk anak-anak kita sendiri agar nyaman dan ”Manajemen, keuangan dan senang belajar, akhirnya prestasinya Insya Allah bisa mening- sebagainya dikelola sendiri, kat,” tutur Sita. termasuk tempatnya juga di Keterlibatan orang tua dalam Lomba Kelas Anyanang di luar sekolah dengan pelatih dari luar sekolah dan guru. Saat SMPN I Karawang Barat hanyalah salah satu bentuk kegiatan pa- lomba, clubbing membawa nama guyuban kelas. Sebelumnya, orang tua telah terlibat dalam proses sekolah dan sekolah membantu pembelajaran di sekolah. dari sisi pendanaan. Para orang Seperti dikatakan Neni Sumarni, wali murid di kelas 8-A, se- tua rela membayar Rp 25 ribu mester lalu, dr Ade, salah seorang dokter anak di Karawang yang sampai Rp 35 ribu sebulan.” juga salah seorang wali murid, memberikan motivasi pada siswa dan siswi dalam kelas inspirasi. ”Beliau menceritakan proses be- lajarnya hingga berhasil meraih gelar dokter anak,” terangnya. arah antara guru dengan orang tua. Manfa- Untuk semester ini, paguyuban kelas Neni berencana meng- atnya, bila ada masalah dengan anak, seko- gelar kegiatan sharing pengalaman sebagai ibu dengan semua lah bisa dengan mudah menyampaikan pada orang tua. ”Setiap anak kan beda-beda karakter dan kemampuan- orang tuanya. nya sehingga orang tua pun berbeda perlakuannya,” jelasnya. ”Kita kan nggak mau anak kita sepe- Pertemuan antara guru dan orang tua sendiri dilaksanakan nuhnya diserahkan ke sekolah. Orang tua dua kali dalam setiap semester. Yakni saat bagi raport atau in- tetap harus membantu. Makanya, kerja- sidentil saat ada masalah atau kegiatan yang melibatkan orang sama orang tua dengan sekolah sangat ba- tua. ”Pihak sekolah juga selalu mengundang orang tua bila ada gus,” kata Sri. anaknya yang bermasalah atau ada yang perlu didiskusikan,” kata Neni. Mengajak Lewat Anak Hampir 70 persen orang tua, terutama di kelas anak Neni, Salah satu kendala bagi satuan pendidikan aktif. Meskipun ada yang bekerja, tapi setiap ada waktu luang, dalam pelaksanaan pendidikan keluarga

48 pendidikan keluarga l Agustus 2017 adalah mengajak atau mengundang orang Contoh lain, pengembangan potensi siswa di luar akademik, tua datang ke sekolah dan terlibat dalam seperti seni, olahraga, keterampilan dan sebagainya. Sebetulnya proses pembelajaran serta kemajuan seko- sudah ada sebanyak 26 kegiatan ekstra kurikuler. Masalahnya, lah. Strategi yang dilakukan Rukmana, Ke- karena mengetahui ada dana BOS atau bantuan operasional se- pala sekolah SMP Negeri 1 Karawang Barat, kolah, orang tua cenderung tidak berinisiatif membantu penda- adalah menggunakan pendekatan melalui naan. ”Padahal besaran dana BOS tak seberapa dibanding jumlah anak. ekskul yang kita punya,” kata Rukmana. ”Sekolah nggak mungkin atau sulitlah Karena itu, dibentuk klub, yakni sarana bagi siswa me- meminta langsung ke orang tua. Tapi kalau ngembangkan potensinya tapi dengan manajemen di luar se- anaknya yang minta, saya pastikan mereka kolah. ”Manajemen, keuangan dan sebagainya dikelola sen- siap menyanggupinya,” kata Rukmana. diri, termasuk tempatnya juga di luar sekolah dengan pelatih Rukmana lantas mencontohkan saat dari luar sekolah dan guru. Saat lomba, klub membawa nama digelar program Lomba Kelas Anyanang. sekolah dan sekolah membantu dari sisi pendanaan. Para ”Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) orang tua rela membayar Rp 25 ribu sampai Rp 35 ribu sebu- Cianjur malam-malam datang ke sini, da- lan,” jelasnya. lam kondisi hujan, pakai kantong kresek Saat ini baru ada dua ekstra kurikuler yang dibuat klub. Tar- membuat taman bersama anggota komite getnya semua, kecuali Paskibra, PMR dan Pramuka. sekolah dan hadir protokoler pemerintah ”Kalau ingin anak berhasil, tidak bisa sekolah saja yang ber- Kabupaten Karawang turun tangan. Kalau peran. Kami ingin mengetuk kembali bahwa pendidikan pertama sudah barengan dengan anaknya, mereka itu dari keluarga, 2/3 hari di keluarga, 1/3 di sekolah. Alhamdulil- lupa jabatan, lupa pekerjaan, itu yang kami lah, saat ini sudah terbentuk 45 paguyuban kelas,” tandas Ruk- manfaatkan,” jelasnya. mana.

pendidikan keluarga l agustus 2017 49 sekolah sahabat keluarga Bersama Orang Tua Siswa Bikin Buku Tata Krama

Salah satu upaya yang dilakukan SMP Negeri Rukmana, Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Karawang Barat, 1 Karawang Barat dalam membentuk Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan karakter pesertas didik Nomor 75 tahun 2016 tentang Komite Sekolah, paguyuban kelas adalah dibuatnya Buku lantas membentuk komite sekolah. ”Jadi kita balik, kita bentuk Penghubung atau dulu paguyuban kelas, lantas dari situ dibentuk komite seko- Buku Tata Krama. Buku lah yang anggotanya terdiri dari anggota paguyuban kelas yang tersebut disusun bersama potensial ditambah tokoh masyarakat di sekitar sekolah,” jelas orang tua siswa. Rukmana. Hingga kini SMPN 1 sudah menggelar dua kali kelas inspirasi. eti Tresnawati, Koordinator Pertama menghadirkan Amid Mulyana, Kepala Bidang PNFI Di- Bimbingan dan Konseling nas Pendidikan Kabupaten Karawang. Kedua menampilkan Ke- SMPN 1 Karawang Barat, pala Satuan Lalu-Lintas Polres Kabupaten Karawang. ”Mereka Tmengatakan, pembuatan berbicara tentang pengalamannya saat sekolah dulu, bagaimana buku Tata Krama dirintis kepala sekolah cara belajar, bagaimana meniti karier dan bagaimana sukses di SMPN 1 sebelumnya, Cucu Sumaryani. kehidupan. Mereka memotivasi siswa untuk mempunyai cita- ”Buku penghubung atau yang disebut cita dan upaya mencapainya. Rencananya setiap bulan ada orang Buku Tata Krama itu dibuat bersama tua yang tampil,” jelas Rukmana. antara orang tua dengan guru dan Upaya menarik lain yang dilakukan SMPN 1 Karawang Barat siswa,” katanya. dalam melibatkan Endang, orang tua siswa, terkait bank sampah. Dalam Buku Tata Krama itu ada Dia berprofesi sebagai pengumpul sampah sekaligus pengelola berbagai indikator pelanggaran dan sampah. sanksi. Antara lain ketahuan merokok, Sampah di sekolah dikumpulan OSIS melalui kantong besar, terlambat masuk sekolah, tidak masuk lantas dibawa ke lokasi penampungan sampah milik sekolah. Se- kelas, berpakaian tidak sesuai aturan minggu sekali ditimbang, sampah plastik dan kertas jadi uang. dan tidak pantas dan sebagainya. Rukmana menyatakan, sekolah sangat terbuka dalam beker- Juga ada indikator perilaku baik jasama dengan para orang tua siswa. Menurutnya, bantuan yang dan penghargaan yang diberikan. diberikan orang tua itu bisa bermacam-macam, mulai dari dana, barang bekas, barang baru, atau cukup tenaga dan pikiran. l

50 pendidikan keluarga l Agustus 2017 Seperti menjaga kebersihan, membantu ketertiban Dengan Buku Tata Krama itu, selain komunikasi sekolah, membantu sesama teman dan sebagainya. melalui WA, orang tua bisa mengetahui perkembangan Kedua hal itu diamati dan dinilai guru dan staf tata anaknya di sekolah dan secepatnya mengantisipasi bila usaha. Bila seorang anak melakukan pelanggaran, ada ada hal-hal yang tidak diinginkan. ”Bila pelanggaran poin minus 1-100. Sebaliknya, bila berperilaku baik, ada mencapai minus 50 misalnya, orang tua kita undang poin plus 1-100. ”Kalau poin pelanggaran mencapai untuk mencari solusinya,” terang Teti. minus 100 dan tidak ada upaya menyeimbangkan Sri, salah seorang wali murid mengaku anaknya dengan perilaku baik, anak disarankan mencari sekolah sempat memperoleh minus 50. Namun, melalui lain,” jelas Teti. kerjasama dengan sekolah, terutama guru, pihaknya Bila siswa ketahuan melanggar, maka yang turun tangan membantu memperbaiki perilaku bersangkutan bisa memperbaikinya dengan anaknya itu. melakukan perilaku baik. ”Pelanggaran tetap terjadi ”Dulu, anak saya paksa untuk mandiri dengan dan tetap diberi poin minus, tidak dihilangkan. nyuci dan nyetrika baju sendiri, hasilnya pakaiannya Tapi dengan melakukan perilaku baik dan dapat kerap kusut. Sekarang saya turun tangan ikut poin plus, diseimbangkan sehingga sekolah akan membantu mencuci dan menyetrika. Akhirnya saya mempertimbangkan dalam pemberian sanksi,” bisa lebih dekat dengan anak,” ujar Sri tersenyum. l jelasnya. Yanuar Jatnika

pendidikan keluarga l agustus 2017 51 sekolah sahabat keluarga

SLB Negeri B Kabupaten Garut: Membangun Jiwa Siswa dengan Dukungan Orang Tua Sinergi antara sekolah dan orang tua memberikan dampak luar biasa bagi siswa. SLB Negeri B Kabupaten Garut telah membuktikannya.

Yanuar Jatnika

52 pendidikan keluarga l Agustus 2017 nya, pergi dan pulang sekolah, ia sudah berani naik ojek sendiri, tanpa dikawal ibunya. Nabil juga sudah mulai mengenal uang dan sedang belajar belanja sendiri. ”Ia sudah tahu, kalau uang segini, belanja ini, kembalian- nya segini, ia sudah mulai berpikir,” ungkap Popi. Nabil juga sudah diajarkan cara membuka kompu- ter dan mengetik. ”Ia sudah bisa membedakan, mana file punya ayahnya, mana punya kakaknya dan mana punya dirinya,” tambah Popi. Kuncinya, lanjut Popi, pertama, rajin berkomu- nikasi dan berdialog dengan guru di sekolah. Dalam pertemuan itu, dibahas perkembangan kognitif, afek- tif, dan psikomotorik anak. Bila sudah teridentifikasi, orang tua dan guru sepakat memberikan perlakuan yang sama antara di sekolah dan di rumah. Selain itu, kedua pihak juga sepakat untuk mem- Nabil Dhiya Ulhaq A’isy (16) nampak rapi de- beri stimulus secara terus menerus pada si anak agar ngan seragam putih biru celana panjangnya. Gayanya kognitif, afektif, dan psikomotoriknya berkembang. cuek namun gerak-geriknya nampak gesit, cekatan Mulyawati, Kepala Sekolah SLB Negeri B Kabu- dan penuh inisiatif. Siswa kelas 9 SMP Luar Biasa Ne- paten Garut menuturkan, sejak lama sekolahnya men- geri B Kabupaten Garut itu terlahir dengan down syn- jalin kemitraan dengan orang tua siswa. Menurutnya, drome. kerjasama dengan orang tua siswa di sekolah luar bi- Beruntung, ibunya, Popi Wargani pernah mempe- asa atau sekolah buat anak-anak berkebutuhan khu- Nlajari gejala-gejala down syndrome, sehingga, walau- sus sebenarnya suatu keniscayaan. pun sempat sedih dan stres, ia dan suami, Hendri Hen- ”Anak-anak berkebutuhan khusus kan bisa dikata- darsah, segera mempelajari segala hal terkait down kan tergantung pada orang lain, bahkan untuk tindak- syndrome. Terutama bagaimana memperlakukannya, tanduk yang sederhana sekalipun. Untuk itu orang tua memberikan pengajaran dan pendidikan, dan bagai- harus berperan aktif,” kata Mulyawati. mana melatihnya agar bisa hidup mandiri. Saat usia Nabil mencapai 7 tahun, Popi mencari se- kolah luar biasa yang menurutnya baik. Sekolah yang punya komitmen kuat untuk mengajar dan mendidik anak-anak berkebutuhan khusus sehingga saat lulus bisa mandiri, setidaknya untuk rutinitas keseharian. Popi pun akhirnya menemukan SLB Negeri B Kabu- paten Garut. ”Saya melihat, SLB Negeri B ini punya komitmen kuat untuk memberi pelajaran dan pendidikan pada siswa-siswanya. Salah satu yang saya apresiasi dan menjadi dasar bagi saya untuk menentukan pilihan pada sekolah ini adalah kerjasama yang intensif antara pihak sekolah dan orang tua siswa,” tutur Popi saat di- temui beberapa waktu lalu di ruang tamu sekolah itu. Anak kedua dari 3 bersaudara ini (namun adiknya sudah meninggal), saat ini sudah bisa mandiri. Contoh-

pendidikan keluarga l agustus 2017 53 sekolah sahabat keluarga

Peran aktif orang tua siswa, dimulai sejak anak di- ada pula yang harus belajar dari nol,” katanya. daftarkan. Diawali dengan digelarnya assessment test Di SLB yang berlokasi di Jalan RSU No 62 Kelu- untuk menilai kemampuan calon siswa, lantas dilaku- rahan Sukakarya, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabu- kan dialog antara guru dengan orang tua siswa untuk paten Garut itu sendiri ada sekitar 120 siswa mulai lebih memahami profil calon siswa dan bagaimana jenjang SD sampai SMA yang terdiri dari tunarungu, perlakuannya secara tepat. tunagrahita, tunadaksa dan penyandang autisme. ”Meskipun ada dua orang yang memiliki ke- terbatasan yang sama, namun kadar atau tingkat Paguyuban Orang Tua keterbatasannya berbeda-beda. Hal itu akan membe- Kemitraan antara orang tua siswa dengan pihak se- dakan perlakuan dari guru dan bagaimana mengha- kolah sudah terjalin jauh-jauh sebelumnya di SLB dapinya,” jelas Mulyawati. Negeri B Kabupaten Garut. Setiap harinya, beberapa Dari hasil assessment test itulah segera dibentuk orang tua siswa menunggu anak-anaknya. Meman- rombongan belajar (rombel) yang masing-masing faatkan keberadaan para orang tua itu, pihak sekolah berisi maksimal 5 orang siswa dengan satu orang guru. lantas mengajak para orang tua berdiskusi tentang hal Kecuali untuk siswa yang mengidap penyandang au- ihwal pengasuhan anak. tisme, dalam satu rombel hanya ada satu siswa, satu Undangan dari Direktorat Pembinaan Pendidikan guru, dan satu guru pembantu. Keluarga Ditjen PAUD dan Dikmas Kementerian Pendi- Dari kelima siswa dalam satu rombel itu, menu- dikan dan Kebudayaan lebih memperkuat kemitraan itu. rut Mulyawati, masing-masing mempunyai kemam- Tatiek, salah seorang guru senior, mengatakan, puan yang berbeda. ”Keterbatasan yang sama, namun sekolahnya sudah menerima dua jenis bantuan, yakni tingkatannya berbeda. Misalnya, sama-sama tuna­ru­ penyelenggaraan pendidikan keluarga dan penguatan. ngu, namun ada yang sudah mampu merespons isya- Salah satu hasilnya yaitu sebuah ruangan seukuran rat tangan dengan mudah, ada yang agak susah dan sekitar 3x3 meter di halaman depan sekolah disulap

54 pendidikan keluarga l Agustus 2017 menjadi ruang paguyuban orang tua. Di ruangan itu, Paguyuban orang tua juga beberapa waktu lalu nampak buku-buku parenting, foto-foto dokumen- menggelar deklarasi Sekolah Ramah Anak, lomba gigi tasi, dan berbagai produk kerajinan buatan siswa. Pa- sehat bekerjasama dengan Puskesmas setempat dan guyuban orang tua itupun diberi nama ’Motekar’ yang menggelar pemberdayaan orang tua bersama komu- diambil dari bahasa Sunda yang maknanya kira-kira nitas Kerlip. kreatif, gigih, berusaha memperbaiki nasib. Banjir yang melanda Kota Garut pada September Bila diperlukan, beberapa orang tua juga diminta 2016 lalu juga menjadi indikasi guyubnya ’Motekar.’ bantuannya untuk membantu para siswa dalam pe- Saat itu, kompleks persekolahan yang lokasinya te- ningkatan keterampilan yang sudah jadi program se- pat di samping Kali Cimanuk termasuk yang paling kolah, yakni tata boga, tata busana, dan tata rias. ”Se- parah diterjang air bah dengan ketinggian air men- ring sekali orang tua yang memiliki kemahiran dalam capai antara 1 sampai 2 meter. Tak ayal, ratusan buku tata boga, tata busana atau tata rias, menjadi instruk- pelajaran, furniture, perlengkapan sekolah lainnya tur atau tutor bagi siswa,” kata Tatiek. kini menjadi bangkai yang siap dibuang. Usai banjir Hasilnya, untuk penyediaan seragam, baik sera- melanda, semua orang tua siswa dibantu para guru de- gam sekolah, seragam upacara atau seragam kegiatan ngan dukungan beberapa komunitas bisnis setempat lainnya, pihak sekolah tak pernah lagi memesan ke bahu membahu merenovasi gedung sekolah. pihak lain, sebab para siswa dibantu orang tua sudah Tak salah kiranya, dengan model kerjasama antara bisa membuat sendiri secara bersama-sama. Dalam sekolah dengan orang tua itu membuat SLB Negeri B keterampilan tata boga, siswa SLB dibantu para orang Kabupaten Garut menjadi Resource Center sekaligus tua berhasil membuat dan memasarkan penganan Pimpinan Gugus 21 SLB-SLB di wilayah Garut dan khas Garut, yakni Burayot. sekitarnya.l

pendidikan keluarga l agustus 2017 55 sekolah sahabat keluarga

Surat Cinta Kepala Sekolah SD utiara Persada untuk Orang Tua Secarik surat dari seorang Kepala Sekolah di Bantul beredar di beberapa grup media sosial. Isinya yang begitu positif dan menyentuh membuatnya menjadi viral.

bunga kusuma

56 pendidikan keluarga l Agustus 2017 Tak lama kemudian, Suwarsana melihat kata-kata yang ada dalam surat tersebut sangat tepat dengan suasana hatinya ketika itu. Dia terinspirasi untuk menulis dan ditambahi kata-kata sesuai dengan kon- disi orang tua di sekolah yang dipimpinnya. Suwarsana menegaskan, yang dia lakukan bukan untuk mencari perhatian publik, tapi hanya sebagai bentuk perhatian kepada orang tua/wali murid. Bu- kan kali itu saja dia memberi perhatian. Sepuluh hari sebelum siswa menjalankan ujian, Suwarsana me- ngumpulkan orang tua/wali murid di sekolah. Kepada orang tua/wali Suwarsana menyampaikan bahwa sebelum ujian sudah banyak yang dilakukan se- kolah untuk mendukung kesuksesan anak saat ujian. ”Sekolah sudah berusaha mendatangkan tambahan Surat tersebut ditulis Kepala Sekolah Dasar Muti- belajar, ada juga try out sebelum ujian,” katanya. ara Persada, Bantul Suwarsana, M.Pd dan dibagikan Suwarsana memberikan motivasi kepada orang sendiri kepada orang tua murid saat memberikan ha- tua dan mendorong mereka untuk mendampingi sil pengumuman ujian nasional beberapa waktu lalu. anaknya belajar. ”Dalam 10 hari itu orang tua masih Menjadi viral karena pesan yang disampaikan dalam bisa berdoa, mengajari anak, memberikan tambahan surat tersebut sangat menyentuh hati orang tua. ilmu, memberikan gizi terbaik, memberikan kasih Menurut Suwarsana, isi surat tersebut sebenarnya sayang yang baik. Banyak yang bisa dilakukan orang Sbukan murni tulisannya. Dia mengambil sebagian pe- tua,” katanya. san berantai yang pernah dibaca dari grup whatsapp. ”Rasanya sangat tepat disampaikan kepada orang tua di saat pengumuman hasil ujian,” terangnya saat dite- mui di SD Mutiara Persada, Bantul. Surat resmi yang dinamakan ’Surat Cinta’ ter- sebut menjadi salah satu bentuk perhatian sekolah kepada orang tua. ”Saya ingin berkomunikasi dan bersilaturah­mi pada orang tua. Ini bentuk tanggung jawab sekolah terhadap orang tua tentang hasil ujian. Saya mengajak orang tua, apapun hasilnya, anak su- dah berusaha semaksimal mungkin untuk menghasil- kan nilai yang terbaik,” katanya. Suwarsana mengakui, tahun ini nilai kelulusan siswa kelas 6 SD Mutiara Persada lebih rendah dari ta- hun sebelumnya. Bukan hanya terjadi di SD yang dia pimpin, tapi juga sebagian besar wilayah Bantul, Yog- yakarta. Bapak tiga anak ini mengaku sempat kecewa de- ngan hasil anak didiknya. ”Saya seperti orang tua lainnya, pengin anaknya dapat nilai lebih. Saya tidak marah, tapi terlihat dari wajah saya kalau saya kecewa dengan nilai itu,” tuturnya.

pendidikan keluarga l agustus 2017 57 sekolah sahabat keluarga

Pada hari pelaksanaan ujian, Suwarsana meyakin- Budaya dan Karakter kan orang tua agar terus mendoakan putra-putrinya Tentang keterlibatan orang tua di SD Mutiara Persa- dan menghargai perjuangan yang sudah dilakukan da, Suwarsana bersyukur berlangsung dengan sangat anak. Begitu pula ketika hasilnya tidak sesuai harapan, baik. Mereka rutin melakukan pertemuan lewat ko- dia merasa perlu memberikan motivasi kembali ke- mite sekolah. Orang tua juga aktif dalam membantu pada orang tua agar tidak kecewa. kebutuhan sekolah. Seperti misalnya saat perpisahan ”Saya ingin mengajak orang tua dapat merubah sekolah, hampir sebagian besar kebutuhan panggung pandangannya untuk tidak fokus pada nilai ujian saja. disanggupi oleh komite sekolah. Belum tepat rasanya nilai ujian menjadi tolok ukur ke- Fokus utama lainnya di sekolah tersebut yakni berhasilan anak usia kelas 6 SD,” beber Suwarsana. pendidikan budaya dan karakter bangsa. SD Mutiara Kepada orang tua, Suwarsana menyampaikan, Persada menerapkan kurikulum international plus. prestasi anak memang penting, tapi menghargai karya ”Sudah tiga tahun belakangan ini ada kelas internasio- anak itu jauh lebih penting. ”Saya ingin menumbuh- kan kepekaan agar orang tua tetap menyayangi anak meskipun nilainya jelek,” katanya. Suwarsana bersyukur ’surat cinta’ yang disampai- kan kepada orang tua bisa viral dan dapat turut me- nyadarkan untuk tidak terfokus pada hasil, tapi lebih pada perjuangan anak.

”Saya ingin mengajak orang tua dapat merubah pandangannya untuk tidak fokus pada nilai ujian saja. Belum tepat rasanya nilai ujian menjadi tolok ukur keberhasilan anak usia kelas 6 SD.”

58 pendidikan keluarga l Agustus 2017 Tidak hanya mengembangkan akademis, SD Muti- ara Persada juga mengembangkan ekstrakulikuler yang jumlahnya cukup banyak, seperti karate, renang, bulu tangkis, taekwondo, dance, robotic dan masih banyak agi. Beberapa dari ekstrakulikler tersebut bahkan me- raih prestasi tingkat nasional dan international. SD Mutiara Persada juga fokus pada perkem- bangan teknologi dan informasi. Karena itu, mereka juga menyiapkan ruangan untuk mendukung kegiat- an-kegiatan untuk siswa. Hal tersebut sesuai dengan isi surat yang ditulis Suwarsana. Berikut isinya: Dengan hormat, Suwarsana Bersyukur melalui surat ini kami menjumpai Bpk/ Ibu/Sdr, Orang tua/wali terbaik yang terus mendu- kung putra/putri meraih prestasi, bersinergi bersama kami di Mutiara Persada. ”Anak sekarang susah sekali menghargai Bersama surat ini kami sampaikan bahwa Ujian orang tua, karena itu kita menekankan anak Anda telah selesai. Saya tahu Anda cemas dan pada guru untuk mengajarkan bagaimana anak bisa menghargai orang tua dengan berharap anak Anda berhasil dalam ujiannya. Tapi, baik, salah satunya dengan bersalaman mohon diingat, di tengah-tengah para pelajar yang dengan guru.” menjalani ujian itu, ada calon seniman, yang tidak perlu mengerti Matematika. Ada calon pengusaha, yang tidak butuh pelajaran Sejarah atau Sastra. Ada nal khusus. Kita juga berstandar internasional dengan calon musisi, yang nilai Kimia-nya tidak akan berarti. memberikan pelajaran Bahasa Inggris dan Bahasa Ada calon olahragawan, yang lebih mementingkan fisik Mandarin,” urai Suwarsana. daripada Fisika di sekolah. Ada calon Photografer yang Pendidikan budaya dan karakter diawali dengan lebih berkarakter dengan sudut pandang art berbeda ajaran sopan santun yang wajib dilakukan siswa saat yang tentunya ilmunya bukan dari sekolah ini. baru tiba di sekolah. Rutinitas pagi hari, guru-guru Sekiranya anak Anda lulus menjadi yang teratas, menyambut siswa di depan gerbang, kemudian siswa hebat! Tapi bila tidak, mohon jangan rampas rasa per- datang bersalaman dengan semua guru. caya diri dan harga diri mereka. Katakan saja: “Tidak ”Anak sekarang susah sekali menghargai orang tua, apa-apa, itu hanya sekedar ujian.” Anak-anak itu dicip- karena itu kita menekankan pada guru untuk menga- takan untuk sesuatu yang lebih besar lagi dalam hidup jarkan bagaimana anak bisa menghargai orang tua de- ini. ngan baik, salah satunya dengan bersalaman dengan Katakan pada mereka, tidak penting berapapun guru,” jelas Suwarsana. nilai ujian mereka, Anda mencintai mereka dan tak Selain itu, SD Mutiara Persana juga mengedepan- akan menghakimi mereka. Lakukanlah ini, dan di saat kan tentang kebersihan sekolah. ”Biasanya mereka di itu, lihatlah anak Anda menakhlukkan dunia. Sebuah rumah punya pembantu banyak, jadi bisa seenaknya. ujian atau nilai rendah takkan mencabut impian dan Disini kan nggak bisa begitu. Kalau ada yang menyim­ bakat mereka. Dan mohon, berhentilah berpikir bahwa pang dengan kebersihan, harus segera diberitahu oleh hanya dokter dan insinyur yang bahagia di dunia ini. guru. Bagaimana mereka beradab di lingkungan se- Semoga surat ini bermanfaat dan dapat menyadarkan kolah, kamar mandi dan tempat lainnya,” tambah Su- kita tentang sudut pandang terhadap anak-anak kita. warsana. Amin. Mohon maaf apabila kurang berkenan. l

pendidikan keluarga l agustus 2017 59 ruang keluarga ’Sekolah Ibu’: Ibu Berdaya, Anak Berprestasi Para ibu diharapkan mempunyai keterampilan dan metode pendidikan cara mengasuh anak secara baik dan efektif. Para ibu juga bisa menambah wawasan, dan pengalaman tentang tumbuh kembang anak,

memotivasi anak lebih rajin Orang tua siswa baru TK Pembina Pangkalpinang saat belajar serta mengembangkan menerima penjelasan di pengenalan lingkungan sekolah. pendidikan anak yang tepat dan dapat dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari Melalui kegiatan itu, para ibu yang men- jadi peserta diharapkan mempunyai kete- rampilan dan metode pendidikan cara meng- Yanuar Jatnika asuh anak secara baik dan efektif. Para ibu juga bisa menambah wawasan, tambah peng- Mari kita bayangkan, para ibu yang memiliki anak-anak usia dini alaman, tambah ilmu, mengetahui tumbuh berada di sebuah kelas di lembaga PAUD, kelompok bermain, tem- kembang anak, memotivasi anak lebih rajin pat penitipan anak atau satuan pendidikan sejenis. Bukan sekedar belajar serta mengembangkan pendidikan bersenda-gurau, tapi mendapatkan materi-materi pengasuhan, anak yang tepat dan dapat dipraktikkan da- seperti pengetahuan tumbuh kembang anak, kesehatan anak, pola lam kehidupan sehari-hari. Karena menjadi- asuh sehat di rumah, cara mendidik kemandirian pada anak, toilet kan para ibu sebagai peserta didik, maka ke- training, dan jenis-jenis pola asuh lainnya. giatan ini dinamakan ‘Sekolah Ibu’. Para ibu itu tidak setiap hari ber’sekolah’ seperti itu, tapi Model ‘Sekolah Ibu’ seperti itulah yang mungkin hanya sekitar sebulan sekali selama 6 bulan. Setiap kali akan menjadi salah satu model penyeleng- pertemuan berlangsung sore hari selama 2 sampai 3 jam yang garaan pendidikan keluarga yang akan di- waktunya dirancang bersamaan dengan kegiatan anak-anak di kembangkan Direktorat Pembinaan Pendi- PAUD, kelompok bermain atau tempat penitipan anak (TPA). dikan Keluarga, Ditjen PAUD dan Dikmas, Yang menjadi ‘guru’ atau narasumber adalah guru-guru pendi- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. dikan anak usia dini atau bisa juga dilakukan dialog atau sharing Direktorat yang baru dibentuk tahun antara orang tua dalam hal mendidik anak. 2015 lalu ini memang mempunyai tugas

60 pendidikan keluarga l Agustus 2017 utama, salah satunya adalah penguatan Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga menilai hasil pene- pelibatan keluarga dan masyarakat da- litian itu layak untuk dijadikan salah satu model penyelenggaraan lam mendukung pendidikan anak di sa- pendidikan keluarga dan menyesuaikannya dengan visi dan misi tuan pendidikan dan di rumah untuk pe- serta tugas utama Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga. nguatan pendidikan karakter dan budaya “Sekolah Ibu” ini memiliki dua sasaran yaitu ibu dan anak se- prestasi anak. cara berjenjang. Artinya, ibunya didik terlebih dahulu kemudian Nah, agar tugas utama tersebut dapat ibu mendidik anaknya. Artinya pula, proses pembelajaran di “Se- dilaksanakan, Direktorat mengembang- kolah Ibu” ini dirancang dalam dua metode, untuk orang dewasa, kan model penyelenggaraan pendidikan walaupun pada proses selanjutnya, dengan materi yang sama, keluarga sebagai pedoman pelaksanaan. orang tua melanjutkannya kepada anak-anaknya. Artinya, di “Se- Model tersebut akan diimplementasikan di kolah Ibu” itu, materi disajikan dalam bentuk modul pembelaja- semua satuan pendidikan, baik di jenjang ran yang dirancang untuk orang dewasa atau orang tua dan anak PAUD, sekolah dasar, sampai jenjang SMA/ dengan cara atau metode yang berbeda. SMK, dan satuan pendidikan nonformal. Materi-materi yang diberikan di ‘Sekolah Ibu” itu secara Model tersebut dapat dikembangkan umum terkait pola pengasuhan anak. Materi bisa ditentukan pi- oleh Unit Pelaksana Teknis (UPT) di daerah, hak penyelenggara atau diusulkan oleh para ibu yang disepakati seperti Balai Pengembangan PAUD dan DIK- bersama dengan tetap mengacu pada standar yang ditetapkan MAS. Namun, Direktorat juga bisa mengkaji Kementerian pendidikan dan kebudayaan. Standar itu meliputi, model-model yang dikembangkan pihak dipunyainya Indikator capaian perkembangan sosial, emosional, lain, seperti dari kalangan akademisi atau moral, kognitif dan psikomotorik para peserta didik. lembaga penelitian untuk diusulkan sebagai Selain itu, penyaji atau narasumber di “Sekolah Ibu” itu mem- referensi bagi satuan pendidikan dalam me- punyai tingkat pendidikan, pengalaman bekerja, pelatihan yang ngembangkan model pendidikan keluarga. diikuti dan kegiatan penunjang lainnya yang terkait pendidikan Darimana pun asalnya, model tersebut keluarga dan atau pendidikan anak. menunjukan kuatnya pelibatan orang tua Standar yang harus dipenuhi juga terkait proses pelatihan, di satuan pendidikan dalam mengembang- seperti bagaimana pendidik melakukan proses pembelajaran kan karakter dan budaya prestasi anak. dimulai dari aktivitas pembukaan, inti dan penutup. Terakhir adalah standar sarana dan prasarana, seperti umlah ruangan, ke- Sasaran berjenjang nyamanan ruangan, ketersediaan alat permainan edukatif, APE “Sekolah Ibu” sejatinya merupakan hasil luar, kamar mandi dan saran prasarana minimal yang harus ada penelitian yang dilakukan Yoyon Suryono, dalam setiap pelayanan PAUD. dan Puji Yanti Fauziah, dua orang maha- Tempat pembelajaran ‘Sekolah Ibu” ini bisa bergilir meman- siswa S2 di Universitas Negeri Yogyakarta. faatkan bangunan PAUD, kelompok bermain atau TPA yang ada di Hasil penelitian itu dimuat di Jurnal Pene- wilayah tersebut yang ditetapkan sebagai satuan PNF yang meng- litian dan Evaluasi Pendidikan, Volume 19 ikuti kegiatan uji model. Agar model ‘Sekolah Ibu” ini terlaksana, No. 2 , Desember 2015, Universitas Negeri tentunya memerlukan dukungan pihak kelurahan, bahkan keca- Yogyakarta berjudul “Model pendidikan ka- matan, pengelola PAUD, KB, TPA serta juga didukung Himpunan rakter bagi anak melalui “Sekolah Ibu” non- Pendidik dan Tenaga Kependididikan Anak Usia Dini (HIMPAU- formal di pedesaan”. DI) setempat. Keduanya melakukan penelitian di Ke- Namun yang perlu dipahami, “Sekolah Ibu” ini merupakan camatan Pajangan Kabupaten Bantul, Yog- pengembangan program yang bersifat tentatif. Artinya, bila pe- yakarta terhadap 11 kelompok bermain dan ngelola PAUD, KB atau TPA mempunyai model lain yang lebih 11 Satuan pendidikan sejenis dengan res- baik, lebih tepat dan sesuai dengan kondisi setempat, dimung- ponden orang tua sebanyak 60 orang. kinkan untuk menggunakan model lain itu. l

pendidikan keluarga l agustus 2017 61 ruang keluarga Orang Tua Antusias Menyambut Hari Pertama Sekolah

Hari Pertama Sekolah (HPS) merupakan momentum baik bagi orang tua untuk dapat menjalin hubungan baik dengan sama-sama mendukung kegiatan di sekolah para pendidik di sekolah. anak-anaknya. Salah satunya, aktif mengha- diri dan mendukung kegiatan pertemuan de- ngan wali kelas, baik di awal tahun pelajaran, pertengahan, maupun akhir tahun pelajaran. Yanuar Jatnika ”Pertemuan orang tua/wali dengan wali kelas ini penting agar terjadi komu- Hubungan baik antara orang tua dan guru di sekolah penting nikasi dan interaksi terkait berbagai per- untuk menumbuhkan karakter dan prestasi anak didik. Ter- masalahan yang timbul dalam hal proses utama karena orang tua atau keluarga adalah pendidik pertama pembelajaran anak di sekolah dan di rumah, dan utama. serta prestasi yang dicapai anak didik,” kata ”Hendaknya sekolah, rumah dan masyarakat bersinergi men- Sukiman di hadapan ratusan siswa baru ciptakan ekosistem pendidikan yang dapat mendukung gerakan pada hari pertama sekolah (HPS) di SMP pendidikan karakter,” kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Negeri 1 Karawang Barat, Jawa Barat. Muhadjir Effendy saat memimpin apelAnak Cerdas Berkarakter Didampingi Kepala Sekolah SMPN 1 yang bersamaan dengan pelaksanaan HPS dan masa pengenalan Karawang Barat Rukmana dan Kepala Bi- lingkungan sekolah (MPLS) di Sekolah Menengah Pertama dang PNFI Dinas Pendidikan Kabupaten (SMP) Negeri 2 Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng), 17 Karawang Amid Mulyana, Sukiman me- Juli 2017 lalu. negaskan, melalui kolaborasi antara orang Ditegaskan Muhadjir, melalui diterbitkan Peraturan Menteri tua dengan pihak sekolah, semua kegiatan Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 75 Tahun anak-anak didik akan terpantau, tidak saja 2016 Tentang Komite Sekolah, masyarakat dapat berkolaborasi oleh sekolah tetapi juga oleh orang tua. dengan Komite sekolah dapat mendorong perbaikan di tingkat ”Nanti di setiap kelas akan dibentuk satuan pendidikan. paguyuban orang tua sebagai wahana sa- Sementara itu, di hari yang sama di Karawang, Jawa Barat, Di- ling berkomunikasi dengan sesama orang rektur Pembinaan Pendidikan Keluarga, Ditjen PAUD dan Dik- tua dan memberikan ide-ide kepada seko- mas, Kemdikbud, Sukiman, mengajak para orang tua untuk ber- lah demi kemajuan sekolah anak-anak di-

62 pendidikan keluarga l Agustus 2017 dan monitoring terhadap puluhan satuan pendidikan mulai jen- jang PAUD sampai SMA dan SMK di 27 provinsi.

Antusiasme orang tua Sebagian besar orang tua terlihat menyadari pentingnya meng- antar anak di hari pertama sekolah. Di seluruh satuan pendi- dikan, di hari pertama sekolah itu, para orang tua terlihat meme- nuhi halaman sekolah anak-anaknya. Mereka nampak antusias mengantar anaknya sekolah, ter- utama anaknya yang baru pertama menginjak bangku SD, SMP atau SMA. Tidak sekadar mengantar, para orang tua juga ber- interaksi dengan para guru, berkenalan dengan sesama orang tua dan mengenali fasilitas-fasilitas yang ada di sekolah. Di SMPN 1 Karawang Barat, acara HPS dimulai dengan halal bihalal diikuti oleh seluruh siswa kelas 7, 8 dan 9. Selesai halal bi- halal kelas 8 dan 9 diminta belajar di rumah. Sedangkan siswa ke- las 7 mengikuti MPLS selama 3 hari, dimulai dengan lesehan di diknya,” jelas Sukiman. lapangan dengan menyaksikan atraksi angklung dan taekwondo, Sukiman juga mendorong para siswa dua kegiatan ekstra kurikuler yang ada di sekolah tersebut. didik untuk berprestasi, tidak hanya da- Selesai menyaksikan atraksi, para siswa dan orang tua masuk lam bidang akademik, tetapi juga non aka- ke ruang kelas untuk memperoleh penjelasan dari wali kelas ten- demik. Untuk itu sekolah didorong selalu tang tujuan dan proses MPLS, info fasilitas sekolah, sistem pem- memberikan apresiasi atas setiap prestasi belajaran, jenis-jenis kegiatan ekstra kurikuler, tata tertib seko- apapun yang diraih anak didik. lah serta pentingnya komunikasi dan kerjasama antara sekolah ”Contohnya, kalau anak didik memper- dan orang tua. oleh nilai-nilai bagus atau meraih prestasi ”Orang tua diminta membentuk paguyuban orang tua di kelas dalam bidang olahraga, kesenian atau ke- anak-anaknya guna saling berkomunikasi untuk kemajuan seko- giatan ilmiah, guru tidak segan-segan me- lah,” kata kepala SMP 1 Karawang Barat Rukmana. ngabarkan dan mengucapkan selamat pada Lain lagi di Sekolah Dasar Islam Terpadu Karimun, Riau. Di se- orang tua, sehingga kemajuan anak didik kolah tersebut, para siswa kelas 1 yang baru masuk disambut oleh tidak hanya kebanggaan sekolah, tapi juga beberapa badut dengan karakter-karakter lucu dan lagu Hari Per- orang tua,” tambah Sukiman. tama Masuk Sekolah. Sedangkan di SMP Negeri 2 Sungai Penuh, Pada 17 Juli itu sebagian besar peserta Jambi, para siswa baru diajak melakukan berbagai permainan tra- didik, mulai jenjang PAUD, SD sampai SMA disional untuk menjalin keakraban dengan siswa lainnya. dan SMK mulai melakukan aktifitas pem- Sementara di SMA Negeri 2 Kediri, Jawa Timur, langsung di- belajaran dengan menggelar program Hari gelar Kelas Inspirasi bertajuk Eksekutif Mengajar. Yang tampil di Pertama Sekolah serta Masa Pengenalan hari pertama MPLS adalah Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar. Lingkungan Sekolah (MPLS) sesuai Per- Di hadapan 360 siswa-siswi baru, walikota yang akrab disapa aturan Menteri Pendidikan dan Kebuda- Mas Abu ini menekankan agar generasi muda memiliki cita-cita yaan Nomor 18 tahun 2016 Tentang Hari tinggi dan memiliki daya saing. Serta tidak mengikuti tren yang Pertama sekolah Bagi Siswa Baru. kurang baik. Menyambut HPS dan MPLS tersebut, ”Kalau punya cita-cita yang tinggi sekalian. Jadi anak muda sekitar 35 orang staf Direktorat Pembinaan jangan lebay. Karena lebay itu tren yang kurang baik,” tandas Mas Pendidikan Keluarga melakukan supervisi Abu.l

pendidikan keluarga l agustus 2017 63 apa siapa?

Darius Sinathrya-Donna Agnesia Memberi Kebebasan Sekaligus Batasan

Darius Sinathrya dan Donna Agnesia memiliki cara khusus dalam mengasuh ketiga buaah hatinya. Memberikan kebebasan sekaligus batasan.

64 pendidikan keluarga l Agustus 2017 Untuk mencapai tujuan, orang tua memberikan fasi- litas. Namun, orang tua juga memberi peringatan ter- hadap hal-hal yang tidak boleh dilakukan. Umumnya, orang tua dan anak telah memiliki kesepakatan menge- nai hukuman jika peraturan yang dibuat dilanggar. ”Kami tipe parent yang lebih ingin jadi partner buat anak-anak, baik menyusun dan merencanakan pendidikan maupun sehari-hari. Kami memberi kele- luasaan juga batasan, mana yang baik dan tidak. Yang menjadi hobi kami bebaskan,” urai Darius. Sampai saat ini Darius Sinathrya dan Donna Agnesia Donna dan Darius juga menerapkan disiplin ke- merupakan salah satu pasangan yang harmonis dan pada mereka sejak usia dini. Salah satunya dalam jauh dari gosip negatif. Satu hal lagi, mereka selalu i- aturan jam tidur malam. ”Untungnya aku dan Dari- ngin menjadi orang tua yang baik bagi anak-anaknya. us kalau sedang di rumah bukan tipe yang suka be- SDarius dan Donna yang menikah tahun 2006 lalu gadang. Jadi kami punya waktu tidur yang ideal dan itu, kini dikaruniai tiga anak, yaitu Lionel Nathan anak-anak bisa mencontoh kami sebagai orangtua,” Sinathrya Kartoprawiro yang lahir pada tanggal 28 kata Donna. Juni 2007, Diego Andres Sinathrya lahir pada tanggal Dan menjelang tidur, Donna pun sudah melatih 5 Mei 2009 dan si bungsu Quinesha Sabrina Sinatri- ketiga anaknya untuk secara mandiri mengganti pa- ya pada 1 Mei 2011. kaian tidur, membersihkan diri dan gosok gigi. ”Ka- Bagaimana cara pola asuh dan pola didik pasangan yang bisa dikatakan sibuk di dunia entertainment ini? Dikutip dari beberapa media, Darius dan Donna me- milih memposisikan diri sebagai teman dalam mendi- dik anak-anaknya. ”Kami tipe orang tua yang memberikan ”Kami tipe orang tua yang memberikan kelelua- keleluasaan, tetapi juga ada batasan. saan, tetapi juga ada batasan. Kita kasih tahu mana Kita kasih tahu mana yang baik dan yang baik dan mana yang tidak. Apa yang menjadi hobi mana yang tidak. Apa yang menjadi mereka, kami bebaskan, kami beri fasilitas, dan mo- hobi mereka, kami bebaskan, kami tivasi. Tapi kami ingatkan mereka juga ketika salah,” beri fasilitas, dan motivasi. Tapi kami ingatkan mereka juga ketika salah.” kata Donna. Dalam ilmu psikologi keluarga, apa yang diterapkan Donna dan Darius itu mirip metode pengasuhan Si- lau Darius sedang keluar kota, aku pasti tidur ber- lent Achiever. Orang tua dengan tipe ini sangat pro- sama ketiga anakku. Soalnya aku juga takut tidur aktif serta ambius untuk mendorong keberhasilan sendiri. Ha ha ha.. Jadinya tempat tidur aku ramai se- anaknya, namun tetap memberikan kesempatan pada kali,” ujar wanita yang pernah memandu acara Piala sang anak untuk mengungkapkan pendapatnya. De- Dunia 2016 ini. ngan kata lain, tipe orang tua ini mendorong anak de- ngan cara yang tidak memaksa dan cenderung secara Siap Hadapi Dunia Digital diam-diam. Menariknya, walaupun Darius dan Donna berkecim- Orang tua dengan tipe ini biasanya akan meng- pung di dunia entertainment, mereka sangat mengon- awasi anaknya, namun tidak terlalu melibatkan diri trol anak-anaknya dalam menonton televisi, terutama terlalu dalam tentang anaknya. Dalam bahasa lain, sinteron dan film. ”Sinetron mereka nggak nonton, orang tua tipe ini berfokus pada pencapaian dan tin- paling kartun. Itu pun masih ada yang berbahaya, ke- dakan yang dilakukan anak. kerasan dan sebagainya,” kata Darius.

pendidikan keluarga l agustus 2017 65 apa siapa?

Jika anak-anak menirukan adegan kekerasan se- anak-anak mengakses berbagai informasi melalui ga- perti memukul, Darius tak segan-segan menghukum- wai. nya. ”Boleh nonton, tapi nggak boleh meniru. Kalau Darius mengaku, tak mudah untuk mengikuti per- meniru, nggak boleh nonton. Pernah kejadian, akhir- kembangan dunia digital. Tapi setidaknya, mereka ha- nya mereka nggak boleh nonton TV selama seminggu. rus tetap bisa memberi kontrol kepada anak-anaknya. Masih meniru lagi, nggak boleh nonton selama se- ”Tantangan memang makin berat, orangtua tapi ja- minggu lagi,” kata artis yang juga aktif di olahraga fut- ngan dibawa stres, harus diikuti. Digital sekarang juga sal dan kuliner ini. menuntut orangtua untuk harus lebih pintar,” katanya. Darius menampik untuk disebut orang tua yang Mereka tetap memberikan kepercayaan kepada otoriter. Ia hanya ingin mengajarkan disiplin pada anak-anaknya untuk menggunakan gawai, walaupun anak-anaknya. Ia juga berharap ketiga anaknya bisa tak bisa dipungkiri ada rasa khawatir putra-putri me- komitmen dan bertanggung jawab terhadap apapun reka mengakses informasi yang kurang baik. pilihan mereka. ”Kita bebaskan mereka, asal tetap di ”Mau nggak mau mereka ikut juga biar nggak jalur yang benar,” jelas pria kelahiran Kloten, Swiss, gaptek, tapi kita harus tetap mengawasi. Kami biasa- pada 1985 itu. nya pilih program-program di gawai mereka, kontrol Salah satu yang membuat risau Darius dan Donna tapi bukan berarti stalking. Kita temani saja, men- adalah munculnya era digital saat ini yang ditandai de- dampingi ketika mereka mengakses internet,” tutur ngan kian mudahnya setiap orang, bahkan termasuk Donna.

66 pendidikan keluarga l Agustus 2017 Terlepas dari soal gawai, Dairius dan Donna ber- komitmen mengarahkan anak-anaknya untuk siap menghadapi dunia global. Salah satunya, dengan mengikutsertakan anak-anaknya dalam kursus ba- hasa Inggris. ”Leo itu ikut kursus bahasa Inggris, Diego juga, ka- lau Sabrina awalnya nggak mau tapi ikut juga. Mereka sekarang aktif, bahkan lebih lebay. Sekarang mereka sudah banyak bicara bahasa Inggris sama kita,” kata Donna. Namun, dikatakan Donna, anak-anaknya tidak ada yang dimasukkan ke sekolah internasional. Donna pu- nya alasan khusus tak menyekolahkan anak-anaknya di sekolah internasional. Menurutnya, pelajaran ber- basis agama juga sangat penting. ”Itu yang paling penting, pendidikan karakter itu berawal dari rumah. Nilai-nilai yang diajarkan tidak

”Hal itu sangat kita jaga sekali. Kalau temannya mau menginap di sini, nggak masalah, tapi kalau Kay yang nginep, kalau bisa jangan. Alasannya, karena kita punya rumah sendiri, peraturan setiap rumah berbeda-beda, dan tidak bagus kalau anak perempuan nginap di rumah temannya.”

berbeda dengan yang kami ajarkan di rumah. Pendi- keduanya, Diego, lebih apik. Sementara si bungsu, dikan utama adalah agama, itu yang mendasari kami Sabrina, memiliki sifat yang lebih dewasa ketimbang tapi ada tambahan les bahasa Inggris,” tukas Darius. kedua kakak lelakinya. ”Iya, kadang aku suka heran sendiri, walaupun keluar dari satu perut, tapi ketiga Repot tapi Seru anakku punya sifat yang beda-beda banget. Ha... ha... Ditanya soal suka dukanya memiliki tiga anak yang ha..,” selorohnya sambil tertawa. tentunya berbeda kebiasaan, minat, dan karakter, Namun Donna mengatakan, kendati memiliki sifat Donna mengaku kerap merasa kerepotan. Akan te- yang berbeda-beda, ketiga anaknya tetap kompak dan tapi, di balik kerepotannya itu ada pula keseruan- saling menyayangi satu sama lain. ”Anakku yang laki- nya. ”Kalau aku shooting seharian, aku pasti kangen laki kadang suka berantem juga, misalnya saat rebu- anak-anak. Apalagi Darius yang sering syuting ke luar tan mainan. Tapi berantemnya nggak lama, setelah kota, pasti kangen anak-anak. Apalagi ketiga anakku itu bisa main bareng lagi. Yang penting, sih, aku beri punya sifat beda-beda, jadinya seru,” katanya. pengertian kepada anak-anak untuk bisa berbagai, Menurut Donna, anak pertamanya, Lionel, cende- termasuk soal mainan,” tutupnya. l rung memiliki sifat yang lebih cuek, sementara anak Yanuar Jatnika/Dari berbagai sumber

pendidikan keluarga l agustus 2017 67 Dongeng

Belajar pada Bapak

Seperti biasa, setiap hari Minggu, Bagus ikut Yogyakarta. Bapaknya biasa membuka lapak bapaknya berjualan suvenir di Malioboro. Malioboro dagangan pukul sembilan pagi. Jika hari Minggu adalah salah satu tujuan wisata yang ramai didatangi pengunjung memang lumayan ramai. Seperti hari itu. wisatawan yang berkunjung ke Yogyakarta. Di sana terkenal sebagai tempat pusat oleh-oleh dengan *** harga murah. Bahkan seringkali pembeli bisa menawar harga barang sampai separuh harga yang Bagus memang belum sepandai bapak yang ditawarkan oleh penjual. sudah belasan tahun berdagang. Ia sekadar Bapak Bagus berjualan macam-macam barang. membantu merapikan dagangan, karena biasanya Mulai dari gantungan kunci, pajangan dinding, setelah pengunjung selesai memilih-milih barang, miniatur wayang kulit, sampai celana batik khas susunannya menjadi tidak lagi rapi. Bagus juga

68 pendidikan keluarga l Agustus 2017 berusaha ramah pada para pembeli. Setiap ada yang Hitung-hitung menambahi untung Bapak, gitu lho!” lewat dan menengok dagangan bapaknya, Bagus protesnya. tak segan menyapa dan mempersilahkan mereka Bapak tertawa sambil geleng-geleng kepala, memilih. Tak jarang calon pembeli memujinya. “Oalah, Cah Bagus! Kamu itu, hebat ya, kecil-kecil “Wah, kecil-kecil sudah jadi bos Malioboro,” puji sudah paham untung-rugi,” seorang pembeli muda. Bagus tersenyum bangga mendengar pujian dari “Wah, rajin, ya, bantu berjualan bapaknya,” puji Bapak. seorang ibu. “Aku sudah besar kok, Pak. Sudah kelas 5 SD,” Bagus tersipu jika ada yang memujinya begitu. timpal Bagus lagi. Bapak membelai kepalanya. “Iya, iya, Ngger. Tapi bukan begitu cara menghitung untung-rugi yang benar,” *** “Memangnya yang benar bagaimana, Pak?” tanya Bagus penasaran. Siang itu ada seorang pembeli yang memborong “Pembeli tadi kan sudah sepakat dengan Bapak: cukup banyak suvenir. Totalnya hampir lima ratus berapa harga barang dan berapa total yang harus ribu rupiah. Bagus kagum melihat bapaknya yang dibayar untuk jumlah barang yang dibelinya. Ya tho?” cekatan sekali melayani pembeli. Mulai dari nego Bagus mengangguk. harga, menjumlah pembelian tanpa kalkulator, “Nah, harga yang mereka bayarkan, ya itu sudah sampai mengepaknya. Pembeli pun telihat puas. untung dagang. Kalau pembeli bayar lebih, ya harus Tak berapa lama ketika pembeli tadi meninggalkan kamu kembalikan. Bapak tidak setuju, kalau kamu lapak, bapak menghitung lagi uang pembayarannya. mengambil keuntungan dari kelalaian orang lain. Itu Keningnya berkerut. Jari-jari tangannya namanya tidak jujur. Sifat tidak jujur bukan sifatnya direntangkan, seperti sedang menghitung sesuatu. ksatria,” kata Bapak menjelaskan. “Jaga lapak sebentar, yo, Ngger,” perintah Bagus tertegun pada ucapan bapaknya. Ia jadi bapaknya tiba-tiba. Ketika Bagus belum sempat tersenyum malu, kemudian mengangguk. menjawab, bapaknya sudah dulu pergi. Bapak “Kamu tahu apa yang diucapkan pembeli tadi memang lebih sering memanggilnya Ngger, waktu bapak mengembalikan uangnya yang lebih?” kepanjangan dari Angger yang dalam bahasa Jawa Bagus menggeleng. artinya sapaan sayang untuk anak laki-laki. Cara “Selain mengucap terima kasih, dia juga mengucapkan ‘e’ pada kata Angger sama dengan mendoakan kesuksesan kita. Dan kamu tahu, Ngger? ketika kita mengucapkan kata ‘enak’. Dia janji, kalau nanti pergi ke mari lagi, dia akan beli di lapak kita, karena dia percaya pada bapak,” ucap bapak. *** “Tidak hanya berdagang, Ngger. Lakukan semua hal dengan jujur, nanti hidupmu berkah,” pesan “Bapak dari mana tho? Kok tadi buru-buru sekali,” bapaknya lagi. tanya Bagus pada Bapaknya yang baru saja kembali “Iya, Pak, sekarang Bagus ngerti,” katanya. “Uang pembeli tadi kurang, ya, Pak?” Diam-diam ia memandang Bapaknya. Bagus tahu, “Justru lebih, Ngger,” hari itu ia tambah mengidolakan Bapaknya. Ternyata “Lebih berapa?” selama ini, selain tidak pernah mengeluh, Bapaknya “Lima belas ribu,” selalu berdagang dengan jujur. Dalam hati Bagus Bagus menggaruk-garuk kepalanya yang tidak berjanji, ia akan patuhi nasehat bapaknya tadi: Jujur gatal. dalam setiap hal yang dilakukannya. l “Kenapa dikembalikan sih, Pak? Lha wong hanya Endah Kusumaningrum - Pegiat literasi di Kampung Literasi lima belas ribu. Pembeli tadi pasti juga tidak tahu. Wadas Kelir

pendidikan keluarga l agustus 2017 69 pemda peduli

Gong Belajar NTT : Upaya Aktifkan Trisentra Pendidikan Upaya meningkatkan disiplin dan kualitas pendidikan, Gubernur NTT Drs. Frans Lebu Raya mencanangkan program Gong Belajar. Tak hanya untuk siswa dan guru, program ini melibatkan orang tua dan masyarakat.

Gagasan Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Tahun 2012 Tentang Pelaksanaan Gong Belajar itu, Drs. Frans Lebu Raya dalam melibatkan orang tua dan Frans Lebu Raya mengajak siswa serta menyadarkan seluruh komponen masyarakat dalam meningkatkan orang tua atau keluarga dan masyarakat agar lebih ak- prestasi anak di sekolah layak dicontoh. tif melibatkan diri bersama sekolah dan pemerintah Tahun 2011 lalu, Pemerintah Provinsi NTT men- dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan di NTT. canangkan Program Gong Belajar. Melalui program Aksi nyata Gong Belajar berkiblat pada tiga hal, yakni yang dipayungi Peraturan Gubernur NTT Nomor 9 pengendalian jam belajar pada pukul 07.00 – 13.00 oleh

70 pendidikan keluarga l Agustus 2017 para guru dan pukul 17.00 – 19.00 oleh orang tua di ru- contoh di SD Inpres Holoriang, Kecamatan Ileape, mah, pemondokan siswa siap ujian nasional terutama Kabupaten Lembata, sekelompok anak usia sekolah pada saat menjelang pelaksanaan ujian nasional serta yang tadinya bermain lompat tali di halaman sebuah pemberian reward kepada guru yang berprestasi is- rumah bergegas pergi ketika mendengar lonceng se- timewa dengan indikator antara lain siswa didik di bi- kolah itu dibunyikan. dang studi mendapat prestasi istimewa. Pemandangan yang sama terlihat pula pada se- Menurut Frans aspek pengendalian jam belajar kelompok anak laki-laki yang bermain gasing di ha- siswa menjadi salah satu program penting dalam ge- laman rumah sebelahnya. Beberapa lama kemudian, rakan Gong Belajar. Fakta menunjukkan bahwa para anak-anak itu terlihat kembali berkumpul di salah siswa belum sepenuhnya memiliki disiplin belajar satu rumah. Mereka datang membawa perlengka- yang baik. Hal itu diperparah oleh kurangnya peng- pan sekolah, mulai dari buku pelajaran, mistar, pena, awasan dan pengendalian dari orangtua dan ling- hingga karet penghapus pun tak ketinggalan. kungan. Akibatnya peserta didik memilih perilaku Di rumah itu, beralaskan tikar yang dianyam dari instan untuk mencapai kesuksesan seperti belajar ’ke- daun lontar, mereka duduk bersila membentuk ling- but semalam’ atau mencontek. karan. Seorang dari mereka mengeluarkan buku dari Akhir tahun 2015 lalu program tersebut direvital- dalam tas, mendekatkan lampu pelita ke hadapannya isasi berdasarkan Peraturan Gubernur NTT Nomor dan mulai membaca setiap pertanyaan untuk dijawab 15 Tahun 2015. Melalui revitalisasi tersebut ada bebe- oleh masing-masing anak secara bergilir. Bila ada per- rapa tujuan yang ingin dicapai, antara lain membangun tanyaan yang di jawab salah, akan digilir kepada yang kesadaran bersama masyarakat bahwa pengelolaan lain di sebelahnya. Begitu seterusnya hingga semua pendidikan merupakan tanggung jawab bersama pe- soal habis dibacakan. merintah, sekolah, orang tua dan masyarakat, serta me- Setelah itu mereka akan mengerjakan pekerjaan ngembangkan model pembelajaran aktif, inovatif, kre- rumah bila ada penugasan dari guru di sekolah. Bila ti- atif, efektif dan menyenangkan (PAIKEM) di sekolah. dak, akan dilanjutkan dengan belajar mata pelajaran Melalui revitalisasi itu, Frans meminta semua lainnya yang diajarkan di sekolah keesokan harinya kepala daerah kabupaten/kota se-NTT dan jajaran hingga pukul 19.00 WITA, yang telah disepakati seba- hingga para lurah, RT/RW, para tokoh agama, ma- gai batas akhir jam belajar. syarakat dan pemuda untuk bersama mendukung Polykarpus Kuya, Kepala Desa Beutaran, Keca- anak-anak untuk mengikuti pendidikan. Ia berharap, matan Ileape, Kabupaten Lembata menjelaskan, pro- semua elemen bisa memberi kesempatan kepada anak gram ini menggerakan kesadaran setiap komponen untuk belajar dengan menciptakan suasana belajar masyarakat mulai dari orang tua, pemerintah dari yang kondusif, terutama meningkatkan mutu lulusan. tingkatan paling bawah dan semua komponen lainnya Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan dan Ke- untuk memberikan pengawasan kepada siswa pada budayaan Provinsi NTT Drs. Sinun Petrus Manuk jam belajar yang sudah ditentukan. mengatakan, sebelumnya gerakan Gong Belajar ha- ”Meski menggunakan penerangan seadanya di nya melibatkan para guru dan orangtua dalam upaya malam hari, semangat belajar anak-anak sangat tinggi peningkatan kualitas pendidikan di NTT. Pemerin- ketika program ’Gong Belajar’ diluncurkan 2011 lalu. tah lantas melakukan revitalisasi dengan melibatkan Bagi yang tidak belajar kelompok, mereka belajar berbagai pihak antara lain para tokoh agama, tokoh mandiri di rumah dalam pengawasan orang tua. Se- masyarakat dan aparat pemerintahan hingga tingkat mentara ada juga yang belajar kelompok terpusat di RT/RW. Artinya, semua pihak harus bersama-sama sekolah dan masing-masing anak menanggung pe- berjuang untuk peningkatan pendidikan di daerah ini. nerangan secara bergilir setiap malam. Penerangan Melalui Program Gong Belajar itu siswa-siswa menggunakan lampu gas,” jelas Kuya. l dari semua jenjang pendidikan tak lagi berkeliaran Yanuar Jatnika/Sumber: www.nttsatu.com di luar rumah pada pukul 17.00-19.00 WITA. Sebagai dan http://www.cakrawalantt.com

pendidikan keluarga l agustus 2017 71 kilas

Kegiatan Apresiasi Pendidikan Keluarga 2017 Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga menggelar acara Apresiasi Pendidikan Keluarga 2017 pada 9 Agustus 2017. Acara yang digelar di Gedung Teater Besar Taman Ismail Marzuki (TIM) Jakarta ini memberikan penghargaan pada 10 0rang tua hebat, 21 sekolah keren, dan para pemenang Lomba Jurnalistik. Acara yang mengangkat tema ‘Gerakan Pendidikan Keluarga untuk Mengembangkan Karakter dan Budaya Prestasi Anak’, ini, bertujuan untuk menyebarluaskan pentingnya pelibatan keluarga bagi orang tua, peserta didik, kepala sekolah, guru dan pemangku kepentingan lainnya

Penandatanganan Kesepahaman Bersama program perlindungan anak melalui konsep Sekolah Ramah Anak di SMPN 1 Beringin Kabupaten Deli Serdang. Penandatanganan dilakukan oleh Kepala Dinas Pendidikan, Ketua Pokja Pendidikan Keluarga, Kepala Sekolah dan Komite Sekolah san disaksikan pegiat perlindungan anak Arist Merdeka Sirait.

Direktur Pembinaan Pendidikan Keluarga, Sukiman, bertatap muka dengan siswa baru dan orang tuanya di salah satu kelas di SMP Negeri 1 Karawang Barat pada Hari Pertama Sekolah (HPS) tanggal 17 Juli lalu.

72 pendidikan keluarga l Agustus 2017 SahabatInformasi Pendidikan KeluargaKeluarga di Ujung Jari Anda

majalah pendidikan keluarga dapat diunduh di:

http://sahabatkeluarga.kemdikbud.go.id/

Sahabat Keluarga @ShbKeluarga atau hubungi ALAMAT REDAKSI Kompleks Kemdikbud, Gedung C. Lt. 13 sahabatkeluargabindikkel Jl. Jenderal Sudirman, Senayan Jakarta Pusat, 10270 [email protected] Telp. 021-5737930 SUKSESSUKSES

1. KErja keras Bekerja secara bersungguh- sungguh, sekuat tenaga, penuh semangat, dan pantang menyerah. s

untukhasil mencapai terbaik. Bekerjasegenap secara cara kreatif dan dengan strategi 2. KErja Cerda 3. KErja tunta s Bekerja secara tuntas, sehingga memberi manfaat sesuai tujuan dari pekerjaan.

4. KEBekerjarja bukan isematakh latugas,s tetapi juga sebagai bagian dari ibadah untuk mendapat keridhoan Ilahi.

Semoga kita bisa menjalankan...

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat SahabatKEMENTERIAN PENDIDIKAN Keluarga DAN KEBUDAYAAN Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga http://sahabatkeluarga.kemdikbud.go.id