Suatu Tinjauan Historis Kebangkitan Diaspora Keturunan Arab Di Indonesia
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
Jurnal Syntax Transformation Vol. 1 No. 5, Juli 2020 p-ISSN : 2721-3854 e-ISSN : 2721-2769 Sosial Sains SUATU TINJAUAN HISTORIS KEBANGKITAN DIASPORA KETURUNAN ARAB DI INDONESIA Samudra Eka Cipta Program Sarjana Departemen Pendidikan Sejarah Universitas Pendidikan Indonesia Email: [email protected] INFO ARTIKEL ABSTRAK Diterima 2 Juli 2020 Penelitian ini bertujuan untuk melihat semangat nasionalisme Diterima dalam bentuk revisi keturunan Arab Hadrami dalam membangun semangat 15 Juli 2020 identitas nasional Indonesia. Orang Arab Hadrami telah lama Diterima dalam bentuk revisi didirikan dan menetap di Indonesia dan menetap untuk waktu 20 Juli 2020 yang lama. Abdurahman Baswedan adalah tokoh dalam Kata kunci: gerakan Arab di Indonesia yang berhasil memobilisasi dan A.R. Baswedan; Persatuan mengumpulkan orang keturunan Arab-Indonesia (Peranakan Arab Indonesia; Partai Arab dan Arab Totok) untuk bersatu dan menyatakan Nasional Indonesia dan kesetiaan kepada nasionalisme Indonesia. Bentuk perjuangan Partai Arab Indonesia yang dilakukan sendiri terwujud dalam gerakan sumpah Persatuan Arab-Indonesia dan membawa pengaruh pada lembaga pendidikan Al-Irsyad sebagai lembaga pendidikan dengan orienatation Islam dan nasionalis Dalam penelitian ini, ada beberapa masalah yang dikaji, yaitu 1) bagaimana kondisi awal keturunan Arab dalam menangani nasionalisme di Indonesia?, 2) bagaimana peran Abudrahman Baswedan dalam memerangi nasib keturunan Arab di Indonesia? Pendahuluan letak Indonesia yang ada di antara dua Indonesia merupakan negara kepulauan samudra dan benua juga memungkinanya terbesar di dunia, secara geografis terletak di memiliki sumber daya yang melimpah, iklim garis khatulistiwa dan diapit oleh dua benua, yang baik, serta pertumbuhan ekonomi yang yaitu Asia dan Australia serta dua samudera, terbilang baik sejak beberapa dekade terakhir. yaitu Pasifik dan Hindia. Keadaan tersebut Di sisi lain, keberadaan rangkaian pulau- membuat Indonesia dikenal sebagai negara pulau cantik yang menjadikan Indonesia yang kaya akan sumber daya alam dan juga sebagai republik dengan wisata maritim kaya akan keberagaman masyarakatnya. terbesar di dunia. Tak hanya itu, keberadaan Negara Indonesia adalah salah satu negara pulau-pulau tersebut juga menjadi magnet multikultur terbesar di dunia, hal ini dapat tersendiri dan tempat wisata bagi turis lokal terlihat dari kondisi sosiokultural maupun atau pun mancanegara (Simarmata, 2017). geografis Indonesia yang begitu kompleks, Secara historis, awal kedatangan beragam, dan luas (Ulaan, Lusiana, & keturunan Arab telah dimulai ketika awal Wahyudi, 2020). perkembangan Islamisasi di Indonesia yang Republik Indonesia adalah salah satu dibawakan langsung oleh para pedagang dari sekian negara yang memiliki wilayah Arab. Bahkan beberapa sumber menyatakan lautan yang lebih luas dari daratan. Secara bahwa kedatangan orang -orang Arab dimulai teritoris, wilayah lautan Indonesia mencakup pada abad ke 7 Masehi namun dilakukan 2/3 dari total luas wilayahnya. Di sisi lain, secara tahap demi tahap. Sebab utama dari 175 Samudra Eka Cipta banyaknya orang Keturunan Arab Hadrami mereka membentuk kelompok etnik yang melakukan diaspora diakibatkan kondisi 'Kelompok Totok atau Sayid Arab'. Maka dari politik saat itu banyakn terjadi dinamika itu A.R Baswedan sebagai pemilik darah politik yang memaksakan untuk melakukan keturunan Arab merasakan perlunya perjalanan ke berbagai tempat yang semula persatuan di antara orang Arab baik hanya untuk melarikan diri. peranakan maupun totok. Situasi politik dan keamanan di dalam Hal yang menarik dari kegiatan negerilah yang mendorong orang-orang perdagangan yang dilakukan oleh orang- Hadrami bermigrasi, yang dimulai dari orang Arab Keturunan Hadrami dikarenakan kalangan sayid alawiyin (keturunan Nabi saat itu para pedagang Arab yang mayoritas Muhammad melalui Fathimah dan Ali bin adalah laki-laki ketika datang ke Nusantara Abi Thalib). Pada pertengahan abad ke-8 dan tidak membawa keluarga mereka sehingga 9, rezim Umayah dan Abasiyah menjadikan sesampainya di Indonesia banyak dari mereka kalangan sayid target pembunuhan karena yang pada akhirnya melakukan pernikahan ditakutkan menjadi ancaman politik. Karena denngan penduduk asli Indonesia sehingga terus dikejar dan diintimidasi, mereka terbentuklah apa yang dinamakan dengan melarikan diri ke berbagai penjuru daerah golongn ‘Arab Peranakan’ yang merupakan seperti Afrika, Hijaz, Persia, dan India. hasil perkawinan silang antara Arab- Ketika sesampainya di Nusantara keberadaan Indonesia. Sehingga membawa pengaruh orang-orang Arab Hadrami dicatat oleh pada bidang kebudayaan. Masyarakat seorang biksu asal Tiongkok yakni I-Tsing Keturunan Arab Hadrami juga membentuk untuk mengetahui peran orang-orang Arab lembaga pendidikan atau madrasah yang Hadrami dalam hal bidang sosial dan kesemuanya bermarga sayyid baik totok keagaamaan. Kemudian oleh I-Tsing, seorang maupun peranakan. Sekolah inilah yang biarawan dari Cina yang datang ke wilayah kemudian akan menghasilkan golongan baru Sriwijaya yang menyatakan bahwa ada yang dikenal dengan habib. Penyebutan beberapa desa Arab di sepanjang pantai timur istilah orang-orang pribumi disebut sebagai Sumatra (Marwati & Nugroho, 1992) Masyarakat Keturunan Arab sebagai Sebagian besar orang Arab yang berhenti di ‘’paman’’, dikarenakan mengingat banyak Indonesia awalnya menetap untuk tujuan orang Arab Hadrami yang menikah dengan perdagangan. Mempertimbangkan kondisi Masyarakat Pribumi. Selat Malaka sebagai jalur perdagangan Ketika Masa Kolonial Belanda internasional yang akan terhubung langsung dibentuklah perkampungan arab yang tersebar ke Arab-India-Cina. di berbagai pesisir Jawa dan Sumatera. Hal Wilayah Sriwijaya adalah tempat ini merupakan sebagai bentuk dari kebijakan persinggahan. Namun, lama-kelamaan Kolonial Belanda untuk menghilangkan mereka sering menetap di wilayah Sriwijaya persatuan antara kum pribumi dengan kaum karena dana terbatas, dan Komunitas Arab Arab dan menghilangkan persatuan sesama Hadrami (Hadramaut) menjadi kelompok persatuan Arab. Diawal-awal perjuangan pertama yang berhenti dan menetap di Keturunan Arab di Indonesia mereka Indonesia. Bukan hal yang aneh bagi membentuk lembaga-lembaga pendidikan Komunitas Arab Hadrami untuk akhirnya sebagai awal perintisan Kebangkitan Arab di berbaur dengan orang Indonesia Asli untuk Indonesia. Kaum Arab Hadrami mendirikan membentuk kelompok komunitas baru, 'Arab kampung-kampung dan syarikat-syarikat Peranakan'. Sedangkan kelompok masyarakat yang semula untuk mengingatkan kehadiran Hadrami lainnya yang memelihara keturunan mereka tentang asal usul nenek moyangnya. 176 Syntax Transformation, Vol. 1 No. 5, Juli 2020 Suatu Tinjauan Historis Kebangkitan Diaspora Keturunan Arab Sebelum didirikannya Al-Irsyad lagi rasa etnisitas dan kedaerahan di antara dididirikannya juga Jami’at Al-Khairiyyah mereka. Puncak rasa persaudaraan Bangsa atau Jamiat Kheir yang bergerak pada bidang Indonesia diadakan di Kongres Pemuda 1 dan pendidikan. Metode pendidikan yang Sumpah Pemuda 2. Kongres Pemuda diajarkan adalah metode wathoniyyah yang diadakan pada 30 April - 2 Mei 1926 artinya mengajarkan cinta tanah air dalam dipimpin oleh Mochammad Tabrani. Hasil konteks wilayah Hadramaut Yaman. Kongres Pemuda Pertama pada 28 Oktober Semenjak munculnya Organisasi Al-Irsyad 1928 diketuai oleh Soegondo Djojopoespito. maka terjadinya persaingan antara Jamiat Jumlah peserta yang mengikuti Kongres Kheir dan Al-Irsyad. Perbedaan dianatara Pemuda dihadiri oleh berbagai organisasi kedua organisasi tersebut terletak pada pemuda seperti Jong Minahasa, Jong Ambon, perbedaan orientasi. Meskipun Al-Irsyad Masyarakat Pasundan, Boedi Oetomo , Jong secara praktik pendidikan mengikuti gaya Java, Jong Islamieten Bond. Ada beberapa Jamiat Kheir akan tetapi perbedaanya adalah kelompok lain selain kelompok 'pribumi' Al-Irsyad sangat mengedepankan praktik yang juga berpartisipasi dalam Kongres pembelajaran yang merdeka. Sumpah Pemuda yang terdiri dari THHK Tentunya Al-Irsyad sangat (Tiong Hoa Hwee Kwan), dan Kelompok mengedepankan prinsip toleransi dalam Pemuda keturunan Arab. Dikarenakan mereka proses pembelajarannya, secara definitif juga berhak mengakui bagian dari Bangsa penerapan toleransi dalam pendidikan sangat Indonesia. Karena pada intinya, Bangsa mengacu kepada tingkat keadilan atau Indonesia adalah bangsa majemuk yang harus praktuk yang seara terhadap aturan dijaga keberagaman untuk mencapai integrasi pendidikan yang diterapkan oleh Al-Irsyad nasional dan pada saat yang sama memiliki untuk menjamin kebebasan hak-hak agenda seperti itu demi Indonesia merdeka. kebebasan Individu dalam konteks sebagai pelajar Al-Irsyad. Hal ini tersbeukti ketika Al- Metode Penelitian Irsyad membuka diri untuk menerima Dalam metode penelitian penulis keanggotaan dan pelajar yang bukan berasal menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dari Non-Hadrami seperti penduduk Pribui dengan melakukan deskriptif pada berbagai yng diperbolehkan untuk belajar bahkan sumber literatur menggunakan artikel dan menjadi pimpinan cabang daerah yang buku ilmiah sebagai sumber perbandingan dikembangkan oleh Al-Irsyad. dan juga menggunakan pendekatan Sejak era Gerakan Indonesia tahun metodologi historis yang terdiri dari heuristik, 1908-1920 bangsa Indonesia mulai kritik, interpretasi, penjelasan, dan mempertanyakan identitas kebangsaan historiografi. Metode penelitian sejarah sebagai upaya kesadaran nasionalisme adalah metode atau metode yang digunakan Indonesia. Bangsa Indonesia sudah mulai sebagai pedoman dalam melakukan