Perjuangan Hamid Algadri Pada Masa Pergerakan Dan Pasca Kemerdekaan (1934-1950)
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
PERJUANGAN HAMID ALGADRI PADA MASA PERGERAKAN DAN PASCA KEMERDEKAAN (1934-1950) Tesis Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Humaniora (M.Hum) Oleh: Lathifah Maryam NIM: 21140221000001 MAGISTER SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1490 H/2018 M ABSTRAK Lathifah Maryam. Perjuangan Hamid Algadri pada Masa Pergerakan dan Pasca Kemerdekaan (1934-1950) Peranakan Arab merupakan masyarakat yang memiliki darah Arab dan Pribumi Indonesia. Pada masa kolonial Belanda peranakan Arab masuk dalam golongan Timur Asing bersama dengan suku Tionghoa-Indonesia dan India-Indonesia. Menurut Van Den Berg, orang orang Arab di Nusantara tidak memiliki kepedulian terhadap perpolitikan di Nusantara selama kepentingan material dan spiritual mereka tidak menjadi taruhan, orang-orang Arab di Nusantara bersikap netral dan membantu kolonial Belanda. Pada masa pergerakan, ditandai dengan munculnya gagasan mengenai Nasionalisme dan organisasi-organisasi pergerakan untuk mewujudkan kemerdekaan di Indonesia, memberikan kesadaran kebangsaan kepada masyarakat Arab dan peranakan untuk sama-sama berjuang melawan kolonial. Hamid Algadri merupakan peranakan Arab yang turut berjuang melawan kolonial Belanda untuk mewujudkan kemerdekaan di Indonesia. Penelitian dengan judul “Perjuangan Hamid Algadri pada Masa Pergerakan dan Pasca Kemerdekaan (1934-1950)” bertujuan untuk, pertama, menganalisis landasan pergerakan kebangsaan Hamid Algadri di Indonesia yang mendorongnya untuk bergerak melawan kolonial. Kedua, adalah menjelaskan tentang Perjuangan Hamid Algadri pada masa pergerakan dan pasca kemerdekaan di Indonesia. Hasil penelitian ini adalah, bahwa Hamid Algadri merupakan peranakan Arab yang memberikan inspirasi dan berhasil menumbuhkan kesadaran kebangsaan dikalangan peranakan Arab untuk menolak penjajahan dan menjunjung tinggi nasionalisme Indonesia baik masa pergerakan maupun pasca kemerdekaan. Kata kunci: Hamid Algadri, perjuangan, pergerakan, pasca kemerdekaan. i ABSTRACT Lathifah Maryam. Hamid Algadri’s Struggles on both Movement and Post Independence Period (1934-1950) Arabian Half Breed are society with Arab and Indonesian blood. In the Dutch collonial period the Arabian half breed is classified to a foreign eastern group along with the Chinese-Indonesian and India-Indonesian. According to Van den Berg, the Arabs in the archipelago did not have any concern for politicsin in this archipelago as long a their material and spiritual was not a bet. The Arabs in this archipelago were neutral and support dutch colonialsm. On movement period, it is marked by the emergence ideas of nasionalism and movement organizations which intended to realize the independence of the republic of Indonesia, it gave national awareness to the Arabian and other half breed to fight against colonialism. Hamid Algadri is an Arabian half breed who fight against the Dutch colonialism and to realize the independence attendence of the republic of Indonesia. This research entitled Hamid Algadri’s Struggle on both Movement and post Independence Period (1934-1950), aim are first, it tried to analyze the foundation of national movement of Hamid Algadri in Indonesia which encourages him to move against colonialism. Second, it tried to explains Hamid Algadri’s struggles during both in independence and in post independence period in Indonesia. The result of the study is that Hamid Algadri is an Arabia and half breed who has consistant in thought and action to refuge colonialism and uphold Indonesia’s nationalism both in movement and post independence period. Hamid’s thought and consistency is influenced by ethnically, family and education. Key word: Hamid Algadri, Struggle, Movement, Post Independence period. ii KATA PENGANTAR ِ ِ ِ ﺑ ْﺴِﻢ ﱠاﻪﻠﻟ ﱠاﻟﺮ ْﲪَ ِﻦ ﱠاﻟﺮﺣ ِﻴﻢ Segala puji bagi Allah swt, Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas izin dan berkenaan-Nya, tesis yang berjudul “Perjuangan Hamid Algadri pada Masa Pergerakan dan Pasca Kemerdekaan (1934-1950)” dapat penulis selesaikan . Shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada Baginda Nabi Muhammad Saw, para keluarga dan sahabatnya, Âmîn. Segala bentuk perjuangan yang penulis hadapi selama ini merupakan bagian dari sebuah proses panjang dalam menyelesaikan studi. Begitu banyak pengorbanan yang telah tercurahkan baik waktu dan tenaga yang semuanya membentuk mental sejauh mana bertahan untuk menyelesaikan studi program magister ini. Namun, Alhamdulillah berkat pertolongan Allah Swt. dan optimisme penulis yang diikuti kerja keras , akhirnya selesai semua proses untuk menyelesaikan tesis ini . Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penyelesaian tesis ini. Semoga segala amal yang telah diberikan mendapat balasan dari Allah Swt, dan menjadi ibadah mulia. Penulis mengakui bahwa penulisan tesis ini tidak akan terlaksana tanpa bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, maka sebagai tanda penghargaan yang tulus, penulis menghanturkan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada : 1. Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Prof. Dr. Dede Rosyada, MA 2. Ketua program Magister Fakultas Adab dan Humaniora Jurusan Sejarah Kebudayaan Islam, Dr. Halid, M.Ag dan Sekretaris Program Magister Adab dan Humaniora Dr.M.Adib Misbachul Islam, M.Hum 3. Bapak Dr. Abdul Wahid Hasyim, M.Ag sebagai pembimbing, yang banyak memberikan saran-saran dan arahan, bimbingan dan motivasi dalam proses menyelesaikan penelitian ini. 4. Penguji tesis, Dr. Parlindungan Siregar, M.Ag dan Dr. Saidun Derani, MA. yang telah memberikan arahan terkait perbaikan dalam tesis ini. iii 5. Para dosen pengajar pada Program Magister Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta atas keikhlasannya memberikan ilmu dan tauladan bermanfaat selama proses studi. 6. Segenap pegawai perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora. 7. Enin tercinta yang senantiasa memberikan motivasi dan doa yang tak kenal lelah, agar penulis dapat terus berjuang dan menyelesaikan studi ini. 8. Hubby dan Naura, Ameera, Shofwa yang selalu memberikan semangat, perhatian, pengertian, dan doa untuk penulis. 9. Terima kasih kepada teman-teman Magister Adab dan Humaniora angkatan 2014. Demikianlah kiranya, semoga tesis ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan para pembaca pada umumnya, agar dapat menambah wawasan dan informasi mengenai perjuangan peranakan Arab di Indonesia. Ciputat, Agustus 2018 iv DAFTAR ISI ABSTRAK …………………………………………………………………………..i ABSTRACT ………………………………………………………………………...ii KATA PENGANTAR ……………………………………………………………..iii DAFTAR ISI ………………………………………………………………………..v BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………..…1 A. Latar Belakang Masalah ……………………………………..1 B. Permasalahan : Identifikasi Masalah, Pembatasan Masalah, perumusan Masalah ………………………………………….9 C. Tujuan Penelitian …………………………………………...11 D. Manfaat Penelitian ……………………………………….....11 E. Penelitian Terdahulu ………………………….....................12 F. Kerangka Teori…….. .……………………………………...16 G. Metodologi Penelitian ………………………….. …………19 H. Sistematika Penulisan……………………………………….23 BAB II INDONESIA MASA PERGERAKAN DAN PASCA KEMERDEKAAN A. Pengertian Pergerakan Nasional ……………………. …….25 B. Sejarah Pergerakan Nasional ……………………… ……...35 C. Indonesia Pasca Kemerdekaan……...………………………46 D. Perjuangan Masyarakat Keturunan Arab di Indonenesia….55 v BAB III BIOGRAFI HAMID ALGADRI A. Riwayat Kehidupan………… ……………………………...66 B. Pendidikan …………..…………… ………………………..67 C. Karir ………………………………………………………...72 D. Karya-karya………………. ………………………………..83 BAB IV PERJUANGAN HAMID ALGADRI MASA PERGERAKAN DAN PASCA KEMERDEKAAN A. Landasan Pergerakan Kebangsaan Hamid Algadri…………85 B. Perjuangan Hamid Algadri : Masa Pergerakan……………..90 C. Perjuangan Hamid Algadri Pasca Kemerdekaan…………...98 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ………………………………………………110 B. Saran dan Rekomendasi……………………………………112 DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………….113 vi 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di Indonesia, kolonial Belanda harus berhadapan dengan kenyataan bahwa sebagian besar penduduk yang dijajahnya di kepulauan Nusantara ini adalah beragama Islam yang memiliki sifat nasionalisme dan patriotisme tinggi. Terdapat teori yang menyatakan bahwa Islam dibawa dari semenanjung Arabia, disetujui dalam seminar yang diselenggarakan pada tahun 1969 dan 1978 tentang kedatangan Islam ke Indonesia, dinyatakan bahwa Islam di Indonesia didatangkan langsung dari Arab tidak dari India dan bahwa agama Islam telah berangsur-angsur datang ke Indonesia sejak abad-abad pertama Hijriah atau sekitar abad ke 7 dan 8 M, dan diantara para mubaligh Islam periode pertama itu terdapat orang-orang dari Malabar, Gujarat, dan Persia tetapi asalnya orang arab juga.1 Teori Abdul Malik Karim Amrullah (Hamka, w.1981) meyakini bahwa Islam datang ke Nusantara pada abad 7 / 8 Masehi.2 Berdasarkan teori diatas, keberadaan masyarakat Arab di Indonesia sudah berlangsung beratus-ratus tahun, diperkirakan sejak penyebaran agama Islam di wilayah nusantara. Kedatangan orang-orang Arab ke nusantara didorong oleh motif perdagangan dan agama, orang-orang Arab yang datang ke Indonesia mayoritas berasal dari Hadramaut hanya satu atau dua diantara mereka yang berasal dari Maskat di tepian teluk Persia, Hijaz, Mesir, atau dari pantai Timur Afrika.3 Pada mulanya jumlah pendatang Arab tidaklah banyak, namun jumlah tersebut meningkat ketika terjadi migrasi besar besaran dari negeri Hadramaut ke sejumlah wilayah di Afrika dan Asia Timur, seperti India, indocina, Malaya dan Hindia Belanda. Diperkirakan migrasi besar