<<

e-Journal. Volume 06 Nomor 01 Tahun 2017, Edisi Yudisium Periode Pebruari 2017, Hal 23-28

JAS MOTIF BATIK DENGAN METODE TAILORING CUSTOM MADE

Laili Rohma Mahasiswa S1 Pendidikan Tata Busana 2012, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya [email protected] Ratna Suhartini Dosen Pembimbing PKK. Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya [email protected]

Abstrak Jas merupakan pakaian dari Eropa yang bahan utamanya menggunakan bahan wool. Setelah dilakukan pra-eksperimen menggunakan dua jenis metode, yang pertama metode fusible dan yang kedua menggunakan metode tailoring custom made. Dari kedua metode tersebut hasil yang paling bagus, rapi dan stabil yaitu metode tailoring custom made. Penerapan metode tailoring custom made pada jas batik Madura bertujuan untuk mengetahui hasil jadi penerapan metode tailoring custom made pada jas dengan batik berbahan kain katun di tinjau dari data compatibility, stabilizing, reducing, dan total look. Jenis penelitian ini termasuk deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan metode observasi. Instrumen penelitian dengan lembar observasi. Teknik analisis data menggunakan deskriptif kuantitatif persentase. Hasil observasi jas batik dengan menggunakan metode tailoring custom made dengan rata-rata persentase dari data kesesuaian/compatibility 80,83% adalah cukup, data kestabilan/ stability 90% adalah baik, data pengurangan/reducing 91,66% adalah memuaskan dan data hasil jadi/total look 80% adalah cukup. Kata Kunci: jas, motif, batik,metode, tailoring, custom made.

Abstract Jacket is European wear which main fabric is using wool. After pre-experiment was conducted using two different methods, first fusible method and second using tailoring custom made method, proven that from two methods, the best product, neater, and stable is using tailoring custom made. The implementing of tailoring custom made method on batik Madura jacket aimed to know the outcome of tailoring custom made method implementation on jacket with batik cotton fabric viewed from it compatibility, stabilizing, reducing, and total look. Research type is descriptive. Data collecting technique was observation. Research instrument was using observation sheet. Data analysis technique was using descriptive quantitative with percentage. Observation results of batik jacket by using tailoring custom made method in mean percentage for compatibility 80.83% is enough, for stability 90% is good, for reducing 91.66% is satisfying, and for total look 80% is enough. Keywords: jacket, motif, batik, method, tailoring, custom made.

PENDAHULUAN Batik dapat digunakan, dikombinasikan dan Perkembangan jas yang dulunya merupakan diaplikasikan dalam segala macam bentuk, salah pakaian dari Eropa. Bahan jas umumnya dari bahan satunya jas. Penggunaan bahan batik sebagai bahan wool, yang terdiri dari mohair, cashmere, angora, utama jas yang menggunakan metode tailoring camel hair, alpaca dll. Seiring perkembangan zaman, custom made masih terbatas. Setelah dilakukan jas tidak hanya dikenakan oleh orang Eropa saja, wawancara dari beberapa di Pasar Atom yaitu hampir semua negara mengenakan jas, termasuk di Burhan Tailor, Mitra Top Tailor, dan di Ys Tailor, negara Indonesia. Di indonesia jas biasa dikenakan diperoleh data bahwa per-bandingan bahan jas yang untuk acara resmi. menggunakan batik dan bahan wool atau selain batik Indonesia merupakan negara yang kaya akan yaitu 1:50. budaya salah satunya yaitu batik. Dahulunya batik Pemilihan batik sebagai bahan utama jas yang yang hanya digunakan oleh pihak kerajaan saja, menggunakan metode tailoring custom made namun sekarang bisa digunakan oleh semua kalangan. dikarenakan batik yang digunakan terbuat dari bahan Dengan potensi batik ini, batik dapat dipilih sebagai katun karena serat alam saat dipress akan salah satu alternatif bahan pembuatan jas karena memberikan bentuk yang baik dan jahitan menyatu batik terbuat dari kain yang berserat alam salah dengan serat. Batik yang dipilih yaitu batik dari satunya yaitu katun. Madura, terutama daerah Tanjung Bumi. Pemilihan

23 e-Journal. Volume 06 Nomor 01 Tahun 2017, Edisi Yudisium Periode Pebruari 2017, Hal 23-28

batik Madura bertujuan untuk mengangkat potensi Menurut Creative Publishing Internatio- daerah tersebut serta potensi yang dimiliki Indonesia. nal (2011: 10) Standards of a well tailored Penerapan metode tailoring custom made pada jacket or coat terdiri dari: jas batik Madura dengan tujuan Batik dikembangkan a. Garment has straight, thin edges, sharp dalam dunia tailoring agar dapat menjadi alternatif corners, and smooth curves, and all baru bagi masyarakat Indonesia karena bahan handwork in inconspicuous. bakunya dapat dijangkau oleh masyarakat. Kainnya b. Front edges as well as the finished edges pun mudah didapat, tidak perlu import, motifnya pun on vents, pocket flaps, and and juga exclusive. Penerapan tailoring custom made agar collar points, roll or cup slightly inward memberikan hasil yang lebih rapi dan lebih kuat, toward the body, never outward. kualitas mutu terjaga, dikarenakan harga batik tulis c. Seams and darts are smooth and straight Madura lebih mahal dibandingkan dengan batik cap with no obvious crooks or puckers ataupun printing. Jenis bahan sesuai dengan letak d. and edges are attached so geografis Negara Indonesia yang merupakan daerah they do not show from the right side of tropis sehingga membutuhkan bahan yang the finished garment. higroskopis. e. Sleeves hang straight without diagonal Dalam penelitian ini desain jas yang digunakan wrinkles in the sleevecap. yaitu single breasted dengan menggunakan kain batik f. has enough wearing so katun dari madura. Dalam pra-eksperimen movement does not cause certain on the menggunakan dua jenis metode, yang pertama metode fabric. fusible dan yang kedua menggunakan metode tailoring g. fit through easily and custom made. Dari kedua metode tersebut hasil yang are lifted away from the garment by paling bagus, rapi dan stabil yaitu metode tailoring shanks to prevent strain and wear on the custom made karena tidak terdapat gelembung udara buttonholes. pada bagian badan muka yang terdapat lapisan hair h. Pockets lie flat and fit the curve of the canvas, jika dikenakan pada tubuh si pemakai body. membuat tubuh pemakai lebih tegap, dan gagah di Menurut Creative Publishing bandingkan dengan teknik fusible. International (2011 : 68) the Dari hasil pra eksperien diatas peneliti ingin garment front builds shape into the jacket or mengetahui bagaimana hasil jadi penerapan metode coat contributes to the long lasting good looks tailoring custom made pada jas batik katun Madura di of the garment. tinjau dari aspek compatibility, stabilizing, reducing, a. Front interfacing helps the garment front dan total look dengan judul Jas Motif Batik Dengan to the drape smoothly over the body Metode Tailoring Custom Made. grment front edges hang staright, and pocet are supported. KAJIAN TEORI b. The shoulder reinforcement ensure a 1. Tailoring smooth line from shoulder to . Menurut Rider’s (2010:360). Tailoring is c. Tape the roll line with stay tape so just a refirement of standart sewing procedures, the lapel lies close to the body without aimed at building permanent shape in to the gaping. Tape the the front edges with stay garment. tape to stabilize them Menurut Calasibetta (1975:503) tailoring : Menurut Knowles, (2006 : 142) standar processof cutting, fitting, and finishing a garment tailoring yaitu: to conform to the body by means of darts, linings, 1) Kerah kemeja harus terlihat ½ inci di atas pressing, etc. as in a man’s suit or coat; same kerah jas pada TB leher. techniques applied to women’s suit, slacks, shirts, 2) Lengan jas harus tepat di bawah tulang with simple clear lines,no fancy details. Garment pergelangan tangan model are called custom made or tailor made when 3) Manset kemeja harus lebih panjang ½ garment is made to order for an individual in a inci di luar lengan jas. special shop, e.g., as at tailoring establishment in 4) Lengan harus menggantung dengan halus savile row, London, q,v 5) Panjang jas sampai pesak, menutupi a. Metode tailoring selangkangan Menurut Tim Creative Publishing 6) Tepi luar dari kerah harus rata International (2011: 12) ada 4 metode yang 7) Lubang kancing bawah dibiarkan terbuka tersedia untuk tailoring, yaitu: Menurut Cream (2003) hal yang perlu 1) Custom Tailoring Method diperhatikan dalam pembuatan jas tailoring 2) Fusible Tailoring Method salah satunya yaitu reducing bulk: 3) Machine Tailoring Method Reducing bulk ; allowances that are 4) Combination of Method enclosed within a finished part of the garment b. Standar Tailoring should be trimmed to reduce their bulk. On medium to heavy weight fabrics, layering is

24 e-Journal. Volume 06 Nomor 01 Tahun 2017, Edisi Yudisium Periode Pebruari 2017, Hal 23-28

required to reduce the bulk further. On curved 3) Vent / celah angin seams the trimmed or layered seam allowance Beberapa macam vent/celah angin, should also be either clipped or notched in yaitu, Center vent (celah angin di order to make them lie flat tengah), Side vent ( celah angin di sisi 2. Custom Made samping), Hook vent / center hook vent, Custom made: describing garments made by Inverted vent (celah angin yang melipat tailor or couture house for an individual ke dalam), No vent (tanpa celah angin), customer, following the coutrier’s original design, One piece back either by fitting on a ’s dummy built to the customer’s measurement or by several fittings METODE PENELITIAN in person.(Calasibetta 1975 : 138). Ditinjau dari maksud dan tujuan penelitian Ciri khas dari custom made yaitu pakaian maka peneliti menggunakan jenis penelitian deskriptif yang dibuat untuk pelanggan individu yang dengan metode kuantitatif. menyesuaikan dengan desain asli, dan ukuran Penelitian deskriptif merupakan penelitian pelanggan. yang benar-benar hanya memaparkan apa yang Custom tailoring method merupakan sebuah terdapat atau terjadi dalam sebuah kancah, lapangan, pakaian khusus yang dikonstruksikan meng- atau wilayah tertentu. Data yang terkumpul gunakan metode tradisional tailoring. Metode ini diklasifikasikan menurut jenis, sifat, atau kondisinya. membutuhkan banyak waktu karena banyak Sesudah datanya lengkap, kemudian dibuat menggunakan pekerjaan tangan. kesimpulan. (Arikunto 2010 : 3) Tailoring Features: Teknik pengumpulan data yang digunakan 1) Jahitan tangan digunakan untuk melampirkan yaitu observasi. Teknik pengumpulan data merupakan interfacing dan untuk memberi bentuk pada langkah yang paling strategis dalam penelitian , pakaian. karena tujuan utama dari penelitian adalah untuk 2) Hair canvas dijahitkan pada interfacing mendapatkan data (Sugiyono 2013 : 222). untuk memberi bentuk pada bagian depan Teknik analisis data yang digunakan dalam jas, kerah bawah, dan keliman. penelitian ini adalah Teknik analisis data deskriptif 3) Taping pada garis kelepak kerah dan taping kuantitatif yang berwujud angka–angka hasil pada tepi badan depan dikerjakan perhitungan dengan cara dijumlahkan, dibandingkan, menggunakan tangan. dengan jumlah yang diharapkan dan diperoleh 4) Lining dimasukkan menggunakan tangan. persentase 3. Jas Rumus presentase: Menurut Knowles (2006: 141)“Jackets are P = F : N x 100 % often the focal point of an ensemble and are both Keterangan : fashionable and functional. Jackets are worn over P : persentase jawaban responden shirt, sweaters, or vest, so extra ease. Jackets are F : jumlah skor jawaban responden often made with several layers of fabric to give N : skor jumlah responden them shape and stability, which require more ease Menurut Calasibetta (1975: 291) jacket: short coat usually hip-length, opening down he HASIL DAN PEMBAHASAN front, worn over shirt or blouse with skirt or 1. Hasil Penelitian pants, by men, women, and children. a. Hasil jadi jas batik di lihat dari data Menurut Joseph dan Amstrong (2010: 517) kesesuaian/ compatibility. desain jas terdiri dari kerah setengah tegak, rever, lengan jas, kupnat, saku paspoile dengan klep, saku vest, kancing 100.00% Sesuai a. Bagian-bagian jas 80.00% Bagian-bagian jas yaitu terdiri dari : 60.00% Tidak sesuai 1) Kerah Menurut Aldrich (2011: 86) Prinsip 40.00% dasar kerah terdiri dari neck line,style 20.00% line, roll line, stand, fall, break point, 0.00% break line a b c d 2) Kelepak Beberapa macam kelepak menurut Joseph dan Amstrong (2010: 504) yaitu, Gambar 1. Diagram hasil jadi jas batik Peak, Mall clover, Clover, Fish mouth, dilihat dari data kesesuaian /compatibility Semi peak, Collar peak, Semi notch, Dari diagram batang diatas dapat Bal peak, Ounded bal, Bal notch, Rounded peak diketahui nilai rata-rata dari data kesesuaian/ compatibility 80,83% mendapat nilai cukup.

25 e-Journal. Volume 06 Nomor 01 Tahun 2017, Edisi Yudisium Periode Pebruari 2017, Hal 23-28

b. Hasil jadi jas batik di lihat dari data kestabilan/ 2. Pembahasan stabilizing. a. Hasil jadi jas batik di lihat dari data kesesuaian/ compatibility Berdasarkan data hasil observasi hasil 100.00% jadi jas batik katun yang menggunakan 80.00% metode tailoring custom made pada aspek 60.00% kesesuaian/ compatibility mendapatkan nilai Stabil 40.00% cukup yang meliputi : 20.00% Tidak stabil 1) Kesesuaian penggunaan bahan kain batik 0.00% katun dengan metode tailoring custom a b c d made. 2) Penerapan metode tailoring custom made dengan desa in sangat sesuai. 3) Penggunaan bahan kain batik katun Gambar 2. Diagram hasil jadi jas batik dengan hasil jadi desain sangat sesuai. dilihat dari data kesesuaian /compatibility 4) Penggabungan antara desain, bahan, dan teknik secara keseluruhan sangat sesuai. Dari diagram batang diatas dapat dike- Berkaitan hal tersebut penerapan metode tahui nilai rata-rata dari data kestabilan/ yang digunakan dengan desain kurang stabilizing 90% mendapat nilai baik. spesifik Hal ini di karenakan desain yang di c. Hasil jadi jas batik di lihat dari data pengu- gambar akan tetap sama saja meskipun rangan/reducing menggunakan metode tailoring yang berbeda. Serta, peletakan motif yang kurang tepat terutama pada garis tumpal yang di

100% posisikan pada pinggang, garisnya tidak 80% saling bertemu sehingga tidak sesuai dengan 60% tidak terdapat desain. Sesuai dengan teori tim Creative 40% penebalan 20% Publishing International (2011 : 18) … terdapat 0% follow are for planning the placement of a penebalan plaid. The same guidelines apply matching a b c d stripes-consider the placement of either vertical or horizontal lines only, depending on the direction of the stripes in the fabric. Mengikuti rencana peletakan dari kain yang Gambar 3. Diagram hasil jadi jas batik dilihat berpetak-petak. pedoman yang sama untuk dari data pengurangan/reducing memperhitungkan letak garis dengan menempatkan secara vertikal atau horizontal Dari diagram batang diatas dapat dike- saja, brgantung pada arah dari garis-garis tahui nilai rata-rata dari data pengurangan/ pada kain. Sedangkan kesesuaian reducing 91,66% mendapat nilai memuaskan. penggunaan kain batik katun dengan metode d. Hasil jadi jas batik di lihat dari data hasil jadi/ tailoring custom made sesuai berdasarkan total look teori menurut tim Creative Publishing International (2011 : 17) natural fibers press 100% and shape well, and can be shrunk to reduce 80% excess ease, stitches blend into fibers. Serat alam saat di press akan memberikan bentuk 60% Setuju yang baik dan dapat menyusut untuk 40% mengurangi kelebihan, serta jahitan menyatu Tidak setuju 20% dengan serat. 0% b. Hasil jadi jas batik di lihat dari data kestabi- lan/stabilizing. a b c d Berdasarkan data hasil observasi hasil jadi jas batik yang menggunakan metode tailoring custom made pada aspek kestabilan/stabilizing mendapat nilai baik Gambar 4. Diagram hasil jadi jas batik dilihat yang meliputi. dari data hasil jadi/ total look 1) Pengaruh tusuk piquer pada lipatan kelepak kerah sangat stabil. Dari diagram batang diatas dapat dike- 2) Pengaruh penggunaan interfacing dan tahui nilai rata-rata dari data hasil jadi/total interlining pada bagian badan depan look 80 % mendapat nilai cukup.

26 e-Journal. Volume 06 Nomor 01 Tahun 2017, Edisi Yudisium Periode Pebruari 2017, Hal 23-28

menstabilkan hasil jadi bagian badan karenakan kampuhnya di tipiskan semua, depan. tidak terdapat di grade/ tingkatan seperti 3) Penggunaan padding pada bahu kampuh saku vest sehingga terdapat menstabilkan hasil jadi bahu yang baik. penebalan pada saku paspoile. Untuk 4) Penggunaan interfacing pada kerah kampuh pada jahitan sisi tidak terdapat menjaga kestabilan hasil jadi bentuk penebalan kampuh karena kampuh pada kerah. jahitan sisi sudah seimbang sehingga tidak Berkaitan hal tersebut karena interfacing terdapat penebalan. Untuk kampuh pada pada badan depan, interlining, padding pada jahitan tepi bagian muka tidak terdapat bahu, dan interfacing pada kerah memberikan penebalan kampuh karena kampuh pada bentuk yang baik pada jas yang sesuai dengan jahitan tepi bagian muka di grade/ tingkatan pendapat menurut Cream (2003: 290)Rows of agar kamppuh tidak saling menumpuk. chevron padstitch give a more shape collar. Berkaitan hal diatas sesuai dengan Barisan dari tusuk chevron padstitch pendapat menurut Cream (Ed) (2003) hal-hal memberikan bentuk yang lebih pada kerah. yang perlu diperhatikan dalam pembuatan Menurut pendapat Cream (2003:288) the jas tailoring salah satunya yaitu reducing function of a front interfacing is to support bulk: and shape a jacket front. Fungsi interfacing Reducing bulk ; seam allowances that bagian depan yaitu untuk mendukung dan are enclosed within a finished part of the membentuk jas bagian depan. Menurut tim garment should be trimmed to reduce their Creative Publishing International (2011 : 68) bulk. On medium to heavy weight fabrics, Berdasarkan standart tailoring: Front layering is required to reduce the bulk interfacing helps the garment front to the further. On curved seams the trimmed or drape smoothly over the body garment front layered seam allowance should also be edges hang staright,… Interfacing badan either clipped or notched in order to make depan membantu pakaian bagian depan agar them lie flat.Mengurangi ketebalan; sisa jatuhnya lebih halus dan rata. jahitan yang telah tertutup pada suatu Pendapat menurut Cream (2003:290) A pakaian harus dirapikan untuk mengurangi collar Interfacing applied only to the under ketebalan. Untuk kain yang berat, tingkatan collar, shape the collar roll line. Interfacing lapisan kampuh dibutuhkan untuk pada kerah hanya dipalikasikan pada kerah mengurangi ketebalan. Pada jahitan bagian bawah, untuk memberi bentuk pada melengkung kampuh dirapikan atau pada garis kelepak kerah. Menurut pendapat jahitan berlapis harus dirapikan juga dengan Cream (2003:294) The pads are used to shape cara digunting dalam, atau di gunting and build up the shoulder area of a jacket. segitiga sampai batas jahitan tujuannya agar Pad di gunakan untuk memberi bentuk dan kampuh terlihat rata dan datar. membuat bahu lebih tegap pada jas. Menurut pendapat tim Creative c. Hasil jadi jas batik di lihat dari data pengu- Publishing International (2011:10)…, thin rangan/reducing. edges, sharp corners, and smooth curves, Berdasarkan data hasil observasi hasil ….Front edges as well as the finished edges jadi jas batik katun yang menggunakan on vents, pocket flaps…….and darts are metode tailoring custom made pada aspek smooth and straight. pengurangan/ reducing mendapatkan nilai d. Hasil jadi jas batik di lihat dari data hasil jadi/ memuaskan yang meliputi: total look 1) Tidak terdapat penebalan kampuh pada Berdasarkan data hasil observasi hasil jadi bagian kupnat. jas batik yang menggunakan metode 2) Tidak terdapat penebalan kampuh pada tailoring custom made pada aspek hasil saku vest dan saku paspoile. jadi/total look mendapatkan nilai cukup yang 3) Tidak terdapat penebalan kampuh pada meliputi: jahitan sisi. 1) Tidak terdapat kerutan di bagian badan 4) Tidak terdapat penebalan kampuh pada muka dan belakang pada hasil jadi jas. jahitan tepi bagian muka. 2) Tidak terdapat gelombang pada garis Hal ini dikarenakan kampuh pada bahu dan panjang bahu sehingga tidak kupnat terdapat lajur yang digunakan untuk melebihi garis lingkar kerung lengan. pe-nyeimbang kampuh, sehingga saat 3) Bagian belakang kerah kemeja dan kampuh kupnat dipress, tidak terdapat ujung manset terdapat selisih 0,5 inch penebalan pada salah satu sisi kampuh lebih panjang dari kerah jas dang lengan kupnat. Sedangkan untuk kampuh pada saku jas. vest terdapat tingkatan kampuh sehingga 4) Lengan jas menggantung dengan lurus tidak terdapat penebalan pada kampuh saku tanpa ada kerutan pada sekeliling lingkar vest, berbeda dengan saku paspoile, di lubang lengan.

27 e-Journal. Volume 06 Nomor 01 Tahun 2017, Edisi Yudisium Periode Pebruari 2017, Hal 23-28

Hal ini disebabkan karena panjang dan ujung manset terdapat selisih 0,5 inch lengan jas melebihi panjang lengan kemeja lebih panjang dari kerah jas dang lengan jas. sehingga tidak terdapat selisih 0,5 inch Lengan jas menggantung dengan lurus tanpa pada manset kemeja. Menurut pendapat ada kerutan pada sekeliling lingkar lubang Knowles, (2006 : 142): lengan. Hal ini disebabkan karena panjang 1) The shirt collar should show 1/2 inch lengan jas melebihi panjang lengan kemeja above the jacket collar at the center sehingga tidak terdapat selisih 0,5 inch pada back neck manset kemeja. 2) The jacket sleeves should end just below the model’s wrist bone 2. Saran 3) The shirt cuffs should extend ½ inch Berdasarkan hasil penelitian pada “Jas Batik beyond the jacket sleeve. Dengan Metode Tailoring Custom Made, maka 4) Sleeves should hang smoothly saran untuk penelitian selanjutnya yaitu: a. Mencoba jenis bahan tradisional yang lain seperti songket, tenun, tenun ikat dll, dengan menggunakan metode tailoring custom made. PENUTUP b. Lebih teliti dan berhati-hati dalam mengambil 1. Simpulan ukuran terutama untuk mengukur panjang a. Hasil jadi jas batik di lihat dari data lengan jas agar tidak melebihi panjang kemeja, kesesuaian/ compatibility. serta di sarankan untuk membuat kemeja Kesesuaian/compatibility ini mendapat nilai sendiri sehingga ukuran dapat di kontrol. cukup yang meliputi kesesuaian bahan c. Peletakan motif batik terutama motif garis dengan metode, metode dengan desain, bahan pada tumpal yang tidak saling bertemu dengan desain dan penggabungan secara sehingga mempengaruhi hasil jadi desain yang keseluruhan mendapatkan nilai yang cukup. kurang tepat. Di karenakan desain yang di gambar akan tetap sama saja meskipun menggunakan metode tailoring yang berbeda. Serta, peletakan motif yang kurang tepat terutama DAFTAR PUSTAKA pada garis tumpal yang di posisikan pada Aldrich, Winifred. 2011. Metric Cutting For pinggang, garisnya tidak saling bertemu Meanswear. United Kingdom: Wiley sehingga tidak sesuai dengan desain. Calasibetta, Charlotte dan Mankey. Tortota, b. Hasil jadi jas batik di lihat dari data kestabi- Phyllis.2003. Dictionary Of Fashion Thrird lan/stabilizing. Edition. New York : Fairchild Publication, Inc. Kestabilan/stabilizing mendapat nilai baik Cream, Penelope (Ed). 2003. The Complete Book Of yang meliputi, pengaruh tusuk piquer pada Sewing A Practical Step By Step Guide To kelepak kerah, penggunaan interfacing pada Every Technique. London: Dorling Kindersley badan depan, interlining, padding pada bahu, Creative Publishing International (Ed). 2011. The interfacing pada kerah. Karena, interfacing Classic Guide To Sewing The Perfect Jacket pada badan depan, interlining, padding pada Tailoring. United States Of America: Quarto bahu, dan interfacing pada kerah memberikan Publishing Group USA, Inc bentuk yang baik pada jas. Digest, Reader’s. 2010. Complete Guide to Sewing. c. Hasil jadi jas batik di lihat dari data pengu- New York: The Reader’s Digest Association, rangan/reducing. Inc Pengurangan/reducing mendapat nilai Joseph, hellen dan Armstrong. 2010. Pattern making memuas-kan, meliputi tidak terdapat for fashion design fifth edition. New Jersey: penebalan kampuh pada kupnat, saku vest dan Pearson paspoile, jahitan sisi, serta kampuh pada Knowles, Lori A. 2006. The Practical Guide To jahitan tepi bagian muka. Hal ini disebabkan Patternmaking For Fashion Designer. New karena semua kampuh pada kupnat, saku vest, York : Fairchild Publication,inc saku paspoile, jahitan sisi dan jahitan pada Newman, alex dan Sheriff, zake. 2009. Fashion A to tepi muka di layering/grade, di gunting Z an Illustrated Dictionary. London: Laurence dalam, dan di gunting segitiga pada bagia- King Publishing Ltd bagian tertentu. d. Hasil jadi jas batik di lihat dari data hasil jadi/ total look. Hasil jadi/total look mendapatkan nilai cukup yang meliputi tidak terdapat kerutan di bagian badan muka dan belakang pada jas. Tidak terdapat gelombang pada garis bahu dan panjang bahu. Bagian belakang kerah kemeja

28