2017/I/4/1 Ed. Part 2
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
menyimpulkan, dan kepekaan untuk mengansipasi. Kalau Cara pandang bersifat hampir 'meditaf', sebab diandaikan sebuah kejadian yang buruk sudah terjadi, orang cenderung bahwa kita dak banyak berkata-kata. Apakah itu yang hanya mengomentari, karena memang sudah dak bisa dimaksud Heidegger keka mengatakan bahwa kesadaran itu mencegah, kecuali berusaha memperbaiki kerusakan. Cara terus menerus berbicara dengan tetap diam? Keka terlalu pandang yang ditawarkan akademisi mungkin dak akan banyak menganalisis, kita dak akan mampu melihat apa mengubah mentalitas penyebab bencana, tetapi memberi yang (akan) terjadi. Memandang selalu adalah pilihan yang akan direkam dalam diri orang. mengansipasi. Mungkin tak semua kejadian dan bencana dapat kita cegah, tetapi sekurang-kurangnya kita akan lebih Kerangka pikir, atau kerangka pandang, seper ini bukan siap untuk menghadapinya dan, secara masuk akal, tanpa konsekuensi. Di wilayah keilmuan, sedak-daknya kita merencanakan apa yang perlu dilakukan untuk menjaga dak boleh memutlakkan hanya satu metode atau model. keseimbangan alam. Mengatakan bahwa “alam marah” di Metode penelian yang selama ini kita pakai sangat hadapan bencana yang terjadi dak akan menginspirasi tergantung pada model dan teori tertentu. Kalau tak ada siapapun, selain hanya bagus untuk berkhotbah. model, kita kebingungan. Itu ibarat mahasiswa yang melakukan penelian pustaka (desk research) namun dak Bukan Sekadar Menebak-Nebak menemukan satu buku pun untuk dianalisis. Karena Keteraturan dari dalam pada dasarnya adalah suatu memutlakkan model atau pustaka, kita terjerat pada cara paradigma ansipaf, yang mesnya diperkenalkan dan pikir tertentu yang menutup kemungkinan bagi cara pandang. diterapkan dalam metode-metode pembelajaran. Kadang- Menghitung dan merumuskan membutuhkan 'bahan' untuk kadang para mahasiswa baru dipaksa untuk bersentuhan dihitung dan dirumuskan, sedangkan membayangkan dan dengan permasalahan di masyarakat keka mereka harus mengimajikan (dari Ing. to image) sifatnya menghadirkan membuat tugas akhir. Terlambat. Perkenalan dan korelasi sebuah realitas, bukan sekadar mengolah. Konsekuensinya, cara pandang ini dengan materi bidang studi seharusnya metode pembelajaran di universitas yang bersifat terjadi sejak awal kedatangan mereka di universitas. Kalau menawarkan cara pandang akan harus terbuka pada wilayah- begitu, sasarannya bukan hanya mahasiswa, tetapi para wilayah heurisk, yang bisa digambarkan sebagai kesempatan pengajar. Apa gunanya ilmu pengetahuan jika hanya untuk untuk menemukan atau mempelajari sesuatu yang baru, dikumpulkan dan disimpan di dalam lumbung pribadi? Ilmu melampaui teori dan model tertentu. Thomas Kuhn pernah pengetahuan harus dipergunakan untuk mengansipasi, dan memaklumkan islah “pergeseran paradigma” (paradigm seorang ilmuwan pun harus menginspirasi. shi) dalam filsafat ilmu. Ia dak memaklumkan sebuah teori, melainkan menggambarkan apa yang memang terjadi dalam Sifat “dak memaksa” cara pandang ansipaf mewakili dunia keilmuan. Ada kalanya solusi atas masalah tertentu di karakter 'diam' kesadaran. Bukankah biasanya kita sadar bidang ilmu kita justru diinspirasi oleh model yang lebih lazim pada saat terdiam? Dan sebaliknya, bukankah keka terlalu dipakai dalam bidang ilmu yang lain sama sekali. banyak bicara kita justru kelihatan dak sadar (diri)? Kesadaran untuk memandang bukanlah sekadar menebak- nebak apa yang akan terjadi, melainkan suatu gestur dari dalam diri seseorang yang mampu menangkap hal-hal yang tak terpikirkan oleh intelek. Bencana masih akan terjadi di sekitar kita, namun kita bisa menawarkan dan lebih akf menularkan semangat heurisk agar keseimbangan alam dapat dipulihkan kembali. Memperbaiki itu tetap penng, tapi mengimajikan realitas yang sedang, dan lebih lagi, yang akan terjadi itu dapat menyelamatkan banyak orang. Dr. Hadrianus Tedjoworo, OSC, S.Ag., STL., dosen teologi dogmak dan filsafat di Fakultas Filsafat, Unpar. Sarjana filsafat dan teologi Fakultas Filsafat, Unpar; Lisensiat Teologi Dogmak Katholieke Universiteit Leuven (KUL) Belgia; Doktor Teologi Gereja Radboud Universiteit Nijmegen (RUN) Belanda. Saat ini menjabat sebagai Kaprodi Ilmu Filsafat, Fakultas Filsafat, Unpar, dan chief editor jurnal internasional filsafat dan teologi MELINTAS. http://www.collapsingintoconsciousness.com MAJALAH PARAHYANGAN | Vol. IV No. 1 | 49 The Naon Tourism should be Indonesia’s Core Business Indonesia reportedly welcomed 10.4 million foreign tourists and recorded an esmated foreign exchange income of Rp 144 trillion (USD 10.5 billion) throughout 2015. Tourism is the fourth biggest contributor to foreign reserves. Although the value is 9.3 percent, compared to other industries, tourism has seen the highest growth in foreign reserve contribuon, whereas others like oil and gas, coal, and palm oil registered negave growth. Tourism Minister Arief Yahya is pushing tourism to become the core of the naon's economy aer projecng the sector to be the biggest contributor to foreign reserves. Wakatobi. (Source: hp://www.wakatobipatunoresort.com/) Breakthrough is need unified geographical areas where sites and landscapes of Previously President Jokowi has urged for the acceleraon of “I have conveyed my predicon to the President [Joko 'Jokowi' development in ten of the naon's key tourist desnaons. Widodo]. Tourism will become the core business of our Breakthroughs in regulaons as well as field works were economy,” the minister said. Arief said during a meeng of needed to achieve fast results, said Jokowi. The ten tourist guides from all over the country in Mataram in October desnaons are Lake Toba in North Sumatra, Tanjung 2016 that tourism was the easiest and least costly sector to Kelayang in Belitung, Tanjung Lesung in Banten, Thousand contribute to gross domesc product (GDP), foreign reserves Islands in Jakarta, Borobudur Temple in Central Java, Mount and creang job openings, The Jakarta Post reported Bromo in East Java, Mandalika in South Lombok, Labuan Bajo (4/10/2016). Currently, he said, tourism made up 10 percent in East Nusa Tenggara, Wakatobi in Southeast Sulawesi and of total GDP and was the fourth biggest contributor to foreign Morotai in North Maluku. Especially for Lake Toba, Jokowi reserves. Arief said the investment needed to achieve the requested that development of seaports, airports and roads foreign reserves targeted was only 2 percent. “Creang Rp be sped up to increase accessibility and connecvity, The 100 million [USD 7,600] in foreign reserves, for example, the Jakarta Post reported (3/2/2016). "We should also prepare investment needed would only be Rp 2 million,” he went on. market branding, internaonal-standard services as well as classy arts and cultural aracons with good choreography UNESCO informs that UNESCO Global Geopark are single, and interesng designs," said Jokowi. 50 | MAJALAH PARAHYANGAN | Vol. IV No. 1 Jan Walliser, World Bank vice president for equitable growth, finance and instuons, gave an example of how the informaon on China's economy could benefit Indonesia's tourism if it is analyzed properly. "[China] diverts its economy to consumpon. [...] With the rise of Chinese consumpon, we could collaborate with the local government so the tourism would be more effecve," Walliser said. Source: hp://aseanup.com/ World Bank country director for Indonesia Rodrigo Chaves told reporters Tourism sector must be improved that Chinese tourists spent USD 265 billion while traveling last year. He noted that by focusing on the tourism sector, the The sluggish global economy growth provides an opportunity government played a big role in unlocking private investment, for Indonesia to increase export revenue in medium-term by helping provide jobs for young people and women, while improving the country's tourism sector, according to World boosng exports and reducing regional disparies as the Bank's Pracce Manager for Macroeconomic and Fiscal tourism desnaons are spread across the archipelago. Management in the region of Southeast Asia Pacific Ndiame Diop. Diop asserted that Indonesia's tourism sector has the Since President Joko "Jokowi" Widodo took office in October potenal aract foreign investments. "Indonesia has the 2014, the government has embarked on internaonal potenal to develop a world class tourism industry. But in campaigns, signed cooperaon agreements with foreign order to achieve the goals of the tourism industry, there airlines and held world-class sporng events in a bid to reach needs to be more infrastructure establishments, which would its target of aracng 20 million visitors a year by 2019 – more need a beer coordinaon between state instuons and the than double last year's total of 9.73 million. private sector," Diop said during the opening of the "Indonesia Economic Quarterly" event held in Jakarta on 25 Big dream October 2016, Tempo reported (25/10/2016). The government is hopeful of aaining 20 million foreign Previously, the Indonesian Tourism Ministry had set a target tourists annually by 2019 amid concerted efforts to make the to aract USD 10 Billion worth of foreign investments to archipelago a world-class tourism desnaon, The Jakarta develop 10 tourism desnaons in 2019. Diop explained that Post reported (19/11/2016). The ministry's target for foreign according to the World Travel and Tourism Council, every tourist arrivals in 2016 is 10 million. "We aim to reach 12 US$1 million spent on travelling in Indonesia would be million foreign tourists coming to the country next year, and enough to fund 200 jobs. Diop however, stated that it would will gradually increase