menyimpulkan, dan kepekaan untuk mengansipasi. Kalau Cara pandang bersifat hampir 'meditaf', sebab diandaikan sebuah kejadian yang buruk sudah terjadi, orang cenderung bahwa kita dak banyak berkata-kata. Apakah itu yang hanya mengomentari, karena memang sudah dak bisa dimaksud Heidegger keka mengatakan bahwa kesadaran itu mencegah, kecuali berusaha memperbaiki kerusakan. Cara terus menerus berbicara dengan tetap diam? Keka terlalu pandang yang ditawarkan akademisi mungkin dak akan banyak menganalisis, kita dak akan mampu melihat apa mengubah mentalitas penyebab bencana, tetapi memberi yang (akan) terjadi. Memandang selalu adalah pilihan yang akan direkam dalam diri orang. mengansipasi. Mungkin tak semua kejadian dan bencana dapat kita cegah, tetapi sekurang-kurangnya kita akan lebih Kerangka pikir, atau kerangka pandang, seper ini bukan siap untuk menghadapinya dan, secara masuk akal, tanpa konsekuensi. Di wilayah keilmuan, sedak-daknya kita merencanakan apa yang perlu dilakukan untuk menjaga dak boleh memutlakkan hanya satu metode atau model. keseimbangan alam. Mengatakan bahwa “alam marah” di Metode penelian yang selama ini kita pakai sangat hadapan bencana yang terjadi dak akan menginspirasi tergantung pada model dan teori tertentu. Kalau tak ada siapapun, selain hanya bagus untuk berkhotbah. model, kita kebingungan. Itu ibarat mahasiswa yang melakukan penelian pustaka (desk research) namun dak Bukan Sekadar Menebak-Nebak menemukan satu buku pun untuk dianalisis. Karena Keteraturan dari dalam pada dasarnya adalah suatu memutlakkan model atau pustaka, kita terjerat pada cara paradigma ansipaf, yang mesnya diperkenalkan dan pikir tertentu yang menutup kemungkinan bagi cara pandang. diterapkan dalam metode-metode pembelajaran. Kadang- Menghitung dan merumuskan membutuhkan 'bahan' untuk kadang para mahasiswa baru dipaksa untuk bersentuhan dihitung dan dirumuskan, sedangkan membayangkan dan dengan permasalahan di masyarakat keka mereka harus mengimajikan (dari Ing. to image) sifatnya menghadirkan membuat tugas akhir. Terlambat. Perkenalan dan korelasi sebuah realitas, bukan sekadar mengolah. Konsekuensinya, cara pandang ini dengan materi bidang studi seharusnya metode pembelajaran di universitas yang bersifat terjadi sejak awal kedatangan mereka di universitas. Kalau menawarkan cara pandang akan harus terbuka pada wilayah- begitu, sasarannya bukan hanya mahasiswa, tetapi para wilayah heurisk, yang bisa digambarkan sebagai kesempatan pengajar. Apa gunanya ilmu pengetahuan jika hanya untuk untuk menemukan atau mempelajari sesuatu yang baru, dikumpulkan dan disimpan di dalam lumbung pribadi? Ilmu melampaui teori dan model tertentu. Thomas Kuhn pernah pengetahuan harus dipergunakan untuk mengansipasi, dan memaklumkan islah “pergeseran paradigma” (paradigm seorang ilmuwan pun harus menginspirasi. shi) dalam filsafat ilmu. Ia dak memaklumkan sebuah teori, melainkan menggambarkan apa yang memang terjadi dalam Sifat “dak memaksa” cara pandang ansipaf mewakili dunia keilmuan. Ada kalanya solusi atas masalah tertentu di karakter 'diam' kesadaran. Bukankah biasanya kita sadar bidang ilmu kita justru diinspirasi oleh model yang lebih lazim pada saat terdiam? Dan sebaliknya, bukankah keka terlalu dipakai dalam bidang ilmu yang lain sama sekali. banyak bicara kita justru kelihatan dak sadar (diri)? Kesadaran untuk memandang bukanlah sekadar menebak- nebak apa yang akan terjadi, melainkan suatu gestur dari dalam diri seseorang yang mampu menangkap hal-hal yang tak terpikirkan oleh intelek. Bencana masih akan terjadi di sekitar kita, namun kita bisa menawarkan dan lebih akf menularkan semangat heurisk agar keseimbangan alam dapat dipulihkan kembali. Memperbaiki itu tetap penng, tapi mengimajikan realitas yang sedang, dan lebih lagi, yang akan terjadi itu dapat menyelamatkan banyak orang.

Dr. Hadrianus Tedjoworo, OSC, S.Ag., STL., dosen teologi dogmak dan filsafat di Fakultas Filsafat, Unpar. Sarjana filsafat dan teologi Fakultas Filsafat, Unpar; Lisensiat Teologi Dogmak Katholieke Universiteit Leuven (KUL) Belgia; Doktor Teologi Gereja Radboud Universiteit Nijmegen (RUN) Belanda. Saat ini menjabat sebagai Kaprodi Ilmu Filsafat, Fakultas Filsafat, Unpar, dan chief editor jurnal internasional filsafat dan teologi MELINTAS. http://www.collapsingintoconsciousness.com

MAJALAH PARAHYANGAN | Vol. IV No. 1 | 49 The Naon Tourism should be Indonesia’s Core Business Indonesia reportedly welcomed 10.4 million foreign tourists and recorded an esmated foreign exchange income of Rp 144 trillion (USD 10.5 billion) throughout 2015. Tourism is the fourth biggest contributor to foreign reserves. Although the value is 9.3 percent, compared to other industries, tourism has seen the highest growth in foreign reserve contribuon, whereas others like oil and gas, coal, and palm oil registered negave growth. Tourism Minister Arief Yahya is pushing tourism to become the core of the naon's economy aer projecng the sector to be the biggest contributor to foreign reserves.

Wakatobi. (Source: hp://www.wakatobipatunoresort.com/)

Breakthrough is need unified geographical areas where sites and landscapes of Previously President Jokowi has urged for the acceleraon of “I have conveyed my predicon to the President [Joko 'Jokowi' development in ten of the naon's key tourist desnaons. Widodo]. Tourism will become the core business of our Breakthroughs in regulaons as well as field works were economy,” the minister said. Arief said during a meeng of needed to achieve fast results, said Jokowi. The ten tourist guides from all over the country in Mataram in October desnaons are Lake Toba in North Sumatra, Tanjung 2016 that tourism was the easiest and least costly sector to Kelayang in Belitung, Tanjung Lesung in Banten, Thousand contribute to gross domesc product (GDP), foreign reserves Islands in Jakarta, Borobudur Temple in Central Java, Mount and creang job openings, The Jakarta Post reported Bromo in East Java, Mandalika in South Lombok, Labuan Bajo (4/10/2016). Currently, he said, tourism made up 10 percent in East Nusa Tenggara, Wakatobi in Southeast Sulawesi and of total GDP and was the fourth biggest contributor to foreign Morotai in North Maluku. Especially for Lake Toba, Jokowi reserves. Arief said the investment needed to achieve the requested that development of seaports, airports and roads foreign reserves targeted was only 2 percent. “Creang Rp be sped up to increase accessibility and connecvity, The 100 million [USD 7,600] in foreign reserves, for example, the Jakarta Post reported (3/2/2016). "We should also prepare investment needed would only be Rp 2 million,” he went on. market branding, internaonal-standard services as well as classy arts and cultural aracons with good choreography UNESCO informs that UNESCO Global Geopark are single, and interesng designs," said Jokowi.

50 | MAJALAH PARAHYANGAN | Vol. IV No. 1 Jan Walliser, World Bank vice president for equitable growth, finance and instuons, gave an example of how the informaon on China's economy could benefit Indonesia's tourism if it is analyzed properly. "[China] diverts its economy to consumpon. [...] With the rise of Chinese consumpon, we could collaborate with the local government so the tourism would be more effecve," Walliser said. Source: hp://aseanup.com/ World Bank country director for Indonesia Rodrigo Chaves told reporters Tourism sector must be improved that Chinese tourists spent USD 265 billion while traveling last year. He noted that by focusing on the tourism sector, the The sluggish global economy growth provides an opportunity government played a big role in unlocking private investment, for Indonesia to increase export revenue in medium-term by helping provide jobs for young people and women, while improving the country's tourism sector, according to World boosng exports and reducing regional disparies as the Bank's Pracce Manager for Macroeconomic and Fiscal tourism desnaons are spread across the archipelago. Management in the region of Southeast Asia Pacific Ndiame Diop. Diop asserted that Indonesia's tourism sector has the Since President Joko "Jokowi" Widodo took office in October potenal aract foreign investments. "Indonesia has the 2014, the government has embarked on internaonal potenal to develop a world class tourism industry. But in campaigns, signed cooperaon agreements with foreign order to achieve the goals of the tourism industry, there airlines and held world-class sporng events in a bid to reach needs to be more infrastructure establishments, which would its target of aracng 20 million visitors a year by 2019 – more need a beer coordinaon between state instuons and the than double last year's total of 9.73 million. private sector," Diop said during the opening of the "Indonesia Economic Quarterly" event held in Jakarta on 25 Big dream October 2016, Tempo reported (25/10/2016). The government is hopeful of aaining 20 million foreign Previously, the Indonesian Tourism Ministry had set a target tourists annually by 2019 amid concerted efforts to make the to aract USD 10 Billion worth of foreign investments to archipelago a world-class tourism desnaon, The Jakarta develop 10 tourism desnaons in 2019. Diop explained that Post reported (19/11/2016). The ministry's target for foreign according to the World Travel and Tourism Council, every tourist arrivals in 2016 is 10 million. "We aim to reach 12 US$1 million spent on travelling in Indonesia would be million foreign tourists coming to the country next year, and enough to fund 200 jobs. Diop however, stated that it would will gradually increase that number to 20 million foreign require more efforts in order to achieve the target, "such as tourists by 2019," Ahman said during a workshop held by the simplifying licensing processes, revising on the negave ministry called Gong 21: Wonderful Indonesia Goes World investment list [to exclude] ecotourism facilies, spa, and Class. Wonderful Indonesia is the government's slogan to travel agents." Diop also said that it would require extensive promote the archipelago. promoon efforts to aract investments in the tourism President Joko "Jokowi" Widodo's administraon has set a sector. target of reaching 20 million foreign tourists and 275 million The report states that Indonesia has problems idenfying domesc tourists by 2019, when Jokowi's tenure ends. The potenal tourism aracons, providing the right target is expected to contribute 8 percent to naonal gross infrastructure and targeng the right markets. It suggests that domesc product, accounng for Rp 240 trillion and 13 the country will need more flexibility in its plans to accelerate million people working in the sector by 2019. The the development of tourism desnaons so that it can adjust government is eyeing 30th posion among 141 tourist to the global and domesc markets, The Jakarta Globe countries. The government recently implemented visa-free reported (26/10/2016). Indonesia ranks 50th in the World entry for tourists from 30 countries in a drive to bolster Economic Forum's "Travel and Tourism Compeveness tourism. Indonesia is sll lagging behind neighboring Report 2015" behind Thailand (35), Malaysia (25) and countries like Thailand and Malaysia despite the abundance Singapore (11) due to insufficient tourist service of travel desnaons the archipelago offers. The two infrastructure, among others. "Detailed data on tourist countries had recorded an esmated annual 29 million and numbers and their profiles is already available, as are stascs 26 million foreign tourists, respecvely, Tourism Minister on hotels and tourism-related investments," the World Bank Arief Yahya said in June. * (PX) report said. "The stascs will need to be beer consolidated [...] to enable holisc tracking of the government's efforts and results and inform potenal mid-course correcon."

MAJALAH PARAHYANGAN | Vol. IV No. 1 | 51 Penelian

Penerapan dan Pengembangan Metode Volume Hingga untuk Pemodelan Propagasi Aliran Banjir Akibat Keruntuhan Bendungan sebagai Salah Satu Upaya dalam Mitigasi Bencana (Studi Kasus Situ Gintung) Sebuah model numerik 2D sebagai perangkat dalam sistem peringatan dini bahaya banjir akibat keruntuhan tanggul/bendungan Bobby Minola Ginting & Bambang Adi Riyanto

ndonesia adalah negara yang memiliki sumber daya alam NSEs). Integrasi persamaan 3D NSEs dengan asumsi yang cukup besar untuk dimanfaatkan dan dikembangkan kecepatan verkal yang terdistribusi merata, tekanan Ibagi kesejahteraan penduduknya, salah satunya adalah hidrostas yang diabaikan dan inkompresibiltas aliran akan sumber daya air. Sejak zaman dahulu pemenuhan berbagai menghasilkan persamaan aliran dangkal 2D Shallow Water kebutuhan, seper pasokan listrik, air baku, irigasi, Equaons (2D SWEs): pariwisata, transportasi dan sebagainya, sangat bergantung kepada sumber daya air.

Bendungan adalah salah satu bentuk pemanfaatan sumber daya air di sungai yang pada umumnya digunakan untuk memenuhi kebutuhan listrik, irigasi dan air baku bagi penduduk. Perencanaan dan desain bendungan haruslah dengan H adalah kedalaman air, u dan v adalah kecepatan

dilakukan dengan baik dan benar dan mengacu pada arah x dan y, g adalah percepatan bumi, Sx dan Sy adalah fungsi

peraturan (code) yang berlaku pada saat tersebut. Namun, kemiringan saluran dalam arah x dan y, Sfx dan Sfy adalah fungsi karena fenomena alam yang sulit diprediksi seper gempa kekasaran saluran dalam arah x dan y. Solusi persamaan 2D bumi, perubahan iklim yang berujung pada kenaikan SWEs pada dasarnya dapat memecahkan permasalahan intensitas curah hujan secara esktrem, dsb-nya, dak jarang aliran banjir seper pada sungai atau muara. Namun, solusi pula terjadi kegagalan pada desain tersebut, sekalipun persamaan ini cukup sulit diperoleh secara analik, sehingga perencanaan telah dilakukan dengan benar. diperlukan cara lain untuk memecahkannya, antara lain dengan metode numerik. Beberapa metode numerik yang Kasus Situ Gintung pada Maret 2009 telah menunjukkan telah dikembangkan antara lain metode karakterisk, bahwa dampak aliran banjir akibat keruntuhan tanggul metode beda hingga/finite difference method (FDM), metode sangatlah berbahaya sekalipun terjadi pada bendungan elemen hingga/finite element method (FEM), metode volume dengan ukuran relaf kecil dan rendah (low-dam). Air yang hingga/finite volume method (FVM) dan sebagainya. Dalam keluar secara ba-ba dapat menghancurkan kawasan kasus ini, FVM digunakan untuk memecahkan persamaan 2D permukiman padat di sepanjang alur kali Pasangrahan yang SWEs tersebut. terdapat di sebelah hilir bendungan. FVM telah digunakan lebih dari 2 dekade, yang terfokus pada Banyak hal baru yang dapat dipelajari dari bencana tersebut. Riemann solver (RS). Namun, pada kasus ini, suatu alternaf Salah satunya adalah penyusunan sebuah sistem peringatan baru diajukan, di mana perhitungan FVM dak berfokus pada dini (early warning system) yang matang sehingga berbagai RS, melainkan pada suatu teknik arfisial buatan yang risiko dapat diansipasi dan dihindari. Untuk dapat dinamakan arficial viscosity technique (AV). Teknik AV membangun sistem peringatan dini tersebut, diperlukan sendiri sangat populer pada tahun 1980-an khususnya dalam sebuah perangkat (tools) yang dapat memberikan informasi teknik penerbangan untuk memecahkan kasus aliran mengenai karakterisk propagasi aliran banjir, seper pola turbulensi pada sayap pesawat, di mana Jameson, Schmidt kecepatan dan nggi muka air. Dengan mengetahui informasi dan Turkel adalah beberapa pakar yang telah sukses tersebut sebelum bencana terjadi, beberapa persiapan dapat mengembangkan teknik tersebut. dilakukan, seper penetapan daerah rawan banjir, dsb-nya sehingga kemungkinan terburuk dapat dihindari. Dalam kasus hidrodinamika aliran banjir, teknik AV sangat jarang digunakan. Teknik ini juga pernah dikembangkan Secara umum fenomena aliran dapat dijelaskan secara sebelumnya oleh Natakusumah dan Choly (2004) untuk matemak oleh persamaan 3D Navier Stokes Equaons (3D mensimulasikan berbagai kasus aliran dangkal. Selanjutnya,

52 | MAJALAH PARAHYANGAN | Vol. IV No. 1 Ginng (2011) dan Ginng (2012) menerapkan metode yang Maret 2009 pukul 02.00 dini hari adalah sekitar 0.5 m, namun sama dengan penambahan mekanisme wet and dry dan pada pukul 04.30 air di dalam Situ Gintung tersebut telah diterapkan dalam beberapa kasus keruntuhan bendungan. kosong. Karena kekurangan data, informasi tersebut Fokus penelian ini adalah pengembangan model numerik digunakan sebagai syarat batas parameter pemodelan. yang berbasiskan FVM untuk mensimulasikan propagasi Selama kurang lebih 2 jam (dengan asumsi bahwa aliran banjir akibat keruntuhan bendungan yang kemudian keruntuhan bendungan terjadi kira-kira 30 menit setelah diterapkan pada kasus Situ Gintung. Pada penelian ini, pukul 02.00), air sedalam 10 meter dilepaskan secara ba- program yang telah dilakukan oleh Ginng (2011; 2012) ba. Jika diasumsikan linear, maka laju pengurangan nggi air kembali diuji untuk memodelkan kasus keruntuhan pada lokasi Situ Gintung adalah 0.138 cm/s. Pada bendungan Situ Gintung yang terjadi pada tahun 2009. Peta kenyataannya, tentu saja asumsi ini dapat salah, namun topografi diperoleh seluas 850 m x 800 m hingga mencapai mengingat keterbatasan data yang ada, asumsi ini tetap kali Pasanggrahan. digunakan. Selanjutnya sebagai penyederhanaan, koefisien Manning rata-rata diambil sebesar 0.035 untuk seluruh domain pemodelan setelah dilakukan perhitungan berdasarkan data tata guna lahan. Langkah waktu,nilai pembatas (value limiter), koefisien Laplacian dan Biharmonic secara berurutan diambil sebesar 0.01 s, 0.01 m, 0.25 dan 0.015. Waktu simulasi diambil sebesar 400 dek. Hasil pemodelan dapat dilihat pada gambar berikut :

Domain tersebut didiskrisasi ke dalam bentuk mesh curvilinear yang dak beraturan. Karena kekurangan data, dak semua bagian hulu (inundaon area) dari Situ Gintung dapat dimodelkan. Diskrisasi dapat dilihat pada gambar berikut

Secara umum informasi yang diperoleh yaitu elevasi tanah dasar ternggi pada bagian hulu (daerah genangan) Situ Gintung adalah +100 m, di mana elevasi mercu spillway berada pada +97.50 m. Panjang dam yang hancur diperkirakan 50 m dan kedalaman air rata-rata pada Situ Gintung adalah 10 m.

Secara teori, kondisi awal aliran yang diskonnu dapat Berdasarkan informasi yang juga diperoleh dari beberapa menyebabkan kedakstabilan perhitungan pada model sumber (termasuk hasil wawancara dengan masyarakat numerik. Oleh sebab itu, konvergensi perhitungan bisa saja sekitar), kedalaman air di atas mercu spillway pada tanggal 27

MAJALAH PARAHYANGAN | Vol. IV No. 1 | 53 dak tercapai. Tidak jarang pula skema numerik gagal akibat Program ini diharapkan dapat dikembangkan menjadi kasus diskonnu tersebut. Dalam studi ini, kondisi awal aliran sebagai salah satu perangkat dalam sebuah sistem migasi pada bagian hilir adalah kondisi kering (dry condion) dan bencana yang akan sangat membantu dalam merencanakan bagian bendungan yang hancur diasumsikan sebagai batas tata letak perumahan yang baik, khususnya di sekitar lokasi utuh (fixed boundary) yang dak dapat bergerak. Sementara bendungan yang rawan akan mekanisme keruntuhan. Pada itu, air diasumsikan dilepaskan secara ba-ba dari Situ penelian selanjutnya termasuk untuk kasus-kasus Gintung (hulu) menuju hilir melalui bagian bendungan yang bendungan/bendung lainnya, ketersediaan dan kelengkapan hancur sepanjang 50 m tersebut. Pada kondisi sebenarnya, data diharapkan dapat terpenuhi untuk hasil yang lebih simulasi ini tentunya dipengaruhi oleh kondisi debit aliran akurat. (inflow - oulow) pada saat terjadinya keruntuhan bendungan tersebut, namun data tersebut dak berhasil Bobby Minola Ginng, S.T., diperoleh. Oleh sebab itu, penulis hanya menerapkan syarat M.T., dosen program studi batas aliran bebas (free oulow) pada kasus ini. Teknik Sipil Universitas Katolik Parahyangan. Mata kuliah Program ini dapat dalam mensimulasikan propagasi aliran yang diampu adalah Mekanika banjir sepanjang bagian hilir domain pemodelan dengan F l u i d a , H i d ra u l i k a d a n stabil khususnya saat menghadapi keadaan aliran yang Hidrologi. Saat ini penulis diskonnu. Pada awalnya, air mulai terpropagasi dan sedang melanjutkan studi S3 perbedaan gradient yang cukup nggi ditunjukkan di dekat di Technical University of lokasi bendungan. Setelah sekitar 10 dek simulasi Munich (Germany) dalam berlangsung, aliran banjir mulai mencapai perumahan bidang High Performance penduduk dan mulai menggenangi areal tersebut. Tinggi Compung for Computaonal genangan sebelah selatan bagian hilir lebih besar daripada Fluid Dynamics. sebelah utara karena elevasi dasar tanah rata-rata pada bagian selatan tersebut lebih rendah dan setelah 200 dek, Bambang Adi Riyanto, Ir., besaran gradient muka air di dekat lokasi dam berkurang M.Eng., dosen program studi seiring dengan berkurangnya nggi air pada lokasi hulu Situ Teknik Sipil Universitas Katolik Gintung. Setelah 400 dek, nggi air genangan pada lokasi Parahyangan. Mata kuliah perumahan tersebut mencapai 50 cm. Karena formula yang diampu adalah Mekanika langkah waktu dalam program ini masih diatur berdasarkan Fluida, Hidraulika, Hidrologi, skema eksplisit, maka kinerja, kecepatan serta stabilitas Analisis Hidraulika dan perhitungan sangat tergantung dari besaran langkah waktu H i d r o l o g i Te ra p a n d a n yang diambil. Secara konsep dak ada batasan angka dalam Manajemen Banjir. mengambil besaran nilai pembatas terkait dengan mekanisme wet and dry. (Diedit oleh LPPM Unpar - DH)

www.panoramio.com

54 | MAJALAH PARAHYANGAN | Vol. IV No. 1 where science & engineering meet humanity

Maria Vanessa, an Unpar student in architecture, won the first prize in The 2016 Internaonal Tropical Architecture Design (ITAD) hosted by the Singapore Building and Construcon Authority (BCA), Singapore Green Building Council (SGBC). The event is a part of the annual Singapore Green Building Week and the Internaonal Green Building Conference (IGBC) focuses on tropical green architecture and sustainable building design soluons. In the compeon that was followed by 131 works from 15 countries, she won the first prize and Honorable Menon with her project entled “The Nexus Project”, while other Unpar students, Timothy Viorio and Dennis Cahya Indra, with their project entled “Green Methamorph Project”, won the Special Menon Award. ITAD 2016 is a compeon that searches for innovaon as well as sustainable design soluons with a grand theme of “The Future of Green Tropical Living” for the urban city chosen by the parcipants. Engineering Vital in the digital age Informatics (Engineering)

Eventually, Informaon and Communicaon Technology (ICT) — computers, computerized machinery, fiber opcs, communicaon satellites, internet, and other ICT tools—became a significant part of the economy. Microcomputers were developed and many businesses and industries were greatly changed by ICT. Informacs (engineering) surely plays vital role.

Source: hp://dzerginsk.by/

nformacs is the science of informaon and computer computers to store and process informaon. The term was informaon system. As an academic field it involves the coined as a combinaon of "informaon" and "automac" to Ipracce of informaon processing, and the engineering of describe the science of automang informaon interacons. informaon systems, Wikipedia describes. The field considers The morphology—informat-ion + -ics — uses "the accepted the interacon between humans and informaon alongside form for names of sciences, as conics, linguiscs, opcs, or the construcon of interfaces, organisaons, technologies maers of pracce, as economics, polics, taccs", and so, and systems. It also develops its own conceptual and linguiscally, the meaning extends easily to encompass both theorecal foundaons and ulizes foundaons developed in the science of informaon and the pracce of informaon other fields. As such, the field of informacs has great breadth processing. and encompasses many individual specializaons, including This new term was adopted across Western Europe, and, disciplines of computer science, informaon system, except in English, developed a meaning roughly translated by informaon technology and stascs. Since the advent of the English 'computer science', or 'compung science', computers, individuals and organizaons increasingly process Wikipedia informs. Mikhailov advocated the Russian term informaon digitally. This has led to the study of informacs informaka (1966), and the English informacs (1967), as with computaonal, mathemacal, biological, cognive, and names for the theory of scienfic informaon, and argued for social aspects, including study of the social impact of a broader meaning, including study of the use of informaon informaon technologies. technology in various communies (for example, scienfic) In 1956 the German computer scienst Karl Steinbuch coined and of the interacon of technology and human the word Informak by publishing a paper called Informak: organizaonal structures. Informacs is the discipline of Automasche Informaonsverarbeitung ("Informacs: science which invesgates the structure and properes (not Automac Informaon Processing"). The English term specific content) of scienfic informaon, as well as the Informacs is somemes understood as meaning the same as regularies of scienfic informaon acvity, its theory, computer science, Wikipedia informs. The German word history, methodology and organitaon. Informak is usually translated to English as computer Why study informacs? science. The French term informaque was coined in 1962 by Philippe Dreyfus together with various translaons — Why study informacs? Informacs is one of the most informacs (English), also proposed independently and excing fields of study today. The University of Edinburgh simultaneously by Walter F. Bauer and associates who co- School of Informacs has good answers: founded Informacs Inc., and informaca (Italian, Spanish, Ÿ Be at the heart of an intellectua revoluon. Romanian, Portuguese, Dutch), referring to the applicaon of Understanding computaon provides new ways of

56 | MAJALAH PARAHYANGAN | Vol. IV No. 1 understanding the world. Computaonal thinking - informacs includes significant construcon and understanding systems in terms of the ways they store, implementaon oriented elements. i.e. one major focus lies process and communicate informaon now pervades in the development of soluons for business problems rather theories in all disciplines, and computaonal modelling than the ex post invesgaon of their impact. allows us to explore the emergent behaviour of complex systems. Informaon systems focuses on empirically explaining phenomena of the real world. Informaon system has been Ÿ Develop praccal skills. said to have an "explanaon-oriented" focus in contrast to The intellectual challenge is matched by a praccal aspect, the "soluon-oriented" focus that dominates business this gives you the sasfacon of creang something informacs. Informaon system researchers make an effort funconal, whether soware or hardware. to explain phenomena of acceptance and influence of IT in Ÿ Make the world a safer place. organizaons and the society applying an empirical Understanding computaon provides the basis for building approach. In order to do that usually qualitave and and applying tools and methodologies that allow us to design, quantave empirical studies are conducted and evaluated. build and maintain hardware and soware computer systems In contrast to that, business informacs researchers mainly you would trust with your life. focus on the creaon of IT soluons for challenges they have observed or assumed. Ÿ Control your desny. We live in an informaon age. Most innovaon today exploits Unpar Informacs Engineering novel uses of computaon. Those who can safely harness the In 2016 Unpar celebrated 20 years of its Informacs potenal of informaon technologies will be at a substanal Engineering Departement, and Bachelor Program of advantage for future employment. You also have the Informacs Engineering (inially Computer Science). The opportunity, if you are so-inclined, to take courses that will program educates and trains the students in these main help you acquire and develop entrepreneurial skills that will competencies: 1) ability to creavely and innovavely allow you to make serious money. formulate soluons of problems by using computaonal Applicaons techniques and informaon technology; 2) ability to design program by using object oriented programming languages to Informacs can be applied in many areas: business solve problems; 3) ability to be cooperave in soware design informacs, bioinformacs, medical informacs, archival team in a systemac and holisc way. Its alumni are prepared informacs, astroinformacs, computaonal informacs, to develop their potenals as soware developers and disaster informacs, engineering informacs, geoinformacs, technopreneurs. hydroinformacs, legal informacs, etc. One of the most significant areas of applicaon of informacs is that of The lecturers are grouped in three areas of research interests: organizaonal informacs, Wikipedia highlights. 1) informaon system, 2) distributed system, and 3) Organizaonal informacs is fundamentally interested in the computaonal theory. The Departement of Informacs applicaon of informaon, informaon systems and ICT Engineering has been cooperang with Cisco Networking within organizaons of various forms including private sector, public sector and voluntary sector organisaons. Academy, Oracle Academy, klikhotel.com, Own Games, blibli.com, and Unpar Bureau of Informaon Technology. Business informacs, Wikipedia explains, is a discipline combining informaton technology (IT), informacs, and management concepts. The business informacs discipline was created in Germany, from the concept of Wirtschasinformak. It is an established academic discipline including bachelor, master, diploma and PhD programs in Ausa, Belgium, France, Germany, Ireland, The Netherlands, Russia, Sweden, Switzerland, Turkey and is establishing in an increasing number of other countries as well as Austalia or Mexico. Business informacs integrates core elements from the disciplines of business administraon, informaon system, and computer science into one field. “Tahu Bulat”Game by Own Games Students and alumni have shown their good and proud Business informacs shows similaries to informaon performances. For example, Own Games, a developer games systems, which is a well established discipline originang from North America. However, there are a few differences founded by Eldwin Viriya, a alumnus, won Guilty Pleasure that make business informacs a unique own discipline: 1) Award on the “1st Internaonal Mobile Gaming Awards Business informacs includes informaon technology, like the Southeast Asia“. The award was granted in Kuala Lumpur, relevant porons of applied computer science, to a larger Malaysia, 8 November 2016. * (PX) extent than informaon systems does. 2) Business

MAJALAH PARAHYANGAN | Vol. IV No. 1 | 57 Integral

Mardohar B.B. Simanjuntak

hp://swadhyayayoga.blogspot.co.id anusia ternyata dak pernah lepas dari bencana. –melahirkan kehidupan. Bahkan sebagai mahluk semesta, manusia ada Mitos ini pun diakhiri dengan Mdan hidup dengan bencana. Apalagi, kalau kita kehancuran para dewa di meniliknya dari kacamata teori dentuman besar (Big Bang tangan Chronos. Waktu Theory), jauh sebelum manusia berkiprah semesta (universe) menjadi peng-awal dan peng- –atau bahkan semesta-semesta (mul-verse) yang kita hidupi akhir kehidupan dalam ini justru diawali dengan bencana: waktu. Saat dentuman mitologi ini. besar memecah simetri singularitas, ruang-waktu (spasio- temporal) hadir sebagai bencana pertama. Tidak ada yang Meminjam kebijaksanaan dak luput dari teraan “bom-waktu”: waktu mengawali dan dari peradaban Yunani Kuno mengakhiri segalanya. yang menjadi jangkar dari Filsafat Barat, mungkin ada Ketakutan manusia akan waktu dapat kita lihat misalnya dari baiknya kita berpikir ulang tentang apa itu bencana. Mungkin kata 'chronos' dalam bahasa Yunani, yang mungkin dapat kita yang lebih tepat adalah menafsirkan ulang tentang hakikat terjemahkan secara leksikal sebagai waktu. Dalam mitologi bencana dalam kehidupan manusia karena manusia toh Yunani Kuno sebelum kehadiran mereka di polis seper sudah selalu hidup dalam bencana: kita sudah selalu hidup Athena, misalnya, bangsa ini mengenal para tan –raksasanya dalam ruang dan waktu. Bahkan bila kita ulik lebih jauh raksasa –dan Chronos –sang tan waktu –adalah tan yang gelegak peradaban visual kita hari-hari ini, dak ada perihal dihorma dan sekaligus sangat ditaku, bahkan lebih dari apapun tentang kehidupan manusia yang dak terindeks Uranos, sang tan semesta. Dalam aura animisme politeisk oleh waktu –terutama oleh kamera yang menjadi bagian semacam ini –saat bangsa Jepang menaruh hormat mereka personal-afekf dalam kehidupan kontemporer. Jika Anda pada Amaterasu Omikami –sang matahari –bangsa Yunani memiliki telepon genggam, maka biasanya Anda memiliki Kuno tenggelam dalam ketakutan terbaur rasa kagum pada kamera, dan Anda menggunakan kamera tersebut untuk sang waktu. mengindeks –dalam waktu –apapun yang berharga dalam hidup Anda. Dari Chronos mereka menurunkan Zeus, Poseidon dan Hades –ga dewa utama dalam kebudayaan Yunani Kuno yang Ini arnya manusia dihidupi oleh sang waktu –bencana yang dimulai sekitar enam ratus tahun sebelum masehi. Arnya, tak-terelakkan –dan sekaligus, dan sekalipun waktu akan lewat sang waktu-lah para dewa –yang merupakan selalu berakhir –waktu selalu berharga. Seper bangsa representasi aspek-aspek fundamental (per di tengah badai, Yunani Kuno, kita selalu hidup dalam bencana kronologis, dan laut tempat mencari naah, dan kemaan) kehidupan kita dibuat kagum olehnya sekalipun pesona kronologis bangsa ini –hadir dalam kehidupan mereka. Ketakutan semacam ini selalu menyimpan kepasan tragis yang mereka akan waktu –bencana pertama dan terutama

58 | MAJALAH PARAHYANGAN | Vol. IV No. 1 bencana terjadi karena yang dilakukan hanya meringankan dan bukan menuntaskan. Ini tak ubahnya bagai terkena penyakit ringan yang sama berkali-kali tanpa ada ndakan apapun untuk membuat badan menjadi lebih kuat lagi. Bisa kita bayangkan bila seseorang terkena diare berkali-kali hanya karena ia dak pernah mau mencuci tangan –janggal rasanya bukan?

Mulai dari skala nasional hingga skala lokal hal yang sama selalu berulang. Bencana asap di Indonesia adalah “agenda hp://perryhicks.co.uk/the-month-i-went-vegan/eco-ego/ run” pemerintah yang mungkin sudah dianggarkan secara membuat kita berderai air mata. Waktu memang “run” pula dalam anggaran belanja tahunan negara ini. menakutkan tetapi waktu selalu berharga dan Bencana banjir di ngkat regional dan lokal seakan sudah mengagumkan. menjadi kebiasaan di berbagai daerah. Baru semalam sebelum tulisan ini dibuat penulis memungut plask Bertolak dari k ini kita dapat mengubah sikap kita terhadap makanan dari saluran air di depan rumah. Padahal, plask bencana yang seakan-akan 'no-where' menjadi 'now-here'. makanan yang terkumpul menjadi satu akan menutup Menerima 'ke-bencana-an' sejak awal adalah sikap migaf saluran air dan –seper yang kita “sudah” selalu tahu yang paling mendasar. Seper kekaguman dan ketakutan kita –menyebabkan banjir. membaur jadi satu dalam bencana kronologis, menyadari bahwa bencana sudah selalu menjadi bagian dari hidup Sayangnya, Unpar sendiri masih bergulat untuk menjadi soko kemanusiaan adalah sebuah permulaan yang bernas. guru karakter bersih yang merupakan karakter migaf dari Ketakutan tanpa kekaguman hanya akan memicu kepanikan bangsa-bangsa yang besar dan berdaulat. Kita bisa dengan dan kemudian reaksi-reaksi spontan tanpa hasil –bahkan mudah melihat kebiasaan mahasiswa Unpar saat makan yang pada k tertentu bersifat oto-destrukf: manusia justru kerap masih menyisakan plask bekas berhamburan dimana- hancur bukan karena bencananya, melainkan karena reaksi mana. Ini adalah contoh karakter non-migaf dari trivial yang dak pernah menyentuh aspek mendasar dari peradaban kerdil yang selalu panik saat bencana sekecil kehadiran bencana. apapun muncul. Lebih jauh lagi, karakter semacam ini muncul karena keadaan kesadaran bahwa semua yang ada di alam Bangsa Jepang adalah sebuah contoh yang tegas tentang semesta ini sudah ditandai oleh waktu, dan itu berar semua betapa bencana menjadi sumber dan sekaligus energi yang ada di alam semesta ini sudah selalu digamit oleh peradaban. Hidup dalam medan spasial yang akrab dengan bencana kronologis. gempa dan tsunami, bangsa ini dak pernah lelah untuk bangkit kembali dan menjadi lebih baik lagi. Bahkan sejak era Manusia yang menyadari kehadiran bencana kronologis feodal dimulai, gempa dan tsunami mungkin lebih terasa adalah manusia yang migaf, dan manusia seper ini sudah seper “cemilan” di antara buasnya kehidupan di bawah arus dimanusiakan oleh bencana menjadi manusia yang lebih kuat berdarah para wangsa ksatria. Namun Jepang dak punah, dan tangguh lagi. Manusia yang dimanusiakan menjadi dan bahkan bangsa ini menjadi bangsa yang besar di tengah manusia migaf akan selalu ingat bahwa bencana itu kerasnya Lebenswelt –medan hidup –mereka. Tanpa sadar dimulai “right here”, sehingga segala bentuk ndakannya bangsa Jepang sudah menjadi bangsa yang migaf yang dak akan terputus dengan “what-it-will-be”. Saat plask memang selalu digilas oleh bencana tetapi sekaligus menjadi pembungkus makanan dihambur begitu saja, maka itu berar kuat karenanya. Bahkan bencana kemanusiaan pasca Perang pihak yang membuangnya dak peduli dengan “what-it-will- Dunia Kedua dibalikkan total hanya dalam waktu ga puluh be”. Ini adalah awal dari segala bencana. tahun saat bangsa Jepang mulai menjadi negara yang diperhitungkan. Mardohar B.B. Simanjuntak, mengajar Logika, Esteka, dan Pancasila di Universitas Katolik Parahyangan. Menyelesaikan Mungkin ini yang menjadi pelajaran paling penng bagi S1 di bidang Filsafat Budaya dan S2 di bidang Hubungan Indonesia, bangsa yang secara de facto baru berumur tujuh Internasional, keduanya diselesaikan di Universitas Katolik puluh satu tahun. Reaksi kita terhadap bencana masih Parahyangan. Akf menulis dalam bidang Humaniora, bersifat “out-there” dan bukan “right-here”. Mungkin karena terutama yang berkaitan dengan filsafat dan seni. itu pula kita selalu terpental “ke-luar” (out) dan dilumat olehnya, karena kita dak melakukan hal-hal yang tepat (right). Bangsa ini akan selalu kembali ke k nol seap kali

MAJALAH PARAHYANGAN | Vol. IV No. 1 | 59 Lingkungan Lubang Resapan Biopori

efinisi biopori adalah lubang resapan yang dibuat Adapun langkah-langkah membuat lubang biopori yakni dengan sengaja, dengan ukuran tertentu yang telah Ÿ Buat lubang silindris secara verkal ke dalam tanah Dditentukan (diameter 10 sampai 30 cm dengan dengan diameter 10 cm. Kedalamannya sekitar 100 cm panjang 30 sampai 100 cm) yang ditutupi sampah organik atau sampai melampaui muka air tanah jika dibuat tanah yang berfungsi sebagai penyerap air ke tanah dan membuat yang mempunyai permukaan air dangkal. Jarak antar kompos alami. Lubang resapan biopori atau biasa disebut lobang antara 50-100 cm. lubang biopori merupakan metode alternaf untuk Ÿ Mulut lubang dapat diperkuat dengan semen selebar 2-3 meningkatkan daya resap air hujan ke dalam tanah. cm setebal 2 cm. Ÿ Isi lubang dengan sampah organik yang berasal dari Metode lubang biopori yang pertama kali dicetuskan oleh Dr. sampah dapur, sisa tanaman, atau dedaunan. Kamir R. Brata ini memiliki manfaat untuk memaksimalkan air Ÿ Sampah organik perlu ditambahkan jika isi lubang sudah yang meresap ke dalam tanah sehingga menambah air tanah, berkurang atau menyusut akibat proses pelapukan. membuat kompos alami dari sampah organik daripada Ÿ Kompos yang terbentuk dalam lubang dapat diambil pada dibakar, mengurangi genangan air yang menimbulkan seap akhir musim kemarau bersamaan dengan penyakit, mengurangi air hujan yang dibuat percuma ke laut, pemeliharaan lubang. mengurangi resiko banjir di musim hujan, memaksimalkan Ÿ Jaga lubang resapan selalu penuh teriisi sampah organik. peran akvitas flora dan fauna tanah, serta mencegah Jika sampah organik belum/dak cukup maka terjadinya erosi tanah dan bencana tanah longsor.

hp://www.tzuchi.or.id

60 | MAJALAH PARAHYANGAN | Vol. IV No. 1 hps://bethajpd.wordpress.com/

disumbatkan dibagian mulutnya. Dengan cara seper ini maka lubang dak akan berpotensi terisi oleh material lain seper tanah atau pasir. Selain itu, jika ada jenis sampah yang berpotensi bau dapat diredam dengan sampah kering yang menyumbat mulut lubang resapan biopori. Lubang biopori dapat dibuat di halaman rumah, perkantoran, lapangan parkir, di parit/selokan yang berfungsi hanya untuk aliran pembuangan air hujan saja, maupun di lahan kebun atau areal terbuka lainnya. Cara memelihara biopori sangat mudah, yakni dengan memeriksa tutup biopori apakah lubangnya tersumbat sampah atau dak. Untuk memanen kompos yang ada di lubang biopori kita perlu waktu antara 2-3 minggu, setelah dipanen komposnya maka lubang harus kita isi lagi dengan sampah daun kering/basah.

penanggulangankrisis.kemkes.go.id

MAJALAH PARAHYANGAN | Vol. IV No. 1 | 61 Penelian Pusat Kebudayaan Masyarakat Penghuni Bantaran Sungai Citarum (Studi Kasus di Desa Citereup Kecamatan Dayeuhkolot) Bandung yang dilalui beberapa sungai, terutama Sungai Citarum, menyimpan persoalan pelik, salah satunya banjir. Andreas Doweng & Hendrikus Endar

ungaimerupakan salah satu tempat berkembangnya menjadi semakin padat beriringan perkembangan wilayah pola kebudayaan karena ia menjadi salah satu sumber kota Bandung yang juga semakin padat. Penduduk yang Shidup manusia. Dalam pola kehidupan ini, sungai nggal di wilayah ini merupakan kelompok yang paling dekat menjadi sumber penng untuk pertanian disamping berbenturan dengan sungai ini. Pertanyaan yang muncul kebutuhan kehidupan lain. Namun, dalam perkembangan kemudian adalah mengapa kelompok ini tetap bertahan di modern, sungai hampir dak lagi berhubungan dengan wilayah ini? Dan apa pola budaya yang hidup dari kelompok pertanian, lebih-lebih sungai yang melewa kota-kota di masyarakat yang nggal di bantaran sungai Citarum? Indonesia. Orang kota dak lagi menjadikan sungai sebagai Penelian ini memiliki tujuan khusus, dengan adanya potret pemenuh kebutuhan hidupnya, melainkan hanya sekedar ini akan ditemukan pola kebudayaan yang tumbuh sehingga menggunakan sebagai tempat hunian. dapat diupayakan pendekatan budaya dalam pemeliharaan Sungai Citarum yang mengalir dari Gunung Wayang sebelah sungai Citarum. Potret ini dianggap penng karena, pertama selatan Kota bandung dan mengalir ke Utara memiliki wilayah untuk mengetahui asal-usul masyarakat yang mendiami yang cukup luas yakni 12.000 km2. Sungai Citarum wilayah tersebut dan infrastruktur yang dibangun oleh memberikan banyak manfaat terhadap masyarakat pada kelompok tersebut. Kedua, dengan pengetahuan ini sebuah umumnya dan masyarakat yang nggal di bantaran sungai pendekatan kultur bisa ditempuh dalam usaha mengatasi tersebut pada khususnya kini mengalami persoalan masifnya pencemaran yang terjadi di Sungai Citarum. pencemaran dalam ngkat yang sangat nggi. Pencemaran Studi lapangan dilakukan untuk menggali data baik secara ini tentu dak terlepas dari perkembangan modernitas baik kuantaf maupun kualitaf. Data ini kemudian dianalisis industri maupun pada pola ngkah laku/pola yang mendapat dengan metode kualitaf bersandar pada perspekf filosofis manfaat dari dampak dari pencemaran ini juga terutama filsafat budaya. Dalam perspekf ini maka mempengaruhi kualitas hidup manusia. Maka dalam digunakan metode fenomenologi dan hermeneuka untuk penelian ini dilakukan potret pola budaya yang ada ditengah menafsir pola hidup masyarakat. Metode fenomenologi masyarakat yang nggal di bantaran sungai Citarum. Potret merupakan pendekatan filsafat yang berpusat pada apa yang yang dimaksud disini adalah pengamatan langsung terhadap tampak, apa yang diama, apa yang tampak pada kesadaran sesuatu. manusia. Sedangkan metode hermeneuka merupakan Penelian ini mengambil area kajian di Desa Citereup, sebuah metode yang berkaitan dengan simbol dan itu Ke ca m ata n D aye u h ko l o t , B a n d u n g . P i l i h a n i n i mengungkapkan pengalaman mental. dilatarbelakangi perihal bahwa Dayeuhkolot merupakan kota Dayeuhkolot merupakan kota yang selalu dibicarakan pada tua, dengan besluit tanggal 25 Mei 1810 dipindahkan ke saat menelusuri sejarah kota Bandung. Bila kita membaca wilayah Bandung sekarang atas perintah Herman Willem sejarah kota Bandung dan Kabupaten Bandung maka nama Daendels. Dewasa ini penduduk yang menghuni wilayah ini Dayeuhkolot pas disebutkan. Dewasa ini pusat pemerintahan kota Bandung maupun Kabupaten Bandung dak lagi berada di Dayeuhkolot. Pemindahan ini dak lepas dari ancaman banjir yang seringkali melanda daerah ini. Citarum dalam dinamika sejarah Air sungai Citarum yang membelah dataran rendah Bandung berasal dari mata air di Gunung Wayang sebelah selatan kota Bandung. Para ahli geologi mencatat bahwa aliran sungai Citarum pernah tersumbat oleh letusan Gunung Tangkubanparahu. Maka wilayah bandung dulu menjadi telaga purba yang sering dijuluki situ hiang. Bandung khususnya dan Tanah priangan pada umumnya menjadi bagian dari Mataram hingga tahun 1677. Pada tahun ini pula Tanah Priangan diserahkan oleh Raja Mataram

62 | MAJALAH PARAHYANGAN | Vol. IV No. 1 Lokasi. Desa Citeureup merupakan bagian dari Kecamatan Kepadatan. Salah satu ciri hunian masyarakat kebanyakan di Dayeuhkolot, dan berbatasan dengan Kecamatan Baleendah, kota-kota Indonesia adalah kepadatan penduduk, yang Bojongsoang dan Kecamatan Banjaran. Daerah ini dulu selalu dicirikan dengan lorong masuk yang sempit, adanya digenangi air, namun beriringan dengan perkembangan kota pekarangan, drainase minim, air bersih yang dak memadai. dan kepadatan penduduk daerah ini lambat laun dihuni oleh Ciri ini juga dimiliki Rukun Warga 14 ini, yang memiliki deretan warga. Penduduk yang diam di lokasi ini pada tahun 1987 pertokoan dan pusat bisnis, pedagang kaki lima berjejer direlokasi ke daerah Cimuncang-Manggahang. Relokasi ini hampir di sepanjang jalan tersebut. Keruwetan luar biasa terjadi karena wilayah ini sering dilanda banjir. Namun akan nampak saat memasuki bagian belakang wilayah RW 14. penduduk yang nggal di tempat hunian baru dak betah dan Terdapat tembok senggi ± 3 meter yang merupakan pada tahun 1990 secara berkesinambungan kembali lagi ke pembatas pemukiman dan area PLN. Jalan masuk yang hanya wilayah Bojongrangkas. Alasan mereka dak betah di area cukup untuk pejalan kaki dan pengguna kendaraan roda 2. baru relokasi adalah kesulitan air. Terlihat pula sistem drainase yang dak berjalan baik Pemerintahan. Desa Citereup merupakan bagian dari sehingga bila musim hujan ba maka wilayah ini menjadi Kecamatan Dayeuhkolot yang terdiri dari 5 desa dan 1 langganan tergenang banjir, sedangkan pada musim kemarau kelurahan. Yang menjadi lokasi penelian adalah RW 14 datang bau busuk menyengat menjadi hal yang lumrah dengan 5 RT yang berada tepat di bantaran kali, yakni RT 1 – RT karena genangan air keruh tak teralir dengan baik. Sebagai 5. masyarakat penghuni bantaran sungai, Warga RW 14 juga menjadi area penumpukan sampah yang mengendap di Penduduk. Penduduk desa Citeureup berjumlah 21.831, rata- bantaran sungai tersebut. Sehingga di sisi sungai berbatasan rata di satu RT terutama RW 14 terdiri dari 80 KK. Jadi, kalau langsung dengan dinding sampah. ada 5 RT yang berada di bantaran sungai berar ± 400 kepala keluarga RW 14. Pekerjaan masyarakat penghuni bantaran Pekerjaan. Pekerjaan warga paling dominan adalah sungai beragam seper sebagai karyawan, buruh serabutan, serabutan dalam aran mereka bekerja apa saja. Untuk pedagang. Menurut Bapak Tatang (Sekretaris Desa) pekerjaan pekerjaan yang agak tetap adalah berjualan, atau buruh paling dominan adalah buruh serabutan dan pedagang pabrik dan pegawai swasta. Bagi warga yang mempunyai keliling (baso, tukang servis, kaligrafi). pekerjaan tetap sebagai pegawai baik negeri maupun swasta bisa membangun rumah dengan 2 lantai sebagai persiapan Sketsa kondisi Rukun Warga 14 - pola kerja penduduk menghadapi banjir. Jika banjir ba maka mereka akan Pola budaya yang dimaksud dalam penelian ini yaitu berdiam di lantai 2. Sedangkan warga pada umumnya yang mengama situasi konkret kemasyarakatan sehari-hari. dak mempunyai rumah seper ini akan mengungsi ke Penelian ini berpusat pada 2 hal yaitu pada akar historis daerah yang lebih nggi. masyarakat dan pekerjaan yang dilakukan sehari-hari. Untuk Kesimpulan itu peneliti berangkat dari menelaah situasi konkret berupa kepadatan dan pekerjaan. Dengan melukiskan kepadatan, Bantaran sungai Citarum merupakan lokasi dengan dinamika akan tampak alur historis penduduk dan wilayah ini. Melalui sangat panjang. Kepenngan penguasa saat itu merupakan kepadatan akan diperlihatkan perkembangan masyarakat dan alasan utama dibangunnya pemukiman di area ini. Desa wilayah yang didiami warga. Selain itu peneli juga Citeureup yang berada di Bandung Selatan tentu mendapat memfokuskan pada pekerjaan yang digelu masyarakat pengaruh besar dari perkembangan atau dinamika ini. penghuni bantaran sungai ini. Dari pekerjaan, dapat Sebagai desa pinggiran Bandung, Citereup menyimpan satu ditangkap juga pola budaya yang dihidupi warga dalam ciri khas yakni, kepadatan. keseharian. Bahwa disatu sisi mereka tumbuh dalam alam Warga yang bermukim di wilayah ini memiliki standar berpikir lokal tetapi sekaligus mengalami pola pandang kehidupan minim, bau limbah sampah sungai Citarum yang modern. menyengat, sistem drainase yang tak memadai dan ancaman banjir yang terus mengintai. Hampir seap tahun penduduk senanasa bersiap menghadapi banjir. Penduduk dengan perekonomian yang lumayan baik, akan mempernggi rumah dengan menambah lantai sedangkan umumnya penduduk lain dak sanggup. Sehingga akhirnya pola yang paling kuat dikembangkan dalam konteks masyarakat yang bermukim disini adalah sekadar bertahan hidup. Salah satu unsur penng yang membuat mereka bertahan di area ini yakni karena pekerjaan. Dengan nggal di area seper ini pilihan pekerjaan terismewa sebagai “pekerja serabutan” dimungkinkan. Mereka dapat berjualan dengan mudah serta bisa menjangkau “pangsa pasar” di area yang dak membutuhkan banyak ongkos produksi/distribusi.

MAJALAH PARAHYANGAN | Vol. IV No. 1 | 63 Rekomendasi Andreas Doweng Bolo, S.S., M.Hum., dosen Fakultas Kehidupan masyarakat seper ini membutuhkan sebuah Filsafat Universitas Katolik rancang bangun budaya yang konkret dengan daya tahan Parahyangan. Mata kuliah yang yang panjang. Segala bentuk penyadaran agar pluralitas dan diampu adalah Pendidikan terutama refleksi terhadap pluralitas harus berjalan cepat P a n c a s i l a , P e n d i d i k a n ditengah gerak dunia yang kian cepat. Kesadaran ini perlu Kewarganegaraan dan Logika. dibangun secara resmi dari perangkat desa sampai dengan Penulis saat ini bergiat di Pusat RW dan RT termasuk organ sosial-keagamaan. Studi Pancasila Unpar. Kembali kepada hal yang menjadi konsentrasi dasar penelian ini yang merupakan sebuah refleksi filosofis dingkat paling awal. Sehingga rekomendasi ini bukan sebuah kertas kerja operasional, tetapi lebih sebagai sebuah ikhar hakiki yang ada dibalik ndakan itu sendiri. Di lain pihak, pemerintah harus lebih menjadikan manusia sebagai Hendrikus Endar Suhendar, orientasi kemajuan (modernitas). Kemajuan sekadar S.S., M.Hum., dosen Fakultas Filsafat Universitas Katolik kegagahan fisik semata perlu dikoreksi meski secara polis Parahyangan serta menjabat praks pola ini begitu dominan dimina. Pendidikan sebagai kepala bagian Pusat merupakan kata kunci penng semua kesadaran ini. Karena di Inovasi dan Pembelajaran dalamnya, kebudayaan justru terefleksi secara lebih baik yang Unpar. Mata kuliah yang membedakan manusia dengan non-manusia. diampu adalah Etika, Agama Katolik, dan Fenomenologi Agama. Penulis saat ini bergiat di Pusat Studi Pancasila Unpar.

Senin, 19 Desember 2016 diselenggarakan konferensi pers Ekspedisi WISSEMU Mahitala Unpar dan dilanjutkan dengan pelepasan m ekspedisi yang dihadiri oleh Rektor Unpar, perwakilan Kodam, dan Kadisorda. Tim akan melakukan ekspedisi ke Gunung Vinson Massif di Antarka. Sumber: laman Instagram Unpar

64 | MAJALAH PARAHYANGAN | Vol. IV No. 1 Master of Civil Engineering

Preparing ethical professionals in the more globalized society

Change you life, unlock your mind. Join Unpar Graduate Programs:

Master’s Programs • Management • Law • Social Science • Internaonal Relaons • Theology • Architecture • Civil Engineering • Industrial Engineering • Chemical Engineering Doctoral Programs • Economics • Law • Architecture • Civil Engineering

www.pascasarjana.unpar.ac.id Finance

2017 State Budget is More Realistic Infrastructure Budget is Raised

Finance Minister Sri Mulyani Indrawa said 2017 state budget was expected to support Indonesia's economic growth amid the sluggish global economy and geopolical risks, dynamics in China's economy as well as sluggish internaonal trade. Macroeconomic assumpons set in the budget reflect a realisc economic condion right now, based on global and naonal economic situaon. She did not intend to repeat 2016 budgetary mistakes, which forced the government to carry out two rounds of budget cuts in ancipaon of a massive tax revenue shorall.

Source: SindoNews

Global Economy Expansionary fiscal iniave to boost growth and reduces inequality would not impair fiscal sustainability. Success of lthough uncertainty remains about the US economy fiscal iniaves depends on structural policy ambion. following the elecon of Republican Donald Trump Collecve acon enables greater gains at lower polical cost. Aand over Britain's exit from the European Union, the OECD raised its growth forecasts for major economies. Sll, it Asia Pacific warned of rising proteconism that could weigh on economic Growth in developing East Asia and Pacific is expected to growth. The OECD now expects the global economy to expand remain resilient over the next three years, according to a new 3.3% in 2017, up from a 3.2% growth forecast in September World Bank report. However, the region sll faces significant 2016. In 2018, the world's economy is projected to grow 3.6% risks to growth, and countries need to take measures to in 2018, the body said in its report. reduce financial and fiscal vulnerabilies. Over the longer There are several issues on global economy projecon. OECD term, the report recommends that countries address Outlook No. 100 “Escaping the Low-Growth Trap? Effecve constraints to sustained and inclusive growth, including by Fiscal Iniaves, Avoiding Trade Pial” can be summarized as filling infrastructure gaps, reducing malnutrion and follow. The global economy remains in a low-growth trap, but promong financial inclusion. more acve use of fiscal policy will raise growth modestly. The East Asia and Pacific Economic Update expects China to Investment and trade are weak, weighing on drivers of connue its gradual transion to slower, but more consumpon such as producvity and wages. Policy sustainable, growth, from 6.7 percent in 2016 to 6.5 percent uncertaines and financial risks are high. But low interest in 2017 and 6.3 percent in 2018. In the rest of the region, rates create window of opportunity. Fiscal, structural, trade growth is projected to remain stable at 4.8 percent this year, policies need to be interwoven for gains. Reducing trade costs and rise to 5 percent in 2017 and 5.1 percent in 2018. Overall, raises growth but trade restricons put jobs at risk. developing East Asia is expected to grow at 5.8 percent in

66 | MAJALAH PARAHYANGAN | Vol. IV No. 1 2016 and 5.7 percent in 2017-2018. sll be the backbone of revenue and the government hopes to achieve Rp 1.49 quadrillion (USD 109.8 billion) in 2017 tax Among other large economies, prospects are strongest in the revenue, a moderate 13 to 15 percent increase from expected Philippines, where growth is expected to accelerate to 6.4 tax revenue realizaon in 2016. The government forecasts percent this year, and Vietnam, where growth this year will be economic growth of 5.1 percent in 2017 — a slight increase dented by the severe drought, but will recover to 6.3 percent from the 5 percent forecast for 2016 — and expects in 2017. In Indonesia, growth will increase steadily, from 4.8 infrastructure development in the regions will play a larger percent in 2015 to 5.5 percent in 2018, the report says, role. conngent on a pickup in public investment and the success of efforts to improve the investment climate and increase Infrastructure Budget revenues. In Malaysia, however, growth will fall, to 4.2 percent in 2016 from 5 percent last year, because of weak In the 2017 State Budget the Indonesian Government global demand for oil and manufactured exports. allocated IDR 387.3 trillion (approx. USD $29.8 billion) for infrastructure development, up from IDR 317.1 trillion in the Indonesia’s 2017 State Budget 2016 budget. Since Joko “Jokowi” Widodo became Indonesian President in 2014 the infrastructure budget of The government is playing down the effects of global Indonesia has been raised rapidly, showing that Jokowi kept economic turmoil on the economy, claiming that 2017 State his pledge and is serious about construcng roads, bridges, Budget is strong enough to weather volality and will sll spur airports, harbors, and railways in an effort to enhance growth. Finance Minister Sri Mulyani Indrawa claimed that connecvity in Southeast Asia's largest economy, reduce the 2017 state budget was designed as a fiscal tool to provide logiscs costs and enforce the mulplier effect. smulus for resilient and sustainable economic growth that should be able to compensate for weakness in external demand. Global economic condions are projected to remain bleak in 2017 as the world ancipates the US budget and the 2017 elecons in France and Germany, which are the two biggest countries in the European Union and drivers of future recovery in the bloc. China — the world's second-biggest economy aer the US and one of Indonesia's main trading partners — is esmated to connue struggling and its growth is predicted to decline to 6.5 percent from around 6.6 percent to 6.7 percent currently. Infrastructure budget. Source: Indonesia Investments

Sri Mulyani Indrawa informed that the total of IDR 387.3 trillion that has been allocated for infrastructure spending in the government's 2017 State Budget is further divided in for the naon's hard infrastructure, for social infrastructure, and for supporve infrastructure. The government will disburse these funds through several ministries and government agencies. The largest slice of the cake - IDR 98.8 trillion - goes to the Public Works & Housing Ministry. Moreover, of the funds that are transferred from the central government to the regional governments, at least 25 percent needs to be spent by the local government on infrastructure development. This means that the regional governments will play a crucial role in the process of infrastructure development. This larger role does include some risks as human resources (including government officials) at the local level are generally low quality resources, Indonesia Investments warned. Besides, Source: The Jakarta Post coordinaon and cooperaon between the central and local governments has not been opmal. “Downside risks remain large globally, so our economic Welcome, 2017. God bless Indonesia. * (PX) growth should be sourced domescally as much as possible, so that impacts of global volality won't quickly seep into our economy,” she said. Sri Mulyani argued that the 2017 budget was now more “credible” and “sustainable” than it was before, adding that revenue, spending and financing as the budget's main components had been calculated with more precision, The Jakarta Post reported (28/11/2017). Tax will

MAJALAH PARAHYANGAN | Vol. IV No. 1 | 67 Refleksi

Richard Sianturi

esepakatan bulat para pemimpin kepala negara dalam hewan dan 256 tumbuhan pertemuan tentang perubahan iklim di Paris tahun lalu b e r s t a t u s V u l n e r a b l e . Kberkenaan dengan penngnya pengaturan dan kerja ( S u m b e r : sama global untuk menurunkan produksi emisi CO2 demi rata- hp://blhkp.lebongkab.go.id/ rata suhu bumi dak naik lebih dari 2oC, sedaknya bisa ). Dalam konteks global, menunjukkan dua hal mendasar. Pertama, seluruh (kepala) memakai sedikit contoh itu, negara sudah menyadari bahwa perubahan iklim (selanjutnya p erma s a la h a n ru s a knya lebih luas dalam kerangka kerusakan lingkungan) yang terjadi lingkungan alam itu berkenaan

akan berdampak sangat buruk bagi masa depan bumi jika dengan peningkatan CO2 di dak ada usaha konkret untuk menekan percepatannya. Hal atmosfer dan pengelolaan ini dikarenakan mereka sadar, bahwa kerusakan alam yang tanah. (C. Bayu Risanto, 2016). terjadi itu akibat akvitas manusia yang serakah dan kepenngan ekonomi yang jarang memikirkan dampak Pada faktanya memang alam lingkungan. Kedua, oleh karena itu, harus ada ndakan dan sedang mengalami kerusakan usaha konkret bersama untuk menjaga keberlangsungan yang cukup parah dan kita harus mengakui itu sehingga kita bumi yang sudah dirusak oleh manusia itu sendiri. mampu menumbuhkan kesadaran dan rasa tobat untuk kembali menata dan menjaga alam yang sudah rusak parah Untuk menyebut beberapa kerusakan lingkungan alam kita, itu. Paus Fransiskus dalam ensikliknya Laudato Si' (LS) No.61, dalam konteks Indonesia saja, terdapat beberapa kerusakan menyatakan “... we need only take a frank look at the facts to yang dapat disebutkan (perlu dicatat, ndakan manusia see that our common home is falling into serious disrepair” memiliki porsi sangat besar mengapa hal-hal di bawah ini bisa (cukuplah melihat realitas dengan jujur untuk menemukan terjadi): Laju deforestasi mencapai 1,8 juta hektar per tahun bahwa rumah kita bersama mengalami kerusakan parah). yang mengakibatkan 21% dari 133 juta hektar hutan Ensiklik Paus ini menjadi sangat relevan karena lahir di situasi Indonesia hilang. Selain itu, 30% dari 2,5 juta hektar terumbu kerusakan lingkungan alam yang sudah sangat mengerikan. karang di Indonesia mengalami kerusakan. Kerusakan Dalam fakta itu, pesan utamanya adalah tentang perawatan terumbu karang meningkatkan risiko bencana terhadap rumah kita bersama. Pesan-pesan turunannya, menurut daerah pesisir, mengancam keanekaragaman haya laut, dan saya, bersifat moral dan es yang seharusnya mengganggu menurunkan produksi perikanan laut. ha nurani kita untuk sadar menjaga alam, meskipun bukan Ada lagi soal ngginya pencemaran udara, pencemaran air, perintah atau hukum. pencemaran tanah, dan pencemaran laut. Bahkan pada 2010, Dalam bagian awal-awal, Paus menekankan penngnya Sungai Citarum pernah dinobatkan sebagai “Sungai Paling dialog universal (termasuk ensiklik ini adalah bentuk ajakan Tercemar di Dunia” oleh situs huffingtonpost.com. World dialog bukan khotbah Paus) membicarakan persoalan Bank juga menempatkan Jakarta sebagai kota dengan polutan lingkungan alam yang sudah rusak itu (Dalam LS No. 14, we ternggi kega setelah Beijing, New Delhi, dan Mexico City. require a new and universal solidarity), sebab alam ini Lain lagi, ratusan tumbuhan dan hewan Indonesia yang langka memang rumah bersama. Seper pertemuan Paris tahun dan terancam punah. Menurut IUCN Redlist, sebanyak 76 lalu, meskipun semua sepakat adanya masalah dan di sisi lain spesies hewan Indonesia dan 127 tumbuhan berada dalam sepakat berkomitmen mengatasinya, tetap terdapat banyak status keterancaman ternggi yaitu status Crically tantangan (kegagalan) dalam implementasi ucapan setelah Endangered (kris), serta 205 jenis hewan dan 88 jenis pertemuan. Dalam ensiklik disebutkan hal itu, “not only tumbuhan masuk kategori Endangered, serta 557 spesies because of powerful opposion but also because of a more

hp://image.indiaopines.com/wp-content/uploads/2016/05/trees-cung-through-forest.jpg

68 | MAJALAH PARAHYANGAN | Vol. IV No. 1 manusia yang hidup, berkembang di alam yang sesungguhnya sudah kita rusak sendiri (baik secara sadar atau dak) harus dengan langkah yang berani. Keputusan-keputusan dalam kehidupan sehari-hari harus diambil secara berani untuk memutuskan dak melakukan apa saja yang sejanya akan merusak lingkungan. Bagaimanapun, hal itu menyangkut kebiasaan-kebiasaan yang paling sederhana di dalam gaya hidup sehari-hari. Seap manusia, sekali lagi memiliki moral responsibility untuk dak meninggalkan jejak kerusakan alam untuk masa depan dan generasi mendatang. Dalam lingkup pengambilan keputusan, khususnya dalam konteks global, penng adanya dialog untuk menyusun sebuah hp://doublemesh.com/wp-content/uploads/2013/12/ kerangka prinsip-prinsip dan perilaku appletree-Mulple-Exposure-by-Christoffer-Relander.jpg yang es dan menyarankan beberapa bidang yang perlu didiskusikan untuk diambil keputusan. Dialog-dialog general lack of interest. Obstruconist atudes, even on the menggunakan beragam pendekatan: dialog tentang part of believers, can range from denial of the problem to lingkungan di masyarakat internasional; dialog untuk indifference, nonchalant resignaon or blind confidence in kebijakan baru nasional dan lokal; dan untuk transparansi technical soluons.” (LS No. 14). Sejalan dengan itu, gagalnya dalam pengambilan keputusan; dialog antara polik dan kita menjaga komitmen untuk menjaga lingkungan alam ini ekonomi demi pemenuhan manusia; serta antara agama dan adalah karena sikap kita sendiri. ilmu pengetahuan. (Pedoman Studi Untuk Ensiklik Laudato Si', 2015). Dalam LS, Paus Fransiskus menunjuk kepada mental manusia yang serakah dan pola kerja manusia yang destrukf (Benhard Ke semua fakta kerusakan lingkungan alam saat ini, fakta Kieser, 2016). Beberapa contoh diantaranya yang dicatat oleh mengenai sikap dan kebiasaan buruk manusia yang Paus adalah kebiasaan atau budaya 'membuang' manusia menyebabkannya, fakta apa yang sedang 'diusahakan' oleh yang menjadikan bumi dan alam ini seakan-akan sebagai lingkungan global, serta apa yang bisa manusia lakukan sebuat tempat pembuangan saja. Hasil dari budaya ini adalah kemudian sedaknya menyadarkan kita bahwa alam ini ratusan juta ton limbah ap tahun. Selain itu ndakan sedang rusak dan dalam kondisi yang memprihankan. Kita mengubah ekosistem yang menciptakan kepunahan spesies perlu menyadarinya dan berusaha melakukan sesuatu untuk tanaman dan hewan. Kedua kebiasaan merusak ini perlu mengatasinya. Dan pesan-pesan universal untuk siapa saja diubah sebab kita perlu menjaga masa sekarang dan masa manusia dalam Laudato Si' dapat menjadi salah satu mendatang. Penekanannya adalah berkenaan dengan pegangan yang berar. tanggung jawab. Paus menyatakan, “umat manusia dipanggil Saya sedang membaca-baca Majalah Nature Conservancy untuk mengakui perlunya perubahan dalam gaya hidup, produksi dan konsumsi (LS No. 23, humanity is called to edisi tahun 2011 dan saya perlu mengup kalimat dari Mark recognize ....), dan untuk mengembangkan kebijakan yang Tercek, seorang pebisnis yang fokus dan peduli pada masalah efekf untuk mengatasi masalah ini (LS No. 26).” konservasi lingkungan, dalam wawancara dengan majalah itu untuk menutup tulisan ini. Kata Tercek, “There are so many Sikap dan ndakan, kebiasaan dan budaya, pola pikir dan reasons why each of us loves nature. And we need to shine a egoisme kita dalam memandang alam sebagai tempat spotlight on all of them. We all depend on nature for our eksploitasi kebutuhan kita semata harus menjadi bagian dari health, for our livelihoods. So it makes sense that people menumbuhkan kesadaran dan rasa tobat itu, sebab “... should idenfy with protecng nature- they're protecng memandang alam sebagai objek laba dan keuntungan saja, their future.” memiliki konsekuensi serius bagi masyarakat” (LS No. 82). Kita perlu selalu mengingat bahwa 'alam dan manusia' ataupun 'manusia dan alam' adalah keterhubungan yang Richard Sianturi, S.H., lulusan Program Sarjana Ilmu Hukum dak dipisahkan di samping keduanya saling bergantung dan Fakultas Hukum 2016 bidang hukum internasional publik. membutuhkan (LS No. 70, that everything is interconnected). Sekarang bekerja sebagai Research Intern pada Departemen Seper yang sudah disinggung sebelumnya, usaha Polik dan Hubungan Internasional, Centre for Strategic and pemaknaan kembali hubungan antara eksistensi kita sebagai Internaonal Studies (CSIS), Jakarta.

MAJALAH PARAHYANGAN | Vol. IV No. 1 | 69 Universitaria Komunitas Ibu Belajar Matematika (IBM) Program Studi Matemaka Unpar dan melibatkan 5 (lima) sekolah mitra yang berlokasi di sekitar Kampus Unpar di jalan Ciumbuleuit: SDN Ciumbuleuit 1,3 dan 4, serta SDN Bandung Baru 1 dan 2. Peserta komunitas atemaka menjadi mata pelajaran yang sangat IBM umumnya merupakan menakutkan bagi sebagian besar siswa sekolah ibu dari siswa SDN mitra Mdasar dan sekolah menengah, padahal dak dapat yang putra-putrinya bersekolah di kelas 1 dan 2. Kegiatan dipungkiri bahwa penguasaan matemaka sangat yang diselenggarakan melalui komunitas IBM mampu dibutuhkan dihampir semua bidang ilmu dan teknologi. menciptakan kebiasaan yang lebih posif. Para ibu biasanya Untuk membantu pemahaman pelajaran matemaka di banyak menghabiskan waktunya untuk bercengkerama di rumah, seper mengerjakan PR ataupun mempersiapkan sekitar sekolah keka menunggu putra-putrinya belajar di ulangan, biasanya siswa SD akan meminta bantuan ibunya. sekolah, dan sekarang akvitas tersebut dipindah ke ruang Komunitas Ibu Belajar Matemaka (IBM) dibentuk sejak kelas dengan belajar matemaka. Para ibu menjadi lebih tahun 2012 dengan tujuan membantu para ibu siswa SD agar percaya diri dan lebih mendapat sikap hormat (respect) dari mereka dapat berperan lebih baik mendampingi putra- putra-putrinya karena sekarang lebih mampu mendampingi putrinya belajar matemaka di rumah. Bentuk kegiatannya putra-putrinya belajar matemaka di rumah. berupa tutorial dengan frekuensi 2 kali per minggu. Melalui kegiatan tersebut, para ibu dapat menyegarkan kembali Mengapa dipilih ibu dalam konteks ini? Karena: (a). kemampuan matemaka mereka sehingga lebih siap Hubungan antara ibu dengan anak pada usia sekolah dasar membantu putra-putrinya keka belajar matemaka di adalah masa yang paling intensif dibandingkan pada rumah. Kegiatan ini melibatkan para dosen dan mahasiswa ngkatan usia sekolah lainnya; (b). Ibu biasanya adalah pihak

70 | MAJALAH PARAHYANGAN | Vol. IV No. 1 pertama dan yang paling sering ditanyai oleh anak keka mereka mengalami kesulitan belajar sehingga respon seorang ibu terhadap suatu mata pelajaran besar dampaknya kepada anak; (c). Umumnya ibu dak bekerja di luar rumah dan memiliki banyak waktu luang keka mengantar anaknya ke sekolah; (d). Ibu umumnya sudah memiliki pendidikan yang baik. Program ini dilaksanakan secara intensif selama 4 bulan penuh. Diluar dugaan keterlibatan ibu dalam komunitas sungguh luar biasa, mereka tetap bersemangat untuk belajar meskipun usianya dak muda lagi dan bahkan sambil membawa bayi ke dalam kelas. Semua itu mereka lakukan demi pendidikan yang lebih baik untuk anak-anak mereka. Program ini melibatkan dosen dan mahasiswa program studi Matemaka, dibiayai oleh LPPM Unpar dan DIKTI melalui skema hibah Ipteks bagi Masyarakat. pelajaran yang menakutkan bagi siswa-siswi, khususnya untuk ngkat Sekolah Dasar, tetapi justru menjadi pelajaran Selain itu, tujuan pembangunan milenium (MDGs) yang yang mudah, asyik, dan menyenangkan. dideklarasikan oleh PBB tahun 2000, merupakan kesepakatan dan komitmen para pimpinan negara dan organisasi di Dari ide tersebut, kami coba memakai bahan-bahan yang seluruh dunia untuk mencapai kesejahteraan dan cukup gampang didapat oleh ibu-ibu. Pada pertemuan pembangunan masyarakat yang ditargetkan paling lambat pertama, kami membawa alat dan bahan untuk contoh alat terwujud di tahun 2015. Pendidikan dasar, kesetaraan gender peraga. dan memperkenalkan cara pemakainan alat peraga dan pemberdayaan perempuan adalah dua diantara delapan tersebut ke ibu-ibu. Setelah itu kami berikan soal KPK dan FPB tujuan milenium tersebut. Pada makalah ini akan dibahas untuk bilangan yang lain, setelah ibu-ibu menger kami pengalaman kami sebagai suatu upaya untuk berparsipasi lanjutkan dengan mencari KPK dan FPB dari ga buah dalam mencapai MDGs melalui pemberdayaan perempuan bilangan. Di akhir pertemuan pertama, kami menugaskan untuk peningkatan kualitas pendidikan dasar dalam bentuk ibu-ibu yang terbagi atas kelompok beranggotakan 2-3 orang komunitas belajar. Ibu merupakan salah satu faktor penng untuk membuat alat serupa dari barang-barang bekas dak dalam pendidikan anak-anak, namun kadang karena belum terpakai jadi ibu-ibu dak mengeluarkan uang sama sekali. setaranya kesempatan pendidikan bagi perempuan Kami hanya memberikan print angka serta lem. Agar menarik mengakibatkan akses untuk memasuki lapangan kerja dak perhaan, alat peraga tersebut akan diperlombakan dan mudah demikian pula untuk keterlibatan dalam pendidikan mendapat hadiah. anak-anak mereka. Di pertemuan kedua, kami sangat terkejut dengan kreafitas Metode Pengajaran ibu-ibu peserta dalam penggunaan bahan alat peraga. Ada Tahun 2016 ini kami meluncurkan buku keempat yang kelompok ibu yang menggunakan bekas tempat telur dan biji- merupakan perbaikan kunci jawaban modul IBM ke-3 dan bijian sebagai gan kancing. Ada kelompok ibu yang penambahan beberapa modul baru, sesuai masukan peserta memanfaatkan gelas air mineral, wadah bekas cup es krim, IBM tahun 2015. Semuanya kami lakukan dengan biji mahoni, kelereng, dan masih banyak lagi. Lalu kami mempermbangkan banyak masukan yang telah kami meminta kelompok tersebut memperagakan penggunaan terima. Buku tersebut terdiri atas 4 topik utama dengan 52 dalam mencari KPK dan FPB. Setelah dinilai, alat tersebut bab. Satu bab terdiri dari konsep, contoh, lahan, dan kunci dibawa pulang oleh ibu-ibu untuk selanjutnya digunakan jawaban. untuk mengajar anak-anak mereka. Mengingat bahwa buku ini membahas matemaka ngkat Sekolah Dasar, kami berusaha memperkenalkan konsep- k o n s e p b a r u d e n g a n menggunakan bahasa yang mudah dipahami. Urutan pembahasan konsep-konsep tersebut telah kami perbaiki, sehingga konsep-konsep yang menjadi prasyarat untuk konsep yang lain didahulukan. Tingkat kesulitan soal-soal yang diberikan dalam buku ini juga telah dikurangi. Kami ingin terus-menerus berusaha agar matemaka dak lagi menjadi

MAJALAH PARAHYANGAN | Vol. IV No. 1 | 71 Hasil dan Kesimpulan Fourth and Eighth Grades. TIMSS & PIRLS Internaonal Study Center. Ÿ Dari pengamatan kami, para ibu peserta menjadi lebih Ÿ Stacey, K. (2011). The PISA View of Mathemacal Literacy percaya diri dalam mengerjakan soal matemaka dan in Indonesia, Indonesian Mathemacal Society Journal on banyak dari ibu bercerita bahwa mereka semakin antusias Mathemacs Educaon, vol2 no.2: 95-126. mendampingi anak mereka belajar Matemaka di rumah Ÿ hp://nasional.kompas.com/read/2008/10/14/1730049 karena mereka lebih percaya diri dengan kemampuan /keka.dakon.menjadi.alat.peraga.matemaka penguasaan materi dan cara mendampingi anak belajar. Ÿ hps://www.youtube.com/watch?v=Uc9Mxi45D4g . Ÿ Keterlibatan ibu dalam kegiatan belajar putera-puterinya belajar di rumah meningkat, tercermin dari pengakuan ibu-ibu mengenai peningkatan frekuensi ibu dalam mendampingi putera-puteri mereka belajar matemaka di rumah. Ÿ B a g i d o s e n p e n ga j a r, ka m i m e n j a d i m a m p u mengidenfikasi dan mencari solusi untuk turut berperan akf menyelesaikan persoalan di masyarakat. Ÿ Bagi mahasiswa tutor pengajar, mereka mengakui mereka menjadi mampu menerapkan pengetahuannya untuk turut berperan akf memberdayakan masyarakat dan mengembangkan semangat bela rasa dan kepedulian kepada sesama. Ÿ Pihak sekolah mitra sangat mendukung kegiatan IBM terbuk dari antusiasme sekolah dalam menyediakan ruangan untuk kegiatan IBM. Daar Pustaka Ÿ UN General Assembly (2000). United Naons Millennium D e c l a r a o n , [ o n l i n e ] t e r s e d i a d i hp://mdgs.un.org/unsd/mdg/Resources/Stac/Produc ts/GAResoluons/552/ ares552e.pdf Ÿ Bappenas (2007). Laporan Perkembangan Pencapaian Millennium Development Goals Indonesia 2007, Kementerian Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, Jakarta. Ÿ Mullis, I.V.S dkk (2008). TIMSS 2007 Internaonal Mathemacs Report: Findings from IEA's Trends in Internaonal Mathemacs and Science Study at the (Livia Owen/IBM)

72 | MAJALAH PARAHYANGAN | Vol. IV No. 1 Galeri

Unpar meraih penghargaan ICSB Indonesia Presidential Award 2016 bidang penelitian. Penghargaan diberikan atas dedikasi dan komitmen Unpar dalam mendukung kemajuan Usaha Kecil dan Menengah di Indonesia. Penghargaan diterima langsung oleh Rektor Unpar di depan Menteri Koperasi dan UKM Republik Indonesia. (Selasa, 13 September 2016)

Program Studi Teknik Kimia bersama Himpunan Program Studi Teknik Kimia mengadakan pengabdian masyarakat di Desa Cukanggenteng, Ciwidey. Pengabdian berupa pelatihan mengenai pengemasan dan pengawetan ikan pindang dengan kemasan vakum. (Senin, 17 Oktober 2016)

Tim Uni Potato dan Tim Uni Corn berhasil meraih posisi 2 dan 3 dalam The 2nd International Statistics Competition for Engineering Students (ISCE), 8-10 November 2016. Posisi 1 diraih UP Diliman dari University of Philippines Diliman.

Untuk berita dan informasi lainnya tentang Unpar web: www.unpar.ac.id instagram: unparofficial instagram: pm_unpar line: @pm_unpar

MAJALAH PARAHYANGAN | Vol. IV No. 1 | 73 Kemahasiswaan

arah Lucia, menjadi salah satu peserta dalam rangkaian Namun satu keberuntungan kembali menghampiri saya, saya Nutrifood Leadership Award 2016. Berikut pekan lolos ke tahap selanjutnya dan diundang ke Kantor Nutrifood Sk i s a h p e r j a l a n a n S a r a h d a l a m u p a y a n y a di Jakarta untuk mengiku Semifinal yang terdiri dari 33 memberdayakan Suku Bo di Pedalaman Nusa Tenggara mahasiswa dari seluruh Indonesia. Seleksi dimulai dengan Timur. rangkaian tes psikotes selama 4 jam dan cukup melelahkan karena otak dituntut untuk terus berpikir. Setelah itu, kami “Perjalanan saya di Nutrifood Leadership Award 2016 berawal dibagi menjadi beberapa kelompok untuk melakukan office saat saya melihat pengumuman terkait dengan NLA yang di tour Nutrifood dan bersiap untuk melakukan Forum Group share oleh pemenang NLA 2015 yaitu Robert Tan di LinkedIn. Discussion. Melihat pengumuman tersebut, saya mencoba mencari tahu terkait dengan proses seleksi yang akan diadakan dan FGD hanya dilakukan selama 30 menit dimana saat itu kami prosedur pendaaran. Melihat proses seleksi yang cukup dinilai oleh para juri yang terdiri dari CEO Nutrifood yaitu sulit, keraguan sempat menghampiri saya namun pada Bapak Mardi Wu, Head of Human Resources, Head of akhirnya saya memberanikan diri untuk mendaar melalui Customer Development Division, dan salah satu pemenang link yang disediakan. Saya anggap ini sebaga iseng-iseng NLA sebelumnya. FGD berlangsung cukup menegangkan berhadiah dan saya pikir dak ada salahnya untuk mencoba terlebih karena pertanyaan langsung dilontarkan oleh sang hingga pada akhirnya saya mendapatkan sebuah e-mail dari CEO dan seluruh jawaban kami menjadi dasar penilaian Nutrifood yang menyatakan bahwa saya salah satu apakah kami dapat maju ke tahap selanjutnya atau dak. Saya mahasiswa Bandung yang lolos ke tahap seleksi regional pun tetap berpikir opmis bahwa saya telah melakukan yang Bandung yang akan diadakan di Universitas Kristen terbaik dan berharap untuk mendapat yang terbaik. Maranatha. Selain di Bandung, seleksi regional pun juga Seminggu setelah semifinal, akhirnya saya pun mendapatkan dilakukan di Jakarta, Yogyakarta, dan Surabaya. sebuah e-mail yang menyatakan bahwa saya terpilih menjadi Seleksi regional Bandung ini dihadiri oleh 49 mahasiswa dari finalis Nutrifood Leadership Award 2016 dan diundang ke beberapa Universitas yang ada di Jawa Barat. Seleksi dimulai Jakarta untuk mengiku serangkaian acara karanna, dengan permainan dan dilanjutkan dengan audisi yang traveling, dan awarding pada tanggal 3 – 7 November 2016. mengharuskan seap peserta untuk menanggapi satu isu Setelah pengumuman bahwa saya lolos ke tahap selanjutnya, selama 1 menit dan melakukan debat dengan sesama peserta tugas pertama pun diberikan. Dari 10 finalis yang terpilih, lainnya dalam satu kelompok. Sepulang dari audisi regional, kami dibagi menjadi 2 kelompok yang terdiri masing-masing 5 saya dak pernah berharap banyak bahwa saya dapat lolos ke orang. Saya terpilih satu m dengan Andhika Priatomo dari tahap selanjutnya karena mahasiswa lainnya pun memiliki Universitas Indonesia, Bobby Tandanajaya dari Universitas prestasi-prestasi yang luar biasa. Kristen Maranatha, Nanda Puji Nugroho dari Instut

74 | MAJALAH PARAHYANGAN | Vol. IV No. 1 Teknologi Sepuluh November, dan Audy Fathia dari Instut kami mendengar sharing dari CEO Nutrifood dan para Pertanian Bogor. Yep, saya menjadi satu-satunya wanita pemenang NLA sebelumnya yang sangat menginspirasi. Tidak dalam m! hanya itu, kami pun juga mendapatkan pembekalan terkait dengan P3K selama perjalanan dan workshop dokumentasi Kami pun mendapatkan tugas pertama untuk menentukan video yang dibawakan oleh salah satu pakar fotografi. Acara desnasi dan proyek apa yang akan dilakukan di desnasi pun ditutup dengan makan malam bersama di Pancious, Mall traveling kami. Karena kami tersebar di berbagai daerah dan of Indonesia. dak memungkinkan untuk bertatap muka, kami pun akhirnya melakukan diskusi via media sosial. Diskusi berjalan Keesokan harinya, tepatnya pada tanggal 4 November 2016, dengan cukup alot karena memang sesungguhnya seap saya dan rekan-rekan satu m bersiap untuk melakukan orang memiliki pandangan yang berbeda-beda dan memiliki perjalan ke Kupang. Kami berangkat dini hari bersama dengan karakter yang kuat. Beberapa opsi dikeluarkan seper ke m satunya yang memilih desnasi ke Bangka Belitung Maluku, Wae Rebo di NTT, hingga pada akhirnya pilihan jatuh dengan membawa program Spirit of Binga. Sebanya kami di pada Suku Bo di pedalaman Nusa Tenggara Timur. Kupang, kami bertemu dengan Founder dari Yayasan 1.000 Guru, yaitu Kak Jemi Ngadiono. Beliau memberikan beberapa Pilihan kepada suku Bo pun bukan tanpa alasan. Kami petuah dan ps untuk menjalani misi di Suku Bo karena memilih suku Bo karena kekayaan budaya yang ada beliau sebelumnya telah mengembangkan banyak program didalamnya dan bagaimana di tengah modernisasi saat ini di suku Bo dalam bidang pendidikan. Setelah itu, kami ternyata masih ada sebuah desa yang dak mendapatkan melanjutkan perjalanan ke Bo selama kurang lebih 5 jam akses listrik. Ha kami pun tergerak untuk dapat membawa dengan menggunakan mobil. penerangan kepada Suku Bo. Kami pun memutuskan untuk membuat beberapa proyek yaitu pengadaan lampu dengan Sebanya di Suku Bo saya disuguhkan oleh pemandangan memanfaatkan solar panel, Imaginaon Project, dan Glowing yang luar biasa bagaimana di tengah gunung seper itu masih Forest. ada sebuah desa dengan arsitektur tradisional yang amat memanjakan mata. Kami disambut dengan jalan setapak Saat yang ditunggu-tunggu pun ba, pada tanggal 3 yang terbuat dari batu dan dihiasi oleh bendera warna-warni. November 2016 saya datang ke Jakarta untuk menjalani Final Kami pun segera menuju rumah sang kepala suku yaitu Papa Nutrifood Leadership Award 2016. Hari pertama karanna,

MAJALAH PARAHYANGAN | Vol. IV No. 1 | 75 Raja yang bernama Usif Name Benu. Papa Raja yang baru Sebelumnya, suku Bo pernah mendapatkan bantuan berupa pulang dari kebun menyambut kedatangan kami dengan Genset yang diberikan oleh pemerintah, namun suku Bo sepiring pisang goreng dan teh manis hangat. dak menggunakannya karena dianggap mengganggu lingkungan. Salah satu kepercayaan yang dianut oleh Suku Mayoritas dari suku Bo masih belum bisa menggunakan Bo adalah: Langit adalah Papa dan Bumi adalah Mama, bahasa Indonesia dan masih menggunakan bahasa maka dari itu selama kita berbuat baik terhadap bumi dan tradisional mereka yaitu Bahasa Dawan. Untuk dapat langit maka bumi dan langit akan terus mencukupi kebutuhan berkomunikasi dengan Papa Raja pun kami harus mereka. Maka dari itu, Suku Bo pun menolak pemberian menggunakan penerjemah yaitu supir kami, Bapak Timus, bantuan yang dak sejalan dengan paham mereka. Berbeda dan terkadang beberapa warga suku Bo yang memang dengan solar panel yang kami perkenalkan karena kami bersekolah dan dapat berbahasa Indonesia. Setelah kami menjelaskan bahwa ini berasal dari alam dimana matahari memberitahu tujuan dan maksud kedatangan kami, Papa akan diserap dan dapat digunakan pada saat malam hari Raja pun mengizinkan kami untuk bermalam di salah satu melalui energi yang sudah disalurkan dan terkumpul pada rumah di suku Bo. Sebuah rumah sederhana yang terbuat lampu. dari bambu dan beratapkan jerami, namun di dalamnya terdapat beberapa kasur dengan kelambu yang terpasang Proyek kami yang selanjutnya adalah Imaginaon Project diatasnya karena memang salah satu epidemik di NTT adalah dimana kami ingin mengajak anak-anak Bo untuk berani nyamuk malaria. bermimpi. Kami memulai dengan mengenalkan peta dunia kepada mereka dan menjelaskan bahwa dunia itu luas dan Esoknya kami bangun pukul 05.00 untuk segera memulai mereka memiliki hak untuk dapat pergi mengelilingi dunia. akvitas kami yang cukup padat. Kami pun datang ke rumah Setelahnya kami pun mengeluarkan kartu profesi yang berisi Papa Raja untuk meminta seluruh warga berkumpul karena berbagai macam profesi dan mengeluarkannya kepada anak- kami akan memperkenalkan solar panel yang telah kami anak di Bo. Namun satu hal yang begitu miris adalah, bawa. Kami memberitahu cara pemasangan, memperbaiki, ternyata dak banyak dari mereka yang tahu profesi-profesi dan bersama-sama memasang instalasi solar panel di tersebut. Mimpi mereka hanya terbatas pada menjadi Koperasi Suku Bo bersama dengan warga. Tanpa disangka, seorang guru dan petani. Di saat mungkin kami ingin kami dak perlu mengeluarkan banyak tenaga untuk dapat mengajak mereka untuk berani bermimpi, namun nyatanya menjelaskan terkait dengan solar panel kepada para warga mereka dak tahu bahwa mimpi itu ada! Pada akhirnya kami dan mereka dengan mudah dapat menyerap informasi yang pun mencoba mengenalkan mimpi-mimpi tersebut kepada kami berikan.

76 | MAJALAH PARAHYANGAN | Vol. IV No. 1 mereka dan memberikan hiburan dengan membagikan kehidupan, dan bagaimana untuk menjaga prinsip namun beberapa buku warna dan pensil warna hasil donasi dari tetap terbuka. Mungkin kita kerap kali merasa dak pernah beberapa donatur. cukup dan selalu menuntut lebih, namun di sini saya belajar bagaimana kita harus bersyukur dan berbuat baik apabila kita Proyek terakhir kami sebelum senja berakhir adalah dengan ingin diperlakukan dengan baik juga. Semangat belajar yang merampungkan Glowing Forest. Glowing Forest merupakan dak pernah padam pun diajarkan oleh para warga suku Bo cara kami untuk dapat meningkatkan nilai wisata di suku Bo dimana mereka terus mau terus belajar dan terbuka dengan melalui pemberian icon khusus. Karena lingkungan di sana hal baru. yang banyak terdapat pohon dan intensitas cahaya yang nggi, akhirnya kami memutuskan untuk membuat lampu Perjalanan ke Suku Bo dak saya sangka membawa yang diisi dengan cairan fosfor sehingga menjadi glow in the kemenangan bagi saya dan Tim yang dinobatkan sebagai The dark pada malam hari. Harapan kami adalah Glowing Forest Most Inspiring Team dan secara individu dinobatkan sebagai dapat menjadi satu icon yang dapat meningkatkan keindahan Inspiring Leader. NLA mengajarkan saya bagaimana dapat dari suku Bo sendiri. melah kepemimpinan melalui traveling dan melakukan proyek pada suatu tempat yang asing bagi kami. Kami belajar Perjalanan saya selama ga hari mengajarkan saya begitu bagaimana mengatur, mau mendengar, mengontrol diri, dan banyak hal. Saya belajar ar dari sebuah kesederhanaan, beradaptasi pada lingkungan baru.”

Pulau Bo

MAJALAH PARAHYANGAN | Vol. IV No. 1 | 77 ASEAN ASEAN’s Tourism Boom

The travel and tourism sectors remain significant contributors to Gross Domesc Product (GDP) and GDP growth of Associaon of Southeast Asian Naons (ASEAN). Travel and tourism accounted for 12.4% of ASEAN's GDP in 2015, according to the World Travel and Tourism Council, compared to an average of 8.5% in Asia Pacific, and 9.8% globally. The ASEAN Tourism Strategic Plan (ATSP) targets to grow tourism to reach 15% of ASEAN GDP by 2025, and to account for 7% of total employment, from 3.7%.

Source: hp://www.escapemanila.com/

hailand is to remain ASEAN’s tourism crown jewel. Asia and the Pacific region has seen tourism growing firmly at Tourism directly and indirectly accounted for over 20% a CAGR of c. 6%-7% since 1995. Over 2010-2014, the region Tof Thailand's GDP in 2015, seeing a 20% year-on-year was the fastest growing at 6.4%, higher than the 4.5% growth increase in internaonal tourists to around 30 million people. reported by the global travel industry. As a result of the A research of Development Bank of Singapore (DBS) tled sustained growth in internaonal visitors, the Asia and the ASEAN Travel and Hospitality (2016) sees there is room to Pacific region has also seen a 6-ppt increase in its market improve for the rest of ASEAN. With the excepon of share of global internaonal arrivals to c.23% in 2014 (vs 17% Myanmar (5.9%) and Brunei (7.4%), tourism accounts for in 2000). around 10% or more of total GDP for the other ASEAN naons. Internaonal tourism receipts grew by 4% y-o-y to USD DBS believe that Malaysia, Indonesia, and the Philippines 1,245bn in 2014, of which Asia and the Pacific region received have room to further boost the tourism sector's contribuon USD 377bn (+4.5% y-o-y), or c.30% of 2014 global to their economies, by either easing visa requirements internaonal tourism receipts. On a per capita basis, DBS further and/or through increasing support, promoons and notes that internaonal tourist arrivals to Asia and the Pacific infrastructure for tourism in their respecve countries. region are the second-highest spending (slightly behind the Meanwhile, Singapore connues to innovate, especially on Americas). new aracons and events, to sustain its tourism sector. Within the greater Asia and Pacific region, most of the growth Asia Pacific in tourist arrivals came from ASEAN and North-East. Between Asia and the Pacific region is now the second most visited 2010 and 2014, internaonal tourist arrivals in ASEAN grew at region in the world and also the fastest growing. Boosted by 8.2% CAGR respecvely, outpacing the greater Asia and rapid economic growth, growing affluence and a burgeoning Pacific region's growth of 6.4% CAGR. North-East Asia also middle class fuelling demand for travel, most notably by key saw good growth of 5.1% CAGR. source markets – China, the Asia and the Pacific region has been one of the most vibrant tourism markets globally over the past decade.

78 | MAJALAH PARAHYANGAN | Vol. IV No. 1 boom. Over the last 15 years, Thailand emerged as the clear leader among ASEAN naons, aer registering the highest absolute growth in travel and tourism contribuons of USD 44.6bn, from just US$37bn in 2000 to almost US$82bn in 2015. On a relave basis among the ASEAN-5, Thai travel and tourism also delivered the strongest cumulave growth of 5.4% p.a. between 2000 and 2015, followed by Malaysia, Singapore, Philippines and Indonesia at 5.0%, 4.9%, 4.7% and 4.2% respecvely.

ASEAN Travel and Tourism plays an outsized role in ASEAN's economy. The economic significance of travel and tourism to the ASEAN bloc is indisputable. Based on stascs published by the WTTC (World Travel and Tourism Council), the travel and tourism segment contributed 12.4% of ASEAN's GDP – above the global average of 9.8% in 2015. According to the WTTC, the travel and tourism sector of ASEAN member states generated USD 301.7bn in value added for 2015, which accounted for c.12.4% of regional GDP. In real terms, contribuons from ASEAN's travel and tourism sector Contribuons from the travel and tourism industry to the have almost doubled over the last 15 years, from US$141.1 bn GDP of the respecve ASEAN naons can vary quite widely. in 2000, which also represented c.12.4% of regional GDP then. For instance, DBS observes that tourism made the highest For 2016, contribuon from travel and tourism is expected to single sector-wise contribuon to Cambodia's economy, post y-o-y growth of 5.2% to US$317.3bn, which is faster than represenng c.30% of GDP (up from 15% in 2000), but only the projected 4-4.5% GDP growth for ASEAN in 2016. makes up c.6% of Myanmar's GDP. DBS believes that there is potenal for tourism in Malaysia, Philippines and Indonesia to further grow their share of GDP further, while Singapore's hospitality market is likely to be nearing boom. Thailand, ASEAN's largest tourism market, is preferred proxy to the region's tourism growth and is well posioned for connued expansion ahead. ASEAN Tourism 2025 ASEAN Tourism Strategic Plan 2016-2015 determines several targets:

Economic contribuons from travel and tourism grew for almost all member naons... With the excepon of Brunei, which saw a decline in real tourism contribuons over the last 15 years, while growth observed for the remaining member states ranged between 4.2% and 12.8% CAGR. Contribuons from travel and tourism grew by an average of 6.5% across ASEAN countries, mainly led by developments in froner We believe that by 2025 ASEAN will be a quality tourism markets: Cambodia, Myanmar, Laos and Vietnam, which grew desnaon offering a unique, diverse ASEAN experience, and at 15-year CAGRs of 12.8%, 11.2%, 8.7% and 8.7% will be commied to responsible, sustainable, inclusive and respecvely, as these countries progressed towards more balanced tourism development, so as to contribute open market structures. significantly to the socio-economic well-being of ASEAN people. * (PX) ...with Thailand as the standout beneficiary of ASEAN's travel

MAJALAH PARAHYANGAN | Vol. IV No. 1 | 79 Resensi

Menelusuri Jejak-Jejak Historis dan Filosos Prinsip-Prinsip Koperasi dan Credit Union

Salah satu semboyan yang sangat terkenal dalam gerakan koperasi atau gerakan Credit Union adalah "Not for Charity, Not for Profit, but for Service" (terj. : Bukan untuk Amal, Bukan untuk Keuntungan, Tetapi untuk Pelayanan). Semboyan ini merupakan insari atau rangkuman dari keseluruhan proses gerakan koperasi atau gerakan Credit Union. Dengan semboyan ini sebenarnya gerakan koperasi atau gerakan Credit Union menyatakan dengan tegas posisinya dalam kegiatan sosial ekonomi masyarakat.

Koperasi sebagai lembaga banyak disalahgunakan untuk kepenngan pribadi atau kelompok. Berk tolak dari realitas ini, penulis ingin membantu dengan berusaha sekuat tenaga untuk menyusun puing-puing reruntuhan informasi dan berita tentang koperasi yang tersebar di mana-mana menjadi sebuah bangunan yang indah yang dapat menumbuhkan inspirasi bagi masyarakat dan membantu masyarakat memahami tentang apa itu koperasi, semangat apa yang ada di dalamnya, prinsip-prinsip apa yang harus dipegang teguh, bagaimana hubungannya dengan ideologi-ideologi yang ada, bagaimana kedudukannya dalam Pancasila dan UUD NRI 1945 dan bagaimana peran koperasi dalam pembangunan masyarakat.

“Setelah saya membaca secara garis besar, buku ini sangat bermanfaat bagi insan-insan koperasi Indonesia yang selama ini sangat kurang membaca buku-buku koperasi terutama buku yang membahas tentang Historis, Filosofis, dan Prinsip- Prinsip Koperasi yang berlaku secara universal. Buku ini mengangkat sejarah beberapa koperasi serta lembaga pergerakan koperasi baik di Indonesia maupun di dunia. Misalnya sejarah Credit Union (Koperasi Kredit) yang selama ini belum begitu dikenal oleh lembaga-lembaga pendidikan baik di SMP, SMA/SMEA maupun di Fakultas Ekonomi pada Perguruan Tinggi. Mudah-mudahan dengan diterbitnya buku ini dapat memberikan pencerahan kepada berbagai pihak, baik Pemerintah, dunia usaha, dunia pendidikan maupun Gerakan koperasi Indonesia khususnya.” (Drs. Abat Elias, General Manager Inkopdit 2001-2013)

Judul : Menelusuri Jejak-Jejak Historis dan Filosofis Prinsip-Prinsip Koperasi dan Credit Union Penulis : Bernardus Ario Tejo Sugiarto Dimensi : 15,5 x 23 cm/xvii+167 halaman Penerbit : Unpar Press

80 | MAJALAH PARAHYANGAN | Vol. IV No. 1 Mengalami Pancasila Kisah Pancasila dari Ruang-Ruang Pembelajaran

Karya ini merupakan buah refleksi para dosen yang lahir dari ruang-ruang pembelajaran di Unpar. Ruang pembelajaran ini dak hanya terjadi di kelas-kelas kitaran kampus, tetapi juga ruang perjumpaan dalam berbagai kegiatan ko-kurikuler seper Gladi yang dikelola oleh Lembaga Pengembangan Humaniora Universitas Katolik Parahyangan (LPH Unpar).

Gladi merupakan kegiatan di luar kampus dalam rangka menyentuh dimensi pengalaman bersama diri sendiri, sesama manusia, termasuk juga alam ciptaan dan Tuhan. Tulisan-tulisan di dalam buku ini merupakan guratan-guratan refleksi para dosen baik yang masih akf mengajar atau pernah mengajar Mata Kuliah Pendidikan Pancasila atau para peneli Pancasila di Unpar.

Tulisan dalam buku ini dibagi dalam dua bagian besar, pertama aliran refleksi dari ruang-ruang pembelajaran. Dasar pemikiran yaitu bahwa Pancasila sebagai pengalaman perlu dimba dari sumur pengalaman sendiri. Empat tulisan pertama menampilkan “rasa Pancasila” dari sumur pembelajaran di Unpar. Pada bagian kedua, empat tulisan mengajak para pembaca berselancar lebih lanjut di lorong- lorong Pancasila itu.

Fabianus Sebasan Heatubun, Drs., SLL selaku Kepala LPH Unpar, dalam epilegomena buku ini menyatakan bahwa “Para Penulis disadari atau dak, memahami Pancasila sebagai ideologi polik dari perspekf Lefebvrian. Memahami dalam aran berikhar untuk mengatakan secara lain tentang Sementara itu, Masmuni Mahatma, sosok yang pernah subjek yang sama”. mengajar Pendidikan Pancasila di Unpar, mengatakan “Ada banyak generasi Islam juga yang kini menempuh pendidikan di berbagai jurusan yang ada di Unpar. Bahkan, jangan-jangan generasi Islam atau anak-anak Muslim dan Muslimah yang kuliah di Unpar secara kuantas melebihi generasi agama lain. Kalau ini menjadi fakta sosial pendidikan, maka Unpar bukan saja layak menyandang status lembaga pendidikan paling baik dan sangat humanis-pluralisk. Lebih dari itu, Unpar sungguh merupakan modal dan model keadilan dalam konteks berbangsa dan bernegara yang produkf-prospekf. Patut diapresiasi dan diteladani”.

Judul : Mengalami Pancasila, Kisah Pancasia dari Ruang-Ruang Pembelajaran Editor : Andreas Doweng Bolo Dimensi : 15,5 x 23 cm/vi+327 halaman Penerbit : Unpar Press

MAJALAH PARAHYANGAN | Vol. IV No. 1 | 81

Universitaria

Peluncuran Buku Memaknai Koperasi dan Pancasila Menelusuri Jejak-Jejak Historis dan Filosofis Prinsip-Prinsip Koperasi dan Credit Union ertempat di Operaon Room Lantai 4 Gedung Rektorat Unpar, Bdiselenggarakan peluncuran dan bedah buku “Menelusuri Jejak-Jejak Historis dan Filosofis Prinsip-Prinsip Koperasi dan Credit Union”karya Bernardus Ario Tejo Sugiarto. Hadir dalam kegiatan yang dimulai pukul 09:30 ini, Rektor Unpar, perwakilan unit Ki-ka: Samson, Andy, Pst. Fabi kerja, mahasiswa Unpar, perwakilan Puskopdit Jawa Barat dan Ketua menyampaikan bahwa akan ada buku dari koperasi di kota Bandung, Inkopdit 2016-2018, menyampaikan lanjutan terkait dengan koperasi. “Saya pengurus Ikopin, dan undangan lainnya. tertarik dengan ide dari judul buku berencana membuat ga buku. Buku ini Acara dimulai dengan sambutan dari terutama tentang credit union. “Banyak menjadi dasar untuk buku-buku penerbit Unpar Press dan dilanjutkan koperasi simpan pinjam yang selanjutnya,”ujarnya. sebenarnya bukan koperasi. Banyak sambutan Rektor Unpar. Mangadar Setelah bedah buku, acara dilanjutkan yang mendirikan ‘koperasi’ hanya demi Situmorang, Ph.D. selaku Rektor Unpar dengan peluncuran buku secara kepenngan pribadi”, ungkapnya. Baru mengapresiasi penerbitan buku simbolis oleh penerbit Unpar Press dan segelinr orang yang memiliki concern tersebut. Selain itu, Mangadar juga ramah tamah dengan peserta. mengajak para hadirin untuk semakin pada koperasi dan turut fokus pada hal-hal yang dapat menjadi menuangkannya dalam buku. “Buku ini Mengalami Pancasila, Kisah Pancasila kontribusi bagi sesama, “Lebih banyak juga dimulai bukan dari teori, tapi dari dari Ruang-Ruang Pembelajaran studi kasus koperasi. Semoga metode orang yang membicarakan gosip dan Sementara itu, pada tanggal 1 yang menarik untuk diiku”, sambung hal remeh temeh dibandingkan mereka Desember 2016, Lembaga Joko. yang membicarakan ide dan Pengembangan Humaniora Unpar berkontribusi”. Koperasi merupakan lembaga keuangan melalui Pusat Studi Pancasila Setelah sambutan, kegiatan dilanjutkan yang memiliki dasar fundamental, yang menyelenggarakan bedah buku dengan bedah buku yang dipandu oleh termuat dalam Undang-Undang Dasar “Mengalami Pancasila: Kisah Pancasila Tanius Sebasan, S.H., M.Fil. dan 1945. Namun sayangnya, masih banyak dari Ruang-Ruang Pembelajaran”. menghadirkan Bernardus Ario Tejo, orang yang dak dengan sepenuh ha Kegiatan ini dilangsungkan di Aula S.S., M.Hum, selaku penulis, dan Y. Joko mengelola koperasi. Setelah itu, Ario Fakultas Ekonomi mulai pukul 09:00- Susilo, Ir. sebagai pembedah. Dalam Tejo, penulis buku menyampaikan seluk 13:00. beluk koperasi, dan juga pemaparannya, Joko Susilo, Ketua Hadir dalam kegiatan ini, dosen dan tenaga kependidikan Lembaga Pengembangan Humaniora, para undangan, serta mahasiswa Unpar. Acara dimulai dengan peluncuran buku yang ditandai penyerahan simbolis buku dari penerbit kepada editor, Andreas Doweng Bolo dan dilanjutkan dengan bedah buku. Bedah buku menghadirkan editor Andreas Doweng Bolo, S.S., M.Hum. dan Kepala Lembaga Pengembangan Humaniora, Pst. Drs. Fabianus S. Heatubun, Pr., SLL dipandu oleh Samson Ganda Silitonga, M.Si. yang disambung dengan tanya jawab dan ramah tamah.

Ki-ka: Ario Tejo, Tanius S., Joko Susilo

MAJALAH PARAHYANGAN | Vol. IV No. 1 | 83 Megapolitan

Jakarta’s Policies to Tackle Traffic Congestion Rapid Transits and ERP Jakarta has been named the city with the worst traffic congeson in the world, according to a study. The Castrol-Magnatec Stop-Start Index, published by Brish motor-oil company Castrol in 2015, used GPS data to calculate the frequency of stop-start driving among motorists across the globe. The index, which was put together using the GPS data, said drivers experiencing more than 18,000 stop-starts a year experienced "severe" traffic. What are Jakarta policies to tackle traffic congeson?

Jakarta MRT report by the Instute for Transportaon and passenger-cket. TransJakarta has the world's longest BRT Development Policy (ITDP) presented at the Habitat III system (210.31 km in length), with 12 primary routes and 10 Asummit in Quito (October 2016) showed that Greater cross-corridor routes. Three more corridors were due to Jakarta is among cies in the world that have much work to do commence construcon and will be parally elevated to provide the populaon with decent public transportaon. whereas the exisng corridors are at ground level. In addion there are 18 'feeder' routes that connue past the end of the Bus Rapid Transit: TransJakarta exclusive busways into the municipalies surrounding Jakarta TransJakarta is a Bus Rapid Transit (BRT) system. It was the first and use special buses that allow for boarding at either ground BRT system in Southern and Southeast Asia. The TransJakarta level or the TransJakarta staon plaorms. system began operaons on January 25, 2004. TransJakarta PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) plans to operate more was designed to provide Jakarta cizens with a fast public than 300 large and more luxurious Scania buses by April next transportaon system to help reduce rush hour traffic. The year to accommodate more passengers and improve the buses run in dedicated lanes and cket prices are subsidized company's service, said Transjakarta President Firector Budi by the regional government. Kaliwono. “We want to create a new Jakarta with beer Wikipedia informs that in January 2016, the ridership was transportaon so we can catch up with big cies across the 320,000 passengers per day. In June 2016 it served world. The operaon of larger buses will help Jakarta become 10,206,000 passengers, and in August 2016 it served 11.6 a more modern city,” Budi said, adding that every day the million passengers. In 2011, the system achieved the annual company carried out regular checks on bus roadworthiness peak performance with the buses carried 114.7 million and impounded poor-quality buses. “With higher- passengers and then in the next following years the number specificaon buses, Transjakarta is aiming to aract 15 were stable and in 2014, the buses carried 111.6 million million passengers [per month]. In August, Transjakarta buses passengers. The fare cost Rp 3,500 per passenger (2016). The transported 11.6 million passengers. Meanwhile, Jakarta subsidy per passenger-cket in 2011 was around Rp 2,900 and Governor Basuki “Ahok” Tjahaja Purnama said with the for 2012 the subsidy was expected be around Rp 2,100 per improvement of the bus interiors, Transjakarta buses

84 | MAJALAH PARAHYANGAN | Vol. IV No. 1 be like tourism buses. “The buses will look more luxurious. We Light Rapid Transit: Jakarta LRT will also arrange panels in the buses for adversements so we The Jakarta Light Rail Transit (Jakarta LRT) is a light rail transit will get income from them,” Ahok said. [The Jakarta Post system that currently is under construcon. A 2/9/2016]. groundbreaking ceremony was held on 9 September 2015, Mass Rapid Transit: Jakarta MRT with the first phase of the construcon will connect Cibubur in East Jakarta with Dukuh Atas in downtown Central Jakarta, The Jakarta Mass Rapid Transit (Jakarta MRT) is a rapid transit passing through Cawang intersecon. This phase will be 42.1 system that currently is under construcon. A kilometers long, which include 18 staons, and expected to groundbreaking ceremony was held on 10 October 2013, with be opened to the public by the first half of 2018, prior of 2018 Phase 1 of the project (Lebak Bulus to Hotel Indonesia Asian Games. The first phase project will cost 11.9 trillion Roundabout) to be opened to the public by August 2017. rupiah (903.6 million US dollar), while the total investment Wikipedia informs that the rail-based Jakarta MRT is expected cost of this project is esmated to reach 23.8 trillion rupiah to stretch across over 108 kilometres, including 21.7 km for (1.8 billion US dollar). the North-South Line (from Lebak Bulus to Kampung Bandan) and 87 km for East-West Line (from Balaraja to Cikarang). The first phase of LRT is planned to include three lines: Ÿ Cibubur-Cawang: 13.7 kilometres The North-South line will be built in two phases. Ÿ Cawang-Dukuh Atas: 10.5 kilometres (Phase I A) Ÿ Phase I, will be constructed in advance connects Lebak Ÿ Bekasi Timur-Cawang: 17.9 kilometres (Phase I B) Bulus to Bundaran HI along 15.5 km including 13 staons Construcon Phase I began on 9 September 2015 and (7 elevated staons and 6 underground staons). The predicted will be finished in late 2017. The second phase will Ministry of Transport approved this plan in September extent the first phase line: 2010 and invited tenders. This secon now expected to be Ÿ Cibubur-Bogor Baranangsiang completed in 2017. Ÿ Dukuh Atas-Palmerah-Senayan Ÿ Phase II, will extend the North-South line from Bundaran Ÿ Palmerah-Grogol HI to Kampung Bandan (7 underground staons and 1 The The construcon phase of extension for the planned ground-level staon), targeted to operate in 2018 route from Grogol - Pesing - Rawa Buaya - Kamal Raya - Dadap (accelerated from 2020 as the original plan). - Soekarno-Haa Internaonal Airport is proposed. Aer compleon of MRT Phase I and II, together with Electronic Road Pricing Transjakarta will serve 60 percent total trips made by Jakartans according to predicons. The Electronic Road Pricing (ERP) system is an electronic toll collecon scheme adopted in Singapore to manage traffic by MRT east-west route planned to connect connect Cikarang in way of road pricing, and as a usage-based taxaon Bekasi, West Java, at the eastern end to Balaraja in Tangerang, mechanism to complement the purchase-based cerficate of Banten on the west end. Stretching along a total distance of entlement system., Wikipedia informs. Singapore was the 87 kilometers, this line will cross Ujung Menteng and Rawa first city in the world to implement an electronic road toll Bebek area in the border between Bekasi and East Jakarta. collecon system for purposes of congeson pricing. The This corridor is currently in pre-feasibility study phase. The system uses open road tolling; vehicles do not stop or slow line is targeted to operate in 2025. down to pay tolls. PT Mass Rapid Transit Jakarta (PT MRTJ) is a limited liability The Jakarta ERP system was iniated in 2006 to substute the (Perseroan Terbatas) company founded by the Jakarta three-in-one scheme enacted in 1994, a scheme that is oen Provincial Government. Its establishment was approved by considered ineffecve. Motorists cheat the system by paying the provincial parliament (DPRD) on 10 June 2008 and final people known as jockeys to increase the number of establishment was by notary act on 17 June 2008. Its purpose passengers in their cars. The city was inially confident that is to operate the Jakarta MRT System. The shares are made up the project could be implemented in early 2014. However, from 99% Jakarta Provincial Government and 1% PT Pasar the lack of a legal umbrella and the unfinished recording of Jaya (another Jakarta Regional-Government-Owned Electronic Registraon Idenficaons (ERIs), an ERP database Company). PT MRTJ is classed as a Regional-Government- held by the Jakarta Police, hindered the development of the Owned-Company (Badan Usaha Milik Daerah-BUMD). The program. Now the bidding process for the much-awaited BUMD form for PT MRTJ is designed not to create profits for electronic road pricing (ERP) system has finally kicked off aer the shareholders, but instead to create flexibility in accessing four years being le in limbo. alternave financing, which would otherwise be impossible if the company was directly part of the government. With this, We really hope these policies (rapid transits and ERP) will be the cost of ckets sold to clients will be reduced with some successfully implemented, and Jakarta's traffic congeson operaonal cost being subsidised by other sources. The will be much reduced. * (PX) BUMD form also ensures transparency and accountability through the shareholders' General Meeng, Decision Making and Reporng System which will be publicly available.

MAJALAH PARAHYANGAN | Vol. IV No. 1 | 85 Point of View

Frank Landsman A closer lk at what made the Nobel Prize coi decide to award Bob Dylan as the first songwriter to be regarded as a literary figure.

er half a century of singing, whining, strumming and Muhammad Haa on 27 songwring, the Jewish-American modern December 1949, more than Atroubadour Bob Dylan (born Robert Zimmerman) has four years aer Bung Karno been awarded the Nobel Prize for Literature “for having had proclaimed Indonesia an independent republic. created new poec expressions within the great American song tradion”. Deriving his stage surname from the first On the marble floor, there are two maps of the world, name of the Welsh poet Dylan Thomas, he has always refused showing the Eastern and Western hemispheres and more to answer the FAQ about his sources of inspiraon (“I cannot specifically the regions explored by the Dutch East Indies tell you – only God knows“), let alone give helpful hints to Company (VOC) ships in the 17th century. This was inspired by extrapolang Dylanologists, including Professor Christopher the map of the Roman Empire in the Porcus Vipsenia, a Ricks who wrote the academic study Dylan's Visions of Sin, in public building in ancient Rome. The tour guide had given us a which he tried to classify Dylan's songs according to the Seven quiz, in the hope that we would discover the 10 hidden Deadly Sins, the Four Cardinal Virtues and the Three Heavenly secrets of the palace. There was the Titan Atlas holding the Graces. This Oxford Professor of Poetry praises Dylan's firmament, a statue of Poseidon showing the connecon Shakespearean ability to balance and reconcile opposite or between Amsterdam and its sea trade, and other symbols discordant qualies in a great variety of songs. going back to the period when the French Emperor Napoleon's brother was King of Holland. The American Bard's repertoire ranges from the medieval genres of , Canso, Comiat, , But what had caught my eye was the angel who was not Enuig and Desdansa represenng polical protest (Masters of happily playing the harp in Heaven but clearly in danger. The War), love songs, ballads of renouncement, songs of conflict, tour guide smiled and explained it was not exactly an angel indignaon (notably in Idiot Wind, concerning the relentless but a Greek boy named Icarus who had ignored the advice of gossip about his public persona) and sadness, in addion to his wise father Daedalus not to fly too high or too low, American themes of segregaon and racial injusce (Blind because their self-made wings aached with wax would fall Willie McTell and The Lonesome Death of Hae Carroll) and off due to excess heat or humidity. It was hung above the the Wild West in Lily, Rosemary, and the Jack of Hearts, entrance to the Bankruptcy Chamber, as a warning to complete with characters and a complex plot. Dylan's merchants who might be over-ambious or too daring in their charisma and idiosyncrac channg turned him into an financial exploits. The famous painter Rembrandt looked at it almost Messianic figure in the 1960s, which he tried to play when he went bankrupt himself. The Dutch East Indies down by calling himself “just a song and dance man”. In the Company went bankrupt in 1800, incidentally. meanme, the decades of connual touring have This cultural icon of Icarus was to re-appear in English transmogrified him into a tramp-like figure and in a blizzard he literature, in the works of major authors ranging from the was once arrested by a NYC policeman suspecng him of medieval poet Chaucer, the greatest Renaissance dramast being a homeless drier. and poet Shakespeare, the visionary poet Milton and the Dylan’s desire to break away from his origins (“wrong name, 20th century experimentalist Joyce. Icarus appeared in a wrong parents”) and re-invent himself is both very American famous 16th century painng that would inspire poets in the and classical, reminiscent of Huck Finn's lighng out for the 20th century, and appears in The Man Who Fell to Earth, a territory and of Icarus ignoring his father's advice, which takes science ficon fantasy starring David Bowie, whose own me back... dizzying fame made him fall into a maelstrom of drugs and alcohol Psychiatrists use the term Icarus Complex to describe “Why does the angelic boy look distressed, is he falling from the relaonship between fascinaon for fire, bed-weng, the sky?”, I asked the tour guide who showed us, a group of high ambion but also the highs and lows of bi-polar disorder primary schoolchildren, around the Royal Palace of that killed the great comedian Robin Williams. The Icarus type Amsterdam, in my home town. A candidate for the Eighth appears in Chinese and ancient Babylonian and Indian myths Wonder of the World, and the largest administrave building as well. in Europe at the me, this palace was used for the official ceremony for the transfer of sovereignty over Indonesia by When we finished the tour, the guide concluded by telling us the Netherlands by Queen Juliana to vice-president to keep our eyes open whenever we would see a historic

86 | MAJALAH PARAHYANGAN | Vol. IV No. 1 building or monument and try to “read”, or decipher and tangible. With people constantly bombarded by smuli from interpret it, and the same goes for any other art form, be it television, the internet and the pressures of daily life, it is easy literature, music, fine art or dance, and by extension song to forget the value of reflecon and catharsis. It can serve to lyrics with a literary flavour and intent. This is best release the torments of the past and the fears of the future. accomplished by keeping an open mind, expanding one's Poetry, whether as a reader or a writer, allows one to slow limited cultural horizon, and experiencing it not only down and take account of the present.” raonally but using all the senses and emoons. As Dylan Bob Dylan's masterpiece Desolaon Row (1965) conjures up himself once commented, “What makes a good song is a parade of grotesques and oddies featuring a huge cast of whether you can idenfy with the senment, with what it iconic characters, some historical (Einstein, Nero), some says”. biblical (Noah, Cain, and Abel), some ficonal (Ophelia, Literature consists of works produced by the creave Romeo, Cinderella), some literary (T.S. Eliot and Ezra Pound) imaginaon in the form of poetry, drama, short stories and and others springing from Dylan's indefagable imaginaon. novels that may be The surrealisc atmosphere of the song contrasts sharply w r i e n f r o m a with the opening lines historical, philosophical based on the tragic or psychological point lynching of three black of view, or a complex men in Duluth accused combinaon of these. o f r a p i n g a w h i t e L i t e r a t u r e a l w a y s w o m a n , represents a culture commercialized in the and its people through shape of postcards, w e l l - o r g a n i z e d , witnessed by Dylan's pressurized language father at the tender age and paerns but it is of eight. not merely a historical The imagery of many or cultural artefact s o n g s ( a n d t h e because it introduces industrious songsmith us to new worlds of penned over 600 of experience. them) is unforgeable, Creave reading is in a but it must be admied sense re-wring the that every now and then poem, story, song, the enigmac Dylan drama or comedy on l e a v e s u s w i t h a n the page from one's insoluble riddle, again in own perspecve and the Mediterranean based on one's own troubadour tradion of experience. We grow the or riddle, and evolve and perhaps like a cryptogram: how e v e n r e - d e fi n e on earth could these ourselves while we are lines from Buckets of on our literary journey. Rain be interpreted: When presented as a “Lile red wagon, Lile challenge (instead of a red bike/I ain't no monotonous, soul- monkey, but I know what I destroying burden), as something based on our own lifeme like”? The answer, my friend, must be blowing in the wind. experience, requiring problem-solving and appealing to Frank Landsman, MA. is currently Academic Advisor in the imaginave skills, the reader, spectator or listener will Foreign Language Secon of Parahyangan Catholic become not just intellectually engaged, but emoonally and University's Career Development Center (PPK Unpar), where spiritually as well. This inspires and nourishes the head, heart he has taught Toefl preparaion courses and Academic Wring and soul, in other words. and Presentaon Skills, wrien and compiled Toefl Test, As the media anthropologist Michaela Lola Abrera observed, coursebooks and teaching materials, and edited and “Sadly, poetry is oen now relegated to the hallowed halls of translated academic papres/theses. empty libraries collecng dust, but its relevance today is just, if not more so, important as it was then. Poetry is a reminder of our humanity. Through verse, abstract emoons such as anger, confusion, distress, love, passion, fury, depression are

MAJALAH PARAHYANGAN | Vol. IV No. 1 | 87 Bertempat di Parahyangan Reksa Raga 26 November 2016, dilaksanakan pertandingan persahabatan antara LKM Unpar dan Komunitas Rumah Cemara, sebuah komunitas yang peduli pada ODHA (orang dengan HIV/AIDS), yang dilanjutkan dengan diskusi bersama. Acara diselenggarakan dalam rangka memperinga Hari HIV/AIDS.

Foto: willikornelius.wordpress.com History

110th Birthday Anniversary of Late Mgr. N. Geise, OFM (1907-1995)

On 7 February 2017 we commemorate the 110th birthday anniversary of the late Monsignor Prof. Dr. Nicolaus Johannes Cornelis Geise, OFM, a Sunda-lover anthropologist who together with Mgr. P.M. Arntz, OSC established Parahyangan Academy of Commerce on 17 January 1955, which later transformed into Parahyangan Catholic University (popularly known as Unpar), the first Catholic university in Indonesia, the oldest private university in West Java and Banten.

President Soekarno and Mgr. N. Geise, OFM

n 7 February 1907, in a mulcultural Roerdam, finishing elementary school, he was sent to Canisius College Nicolaus Johannes Cornelius Geise was born. The in Nijmegen, a Jesuit boarding school. [Canisius College has Ofourth child of twelve siblings was the son of a texle many notable alumni, among others: Peter Hans Kolvenbach merchant. Her mother had wavered because Nicolaus was (Jesuit Superior General), Ruud Lubers (Prime Minister), physically weak. She prayed he could live beer, or if not, let Peter van Uhm (Chief of Staff of The Armed Forces), Gerard the Lord do not let him suffer too long. The first hope granted. Kleisterlee (CEO of Philips), Joop Lücker (chief editor of De Volkskrant), Joseph Timmers (professor of history, museum There was Nederlandsche Handels-Hongerschool in director), Hans van Mierlo (journalist, minister, founder of Roerdam, which was established in 1913 and later Democraten 66 Party)]. transformed into Nederlandsche Economische School, and later transformed into Erasmus Universiteit Roerdam. Although Nicolaus studied in a Jesuit college, he was Desiderius Erasmus was a Catholic priest, philosopher, and interested to join Ordo Fratrum Minorum (OFM) he was 18. humanist theologian. Several Indonesian students studied Why? An occasion gave him an insight. One day Nicolaus saw there, among others Bung Haa and Soemitro two fat Franciscan friars moved two heavy sofas (couches) Djojohadikusumo (later they supported and helped Mgr. while laughing. He wanted to be like them, their enre lives Geise in first years of Parahyangan Catholic College). were full of laughs. Mgr. Geise told his story, “I knew several Franciscan fathers who were very humble and friendly. I In his childhood Nicolaus was an altar boy in a church served thought it was the characteriscs of Saint Francis of Assisi by Dominican priests (Ordo Praedicatorum, OP). Aer

92 | MAJALAH PARAHYANGAN | Vol. IV No. 1 who I admired. It was interesng and it drove me to join the their opinion on Mgr. N. Geise: Franciscans. Of course – it can not be forgoen – so much I thank my teachers in the gymnasium, Jesuit fathers who have “When we were preparing our fieldtrip to the Baduy in 1983, educated and supervised me.” Geise's dissertaon which contains a detailed descripon of the ritual cycle provided an inspiring background. In an Father Nicolaus Geise was ordained on 6 March 1932. almost post-modern fashion the author lets the Baduy speak Actually since he entered the noviciate he had dreamt of for themselves in long quotaons, given in Sundanese in an being a missionary in China. The new priest asked permission appendix. As he wrote: 'One has to get an impression of their to his leader to send him abroad. But his leader decided to way of speaking: thus one can also get an idea of the people of send him to Indonesia, and he previously had to study this study' (Geise 1952: 11). ... Indonesian literature in Leiden University. The new priest obliged his leader. In Leiden he studied Indonesian, Javanese, His directness and ability to see through peoples' status and Sundanese, Sanskrit, Arabic languages, and Islam. Later on he their external appearance made him a trusted friend of shied his focus to anthropology. President Soekarno and the Baduy alike. In 1983 when the Baduy territory was being eroded by land-hungry non-Baduy Aer geng doctorandus degree, Father N. Geise connued farmers, the Baduy asked us if we could not get the 'Kar (map) to doctoral program in anthropology. In 1938 he went to Geise' on which, they remembered, for the first and last me Indonesia, his new homeland, to do research on Baduy. Since the boundaries of their territory were properly delineated. It late Februari 1939 ll August 1941, around two and a half was typical for Geise that he took acon and helped to bring years, he stayed in Cipeureun District, Banten. the queson of the Baduy boundaries to the highest polical plaorm, culminang in a Presidenal Decree in which the Not long before the Dai Nippon Army entered Indonesia, Baduy were officially granted the rights to what they saw as Father N. Geise was instructed by his leader to finish his their own adat lands.” research in Banten, and to work in Sukabumi serving Sundanese people. The life and works of Mgr. N. Geise However, when the Dai Nippon Army shows that he really loved Sundanese, occupied Indonesia, he (and all Catholic which majority of the are moslems. Ms. missionaries) were sent to prisoner-of- O h R o s t o y a , a n a l u m n i o f war camp. It ruined his research files. Padjadjaran University in anthropology, gave a tesmony how much Mgr. Geise Aer the World War II finished, Father loved Baduy people. He admired them, N, Geise welcame the Indonesian their politeness, their honesty, their Revoluon of Independence. Among love of natural environment and the revoluonary situaon he was culture. named as the Superior of OFM Mission in Indonesia. Then the Pope named him Mgr. Geise have a real concern on as the Apostolic Prefect of Sukabumi on educaon. He wanted to educate local 17 December 1948. Mgr. N. Geise people, to empower them. He founded established Mardi Yuana Foundaon on Mardi Yuwana schools. He, together 31 July 1949 to run educaonal services. At the end of the with his friend Mgr. P.M. Arntz, OSC, cofounded Parahyangan Indonesian Revoluon of Independence, Mgr. N. Geise Catholic University. He himself acted as the first rector of parcipated in the All Indonesian Catholics Congress held in Unpar (1955-1979). He also really loved Pancasila. That's why Bintaran, Yogyakarta, 7-12 December 1949, iniated by Mgr. A. the Naonal Defense and Security Council trusted him to do Soegijapranata, SJ and I.J. Kasimo, and was aended by studies on Pancasila. He spent so much of his me as a school Presiden Soekarno, Vice President Moh. Haa, Sri Sultan teacher of civic, a university lecturer of Pancasila and Hamengku Buwono IX, and Sri Paku Alam VIII. sociology, a university leader. He believed that “Social change is a medium though which God acts to awaken the world Among his occupied mes, Mgr. N. Geise was given a chance anew”. to finisih his research on Baduy. He could finish his doctoral disertaon entled Baduijs en Moslims in Lebak Parahiang, The life and works of Mgr. N. Geise have inspired many people Zuid Banten that was defended on 16 January 1952 in Leiden regardless their ethnicies, their faith, their background. He University. Prof. Harsojo (Padjadjaran University), who wrote really loved people and serve them. The Sunda-lover “Kebudayaan Sunda” a book tled Manusia dan Kebudayaan anthropologist passed away on 1 August 1995. Time goes by Indonesia, edited by Prof. Dr. Koentjaraningrat, acknowledges …, but we will never forget his spirit of love. Happy birthday, that Mgr. Geise's disertaon is one of the most important Mgr. Geise. * (PX) intellectual works on Sundanese culture. (Source P. Krismastono Soediro (2015), “Mgr. N.J.C. Geise, OFM (1907-1995)” Baduy people, who called him “Juragan Ni Ganda”, oen in P. Krismastono Soediro (editor) Mgr. N.J.C. Geise, OFM; Gembala, Ilmuwan, Pecinta Sunda; Bersama Mgr. Arntz Mendirikan Perguruan Tinggi went to Bogor to see him. Jet Bakels and Wim Boevink, who Katolik Pertama di Indonesia. Bandung: Unpar Press.) did anthropologist research on Baduy in 1980s, expressed

MAJALAH PARAHYANGAN | Vol. IV No. 1 | 93 Master of Management

Preparing ethical professionals in the more globalized society

Jol Stoffers, Ph.D. “21st Century Leadership”: The Symbiosis between Global Insights and A Specific Regional Context”

Change you life, unlock your mind. Join Unpar Graduate Programs:

Master’s Programs • Management • Law • Social Science • Internaonal Relaons • Theology • Architecture • Civil Engineering • Industrial Engineering • Chemical Engineering Doctoral Programs • Economics • Law • Architecture • Civil Engineering

www.pascasarjana.unpar.ac.id

- Januari - Maret 2018 10 Desember 2017

Januari - Maret 2018 PT Bank CIMB Niaga, Tbk memberikan beasiswa bagi 286 mahasiswa berprestasi di Indonesia. Sebagai bank kelima terbesar di Indonesia, Bank CIMB Niaga telah menyelenggarakan program beasiswa sejak 2006 dan pada tahun ini penyerahan beasiswa dilakukan dalam acara Penganugerahan Beasiswa CIMB Niaga 2016: Kejar Mimpimu Melalui Beasiswa CIMB Niaga, yang diselenggarakan di Yogyakarta pada tanggal 16 Desember 2016.

Selain pemberian beasiswa, diselenggarakan pula collaboration appreciation sebagai penghormatan kepada perguruan tinggi yang bersedia menjadi mitra kerja pendidikan perseoran.

Foto bersama PT Bank CIMB Niaga Tbk dan perwakilan perguruan nggi penerima beasiswa CIMB Niaga 2016. (Atas) Wakil Rektor Bidang Modal Insani dan Kemahasiswaan Unpar, Paulus Sukapto, menerima plakat penghargaan dari Bank CIMB Niaga. (Kiri) Suasana acara Penganugerahan Beasiswa CIMB Niaga 2016. (Bawah)