Jilid Iv Subtema Iv Laut Dalam Historiografi Tradisional, Sastra Dan Seni

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

Jilid Iv Subtema Iv Laut Dalam Historiografi Tradisional, Sastra Dan Seni JILID IV SUBTEMA IV LAUT DALAM HISTORIOGRAFI TRADISIONAL, SASTRA DAN SENI DIREKTORAT SEJARAH DIREKTORAT JENDERAL KEBUDAYAAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROSIDING KONFERENSI NASIONAL SEJARAH X Budaya Bahari dan Dinamika Kehidupan Bangsa dalam Persepektif Sejarah Jakarta, 7 – 10 November 2016 Pengarah Hilmar Farid (Direktur Jenderal Kebudayaan) Triana Wulandari (Direktur Sejarah) Penanggung Jawab Amurwani Dwi Lestariningsih Penyusun Tirmizi Isak Purba Esti Warastika Budi Harjo Sayoga Pengelola Tata Letak Haryanto Bariyo Maemunah Dwi Artiningsih Desain Sampul Dirga Fawakih Gambar Sampul KITLV (Koninklijk Instituut voor Taal-, Land- en Volkenkunde) Diterbitkan oleh Direktorat Sejarah Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2016 ISBN KATA PENGANTAR Puji Syukur Alhamdulillah Kita panjatkan ke hadirat Allah SWT yan tekah memudahkan kami dalam menghimpun makalah-makalah yang disajikan dalam Konferensi Nasional Sejarah X yang diselenggarakan oleh Direktorat Sejarah, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, bekerja sama dengan Masyarakat Sejarawan Indonesia di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Indonesia pada tanggal 7-10 November 2016. Makalah-makalah tersebut berasal dari 60 Pemakalah yang telah lolos seleksi abstrak dan 40 pemakalah ditunjuk oleh panitia pengarah. Makalah merupakan hasil penelitian ilmiah yang orisinal dan belum pernah dipublikasikan. Selain mempertemukan para sejarawan dan berbagai yang menaruh minat dalam kesejarahan, Konferensi menjadi forum diskusi yang dinamis di antara mereka untuk mempertajam dan menyempurnakan konsep, metode dan metodelogi. Himpunan makalah berisi 7 subtema: Jaringan Pelayaran Nusantara; Sistem Pengetahuan dan Tradisi Bahari; Laut dalam Dinamika Kekuasaan; Laut dalam Historiografi Sastra dan Seni; Berita Asing tentang Alam Nusantara dalam Peralihan Zaman; Dinamikan Antardaerah dan Negara; dan Pemikiran Pendidikan dan Pengajaran Sejarah. Subtema-Subtema ini disatukan dalam tema besar konferensi, yaitu ―“Budaya Bahari dan Dinamika KehidupanBangsa dalam Perspektif Sejarah”. Karena keterbatasan teknis, himpunan makalah ini jauh dari lengkap. Untuk itu, kami mohon maaf. Pada akhirnya dengan dihimpunnya makalah hasil Konferensi Nasional Sejarah X ini diharapkan dapat mendorong upaya melakukan pengkajian dan evaluasi terhadap berbagai aspek kesejarahan dan penulisan sejarah nasional baik dalam kaitannya dengan pembangunan karakter bangsa maupun dalam pengembangan ilmu sejarah itu sendiri dan mencermati perkembangan pengajaran sejarah Jakarta, Desember 2016 Panitia Konferensi Nasional Sejarah X Prosiding: Konferensi Nasional Sejarah X i | P a g e LAPORAN KEGIATAN Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Dalam Konferensi Nasional Sejarah X Jakarta, 7 November 2016 Yth. Ibu Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan; Yang Kami hormati Ketua Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia; Yang Kami hormati Prof. Dr. Taufik Abdullah, sejarawan senior Indonesia; Yang Kami hormati Dr. Hasjim Djalal, diplomat senior kita; Yang Kami hormati Prof. Dr. Anthony Reid; Yang Kami hormati Prof. Dr. Leonard Y. Andaya; Yang Kami hormati Ketua Masyarakat Sejarawan Indonesia, Dr. Muklis PaEni; Yang Kami hormat Persatuan Sejarawan Malaysia; Yang Kami hormati Historian of Philipine; Yang Kami hormat Direktur Jenderal Kebudayaan; Para sejarawan dari seluruh Indonesia dan para undangan yang berbahagia. Assalamualaikum Warahmatullah hiwabarokatuh, Selamat siang, Salam sejahtera bagi kita semua, Om suastiastu Salom… Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan barokah-Nya, kita dapat bertemu dalam suasana yang berbahagia ini, dalam Konfrensi Nasional Sejarah X. Ibu Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan yang kami muliakan, Kami sampaikan, bahwa setiap lima tahun sekali Konfrensi Nasional Sejarah diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bekerjasama dengan Masyarakat Sejarawan Indonesia. Konferensi Nasional Sejarah ini diikuti dari berbagai kalangan profesi. Baik dari kalangan dosen-dosen sejarah, guru-guru sejarah, komunitas pengiatan sejarah, maupun mereka yang mempunyai minat dan tertarik untuk mengembangan sejarah itu sendiri. Prosiding: Konferensi Nasional Sejarah X ii | P a g e Konferensi yang diikuti dari berbagai ragam kalangan ini mencerminkan dari tujuan diselenggarakan kegiatan ini, yaitu ingin mendekatan sejarah bukan saja sebagai sebuah ilmu yang jauh di masa lampau, akan tetapi sejarah juga merupakan titik tolak pendidikan karakter bagi generasi mendatang. Bapak/Ibu hadiri yang berbahagia, Pada tahun ini Konferensi Sejarah Nasional X mengambil tema ―Budaya Bahari dan Dinamika Kehidupan Bangsa dalam Prespektif sejarah‖. Sebagai bangsa yang mempunyai lautan dengan bertaburan pulau-pulau, sudah waktunya kita kembali melihat laut sebagai penghubung diantara pulau-pulau itu. Bukti-bukti telah menunjukkan betapa bangsa kita pernah berjaya di laut. Apakah kita hanya ingin mengenang romantisme itu sebagai sebuah kenangan lama saja? Kita punya modal sejarah yang dapat mencermati dan memaknai ―masa lalu‖ itu, modal sejarah inilah yang perlu kita gunakan sebagai titik tolak membangun kembali sebagai ―bangsa yang jaya di laut‖. Peran pendidikan amatlah relevan untuk mendekatkan pada seluruh masyarakat pentingnya budaya bahari dan negara maritim. Baik itu melalui pendidikan formal maupun non formal. Untuk itu dinamika pemikiran dan model- model pembelajaran sejarah mempunyai peran sangat penting dalam rangka mewujudkan bangsa yang kuat di bidang maritim. Kita juga berharap peran serta masyarakat juga penting untuk memberikan pemahaman tentang laut sebagai masa depan. Penguatan karakter bangsa melalui pendidikan sejarah perlu terus didorong agar pemahaman visi kelautan dapat dipahami generasi muda. Bapak/Ibu hadirin yang berbahagia, Kali ini konferensi mengangkat tujuh subtema, yaitu 1) Jaringan Pelayaran Nusantara; 2) Sistem Pengetahuan dan Tradisi Bahari; 3) Laut Dalam Dinamika Kekuasaan; 4) Laut Dalam Historiografi Tradisional, Sastra, dan Seni; 5) Berita Asing tentang Alam Nusantara dalam Peralihan Zaman; 6) Dinamika Antardaerah dan Negara; 7) Pemikiran Pendidikan dan Pengajaran Sejarah. Untuk itu kami mohon kepada Ibu Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, berkenan untuk membuka konferensi ini. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh Om Santi---Santi ---Santi Om Salom Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendi Prosiding: Konferensi Nasional Sejarah X iii | P a g e SAMBUTAN PEMBUKAAN Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Dalam Konferensi Nasional Sejarah X Jakarta, 7 November 2016 Yth. Bapak Menteri Pendidikan dan Kebudayaan; Yang Kami hormati Ketua Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia; Yang Kami hormati Prof. Dr. Taufik Abdullah, sejarawan senior Indonesia; Yang Kami hormati Dr. Hasjim Djalal, diplomat senior kita; Yang Kami hormati Prof. Dr. Anthony Reid; Yang Kami hormati Prof. Dr. Leonard Y. Andaya; Yang Kami hormati Ketua Masyarakat Sejarawan Indonesia, Dr. Muklis PaEni; Yang Kami hormat Persatuan Sejarawan Malaysia; Yang Kami hormati Historian of Philipine; Yang Kami hormat Direktur Jenderal Kebudayaan; Para sejarawan dari seluruh Indonesia dan para undangan yang berbahagia. Assalamualaikum Warahmatullah hiwabarokatuh, Selamat siang, Salam sejahtera bagi kita semua, Om suastiastu Salom… 1. Pertama-tama ijinkanlah saya memanjatkan puji syukur kepada Tuhan YME atas segala rahmat dan hidayahnya kita senantiasa diberi kesehatan dan kesempatan sehingga kita dapat bertemu dalam Konferensi Sejarah Nasional X. Injinkanlah pula saya dalam kesempatan ini mengucapkan selamat kepada para sejarawan dari seluruh Indonesia atas terselenggaranya acara ini . 2. Dalam kehidupan kita sehari-hari sejarah adalah sesuatu yang penting, tidak saja untuk mengenang masa lalu, tetapi sejarah juga untuk mengingat peristiwa yang dapat memupuk rasa persatuan dan mempertajam visi kedepan. Prosiding: Konferensi Nasional Sejarah X iv | P a g e 3. Walaupun saya bukan seorang sejarawan, tetapi saya tahu juga kenangan-kenangan yang masih hidup pada bangsa kita. Orang Aceh membanggakan hasil pujangganya seperti Hamzah Fanzuri, Abdullah Al-singkili, maupun Araniri. Pujangga-pujangga itu tidak saja mengembangkan Bahasa Melayu sebagai Bahasa Indonesia, tetapi juga pengetahuan tentang agama, filsafat, juga sejarah. 4. Di satu saat, ketika Kesultanan Malaka menjadi pusat perdagangan kedua terbesar setelah Konstanstinopel banyak orang-orang Jawa, Sumatera berdagangan di negeri ini. Ketika Kesultanan Malaka jatuh, maka muncullah kerajaan-kerajaan baru. Kesultanan Aceh berdiri, disusul kemudian Kesultanan Demak, serta kerajaan-kerajaan lain di sepanjang pantai utara Jawa. Perluasan pengaruh juga oleh tentara-tentara Kesultanan Pantai Utara Jawa. Pada abad ke-18, kita hidup dalam naungan Negara maritim. 5. Bila kita bicara sasra klasik itu, saya juga akan diingatkan pada karya-karya sastra Jawa yang diajarkan oleh guru sejarah saya dulu, yaitu tentang Negara Kartagama—tentang Majapahit yang menguasai lautan dan pengaruhnya yang luas dari Sumatera hingga Papua, yang menambah keakraban kita. 6. Satu karya klasik yang sempat saya baca dan masih saya ingat adalah naskah klasik Tufat Hanafis. Naskah ini juga sangat menarik bercerita tentang berdirinya Kesultanan Melayu Riau. Aliansi Melayu dengan Bugis di Kepulauan Riau. Bagi saya naskah ini sangat menarik, dari naskah ini pula saya mengerti kehebatan Raja
Recommended publications
  • Illicit Arms in Indonesia
    Policy Briefing Asia Briefing N°109 Jakarta/Brussels, 6 September 2010 Illicit Arms in Indonesia activities. Recruitment by jihadis of ordinary criminals in I. OVERVIEW prisons may also strengthen the linkage between terror- ism and crime in the future. A bloody bank robbery in Medan in August 2010 and the discovery in Aceh in February 2010 of a terrorist training There are four main sources of illegal guns in Indonesia. camp using old police weapons have focused public at- They can be stolen or illegally purchased from security tention on the circulation of illegal arms in Indonesia. forces, taken from leftover stockpiles in former conflict These incidents raise questions about how firearms fall areas, manufactured by local gunsmiths or smuggled into criminal hands and what measures are in place to stop from abroad. Thousands of guns acquired legally but later them. The issue has become more urgent as the small groups rendered illicit through lapsed permits have become a of Indonesian jihadis, concerned about Muslim casualties growing concern because no one has kept track of them. in bomb attacks, are starting to discuss targeted killings as Throughout the country, corruption facilitates the circula- a preferred method of operation. tion of illegal arms in different ways and undermines what on paper is a tight system of regulation. The Indonesian government could begin to address the problem by reviewing and strengthening compliance with procedures for storage, inventory and disposal of fire- II. GUN CONTROL IN INDONESIA arms; improved vetting and monitoring of those guarding armouries; auditing of gun importers and gun shops, in- At the national level, Indonesia takes gun control seriously.
    [Show full text]
  • L'artillerie Légère Nousantarienne. a Propos De Six Canons Conservés Dans Des Collections Portugaises Pierre-Yves Manguin
    L’artillerie légère nousantarienne. A propos de six canons conservés dans des collections portugaises Pierre-Yves Manguin To cite this version: Pierre-Yves Manguin. L’artillerie légère nousantarienne. A propos de six canons conservés dans des collections portugaises. Arts Asiatiques, École française d’Extrême-Orient, 1976, 32 (1), pp.233 - 268. 10.3406/arasi.1976.1103. halshs-02509117 HAL Id: halshs-02509117 https://halshs.archives-ouvertes.fr/halshs-02509117 Submitted on 16 Mar 2020 HAL is a multi-disciplinary open access L’archive ouverte pluridisciplinaire HAL, est archive for the deposit and dissemination of sci- destinée au dépôt et à la diffusion de documents entific research documents, whether they are pub- scientifiques de niveau recherche, publiés ou non, lished or not. The documents may come from émanant des établissements d’enseignement et de teaching and research institutions in France or recherche français ou étrangers, des laboratoires abroad, or from public or private research centers. publics ou privés. Arts asiatiques L'artillerie légère nousantarienne. A propos de six canons conservés dans des collections portugaises Pierre-Yves Manguin Citer ce document / Cite this document : Manguin Pierre-Yves. L'artillerie légère nousantarienne. A propos de six canons conservés dans des collections portugaises. In: Arts asiatiques, tome 32, 1976. pp. 233-268; doi : https://doi.org/10.3406/arasi.1976.1103 https://www.persee.fr/doc/arasi_0004-3958_1976_num_32_1_1103 Fichier pdf généré le 20/04/2018 L'ARTILLERIE LÉGÈRE NOUSANTARIEME A PROPOS DE SIX CANONS CONSERVÉS DANS DES COLLECTIONS PORTUGAISES > par Pierre-Yves MANGVIN Lors d'une visite à Macao en 1973, j'eus la surprise de découvrir dans une salle du Musée Luis de Gamôes un très beau spécimen de canon (pièce F).
    [Show full text]
  • CITRA PEMELUK AGAMA HINDU-BUDDHA DAN AGAMA ISLAM DALAM NOVEL ARUS BALIK KARYA PRAMOEDYA ANANTA TOER (Analisis Struktutalisme Genetik)
    CITRA PEMELUK AGAMA HINDU-BUDDHA DAN AGAMA ISLAM DALAM NOVEL ARUS BALIK KARYA PRAMOEDYA ANANTA TOER (Analisis Struktutalisme Genetik) Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sastra Indonesia Program Studi Sastra Indonesia Oleh Hendra Sigalingging 044114028 PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA JURUSAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2009 MOTTO DAN PERSEMBAHAN Orang yang tidak pernah membuat kekeliruan adalah orang yang tidak pernah melakukan apapun (Theodre Roosevelt) Saya bukanlah manusia gagal, saya hanya menemukan sepuluh ribu cara yang tidak efektif (Benjamin Franklin) Skripsi ini kupersembahkan untuk: Sang Maha Kasih, Yesus Kristus Amang dohot Inang yang telah membuat aku ada Rika dan Riko yang mengasihiku Serta semua orang yang kukasihi KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat akhir dalam menempuh ujian sarjana pada Fakultas Sastra, Jurusan Sastra Indonesia, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak akan terwujud tanpa bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu terselesainya skripsi ini, yaitu: 1. Drs. B. Rahmanto, M.Hum, sebagai dosen pembimbing I, terima kasih atas segala bimbingan dan masukan kepada saya untuk meyelesaikan skripsi ini. 2. SE Peni Adji, S.S, M.Hum sebagai dosen pembimbing II, terima kasih telah meluangkan banyak waktu untuk memberi masukan dan membimbing saya dalam menyelesaikan skripsi ini. 3. Seluruh dosen jurusan Sastra Indonesia, yang telah dengan sabar membimbing penulis selama menempuh pendidikan di Sastra Indonesia.
    [Show full text]
  • Kajian Terhadap Gambaran Jenis Senjata Orang Melayu Dalam Manuskrip Tuhfat Al-Nafis
    BAB 1 PENGENALAN ______________________________________________________________________ 1.1 Latar Belakang Masalah Kajian 1.1.1 Peperangan Dunia seringkali diancam dengan pergaduhan dan peperangan, sama ada peperangan antarabangsa, negara, agama, etnik, suku kaum, bahkan wujud juga peperangan yang berlaku antara anak-beranak dan kaum keluarga. Perang yang di maksudkan adalah satu pertempuran ataupun dalam erti kata lain merupakan perjuangan (jihad). Kenyataan ini turut di perakui oleh Sun Tzu dalam karyanya yang menyatakan bahawa peperangan itu adalah urusan negara yang penting untuk menentukan kelangsungan hidup atau kemusnahan sesebuah negara, maka setiap jenis peperangan itu perlu diselidiki terlebih dahulu matlamatnya.1 Di samping itu, perang juga sering dianggap oleh sekalian manusia bahawa ia merupakan satu perbalahan yang melibatkan penggunaan senjata sehingga mampu mengancam nyawa antara sesama umat manusia.2 Ini menunjukkan bahawa penggunaan senjata merupakan elemen penting dalam sebuah peperangan. Perang merupakan salah satu daripada kegiatan manusia kerana ia meliputi pelbagai sudut kehidupan. Peredaran zaman serta berkembangnya sesebuah tamadun telah menuntut seluruh daya upaya manusia untuk berjuang mempertahankan negara terutamanya dalam peperangan. Ini kerana pada masa kini perang merupakan satu 1 Saputra, Lyndon, (2002), Sun Tzu the Art of Warfare, Batam : Lucky Publisher, hlmn 8 2 Kamus Dewan Bahasa (Edisi Keempat), (2007), Kuala Lumpur : Dewan Bahasa dan Pustaka , hlmn 1178 masalah yang sangat besar, rumit dalam sebuah
    [Show full text]
  • Museum Senjata Ditambak Sari Surabaya
    TUGAS AKHIR MUSEUM SENJATA DITAMBAK SARI SURABAYA Oleh: Nama Rinaldi Mirsa No. Mhs. : 93 340 063 NIRM. : 930051013116120061 JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA YOGYAKARTA 1999 HALAMAN PENGESAHAN ZUQAS AMIR MUSOtM SWUZA m Cambak Sari SUBAMVA Disusun oleh : RINALDI MIRSA No Mhs: 93 340 063 NIRM: 930051013116120061 Telah diperiksa dan disetujui pada tanggal: Yogyakarta, 24 Febuari 1999 Oleh: Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II (Ir. SUPARWOKO, MURP ) (Ir. HANIF BUDIMAN Mengetahui: KETUA JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCAN, ^--^. UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA, ^1 t s* J 4 1 1 r 5 hi 1 1 1 1 I s 1 v *3 > to 8 f ^ "I J d KATA PtflNGANTAR Assaiamu alaikum Wr. Wb, Alkhamdulillahirabbiralaiiiin. puji dan syukur kehadirat Allali penulis panjatkan yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya sehinnga dapat mcnyelesaikan skripsi iui yangberjudul: MUSEUM SENJATA di SURABAYA Tahapan penuli«an ini adalah sebagai salah satu rangkaian dalani menempuh Tugas Akhir (TA) pada Jurusan Teknik Arsitekhir, Fakultas Tekaik Sipil dan Pereiieanaan Umversitas Islam Indonesia Yogyakarta sebagai syarat iintuk menempuh jenjang SI. Penyelesaian Tusas Akhir ini telah banyak bantuan, biinbin.ean serla arahan dart berbagai prbak jadi pada kesesnpahui nu penults mgin menvampaikan rasa ierimakasih yang sebesar besarnya kepacla.: 1. Bapak Ir. Suparwoko. Ml IRP. seiaku Dosen pembimbing J. 2. Bapak Ir. Hanif Budiman, seiaku Dosen pembimbins? II. 3. Bapak Ir. Murichi REddres, MAixh, .seiaku Ketua Jurusan Teknik Arsilektur Universitas Islam Indonesia. 4. Sfaf pengajar Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan yang ielah banvak membenkan ilnm kepada penulis selamn menempuh studi pada fakultas teknik sipil dan pereiieanaan, Universitas islam Indonesia.
    [Show full text]
  • Mysticism Elements in the Use of Firearm Technology in the Manuscript on Firearms
    HUMANIORA VOLUME 27 No. 3 Oktober 2015 Halaman 373-383 MYSTICISM ELEMENTS IN THE USE OF FIREARM TECHNOLOGY IN THE MANUSCRIPT ON FIREARMS Pramono* Wan Mohd Dasuki Wan Hasbullah** Herry Nur Hidayat*** ABSTRACT: In the realm of Malay manuscript researches, the aspect of technology has been given little attention to be researched in a serious and specific manner. Even less is the study focused on the correlation between the Malay technology and Islamic civilization. This article seeks to shed light on the matter and discusses the Malay technology dealing with the use of hand-held firearms which was possibly inherited from the Islamic sources found in the Malay manuscripts. In particular, this article tries to analyse the mysticism elements which seems to be the underlying idea of the indigenous knowledge of firearm technology. The knowledge of such technology and its application are believed to have been practiced by individuals or groups of individuals in the Malay civilization till the 19th mid-century. Keywords: firearms, indigenous knowledge, Malay manuscript, Malay technology, Mysticism ABSTRAK Dalam khazanah penelitian manuskrip Melayu, aspek teknologi masih minim dijadikan objek kajian yang khusus dan serius. Terlebih lagi, kajian yang difokuskan pada hubungan teknologi Melayu dengan peradaban Islam. Artikel ini dimaksudkan untuk mengisi kekosongan kajian tersebut. Artikel ini membahas teknologi bangsa Melayu dalam hal penggunaan senjata api atau “bedil” (senapan) yang kemungkinan diwarisi dari sumber Islam; dengan bersumber dari manuskrip Melayu. Secara khusus, tulisan ini menganalisis unsur-unsur tasawwuf yang menjadi dasar pemikiran dalam teknologi ilmu bedil. Pengetahuan mengenai teknologi dan aplikasinya diyakini telah dipraktikkan oleh individu tertentu atau sekelompok individu dalam kebudayaan Melayu sampai pertengahan abad ke-19.
    [Show full text]
  • Museum & Monumen TNI Angkatan Laut
    Museum & Monumen TNI Angkatan Laut i MUSEUM DAN MONUMEN ANGKATAN LAUT ANGKATAN LAUT DINAS PENERANGAN ANGKATAN LAUT 2019 ii Museum & Monumen TNI Angkatan Laut Museum & Monumen TNI Angkatan Laut iii iv Museum & Monumen TNI Angkatan Laut Museum & Monumen TNI Angkatan Laut v Tim Penyusun Penanggung Jawab Mohamad Zaenal, S.E., M.M., M.Soc.Sc. Laksamana Pertama TNI Pengarah Kolonel Laut (E) Nevy Dwi Soesanto, S.T., CHRMP. Ketua Tim Penyusun Kolonel Laut (KH) Drs. Syarif Thoyib, M. Si. Wakil Ketua Letkol Laut (KH) Drs. Heri Sutrisno, M.Si. Anggota Letkol Laut (KH) Suratno, S.S., M.M. Letkol Laut (KH/W) Iin Perwiyati, S.Pd., MAP. Mayor Laut (KH/W) Jurniah Kapten Laut (P) Petrus Jayanta P Lettu Laut (KH) Dharma Hartono, S.Hum. Lettu Laut (P) Wahyu Prasetyo Letda Laut (P/W) Yose Darmawita, S.E. Kopda TTU Anggara Penda IV/A Adi Patrianto Singgih, S.S. Penda III/A R. Roro Erna R. Creative Designer : Lettu Laut (E) Hartono vi Museum & Monumen TNI Angkatan Laut Museum & Monumen TNI Angkatan Laut vii Dengan penerbitan buku Museum dan Monumen TNI AL diharapkan dapat SALAM REDAKSI meningkatkan minat berkunjung masyarakat dalam memahami peninggalan sejarah TNI Angkatan Laut dan memperluas wawasan tentang kemaritiman. Assalaamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Sekian dan terima kasih Jalesveva Jayamahe, Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat, Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. barokah dan hidayah-Nya sehingga pada kesempatan yang baik ini Dispenal dapat menerbitkan buku Museum dan Monumen TNI Angkatan Laut. Buku Museum dan Monumen TNI Angkatan Laut kami susun berdasarkan hasil survei lapangan maupun pustaka yang meliputi data tentang museum dan monumen, foto, dan latar belakang museum dan monumen.
    [Show full text]
  • Berkala Arkeologi
    BERKALA ARKEOLOGI Vol. 16 No. 2, November 2013 ISSN 1410 – 3974 Naskah Bambu Namanangon Ribut: Salah Satu Teks dari Batak Mandailing Yang Tersisa Namanongon Ribut Bamboo Script: One of The Remaining Batak Mandailing Texts Churmatin Nasoichah Potensi Kepurbakalaan di Pulo Aceh Archaeological Potential In Pulo Aceh Dyah Hidayati Makna Penguburan Bersama Masa Prasejarah dan Tradisinya di Sumatera Bagian Utara The Meaning Of Pre-Historic Communal Burial And Its Tradition In North Sumatera Ketut Wiradnyana Studi Kelayakan Arkeologi Di Situs Kota Cina, Medan (Studi Awal Dalam Kerangka Penelitian Arkeologi) Archaeological Feasibility Study of the Kota Cina site, Medan (A Preliminary Study of the Archaeological Research Framework) Stanov Purnawibowo Syailendrawangsa: Sang Penguasa Mataram Kuno Syailendrawangsa: The Ruler Of The Ancient Mataram Baskoro Daru Tjahjono Komunikasi Efektif Dalam Penyelamatan Patung Pangulubalang Terhadap Potensi Konflik Vertikal di Kabupaten Simalungun An Effective Communication in The Salvation of Pangulubalang Statue as an Anticopation to Vertical Conflict Potentials in The Regency of Simalungun Defri Elias Simatupang Kelapa Dalam Catatan Arkeologi dan Historis: Upaya Pengembangan Kebijakan Tanaman Serba Guna Coconuts in Historical and Archaeological Records: an Effort of Developing Multi-Purposes Plants Lucas Partanda Koestoro KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BALAI ARKEOLOGI MEDAN Medan, BAS VOL. 16 NO. 2 Hal 113 -- 233 ISSN 1410 – 3974 November 2013 BERKALA ARKEOLOGI Vol. 16 No. 2, NOVEMBER 2013 ISSN 1410 - 3974 Berkala Arkeologi “SANGKHAKALA” adalah wadah informasi bidang arkeologi yang ditujukan untuk memajukan kegiatan penelitian arkeologi maupun kajian ilmu lain yang terkait dengan arkeologi, serta menyebarluaskan hasil-hasilnya sehingga dapat dinikmati oleh kalangan ilmuwan khususnya dan masyarakat luas umumnya. Redaksi menerima sumbangan artikel dalam bahasa Indonesia maupun asing yang dianggap berguna bagi perkembangan ilmu arkeologi.
    [Show full text]
  • IMAN 1(3) Sept 2013
    International Journal of the Malay World andWan Civilisation Mohd Dasuki (Iman Wan) 1(3), Hasbullah 2013: 51 & - Othman 59 Mohd Yatim 51 Teknologi Istinggar: Beberapa Ciri Fizikal dalam Aplikasi Teknikalnya WAN MOHD DASUKI WAN HASBULLAH & OTHMAN MOHD YATIM ABSTRAK Eksploitasi ubat bedil telah mencetuskan gelombang inovasi teknologi peralatan peperangan yang dinamakan sebagai senjata api. Secara beransur-ansur, senjata api menjadi teknologi baharu yang sentiasa dibangunkan serta dikehendaki dalam setiap peperangan, tidak terkecuali juga kepada orang Melayu sejak kurun ke-16 lagi. Antara jenis senjata api yang turut mendapat perhatian mereka ialah istinggar. Namun tidak seperti senjata api lain yang dikategorikan ke dalam kumpulan artileri seperti meriam dan lela; istinggar – sebagai sejenis senjata api ringan – tidak banyak dibincangkan tentang sifat-sifat, fungsi dan peranannya sebagai peralatan material yang penting dalam konteks kebudayaan orang Melayu. Artikel ini akan menjelaskan tentang apakah dia istinggar dengan meneliti ciri-ciri fizikalnya yang asas dalam proses untuk memahami aspek kepenggunaan serta kedudukannya dalam sistem persenjataan Melayu. Penelitian dibuat dengan berpandukan kepada sumber-sumber bertulis serta pemerhatian ke atas beberapa sampel senjata api ringan tersebut. Kata kunci: etnohistori, istinggar, kebudayaan material, senjata api, teknologi Melayu ABSTRACT The exploitation of gunpowder has triggered a wave of technological innovation in warfare, evident from the use of firearms. Gunpowder-dependent weaponry
    [Show full text]
  • Putu Prana Darana – Trilogi Blambangan 1
    Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ Karya : Putu Praba Drana Dibuat ebook berdasarkan DJVU yang di scan oleh BBSC yang dapat di download di Djvu 01 dan Djvu 02 Ebook oleh : Dewi KZ http://kangzusi.com/ atau http://dewi.0fees.net/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ BUKU KE SATU KATA PENGANTAR Semenanjung Blambangan adalah semenanjung timur di Pulau Jawa dan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari Jawa bahkan Indonesia. Namun dalam sejarahnya Blambangan memang memiliki kisah-kisah unik yang terlepas dari pengaruh Mataram, sehingga seolah terpisah dari sejarah Jawa. Semenanjung Blambangan kini lebih dikenal dengan sebutan Banyuwangi. Berbagai pengaruh masuk ke wilayah ini, sehingga membentuk Banyuwangi dalam warna budaya seperti sekarang. Pada zaman Bhree Wirabhumi negeri ini dipasok senjata dan sukarelawan oleh Cina untuk melawan pengaruh Majapahit. Maka tidak mustahil terjadi kontak budaya. Hubungan dekatnya dengan Bali pun membuat suatu kultur yang seolah bukan Jawa. Selain itu, sebagai kota pelabuhan terbesar nomor dua di Jawa Timur saat itu, Blambangan pasti tak luput dari jamahan pengaruh asing. Wilayah ini—seperti juga wilayah-wilayah budaya lainnya—bisa tumbuh dan mengembangkan warna budaya karena sanggup membentuk suatu tata pemerintahan yang mapan, tak lepas dari pergulatan politik, ekonomi, dan sosial budaya. Masa lalu Blambangan kini tinggal mitos dan legenda, seperti juga masa lalu kerajaan-kerajaan lain di Jawa. Salah satu tokoh legendaris yang punya realitas yang kuat dalam sejarah Blambangan, dan kini masih menjadi pujaan di wilayah itu, adalah Wong Agung Wilis, tokoh kisah ini. Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ Selama ini sebagian besar novel sejarah mengambil Mataram dan Majapahit sebagai latar belakang cerita. Tanah Semenanjung karya Putu Praba Darana mengetengahkan kisah di bagian timur Pulau Jawa dengan latar belakang sejarah Blambangan, yang merupakan bagian dari suatu integral, yaitu sejarah Jawa khususnya dan sejarah Indonesia umumnya.
    [Show full text]
  • Download Catalogue-Abstract
    Extract:Extract: 2820 pagespages outout ofof KARL F. STIFTER 256236 altogetheraltogheter ETHNOGRAPHIC FORMS OF MONEY THE K.F. STIFTER COLLECTION OF PRE-NUMISMATIC CURRENCIES KARL F. STIFTER TABLE OF CONTENTS ETHNOGRAPHIC FORMS OF MONEY Preface.........................................................6 Pre-numismatic currency, "Primitive money" or "moneta exotica"?.8 1. AFRICA.....................................................13 THE K.F. STIFTER - COLLECTION OF TRIBAL CURRENCIES 1.1.Central-Africa.............................................14 1.2.West-Africa and Sahara.................................... 30 1.3.East-and South-Africa......................................78 2. ASIA......................................................96 2.1.China......................................................97 2.2.Japan.....................................................112 2.3.Thailand and Border areas.................................120 2.4.Golden Triangel...........................................129 Catalogue Scales: 2.5.Vietnam...................................................142 2.6.Philippines...............................................144 2199 number of exhibits 552 inventory numbers 2.7.India, Tibet, Orient......................................145 690 pictures, includig 100 in situ photographs 2.8.Indonesia, Malaysia.......................................152 577 kg total weight of all exhibits 256 catalogue pages 2.9.Lesser Sunda Islands Alor and Pantar......................164 3. OCEANIA..................................................177
    [Show full text]
  • Kuala Gigieng Sebagai Tempat Pertahanan Dan Perdagangan Pada Masa Kerajaan Aceh Darussalam ( Studi Tinggalan Dan Sebaran Arkeologis )
    KUALA GIGIENG SEBAGAI TEMPAT PERTAHANAN DAN PERDAGANGAN PADA MASA KERAJAAN ACEH DARUSSALAM ( STUDI TINGGALAN DAN SEBARAN ARKEOLOGIS ) SKRIPSI Diajukan Oleh : KHAIRUL HIDAYAT NIM. 150501044 Mahasiswa Fakultas Adab dan Humaniora Program Studi Sejarah Kebudayaan Islam FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORAUIN AR-RANIRY DARUSSALAM – BANDA ACEH PROVINSI ACEH 2020 M / 1441 H KHAIRUL HIDAYAT NIM. 150501044 Mahasiswa Fakultas Adab dan Humaniora Program Studi Sejarah Kebudayaan Islam Khairul Hidayat , Khairul Hidayat KATA PENGANTAR Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah subhanahu wa ta‟ala yang telah melimpahkan rahmat, karunia, dan hidayah–Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Kuala Gigieng sebagai Tempat Pertahanan dan Perdagangan Pada Masa Kerajaan Aceh Darussalam (Studi Tinggalan dan Sebaran Arkeologi)”. Shalawat beriring salam penulis hanturkan keharibaan Nabi Muhammad shallallahu„alaihi wasallam yang telah membawa umat manusia dari zaman kekufuran ke zaman yang berilmu pengetahuan seperti yang kita rasakan sekarang ini. Adapun maksud dari penulisan skripsi ini adalah untuk melengkapi tugas- tugas dan memenuhi syarat-syarat guna memperoleh gelar sarjana strata satu (S-1) pada Fakultas Adab dan Humaniora UIN Ar-Raniry Banda Aceh. Keberhasilan penulis dalam menyelesaikan skripsi ini tidak terlepas dari bimbingan, arahan, bantuan serta dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Drs. Nasruddin AS., M.Hum selaku dosen pembimbing pertama dan ibu Hamdina Wahyuni., M.Ag selaku pembimbing kedua yang telah memberikan bimbingan dan arahan yang tulus dari awal hingga skripsi ini diselesaikan. iv Selanjutnya terima kasih penulis sampaikan kepada Bapak Dr. Fauzi Ismail M. Hum selaku Dekan Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri Ar-Raniry, dan kepada Ketua Jurusan Sejarah dan Kebudayaan Islam beserta stafnya, dan seluruh jajaran dosen di lingkungan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Ar-Raniry.
    [Show full text]