Tesis Diajukan Kepada Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Dalam Bidang Pengkajian Islam
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
TAFSI<R AHKAM DI INDONESIA (Analisis Tafsi<r Al-Ahkam Abdul Halim Hasan ) Tesis Diajukan kepada Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Magister dalam Bidang Pengkajian Islam Oleh: Muhammad Muammar Alwi 21171200000120 Pembimbing Dr. Yusuf Rahman, M.A SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2020 KATA PENGANTAR Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat berupa kekuatan jasmani maupun rohani, sehingga tesis dengan judul “Tafsir Ahkam di Indonesia : Studi Kasus Tafsir Al-Ahkam Syekh Abdul Halim Hasan Binjai,” ini dapat terselesaikan sesuai yang diinginkan. Tesis ini ditulis dalam rangka memenuhi syarat untuk mendapatkan gelar Magister Kajian Islam di Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Penulis menyadari bahwa tesis ini selesai bukan hanya kerja keras penulis saja, melainkan juga melibatkan dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak, baik secara moril maupun materil yang tidak mungkin dapat disebutkan satu persatu, akan tetapi kontribusi tersebut akan selalu menjadi kenangan dalam kebaikan selama roda kehidupan masih terus berjalan. Dari hati sanubari penulis ucapkan banyak terimaksih kepada berbagai pihak yang telah berkontribusi dalam menyelesaikan tugas akhir ini, semoga Allah SWT selalu melindungi serta memberikan kenikmatan kepada orang-orang yang telah berkontribusi dalam tesis ini. Penghormatan dan penghargaan yang setulus-tulusnya dibarengin dengan ucapan terimakasih yang tidak terhingga, penulis ucapkan kepada : 1. Ibu Prof.Amany Burhanuddin Lubis, M.A selaku rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2. Prof. Phil. Asep Saepudin Jahar, M.A selaku Direktur Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Dr. Hamka Hasan M.A selaku Wakil Direktur, Arif Zamhari, M.Ag, Ph.D, selaku Ketua Program Magister, dan seluruh staf akademik, administrasi dan staf perpustakaan Sps UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang baik, ramah dan berdedikasi tinggi. 3. Dr. Yusuf Rahman, M.A, sebagai pembimbing yang telah meluangkan waktunya ditengah kesibukan sebagai dekan Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dan tidak pernah lelah dalam memberikan masukan serta pemahaman keilmuan dan juga penulisan, sehingga dapat terselesaikannya tesis ini sesuai yang diharapkan. 4. Orangtua saya bapak Alimuddin Spd.I dan Ibu saya Suwarni, yang telah membesarkan saya sampai saat ini, dan selalu senantiasa mendo’akan, memberikan semangat, serta memberikan bantuan baik itu secara moral maupun material kepada penulis. Dan tidak lupa juga kepada kepada kedua saudara kandung saya Iswahyudi S.Kom dan Prada. Muhammad Reza Alwi 5. Keluarga besar Almarhum Syekh Abdul Halim Hasan Binjai, yang telah bersedia memberikan informasi pejalanan hidup Syekh Abdul Halim Hasan Binjai 6. Dr. Azhari Akmal Tarigan M.A, sebagai editor tafsir Al-Ahkam, yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan informasi terkait sejarah penulisan tafsir Al-Ahkam yang ditulis oleh Syekh Abdul Halim Hasan Binjai. 7. Dr. Ziaulhaq, M.A, yang selalu meluangkan waktunya dalam memberikan masukan serta memantau perkembangan penulisan tesis saya hingga akhir penulisan. i 8. Teman-teman kampus, kakak Noblana Adib, Indah Kartika, Restia Gustiana, Aam Aminah, dan abang Mardian Idris, Fauzan Arrasyid, Luthfi Chakim, dan Afifuddin. Dan tidak lupa juga kepada teman satu daerah saya Muhammad Nasir. Demikianlah tentunya dalam penulisan tesis ini jauh dari kesempurnaan, untuk itu saran dan kritik kontruktif senantiasa penulis harapkan demi kesempurnaan tesis ini. Semoga karya tulis ini berguna dan bermanfaat bagi penulis dan pembaca. Jakarta, 2020 Penulis, Muhammad Muammar Alwi ii LEMBARAN PLAGIARISME iv ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan metodologi Tafsir Al-Ahkam yang ditulis oleh Abdul Halim Hasan Binjai dalam menafsirkan ayat-ayat hukum dalam al- Qur’an. Kajian ini merumuskan metodologi dalam memahami ayat-ayat hukum baik itu dalam bidang ibadah maupun mu’amalah, agar ke depannya ayat-ayat hukum tidak ditafsirkan secara tendensius dan parsial. Metode dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif-analisis, yaitu sebuah metode yang berupaya menggambarkan apa yang menjadi objek penelitian yaitu tafsir al-ahkam. Selanjutnya, tafsir al-ahkam dianalisis melalui pengumpulan data dan sampel yang sudah ada. Dengan kata lain, penelitian ini fokus kepada masalah-masalah yang ada ketika penelitian berlangsung. Keseluruhan data-data dalam penelitian ini merupakan bahan kepustakaan yang tertulis atau dikenal dengan library research (penelian kepustakaan), baik itu berupa buku, laporan hasil penelitian, makalah-makalah, jurnal ilmiah dan yang berkenaan dengan penelitian. Selanjutnya untuk meneliti penafsiran Abdul Halim, maka digunakan pendekatan tafsir maudhu’i, yaitu dengan mengklasifikasikan terlebih dahulu ayat-ayat sesuai tema, untuk melihat pendekatan yang dipakai ketika menafsirkan ayat-ayat hukum tersebut. Temuan penelitian ini menunjukan bahwa, penafsiran Syekh Abdul Halim Hasan Binjai terhadap ayat-ayat hukum menggunakan metode tafsir dengan pendekatan tafsir bil ma’tsur, sehingga menghasilkan penafsiran yang cenderung tekstual. Penafsiran ini hanya bergerak dari refleksi (teks) ke praksis (konteks), yang bergerak hanya pada teks saja, dan mengabaikan sisi konteksnya. Namun penafsiran ayat-ayat hukum Abdul Halim bukanlah bagian dari penafsiran yang fanatik kepada mazhab tertentu, seperti mufasir ayat hukum lainnya yaitu, Al-Qurthubi yang cenderung pada mazhab Maliki, Al-Jashash bermazhab Hanafi, dan al-Kayaharasi bermazhab Syafi’i, sehingga terlihat adanya unsur subjektivitas dalam penafsiran mereka. Maka dari itu kesimpulan dari penelitian ini adalah, penafsiran ayat hukum yang cenderung tekstual, dengan menggunakan perbandingan mazhab dalam tafsirnya, akan menghasilkan penafsiran ayat hukum yang luwes, tidak rigid dan eksklusif, serta kordial terhadap berbagai mazhab. Hasil penelitian ini, tidak sepakat dengan Abdullah Saeed (2005, 2006, 2006a, 2014), Nasr Hamid Abu Zayd (1994, 1994a), Hasan Hanafi (1994, 1995, 2005), Yang mengemukakan bahwa, penafsiran yang cenderung tekstual akan menghasilkan sebuah penafsiran yang rigid, eksklusif dan sektarian, kontradiktif serta diskriminatif terhadap satu kelompok. Penelitian ini sepakat dengan, Ibn Uthaymin (2001), al- Albani (2007), dan Ayyub al-Kibsi (2009), yang mengatakan bahwa penafsiran secara tekstual adalah penafsiran yang paling otoritatif dan baik dalam menjelaskan ayat al- Qur’an. Kata Kunci: Tafsi>r Ah{kam, Syeikh Abdul Halim Hasan, Ayat Hukum, Identitas Tafsir,Metode Tafsir dan Tahlili vii ABSTRACT This study aims to explain the methodology of Al-Ahkam's interpretation written by Abdul Halim Hasan Binjai in interpreting the legal verses in the Qur'an. This study formulates a methodology in understanding the legal verses both in the field of worship and social interaction, so that in the future the legal verses are not interpreted tendently and partially. The method in this study uses the descriptive-analysis method which is a method that seeks to describe the Al-Ahkam's interpretation the object of this research. Afterward, the the Al-Ahkam's interpretation is analyzed through the collection of existing data and samples. In other words, this research focuses on the problems that exist when the research takes place. The entire data in this study is from literatures or known as library research such as in the form of books, research reports, papers, scientific journals and others books related to this research. Furthermore to examine Abdul Halim's interpretation uses the thematic interpretation approach. Primary, the researcher classify the verses according to the theme to see the approach he used when interpreting the verses of the law. The findings of this study indicate the interpretation of Sheikh Abdul Halim Hasan Binjai to the legal verses using an approach the history interpretation therefore produces the interpretations that tend to be textual.This interpretation only moves from reflection (text) to praxis (context), which moves only to the text, and ignores the context. Nonetheless, the interpretation of Abdul Halim's legal verses is not part of a fanatical interpretation of a particular school. For example, other legal verses, namely Al-Qurthubi which tend to Maliki school, Al-Jashash with Hanafi school, and al-Kayaharasi with Shafi'ite school. So that in their interpretation seen an element of subjectivity. Subsequently, the conclusion of this research is the interpretation of legal texts that tend to be textual by using a comparison of schools in their interpretation will result in a flexible interpretation of the legal verses, not rigid and exclusive, and cordial to various schools. The results of this study, do not agree with Abdullah Saeed (2005, 2006, 2006a, 2014), Nasr Hamid Abu Zayd (1994, 1994a), Hasan Hanafi (1994, 1995, 2005), which suggests that, interpretation which tends to be textual will produce a rigid, exclusive and sectarian, contradictory and discriminatory interpretation of one group. This study agrees with, Ibn Uthaymin (2001), al-Albani (2007), dan Ayyub al-Kibsi (2009), who say that textual interpretation is the most authoritative interpretation in explaining the verses of the Qur'an. Keywords: tafsi>r Al-Ah{ka>m, Abdul Halim Hasan, Legal Verse, Interpretation Identity, Interpretation Method and Tahlili viii ملخص البحث يهدف هذا البحث إلى شرح منهج التفسير ﻵيات اﻷحكام التي كتبها عبد الحليم حسن بنجاي في تفسير آيات اﻷحكام في القرآن الكريم. وضع