Raudoh Kosmopolitanisme.Pdf
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
KOSMOPOLITANISME DI PERSIMPANGAN JALAN: HEGEMONI SOSIAL-POLITIK PUTRA DAERAH Pendahuluan i Sanksi pelanggaran Pasal 113 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta (1) Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf i untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp100.000.000 (seratus juta rupiah). (2) Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau pemegang Hak Cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf c, huruf d, huruf f, dan/ atau huruf h untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah). (3) Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau pemegang Hak Cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf a, huruf b, huruf e, dan/ atau huruf g untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 4 (empat) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah). (4) Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud pada ayat (3) yang dilakukan dalam bentuk pembajakan, dipidana dengan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp4.000.000.000,00 (empat miliar rupiah). ii Kosmopolitanisme di Persimpangan Jalan DR. BAHRUL ULUM, MA DR. SITI RAUDHATUL JANNAH, M.Pd.I. KOSMOPOLITANISME DI PERSIMPANGAN JALAN: HEGEMONI SOSIAL-POLITIK PUTRA DAERAH Editor Dr. Mohd. Arifullah, M.Fil.I. Pendahuluan iii Kosmopolitanisme di Persimpangan Jalan: Hegemoni Sosial- Politik Putra Daerah Penulis : Dr. Bahrul Ulum, MA dan Dr. Siti Raudhatul Jannah, M.Pd.I. Editor : Dr. Mohd. Arifullah, M.Fil.I. Tata letak : Maz Woko Desain kover : Dani RGB Cetakan I Februari 2017 Diterbitkan oleh Magnum Pustaka Utama Beran RT 07 No. 56 Tirtonirmolo, Kasihan Bantul, DI Yogyakarta Telp: 0858-6851-5323/0821-3540-1919 Email: [email protected] Website: www. penerbit.magnum.com ISBN: 978-602-1217-...-... iv Kosmopolitanisme di Persimpangan Jalan KATA PENGANTAR lhamdulillah, puji dan shukur keharibaan Ilahi, Rabb yang Mahapen- Adidik yang telah mengajarkan manusia tentang kemanusiaan dan telah memberikan manusia kekuatan, potensi, dan kecerdasan untuk terus ber- karya dan berbuat kebaikan untuk sesama dan lingkungannya. Berkat Zat yang Mahaagung itu pula penulis dapat menyelesaikan penelitian yang se- moga memiliki manfaat bagi diri pribadi, kelompok, kelembagaan, Nusa dan Bangsa. Shalawat beriring salam tak lupa penulis haturkan kepada sang Nabi Penutup Muhammad Saw, peletak dasar Kosmopolitanisme dalam Is- lam yang telah memberikan perubahan mendasar terhadap identitas dan de- rajat kemanusiaan dari yang tidak beradab menuju kemanusiaan yang men- junjung tinggi nilai-nilai universal kemanusiaan, hingga menempatkannya sebagai insan sejati, semoga segala limpahan kebaikan senantiasa tercurah kepadanya. Penelitian ini dapat diselesaikan oleh Penulis adalah berkat bantuan dari berbagai pihak yang telah memberikan dukungan dukungan fasilitas, bantuan, dan dorongan baik materil atau moril, karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang turut membantu penyelesaian penelitian ini. Terima kasih penulis ucapkan kepada Direktorat Pendidikan Tinggi Islam, Ditjen Pendidikan Islam, terkhusus kepada Bapak Direktur Prof. Dr. Amsal Bakhtiar, MA., beserta segenap staf yang mendukung, Bapak Rektor IAIN STS Jambi beserta staf Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M), yang juga telah memberikan bantuan dalam berlangsungnya penelitian ini. Selanjutnya, Pendahuluan v penulis juga mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang terlihat dalam penelitian ini, khususnya dalam menyedia informasi. Akhirnya juga terimakasih penulis ucapkan kepada rekan-rekan staf pengajar di lingkungan IAIN STS Jambi sarjanawan-cendikia yang telah banyak membantu pengumpulan data dan upaya penyempurnaan penelitian ini. “Besak idak disebut gelarnyo, kecik idak sebut namonyo”, akhirnya penulis berharap agar semua jasa-jasa dan peran pihak-pihak di atas dapat diridhai dan mendapat balasan dari Allah Swt, dan semoga Allah senantisa melindungi, menyayangi dan membantu mereka semua dengan kelimpahan ni’mat dan hidayah di dunia dan akhirat. Amin. Wassalam Penulis vi Kosmopolitanisme di Persimpangan Jalan DAFTAR ISI Kata Pengantar ................................................................................. v Daftar Isi ........................................................................................ vii BAB I PENDAHULUAN ...........................................................1 A. Latar Belakang ..............................................................1 B. Kerangka Teori ...........................................................11 C. Kajian Penelitian Terdahulu .......................................20 BAB II JAMBI DAN DINAMIKA POLITIK IDENTITAS ................ 25 A. Sejarah Sosial-Budaya Melayu Jambi ..........................25 B. Provinsi Jambi ............................................................33 C. Realitas Politik Identitas di Provinsi Jambi ..................41 BAB III DILEMA PUTRA DAERAH DALAM PEMBANGUNAN PROVINSI JAMBI ........................................................ 51 A. Konsep Putra Daerah sebagai Identitas ......................51 B. Eksistensi Putra Daerah dan Pendatang di Provinsi Jambi 55 C. Hegemoni Sosial dan Politik Identitas di Provinsi Jambi ...........................................................62 D. Efek Politik Identitas dan Hegemoni Sosial .................76 Pendahuluan vii BAB IV MENGHIDUPKAN KOSMOPLITANISME DALAM KEHIDUPAN SOSIAL-POLITIK DI PROVINSI JAMBI ....... 91 A. Landasan dan Ajaran Kosmopolitanisme dalam Islam .92 B. Wajah Budaya Kosmopolitanisme di Provinsi Jambi ...110 C. Tantangan dan Tawaran Solusi Pembentukan Budaya Kosmopolit di Provinsi Jambi ...................................132 D. Konstruks Kehidupan Sosial-Politik berbasis Kosmopolitanisme Islam di Provinsi Jambi: antara Potensi dan Angan-angan .........................................152 BAB V PENUTUP ................................................................ 165 A. Kesimpulan ..............................................................165 B. Rekomendasi ............................................................166 Daftar Pustaka ..............................................................................167 Biodata Penulis .............................................................................185 viii Kosmopolitanisme di Persimpangan Jalan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang unia tanpa kontroversi adalah dunia yang tenang namun juga jenuh Ddan menjemukan.1 Ungkapan Mary E. William ini menggambar sebuah dilema sosial, homogenitas pada satu sisi memunculkan kebersamaan, kesepahaman dan perasaan nyaman, namun pada sisi lain telah menggiring kehidupan pada kondisi stagnan tanpa riak yang jauh dari dinamika sosial, sementara heterogenitas memicu konflik namun mewadahi pembentukan dialektika sosial. Sayangnya kenyamanan cenderung menjadi pilihan dalam kehidupan sosial-politik. Pasca pemberlakukan UU No. 22/199 tentang otonomi daerah, penguatan politik identitas telah merembesi bahkan membasahi kehidupan sosial-politik yang katanya menghargai keragaman, pluralitas dan berbhineka tunggal ika. Bahkan banyak aktor politik lokal maupun nasional secara sadar menggunakan isu ini dalam power-sharing.2 Otonomi daerah pasca reformasi jelas sekali telah membawa penguatan ego kedaerahan atau primor-dialisme, sebagai bentuk kelegaan terhadap sistem yang selama ini mengekang dan sentralistik. Politik identitas3 1 Mary E. Williams (Ed.), Racism (San Diego: Greenhaven Press, 2004), 10. 2 Muhtar Haboddin, “Menguatnya Politik Identitas di Ranah Lokal”, dalam Jurnal Studi Pemerintah, Vol. 3, No. 1 februari, 2014: 109-126, 110. 3 Politik identitas pertamakali dijelaskan oleh LA. Kauffman berdasarkan pelacakan terhadap anti kekerasan dalam gerakan mahasiswa The Student Nonviolent Coordinating Committee (SNCC) yang memperjuangkan hak-hak sipil di Amerika Serikat awal 1060-an. LA. Kauffman, “The Anti- Poltics of Identities” dalam Socialist Review, No. 1 Vol. 20 (Jan-March, 1990), 67-80. Pendahuluan 1 yang irrasional, kontraproduktif dan berbasis pada sentimen etnis telah mengental dan menjadi pilihan “rasional” dalam politik lokal. Penggunaan identitas etnis ini jika ditinjau dalam perspektif sosiologis merupakan sebuah kewajaran, sama lumrahnya dengan penggunaan simbol identitas keagamaan dalam proses sosial. Namun pada sisi lain mengindikasikan adanya penolakan terhadap faham-faham besar antroposentrik-universal dalam bentuk liberalisasi, pluralisme, multikulturalisme dan kosmopoli-tanisme, yang akan dilihat sebagai ancaman terhadap penguatan identitas lokal.4 Selain itu, penggunaan identitas etnis ataupun identitas lainnya jika ditinjau dari teori melting pot5 menunjukkan adanya masalah asimilasi budaya dalam sebuah komunitas budaya yang plural, karena itu Alberto Bisin dan Thierry Verdier dalam sebuah karya bareng mereka (Beyond the Melting Pot: Cultural Transmission, Marriage, and the Evolustion of Ethic and Religious Traits) mengungkatkan bahwa efektivitas sosialisasi agama dan etnis ditandai oleh interaksi sosial yang secara langsung diusahakan dalam rangka terciptanya asimilasi.6 Artinya terdapat dua sisi