Rencana Ppembelajaran

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

Rencana Ppembelajaran RENCANA PPEMBELAJARAN Sekolah : SMA Negeri Mojoagung Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia Guru/Surel : Fendy Suhartanto, S.S.,Gr./[email protected] Kelas/ Program : XI (Sepuluh)/ IPA-IPS Waktu : 90 Menit (menyesuaikan waktu belajar masa COVID-19) Materi Pokok : Peranan Tokoh-Tokoh Proklamator Tujuan Belajar 3.9.1. Melalui media power point, peserta didik dapat mendeskripsikan tokoh-tokoh proklamator dalam peristiwa proklamasi kemerdekaan. 3.9.2. Melalui membaca literatur, peserta didik dapat menganalisis peranan tokoh-tokoh proklamator dalam peristiwa proklamasi kemerdekaan. 3.9.3. Melalui diskusi di forum googleclassroom, peserta didik dapat mengevaluasi kelebihan dan kelemahan tokoh-tokoh proklamator dan perannya dalam peristiwa proklamasi kemerdekaan. 3.9.4. Melalui LKPD, peserta didik dapat mengkaitkan peran dan nilai-nilai perjuangan antar tokoh proklamator. 4.9.1. Melalui studi kepustakaan, peserta didik dapat membuat esai tentang pasang surut hubungan antara Soekarno dengan Mohammad Hatta. Materi Belajar Peran dan nilai perjuangan tokoh proklamator. Kegiatan Pembelajaran Model: 1. Berdoa dan persiapan kelas di googleclassroom. Pembelajaran 2. Guru memberikan materi yang diupload di googleclassroom Kooperatif berupa: Berbasis Proyek a) PPT tentang peran dan nilai perjuangan tokoh proklamator. b) PDF Buku Seri Pengenalan Tokoh Sekitar Proklamasi Produk: Kemerdekaan. 1 Esai pasang surut c) Video Karikatur Sejarah Proklamasi Kemerdekaan. hubungan 3. Guru mengupload tugas dalam bentuk Lembar Kerja Peserta Soekarno dan Didik (LKPD) di googleclassroom. Peserta didik wajib Hatta mengerjakan dan mengirim kembali di googleclassroom. 4. Guru menginstruksikan untuk melakukan diskusi di forum Deskripsi: googleclassroom. Peserta didik 5. Hasil diskusi dapat digunakan sebagai referensi mengerjakan secara kolaboratif Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD). mengerjakan 6. Setelah diskusi, guru kemudian memberikan penguatan LKPD materi pelajaran kepada peserta didik. 7. Guru memberikan penghargaan kepada peserta didik dari Alat, Bahan, dan keaktifan dalam diskusi dan dilihat dari aspek kedalaman Media: materi, daya nalar dan argumentasi. 1. Laptop/ 8. Guru memberikan tugas menulis esai tentang pasang surut Smartphone. hubungan antara Ir. Soekarno dengan Drs. Moh. Hatta dan 2. Power point. menyampaikan rencana kegiatan belajar di pertemuan 3. Video. selanjutnya kepada peserta didik. 4. LKPD. 5. Buku PDF. Penilaian Penilaian Proyek (terlampir), Penilaian Hasil Diskusi (terlampir), Penilaian Tertulis PG (terlampir). Catatan Kegiatan diskusi dilakukan melalui forum googleclassroom. Dalam mengerjakan tabel-tabel di Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) boleh dilakukan dengan cara diskusi. Grup WhatsApp kelas dapat membantu proses diskusi peserta didik dan guru. Mengetahui, Mojoagung, 2 Januari 2020 Kepala SMA Negeri Mojoagung Guru Mata Pelajaran, Zainal Fatoni, S.Pd, M.MPd., M.Pd., M.Si Fendy Suhartanto, S.S.,Gr. NIP. 19670627 199903 1 004 NIP.- Catatan Kepala Sekolah: …………………………………………………………………………………………………….. 2 Lampiran 1 PENILAIAN PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN 1. Penilaian Tertulis (Pilihan Ganda) Contoh instrumen penilaian tertulis dapat dilihat pada instrumen penilaian ulangan harian sebagai berikut: 1) "Jauh daripada suatu kemenangan dari pemuda, penculikan Soekarno dan Hatta ke Rengasdengklok dan kembalinya hari itu juga ke Jakarta merupakan suatu pembuktian kepada sejarah daripada bangkrutnya suatu politik dengan tiada perhitungan, nan semata-mata berdasar sentimen.Pernyataan pula daripada politik tidak mampu! Karena penculikan itulah maka proklamasi Indonesia nan semula akan berlangsung pada tanggal 16 Agustus, menjadi terlambat satu hari. (Mohammad Hatta, Sekitar Proklamasi)." Naskah sejarah di atas ditulis oleh… a. Pelaku sejarah b. Sejarawan c. Saksi sejarah d. Penulis sejarah e. Pemburu sejarah 2) Di dalam kesaksian Hatta sebagai pelaku sejarah, peristiwa Rengasdengklok menurut golongan tua dianggap sebagai… a. Peristiwa heroik b. Tindakan anak-anak muda berani c. Penculikan menunda proklamasi d. Kemenangan semangat muda dalam detik-detik proklamasi e. Penculikan mempercepat proklamasi 3) Pada 16 Agustus 1945. Para pemuda melakukan rapat yang dihadiri oleh Sukarni,dr. Muwardi, Chaerul Saleh, Shodanco Singgih, Yusuf Kunto, dan dr. Sucipto yang hasilnya menyepakati untuk membawa Soekarno-Hatta ke luar kota dengan tujuan menjauhkan mereka dari pengaruh Jepang. Selanjutnya, Pada 16 Agustus 1945 pukul 04.30, para pemuda membawa Soekarno-Hatta ke daerah yang bernama … a. Bekasi b. Cilegon c. Cirebon d. Jatinegara e. Rengasdengklok 4) Alasan kalangan pemuda menuntut kemerdekaan Indonesia yang lepas dari pengaruh Jepang adalah ... a. Kemerdekaan Indonesia harus lahir dari sikap yang radikal b. PPKI harus diikutsertakan dalam pelaksanaan proklamasi kemerdekaan c. Rakyat Indonesia sudah begitu lama merindukan kemerdekaan d. Kemerdekaan Indonesia merupakan hak bangsa Indonesia sendiri e. Kemerdekaan Indonesia merupakan pemberian Sekutu 5) Untuk mengkonfirmasi kebenaran berita bahwa Jepang menyerah kepada sekutu maka Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta datang ke rumah ... a. Marsekal Terauchi b. Laksamana Maeda c. Sutan Syahrir d. Kaisar Jepang e. Shigetada Nishijima 3 6) Tujuan Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta menghubungi Somobucho Nishimura setelah kembali dari Rengasdengklok dalam kaitannya dengan Proklamasi Indonesia adalah... a. Mengajak kerja sama untuk melaksanakan proklamasi Indonesia b. Memberikan penjelasan tentang tujuan proklamasi Indonesia c. Menjajaki sikap Jepang terhadap proklamasi Indonesia d. Meminta agar Jepang tidak menganggu pelaksanaan proklamasi Indonesia e. Meminta Jepang menyerah tanpa syarat 7) Rapat penyusunan teks proklamasi dilaksanakan di rumah Laksamana Muda Maeda dengan pertimbangan … a. Adanya hubungan baik antara Maeda dengan para pejuang kemerdekaan b. Tempatnya terpencil di luar kota c. Rumah Maeda dijaga oleh prajurit-prajurit Jepang d. Tempatnya aman dan Maeda mendukung upaya kemerdekaan Indonesia e. Tempatnya di dalam kota 8) Naskah proklamasi kemerdekaan Indonesia dirumuskan oleh... a. Ir. Soekarno, Drs. Moh Hatta, dan Mr. Ahmad Soebardjo b. Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, dan dr. Radjiman Wediodiningrat c. dr. Radjiman Wediodiningrat, Sukarni, dan Sudiro d. Drs. Moh. Hatta, Wikana, dan A.G. Pringgodigdo e. Mr. Moh. Yamin, Mr. Supomo, dan Ir. Soekarno 9) Orang yang melakukan beberapa perubahan naskah teks proklamasi pada saat proses pengetikan adalah … a. Ir. Sukarno b. Mr. Ahmad Subarjo c. Sayuti Melik d. Sukarni e. B.M. Diah 10) Pertimbangan Sukarni mengusulkan agar teks proklamasi ditandatangani oleh Soekarno dan Hatta adalah ... a. Kedua tokoh itu adalah pemimpin PPKI b. Kedua tokoh itu menolak kerja sama dengan Jepang c. Kedua tokoh itu dapat memahami pandangan para pemuda d. Kedua tokoh itu telah dikenal sebagai pemimpin bangsa Indonesia e. Kedua tokoh itu dekat dengan Jepang 11) Naskah Proklamasi otentik atau resmi yaitu naskah yang ... a. Diketik Ahmad Soebardjo dan ditanda-tangani Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta b. Ditulis tangan dan ditanda-tangani Ir. Soekarno dan Drs. Moh.Hatta c. Ditanda-tangani Ir. Soekarno dan Drs. Moh.Hatta d. Diketik Sayuti Melik dan ditanda-tangani Ir. Soekarno dan Drs. Moh.Hatta e. Diketik dan ditandatangani Ir. Soekarno dan Drs. Moh.Hatta 12) Tokoh bangsa Jepang ini berperan penting pada proses terjadinya proklamasi. Beliau bersedia menjadikan rumahnya sebagai tempat penyusunan teks proklamasi. Tokoh ini bernama... a. Tadashi Maeda b. Hisaichi Terauchi c. Shigeru Ono 4 d. Tomegoro Yozhiyumi e. Sighetada Nishijima 13) Tokoh ini berhasil membujuk golongan muda untuk mengembalikan Soekarno Hatta ke Jakarta. Walaupun beliau termasuk dalam golongan tua. Namun, berhasil menjembatani pemikiran kedua golongan yang sedang berselisih. Tokoh ini bernama... a. Ahmad Soebardjo b. Sayuti Melik c. Wikana d. Soekarno e. Mohammad Hatta 14) Persiapan proklamasi dapat dikatakan belum maksimal. Salah satunya tidak dipersiapkan secara lengkap bendera kemerdekaan. Dengan sigap, kain seadanya dikumpulkan dan dijahit menjadi bendera merah putih. Tokoh yang menjahit bendera adalah... a. Fatmawati b. Sayuti Melik c. S.K. Trimurti d. Latief Hendraningrat e. Wikana 15) Barisan pelopor yang menyiapkan tiang bendera dipimpin oleh ... a. Soekarni b. S. Suhud c. F. Wuz d. Yusuf Ronodipuro e. Fatmawati 16) Tokoh yang diberi kepercayaan mengibarkan bendera Merah Putih pada 17 agustus 1945 adalah ... a. Muwardi dan Latief Hendradiningrat b. Latief Hendradiningrat dan S. Suhud c. S. Suhud dan S.K Trimurti d. S.K Trimurti dan Muwardi e. Fatmawati dan S.K Trimurti 17) Tokoh jurnalistik yang ikut menyaksikan perumusan teks proklamasi dan diberi tugas untuk menyebarluaskan berita proklamasi adalah ... a. Latief Hendradiningrat dan Suhud b. Sayuti Melik c. B.M Diah d. Ahmad Subardjo e. Fatmawati 18) Berikut yang bukan peran Ahmad Sobardjo dalam rangkaian peristiwa menjelang proklamasi kemerdekaan adalah... a. Salah seorang perumus teks proklamasi kemerdekaan b. Menjamin pelepasan Soekarno dan Hatta dari Rengasdengklok c. Pembela sikap radikal kalangan muda tentang kemerdekaan Indonesia d. Perantara kesepakatan kalangan tua dan kalangan muda e. Menjemput Soekarno dan Hatta ke Rengasdengklok 19) Utusan untuk menyebarkan informasi kemerdekaan ke Sulawesi yaitu ... 5 a. A.A. Hamidan b. Sam Ratulangi c. Teuku Muhammad Hasan d. Ketut Puja e. Daud Bereureh 20) Berita proklamasi kemerdekaan Indonesia disebarluaskan ke berbagi daerah Indonesia oleh para utusan, A.A Hamidan adalah seorang utusan yang berasal dari daerah
Recommended publications
  • Sejarah Indonesia Untuk Sma/Ma-Smk/Mak Kelas Xi Pembahasan Kognitif Uji Kompetensi Mandiri Bab 1
    Pembahasan dan Kunci Jawaban SUPER COACH POLA BELAJAR SISWA MANDIRI SEJARAH INDONESIA UNTUK SMA/MA-SMK/MAK KELAS XI PEMBAHASAN KOGNITIF UJI KOMPETENSI MANDIRI BAB 1 A. Pilihan Ganda 1. Bangsa Portugis berhasil mencapai mengalami kesulitan saat melakukan India (Calcutta) pada tahun 1498 dan perdagangan di daerah kekuasaan berhasil mendirikan kantor dagangnya tersebut. Hal inilah yang menyebabkan di Goa (1509). Tahun 1551, Portugis bangsa Eropa melakukan penjelajahan berhasil menguasai Malaka, selanjutnya samudra karena ingin mendapatkan Portugis mengadakan hubungan dagang rempah-rempah. dengan Maluku yang merupakan daerah Jawaban: E penghasil rempah-rempah di Indonesia. 7. Kolonialisme Portugis di Indonesia Jawaban: A dimulai sejak kedatangan Alfonso de 2. Hak oktroi merupakan hak istimewa Albuquerque di Maluku. Pada tahun yang dimiliki oleh Belanda. Hak 1511, ekspedisi Portugis di bawah tersebut antara lain yaitu hak mencetak pimpinan Alfonso de Albuquerque uang, memonopoli perdagangan, dan berhasil menaklukkan Malaka. melakukan pemungutan pajak. Jawaban: C Jawaban: C 8. Pada tahun 1595 armada Belanda 3. Tujuan dari sistem tanam paksa adalah dipimpin Cornelis de Houtman dan Pieter memperoleh keuntungan sebanyak- de Keyser berangkat menuju Indonesia. banyaknya dalam waktu singkat Mereka menyusuri pantai barat Afrika lalu guna mengisi kekosongan kas negeri sampai ke Tanjung Harapan. Dari sana, Belanda. Ciri utama tanam paksa adalah mereka mengarungi Samudra Hindia dan kewajiban bagi rakyat Indonesia untuk masuk ke Indonesia melalui Selat Sunda membayar pajak dalam bentuk barang lalu tiba di Banten. berupa hasil pertanian. Jawaban: A Jawaban: D 9. Jan Pieterszoon Coen, merupakan 4. Gold memiliki arti ekonomi. Gubernur Jenderal kedua yang Gospel memiliki arti agama. memindahkan pusat VOC dari Ambon ke Glory memiliki arti kemuliaan.
    [Show full text]
  • Soekarno Dan Kemerdekaan Republik Indonesia
    SOEKARNO DAN PERJUANGAN DALAM MEWUJUDKAN KEMERDEKAAN RI (1942-1945) SKRIPSI Robby Chairil 103022027521 FAKULTAS ADAB HUMANIORA JURUSAN SEJARAH PERADABAN ISLAM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2010 / 1431 H ABSTRAKSI Robby Chairi Perjuangan Soekarno Dalam Mewujudkan Kemerdekaan RI (1942-1945) Perjuangan Soekarno dimulaii pada saat beliau mendirika Partai Nasional Indoonesia (PNI) tahun 1927, dan dijadikannya sebagai kendaraan poliitiknya. Atas aktivitasnya di PNI yang selalu menujuu kearah kemerdekaan Indonesia, ditambah lagi dengan pemikiran dan sikapnya yang anti Kolonialliisme dan Imperialisme, dan selalu menentang selalu menentang Kapitalisme-Imperialisme. Dengan perjuangan Soekarno bersama teman-temannya pada waktu itu dan bantuan Tentara Jepang, penjajahan Belanda dapat diusir dari Indonesia. Atas bantuan Jepang mengusir Belanda dari Indonesia, maka timbulah penjajah baru di Indonesia yaitu Jepang pada tahun 1942. Kedatangan tentara Jepang ke Indonesia bermula ingin mencari minyak dan karet, dan disambut dengan gembira oleh rakyat Indonesia yang dianggap akan membantu rakyat Indonesia mewuudkan kemakmuran bagi bangsa-bangsa Asia. Bahkan, pada waktu kekuuasaan Jepang di Indonesia, Soekarno dengan tterpaksa turut serta bekerja sama dengan Jepang dan ikut ambil bagian dalam organisassi buatan Jepang yaitu, Jawa Hokokai, Pusat Tenaga Rakyyat (PUTERA), Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan (BPUPKI), dan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Terjalinnya kerjasama dengan Jepang, membawa dampak yang sangat besar baginya yaitu, Soekarno dijulukii sebagai Kolaborator dan penjahat perang, Soekarno memanfaatkan kerjasama itu dengan menciptakan suatu pergerakan menuju Indonesia merdeka. Dengan pemikiran, sikap dan ucapan Sokarno yang selalu menentang Kolonialisme, Kapitaisme, Imperialisme, dan bantuan teman seperjuangan Soekarno pada waktu itu, akhirnya dapat mendeklarasikan teks Proklamasi di rumah Soekarno, di Jalan Pengangsaan Timur No. 56, pada harri Jumat tanggal 17 Agustus 1945.
    [Show full text]
  • Evaluasi Rencana Pembangunan Jalan Lingkar Di Kota Banda Aceh
    EVALUASI RENCANA PEMBANGUNAN JALAN LINGKAR DI KOTA BANDA ACEH Yustina Niken R. Hendra Jurusan Teknik Sipil Universitas Katolik Parahyangan Jln. Ciumbuleuit 94, Bandung 40141 [email protected] Abstract The population of the City of Banda Aceh in the disaster prone areas, after the tsunami disaster, are likely to increase. The development of the area and the level of population mobility in the city, especially in areas prone to tsunami, created a variety of transportation problems in the city center and its surrounding areas. Therefore, in response to these conditions, the Government plans solutions to overcome the transportation problems. One of the solutions is to construct a ring road for the City of Banda Aceh. In this study, the implementation of two different development scenarios for the ring road construction was evaluated. For the Do Something in scenario 1, the construction of the ring road will be in 2031, while for the Do Something scenario 2, the ring road will be built in 2026. The average reduction of the V/C ratio given by the Do Something scenario 1 is 9.0%, which is less than that given by the Do Something scenario 2 (9.6%). It is concluded that the Do Something scenario 2 gives better results than the Do Something scenario 1. Keywords: engineering, traffic, geometric, scenario Abstrak Jumlah penduduk Kota Banda Aceh di daerah rawan bencana, pascabencana tsunami, cenderung bertambah. Pengembangan wilayah dan tingkat mobilitas penduduk di dalam kota, terutama di daerah rawan bencana tsunami, menyebabkan berbagai permasalahan transportasi yang berfokus di pusat kota dan sekitarnya. Oleh karena itu, menanggapi kondisi ini, pemerintah merencanakan solusi untuk mengatasi permasalahan transportasi tersebut.
    [Show full text]
  • SETTING HISTORY STRAIGHT? INDONESIAN HISTORIOGRAPHY in the NEW ORDER a Thesis Presented to the Faculty of the Center for Inte
    SETTING HISTORY STRAIGHT? INDONESIAN HISTORIOGRAPHY IN THE NEW ORDER A thesis presented to the faculty of the Center for International Studies of Ohio University In partial fulfillment of the requirements for the degree Master of Arts Sony Karsono August 2005 This thesis entitled SETTING HISTORY STRAIGHT? INDONESIAN HISTORIOGRAPHY IN THE NEW ORDER by Sony Karsono has been approved for the Department of Southeast Asian Studies and the Center for International Studies by William H. Frederick Associate Professor of History Josep Rota Director of International Studies KARSONO, SONY. M.A. August 2005. International Studies Setting History Straight? Indonesian Historiography in the New Order (274 pp.) Director of Thesis: William H. Frederick This thesis discusses one central problem: What happened to Indonesian historiography in the New Order (1966-98)? To analyze the problem, the author studies the connections between the major themes in his intellectual autobiography and those in the metahistory of the regime. Proceeding in chronological and thematic manner, the thesis comes in three parts. Part One presents the author’s intellectual autobiography, which illustrates how, as a member of the generation of people who grew up in the New Order, he came into contact with history. Part Two examines the genealogy of and the major issues at stake in the post-New Order controversy over the rectification of history. Part Three ends with several concluding observations. First, the historiographical engineering that the New Order committed was not effective. Second, the regime created the tools for people to criticize itself, which shows that it misunderstood its own society. Third, Indonesian contemporary culture is such that people abhor the idea that there is no single truth.
    [Show full text]
  • Portrait of General Imamura Presented to Him in 1942 by the Indonesian Artist Basuki Abdullah
    Portrait of General Imamura presented to him in 1942 by the Indonesian artist Basuki Abdullah. GENERAL IMAMURA AND THE EARLY PERIOD OF JAPANESE OCCUPATION Mitsuo Nakamura Most post-war studies of Japanese policies in Southeast Asia during World War II are colored by the "moralistic" biases of their authors, which include apologists as well as critics.1 But in fact many of the situations and events for which criticism is levelled at the Japanese occupying forces arise not from anything specifical­ ly Japanese but from the general nature of a military government of occupation in wartime: whether that government is established by a "fascist" nation, as in the case of Japan, or a "democratic" one, as in the case of the United States.2 Military governments of occupation generally tend toward absolutism, and their rulers, backed by overwhelming force, often display an air of superiority and arrogance toward their subjects. Aid to combat units engaged in prosecuting the war becomes the supreme concern, while the civil rights of the civilian population are neglected. Utilization of the pre-existing forms of government in the occupied areas is pre­ ferred to imposing political and social changes, but often military governors find themselves facing barriers of cultural and linguistic difference which separate them from the governed. How much success the governors have in overcoming these barriers depends to a large extent on the personal character and training of the key adminis­ trative personnel. And however successful a military government may be in this regard, it is bound to invite resentment and hatred from the governed sooner or later.
    [Show full text]
  • Region Kabupaten Kecamatan Kelurahan Alamat Agen Agen Id Nama Agen Pic Agen Jaringan Kantor
    REGION KABUPATEN KECAMATAN KELURAHAN ALAMAT AGEN AGEN ID NAMA AGEN PIC AGEN JARINGAN_KANTOR NORTHERN SUMATERA ACEEH UTARA DEWANTARA ULEE PULO GAMPONG ULEE PULO 213IB0107P000076 INDI CELL INDIRA MAYA RISWADANA PENSION LHOKSEUMAWE NORTHERN SUMATERA ACEEH UTARA SEUNUDDON ALUE CAPLI DUSUN MATANG ARON 213IB0115P000048 DUA PUTRA MANDIRI RATNA JELITA PENSION LHOKSEUMAWE NORTHERN SUMATERA ACEH BESAR BAITUSSALAM BAET DUSUN KRUENG CUT 213IA0115P000031 KIOS NASI IBU BETA SURYANI PENSION BANDA ACEH NORTHERN SUMATERA ACEH BESAR BAITUSSALAM BAET JL LAKSAMANA MALAHAYATI 213IA0115P000039 KIOS WARKOP PAYONG 1903 HERI DARMANSYAH PENSION BANDA ACEH NORTHERN SUMATERA ACEH BESAR BAITUSSALAM BAET JL LAKSAMANA MALAHAYATI 213IA0115P005130 MOCHY CELL ERNI PENSION BANDA ACEH NORTHERN SUMATERA ACEH BESAR BAITUSSALAM BAET JL LAKSAMANA MALAHAYATI 213IA0115P010046 KIOS ARRAHMAN ARAHMAN KAUNUS PENSION BANDA ACEH NORTHERN SUMATERA ACEH BESAR BAITUSSALAM BAET JL LAKSAMANA MALAHAYATI 213IA0115P000026 KIOS ZAIMAN ZAIMAN NURDIN S.PT PENSION BANDA ACEH NORTHERN SUMATERA ACEH BESAR BAITUSSALAM CADEK JL LAKSAMANA MALAHAYATI 213IA0115P010008 ARITA NEW STEEL MASRI PENSION BANDA ACEH NORTHERN SUMATERA ACEH BESAR BAITUSSALAM CADEK JL LAKSAMANA MALAHAYATI 213IA0115P005091 USAHA HIJRAH SYAIF ANNUR PENSION BANDA ACEH NORTHERN SUMATERA ACEH BESAR BAITUSSALAM CADEK JL MALAHAYATI 213IA0115P005080 USAHA BARU T ISKANDAR PENSION BANDA ACEH NORTHERN SUMATERA ACEH BESAR BAITUSSALAM CADEK JL. LAKSAMANA MALAHAYATI 213IA0115P000004 PUTRA MAMA ANWARDI PENSION BANDA ACEH NORTHERN SUMATERA ACEH
    [Show full text]
  • American Visions of the Netherlands East Indies/ Indonesia: US Foreign Policy and Indonesian Nationalism, 1920-1949 Gouda, Frances; Brocades Zaalberg, Thijs
    www.ssoar.info American Visions of the Netherlands East Indies/ Indonesia: US Foreign Policy and Indonesian Nationalism, 1920-1949 Gouda, Frances; Brocades Zaalberg, Thijs Veröffentlichungsversion / Published Version Monographie / monograph Zur Verfügung gestellt in Kooperation mit / provided in cooperation with: OAPEN (Open Access Publishing in European Networks) Empfohlene Zitierung / Suggested Citation: Gouda, F., & Brocades Zaalberg, T. (2002). American Visions of the Netherlands East Indies/Indonesia: US Foreign Policy and Indonesian Nationalism, 1920-1949. (American Studies). Amsterdam: Amsterdam Univ. Press. https://nbn- resolving.org/urn:nbn:de:0168-ssoar-337325 Nutzungsbedingungen: Terms of use: Dieser Text wird unter einer CC BY-NC-ND Lizenz This document is made available under a CC BY-NC-ND Licence (Namensnennung-Nicht-kommerziell-Keine Bearbeitung) zur (Attribution-Non Comercial-NoDerivatives). For more Information Verfügung gestellt. Nähere Auskünfte zu den CC-Lizenzen finden see: Sie hier: https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0 https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0/deed.de FRANCES GOUDA with THIJS BROCADES ZAALBERG AMERICAN VISIONS of the NETHERLANDS EAST INDIES/INDONESIA US Foreign Policy and Indonesian Nationalism, 1920-1949 AMSTERDAM UNIVERSITY PRESS de 3e PROEF - BOEK 29-11-2001 23:41 Pagina 1 AMERICAN VISIONS OF THE NETHERLANDS EAST INDIES/INDONESIA de 3e PROEF - BOEK 29-11-2001 23:41 Pagina 2 de 3e PROEF - BOEK 29-11-2001 23:41 Pagina 3 AmericanVisions of the Netherlands East Indies/Indonesia
    [Show full text]
  • BAB III LATAR BELAKANG BERDIRINYA KEMENTERIAN AGAMA DI INDONESIA A. Periodesasi Berdirinya Kementerian Agama 1. Masa Jepang Sete
    40 BAB III LATAR BELAKANG BERDIRINYA KEMENTERIAN AGAMA DI INDONESIA A. Periodesasi Berdirinya Kementerian Agama 1. Masa Jepang Setelah Jepang dapat mengontrol wilayah Indonesia, Jepang mulai mencari cara agar mendapat bantuan dari bangsa Indonesia, terutama komunitas Muslim dan pemimpin nasional, agar memperkuat posisinya di Indonesia. Pada mulanya, penguasa Jepang menyatukan pemimpin bangsa Indonesia: Soekarno, M. Hatta, Ki Hajar Dewantara dan K.H. Mas Mansur, pemimpin yang berperan semasa penjajahan Belanda dengan diberikan kepercayaan kepada mereka dalam mengontrol urusan negara, terutama menyiapkan dasar berdirinya Negara Republik Indonesia pada tahun 1945. Di samping itu, untuk mendapatkan simpati dari kalangan Muslim, bangsa Jepang mulai mengadakan kontak dengan ulama’. Dengan demikian, ulama’ kemudian muncul sebagai salah satu elemen yang sangat penting dalam perpolitikan bangsa Indonesia. Bangsa Jepang menyadari pentingnya mempunyai sebuah federasi yang memayungi segala bentuk organisasi keagamaan (Islam) sehingga seluruh pemimpin umat Islam berkumpul dan dapat disatukan, yang dengan demikian umat Islam lebih mudah diberdayakan guna membantu keinginan bangsa Jepang. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 41 Untuk itu bangsa Jepang memperbolehkan kembali berdirirnya MIAI pada tahun 1942, akan tetapi belum genap setahun, federasi ini dilarang dan kemudian diganti dengan Masyumi (Majelis Syuro Muslimin Indonesia) yang didirikan pada tanggal 24 Oktober 1943. Masyumi adalah federasi umat Islam yang bergerak di luar masalah perpolitikan. Sebagai figur utama pemimpinnya adalah K.H. Hasyim Asy’ari, akan tetapi kedudukan ini hanya sebatas penghormatan karena Hasyim Asy’ari tetap tinggal di pesantrennya, dan membiarkan anaknya K.H.
    [Show full text]
  • Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
    RENCANA PPEMBELAJARAN Sekolah : SMA Negeri Mojoagung Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia Guru/Surel : Fendy Suhartanto, S.S.,Gr./[email protected] Kelas/ Program : XI (Sepuluh)/ IPA-IPS Waktu : 90 Menit (menyesuaikan waktu belajar masa COVID-19) Materi Pokok : Peranan Tokoh-Tokoh Proklamator Tujuan Belajar 3.9.1. Melalui media power point, peserta didik dapat mendeskripsikan tokoh-tokoh proklamator dalam peristiwa proklamasi kemerdekaan. 3.9.2. Melalui membaca literatur, peserta didik dapat menganalisis peranan tokoh-tokoh proklamator dalam peristiwa proklamasi kemerdekaan. 3.9.3. Melalui diskusi di forum googleclassroom, peserta didik dapat mengevaluasi kelebihan dan kelemahan tokoh-tokoh proklamator dan perannya dalam peristiwa proklamasi kemerdekaan. 3.9.4. Melalui LKPD, peserta didik dapat mengkaitkan peran dan nilai-nilai perjuangan antar tokoh proklamator. 4.9.1. Melalui studi kepustakaan, peserta didik dapat membuat esai tentang pasang surut hubungan antara Soekarno dengan Mohammad Hatta. Materi Belajar Peran dan nilai perjuangan tokoh proklamator. Kegiatan Pembelajaran Model: 1. Berdoa dan persiapan kelas di googleclassroom. Pembelajaran 2. Guru memberikan materi yang diupload di googleclassroom Kooperatif berupa: Berbasis Proyek a) PPT tentang peran dan nilai perjuangan tokoh proklamator. b) PDF Buku Seri Pengenalan Tokoh Sekitar Proklamasi Produk: Kemerdekaan. 1 Esai pasang surut c) Video Karikatur Sejarah Proklamasi Kemerdekaan. hubungan 3. Guru mengupload tugas dalam bentuk Lembar Kerja Peserta Soekarno dan Didik (LKPD) di googleclassroom. Peserta didik wajib Hatta mengerjakan dan mengirim kembali di googleclassroom. 4. Guru menginstruksikan untuk melakukan diskusi di forum Deskripsi: googleclassroom. Peserta didik 5. Hasil diskusi dapat digunakan sebagai referensi mengerjakan secara kolaboratif Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD). mengerjakan 6. Setelah diskusi, guru kemudian memberikan penguatan LKPD materi pelajaran kepada peserta didik.
    [Show full text]
  • BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemerdekaan Indonesia Berhasil Diproklamirkan Pada Tanggal 17 Agustus 1945 Di Jakarta Oleh S
    BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemerdekaan Indonesia berhasil diproklamirkan pada tanggal 17 Agustus 1945 di Jakarta oleh Soekarno dan Hatta. Untuk mewujudkan suatu Pemerintahan yang berdaulat maka disusunlah keputusan-keputusan dan kelembagaan yang dapat menjalankan roda Pemerintahan. Sebagaimana yang disebut Sudharmono1 Panitian Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI), dalam sidangnya tanggal 22 Agustus 1945 menetapkan keputusan membentuk : 1. Komite Nasional; 2. Partai Nasional Indonesia; dan 3. Badan Keamanan Rakyat.” Sebelumnya, sidang PPKI pada tanggal 19 Agustus 1945 telah mengambil keputusan dengan membagi wilayah administratif Republik Indonesia menjadi 8 (delapan) propinsi yakni Sumatera, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sunda Kecil, Maluku, Sulawesi, dan Kalimantan. Untuk Pulau Sumatera yang ditetapkan menjadi satu propinsi yakni propinsi Sumatera dengan Gubernurnya ditetapkan Mr. Teuku Moehammad Hassan. Menurut Sinar2 Mr. Teuku Muhammad Hasan mengikuti acara Proklamasi Kemerdekaan Indonesia di Jakarta kemudian diangkat oleh Presiden Soekarno,menjadi Gubernur Sumatera. 1Sudharmono, dkk. (1985:24). 30 Tahun Indonesia Merdeka 1945-1949 2Sinar, dkk. (1997:141). Denyut Nadi Revolusi Indonesia Muhammad TWH3 menyatakan Teuku Moh. Hasan selaku Gubernur Sumatera mengambil berbagai keputusan atas nama Pemerintahan Pusat. Di antara ketetapan itu adalah peraturan pelaksanaan Pemerintahan untuk Gubernur- Gubernur Muda di Sumatera. Lebih lanjut diungkapkan oleh Mansur4 dalam bukunya The Golden Bridge bahwa dalam sidangnya yang pertama tanggal 17 – 19 April 1946 di Bukittinggi, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dengan nama Dewan Perwakilan Sumatera memutuskan dibaginya Propinsi Sumatera secara administratif dalam 3 Sub Propinsi yaitu : a. Sub Propinsi Sumatera Utara meliputi Keresidenan Aceh, Sumatera Timur, dan Tapanuli, b. Sub Propinsi Sumatera Tengah meliputi Keresidenan Sumatera Barat, Jambi, dan Riau, dan c. Sub Propinsi Sumatera Selatan meliputi Keresidenan Bangka Belitung, Bengkulu, Lampung dan Palembang.
    [Show full text]
  • ISLAM DAN KONSTITUSI INDONESIA 1945 Oleh
    ISLAM DAN KONSTITUSI INDONESIA 1945 Oleh: Fabian Fadhly Magister Sejarah Kebudayaan Islam Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati, Bandung Email: [email protected] Abstract The debate of certain circles who tend to appoint Indonesian Islamic society is desirous to restore the seven words of the 1945 Constitution, as a nation-state foundation like the Medina Charter which is the benchmark for how Islam behaves during the time of the Prophet Muhammad became a continuous growing issue. This allegation should not be raised continuously, as it is well known that Islam has a strong influence on the birth of the 1945 Act. This paper is put forward as an attempt to provide a proper understanding and meaning, regarding the influence of Islam on the emergence of the 1945 Constitution. In this paper is a historical method with a juridical approach, with the specification of literature research approach The influence of Islam in the 1945 Constitution came from the nine committee which has 8 members who are Muslims. Another influence is reflected in the sincerity of the emergence of editorial changes from the opening of the 1945 Constitution, from the initial agreement. The change is related to the loss of seven words known as the Jakarta Charter. Keywords: Islam, 1945 constitution. Abstrak Perdebatan kalangan tertentu yang cenderung menunjuk masyarakat Islam Indonesia berkeinginan untuk mengembalikan tujuh kata dari pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, sebagai landasan berbangsa bernegara layaknya Piagam Madinah yang menjadi tolak ukur bagaimana Islam berperilaku pada masa Nabi Muhammad saw menjadi isu yang terus menerus ditampilkan. Tuduhan ini sepatutnya tidak dimunculkan terus menerus, karena patut diketahui Islam memiliki pengaruh yang kuat terhadap lahirnya Undang-Undang 1945.
    [Show full text]
  • A Study on the Traffic Impact of the Road Corridors Due to Flyover Construction at Surabaya Intersection, Banda Aceh of Indonesia Sofyan M
    A study on the traffic impact of the road corridors due to flyover construction at Surabaya intersection, Banda Aceh of Indonesia Sofyan M. Saleh, Sugiarto Sugiarto, Almira Hilal, and Dedek Ariansyah Citation: AIP Conference Proceedings 1903, 060005 (2017); doi: 10.1063/1.5011559 View online: https://doi.org/10.1063/1.5011559 View Table of Contents: http://aip.scitation.org/toc/apc/1903/1 Published by the American Institute of Physics Articles you may be interested in Effect of space structures against development of transport infrastructure in Banda Aceh by using the concept of transit oriented development AIP Conference Proceedings 1903, 060002 (2017); 10.1063/1.5011556 Factors affecting trip generation of motorcyclist for the purpose of non-mandatory activities AIP Conference Proceedings 1903, 060011 (2017); 10.1063/1.5011565 Readiness of freight transportation system at special economic zone of Lhokseumawe AIP Conference Proceedings 1903, 060012 (2017); 10.1063/1.5011566 Influence of dimension box differences and time differences during operations of red box for motorcycles at signalized intersection AIP Conference Proceedings 1903, 060006 (2017); 10.1063/1.5011560 A current review of high speed railways experiences in Asia and Europe AIP Conference Proceedings 1903, 060004 (2017); 10.1063/1.5011558 A stochastic discrete optimization model for designing container terminal facilities AIP Conference Proceedings 1903, 060007 (2017); 10.1063/1.5011561 A study on the Traffic Impact of the Road Corridors Due to Flyover Construction at Surabaya Intersection, Banda Aceh of Indonesia Sofyan M. Saleh b), Sugiarto Sugiarto a), Almira Hilal c), Dedek Ariansyah d) Department of Civil Engineering, Syiah Kuala University, Darussalam, Banda Aceh 23111, Indonesia .
    [Show full text]