Di Aceh Dikenal Sebagai Perang Cumbok

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

Di Aceh Dikenal Sebagai Perang Cumbok PerangCumbokdanGerakanTentaraPerjuangan Rakyat (TPR) diAceh (Desember 1945 Maret 1946) Abstrak Komunisme pernah menjadi aliran politik yang sangat berpengaruh di Indonesia. Tiga peristiwa Tulisan ini mendeskripsikan bagaimana Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus 1945 kembali mempertajam polarisasi elit Aceh yang telah berlangsung lama yaitu antara golongan ulama dan uleebalang. Kelompok ulama terutama yang tergabung dalam PUSA (Persatuan Ulama Seluruh Aceh) mendukung kemerdekaan Republik Indonesia sedangkan uleebalang terutama yang merasa diuntungkan pada masa kolonial Belanda mengharapkan kembalinya kekuasaan Belanda. Kelompok Ulama dan Uleebalang terlibat persaingan untuk mendapatkan senjata dari Jepang yang telah menyerah kepada sekutu. Sekelompok uleebalang di Pidie mendirikan Markas Uleebalang yang sepak terjangnya yang provokatif dianggap anti-Republik.Konflik ulama-uleebalang mencapai klimaksnya pada awal Januari 1946 dengan peristiwa yang di Aceh dikenal sebagai Perang Cumbok. Perang Cumbok berakhir dengan kekalahan di pihak uleebalang. Banyak uleebalang yang terbunuh dalam Perang Cumbok. Tidak berhenti pada pembersihan uleebalang yang terlibat dalam Markas Uleebalang saja, kemudian terjadi pula pembersihan terhadap uleebalang yang tidak terlibat dalam Markas Uleebalang dan bahkan kepada uleebalang yang sebenarnya dikenal pro-Republik oleh organisasi yang dibentuk oleh kelompok pro-ulama PUSA yaitu Tentara Perjuangan Rakyat (TPR Oleh: Kurniawati (Dosen Jurusan Sejarah UNJ) Menyerahnya Jepang kepada, sekutu menanggapi berita ini dengan telah menimbulkan kegelisahan di beragam. kalangan rakyat Indonesia. Tidak ada Mereka yang mengharap yang tahu pasti apa yang akan terjadi kedatangan kembali Belanda merasa selanjutnya. Suasana itu pun kecewa, sedang mereka yang dirasakan di Aceh. Rakyat Aceh pada berperan. Sikap ini sekali lagi umumnya gembira dengan berita mempertajam polarisasi golongan kekalahan Jepang karena dalam masyarakat Aceh karena menganggap itu sebagai permulaan golongan yang pertama kebanyakan yang baik dan selanjutnya mereka berasal dari golongan uleebalang, akan hidup seperti zaman sebelum sedang yang terakhir kebanyakan perang yang cukup pangan dan berasal dari ulama ditambah sedikit sandang.1 Tersiar kabar ketika itu uleebalang yang memang sejak awal bahwa sejumlah uleebalang telah sudah pro Republik. Keadaan ini tak membentuk Comite van Ontvangst pelak lagi menimbulkan suasana (Panitia Penyambutan) Belanda.2 saling curiga dalam masyarakat Aceh. Pihak uleebalang ini juga telah mulai Pada awal bulan Oktober, Mr. T. M. mengumpulkan nama nama orang Hasan yang baru saja diangkat yang dianggap kolaborator Jepang.3 sebagai gubernur Sumatra Pada pertengahan September 1945, mengumumkan bahwa Pemerintah berita proklamasi kemerdekaan RI Republik Indonesia mulai resmi tersebar luas di Aceh .4 Rakyat Aceh dijalankan di Pulau Sumatra. Selanjutnya Aceh ditetapkan menjadi 1 T. Alibasyah Talsya, Sedjarah dan Dokumen dokumen suatu keresidenan. Pada tingkat Pemberontakan di Aceh, (Jakarta:Penerbit Kesuma, tt), h. 4. keresiden, komite itu disebut Pusat 2 Nazaruddin Sjamsuddin, Revolusi di Serambi Mekah:Perjuangan Kemerdekaan dan Pertarungan Politik di Aceh 1945 1949, Komite Nasional yang dipimpin oleh (Jakarta:UI Press, 1998), h. 78. PODA (Pemimpin Oemoem Daerah 3 Insider, Atjeh Sepintas Lalu, (Jakarta: Archapada, 1950), hh. 6 Aceh) yang dijabat Teuku Nyak Arif 7. 4 S.M. Amin, Kenang kenangan dari Masa Lampau, (Jakarta: Komite Nasional Daerah Aceh Pradnya Paramita, 1978), h. 129. beranggotakan 65 orang yang ditunjuk berdasarkan pencalonan Jurnal Sejarah Lontar 20 Vol.5 No.2 Juli - Desember 2008 partai partai.5 Dari 65 orang tersebut Mayor M.J. Knottenbelt adalah yang merupakan golongan PUSA seorang wakil sekutu yang ditugaskan maupun orang orang yang bersimpati untuk mengawasi pelaksanaan pada PUSA berjumlah 17 orang. kewajiban Jepang dalam Sisanya 41 orang berasal dari pemeliharaan keamanan dan golongan non PUSA dan 5 orang pengamanan persenjataan diangkat menjadi bupati dari 5 pasukannya. Belakangan diketahui kabupaten di Aceh.6 bahwa Knottenbelt adalah seorang Pembentukan Komite Nasional Belanda, bahkan merupakan bagian Daerah Aceh ini disusul dengan dari ADCS (Anglo Dutch Country pengangkatan residen sampai bupati. Section) force 136.9 Terpilih sebagai residen adalah Teuku Masyarakat Aceh terutama dari Nyak Arif, sedangkan uleebalang 7 golongan ulama mencurigai ada lainnya dipilih sebagai bupati. hubungan tak wajar antara Teuku Gubernur kemudian mengangkat Nyak Arif dengan Knottenbelt setelah Teungku M. Daud Beureueh diangkat pertemuannya dengan wakil sekutu sebagai Pimpinan Jawatan Agama ini yang disaksikan oleh perwakilan diKutaraja. Teuku Nyak Arif lebih dari Jepang Masabuchi, Ketua Komite siapa pun di Aceh memiliki hubungan Nasional Daerah Tuanku Mahmud, luas dengan tokoh tokoh nasionalis sejumlah tokoh PUSA, dan orang dari daerah lainnya di Indonesia di kepercayaan Teuku Nyak Arif, Goh samping pengalamannya yang juga Moh Wan.10 Pada pertemuan pertama banyak dalam pemerintahan. yang terjadi pada tanggal 15 Oktober Penunjukan Teuku Nyak Arif sebagal 1945 itu memang tidak ada alasan residen Aceh memang di satu pihak untuk mencurigai Teuku Nyak Arif adalah keputusan yang tepat dan karena ketika itu dengan jelas ia strategis dilihat dari kepentingan menyatakan ketidaksukaannya nasional, mengingat reputasinya kepada Belanda meskipun tetap sebagai nasionalis sudah teruji selama bersedia untuk bekerjasama dengan masa kolonial Belanda dan Jepang. sekutu. 11 Namun beberapa saat Namun di pihak lain, latar belakang kemudian segera tersebar identitas Teuku Nyak Arif yang berasal dari asli Knottenbelt yang berkebangsaan uleebalang tentu tidak dapat dinafikan Belanda sehingga timbul berbagai begitu saja oleh sebagian masyarakat aksi pemuda yang menentang Aceh terutama dari golongan non- kehadiran Knottenbelt dengan cara uleebalang ketika itu. Banyak pihak penempelan plakat dan unjuk rasa.12 terutama pemuda yang berasal dari Situasi yang memanas memaksa golongan ulama sudah lama menaruh Knottenbelt pergi dari Aceh pada curiga terhadap Teuku Nyak Arif. Hal tanggal 10 November 1945, tetapi ini berawal dari sikap Teuku Nyak Arif sebelum itu Knottenbelt mengangkat yang pernah merahasiakan kegiatan- Goh Moh Wan sebagai petugas kegiatan awal Komite Nasional Daerah penghubung sekutu (Allied Liason tanpa mereka ketahui alasannya Officer) untuk Aceh yang kemudian sehingga mereka menghubung- ditindaklanjuti Teuku Nyak Arif hubungkannya dengan Comite van dengan memberikan surat pengakuan Onvangst seperti yang dilakukan pada Goh Moh Wan sebagai uleebalang lain ataupun Intercross (International Red Cross) yang netral.8 9 Ibid,h.89. ADCS adalah sebuah seksi dalam pasukan 136 yang dibentuk di Kolombo pada permulaan 1945, di bawah komando Kecurigaan terhadap Teuku Nyak panglima tertinggi sekutu Asia Tenggara Laksamana Lord Luis Arif ini makin besar dengan Mauntbatten. Seksi ini sebagaimana namanya (Anglo-Dutch) terdiri dari tentara Inggris dan Belanda yang bertugas menyusup kedatangan M.J. Knottenbelt pada ke daerah-daerah musuh mencari informasi dan mengadakan tanggal 5 Oktober 1945 ke Aceh. kontak-kontak dengan penduduk pro-Inggris atau Belanda untuk 5 Ibid, h.35 kepentingan sekutu dengan sasaran Jepang di Malaya maupun 6 M. Nur El lbrahimy, Peranan Tgk. M. Daud Beureueh dalam Sumatra. 10 Pergolakan A ceh, (Jakarta: Media Dakwah, 2001), h. 163. Op., Cit,. hh. 89-90. 11 7 Nazaruddin Sjamsuddin, Op. Cit., h. 85. 9 Ibid, h. 86. M. Nur El Ibrahimy (1996), Op., Cit, h.11 8 Ibid, h 82 12Ibid., h.13 Jurnal Sejarah Lontar 21 Vol.5 No.2 Juli - Desember 2008 penghubung sekutu. Di sinilah Pada tanggal 12 Oktober 1945, kemudian timbul kecurigaan pemuda Residen Teuku Nyak Arif meresmikan terutama dari golongan ulama Angkatan Pemuda Indonesia menjadi terhadap Teuku Nyak Arif. Goh Moh pasukan resmi negara yang berarti Wan adalah seorang Cina yang ketika API diresmikan menjadi TKR untuk zaman Belanda menjadi sekretaris Aceh. Sebelumnya API adalah Perhimpunan Dagang Cina tetapi pada organisasi paramiliter yang berdiri zaman pendudukan Jepang menjadi sejak 27 Agustus 1945 di bawah penerjemah bagi Kenpetai Jepang pimpinan Sjamaun Gaharu.15 yang tugasnya antara lain mencatat Penunjukan API sebagai pasukan orang-orang yang harus ditangkap resmi negara mengecewakan terutama orang-orang Cina yang golongan ulama karena anggota API notabene adalah bangsanya sendiri.13 kebanyakan berasal dari eks perwira Bagi kelompok ulama, kebijakan giyugun yang notabene kebanyakan Teuku Nyak Arif ini merupakan tanda dari uleebalang.16 Oleh karena itu, tanya besar dan tentu akhirnya para pemuda yang berorientasi pada menimbulkan spekulasi adanya ulama membentuk Ikatan Pemuda hubungan Teuku Nyak Arif dengan Indonesia (IPI) pada tanggal 4 Oktober Belanda karena bagi mereka tidak ada 1945, dan dua hari kemudian diubah alasan bagi Teuku Nyak Arif untuk menjadi Barisan Pemuda Indonesia memilih orang dengan bakat oportunis (BPI) yang kemudian berganti lagi seperti Goh Moh Wan untuk menjadi menjadi Pemuda Republik Indonesia orang kepercayaannya, apalagi (PRI).17 sebagian orang Cina di Medan saat itu Dengan adanya API yang bergabung dengan Poh An Tui, merupakan organisasi militer organisasi yang pro Belanda sehingga Republik yang resmi dan PRI yang tidak mustahil Goh Moh Wan yang diback up ulama PUSA yang populis, kerap bepergian ke Medan masuk pula timbul perebutan pengaruh di antara dalam organisasi ini.14 mereka dan persaingan untuk Sikap Teuku Nyak Arif ini menjadi
Recommended publications
  • Pelaksanaan Syariat Islam Di Aceh Sebagai Otonomi Khusus Yang Simetris
    Prof. Dr. Al Yasa` Abubakar, MA. PELAKSANAAN Syariat Islam DI ACEH SEBAGAI OTONOMI KHUSUS YANG ASIMETRIS (Sejarah Dan Perjuangan) Dinas Syariat Islam Aceh Tahun 2020 PELAKSANAAN SYARIAT ISLAM DI ACEH SEBAGAI OTONOMI KHUSUS YANG ASIMETRIS (SEJARAH DAN PERJUANGAN) Prof. Dr. Al Yasa` Abubakar, MA. Editor : DR. EMK. Alidar, S.Ag., M.Hum Tata Letak Isi : Muhammad Sufri Desain Cover : Syahreza Diterbitkan oleh: Dinas Syariat Islam Aceh Jln T. Nyak Arief No.221, Jeulingke. Banda Aceh Email : [email protected] Telp : (0651) 7551313 Fax : (0651) 7551312, (0651) 7551314 Bekerjasama dengan Percetakan: CV. Rumoh Cetak Jalan Utama Rukoh, Syiahkuala, Banda Aceh Email: [email protected] | Hp: 08116888292 Dinas Syariat Islam Aceh viii + 224 hlm. 14 x 21 cm. ISBN. 978-602-58950-5-0 Pengantar penulis BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM Puji dan syukur penulis persembahkan ke hadirat Allah Swt. atas segala karunia dan rahmat yang dilimpahkan- Nya, shalawat dan salam penulis haturkan ke pangkuan Nabi Muhammad Rasul penutup dan penghulu para nabi--yang diutus sebagai rahmat untuk semesta alam, serta kepada semua keluarga dan Sahabat beliau. Dengan izin serta karunia Allah Swt. penulisn buku dengn judul PELAKSANAAN SYARIAT ISLAM DI ACEH SEBAGAI OTONOMI KHUSUS YANG ASIMETRIS (Sejarah Dan Perjuangan) telah dapat penulis rampungkan dan selesaikan penulisannya. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih yang tulus kepada semua pihak yang telah membantu penulis, dengan caranya masing-masing, sehingga tulisan ini dapat penulis rampungkan. Terutama sekali kepada para mahasiswa, para peneliti dan para peminat yang sering mengajukan pertanyaan yang tajam dan menggelitik, kritik yang pedas, atau pujian berlebihan yang tidak menggembirakan, baik mengenai isi buku yang penulis tulis, atau juga mengenai kebijakan, dan kenyataan nyata pelaksanaan qanun- qanun yang berkaitan dengna syariat Islam selama ini.
    [Show full text]
  • TEUNGKU MUHAMMAD DAUD BEUREUEH DAN REVOLUSI DI ACEH (1945-1950) Bambang Satriya, Suwirta, Ayi Budi Santosa Universitas Pendidikan Indonesia
    FACTUM: JURNAL SEJARAH DAN PENDIDIKAN SEJARAH, VOL. 7 NO. 1, 2018 ISSN: 2302-9889, E.ISSN: 2615-515X TEUNGKU MUHAMMAD DAUD BEUREUEH DAN REVOLUSI DI ACEH (1945-1950) Bambang Satriya, Suwirta, Ayi Budi Santosa Universitas Pendidikan Indonesia ABSTRACT ABSTRAK This research was distributed by attractions of Penelitian ini dilatarbelakangi oleh ketertarikan authors to Teungku Muhammad Daud Beureueh penulis kepada sosok Teungku Muhammad the leader with big influence when the revolution Daud Beureueh yang memiliki pengaruh besar happened in Aceh. The main issues studied in this ketika berlangsungnya masa revolusi di Aceh. research is “How was Teungku Muhammad Daud Permasalahan utama yang dibahas adalah adalah Beureueh’s role in defending the independence of “Bagaimana peran Teungku Muhammad Daud Indonesian Republic in Aceh 1945-1950?”. This Beureueh dalam mempertahankan kemerdekaan study uses historical method which includes four Republik Indonesia di Aceh tahun 1945-1950?”. steps: 1) Heuristics, 2) Criticism, 3) Interpretation, Penelitian ini menggunakan metode historis 4) Historiography. Based on the result, the political dengan empat tahapan, yaitu: 1) Heuristik, 2) and socio-economic conditions in Aceh after the Kritik, 3) Interpretasi, dan 4) Historiografi. independence of Indonesian Republic was unstable. Adapun hasil penelitian yang diperoleh bahwa The role of Teungku Muhammad Daud Beureueh kondisi politik dan sosial ekonomi di Aceh pasca in Peristiwa Cumbok gave the awareness to local kemerdekaan tidak stabil. Kemudian, Teungku government to give more attention in this horizontal Muhammad Daud Beureueh berperan penting conflict and he instructing to mobilize the troops dalam Peristiwa Cumbok dengan memberikan to attack the uleebalang clan in Pidie. He also penyadaran terhadap pemerintah daerah agar stopped the Tentara Perjuangan Rakyat (TPR) memerhatikan konflik horizontal yang sedang movement who headed by Husin Al Mujahid.
    [Show full text]
  • Soekarno Dan Kemerdekaan Republik Indonesia
    SOEKARNO DAN PERJUANGAN DALAM MEWUJUDKAN KEMERDEKAAN RI (1942-1945) SKRIPSI Robby Chairil 103022027521 FAKULTAS ADAB HUMANIORA JURUSAN SEJARAH PERADABAN ISLAM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2010 / 1431 H ABSTRAKSI Robby Chairi Perjuangan Soekarno Dalam Mewujudkan Kemerdekaan RI (1942-1945) Perjuangan Soekarno dimulaii pada saat beliau mendirika Partai Nasional Indoonesia (PNI) tahun 1927, dan dijadikannya sebagai kendaraan poliitiknya. Atas aktivitasnya di PNI yang selalu menujuu kearah kemerdekaan Indonesia, ditambah lagi dengan pemikiran dan sikapnya yang anti Kolonialliisme dan Imperialisme, dan selalu menentang selalu menentang Kapitalisme-Imperialisme. Dengan perjuangan Soekarno bersama teman-temannya pada waktu itu dan bantuan Tentara Jepang, penjajahan Belanda dapat diusir dari Indonesia. Atas bantuan Jepang mengusir Belanda dari Indonesia, maka timbulah penjajah baru di Indonesia yaitu Jepang pada tahun 1942. Kedatangan tentara Jepang ke Indonesia bermula ingin mencari minyak dan karet, dan disambut dengan gembira oleh rakyat Indonesia yang dianggap akan membantu rakyat Indonesia mewuudkan kemakmuran bagi bangsa-bangsa Asia. Bahkan, pada waktu kekuuasaan Jepang di Indonesia, Soekarno dengan tterpaksa turut serta bekerja sama dengan Jepang dan ikut ambil bagian dalam organisassi buatan Jepang yaitu, Jawa Hokokai, Pusat Tenaga Rakyyat (PUTERA), Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan (BPUPKI), dan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Terjalinnya kerjasama dengan Jepang, membawa dampak yang sangat besar baginya yaitu, Soekarno dijulukii sebagai Kolaborator dan penjahat perang, Soekarno memanfaatkan kerjasama itu dengan menciptakan suatu pergerakan menuju Indonesia merdeka. Dengan pemikiran, sikap dan ucapan Sokarno yang selalu menentang Kolonialisme, Kapitaisme, Imperialisme, dan bantuan teman seperjuangan Soekarno pada waktu itu, akhirnya dapat mendeklarasikan teks Proklamasi di rumah Soekarno, di Jalan Pengangsaan Timur No. 56, pada harri Jumat tanggal 17 Agustus 1945.
    [Show full text]
  • Ulama Aceh Dalam Melahirkan Human Resource Di Aceh
    ULAMA ACEH DALAM MELAHIRKAN HUMAN RESOURCE DI ACEH ULAMA ACEH DALAM MELAHIRKAN HUMAN RESOURCE DI ACEH Tim penulis: Muhammad Thalal, Fauzi Saleh, Jabbar Sabil, Kalam Daud, Samsul Bahri, Ismail Muhammad, Mulyadi Nurdin, Ayyub AR, Fuad Ramly, Firdaus M. Yunus, Ismail, Nab Bahany AS, Anton Widyanto, Hardiansyah, Ikhram M. Amin, Imran Muhammad, Jamaluddin Thayyib, Syamsuar Basyariah, Ruslan Editor: Muliadi Kurdi PERPUSTAKAAN NASIONAL: KATALOG DALAM TERBITAN (KDT) ULAMA ACEH DALAM MELAHIRKAN HUMAN RESOURCE DI ACEH Edisi pertama, Cet. 1 tahun 2010 Yayasan Aceh Mandiri, Banda Aceh, 2010 xvi + 294 hlm, 16 x 24 cm ISBN 978-602-95838-8-5 HAK CIPTA PADA PENULIS Hak cipta dilindungi undang-undang Cetakan pertama, Nopember 2009 Tim penulis: Muhammad Thalal, Fauzi Saleh, Jabbar Sabil, Kalam Daud, Samsul Bahri, Ismail Muhammad, Mulyadi Nurdin, Ayyub AR, Fuad Ramly, Firdaus M. Yunus, Ismail, Nab Bahany As, Anton Widyanto, Hardiansyah, Ikhram M. Amin, Imran Muhammad, Syamsuar Basyariah, Jamaluddin Thayyib, Ruslan Editor: Muliadi Kurdi Disain sampul dan tataletak: Jabbar Sabil Buku ini merupakan hasil penelitian yang dilaksanakan oleh Yayasan Aceh Mandiri 2010 M/1431 H Sambutan Ketua Komisi A DPR Aceh Puji dan syukur kita panjatkan kehadhirat Allah Swt., v yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya yang tak terhingga kepada kita. Shalawat dan salam semoga tercurahkan ke pangkuan junjungan ‘alam Nabi Besar Muhammad saw., sahabat dan keluarga beliau sekalian. Dalam Alquran surat al-‘Alaq Allah Swt., menjelaskan bahwa Dia mengajarkan manusia dengan qalam. Artinya qalam secara simbolik memilik makna bahwa pentingnya tulisan, uraian dan karangan yang menyingkap hukum dan hikmah. Qalam pernah mengantarkan umat Islam ke alam kemajuan dan keemasan (golden age).
    [Show full text]
  • Teuku Mohammad Hasan (Sumatra), Soetardjo Kartohadikoesoemo (Jawa Barat), R
    GUBERNUR PERTAMA DI INDONESIA GUBERNUR PERTAMA DI INDONESIA KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA GUBERNUR PERTAMA DI INDONESIA PENGARAH Hilmar Farid (Direktur Jenderal Kebudayaan) Triana Wulandari (Direktur Sejarah) NARASUMBER Suharja, Mohammad Iskandar, Mirwan Andan EDITOR Mukhlis PaEni, Kasijanto Sastrodinomo PEMBACA UTAMA Anhar Gonggong, Susanto Zuhdi, Triana Wulandari PENULIS Andi Lili Evita, Helen, Hendi Johari, I Gusti Agung Ayu Ratih Linda Sunarti, Martin Sitompul, Raisa Kamila, Taufik Ahmad SEKRETARIAT DAN PRODUKSI Tirmizi, Isak Purba, Bariyo, Haryanto Maemunah, Dwi Artiningsih Budi Harjo Sayoga, Esti Warastika, Martina Safitry, Dirga Fawakih TATA LETAK DAN GRAFIS Rawan Kurniawan, M Abduh Husain PENERBIT: Direktorat Sejarah Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Jalan Jenderal Sudirman, Senayan Jakarta 10270 Tlp/Fax: 021-572504 2017 ISBN: 978-602-1289-72-3 SAMBUTAN Direktur Sejarah Dalam sejarah perjalanan bangsa, Indonesia telah melahirkan banyak tokoh yang kiprah dan pemikirannya tetap hidup, menginspirasi dan relevan hingga kini. Mereka adalah para tokoh yang dengan gigih berjuang menegakkan kedaulatan bangsa. Kisah perjuangan mereka penting untuk dicatat dan diabadikan sebagai bahan inspirasi generasi bangsa kini, dan akan datang, agar generasi bangsa yang tumbuh kelak tidak hanya cerdas, tetapi juga berkarakter. Oleh karena itu, dalam upaya mengabadikan nilai-nilai inspiratif para tokoh pahlawan tersebut Direktorat Sejarah, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menyelenggarakan kegiatan penulisan sejarah pahlawan nasional. Kisah pahlawan nasional secara umum telah banyak ditulis. Namun penulisan kisah pahlawan nasional kali ini akan menekankan peranan tokoh gubernur pertama Republik Indonesia yang menjabat pasca proklamasi kemerdekaan Indonesia. Para tokoh tersebut adalah Teuku Mohammad Hasan (Sumatra), Soetardjo Kartohadikoesoemo (Jawa Barat), R. Pandji Soeroso (Jawa Tengah), R.
    [Show full text]
  • Evaluasi Rencana Pembangunan Jalan Lingkar Di Kota Banda Aceh
    EVALUASI RENCANA PEMBANGUNAN JALAN LINGKAR DI KOTA BANDA ACEH Yustina Niken R. Hendra Jurusan Teknik Sipil Universitas Katolik Parahyangan Jln. Ciumbuleuit 94, Bandung 40141 [email protected] Abstract The population of the City of Banda Aceh in the disaster prone areas, after the tsunami disaster, are likely to increase. The development of the area and the level of population mobility in the city, especially in areas prone to tsunami, created a variety of transportation problems in the city center and its surrounding areas. Therefore, in response to these conditions, the Government plans solutions to overcome the transportation problems. One of the solutions is to construct a ring road for the City of Banda Aceh. In this study, the implementation of two different development scenarios for the ring road construction was evaluated. For the Do Something in scenario 1, the construction of the ring road will be in 2031, while for the Do Something scenario 2, the ring road will be built in 2026. The average reduction of the V/C ratio given by the Do Something scenario 1 is 9.0%, which is less than that given by the Do Something scenario 2 (9.6%). It is concluded that the Do Something scenario 2 gives better results than the Do Something scenario 1. Keywords: engineering, traffic, geometric, scenario Abstrak Jumlah penduduk Kota Banda Aceh di daerah rawan bencana, pascabencana tsunami, cenderung bertambah. Pengembangan wilayah dan tingkat mobilitas penduduk di dalam kota, terutama di daerah rawan bencana tsunami, menyebabkan berbagai permasalahan transportasi yang berfokus di pusat kota dan sekitarnya. Oleh karena itu, menanggapi kondisi ini, pemerintah merencanakan solusi untuk mengatasi permasalahan transportasi tersebut.
    [Show full text]
  • Rencana Ppembelajaran
    RENCANA PPEMBELAJARAN Sekolah : SMA Negeri Mojoagung Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia Guru/Surel : Fendy Suhartanto, S.S.,Gr./[email protected] Kelas/ Program : XI (Sepuluh)/ IPA-IPS Waktu : 90 Menit (menyesuaikan waktu belajar masa COVID-19) Materi Pokok : Peranan Tokoh-Tokoh Proklamator Tujuan Belajar 3.9.1. Melalui media power point, peserta didik dapat mendeskripsikan tokoh-tokoh proklamator dalam peristiwa proklamasi kemerdekaan. 3.9.2. Melalui membaca literatur, peserta didik dapat menganalisis peranan tokoh-tokoh proklamator dalam peristiwa proklamasi kemerdekaan. 3.9.3. Melalui diskusi di forum googleclassroom, peserta didik dapat mengevaluasi kelebihan dan kelemahan tokoh-tokoh proklamator dan perannya dalam peristiwa proklamasi kemerdekaan. 3.9.4. Melalui LKPD, peserta didik dapat mengkaitkan peran dan nilai-nilai perjuangan antar tokoh proklamator. 4.9.1. Melalui studi kepustakaan, peserta didik dapat membuat esai tentang pasang surut hubungan antara Soekarno dengan Mohammad Hatta. Materi Belajar Peran dan nilai perjuangan tokoh proklamator. Kegiatan Pembelajaran Model: 1. Berdoa dan persiapan kelas di googleclassroom. Pembelajaran 2. Guru memberikan materi yang diupload di googleclassroom Kooperatif berupa: Berbasis Proyek a) PPT tentang peran dan nilai perjuangan tokoh proklamator. b) PDF Buku Seri Pengenalan Tokoh Sekitar Proklamasi Produk: Kemerdekaan. 1 Esai pasang surut c) Video Karikatur Sejarah Proklamasi Kemerdekaan. hubungan 3. Guru mengupload tugas dalam bentuk Lembar Kerja Peserta Soekarno dan Didik (LKPD) di googleclassroom. Peserta didik wajib Hatta mengerjakan dan mengirim kembali di googleclassroom. 4. Guru menginstruksikan untuk melakukan diskusi di forum Deskripsi: googleclassroom. Peserta didik 5. Hasil diskusi dapat digunakan sebagai referensi mengerjakan secara kolaboratif Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD). mengerjakan 6. Setelah diskusi, guru kemudian memberikan penguatan LKPD materi pelajaran kepada peserta didik.
    [Show full text]
  • BAB II TEUKU NYAK ARIF A. Genealogi Teuku Nyak Arif Teuku
    BAB II TEUKU NYAK ARIF A. Genealogi Teuku Nyak Arif Teuku Nyak Arif dan Panglima Polem sesungguhnya masih keluarga keturunan dari Sultan Alauddin Inayat Syah. Menurut daftar silsilah, Sultan Alauddin Inayat Syah mempunyai dua orang anak, yaitu: Sultan Muzaffar Syah dan Sultan Munawar Syah.1 Teuku Nyak Arif dilahirkan pada tanggal 17 Juli 1899 di Ulee-lee, Banda Aceh. Ayahnya bernama Teuku Nyak Banta yang bernama lengkap Teuku Sri Imeum Nyak Banta, Panglima (kepala daerah) Sagi XXVI Mukim. Ibunya bernama Cut Nyak Rayeuh, bangsawan di daerah Ulee-lee juga. Teuku Nyak Arif adalah anak ketiga dari lima bersaudara, dua laki-laki dan tiga perempuan, yaitu Cut Nyak Asmah, Cut Nyak Mariah, Teuku Nyak Arif, Cut Nyak Samsiah dan Teuku Moh. Yusuf. Saudara tirinya dilahirkan dari dua orang isteri ayahnya yang lain, yaitu tiga perempuan dan dua laki-laki. Namanya telah menunjukkan, bahwa Teuku Nyak Arif seorang bangsawan Aceh karena dari garis keturunan seorang bangsawan. Istri Teuku Nyak Banta yang kedua bernama Cut Nyak Cahaya. Dari istrinya yang kedua ini Teuku Nyak Banta mendapat empat orang anak, yaitu Cut Nyak Ubit, Cut Nyak Tengoh, Cut Nyak Maneh dan Teuku Abdul Hamid. Dari istri yang ketiga Teuku Nyak Banta mempunyai seorang anak, yaitu Teuku Daud. Rasa persaudaraan diantara anak-anaknya berhasil dibina 1 Kamajaya, Lima Putera…, 47. 16 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 17 oleh Teuku Nyak Banta. Kebiasaan itu berlaku tidak hanya ketika beliau masih hidup, tetapi juga sesudah beliau meninggal dunia.
    [Show full text]
  • BADAN USAHA NIAGA BBG DENGAN STATUS LAPORAN : RUTIN No Nama Badan Usaha Alamat 1 PT Aksara Andalan Prima Jln
    BADAN USAHA PEMEGANG IZIN USAHA NIAGA GAS (Status 7 Mei 2018) BADAN USAHA NIAGA BBG DENGAN STATUS LAPORAN : RUTIN No Nama Badan Usaha Alamat 1 PT Aksara Andalan Prima Jln. Raya Pondok Gede No. 2 Hek Kramat Jati, Jaktim BADAN USAHA NIAGA BBG DENGAN STATUS LAPORAN : TIDAK RUTIN No Nama Badan Usaha Alamat 1 PT T Energy Gedung Surya, Lantai 11, Jl. M.H. Thamrin Kav. 9 BADAN USAHA NIAGA BBG DENGAN STATUS LAPORAN : TIDAK LAPORAN No Nama Badan Usaha Alamat - - - BADAN USAHA NIAGA CNG DENGAN STATUS LAPORAN : RUTIN No Nama Badan Usaha Alamat Talavera Office Park Lantai 28 1 PT Titis Sampurna Jln. TB. Simatupang Kav. 22-26 Cilandak Jaksel Menara Bidakara Lt. 6 2 PT Granary Global Energy Jln. Gatot Subroto Kav. 71-73 Jaksel 4 PT Otto Nusantara Energy Puri Indah Blok E-10 Suko, Sidoarjo Jln. Tegalsari No. 107 5 PT Citra Nusantara Energi Kel. Tegalsari, Kec Tegalsari, Surabaya Gedung Promotor Lantai 3B 6 PT Petross Gas Jl. Teuku Nyak Arif No. 14 Simprug Jakarta Wisma AKR 3rd Floor, Suite 308 2 PT Cipta Niaga Gas Jl. Panjang No. 5, Kebon Jeruk Crown Palace Blok C-15 3 PT Java Energy Semesta Jl. Prof. Dr. Soepomo, SH No. 231 Jaksel BADAN USAHA NIAGA CNG DENGAN STATUS LAPORAN : TIDAK RUTIN No Nama Badan Usaha Alamat Menara Karya Lantai 7 1 PT Citra Nusantara Gemilang Jl. H.R. rasuna Said Kav. 1-2 2 PT Berkah Mirza Insani JakpusJalan Kramat Raya 7-9 Blok A 20-21 Equity Tower 29th Floor unit E 3 PT Bahtera Abadi Gas Sudirman Central Business District (SCBD) Lot.
    [Show full text]
  • 25 Corak Pemikiran Hasbi Ash-Shiddieqy Terhadap
    Akademika: Jurnal Keagamaan dan Penddikan Vol. 16 No. 1, Juni 2020, 25-38 p-ISSN 2087-5630 | e-ISSN 2685-158X Corak Pemikiran Hasbi Ash-Shiddieqy terhadap Fiqh Indonesia (Antara Moderasi dan Purifikasi) Khairunnas Jamal1, Derhana Bulan Dalimunthe2 1. Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau 2. Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta Email: [email protected] Abstrak Hasbi merupakan seorang mufassir yang sangat memerhatikan kondisi lingkungan masyarakat, bentuk tersebut merupakan usaha kontekstualisasi ayat-ayat al-Qur’an. Pemikiran Hasbi memberikan warna baru dalam kajian keilmuan fiqh Indonesia. Berbagai corak keilmuan yang dikuasainya menjadi senjata yang ampuh dalam menghadapi kondisi masyarakat Indonesia. Hal itu disebabkan karena masyarakat Indonesia masih menganggap keilmuan Islam sebagai hal yang asing. Artikel ini mengkaji corak pemikiran Hasbi dalam penafsirannya yang sekilas antara purifikatif dan modernisasi. Hal ini tentu saja tidak bisa lepas dari latar belakang yang di hadapi oleh Hasbi. Hasil kajian ini menunjukkan bahwa Hasbi konsisten sebagai modernis karena dalam menentukan setiap hukum persoalan, Hasbi tidak hanya menggunakan dalil naqli tetapi juga aqli. _____________________ Kata kunci: Hasbi Ash- Shiddieqy, Fiqh Indonesia, Penafsiran Abstract Hasbi was a very noted exegetes environmental conditions of communities, the form is kontekstualisasi the verses of the Qur'an. The thought of giving new color Hasbi in the scientific study of fiqh Indonesia. A variety of shades of science that it had become a powerful weapon in the face of Indonesia Society condition. It is because society still considers Indonesia an Islamic academic as foreign. This article examines the pattern of thought Hasbi in misinterpretation glance between purifikatif and modernisation.
    [Show full text]
  • Region Kabupaten Kecamatan Kelurahan Alamat Agen Agen Id Nama Agen Pic Agen Jaringan Kantor
    REGION KABUPATEN KECAMATAN KELURAHAN ALAMAT AGEN AGEN ID NAMA AGEN PIC AGEN JARINGAN_KANTOR NORTHERN SUMATERA ACEEH UTARA DEWANTARA ULEE PULO GAMPONG ULEE PULO 213IB0107P000076 INDI CELL INDIRA MAYA RISWADANA PENSION LHOKSEUMAWE NORTHERN SUMATERA ACEEH UTARA SEUNUDDON ALUE CAPLI DUSUN MATANG ARON 213IB0115P000048 DUA PUTRA MANDIRI RATNA JELITA PENSION LHOKSEUMAWE NORTHERN SUMATERA ACEH BESAR BAITUSSALAM BAET DUSUN KRUENG CUT 213IA0115P000031 KIOS NASI IBU BETA SURYANI PENSION BANDA ACEH NORTHERN SUMATERA ACEH BESAR BAITUSSALAM BAET JL LAKSAMANA MALAHAYATI 213IA0115P000039 KIOS WARKOP PAYONG 1903 HERI DARMANSYAH PENSION BANDA ACEH NORTHERN SUMATERA ACEH BESAR BAITUSSALAM BAET JL LAKSAMANA MALAHAYATI 213IA0115P005130 MOCHY CELL ERNI PENSION BANDA ACEH NORTHERN SUMATERA ACEH BESAR BAITUSSALAM BAET JL LAKSAMANA MALAHAYATI 213IA0115P010046 KIOS ARRAHMAN ARAHMAN KAUNUS PENSION BANDA ACEH NORTHERN SUMATERA ACEH BESAR BAITUSSALAM BAET JL LAKSAMANA MALAHAYATI 213IA0115P000026 KIOS ZAIMAN ZAIMAN NURDIN S.PT PENSION BANDA ACEH NORTHERN SUMATERA ACEH BESAR BAITUSSALAM CADEK JL LAKSAMANA MALAHAYATI 213IA0115P010008 ARITA NEW STEEL MASRI PENSION BANDA ACEH NORTHERN SUMATERA ACEH BESAR BAITUSSALAM CADEK JL LAKSAMANA MALAHAYATI 213IA0115P005091 USAHA HIJRAH SYAIF ANNUR PENSION BANDA ACEH NORTHERN SUMATERA ACEH BESAR BAITUSSALAM CADEK JL MALAHAYATI 213IA0115P005080 USAHA BARU T ISKANDAR PENSION BANDA ACEH NORTHERN SUMATERA ACEH BESAR BAITUSSALAM CADEK JL. LAKSAMANA MALAHAYATI 213IA0115P000004 PUTRA MAMA ANWARDI PENSION BANDA ACEH NORTHERN SUMATERA ACEH
    [Show full text]
  • BAB III LATAR BELAKANG BERDIRINYA KEMENTERIAN AGAMA DI INDONESIA A. Periodesasi Berdirinya Kementerian Agama 1. Masa Jepang Sete
    40 BAB III LATAR BELAKANG BERDIRINYA KEMENTERIAN AGAMA DI INDONESIA A. Periodesasi Berdirinya Kementerian Agama 1. Masa Jepang Setelah Jepang dapat mengontrol wilayah Indonesia, Jepang mulai mencari cara agar mendapat bantuan dari bangsa Indonesia, terutama komunitas Muslim dan pemimpin nasional, agar memperkuat posisinya di Indonesia. Pada mulanya, penguasa Jepang menyatukan pemimpin bangsa Indonesia: Soekarno, M. Hatta, Ki Hajar Dewantara dan K.H. Mas Mansur, pemimpin yang berperan semasa penjajahan Belanda dengan diberikan kepercayaan kepada mereka dalam mengontrol urusan negara, terutama menyiapkan dasar berdirinya Negara Republik Indonesia pada tahun 1945. Di samping itu, untuk mendapatkan simpati dari kalangan Muslim, bangsa Jepang mulai mengadakan kontak dengan ulama’. Dengan demikian, ulama’ kemudian muncul sebagai salah satu elemen yang sangat penting dalam perpolitikan bangsa Indonesia. Bangsa Jepang menyadari pentingnya mempunyai sebuah federasi yang memayungi segala bentuk organisasi keagamaan (Islam) sehingga seluruh pemimpin umat Islam berkumpul dan dapat disatukan, yang dengan demikian umat Islam lebih mudah diberdayakan guna membantu keinginan bangsa Jepang. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 41 Untuk itu bangsa Jepang memperbolehkan kembali berdirirnya MIAI pada tahun 1942, akan tetapi belum genap setahun, federasi ini dilarang dan kemudian diganti dengan Masyumi (Majelis Syuro Muslimin Indonesia) yang didirikan pada tanggal 24 Oktober 1943. Masyumi adalah federasi umat Islam yang bergerak di luar masalah perpolitikan. Sebagai figur utama pemimpinnya adalah K.H. Hasyim Asy’ari, akan tetapi kedudukan ini hanya sebatas penghormatan karena Hasyim Asy’ari tetap tinggal di pesantrennya, dan membiarkan anaknya K.H.
    [Show full text]