PROSEDUR PENANGANAN SURAT MASUK DAN SURAT KELUAR PADA PT BANK SUMUT KANTOR CABANG PEMBANTU USU MEDAN
TUGAS AKHIR
Disusun untuk Memenuhi Syarat Menyelesaikan Pendidikan Program Diploma 3
Oleh ALVIONITA BR SITEPU NIM 1605093013
PROGRAM STUDI ADMINISTRASI BISNIS JURUSAN ADMINISTRASI NIAGA POLITEKNIK NEGERI MEDAN
MEDAN 2019
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat, nikmat, dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga mampu menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul “ PROSEDUR PENANGANNAN SURAT
MASUK DAN SURAT KELUAR PADA PT. BANK SUMUT KANTOR CABANG
PEMBANTU USU MEDAN”. Tugas akhir ini dikerjakan demi memenuhi salah satu syaraat guna memproleh gelar Ahli Madya Jurusan Administrasi Niaga di Politeknik
Negeri Medan.
Penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa tugas akhir ini masih jauh dari kesempurnaa. Hal ini disebabkan keterbatasan penulis dari segi ilmu pengetahuaan, bahan atau data, dana dan wktu sehingga kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan tugas akhir ini.
Terselesaikannya tugas akhir ini tentunya tak lepas dari dorongan dan uluran tangan berbagai pihak. Oleh karena itu, tak salah kiranya bila penulis mengungkapkan rasa terima kasih dan apresiasi kepada:
1. M. Syahruddin, S.T., M.T, selaku Direktur Politeknik Negeri Medan.
2. Agus Edy Rangkuti, S.E., M.Si, selaku Ketua Jurusan Administrasi Niaga
Politeknik Negeri Medan.
3. Safaruddin, S.E., M.Si, selaku Sekretaris Jurusan Administrasi Niaga Politeknik
Negeri Medan.
4. Suri Purnami, S.E., MA, selaku Kepala Program Studi Administrasi Bisnis
Politeknik Negeri Medan.
5. Erwinsyah S, S.Si, M.Kom, selaku Sekretaris Program Studi Administrasi Bisnis
Politeknik Negeri Medan.
6. Netty, S.E.,M.Si, selaku dosen pembimbing 1 yang telah banyak memberikan
saran dalam menyelesaikan laporan ini.
7. Ika mary p, S.E.,M.Si, selaku dosen pembimbing 2 yang telah banyak
memberikan saran dalam menyelesaikan laporan ini.
8. Seluruh Dosen dan Pegawai Administrasi Jurusan Administrasi Niaga Politeknik
Negeri Medan.
9. Seluruh staf dan karyawan pada PT Bank Sumut Kantor Cabang Pembantu
USU Medan.
10. Teman-teman AB 6G dan yang telah ikut mendukung terkususnya persepupuan
, amekadapers , perkost lorong kabung dan bikini bottom.
Teristimewa penulis sampaikan kepada kedua orangtua tercinta, Ayahanda
Sarman Sitepu dan Ibunda Nurlinda br Sembiring yang sangat luar biasa dan banyak memberi bantuan, serta adik saya Rendy Prananta Sitepu yang memberikan motivasi, dan Ekel Rinalta Tarigan yang telah mendukung dan memberi motivasi kepada penulis.
Penulis berharap lapotan ini bermanfaat bagi seluruh pembaca dan khususnya mahasiswa Politeknik Negeri Medan Jurusan Administrasi Niaga
Program Studi Administrasi Bisnis.
Medan, Juli 2019 Penulis,
Alvionita Br Sitepu NIM:1605093013
ABSTRAK
Surat adalah alat komunikasi yang disampaikan secara tertulis, berisi bahan informasi berupa berita, laporan, pemberitahuan, perintah, pesanan, keputusan, undangan dan permohonan, yang lazimnya harus dikirimkan atau disampaikan kepada pihak lain. Mengingat begitu pentingnya peran sebuah surat bagi suatau perusahaan, maka sudah selayaknya dibutuhkan pengeloilaan surat yang baik dan benar. Apabila penanganan surat tidak dilakukan dengan baik, maka akan menimbulkan masalah yang nantinyadapat merugikan perusahaan. Tugas akhit ini membahas tentang Prosedur Penanganan Surat Masuk danh Surat Keluar pada PT Bank Sumut Kantor Cabang Pembantu USU Medan. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah dengan metode wawancara dan observasi. Pada metode wawancara ini penulis langsung melakukan wawancara kepada pegawai PT. Bank Sumut Kantor Cabang Pembantu USU Medan. Observasi yaitu mengadakan pengamatan secara langsung terhadap objek yang ada hubungannya dengan judul yang diambil penulis. Sedangkan data dianalisis dengan menggunakan teknik analisis data deskriptif. Hasil analisis data menunjukkan bahwa prosedur surat masuk pada PT. Bank Sumut Kantor Cabang Pembantu USU Medan terdiri dari penerimaan surat, penyortiran surat, pencatatan surat, pengarahan surat dengan menggunakan buku ekspedisi dan penyimpanan surat. Prosedur penanganan konsep, persetujuan konsep, pemberian nomor surat, pengetikan konsep, penandatanganan surat, pemberian cap stempel perusahaan, pencatatan surat keluar, pengiriman surat.
Kata Kunci: prosedur, surat masuk, surat keluar
v
ABSTRACT
Letter is a communication stuff expressed in writing, contain information material in the from of news, reports, notices, commands, orders, decisions, invitations and requests, which typically must be sent or delivered to the other party. Given the important role of a letter isn’t done properly, it will cause issues that would cause problems. This final task is discussing about the handling of the incoming and outcoming letter at PT. Bank Sumut Kantor Cabang Pembantu USU Medan Data collection method used is by interview and observation. In the interview method, the writer made direct interview to secretary at PT. Bank Sumut Kantor Cabang Pembantu USU Medan. Observation is conducting a direct observation to the object that has to do with the title taken by the author. While the data is analyzed using data descriptive analysis techniques. The results of the data analysis showed that the handling incoming letter at PT. Bank Sumut Kantor Cabang Pembantu USU Medan receiving letters, sorting letters. Handling outcoming letter drafting of letter numbers, concept handling procedures, signing of letters, stamping of companies, recording of outgoing mail, sending letters.
Keywords: Procedure , Incoming letter, Outcoming letter
vi
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PERSETUJUAN ...... i LEMBAR PENGESAHAN ...... ii KATA PENGANTAR ...... iii ABSTRAK ...... v ABSTRACT ...... vi DAFTAR ISI ...... vii BAB 1 PENDAHULUAN ...... 1
1.1. Alasan Pemilihan Judul Tugas Akhir ...... 1 1.2. Rumusan Masalah Tugas Akhir ...... 2 1.3. Tujuan Penulisan Tugas Akhir...... 3 1.4. Manfaat Penulisan Tugas Akhir...... 3 1.5. Sistematika Penulisan Tugas Akhir ...... 3
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ...... 5
2.1 Pengertian Surat ...... 5 2.2 Fungsi Surat ...... 7 2.3 Kelebihan Dan kekurangan Surat...... 9 2.4 Syarat-Syarat Surat Yang Baik...... 10 2.5 Prosedur Penanganan Surat Masuk ...... 10 2.6 Prosedur Penanganan Surat Keluar ...... 19
BAB 3 METODE PENELITIAN ...... 28
3.1. Cara Pengumpulan Data ...... 28 3.2. Jenis Sumber Data ...... 29 3.3. Teknik Analisis Data ...... 30
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN ...... 31
4.1 Gambaran Umum Perusahaan ...... 31 4.1.1. Sejarah Berdirinya Perusahaan ...... 31
vii
4.1.2. Visi dan Misi PT. Bank Sumut ...... 36 4.1.3. Logo dan Makna PT. Bank Sumut ...... 37 4.1.4. Struktur Organisasi ...... 38 4.2 Prosedur Penanganan Surat Masuk dan Surat Keluar Pada PT Bank Sumut ...... 39 4.2.1. Prosedur Penanganan Surat Masuk ...... 40 4.2.2. Prosedur Penanganan Surat Keluar ...... 42
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN ...... 47
5.1. Simpulan ...... 47
5.2. Saran ...... 47
DAFTAR PUSTAKA ...... 49 LAMPIRAN
viii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Alasan Pemilihan Judul Tugas Akhir
Komunikasi adalah proses penyampaian informasi dari pengirim
(komunikator) kepada penerima (komunikan) informasi yang disampaikan dapat berupa berita, ide gagasan, kesan, atau maksud lainnya.
Komunikasi sangatlah diperlukan oleh semua pihak termasuk perusahaan, baik di dalam perusahaan maupun di luar perusahaan sebagai alat untuk dapat menjalin kerja sama yang baik dalam menyelesaikan pekerjaan.
Dalam perusahaan, komunikasi dapat dilakukan dengan cara lisan dan tulisan.Komunikasi lisan adalah komunikasi yang dilakukan secara bertatap muka ataupun langsung dengan lawan bicara, sedangkan komunikasi tertulis dilakukan biasanya dengan menggunakan memo atau surat. Alat komunikasi sangat banyak jenis dan macamnya. Khusus dalam komunikasi tulis, salah satu media yang paling banyak dipakai adalah surat.
Surat adalah alat komunikasi penyampaian informasi secara tertulis dari satu pihak lain dengan persyaratan tertentu. Adapun bukti tertulis akan sangat membantu ingatan karena kemampuan otak manusia. Bukti tertulis, termasuk surat dapat dijadikan arsip yang manfaatnya sebagai dokumentasi historis tidak perlu diragukan lagi. Surat juga jauh lebihhemat dari segi biaya dan jauh lebih menjamin kerahasiaan dan ketepatan isinya karena surat memakai amplop tertutup. Di dalam perusahaan, surat
1
2
mempunyai peranan yang sangat penting dalam proses pekerjaan di dalam kantor.
Penggunaan surat dalam proses pekerjaan kantor di dasari karenamemiliki keunggulan sebagai bukti otentik yang memiliki identitas yang jelas, yaitu tanda tangan asli dan stempel (identitas resmi lembaga asli). Penyampaian maksud melalui surat terasa lebih formal jika dibandingkan dengan penyampaian secara lisan. Hal-hal sukar dibicarakan dalam komunikasi lisan dapat dikemukakan dengan lebih leluasa di dalam surat karena antara pengirim dan penerima tidak saling betatap muka.
Pentingnya peranan surat mengharuskan adanya pengelolaan surat yang tepat di suatu perusahaan. Oleh karena itu, pengelolaan surat harus dilakukan dengan baik dan benar agar pekerjaan di perusahaan tersebut akan terlaksana dengan baik dan selesai dan segera.
Begitu juga dengan PT Bank Sumut KCP USU Medan. Banyaknya surat yang masuk dan keluar untuk diproses baik dari dalam perusahaan maupun dari luar perusahaan yang akan diselesaikan dengan segera.
Sehubungnya dengan hal ini, akan dibahas sistem pengelolaan surat masuk dan surat keluar pada bagian Administrasi dan Umum PT Bank
Sumut KCP USU Medan, untuk pengelolaan surat yang lebih baik.
1.2 Rumusan Masalah Tugas Akhir
Berdasarkan uraian di atas, rumusan masalahnya adalah bagaimana prosedur penanganan surat masuk dan surat keluar pada PT Bank Sumut
Kantor Cabang Pembantu USU Medan ?
3
1.3 Tujuan Penulisan Tugas Akhir
Tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui prosedur penanganan surat masuk dan surat keluar pada PT Bank Sumut Kantor
Cabang Pembantu USU Medan.
1.4 Manfaat Penulisan Tugas Akhir
Manfaat yang diharapkan dalam penulisan ini adalah :
1. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan dalam pengelolaan surat
masuk dan surat keluar.
2. Sebagai bahan masukan kepada PT Bank Sumut Kantor Cabang
Pembantu USU Medan, dalam proses pengelolaan surat masuk dan
surat keluar.
3. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan kepada pembaca dalam
pengelolaan surat masuk dan surat keluar.
4. Sebagai bahan referensi bagi penulis selanjutnya yang akan
membahas judul yang sama.
1.5 Sistematika Penulisan Tugas Akhir
Materi yang akan dibahas dalam penulisan Tugas Akhir ini lebih sistematis dan terarah, maka dibagi kedalam lima bab dimana masing- masing terbagi dari sub-sub bab. Adapun sistematika penulisan tugas akhir ini adalah:
BAB 1 PENDAHULUAN
Bab ini diuraikan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penulisan dan sistematika penulisan tugas akhir
4
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini penulis menguraikan teori-teori yang bersumber dari pustaka dan buku-buku yang berhubungan mengenai laporan yang ditentukan.
Bab ini berisikan tentang Pengertian Surat, Fungsi Surat,Prosedur
Penanganan Surat Masuk, dan Surat Keluar.
BAB 3 METODE PENELITIAN
Bab ini dijelaskan tentang metode penelitian yang dilakukan dalam menyelesaikan tugas akhir ini. Adapun metode yang digunakan dalam menyelesaikan tugas akhir ini adalah metode penelitian lapangan dengan melakukan wawancara dan observasi serta mengunakan metode kepustakaan.
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
Bab ini menguraikan tentang Gambaran Umum Perusahaann,
Sejarah Singkat Perusahaan, Visi dan Misi, Makna Logo, Struktur
Organisasi, Prosedur penanganan surat masuk dan surat keluar pada PT
Bank Sumut Kantor Cabang Pembantu USU Medan.
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN
Bab ini tentang simpulan dari hal-hal penting dan bermanfaat yang telah dirangkum pada bab-bab sebelumnya. Dari simpulan tersebut dapat diperoleh saran yang mungkin berguna bagi PT Bank Sumut Kantor
Cabang Pembantu USU Medan dan semau pihak.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Surat
Surat adalah salah satu bentuk sarana komunikasi tertulis yang menghubungkan antara 2 pihak atau lebih. Pada sebuah surat, si pembuat surat dapat menyampaikan maksut dan tujuannya kepada pihak yang dia kirimi surat tersebut.
Surat adalah alat untuk menyampaikan informasi dan maksut tertentu secara tertulis. Akan tetapi, tidak semua informasi dan maksut yang tertulis itu dapat disebut surat. Artikel, makalah, skripsi, laporan penelitian, dan sejenisnya tentu tidak dapat digolongkan kedalam surat.
Dengan demikian, isi surat terbatas pada pemberitahuan, pertanyaan, permintaan, pertimbangan, penugasan, keputusan, perjanjian, lamaran, penolakan, dan sejenisnya (Yanti, 2016:162).
Surat secara umum dapat dikantakan adalah alat untuk menyampaikan suatu maksud secara tertulis. Batasan tersebut mengandung pengertian yang sangat luas karena banyak sekali maksud yang dapat dituangkan secara tertulis, misalnya karangan berupa artikel, makalah, skripsi, dan buku. batasan perlu diperjelas lagi dengan penekanan bahwa maksud yang disampaikan melalui surat dan berupa permintaan, pertanyaan, pertimbangan, lamaran, dan sebagainya (Finoza,
2017:3).
5
6
Menyatakan surat adalah segala bentuk surat yang digunakan dalam hubungan dengan kegiatan-kegiatan dinas dan lembaga atau instansi
(Saraswati, 2015:11). Surat ini juga harus menggunakan format baku dan dengan bahasa indonesia yang lebih baik dan benar, serta menggunakan bentuk-bentuk ejaan yang disempurnakan.
Berdasarkan uraian di atas dapat didefenisikan bahwa surat adalah informasi tertulis yang dapat dipergunakan sebagai alat komunikasi tulis yang dibuat dengan persyaratan tertentu.
Menurut Yanti, (2016:162) dasar pemakaiannya, surat terbagi atas:
1. Surat keluarga atau surat pribadi, yaitu surat menyurat yang bersifat
kekeluargaan dalam pergaulan sehari - hari. Contoh : surat yang
dikirimkan untuk sahabat kita.
2. Surat niaga adaalah surat – menyurat yang ditulis oleh orang/badan
yang bergerak dalam dunia usaha, dunia bisnis, dalam lapangan
perniagaan. Contoh : surat permintaan, surat penawaran, surat
pesanan, surat tagihan, dan sebagainya.
3. Surat dinas adalah surat yang isinya berhubungan dengan masalah –
masalah kedinasan. Contoh : surat pemberitahuan, surat undangan
dinas, surat keputrusan, dan surat peringatan.
4. Surat resmi adalah surat yang sifatnya resmi dan mempunyai
kekuatan hukum. Surat jenis ini dapat digunakan sebagai bukti
pengadilan. Contoh : surat kuasa, surat lamaran, surat perjanjian jual
beli, surat perjanjian sewa – menyewa, dan sebagainya.
7
2.2 Fungsi Surat
Perkembanga teknologi terutama pada peralatan komunuikasi seperti telepon, radio, televisi, bahkan internet, namun pada perusahaan masih memanfaatkan surat dalam kegiatannya. Melalui surat perusahaan memiliki dokumen atau bukti tertulis atas suatu kegiatan karna surat memiliki tanda tangan dan stempel, sehingga menjamin keaslian pembuatannya. Menurut Priansa (2014, 177) fungsi surat adalah:
1. Alat Dokumentasi
Surat berfungsi sebagai alat dokumentasi apabila surat dijadikan
sebagai alat pemberian atau pengmpulan bukti – bukti ataupun
keterangan. Surat dijadikan sebagai alat dokumentasi apabila terjadi
perselisihan atau perbedaan pendapat antara dua pihak, misalnya
suatu instansi dengan instansi lain, antara suatu instansi dengan
seseorang, antara seseorng dengan orang lain, dan sebagainya.
2. Alat Pengingat
Surat dapat digunakan sebagai alat pengingat masa lalu dan
pendokumentasian secara tertulis sesuatu yang mungkin telah terjadi.
Misalnya, untuk penyelesaian suatu masalah, pegawai kantor harus
membuka kembali arsip yang berhubungan dengan hal yang
berkaitan dengan masalah tersebut karena pemimpin ataupun
pegawai kantor telah lupa akan hal tersebut.
3. Bukti Historis
Dalam perkembangannya sebuah organisasi mesalnya, tentunya
mengalami perubahan dari masa ke masa jika pihak tertentu ingin
8
mengetahui perubahan – perubahan dalam organisasi itu (maju
mundurnya organisasi itu), maka dapat menggunakan surat- surat
tertentu sebagai sumbernya, baik surat-surat yang masih relatif baru.
Surat - surat tersebut banyak yang merupakan rekaman keadaan
organisasi itu ada masa- masa tertentu sehingga dapat diketahui
perubahan – perubahaanya dari masa ke masa.
4. Pedoman Pelaksanaan Pekerjaan
Pejabat instansi menggunakan surat sebagai pedoman pelaksanaan
pekerjaan bagi para pegawai. Penggunaan surat sebagai pedoman
pelaksanaan pekerjaan bertujuan agar semua kegiataan, baik dalam
maupun di luar instansi, dapat terlaksana dengan lancar dan baik.
Surat yang berfungsi sebagai pedomaan pelaksanaan pekerjaan
biasanya dibuat dalam bentuk surat edaran atau instruksi, surat
keputusan, nota tugas, dan sebagainya.
5. Duta penulis
Terbatasnya waktu dan kesibukan yang tidak dapat dihindari penulis
sering menggunakan surat sebagai duta atau wakilnya untuk
menyampaikan maksud, kepentingan, maupun keinginannya kepada
pembaca. Dengan demikian penulis tidak perlu bertemu muka dengan
pembaca surat. Sebagai duta penulis, surat dianggap mencerminkan
keadaan mentalitas, jiwa, pemikiran, dan kondisi yang melingkupi
penulisnya, dengan harapan pembaca mampu memahaminya.
9
2.3 Kelebihan Surat dan Kekurangan Surat
Surat sangat berperan penting di dalam suatu lembaga-lembaga pemerintahan, dan perusahaan. Adapun kelebihan surat adalah:
1. Surat sebagai bukti yang tertulis
2. Daya jangkau yang sangat luas
3. Bersifat formal dan efektif
4. Bisa dijadikan bukti hitam di atas putih
5. Surat sebagai salah satu otak kegiatan suatu kantor
6. Surat sebagai media komunikasi yang lisan
7. Surat sebagai barometer
Kekuranggan surat menurut Yatimah, (2015:172) di antaranya:
1. Susunan surat yang ruwet.
2. Kalimat yang tidak lengkap, berbelit-belit, dan bertele-tele.
3. Kata-kata dalam kaliamat tidak jelas dan terpotong-potong.
4. Pemakaian istilah-istilah yang tidak tepat.
5. Tata bahasa yang tidak tepat.
6. Pemakaian huruf besar yang tidak tepat.
7. Pengungkapan gagasan yang tidak sopan atau terlalu memuji, kasar
atau terlalu merendah.
8. Pengetikan yang ceroboh, huruf bertumpuk, dan kotor.
Kekurangan – kekurangan itu menimbulkan beberapa akibat berikut.
1) Berita yang dikomunikasikan tidak sampai atau terlambat sampai
ke tujuan.
10
2) Berita yang dikomunikasikan tidak dipahamioleh penerima surat.
3) Penerima salah menafsirkan sehingga salah mengambil keputusan.
Berita tidak ditanggapi sebagaimana mestinya, atau bahkan tidak ditanggapi sama sekali.
2.4 Syarat-Syarat Untuk Surat Yang Baik
Finoza,(2017:60) menjelaskan bahwa surat yang baik mempunyai kriteria dan ciri-ciri umum . Syarat-syarat surat yang baik adalah
1. Menggunakan kertas surat yang tepat dari segi ukuran, jenis dan warna
sesuai dengansurat yang akan ditulis.
2. Menggunakan bentuk surat yang standar.
3. Menggunakan bahasa Indonesia baku.
4. Menggunakan gaya bahasa yang lugas.
5. Menggunakan bahasa yang jelas.
6. Menggunakan bahasa yang sopan dan hormat.
2.5 Prosedur Penanganan Surat Masuk
Prosedur penanganan surat masuk adalah semua kegiatan yang dilakukan sejak penerimaan surat masuk, pengelolahan/penyelesaian hingga surat tersebut tersimpan. Ada dua macam penanganan surat masuk, yaitu sistem buku agenda dan sistem kartu kendali.
11
1. Penanganan surat masuk sistem buku agenda
Buku agenda adalah suatu buku yang dipergunakan untuk mencatat
surat-surat masuk dan keluar dalam satu tahun. Petugas yang
mengagendakan surat disebut agendaris.
Buku agenda ada 3 macam;
a. Buku agenda tunggal/campuran adalah buku agenda yang
dipergunakan untuk mencatat surat masuk dan keluar sekaligus
berurutan pada tiap halaman
b. Buku agenda berpasanagn adalah buku agenda yang
dipergunakan untuk mencatat surat masuk di halaman sebelah kiri
dan surat keluar di sebelah kanan, atau sebaliknya dengan nomor
urut sendiri-sendiri.
c. Buku agenda kembar adalah buku agenda yang dipergunakan
untuk mencatat surat masuk dan surat keluar disediakan buku
sendiri- sendiri.
Prosedur penanganan surat masuk sistem buku agenda adalah
sebagai berikut:
a. Penerimaan Surat
Penerimaan surat dapat dilakukan oleh mereka yang biasanya
bekerja di bagian depan kantor atau front office, seperti satpam
dan resepsionis (receptionist). Bahkan ada diperusahaan yang
kecil penanganan suratnya dilakuakan oleh resepsionis juga.
Karena tempat mereka memang ada di pintu masuk suatu kantor,
maka apabila ada surat yang masuk, baik yang diantar oleh
12
petugas pos maupun oleh kurir, merekalah yang sering kali
menerimna surat.
Tugas penerima surat adalah;
1) Mengumpulkan setiap surat yang masuk.
2) Meneliti ketepatan alamat
3) Menandatangani bukti pengiriman bahwa surat sudah
diterima. Jangan sampai ada surat yang salah alamat. jika
alamat tidak tepat, maka surat itu harus dikembalikan
kepada petugas pos atau kurir. Tetapi jika sudah tepat maka
surat itu harus diberikan kepada petugas di bagian tata
usaha atau bagian administrasi. b. Penyortiran Surat
Setelah surat diterima dari resepsionis selanjutnya surat dipisahkan
berdasarkan alamat yang dituju. jika surat itu untuk perseorangan
dan menyangkut masalah pribadi, maka surat dapat diberikan
langsung kepada alamat yang dituju, tetapi apabila surat itu
merupakan surat dinas karena menyangkut kepentingan
perusahaan/organisasi, maka surat tersebut harus diproses lebih
lanjut. c. Pencatatan Surat
Pencatatan dilakukan dengan menggunakan buku agenda.
Petugas dapat membuka dan membaca surat untuk mengetahui
apakah surat tersebut merupakan surat dinas biasa, penting atau
rahasia. Untuk surat rahasia, petugas tidak diperbolehkan
13
membaca surat, kecuali sudah diizinkan oleh pimpinan. Pencatatan
ini sangat penting dilakukan, karena dapat diketahui volume surat
masuk setiap hari, minggu, bulan, dan tahun. Juga memudahkan
dalam penyimpanan sehingga surat akan lebih mudah ditemukan.
Setelah dicatat selanjutnya petugas membubuhkan stempel
agenda sebagai tanda bahwa surat sudah dicatat. Kemudian
petugas memberikan surat tersebut kepada pimpinan dengan
melampirkan lembar disposisi untuk mencatat instruksi pimpinan
berkaitan dengan penanganan atau proses selanjutnya dari surat
tersebut. d. Pengarahan Surat
Pengarahan surat adalah menentukan siapa saja yang selanjutnya
akan memproses surat berkaitan dengan permasalahan surat.
Pengarahan surat dilakukan oleh pimpinan, karena pimpinanlah
yang akan bertanggung jawab terhadap penanganan surat
tersebut. Pimpinan dapat menuliskan instruksinya pada lembar
disposisi, dan menuliskan siapa yang harus memproses surat
tersebut.
Lembar disposisi adalah lembar isian untuk mencatat instruksi dari
pimpinan berkaitan dengan proses tindak lanjut dari surat yang
diterima dari pihak lain. Orang yang ditunjuk oleh pimpinan untuk
menindaklanjuti surat yang dimaksud akan menangani surat
berdasarkan instruksi pimpinan tersebut.
14
e. Penyampaian Surat
Jika pimpinan sudah menuliskan instruksinya di lemhar disposisi,
maka surat tersebut berikut lembar disposisinya diberikan kepada
prang yang ditunjuk oleh pimpinan yang telah ditulis di lembar
disposisi. Jika prang yang dimaksud tersebut lebih dari satu,
sebaiknya surat tersebut diperbanyak sehingga setiap prang yang
ditunjuk akan mendapatkan salinan suratnya. Saat surat tersebut
diberikan kepada prang yang telah ditunjuk, maka yang menerima
harus menandatangani bukti penerimaan di buku ekspedisi intern.
Buku ekspedisi ada dua macam, yaitu:
1) Buku ekspedisi intern adalah buku yang digunakan untuk
mencatat penyampaian/pengiriman, distribusi surat yang
disampaikan di dalam lingkungan organisasi/perusahaan
sendiri. Berikut merupakan contoh tabel pada buku ekspedisi
intern
Contoh buku ekspedisi intern dapat di lihat padaa lampiran 2
2) Buku ekspedisi ekstern adalah buku yang digunakan untuk
mencatat penyampaian/pengiriman/distribusi surat kepada
pihak lain di luar organisasi/perusahaan.
contoh tabel buku ekspedisi ekstern dapat dilihat pada lampiran
2
15
f. Penyimpanan Surat
Jika surat sudah selesai diproses, maka surat asli harus diserahkan
kepada bagian tata usaha untuk disimpan dengan menggunakan
sistem penyimpanan tertentu, seperti sistem abjad. sistem subjek,
sistem wilayah, sistem tanggal, atau sistem nomor.
2. Prosedur Penanganaan Surat Masuk Sistem Kartu Kendali
Kartu kendali adalah Lembar isian yang digunakan untuk
pencatatan, penyampaian, dan penyimpanan surat yang sifatnya
penting, sehingga bila surat diperlukan dapat dengan mudah
ditemukan kembali.
Pada system kartu kendali perlu dilakukan pengelompokan surat
antara lain surat penting, surat rahasia dan surat biasa. Lembar
kartu kendali terdiri atas 3 warna yaitu: Lembar 1 berwarna kuning,
Lembar 2 berwarna hijau dan Lembar 3 berwarna merah.
a. Penerimaan Surat
Sebelumnya telah dibuat ketentuan atau peraturan di tiap
instansi bahwa semua surat masuk dan keluar diterima melalui
satu pintu, yaitu unit kearsipan. Hal ini akan lebih memudahkan
untuk kontrol dan pengawasannya.
Dalam pelaksanaannya, kalau suatu unit kerja memerlukan
kecepatan dalam memproses surat keluar tersendiri sampai
dengan penyampaiannya ke instansi lain dilaksanakan sendiri.
Hal ini dapat dilakukan, asalkan dua kartu kendali diserahkan
16
kepada unit kearsipan, sehingga unit kearsipan selalu
mengetahui pula apa yang telah dilaksanakan.
Tugas penerima surat (juru terima surat) adalah sebagai berikut.
1) Menerima surat masuk dari instansi lain dan
menandatangani surat pengantarnya, serta membubuhi cap
tanggal pada sampul surat.
2) Menyortir surat masuk tersebut berdasarkan tanda yang
terdapat pada sampul antara lain surat kilat, surat segera,
surat pribadi, surat salah alamat, dan surat rahasia.
3) Menyerahkan surat tersebut ke pencatat surat.
4) Menerima surat keluar dari instansi sendiri untuk dikirimkan
melalui pos atau kurir. b. Pencatat Surat
Surat-surat yang diterima oleh pencatat dinilai menjadi tiga
kategori, yaitu surat penting, biasa, atau rahasia. Kegiatan ini
memerlukan pemikiran yang tajam, mengerti segala persoalan
dalam lingkungan instansinya, dan harus teliti.
Untuk surat yang penting, maka dicatat menggunakan kartu kendali rangkap tiga. Untuk surat yang biasa menggunakan lembar pengantar surat biasa. Surat rahasia menggunakan lembar pengantar surat rahasia.
Tugas mencatat surat bukanlah tugas yang mudah, sebab petugas pencatat harus dapat benar-benar menentukan indeks dan kode secara tepat. Kalau petugas pencatat tersebut sukar menentukan
17
indeks dan kode, sebaiknya dikosongkan dulu dan diserahkan kepada pengarah (atasan) untuk mengisi kolom tersebut. Kalau memang diperlukan kecepatan dan volume surat penting banyak sekali, maka pencatatan kartu kendali dapat dilakukan oleh heberapa petugas lain yang juga telah terlatih.
Tugas pencatat surat (juru catat surat) adalah sebagai berikut.
1. Mencatat surat penting menggunakan kartu kendali, surat biasa
dengan lembar pengantar surat biasa, surat rahasia
menggunakan lembar pengantar surat rahasia.
2. Menentukan kode klasifikasi dan indeks surat, serta unit
pengolah pada kartu kendali.
3. Mengambil kartu kendali I sebagai pengganti buku agenda,
kemudian KK I diserahkan ke penata arsip.
4. Menyatukan kartu kendali II dan III serta surat dengan penjepit
kertas, dan mengarahkannya ke pengarah surat. c. Pengarahaan atau Pengendalain Surat
Petugas pengarah surat adalah pimpinan pada unit kearsipan
(misalnya: Kepala Tata Usaha). Tugas pengarah surat antara
lain sehagai berikut.
1. Menerima surat yang telah dilampiri kartu kendali II dan III,
serta memaraf KK III sebagai bukti surat sudah diterima.
2. Menentukan arah surat, kepada siapa atau ke unit mana
surat diteruskan.
18
3. Mengisi kolom indeks, kode, dan pengolah pada kartu
kendali.
4. Mengambil kartu kendali II dan disimpan disimpan di kotak
kartu kendali yang berfungsi sebagai alat pengendali surat
dan setelah satu tahun dijilid.
5. Meneruskan surat beserta kartu kendali III kepada unit
pengolah/unit kerja.
6. Menerima Surat yang sudah selesai diproses oleh unit
pengolah dan menukar KK II dengan KK III
7. Menyerahkan surat yang sudah selesai diproses ke penata
arsip/arsiparis, dan menukar KK III dengan KK I. d. Penyampaian surat ke unit pengolah
Tata usaha unit pengolah. Tugasnya adalah sebagai berikut.
1. Menerima surat dan kartu kendali III serta memarafnya
sebagai bukti hahwa surat sudah diterima.
2. Membuat dua lembar disposisi, kemudian melampirkan surat
berikut lembar disposisi 1 dan 2 serta KK III untuk
disampaikan kepada pimpinan unit pengolah.
3. Menerima kembali surat, kartu kendali III dan lembar
disposisi I dan II yang telah diisi oleh pimpinan unit pengolah.
4. Menyimpan kartu kendali III dan meneruskan surat berikut
dengan lembar disposisi kepada pelaksana sesuai instruksi
yang ada di disposisi. Surat asli dan lembar disposisi II
19
disimpan sementara di unit pengolah, sedangkan salinan
surat dan lembar disposisi I diteruskan ke pelaksana surat.
5. Menerima surat dan lembar disposisi 1 kembali dari
pelaksana, jika surat tersebut sudah selesai diproses, untuk
kemudian disimpan beberapa lama. Jika surat tersebut
sudah menurun nilai gunanya (in-aktif), maka surat berikut
kartu kendali III diserahkan kepada penata arsip dan ditukar
dengan kartu kendali II, sebagai bukti hahwa surat disimpan
di unit kearsipan oleh penata arsip.
e. Penyimpanan atau penataan arsip
Tugas penata arsip (arsiparis) adalah sebagai berikut.
1. Menerima kartu kendali I yang telah diparaf tata usaha unit
pengolah dan disimpan di kotak kartu kendali sebagai bukti
bahwa surat sedang diproses di unit pengolah.
2. Menerima surat yang sudah selesai diproses oleh unit
pengolah dan menukar kartu kendali 1 dengan kartu kendali
3.
3. Menyimpan surat dengan menggunakan sistem tertentu
2.6 Prosedur Penanganan Surat Keluar
Surat keluar adalah surat yang dibuat/dikirimkan oleh suatu instansi/kantor kepada pihak lain, balk perseorangan, kelompok maupun suatu lembaga
Surat keluar dapat disebabkan tiga faktor antara lain sebagai berikut.
20
1. Surat keluar merupakan jawaban dari adanya surat masuk yang
diterima.
2. Surat keluar merupakan kebutuhan, misalnya kantor ingin mengundang
rapat, maka dibuat surat undangan rapat.
3. Surat keluar memberikan informasi, misalnya surat pemberitahuan,
surat edaran.
Prosedur penanganan surat keluar dapat dilakukan dengan dua sistem yaitu. Sistem buku agenda dan sistem kartu kendali.
1. Penanganan surat keluar sistem buku agenda
a. Pembuatan Konsep
Konsep surat sering disebut sebagai draft. Saat pengetikan belum
menggunakan komputer (masih menggunakan mesin tik manual
atau mesin tik elektrik) untuk membuat surat harus dibuat dulu
konsepnya secara tertulis, di atas kertas bergaris/kertas
buram/lembar konsep surat. Hal ini karena jika langsung diketik
terjadi hanyak kesalahan. Saat ini mesin tik sudah tidak lagi
menjadi alat yang populer karena sudah digantikan oleh komputer
yang lebih canggih. Konsep yang ditulis tangan pun kini sudah
mulai ditinggalkan, konsep surat sudah langsung diketik dengan
komputer. Namun demikian, masih ada yang tetap menggunakan
cara yang lama dengan membuat konsep ditulis tangan, kemudian
diketik menggunakan komputer.
21
Walaupun hanya konsep, namun pembuatan konsep sebaiknya
juga dibuat dengan balk, disusun secara lengkap sesuai dengan
aturan pembuatan surat, dengan bagian-bagiar surat dibuat
lengkap, termasuk juga bentuk suratnya, sehingg; tidak terjadi
banyak perbaikan atau revisi pada saat pengetika
Pembuatan konsep dapat dilakukan secara:
1. Sentralisasi : dipusatkan pada unit tertentu yang menangani
kegiatan administrasi persuratan;
2. Desentralisasi : dibuat oleh masing-masing unit atau bagian
tertentu sesuai dengan kebutuhar masing-masing. b. Persetujuan Konsep
Jika konsep surat dibuat oleh konseptor atau bawahan, maka
konsep tersebut harus mendapatkan persetujuan dari pimpinan.
Tujuannya adalah memeriksa apakah konsep surat tersebut sudah
sesuai atau perlu diperbaiki atau dikoreksi. Bila konsep sudah
mendapat persetujuan dari pimpinan, maka pimpinan akan
memberi tanda/paraf (acc) pada konsep tersebut. c. Pencatatan Surat
Konsep surat yang sudah mendapatkan persetujuan dari pimpinan,
selanjutnya dicatat ke dalam buku agenda surat keluar untuk
diregistrasi atau didaftarkan. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan
nomor surat dari agendaris sesuai dengan aturan pemberian nomor
surat yang berlaku di kantor tersebut. Format buku agenda dan
22
cara pengisiannya dapat lihat pada materi pengurusan surat masuk
sistem buku agenda.
d. Pengetikan Konsep Surat
Konsep surat yang telah mendapatkan persetujuan pimpinan dan
mempunyai nomor surat, selanjutnya dapat diserahkan kepada juru tik
untuk diketik dengan rapi. Jangan lupa untuk mengetik juga sampul
surat yang akan digunakan.
e. Pemeriksaan Pengetikan
Sekretaris harus memeriksa pengetikannya sebelum surat tersebut
diprint atau dicetak, jangan sampai ada kesalahan pengetikan sekecil
apa pun, walau pun hanya satu huruf sekali pun. Apalagi jika berupa
angka-angka, harus diteliti, karena beda angka adalah kesalahan
fatal. Bahkan konseptor harus memeriksa juga pengetikan tersebut,
sehingga benar-benar sesuai dengan konsepnya. Selain itu,
konseptor memberikan parafnya dengan pensil pertanda surat sudah
sesuai dengan konsep. f. Penandatangan Surat
Setelah surat sudah selesai diketik dengan rapi, maka pejabat yang
berwenang atau bertanggungjawab terhadap surat tersebut dan
membubuhkan tanda tangan di atas nama terang. g. Pemberian Cap Dinas
Surat yang telah ditandatangani oleh penanggungjawab, selanjutnya
diberi cap dinas/stempel sebagai tanda syahnya surat. Surat yang
tidak ada cap dinas/stempel akan diragukan keabsahannya.
23
Pemberian cap dinas dibubuhkan di sebelah kiri tanda tangan dengan
menyinggung sedikit dari tanda tangan tersebut. h. Melipat Surat
Surat yang asli dikirim ke alamat yang dituju dengan dilipat secara rapi
menggunakan aturan melipat surat. Serrientara itu, tembusannya atau
lembar ke-2 disimpan sebagai arsip, tanpa dilipat, karena akan
disimpan dalam map/folder di laci filling cabinet. Untuk surat yang
nantinya akan dimasukkan ke dalam sampul berukuran besar, tidak
perlu dilipat. Melipat surat harus juga memperhatikan ukuran sampul
yang akan digunakan. i. Penyampulan Surat
Surat yang telah dilipat rapi selanjutnya dimasukkan ke dalam sampul
yang telah disediakan dan direkatkan dengan lem secara rapi.
Perhatikan juga hal-hal berikut.
1. Gunakan kop surat juga untuk sampul surat.
2. Cantumkan nomor surat bila diperlukan
3. Jika sampul tidak menggunakan kop surat, harus dibubuhkan
cap dinas/stempel pada sampul di sebelah kiri.
4. Perangko secukupnya.
5. Pengiriman Surat j. Jasa pengiriman surat merupakan suatu hal yang tidak dapat
dipisahkan dalam proses prosedur pengurusan surat, balk surat
masuk/surat keluar. Oleh karena itu, dibutuhkan jasa pengiriman surat
yang tepat. Hal yang perlu diperhatikan dalam menggunakan jasa
24
pengiriman surat. Jenis surat, infomasi yang tercantum dalam surat, tunjuan/alamat surat, volume/banyaknya surat.
Pengiriman surat dapat dilakukan dengan empat cara berikut.
1. Melalui kurir, yaitu orang/pegawai yang ditugaskan untuk
mengantar langsung surat kepada alamat yatud -ju-Saat
menyerahkan suraflpada orang yang dituju, petugas kurir
meminta tanda tangan si penerima bahwa surat sudah
disampaikan dengan menggunakan Buku Ekspedisi Ekstern.
2. Melalui pos, surat diantar langsung ke kantor pos dan
diserahkan ke petugas pos dengan menggunakan Buku
Ekspedisi Ekstern untuk meminta cap pos setempat bahwa
surat sudah dikirim melalui pos. Jika hanya dimasukkan ke
kotak pos yang tersedia di tempat umum, cukup dicatat saja
dalam buku ekspedisi hahwa pengiriman dilakukan melalui
kotak surat.
3. Melalui perusahaan jasa pengiriman (DHL, TIKI, FEDEX,
dan sebagainya). k. Penyimpanan Surat
Surat yang asli dikirimkan kepada alamat yang dituju, sedangkan
tembusan atau lembar ke-2 disimpan sebagai arsip. Penyimpanan
dilakukan dengan menggunakan sistem penyimpanan, Misalnya:
sistem abjad, sistem subjek, sistem tanggal, sistem nomor, dan
sistem wilayah.
25
2. Prosedur Penanganan Surat Keluar Sistem Kartu Kendali
a. Pengonsepan Surat
Tahap awal pada penanganan surat keluar sistem kartu kendali
adalah membuat konsep. Konsep surat dibuat oleh unit
pengolah/unit kerja/sekretaris, kemudian diketik dalam bentuk
draft pada lembar konsep surat. Kemudian diketik dalam bentuk
draf pada lembar konsep surat. Kemudian draf diperiksa lalu
disetujui/acc oleh pimpinan dengan memberikan paraf pada
draf surat. Setelah di setujui, surat diketik rapi pada kop surat
dan ditandatangani pimpinan/atasan kemudian diserahkan ke
pencatatan surat. Pencatatan surat keluar penting
menggunakan kartu kendali, dan dilakukan pada unit kearsipan.
b. Pencatatan Surat, tugas pencatat surat adalah sebagai
berikut.
1) Menerima surat yang sudah ditandatangani oleh
pimpinan
2) Mencatat sueat pada kartu kendali rangkap
3) Menentuksn kode surat
4) Memberikan stempel/cap dinas pada surat
5) Meneruskan kartu kredit 1, surat, lampiran kepada
pengarah surat
6) Memberi paraf pada kartu kendali 2, laliu diserahkan ke
penata arsip
26
7) Menyerahkan kartu kendali 3 ke unit pengolah/unit
kerja/sekretaris
c. Pengarah Surat
Berikut ini merupakan tugas-tugas pengarah surat:
1. Menerima kartu kendali 1, surat asli, beserta lampirannya dari
pencatat surat
2. Mengecek kelengkapan lampiran surat dan menggandakan surat
beserta lampirannya
3. Melipat surat asli dan memasukannya kedalam amplop
4. Mencatat surat dibuku ekspedisi ekstern
5. Memberikan surat kepada petugas ekspedisi untuk dikirim
6. Menyimoan karty kendali 1 sebagai kartu kontrol
7. Menyerahkan salinan surat/tembusan berikut karty kendali 1 ke
penata arsip. Apabila surat sudah selesai dikirimkan, kartu
kendali 1 ditukar dengan kartu kendali 2 d. Pengiriman Surat
Pengiriman surat pada umumnya dilakukan oleh kurir atau pihak
ekspeditor. Kurir atau ekspeditor ini akan mengirim surat sesuai
dengan metode diperusahaan itu sendiri. e. Penata Arsip
Adapun tugas penata arsip adalah:
1. Menerima kartu kendali 2 dari pencatat surat dan
menyimpannya, sebagai pengganti arsip yang ada di unit tata
usaha/pengarah surat.
27
2. Apabila surat telah dikirimkan, kartu kendali 2 pada penata arsip
di ganti dengan kartu kendali 1 dan salinan/surat tembusan pada
unit tata usaha/pengarah surat.
BAB 3
METODE PENELITIAN
3.1 Cara Pengumpulan Data
Metode penelitian adalah cara yng digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya. Dalam Tugas Akhir ini, beberapa teknik pengumpulan data, jenis sumber data, dan teknik analisis data digunakan untuk memperoleh keterangan yang dibutuhkan dalam penyelesaian Tugas Akhir ini digunakan tiga cara yaitu: pengamatan, wawancara dan studi keputustakaan.
1. Wawancara pengamatan
Dilakukan dengan cara mengamati dan terjun langsung pada kantor
PT. Bank Sumut Kantor Cabang Pembantu USU Medan. Dari
pengamatan ini diperoleh gambaran tentang bagaimana penanganan
mengenai surat masuk dan surat keluar. Metode ini disertai dengan
kegiatan-kegiatan lainnya, seperti teknik simak dan catat, serta
dimungkinkan juga memadukannya dengan teknik wawancara.
2. Wawancara
Metode ini adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara
untuk memperoleh informasi dari narasumber. Dalam penelitian ini
penulis memberikan beberapa pertanyaan kepada ibu Rahma Dona
sebagai pemimpin seksi oprasional yang mewakili seluruh keryawan
yang ada pada PT. Bank Sumut Kantor Cabang Pembantu USU
Medan.
28
29
3. Studi Kepustakaan
Untuk memperkuat hasil penelitian, penulis mengumpulkan data
dengan beberapa refrensi buku-buku pada ahli yang terkait dengan
rumusan masalah tugas akhir. Hal ini dilakukan untuk membuktikan
data yang telah disusun pada Tugas Akhir ini bisa
dipertanggungjawabkan dengan adanya kutipan-kutipan para ahli
yang dimasukan kedalam Tugas Akhir.
3.2 Jenis Sumber Data
Dalam penulisan ini, data yang digunakan terdiri dari data primer dan data sekunder a. Data Primer
Data primer merupakan data yang diperoleh dari oenelitian secara
langsung dari tempat penelitian atau tempat objek penelitian yang
dilakukan. Data ini diperoleh langsung dari kegiatan observasi dan
wawancara. b. Data Sekunder
Data sekunder merupakan daa yang diperoleh berdasarkan buku-buku
refrensi yang berhubungan dengan judul Tugas Akhir. Buku refrensi ini
dijadikan sebagai panduan dalam penulisan Tugas Akhir. Dalam
penulisan ini, dokumen-dokumen dari perusahaan dan sumber lainnya
yang berhubungan dengan peranan bagian sumber daya manusia
30
3.3 Teknik Analisisn Data
Setelah data dikumpulkan, data kemudian diklarifikasidan kemudian dianalisis dengan menggunakan teknik analisis data deskriptif, yaitu suatu teknik yang dilakukan dengan cara menggambarkan serta menguraikan secara jelas tentang prosedur penanganan surat masuk dan surat keluar pada PT. Bank Sumut Kantor Cabang Pembantu USU Medan sehingga memproleh gambaran dan kesimpulan yang jelas tentang masalah yang sedang diteliti.
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Perusahaan
4.1.1. Sejarah Berdirinya Perusahaan
Terbitnya Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1955 merupakan awal berdirinya Bank Pembangunan Daerah (BPD) di seluruh Indonesia, di mana dinyatakan bahwa di daerah-daerah provinsi dapat didirikan bank pembangunan daerah. Pada tanggal 4 November 1961 hadir 3 orang warga Sumatera Utara menghadap Notaris Roesli di Medan, yaitu Adnun
Nur, James Warren Harahap dan H.Abubakar Hasibuan yang membawa
Surat Kuasa Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Sumatera Utara Radja
Djundjungan Lubis.
Secara yuridis dengan akte Notaris Roesli Nomor 22 tanggal 4
November 1961 perihal Perseroan Terbatas Bank Pembangunan Daerah
Sumatera Utara (PT BPDSU) yang merupakan gabungan Pemerintah
Daerah dengan swasta. Selama masa praoperasi seluruh kegiatan PT
Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara dipusatkan di Hotel Melati kamar 27-28 di jalan Amaliun Medan. Tanggal 20 Februari 1962 diterbitkan surat izin Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor BUM
9-1-25/II tentang izin usaha PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera
Utara.
Terhitung mulai 15 Maret 1962 PT BPDSU mulai menjalankan kegiatan usahanya dengan menyewa satu lantai dari rumah gedung tua
31
32
milik Sutan Naga di jalan Palang Merah No. 62 dengan tulisan huruf besar
“SUTAN NAGA” dimana lantai II masih dipergunakan oleh pemilik sebagai kantornya. Papan merek yang menunjukkan BPDSU berkantor di ruko tersebut hanya berupa papan tulis yang ditulis dengan kapur. Pada pertengahan tahun 1967 setelah BPDSU memperoleh laba gedung yang disewa tersebut dibeli dan beberapa waktu kemudian dikembangkan lagi ke nomor 64 dan 66.
Pada tahun 1975 kantor BPDSU dipindahkan ke gedung baru di jalan Imam Bonjol No.7 dan pada April 1989 pindah lagi ke jalan Imam
Bonjol No.18 yang diresmikan oleh Ruhidin, Menteri Dalam Negeri pada waktu itu. Sejalan dengan undang-undang nomor 13 tahun 1962 tentang
Ketentuan-Ketentuan Pokok Bank Pembangunan Daerah, berdasarkan keputusan DPRD-GR Tingkat I Sumatera Utara Nomor 21/K/1965 ditetapkan Perda Nomor 5 tahun 1965 di mana status PT BPDSU diubah dan dilebur menjadi perusahaan daerah Bank Pembangunan Daerah
Sumatera Utara dengan modal dasar sebesar Rp100 juta uang lama dan saham dimiliki oleh Pemda Tingkat I Sumatera Utara dan Pemda Tingkat
II se-Sumatera Utara.
Sejalan dengan perjalanan waktu modal dasar bank terus bertambah yang sebagian diperoleh dari 5% hasil Pajak Bumi dan
Bangunan (PBB) serta 50% dari jasa giro yang diperoleh Pemerintah.
33
Pada tanggal 16 April 1999, berdasarkan Peraturan Daerah Tingkat
1 Sumatera Utara Nomor 2 tahun 1999 bentuk Perusahaan Daerah
BPDSU di ubah menjadi Perseroan Terbatas, dengsebutan PT Bank
SUMUT. Perubahan tersebut dituangkan dalam akte Pendirian Perseroan
Terbatas Nomor 38 tahun 1999 Notaris Alina Hanum Nasution, S.H., dan telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Nomor 54 tanggal 6 Juli 1999.
Pada tanggal 7 Mei 1999 dalam rangka program rekapitulasi perbankan, maka di tandatangani Perjanjian Rekapitulasi antara
Pemerintah Republik Indonesia yang diwakili oleh Menteri Keuangan dan
Gubernur Bank Indonesia dengan Komisaris dan Direksi PT Bank
SUMUT. Dengan inti perjanjian Pemerintah Daerah Tingkat I Sumatera
Utara menambah modal sebesar Rp.76 miliar dan Departemen Keuangan turut menyertakan modal sebesar Rp.303 miliar. Karena pertimbangan kebutuhan proyeksi pertumbuhan bank, maka pada tanggal 15 Desember
1999 melalui akte nomor 31, modal dasar ditingkatkan menjadi Rp.500 miliar. Modal pemerintah pusat ini akan dikembalikan atau dibeli kembali oleh Pemda Provinsi dan Kabupaten/Kota se-Sumatera Utara.
Teknologi pembukuan dan informasi juga terus berkembang, di mana pada awalnya seluruh administrasi masih dilakukan dengan sistem manual. Pengembangan sistem selanjutnya dengan menggunakan mesin
Auditronic 730 dimulai dengan sistem yang berbasis professi, yang dilanjutkan dengan Mikro Komputer merek Monroe, Mini Komputer Wang.
34
Presiden Direktur PT Bank SUMUT pertama kali dijabat oleh Drs.
Diapari Panusunan Siregar, dengan Ketua Dewan Pengurus dijabat oleh
Radja Djunjungan Lubis. Kemudian posisi pimpinan berganti menjadi
James Warren Harahap (1964-1965), Drs. Baginda Pane (1965-1966),
W.M.D. Hutabarat (1966-1967), Drs. Ihutan Ritonga (1967-1984), Drs.
Yahfin Siregar (1984-1991), Drs. Armyn (1991-1999), Drs. Abdul Rahman
(1999-2000), Gus Irawan Pasaribu (2000-2013).
Dewan pengurus juga berganti seiring dengan pergantian Gubernur
Sumatera Utara, yaitu Ulung Sitepu (1964-1965), P.R. Sinambela (1966-
1967), Marah Halim Harahap (1967-1978), Raja Inal Siregar (1978-1998),
Tengku Rizal Nurdin (1998-2001), Drs. Kasim Siyo, M.Si (2001-2009), dan
Ir. H. Djaili Azwar, M.Si sampai sekarang. Saat ini Dewan Pengawas diganti sebutannya yaitu menjadi Dewan Komisaris yang dipimpin oleh Ir.
Djaili Azwar, M.Si sebagai Komisaris Utama PT Bank SUMUT
Laju pertumbuhan PT Bank SUMUT kian menunjukkan perkembangan yang sangat signifikan dilihat dari kinerja dan prestasi yang di peroleh dari tahun ke tahun, dan pembukaan jaringan kantor baru dibeberapa daerah
Tingkat II di Sumatera Utara dan Jakarta, telah tercatat total aset PT Bank
SUMUT mencapai 10,75 triliun pada tahun 2009 dan menjadi 12,76 triliun pada tahun 2010. Didukung semangat menjadi bank professional
35
dan tangguh menghadapi persaingan dengan digalakkanya program to be the best yang sejalan dengan road map BPD regional champion 2014, tentunya dengan konsekuensi harus memperkuat permodalan yang tidak lagi mengandalkan peryertaan saham dari pemerintah daerah, melainkan juga membuka akses permodalan lain seperti penerbitan obligasi, untuk itu modal dasar PT Bank SUMUT kembali ditingkatkan dari Rp.1 triliun pada tahun 2008 menjadi Rp.2 triliun pada tahun 2011 dengan total aset meningkat menjadi Rp.18,95 triliun.
Gambar 4.1
Gedung PT Bank Sumut KCP USU Medan https://www.google.com
36
4.1.2. Visi dan Misi PT Bank Sumut Kantor Cabang Pembantu USU
Visi dari PT Bank Sumut Kantor Cabang Pembantu USU Medan adalah menjadi bank andalan untuk membantu dan mendorong pertumbuhan perekonomian dan pembangunan daerah di segala bidang sebagai salah satu sumber pendapatan daerah dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat.
Misi dari PT Bank Sumut Kantor Cabang Pembantu USU Medan
PT Bank SUMUT mempunyai misi yang telah menjadi pedoman untuk setiap gerak organisasi, dimana misi tersebut adalah sebagai berikut:
1. Melakukan kegiatan perbankan yang terbaik dengan mengutamakan
pelayanan kepada usaha mikro, kecil dan menengah untuk
menunjang peningkatan ekonomi masyarakat.
2. Memberikan pelayanan prima kepada Nasabah melalui jaringan kerja
yang tersebar luas dan didukung oleh sumber daya manusia yang
profesional yang didasarkan pada prinsip-prinsip compliance.
3. Memberikan keuntungan dan manfaat yang optimal kepada pihak-
pihak yang berkepentingan.
37
4.1.3 Logo dan Makna PT Bank Sumut Kantor Cabang Pembantu USU
Medan
Gambar 4.2 Logo PT Bank Sumut Sumber: http/www.banksumut.com
Makna Logo PT Bank SUMUT
1. Kata Kunci
Kata kunci dari Logo PT Bank SUMUT adalah sinergy yaitu kerjasama
yang erat sebagai langkah lanjut dalam rangka meningkatkan taraf
hidup yang lebih baik, berbekal kemauan keras yang didasari dengan
profesinalisme dan siap memberikan pelayanan yang terbaik.
2. Bentuk logo PT Bank SUMUT
Bentuk logo PT Bank SUMUT menggambarkan dua elemen yaitu
dalam bentuk huruf U yang saling bersinergi membentuk huruf S yang
merupakan kata awal dari SUMUT.Sebuah gambaran bentuk
kerjasama yang erat antara PT Bank SUMUT dengan masyarakat
Sumatera Utara, sebagaimana yang tertera pada visi PT Bank SUMUT.
38
3.Warna Orange
Warna orange sebagai simbol suatu hasrat untuk terus maju yang
dilakukan dengan energik yang dipandu dengan warna biru yang sportif
dan profesional sebagaimana misi PT Bank SUMUT yaitu mengelola
dana pemerintah dan masyarakat secara profesional yang didasarkan
pada prinsip-prinsip compliance.
4. Warna Putih
Warna putih sebagai ungkapan ketulusan hati untuk melayani
sebagaimana statement PT Bank SUMUT memberikan pelayanan
terbaik.
5. Jenis Huruf Palatino Bold
Jenis huruf palatino bold sederhana dan mudah dibaca. Penulisan bank
dengan huruf kecil dan SUMUT dengan huruf kapital guna lebih
mengedepankan Sumatera Utara, sebagai gambaran keinginan dan
dukungan untuk membangun dan membesarkan Sumatera Utara.
4.1.3. Struktur Organisasi
Seperti halnya perusahaan-perusahaan pada umumnya, Bank Sumut juga memiliki struktur organisasi. Struktur organisasi yang ada pada Bank
Sumut Medan di gambarkan di bawah ini. Struktur organisasi ini akan mempermudah kinerja bank dalam menjalankan fungsi dan kegiatan dalam operasional perbankan setiap jam kerja masing-masing pegawai.
39
Pemimpin Cabang Pembantu
Seksi Seksi Pelayanan Seksi Pemasaran Nasabah Operasional
Pelaksana : -Verifikasi Pelaksana -Transfer Pemasar & Pelaksana Pelaksana Kliring Analisis Pelayanan Teller / OB -Administrasi Kredit Nasabah kredit -Akuntansi IT & Laporan -Umum & Kepegawaian
Gambar 4.3
Struktur Organisasi PT Bank Sumut KCP USU
Sumber: www.banksumut.com
4.2. Prosedur Penanganan Surat Masuk dan Surat Keluar
Berdasarkan hasil pengamatan melalui metode penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, penulis berhasil menarik kesimpulan atas perbandingan antara teori- teori yang telah dijabarkan terhadap praktiknya pada PT Bank Sumut Kantor Cabang Pembantu USU Medan.
Adapun kesimpulan tersebut berupa tinjauan deskriptif yang menjelaskan mengenai Penanganan Surat Masuk dan Surat Keluar.
40
4.2.1. Prosedur Penanganan Surat Masuk
Berdasarkan pengamataan yang penulis lakukan pada PT Bank
Sumut Kantor Cabang Pembantu USU Medan dapat diuraikan prosedur dalam menangani surat masut. Berikut adalah prosedur penanganan surat masuk dengan sistem buku agenda yaitu:
1. Penerimaan Surat
Kegiatan ini dilakukan oleh satpam yang bertugas di bagian
penerimaan surat kemudian diteruskan kepada bagian penerimaan
surat masuk perusahaan. Contoh surat masuk PT Bank Sumut Kantor
Cabang Pembantu USU Medan dapat dilihat pada lampiran 4.
Adapu langkah-langkah dalam penerimaan surat yang dilakukan
satpam adalah sebagai berikut:
a) Menerima surat
b) Memeriksa jumlah dan kebenaraan alamat surat
c) Memberi paraf dan nama terang pada buku ekspedisi intern atau
lembar pengantar surat
d) Mengantar surat pada unit penyortiran
2. Peryortiran surat
Kegiatan yang dilakukan oleh sekretaris dan bagian umum dalam
pernyortiran surat adalah:
a) Mengelompokkan surat berdasarkan unit atau bagian yang dituju
b) Membuka surat
c) Meneliti surat beserta lampirannya
d) Menyortir sesuai dengan kode masalah
41
3. Pencatat Surat
Setiap surat yang telah diterima dan disortir berdasarkan kode
masalah akan dicatat dalam buku agenda surat masuk yang dilakukan
oleh bagian umum. (contoh buku agenda surat masuk dapat dilihat
pada lampiran 5). Kemudian sekretaris disposisi surat masuk tersebut.
Disposisi ini pergunakan untuk mengendalikan dan mengarahkan
surat masuk untuk dapat menindaklanjuti surat masuk tersebut. (
contoh lembar disposisi dapat dilihat pada lampiran 6). Hal itu
bertujuan untuk mengetahui nomor agenda surat tersebut. Hal-hal
yanhg harus dicatat adalah nomor urut agenda, tanggal surat di
agendakan, nomor surat, tanggal surat, asal surat, perihal surat,
ditunjukkan kepada, disimpan tanggal dan keterangan.
4. Pengarahan Surat
Surat yang telah dicatat dalam buku agenda surat masuk sudah dapat
disereahkan kepada pinsi oprasional dan pimpinan, dengan
menyertakan buku ekspedisi intern yang berguna sebagai bukti
penerus surat masuk dari unit kesekretariat. Setelah diperiksa dan di
paraf surat tersebut akan digandakan dulu sebagai pertinggal untuk
diarsipkan.
5. Penyimpanaan Surat
Surat –surat yang telah selesai diproses atau didistribusikan kepada
unit masing-masing yang dituju, selanjutnya harus disimpan kepada
filling cabinet, kegiatan ini dilakukan oleh bagian kearsipan.
42
Penyimpanaan surat ini sangat penting karena apabila sewaktu-waktu
surat tersebut dapat ditemukan kembali.
Penyimpanaan surat memiliki beberapa tujuan diantaranya :
a) Sebagai referensi bila organisasi memerlukan ketentuan tertentu.
b) Memberikan data/informasi kepada pimpinan yang bisa dijadikan
dasar dalam mengambil keputusan.
c) Memberikan keterangan- keterangan vital, misalnya sebagai
bukti dengan ketentuan hukum.
Sistem penyimpanan arsip yang digunakan PT Bank Sumut
Kantor Cababang Pembantu USU Medan adalah sistem
penyimpanan berdasarkan nomor.
4.2.2 Prosedur Penanganan Surat Keluar
Berdasarkan pengamataan yang dilakukan pada PT Bank Sumut
Kantor Cabang Pembantu USU Medan dapat diuraikan prosedur dalam mengenai surat keluar
43
Berikut adalah tata cara penangan surat keluar dengan sistem buku agenda:
1. Pembuatan Konsep
Kegiatan pertama yang dilakukan dalam menangani surat keluar
pada PT Bank Sumut Kantor Cabang Pembantu USU Medan adalah
pembuatan konsep, pembuatan konsep dilakukan oleh setiap staff
yang ingin membuat surat dinas. Ada bebrapa hal yang dapat
membantu membuat konsep surat dengan baik, yaitu:
a) Penetapan tujuan. Maksudnya adalah sebelum pembuatan
konsep-konsep surat dimulai, harus diketehui terlebih dahulu
tujuaan pembuatan surat tersebut. Seperti untuk membalas surat
pesanaan. Dengan mengetahui tujuan ini akan dapat diketahui
isi dan macam surat yang akan dibuat.
b) Menyediakan informasi perlengkapan yang diperlukan. Dengan
mengetahui isi dan macam surat yang akan dibuat, dapat
dipersiapkan informasi pendukung yang diperlukan untuk surat
yang akan dibuat dapat dipersiapkan terlebih dahulu. Hal ini
sudah barang tentu akan mempermudah dalam proses
penyusuanan konsep surat.
c) Mengetahui calon penerima surat. Calon penerima surat perlu
diketahui juga. Hal ini akan sangat membantu dalam memilih
kata-kata dan bahasa yang cocok untuk digunakan dalam surat
yang akan dibuat. Kemudian dalam surat yang akan dibuat.
44
Kemudian dalam pembuatan konsep surat harus diusahakan
agar konsep tersebut sudah dapat mencerminkan surat yang
sesungguhnya. Maksutnya harus sudah dapat mencerminkan
surat yang baik seperti, yang telah diterangkan sebelumnya.
2. Persetujuan Konsep
Setelah konsep selesai dibuat harus terlebih dahulu disetujui oleh
pihak yang bertanggung jawab terhadap surat tersebut. Dalam hal ini
biasanya adalah pimpinan perusahaan tersebut.
3. Pemberian Nomor Surat
Setelah konsep disetuji, konsep tersebut akan dilengkapi atau deberi
nomor surat, pemberian nomor surat dilakukan oleh sekretaris. Berikut
adalah contoh nomor surat keluar pada PT Bank Sumut Kantor
Cabang Pembantu USU Medan. “ 383/Dir/SP-SPr/SK/2018”
4. Pengetikan Konsep
Setelah konsep surat diberi nomor surat, kemudian diketik. Dalam
proses pengetikan ini, biasanya sekretaris akan melakukan hal-hal
berikut ini:
a) Diteliti apakah semua persyaratan telah lengkap
b) Dilihat berapa jumlah tembusan yang diperlukan
Kemudian setelah diteliti baru dapat diketik. Dalam proses pengetikan bentuk surat harus seragam sesuai dengan
45
aturan yang ada pada perusahaan yang bersangkutan. Pada PT Bank
Sumut Kantor Cabang Pembantu USU Medanbentuk pengetikan surat yaitu “ Full Block Style” ataupun yang biasa disebut bentuk lurus penuh.
5. Penandatangan Surat
Setelah konsep surat diketik dan dilengkapi dengan semua
kelengkapan, surat tersebut akan ditandatangani oleh pimpinan. Yang
dimaksud kelengkapan surat antara lain, amplop, lampiran-lampiran.
Surat tersebut akan ditandatangani oleh pimpinan perusahaan.
6. Pemberian Cap Stempel Perusahaan
Setelah surat ditandatangani langkah berikutnya adalah diberi cap
stempel perusahaan. Yaitu, disebelah kiri atas tandatangan dan
mengenai sebagian tandatangan pimpinan perusahaan.
7. Pencatatan Surat Keluar
Langkah berikutnya adalah pencatatan surat keluar pada buku
agenda surat keluar. Yang dicatat adalah nomor urut, tanggal surat,
nomor surat, tujuan, perihal, asal surat, disimpan tanggal, dan
keterangan, pencatatan surat ini dilakukan oleh sekretaris.
8. Pengiriman Surat
Pada PT Bank Sumut Kantor Cabang Pembantu USU Medan proses
pengiriman surat dilakukan dengan cara:
a) Sekretaris mengirim surat yang akan dikirim kepada satpam yang
bertugas untuk bagian pengiriman surat perusahaan tersebut.
b) Kemudian satpam dapat mengirim surat yang akan dikirim tersebut
kejasa pengiriman suarat, seperti Pos.
46
c) Kemudian satpam mencatat di buku ekspedisi ektern terhadap
surat yang akan dikirimkan tersebut.
9. Penyimpanan Surat
Surat - surat yang telah dikirim kepada pihak yang dituju, selanjutnya
harus disimpan kedalam filling cabinet. Penyimpanan surat ini
dilakukan oleh bagian kearsipan. Untuk dapat menemukan kembali
surat, apabila surat tersebut diperlukan pada masa yang akan datang.
BAB 5
SIMPULAN DAN SARAN
Setelah menganalisis dan mengevaluasi data yang ada dan membandingkannya dengan teori yang ada, maka penulis membuat simpulan dan saran tentang Prosedur Penanganan Surat Masuk dan
Surat Keluar pada PT Bank Sumut Kantor Cabang Pembantu USU
Medan.
5.1 Simpulan
1. Prosedur penanganan surat masuk pada PT Bank Sumut Kantor
Cabang Pembantu USU Medan adalah penerimaan surat,
pencatatan surat, pengarahaan surat dengan menggunakan buku
ekspedisi dan penyimpanaan surat.
2. Prosedur penanganan surat keluar pada PT Bank Sumut Kantor
Cabang Pembantu USU Medan adalah pembuatan konsep,
persetujuan konsep,pemberian nomor surat, pengetikan konsep,
penandatangani surat, pemberian cap stempel perusahaan,
pencatatan surat keluar, pengiriman surat.
3. Prosedur penanganan surat masuk dan surat keluar pada PT Bank
Sumut Kantor Cabang Pembantu USU Medan telah dilaksanakan
dengan baik.
5.2 Saran
Setelah penulis melakukan pembahasaan mengenai Prosedur
Penanganan Surat Masuk dan Surat Keluar pada PT Bank Sumut
47
48
Kantor Cabang Pembantu USU Medan. Berikut adalah saran yang berguna bagi perusahaan yaitu:
1. Dalam pencatatan surat masuk dan keluar sebaiknya
menggunakan kartu kendali karena berfungsi untuk memudahkan
pengendalian surat.
DAFTAR PUSTAKA
Emidar dan Ermanto. 2018. Bahasa indosesia pengembangan kepribadian di perguruan tinggi. Depok: Rajawali Pers. Finorzza, Lamuddin. 2017. Aneka surat sekretaris dan bisnis Indonesia. Jakarta: Usaha Mulia. https://karinainblog.wordpress.com/ 2016/10/06/ca-menangani-surat-masuk dan –surat –keluar/. Tanggal unduh:28 juni 2019 https://www.anugrahdino.com/2015/03/penanganan-surat-sistem-kartu masuk-dan-kendali.html/. Tanggal unduh: 28 juni 2019 https://www.anugrahdino.com/2015/04/penanganan-surat-masuk-dan-surat keluar/. Tanggal unduh: 28 juni 2019 https://arsipsuratku.blogspot.com/2016/10/mengena-fungsi-kelebihan-dan- kelemahan.html?m=1 Saraswati,indri.2015. Mahir membuat surat dinas sekejap. Yogyakarta: Laksana. Simajuntak, Pantas. 2016. Tata Tulis Laporan, Edisi Revisi. Medan USU Press. Priansa, Donni j. 2014., Cerdas, Kesektretarisan Profesional, Berkompeten Terampil, dan Melayani. Bandung: Alfabeta.
49
Lampiran 1
DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA
1. Bagaimana cara menangani surat masuk dan surat keluar ?
Jawaban : di PT Bank Sumut Kantor Cabang Pembantu USU
Medan menangani surat masuk dan surat keluar dengan cara
sistem buku agenda
2. Apa saja yang diperlukan dalam penanganan surat masuk dan
surat keluar ?
Jawab : dalam menangani surat masuk yang diperlukan adalah
penerimaan surat, pernyortiran surat, pencatatan surat,
pengarahan surat, dan penyimpanan surat. Dan dalam menangani
surat keluar yang diperlukan adalah Pembuatan konsep,
pesetujuan konsep, pemberian nomor surat, pengetikan konsep,
penandatanganan surat, pemberian cap stempel perusahaan,
pencatatan surat keluar, pengiriman surat dan penyimpanan surat.
3. Staff bagian apa yang bertugas menangani surat masuk dan surat
keluar?
Jawab: staf yang menangani surat masuk adalah pertama diterima
oleh satpam setelah di terima dari satpam baru di serahkan kepada
sekretaris lalu di agendakan oleh sekretaris setelah itu diserahkan
ke pinsi oprasional baru ke pimpinan agar di disposisikan. Begitu
juga dengan surat keluar setelah selesai di konsep dan diketik
diserahkan ke pimpinan untuk di tandatangani lalu di fotocopy
untuk pertinggal di perusahan baru di agendakan di surat keluar
baru diserahkan ke satpam untuk mengirim surat tersebut.
4. Staff bagian apa yang bertugas mengirim surat ?
Jawab : staff yang bertugas adalah sekretaris mengirimi yang akan
dikirim kepada satpam yang bertugas untuk bagian pengiriman
surat di perusahaan, kemudian satpam mengirim surat yang akan
dikirim tersebut kejasa pengiriman surat, seperti pos. Kemudian
satpam mencatat di buku ekspedisi ektern terhadap surat yang
akan dikirimkan tersebut.
5. Apa tujuan penyimpanan surat ?
Jawab: agar apabila surat tersebut diperlukan dapat ditemukan
dengan mencari di gudang arsip dengan mudah.
Lampiran 2
Lampiran 3
Lampiran 4