<<

DESKRIPSI MANAJEMEN SANGA PAJUMPANG BAND DI KOTA MEDAN

SKRIPSI SARJANA

DIKERJAKAN

O

L

E

H

MARINA PARHUSIP NIM: 130707009

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU BUDAYA PROGRAM STUDI ETNOMUSIKOLOGI MEDAN 2020

Universitas Sumatera Utara

i

Universitas Sumatera Utara

ii

Universitas Sumatera Utara

iii

Universitas Sumatera Utara

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar sarjana di suatu Perguruan Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbsitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis disebutkan dalam daftar pustaka.

Medan, Juni 2020

Marina Parhusip NIM: 130707009

iv

Universitas Sumatera Utara

ABSTRAKSI

Skripsi ini berjudul “Deskripsi Manajemen Sanga Pajumpang Band di Kota Medan” Sangapajumpang Band adalah salah satu band populer di Kota Medan yang terbentuk pada tahun 2013. Pada awal perjalanannya, Sangapajumpang Band beranggotakan Erick Sitorus dan Gok Parasian Malau sebagai Vokalis, Yusuf Natanael Silaban sebagai Parsulim dan Vokalis, David Simanungkalit sebagai drummer, Alfred William sebagai Basist, Heru Simanjuntak sebagai gitaris, Samuel Sipahutar sebagai Saksophonis, dan Amsal Siburian sebagai keyboardist. Nama Sangapajumpang Band lahir atas kesepakatan bersama secara cepat sebelum mengisi acara di Champion Café di Jl. Dr. Mansyur Kota Medan,yang diperoleh dari ide salah satu personelnya yaitu Erick Sitorus. Sangapajumpang berasal dari bahasa Batak Toba yang berarti “mumpung bertemu”. Penampilan awal Sangapajumpang Band di Champion Café memperoleh apresiasi yang baik dari penonton dan pemilik café itu sendiri dengan kepiawaian mereka menyajikan lagu-lagu Top 40 dan lagu Pop Batak dengan aransemen musik yang berbeda yang menjadi ciri khas tersendiri dibandingkan band lainnya di kota Medan. Sangapajumpang Band telah tampil di berbagai acara musik, seperti Festival Durian di Lapangan Merdeka Medan 2015, Festival Danau Toba tahun 2017 di Humbang Hasundutan, 2018 di Dairi, Acara Penyambutan Kejaksaan di JW Marriot Medan 2019, dan lainnya. Tidak hanya tampil diberbagai tempat dan acara, Sangapajumpang Band juga pernah berkolaborasi dengan beberapa artis nasional dalam berbagai acara seperti Judika, Joy Tobing, dan Maria Simorangkir. Dalam perjalan karirnya, Sangapajumpang Band juga mengalami beberapa pergantian personil Band dikarenakan beberapa faktor atau alasan tertentu. Dalam perkembanngannya, Band ini juga telah memiliki karya lagu sendiri. Perkembangan ini didapat atas proses panjang dan juga manajemen yang baik untuk eksitensi Band ini didunia Hiburan terkhusus di Kota Medan. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk mengkaji bagaimana manajemen organisasi, produksi dan pemasaran Sangapajumpang Band. Untuk hal tersebut peneliti mengunakan teori manajemen. Dalam pengumpulan data digunakan dengan metode penelitian deskriptif kualitatif melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi.

Kata Kunci: Deskripsi,Manajemen, Sangapajumpang Band

v

Universitas Sumatera Utara

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan yang Maha Esa atas kasih dan karunia-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Deskripsi

Manajemen Sanga Pajumpang Band di Kota Medan” . Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Seni dari program studi

Etnomusikologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

Terselesaikannya skripsi ini tentunya tidak lepas dari dorongan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, peneliti menyampaikan terimakasih kepada semua orang yang telah memberi dukungan dalam bentuk apapun, baik dalam bentuk moral ataupun materi.

Terimakasih saya ucapkan kepada Dekan Fakultas Ilmu Budaya Bapak Dr.

Budi Agustono, M.S beserta seluruh jajaran di Dekanat Fakultas Ilmu Budaya

Universitas Sumatera Utara.Peneliti juga berterimakasih kepada Ketua Program

Studi Etnomusikologi Ibu Arifninetrirosa, SST. M.A., kepada staf Program Studi

Etnomusikologi Ibu Wawa yang telah banyak membantu peneliti dalam hal administrasi.

Selama penelitian skripsi ini peneliti diarahkan oleh Bapak Drs. Torang

Naiborhu, M.Hum., sebagai pembimbing I dan Drs. Bebas Sembiring, M.Si sebagai pembimbing II. Terimakasih sebesar-besarnya kepada kedua dosen pembimbing yang senantiasa memberikan arahan dan masukan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan tepat waktu.

Peneliti juga berterimakasih kepada seluruh dosen Program Studi

Etnomusikologi yang memberikan pembelajaran, bimbingan dan arahan selama

vi

Universitas Sumatera Utara

masa perkuliahan sehingga dengan ilmu-ilmu yang sudah diajarkan dapat diterapkan dalam penelitian skripsi ini.Terimakasih kepada informan peneliti

Septa Nainggolan, dan semua anggota personil Sanga Pajumpang Band dan semua informan pendukung lainnya yang telah banyak memberikan informasi dan dukungan dalam penelitian skripsi ini.

Dalam proses penyelesaian skripsi ini, banyak pihak yang telah membantu dan mendukung peneliti yaitu semua teman-teman baik kakak/abang serta adik yang telah membantu proses penelitian ini. Tanpa terkecuali saya berterimakasih kepada setiap orang yang sudah mencintai dan juga membenci saya, karena setiap tindakan yang kalian lakukanlah yang mampu membentuk pribadi saya sampai saat ini hingga kedepan.

Terimakasih sebesar-besarnya kepada keluarga saya yaitu kedua orangtua peneliti yaitu Bapak Gibson Parhusip dan Mamak Mutiara Pandiangan yang senantiasa menjadi pembimbing sejati dalam hidup peneliti dan adik Risna Uli

Parhusip, terimakasih juga kepada Adikku Adi Candra Silitonga yang telah membantu penyelesaian skripsi ini, dan terimakasih kepada café cerita kopi yang sudah menjadi tempat saya dalam penyelesaian skripsi ini.

Akhir kata peneliti memohon maaf bila ada kata-kata dan perbuatan yang kurang berkenan di hati. Semoga skripsi ini memberikan kontribusi kepada

Program Studi Etnomusikologi.

Medan, Juni 2020 Peneliti

Marina Parhusip

vii

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR ISI

PENGESAHAN ...... iii DISETUJUI OLEH ...... ii PENGESAHAN ...... iii PERNYATAAN...... iv ABSTRAKSI ...... v KATA PENGANTAR ...... vi DAFTAR ISI ...... viii DAFTAR GAMBAR ...... x DAFTAR TABEL ...... xi

BAB I PENDAHULUAN ...... 1 1.1 Latar Belakang ...... 1 1.2 Pokok Permasalahan...... 4 1.3Tujuan dan Manfaat Penelitian ...... 4 1.3.1 Tujuan penelitian...... 4 1.3.2 Manfaat penelitian ...... 4 1.4 Konsep ...... 5 1.5 Teori ...... 7 1.6 Metode Penelitian ...... 8 1.7 Studi Kepustakaan ...... 10 1.8 Kerja Lapangan ...... 12 1.8.1 Observasi ...... 12 1.8.2 Wawancara ...... 13 1.8.3 Dokumentasi dan perekaman ...... 13 1.8.4 Kerja Laboratorium ...... 13 1.9 Lokasi Penelitian ...... 14

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN ...... 16 2.1 Gambaran Umum Kota Medan ...... 16 2.1.1 Kota Medan Secara Geografis ...... 18 2.1.2 Kota Medan Secara Demografis ...... 21 2.1.3 Kota Medan Secara Kultural ...... 22 2.1.4 Kota Medan Secara Sosial ...... 24 2.1.5 Kota Medan Secara Ekonomi ...... 25

BAB III SANGA PAJUMPANG BAND ...... 31 3.1 Sejarah Asal-usul Group Band ...... 31 3.2 Group Band di Indonesia ...... 34 3.2.1 Konser ...... 43 3.2.2 Acara Pernikahan ...... 46

viii

Universitas Sumatera Utara

3.2.3 Cafe atau Restoran ...... 47 3.3 Deskripsi Umum Grup Musik Sanga Pajumpang Band ...... 49 3.3.2 Karakteristik Sanga Pajumpang Band ...... 52 3.4 Perjalanan Karir Sanga Pajumpang ...... 57

BAB IV DESKRIPSI MANAJEMEN SANGA PAJUMPANG BAND ...... 63 4.1 Base Camp Sanga Pajumpang Band ...... 63 4.2 Manajamen Sanga Pajumpang Band ...... 63 4.2.1 Perencanaan ...... 64 4.2.2 Pengorganisasian ...... 69 4.2.3 Pelaksanaan ...... 71 4.2.4 Pengawasan ...... 72 4.2.5 Dampak pandemik Covid-19 ...... 72

BAB PENUTUP...... 76 5.1 Kesimpulan ...... 766 5.2 Saran ...... 80

DAFTAR PUSTAKA ...... 822 DAFTAR INTERNET ...... 833 DAFTAR INFORMAN...... 844

ix

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Peta Kota Medan...... 16 Gambar 2.2 Peta Propinsi Sumatera Utara...... 17 Gambar 2.3 Ben’s Café di Jalan Dr. Mansur Medan…………………………….28 Gambar 2.4 Holywings Medan Cage di Jalan A. Rivai Medan...... 29 Gambar 2.5 Champion Café di Jalan Dr. Mansur Medan………………………..30 Gambar 3.1 Konser Indoor(di dalam ruangan)………………...……………….44 Gambar 3.2 Konser musik outdoor (ruang terbuka)...... 46 Gambar 3.3 Live music dalam acara pernikahan………………………………...47 Gambar 3.4 Live Music di Champion Café……………………………………...48 Gambar 3.5 Sanga Pajumpang Band……………………………………………..52 Gambar 3.6 Sanga Pajumpang di Champion Café……………………………….52 Gambar 3.7 Sanga Pajumpang Band di acara pernikahan……………………….58 Gambar 3.8 Brosur Sanga Pajumpang Band……………………………………..59 Gambar 3.9 Brosur Sanga Pajumpang Band……………………………………..60 Gambar 3.10Brosur Sanga Pajumpang Band bersama Style Voice …………….61 Gambar 3.11Brosur Sanga Pajumpang Band bersama Victor Hutabarat…….…61 Gambar 3.12 Sanga Pajumpang Band bersama Judika………………………..…62 Gambar 4.1personel Sanga Pajumpang Band bersama tim manajemen………...63

x

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Persentase Penduduk Kota Medan berdasarkan etnik (Diolah dari Sensus Penduduk,2018)………………………………………………23 Tabel 3.1 Kelebihan dan kekurangan indoor dan outdoor……………………….45

Tabel 3.2 Jadwal Band Pengisi di Champion Café………………………………48

xi

Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Grup Band adalah kumpulan dari musisi yang bergabung dalam satu tim dengan peranan alat instrumen yang berbeda-beda. Umumnya Grup Band terdiri dari vocalist, keyboardist, drummer, bassist dan guitarist. Adapun saat ini perkembangan Band yang menggunakan kolaborasi dengan jenis instrument lainnya.Dalam prakteknya, grup band lebih banyak membawakan karya oranglain dari pada karya sendiri. Dalam pertunjukan mereka dapat menggunakan partitur untuk mengiringi seorang penyanyi (Jamalus, 1988:29).

Kota Medan merupakan kota terbesar ketigadi Indonesia dengan jumlah penduduk yang cukup besar.1Besarnya jumlah penduduk tersebut menjadi peluang untuk membuka usaha dan dengan sendirinya dapat menciptakan lapangan kerja.Salah satu peluang usaha yang cukup menjanjikan tersebut ialah usaha café yaitu tempat yang cukup nyaman untuk bersantai dan berbincang-bincang sambil makan-minum sembari menikmati alunan musik.2

Pada umumnya café-café besar akan menyiapkan livemusics sebagai salah satu daya tarik dan servis bagi pengunjung dan pelanggannya. Livemusictersebut bisa terdiri dari 1 (satu) orang pemusik dan 1 (satu) orang penyanyi. Namun untuk memberikan pelayanan musik yang maksimal, café-café tersebut akan

1Berapa besar penduduk kota Medan. 2Café termasuk tipe restoran namun lebih mengutamakan suasana rileks, hiburan, dan kenyamanan pengunjung.Sehingga menyediakan tempat duduk yang nyaman dan alunan music (www.kanalinfo.web.id, 2 maret 2020).

1

Universitas Sumatera Utara

menyiapkan grup band dengan personel minimal terdiri dari; penyanyi (solo, duet, atau trio), pemain kibot, pemain drum, pemain bass, dan gitaris.

Berkenaaan dengan hal di atas, salah satu Cafe yang eksis di Kota Medan yang menyediakan live musicsaat ini adalah Champion Café beralamat di Jalan

Dr. Mansur No. 134 Padang Bulan Medan. Sejak berdiri tahun 2013, Cafe ini telah menampilkan Grup Band Pop Indonesia dan Batak Song, dan dari 6 (enam) grup band Batak Song di Champion Café yang paling pavorit dan diminati ialahgrup Sanga Pajumpang Band.

Sanga Pajumpang Band adalah Grup Band yang saat ini beranggotakan

Gok Parasian Malau (suara-1), Yusuf Natanael Silaban (suara-2), dan Erick

Sitorus (suara-3).David Simanungkalit sebagai drummer, Quintus sebagai Bassist,

Ade Putra Pasaribu sebagai Gitaris, dan Amsal Siburian sebagai keyboardist.Band ini bergenre pop, dengan fokus utama membawakan lagu-lagu Batak Populer dan juga membawakan lagu Pop Indonesia serta Pop Barat yang dikenal dengan Top

40(top fourty).

Hal yang membedakan Band ini dengan Band Batak Song lainnya, salah satunya ialah pada penyajian lagu-lagu yang diaransemen ulang dengan gaya mereka sendiri tanpa mengurangi esensi lagu itu sendiri.Tujuan yang diharapkan ialah agar lagu tersebut lebih menarik dan memiliki karakter yang sedikit berbeda dengan pembawaan grup lainnya.

Selain membawakan lagu-lagu ciptaan orang lain, Sanga Pajumpang Band juga memiliki lagu ciptaan sendiri, salah satunya berjudul “Sai Ingot Ma” yang pada saat penelitian skripsi ini video ini telah ditonton di youtube sebanyak

2

Universitas Sumatera Utara

275.000 kali sejak dipublish pada tanggal 06 Maret 2019. Tentunya hal ini menjadi salah satu nilai penting yang membuat Band ini tetap dapat eksis hingga saat ini.Tidak hanya memiliki aransemen musik yang berbeda, eksistensi bandini dapat tetap terjaga dikarenakan adanya manajemen band yang mengatur perjalanan grup ini dalam menjalankan operasionalnya.

Secara etimologis kata manajemen berasal dari bahasa Perancis kuno yaitu management, yang berarti seni melaksanakan dan mengatur. Folletmengartikan manajemen sebagai seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain, sedangkan Stoner mengartikan manajemen adalah proses perencanaan,pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan usaha-usaha para anggotaorganisasi dan penggunaan sumber daya-sumber daya manusia organisasi lainnyaagar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan (Wijayanti, 2008:1).

Sedangkan menurut Jazuli (2001:34) kata manajemen berasal dari bahasa Inggris management yaitu dari kata kerja to manageartinya mengatur, mengelola, mengendalikan sesuatu.Dengan demikian, manajemen ialah suatu bidang ilmu pengetahuan(science) yang berusaha secara sistematis memahami mengapa danbagaimana manusia bekerja bersama-sama untuk mencapai tujuan bersama dan membuat sistim ini lebih bermanfaat bagi kemanusiaan.

Sanga Pajumpang Band dipimpin oleh seorang manajer wanita bernama

Septa Nainggolan.Tugas utama manajer adalah mengatur penjadwalan grup, baik jadwal latihan, jadwal manggung, dan juga mengatur keuangan band.Salah satu contoh, mengisi acara di Champion Café. Dalam hal ini manajer bertugas menentukan penjadwalan pertunjukan, gaji, kostum, dan lain lain yang telah

3

Universitas Sumatera Utara

disepakati di dalam kontrak kerja dengan pihak Champion Café. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk membahas lebih dalam mengenai Sanga Pajumpang Band, manajemennya dan menuliskannya dalam bentuk skripsi dengan judul Deskripsi

Manajemen Sanga Pajumpang Band di Kota Medan.

1.2 Pokok Permasalahan

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka pokok permasalahan yang dapat dirumuskan adalah:

1. Bagaimana eksistensi Sanga Pajumpang Band di Kota Medan?

2. Bagaimana Manajemen Sanga Pajumpang Band?

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.3.1 Tujuan penelitian

Adapun tujuan peneliatian ini adalah:

1. Untuk mendeskripsikan eksitensi dan keberadaan Sanga Pajumpang Band

di Kota Medan.

2. Untuk mendeskripsikan aspek-aspek manajemen Sanga Pajumpang Band.

1.3.2 Manfaat penelitian

1. Sebagai informasi data tentang manajemen Band Musik bagi peneliti dan

pembaca.

2. Sebagai bahan dasar untuk penelitan selanjutnya.

3. Sebagai bahan Pustaka di Universitas Sumatera Utara bagi pembaca.

4. Sebagai salah satu acuan pembelajaran masyarakat untuk me-manajemen

Band Musik.

4

Universitas Sumatera Utara

1.4 Konsep

Konsep adalah pengertian abstrak dari konsepsi-konsepsi atau pengertian, pendapat (faham) yang telah ada dalam pikiran (Bacthiar, 1997:10, Soedjadi,

2000:14).Konsep adalah ide abstrak yangdapat digunakan untuk mengadakan klasifikasi atau penggolongan yang pada umumnya dinyatakan dengan suatu istilah atau rangkaian kata (lambang bahasa).

Berdasarkan hal yang dikemukakan para ahli di atas, konsep adalah susunan, pengertian yang dibentuk sebagai dasar dalam usaha untuk menemukan suatu pemahaman akan adanya hubungan empiris antara subjek dengan objek.

Dalam konsep ini, peneliti akan menjelaskan pengertian manajemen, grup Band, dan Sanga Pajumpang.

Managermerupakan suatu profesi yang dituntut untuk bekerja secara professional. Karakteristiknya adalah para profesional membuat keputusan berdasarkan prinsip-prinsip umum, para profesional mendapatkan status mereka karena mereka mencapai standar prestasi kerja tertentu, dan para profesional harus ditentukan suatu kode etik yang kuat(Schein,2008:2).

Pendapatan ahli lain, Terry (2005:1) memberi pengertian manajemen yaitu suatu proses atau kerangka kerja, yang melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu kelompok orang-orang ke arah tujuan-tujuan organisasional atau maksud- maksud yang nyata. Hal tersebut meliputi pengetahuan tentang apa yang harus dilakukan, menetapkan cara bagaimana melakukannya, memahami bagaimana mereka harus melakukannya, dan mengukur efektivitas dari usaha-usaha yang telah dilakukan tersebut.

5

Universitas Sumatera Utara

Dari definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa manajemen merupakan usaha yang dilakukan secara bersama-sama untuk menentukan dan mencapai tujuan-tujuan organisasi dengan pelaksanaan fungsi-fungsi perencanaan

(planning), pengorganisasian (organizing), pelaksanaan (actuating), penentuan sumber daya manusia (staffing), dan pengawasan (controlling).

Pelaksanaan manajemen disebutmanaging dan orang yang melakukannya disebut manajer.Manajemen dibutuhkan setidaknya untuk mencapai tujuan, menjaga keseimbangan di antara tujuan-tujuan yang saling bertentangan, dan untuk mencapai efisiensi dan efektivitas. Sama seperti manajemen dalam Band

Sanga Pajumpang yang dalam proses managingmemerlukan manager untuk hasil yang maksimal. Manager Sanga Pajumpang Band adalah Septa Nainggolan sejak tahun 2013.

Grup Band adalah kumpulan pemain musik yang lebih banyak melakukan peragaan karya orang daripada karya sendiri. Dalam hal melakukan peragaan- peragaan tersebut, mereka dapat menggunakan partitur untuk mengiringi seorang penyanyi (Jamalus, 1988:29). Dalam Skripsi ini peneliti menggunakan “Grup

Band, atau Band” untuk menjelaskan kumpulan musisi yang bergabung dalam satu kelompok yang terdiri atas vocalist, keyboardist, drummer, bassist dan guitarist.

Sanga Pajumpang adalah grup band yang berdomisili di Kota Medan yang telah terbentuk sejak tahun 2013. Sanga Pajumpang Band bergenre Pop, yang focus utamanya adalah memainkan reportoar lagu pop Batak. Sanga Pajumpang yang saat ini beranggotakan Gok Parasian Malau, Erick Sitorus dan Yusuf

6

Universitas Sumatera Utara

Natanael Silaban sebagai vokalis, David Simanungkalit sebagai drummer, Quintus sebagai Bassist, Ade Putra Pasaribu sebagai Gitaris, dan Amsal Siburian sebagai

Keyboardist.

1.5 Teori

Teori adalah alat untuk menganalisis data yang telah di peroleh dari hasil penelitian.Teori yang digunakan berhubungan dengan data yang di teliti sehingga dapat ditarik kesimpulan atau hasil penelitian.Untuk mengetahui eksistensi Sanga

Pajumpang di Kota Medan,peneliti menggunakan teori eksistensi Soren

Kierkegaard, sedangkan untuk mengkaji manajemen band Sanga Pajumpang peneliti menggunakan teori manajemen.

Manajemen menurut Gulick ialah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi, dan penggunaan sumber daya-sumber daya manusia organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan (Wijayanti, 2008:1)

Menurut Jazuli (2001:34) kata manajemen berasal dari bahasa Inggris managementyaitu dari kata kerja ‘to manage’ artinya mengatur, mengelola, mengendalikansesuatu. Oleh karena itu manajemen adalah merupakan suatu kegiatan atau serangkaian tindakan atau proses untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan melalui kerjasama yang telah disepakati. Diperlukan adanya kerjasama yang efektif, dengan berbagai tindakan yang saling berkaitan (Taslan,

2002:1).Seorang pakar manajemen, James A.F. Stoner dalam bukunya

Manajemen menguraikan bahwamanajemen merupakan suatu proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan.

7

Universitas Sumatera Utara

Dari berbagai definsisi di atas ada dua segi yang pentingdalam sebuah manajemen yaitu ‘menggerakan sekelompok orang’ yang berarti mendorong pemimpin, menjuruskan dan menertibkan orang agar melakukan perbuatan- perbuatan yang menuju kearah tercapainya tujuan yang telah ditentukan dalam kerjasama itu. Selanjutnya segi yang lain adalah ‘mengarahkan segala fasilitas’ yang berarti menghimpun, mengatur, memelihara, dan mengendalikan alat, benda, uang, ruang, waktu, dan metode kerja, serta peralatan lainya yang diperlakukan untuk menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan dalam usaha kerjasamaitu.

Dengan demikian, dari berbagai pendapat berbeda di atas pada prinsipnya memiliki kesamaan pandangan yaitu mengendalikan sesuatu.Sesuatu itu diartikan mengendalikan keuangan, mengendalikan organisasi, mengendalikan masyarakat, dan sebagainya. Manajemen dalam pembahasan skripsi ini diartikan sebagai suatu proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan pada grup musik Sanga Pajumpang Band.

1.6 Metode Penelitian

Dalam penelitian Etnomusikologi sekurang-kurangnya diperlukan dua hal, yaitu kerja lapangan (field work) dan kerja laboratorium (desk work).Kerja lapangan ini meliputi pemilihan informan, pendekatan, pengumpulan, dan perekaman data, serta latar belakang perilaku sosial ataupun studi tentang seluruh pemakaian music dalam berbagai peristiwa dan konteksnya.Sedangkan kerja laboratorium meliputi pengolahan data yang didapatkan dari lapangan, menganalisisnya, dan membuat hasil dari keseluruhan data-data yang diperoleh

8

Universitas Sumatera Utara

tersebut ke dalam bentuk yang dapat dilihat ataupun didengar (Nettl, 1964: 62-

64).

Dalam studi etnomusikologi dikenal istilah teknik lapangan dan metode lapangan.Kedua hal ini tidak dapat dipisahkan dalam menentukan masalah lapangan.Teknik berarti cara-cara khusus untuk mengumpulkan data di lapangan berupa pertanyaan-pertanyaan untuk informan, menjalin hubungan yang baik dengan informan, dan sebagainya.Sedangkan metode lapangan memiliki arti lebih luas meliputi dasar-dasar teoritis umum yang merupakan landasan bagi teknik lapangan (Supanggah, 1995: 92-93).Maka sehubungan dengan pernyataan dari kedua ahli di atas, dalam penelitian karya ini peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif.Bogdan dan Taylor dalam Moleong (2007) mendefenisikan metode penelitian kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang, dan perilaku yang dapat diamati.

Secara umum penelitian dalam tulisan ini dibagi ke dalam tiga tahapan yaitu:

1. Tahapan sebelum ke lapangan. Tahapan sebelum ke lapangan adalah

persiapan yang di lakukan sebelum ke lapangan seperti mencari informasi

topik, objek penelitian dari berbagai sumber, seperti buku, jurnal,

wawancara, dan lain-lain. Selain itu membuat daftar pertanyaan kepada

informan dan mempersiapkan berbagai perlengkapan penelitian yang

diperlukan seperti alat perekam audio-visual, kamera foto, alat tulis, dan

lain-lain.

9

Universitas Sumatera Utara

2. Kerja lapangan (Field work).

Kerja lapangan ialah proses pengumpulan data di lapangan, baik melalui

pengamatan langsung, wawancara, dan perekaman. Semua peristiwa di

lapangan yang berkaitan dengan topik penelitianakan direkam atau

dicatatsebagai bahan untuk menjawab permasalahan yang diajukan dalam

penelitian ini.

3. Kerja laboratorium (Desk work)

Semua data dan informasi yang telah diperoleh dari lapangan kemudian

dikelompokkan dan dianalisis dan selanjutnya dipakai untuk menjawab

permasalahan penelitian.

1.7 Studi Kepustakaan

Penelitian dilakukan dikarenakan adanya suatu masalah yang timbuldi lapangan maupun sesuatu yang masih menjadi pertanyaan bagi peneliti danmasyrakat. Oleh karena itu, langkah pertama di dalam sebuah penelitian biasanyamenentukan atau memilih masalah yang akan diteliti (Sanafiah Faisal,

1995).Salah satu langkah awal dalam memilih dan merumuskan masalah yang diteliti didalam tulisan ini adalah dengan melakukan studi kepustakaan.

Studi kepustakaan merupakan pengamatan pertama untuk mencariinformasi tentang suatu masalah dari sumber bacaan atau literature.

Sumberbacaan dapat berupa: abstrak dan indeks, majalah, koran, buku, jurnal ilmiah,skripsi sarjana, baik yang sudah diterbitkan atau yang belum diterbitkan.

Hal ini juga dilakukan untuk membantu dalam penelitian, sebagai sumber

10

Universitas Sumatera Utara

inspirasi untuk memfokuskan pembahasan serta untuk menghindari adanya kesamaan dalampembahasan.Dengan demikian peneliti memilih beberapa tulisan ilmiah yangtelah ada sebelumnya yakni, beberapa dari tulisan-tulisan yang membahas mengenai manajemen organisasi, atau manajemen Band.

1. Buku Pengantar Manajemen disusun oleh Azhar dan Cut Nizma, Program

Studi Perbankan dan Keuangan Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri

Medan, 2015. Buku ini membahas tentang the art of management artinya

manajemen sebagai suatu seni kemahiran untuk menerapkan ilmu yang

dimiliki pada situasi-situasi dan obyek-obyek tertentu. Kemahiran tersebut

ditentukan oleh watak dan kepribadiaan seseorang, yang ditentukan oleh

bakat, naluri, emosi, tingkat usia, pengalaman, dan lain sebagainya.

2. Buku Penelitian “Ilmu Manajemen, Tinjauan Filosofis dan Praktis” yang

ditulis oleh Juliansyah Noor, tahun 2013. Buku ini berisikan tentang

konsep manajemen adalah ilmu dan seni, artinya sebuah proses atau upaya

sadar antar manusia dengan sesama secara beradab, dimana pihak kesatu

secara terarah membimbing perkembangan kemampuan dan kepribadian

pihak kedua secara manusiawi yaitu orang per orang.

3. Buku Manajemen Kinerja, yang ditulis oleh Wibowo (2014). Buku ini

membahas tentang manajemen kinerja, yaitu manajemen tentang

menciptakan hubungan, dan memastikan komunikasi yang efektif.

4. “Ketoprak, Seni Pertunjukan Tradisional Jawa di Sumatera Utara:

Pengembangan dan Keberlanjutannya.” Yang ditulis oleh Torang

Naiborhu, dan Nina Karina dalam Jurnal Nasional Panggung. Jurnal Seni

11

Universitas Sumatera Utara

dan Budaya, Vol. 28, No. 4, Tahun 2018. Artikel ini memuat bagaimana

pengelolaan sebuah kelompok atau organisasi seni, khususnya kesenian

tradisional. Dijelaskan juga, bahwa terdapat 8 (delapan) ciri-ciri

manajemen tradisional sebagaimana diungkapkan oleh Takari dalam buku

Manajemen Seni, 2008, hal. 64-73. Ciri-ciri manajemn tersebut sedikit

banyaknya juga mempengaruhi sistim manajemen dalam grup Sanga

Pajumpang Band.

1.8 Kerja Lapangan

Kerja lapangan mengacu pada kegiatan mengumpulkan rekaman dan memperoleh pengalaman tentang kehidupan musikal dari tangan pertama dalam kebudayaan tertentu.Kerja lapangan meliputi observasi, wawancara, dan pendokumentasian.

1.8.1 Observasi

Kegiatan observasi meliputi melakukan pengamatan, pencatatan secara sistematik kejadian-kejadian, perilaku, objek-objek yang dilihat dalam hal-hal lain yang diperlukan dalam mendukung penelitian yang sedang dilakukan.Observasi merupakan kegiatan untuk melakukan pengukuran dengan menggunakan indera penglihatan.Dalam mengumpulkan data salah satu teknik yang efisien untuk diterapkan adalah pengamatan secara langsung satu observasi terhadap subjek yang hendak diteliti. Dalam hal ini peneliti mengadakan observasi pengamatan secara langsung dengan Sanga Pajumpang Band di Champion Café yang ada di

12

Universitas Sumatera Utara

jalan Doktor Mansyur Medan serta di tempat lain pada waktu grup ini mengadakan pertunjukan.

1.8.2 Wawancara

Kartono dalam Basuki (2006) mengatakan bahwa interview atau wawancara adalah suatu percakapan yang diarahkan pada suatu masalah tertentu berupa proses tanya jawab lisan, dimana dua orang atau lebih berhadap-hadapan secara fisik.

Untuk mendapatkan informasi mengenai hal-hal yang terkait dengan

Sanga Pajumpang Band, peneliti menggunakan metode wawancara terstruktur.Metode ini mengarahkan peneliti bahwa sebelum melakukan wawancara, peneliti terlebih dahulu menyusun daftar pertanyaan (interviewguide) sebagai pedoman untuk melakukan wawancara. Akan tetapi, setiap pertanyaan dari wawancara tersebut akan dikembangkan lagi sesuai situasi dan kebutuhan di tempat yang tidak hanya terbatas pada pertanyaan yang telah disusun

(Koentjaraningrat 1983:174).

1.8.3 Dokumentasi dan perekaman

Perekaman dapat memudahkan peneliti dalam proses transkripsi. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan handphone android camera Redmi 6 A.

1.8.4 Kerja Laboratorium

Etnomusikologi bukan hanya sebuah disiplin lapangan, melainkan jugamerupakan disiplin laboratorium. Pada dasarnya kerja laboratorium

13

Universitas Sumatera Utara

merupakan proses transkripsi, analisis, dan penarikan kesimpulan, Netll (1964:

61). Berikut ini tahapan kerja laboratorium yang peneliti lakukan.

1.8.4.1 Penyediaan data

Dalam kerja laboratorium, semua data yang dikumpulkan oleh peneliti akhirnya diolah.Dalam tahapan ini peneliti mengumpulkan setiap data yang didapatkan di lapangan baik data dari hasil observasi, wawancara, maupun catatan lapangan.Selanjutnya, data berupa gambar dan video rekaman rekaman suara disalin/dicopy ke dalam komputer dan diurutkan sesuai dengan kronologis waktu didapatkannya data tersebut. Selain untuk merapikan penyimpanan data, cara tersebut juga membantu peneliti dalam mengingat proses penelitian.

1.8.4.2 Pengolahan data

Data-data yang diperoleh serlama penelitian dan pengumpulan data kemudian diolah secara intensif sesuai kebutuhan tulisan ini.Data-data tersebut kemudian dianalisis oleh peneliti dan digunakan untuk menjawab berbagai permasalahan yang terdapat dalam tulisan ini.

1.9 Lokasi Penelitian

Secara umum penelitian dilakukan di Champion Cafe yang terletak di Jl.

Dr. Mansyur No. 134, Padang Bulan Selayang I, Kec. Medan Selayang, Kota

Medan, Sumatera Utara. Pemilihan lokasi beralasan dikarenakan Kota Medan merupakan salah satu kota yang memiliki Grup Band yang genre-nya Variatif, sehingga tepat sebagai tempat untuk melakukan penelitian. Penetapan dan pemilihan Champion Cafe dikarenakan tempat ini terkenal bagi masyrakat umum

14

Universitas Sumatera Utara

terkhusus dikalangan anak muda pecinta musik dan kuliner di Kota Medan.Selain itu, Champion Café adalah basis Sanga Pajumpang Band untuk melakukan perrtunjukan secara rutin setiap minggunya. Di tempat ini juga para fans grup band ini selalu hadir untuk menikmati suguhan musik yang disajikan oleh Sanga pajumpang Band.

15

Universitas Sumatera Utara

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

2.1 Gambaran Umum Kota Medan

Kota Medan adalah salah satu kota terbesar di Indonesia yang terletak di bagian Utara pulau Sumatera dengan jumlah penduduk sekitar 2,3 juta jiwa menurut data BPS tahun 2018.

Gambar 2.1 Peta Kota Medan (Sumber: www.agoda.com)

Letak Kota Medan berada di bagian Utara Propinsi Sumatera Utara dengan topografi miring ke arah Utara pada ketinggian tempat 2,5-37,5 meter di atas

16

Universitas Sumatera Utara

permukaan laut. Luas wilayahnya adalah 265,10 km2 yang terdiri dari 21 (dua puluh satu) Kecamatan dan 151 (seratus limapuluh satu) kelurahan. Sarana dan prasarana perhubungan di Kota Medan terdiri dari prasarana perhubungan darat, laut, udara. Transportasi lainnya adalah kereta api. Disamping itu juga telah tersedia prasarana listrik, gas, telekomunikasi, air bersih dan Kawasan Industri

Medan (KIM) I.

Gambar 2.2 Peta Propinsi Sumatera Utara (Sumber: www.agoda.com)

Medan sebagai ibukota Provinsi Sumatera Utara yang berada pada pinggiran jalur pelayaran Selat Malaka memiliki posisi yang strategis.Sebagai salah satu derah otonom berstatus ibukota, kedudukan, fungsi dan peran Kota

Medan cukup penting dan strategis secara regional.Bahkan sebagai Ibukota

17

Universitas Sumatera Utara

Propinsi Sumatera Utara, Kota Medan sering digunakan sebagai barometer dalam pembangunan dan penyelenggaraan pemerintahan daerah.

Ada 3 (tiga) faktor utama yang mempengaruhi kinerja pembangunan kota,

(1) faktor geografis, (2) faktor demografis dan (3) faktor sosial ekonomi. Ketiga faktor tersebut memiliki keterkaitan satu dengan lainnya, yang dapat mempengaruhi daya guna dan hasil guna pembangunan kota termasuk pilihan- pilihan penanaman modal (investasi).3

2.1.1 Kota Medan Secara Geografis

Secara geografis Kota Medan terletak pada posisi 30,30’-30,43’ LU, dan

980,35’-980,44’ BT. Kota Medan menjadi tempat pertemuan 2 (dua) sungai penting, yaitu Sungai Babura dan Sungai Deli. Batas wilayah kota ini adalah sebagai berikut : Sebelah Utara berbatasan dengan Selat Malaka, sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Deli Serdang, sebelah Selatan berbatasan dengan

Kabupaten Deli Serdang, dan di sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Deli

Serdang.

Kota Medan mempunyai iklim tropis dengan suhu minimum menurut

Stasiun Polonia berkisar antara 22,70 C – 24,10 C, dan suhu maksimum berkisar antara 31,00 C – 33,70 C serta menurut stasiun Sampali suhu minimumnya berkisar antara 23,30 C – 24,40 C dan suhu maksimum berkisar antara 30,90 C –

33,60 C.

3http://www.kemendagri.go.id/pages/profil-daerah/kabupaten/id/12/name/sumatera- utara/detail/1271/kota-medan diakses pada tanggal 18 Maret 2020, pukul 12.44 wib.

18

Universitas Sumatera Utara

Kota ini memiliki kedudukan strategis sebab berbatasan langsung dengan

Selat Malaka di bagian Utara, sehingga relatif dekat dengan kota-kota/negara yang lebih maju seperti Pulau Penang Malaysia, dan Singapura. Demikian juga secara demografis, kota ini diperkirakan memiliki pangsa pasar barang/jasa yang relatif besar. Hal ini tidak terlepas dari jumlah penduduknya telah mencapai

2.210.624 jiwa menurut data BPS Kota Medan tahun 2017.Secara ekonomis dengan struktur ekonomi yang didominasi sektor industri dan perdagangan, Kota

Medan sangat potensial berkembang menjadi pusat perdagangan dan keuangan regional/nasional.

Sesuai dengan dinamika pembangunan, luas wilayah administrasi Kota

Medan telah melalui beberapa kali perkembangan. Pada Tahun 1951, Walikota

Medan mengeluarkan Maklumat Nomor 21 tanggal 29 September 1951, yang menetapkan luas Kota Medan menjadi 5.130 Ha, meliputi 4 Kecamatan dengan 59

Kelurahan. Maklumat Walikota Medan dikeluarkan menyusul dikeluarkannya

Keputusan Gubernur Sumatera Utara Nomor 66/III/PSU tanggal 21 September

1951, agar daerah Kota Medan diperluas menjadi tiga kali lipat.

Melaui Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 1973

Kota Medan kemudian mengalami pemekaran wilayah menjadi 26.510 Ha yang terdiri dari 11 Kecamatan dengan 116 Kelurahan. Berdasarkan luas administrsi yang sama maka melalui Surat Persetujuan Menteri Dalam Negeri Nomor

140/2271/PUOD, tanggal 5 Mei 1986, Kota Medan melakukan pemekaran

Kelurahan menjadi 144 Kelurahan. Perkembangan terakhir berdasarkan Surat

Keputusan Gubernur KDH Tingkat I Sumatera Utara Nomor

19

Universitas Sumatera Utara

140.22/2772.K/1996, tanggal 30 September 1996 tentang pendefitipan 7 kelurahan di Kotamadya Daerah Tingkat II Medan berdasarkan Peraturan

Pemerintah Republik Indonesia Nomor 35 tahun 1992 tentang Pembentukan

Beberapa Kecamatan di Kotamadya Daerah Tingkat II Medan, secara administrasi

Kota Medan dimekarkan kembali, dibagi atas 21 Kecamatan yang mencakup 151

Kelurahan.4

Dengan perkembangan administratiftersebut Kota Medan kemudian tumbuh secara geografis, demografis dan sosial ekonomis. Secara administratif, wilayah kotaMedan hampir secara keseluruhan berbatasan dengan Daerah

Kabupaten Deli Serdang, yaitu sebelah Barat, Selatan dan Timur. Sepanjang wilayah Utara-nya berbatasan langsung dengan Selat Malaka, yang diketahui merupakan salah satu jalur lalu lintas terpadat di dunia.

Kabupaten Deli Serdang merupakan salah satu daerah yang kaya dengan sumber daya alam (SDA), khususnya di bidang perkebunan dan kehutanan.

Karenanya secara geografis kota Medan didukung oleh daerah-daerah yang kaya sumber daya alam seperti Deli Serdang, Labuhan Batu, Simalungun, Tapanuli

Utara, Tapanuli Selatan, Mandailing Natal, Karo, Binjai dan lain-lain. Kondisi ini menjadikan kota Medan secara ekonomi mampu mengembangkan berbagai kerjasama dan kemitraan yang sejajar, saling menguntungkan, saling memperkuat dengan daerah-daerah sekitarnya. Di samping itu sebagai daerah yang pada pinggiran jalur pelayaran Selat Malaka, maka Kota Medan memiliki posisi strategis sebagai gerbang (pintu masuk) kegiatan perdagangan barang dan jasa,

4 Sumber: Badan Pusat Statistik Kota Medan, tahun 2017.

20

Universitas Sumatera Utara

baik perdagangan domestik maupun kuar negeri (ekspor-impor). Posisi geografis

Kota Medan inilah yang kemudian mendorong minat masyarakat dari berbagai tempat di Sumatera Utara, bahkan dari luar Sumatera Utara, seperti Jawa,

Minangkabau, Aceh, dan lain-lain untuk datang mencari penghidupan yang lebih baik di kota ini. Tidak heran jika kota ini memiliki jumlah penduduk yang cukup besar, yaitu sekitar 8.339 orang per km2.

2.1.2 Kota Medan secara demografis

Penduduk Kota Medan memiliki ciri penting yaitu meliputi unsur agama, suku etnis, budaya dan keragaman (plural) adat istiadat.Hal ini memunculkan karakter sebagian besar penduduk Kota Medan yang bersifat terbuka. Secara

Demografi, Kota Medan pada saat ini juga sedang mengalami masa transisi demografi. Kondisi tersebut menunjukkan proses pergeseran dari suatu keadaan dimana tingkat kelahiran dan kematian tinggi menuju keadaan dimana tingkat kelahiran dan kematian semakin menurun dengan semakin meningkatnya kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakatnya.

Penurunan pada tingkat kelahiran ini disebabkan oleh banyak faktor, antara lain perubahan pola berfikir masyarakat akibat pendidikan yang diperolehnya, dan juga disebabkan oleh perubahan pada aspek sosial ekonomi serta kualitas hidup. Penurunan tingkat kematian disebabkan oleh membaiknya gizi masyarakat akibat dari pertumbuhan pendapatan masyarakat.

Pada akhir proses transisi ini, baik tingkat kelahiran maupun tingkat kematian sudah tidak banyak berubah, kecuali disebabkan faktor migrasi atau

21

Universitas Sumatera Utara

urbanisasi. Komponen kependudukan lainnya umumnya menggambarkan berbagai dinamika sosial yang terjadi di masyarakat, baik secara sosial maupun kultural. Menurut tingkat kelahiran (fertilitas) dan tingkat kematian (mortalitas), meningkatnya arus perpindahan antar daerah (migrasi) dan proses urbanisasi, termasuk arus ulang balik (cummuters) menjadikan kota ini sangat plural karena penduduknya kemudian terdiri atas berbagai etnik pendatang, bahkan mengalahkan jumlah etnik Melayu sebagai penduduk asal.

2.1.3 Kota Medan secara kultural

Sebagai pusat perdagangan baik regional maupun internasional, sejak awal

Kota Medan telah memiliki keragaman suku (etnis), dan agama. Oleh karenanya, budaya masyarakat yang ada juga sangat pluralis yang berdampak pada beragamnya nilai-nilai budaya dimana hal ini tentunya sangat menguntungkan, sebab diyakini tidak satupun kebudayaan yang berciri menghambat kemajuan

(modernisasi), dan sangat diyakini pula, hidup dan berkembangnya nilai-nilai budaya yang heterogen, dapat menjadi potensi besar dalam mencapai kemajuan.

No. Suku Bangsa (etnik) Persentase (%)

1 Melayu 6.59

2 Karo 4.10

3 Simalungun 1.41

4 Batak Toba 17.12

5 Pakpak-Dairi 0,42

6 Nias 1.10

22

Universitas Sumatera Utara

7 Aceh 2.70

8 Angkola Mandailing 9.36

9 Minangkabau 7.83

10 Banjar () 0,47

11 Jawa 33.19.

12 Tionghoa 9.47

13 Lainnya (India, Arab, Maluku, Banten, 6,24

Sunda, , dll

Jumlah 100

Tabel 2.1 Persentase Penduduk Kota Medan berdasarkan etnik (Diolah dari Sensus Penduduk, 2018)

Keragaman suku, alat musik, nyanyian, tarian daerah, makanan, bangunan fisik, dan sebagainya, justru memberikan kontribusi besar bagi upaya pengembangan industri hiburan dan pariwisata di kota ini. Adanya prularisme ini juga merupakan peredam munculnya isu-isu primordialisme yang dapat mengganggu sendi-sendi kehidupan social, sehingga Kota Medan termasuk menjadi salah satu kota dengan tingkat toleransi etnik dan keberagaman yang cukup tinggi.5

5www.kompasiana.com, diunduh pada tanggal 22 Maret 2020, pukul 21.12 Wib.

23

Universitas Sumatera Utara

2.1.4 Kota Medan secara sosial

Kondisi sosial yang terbagi atas pendidikan, kesehatan, kemiskinan, keamanan dan ketertiban, agama dan lainnya, merupakan faktor penunjang sekaligus dapat menjadi penghambat bagi pertumbuhan ekonomi Kota

Medan.Keberadaan sarana pendidikan kesehatan dan fasilitas kesehatan lainnya, merupakan sarana vital bagi masyarakat untuk mendapat pelayanan hak dasarnya yaitu hak memperoleh pelayanan pendidikan dan kesehatan serta pelayanan sosial lainnya. Demikian juga halnya dengan kemiskinan, dimana kemiskinan merupakan salah satu masalah utama pengembangan kota yang sifatnya kompleks dan multi dimensional yang penomenanya di pengaruhi oleh berbagai faktor yang saling berkaitan, antara lain: tingkat pendapatan, kesehatan, pendidikan, lokasi, gender dan kondisi lingkungan.

Kemiskinan bukan lagi dipahami hanya sebatas ketidak mampuan ekonomi, tetapi juga kegagalan memenuhi hak-hak dasar dan perbedaan perlakuan bagi seseorang atau sekelompok orang dalam menjalani kehidupan secara bermartabat. Data Survei Sosial Ekonomi Nasional memperkirakan penduduk miskin di Kota Medan tahun 2019 berjumlah sekitar 8% atau 183 ribuan jiwa.

Dilihat dari persebarannya, Medan bagian Utara (Medan Deli, Medan Labuhan,

Medan Marelan, dan Medan Belawan) merupakan kantong kemiskinan terbesar

(37,19%) dari keseluruhan penduduk miskin Kota Medan.6

Dari data di atas keberadaan Campion Café yang berada di Padang Bulan

Kecamatan Medan Selayang yang bukan merupakan daerah dengan penduduk

6www.medanbisnisdaily.com, diunduk pada tanggal 22 Maret 2020, pukul 21.27 Wib.

24

Universitas Sumatera Utara

miskin adalah tepat.Golongan masyarakat sejahteralah yang diharapkan menjadi pelanggan hiburan di daerah ini.Penyediaan musik entertaint seperti Sanga

Pajumpang band merupakan salah satu alternatif hiburan yang cukup menjanjikan di daerah ini.

2.1.5 Kota Medan secara ekonomi

Pembangunan ekonomi daerah dalam periode jangka panjang (mengikuti pertumbuhan PDRB), membawa perubahan mendasar dalam struktur ekonomi, dari ekonomi tradisional ke ekonomi modern yang didominasi oleh sektor-sektor non primer, khususnya industri pengolahan dengan increasing retunrn to scale

(relasi positif antara pertumbuhan output dan pertumbuhan produktivitas) yang dinamis sebagai mesin utama pertumbuhan ekonomi.7

Ada kecenderungan, bahwa semakin tinggi laju pertumbuhan ekonomi membuat semakin cepat proses peningkatan pendapatan masyarakat per kapita, dan semakin cepat pula perubahan struktur ekonomi, dengan asumsi bahwa faktor-faktor penentu lain mendukung proses tersebut, seperti tenaga kerja, bahan baku, dan teknologi, relatif tetap.

Perubahan struktur ekonomi umumnya disebut transformasi struktural dan didefinisikan sebagai rangkaian perubahan yang saling terkait satu dengan lainnya dalam komposisi permintaan produksi dan pengangguran faktor-faktor produksi, seperti tenaga kerja dan modal yang diperlukan guna mendukung proses pembangunan dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

7 Badan Pusat Statistik Kota Medan, tahun 2016.

25

Universitas Sumatera Utara

Berdasarkan perbandingan peranan dan kontribusi antar lapangan usaha terhadap PDRB menunjukkan bahwa sektor tertier memberikan sumbangan sebesar 70,03 persen, sektor sekunder sebesar 26,91 persen dan sektor primer sebesar 3,06 persen. Lapangan usaha yang dominan memberi pendapatan pada

Kota Medan didominasioleh perdagangan, hotel, restoran, dan pariwisata.8

Berdasarkan data BPS (Badan Pusat Statistik) Kota Medan menyimpulkan bahwa perkembangan Kota Medan dari waktu ke waktu menjadikan kota ini sebagai salah satu pusat perekonomian di Sumatera Utara. Tentu sebagai pusat perekonomian, menjadikannya tempat untuk mengembangkan berbagai usaha yang secara otomatis membuka lapangan pekerjaan. Lapangan pekerjaan tersebut kemudian menjadi daya tarik bagi masyarakatnya ataupun pendatang dari daerah lain.

Sebagaimana diuraikan di atas, salah satu lapangan usaha yang cukup menjanjikan di Kota Medan ialah perdagangan, hotel, restoran, dan pariwisata.Lapangan usaha ini membuka lapangan pekerjaan yang luas bagi masyarakat dan penduduknya.Hal ini tentu didukung oleh tingkat kesejahteraan masyarakatnya.Kesejahteraan tersebut kemudian menjadi peluang bagi restoran seperti café menjadi alternatif usaha bagi para pemodal di daerah ini.

Dari waktu ke waktu, café-café bertumbuh cukup pesat di kota ini. Pada tahun 2019 jumlahnya mencapai ratusan café baik kecil maupun besar. Dua puluh café di Kota Medan yang cukup banyak didatangi pengunjung dan yang secara periodik menyediakan musik sebagai sarana hiburan antara lain:

8 Sumber: medankota.bps.go.id

26

Universitas Sumatera Utara

1) Lekker Urban Food House di Komplek Multatuli Medan Maimun,

2) Café Nongkrong di Jalan Samanhudi,

3) Ben’s Café di Jalan Dr Mansur,

4) Havana Café di Jalan Sei Bingei Medan Petisah,

5) The Stage Café di Jl. Sei Serayu,

6) Ichi Dough Medan di Komplek Center Point,

7) Sosmed Café di Jl. Teuku Umar Madras Hulu,

8) Draja Coffe Medan di Jl. Iskandar Muda,

9) The Edge Restaurant di Grand Swiss-Belhotel lantai 27,

10) Macehat Coffe Medan Petisah,

11) Sowe Bistro Medan di Jl. Gatot Subroto,

12) Kafe Potret Medan di Jl. KH. Wahid Hasyim,

13) Kopi Ong di jalan Dr Mansur Medan Selayang,

14) Posh Kafe & Resto Medan di Komplek Multatuli Medan Maimun,

15) Makyung Café Medan di Jalan Halat,

16) Kongbox Café di Medan Selayang,

17) The Garden Café di Jalan Teuku Umar Medan Polonia,

18) Sagar Café di Jalan HM Joni Medan,

19) Merdeka Walk di Jalan Balaikota Medan,

20) Holywings Café di Jalan A. Rivai, dan puluhan bahkan ratusan café lainnya

baik café kecil maupun café besar yang tersebar di berbagai tempat di Kota

Medan.

27

Universitas Sumatera Utara

Gambar 2.3 Ben’s Café di Jalan Dr. Mansur Medan.

Ben’s Cafe yang beralamat di Jalan Dr. Mansyur No. 128, Medan

Selayang buka dari pukul 10.00 WIB sampai 01.00 WIB. Cafe ini salah satu yang menyiadakan live music band dengan minat pengunjung yang baik dikalangan masyarakat Kota Medan.

28

Universitas Sumatera Utara

Gambar 2.4 Holywings Medan Cage di Jalan A. Rivai Medan

Cafe dengan mengusung tema bar & live music, menjadikan Holywings menjadi satu tempat favorit untuk nongkrong anak muda. Dengan menyuguhkan artis lokal dan artis-artis nasional, membuat cafe yang beralamat di Jl. A. Rivai

No.4 salah satu wadah untuk dapat mencari hiburan Live music di kota Medan.

29

Universitas Sumatera Utara

Gambar 2.5 Champion Café di Jalan Dr. Mansur Medan

Selain cafe yang telah disebut sebelumnya masih ada cafe lainnya, seperti

High Five Medan, Batak Song HDTI Medan, dan Champion Cafe. Champion

Cafe adalah salah satu cafe di kota Medan yang terkenal dikalangan masyarakat terkhusus kaula muda. Cafe ini menyediakan live musicsetiap hari dan dengan band yang bervariatif serta berkualitas baik.Oleh karena itu penelitian ini dilakukan dengan memfokuskan di Champion Café, beralamat di Jl. Dr. Mansyur

No.134, Padang Bulan-I, Kecamatan Medan Selayang,Kota Medan, Sumatera

Utara.Alasan utama pemilihan Champion Café sebagai lokasi penelitian dikarenakan perjalanan karir Sanga Pajumpang Band diawali dari tempat ini dan masih eksis sampai saat ini di tempat ini.

30

Universitas Sumatera Utara

BAB III SANGA PAJUMPANG BAND

3.1 Sejarah Asal-usul Group Band

Mengungkap sejarah asal-usul yang menjadi cikal bakal grup band di dunia dapat dimulai dari grup band The . The Tielman Brothers merupakan grup musik tertua di Indonesia, perjalanan musiknya dimulai di

Surabaya pada tahun 1945. Personil grup ini adalah keluarga kakak beradik

(Ponthon Tielman, Reggy Tielman, Loulou Tielman, Andy Tielman) dan seorang adik perempuanmereka bernama Jane Tielman. Nama Tielman diambil dari ayah mereka bernama Herman Tielman, seorang kapten tentara KNIL yang bertugas di

Surabaya pada masa itu.

Musik The Tielman Brothers beraliran rock and roll, namun orang-orang di Belanda biasa menyebutnya Indorock, sebuah perpaduan antara musik

Indonesia dan Barat, serta memiliki akar keroncong. The Tielman Brothers merupakan band Belanda-Indonesia pertama yang berhasil masuk dunia internasional pada 1950-an, dan menjadi salah satu perintis grup band aliran rock and roll di Belanda.

Grup band ini berawal dari ketertaikan Ponthon Tielmanbermain contrabass yang diikuti saudara-saudaranya yang lain, yaitu Reggy Tielman memainkan Banjo, Loulou Tielman memainkan Drum, Andy Tielman memainkan

Gitar, dan Jane Tielman sebagai vokalis.

31

Universitas Sumatera Utara

Para pengamat musik percaya bahwa The Tielman Brothers adalah perintis grup band musik beraliran rock pertama di dunia jauh sebelum , dan

The popular dan dikenal, bahkan mereka telah mempopulerkan atraksi bermain gitar dengan gigi sebelum Jimi Hendrix, Jimmy Page, dan Ritchie

Blackmore melakukannya. Konon, Paul McCartney sangat mengagumi band ini dan telah menjadi inspiratornya sebelum The Beatles terkenal pada awal 1960-an.

Saat The Beatles manggung pertama kali di Jerman, grup band asal Inggris ini sempat melihat penampilan The Tielmans Brothers yang manggung menggunakan instrument contrabass. Menurut pengakuannya, saat itulah untuk yang pertamakalinya Paul McCartney melihat alat musikBass Violin Hofner

(contrabass) dimainkan dalam bentuk grup band.9

Grup-grup band dunia yang kemudian terbentuk, berkembang, dan menjadi terkenal setelah The Tielman Brothers antara lain ialah:

1. The Beatles, yaitu grup band asal Liverpool Inggris yang didirikan pada bulan

Maret 1957 dengan personil yang terdiri dari: Paul McCartney (Bass), John

Lennon (Vocal), George Harisson (Guitar) dan Ringo Star (Drum).10

2. The Rolling Stones adalah sebuah band rock Inggris yang mulai terkenal

sejak tahun 1960-an dan masih eksis hingga sekarang. Apabila dianalogikan,

The Rolling Stones adalah sebuah batu yang hingga kini masih

menggelinding, entah sampai kapan. Dibentuk di London, Januari 1963

dengan formasi: Mick Jagger (Vokal, Harmonika), Keith Richards (Lead

9 Sumber: https://www.kaskus.co.id/, diunduh pada tanggal 23 Maret 2020, pukul 12.22 Wib, dan https://beritamusik-lawas.blogspot.com/, diunduh pada tanggal, 23/3/2020, pkl. 12.33 Wib. 10https://www.kaskus.co.id/

32

Universitas Sumatera Utara

Gitar), Brian Jones (Rhytm Gitar, Harmonika), Mick Avory (Drums), dan

Dick Taylor (Bass).11

3. Pink Floyd didirikan pada tahun 1965 oleh mahasiswa Syd Barrett, Nick

Mason, Roger Waters, dan Richard Wright. Personil grup ini terdiri dari: Bob

Klose (gitar), Syd Barret (vokal, gitar), Richard Wright (keyboard), Roger

Waters (bass), dan Nick Masson (drum).12

4. Led Zeppelin, yaitu band Rock dari London, Inggris, yang dibentuk

oleh Jimmy Page (gitar) pada tahun 1968 dengan nama awal "The New

Yardbirds", berdasarkan pada nama band Jimmy Page sebelumnya, "The

Yardbirds". Personil grup band ini terdiri dari: Robert Plant (Vokal,

Harmonika), Jimmy Page (Gitar), John Paul Jones (Bas, Keyboard), dan John

Bonham (Drum).13

5. Deep Purple, grup band rock yang dibentuk tahun 1968 oleh Ritchie

Blackmore pada gitar, Jon Lord pada organ Hammond, Rod Evans pada

vokal, Nick Simper pada bass dan Ian Paice pada drum.14

6. Scorpions yaitu band legendaris dunia yang dibentuk di Hannover, Jerman,

pada 1969, oleh Rudolf Schenker (rhytm gitar/vokal), Karl-Heinz Follmer

(lead gitar), Lothar Heimberg (bass) dan Wolfgang Dziony (drum). 15

11 Sumber: http://sejarahmusicrock.blogspot.com/, diunduh tanggal 24 Maret 2020, pukul 22.02 wib. 12 Sumber: http://agungcokka.blogspot.com/diunduh pada tanggal 24 Maret 2020, pukul 22.05 wib 13 Sumber: http://sejarahmusicrock.blogspot.com/, diunduh pada tangggal 24 Maret 2020, pukul. 22.17 Wib. 14 Sumber: http://sejarahmusicrock.blogspot.com/, diunduh pada tangggal 24 Maret 2020, pukul. 22.17 Wib. 15 Sumber: http://sejarahmusicrock.blogspot.com/, diunduh pada tanggal 24 Maret 2020, pukul 22.00 wib.

33

Universitas Sumatera Utara

7. Queen adalah rock band yang dari Inggris. Dibentuk di London pada tahun

1970. Personilnya terdiri dari Freddie Mercury (vocal), Brian May (gitar),

John Deacon (bass), dan Roger Taylor (drum).16

8. U2, yaitu grup band band rock yang berasal dari Irlandia tepatnya di Dublin.

Dibentuk pada tahun 1976, band ini terdiri dari Bono (vokal dan gitar), The

Edge (gitar, keyboard dan vokal), Adam Clayton (gitar bass), dan Larry

Mullen, Jr (drum dan perkusi).17

3.2 Group Band di Indonesia18

Sejarah grup band di Indonesia diawali oleh 7 (tujuh) grup band tertua di negara ini, yaitu:

1. The Tielman Brothers (1945).

The Tielman Brothers adalah sebuah grup musik asal Indonesia.

Musik mereka beraliran rock and roll, namun orang-orang di Belanda biasa

menyebut musik mereka Indorock, sebuah perpaduan antara musik Indonesia

dan Barat, dan memiliki akar di Keroncong. The Tielman Brothers

merupakan band Belanda-Indonesia pertama yang berhasil masuk dunia

internasional pada 1950-an. Mereka adalah salah satu perintis rock and roll di

Belanda. Band ini cukup terkenal di Eropa, jauh sebelum The Beatles dan

The Rolling Stones terkenal.

16 Sumber: http://sejarahmusicrock.blogspot.com/, diunduh pada tanggal 24 Maret 2020, pukul 22.04 wib. 17http://sejarahmusicrock.blogspot.com/ 18https://beritamusik-lawas.blogspot.com/

34

Universitas Sumatera Utara

Perjalanan musik The Tielman Brothers dimulai di Surabaya pada

tahun 1945, dimana empat kakak beradik laki-laki dan seorang adik

perempuannya, Jane, sering tampil membawakan lagu-lagu dan tarian daerah.

Kemampuan musik mereka diturunkan dari sang ayah, Herman Tielman,

seorang kapten tentara KNIL, yang sering bermain musik bersama teman-

temannya dirumahnya di Surabaya.

Berawal dari ketertarikan Ponthon untuk memainkan contrabass yang

diikuti saudara-saudaranya yang lain. Reggy mempelajari banjo, Loulou

mempelajari drum, dan Andy mempelajari gitar. Penampilan pertama mereka

pada acara pesta di rumahnya membuat teman-teman ayahnya kagum dengan

membawakan lagu-lagu sulit seperti Tiger Rag dan 12th Street Rag. Sejak

saat itu mereka sering tampil di acara-acara pribadi di Surabaya. Tawaran

tampil pun berdatangan dari berbagai daerah di Indonesia. Sampai pada

akhirnya pada tahun 1957 mereka sekeluarga memutuskan untuk hijrah ke

Belanda.

2. Koes Bersaudara (1960).

Sejarah Koes Bersaudara awalnya bernama Koes Brothers atau

Brother of Koes. Berdiri pada tahun 1960 yang terdiri dari Tonny

Koeswoyo, Nomo Koeswoyo, Yon Koeswoyo, dan Yok Koeswoyo.

Sebuah grup musik yang melahirkan lagu lagu yang sangat populer

seperti: Bis Sekolah, Di Dalam Bui, Telaga Sunyi, dan lain-lain.

Setelah Sembilan tanhun berjalan, satu orang anggota Koes

Bersaudara yaitu Nomo Koeswoyo keluar dari grup ini dan digantikanoleh

35

Universitas Sumatera Utara

Murry sebagai drummer.Walaupun penggantian ini awalnya menimbulkan

masalah dalam diri salah satu personalnya yakni Yok yang keberatan

dengan orang luar.

Setelah penambahan Murry, namaKoes Bersaudara kemudian

diganti dengan Plus, artinya plus orang luar yaitu Murry menjadi Koes

Plus.Koes Plus adalah grup musik Indonesia yang dibentuk pada tahun

1969 sebagai kelanjutan dari grup Koes Bersaudara yang dibentuk pada

tahun 1960.

Puncak ketenaran Koes Plus ialah pada dasawarsa 1970-andan

dianggap sebagai pelopor musik pop dan rock'n roll di Indonesia. Lagu-

lagu mereka banyak dibawakan oleh pemusik lain dengan aransemen baru.

Sepereti, Lex's Trio membuat album yang khusus menyanyikan ulang

lagu-lagu Koes Plus, Cintamu T'lah Berlalu yang dinyanyikan ulang oleh

Chrisye, serta Manis dan Sayang yang dibawakan oleh Kahitna.

3. The Mercy’s (1965).

Grup Band TheMercy’s didirikan pada tahun 1965 di Medan.

Anggotanya ialah Erwin Harahap, Rinto Harahap, Rizal Arsyad, Reynold

Panggabean, dan Iskandar dibawah pimpinan Rizal Arsyad. Tapi ketika

ada undangan untuk show di Penang, Malaysia pada tahun 1965, Iskandar

mengundurkan diri, karena kuliahnya di Fakultas Kedokteran tidak

mengizinkannya meninggalkan bangku kuliah.Keadaan ini emaksa

posisinya digantikan oleh Charles Hutagalung.

36

Universitas Sumatera Utara

Selanjutnya personil lengkap The Mercy’sterdiri dari Erwin

Harahap (Gitar Melody), Rinto Harahap (Gitar Bass), Rizal Arsyad (Gitar

Rhythm), Reynold Panggabean (Drum), dan Charles Hutagalung

(Keyboard, Organ, merangkap sebagai Vokalis).Pada tahun 1972, Grup band ini kemudian hijrah ke dan waktunya kebanyakan tampil di beberapa kelab malam membawakan lagu-lagu yang mereka ciptakan sendiri. Setelah di Jakarta, Albert Sumlang kemudian bergabung sebagai pemain saxophone.

Bertambahnya anggota menambah suasana dan inovasi-inovasi baru dalam grup ini yang kemudian The Mercy’s merekam album perdana mereka di REMACO dengan lagu-lagu yang mereka cipakan sendiri, yaitu: Tiada lagi (Cipt. Charles Hutagalung), Hidupku Sunyi

(Cipt.CharlesHutagalung), Baju Baru (Cipt.CharlesHutagalung), Untukmu

(Cipt.CharlesHutagalung), Love (Cipt. RintoHarahap), Di Pantai

(Cipt.CharlesHutagalung), Bebaskanlah (Cipt.CharlesHutagalung),

Untukku (Cipt.CharlesHutagalung), Women (Cipt.RintoHutagalung), ‘Ku

Rela Dikau Kasih (Cipt.Reynold Panggabean), Kisah Seorang Pramuria

(Cipt.Albert Sumlang). Album perdana inilah yang mengangkat nama The

Mercy’s menjadi grup band yang dikenal di blantika musik Indonesia, dengan lagu Tiada Lagi sebagai andalannya.

Sejak saat itu The Mercy’s menjadi sebuah group band idola masyarakat Indonesia hingga Malaysia.Gaya para personil Band ini sempat menjadi idola anak-anak muda pada tahun 1970-an, dengan rambut

37

Universitas Sumatera Utara

gondrong, dan celana lebar diujungnya (celana kampak).Lagu Tiada Lagi

menjadi sangat hit dimana-mana di kalangn anak-anak muda bahkan

orang-orang tua.

Ketika grup ini memutuskan untuk memasuki dunia rekaman, The

Mercy’s pada saat itu dipimpin oleh Erwin Harahap, karena Rizal Arsyad

harus meneruskan sekolahnya di Jerman.Tercatat sudah 30 (tiga puluh)

album yang dihasilkan The Mercy’s mulai dari album Pop, Keroncong,

dan Rohani.

4. Band Empat Nada (1966).

Band Empat Nada adalah grup band pengiring popular yang paling

banyak mengiringi artis dan kelompok music yang bernaung dibawah

perusahaan rekaman Remaco.Grup ini didirikan oleh Aloysius Riyanto

atau A.Riyanto pada tahun 1966.Sebelumnya A.Riyanto sempat bergabung

dengan Band Zaenal Combo yang dipimpin oleh Zaenal Arifin.Beberapa

tahun kemudian, merasa mampu untuk berdiri sendiri,akhirnya A.Riyanto

(keyboards) yang juga dikenal sebagai komposer ini lalu mengajak M.

Sani (drum),Eddy (gitar), dan Nana (bass) membentuk Grup Band Empat

Nada.

Selain A.Riyanto,tampuk komando kedua sebagai wakil pimpinan

Band Empat Nada adalah Hasanuddin,yang juga dikenal sebagai karyawan

di Remaco.Empat Nadamemang banyak mengiringiartis-artis tenar seperti

Broery Marantika,Trio Bimbo,Tetty Kadi,Muchsin Alatas,Titiek

Sandhora, dan yang lainnya.Disamping itu Band Empat Nada juga sempat

38

Universitas Sumatera Utara

merilis beberapa album instrumentalia.Beberapa orang pemusik yang

sempat mendukung Band Empat Nada diantaranya adalah gitaris Jopie

Item.

Pada bulan Oktober 1973,selanjutnya A.Riyanto mundur dari Grup

Band Empat Nada dan kemudian mendirikanFavorite's Group bersama Is

Haryanto (drum),Harry Toos (gitar),Tommy WS (bass), dan Mus Mulyadi

(vokal).Kemudian Syafii Glimboh meneruskan kepimpinan Aloysius

Riyanto dalam Grup Band Empat Nada.

5. The Rollies (1967).

Ide pembentukan Grup Band The Rollies diawali ketika Deddy

Sutansyah bertemu dengan Iwan Krisnawan, dan Teuku Zulian Iskandar

Madian dari grup Delimars serta Delly Djoko Alipin dari grup Genta

Istana. Deddy Sutansyah kemudian mengajak mereka bergabung dalam

sebuah grup yang diberi nama Rollies pada bulan April 1967. Orangtua

Deddy yang pengusaha hotel menjadi penyandang dana dan menyediakan

semua peralatan musik yang diperlukan.

Setelah terbentuk, Rollies mulai malang melintang di negeri sendiri

dengan membawakan lagu-lagu The Beatles, Bee Gees, Hollies, Marbles,

Beach Boys, Herman Hermits, juga lagu-lagu populer dari Tom Jones, dan

Englebert Humperdink.

Dua tahun setelah terbentuk, grup ini kemudian mengisi acara di

kelab malam di Singapura pada tahun 1969 setelah Gito, dan Benny

Likumahua turut bergabung.Lagu-lagu yang mereka bawakanpun

39

Universitas Sumatera Utara

berkembang dan mulai mengandalkan alat musik tiup yang menjadi trade- mark Rollies sebagai pembawa lagu-lagu James Brown BST (Blood Sweat and Tears), dan Chicago. Dari band inilah muncul namaGito Rollies yang kemudian ikut meramaikan dan mewarnai blantika musik Indonesia.

6. AKA (1967).

Grup musik rock AKA (singkatan dari Apotek Kali Asin, apotek milik orang tua Ucok Harahap, tempat mereka bermarkas dan latihan) dibentuk di Surabaya pada 23 Mei 1967 dengan formasi awal: Ucok

Harahap (keyboard/vokal utama), Syech Abidin (drum/vokal), Soenata

Tanjung (guitar utama/vokal), dan Peter Wass (bass).

Selanjutnya, Peter Wass digantikan oleh Lexy Rumagit (bass) karena cedera ketika granat yang disiapkan untuk aksi panggung grup rock

Ogle Eyes di Lumajang tiba-tiba meledak dan melukainya.Kemudian sejak tahun 1969, Lexy Rumagit digantikan oleh Arthur Kaunang (bass).Perlu diketahui bahwa, semua pemain bass AKA adalah pemain kidal.

Grup AKA yang sering membawakan lagu-lagu Led Zeppelin,

Grand Funk Railroad, Deep Purple, dan Jimi Hendrix, yang waktu itu memang digemari anak-anak muda, dikenal sebagai grup rock eksentrik karena sering menggabungkan atraksi sulap dalam aksi panggungnya.

Contohnya, dalam pertunjukan di Arena Terbuka Taman Ismail Marzuki

(TIM) Jakarta padatanggal 9-10 November 1973, ketika AKA tengah membawakan lagu Crazy Joe, tiba-tiba Ucok melompat ke tembok dan

40

Universitas Sumatera Utara

naik ke genteng. Setelah itu, ia muncul di panggung dengan tiba-tiba sambil membiarkan dirinya dicambuki oleh algojo. Kakinya diikat, dan tubuhnya digantung. Kemudian ia ditusuk dengan pedang dan dimasukkan ke peti mati. Aksi ini mencekam penonton namun memperoleh sambutan meriah.Seusai aksi ini, Ucok terlihat kejang-kejang seperti kesurupan di belakang panggung.Situasi ini segera teratasi ketika Remy Silado yang menyaksikan atraksi gila ini menyiramkan seember air ke tubuh Ucok.

Tak hanya di panggung, Grup musik AKA juga telah meluncurkan beberapa album. Pada album pertama mereka, Do What You Like (1970), terdapat lima lagu berbahasa Indonesia, dan tiga lagu berbahasa Inggris

(Do What You Like, I've Gotta Work It Out, dan Glenmore).

7. Bimbo (1967).

Grup Band Bimbo adalah sebuah grup musik Indonesia yang didirikan sekitar tahun 1967.Personilnya terdiri dari Sam Bimbo, Acil

Bimbo, Jaka Bimbo, dan Iin Parlina.Grup ini berawal dari Trio Bimbo yang banyak dipengaruhi oleh musik latin.

Debut pertama grup ini ialah pada saat merilis album perdana di label Fontana Singapura dengan lagu Melati Dari Jayagiri karya Iwan

Abdurachman sebagai andalannya. Di era tahun 70-an, Bimbo identik dengan lagu-lagu balada yang cenderung berpola minor dengan lirik-lirik yang puitis.

Dipertengahan tahun 70-an, Grup Bimbo kemudian diperkuat oleh

Iin Parlina dari Yanti Bersaudara dan mulai menjamah lagu-lagu dengan

41

Universitas Sumatera Utara

tema-tema keseharian seperti Abang Becak hingga lagu-lagu yang titelnya menggunakan serial anggota tubuh manusia seperti Kumis, Tangan hingga

Mata yang cenderung bernada humor.

Memasuki era 80-an, Bimbo mulai bermain dengan lagu-lagu yang bertemakan kritik sosial seperti Antara Kabul dan Beirut atau Surat Untuk

Reagan dan Brezhnev.Selanjutnya, pada tahun 2007, Bimbo merilis album baru yang antara lain menampilkan karya terbaru Taufiq Ismail yang berpola kritik sosial yaitu Jual Beli dan Hitam Putih.

Demikianlah grup-grup band di atas merupakan cikal bakal grup- grup band selanjutnya di Indonesia. Walaupun tidak semua grup band

Indonesia yang berkiblat kepada ke-7 grup band tersebut di atas, namun sedikit banyak lagu-lagu yang mereka bawakan menjadi referensi bagi grup-grup band masa kini di Indonesia.

Grup musik Band tentunya salah satu yang masih memiliki daya tarik dihati masyarakat dari semua kalangan usia. Tidak terkecuali grup musik yang bergenre Pop, Rock, Dangdut, Country, dan lainnya. Dewasa ini teknologi sangat memudahkan masyarakat untuk dapat menikmati musik yang disukai, media sosial menjadi tempat berbagi dan menikmati semua jenis musik yang ada. Tidak hanya menikmati musik hasil dari media rekam dalam bentuk Mp3(MPEG-1 Layer-3 audio) atau Mp4

(MPEG-4 Part 14), masyarakat juga sangat gemar menikmati acara musik langsung atau yang akrab dikenal Live Music, misalnya konser, pertunjukan atau pementasan musik. Potensi ini kemudian menjadi lahan

42

Universitas Sumatera Utara

bisnis bagi kalangan musik maupun penyedia wadah musik, salah satunya

yaitu Cafe musik atau Event organizer.

Berikut ini lokasi dan jenis live musik yang sering dilakukan di Kota

Medan.

3.2.1 Konser

Konser berasal dari bahasa Italia concerto yang artinya suatu pertunjukan langsung biasanya musik, di depan penonton.19 Musik dapat dimainkan oleh musikus tunggal, kadang disebut resital, atau suatu ensembel musik, seperti orkestra, paduan suara, atau grup musik. Konser dapat diadakan di berbagai jenis lokasi, termasuk pub, klub malam, rumah, aula konser khusus, gedung serbaguna, dan bahkan stadion olahraga.Di manapun dilangsungkan, musisi biasanya tampil di atas suatu panggung.Sebelum meluasnya musik rekaman, konser merupakan satu-satunya kesempatan bagi seseorang untuk mendengarkan penampilan seorang musisi.

Untuk menonton suatu konser biasanya dikenakan biaya, walaupun banyak juga yang gratis. Acara konser memberikan keuntungan bagi musisi, pemilik tempat, dan pihak lain yang terlibat dalam suatu konser, atau pada beberapa kasus untuk konser amal.

Berbagai konser sering disajikan di Kota Medandengan mendatangkan artis dari Ibukota seperti Jakarta, maupun dari Luar Negeri.Konser dengan mendatangkan artis luar tersebut kemudian menjadi ajang grup-grup musik lokal

19 Sumber: https://id.wikipedia.org/. diunduh pada tanggal 28 Maret 2020, pukul 20.39 Wib.

43

Universitas Sumatera Utara

untuk menimba ilmu darinya, bahkan kalau bernasib mujur bisa menjadi partner.Keadaan seperti ini adalah situasi yang diidam-idamkan artis dan grup- grup musik lokal.Karena situasi ini dapat mengangkat reputasi dan pamor grup musik lokal tersebut, terutama jika memperoleh kesempatan untuk panggung bersama atau membuat album solo maupun kolaborasi.

Gambar 3.1 Konser Indoor(di dalam ruangan)

Konser musik band, biasanya dilakukan secara indoor atau outdoor. Jika dilakukan indoor atau didalam ruangan biasanya dilakukan di dalam sebuah gedung pertunjukan atau didalam Mall. Jika dilakukan di outdoor atau diluar ruangan biasanya dilakukan dilapangan terbuka atau lapangan umum. Beberapa pertimbangan baik kelebihan maupun kekurangan untuk kedua tempat pertunjukan ini dapat dilihat pada table berikut:

44

Universitas Sumatera Utara

Indoor Outdoor

Kelebihannya: Kelebihannya:

1) Aman dari hujan atau cuaca 1) Kapasitas dan daya tamping lebih

ektrem banyak

2) Dekorasi panggung, deretan 2) Sewa tempat lebih murah

dekorasi, kebel sound system, 3) Tidak memerlukan alat pendingin

termasuk penonton tetap aman cukup watercanon saja

dan terlindung. 4) Harga tiket dapat ditekan

3) Nyaman dan anti gerah 5) Venue bikin panitia lebih leluasa bikin

4) Lebih membaur konsep.

5) Lebih mudah didekorasi 6) dll

6) Pengamanan lebih mudah

dikendalikan

7) dll

Kekurangannya: Kekurangannya:

1) Sewa gedung lebih mahal 1) Tidak aman untuk hujan dan cuaca

2) Penonton terbatas 2) Dekorasi panggung, deretan dekorasi,

3) Tiket lebih mahal kebel sound system kurang aman dan

4) Memerlukan alat pendingin terlindung.

45

Universitas Sumatera Utara

5) dll 3) Panas dan gerah

4) Perlu pengendali hujan (pawing hujan)

5) Perlu pengamanan yang lebih banyak

6) Dll

Tabel 3.1 Kelebihan dan kekurangan indoor dan outdoor

Gambar 3.2 Konser musik outdoor (ruang terbuka)

3.2.2 Acara pernikahan

Dewasa ini, dalam resepsi pernikahan sering ditampilkan hiburan musik langsung. Resepsi pernikahan yang sering menyuguhkan livemusic biasanya dilakukan di wisma atau gedung pertemuan lainnya. Dalam acara disediakan

Home Banddan bintang tamu untuk menghibur setiap tamu.

46

Universitas Sumatera Utara

Menghadirkan grup band atau live music dalam acara pernikahan, selain untuk menghibur pada undangan juga dapat digunakan untuk mendukung acara pernikahan tersebut. Pada pesta-pesta adat misalnya, kehadiran grup band atau live music dapat dijadikan sebagai wadah untuk menyampaikan doa, nasehat, dan ungkapan rasa saying, sertaa harapan kepada kedua mempelai. Selain itu, menghadirkan live music dalam acara pernikahan dapat menaikkan gengsi dari acara tersebut. Selain suasana menjadi meriah juga menjadi ajang bagi para tamu untuk menyajikan kemampuannya bernyanyi.

Gambar 3.3 Live music dalam acara pernikahan Sumber:www.merdeka.com

3.2.3 Cafe atau Restoran

Ada banyak tempat seperti cafe atau restoran di Medan yang menyediakan

livemusic dalam bentuk Band atau Acoustic music.Menghadirkan musik pada

Café atau restoran merupakan salah satu strategi yang dilakukan oleh manager

atau pengelola untuk memasarkan atau menarik pengunjung datang ke café

atau restoran tersebut.

47

Universitas Sumatera Utara

Gambar 3.4 Live Music di Champion Cafe (Sumber:https://www.google.com/url)

CHAMPION CAFE

Schedule Home Band, Periode 1 Januari s/d 31 Januari 2020

Hari Nama Band Jam Lokasi

2nd LINE 20.15 s/d 24.00 1st Floor Senin SENANDUNG 20.25 s/d 00.10 2nd Floor

V-SIXTY 20.15 s/d 24.00 1st Floor Selasa TIOMA 20.25 s/d 00.10 2nd Floor

SETUJUH 20.15 s/d 24.00 1st Floor Rabu DIVAMORA 20.25 s/d 00.10 2nd Floor

BLUE SUNSHINE 20.15 s/d 24.00 1st Floor

Kamis SERE VOICE 20.25 s/d 23.45 2nd Floor LADOSTAR 21.35 s/d 00.55

Jumat INDONESIAN GROOVE 20.00 s/d 21.30 1st Floor

48

Universitas Sumatera Utara

GUEST STAR 21.40 s/d 22.40

INDONESIAN GROOVE 22.45 s/d 00.15

DIVAMORA 19.50 s/d 24.00

GUEST STAR 21.55 s/d 23.00 2nd Floor

LAGO 20.55 s/d 01.00

NINETY NINE 19.30 s/d 22.50 1st Floor INDONESIAN GROOVE 20.40 s/d 01.10

Sabtu SANGA PAJUMPANG 19.30 s/d 00.45 2nd Floor SENANDUNG 20.35 s/d 01.45

NINETY NINE 20.45 s/d 24.00 1st Floor Minggu LADOSTAR 20.25 s/d 00.10 2nd Floor

Tabel 3.2 Jadwal Band Pengisi di Champion Café

3.3 Deskripsi Umum Grup Musik Sanga Pajumpang Band

Sanga Pajumpang Band adalah grup musik Pop di kota Medan dengan fokus utama membawakan lagu-lagu Populer Batak atau dikenal dengan Batak

Song. Saat ini Sanga Pajumpang Band beranggotakan Erick Sitorus dan Yusuf

Natanael Silaban sebagai vocalist, Quintus sebagai bassist, David Simanungkalit sebagai drummer, Ade SimSaputra sebagai guitarist, dan Amsal Siburian sebagaikeyboardist.

49

Universitas Sumatera Utara

3.3.1 Sejarah Sanga Pajumpang Band

Sanga Pajumpang Band terbentuk pada awal September tahun

2013.Terbentuknya Band ini digagasi oleh Erick Sitorus. Berawal dari tawaran pemilik Champion Café untuk mengisi acara musik di cafe tersebut sebagai band pengganti Lingkar Salam yang lebih dahulu sudah mengisi acara musik di

Champion Cafe.

Tawaran tersebut kemudiaan direspon oleh Erick Sitorus dengan mengumpulkan semua personel yang memang hampir seluruhnya adalah mahasiswa dan alumni Etnomusikologi Fakultas Ilmu Budaya, Universitas

Sumatera Utara, Medan.Atas kesepakatan bersama terkumpullah personil band untuk tawaran tersebut, yang terdiri dari:Linfia Sonia, Gok Parasian dan Erick

Sitorus sebagai vocalist, Alfred Wiliam sebagai bassist, Hosea Dolok Saribu sebagai gitarist, David Simanungkalit sebagai drummer, Samuel Sipahutar sebagai saxophonist.

Pemilihan nama grup ini juga dicetuskan oleh Erick Sitorus dengan spontan atas kesepakatan bersama sebelum penampilan perdana dilaksanakan yaitu Sanga Pajumpang.20Secara etimologi kata, SangaPajumpang berasal dari bahasa Batak Toba, sanga berarti mumpung, dan pajumpang berarti bertemu, atau berjumpa.Oleh karena itu Sanga Pajumpang dapat diartikan mumpung berjumpa atau mumpung bertemu.

Satu bulan berjalannya Sanga Pajumpang Band dapat menghasilkan kekompakan yang baik antar pemain.Tawaran demi tawaran manggungpun

20 Ada juganama lain yang diusulkan seperti Starhill. Namun akhirnya semua sepakat dengan nama Sanga Pajumpang Band.

50

Universitas Sumatera Utara

kemudian berdatangan. Awal yang baik dimulai pada bulan Oktober 2013, Band ini menjadi band pengisi acara saat Tongam Sirait (musisi Batak dari Jakarta) menjadi bintang tamu di Champion Café dan mendapat apresiasi positif.

Dalam perkembangannya Sanga Pajumpang Band telah mengalami pergantian pemain. Yang dapat dilihat dari data berikut.

1. Tahun 2014 Sanga Pajumpang terjadi pergantian gitaris, Hosea Dolok

digantikan Heru Simanjuntak.

2. Tahun 2015, pergantian personel dibagian gitar dan saxophone yaitu

Heru Simanjuntak sebagai gitaris digantikan oleh Ade Pasaribu dan

Samuel yang sebagai saxsophonist digantikan dengan Oni Sembiring.

Mereka keluar dikarenakan menjalankan study ke salah satu univeritas di

Kota lain.

3. Tahun 2016, Alfred William sebagai basist digantikan oleh Tanaka

Manalu.Alfred William hijrah ke Jakarta karena ingin meniti karir musik

di ibu kota sebagai session player.

4. Tahun 2017, Oni Sembiring sebagai saxophonistdigantikan dengan Dedi

Nababan sampai tahun 2018, yang kemudian digantikan Yusuf Silaban

yang juga sebagai vocalist sampai saat ini.

5. Tahun 2018, Tanaka Manalu sebagai basist digantikan Oleh Quintus

hinggat saat ini.

6. Tahun 2019, David Simanungkalit sebagai drummer digantikan oleh dolly

tambun sebagai additional player

51

Universitas Sumatera Utara

7. Berkembangnya karir Gok Parasian Malau di kanca nasional

mengharuskan adanya additional vocal di Sanga Pajumpang yang biasanya

digantikan oleh Andi manurung dan Herlin siboro

Gambar 3.5 Sanga Pajumpang Band Sumber:https://1.bp.blogspot.com/WXSLgGD5s/XIkVgC8LSFI/AAAAAAAAC R8/nO-cEnxTUjoxLIBtZ2jPF3MAwJUMYV_7gCLcBGAs/s1600/sp.jpg

3.3.2 Karakteristik Sanga Pajumpang Band

Berikut akan dijelaskan yang menjadi karakteristik Sanga Pajumpang

Band dari beberapa bagian yang menjadikannya berbeda dengan band lainnya di kota Medan. Karakteristik ini menjadi ciri khas sekaligus menjadi nilai tambah

52

Universitas Sumatera Utara

dari grup ini.Dimulai dari aransemen (garapan) musik, bentuk lagu, irama, tempo, ekpresi,dan lainnya.

1. Aransemen Musik

Ada beberapa hal yang menjadi menjadi karakteristik Sanga Pajumpang

Band. Dapat dikatakan bahwa warna musik Sanga Pajumpang Band dengan Band yang lain itu berbeda ungkap Ade Putra Pasaribu salah satu personil Sanga

Pajumpang Band. Berikutpenjabaran beberapa perbedaan yang menonjol saat peneliti membandingkan dengan group band lainnya,khususnya Group Band

Batak lainnya.

1.Personil

Pada umumnya setiap Band memiliki satu vocalist dalam suatu Band,

Sanga Pajumpang Band memiliki 3 vokalist dan personil terdiri dari

1.Gok Parasian : Vocalist

2.Yusuf Natanael : Vocalist

3.Erick Sitorus : Vocalist

4.Ade Pasaribu : Gitaris

5.Amsal Siburian : Keyboardist

6.David Simanungkalit : Drummer

7.Quintus Sihotang : Bassist

Dari hal ini dapat disimpulkan bahwa sanga pajumpang band juga menjadi menarik dan berbebda dengan band lainnya kaena dari instrument yang di gunakan sudah berbeda dengan adanya sulim dan batak toba dan saxsophone.

53

Universitas Sumatera Utara

2.Irama Musik

Irama musik yang dibawakan Sanga Pajaumpang Band dalam setiap pementasannya sangat bervariatif, antara lain irama musik reggae, pop, rock,Dengan formasi instrumennya gitar, bass, drum, keyboard, saxofon, sulim

Batak Toba, Hal ini dapat peneliti yakinkan dengan mengambil sampel beberapa lagu yang sudah di aransemen oleh Sanga Pajumpang (pakai table,genre dan judul lagu,nanti dikirim bg ade semua lagu yang dibawa sp jadi ku masukan nanti ke tabel)

1. Reagge: Bessa siantar, Rap, Donna

2. Pop : Sai ingot ma, sukkun ma dirim, Mardua holong

3. Rock : Sinanggartulo, Mataniari Bissar, Tilo-tilo.

2. Bentuk Lagu

Bentuk lagu adalah suatu gagasan atau ide yang tampak dalam pengolahan atau semua unsur musik dalam sebuah komposisi (melodi, irama, harmoni, dan dinamika). Bentuk lagu dalam musik mirip dengan bahasa, karena di dalamnya seolah-olah memuat kalimat.Umumnya lagu-lagu saat ini memiliki bagian mulai dari intro, bait, reff, interlude, chorus, danending atau outro.

Kebanyakan lagu-lagu yang dibawakan oleh Sanga Pajumpang Band memiliki bentuk yang dimulai dengan Intro musik, dilanjutkan dengan bait pertama yang dibawakan secara solo, lalu bait kedua dan seterusnya dibawakan secara trio. Pada bagian refrain dibawakan full trio sebelum ditengahi oleh interlude (musik tengah), pengulangan bait kedua dengan trio, refrain dengan full trio, dan kemudian berakhir pada baik terakhir.

54

Universitas Sumatera Utara

3. Tempo

Tempo adalah tingkatan kecepatan dalam musik yang dapat diukur dengan metronome.Komposisi lagu-lagu yang dimainkan Sanga Pajumpang Band sangat bervariasi temponya. Dari mulai tempo lambat (grave) MM: 40 hingga prestisimo MM: 208.

Sukkun ma dirim bertempo sedang,bessa siantar tempo cepat,sai ingot ma bertempo lambat.

4. Melodi

Melodi adalah susunan rangkaian nada (bunyi dengan getaran teratur) yang terdengar berurutan serta bersama dengan mengungkapkan suatu gagasan.

Grup musik menggunakan bermacam-macam tangga nada, salah satunya adalah tangga nada diatonik, baik jenis mayor, atau jenis minor. Jenis tangga nada diatonik mayor yaitu : C, D, E, F, G, A, B, C. Serta diatonik minor asli terdiri dari

: A, B, C, D, E, F, G, A dan diatonik minor melodis yaitu : A, B, C, D, E, F,

GIS,A.

Contoh lagu dengan tangga nada di atas sebutkan….

1. Sukkun ma dirim (mayor)

2. Donna (minor).

5. Ekspresi

Selain aransemen yang berbeda Sanga Pajumpang Band dalam pementasan juga memiliki ekspresi berupa koreografi atau gerakan tubuh yang sifatnya jenaka.Ekspresi yang dimaksud merupakan penyesuaian pemain dalam

55

Universitas Sumatera Utara

membawakan lminoragu dengan sifat lagunya.Misalnya yang berkaitan dengan cepat lambatnya lagu, keras lembutnya suara, serta makna kata-kata lagu.Dalamhal ini ekspresi meliputi ekspresi pemain musik dan vokalis berupa gerak-gerik (gesture) bersambut untuk memberi dukungan satu dan lainnya.

Selain drummer dan keyboard personil yang lain seperti pemain gitar, danpemainbass, serta vokalis dapat bergerak secara bebas.Artinya mereka tidak hanya diam ditempat, karena alat musiknya dapat dibawa kemana-mana dan bergerak menyesuaikan beat atau irama lagu.

6. Reportoar Lagu

Sanga Pajumpang Band dalam pementasannya juga kerap kali membawakan lagu-lagu Top 40, yaitu lagu-lagu yang sedang dalam posisi naik daun atau tenar. Namun focus utama mereka adalah lagu Batak atau Batak Song.

Tidak hanya membawakan karya lagu orang lain, Sanga Pajumpang Band juga memiliki karya lagu sendiri,antara lain yang berjudul “Sai Ingot Ma” ciptaan

Gok Parasian Malau yang telah di Upload di Youtube sejak 6 Maret 2019 dan telah ditonton lebih dari 297.000 kali saat penelitian skripsi ini dilakukan.

7. Instrumen

Instrumen yang digunakan oleh Sanga Pajumpang Band memiliki tugas masing-masing, akan dijabarkan sebagai berikut:

1) Drum, total bertanggung jawab dengan bentukan fondasi yaitu beat dan

ritme.

2) Keyboard sebagai instrumen melodis dan akord.

56

Universitas Sumatera Utara

3) Bass, membungkus beat dan ritme tersebut dengan nada (terutama nada

dasar) dan pembentuk pondasi fisik music tersebut.

4) Gitar, secara bergantian dengan keyboard mempersolid ritme dan

mempertajam musik terutama dari sudut melodi.

5) Saksophone, Flute, dan Sulim, merupakan istrumen tiup yang dipakai

sebagai alat melodis dalam musik.

6) Vokal, sebagai wakil dari pesan yang ingin disampaikan oleh karya musik

tersebut melalui lirik lagu dan sekaligus memonitor keberadaan audiens.

3.4 Perjalanan Karir Sanga Pajumpang

1. Sebagai Home Band

Gambar 3.6 Sanga Pajumpang di Champion Cafe Sumber: Instagram Sanga Pajumpang Band

Sejak tahun 2013 Sanga Pajumpang Band sudah menjadi Home Band di

Champion Café sampai saat ini.Tidak hanya di tempat tersebut, Grup band ini

57

Universitas Sumatera Utara

juga seringkali mengisi acara di café-cafe lain di kota Medan seperti di Zeqita

Cafe Jalan Jamin Ginting km.12

Gambar 3.7 Sanga Pajumpang Band di acara pernikahan Sumber: instagram Sanga Pajumpang

Selain Home Band Cafe, Sanga Pajumpang Band kerab juga

menjadi home band di acara-acara pernikahan seperti gambar diatas.

Biasanya wedding organizer yang langsung menghubungi pihak

manajemen Sanga Pajumpang Band.

58

Universitas Sumatera Utara

2. Sebagai Bintang Tamu

Gambar 3.8 Brosur Sanga Pajumpang Band pada FGN (Festival Gondang Naposo) 2019 di Pangururan Kabupaten Samosir.

59

Universitas Sumatera Utara

Gambar 3.9 Brosur Sanga Pajumpang Band padaacara Natal Mahasiswa Etnomusikologi USU 2019 di Auditorium USU, Medan.

Semakin tenarnya Sanga Pajumpang Band, menjadikan grup band ini mendapat tawaran sebagai Bintang Tamu dibeberapa acara lokal di dalam kota

Medan maupun diluar daerah, seperti pada acara Festival Gondang Naposo 2019 di Samosir bersama artis ibu kota lainnya.

60

Universitas Sumatera Utara

Gambar 3.10Brosur Sanga Pajumpang Band sebagai pengisi acara bersama Style Voice (artisBatak papan atas dari Jakarta).

3. Sebagai Band Pengiring

Gambar 3.11Brosur Sanga Pajumpang Band bersama Victor Hutabarat Penyanyi ibukota dari Jakarta.

61

Universitas Sumatera Utara

Gambar 3.12 Sanga Pajumpang Band bersama Judika Penyanyi ibukota dari Jakarta Pengalaman berharga Sanga Pajumpang Band lainnya, adalah menjadi pengiring artis lokal maupun nasional. Untuk artis lokal Sanga Pajumpang Band pernah berkolaborasi atau mengiri artis Batak seperti Style Voice, R&B Trio,

Elexis Trio, Interna Trio, Victor Hutabarat, Chintya Gabriela, dan lainnya. Untuk kancah nasional Sanga Pajumpang pernah menjadi band pengiring Judika, dan Joy

Tobing.

62

Universitas Sumatera Utara

BAB IV DESKRIPSI MANAJEMEN SANGA PAJUMPANG BAND

4.1 Base Camp Sanga Pajumpang Band

Base camp atau tempat berkumpulnya personil Sanga Pajumpang Band adalah ditempat tinggal manajer yaitu Septa Nainggolan di Jl.Lizardi Putra,

Komplek Perumahan Vista, Blok E No.12, Medan. Di base camp Sanga

Pajumpang Band biasanya mereka melakukan rapat,pengarahan sebelum acara dan evaluasi setelah acara.

Sanga Pajumpang Band belum memiliki studio pribadiuntuk latihan, oleh karena itu Sanga Pajumpang Band biasanya latihan di Studio musik Alfa di Jl.

Harmonika Barudikarenakantempat yang nyaman dan tidak jauh dari kediaman para personil Sanga Pajumpang Band.

4.2 Manajamen Sanga Pajumpang Band

Gambar 4.1 personel Sanga Pajumpang Band bersama tim manajemen (amsal siburian, Yusuf natanael silaban,Erick sitorus, Herlina siboro, Septa Nainggolan, Gok Parasian Malau, Quintus, Ade Putra Pasaribu)

63

Universitas Sumatera Utara

Sebuah organisasi dapat berjalan dengan baik apabila pemimpin dapat mengatur anak buah dengan menerapkan langkah-langkah manajemen yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengevaluasian

(Taslan, 2002:49). Demikianjugamanajemen Sanga Pajumpang Band dalam mengelola juga mengacu pada langkah-langkah di atas yang meliputi beberapa hal sebagaiberikut:

4.2.1 Perencanaan

Pengelolaan sebuah organisasi tidak lepas dari adanya sebuah perencanaan terlebih dahulu.Perencanaan dibuat sebelum melakukan pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan.Winarnomengungkapkan bahwa perencanaan dapat dikatakan baik apabila perencanaan tersebut menantang dan realistis (Taslan,

2002:52).

Demikian juga Sanga Pajumpang Band, dengan adanya perencanaan dapat memberikan satu gambaran dan arah serta petunjuk tentang langkah- langkah yang perlu diambil. Septa Nainggolan, manajer Sanga Pajumpang Band mengungkapkan bahwa keberadaan Sanga Pajumpang Band merupakan wahana pengambangan bakat dan minat para remaja dalam bidangseni, dan dapat melatih para remaja dalam berorganisasi, melatihkedisiplinan mental, kemandirian, kepemimpinan, ikut dan dapat digunakan sebagai kegiatan yang bersifat positif.

Untuk mendukung tujuan di atas, maka manajer Sanga Pajumpang Band selanjutnya menyusun program kerja.Program kerja Sanga Pajumpang Band

64

Universitas Sumatera Utara

meliputi program mingguan, bulanan dan program kerja insidental seperti dikutip peneliti dari Sanga Pajumpang Band di bawahini:

4.2.1.1 Program kerja mingguan

Program kerja mingguan merupakan program kerja yang rutin dilakukan pada setiap minggu dalam manajemen Sanga Pajumpang Band. Program kerja mingguan secara rinci adalah:

1) Materi Lagu

Materi lagu yang dipilih haruslah teliti dan selektif, karena masyarakat nantinya akan menikmati materi-materi lagu yang dibawakan oleh Sanga

Pajumpang Band pada saat pementasan. Maka dari itu, seorang manager bertanggung jawab atas pemilihan materi lagu yang akandipersiapkan.

Langkah-langlah Sanga Pajumpang Band dalam memilih lagu adalah

1. 10 lagu Pop Batak terpopuler saat ini

2. 10 lagu Pop Batak lawas terpopuler dengan aransemen baru

2) Evaluasi

Evaluasi meliputi kehadiran dan keaktifan anggota, peningkatan kinerja masing-masing anggota, materi lagu, latihan, kekurangan yang terdapat dalam pementasan, kekurangan dalam publikasi dan promosi, evaluasi keluar masuk pengeluaran dan pendapatan, pembacaan agenda latihan untuk hari berikutnya dan pembacaan agenda pementasan. Dari evaluasi tersebut diketahui perkembangandari seluruh anggota yang tergabung dalam Sanga Pajumpang

Band. Evaluasi ini dimpimpin oleh manajer yaitu Septa Nainggolan.

65

Universitas Sumatera Utara

Kehadiran dan keaktifan anggota Sanga Pajumpang yang dimaksud adalah bisa hadir dalam latihan dan pertunjukan. Jika diantara salah satu pemain berhalangan maka pemain harus mencari pemain ganti atau additional player dengan persetujuan manajer. Tugas lain seorang manajer dalam evaluasi peningkatan kinerja masing-masing anggota berupa hal skill permainan dan etika dipanggung atau dibelakang panggung.

Dalam evaluasi permainan atau pertunjukan yang telah berlangsung adalah dengan intropeksi pribadi yaitu dengan cara mendEngarkan rekaman saat pertunjukan berlangsung. dalam grup Band kesalahan satu pemain adalah kesalahan bersama oleh karena itu perlu latihan yang lebih giat lagi untuk membangun chemistry yang baik dan memperbaiki kesalahan yang sebelumnya.

Dalam promosi dan publikasi Sanga Pajumpang Band menggunakan media sosial secara bersama dan kendalanya adalah belum ada admin tetap yang profesional dalam hal promosi dan publikasi.

Untuk evaluasi keuangan,dalam hal ini meliputi transparansi uang masuk dan uang keluar yang semuanya diatur oleh manejer. Evaluasi terakhir dalam manajemen Sanga Pajumpang Band yaitu evaluasi agenda jadwal panggung.

Disini akan dibahas tentang jadwal yang bisa dan jadwal yang tidak bisa. Jika berhalangan pementasan dicafe, manajemen Sanga Pajumpang harus mencari

Band pengganti 2 hari sebelum jadwal panggung.

66

Universitas Sumatera Utara

4.2.1.2 Program Kerja Bulanan

Dalam program kerja bulanan ini manajemen Sanga Pajumpang Band

mengagendakan sebagaiberikut:

1) Latihan

Latihan yang dilakukan adalah latihan rutin dan latihan khusus. Latihan

rutin yang dilakukan setiap hari Rabu di minggu pertama dan minggu

ketiga selama 2 jam setiap latihan. Jika ada event tertentu akan dilakukan

juga latihan khusus sesuai acara yang diadakan, mengenai jumlah latihan

tergantung konsep acara yang diminta panitia. Latihan diadakan secara

rutin dengan tujuan supaya anggota dapat meningkatkan keterampilan

dalam memainkan alat musik danmenambah perbendaharaan lagu.

2) Rapat pengurus menejemen Sanga Pajumpang Band

Rapat pengurus bertujuan membahas tentang kontrak-kontrak kerja yang

akan dijalani dan keaktifan personil dalam mengikuti latihan serta

kemajuan yang dicapai Sanga Pajumpang Band. Rapat ini dipimpin oleh

manejer Band dengan seorang notulen yang bernama Indah dan dilakukan

biasanya di basecamp. Hal yang dibahas dalam rapat berupa kontrak kerja

dengan client . Pemesanan Sanga Pajumpang Band paling lambat 2 hari

sebelum acara dan jika ada pembatalan panjar/down payment menjadi

milik Sanga Pajumpang Band. Semua hasil rapat akan diumumkan di grup

Whatsapp.

3) GladiBersih

67

Universitas Sumatera Utara

Gladi bersih dilakukan paling lambat 6 jam sebelum melakukan

pertunjukan yang bertujuan untuk mempersiapkan band dalam pematangan

materi-materi lagu yang akan dibawaka dan untuk adaptasi panggung

pementasan. Gladi Bersih dilakukan langsung di lokasi tempat pertunjukan

dan langsung diawasi oleh manajer dengan durasi 1-2 jam, pihak yang

terlibat dalam Gladi Bersih adalah anggota personil, crew, cameramen.

4) Promosi dan Publikasi

Promosi dan publikasi dikerjakan oleh seorang road manajer.Road

manajer mempromosikan Sanga Pajumpang Band kepada event organizer,

dan mempublikasikan melalui media cetak (Brosur, kartu nama dan

spanduk) dan media elektronik( Televisi, Radio, dan sosial media seperti

Instagram, Facebook, Youtube)

4.2.1.3 Program kerja Insidental

Program kerja insidental adalah program kerja yang tidak

terencana dalam penyusunan program kerja.Program kerja insidental

berhubungan dengan undangan pertunjukan ataupun undangan festival

yang waktunya tidak dapat ditentukan. Seperti contohnya jika ada

tawaran dari salah satu event organizer untuk mengisi event secara

mendadak, cara mengatasinya dengan mencari Band pengganti paling

lama 2 hari sebelum pertunjukan. Namun program kerja ini harus dengan

pertimbangan yang matang dan atas kesepakatan bersama.

68

Universitas Sumatera Utara

4.2.2 Pengorganisasian

Pengorganisasian dapat diartikan sebagai proses pengelompokan orang- orang, alat dan pembagian tugas serta wewenang sehingga sebuah organisasi dapat mencapai tujuan yang diharapkan. T.Hani Handoko (1986:76) merumuskan organisasi merupakan wadah kerjasama sekelompok orang dalam rangka mencapai tujuan yang telah dirumuskan bersama.

Organisasi yang bertugas mengurusi jadwal latihan, pentas, pengelolaan keuangan, penerimaan anggota baru, pengkondisian alat dan lain sebagainya sesuai dengan tugas dan wewenangmasing-masing pengurus. Mekanisme kerja di

Sanga Pajumpang Bandadalah manajer melakukan pembinaan terhadap pengurus dan anggota Sanga Pajumpang Band.

Berikut ini beberapa orang yang tergabungdalam manajemenSanga

Pajumpang Band:

1. Manajer : Septa Nainggolan

2. Crew(kru) :Sahabat-sahabat atau teman-teman Sanga Pajumpang

Band yang secara umum adalahMahasiswa

Etnomusikologi.

Tugas seorang manajer yaitu mengatur dan memutuskan semua hal yang berhubungan dengan kontrak dan hal-hal yang terkait di dalamnya, mengatur jadwal latihan dan bertanggung jawab secara keseluruhan tentang semua hal menyangkut Sanga Pajumpang Band. Manajer Sanga Pajumpang Band juga bekerja sebagai bendahara, yang bertugas mengatur pemasukan dan pengeluaran keuangan Sanga Pajumpang Band.

69

Universitas Sumatera Utara

Manajer Sanga Pajumpang Bandjuga dapat bertugas sebagai

Roadmanageryang bertugas mempromosikan Sanga Pajumpang Band kepada pihak-pihak yang sering memproduksi acara musik, sebagai contoh adalah

EventOrganizeratau menawarkannya kepada penggemar.

Sedangkan crew bertugas membantu para pemain Sanga Pajumpang Band saat di panggung, mempersiapkan alat-alat musik yang akan digunakan, dan segera menetralisir keadaan jika terdapat kesalahan teknis. Sebagai contoh jika kabel instrumen pada gitar terlepas dari gitarnya, maka crew panggung segera membetulkannya. Kegiatan tersebut akan terus berlangsung dari sebelum pertunjukan dimulai hingga pertunjukannya dalam sebuah pementasanberakhir.

Anggota lain yang juga dibutuhkan dalam tim saat manggung ialah sound enginer. Bidang ini bertugas pada saat Sanga Pajumpang Bandmelakukan pementasan.Sound enginer mengatur equalizer seluruh instrumen, mengatur monitor di panggung dan mengatur equalizer sound out agar suara yang dihasilkan maksimal dan tetap stabil. Jika memungkinkan biasanya Sanga

Pajumpang Band memilih Pak Ade atau akrab dikenal Om Ade sebagai Sound

Enginer.

Untuk transportasi Sanga Pajumpang Band tergantung lokasi pementasan,jika dilakukan didalam kota setiap personil berangkat secara masing- masing menuju lokasi pementasan. Jika dilakukan diluar kota untuk akomodasi sewa mobil, jasa supir dan makan seluruhnya dialokasikan dari bayaran panggung.

70

Universitas Sumatera Utara

4.2.3 Pelaksanaan

Pelaksanaan adalah tindakan yang menyebabkan sebuah organisasi dapat berjalan, sehingga semua personil yang terlibat dalam sebuah organisasi harus berupaya ke arah sasaran yang hendak dituju agar sesuai dengan perencanaan manajerial. Pelaksanaan dalam manajemen Sanga Pajumpang

Band, diantaranya dalam proses perekrutan personel Sanga Pajumpang Band maupun additional player (pemain pengganti) yang mendukung Sanga

Pajumpang Band dalampementasan.Tugas dan tanggung jawab para personel Sanga Pajumpang Band diantaranya memberikan kontribusi dalam hal ini berupa hasil karya.Untuk bisa mendukung hasil karya musik terbaik harus melewati beberapa kali latihan.Penggerakan juga meliputi material dan non material yang akan dijelaskan berikut.

4.2.3.1 Material (Manajemen keuangan)

Material yang dimaksud berupa pembagian gaji untuk masing-masing personil dan manajemen. Honor didapat selesai acara dilakukan dengan sistem bagi rata untuk personil dan manajer setelah dipotong 2,5 % untuk dimasukan kedalam uang kas manajemen. Kas manajemen berfungsi untuk membiayai operasional manajemen.

Honor anggota Sanga Pajumpang Band akan diterima langsung setelah event telah dilakukan dan untuk honor dari cafe akan diterima setiap awal bulan berikutnya. Honor Band Sanga Pajumpang Band di Champion

Cafe Rp 140.000/orang untuk hari senin sampai jum’at dan 190.000/orang

71

Universitas Sumatera Utara

untuk hari sabtu atau hari libur. Untuk event, Sanga Pajumpang Band membuat tarif tergantung pada lokasi acara. Event dalam kota tarif standart yaitu senilai Rp.10.000.000 sedangkan untuk tarif event diluar kota akan dikenakan biaya tambahan berupa biaya akomodasi tambahan. Salah satu contoh acara diluar kota yang Sanga Pajumpang Band lakukan yaitu event

HPSN 2020 di Sipincur Humbahas senilai Rp.17.000.000,-. Untuk negoisasi honor band dilakukan oleh manajer dengan client.

4.2.3.2 Non Material

Penggerakan non material adalah support atau dorongan semangat dari seorang manager kepada anak buahnya, agar tetap semangat dalam mengerjakan pekerjaannya. Seorang manajer juga harus selalu memberikan motivasi-motivasi kepadaanggotanya. Contoh motivasi yang diberikan dalam bentuk nasihat dan arahan yang baik seperti mengingatkan beribadah,istirahat dan menjaga kesehatan.

4.2.4 Pengawasan

Pengawasan adalah kegiatan yang dilakukan oleh manajer Sanga

Pajumpang Band dalam mengupayakan agar kegiatan-kegiatan yang dilakukan sesuai dengan perencanaan yang telah ditentukan.Adanya pengawasan ini dimaksudkan untuk mengetahui hambatan-hambatan, kesalahan-kesalahan dan kegagalan sehingga dapat segera dicari pemecahannya agar menjadi lebih baik.

Dengan adanya penerapan manajemen produksi dengan tahapan

72

Universitas Sumatera Utara

perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,dan pengawasan yang baik tersebut menjadikan salah satu factor yang membuat Sanga Pajumpang Band melakukan proses produksinya denganlancar.

Pengawasan produksi yang dilakukan oleh Sanga Pajumpang Band yaitu dengan melihat secara langsung dari proses latihan sampai dengan pementasan. Bagaimana persiapan para personel Sanga Pajumpang Band dari segi fisik maupun mental, dan kematangan materi lagu yang akan dibawakan.

Selanjutnya, bagaimana respon audiens maupun masyarakat terhadap grup band ini.Walaupun tidak ada kuesioner yang dilakukan untuk meminta tanggapan masyarakat terhadap grup band ini, namun banyaknya permintaan serta kontinuitas penampilan grup ini adalah salah satu indicator bahwa produksi dianggap telah mencapai target.

Berkenaan dengan produksi ini, rata-rata pementasan yang dilakukan oleh Sanga Pajumpang Band dalam sebulan, berkisar antara 15 pementasan sampai 20 Oleh karena itu, rata-rata penghasilan yang diperoleh grup band ini berkisar antara Rp 35.000.000 Sampai Rp 80.000.000

Pengawasan sound dan alat-alat yang digunakan saat pementasan dilakukan oleh crew, pada saat menjalankan check sound dan pada saat pementasan berlangsung, sampai dengan pementasan tersebut selesai, dengan dikontrol oleh manajer.Kondisi properti atau alatmusik yang digunakan saat pementasanjuga diawasi oleh manajer. Kemudian dijadikan sebagai bahan untuk dibahas pada briefing selanjutnya, apakah ada masalah atau tidak, sehingga berjalanlancar dan menjadi lebih baik. Dengan adanya penerapan

73

Universitas Sumatera Utara

manajemen produksi dengan tahapan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan yang baik tersebut menjadikan salah satu factor yang membuat Sanga Pajumpang Band melakukan proses produksinya denganlancar.

Faktor pendukung dalam pengelolaan manajemen Sanga Pajumpang

Band antara lain, loyalitas masing-masing personel terhadap Sanga

Pajumpang Band, kedisiplinan personel, kerjasama tim yang solid, dan masing-masing personel Sanga Pajumpang Band memiliki jiwa seni yang sangat berpengaruh pada kinerja mereka dalam bekerja.

Adapun faktor penghambat dalam manajemen Sanga Pajumpang Band antara lain, sulitnya dalam menentukan waktu untuk latihan maupun untuk briefing secara keseluruhan manajemen Sanga Pajumpang Band. Adanya berbagai macam karakter, sifat dan perilaku para personel SangaPajumpang

Band sehingga terkadang menimbulkan dalam mempertahankan argumentasinya, umumnya berhubungan tentang materi lagu yang akan dikerjakan. Untuk itu cara mengatasinya diperlukan toleransi antara masing- masing pemain dan juga mematuhi aturan yang telah disepakati bersama dan harus patuh terhadap keputusan manejer untuk kepentingan bersama.

4.2.5 Dampak pandemik Covid-19

Dampak kehadiran Pandemik Covid-19 untuk Sanga Pajumpang adalah dengans terkendalanya kelangsungan kegiataan yang sudah disetujui sebelumnya.

Semua kontrak dan kegiatan yang terjadwal harus terhenti untuk menghindari persebaran virus covid-19, hingga batas waktu yang belum dapat dipastikan.

74

Universitas Sumatera Utara

Bahkan untuk acara lain di luar kontrak yang sifatnya temporer sebagaimana biasa diperoleh grup ini juga terhenti.

75

Universitas Sumatera Utara

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Grup musik adalah kumpulan pemain musik yang melakukan peragaan karya musik oranglain atau karya musik sendiri. Salah satu bentuk grup musik adalah Grup Band atau Band Musik. Umumnya Band Musik terdiri dari vocalist, keyboardist, drummer, bassist dan guitarist.Saat ini perkembangan Band yang menggunakan kolaborasi dengan jenis instrument lainnya seperti alat music tradisional dan modern telah semakin banyak.

Kota Medan salah satu kota terbesar di Indonesia memiliki perkembangan

Grup Bandyang dapat menjadi perhatian. Hal ini dikarenakan terdapat berbagai

Grup Band dengan beberapa genre seperti genre Rock, pop, dangdut, dan lainnya yang eksis di kota Medan.

Untuk dapat diminati oleh masyarakat, idealnya setiap Grup Band harus memiliki referensi lagu yang up to date serta yang memiliki keunikan dan ciri khas tersendiri dalam penyajiannya. Kekayaan musik yang dimiliki ini menjadikan grup band sebagai sarana hiburan yang sangat diminati masyarakat ditandai dengan perkembangan pertunjukan musik langsung (live music) di berbagai tempat umum seperti café, mall, gedug yang tujuan komersialnya adalah menarik minat pengunjung untuk datang.

Salah satu Cafe yang eksis di Kota Medan yang menyediakan Live

Musicadalah Champion Cafe yang berdiri sejak tahun 2013. Cafe ini menampilkan Band Musik Pop Indonesia serta Batak Song, dan band Batak Song

76

Universitas Sumatera Utara

yang tenar di Cafe ini sekaligus di Kota Medan adalah group Sanga Pajumpang

Band.

Sanga Pajumpang Band adalah Band Musik yang saat ini beranggotakan

Gok Parasian Malau, Erick Sitorus dan YusufNatanael Silaban sebagai vokalis,

David Simanungkalit sebagai drummer, Quintus sebagai Bassist, Ade Putra

Pasaribu sebagai Gitaris, dan Amsal Siburian sebagai Keyboardist. Band ini bergenre Pop, dengan fokus utama membawakan lagu-lagu Batak Populer, dan juga lagu Popouler Indonesia atau Lagu Barat atau yang dikenal Top 40.

Umumnya, lagu-lagu yang dibawakan oleh Sanga Pajumpang Band akandiaransemen ulang dengan gaya mereka tanpa mengurangi esensi lagu itu sendiri. Oleh krena itu dapat dikatakan bahwa grup band ini berbeda dengan Band lainnya.

Tidak hanya memainkan lagu orang lain Sanga Pajumpang Band juga memiliki lagu yag mereka ciptakan sendiri, salah satunya yang berjudul “Sai Ingot

Ma”. Tentunya hal ini menjadi salah satu nilai penting yang membuat Band ini tetap dapat eksis hingga saat ini.Tidak hanya memiliki aransemen musik yang berbeda tentunya eksistensi band musik ini tetap terjaga dikarenakan adanya manajemen band yang mengatur grup ini.

Manajemen Sanga Pajumpang Band di pimpin oleh seorang manajer Band yang saat ini diposisikan oleh Septa Nainggolan.Tugas seorang manajer di Sanga

Pajumpang Band mengatur dan mengawasi setiap sistem manajemen agar berjalan baik. Dapat dikatakan tugas yang diemban oleh manajer grup ini memiliki multifungsi , yaitu manager sekaligus bendahara dan road manager.

77

Universitas Sumatera Utara

Organisasi dapat berjalan dengan baik apabila pemimpin dapat mengatur anak buah dengan menerapkan langkah-langkah manajemen yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengevaluasian

Perencanaan dibuat sebelum melakukan pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan, demikian juga Sanga Pajumpang Band, dengan adanya perencanaan dapat memberikan satu gambaran dan arah serta petunjuk tentang langkah- langkah yang perlu diambil.Untuk mendukung tujuan di atas maka manajer Sanga Pajumpang Band selanjutnya menyusun program kerja Sanga

Pajumpang Band.

Program kerja yang dilakukan meliputi pemilihan materi lagu yang akandipersiapkan, Evaluasi perkembangan dari seluruh anggota yang tergabung dalam Sanga Pajumpang Band, latihan rutin dan latihan khusus, gladi bersih mematangkan materi-materi lagu apa saja yang akan dibawakan, promosi, publikasi, dan kesejahteraan para anggota grup.

Selain program kerja yang tersusun ada pula program kerja yang tidak terencana atau disebut program kerja incidental.Program kerja insidental berhubungan dengan undangan pertunjukan ataupun undangan festival yang waktunya tidak dapat ditentukan. Seperti contohnya jika ada tawaran dari salah satu event organizer untuk mengisi event, baik secara mendadak maupun secaraterencana.

Manajer bertugas mengurusi jadwal latihan, pentas, pengelolaan keuangan untuk pemasukan dan pengeluaran keuangan Sanga Pajumpang Band. Manajer

Sanga Pajumpang Bandjuga dapat bertugas sebagai Road manajer yang bertugas

78

Universitas Sumatera Utara

mempromosikan Sanga Pajumpang Band kepada pihak-pihak yang sering memproduksi acara musik, sebagai contoh adalah EventOrganizer.

Untuk memperlancar aktivitas acara, diperlukan Crew untuk membantu segala kepentingan saat tampil, seperti mempersiapkan alat-alat musik yang akan digunakan, mengatasi masala teknisseperti kabel instrumen pada gitar terlepas dari gitarnya, maka crew panggung segera membetulkannya. Kegiatan tersebut akan terus berlangsung dari sebelum pertunjukan dimulai hingga pertunjukannyaberakhir.

Anggota lain yang juga dibutuhkan dalam tim saat event contohnya Sound enginer yang bertugas pada saat Sanga Pajumpang Bandmelakukan pentas, sound enginer mengatur equalizer seluruh instrument.

Untuk sistem keuangan, pembagian gaji dilakukan selesai acara dengan sistem bagi rata untuk personil dan manajer setelah dipotong 2,5 % untuk masuk kas grup. Selain materi, manajer juga memberikan non material berupa support atau dorongan semangat kepada personil berupa motivasi-motivasi.

Hal lain yang dilakukan manajer adalah pengawasan, yaitu kegiatan untuk mengetahui hambatan-hambatan, kesalahan-kesalahan dan kegagalan sehingga dapat segera dicari pemecahannya. dan menjadi lebih baik. Dengan adanya penerapan manajemen produksi dengan tahapan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan yang baik tersebut menjadikan salah satu factor yang membuat Sanga Pajumpang Band melakukan proses produksinya denganlancar.

Dengan adanya penerapan manajemen produksi dengan tahapan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan yang baik tersebut

79

Universitas Sumatera Utara

menjadikan salah satu factor yang membuat Sanga Pajumpang Band melakukan proses produksinya denganlancar.

Faktor pendukung dalam pengelolaan manajemen Sanga Pajumpang Band antara lain, loyalitas masing-masing personel terhadap Sanga Pajumpang Band, kedisiplinan personel, kerjasama tim yang solid, dan masing-masing personel

Sanga Pajumpang Band memiliki jiwa seni yang sangat berpengaruh pada kinerja mereka dalam bekerja. Adapun faktor penghambat dalam manajemen Sanga

Pajumpang Band diantaranya, sulitnya dalam menentukan waktu untuk latihan maupun untuk briefing secara keseluruhan. Adanya berbagai macam karakter, sifat dan perilaku para personel Sanga Pajumpang Band yang berbeda-beda sehingga kadang-kadang dapat menimbulkan perbedaan pendapat yang cukup tajam karena masing-masing mempertahankan argumentasinya, umumnya berhubungan tentang materi lagu yang akan dikerjakan.

5.2 Saran

Peneliti menyadari adanya kekurangan dalam tulisan mengenai Deskripsi

Manajemen Sanga Pajumpang Band di Kota Medan.Salah satunya adalah sempitnya sumber sumber referensi yang dapat mendukung tulisan ini. Harapan peneliti bagi peneliti berikutnya agar dapat lebih menyempurnakan dan memperdalam tulisan ini. Saran peneliti untuk peneliti selanjutnya sebelum melakukan penelitian harus memiliki pengetahuan umum tentang manajemen

Band yang luas, pemahaman perkembangan Musik Band yang baik, yang sudah ada, dan memperbanyak sumber data baik tulisan ataupun lisan.

80

Universitas Sumatera Utara

Selaku masyarakat yang berbudaya, sebaiknya kita bersama-sama untuk menjaga dan mendukung bidang musikBand di Kota Medan.Begitu juga kepada pelaku-pelaku atau musisi di bidang musik tetap semangat dalam berkarya dan terus berkembang agar karyanya dapat dikenal dan dilestarikan hingga kanca nasional atau internasional.Demikian tulisan ini diselesaikan, semoga dapat memberikan manfaat bagi pendidikan secara umum, serta ilmu Etnomusikologi secara khusus.

Saran saya untuk Sanga Pajumpang Band adalah agar memiliki waktu yang lebih banyak untuk latihan,memperbanyak karya dan menjaga hubungan antar pemain dan manajemen agar Band ini dapat berkembang dan dikenal dikanca nasional dan internasional.

81

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR PUSTAKA Bastomi. 1990. Wawasan Seni. Semarang: IKIP Press Semarang.

Basuki, Sulistyo. 2006. Metode Penelitian. Jakarta: Wedatama Widya Sastra.

Faisal, Sanafiah. 1995. Merancang Penyelenggaraan Penelitian Kualitatif. Malang: Proyek OPF IKIP Malang.

Jamalus. 1988. Pengajaran Musik Melalui Pengalaman Musik. Jakarta : Depdikbud.

Jazuli, M. 2001. Paradigma Seni Pertunjukan. Yogyakarta : Yayasan Lentera Budaya.

Koentjaraningrat. 1963. Metode Metode Penelitian Masyarakat. Jakarta: Gramedia.

Moleong, Lexy J. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Penerbit PT. Remaja Rosdakarya Offset Bandung.

Naiborhu, Torang, Nina Karina. 2018. “Ketoprak, Seni Pertunjukan Tradisioanl Jawa di Sumatera Utara. Pengembangan dan Keberlanjutannya.”Panggung.Jurnal Seni dan Budaya.Vol. 28 No. 4.

Noor, Juliansyah. 1962. Penelitian ilmu manajemen: tinjauan filosofi dan praktis. Jakarta: Kencana.

Nettl, Bruno. 1964. Theory and Method in Ethnomusicology. New York: The Free Press.

Supanggah, Rahayu. 1995. Etnomusikologi. Yogyakarta: Yayasan Bentang budaya .

Takari, Muhammad. 2008. “Manajemen Seni.” Studia Kultura No. 13, tahun ke-7.

Taslan. 2002.Manajemen Sanggar Tari Dharmo Yuwono Dalam Upaya Pelestarian Kesenian Tradisional. Skripsi S.1 JurusanSendratasik.

Wijayanti, Irene Diana Sari. 2008. Manajemen. Editor: Ari Setiawan. Yogyakarta: Mitra Cendikia.

Wibowo. 2016. Manajemen Kinerja, Edisi Kelima, Jakarta: PT.Rajagrafindo Persada Jakarta-14240.

82

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR INTERNET https://www.youtube.com/watch?v=PQVuzLcLiaw diakses pada tanggal 19 November 2019 https://www.google.com/url?sa=i&source=images&cd=&ved=2ahUKEwj1w _UqqnnAhVIcCsKHfDCBRoQjRx6BAgBEAQ&url=https%3A%2F%2F medan.tribunnews.com%2F2018%2F01%2F08%2Fline-concert-2018- siap-hadir-di-medan-bawa-konser-asik-cara- line&psig=AOvVaw3sXIK8oDa0jgnv--cA03-F&ust=1580405297251339 https://www.google.com/url?sa=i&source=images&cd=&ved=2ahUKEwjo1P2wq 6nnAhWPWX0KHWJFAfQQjRx6BAgBEAQ&url=https%3A%2F%2Fw ww.antaranews.com%2Fberita%2F851828%2Fribuan-buruh-rayakan- may-day-di-lapangan-merdeka- medan&psig=AOvVaw3wNe3_TqIh4WbnuvEOorHd&ust=15804054636 18725 https://www.google.com/url?sa=i&source=images&cd=&ved=2ahUKEwjSgea1i6 nnAhWXIbcAHTH3BtEQjRx6BAgBEAQ&url=https%3A%2F%2Fwinwi ndecoration.com%2Fgedung-pernikahan-di-medan-dekorasi-acara-dan lainnya%2F&psig=AOvVaw3P1bKvkYI2EQr9WHd92BW&ust=1580396 908489343 https://www.google.com/url?sa=i&source=images&cd=&ved=2ahUKEwiikdzplK nnAhXPyzgGHRIhClUQjRx6BAgBEAQ&url=https%3A%2F%2Fwww.y outube.com%2Fwatch%3Fv%3DBYr5B_eOzMA&psig=AOvVaw1nm8e C3NUILtwp_CQ4RnpZ&ust=1580399433169931

83

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR INFORMAN

1. Nama : Erick Sitorus Umur : 28 Tahun Pekerjaan : Musisi Alamat : Jalan.Cempaka 13 no 27

2. Nama : David Simanungkalit Umur : 33 Tahun Pekerjaan :Musisi Alamat : Jalan Bunga Ester Nomer 5 Padang bulan

3. Nama : Septa Nainggolan Umur : 42 Tahun Pekerjaan : Wiraswasta Alamat : Setia Budi Vista Blok E Nomer 12

4. Nama : Amsal Siburian Umur : 25 Tahun Pekerjaan : Musisi Alamat : Jalan Bunga Terompet nomer 44

5. Nama : Yusuf Silaban Umur : 24 Tahun Pekerjaan : Musisi Alamat : Jalan.Sei Asahan No.53 B Setiabudi Medan

6. Nama : Ade Saputra Pasaribu Umur : 27 Tahun Pekerjaan : Musisi Alamat : Jalan Bunga sedap malam 8B Medan

84

Universitas Sumatera Utara