Dukungan Masif Infrastruktur PUPR Untuk Lima Destinasi Pariwisata

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

Dukungan Masif Infrastruktur PUPR Untuk Lima Destinasi Pariwisata BADAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH (BPIW) Edisi 40 | Juni - Juli 2019 KEMENTERIAN PUPR Dukungan Masif Ikuti Kuis BPIW Infrastruktur PUPR Untuk di hal.61 Lima Destinasi Pariwisata Super Prioritas bpiw.pu.go.id BADAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH (BPIW) Salam Sinergi KEMENTERIAN PUPR embaca yang terhormat, Buletin Sinergi telah memasuki edisi P40, Juni-Juli 2019. Pada edisi kali ini tema besar mengulas mengenai dukungan infrastruktur sektor PUPR terhadap lima Destinasi Pariwisata Super Prioritas yakni Borobudur, Labuan Bajo, Mandalika-Lombok, Danau Toba, dan Likupang. Tema itu sejalan dengan yang sedang dilakukan BPIW yakni penyusunan Integrated Tourism Masterplan (ITMP). Topik ini juga menjadi salah satu isu hangat di beberapa media, mengingat Presiden Joko Widodo sempat meninjau Labuan Bajo dan Danau Toba. Disamping itu, BPIW saat ini tengah membuat Rancangan Peraturan Menteri (Rapermen) tentang Pedoman Penyusunan Rencana, Program dan Penganggaran Pengembangan Infrastruktur PUPR. Dengan adanya Rapermen ini, maka ada peraturan yang jelas dan peraturan itu sekaligus turunan dari Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2017 tentang Sinkronisasi Proses Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan Nasional. Dalam rubrik Wawancara menghadirkan Deputi Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata Kementerian Pariwisata, Dadang Rizki Ratman. Dalam artikel tersebut ia menyampaikan mengenai beberapa hal seperti tugas utama dan fokus pogram yang dilakukan unit kerjanya dan tanggapannya terkait koordinasi yang dilakukan Kementerian Pariwisata dengan BPIW selama ini. Selain itu juga tetap ditampilkan beberapa rubrik ringan seperti Tips, Serba-serbi dan Potret. Souvenir cantik masih disediakan redaksi bagi pembaca yang bisa menjawab pertanyaan di rubrik Kuis BPIW. Kami berharap sajian informasi yang kita tampilkan di Buletin Sinergi ini dapat memenuhi harapan pembaca serta memperkaya pengetahuan terkait pembangunan infrastruktur bidang PUPR. Salam hormat, Redaksi Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) Kementerian PUPR Jl. Pattimura No.20 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 11210 Email: [email protected] Telp. +6221-2751 5804 2 SINERGI / Edisi 40 | Juni - Juli 2019 SINERGI / Edisi 40 | Juni - Juli 2019 1 Perspektif Edisi 40 | Juni - Juli 2019 daftar isi Tim Penyusun Pengarah: Hadi Sucahyono Penanggung Jawab: Firman Hatorangan Napitupulu Penasihat Bobby Prabowo Iwan Nurwanto Kuswardono Agusta Ersada Sinulingga Pemimpin Redaksi P. Yudantoro Redaktur Pelaksana Shoviah Staf Editor : Hendra Djamal Info Produk BPIW: Mutri Batul Aini Opini Pakar: Tanjung Lesung “Holiday Resort” Tim Pembuat Artikel: Taufik Widjoyono : 20 Indira Dwi Kusumatuti Pengembangan Kawasan Pariwisata Daris Anugrah 10 Teropong Media Membutuhkan Empat Pilar Alis Listalatu 28 Rian Farhan Tim Kontributor Pemberitaan BPIW Diharapkan Turut Mengawal Laporan Khusus: 12 Implementasi Pembangunan Pariwisata 32 Fungsi BPIW Penting untuk Direvitalisasi Sekretariat: Untung Priyono Infografis: Kawasan Pariwisata Super Nur Wahyu 48 Prioritas Diterbitkan oleh: Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah Jalan-Jalan: (BPIW) Kementerian PUPR 50 Permata Indah di Timur Indonesia Alamat Redaksi: Kilas BPIW Gedung G, BPIW Lantai 1 62 Jl. Pattimura No.20 Kebayoran Baru BPIW Dukung Percepatan Pembangunan Jakarta Selatan 12110 di Malut Email: [email protected], [email protected] Website: bpiw.pu.go.id No. Telp. +6221-2751 5804 Redaksi menerima tulisan/artikel/opini/foto yang Kabar Utama: berkaitan dengan bidang pengembangan infrastruktur Wawancara: dan keterpaduan wilayah dalam lingkup kegiatan 4 Dukungan Masif Infrastruktur Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Dadang Rizki Ratman,S.H., M.P.A: Redaksi berhak menyunting naskah/artikel yang PUPR Untuk Lima Destinasi Infrastruktur Lancar, Promosi Pariwisata masuk sesuai dengan tema penerbitan dan 14 Semakin Gencar ketersediaan jumlah halaman/rubrik. Pariwisata Super Prioritas Tulisan dapat dikirim ke email: [email protected], [email protected] Design Grafis : Heri Hito Infografis, layout & Kartunis : Ajeng Ayuning Pertiwi Serba-Serbi Inilah 5 Destinasi Wisata yang Semakin 56 Mudah Diakses Wisatawan 2 SINERGI / Edisi 40 | Juni - Juli 2019 SINERGI / Edisi 40 | Juni - Juli 2019 3 Kabar Utama emerintah telah menetapkan lima Destinasi Pariwisata Super PPrioritas. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) secara masif turut memberikan dukungan infrastruktur yang diharapkan dapat meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan Dukungan Masif mancanegara dan meningkatkan perekonomian masyarakat. Infrastruktur PUPR Untuk Di dunia internasional, Indonesia menjadi Destinasi Pariwisata Super dikenal dengan keindahan alam Prioritas yang kelima. Pulau Dewata, Bali. Namun kini, Lima Destinasi Pariwisata Tidak sekedar menetapkan, progres pemerintah terus mempromosikan dari pengembangan destinasi sejumlah destinasi wisata lain Super Prioritas yang disebut “Bali Baru”. Dari wisata tersebut juga dipantau. Hal 12 Kawasan Strategis Pariwisata ini terlihat dari langkah Presiden RI Nasional (KSPN) “Bali Baru” tersebut, Joko Widodo (Jokowi) yang langsung pemerintah menetapkan empat turun ke lapangan untuk melihat Destinasi Pariwisata Super Prioritas langkah-langkah yang telah dilakukan yakni Borobudur di Jawa Tengah, Kementerian/ Lembaga terkait. Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur Jokowi bersama beberapa menteri (NTT), Mandalika/ Lombok di Nusa termasuk Menteri PUPR Basuki Tenggara Barat (NTB), dan Danau Hadimuljono, 11 Juli lalu, melakukan Toba di Sumatera Utara. Namun pada peninjauan di beberapa tempat di akhirnya, pemerintah menetapkan KSPN Labuan Bajo seperti Puncak Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Waringin yang akan dikembangkan Likupang di Manado Sulawesi Utara 4 SINERGI / Edisi 40 | Juni - Juli 2019 SINERGI / Edisi 40 | Juni - Juli 2019 5 Kabar Utama P E M B A N G U N A N I N F R A S T R U K T U R dan ditata menjadi sebuah kawasan membangun infrastruktur di U N T U K K A W A S A N P A R I W I S A T A S T R A T E G I S pariwisata baru. kawasan Danau Toba harus diprioritaskan guna mewujudkan Usai mengikuti kunjungan itu, pada Lima destinasi kawasan ini sebagai daerah wisata malam harinya di kawasan yang 1 pariwisata itu internasional mengikuti jejak Pulau Menyiapkan kriteria kesiapan/readiness criteria sama, Kepala Badan Pengembangan Bali. untuk investasi infrastruktur pariwisata. menjadi super Wilayah (BPIW) Hadi Sucahyono prioritas, karena melakukan koordinasi dengan Kunjungan tersebut dilakukan pemerintah melihat para pejabat yang mewakili empat ditengah-tengah penyusunan 2 Menyediakan skema keuangan yang tren jumlah turis sektor di PUPR yakni Bina Marga, Integrated Tourism Masterplan (ITMP) berkelanjutan untuk investasi pariwisata melalui yang datang Cipta Karya, Perumahan, dan yang dilakukan BPIW terhadap tiga penyiapan Studi Kelayakan, Amdal, Detailed Sumber Daya Air (SDA). Tidak KSPN yakni Danau Toba, Borobudur, Engineering Design (DED), pembebasan lahan. cenderung terus hanya itu, rapat juga dihadiri dan Mandalika. meningkat. Kepala Biro Komunikasi Publik Sebagaimana diketahui bahwa 3 Membiayai pembangunan fisik seperti air bersih Kementerian PUPR Endra Saleh ITMP merupakan tindak lanjut dari dan sanitasi, jalan, listrik, drainase, limbah Atmawidjaya dan Direktur Utama Peraturan Presiden No. 3 Tahun 2016 padat, anjungan cerdas, museum, ruang Badan Otorita Pariwisata (BOP) tentang Percepatan Pelaksanaan terbuka hijau, dan lanskap. Labuan Bajo Flores Shana Fatina Proyek Strategis Nasional serta yang mewakili Kementerian rencana program Infrastructure for 4 Mendorong dunia usaha dan masyarakat, BUMN, Pariwisata. Tourism. dan BUMD. Saat memimpin rapat tersebut Fokus dari pembuatan ITMP ini tidak Hadi menegaskan keterpaduan hanya pada rencana pembangunan antar Kementerian/Lembaga Humbang Hasundutan sepanjan 7 dengan keinginan Bank Dunia yang infrastruktur PUPR semata, tapi juga memegang peranan yang sangat turut memberikan pinjaman di dalam hal-hal lain yang berkaitan dengan Km, Preservasi dan Pelebaran Jalan penting dalam mengembangkan pembangunan jembatan tersebut. optimalisasi pengembangan destinasi T.Tinggi-P.Siantar-Parapat Jalan pariwisata di kawasan tersebut. Ada wisata. Adapun tujuan dari program Lingkar Luar Parapat di Kabupaten tiga key tourism Labuan Bajo yang ITMP ini adalah untuk meningkatkan Simalungun sepanjang 43,88 Km, Labuan Bajo akan dikembangkan dan mendapat kualitas dan akses pelayanan serta dan Penataan Bangunan KSPN Sejumlah program infrastruktur dukungan penuh Kementerian infrastruktur dasar pariwisata, Prioritas-Danau Toba Kawasan Rest PUPR pada 2019 di KSPN ini seperti PUPR. Pertama, wisata bahari di meningkatkan perekonomian lokal/ Area Silangit-Parapat (Taman Kota lanjutan Pembangunan Sarana/ Pulau Rinca, Pulau Padar, dan Pulau masyarakat dari pembangunan Balerong-Balige) Kabupaten Toba Prasarana Pengendalian Banjir Komodo. Key tourism yang kedua, pariwisata, dan mendorong investasi Samosir. Sungai Waekemiri di Kabupaten Labuan Bajo sebagai eko wisata. Key swasta. Dalam mendukung konektivitas Manggaran Barat sepanjang 0,35 tourism ketiga yang berada di arah Km, Preservasi Jalan Labuan Bajo- di KSPN Danau Toba, di 2020 timur NTT yaitu Ruteng. Lima destinasi pariwisata itu menjadi Malwatar (Penanganan Longsor mendatang Kementerian PUPR super prioritas, karena pemerintah Jalan di Kabupaten Manggarai), “Sebenarnya secara reguler melihat tren jumlah turis yang melalui Direktorat Jenderal Pembangunan Jalan Labuan Bajo- Dalam mendukung sejak 2015 kita sudah memiliki datang cenderung terus meningkat. (Ditjen) Bina Marga,
Recommended publications
  • Peraturan Menteri Perhubungan Republik
    MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 56 TAHUN 2019 TENTANG PERUBAHAN KEEMPAT ATAS PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR PM 40 TAHUN 2014 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KANTOR UNIT PENYELENGGARA BANDAR UDARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk meningkatkan pelaksanaan tugas pelayanan, keamanan, keselamatan, dan ketertiban pada bandar udara yang belum diusahakan komersial serta meningkatkan profesionalisme aparatur dan optimalisasi pemanfaatan dan pemenuhan jabatan fungsional yang berkembang di bidang Transportasi Udara, perlu dilakukan perubahan atas Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 40 Tahun 2014 tentang Organisasi dap Tata Kerja Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 8 Tahun 2018 tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 40 Tahun 2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara; b. bahwa untuk menata organisasi dan tata kerja •! sebagaimana dimaksud dalam huruf a, Kementerian Perhubungan telah mendapatkan Persetujuan Menteri - 2 - Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi dalam Surat Nomor B/480/M.KT.01/2019 tanggal 31 Mei 2019 perihal Penataan Organisasi dan Tata Kerja Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU); c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Perhubungan tentang Perubahan Keempat atas Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 40 Tahun 2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara; Mengingat 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166); 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 1, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4956); 3.
    [Show full text]
  • Profil Edisi April
    Visi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara “Terwujudnya PenyelenggaraanTransportasi Udara yang Andal, Berdaya Saing dan Memberikan Nilai Tambah” Andal : aman, selamat, nyaman, tepat waktu, terpelihara, mencukupi kebutuhan, jangkauan, mendukung pembangunan nasional. Berdaya saing : efisien, harga terjangkau, ramah lingkungan, berkelanjutan, SDM yang profesional, mandiri dan produktif. Nilai tambah : kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional serta penciptaan lapangan kerja. Profil DJU April 2016 1 Misi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Memenuhi standar keamanan, keselamatan penerbangan dan pelayanan; Menyediakan sarana, prasarana dan jaringan transportasi udara yang andal, optimal dan terintegrasi; Mewujudkan iklim usaha bidang transportasi udara yang kompetitif dan berkelanjutan (sustainable); Mewujudkan kelembagaan yang efektif, efisien didukung oleh SDM yang profesional dan peraturan perundang-undangan yang komprehensif serta menjamin kepastian hukum. Profil DJU April 2016 2 Road Map to Zero Accident SAFETY SECURITY Menumbuhkan kepercayaan SERVICES masyarakat COMPLIANCE TUJUAN menuju ZERO ACCIDENT Kesenjangan 9 Rekomendasi EKKT REGULATOR, OPERATOR, MASYARAKAT Profil DJU April 2016 3 Matriks Indikator Kinerja Utama (IKU) Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Tahun 2015-2019 TARGET KUMULATIF SASARAN IKU DITJEN SATUAN /TIAP KETERANGAN STRATEGIS (SS) HUBUD 2015 2016 2017 2018 2019 TAHUN a. Menurunnya angka 1) Jumlah pedoman Dokumen 13 11 11 12 13 Tiap Tahun Capaian di tahun 2014 (baseline) adalah 2. kecelakaan standar Sehingga
    [Show full text]
  • List of Airports by IATA Code: a ­ Wikipedia, the Free Encyclopedia List of Airports by IATA Code: a from Wikipedia, the Free Encyclopedia
    9/8/2015 List of airports by IATA code: A ­ Wikipedia, the free encyclopedia List of airports by IATA code: A From Wikipedia, the free encyclopedia List of airports by IATA code: A ­ B ­ C ­ D ­ E ­ F ­ G ­ H ­ I ­ J ­ K ­ L ­ M ­ N ­ O ­ P ­ Q ­ R ­ S ­ T ­ U ­ V ­ W ­ X ­ Y ­ Z See also: List of airports by ICAO code A The DST column shows the months in which Daylight Saving Time, a.k.a. Summer Time, begins and ends. A blank DST box usually indicates that the location stays on Standard Time all year, although in some cases the location stays on Summer Time all year. If a location is currently on DST, add one hour to the time in the Time column. To determine how much and in which direction you will need to adjust your watch, first adjust the time offsets of your source and destination for DST if applicable, then subtract the offset of your departure city from the offset of your destination. For example, if you were flying from Houston (UTC−6) to South Africa (UTC+2) in June, first you would add an hour to the Houston time for DST, making it UTC−5, then you would subtract ­5 from +2. +2 ­ (­5) = +2 + (+5) = +7, so you would need to advance your watch by seven hours. If you were going in the opposite direction, you would subtract 2 from ­5, giving you ­7, indicating that you would need to turn your watch back seven hours. Contents AA AB AC AD AE AF AG AH AI AJ AK AL AM AN AO AP AQ AR AS AT AU AV AW AX AY AZ https://en.wikipedia.org/wiki/List_of_airports_by_IATA_code:_A 1/24 9/8/2015 List of airports by IATA code: A ­ Wikipedia, the free
    [Show full text]
  • Airport Expansion in Indonesia
    Aviation expansion in Indonesia Tourism,Aerotropolis land struggles, economic Update zones and aerotropolis projects By Rose Rose Bridger Bridger TWN Third World Network June 2017 Aviation Expansion in Indonesia Tourism, Land Struggles, Economic Zones and Aerotropolis Projects Rose Bridger TWN Global Anti-Aerotropolis Third World Network Movement (GAAM) Aviation Expansion in Indonesia: Tourism, Land Struggles, Economic Zones and Aerotropolis Projects is published by Third World Network 131 Jalan Macalister 10400 Penang, Malaysia www.twn.my and Global Anti-Aerotropolis Movement c/o t.i.m.-team PO Box 51 Chorakhebua Bangkok 10230, Thailand www.antiaero.org © Rose Bridger 2017 Printed by Jutaprint 2 Solok Sungai Pinang 3 11600 Penang, Malaysia CONTENTS Abbreviations...........................................................................................................iv Notes........................................................................................................................iv Introduction..............................................................................................................1 Airport Expansion in Indonesia.................................................................................2 Aviation expansion and tourism.........................................................................................2 Land rights struggles...........................................................................................................3 Protests and divided communities.....................................................................................5
    [Show full text]
  • The Alor Archipelago, Indonesia
    The Alor Archipelago, Indonesia Trip Information Kalabahi - Maumere Itinerary ● Arrival Airport: Alor Island Airport (ARD)* ● Departure Airport: Frans Seda Airport (Maumere) Airport (MOF) Maumere - Kalabahi Itinerary ● Arrival Airport: Frans Seda Airport (Maumere) Airport (MOF)* ● Departure Airport: Alor Island Airport (ARD) Flights and Transfers Domestic flights to and from embarkation / disembarkation locations are not included in the liveaboard price. Transfers between the local airports or hotels and Indo Siren on the day of embarkation and on the day of disembarkation only are provided free of charge. Please refer to your booking and itinerary details for full details on transfers. *Guests are advised to book flights that arrive before 12:00. Transfer between Alor Airport and Kalabahi Harbour is approximately 20 minutes. Transfer between Maumere Airport and Maumere Harbour is approximately 40 minutes. Advice on International Flights We recommend booking your international flights into Bali International Airport (DPS) for the easiest domestic connections to / from Alor and Maumere. We advise you to spend at least one day in Jakarta or Bali at either side of your cruise to ensure you are on time for your flight connections and you are well rested before cruise departure. Our reservations team can help to arrange hotel accommodation and your domestic flight connections between your arrival airport and embarkation point. Please note that some domestic airlines have luggage restrictions of 10kg or 15kg on certain routes. Extra allowance can be purchased at the check in counter for approximately US$1.50 per kilo. However, Garuda Indonesia allows 20kg checked luggage on domestic flights, plus an additional free for sports equipment allowance of up to 23kg.
    [Show full text]
  • Lifestyle and Tourism Industry Culinary & Cafe | Cinemas | Fashion | Spa & Sport Center | Digital Industry | 10 Tourism Destinations
    Supported by: Indonesia Investment Opportunities in Lifestyle and Tourism Industry Culinary & Cafe | Cinemas | Fashion | Spa & Sport Center | Digital Industry | 10 Tourism Destinations Provided for Regional Investment Forum (RIF), Yogyakarta –Indonesia, 14-15 March 2018 INDONESIA ECONOMIC OUTLOOK WHY INDONESIA GDP Ranking 2016 GDP Ranking 2016, PPP Growth of lifestyle, digital era & tourism (in US$ billion) (in US$ billion) among the rise of Middle Class United States 18,624 China 21,451 President of Indonesia, China 11,199 United States 18,624 Joko Widodo reiterated Japan 4,940 India 8,718 that nowadays Indonesia is Germany 3,478 Japan 5,267 entering lifestyle and digitalization era. Lifestyle United… 2,648 Germany 4,041 era is driven by the rise of France 2,465 Russian Federation 3,397 middle class, in the world India 2,264 Brazil 3,147 and Indonesia. Italy 1,859 Indonesia 3,037 According to McKinsey, by 2030 Indonesia will be home to an Brazil 1,796 United Kingdom 2,828 estimated 90 million additional consumers with considerable Canada 1,530 France 2,774 spending power, enabling Indonesia’s consuming class stronger Korea, Rep. 1,411 Italy 2,324 than any other countries in the world apart from China and India. Russian… 1,283 Mexico 2,280 These is a signal for international business to consider new Spain 1,237 Turkey 1,941 opportunities in Indonesia. Australia 1,205 Korea, Rep. 1,832 World Bank also highlighted that following a massive reduction in Mexico 1,047 Saudi Arabia 1,760 Indonesia’s poverty rate in the last two decades, one in every five Indonesia 932 Spain 1,693 Indonesians now belongs to the middle-class group.
    [Show full text]
  • Aerotropolis Update
    Aviation expansion in Indonesia Tourism,Aerotropolis land struggles, economic Update zones and aerotropolis projects By Rose Rose Bridger Bridger TWN Third World Network June 2017 Aviation Expansion in Indonesia Tourism, Land Struggles, Economic Zones and Aerotropolis Projects Rose Bridger TWN Global Anti-Aerotropolis Third World Network Movement (GAAM) Aviation Expansion in Indonesia: Tourism, Land Struggles, Economic Zones and Aerotropolis Projects is published by Third World Network 131 Jalan Macalister 10400 Penang, Malaysia www.twn.my and Global Anti-Aerotropolis Movement c/o t.i.m.-team PO Box 51 Chorakhebua Bangkok 10230, Thailand www.antiaero.org © Rose Bridger 2017 Printed by Jutaprint 2 Solok Sungai Pinang 3 11600 Penang, Malaysia CONTENTS Abbreviations...........................................................................................................iv Notes........................................................................................................................iv Introduction..............................................................................................................1 Airport Expansion in Indonesia.................................................................................2 Aviation expansion and tourism.........................................................................................2 Land rights struggles...........................................................................................................3 Protests and divided communities.....................................................................................5
    [Show full text]
  • IATA Codes for Indonesia
    IATA Codes for Indonesia N.B. To check the official, current database of IATA Codes see: http://www.iata.org/publications/Pages/code-search.aspx City State IATA Code Airport Name Web Address Alor Island ARD Amahai-Seram Island AHI Amahai Ambon AMQ Amgotro RUF Yuruf Anggi AGD Apalapsili AAS Apalapsili Arso-Papua Island ARJ Arso Astraksetra-Sumatra AKQ Gunung Batin Island Atambua-Timor Island ABU Haliwen Ayawaki AYW Babo BXB Bade BXD Bajawa BJW Bajawa Soa Balikpapan BPN Banaina-Borneo Island NAF Banaina Banda Aceh BTJ Bandanaira-Naira Island NDA Bandanaira Bandar Lampung TKG Branti Bandung BDO Banjarmasin BDJ City State IATA Code Airport Name Web Address Batam BTH Batom BXM Batu Licin-Borneo Island BTW Batu Licin Bau Bau-Butung Island BUW Betoambari Bengkalis-Sumatra SEQ Sungai Pakning Island Bengkalis Bengkulu BKS Berau BEJ Biak BIK Bima BMU Bintuni NTI Boalang-Celebes Island BJG Boalang Bokondini BUI Bontang-Borneo Island BXT Bontang Bunju Island BYQ Bunyu Buol-Celebes Island UOL Buol Cilacap-Java Island CXP Tunggul Wulung Cirebon-Java Island CBN Penggung Dabra DRH Datadawai DTD Denpasar Bali DPS Ngurah Rai https://www.baliairport.com/ International Airport Dobo DOB Dumai DUM Elelim-Papua Island ELR Elelim Enarotali EWI Ende ENE Ewer EWE 2 City State IATA Code Airport Name Web Address Fak Fak FKQ Gag Island GAV Gag Island Galela-Celebes Island GLX Gamarmalamo Gebe GEB Gorontalo GTO Gotalalamo-Morotai OTI Pitu Island Gunung Sitoli-Nias GNS Binaka Island Illaga ILA Ilu IUL Inanwatan INX Jakarta HLP Halim Perdanakusuma International Jakarta
    [Show full text]
  • International Airport Codes
    Airport Code Airport Name City Code City Name Country Code Country Name AAA Anaa AAA Anaa PF French Polynesia AAB Arrabury QL AAB Arrabury QL AU Australia AAC El Arish AAC El Arish EG Egypt AAE Rabah Bitat AAE Annaba DZ Algeria AAG Arapoti PR AAG Arapoti PR BR Brazil AAH Merzbrueck AAH Aachen DE Germany AAI Arraias TO AAI Arraias TO BR Brazil AAJ Cayana Airstrip AAJ Awaradam SR Suriname AAK Aranuka AAK Aranuka KI Kiribati AAL Aalborg AAL Aalborg DK Denmark AAM Mala Mala AAM Mala Mala ZA South Africa AAN Al Ain AAN Al Ain AE United Arab Emirates AAO Anaco AAO Anaco VE Venezuela AAQ Vityazevo AAQ Anapa RU Russia AAR Aarhus AAR Aarhus DK Denmark AAS Apalapsili AAS Apalapsili ID Indonesia AAT Altay AAT Altay CN China AAU Asau AAU Asau WS Samoa AAV Allah Valley AAV Surallah PH Philippines AAX Araxa MG AAX Araxa MG BR Brazil AAY Al Ghaydah AAY Al Ghaydah YE Yemen AAZ Quetzaltenango AAZ Quetzaltenango GT Guatemala ABA Abakan ABA Abakan RU Russia ABB Asaba ABB Asaba NG Nigeria ABC Albacete ABC Albacete ES Spain ABD Abadan ABD Abadan IR Iran ABF Abaiang ABF Abaiang KI Kiribati ABG Abingdon Downs QL ABG Abingdon Downs QL AU Australia ABH Alpha QL ABH Alpha QL AU Australia ABJ Felix Houphouet-Boigny ABJ Abidjan CI Ivory Coast ABK Kebri Dehar ABK Kebri Dehar ET Ethiopia ABM Northern Peninsula ABM Bamaga QL AU Australia ABN Albina ABN Albina SR Suriname ABO Aboisso ABO Aboisso CI Ivory Coast ABP Atkamba ABP Atkamba PG Papua New Guinea ABS Abu Simbel ABS Abu Simbel EG Egypt ABT Al-Aqiq ABT Al Baha SA Saudi Arabia ABU Haliwen ABU Atambua ID Indonesia ABV Nnamdi Azikiwe Intl ABV Abuja NG Nigeria ABW Abau ABW Abau PG Papua New Guinea ABX Albury NS ABX Albury NS AU Australia ABZ Dyce ABZ Aberdeen GB United Kingdom ACA Juan N.
    [Show full text]
  • 7. Market Analysis and Demand Assessment Lake Toba
    LAKE TOBA BASELINE DEMAND & SUPPLY, MARKET DEMAND FORECASTS, AND INVESTMENT NEEDS MARKET ANALYSIS AND DEMAND ASSESSMENTS TO SUPPORT THE DEVELOPMENT OF INTEGRATED TOURISM DESTINATIONS ACROSS INDONESIA World Bank Selection #1223583 ACKNOWLEDGMENTS PREPARED BY: FOR: WITH SUPPORT FROM: TABLE OF CONTENTS ACKNOWLEDGMENTS ............................................................................................. ii TABLE OF CONTENTS ............................................................................................. iii TABLE OF FIGURES .................................................................................................. vi INTRODUCTION ........................................................................................................ 1 BASELINE DEMAND & SUPPLY ............................................................................... 4 1. DESTINATION CHARACTERISTICS ........................................................................ 5 1.1 GEOGRAPHY ......................................................................................................................................... 5 1.2 CLIMATE ................................................................................................................................................. 7 2. DESTINATION DEFINITION ...................................................................................... 8 2.1 KEY ATTRACTIONS & TOURISM AREAS .................................................................................... 8 2.2 CONCLUSIONS ON ATTRACTIONS
    [Show full text]
  • (7) Peraturan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Nomor 6
    -L KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGI]NAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL , REPUBLIK INDONESIA PDTUNJUK PELAKSANAAN NO. 3 IJUKI AKISESMEN/03/2021 TENTANG PENANDAAN (TAC,GINq KEBIJAKAN PENGENDALIAN INFI-A,SI KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL Menimbang: bahwa dalam rangka melaksanakan amanat Pasal 1l Ayat (7) Peraturan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Nomor 6 Tahun 2019 tentang Tata Cara Penyusunan Kebijakan Pengendalian Inflasi dalam Dokumen Perencanaan Pembangunan Nasional, perlu menetapkan Petunjuk Pelaksanaan tentang Penandaan (Taggingl Kebijakan Pengendalian Inflasi di Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional; Mengingat : 1 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2OO3 Nomor 47, Tambahal Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 2 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421); Peraturan Pemerintah Nomor 90 Tahun 2020 tentang Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran 2- Kementerian Negara/ Lembaga; 4 Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2Ol7 tentang Sinkronisasi Proses Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan Nasional Tahunan; 5 Keputusan Presiden No. 23 Tahun 20 17 tentang Tim Pengendalian Inflasi Nasional (TPIN); 6 Peraturan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/
    [Show full text]
  • Airport and Terminals
    Airport and Terminals Destination Airport Terminal Alor Setar (AOR) Sultan Abdul Halim Airport Amritsar (ATQ) Sri Guru Ram Dass Jee International Airport Ahmedabad (AMD) Ahmedabad Airport Domestic: Terminal 1 International: Terminal 2 Agartala (IXA) Maharaja Bir Bikram Airport Bacolod (BCD) Bacolod-Silay International Airport Bagdogra (IXB) Bagdogra Airport Bali (DPS) Ngurah Rai International Airport Balikpapan (BPN) Sepinggan Airport Banda Aceh (BTJ) Sultan Iskandar Muda Airport Bandar Lampung (TKG) Radin Inten II Airport Bandung (BDO) Husein Sastranegara Airport Bangkok (DMK) Don Mueang International Airport Domestic: Terminal 2 International: Terminal 1 Beijing (PEK) Beijing Capital International Airport Terminal 2 Belitung (TJQ) Tanjung Pandan Hanandjoeddin Airport Bengaluru (BLR) Bengaluru International Airport Bhubaneswar (BBI) Biju Patnaik International Airport Terminal 1 Bintulu (BTU) Bintulu Airport Brunei (BWN) Brunei International Airport Brisbane (BNE) Brisbane Airport 1 Airport and Terminals Buri Ram (BFV) Buri Ram Airport Busan (PUS) Gimhae International Airport Can Tho (VCA) Can Tho International Airport Cagayan de Oro (CGY) Laguindingan Airport Caticlan - Boracay (MPH) Caticlan (Boracay) Airport Cebu (CEB) Mactan-Cebu International Airport Domestic: Terminal 1 International: Terminal 2 Chandigarh (IXC) Chandigarh International Airport (Mohali) Changsha (CSX) Changsha Huanghua International Airport Terminal 2 Chengdu (CTU) Chengdu Shuangliu International Airport Terminal 1 Chennai (MAA) Chennai International Airport Domestic:
    [Show full text]