(7) Peraturan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Nomor 6

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

(7) Peraturan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Nomor 6 -L KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGI]NAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL , REPUBLIK INDONESIA PDTUNJUK PELAKSANAAN NO. 3 IJUKI AKISESMEN/03/2021 TENTANG PENANDAAN (TAC,GINq KEBIJAKAN PENGENDALIAN INFI-A,SI KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL Menimbang: bahwa dalam rangka melaksanakan amanat Pasal 1l Ayat (7) Peraturan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Nomor 6 Tahun 2019 tentang Tata Cara Penyusunan Kebijakan Pengendalian Inflasi dalam Dokumen Perencanaan Pembangunan Nasional, perlu menetapkan Petunjuk Pelaksanaan tentang Penandaan (Taggingl Kebijakan Pengendalian Inflasi di Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional; Mengingat : 1 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2OO3 Nomor 47, Tambahal Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 2 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421); Peraturan Pemerintah Nomor 90 Tahun 2020 tentang Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran 2- Kementerian Negara/ Lembaga; 4 Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2Ol7 tentang Sinkronisasi Proses Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan Nasional Tahunan; 5 Keputusan Presiden No. 23 Tahun 20 17 tentang Tim Pengendalian Inflasi Nasional (TPIN); 6 Peraturan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 202i tentang Tata Cara Penl,usunan, Penelaahan, dan Perubahan Rencana Kerja Kementerian/Lembaga; Peraturan Menteri Perencanaal Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Nomor 6 Tahun 2019 tentang Tata Cara Peny'usunan Kebijakan Pengendalian Inflasi dalam Dokumen Perencanaan Pembangunan Nasional; 8 Peraturan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Nomor 14 Tahun 2O2O tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional; MEMUTUSI(AN: Menetapkan PETUNJUK PELAKSANAAN TENTANG PENANDAAN (TAGGINq KEBIJAKAN PENGENDALIAN INFLASI KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL. PERTAMA Menetapkan Petunjuk Pelaksanaan tentang Penandaan (Taggingl Kebijakan Pengendalian Inflasi di Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan -3- Pembangunan Nasional, sebagaimana tercantum dalam Lampiran Petunjuk Pelaksanaan ini yang merupakan satu kesatuan dan bagian tak terpisahkan dalam Petunjuk Pelaksanaan ini. KEDUA Petunjuk Pelaksanaan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 25 Maret 2O2l SEKRETARIS KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ SEKRETARIS UTAMA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASION AL,K HIMAWAN HARIYOGA LAMPIRAN PETUNJUK PELAKSANAAN NO. 3 /JUKLAK/SESMEN/03 I 2O2r TANGGAL 25 MARET 2021 PETUNJUK PELAKSANAAN TENTANG PENILAIAN KERJA PEGAWAI KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL I DAFTAR ISI DAFTAR ISI .ii DAFTAR ANAK LAMPIRAN BABIr DYNAMICTAGGTNG SySTEM........ ........................-10- A. Proses Penandaan dalam Siklus Perencanaan dan Penganggaran- 10- B. Redesain Sistem Perencanaan dan Penganggaran.......................-13- B.1 Prinsip Program KIL .........,.... ....-15- B.2 Prinsip Kegiatan K|L............... ........................-16- 8.3 Delinisi dan Ruang Lingkup Kegiatan K1L............................-16- B.4 Prinsip Peny,usunan KRO dan RO K/L ............-77- C. Rincian Output sebagai Basis Penandaan...................................-i9- D. Penandaan Anggaran Berbasis Sistem.......... .........-2O- BAB III IDENTIFIKASI OUTPW...., ,,,,,,,,,,,,,-23- A. Identifikasi Output Pengendalian Inflasi........... ......-23- BAB IV PENUTUP .................-29- DAMAR ANAK LAMPIRAN l. Prosedur Penandaan Anggaran pada Sistem KRISNA; 2. Tabel Identihkasi Program terkait Pengendalian Inflasi; 3. Contoh Identifikasi Arsitektur Program terkait Pengendalian Inflasi Tahun 2021; 4. Contoh Identilikasi Rincian Output terkait Pengendalian Inflasi Tahun 2021. BAB I PtrNDAHULUAN A. Latar Belakang Inflasi merupakan salah satu indikator makroekonomi yang berdampak signifikan terhadap capaian pembangunan. Laju inflasi yang rendah dan stabil sangat penting untuk menjaga daya beli dan mendorong konsumsi masyarakat, sehingga dapat mendukung akselerasi pertumbuhan ekonomi yang berkualitas. Inflasi sangat berpengaruh terhadap banyak indikator pembangunan ekonomi, diantaranya: kemiskinan, daya saing, akumulasi aset, utang pemerintah, pendapatan masyarakat, serta dunia usaha. Dalam jangka menengah dan jangka panjang, bahkan inflasi dapat menggerus pertumbuhan ekonomi secara signiiikan (Dewan and Hussein, 2001; Carlos, 2003; Bittencourt, 2O12; Kasidi, 2013). Inflasi menjadi perhatian karena inflasi langsung berpengaruh terhadap kesejahteraan hidup, dan bagi dunia usaha laju inflasi merupakan faktor yang sangat penting dalam membuat berbagai keputusan. Pencapaian suatu target inflasi dengan tingkat fluktuasi yang minimal merupakan kerangka dasar tujuan kebijakan ekonomi makro di berbagai negara, baik negara maju maupun negara berkembang. Inflasi yang rendah dan stabil mencerminkan stabilitas kondisi ekonomi makro. Faktor ini sangat penting bagi terselenggaranya proses pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Berbagai penelitian telah menunjukkan adanya hubungan yang negatif antara inflasi dan pertumbuhan ekonomi meskipun pada suatu batasan tertentu inflasi merupakan indikasi berjalannya roda kegiatan ekonomi. Inflasi yang cenderung tinggi berkaitan erat dengan besarnya biaya yang harus dikeluarkan dalam suatu kegiatan ekonomi, yang pada gilirannya menentukan tingkat efisiensi suatu perekonomian. Besarnya biaya "ekstra" yang harus dikeluarkan oleh pelaku usaha ini akan 1_ mempengaruhi keputusan bisnis pengusaha dalam melakukan ekspansi dan/atau berproduksi. Situasi pergerakan inflasi yang berfluktuasi secara tajam menimbulkan ketidakpastian bagi pengusaha dalam menentukan rencana bisnisnya. Kondisi ini secara agregat berdampak pada peran investasi yang lebih konservatif dalam perekonomian dan menekan laju produktivitas kegiatan usaha (Fischer, 1993). Penelitian yang dilakukan oleh Bappenas menunjukkan bahwa inflasi merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi investasi baru. Tingginya inflasi maupun ketidakstabilannya akan dapat menghambat perkembangan investasi baru. Tingkat inflasi suatu negara turut menentukan daya saing ekspor dalam pasar internasional. Inflasi yang relatif lebih tinggi dibandingkan dengan inflasi di negara-negara pesaing dagang menyebabkan harga komoditas ekspor menjadi tidak kompetitif. Inflasi yang tinggi juga memicu turunnya pendapatan riil sehingga menggerus daya beli masyarakat. Penelitian yang dilakukan oieh Barro (1995) menunjukkan bahwa terjadinya kenaikan inflasi yang tinggi memiliki pengaruh yang negatif pada pendapatan per kapita masyarakat. Daiam jangka panjang, efek dari kenaikan inflasi ini secara substantif menurunkan tingkat kesejahteraan masyarakat suatu negara. Implikasi negatif yang ditimbulkan dari ketidakstabilan dan kenaikan inflasi yang tinggi menjadi suatu konsensus bagi para pengambil kebijakan ekonomi makro dan bank sentral untuk menitikberatkan pencapaian tingkat inflasi yang stabil sebagai tujuan utama kebijakan. Karakteristik inflasi di Indonesia sangat unik mengingat kondisi poiitis- geografis Indonesia sebagai negara kepulauan. Dari hasil penelitian, karakteristik inflasi di Indonesia masih cenderung bergejolak yang terutama dipengaruhi oleh sisi supply (sisi penawaran) terutama terkait gangguan produksi, distribusi maupun kebijakan Pemerintah. Data historis menunjukan bahwa inflasi yang berasal dari komponen harga bergejolak (uolatile /oods) dan harga diatur Pemerintah (administered pnces) merupakan penyumbang fluktuasi inflasi umum (headline -3 inflationl yang terjadi (Gambar 1.1). Gambar 1.1 Perkembangan Inflasi Berdasarkan Komponen, 2015-2020 \2 10 8 o 6 a 4 2 0 {rlllri o o o o o lnflasiUmum lnflasilnti Harga Bergejolak Diatur Pemerintah - -lnflasi -lnflasiHarga Sumber: BPS Berdasarkan karakteristik inflasi yang masih rentan terhadap shocks dua komponen tersebut, pengendalian inflasi memerlukan kerja sama dan koordinasi lintas instansi secara holistik dan integratif. Komitmen Pemerintah dan Bank Indonesia untuk meningkatkan koordinasi dan sinkronisasi dalam rangka mendukung kebijakan pengendalian inflasi, secara formal dikukuhkan dengan terbitnya Keputusan Presiden Nomor 23 Tahun 2017 tentang Tim Pengendalian Inflasi Nasional (TPIN). TPIN terdiri dari Tim Pengendalian Inflasi Pusat (TPIP), Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi, dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten/Kota. Adapun tujuan dibentuknya TPIN adalah untuk menjaga laju inflasi yang rendah dan stabil sebagai prasyarat pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan. Secara umum, Tim Pengendalian Inflasi Nasional memiliki tugas untuk melakukan koordinasi dan sinkronisasi kebijakan pengendalian inflasi untuk mencapai sasaran inflasi yang ditetapkan pemerintah. Dalam Keputusan Presiden tersebut, pihak-pihak memiliki mandat untuk berkontribusi dalam pengendalian inflasi adalah: 1 . Bank Indonesia -4- 2 Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Recommended publications
  • Peraturan Menteri Perhubungan Republik
    MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 56 TAHUN 2019 TENTANG PERUBAHAN KEEMPAT ATAS PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR PM 40 TAHUN 2014 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KANTOR UNIT PENYELENGGARA BANDAR UDARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk meningkatkan pelaksanaan tugas pelayanan, keamanan, keselamatan, dan ketertiban pada bandar udara yang belum diusahakan komersial serta meningkatkan profesionalisme aparatur dan optimalisasi pemanfaatan dan pemenuhan jabatan fungsional yang berkembang di bidang Transportasi Udara, perlu dilakukan perubahan atas Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 40 Tahun 2014 tentang Organisasi dap Tata Kerja Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 8 Tahun 2018 tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 40 Tahun 2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara; b. bahwa untuk menata organisasi dan tata kerja •! sebagaimana dimaksud dalam huruf a, Kementerian Perhubungan telah mendapatkan Persetujuan Menteri - 2 - Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi dalam Surat Nomor B/480/M.KT.01/2019 tanggal 31 Mei 2019 perihal Penataan Organisasi dan Tata Kerja Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU); c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Perhubungan tentang Perubahan Keempat atas Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 40 Tahun 2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara; Mengingat 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166); 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 1, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4956); 3.
    [Show full text]
  • Airport Expansion in Indonesia
    Aviation expansion in Indonesia Tourism,Aerotropolis land struggles, economic Update zones and aerotropolis projects By Rose Rose Bridger Bridger TWN Third World Network June 2017 Aviation Expansion in Indonesia Tourism, Land Struggles, Economic Zones and Aerotropolis Projects Rose Bridger TWN Global Anti-Aerotropolis Third World Network Movement (GAAM) Aviation Expansion in Indonesia: Tourism, Land Struggles, Economic Zones and Aerotropolis Projects is published by Third World Network 131 Jalan Macalister 10400 Penang, Malaysia www.twn.my and Global Anti-Aerotropolis Movement c/o t.i.m.-team PO Box 51 Chorakhebua Bangkok 10230, Thailand www.antiaero.org © Rose Bridger 2017 Printed by Jutaprint 2 Solok Sungai Pinang 3 11600 Penang, Malaysia CONTENTS Abbreviations...........................................................................................................iv Notes........................................................................................................................iv Introduction..............................................................................................................1 Airport Expansion in Indonesia.................................................................................2 Aviation expansion and tourism.........................................................................................2 Land rights struggles...........................................................................................................3 Protests and divided communities.....................................................................................5
    [Show full text]
  • Lifestyle and Tourism Industry Culinary & Cafe | Cinemas | Fashion | Spa & Sport Center | Digital Industry | 10 Tourism Destinations
    Supported by: Indonesia Investment Opportunities in Lifestyle and Tourism Industry Culinary & Cafe | Cinemas | Fashion | Spa & Sport Center | Digital Industry | 10 Tourism Destinations Provided for Regional Investment Forum (RIF), Yogyakarta –Indonesia, 14-15 March 2018 INDONESIA ECONOMIC OUTLOOK WHY INDONESIA GDP Ranking 2016 GDP Ranking 2016, PPP Growth of lifestyle, digital era & tourism (in US$ billion) (in US$ billion) among the rise of Middle Class United States 18,624 China 21,451 President of Indonesia, China 11,199 United States 18,624 Joko Widodo reiterated Japan 4,940 India 8,718 that nowadays Indonesia is Germany 3,478 Japan 5,267 entering lifestyle and digitalization era. Lifestyle United… 2,648 Germany 4,041 era is driven by the rise of France 2,465 Russian Federation 3,397 middle class, in the world India 2,264 Brazil 3,147 and Indonesia. Italy 1,859 Indonesia 3,037 According to McKinsey, by 2030 Indonesia will be home to an Brazil 1,796 United Kingdom 2,828 estimated 90 million additional consumers with considerable Canada 1,530 France 2,774 spending power, enabling Indonesia’s consuming class stronger Korea, Rep. 1,411 Italy 2,324 than any other countries in the world apart from China and India. Russian… 1,283 Mexico 2,280 These is a signal for international business to consider new Spain 1,237 Turkey 1,941 opportunities in Indonesia. Australia 1,205 Korea, Rep. 1,832 World Bank also highlighted that following a massive reduction in Mexico 1,047 Saudi Arabia 1,760 Indonesia’s poverty rate in the last two decades, one in every five Indonesia 932 Spain 1,693 Indonesians now belongs to the middle-class group.
    [Show full text]
  • Aerotropolis Update
    Aviation expansion in Indonesia Tourism,Aerotropolis land struggles, economic Update zones and aerotropolis projects By Rose Rose Bridger Bridger TWN Third World Network June 2017 Aviation Expansion in Indonesia Tourism, Land Struggles, Economic Zones and Aerotropolis Projects Rose Bridger TWN Global Anti-Aerotropolis Third World Network Movement (GAAM) Aviation Expansion in Indonesia: Tourism, Land Struggles, Economic Zones and Aerotropolis Projects is published by Third World Network 131 Jalan Macalister 10400 Penang, Malaysia www.twn.my and Global Anti-Aerotropolis Movement c/o t.i.m.-team PO Box 51 Chorakhebua Bangkok 10230, Thailand www.antiaero.org © Rose Bridger 2017 Printed by Jutaprint 2 Solok Sungai Pinang 3 11600 Penang, Malaysia CONTENTS Abbreviations...........................................................................................................iv Notes........................................................................................................................iv Introduction..............................................................................................................1 Airport Expansion in Indonesia.................................................................................2 Aviation expansion and tourism.........................................................................................2 Land rights struggles...........................................................................................................3 Protests and divided communities.....................................................................................5
    [Show full text]
  • 7. Market Analysis and Demand Assessment Lake Toba
    LAKE TOBA BASELINE DEMAND & SUPPLY, MARKET DEMAND FORECASTS, AND INVESTMENT NEEDS MARKET ANALYSIS AND DEMAND ASSESSMENTS TO SUPPORT THE DEVELOPMENT OF INTEGRATED TOURISM DESTINATIONS ACROSS INDONESIA World Bank Selection #1223583 ACKNOWLEDGMENTS PREPARED BY: FOR: WITH SUPPORT FROM: TABLE OF CONTENTS ACKNOWLEDGMENTS ............................................................................................. ii TABLE OF CONTENTS ............................................................................................. iii TABLE OF FIGURES .................................................................................................. vi INTRODUCTION ........................................................................................................ 1 BASELINE DEMAND & SUPPLY ............................................................................... 4 1. DESTINATION CHARACTERISTICS ........................................................................ 5 1.1 GEOGRAPHY ......................................................................................................................................... 5 1.2 CLIMATE ................................................................................................................................................. 7 2. DESTINATION DEFINITION ...................................................................................... 8 2.1 KEY ATTRACTIONS & TOURISM AREAS .................................................................................... 8 2.2 CONCLUSIONS ON ATTRACTIONS
    [Show full text]
  • The Wwinnersinners Economic, Business, Management, and Information System Journal Vol.13 No.2 September 2012
    Journal ISSN 1412-1212 The WWinnersinners Economic, Business, Management, and Information System Journal Vol.13 No.2 September 2012 Journal Jakarta ISSN The Winners Vol. 13 No. 2 Hlm. 81-169 September 2012 1412-1212 Journal ISSN 1412-1212 The Winners Economic, Business, Management, and Information System Journal Vol. 13 No. 2 September 2012 Pelindung Rektor BINUS University Prof. Dr. Ir. Harjanto Prabowo, MM Redaktur Utama Rudy Aryanto, SE., MM Dewan Redaksi Dr. Engkos Achmad Kuncoro, SE., MM Idris Gautama So, SE., S.Kom., MM., MBA., PhD Gatot Soepriyanto, SE., Ak, M.Buss Vitria Ariani, APar., BA., MSc Robertus Tang Herman, SE., MM Ir. Dyah Budiastuti, MM Hartiwi Prabowo, SE., MM Mitra Bestari Prof. Dr. Faisal Afiff, SE., Spec.Lic (Padjadjaran University) Prof. Dr. M. Yuwana Mardjuka (Sahid University) Prof. Dr. Mt. Arief, SE., MM (STIE Kusumanegara) Prof. Dr. Nizam Jim Wiryawan (Bunda Mulia University) Prof. Dr. Ahmad Rodoni (UIN Syarief Hidayatullah University) Prof. Dr. Ir. Musa Hubeis, Dipl.Ing, DEA (IPB University) Dr. Iyus Wiadi, MPA (Paramadina University) Ir. Muhril Ardiansyah, PhD (Swiss German University) Erwin Ramedhan, PhD (President University) M. Qudrat Nugraha, MSi., PhD (Muhammadiyah Hamka University) Dr. Rina Astini, SE., MM (Mercu Buana University) Dr. Ir. Edy Supriyadi, MM (Pancasila University) Dr. Dewa Putu Oka Prasiasa, ST.Par., MM (STP Sahid) Dr. Ford Lumban Gaol (STMIK JIBES) Dr. Zulganef, MSi (Widyatama University) Dr. Parwanto (DepDikNas RI) Editor/Setter Dra. Endang Ernawati, M.Lib. Nuriana Firda, S.S. I. Didimus Manulang, S.S. Sari Oktaviani Angga Ferdiansyah, S.Kom Sekretariat holil, S.Kom Alamat Redaksi Direktorat Riset dan HKI Universitas Bina Nusantara Kampus Anggrek, Jl.Kebon Jeruk Raya 27 Kebon Jeruk, Jakarta Barat 11530 Telp.
    [Show full text]
  • TOURISM DEVELOPMENT and INVESTMENT OPPORTUNITIES 1 Lake Toba Tourism Authority, Desember 2019 Highlights 3 1
    TOURISM DEVELOPMENT AND INVESTMENT OPPORTUNITIES 1 Lake Toba Tourism Authority, Desember 2019 1 COUNTRY OVERVIEW 2 LAKE TOBA PROFILE Highlights 3 INVESTMENT OPPORTUNITIES COUNTRY OVERVIEW 3 President Joko Widodo (Jokowi) has established four super priority destinations, namely Lake Toba, Mandalika, Borobudur, and Labuan Bajo. All Facilities and Infrastructure for 4 New Bali Super Priorities must be completed by 2020. 4 Super Priority Tourism Destination Development Limited Meeting, July 15, 2019 “All kinds of bottlenecks in regulations must be simplified, must be cut and reduced” 5 10 PRIORITY TOURISM DESTINATIONS DANAU TOBA TANJUNG LESUNG MOROTAI KEP.SERIBU WAKATOBI TANJUNG KELAYANG BOROBUDUR BROMO TENGGER SEMERU MANDALIKA LABUAN BAJO 6 TOURISM DEVELOPMENT TARGET 2020-2024 To increase the image, competitiveness, and 4 TOURISM DEVELOPMENT TARGET contribution of tourism sector in supporting the improvement of people's welfare and quality PILLARS economic growth Improvement of Industrial 32 Billion USD Competitiveness and Tourism (2024) 15 1 Business Ecosystem 12,8 5,5% Million % 4,8 (2024) Million (2024) 19,3 Billion USD (2018) (2018) Improvement of (2018) Accessibility, Amenity, Tourism Foreign Exchange Tourism Labor GDP Tourism Contribution 2 Attraction, and Tourism Destination Governance Ranked Improvement of Human 24 R a n k e d Million 350-400 29th to 3 Resources Quality in 15,8 Million Trips Tourism Sector People (2024) 40th 34th Million (2024) 303 (2019) People Million Trips (2023) (2018) (2018) Travel and Tourism Strengthening Tourism
    [Show full text]
  • Dukungan Masif Infrastruktur PUPR Untuk Lima Destinasi Pariwisata
    BADAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH (BPIW) Edisi 40 | Juni - Juli 2019 KEMENTERIAN PUPR Dukungan Masif Ikuti Kuis BPIW Infrastruktur PUPR Untuk di hal.61 Lima Destinasi Pariwisata Super Prioritas bpiw.pu.go.id BADAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH (BPIW) Salam Sinergi KEMENTERIAN PUPR embaca yang terhormat, Buletin Sinergi telah memasuki edisi P40, Juni-Juli 2019. Pada edisi kali ini tema besar mengulas mengenai dukungan infrastruktur sektor PUPR terhadap lima Destinasi Pariwisata Super Prioritas yakni Borobudur, Labuan Bajo, Mandalika-Lombok, Danau Toba, dan Likupang. Tema itu sejalan dengan yang sedang dilakukan BPIW yakni penyusunan Integrated Tourism Masterplan (ITMP). Topik ini juga menjadi salah satu isu hangat di beberapa media, mengingat Presiden Joko Widodo sempat meninjau Labuan Bajo dan Danau Toba. Disamping itu, BPIW saat ini tengah membuat Rancangan Peraturan Menteri (Rapermen) tentang Pedoman Penyusunan Rencana, Program dan Penganggaran Pengembangan Infrastruktur PUPR. Dengan adanya Rapermen ini, maka ada peraturan yang jelas dan peraturan itu sekaligus turunan dari Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2017 tentang Sinkronisasi Proses Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan Nasional. Dalam rubrik Wawancara menghadirkan Deputi Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata Kementerian Pariwisata, Dadang Rizki Ratman. Dalam artikel tersebut ia menyampaikan mengenai beberapa hal seperti tugas utama dan fokus pogram yang dilakukan unit kerjanya dan tanggapannya terkait koordinasi yang dilakukan Kementerian Pariwisata dengan BPIW selama ini. Selain itu juga tetap ditampilkan beberapa rubrik ringan seperti Tips, Serba-serbi dan Potret. Souvenir cantik masih disediakan redaksi bagi pembaca yang bisa menjawab pertanyaan di rubrik Kuis BPIW. Kami berharap sajian informasi yang kita tampilkan di Buletin Sinergi ini dapat memenuhi harapan pembaca serta memperkaya pengetahuan terkait pembangunan infrastruktur bidang PUPR.
    [Show full text]
  • Winning Hearts & Minds
    VOL.5 no.4 2018 IndoConnectCONNECTING INDONESIANS IN SINGAPORE Winning Hearts & Minds A quiet revolution is taking place in Indonesian education Also inside: Raising AWAREness of Women‘s Issues ¦ High Tea & High Heels ¦ Lake Toba - Distinctive, Dramatic, Delightlful www.indoconnectsingapore.com | Vol 5 No 4 2017 | IndoConnect A The Embassy of the Republic of Indonesia in Singapore and IndoConnect presents IBU POWER 2018Women ’s ASEAN CONFERENCE & AWARDS Dharma Wanita Persatuan KBRI Singapura Celebrating Harmony at Home, in the Work Place and Wellness in the Mind & Body April 2018 For more information: Tel: +65 6735 2972 Email: [email protected] is published by SUNMEDIA communication with soul www.sunmediaonline.com B IndoConnect | Vol 5 No 4 2017 | www.indoconnectsingapore.com Editor’s Note Connecting through Education, Philanthropy and Travel et me begin by wishing all of you, our inspirational readers, a healthy, prosperous and fulfilling new year. I am sure you must have seen the video message by H E a Ngurah Swajaya wishing you a great 2018 and also announcing the “Ibu Power” Award and Ibu Conference 2018. This momentous Levent will be held in conjunction with “Hari Ibu Kartini”, an important proponent of women’s education. In the month of April we look forward to your participation at this year’s Ibu Power Conference. Our cover story brings you a bird’s eye view of this collaboration in the field of education as revealed through our interview with the Education and Cultural Attache, Professor Aisyah, at the Indonesian Embassy in Singapore. Indoconnect also had a collaboration ‘High Tea and High Heels’ with the Indonesian Diaspora, where we were privileged to have as our Guest of Honour, Ibu Mahaswi Swajaya, the wife of HE Ngurah Swajaya, the Indonesian envoy in Singapore.
    [Show full text]
  • TOURISM DEVELOPMENT and INVESTMENT OPPORTUNITIES Lake Toba Tourism Authority, January 2020 Highlights 3 1
    TOURISM DEVELOPMENT AND INVESTMENT OPPORTUNITIES Lake Toba Tourism Authority, January 2020 1 COUNTRY OVERVIEW 2 LAKE TOBA PROFILE Highlights 3 INVESTMENT OPPORTUNITIES COUNTRY OVERVIEW President Joko Widodo (Jokowi) has established five super priority destinations, namely Lake Toba, Mandalika, Borobudur, Labuan Bajo, and Likupang. All Facilities and Infrastructure for 5 Super Priority Destinations must be completed by 2020. Super Priority Tourism Destination Development Limited Meeting, July 15, 2019 “All kinds of bottlenecks in regulations must be simplified, must be cut and reduced” TOURISM DEVELOPMENT TARGET 2020-2024 To increase the image, competitiveness, and 4 TOURISM DEVELOPMENT TARGET contribution of tourism sector in supporting the improvement of people's welfare and quality PILLARS economic growth Improvement of Industrial 32 Billion USD Competitiveness and Tourism (2024) 15 1 Business Ecosystem 12,8 5,5% Million % 4,8 (2024) Million (2024) 19,3 Billion USD (2018) (2018) Improvement of (2018) Accessibility, Amenity, Tourism Foreign Exchange Tourism Labor GDP Tourism Contribution 2 Attraction, and Tourism Destination Governance Ranked Improvement of Human 24 R a n k e d Million 350-400 29th to 3 Resources Quality in 15,8 Million Trips Tourism Sector People (2024) 40th 34th Million (2024) 303 (2019) People Million Trips (2023) (2018) (2018) Travel and Tourism Strengthening Tourism Foreign Tourist Domestic Tourist Competitiveness Index Image and Marketing 4 Diversification 6 FOREIGN EXCHANGE PROGRESSION US$ US$ US$ US$ US$ US$ 10,05
    [Show full text]
  • Management Strategy on Lake Toba Development Being 10 Main Tourism Destinations in Indonesia
    Advances in Social Science, Education and Humanities Research (ASSEHR), volume 81 1st International Conference on Social and Political Development (ICOSOP 2016) Management Strategy On Lake Toba Development Being 10 Main Tourism Destinations In Indonesia Nicholas Marpaung1, Monica Beatrice Hutabarat2, Wiro Oktavius Ginting3 Department of Business Administration12, Department of Public Administration3 Diponegoro University. Semarang, Indonesia [email protected], [email protected], [email protected] Abstract—Lake Toba is the largest freshwater lake in Indonesia and in Southeast Asia, but its tourism potential has not been managed properly.Currently, the government is committed to build and develop the area of Lake Toba by inclusion in to 10 main tourism destinations that will be developed by Indonesian government.This study examines how management strategies in the development of Lake Toba to be one of the main tourism destinations in Indonesia.This study used descriptive qualitative approaches and also incorporates a literature review on tourism development and case study.The government focused the development on Accessibility, Amenities and Attraction. The right implementation strategieslike air acces development and optimizing festival improved tourist visits to Lake Toba in recent years. Keyword: Management strategy, Tourism, Lake Toba, Accessibility, Amenities, Attraction INTRODUCTION year. The purpose of development plan initiated by the government is toreach 1 million tourist by Tourism is one of the fastest-growing 2020. The government has established Board of industries in the second half of the twentieth Authority Lake Toba Tourism (BOALT) to century, and is often used as a key for economic accelerate the development and restoration of the growth in both developed and developing lake environment.
    [Show full text]
  • NORTH SUMATRA INVESTMENT BOOK About Us Our Mission
    Quarter 3 – 2019 edition A definitive guide on macroeconomic condition, data & information, key contacts, and potential investment projects in North Sumatra NORTH SUMATRA INVESTMENT BOOK About Us Our Mission Providing Providing Investors with the necessary data and information North Sumatra Invest (NSI) is a dedicated task force comprised of all North Sumatra’s policy makers, including the Government of North Sumatra and Bank Promoting Promoting the right investment Indonesia, with full cooperation of Kamar Dagang dan opportunities and projects Industri Indonesia (KADIN). Connecting Our mission is to attract Foreign Direct Investment (FDI) Connecting investors with the right business contacts in North Sumatra to foster economic growth. Indonesia’s Strong Performance 01 Indonesia is one of the fastest growing economy in the world. Find how CONTENT we perform relative to our peers. Main informations you will find Why North Sumatra? 02 North Sumatra isn’t only a great market for your products, but also a perfect place for production base. Potential Projects & Tourism Potential 03 Our handpicked potential projects for you, guaranteed by the government. In addition, We also specifically collect the potential tourism site in North Sumatra. Licensing in Indonesia 04 A quick guide on getting business license in Indonesia. It’s never been easier to do business here. Key Contacts 05 Who to contact if you want to invest and grow your business in North Sumatra? INDONESIA’S STRONG 1PERFORMANCE Indonesia’s Strong GDP Growth Solid national economic growth | % year-on year & % quarter-to-quarter The national economy expanded 5.05% (yoy) in the second quarter of 2019. The QoQ YoY latest economic developments were 7.0 influenced by increasing domestic demand 5.27 5.12 5.17 5.18 5.19 5.17 5.18 5.07 4.94 4.93 5.05 4.92 5.01 4.94 5.01 5.01 5.06 5.06 5.05 4.82 4.74 4.77 against a declining external sector.
    [Show full text]