View metadata, citation and similar papers at core.ac.uk brought to you by CORE

provided by Unika Repository

PENGEMASAN PRODUK DI VIRGIN & BAKERY UNGARAN

LAPORAN KERJA PRAKTEK

Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat – syarat guna memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pangan

Oleh : Chatarina Rika Santy NIM : 14.I1.0164

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA SEMARANG

2017

i

HALAMAN PENGESAHAN PENGEMASAN PRODUK DI VIRGIN CAKE & BAKERY UNGARAN

Oleh : CHATARINA RIKA SANTY NIM : 14.I1.0164 PROGRAM STUDI : TEKNOLOGI PANGAN

Laporan Kerja Praktek ini telah disetujui dan dipertahankan di hadapan sidang penguji pada Semarang, 2017 Fakultas Teknologi Pertanian Program Studi Teknologi Pangan Universitas Soegijapranata Semarang

Pembimbing Akademik Pembimbing Lapangan

Dr. V. Kristina Ananingsih, ST, MSc. Okky Rahmawati

Dekan Fakultas Teknologi Pertanian, Mengetahui, Koordinator KP

Dr. R. Probo Y. Nugrahedi, S.TP., MSc Meiliana, S. Gz., M. S.

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat, rahmat dan karunia-Nya yang telah diberikan kepada penulis untuk dapat menyelesaikan laporan kerja praktek ini. Laporan dengan judul “Pengemasan Produk Di Virgin Cake & Bakery Ungaran” disusun guna untuk memberikan laporan kepada pihak Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Katolik Soegijapranata dan kepada pihak Virgin Cake & Bakery Ungaran tentang apa yang sudah dipelajari penulis selama kerja praktek di Virgin Cake & Bakery Ungaran. Kerja praktek ini juga sangat bermanfaat bagi penulis karena mampu memberikan tambahan wawasan dan pengalaman kerja bagi penulis.

Bantuan, bimbingan, arahan dan dukungan dari beberapa pihak memberikan kelancaran dan keberhasilan kerja praktek ini. Maka dari itu, penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada : 1. Tuhan Yang Maha Esa yang telah membimbing penulis sehingga dapat mengikuti kerja praktek dan menyelesaikan laporan kerja praktek ini tepat waktu. 2. Ibu Dr. V. Kristina Ananingsih, ST, MSc. Selaku pembimbing akademik yang telah mengarahkan dan membimbing penulis. 3. Dr. R. Probo Y. Nugrahedi, S.TP., MSc selaku dekan Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Katolik Soegijapranata Semarang. 4. Ibu Meiliana, S. Gz., M. S. selaku Koordinator Kerja Praktek Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Katolik Soegijapranata Semarang yang telah bersedia membantu proses pelaksanaan Kerja Praktek. 5. Bapak dan Ibu Suteja selaku Pemilik Virgin Cake & Bakery Semarang yang telah menerima penulis untuk Kerja Praktek. 6. Ibu Okky Rahmawati selaku HRD Virgin Cake & Bakery Ungaran yang bersedia memberikan bimbingan dan pengarahan bagi penulis dalam melaksanakan kerja praktek dan menyusun laporan dan sekaligus telah memperkenalkan kami dengan seluruh karyawan di Virgin Cake & Bakery Ungaran.

ii

iii

7. Kepada seluruh staff dan karyawan di Virgin Cake & Bakery yang telah membantu dan membimbing penulis selama kerja praktek. 8. Staf Tata Usaha Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Katolik Soegijapranata yang telah memberikan kemudahan dan kelancaran administrasi sejak awal kerja praktek hingga selesainya laporan kerja praktek ini. 9. Kepada Orang tua dan Keluarga penulis yang telah mendukung dan membantu selama kerja praktek dan menyelesaikan penyusunan laporan. 10. Kepada Novita ellia dan Wenna selaku teman satu kelompok dalam pelaksanaan kerja praktek di Virgin Cake & Bakery yang telah mendukung dan membantu selama penyusunan laporan ini. 11. Kepada teman – teman penulis yang telah memberikan dorongan dan semangat dalam pelaksanaan kerja praktek hingga penyusunan laporan ini.

Penulis berharap semoga laporan kerja praktek ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan bagi mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian UNIKA Soegijapranata pada khususnya. Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang terdapat dalam laporan kerja praktek ini. Oleh sebab itu, penulis akan menerima saran – saran dan kritik dari siapapun yang bersifat membangun, penulis dapat berusaha lebih baik untuk laporan kerja praktek ini.

DAFTAR ISI

HALAMAN PENGSAHAN...... i KATA PENGANTAR ...... ii DAFTAR ISI ...... v DAFTAR GAMBAR...... vi 1. PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang ...... 1 1.2.Tujuan ...... 1 1.3.Metode dan Kegiatan Kerja Praktek ...... 2 1.4.Waktu dan Lokasi Pelaksanaan ...... 2 2. PROFIL PERUSAHAAN 2.1.Sejarah Perusahaan ...... 3 2.2.Lokasi Perusahaan ...... 4 2.3.Ketenagakerjaan ...... 4 2.4.Visi dan Misi ...... 4 2.5.Struktur Organisasi ...... 6 3. SPESIFIKASI PRODUK 3.1.Spesifikasi Produk ...... 10 3.2.Bahan Baku ...... 11 3.3.Pemasaran ...... 11 4. PENGEMASAN ...... 13 5. PEMBAHASAN ...... 18 6. KESIMPULAN ...... 26 7. DAFTAR PUSTAKA ...... 27 8. LAMPIRAN 8.1.Peta Virgin Cake & Bakery Ungaran ...... 29 8.2.Foto Lokasi Virgin Cake & Bakery Ungaran ...... 29 8.3.Mesin Pengemas ...... 30 8.4.Absensi ...... 30

iv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Logo Virgin...... 3 Gambar 2. Struktur Organisasi ...... 6 Gambar 3. Produk Tawar ...... 10 Gambar 4. Produk Cake ………………...... 11 Gambar 5. Produk Bahasan ………………...... 11 Gambar 6. Plastik OPP ...... 13 Gambar 7. Kemasan Flexible film ………………...... 15 Gambar 8. Kemasan Daun Pisang ...... 15 Gambar 9. Kemasan Folding carton ...... 16 Gambar 10. Barcode ...... 24

v

1. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Kerja Praktek Persaingan dalam dunia kerja saat ini sudah sangat ketat. Mahasiswa yang baru lulus dituntut memiliki keahlian dan pengetahuan yang tidak hanya didapat melalui perkuliahan di kelas. Melihat hal tersebut, Fakultas Teknologi Pertanian UNIKA Soegijapranata menetapkan Mata Kuliah Kerja Praktek sebagai mata kuliah wajib agar mahasiswa memperoleh ilmu pengetahuan serta ketrampilan yang tidak diberikan selama proses perkuliahan berlangsung. Pada kerja praktek ini, penulis memilih untuk kerja praktek di Virgin Cake & Bakery. Virgin Cake & Bakery merupakan perusahaan dalam bidang bakery, cake, dan basahan yang berasal dari industri rumahan dan sukses menjadi besar di Semarang. Virgin Cake & Bakery ini memproduksi berbagai macam roti dan dengan variasi yang bermacam-macam dan harganya terjangkau oleh seluruh kalangan masyarakat. Dikarenakan adanya perkembangan yang pesat dari Virgin Cake & Bakery ini melatar belakangi untuk mengetahui pengemasan yang dilakukan oleh Virgin Cake & Bakery.

Pengemasan adalah salah satu hal penting dalam proses pembuatan suatu produk makanan. Pengemas akan melindungi produk dari penyebab kerusakan produk seperti cahaya matahari, kontaminasi mikroba. Ada berbagai macam alat pengemas yang digunakan Virgin Cake & Bakery untuk mengemas produknya. Perlunya ketrampilan dalam produksi dan banyaknya variasi pengemas yang digunakan oleh oleh Virgin Cake & Bakery menarik minat penulis untuk mendalami proses pengolahan hingga pengemasan yang nantinya dapat mengembangkan keahliannya untuk kemajuan dibidang industri pangan.

1.2. Tujuan Kerja Praktek Tujuan dari pelaksanaan Kerja Praktek adalah Untuk memenuhi persyaratan kelulusan mahasiswa Universitas Katholik Soegijapranata Semarang, Mengetahui bahan pengemas yang digunakan untuk mengemas produk di Virgin Cake & Bakery, Menambah wawasan yang berkaitan dalam bidang pangan, Menambah pengalaman dalam dunia kerja.

1

2

1.3. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Kerja Praktek Kerja praktek dilaksanakan pada tanggal 20 juli 2017 hingga 11 Agustus 2017 dan dilaksanakan di Virgin Cake & Bakery Jalan Diponegoro No.297, Ungaran. Jam kerja efektif dalam sehari adalah selama 6 jam. Pada hari Senin sampai Jumat, jam kerja efektif dimulai pada pukul 08.00 WIB sampai pukul 14.00 WIB. Luas lahan Virgin Cake & Bakery yang berada di Ungaran memiliki luas yang lebih besar dibandingkan yang berada di Semarang. Virgin Cake & Bakery dilengkapi dengan mini cafe untuk menarik konsumen lebih banyak, sehingga konsumen dapat membeli roti sekaligus memakannya dengan suasana santai. Lokasi produksi untuk Cake/kue dan basahan lebih banyak pada cabang Ungaran, karena mesin yang digunakan dan karyawannya lebih banyak.

1.4. Metode Pelaksanaan Kerja Praktek Metode pelaksanaan kerja praktek ini dilakukan menggunakan metode pengamatan langsung, diskusi, analisis data, wawancara, dan berperan langsung dalam kegiatan produksi di tempat praktek serta melalui studi pustaka yang berkaitan dengan kerja praktek. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan selama mengikuti kerja praktek terdiri yaitu orientasi (pengenalan tempat, koordinator-koordinator, dan juga peraturan-peraturan yang ada), pengamatan dan praktek langsung mulai dari bagian gudang, bagian produksi, hingga bagian packaging.

2. PROFIL PERUSAHAAN

2.1. Sejarah Perusahaan Virgin Cake & Bakery berdiri sejak tahun 1999 oleh Bapak Suteja Alim Wijaya dan Ibu Nanik Suteja. Sebelum mendirikan toko roti Virgin, Bapak Suteja bekerja sebagai marketing lem di sebuah perusahaan dan memiliki toko material. Ibu Nanik Suteja hobi dan gemar membuat berbagai jenis roti dan dijual ke masyarakat sehingga berdirilah home industry. Ibu Nani dan Bapak Suteja awalnya menyewa lahan di daerah Jl Parangkusumo yang memiliki 6 karyawan dan memberi nama toko roti Virgin yang memiliki arti suci. Dikarenakan produk yang dihasilkan memiliki rasa yang enak dan harga terjangkau, akhirnya usahanya berkembang dan berhasil mendirikan Virgin Cake & Bakery yang beralamat di Jalan Parang Kusumo Raya No. 16 - 18 Tlogosari, Semarang.

Seiring berjalannya waktu, karena tingkat kelarisannya semakin meningkat sehingga Ibu Nani mulai membuat beraneka ragam jenis cake, bakery dan tart dan membuka cabang toko Virgin Cake & Bakery di Jalan Diponegoro No.297, Ungaran. Tujuan didirikannya toko roti Virgin untuk masyarakat menengah ke bawah karena harga yang cukup terjangkau dan tidak mahal. Pemasaran yang dilakukan sampai sekarang hanya melalui mulut ke mulut tanpa adanya tim pemasaran serta diuntungkan dengan adanya trend yang membuat pembeli terus meningkat. Toko roti Virgin belum memiliki sistem manajemen yang baik, tetapi langkah – langkah marketing yang diterapkan seperti pelayanan melalui promo – promo menarik dan tabur tuai. Berbagai usaha yang sudah ditabur tuaikan oleh Bp Suteja, seperti memberikan THR (Tunjangan Hari Raya) kepada sekitar 600 karyawan di lokasi Tlogosari dan Ungaran, memberikan bingkisan hari raya, rekreasi keluarga besar dari karyawan yang dilaksanakan setahun sekali.

Gambar 1. Logo Virgin

3

4

2.2. Lokasi Perusahaan Pada awalnya Virgin Cake & Bakery didirikan pada tahun 1999 di Jalan Parang Kusumo Raya No. 17 Tlogosari, Semarang. Setelah Virgin Cake & Bakery semakin berkembang, Bapak Suteja membeli kedua rumah yang berada di samping kanan kiri untuk memperbesar usahanya, sehingga Virgin Cake & Bakery ini berlokasi di Jalan Parang Kusumo No. 16- 18, Tlogosari.Virgin Cake & Bakery yang didirikan di daerah Tlogosari ini terus mengalami perkembangan yang pesat, sehingga Bapak Suteja memutuskan untukmembangun Virgin Cake & Bakery Ungaran yang berlokasi di Jalan Diponegoro No.297, Ungaran. Pada tahun 2017 ini, Bapak Suteja membuka cabang lagi di Semarang yang berlokasi di Jalan Parmulasih No. 46.

2.3. Ketenagakerjaan Virgin Cake & Bakery Semarang mempunyai 350 orang karyawan. Sedangkan Virgin Cake & Bakery cabang Ungaran kurang lebih memiliki 250 orang karyawan. Terdiri dari staff, bagian gudang dan produksi. Dalam sehari karyawan bekerja selama 8 jam dengan sistem shift. Berikut merupakan jadwal shift di Virgin Cake & Bakery yang dilakukan setiap hari. Shift pagi, pukul 06.00 – 14.00 WIB Shift siang, pukul 14.00 – 22.00 WIB

Sedangkan untuk karyawan produksi basahan, dilakukan 3 shift: Shift pagi, pukul 08.00 – 16.00 WIB Shift sore, pukul 16.00 – 22.00 WIB Shift malam, pukul 22.00 – 08.00 WIB

2.4. Visi Misi Perusahaan Visi dan misi yang dimiliki Virgin Cake & Bakery merupakan penggambaran dari citra, nilai, arah serta tujuan untuk kelangsungan dan masa depan perusahaan.

5

2.4.1. Visi Perusahaan Visi yang disokong Virgin Cake & Bakery adalah berkembang menjadi produsen makanan yang unggul dengan produk yang higienis dan halal, perpaduan citarasa moderen- tradisional, pantas dalam harga dengan membangun citra layanan yang melekat di hati pelanggan.

2.4.2. Misi Perusahaan Misi yang diemban Virgin Cake & Bakery terdiri dari: Menciptakan keuntungan usaha dengan membangun kerjasama yang baik antara pengusaha dan karyawan yang dilandasi nilai-nilai kejujuran, kepercayaan, dan kekeluargaan. Mendorong pengembangan kreatifitas dan kualitas produk dengan dukungan layanan prima sebagai kunci utama pertumbuhan usaha. Mengembangkan keterpaduan konsep modern dan tradisional yang mampu merajut cita rasa produk yang khas dan menarik minat pelanggan. Mengikuti kemajuan teknologi dengan tetap memberdayakan ketrampilan dan pengetahuan karyawan untuk menghasilkan sentuhan produk dengan citarasa yang melekat di hati pelanggan. Menegaskan kehadirannya di lingkungan masyarakat dengan menjalin relasi dan memberi manfaat sosial bagi internal perusahaan, lingkungan sekitar dan berbagai pihak terkait sebagai bentuk tanggungjawab sosial perusahaan. Menjalin relasi, membangun partnership dan keterbukaan dengan masyarakat pemerhati industri makanan serta kalangan dunia pendidikan dengan senantiasa membuka diri bagi kunjungan pelajar, mahasiswa, dan umum dalam kegiatan praktek kerja, pendidikan–pelatihan serta program orientasi – pengenalan dan pemagangan. Membangun dan memperluas jangkauan layanan prospek dan pelanggan dengan membuka dan mengembangkan usaha di berbagai tempat baru, yang prospektif dan strategis.

6

2.5. Struktur Organisasi Virgin Cake & Bakery merupakan industri rumah tangga yang dipimpin oleh Bapak Suteja Alim Wijaya. Dalam menjalankan usahanya, beliau dibantu oleh 6 orang kepala bagian, yakni Financial & Accounting, Purchasing, Gudang, Produksi, Penjualan, dan HR-GA. Struktur organisasi Virgin Cake & Bakery. Struktur organisasi Virgin Cake&Bakery dapat dilihat pada gambar 2.

HRD & GA CO Bakery

Manager CO Cake Produksi

CO Basahan

General Pajak Pemimpin Manager Manager Akuntasi Keuangan

PO

Bagian Pesanan Kepala Bagian Toko Bagian Toko

Gambar 2. Bagan Struktur Organisasi Virgin Cake&Bakery

Dalam struktur organisasi, setiap orang mempunyai wewenang dan tanggung jawabnya masing-masing. Adapun tugas, wewenang, dan tanggung jawab yang ada pada Virgin Cake & Bakery adalah sebagai berikut:

7

a. Pemimpin Seorang pemimpin memiliki tugas dalam memimpin perusahaan, memimpin jalannya rapat, dan mengangkat kepala bagian. Selain itu, kewenanan seorang pemimpin, yaitu meminta dan memimpin jalannya rapat, mengangkat atau memberhentikan kepala bagian dan karyawan perusahaan, menentukan besar gaji untuk karyawan, serta menandatangi cek atas nama perusahaan. b. General Manager General manager memliki tanggung jawab untuk menjalankan perusahaan di bagian produksi, pemasaran, keuangan dan ketenagakerjaan. Selain itu general manager harus menjalankan dan bertanggung jawab atas segala tugas dari bagian HRD & GA, Manager Produksi, Manager Keuangan, dan Kepala Bagian Toko. c. Bagian HRD &GA (Human Resource Development& General Affair) HRD berfokus pada bidang rekruitmen dan pengembangan karyawan. Tugas dari HR (Human Resources Development), yaitu menyusun prosedur seleksi recruitment karyawan baru, menginput data karyawan kesistem agar semua terdata dengan baik, bertanggung jawab dalam pengelolaan dan pengembangan sumberdaya manusia, yaitu dalam hal perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan kegiatan sumber daya manusia, termasuk pengembangan kualitasnya dengan berpedoman pada kebijaksanaan dan prosedur yang berlaku di perusahaan, dan berkewajiban memelihara dan menjaga citra perusahaan. Sedangkan GA (General Affair) berfokus pada urusan personalia. General Affair (GA) atau Divisi Umum adalah unit supporting yang bertujuan memberikan pelayanan-pelayanan kepada unit-unit kerja lain. Bahkan pada umumnya, GA melayani seluruh unit kerja di perusahaan (bersifatshared service) dalam hal administrasi dan pengelolaan pelayanan rutin kantor. Tugas seorang GA sungguh sangat kompleks karenanya biasa disebut "Job Matrix" yang mana dalam satu waktu seorang GA dituntut menyelesaikan beberapa permasalahan.

HRD-GA (Human Resource Development& General Affair) berbagi dalam staff dan admin yang terdiri dari teknisi, OB, dan satpam. Teknisi bertugas dalam bidang teknik, misalnya

8

mengatur suhu dalam ruang proofing. OB bertugas dalam membersihkan ruang produksi agar tetap terjaga kebersihannya. Sedangkan satpam bertugas dalam menjaga dan memastikan keamanan. d. Manager Produksi Manager produksi memiliki tugas untuk menjalankan dan bertanggung jawab atas segala tugas dari bagian produksi yang terdiri dari produksi cake, bakery, dan basahan. Masing- masing bagian produksi dipimpin oleh CO Cake, CO Bakery, dan CO Basahan yang bertugas dalam merencanakan, mengkoordinasikan serta mengendalikan seluruh kegiatan pada proses produksi yang sesuai syarat yang telah ditetapkan, mempertahankan kelancaran proses produksi dengan meminimalkan bahan baku serta utilitas yang terbuang untuk dipergunakan secara efektif dan efisien. Bagian CO Bakery membawahi bagian produk , donat, dan bakery. Sedangkan bagian CO Basahan membawahi bagian gorengan, isian, puding, bolu kukus, sus , lapis, moci, arem , pisang, masak, dan cuci loyang. e. Manager Keuangan Manager keuangan memliki tanggung jawab untuk menjalankan perusahaan di bagian keuangan. Selain itu manager keuangan harus menjalankan dan bertanggung jawab atas segala tugas dari bagian pajak, akuntansi, dan po (purchasing order). Bagian pajak memiliki fokus kerja pada pajak yang harus dikeluarkan oleh perusahaan. Tugas utama bagian akuntansi, yaitu mencatat, memeriksa, dan melaporkan semua transaksi yang berkaitan dengan keuangan kantor. Akuntan akan memeriksa ulang apakah semua transaksi sudah dicatat sesuai adanya dan pada akun-akun yang tepat. Pada jangka waktu tertentu, misalnya akhir bulan, triwulan, semester, atau akhir tahun, pencatatan yang telah dilakukan dibuat laporan yang disebut dengan Laporan Keuangan. Bagian PO (purchasing order) bertanggung jawab terhadap pengadaan dan pengelolaan material. Selain itu juga bertugas dalam kegiatan seperti negosiasi dengan pemasok potensial, menganalisa tawaran dan menentukan pilihan, memilih pemasok, mengeluarkan perintah pembelian (purchasing order), menangani masalah dengan pemasok, dan menyimpan rekaman informasi yang

9

diperlukan. Peran bagian PO (purchasing order) menjadi sangat besar dalam kegiatan perusahaan khususnya dalam usaha mencapai target profit yang ditetapkan manajemen. f. Kepala Bagian Toko Kepala bagian took bertugas untuk menjalankan perusahaan di bagian pemasaran. Selain itu kepala bagian took harus menjalankan dan bertanggung jawab atas segala tugas dari bagian pesanan dan bagian toko. Bagian pesanan membawahi , DO, kasir, dan CS / Order. Sementara bagian toko membawahi kasir, spg, kardus, kemas, barcode, cek barang, dan tart.

3. SPESIFIKASI PRODUK dan BAHAN BAKU

3.1. Spesifikasi Produk a. Produk Bakery ( Roti ) Produk Bakery memiliki berbagai macam jenis. Roti merupakan produk olahan pangan yang berbahan dasar tepung terigu, air, dan garam yang difermentasikan dengan ragi. Secara umum, roti dikelompokkan menjadi 3 jenis Produk yaitu roti itu roti tawar, roti manis, dan roti isi. Virgin cake & Bakery sendiri ± memproduksi 59 macam jenis bakery, antara lain roti pizza, roti abon, roti ayam, roti keju, roti coklat, roti fla, roti kacang, roti pasang, roti tawar, roti roll, roti sobek, dan masih banyak lagi macamnya. Harga yang diberikan untuk produk Bakery berkisar antara Rp 2.000 – Rp 23.500.

c Gambar 3. Produk Roti Tawar Virgin Cake&Bakery b. Cake ( Kue) Cake adalah hasil yang diperoleh dari pembakaran adonan yang berbahan dasar tepung, gula, garam, telur, susu, air, dan lemak dan diberi bahan pengembang. Toko virgin memproduksi cake ± 38 macam kue yang berbentuk loyang dan ± 42 macam kue dalam bentuk potongan, antara lain kue ring, kue springbed, kue bikang ambon, kue brownies, kue banana cheese, cc kue sponge, dan masih banyak lagi macamnya. Harga yang diberikan untuk produk cake berkisar Rp 75.000 – Rp. 150.000, cake berbentuk loyang berkisar antara Rp 15.000 – Rp 150.000, sedangkan harga kue potongan berkisar antara 1.800 – Rp 7.500.

10

11

Gambar 4. Produk Cake Virgin Cake&Bakery c. Basahan ( Jajanan pasar ) Basahan merupakan istilah yang digunakan untuk makanan tradisional. Produk basahan yang diproduksi Virgin Cake & Bakery sekitar 30 jenis, seperti arem-arem, , getuk, , kroket, lemper, , nogosari, onde-onde, pastel, bakpao, resoles, roguth, semar mendem, dan masih banyak lagi macamnya. Harga yang diberikan untuk produk basahan berkisar antara Rp 2.000 – Rp 6.500.

Gambar 5. Produk Basahan Virgin Cake&Bakery

3.2. Bahan Baku Virgin Cake & Bakery menggunakan bahan baku utama yang sering disebut dengan biang. Biang merupakan racikan resep dari produk tertentu. Seperti contohnya biang yang digunakan untuk membuat roti tawar biang terdiri dari garam, yeast, dan gula. Biang yang digunakan dalam proses produksi roti manis tepung, gula, garam, dan yeast yang telah

12

diformulasikan. Biang yang digunakan untuk antara lain tepung terigu protein sedang, gula, susu bubuk, dan vanili. Pembuatan biang hanya dilakukan oleh orang-orang tertentu yang dipercaya untuk meracik resep yang dilakukan pada ruangan tersendiri, orang lain tidak diperbolehkan masuk ke dalam ruangan tersebut. Adapula bahan pelengkap umum selain biang antara lain, telur, susu, margarine, pewarna makanan. a. Telur Telur digunakan karena dapat memberikan tekstur, sebab pada saat dilakukan pengocokan telur akan mengikat udara sehingga adonan dapat mengembang dengan baik. Selain itu fungsi telur yaitu membentuk warna dan yang khas, memperbaiki cita rasa dan kesegaran, meningkatkan nilai gizi dan kelembutan produk, telur digunakan juga untuk mengoles permukaan roti sehingga permukaannya mengkilap. b. Margarin Margarin digunakan untuk memberikan tekstur kue menjadi gurih, harum, dan lembab. Dalam pembuatan roti, margarin berfungsi untuk membuat roti lebih empuk dan gurih, meningkatkan susunan, dan menambah mutu simpan (Gilliard, 1998). c. Pewarna makanan Pewarna makanan digunakan bertujuan untuk memberikan warna, supayawarna dari kue menjadi tidak pucat. d. Susu Susu yang digunakan di virgin cake & bakery adalah susu kental manis. Menurut Matz (1992), dalam pembuatan roti, susu berperan dalam perbaikan warna kulit roti sehingga tampak lebih cerah, serta meningkatkan rasa dan aroma. Selain itu, susu dapat menimbulkan toleransi yang lebih baik selama peragian atau pada fase pembentukan.

3.3. Pemasaran Untuk pemasaran produknya Virgin Cake & Bakery dipasarkan di toko Virgin sendiri yaitu di jalan Parang Kusumo Raya dan juga di Ungaran.Pada tahun 2017 ini, Virgin Cake &

13

Bakery membuka cabang lagi di Jalan Parmulasih, Semarang. Produk Virgin Cake & Bakery dapat terkenal karena pelanyanannya serta promo pembelian sehingga produk Virgin Cake & Bakery dikenal oleh masyarakat melalui mulut ke mulut.Selain pemasaran di toko, Virgin Cake & Bakery juga melayani pemesanan melalui telepon (delivery order).

4. PENGEMASAN

Kemasan merupakan salah satu aspek penting bagi suatu industri makanan untuk menjaga mutu produknya. Pemberian kemasan menjadikan produk lebih menarik, tahan terhadap tekanan maupun benturan, mempermudah pendistribusiannya, mencegah bau yang tidak diinginkan masuk, dan menahan perpindahan gas dan uap air. Sebagian besar produk Virgin & Bakery dikemas secara sederhana dan manual. Kemasan produk yang digunakan di Virgin Cake & Bakery terdiri dari kemasan primer dan sekunder. Kemasan primer merupakan kemasan yang bersentuhan langsung dengan makanan. Jenis kemasan primer yang digunakan yang digunakan yaitu kemasan plastik, flexible film plastik, dan daun pisang. Sedangkan kemasan sekunder yang digunakan untuk membungkus produk yaitu kemasan folding carton yang akan melindungi produk dari benturan. Biasanya folding carton ini digunakan untuk membungkus kue tart atau produk cake loyang yang telah dikemas dengan plastik.

4.1. Kemasan Primer a. Kemasan Plastik Kemasan plastik merupakan salah satu kemasan primer dan digunakan untuk mengemas beberapa produk cake, bakery, dan basahan diantaranya butternut (cake), pastry nanas (bakery), dan martabak (basahan). Jenis kemasan plastik yang digunakan di Virgin Cake & Bakery adalah plastik OPP atau Oriented Poly Propylene. Kemasan plastik ini dilengkapi oleh lem perekat guna untuk menutup supaya udara tidak dapat masuk.

14

15

Gambar 6. Kemasan Plastik OPP

Spesifikasi ukuran plastik OPP yang digunakan di virgin Cake & Bakery diantaranya Plastik OPP 2000/ cake semangka Plastik OPP bakery 14 x 18 x + 3 x 03 Plastik OPP bolu kukus 16 x 18 x + 3 x 03 Plastik OPP buaya Plastik OPP donat 12 x 18 x 03 Plastik OPP donat sate 9 x 18 x 03 Plastik OPP kura 30 x 35 x 03 Plastik OPP mendhut 17 x 21 x 04 Plastik OPP flexible filmdo/cake 11 x 15 x 03 Plastik OPP ring 26 x 31 x 03 Plastik OPP roll spc 30 x 30 x 03 Plastik OPP segitiga 20 x 20 x 03 Plastik OPP semir 10 22 x 31 x 03 Plastik OPP sisir 13,5 x 25 x 03 Plastik OPP sobek 17 x 30 x 03 Plastik OPP stick kecil 9 x 15 x 03 Plastik OPP ubi 12 x 20 x + 3 x 03 Plasyik OPP 6,5 x 13.5 x 03 b. Kemasan Flexible film Kemasan flexible film juga merupakan salah satu kemasan primer dan digunakan untuk mengemas beberapa produk cake seperti brownies, tart ukuran mini, dan canape. Selain itu, kemasan flexible film juga digunakan untuk mengemas beberapa produk bakery dan basahan seperti roti sosiz (bakery) dan klepon (basahan). Kemasan flexible film yang digunakan harus tidak sobek, bersih dan tulisan terlihat dengan jelas. Kemasan flexible film ini ditutup atau direkatkan dengan isolasi.

16

Gambar 7. Kemasan Flexible film

Beberapa produk Virgin cake & bakery yang dikemas menggunakan muka,diantaranya : Flexible film bf oval / oval Flexible film blue band / flexible film kurma Flexible film burger / hb 01 Flexible film / bx 3c Flexible film bx 7c( putu ayu) Flexible film casava / 7a Flexible film / bx 4c Flexible film jajan pasar/ bx r Flexible film puding setengah lingkaran Flexible film roll / flexible film box kecil Flexible film sandwich c. Kemasan Daun Pisang Daung pisang digolongkan sebagai kemasan primer dan banyak digunakan untuk mengemas produk basahan seperti ayam dan pistuban. Penutup daun pisang ini biasanya menggunakan staples dan lidi. Daun pisang yang digunakan adalah daun pisang yang masih segar dan berwarna hijau.

17

Gambar 8. Kemasan Daun Pisang 4.2. Kemasan Sekunder a. Kemasan Folding carton Kemasan folding carton memiliki kemampuan untuk melindungi produk dari benturan dan sinar matahari. Pengemasan dengan kemasan folding carton dilakukan di bagian kasir atau bagian yang menyiapkan pesanan. Ukuran kemasan folding carton ada bermacam-macam sesuai banyak atau tidaknya produk pangan yang akan dikemas. Saat melakukan pengemasan folding carton yang dipilih adalah folding carton yang kondisinya masih bagus yaitu tidak penyok, tidak sobek, bersih, tulisan jelas. Untuk pesanan, didalam folding carton dilapisi dengan” kertas minyak” dan dilengkapi dengan tisu.

Gambar 9. Kemasan Folding carton Virgin Cake&Bakery Beberapa produk Virgin cake & bakery yang dikemas menggunakan muka,diantaranya : Dos bolu gulung/roll Dos brownies 20 x 15 x 4.5 Dos buaya Dos cake special Dos cake Dos chiffon 16 x 16 (kecil) Dos chiffon 21 x 21 (besar) Dos donat 35 x 15 x 16 Dos egg roll Dos mandarin/lapis legit 25 x 8.5 x 6 Dos moaci (atas bawah) 19 x 19 x 3.8 Dos puding 16.5 x 16,5,8,5 Dos ring Dos snack / 14.5 (14 x 9.5 x 5.5 )

18

Dos tart 20 x 20 x 15 Virgin cake & bakery tidak memproduksi kemasan sendiri, kemasan diperoleh dari berbagai suplayer dengan cara memberikan desain kepada suplayer yang teah dipercaya. Kemasan plastik disimpan digudang bahan baku, sementara kemasan folding carton disimpan digudang khusus kemasan folding carton yang letaknya disamping ruang pengemasan. Proses pengemasan ini dilakukan diruangan tersendiri. Pengemasan pesanan (pengemasan sekunder) tempatnya pun berjauhan dengan pengemasan primer. Pengemasan pesanan berada tepat di blakang toko virgin, sedangkan pengemasan primer berada didekat ruang produksi.

5. PEMBAHASAN

Dalam era yang semakin maju seperti sekarang ini, kemasan menjadi suatu masalah dikehidupan masyarakat sehari-hari, terutama berhubungan dengan produk pangan. Bahan kemasan yang digunakan memiliki banyak bervariasi diantaraya bahan kertas, plastik, gelas, logam. Bahkan pemakaian bahan-bahan kemasan seperti papan kayu, karung goni, kain, kulit kayu , daun-daunan dan pelepah sampai barang-barang bekas seperti koran dan plastik bekas yang tidak etis dan hiegenis juga masih digunakan sebagai bahan pengemas produk pangan. Pengemasan produk di Virgin Cake & Bakery ini dilakukan secara manual dan mekanis. Setelah melalui proses pengolahan, kemudian produk dikemas secara primer (plastik OPP, flexible film, daun pisangg) maupun sekunder (kertas folding carton) sehingga dapat mempermudah proses pendistribusian. Bahan kemasan yang diperlukan sebaiknya memiliki berbagai fungsi dasar. Fungsi bahan kemasan antara lain adalah sebagai wadah yang dapat menjaga produk tetap bersih serta dapat melindungi produk dari kotoran dan kontaminan lainnya. Selain itu bahan kemasan juga harus efisien, ekonomis, dan mudah dalam penanganannya, baik dalam proses distribusi maupun penyimpanan. Bahan kemasan juga harus memiliki ukuran, bentuk, bobot yang sesuai dengan standar yang ada, serta mudah dibentuk dan dicetak. Fungsi lain yang harus dimiliki bahan kemasan yaitu harus dapat menunjukkan identitas, informasi dan dapat menunjang penampilan produk (Syarief et al. 1989).

Pengemasan produk ini memiliki tujuan supaya makanan terlindungi dari faktor – faktor yang dapat menurunkan kualitas produk. Faktor-faktor yang mempengaruhi kerusakan bahan pangan sehubungan dengan kemasan yang digunakan menurut tio & sofia (2011), dapat digolongkan menjadi dua golongan, yaitu golongan pertama kerusakan ditentukan oleh sifat alamiah dari produk dan tidak dapat dicegah dengan pengemasan, misalnya perubahan kimia, biokimia, fisik serta mirobiologi. Sedangkan golongan kedua, kerusakan yang ditentukan oleh lingkungan dan hampir seluruhnya dapat dikontrol dengan kemasan yang dapat digunakan, misalnya kerusakan mekanis, perubahan kadar air bahan, absorpsi

19

20

dan interaksi dengan oksigen. Proses perkiraan umur simpan menurut Hine (1987), sangat tergantung pada tersedianya data mengenai : 1. Mekanisme penurunan mutu produk yang dikemas 2. Unsur-unsur yang terdapat di dalam produk yang langsung mempengaruhi laju penurunan mutu produk 3. Mutu produk dalam kemasan 4. Bentuk dan ukuran kemasan yang diinginkan 5. Mutu produk pada saat dikemas 6. Resiko perlakuan mekanis selama distribusi dan penyimpanan yang mempengaruhi kebutuhan kemasan Fungsi pengemasan yaitu sebagai menarik konsumen, memudahkan untuk penyimpanan, pengangkutan dan distribusi (Nasution dan Wachyudin, 1975).

5.1. Pengemasan Primer 5.1.1. Plastik Kemasan plastik merupakan kemasan primer yang biasanya digunakan untuk mengemas produk bakery (roti), seperti roti tawar, roti semir, dan roti isi. Ukuran plastik yang umum digunakan untuk mengemas produk roti di Virgin Cake & Bakery adalah 12 x 15 cm dengan ketebalan 0,03 mm. Selain itu, bagian luar kemasan direkatkan dengan logo Virgin Cake & Bakery dan barcode agar terlihat lebih menarik. Berikut ini merupakan jenis kemasan plastik yang termasuk untuk kemasan produk pangan: 1. PET : Poly Ethylene Theraphalate, berfungsi untuk mengemas produk yang membutuhkan perlindungan ekstra terhadap udara. 2. Nylon : merupakan gabungan dari PET dan OPP, memiliki fungsi untuk mengemas produk yang membutuhkan perlindungan ekstra terhadap udara dan kelembaban. 3. OPP : Oriented Poly Propylene, berfungsi sebagai pengemas produk yang membutuhkan perlindungan ekstra terhadap kelembaban. 4. PVC: Poly Vinyl Citrid, mengeluarkan gas beracun bila terkena panas, sehingga penggunaannya untuk poduk pangan hanya diijinkan untuk kemasan luar saja.

21

5. PO : Poly Olyvin, fungsinya hanya sebagai tampilan pada kemasan supaya terlihat indah. Warnanya yang bening dan sangat transparan, menghasilkan efek kilap pada kemasan. 6. PE : Poly Ethylene, kemasan ini terkenal sebagai seal layer-lapisan perekat. 7. PP : Poly Propylene, fungsinya sering dipakai untuk pelapis bahan kemasan lainnya, sebagai seal layer, maupun sebagai kemasan yang berdiri sendiri.

Dari beberapa jenis plastik di atas plastik yang relatif lebih aman digunakan untuk makanan/bahan pangan adalah Polyethylene yang tampak bening dan Polypropylene yang lebih lembut dan agak tebal (tio & sofia 2011). Namun, dalam pembahasan ini hanya akan membahas tentang jenis plastik OPP, karena Jenis kemasan primer yang yang digunakan di Virgin Cake & Bakery adalah plastik OPP atau Oriented Poly Propylene. Plastik OPP (Oriented Poly Propylene) termasuk kemasan plastik yang sangat bening, kurang tahan panas, dan digunakan untuk mengemas produk bakery (roti) agar menambah keindahan dan penampilan produk. Plastik OPP (Oriented Poly Propyleneine) merupakan salah satu jenis plastik kemasan, kebutuhan plastik OPP ini dapat dibilang terus meningkat. Plastik OPP ini umumnya digunakan sebagai pembungkus CD, baju konveksi, undangan, dan pembungkus roti. Menurut Fitri (2013 ) Adapun keuntungan dari plastik OPP ini bersifat jernih dan kaku sehingga sangat bagus ketika digunakan sebagai display dan dapat melihat dengan jelas produk yang ada didalamnya. Plastik OPP juga memiliki kekurangan dalam pengemasan produk diantaranya ketahanan produk yang tidak terlalu lama, karena tetap ada rongga diantara rekatan lem plastik. tersebut. Dengan demikian roti akan lebih cepat kering apabila pengeleman tidak tepat (lucia & liem, 2015).

5.1.2. Kemasan Flexible film Kemasan flexible film merupakan kemasan primer yang biasanya digunakan untuk mengemas produk cake, seperti brownies dan canape. Selain itu, kemasan flexible film juga sering digunakan untuk mengemas produk cake (seperti tart ukuran mini), dan basahan (seperti klepon). Ketahanan flexible film terhadap penyerapan uap air sangat menentukan daya simpan produk pangan yang dikemasnya. Semakin rendah permeabilitas plastik maka

22

semakin lama daya simpan produk pangan yang dikemasnya. Semakin besar pertambahan berat maka semakin besar pula daya permeabilitasnya yang berarti semakin mudah untuk melewatkan gas termasuk uap air, produk pun akan semakin cepat rusak. Tranggono & Sutardi (1989) di dalam Ayu (2013), yang menyatakan bahwa pengemas primer haruslah bersifat inert dan tidak beracun sehingga tidak akan menyebabkan munculnya reaksi kimia antara kemasan dengan produk yang dapat menyebabkan perubahan warna, rasa, aroma, dan nilai gizi.

5.1.3. Daun Pisang Selain menggunakan kemasan plastik (OPP), Virgin Cake & Bakery juga menggunakan kemasan daun pisang khususnya jajanan pasar atau makanan tradisional. Sabana (2007) mendefinisikan pangan tradisional sebagai makanan yang dikonsumsi oleh golongaan etnik dan wilayah spesifik, diolah berdasarkan resep yang secara turun temurun. Bahan yang digunakan berasal dari daerah setempat dan makanan yang dihasilkan juga sesuai dengan selera masyarakat. Menurut Sabana, (2000) Kemasan makanan tradisional memanfaatkan bahan botanis (daun-daunan, misalnya), yang memiliki fungsi bukan hanya sebagai pelindung produk dari debu atau agar tahan lama, tapi juga untuk merapikan makanan itu agar mudah dan praktis dibawa-bawa, dipegang atau dibuka ketika hendak disantap. Selain itu, bahan kemasan tersebut juga memberikan aroma tertentu pada makanannya. Misalnya, mendut yang dibungkus dengan daun pisang aromanya dengan mendut yang dibungkus dengan plaastik. Siratantri & Ratna (2014) mengemukakan bahwa senyawa kimia dari daun pisang hasil distilasi air yang diekstrak dengan pelarut ethyl asetat menunjukkan adanya senyawa yang sama yaitu 2-Methoxy-4-vinylphenol, Phytol, Vanillin, E-15-Heptadecenal dan 1,2 Benzenedicarboxylic acid, bis (2-ethylhexyl) ester. Kelima senyawa tersebut diduga berkontribusi terhadap aroma atau flavor daun pisang. Sementara itu daun pisang merupakan bahan organik yang memiliki sifat kontaminan alami yang ada pada daunnya. Macam bakteri yang sering ada pada permukaan daun adalah Bacillus cereus, B.Subtilis, Lacotbacillus acidophilus sp., Staphylococcus aureus, S.epidermidis, pseudomonas sp.,Corynebacterium sp.,Micrococcus sp (Supardi dan Sukamto, 1999).

23

5.2. Kemasan Sekunder 5.2.1. Kemasan Folding carton Kemasan sekunder yang digunakan oleh Virgin Cake dan Bakery adalah kertas folding carton lipat. Kemasan sekunder, yaitu kemasan yang fungsi utamanya melindungi kelompok-kelompok kemasan lainnya, seperti halnya kotak folding carton untuk wadah susu dalam kaleng, kotak kayu untuk wadah buah-buahan yang sudah dibungkus, kerangjang tempe dan sebagainya. Kertas folding carton ini memiliki beberapa keuntungan yaitu pemakaiannya yang luas, bahannya cukup ekonomis, hanya membutuhkan sedikit ruang untuk penyimpanannya, dapat dibentuk dengan berbagai ukuran, dan cukup kuat (ebookpangan, 2007). Keuntungan dari kertas folding carton antaranya Lebih ramah lingkungan bahan kertas dapat didaur ulang secara mudah dan juga cepat terurai bila sudah menjadi limbah, lebih kaku dan solid sehingga cocok untuk kemasan box atau produk dengan variasi atau desain yang unik, lebih mudah pemroduksiannya, tak perlu mesin pemanas, pembakaran untuk memproduksi kemasan kertas. Adapun kekurangan dari kertas folding carton mudah sobek karena materialnya yang terbuat dari serat alam, mudah menyerap air dan udara (Kaihatu, T.S. 2014). Ada berbagai macam jenis folding carton tebal, antara lain( Dimar 2009): a. Duplex Karakteristik duplex sangat mudah dikenali, yakni memiliki satu sisi berwarna putih dan sisi lainnya berwarna abu-abu. Biasanya digunakan untuk pembuatan box packaging dan alas buku jenis nota. b. Ivory Ivory punya dua sisi dengan warna yang sama. Hanya saja teksturnya berbeda. Satu sisi bertekstur halus (glossy) seperti artpaper, sedangkan sisi lainnya sedikit kesat seperti HVS. Banyak orang memilih menggunakan ivory sebagai box packaging makanan karena kesan eksklusif yang ditampilkannya. Selain itu, ivory tidak berbahaya bagi makanan yang dikonsumsi.

24

c. Art Paper ArtPaper punya ciri khas pada tampilannya, yakni kedua sisinya semi kilap dan halus. Umumnya jenis folding carton tebal ini digunakan untuk mencetak majalah, brosur, bahkan box packaging.

5.3. Label Label pangan adalah setiap keterangan mengenai pangan yang berbentuk gambar, tulisan, kombinasi keduanya, atau bentuk lain yang disertakan pada pangan, dimasukkan ke dalam, ditempelkan pada, atau merupakan bagian kemasan pangan. Menurut Peraturan Pemerintah Republik Nomor 69 Tahun 1999 tentang Label dan Iklan Pangan, keterangan yang tercantum pada label yaitu Nama produk, Daftar bahan yang digunakan, Berat bersih atau isi bersih, Nama dan alamat pihak yang memproduksi atau memasukkan pangan ke dalam wilayah Indonesia, Tanggal, bulan, dan tahun kadaluwarsa ( Barcode). Barcode adalah suatu kumpulan data optik yang dibaca mesin. Barcode mengumpulkan data dari lebar garis dan spasi garis paralel dan dapat disebut sebagai kode batang atau simbologi linear atau 1D (1 dimensi). Selain dalam bentuk garis barcode juga memiliki bentuk persegi, titik, heksagon dan bentuk geometri lainnya di dalam gambar yang disebut kode matriks atau simbologi 2D (2 dimensi). Selain tak ada garis, sistem 2D sering juga disebut kode batang.

Penentuan umur simpan dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan metode konvensional atau biasa disebut Extended Storage Studies (ESS), dimana penentuan umur simpan produk dilakukan dengan mengamati penurunan mutu produk yang disimpan pada kondisi normal sampai mencapai tingkat mutu kadaluarsa. Metode ini akurat dan tepat akan tetapi memerlukan waktu analisa yang panjang dengan parameter mutu yang relatif banyak (Arpah, 2001). Menurut Arpah (2001), metode lain yang digunakan dalam menentukan umur simpan produk adalah dengan metode dipercepat atau biasa disebut Accelerated Storange Studies (ASS). Metode ini menggunakan suatu kondisi lingkungan yang dapat mempercepat reaksi deteriorasi produk pangan, sehingga membutuhkan waktu pengujian

25

yang relatif singkat akan tetapi tetap memiliki ketepatan dan akurasi yang tinggi. Pada metode ASS, produk disimpan pada kondisi lingkungan penyimpanan yang ekstrim, antara lain produk disimpan pada suhu atau kelembaban yang ekstrim, atau produk dapat pula disimpan dalam ruangan yang dialiri radiasi ataupun kombinasi dari beberapa perlakuan tersebut

Gambar. 10 Barcode

6. KESIMPULAN dan SARAN

6.1. Kesimpulan Pengemasan dilakukan untuk melindungi produk dari kerusakan fisik maupun kimiawi saat proses penyimpanan maupun pendistribusian. Virgin Cake & Bakery menggunakan kemasan non toksik untuk mengemas produk yang diproduksi. Produk Virgin Cake & Bakery dikemas secara primer ( plastic OPP, daun pisang, Flexible film) maupun sekunder ( Kertas folding carton).

6.2. Saran Agar higenitas produk tetap terjaga sebaiknya perlengkapan sanitasi untuk pekerja seperti sarung tangan, masker, maupun penutup kepala wajib dikenakan oleh para pekerja untuk meminimalisir adanya kontaminasi mikroba, debu, dan kotoran lainnya.

26

7. DAFTAR PUSTAKA

Arpah. 2001. Buku dan Monograf Penentuan Kadaluarsa Produk. Program Studi Ilmu Pangan, Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Ayu, Resa. 2013. Proses Pengolahan Bubuk Di PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero). Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Katolik Soegijapranata. http://repository.unika.ac.id/12507/1/09.70.0023 Resa Ayu Aprilia.pdf (Diakses hari jumat, 17 November 2017, pukul 11:12 WIB )

Ebookpangan.com. 2007. Pengemasan Bahan Pangan.http://www.apki.or.id/kemasan- tetrapack-aluminium-foil/. (Diakses hari kamis, 20 Oktober 2017, pukul 19.30 WIB.

Gilliard, T. (1998). Chemistry and Physics of Baking. The Royal Society of Chemistry. London.https://books.google.co.id/books/about/Chemistry_and_physics_of_baking.ht ml?id=vlaFAAAAIAAJ&redir_esc=y (Diakses hari jumat, 17 November 2017, pukul 11:17 WIB )

Hine, D. J. 1987. Shelf Life Evaluation. Di dalam Modern Processing Packaging and Distribution System for Food. Blackie, London. http://www.springer.com/gp/book/9781468485943 (Diakses hari jumat, 17 November 2017, pukul 11:12 WIB )

Kaihatu, T.S. (2014). Manajemen Pengemasan. Penerbit Andi. Yogyakarta. https://books.google.co.id/books?id=hA6CCwAAQBAJ&pg=PR2&lpg=PR2&dq=M anajemen+Pengemasan.+Penerbit+Andi.+Yogyakarta&source=bl&ots=Rhq693sah1 &sig=0hQpoTTDPq_WyTgLN546koEFnd8&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwj8x5X04c TXAhVGtI8KHY5iDqUQ6AEIJjAA#v=onepage&q=Manajemen%20Pengemasan.% 20Penerbit%20Andi.%20Yogyakarta&f=false (Diakses hari jumat, 17 November 2017, pukul 11: 24 WIB )

Mareta, Dea Tio & sofia Nur A. 2011. Pengemasan Produk Sayuran dengan Bahan Kemasan Plastik pada Penyimpanan Suhu Ruang dan Suhu Dingin. Teknologi Pertanian Universitas Gajah Mada. Vol 7. Hal 26-40. http://download.portalgaruda.org/article.php?article=134412&val=5639 (Diakses hari jumat, 17 November 2017, pukul 11: 31 WIB )

27

28

Mastuti, Titri Suratantri & Ratna Handayani. 2014. Senyawa Kimia Penyusun Ekstrak Ethylasetat dari Daun Pisang Batu dan Ambon Hasil Destilasi Air. Teknologi Pangan, Universitas Pelita Harapan. ISBN 978-602-99334-3-7. https://publikasiilmiah.unwahas.ac.id/index.php/PROSIDING_SNST_FT/article/view/ 975 (Diakses hari jumat, 17 November 2017, pukul 12: 20 WIB )

Rachmadi, Ellysa lucia & Liem Yenny.2015. Study Kelayakan Pendirian Perusahaan OPP dikota Sidoarjo. Universitas Kristen Petra Surabaya. Jurnal Titra Vol. 3 no.2. http://download.portalgaruda.org/article.php?article=336501&val=6504&title=Studi% 20Kelayakan%20Pendirian%20Perusahaan%20OPP%20di%20Kota%20Sidoarjo (Diakses hari jumat, 17 November 2017, pukul 12: 37 WIB )

Rahmawati, Fitri. 2013. Pengemasan dan Pelabelan. Fakultas Teknik, Universitas Negeri Yogyakarta.http://staffnew.uny.ac.id/upload/132296048/pengabdian/pengemasan-dan- pelabelan.pdf (Diakses hari jumat, 17 November 2017, pukul 13: 08 WIB )

Sabana, Setiawan. 2000. Kemasan Sebelum Kertas dan Plastik. Sekolah Tinggi Seni Rupa dan Desain Indonesia (STISI). Jurnal seni rupa desain Vol.1. https://bumisegoro.files.wordpress.com/2007/07/kemasan.pdf (Diakses hari jumat, 17 November 2017, pukul 12: 20 WIB )

Supardi dan Sukamto. 1999. Mikrobiologi, Pengolahan dan Keamanan Pangan.Jakarta: Alumni. https://www.belbuk.com/mikrobiologi-dalam-pengolahan-dan-keamanan- pangan-p-11857.html ( Gambar buku Diakses hari jumat, 17 November 2017, pukul 13: 16 WIB )

Wigati, Dimar. 2009. Pengaruh Jenis Kemasan dan Lama Penyimpanan Terhadap Serangan Serangga dan Sifat Fisik Ransum Broiler Starter Berbentuk Crumble. Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor. http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/11361 (Diakses hari jumat, 17 November 2017, pukul 12: 34 WIB )

8. LAMPIRAN

8.1. Peta Virgin Cake & Bakery Ungarans

8.2. Foto Lokasi Virgin Cake & Bakery Ungaran

29

30

8.3. Foto Mesin Pengemas

8.4. Absensi

31