Journal of Information System and Technology, Vol.02 No. 01, Maret 2021, pp. • 1 ISSN: 2775-0272

Perancangan Video Dokumenter Makanan Tradisional China Menggunakan Metode Pembelajaran Demonstrasi dan Wawancara

Henrik1, Deli, S.Kom., MMSI.2 Program Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Internasional Batam, Sei Ladi, Jl. Gajah Mada, Baloi Permai, Kec. Sekupang, Kota Batam, Kepulauan Riau, 29442 Email: [email protected], [email protected]

Abstrak Makanan tradisional China merupakan makanan yang mempunyai kisah legenda yang penuh dengan makna dan nilai-nilai adat dari awal kemunculannya, akan tetapi, masyarakat kurang mengetahui dengan kisah tersebut. Oleh karena itu, penulis mengutuskan untuk merancang video dokumenter dengan menggunakan metode demonstrasi dan wawancara. Proyek ini diedit dengan menggunakan aplikasi Adobe Photoshop CC 2017 dan Adobe Premiere Pro CC 2017 dalam mendukung perancangan video dokumenter ini. Hasil dari proyek ini telah dimplementasikan pada website Youtube dan mendapatkan 1510 views, 349 like dan masih berlanjut serta penulis menguji video dengan menggunakan metode wawancara kepada penonton. Hasil yang didapatkan dari wawancara, penulis menyimpulkan bahwa video dokumenter tentang kisah makanan tradisional China berhasil disampaikan kepada penonton.

Kata kunci: Video dokumenter, Makanan Tradisional China, Metode Demonstrasi, Metode Wawancara, Adobe Premiere, Adobe Photohop.

Abstract Traditional Chinese food has a lot of stories and legends filled with morals since it first appeared, but these days the Indonesian community doesn’t know the stories and legends. We decided to create a documentary video using interview and demonstration method as a solution to this problem. This project is edited with Adobe Photoshop CC 2017 and Adobe Premiere Pro CC 2017. The result of this project is implemented on YouTube and gathered 1510 views and 349 likes, and it is still ongoing. We tested the video by interviewing the viewers, and we concluded based on the interview results that the video successfully told the stories of traditional Chinese food to viewers.

Key words: Documentary Video, Traditional Chinese Food, Demonstration Method, Interview Method, Adobe Premiere, Adobe Photoshop.

suatu daerah (Erijanto & Fibrianto, 2018). 1. Pendahuluan Jenis atau ragam makanan tradisional Makanan tradisional merupakan secara umum terdapat makanan lengkap, makanan yang sering dikonsumsi pada selingan dan minuman. Oleh karena itu, suatu musim atau perayaan secara turun- makanan tradisional secara umum temurun dari generasi ke generasi merupakan sebuah makanan yang selanjutnya yang berkaitan dengan tradisi mempunyai atribut

1 Universitas Internasional Batam Henrik, Perancangan Video Dokumenter Makanan Tradisional China Menggunakan Metode Pembelajaran Demonstrasi dan Wawancara UIB Repository©2019

Journal of Information System and Technology, Vol.02 No. 01, Maret 2021, pp. • 2 ISSN: 2775-0272

karakteristik dari daerah masing-masing percakapan dan opini (Kardewa & (Noviadji, 2014). Siahaan, 2017). Seiring dengan perubahan zaman, Metode demonstrasi merupakan makanan tradisional China telah menjadi sebuah metode yang sangat praktis dan populer yang sering ditemukan di efektif dikarenakan dapat membantu Indonesia, yang mendapatkan impresi penulis untuk mencari solusi berdasarkan atau kesan dari kebudayaan China dan fakta atau kumpulan data yang yang banyak diminati oleh masyarakat. bersifat validitas (Ady, 2014). Metode Menurut Devana, Agung, & Kurniawan wawancara sebagai teknik pengumpulan (2014), Makanan tradisional China, pada data yang bertujuan untuk pengadaaan umumnya memiliki makna dan sejarah. tanya jawab atau interview secara Selain itu, makanan tradisional China langsung untuk memperoleh informasi juga bertujuan untuk merayakan festival, berdasarkan objek penelitian dari peristiwa dan pengenangan kembali pertanyaan yang tersusun yang akan tentang leluhur keturunan China. diajukan kepada narasumber (Sanjaya, Dahulu kala, mitos asal usul Rahyuda, & Wardana, 2016). munculnya makanan tradisional China Berdasarkan dari latar belakang sering diceritakan secara turun-temurun permasalahan diatas, dengan untuk mewariskan ajaran kepada anak- perancangan dan implementasi video anak guna untuk melestarikan makanan dokumenter yang disusun, bertujuan tradisional China supaya dapat menjaga untuk memperkenalkan tentang kisah warisan budaya. Namun, terdapat konflik legenda kebudayaan China dan proses yang kronis mengenai banyak pembuatan makanan tradisional China. masyarakat indonesia baik berketurunan Maka penulis merancang sebuah video China maupun tidak kurang mengetahui dokumenter berisikan informasi yang tentang cerita mitos asal-usul berhubungan dengan makanan kebudayaan makanan tradisonal China tradisional China, maka penulis yang disebabkan oleh kemajuannya memutuskan untuk memilih topik tugas teknologi, mereka menjadi tidak akhir ini dengan judul “Perancangan menghargai dan kurangnya dalam Video Dokumenter Makanan mengetahui kebudayaan yang penuh Tradisional China Menggunakan dengan makna dan nilai-nilai adat Metode Pembelajaran Demonstrasi (Devana et al., 2014). dan Wawancara”. Menurut E. Purwanto, H, & Dalam proses penelitian Muljosumarto (2016), Video dokumenter makanan tradisional China, penulis akan mempunyai keunggulan yang melakukan wawancara tentang makanan berkewajiban dalam menyampaikan tradisional China kepada orang-orang informasi karena penerima informasi yang berwawasan luas tentang pengertian dapat mengetahui penerangan secara dan sejarah makanan tradisional China. Penulis akan membahas tentang masalah langsung dari narasumber dalam yang terdapat pada tugas akhir sebagai membagikan bahan yang bersifat fakta. berikut: Selain itu, video dokumenter merupakan 1. Bagaimana cara penulis sebuah film yang menyediakan data yang menyampaikan kisah dan proses bersifat aktual yang bertujuan untuk pembuatan makanan tradisional menghibur, mengajar atau menceritakan China? kehidupan sehari-hari yang berisi 2. Bagaimana cara penulis merencanakan dalam pembuatan

2 Universitas Internasional Batam Henrik, Perancangan Video Dokumenter Makanan Tradisional China Menggunakan Metode Pembelajaran Demonstrasi dan Wawancara UIB Repository©2019

Journal of Information System and Technology, Vol.02 No. 01, Maret 2021, pp. • 3 ISSN: 2775-0272

video dokumenter mengenai video dokumenter yang dirancang juga makanan tradisional China ? mempunyai keinginan untuk membagi 3. Bagaimana cara penulis pengetahuan tentang informasi yang dapat mengembangkan video berkaitan dengan sinematografi dalam dokumenter mengenai makanan penggunaan teknik pengambilan tradisional China ? kumpulan-kumpulan gambar yang dapat Adapun manfaat dari penelitian berguna dalam video dokumenter. Hasil atau investigasi yang dilakukan oleh penelitian yang diuji menyatakan bahwa penulis adalah sebagai berikut: 1. Bagi penonton video dokumenter yang diimplentasi a. Memperkenalkan kisah mendapatkan hasil yang bagus dan legenda budaya makanan berhasil dalam menyampaikan informasi tradisional China. mengenai budaya Betawi kepada b. Menambahkan pengetahuan masyarakat betawi maupun non betawi tentang makanan tradisional dikota Batam. China. Penelitian oleh Hita, 2. Bagi penulis Santyaduputra, & Pradnyana (2018), a. Meningkatkan wawasan bertujuan untuk menerapkan hasil penulis tentang pembuatan perancangan video dokumenter Tari video dokumenter makanan Rejang Sutri “Tarian Penolak Bala” tradisional China dengan Tradisi Khas Desa Batuan dalam menggunakan metode mengetahui tanggapan masyarakat demontrasi dan wawancara. terhadap hasil perancangan video b. Bertujuan untuk dokumenter tentang Tari Rejan Sutri menyelesaikan tugas akhir di “Tarian Penolak Bala” Tradisi Khas Desa kuliah. Batuan. Namun, juga memiliki tujuan 3. Bagi akademis yang lain yaitu tari rejang sutri yang a. Memberikan kontribusi sudah terimplementasi dapat sebagai salah satu terdokumentasi dan dapat diketahui oleh pengembangan teknologi msayarakat luas dalam membantu komputer di bidang melestarikan tari rejang sutri merupakan multimedia terutama video. tarian yang suci di Bali. Hasil dari b. Sebagai bahan dasar dari penelitian tersebut mengemukakan pengembangan video yang bahwa video dokumenter Tari Rejang dibuat pada masa yang akan Sutri “Tarian Penolak Bala” Tradisi Khas datang. Desa Batuan mendapatkan tanggapan yang bagus dari 30 orang responden 2. TINJAUAN PUSTAKA sebesar 92,37% yang termasuk dalam Perancangan Video Dokumenter kategori yang sangat bagus. Hal tersebut membutuhkan beberapa pertimbangan menunjukkan bahwa video dokumenter hasil jurnal penelitian yang penulis amati yang dirancang telah memperoleh hasil sebelumnya. Yang pertama penelitian yang maksimal. Penelitian yang dilakukan oleh Kardewa & Siahaan menurut Swandewi, Gunatama, & Astika (2017), mempunyai tujuan dalam (2018), membutuhkan metode wawancara untuk mewawancarai siswa merancang video dokumenter yaitu untuk di kelas XI IPB memperoleh informasi menyampaikan informasi yang jelas bahwa siswa merasa senang setelah dalam memperkenalkan budaya Betawi mengikuti pembelajaran menulis, kepada masyarakat Betawi asli dan juga khususnya materi dalam memproduksi untuk masyarakat kota Batam. Selain itu, teks cerpen. Berdasarkan hasil penelitian

3 Universitas Internasional Batam Henrik, Perancangan Video Dokumenter Makanan Tradisional China Menggunakan Metode Pembelajaran Demonstrasi dan Wawancara UIB Repository©2019

Journal of Information System and Technology, Vol.02 No. 01, Maret 2021, pp. • 4 ISSN: 2775-0272

dengan wawancara yang diuji oleh (Ady, 2014). Pengertian yang kedua penulis mendapatkan bahwa menurut Eka & Slamet (2016), keberhasilan guru bahasa indonesia menjelaskan bahwa metode demonstrasi dalam mengajarkan pendidikan merupakan metode yang dapat memproduksi cerita pendek kepada dimanfaatkan untuk mengajar dengan siswa. menyimulasikan suatu kejadian, susunan Penelitian yang dilakukan oleh sebuah kegiatan dan barang secara Herliana (2016), membutuhkan metode langsung atau melalui pemanfaatan demonstrasi bertujuan untuk media pengajian yang signifikasi sesuai menciptakan peningkatan keterampilan dengan pokok pembahasan materi yang anak tunagrahita ringan kelas VIII ingin disampaikan kepada partisipan. dengan menggunakan metode Adapun keunggulan lain metode demonstrasi menurut Gafur, Smpn, & demonstrasi dan menunjukkan apakah Nggoang (2018), yaitu : dengan menggunakan metode 1. Dengan penggunakan metode demonstrasi dapat meningkatkan anak demonstrasi akan mengurangi tunagrahita ringan kelas D VIII di SLB sebuah pengajaran yang banyak Work Shop Padang dalam membuat nasi menghafal dikarenakan goreng. Hasil penelitian menyatakan partisipan akan menanggapi bahwa dengan menggunakan metode secara langsung sesuai bahan demonstrasi dalam membuat pelajaran yang disampaikan. untuk memperlihatkan pada 3 anak 2. Proses pengkajian menjadi tunagrahita ringan kelas D VIII di SLB menarik disebabkan partisipan Work Shop Padang mengalami akan melihat sebuah peristiwa peningkatan. yang berlangsung. Penelitian yang dilakukan oleh 3. Partisipan akan secara langsung Ratna, Panca, & Dartini (2018), dapat membandingkan peristiwa Menyimpulkan bahwa metode yang diamati berupa antara teori dan kenyataan. demonstrasi mempunyai kemampuan dalam menyampaikan pengalaman Metode wawancara merupakan proses belajar yang lebih bermanfaat bagi sebuah metode yang bertujuan dalam siswa. Oleh karena itu, pelaksanaan pengumpulan data dengan bertatap muka metode demonstrasi akan lebih secara langsung kepada narasumber mendapatkan hasil yang memuaskan jika untuk mendapatkan data & informasi dibantu dengan media subsitusi yang diinginkan (Muslihudin, pengganti bola voli sebagai media Andriyanti, Mukodimah, & Informasi, pembelajaran. Hasil penelitian 2018). Selanjutnya menurut Surya menyatakan bahwa pelaksanaan metode (2016), metode wawancara merupakan demonstrasi berbantuan bola alterasi metode pengumpulan data yang dapat menambahkan aktivitas dan hasil membuktikan peneliti sebagai belajar teknik passing bola voli. pewawancara untuk melakukan

pengajuan pertanyaan kepada 2.1 Metode Demonstrasi dan narasumber sebagai tokoh subjek yang Wawancara diwawancarai. Metode demonstrasi merupakan sebuah metode yang mempresentasikan Didalam penelitian yang pengetahuan dan pelajaran dengan dilakukan oleh Gunawan & Setyawan menampilkan dan menjukkannya kepada (2016), mereka membuat sebuah video partisipan mengenai proses, kondisi atau dokumenter yang membahas tentang benda yang sebenarnya atau imitasi kearifan lokal nelayan-nelayan di

4 Universitas Internasional Batam Henrik, Perancangan Video Dokumenter Makanan Tradisional China Menggunakan Metode Pembelajaran Demonstrasi dan Wawancara UIB Repository©2019

Journal of Information System and Technology, Vol.02 No. 01, Maret 2021, pp. • 5 ISSN: 2775-0272

Karimunjawa, video dokumenter yang yang dapat dikendalikan oleh mereka buat kemudian di uji dengan pengguna, misalkan : acara tv dan teknik mixed method, yaitu film yang sedang tayang di cinema. penggabungan dua metode yaitu metode 2. Multimedia Interaktif kualitatif dan kuantitatif. Pengujian Multimedia interaktif merupakan kualitatif dilakukan dengan melakukan sebuah alat media yang dilengkapi dengan alat dominasi yang dapat wawancara kepada perangkat desa dan dikendali dibawah aksi pengendalian nelayan di Karimunjaya, kemudian video oleh pengguna, misalkan: media dokumenter tersebut dinilai baik dan pembelajaran interakif berbasis dapat digunakan sebagai media website, software, E-learning, pembelajaran bagi nelayan nelayan tidak aplikasi game, dan lain-lain. hanya bisa melaut namun juga Menurut Moestavi (2016), mempelajari ilmu titen untuk unsur-unsur yang mendukung mengenai memprediksi cuaca dan mengetahui multimedia terbagi menjadi 5 yaitu: lokasi ikan. 1. Teks Teks merupakan sebuah unsur 2.2 Multimedia dari multimedia yang dapat membentuk Penelitian menurut Ramdhan & suatu kata, sebuah surat atau narasi yang Azkia (2018), multimedia yaitu sebuah berfungsi untuk menyampaikan fasilitias yang terbentuk dari kumpulan informasi. Namun, keperluannya teks bergantung kepada penerapan berbagai bahan media yang berbeda yang multimedia, misalkan game yang cuman dapat berfungsi sebagai media pengantar memerlukan sedikit teks dan untuk mempresentasikan suatu ensiklopedia yang memerlukan banyak informasi. teks Moestavi (2016). Pengertian yang kedua yang di Teks menurut Moestavi (2016), simpulkan oleh (Hadi, Ayu, Purnama, & terbagi menjadi 4 macam yaitu: Rahman, 2018), bahwa multimedia yang a. Teks cetak, merupakan berasal dari teater merupakan sebuah sebuah teks yang tercetak pertunjukkan yang mencakup hasil karya pada kertas tersebut. seni manusia, monitor video dan sintesis b. Teks elektronik, merupakan band sebagai bagian dari tampilan sebuah teks yang muncul pertunjukkan. dan hanya dapat dibaca pada Pengertian yang ketiga menurut komputer. c. Teks hasil scan, merupakan Prayoga & Agung (2016), menjelaskan sebuah teks yang tercetak multimedia merupakan sebuah media dari hasil scan dari scanner yang disinkronisasikan dari dua atau yang kemudian dapat dibaca banyak fasilitas komunikasi yaitu teks, oleh komputer. animasi, grafik, audio dan video dengan d. Hypertext, merupakan teks menggunakan interaksi komputer untuk elektronik di komputer yang memanifestasikan sebuah tampilan yang telah dicetak oleh sebuah memesona. Multimedia terbagi menjadi link. dua jenis kategori (Prayoga & Agung, 2. Audio 2016) yaitu: Suara merupakan unsur bagian 1. Multimedia Linier dari multimedia yang sangat menarik Multimedia linier merupakan dikarenakan unsur suara bisa sebuah alat media yang tidak menyampaikan informasi kepada dilengkapi dengan alat dominasi pendengar dan menyenangkan indera

5 Universitas Internasional Batam Henrik, Perancangan Video Dokumenter Makanan Tradisional China Menggunakan Metode Pembelajaran Demonstrasi dan Wawancara UIB Repository©2019

Journal of Information System and Technology, Vol.02 No. 01, Maret 2021, pp. • 6 ISSN: 2775-0272

pendengaran dari pengguna (Chang, merancang suatu gambar Liliana, & Rostianingsih, 2015). yang bernama algoritma Suara sebagai unsur multimedia dalam menentukan kurva, berupa sound effect, lagu dan narasi garis dan berbagai bangun menampilkan bersama teks atau dengan gambar. gambar untuk menerang lebih jelas 4. Animasi mengenai informasi (Kausar, Animasi merupakan sebuah Sutiawan, & Rosalina, 2015). tampilan yang digabungkan dari Penelitian menurut Dharma (2017), media teks grafik dan suara untuk mengemukakan bahwa beberapa menciptakan suatu aktivitas jenis format suara yang dapat pergerakan yang bertujuan digunakan dalam penerapan menyampaikan dan menirukan objek multimedia, yaitu format mp3 file, yang sulit dibuat dengan video waveform audio, MIDI sound tract, (Kausar et al., 2015). Secara umum, compact disc audio, voc, au, dat, animasi dirancang sebagai hal dalam mod, sbi, snd, au, aiff, ibf dan rmi. membantu pengguna dalam 3. Gambar mengilustrasikan sebuah peristiwa Menurut Kausar et al., (2015), guna dijadikan sebagai media menyimpulkan bahwa gambar yaitu pembelajaran yang memerlukan sebuah unsur multimedia yang tepat animasi (Chang et al., 2015) untuk menyampaikan informasi Penelitian yang dilakukan oleh apabila pengguna unsur multimedia Kausar et al. (2015), menjelaskan memilih sarana yang akurat dan bahwa animasi mempunyai manfaat meninjau pada gambar yang berupa dan keuntungan sebagai unsur visual (visual oriented). Alasan multimedia, yaitu: dengan penggunaan gambar dalam a. Menunjukkan atau menyampaikan informasi yaitu menerangkan objek karena dapat mengurangi kebosanan dengan ide. dan lebih menarik perhatian b. Menyampaikan pengguna (A. Purwanto & Hanief, konsepsi yang sulit 2016). Menurut Moestavi (2016), c. Menyampaikan gambar terdapat dua bentuk dasar, konsepsi yang bersifat yaitu: konseptual menjadi A. Bitmap, yaitu gambar yang aktual tercantum bagaikan d. Menunjukkan atau serangkaian pixel yang menerangkan dengan melengkapi bidang titik-titik jelas mengenai langkah di layar komputer. prosedural. Kelebihan bitmap yaitu 5. Video dalam proses Video merupakan teknologi penyusunannya minimal dan yang canggih untuk melakukan aksi lebih cepat dalam perekaman, penyusunan, penampilan disebabkan oleh penyimpanan, pengolahan urutan- gambar bitmap yang dikirim urutan gambar yang tidak bergerak yang ditermia secara dengan diberikan gambaran yang langsung dari file ke jelas menjadikan gambarkan yang tampilan monitor. dapat bergerak untuk menyampaikan B. Vector Image, gambar yang adegan secara elektronik (Kausar et tercantm sebagai intruksi al., 2015). Menurut Garnasih, yang bertujuan untuk Hidayat, & Rahmat (2016), video

6 Universitas Internasional Batam Henrik, Perancangan Video Dokumenter Makanan Tradisional China Menggunakan Metode Pembelajaran Demonstrasi dan Wawancara UIB Repository©2019

Journal of Information System and Technology, Vol.02 No. 01, Maret 2021, pp. • 7 ISSN: 2775-0272

sebagai media audio visual 2. Terdapat efek yang menarik mempunyai fungsi dalam 3. Dapat disaksikan secara pembelajaran yaitu menyampaikan berulang-ulang tentang film konsep atau kesan yang benar, yang menggambarkan suatu meningkatkan peminatan dalam proses secara tepat. pembelajaran, menangkap 4. Meningkatkan motivasi dan pengertian yang lebih baik, menanamkan moral dan memenuhi sumber belajar, pendidikan menambah variasi metode dalam Film dokumenter terbagi proses pengajaran, melengkapi menjadi delapan jenis (E. Purwanto et al., keingintahuan mental, mengurangi 2016), yaitu: ucapan yang tidak penting sehingga 1. Film dokumenter gabungan atau mempersingkat waktu untuk the compilation documentary: menangkap inti dari info yang Film gabungan dari gambar disampaikan, memenuhi konsep baru dokumentasi untuk dijadikan sebagai pengalaman 2. Film doumenter sejarah atau the yang baru dari luar. history documentary: Film 2.3 Video Dokumenter dokumenter tentang sejarah yang Video dokumenter merupakan digunakan untuk menampilkan salah satu media audio visual yang golongan, penyampaian menyampaikan gambaran dan suara yang pendapat dan memberi solusi dapat memikat partisipan tertarik dalam untuk mengatasi masalah. mempelajari gejala-gejala yang telah 3. Film dokumenter interview atau the interviews documentary: terjadi berdasarkan materi pengajian Film dokumenter mengenai yang berhubungan dengan suatu usaha opini dari sebuah kejadian. dalam melakukan investigasi dari 4. Film dokumenter spontan atau masyarakat, pelaku-pelaku yang nyata the direct-cinema documentary: dan peristiwa yang terjadi (Redha, Film dokumenter yang terjadi Syamsul, & M.Yusuf, 2016). Video saat minimal editing. dokumenter menurut E. Purwanto et al. 5. Film dokumenter jurnalisitik (2016), mempunyai kelebihan dalam atau the television journalism: responbilitas terhapat informasi yang Film dokumenter yang disajikan kepada penonton, karena memberikan banyak pilihan. penonton akan menerima informasi 6. Film dokumenter alam atau the secara langsung dari narasumber dalam nature documentary: Film menyampaikan informasi. Video dokumenter yang bertujuan untuk memperkenalkan flora dan dokumenter terdapat beberapa tipe-tipe fauna yaitu: Tipe Expository, Tipe 7. Film dokumenter profil atau the Observational, Tipe Interactive, Tipe potrait documentary: Film Reflexive, Tipe Perfomative, Tipe Poetic dokumenter mengenai tokoh (Santyadiputra, 2017). masyarakat. Menurut (Andriani, Sahabuddin, 8. Film dokumenter fiksi atau the & Azis, 2016), film dokumenter mock documentary: Film memiliki beberapa keunggulan dalam dokumenter dari sebuah kejadian media pembelajaran yaitu sebagai bersifat fiksi. berikut: er yang menghasilkannya 1. Memiliki media audio, visual [28]. dan gerak.

7 Universitas Internasional Batam Henrik, Perancangan Video Dokumenter Makanan Tradisional China Menggunakan Metode Pembelajaran Demonstrasi dan Wawancara UIB Repository©2019

Journal of Information System and Technology, Vol.02 No. 01, Maret 2021, pp. • 8 ISSN: 2775-0272

2.4 Sinematografi c. Storyboard adalah Menurut Rafi, Anggy, & Setyo perencanaan berisi tentang (2018), Teknik sinematografi adalah cara pergerakan kamera, teknik penangkapan foto yang kemudian sudut pandang, adegan yang gambar yang di potret akan digabungkan akan ditangkap dengan menjadi satu sehingga gambar tersebut menggukan lukisan sketsa seakan menjadi gambar yang bergerak. untuk menggambarkan Sinematografi juga dapat dijadikan kejadian peristiwa dalam bidang ilmu terapa yang menyampaikan sebuah film. tentang teknik pemotretan gambar yang 2. Produksi selanjutnya akan digabungkan sesuai Produksi merupakan tahap dengan urutan atau sususan gambar yang dimulainya proses pengambilan dapat menjelaskan perencanaan ide gambar berdasarkan hasil outline, sehingga akan pandangan ide yang script dan stodyboard dari tahap pra muncul akan terlihat lebih jelas dan produksi oleh karena itu, pada tahap mudah dipahami (Kardewa & Siahaan, ini semua team crew dan actor akan 2017). bekerja semaksimal sesuai dengan Menurut Kardewa & Siahaan tugas kewajiban masing-masing (2017), Sinematografi terdapat 3 tahapan yang diarahkan oleh sutradara untuk dalam pembuatan video yakni sebagai menghasilkan karya seni (So, berikut: Bangsa, & Christiana, 2015). 1. Pra Produksi 3. Pasca Produksi Menurut Sulistio, Purwanto, Pasca produksi merupakan tahap Wahzudik, Luqman, Suripto & yang penting dalam menentukan Oktavianto (2019), tujuan pra hasil karya film yang akan kemudian produksi secara umum yaitu tahap akan ditayangkan untuk dilihat oleh dalam mempersiapkan langkah- penonton. Tahap ini akan melakukan langkah dalam proses pembuatan pengeditan dan penyusunan klip-klip sebuah film sehingga dapat dengan menambahkan berbagai jenis mengikuti konsep yang telah effect untuk memperindah hasil film direncanaka pada sebelumnya dan seperti visual effect, title, image, menghasilkan karya sesuai dengan sondtrack (Sulistio et al., 2019). harapan. Langkah-langkah yang Menurut Kardewa & Siahaan ( disebut yaitu sebagai berikut: 2017), setelah tahap produksi selesai, a. Outline merupakan inti atau maka selanjutnya akan melakukan poin penting yang digunakan editing dari video yang diambil, untuk mengidentifikasi rendering, dan pengujian pada film bahan saja yang harus 2.5 Adobe Premiere Pro dilaksanakan dalam upaya Adobe premiere pro adalah untuk memperlancar sebuah program aplikasi yang berfungsi pekerjaan sebagai alat untuk menyusun, mengolah, b. Script yaitu tahap mengedit hasil dari penangkapan gambar pelaksanaan produksi yang yang kemudian di beri kemudahan dalam berisi tentang dialog, pemakaian untuk merangkai gambar, catatan, narasi mengenai video dan audio dengan menggunakan lokasi, setting, lighting, effect yang telah disedikan di aplikasi action, sudut pandang dan tersebut (Bentelu, Sentinuwo, & pergerakan kamera untuk Lantang, 2016). pemotretan. Tampilan Software Adobe Premiere terdiri dari:

8 Universitas Internasional Batam Henrik, Perancangan Video Dokumenter Makanan Tradisional China Menggunakan Metode Pembelajaran Demonstrasi dan Wawancara UIB Repository©2019

Journal of Information System and Technology, Vol.02 No. 01, Maret 2021, pp. • 9 ISSN: 2775-0272

1. Tampilan Project, 2. Memotong bagian- merupakan tampilan tempat partisi video yang tidak pembukaan berkas file yang diperlukan. kemudian pengguna akan 3. Menggabungkan urutan- melakukan langkah urutan video yang telah pengeditan video. dipotong. 2. Tampilan Viewer, merupakan tampilan 2.6 Adobe Photoshop pertunjukkan urutan susunan Adobe photoshop merupakan gambar yaitu film yang telah sebuah aplikasi secara umum yang telah dibuka dari berkas file yang sering digunakan untuk pengeditan dipilih oleh user. gambar, pengolahan gambar, 3. Tampilan Canvas, tidak memanipulasi foto untuk menciptakan berbeda jauh dengan sebuah karya yang asli dari hasil tampilan viewer, yaitu pemasukkan effect yang terdapat pada tampilan tersebut berfungsi aplikasi adobe photoshop (Sakti, 2017). untuk dijadikan sebagai Adobe Photoshop sangat berguna dalam tempat hasil karya mengolah gambar yang berbasis bitmap, pengeditan film dari user. dengan menggunakan tool dan efek yang 4. Tampilan Effects, merupakan tampilan user lengkap sehingga dapat menghasilkan akan menggunakan effect gambar atau foto yang berkualitas tinggi. dalam mengedit film user Adobe photoshop mempunyai kelebihan sehingga memberikan hasil yaitu mempunyai kemampuan dalam karya yang bagus. memudahkan pengguna dalam mengolah 5. Tampilan Timeline, foto, membuat sebuah obyek dan merupakan tampilan user mengedit foto seperti pengolahan gambar akan melakukan pengeditan yang bekerja pada bitmap (Sunarya, pada film dengan Meliyana, & Nofitasari, 2017). menggunakan teknik DRAG and DROP yaitu teknik tarik menarik file berfungsi untuk 3. Metode Penelitian mempermudahkan Bentuk penelitian dalam pengguna mengolah urutan perancangan video dokumenter makanan waktu jalannya film. tradisional China dengan menggunakan 6. Tampilan Audio Levels, metode pembelajaran demonstrasi dan adalah tampilan untuk wawancara yaitu penelitian terapan. mengatur tinggi rendahnya Penelitian terapan adalah penelitian yang suara pada file yang diedit bertujuan untuk mengimplementasikan, pada tampilan timeline. mengevaluasi dan menyelidiki kapasitas 7. Tampilan Tools, tampilan dalam teori yang diterapkan guna untuk peletakkan sarana yang akan memecahkan masalah efektif (Titik, digunakan dalam pengeditan Ernawati, & Putri, 2017) dan pada video film. dokumenter terdapat metode Fitur Adobe Premiere CC pembelajaran demonstrasi dan 2017 antara lain: wawancara. Menurut Ratna et al. (2018), 1. Mempermudahkan user Metode demonstrasi berfungsi untuk dalam mengeditkan mendapatkan gambaran mengenai videonya peristiwa tentang proses mengatur, membuat dan mengerjakan sesuatu. Metode wawancara adalah metode

9 Universitas Internasional Batam Henrik, Perancangan Video Dokumenter Makanan Tradisional China Menggunakan Metode Pembelajaran Demonstrasi dan Wawancara UIB Repository©2019

Journal of Information System and Technology, Vol.02 No. 01, Maret 2021, pp. • 10 ISSN: 2775-0272

pengumpulan data penelitian secara rinci 3.2 Perancangan Aplikasi dan pribadi. Selanjutnya merupakan Dalam perancangan video gambar alur penelitian pada proyek dokumenter membutukan berbagai tersebut (lihat Gambar 3.1). perangkat keras dan perangkat lunak yaitu sebagai berikut: A. Perangkat Keras 1. RAM : 4GB 2. SSD : 250GB flash storage 3. CPU : Intel Core i7- 5500u 4. Input : Mouse 5. Ouput : Layar Laptop dan Speaker 6. Kamera : Canon EOS 650D B. Perangkat Lunak 1. Adobe Premiere Pro CC 2017 Gambar 3.1: Alur Penelitian 7. Adobe Photoshop 2016 3.3 Perancangan Video 3.1 Analisa Permasalahan Dokumenter Masalah yang terdapat pada Pada tahap ini, penulis akan proyek ini yaitu masyarakat Indonesia menggunakan sebuah storyboard kurang mengetahui tentang cerita asal- yaitu menggambarkan sebuah usul kemunculan makanan tradisional lukisan/sketsa untuk menyesuaikan China yang menyebabkan mereka tidak adegan yang akan ditangkap pada menghargai dan kurangnya mengetahui tahap produksi. Berikut akan tentang kebudayaan yang penuh dengan menampilkan gambaran adegan yang makna dan nilai-nilai adat. Penulis telah direncanakan oleh penulis. mendapatkan beberapa solusi seperti 1. Scene 1 buku, majalah, film sebagai media yang Pada tampilan ini, akan dapat menyampaikan kisah makanan menampilkan scene wawancara tradisional China. Penulis akan introduksi dari narasumber yang menggunakan video dokumenter sebagai sedang memperkenalkan diri dan media dalam penyampaian kisah profesi serta juga terdapat sebuah makanan tradisional China karena Video logo spanduk yang terdiri dari dokumenter mempunyai keunggulan nama, gelar, dan kota asal (lihat dalam menyampaikan informasi karena gambar 3.2). penonton dapat mengetahui secara langsung dari narasumber dalam penyampaian informasi. Video dokumenter yang dirancang ini berharap agar dapat dijadikan sebagai video yang dapat membagikan pengetahuan kepada masyarakat China supaya dapat mewariskan dan melestarikan makanan budaya khas China. Gambar 3.2: Tampilan Introduksi

10 Universitas Internasional Batam Henrik, Perancangan Video Dokumenter Makanan Tradisional China Menggunakan Metode Pembelajaran Demonstrasi dan Wawancara UIB Repository©2019

Journal of Information System and Technology, Vol.02 No. 01, Maret 2021, pp. • 11 ISSN: 2775-0272

2. Scene 2 Tampilan ini akan manampilkan sebuah teks yang berjudul makanan tradisional China dan tipe-tipe makanan tradisional China (lihat pada gambar 3.3).

Gambar 3.4: Tampilan demonstrasi proses pembuatan bakcang

4. Scene 4 Tampilan ini akan menampilkan juga scene wawancara narasumber yang sedang menjelaskan sejarah Gambar 3.3: Tampilan teks judul makanan tradisional China bakpao makanan sama persis dengan langkah yang

digunakan di scene 3, yaitu 3. Scene 3 menggunakan subtitle dan transisi l Tampilan ini akan ditampilkan cut untuk menjelaskan sejarah dan scene wawancara narasumber yang scene demonstrasi proses pembuatan sedang menyampaikan sejarah bakpao (lihat pada gambar 3.5). makanan tradisional China backcang dengan menggunakan bahasa China disertai dengan tambahan subtitle atau teks bawah bahasa indonesia supaya penonton dapat mengerti dan memahami informasi yang dijelaskan oleh narasumber, kemudian tampilan selanjutnya akan

menampilkan scene demonstrasi Gambar 3.5: Tampilan demonstrasi proses pembuatan makanan proses pembuatan bakpao tradisiona China dengan menggunakan transisi l cut yaitu suara scene wawancara narasumber 5. Scene 5 yang sedang menyampaikan Tampilan ini menampilkan scene informasi akan tetap muncul di scene wawancara narasumber yang sedang demonstrasi proses pembuatan menceritakan sejarah makanan tradisional China bulan dengan bakcang selanjutnya (lihat pada menggunakan subtitle dan transisi l gambar 3.4). cut dalam menjelaskan sejarah makanan tradisional China kue bulan dan scene demonstrasi proses pembuatan makanan kue bulan (lihat pada gambar 3.6).

11 Universitas Internasional Batam Henrik, Perancangan Video Dokumenter Makanan Tradisional China Menggunakan Metode Pembelajaran Demonstrasi dan Wawancara UIB Repository©2019

Journal of Information System and Technology, Vol.02 No. 01, Maret 2021, pp. • 12 ISSN: 2775-0272

Gambar 3.6: Tampilan demonstrasi Gambar 3.8: Tampilan demosntrasi proses pembuatan kue bulan proses pembuatan ronde

6. Scene 6 8. Ending Tampilan ini menampilkan scene Tampilan ini merupakan wawancara narasumber tampilan penutup video dokumenter menceritakan sejarah makanan narasumber yang mengakhiri video tradisional China kue keranjang dengan kata-kata penutup (lihat pada dengan menggunakan subtitle dan gambar 3.9). transisi l cut dalam menjelaskan sejarah makanan tradisional China kue keranjang serta juga menampilkan scene demonstrasi proses pembuatan kue keranjang (lihat pada gambar 3.7).

Gambar 3.9: Tampilan penutupan video dari narasumber

3.4 Implementasi Dalam proses perekaman video dokumenter ini, penulis menggunakan kamera Canon EOS 650D sebagai alat perekaman. Proyek ini menggunakan Gambar 3.7: Tampilan demonstrasi metode wawancara, scene wawancara proses pembuatan kue keranjang direkam pada siang hari dengan posisi 7. Scene 7 narasumber sedang duduk di kursi dan Tampilan ini menampilkan scene menyampaikan kisah makanan langsung wawancara narasumber yang kepada kamera. Scene tersebut berbentuk menceritakan sejarah makanan satu rekaman panjang yang akan dipisah– tradisional China ronde yang pisah sesuai dengan kategori makanan memiliki tahap persis dengan yang dijelaskan. langkah yang digunakan di scene 3 Proyek ini menggunakan metode yaitu dengan memakai subtitle dan demonstrasi, scene demonstrasi proses trasisi l cut untuk menjelaskan pembuatan bakpao dan bakcang direkam sejarah dan scene demonstrasi proses pada dapur yang sama, kemudian scene pembuatan ronde (lihat pada gambar 3.8). demonstrasi proses pembuatan ronde dan kue keranjang direkam pada dapur yang

12 Universitas Internasional Batam Henrik, Perancangan Video Dokumenter Makanan Tradisional China Menggunakan Metode Pembelajaran Demonstrasi dan Wawancara UIB Repository©2019

Journal of Information System and Technology, Vol.02 No. 01, Maret 2021, pp. • 13 ISSN: 2775-0272

berbeda, dan terakhir proses pembuatan kue bulan direkam pada lokasi yang berbeda karena makanan tersebut tidak dapat dibuat dirumah sendiri. Pada beberapa video yang proses pembuatannya memerlukan waktu yang lama, penulis memotong video tersebut agar lebih pendek pada saat editing. Gambar 3.10: Tampilan video dokumenter telah diunggah Setelah penulis mengumpulkan

semua rekaman video yang dibutuhkan, video-video tersebut kemudian di edit di 4. Implementasi aplikasi Adobe Premiere Pro CC 2016, Video dokumenter yang pada proses editing, penulis memotong dirancang menggunakan perangkat lunak dan membagi scene wawancara menjadi yaitu adobe photoshop cc 2017 yaitu enam bagian yaitu: scene perkenalan, dan mendesain banner yang terdiri dari nama scene lima jenis makanan. dan identitas narasumber dan adobe 3.5 Pengujian premiere pro CC 2017 yang dijadikan Setelah video yang selesai di edit sebagai software utama bagi penulis menjadi sebuah video dokumenter, dalam pengeditan video-video rekaman kemudian diunggah ke YouTube untuk yang telah disediakan untuk disinkronisasikan menjadi sebuah video melakukan pengujian pada video yang dokumenter yang selanjutnya akan bertujuan untuk mendapatkan umpan diunggah di website akun YouTube balik dari penonton. Penulis penulis. menggunakan teknik wawancara untuk Pada tampilan pertama, diawali menguji video ini, wawancara ini di dengan tampilan yang direkam dengan lakukan kepada beberapa penonton video konfigurasi pada kamera yaitu ISO 800, tersebut. Hasil dari wawancara aperture F 3.5 dan shutterspeed 1/60 mendapatkan umpan balik penonton tentang pengelanan dari narasumber yang yang positif dan mengatakan bahwa sedang menyampaikan nama, identitas, informasi dari video tersebut dapat kota tinggal dan pekerjaannya dengan diterima dengan mudah oleh penonton, menggunakan subtitle bahasa indonesia, cara pembuatan dan kisah di balik serta juga menyampaikan nama jenis- makanan tradisional tersebut dimengerti jenis makanan tradisional China berupa oleh penonton. Video dokumenter gambaran yang akan ditampilkan yaitu makanan tradisional China yang telah bakcang, bakpao, kue bulan, kue dirancang akan ditampilkan dan keranjang dan ronde yang berlangsung diimplementasi ke YouTube sehingga selama 36 detik dari durasi 00:00:00- dapat dilihat dan diamati oleh penonton 00:00:36. Durasi dari 00:00:00-00:00:04 yang ada di YouTube (lihat pada gambar terdapat sebuah banner nama dan 3.10). identitas narasumber yang menggunakan teknik ease in and east out yaitu munculnya banner nama dari kiri ke kanan dan kembalinya banner nama ke tempat semula dari kanan ke kiri. Pada saat munculnya gambar-gambar 5 jenis makanan tersebut, penulis menggunakan teknik cut yaitu mengubah scene

13 Universitas Internasional Batam Henrik, Perancangan Video Dokumenter Makanan Tradisional China Menggunakan Metode Pembelajaran Demonstrasi dan Wawancara UIB Repository©2019

Journal of Information System and Technology, Vol.02 No. 01, Maret 2021, pp. • 14 ISSN: 2775-0272

wawancara makanan pertama ke scene mulai menceritakan kisah legenda wawancara makanan selanjutnya dan bakcang dengan menggunakan subtitle teknik transition L cut yaitu suara scene bahasa indonesia dan mempresentasikan sebelumnya dibawah ke scene demonstrasi proses pembuatan yang selanjutnya yang ditunjukkan pada berdurasi 00:00:43-00:04:56. Ketika Gambar 4.1. narasumber mulai menceritakan kisah legenda bakcang, penulis menggunakan teknik cut yaitu mengubah scene narasumber ke scene demonstrasi proses pembuatan bakcang yang ditunjukkan pada gambar 4.3. konfigurasi kamera yang digunakan yaitu ISO 400, aperture F 4 dan shutterspeed 1/30 untuk penampilan scene demonstrasi proses pembuatan bakcang, penulis akan sering Gambar 4.1: Tampilan introduksi dari narasumber menggunakan teknik cut, transition cross Tampilan selanjutnya dissolve untuk pergantian scene di setiap berlangsung selama 6 detik yaitu dari penambahan bahan khusus proses durasi 00:00:37-00:00:42. Selanjutnya pembuatan bakcang dari durasi 00:00:45- akan menampilkan judul video 00:04:56. Setelah scene demonstrasi dokumenter makanan tradisional china pembuatan bakcang sudah selesai, yang berjudul “5 Jenis Makanan penulis akan menggunakan teknik Tradisional China” yang diambil dari transition dip to white untuk mengubah gambar-gambar yang di screenshot scene sebelumnya menjadi scene hasil yang kemudian digabungkan menjadi jadinya makanan tradisional bakcang dan satu dengan menggunakan adobe teknik panning untuk menggerakan photoshop CC 2017. Kemudian rekaman dari posisi atas ke posisi bawah ditambah sebuah text di posisi tengah serta juga ditambahkan teknik yang ditunjukkan pada gambar 4.4. transition dip to white dan cross

dissolve di aplikasi adobe premiere pro CC 2017 yang ditunjukkan pada gambar 4.2.

Gambar 4.3: Tampilan demonstrasi proses pembuatan bakcang

Gambar 4.2: Tampilan judul video makanan tradisional China

Pada tampilan ini, direkam dengan konfigurasi pada kamera yaitu ISO 800 aperture F 4 dan shutterspeed 1/60 mengenai scene wawancara narasumber

14 Universitas Internasional Batam Henrik, Perancangan Video Dokumenter Makanan Tradisional China Menggunakan Metode Pembelajaran Demonstrasi dan Wawancara UIB Repository©2019

Journal of Information System and Technology, Vol.02 No. 01, Maret 2021, pp. • 15 ISSN: 2775-0272

yaitu dari warna kuning ke warna cocok dengan scene sebelumnya yang ditunjukkan pada gambar 4.6.

Gambar 4.4: Tampilan hasil akhir bakcang

Pada tampilan selanjutnya, Gambar 4.5: Tampilan demonstrasi menampilkan scene wawancara proses pembuatan bakpao narasumber yang direkam dengan menggunakan konfigurasi kamera yaitu ISO 800, aperture F3.5 dan shutterspeed 1/60 yang sedang memulai menceritakan kisah legenda bakpao dengan menggunakan subtitle bahasa indonesia dan mempresentasikan scene demonstrasi proses pembuatan bakpao yang berdurasi 00:04:57-00:07:44. Gambar 4.6: Tampilan hasil akhir Ketika narasumber menceritakan kisah bakpao legenda bakpao, penulis menggunakan Pada tampilan ini, akan teknik cut yaitu mengubah scene menampilkan scene wawancara wawancara narasumber ke scene narasumber sedang memulai demonstrasi proses pembuatan bakpao menceritakan kisah legenda kue bulan yang ditunjukkan pada gambar 4.5. dengan menggunakan subtitle bahasa Konfigurasi kamera yang digunakan indonesia juga dan mempresentasikan pada scene demonstrasi proses proses pembuatan kue bulan yang pembuatan bakpao yaitu ISO 800, berdurasi 00:07:45-00:10:41. Ketika aperture 4 dan shutterspeed 1/30 , scene wawancara narasumber penulis akan sering menggunakan teknik menceritakan kisah legenda kue bulan cut, transition cross dissolve untuk yang direkam dengan konfigurasi pada pergantian scene di setiap penambahan kamera yaitu ISO 800, aperture F 3.5 dan bahan khusus proses pembuatan bakpao shutterspeed 1/60, penulis menggunakan dari durasi 00:04:57-00:07:44. Setelah teknik cut yaitu mengubah scene scene demonstrasi pembuatan bakpao wawancara narasumber ke scene sudah selesai, penulis akan menggunakan demonstrasi proses pembuatan kue bulan teknik transition dip to white untuk yang ditunjukkan pada gambar 4.7. mengubah scene sebelumnya menjadi konfugrasi kamera yang digunakan pada scene hasil jadinya makanan tradisional scene demonstrasi proses pembuatan kue bakpao. Tampilan hasil akhir bakpao bulan yaitu ISO 1600, aperture F 4 dan menggunakan teknik memfokus shutterspeed 1/50, penulis akan sering background ke foreground yaitu menggunakan teknik cut, transition cross mengubah gambar tidak fokus menjadi dissolve untuk pergantian scene di setiap gambar jelas dan color correcting untuk penambahan bahan khusus demonstrasi memperbaiki warna yang tidak benar

15 Universitas Internasional Batam Henrik, Perancangan Video Dokumenter Makanan Tradisional China Menggunakan Metode Pembelajaran Demonstrasi dan Wawancara UIB Repository©2019

Journal of Information System and Technology, Vol.02 No. 01, Maret 2021, pp. • 16 ISSN: 2775-0272

proses pembuatan kue bulan dari durasi ditunjukkan pada gambar 4.9. Konfiguras 00:07:47-00:10:41. Setelah scene kamera yang digunakan pada scene demonstrasi pembuatan kue bulan sudah demonstrasi proses pembuatan kue selesai, penulis akan menggunakan keranjang yaitu ISO 800, aperture 4 dan teknik transition dip to white untuk shutterspeed 1/30 tentang penulis akan mengubah scene sebelumnya menjadi sering menggunakan teknik cut, transition cross dissolve untuk scene hasil jadinya makanan tradisional pergantian scene di setiap penambahan kue bulan. Tampilan hasil akhir kue bahan khusus proses pembuatan kue bulan ini dimulai dari posisi kiri ke posisi keranjang dari durasi 00:10:45-00:13:07. kanan dimana disebut dengan teknik Setelah scene demonstrasi pembuatan panning ditunjukkan pada gambar 4.8. kue keranjang sudah selesai, penulis akan menggunakan teknik transition dip to white untuk mengubah scene sebelumnya menjadi scene hasil jadinya makanan tradisional kue keranjang. Tampilan hasil akhir kue keranjang ini dimulai dari posisi kiri ke posisi kanan yaitu teknik panning yang ditunjukkan pada gambar 4.10.

Gambar 4.7: Tampilan demonstrasi proses pembuatan kue bulan

Gambar 4.9: Tampilan demonstrasi proses pembuatan kue keranjang

Gambar 4.8: Tampilan hasil akhir kue bulan

Pada tampilan ini, menunjukkan tampilan scene wawancara narasumber yang direkam dengan konfigurasi kamera yaitu ISO 800, aperture F 3.5 dan shutterspeed 1/60 menceritakan kisah makanan kue keranjang dan scene demonstrasi proses pembuatan kue Gambar 4.10: Tampilan hasil akhir kue keranjang keranjang dengan menggunakan subtitle

bahasa indonesia serta juga sambil menampilkan proses pembuatan kue Pada tampilan selanjutnya keranjang yang berdurasi 00:10:42- merupakan tampilan akhir dari 00:13:07. Ketika scene wawancara penjelasan 5 jenis makanan tradisional narasumber menceritakan kisah legenda China yaitu ronde. Tampilan ini kue keranjang, penulis menggunakan menampilkan scene wawancara teknik cut yaitu mengubah scene narasumber ke scene demonstrasi proses narasumber memulai menceritkan pembuatan kue keranjang yang sebuah kisah legenda dan scene demonstrasi proses pembuatan ronde

16 Universitas Internasional Batam Henrik, Perancangan Video Dokumenter Makanan Tradisional China Menggunakan Metode Pembelajaran Demonstrasi dan Wawancara UIB Repository©2019

Journal of Information System and Technology, Vol.02 No. 01, Maret 2021, pp. • 17 ISSN: 2775-0272

yang terdapat subtitle bahasa indonesia yang berdurasi 00:13:08-00:15:56. Pada saat scene wawancara narasumber menceritakan kisah kue keranjang yang direkam dengan konfigurasi pada kamera yaitu ISO 800, aperture F 3.5 dan shutterspeed 1/60, penulis menggunakan

teknik cut yaitu mengubah scene Gambar 4.12: Tampilan hasil akhir narasumber ke scene demonstrasi proses ronde pembuatan kue keranjang yang ditunjukkan pada gambar 4.11. pada Konfigurasi pada kamera yang scene demonstrasi proses pembuatan kue digunakan yaitu ISO 800, aperture F .5 keranjang yang direkam dengan dan shutterspeed 1/60 yang digunakan konfigurasi pada kamera yaitu ISO 800, pada tampilan terakhir pada video dokumenter adalah tampilan scene aperture 4 dan shutterspeed 1/50, penulis wawancara narasumber mengakhiri akan sering menggunakan teknik cut, adegan dengan kata-kata penutup transition cross dissolve untuk berdurasi 00:15:56-00:16:14 yang pergantian scene di setiap penambahan ditunjukkan pada gambar 4.13. bahan khusus proses pembuatan kue Kemudian disertai dengan background keranjang dari durasi 00:10:45-00:13:07. image yang berisi 5 jenis gambar Setelah scene demonstrasi pembuatan makanan tradisional China yang sudah kue keranjang sudah selesai, penulis akan diedit dengan menggunakan Adobe menggunakan teknik transition dip to Photoshop CC 2016 serta terdapat sebuah white untuk mengubah scene sebelumnya logo UIB dan teks kredit untuk menjadi scene hasil jadinya makanan menampilkan nama dan tugas masing- tradisional kue keranjang. Tampilan hasil masing yang berdurasi 00:16:15- 00:16:20 yang ditunjukkan pada gambar akhir kue keranjang ini dimulai dari 4.14. tampilan teknik close-up dan teknik memfokus background ke foreground yaitu gambar yang tidak jelas menjadi gambar yang jelas supaya terlihat cantik dari warna-warni ronde ditunjukkan pada gambar 4.12.

Gambar 4.13: Tampilan penutup dari narasumber

Gambar 4.11: Tampilan demonstrasi proses pembuatan ronde

17 Universitas Internasional Batam Henrik, Perancangan Video Dokumenter Makanan Tradisional China Menggunakan Metode Pembelajaran Demonstrasi dan Wawancara UIB Repository©2019

Journal of Information System and Technology, Vol.02 No. 01, Maret 2021, pp. • 18 ISSN: 2775-0272

metode demonstrasi untuk menarik penonton untuk mengetahui secara langsung tentang proses pembuatan makanan tradisional China

5. Kesimpulan dan Saran 5.1 Kesimpulan Kesimpulan dari perancangan Gambar 4.14: Tampilan teks credit dan video dokumenter makanan tradisional logo UIB China menggunakan metode pembelajaran demonstrasi dan 4.1 Testing wawancara adalah sebagai berikut: Berdasarkan video dokumenter 1. Permasahan yang didapatkan makanan tradisional China yang telah dalam proyek ini adalah diimplementasi di website YouTube, masyarakat indonesia baik hasil pengujian dari wawancara dengan keturunan China maupun non penonton memperoleh hasil yang bagus China kurang mengetahui dikarenakan mendapatkan komentar tentang kisah legenda asal-usul yang positif dari penonton yang kemunculannya makanan ditunjukkan pada gambar 4.15. tradisonal China. 2. Penulis menggunakan metode

demonstrasi untuk menyampaikan kisah dan proses pembuatan makanan tradisional China dan metode wawancara sebagai metode untuk mendapatkan informasi tentang kisah legenda makanan tradisional China dari narasumber yang pada selanjutnya akan di sampaikan ke penonton.

Gambar 4.15: Tampilan komentar 3. Solusi dari penulis adalah penonton membuat sebuah video dokumenter makanan tradisinal China yang menggunakan 4.2 Implikasi metode demonstrasi dan Video dokumenter makanan wawancara dalam tradisional China ini telah di ulpload di menyampaikan kisah makanan Youtube yang memperoleh sebanyak tradisional China. 1510 views dan 349 likes yang masih 4. Video dokumenter makanan berlanjut dan juga mencapai tujuan yang tradisional yang telah di upload ingin dicapai oleh penulis yaitu pada website YouTube selama menyampaikan kisah legenda dan proses dua hari mendapatkan hasil yang pembuatan budaya makanan tradisional bagus yaitu memperoleh China sehingga penonton yang telah sebanyak 1510 views dan 349 menonton video dokumenter dapat likes yang masih berlanjut serta mengetahui tentang kisha makanan tradisional China. Video dokumenter juga mendapatkan umpan balik makanan tradisional China menggunakan penonton yang baik setelah diuji metode wawancara dalam oleh penulis dengan menyampaikan kisah makanan dan

18 Universitas Internasional Batam Henrik, Perancangan Video Dokumenter Makanan Tradisional China Menggunakan Metode Pembelajaran Demonstrasi dan Wawancara UIB Repository©2019

Journal of Information System and Technology, Vol.02 No. 01, Maret 2021, pp. • 19 ISSN: 2775-0272

menggunakan metode Sam Ratulangi, 8(1). wawancara. Hasil dari Chang, M., Liliana, & Rostianingsih, S. wawancara dengan 30 orang, (2015). Implementasi Animasi penulis menyimpulkan bahwa Pada Mutimedia Interaktif. Jurnal video dokumenter makanan Infra, 3(2), 32–37. tradisional China yang dirancang Devana, F., Agung, D. A., & Kurniawan, D. (2014). Perancangan Buku telah mencapai tujuan penulis Ilustrasi Pengenalan Makna yaitu cerita di video tersebut Simbolik dari Kue Tradisional telah di sampaikan ke penonton Budaya Tionghoa di Indonesia serta juga memikat penonton untuk Remaja Usia 11-12 tahun. untuk mencoba untuk membuat Jurnal DKV Adiwarna, 4(Tan 267), makanana tradisional China. 1–12. 5.2 Saran Dharma, S. (2017). Pembelajaran Saran yang bisa diterapkan untuk Inovatif Melalui Pengembangan proyak yang akan datang adalah sebagai Media Pembelajaran Multimedia berikut: Interaktif Dalam Pendidikan 1. Membuat video tutorial cara Kewarganegaraan. In Prosiding pembuatan kue tradisional dari Seminar Nasional Tahunan suku lainnya sebagai Fakultas Sosial Universitas Negeri pengembangan dari video ini. Medan (pp. 36–39). 2. Penulis menyarankan untuk Eka, S. A., & Slamet, P. (2016). selanjutnya dapat membuat Penerapan Metode Demonstrasi video dokumenter makanan dan Media Film Untuk tradisional China yang berbeda Meningkatkan Keaktifan Dalam dari 5 jenis makanan tradisional Pembelajaran dan Prestasi Belajar China yang telah dipilih oleh Sistem Rem. Jurnal Taman Vokasi, penulis. 4(2), 151–162. 3. Penulis menyarankan untuk Erijanto, A. C., & Fibrianto, K. (2018). penelitian selanjutnya untuk membuat video dokumenter ini Variasi Kemasan Terhadap Tingkat dengan metode lainnya. Kesukaan dan Pengambilan Keputusan Konsumen Pada Daftar Pustaka Pembelian Makanan Tradisional: Ady, P. (2014). Pengaruh Metode Kajian Pustaka. Jurnal Pangan Dan Simulasi dan Demonstrasi Agroindustri, 6(1), 91–96. Terhadap Pemahaman Konsep Gafur, A., Smpn, G., & Nggoang, S. Bencana Tanah Longsor. Jurnal (2018). Peningkatan Hasil Belajar Pendidikan Geografi, 14(2). IPA Terpadu Melalui Metode Andriani, Sahabuddin, C., & Azis, S. Demonstrasi Pada Siswa Kelas VIII (2016). Pengaruh Penerapan Media SMP Negeri 2 Sano Nggoang Film Dokumenter Pada Manggarai Barat Tahun Pelajaran Pembelajaran Menulis Puisi Peserta 2017/2018. Jurnal Ilmu Sosial Dan Didik. In Prosiding Seminar Naisonal (Vol. 03, pp. 55–63). Pendidikan, 2(1), 144–161. Bentelu, A. S., Sentinuwo, S., & Lantang, Garnasih, T., Hidayat, T., & Rahmat, A. O. (2016). Animasi 3 Dimensi (2016). Menurunkan Beban Pencegahan Cyber Crime ( Studi Kognitif Intrinsik Siswa MA dalam Kasus : Kota Manado ). Jurnal Pembelajaran Klasifikasi Teknik Informatika Universitas Spermatophyta Menggunakan

19 Universitas Internasional Batam Henrik, Perancangan Video Dokumenter Makanan Tradisional China Menggunakan Metode Pembelajaran Demonstrasi dan Wawancara UIB Repository©2019

Journal of Information System and Technology, Vol.02 No. 01, Maret 2021, pp. • 20 ISSN: 2775-0272

Tayangan Video Keanekaragaman Menggunakan Adobe Premier Pro Tumbuhan Reduction of MA CS 5. Jurnal Pengembangan Riset Students ’ Intrinsic Cognitive Load Dan Observasi Sistem Komputer, in Biology Class of Spermatophytes 2(1), 22–30. using Plant Diversity Video. Moestavi, I. (2016). Rancang Bangun Proceeding Biology Education Media Pembelajaran Kampanye Conference: Biology, Science, Safety Riding Berbasis Animasi Enviromental, and Learning, 12(1), Interaktif. Paradigma Jurnal 193–197. Komputer Dan Informatika, 18(1), Gunawan, A. R., & Setyawan, M. (2016). 56–66. Perancangan Video Dokumenter Muslihudin, M., Andriyanti, R. F., Kearifan Lokal Nelayan Mukodimah, S., & Informasi, P. S. Karimunjawa. (2018). Implementasi Metode Hadi, A. F., Ayu, P., Purnama, W., & Weighted Product Menentukan Rahman, S. N. (2018). Multimedia Beasiswa Bidik Misi Stmik Sebagai Media ANalisa Tingkat Pringsewu. Jurnal Teknik Kesiapan Calon Wisudawan Untuk Informatika Dan Sistem Informasi, Memasuk Dunia Kerja Ruang 4(2). Lingkup Perbankan Syariah. Jurnal Noviadji, B. R. (2014). Desain Kemasan KomtekInfo, 5(1), 11–16. Tradisional Dalam Konteks Herliana, N. (2016). Meningkatkan Kekinian. Jurnal Fakultas Desain, Keterampilan Membuat Nasi 1(1), 10–21. Goreng Melalui Metode Prayoga, P., & Agung, P. (2016). Demonstrasi Pada Anak Aplikasi Alat Bantu Belajar Tunagrahita Ringan Kelas D VIII di Menulis Aksara Jawa Berbasis SLB Work Shop Padang. Skripsi. Multimedia Untuk Kelas 3 Sekolah Jurusan Pendidikan Luar Biasa FIP- Dasar. Jurnal IT CIDA, 2(1), 29– UNP. Jurnal Ilmiah Pendidikan 43. Khusus, 5(1). Purwanto, A., & Hanief, S. (2016). Hita, N. M. S. N., Santyaduputra, G. S., Multimedia Pembelajaran Bahasa & Pradnyana, G. A. (2018). Film Indonesia Untuk Mahasiswa Dokumenter Tari Rejang Sutri “ Berbasis Animasi. In Seminar Tarian Penolak Bala” Tradisi Khas Nasional Teknologi Informasi dan Desa Batuan. Jurnal Nasional Multimedia (Vol. 4, pp. 4–8). Pendidikan Teknik Informatika Purwanto, E., H, D. D., & Muljosumarto, (JANAPATI), 7(1), 48–57. C. (2016). Perancangan Video Kardewa, M. D., & Siahaan, A. U. Dokumenter “Sarang Burung (2017). Film Dokumenter Budaya Walet: Daya dan Khasiat” Untuk Betawi Ondel-Ondel di Negeri Pembudidayaan Burung Walet. Silancang Kuning Berdasarkan Jurnal DKV Adiwarna, 2(9). Sinematografi Teknik Pengambilan Rafi, M., Anggy, T., & Setyo, N. E. Gambar. Jurnal Integrasi, 9(1), 28– (2018). Implementasi Teknik 34. Sinematografi dalam Pembuatan Kausar, A., Sutiawan, Y. F., & Rosalina, Film Animasi 3D. Jurnal Resti, V. (2015). Perancangan Video 2(2), 578–583. Company Profile Kota Serang Ramdhan, S., & Azkia, A. R. (2018). Dengan Teknik Editing Media Pengenalan Alat Musik

20 Universitas Internasional Batam Henrik, Perancangan Video Dokumenter Makanan Tradisional China Menggunakan Metode Pembelajaran Demonstrasi dan Wawancara UIB Repository©2019

Journal of Information System and Technology, Vol.02 No. 01, Maret 2021, pp. • 21 ISSN: 2775-0272

Tradisional Jawa Tengah Berbasis Ambon. Jurnal DKV Adiwarna, Multimedia. Jurnal Sisfotek Global, 1(6), 1–16. 8(2). Sulistio, B., Purwanto, S., Wahzudik, N., Ratna, D. A. K. P., Adi, I. P. P., & Luqman, H. T., Suripto, & Dartini, N. P. D. S. (2018). Oktavianto, N. (2019). Peningkatan Penerapan Metode Demonstrasi Kompetensi Sinematogragi Bagi Berbantuan Bola Modifikasi Untuk Pelajar Mahasiswa dan Masyarakat Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Umum di Kota Semarang. Jurnal Belajar Passing Bola Voli Siswa Puruhita, 1(1), 71–75. SDN 1 Yehembang Kangin Tahun Sunarya, L., Meliyana, & Nofitasari, T. Pelajaran 2017/2018. Jurnal (2017). Desain Merchandise Pada Pendidikan Jasmani, Kesehatan The Batu Hotel & Villas. Cogito Dan Rekreasi, 8(2). Smart Journal, 3(1), 56–57. Redha, A., Syamsul, B., & M.Yusuf, H. Surya, G. G. (2016). Metode Penelitian (2016). Penerapan Model Kualitatif Dalam Bidang Pembelajaran Inkuiri Dengan Bimbingan dan Konseling. Jurnak Menggunakan Video Dokumenter Fokus Konseling, 2(2), 144–159. Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Swandewi, P. K. L., Gunatama, G., & Siswa Pada Mata Pelajaran Astika, I. M. (2018). Pembelajran Geografi Kelas XI SMA Negeri 1 Memproduksi Teks Cerita Pendek Unggul Baitussalam Aceh Besar. Berdasarkan Kurikulum 2013 Di Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kelas XI IPB SMA Negeri 1 Pendidikan Geografi FKIP Semarapura. Jurnal Pendidian Unsyiah, I(1), 125–139. Bahasa Sastra Indonesia, 7(2). Sakti, H. G. (2017). Pengaruh Media Titik, W. S., Ernawati, & Putri, P. E. Desain Grafis Berbasis Adobe (2017). Aplikasi Bioetrika Photoshop Terhadap Kreatifitas Pengenalan Citra Sidik Jari Dengan Belajar SIswa Kelas X Pada Mata Metode Minutiae dan Artificial Pelajaran Desain Grafis. Jurnal Neural Network Backpropagation. Realita, 2(2), 326–344. Jurnal Rekursif, 5(1), 107–120. Sanjaya, W., Rahyuda, I. K., & Wardana, I. M. (2016). Pengaruh Kualitas Produk dan Reputasi Merek Terhadap Kepuasan dan Loyalitas Pelanggan Mie Instan Merek di Kota Denpasar. E- Jurnal Ekonomi Dan Bisnis Universitas Udayana, 5(4), 877– 904. Santyadiputra, G. S. (2017). Film Dokumenter Genggong “ Sebuah Instrumen Musik Kuno.” Jurnal Nasional Pendidikan Teknik Informatika, 6(1), 60–69. So, A., Bangsa, P. G., & Christiana, A. (2015). Perancangan Video Promosi Wisata Kuliner Dikota

21 Universitas Internasional Batam Henrik, Perancangan Video Dokumenter Makanan Tradisional China Menggunakan Metode Pembelajaran Demonstrasi dan Wawancara UIB Repository©2019