Visual Branding Makanan Tradisional Makanan Getuk Lindri Dalam Konsep Modern

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

Visual Branding Makanan Tradisional Makanan Getuk Lindri Dalam Konsep Modern Danny, Visual Branding Makanan Tradisional… 91 Visual Branding Makanan Tradisional Makanan Getuk Lindri Dalam Konsep Modern Branding Visual Of Traditional Getuk Lindri in A Modern Concept Denny Santoso, Rinanda Purba Desain Komunikasi Visual Fakultas Seni dan Desain, Universitas Potensi Utama [email protected] ABSTRAK Getuk lindri merupakan makanan tradisional dari jawa tengah dan jawa timur yang sudah lama pada masa penjajahan jepang, makanan ini di jaman sekarang khususnya dikota medan sudah sangat jarang ditemui karena makanan tidak lagi eksis pada jaman sekarangdan juga makanan tradisional ini sudah banyak yang tidak mengetahuinya khususnya bagi remaja-remaja di jaman ini. Sangat disayangkan jika makanan trsdisional yang sangat enak ini hilang dimakan oleh jaman kalah eksistensinya dengan makanan-makanan modern saat ini. Membuat Visual Branding Getuk Lindri ini bertujuan untuk memperkenalkan dan membudidayakan makanan tradisional getuk lindri sehingga di tahun-tahun yang akan datang makanan ini tidak dilupakan oleh anak-anak muda. Adapun metode pengumpulan data seperti bertanya kepada anak-anak muda dikota medan apakah mereka mengenal makanan getuk lindri, dari hasil pengumpulan data 85 orang dari 100 orang tidak mengetahuinya. Dari data yang didapatkan kemudian di analisis untuk mendapatkan apa masalahnya sehingga mereka tidak tahu makanan tradisional tersebut. Perancangan Visual Branding Getuk Lindri ini diharapkan agar dapat mengedukasi dan membudayakan makanan getuk lindri ini untuk anak-anak remaja di tahun-tahun yang akan datang selanjutnya. Kata kunci : Visual Branding, Makanan Tradisional Getuk Lindri ABSTRACT Getuk lindri is a traditional food from Central Java and East Java that has been long in the Japanese occupation, this food in this day and age especially in the city of Medan is very rarely found because the food no longer exists in this day and also many traditional foods that do not know it especially for teenagers in this era. It is unfortunate if this very good traditional food is lost to be eaten by an era of inferior existence to modern foods. Visual Branding Getuk Lindri aims to introduce and cultivate traditional getuk lindri foods so that in the years to come these foods will not be forgotten by young children. The data collection methods such as asking young people in the city of Medan if they know getuk lindri food, from the results of data collection 85 out of 100 people do not know. From the data obtained later analyzed to get what the problem is so they do not know the traditional food. The design of the Visual Branding Getuk Lindri is expected to be able to educate and civilize this Lindind getuk food for teenagers in the coming years. Keywords : Visual Branding, Linduk Getuk Traditional Food 1. PENDAHULUAN Perkembangan zaman yang semakin pesat menyebabkan tren terus berganti dari tahun ke tahun. Hal ini tidak hanya berlaku dalam gaya hidup, tetapi juga berlaku untuk produk kuliner. Makanan ataupun jajanan dituntut agar terus mengikuti tren atau membangun tren agar tetap menjaga popularitasnya. Saat ini tren yang paling kuat adalah makanan atau jajanan yang memiliki tampilan 92. Jurnal FSD, Vol. 1 No. 1 yang menarik dan dapat merebut hati para konsumennya. Visual yang menarik dapat menjadi daya tarik masyarakat yang melihatnya. Penjual mengenalkan produk produk mereka dengan menggunakan media sosial karena media sosial banyak di akses anak anak muda. Kota Medan memiliki banyak kuliner khas, salah satu contohnya makanan tradisional yang sudah mulai ditinggalkan masyarakat salah satunya yang berbahan dasar singkong yang bernama Getuk Lindri. Masyarakat kota Medan yang saat ini mengikuti tren masyarakat perkotaan. Banyak gaya hidup yang bergeser mengikuti laju perkembangan jaman. Hal ini berlaku pula untuk kuliner. Banyak masyarakat muda yang mulai lupa dengan makanan makanan tradisional karena banyak makanan moderen yang timbul di zaman ini .Tren seperti ini telah menjadi acuan tidak resmi suatu produk popular atau tidak. Produk Chrunch Banana, dan sang pisang, sangat diuntungkan dengan popularitas di media sosial. Produk yang menarik minat banyak orang adalah produk dengan kemasan tampilan yang menarik, unik dan tidak ketinggalan jaman. Jika produk sudah memiliki tampilan yang unik, popularitas pun dengan cepat dapat ikut naik. Karena dengan banyaknya orang yang membeli yang lain akan tertarik membeli, karena tampilan yang tidak biasa. Salah satu jajanan yang memiliki tampilan menarik secara alami adalah Getuk Lindri. Getuk Lindri adalah jajanan yang sudah ada sejak lama di kota Medan. Makanan ini memiliki rasa yang lezat, dan memiliki warna yang dapat menarik perhatian dengan mudah. Dan makanan ini sudah dikenal sejak lama oleh masyarakat kota Medan. Hal ini menjadi poin lebih karena sudah lebih dulu dikenal. Dengan tampilan yang berciri khas dan menarik maka dengan mudah masyarakat akan tertarik. Tampilan yang memikat serta popularitas adalah hal penting dalam lakunya suatu produk. Dan dengan tampilan dan kemasan yang menarik maka Getuk Lindri akan memiliki tempat khusus di tengah masyarakat. Saat ini jajanan atau makanan baru yang bermunculan dengan tampilan menarik dan sudah memiliki peminat sendiri. Selain dikarenakan rasa juga karena kemasan yang memikat. Sehingga popularitas makanan dan jajanan ini sangat tinggi. Getuk Lindri popularitasnya sangat jauh di belakang makanan dengan kategori yang telah diuraikan sebelumnya, karena Getuk Lindri masih bersifat sangat tradisional. Masih menggunakan plastik biasa serta dibungkus dengan kertas bungkus nasi. Dengan kemasan seperti ini citra yang keluar adalah kuno, tidak berkelas, dan ketinggalan jaman. Hal ini menyebabkan Getuk Lindri kehilangan peminat. Getuk Lindri yang popularitasnya kian hari kian meredup akhirnya membuat jajanan khas ini semakin sulit dicari dari hari ke hari. Popularitas yang menurun ini dapat kembali ditingkatkan dengan cara melakukan perombakan visual identity dan dengan strategi marketing yang baik. Branding menjadi solusi karena Getuk Lindri tertinggal dari makanan atau jajanan lain hanya pada segmen ini. Telah diketahui Getuk Lindri biasanya terdapat di pasar pasar yang dijual hanya dengan menggunakan sepeda yang terdapat di pasar tradisional maupun di sekitaran wilayah tertentu di kota Medan. Membuat branding yang tepat maka Getuk Lindri dapat dinikmati dan tentunya banyak diminati masyarakat dari brand image yang dibangun serta pemasaran yang tepat sasaran dengan menjangkau anak muda sekarang dari media sosial ataupun media yang disukai banyak anak milineal sekarang. Salah satu usaha dalam branding Getuk Lindri adalah membuat brand image yang menarik dan merubah bentuk ataupun gaya dari konsep tradisional ke konsep yang lebih modern dan bentuk dari Getuk Lindri juga dibuat menjadi banyak variasi sehingga akan menjadi keunikan tersendiri. Studi Literatur Buku yang menjadi acuan dalam pengerjaan karya ini adalah A. Power Branding Buku ini ditulis oleh A. B. Susanto dan Himawan Wijanarko pada tahun 2004, Buku ini memberiakan segala sesuatu tentang bagaimana kita mendirikan sebuah merek atau produk yang akan kita buat. Tidak hanya itu buku ini juga mengajarkan bagaimana kita membuat produk dengan dasar yang kuat serta di setiap sisi mempunyai makna tersendiri. Penulis menggunakan buku ini untuk membuat brand image yang mempunyai kekuatan yang kuat untuk membuat branding Getuk Lindri ini sehingga dasar dan konsep yang kuat bisa tertanam didalam brand image Getuk Lindri. Danny, Visual Branding Makanan Tradisional… 93 B. Mendesain Logo Buku yang ditulis oleh Surianto Rustan pada tahun 2009 adalah buku untuk mendasari pemahaman mengapa logo dan identitas dibuat, serta mengetahui pengertian dan definisi- definisi untuk memahami sebuah logo, dan tahapan-tahapan membuat logo. Penulis menggunakan buku ini untuk membangun dan membentuk sebuah logo yang akan digunakan untuk wajah dari Getuk Lindri sehingga logo yang yang dibuat merupakan logo yang mempunyai nilai dan arti serta sifat dari Getuk Lindri sendiri. C. The Art of Packaging Buku ini ditulis oleh Sri Julianti pada tahun 20014, buku ini mendasari tentang ruang lingkup suatu kemasan dan bagaimana proses desain sampai pada tahap pemasaran produk, dan juga penulis buku ini memberikan informasi tentang bahan bahan yang digunakan untuk membuat suatu kemasan ataua packaging. Penulis menggunakan buku ini untuk membuat suatu desain kemasan produk yang menarik dan juga dapat diterima oleh masyarakat khususnya di kota Medan. D. Blue Ocean Strategy Buku ini ditulis oleh W. Chan Kim dan Renee Mauborgne pada tahun 2005. Bagaimana bersaing dengan tangkas di perairan, mulai dari menganalisis struktur ekonomi yang mendasari sebuah industri, memilih posisi biaya rendah atau diferensiasi atau fokus yang strategis, hingga melakukan perbandingan dengan pesaing dalam kompetisi. Penulis menggunakan buku untuk membuat strategi pemasaran yang menarik dalam memasarkan produk Getuk Lindri agar diterima di kalangan anak anak muda dan untuk mengetahui siapa pesaing jajanan dari Getuk Lindri. E. The Power of Digital Marketing Buku ini ditulis oleh GM. Susanto pada tahun 2017 buku ini memberitahu kita bagaimana cara memasarkan dan strategi apa yang digunakan untuk memasarkan produk secara online. Penulis menggunakan buku ini untuk mempromosikan makanan getuk lindri ini dengan cara menggunakan media sosial secara online. Tinjauan Karya Tinjauan karya penulis untuk visual branding ini adalah sebagai berikut : 1. Rawon Bernardi Dalam situsnya http://bernardi.co.id/profil/ rawon bernardi adalah
Recommended publications
  • 1 BAB I RINGKASAN EKSEKUTIF 1.1 Deskripsi Konsep Bisnis Sebuah
    BAB I RINGKASAN EKSEKUTIF 1.1 Deskripsi Konsep Bisnis Sebuah penelitian data dari Parama Indonesia, lembaga yang membantu perusahaan start-up berkembang, menunjukkan bisnis kuliner di Indonesia semakin berkembang dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini salah satunya disebabkan oleh kebutuhan dan gaya hidup penduduk yang semakin tinggi. Menurut Direktur Parama Indonesia (Agni Pratama, 2017), menyatakan sektor kuliner Indonesia tumbuh rata-rata 7 hingga 14 persen per tahun dalam lima tahun terakhir. Meningkatnya bisnis kuliner dipicu karena kebutuhan masyarakat di kota- kota besar. Selain itu, pola hidup masyarakat yang bekerja hingga malam hari membuat pekerja lebih sering memesan makanan di luar rumah daripada makan di rumah. Gaya hidup masyarakat tersebut membuat bisnis kuliner kian menjanjikan pada saat ini. Membeli makanan ringan “jajan” atau makan di luar rumah sudah menjadi kebiasaan masyarakat Indonesia. Tidak hanya di Indonesia, ternyata di negara lain pun jajan telah berubah menjadi sebuah gaya hidup. Berdasarkan hasil riset yang dilakukan (Nielsen, 2017) Indonesia menduduki posisi kelima di mana masyarakatnya sering bersantap atau jajan di luar rumah setidaknya satu kali dalam sehari. Posisi pertama ditempati Malaysia (23%), posisi kedua ditempati Thailand (22%), Singapura (19%) berada di urutan ketiga dan Vietnam (16%) di urutan keempat. Indonesia menduduki posisi kelima dengan persentase sebesar (11%) yang mana masyarakatnya bersantap atau jajan di luar rumah paling tidak satu kali 1 Universitas Kristen Maranatha BAB I RINGKASAN EKSEKUTIF 2 dalam satu hari. Dibandingkan dengan negara lain, kebiasaan membeli makanan ringan masyarakat Indonesia memiliki potensi untuk terus meningkat. Banyaknya promo makanan yang saat ini sedang marak digencarkan oleh beberapa gerai makanan membuat tingkat konsumerisme masyarakat semakin melonjak.
    [Show full text]
  • Nama Ilustrasi Kue Mangkok Kue Cucur Dadar Gulung
    b. Hasil Final Berikut adalah hasil final dari desain kartu gambar : Nama Ilustrasi Kue mangkok Kue Cucur Dadar Gulung Kue lapis legit Bala bala Cakwe Carabikang Kue pie mini Serabi Kue ku Kembang goyang Kue Lumpur Kue Cubit Bakpao Bakpia Tabel 2 Hasil final kartu gambar (Sumber : Hasil Olahan perancangan) Berikut adalah hasil final dari desain kartu gambar : Bahan Ilustrasi Kue mangkok : tepung terigu dan tepung beras Kue cucur : tepung terigu, tepung beras, gula merah, dan garam Dadar gulung : tepung terigu, garam, gula merah, tepung, dan santan Kue lapis legit : tepung terigu, gula telur dan mentega Bala bala : tepung terigu, gula telur dan santan Cakwe : tepung terigu dan garam Carabikang : tepung terigu, tepung beras dan santan Kue pie mini : tepung terigu, gula, telur, dan susu Serabi : tepung terigu, tepung beras, garam, gula dan santan Kue ku : tepung terigu, tepung beras, garam, gula dan santan Kembang goyang : tepung terigu, gula, telur dan santan Kue lumpur : tepung terigu, gula, telur, garam dan santan Kue cubit : tepung terigu, telur dan gula Bakpao : tepung terigu, gula, garam, telur, susu dan mentega Bakpia : tepung terigu, gula,garam dan mentega Tabel 3 Hasil final ilustrasi kartu gambar (Sumber : Hasil olahan perancangan) Berikut adalah hasil dari perancangan final dari kartu pertanyaan : Pertanyaan Hasil kartu Kue mangkok : PERSEMBAHAN DEWA DEWI TIONGHOA agar kehidupan bisa berkembang seperti BUNGA yang MEKAR Kue cucur : HANTARAN PENGIKAT TALI KASIH antara pihak laki-laki kepada pihak perempuan Dadar gulung : Kue ini disebut juga SEMAR MENDEM (semar mabuk). Kue lapis legit : PERSEMBAHAN DEWA DEWI TIONGHOA agar bisa mendapatkan rezeki yang BERLAPIS LAPIS. Bala bala : Berasal dari kata NGEBALA atau banyak sampah (makanan dari berbagai SAYURAN SISA) Cakwe : Makanan ini adalah SIMBOL KEBENCIAN RAKYAT CINA oleh pemimpinnya (suami istri).
    [Show full text]
  • Penggunaan Labu Kuning Sebagai Pengganti Telur Pada Kue Cubit
    PENGGUNAAN LABU KUNING SEBAGAI PENGGANTI TELUR PADA KUE CUBIT TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Dalam Menyelesaikan Program Diploma III Program Studi Manajemen Patiseri Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung Disusun Oleh : NITI BILQIS MUZON NIM : 201621616 PROGRAM STUDI MANAJEMEN PATISERI SEKOLAH TINGGI PARIWISATA BANDUNG 2019 LEMBAR PENGESAHAN J UDUL TUGAS AKHIR PENGGUNAAN LABU KUNING SEBAGAI PENGGANTI TELUR PADA KUE CUBIT NAMA : NITI BILQIS MUZON NIM : 201621616 PROGRAM STUDI : MANAJ EMEN PATI SERI Pembi mbi ng I , Pembi mbi ng I I , 圏園 Drs. Susi l o Dwi Prabowo. M.Pd. NIP 19630404 199403 1 001 NIP 19590127 198603 1 001 Bandung, 15 Agust us 2019 M enget ahui , Menye両ui , Kepal a Bagi an Admini st rasi Akademik dan Ket ua Sekol ah Ti nggi Pari wisat a Bandung 臆音型 SURAT PERNYATAAN PERNYATAAN MAHASI SWA Yang bert anda t angan di bawah i ni , Saya : Nama : Nit i Bi l qi s Muzon Tempat /Tanggal Lahi r : Bekasi , 20 Mei 1 997 NIM : 201621616 Program St udi : Man匂emen Pat i seri Dengan i ni saya menyat akan bahwa: 1 ・ Tugas Akhi r/Proyek Akhi r/Skri psi yang be巧udul : PENGGUNAAN LABU KUNING SEBAGAI PENGGANTI TELUR PADA KUE CUBIT i ni adal ah men岬akan hasi l karya dan hasi l penel i t i an saya sendi ri , bukan mempakan hasi l perj i pl akan, Pengut i pan, PenyuSunan Oleh orang at au pi hak l ai n at au cara- Cara l ai n yang t i dak sesuai dengan ket ent uan akademik yang berl aku di STP Bandung dan et i ka yang berl aku dal an masyarakat kei l muan kecual i arahan dari Ti m Pembi mbi ng.
    [Show full text]
  • BAB II LANDASAN RANCANGAN 2.1 Tinjauan Umum 2.1.1 Sumber Data
    BAB II LANDASAN RANCANGAN 2.1 Tinjauan Umum 2.1.1 Sumber Data Data-data yang diperoleh untuk menunjang pembahasan serta kajian data dalam tugas akhir ini, diperoleh dari beberapa sumber. Data-data tersebut antara lain : Data Primer : • Dari Buku : - Foundation Of Art And Design - Graphic Design Solution - Front Cover “ Great Book Jacket And Cover Design - The Complete Guide to Advance Illustration and Design - Design Elements – A Graphic Style Manual - Creating Color Scheme - Food photography made easy - Thoughts On Design • Dari Website - http://markoek.com - www.cookpad.com - https://kbbi.web.id - http://nationalgeographic.co.id Data Sekunder : • Survey Dari 51 angket kuesioner yang disebar lewat sosial media, umur yang lebih banyak mengisi kuesioner tersebut adalah sekitar 82,4% di umur 17 – 23 Tahun, 15,7% umur 23 – 39 Tahun dan 01,9% di umur 3 4 35 – 41 Tahun. Pekerjaan rata-rata adalah mahasiswa dengan domisili di Jakarta. Pekerjaan Dan rata-rata pernah memakan kue tradisional. Tempat yang dicari ketika audience mencari kue tradisional adalah: 62,7% di Pasar Tradisional, 27,5% di Pasar Kue, 09,8% di Toko Kue. Waktu terakhir audience memakan kue tradisional adalah 49% menjawab baru-baru ini, 39,2% menjawab sebulan yang lalu, 09,8% menjawab seminggu yang lalu, dan 2% menjawab tidak pernah. Menurut audience kue tradisional akan lebih dikenal oleh masyarakat Jakarta jika media promosi dikembangkan serta diadakannya event-event . Tingkat minatan audience terhadap buku mengenai kue tradisional adalah 62,7% berminat untuk membelinya, 19,6% sangat berminat untuk membelinya, dan 17,6% kurang berminat. Menurut audience jenis desain yang menarik untuk dibaca adalah 92,2% menjawab fotografi dan 7,8% menjawab ilustrasi.
    [Show full text]
  • MW Efficacy In
    Journal of International Dental and Medical Research ISSN 1309-100X Database of carboxymethyl lysine in foods http://www.jidmr.com Patricia Budihartanti Liman and et al Database Development of Carboxymethyl Lysine Content in Foods Consumed by Indonesian Women in Two Selected Provinces Patricia Budihartanti Liman1,2,3, Ratna Djuwita4, Rina Agustina1,3,5* 1. Department of Nutrition, Faculty of Medicine, Universitas Indonesia, Jakarta, Indonesia. 2. Department of Nutrition, Faculty of Medicine, Universitas Trisakti, Jakarta, Indonesia. 3. Human Nutrition Research Centre, Indonesian Medical Education and Research Institute (IMERI), Faculty of Medicine, Universitas Indonesia, Jakarta, Indonesia. 4. Department of Epidemiology, Faculty of Public Health, Universitas Indonesia, Depok, Indonesia 5. Southeast Asian Ministers of Education Organization Regional Center for Food and Nutrition (SEAMEO RECFON) – Pusat Kajian Gizi Regional Universitas Indonesia, Jakarta, Indonesia Abstract Advanced glycation end products (AGEs) in foods are increased by heat processing, and high consumption of these compounds could contribute to the pathogenesis of non-communicable disease. Yet, the information on carboxymethyl lysine (CML) content, as a part of AGEs, in dietary intakes with predominantly traditional foods with diverse food processing is lacking. We developed a database of Indonesian foods to facilitate studies involving the assessment of dietary and plasma CML concentration by liquid-chromatography-tandem-mass spectrometry. We estimated dietary CML values of 206 food items from 2-repeated 24-h recalls of 235 Indonesian women with the mean age of 36±8 years old in a cross-sectional study. All foods were listed and grouped according to the Indonesian food composition table, completed for cooking methods, amount of consumptions, and ingredients.
    [Show full text]
  • Foods from the Dutch East India Company” 4:00 to 6:00 P.M.)
    Culinary Historians of Washington, D.C. April 2015 Volume XIX, Number 7 Cooperative Supper April 12 Cooperative Supper Theme: (Note: time change “Foods from the Dutch East India Company” 4:00 to 6:00 p.m.) Plates, cups, bowls, eating Sunday, April 12 utensils, and napkins will 4:00 to 6:00 p.m. be provided. (note time change) Please bring anything Alexandria House needed for serving your 400 Madison Street (Dutch Indonesian cake) contribution. Alexandria, VA 22314 Spekkoek Please bring a 3x5” card or The Dutch East India Company (or “VOC” CHoW President Katy Hayes writes, note containing: from the Dutch name) was chartered in 1602, “The dates should really be 17th and and given a 21-year monopoly on trade with 18th century, to coincide with the lifes- • Contributor’s name regions in Asia. The VOC enjoyed huge prof- pan of the Dutch East India Company. I • Name of dish its from its spice monopoly through most of also noticed in doing web searches that • A copy of your recipe the 17th century, and outdistanced all rivals you may get search results for the ‘East • Source (e.g. book, Web) in volume and value of its trade there. They India Company,’ which was actually • A short paragraph about took over dominance of this trade from the English, so beware. how this food relates to Portuguese who had established themselves the theme. in the previous century in bringing pepper “It may be tricky to find specific reci- back to Europe, hoping to undercut trade pes reflecting a direct relationship to through the Middle East via the Silk Road.
    [Show full text]
  • Edisi SUMPAH PEMUDA VOL. 20
    Edisi SUMPAH PEMUDA VOL. 5 20 OKT - 20 DES 2015 SUMPAH PEMUDA - PERKEMBANGAN TRANSPORTASI - MENJADI PENYIAR BUKAN CITA-CITA - COCOKAN GOLONGAN DARAHMU - SPORT SHOES EVERYYIME USE @JOBS_YAI REDAKTUR SUMPAH PEMUDA 01 Penanggung Jawab NOVIA OKTAVIANI NDARU ALAM PERKEMBANGAN Pimpinan Redaksi 04 ARYA LAMARIO TRANSPORTASI Kepala Editor/ Desain MUTIARA SAVITRI, ANGELA RIMA DIXON SARAGI 07 Kepala Script ADE ARI PRATIWI Kepala Tema YUSRA AMALIA VEKTOR 12 Kepala Foto HERMAWAN GALANG S. SOFI PUTRI M. SPORT SHOES 13 Bima RAEHAN, QONITA, KHANSA, SAHRIL, GISMAYA Event MIFTAH, MALA, AINUL, LUTHFI NEWS HEADLINE 16 Tropika INDAH, FEBRAYA, RIZQA Matic JONRI, ALDI LAGU PERDAMAIAN 20 Kuliner LILI, DEA, SANDY, HILMI Sosok DIEGO, AYU, ICKE TRANSYLVANIA 2 21 Film AMANDA, FIKRI, TASSA Musik ULI, ASTRID GOL. DARAH 23 Tips n Trik AFRI, ROBBY, ROSSA Karma DANNY, TRIA, TYAS FOOD FIGHTERS 26 Zodiak JONRI, SYIFA SEMANGAT SUMPAH PEMUDA Sobat JOBS.. Dengan konseptualisasi perhimpunan Indone- Kalian tau engga tanggal 28 Oktober nanti hari sia ini ideologi gerakan nasionalis memperoleh apa? orientasi tujuan yang jelas. Sebagai tindak lanjut Nah,betul sekali di tanggal 28 Oktober nanti pertemuan tersebut diadakanlah “Kongres Pe- adalah hari Sumpah Pemuda.Bukan di Jakarta muda Pertama” yang di pimpin oleh pemuda Mo- aja yang memperingati hari Sumpah Pemuda hammad Tabrani (Jong Java) yang pada tanggal bahkan di seluruh Indonesia. 30 April 1926 sampai dengan tanggal 2 Mei 1926. Kalian masih inget gak sejarahnya? Kongres selama 3 hari, membicarakan gagasan Kebetulan pada BIMA persatuan Indonesia dan kemungkinan penggu- kali ini kita akan flashback sejarahnya. naan bahasa melayu sebagai bahasa persatuan. 20 Mei 1908 adalah awal kebangkitan Bang- Cita- cita persatuan Indonesia yang sudah diakui sa Indonesia, karena pada tanggal tersebut dalam kongres pemuda pertama Semakin di ko- pendirian Boedi Oetomo.
    [Show full text]
  • Strawberry Cookies
    Hal : 1 STRAWBERRY COOKIES Bahan A: 300 gram Terigu Kunci Biru 77 gram Maizena Bahan B: 187 gram Mentega 40 gram Margarin Simas 90 gram Gula Halus 1.3 gram Garam 2 butir Kuning Telur Bahan Topping: 200 gram Selai Strawberry 100 gram Wijen Bahan Olesan Loyang : 100 gram Shortening/ Minyak Bimoli Cara Membuat: 1. Kocok semua bahan B dengan kecepatan sedang hingga tercampur rata. 2. Masukkan bahan A (campuran terigu dan maizena) yang telah diayak; kocok dengan kecepatan rendah hingga rata. 3. Timbang adonan dengan berat 8 gram, lalu bulatkan. 4. Letakkan di atas loyang yang sudah diolesi dengan shortening atau Minyak Bimoli, Lalu tekan bagian tengahnya dengan jari. 5. Bakar dalam oven pada suhu 160C hingga setengah matang. Beri selai strawberry di bagian tengahnya. Bakar lagi hingga matang. 6. Setelah matang dan dingin tekan kue kering tersebut ke atas wijen yang sudah disangrai. Resep Pribadi Dapur “DARTO INSIDE” Semua Resep Sudah Diuji di Dapur “DARTO INSIDE” dan Sukses Hal : 2 STIK WIJEN Bahan: 112 gram Gula Halus 60 gram Margarin 1 butir Telur 63 gram Susu Cair 250 gram Terigu Kunci Biru 2,5 gram Baking Powder (¼ sdt) 1 gram Vanila (¼ sdt) Bahan Olesan: 1 butir Kuning Telur 10 gram Susu Cair (1 sdm) Bahan Taburan: 50 gram Wijen Putih 50 gram Wijen Hitam Cara Membuat: 1. Kocok gula halus dan margarin hingga lembut. 2. Masukkan telur, aduk rata. 3. Masukkan susu cair. 4. Masukkan terigu Kunci Biru yang sudah dicampur dengan baking powder dan vanila. Aduk rata. 5. Bentuk silinder memanjang. Potong-potong melintang ± 6 cm. 6.
    [Show full text]
  • Manajemen Pemasaran: Kasus Dalam Pengembangkan Pasar Wisata Kuliner Tradisional Betawi
    MANAJEMEN PEMASARAN: KASUS DALAM PENGEMBANGKAN PASAR WISATA KULINER TRADISIONAL BETAWI Penulis : Dr. Dhian Tyas Untari, SE., MM. PENERBIT CV. PENA PERSADA i MANAJEMEN PEMASARAN: KASUS DALAM PENGEMBANGKAN PASAR WISATA KULINER TRADISIONAL BETAWI Penulis : Dr. Dhian Tyas Untari, SE., MM. ISBN : 978-979-3025-77-3 Desain Sampul Fajar Tri Septiono Penata Letak Fajar Tri Septiono Penerbit CV. Pena Persada Redaksi Jl. Gerilya No. 292 Purwokerto Selatan, Kab. Banyumas Jawa Tengah Email : [email protected] Website : www.penapersada.com Phone : 0857-2604-2979 Anggota IKAPI All right reserved Cetakan Pertama : 2019 Hak Cipta dilindungi oleh Undang-undang. Dilarang memperbanyak karya tulisan ini dalam bentuk dan cara apapun tanpa izin dari penerbit. ii KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Alloh SWT karena buku Manajemen Pemasaran; Kasus dalam pengembangan pasar wisata kuliner tradisional Betawi ini selesai disusun. Buku ini disusun untuk membantu para mahasiswa dalam mempelajari konsep-konsep manajemen pemasaran dan implementasi konsep pemasaran dalam pengembangan wisata kuliner. Penulis menyadari apabila dalam penyusunan buku ini terdapat kekurangan, tetapi penulis meyakini sepenuhnya bahwa sekecil apapun buku ini tetap memberikan manfaat. Akhir kata guna penyempurnaan buku ini kritik dan saran dari pembaca sangat penulis nantikan. Penulis iii MANAJEMEN PEMASARAN: KASUS DALAM PENGEMBANGKAN PASAR WISATA KULINER TRADISIONAL BETAWI iv DAFTAR ISI Kata Pengantar ....................................................................................................................
    [Show full text]
  • PENGARUH SUBSTITUSI TEPUNG MOCAF (Modified Cassava Flour)
    Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian Volume 5 Maret Suplemen (2019) : S55 - S68 S55 PENGARUH SUBSTITUSI TEPUNG MOCAF ( Modified Cassava Flour ) TERHADAP MUTU KUE CUBIT THE EFFECT OF MODIFIED CASSAVA FLOUR SUBSTITUTION ON THE QUALITY OF CUBIT CAKE Muhammad Gilang Perkasa Alam 1) , Suardy 2) , Ratnawaty Fadilah 3) 1 Alumni Program Studi Pendidikan Teknologi Pertanian 2 dan 3Dosen PTP FT UNM [email protected] ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui substitusi terbaik antara substitusi tepung mocaf dengan tepung terigu dan substitusi tepung mocaf dengan tepung sukun dalam pembuatan kue cubit dan mengetahui perlakuan terbaik substitusi tepung mocaf dengan tepung terigu atau substitusi tepung mocaf dengan tepung sukun dalam pembuatan kue cubit pada uji proksimat dan uji organoleptic. Metode penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Hasil penelitian diolah menggunakan teknik analisis sidik ragam ANOVA dengan uji lanjut DMRT (Duncan Multiple Rate ). Hasil analisis uji proksimat yang dilakukan menunjukkan bahwa perlakuan terbaik dari subtitusi tepung mocaf dengan tepung sukun dalam pembuatan kue cubit adalah perlakuan menggunakan tepung mocaf 60% dan tepung sukun 40%. dan hasil analisis uji organoleptik yang dilakukan oleh panelis menunjukkan bahwa perlakuan terbaik dari subtitusi tepung mocaf dengan tepung sukun dalam pembuatan kue cubit adalah perlakuan menggunakan tepung mocaf 40% dan tepung sukun 60%. Kata Kunci : Tepung Mocaf, Mutu dan Kue Cubit ABSTRACT This study aims to determine the best substitution between mocaf flour substitution and wheat flour and substitution of mocaf flour and breadfruit flour in making cubit cake and find out the best substitution treatment for mocaf flour with flour or mocaf flour substitution with breadfruit flour in making cubit cakes in proximate tests and organoleptic test.
    [Show full text]
  • Xmlns:W="Urn:Schemas-Microsoft-Com
    Edit and Find may help in locating desired links. If links don’t work you can try copying and pasting into Netscape or Explorer Browser Definitions of International Food Related Items (Revised 2/14) [A] [B] [C] [D] [E] [F] [G] [H] [I] [J] [K] [L] [M] [N] [O] [P] [Q] [R] [S] [T] [U] [V] [W] [X] [Y] [Z] A Aaloo Baingan (Pakistani): Potato and aubergines (eggplant) Aaloo Ghobi (Paskistani): Spiced potato and cauliflower Aaloo Gosht Kari (Pakistani): Potato with lamb Aam (Hindu): Mango Aam Ka Achar (Indian): Pickled mango Aarici Halwa (Indian): A sweet made of rice and jaggery Abaisee: (French): A sheet of thinly rolled, puff pastry mostly used in desserts. Abalone: A mollusk found along California, Mexico, and Japan coast. The edible part is the foot muscle. The meat is tough and must be tenderized before cooking. Abats: Organ meat Abbacchio: Young lamb used much like veal Abena (Spanish): Oats Abenkwan (Ghanaian): A soup made from palm nuts and eaten with fufu. It is usually cooked with fresh or smoked meat or fish. Aboukir: (Swiss): Dessert made with sponge cake and chestnut flavored alcohol based crème. Abuage: Tofu fried packets cooked in sweet cooking sake, soy sauce, and water. Acapurrias (Spanish, Puerto Rico): Banana croquettes stuffed with beef or pork. Page 1 of 68 Acar (Malaysian): Pickle with a sour sweet taste served with a rice dish. Aceite (Spanish): Oil Aceituna: (Spanish): Olive Acetomel: A mixture of honey and vinegar, used to preserve fruit. Accrats (Hatian, Creol): Breaded fried cod, also called marinades. Achar (East Indian): Pickled and salted relish that can be sweet or hot.
    [Show full text]
  • Sifat Fisik, Sifat Organoleptik, Kadar Serat Pangan Kue
    Versi Online: Pro Food (Jurnal Ilmu dan Teknologi Pangan) http://www.profood.unram.ac.id/index.php/profood Vol 7 No. 1 Mei 2021 e- ISSN: 2443-3446 ISSN: 2443-1095 SIFAT FISIK, SIFAT ORGANOLEPTIK, KADAR SERAT PANGAN KUE CUBIT DENGAN PENCAMPURAN OKRA DAN GARUT [Physical Properties, Organoleptic Properties and Dietary Fiber Contents of Pinch Cake with the Mixing of Okra and Garut] Noviati Dwi Pratiwi1, Agus Wijanarka2, Fery Lusviana Widiany1* 1 Program Studi Gizi Program Sarjana, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Respati Yogyakarta, Yogyakarta, Indonesia 2 Jurusan Gizi, Politeknik Kesehatan Yogyakarta, Yogyakarta, Indonesia *email : [email protected] Diterima 13 Maret 2021 / Disetujui 20 April 2021 ABSTRACT This study aims to determine the effect of mixing okra flour and arrowroot flour in making pinch cake on physical properties, organoleptic properties and dietary fiber content. This was a pure experimental study with a simple randomized design. The independent variable was variation in mixing okra flour and arrowroot flour, while the dependent variables were physical properties, organoleptic properties and dietary fiber content. There were four variations of pinch cake studied, with the ratio of wheat flour: okra flour: arrowroot flour by 100%: 0%: 0%, 70%: 15%: 15%, 50%: 25%: 25%, and 30%: 35%:35%. Data were analyzed univariate and bivariate. The results showed that the physical properties of the cubit cake had a slightly soft texture and a brownish yellow color. Pinch cake with the most preferred treatment is B variation, with the proportion of wheat flour: okra flour: arrowroot flour mixing is 70%:15%:15%. The highest dietary fiber content is found in kue cubit B, which is 17.8%.
    [Show full text]