Laporan Penelitian (Integrated Research) Pengaruh Kunjungan Wisatawan Terhadap Peningkatan Jumlah Pengusaha Kuliner Dan Inovasi Produk Kuliner Di Kota Palembang
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
Laporan Penelitian (Integrated Research) Pengaruh Kunjungan Wisatawan Terhadap Peningkatan Jumlah Pengusaha Kuliner dan Inovasi Produk Kuliner di Kota Palembang Tim Peneliti : Dr. Beta Budisetyorini, M.Sc. Drs. Herlan Suherlan, MM. Alexander Reyaan, S.Sos., MM. BAB I | PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan wisata kuliner di Indonesia yang cukup pesat telah menciptakan tren kuliner baru. Salah satunya yaitu tren wisata kuliner yang terjadi di Kota Bandung. Kota Bandung terkenal dengan makanan khasnya yang beraneka ragam, serta jarang ditemukan di kota - kota lainnya. Seperti surabi, keripik pedas, batagor, kue cubit, bandros dan brownies. Saat ini terjadi inovasi produk kuliner terhadap makanan khas tersebut, misalnya surabi yang dahulu hanya memiliki rasa kelapa, kini berinovasi menjadi berbagai macam rasa asin dan manis. Kemudian kue cubit yang dahulu hanya memiliki rasa manis, saat ini berinovasi menjadi rasa green tea yang juga dapat ditambahkan topping sesuai selera. Dengan adanya inovasi produk kuliner tersebut maka akan menambah minat wisatawan untuk berkunjung, terutama wisatawan yang ingin menikmati kuliner di Kota Bandung. Dengan bertambahnya wisatawan yang datang ke Kota Bandung akan meningkatkan hasil pendapatan pemerintah dan pemilik usaha bisnis yang akan berpengaruh langsung pada perekonomian secara keseluruhan. Jumlah wisatawan yang telah datang ke Kota Bandung adalah sebagai berikut : 1 Tabel 1.1 Jumlah Wisatawan Mancanegara dan Domestik di Kota Bandung Tahun 2008-2012 Wisatawan Tahun Mancanegara Domestik Jumlah 2008 74.730 1.346.729 1.421.459 2009 168.712 2.928.157 3.096.869 2010 180.603 3.024.666 3.205.269 2011 194.062 3.882.010 4.070.072 2012 158.848 3.354.857 3.513.705 Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Bandung Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa jumlah kunjungan wisatawan baik domestik maupun mancanegara ke Kota Bandung terus meningkat dari tahun 2008 hingga tahun 2011. Sedangkan pada tahun 2012 jumlah kunjungan wisatawan ke Kota Bandung mengalami penurunan. Hal ini dikarenakan pada tahun 2012 tersebut, Kota Bandung sedang mengalami masalah keamanan akibat maraknya geng motor yang melakukan tindak kejahatan (Sumber : Pikiran Rakyat 2012). 2 Yenny dan Ajeng (2013) dari Universitas Widyatama Bandung melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Tingkat Kunjungan Wisatawan terhadap Peningkatan Jumlah Pengusaha Kuliner dan Inovasi Produk Kuliner di Kota Bandung”. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa tingkat kunjungan wisatawan berpengaruh signifikan terhadap peningkatan jumlah pengusaha kuliner dan inovasi produk. Semakin banyak wisatawan yang berkunjung maka semakin bertambah juga usaha kecil dan menengah kuliner di Kota Bandung serta inovasi produk kulinernya. Selain Kota Bandung, Kota Palembang sebagai salah satu destinasi pariwisata Indonesia yang terkenal dengan jembatan Ampera juga memiliki potensi wisata kuliner. Jumlah usaha kuliner yang tercatat di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Palembang tahun 2014 sebanyak 464 usaha kuliner, terdiri dari usaha kuliner franchise maupun non-franchise. Menurut buku Kuliner Sumatera Selatan yang dibuat oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata pada tahun 2014, Kota Palembang memiliki 130 jenis kuliner. Beberapa diantaranya adalah mie celor, laksan, celimpungan, burgo dan lakso, pindang ikan patin, martabak HAR, kempelang, kue maksubah, kue delapan jam, kue srikaya dan engkak ketan. Dari 130 jenis kuliner yang ada di Palembang, pempek merupakan makanan yang paling dikenal masyarakat. Terdapat berbagai macam jenis pempek, diantaranya adalah pempek kapal selam, pempek bulat atau adaan, pempek lenjer besar dan kecil, pempek pastel, pempek panggang, pempek keriting atau kerupuk, pempek telur kecil, pempek lenggang, pempek kulit ikan, pempek tunu, pempek kelesan kerupuk, pempek tahu, pempek nasi, pistel kates, pempek pisang, pempek dos, model dan tekwan. Diantara jenis pempek tersebut, pempek kapal selam-lah yang paling dikenal karena modelnya yang besar menyerupai kapal selam dan namanya yang mudah diingat. 3 Setelah melihat berbagai potensi Kota Palembang sebagai kota wisata di atas, bab ini akan menampilkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara dan wisatawan domestik ke Kota Palembang sebagai acuan dalam melihat perkembangan pariwisata secara umum: Tabel 1.2 Kunjungan Wisatawan Ke Kota Palembang Tahun 2009-2014 Tahun Wisatawan Wisatawan Total Domestik Mancanegara 2009 2.544.585 6.952 2.551.537 2010 2.600.000 3.200 2.603.200 2011 4.000.000 6.500 4.006.500 2012 2.044.173 2.749 2.046.922 2013 1.660.871 6.246 1.667.117 2014 1.819.346 8.861 1.828.207 Sumber: - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumatera Selatan - Persatuan Hotel Republik Indonesia - Badan Pusat Statistik Kota Palembang Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa jumlah kunjungan wisatawan baik domestik maupun mancanegara selama 2 tahun terakhir mengalami peningkatan. Tim peneliti mengambil jumlah kunjungan wisatawan ke Kota Palembang 4 hanya dari tahun 2013 hingga tahun 2014 karena perhitungan jumlah kunjungan wisatawan dihitung berdasarkan tingkat hunian kamar di Kota Palembang sedangkan di tahun-tahun sebelumnya digunakan dasar perhitungan yang berbeda yaitu jumlah kunjungan wisatawan berdasarkan pintu masuk. (Sumber: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Palembang 2014). Selain itu berdasarkan wawancara yang dilakukan oleh tim peneliti dengan pihak Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Palembang, didapatkan informasi bahwa Pemerintah Kota Palembang sedang berupaya untuk menjadikan wisata kuliner sebagai kegiatan wisata unggulan di Kota Palembang guna mendukung kegiatan wisata MICE yang merupakan kegiatan wisata utama di Kota Palembang saat ini. Beberapa upaya yang telah dilakukan oleh Pemerintah Kota Palembang diantaranya adalah menyelenggarakan festival kuliner dan membuat buku katalog kuliner Kota Palembang. Untuk mendukung hasil penelitian yang telah dilakukan tersebut, maka digunakanlah konsep hubungan permintaan dan penawaran dalam titik equilibrium. Menurut Gregory Mankiw (2012:77) titik equilibrium adalah suatu situasi harga pasar yang mencapai sebuah level ketika jumlah permintaan sama dengan jumlah penawaran. Jumlah kunjungan wisatawan dinyatakan dengan jumlah permintaan, dan jumlah pengusaha kuliner dinyatakan dengan jumlah penawaran. 5 Gambar 1.1 Equilibrium Sumber : Sadono Sukirno (2010) Kurva diatas menggambarkan pergeseran titik equilibrium dari titik E ke E’ setelah adanya peningkatan jumlah permintaan dari garis D ke D’ yang kemudian diikuti oleh peningkatan jumlah penawaran dari garis S ke S’. Jadi ketika jumlah permintaan meningkat maka jumlah penawaran pun akan meningkat. Berdasarkan fenomena empirik yang telah dilakukan oleh Yenny dan Ajeng (2013) dari Universitas Widyatama Bandung yang menghasilkan kesimpulan bahwa tingkat kunjungan wisatawan, jumlah pengusaha kuliner dan inovasi produk memberikan pengaruh signifikan terhadap pengembangan wisata kuliner di suatu kota. Ditunjang pula dengan banyaknya jenis serta ragam kuliner yang dimiliki oleh Kota Palembang, ditambah adanya dukungan dari pemerintah setempat untuk menjadikan wisata kuliner sebagai kegiatan wisata unggulan, dan 6 didasarkan pada konsep hubungan permintaan dan penawaran maka tim peneliti akan melakukan kajian dengan topik “Pengaruh Kunjungan Wisatawan terhadap Jumlah Pengusaha Kuliner dan Inovasi Produk Kuliner di Kota Palembang”. 1.2 Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk: 1. Mengetahui seberapa besar pengaruh jumlah kunjungan wisatawan terhadap jumlah pengusaha kuliner di Kota Palembang. 2. Mengetahui inovasi produk kuliner di Kota Palembang. 3. Mengetahui perkembangan wisata kuliner di Kota Palembang. 1.3 Rumusan Masalah Peningkatan jumlah kunjungan wisatawan merupakan salah satu indikator yang mengindikasikan bahwa suatu destinasi wisata berkembang dengan memberikan dampak secara positif terhadap perekonomian daerah dengan meningkatnya usaha – usaha pariwisata salah satunya adalah usaha wisata kuliner. Kota Palembang sebagai destinasi wisata yang menjadikan wisata kuliner sebagai daya tarik wisata unggulan berusaha mendorong pengusaha kuliner untuk meningkatkan kreatifitas inovasi produk kulinernya serta memberikan peluang pengembangan usaha wisata kuliner. Selain itu, menurut konsep hubungan permintaan dan penawaran dikatakan jika permintaan meningkatkan penawaran, dalam pengertian bahwa peningkatan jumlah kunjungan wisatawan akan meningkatkan jumlah pengusaha kuliner yang akan berimplikasi terhadap perkembangan destinasi wisata serta perkembangan 7 inovasi produk kuliner. Berdasarkan hal tersebut maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah tingkat kunjungan wisatawan mempengaruhi peningkatan jumlah pengusaha kuliner di Kota Palembang serta bagaimana perkembangan inovasi produk kuliner dan wisata kuliner di Kota Palembang. 1.4 Ruang Lingkup Substansi dan Wilayah Penelitian 1. Identifikasi 1) Jumlah kunjungan wisatawan di Kota Palembang 2) Jumlah pengusaha kuliner di Kota Palembang 2. Analisis pengaruh jumlah kunjungan wisatawan terhadap jumlah pengusaha kuliner di Kota Palembang 3. Identifikasi 1) Inovasi produk kuliner di Kota Palembang 2) Perkembangan wisata kuliner di Kota Palembang 1.5 Pertanyaan Penelitian 1. Bagaimana pengaruh jumlah kunjungan wisatawan terhadap jumlah pengusaha kuliner di Kota Palembang? 2. Bagaimana inovasi produk kuliner di Kota Palembang? 3. Bagaimana perkembangan wisata kuliner di Kota Palembang? 8 1.6 Jadwal Penelitian dan Tim Peneliti Tabel 1.3 Jadwal Penelitian NO. Kegiatan Waktu Penyusunan Laporan Proposal dan 1 10 Februari –