Lampiran 1 : Matriks

Berita 1 : Kemelut Putri Mahkota

SINTAKSIS Headline Lead Latar Informasi Kutipan Sumber Penutup Kemelut Putri Demi tahta Keraton Paragraf 1 – 4 : Paragraf 5 : Sehubungan dengan konflik Mahkota untuk Mangkubumi, Pemberian gelar “Tadinya Pembayun tidak pemberian gelar Sri Sultan bahkan Mangkubumi kepada masalah, tapi setelah ada Mangkubumi pada dirinya, Kemelut (KBBI) = menjual harta keraton Pembayun menyebabkan sabda raja, kami ada batas.” Pembayun memilih untuk keadaan yang genting walau hal tersebut beberapa aktivitasnya tidak berbicara apa – apa atau berbahaya. ditentang oleh menjadi terganggu dan Yudhaningrat, adik tiri Sri dengan alasan bahwa ini sebagian anggota membuat ia hubungannya Sultan. belum waktunya bagi dia keluarga keraton. dengan orang – orang untuk berbicara. sekitar semakin terbatasi. Paragraf 5 & 6 : Paragraf 11 : Sri Sultan mengeluarkan “Saya gemeteran sampai dua dawuh (sabda), tidak lihat Ngarso Dalem pemberian gelar sudah jalan turun. Dua hari Mangkubumi kepada saya tidak bisa tidur,” Pembayun serta akunya (Pembayun).

113 penggantian namanya. Kedua dawuh tersebut menyebabkan polemik. Paragraf 7 : Paragraf 12: Gelar Mangkubumi yang Ia (Pembayun) merasa nama disandang Pembayun Mangkubumi sangat berat menyebabkan konflik karena bermakna pemangku tahta keraton. adat kekuasaan. Paragraf 8 – 11 : Paragraf 13: Pemberian gelar tersebut Ia (Siti Sutiyah) mengaku membuat Pembayun semua penari pun tidak merasa terbeban dan selalu hadir, yang penting tertekan. mereka menekuni tarian dengan latihan sendiri. Paragraf 12 & 13 : Paragraf 14 : Gelar Mangkubumi “H-1 dan H-2 itu datang. bukanlah alasan mengapa Kalau beberapa hari Pembayun menghadiri itu memang sempat tidak latihan. rawuh (datang). Tapi,

114

menjelang pentas, tetap datang kok,” jelasnya. Paragraf 14 – 16 : Paragraf 17 : Prosesi Pemberian gelar “Itu memang kursi putri Mangkubumi pada mahkota itu. Sri Sultan ke-x Pembayun sama seperti ini sebelum dilantik duduk pemberian gelar untuk di situ juga, yag menyemati penerus tahta kesultanan bitang waktu itu Kanjeng . Panembahan Purboyo, kakak Sri Sultan Hamengku Buwono IX” Gusti Bendoro Raden Ayu (GBRAy) Murdokusumo, kakak tiri Sri Sultan. Paragraf 17 – 19 : Paragraf 18: Sri Sultan telah Seluruh saudara Sri Sultan melakukan kesalahan, menganggap dua perintah memberikan gelar raja sudah salah kaprah Mangkubumi pada

115 seorang perempuan dan karena melanggar paugeran, mendegradasikan aturan adat tidak tertulis. gelarnya dengan mengganti namanya sendiri. Paragraf 20 – 21 : Sri Paragraf 19 : Sultan menjual tiga aset Lepasnya gelar pemimpin agar para pangeran tidak agama inilah yang menjadi mempermasalahkan unek – unek Yudhaningrat. sabda sultan. Ia menganggap Sri Sultan telah keluar dari paugeran raja – raja Yogyakarta selama ini Paragraf 22 – 24 : Paragraf 20 : Penjualan aset keraton “Sri Sultan tidak mau pakai memang ada, tapi tidak kekhalifahan, kemudian berhubungan dengan bergelar sendiri kemudian polemik tahta. Hubungan menentukan pilihannya pada Gusti Kanjeng Ratu

116 sultan dan kerabatnya Pembayun menjadi putra baik – baik saja. mahkota. Kita ini patriarkat,” tegasnya (Yudhaningrat) Paragraf 25 – 27 : Paragraf 21 : Pergantian nama Yudhaningrat menyebutkan Mangkubumi bukanlah tiga aset Keraton secara pasti menetapkan Yogyakarta telah dijual. Pembayun sebagai calon Aset tersebut antara lain penerus pertokoan Duta Merlin dan Bank Dagang Nasional di serta sebuah perusahaan di Bali. Paragraf 28 – 32 : Paragraf 22: sejumlah kerabat keraton Sumber majalah detik yang tergabung dalam menyebutkan penjualan ini dewan saudara tetap untuk menenangkat hati para menentang pemberian pangeran. Namun mereka gelar terhadap Pembayun tetap tidak terima sehingga

117

menolak sabda dan dawuh raja. Paragraf 33 – 34 : Paragraf 23 : Keberadaan dewan Kerabat keraton, saudara sudah ada sejak Pujoningrat, mengakui pengangkatan Sri Sultan penjulan dua aset ini. IX, Namun sepengetahuannya, namun Sri Sultan sendiri hanya dua aset yang dijual menyangkal keberadaan sekitar dua tahun lalu, yakni dewan saudara tersebut. pertokoan duta merlin dan kompleks bank dagang nasioal Indonesia di Jakarta. “Kalau yang di Bali, saya tidak tahu,” akunya. Paragraf 35 : Pembayun Paragraf 24 : belum mau berbicara apa Pujoningrat menganggap – apa tentang polemik polemik keraton tidak tersebut. sebesar yang digembar – gemborkan.

118

Paragraf 25: “Ini tinggal disetujui oleh Sri Sultan. Selama ini, mereka selalu ikut rapat baik - baik” jelasnya. (Yudhaningrat). Paragraf 26 : Parentah Pengageng Keraton Yogyakarta Kanjeng Raden Tumenggung (KRT) Yudahadiningrat menganggap persoalan ini hanya salah paham saja. Menurutnya, perubahan nama Mangkubumi hanya perubahan nama, bukan soal jabatan putra mahkota. Paragraf 28 :

119

“Dawuh raja hanya kanetapale (menetapkan) pergantian nama Pembayun menjadi Mangkubumi, bukan menentukan putra mahkota. Mangkubumi itu nama biasa, bukan jabatan putra mahkota.” (Yudahadiningrat)

Paragraf 31 : Hadi Suryo mengaku mendapat mandat untuk menjalin komunikasi antara Sri Sultan dan seluruh keluarga.

120

Paragraf 33 : “Dari dulu, sebelumnya sudah ada Dewan Saudara. Yang mengangkat beliau (Sir Sultan Hamengku Bawono X) kan Dewan Keluarga, bukan Sri Sultan Hamengkubuwono IX, lo, ya. Karena, Ngarso Dalem IX waktu itu sudah wafat, ” jelasnya (Hadi Suryo). Paragraf 34 : Menurutnya (Sri Sultan), Dewan Saudara tidak ada dalam struktur keraton. Paragraf 35 : Mangkubumi sendiri memilih tidak berkomentar atas polemik putra mahkota.

121

“Ora entuk nggege mongso (tidak boleh mendahului masanya),” jelasnya.

SKRIP Paragraf Who What Where Why When How 1 Gusti Kanjeng Sudah berhari – Ndalem Persiapan perayaan Senin, 18 - Ratu Pembayun hari tidak latihan Yudhonegaran, ulang tahun ke-27 Mei 2015 menari kediaman pamannya Sri Sultan bertahta 2 Pembayun, Akan Acara perayaan ulang - - - membawakan tahun ke-27 Sri Sultan tarian wayang bertahta wong Yudhaningrat Adik tiri Sri Sultan - - - - Pejabat setingkat menteri urusan budaya di Keraton Yogyakarta

122

3 Yudhaningrat Mempersiapkan - - - Diadakan dua kali tari dan musik setiap pekan di untuk pentas kediamannya. 4 Pembayun Jarang latihan - Sri Sultan Kamis, 5 Mei Rutinitas latihan mengeluarkan 2015 mengendur dawuh tentang pemberian gelar Mangkubumi pada Pembayun. 5 Yudhaningrat Ada batasan antara Sri Sultan Pembayun dan mengeluarkan mereka dawuh tentang pemberian gelar Mangkubumi pada Pembayun 6 – 8 Sri Sultan Dua sabda raja - Adanya polemik Sri sultan mengganti Hamengkubuwo dari sabda raja nama beliau dan no X memberikan gelar

123

Mangkubumi pada Pembayun. 9 Pembayun Pemberian gelar Siti Hinggil Tidak menduga Pukul 07.30 Pemberian nama Mangkubumi bahwa namanya dilakukan dalam akan berganti waktu setengah jam 10 – 11 Pembayun Dua hari tidak bisa - Merasa gemetar - Disuruh berdiri tidur dan resah menghadap raja, lalu setelah pengucapan nama tuntas ia disuruh mundur dan duduk di kursi. Tidak terbersit pikiran tentang tahta. 12 Pembayun - - Nama - Merasa berat dengan mangkubumi menyandang nama bermakna tersebut pemangku adat kekuasaan.

124

13- 14 Siti Sutiyah Alasan - - - - ketidakhadiran Pembayun dalam latihan 15 – 17 Para pangeran Mempermasalahka - Prosesi pemberian - Pembayun duduk di keturunan Sri n pemberian gelar gelar dilakukan kursi putra mahkota Sultan tersebut seperti penobatan setelah pemberian Hamengku putra mahkota gelar Buwono IX 18 Seluruh saudara Mempermasalahka - Sultan dianggap - Nama beliau diganti Sri Sultan n dua sabda Sultan telah salah kaprah dengan dan melanggar menggunakan paugeran Bahasa Jawa biasa, serta melepaskan gelar pemimpin agama. 19 - 20 Yudhaningrat Mengeluarkan - Sultan telah keluar Sri sultan unek – unek dari paugeran raja melepaskan gelar tentang sri sultan – raja Yogyakarta pemimpin agama

125

dan mengarahkan pewarisan tahta pada perempuan 21 Saudara Sri Gelagat tidak - Tiga aset milik - Pertokoan Duta Sultan mengenakan soal keraton telah dijual Merlin, Bank penerus takhta Dagang Nasional Indonesia (BDNI) di Jakarta serta perusahaan di Bali. 22 Sumber Majalah - - Penjualan aset - Para pangeran tidak Detik keraton untuk terima dan tetap menenangkan hati menolak sabda raja. para pangeran. 23 Pujoningrat Penjualan aset - Mengakui adanya Dua tahun Hanya dua aset yang keraton penjualan tersebut lalu dijual. 24 – 25 Pujoningrat Polemik keraton - Sultan dan saudara - - bukan masalah serta anak – anak besar masih berhubungan baik

126

26 – 28 KRT Polemik keraton - Perubahan nama - Anak Sri Sultan Yudahadiningrat hanya salah paham bukan berarti Hamengkubuwono I menjadi penerus ada yang bernama tahta Mangkubumi tapi tidak menjadi putra mahkota. 29 - 30 - Sikap saudara Sri - - - Anak – anak dari istri Sultan masih keras pertama Sri Sultan menolak sabda dan Hamengkubuwono Dawuh raja IX menemui Sri Sultan Sri sultan Masih keukeuh - - - - dengan 31 – 33 pendapatnya Hadi Suryo - - Mendapat mandat - Mengumpulkan untuk menjalin keluarga lewat komunikasi dewan saudara. dengan sultan dan seluruh saudara

127

34 - Polemik masih - Sri Sultan - Dewan tidak ada di berbuntut panjang membantah struktur keraton keberadaan dewan saudara 35 Pembayun Tidak mau - Ia beralasan untuk berkomentar tidak mendahului masanya untuk berbicara.

Tematik Bagian berita Koherensi Proposisi Parafraf 1 – 3 : deskripsi Penjelas Sudah berhari – hari Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Pembayun tidak menghadiri latihan tari di Ndalem Pembayun bolos latihan tari. Yudhonegaran, Jalan Ibu Ruswo Nomor 35, Yogyakarta. Paragraf 4 - 5 : Eksposisi Sebab – akibat Pembayun awalnya rajin datang. Namun, di tengah latihan, Sultah Hamengku Bawono X mengeluarkan sabda raja pada 30 April 2015 dan dawuh raja pada 5 Mei 2015.

128

Pembayun jarang latihan “Tadinya Pembayun tidak masalah, tapi setelah ada sabda karena sekarang ia bergelar raja, kami ada batas,” Mangkubumi - Selisih pendapat pun sempat membuat rutinitas latihannya mengendur.

Paragraf 6 – 8 : argumentasi Pembeda Sedangkan dawuh raja adalah penobatan nama Pembayun menjadi Gusti Kanjeng Ratu Mangkubumi Pembayun yang mendapat gelar Mangkubumi menjadi pemicu kemelut di keraton Yogyakarta Paragraf 9 – 12 : deskripsi - Pembayun tidak menduga ayahnya bakal memberikan pengumuman penting menyangkut namanya saat Pembayun tidak tahu apa – apa mengumumkan dawuh raja. tentang gelar Mangkubumi Sebab – akibat Ia merasa nama Mangkubumi sangat berat karena pada dirinya bermakna sebagai pemangku adat kekuasaan.

Pembeda Tidak terbersit apapun soal tahta tapi ia merasa resah.

129

Paragraf 13 – 14 : eksposisi Penjelas Ia mengaku semua penari pun tidak selalu hadir, yang penting mereka menekuni tarian dengan latihan sendiri. Absen latihan tari adalah hal Pembeda “Kalau beberapa hari itu memang sempat tidak rawuh yang wajar (datang). Tapi, menjelang pentas, tetap datang kok”

Paragraf 15 : deksripsi Polemik karena pergantian nama ini terus bergulir.

Gelar Mangkubumi membawa Sebab – akibat Para pangeran keturunan Sri Sultan Hamengkubuwono konflik berkepanjangan IX menuding perubahan nama Pembayun menjadi Mangkubumi merupakan penunjukan Pembayun sebagai putra mahkota yang akan menjadi pengganti Sultan. Paragraf 16 – 17 : narasi - “Itu kursi memang kursi putra mahkota itu. Sri Sultan ke- X sebelum dilantik duduk di situ juga, yang menyemati Gelar Mangkubumi diberi bintang waktu itu Kanjeng Panembahan Purboyo, kakak dengan prosesi putra mahkota Sri Sultan Hamengku Buwono IX” Paragraf 18 – 20 : narasi Sebab – akibat Seluruh saudara Sri Sultan menganggap perintah raja sudah salah kaprah karena melanggar paugeran, peraturan adat tidak tertulis.

130

Sri Sultan melakukan Pembeda Ia menganggap Sri Sultan telah keluar dari paugeran raja pelanggaran – raja Yogyakarta selama ini. Sedangkan dawuh raja mengarahkan pewarisan tahta kepada perempuan, bukan laki – laki seperti raja – raja Mataram sebelumnya. Penjelas “Sri Sultan tidak mau pakai kekhalifahan, kemudian bergelar sendiri, kemudian menentukan pilihannya pada Gusti Kanjeng Ratu Pembayun menjadi Putra Mahkota. Kita ini patriarkat,” Paragraf 21 – 23 : eksposisi Pembeda Penjualan ini untuk menenangkan hati para pangeran. Namun mereka tidak terima sehingga menolak sabda dan Sri Sultan menjual harta dawuh raja. keraton untuk menutup mulut para pangeran yang tidak setuju Paragraf 24 - 28 : eksposisi Penjelas Toh, selama ini saudara dan anak – anak Sri Sultan tetap bertatap muka secara baik di dalam keraton. Apalagi, mereka tengah menyusun resktukturisasi lembaga Polemik keraton adalah keraton. masalah kecil

131

Sri Sultan Hamengku Buwono I juga memiliki anak bernama Mangkubumi, tetapi tidak menjadi putra mahkota Pembeda Mangkubumi sendiri duduk sebagai wakil Pengageng Parwo Budoyo. Sedangkan Pengagengnya adalah Yudhaningrat.

Paragraf 29 – 30 : eksposisi - Sikap keluarga Sri Sultan tetap keras.

Para saudara menentang Sultan Paragraf 31 – 33 : eksposisi Pembeda Dasar sabda Raja dan daulat Raja adalah wangsit. Tapi Hadi Suryo mengaku mendapat mandat untuk menjalin Upaya untuk mendamaikan komunikasi antara Sri Sultan dan seluruh keluarga. konflik Paragraf 34 – 35 : argumentasi Penjelas Namun polemik ini masik bakal berbuntut panjang. Sri Pesimisme bahwa konflik Sultan sendiri membantah keberadaan dewan saudara ini. akan berakhir

132

Bagian berita RETORIS Leksikon Idiom Grafis, Gambar atau Foto Judul Kemelut Putri Mahkota

Kemelut (KBBI) = keadaan yang genting atau berbahaya.

Kartu : Gambar perempuan di kartu. Paragraf 1 Menghadiri - -

Ada unsur penghalusan makna. Menghadiri: menyatakan kehadiran, diminta hadir. Paragraf 4 Mengendur - -

Membuat diri kendur. Mundur, menarik diri. Paragraf 5 - “kami ada batas” -

133

Paragraf 6 Polemik - -

KBBI : Perdebatan mengenai suatu masalah yang dikemukakan secara terbuka dalam media massa; Paragraf 8 Penobatan Pemicu kemelut

Tindakan menobatkan Paragraf 9 - Tidak menduga - Paragraf 10 Gemetaran Ia merasa resah

KBBI : Anggota badan menggigil karena ketakutan.

Kontradiksi antara caption dan foto. Paragraf 12 - Pemangku adat kekuasaan -

134

Paragraf 13 - Polemik takhta - Paragraf 15 Polemik Putra mahkota

KBBI : Perdebatan mengenai suatu masalah yang dikemukakan secara terbuka dalam media

massa;

Menuding Memasak : tugas perempuan.

Domestikasi perempuan. Pembayun KBBI : Menuduh, menunjuk ke seharusnya bekerja seperti ini, satu arah sebagai pihak yang bukan jadi ratu. bersalah. Paragraf 16 Dipersilakan - -

Diminta dengan halus Paragraf 18 Menganggap Salah kaprah -

Berpandangan, menyangka. Paragraf 19 - Telah keluar -

135

Mengarahkan pewarisan takhta Paragraf 21 - Mencium gelagat tidak - mengenakkan Paragraf 24 Polemik Bertatap muka - Paragraf 29 Tetap keras Paragraf 31 Wangsit Mempertahankan pendapatnya - Mendapat mandat Paragraf 34 Polemik Bakal berbuntut panjang - Paragraf 35 - Memilih tidak berkomentar Tidak boleh mendahului masanya

Penggambaran perempuan yang tunduk

136

Berita 2 : Gusti Kanjeng Ratu, Dari Gaib Sampai Politik

SINTAKSIS Headline Lead Latar Informasi Kutipan Sumber Penutup Gusti Kanjeng Ratu, GKR Mangkubumi Paragraf 1 – 5: Paragraf 3 : Mangkubumi yang tidak Dari Gaib sampai Punya peran penting Masa kecil Pembayun diisi “Ngarso Dalem sendiri tertarik dengan dunia politik Politik dalam setiap ritual dengan latihan tari yang sama Gusti Kanjeng Ratu akan menjadi sebuah sakral keraton. Tak merupakan sebuah kewajiban Hemas. Nunggu duduk di kebimbangan tersendiri bagi Gaib dan Politik, tertarik pada dunia bagi putri – putri keraton. sudut sana,” Yogyakarta karena ketika ia dua hal yang politik, berlawanan Tidak hanya di keraton, ia menjadi Sultan, ia akan kontradiktoris. dengan sang suami. juga kerap menari dalam Sutiyah, pelatih tari di sekaligus ia menjadi Seolah menyatakan pentas di luar negeri. Keraton Yogyakarta. gubernur yang adalah bahwa sang ratu ini jabatan politik. urusannya ke hal – Kontradiksi dengan Paragraf 6 : Paragraf 7 : hal yang tak logis judul. Menggiring Pembayun sempat vakum “Semeleh (berserah). Jadi hingga ke hal logis pembaca ke menari karena melanjutkan tenang begitu,” katanya.

(nyerempet semua pemahaman bahwa sekolah, lalu kembali berlatih Sutiyah hal) urusannya Pembayun tari setelah lulus kuliah.

hanya seputar Hingga saat ini ia masih

137 domestik, politik menari di acara – acara bukan makanan dia keraton. (gender bias) Paragraf 7 : Paragraf 9 : pandangan Sutiyah terhadap Menurut Mangkubumi, sosok GKR Pembayun yang Sultan berprinsip dikatakan sederhana, sopan pendidikan adalah dan ramah. tanggung jawab orang tua.

“Ya, semua. Dimulai dari berjualan batik sampai kami punya spa bersama,” ujar Mangkubumi. Paragraf 8 : Paragraf 13 : Mangkubumi menyelesaikan “kemudian untuk acara pendidikan dasar dan Labuhan, kami membuat menengah di Indonesia, lalu apem, yang kemudian melanjutkan di luar negeri. dilabuhkan ke (Pantai) Parangtritis,” ucapnya. Paragraf 9 : Paragraf 14 :

138

Sultan berpandangan bahwa “Aku wedi, mrinding. pendidikan adalah tanggung Gede banget (aku takut, jawab orang tua, setelah itu merinding. Besar banget) ” anak – anak harus dibiarkan ujar Mangkubumi seperti mandiri ditirukan Edi Paragraf 10 – 11 : Paragraf 15 : Menurut Edi, suasana Pernikahan Mangkubumi mistis juga kental terasa di dengan seorang pengusaha rumah Mangkubumi. menjadi perhatian besar publik. “Tutup gelas itu sampai mental, angin kencang siang itu. Taplak itu terbang” cerita Edi.

Paragraf 12 : Paragraf 18 :

139

“Beliau lebih Mangkubumi dan suaminya menitikberatkan untuk tinggal di kompleks keraton tetap menjaga wibawa dan dikaruniai dua orang keraton,” anak, KRT Yudahadiningrat, Ketua DPD Gerindra Yogyakarta Paragraf 13 : Paragraf 19 : Menurut Yudahadiningrat, Mangkubumi bertugas Wironegoro tidak mau sebagai pemimpin dalam membawa embel – embel kegiatan – kegiatan di sebagai menantu sultan keputran, membawahi para dalam kampanyenya. pegawai perempuan di Keraton seperi membuat “beliau sangat menjaga Sri rangkaian buah, bunga dan Sultan, yang tidak boleh kue untuk upacara. berpartai, sehingga malu – malu kucing,” ujarnya.

140

Paragraf 14 -15 : Paragraf 20: Mangkubumi akrab dengan hal – hal yang berbau gaib. Ia Mangkubumi mengaku seringkali mengalami tidak tertarik ke politik. peristiwa gaib, bahkan rumahnya juga dikatakan “Saya tidak tertarik ke terasa mistis. politik”

Paragraf 16: Wironegoro, menantu Sri Sultan bertugas dalam beberapa hal yang berhubungan dengan pelestarian seni dan budaya di Yogyakarta.

Paragraf 17 – 19 :

141

Wironegoro mengikuti jejak mertuanya untuk terlibat dalam dunia politik. Langkahnya cukup mulus, walaupun ia gagal ketika pemilu 2014.

SKRIP Paragraf Who What Where Why When How 1 Siti Sutiyah Masih mengingat Sanggar tari - Tiga puluh Saban sore, Nurmalita Gusti Raden Ajeng ndalem tahun lalu datang ke sanggar tari Nurmalita belajar pujokusuman menari 2 Nurmalita Masih duduk di Yogyakarta - - Ayahnya mengantar ia (Pembayun kecil) bangku sekolah. latihan menari

142

3 Sutiyah Bercerita tentang Sanggar - - - Sri Sultan dan istri Ndalem mengantar Pujokusuman Pembayun latihan 4 Sutiyah Kelima anak sultan - Hal yang setengah - Nurmalita pertama kali disuruh belajar wajib bagi putri belajar tari Sari Kusumo menari keraton yang diciptakan oleh suami Sutiyah. 5 Nurmalita Cukup senang - Dalam waktu enam - Sejalan dengan menari dan bulan ia sudah Nurmalita, Sutiyah memiliki bakat berani naik mengajarkantarian panggung. dengan tingkatan yang lebih sulit. Salah satunya Bukan hanya di Beksan Srikandi- keraton, Nurmalita Suradewati, tarian yang pernah berkisah tentang mementaskan peperangan. tarian itu di Jepang.

143

6 Nurmalita Sempat vakum - Ia sering unjuk - Ia lulus tari pusaka menari karena kebolehan menari. keraton yang sekaligus kuliah, lalu paling rumit, Bedhaya. kembali berlatih Senin pekan Ia sering menari di dan hingga kini ia lalu bangsal kepatihan dan masih menari terakhir menari saat jumenengan ke-27 Sri Sultan 7 Sutiyah Pembayun adalah - Pembayun selalu Ia sederhana dalam sosok yang bersikap ramah dan berbusana, maupun dalam sederhana berbicara secara bersikap serta sosok yang santai semeleh (berserah) sehingga menjadi pribadi yang santai. 8 Mangkubumi Lahir sebagai putri di Bogor, Jawa - 24 Februari Secara berurutan, adik – tertua Barat 1972 adiknya adalah GKR Condrokirono, GKR Maduretno, GKR Hayu dan GKR Bendoro.

144

Sri sultan Mengirim semua - Tujuannya untuk - Mangkubumi sempat anaknya membuka pola bersekolah di SMA bersekolah di luar pikir dan wawasan BOPKRI di Yogyakarta, negeri putri – putrinya. sebelum akhirnya pindah ke International School of Singapore. Setelah itu ia menempuh kuliah di California, Amerika Serikat kemudian pindah ke Griffith University Brisbane, Queensland, Australia. 9 Sri Sultan Prinsipnya tentang - - - - Hamengkubuwono pendidikan anak X adalah tanggung jawab orang tua, namun setelah itu anak disuruh bekerja dan

145

mencari uang sendiri. Mangkubumi Mengakui pernah - - - Dimulai dari berjualan melakoni beberapa batik sampai punya spa pekerjaan dan bersama. bisnis setelah menyelesaikan sekolah 10 - 11 Mangkubumi, Menikah - Sri Sultan 22 Mei 2002 Sebelum menikah nama Nieko Mesa menikahkan Nurmalita diubah Yudha keduanya menjadi Pembayun, dan suaminya diberi gelar Kanjeng Pangeran Haryo Wironegoro. Acara royal wedding tersebut berlangsung dalam suasana sakral, tapi mendapat perhatian yang luas dari masyarakat. Para

146

petinggi negara hadir dalam penrikahan agung tersebut, termasuk presiden Indonesia saat itu, Megawati Soekarnoputri. Seusai prosesi di dalam keraton, keduanya kemudian diarak keliling keraton. Ribuan orang menyemut menyaksiskan prosesi kirab tersebut. 12 Mangkubumi, Dikaruniai dua - - Ndalem Pasangan suami istri Raden Ajeng Artie anak dari Wironegaran kerajaan ini mendiami Ayya Fatimasari, pernikahannya sebuah rumah yang cukup Raden Mas luas. Pagar tinggi Drasthya melingkupi rumah Wironegoro. Mangkubumi, yang

147

berbentuk joglo, rumah khas Jawa. 13 Mangkubumi Memiliki tugas - Ia membawahi Bila ada upacara di sebagai pemimpin abdi dalem keraton, Mangkubumi kegiatan keputren perempuan menyiapkan beberapa hal. Contohnya pada peringatan Isra Mi’raj yang lalu, Mangkubumi membuat rangkaian buah, bunga dan burung sepasang untuk ditempatkan di Masjid Gede. “kemudian untuk acara labuhan, kami membuat apem, yang kemudian dilabuh ke (Pantai) Parangtritis),” ucapnya.

148

14 Edi Cahyono Mangkubumi Pabrik Gula - - Suatu hari, ia bersama disebut Madukismo Sultan hadir dalam mempunyai sebuah rapat yang digelar kekuatan dalam Madukismo, pabrik gula melihat hal – hal milik Keraton. gaib Menurut Direktur Utama Madukismo, Rahmad Edi Cahyono, saat rapat itu, tubuh Mangkubumi Menggigil seperti kedinginan. Usut punya usut, ternyata Mangkubumi mengaku melihat penampakan sesosok manusia bertubuh tinggi besar di belakang Sultan. “Aku wedi, mrinding. Gede banget (aku takut,

149

merinding. Besar banget),” kata Mangkubumi seperti

ditirukan Edi.

15 Edi Cahyono Suasana mistis Rumah Hal itu terjadi - Ia berkunjung ke rumah juga terasa di Mangkubumi ketika dia hendak Mangkubumi untuk minta rumah didapuk menjadi izin. Apa yang dirasakan Mangkubumi direktur di PT Edi? Angin kencang Rajawali Nasional datang. “Tutup gelas itu Indonesia (RNI), sampai mental, angin badan usaha milik kencang siang itu. Taplak negara yang itu terbang,” cerita Edi. mengurusi gula. Akhirnya Edi tidak jadi pindah ke kantor pusat RNI di Jakarta. 16 Wironegoro Diserahi tugas - - Sejak 2003 Ia menjabat Ketua terkait dengan Yayasan Yogyakarta Seni pelestarian seni dan Nusantara, yayasan dan budaya Jawa yang membangun Jogja

150

National Museum (JNM). Pada 2010, Wironegoro dilaporkan ke polisi oleh paguyuban Jogja Art Share. Laporan itu terkait dengan raibnya artefak Merapi di JNM, yang diduga pelapor telah dimusnahkan secara sengaja. 17 - 18 Wironegoro Mengikuti jejak - Sebagai mantu - Awalnya, ia didekati mertuanya dengan Sultan yang juga Partai Golkar, partai menjajal Gubernur tempat Sultan pernah peruntungan di DIY,Wironegoro bernaung. Golkar sempat jalur politik dilirik partai-partai memasang baliho dirinya politik. sebagai calon legislator DPR RI. Dewan Pimpinan Pusat Golkar

151

juga mengirim penyanyi Tetty Kadi khusus untuk membujuk Wironegoro sambil membawa blangko pendaftaran yang tinggal diteken. Namun Wironegoro menolak. Wironegoro memilih berlabuh di partai bentukan mantan Komandan Jenderal Kopassus Prabowo Subianto, Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), pada 2012. Wironegoro terbilang dekat dengan Prabowo dan Ketua Umum Gerindra

152

asal Yogya, Suhardi (almarhum). Ia menjadi Ketua Dewan Penasihat Dewan Pimpinan Daerah Gerindra DIY. Namun Wironegoro terhitung tak terlalu aktif mengikuti kegiatan – kegiatan partai. “Beliau lebih menitikberatkan untuk tetap menjaga wibawa Keraton,” kata Ketua DPD Gerindra Yogya, KRT Yudahadiningrat, kepada Majalah Detik. 19 Wironegoro Mencalonkan diri - Usaha itu gagal Pemilu 2014 Wironegoro tidak mau menjadi anggota membawa embel-embel DPR sebagai menantu Sultan Yudahadiningrat dalam kampanyenya.

153

Wironegoro juga masih malu-malu saat melakukan kampanye, tidak memakai pengerahan massa dan uang. “Beliau sangat menjaga Sri Sultan, yang tidak boleh berpartai, sehingga malu malu kucing,” ujarnya. 20 Mangkubumi Merki ikut - Hal ini menjadi - Mangkubumi bila ia kelak berbagai organisasi dilema benar-benar menjadi raja sosial di Yogya menggantikan kemasyarakatan ia ayahnya. Sebab, Raja tidak berminat ke Yogya otomatis menjabat politik Gubernur DIY, yang merupakan jabatan politis.

154

Tematik Bagian berita Koherensi Proposisi Paragraf 1 – 3 : narasi Pembeda Sang ayah, yang masih bergelar Gusti Pangeran Mangkubumi dan belum bertakhta, mengantar sendiri Masa kecil Pembayun Nurmalita ke sanggar. Paragraf 4 – 6 : narasi - Putri keraton itu cukup senang menari dan memiliki bakat. Dalam waktu enam bulan, ia sudah berani naik Pembayun jago menari panggung. Penjelas Setelah kuliah, ia lulus tarian pusaka keraton yang sekaligus paling rumit, bedhaya. Paragraf 7 : deskripsi - Di mata Sutiyah, putri keraton yang disebut – sebut bakal menduduki takhta ayahnya itu adalah sosok yang Kepribadian Pembayun yang sederhana, baik dalam berbusana maupun dalam sangat feminin pergaulan. Paragraf 8 - 9 : narasi Sebab – akibat Mangkubumi sempat bersekolah di SMA BOPKRI di Yogya, sebelum akhirnya pindah ke International Pendidikan Mangkubumi School of Singapore, Singapura.

155

Paragraf 10 – 12 : narasi Pembeda Acara royal wedding pada saat itu berlangsung dalam suasana sakral, tapi mendapat perhatian yang luas dari Pernikahan dan kehidupan masyarakat. berkeluarga Mangkubumi Paragraf 13 : eksposisi - Di lingkungan kerton, Mangkubumi diberi tugas sebagai pemimpin kegiatan keputren. Ia membawahi Tugas dan tanggung jawab para abdi dalem (pegawai keraton) perempuan. Mangkubumi Paragraf 14 – 15 : narasi Sebab – akibat “Tutup gelas itu sampai mental, angin kencang siang itu. Taplak itu terbang,” cerita Edi. Akhirnya Edi tidak Mangkubumi dan hal – hal jadi pindah ke kantor pusat RNI di Jakarta. mistis Paragraf 16 : narasi - Adapun Wironegoro sejak 2003 diserahi tugas terkait dengan pelestarian seni dan budaya Jawa. Pekerjaan Wironegoro Paragraf 17 – 19 : narasi - Wironegoro mengikuti jejak mertuanya dengan menjajal peruntungan di jalur politik. Karir politik Wironegoro

156

Paragraf 20 : eksposisi Pembeda Meski ikut dalam berbagai organisasi sosial kemasyarakatan, Mangkubumi mengaku tidak Mangkubumi tidak tertarik pada berminat ke politik. politik

Bagian berita RETORIS Leksikon Idiom Grafis, Gambar atau Foto Judul - Dari gaib sampai politik

Paragraf 2 - Putri pertama -

157

Paragraf 5 - Berani naik panggung

Caption foto : Sri Sultan HB X bersama GKR Hemas dan 5 anak perempuannya. Paragraf 6 Bergelar Unjuk kebolehan - Paragraf 7 Menduduki - berbusana Paragraf 8 - Membuka pola pikir dan - wawasan Paragraf 9 Melakoni bekerja dan mencari uang - Paragraf 11 - Royal wedding - - Pernikahan agung - Paragraf 12 - Pasangan suami – istri kerajaan - Rumah Mangkubumi -

158

Paragraf 13 Membawahi Diberi tugas - Paragraf 14 - Melihat hal – hal gaib - Paragraf 15 - Suasana mistis - Paragraf 16 Raibnya - - Paragraf 17 Menjajal Mengikuti jejak - Membujuk - - Paragraf 18 Berlabuh -

Paragraf 19 Gagal Malu – malu kucing - Embel – embel - - Menjaga - - Paragraf 20 Dilema Tidak berminat ke politik - Raja Jabatan politis -

159

Berita 3 : Mangkubumi, Komandan Bisnis Keraton

SINTAKSIS Headline Lead Latar Informasi Kutipan Sumber Penutup Mangkubumi, GKR Mangkubumi Paragraf 1 & 2 : Direktur “Biasanya telepon dijawab, Masuknya Mangkubumi Komandan Bisnis diserahi bisnis hasil Utama PT Madu Baru, Rahmad SMS dibalas, ini enggak. ke organisasi sosial tidak Keraton bumi Keraton Edi Cahyono merasa resah Waduh.” lepas dari arahan Sultan Yogyakarta, yang karena Mangkubumi tidak Rahmad Edi Cahyono Hamengku Bawono X. Seolah hendak sukses berkat merespon panggilan telepon menegaskan bahwa berhektare-hektare dan sms-nya Mangkubumi adalah sultan ground dan Paragraf 3 : sopir Edi - pemegang kendali sokongan pengusaha memberitahu bahwa bisnis keraton. kakap. Mangkubumi Mangkubumi marah pada Edi memanfaatkan karena rencana kepindahannya jatahnya di perusahaan ke Jakarta itu buat mengongkosi Paragraf 4 : “Pokoknya, pada intinya, kegiatan sosialnya. Edi bertemu dengan Pak Edi jangan pindah dulu, Mangkubumi, dan disuruh agar di sini dulu” tidak pindah ke Jakarta

160

Ucapan Mangkubumi yang ditirukan Edi Cahyono Paragraf 5 - 6: - Edi mengatakan ia tidak bisa berbuat apa – apa, namun ia patuh pada Mangkubumi. Dua kali ia absen dari panggilan ke ibukota Paragraf 7 : “ Kalau menggantikan Dirut Mangkubumi akan melepas Edi PT RNI, baru tak (saya) ke Jakarta hanya jika Edi lepas. Kalau rak ngganti menjadi Direktur Utama PT (tidak menggantikan) Dirut RNI RNI, ora usah (tidak usah).” Mangkubumi Paragraf 8 : - Direksi PT RNI tidak bisa berbuat apa – apa atas pernyataan Mangkubumi,

161 sebab ia mewakili pemegang saham mayoritas. Paragraf 9 – 10 : “Kalau (Mangkubumi) di Mangkubumi sangat ketat lapangan, kadang orang mengawasi perusahaan – enggak sadar kalua dia itu perusahaan milik Keraton the princess.” meski jarang mengunjungi “Gusti Pembayun orangnya secara langsung. sederhana dan baik sekali.” Edi Cahyono Paragraf 11 : - Mangkubumi sudah akrab dengan pabrik gula semenjak kecil, karena pernah tinggal di kompleks tersebut.. Paragraf 12 : - PT Madu baru adalah salah satu aset keraton dari berbagai aset yang tersebar di Yogyakarta, Jakarta hingga Bali.

162

Paragraf 13 – 14 : Adik Sultan, Gusti Bendoro Pengelolaan aset dan bisnis Pangeran Haryo (GBPH) keraton merupakan hak mutlak Yudhaningrat, mengatakan Sri Sultan Hamengku Bawono pengelolaan aset dan bisnis X, namun sebagian besar Keraton menjadi hak keluarga keraton tidak tahu prerogatif Sri Sultan banyak soal pengelolaan. Hamengku Bawono X. Mereka yang menjadi komisaris ataupun anggota direksi, kata dia, statusnya hanya mewakili Keraton. Namun Yudhaningrat menyatakan sebagian besar keluarga Keraton tidak tahu banyak soal pengelolaan itu. “Pendapatannya apa ke Keraton, kami tidak pernah tahu itu,” ujarnya.

163

Paragraf 15 – 16 : Menurut Yudhaningrat, GPH Hadiwinoto, adik Sultan yang paling paham soal aset adalah salah satu yang paham keraton adalah GPH tentang aset keraton sementara Hadiwinoto. Mangkubumi adalah yang Selain Hadiwinoto, kata dia, paling paham tentang bisnis yang tahu banyak soal bisnis keraton. keraton adalah Mangkubumi. Paragraf 17 : - Mangkubumi memegang jabatan tinggi di beberapa perusahaan milik keraton. Paragraf 18 - 20: - Bisnis keraton yang dipegang Mangkubumi memiliki gaya tersendiri, yakni berkongsi dengan perusahaan – perusahaan besar. Lahan yang terpakai diambil alih dengan

164 cara memberikan ganti rugi kepada warga.

Paragraf 21 : - Pada tahun 2003 Mangkubumi dan kedua adiknya meluncurkan pabrik rokok dengan bahan baku dari lahan tembakau milik Sultan di Bantul. Pabrik rokok tersebut dengan menggandeng PT HM Sampoerna Tbk. Paragraf 23 - 24: - PT Yarsilk Gora Mahotama juga didirikan dengan memanfaatkan ulat sutra di sultan ground. Ulat sutra

165 tersbut dikenalkan oleh Hiromu Akau kepada kalangan keraton. Paragraf 25 - 26 : “Ternyata sutra di Benang sutra dari Yogyakarta Indonesia, terutama DIY, memiliki nilai tinggi dan tidak kalah dengan sutra diekspor ke Jepang dari negara lain,” kata Mangkubumi Paragraf 27 : - Mangkubumi diangkat menjadi pengurus beberapa organisasi di bidang sutra. Paragraf 28 : “Saya lebih senang ke Kesibukan di kegiatan sosial (dunia) sosial daripada akhirnya membuat bisnis,” ujarnya. Mangkubumi melepaskan jabatan di perpusahaan. Paragraf 29 – 30 : “ya, dari situ saya bisa Mangkubumi memberikan menghidupi jalannya jabatannya pada adik –

166 adiknya, namun masih sering organisasi dan kegiatan memberikan pendapat – saya yang banyak itu.” pendapatnya pada perusahaan Mangkubumi keraton. Paragraf 31 : - Ia masuk organisasi pada 2002, dan dari situ banyak belajar tentang politik. Paragraf 32 : - Mangkubumi tidak tertarik politik dan lebih cenderung kepada kerajinan dan usaha rumahan. Paragraf 33 : “jadi, saya siap keliling Mangkubumi menjabat ketua untuk membantu ibu – ibu di dalam beberapa organisasi, luar DIY” baik tingkat daerah maupun nasional

167

- “Tentunya (ada) support dari ngarso dalem,” ujarnya. “beliau mengarahkan dan membimbing saya,” Mangkubumi.

SKRIP Paragraf Who What Where Why When How 1 Rahmad Edi Merasa resah - Putri sulung Sri Sultan - Sudah sepuluh hari Cahyono bukan kepalang lewat. mengacuhkan panggilan telepon dan pesan yang ia kirimkan 2 Rahmad Edi Merasa ketar – Pabrik Gula Gusti Kanjeng Ratu - Kutipan pembicaraan Cahyono ketir Madukismo Pembayun adalah kalimat pembicaraan komisaris utama di Edi dengan majalah perusahaan tersebut. Detik yang

168

menggambarkan Edi sangat resah. 3 Giono Membisikkan pada - - - Giono tahu hal Edi bahwa tersebut dari istrinya Mangkubumi yang merupakan abdi marah atas rencana dalem keraton. kepindahannya ke Jakarta 4 Rahmad Edi Meminta jadwal Kediaman GKR - - Menunggu lama, Cahyono bertemu dengan Mangkubumi akhirnya Edi bisa Mangkubumi menemui melalui Mangkubumi, yang Mangkubumi sekretarisnya langsung menyuruhnya batal ke Jakarta. 5 Rahmad Edi Mengaku tidak - Permintaan pindah itu - - Cahyono bisa berbuat datang dari jajaran banyak atas Direksi PT RNI yang merupakan pemegang

169

perintah 35 persen saham PT Mangkubumi Madu Baru 6 Rahmad Edi Dua kali absen saat - Ia memilih patuh - Direktur PT RNI pun Cahyono dipanggil ke ibu kepada Mangkubumi mengeluhkan hal ini kota kepada Mangkubumi Mangkubumi 7 Rahmad Edi Mangkubumi tidak - - - “Kalau menggantikan Cahyono akan melepasnya Dirut PT RNI, baru kecuali berangkat tak (saya) lepas. Kalo Mangkubumi ke Jakarta sebagai rak ngganti (tidak Direktur Utama PT menggantikan) Dirut RNI RNI, ora usah (tidak usah).” 8 Direksi PT RNI Tidak bisa berbuat - Mangkubumi mewakili - - banyak pemegang saham Sri Sultan mayoritas di PT Madu Hamengku baru : Sri Sultan Bawono X Hamengku Bawono X

170

9 Rahmad Edi Pengawasan - - - Mangkubumi kadang Cahyoo Mangkubumi datang dan melihat terhadap perkebunan tebu perusahaan milik Maduksimo di keraton tidak Gunung Kidul. pernah kendur 10 Rahmad Edi Sosok yang - - - Kalua di lapangan, Cahyono sederhana kadang tidak ada Mangkubumi orang yang menyadari bahwa dia adalah seorang princess. 11 Mangkubumi Sudah akrab Kompleks - - Bahkan Sultan dulu dengan Pabrik perumahan tinggal di kompleks Sri Sultan Gula Madukismo Madukismo perumahan Hamengku sejak kecil Maduskismo Bawono X 12 - PT Madu baru Jakarta, - - Aset keraton berupa hanyalah salah satu Yogyakarta dan berhektar – hektar Bali tanah Sultan Ground

171

aset milik Keraton dan perusahaan Yogyakarta tersebar dari Yogyakarta, Jakarta hingga Bali. 13 Gusti Bendoro Pengelolaan aset - - - Mereka yang Pangeran Haryo dan bisnis keraton menjadi komisaris (GBPH) menjadi hak ataupun anggota Yudhaningrat prerogatif Sri direksi, statusnya Sultan Hamengku hanya mewakili Buwono X keraton. 14 Yudhaningrat Sebagian besar - - - “Pendapatan apa ke keluarga keraton keraton, kami tidak tidak tahu banyak pernah tahu itu,” soal pengelolaan ujarnya itu 15 Yudhaningrat Yang paling - Adik Sri Sultan itu - - paham soal aset adalah kepala Panti GPH Hadiwinoto keraton adalah Kismo, lembaga GPH Hadiwinoto kesultanan yang

172

mengurusi aset kesultanan 16 – 17 Yudhaningrat Mangkubumi tahu - Putri Sultan yang kini - Lulusan Griffith University Brisbane, banyak soal bisnis berusia 43 tahun itu Queensland, Mangkubumi keraton terjun langsung di Australia, itu tercatat menjabat Komisaris beberapa perusahaan. Utama PT Mataram Mitra Manunggal (BPR Mataram) dan PT Yogyakarta Tembakau Indonesia. Mangkubumi juga sempat jadi Direktur Utama PT Yogyakarta Tembakau dan perusahaan pemintalan benang sutra PT Yarsilk Gora Mahottama. 18 Mangkubumi Bisnis keraton Bantul, Memanfaatkan Sultan 1999 Perusahaan tambak udang PT Indokor yang dikelola Yogyakarta Ground dan berkongsi Bangun Desa dirintis Sri Sultan Mangkubumi dengan pengusaha – dengan memakai lahan Sri Sultan Hamengku memiliki gaya khas pengusaha kelas kakap. Hamengku Bawono X Bawono X

173

di Pantai Kuwaru, Bantul, Yogyakarta 19 - - - - - Sebelumnya, lokasi itu merupakan lahan pertanian, tapi diambil alih perusahaan dengan cara magersari atau memberikan ganti rugi sebesar 10 persen dari laba panen per tahun. Uang itu disetorkan kepada bendahara desa dan keluarga yang tergusur tanah garapannya. 20 Tony Agus Ardie Perusahaan - - - Indokor mendirikan pabrik pengolahan keraton yang udang di Yogyakarta, mengekspor udang yang mampu memproduksi 1.200 ke Hong Kong dan metrik ton udang. Amerika Serikat disokong oleh PT Indokor Indonesia.

174

21 Mangkubumi, Meluncurkan - - 2003 Rokok produksi PT Yogyakarta Gusti Raden Ayu rokok kretek merek Tembakau Indonesia Nurmagupita Kraton Dalem itu bahan bakunya berasal dari Gusti Raden Ayu perkebunan tembakau Nurkamnari Dewi di Sultan Ground di Ganjuran, Bantul. 22 Mangkubumi Menyiapkan - Mangkubumi - - pabrik rokok medirikan pabrik rokok dengan buat menyerap tenaga menggandeng PT kerja di Yogyakarta HM Sampoerna, Tbk 23 Hiromu Akai PT Yarsilk Gora Karang Tengah, Pemilihan lokasi atas - - Mahotani juga Bantul masukan kepada mengandalkan kalangan keraton. koloni ulat sutra liar di Sultan Ground di kawasan Desa Karang Tengah, Bantul.

175

24 Hiromu Akai Karang Tengah - - - Saat mengunjungi Karang Tengah, Hiromu mendapati ulat – ulat yang dibunuh penduduka desa ternyata jenis Cricula trifenestrata, yang kepompongnya bisa menghasilkan benang sutra berwarna keemasan. 25 - Yarsilk - - - Satu kilogram benang dari ulat sutra itu mengekspor harganya mencapai benang sutra ke jutaan rupiah jika diekspor. Jepang 26 Mangkubumi Membenarkan - Perkenalannya dengan 1994 “ternyata sutra di Indonesia, terutama kerjasama dan sutra terjadi pada 1994 DIY tidak kalah masukan dari dengan sutra dari negara lain” kata Jepang Mangkubumi. 27 Mangkubumi Didapuk jadi - Karena sepak - Ia pernah menjadi ketua Asosiasi pengurus di terjangnya di bisnis ini Masyarakat berbagai organisasi Persutraan Alam Liar Indonesia dan wakil di bidang sutra ketua International

176

Association of Wild Silk Moth yang berbasis di Jepang. 28 – 29 Mangkubumi Terpikat dengan - Ia lebih senang - Perlahan jabatan di perusahaan Keraton kesibukan di mengurusi hal sosial diserahkan kepada asosiasi ketimbang dibanding bisnis. adik – adiknya. Kalaupun masih mengurusi punya posisi, perusahaan Mangkubumi memilih tidak terlalu aktif. 31 Mangkubumi Organisasi pertama - - 2002 Dari situ, ia masuk ke ke Ketua Komute yang diikuti adalah Nasional Pemuda karang taruna Indonesia, tempat dia belajar banyak soal politik. 32 Mangkubumi Condong - Ia tidak tertarik terjun - Ia pernah jadi Wakil Ketua Asosiasi mengurusi ke politik Eksportir dan kerjainan dan Produsen Handicraft Indonesia di usaha rumahan Yogyakarta serta Ketua Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia di Yogyakarta.

177

33 Mangkubumi - - - 2003, Sejak 2003, ia juga April 2015 menjabat Ketua Asosiasi Kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Ke- luarga Sejahtera di Yogyakarta. Lalu, pada April 2015, Mangkubumi dijadikan ketua nasional organisasi yang dibentuk Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional itu. “Jadi saya siap keliling

178

untuk membantu ibu- ibu di luar DIY.” 34 Mangkubumi Masuk ke - - - “Tentunya (ada) organisasi sosial support dari Ngarso Sri Sultan tidak lepas dari Dalem,” ujarnya. Hamengku arahan Sri Sultan “Beliau mengarahkan Bawono X Hamengku dan membimbing Bawono X saya”

179

Tematik Bagian berita Koherensi Proposisi Lead Penjelas GKR Mangkubumi diserahi bisnis hasil bumi keraton Yogyakarta, yang sukses berkat berhektare – hektare Sultan Ground dan Sokongan pengusaha kakap. Paragraf 1 – 3 : narasi Edi, panggilan akrab Rahmad Edi Cahyono pantas ketar – ketir, karena Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Mangkubumi, yang Mangkubumi mengabaikan ketika itu masih bergelar GKR Pembayun, adalah komisaris pesan Rahmad Edi Cahyono Sebab – akibat perusahaannya. karena marah atas rencana Istri Giono adalah abdi dalem Keraton, sehingga mengetahui kepindahannya ke Jakarta. kemarahan tersebut. Paragraf 4 : narasi Penjelas Edi pun bergegas mengontak sekretaris Mangkubumi dan minta dijadwalkan bertemu di kediaman sang komisaris Edi bertemu Mangkubumi untuk utama. menyelesaikan konflik Paragraf 5 – 8 : narasi Edie menjawab tidak bisa berbuat banyak karena perintah Sebab – akibat pindah pada 2013 itu datang dari direksi PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI).

180

Edi dan direksi patuh atas Direksi PT RNI pun tidak bisa berbuat banyak, karena perintah Mangkubumi. Mangkubumi mewakili pemegang saham mayoritas di PT Madu Baru : Sri Sultan Hamengku Bawono X. Paragraf 9 : narasi Penjelas Mangkubumi kadang datang dan melihat perkebunan tebu Madukismo di Gunung Kidul, Yogyakarta. Mangkubumi ketat mengawasi pabrik Paragraf 10 – 11 : narasi Penjelas Madukismo sebenarnya diakrabi Mangkubumi sejak kecil, ketika Sultan Hamengku Bawono X memimpin pabrik gula Relasi Mangkubumi dan pabrik itu sebelum naik takhta. Gula Madukismo yang sangat kuat Paragraf 12 : eksposisi Penjelas Aset – aset Keraton berupa berhektare – hektare tanah Sultan Ground dan perusahaan yang tersebar dari Yogyakarta, Aset – aset Keraton Yogyakarta Jakarta, hingga Bali Paragraf 13 – 16 : narasi - -

Orang – orang yang memahami bisnis keraton Yogyakarta.

181

Paragraf 17 : eksposisi Lulusan Griffith University Brisbane, Queensland, Australia, itu tercatat menjabat Komisaris Utama PT Mataram Mitra Sepak terjang Mangkubumi Manunggal (BPR Mataram) dan PT Yogyakarta Tembakau dalam bisnis keraton Penjelas Indonesia. Mangkubumi juga sempat jadi Direktur Utama PT Yogyakarta Tembakau dan perusahaan pemintalan benang sutra PT Yarsilk Gora Mahottama. Paragraf 18 – 20 : eksposisi Yang khas dari gaya bisnis – bisnis keraton yang dipegang mangkubumi adalah memanfaatkan Sultan Ground dan Mangkubumi punya gaya khas berkongsi dengan pengusaha kelas kakap. dalam mengelola bisnis Keraton Uang itu disetorkan kepada bendahara desa san keluarga yang Yogyakarta Penjelas tergusur tanah garapannya. Perusahaan Keraton yang mengekspor udang ke Hong Kong dan Amerika Serikat ini disokong oleh PT Indokor Indonesia milik pengusaha yang juga pendiri Kamar Dagang dan Industri Indonesia, Tony Agus Ardie. Paragraf 21 – 22 Sebab – akibat Mangkubumi ketika itu beralasan mendirikan pabrik rokok buat menyerap tenaga kerja di Yogyakarta.

182

Mangkubumi mengembangkan bisnis rokok Paragraf 23 – 26 : eksposisi Saat mengunjungi Karang Tengah, Hiromu mendapati ulat – ulat yang dibunuh penduduk desa ternyata jenis Cricula Bisnis benang sutra Keraton Penjelas trifenestrata yang kepompongnya bisa menghasilkan benang Yogyakarta. sutra berwarna keemasan. Ia membenarkan ada kerjasama dan masukan dari jepang.

Paragraf 27 : narasi Sebab – akibat Sepak terjang Mangkubumi di bisnis ini membuatnya didapuk jadi pengurus di berbagai organisasi di bisang sutra. Mangkubumi menjabat di beberapa organisasi Paragraf 28 : narasi Pembeda Kesibukan di berbagai organisasi ini rupanya lebih memikat hati Mangkubumi ketimbang mengurusi perusahaan. Mangkubumi lebih suka organisasi sosial dibanding bisnis Keraton

183

Paragraf 29 - 30: deskripsi Pembeda Kalaupun masih punya posisi, Mangkubumi memilih tidak terlalu aktif. Mangkubumi melepaskan jabatannya di perusahaan – perusahaan keraton Paragraf 31 – 33 : narasi Penjelas Lalu, pada April 2015, Mangkubumi dijadikan Ketua Nasional organisasi yang dibentuk oleh Badan Aktivitas organisasi sosial yang Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional itu. diikuti Mangkubumi Paragraf 34 : eksposisi - -

Pengaruh Sri Sultan dalam aktivitas Mangkubumi

184

Bagian berita RETORIS Leksikon Idiom Grafis, Gambar atau Foto Judul Komandan -

Istilah yang lebih mengarah ke maskulin.

Lead Mengongkosi Sokongan pengusaha kakap - Memanfaatkan jatahnya

185

Paragraf 1 – 2 Ketar – ketir Resah bukan kepalang -

Paragraph 3 Membisikan - -

Konteks sesuatu yang disampaikan adalah bersifat rahasia, dan tidak banyak yang boleh tahu tentang hal itu. Paragraph 6 Mengeluhkan Patuh kepada Mangkubumi -

Sesuatu yang dirasa perlu untuk digelisahkan, hal yang menggelitik hati. Paragraph 7 Melepasnya - - Konteksnya kurang bagus : melepasnya seakan melepas hewan peliharaan, sesuatu yang derajatnya lebih rendah

186

(diasosiasikan sebagai pribadi yang kasar) Paragraph 8 - Tidak bisa berbuat banyak - Paragraph 9 - Tidak pernah kendur - Paragraph 10 The princess - - Paragraph 11 Diakrabi - - Paragraph 18 Memanfaatkan Pengusaha kelas kakap Berkongsi

Gambar tidak mendukung berita Paragraph 20 Disokong - -

187

Paragraph 21 Meluncurkan -

Paragraph 26 Membenarkan - -

Pengakuan akan sesuatu yang dulu dipertanyakan (dispekulasikan) Paragraph 27 Didapuk Sepak terjang Mangkubumi - Paragraph 28 - Memikat hati Mangkubumi - Paragraph 29 Perlahan, diserahkan Masih punya posisi - Paragraph 32 Condong, mengurusi Tidak tertarik terjun ke politik - Paragraph 33 Dijadikan - -

188

Paragraph 34 Arahan -

189

Berita 4 : GKR Mangkubumi : Perempuan itu Pemimpin di mana pun Berada

SINTAKSIS Headline Lead Latar Informasi Kutipan Sumber Penutup GKR Mangkubumi : “Dari diganti nama Paragraf 1 -2 : “Ora entuk nggege mongso Orang tua kami Perempuan itu sampai duduk, saya Kerap disebut sebagai calon (tidak boleh mendahului menerapkan bahwa Pemimpin di mana gemeteran. Dua hari pengganti Sri Sultan apa yang belum pendidikan itu tanggung pun Berada saya tidak bisa tidur” Hamengku Bawono X, GKR waktunya)” jawab orang tua. Begitu Mangkubumi tidak mau selesai sekolah, ya kita lebih dahulu berbicara harus bekerja mencari tentang hal hal tersebut. Mangkubumi uang karena orang tua Paragraf 3 : - kami tidak lagi memberi Mangkubumi mengerti biaya hidup buat kami. bahwa perubahan nama Tugas orang tua hanya tersebut berarti ia akan sampai sekolah. Maka mendapatkan tanggung kami semua harus jawab yang lebih besar, bekerja. Ya, semua namun sampai saat itu belum dimulai dari berjualan

190 ada penambahan tugas dari batik sampai kami punya Sri Sultan terhadap dirinya. spa bersama Paragraf 4 : - Perubahan nama yang menjadi kontroversi di Yogyakarta juga mengakibatkan Mangkubumi tidak bisa tidur hingga dua hari. Paragraf 5 : “Perempuan itu pemimpin Mangkubumi berpendapat di mana pun dia berada” bahwa perempuan sebenarnya adalah Mangkubumi pemimpin Paragraf 6 : - Petikan wawancara dengan GKR Mangkubumi Pertanyaan 1 : Tidak ada pembahasan sebelumnya. Pada waktu

191

Prosesi penobatan GKR kami jalan ke lokasi, Mangkubumi Ngarso Dalem hanya menyampaikan ke saya, nanti dipanggil. Kemudian setelahnya duduk di kursi yang depan. Kemudian acara berlangsung, saya dipanggil. Kemudian diganti nama. Saya baru tahu makna itu setelah duduk. Dari diganti nama sampai duduk, saya gemetaran. Sampai tidak lihat Ngarso Dalem sudah jalan turun. Dua hari saya tidak bisa tidur. Suami ada dan adik-adik saya ada. Suami saya juga tidak tahu.

192

Mangkubumi Pertanyaan 2 : Saya hanya tahu saya Makna dari perubahan nama berganti nama. Sesuai dan gelar dawuh (perintah) Raja yang menetapkan saya dengan nama Mangkubumi. Tapi, setelah saya pikir malam-malam, ternyata tanggung jawab yang saya emban semakin berat. Nama yang besar dengan penuh makna tentunya disertai dengan tanggung jawab yang luar biasa juga.

Mangkubumi Pertanyaan 3 : Tiap malam saya berdoa. Yang dilakukan selama dua hari tidak bisa tidur Mangkubumi

193

Pertanyaan 4 : Kata orang Jawa : Ora Tanggapan Mangkubumi entuk nggege mongso (tidak terhadap pandangang bahwa boleh mendahului ia akan menjadi penerus Sri masanya). Sultan. Mangkubumi Pertanyaan 5 : Kalau pakai kain diri Kabar tentang Pembayun sendiri kan sudah biasa, ya, kesulitan menyiapkan tidak repot. Yang repot itu busana ketika penobatan menyiapkan pakaian Ngarso Dalem dan Kanjeng Ratu Hemas, karena beliau kan pakai pakaian kebesaran.

Mangkubumi Pertanyaan 6 : DIY aman, nyaman dan masyarakat sejahtera.

194

Cita – cita Pembayun Mangkubumi terhadap Daerah Istimewa Yogyakarta Pertanyaan 7 : Semua perempuan Pendapat Pembayun tentang sebenarnya pemimpin. perempuan yang menjadi Dalam keluarga, yang pemimpin mengatur keuangan, anak, dan lain-lain kan perempuan. Perempuan itu pemimpin di mana pun mereka berada.

Mangkubumi Pertanyaan 8 : Seminggu sekali pasti, Intensitas pertemuan karena anak-anaknya Pembayun dengan Sri Sultan semua sibuk. Jadi kita sehubungan dengan polemik kumpul makan bersama. sabda raja Ya, kalau saya ke Keraton sore hari, ya sering

195

ketemu. Kan sudah beda rumah.

Mangkubumi Pertanyaan 9 : Tidak ada dawuh yang Ada tidaknya perintah Sri spesial. Sultan kepada Pembayun dalam menghadapi pihak Mangkubumi yang kurang setuju dengan sabda raja Pertanyaan 10 : Ya, sama. Ada tidaknya perintah dari Kanjeng Ratu Hemas Mangkubumi Pertanyaan 11 : Sejak kecil kami sudah Awal mula ketertarikan sering diajak oleh Bapak pembayun dalam organisasi dan Ibu keliling ke desa sosial kemasyarakatan untuk mengetahui kehidupan di sana. Jadi,

196

saat saya selesai sekolah dari luar (negeri), saya mengabdikan diri saya kepada masyarakat. Saya menyadari diri saya lebih cocok ke sosial daripada bisnis.

Mangkubumi Pertanyaan 12 : Organisasi nasional yang Kiprah Pembayun dalam saya masuki pertama kali memimpin karang taruna se- ya karang taruna pada DIY selama 10 tahun tahun 2002. Saya melihat potensi karang taruna ini yang sangat luar biasa. Karena, posisi ada di tingkat pedesaan. Potensi lokal yang sangat potensial bila digali maksimal,

197

terutama budaya. Contoh, pemuda pelopor yang ada di tingkat desa sampai kecamatan. Para pemuda inilah yang membimbing pemuda yang lain untuk maju bersama. Tidak perlu lagi bekerja di kota. Sampai sekarang saya masih cinta dengan karang taruna, karena memang organisasi yang sangat bagus, membangun karakter untuk sosial, belajar untuk saling membantu, belajar untuk berwirausaha dengan model berkelompok.

198

Mangkubumi Pertanyaan 13 : Di KNPI saya banyak Kesibukan Pembayun di belajar. Karena, di situlah KNPI macam-macam organisasi kepemudaan bersatu dan saling belajar. Di situlah saya ditempa dan diuji mental saya. Di situlah kita sama-sama membangun karakter pemuda untuk jadi pemimpin. Belajar banyak hal, termasuk belajar pola pikir politik. Bukan politik praktis, melainkan belajar untuk mengenal politik. Kegiatan lapangan tidak sebanyak karang taruna. Di KNPI lebih banyak diskusi untuk menyatukan pikiran

199

dan tujuan untuk membangun bangsa yang dimulai dari membangun

DIY.

Mangkubumi Pertanyaan 14 : Sejak 2003, saya masuk di Perhatian Pembayun dalam organisasi yang dibentuk pengembangan ekonomi BKKN. Di situ saya banyak masyarakat kecil belajar tentang ekonomi keluarga. Potensi para ibu itu luar biasa. Di waktu yang luang, tanpa meninggalkan rumah dan tetap mengurusi anak dan suami, ibu bisa berkarya dan berpenghasilan. Contoh, membuat sirop,

200

emping, dan lain-lain. Itu bisa menjadi tambahan penghasilan keluarga. Pemberdayaan ekonomi yang kita bentuk dalam kelompok itu bisa maju bersama. Karena, berkelompok tentunya saling memberi informasi dan juga saling mengisi dan dengan itu diharapkan kualitas produk juga semakin baik dan pengembangan bersama. Tujuannya, ya untuk majunya para ibu itu. Organisasi ini namanya AKU (Asosiasi Kelompok UPPKS). Saya menjabat

201

ketua (di tingkat) DIY sejak 2003 sampai sekarang. Tapi, di bulan April kemarin, saya didaulat menjadi ketua di level nasional. Jadi saya siap untuk keliling untuk membantu ibu-ibu di luar DIY.

Mangkubumi Pertanyaan 15 : Saya lebih senang ke sosial Aktif – tidaknya Pembayun daripada bisnis. Mayoritas, sebagai direksi di lima saya tidak begitu aktif. Saya perusahaan milik Keraton serahkan (kepada) adik- adik saya untuk mengelola.

Mangkubumi

202

Pertanyaan 16 : Tugas tambahan belum Tugas dan tanggung jawab ada. baru setelah dinobatkan sebagai Mangkubumi Mangkubumi Pertanyaan 17 : Saya tidak tertarik ke Ketertarikan Pembayun ke politik. ranah politik Mangkubumi Pertanyaan 18 : Kami semua diberi Pengalaman Pembayun kesempatan untuk sekolah selama bersekolah di di luar negeri. Tujuannya Amerika dan Australia untuk membuka wawasan kami agar pola pikir dan wawasanbisa lebih luas. Setiap tahun, kami tetap harus kembali ke Yogya agar tidak lupa dan tidak melewatkan acara-acara tradisional yang ada di

203

Keraton. Orang tua kami menerapkan bahwa pendidikan itu tanggung jawab orang tua. Begitu selesai sekolah, ya kita harus bekerja mencari uang karena orang tua kami tidak lagi memberi biaya hidup buat kami. Tugas orang tua hanya sampai sekolah. Maka kami semua harus bekerja. Ya, semua dimulai dari berjualan batik sampai kami punya spa bersama.

Mangkubumi

204

SKRIP Paragraf Who What Where Why When How Gusti Kanjeng Tidak mau - Disebut – sebut - “Ora enthuk nggege Ratu mendahului kehendak akan menjadi mongso (tidak boleh Mangkubumi Sri Sultan pengganti Sri mendahului apa Sultan Hamengku yang belum 1 – 2 Bawono X waktunya)” kata Mangkubumi dalam wawancara dengan majalah detik Mangkubumi Tahu bahwa - - - Ia akan mengemban perubahan namanya tanggung jawab 3 mempunyai yang lebih besar. konsekuensi Namun sampai

205

sekarang, Sultan belum memberinya tambahan tugas baru. Gusti Raden Tidak bisa tidur - Perubahan - Selama ini, belum Ajeng selama dua hari namanya pun ada perempuan 4 Nurmalita Sari setelah perubahan menimbulkan menjadi Raja namanya kontroversi di Keraton Yogya Yogyakarta Mangkubumi Berpendapat - - - “Perempuan itu perempuan pemimpin dimana 5 sebenarnya adalah pun dia berada” pemimpin

206

Tematik Bagian berita Koherensi Proposisi Paragraf 1 – 2 : narasi Sebab – akibat Namun GKR Mangkubumi tidak mau mendahului kehendak karena ia belum Mangkubumi calon penerus ditetapkan sebagai pengganti Sri Sultan. Sri Sultan Paragraf 3 : narasi - -

Konsekuensi perubahan nama Pembayun

Paragraf 4 : narasi - -

Mangkubumi gelisah karena namanya diganti

Paragraf 5 : narasi - -

207

Pendapat Mangkubumi tentang perempuan Pertanyaan 1 & 2 Penjelas Apa makna perubahan nama dan gelar tersebut untuk anda? Perubahan nama Pembayun menjadi Mangkubumi Pertanyaan 3 - -

Dampak perubahan nama Pembayun menjadi Mangkubumi Pertanyaan 4 & 5 Penjelas Saking mendadak dan rahasianya Mangkubumi, takhta Yogya penibatan, Anda kabarnya sampai dan prosesi penobatan kerepotan menyiapkan busana? Pertanyaan 6 & 7 - -

Pembayun dan kepemimpinannya Pertanyaan 8 – 10 - -

208

Relasi Mangkubumi Sri Sultan serta Kanjeng Ratu Hemas Pertanyaan 11 – 15 - -

Mangkubumi dan kesibukannya Pertanyaan 16 - -

Dampak penggantian nama Pembayun Pertanyaan 17 - -

Pembayun dan Politik Pertanyaan 18 - -

Pendidikan Pembayum

209

Bagian berita RETORIS Leksikon Idiom Grafis, Gambar atau Foto Paragraf 1 Disebut Tidak mau mendahului kehendak - Paragraf 3 Mengaku Perubahan nama - Konsekuensi Paragraf 4 Kontroversi - - Raja Pertanyaan 1 Penobatan - - Pertanyaan 2 - Perubahan nama dan gelar - Pertanyaan 3 Kerjakan - - Pertanyaan 4 Dipersiapkan Pengamat menilai - Pengganti Pertanyaan 5 Kerepotan Saking mendadak dan rahasia - Pertanyaan 8 - Pro – kontra sabda raja - Pertanyaan 11 Ketertarikan - - Pertanyaan 12 Kiprah - - Pertanyaan 14 - Menaruh perhatian - Pertanyaan 15 - Duduk di jajaran direksi - Pertanyaan 16 Dinobatkan - -

210

Pertanyaan 17 - Terjun di bidang politik - Pertanyaan 18 - Menaruh perhatian besar -

211

Lampiran 2

Berita yang dianalisis

212

213

214

215

216

217

218

219

220

221

222

223

224

225

226

227

228

229

230

231

232

233

234

235

236

237

238

239

240

241