Risalah Sidang Perkara Nomor 88/Puu-Xiv/2016

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

Risalah Sidang Perkara Nomor 88/Puu-Xiv/2016 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 88/PUU-XIV/2016 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG KEISTIMEWAAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TERHADAP UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945 ACARA MENDENGARKAN KETERANGAN DPR DAN AHLI/SAKSI (IX) J A K A R T A SELASA, 21 FEBRUARI 2017 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA -------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 88/PUU-XIV/2016 PERIHAL Pengujian Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2012 tentang Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta [Pasal 18 ayat (1) huruf m] terhadap Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 PEMOHON 1. Raden Mas Adwin Suryo Satrianto 2. Supriyanto 3. Anggiastri Hanantyasari Utami, dkk. ACARA Mendengarkan Keterangan DPR dan Ahli/Saksi (IX) Selasa, 21 Februari 2017 Pukul 09.40 – 11.40 WIB Ruang Sidang Gedung Mahkamah Konstitusi RI, Jl. Medan Merdeka Barat No. 6, Jakarta Pusat SUSUNAN PERSIDANGAN 1) Arief Hidayat (Ketua) 2) Anwar Usman (Anggota) 3) Aswanto (Anggota) 4) I Dewa Gede Palguna (Anggota) 5) Manahan MP Sitompul (Anggota) 6) Suhartoyo (Anggota) 7) Wahiduddin Adams (Anggota) 8) Maria Farida Indrati (Anggota) Hani Adhani Panitera Pengganti i Pihak yang Hadir: A. Pemohon: 1. Ninuk Sumaryani Widyantoro 2. Raden Mas Adwin Suryo Satrianto 3. Saparinah Sadli 4. Anggiastri Hanantyasari Utami 5. Siti Nia Nurhasanah 6. Sjamsiah Achmad B. Kuasa Hukum Pemohon: 1. Irmanputra Sidin 2. Iqbal Tawakal Pasaribu 3. Agustjar 4. Alungsyah 5. Victor Santoso Tandiasa C. Pemerintah: 1. Fitri Nur Astari 2. R. Toni Prayogo 3. Maretta D. DPD: 1. Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Hemas E. Pihak Terkait Langsung: 1. Sri Sultan Hamengku Buwono X F. Kuasa Hukum Pihak Terkait Tidak Langsung: 1. Syamsudin Slawat Pesilette 2. Syarif Hidayatullah G. Ahli Pihak Terkait Tidak Langsung: 1. M. Jadul Maula H. Saksi Pihak Terkait Tidak Langsung: 1. Sukiman ii SIDANG DIBUKA PUKUL 09.40 WIB 1. KETUA: ARIEF HIDAYAT Bismillahirrahmaanirrahim. Sidang dalam Perkara Nomor 88/PUU- XIV/2016 dengan ini dibuka dan terbuka untuk umum. KETUK PALU 3X Saya cek kehadirannya. Pemohon yang hadir, siapa? 2. KUASA HUKUM PEMOHON: IRMAN PUTRA SIDIN Terima kasih, Yang Mulia. Assalamualaikum wr. wb. 3. KETUA: ARIEF HIDAYAT Waalaikumussalam wr. wb. 4. KUASA HUKUM PEMOHON: IRMAN PUTRA SIDIN Selamat pagi. Yang hadir, kami Kuasa Hukum Pemohon, Irman Putra Sidin, Victor Santoso Tandiasa, Iqbal Tawakkal Pasaribu, Agustjar dan Alungsyah. Prinsipal kami juga hadir, Prof. Saparinah Sadli, Ibu Siti Nia Nurhasanah, Ibu Ninuk Sumaryani, Ibu Anggiastri, Ibu Sjamsiah Achmad, dan Mas ... Raden Mas Adwin. Terima kasih, Yang Mulia. 5. KETUA: ARIEF HIDAYAT Baik, terima kasih. Dari DPR tidak hadir. Dari DPD? Saya persilakan. 6. DPD: GUSTI KANJENG RATU (GKR) HEMAS Terima kasih, Yang Mulia … Hakim MK Yang Mulia. Pagi ini kami dari DPD saya GKR Hemas mewakili Pimpinan DPD RI. Dan saya izin, Yang Mulia, saya mengikuti sidang ini hanya 20 menit. Karena saya harus kembali ke DPD RI untuk memimpin sidang paripurna. 7. KETUA: ARIEF HIDAYAT Baik, terima kasih. Dari Pemerintah yang hadir siapa? 1 8. PEMERINTAH: FITRI NUR ASTARI Terima kasih, Yang Mulia. Dari Pemerintah hadir saya Fitri Nur Astari, R. Toni Prayogo, dan Maretta dari Kementerian Hukum dan HAM. 9. KETUA: ARIEF HIDAYAT Baik, terima kasih. Pihak Terkait Langsung? Ngarso Dalem hadir. Kemudian Pihak Terkait Tidak Langsung Pak Adjie Bantjono dan H. Abdul Muhaimin, hadir? 10. KUASA PIHAK TERKAIT TIDAK LANGSUNG: SYARIF HIDAYATULLAH Terima kasih, Yang Mulia. Untuk Pihak Terkait Tidak Langsung hadir Kuasa Hukum saya Syarif Hidayatullah dan rekan Syamsudin Slawat Pesilette. Terima kasih, Yang Mulia. 11. KETUA: ARIEF HIDAYAT Baik. Anu, ya, sudah ada surat kuasa yang baru, ya? 12. KUASA PIHAK TERKAIT TIDAK LANGSUNG: SYARIF HIDAYATULLAH Sudah, Yang Mulia. 13. KETUA: ARIEF HIDAYAT Baik, terima kasih. Agenda kita pada pagi hari ini adalah mendengarkan keterangan dari ahli dan saksi yang diajukan oleh Pihak Terkait Tidak Langsung. Sudah siap? 14. KUASA PIHAK TERKAIT TIDAK LANGSUNG: SYARIF HIDAYATULLAH Baik, Yang Mulia. Sedianya hari ini kami menghadirkan dua ahli dan satu fakta, saksi fakta. Namun, satu dan lain hal Prof. Juwahir sebagai salah satu saksi ahli berhalangan untuk hadir. Oleh karenanya, Yang Mulia, bila persidangan ini memperkenankan kami mohon untuk mengajukan pendapat beliau secara tertulis (...) 2 15. KETUA: ARIEF HIDAYAT Ya. 16. KUASA PIHAK TERKAIT TIDAK LANGSUNG: SYARIF HIDAYATULLAH Terima kasih. 17. KETUA: ARIEF HIDAYAT Baik. Jadi untuk ahli yang kedua Prof. Jawahir? 18. KUASA PIHAK TERKAIT TIDAK LANGSUNG: SYARIF HIDAYATULLAH Hadir … hadir Ahli yang kedua M. Jadul Maula (...) 19. KETUA: ARIEF HIDAYAT Jadul Maulana. Untuk Prof. Jawahir silakan disampaikan secara tertulis. 20. KUASA PIHAK TERKAIT TIDAK LANGSUNG: SYARIF HIDAYATULLAH Ya. 21. KETUA: ARIEF HIDAYAT Baik. Akan kita segera dengar keterangannya untuk Ahli M. Jadul Maula, saya persilakan untuk maju ke depan dan Pak Sukiman (...) 22. KUASA PIHAK TERKAIT TIDAK LANGSUNG: SYARIF HIDAYATULLAH Sukiman (Saksi Fakta), Yang Mulia. 23. KETUA: ARIEF HIDAYAT Ya, tapi dua-duanya kita ambil sumpah terlebih dahulu. Pak M. Jadul dan Pak Sukiman beragama Islam? Mohon berkenan Yang Mulia Pak Wahiduddin. Ahli sebelah kiri, kemudian yang kanan Saksi. Saya persilakan, Yang Mulia. 3 24. HAKIM ANGGOTA: WAHIDUDDIN ADAMS Untuk Ahli terlebih dahulu, Pak M. Jadul Maula ikuti lafal yang saya tuntunkan. “Bismillahirrahmaanirrahim. Demi Allah, saya bersumpah sebagai Ahli akan memberikan keterangan yang sebenarnya sesuai dengan keahlian saya.” 25. AHLI PIHAK TERKAIT TIDAK LANGSUNG: M. JADUL MAULA Bismillahirrahmaanirrahim. Demi Allah, saya bersumpah sebagai Ahli akan memberikan keterangan yang sebenarnya sesuai dengan keahlian saya. 26. HAKIM ANGGOTA: WAHIDUDDIN ADAMS Baik, untuk Saksi Pak Sukiman ikuti lafal yang saya tuntunkan. “Bismillahirrahmaanirrahim. Demi Allah, saya bersumpah sebagai Saksi akan memberikan keterangan yang sebenarnya, tidak lain dari yang sebenarnya ... tidak lain dari yang sebenarnya.” 27. SAKSI PIHAK TERKAIT TIDAK LANGSUNG: SUKIMAN Bismillahirrahmaanirrahim. Demi Allah, saya bersumpah sebagai Saksi akan memberikan keterangan yang sebenarnya, tidak lain dari yang sebenarnya ... tidak lain dari yang sebenarnya. 28. KETUA: ARIEF HIDAYAT Terima kasih, Yang Mulia. Silakan, Pak Jadul dan Pak Sukiman untuk kembali ke tempat. Rohaniwan, terima kasih. Ya, untuk Pihak Terkait Tidak Langsung apa betul Pak Sukiman dulu? 29. KUASA PIHAK TERKAIT TIDAK LANGSUNG: SYARIF HIDAYATULLAH Betul, Yang Mulia. 30. KETUA: ARIEF HIDAYAT Silakan, Pak Sukiman untuk memberikan keterangan sebagai Saksi Fakta. Silakan. 4 31. SAKSI DARI PIHAK TERKAIT TIDAK LANGSUNG: SUKIMAN Assalamualaikum wr. wb. Yang kami muliakan Majelis Hakim Mahkamah Konstitusi, Ketua Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia atau yang mewakili, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia atau yang mewakili, Pihak Pemerintah atau yang mewakili, Pihak Penggugat serta Kuasa Hukum yang kami hormati. Perkenalkan saya Sukiman menyampaikan latar belakang saya sebagai Ketua Paguyuban Dukuh atau perangkat desa se-Daerah Yogyakarta “Semar Sembogo” Sedyo Marsudi Rahayu, Sleman, Bantul, Gunung Kidul, Kulonprogo. Yang dalam proses mengajukan Rancangan Undang-Undang Keistimewaan menjadi Undang-Undang Keistimewaan sebagai salah satu pejuang sekaligus pelaku dari unsur masyarakat. Bersama ini saya hadir didampingi perwakilan Paguyuban Kepala Desa Daerah Istimewa Yogyakarta. Kami masyarakat Yogyakarta merasa dirugikan akibat Undang- Undang Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta yang diuji oleh orang-orang yang mengajukan tanpa atau kurang memahami latar belakang sejarah keistimewaan Daerah Yogyakarta. Jika Undang-Undang Keistimewaan Daerah Yogyakarta dibatalkan, maka akan berakibat buruk bagi masyarakat Daerah Yogyakarta, antara lain: 1. Mengubah sejarah yang belum pernah ada, yaitu menobatkan sultan perempuan yang berdampak merusak struktur masyarakat budaya Ngayogyakarto Hardiningrat. 2. Dengan tidak terlaksana atau dilaksanakan Undang-Undang Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta secara murni dan konsekuen berdampak pada pelaksanaan tata pemerintahan ekonomi, sosial, budaya masyarakat desa. 3. Akibat pelaksanaan Undang-Undang Keistimewaan Daerah Istimewaan Yogyakarta tidak murni dan konsekuen mengakibatkan keistimewaan kelembagaan seperti misalnya lembaga desa, lurah atau kades, carik desa atau sekdes, kemakmuran atau pembangunan, jagabaya atau keamanan, bayan atau dukuh, modin atau kesra, dan lain-lain lembaga yang ada di desa tidak akan terakomodir dalam Peraturan Daerah Istimewa Yogyakarta. Majelis Hakim Mahkamah Konstitusi Yang Mulia. Kami paguyuban perangkat desa bersama-sama masyarakat pelaku yang mendukung dan memperjuangkan diwujudkannya Rancangan Undang-Undang Keistimewaan menjadi Undang-Undang Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta telah terwujud Nomor 13 Tahun 2012 tersebut, perkenankan kami menyampaikan hal-hal pokok terkait penolakan atas diujinya Undang-Undang Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta. Dasar penolakan: 5 1. Tahta untuk rakyat adalah ruh yang menjadi tujuan masyarakat Daerah Istimewa Yogyakarta untuk menjadi wilayah Indonesia yang adem, ayem, tenteram, tenang, guyub rukun dengan pimpinan yang dicintai, yang beribawa karena dipimpin oleh gubernur sekaligus sultan yang arif dan bijaksana. 2. Manunggaling Kawulo Gusti yaitu masyarakat yang kompak bekerja, bekerja bersama yang merupakan perwujudan antara rakyat dan pimpinan yang golong gilig antara rakyat dengan gustinya atau rakyat
Recommended publications
  • Digest of Other White House Announcements
    2414 Administration of William J. Clinton, 1994 Digest of Other In the evening, the President attended an White House Announcements APEC leaders dinner at the Jakarta Conven- tion Center. Following the dinner, he met with President Kim of South Korea and The following list includes the President's public Prime Minister Murayama of Japan. schedule and other items of general interest an- The President announced his intention to nounced by the Office of the Press Secretary and appoint Bonnie Prouty Castrey and Mary not included elsewhere in this issue. Jacksteit to the Federal Service Impasses Panel. 1 November 10 The President announced his intention to The President announced his intention to appoint Benjamin F. Montoya and Richard appoint David H. Swinton, Adele Simmons, H. Truly as members of the Board of Visitors Bobby Charles Simpson, and Chang-Lin of the U.S. Naval Academy. Tien to the National Commission for Em- ployment Policy. November 15 November 11 In the morning, the President went to In the morning, the President and Hillary Bogor, Indonesia, where he attended meet- Clinton traveled to Anchorage, AK. In the ings with APEC leaders at the Istana Bogor. evening, they traveled to Manila, Philippines. Following a luncheon in the afternoon, the November 12 President continued his meetings with APEC In the evening, the President and Hillary leaders at the Istana Bogor. Clinton arrived in Manila, Philippines. November 16 November 13 In the morning, the President met with In the morning, following an arrival cere- President Soeharto of Indonesia at the Istana mony at the Malacanang Palace, the Presi- Merdeka and then participated in a wreath- dent and Hillary Clinton participated in a laying ceremony at the Kalibata National He- wreath-laying ceremony at the Rizal Monu- roes Cemetery.
    [Show full text]
  • Ytoitia£(Ut\ Saptorini, MA KATA PENGANTAR
    LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR PENGEMBANGAN MUSEUM SONOBUDOYO MENUJU MUSEUM BERSTANDAR INTERNASIONAL CITRA SONOBUDOYO SEBAGAI MUSEUM YANG REKREATIF DIDUKUNG OLEH PENATAAN RUANG PAMER DALAM DAN LUAR BANGUNAN DEVELOPMENT OF SONOBUDOYO MUSEUM INTO AN INTERNATIONAL CLASS MUSEUM SONOBUDOYO'S IMAGE AS A RECREATIVE MUSEUM SUPPORTED BY ARRANGEMENT OF EXHIBITION SPACES INSIDE AND OUTSIDE Disusun oleh : ASA KENANGA (03512120) Yogyakarta, September 2007 Menyetujui, Dosen Pemblmbing, lr. Munichy B. Edrees, M.A Ketua Jurusan, Teknik Arsitektur Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan 10nhf^ttas Islam Indonesia mm Sj^it VmM>^iilliil: ?ytoitia£(ut\ Saptorini, MA KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan untuk Allah SWT, atas segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis bisa menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan baik. Tugas Akhir yang berjudul "PENGEMBANGAN MUSEUM SONOBUDOYO MENUJU MUSEUM BERSTANDAR INTERNASIONAL" dengan penekanan pada "Citra Sonobudoyo Sebagai Museum yang Rekreatif Didukung oleh Penataan Ruang Pamer Dalam Dan Luar Bangunan" yang merupakan desain alternatif dari proyek pemerintah yang bertujuan untuk mengangkat potensi pariwisata di Yogyakarta. Dimana belum optimalnya kualitas pengelolaan museum dengan standar internasional yaitu sebagai wadah pelestarian, penelitian, komunikasi, pendidikan dan rekreasi. Atas tersusunnya Tugas Akhir ini, penulis dengan segala kerendahan hati menyampaikan ucapan terima kasih, kepada : • Allah SWT. Sang pencipta yang selalu menemani disetiap langkah hidupku, dengan karunia, hidayah, serta segala keajaiban yang diberikan kepada ku. • Ibu Ir. Hastuti Saptorini, MA selaku Ketua Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Islam Indonesia. • Bapak Ir. Munichy B. Edrees, M.Arch sebagai dosen pembimbing yang telah membantu menyelesaikan tugas akhir ini. • Bapak Ir. Muhammad Iftironi, MLA selaku dosen penguji atas segala masukannya. • Pak Diah, bu Eni dan staf Museum Sonobudoyo yang telah membantu dalam pencarian data.
    [Show full text]
  • Daftar Lukisan Di Istana Merdeka
    142 Lampiran 1 DAFTAR LUKISAN DI ISTANA MERDEKA NO. JUDUL PELUKIS BAHAN PENEMPATAN 1 Gajah Mada Henk Ngantung C. Minyak-Kanvas Koridor 2 P. Diponegoro Memimpin Pertempuran Basoeki Abdullah C.Minyak-Kanvas Koridor 3 Imam Bonjol Harijadi S. C.Minyak-Kanvas Koridor 4 Jenderal Sudirman Gambir Anom C.Minyak-Kanvas Koridor Pemandangan Gunung & 5 Basoeki Abdullah C.Minyak-Kanvas Ruang Jepara Memandikan Kerbau 6 Wanita Bali Menabur Bunga Rudolf Bonnet Pastel Ruang Jepara 7 Air Pasang Simonetti C.Minyak-Kanvas Ruang Jepara 8 Penggilingan Padi Wakidi C.minyak Ruang Jepara 9 Membajak Sawah Maukade C.Minyak-Kanvas Ruang Jepara 10 Pemandangan Candi Ceto Yap Hian Tjay C.Minyak-Kanvas Ruang Jepara 11 Istana Negara Tahun 1888 Anonim Kertas R. Terima Tamu Ibu Negara 12 Istana Merdeka Tahun 1888 Anonim Kertas R. Terima Tamu Ibu Negara 13 Bunga Mawar T. Massimo C.minyak-Harboard R. Terima Tamu Ibu Negara 14 Tari Betawi Sri Gumantyo C.Minyak-Kanvas R. Terima Tamu Ibu Negara 15 Pemandangan Gunung Yap Hian Tjay C.Minyak-Kanvas R. Terima Tamu Ibu Negara 16 Upacara Melasti Hatta Hambali C.Minyak-Kanvas R. Terima Tamu Ibu Negara 17 Pantai Bambang Suwarto C.Minyak-Kanvas R. Tunggu Tamu Ibu Negara 18 Bunga Kaca Piring Sri Gumantyo C.Minyak-Kanvas R. Terima Tamu Ibu Negara 19 Bunga Sepatu Sri Gumantyo C.Minyak-Kanvas R. Terima Tamu Ibu Negara 20 Teuku Cik Ditiro Dullah C.Minyak-Kanvas R. Resepsi 21 Gatutkaca Dengan Anak-Anak Arjuna, Basoeki Abdullah C.Minyak-Kanvas R. Resepsi id ii 22 Penangkapan Diponegoro Raden Saleh C.Minyak-Kanvas R.
    [Show full text]
  • AGENDA REV 5 1.Indd
    DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA AGENDA KERJA DPD RI 2017 DATA PRIBADI Nama __________________________________________________________ No. Anggota ___________________________________________________ Alamat _________________________________________________________ _________________________________________________________________ Telepon/Fax ____________________________________________________ Nomor _________________________________________________________ KTP ____________________________________________________________ Paspor _________________________________________________________ Asuransi _______________________________________________________ Pajak Pendapatan ______________________________________________ SIM ____________________________________________________________ PBB ____________________________________________________________ Lain-lain _______________________________________________________ DATA BISNIS Kantor _________________________________________________________ Alamat _________________________________________________________ _________________________________________________________________ Telepon/Fax ____________________________________________________ Telex ___________________________________________________________ Lain-lain _______________________________________________________ NOMOR TELEPON PENTING Dokter/Dokter Gigi _____________________________________________ Biro Perjalanan _________________________________________________ Taksi ___________________________________________________________ Stasiun K.A
    [Show full text]
  • Download Itinerary (PDF)
    Fascinating Bali: Extension Tours Make the Fascinating Bali Trip MORE EXCITING by adding AMAZING Extension Tours Add any of these extension trips to your Fascinating Bali trip and make your trip MORE EXCITING as you will MAXIMISE your travel in one trip. Further by adding these destinations in your flight itinerary, there is not much difference in flight cost compared to just going to Bali. Prices are per person and based on twin/double/triple sharing basis: Extension Tours (Click on the tour link Companion / Single Agent to reach directly to the tour details) Guest Supplement Glimpses of Bangkok - 5 days US$ 449 US$ 549 US$ 293 Delightful Singapore -– 4 days US$ 517 US$ 617 US$ 327 Kuala Lumpur –Getaway - 4 days US$ 416 US$ 516 US$ 217 *Above prices are nett and non-commissionable *Single supplement is the additional cost for having a single room. Glimpses of Bangkok – 5 days Bangkok1111 Glimpse of Bangkok – 5 days Day 1 Arrival Bangkok Upon arrival at the Bangkok airport and after the immigration formalities you’re met by our representative. Board a vehicle and transfer to the hotel. Check-in at the hotel and rest of the day is at leisure. Overnight is in Bangkok. Day 2 Bangkok/ Grand Palace and city temple tour Breakfast at the hotel; you proceed for a half day Grand Palace and city temple tour. See Bangkok’s Buddhist temples and the Grand Palace on a half-day tour of the city’s historic highlights. Visit the Temple of the Golden Buddha (WatTraimit) and Wat Pho (Temple of the Reclining Buddha) then explore the grounds that once housed the Royal Siamese court.
    [Show full text]
  • Lampiran 1 : Matriks Berita 1 : Kemelut Putri Mahkota SINTAKSIS
    Lampiran 1 : Matriks Berita 1 : Kemelut Putri Mahkota SINTAKSIS Headline Lead Latar Informasi Kutipan Sumber Penutup Kemelut Putri Demi tahta Keraton Paragraf 1 – 4 : Paragraf 5 : Sehubungan dengan konflik Mahkota untuk Mangkubumi, Pemberian gelar “Tadinya Pembayun tidak pemberian gelar Sri Sultan bahkan Mangkubumi kepada masalah, tapi setelah ada Mangkubumi pada dirinya, Kemelut (KBBI) = menjual harta keraton Pembayun menyebabkan sabda raja, kami ada batas.” Pembayun memilih untuk keadaan yang genting walau hal tersebut beberapa aktivitasnya tidak berbicara apa – apa atau berbahaya. ditentang oleh menjadi terganggu dan Yudhaningrat, adik tiri Sri dengan alasan bahwa ini sebagian anggota membuat ia hubungannya Sultan. belum waktunya bagi dia keluarga keraton. dengan orang – orang untuk berbicara. sekitar semakin terbatasi. Paragraf 5 & 6 : Paragraf 11 : Sri Sultan mengeluarkan “Saya gemeteran sampai dua dawuh (sabda), tidak lihat Ngarso Dalem pemberian gelar sudah jalan turun. Dua hari Mangkubumi kepada saya tidak bisa tidur,” Pembayun serta akunya (Pembayun). 113 penggantian namanya. Kedua dawuh tersebut menyebabkan polemik. Paragraf 7 : Paragraf 12: Gelar Mangkubumi yang Ia (Pembayun) merasa nama disandang Pembayun Mangkubumi sangat berat menyebabkan konflik karena bermakna pemangku tahta keraton. adat kekuasaan. Paragraf 8 – 11 : Paragraf 13: Pemberian gelar tersebut Ia (Siti Sutiyah) mengaku membuat Pembayun semua penari pun tidak merasa terbeban dan selalu hadir, yang penting tertekan. mereka menekuni tarian dengan latihan sendiri. Paragraf 12 & 13 : Paragraf 14 : Gelar Mangkubumi “H-1 dan H-2 itu datang. bukanlah alasan mengapa Kalau beberapa hari Pembayun menghadiri itu memang sempat tidak latihan. rawuh (datang). Tapi, 114 menjelang pentas, tetap datang kok,” jelasnya. Paragraf 14 – 16 : Paragraf 17 : Prosesi Pemberian gelar “Itu memang kursi putri Mangkubumi pada mahkota itu.
    [Show full text]
  • Indonesia's Regional Representative Assembly
    Indonesia’s Regional Representative Assembly: Democracy, Representation and the Regions A report on the Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Stephen Sherlock Centre for Democratic Institutions July 2005 About the Author ............................................................................................................ 3 About the Centre for Democratic Institutions .......................................................... 3 Introduction ..................................................................................................................... 4 What is the DPD?............................................................................................................ 6 Constitutional role and powers....................................................................................... 6 An advisory body not an upper house ............................................................................ 8 An assembly for the regions.......................................................................................... 10 Structure of the DPD ................................................................................................... 10 Leadership of the DPD.......................................................................................... 11 Ad‐Hoc Committees.............................................................................................. 12 Steering Committee ............................................................................................... 12 Legislation Committee .........................................................................................
    [Show full text]
  • Mapping Status and Roles of Javanese Women in Indonesian Literary Texts
    PEMETAAN STATUS DAN PERAN PEREMPUAN JAWA DALAM TEKS SASTRA INDONESIA MAPPING STATUS AND ROLES OF JAVANESE WOMEN IN INDONESIAN LITERARY TEXTS Esti Ismawati Program Pascasarjana Universitas Widya Dharma Klaten [email protected] Abstract Status and roles of Javanese women in Indonesian literary text has been written in the form of short stories, novels, and romances, as seen in Umar Kayam, YB Mangunwijaya, Arswendo Atmowiloto, Nh Dini, and Ahmad Tohari, but until now no one has diccussed it scientifically. This paper describes status and roles of Javanese women in Indonesian literary texts from the colonial era, independence era, today’s era, and Javanese women in reality, because the literary texts are the reflection of the society. Are there changes within the status and roles of Javanese women in Indonesian literary texts and in the reality? The methods used in this research are descriptive method for the Javanese women in literary texts and survey for the Javanese women in the reality. The techniques used are bibliography technic (reading appreciation) for literary text and indepth interview and questionnaire. It can be concluded that the status and roles of Javanese women in Indonesian literary texts and in the reality changes from era to era. The changes includemindset and lifestyle change. There is no difference between the status and roles of Javanese women in Indonesian literary texts and in the reality. Keywords: Javanese women, status, roles, literary texts, reality Abstrak Status dan peran perempuan Jawa dalam teks sastra Indonesia telah banyak ditulis dalam bentuk cerpen, novel, dan roman, sebagaimana tampak dalam karya Umar Kayam, YB Mangunwijaya, Arswendo Atmowiloto, Nh Dini, dan Ahmad Tohari.
    [Show full text]
  • The Architecture in Comparison with Tugu Nasional 国家オベリスクと比較した建築
    日本建築学会技術報告集 第 25 巻 第 60 号,977-982,2019 年 6 月 AIJ J. Technol. Des. Vol. 25, No.60, 977-982, Jun., 2019 DOI https://doi.org/10.3130/aijt.25.977 国家オベリスクと比較した建築 THE ARCHITECTURE IN −ニューヨーク国際博覧会(1964)に COMPARISONTHE ARCHITECTURE WITH TUGU IN COMPAR NASIONALISON 国家オベリスクと比較した建築 −WITHIndonesian TUGU Pavilion NASIONAL in 1964 New York World’s おけるインドネシア館 その 2 − Fair Part 2 − ―ニューヨーク国際博覧会(1964)におけ --Indonesian Pavilion in 1964 New York るインドネシア館 その 2― World’s Fair Part 2-- Harry KURNIAWANーーーー * 1 ハリー クルニアワンーー* 1 Keywords: Indonesian pavilion in 1964 New York World Fair and Tugu Nasional Harry KURNIAWAN *1, 2 ハリー クルニアワン - * Indonesian Pavilion, Tugu Nasional, Monument, Architecture, (National Obelisk) were built in the same period of Nation-Building NationalismKeywords: ProjectsIndonesian through pavilion the insame 1964 collaboration New York Worldwork ofFair President and Tugu Sukarno Nasional (as Indonesian Pavilion, Tugu Nasional, monument, architecture, nationalism the(National patron) Obelisk) and Soedarsono were built (as inthe the architect). same period Both buildingsof Nation displayed-Building several similarities as the result of the nature of Sukarno and Soedarsono キーワード: Projects through the same collaboration work of President Sukarno (as キーワード: workthe patron method.) and The Soedarsono purpose of(as the the study, architect) through. Both the buildings comparison, displayed is to インドネシア館,国家オベリスク,記念碑,建築,ナショナリズム インドネシア館、国家オベリスク、記念碑、建築、ナショナリズム getseveral further similarities description as the about result the of thearchitecture nature of Sukarnoof Indonesian and Soedarsono pavilion. Itwork is identified method. The that purpose Indonesian of the study,Pavilion through was an the identical comparison, twin isof toTugu get Nasionalfurther description that created about to live the in architectureand for different of Indonesian environment.
    [Show full text]
  • 73 Suksesi Kepemimpinan Kraton Ngayogyakarta Dalam Dualitas Struktur
    Wahyuni Choiriyati, Suksesi Kepemimpinan Kraton Ngayogyakarta Dalam Dualitas Struktur 73 Suksesi Kepemimpinan Kraton Ngayogyakarta dalam Dualitas Struktur Wahyuni Choiriyati Dosen Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Gunadarma Jalan Margonda Raya No. 100 Depok 16424, Jawa Barat, Indonesia. Email: [email protected] Abstract King declaration was delivered by Sultan Hamengkubuwono X exposing his princess for next in order to be crowned in Yogyakarta’s palace.This raised contentious among Sultan Hamengkubuwono and his brothers. This was wrapped in cultural communication practicess in high level of context that was not easy to understand especially for society in general. This writing is to focus signifying king declaration in society in line to deep structure and culture. By phenomenology approach with critical paradigm, data gathered by in depth interviews and observation. Results of research found that king decralation was perceived as high context communication practices. This tended to economic political nuances. Nowdays, King has not dedicated to serve the society yet, but he tended to want to be respected. Power structure was maintained to secure the power legitimation including reveneu of land taxes and royal familiy businesses in palace. Each of them played the significant roles to secure and maintain in inner cirlce of power in the palace. Keywords: succession of leadership, structure, power, culture and communication Abstrak Sabdaraja yang disampaikan oleh Sultan Hamengkubuwono X mengungkapkan bahwa putri sulungnya akan diangkat menjadi penerus tahta kraton Yogyakarta. Hal ini menimbulkan ketegangan antara sultan Hamengkubuwono X dengan adik-adiknya. Semua ini dikemas dalam praktik komunikasi budaya konteks tinggi yang tidak mudah diterjemahkan masyarakat awam. Fokus tulisan ini adalah menggambarkan pemakanaan masyarakat Yogyakarta terkait sabdaraja dan segala hal yang berkaitan dengan struktur kekuasaan dan budaya yang melingkupinya.
    [Show full text]
  • Press Release Official Opening of the Istana Heritage Gallery President
    Press Release Official Opening of the Istana Heritage Gallery President Tony Tan Keng Yam officially opened the Istana Heritage Gallery on Friday, 7 October 2016. Located at the Istana Park along Orchard Road and opposite the Istana, the Istana Heritage Gallery offers visitors the opportunity to understand the history and heritage of the Istana. 2 Gazetted in 1992 as a National Monument along with Sri Temasek (formerly the Colonial Secretary’s house), the Istana mirrors the growth and development of Singapore from a colony to sovereign state. The Gallery explores the role and significance of the Istana, and captures the Istana’s transition from being the Colonial Governor’s House to its current role as the official Residence of the President. It also seeks to provide visitors with a glimpse into the Istana’s rich history through a specially curated range of heritage displays including state artefacts, artwork and state gifts received from foreign dignitaries by our past and present Presidents and Prime Ministers. 3 The state gifts are a highlight of the Gallery as this is the first time they are placed on permanent display for visitors to enjoy. They are lasting testimonies of Singapore’s friendship with other countries. The current display of 18 state gifts includes: A silver cigarette box, which is one of the earliest recorded gifts in the Istana’s collection. This was presented by His Excellency Raja Tun Uda Al-Haj bin Raja Muhammad, Governor of Penang, to Yang di-Pertuan Negara Encik Yusof bin Ishak in 1961; A bronze bust of an Induna, presented to President Ong Teng Cheong by His Excellency Nelson Mandela, President of the Republic of the South Africa, during his first state visit to Singapore in 1997; A pair of silver goblets which bears Singapore’s Coat of Arms and the Royal Cypher of Queen Elizabeth II – symbolising the longstanding friendship between these two countries.
    [Show full text]
  • Bab I Pendahuluan
    BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini interior ruang merupakan suatu yang terpenting dalam menunjangnya sebuah bangunan ataupun hunian. Karena sebagai individu , kita membutuhkan tempat berlindung yang nyaman. Bangunan ataupun hunian terdiri dari bangunan pribadi yang berfungsi sebagai rumah, dan bangunan publik yang berfungsi sebagai tempat usaha. Dengan perkembangan zaman , desain interior tidak hanya diperuntukan bagi sebuah hunian, tetapi juga untuk ruang publik seperti restoran, toko, perkantoran, rumah sakit , hingga gedung-gedung pemerintahan. Desain interior mempunyai peranan penting agar tercipta susunan ruang yang baik sesuai dengan fungsi , kebutuhan serta kenyaman tanpa meninggalkan segi estetikanya. 1 Dalam hal ini sebuah gedung pemerintahan pun harus di desain dengan memiliki kenyamanan dan fungsi yang sesuai dengan kebutuhan serta memiliki sistem keamanan yang baik . Salah satunya adalah sebuah Istana Kepresidenan yang memiliki peranan penting dalam sebuah pemerintahan dan menjadi sebuah simbol kenegaraan. Di Indonesia telah memliki 6 Istana Negara yang tersebar di beberapa kota,seperti Bogor,Cipanas, Yogyakarta, Bali dan dua diantaranya terdapat di Jakarta,yaitu Istana Merdeka dan Istana Negara dan digunakan sehari-hari oleh Presiden Republik Indonesia. Sedang keempat lainnya difungsikan sebagai tempat peristirahatan ketika Presiden mengunjungi daerah tersebut. Bandung merupakan salah satu kota di Jawa Barat, yang memiliki nilai sejarah bagi bangsa Indonesia. Di sinilah Konfrensi Asia-Afrika diadakan, sehingga banyak sekali tamu Negara yang datang, serta Presiden Republik Indonesia. Dengan kedaan daerah yang baik, serta iklim yang sejuk , maka akan sangat bangga bagi warga Bandung, jika dibangun sebuah Istana Kepresidenan yang berfungsi sebagai tempat peristirahatan dan tempat penerimaan tamu kenegaraan. Sebuah Istana Kepresidenan harus dapat menjadi simbol Negara dan menjadi kebanggan daerah.
    [Show full text]