Menegosiasikan Islam
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
MENEGOSIASIKAN ISLAM, KEINDONESIAAN DAN MONDIALITAS Peran dan Tantangan Pendidikan Islam di Era Disrupsi Sanksi Pelanggaran Pasal 113 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta 1. Hak Cipta adalah hak eksklusif pencipta yang timbul secara otomatis berdasarkan prinsip deklaratif setelah suatu ciptaan diwujudkan da-lam bentuk nyata tanpa mengurangi pembatasan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan. (Pasal 1 ayat [1]). 2. Pencipta atau Pemegang Hak Cipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 memiliki hak ekonomi untuk melakukan: a. Penerbitan ciptaan; b. Penggandaan ciptaan dalam segala bentuknya; c. Penerjemahan ciptaan; d. Pengadaptasian, pengaransemenan, atau pentransforma-sian ciptaan; e. pendistribusian ciptaan atau salinannya; f. Pertunjukan Ciptaan; g. Pengumuman ciptaan; h. Komunikasi ciptaan; dan i. Penye-waan ciptaan. (Pasal 9 ayat [1]). 3. Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau pemegang Hak Cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi Pen-cipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf a, huruf b, huruf e, dan/atau huruf g untuk Penggunaan Secara Komersial dipi-dana dengan pidana penjara paling lama 4 (empat) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah). (Pasal 113 ayat [3]). 4. Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud pada ayat (3) yang dilakukan dalam bentuk pembajakan, dipidana dengan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp4.000.000.000,00 (empat miliar rupiah). (Pasal 113 ayat [4]). MENEGOSIASIKAN ISLAM, KEINDONESIAAN DAN MONDIALITAS Peran dan Tantangan Pendidikan Islam di Era Disrupsi Editor: Supriyanto Abdi M Nurul Ikhsan Saleh Kurniawan Dwi Saputra Program Studi Pendidikan Agama Islam Jurusan Studi Islam Fakultas Ilmu Agama Islam Universitas Islam Indonesia MENEGOSIASIKAN ISLAM, KEINDONESIAAN DAN MONDIALITAS Peran dan Tantangan Pendidikan Islam di Era Disrupsi xii + 336 hlm; 15,5 x 23 cm ISBN: 978-623-7313-98-4 Hak cipta dilindungi oleh Undang-undang. Dilarang mengutip atau memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini dalam bentuk apapun, juga tanpa izin tertulis dari penerbit Cetakan Pertama, Maret 2021 Penulis : Nanang Nuryanta M Nurul Ikhsan Saleh Burhan Nudin Sri Haningsih Kurniawan Dwi Saputra Junanah Siti Afifah Adawiyah M. Joko Susilo Supriyanto Abdi Ahmad Zubaidi Moh. Mizan Habibi Mir'atun Nur Arifah Syaifullah Yusuf Widiani Hidayati Edi Safitri Lukman Ahmad Irfan Editor : Supriyanto Abdi M Nurul Ikhsan Saleh Kurniawan Dwi Saputra Design Cover : Amirul Mukmin Diterbitkan oleh: CV. ISTANA AGENCY Istana Publishing Jl. Nyi Adi Sari Gg. Dahlia I, Pilahan KG.I/722 RT 39/12 Rejowinangun-Kotagede-Yogyakarta 0851-0052-3476 [email protected] 0857-2902-2165 istanaagency istanaagency www.istanaagency.com Bekerja sama dengan: Program Studi Pendidikan Agama Islam Jurusan Studi Islam Fakultas Ilmu Agama Islam Universitas Islam Indonesia KATA PENGANTAR Universitas Islam Indonesia dengan semangat digitalisasi universitas-nya mempunyai fokus untuk tiga hal: menguatkan nilai, menjulangkan inovasi, melebatkan manfaat. Digitalisasi universitas menyimpan semangat untuk beradaptasi dengan progresivitas. Bukan hanya sekedar digitalisasi dalam bentuk fisik, namun juga “digitalisasi mindset”. Tiga fokus utama yang diusung pun berpeluang untuk dimaknai dan dimanifestasikan dari beragam perspektif-positif, termasuk pengejawantahannya terhadap pengembangan pendidikan Islam. Sebagai salah satu program studi ideologis-praksis di UII, Program Studi Pendidikan Agama Islam berikhtiar menurunkan tagline “menguatkan nilai, menjulangkan inovasi, dan melebatkan manfaat” melalui publikasi ide, gagasan, atau pemikiran dosen sebagai akademisi kampus sekaligus praktisi pendidikan. Payung tema yang dipilih adalah “Menegosiasikan Islam, Keindonesiaan dan Mondialitas; Peran dan Tantangan Pendidikan Islam Di Era Disrupsi.” v Pendidikan Islam sudah semestinya responsif terhadap segala perubahan dan isu-isu aktual. Tentu saja dengan tetap berpedoman pada nilai-nilai fundamental. Oleh karenannya, kumpulan gagasan hasil konstruksi pemikiran dosen PAI UII ini menempatkan Islam dan keindonesiaan sebagai basis nilai, dan mondialitas sebagai basis untuk menjulangkan inovasi dan melebatkan manfaat. Meskipun pada akhirnya, kumpulan tulisan ini disusun juga berdasarkan minat kajian penulisnya. Semoga semua bagian dari buku ini memberikan inspirasi dan melahirkan manfaat. Amin. Moh. Mizan Habibi Ketua Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) Fakultas Ilmu Agama Islam Universitas Islam Indonesia vi KATA PENGANTAR EDITOR Sebagai entitas yang hadir di tengah-tengah masyarakat, pendidikan Islam tidak bisa lepas dari konteks, tren dan proses- proses perubahan sosial, budaya, ekonomi dan politik yang mengitarinya. Namun demikian, hubungan dan keterkaitan antara pendidikan Islam dan dunia kehidupan yang lebih luas sejatinya tidak dipahami secara linier dan hanya dilihat dari satu arah saja, melainkan harus diletakkan dalam jaring jalinan (web of network) yang kompleks, multi-arah dan multi-dimesi. Di sinilah sesungguhnya letak peran strategis sekaligus tanggung jawab yang maha berat pendidikan Islam. Di satu sisi, pendidikan Islam, dengan serangkaian sistem nilai dan idealitas yang hendak dibangunnya, harus mampu memberikan semacam cetak biru (blue-print), pedoman atau peta jalan (roadmap) bagi umat Islam untuk terus hidup, berkembang dan bergerak maju seiring perjalanan waktu dan perkembangan peradaban manusia. Namun di sisi lain, dunia pendidikan Islam juga tidak bisa memposisikan diri sebagai wilayah yang tak tersentuh, atau yang harus menjaga jarak, apalagi memiliki tembok pembatas tebal yang memisahkannya dari berbagai pengaruh, harapan, tuntutan dan vii kebutuhan masyarakat manusia yang terus berubah. Dunia pendidikan harus tetap dan terus membuka diri dan menunjukkan sensitivitas dan kepekaan terhadap perubahan-perubahan di dunia yang lebih luas di luar dirinya. Maka, dari sudut pandang ini, relasi antara dunia pendidikan Islam dan dunia kehidupan yang lebih luas sesungguhnya melibatkan proses-proses dialog, sinergi, adopsi, adaptasi, apropriasi dan reposisi terus-menerus yang bersifat simbiotik-mutualistik dan dinamis. Buku kumpulan tulisan ini adalah sebuah ikhtiar kecil untuk memotret dan merefleksikan bagaimana pendidikan Islam mendefinisikan dan memposisikan dirinya secara dialektis di tengah, atau dalam menghadapi, berbagai tantangan dan isu yang dihadapinya dalam lingkup yang cukup luas, namun dapat disederhanakan ke dalam tiga irisan besar, yaitu irisan isu-isu keislaman, keindonesiaan, dan kesejagatan (mondialitas). Tiga irisan isu ini sengaja diangkat dalam buku ini dengan kesadaran bahwa tiga irisan isu inilah yang secara teoretik dan de facto sekaligus saat ini dihadapi oleh pendidikan Islam, khususnya di Indonesia. Setidaknya itulah yang dipahami oleh Universitas Islam Indonesia (UII), di mana para penulis buku ini menjadi bagian dari civitas academica-nya, yang sejak awal berdiri telah menjadikan nilai keislaman, keindonesiaan dan kesejagatan (mondialitas) sebagai nilai-nilai inti (core values) dan basis identitasnya. Di atas tiga nilai inti dan basis identitas inilah, UII memiliki komitmen menegakkan nilai-nilai keislaman dengan menterjemahkan pesan- pesan suci wahyu ilahi, berkontribusi untuk bangsa Indonesia dengan cara terlibat aktif mencerdaskan kehidupan masyarakat, dan menjaga keterhubungan secara mondial dengan melibatkan diri dalam aktivitas-aktivitas di kancah internasional guna menjawab isu-isu kemanusiaan global. Untuk memudahkan pembaca, tulisan-tulisan dalam buku ini dikelompokkan ke dalam tiga bagian utama. Bagian pertama buku viii ini, Pendidikan Islam, Era Disrupsi dan Tantangan Global, berisi tulisan-tulisan yang mencoba mendiskusikan tantangan-tantangan global dunia pendidikan Islam di era disrupsi, era yang ditandai oleh kemajuan ilmu pengetahuan dan peradaban manusia, termasuk dalam teknologi komunikasi dan informasi, yang telah, sedang dan akan terus menggoncang berbagai tatanan yang sudah mapan. Meskipun dibingkai dalam topik yang beragam, bagian pertama ini secara umum menghadirkan perspektif terkait berbagai tantangan global pendidikan Islam dari sejumlah sudut pandang: pemaknaan terhadap nilai keislaman, kebangsaan dan mondialitas dalam pendidikan agama Islam (Nanang Nuryanta), urgensi dan strategi rekonstruksi pendidikan Islam menghadapi era 5.0 (Burhan Nudin), analisis kritis kebijakan Kampus Merdeka dari tinjauan teori solidaritas (Kurniawan Dwi Saputra), elaborasi peran agensi pusat-pusat pendidikan di era disrupsi (Siti Afifah Adawiyah) dan tawaran unklusivisme peradaban dan epistemologis sebagai basis alternatif bagi revitalisasi visi kosmpolitan pendidikan Islam di era global (Supriyanto Abdi). Bagian kedua buku ini, Pendidikan Islam, Keindonesiaan dan Moderasi Beragama, berisi tulisan-tulisan yang secara khusus memotret peran dan tantangan pendidikan Islam di Indonesia dalam upaya membangun dan merawat nilai-nilai keindonesiaan dan moderasi beragama dalam konteks kehidupan bengsa Indonesia yang multi-agama, multi-etnik dan multikultur. Dalam bagian ini sejumlah perspektif dihadirkan terkait isu-isu penting pendidikan Islam dan keindonesiaan: telaaah atas basis nilai dan cara pandang pendidikan (agama) Islam di Indonesia (Moh. Mizan Habibi), kontruksi wajah dan karakter pendidikan Islam berbasis kebhinekaan Indonesia (Syafulloh Yusuf), analisis peran strategis pendidikan Islam dalam melahirkan anak bangsa yang pluralis dan toleran