BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat Ini Dunia

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat Ini Dunia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini dunia pariwisata sudah semakin menjadi magnet tersendiri karena sudah merupakan salah satu kebutuhan umat manusia yang ada di dunia. Menurut undang-undang RI No. 10 tahun 2009 tentang kepariwisataan bahwa pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, pemerintah, dan pemerintah daerah. Tujuan seseorang untuk berwisata di suatu tempat wisata adalah untuk mencari kesenangan dirinya dengan cara berlibur ke tempat-tempat wisata. Selain itu, tak sedikit pula seseorang berwisata ke suatu tempat karena ingin menikmati kulinernya. Oleh sebab itu, perkembangan pariwisata di suatu negara dapat dilihat melalui banyak dibangunya hotel atau villa untuk menginap bagi wisatawan, kemudian restoran atau cafe bagi wisatawan yang ingin makan atau hanya sekedar minum. Sebenarnya, urusan perut ini tidak main-main kontribusinya secara ekonomi apabila dikelola dengan baik. Bahkan sudah menjadi komponen pariwisata yang harus tersedia untuk memberikan layanan yang baik bagi wisatawan domestik maupun mancanegara bahkan bagi penduduk di kota itu sendiri. Gastronomi atau lebih dikenal kuliner adalah hal yang tidak bisa dipisahkan bagi kehidupan. Semua orang memiliki hasratnya masing-masing bagaimana menikmati aneka makanan, minuman, dan produk lainnya sesuai dengan seleranya. Menurut Gilesisole (2001: 235) Gastronomi atau tata boga adalah seni, atau ilmu akan makanan yang baik (good eating). Dengan kata lain Fossali (2008: 54-86) menyebutkan gastronomi sebagai studi mengenai hubungan antara budaya dan makanan, di mana gastronomi mempelajari berbagai komponen budaya dengan makanan sebagai pusatnya (seni kuliner). Hubungan budaya dan gastronomi terbentuk karena gastronomi adalah produk budidaya pada kegiatan pertanian sehingga pengejawantahan warna, aroma, dan rasa dari suatu makanan dapat ditelusuri asal-usulnya dari lingkungan tempat bahan bakunya dihasilkan. 1 Irvan Patria Nugraha, 2017 PELESTARIAN MINUMAN TRADISIONAL LAHANG SEBAGAI ATRAKSI WISATA GASTRONOMI KABUPATEN BANDUNG BARAT, PROVINSI JAWA BARAT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Hal ini sangat cocok diterapkan di Indonesia karena sangat didukung dengan melimpahnya bahan makanan dan rempah-rempah, serta melimpahnya sumber daya manusia yang tersedia di negara kita tercinta ini. Tinggal bagaimana kita sebagai pelaku harus bisa memanfaatkan hal tersebut dengan baik dan benar. Terbukti di era globalisasi ini, seseorang berlomba-lomba membuat makanan dan minuman yang rasanya enak, tampilannya unik, dan cara lainnya untuk menarik minat konsumen. Gastronomi Indonesia tidak saja terkait dengan rasa dan penampilan, tetapi juga asal-usul masakan, kandungan gizi, dan pengkaitan dengan manajemen kuliner. Hal ini sesuai dengan paparan William Wongso di Harian Kompas 17 Desember 2012. Bahwa Gastronomi Indonesia bukan saja sekedar makanan, namun terkandung warisan budaya dan identitas bangsa. Menurut Guruh Soekarnoputra pada acara Indonesia Gastro Fest 2017 menilai Indonesia terdiri dari 1.344 suku bangsa memiliki masakan dengan sejarah, tradisi budaya, bahan baku, dan teknik pengolahan yang berbeda. Namun sayang, potensi ini belum banyak digali dan diangkat menjadi suatu paket perjalanan wisata khusus pada bidang gastronomi. Paket perjalanan wisata gastronomi prakteknya sudah dilakukan, dimana terdapat paket perjalanan wisata yang disediakan oleh sebuah perusahaan tour and travel khusus untuk menikmati objek/ atraksi wisata. Saat ini mulai tumbuh perjalanan wisata tentang makanan. Perusahaan tour and travel memperkenalkan budaya makanan di suatu daerah, atraksi pembuatan suatu makanan atau minuman, menikmati hidangan di daerah yang akan dikunjungi tersebut dari sarapan hingga makan malam, cara makan, festival, berkunjung ke berbagai tempat yang berhubungan dengan gastronomi misalnya, tempat bahan baku, pasar, kitchen hotel, pabrik, industri rumahan (home industry), dan lain-lain. Diharapkan suatu saat nanti, paket perjalanan wisata gastronomi menjadi tren dan menjadi salah satu yang wajib dicoba oleh wisatawan lokal maupun mancanegara. Dengan begitu, makanan maupun minuman tradisional Indonesia banyak dikenal oleh bangsanya sendiri maupun bangsa lain. Sekarang sudah banyak festival-festival kuliner yang diadakan di Indonesia, tetapi kebanyakan tidak didasari dengan konsep yang jelas, hanya datang, makan lalu bayar. Paket wisata gastronomi merupakan upaya nyata yang wajib dikembangkan oleh seluruh elemen baik pemerintah maupun masyarakat. 2 Irvan Patria Nugraha, 2017 PELESTARIAN MINUMAN TRADISIONAL LAHANG SEBAGAI ATRAKSI WISATA GASTRONOMI KABUPATEN BANDUNG BARAT, PROVINSI JAWA BARAT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Sehingga hal ini merupakan salah satu upaya pelestarian makanan maupun minuman tradisional Indonesia. Pelestarian dalam Kamus Bahasa Indonesia berasal dari kata lestari, yang artinya adalah tetap selama-lamanya tidak berubah. Kemudian dalam penggunaan bahasa Indonesia, penggunaan awalan pe- dan akhiran –an artinya digunakan untuk menggambarkan sebuah proses atau upaya (kata kerja). (Endarmoko, 2006). Makanan maupun minuman tradisional Indonesia yang tersebar dari Sabang sampai Merauke perlu dilestarikan keberadaannya. Sebagai contoh adalah salah satu minuman tradisional Jawa Barat yakni Lahang. Lahang merupakan usaha yang dilakukan seseorang di rumah tempat tinggalnya atau home industry. Menurut ilmunya istilah Home industry adalah sebuah perusahaan kecil yang jenis kegiatan ekonominya dipusatkan di rumah. Pengertian usaha kecil secara jelas tercantum dalam UU No.9 Tahun 1995, yang menyebutkan bahwa usaha kecil adalah usaha dengan kekayaan bersih paling banyak Rp 200 juta (tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha) dengan hasil penjualan tahunan paling banyak Rp 1 Milyar. Kriteria lainnya dalam UU No. 9 Tahun 1995 adalah milik WNI, berdiri sendiri, tidak langsung dengan usaha menengah atau besar dan berbentuk usaha perseorangan baik berbadan hukum maupun tidak karena termasuk dalam kategori usaha kecil yang dikelola keluarga. Para pelaku kegiatan ekonomi yang berbasis dirumah ini adalah salah satu anggota keluarga atau mengajak beberapa sanak keluarga ataupun mengajak orang disekitar kampung halamannya sebagai karyawan. Lahang bisa dikatakan industri rumahan dikarenakan sebagian besar dikerjakan di daerah tempat tinggal si penjualnya. Menurut penjualnya, Lahang merupakan minuman Tradisional Khas Jawa Barat yang terbuat dari pohon aren (Arenga Pinnata). Rasa manis, segar dan berwarna putih kekuningan adalah ciri dari minuman ini. Lahang diperoleh dari sadapan pohon aren. Bagian yang disadap adalah bunga jantannya. Cara menyadapnya pun tidak sembarangan, para petani biasanya akan berangkat lebih awal untuk menyadap aren agar kesegarannya terjaga. Konon pada kondisi 3 Irvan Patria Nugraha, 2017 PELESTARIAN MINUMAN TRADISIONAL LAHANG SEBAGAI ATRAKSI WISATA GASTRONOMI KABUPATEN BANDUNG BARAT, PROVINSI JAWA BARAT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu tertentu air dari bunga jantan pohon aren ini bila terlambat disadap akan berubah menjadi cuka atau tuak. Pohon dari bunga yang akan disadap akan sangat baik bila sudah berusia 5 (lima) tahun. Menyadap nira dari bunga jantan tidaklah mudah. Beberapa lama sebelum disadap, ijuk yang melekat pada tongkol bunga jantan dan juga pelepah yang menghalangi tongkol harus dibersihkan. Selain itu, tidak sembarang orang yang bisa naik untuk menyadap air Nira tersebut. Perlu kegigihan, kesabaran dan keberanian untuk naik ke atas pohon nira yang cukup tinggi itu. Berdasarkan pra survei oleh peneliti, para penjualnya sudah jarang ditemukan karena berjumlah semakin sedikit. Dahulu biasanya para penjual Lahang akan menurunkan keahliannya pada anak cucunya. Tetapi seiring berjalannya waktu anak cucu seorang pembuat lahang biasanya enggan meneruskan membuat lahang karena proses pembuatannya yang sulit. Hal ini menjadi salah satu faktor yang menyebabkan semakin langkanya minuman tradisional ini. Seperti yang terjadi pada Lahang, minuman tradisional khas Jawa Barat ini mulai mengalami penurunan. Seiring perkembangan jaman popularitas Lahang sudah semakin terpinggirkan bahkan masih banyak seseorang yang tidak mengetahui apa itu Lahang. Lahang sudah kalah pamor dengan minuman tradisional lainnya seperti bandrek ataupun bajigur. Namun saat ini pola konsumsi masyarakat mulai banyak berubah, semakin maraknya minuman modern semakin menurun pula tingkat mengkonsumsi minuman tradisional di kalangan masyarakat. Hal ini disebabkan banyaknya minuman produk olahan sehingga sebagian masyarakat lebih memilih minuman modern dibandingkan minuman tradisional agar lebih bergengsi untuk disuguhkan. Keberadaan Lahang yang saat ini mengalami penurunan bukan hanya karena banyaknya minuman modern yang banyak dijual tetapi kurangnya promosi yang dilakukan penjual mempengaruhi keadaan ini. Selain itu penyajian yang masih sederhana sehingga kurang memiliki daya tarik bagi konsumen. Minuman modern ditunjukkan dengan kecepatan penyajian minumannya, tampilannya juga menggiurkan dan pembuatan minuman biasanya menggunakan alat-alat yang sudah canggih. Berbeda dengan minuman tradisional Lahang yang menggunakan 4 Irvan Patria Nugraha, 2017 PELESTARIAN MINUMAN TRADISIONAL LAHANG SEBAGAI ATRAKSI WISATA GASTRONOMI KABUPATEN BANDUNG BARAT, PROVINSI JAWA BARAT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu alat
Recommended publications
  • Javanese Local Wisdom in Wedhatama
    i ii JAVANESE LOCAL WISDOM IN WEDHATAMA PART I iii Laws of the republic of Indonesia No.19 of 2002 concerning Copyright Copyright Scope 1. Copyright is an exclusive right for an Author or a Copyright Holder to announce or reproduce his Work, which arises automatically after a work is born without reducing restrictions in accor- dance with applicable laws and regulations. Criminal Provisions 1. Anyone who intentionally or without the right to commit acts as referred to in Article 2 para- graph (1) or Article 49 paragraph (1) and paragraph (2) shall be sentenced to a minimum impris- onment of 1 (one) month each and / or a minimum fine Rp. 1,000,000.00 (one million rupiah), or a maximum imprisonment of 7 (seven) years and / or a maximum fine of Rp. 5,000,000,000.00 (five billion rupiah). 2. Anyone who intentionally broadcasts, exhibits or sells to the public a Work or goods resulting from infringement of Copyright or Related Rights as referred to in paragraph (1) shall be sen- tenced to a maximum of 5 years and / or a maximum fine of Rp. 5.00,000,000.00 (five hundred million rupiah). iv JAVANESE LOCAL WISDOM IN WEDHATAMA PART I DR. ESTI ISMAWATI, M.PD DR. WARSITO, M.PD TRANSLATOR: DRA. SRI HARYANTI, M.HUM v First published 2021 by Gambang Buku Budaya Perum Mutiara Palagan B5 Sleman-Yogyakarta 55581 Phone: +62 856-4303-9249 All rights reserved. No part of this book may be reprinted or reproduced or utilised in any form or by any electronic, mechanical, or other means, now known or hereafter invented, including photocopying and recording, or in any information storage or retrieval system, without permission inwriting from the publishers.
    [Show full text]
  • Land- ​ En Volkenkunde
    Music of the Baduy People of Western Java Verhandelingen van het Koninklijk Instituut voor Taal- , Land- en Volkenkunde Edited by Rosemarijn Hoefte (kitlv, Leiden) Henk Schulte Nordholt (kitlv, Leiden) Editorial Board Michael Laffan (Princeton University) Adrian Vickers (The University of Sydney) Anna Tsing (University of California Santa Cruz) volume 313 The titles published in this series are listed at brill.com/ vki Music of the Baduy People of Western Java Singing is a Medicine By Wim van Zanten LEIDEN | BOSTON This is an open access title distributed under the terms of the CC BY- NC- ND 4.0 license, which permits any non- commercial use, distribution, and reproduction in any medium, provided no alterations are made and the original author(s) and source are credited. Further information and the complete license text can be found at https:// creativecommons.org/ licenses/ by- nc- nd/ 4.0/ The terms of the CC license apply only to the original material. The use of material from other sources (indicated by a reference) such as diagrams, illustrations, photos and text samples may require further permission from the respective copyright holder. Cover illustration: Front: angklung players in Kadujangkung, Kanékés village, 15 October 1992. Back: players of gongs and xylophone in keromong ensemble at circumcision festivities in Cicakal Leuwi Buleud, Kanékés, 5 July 2016. Translations from Indonesian, Sundanese, Dutch, French and German were made by the author, unless stated otherwise. The Library of Congress Cataloging-in-Publication Data is available online at http://catalog.loc.gov LC record available at http://lccn.loc.gov/2020045251 Typeface for the Latin, Greek, and Cyrillic scripts: “Brill”.
    [Show full text]
  • Download Majalah Bright Edisi Januari Secara Gratis Melalui Website
    69th Edition 69 March 2019 Bekasi Lifestyle & Entertainment Magazine INSIGHT VACATION 108 MENU WAJIB DI 145 HAL YANG BISA PASAR SENGGOL KAMU LAKUKAN 2019 LIBURAN DI TURKI March 2019 Hello SMB Friends, alau anda penikmat kuliner sejati, pasti tidak akan melewatkan salah satu festival kuliner kekinian yang satu ini. Yup Pasar Senggol 2019 hadir kembali. Balutan suasana pasar malam dengan gemerlap lampunya akan siap menyambut anda untuk menikmati berbagai kuliner nikmat yang disajikan selama 1 bulan penuh. Jangan sampai melewatkan kemeriahan Pasar Senggol tahun ini karena acaranya akan berlangsung dari tanggal 28 Maret – 28 April 2019. Untuk mengetahui Kberagam kemeriahan yang dihadirkan, simak liputannya di rubrik Highlight. Di rubrik What’s Happening, tokoh kartun yang sudah menjadi iconic bagi kita semua untuk kedua kalinya akan hadir ke Summarecon Mal Bekasi. Dengan karakter yang menggemaskan dan baik hati, Doraemon siap mengobati kerinduan kita semua dalam rangkaian MODO “The 1st Doraemon Fashion Runway in Asia”. Selain Meet & Greet, akan hadir juga rangkaian Fashion Show yang terinpirasi dari berbagai karakter di film tersebut. Bulan ini juga menjadi bulan yang penting bagi kaum perempuan, karena adanya perayaan Woman International Day. Bagaimana menjadi seorang ibu di era milenial saat ini? Simak liputan selengkapnya 7 dirubrik Family. Jangan lewatkan juga berbagai update terbaru di music dan dunia showbiz di rubrik Music Box dan Movie Freak. Mulai dari edisi perdana, Win it akan kami hadirkan di Instagram @summareconmal.bekasi setiap hari Magazine Kamis di minggu ketiga dan keempat dengan tagar #KamisBrightKuiz. Untuk mencari tahu jawabannya, anda hanya perlu mendownload majalah Bright edisi Januari secara gratis melalui website www.malbekasi.
    [Show full text]
  • E-Book-Kumcer-Suara-Merdeka-2015.Pdf
    Annual Short Story Collection 2015 Koleksi Cerita Pendek Minggu 2015 Sanksi Pelanggaran Pasal 72 Undang-undang Nomor 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta 1. Barangsiapa dengan sengaja melanggar dan tanpa hak melakukan perbuatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 Ayai (1) atau Pasal 49 Ayat (2) dipidana dengan pidana penjara masing-masing paling singkat 1 (satu) bulan dan/ atau denda paling sedikit Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah), atau pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah) 2. Barangsiapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual kepada umum suatu ciptaan atau barang hasil pelanggaran hak cipta atau hak terkait sebagai dimaksud pada Ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah). Suara Merdeka Annual Sort Story Collection, Issue #2016. Reproduction of this collection is permitted as long as it is not sold, either by itself or as part of a collection, and the entire text of the issue remains unchanged. All stories Copyright © Januari-Desember 2015 by their respective authors. For submission guidelines, or for more information about this collection, send a message to <[email protected]>. Daftar Isi Minggu Koleksi Cerita Pendek Tahunan 2015 Tulang Ikan di Tenggorokan Copyright © 2016 Mashdar Zainal ............ 1 Terusir Jumari H.S. ............ 11 Helas Arsiparis: Ilham Q. Moehiddin Raedu Basha ............ 19 Meisa dan Ular di Lehernya Maltuf A. Gungsuma ............ 29 Ilustrasi sampul muka: Toto/Suara Merdeka Guci Sop Tata letak: Ilham Q. Moehiddin ............ 39 ESas Denggan Menghilang Budi Hatees ...........
    [Show full text]
  • Kamus Bahasa Besemah-Indonesia-Inggris Besemah-Indonesian-Englikamus Bahasa Sh Besemah-Indonesia-Inggris Besemah-Indonesian-Englisdictionary Sh Dictionary
    Buku ini tidak diperjualbelikan. KAMUS BAHASA BESEMAH-INDONESIA-INGGRIS BESEMAH-INDONESIAN-ENGLIKAMUS BAHASA SH BESEMAH-INDONESIA-INGGRIS BESEMAH-INDONESIAN-ENGLISDICTIONARY SH DICTIONARY Oleh Dr. Sutiono Mahdi, Drs. M.Hum Buku ini tidak diperjualbelikan. Judul: KAMUS BAHASA BESEMAH-INDONESIA-INGGRIS BESEMAH-INDONESIAN-ENGLISH DICTIONARY Penulis: Dr. Sutiono Mahdi, Drs. M.Hum Penata Letak dan Desain: Dani R. Hasanudin ISBN: 978-602-9238-65-5 Hak Cipta © Unpad Press Pertama kali diterbitkkan oleh Unpad Press Gedung Rektorat Lantai IV Unpad Jl. Raya Bandung – Sumedang Km 21 Jatinangor Email : [email protected] Hak Cipta dilindungi undang-undang. Dilarag mengutip atau memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini tanpa izin tertulis dari penerbit Buku ini tidak diperjualbelikan. Cetak Pertama, September 2014 Kamus Bahasa Besemah–Indonesia–Inggris Daftar Isi Daftar Isi ........................................................................ iii Kate Ngantat .................................................................. v Kata Pengatar ................................................................ vii Introduction ................................................................... ix Daftar Lambang dan Singkatan ..................................... xi Petunjuk ......................................................................... xii Fonem dan Ejaan Bahasa Besemah ............................... xv Kamus Bahasa Besemah-Indonesia-Inggris .................. 1-394 Buku ini tidak diperjualbelikan. iii Besemah–Indonesian–English
    [Show full text]
  • Kadaharan & Kaolahan
    KADAHARAN & KAOLAHAN KADAHARAN RAHAYAT Naon atuh ari kadaharan téh? nya éta nya kadaharan atawa kadaharan téh bahan nu ku urang bisa didahar atawa anu bisa nyeubeuhkeun beuteung sangkan teu lapar (james danandjaja) Cara Meunankeun Kadaharan : Langsung diramu ti alam saperti ngaramu,diburu,jeung ku miara lauk atawa sasatoan laut anu bisa didahar. Ku cara melak sagala pepelakan di sawah,kebon jst. Numutkeun Levi-Strauss dina buku nu judul na Mytholoque 1: le cru et le cuit (metologi ,aya nu atah jeung nu asak) taun 1964, “negeskeun yén manusa téh sacara universal resep namah ngolah kadaharanana,sanajan resep oge kana kadaharan anu atah mun diantarana sok aya anu diolah heula”(Koentjaraningrat). Istilah Anu Patali jeung Ngolah Béas -Napi :meresihan béas atawa jeung nu séjénna make nyiru anu tujuanna sangkan kokotorna (huut,keusik,sérahna) kapiceun. -Ngaheler :ngabéaskeun pare make mesin hélér. -Nutu :ngabéaskeun make halu atawa ngabubukeun béas népi ka jadi tipung. - Pakakas anu dipakéna nyaéta halu jeung lisung atawa jubleg. Istilah Anu Patalina jeung Nyangu - Ngisikan : meresihan béas ku cai, digiles ku leungeun, diwadahan kana boboko saméméh diasakan. - Ngagigihan : ngagodog béas népi ka ngagolak, tuluy dituuskeun sangkan béasna beukah jadi gigih atawa nyeupan béas dina aseupan, tuluy diasupkeun kana cai ngagolak,diantep sina jadi gigih. - Ngarih : ngaduk-ngaduk gigih ku pangarih bari dicaian ku cai ngagolak, supaya beukah. - Nyeupankeun : ngasupkeun gigih kana aseupan tuluy sina asak atawa sina panas deui. - Timus : sangu dina aseupan anu geus nyerebung saabna nandakeun geus asak. - Ngakeul : ngurah-ngaréh sangu nu kakara ditamplokeun tina aseupan bari diteueul jeung dihihidan. - Nimbel : ngawadahan (ngalulun) sangu ku daun cau sangkan leuwih pulen.
    [Show full text]
  • KAJIAN IDENTIFIKASI PERMASALAHAN KEBUDAYAAN SUNDA Masa Lalu, Masa Kini, Dan Masa Yang Akan Datang
    KAJIAN IDENTIFIKASI PERMASALAHAN KEBUDAYAAN SUNDA Masa Lalu, Masa Kini, dan Masa Yang Akan Datang oleh: Mumuh Muhsin Z. Ketua Tim Peneliti Nani Sunarni Anggota Dade Mahzuni Anggota Rina Adyawardhina Anggota Awaludin Nugraha Anggota Sandya Maulana Anggota N. Kartika Anggota FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS PADJADJARAN 2011 KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji dan syukur untuk Allah subhanuhu wa ta’ala semata atas selesainya laporan penelitian ini. Laporan ini merupakan draft terakhir. Namun demikian, tidak tertutup kemungkinan masih terdapat kekurangan. Kekurangan yang segera kami sadari dalam laporan ini adalah kekurangan data, kedangkalan analisis, dan belum sistematisnya pemilahan uraian dalam babakan waktu: masa lalu, masa kini, dan masa yang akan datang. Di samping itu, keselarasan model penulisan dari ketujuh penyumbang tulisan pun belum maksimal dilakukan oleh penyunting. Oleh karena itu, segala saran dan masukan dari siapa pun sangat kami harapkan. Terima kasih kami sampakan kepada semua pihak yang telah membantu kelancaran pelaksanaan penelitian dan penulisan laporan ini. Bandung, Oktober 2011 Tim Penyusun 2 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ………………………………………………….. 2 DAFTAR ISI ……………………………………………………………. 3 BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………. 4 BAB II BAHASA ……………………………………………………… 10 BAB III SISTEM PENGETAHUAN …………………………………… 36 BAB IV ORGANISASI SOSIAL MASYARAKAT ………………….. 48 BAB V SISTEM PERALATAN DAN TEKNOLOGI ……………….. 72 BAB VI SISTEM MATA PENCAHARIAN HIDUP ………………… 122 BAB VII SISTEM RELIGI …………………………………………….. 139 BAB VIII KESENIAN ……….………………………………………… 157 DAFTAR SUMBER ……………………………………………………. 199 3 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di Indonesia, Sunda merupakan etnis terbesar kedua setelah Jawa. Dengan segala kebesarannya, Sunda – yang meliputi orangnya, wilayahnya, kulturnya – telah memberi kontribusi besar bagi bangsa dan negara Indonesia. Seiring dengan kencangnya laju globalisasi sebagai konsekuensi lagis dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, selain berpengaruh positif bagi kemajuan juga pada saat yang sama membawa dampak negatif.
    [Show full text]
  • Proceedings of the 1St Symposium of the ICTM Study Group on Performing Arts of Southeast Asia
    PROCEEDINGS 1st SYMPOSIUM SINGAPORE: ICTM STUDY GROUP ON PERFORMING ARTS OF SOUTHEAST ASIA HYBRIDITY IN THE PERFORMING ARTS OF SOUTHEAST ASIA SILAT (MARTIAL ARTS) OF SOUTHEAST ASIA CULTURAL STUDIES IN MUSIC AND DANCE ARCHIVING AND DOCUMENTATION NEW RESEARCH Proceedings of the 1st Symposium of the ICTM Study Group on Performing Arts of Southeast Asia Editors Mohd Anis Md Nor, Patricia Matusky, Tan Sooi Beng, Jacqueline-Pugh Kitingan and Felicidad Prudente Assisted by Hanafi Hussin Nusantara Performing Arts Research Centre (NusPARC) Department of Southeast Asian Studies, University of Malaya Kuala Lumpur, Malaysia Symposium 2010 International Council for Traditional Music Study Group on Performing Arts of Southeast Asia i PROCEEDINGS 1st SYMPOSIUM SINGAPORE: ICTM STUDY GROUP ON PERFORMING ARTS OF SOUTHEAST ASIA Organizational Committee Joyce Teo, Tania Goh of Saltshaker Productions Pte. Ltd, the staff and students in the Technology and Arts Management Program of the Republic Polytechnic of Singapore Program Committee Patricia Matusky, Mohd. Anis Md. Nor, Tan Sooi Beng, Made Mantle Hood, Joyce Teo, Gisa Jaehnichen In Singapore the 1st Symposium was sponsored by the School of Technology for the Arts, Republic Polytechnic Proceedings of the 1st Symposium is sponsored by Nusantara Performing Arts Research Centre (NusPARC) Department of Southeast Asian Studies, University of Malaya The publication was edited by a group effort with volunteers from the ICTM Study Group on Performing Arts of Southeast Asia Editors: Mohd Anis Md Nor, Patricia Matusky,
    [Show full text]
  • Stratigrafi Bahasa Dan Dialek Di Daerah Tapal Kuda: Upaya Lokalisasi Bahasa Dan Budaya Guna Penentuan Muatan Lokal Di Jawa Timur
    LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN DASAR UNGGULAN PERGURUAN TINGGI STRATIGRAFI BAHASA DAN DIALEK DI DAERAH TAPAL KUDA: UPAYA LOKALISASI BAHASA DAN BUDAYA GUNA PENENTUAN MUATAN LOKAL DI JAWA TIMUR Tahun ke-1 dari rencana 3 tahun ketua : Dr. Agusniar Dian Savitri, S.S., M.Pd. NIDN 0022087805 Anggota : Dr. Dianita Indrawati, M.Hum NIDN 0016067608 Dr. Suhartono, M.Pd. NIDN 0010027104 UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA NOVEMBER, 2018 RINGKASAN Penelitian ini didasari oleh penelitian sebelumnya yang menunjukkan situasi kebahasaan yang beragam di daerah Tapal Kuda Jawa Timur. Sayangnya, situasi kebahasaan tersebut tidak didukung oleh kebijakan pendidikan (muatan lokal) yang diberlakukan di daerah Tapal Kuda. Terdapat “keterpaksaan” untuk mempelajari bahasa yang bukan bahasa ibu penutur di sekolah. Hal itu disebabkan penentuan muatan lokal cenderung didasarkan pada batas wilayah administratif, padahal antara batas wilayah administratif dan batas bahasa sering berbeda. Sebab itulah, perlu dilakukan stratigrafi bahasa dan dialek di daerah Tapal Kuda Jawa Timur sehingga dapat dilakukan lokalisasi bahasa dan budayanya, yang pada akhirnya dapat menghasilkan suatu rumusan mengenai penentuan muatan lokal di tiap-tiap kabupaten di Tapal Kuda Jawa Timur. Berdasarkan hal itu, rumusan masalah penelitian ini adalah “Bagaimana stratigrafi bahasa dan dialek di daerah tapal kuda: upaya lokalisasi bahasa dan budaya guna penentuan muatan lokal di Jawa Timur”. Pada tahun pertama, rumusan masalah khusus yang akan menjadi target penelitian, yaitu 1) Bagaimana stratigrafi bahasa dan dialek di Kabupaten Pasuruan, Probolinggo, dan Lumajang, dan 2) Bagaimana lokalisasi bahasa dan budaya penentuan muatan lokal di Kabupaten Pasuruan, Probolinggo, dan Lumajang (daerah Tapal Kuda. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah pupuan lapangan. Pada tahun pertama, titik pengamatan berjumlah 16 titik.
    [Show full text]
  • June, 1984 STREETFOODS in INDONESIA Vendors in the Urban
    June, 1984 STREETFOODS IN INDONESIA Vendors in the Urban Food Supply ACKNOWLEDGEMENTS This report of the Indonesian Urban Streetfoods Project is the fourth in an international series of studies being carried out by the Equity Policy Center of Washington, D.C.. Studie' of Senegal, Bangladesh and the Philippines have already been completed. The research was funded by the Women in Development Office of the United States Agency for International Development and co-ordinated through the office of William Fuller, Director of the Indonesia AID Mission and under the supervision of Margaret Bonner, Program Officer. While working in Indonesia, I was attached as a visiting scholar to the Informal Sector Project of the Development Studies Institute in Jakarta. It was exciting to be associated with them at the time when their staff brought to press the first two issues of Galang, the first Indonesian Journal of the Informal Sector. In addition, their experience with organizing vendor co-operatives in three cities points the way to constructive programs for income generation in informal sector endeavors. In Bogor, the research site, I was fortunate to have the support and interest of two institutions, the Nutrition Department of the major agricultural school in the country (IPB) and the Bogor City Planning Office. The Nutrition and Family Resource Department of IPB saw the research as an opportunity for their students to gain valuable fieldwork experience. Between June, 1983 and April, 1984, 14 of their fifth-year students worked in pretesting questionnaires, interviewing, computer coding and ethnographic studies of individual vendors. In addition, three faculty members of their staff worked as consultants to the Streetfoods Project.
    [Show full text]
  • Fantasy Street-Food Adventuring! Sample File from the Artist: I’Ll Keep This Short and Sweet: I “Met” John Gregory Through the OSR Subred- Dit
    Fantasy Street-Food Adventuring! Sample file From the Artist: I’ll keep this short and sweet: I “met” John Gregory through the OSR subred- dit. Not only did I IMMEDEATELY fall in love with his bat-shit, whimsical, and gonzo work, but he was one of my first real supporters and friends in the com- munity. Since then, we have bounced around the idea of collaborating on a project together but were always a little too busy. Finally, with the help of Zinequest (and me kicking down the door scream- ing “STREET-FOOD ZINE”), we made it happen! For Inspiration: Chef’s Table – Boardwalk Pictures 2015 Street Food Asia – Boardwalk Pictures 2019 The Mind of a Chef – Zero Point Zero Productions 2012 Salt Fat Acid Heat – Jigsaw Productions 2018 CREDITS John Gregory: Concept, Writing •Sample Twitter: @Odd_johnisms file • unlawfulgames.blogspot.com Charles Ferguson-Avery: Layout, Art • Twitter: @Charlie_fergaves • feral-indie-studios.itch.io Using this Zine Foreward: Ah, the humble street food vendor. How often you play a key role in our hearts (and arteries), and yet how rarely we really get to know you beyond exchanged coin and dipping meat juices. The likes of Cut-Me-Own-Throat Dibbler of Discworld, Turkey and Goosehead of The God of Cookery, Mr. Kim from Fifth Element, Rao Tsur of Gone-Away World, The White Dragon Noodle Bar from Bladerun- ner, and the myriad stinking stalls that populate the streets of Throne in Kill Six Billion Demons; these places and people immediately add personality, possibility and food poisoning to any scenario. Be it a One-eyed hunchback selling ques- tionable sausages or a manic Cleaver-twirling woman making “Assorted Noodles,” these are the people who know the pulse and stomachs of the locals best, and any wise adventurer knows that some- times it is worth risking a tape worm or two to get to know these people.
    [Show full text]
  • Food Breeding Traditions Based On
    Sys Rev Pharm 2021;12(2):478-485 A multifaceted review journal in the field of pharmacy Food Breeding Traditions Based on Agricultural Mantra Manuscripts as Information Media for Traditional Agricultural Technology: Studies on the Indigenous Peoples of Kampung Naga and Baduy Elis Suryani Nani Sumarlinaa, Undang Ahmad Darsab, Rangga Saptya Mohamad Permanac, Ike Rostikawati Husend, M. Adha Al Kodrie aUniversitas Padjadjaran, Indonesia, Email: [email protected] bUniversitas Padjadjaran, Indonesia, Email: [email protected] cUniversitas Padjadjaran, Indonesia, Email: [email protected] dUniversitas Padjadjaran, Indonesia, Email: [email protected] eUniversitas Muhammadiyah Bangka Belitung, Indonesia, Email: [email protected] ABSTRACT The agricultural land management system is revealed in Keywords: Food Breeding Traditions, Agricultural several Sundanese manuscripts with mantra nuances that are Manuscripts, and Indigenous Peoples, Traditional Agricultural closely related to traditions, especially among indigenous Technology. peoples who still adhere to customs, such as the indigenous peoples of Kampung Naga and Baduy. In the communities, there are Naga and Baduy villages, the procedures for processing and breeding food are found in the Sundanese text entitled Sulanjana, Dewi Sri, Nyi Pohaci, Sawargaloka, as well as the Nyi Lokatmala script. This is understandable because agricultural problems are closely related to how to cultivate and how agricultural land was empowered with agricultural technology to produce abundant harvests. All of it is inseparable from a spell, one of which is revealed in the Agricultural Manuscript. Therefore, through descriptive- analytical research methods and philological study methods, both codicology and technology, and socio-cultural studies, this paper reveals food breeding and its processing procedures based on local wisdom of agricultural texts, collaborating with traditions that are still inherent and implemented by the community.
    [Show full text]