Pemikiran Hadis Abdurrauf As-Singkili Dalam Kitab Mawa’Izat Al-Badi’Ah

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

Pemikiran Hadis Abdurrauf As-Singkili Dalam Kitab Mawa’Izat Al-Badi’Ah Diroyah: Jurnal Ilmu Hadis 2, 1 (September 2016): 55-62 PEMIKIRAN HADIS ABDURRAUF AS-SINGKILI DALAM KITAB MAWA’IZAT AL-BADI’AH Muhammad Imron Rosyadi Mahasiswa Pascasarjana UIN Sunan Gunung Djati Bandung Jalan A.H. Nasution No.105 Bandung 40614 Tlp. (022) 780-2275 Fax. (022) 780-3936 web: www.uinsgd.ac.id E-mail:[email protected] Abstrak Tulisan ini ingin menjelaskan pemikiran Abdul Al-Ra’uf As-Singkili, seorang ulama abad XVII yang mempunyai banyak karya, salah satunya dibidang hadis. Sejauh mana perhatian dan peran kitab Mawa’izhul Badi’ah karya beliau mengenai hadits. Setelah ditelusuri lebih seksama pemikiran Abdul Al-Ra’uf as-Singkili dalam kitab Mawa’izhul Badi’ah lebih dominan memberikan pemahaman yang bersifat praktis mengenai hubungan antara aqidah syari’at dan hakikat. Selain juga memberikan pengajaran dalam menanggapi perbedaan dalam pemahaman yang sesuai dengan kebutuhan umat (masyarakat Melayu). Juga tidak menutup kemungkinan kecenderungan beliau ketika menuliskan buah pikirannya hanya untuk memberikan pemahaman semata tanpa bermaksud menerangkan hadis secara mendetail. Perlu dilaukan penelitian ulang untuk mengungkap bagaimana perhatian beliau terhadap hadis dengan meneliti semua karya-karyanya. Kata Kunci:Abdurauf As-Singkel, Hadis, Mawa’izhul Badi’ah A. PENDAHULUAN (hadis yang lafaznya dari Nabi saw, namun maknanya langsung dari Allah swt).1 Pada awalnya pembelajaran dan Mawa’izhul Badi’ah adalah salah satu pengembangan hadis dan ilmu hadis di karya hadis yaitu karya Al-Singkili. Karya ini Indonesia kurang mendapat perhatian dari boleh dikatakan karya hadis pertama di para ulama Indonesia. Jika pun ada, hanya Nusantara. Meskipun telah didahului oleh digunakan untuk mendukung atau referensi, Nuruddin Al-Raniri dengan karyanya dari amalan-amalan dalam fiqh atau tasawuf, Hidayat al-Habib fi al Tagrib wa’l-Tarhib, yang merupakan aplikasi ibadah ritual saja. Namun perkara yang penting perlu dicatat Namun sejalan dengan adanya tradisi adalah bahwa keberadaan karya-karya masyarakat Islam Indonesia, yang tersebut mengisi kekosongan karya yang menyimpang dari ajaran Islam (bid‘ah). dihasilkan oleh ulama Nusantara pada abad Maka para ulama tergugah untuk XVII mengembalikan ajaran Islam kepada kemurniannya. Yang digali dari sumber B. PEMBAHASAN aslinya, yakni Alquran dan Hadis. 1. Biografi Abdul Ra’uf as-Singkili Ulama-ulama tanah air, terpanggil untuk meluruskan kembali ajaran Islam yang Syeikh Abdurrauf memiliki nama menyimpang itu. Dengan menulis kitab-kitab lengkap Nama lengkapnya ialah Aminuddin hadis di antaranya, Nuruddin ar-Raniri ia Abdul Ra’uf bin Ali al- Jawi Tsumal Fansuri mengumpulkan sejumlah hadis dalam al-Singkili. Dari nama ini terlihat bahwa dia karyanya, Hidayat al-Habib fi at-Targib wa adalah seorang Melayu dari Fansur, Singkel. at-Tarhib. Abd Rauf as-Singkili menulis dua Menurut pendapat Voorhoeve, Fansur berarti buah buku hadis yaitu, a. Penjelasan seluruh daerah pantai Barat Sumatera dan mengenai buku Hadis Arba‘in karya An- Nawawi, b. Abd Rauf as-Singkili juga 1 Musyrifah Sunanto, Peradaban Islam menulis buku Al-Mawa‘iz al-Badi‘ah, buku Indonesia (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2010), ini mengandung kumpulan hadis-hadis qudsi 298-299. © 2012 RCEPM - LIPI All rights reserved 56 Muhammad Imron Rosyadi / Diroyah: Jurnal Ilmu Hadis 2, 1 (September 2017): 55-62 menerjemahkan kata tambahan nama itu dia belajar kepada pada Ibrahim bin dengan “orang Indonesia yang berasal dari ‘Abdullah bin Jaman dan Qadhi Ishaq. Guru- pantai Barat Sumatera atau dari Singkel”.2 gurunya di Yaman nampaknya ahli dalam Dan di masyarakat beliau lebih dikenal bidang Hadis dan Fiqh. Seperti dipetakan dengan julukan Teungku Syeikh Kuala. kebanyakan ulama Yaman adalah murid dari Syaikh Abdurrauf lahir di Singkel Ahmad Qusyasyi dan Ibrahim al-Kurani, Aceh 1024 H/1615 M dan wafat di Kuala yang pada akhirnya al-Singkili sendiri juga Aceh, Aceh 1105 H/1693 M, beliau adalah belajar pada Ahmad Qusyasi dan Ibrahim al- seorang ulama besar Aceh yang terkenal. Ia Kurani.3 memiliki pengaruh yang besar dalam Abdurrauf Singkili belajar ke Makkah penyebaran agama Islam di Sumatera dan dan Madinah selama 19 tahun dengan para Nusantara pada umumnya. Menurut riwayat guru besar al-Qusyasyi dan Ibrahim al- masyarakat, keluarganya berasal dari Persia Kurani serta puteranya, Muhammad Thahir, atau Arabia, yang datang menetap di Singkel, di Madinah. Setelah kembali pada tahun Aceh, pada akhir abad ke-13. Pada masa 1661, ia menjadi ahli fiqih terkenal di Aceh mudanya, ia mula-mula belajar pada ayahnya dan juga seorang sufi yang mencari sendiri. Ia kemudian belajar belajar pada keseimbangan antara berbagai pandangan ulama-ulama di fansur dan Banda Aceh. para pendahulunya dan mengajarkan zikir Selanjutnya ia pergi menunaikan ibadah haji, wirid Syatariyah. Muridnya menyebarkan ke dan dalam proses perjalannya ia belajar pada Sumatera Barat melalui Burhanuddin Ulakan berbagai ulama di Timur Tengah untuk dan ke Jawa dengan Muhyiddin dari mendalami agama Islam. Pamijahan yang sampai sekarang masih Di waktu kecil Syeikh Abdurrauf diamalkan di pedesaan.4 mendapat pendidikan pertamanya dari orang Setelah belajar di Madinah pada tua sendiri, itu dikarenakan ayahnya adalah Syeikh tarekat Syatariyah, Ahmad al- seorang ulama yang memiliki dayah Qusyasyi (w.1661/1082 H) dan kemudian (madrasah) sendiri di Simpang Kanan. pada khalifah atau penggantinya, Ibrahim al- Menurut A. Hasjmy setelah menyelesaikan Kurani, Abdurrauf memperoleh ijazah dari pendidikannya pada sebuah dayah tinggi pimpinan tarekat tersebut. Ini berarti ia telah (Aceh : Dayah Manyang) di Barus yang beroleh pengakuan dan hak untuk dipimpin oleh Hamzah Fansuri. Selanjutnya mengajarkan tarekat Syattariyah itu kepada belajar pada Syeikh Syamsu al-Din al- orang lain atau untuk mendirikan cabang Sumatrani diperkirakan dayahnya di wilayah baru di tempat lain.5 Pase. Terakhir al-Singkili belajar di Timur Dilihat dari pendidikan, pengalaman Tengah, meliputi Dhuha (Doha), Qatar, dan guru-gurunya, menggambarkan Syaikh Yaman, Jeddah dan akhirnya Mekkah dan Abdurrauf al-Singkili seseorang yang ahli Madinah selama 19 tahun. Menurut catatan berbagai disiplin ilmu seperti fiqh, hadits, al-Singkili sendiri yang ditulis dalam Umdat tasawuf. Selain seorang faqih, beliau juga al-Muhtajin ila Suluk Maslak al-Mufridin, seorang sufi dan mursyid tarekat Syatariyah ada 19 orang guru yang dia belajar langsung yang dikembangkan ke berbagai Nusantara. dalam bermacam disiplin ilmu. Selain itu Dengankedalaman ilmu dan pengalamannya juga dia mempunyai hubungan pribadi menuntut ilmu diberbagai tempat dan guru di dengan sejumlah ulama-ulama lain yang Timur Tengah, memberikan kontribusi yang sangat mungkin ini merupakan teman diskusi dalam ilmu-ilmu tertentu. Beberapa ilmu 3 yang disebutkan al-Singkili adalah Abd al- Amiruddin, M.Hasbi, Perjuangan Ulama Aceh di Tengah Konflik, (Yogyakarta: Ceninnets Qadir al-Mawrir ketika di Qatar. Di Yaman Press, 2004), 29-30 4 Musyrifah Sunanto, Sejarah Peradaban Islam Indonesia, (Jakarta : Rajagrafindo Persada, 2 Syahrizal, Syeik Abdurrauf dan Corak 2007), 250 Pemikiran Hukum Islam, (Banda Aceh : Yayasan 5 Harun Nasution dkk, Ensiklopedi Islam PeNA, 2003), 15 Indonesia jilid 3, (Jakarta : Djambatan, 2002), 1047 Muhammad Imron Rosyadi / Diroyah: Jurnal Ilmu Hadis 2, 1 (September 2017): 55-62 57 sangat berarti dalam menghadapi dan 21. Ta’yidul Bayan Hasyiyah Idhahil memediasi konflik di Aceh yang Bayan. menimbulkan konflik dan perpecahan antar 22. Syamsul Ma’rifah. masing-masing pengikut aliran pada saat itu.6 23. Pindahan Dari Otak Ilmu Tasawuf. 24. Tanbihul ‘Amil Fi Tahqiq Kalamin C. Karya-Karya Abdurrauf as-Singkili Nawafil. 25. Umdatul Ansab.8 Syeikh Abdurrauf merupakan seorang ulama yang sangat produktif, kreatif dan D. Kitab Mawa’iz al-Badi’ah evolusioner, dalam berbagai kesibukannya selain sebagai ulama juga menjabat mufti Kitab Mawa’iz al-Badi’ah karya kerajaan namun dalam kesibukannya mampu Syeikh Kuala, sudah mendapat kajian dari mengarang berbagai kitab bahkan menyusun beberapa orang peneliti, baik sarjana dalam tafsir Qur’an yang pertama sekali dalam maupun dari luar negeri. Voorhoeve, hasil bahasa melayu (Tafsir al-Baidhawi). Di penelitiannya menerangkan bahwa kitab antara kitab-kitab karangannya adalah:7 Mawa’iz adalah benar karya Syeikh Kuala. 1. Syarh Lathif ‘ala Arbain Hadistan lil Karya ini kemudian diterjemahkan oleh Abue Imamin Nawawi. Bakar, yang diterbitkan oleh Pusat 2. Sullamul Mustafidin Dokumentasi dan Informasi Aceh (PDIA) 3. Risalah Mukhtasharah fi Bayani tahun 1980. Penelitian tersebut hanya berupa Syuruthisi Syaikhi wal Murid. identifikasi karya-karya Syeikh Kuala, tidak 4. Fatihah Syeikh Abdur Rauf. membahas suatu aspek secara terfokus isi 5. Daqaiqul Huruf. dan kandungan dari kitab Mawa’iz al- 6. Sakratul Maut. Badi’ah tersebut. Penelitian ini telah 7. Risalah Simpan. memberi informasi tentang keaslian karya 8. Mun-yatul I’tiqad. Syiah Kuala.9 9. Bayanul Ithlaq/bayanut Tajalli. Karya ini telah mengalami beberapa 10. Risalah A’yan Stabitah. kali cetak ulang. Kitab ini, sekarang telah 11. Risalah Jalan Ma’rifatullah. digabung bersama delapan karya ulama Aceh 12. Kifayatul Muhtajin ila Masyrabil lainnya, oleh seorang ulama Syekh Ismail bin Muwahhidi nal Qa-ilin bi Wihdatul Abdul Muthallib al-Asyi, ulama abad Wujud. kedelapan belas.10 Sebagaimana delapan 13. ‘Umdah Muhtajin ila Sulukil kitab lainnya, Mawa’iz ditulis dalam bahasa Mufarridin. Arab Melayu. Kitab ini berisi sejumlah ayat 14. Washiyah. al-Qur’an dan hadis dengan syarahnya, yang 15. Mir’atul Thulab
Recommended publications
  • Studi Terhadap Peran Sentral Syekh Burhanuddin Ulakan
    Indonesian Journal of Islamic History and Culture Vol. 1, No. 2 (2020). 122-136 P-ISSN: 2722-8940; E-ISSN: 2722-8934 SEJARAH ISLAMISASI MINANGKABAU: STUDI TERHADAP PERAN SENTRAL SYEKH BURHANUDDIN ULAKAN Ridwan Arif Universitas Paramadina, Jakarta Email: [email protected] Abstract Sheikh Burhanuddin is known as a prominent Minangkabau scholar. The Islamization of Minangkabau is commonly associated with him. He is seen as a scholar succeeded in islamizing the Minang community. This study examines the role of Sheikh Burhanuddin in the process Islamization of Minangkabau. It examined the approaches and methods applied by Sheikh Burhanuddin in his efforts to Islamization. This study is a qualitative research, namely library research using the document analysis method. The results indicate that Syekh Burhanuddin was successful in his efforts to Islamize Minangkabau because he used the Sufism approach in his preaching, namely da'wah bi al-hikmah. This approach is implemented in the da'wah method, namely being tolerant of, and adopting local culture (Minangkabau customs and culture). Even further, Sheikh Burhanuddin succeeded in integrating Minangkabau customs with Islamic teachings. Keywords: Syekh Burhanuddin; da'wah; Islamization of the Minangkabau Abstrak Syekh Burhanuddin dikenal sebagai seorang ulama besar Minangkabau. Islamisasi Minangkabau sering dikaitkan dengan dirinya. Ini karena ia dipandang sebagai ulama yang sukses mengislamkan masyarakat Minang. Studi ini mengkaji peran Syekh Burhanuddin dalam islamisasi menangkabau. Ia meneliti pendekatan dan metode-metode yang digunakan Syekh Burhanuddin dalam upaya islamisasi. Kajian ini adalah penelitian kualitatif yaitu penelitian kepustakaan yang menggunakan metode dokumen analisis. Hasil kajian ini menunjukkan Syekh Burhanuddin berhasil dalam upaya islamisasi Minangkabau karena menggunakan pendekatan tasawuf dalam dakwahnya yaitu da’wah bi al-hikmah.
    [Show full text]
  • Print This Article
    20 Rahmawati Baharuddin Islamic Education In West Sumatra: Historical Point Of View By Rahmawati Baharuddin Abstract Paper ini berfokus pada sejarah singkat pertumbuhan dan perkembangan pendidikan Islam di Minangkabau sebelum dan sesudah munculnya gerakan pembaharuan Muhammadiyah. Perkembangan pendidikan Islam itu sendiri dimulai berbarengan dengan kedatangan Islam di Sumatera Barat. Gagasan reformis gerakan Muhammadiyah dalam bidang sosial keagamaan pada abad ke-20 memberikan sumbangsih yang besar terhadap perkembangan modemisme Islam di Sumatera Barat dan telah memberikan wama terhadap sistem pendidikan di Indonesia. A. Introduction Many scholars have argued that the rise and growth of Islamic education in one region began with the preaching oflslam which mainly conducted through the medium of education. Mahmud Yunus, 1 a great Indonesian educator, for instance, thought that Aceh, a region located at the northern tip of Sumatra, was the first part of Indonesia whose its inhabitants were converted to Islam. 2 However, scholars do not agree on the exact moment that Islam was introduced into the Indonesian archipelago. This difference of opinion stems from the fact that the factual data on the earliest period of Islam in the archipelago are so scanty. Nevertheless, we can classify their opinions into two categories. The Ulul Albab, Vol. 5 No. 1, 2004 Islamic Education In West Sumatra 21 first group, most of them Dutch scholars, such as Pijnappel, hold the opinion that Islam was first introduced into Indonesia in the twelfth century by Shii.f'f Arabs from Gujarat and Malabar. His opinion was based on the fact that these regions are mentioned so frequently in the early history of the Indonesian archipelago.3 The same holds true for Snouck Hurgronje, who believed that the twelfth century was the most probable date for the lslamization of the Indonesian archipelago.
    [Show full text]
  • Karya Khatib Abdul Munaf Imam Maulana : Tinjauan Historiografi
    KARYA KHATIB ABDUL MUNAF IMAM MAULANA : TINJAUAN HISTORIOGRAFI Oleh 1 Sudirman 2 Herwandi 1 Program Studi Ilmu Sejarah, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Andalas, Jl. Universitas Andalas, Limau Manis, Kec. Pauh. Kota Padang, Sumatera Barat 25163, Indonesia 2 Staf Pengajar Jurusan Sejarah, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Andalas Jl. Universitas Andalas, Limau Manis, Kec. Pauh. Kota Padang, Sumatera Barat 25163, Indonesia [email protected] Abstrak Kepemimpinan karismatis adalah kepemimpinan yang berdasarkan kepercayaan, kepatuhan, dan kesetiaan para pengikutnya. Ini timbul dari kepercayaan yang penuh kepada pemimpin yang dicintai, dihormati dan dikagumi. Hal yang menarik dari Khatib Abdul Munaf Imam Maulana adalah mengenai karya-karya dan posisinya dalam pusaran jaringan tarekat Syattariah di Minangkabau (1943-2006). Penelitian ini dilakukan untuk menjawab pertanyaan bagaimana dinamika, posisi dan strategi Khatib Abdul Munaf Imam Maulana dalam mengembangkan tarekat Syattariyah di Minangkabau.Metode yang digunakan adalah metode sejarah yang meliputi heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Selain sumber tertulis, data juga didapat melalui sumber lisan, yaitu mewawancarai orang-orang yang dekat dan mengetahui tentang kehidupan seorang Khatib Abdul Munaf Imam Maulana. Dari hasil penelitian yang dilakukan diperoleh informasi bahwa Khatib Imam Maulana Abdul Munaf lahir di Batang Kabung Koto Tangah Padang. Ia seorang ulama yang mendedikasikan dirinya berpuluh-puluh tahun untuk berdakwah, secara lisan maupun tulisan. Di bidang kepenulisan, ia telah menulis 23 naskah Islam, baik yang berbahasa Arab maupun berbahasa melayu. Hal ini membuktikan bahwa surau di Minangkabau sangat potensial sebagai media pendidikan, karena di surau juga hidup dan berkembang tradisi intelektual berupa penyalinan dan penulisan naskah-naskah terutama naskah Islam. Keyword: Ulama, Surau, Naskah, Tarekat, Syattariah Abstract The charismatic leadership is a leadership that is based on the trust, obedience, and loyalty of the followers.
    [Show full text]
  • Implementasi Makna Simbol Makam Syekh Burhanuddin Ulakan Kabupaten Padang Pariaman Pada Pendidikan Berbasis Surau
    Implementasi Makna Simbol Makam Syekh Burhanuddin Ulakan Kabupaten Padang Pariaman pada Pendidikan Berbasis Surau Syafwandi Abstract The background of this research is a religious ritual in the village Sapa Ulakan Pariaman District of West Sumatra. Preliminary observations concluded that Sapa is a pilgrimage rituals performed in the tomb of Sheikh Burhanuddin Ulakan. Sapa ritual followed by a group of people who come from various villages in West Sumatra. Tomb of Sheikh Burhanuddin as the ritual center consists of a large building, has a style of Minangkabau architecture and architectural style dome, and a variety of other aesthetic elements attached to the building is believed to be a symbol that has been linked to the ritual system Sapa. This study aims to Interpret Meaning Symbol Tomb and mosque-based education concept developed Sheikh Burhanuddin at Surau Tanjung Medan Tower Ulakan, Pariaman District of West Sumatra. Data analysis was performed using Spradley model analysis. Based on the analysis and discussion, we concluded that the Tomb of Sheikh Burhanuddin is a symbol of the greatness of Sheikh Burhanuddin as traditional leaders and developers of Islam in Minangkabau. surau educational concept developed by Sheikh Burhanuddin based on the premise of Sheikh associated with kinship systems Minangkabau society. The concept Suarau Tower and Surau Ketek is a system developed as an effort to unite indigenous Sheikh Minang and Islam in Minangkabau. The unification of the two standpoints produce a philosophy known as the Indigenous Basandi Sarak, Sarak Basandi Kitabullah (jointed custom sara, sara jointed book of the Koran), the philosophy was used as a foothold in implementing learning both in the mosque and at school.
    [Show full text]
  • Eksistensi Tarekat Naqsyabandiyah Dan Peranannya Dalam Pengembangan Islam Di Tapanuli Bagian Selatan
    No. Reg. : 191160000024293 LAPORAN AKHIR PENELITIAN KLUSTER DASAR INTERDISIPLINER EKSISTENSI TAREKAT NAQSYABANDIYAH DAN PERANANNYA DALAM PENGEMBANGAN ISLAM DI TAPANULI BAGIAN SELATAN Disusun Oleh: Ketua Tim : Dr. Erawadi, M.Ag. (2026037202) Anggota : Dr. Ali Sati, M.Ag. (2026096201) LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PADANGSIDIMPUAN 2019 i EKSISTENSI TAREKAT NAQSYABANDIYAH DAN PERANANNYA DALAM PENGEMBANGAN ISLAM DI TAPANULI BAGIAN SELATAN Disusun Oleh: Ketua Tim : Dr. Erawadi, M.Ag. (2026037202) Anggota : Dr. Ali Sati, M.Ag. (2026096201) ii iii IDENTITAS PENELITIAN 1. Judul Penelitian : Eksistensi Tarekat Naqsyabandiyah dan Peranannya dalam Pengembangan Islam di Tapanuli Bagian Selatan 2. Bidang Keilmuan : Pendidikan Islam 3. Jenis Penelitian : Penelitian Dasar Interdisipliner 3. Bentuk Penelitian : Kelompok 4. Nama Peneliti : Ketua : Dr. Erawadi, M.Ag. Anggota: Dr. Ali Sati, M.Ag. 5. Waktu Penelitian : 6 (Enam) Bulan 6. Jumlah Dana : Rp. 40.000.000,- (Empat Puluh Juta Rupiah) Padangsidimpuan, 11 November 2019 Ketua Peneliti, Dr. Erawadi, M.Ag. NIP 19720326 199803 1 002 iv IDENTITAS PENELITI Ketua Tim Peneliti: 1 Nama Lengkap : Dr. Erawadi, M.Ag. 2 NIDN / N I P : 2026037202 / 19720326 1998031 002 3 Jenis Kelamin : Laki-laki 4 Pangkat/Gol. : Pembina Tingkat I (IV/b) 5 Jabatan Fungsional : Lektor Kepala 6 Fakultas/Jurusan : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan/ Pendidikan Agama Islam 7 Bidang Keilmuan : Pendidikan Islam 8 No. HP : 081360713871 9 Alamat : Perumahan Indah Lestari No. 17 B Padangsidmpuan Tenggara, Padangsidimpuan 10 E-mail : [email protected] 11 ID Google Scholar https://scholar.google.co.id/citations?user=idHqEIcAAAAJ&hl=id Anggota: 1 Nama Lengkap : Dr. Ali Sati, M.Ag. 2 N I P : 2026096201 / 19620926 199303 1 001 3 Jenis Kelamin : Laki-Laki 4 Pangkat/Gol.
    [Show full text]
  • Tradisi Basapa Di Nagari Ulakan Kecamatan Ulakan Tapakis Kabupaten Padang Pariaman Sumatera Barat
    TRADISI BASAPA DI NAGARI ULAKAN KECAMATAN ULAKAN TAPAKIS KABUPATEN PADANG PARIAMAN SUMATERA BARAT SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat mendapatkan gelar Sarja Ilmu Sosial dalam Bidang Antropologi OLEH : AFDHAL HALIM 140905091 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK DEPARTEMEN ANTROPOLOGI SOSIAL MEDAN 2018 Universitas Sumatera Utara UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK PERNYATAAN ORIGINAL Tradisi Basapa Di Nagari Ulakan Kecamatan Ulakan Tapakis Kabupaten Padang Pariaman Sumatera Barat SKRIPSI Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebut dalam daftar pustaka. Apabila dikemudian hari terbukti lain atau tidak seperti yang saya nyatakan di sini, saya bersedia diproses secara hukum dan siap menanggalkan gelar kesarjanaan saya. Medan , April 2018 Penulis Afdhal Halim Universitas Sumatera Utara ABSTRAK AFDHAL HALIM, 2018. Judul skripsi: Tradisi Basapa Di Nagari Ulakan Kecamatan Ulakan Tapakis Kabupaten Padang Pariaman Sumatera Barat. Skripsi ini terdiri dari 5 BAB, 121 halaman, 14 gambar, 1 bagan, 2 tabel. Penulisan ini berjudul Tradisi Basapa Di Nagari Ulakan Kecamatan Ulakan Tapakis Kabupaten Padang Pariaman Sumatera Barat. Bertujuan untuk mengetahui bagaimana tradisi ziarah basapa di Nagari Ulakan yang banyak menjadi perbincangan dikalangan masyarakat khususnya Sumatera barat. mencari kejelasan mengenai perselisiahan faham mengenai boleh atau tidaknya melaksanakan tradisi basapa diantara golongan Islam tradisional dan Islam modern. Metode yang digunakan dalam penelitian skripsi ini adalah metode kualitatif. Bagaimna penulis melihat berbagai rangkaian kegiatan dalam tradisi basapa dan mencari maksud dan tujuan dari kegiatan tersebut.
    [Show full text]
  • Slnkretlsme DALAM UPACARA BASAPA Dl MAKAM SYEKH
    LAPORAN PENELlTlAN SlNKRETlSME DALAM UPACARA BASAPA - Dl MAKAM SYEKH BURHANUDDIN L I. I.. I . &.. ,','?.!S .- * 13- :s- -.A..- . ,. : - .-- . - , r ' . 366 .,5 /=g t LL*- -_.___ Oleh : - ADRl FEBRIANTO. S.Sos NIP : 132 232 489 Jurusan Sejarah Fakultas llmu - llmu Sosial Universitas Negeri Padang 2000 KATA PENGANTAR Puji sukur kita panjatkan ke hadapan Allah S.W.T yang memberikan kekuatan sehingga laporan penelitian ini dapat diselesaikan. Penelitian mandiri ini dilakukan sebagai salah satu wujud tri darma perguruan tinggi. Ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada, Bapak Prof. Marjani Martamin yang telah memberikan bimbingan dalam menyelesaikan laporan ini. Juga ucapan terima kasih kepada Bapak Drs. Bustamam, Saudara Yasrina Ayu, S.Pd, saudara Armaini dan Arina Ida Putri atas dorongan dan dukungan morilnya dan terutama para informan yang memberikan data sehingga laporan ini dapat diselesaikan. Laporan ini tentu saja masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu dibutuhkan kritik dan saran pembaca untuk mendapatkan hasil yang sebaik- baiknya pada masa-masa yang akan datang. Padang, 8 Agustus 2000 Penulis ABSTRAK Religi sebagai salah satu unsur kebudayaan dalam realitasnya dilakukan dalam bentuk praktek ibadah keagamaan dan prilaku sinkretisme yang menjadi tradisi dalam masyarakat. Di komplek makam Syekh Burhanuddin Ulakan Pariaman, pengunjung yang datang dari berbagai daerah di Sumatera Barat dan propinsi lainnya serta masyarakat sekitarnya pada hari Rabu setelah minggu kedua bulan Safar dalam hitungan tahun Hijjriyah datang berziarah dan melakukan aktivitas sinkretisme, yaitu berupa aktivitas religius yang mencampurkan unsur ibadah lslam dengan unsur- unsur religius di luar Islam. Wujudnya adalah berupa prilaku atau aktivitas mantawaan, mengambil pasir kubur, mengambil air sumur dan air kimo, mengambil air batu ampa,.
    [Show full text]
  • Surau in Minangkabau Culture
    Advances in Social Science, Education and Humanities Research, volume 214 2nd International Conference on Educational Science (ICES 2018) The Function of Surau in Minangkabau Culture M. H. D. Natsir, Achmad Hufad Program Studi Pendidikan Masyarakat Universitas Pendidikan Indonesia Bandung, Indonesia [email protected] Abstract—The purpose of the present study is to describe the people there. This activity comes from the cultural roots of the complexity of the surau function in Minangkabau culture society. community itself. Then after Islam came, its function was The subjects of the research were students, alumni, Sheikh who further developed as a place of worship and learning of Islam. served as teachers and surau managers, and key informants In other words, it can be said that surau has become a center of consisting of intellectuals, alim ulama, ninik-mamak, government, education for people in Minangkabau. and parents. Participatory observation, in-depth interviews, and document analysis were used to collect the data. The data were Meanwhile, surau in Minangkabau culture context has analyzed using the model proposed by Miles and Huberman that succeeded in bridging the religious and social interests of its consisted of data collection, data reduction, data presentation, people. These two things are strategic contributions of surau in and conclusion. The findings reveal that the function of surau in the lives of Minangkabau people. This fact makes surau an Minangkabau is not only as a place to study religion but also inseparable part of people's lives. Surau became the main learn custom, tradition, and silat. Thus, it can be concluded that identity and even identified with the integration of custom and surau played a major role in every aspect of Minangkabau.
    [Show full text]
  • 122111036.Pdf
    COMPARATIVE STUDY BETWEEN NAQSABANDIYAH AND SYATTARIYAH CONGREGATIONS IN DETERMINING THE BEGINNING OF ISLAMIC LUNAR MONTH IN WEST SUMATERA PROVINCE UNDERGRADUATE THESIS Submitted to Sharia and Law Faculty In Partial Fulfillment of the Requirement for Undergraduate Degree In Islamic Law By: ASHMA RIMADANY NIM: 122111036 CONCENTRATION OF ISLAMIC ASTRONOMY SHARIA AND LAW FACULTY WALISONGO STATE ISLAMIC UNIVERSITY SEMARANG 2016 ii. iii. MOTTO “It is He who made the sun to be a shining glory and the moon to be a light (of beauty), and measured out stages for her; that ye might know the number of years and the count (of time). Nowise did Allah create This but In truth and righteousness. (thus) doth He explain His Signs In detail, for those who understand.” (Q.S Yunus : 5)1 1 Abdallah Yousuf Ali, The Glorious Kur’an, p. 484-485 . iv DEDICATION This thesis is dedicated to: My beloved parents are Mulyono Adi and Asnawenti My one and the only one sister is Nisa Mutiafifah. My Javanese and Minangkabau’s family. Islamic Ministry of Religious Affairs of Tanah Datar Regency. Islamic Senior High School 2 Batusangkar. Ponpes Darul Ulum Luhak Lima Kaum Big Family of CSS MoRA Walisongo Islamic State University. and Those people who appreciates this thesis. v. THESIS STATEMENT I certify that this thesis is definitely my own work. I am completely responsible for content of this thesis. Other writer’s opinion or finings included in the thesis are quoted or cited in accordance with ethical standards. Semarang, 10 June 2016 The Writer, Ashma Rimadany NIM. 122111036 vi. TRANSLITERATION SYSTEM Based on SKB Minister of Religion and Minister of Education and Culture RI no.
    [Show full text]
  • $TIIDHI$ M INDONESIAN Rounnal Fob Rslamrc Studres Volume 10, Number3,2003
    $TIIDHI$ m INDONESIAN rounNAL FoB rsLAMrc sTUDrEs Volume 10, Number3,2003 MeppnqcReprcerIsi.av wlxoolssra Jamhari Rrnnoncnvc Nuo-Suprsu nv rrrp Malay-INoolssiRN WoRro: SHarrAnryyAH Onopn rN WEsr Suraarna Oman Fathurahman TrrrPsNYENcarScuoor: A REVIEWoT rrrg hmLLECTUAL TnaorrloN nq rrrs Mnray-Rmu KnvcpoHa Alimuddin Hassan Palawa ISSN 0215-0492 $TUilIA I$I,AI{II(A ffi Vol.10, n0.3,2003 EDITORIAL BOARD: M. Quraish Shihab (LIIN lakarta) Taufik AbdtLLlnh (LIPI lakarta) Nur A. Fqdhil Lubis (IAIN StLmntra Utara) M.C. Ricklefs (MelbotLrne Uniaersity) Martin uan Bruinessen (Lttrecht L[niaersity) lohn R. Bouen (Washington Uniaersity, St. Lor.ris) M. Atho Mudzhnr (IAIN Yogyakarta) M. Kamnl Hasan (Internntionnl Islamic Llniaersity, KrLala Lumpur) EDITOR.IN.CI{IEF Azrrrrmer,.li Azrr EDITORS Saifttl Mujnni lamhnri lnjat Btrhanudolin Fu'ad labali Omnn Fathurahntan ASSISTANT TO THE EDITORS Heni Nuroni ENGLISH LANGUAGE ADVISOR Lttcy Rhydzuen-Marett ARABIC LANGUAGE ADVISOR Nttrsamad COVER DESICNER S. Prinkn STUDIA ISLAMIKA (ISSN 0215-0492) is a journal published by the Center for the Stttdy of lslam nnd Society (PPIM) UIN Syarif Hidayatullnh, lalurta (STT DEPPEN No. 129/SK/DITIEN/PPG/STT/1976) and sponsored by the Australin-lndonesia lnstitute 6II). lt specializes in Indonesian lslnmic studies in partiuLlnr, nnd South-east Asian Islamic Studies in general, and is intended to communicnte original researches and current isstrcs on the sttbject. This jotLrnal ruarmly Tuelcomes contributions from sclnlars of related disciplines. AIL articles published do not necessarily represent the uieus of the jotLrnal, or other institr.ttions to zuhicl'L it is ffiliated. They are solely the aieus of the authors. The nrticles contained in this jotLrnal haae been refereed by the Board of Editors.
    [Show full text]
  • BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Islam Sebagai
    1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Islam sebagai agama yang dikenal masyarakat di Minangkabau sekitar abad-16 Masehi. Agama Islam yang berkembang di Minangkabau ini telah diwarnai oleh pemikiran tasawuf dan dipengaruhi oleh sufisme melalui tarekat yang tidak terlepas dari kehidupan sosial budaya, secara perlahan Islam menganti kepercayaan serta pandangan hidup animisme dan dinamisme menjadi aqidah Islam yang benar.1 Masyarakat Minangkabau telah diislamkan oleh pedagang-pedagang Arab yang berlayar dari Malaka menyusuri Sungai Kampar dan Indragiri pada abad ke- 15 dan 16 M. Ketika itu Malaka dikuasai oleh Portugis pada tahun 1511 M, hal ini mengakibatkan pindahnya jalan perdagangan melalui pantai barat pulau Sumatera. Pantai barat Sumatera yang kala itu dikuasai oleh kerajaan Pasai yang memperkenalkan agama baru yang mereka anut yaitu Islam, penyebaran agama Islam dipusatkan di daerah masyarakat sepanjangan rantau pesisir Minangkabau.2 Penyebaran Islam di Minangkabau khususnya masyarakat Padang Pariaman diwarnai oleh paham tarekat Syathariyah. Pandangan ini terkait dengan usaha Syekh Burhanuddin Ulakan pada abad ke-17 dalam menyebarkan Islam. Syekh Burhanuddin mempelajari dan memperdalam ilmu tasawuf dan juga tarekat 1Duski Samad. Kontuinitas Tarekat Di Minangkabau. Padang: TMF PRESS, 2006, hal. 2. 2 Ibid. hal. 3-4. 2 Syathariyah selama 9 tahun dibawah asuhan Syekh Abdul Rauf Al-Sinkil di Singkel Aceh, yaitu dengan tujuan untuk pengembangan Islam.3 Sejak masyarakat Minangkabau menerima Islam sebagai agamanya, penyesuaian agama Islam dengan adat tersebut dikembangkan oleh Syekh Burhanuddin tahun 1646-1692.4 Islam yang masuk cendrung damai dan tenang, upaya penyesuaian nilai Islam dengan adat di kalangan masyarakat Minangkabau, Islam yang masuk dari daerah pesisir/rantau ke daerah pedalam/darek.
    [Show full text]
  • Indah Khairunnisah
    HALAMAN PENGESAHAN Karya ini diajukan oleh Nama : Indah Khairunnisah NPM : 1006698805 Program Studi : Arab Fakultas : Ilmu Pengetahuan Budaya Jenis Karya : Makalah Non Seminar Judul Karya Ilmiah : Lembaga Pendidikan Islam (LPI) Sumatera Thawalib Parabek Bukittinggi: Transformasi Sistem Halaqah menjadi Sistem Klasikal (1908-1926) Telah disetujui oleh pembimbing skripsi untuk diunggah di lib.ui.ac.id/unggah dan dipublikasikan sebagai karya ilmiah sivitas akademika Universitas Indonesia Pembimbing Skripsi : Siti Rohmah Soekarba, S.S., M.Hum./NIP 196402091990032001 ( ) Ditetapkan di : Depok Tanggal : 25 Agustus 2014 Lembaga pendidikan islam..., Indah Khairunnisah, FIB UI, 2014 FORMULIR PERSETUJUAN PUBLIKASI NASKAH RINGKAS Yang bertanda tangan di bawah ini Nama : Siti Rohmah Soekarba, S.S., S.Pd., M.Hum NIP/NUP : 196402091990032001 adalah pembimbing dari mahasiswa s1 Nama : Indah Khairunnisah NPM : 1006698805 Fakultas : Ilmu Pengetahuan Budaya Program Studi : Arab Judul Naskah Ringkas : Lembaga Pendidikan Islam (LPI) Sumatera Thawalib Parabek Bukittinggi: Transformasi Sistem Halaqah menjadi Sistem Klasikal (1908-1926) menyatakan bahwa naskah ringkas ini telah diperiksa dan disetujui untuk: X Dapat diakses di UIANA (lib.ui.ac.id/unggah) saja. Tidak dapat diakses di UIANA karena: Data yang digunakan berasal dari institusi tertentu yang konfidensial Akan ditunda publikasinya mengingat akan atau sedang dalam proses pengajuan Hak Paten/Hak Cipta hingga tahun ………………………………… Akan dipresentasikan sebagai makalah pada Seminar Nasional yaitu: ………………………………………………………………………………….
    [Show full text]