Indah Khairunnisah
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
HALAMAN PENGESAHAN Karya ini diajukan oleh Nama : Indah Khairunnisah NPM : 1006698805 Program Studi : Arab Fakultas : Ilmu Pengetahuan Budaya Jenis Karya : Makalah Non Seminar Judul Karya Ilmiah : Lembaga Pendidikan Islam (LPI) Sumatera Thawalib Parabek Bukittinggi: Transformasi Sistem Halaqah menjadi Sistem Klasikal (1908-1926) Telah disetujui oleh pembimbing skripsi untuk diunggah di lib.ui.ac.id/unggah dan dipublikasikan sebagai karya ilmiah sivitas akademika Universitas Indonesia Pembimbing Skripsi : Siti Rohmah Soekarba, S.S., M.Hum./NIP 196402091990032001 ( ) Ditetapkan di : Depok Tanggal : 25 Agustus 2014 Lembaga pendidikan islam..., Indah Khairunnisah, FIB UI, 2014 FORMULIR PERSETUJUAN PUBLIKASI NASKAH RINGKAS Yang bertanda tangan di bawah ini Nama : Siti Rohmah Soekarba, S.S., S.Pd., M.Hum NIP/NUP : 196402091990032001 adalah pembimbing dari mahasiswa s1 Nama : Indah Khairunnisah NPM : 1006698805 Fakultas : Ilmu Pengetahuan Budaya Program Studi : Arab Judul Naskah Ringkas : Lembaga Pendidikan Islam (LPI) Sumatera Thawalib Parabek Bukittinggi: Transformasi Sistem Halaqah menjadi Sistem Klasikal (1908-1926) menyatakan bahwa naskah ringkas ini telah diperiksa dan disetujui untuk: X Dapat diakses di UIANA (lib.ui.ac.id/unggah) saja. Tidak dapat diakses di UIANA karena: Data yang digunakan berasal dari institusi tertentu yang konfidensial Akan ditunda publikasinya mengingat akan atau sedang dalam proses pengajuan Hak Paten/Hak Cipta hingga tahun ………………………………… Akan dipresentasikan sebagai makalah pada Seminar Nasional yaitu: ………………………………………………………………………………….. yang diprediksi akan dipublikasikan sebagai prosiding pada bulan ..… tahun …. Akan ditulis dalam bahasa Inggris dan dipresentasikan sebagai makalah pada Seminar Internasional yaitu: …..……………………………………………………………………….. yang diprediksi akan dipublikasikan sebagai prosiding pada bulan ..… tahun …. Akan diterbitkan pada jurnal Program Studi/Departemen/Fakultasi di UI yaitu: ………………………………………………………………………………….. Lembaga pendidikan islam..., Indah Khairunnisah, FIB UI, 2014 yang diprediksi akan dipublikasikan sebagai prosiding pada bulan ..… tahun …. Akan diterbitkan pada jurnal Nasional yaitu: ………………………………………………………………………………….. yang diprediksi akan dipublikasikan sebagai prosiding pada bulan ..… tahun …. Akan dituliskan dalam Bahasa Inggris untuk dipersiapkan terbit pada Jurnal Internasional yaitu: ……………………………………………………………... yang diprediksi akan dipublikasikan sebagai prosiding pada bulan ..… tahun …. Depok, 25 Agustus 2014 (Siti Rohmah Soekarba, S.S., S.Pd., M.Hum) Pembimbing Lembaga pendidikan islam..., Indah Khairunnisah, FIB UI, 2014 LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM (LPI) SUMATERA THAWALIB PARABEK BUKITTINGGI: TRANSFORMASI SISTEM HALAQAH MENJADI SISTEM KLASIKAL (1908-1926) Indah Khairunnisah dan Siti Rohmah Soekarba Program Studi Arab, FIB, UI, Depok, 16424, Indonesia Email : [email protected] Abstrak Penelitian ini menjelaskan tentang perubahan sistem halaqah menjadi sistem klasikal di Lembaga Pendidikan Islam (LPI) Sumatera Thawalib Parabek Bukittinggi, Sumatera Barat. Metode yang digunakan adalah metode penulisan sejarah yang memiliki tahapan heuristik, kritik sumber sejarah, eksplanasi dan kausalitas, serta historiografi. Penemuan-penemuan dalam skripsi ini membuktikan bahwa perubahan sistem pendidikan yang terjadi di Sumatera Thawalib Parabek Bukittinggi merupakan sebuah upaya untuk menghadapi tuntutan zaman. Perubahan sistem tersebut meliputi perubahan dalam kurikulum dan metode pengajaran yang didorong oleh faktor internal berupa ijtihad Syekh Ibrahim Musa dan faktor eksternal berupa munculnya sekolah modern di Sumatera Barat. Kata kunci : surau, Sumatera Thawalib, Syekh Ibrahim Musa, halaqah, klasikal. Abstract This research explains about the transformation from halaqah system to classical system in Sumatera Thawalib Parabek Bukittinggi, West Sumatera. This thesis uses historical writing method with four steps: heuristic, historical source critics, explanation and causality, and also historiography. The results of this thesis proves that the system transformation happened in Sumatera Thawalib Parabek Bukittinggi is an effort to face the ages. The system transformation cover the changes in curriculum and teaching method which are encouraged by internal factor of Syekh Ibrahim Musa’s ijtihad and external factor of the modern school emerging in West Sumatera. Keywords : surau, Sumatera Thawalib, Syekh Ibrahim Musa, halaqah, classical. Pendahuluan Islam telah masuk ke Minangkabau sejak abad pertama hijriah, sekitar abad ke-7 M melalui pesisir Minangkabau.1 Surau, sebuah tempat peribadatan sejak zaman 1 M.D. Mansoer, Sedjarah Minangkabau, Jakarta: Bhratara, 1970, hal. 43. Lembaga pendidikan islam..., Indah Khairunnisah, FIB UI, 2014 Hindu/Budha menjadi sebuah media untuk menyebarkan agama Islam. Surau Islam pertama yang dikenal adalah Surau Ulakan, didirikan oleh Syekh Burhanuddin, yang digunakan untuk melakukan aktivitas pengajaran dan penyebaran agama Islam. Syekh Burhanuddin Ulakan juga mengembangkan ajaran tarekat Syattariah sebagai upaya untuk memperbaiki perilaku masyarakat Minangakabau yang masih jauh dari ajaran agama Islam.2 Keadaan yang memprihatinkan di Minangkabau menimbulkan perpecahan dalam masyarakat Minangkabau, sehingga mereka terbagi menjadi dua, yaitu golongan adat dan golongan tua. Kedua golongan ini mencapai puncak konflik dan menyebabkan pecahnya Perang Paderi selama 17 tahun sebelum akhirnya dapat ditumpaskan. Pembaruan Islam kedua di Minangkabau dimulai oleh salah seorang tokoh yaitu Syekh Ibrahim Musa. Syekh Ibrahim Musa atau Inyiak Parabek lahir di nagari Parabek, Bukittinggi, pada hari Minggu, 12 Syawal 1301 H atau bertepatan dengan 1882 M.3 Setelah menuntut ilmu, ia mendirikan pengajian Al-Quran dan kitab di Surau Parabek. Di suraunya, ia mengajarkan murid-muridnya dengan sistem halaqah yang tidak memiliki batasan waktu dalam belajar pada 1908. Kemudian, ia melakukan perubahan terhadap sistem pendidikan di suraunya, yaitu mengganti sistem halaqah menjadi sistem klasikal pada 1921. Dalam sistem klasikal, murid-murid dibagi ke dalam tingkat-tingkat dan waktu belajarnya dibatasi. Metode pendidikan Sumatera Thawalib Parabek yang dibuat Syekh Ibrahim Musa membawa perubahan yang signifikan pada suraunya. Dari sebuah surau yang menggunakan sistem halaqah menjadi sebuah lembaga pendidikan Islam dengan sistem kelas. Hal ini dianggap sebagai cara Surau Parabek menghadapi perkembangan zaman kolonial Hindia Belanda, yaitu dengan mempertahankan misi pendidikan Islam untuk mempelajari agama namun lulusannya tetap dapat beradaptasi dengan perkembangan zaman. Dari penjelasan di atas, sistem pendidikan Sumatera Thawalib Parabek, Bukittinggi sejak tahun 1908-1926 menjadi menarik untuk dibahas. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah dengan empat tahapan yaitu: a. Heuristik, yaitu menemukan sumber; 2 Mahmud Yunus, Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia, Jakarta: Mutiara Sumber Widya, 1992, hal. 22. 3 Subhan Afifi, Syekh Ibrahim Musa: Inspirator Kebangkitan, Jakarta: NHF Publishing, 2010, hal. 9. Lembaga pendidikan islam..., Indah Khairunnisah, FIB UI, 2014 b. Kritik sumber sejarah, yaitu penyeleksian sumber; c. Eksplanasi dan kausalitas, yaitu menjelaskan dan merangkai fakta-fakta dalam hubungan sebab-akibat. d. Historiografi, yaitu penulisan kembali hasil rangkaian fakta. Teori Masuknya Islam ke Minangkabau Menurut Mansoer M.D, terdapat dua periode masuknya Islam ke daerah Minangkabau, pertama, periode pengaruh perkembangan agama Islam Sunni (670-730 M), dan kedua, periode perkembangan pengaruh agama Islam Syi’ah (1000-1350 M). Islam masuk ke daerah Minangkabau pertama kali pada abad ke-7 Masehi melalui Minangkabau Timur, yaitu daerah aliran sungai Kampar Kanan dan Kampar Kiri dan lembah aliran sungai Batanghari dan Sungaidareh yang dibawa oleh pedagang- pedagang Arab yang juga bertindak sebagai penyebar agama Islam.4 Periode pertama masuknya Islam ke Minangkabau merupakan hasil pengaruh dua kerajaan yang berkuasa di Asia, yakni (1) negeri Cina di bawah dinasti Tang (607 - 908 M) yang beragama Budha Mahayana yang telah menaklukkan sebagian Asia Tengah; (2) Kekhalifahan Umayyah (661-750 M) yang beragama Islam yang menguasai sebagian wilayah Asia Tengah lainnya, juga Timur Tengah hingga Semenanjung Siberia. Dua kerajaan penguasa Asia tersebut tidak selalu hidup berdampingan secara harmonis, meskipun keduanya satu sama lain saling bergantung akibat perdagangan jalur sutera.5 Khalifah pertama Umayyah, Muawiyyah (661-680 M), berusaha menguasai perdagangan lada, agar kebutuhan bahan dagang yang penting itu tidak harus bergantung pada dinasti Cina Tang. Bandar-bandar dalam kekuasaan kekhalifahan Umayyah di Teluk Persia telah melakukan hubungan dagang dengan Minangkabau Timur. Melalui saudagar-saudagar pelaut dari Teluk Persia, Muawiyyah mengirimkan surat kepada Raja Sriwijaya, Sri Maharaja Lokitawarman. Isi surat tersebut adalah ajakan untuk masuk Islam dan mengadakan hubungan dagang secara langsung dengan Damaskus. Sesudah dia meninggal, politik Muawiyyah dilanjutkan oleh cucunya, Sulaiman Abdul Madjid (715-717 M). Dia memerintahkan angkatan lautnya di Teluk 4 M.D. Mansoer, Sedjarah Minangkabau, Jakarta: Bhratara, 1970, hal. 44. 5 Ibid., hal. 45. Lembaga pendidikan islam..., Indah Khairunnisah, FIB UI, 2014 Persia yang terdiri dari 35 buah kapal untuk menduduki Muara Sabak guna memonopoli perdagangan lada. Pengganti Sri Maharaja Lokitawarman, Sri Maharaja Srindrawarman akhirnya masuk Islam pada tahun 718 M. Korespondensi antara